HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
16 HALAMAN
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SABTU, 14 DESEMBER 2013
NOMOR 233 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Buntut Dugaan Pemukulan Napi
Lapas Mataram Nyaris Ricuh Mataram (Suara NTB) Situasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram sempat tegang, Jumat (13/12) kemarin. Bentrok antarnarapidana (napi) dengan petugas Lapas nyaris pecah. Ini dipicu dugaan pemukulan yang dilakukan petugas Lapas terhadap salah seorang napi. Aparat bergerak cepat, puluhan personel polisi diterjunkan ke lokasi untuk mengendalikan situasi. Informasinya, peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 09.00 Wita. Bermula ketika napi bernama Iwan, asal Lemokek, Gerung, Lombok Barat meminta rokok kepada tahanan baru. Karena tahanan baru tak punya rokok, Iwan naik pitam dan sempat terjadi cek- cok di dalam blok tahanan napi tindak pidana umum. Buntut cek -cok di dalam sel itu, Iwan dipanggil pihak sipir penjara. Oleh seorang petugas Lapas, Iwan dibawa ke area terbuka depan blok tahanan dan sempat dipukul untuk tujuan pembinaan. Namun aksi pemukulan tahanan ini memicu reaksi tahanan dan narapidana lainnya, hingga sempat terjadi kegaduhan di dalam Lapas. Bersambung ke hal 5
C.01.08.13
(Suara NTB/ars)
ISU PENYERANGAN - Aparat dari Polsek Mataram dan Dalmas Polres Mataram siaga di depan Lapas Mataram mengantisipasi rusuh dipicu salah paham antarnapi.
Gubernur Kecewa Pimpinan SKPD Tak Tertib
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengungkapkan, banyak sekali Pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB yang melakukan perjalanan dinas ke luar daerah tanpa mendapatkan izin tertulis dari pimpinan daerah. Terhadap Pimpinan SKPD yang tidak tertib tersebut, Gubernur mengancam akan menertibkan sendiri jika yang bersangkutan tidak berubah. Selain itu, ia mengeluhkan Pimpinan SKPD yang sulit dihubungi lewat handphone (HP). “Saya melihat masih ada kepala dinas, kepala badan yang tidak tertib. Banyak contohnya, apakah terkait perjalanan dinas, terkait dengan tugas-tugas yang saya berikan. Terkait komitmen, anda itu tidak tertib,”ujarnya pada mutasi lima pejabat eselon II lingkup Pemprov NTB, Jumat (13/12) di ruang Rapat Utama Kantor Gubernur.
Gubernur menjelaskan, setiap perjalanan dinas pejabat terutama Pimpinan SKPD harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Gubernur. “Tetapi masih ada yang saya lihat dan saya tahu, bukan sengaja tahu. Pilihannya ada dua, kalau tidak mau tertib saya yang tertibkan. Saya serius betul untuk masalah ini, karena kalau saya tidak memberikan per-
TO K O H
(Suara NTB/ist)
LANTIK - Gubernur melantik lima pejabat eselon II , Jumat kemarin.
Gubernur Kecewa Lagi
Harus Lebih Responsif
GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi kecewa lagi. Setelah sebelumnya kecewa dengan perilaku Pimpinan SKPD yang tak tertib, Gubernur juga kecewa dengan serapan anggaran APBD 2013 yang masih dibawah target.
Semestinya, hingga November 2013, serapan anggaran sudah diatas 90 persen. Bahkan serapan anggaran hingga November lalu masih sekitar 80 persen lebih. Menurutnya, serapan anggaran yang tidak mencapai target terutama
proyek-proyek fisik yang tidak bisa tuntas sampai akhir tahun anggaran adalah hal-hal yang sering terulang setiap tahun.”Masalah penyerapan anggaran ini selalu menjadi masalah. Jadi, ini model-model masalah yang seakan-akan selalu ada, kurang afdal
hidup kalau tidak ada masalah serapan anggaran itu, rupa-rupanya begitu,” katanya dihadapan Pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jumat (13/12). Bersambung ke hal 5
Temuan Baru Kejaksaan TGH. M. Zainul Majdi (Suara NTB/dok)
16 Pokja KPU Kota Mataram Diduga Bermasalah Mataram (Suara NTB) Penyidik Kejaksaan Tinggi NTB menemukan fakta baru dalam kasus dugaan korupsi di KPU Kota Mataram. Selain soal penggunaan dana hibah, tapi juga pembentukan perangkat kegiatan berwujud kelompok kerja (Pokja). Ada 16 Pokja yang dibentuk, diduga bermasalah kepengurusannya dan berkaitan dengan penggunaan anggaran yang tak beres. Fakta baru itu ditemukan saat penyidik Pidsus Kejati NTB memeriksa tenaga kontrak dan karyawan KPU Kota Mataram. Penyidik mengklarifikasi apa saja
kegiatan para tenaga kontrak dan karyawan yang masuk dalam pokja. “Ternyata setelah ditanya, mereka tidak tahu dimasukkan dalam SK Pokja,” kata Aspidsus Kejati NTB, Suluh Dumadi, SH, MH ditemui di ruangannya, Jumat (13/12) sore kemarin. Bersambung ke hal 5
Dugaan kami ada pemotongan dana operasional,
Suluh Dumadi
Pintu Bendungan Rusak
Ratusan Hektar Sawah di Sekotong Barat Terancam Gagal Tanam Giri Menang (Suara NTB) Ratusan hektar sawah di lima dusun yang berada di Desa Batu Putih, Sekotong Barat, Lombok Barat (Lobar) terancam gagal tanam karena suplai air dari Bendungan Tibu
Kuning yang selama ini menjadi sumber irigasi terhambat. Bendungan yang terletak di Dusun Tibu Baru, Desa Batu Putih ini mengalami kerusakan pada pintu airnya sehingga tidak bisa dibuka. Padahal
bendungan ini mengairi sawah seluas 235 hektar, pemenuhan air untuk tambak tradisional seluas 20 Hektar dan pemenuhaan air baku sekitar 2 liter per detik untuk 2.000 jiwa. Bersambung ke hal 5
C.03.08.13
GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi kembali memutasi lima pejabat eselon II lingkup Sekretariat Daerah (Setda) NTB, Jumat (13/12) siang kemarin. Ia mengingatkan, Bersambung ke hal 5
setujuan tertulis itu artinya saya melihat volume tugas dalam daerah itu jauh lebih besar dan saat itu yang bersangkutan diperlukan di dalam daerah,” tegasnya. Zainul Majdi menambahkan, jajaran birokrasi bukan merupakan pengusaha sehingga yang bisa keluar daerah kapan saja yang dia mau. Bersambung ke hal 5
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
SUARA MATARAM
Halaman 2
Terkendala Tempat Latihan KEBERHASILAN Kecamatan Mataram menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Kota (Porkot) beberapa waktu lalu tidak lantas menjadi ajang pamer prestasi. Baginya momen tersebut justru akan dijadikan sebagai bahan evaluasi atau koreksi untuk pembinaan atlet selanjutnya. Camat Mataram, M. Amran Amin yang dikonfirmasi Jumat (13/12) mengatakan Porkot yang diselenggarakan pertama kali oleh Pemkot Mataram, mendatangkan antusiasme dari atlet dan masya(Suara NTB/dok) rakat. Namun kemenanAmran. M. Amin gan yang diperoleh pihaknya bukanlah menjadi kebanggan, tapi lebih pada proses mengevaluasi dan mengoreksi kelemahan dan kekurangan yang ada. “Inikan baru pertama, jadi kami ingin lakukan koreksi dan evaluasi kedepannya,’’ terangnya. Menurutnya, seluruh jajaran harus melakukan pembinaan kepada masing–masing cabang olahraga (cabor). Mengingat KONI Mataram, sambungnya, baru menyelenggarakan pesta olahraga tersebut. Ia menambahkan semenjak pelimpahan kewenangan diberikan kepada kecamatan untuk melakukan pembinaan, seluruh camat harus duduk bersama membahas kebangkitan olahraga di Mataram. “Bagaimanapun juga kita harus duduk bersama membahas persoalan ini,” terangnya. Amran menyebutkan pesta olahraga terbesar di Kota Mataram, dari 25 cabor yang dipertandingkan, 23 cabor diikuti pihaknya. Sayangnya, sampai saat ini untuk pembinaan dan pengembangan potensi atlet, pihaknya masih terkendala tempat latihan. Kedepan akan direncanakan untuk membangun pusat latihan. Karena potensi atau kemampuan atlet akan diketahui setelah dilakukan latihan bersama. Ia mengaku Mataram menjadi barometer atlet untuk mendapatkan latihan. “Kalau bisa dikatakan Mataram jadi tempat atlet kumpul,” akunya. Ditanya persiapan atlet untuk menghadapi Porprov, Amran M. Amin mengatakan para atlet yang akan mengikuti Porprov dikembalikan ke cabang olahraga masing–masing untuk mendapatkan pelatihan dan pembekalan secara serius. Sementara itu, diakui semua cabor memiliki potensi untuk mendapatkan medali pada Porprov ke depan. (cem)
Harus Lebih Maksimal MASIH maraknya pemandangan gepeng (gelandangan dan pengemis) dan anjal (anak jalanan) d Kota Mataram, membuat Wakil Ketua Komisi II DPRD Mataram, Drs. HM. Noer H. Ibrahim, angkat bicara. ‘’Kita minta perhatian yang serius dari Dinas Sosnakertrans (Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi) mengenai penanganan gepeng dan anjal ini,’’ ujarnya kepada Suara NTB di Mataram, Jumat (13/12). Dengan masih mudahnya dijumpai gepeng dan anjal di sejumlah perempatan di Kota Mataram, menu(Suara NTB/fit) rut Noer, merupakan indikaHM. Noer H. Ibrahim si Dinas Sosnakertrans belum bekerja. Padahal, lanjut politisi Partai Golkar ini, baik Pemkot Mataram maupun Dewan justru berharap Dinas yang dipimpin Drs. Anis Masyhur itu, bisa bekerja lebih maksimal. Noer menyesalkan kalau Dinas Sosnakertrans justru menunjukkan kelemahannya dengan tidak bisa menangani gepeng dan anjal secara tuntas. Ia mempertanyakan pernyataan pihak Dinas Sosnakertrans yang menginginkan adanya perwal (peraturan Walikota) untuk memperkuat implementasi Perda Kota Mataram tentang penanganan gepeng dan anjal. ‘’Kenapa harus nunggu perwal, tidak perlulah banyak retorika,’’ pintanya. Ia menyarankan kepada eksekutif khususnya Dinas Sosnakertrans untuk membenahi manajemen internal. Sebab, dalam melaksanakan Perda Kota Mataram tentang penanganan gepeng dan pengemis, Dinas Sosnakertrans tidak sendiri. Pemkot Mataram punya Satpol PP yang bisa mendukung kerja Dinas Sosnakertrans dalam penertiban gepeng dan anjal. Apalagi, sambung Noer, gepeng dan anjal yang ada di Mataram, kebanyakan berasal dari luar Mataram. ‘’Pol PP ini menunggu perintah dari dinas. Kalau tidak ada perintah, apa yang mau ditertibkan,’’ pungkasnya. Karenanya, ia berharap Dinas Sosnakertrans meningkatkan koordinasi dengan Satpol PP guna dalam rangka penanganan gepeng dan anjal. ‘’Kita harapkan Dinas Sosnakertrans lebih maksimal,’’ cetusnya. Noer mengimbau Dinas Sosnakertrans mencontoh cara kerja Walikota dan Wakil Walikota Mataram. Ia menggambarkan cara kerja Walikota dan Wakil Walikota ibarat orang yang berlari sambil memakai celana. Ini, sambungnya, dalam rangka percepatan pembangunan di segalan bidang di Kota Mataram. Seharusnya, demikian Noer, cara kerja dalam rangka percepatan pembangunan itu, diikuti oleh semua SKPD. Sebab, akan mubazir kalau hanya kepala daerah yang melakukan percepatan pembangunan tanpa didukung oleh pembantu-pembantunya dalam hal ini SKPD. (fit)
(Suara NTB/fit)
SAMPAH - Ulah masyarakat yang mau enaknya sendiri, cukup merepotkan petugas kebersihan. Meski sudah disediakan kontainer sampah, masih banyak warga yang membuang sampah di luar kontainer. Nampak petugas kebersihan di komplek Pasar Rembiga Kelurahan Rembiga Kecamatan Selaparang sedang memasukkan sampah yang tercecer di luar kontainer. Kontainer itu bukan hanya menampung sampah dari pasar setempat tapi juga sampah yang sengaja dibuang warga sekitar. Kegiatan cukup menyita waktu karena kontainer tidak bisa langsung diangkut, sementara masih banyak kontainer lainnya yang juga harus diangkut.
Banyak Kawasan Padat Parkir Tak Setor Retribusi Mataram (Suara NTB) -
Banyak kawasan padat parkir di kota Mataram seperti beberapa pertokoan dan bank yang retribusi parkirnya tak disetorkan ke Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram. Hal ini diungkapkan Kepala Dishubkominfo Kota Mataram, Drs. H. Khalid ditemui di Kantor Walikota Mataram, Jumat (13/12) kemarin. Namun Khalid masih enggan menyebutkan kawasan mana saja yang dimaksud. “Itu sudah kami rapatkan kemarin. Tapi dimana saja lokasinya, nanti akan kita undang wartawan secara khusus,” ujarnya. Khalid mengatakan pihaknya akan menertibkan kawasan padat parkir yang cukup potensial agar taat menyetor retribusi ke pemerintah kota (pemkot) Mataram mela-
(Suara NTB/dok)
HL. Makmur Said
kan evaluasi. Bagi SKPD yang capaiannya rendah, dapat berpengaruh pada alokasi anggaran di tahun 2014. Disamping itu dengan capaian rendah itu pihaknya
semuanya. Nanti akan ada peraturannya,” terangnya. Termasuk juga parkir-parkir tentatif di lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan akan diwajibkan untuk disetor ke pemkot sebagai retribusi. Tahun 2014, Dishubkominfo akan melakukan pembenahan di berbagai bidang. Salah satunya adalah persoalan
Dikes Tak Tahu Rencana Pembangunan Rumah Pemulihan Gizi Mataram (Suara NTB) – Rencana pembangunan rumah pemulihan gizi di Kelurahan Ampenan Tengah Kecamatan Ampenan Kota Mataram, ternyata belum banyak yang mengetahuinya. Bahkan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi mengaku tidak tahu ada rencana tersebut. Kepada Suara NTB di ruang kerja Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Mataram, kemarin, mengatakan, belum mengetahui ada rencana pembangunan rumah pemulihan gizi. Kendati demikian, kalau benar dibangun, sebagai leading sektor kesehatan, pihaknya akan mendukung rencana itu. Tetapi sebetulnya, jika hajat rumah pemulihan gizi itu adalah untuk membantu memulihkan gizi anak-anak yang menderita penyakit gizi buruk ataupun gizi kurang, Dikes telah melakukannya terlebih dahulu. Bahkan, lanjut Usman Hadi, Dikes dalam membantu pemulihan penderita gizi buruk dan gizi
Realisasi APBD 2013 Diatas 75 Persen Mataram (Suara NTB) Sampai bulan November 2013, realisasi atau capaian dari APBD Kota Mataram 2013 di atas 75 persen lebih. Ditargetkan sampai bulan ini capaian bisa mencapai angka 90 persen lebih. Demikian disampaikan Sekda Kota Mataram, Ir. H. Lalu Makmur Said, MM, Jumat (13/12). “Kita optimis capaian kita di atas 90 persen,” terangnya. Saat ditanyakan SKPD mana saja yang paling tinggi capaiannya baik realisasi keuangan maupun fisik, Sekda mengaku belum mengetahui pasti data-datanya. Hanya saja sampai bulan November, SKPD yang paling tinggi realisasinya Satpol PP Kota Mataram, di atas 75 persen. Terkait SKPD yang capaiannya rendah, Makmur mengatakan pihaknya akan melihat pada saat semua laporan sudah diterima dan pihaknya akan melaku-
lui Dishbkominfo. Hal ini juga disinyalir sebagai akibat seringnya retribusi tidak mencapai target setiap tahunnya. Sehingga penertiban diharapkan dapat memaksimalkan capaian retribusi parkir di tahun-tahun mendatang. “Ke depan tidak akan ada lagi parkir ilegal, parkir liar dan sebagainya. Harus legal
bisa melakukan evaluasi terhadap kinerja pimpinan SKPD bersangkutan. Untuk diketahui, dalam APBD Perubahan Kota Mataram 2013, jumlah pendapatan sebesar Rp 862 miliar, sedangkan belanja mencapai Rp 1 triliun rupiah lebih. Sementara itu di APBD Perubahan 2013 ini terjadi defisit sebesar Rp 62 miliar. Sektor pendapatan pada APBD Perubahan kota Mataram semula sebesar Rp 812 miliar bertambah sebesar Rp 49 miliar sehingga menjadi Rp 862 miliar. Sementara dari sisi belanja semula sebesar Rp 957 miliar bertambah sebesar Rp 62 miliar sehingga angka belanja setelah perubahan menjadi Rp 1 triliun lebih. Adapun dari sektor penerimaan pembiayaan setelah perubahan sebesar Rp 163 miliar serta pengeluaran setelah perubahan sebesar Rp 6,2 miliar. (yan)
kurang, melakukan pendekatan dari rumah ke rumah. Bahkan, petugas membuat formula khusus bagi balita penderita gizi buruk. Formula khusus ini telah dikonsultasikan kandungan gizinya kepada ahli gizi. Ini diberikan hingga penderita lepas dari status gizi buruk ataupun gizi kurang. Namun diakui Usman Hadi, tidak jarang balita yang sudah lepas dari status gizi buruk, kembali menderita penyakit yang sama. ‘’Penyebab gizi buruk ini ada dua. Pertama karena penyakit dan yang kedua karena kekurangan asupan gizi,’’ pungkasnya. Karenanya Dikes merasa terbantu dengan kerja-kerja yang dilakukan kader Posyandu. Salah satunya pekan penimbangan yang menjadi ujung tombak deteksi dini gizi buruk dan gizi kurang. Melihat efektivitas pekan penimbangan, Dikes mengambil kebijakan menambah frekuensi kegiatan tersebut dari dua kali menjadi empat kali dalam sebulan. Dari kegiatan tersebut, Dikes telah mengantongi data lengkap riwayat penderita gizi buruk dan gizi kurang. ‘’Saya bersyukur gizi buruk ini ter-
ungkap sehingga bisa cepat ditangani. Yang kita khawatirkan ini yang tidak terungkap,’’ terangnya. Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram Nyayu Ernawati, S.Sos., menyatakan, pembangunan rumah pemulihan gizi akan dilaksanakan tahun 2014 mendatang bersamaan dengan peluncuran kelurahan layak anak di Ampenan Tengah. ‘’Ke depan Miya Ramdhani akan kita tangani di situ,’’ sebutnya. Dengan pembangunan rumah pemulihan gizi ia berharap semua anak di Kota Mataram tercukupi asupan kebutuhan gizinya. Selain itu, orang tua penderita gizi buruk akan diajarkan cara memberikan asupan gizi yang benar dan bagaimana hidup sehat. Perawatan penderita gizi buruk di rumah pemulihan gizi itu dilakukan dari pagi hingga sore hari. ‘’Disanguin makanan untuk malamnya. Paginya datang lagi sampai si anak cukup gizinya. Ongkos untuk datang kita kasi,’’ katanya. (fit)
parkir ini. Pembenahan ini dihajatkan agar capaian retribusi parkir bisa memenuhi target. Salah satunya dengan melakukan registrasi ulang para juru parkir (Jukir) di kota Mataram. Hingga saat ini sekitar 500 Jukir telah didata ulang. Diprediksi sekitar 600 Jukir yang masuk dalam pendataan. Setelah pendataan, Khalid mengatakan pihaknya akan melakukan penghitungan berapa jumlah jukir dan berapa retribusi parkir yang wajib disetor setiap minggunya. Nantinya setelah didata para jukir akan diminta menandatangani surat pernyataan bermaterai mengenai berapa
nilai retribusi parkir yang bisa disetor setiap minggunya. “Dari sana saya akan tahu berapa nilainya. Nanti kemudian tinggal direkap,” terangnya. Dengan mekanisme seperti itu, Khalid mengatakan bisa mendapatkan gambaran mengenai berapa seharusnya retribusi parkir di kota Mataram. Sehingga pihaknya bisa mencapai target yang telah ditentukan. Pada tahun 2012, retribusi parkir ditargetkan Rp 1,9 miliar tapi realisasinya hanya 56 persen atau Rp 800 juta lebih. Tahun 2013 target parkir turun menjadi Rp 1,3 miliar dan diprediksi realisasnya hanya sampai Rp 1 miliar. (yan)
Bentuk Mandor Parkir Perlu Pendekatan Khusus PEMBENTUKAN mandor parkir yang direncanakan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram memerlukan pendekatan khusus. Mengingat yang akan direkrut menjadi mandor parkir adalah para ‘penguasa’ parkir yang ada di kota Mataram. Kepala Dishubkominfo Kota Mataram, Drs. H. Khalid mengatakan pihaknya akan mengajak para calon mandor parkir ini berbicara dalam forum khusus. “Saat ini saya masih cari waktu yang tepat untuk bersilaturahim dengan calon-calon mandor parkir ini,” terangnya, Jumat (13/12). Setelah nanti pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan para calon mandor parkir, kemudian akan dipikirkan bagaimana mekanisme pembayaran mereka apakah digaji atau mekanisme pembayaran lainnya. Berdasarkan informasi, banyak ‘penguasa’ parkir di kota Mataram yang penghasilannya jauh melampaui gaji PNS setiap bulannya. Bahkan mereka tidak bekerja dan hanya menerima setoran dari para juru parkir (jukir). Para jukir menyetor lebih banyak ke mereka daripada yang harus disetorkan ke Dishubkominfo.
Setelah menyetor ke ‘penguasa’ parkir, baru kemudian jukir menyetor ke pemerintah. Sehingga realisasi dari retribusi parkir tidak pernah tercapai sesuai target. Apakah nantinya mereka mau direkrut menjadi mandor parkir? Khalid meyakini mereka akan menerima tawaran Dishubkominfo. Untuk itulah menurutnya diperlukan pendekatan khusus. Ia menanyakan pihaknya juga akan melibatkan Camat, Lurah, maupun Kepala Lingkungan dimana ‘penguasa’ parkir ini tinggal untuk ikut mengajak mereka berkomunikasi. “Camat, Lurah, dan Kepala Lingkungannya akan kami jadikan tim untuk mengajak mereka berkomunikasi sehingga mau direkrut sebagai mandor parkir,” terangnya. Mandor parkir nantinya akan diberikan tugas untuk mengkoordinir para jukir. Sehingga retribusi parkir di kota Mataram bisa terus meningkat dari tahun ke tahun. “Orang-orang itu perlu disentuh dan akan kita jadikan mandor parkir. Kita jadikan dia petugas kita untuk mengkoordinir anak buahnya yang ditangani itu. Kita tarik jadi mitra Dishubkominfo,” ujarnya. (yan)
Taman Sangkareang akan Dilengkapi Pusat Informasi Pariwisata Mataram (Suara NTB) Di Taman Sangkareang Mataram, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan membangun Pusat Informasi Pariwisata (Tourism Information Center). Pusat Informasi Pariwisata dalam format digital ini nantinya bisa diakses langsung oleh wisatawan untuk mengetahui lebih jauh mengenai objek-objek wisata yang ada di Kota Mataram. Kepala Disbudpar Kota Mataram, IB Jayantha mengatakan saat ini pihaknya sedang merampungkan sistem atau perangkat lunak dari Pusat Informasi Pariwisata itu. Perangkat ini nantinya akan meng-
gunakan komputer layar sentuh sehingga bisa mempermudah wisatawan dalam mengakses informasi. “Ini kita sedang siapkan dan mudah-mudahan bisa segera selesai,” terangnya. Ia berharap awal tahun 2014 nanti, Pusat Informasi Pariwisata sudah bisa beroperasi. “Perangkat kerasnya sudah saya adakan, sistemnya masih diedit. Nanti tinggal pencet saja orang bisa tahu objek wisata di Kota Mataram,” terangnya. Selain di taman dekat Kantor Walikota Mataram itu, Disbudpar juga merencanakan akan membangun Pusat Informasi Pariwisata di kompleks Taman Mayura, Cakranegara. Dengan itu maka seluruh infor-
masi mengenai Taman Mayura bisa langsung didapatkan wisatawan. Jayantha mengutarakan dirinya mempunyai sebuah gagasan untuk menempatkan mobil khusus di Taman Sangkareang yang bisa digunakan wisatawan khusus untuk berkeliling ke objek-objek wisata di Kota Mataram. Nantinya ada jadwal khusus yang akan dibuatkan untuk wisatawan yang akan menggunakan mobil tersebut. “Ini memang baru sebatas ide dan gagasan saya. Tapi saya yakin bisa terwujud,” cetusnya. Pemerintah kota (pemkot) Mataram melalui Disbudpar akan mencanangkan tahun 2014
sebagai tahun gerakan pariwisata di kota Mataram. Pariwisata akan menjadi sektor utama yang akan dikembangkan. Untuk mewujudkan ini, Jayantha mengatakan pihaknya tidak bisa bergerak sendiri. Tapi harus ada dukungan dari para pelaku wisata seperti ASITA, PHRI, HPI, dan masyarakat kota Mataram. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, masyarakat Mataram juga diminta untuk lebih menunjukkan keramahtamahan dan etika sehingga orang semakin senang berkunjung kesini. “Sesuai dengan visi misi Kota Mataram yaitu kota yang maju, religius, dan berbudaya,” ujarnya. (yan)
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 3
Daerah Terlengkap KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Lombok Timur (Lotim), H. Gufranudin menyatakan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) merupakan daerah yang paling lengkap destinasi wisatanya. Mulai dari wisata alam, pegunungan, bahari hingga kuliner dan budaya. Dikonfirmasi saat di wilayah Pantai Labuhan Haji, Jumat (13/12), Gufran menegaskan, Lotim memiliki Gunung Rinjani yang saat ini sudah menjadi jadi geopark nasional dan (Suara NTB/dok) menuju geopark dunia. ‘’PeGufranudin merintah pusat memberikan perhatian cukup serius untuk pengembangan kawasan Gunung Rinjani,’’ terangnya. Wisata alam, lainnya, Lotim banyak memiliki air terjun. Bahkan ada air terjun yang dipercaya menjadi obat, seperti Air Terjun Otak Kokok. Bahkan, bagian selatan kaya dengan keindahan pantai. Ia menuturkan, beberapa waktu lalu Kedutaan Swedia telah berkunjung ke kawasan pantai di Lotim bagian selatan dan sempat menginap di salah satu hotel. Perwakilan dari Kedutaan Swedia itu, kata Gufran, sangat mengagumi keindahan alam Pantai Tanjung Ringgit. Di Pantai Labuhan Haji ini dapat dijual keindahan sunrise. Kata Gufran, terbitnya matahari dari ufuk timur itu sangat disukai wisatawan luar negeri. “Sunrise ini sangat diburu oleh orang luar negeri karena di luar negeri jarang bisa melihat matahari terbit,” ucapnya. Mengingat potensi wisata sebagai salah satu sumber kekayaan di NTB, khususnya Lotim ini dijadikan oleh pemerintah pusat sentra pengembangan pariwisata dan ketahanan pangan dalam Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). (rus)
’’SMS Center’’ Disambut Positif Praya (Suara NTB) Pascapeluncuran perdana 29 November lalu, keberadaan SMS center milik Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mendapat sambutan positif dari berbagai elemen masyarakat di daerah ini. Terbukti, Bagian Humas dan Protokol Setda Loteng selaku pengelola SMS center dan pusat pengaduan tersebut menerima puluhan keluhan dari masyarakat setiap harinya. ”Keberadaan SMS Center ini cukup direspons masyarakat,” aku Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. L. Herdan, M.Si, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (13/12). Herdan mengatakan dalam sehari rata-rata pengaduan yang masuk mencapai antara 20 sampai 30 pengaduan. Bentuk pengaduannya pun bermacam-macam. Mulai dari persoalan fasilitas umum berupa jalan sampai persoalan pegawai nakal. “Tapi yang paling dominan pengaduan masalah jalan yang belum diperbaiki,” ungkapnya. Terkait pengaduan-pengaduan yang masuk tersebut, kalau ada yang bisa dijawab maka akan dijawab langsung. Sementara jika pengaduan butuh penanganan lebih lanjut maka akan dilanjutkan ke instansi pemerintah terkait agar bisa ditindaklanjuti segera. Herdan menjelaskan, keberadaan SMS Center tersebut dihajatkan bagi masyarakat luas sebagai upaya untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan pemerintah. Mengingat selama ini, masyarakat kesulitan menyalurkan aspirasinya secara langsung ke pemerintah daerah. Lantaran media yang belum tersedia. Apa yang menjadi aspirasi masyarakat tersebut, kemudian bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah sendiri dalam menyusun program. Termasuk menentukan kebijakan-kebijakan lebih lanjut di masa-masa yang akan datang. Pemerintah daerah pun berharap partisipasi masyarakat melalui SMS Center tersebut bisa terus meningkat. Diharapkan masyarakat tidak hanya menyampaikan keluhan atau pengaduan saja. Tapi gagasan, ide serta saran yang membangun juga sangat diharapkan. Guna mendukung jalannya pembangunan di Bumi Tatas Tuhu Trasna ini. (kir)
Senin, Dokter AB Dipanggil Sekda Giri Menang (Suara NTB) Sekda Lombok Barat (Lobar), H. Moh Uzair menyatakan, Senin depan pihaknya akan memanggil dokter AB setelah menerima hasil kajian dari tim Pemda terkait indikasi pelanggaran disiplin pegawai. Sekda mengaku belum menerima hasil kajian dari Asisten III, Inspektorat dan BKD soal masalah ini. pihaknya masih menunggu hasil kajian tim. Jika dari hasil kajian itu terbukti dokter AB melanggar, oknum ini akan terancam dinonaktifkan dari RSUD Patut Patuh Patju (Tripat) Gerung. “Tim ini mengkaji dari sisi indikasi pelanggaran kepegawaian yang ada,”ungkapnya, Jumat (13/12) kemarin. Tim pemerintah daerah, katanya, terus mendalami adanya indikasi pelanggaran disiplin yang dilakukan dokter AB. Tim yang terdiri dari Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) terus mendalami laporan dari pihak RSUD Tripat. Jika ditemukan pelanggaran, ancaman sanksi pun menunggu dokter yang kerap kali bermasalah tersebut. Hasil kajian itu, lalu dilaporkan ke Sekda untuk selanjutnya ditindaklanjuti ke Bupati. Ia belum bisa memastikan kapan tim tersebut menuntaskan pengkajiannya. Sekda menjelaskan, tim ini mengkaji dari semua sisi, azas kemanusiaan, regulasi yang berlaku dan pelanggaran l triwulan yang berlaku terkait kepegawaian. Ia mengaku, tim masih melakukan pengkajian dan menurut rencana hasilnya akan diserahkan Senin depan. Tim ini juga telah menyiapkan draf untuk pemanggilan dokter AB. Ia menambahkan, jika dokter AB dinonaktifikan pihaknya berupaya memberdayakan dokter spesialis yang ada. Karena, praktis kalau ditinggal dokter AB maka tinggal satu dokter spesialis bedah. Pemda katanya memberi izin belajar untuk spesialisasi yang belum ada seperti dokter bedah, spesialis tulang. “Ini yang akan diberi izin belajar,”tukasnya. Sebelumnya, pihak internal Rumah Sakit Tripat dengan komite medik telah menggelar pertemuan membahas persoalan dokter AB yang memungut keluarga Maharani pasien Jamkesmas yang meninggal dunia. Manajemen rumah sakit mengaku sudah menyerahkan seluruh berkas AB ke Pemkab. Selanjutnya Pemkab yang punya kewenangan lanjutan. Dokter AB ini terindikasi melakukan pungli terhadap pasien Jamkesmasda yang terang-terang digratiskan di RSUD Tripat beberapa waktu lalu. (her)
(Suara NTB/rus)
BERSIH PANTAI - Ribuan PNS lingkup Pemkab Lotim melakukan aksi bersih pantai serangkaian Hari Nusantara di Labuhan Haji, Jumat (13/12).
