Snt15022016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

SENIN, 15 FEBRUARI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 281 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menolak kebijakan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mendatangkan 7.000 ton beras ke daerah ini. Penolakan Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi, bahkan disampaikan langsung kepada Presiden RI, Joko Widodo pada puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Lombok Tengah, Selasa (9/2) lalu. Di pihak lain, Bulog tak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan beras miskin (raskin) di NTB jika pasokan itu ditolak.

Harus Duduk Bersama ANGGOTA Komisi II, DPRD NTB, Raihan Anwar, mengatakan pihaknya keberatan jika Bulog memasok beras dari luar daerah. ‘’Karena kami melihat ketersediaan di masyarakat masih cukup. Kalau memang stok Bulog dianggap kurang, alangkah baiknya membeli beras dari masyarakat (petani),’’ katanya. Tapi ia tak menampik kenyataan bahwa sebagai perusahaan negara, harus melayani kebutuhan pangan masyarakat. Tapi di sisi lain tidak boleh merugi. ‘’Pembelian beras disulitkan dengan HPP. Bagaimana sebagai perusahaan harus mengikuti harga pasar,” ujarnya. Bersambung ke hal 19

TO K O H

INI sebuah dilema bagi Bulog, tetapi akan menjadi persoalan juga bagi NTB terkait dengan pemenuhan kebutuhan raskin. Mencermati persoalan ini, Harian Suara NTB mencoba mencari solusi melalui sebuah diskusi terbatas dengan tema “Ironi Daerah Penghasil Beras” yang diselenggarakan Sabtu (13/2) lalu. Bersambung ke hal 19

(Suara NTB/ars/bul)

BERSIHKAN PADI - Seorang ibu paruh baya sedang membersihkan padi hasil panen (foto atas). Sementara sejumlah pekerja sedang mengangkut raskin yang akan didistribusikan kepada masyarakat yang berhak.

, (Suara NTB/ars)

Ingatkan Gubernur dan Dewan KOMISI Informasi (KI) Pusat mengingatkan gubernur dan DPRD NTB terkait dengan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap 15 nama calon komisioner KI NTB yang terus molor dan tak jelas kepastiannya. Hal itu berdampak terhadap tak terlayaninya masyarakat dalam advokasi dan penyelesaian sengketa informasi karena komisoner KI NTB yang lama Bersambung ke hal 19

Raihan Anwar

(ant/Bali Post)

Mataram (Suara NTB) Bank NTB menggelar gebyar penarikan undian Tabungan Masyarakat Bumi Gora (Tambora) dan Simpanan Pembangunan Daerah (Simpeda) di Narmada Convention Hall (NCH) Mataram, Sabtu (13/2). Acara bagi-bagi hadiah tersebut sekaligus dirangkai dengan launching kartu Kredit Cobrand Bank NTB. Direktur Utama Bank NTB, H. Komari Subakir mengatakan, dilaksanakannya program tersebut sebagai wujud apresiasi dan penghargaan kepada seluruh masyarakat NTB khususnya nasabah yang telah setia mempercayakan penempatan dana tabungannya di bank milik pemerintah daerah ini. Gebyar Undian Tambora dan Simpeda Periode XIV Tahun 2015, merupakan rangkaian kegiatan reguler yang dilaksanakan Bank NTB pada setiap tahunnya dengan memberikan berbagai hadiah menarik. Khusus untuk periode

Jhony Suryadi

Husnul Fauzi

Sony Supriyadi

(Suara NTB/bul)

FOTO BERSAMA - Direktur Utama Bank NTB, H.Komari Subakir foto bersama saat gebyar penarikan undian Tabungan Tambora dan Simpanan Pembangunan Daerah (Simpeda) di Narmada Convention Hall, Mataram, Sabtu (13/2).

1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 REKAM jejak IS sebagai pengusaha konstruksi nasion1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 al, tercatat mewarnai dinamika proses hukum di NTB. Dari 1234567890123456789012345678901212 kasus proyek Dermaga Labuhan Haji, Lombok Timur (Lotim) 1234567890123456789012345678901212 senilai Rp 82 miliar, masuk dalam golongan perkara kakap, 1234567890123456789012345678901212 yang pernah ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 19 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 DITANGKAP - Direktur PT.CGA, IS saat hadiri sidang korup1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 si pembangunan Dermaga Labuhan Haji LombokTimur, April 1234567890123456789012345678901212 2014 lalu. IS ditahan setelah ditangkap dalam OTT KPK. 1234567890123456789012345678901212

M. Firmansyah

ini, Bank NTB benar – benar memanjakan nasabah loyalnya dengan menyediakan berbagai hadiah undian dengan nilai total sebesar Rp 2,9 miliar. Mulai dari rice cooker, sepeda gunung, kulkas dua pintu, Handphone berbagai tipe, LED TV, sepeda motor, emas batangan 24 karat, hingga hadiah utama berupa sembilan unit mobil Honda Mobilio untuk undian Tabungan Tambora dan dua unit mobil Toyota Etios untuk undian Tabungan Simpeda. Promo undian, kata H. Komari Subakir, dilaksanakan secara utuh pada seluruh Kantor Cabang Utama, Cabang, Cabang Pembantu Konvensional se-NTB dan Surabaya. Hadiah undian yang disediakan tersebar secara proporsional di setiap regional Kantor Cabang Bank NTB. Seluruh nasabah memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan hadiah secara terbuka. Bersambung ke hal 19

Eksekusi Jaksa Terdakwa Kasus Dermaga Labuhan Lamban? Haji Lotim Ditangkap KPK

(Suara NTB/ars)

Mataram (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap IS, terdakwa dalam kasus pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Lombok Timur (Lotim). Penangkapan berlangsung di parkiran hotel kawasan Gading Serpong Tangerang, Jumat (12/2) malam. IS diduga akan menyuap pejabat Mahkamah Agung (MA) untuk menunda keluarnya salinan putusan kasasi atas perkaranya. Pelaksana Harian (Plh) Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati Iskak dikonfirmasi Suara NTB membenarkan penangkapan itu. ‘’Ya benar, IS adalah salah satu tersangkanya,” kata Yuyuk via ponsel Minggu (14/2). Bersambung ke hal 19

(ant/Bali Post)

TERSANGKA OTT KPK - Tersangka suap di M A, AAT meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Minggu (14/2). Kasubdit Kasasi dan Peninjauan Kembali Perdata Khusus Mahkamah Agung itu diamankan dalam operasi tangkap tangan KPK seusai menerima suap sebesar Rp400 Juta dari pengusaha IS melalui pengacara ALE guna menunda pengiriman salinan putusan kasasi.


SUARA MATARAM

SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Kurangi Kemiskinan ANGKA kemiskinan di Kota Mataram relatif tinggi. Jumlah ini bertambah 0,05 persen dari tahun sebelumnya. Penduduk miskin tersebar di tiap lingkungan. Kelurahan Mataram Timur justru berkomitmen mengurangi angka kemiskinan di lingkungan. Program pengentasan kemiskinan dimasukan dalam Musyawarah Pembangunan Berbasis Masyarakat (MPBM) Kelurahan. Salah satu program yang dinilai membantu (Suara NTB/dok) meminimalisir pengangguran dan kemiskinan yakni, dengan pemberdayaan masyarakat terutama menyentuh pedagang kecil atau bakulan. “Di MPBM kami sudah masukan membantu pedagang bakulan,” kata Lurah Mataram Timur H. Mustaal Minggu (14/2). Menurutnya, kontribusi angka kemiskinan di Kota Mataram karena munculnya pengangguran di lingkungan. Tiap pendataan oleh kelurahan, angka kemiskinan selalu bertambah. Perlu diintervensi adalah pemuda dan pelaku usaha kecil menengah. Artinya, jika pengangguran bisa diminimalisir maka berimplikasi terhadap kurangnya angka pengangguran di Mataram. “Kami juga heran tiap pendataan pasti kemiskinan bertambah,” sebutnya. Selain pemberdayaan masyarakat, dalam MPBM tahun ini kembali diusulkan perbaikan infrastruktur. Ia mensyukuri program fisik tahun 2015 berjalan meski tidak sepenuhnya. Disampaikan, tahun ini pemerintah memperbaiki secara bertahap. Mustaal tidak mengetahui pasti volume perbaikan drainase yang diusulkan. Usulan itu telah dimasukan berdasarkan masukan masyarakat. “Volumenya berbeda - beda di tiap lingkungan,” ujarnya. Secara teknis menurutnya tidak ada kendala. Sebab, pekerjaan fisik dan program pemberdayaan berjalan lancar dan aman. Pekerjaan fisik sepenuhnya dikerjakan oleh instansi teknis. Namun demikian, dia mengharapkan MPBM dilaksanakan secara rutin tiap tahun oleh Pemkot Mataram ini, bisa menyelesaikan kebutuhan kelurahan secara bertahap. “Kekurangan ini bisa dipenuhi tiap tahun saja,” harapnya. (cem)

Berikan Sertifikasi PEMKOT Mataram mulai mempersiakan diri menghadapi persaingan dunia kerja. Terlebih dengan telah berlakunya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). ‘’Dalam menghadapi MEA, artinya kemampuan atau skill dari tenaga lokal kita ketika dihadapkan pada tenaga kerja asing yang mungkin datang ke Mataram atau Indonesia. Sehingga dalam raperda ini kita stressing khusus untuk memberikan pelatihan,’’ terang Wakil Ketua Pansus Ketenagakerjaan DPRD (Suara NTB/fit) Kota Mataram, I Wayan Wardana, SH., menjawah Suara NTB di Mataram kemarin. Selain diberikan pelatihan, calon tenaga kerja lokal yang telah mendapat pelatihan, diberikan sertifikasi. Sertifikasi itu, lanjut Wardana menjadi bukti otentik bahwa kemampuan tenaga kerja lokal asal Mataram, memadai untuk bersaing. ‘’Yang kedua, yang tidak kalah pentingnya adalah proteksi,’’ cetusnya. Menurut politisi PDI Perjuangan ini, perlu adanya proteksi terhadap tenaga kerja lokal ketika nantinya berhadapan dengan tenaga kerja asing. ‘’Disinilah diperlukan peran pemerintah dalam menghadapi situasi seperti itu,’’ katanya. Wardana berharap pemerintah tidak hanya menonton rakyatnya yang kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar. Bila perlu, katanya, dalam raperda ketenagakerjaan itu dibuatkan klausul yang memberikan perlindungan secara khusus. Yang tidak kalah pentingnya, bagaimana regulasi ini nantinya mampu berkontribusi dalam menekan angka pengangguran di Kota Mataram. Anggota Komisi II ini tidak menyangkal bahwa dalam kondisi tidak bersaing dengan tenaga kerja asing saja, di Mataram sudah banyak pengangguran. Karenanya, ke depan ketika banyak tenaga kerja asing berbondong-bondong masuk ke Mataram, maka tenaga kerja lokal diharapkan sudah siap bersaing. ‘’Ditambah dengan skill dari pemerintah,’’ imbuhnya. Karena yang terjadi selama ini adalah tenaga kerja lokal cenderung menjadi penonton karena skill tertentu dimiliki tenaga kerja dari luar. Untuk neningkatkan kemampuan tenaga kerja lokal, kata Wardana, jika perlu lembaga pelatihan akan ditambah jumlahnya. Tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan mendapat sertifikat. Sehingga, ketika ada perusahaan masuk ke Mataram, tinggal melihat sertifikasi yang dimiliki tenaga kerja yang bersangkutan. Wardana juga berharap, tenaga kerja tidak dilepas begitu saja. Dengan adanya sertifikasi, diyakini akan memudahkan tenaga kerja bergabung di dunia kerja. Tidak hanya di daerah sendiri tapi juga di luar daerah. ‘’Ketika dia ke luar daerah, skillnya harus benar-benar mantap,’’ demikian Wardana. (fit)

Pasar Pade Angen Diduga Belum Kantongi Izin Mataram (Suara NTB) Pasar Pade Angen di Sweta diduga belum kantongi izin operasional dari pemerintah. Informasi yang dihimpun Suara NTB, Pasar Pade Angen merupakan pasar swasta yang berdekatan dengan Pasar Mandalika. Pasar ini dibangun di atas lahan 4,4 hektar. Awalnya lahan tersebut dibangun untuk perumahan. Relokasi sejumlah pedagang di Pasar Mandalika di lahan tersebut, pemilik membatalkan membangun kompleks perumahan. Persoalan saat ini, Pasar Pade Angen belum mengantongi izin operasional dari Pemkot Mataram. Di tahun 2010, perusahaan sudah mengajukan izin operasional ke pemerintah. Namun hingga kini pemerintah belum mengeluarkan izin, tanpa ada kejelasan. Pasar swasta ini justru tumbuh subur. Pedagang merupakan limpahan dari Pasar pemerintah enggan kembali ke asal mereka. Alasannya, pedagang merasa nyaman dengan tempatnya saat ini. Justru kenyamanan para pedagang ini menimbulkan persoalan besar. Retribusi dari pasar swasta justru ditarik langsung oleh pemerintah. Padahal, aturannya pemerintah hanya berkewajiban menerima hasil persentase dari pengelolaan. Pungutan entah dilakukan oleh pemerintah atau oknum yang mencoba mencari keuntungan. Retribusi dibayarkan oleh pedagang tiap hari Rp 6.500. Jumlah ini untuk pembayaran retribusi pasar atau dudukan Rp 2.000, biaya kebersihan Rp 2.500 dan keamanan Rp 2.000.

Seharusnya, retribusi pasar atau dudukan dibayar sesuai dengan tipe pasar itu sendiri. Pasar tipe A diretribusinya antara Rp 800 - 1.000. Pasar tipe B Rp 600 dan pasar tipe C Rp 400 - 500. Sedangkan, klasifikasi Pasar Pade Angen sejauh ini belum jelas. Apakah masuk kategori A, B atau C. Potensi lain di pasar tersebut yakni parkir. Entah kemana larinya retribusi yang dibayarkan oleh sekitar 600 pedagang di Pasar Pade Angen. Disisi lain, pasar tersebut belum mengantongi izin operasional sementara retribusi tetap ditarik tiap harinya dari pedagang. Enam tahun izin operasional Pasar Pade Angen tidak terbit. Tidak ada kejelasan persyaratan apa yang harus dipenuhi hingga kini masih menggantung. Anggraeni pedagang di Pasar Pade Angen ditemui Suara NTB, Minggu (14/2) siang mengaku, tiap hari harus membayar Rp 6.500 untuk retribusi pasar alias dudukan, keamanan serta kebersihan. Dia tidak mengetahui secara persis apakah retribusi itu ditarik oleh Pade Angen ataukah pemerintah. Sebab, dia membayar pada orang yang berbeda. Apakah ada karcis diberikan oleh petugas? Sepengetahuannya, ada sobekan karcis diberikan oleh petugas.

(Suara NTB/cem)

PADE ANGEN - Pasar Pade Angen berlokasi di Kelurahan Mandalika sejak 2010 hingga saat ini diduga belum mengantongi izin operasional dari pemerintah. Bukti retribusi itu tidak disimpan karena tiap hari membayar. Dia enggan pindah ke tempatnya dulu. Selain faktor sepi pembeli, juga lokasi yang disediakan oleh pemerintah tidak sesuai dengan keinginan para pedagang. “Coba lihat di sana kecil sekali,” tuturnya. Belum adannya izin operasional Pasar Pade Angen ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan

Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, Wartan. Dia mengatakan, ada persyaratan yang belum dipenuhi oleh Pade Angen sehingga izin operasionalnya belum keluar. Wartan tidak menyebutkan apa persyaratan tersebut. Tapi disampaikan, pihaknya terus mendorong perusahaan agar melengkapi dokumen persyaratan. Lalu kenapa pasar ini dibiarkan beroperasi dan pemer-

intah tidak melakukan tindakan? Dia berdalih, persoalan pasar ini kompleks sehingga harus berhati - hati mengambil kebijakan. Pertimbangan lainnya, pedagang sudah banyak berjualan di sana. Wartan membantah, jika retribusi yang ditarik dari Pasar Pade Angen merupakan permintaan dinas. Bahkan, dia tidak mengetahui siapa oknum yang melakukan hal tersebut. (cem)

Pemprov Diharapkan Bantu Mataram Sediakan Lahan Pemakaman Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram rencananya akan membangun tempat pemakaman umum (TPU) yang akan dikelola oleh UPTD khusus di bawah Dinas Pertamanan Kota Mataram. Namun salah satu kendala yang dihadapi adalah kesulitan mendapatkan lahan untuk pembangunan TPU, mengingat lahan di Kota Mataram sangat mahal, di samping itu juga maraknya alih fungsi lahan sehingga banyak lahan produktif yang terus berkurang dari tahun ke tahun. Terkait hal ini, Pemkot Mataram juga berharap ada bantuan dari Pemprov NTB agar menyediakan lahan untuk pembangunan TPU ini. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram, H. M. Kemal Islam kepada Suara NTB belum lama ini. Kemal mengatakan Pemprov memiliki banyak tanah di Kota Mataram yang bisa dimanfaatkan untuk TPU.

“Mudah-mudahan ada bantuan dari Pemprov karena saat ini banyak tanah-tanah Pemprov di Kota Mataram yang bisa dijadikan lahan pemakaman,” jelasnya. Saat ini beberapa lahan pemakaman di Kota Mataram telah cukup padat, seperti di komplek pemakaman Karang Medain. Komplek pemakaman itu didominasi oleh para pendatang yang memilih dimakamkan di Mataram. Para pengembang di Kota Mataram juga diminta untuk menyediakan lahan pemakaman bagi para penghuni perumahan tersebut. Beberapa

(Suara NTB/ynt)

PADAT - Komplek pemakaman umum Karang Medain yang sudah padat.

Selly Minta Tender 81 Paket Proyek Sesuai Aturan Mataram (Suara NTB) Penjabat Walikota Mataram Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si., meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkot Mataram melaksanakan proses tender 81 paket proyek sesuai aturan. Data yang dihimpun Suara NTB, proyek fisik 14 SKPD tersebut diantaranya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengerjakan sembilan paket proyek. Diantaranya pengadaan meubelair pengganti ruang kelas untuk SMP 2 dan 6 Mataram, pengadaan buku buku penunjang pariwisata, pengadaan alat peraga multimedia, pengadaan buku bacaan referensi dan pengayaan sumber anggarannya dari dana alokasi khusus. Pembangunan gedung SDN 18 Mataram, lanjutan pembangunan gedung SDN 10 Mataram, SDN 32 Cakranegaran dan SDN 27 Ampenan. Sehingga, total proyek yang dikerjakan oleh Dikpora Rp 8.887.000.000,. Dinas Kesehatan Kota Mataram mengerjakan 16 paket proyek dengan nilai Rp

Halaman 2

45.551.562.000. Diantaranya, pengadaan instalasi pengolahan limbah, pengadaan Cold Chin, pengadaan palet, belanja reagen, pengadaan obat PKD, pengadaan alkes dan jaringan untuk puskesmas, konstruksi pembangunan gedung baru UP2F dan lain - lain. Sekretariat Daerah mengerjakan dua paket proyek dengan nilai Rp 2.520.000.000. Yakni, pengadaan PDH dan kendaraan dinas. RSUD Kota Mataram dua paket proyek senilai Rp 20.383.890.000. Dinas Pekerjaan Umum 29 paket dengan total anggaran Rp 50.293.050.000. Dinas Pertamanan di tahun 2016 mengerjakan dua paket proyek senilai Rp 2.000.000.000, BPBD Kota Mataram satu paket sebesar Rp 495.000.000, Dinas Kebersihan mengerjakan tiga paket senilai Rp 3.492,330.000, Badan Lingkungan Hidup sebanyak tujuh paket sebesar Rp 4.956.430,000, Diskoperindag mengerjakan lima paket besar anggaran Rp 5.799.355.613. Inspektorat juga mengerjakan satu paket proyek, namun nilainya tidak besar yakni Rp 208.700.000, Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah juga mengelola satu paket dengan nilai Rp 307.000.000., Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengerjakan satu paket dengan total anggaran Rp 2.299.300.000. Dan Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan mengerjakan empat paket dengan total anggaran Rp 2. 717. 200.000., Selly menegaskan, pengerjaan fisik atau proyek tidak akan bermasalah selama tidak ada inovasi dalam pengelolaan anggaran. Dugaan penyimpangan pengadaan barang dan jasa ditemukan oleh aparat penegak hukum, dicurigai ada mekanisme yang keliru atau tidak sesuai aturan. Proses tender sebaiknya dipercepat. Dimaksudkan, agar tidak terjadi keterlambatan seperti tahun sebelumnya. “Paling tidak November semua proyek dan realisasi sudah selesai,” pungkasnya. Tiga kontraktor yang diblacklist diantaranya, PT. Pembangunan Nusantara yang mengerjakan Puskesmas Cakranegara, CV. Cahaya Mulya Rizky kontraktor yang mengerjakan RPH Gubuk Mamben. (cem)

waktu lalu Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si menyampaikan Pembangunan TPU ini telah direncanakan sejak akhir tahun 2015 lalu. Selly memastikan pembangunan TPU akan dilaksanakan tahun ini karena telah dianggarkan dalam APBD 2016. “Sudah dianggarkan di

APBD 2016 lewat Dinas Pertamanan dan nanti akan ada UPTD, kita buat UPTD Pemakaman. Nanti tinggal kita buat Perwalnya,” jelasnya. TPU ini menurutnya cukup penting karena Kota Mataram belum memiliki TPU yang khusus dikelola pemerintah. TPU ini nantinya bisa diman-

faatkan oleh para pendatang di Kota Mataram yang kampung halamannya jauh dari Mataram. Saat ini warga pendatang banyak dimakamkan di Karang Medain dan makam di kompleks tersebut juga telah penuh. Hal ini pun untuk menghindari konflik yang muncul akibat tanah pemakaman. (ynt)


SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

EKONOMI DAN BISNIS

Melambat, Pertumbuhan Perbankan di NTB Mataram (Suara NTB) Pertumbuhan perbankan umum di NTB mengalami perlambatan di tahun 2015. Bank Indonesia (BI) NTB mencatat penyaluran kredit perbankan umum di NTB pada 2015 tumbuh sebesar 14,15 persen atau menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 15,52 persen. Deputi Bidang Ekonomi dan Moneter BI NTB, Wahyu Yuwana Hidayat, Sabtu (13/2) menyatakan, secara nominal total kredit yang disalurkan perbankan umum pada 2015 hanya mencapai Rp 24,27 triliun. Demikian juga dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) atau tabungan masyarakat yang dihimpun bank umum di NTB pada tahun lalu, juga menunjukkan pelambatan. Hanya mencapai Rp 19,37 triliun atau hanya tumbuh sebesar 15,30 persen. “Angka ini juga lebih rendah dibanding tahun sebe-

lumnya sebesar 16,29 persen. Sementara total aset perbankan umum di NTB pada 2015 mencapai Rp 31,10 triliun,” ujarnya. Wahyu menyebutkan, pertumbuhan aset perbankan umum juga mengalami perlambatan, kondisinya dari 17,52 persen pada 2014, menjadi 11,08 persen pada 2015. Meskipun demikian, pertumbuhan aset perbankan di NTB relatif masih lebih besar dibanding pertumbuhan perbankan nasional yang hanya sebesar 7,95 persen. Melihat perkembangan ki-

nerja perbankan di NTB yang melambat dari sisi penghimpunan tabungan masyarakat, dan penyaluran kredit, serta pertumbuhan aset, Bank Indonesia menurutnya sangat mengharapkan terjadi perbaikan kinerja perbankan pada 2016. Dengan melakukan inovasi seperti yang dikemukakan di awal. Senada disampaikan Deputi Bidang Pengawasan Bank di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Hj. Aprillah HS, selama ini tidak semua lapisan masyarakat dapat ikut berpe-

ran dalam mengisi kantong sumber pendanaan tersebut. Terkait hal itu, OJK menyambut baik upaya Bank NTB dalam usahanya untuk terus mengoptimalkan fungsi intermediasinya. Salah satunya program undian dan yang diluncurkan kemarin. Selain telah diperbanyaknya jumlah agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusi (Laku Pandai) oleh bank milik daerah ini, dalam rangka merangkul masyarakat NTB yang belum mengenal, menggunakan, dan mendapatkan layanan perbankan. Sementara OJK juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang hak dan kewajiban, keuntungan dan risiko bagi masyarakat yang menggunakan produk perbankan. (bul)

KUR Sasar Kantong TKI

(Suara NTB/bul)

Budi Gunadi Sadikin

BANK Mandiri siap mengguyur kreditnya kepada daerah-daerah kantong TKI, salah satunya di NTB. Kredit Usaha Rakyat (KUR) diharapkan memberi keringan kepada calon buruh migran. Bank milik pemerintah ini memperhatikan penuh keberadaan wirausaha mikro. Secara nasional, Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengatakan tahun ini Bank Mandiri akan menyalurkan KUR sebesar Rp 13 triliun, meningkat dari Rp 3,5 triliun realisasi penyaluran KUR tahun lalu. Rencananya, senilai Rp 11 triliun disalurkan untuk KUR ritel, Rp 1 triliun untuk KUR mikro dan Rp 1 triliun untuk KUR TKI. Bunga untuk pembiayaan KUR tersebut adalah 9 pesren efektif per tahun atau 0,4

persen flat per bulan. Dikatakan, KUR merupakan solusi keuangan terbaik untuk pengembangan bisnis wirausaha karena skim kredit yang relatif lebih mudah dan cepat diperoleh serta tingkat bunga yang cukup rendah. “Kami ingin memberikan perhatian lebih bagi wirausaha mikro dengan memberikan dukungan finansial dan non finansial yang dibutuhkan agar mereka dapat terus berkembang dan bahkan, menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat lainnya,” ungkap Budi. Seperti diketahui, Bank Mandiri telah menandatanganai Nota Kesepahaman (MoU) dengan Menkop dan UMKM tentang penyaluran KUR kepada wirausaha pada moment puncak Hari Pers Nasional (HPN) di Kute, Lombok Tengah. “Pendekatan yang lengkap ini telah membuktikan banyaknya debitur KUR kami yang kni telah tumbuh menjadi pengusaha di segmen mikro, maupun komersial,” demikian Budi. Sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2007 hingga akhir 2015, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp 21,68 triliun KUR kepada 466.946 debitur di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 62.5 persennya atau sebanyak 292.102 debitur telah naik kelas dengan mendapatkan kredit non-KUR . Sampai dengan tanggal 5 Februari 2016, penyaluran KUR Mandiri tahun 2016 telah mencapai Rp 419.29 miliar dengan jumlah penerima 19.235 debitur, yang didominasi oleh sektor perdagangan dan sektor jasa. Dua wilayah penyaluran terbesar KUR Bank Mandiri adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dari nilai tersebut, sudah lebih dari Rp 5 miliar disalurkan di wilayah NTB kepada lebih dari 100 debitur. Penyaluran tersebut dilakukan melalui jaringan mikro Bank Mandiri yang terus berkembang dan pada akhir tahun lalu telah meliputi 1.427 unit gerai Mandiri Mitra Usaha, 994 Cabang Mikro, dan 653 kios mikro. Saat ini, hampir 60 persen jaringan mikro Bank Mandiri berada di luar Pulau Jawa agar dapat menjangkau wilayah yang lebih luas. “Bagi wirausaha mikro yang ingin mengakses KUR Bank Mandiri, agar bisa menghubungi jaringan mikro kami dengan membawa persyaratan seperti dokumen legalitas individu dan dokumen legalitas usaha, termasuk NPWP,” demikian dijelasnkan Budi. (bul)

Sabtu, 13/02/06

(Suara NTB/ynt)

DI ATAS SALURAN - PKL yang berjualan di atas saluran di Jalan Sriwijaya, Mataram, Minggu (14/2).

