HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
KAMIS, 14 NOVEMBER 2013
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 207 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kasus Dana Hibah KPU Kota Mataram
Mantan Bendahara Tersangka Mataram (Suara NTB) Kurang dari dua bulan, Kejaksaan Tinggi NTB meningkatkan kasus dana hibah KPU Kota Mataram dari penyelidikan ke penyidikan. Berdasarkan hasil gelar perkara, kasus yang pernah menguap saat ditangani Polres Mataram ini, menetapkan satu orang tersangka, yakni mantan Bendahara KPU Kota Mataram berinisial L.MSA. harusnya digunakan untuk operasional Pemilu saat itu. Apakah ada dana yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan berapa jumlahnya? “Kalau soal dana yang diselewengkan kami belum simpulkan. Intinya, seperti yang saya sebutkan tadi, ada dua alat bukti yang cukup sehingga kasus ini bisa ditingkatkan ke penyidikan,’’ tegas Sugeng. Mengerucutnya kasus ini pada penetapan tersangka, setelah sebelumnya penyidik Pidsus Kejati NTB menggenjot penanganan kasus ini. Hanya butuh waktu sebulan, sedikitnya sembilan saksi diperiksa. Mereka adalah Ketua KPU dan empat orang komisionernya, serta sekretaris. MSA sebagai mantan bendahara juga diperiksa. Rekanan pengadaan juga sudah diperiksa sebagai saksi. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/dok)
C.01.08.13
MSA diketahui menjabat sebagai Bendahara KPU Tahun 2010, saat berlangsungnya Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Mataram. MSA berperan mengatur pengelolaan keuangan hibah dari Pemkot Mataram senilai Rp 5,7 miliar. ‘’Setelah kami lakukan evaluasi, kami temukan ada dua alat bukti cukup. Atas dasar itu, kasus ini ditingkatkan ke penyidikan dan menetapkan seorang tersangka, yaitu (mantan) Bendahara KPU Kota Mataram ,” kata Kajati NTB, Sugeng Pudjianto, SH, MH usai pertemuan dengan jajarannya di sebuah lesehan di Sayang – Sayang, Rabu (13/11). Tak disebutkan dua alat bukti dimaksud. Tapi dari hasil evaluasi pihaknya, memang ditemukan indikasi penyimpangan dana hibah yang se-
Didominasi IRT, Ditemukan 822 Kasus HIV/AIDS di NTB
(Suara NTB/her)
H. Muh. Amin
(Suara NTB/dok)
Destinasi Wisata Museum WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH.,M.Si mengimbau kepada masyarakat yang mempunyai benda-benda bersejarah yang masih disimpan di rumah masingmasing untuk menyerahkan ke museum. Sehingga bendabenda tersebut dapat dilihat dan disaksikan oleh masyarakat luas yang berkunjung ke museum. Bersambung ke hal 5
REGENERASI TERANCAM - Regenerasi perajin gerabah di Sentra Gerabah, Desa Banyu Mulek, Lombok Barat terancam, lantaran para remaja dan pemuda setempat tak banyak tertarik terjun pada dunia kerajinan ini. Alasannya, karena gengsi, kotor dan tidak modern lagi. Sementara, para perajin mulai sepuh sehingga tak mampu lagi beraktivitas. Tampak seorang perajin sedang menghias gerabah untuk kemudian dipasarkan.