Sambut Harnus
Ribuan PNS Lotim Bersihkan Pantai Labuhan Haji Selong (Suara NTB) Hari Nusantara (Harnus) yang jatuh pada Jumat (13/12) disambut berbeda oleh jajaran Pemkab Lombok Timur (Lotim). Ribuan PNS lingkup Pemkab Lotim ini turun membersihkan Pantai Labuhan Haji. Bibir pantai di sekitar Dermaga Labuhan Haji disisir para PNS. Semua sam-
pah diangkut. Termasuk sampah-sampah yang ada dalam dermaga Labuhan Haji dibersihkan. Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lotim, Drs. Iswan Rakhmadi, MM, menjelaskan, kegiatan bersih-bersih pantai dilakukan sebagai wujud keinginan menumbuhkan
kesadaran bahari masyarakat, khususunya dari kalangan PNS. Kecintaan terhadap bahari, ditekadkan bisa tertanam pada semua elemen masyarakat. “Karenanya para kepada dusun dan kades dan lurah tadi turut melakukan bersih-bersih,” ucapnya. Diterangkan, dipilihnya
kegiatan bersih-bersih pantai karena masyarakat coba diajak berpikir dan membuang jauh-jauh anggapan laut sebagai pemisah. Sebaliknya, laut harus dijadikan sebagai penghubung yang mempererat kesatuan dan persatuan bangsa. “Laut ini jangan dijadikan pemisah, tapi jadikan sebagai penyatu,” imbuhnya.
Dipilihnya Pantai Labuhan Haji kata Iswan karena pantai ini terdekat dengan pusat pemerintahan kabupaten Lotim. Kegiatan bersih pantai juga mengajarkan kepada masyarakat secara langsung agar terus menjaga kebersihan pantai sebagai objek wisata bahari dan tidak membuang sampah sembarangan. (rus)
Belum Tuntas Dikerjakan
Plafon Gedung Kembar Kantor Bupati Lobar Rusak Giri Menang (Suara NTB) Pengerjaan proyek Gedung Kembar kantor Bupati Lombok Barat (Lobar) senilai Rp 7 miliar lebih hingga akhir tahun ini masih saja dikerjakan. Padahal, proyek ini dikerjakan sejak 2012 lalu. Ironisnya, banyak bangunan yang rusak, bocor dan belum rapi pengerjaannnya. Bahkan, belum serah terima bangunan ini banyak yang rusak. Termasuk pintu, keramik dan plafon gedung ini di beberapa titik ambruk. Seperti di ruangan Bagian Hukum dan Perundang-undangan Setda Lobar, plafon atapnya ambruk. Plafon ini ambruk diduga, karena hujan deras Kamis (12/12). Genangan air juga sempat menghanyutkan sejumlah dokumen staf Bagian Hukum, sejumlah dokumen pun rusak, karena luntur terkena air. Untungnya, para staf yang tiba pagi hari langsung menyelamatkan dokumen penting. “Untung saja air dokumen penting bisa diselamatkan,” ungkap salah seorang staf di ruangan itu, Wirya Jumat (13/12).
Wirya mengaku, ketika masuk kantor sudah mendapati ruangan tergenang air. Air masuk dari plafon yang ambruk, karena tak kuat menahan air yang bocor dari atap gedung. Diketahui, Gedung Kembar ini dibangun dari APBD Lobar secara bertahap 2 tahun berturut-turut yakni APBD tahun 2011-2012. Terpisah Sekda Lobar, H. Moh Uzair meminta agar SKPD yang menangani proyek ini harus mengecek hasil pengerjaan proyek. Jangan sampai kesannya, proyek dikerjakan pada tahap finishing tidak diawasi ketat. Justru,
pengawasan perlu saat tahap ini. Menurutnya, kontraktor perlu dipanggil oleh dinas terkait. “Proyek ini dalam proses PHO, PHO yang akan menilai proyek ini apakah sesuai spek atau tidak,” tukas Sekda. Sekda menyatakan, apapun kondisi proyek ini akan dinilai PHO. Kalau tim PHO tanda tangan, maka tentu dirinya akan tanda tangan. Selaku kuasa pengguna barang, pihaknya akan menerima dan menandatangani setelah selesai semua administrasi dari SKPD. Selanjutnya, proyek ini dicatat sebagai aset Pemda. (her)
(Suara NTB/her)
AMBRUK - Plafon di Ruang Bagian Hukum dan Perundang-undangan Setda Lobar ambruk akibat hujan deras yang turun sejak Kamis lalu.
KLU Siapkan Investor Korea Gagal Kembangkan Garam di Lotim Desain Perluasan Terminal Lama
Selong (Suara NTB) Investor Korea yang awalnya tertarik ingin kembangkan garam di wilayah Selatan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) gagal merealisasikan investasinya. Pasalnya, tempat sewa lahan yang akan dijadikan tempat pengembangan garam industri ini terlalu mahal. Hal ini diakui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Lotim, H. Hariyadi Surenggana. Menjawab Suara NTB di Selong, Jumat (13/12) kemarin, ia menuturkan pihak korea menginginkan lahan seluas 250 hektar (ha). Potensi yang dimiliki di kawasan Lotim selatan mencapai 1.000 ha. Setelah coba ditawarkan kepada masyarakat, sewa lahannya Rp 400 juta per ha. Mengetahui harga yang mahal itu, membuat pihak korea ini mundur secara teratur. Gagal dalam pengembangan garam. Investor Korea yang tidak mau disebut dulu namanya ini akan melakukan bentuk kegiatan lain di Lotim, yakni di kawasan selatan. Rencana kegiatannya kata Surenggana, akan menjadikan kawasan blue economy (ekonomi biru). Dititikberatkan untuk budidya laut, pengembangan pariwisata, penanggulangan kemiskinan dan bentuk kegiatan sosial lainnya. Ren-
(Suara NTB/rus)
H. Hariyadi Surenggana
cananya, investor korea ini akan mulai aksi awal tahun 2014. Lebih jauh soal garam, di kawasan Jerowaru khususnya sebagian besar masyarakat sejauh ini melakukan budidaya secara manual dan sangat tradisional. Petani penambak garam sekadar membuat garap konsumsi. Belum ada yang mengarah kepada upaya membuat garam industri. Membuat garam industri, katanya, punya kriteria beda dibandingkan garam biasa. Setidaknya encapai standarisasi 97,5 ppm baru bisa jadi garam industri. Semua tempat bisa dijadikan tempat un-
tuk produksi garam industri yang nilai secara ekonomis diyakinkan jauh lebih tinggi dari garam biasa. Selanjutnya kebiasaan masyarakat penambah saat ini terlalu cepat panen garamnya. Belum waktunya panen sudah panen duluan. “Biasanya kan untuk bisa jadi garam yang bagus membutuhkan waktu selama 15 hari dalam petakan baru diangkat, namun karena penambak kita rata-rata terbentur ekonomi membuat mereka lebih dulu panen,” ucapnya. Melihat potensi budidaya garam cukup potensial dikembangkan, Dislutkan Lotim ini berencana mengajak masyarakat untuk melakukan investasi sendiri. Ribuan hektar lahan tambak garam bisa dijadikan ladang untuk penghasilan yang lebih baik bagi petani tambak garam. Coba diajak masyarakat untuk mengubah sistem pola tambak garam agar bisa menghasilkan garam industri. Petakan yang terlihat masih tradisional akan dicoba dengan sentuhan teknologi. Dimisalkan, dalam satu kawasan ada 100 hektar, masyarakat penambaknya akan diidentifikasi lalu diajak untuk menerapkan sistem modern dalam bertambak garam dan menghasilkan garam industri. (rus)
Tanjung (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) c.q Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi (PU Tamben) KLU mengklaim sedang dalam tahap perencanaan pembangunan wilayah perkotaan - Ibukota Tanjung. Konsekuensi pengembangan wilayah itu, jalan-jalan di ibukota yang melintasi beberapa titik strategis perdagangan, seperti kawasan terminal lama, rumah toko (ruko) akan diperlebar. “Perencanaan perluasan wilayah ibu kota sedang kita siapkan. Kawasan terminal lama, jalannya akan diperlebar, termasuk ruko juga pasti kena, karena ini merupakan tuntutan kebutuhan ibukota,” ungkap Kepala Dinas PU Tamben KLU, H. Raden Nurjati, Jumat (13/12). Nurjati belum dapat merinci berapa jumlah kebutuhan anggaran yang harus disediakan untuk tujuan perluasan wilayah perkotaan itu. Begitu pula dengan anggaran untuk kebutuhan pembangunan ruko baru sebagai kompensasi penggusuran ruko lama. Tidak hanya itu, perluasan wilayah kota juga akan diintegrasikan dengan jalur
lingkar utara. PU Tamben sebagai SKPD yang diberi tugas mendesain jalan telah mensetting jalan lingkar utara menjadi dua jalur. Masingmasing jalur memiliki lebar 10 meter yang mengarah dari timur ke barat. Pembangunan jalan lingkar utara serta jalur-jalur lain di KLU, ucap Nurjati, sedikit terkendala dengan banyaknya deker yang belum tertangani. Jumlah deker yang belum tertangani kurang lebih berada di 6 titik jembatan dengan bentangan 5 sampai 7 deker. “Ada juga kendala saluran, setelah dibuatkan badan jalan, banyak petani yang protes karena saluran air ke persawahannya tertutup, sehingga perlu dibuatkan deker saluran irigasi baru,” jelasnya. Ia berharap, rencana perluasan wilayah kota dan beberapa jalan jalur dua, tidak menemui hambatan berarti, khususnya di ibukota. Mengingat informasi yang berkembang, beberapa ruko yang kini dipakai masyarakat disebut-sebut memiliki sertifikat ganda. Hal ini lantas akan menimbulkan persoalan baru bagi pemerintah daerah. (ari)
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
PARLEMENTARIA
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
Kerjasama DPRD Kabupaten Dompu dengan Harian Suara NTB
Dewan Perintahkan Kehutanan Perbaiki Anggaran Dompu (Suara NTB) Pengawasan hutan tidak dianggarkan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Dompu untuk tahun 2014. Kehutanan mengklaim, karena masih belum jelasnya batas wilayah kawasan hutan dan wilayah hutan kemasayarakatan (HKm) sehingga pola pengawasannya diubah ke pendekatan kesejahteraan. Namun Badan Anggaran (Banggar) DPRD meminta Kehutanan untuk tetap menganggarkan pengawasan hutan yang sudah semakin mengkhawatirkan. Dadang Kuswardana, S.Hut dari Dinas Kehutanan Dompu saat pembahasan anggaran, Jumat (13/12) mengungkapkan hingga saat ini batas wilayah kawasan hutan belum jelas, begitu juga dengan batas kawasan hutan kemasyarakatan (HKm). Karenanya, Kehutanan dalam tahun anggaran 2014 tidak mengalokasikan anggaran pengawasan.
Namun pola pengawasan kedepan, lanjut Dadang, akan dilakukan dengan cara pendekatan kesejahteraan. Pengawasan dengan pendekatan kesejahteraan akan sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini. “Untuk pola pendekatan pengawasan kesejahteraan masyarakat ini kita ada demplot di Karamabura,” ungkapnya. Selain itu, alokasi anggaran dari APBD untuk Kehutanan tahun 2014 hanya Rp 926 juta. Anggaran ini sesuai hasil rapat klinis di Bappeda Dompu, tahun 2014 dianggarkan untuk rehab kantor yang sudah bocor dan semakin mengkhawatirkan. “Rehab kantor ini sudah klinis,” ungkapnya. Wakil Ketua DPRD Dompu, Drs H. Hidayat Ali mengatakan, pengawasan terhadap kawasan hutan harus tetap dianggarkan dalam tahun anggaran 2014 mendatang. Apalagi kondisi kawasan hutan saat ini sudah semakin mengkhawatirkan. “Pengawasan hutan
Kasus Korupsi Bantuan Gapoktan Dilimpahkan ke Pengadilan Sumbawa Besar (Suara NTB) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumbawa melimpahkan berkas dan tersangka kasus dugaan korupsi dana Gapoktan Desa Sabedo, Kecamatan Utan, ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Mataram. Sebagaimana diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumbawa, Sugeng Hariadi, S.H M.H, Jumat (13/12), dalam waktu dekat Kejari juga bakal melimpahkan sejumlah kasus korupsi lainnya. “Tersangka dibawa ke Mataram oleh Tim Jaksa sekitar pukul 02.00 Wita hari ini (kemarin,red). Untuk dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor. Agar segera disidangkan,” sebut Sugeng, yang memperkirakan dalam waktu satu minggu kedepan atau sekitar awal tahun persidangan kasus ini dimulai. Diketahui, dalam kasus ini, Kejari telah menetapkan seorang tersangka, yakni Arifin Mustaram. Berawal dari laporan masyarakat Januari lalu, soal dugaan penyimpangan dana Bansos dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, untuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) Adil Makmur Desa Sabedo, Kecamatan Utan tahun 2012 lalu. Tersangka yang kemudian mencairkan dana Bansos dimaksud sebesar Rp 75 juta di Kantor Pos Kecamatan Utan. Dalam sembilan kali pencairan dengan modus memalsukan tanda tangan dari Ketua dan Bendahara Gapoktan. Sebagian uang digunakan untuk keperluan pribadi dan sisanya untuk keperluan kelompok. Tindakan tersangka diketahui setelah Ketua dan Bendahara Gapoktan berniat mencairkan dana Bansos tersebut. Ternyata setiba di Kantor Pos, keduanya kaget, setelah mengetahui dana tersebut sudah dicairkan. Tentu saja keduanya membantah pernah bertandatangan untuk pencairan dana dimaksud. Serta merasa tandatangan tersebut bukan milik mereka, dibuktikan setelah ada hasil dari laboratorium. Selain kasus tersebut, dalam waktu dekat menurut Kajari, juga akan dilimpahkan sejumlah kasus korupsi lainnya ke pengadilan Tipikor. Di antaranya, kasus korupsi PNPM Kecamatan Empang dan korupsi ADD Desa Bukit Damai Kabupaten Sumbawa Barat. Untuk kasus PNPM Kecamatan Empang tinggal melakukan penelitian berkas oleh JPU. Setelah itu baru dilakukan pelimpahan ke Pengadilan Tipikor. Sementara kasus ADD Bukit Damai masih menunggu hasil perhitungan kerugian negara dari BPKP. (arn)
harus tetap dianggarkan. Diubah dari anggaran yang bisa diubah untuk pengawasan. Wilayah Dompu ini bukan hanya Karamabura,” tegasnya. Syarif Mukmin, anggota Banggar Dewan lainnya, juga mengeluhkan kondisi kawasan hutan di Dompu yang sudah gundul. Akibatnya, saat hujan deras sekitar satu jam di sekitar wilayah Kempo dan langsung diikuti dengan banjir bandang dan menggenangi perkampungan warga, Kamis (12/ 12). “Saya dipertanyakan oleh warga peran kami sebagaianggota Dewan,” katanya. Desakan Banggar untuk tetap mengalokasikan anggaran pengawasan tahun 2014 ini langsung disambut Sekretaris Dinas Kehutanan Dompu, Abdurrahman, S.Sos. Dikatakan Abdurrahman, pihaknya tengah menyiapkan tim pengawasan terpadu yang melibatkan anggota TNI/ Polri dan tinggal ditandatangani. “Jika harus dianggarkan, kami akan memperbaiki usulan
(Suara NTB/ula)
KEHUTANAN - Wakil Ketua DPRD Dompu, Drs H. Hidayat Ali didampingi Sekda Dompu, H Agus Bukhari, SH, MSI saat memimpin rapat pembahasan RAPBD 2014, (kiri). Sekretaris Dinas Kehutanan Dompu, Abdurrahman, S.Sos bersama jajarannya saat rapat pembahasan RAPBD 2014, Jumat (13/12). anggarannya,” katanya. Total anggaran untuk Dinas Kehutanan Dompu tahun 2014 yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) maupun dana
dukungan daerah sebesar Rp 2.247 miliar. Dukungan dana daerah sendiri sebesar Rp 926 juta.Karenanya, pimpinan rapat Banggar memberikan kesem-
tanan, beberapaDinas juga diminta untuk memperbaiki rencana program dan anggarannya di Dewan sebelum ditetapkan APBD Dompu. (ula/*)
Banjir Terjang Sumbawa dan Dompu Sumbawa Besar (Suara NTB) Bencana banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Alas, Sumbawa, membuat tiga rumah hanyut. Sementara pada saat hampir bersamaan, ratusan rumah warga Kempo, Kabupaten Dompu terendam banjir. Pantauan Suara NTB hingga Jumat (13/12) sore kemarin menunjukkan, sejumlah KK yang tinggal di desa baru di Alas tersebut kehilangan tempat tinggal. Untuk itu, diimbau kepada warga agar tak lagi membangun rumah di wilayah daerah aliran sungai (DAS). Camat Alas Irawan Subekti, yang dikonfirmasi Suara NTB menyebutkan, banjir yang melanda beberapa desa sejak Kamis sore akibat luapan air dua sungai yang melintas di wilayah tersebut. Yakni, Brang Ode dan Brang Rea. Hingga sejumlah desa sempat terendam, seperti Juran Alas, desa Baru desa Luar desa Dalam dan lainnya. Meski sekarang air sudah surut dan tampak kembali normal namun banjir seketika itu sempat menyeret tiga buah rumah warga dan sekitar 26 rumah lainnya mengalami rusak berat. Camat Alas yang telah bertugas di wilayah tersebut cukup lama, mengaku heran,
dengan kedua sungai yang meluap secara bersamaan. Memang tahun-tahun sebelumnya, luapan air dari sungai tersebut selalu terjadi. Namun, baru kali ini terjadi bersamaan. Hingga memunculkan dugaan kawasan hutan di wilayah hulu sudah mulai gundul. “Memang luapan air ini selalu terjadi setiap tahunnya. Namun, baru sekarang terjadi bersamaan. Makanya kami minta jangan ada lagi aksi illegal logging di wilayah hulu,” tandasnya. Pihaknya juga meminta warga jangan lagi tinggal di bantaran sungai ataupun di wilayah DAS. Sebab luapan air sungai sedikit saja bisa berimbas bagi mereka. Untuk rumah yang rusak sejauh ini telah dilakukan gotong royong dibantu aparat kepolisian TNI dan lainnya. Sementara untuk warga yang rumahnya hanyut sementara ini diharapkan bisa ditampung oleh pihak keluarga. Sambil menunggu penanganan lebih lanjut.
Terendam Dari Dompu dilaporkan, Kepala Kantor BPBD Kabupaten Dompu, Drs Imran mengingatkan banyaknya bangunan perumahan warga yang sudah memasuki DAS yang menjadi jalur keluarnya air dari hulu ke laut. Banyaknya bangunan ini berdampak semakin meluasnya area genangan air banjir. “Genangan air banjir bandang di Desa Soro kemarin, semakin diperburuk oleh tidak adanya jalur keluarnya air dari hulu ke hilir (laut). Saluran yang ada sangat kecil dan tidak mampu menampung air yang ada, akibatnya air banjir meluap ke perkampungan warga,” kata Drs Imran. Selain saluran air yang kecil, lanjut Imran, perkampungan di daerah hilir sungai Dusun Toro Wuwu dan Dusun Nciu Desa Soro sudah banyak berdiri. Karenanya, ia minta kepada Kepala Desa dan Dinas terkait untuk bisa menertibkan perkampungan warga di daerah aliran sungai. “Kalau
(Suara NTB/ula)
BANJIR - Beberapa warga Kempo, Dompu, tengah melihat genangan air akibat banjir, selain merendam ratusan rumah, banjir juga merusak badan jalan. perkampungan ini tidak ditertibkan dan tidak dibuatkan saluran keluar air,” katanya. Banjir bandang di Kempo, Kamis kemarin, dikatakan Imran, merusak dua unit rumah warga di Soro dan merendam ratusan rumah warga lainnya. Tapi untuk jumlah riilnya, pihaknya masih melakukan pendataan bersama aparat Desa. “Kita minta ke Desa untuk segera memberikan laporannya,” ungkapnya. Namun untuk program dari
BPBD Dompu dalam menanggulangi bencana banjir, dikatakan Imran, pihaknya sudah mengajukan ke BNPB sebesar Rp 216 miliar untuk normalisasi sungai dan bronjong. Untuk anggaran daerah tahun 2014, Imran mengaku, pihaknya hanya mendapat alokasi anggaran Rp 375 juta. “Kita tidak bisa menganggarkan program apa-apa dari anggaran ini kecuali untuk menghidupkan operasional kantor,” ungkapnya. (arn/ula)
KSB akan Buat Perda Tentang Madu
Pegawai Pindah dari KSB Beli Pohon untuk Ditanam Taliwang (Suara NTB) Pihak penjual pohon yang menawarkan jasa bagi pegawai yang ingin pindah angkat bicara terkait dugaan adanya penarikan biaya bagi pegawai untuk menunaikan kewajibannya sesuai imbauan bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) itu. Ir. Sumbawanto yang merupakan penjulan pohon kepada para pegawai yang ingin pindah itu mengaku, tidak ada pungutan biaya bagi pegawai yang akan membeli pohon. Para pegawai secara sukarela datang kepadanya dan memesan pohon yang akan disumbangkannya kepada daerah sebagai salah satu ketentuan bersifat sukarela sesuai imbauan bupati sebelum bersangkutan pindah ke daerah lain. “Saya tidak pernah dengar ada pungutan itu. Mereka langsung datang beli ke saya. Dan saya awalnya baru dengar ada orang menyumbangkan pohon sebelum pindah,” jelasnya kepada wartawan, Jum’at (13/12). Dalam transaksinya Sumbawanto mengaku, mematok harga bervarisasi kepada setiap pegawai yang membeli. Dengan kisaran harga antara Rp 1,5 juta hingga Rp 5 juta, ia tidak hanya menyediakan pohon saja, termasuk juga jasa tanam hingga perawatan pohon pasca penanaman. Adapun jenis pohon yang ditawarkan kepada para pegawai yang ingin pindah ada tanaman buah-buahan, di antaranya Mangggis, Rambutan, Jeruk, Matoa, Klengkeng, Sawo dan Serikaya Jumbo. “Mereka rata-rata mau terima beres. Kita yang tanam sampai pemeliharaan. Dan harganya kita juga sesuaikan dengan jenis dan jumlah pohon yang dipesannya. Untuk lokasinya kita semuanya tanam di lingkungan KTC,” kata pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) KSB ini. Dalam proses pembelian pohon itu, diakui juga jika para pegawai meminta kuitansi bukti pembelian. Sumbawanto mengatakan, awalnya ia sempat bertanya kepada pegawai bersangkutan terkait kuitansi penjualan yang diminta tersebut. Dan jawaban seluruh pegawai untuk dilampirkan sebagai bukti ke Badan Kepegawaian dan Pendidikan Latihan (BK-Diklat) telah melaksanakan penanaman pohon yang dianjurkan oleh bupati. “Seperti dijadikan syarat buat mereka katanya untuk di BKD,” terangnya seraya menyatakan, beberapa dari pegawai yang memesan kepadanya sempat komplain karena terlambat dilayani. “Ada yang marah-marah ke saya karena telah ditanamkan pohonnya, mereka minta cepat sebab ingin cepat-cepat pula pindah. Dan selama ini bukan ratusan, hanya ada 23 orang teman (pegawai) yang saya layani untuk pembelian pohon itu,” tukasnya. Pihaknya sendiri kata Sumbawanto telah pula diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten (Itkab) seiring dengan adanya dugaan kesalahan penerapan imbauan bupati tersebut. Ia pun hanya memberikan keterangan sesuai sepengetahuannya sebagai penjual pohon dan tidak mengetahui apa-apa seputar dugaan tersebut. “Apa yang saya sampaikan ini, sama dengan keterangan saya ke inspektorat. Dan kemarin pernah ada lima orang pegawai yang datang minta ke saya untuk ditanamkan pohon lagi, saya tolak. Saya bilang sudat stop karena menyusahkan saya,” pungkasnya. (bug)
patan kepada Dinas Kehutanan Dompu untuk membawa kembali ke Dewan untuk konsultasianggarannya, Senin (16/ 12) depan. Selain Dinas Kehu-
(Suara NTB/use)
TERSANGKA - Salah satu tersangka (mengenakan kaos singlet, red) dalam keadaan tangan terborgol dibonceng anggota Buser saat dalam perjalanan ke Polres Bima Kota.