PKL di Mataram Dilarang Berjualan di Atas Saluran Mataram (Suara NTB) Pada tahun 2014 lalu, Satpol PP Kota Mataram telah menertibkan pedagang kreatif lapangan (PKL) yang berjualan di atas saluran di Jalan Sriwijaya atau sekitar Kantor Pos Mataram. Namun demikian saat ini ada beberapa PKL yang masih membuka lapak di atas saluran di sekitar wilayah tersebut. Terkait hal ini, Kepala Seksi (Kasi) Opdal Satpol PP Kota Mataram, Bambang EYD menyampaikan pihaknya akan melakukan penertiban tapi tidak bisa hanya dilaksanakan pihaknya. Untuk itu akan dibentuk tim khusus yang terdiri dari berbagai pihak seperti dari kelurahan, kecamatan, Dishubkominfo (Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika), Diskoperindag (Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan), dan SKPD terkait lainnya. Bambang mengatakan selama ini dalam melakukan penertiban pihaknya hanya berdasarkan pada pada aturan yang tertera dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 1996 tentang Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan (K3). “Secara detail tidak diatur di sana, Perda itu tahun 1996. Itu sudah lama sekali dan tidak ikuti perkembangan zaman di kota,” cetusnya. Dengan terbitnya Perda Nomor 11 Tahun 2015 tentang Trantibum (Ketenteraman dan Ketertiban Umum), Bambang mengatakan pihaknya lebih leluasa melakukan penertiban karena telah diatur secara terperinci terkait PKL dan lainnya. Untuk itulah sejak awal tahun lalu pihaknya gencar melakukan penertiban dan pemantauan PKL. “Perda Trantibum Nomor 11 tahun 2015 itu detail sekali. Untuk itu kita akan bentuk tim, bukan hanya dari Satpol PP saja, tapi kelurahan, kecamatan, Dishub, Perindag, dan SKPD terkait lainnya. Kita akan turun samasama, menertibkan pedagang-pedagang liar yang melanggar aturan,” jelasnya. Titik yang sementara ini menjadi pusat pantauan pihaknya disampaikan Bambang berada di sekitar jalan yang telah dilebarkan tahun lalu seperti Jalan Panca Usaha dan Jalan Catur Warga. Para pedagang dilarang memanfaatkan trotoar di pinggir jalan tersebut untuk berjualan. Satpol PP Kota Mataram juga telah memasang spanduk berisi pelarangan pemanfaatan trotoar. “Jangan sampai dengan lebarnya jalan itu, para pedagang berjalan lagi di sana,” pungkasya. (ynt)

Halaman 3

123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Pertanyaan : 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Bagaimana cara pelaporan SPT Tahunan Orang pribadi bagi pensiunan?setahun 123456789012345678901234567890121234567890123456789 yang lalu saya tidak melapor dan saya di surati dan saya pernah juga di datangi 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 oleh petugas dari pajak.nah untuk menghindari hal tersebut bagaimana cara 123456789012345678901234567890121234567890123456789 penghitungannya?Terima Kasih – dari Budi Gunawan 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Jawaban : 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Selamat Siang Pak Budi Gunawan, Pelaporan SPT Tahunan merupakan salah satu 123456789012345678901234567890121234567890123456789 kewajiban yang harus dilakukan oleh Bapak sebagai seorang Wajib Pajak. Seandain123456789012345678901234567890121234567890123456789 ya Bapak seorang pensiunan PNS dan tidak mempunyai penghasilan dari usaha 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 lainnya, Bapak bisa melaporkan SPT Tahunan Bapak dengan menggunakan formulir 123456789012345678901234567890121234567890123456789 SPT 1770 SS atau dengan melaporkan SPT Tahunan melalui e FIling. Syaratnya 123456789012345678901234567890121234567890123456789 dengan mengisi formulir SPT Tahunan 1770 SS dan membawa bukti Potong 1721 A2. 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Jika Pak Budi seorang Pensiunan Bukti Potong 1721 A2 bisa diperoleh pada website 123456789012345678901234567890121234567890123456789 http://hosts.taspen.com/espt/ yang merupakan layanan mandiri pencetakan bukti 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 potong Pajak Formulir 1721 A2 bagi pensiunan. 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Demikian disampaikan semoga bisa menjawab pertanyaan Bapak, Namun jika ada hal 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 hal yang masih kurang jelas silahkan bisa menghubungi Account Representative di 123456789012345678901234567890121234567890123456789 KPP dimana Bapak terdaftar atau melalui Call Center 1500200. 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Pertanyaan : 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Selamat siang.... 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Saya seorang Marketing yang baru 6 bulan bekerja di sebuah perusahaan AB di 123456789012345678901234567890121234567890123456789 mataram.sebelumnya saya bekerja sebagai bagian SDM di sebuah hotel S.yang 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara membuat laporan SPT Tahunan 123456789012345678901234567890121234567890123456789 saya?karena mengingat saya bekerja di perusahaan S selama 6 bulan dan di 123456789012345678901234567890121234567890123456789 perusahaan AB 6 bulan.apa saja yang harus saya lampirkan?Mohon penjelasannya 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 terima kasih - . – dari Juna Pratama 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Jawaban : 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Selamat Siang Bapak Juna Pratama, Karena bapak dalam satu tahun bekerja di dua 123456789012345678901234567890121234567890123456789 perusahaan yang berbeda, maka dalam melaporkan SPT Tahunan bapak harus 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 menggabungkan dua bukti potong 1721 A1. Yang pertama adalah Bukti Potong yang 123456789012345678901234567890121234567890123456789 diperoleh dari Perusahaan AB dan yang kedua adalah Bukti Potong yang diperoleh 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 dari Hotel S. Intinya Seluruh penghasilan yang bapak terima dan PPh yang sudah 123456789012345678901234567890121234567890123456789 dipotong dalam satu tahun digabungkan menjadi satu. 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 Demikian disampaikan semoga bisa menjawab semua pertanyaan Bapak, Namun jika 123456789012345678901234567890121234567890123456789 ada hal hal yang masih kurang jelas silahkan bisa menghubungi Account Representa123456789012345678901234567890121234567890123456789 tive di KPP dimana Bapak terdaftar atau melalui Call Center 1500200. 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789 123456789012345678901234567890121234567890123456789


SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Tingkatkan Kualitas PIHAK Loka Latihan Kerja (LLK) Selong mengakui cukup berat menghadapi era persaingan, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Meski demikian, pihak LLK selaku pihak yang mencetak tenagatenaga terampil berkomitmen meningkatkan kualitas. Termasuk kualitas para instruktur yang memberikan pelatihan kepada siswa. Kepada Suara NTB, Kepala LLK Selong, Ahmad Wardi menjelaskan, pihaknya mempersiapkan (Suara NTB/rus) hard skill dan soft skill dalam Ahmad Wardi menghadapi MEA. Hard skill dimaksudkan adalah kualitas instruktur dan siswa secara teknis. Utamanya dari segi sarana dan prasarana praktikum pun terus di-update. Soal kemampuan instruktur selaku tenaga pengajar coba dikirim ke luar daerah untuk meningkatkan pengetahuan mengajarnya. Di mana saat ini, transfer pengetahuan kepada siswa rata-rata menggunakan teknologi komputer. Pengetahuan terhadap komputer ini pun ditingkatkan kepada para instruktur. Media belajar saat ini cenderung pada pemanfaatan teknologi. Kemajuan teknologi yang ada akan turut dikuasai, sehingga instruktur tidak ketinggalan. “Kita sering kirim pengajar ini pelatihan ke Jakarta, Solo dan lainnya,” sebutnya. Up grade terhadap pengetahuan instruktur ini dinyatakan sangat penting. Dimisalkan, instruktur pertukangan yang sebelumnya dominasi kayu. Saat ini berkembang dengan penggunaan rangka baja. Pengetahuan terhadap pemasangan rangka baja pun harus dikuasai oleh instruktur. Lulusan LLK ini diharapkan bisa lebih siap bersaing pada kancah era persaingan ini. Melihat hasil didikannya selama ini, Ahmad Wardi meyakini lulusan LLK ini bisa bersaing menghadapi MEA. “Kita yakin dengan metode dan peningkatan kualitas instruktur ini akan bisa menghadapi pasar asing,” imbuhnya. Adu kualitas lulusan pun katanya siap dilakukan. Mengenai soft skill, para siswa dibekali dengan pengetahuan non teknis, yakni bicara soal kerendahan hati, bersikap kritis dan berpikir maju. Termasuk, bisa bekerja dengan baik dengan ditanamkan etos kerja dan semangat kerja yang tinggi. ‘’Berbekal soft skill ini akan bisa menjawab tantangan persaingan dalam bentuk apapun,’’ klaimnya. (rus)

SUARA PULAU LOMBOK

Kasus Gili Kondo, Camat Selong Tersangka Selong (Suara NTB) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lombok Timur (Lotim) terus mengusut dugaan korupsi pembangunan tambatan perahu Gili Kondo. Pascapenahanan Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setda Lotim, HSW, Satreskrim juga mulai memeriksa Camat Selong, MS yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Kasatreskrim Polres Lotim melalui Kaur Bin Ops, Iptu Made Sutama menjelaskan, Sabtu (13/2) lalu telah memeriksa MS dalam statusnya sebagai tersangka. Penetapan Camat Selong menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan dermaga Gili Kondo, karena selaku penanggungjawab atas proyek dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) itu. Saat pelaksanaan proyek tambahan perahu tahun 2012 itu, MS bertindak selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Secara struktural pada MS menjabat sebagai Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Lotim. Pemeriksaan perdana terhadap tersanga MS Sabtu lalu berlangsung sekitar satu jam. Pemeriksaan perdana itu kata Made Sutama rencana dilanjutkan Senin (15/2) hari ini. Hal ini dikarenakan tersangka tidak

didampingi kuasa hukumnya. Made Sutama menyebut, selain HSW dan MS, pihak rekanan selaku pelaksana dari proyek juga sudah ditetapkan menjadi tersangka. “Jadi tersangka tiga orang,” ucapnya. Rekanan berinisial HF dalam waktu dekat juga segera dimintai keterangan lebih lanjut. Penahanan baru dilakukan terhadap HSW. Sedangkan dua tersangka lainnya katanya masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut. “Kita belum menahan karena belum lengkap pemeriksaannya,” papar Made Sutama. Adapun total dugaan kerugian negara dari pembangunan tambatan perahu senilai Rp 397.998.492. Sementara nilai proyek dalam kontrak Rp 446 juta lebih. Keyakinan penyidik, pembangunan tambatan perahu itu tidak memberikan manfaat apa-apa dari pelaksana proyek. Tersangka MS yang sempat dikonfirmasi mengaku datang ke Polres memenuhi panggilan

pemeriksaan. Pengakuannya ia diperiksa sebagai saksi atas proyek tersebut. Mantan Kabid Perhubungan Laut itu mengaku kala proyek dilaksanakan ia tidak menjabat sebagai PPK. Ia pun mengakui adanya proyek tersebut, karena telah tersusun dalam perencanaan yang dibuat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Sementara Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan, mengaku, penahanan Asisten II Setda Lotim masih belum berpengaruh pada jalannya pemerintahan. “Tidak mengganggu, beliau juga kan belum dihukum, apakah bersalah atau tidak. Kita tunggu bagaimana proses selanjutnya,” ujarnya dikonfirmasi usai menghadiri salah satu acara di Kecamatan Labuhan Haji, Sabtu (13/2) siang. Menurutnya, jabatan HSW sebagai Asisten II Setda Lotim hingga saat ini masih tetap melekat, walaupun penahanan sudah dilakukan oleh aparat kepolisian sebagai tersangka.

Pemanfaatan Sumber Daya Air Tak Ganggu Suplai bagi Petani Tanjung (Suara NTB) Rencana PDAM Kabupaten Lombok Utara (KLU) memanfaatkan sumber daya air terjun Tiu Sekeper, Desa Santong, Kecamatan Kayangan diklaim tak akan mempengaruhi pasokan untuk irigasi pertanian masyarakat sekitar. Pasalnya, debit air yang dihasilkan air terjun lebih besar dari ekspektasi pemakaian air untuk pelanggan PDAM yang ada. “Rencana pembangunan instalasi air bersih dari Air Terjun Sekeper ini tidak akan mempengaruhi irigasi petani. Saat musim kering saja setelah kita ambil 100 liter/detik, masih ada sisa 200 liter/detik yang terbuang. Jadi tidak perlu khawatir, ini tidak akan berdampak,” ujar Direktur PDAM KLU, Suhaili, ST, akhir pekan lalu. Ia menjelaskan, pembangunan instalasi air bersih pendukung dari mata air Sekeper dibutuhkan guna cakupan suplai air eksisting pelanggan PDAM saat ini. Di mana, pelanggan PDAM KLU tersebar di 5 kecamatan dan setidaknya, tambahan pasokan ini untuk memenuhi tambahan kebutuhan pelanggan di 4 kecamatan yakni, Kayangan, Gangga, Tanjung dan Pemenang. Suhaili mengklaim, seiring tambahan pelanggan baru PDAM, maka kebutuhan air yang digunakan masyarakat pun semakin meningkat. Ia berasumsi, apabila sumberdaya air terjun Sekeper sudah tersalur ke jaringan PDAM, maka jumlah pelanggan yang bisa tercover mencapai 50 ribu jiwa, atau setara dengan pemakaian 100 liter per detik atau 8.640 meter kubik per hari. Meski demikian, Suhaili belum bisa memastikan kapan operasional ini akan efektif dinikmati masyarakat. Mengingat proyek ini akan dikerjakan oleh satker terkait. “PDAM akan dibantu oleh BWS menggunakan dana APBN sebesar Rp 16 miliar untuk menangani instalasi dari mata air sampai ke reservoar. Dari resevoar sampai ke titik distribusi akan ditindaklanjuti satker Pengelolaan Air Bersih Dinas PU NTB. Baru PDAM berperan untuk menyalurkan dari jaringan sekunder ke rumah tangga,” paparnya. Menurut Suhaili, seiring proses pelaksanaannya masih berlangsung ia memungkinkan proyek ini tidak akan selesai pada tahun ini juga. Mengingat nilai proyeknya cukup besar dengan rentang instalasi perpipaan yang sangat panjang. Hanya saja, ia optimis proyek ini riil dikerjakan dan akan sangat membantu bagi proses operasional PDAM KLU. “Begitu proyek ini jadi, maka pemerintah pusat akan menyerahkannya ke PDAM untuk dikelola,” demikian Suhaili. (ari)

Selain itu, bupati juga mengatakan jika jabatan Asisten II berada di bawah sekda sebagai unsur tertinggi dalam birokrasi. “Asisten II itu kan bawahan Sekda,” jawabnya singkat. Diketahui, penahanan terhadap Asisten II Setda Lotim, HSW oleh aparat kepolisian bersama pihak rekanan HS dilakukan oleh aparat kepolisian pada hari Kamis, (11/2) sore lalu. Penahanan dilakukan setelah aparat kepolisian dari Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres menilai jika bukti-bukti untuk dilakukan penahanan terhadap HSW dan HS sudah cukup terkait duga a n ko-

rupsi dalam proyek senilai Rp 400 juta lebih yang bersumber dari APBN dalam program Kementerian Pemberdayaan Desa Tertinggal (KPDT) tahun 2012. Pada saat bantuan itu digelontorkan untuk proyek Dermaga Apung di Gili Kondo, HSW ketika itu menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Lotim sekaligus menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam proyek itu. (rus/ yon)

Made Sutama (Suara NTB/rus)

Kasus DBD, Lotim Belum Dinyatakan KLB

Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi Selong (Suara NTB) Sesosok mayat perempuan bernama Hartini (30) warga Dusun Sundi Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading ditemukan tewas di salah satu saluran irigasi di desa setempat. Penemuan mayat pada hari Sabtu (13/2) sekitar pukul 12.00 Wita itu spontan menggegerkan warga, setelah Wirman (35) seorang yang sedang mencari rumput berteriak minta tolong. Wirman, masyarakat asal Kebon Daya Desa Kilang Kecamatan Montong Gading ketika itu sedang menyabit rumput di TKP. Seketika, saksi mata ini melihat sepasang sandal jepit yang dibawa hanyut oleh air yang berada saluran irigasi. Hendak ingin mengambil sandal jepit dengan menggunakan sabit yang dipegangnya, Wirman mengaku terkejut karena terlihat kaki korban yang melekat pada sandal itu. Seketika, Wirman langsung lari ke pemukiman warga dan menginformasikannya kepada masyarakat. Sementara masyarakat yang mendapatkan informasi langsung menuju lokasi untuk mengecek kebenarannya. Wirman bersama masyarakat sempat melakukan proses pencarian terhadap mayat Hartinim karena terbawa arus air. Selang beberapa menit, mayat Hartini akhirnya bisa ditemukan oleh masyarakat yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi pertama ditemukannya. Pada saat ditemukan, kondisi mayat perempuan dalam kondisi tengkurap di dalam air dan sudah tidak bernyawa. Masyarakat langsung mengangkat dan membawa mayatnya ke musala terdekat untuk melihat wajah perempuan yang bernasib naas itu. Alhasil, sejumlah masyarakat mengenali sosok wajah perempuan yang sudah tidak bernyawa itu. Di mana, ia adalah Hartini warga Desa Montong Betok yang diketahui mengidap penyakit epilepsi atau ayan sejak kecil. Dikonfirmasi Suara NTB, Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu Mochammad Efendi membenarkan adanya penemuan sosok mayat perempuan di Desa Montong Betok. Sebelum meninggal, korban sebelumnya diduga hendak mencari siput di sawahnya yang terletak di pinggir saluran irigasi dengan lebar 1 meter. Korban diduga terjatuh dan terbawa arus. “Korban juga mengidap penyakit epilepsi atau ayan sejak kecil. Pihak keluarga juga menganggap kejadian itu menjadi sebuah musibah,” jelasnya. (yon)

Halaman 4

(Suara NTB/ist)

TENGOK - Penjabat Bupati KLU H. Ashari saat menengok balita asal KLU yang terkena gizi buruk di RSUP NTB, Minggu (14/2).

Bocah Gizi Buruk Asal KLU dan Lobar Dirawat di RSUP NTB Tanjung (Suara NTB) Seorang bocah berusia 5 tahun, Rika Ayu Tantri, terpaksa harus dirujuk ke RSUP NTB sejak 5 hari lalu akibat mengidap penyakit komplikasi. Berdasarkan diagnosa pihak medis RSUP NTB, Rika divonis menderita izi buruk, komplikasi dengan anemia, alergi hingga terdapat inveksi pada kulit. Kondisi Rika kini tubuhnya kurus, dan diklaim rentan pencemaran virus. Latar belakang status gizi buruk yang diderita Rika, sebenarnya merupakan kasus lama, tahun 2012. Ketika itu, Bupati Kabupaten Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH., sempat menyambangi kediaman Rika yang diasuh neneknya, Masinah, di Desa Seaait, Kecamatan Kayangan. Usai mendapat penanganan Pemda KLU, kondisi Rika saat itu membaik. Namun karena kurang perhatian, akibat sang Ayah, Fihir, menikah 5 kali dan sang ibu Mutinah menjadi TKW ke Arab Saudi, kondisi Rika pun kembali gizi buruk. Status perceraian yang dialami Rika, menyebabkan dirinya harus tinggal dan dirawat nenek yang sudah lanjut usia. Hingga Rika pun dilaporkan oleh masyarakat ke pemerintah melalui LSM, Ya-

yasan Endri’s Foundation Lombok Utara. Jajaran LSM pun langsung mengambil keputusan memberikan perawatan medis kepada Rika melalui RSUD hingga RSUP. Lima hari lalu, Rika praktis telah mendapat penanganan intensif pihak RSUP NTB. Kepala Bagian Humas RSUP NTB, Solikin, mendapati Plt. Bupati KLU, H. Ashari, MH., yang membesuk Rika, Minggu (14/2) mengatakan, usai didiagnosa dengan beberapa jenis penyakit yang diderita pasien, yang bersangkutan langsung ditangani intensif. Saat ini, pihak RSUP tengah berupaya maksimal untuk menyembuhkan pasien, sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit yang tipenya lebih tinggi lagi. “Tidak perlu dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah, karena kita memiliki beberapa dokter spesialis yang nantinya bisa menangani Rika,” ujar Solikin. Sementara Penjabat Bupati KLU, Ashari mengisyaratkan agar pasien Rika agar mendapat penanganan intensif hingga dinyatakan sembuh. Pemda dalam hal ini, siap membantu proses kesembuhan Rika hingga tuntas. Menurutnya, persoalan gizi buruk yang terjadi di Lombok

Utara agar mendapat pengawalan dari stakeholders, baik dalam oroses mencari, mengobati dan menyembuhkan. Gizi buruk kalangan anak-anak menurutnya akan menjadi salah satu perhatian bupati terpilih. Pihak RSUP NTB, lanjut Solikin juga merawat dua balita asal Lombok Barat yang terkena gizi buruk, yakni Ipan Padila dan Adiba. Sedangkan dua balita masih di bawah perawatan Puskesmas Gunung Sari, karena mengalami masalah gizi akibat penyakit bawaan, sehingga berdampak terhadap kondisi tubuh balita. Pihak puskesmas terus melakukan penanganan teerhadap pasien. Menurutnya, Ipan Padila dirawat di ruang Gili Nanggu RSUP NTB. Begitu pula Adiba dirawat di ruang balita yang mengalami masalah gizi. Keduanya mendapatkan peratawan intensif. Kepala UPT Puskesmas Gunung Sari, Akmal Rosamali membenarkan adanya balita gizi buruk. Namun setahunya hanya satu balita gizi buruk atas nama Ipan Padila yang dirujuk pihak puskesmas. Sedangkan balita atas nama Adiba tidak ada, pihak puskesmas tidak pernah menangani balita atas tersebut. (ari/her)

Selong (Suara NTB) Jumlah kasus penderita Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus bertambah. Jumlahnya sudah mendekati angka ratusan orang. Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim, drg. Asrul Sani menyebut tiga orang di antaranya telah dinyatakan meninggal. Meski demikian Lotim belum dinyatakan masuk status Kejadian Luar Biasa (KLB). Asrul Sani menjelaskan, dari 20 kecamatan di Lotim, ada tiga kecamatan yang termasuk parah, yakni Kecamatan Sakra, Selong dan Terara. Sementara jumlah desa yang sudah terpapar tersebar di 49 desa. Dari 20 kecamatan ini, empat wilayah kecamatan yang belum terkena adalah Sembalun, Sambelia, Suela dan Suralaga. Dalam menangani kasus DBD ini, pihak Dikes Lotim berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kepala desa dan kepala dusun setempat. Sementara terhadap wilayah-wilayah yang sudah parah rencananya akan dilakukan fogging. “Kita fokus pada wilayahwilayah yang memang ada kasusnya,” ujarnya. Sementara itu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. R. Soedjono Selong, dikabarkan jumlah pasien terpapar DBD terus bertambah. Direktur RSUD

Selong, dr. Karsito mengemukakan, sebelumnya dalam sebulan hanya 4 kasus yang dirawat. Kini, setiap bulannya masuk 11-16 orang pasien. “Umumnya pasien DBD dari kalangan muda,” katanya. Para penderita DBD, kata Karsito Abimanyu, dilakukan penanganan maksimal. Meski tidak ditempatkan pada ruangan khusus, namun terpapar DBD diberikan pelayanan maksimal. “Ada yang mendapatkan perawatan di ruang anak empat sampai lima orang, ruang penyakit dalam dua sampai tiga orang, dan ada pula yang memilih ruangan VIP,” katanya. Dari segi alat-alat kesehatan, diyakinkan Karsito, RSUD Lotim sangat siap. Tenaga medis pun sangat lengkap memberikan pelayanan terbaiknya kepada pasien. Ia katakan, dilihat dari pertumbuhan kasus ini dilayani terbilang masih rendah. “Mudah-mudahan tak ada KLB,” ucapnya. Guna menghindari sebaran gigitan nyamuk penyebar DBD ini, Karsito mengingatkan agar masyarakat menghindari adanya tempat perkembangbiakan jentik. Diimbau agar masyarakat tetap melakukan tiga tindakan, seperti mengubur barang-barang bekas, menguras dan menutup bak mandi. (rus)

(Suara NTB/rus)

PERAWATAN - Perawatan pasien DBD di RSUD Selong terus intensif dilakukan. Pihak Pemkab Lotim fokus mengatasi DBD, apalagi sudah ada korban jiwa.

Satlantas Gelar Pelatihan Fungsi Teknis Lalu Lintas

(Suara NTB/yon)

PELATIHAN - Kasat Lantas Polres Lotim, Bayu Eko Panduwinoto memberikan pelatihan Fungsi Teknis Lalu Lintas kepada anggota Satlantas dan Polsek di Lotim Gedung Bhayangkari Polres Lotim, Sabtu (13/2).