BPK Klarifikasi DAK Raib
Bupati KSB Diminta Tegur Tim Anggaran
timasi, sedikitnya 2.000 orang terkena HIV/AIDS di daerah ini. “Masih bayak yang belum kita temukan, estimasinya 2.000 kasus, kita baru temukan 48 persen. Selebihnya masih tersembunyi, masih belum terungkap. Untuk menemukan yang tersembunyi ini masih menjadi PR kita. Makanya sosialisasi dilakukan intens di masyarakat,”tambahnya. Dirincikan, dari 822 kasus HIV/AIDS yang ditemukan di NTB, kasus paling banyak ditemukan di Kota Mataram sebanyak 333 kasus, Lombok Timur 142 kasus, Lombok Tengah 107 kasus, Lombok Barat 99 kasus. Kemudian Sumbawa Barat 36 kasus, Kabupaten Bima 28 kasus, Kota Bima 24 kasus, Kabupaten Sumbawa 19 kasus, Lombok Utara 19 kasus, Dompu 9 kasus dan luar wilayah 5 kasus. Dari sisi profesi, lanjut Soeharmanto, kasus HIV/ AIDS paling banyak ditemukan pada Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 138 kasus dan Wanita Pekerja Seks (WPS) sebanyak 63 kasus. Bersambung ke hal 5
Mataram (Suara NTB) Pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) NTB mengklarifikasi pernyataan Prof. Farouk Muhammad yang menyebut DAK Pemda KSB (Kabupaten Sumbawa Barat) raib dari rekening kas daerah. “Bahasanya sebenarnya bukan raib. Dana DAK itu ada, tapi karena juknisnya belum turun dari pusat, sehingga kebijakan Pemda setempat (KSB, red) anggaran DAK itu dipakai untuk kegiatan lain,” demikian Kepala BPK RI Perwakilan NTB, Eldy Mustafa, kepada Suara NTB di kantornya, Rabu (13/11). Di bagian lain, BPK membenarkan adanya temuan penggunaan DAK tidak sesuai ketentuan tersebut dan merekomendasikan Bupati KSB, Dr.KH.Zulkifli Muhadli menegur tim anggaran untuk segera melakukan perbaikan. Eldy Mustafa Bersambung ke hal 5
Ribuan TKI Dipulangkan
Berpeluang Tambah Pengangguran Terbuka Mataram (Suara NTB) Ribuan TKI dari Indonesia termasuk dari NTB yang akan dipulangkan dari Arab Saudi, akan ikut berkontribusi terhadap membengkaknya jumlah pengangguran terbuka. Sehingga perlu dilakukan pemberdayaan kembali terhadap mantan TKI nantinya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Drs. Wahyudin dihubungi
Suara NTB di Mataram, Rabu (13/11) kemarin menegaskan, ketika para TKI tersebut pulang dan tidak memiliki pekerjaan, maka mereka termasuk dalam hitungan tambahan pengangguran terbuka atau TPT (Tingkat Pengagguran Terbuka). “Akan tetapi, kalau mereka tidak menjadi ibu rumah tangga, atau bekerja sebagai ibu rumah tangga, maka itu tidak
termasuk TPT,” jelas Wahyudin. Disebutkan, jumlah pengangguran berdasarkan data terakhir bulan Agustus 2013 di NTB mencapai 112.708 orang (5,38 persen). Dengan TPT atau benar-benar penganggur, untuk pendidikan menengah masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu TPT SMK sebesar 12,91 persen dan TPT SMA sebesar 11,24 persen. Bersambung ke hal 5
C.03.08.13
TO K O H
Mataram (Suara NTB) Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi NTB menemukan, jumlah kasus HIV/AIDS di daerah ini sampai September 2013 mencapai 822 kasus. Angka itu merupakan akumulasi dari tahun 2011 sampai September 2013. Ratarata peningkatan jumlah kasus yang ditemukan 1020 persen pertahun. Hal tersebut diungkapkan, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi NTB, H. Soeharmanto, SH ditemui usai rapat koordinasi lintas sektor terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS di Ruang Rapat Utama Knator Gubernur NTB, Rabu (13/11) kemarin. “Sejak tahun 2001 sampai September 2013 ini jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan sebanyak 822 di NTB. Masing-masing 381 kasus HIV dan 441 kasus AIDS,”sebutnya. Menurutnya, dari 822 kasus HIV/AIDS yang sudah ditemukan tersebut merupakan bagian kecil yang sudah terungkap. Dari es-