Coba Edarkan Ganja
Kuli Bangunan Diamankan Kota Bima (Suara NTB) Seorang kuli bangunan, Ar (24) asal Kelurahan NaE Kecamatan Rasa NaE Barat beserta seorang mahasiswa, Uy (19) warga Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota diamankan tim Buser Sat Narkoba Polres Bima Kota, Kamis (12/12) malam. Ar yang masih dalam keadaan berdebu diamankan sesaat setelah membeli satu garis ganja dari seseorang yang kini masih diburu. Penangkapan tersebut dilakukan aparat sekitar pukul 21.30 Wita. Saat itu, aparat yang mendapat informasi jika di rumah pejabat Bagian Keuangan Kabupaten Bima, Y, tengah berlangsung transaksi. Tim yang dimpimpin Bripka Yusuf Yamani pun mendatangi TKP dan melakukan penangkapan. Pelaku tak dapat mengelak di saku celananya ditemukan barang bukti satu garis ganja. Pelaku bersama
barang bukti kemudian digelandang ke Sat Narkoba untuk pengembangan lebih lanjut. Bersamanya, juga diamankan seorang pemuda, Uy yang diduga disuruh menjadi kurir. Kasat Narkoba Iptu Suparman Dj yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (13/12) membenarkan penangkapan tersebut. Saat ini, katanya, terhadap kedua pelaku tengah dilakukan pemeriksaan intensif. Untuk sementara, pihaknya baru menetapkan Ar sebagai tersangka. Sementara Uy masih berstatus sebagai terperiksa. “Hanya saja kuat dugaan dia juga terlibat mengedarkan,” tandasnya. Berdasarkan pengakuan, lanjutnya, tersangka memang sudah satu tahun terlibat narkoba. Hanya saja, dia baru kali ini menjadi pengedar. Barang haram tersebut dibeli tersangka dari seseorang yang saat ini masih diburu. Atas perbuatannya ini, tersangka
pun dikenakan Pasal 111 ayat (1) UU RI 35/2009 tentang narkotika yakni membawa, menyimpan, memiliki, dan menguasai narkotika jenis ganja. “Sekarang sudah kita lakukan penahanan,” tandas Suparman. Sementara itu, Ar yang ditemui sebelumnya mengaku ganja tersebut baru saja dibelinya dari seseorang seharga Rp 400 ribu. Rencananya, ganja tersebut akan ditawarkan ke teman-temannya terlebih dahulu. Diakuinya, pula jika sebelumnya dia memang sudah tidak asing, yakni mengkonsumsi ganja. “Tapi tidak terlalu sering, kalau ada masalah baru saya pakai,” tandasnya. Dia mau menjual ganja karena tergiur keuntungan. Rencananya keuntungan pertama dari menjual ganja ini untuk membuat STNK. Namun apes, niatnya tak dapat kesampaian lantaran keburu diciduk aparat. (use)
Taliwang (Suara NTB) Kualitas madu Sumbawa sudah terkenal tak hanya di Indonesia, bahkan dikenal di mancanegara dan dicari banyak orang. Beberapa pihak, karena alasan tadi, menyalahgunakannya dengan cara memalsukan madu Sumbawa. Tak ingin kondisi itu terus berlanjut, pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebagai salah satu daerah penghasil berusaha meproteksinya, dan salah satu caranya Pemda berencana akan membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Madu. Inisiatif untuk membuat regulasi guna meproteksi originalitas Madu Sumbawa itu dicetuskan oleh bupati KSB Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM. Menurutnya permintaan madu Sumbawa terus meningkat. Sehingga perlu dibuat regulasi yang tepat, terutama untuk memberikan jaminan, bahwa madu yang dibeli itu murni produk lebah yang hidup di alam Sumbawa. Bukan madu buatan atau campuran yang tidak sedikit terjual bebas di berbagai daerah, terutama di luar pulau Sumbawa. “Saya rasa sudah saatnya kita buat regulasi dalam bentuk Perda yang mengatur khusus tentang peredaran madu Sumbawa, agar kita tidak lagi melihat adanya madu Sumbawa yang palsu terjual. Karena hal itu justru merusak citra dan akan mengganggu pangsa pasar madu Sumbawa itu sendiri,” kata bupati kepada wartawan, Jumat (13/12). Perda yang akan dihasilkan nanti, kata bupati, tidak hanya untuk menjaga aspek kualitas. Tetapi lebih dari itu, spesies dari lebah madu juga akan dilindungi dan dilestarikan dalam satu produk aturan sehingga bisa berkembang dengan aman. “Kita bisa terus meningkatkan produksi, namun jangan sampai merusak spesiesnya. Jadi beberapa aspek akan diatur dalam Perda itu sendiri,” urainya
Tak hanya regulasi, guna memberikan jaminan madu yang terjual asli dari pulau Sumbawa dan bukan madu palsu. Bupati juga akan meminta kelompok pencari madu alam baik yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan untuk membentuk koperasi. Melalui koperasi iulah nantinya tiap madu yang dihasilkan para pencari akan ditampung sebelum dipasarkan. “Perlu ada koperasi yang menampung dan menjual madu asli Sumbawa, agar terjaga kualitas aslinya,” ujar bupati yang akrab disapa Kyai Zul ini. Bagi Kyai Zul, upaya serius yang dilakukan itu untuk mengembalikan pamor keaslian Madu Asli Sumbawa. Sehingga perlu adanya diproteksi, dan pemberian jaminan kepada konsumen khususnya dari luar daerah, bahwa madu Sumbawa yang berasal dari KSB dan dibeli melalui koperasi merupakan madu murni dan asli. Kyai Zul berharap kepada semua masyarakat, terutama pencari madu untuk ikut menjaga keaslian dari produk itu sendiri. Sebab upaya pemerintah untuk menjaga kualitas akan sia-sia, jika masyarakat sendiri justru menjadi pelaku perusak citra dan keaslian Madu Sumbawa yang sudah sangat terkenal itu. “Urusan harga bukan menjadi persoalan, karena konsumen tetap akan membeli, jika madu itu sendiri dijamin keasliannya,” pungkasnya. Di KSB sendiri pencarian madu asli Sumbawa ini masih banyak digeluti oleh warga di beberapa wilayah kecamatan. Seperti misalnya di desa Mataiyang kecamatan Brang Ene dan desa Bangkat Monteh kecamatan Brang Rea. Selama ini dua wilayah tersebut menjadi sumber produksi madu di KSB dan pemasarannya walau masih ditangani secara kompensional, namun telah menembus pasar hingga ibukota Jakarta. (bug)
RAGAM
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
Halaman 5
Sumbawa Masih Pertanyakan Kematian Fikri, Pemkot Surati ITN Malang Kekurangan Pupuk Sumbawa Besar (Suara NTB) Komisi II DPRD Sumbawa sedang berupaya melobi pemerintah pusat untuk penambahan kuota pupuk di Sumbawa, memasuki masa tanam Musim Hujan (MH) tahun ini. Mengingat kuota yang diberikan saat ini masih jauh dari kebutuhan riil petani. Sebagaimana disampaikan anggota Komisi II, Salamuddin Maula kepada Suara NTB, Jumat (13/12) kuota pupuk bersubsidi yang diberikan selama ini hanya sekitar 22 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut tidak mencukupi. Terutama pada akhir masa tanam, ketika kebutuhan akan pupuk meningkat. Apalagi sekarang ada penambahan luas areal tanam padi dengan adanya cetak sawah baru 3.300 hektar tahun 2013. Begitu pula untuk penambahan luas areal jagung dari 36 ribu hektar menjadi 46 ribu hektar. “Jadi, kuota yang ada tidak akan mencukupi,” terangnya. Untuk memenuhi kebutuhan itulah, pusat dalam hal ini Dirjen PSP Kementerian Pertanian melalui provinsi diharapkan bisa memberikan tambahan kuota pupuk bagi Sumbawa. Paling tidak, kuota yang diberikan sekitar 30.000 hingga 31.000 ton pupuk. Minimal bisa mencapai 50 persen dari kebutuhan riil petani. “Ada peluang penambahan kuota. Makanya kita akan temui langsung Dirjen di Kementerian,” kata Jalo, panggilan akrab Ketua Fraksi PKS Sumbawa ini. Dalam mengantispasi kemungkinan terjadinya kelangkaan pupuk seperti tahun-tahun sebelumnya, Jalo meminta Dinas terkait mulai menertibakn usulan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Para pengecer juga diminta tidak mempermainkan harga pupuk di tingkat pupuk. Sebab mahalnya sarana produksi pertanian, justru membuat petani makin menderita. (arn)
Gubernur Kecewa Pimpinan SKPD Tak Tertib Dari Hal. 1 Tetapi jajaran birokrasi adalah terikat organisasi dan mempunyai tanggungjawab. Walaupun pimpinan SKPD melakukan perjalanan dinas atas biaya APBD maupun APBN, katanya harus mendapat persetujuan. “Saya tidak bicara tentang APBD saja, APBN juga. Saya masih temukan, saya tempotempo meminta staf untuk mengecek ada ternyata yang bersangkutan tidak ada di tempat, dicek surat izinnya ternyata tidak ada. Alasannya karena APBN, tetapi sama saja. Kalau memang atas dasar APBN lantas tidak minta izin, sekalian pindah ke pegawai pusat saja. Supaya lebih jelas, supaya enak kita semua,”ujarnya dengan nada kecewa. Maksudnya supaya pimpinan SKPD meminta izin jika melakukan perjalanan dinas supaya jika terjadi suatu hal yang membutuhkan konfirmasi pimpinan SKPD langsung bisa ditanyakan. Namun, kata Gubernur, beberapa kali dirinya melakukan pengecekan ada saya Kepala SKPD yang tidak berada di tempat.
“Yang bersangkutan susah diakses handphonenya. Ada kepala dinas yang saya hubungai jam 7 malam sudah tidak aktif, pulang kantor tidak aktif. Jadi harus aktif handphone itu. Kenapa aktif? Ya inilah risiko kita bekerja. Harus aktif dan siap merespon kejadian-kejadian, kondisi-kondisi yang membutuhkan respons kita,”tambahnya. Selain tertib masalah izin perjalanan dinas, Gubernur juga menitikberatkan juga pentingnya Pimpinan SKPD tertib dalam penggunaan keuangan daerah. Ia menegaskan tidak akan mentolerir jika terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap penggunaan keuangan daerah. “Ini saya betul-betul ingatkan, saya tidak akan tolerir penyimpangan-penyipangan terhadap keuangan daerah. Jadi tetap berlaku sesuai aturan, tidak ada inovasi dalam pengelolaan keuangan. Ikuti saja aturan yang ada, pedomani dengan baik,”pungkasnya. (nas)
Gubernur Kecewa Lagi Dari Hal. 1 Menurutnya, bisa ditoleransi jika yang menyebabkan serapan anggaran yang tidak mencapai target tersebut karena faktor eksternal yang berada di luar kewenangan SKPD. Namun, tak bisa dibayangkan jika serapan anggaran yang tidak mencapai target tersebut karena faktor kelalaian SKPD bersangkutan “Kalau berbicara kelalaian, itu maknanya luas. Termasuk misalnya pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya fisik yang sebenarnya ada teknologi baru disitu. Kalau volumenya sekian, dia butuhkan sekian. Tetapi selalu pekerjaan fisik kita itu terlambat,” katanya dengan nada kecewa. Zainul Majdi mengatakan, ia tidak merasa bersyukur atau senang jika ada kontraktor yang membayar denda akibat keterlambatan. Namun ia merasa bangga jika suatu pekerjaan fisik bisa tuntas sesuai dengan masa kontrak. ”Ini sekarang tahun 2013, saya cermati dari laporan-laporan yang saya terima, ada beberapa pekerjaan fisik yang dipastikan tidak akan tuntas 100 persen. Kita malu, bapak/ibu, kayak kita belajar terus tidak habis-habis kita belajar,”imbuhnya. Disebutkan, seperti proyek Islamic Center (IC) yang dipastikan konstruksinya tidak dapat mencapai 100 persen pada akhir masa kontrak pada 31 Desember ini. Begitu juga dengan proyek RSUP Dasan Cermen. Persoalan yang menyebabkan proyek fisik tersebut tidak bisa tuntas akhir tahun ini karena proses tender yang dilakukan pada pertengahan tahun. Ia pun mempertanyakan, kenapa tender proyek fisik bisa sampai pertengahan tahun padahal penetapan APBD sudah bisa dituntaskan awal tahun anggaran. “Kenapa mesti ditunda lama-lama sehingga kalau proses dimulai Juli misalnya pasti terlambat pengerjaan fisiknya. Tidak bisa kita mengatakan kontraktor lalai kemudian mereka bayar denda lima persen, bukan begitu. Kerja kita bukan begitu. Ka-
lau memang lambat-lambat, ngapain kita kejar APBD tepat waktu,”terangnya. Penetapan APBD tepat waktu, lanjut Gubernur bertujuan supaya pada awal tahun anggaran sudah bisa diproses, baik dana yang bersumber dari APBD dan APBN. Ia mencermati, ada kecenderungan SKPD mengerjakan anggaran APBN kemudian baru mengerjakan anggaran yang bersumber dari APBD. “Padahal, justru APBD itu lah yang 100 persen merupakan perencanaan kita. Kalau APBN itu merupakan bagian dari perencanaan nasional. Kalau APBD kita semua yang rumuskan, anda semua yang tentukan kemudian dikumpulkan TAPD, dibicarakan anda bersama DPRD dan dilaksanakan. Tetapi kenapa kalau APBN semangat, kalau APBD kurang. Ada juga sebaliknya. Saya tidak mau seperti itu. Kedua-duanya bisa dilakasanakan dengan penuh tanggung jawab dan tepat waktu. Saya tidak mau tahun 2014 masih ada halhal seperti ini,”tegasnya. Diketahui, progres pelaksanaan APBD NTB periode Januari hingga November 2013 capaiannya masih dibawah target. Dari Pagu APBD Perubahan NTB 2013 sebesar Rp 2,586 triliun lebih, realisasi keuangan Rp 2,074 miliar lebih atau 80,23 persen dan realisasi fisik 83,47 persen hingga November. Lima SKPD dengan capaian keuangan terendah hingga November yakni Biro Administrasi Kesra sebesar 59,77 persen, Biro Hukum 59,94 persen, Dinas Peternakan dan Keswan 66,19 persen, Dishubkominfo 66,63 persen dan Dislutkan 67,75 persen. Sedangkan lima SKPD dengan capaian fisik terendah hingga November yakni Biro Hukum 61,60 persen, Dinas Peternakan dan Keswan 66,26 persen, RSJ Provinsi 73,86 persen, Korpri 74,46 persen dan Disbudpar 75,75 persen. (nas)
Mataram (Suara NTB) Peristiwa meninggalnya Fikri Dolasmantya Surya terus mendapat perhatian, tidak hanya dari aktivis tetapi kalangan birokrasi Pemerintah Kota Mataram. Buktinya, keprihatian Pemkot langsung direspons dengan mengirim surat kepada pimpinan Institut Teknologi Negeri (ITN) Malang, untuk mem-
pertanyakan kronologis meninggalnya Fikri. Sekretaris Daerah Kota Mataram, Drs.H.Lalu Makmur Said mengatakan meninggalnya Fikri ketika mengikuti ospek, mengundang keprihatinan Pemda. Pasalnya, tidak semestinya dan wajar mahasiswa baru meregang nyawa ketika mengikuti masa orientasi. Makmur Said
menambahkan pihaknya langsung melayangkan surat kepada Rektor ITN, untuk mempertanyakan runut peristiwa sehingga Fikri meninggal. ‘’Kami akan pertanyakan kejelasan kenapa Fikri bisa meninggal,’’ jelasnya ketika dikonfirmasi diruangannya, Jumat (13/12) kemarin. Makmur Said menyebutkan isi surat
yang dilayangkan kepada ITN, selain mempertanyakan meninggalnya Fikri juga meminta ITN mempertanggungjawabkan perbuatannya. Nantinya apapun yang menjadi reaksi dan jawaban dari rektor, pihaknya akan terus memantau serta mengawasi. “Karena sekarang kan Kepolisian masih menangani kasus ini,” akunya. (cem)
Pol PP KSB Kembali Terkesan Apatis, Trend Partisipasi Politik Sterilkan Eks Pasar Taliwang Pemuda Menurun Mataram (Suara NTB) Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lobar beberapa waktu lalu, terjadi penurunan partisipasi pemuda. Dari 80 persen pemilih pemula, partisipasi hanya 60 persen. Ini dikhawatirkan berlanjut, tidak hanya di Pemilu Legislatif Lobar, tapi juga secara keseluruhan di wilayah NTB. Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan, KPU Lobar, Umar Ahmad Seth kepada wartawan menyampaikan, kekhawatiran itu beralasan, karena saat ini ada kecenderungan pemuda apatis dalam partisipasi politik. Mereka memilih aktif di dunia mereka sendiri, ketimbang harus menentukan masa depan daerah dengan memilih pemimpin sesuai nuraninya. “itulah yang terjadi di Lombok Barat, kami khawatir ini (partisipasi menurun) terjadi di Pilegislatif sampai Pilpres,” kata Umar, usai menjadi pembicara dalam seminar “Seminar Politik Kebangsaan” di kampus Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM), Jumat (13/12). Bagaimana solusinya? Menurut Umar, metode ceramah, seminar atau presentasi monolog harus sudah ditinggalkan. Pola ini dianggap sudah usang untuk memantik partisipasi pemuda dalam politik. “Seharusnya kita sudah tinggalkan pola ini, termasuk seminar semacam ini. Harus ada perubahan pola, dengan memberikan sentuhan berbeda,” kata Umar. Sentuhan dimaksudnya, dengan pendekatan
langsung kepada pemuda. “Dimana mereka sering nongkrong, datangi mereka. Apakah itu di Udayana, Taman Sangkareang, atau di Bundaran Gerung, harus kita datangi, ajak diskusi tentang pandangan mereka terhadap politik, baru kemudian berikan pemahaman soal partisipasi,” terangnya. Direktur Rinjani Institute, Ayatullah Hadi menambahkan, ia memahami apatisme pemuda dalam politik ini dipicu maraknya politisi busuk, merajalelanya korupsi, kegaduhan di internal partai politik itu sendiri. Tapi dengan tetap apatis, atau marah sekalipun, justru menurutnya tidak akan menghasilkan apa apa, karena pada dasarnya sikap itu hanya diam. “Di Indonesia, ada 64 juta pemuda sebagai pemilih potensial. Bisa dibayangkan jika mereka ini apatis terhadap politik, lantas bangsa ini harus berharap kepada siapa untuk memilih pemimpin kalau tidak dari pemuda,” kata Ayat, sapaannya. Sarannya, yang perlu dilakukan adalah bergerak, advokasi, kampanye anti politisi busuk atau anti politisi hitam. Dengan cara ini, pemuda sudah bisa memberi kontribusi untuk Pemilu yang sehat, memberi pencerahan kepada masyarakat tentang politisi busuk. Cara ini justru menurutnya lebih bermanfaat ketimbang hanya menghujat tanpa gerakan. “Pemuda harus jadi hakim bagi proses demokrasi di Indonesia ini. Karena sesungguhnya, angkatan muda lah yang menentukan nasib bangsa,” ujarmya memberi semangat. (ars)
FKPD Bahas Situasi Kabupaten Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Para pimpinan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) bertemu di ruang Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Arasy Muhkan, Jumat (13/12) kemarin. Membahas kondisi kekinian daerah, dalam menjaga situasi tetap kondusif. Dalam pertemuan tersebut, tampak terlihat para anggota FKPD, diantaranya, Ka-
jari Sumbawa, Kasat Intel Polres Sumbawa, Ketua Panwaslu dan lainnya. Sejumlah pimpinan SKPD terkait, seperti Kepala Dinas Kehutanan, Bakesbangpol Linmas juga hadir. Usai pertemuan Wabup tak banyak memberikan komentar. Ia mengatakan bahwa pertemuan itu katanya, menyangkut situasi daerah saat ini. “Cukup banyak yang kita bahas tadi,” ujarnya
Namun, Kajari Sumbawa, Sugeng Hariadi, S.H, M.H, sempat menyebutkan beberapa masalah yang dibahas. Diantaranya soal kafe Batu Gong dan masalah tanah (aset) yang masih carut marut. Dalam hal ini, pihaknya tetap mendukung apapun kegiatan yang telah dan akan dilakukan. Dalam membangun situasi keamanan kearah terciptanya kondusivitas di Sumbawa. (arn)
Taliwang (Suara NTB)Setelah beberapa bulan terakhir para pedagang ikan menjamur di areal eks pasar Taliwang, Jumat (13/12), jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) kembali melakukan sterilisasi pasar. Belasan penjual ikan yang selama ini terus bertahan di pojok-pojok pasar ditertibkan oleh petugas. Seluruh dagangan mereka diamankan, termasuk peralatan yang selama mereka gunakan berteduh dibersihkan dari lokasi. “Kami hari ini memang menggelar penertiban di pasar lama. Targetnya para penjual ikan yang selama ini tetap bertahan di sana,” kata Kepala Satpol-PP KSB, Agus Hadnan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (13/12). Menurutnya upaya sterlisasi areal pasar lama itu selain untuk menegakkan aturan, terkait larangan berjualan di pasar lama itu juga karena adanya permintaan dari pedagang yang selama ini berdagang di pasar baru Taliwang. Agus mengungkapakan, banyak keluhan dari para pedagang di pasar baru yang menyatakan merugi karena pembeli lebih memilih bertransaksi di pasar lama. “Ada kecemburuan sosial dari pedagang di pasar baru dan itu wajar karena selama ini harus diakui warga lebih memilih membeli di pasar lama dengan alasan dekat,” tukas Agus seraya menambahkan jika keluhan pedagang pasar baru itu telah
sampai ke telinga bupati KSB Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM. “Memang tidak ada perintah ke saya langsung, tapi beliau (bupati,red) sudah tahu karena ada laporan yang langsung masuk ke beliau,” sambungnya. Diakuinya untuk menutup peluang para pedagang kembali ke pasar lama sejauh ini pihaknya belum menemukan formulasi yang jitu. Sebelumnya Satpol-PP setiap harinya menempatkan personelnya di beberapa titik areal pasar lama agar pedagang tidak kembali berjualan. Namu faktanya, setelah beberapa lama pedagang pun kembali seiring dengan mengendornya penjagaan oleh aparat Satpol-PP. “Kita memang tidak bisa terus menerapkan model itu, karena di beberapa kondisi saya harus tarik anggota untuk keperluan lainnya. Dan kondisi itu dimanfaatkan oleh para pedagang untuk kembali berjualan,” papar Agus. Meski demikian pihaknya tetap akan berusaha menjamin sterilisasi pedagang di pasar lama. Karenanya ke depan, Agus mengungkapkan, pihaknya akan secara aktif melibatkan seluruh perangkat pemerintah terkait, mulai dari dinas/ instansi yang memiliki tupoksi terhadap pasar lama termasuk pemerintah kecamatan, kelurahan hingga struktur terendah yang mengakomodir wilayah pasar lama. “Kepala lingkungan di pasar lama akan kita minta agar turut berperan serta melarang pedangan berjualan di situ,” pungkasnya. (bug)
Harus Lebih Responsif Dari Hal. 1 seluruh Pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB supaya lebih responsif terhadap isu-isu yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Lima pejabat eselon II yang dimutasi antara lain Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Setda NTB, Dr. H. L. Sajim Sastrawan, SH, MH dimutasi ke jabatan baru menjadi Sekretaris Korpri. Kepala Biro Administrasi Pemerintahan selanjutnya dijabat H. Mahdi Muhammad, SH, MH yang sebelumnya menjadi Kepala Biro Hukum Setda NTB. Kepala Biro Hukum selanjutnya dijabat Rusman, SH, MH yang sebelumnya menjadi Kabag Bantuan Hukum Biro Hukum Setda NTB. Selain itu, Serektaris DPRD NTB, H. Rachmad Radjendi, SH dimutasi menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Poli-
tik. Sementara jabatan Serektaris DPRD NTB dijabat H. Azhari, SH, MH yang sebelumnya menjadi Serkretaris Korpi. Proses pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan berlangsung di Ruang rapat Utama Kantor Gubernur NTB dilakukan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, disaksikan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si dan Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH. Hadir juga pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan mutasi adalah sesuatu yang alami dan dan harus terjadi di dalam suatu organisasi. Supaya organisasi tetap memiliki vitalitas yang diperlukan dalam bekerja untuk mencapai tujuan. “Untuk jajaran pejabat Pemprov NTB, mutasi dalam lingkup Setda NTB ini maksudnya agar lebih
optimal lagi,’’terangnya. Dikatakan, Pemprov NTB memiliki organisasi perangkat daerah seperti dinas, badan dan UPT-UPT yang tersebar di seluruh penjuru NTB. Selain itu, Pemprov memiliki organisasi perangkat daerah yang disebut Sekretariat Daerah (Setda). “Sekretariat Daerah itu fungsinya sangat penting, vital dan sangat menentukan di dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama,”imbuhnya. Menurut Gubernur, perangkatperangkat daerah sangat berperan aktif dalam mencapai tujuan organisasi untuk mensejahterakan masyarakat dan mengayomi masyarakat. Untuk itu, ia meminta semua Pimpinan SKPD dan jajarannya bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsinya yang diberikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur.
Lapas Mataram Nyaris Ricuh Dari Hal. 1 Ketegangan sempat reda saat masuk salat Jumat, namun kembali berlanjut hingga selesai salat. Bahkan sempat muncul isu akan ada penyerangan pukul 14.00 Wita ke Lapas dari kelompok warga tertentu. Pihak Lapas kemudian berkoordinasi dengan Polres Mataram. Siang itu juga, puluhan personel dari Polsek Mataram dipimpin Kapolsek AKP Arif Harsono, SIK dan Dalmas Polres Mataram tiba di Lapas yang terletak di Jalan Hos Cokroaminoto Nomor 5 tersebut. Sebagian berjaga- jaga di depan gedung, sebagian lagi masuk ke dalam Lapas. Sejumlah personel Buser Polsek Mataram dan Polres Mataram juga standby. Babinsa TNI dan Babinkamtibmas ikut siaga. “Saya cuma diminta standby bersama pasukan di sini (Lapas, red), untuk antisipasi hal – hal tidak diinginkan,” kata Kapolsek. Kalapas Mataram, Suprapto, BC.Ip, SH, MH membenarkan kronologi pemicu ketegangan di lembaga dipimpinnya itu.
Menurut Suprapto, persoalan dipicu masalah sepele, seorang napi minta rokok kepada tahanan baru. “Yang namanya tahanan baru kan ndak punya rokok. Nah, gara – gara ndak dikasi rokok itulah, napi ini marah,” kata Kalapas dihubungi via ponsel kemarin siang. Lanjutnya, oknum napi itu kemudian dipanggil petugas Lapas dan diberi pembinaan. “Memang ada sedikit pemukulan, tapi bukan penganiayaan. Pemukulan itu hanya sifatnya pembinaan,” jawab Kalapas yang baru seminggu menjabat ini. disampaikannya, setelah pembinaan itu, justru tidak terjadi apa – apa. Ia heran, informasi yang keluar justru berlebihan. “Saya heran, kok begitu sampai di luar, informasinya heboh sekali seperti akan ada kerusuhan dan penyerangan ke Lapas. Saya memaklumi itu, tapi sesungguhnya yang terjadi seperti saya sampaikan tadi, hanya masalah sepele dan itu sudah selesai,” bebernya. Ia mengibaratkan pembinaan yang dilakukan dengan memukul itu hanya bagian dari
perlakuan biasa sipir kepada tahanan atau napi bandel. “Seperti orang tua, kalau lihat anaknya nakal, kan wajar memukul ringan. Tapi itu kan dalam rangka pembinaan,” ulasnya. Meski demikian, ia tetap menganggap peristiwa itu harus diwaspadai, sehingga meminta bantuan dari Kepolisian untuk siaga. Apalagi muncul isu ada penyerangan dari kelompok warga. Ia bersyukur, sampai menjelang sore tidak terjadi apa – apa, namun aparat tetap siaga di lokasi. Kapolres Mataram, AKBP Kurnianto Purwoko, SH, SIK sempat mendatangi Lapas sekitar Pukul 14.30 Wita. Menggunakan celana jeans dan kaos putih, Kapolres masuk ke dalam lapas, kemudian keluar bersama Kapolsek Mataram. Saat dimintai komentarnya atas peristiwa itu, Kapolres enggan memberikan keterangan kepada wartawan yang menunggunya di luar Lapas. Sementara pantauan hingga sore kemarin, situasi di lapas tetap kondusif, kendati demikian aparat tetap bersiaga. (ars)
Zainul Majdi mengungkapkan, dirinya masih menemukan Pimpinan SKPD yang lambat merespons isu-isu yang menarik perhatian masyarakat. Ia memahami betapa beratnya koordinasi SKPD provinsi dengan kabupaten/kota, namun rakyat tidak mau tahu tentang kesulitan tersebut. “Yang rakyat tahu pemerintah kerja apa ndak. Terasa atau tidak program-programnya. Maka kalau memang kita tidak punya “kaki” secara langsung di tingkat kabupaten/kota, bapak/ibu bisa memanfaatkan berita-berita di media sebagai sumber untuk mengetahui sejauh mana dinamika yang terjadi di masyarakat,” ujarnya. Ditambahkan, banyak sekali isu-isu yang berkembang di masyarakat melalui media massa tidak direspon oleh aparat pemerintah. Bahkan, dirinya sebagai Gubernur tidak dilaporkan oleh instansi terkait. “Apa se-
sungguhnya faktanya, seperti apa yang terjadi, pihak-pihak yang terlibat itu seperti apa dan intervensi apa yang bisa kita lakukan terhadap permasalahan itu. Ini berulang-ulang terus kejadiannya,” katanya. Menurutnya, hal-hal yang menjadi perhatian, keseriusan dan keprihatinan masyarakat harus segera direspons. Instansi terkait harus memberikan telaahan dan melaporkan gambaran faktual sehingga bisa diambil intervensi kebijakan. ”Masalah pendidikan, ketenagakerjaan dengan segala kerumitannya, pertanian dan lainnya saya minta untuk cepat direspons. Saya tentu punya sumber informasi, tetapi bapak/ibu sebagai perangkat resmi saya haruslah banyak memberikan masukan-masukan, usulan-usulan agar kita bisa mengeluarkan kebijakan jika diperlukan,’’ tandasnya. (nas)
16 Pokja KPU Kota Mataram Diduga Bermasalah Dari Hal. 1 Para saksi justru tahu mereka masuk dalam Pokja setelah penyidik menyodorkan SK. Dimana dalam SK itu, tercantum nama – nama saksi masuk dalam tim. “Mereka sendiri heran, kok namanya ada dalam SK, sementara selama ini merasa tidak pernah dicantumkan dalam SK itu,” kata Suluh menyebut kejanggalan yang ditemukan timnya. Pihaknya pun menjadikan materi penyidikan itu fakta itu sebagai pintu masuk memperdalam indikasi penyimpangan di item yang sama, penggunaan dana hibah Rp 5,7 miliar. Dimana pada keseluruhan dana hibah itu, ada Rp 1 miliar yang dikelola sendiri oleh Sekretariat KPU Kota Mataram. Dana miliaran itu lah yang dipakai untuk membiayai 16 Pokja KPU tersebut untuk operasional Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mataram, Tahun 2010 lalu.