Selong (Suara NTB) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lombok Timur (Lotim) melaksanakan pelatihan Fungsi Teknis Lalu Lintas yang diikuti 150 personel dari semua fungsi dan Polsek jajaran yang berlangsung di Gedung Bhayangkari Polres Lotim, Sabtu (13/2) lalu. Kegiatan pelatihan itu diharapkan dapat meningkatkan profesional personel Lantas dan beberapa personel dari Polsek dalam menangani kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Kasat Lantas Polres Lotim, AKP. Bayu Eko Panduwinoto mengatakan, kegiatan pelatihan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan personel dalam menangani kecelakaan di jalan. Khusus bagi anggota Satlantas, selain mengerti tugas sehari-hari, merekapun harus melakukan upaya-upaya pelaksanaan yang digariskan pimpinan dalam

rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Setelah dilakukan pelatihan ini, kita harapkan anggota Satlantas lebih profesional dalam menjalankan Tupoksinya. Termasuk personel yang bukan dari anggota Lantas agar mengerti dan sigap dalam menyikapi persoalan laka lantas yang terjadi di masing-masing polsek,” harapnya. Atas pesatnya pertumbungan volume kendaraan dewasa ini, tentunya kesigapan dari aparat kepolisian terutama dari Satlantas tentu sangat dituntut lebih gesit dalam bertindak. Personel yang bertugas di lapangan harus benar-benar mengetahui aturan, mengerti hukum serta dapat menjadi polisi yang dicintai oleh masyarakat. “Intinya, anggota Satlantas harus lebih sigap dalam menangani lalu lintas,” ujarnya. (yon)


SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Cegah Serangan Polio DINAS Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) bakal memberikan imunisasi polio bagi seluruh bayi bawah lima tahun (balita) tahun 2016 ini. Hal ini sebagai upaya mencegah serangan penyakit polio. Walau secara nasional Indonesia telah dinyatakan bebas polio tahun 2014 lalu, bersama negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Demikian disampaikan (Suara NTB/dok) Kepala Dikes Loteng, dr. Nurhandini Eka Dewi Nurhandini Eka Dewi, SpA, kepada Suara NTB, Minggu (14/2). Pemberian imunisasi polio itu direncanakan akan dilaksanakan awal bulan Maret mendatang selama sepekan penuh sejak tanggal 8 Februari sampai 15 Maret. Menurutnya, sesuai hasil timbang badan yang dilaksanakan oleh seluruh posyandu yang ada sampai bulan November 2015, tercatat ada sebanyak 98.113 balita yang jadi sasaran. Tapi karena rentan waktu pencatatan hingga pelaksanaan pekan imunisasi cukup panjang, maka pihaknya memperkirakan jumlah balita sasaran akan bertambah. Walaupun selama rentan waktu ini ada juga anak yang sudah tidak masuk katagori anak. “Perkiraan kita, jumlah balita sasaran bisa mencapai 100 ribu anak lebih,” ujarnya. Untuk pelayanan imunisasi pihaknya telah menyiapkan sekitar 1.550 pos imunisasi. Pos imunisasi tidak hanya terpusat di posyandu-posyandu yang ada, tapi di luar posyandu juga ada. Seperti di terminal-terminal umum sampai bandara dan fasilitas pelayanan umum lainnya. “Nanti balita yang ada akan kita arahkan untuk datang ke pos-pos PIN terdekat ditempat tinggalnya. Dengan begitu, tidak ada balita yang diimunisasi sampai dua kali,” terang Eka. Terhadap balita yang mungkin tidak terlayani selama pekan imunisasi, karena terkendala sesuatu, maka petugas yang akan langsung mendatangi tempat tinggal balita yang bersangkutan. Dengan begitu tidak ada satupun balita yang tidak memperoleh imunisasi polio. Pemberian imunisasi polio ini merupakan program nasional dan merupakan yang pertama kalinya dalam lima tahun terakhir sekaligus menjadi yang terakhir dalam bentuk imunisasi kepada balita. Karena mulai tahun depan hingga tahun 2020 mendatang, tidak akan ada lagi imunisasi polio. Tetapi diganti dengan vaksinasi polio. (kir)

AKAD Klarifikasi Pernyataan Kades Bagik Polak Giri Menang (Suara NTB) Sejumlah kepala desa (kades) yang tergabung dalam pengurus Asosiasi Kepala Desa (AKAD) Lombok Barat (Lobar), terdiri dari Ketua AKAD Kamarudin, Sekretaris AKAD H. Junaidi, H. L. Sutriawan Burhan dan pengurus lainnya, Minggu (14/2) mendatangi Mapolres Lobar. Mereka mengklarifikasi pernyataan Kades Bagik Polak soal status yang dibuat di media sosial (medsos). Ketua AKAD Lobar Kamarudin menegaskan, kedatangan AKAD ke Mapolres Lobar untuk mengklarifikasi berkaitan dengan status yang dimuat Kades Bagik Polak Amir Amraen Putra agar tidak menimbulkan persepsi negatif antara desa dan Bhabinkamtibmas. Menurutnya, status yang ada pada akun Facebook Kades Bagik Polak tidak ada sangkut pautnya dengan AKAD. Karena, bersangkutan sebelum bertindak tanpa adanya koordinasi terlebih dulu dengan pengurus lainnya. Dengan demikian, tindakan itu murni dilakukan pribadi oleh yang bersangkutan. Sementara itu, Kapolres Lobar, AKBP Wingky Adhitiyo Kusumo, menjelaskan, pihak pengurus AKAD menyampaikan tidak ada unsur keterlibatan dalam status facebook yang dimuat bersangkutan. Pihaknya akan melihat dulu janji dari yang bersangkutan untuk meminta maaf tertulis di akun facebooknya. Namun sampai sekarang bersangkutan belum melakukan hal itu. “Jika dalam waktu dekat dilakukan, maka pihaknya akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan staf ahli apakah status itu termasuk ujar kebencian atau tidak,”tegasnya. (her)

Diduga Bermasalah

Bimtek Kades dan Perangkat Desa Dilaporkan ke Polres Giri Menang (Suara NTB) Kegiatan bimbingan teknis (bimtek) yang dilakukan kepala desa (kades), BPD dan PKK tahun 2015 lalu dilaporkan ke aparat Polres Lombok Barat (Lobar). Bimtek ini dilaporkan lantaran diduga bermasalah. Diduga anggaran pemberangkatan aparatur desa di-mark up. Sejak awal, masalah bimtek ini telah menjadi tanda tanya di kalangan kades. Beberapa kades memilih tak berangkat, lantaran tak berani ambil risiko. Adanya laporan bimtek ini dibenarkan Kapolres Lobar AKBP Winky Adhitya Kusumo. Dalam hal ini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan sudah memanggil beberapa saksi. Kapolres belum bisa menerangkan terkait penanganan kasusi ini, sebab masih dalam proses pengumpulan barang bukti dan keterangan (pulbaket). Ia menegaskan, dalam menangani kasus ini pihaknya tidak membuat-buat atau mencari kesalahan para kades. Namun murni menindaklanjuti laporan masyarakat yang masuk ke Polres. Pihaknya pun tidak bisa diintervensi dan ditekan oleh pihak mana pun dalam hal penanganan kasus ini. Menanggapi hal ini, salah satu kades yang ikut berangkat dalam bimtek membenarkan jika bimtek dilaporkan ke Polres. “Memang ada laporan soal bimtek itu kalau tidak salah sebulan lalu, itu dilaporkan ke polres oleh sekelompok masyarakat,” kata Kades Bagik Polak Labuapi, Amir Amraen Putra. Terkait kegiatan bimtek, ia menegaskan tidak ada penyimpangan. Dalam kegiatan itu, didanai Rp 21 juta per desa untuk pemberangkatan PKK, kades dan BPD ke beberapa daerah berbeda. Ia juga membantah adanya dugaan mark up biaya pemberangkatan. Sebab, hal ini sesuai dengan Perbup dan disepakati masing-masing desa. Dalam kegiatan itu, tidak semua kades berangkat, sebab ada beberapa yang berangkat sendiri-sendiri. Ia bahkan menyarankan ke AKAD agar melaporkan balik pelapor jika tak terbukti. Sementara Sekretaris AKAD, Junaidi menyampaikan penarikan dana untuk biaya bimtek perangkat desa ke berbagai daerah sesuai ketentuan Perbup ditarik merata sebesar Rp 21 juta. “Per desa itu ditarik Rp 21 juta, per item pembiayaan itu ada standarnya berdasarkan perbup,” terangnya. Terkait ada desa yang ditarik lebih dari itu pihaknya tidak tahu. Perangkat desa yang berangkat, jelasnya, antara lain kades, BPD dan TP PKK. Jumlah perwakilan desa yang berangkat 119 desa, namun ada yang berangkat seperti pihak kecamatan Lembar. Selain itu ada juga yang tidak berangkat. Dalam hal pengeloalan dana ini AKAD tidak mengelola langsung, namun dikelola panitia. (her)

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 5

Jaringan Pengedar Narkoba Gili Trawangan Dibekuk Giri Menang (Suara NTB) Tim Khusus Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Lombok Barat (Lobar) menggelar operasi rutin untuk memburu jaringan narkoba di wilayah Lobar dan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Alhasil, dari operasi dua minggu terakhir berhasil diringkus tiga pelaku pengedar dan pengguna narkoba. Tiga pelaku yang diduga jaringan pengedar di gili Trawangan diringkus masing-masing inisial H alias U (25) dari Tanjung, CH (19) dan F (33) asal Pemenang Barat, KLU. Dari tangan tiga pelaku, diamankan puluhan poket sabu dan ganja. Dalam operasi ini, tiga pelaku, yakni TM (45), F dan B kabur dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Kasat Reserse Narkoba Polres Lobar, AKP Rafles Girsang, menjelaskan, penangkapan para pelaku dilakukan pada waktu yang berbeda. Lokasi penangkapan pertama di Dusun Lendang Berora Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung. Selasa (2/2) lalu sekitar pukul 19.00 wita terhadap pelaku Hamrudin alias Udin (25). Bersangkutan, jelasnya, sudah lama diintai dan menjadi Target Operasi (TO) polisi, karena sepak terjangnya, mengedarkan narkoba di Gili Trawangan. Setelah mengetahui keberadaan pelaku, aparat pun turun ke lokasi untuk melakukan penyergapan.

Proses penangkapan berjalan cepat disaksikan aparat desa dan dusun. Saat dibekuk polisi, pelaku tak melakukan perlawanan. Istrinya sempat teriak, karena kaget melihat suaminya ditangkap polisi. Setelah itu aparat melakukan pemeriksaan di rumah pelaku. Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan 8 poket ganja di sebuah mangkok, klip plastik besar dan klip plastik bekas, sabu 4 buah serta dua buah korek gas diduga untuk menghisap narkoba. Selain itu, dari pelaku diamankan HP jenis Nokia. Seminggu kemudian, persisnya Senin (8/2) sekitar pukul 16.00 sore Timsus Narkoba kembali melakukan penggerebekan di Labuapi. Penggerebekan dilakukan atas adanya laporan masyarakat yang mencurigai aktivitas pelaku. Lalu pihaknya pun turun melakukan penyergapan. Di rumah atas nama Komeng (32) warga setempat tidak ditemukan narkotika. Namun anggotanya menemukan bong diduga

(Suara NTB/her)

TUNJUKKAN - Polisi menunjukkan pelaku yang diduga terlibat dalam jaringan pengedar narkoba di Gili Trawangan, Sabtu (13/2). alar hisap narkoba lengkap dengan pipet dan air mineral. Masih di daerah itu, aparat bergerak ke rumah pelaku lain atas nama Tuaq Teme (45). Di rumah pelaku ini, polisi menemukan plastik bening untuk membungkus narkotika. Di gudang milik Teme tersebut, ditemukan narkoba jenis sabu sebanyak satu poket dengan berat 2 gram dan dua butir pil warga hijau diduga ekstasi. Namun dalam proses penangkapan tersebut, pelaku tidak ditemukan sehingga dimasukkan DPO.

Terduga Bandar Narkoba Digelandang Polisi Praya (Suara NTB) Tim Resnakorba Polres Lombok Tengah (Loteng), Jumat (12/2) malam, berhasil menangkap warga asal Desa Beleka Praya Timur, An alias Amaq Desi. Pria 41 tahun tersebut, digelandang ke Mapolres Loteng lantaran diduga sebagai pengedar narkoba jenis sabu-sabu. Sejumlah alat bukti pun sudah diamankan, untuk keperluan penyelidikan. Kasubag Humas Polres Loteng, AKP Made Suparta,yang dikonfirmasi wartawan, Sabtu (13/2), mengungkapkan awal penangkapan terduga bandar narkoba. Bermula dari informasi yang diperoleh dari masyarakat, jika pelaku tengah mempersiapkan narkoba jenis sabu di rumahnya. Aparat Polres Loteng yang sedang gencar mengelar operasi miras dan narkoba, langsung menindaklanjuti informasi ini dengan melakukan penyelidikan terlebih dahulu di rumah pelaku. Benar saja, polisi mendapat kepastian kalau pelaku tengah menyimpan barang haram tersebut. Tanpa pikir panjang, satu tim kemudian diterjunkan. Setelah berhasil mengepung rumah pelaku, sekitar pukul 22.00 Wita, polisi langsung masuk. Pelaku yang tidak tahu akan kedatangan aparat kepolisian secara tiba-tiba, hanya bisa terdiam tak berkutik. Kendati sempat hendak

Wareng Pemenang Barat. Pelaku ditangkap di rumahnya. Setelah digeledah, ditemukan di badan pelaku 15 poket sabu. Selain itu, satu unit timbangan merk Camry diamankan di polres. Setelah dikembangkan lagi, pelaku mengaku memperoleh barang dari B dari Pemenang. Pihaknya pun turun melakukan penggerebekan, namun pelaku B belum tertangkap. Pelaku ini sendiri berbeda jaringan dengan pelaku inisial Udin, namun mereka biasa operasi di daerah Gili Trawangan. (her)

Lambat Tuntaskan LHP BPK

Plt Bupati Segera Panggil Kepala SKPD

(Suara NTB/kir)

DIAMANKAN - Barang bukti yang berhasil diamankan Polres Loteng dari terduga Bandar narkoba, akhir pekan kemarin. berusaha melarikan diri, pelaku akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa. Lantaran seluruh rumah pelaku sudah terkepung. Begitu mengamankan pelaku, polisi langsung menggeledah bagian rumah pelaku. Di sana polisi berhasil menemukan sekitar 5 poket narkoba jenis sabu dengan berat masing-masing poketnya sekitar 5,4 gram. Paket sabu-sabu diduga hendak diedarkan oleh pelaku. Namun keburu tertangkap oleh polisi. “Dari hasil penggeledahan, kita temukan alat bukti kuat berupa narkoba jenis sabu-sabu di dalam rumah pelaku,” sebut Suparta. Bukti kuat lain yang mengarahkan pelaku sebagai bandar narkoba yakni timbangan digital dan plastik klip. Tidak hanya itu, pelaku

Berselang empat hari kemudian, hari Jumat (12/2) sekitar jam 21.00 pihaknya kembali meringkus pelaku pengedar narkoba inisial CH (19( asal Kumbul Madani Pemenang Barat. Kronologi penangkapan pelaku bermula dari proses pengintaian. Pelaku ditemukan di pinggir jalan di daerah setempat. Lalu aparat menggeledah pelaku, hasilnya ditemukan di sakunya satu poket sabu seberat 0,11 gram. Dari pengakuan pelaku, barang haram diperoleh dari Fahri alias F (33) dari Telaga

diduga juga sebagai pengguna, karena di dalam rumah ditemukan alat hisap narkoba. Bersamaan dengan itu juga, sejumlah senjata tajam turut diamankan. Berupa parang keris serta panah ikan ditambah tombak serta hp milik pelaku. Polisi menduga kalau pelaku sudah cukup lama menjalankan profesinya sebagai pengedar narkoba dengan daerah operasi di wilayah Loteng. Namun baru bisa terindentifikasi dan diketahui saat ini. “Penyelidikan masih terus kita kembangkan. Guna mengetahui jaringan pelaku. Termasuk dari mana sumber pelaku mendapat narkoba,” tegasnya seraya menambahkan, seluruh barang bukti bersama pelaku sudah diamankan di Mapolres Loteng untuk keperluan penyelidikan. (kir)

Giri Menang (Suara NTB) – Setelah Sekda Lombok Barat (Lobar) H. M. Taufiq mengingatkan para kepala SKPD yang belum menuntaskan temuan LHP BPK, kini giliran Plt Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, memberi peringatan terhadap para SKPDnya yang lelet. Plt Bupati akan menggenjot SKPD yang lelet, bahkan segera memanggil pimpinan SKPD untuk meminta penjelasan perihal penyelesaian LHP BPK. Ia menegaskan, penyelesaian LHP BPK harus sesuai target tenggat waktu yang ditentukan. “Saya genjot dan panggil SKPD yang belum menuntaskan temuan BPK,” tegas Fauzan Khalid yang ditemui di Giri Menang, belum lama ini. Dirinya menegaskan segera memanggil kepala SKPD untuk menanyakan sejauh mana penyelesaian temuan LHP BPK. Termasuk menanyakan kendala yang dihadapi dan langkah penyelesaian dari SKPD terkait. Sementara persentase penyelesaian LHP dinilai secara umum bagus. Ia mengklaim, penyelesaian temuan di Lobar lebih tinggi dibandingkan kabupaten lain-

nya. Bahkan temuan Inspektorat provinsi telah ditindaklanjuti 100 persen. Tinggal, katanya temuan BPK dan BPKP yang belum tuntas 100 persen. Namun secara persentase sudah tinggi. Terkait penyelesaian kerugian negara juga sedang berproses, jumlah temuan kerugian minim dibandingkan temuan sebelumnya, karena sudah ditindaklanjuti oleh Pemda. Terpisah, Inspektur pada Inspektorat Lobar Agus Rahmad Hidayat menyatakan, progres penyelesaian LHP BPK sudah bagus. Hanya beberapa temuan yang perlu waktu untuk menuntaskannya. Termasuk temuan kerugian negara, tim TPTGR terus melakukan penagihan. “Saat ini tengah berproses, pprogresnya bagus kok,”katanya ditemui akhir pekan kemarin. Begitu juga, pengembalian kerugian negara akibat purna bakti sebesar Rp 3,5 miliar sudah ada beberapa mantan dewan yang sudah mengembalikan. Baru-baru ini ada empat anggota Dewan sudah mengembalikan. Sementara yang lainnya masih dalam proses penagihan. (her)

Pencuri Aliran Listrik PJU Bakal Empat Ekor Sapi Diduga Hasil Curian Dipenjara Diamankan Polsek Sekotong

Giri Menang (Suara NTB) Jajaran Polsek Sekotong Lombok Barat (Lobar) berhasil mengamankan empat ekor ternak diduga hasil curian di daerah Dusun Lemer, Desa Buwun Mas. Sebelumnya, pihak Polsek menerima laporan terjadi pencurian di daerah Pelangan. Polisi pun telah memberitahukan korban terkait penemuan empat ekor ternak sapi. Hal ini disampaikan Kapolsek Sekotong, AKP Nurdin dikonfirmasi, Minggu (14/2). Didampingi Kasi Humas, Aipda Gede Mustika, mantan Wakapolsek Sekotong ini menjelaskan, kronologi penemuan empat ekor sapi hasil curian itu berawal dari adanya laporan masyarakat di daerah Rambut Petung Desa Pelangan yang ternaknya di curi. Kejadiannya pada hari Kamis (11/2) sekitar pukul 03.00 dini hari. Lalu pada pagi harinya, korban datang melapor ke Polsek. Setelah mendapatkan laporan, anggotanya bergerak melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku. Tim gabungan sebanyak enam anggota bergerak langsung hari itu juga melakukan pencarian. Namun pencarian hari pertama nihil, begitu pula upaya pencarian Jumat (12/2) tidak menemukan hasil. “Lalu

(Suara NTB/her)

DIAMANKAN - Sejumlah ternak sapi yang diduga hasil curian diamankan di Mapolsek Sekotong, Minggu (14/2). pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 ada informasi dari masyarakat bahwa ada empat ekor sapi di atas Bukit Lemer, “ujarnya. Pada saat itu masyarakat yang menemukan ternak tersebut tidak berani mendekat, karena diduga para pelaku masih di lokasi. Setelah mendapatkan laporan itu, pihaknya bergerak ke lokasi. Anggotanya sempat kesulitan menuju ke lokasi, karena terjal dan berbukit. Sesampai di lokasi, aparat menemukan ternak sapi dalam kondisi diikat. Sedangkan satu orang pelaku yang menunggu di lokasi melarikan diri. Aparatnya sempat

memburu pelaku, namun karena pelaku lebih dulu lari, karena mengetahui kedatangan aparat, sehingga aparat tak bisa mengejar. Akhirnya lima orang anggota yang menuju lokasi hanya mengamankan empat ekor ternak. Untuk sementara ternak diamankan dan memberitahukan pihak korban yang kehilangan ternak. Setelah dilihat, korban mengakui ternak tersebut miliknya. Mernurut rencana, korban akan mengambil ternaknya besok (Senin red). Terkait pelaku sendiri, pihaknya memperkirakan sebanyak enam orang. Para pelaku masih dalam buruan polisi. (her)

Giri Menang (Suara NTB) Tim Penertiban Penerangan Jalan Umum (PJU) Lombok Barat (Lobar) bekerjasama dengan PLN, aparat Polres Lobar dan TNI siap menindaktegas para pencuri listrik. Pencuri listrik PJU bakal dihukum pidana penjara jika kedapatan mencuri listrik. Hukuman ini dijatuhkan untuk memberi efek jera bagi pencuri listrik PJU yang kian marak di Lobar. Demikian ditegaskan Kepala Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan Lobar, H. L. Winengan di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin. Diakuinya, Kamis (11/2) lalu Tim Penertiban telah mengadakan pertemuan dengan PLN, Polres dan TNI untuk membahas kerjasama penertiban. Dalam melakukan penertiban, tim akan berkoordinasi dengan Polisi dan TNI untuk menertibkan pencurian PJU dan lampu liar. Diakuinya, hal ini dilakukan untuk menekan maraknya pencurian di jalur utama di mana dipasang PJU. Menurutnya, hampir di semua jalur terjadi pencurian listrik PJU. Bahkan melibatkan oknum pengusaha. Ia menegaskan, pengambilan listrik kecuali untuk kepentingan umum, seperti masjid, pura dan jalan tidak masalah, namun yang ditin-

dak tegas kalau diambil oleh oknum pengusaha nakal. Sistem kerja tim ini, jelasnya, akan turun ke lokasi di mana terindikasi ada pencurian. “Kalau rakyat kecil yang mencuri itu bisa ditoleransim tapi diberi peringatan supaya tidak melakukannya lagi. Tapi kalau oknum pengusaha akan kami tindak tegas,” ancamnya. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan untuk penertiban agar masyarakat tidak nakal. Selain itu, bertujuan untuk menekan biaya pembayaran PJU yang masih tinggi. Untuk pembayaran PJU tahun ini dialokasikan Rp 25 miliar lebih. Dana ini plus untuk pembayaran utang tahun lalu. Per bulan rata-rata pembayaran PJU sekitar Rp 1,7 miliar. Jika program meterisasi dan penertiban gencar dilakukan, maka pembayaran PJU ini diharapkan bisa ditekan serendah mungkin. Sementara itu, Kasubag Humas Polres Lobar, Iptu I Nyoman Wija, menyatakan, pihaknya akan mem-back up program Pemda asalkan sesuai ketentuan. Menurutnya, pencurian listrik masuk pidana, karena dilakukan diamdiam. Namun pihaknya mengingatkan ke Pemda,sebelum melakukan langkah ini perlu sosialisasi dulu ke masyarakat. (her)


SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 6

Kerjasama Program PAUD Dinas Diknas Sumbawa dengan Harian Suara NTB

Operator Dapodik PAUD di Sumbawa Dibekali Pelatihan

(Suara NTB/arn)

SERAHKAN BENDERA - Penyerahan bendera KNPI dari DPD KNPI NTB kepada Ketua KNPI Sumbawa.

Pengurus KNPI Sumbawa Dilantik

Tekankan Pentingnya Sinergisitas Sumbawa Besar (Suara NTB) Pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sumbawa periode 2015-2018 dilantik Ketua DPD KNPI NTB, Hamdan Kasim, Sabtu (13/2) di kantor Bupati. Sekaligus dirangkaikan Rapat Kerja Daerah (Rakerda). Di bawah kepengurusan baru, KNPI menekankan pentingnya sinergisitas dan membangun kemitraan. Ketua DPD KNPI Sumbawa, Alwan Hidayat, S.Pdi, ingin meletakkan di mana seharusnya posisi KNPI menjaga NKRI sebagai roh perjuangan, Pancasila sebagai ideologi pilar dan falsafah Bhinneka Tunggal Ika ini menjadi tanggung jawab kita. Namun ada begitu banyak persoalan bangsa saat ini dan menjadi tanggungjawab pemuda, termasuk menjadi visi besar pemuda Sumbawa. “Kami ingin berkarya, sesuai tema, pemuda berkarya menuju Sumbawa hebat dan bermartabat,” terangnya. KNPI akan menjadi mitra strategis pemerintah. Untuk itu, pihaknya akan beraudiensi dengan pemerintah daerah dan DPRD Sumbawa untuk membahas program apa saja yang sekiranya bisa disinergikan dengan KNPI. Selain program rutin dari KNPI itu sendiri. KNPI kedepan tidak ingin hanya menggelar kegiatan seremonial semata, yang justru menghabiskan anggaran. Namun lebih kepada gerakan-gerakan moral. “Seperti kemarin kita sudah melakukan konsultasi hukum dengan Kapolres dan Kejaksaan dalam program sadar hukum,” tukasnya. Ketua DPD KNPI NTB, Hamdan Kasim mengingatkan pentingnya daya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN saat ini. Tentu ada banyak isu strategis yang perlu direspons pemuda, sebab jangan sampai menjadi penonton di rumah sendiri. Itulah pentingnya peran pemuda khususnya dan masyarakat Sumbawa untuk mempersiapkan diri. Salah satu kekuatan menghadapi MEA, NTB merupakan gerbang utama pariwisata. Sumbawa sebagai bagian NTB perlu menyiapkan SDM berkualitas untuk pembangunan pariwisata. Sementara Penjabat Bupati Sumbawa, Drs. H. Supran, M.M, dalam sambutannya mengakui banyaknya persoalan di NTB, termasuk Sumbawa. Namun apapun tantangan yang ada harus dihadapi, dengan menjadikan potensi sebagai peluang. Itulah pentingnya membangun sinergisitas antara pemerintah dan pihak lain, termasuk KNPI. “Banyak masalah yang menerpa generasi muda, seperti masalah narkoba. Inilah yang harus menjadi perhatian kita bersama,” pungkasnya. Pengurus inti KNPI Sumbawa yang baru dilantik, Ketua Alwan Hidayat, S.Pdi, Sekretaris Muskyil Harsyah, S.Pd dan bendahara Iskandar Dinata S.Pd. (ind/arn/*)

(Suara NTB/arn)

USAI PELANTIKAN - Foto bersama Pj Bupati dengan pengurus baru KNPI usai pelantikan.

Petani KSB Diminta Waspadai Serangan Hama Taliwang (Suara NTB) Badan Ketahanan Pangan Penyuluh Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (BKP5K) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) meminta kepada petani agar mewaspadai serangan hama yang kemungkinan menjangkiti tanaman padinya di musim tanam tahun 2016 ini. Sebagaimana diketahui, baru-baru ini petani di desa Mura kecamatan Brang Ene menjerit karena tanaman padinya diserang hama Blast sehingga terancam gagal panen. “Kejadian di Mura ini harus menjadi peringatan bagi petani lainnya. Bahwa sekarang ada ancaman hama di wilayah kita,” terang kepala BKP5K KSB Ir. Mansyur Sofyan kepada wartawan, Sabtu. Ia menjelaskan, penyakit blast yang dipicu virus hawar daun biru (HDB) yang menyerang padi petani di desa Mura disebabkan kondisi cuaca. Intensitas hujan yang tinggi dan terus-menerus akan membuat hama yang menyerang batang padi ini dapat berinkubasi secara cepat. “Kalau ada air tergenang di tanah sawah ini bisa juga mempercepat serangan hama. Dan hama ini juga bisa menular melalui daun. Dan penyakit ini juga biasanya disebut hama kresek,” paparnya. Selain hama penyakit blast oleh virus HDB, Mansyur mengatakan, untuk wilayah KSB sebenarnya ada dua jenis hama lagi yang kerap menyerang tanaman padi petani. Dua jenis penyakit itu yakni hawar daun jingga dan hama ulat geraya atau ulat tentara. “Yang hawar daun jingga juga jenis blast dan pola penyebaran dan inkubasinya sama dengan yang di Brang Ene itu,” urainya. Berdasarkan data BKP5K untuk hama ulat geraya adalah yang paling banyak menyerang taman padi petani. Setiap tahunnya hama ini hampir dapat ditemui di areal pertanian kecamatan Taliwang, Brang Ene, Brang Rea dan Seteluk. Meski hama ini masuk dalam kategori serangan ringan dan dapat segera ditangani oleh petani, namun keberadaannya cukup mengganggu. “Makanya kami minta agar petani tanggap di lapangan. Kalau ada ditemukan serangan segera lapor ke penyuluh agar bisa segera ditangani,” timpalnya. Ditanya soal hasil temuan serangan hama blast di desa Mura, Mansyur mengatakan, total jumlah lahan yang mendapat serangan mencapai 10 hektar lebih. Sekitar 3,5 hektar mendapat serangan berat dan kemungkinan akan mengalami gagal panen dan sekitar 7,5 hektar mendapat serangan sedang. “Yang kena serangan sedang ini masih ada kemungkinan bisa diselamatkan dengan menggunakan pestisida secara benar. Tapi ini bukan jadi alasan petani untuk tidak waspada, karena namanya hama sangat mengganggu dan akan merugikan petani pada akhirnya,” pungkasnya. (bug) Mansyur Sofyan (Suara NTB/bug)

Sumbawa Besar (Suara NTB) Pada triwulan pertama 2016, Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumbawa bakal menggelar pelatihan operator Dapodik PAUD di seluruh satuan layanan PAUD yang ada di kecamatan. Mengingat Sumbawa saat ini hanya memiliki satu operator Dapodik PAUD tingkat Kabupaten. Seiring pula adanya perubahan aplikasi yang mesti dipahami operator hingga satuan lembaga PAUD. Kadis Diknas melalui Kasi PAUD, Mukhlis S.Pd, mengatakan, pelatihan ini nantinya dimaksudkan agar memiliki tenaga operator terlatih di kecamatan maupun tingkat satuan layanan PAUD. Selama ini, untuk tingkat Kabupaten, Sumbawa memiliki satu tenaga operator Dapodik PAUD yang khusus mendapatkan pelatihan tingkat nasional. Usai pelatihan nasional, sekitar Oktober 2015 lalu, operator kabupaten dimaksud hanya memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada tenaga operator di kecamatan dan lembaga PAUD. Sementara di sisi lain, aplikasi Dapodik terus berubah seiring perkembangan. Meski sebenarnya tidaklah rumit. Dari versi 10 hingga terakhir saat ini versi 201.

Perubahan ini tidak dibarengi pelatihan bagi operator Kabupatennya, sehingga informasi tentang Dapodik sedikit terganggu. Termasuk aplikasinya sampai ke tingkat satuan lembaga juga menjadi terganggu. “Banyak teman dari kecamatan dan satuan kembaga yang datang bertanya tentang perubahan aplikasi itu. Sebab itu dibutuhkan satuan lembaga untuk meng-entry data terbaru,” terang Mukhlis. Aplikasi terbaru mesti dipahami operator hingga satuan layanan PAUD. Untuk mengakomodir dan menginventarisir data semester genap. Beruntung operator Kabupaten masih bisa menyiasati tentang aplikasi terbaru dengan meminta penjelasan via online, email maupun memanfaatkan media sosial dalam mengoperasikan aplikasi terbaru ini. Kendalanya, operator di tingkat satuan lembaga belum terlalu memahami aplikasi terbaru ini. Apalagi satuan lembaga PAUD yang tersebar di seluruh Sumbawa, dengan kondisi geografis yang ada, sebagian besar wilayahnya belum dapat mengakses internet. Belum lagi keterbatasan sumber daya manusiaya (operatornya), baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. “Kalau di tingkat lembaga PAUD, ada operator yang

(Suara NTB/arn) (Suara NTB/arn)

Mukhlis merangkap jadi guru bahkan sekaligus menjadi kepala sekolah. Makanya Diknas menyiasati dan mencari strategi dalam memudahkan operator ini mengentry data agar bisa berlangsung dengan lancar,” jelasnya. Di dalam pelatihan yang rencananya digelar akhir bulan ini, peserta akan dibekali pengetahuan dasar tentang Informasi Teknologi (IT), aplikasi Dapodik dan mengevaluasi masalah yang dihadapi oleh lembaga PAUD di kecamatan. Dalam hal ini, pi-

PERCONTOHAN - PAUD Nurul Hidayah sebagai salah satu PAUD percontohan di Sumbawa. haknya akan membentuk kelompok kerja di kecamatan. Agar lembaga PAUD yang jauh yang berada di wilayah terpencil bisa saling berbagi di tingkat kecamatan. Termasuk lewat kelompok kerja tersebut membicarakan kemungkinan upaya mengakses internet dengan mudah. Terutama ketika berhadapan dengan kondisi yang sulit. “Apakah dengan mencari wilayah terdekat untuk dapat mengakses internet, apakah memanfaatkan teknologi yang ada saat ini dan kemungki-

nan lainnya akan kita bahas,” urai birokrat muda yang selama ini banyak berkecimpung dalam layanan PAUD di Sumbawa. Kedepan dan selanjutnya, sambung Mukhlis, seluruh kebijakan PAUD basis datanya adalah Dapodik. Apakah itu kaitannya dengan peningkatan kualitas, proses belajar, sarana, tenaga pendidik sampai kepada penghargaan dan perlindungan kepada guruPAUD.Intinyadarisemuaitu, upaya mendukung layanan PAUD bermutu di daerah ini. (arn/*)

Banyak Perda di Sumbawa Tidak Diketahui Masyarakat Sumbawa Besar (Suara NTB) Wakil Ketua DPRD Sumbawa, H. Ilham Mustami, S.Ag, mengkritisi lemahnya sosialisasi Perda kepada masyarakat. Sehingga isi maksud dan tujuan dari Perda dimaksud kadang “tidak sampai” ke masyarakat. “Banyak Perda yang telah kita tetapkan itu, jangankan isinya, sudah menjadi Perda apa belum, masih banyak masyarakat belum tahu. Sehingga untuk ke depannya, DPRD melalui alat kelengka-

pannya akan melakukan sosialisasi khususnya Perda-Perda yang selama ini berasal dari DPRD,” katanya. Dengan pola tersebut nantinya, lanjut H. Ilham, berharap masyarakat menge-

tahui adanya Perda sekaligus memahami maksud dari Perda tersebut. Masyarakat juga harus mengetahui hak dan kewajibannya. Jangan sampai Perda hanya menjadi dokumen daerah yang tanpa terso-

sialisasi. Hal ini juga terkait dimulainya rapat paripurna Senin hari ini dengan agenda penjelasan Komisi atas tiga Ranperda yang diusulkan. Yakni, Ranperda tentang penatausahaan kayu tanah milik yang diprakarsai Komisi II, Ranperda tentang pengelolaan sampah oleh Komisi III dan dan Ranperda sistem penanggu-

langan bencana alam oleh Komisi IV. Paripurna pertama, baru berupa penjelasan dari Komisi untuk bisa mejadi Ranperda inisiatif DPRD Sumbawa. “Ini baru usulan Komisi komisi dan berikutnya nanti setelah ditetapkan menjadi Ranperda inisiatif, baru dibahas bersama Ranperda usulan eksekutif, sekitar awal April,” tukasnya. (arn)

Razia Kafe, Polisi Temukan Senpi dan Sajam Sumbawa Besar (Suara NTB) Aparat Polres melakukan razia di sejumlah tempat karaoke di Kabupaten Sumbawa dan sejumlah kafe di Sampar Maras, kecamatan Labuan Badas, Sabtu (13/2) malam. Tim berhasil mengamankan sejumlah orang yang memiliki senpi dan sajam. Operasi ini dipimpin Kabag Ops Polres Sumbawa, AKP Syafruddin dan Kasat Narkoba, Iptu Totok Suharyanto, SH. Tim menyasar para pengunjung, pemilik dan karyawan setempat. Digeledah tas, bahkan badannya. Yang dicurigai, dilakukan tes urine di tempat. Operasi dimulai dari karaoke di wilayah Sernu hingga menyasar sejumlah kafe di wilayah Sampar Maras. Sejumlah orang diamankan, salah satunya yang kedapatan membawa senjata api jenis air

softgun, dan senjata tajam. Selain itu juga ada beberapa orang yang dicurigai, tidak dapat dites urine di tempat karaoke, diamankan ke Polres untuk dites urinenya. AKP Syafruddin mengatakan operasi yang dilakukan sebagai upaya menekan dan meminimalisir peredaran dan penggunaan narkoba. Mengingat belum lama ini pihak kepolisian telah menangkap sejumlah pengedar dan dan Bandar narkoba. Disebutkannya, razia yang dilakukan tidak hanya sekadar untuk merazia saja, tetapi sebenarnya ada target yang dikejar. “Ada target yang kami kejar sebenarnya,” pungkasnya. Terhadap pengunjung di tempat karaoke yang membawa senpi dan sajam diarahkan ke bagian Reserse dan Kriminal (Reskrim). Kalaupun hasil pemeriksaannya terdapat unsur pidana maka akan diproses lanjut. (ind)

RAZIA - Polisi mengecek senpi dan sajam yang didapat dari seorang pengunjung tempat karaoke dalam razia tempat hiburan malam di Sumbawa, Sabtu malam.

(Suara NTB/ind)

Aliran Sungai Proyek PLTS di KSB Dikhawatirkan di KSB Dipantau 24 Jam Tidak Rampung Taliwang (Suara NTB) Komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) khawatir penyelesaian proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PTS) di Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) setempat. Sebab hingga kini sejumlah material yang dibutuhkan belum sampai di lokasi kegiatan pekerjaan. “Saya dapat informasi dari warga Rarak Ronges sampai hari ini material yang ditunggu rekanan belum berada di lokasi,” terang ketua Komisi III DPRD KSB, Dinata Putrawan, ST kepada media ini, Minggu (14/2). Pesimisme Komisi III ini memang cukup beralasan. Pasalnya tambahan waktu 50 hari kerja untuk menyelesaikan sisa pekerjaan proyek yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) 2015 itu akan jatuh tempo pada 17 Februari mendatang. Menurut Dinata, melihat waktu yang semakin mepet seluruh material yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek PLTS itu seharusnya sudah berada di lokasi. “Kalau misalnya hari ini datang, kan bisa meminta bantuan masyarakat secara swadaya untuk memasangnya. Karena material yang ditunggu itu tinggal baterai dan beberapa perangkat lainnya. Saya rasa bisa terkejar sampai tanggal 17 nanti,” paparnya. Menurut Dinata, dengan kondisi proyek PLTS tersebut tidak ada ruang aturan yang

(Suara NTB/bug)

Dinata Putrawan bisa memberikan tambahan waktu jika nantinya pihak rekanan tidak bisa menyelesaikannya hingga jatuh tempo pemberian tambahan waktu pekerjaan. “Kalau ikut aturan harus diputus kontrak. Karena tidak ada lagi ruang aturan untuk memberikan tambahan waktu bagi rekanan,” tegasnya. Diakuinya, penerapan aturan dengan memutus kontrak jika proyek PLTS tidak tuntas tepat waktu akan memberikan sejumlah dampak kerugian. Terutama bagi masyarakat karena hasil dari proyek tersebut tidak bisa dinikmati. Padahal semangat di-

laksanakannya kegiatan tersebut oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kalau kami dari kalangan Dewan tentu sangat menyayangkan karena out come proyek itu tidak tercapai. Tapi apa boleh buat aturan tidak bisa dilanggar. Jadi satu-satunya supaya itu tercapai di sisa waktu tiga hari ini, kontraktor harus menyelesaikan tugasnya. Kalau tidak, ya putus kontrak,” tandasnya seraya menambahkan, pihaknya tidak ingin kegiatan tersebut menimbulkan ekses hukum ke depannya. Selanjutnya ia menyampaikan, untuk memastikan informasi seputar seluruh proyek tahun 2015 yang diberikan tambahan waktu 50 hari pihaknya akan memanggil Dinas ESDM dan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Pada pertemuan tersebut, Komisi III akan meminta keterangan langsung masing-masing dinas teknis seputar progres proyek jelang jatuh tempo. “Kalau tidak ada halangan besok (hari ini, red) kami akan panggil kedua dinas. Dan saya lihat untuk proyek yang di Dinas PU semuanya lancar, yang saya khawatirkan ini memang yang PLTS saja,” tukasnya. Proyek PLTS di Dinas ESDM ini dilaksanakan di dua lokasi. Selain di desa Rarak Ronges kecamatan Brang Rea, proyek yang sama juga tengah berjalan di Talonang kecamatan Sekongkang. (bug)

Taliwang (Suara NTB) Intensitas hujan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) siaga penuh. Kegiatan pemantauan debit air sungai menjadi salah satu prioritas kegiatan BPBD, mengingat sejumlah wilayah KSB paling rawan mengalami banjir. Kepala Pelaksana BPBD KSB, Drs. ThalibAbdullah mengatakan, terdapat beberapa aliran sungai yang saat ini menjadi fokus pemantauan pihaknya seiring dengan meningkatnya debit air hujan. Di antaranya aliran sungai Brang ReadansungaiBrangEneyangbermura di kota Taliwang dan sungai di kecamatan Seteluk. “Ketiga aliran sungai ini kita pantau ketinggian airnya selama 24 jam ketika hujan turun,” terangnya kepada media ini, Minggu (14/2). Dari hasil pantauan BPBD sejauh ini, ketiga aliran sungai tersebut telah menunjukkan peningkatan debit. Hanya saja peningkatan debitnya masih fluktuatif mengikuti intensitas hujan sehingga belum berpotensi menyebabkan banjir. “Hujan sepanjang dua hari kemarin memang meningkatkan secara drastis debit air sungai. Tapi itu hanya sementara, karena hari ini kami dapat laporan ketinggiannya sudah di level aman lagi,” klaimnya. Dikatakan Thalib, selain banjir bahaya yang dikhawatirkan timbul saat intensitas hujan

meningkat untuk di sejumlah wilayah KSB adalah tanah longsor. Bahkan ia mengungkapkan, hujan selama dua hari kemarin telah menyebabkan longsor di wilayah desa Batu Putih kecamatan Taliwang. Di desa tersebut, longsoran tanah akibat rembesan air dari atas gunung telah menutup saluran tersier irigasi sepanjang puluhan meter.Akibatnya sistem pengairan menuju lahan pertanian warga terputus. “Persoalan ini kami sudah sampaikan kepada bupati untuk segera ditangani secara darurat karena kalau tidak ada ratusan hektar lahan petani yang tercam gagal tanam karena tidak memperoleh air,” kata Thalib seraya menambahkan jika saat ini upaya penanganan sedang disiapkan. “SK bupati soal penanganannya sudah ada. Sekarang kita bersama dinas teknis tinggal menindaklanjutinya di lapangan,” sambungnya. Ia berharap terhadap kondisi cuaca yang sudah tidak bersahabat ini, masyarakat agar turut bersiaga dan berpartisipasi dalam rencana penanggulangan. Caranya dengan menjaga lingkungan sekitarnya serta memantau setiap perkembangan saat kondisi cuaca semakin memburuk. “Terutama yang berada di sepanjang aliran sungai yang masuk kategori bahaya banjir supaya siaga. Kalau ada peningkatan debit segera laporkan kepada kami supaya anggota cepat kami turunkan ke lokasi,” timpalnya. (bug)


SUARA PULAU SUMBAWA

SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Halaman 7

Saatnya BNN Dibentuk di Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Peredaran narkoba di Kabupaten Sumbawa kian marak. Hal ini menyusul ditangkapnya oknum Kadus seorang pengedar di wilayah kecamatan Lopok dan dua orang bandar di kecamatan Alas. Sehingga sejumlah pihak baik Polisi maupun Pemda mendorong pembentukan BNN di Sumbawa. Data di Polres Sumbawa terkait penangkapan kasus narkoba, di tahun 2014 tercatat sekitar 12 kasus. Berlanjut di tahun 2015 sebanyak 18 kasus. Sementara di tahun 2016 ini, meskipun baru berjalan dua bulan, sudah sekitar delapan kasus dengan sembilan tersangka. Dalam hal ini tiga kasus dalam pengungkapan Operasi Antik Gatarin 2016. Dalam operasi yang berakhir pada Minggu (14/2) ini, polisi telah membekuk satu orang yang diduga sebagai pengguna, dan pengedar di wilayah kecamatan Utan. Selain itu juga seorang pengedar, oknum Kadus di wilayah kecamatan Lopok. Bahkan dua orang bandar pemilik 1 kg ganja. Terhadap maraknya peredaran narkoba di Sumbawa, Kapolres Sumbawa AKBP Muhammad, SIK mengatakan, meskipun semakin banyak mengungkap kasus narkoba, namun hal ini tidak membuat efek jera bagi para pelaku untuk berhenti. “Makanya selain melakukan penindakan, juga perlu adanya upaya antisipasi,” imbuhnya. Kapolres berharap kepada Pemda Sumbawa untuk bersama-sama mendorong pembentukan BNN di Kabupaten Sumbawa, suapaya peredaran narkoba di sumbawa bisa diantisipasi. Sementara penjabat Bupati Sumbawa, Drs. Supran, MM yang dikonfirmasi terpisah mengatakan melihat maraknya peredaran narkoba di kabupaten Sumbawa, harus ada keseriusan segera mendorong pembentukan BNN di Kabupaten Sumbawa. Hal ini harus didorong bersama-sama, tidak hanya aparat pengamanan, Pemda, namun juga elemen masyarakat. “Kita semua harus peduli terhadap generasi penerus agar tidak terhambat dari segi kecerdasan. Kita tidak mau terbelakang karena pengaruh dari narkoba. Untuk itu ayo sama-sama kita berantas,” ajaknya. Upaya pembentukan BNN di Sumbawa ini, kata Supran, tentunya Pemda dengan Bupati terpilih yang sebentar lagi akan dilantik akan mengkonsentrasikan tempat dibangunnya gedung BNN. Hal ini harus secepatnya dibentuk dan menjadi prioritas kedepan. Mengingat sudah semakin maraknya peredaran Narkoba. Terkait ditangkapnya oknum Kadus beberapa waktu lalu oleh pihak kepolisian, Supran mengakui sudah melakukan rapat koordinasi dengan mengundang semua kepala SKPD dan Camat sebagai garda terdepan. Bahkan berharap ada juga tes urine untuk PNS kedepannya. “Saran saya supaya nantinya ada tes urine di tataran PNS,” tukas Supran. (ind)

(Suara NTB/ula)

DEMAM BERDARAH - Banyaknya pasien penderita suspek DBD yang dirawat di RSUD Dompu membuat pasien yang datang belakangan harus rela mengantri. Bahkan di ruang IGD juga dipenuhi pasien yang mengantri, Sabtu (13/2).

RSUD Dompu Rawat 102 Pasien DBD Dompu (Suara NTB) Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Dompu dalam tahun 2016 tercatat hingga 35 orang dinyatakan positif dari 102 penderita yang dirawat. Genangan air di sekitar markas Brimob di Kelurahan Kandai Dua diduga menjadi daerah berkembang biaknya nyamuk DBD. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan, SKM, MM.Kes kepada Suara NTB, Minggu (14/2) mengungkapkan, hingga 12 Februari 2016 sebanyak 102 kasus suspek DBD yang ditangani dan dirujuk ke RSUD Dompu. Dari 102 kasus, 35 kasus di

Dugaan Pemalsuan Dokumen K2

Kepala BKD Penuhi Panggilan Penyidik

antaranya dinyatakan positif DBD. “Penderita suspek DBD ini tidak fokus pada satu tempat, tapi menyebar,” katanya. Dari 102 orang yang dirawat, hampir 60 persen berasal dari Kecamatan Dompu di Kelurahan Karijawa, Bali 1, Bada, Dorotangga dan Potu. Sement-

ara di Kecamatan Woja banyak di Kelurahan Kandai Dua dan Simpasai. Pasien juga ada di Kempo, Soriutu, Ranggo dan Huu. “Banyaknya di Dompu karena faktor kebersihan lingkungan. Perkampungan padat, sehingga rumah banyak yang pengap. Nyamuk ber-

sarang pada pakaian yang digantung di siang hari. Ditambah lagi dengan pola hidup bersih yang kurang,” terangnya. Gatot mengaku, kasus DBD di Dompu sedikit berbeda dari biasanya. Selama ini, penderita DBD kebanyakan pada anakanak. Namun kasus DBD di Dompu saat ini rata-rata diderita oleh remaja dan orang dewasa. Bahkan beberapa di antaranya anggota Brimob Dompu yang bermarkas di Kandai Dua Dompu. “Daerah sekitar kantor Dinas Perhubungan dan mar-

kas Brimob menjadi daerah genangan air. Kita berharap bisa segera ditangani agar airnya bisa mengalir,” harapnya. Namun pemberian abate pada daerah genangan air, sumur dan upaya fogging sudah dilakukan pihak Dinas Kesehatan Dompu. Sosialisasi juga terus digencarkan untuk mencegah berkembangnya kasus DBD. “Kita berharap ada kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pola hidup sehat,” katanya. (ula)

Nama Pejabat di Bima Diduga Dicatut untuk Menipu

Dompu (Suara NTB) Kepala BKD Kabupaten Dompu, Drs. H. Abdul Haris, MAP didampingi kepala bidang pengembangan pegawai BKD Dompu, Drs. H. Sirajuddin memenuhi panggilan penyidik Polres Dompu untuk dimintai keterangan sebagai saksi kasus pengangkatan 134 orang honorer kategori 2 (K2) sebagai CPNS. Honorer K2 yang sebelumnya dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) hasil verifikasi tim yang diketuai Sekda Dompu, H. Agus Bukhari, SH tahun 2013 lalu juga akan dimintai keterangan. Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (13/2). “Hasil verifikasi kemarin sudah jelas. Kita sekarang akan minta pertanggungjawaban mereka dengan memanggilnya semua. Kalau terbukti, mereka bisa saja mengarah pada pemalsuan dokumen. Karena pembuat dan pengguna dokumen palsu sebagai tindak pidana,” tegas Herman. Dari 134 orang honorer K2 yang diangkat menjadi CPNS, kata Herman, sudah 17 orang dipanggil dan dimintai keterangan oleh penyidik. Sisanya akan dipacu pemeriksaan secara bertahap lima orang per hari hingga rampung. Pemeriksaan terhadap 134 orang honorer yang diangkat menjadi CPNS ini untuk mempermudah dalam menghitung kerugian negara dan sesuai petunjuk penyidik Polda. Pemeriksaan awal pada honorer akan difokuskan bagi mereka yang berdomisili di Kecamatan Dompu dan Woja. “Kita belum bisa sampaikan hasilnya. Kami akan merampungkan pemeriksaan. Ini masih berjalan,” katanya. Dalam sepekan ini dua orang pejabat eselon II yang telah dipanggil penyidik untuk dimintai keterangan. Namun Drs. H. Muhibuddin, M.Si selaku kepala Dinas PPKAD belum bisa memenuhi panggilan penyidik karena masih keluar daerah. “Drs. H. Abdul Haris (Kepala BKD Dompu) hari ini sedang kita periksa,” jelas Herman. Haris mendatangi dan dimintai keterangan sebagai saksi oleh penyidik didampingi Kepala bidang pengembangan pegawai BKD Dompu, Drs H Sirajuddin. Setelah dimintai keterangan oleh penyidik, H. Abdul Haris menegaskan, dirinya dimintai keterangan dalam kapasitasnya sebagai kepala BKD Dompu sejak April 2015. “Saya hanya dimintai keterangan terkait tugas saya sebagai kepala BKD,” katanya. Kasus honorer K2 mencuat sejak dilaporkan forum tenaga honorer K2 Dompu pasca hasil verifikasi terhadap 390 orang yang dinyatakan lulus tes tulis tahun 2013 lalu. Pengumuman hasil seleksi juga disertai permintaan kepada Bupati untuk mengumumkan hasil tes dan dilakukan uji publik, sehingga terjaring mereka yang memenuhi syarat untuk diangkat sebagai CPNS sesuai ketentuan masa pengabdian sejak 1 Januari 2005 secara berkelanjutan pada instansi milik pemerintah. Hasil uji publik dan dilakukan verifikasi, ditemukan 134 orang dari 390 orang yang lulus tes tulis dinyatakan TMS. Rata – rata yang TMS karena mengabdi setelah 2005, terputus – putus, mengabdi pada sekolah swasta dengan SK pengangkatan Yayasan. Kini mereka telah diangkat menjadi CPNS kendati sebelumnya dinyatakan TMS. Tapi dari 134 orang yang dinyatakan TMS, ada empat orang tetap gagal menjadi CPNS karena tidak memiliki ijazah. (ula)

(Suara NTB/uki)

DIRAWAT - Suasana di lorong sal perawatan RSUD Bima, Minggu (14/2), di mana anggota polisi yang dibacok dan warga yang ditembak dirawat.