Dari hasil penyidikan awal, ada kejanggalan dalam pembayaran operasional Pokja dalam proses distribusi logistik pemilu saat itu. Satu orang tenaga honorer atau kontrak, seharusnya mendapat tiga kali pembayaran, namun faktanya mendapat sekali pembayaran. ‘’Dugaan kami ada pemotongan dana operasional,’’ sebutnya. Itulah yang sedang diusut timnya, untuk tujuan menemukan nilai anggaran yang diduga disimpangkan. Terkait pemeriksaan saksi, Jumat kemarin, dua tenaga kontrak dimintai keterangan. Keduanya adalah tenaga kontrak yang teridentifikasi masuk dalam tim Pokja, namun sesuai keterangan , tidak masuk dalam SK. Sehari sebelumnya, dua saksi juga sudah dimintai keterangan. “Masih banyak saksi kami harus panggil, baik tenaga kontrak maupun yang mantan karyawan,” pungkasnya. (ars)
Ratusan Hektar Sawah di Sekotong Barat Terancam Gagal Tanam Dari Hal. 1 Petani setempat pun sering kali meminta pihak terkait dalam hal ini Balai Wilayah Sungani (BWS) Nusa Tenggara I untuk memperbaiki. Namun, hingga saat ini belum direspons. Ihsan salah seorang petani dari Dusun Berambang menuturkan, pintu air bendungan itu rusak sejak tiga bulan lalu. Pintu air bendungan itu rusak, lantaran sekrup pemutar pintu air rusak. Pintu air pun tidak bisa dibuka menggunakan tenaga manusia, karena perlu tenaga mesin. Kerusakan ini telah diinformasikan kepada pihak kecamatan melalui surat yang dikirim oleh petugas bendungan. Petugas bendungan juga beru-
paya mencari solusi dengan memperbaiki pintu air dibantu petugas yang ahli dibidangnya. Namun, hasilnya tetap tidak bisa diperbaiki. Akhirnya, petugas Bbndungan kembali ke pihak BWS. Surat itu, dikirim ke Camat Sekotong, L. Edi Sadikin kemudian oleh Camat dilanjutkan ke pihak BWS. Sempat waktu itu katanya, setelah dikirim, pihak BWS turun melakukan survei ke lapangan (bendungan). Namun bukannya diperbaiki, akan tetapi pihak BWS mengatakan, perlu menunggu perencanaan anggaran. Padahal kebutuhan petani akan air sangat mendesak. ‘’Para petani sudah mulai menanam, ada yang mulai menyemai,” ujarnya. Namun karena air bendungan macet
maka ia pun memberitahukan petani untuk menghentikan sementara proses penanaman. Akibat terhambatnya suplai air bendungan, menyebabkan proses penanaman terhambat juga. Bayangkan saja, bendungan ini mampu mengairi 235 hektar sawah petani yang tersebar di lima dusun. Lima dusun itu antara lain, Dusun Tibu Baru, Berambang, Mekar Sari, Siung dan Ketapang. Sejumlah petani berupaya mencari solusi sendiri, dengan mengandalkan mesin penyedot air. Namun itu hanya bisa dilakukan tiga sampai empat orang petani. Karena hanya beberapa petani saja memiliki mesin, selebihnya petani rata-rata menganadalkan air bendungan.
Petani setempat khawatir jika kondisi ini dibiarkan tanpa ada solusi akan berdampak luas bagi petani. Terutama petani tentu akan dirugikan. Menurutnya, hasil panen di daerah itu mampu memproduksi hampir tujuh - delapan ton per hektar. Jika dihitung keseluruhan produksi, hampir mencapai 1.180 ton lebih per sekali panen. “Sejak ada bendungan, para petani bisa dua kali tanam,” katanya. Para petani katanya, merasakan dampak adanya bendungan. Lahan yang dulunya tandus menjadi produktif karena mampu dialiri air. Sehingga, musim tanampun mampu bertambah dari yang tadinya hanya sekali bahkan petani tak bisa menanam. Namun setelah ada
bendungan petani bisa dua kali tanam. Karena itu ia sangat berharap agar pihak BWS segera memperbaiki bendungan tersebut. ‘’Kalau perlu kami akan ke BWS untuk minta langsung,” ujarnya. Sementara itu, Camat Sekotong, L. Edi Sadikin menyatakan, pihaknya sudah mengajukan surat ke BWS namun belum ditanggapi. “Rencananya kami akan kesana bersama warga,”kata Edi. Ia menambahkan, persoalan bendungan penting segera ditangangi, karena menyangkut masalah nasib ratusan petani setempat. Diakuinya, semenjak bendungan itu dibangun, sektor pertanian dan periikanan setempat mulai berkembang pesat. (her)
OPINI
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
Halaman 6
Teater dan Keaktoran, ’’Masih Dunia Lain di NTB’’ Retribusi Parkir Berpeluang Menguap BANYAK kawasan padat parkir di Kota Mataram seperti sejumlah kompleks pertokoan dan bank yang sebenarnya peluang retribusi parkirnya cukup besar, tak disetorkan ke Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat. Kondisi ini, tentu sangat merugikan Pemkot Mataram, padahal sektor parkir sebenarnya bisa menjadi penyumbang PAD cukup besar bagi kota ini. Seperti halnya kota-kota besar lainnya yang menjadikan retribusi parkir sebagai sumber PAD andalan, Kota Mataram sebenarnya berpeluang menjadikan sektor ini sebagai salah satu sumber utama pendapatannya. Peluang itu besar, karena Kota Mataram yang menjadi ibu kota NTB merupakan kota jasa dan perdagangan. Bisa dilihat perkembangan Kota Mataram sekarang. Kompleks pertokoan tumbuh bak jamur di musim hujan. Ini merupakan peluang besar retribusi parkir bisa ditarik. Jika kita lihat, di setiap kompleks pertokoan selalu ada juru parkir yang siap menagih ongkos dari setiap pemilik kendaraan. Seperti diketahui, untuk setiap kenfdaraan roda dua ditarik biaya parkir sebesar Rp 1000. Tarif lebih tinggi dikenakan untuk kendaraan roda empat sekitar Rp 2000 bahkan ada yang lebih. Namun sangat disayangkan, dari sebagian besar juru parkir melakukan penarikan ongkos tidak menggunakan bukti. Seperti halnya yang berlaku di kotakota lainnya, katakanlah seperti di kota-kota di Bali misalnya. Seperti di Kabupaten Gianyar misalnya, juru parkir yang bertugas di pasar-pasar tradisional hingga di tingkat kecamatan menggunakan bukti pembayaran parkir yang diterima setiap pemilik kendaraan. Dengan bukti pemungutan ini, angka setoran parkir akan jelas. Dengan bukti ini, akan terdata juga seberapa besar kontribusi parkir di satu titik yang bisa ditarik setiap hari, setiap minggu dan seterusnya. Jika penarikan biaya parkir dilakukan secara ilegal (tanpa bukti penarikan), retribusi parkir berpeluang disimpangkan dan bahkan akan menguap. Karena itu, Pemkot Mataram, perlu lebih profesional menggarap sektor parkir di wilayahnya. Sehingga sektor parkir bisa menjadi penyumbang PAD yang bisa diandalkan sebagai sumber pembiayaan pembangunan. (*)
“Kau pasti tidak sanggup menghabiskan enam pastel daging, Jean!” “Sanggup!” “Tidak mungkin, itu rakus namanya!” “Ya, apalagi di tambah tiga kue dan dua puding buah Plum!” (petikan dialog-Agatha Criestie/Selagi Hari Terang). agiStanislavky,autentisitas keaktoran terletak pada kemampuan sadar menciptakan kondisi apa adanya. Di sini,aktordiharapkanmampu menjelajahi kondisi psikis secara mimesis.Untuk memasukiwilayahinidiperlukan penjelajahan bawah sadar sehingga aktorbisamenyelamibahasasubtext,yaitu retorikanonverbalyangmembentukmelalui penampilan asli dan autentik. Begitulah kira-kira membaca teater kita di NTB dankeaktorannya.Wajarkemudiandalam lingkungankebudayaandiNTB.Teaterdan seorang aktor tak lebih dari sekadar mahluk astral. Mahluk yang mendiami habitat tertentu dan cenderung diminati kalangan tertentu. Untuk memeriahkan hari besar agamatertentu. Semacamkudapandalam upacaratradisi,atauritual.Dankehadirannya tak lebih sekadar menggenapi prosesi ritual realitas sosial. Di tahun 90-an, seorang sutradara ternamadiNTBmemilihsayauntukmemerankantokohprotagonisdalamnaskahteatergarapanMaxArifinalmarhumberjudul; Putri Mandalika. Setelah melewati kompetisi yang cukup ketat bersama aktoraktor di NTB. Entah kenapa saya terpilih memerankan Pangeran Bumbang. Salah satupangerandaribeberapapangeranyang melamar Putri Mandalika (tokoh cerita) yang endingnya sama-sama ditolak. Dan SangPutrimemilihbunuhdiri,denganmenceburkan diri ke laut. Dan menjelma menjadi cacing, atau nyale itu. Sebagaimana menghabiskan enam pastel daging. Dan lima diantaranya adalah objek umum dan konvensional yang serba nyata. Maka, memilih teater dan menekuni keaktoran adalah ke-ENAM-nya. Sekaligus menggenapi kebiasaan dan daya hidup itu sendiri. Naskah yang bercerita soal lingkungan keraton atau kerajaan, atau istana sentris. Adalah naskah ‘’Masih Dunia Lain’’dalam realitas teater dan keaktoran di NTB hari ini. Kalimat-kalimat puitis ‘yang mesti diucapkan masingmasingtokoh,kadangbarubisadimengerti setelah latihan kesekian kalinya. Agak susahmenemukanmotivasi,kenapasang tokoh mengucapkan kalimat tersebut. Agak repot menentukan justifikasi gerak, dan cenderung stelisasi itu. Bagaimana masa lalu dan kekinian berkelindan dan berebut tafsir. Lalu saya berpikir, boleh jadi, naskah yang bersifat istana sentris adalah semacam ritualsm dalam
Oleh :
WS. Irawan (Pengamat Kebudayaan NTB)
inkubasi. Yang tumbuh dan besar sebagaimana dongeng. Bahwa baik adalah baik dan jahat adalah jahat. Sebagaimana pikiran kanak-kanak. Bahwa seorang raja atau pangeran adalah baik dan tukang sihir tentulah jahat, semisal begitu. Dan dalam kesadaran alamiah pun kanak-kanak, berdasarkan status sosial dapat menentukan dan memilih, kapan menjadi tukang sihir dan kapan menjadi pangeran. Namun tetap dalam inkubasi yangberkepentinganpadamitosnya.Artinya kontradiksi di ranah imaji, bukanlah sesuatu obyek pasti. Bukanlah kebiasaan yang lepas dari spirit masyarakat sosialnya. Tapi secara naluriah, spirit itu begitu sederhanadannyaristanpacacatdancela. Tentusebelumrealitassosialmenjadikannya kontroversial. Sebagaimana naskahnaskah realis atau naskah tradisi. Semisal naskah garapan Max Arifin ini lebih dapat disebut sebagai naskah Sutradara. Maksudnya, Sutradara lebih dominan membentuk keaktoran. Dan membentuk karakter tokoh yang diperankan. Tetapi campur tangan sutradara lebih besar dan menentukan. Artinya interpretasi aktor ditentukan oleh intepretasi sutradara atas naskah. Termasuk mengelola vokal, gestur tubuh, tehnik muncul dan tehnik pembagian panggung. Di dukung dengan tata lampu, musik dan pemilihan kostum khas sang sutradara. Dansepertinya,masyarakatumumpun takmemerlukanperangkatrumitdanlogika literer yang njlimet untuk dapat menyaksikan pertunjukkan. Dan mengatakan pertunjukkan sebagai baik atau buruk. Karena pada dasarnya, memang dongeng dan kisah-kisah legeda sangat banyak dan tersebar di pelosok Indonesia utamanya di NTB sendiri. Dan sebagiannya membentuk realitas kekiniannya. Dan spirit teater adalahhalamanterlipatdarisetumpuklogika mistis. Yang mesti terus disimpan dan dikeluarkan pada saat-saat tertentu saja. Logika tetaer, juga keaktoran dalam perangkat sosial pun menyimpan magnet wilayah tak bertuan ‘’Gaib’’ dan sakral. Dimana realitas sosial dan logika politiknya tak semisterius dan sesakral acara ‘’Masih Dunia Lain’’. Meskipun dalam komunitas teater itu sendiri. Kita tak akan menemukan dan melihat berkumpulnya mahluk astral, semisal begitu. Bukan berarti setelahmengenalteaterdanmempelajarikeaktoran.Setiapkehadiranjadimembuatbulu kuduk berdiri, membuat orang lain ngeri dst. Adalah mitos, bahwa menonton teater adalah seperti menyaksikan Masih Dunia Lain Trans TV, semisal begitu. Keaktoran dalam Teater Realis Kita. Teater adalah drama kehidupan yang diusung dan dikemas dalam sebuah naskah dan dipanggungkan. Pada dasarnya, memahami keaktoran dalam teater realis kita adalah memahami unsur insani
atau keunikan pribadi, dan kesanggupan yang disadari. Memahami realitas jumawa dengan segenap wadagnya. Sehingga kandungan unsur keindahan yang tak pernah kita duga. Lebih mengemuka, sekaligus menyumbang kesadaran tak terinci logika sosial itu. Yang menjadikan setiap inti gerak, laku dan motivasi terkelabuhi logika wadag realitasnya. Dalamteater,tubuhdanjiwajugaspirit dan nilai-nilai itu diakomudir sedemikian rupa. Di kelola, baik itu imajinasi maupun kepekaan panca inderanya. Yang memungkinkan seseorang menjadi. Dan kemudian barulah, orang pun memerlukan teknik dan metode dalam keaktorannya. Begitu pula realitas sosialnya, utamanya di NTB. Demikian pun dengan teater realis, yang bisa dimaknai sebagai aktivitas estetis dan dramatis yang berbasis pada realitasberuparuang,waktuperistiwa,pelaku (aktor), benda-benda dan suasana, atmosfer yang semuanya saling mengikat dan menyatu. Dengan cara itu, teater realis menghadirkan tafsir nilai atas kehidupan yang bisa diresepsi dan dipahami oleh khalayak penonton. Artinya, seluruh kehadiran realitas di ruang teater itu bisa diacu atau dirujuk berdasarkan realitas yang ada dan hidup dalam masyarakat. Meski demikian, bukan berarti semua hal yang disajikan teater realis merupakan laporan atau tiruan langsung dari kenyataan. Sebab, di dalam teater realis berlangsung transformasi estetis atas berbagai realitas yang ada di dalam ranah kehidupan publik. Dengan cara ini, teater realis terhindar dari bahasa ungkap dan ucap yang klise. Di dalam teater realis dikandung dua ide pokok. Yakni, ide sosial yang mewujud dalam tema dan persoalan, dan ide estetik yang mewujud dalam bahasa ungkap simbolik. Ide sosial (tema dan persoalan) beroperasi di dalam wilayah gagasan atau pesan sosial (ingat, teater sesungguhnya merupakan tesis atas realitas untuk menemukannilai-nilaikemungkinan).Lewat ide sosial itu, aktor teater realis membangunjagatkisahyangmembukaruangdialog secara kognitif dan afektif terhadap penonton.Darijagatkisahiniterbangunpula alur cerita atau plot (hubungan sebab akibat), perwatakan tokoh dan konflik. Sedangkan ide estetik beroperasi di wilayah bentuk pemanggungan seperti penciptaan ruang permainan (set), seni peran, seni akting, sistem pengadegan, penciptaan irama pertunjukan, penciptaan suasana dramatik dan berbagai spektakel lainnya. Dengan kata lain, ideide estetik –yang mewujud dalam kreativitas estetis—merupakan piranti atau media yang memungkinkan ide sosial menjadi “daging” seni pertunjukan yang bisa dikenali, dipahami, dinikmati dan dihayati oleh khalayak penonton. Di sini,
ketrampilan dan wawasan menjadi kunci. Tetapi dalam keaktoran, pribadi adalah kemungkinan-kemungkinan ide, juga kegelisahan, juga kewajaran nilainilai tradisi yang mubal ke permukaan dan lalai kita sikapi spiritnya. Keaktoran adalah dunia lain dari serta-merta, penampakan dan nilai-nilai sosial yang purba dan membangun mitosnya sendiri. Maka memahami teater realism di NTB adalah memahami keaktoran yang mengambil peran mitologi spirit masyarakatnya. Yang acapkali membuka peluang dan kesalahpahaman segelintir kepentingan, diantara realitas. Bahwa teater dan keaktoran adalah wilayah ide kreatif. Piranti sosial dan ruang dialog, sekumpulan obyek berupa benda hidup, Adalah fiksi, ilusi dan halusinasi atau fantasi yang melahirkan kemungkinan bahwa pengertian realitas memiliki batas-batas keyakinan(baca; pemanggungan). Dalam arti kebenaran sebagai kebenaran. Sebagaimana obyek sosial yang umum dan konvensional. Halhal yang serba nyata itu meliputi (1) ruang geografis (2) waktu terjadinya peristiwa, (3) pelaku, misalnya manusia, (4) benda-benda, dan (5) suasana/atmosfer. Lima hal itu menyatu di dalam apa yang disebut peristiwa dramatik. Dan ke-6, adalah memilih Dan menyadari teater dan keaktoran sebagai, Masih Dunia Lain. (*)
Gubernur kecewa Pimpinan SKPD tak tertib Harus ada sanksi
*** Investor Malaysia siap masuk Loteng Masyarakat Loteng harus lebih siap menyambut investor
***
STASIUN RADIO
email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/ bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 7
Investor Malaysia Siap Masuk Loteng SALAH satu perusahaan swasta nasional Malaysia, Akasis Teknologi berencana masuk untuk berivestasi di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Perusahaan yang bergerak dibeberapa sektor ini rencananya akan mengembangkan pusat bisnis, perbelanjaan, hiburan sekaligus sport center. Dan, lokasi yang dilirik yakni lahan eks. lapangan PSLT Praya. “(Kamis) Kemarin Pemkab Loteng dengan perusahaan bersangkutan sudah ada kesepahaman bersama. Kalau akan mengembangkan kawasan eks lapangan PSLT tersebut. Menjadi kawasan ekonomi terpadu, mulai dari kawasan bisnis, perhotelan, pusat perbelanjaan, hiburan dan pusat olahraga,” ungkap Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. L. Herdan, M.Si., kepada Suara NTB, Jumat (13/12) . Dikatakannya, kawasan lapangan PSLT tersebut sejauh ini memang belum bisa dikembangkan secara maksimal oleh pemerintah daerah. Di mana kawasan tersebut saat ini memang menjadi pusat kegiatan olahraga. Tetapi pemanfaatannya tidak maksimal. Lantaran kondisi ketersediaan fasilitas penunjang olahraga yang minim. Sehingga pemerintah daerah berinisiatif untuk mengembangkan kawasan tersebut sebagai kawasan ekonomi terpadu. Yang nantinya akan dibangun pusat bisnis, perhotelen, sampai hiburan keluarga. Dengan tetap mempertahankan fungsinya sebagai sport center bagi masyarakat. Sehingga di kawasan tersebut selain akan dibangun pusat perbelanjaan dan hiburan juga akan dibangun stadion yang lebih layak. Ia menjelaskan, saat ini luas kawasan tersebut untuk lapangan sekitar 5,4 hektar. Ditambah lagi dengan lahanlahan milik pemerintah daerah di sekitanya, menjadi sekitar 10 hektar. Lahan itulah yang nantinyan akan dikembangkan oleh perusahaan bersangkutan. “Jadi bukan hanya lapangannya saja, tetapi lahan milik pemerintah daerah di sekitar eks lapangan PSLT tersebut juga akan ikut dikembangkan,” papar Herdan. Perusahaan bersangkutan akan memulai dalam waktu yang tidak lama lagi. “Tapi yang jelas sudah ada kesepahaman bersama antara investor dengan pemerintah daerah. Malah waktu segera dalam waktu dekat ini,” imbuhnya. Setelah adanya kesepahaman bersama tersebut, pihak investor baru kemudian akan menyusun master plan kawasan. Termasuk nantinya akan dibuat pola kerjasama yang akan dibangun dengan pemerintah daerah. Terkait pengelolaan lahan milik pemerintah daerah tersebut. Bersamaan dengan itu, pemerintah daerah lanjut Herdan juga akan segera melakukan perhitungan nilai lahan yang akan dikembangkan tersebut.(kir)
Lalu Herdan (Suara NTB/dok)
Jelang Nataru
Waspadai Produk Pangan Tak Layak Edar Mataram (Suara NTB)Belum tuntas penanggulangan produk tak layak edar di pusat-pusat penjualan, tak terkecuali di pasar tradisional. Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), masih memungkinkan produk-produk makanan dan minuman kedaluwarsa ini beredar. Terlebih yang dikemas dalam bingkisan (parcel). Oleh sebab itu, perlu kewaspadaan sebelum membeli, serta tuntutan untuk menjadi konsumen cerdas. Kasi Sertifikasi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram, Yosef Dwi Irwan menyebut tidak menutup kemungkinannya produk-produk tak layak edar ini beredar di pasaran. Khusus mengantisipasi jelang Nataru ini, BBPOM Mataram sudah mengeluarkan surat edaran ke setiap supermarket, toko dan pembuat sarana parcel. Di mana produk pangan yang masuk dalam kemasan parcel harus yang sudah terdaftar di BBPOM, atau Dinas Kesehatan. Dengan ketentuan lain, batas waktu kedaluwarsa minimal berlaku enam bulan sebelumnya. “Dan tidak mengalami perubahan bentuk, atau visualnya. Tapi kembali lagi kepada konsumennya. Konsumen harus cerdas dan tetap waspada membeli produk pangan, tidak terkecuali parcel. Harus tetap baca labelnya dulu,” demikian menurut Yosef. Diakuinya, bahwa tidak mudah menghilangkan peredaran produk pangan yang tidak memenuhi ketentuan sampai nol persen, tetapi tetap berusaha diminimalisir peredaran produk tersebut. Dalam hal ini, Yosef menyebut tidak bisa Badan POM sendiri yang melakukannya. Tetapi, harus melibatkan seluruh lintas sektor yang ada, sekaligus untuk mengedukasi masyarakat. “Kita tetap melaksanakan pengawasan secara rutin setiap bulannya di seluruh sarana distribusi pangan yang ada di wilayah NTB. Khusus jelang Natal dan tahun baru, kita akan turun bersama lintas sektoral yang terkait di dalamnya,” demikian ditegaskannya. Masih memungkinkan adanya peredaran produk pangan tak layak edar ini, ditambahkan karena belum berjalan maksimalnya sistem keamanan pangan yang terdiri dari tiga unsur. Di antaranya pelaku usaha yang berkewajiban menjamin produk yang dijual aman, bermutu dan bermanfaat. Pemerintah yang berkewajiban melakukan fungsi pengawasan dengan penegakan law enforcement bagi pelaku pelanggaran. Serta konsumen yang merupakan key point juga benteng terakhir, harus sadar akan hak dan kewajibannya sebagai konsumen. Prinsipnya, selama konsumen tidak mau membeli produk yang tidak memenuhi standar, maka produk tersebut akan hilang dengan sendirinya, sesuai asas suplay and demand. Yosef menyebut yang paling rawan sebenarnya, terkait pangan kedaluwarsa, rusak tetapi masih diperjualbelikan. Itupun lebih banyak ditemukan di pasar tradisional dan toko-toko yang memang fungsi kontrol mutunya yang kurang berjalan dengan baik. Yang paling parah adanya terasi mengandung rhodamin B dan krupuk mengandung boraks, itu kami betul-betul prihatin. (bul)
Dengan 3,5 jt Bisa Umroh dan Dengan 5 jt Bisa Haji Plus, Htl. Bintang 5 .
PT. Arminareka Perdana. Hub. Nik 083840958710. Dibuka Kesempatan Juga Bagi yang Mau Jadi Agen di NTB Email : nikbambang@yahoo.co.id
(Suara NTB/yan)
PKL – PKL di BIL tidak hanya bertebaran di sekitar lapangan parkir, tetapi juga berada di koridor dalam BIL, seperti tampak dalam gambar.
PKL BIL Terus Bertambah Praya (Suara NTB)Pihak PT. Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Lombok (BIL) selaku penguasa otorita BIL secara berkala terus melakukan penertiban terhadap keberadaan para pedang kaki lima (PKL) di kawasan itu. Namun nyatanya, upaya tersebut tidak menyurutkan minat para PKL untuk terus berjualan. Bahkan jumlah PKL di BIL sekarang terus bertambah banyak. Menurut General Affair and Comunication Section Head PT. AP I BIL, Moch. Albar Wahyudi, saat ditemui di kantornya, Jumat (13/12) mengatakan, setiap pekan pihaknya selalu melakukan penertiban terhadap PKL. Terutama PKL yang berjualan di depan terminal dan area parkir bandara. Baik itu dengan melibatkan aparat kepolisian
maupun penertiban oleh petugas BIL sendiri. Tetapi memang sampai sejauh ini hasilnya belum begitu maksimal. Karena setiap kali ditertibkan, tidak beberapa lama para PKL tersebut pasti kembali berjualan di lokasi yang dilarang tersebut. “Setiap hari Jumat, kita melakukan penertiban terhadap PKL. Tapi tidak lantas
membuat PKL jera. Karena paginya kita tertibkan, siang harinya PKL sudah berjualan kembali,” keluhnya. Bahkan kata Albar, dari waktu ke waktu jumlah PKL yang berjualan di kawasan BIL hampir setiap hari bertambah. Dan, kondisi tersebut cukup membuat pihak pengelola bandara kesulitan untuk melakukan penataan. Walaupaun sejauh ini ke-
beradan para PKL tersebut tidak pernah sampai mengganggu aktivitas penerbangan. “Hampir setiap minggu kita lakukan penertiban, tetapi jumlah PKL semakin banyak,” ujarnya. Pun demikian, Albar menegaskan kondisi tersebut tidak lantas membuat pihaknya berkecil hati. Pihaknya kedepan akan terus melakukan penataan dan penertiban. Apalagi BIL merupakan bandara baru yang masih harus terus ditata. Namun pihaknya juga tetap berharap kesadaran masyarakat terutama para PKL bisa tumbuh dengan sendiri untuk tidak berjualan di lokasi-lokasi yang
tidak diperbolehkan . Karena memang sudah ada lokasi yang disiapkan oleh pihak pengelola bandara. “Kalau mereka (PKL,red) berjualan di lokasi yang sudah ditentukan, kita tidak akan larang. Yang kita tertibkan ialah PKL yang berjualan di area terlarang,” tandasnya. Informasi yang diperoleh menyebutkan, awalnya jumlah PKL yang berjualan di area BIL mencapai sekitar 80 orang. Jumlah tersebut kini sudah membengkak hampir dua kali lipat, mencapai 150 orang PKL lebih. Para PKL tersebut rata-rata warga yang ada di lingkar bandara. (kir)
NTB Terima Hibah Mesin ’’ZERO Press Pengemasan untuk IKM Polytron Automatic Washing Machine’’
Mataram (Suara NTB)Pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian menghibahkan mesin pengemasan produk Industri Kecil Menengah (IKM) untuk provinsi NTB. Mesin-mesin tersebut rencananya mulai dioperasikan tahun 2014 mendatang. Guna memenuhi kebutuhan pengemasan produkproduk dalam daerah. “Kita sedang siapkan mesinnya beroperasinya di rumah kemasan. Sedang dilakukan instalasi. Selanjutnya pelatihan operator,” sebut Kepala BPKUD dan K pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB, I Ketut Sudiarta di Mataram, Jumat (13/12). Ditegaskannya, sedang dilakukan proses penyiapan SDM operasional mesin tersebut. Sehingga dapat dikelola langsung oleh para operator dalam daerah. Disebutnya, beberapa unit mesin yang dihibahkan tersebut di antaranya, mesin sablon otomatis, mesin potong kertas, dan mesin finishing lainnya. Mesin-mesin ini sebenarnya sudah lama didambakan para pelaku IKM. Sebab, ket-
erbatasan pasar produk daerah saat ini adalah belum adanya kemasan yang memadai dan berkualitas. Sehingga masih berat untuk berebut pasar dengan produk IKM dari luar daerah lainnya, yang sudah menggunakan standar pemasaran yang memadai. “Cuma bahan baku yang mungkin masih kita datangkan dari luar daerah, di antaranya yang dari plastik dan alumunium foil,” sebutnya. Di tahun 2014 mendatang, setelah semuanya dipastikan siap operasi, Ketut menyebut sudah bisa melayani langsung kebutuhan para IKM. Untuk tahun pertama dan kedua operasional masih diberikan keringanan dengan tidak mengenakan biaya apapun kepada para IKM, kecuali untuk penyediaan bahan baku. Praktis di tahun pertama dan kedua operasionalnya, disebut keberadaan rumah kemasan ini belum berorientasi pada kepentingan bisnis. Sehingga tidak ditekankan untuk menyumbang bagi PAD. “Untuk sementara 70 persen untuk kepentingan IKM, dan 30 persen untuk kepentingan
bisnis. Karena untuk operasionalnya masih ditalangi dana dekon,” demikian Ketut. Dengan keberadaan mesin berkapasitas tinggi ini, diharapkannya akan mampu menalangi persolan para IKM di NTB. Mesin kemasan ini tambahnya, adalah untuk mendukung keberdaan para IKM yang fokus mengembangkan produk olahan, yang utamanya sebagian besar dari bahan baku Sapi, Jagung dan Rumput Laut (PIJAR). Seperti diketahui, tidak sedikit jumlah IKM yang ada di Provinsi NTB. Apalagi dengan adanya program penumbuhan wirausaha baru. Dari sisi kualitas dan kuantitas produksi, IKM di daerah ini kata Ketut tak jauh beda dengan IKM luar daerah yang sudah mampu memasarkan produknya secara nasional. Tetapi kendala tidak adanya wadah yang khusus menangani pengemasan produk, menyebabkan produksi para IKM hanya mampu berkembang di pasar dalam daerah. Tentu dengan mesin pengemasan ini, produksi diharapkan mampu bersaing setidaknya secara nasional. (bul)
APBD NTB 2014 Ditetapkan Rp 2,8 Triliun Mataram (Suara NTB)APBD NTB 2014 sudah disetujui dan ditetapkan DPRD NTB dalam rapat paripurna yang digelar Kamis (12/12) malam. Total APBD NTB 2014 ditetapkan sebesar Rp 2,8 triliun lebih, meningkat dari usulan Pemprov NTB dalam nota keuangan yang disampaikan beberapa waktu lalu sebesar Rp 2,7 triliun lebih. Wakil Ketua DPRD NTB, Suryadi Jaya Purnama, ST mengatakan jumlah pendapatan pada APBD 2014 sebesar Rp 2,863 triliun, sementara belanja daerah
sebesar Rp 2,834 triliun. Adapun surplus anggaran pada APBD 2014 sebesar Rp 29 miliar. Suryadi Jaya Purnama menyebutkan, pada APBD 2014, jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 1,144 triliun, dana perimbangan sebesar Rp 1,215 triliun dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 503 miliar. Adapun penerimaan pembiayaan sebesar Rp 10 miliar dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 40 miliar. Sehingga pembiayaan netto Rp 29 miliar. Ditambahkan, pendapatan pada APBD NTB tahun 2014 meningkat hampir 7 persen dari Rp 2,59 triliun pada APBD Perubahan 2013 menjadi Rp 2,863 triliun pada APBD 2014. Begitu juga dengan penerimaan yang bersumber dari PAD juga meningkat dari Rp 904 miliar tahun 2013 menjadi Rp 1,05 triliun pada APBD tahun 2014. Juru Bicara Komisi III Bidang Infrastruktur DPRD NTB, Nurdin Ranggabarani, SH, MH dalam tanggapan komisnya mengatakan, rata-rata porsi belanja tidak langsung lebih besar daripada belanja langsung terutama
di SKPD mitra kerja Komisi III. Rata-rata belanja terserap antara 62 hingga 68 persen yang didominasi oleh belanja tidak langsung, sementara sisanya sekitar 38 persen yang mengarah pada belanja langsung. Hal tersebut, katanya, menunjukkan bahwa porsi belanja pada tahun anggaran 2014 masih lebih banyak terserap oleh belanja kebutuhan internal pelayanan organisasi pemerintahan dan birokrasi. Jika dibandingkan belanja untuk kepentingan pelayanan pembangunan yang menyentuh dan terserap langsung oleh kebutuhan dan kepentingan rakyat. Menurutnya, hal ini karena resiko memiliki organisasi birokrasi yang besar. Sementara di sisi lain, NTB belum memiliki kemampuan fiskal yang memadai untuk membiayai berbagai kebutuhan yang mengarah langsung untuk rakyat. “Karena itu perlunya dilakukan penataan birokrasi yang efisien dan efektif serta kaya fungsi. Itu menjadi agenda penting yang tidak bisa diabaikan bagi NTB kedepan” sarannya. (nas)
Perkembangan teknologi computer yang sangat pesat, menghadirkan mesin cuci Automatic satu tabung yang memberikan berbagai keuntungan dan kemudahan bagi pemakainya, dibanding mesin cuci semi auto dua tabung. Meskipun mesin cuci Automatic satu tabung saat ini semakin terjangkau harganya dan memberikan banyak kelebihan, tetapi pemakai mesin cuci Automatic satu tabung ini masih terbatas, mengapa? Kelemahan mesin cuci Automatic satu tabung, yaitu hanya bisa dioperasikan dengan tekanan air yang cukup tinggi. Di kota-kota besar di Indonesia, pada umumnya masyarakat menggunakan air PAM, yang seringkali tekanannya kecil ketika sampai kerumah-rumah yang jauh dari lokasi pompa PAM, sehingga masyarakat ini tidak bisa menggunakan mesin cuci Automatic satu tabung Polytron memberi solusi melalui inovasi teknologi ZERO Press yang memungkinkan mesin cuci Automatic satu tabung bisa bekerja pada tekanan air mendekati nol (Zero pressure) Albert Fleming, Product Manager Home Appliances Polytron mengatakan “Teknologi canggih ZERO Press ini merupakan perpaduan teknologi ZERO Logic dengan ZERO Valve dan Magic Gear yang dapat memberikan kemudahan, sambil melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya bersamaan dengan proses pencucian ini walau keadaan tekanan air
nya kecil, tidak perlu khawatir, karena pencucian tetap akan berjalan hingga pakaian bersih maksimal. Mesin cuci Automatic Polytron ZERO Press ini juga memiliki teknologi dalam penghematan penggunaan listrik, deterjen serta air”ujarnya. Public Relations & Marketing Event Manager Polytron, Santo Kadarusman menambahkan “Tanpa menghilangkan fitur khas Primadona sebelumnya, pada mesin cuci Automatic Polytron ZERO Press ini juga memiliki fitur Easy Start dimana pencucian hanya dilakukan dengan menekan satu tombol. Easy Start mampu melakukan penimbangan kebutuhan air, pencucian, pembilasan hingga pengeringan dengan otomatis dalam satu tombol, sehingga sangat praktis dan mudah” tegasnya. Mesin cuci Automatic Polytron ZERO Press diluncurkan dengan 3 pilihan kapasitas, yaitu PAW 7010 untuk kapasitas mencuci 7 Kg, PAW 8010 untuk kapasitas 8 Kg, dan PAW 9010 untuk kapasitas 9 Kg. Diluncurkan dengan dua varian warna yaitu hitam dan merah yang elegan, dan bergaransi selama 12 bulan. Pada peluncuran Mesin cuci Automatic Polytron ZERO Press, kali ini Polytron berkerjasama dengan Carrefour mempersembahkan hadiah langsung detergent matic 1 Kg untuk setiap pembelian mesin cuci Zero Press PAW 7010 yang berlaku diseluruh wilayah Indonesia, sedangkan promo harga Rp.1.899.000 untuk ukuran 7 kg hanya berlaku di pulau Jawa dan Bali saja”, kata Santo mengakhiri. (ikl)
POLHUKAM
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
Laporan Dana Kampanye Dinilai Bukan yang Sebenarnya
Izin Pemeriksaan Terbit
Polres Segera Panggil 12 Anggota DPRD Lobar Giri Menang (Suara NTB) Kasat Reskrim Polres Lombok Barat (Lobar), Iptu Windy Tjahyadi mengaku izin pemeriksaan 12 anggota DPRD Lobar dari Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi sudah keluar. Surat izin itu diambil langsung aparat Polres ke Kantor Gubernur, Jumat siang. Sejumlah anggota Dewan yang akan diperiksa ini terdiri dari Ketua DPRD Lobar, H. Umar Said dan Komisi III serta anggota DPRD yang berkaitan dengan masalah ini.