Diduga Bacok Polisi, Seorang Warga Ditembak Kota Bima (Suara NTB) Salah seorang anggota Polsek Sape, Brigadir Salahudin (32) harus dilarikan ke RSUD Bima. Dia mengalami luka di bagian punggung bagian kiri akibat dibacok salah seorang warga, di desa Buncu Kecamatan Sape, Sabtu (13/2). Kapolsek Sape AKP Arifudin kepada Suara NTB mengatakan, belum mengetahui motif pembacokan anggotanya tersebut. Hanya saja, dugaan sementara korban tengah menjalankan tugas, saat melerai dua kelompok warga yang hendak bertikai. “Kami masih telusuri motifnya, sekarang anggota saya sudah dirujuk ke RSUD Bima,” ucapnya. Terpisah Kapolres Bima Kota AKBP Ahmad Nurman Ismail, S.IK, membenarkan salahseorang anggotanya dibacok oleh warga. Saat itu, kata dia, anggotanya tersebut tengah melerai sekelompok warga Desa Buncu yang bertikai karena diduga mencuri ternak. “Pelaku yang membacok juga ditembak oleh anggota saya. Karena posisinya dalam

keadan terancam,” katanya. Kejadian itu diduga berawal dari pencurian ternak di wilayah Desa Buncu. Pada saat itu warga memergoki aksi pelaku. Karena ketahuan, pelaku kemudian melarikan diri dan warga pun melampiaskan amarahnya dengan membakar sepeda motor milik pelaku. “Pelaku berhasil melarikan diri, namun kendaraannya dibakar warga,” akunya. Menurut Nurman, setelah warga membakar sepeda motor tersebut, tiba - tiba sekelompok warga yang diakomodir pelaku IKS warga Desa Kowo, Kecamatan Sape mendatangi TKP. “Pelaku mencari IL warga Desa Buncu. Karena IKS menduga IL yang mengerahkan warga untuk membakar sepeda motor pelaku,” ujarnya. Sementara insiden pembacokan terhadap anggotannya, Numan mengaku, Salahudin sebagai Babinkamtibmas menerima laporan dari Kepala Desa Buncu. Kades meminta agar mengamankan IL yang sedang dicari pelaku IKS. “Anggota dibacok saat menga-

mankan IL. Tetapi IKS langsung menyerang dan membacok,” tuturnya. “Karena merasa terancam anggotanya tersebut kemudian menembak pelaku. Dan saat ini mereka ini sedang dirawat di RSUD Bima,” terang Nurman Sementara itu, pihak RSUD Bima dokter Dian mengatakan, menerima dua pasien yang diduga mengalami luka bacok dan luka tembak. Keduanya yakni Brigadir Salahudin dan Iksan asal Kecamatan Sape. “Salahudin mengalami luka sayat di bagian punggung sebelah kiri. Sementara Iksan mengalami luka masuk sebanyak empat lubang,” terangnya. Menurutnya, kondisi Salahudin cukup membaik, luka bacok yang dialaminya tidak terlalu dalam. Sementara Iksan sudah mulai lemah, karena luka masuk di bagian dada sebelah kanan diduga mengenai paru-parunya. “Iksan kita foto rontgen dulu. Mungkin operasinya akan kita lakukan besok,” pungkasnya. (uki)

Bima (Suara NTB) Beberapa nama pejabat di Bima dicatut oknum tertentu untuk memperoleh uang. Salah seorang keluarga kerajaan Bima, yang menjadi korban karena dicatut namanya kepada Suara NTB, Sabtu menuturkan, keluarga merasa kaget dengan kejadian tersebut. Pasalnya selama ini, keluarga kesultanan Bima tidak pernah meminta apapun dari orang. “Jujur saja, saya heran ketika ada salah seorang teman yang meminta bersabar karena belum bisa kirim uang,” ucapnya. Awalnya dia tidak merasa jika BBM dia sudah dihacker. Namun dua hari sebelum kejadian tersebut ada program yang memintanya agar nomor Pin BBM dikirim untuk diperbaharui. “Saya kirim pinnya, dan mulai itu juga BBM saya eror,” katanya. Menurut dia, penyebab BBM-nya eror lantaran dihacker. Sebab setelah itu dia menerima telepon dari kolega seperti Ketua KPU Bima dan Ketua DPRD Kota Bima, Ferry Sofian, menanyakan uang yang diminta. Selain Ketua KPU dan Ketua DPRD Kota Bima, lanjutnya, ternyata hampir semua teman di kontak BBM menerima isi pesan yang serupa dan nyaris menjadi korban. “Banyak yang ingin kirim uang. Tapi untungnya mereka duluan menanyakan. Dan saya jawab tidak pernah meminta dengan cara mengirim pesan via BBM,” terangnya. Hal serupa juga dialami Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disduk-

capil) Kabupaten Bima, Drs. Andi Sirajudin, MM. Mengetahui namanya dicatut, Andi langsung bereaksi dengan menyampaikan himbauan kepada koleganya untuk berhati-hati menggunakan BBM. “Saya kaget ketika tahu nama saya dicatut,” katanya. Dia menjelaskan, BBM tersebut bernama Karaeng Tompo Nomor PIN 5D84EB56. Isi pesannya, meminta uang sebesar Rp 2 juta pada teman- teman kontak BBM-nya. Atas kejadian tersebut, kata dia, sejumlah teman di kontak BBM-nya menjadi korban. Bahkan banyak yang mengirim uang tanpa menghubunginya telebih dahulu. “Saya ditelepon diberitahu jika uang yang diminta itu sudah dikirim. Saya bingung, karena sebelumnya tidak pernah meminta uang,” jelasnya. Bahkan salah seorang temanya mengirim percakapan BBM, dengan mengirim nomor Rekening dengan nomor 0427110135 disertai bukti transfer. “Benar itu kontak BBM saya. Tetapi itu bukan pekerjaan saja. Nomor Rekening bank itu bukan punya saya,” tuturnya. Andi menambahkan, akan melaporkan ke pihak berwajib atas kejadian tersebut yang dialaminya tersebut. Apalagi banyak memakan korban, bahkan koleganya yang berada di luar daerah banyak yang sudah mengirim uang. “Kejadian ini saya akan lapor ke polisi. Saya tidak ingin nama baik saya rusak,” pungkasnya. (uki)

Herman

(Suara NTB/ula)

Polisi Bekuk Komplotan Curanmor Pemilik Senpi dan Sajam Dompu (Suara NTB) M (22) warga Baralau Bima dan EW warga Rababaka Dompu dibekuk aparat Polres Dompu atas dugaan memiliki senpi rakitan jenis laras pendek dengan tiga peluru tajam standar perang serta pisau belati dan kunci T. Keduanya diduga hendak melakukan pencurian sepeda motor dengan membawa kunci T, namun masih didalami kasus curanmor yang melibatkannya. Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman kepa-

da wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (13/2) mengatakan, penangkapan M dan EW di Dorongao Kelurahan Kandai 1 Dompu pada Jumat (12/2) sekitar pukul 22.22 wita tersebut berawal dari kecurigaan petugas atas gerak keriknya. Setelah diperiksa, pada tubuh M ditemukan senpi rakitan jenis laras pendek dengan peluru tajam standar perang. Pada EW ditemukan pisau belati dan kunci T. “Kita curigai, mereka hendak beraksi untuk melakukan pencurian sepeda

motor,” katanya. Namun Herman mengaku, pihaknya masih mendalami keterlibatan M dan EW dalam sejumlah kasus curanmor. Termasuk keterlibatannya dengan jaringan pelaku curanmor di Dompu. “Untuk sementara ini kita sangkakan kepada keduanya atas kepemilikan senpi rakitan dan sajam,” ungkapnya. Keduanya dikenakan undang – undang darurat No 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. Kasus kepemilikan senpi

rakitan juga tengah diproses Polsek Woja dengan tersangka Uj warga Bali 1 Dompu. Kasus ini berawal dari Uj meminjam sepeda motor milik Nuaini warga Karijawa Dompu. Karena sudah beberapa hari sepeda motor yang dipinjam tidak kunjung dikembalikan, sehingga Nuraini berinisiatif meminta bantuan kepada aparat kepolisian mencarinya. Uj ditemukan aparat Polsek Woja di depan kantor Dinas Pertanian Dompu, Selasa (9/2) sekitar pukul

17.00 wita dengan sepeda motor yang dipinjamnya. Ia terlihat ketakutan, karena ia dikenal juga sebagai pemakai narkoba. Uj diperiksa tubuhnya dan tas yang dibawanya. Dalam tasnya ditemukan senpi rakitan jenis laras pendek dan dua butir peluru. Satu peluru tajam dan satu peluru karet yang menjadi standar milik TNI/Polri. “Uj diproses atas kepemilikan senpi rakitan oleh Polsek Woja, tapi dititip tahanannya di Polres,” jelas Herman. (ula)


SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik RENDAHNYA kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh penyelenggara pemerintah kepada masyarakat akan berdampak pada rendahnya kualitas kesejahteraan masyarakat. Begitu juga sebaliknya, semakin baik kualitas pelayanan publik, kesejahteraan masyarakat akan semakin baik. Karena masyarakat dilayani dengan baik. Hal itu menjadi salah satu konsekuensi logis dari tujuan (Suara NTB/dok) sistem desentralisasi dan otonomi daerah untuk menyelengarakan pelayanan publik yang lebih baik, lebih efektif dan efesien. Untuk itu, tata kelola pemerintahan yang demokratis mutlak untuk diwujudkan. Seperti melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. “Pemerintah wajib untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Karena itulah esensi dari otonomi daerah itu sendiri. Selain itu, pemerintah juga harus terbuka dalam memberikan pelayanan publik,” ujar anggota DPRD NTB dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H. Syafriansar, S.Sos. Penyelenggaraan pelayanan publik secara demokratis menurut Syafriansar, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang akan berdampak pada perbaikan derajat kesejahteraan masyarakat, serta kelayakan hidup masyarakat. “Pengelolaan pelayanan publik yang demokratis itu akan memberikan ruang yang seluas-luasnya pada masyarakat untuk terlibat. Sehingga dengan begitu, ikhtiar kita untuk mensejahterakan masyarakat itu akan dapat tercapai, kenapa? Karena kita bekerja sesuai dengan aspirasi dari masyarakat yang sesuai dengan kebutuhannya,” kata Anggota Komisi V yang membidangi masalah kesejahteraan masyarakat itu. Selain itu, menurut Syafriansar, jika pemerintahan dan pembangunan dikelola dengan demokratis akan memberikan ruang yang luas bagi pemerintah daerah untuk berkerasi, berinovasi dalam menggali semua potensi daerah. Serta ketika membuat kebijakan yang dituangkan dalam peraturan daerah dengan melibatkan masukan dari masyarakat akan bermuara pada terciptanya kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. “Kebijakan yang dituangkan dalam peraturan daerah misalnya kalau aktif melibatkan masyarakat akan berujung pada kesejahteraan masyarakat. Karena kebijakan itu berpihak pada kepentingan masyarakat. (ndi)

POLHUKAM

Halaman 8

Polres Dalami Dugaan Kolusi Bansos LKP Kota Mataram Mataram (Suara NTB) Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Mataram dan Provinsi NTB dinilai memberikan rekomendasi tidak berimbang dalam pengusulan dana Bantuan Sosial (Bansos) Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) tahun 2014 lalu. Hal itu kemudian dilaporkan ke Polres Mataram mengenai dugaan KKN yang kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mataram, AKP Zaky Maghfur, SIK, menerangkan, keterangan saksi-saksi yang diperiksa pada akhir 2015 lalu, pihaknya masih menelusuri dugaan ada tidaknya unsur pidana dalam pengusulan penerima Bansos yang diikuti oleh 33 LKP tersebut. “Dugaan awal dalam pengalokasian anggaran Dikpora Mataram ada pilih kasih dalam menunjuk siapa-siapa saja LKP yang menerima bantuan itu,” terangnya saat ditemui di Mapolres Mataram akhir pekan lalu. Ia menyebutkan, sejumlah 16 LKP disetujui untuk mendapatkan bantuan dana yang bersumber dari pusat itu dari 33 LKP yang menyerahkan dokumen pengajuan. Adapun pihak-pihak yang telah diklarifikasi antara lain, perwakilan masing-masing LKP, pejabat di Dinas Dikpora Kota Mataram, pejabat Dikpo-

ra Provinsi NTB, dan Lembaga Independen Penguji Kompetensi yang ditunjuk oleh pusat. Zaky menyebutkan, terhitung 50 saksi telah dimintai keterangan. Sejumlah dokumen juga ditelaah, seperti proposal permohonan, dokumen surat rekomendasi dari dinas terkait, serta laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran LKP penerima Bansos. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, disebutkan bahwa Dikpora yang berada di daerah tidak memiliki kewenangan dalam menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi penerima Bansos itu. “Yang menentukan itu pusat karena dananya dari APBN berdasarkan rekomendasi dari Dikpora kota dan provinsi. Rekomendasi itu diverifikasi lagi di pusat. Persyaratan dan kebutuhan kelengkapan administrasi juga ditentukan oleh pusat,” terang Zaky.

Masing-masing LKP yang beberapa diantaranya bergerak di bidang tata rias pengantin, salon kecantikan, dan keterampilan menjahit itu mendapatkan bantuan dengan nilai yang bervariasi, yaitu antara Rp 25 juta hingga Rp 32 juta. Sejumlah uang tersebut sudah dieksekusi pada 2014 lalu. “Penyelidikan masih terus kita lakukan, kita dalami lagi keterangan-keterangannya dengan dokumen-dokumen. Sejauh ini belum ditemukan adanya indikasi berdasarkan fakta dan keterangan yang ada,” jelasnya. Meski demikian, kata Zaky, masih terus melakukan pengembangan terhadap dugaan kasus yang diterima atas laporan masyarakat tersebut. “Masih kita analisa untuk membuat kesimpulan apakah (pengusutan) dihentikan atau tidak. Secepatnya kita proses karena ini juga menyangkut kepastian hukumnya,” pungkasnya. (why)

Partisipasi Masyarakat NTB KOMISI Yudisial (KY) kembali menggelar penerimaan usulan calon hakim agung Tahun 2016. Ini dalam rangka memenuhi kebutuhan hakim agung di lingkungan Mahkamah Agung. NTB juga pernah mencatat keikutsertaan berbagai latarbelakang profesi, empat diantaranya sempat lulus hingga tes wawancara. Proses seleksi tersebut berdasarkan surat dari Wakil Ketua Mahkamah Agung RI Bidang Non Yudisial tertanggal 13 Januari 2016. “Surat itu (Suara NTB/ist) berisi permintaan pengisian kekosongan jabatan hakim agung sejumlah delapan orang,” kata Koordinator Kantor Penghubung Komisi Yudisial (KY) NTB, Ridho Ardian Pratama, SH, MH kepada Suara NTB, Jumat (2/12). Kebutuhan hakim agung itu diketahui untuk komposisi kamar peradilan, pidana, perdata, agama, militer dan Tata Usaha Negara. Ditambahkan Ridho, guna menjalankan wewenang tersebut, berdasarkan hasil rapat pleno Komisi Yudisial pada 29 Januari 2016, maka Komisi Yudisial akan mengumumkan penerimaan usulan calon hakim agung Tahun 2016. “Untuk itu, kata Ridho, Komisi Yudisial memberikan kesempatan kepada Mahkamah Agung, pemerintah dan masyarakat untuk mengusulkan calon hakim agung yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi. Menurut Ridho, keikutsertaan akademisi, praktisi, pengacara dan pihak-pihak berkompeten sebelumnya, menandakan sumber daya dari NTB tidak kalah saing dengan daerah lain. Pihaknya berharap kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk mengikuti seleksi. Diantara persyaratan yang disebutnya, berpengalaman paling sedikit 20 tahun menjadi hakim, tidak pernah dijatuhi sanksi pemberhentian sementara akibat melakukan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih. “Disyaratkan juga tidak berafiliasi dengan partai politik atau organisasi massa yang memiliki afiliasi dengan partai politik, atau jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan,” pungkasnya. (ars)

(Suara NTB/why)

GELEDAH – Polisi menggeledah sejumlah pengunjung salah satu kafe remang-remang di Kota Mataram, Sabtu (13/2).

Tekan Peredaran Narkoba di Mataram

Polisi Geledah Kafe ”Remang-remang” Mataram (Suara NTB) Polisi merazia sejumlah kafe remang-remang di kawasan Kecamatan Cakranegara dan Kecamatan Mataram akhir pekan lalu. Kafekafe yang menyajikan menu minuman keras tradisional di Kota Mataram itu disinyalir menjadi tempat strategis bagi para pengedar menjajakan barang haram narkoba. Sabtu (13/2) malam lalu, tim Opsnal Subdirektorat II Ditresnarkoba Polda NTB langsung bergerak ke Kelurahan Cakranegara Utara, di mana di sana sedikitnya dua kafe digeledah, diantaranya kafe P dan kafe M. Sejumlah pria baik tua maupun muda tampak sedang asyik menenggak minuman keras tradisional jenis tuak dan bir dengan ditemani beberapa pelayan wanita yang berperan sebagai teman bernyanyi. Belasan wanita kemudian dikumpulkan untuk digeledah. Tidak ada penolakan sedikitpun. Semua pihak yang ada di

sana tampak bersedia untuk dimintai bekerjasama oleh pihak kepolisian meski ada beberapa yang sudah larut dalam pengaruh alkohol. Meski tidak ditemukan narkoba seperti yang disebutkan, namun pihak kepolisian menekankan bahwa upaya itu sebagai bagian integral dari pemberantasan narkoba sebagai tindak lanjut dari Operasi Antik Gatarin 2015. “Ini pengembangan dari beberapa target operasi yang sudah kita tangkap kemarin. Selain itu, ini juga upaya menekan peredaran narkoba di Kota Mataram. Ada informasi dari masyarakat bahwa di kafe-kafe sering ada transaksi narkoba, itu yang kita tindak lanjuti,” jelas Kasubdit II Ditresnarkoba Polda NTB, AKBP I Komang Satra, SH, di sela-sela kegiatan penggeledahan, Minggu (14//2) dini hari. Adapun kafe lain yang turut dilakukan penggeledahan antara lain, Kafe K dan Kafe S. Di tempat yang disebutkan tera-

khir bahkan sempat diwarnai aksi kejar-kejaran antara polisi dengan salah satu pengunjung. Pengunjung yang diketahui identitasnya tersebut kabur begitu polisi tiba. “Kalau tidak bawa barang (narkoba), bisa jadi dia ada kesalahan lain. Ini kita kembangkan lagi,” terang Satra. Pada Jumat (13/2) lalu puluhan personel Kepolisian Sektor Cakranegara juga menyisir Kafe L di Abian Tubuh dan Kafe R di Karang Kecicang yang sehari-hari menyajikan minuman tradisional jenis tuak. Dari penggeledahan di tempat, polisi mengamankan 30 botol tuak serta tujuh wanita pemandu lagu yang tidak memiliki KTP. Kapolsek Cakranegara, Kompol I Gusti Putu Suarnaya menjelaskan bahwa razia pada malam itu dilakukan guna menertibkan sejumlah kafe yang diduga menjadi tempat peredaran narkoba, minuman keras, senjata tajam dan trafficking. (why)

Polres Mataram Mantapkan Pengamanan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Mataram (Suara NTB) Ratusan personel Polres Mataram dibantu oleh Polda NTB menyiapkan pengamanan jelang pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Sejumlah undangan dan massa pendukung akan diperiksa ketat untuk menjamin kelancaran prosesi tersebut. “Pada intinya sudah disiapkan rencana pengamanannya,” ujar Kapolres Mataram, AKBP Heri Prihanto, SIK pekan lalu di Mapolres Mataram. Ia menambahkan, jajaran kepolisian beberapa hari terakhir terus memantapkan upaya pengamanan dengan melakukan pemetaaan kerawanan. Kapolres menyebutkan, pemantapan itu untuk menyikapi tentang masih adanya beberapa daerah yang menyengketakan hasil Pilkada serentak 2015 lalu. Sehingga, potensi kerawanan yang diprediksi muncul diantaranya aksi massa yang berpeluang memadati sekitar tempat pelantikan. “Persiapan pengamanan masih kita mantapkan. Ada beberapa wilayah yang meno-

lak adanya pelantikan atau menolak hasil Pilkada, seperti Lombok Tengah dan KSB ini yang mungkin menjadi kerawanan,” terangnya. Sekitar 500 personel kepolisian Polres Mataram akan disiagakan di Hotel Lombok Raya, yang menjadi lokasi pelantikan pada 17 Februari mendatang. Untuk mengantisipasi membludaknya massa yang diprediksi akan memadati areal pelantikan, Kapolres mengungkapkan akan digunakan skema tertentu. “Kalau memang ada aksi massa nanti akan kita sekat. personel akan kita tambah disesuaikan dengan perkembangan kerawanannya sampai hari H nanti,” jelasnya. Pendukung kepala daerah terpilih yang turut menghadiri acara pelantikan, lanjutnya, akan diberikan kartu identitas khusus. “Kalau tidak ada ID, tidak boleh masuk. Nanti dibedakan juga ID pendukung dengan ID undangan. Intinya ini kita masih mantapkan lagi,” terang Kapolres sembari menambahkan bahwa setiap jengkal lokasi juga akan diawasi oleh kamera CCTV. (why)

”Road Show” Jokling BNN di Mall Mataram (Suara NTB) Pojok konseling (Jokling) BNN sedikit digeser dari tempat sebelumnya, arena car free day Jalan Udayana Mataram. Road Show kali ini berlangsung di Lombok Epicentrum Mall (LEM), Minggu (14/2). Terselenggaranya road show Jokling kali ini atas kerjasama BNN dengan Klinik Permata Hati Mataram dan Bank BRI Mataram. Acara berlangsung meriah di panggung Permata Hati yang di hadiri ibu – ibu. Sementara di Jokling BNN didatangi pengunjung untuk berkonsultasi terkait bahaya narkoba dan dampaknya bagi generasi. Sementara di panggung Permata Hati, Kabid Pencegahan Anggraeni Ninik Muniharti, SH, MH menyampaikan materi, masih seputar bahaya narkoba. Kepada pengunjung yang didominasi ibu ibu diberikan pencerahan agar mampu memproteksi keluarganya dari bahaya narkoba. “Ibu ibu harus mampu menjadi benteng bagi anak anaknya. Bagi keluarganya, agar terhindari dari bahaya narkoba,” kata Anggraeni. Agar bisa terhindar dari bahaya narkoba, ibu ibu disarankannya memahami apa itu narkoba dan bahayanya. Semua informasi itu bisa diperoleh dengan mudah. Bahkan di stan Jokling yang dibuat pihaknya

bisa jadi tempat bertanya dan mendapat jawaban lengkap. Ini menjadi harapan besar BNN agar pencegahan narkoba itu dimulai dari keluarga. Generasi menjadi rawan dirasuki barang haram tersebut. Namun itu semua bisa dihindari jika ibu sebagai bagian dari rumah tangga mampu membentengi anak anaknya. Reni – sapaan Anggraeni – juga sempat memutar film pendek tentang aktivitas sebuah keluarga yang pada akhirnya hancur karena pengaruh narkoba. Visualisasi peristiwa itu diharapkan menjadi contoh buruk sehingga bisa dihindari keluarga di Mataram dan NTB umumya, agar sepakat bahwa narkoba adalah musuh bersama. Reni juga mengajak ibu ibu kompak dengan yel, “narkoba no, hidup sehat yes…”. Kasi Pencegahan Irfan, S.Sos menambahkan, puncak dari kegiatan itu akan diakhiri dengan penanda tanganan MoU dengan BRI Mataram. Isi MoU itu masih seputar pelibatan perbankan dalam Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. BRI juga diajak berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan berikutnya, termasuk penempelan stiker ‘anti narkoba’ di Bioskop XXI dan Remix Karaoke di kompleks LEM. (ars/*)

(Suara NTB/ist)

LAYANI KONSULTASI – Pojok Konseling BNN NTB di Lombok Epicentrum Mall saat melayani konsultasi pengunjung.

Sisi Lain Polisi

Yang Junior Revolusi Mental dengan Cara Sosial Tidak melulu soal menangkap. Bukan juga hanya soal mengatur lalulintas. Ada sisi lain dari aparat kepolisian yang punya nilai kemanusiaan. Kendati korps Bhayangkara ini selalu dibayangi rasa khawatir setiap yang bernilai sosial dianggap bagian dari cara pencitraan, naluri sosial harus diaktualisasikan. Bahkan oleh mereka yang masih junior. PEDAL rem mobil ber sirine yang tadinya melaju santai di Jalan Langko Mataram Jumat (12/2) siang lalu itu diinjak. Tiba-tiba salah satu diantara anggota berseragam lengkap turun dari mobil. sebuah kantong plastik warna hitam keluar dari sakunya. Lalu plastik hitam itu “ditodongkan’’ ke rekan-rekannya di mobil patroli. Seperti kotak amal berjalan, tidak ada yang luput. “Nyumbang..nyumbang..nyumbang,” kata anggota polisi dari Direktorat Sabhara Polda NTB berpangkat Bripda itu ke rekan rekannya. Paham yang dimaksud rekannya, anggota polisi lain pun merogoh kocek dari berbagai sudut pakaiannya. Ada yang dari saku celana depan, saku baju, sebagian mencabut dompet yang terselip di kantong belakang. Lembaran dan receh Rp 1.000 sampai Rp 2.000 keluar dari masing masing personel polisi yang tergolong yunior untuk usia kerja mereka. Tak cukup di sana, mobil patroli untuk regu yang berbeda pun “ditodongnya”. Pecahan bergambar Pahlawan Pattimura dan lembaran Rp 2.000 tentu saja bagi para personel dengan rata-rata empat kali lipat standar Upah Minimum Propinsi (UMP) sebuah angka remeh. Sehingga sebagian diantara mereka merogoh lembaran bergambar Ki

bangan, personel tadi mendoaHajar Dewantara, bahkan kan agar uang yang diberikan berusaha meyakinkan pebisa membantu kebutuhan minta sumbangan agar wanita paruh baya tersebut. menerima lembaran merItulah serangkaian tindakan ah marun bergambar spontan yang muncul bukan Soekarno – Hatta. Tapi si karena motivasi pencitraan anggota pengepul tadi meatau diapresiasi atasannya. nolaknya. “Cukup seribu Mereka mengaku yang dilakuatau dua ribu saja. Jangan kan tidak lebih dari sebuah niasampai ada kesan ngamtan membantu sesama. Terlebil untung,” anggota tadi pas dari anggapan bahwa yang mengingatkan rekannya. sedang dilakukan adalah “cari Lembaran dan receh pun muka”, tapi menurut Kabid Huterkumpul. Lantas dihitung mas Polda NTB, AKBP Dra. di hadapan personel lain. Tribudi Pangastuti, jiwa sosial Jumlahnya Rp 170.000. belasan personel muda itu patRangkaian peristiwa ut diapresiasi. Bahwa sudah ringan yang mengingatkan (Suara NTB/ist) masa kecil ketika terpak- AKSI SOSIAL - Anggota Dit Sabhara Polda NTB saat ada kesadaran sendiri untuk sa urunan untuk membeli menyerahkan kantong plastik berisi uang hasil menterjemahkan apa yang disebut dengan jargon revolusi bola palstik. Atau semasa urunan kepada tukang sampah, Jumat lalu. mental. Sebuah cara cepat unkuliah ketika urunan untuk sumbangan untuk salah seorang rekan yang berduka. tuk berubah, keluar dari zona perilaku buruk menjadi sebaikDua dimensi yang berbeda tapi dengan satu semangat, baik manusia. “Setidaknya makna revolusi mental yang sering disampaikan Presiden Joko Widodo sudah mereka mulai dekebersamaan. Kendaraan patroli melaju lagi. Belum sampai berjarak 1 ngan tindakan nyata,” kata Tribudi. Aksi itu kemudian disebut dengan “Patroli Humanis”. Dikilometer di ruas jalur sama, pedal rem kembali diinjak driver. Dua personel turun, mendekati seorang perempuan paruh harapkan menjadi cerminan sebuah gerakan empati kepada baya sedang tertatih menarik gerobak sampah. Masker war- masyarakat tanpa memandang kelas sosial. Tugas yang buna kuning menutupi dan hanya menyisakan pandangan mata, kan saja urusannya menjaga keamanan, memberi rasa nyasehingga tak tampak kegusaran ketika didekati dua polisi man, tapi ada nilai tambah dari sisi humanis. Aksi sosial anggota Dit Sabhara itu rupanya memantik berseragam. Tapi pada akhirnya matanya berbinar. Ketika salah seorang personel menyodorkan kantong plastik hitam apresiasi langsung dari Kapolda. Ingin aksi itu dibudayakan, berisi uang tadi. Dengan kata pengantar singkat sebuah sum- Kapolda bahkan harus mengeluarkan instruksi agar kesada-

ran sama dilakukan secara rutin. “Sekarang setiap sebelum patroli, mereka ngumpulin uang pecahan seribu dan dua ribu. Pada saat ketemu pengemis atau penjual bakul di jalan, mereka langsung kasi uangnya,” tutur Tri Budi. Sekarang kegiatan sama digalakkan di masing masing Polres, juga oleh anggota Sat Sabhara. Di Polres Mataram, baru baru ini anggota Sat Sabhara menyumbang untuk masyarakat Karang Taliwang dan Monjok, khususnya kepada warga yang merasakan dampak ekonomi akibat konflik. Paling baru, anggota Dit Sabhara bereaksi cepat ketika mendapat postingan seorang anak penderita gizi buruk yang dirawat di RSUP NTB. Mereka menyumbang. Revolusi mental sebenarnya bukan hal baru di lingkup Polri dan markas Polda NTB, serta Polres jajaran. Kapolda NTB Brigjen Pol. Umar Septono sejak pertama kali menjejakkan kaki di markas Jalan Langko Nomor 77 Mataram itu berulang ulang menyampaikan saatnya polisi merubah cara berpikir, dari sebelumnya perilaku komando dan terbawa di masyarakat, menjadi pelayan masyarakat. “Kami hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat,” demikian tulis Kapolda di sebuah banner dekat gerbang RS Bhayangkara Polda NTB. Mengingatkan soal ini tidak saja kepada personel prajurit yang diharapkan menjadi penerus tongkat komando berikutnya, tapi juga kepada perwira dan pejabat utama Polda NTB. Kapolda dalam sebuah pertemuan sempat menyergah seorang perwira berpangkat komisaris besar (Kombes) yang bercerita aksi heroik personelnya di lapangan saat menangkap pelaku kejahatan, meski itu bukan tugas pokoknya. Namun tidak terpublikasi media. “Saya ingatkan, jangan sekali-sekali berpikir apa yang dilakukan itu untuk dilihat atau mendapat pujian manusia. Tapi lakukan kebaikan itu hanya untuk dipuji Tuhan,” ujar Kapolda mengingatkan. (ars)


SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Jelajah

Halaman 9

Oi Fanda, ’’ Surga’’ Tersembunyi di Bima Kabupaten Bima, sangat kaya akan objek wisata. Tidak saja objek wisata alam, tetapi juga wisata budaya dan religi. Untuk objek wisata alam, Kabupaten Bima memiliki sejumlah destinasi pantai yang sangat memikat. Salah satunya Pantai Oi Fanda, destinasi yang berlokasi di Kecamatan Ambalawi. BAGI warga setempat, Pantai Oi Fanda, sudah tidak asing lagi. Warga bahkan menjulukinya sebagai ‘’surga’’ tersembunyi yang dianugerahkan Tuhan. Karena tempatnya yang tersembunyi, warga di luar Kabupaten Bima belum banyak yang mengetahuinya. Bahkan nama pantai yang indah nan asri itu, sangat asing didengar . Belum populernya pantai ini, selain publikasi yang sangat minim. Pantai Oi Fanda, sebenarnay bisa

menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bima. Hanya saja fasilitas pendukung termasuk infrastruktur jalan menuju kawasan wisata itu tidak emmadai. Karena jalan menuju ke pantai tersebut hingga kini belum juga diperbaiki. Apalagi medan jalan yang rusak sehingga pada musim hujan becek. Kemudian jalan dipenuhi kerikil, membuat orang berpikir dua kali mendatangi pantai ini. Oi Fanda (air pandan), terletak

di wilayah Dusun Ujung Kalate, Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Untuk menjangkau pantai tersebut, dari Kota Bima jika memilih jalan pintas bisa melalui Kecamatan Wera yang membutuhkan waktu tempuh kurang lebih satu jam. Tepat di pertigaan Desa Nipa kemudian belok kiri menuju Dusun Ujung Kalate. Dari dusun itu membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk tiba di Oi Fanda melalui jalanan tanah dipenuhi kerikil kecil. Jalan lain yang bisa dipilih yaitu dari Kelurahan Kolo, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Hanya saja sepanjang perjalanan lebih menantang. Sebab banyak tanjakan dan kondisi jalan ekstrim karena belum diaspal. Iin Kurnia Sari (25), salahseor-

ang pengunjung Pantai Oi Fanda kepada Suara NTB belum lama ini mengaku, tidak kecewa setelah melihat sendiri pantai ini. Selain indah, kata dia, Oi Fanda juga merupakan pantai yang cocok sebagai lokasi snorkeling di Bima. ‘’Pantainya sangat indah, ‘’ surga’’ yang tersembunyi,’’ ucapnya terkagumkagum. Kata dia, di sepanjang pantai itu, terdapat karang kecil dan hamparan pasir putih. Selain itu, di pinggir pantai terdapat pohon kelapa nan hijau yang menghiasi panorama tepian pantai. Meski keindahannya yang memi-

kat hati. Iin menyesalkan ulah para pengunjung yang mencemari pantai. Sebab banyak terlihat sampah sisa makanan di sekitar pantai. Padahal di sekitar area pantai sudah dibuatkan imbauan untuk menjaga kebersihan pantai. ‘’Kalau pantai kotor yang rugi jelas kita semua,’’ katanya. Di samping itu, ia juga berharap agar pemerintah lebih cepat mengelola destinasi wisata ini. Jika dikelola pemerintah, infrastruktur jalan pasti menjadi prioritas untuk diperbaiki. Selain itu kawasan wisata itu juga belum ditata. Sehingga objek wisata yang begitu indah tidak

terawat dengan baik . Promosi juga belum dilakukan secara optimal oleh pemerintah daerah setempat. Untung saja ada media social, sehingga jika ada orang luar yang mengetahui Pantai Oi Fanda, pasti melalui media sosial. Padahal jika pemerintah bergerak cepat, destinasi itu akan cepat dikenal dan terkenal. Sehingga dengan sendirinya para pengunjung akan berdatangan. Bahkan investorpun akan tertarik untuk mengivestasikan modalnya di sana. ‘’Pemerintah harus memanfaatkan potensi ini. Jika ingin masyakarat sejahtera,” harapnya (uki) Keindahan Laut Oi Fanda.

Tempat ’’Snorkeling’’ Alternatif RAHMAWATI (25), salah seorang yang pernah mengunjungi dan menikmati pemandangan bawah laut pantai itu mengatakan, air laut di Pantai Oi Fanda sangat jernih dan jauh dari polusi. Sehingga lokasi ini sangat cocok sebagai tempat snorkeling. ‘’Pantai Oi Fanda sangat bagus, apabila dijadikan salah satu tempat spot penyelaman,’’ katanya. Menurut dia, kedalamannya

antara 1-2 meter, memudahkan penyelam untuk menikmati pemandangan bawah berbagai jenis karang hidup, ikan kecil dan biota bawah laut lainnya dengan mudah dan aman. “Waktu terbaik melakukan aktivitas wisata bawah laut adalah pagi dan menjelang sore hari,’’ katanya. Selain snorkeling, di pantai tersebut cocok dijadikan tempat kemah oleh anggota komunitas atau kelompok. Pada saat pagi dan sore hari di

Suasana Pantai Oi Fanda.

bagian timur dan barat dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang memesona. ‘’Yang paling utama letaknya jauh dari pemukiman warga,’’ ujarnya. Rahmawati meyakini Pantai Oi Fanda akan lebih terkenal ketimbang pantai-pantai lainnya di NTB, apabila semua pihak serius mempromosikan dan memperkenalkan keindahan pantai ini. (uki)

Laut Oi Fanda yang jernih.

Imbauan agar pengunjung menjaga kebersihan Pantai Oi Fanda.


Halaman 10

SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Bernilai Ekonomis SEBAGIAN besar masyarakat mungkin menganggap sampah adalah benda yang harus disingkirkan, namun bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga (IRT) dan pemuda/pemudi di Lingkungan Banjar Kecamatan Ampenan Kota Mataram, sampah dijadikan sumber kehidupan. Mereka yang sebagian besar didominasi IRT itu mampu mengubah sampah rumah tangga yang kotor menjadi barang cantik hingga bernilai ekonomis. Harus diakui, sampah merupakan masalah terbesar yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dan sampai saat ini masalah tersebut belum bisa terselesaikan.Hal itulah yang membuat hati masyarakat Banjar tergerak untuk memanfaatkan sampah plastik sebagai produk yang memiliki nilai jual. “Di tangan ibu-ibu inilah sampah-sampah plastik bekas kemasan minuman, seperti kemasan kopi, teh, deterjen , diubah menjadi topi, dompet, bunga, karpet, kasur, ransel sekolah hingga tas wanita,” tutur Pembina Bank Sampah Kardus Banjar, Maya Sarmita Amra saat ditemui Suara NTB di Ampenan, Sabtu (13/2). Maya yang juga Ketua Tp PKK Kelurahan Banjar menjelaskan ide kreatif itu muncul sejak tahun 2012, tepatnya saat suaminya, Muzakir Walad menjabat sebagai Lurah Banjar. Hal ini didasari banyaknya sampah organik dan non organik yang memenuhi aliran sungai di lingkungan sekitar memunculkan ide masyarakat setempat untuk merubah sampah menjadi sesuatu barang cantik yang bisa dijual. Dan hasil dari ide kreatif masyarakat itu, lanjutnya, benarbenar menghasilkan berkah bagi masyarakat setempat. Selain mengurangi sampah di Lingkungan Banjar, masyarakat di sekitar juga merasakan berkahnya dari hasil kerajinan bekas sampah plastik itu. Untuk mengerjakan satu produk masing-masing orang bisa menghasilkan empat hingga sepuluh produk. Itu artinya setiap orang bisa menghasilkan uang Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta per bulan, sebab setiap produk bisa dihargai Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu. Keberkahan hasil sampah

plastik itu tidak saja dirasakan masyarakat Banjar, namun semua masyarakat NTB lainnya. Pasalnya pihaknya telah membentuk kelompok bank sampah yang beranggotakan 40 ibu PKK 20 pemuda/pemudi di Lingkungan Banjar. Puluhan anggota itu siap untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat yang ingin menyulap sampah plastik jadi produk cantik yang bernilai ekonomis. “Kita telah memperdayakan ibu-ibu PKK dan remaja di sini dengan dibekali keterampilan membuat kerajinan dari bekas sampah plastik. Mereka membuka pelatihan setiap hari Selasa dan Jumat di sini (Show room Bank Sampah),” jelasnya. Maya berharap keberadaan bank sampah dapat mewujudkan Kampung Banjar sebagai kampung ekonomi wisata, sehingga produk yang dihasilkan dari sampah plastik bisa dijadikan suvenir wisata ekonomi Kampung Banjar. (fan)

Pembina Bank Sampah Maya Sarmita Amra bersama ibu PKK Kampung Banjar sedang merajut bahan dari bekas sampah plastik untuk dibuat produk berupa tas.

(Suara NTB/fan)

Jenis-jenis Plastik Kemasan Plastik banyak jenisnya. Banyak di antara kita tidak tahu jenis-jenis plastik yang digunakan setiap hari. Apalagi. plastik yang digunakan berulang kali. Berikut ini jenis-jenis plastik yang bisa jadi referensi Anda di kehidupan sehari-hari sebagaimana dikutip dari www.cararutin.com.

(Suara NTB/fan)

yang dibuat dari bahan bekas plastik Pembina Bank Sampah, Maya Sarmita Amra memamerkan tas an Mataram, Sabtu (13/2) . Ampen Banjar Kardus bungkusan kopi di Show room Bank Sampah

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

(Suara NTB/fan)

Tampak ribuan sampah plastik bekas bungkusan kopi dan deterjen tersimpan rapi di dalam dus milik show room Bank Sampah Kardus Banjar Ampenan Mataram, Sabtu (13/2) . Sampah ini akan disulap menjadi barang cantik yang bisa dijual.

(Suara NTB/fan)

Topi yang dibuat dari bahan plastik bekas bungkusan deterjen.

(Suara NTB/fan)

Kelompok Bank Sampah berpose bersama di depan show room Bank Sampah Kardus Banjar Ampenan, Sabtu (13/2).

Produk dari Sampah Tembus Pasar Internasional KERAJINAN tangan yang dihasilkan dari tangan-tangan kreatif ibu-ibu di Lingkungan Banjar Ampenan Mataram ternyata tidak hanya menarik minat pasar lokal. Namun kerajinan yang dibuat dari sampah plastik itu sudah merambah pasar Internasional. Pembina Bank Sampah Kardus Lingkungan Banjar, Maya Sarmita Amra, mengklaim, produk berbentuk tas, dompet, karpet, ransel dan lain-lain sudah banyak dikirim ke pemesan di luar negeri. Sedikitnya delapan negara menyukai produk yang dihasilkan dari bekas plastik botol minuman dan bungkusan kopi, deterjen dan lainnya itu. “Baru-baru ini kita ada pesanan dari wisatawan asal Kuala Lumpur, Australia, Brunai Darusalamdan beberapa negara lainnya,” tuturnya pada Suara NTB, Sabtu (13/2). Dikatakannya, untuk pemasaran tidak banyak kendala, karena pihaknya telah bermitra dengan pihak ketiga. Dalam hal ini pihak Bank Sampah NTB Mandiri sebagai pihak pemesan yang setelah itu produk dari mereka dipasarkan keluar NTB hingga ke luar negeri. Selain itu, pemasaran juga dilakukan dengan sistem on line, karena mereka memiliki blog dan website untuk promosi produk mereka. Diakuinya, banyaknya pesan barang dari berbagai daerah maupun luar negeri membuat pihaknya mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku untuk membuat produk tersebut. Sebab jumlah sampah plastik yang ada di show room Bank Sampah terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku itu, pihaknya kadang terpaksa harus turun ke tempat pembuangan sampah untuk mencari bekas-bekas plastik. Selain itu anggotanya juga kadang turun ke kampung-kampung untuk membeli sampah plastik ke pengepul sampah plastik. Untuk pembelian bungkus kopi, kata Maya dihargai Rp 3 ribu per 100 bungkus.” Itu kita beli dari warga. Kalau mau mendonasikan sampah bisa langsung dibawa ke sini. Dari pada dibuang ke got, bisa merusak lingkungan dan sungai,” jelasnya. (fan)

1. PET/PETE (Polyethylene Terephthalate) Kode ini banyak terdapat pada bagian bawah botol minuman kemasan, dengan kode Recycle dengan angka 1 didalamnya seperi gambar disamping. Kemasan plastik yang terdapat kode PETE direkomendasikan hanya digunakan untuk sekali pakai, dan dilarang menggunakannya kembali apalagi jika digunakan untuk membukus kembali makanan atau minuman yang bersuhu tinggi. Kemasan plastik yang berkode PETE tersebut biasanya akan mengeluarkan zat yang bersifat karsinogenik (faktor penyebab kanker) jika digunakan dalam jangka waktu yang lama apalagi jika digunakan untuk menyimpan bahan makanan/minuman hangat ataupun panas. 2. HDPE (High Density Polyethylene) Kode ini biasanya ditemukan pada bagian bawah kemasan plastik, dengan kode recycle dengan angka 2 di dalamnya dan bertuliskan HDPE yang berarti bahwa kemasan plastik tersebut dibuat dengan bahan dasar senyawa High Density Polyethylene. HDPE merupakan senyawa yang cukup aman untuk digunakan sebagai kemasan makanan karena memiliki kemampuan mencegah tercampurnya makanan atau minuman dengan kemasan plastiknya. HDPE juga direkomendasikan hanya digunakan sekali pemakaian, karena hanya pemakaian dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan pelepasan zat karsinogenik yang bisa mengkontaminasi makanan atau minuman yang kita gunakan dalam kemasan plastik tersebut. 3. V (Polyvinyl Chloride) Kemasan plastik dengan kode ini biasanya jenis plastik yang paling susah untuk didaur ulang. Kode ini biasanya ditemukan pada kemasan dengan angka V di bawahnya yang berarti bahwa plastik ini berbahan Polyvinyl Chloride (PVC). PVC mengandung zat yang bernama DEHA yang mudah larut dengan makanan atau minuman yang dikemasnya. DEHA sangat berbahaya bagi ginjal, hati dan berdampak pada penurunan berat badan jika terpapar dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu plastik dengan kode seperti ini sangat tidak disarankan untuk pembungkus makanan ataupun minuman. Biasanya produk yang menggunakan plastik seperti kode ini adalah deterjen, dan produk sejenis lainnya. 4. LDPE (Low Density Polyethylene) Pada kemasan plastik jenis ini tertera kode segitiga daur ulang dengan angka 4 di dalamnya dan huruf LDPE yang berarti bahwa kemasan plastik ini terbuat dari bahan LDPE (Low Density Polyethylene) yang merupakan bahan yang paling aman digunakan untuk pembukus makanan karena terbuat dari bahan dasar minyak bumi. Plastik jenis ini biasanya bersifat agak lembek, namun sangat baik untuk menyimpan makanan karena suhu dibawah 60 derajat celsius bahan plastik ini tidak akan tercampur dengan makanan. Kekurangan dari bahan plastik jenis ini adalah sulit untuk dihancurkan, namun masih bisa untuk didaur ulang. 5. PP (Polypropylene) Bahan plastik dengan jenis ini memiliki kode segitiga daur ulang dengan tertera angka 5 didalamnya dan hurup PP yang berarti menggunakan bahan dari senyawa Polypropylene. Bahan plastik dengan jenis ini memiliki sifat kuat, dengan daya tahan tembus uap sangat baik, tahan suhu tinggi dan cukup mengkilap. Bahan plastik jenis ini sering digunakan untuk botol susu bayi dan anak-anak. Bahan ini sangat aman untuk menyimpan makanan/minuman yang disediakan untuk anak-anak, oleh karena itu apabila mencari botol susu untuk anak carilah bahan plastik dengan kode ini. 6. PS (Polystyrene) Plastik dengan kode segitiga daur ulang yang tertera angka 6 dan huruf PS menunjukkan bahwa bahan ini terbuat dari polystyrene. Bahan ini sangat berbahaya apabila digunakan untuk pembungkus makanan atau minuman karena bahan ini mengeluarkan zat styrene ke dalam makanan. Styrene juga terdapat pada asap kendaraan bermotor, asap rokok dan merupakan bahan konstruksi gedung. Sehingga penggunaan bahan plastik dengan jenis ini sangat tidak dianjurkan untuk tempat makanan, styrene mudah tercampur dengan makanan apabila tersentuh langsung plastik jenis ini. Plastik jenis ini biasa kita temukan sebagai bahan kemasan mie instan, terkadang digunakan sebagai bahan pengemas makan yang sering disebut styrofoam. 7. Other Bahan plastik dengan kode segitiga daur ulang dengan angka 7 didalamnya dan tertulis huruf Other merupakan jenis plastik yang terdiri dari empat jenis bahan yaitu PC (Polycarbonate), SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadene Styrene), dan Nilon. Plastik jenis ini banyak kita temui pada tempat makanan, minuman, alat elektronik, peralatan dapur dan lainnya. Jenis plastik PC sangat tidak dianjurkan untuk tempat makanan atau minuman karena dapat mengkotaminasi makanan dengan zat berbahaya Bisphenol A yang dapat merusak sistem hormon, gangguan reproduksi dan mempengaruhi imunitas. (berbagai sumber)


Halaman Halaman 14 11

SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Hj. Elya Hadiana

Dedikasikan Hidup untuk Masyarakat

Mataram (Suara NTB) Tak banyak orang memiliki kesempatan menjadi pemimpin. Dengan tugas dan tanggungjawab besar, menuntut pemimpin memiliki kekuatan. Di Kota Mataram misalnya, dari 50 kelurahan hanya tiga perempuan yang dipercaya memegang jabatan lurah. Kepemimpinan perempuan terkadang dipandang sebelah mata. Ini persoalan fanatisme. Karena perempuan diidentikan dengan sosok lemah dan dianggap tidak bisa berbuat apa - apa. Namun demikian, Hj. Elya Hadiana dipercaya memimpin masyarakat di Ampenan Tengah. Meski sempat dikucilkan oleh segelintir warga. Dedikasi serta memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat adalah cita - citanya. Elya sapaan akrabnya lulus SMAN 1 Mataram tahun 1984. Berlatar belakang keluarga besar sebagai pegawai negeri, mendorong Elya menjatuhkan pilihan kuliah di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) (sekarang IPDN, red). Dia tidak ingin seperti rekan - rekan lainnya, tamat kuliah harus sibuk mencari pekerjaan. Sedangkan, lulusan APDN otomatis tidak perlu menenteng lamaran. Lulus di tahun 1988, dia ditempatkan di daerah asal. Wisudawan/ti APDN sebelumnya berstatus pegawai pusat diperbantukan di daerah. Karier pertama menjadi ASN ditempatkan di Bagian Kepegawaian Kabu-

patan Lombok Barat. Setelah bekerja sekitar tiga hingga empat tahun, ia kemudian dimutasi ke Kantor Camat Mataram, semasa Walikota HM. Ruslan (alm). Elya terus dimutasi dari satu dinas ke dinas lainnya. Di tahun 2010 diberikan amanah menjadi Lurah Ampenan Tengah. “Setelah terbitnya PP Nomor 18 pembentukan badan dan dinas. Baru saya dimutasi dan 2010 diangkat jadi lurah,” kata Elya. Ditempatkan di wilayah disebut - sebut oleh masyarakat memiliki banyak persoalan sosial. Elya mengaku stres dan selama seminggu tidak tahu harus mengerjakan apa. Sebab, begitu mas u k

Hj. Elya Hadiana bersama suami.

banyak permasalahan. Setelah dijalani dengan komitmen akhirnya permasalahan bisa diselesaikan. Dia terus berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan senior lainnya. Perlahan permasalahan dihadapi dan berakhir seiring bergulirnya waktu. “Dulu Ampenan Tengah ini jadi barometer Mataram dan semua persoalan ada di sini. Membayangkannya saja, saya jadi drop,” kenangnya. Tak ingin lari dari tanggungjawab dan mensia - siakan perintah pimpinan, Elya mengerahkan segala kemampuannya dan berkoordinasi dengan Camat dan Walikota, jika tidak mampu menyelesaikan persoalan. Di Ampenan Tengah didiami beragam etnis. Keberagaman ini tentunya memiliki kesulitan tersendiri. Perkara timbul di masyarakat, Elya dipandang sebelah mata. “Kendalanya masalah fanatik. Perempuan dipikiran masyarakat saat itu tidak pantas jadi pemimpin,” tuturnya. Anggapan itu tidak membuatnya patah semangat. Justru, itu dijadikan motivasi untuk menyelesaikan semua masalah. Elya tak segan - segan mendiskusikan masalah dihadapi dengan Camat dan Walikota. Bahkan keberadaan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat membantu. “Prinsipnya tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan,” katanya. Disisi lain, dia bersyukur keberagaman etnis tinggal di Ampenan Tengah justru mempersatukan mereka dan hidup berdampingan. Misalnya, upacara keagamaan orang China, etnis Arab ikut membantu dan begitu sebaliknya. Dia mengaku sempat kesulitan mengeksekusi program di eks Pelabuhan Ampenan. Kesan kumuh melekat serta dijadikan tempat berjudi dan minum - minuman keras. Intervensi Pemkot Mataram dengan melibatkan aparat kepolisian dan Satpol PP Kota Mataram. Eks Pelabuhan tidak ada persoalan sosial. “Pekerjaan rumah (PR) masih berat kenakalan remaja,” sebutnya. Elya tak ingin putus asa dan akan tetap mencarikan solusi. Dedikasi dan pelayanan terbaik ingin ditunjukan selama diberikan kepercayaan. Dia tidak ingin menciderai amanah. Aspirasi masyarakat jadi tumpuan untuk mengambil kebijakan. (cem)

Hj. Elya Hadiana

Keluarga Jadi Penyemangat Mataram (Suara NTB) Selain menjadi lurah dengan beragam masalah yang ditemukan di lapangan. Hj. Elya Hadiana juga memiliki tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga. Diakui, harus pandai membagi waktu antara keluarga dan tugas. Sebab, tugas lurah nyaris 24 jam. “Kapan dibutuhkan, kita harus siap,” ujarnya. Dia bersyukur memiliki suami dan anak yang mengerti dan mendukung karirnya saat ini. Terkadang suaminya harus mengantar ketika harus turun tengah malam. Ibu tiga orang anak ini terkadang terharu, meninggalkan anaknya yang masih membutuh kasih sayang. “Mau gimana lagi, kita bekerja untuk masyarakat,” imbuhnya. Rasa khawatir anak dan suami diakui pasti ada. Apalagi ketika ada persoalan langsung berbenturan dengan warga. Dorongan dari anak dan suami dijadikan penyemangat, sehingga apapun yang dihadapi di lapangan berusaha diselesaikan. Karena penanganan masalah selalu didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas. “Yang dua ini (Babinsa dan Bhabinkantibmas, red) tetap ada,” sebutnya. Elya tak canggung bertukar pikiran dengan suaminya. Semua permasalahan di masyarakat dicurhatkan. Suaminya yang juga seorang PNS di Lobar ini, banyak memberikan

semangat dan mendorong sepenuhnya terhadap tugasnya. Selama lima tahun menjadi lurah, dia mengaku bisa bermasyarakat dan mengetahui tipe dan karakter masyarakat. Kepuasan tersendiri didapatkan, tatkala bisa menyelesaikan masalah. “Ada kepuasan bisa menyelesaikan masalah,” akunya. Disisi lain, dia menyadari manusia tidak bisa memuaskan semua orang. Ketidakpuasan masyarakat kadang membawa masalah. Warga mencari - cari kesalahan. Pihaknya tetap memberikan yang terbaik baik dari segi pelayanan dan lainnya. “Saya kan manusia bisa dan tidak bisa memuaskan semua orang,” ujarnya. Dengan keterbatasan dimiliki perempuan, diharapkan perempuan Indonesia diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin. Perempuan Indonesia diharapkan lebih tegar dalam menghadapi permasalahan. Disatu sisi, dia mengharapkan di Kota Mataram Lurah Perempuan ditambah. Bila perlu jabatan Camat juga diisi oleh perempuan. “Harapannya, Lurah Perempuan ditambah. Sekarang kan cuma tiga. Dan kalau bisa ada camat perempuan,” harapnya. (cem)

Hj. Elya Hadiana bersama keluarga.