Jambi (Suara NTB) – Anggota Badan Pengawas Pemilu Provinsi Jambi Ribut S mengatakan, laporan dana kampanye calon anggota legislatif yang dilaporkan partai politik ke Komisi Pemilihan Umum ditengarai tidak sesuai dengan yang sebenarnya. “Meski partai politik diwajibkan melaporkan dana kampanye calegnya ke KPU, namun ditenggarai laporan itu tidak sesuai dengan yang sebenarnya,” katanya ketika dikonfirmasi, Kamis. Apalagi penyerahan laporan ke KPU ini atas nama partai politik bukan diserahkan langsung oleh caleg terkait. Ia mengaku adanya kelemahan dalam peraturan terkait pelaporan dana kampanye ini, salah satunya rentang waktu penyerahan laporan awal yang mencapai 14 bulan, yang ditetapkan Januari 2013 sampai 2 Maret 2014 atau 14 bulan. Meski demikian, Bawalu akan melakukan pengawasan terkait dengan laporan dana kampanye ini, termasuk jika nantinya ada indikasi laporan fiktif dari peserta pemilu. “Tentu kami juga sudah ada data pembanding, ini bisa dilihat dari catatan baliho yang dimiliki caleg atau sejumlah kegiatan yang dilakukan, kalau yang dilaporkan berbeda, tentu kami bisa menilainya,” ujarnya. Menuruit Ribut, pihaknya akan berkoordinasi dengan KPU, termasuk menilai laporan periodik dari parpol pada 27 Desember mendatang. Ia mengatakan, indikasi pelanggaran dana kampanye bisa dilihat dari modus-modus kemungkinan besar dilakukan, karena bisa dipastikan sesuatu yang ilegal tidak akan dilaporkan, misalnya untuk serangan fajar. “Meski kemungkinannya ada, jumlah yang besar sudah pasti tidak akan dilaporkan, karena ilegal, termasuk penerimaan parpol yang kemungkinan dari APBD dan APBN, ini terkait dengan banyaknya kepala daerah yang menjadi ketua partai politik,” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga mendapatkan instruksi untuk mengawal program pemerintah yang ditebengi oleh caleg seperti PNPM dan P4IP. “Bagaimana prosesnya, siapa yang melaksanakannya,” katanya. Ia mengatakan, sumber dana kampanye dari beberapa cara ini dipastikan tidak akan dilaporkan. Tidak hanya melanggar sumber dana kampanye, tapi juga bisa masuk di pelanggaran lain seperti pemanfaatan fasilitas negara. Oleh karena itu, Bawaslu akan melakukan pengawalan, jika memang ada bukti yang kuat, akan dilakukan pengkajian. (ant/bali post)
Windy, Jumat (13/12) mengatakan, setelah izin itu diterima Polres, selanjutnya diagendakan untuk memanggil para anggota Dewan tersebut. Menurut rencana, minggu depan surat pemanggilan itu akan dikirim kepada anggota Dewan bersangkutan. Sesuai
mekanisme, pihaknya terlebih dahulu mengirim surat pemanggilan. Jika anggota Dewan memenuhi panggilan, maka selanjutnya akan diperiksa sebagai saksi. Bagi anggota dewan yang mengkir, tak memenuhi panggilan polisi, maka akan dipanggil lagi.
Setelah memeriksa anggota dewan, pihaknya akan melihat hasil pemeriksaan tersebut. Hasil pemeriksaan ini sangat menentukan pengembangan kasus. Jika hasil pemeriksaan, menjurus ada keterlibatan anggota dewan, maka pihaknya akan terus
mengembangkan kasus ini. Diketahui, salah satu izin yang diajukan ke Gubernur adalah pemeriksaan anggota DPRD yang tersangkut kasus pemungutan uang para Kepala Urusan (kaur) Desa yang dijanjikan sebagai PNS. Hal ini pernah dibawa ke Dewan. Namun oleh pihak Kaur Desa keberatan membawa masalah ini ke ranah hukum. 12 anggota dewan ini akan dimintai keterangan terkait penjualan aset Pemda di Jagaraga. Termasuk pernyataan mantan Kepala Kantor Aset Daerah, Burhanudin yang
mengaku memberikan dana Rp 165 miliar ke pimpinan Dewan. Sebelumnya diberitakan, mantan Kepala Kantor Aset Daerah Lobar, Burhanudin ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penjualan aset Pemda di Dusun Tegal Desa Jagaraga seluas 3.900 meter persegi. Ketua DPRD Lobar, H. Umar Said ini mengaku siap memenuhi panggilan Polres jika diperlukan. Ia juga menegaskan pihak Dewan tidak ada yang menerima dana penjualan aset milik Pemda di Jagaraga yang dilakukan oleh oknum. (her)
Target Masuk Tiga Besar
Survei Bukan Acuan Utama PKS
Kapolda Moechgiyarto Ditantang Serius Tangani Korupsi
(Suara NTB/kir)
VISUM - Korban terseret air sungai saat menjalani visum di RSUD Praya, Jumat (13/12).
Siswi SMP Tewas Terseret Arus Sungai Praya (Suara) Nasib tragis dialami Wulandari, gadis asal Lingkungan Juring Kelurahan Leneng Praya Lombok Tengah (Loteng). Jumat (13/12) kemarin, gadis 13 tahun ini tewas setelah terseret arus saat tengah mandi di sungai setempat. Korban langsung dibawa keluarganya untuk dimakamkan, Sabtu ini. Informasi yang diperoleh Suara NTB, kejadian berawal sekitar pukul 10.00 wita. Waktu itu, korban bersama lima orang temannya sedang mandi di sungai dekat tempat tinggalnya. Kondisi air sungai cukup besar karena sehari sebelumnya hujan lebat mengguyur kota Praya dan sekitarnya. Awalnya korban hanya mandi di pinggir sungai yang dangkal. Namun ketika hendak mencoba ke tengah sungai, tiba-tiba korban terperosok ke bagian sungai yang agak dalam. Seketika itu juga,
tubuh korban terseret arus sungai. Korban sempat terlibat berusaha minta tolong. Hingga membuat temannya yang lain berteriak histeris. Beberapa warga yang mendengar teriakan teman-teman korban lantas berusaha menolong korban. Tapi apes, korban yang tidak bisa berenang kemudian tenggelam ke dasar sungai. Tidak begitu lama, salah satu warga akhirnya berhasil menarik tubuh korban dari dasar sungai. Nasib berkata lain, korban akhirnya meninggal. Di tubuh korban juga ditemukan sejumlah luka memar di bagian dada. Kuat dugaan luka tersebut didapati akibat benturan batu di dasar sungai saat tubuh korban terseret arus air sungai. Kejadian itu sempat membuat warga sekitar geger. Sementara nenek korban langsung tidak sadarkan diri setelah mengetahui cucunya tewas secara tragis. Menurut warga, teman-teman korban yang
ikut mandi tidak ada yang berani menolong. Karena memang rata-rata belum bisa berenang. Korban baru bisa ditolong setelah ada warga yang turun membantu. Tapi sayang korban sudah meninggal. Kapolsekta Praya, AKP Bambang S., yang dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya menduga korban tewas karena terbentur batu-batu di dasar sungai. “Kasusnya sudah ditangani Polres Loteng,” sebutnya. Untuk keperluan penyelidikan, jasad korban sempat dibawa ke RSUD Praya untuk menjalani visum. Dari hasil visum ditemukan sejumlah luka memar di bagian dada dan dari mulut korban keluar busa. Selama hidup korban tinggal bersama neneknya. Maklum kedua orang tuanya harus mengadu nasib sebagai TKI, karena kondisi ekonomi keluarga yang memprihatinkan. (kir)
Ompu Beko Datangi Kejati NTB Mataram (Suara NTB) Mantan Bupati Dompu, Abubakar Ahmad yang akrab disapa Ompu Beko, mendatangi gedung Kejaksaan Tinggi NTB, Jumat (13/12) sore. Belum jelas apa yang akan dilakukan Ompu Beko di gedung Adhiyaksa itu. Namun spekulasi informasi, berkaitan dengan kasus yang akan disodorkan ke Kejati, sekaligus bersilaturahmi. Mengenakan sorban dan peci putih, Ompu Beko yang ditemani seorang keluarganya, masuk ke lobi gedung Ke-
(Suara NTB/ars)
Mataram (Suara NTB) Pernyataan Kapolda NTB, Moechgiyarto, SH, M.Hum yang akan menjadikan kasus korupsi sebagai prioritas ditangani, sudah dicatat publik. Suatu saat pernyataan itu akan “ditagih” jika tidak terealisasi. Untuk itu, pegiat antikorupsi menantang pengganti Brigjen Pol. Mochammad Iriawan ini agar serius dengan pernyataannya. Dalam catatan Posko Pemantau Peradilan NTB, saat ini hanya beberapa kasus yang ditangani Ditreskrimsus. Diantaranya kasus Puskesmas RasanaE Timur Kota Bima, Kasus Alkes Lotim, kasus Terminal Haji BIL, kasus Bantuan Sapi Bima, kasus gratifikasi Blackberry, juga kasus penggunaan dana hibah Komite Pemekaran Propinsi Pulau Sumbawa (KP3S) yang baru puldata. “Sebagian kecil kasus ini sudah sampai ke persidangan, tapi sebagian malah menjadi tunggakan dan kasusnya terus “ulang tahun”,” sebut Koordinator Posko Pemantauan Peradilan NTB, Ahyar Supriadi, SH, mengistilahkan kasus Alkes dan Terminal Haji BIL yang masih berlanjut penanganan di tahun berikutnya. Dari jumlah kasus itu, menjadi ukuran penilaian posko bahwa kinerja Polda NTB dalam penanganan kasus korupsi belum optimal. “Kalau memang prioritas kasus korupsi, ada PR besar bagi Kapolda NTB yang baru,” kata Ahyar. PR yang dimaksud Ahyar adalah, tidak hanya menyelesaikan tunggakan kasus lama. Tapi juga membongkar kasus baru yang menjadi temuan penyidik atau yang menjadi perhatian publik. Diharapkannya, harus ada keinginan dari Kapolda untuk mengidentifikasi persoalan yang menjadi pemicu sedikitnya pengungkapan kasus korupsi di jajarannya. Karena bisa jadi beberapa persoalan penyebab, seperti SDM, fasilitas, atau kemampuan dalam hal penyelidikan dan penyidikan. “Harus ada keterbukaan dari Kapolda, khususnya kepada publik, apa sebenarnya yang menjadi kendala. Sehingga nantinya, masyarakat bisa memposisikan diri dimana untuk mengisi atau membantu kekurangan itu. Demikian juga terhadap media sebagai representasi publik, Kapolda juga harus bisa terbuka menyampaikan kinerjanya, agar publik juga tahu. Jangan kemudian terkesan tertutup, sehingga antipati tidak hanya muncul dari media, juga publik secara umum,” sarannya. Mantan Wakapolda Jatim ini juga diharapkan memantau kinerja seluruh Kapolres di NTB, khususnya terkait penanganan kasus korupsi. Mulai dari Polres Mataram yang dianggap pasang surut menangani kasus korupsi, ujung–ujungnya dihentikan, seperti kasus rumput laut Kota Mataram dan kasus APBD Kota Mataram. Juga Polres Lobar yang baru menyodorkan satu kasus ke Kejaksaan, terkait korupsi tanah pecatu Desa Jagaraga, namun belum tuntas tahap dua. Polres Loteng yang baru menangani kasus bedah desa, dan prosesnya masih di BPKP. Polres Lotim disebutnya, yang baru menangani kasus korupsi di Bansos, namun belum jelas pelimpahan tersangka oknum anggota DPRD NTB. Sedangkan KSB yang belum didengar sama sekali menangani kasus tindak pidana korupsi, berbeda dengan Polres Sumbawa yang terlihat progresnya. Sementara Polres Dompu, satu kasus masih mandeg, yakni dugaan korupsi APBD Dompu. Sementara Polres Bima Kabupaten juga belum terdengar gaungnya, sementara Polres Bima Kota sedang menangani kasus perahu fiberglass. Evaluasi terhadap seluruh Kapolres ini menurutnya penting untuk menggenjot kinerja. Karena sesungguhnya kasus korupsi tidak hanya terjadi di tingkat provinsi, tapi juga berpeluang terjadi di daerah– daerah. Dibanding penanganan kamtibmas dan tindak pidana umum lainnya, menurut Ahyar, justru perhatian dan apresaiasi publik muncul jika Polisi mampu segencar kejaksaan mengusut kasus korupsi. (ars)
Halaman 8
jati. Kepada petugas piket, ia meminta difasilitasi bertemu dengan Kajati NTB , Sugeng Pudjianto, SH, MH. Ditanya tujuannya, pria yang pernah berkuasa di Dompu tahun 2005 – 2006 ini hanya menjawab singkat. “Saya ingin silaturahmi saja,” ujarnya. Sesaat kemudian, Assintel Kejati NTB, R.Suryanto turun dari tangga dan menyalaminya. Suryanto sempat mengingatkan, bahwa dirinya sempat menjabat sebagai Kajari Dompu, namun setelah periode jabatan Ompu Beko bera-
khir. Keakraban terlihat dari ekspresi keduanya, dan sempat terlibat perbincangan singkat. Menurut R. Suryanto, mantan Bupati Dompu berkeinginan bertemu Kajati. “Tapi Kajati sedang tidak di kantor, beliau sudah berangkat ke Riau tadi ba’da Jumat,” terang Suryanto. Keinginan bertemu Ompu Beko batal dan rencana diagendakan lagi. Terkait tujuan kedatangan Ompu Beko, pihaknya tidak tau persis. Juga kaitan dengan kasus tertentu, ia tidak tau. (ars)
H. Abubakar (kanan) saat tiba di Kantor Kejati NTB, kemarin.
Jakarta (Suara NTB) – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra menegaskan, survei bukan acuan utama bagi partainya untuk memenuhi target masuk tiga besar karena lebih memaksimalkan kerja kader dalam menggaet pemilih. “Survei itu bahan PKS berkaca dan melihatnya sebagai instrumen analisis tapi bukan acuan utama. Tahun 2009 kami diprediksi 2,2 persen namun hasilnya 7,9 persen,” kata Indra di Jakarta, Jumat. Indra mengatakan, kader partai menjadi garda terdepan dalam menyampaikan visi misi partai kepada masyarakat dan kerja kader itu sering tidak terukur dalam survei sehingga suara PKS sering dinilai rendah. “Kader menjadi senjata kami untuk mengenalkan PKS kepada pemilih dan mereka yang menyampaikan visi misi partai,” ujarnya. Indra menilai pemilih tidak akan melihat hingar bingar hasil survei dalam menentukan pilihannya karena menurut dia, pemilih akan menen-
tukan pilihan partainya pada partai yang melayani dan berintegritas. Dia tidak menafikkan pemberitaan mengenai kasus mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq mempengaruhi suara pemilih. “Namun publik tidak lupa bagaimana konsistensi PKS memperjuangkan kepentingan masyarakat tidak seperti yang diberitakan media,” katanya. Sugeng Sarjadi Syndicate (SSS) memprediksi enam partai politik tidak lolos ambang batas parlemen atau Parlementary Treshold sebesar 3,5 persen sehingga hanya ada enam partai di parlemen. Partai-partai yang tidak lolos adalah Partai Nasional Demokrat (3,41 persen), PKS (3,15 persen), PAN (2,54 persen), Hanura (3,16 persen), PBB (0,87 persen), dan PKPI (0,29 persen),” kata Direktur Eksekutif SSS Y Ari Nucahyo dalam pemaparannya di Jakarta. PKS tidak lolos PT karena penurunan drastis perolehan suara oleh kasus korupsi yang menjerat Luthfi Hasan Ishaaq, kata kajian SSS. (ant/bali post)
(ant/bali post)
BERJALAN - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok berjalan menuju ruang tunggu KPK, Jakarta
Mubarok Tuding Ismiyati Sakit Hati pada Demokrat Jakarta (Suara NTB) – Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menyebut mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Boalemao Gorontalo Ismiyati sakit hati kepada Demokrat sehingga menyampaikan pernyataan soal pembagian uang saat kongres partai itu di Bandung pada 2010. “Jadi itu yang ngomong kan yang sudah dipecat di muscab (musyawarah cabang). Itu kan orang sakit hati,” kata Mubarok di Gedung KPK, Jakarta, Jumat. Mubarok menyambangi Gedung KPK untuk melengkapi berkas dari pemeriksaannya pada Kamis kemarin (12/12). Ia diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi penerimaan hadiah terkait pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON) di Hambalang dan proyek-proyek lain dengan tersangka Anas Urbaningrum. Mubarok menilai hal biasa orang yang dipecat dari partai mengeluarkan keterangan bermacam-macam. “Kalau pengakuan orang yang dipecat itu bisa macam-macam, karena malu dong,” ujarnya. “Ya orang korupsi saja enggak ngaku. Orang dipecat juga seperti itu. Mubarok tidak jelas menyebutkan pernyataan Ismiyati bohong atau tidak. “Begini, secara psikologi ada enggak orang terima uang
ngaku? Enggak ada! Kecuali yang uangnya enggak nyampe ata disuruh dibagi ke PAC tapi enggak nyampe. PAC protes copot di muscab itu ada,” kata Mubarok. KPK terus menggali informasi terkait kasus yang menjerat Anas, termasuk dari para kader Partai Demokrat untuk menggali informasi dugaan aliran dana proyek Hambalang ke Kongres Demokrat tahun 2010 untuk kemenangan Anas yang saat itu akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Demokrat. Sebagai Ketua Tim Pemenangan Anas Urbaningrum sewaktu Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010, Mubarok membantah dugaan pembagian uang tersebut, sebaliknya Ismiyati yang diperiksa hari ini membenarkan hal tersebut. “Saya tidak mengembalikan karena saya pikir itu uang saku, diberikan sebagian awalnya adalah Rp 15 juta,” tambah Ismiyati. Uang tunai yang ia terima bila dijumlahkan mencapai Rp 100 juta. “Awalnya adalah Rp 15 juta, kemudian Rp 15 juta, Rp 20 juta dan saat mau pulang itu Rp 50 juta dalam bentuk dolar AS,” ungkap Ismiyati. Ia mengungkapkan uang tersebut berasal dari Tim Pemenangan Anas dan menyakini semua kubu Anas pasti mendapat bagian dari Tim Pemenangan Anas. (ant/bali post)
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
BUDAYA DAN HIBURAN
Halaman 9
Lakon ”Orang Asing”
Banalitas dalam Rumah Tangga Kemiskinan baik secara fisik dan psikis kerap menjadi sumber malapetaka. Dari sini segalanya bermula. Seberapa jauh ia mampu bertahan serta menyiasati peristiwa itu. Banalitas (kekerasan) dalam wilayah domestik kerap terjadi. Sumber malapetakanya sungguh purbawi dan manusiawi. Mendapatkan satu bentuk kepuasan dari sisi ekonomi hingga nafsu purbawi (sahwat). Itu dilakukan saban hari baik melalui ucapan kasar hingga perlakuan fisik secara keras. Kehadiran banalitas dalam rumah tangga menjadi impresi mendalam dalam lakon Orang Asing besutan Rupert Brook dan disutradarai R. Eko Wahono. Lakon ini akan dipentaskanTeater Lho Indonesia, mulai Tanggal 13 hingga 14 Desember 2013 di gedung teater tertutupTaman Budaya NTB. ALKISAH, Orang Asing itu mendadak hadir di sebuah rumah yang terletak di tengah hutan. Ia membawa sebuah kopor berisi kertas kerja dan uang yang jumlahnya tidak sedikit. Tokoh Ibu, Bapak dan Anak merasa heran dengan perilaku Orang Asing di dalam rumahnya. Cara ia berpakain dan sejumlah uang dalam kopor kulit itu, membuat mereka berpikiran lain. Pertama, siapakah sebenarnya Orang Asing yang menumpang tidur dan makan malam
di rumahnya. Bahkan, ia keluarkan sebuah arloji berlapis emas. Sebuah benda yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Kedua, kopor berisi tumpukan kertas dan sejumlah uang yang tidak sedikit itu, sungguh-sungguh pemandangan ganjil. Ditambah berjalan dalam hutan dengan alasan nyasar. Dan, ia melihat cahaya dalam rumah tak jauh dari tempat ia berdiri. Lalu, ia memilih untuk bermalam dan sekedar menumpang makan.