(Suara NTB/ist)

Hj. Elya Hadiana saat mengikuti kegiatan sosialisasi perlindungan hukum bagi anak dan remaja di Ampenan Tengah. 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Nama : 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Hj. Elya Hadiana 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 TTL : 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Mataram, 10 Agustus 1965. 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Jabatan : 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Lurah Ampenan Tengah 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Alamat : 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Jalan Nusantara 1 No. 22 BTN 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Rembiga Mataram. 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Suami : 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Drs. H.M. Amin (PNS Lobar) 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 Anak : 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 1. M. Septian Hadinata, SE 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 2. Amelia Putri Permatasari 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345 3. Ivan Fadilla 12345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345

Biodata

(Suara NTB/ist)

Hj. Elya Hadiana saat terlibat dalam kegiatan gotong royong.

(Suara NTB/ist) (Suara NTB/ist)

Hj. Elya Hadiana (tengah) berpose bersama stafnya.


Halaman 12

SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Kekayaan Laut dan Pesisir NTB Akhir – akhir ini NTB menjadi sorotan dunia karena keindahannya. Tidak hanya keindahan budaya dan keanekaragamannya, namun kekayaan bawah laut dan pesisir NTB menjadi daya tarik tersendiri. HAL ini dikarenakan letak NTB yang strategis dengan perairan. Luas laut NTB mencapai 29.154 km persegi atau 59,13%. Panjang garis pantai dari Ampenan sampai Bima mencapai 2.333 km. demikian data yang diperoeh dari Badan Meteorologi dan Geofisika, Jl. Selaparang, Mataram. Kekayaan laut dan pesisir NTB tidak akan habis untuk dijelajahi. NTB memiliki potensi besar sebagai objek wisata dengan pantai terindah setelah Provinsi Bali. Pantai - pantai di pulau Lombok telah masuk dalam kategori pantai terindah di dunia. Keberadaan pantai – pantai di Lombok disetarakan dengan pantai di Kepulauan Hawai, Bahama dan Karibia. Banyak sekali pantai yang indah di NTB, seperti Pantai Maluk di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Pantai Poto Tano, Pink di Lombok Timur, Pantai Kute di Lombok Tengah, Pantai Sekotong Lombok Barat, Pantai Sire di Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Pantai Senggigi yang sudah tidak asing lagi, dan masih banyak lainnya. Namun demikian, ada satu pantai yang tidak boleh dilupakan ketika berkunjung ke NTB yaitu Pantai Nipah di Lombok Utara. Pantai ini tidak jauh dari Pantai

Senggigi. Perjalanan menuju Pantai Nipah ditempuh sekitar 40 menit dari arah Kota Mataram. Dengan akses jalan raya yang memadai serta melintasi pesisir menambah serunya perjalanan menuju pantai tersebut. Barisan perahu dan deretan pedagang yang menjajakan ikan menjadi bagian dari pesona Pantai Nipah. Menikmati ikan bakar kemudian menjadi pilihan yang tepat bagi wisatawan yang berkunjung ke tempat itu. selain itu, nipah juga memiliki hasil kekayaan berupa rumput laut. Inilah salah satu tambahan kekayaan alam yang terdapat di kawasan pantai tersebut. Sebagai provinsi yang dahulu merupakan bagian dari sunda kecil, NTB menyimpan berbagai kekayaan alam yang menakjubkan seperti pesona tiga gili dan pulau Moyo. Empat titik destinasi pariwisata tersebut memiliki pesona dan daya tarik tersendiri. Gili Trawangan adalah pulau wisata ternama di NTB yang sudah tidak asing lagi bagi para wisatawan. Menurut Kepala Desa Gili Indah, setiap tahunnya terhitung sekitar 500 wisatawan mengunjungi gili tersebut. Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Lombok Utara mencatat, setiap tahun terjadi peningkatan angka kunjungan wisatawan. Tahun

lalu angka kunjungan wisatawan meningkat sampai 24%. Diharapkan pada tahun 2016 juga bertambah. Kebanyakan wisatwan yang datang ke gili dikarenakan mereka ingin menikmati indahnya kekayaan bawah laut yang tersimpan di kawasan perairan tiga gili tersebut. Sedangkan pulau Moyo yang terletak di daerah Sumbawa, tidak kalah indah dengan tiga gili yang ada di Lombok. air laut yang jernih dan bersih sangat tepat untuk dibudidayakan menjadi garam oleh penduduk setempat. Tidak hanya itu, jika kita melihat ke pesisir pantai – pantai di NTB, khususnya di Lombok Timur memiliki potensi besar yang dapat dikelola guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sayangnya, di daerah tersebut rencananya hendak dilakukan penambangan pasir laut. Penambangan tersebut dikhawatirkan dapat berdampak buruk terhadap ekosistem yang ada di dalam laut. Penambangan pasir laut yang dilakukan itu ditujukan untuk menutupi kebutuhan reklamasi. Pasir yang ditambang dari daerah Lotim akan dialokasikan sebagai material untuk mereklamasi Teluk Benoa di Bali. Alangkah baiknya pengerukan pasir laut tersebut tidak terjadi sehingga keistimewaan dari pesona biota laut yang ada tetap lestari. Harusnya, ekosistem bawah laut dikelola dengan baik sesuai dengan pasal 33 UUD 1945. (*)

Sampun Pelungguh Wikan?

Suara NTB/alfan)

JUARA MADING - Para pelajar SMA 7 Mataram peraih juara I Lomba Mading yang digelar Harian Suara NTB, berpose bersama Relation Officer Bank Sinarmas Cabang Mataram, Martinus Yans yang memberikan hadiah untuk mereka, Selasa (9/2) lalu.

(Sudahkah Anda Tahu?) DI Dusun Malaka, Desa Teluk Nara, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) NTB, terdapat penangkaran mutiara yang masih eksis sampai sekarang. Jenis mutiara yang dibudidayakan adalah kerang ratu mutiara. Proses budidaya kerang

hingga menelurkan mutiara berlangsung secara alamiah. Tidak menggunakan bahan – bahan kimia. Alasannya, perawatan yang sangat ribet dan membutuhkan waktu yang cukup lama, penangkaran kerang untuk membuahkan mutiara secara

alami membuat mutiara – mutiara dari tempat tersebut berkualitas. Dengan demikian, mutiara yang berkualitas tinggi tersebut memiliki harga yang cukup mahal. Mutiara hasil budidaya masyarakat di Teluk Nara sudah dikenal oleh penduduk mancanegara.

Suda Ke Sia Tan? (Sudahkah Anda Tahu?) MAKANAN khas Sumbawa yang sangat terkenal adalah sepat. Makanan khas yang sangat terkenal ini menggunakan ikan segar sebagai bahan baku. Ikan yang digunakan sebagai bahan dasar

pembuatan sepat sangat beragam. Akan tetapi, biasanya sepat Sumbawa biasanya menggunakan ikan kakap dan ikan bandeng sebagai komposisi utama. Kuah sepat berisi terong, mangga muda,

daun aru dan mentimun, belimbung buluh, tomat, kemiri, dan asam Sumbawa. Kuah sepat disajikan tanpa dimasak terlebih dahulu. Ini menjadikan kuah sepat terasa asam segar.

Wa’ura Bade Ta Ro? (Sudahkah Anda Tahu?) DI Teluk Bumbang, Kabupaten Lombok Tengah dan Teluk Ekas di Lombok Timur menjadi kawasan utama peng-

hasil lobster di Indonesia. Lobster yang dihasilkan memiliki kualitas kelas dunia. Akhir – akhir ini benih lobster dari

wilayah tersebut ternyata telah didistribusikan ke berbagai daerah serta di ekspor. Hebat ya, daerah Lombok.

Pendapat Tentang Kekayaan Laut dan Pesisir NTB “KEKAYAAN laut NTB sangat beragam serta melimpah. Pesona alam di daerah ini mampu menarik perhatian penduduk dunia. Tetapi pengelolaannya kurang efisien. Kekayaan di laut yang begitu indah dicemari limbah sampah orang – orang yang berkunjung.” Robby Auzi’ni B (SMAN 7 Mataram)

(Suara NTB/alfan)

MADING – Inilah mading yang lahir dari proses kreatif para pelajar SMA 7 Mataram yang terpilih sebagai juara Lomba Mading Harian Suara NTB.

KEKAYAAN laut NTB sangat menjanjikan untuk diberdayakan sebagai ekonomi kerakyatan menuju masyarakat NTB yang maju dan berdaya saing. Sebagaimana diketahui, bahwa NTB termasuk menjadi destinasi wisata dunia karena pantai yang dimiliki sangat eksotis dan masih alami. Sehingga cukup potensial unduk dikemangkan menjadi penunjang MEA L. Surya Jagat (Kabid Kominfo Kota Mataram)

Syair

Pesisir Pantai

Pasir – pasir putih bertebaran Ikan – ikan kecil beriringan Nelayan berbondong – bondong Menurunkan jarring ditengah laut Nelayan – nelayan kecil pun tersenyum Melihat ikan – ikan berenang ria Matahari pun semakin tinggi Nelayan pun pulang dengan bahagia

Di pesisir pantai Kutemukan kepiting kecil Mereka kesana kemari mencari makan Bersama menghias pesisir pantai Di pesisir pantai Terasa sejuk dan tenang Aku suka laut dan pantai Kuingin semua keindahannya Tak akan raib dimakan waktu

Laut yang kaya Gurindam Barang siapa ikhlas menjaring Pasti kebaikan akan mengirim

Deburan ombak bergemuruh Membangunkan itu di pagi hari Burung – burung kecil berterbangan diatas Memberi tahu bahwa pagi datang Ikan – ikan menari – nari riang Menyambut datangnya pagi Karang – karang berkilauan Sungguh kaya lautku

Barang siapa merusak laut Maka bersiaplah berujung maut123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Apabila laut terjaga Maka hidupmu tidak sengsara Jika kamu menjaganya Maka kamu akan sejahtera Jika kamu mencintainya Maka kamu harus menjaga Cintai lautmu Sejahtera hidupmu

123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Baiq Regita Cahyani Surya 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Legita Dewi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Putu Yuta Putra 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Baiq Ismi Septi Mayani 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Lista Intan Pratiwi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901

Tim Kreatif Majalah Dinding SM AN 7 M ataram SMAN Ma

(Suara NTB/alfan)

GANESHA OPERATION – Kepala Cabang Ganesha Operation Lombok, Noto Raharjo menyampaikan materi berisi tips menjawab soal UN dan trik untuk bisa lolos tes masuk perguruan tinggi kepada ratusan pelajar peserta lomba mading yang digelar Harian Suara NTB.

Sekilas Tentang Produk Unggulan NTB MUTIARA merupakan produk unggulan yang dimiliki NTB. Mutiara merupakan hasil laut yang didapatkan dari hasil adanya benda asing yang masuk ke dalam kerang.

Benda asing yang masuk itu menghasilkan iritasi pada kerang. Mutiara yang dihasilkan dari laut NTB adalah jenis mutiara yang berkualitas tinggi. Kilau dari bentuk po-

lanya yang mulus membuat mutiara hasil budidaya di NTB terkesan sempurna. Mutiara yang dibudidayakan di Lombok ada yang berwarna putih dan kuning. Mutiara –

mutiara ini sangat digemari oleh para wisatawan. Biasanya para turis yang berwisata ke NTB akan selalu berkunjung ke pusat – pusat perniagaan mutiara. (*)


SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

PENDIDIKAN

Halaman 13

Guru Honor Harus Waspada Penipuan

Bupati Tegaskan Tidak Ada Rekrutmen CPNS di Tahun 2016

Selong (Suara NTB) – Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch. Ali Bin Dachlan menegaskan jika di tahun 2016 ini tidak ada pembukaan maupun penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada guru honorer khususnya di Kabupaten Lotim agar berhati-hati dan mewaspadai terhadap kemungkinan adanya penipuan yang berkedok rekrutmen CPNS. Henny Suyasih (Suara NTB/dys)

Masih Setengah Hati KEINGINAN Pemkot Mataram meningkatkan minat baca masyarakat nampaknya masih setengah hati. Pasalnya, di banyak tempat masih banyak perpustakaan yang kekurangan koleksi buku sebagaimana yang dialami Perpustakaan Kelurahan Dasan Cermen. Selain tak memiliki tempat baca yang layak, jumlah koleksi buku juga sangat terbatas. Kepada Suara NTB, Lurah Dasan Cermen, Henny Suyasih, membenarkan kondisi perpustakaan yang tak layak tersebut. Padahal, keberadaan perpustakaan bagi masyarakat sangat penting. Henny menambahkan saat ini jumlah koleksi buku perpustakaan tak kurang dari 200 buah buku dengan judul buku yang bervariasi. Hanya saja, koleksi buku yang ia miliki merupakan buku terbitan lama yang tidak relevan jika dibaca saat ini. “Dari segi koleksi buku perlu ada peningkatan penambahan buku lagi, jumlah buku lebih dari 200 buku. Hampir semua genre buku, ada tetapi tahun terbitannya sudah terlalau lama,” ujarnya akhir pekan lalu. Lebih lanjut Henny menjelaskan berbagai jenis kebutuhan buku yang dibutuhkan masyarakat sangat beragam, hanya saja itu belum tersedia lengkap. Selain itu, ia menyebut tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan masih minim. Hanya siswa-siswa sekolah dan siswa PAUD yang terbilang paling sering memanfaatkan perpustakaan termaskuk juga pemuda usia produktif. “Minat baca masyarakat masih kurang, kita membutuhkan tambahan koleksi buku,” harapnya. Sementara soal letak ruang perpustakaan yang masih menyatu dengan kantor lurah, Henny membenarkan jika hal tersebut membuat masyarakat tidak mengetahui ada perpustakaan milik kelurahan. Hal itu berakibat pada minimnya kunjungan dari masyarakat. Sebelumnya pernah ada kunjungan dari pihak Perpusda Provinsi dan disarankan ditempatkan di luar. “Kita masih jadikan satu ya, kalau bisa besok kita pisahkan. Kalau bisa besok kita tempatkan di luar, kalau di dalam hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk, atau dia tidak tahu bahkan kalau di situ ada perpustakaan. Kalau bisa itu di tempat yang di luar supaya semua orang bisa tahu ada perpustakaan kelurahan, tapi kalau misalkan rencana membuat perpustakaan di luar butuh biaya,” pungkasnya. (dys)

SMAN 1 Kuripan Persiapkan Anak Murid Hadapi MEA KEPALA SMAN 1 Kuripan Lombok Barat (Lobar), Drs. Ahmad Taufiq Gufran menyatakan, pihaknya terus mempersiapkan anak muridnya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Langkah yang dilakukan sekolah adalah dengan mengembangkan life skill anak-anak, seperti kerajinan dan seni lukis. Selain itu, pihak sekolah mempersiapkan anak-anak dari sisi Bahasa Inggris. Pihak sekolah membuat ekstrakurikuler Inggris Club. ‘’Anak didik diajarkan Bahasa Inggris untuk membekali diri menghadapi MEA, supaya tidak tertinggal,’’ ujarnya beberapa waktu lalu. Diakuinya, muridnya sudah memiliki life skill di bidang kriya dan seni lukis, bahkan hasil karya anak muridnya sudah bisa diperjualbelikan dan masuk art shop. “Ada malah yang diihasilkan gerabah dimodifikasi menjadi relief taman dan ada lampu. Karya anak-anak sudah bisa masuk Artshop,” klaimnya. Karya yang dihasilkan anak didiknya bernilai ekonomi tinggi. Karena itu pihak sekolah terus mendorong bakat anak-anak. Sebab jika anak tidak mampu melanjutkan sekolah, maka sudah memiliki skill untuk bisa menyambung hidup. Menurutnya, potensi ini sangat relevan dengan adanya rencana pengembangan destinasi wisata di NTB khususnya di Lobar. Khusus di Kuripan, menjadi salah satu akses alternatif ke Lombok International Airport, sehingga anak-anak harus menyiapkan diri. Dalam hal pengembangan skill, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Parwisata Lobar dan pihak art shop. Sejauh ini, kerajinan produksi anak muridnya sudah dimasukkan ke art shop, namun diminta untuk perbaikan dari segi desain. Ia mengaku, pihak sekolah mendorong anak murid yang lulus di sekolah melanjutkan pendidikan paling tidak D1 dan D3 supaya di era MEA ini tidak jadi penonton. Apalagi, lanjutnya, wilayah Kuripan merupakan jalur menuju bandara, sehingga bisa dibuat semacam tempat informasi pariwisata bagi para pengunjung. Untuk itu, ia ke depan perlu juga dukungan dan kerjasama dengan masyarakat untuk menangkap peluang ini. Ia menamabahkan, ekstrakurikuler yang dikembangkan ada 12. Yang paling menonjol prestasinya, pencak silat selalu dapat juara di level provinsi. Selain itu, olimpiade tingkat kabupaten bidang sains juga menjadi juarfa. Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan OSN tanggal 18 Februari di SMAN 1 Gunungsari. (her)

(Suara NTB/her)

TUNJUKKAN - Kepala SMAN 1 Kuripan Ahmad Taufiq Gufran menunjukkan hasil kerajinan siswanya di bidang kriya.

Orang nomor satu di Gumi Selaparang ini mengaku prihatin dengan banyaknya masyarakat Lotim yang menjadi penipu maupun tertipu. Terutama terkait adanya informasi akan adanya penerimaan CPNS. Padahal informasi yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya itu harus keluar dari kepala daerah. “Jika ada

ada informasi pengangkatan PNS, masyarakat rela bayar berapapun asalkan lolos. Padahal, jika tidak bupati yang berbicara terkait informasi itu, jangan diikuti,” ujarnya saat penyerahan SK bagi guru non PNS di Selong, Sabtu (13/2). Menurutnya, kebijakan penerimaan CPNS bisa berubah, jika sudah ada in-

struksi dari presiden. Oleh sebab itu, ia mengimbau supaya masyarakat terlebih guru honorer supaya berhenti tertipu dengan adanya informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, ia juga mengaku heran dengan banyaknya masyarakat Lotim yang tertipu, padahal masyarakat Lotim banyak yang

berpendidikan tinggi. ‘’Penipu itu sangat licin omongannya, dia menipu itu karena dia mengetahui Anda bodoh dan mudah untuk ditipu. Bisa jadi orang yang ada di sekeliling dan di depan Anda ini juga menipu Anda. Jadi, tetaplah waspada dan jangan mudah percaya segala macam informasi. Kalau ada informasi besok ada pembukaan CPNS, itu tidak benar ya, karena tahun ini tidak ada penerimaan CPNS,” tambahnya. Dikatakan bupati, peluang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS ini biasanya dimanfaatkan oknum terten-

tu untuk meraup keuntungan dengan mengobral janji bisa meloloskan tenaga honor itu menjadi PNS. Oknum maupun para penipu diprediksi sudah mulai bergentayangan, bahkan cara kerja para penipu itu juga sangat bagus dan rapi. \ Dokumen-dokumen terkait rekrutmen CPNS begitu lengkap disajikannya, sehingga itulah yang membuat masyarakat terkadang luluh dengan perkataan penipu yang omongannya begitu licin dengan sistem kerja yang begitu rapi. “Berhentilah menipu dan ditipu baik di bidang ekonomi dan sosial,”tandasnya. (yon)

Santri MA Muallimin NW Ikuti Simulasi UNBK

(Suara NTB/yon)

SERAHKAN - Bupati Lotim, H. Moch. Ali Bin Dachlan didampingi Wabup Lotim, H.Haerul Warisin saat menyerahkan SK secara simbolis terhadap guru non PNS di Lotim, Sabtu (13/2).