Andrea Hirata
Luncurkan ”The Rainbow Troops” di Indonesia Jakarta (Suara NTB) Buku “The Rainbow Troops” karya Andrea Hirata kini tersedia di Tanah Air. “The Rainbow Troops” merupakan versi Bahasa Inggris dari buku “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata. “Rainbow Troops” di Amerika Serikat diterbitkan oleh Sarah Crichton Books beberapa waktu lalu. Andrea mengisahkan, awalnya, pembaca Indonesia yang menginginkan buku ini harus membelinya melalui situs Amzone.com. Ia pun akhirnya meluncurkannya di Indonesia karena banyaknya permintaan buku “The Rainbow Troops” oleh lembaga pendidikan maupun kursus sebagai medium belajar bahasa Inggris. “Saya terharu akhirnya buku ini bisa dijual di toko sendiri,” kata Andrea Hirata saat ditemui di Periplus, Lotte Shopping Avenue, sore ini. Menurutnya, ada beberapa perbedaan antara “Laskar Pelangi” dengan “The Rainbow Troops”. Ia bercerita, naskah asli “Laskar Pelangi” yang ia tulis berjumlah sekitar 600 halaman. Penerbit Bentang Pustaka memerasnya sehingga novel yang beredar menjadi setebal 400 halaman. Penerbit Sarah Crichton membuat saduran dari naskah pertama menjadi 200-an halaman. “Hasilnya compact dan powerful. Edisi Amerika ini kuat secara intelektual, yang Indonesia kuat secara emosional,” jelasnya. Ia mengaku harapannya sederhana terhadap buku ini, “mudah-mudahan menginspirasi,” katanya. Beberapa bulan yang lalu, Andrea Hirata meraih penghargaan kategori general fiction di New York Book Festival 2013 untuk “The Rainbow Troops”. I juga sempat meraih penghargaan untuk buku ini edisi bahasa Jerman. “Saya masih kaget. Merasa belum pantas. Ini memacu saya untuk lebih belajar lagi,” tuturnya. “Laskar Pelangi” telah disadur ke dalam beberapa bahasa, seperti Italia, Jerman, dan Portugal. Ia kini tengah menanti edisi bahasa Prancis dari “Laskar Pelangi”. (ant/Bali Post)
(Suara NTB/ars)
BANALITAS - Proses latihan Teater Lho Indonesia, menjelang pementasan lakon Orang Asing di Gedung Tertutup Taman Budaya NTB. “Kehadiran Orang Asing di dalam rumah, menimbulkan konspirasi antara Tokoh Bapak, Ibu dan Sinah (Anak). Mereka berencana untuk membunuh Orang Asing yang sedang terlelap di kamar tidur. Alasan mereka, ia tak lebih seorang maling. Apa haknya arloji dan uang yang ada dalam kopor. Itu sebabnya, banyak
orang kelaparan karena dia maling,” demikian R. Eko Wahono mengurai isi naskahnya. Dalam lakon yang sama, ketegangan untuk meng-eksekusi siapa sepantasnya membunuh pun menjadi bahan perdebatan. Si Bapak, menganggap bahwa dirinyalah yang layak untuk membunuh tamu yang sedang tidur pulas
itu. Tapi, nyalinya mendadak surut. Ia merasa sakit. Ia butuh minum tuak untuk melakukan pembunuhan itu. Sinah merasa bahwa Bapak hanya cari alasan untuk tidak jadi membunuh Orang Asing itu. Dan tuak jadi kompensasi untuk menutupi rasa takutnya. Malam semakin larut. Sinah mulai tak
sabar. Ibu coba menghalangi anaknya untuk melakukan perbuatan terkutuk itu. Tapi apa daya, sebuah kapak sudah ada di tangannya. “Ambil sarung itu. Lempar dan tutup kepalanya dengan sarung itu,” perintah Sinah kepada Ibunya. “Apakah Sinah akan melakukan pembunuhan ter-
hadap Orang Asing itu? Dan, siapakah sesungguhnya Orang Asing yang tertidur lelap dalam kamar tidur itu? Untuk mengetahui cerita selanjutnya, saksikan persembahan teater Lho Indonesia dalam Lakon Orang Asing karya Rupert Brook dan disutradarai R. Eko Wahono. Produksi 2013,” sarannya. (ars)
Konser Seventeen
Sapa Fans Lombok dengan Dua ”Single” Terbaru
Mataram (Suara NTB) – Setelah sukses dengan pengalaman menggelar rangkaian konser musik dengan artis nasional dan internasional, Class Mild kembali menggelar konser dengan menghadirkan performance terbaru pada tahun 2013. Konser yang mengusung tema Classoundsation ini, menghadirkan nuansa terbaru dari tahun – tahun sebelumnya. Konser yang digelar di Lapangan Eks Bupati, Mataram Sabtu (14/12) menghadirkan Seventeen sebagai artis nasional yang akan membawakan dua single terbarunya. Andi, drummer Seventeen mengatakan, kedatangannya ke Mataram adalah yang keempat kalinya. Ia mengaku sangat kagum dengan suasana Lombok yang aman dan nyaman, apalagi dengan kondisi masyarakat yang welcome terhadap kedatangan mereka. Menyambut kehangatan ini, grup music yang terbentuk di Yogyakarta Tahun 1999 ini, akan tampil maksimal dalam konser Sabtu (14/12) di Lapangan eks Kantor Bupati Lobar Jalan Sriwijaya Mataram. Janji untuk tampil maksimal mereka, akan dibarengi dengan membawakan single terbaru, khusus dipersembahkan kepada Masayarakat Mataram dan Lombok umumnya. “Sebagai ucapan terimakasih kepada
masyarakat Lombok, kami akan bawakan single terbaru pada konser Sabtu (hari ini, red) ,” terangnya saat konfrensi pers Jumat (13/12) di Hotel Santika Mataram. Single terbaru yang berjudul ‘ Sang Juara’ dan ‘Tak Tepat Waktu’ secara perdana dibawakan pada konser di Mataram. Lagu ini diklaim belum dinyanyikan pada konsernya di daerah – daerah lain, setelah sebelumnya empat album telah dirilis. Andi menambahkan pada penampilannya nanti, benar – benar dikonsep secara serius, baik dari tata lampu dan background panggung. Tujuannya untuk menunjukkan penampilan terbaik kepada fans – fans Seventeen yang dijuluki Kawan Seventeen. Mereka berjanji akan menggebrak panggung dengan
membawakan 10 hingga 12 lagu, yang dikemas dengan aransemen berbeda. “Rencana kita akan bawakan sekitar 10 sampai 12 lagu,” sebutnya. Sementara itu, Marcom Clas Mild Jakarta, Anes mengatakan dipilihnya Mataram atau Lombok sebagai tempat konser artis nasional, tujuannya untuk memberikan kepuasan serta apresiasi kepada pecinta Clas Mild atau Claster yang setia menikmati produknya. “Kami hadirkan artis nasional di sini (Mataram, red) sebagai apresiasi kami kepada Claster atau pecinta Clas Mild, “ akunya. Menurutnya, dunia entertain di Mataram berkembang dengan pesat dan sebagian besar masyarakat mendukung serta menerima hiburan datang ke Lombok. Terbukti
(Suara NTB/cem)
JANJI MAKSIMAL - Marcom Clas Mild Jakarta, Annes (Paling Tengah) Marcom Clas Mild NTB – NTT, H. Ahmad (Dua dari kiri), Bass Seventeen Banni (Paling Kanan ), Gitaris Herman (Dua dari Kanan), Drummer Andi (Paling Kiri). Duduk bersama ketika konfrensi Pers, Jumat (13/12). beberapa event diselenggarakan oleh Clas Mild, berjalan dengan lancar serta mengundang animo masyarakat. Hal senada juga dikatakan Marcom Clas Mild NTB – NTT, H. Ahmad mengatakan Lombok adalah pilihan tepat untuk dunia entertain. Sehingga pihaknya merencanakan menje-
lang pergantian tahun, akan menyelenggarakan konser di tujuh titik. Baginya, dengan menyuguhkan artis nasional sebagai wujud apresiasinya untuk memuaskan pecinta Clas Mild. “Kami tidak punya target apapun, konser ini untuk memuaskan Claster di Lombok,” demikian Ahmad. (cem)
Lukisan Basoeki Abdullah Dipamerkan di Malaysia Iko Uwais Lawan Cuaca Jakarta (Suara NTB) Salah satu lawan yang menantang bagi aktor Iko Uwais di film “The Raid 2 Berandal” adalah cuaca. Film kedua “The Raid” ini banyak bercerita di luar ruangan, tidak seperti film yang pertama. “Tantangannya melawan cuaca,” kata Iko saat ditemui di Kuningan, Kamis sore ini. Secara teknis, diperlukan pencahayaan yang berbeda untuk cuaca yang berbeda. Apalagi, lanjut pria kelahiran 1983 ini, cahaya sebelum dan sesudah pukul 12.00 begitu berbeda. “Kalau misalnya hujan, kan nggak bisa ambil gambar untuk scene kering. Sebaliknya. Itu juga jadi tantangan,” tambahnya. Selain cuaca, tantangan lain bagi Iko adalah adegan berkelahi di atas mobil. Ia harus melakukan koreografi seluwes mungkin di tempat yang sempit. “The Raid 2 Berandal” akan tayang perdana di Festival Sundance, Januari 2014. Selain persiapan fisik, sang aktor juga merasa perlu mempersiapkan mental untuk menghadiri pemutaran perdana di sana. “Persiapan mental, bagaimana nanti menghadapi (hal) yang agak mewah di sana, kalau dibandingkan di sini,” katanya. (ant/balipost)
Iko Uwais
Kuala Lumpur Lukisan berjudul “Tiga Dara” karya pelukis Basoeki Abdullah dipajang dalam pameran lukisan “Bersama Art Exhibition” di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis. Lukisan “Tiga Dara” mendapat perhatian khusus dari sebagian pengunjung Malaysia karena satu dari tiga perempuan dalam lukisan itu adalah Azah Aziz, budayawan Malaysia yang juga ibu dari Gubernur Bank Negara Malaysia, Zeti Akhtar Aziz. Zeti, yang hadir dalam pameran tersebut, bercerita saat dilukis ibundanya masih berusia sekitar 30 tahun. Dalam lukisan yang dibuat Basoeki Abdullah sekitar
tahun 1955 tersebut Azah Aziz mengenakan baju melayu berwarna merah dan kain songket. Zeti dan ibunya sempat berkunjung ke Istana Bogor pada tahun 2010 untuk menyaksikan lukisan karya Basoeki Abdullah. Saat itu Azah berusia 83 tahun. Selain karya Basoeki Abdullah, karya sembilan pelukis Indonesia yang lain seperti Indari AD Pirous, Affandi, Amri Yahya, Faizal, I Made Nastra, Jumaadi dan Kartika Affandi dipamerkan di ajang itu bersama karya 11 pelukis Malaysia. Karya pelukis Malaysia seperti Ahmad Fuad Osman, Ahmad Zaki Anwa, dan Syed Ahmad Jamal juga ditampil-
kan dalam pameran yang berlangsung selama 12 Desember 2013 hingga 5 Januari 2014 itu. Pelukis Kartika Affandi mengaku bangga melihat karya pelukis Indonesia dalam pameran itu dan berharap para seniman dan pelukis muda selanjutnya bisa mendapatkan fasilitas dan kemudahan untuk mengikuti pameran bertaraf internasional. “Indonesia punya banyak pelukis-pelukis muda. Dan saya inginkan mereka menjadi lebih baik lagi. Peluangnya sangat besar dan asal ada kemauan, pasti mereka bisa lebih maju lagi sehingga mampu mengharumkan nama bangsa melalui karya-karyanya,” kata Kartika. (ant/Bali Post)
BCB Jadi Momentum Bersemainya Seni Tradisi Mataram (Suara NTB) Pagelaran Bulan Citra Budaya (BCB) dalam rangka peringatan HUT NTB resmi dibuka, Jumat (13/12) malam. Event yang menampilkan berbagai kesenian dari kabupaten/kota di NTB diharapkan menjadi momentum bersemainya seni tradisi NTB. Harapan ini disampaikan Asisten II Setda NTB, Drs. H. Lalu Gita Aryadi, M.Si. Kekayaan seni yang dimi-
liki daerah ini diharapkan dapat ditampilkan kepada para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini baik pada saat peak season ataupun low season. Seiring dengan geliat perkembangan pariwisata NTB, berbagai kesenian baik tradisional maupun kontemporer, ini dinilai sebagai tantangan bagi keberlangsungan seni tradisi bagaimana bisa bertahan sehingga tidak terpinggirkan. “Ini tantangan bagaimana
seni tradisi tak termarginalkan dan bisa berkompetisi dan mewarnai semarak berkesenian di daerah ini,” ujarnya. Tujuan ini menurutnya sebagai semangat penyelenggaraan BCB. Dimana dalam BCB ini akan ditampilkan berbagai kesenian yang jarang ditampilkan dan nyaris dilupakan. Rangkaian BCB ini juga akan diselenggarakan dialog budaya, Sabtu (14/12) di Museum Negeri NTB. Dalam di-
alog ini akan dibedah visi misi Gubernur-Wakil Gubernur NTB yang menempatkan budaya sebagai salah satu target pembangunannya lima tahun ke depan. “Setelah dicanangakannya visi Gubernur-Wakil Gubernur NTB yaitu mewujudkan masyarakat beriman berbudaya berdaya saing dan sejahtera, berbudaya menjadi salah satu visi dimana dalam proses pengawalannya akan dilakukan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata NTB dengan dukungan dari para budayawan,” terangnya. Dalam penyelenggaraan BCB tahun ini, tampil juga kontingen dari luar daerah; Jakarta Timur dan Riau. Kontingen Jakarta Timur diwakili Balai Latihan Kesenian Jakarta Timur menampilkan tari Kinari yang diiringi musik Gambang Kromong. Selain itu tampil juga komedian Betawi, salah satunya Rini S. Bon Bon. (yan)
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
PENDIDIKAN
Halaman 10
Tahun 2014 Ingin Jadi Cerpenis HARAPANNYA untuk memenangi lomba baca puisi terwujud setelah puisi yang berjudul “Angin Membawa Lara” dijadikan sebagai puisi terbaik pada Kejuaraan Lomba Tulis Baca Puisi pada awal Februari 2013 silam. Lomba yang diselenggarakan pada tingkat Kecamatan Praya Barat Daya Loteng tersebut membuat Aldi Pradana siswa kelas VIII SMP 2 Praya Barat Daya asal Desa Batu Jangkih bangga. Pasalnya, meski pernah bermimpi menjadi juara, namun dalam kejuaraan yang diikuti oleh puluhan siswa tersebut dapat dimenanginya. (Suara NTB/ist) Siswa kelahiran 5 Juli 1999 ini Aldi Pradana mengaku sangat bangga, hal itu karena berbagai upaya yang dilakukannya selama ini membuahkan hasil. “Tidak sia-sia kerja keras selama ini,’’ ujarnya gembira. Siswa yang bercita-cita menjadi seorang cerpenis ini mengaku akan terus belajar untuk menggapai segala impiannya menjadi seorang cerpenis. (dys)
Antisipasi Pungli PPDB
Dikbud Lobar Bentuk Posko Pengaduan Giri Menang (Suara NTB) Mengantisipasi adanya pungutan saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Lombok Barat (Lobar), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) telah menyiapkan langkah. Selain melarang sekolah menjual seragam di sekolah, Dikbud bekerjasama dengan Jaringan Masyarakat Sipil (JMS) membentuk posko pengaduan dan informasi masyarakat perihal masalah PPDB. “Untuk mengantisipasi tuduhan pungli yang dilakukan pihak sekolah, kami melarang sekolah jual seragam (kecuali pakaian (Suara NTB/her) khas sekolah dan pakaian olahrH. Fathurrahim aga). Dikbud juga bekerjasama dengan JMS membentuk posko pengaduan dan informasi bagi masyarakat,” ungkap Kepala Dinas Dikbud Lobar, H. Fathurrahim, Jumat (13/12) kemarin. Fathurrahim menjelaskan, upaya tahun ini cukup baik dalam mengantisipasi tuduhan tindakan pungli dilakukan sekolah dari masyarakat, terutama orang tua dan wali murid. Hal ini pun diperkuat tahun depan yang dimulai dari proses pendaftaran, proses seleksi dan pengumuman PPDB tidak diperkenankan adanya pungutan apapun. Untuk mengantisipasi itu, pihaknya telah mengeluarkan kebijakan melarang pihak sekolah menjual pakaian seragam murid. Seragam putih abu bagi SMA, putih biru bagi SMP dan merah putih bagi SD. Yang bisa dijual, adalah seragam khas sekolah dan pakaian olahraga. Masalah ini, lanjutnya, sempat diingatkan Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony, MPd. Bupati, ujarnya, mengingatkan, jika ada yang menjual seragam, seolah-olah sekolah bukan lagi tempat belajar. Hal inilah menjadi tantangannya, bagaimana mengimplementasikan hal ini ke seluruh sekolah. Ia menegaskan, jika ada oknum di sekolah yang memungut biaya, pihaknya akan menindak secara tegas. Di sisi lain, ia meluruskan perihal pungutan liar, menurutnya pihak sekolah tidak mungkin memberatkan masyarakat. Menurutnya, jika sekolah menjual seragam bisa mengantisipasi kesenjangan sosial. Pasalnya, ada murid kaya tampak kontras seragamnya dengan murid tak mampu. Demikian pula dari sisi bentuk pakaian, bisa merata. Tidak ada murid yang menggunakan celana dan baju ketat. Namun ia tak mau ada fitnah dan tuduhan ke pihak sekolah melakukan pungutan akibat menjual seragam. Dalam posko ini nantinya terdiri dari pihak Dikbud, JMS, Ombudsman, Dewan pendidikan, anggota DPRD Lobar dan unsur terkait. Ia menjelaskan, posko ini selain pengaduan juga sebagai pusat infomasi. Masyarakat bisa menanyakan perihal PPDB ke petugas di posko. (her)
MK Tolak Gugatan Uji Materil UU Perguruan Tinggi Jakarta (Suara NTB) Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan terhadap uji materil Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Dikti). Pasal yang digugat pemohon dalam UU Pendidikan Tinggi tersebut adalah Pasal 65, Pasal 74, Pasal 76 dan Pasal 90. Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Jumat (13/12) gugatan diajukan enam mahasiswa Universitas Andalas kepada MK pada tanggal 18 September 2012. Dalam gugatannya, mereka meminta MK membatalkan pasal-pasal tersebut karena dianggap inkonstitusional. Pasal 65 mengenai pembentukan perguruan tinggi negeri (PTN) badan hukum dinilai dapat memunculkan privatisasi pendidikan, sehingga jauh dari marwahnya memenuhi kepentingan umum, terutama memenuhi hak atas pendidikan tinggi. Namun MK menolak argumentasi inkonstitusionalitas tersebut. MK melihat terdapat sejumlah ketentuan dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang membatasi dan mengendalikan perguruan tinggi negeri agar tidak melakukan praktik komersialisasi. Ada tiga pola pengelolaan perguruan tinggi negeri yang diatur Undang-Undang Pendidikan Tinggi, yaitu perguruan tinggi negeri sebagai satuan kerja Pemerintah, perguruan tinggi negeri yang menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum, dan perguruan tinggi negeri dengan badan hukum. Setiap perguruan tinggi memiliki kemampuan yang berbeda dalam pengelolaan baik akademik maupun nonakademik, sehingga pemberian otonomi pengelolaan perguruan tinggi tidak dapat disamaratakan. Begitu pula dengan gugatan terhadap Pasal 74. Disebutkan PTN wajib mencari dan menjaring calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi dan calon Mahasiswa dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal untuk diterima paling sedikit 20% dari seluruh mahasiswa baru yang diterima dan tersebar pada semua program studi. Pemohon melihat pasal tersebut telah membuka ruang dikriminasi terhadap calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik rendah dan tidak mampu, hal ini sangat bertentangan dengan cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun MK menolak gugatannya, karena melihat program studi yang menerima calon mahasiswa melalui cara ini dapat memperoleh bantuan biaya pendidikan dari pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan/atau masyarakat. Untuk calon mahasiswa lain yang berminat masuk perguruan tinggi, tetapi mempunyai kemampuan akademik terbatas, UndangUndang Pendidikan Tinggi melakukan pemihakan dengan mendekatkan akses kepada masyarakat. Sebelum memutuskan, MK telah memanggil saksi ahli untuk mendengarkan kesaksian mereka. Pemohon mengajukan dua orang ahli, yaitu Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., dan Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., yang telah didengar keterangannya di bawah sumpah dalam persidangan tanggal 16 Januari 2013 dan 7 Maret 2013. Putusan MK kemudian keluar pada Selasa, 16 April 2013. Sedangkan amar putusannya diucapkan dalam Sidang Pleno Mahkamah Konstitusi terbuka untuk umum Kamis (12/12) lalu dengan nomor putusan Nomor 111/PUU-X/2012. (ham)
Meningkat, Anggaran Tunjangan Profesi Guru ”
Tangerang (Suara NTB) Anggaran pendidikan untuk tunjangan profesi guru pada tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013, dari Rp 43,1 triliun yang telah dianggarkan sebesar Rp 60,5 triliun. Kepala Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Prioritas dan Konsolidasi Belanja Pemerintah Pusat Adi Nugroho, di Tangerang, mengatakan dalam APBN tahun 2014 telah dianggarkan sebesar Rp60,5 triliun. “Untuk tahun 2014, anggaran pendidikan untuk tunjangan profesi guru sebesar Rp60,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2013 yakni Rp43,1 triliun,” kata Adi Nugroho dalam acara Forum Group Discussion Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) di Padang Golf Modernland, Tangerang, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, untuk anggaran pendidikan tahun 2014 ditetapkan sebesar Rp 368.889,1 miliar atau 20,02 persen dari total belanja negara yang mencapai Rp 1.842.495,3 miliar. Anggaran pendidikan tersebut terdiri dari alokasi pendidikan melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp 130.279,6 miliar serta alokasi pendidikan melalui transfer ke daerah sebesar Rp
Untuk tahun 2014, anggaran pendidikan untuk tunjangan profesi guru sebesar Rp60,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2013 yakni Rp 43,1 triliun,”
Adi Nugroho 238.619,5 miliar. Sedangkan kebijakan pembangunan pendidikan pada
tahun 2014 diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, peningkatan akses, kualitas relevansi pendidikan menengah universal. Peningkatan daya saing pendidikan tinggi, peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga kependidikan. “Ada juga untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini, pendidikan agama, sistem pendidikan nasional, penguatan tata kelola pendidikan dan pendidikan karakter,” katanya. Berdasarkan data yang diterima, anggaran pendidikan yang disalurkan melalui pemerintah pusat dengan alokasi sebesar Rp130 triliun terdiri dari kementerian pendidi-
kan dan kebudayaan sebesar Rp80,7 triliun, kementerian agama Rp42,6 triliun dan kementerian negara/lembaga lainnya Rp7,1 triliun. Sedangkan anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah sebesar Rp238,6 triliun terdiri dari BA pendidikan yang diperkirakan dalam DBH Rp1 triliun, DAK bidang pendidikan Rp10 triliun, BA pendidikan yang diperkirakan dalam DAU terdiri dari non gaji Rp13,6 triliun dan gaji pendidikan Rp122 triliun. Dana tambahan penghasilan guru PNSD Rp1,9 triliun, tunjangan profesi guru Rp60,5 triliun, BA pendidikan dalam dana Otsus Rp4,1 triliun, dana insentif daerah Rp1,4 triliun dan Bantuan operasional sekolah Rp 24,1 triliun. (ant/bali post)
Indonesia Potensial bagi Pengembangan Bahasa Inggris Jakarta (Suara NTB) Indonesia dinilai dapat menjadi pasar besar dan potensial untuk pengembangan bahasa Inggris berkaitan dengan pendidikan dan perdagangan global. “Usia muda dan dewasa, bahkan lansia di Indonesia bisa menjadi pasar potensial untuk mengembangkan bahasa Inggris yang berkualitas,” kata Wakil Kepala Misi dan Konsul Jenderal Indonesia dan Timor Leste Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia Rebecca Razavi di Jakarta, Kamis. Dia menjelaskan, pelajaran bahasa Inggris mulai diperkenalkan di usia dini, bahkan sejak balita. Pernyataan tersebut terkait dengan peresmian flagship center Direct English Sudirman, lembaga pelatihan bahasa Inggris di bawah naungan Linguaphone Group. Lembaga pelatihan bahasa Inggris tersebut tidak hanya menerapkan sistem tatap muka. Direct English menerapkan pembelajaran berbasis blended learning yang me-
madukan pembelajaran dengan tatap muka, kelas jauh, internet maupun sumber yang bersifat offline dan online. Chief Operating Officer PT Direct Language Solution (DLS) Jenny Lee mengatakan blended learning ini mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatap muka dan jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online dan beragam pilihan komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. “Pembelajaran pun lebih komunikatif, dan bisa berlangsung sesuai kebutuhan,” katanya. Dengan blended learning tersebut, kata dia, pembelajaran berlangsung lebih bermakna karena memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. “Siswa juga tak sekadar belajar bahasa Inggris, namun ada interaksi dan aktivitas sosial sehingga memungkinkan siswa dapat menerapkan ilmu yang didapatnya dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. (ant/bali post)
Diduga Lakukan Pungli
Oknum Kepsek Diminta Mundur Mataram (Suara NTB) Puluhan wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Ampenan mendatangi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram. Kedatangan mereka untuk mempertanyakan dugaan pungutan liar (pungli), yang juga sekaligus meminta Dikpora mencopot oknum kepsek tersebut. Salah seorang perwakilan wali murid, Sahlan dikonfirmasi usai melakukan dialog dengan pihak Dikpora pada Jumat (13/12) mengatakan oknum kepsek selama menjabat, diduga tidak transparan dan banyak pungutan-pungutan yang dijalani dengan tidak baik. Menurutnya, pungutanpungutan tersebut, harus dipertanggungjawabkan kepada orang tua murid. “Nyatanya apa pungutannya tidak dipertanggungjawabkan,” ujarnya kecewa. Sahlan menyebutkan pungutan yang ditarik dari wali murid, sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu setiap bulan. Padahal di SDN 1 Ampenan ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Selain itu, ungkapnya, wali murid juga harus membayar biaya kebersihan. Sementara, kenyataannya siswa-siswi sendiri yang membersihkan sekolah dan kamar mandi. “Ini sangat ironis, padahal anak –
anak kami yang menyapu dan bersihkan WC,” terangnya. Ia menambahkan atas dasar itulah orang tua siswa merasa keberatan, karena pungutan telah dilakukan dari tahun 2010 hingga 2013. ‘’Oleh karena itu, kami meminta Dikpora untuk memberhentikan atau mengganti kepala sekolah,’’ tegasnya. Ditemui terpisah,Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dikpora Kota Mataram, Zaenal Arifin mengaku pihaknya telah memanggil Kepala SDN 1 Ampenan untuk menjelaskan kebenaran dan mempertanggungjawabkan. Tidak hanya itu, Dikpora meminta Inspektorat melakukan audit terkait pengelolaan dana BOS dan komite sekolah. Kaitannya dengan tuntutan wali murid mengganti kepala sekolah, pihaknya masih mempertimbangkannya. Menurutnya, masalah tersebut masih menjadi indikasi dan harus menunggu proses untuk mengetahui kebenarannya. Kalaupun indikasi tersebut ditemukan kebenaran kesalahan pengelolaan dana, Dikpora akan memberikan sanksi kepada pelaku sesuai dengan tingkat kesalahannya. “Kita akan berikan sanksi sesuai dengan rekomendasi dari Inspektorat,” ancamnya. (cem)
(Suara NTB/cem)
TRANSPARAN - Salah seorang wali murid menunjukkan surat penyataan sikap meminta Kepala SDN 1 Ampenan untuk transparan mengelola dana operasional sekolah.
(Suara NTB/ham)
ATUR LALU LINTAS - Pesatnya pertumbuhan kendaraan masih belum diimbangi dengan kesadaran berlalu lintas. Banyak pengguna jalan berkendara tanpa memperhatikan keselamatan diri atau orang lain. Mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, pihak sekolah yang berada di jalur ramai, seperti di Jalan Ahmad Yani Narmada Lombok Barat ini menempatkan petugas untuk mengatur pengguna jalan agar tertib, khususnya saat jam masuk atau pulang sekolah.
Daftar SNMPTN 2014 Bisa di Kantor Pos Bandung (Suara NTB) Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 dilakukan dengan berbasis online. Untuk mempermudah pendaftaran dan pengisian formulir SNMPTN 2014. Para calon mahasiswa bisa menggunakan fasilitas internet yang dimiliki kantor pos yang terdapat di setiap kecamatan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Panitia Penyelenggara SNMPTN 2014 menggandeng PT Pos Indonesia untuk membantu menyediakan fasilitas berupa perangkat komputer lengkap dengan jaringan internet untuk pendaftaran SNMPTN 2014. Dengan cara seperti itu, calon peserta yang di rumahnya tidak memiliki koneksi internet, tinggal datang ke Kantor Pos terdekat. “Untuk pendaftaran, kita
basisnya online. Berdasarkan catatan, PT Pos punya kantor di setiap kecamatan dan setiap kantor pos ada jaringan internetnya. Jadi calon peserta diberi fasilitas cuma-cuma untuk mendaftar,” kata Ketua SNMPTN 2014, Ganjar Kurnia di Bandung Jawa Barat, belum lama ini. Sementara Direktur Utama PT Pos Indonesia, Budi Setiawan mengatakan, PT Pos Indonesia memiliki Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) yang ditempatkan di kantor pos. Setiap kantor pos memiliki 4-5 unit komputer. “Itu free. Bisa dimanfaatkan bebas, tanpa ada pungutan apapun, dan bisa dipakai para siswa maupun sekolah,” ujarnya di kesempatan yang sama. Budi mengatakan, Kantor Pos memiliki PLIK di 430 kecamatan di Indonesia bagian barat, dengan jumlah menca-
pai 4.000 kantor pos. Namun PLIK belum terdapat di Indonesia bagian timur sehingga PT Pos Indonesia membuka akses khusus di sana. “Sebenarnya itu close system di PT Pos. Tapi karena ada permintaan, ada salah satu loket yang akan kita dedikasikan, manfaatkan untuk pendaftaran ini (SNMPTN 2014). Karena di Indonesia timur nggak ada PLIK. Jadi ada satu PC (personal computer) yang dimanfaatkan. Sehingga nanti dari sistem akan kita buka, hanya bisa mengakses website SNMPTN 2014,” jelas Budi. Ia menuturkan, ada sekitar 3.400 Kantor Pos di Indonesia bagian timur. Setiap Kantor Pos tersebut nantinya akan meminjamkan satu buah PCnya untuk digunakan siswa maupun sekolah dalam pendaftaran SNMPTN 2014. (ant/bali post)
Moralitas Remaja Mengkhawatirkan Kemerosotan moralitas yang terjadi di tengahtengah remaja belakangan ini cukup memprihatinkan. Hilangnya rasa mawas diri di tengah-tengah mereka membuat tidak hanya mereka menjadi kebablasan dalam segala segi. Namun sesungguhnya juga mengakibatkan kematian bagi generasi-generasi bangsa. Semua ini terpengaruh pengawasan penggunaan teknologi yang sangat longgar. BENTUK kemerosotan moralitas ini dilihat dari tindakan asusila, seperti pemerkosaan sampai pada tindakan brutal dan kriminal. Tentu, kenyataan yang sesungguhnya pahit ini hanyalah segelintir dari ragam tindakan remaja yang bisa diungkapkan. Ibarat gunung es yang terlihat puncaknya saja, masih banyak tindakan-tindakan lainnya yang tidak cukup pantas untuk ditulis. Banyak variabel dari kenyataan ini yang sebenarnya sangat komplek. Tidak hanya terletak pada individu remaja bersangkutan, namun juga variabel seperti orang tua, lingkungan dan sekolah juga memain-
kan peranan yang tidak sedikit dalam proses pengkondisian remaja bersangkutan. Pengamat pendidikan yang juga Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataran (UMM) Safril, M.Pd, ditemui Jumat (13/12) mengatakan persoalan moralitas di tengah-tengah remaja merupakan persoalan yang sangat rumit. Alasannyam moralitas mempunyai banyak segi yang membuatnya sangat kompleks. Salah satunya adalah peran lingkungan yang kebanyakan dari lingkungan dapat mencerminkan kondisi seperti apa remaja-remaja dewasa ini. Selain itu, yang paling banyak menyebabkan merosotnya moralitas remaja-remaja dewasa ini disebabkan penggunaan teknologi yang digunakan tanpa kontrol. “Lihat saja beberapa siswa-siswa yang kepergok mesum. Jawabannya adalah mereka mesum setelah melihat video porno dari youtube dan hp. Itu artinya, teknologi memainkan peranan yang cukup signifikan terhadap sikap para remaja,” ungkapnya. Bergesernya moralitas di tengah-tengah remaja dewasa ini, ujarnya, diakibatkan penyebaran informasi melalui teknologi yang sangat massif, sehingga berakibat pada perubahan sikap di kalangan remaja. Safril juga mengaku meski pun pemerintah telah melakukan pengawasan
terhadap penggunaan teknologi, namun pemerintah akan sulit untuk mengawasinya. Hal itu dikarenakan arus penyebaran informasi melalui teknologi sangat cepat dilakukan. Mengalahkan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu, dibutuhkan tidak hanya peran pemerintah, namun juga orang tua. Selain itu, pentingnya pendidikan seksualitas di kalangan remaja sudah menjadi keharusan di dunia pendidikan sekarang ini. Lewat pendidikan seksualitas, para remaja dapat mengetahui berbagai bahaya jika melakukan tindakan-tindakan menyimpang lainnya. “Seperti memberikan pengetahuan kepada para remaja bahwasanya otak kanan itu akan kehilangan fungsinya jika sekali saja menonton video porno. Remaja kita masih belum yang tahu soal itu. Dan berbagai materi lainnya bisa diajarkan lewat pendidikan seksualitas ini,” ujarnya mengingatkan. Tidak hanya itu, peran sekolah untuk menyediakan berbagai media pendukung bagi para siswanya untuk mengaktualisasikan dirinya juga sangat penting. Karena lewat mediamedia tersebut, berbagai potensi mereka bisa diarahkan ke halhal positif. “Jangan sampai karena keterbatasan media oleh sekolah membuat mereka menyalurkan energinya pada tempat yang salah,” harapnya. (dys)
Halaman 11
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
HASIL PERTANDINGAN Jumat, 13 Desember 2013 FKM
vs
Muma FC
4-0
BPN A
vs
PSKT B
2-4
Alcatraz B
vs
Wifa FC
4-5
Jangkar Biru
vs
II Asri FC
1-4
JADWAL PERTANDINGAN Sabtu, 14 Desember 2013 16.00 – 17.00
PSKT B
vs
II Asri FC
17.00 – 18.00
FKM
vs
Wifa FC
DAFTAR TOP SCORERS SEMENTARA TURNAMEN FUTSAL SUARA NTB CUP I NAMA PEMAIN
NAMA KLUB
JUMLAH GOL
Agus Kurniawan
PSKT B
15 Gol
Spink
PSKT B
10 Gol
Fras Setiawan
Wifa FC
7 Gol
Tino
FKM
6 Gol
Jabrik
Wifa FC
6 Gol
Husnul
FKM
5 Gol
Selalu Menyerang dan Bertahan KEMAMPUAN bermain bertahan dan menyerang yang dimiliki oleh Fras Setiawan (21) betul-betul mengacam daearah pertahanan lawan. Ditambah lagi suplay bola dari assist rekanrekan setimnya membuat pemain Masbagek Lombok Timur (Lotim) ini semakin mudah memasukan bola ke gawang lawan. Terbukti, pemain yang biasa disapa Fras ini berhasil menyarangkan tiga gol untuk kemenangan timnya, Wifa 5-4 atas Alcatraz B di laga penyisihan Turnamen Futsal Suara NTB Cup I yang berlangsung di Lapangan Futsal mataram Mall, Jumat (13/ 12) kemarin. Tiga gol yang disumbangkan oleh pemain kelahiran 5 Maret 1991 ini menambah rekor golnya di turnamen tersebut. Hingga kini total gol yang disumbangkan di turnamen tersebut menjadi 7 gol. Pasalnya di tiga laga sebelumnya dia berhasil mencetak empat gol. Dihubungi Suara NTB usai pertandingan, Fras mengatakan bahwa di setiap pertandingan dia harus menerapkan teknik bermain menyerang dan bertahan karena dengan bermain bertahan dia akan mudah memamatahkan serangan lawan. Begitu juga sebaliknya, dia harus bermain menyerang agar bisa menyarangkan gol. “Setiap latihan, saya belajar bermain menyerang dan bertahan, karena selain bisa bermain bertahan pemain futsal juga harus bisa menyerang,” ucapnya. Gaya bermain menyerang yang dimiliki Fras memang cukup mengancam pertahanan lawan, ditambah lagi suplai bola yang cepat dari beberapa temannya memudahkannya untuk menembus pertahanan lawan. Menurutnya, untuk melakukan permainan menyerang dan bertahan harus didukung stamina dan fisik yang mumpuni. Agar bisa bermain dengan gaya menyerang dan bertahan, Fras menjalani persiapan yang cukup panjang. Fras mengaku telah menjalani latihan daya tahan fisik berbulan-bulan untuk bisa tampil maksimal. Diakuinya, sebelum bermain untuk tim Wifa, dirinya pernah mewakili tim Lendrik di Liga Futsal Bumi Gora NTB November lalu. Namun dia gagal membawa timnya masuk peringkat 10 besar. Beberapa pengalaman di liga tersebut membuat dia terus berbenah diri, dan terbukti dia pun sukses memenangkan timnya dengan menyarangkan tiga gol. Rencananya pada pertandingan selanjutnya, dia juga akan bermain menyerang lebih dahulu selanjutnya bertahan. (fan)
Fras Setiawan
(Suara NTB/fan)
FKM Hentikan Langkah Muma Mataram (Suara NTB) Tim Futsal Kota Mataram (FKM) berhasil mengalahkan tim Muma FC dengan skor telak 4-0 di Turnamen Futsal Suara NTB Cup I yang berlangsung di Lapangan Mataram Mall, Jumat (12/12) kemarin. Kemenangan tim FKM tersebut sekaligus menghentikan langkah tim Muma FC kebabak semifinal. Dalam pertandingan yang berlangsung 2x15 menit itu, tim FKM yang didominasi pemain muda seperti Denny, Rio, Dhe, Tino, Punk dkk tampil gemilang. Kerjasama yang apik dari empat rangkaian pemain muda yang bergerak lincah di lini depan tersebut membuat tim Muma FC kehilangan arah. Beberapa kali serangan yang dilancarkan oleh pemain Muma, seperti Anang, Irvan dan kawan-kawan yang juga memiliki pergerakan yang mumpuni di pertandingan itu selalu saja dikandaskan oleh para pemain tim FKM yang berjaga di lini belakang. Kondisi tersebut mengakibatkan tim Muma frustasi dan hampir semua pemainnya ikut menyerang, namun sayang tim Muma tak mampu mencetak gol. Melihat beberapa pemain belakang Muma yang bergerak naik, tim FKM pun memanfaatkan peluang tersebut dengan serangan balik, hing-
ga akhirnya pertandingan pun dimenangkan oleh tim FKM dengan skor telak 4-0. Empat gol tim FKM di sumbangkan oleh Tino, Denny, Made dan Dhea masing-masing satu gol, sementara tim Muma yang diperkuat Anang Hafizul, Ajung, Ivan dan kawan-kawan gagal mencetak gol. Kemenangan tim FKM 4-0 tersbeut sekaligus menghentikan langkah tim Muma, sementara FKM melenggang ke putaran semifinal yang akan di gelar, Sabtu (14/12) sore hari. Dipertandingan lain tim Wifa berhasil mengalahkan tim Alcatraz dengan skor tipis 5-4, kemenangan 5 gol dari tim Wifa dusumbangkan oleh Fras 3 gol, Hadi dan Azis masingmasing satu gol. Sementara 4 gol balasan dari tim Alcatraz disarangkan oleh Dimas dan Nanda masing-maisng dua gol. Pertandingan kedua tim ini sebenarnya berjalan ketat, dimana masing masing tim memiliki kualitas pertandingan yang hampir merata, terbukti dibabak kedua sempat terjadi skor imbang 5-4, namun sayang tim Alcatraz harus tersingkir dibabak perempat final karena menderita kekalahan tipis 4-5 untuk keemenangan tim Wifa. Dipertandingan selanjutnya, tim PSKT B yang tampil dengan seragam biru muda suk-
(Suara NTB/fan)
KUASAI BOLA - Pemain FKM, menguasai bola di areal pertahanannya saat berhadapan dengan Muma FC, di laga delapan besar Turnamen Futsal Suara NTB Cup I, Jumat kemarin. FKM menang dengan skor mencolok 4 – 0 dan melangkah ke babak semifinal. ses mengalahkan tim BPN A dengan skor 4-2, empat gol kemenangan tim PSKT B ini disumbangkan oleh Agus du gol, Spink dan Safar masingmasing satu gol. Dua gol balasan dari BPN A dicetak oleh L. Mulpian dan M. Zapir. (fan)
Dramatis, Wifa FC Taklukkan Alcatraz B Mataram (Suara NTB) Drama sembilan gol mewarnai pertandingan Wifa FC dengan Alcatraz B, di babak delapan besar, yang berlangsung, Jumat kemarin. Wifa FC menyudahi laga itu dengan status sebagai pemenang setelah meladeni gedoran Alcatraz B hingga menit terakhir pertandingan. Adalah Fras Setiawan yang membuka keran gol Wifa dalam pertandingan tersebut. Memanfaatkan bola yang lepas dari penguasaan Edi dari Alcatraz B, Fras langsung melesat sendirian di depan gawang Alcatraz B. Tanpa membuang waktu, ia langsung melepaskan sontekan yang menggetarkan jala Alcatraz B. Tak berselang lama, Fras kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini, proses gol bermula dari kerjasamanya dengan Sastra Prayogi yang melakukan tusukan dan berakselerasi mengacak jantung pertahanan Alcatraz B. Dalam posisi tertekan, Prayogi dengan cerdik melepaskan umpan ke Fras yang saat itu justru tak terkawal. Sodoran bola itu tak disia – siakan Fras yang langsung melepas tendangan yang menjebol gawang Alcatraz B. Kedudukan 2 – 0 untuk Wifa FC. Tertinggal dua gol, gawang Alcatraz justru kembali kebobolan untuk kali ketiga. Kali ini, bola liar yang ditendang oleh Fras gagal ditepis dengan sepurna oleh kiper Alcatraz B. Prayogi yang berada di depan gawang sigap mencocor bola dan merubah kedudukan menjadi 3 – 0. Meski tertinggal tiga gol, namun Alcatraz B bukannya tanpa peluang. Sedikitnya dua kali mereka memperoleh peluang bagus di depan gawang Wifa FC. Sayangnya, penyelesaian akhir belum berpihak pada kubu Alcatraz B. Babak pertama pun ditutup dengan skor 3 – 0 untuk Wifa FC. Memasuki babak kedua, Alcatraz B langsung tancap gas. Nanda, yang mengkreasikan serangan Alcatraz B sempat melepaskan um-
pan manis yang sayangnya gagal dieksekusi oleh rekannya, Edi. Bermain menekan, Alcatraz B justru kembali kebobolan lewat Fras. Alcatraz B pun tertinggal 4 – 0. Tertinggal dengan marjin yang cukup jauh, Alcatraz B mulai menerapkan strategi power play. Strategi untuk memaksimalkan daya gedor mereka ini terbukti manjur. Mereka pun membuka keran gol melalui Dimas yang melepaskan tendangan keras ke pojok kanan gawang Wifa FC. Meski berhasil membuka keran gol yang macet di awal laga, strategi menyerang yang diperagakan oleh Alcatraz B terbukti menjadi bumerang bagi mereka. Azis dari Wifa kali ini memanfaatkan daerah pertahanan Alcatraz B yang longgar. Kedudukan pun menjadi 5 -1 untuk Wifa FC. Meski selisih gol kembali menjauh, Alcatraz B seolah tidak kehilangan asa. Mereka pun terus bermain menekan dengan strategi power play-nya. Nanda, yang menerima bola di depan gawang kali ini sukses mencocor bola dan merapatkan skor menjadi 5 – 2. Gol ini semakin menambah semangat Alcatraz B. Apalagi, Nanda yang berhasil menemukan celah sempit di pertahanan Wifa berhasil melepaskan tendangan terukur ke pojok kanan bawah gawang Wifa. Skor 5 – 3 untuk Wifa. Beberapa menit lewat, Dimas kembali memperpendek jarak setelah menerima umpan dari Yudi dan merubah skor menjadi 5 – 4. Sayangnya, permainan penuh ketegangan ini harus tuntas karena wasit akhirnya meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. (aan)
Marking Ketat BPN A Gagal Atasi Duet Maut PSKT B BERTANDING melawan PSKT B yang kembali menurunkan duet maut Agus – Spink, dalam babak delapan besar, Jumat kemarin, BPN A menerapkan man to man marking yang ketat. Sayangnya, strategi itu menuai kegagalan di lapangan. Pertandingan antara PSKT B dan BPN A itu sejatinya adalah pertandingan antara pemain – pemain yang sudah saling mengenal tipikal permainan masing – masing. Meski demikian, faktor dukungan suporter PSKT B yang begitu antusias tetap saja memanaskan tensi pertandingan. BPN A sendiri terlihat menerapkan strategi man to man marking yang ketat, khususnya terhadap Agus dan Spink yang dalam empat pertandingan sebelumnya selalu mendominasi torehan gol PSKT B. Tak heran, di awal babak pertama Agus, terlihat sangat kesulitan mengembangkan permainan. Ia beberapa kali harus terlibat kontak fisik dengan Saiful Haq yang tampaknya diinstruksikan khusus untuk menempel ketat setiap pergerakannya. Bahkan, di salah satu insiden, Agus nyaris lepas kontrol mengatasi marking ketat tersebut. Awalnya, strategi BPN A ini terlihat berjalan dengan lancar. Duet Agus – Spink bisa diredam dan BPN A pun membuka keunggulan. Sayangnya, keunggulan ini tampaknya tidak mampu dipertahankan oleh para pemain BPN A. Menjelang jeda, PSKT akhirnya berhasil memperlihatkan betapa klopnya chemistry yang terbangun antara dirinya dengan Agus. Menerima sodoran bola dari Agus, Spink yang berhadapan dengan kiper BPN A melambungkan bola melewati kiper BPN A. Skor imbang 1 – 1 pun menutup jeda babak pertama. Lepas rehat, BPN A justru dikejutkan oleh gol Agus yang melepaskan tendangan terukur dari sudut kiri gawang BPN A. PSKT B kini berbalik unggul 2 – 1 atas BPN A. BPN nyaris menyamakan kedudukan seandainya Zamrony yang mendapat peluang di depan gawang PSKT B yang sudah lowong bisa memanfaatkannya. Sayang, tendangannya melenceng ke samping kanan gawang PSKT B. Terus bermain dengan pressing tinggi, BPN A justru kembali kebobolan. Lagi – lagi, gol ini melibatkan dua nama, Spink dan Agus. Spink, yang melakukan kick in dari sisi kanan pertahanan BPN A, melepaskan umpan lambung yang justru gagal ditangkap kiper BPN A. Bola lepas itu justru jatuh tepat di hadapan Agus yang langsung menyundul masuk bola liar tersebut. Skor 3 – 1 untuk PSKT B. Tertinggal dengan marjin dua gol, para pemain BPN A seolah kehilangan fokus. Akibatnya, gol keempat PSKT B pun tercipta. Menerima bola kick in, pemain PSKT B, Safar melakukan akselerasi cepat menyisir sayap kiri pertahanan BPN A. Para pemain BPN A terlihat kurang sigap bereaksi mengantisipasinya. Lepas dari kawalan, Safar pun melepaskan tembakan terukur yang menggetarkan gawang BPN A. Skor 4 – 1 untuk PSKT B. Menjelang akhir laga, para pemain BPN sempat memangkas selisih gol. L. Hulpian mencetak gol yang merubah kedudukan menjadi 4 – 2. Beberapa menit kemudian, wasit pun meniup peluit panjang untuk mengakhiri pertandingan. Pelatih BPN A, Irawan yang mengomentari pertandingan tersebut mengakui telah menerapkan strategi pengawalan ketat terhadap pemain PSKT B. Namun, strategi ini rupanya tidak berjalan sukses karena faktor stamina dan kehilangan fokus para pemainnya. “Dia (pemain BPN) bilang dari awal kalau dia kecapekan. Tapi saya nggak punya pilihan lain,” ujar Irawan mengomentari hasil tersebut. Menurutnya, saat tertinggal, ia juga sudah berupaya memasukkan sejumlah pemain berinsting menyerang untuk mengejar ketertinggalan. “Tapi nggak berjalan sesuai rencana,” pungkasnya. (aan)
Inilah Empat Semifinalis Suara NTB Cup I SETELAH melalui serangkaian pertandingan yang melelahkan, empat tim terbaik akhirnya berhasil menjejakkan kaki di babak semifinal Turnamen Futsal Suara NTB Cup I. Dua tim berbasis di Kota Mataram, satu tim dari Praya, Lombok Tengah dan satu lagi dari Masbagik, Lombok Timur. Mereka akan saling menjajal kemampuan dalam dua laga semifinal yang berlangsung hari ini. Berikut deskripsi singkat empat tim terbaik tersebut : 1. FKM (Futsal Kota Mataram) Klub asal Kota Mataram ini bermarkas di Lapangan
Futsal UFC di Jalan Udayana ini terdiri dari sekumpulan pemain – pemain belia yang dipimpin oleh L. Her-
mawan Ranova. Dibentuk tahun 2009 silam, awalnya, mereka mengusung UFC sebagai nama tim mereka. Namun, menurut Hermawan, memasuki pertengahan Desember 2013, tepatnya pada bulan Ramadhan lalu, kevakuman melanda UFC. Untuk menyiasatinya, kini mereka berganti nama menjadi FKM. Sejumlah prestasi juga pernah mereka raih sejak masih bernama UFC. Beberapa prestasi tersebut antara lain, menjadi juara 1
dan 2 Ramadhan Cup, Juara 2 Gubernur Cup tahun 2012 dan baru – baru ini, mereka berhasil menempati posisi 3 di klasemen akhir Liga Futsal Bumi Gora. Di semifinal pool A, FKM akan berhadapan dengan Wifa FC. Road to Semifinal : - Kubota A (4) vs FKM (7) - Fus Dum (1) vs FKM (5) - FKM (10) vs Marong FC (7) - Muma FC (0) vs FKM (4) 2. Wifa FC Bermarkas di Masbagik,
Lombok Timur, Wifa FC dibentuk pada tahun 2011. Wifa merupakan nama lapangan futsal tempat tim ini bermarkas. Adalah Sutardi, salah satu tokoh setempat sekaligus pemilik lapangan futsal tersebut yang mendukung pembentukan klub ini. Wifa sendiri terbentuk melalui peleburan dua klub, yaitu U Camp dan Scorpion yang sama – sama berbasis di Masbagik. Sejak 2011, mereka sudah menjajal berbagai turnamen. Lemari trofi mereka juga dihiasi oleh sejumlah piala. Beberapa prestasi yang pernah mereka raih antara lain, Juara 2 BPN Cup tahun 2013, Juara 1 STKIP NW Cup se-NTB tahun 2013, Juara 2 Azira Cup tahun 2012, Juara 1 Gerindra Cup dan Juara eight star di Lotim. Road to Semifinal : - Wifa FC (8) vs Cyber FC (2) - Wifa FC (7) vs Zeppelin (3) - Wifa FC (5) vs PSKT A (0) - IPDN (1) vs Wifa FC (3)
- Alcatraz B (4) vs Wifa FC (5) 3. PSKT (Persatuan Sepakbola Karang Tapen) Tim ini berbasis di Karang Tapen, Mataram dan baru terbentuk sebelum mengikuti Turnamen Futsal Suara NTB Cup I. Dengan demikian, Suara NTB Cup I ini adalah kompetisi pertama yang mereka ikuti. Meski baru seumur jagung, namun PSKT B bisa dibilang memiliki komposisi pemain yang komplit dan berpengalaman. Dua pemain andalan mereka, Spink, yang menjadi kapten tim dan Agus Kurniawan merupakan pemain yang sudah punya reputasi di sejumlah kompetisi futsal. Spink mengungkapkan, pembentukan PSKT didasari oleh keinginan untuk mengharumkan nama Karang Tapen yang menjadi domisili sebagian besar pemain PSKT. Road To Semifinal - PSKT B (10) vs Loyyal Futsal (2) - PSKT B (5) vs ARJ (4)
- PSKT B (6) vs Ncuhi (1) - Gebang Putra (4) vs PSKT B (7) - BPN A (2) vs PSKT B (4) 4. II Asri FC Berbasis di Praya, Lombok Tengah. Tim yang terbentuk pada 2010 ini dipimpin oleh L. Budi Wira Pranata. M. Fahri, salah satu pemain II Asri mengungkapkan komposisi para pemain II Asri FC terbentuk oleh kedekatan tempat tinggal di Praya. Karena kerap latihan bersama, para pemain tersebut akhirnya menyatukan diri dan mengusung nama II Asri FC. Torehan prestasi tim ini cukup panjang. Mereka pernah mencicipi Juara 2 Bayu Futsal Cup I, juara 1 Bayu Futsal Cup II, Juara 2 Mekar Cup tahun 2011, Juara 3 Piala Gubernur NTB 2010 dan Juara 3 Kopang Cup tahun 2011. Di semifinal pool B, II Asri FC akan meladeni PSKT B. Road To Semifinal - II Asri FC (9) vs Classic FC (3) - Krisna FC (2) vs II Asri FC (4) - RCI Lombok (2) vs II Asri FC (3) - Jangkar Biru (1) vs II Asri FC (4)
SUARA NTB
Sabtu, 14 Desember 2013
450.000
Halaman 12
EKSPEDISI
ADVERTISING
MEUBEL
TANAH KAPLING
PET SHOP
TOKO MAINAN
PELATIHAN
BATIK
LAUNDRY
MAINAN ANAK
RUMAH MAKAN
PERHIASAN
SALON
SHOWROOM
FUTSAL
ADVERTISING
KONTRAKAN
FINANCE
800.000
C.01.08.13
PERAWATAN AC
BENGKEL
SUBDISTRIBUTOR SUBDISTRIBUTOR OBAT EKSTRAK KULIT MANGGIS GARCIA UTK WILAYAH TALIWANG ( KSB ), DOMPU, BIMA. HUB.081936739311 / 081316238057
BANK
SUARA NTB
Sabtu, 14 Desember 2013
KURSUS/BIMBEL
TENUN LOMBOK
BAHAN BANGUNAN & INTERIOR
Halaman 13
HOTEL
SALON
SIARAN TV RADIO
SABLON & KONVEKSI
BOUTIQUE
JUAL MOBIL
TELEVISI
SANGGAR SENAM
PROPERTY
KURSUS
RUKO
EVENT ORGANIZER
FASHION
RUMAH MAKAN
FASHION
BENGKEL & SPARE PART
PENGOBATAN ACCESORIES Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
PHOTOGRAFI
087 865 633 888 / 087 861 811 999
KOMPUTER
SERVICE
TRAVEL
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
JENDELA SASTRA
Halaman 14
CERPEN
Kutukan Cinta Lereng Rinjani Oleh: Dian Suarni Telah Tiga pekan aku menikmati masa liburan di kediaman kakekku di Desa Perigi Kecamatan Suela Lombok Timur (Lotim). Daerah yang sejuk dengan dataran yang hijau berada di dekat lereng Gunung Rinjani. Pada pagi hari aku bisa menikmati matahari muda yang melahirkan embun-embun yang tertimpa pada rumput-rumput tipis. PADA siang harinya aku bisa merasakan sinarnya sudah tak ramah lagi hingga pada sore menjelang senjanya aku bisa melihatnya terkatup dari balik Pantai Kayangan. Fenomena ini menghipnotis aku hingga betah menjalani liburan di pelosok Lombok Timur ini. Hal yang tidak biasa bagi segelintir orang, liburan di tempat yang katanya gersang, tandus dan panas ini merupakan hal yang membosankan atau ngak keren. Tapi bagiku ini adalah celahku mendapatkan kedamaian dan ketentraman setelah beberapa bulan otakku disibukkan dengan masalah perkuliahan dan kegiatan lainnya. Di tempat ini aku mampu menuangkan ide-ide dan imajinasiku yang sempat terjejali. Aku telah jauh berjalan-jalan hingga mendekati jalan yang sering dilewati orang melintas desa seberang. Masih pukul delapan, terasa masih dingin mataku terpicing melihat buah srikaya yang tergantung pada tangkainya. Memang musim srikaya, tak heran sepanjang perjalananku menyusuri ladang kakekku, aku sering menemukan srikaya yang merekah menampakkan gigi-giginya yang hitam. Hal itu membuat aku tergoda ingin memetiknya. Sayangnya, dia tergantung tepat mendekati tebing yang tertutup oleh semak, ketika aku berusaha untuk meraihnya kakiku terjebak dan terperosok jatuh ke sungai. Benar-benar pengalaman yang menakutkan, pasalnya sungai yang kecil itu memiliki banyak rongga pada tepinya dan ditumbuhi semak membuat aku ketakutan dan berteriak meminta pertolongan. Usahaku yang siasia membuatku menangis. Beberapa saat kemudian kudengar suara yang tak kutahu dari mana arahnya. “Dik,,Dik!! Kau bisa melihatku?!” Aku menoleh ke segala arah mencari suara tersebut, mataku yang masih basah lincah dan gelisah mencari suara itu. “Dik,ini aku di dekat pohon mangga!” suara itu lagi terdengar. Sentak aku menoleh ke pohon mangga yang berada di belakangku, di tepi tebing. Di sana se-
orang pemuda rapi dengan baju koko tersenyum padaku. Aku pun bergegas ke arah pemuda itu. Namun air yang deras dan batu yang licin membuatku kesulitan untuk menyebrangi sungai kecil itu. Tak tega melihatku yang masih dengan wajah cemas, pemuda itu turun dari tebing dan mendapatiku. Aku berhasil naik dari tebing dan mengatasi rasa takutku yang sangat atas bantuan pemuda yang berpenampilan layaknya pak kepala desa itu, rapi dan wajahnya bersih walau wajahnya yang standar. Namun tidak kalah dengan pemuda kota yang biasa aku lihat. Wajahku yang cemas kini sumringah melihat pemuda yang ada di depanku. Pemuda itu pun menatapku dengan rasa rindu yang sudah lama terpendam. “Kak Imran!” ujarku gembira. “Lama tidak ketemu dik. Aku pikir setelah kejadian setahun yang lalu, Dik Lili tidak akan ke sini lagi,” jawabnya. “Kakek selalu melarangku kak, walau telah terbukti bahwa Kak Imran difitnah, tapi tetap saja…” wajahku menunduk sedih. Pertemuanku dengan kak Imran melukiskan kisah indah dan tragis. Aku sering menghadiri pengajian yang sering diisi oleh Kak Imran. Kadang pula atas permintaannya kakek aku mulai aktif mengajar ngaji anak-anak dusun bersama ustadz-ustadzah lain, termasuk kak Imran. Pertemuan yang rutin dan berkesan indah itu menitipkan kembali rasa yang pernah tertanam setahun silam, namun aku yakin perasaan ini lebih sarat dengan kegembiraanku mengenalnya. Seiring dengan peredaran waktu timbul fitnah keji dari orang yang tak menyukai hubungan kami. Mulai sejak itu untuk sementara waktu aku dilarang berkunjung ke Perigi, sejak itu aku tak tahu bagaimana ihwal Kak Imran. Keringatku bercucuran, mataku yang masih berair. Ah aku pikir aku menangis tanpa kutahu alasannya. Aku melihat beberapa wanita duduk di tepi pembaringanku. Di dekat kepalaku kulihat nenekku yang te-
lah keriput serta kakekku yang memegang telapak kakiku. Mataku mencari-cari seseorang yang selama ini aku rindukan. “Kamu sudah bangun, Li?” tanya Bibi Ojah yang duduk di dekatku. Aku bangun dari pembaringanku dan bersandar. “Kak Imran mana?” tanyaku. Semua orang di ruangan itu memandangku dengan aneh. “Imran siapa? Pak Sulhan menemukan kamu pingsan di bawah pohon mangga, Li,” jawab Bibi Ojah. Aku masih tak mengerti, dahiku berkerut, dadaku masih berdebar dan sesak, tanpa alasan seperti mataku yang terbuka dengan membawa air mata yang tak
kumengerti. “Tadi saya ketemu ma Kak Imran, Bik. Dia yang menolong saya ketika jatuh dari tebing.!” Ingatanku seperti menerawang, ketika aku mengaji bersama kak Imran, itu seperti bauran masa laluku juga. “Pak Sulhan menemukanmu pinsan dibawah pohon mangga dan membawa kamu ke sini,” jawab Nenek meyakinkan aku yang telah tertidur tiga jam lalu. “Ngak. Kak Imran yang membantuku naik tadi!” Aku meyakinkan orang-orang yang memandangku aneh itu, bahwa memang benar Kak Imran bersamaku. “Bukankah Imran telah men-
inggal tiga minggu lalu…” suara salah seorang ibu yang bingung dengan perkataanku. Aku nyaris tak bisa berpikir, bagaimana mungkin? Bukankah kak Imran yang meraih tanganku ketika ditebing dan ini jelas bukan mimpi? Mataku nanar melihat wanita tua itu. “Ngak mungkin!”Aku menampik kata-kata itu namun air mataku tak kuasa berbohong ketika melihat cincin perak yang melingkar di jari manisku. Bukankah ini cincin kak Imran yang tadi ia berikan. Haahhh…aku pasti telah gila! Atau inikah sebuah kutukan cinta di lereng Gunung Rinjani? ***
Penulis sedang menyelesaikan studi S1 di Bidang Bahasa dan Sastra di STKIP Hamzanwadi Selong Lombok Timur.Wanita kelahiran Batuyang Pringgabaya Lombok Timur ini 17 Oktober 1988 ini pernah menulis untuk korban tsunami Banda Aceh tahun 2005. Dian Suarni pernah bergabung di Komunitas Rumah Sungai (20092011) dan Sanggar Narariawani. Beberapa karyanya baik berupa sketsa, atau puisi terbit di beberapa media (majalah, surat kabar, dan jurnal pendidikan) dan dalam bentuk antologi bersama “Lampu Sudah Padam” (KRS:2010).
PUISI Jati Swara
Melodi Bening Madah Rindu
Air Mawar Hitam
Jati Swara Absolut cinta semata Denting suara sunyi mata batin
Sejuk angin membisik lembut Lirih jalinan cerita dari segala penjuru Menyerap alunan simfoni bayang asmara
Seruang noktah murni tinggal kenangan Cangkang tawa tergadai waktu Keluh kesah menampar sayap sanubari Rusaklah belayan rindu itu
Meskipun tiada terjangkau Kabar tinggal tunggal semayamnya Tak perlu risau mencari udara
Dari balik khayal mayapada Ia memanggil-manggil nostalgia Kau terasa sejengkal lagi menyata
Ia kosong bak galih pada bawang Ia inti dan ia pula jasad Cukup matikan prahara hasrat cinta duniawi Nisacaya Jati Swara menghujammu
Madah kelana sukma ini Satu nada dalam dekapan bait rindu Sua menjadi penawar dahaga nelangsa Sementara suasana romantis Niscaya tercipta
Lalu Muhammad Syamsul Arifin
Genang embun pada kelopak layung pagi Menawarkan secercah asa meraih mimpi Lamunanku terbang tenggelam membawa tanya Entah di peraduan sejuk siapa ia hendak hinggap Kembara hanya ada hitam dan putih Nuraniku tengah diadu Kuberlari menjauh pergi dari sisimu Dan pelan-pelan membunuh rasa ini Lalu kureguk air mawar hitam itu Meski ia teramat pahit Lombok, 25.10.2013
DG Kumarsana
Zuhud Jalan menggapai LahutNya Musnahkan nashut Bakar fana ammmarah Sisakan abu-abu baka Hanyut bersama ruh cintaNya yang hidup
Selaput malam yang kunanti jelmaannya Semoga membasuh jenuh Tulis hitung hari-hari nantian ini Kemudian membilas letih Dengan curah cahaya janji-janji suci
Jati Swara Mengisi saung sukma Kenangkan cinta Tenangkan rindu, Rindu-rindu Ilahi
Dekap hangat hawa sayap Dewa Amor Membuyarkan jemu lara kita Hingga yang tersisa hanya nuansa bening Dan melodi-melodi harmoni lagu cinta
Lombok, 26 Oktober 2013
Lombok, 25.10.2013
Di Pusuk Menunggu Hujan Hujan belum tumpah Menuju perjalanan berliku motor yang menderu menggilas asap Seperti ular yang meliuk muntahkan api sewarna pekat hitam digilas panas yang terbuat dari lekuk cahaya matahari di balik bebukitan tandus daun-daun masih berdebu tertutup mendung, beberapa peristiwa dan kenangan terlewat bahkan mungkin ada yang belum sempat tercatat atau lenyap begitu saja tidak dapat dikisahkan sebagai beban hidup atau kecerobohan yang bebal melanggar kebenaran hidup Pusuk yang sepi menuju ke bawah hutan-hutan senyap engkau diam mengelantang cuaca, seperti dewa gunung yang serukan angin jadi wabah bah mengalirkan air demikian kencang ataukah itu sebuah mainan seperti tengah menunggu turunnya hujan kemerut wajah bak kemelut melingkar jalanmu kokoh dan tegar oleh segala hempasan godaan dan riwayat ringkas tertinggal jadi beberapa misteri yang tersembunyi dalam catatan tak jelas jalan melingkar membentuk ular yang mendaki dan menujumu seolah arah ekor cahaya matahari masih saja disini: terbagi dua arah betah merayapi langkahmu diam namun hujan belum tumpah dari atas langit Lereng Pengsong 2013
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
SUARA NUSANTARA
Halaman 15
OC Kaligis Gugat UU Advokat Jakarta (Suara NTB) – Pengacara OC Kaligis dan beberapa teman seprofesinya menguji beberapa pasal UU No 18 Tahun 2003 tentang Advokat ke Mahkamah Konstitusi. OC Kaligis bersama associates-nya yaitu YB Purwaning M. Yanuar, Bharata Ramedhan, Slamet Yuwono, Heru Mahyudin, Medyora Cahya Nugrahenti menguji Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 28 UU No 18 Tahun 2003 yang mengatur pendidikan khusus profesi advokat (PKPA) yang selama ini dilakukan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) sebagai wadah tunggal organisasi advokat yang dipersoalkan sejumlah advokat. “Frasa yang dilaksanakan oleh organisasi advokat dan satu-satunya dalam pasal itu mengakibatkan hilangnya hak konstitusional advokat seperti dijamin Pasal 28C ayat (1) UUD 1945,” kata salah satu pemohon, YB Purwaning Yanuar, saat sidang di MK Jakarta, Kamis. Purwaning mengatakan pemohon OC Kaligis & Associates dan Peradi sudah bermitra untuk menyelenggarakan PKPA sejak tahun 2008, namun itikadnya dipersulit Peradi untuk melaksanakan PKPA, sehingga, pemohon tidak dapat mengadakan PKPA ketiga kalinya di tahun 2013 sesuai perjanjian kerja pemohon dan Peradi bernomor No. 026/PERADI-PKJS PKPA/13. “Dalam perjanjian itu, pemohon diberi izin menyelenggarakan PKPA sebanyak tiga kali dalam setahun. Tetapi, tahun 2013 pemohon dipersulit menyelenggarakan PKPA yang ketiga kalinya,” keluhnya. Dia mengungkapkan peserta PKPA pemohon sebanyak 153 di tahun 2013 hingga kini belum menerima sertifikat PKPA yang dikeluarkan Peradi. Padahal, lanjutnya, pihaknya telah memenuhi dan menyepakati syarat yang diminta Peradi untuk membayar fee sebesar 20 persen dari biaya PKPA berikut laporan penyelenggaraannya. Pemohon menilai Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 28 ayat (1) UU Advokat tidak adil bagi pemohon karena memberikan kewenangan mutlak kepada Peradi sebagai satu-satunya lembaga yang berwenang menyelenggarakan PKPA. Dengan aturan tersebut sangat merugikan hak konstitusional pemohon di bidang penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat menyelenggarakan PKPA tanpa seizin Peradi. Karena itu pemohon meminta agar MK membatalkan frasa “yang dilaksanakan oleh organisasi advokat” dalam Pasal 2 ayat (1). “Membatalkan frasa satu-satunya dalam Pasal 28 ayat (1) UU Advokat,” katanya. Majelis panel yang menyidangkan perkara ini diketuai Muhammad Alim yang didampingi Fadlil Sumadi dan Anwar Usman. Menanggapi permohonan ini, Anwar Usman mengingatkan pemohon untuk melihat contoh-contoh permohonan yang sudah baku di MK, khususnya alasan konstitusional kenapa pasalpasal itu dimohonkan pengujian sedemikian rupa. “Pasal ini apa benar-benar bertentangan hak konstitusional pemohon atau menyangkut implementasi penyelenggaraan PKPA yang tidak tepat, ini harus dipertajam lagi,” kata Anwar. (ant/bali post)
LEWATI PERLINTASAN - Dua pemulung sampah mendorong gerobaknya melewati perlintasan kereta api yang tanpa palang.
Terobos Perlintasan KA Didenda Rp 500 Ribu Jakarta (Suara NTB) – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penerobos perlintasan kereta api (KA) dikenai denda sebesar Rp 500 ribu. “Denda maksimal seperti busway pasti itu jadi steril, kalau hanya dilakukan yang wajar atau rendah akan terus-terusan kayak gini,” kata Jokowi di Balaikota, Jumat (13/12). Jokowi menginginkan denda maksimal itu dapat membuat masyarakat menjadi tertib dan tidak melanggar. “Semestinya
di pintu perlintasan itu gak usah dijaga kalau masyarakat sudah punya kesadaran, kalau nanti penegakan hukum betulbetul ditegakkan secara tegas dan maksimal yah gak perlu dijaga,” katanya. Jokowi setuju jika Satpol PP turut diterjunkan guna menjaga pintu perlintasan KA. “Yah kita punya 7.000 Satpol PP, tapi di situ yang penting ada Satpol dan Dishub, kalau polisi sudah tugasnya membantu,” katanya. Sebelumnya PT Kereta Api
Indonesia (KAI) meminta agar Pemprov DKI Jakarta membantu menertibkan seluruh perlintasan kereta yang ada di wilayah ibu kota. “Penertiban itu kita lakukan setiap hari. Tapi, sayangnya, sumber daya manusia (SDM) atau petugas yang kami miliki sangat terbatas, makanya kami minta Pemprov agar membantu pekerjaan ini,” kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasional I Sukendar Mulya di Jakarta, Jumat. Selain itu, menurut Suken-
Elektabilitas Partai Islam Cenderung Menurun Yogyakarta (Suara NTB) – Elektabilitas partai politik berbasis massa Islam cenderung menurun pada Pemilu 2014 dibanding pemilu sebelumnya, kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Kuskrido Ambardi. OC Kaligis
Pukat Harimau di Serdang Bedagai Meresahkan Medan (Suara NTB) – Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Sumatera Utara minta aparat keamanan di laut dapat menertibkan kegiatan kapal pukat harimau (trawl) di perairan Kabupaten Serdang Bedagai. “Operasi pukat trawl yang meresahkan kehidupan nelayan tradisional harus dihentikan,” kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut, Ihya Ulumuddin di Medan, Jumat. Menurut dia, kapal pukat harimau menggunakan alat tangkap yang dilarang pemerintah berdasarkan Keppres 39 Tahun 1980, dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang sumber hayati laut, semakin merajalela menangkap ikan di perairan Serdang Bedagai (Sergai). “Hal ini, jika terus dibiarkan aparat keamanan, dapat menimbulkan masalah atau terjadinya konflik, karena habisnya kesabaran nelayan kecil melihat kapal pukat harimau itu,” kata Ulumuddin. Dia menyebutkan, HNSI Sumut tidak menginginkan terjadinya permusuhan sesama nelayan, baik nelayan yang menggunakan kapal boat besar dan nelayan memakai perahu terbuat dari kayu. “Pertikaian diantara sesama nelayan tersebut, harus dicegah,” ucap dia. Oleh karena itu, katanya, sebelum terjadinya hal-hal yang tidak diingini atau dapat menimbulkan konflik, petugas keamanan di laut, dapat menertibkan pukat harimau yang ditakuti nelayan kecil tersebut. “Apalagi kegiatan kapal pukat harimau dilarang pemerintah dan dianggap ilegal menangkap ikan di perairan Sergai,” ujar Ulumuddin. Ketika ditanya dari mana datangnya kapal pukat harimau itu, Ulumuddin mengatakan, diduga kapal pukat harimau yang menangkap ikan di perairan Sergai berasal dari Belawan dan Langkat. “Operasi kapal pukat harimau tersebut, juga tidak berapa jauh dari Pantai Cermin, dan meliputi Pantai Sialang Buah di perairan Sergai, “ kata Ulumuddin. Pukat harimau menggunakan jaring yang besar dan berbentuk kantong. Jaring ini bahkan digunakan sampai dasar laut. Jaring ini efektif melakukan tangkapan namun tidak selektif karena menjaring apapun sehingga merusak, baik menyebabkan kepunahan hewan atau merusak habitatnya. (ant/bali post)
“Kecenderungannya memang seperti itu, meskipun tentunya tetap memiliki loyalis,” kata Kuskrido di Yogyakarta, Jumat (13/12). Menurut dia, kecenderungan penurunan tersebut akan tetap ada, meskipun beberapa partai politik Islam mengklaim akan dapat mempertahankan dukungan yang besar pada dapil-dapil basis massa mereka. “PKS misalnya, meskipun mengklaim menambah kursi, namun sebetulnya pada Pemilu 2004 ke Pemilu 2009 sebetulnya menurun, dan lebih ban-
yak memenangkan dapil yang kurang padat,” katanya. Menurut dia, inklusivitas atau keterbukaan yang selama ini mulai dibangun oleh beberapa partai politik (parpol) berbasis massa Islam belum cukup mendongkrak dukungan suara. “Dengan mencoba membuka diri pada ideologi bahkan agama lain, belum cukup menambah dukungan suara,” kata dia. Selain itu, ia juga menilai upaya menambah dukungan suara dengan merangkul tokoh populer atau artis juga
tidak efektif. “Menggandeng artis atau tokoh populer justru akan dinilai sebagai sensasi. Mungkin itu bisa (menambah dukungan), tapi terbatas,” katanya. Namun demikian, sebagai partai dengan identitas keagamaan, Kuskrido meyakini partai berbasis massa Islam akan tetap dapat mempertahankan pendukungnya, meski jumlahnya akan menurun. “Sebagai kelompok agama selalu ada loyalisnya, namun jumlahnya akan menurun, dibanding partai nasionalis,” katanya. (ant/bali post)
Timwas Century Sesalkan Bila Boediono Tak Hadir Jakarta (Suara NTB) – Anggota Tim Pengawas DPR untuk Kasus Bank Century (Timwas Century) Sarifuddin Sudding mengatakan pihaknya sangat menyesalkan sikap Wakil Presiden Boediono bila memilih untuk tidak memenuhi panggilan Timwas untuk rapat pada 18 Desember. “Bila Wapres Boediono tidak memenuhi panggilan DPR untuk rapat Timwas pada 18 Desember, hal itu patut kami sesalkan. Wapres Boediono sebagai seorang pejabat negara yang dipanggil DPR seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat karena ini adalah perintah undang-undang,” kata Sudding saat ditemui di kantor Fraksi Partai Hanura di Gedung Nusantara I DPR di Jakarta, Jumat. Menurut dia, dalam Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 dengan tegas menyata-
(ant/bali post)
Sarifuddin Sudding
kan bahwa DPR berwenang memanggil para pejabat negara, badan hukum, pemerintah, maupun masyarakat untuk dimintai keterangan demi kepentingan bangsa dan negara. “Maka setiap pihak yang dipanggil tentunya wajib me-
menuhi panggilan DPR, dan bila panggilan tidak dipenuhi maka akan ada upaya pemanggilan paksa. Itu bunyi undang-undang,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Sudding pun menyatakan keprihatinan atas sikap Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang menyarankan Wakil Presiden Boediono mengabaikan panggilan Timwas Century untuk rapat pada 18 Desember. “Dalam hal pemanggilan Pak Boediono oleh Timwas Century DPR ini, ada pihakpihak lain yang memprovokasi beliau untuk tidak memenuhi undangan DPR tentu itu sangat disesalkan,” katanya. “Ketika Dipo mengambil peran dalam hal meminta Boediono untuk tidak hadir dalam rapat Timwas Century, itu akan membuat suasana yang tidak elegan dan tidak kondusif bagi sistem demokrasi kita,” kata Sudding. (ant/bali post)
Oknum Komisaris Polisi Ditangkap karena Konsumsi Narkoba
(ant/bali post)
PUKAT HARIMAU - Alat tangkap ikan jenis trawl atau pukat harimau yang dilarang digunakan oleh nelayan. Alat tangkap ikan jenis ini mengakibatkan kerusakan terumbu karang
(ant/bali post)
Bengkulu (Suara NTB) – Direktorat Narkoba Polda Bengkulu menangkap oknum kolega sesama polisinya, Komisaris Polisi D, karena diduga mengonsumsi narkoba jenis shabu-shabu, Jumat. “Anggota ini ditangkap di rumah kontrakannya di Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu,” kata Direktur Narkoba Polda Bengkulu, Ko-
misaris Besar Polisi Buditono, kepada wartawan, di Bengkulu, Jumat. Ia mengatakan, saat ditangkap, polisi menemukan dua paket diduga shabu-shabu, satu di antaranya sudah terbuka. Selain narkoba itu, polisi juga menemukan bong alias alat hisap shabu-shabu. Penangkapan perwira menengah polisi itu berdasarkan
pengamatan dan pemantauan terhadap perilaku yang bersangkutan. Berdasarkan pemeriksaan, urine D positif mengandung narkoba. Pelaku juga mengakui mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu. Pengakuannya, narkoba dikonsumsi pada Minggu (8/12), di Jakarta, saat cuti,” kata Budiono. (ant/bali post)
dar, pihaknya juga meminta partisipasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) di lima wilayah Jakarta, sehingga penertiban dapat dilakukan dengan lebih intensif. “Memang kita belum ada pembicaraan khusus dengan Pemprov maupun Pemkot. Namun, kita sudah bicarakan rencana penertiban itu dengan kepala stasiun, terutama terkait penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang ada di perlintasan kereta,” ujar Sukendar. Selain para pedagang, dia
menuturkan pihaknya juga akan melakukan penertiban terhadap pengguna jalan, terutama angkutan umum yang seringkali berhenti untuk mengangkut penumpang (ngetem) di sekitar perlintasan kereta. “Oleh karena itu, kami meminta partisipasi dan koordinasi dari Pemprov maupun Pemkot untuk membantu penertiban ini, seperti mengerahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) misalnya,” tutur Sukendar. (ant/bali post)
LP Kerobokan Usulkan Corby Dapat Remisi Natal Denpasar (Suara NTB) – Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A di Kerobokan, Denpasar, mengusulkan narapidana kasus narkoba dari Australia, Schapelle Leigh Corby mendapatkan remisi Natal sebanyak dua bulan. “Kami ajukan dua bulan remisi kepada Corby,” kata Kepala LP Kelas II-A di Kerobokan, Denpasar, Farid Junaedi, Jumat. Menurut dia, keputusan remisi tersebut belum final karena harus menunggu keputusan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jakarta setelah diajukan melalui Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Bali. “Pengajuannya belum disetujui karena masih menunggu proses,” ucapnya. Dia menjelaskan bahwa selama pembebasan bersyarat untuk narapidana asal Gold Coast, Queensland itu belum
keluar, maka pihaknya berkewajiban tetap mengajukan remisi atau pengurangan masa tahanan. Ia menambahkan bahwa pihaknya mengajukan sekitar 85 orang warga binaan yang beragama Kristen untuk mendapatkan pemotongan masa tahanan mulai dua minggu hingga paling tinggi dua bulan. Saat ini lapas terbesar di Pulau Dewata itu dihuni oleh 949 warga binaan. Corby yang kedapatan membawa 4,2 kilogram ganja ke Bali pada tahun 2004, dihukum 20 tahun penjara. Namun, ia mendapatkan pengurangan hukuman atau grasi selama lima tahun oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat ini pihak Corby tengah mengurus proses pembebasan bersyarat untuk melengkapi sejumlah berkas. (ant/bali post)
BK Panggil Anggota DPR Terkait Dugaan Pelecehan Jakarta (Suara NTB) – Badan Kehormatan (BK) DPR segera memanggil pihakpihak termasuk empat orang anggota DPR terkait dugaan pelecehan verbal terhadap salah satu peserta uji kelayakan dan kepatutan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada bulan Juli 2013. “Empat orang (anggota DPR) akan kami mintai klarifikasi, kalau bisa secepatnya karena sebentar lagi reses dan pimpinan pekan depan tidak ada karena kunjungan ke daerah,” kata anggota BK DPR Ali Maschan Moesa di Jakarta, Jumat. Dia mengatakan BK DPR mendapatkan laporan terkait dugaan empat orang anggota Komisi I DPR melakukan pelecehan verbal saat uji kelayakan dan kepatutan komisioner KPI. Menurut dia, BK DPR akan memanggil pihak-pihak terkait tersebut dan apabila benar ada pelecehan maka akan diberikan sanksi. “Ya memang sekarang sudah ada yang melapor dan kami akan klarifikasi. Apabila memang benar ada pelecehan (verbal) akan kami beri sanksi,” ujarnya. Ali mengatakan perkataan yang diungkapkan empat anggota Komisi I DPR itu tidak
layak meskipun tidak ada yang merasa dilecehkan. Selain itu dia menghargai laporan Komisi Nasional Perempuan karena sering pertanyaan yang diungkapkan anggota DPR tidak proporsional dalam uji kelayakan dan kepatutan calon anggota sebuah lembaga negara. “Kami hargai laporan Komnas Perempuan karena memang pertanyaan yang diungkapkan (anggota DPR) tidak proporsional dalam uji kelayakan dan kepatutan kepada perempuan atau pun laki-laki,” katanya. Sebelumnya diberitakan Komnas Perempuan melaporkan empat anggota Komisi I DPR ke BK DPR karena diduga melakukan pelecehan verbal kepada Agatha Lily pada uji kelayakan dan kepatutan calon anggota KPI pada Juli lalu. Laporan itu merupakan bentuk respon dan menindaklanjuti laporan publik atas uji kelayakan itu yang diduga melecehkan perempuan. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin telah membantah terjadinya pelecehan verbal itu karena dinilainya hanya semacam guyonan. Dia mengaku telah mengonfirmasi terkait hal itu kepada BK DPR. (ant/bali post)
SUARA NTB Sabtu, 14 Desember 2013
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Korea Utara Eksekusi Mati Paman Kim Jong-un SeoulKorea Utara pada Jumat, mengatakan paman pemimpin Korut Kim Jong-un, yang sebelumnya dianggap sebagai orang terkuat kedua di negara tertutup itu, telah dieksekusi mati karena berkhianat. Eksekusi itu merupakan pergolakan terbesar sejak meninggalnya ayah Kim dua tahun lalu. Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, mengatakan Jang Song Thaek telah dieksekusi setelah menjalani persidangan militer khusus yang menyatakan ia bersalah karena berkhianat. Eksekusi berlangsung hanya beberapa hari setelah Jang dicopot dari semua jabatannya dan dikeluarkan dari Partai Pekerja yang berkuasa.Kabar menyangkut eksekusi itu muncul setelah beredarnya laporan-laporan media yang belum dikonfirmasi bahwa satu atau lebih dari satu asisten Jang telah melarikan diri ke Korea Selatan. Badan intelijen Korea Selatan mengatakan pihaknya tidak tahu apakah pembelotan memang terjadi. Politik Korea Utara pada hakikatnya sulit ditembus dari luar dan alasan sebenarnya bisa jadi menyangkut Kim dan pamannya, atau bahkan dengan isteri Jang. Jika benar, eksekusi itu merupakan kejatuhan luar biasa bagi sosok yang telah lama menjadi pelindung dalam kepemimpinan Korea Utara. “Terdakwa Jang mengumpulkan kekuatan-kekuatan yang tidak diinginkan dan membentuk sebuah faksi sebagai pemimpin kelompok antar-faksi sekian lama dan dengan demikian melakukan kejahatan mengerikan itu, berupaya menggulingkan negara,” kata KCNA. “Persidangan militer khusus yang dilakukan oleh Kementerian Keamanan Negara DPRK (Korea Utara, red) menyatakan bahwa ia akan dijatuhi hukuman mati karena tindakan itu. Keputusan itu te-
bagaimana para penjaga pribadi bekerja, bagaimana pasukan keamanan di Pyongyang bekerja, bagaimana pengamanan negara bekerja — orang ini (Jang) tahu banyak tentang simpul-simpul kendali paling penting di Korea Utara,” kata Madden. Sebelumnya pada pekan ini, Korea Utara melucuti kekuasaan dan jabatan Jang, menuduhnya melakukan kejahatan, termasuk kerusakan manajemen keuangan negara, main perempuan dan menyalahgunakan minuman keras. “Sejak lama, Jang memiliki ambisi politik yang kotor. Ia tidak berani mengangkat kepalanya ketika Kim Il Sung dan Kim Jong Il masih hidup,” kata KCNA, merujuk pada kakek dan ayah Kim, pemimpin sebelumnya di negara dinasti itu. “Ia mulai memperlihatkan siapa dia sebenarnya, berpikir bahwa sudah waktunya untuk mewujudkan ambisi liarnya ketika generasi revolusi berganti,” kata KCNA, sebagaimana dilaporkan AFP. (ant/Bali Post)
lah dijalankan segera,” katanya. Surat kabar resmi Rodong Sinmun pada Jumat juga memasang foto Jang dengan tangan terborgol dan terlihat dipegang oleh para penjaga berseragam ketika ia menjalani persidangan. Tidak diketahui bagaimana hukuman itu dilakukan. Jang sebelumnya merupakan Wakil Ketua Komisi Pertahanan Nasional yang berkuasa dan merupakan anggota politbiro Partai Pekerja. Jang, yang menikah dengan saudara ayah Kim, Kim Jong Il, dianggap sebagai sosok yang dapat membantu keponakannya membangun kekuasaan namun pada saat yang sama menjadi ancaman terbesar bagi pemimpin muda yang belum berpengalaman itu. “(Jang, red) adalah sosok yang memiliki kemampuan menjalankan kudeta di Korea Utara,” kata Mike Madden. Madden adalah pakar soal struktur kekuasan Korut serta penulis laman North Korea Leadership Watch dan jurnal. (ant/bali post) “Ia (Jang, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (depan) dan red) tahu istrinya Ri Sol-ju (kedua kiri).
Kongo Tandatangani Perjanjian Perdamaian dengan Pemberontak M23 Nairobi – Pemerintah Kongo menandatangani sebuah perjanjian perdamaian dengan pemberontak M23 yang meletakkan senjata bulan lalu, kata juru bicara kepresidenan Kenya di akun Twitter resminya, Kamis. “Pemerintah Republik Demokratis Kongo (DRC) dan M23 menandatangani perjanjian perdamaian di Nairobi,” kata Manoah Esipisu di akunnya itu, lapor Reuters. Juru bicara pemerintah DRC Lambert Mende mengatakan, tiga dokumen ditandatangani di Wisma Negara di Nairobi dan ketentuan-ketentuannya mencakup pembubaran M23 sebagai kelompok bersenjata. Ketentuan lain berisi rincian mengenai demobilisasi dan penghentian kekerasan sebagai cara untuk merengkuh tujuan masa depan, katanya. ‘’Dokumen itu sangat jelas: tidak ada amnesti terselubung. Mereka yang dianggap melakukan tindakan kriminal dalam kaitan dengan hukum internasional, kejahatan perang atau kejahatan atas kemanusiaan tidak akan dimasukkan kembali ke dalam masyarakat,’’ tambah Mende. Pemberontak M23 mengumumkan gencatan senjata pada 3 November dalam perang melawan militer DRC setelah mereka mengalami pukulan-pukulan. Pasukan DRC menghalau kelompok pemberontak itu dari seluruh daerah yang mereka kuasai selama pemberontakan 20 bulan di provinsi North Kivu. M23 didirikan oleh mantan pemberontak Tutsi yang disatukan ke dalam militer Kongo sesuai dengan perjanjian perdamaian 2009. Denganmengeluhkanperjanjianitutidak pernah dilaksanakan sepenuhnya, mereka
(ant/Bali Post)
BERMAIN - Anak-anak Kongo bermain di atas tank militer, yang ditinggalkan oleh pejuang pemberontak M23 yang menyerah di Kibumba, dekat Goma, Kongo beberapa waktu lalu. melakukan pemberontakan pada April 2012 dan berperang dengan mantan rekan kerja mereka. PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh M23 melakukan kejahatan seperti pemerkosaan dan pembunuhan selama konflik itu, yang telah membuat puluhan ribu orang mengungsi. Monusco, misi pemelihara perdamaian
PBB di Republik Demokratis Kongo (DRC), adalah salah satu pasukan penjaga perdamaian terbesar PBB di dunia yang memiliki lebih dari 17.750 prajurit dan pengamat militer serta 1.400 polisi. Pakistan merupakan penyumbang utama pasukan itu. Dewan Keamanan PBB pada Maret setuju membentuk sebuah brigade inter-
vensi tambahan yang mencakup lebih dari 2.500 prajurit di DRC timur untuk menghadapi kelompok-kelompok bersenjata seperti M23. Brigade khusus itu, pasukan pertama yang diberi mandat ofensif, terdiri dari pasukan dari Afrika Selatan, Malawi dan Tanzania. (ant/Bali Post)
15 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara di Yaman Sanaa Lima belas warga sipil yang sedang dalam perjalanan ke pesta pernikahan di Yaman tewas dalam serangan udara setelah rombongan mereka disalahdugakan sebagai kelompok Al Qaida, kata beberapa pejabat keamanan setempat, Kamis. Para pejabat tidak mengidentifikasi pesawat dalam serangan di provinsi wilayah tengah, al-Bayda, itu, namun sumber-sumber suku dan media lokal mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh sebuah pesawat tak berawak, lapor Reuters. ‘’Serangan udara itu tidak mengenai sasarannya dan menghantam rombongan mobil pengantin, sepuluh orang tewas seketika dan lima lain yang terluka tewas sete-
lah dibawa ke rumah sakit,’’ kata seorang pejabat keamanan. Lima orang lagi cedera dalam serangan tersebut. AS meningkatkan serangan pesawat tak berawak sebagai bagian dari upaya menumpas Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP), yang dianggap oleh Washington sebagai cabang paling mematikan dari Al Qaida. Senin, rudal-rudal yang ditembakkan dari sebuah pesawat tak berawak AS menewaskan sedikitnyatigaorangyangbepergiandalam sebuah mobil di Yaman timur. Pasukan keamanan disiagakan di ibu kota Yaman, Sanaa, sejak serangan nekad siang hari terhadap markas kementerian pertahanan pada 5 Desember yang menewaskan 56 orang, ter-
masuk staf medis asing. Kompleks kementerian pertahanan itu “diserbu dan diserang pada Kamis (5 Desember)... setelah mujahidin membuktikan bahwa di tempat tersebut ada ruang kendali pesawat tak berawak dan ahli-ahli AS”, kata Al Qaida di Twitter. Militan Al Qaida memperkuat keberadaan mereka di Yaman tenggara, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011 yang akhirnya melengserkan Presiden Ali Abdullah Saleh. Ofensif pasukan Yaman yang diluncurkan pada Mei 2012 berhasil menghalau militan Al Qaida dari sejumlah kota dan
desa di wilayah selatan dan timur yang selama lebih dari setahun mereka kuasai. Meski melemah, jaringan teror itu masih bisa melancarkan serangan-serangan terhadap sasaran militer dan polisi. Yaman adalah negara leluhur almarhum pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan selatan. Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik Yaman pada 1990 namun banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara menggunakanpenyatuanituuntukmenguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.
Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman ekstrimisme di Yaman, termasuk kegiatan Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP). AS ingin presiden baru Yaman, yang berkuasa setelah protes terhadap pendahulunya membuat militer negara itu terpecah menjadi kelompok-kelompok yang bertikai, menyatukan angkatan bersenjata dan menggunakan mereka untuk memerangi kelompok militan itu. Militan melancarkan gelombang serangan sejak mantan Presiden Ali Abdullah Saleh pada Februari 2012 menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang telah berjanji menumpas Al Qaida. (ant/Bali Post)