1.177 Guru Non PNS di Lotim Terima SK Selong (Suara NTB) – Sebanyak 1.177 guru non PNS mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok Timur (Lotim) menerima SK dari Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan di Dermaga Pantai Labuhan Haji, Sabtu (13/2). Pengangkatan guru non PNS ini dilakukan dengan sistem perjanjian kerja selama dua tahun dengan Keputusan Bupati Nomor 820/294/Dikpora/ 2016. Hadir pada penyerahan SK ini, Wakil Bupati Lotim, H. Khaerul Warisin, Sekda Lotim, H. Rohman Farly dan pejabat lainnya. Dalam kesempatan itu, Bupati Lotim, H. Ali Bin Dachlan mengatakan jika pengangkatan guru honorer atau non PNS yang dilakukan itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam memperhatikan kesejahteraan guru, terutama yang masih berstatus non PNS. Tak segan-segan, SK yang dikeluarkan oleh bupati melalui Dinas Dikpora Lotim berlaku dua tahun sekali sampai 31 Desember 2017. Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada

ribuan guru yang menerima SK pada saat itu agar menjaga SK dengan sebaiknyabaiknya. Pasalnya, pada saat adanya pembukaan CPNS nanti, bupati menjanjikan akan lebih memprioritaskan guru-guru yang memiliki SK resmi dari bupati. “Anda jaga baik-baik ya SK itu, Anda juga beruntung karena SK Anda itu berlaku 2 tahun dan bukan 1 tahun. Kalau Anda baik, nanti akan kita buatkan lagi 2 tahun,” janjinya. Bagi guru yang menerima SK itu, lanjut bupati, mereka akan menerima gaji per bulan berkisar Rp 650.000. Kondisi ini jauh lebih baik jika dibandingkan dari sebelumnya para guru yang hanya menerima gaji cukup sedikit sebelum para guru honorer ini memiliki SK. Di waktu yang sama, Bupati Lotim juga mengakui jika Kabupaten Lotim masih kekuranga guru, akan tetapi ia jika tidak memungkiri tidak bisa mengangkat semua, karena banyak guru-guru PNS yang pekerjaannya main-main di sekolah, karena keberadaan guru honor di sekolah tersebut. “Memang betul kita sangat kekurangan guru, namun

tidak bisa kita angkat semua. Saat ini banyak guru PNS yang pekerjaannya hanya mainmain seiring banyaknya guru honor dan itu tidak boleh kita biarkan ya. Seharusnya guru PNS itu lebih banyak jam mengajarnya, karena gajinya itu sudah jelas,” kritik bupati. Sementara, Sekretaris Dinas Dikpora Lotim, H. Muhammad Juhad, menjelaskan, guru yang menerima SK berasal dari guru yang sudah mengikuti tes baik di tahun sebelumnya maupun tahun ini. Bagi guru yang sudah sertifikasi lalu kembali memasukkan namanya dengan mencoba melakukan penyimpangan, katanya, sesuai dengan instruksi bupati akan ditindak tegas. Salah satu guru, Haeranah mengaku senang dengan langkah yang dilakukan oleh Pemkab Lotim terutama SK yang diterbitkan tahun ini berlaku selama dua tahun. Sedangkan, salah satu guru lainnya, Zurpendi juga mengaku puas dengan sikap Bupati Lotim. Dirinya siap untuk menjaga SK yang telah diterimanya sebagai salah satu syarat dalam mengikuti CPNS nanti yang akan diprioritaskan. (yon)

Selong (Suara NTB) – Sebanyak 188 santri di MA Muallimin NW Pancor Lombok Timur (Lotim), Sabtu (13/ 2) mengikuti simulasi tahap pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2016. Pelaksanaan simulasi itu diharapkan dapat lebih membiasakan siswa terhadap penggunaan komputer sebelum pelaksanaan UNBK yang akan digelar pada bulan April mendatang. Kepala MA Muallimin NW Pancor, Munawar, M.Pd, menjelaskan, sekolahnya merupakan satu-satunya madrasah yang berada di lingkungan Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Wathan dan naungan Kementerian Agama (Kemenag) Lotim yang melaksanakan UNBK tahun 2016. Kendati demikian, pihak madrasah mengaku optimis akan mampu meluluskan santrinya 100 persen. “Khusus di lingkungan Kemenag, kita satu-satunya madrasah yang melaksanakan UNBK tahun 2016 ini. Kita optimis bisa lulu seratus persen karena jika dilihat dalam pelaksanaan simulasi tahap pertama ini berjalan lancar dan tidak ada siswa yang gagap teknologi (gaptek),”jelasnya. Dalam pelaksanaan simu-

lasi, pihak madrasah menyiapkan dua ruangan khusus dalam pelaksanaan UNBK disertai dengan 40 unit komputer klien dan beberapa laptop, tiga unit server dengan satu server cadangan beserta genset. Simulasi rencananya akan dilakukan sebanyak tiga kali termasuk dalam simulasi terakhir bertepatan dengan pelaksanaan try out. “Sehari kita simulasikan satu mata pelajaran dengan tiga sesi dengan masing-masing sesi dua jam,” jelasnya. Terkait dengan mata pelajaran yang simulasikan, seperti mata pelajaran bahasa Indonesia, Sastra, Matematika, Antropologi, Bahasa Asing dan Bahasa Inggris. Munawar mengatakan jika semua soalnya pada saat pelaksanaan simulasi itu bersumber dari Kemenag. Dengan begitu, siswa akan lebih mandiri dan percaya diri, karena soal yang disiapkan di masing-masing komputer itu berbeda yang sebelumnya bagaimana bentuk soal tidak diketahui oleh pihak madrasah terlebih oleh siswa. “UNBK bisa melatih kejujuran santri. Selain itu, santri juga lebih percaya diri karena soal yang disajikan di masingmasing komputer itu berbeda,”terangnya. (yon)

(Suara NTB/yon)

SIMULASI - Kepala MA Muallimin NW Pancor, Munawar memantau santri dalam pelaksanaan simulasi UNBK tahap pertama tahun 2016, Sabtu (13/2).

Ganesha Operation Berikan Motivasi Siswa di Mataram Mataram (Suara NTB) – Ganesha Operation (GO) Mataram telah menggelar seminar motivasi yang diberikan siswa-siswi yang ada di Kota Mataram. Bukan hanya siswa, namun juga melibatkan orang tua siswa. Sebab keterlibatan orang tua dalam menunjang pendidikan anaknya dianggap sangat penting. Oleh sebab itu digelar kegiatan bertajuk parents meeting and meeting maximizing motivation, Minggu (14/2). Melalui seminar ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang penuh percaya diri dan optimis dalam belajar. “Kami mengundang seluruh siswa yang tergabung dalam bimbingan belajar GO. Kami juga mengundang orang tua mereka agar dapat terus memberikan motivasi belajar bagi anak-anaknya. Motivasi ini kita berikan mengingat kesuksesan dalam belajar itu 80 persen berasal dari motivasi,” kata Kepala Unit GO Panjitilar Ni Luh Putu Janurasih, S.Pd kepada Suara NTB di Graha Bakti Praja Kantor Gubernur NTB, Minggu (14/2). Bertindak sebagai pembicara dalam seminar itu adalah Kepala GO Cabang Mataram

(Suara NTB/ist)

FOTO BERSAMA - Pimpinan GO Mataram Noto Raharjo foto bersama siswa bimbingan GO dan orang tua siswa pada kegiatan seminar yang diadakan GO Mataram di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Minggu (14/2). Noto Raharjo, S.Pd, Anita Nur Utami,S.Pd dan Ni Luh Putu Junarsih. Materi yang diberikan tiap jenjang pendidikan berbeda-beda. Untuk SD bertajuk be a champion, untuk

SMP bertajuk the power of change, dan SMA bertajuk from zero to hero. Kegiatan motivasi itu dibagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi SMP pada pukul 08.00-09.30 WITA. Ke-

mudian sesi SMA pada pukul 10.00-12.00 wita dan SD pada pukul 14.00-15.30 wita. Bimbingan belajar di GO bukan hanya untuk dapat menjawab soal-soal ujian. Namun juga dilatih untuk menjadi juara dalam olimpiade. Terbukti selama enam tahun berturut-turut bimbingan GO berhasil menjadi juara olimpiade, baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. Bukan hanya itu saja, GO juga telah dinobatkan sebagai top brand selama tiga tahun berturut-turut. “Kami tidak memberikan janji-janji, tapi kami membuktikan bahwa bimbingan kami mampu bersaing. Dan terbukti bimbingan kami rata-rata lulus mengikuti ujian SMBPTN,” kata Janurasih. GO juga memberikan bimbingan bagi siswa untuk sukses dalam menjawab soal ujian nasional maupun soal SBMPTN yang akan dilalui setelah lulus SMA. Apalagi saat ini memasuki perguruan tinggi negeri semakin sulit dengan semakin banyaknya persaingan baik di daerah maupun nasional. Oleh sebab itu dilakukan seminar-seminar untuk memotivasi siswa agar se-

lalu optimis dalam belajar. Melalui seminar itu diharapkan siswa dapat merubah karakternya dari yang kurang rajin menjadi rajin dalam belajar. Selain itu orang tua juga dapat mengontrol aktivitas anak-anaknya agar diarahkan ke hal-hal yang positif. Bukan hanya itu saja, seminar ini juga memberikan gambaran tentang kisi-kisi ujian dan cara mempersiapkan diri menghadapi ujian, baik ujian nasional maupun ujian semester. “Kami ingin bimbingan kami selalu termotivasi untuk belajar. Baik untuk menghadapi ujian nasional, ujian semester, ujian masuk SBMPTN maupun mengikuti olimpiade. Kami juga melakukan tes sebelum masuk agar kami tahu cara belajar siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman,” imbuhnya. Kegiatan seminar itu diikuti oleh 284 siswa SD, 207 siswa SMP dan 368 siswa SMA yang tergabung dalam GO. Namun hadir pula siswa yang tidak atau belum menjadi bimbingan belajar GO yaitu sebanyak 273 siswa SD, 334 siswa SMP dan 206 siswa SMA yang berasal dari berbagai sekolah di Kota Mataram. (lin/*)


SUARA NTB

Senin, 15 Februari 2016

Halaman Halaman 14 14

Pemprov Revisi RPJMD Turunkan Kemiskinan Dua Persen Setahun Mataram (Suara NTB) Tahun ini, Pemprov NTB melakukan revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018. Revisi tersebut dilakukan karena adanya perubahan-perubahan asumsi dalam indikator RPJMD yang perlu disesuaikan, salah satunya target penurunan angka kemiskinan sebesar dua persen setahun. “Revisi RPJMD yang tahun ini. Tahun kemarin reviewnya. Kita revisi (karena) ada beberapa indika-

tor yang tak mencapai target dan perlu disesuikan sehingga perlu direvisi,” kata Kepala Bappeda NTB, H. Chairul Mahsul, SH, MM dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (14/2) siang kemarin. Ia menyebutkan, salah satu indikator RPJMD yang perlu direvisi seperti persentase tutupan lahan. Kemudian ada juga mengenai target penurunan kemiskinan. Dalam RPJMD NTB 2013-2018, kata Chairul, Pemprov menargetkan

RADIO

penurunan angka kemiskinan sebesar satu persen pertahun. ‘’Untuk mempertinggi semangat kita berjuang menurunkan kemiskinan, Pak Gubernur berharap kita menetapkan target dua persen per tahun. Sehingga tahun ini kita harapkan dibahas mengenai revisi RPJMD ini,’’ harapnya. Mantan Inspektur Inspektorat NTB ini menjelaskan, setiap semester dilakukan evaluasi terhadap capaian indikator-indikator RPJMD.

Dari evaluasi tersebut dapat diketahui mana indikator yang mencapai target dan mana yang belum mencapai target dari 31 indikator yang tertuang dalam RPJMD. Dalam upaya mempercepat penurunan angka kemiskinan, Pemprov NTB mengalokasikan anggaran dalam APBD 2016 sebesar Rp 804 miliar lebih. Dengan anggaran sebesar itu, diharapkan angka kemiskinan di NTB dapat diturunkan sebesar dua persen per tahun. Tahun 2014, Pemprov mengalokasikan anggaran sekitar Rp 130 miliar untuk pengentasan kemiskinan di daerah ini. Kemudian tahun 2015 ini, Pemprov NTB menambah alokasi anggaran pengentasan kemiskinan menjadi Rp 300 miliar lebih. Selain alokasi anggaran dari provinsi, Pemprov juga memastikan pemerintah kabupaten/kota untuk fokus dalam pengentasan kemiskinan dalam pengalokasian anggaran tahun 2016. Saat evaluasi APBD kabupaten/ kota, kata Karim, Pemprov sudah

menyampaikan kepada Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) mengenai program dan kegiatan serta jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di daerah ini. Pengentasan kemiskinan, dilakukan melalui empat kluster. Pertama, bagaimana menyelamatkan orang miskin yang ada. Upaya yang dilakukan melalui pemberian bantuan raskin, program keluarga harapan, Jamkesmas, Jamkesda. Program ini sifatnya menyelamatkan warga miskin yang ada di daerah. Kemudian kluster ke dua, lebih berbicara kepada pemberdayaan masyarakat. Untuk basis pemberdayaan masyarakat ini melalui program Pijar yang sifanya pemberian bantuan modal. Kluster ke tiga, pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui penciptaan wirausaha baru dan peningkatan Industri Kecil Menengah (IKM). Selanjutnya, kluster ke empat adalah pro-

RADIO

(Suara NTB/dok)

H. Chairul Mahsul gram murah untuk rakyat, salah satunya melalui perbaikan rumah tak layak huni, pemberina bantuan instalasi listrik dan air bersih gratis. (nas)


Halaman 15

SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Hasil Pertandingan Sepak Bola Liga Premier Inggris Sabtu, 13 Februari 2016 20:45 Sunderland 2 vs 1 Manchester United 23:00 Everton 0 vs 1 West Bromwich Albion 23:00 Swansea City 0 vs 1 Southampton 23:00 Norwich City 2 vs 2 West Ham United Minggu, 14 Februari 2016 01:30 Chelsea 5 vs 1 Newcastle United 20:00 Arsenal 2 vs 1 Leicester City

Menembak Pastikan tidak ada Pengurangan Atlet

La Liga Spanyol Sabtu, 13 Februari 2016 23:00 Real Madrid 4 vs 2 Athletic Bilbao

Mataram (Suara NTB) Meski belum menerima SK resmi dari PB Perbakin, namun pengurus cabang olahraga menembak memastikan sebanyak 12 atlet yang dinyatakan lolos Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jabar 2016 berdasarkan Maximum Qualification Standard (MQS) PON tahun 2015 lalu tidak akan berubah. Cabor menembak masih optimis meloloskan sebanyak 12 atlet ke PON meskipun belum mengantongi SK PB Perbakin.

Serie A Italia Sabtu, 13 Februari 2016 03:45 Carpi 1 vs 3 Roma 22:00 Empoli 1 vs 2 Frosinone Minggu, 14 Februari 2016 01:00 Chievo Verona 1 vs 1 Sassuolo 03:45 Juventus 1 vs 0 Napoli 19:30 Milan 2 vs 1 Genoa

Demikian disampaikan Pelatih Perbakin NTB, Andik Budi Hariono, ketika dikonfirmasi Suara NTB, via ponselnya, Minggu (14/2) kemarin. “Kemungkinan jumlah atlet menembak yang lolos PON tidak ada yang dikurangi, karena mereka (12 atlet-red) semuanya sudah lolos MQS PON,” ucapnya. Sebagaimana diberitakan

sebelumnya, Perbakin NTB melaporkan sebanyak 12 atlet yang lolos PON berdasarkan MQS PON. Jumlah MQS itu menjadi dasar acuan mereka terkait jumlah atlet menembak yang lolos PON. Namun menurut pihak KONI NTB jumlah 12 atlet menembak yang dinyatakan oleh pengurus cabor lolos PON itu belum fi-

nal, karena untuk menentukan jumlah atlet yang lolos PON tidak cukup berdasarkan hasil Pra-PON saja, namun pengurus menembak juga harus mengantongi SK dari PB cabor yang mempertegas jumlah atletnya lolos PON. Dalam hal ini pengurus cabor harus mampu menunjukan bukti SK dari PB Perbakin yang

menyatakan atlet lolos PON. Namun sejauh ini kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI NTB, Wibowo Budi Santoso, cabang olahraga menembak salah satu dari delapan cabor yang belum bisa menunjukan SK resmi dari PB Perbakin terkait jumlah atlet yang lolos PON. Sehingga sebanyak 12 atlet yang dinyakatan oleh cabor lolos PON itu belum bisa dijadikan dasar yang kuat untuk pengajuan jumlah atlet NTB yang lolos PON. Untuk itu pihak KONI NTB baru-baru ini telah mengingatkan delapan cabor agar segera menunjukan SK dari PB cabor masing-masing terkait jumlah

atlet yang lolos PON. Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa diantara cabor yang belum melampirkan SK PB cabor itu adalah menembak, golf, tenis meja, tinju dan empat cabor lainnya. Sementara itu, Andik menambahkan hingga saat ini pihaknya masih menunggu SK dari PB Perbakin yang mempertegas jumlah atlet menembak yang lolos PON. Belum tahu kapan SK dari PB Perbakin turun, namun Andik memastikan cabor menembak tetap meloloskan 12 atlet, berdasarkan nilai MQS PON yang dicatat oleh atlet NTB di Pra-PON menembak tahun lalu. (fan)

Gary Neville Raih Kemenangan Perdana Valencia

Valencia lapangan sejak 9 Desember 2015. Pelatih Valencia, Gary Neville, akhirnya Kemenangan pertama tersebut diperoleh mempersembahkan kemenangan perdana dalam laga pekan ke-24 La Liga Spanyol saat dalam kiprahnya mendampingi El Che di tepi Valencia berhasil menang tipis 2-1 atas Espanyol di Stadion Mestalla, Minggu pagi kemarin. Hasil tersebut membuat catatan Neville selama melatih Valencia di Liga Spanyol menjadi satu kali menang, lima kali seri dan empat kali kalah. Berbekal tiga poin yang diraih dari laga tersebut, Valencia naik ke peringkat 11 dengan raihan 28 poin, meski tim asuhan Neville belum aman karena beberapa pesaingnya belum melakoni laga pekan ke-24. Gol kemenangan Valencia dicetak oleh Alvaro Negredo pada menit 71 dan Denis Cheryshev menit 76 setelah sempat (Suara NTB/ist) AKHIRNYA MENANG – Reaksi Pelatih Valencia, Gary tertinggal lebih dulu akibat gol Neville saat timnya akhirnya meraih kemenangan yang dicetak Oscar Duarte untuk Espanyol. (ant/bali post) perdana di masa kepelatihannya di Liga Spanyol. (Suara NTB/ist)

GOL KEMENANGAN – Penyerang Arsenal, Danny Welbeck melompat untuk menyundul bola yang menghasilkan gol kemenangan Arsenal atas Leicester City, di ajang Liga Inggris, kemarin.

Arsenal Taklukkan Leicester, Kans MU Memudar London Arsenal menaklukkan Leicester City dengan skor 2-1 dalam duel sengit di Liga Inggris, Minggu (14/ 2) kemarin. Tim penuh kejutan yang masih memimpin klasemen Liga Inggris, Leicester City sempat memimpin usai menciptakan gol berkat aksi Jamie Vardy di babak pertama. Sayangnya, petaka menimpa mereka saat pemain mereka, Simpson mendapat kartu kuning kedua di babak kedua. Tampil dengan sepuluh pemain dan harus menghadapi serbuan Arsenal membuat Leicester rontok juga. Alhasil, dua gol dari Walcott dan gol telat dari Welbeck memupuskan keunggulan Leicester City. Sementara itu, Louis van Gaal mengakui bahwa Manchester United mungkin perlu menjuarai Liga Europa untuk dapat lolos ke Liga Champions, setelah mereka kalah 1-2 di markas Sunderland pada Sabtu waktu setempat. Berupaya untuk memangkas selisih enam angka yang memisahkan mereka dari zona Liga Champions, United kemasukan pada menit ketiga ketika tendangan bebas Wahbi Khazri membawa Sunderland memimpin. Anthony Martial menyamakan kedudukan sebelum turun minum, namun gol bunuh diri yang dilakukan kiper United David de Gea membuat Sunderland meraup tiga angka dan meningkatkan tekanan terhadap pelatih United Van Gaal. “Akan sangat sulit sekarang (untuk finis di empat besar) karena kami menyia-nyiakan lima angka, Chelsea dan yang sekarang ini,” kata Van Gaal, mengacu kepada hasil imbang 1-1 di markas Chelsea akhir pekan silam. “Itu terlalu banyak untuk saat ini.” United akan menghadapi tim Denmark FC Midtjylland di 32 besar Liga Europa pada pekan depan, dan Van Gaal setuju bahwa peluang terbaik timnya mencapai Liga Champions adalah menjuarai kompetisi strata kedua tersebut. “Setelah pertandingan ini, saya pikir itulah rute terbaik,” ucapnya kepada BT Sport di Stadium of Light. Untuk menambah penderitaan United, bek kanan asal Italia Matteo Darmian mengalami dislokasi bahu kiri yang menurut Van Gaal akan membuatnya absen selama “beberapa pekan.”

Dengan Antonio Valencia, Marcos Rojo, Ashley Young, Phil Jones, Guillermo Varela, dan Luke Shaw telah lebih dahulu menepi, United menyelesaikan pertandingan dengan Cameron Borthwick-Jackson (19) dan Donald Love (21) mengisi posisi jantung pertahanan. Khazri memberi umpan kepada Jermain Defoe untuk mencetak gol penyama kedudukan saat Sunderland bermain imbang 2-2 di markas Liverpool, dan ia memberikan impresi yang bagus pada debut kandangnya dengan tendangan bebas yang menghindari semua pemain untuk bersarang ke sudut kanan bawah gawang. United mencoba membangun kekuatan dan menyamakan kedudukan pada menit ke-39, ketika Martial mengemas gol kesepuluhnya musim ini setelah Vito Mannone menepis tembakan mendatar Juan Mata. Namun tim peringkat kedua dari bawah Sunderland kembali unggul ketika Lamine Kone yang tidak terkawal menyambar sepakan Khazri dengan tandukan keras yang meluncur ke gawang setelah mengenai kaki kanan Martial dan siku kanan De Gea. United pada pekan lalu dilaporkan telah mendekati Jose Mourinho perihal menggantikan Van Gaal. Pria asal Belanda itu mengatakan cerita itu merupakan karangan media dan ketika ditanyai apakah ia merasa hasil di Sunderland membuatnya semakin berada di bawah tekanan, ia membalas, “Tidak. Payet Menginspirasi Chelsea terus memperbaiki penampilan di bawah pelatih sementara Guus Hidink, dan memperpanjang laju tidak terkalahkan mereka menjadi 12 pertandingan berkat kemenangan 5-1 atas tamunya Newcastle United yang mendongkrak mereka ke peringkat ke12. Diego Costa, yang mengenakan masket untuk melindungi hidungnya yang patah, Pedro Rodriguez dan Willian mencetak gol pada 17 menit pertama, di mana Pedro menambahi gol kedua sebelum pemain pengganti Bertrand Traore melengkapi pesta gol Si Biru. Andros Towsend membalas satu gol untuk Newcastle yang diarsiteki Steve McClaren, kembali masuk zona degradasi. Chelsea kini terpaut delapan

angka dari zona Eropa, namun kemenangan ini harus dibayar mahal dengan cedera yang menimpa John Terry, yang harus meninggalakan lapangan pada menit ke-38 akibat mendarat dengan posisi yang kurang tepat. Dengan tim peringkat keempat Manchester City menjamu Tottenham Hotspur dan pemuncak klasemen Leicester City mengunjungi tim peringkat ketiga Arsenal pada Minggu, kekalahan semakin membuat United frustrasi ketika mereka memiliki peluang untuk mendekati empat besar. Mereka mempertahankan peringkat kelima karena West Ham United mampu bangkit dari tertinggal 0-2 untuk imbang 2-2 di markas Norwich City. Dimitri Payet merayakan kontrak barunya di West Ham dengan mencetak gol dan memberi umpan kepada Mark Noble untuk mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-76, setelah gol-gol dari Robbie Brady dan Wes Hoolahan terlihat akan mengantarkan Norwich meraih kemenangan. Southampton menggeser West Ham untuk menghuni peringkat keenam melalui keunggulan selisih gol, setelah memperpanjang laju tidak terkalahkan mereka menjadi enam pertandingan liga dengan meraih kemenangan 1-0 atas Swansea City berkat tandukan Shane Long pada menit ke-69. Watford sekarang menghuni peringkat kedelapan setelah kapten Troy Deeney mencetak dua gol saat timnya menang 2-1 di markas Crystal Palace, yang sempat menyamakan kedudukan melalui tandukan kepala rekrutan baru Emmanuel Adebayor. Stoke menghuni peringkat kesembilan menyusul kemenangan 3-1 di markas Bournemouth, di mana rekrutan baru bernilai 18,3 juta pound Giannelli Imbula membuka gol melalui sepakan voli pada menit kesembilan. Ibrahim Afellay dan Joselu membawa Stoke memimpin terlebih dahulu pada babak kedua, sebelum Matt Ritchie membalas satu gol. Everton kehilangan posisi dari rivalrival mereka untuk tampil di sepak bola Eropa setelah kalah 0-1 dari West Bromwich Albion, yang meraih kemenangan gol kemenangan melalui Salomon Rondon pada menit ke14, demikian AFP melaporkan. (ant/bali post)


SUARA NTB

Senin, 15 Februari 2016

Halaman 16

Jaserindo Jamin Keselamatan Kelistrikan Konsumen LAUNCHING - Marquez dan Pedrosa pada launching Honda Racing Team kemarin.

Marc Marques Yakin Juarai MotoGP 2016 Jakarta (Suara NTB) Pembalap muda asal Spanyol, Marc Marques yakin mampu menjuarai MotoGP tahun 2016 ini. Keyakinan ini menyusul diluncurkannya tim Repsol Honda Racing Team di Sirkuit Sentul Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/2). Dalam peluncuran kemarin, di hadapan seluruh tim dan ribuan pecinta MotoGP, pemilik nomor 93 ini didampingi Dani Pedrosa juga meyakinkan masyarakat Indonesia, dalam beberapa hal tunggangannya telah disempurnakan. “Motor yang sebelumnya tidak mampu menyesuaikan apa yang saya inginkan. Ini sungguh keren untuk MotoGP tahun ini,” katanya. Hal senada dikatakan Dani Pedrosa. Ia menyebutkan dengan penyempuranaan mesin terbaru, Pedrosa mengatakan akan berusaha mengaspal sebaik mungkin untuk ikut memenangkan MotoGP tahun ini. Sontak, di hadapan ribuan penonton, dua pembalap yang disponsori Astra Honda Motor (AHM) ini dihadiahi semangat oleh penggemarnya yang hadir di Sirkuit Internasional Sentul. Marquez dan Pedrosa dalam kesempatan kemarin melakukan uji coba produk terbaru keluaran AHM, All New CBR150R. Dipihak lain, PT. Astra Motor Indonesia telah menancapkan komitmennya membina pembalap-pembalap muda Indonesia. Mereka yang berbakat mengaspal di daerah juga menjadi perhatian. Pembinaan pembalap muda telah empat tahun ini dilakukan. Penyempurnaan pembinaan mulai dilakukan dengan rekrutmen atau seleksi pembalap, latihan untuk para rider dan mekanik, hingga menyiapkan ajang perlombaan untuk para pembalap dan tim binaannya secara lebih terarah dan terstruktur di level nasional dan internasional. “Di daerah, tanpa terkecuali di NTB kita sudah masuk. IMI (Ikatan Motor Indonesia) juga jadi partner kita,” kata Deputi Head of Corporate Communication PT. AHM, Ahmad Muhibbudin bersama jajaran manajamen AHM lainnya. Terhadap pembinaan yang dilakukan, daerah diharapkan berkontribusi memunculkan bibit-bibit pembalapnya. Yang paling memungkinkan dilakukan dengan memenuhi sarana prasarana seperti sirkuit. AHM tidak bisa sepenuhnya mendukung pemenuhan sarana prasarana ini. Tetapi tetap berkomitmen memberikan dukungan. Terinspirasi dari prestasi para pembalap Honda di ajang MotoGP, AHM akan kembali melahirkan pembalap kelas dunia melalui pembinaan berjenjang dimaksud. Mewujudkan itu, pembinaan paling dasar dilakukan di Honda Racing School (HRS) yang telah dilakukan sejak tahun 2010 lalu. Tahun ini, untuk pertama kalinya AHM mendukung pembalap binaannya Andi Gilang di CEV Moto3 Junior Word Championship. Dimas Ekky juga akan diturunkan pada kelas Moto2 European Championship. “Keduanya akan bersaing ketat dengan pembalap berbakat lintas benua. Pembinaan ini kami yakini akan menjadi pintu generasi Indonesia memasuki gerbang MotoGP,” tambah Presdir PT. AHM, Toshiyuki Inuma. Tahun ini AHM menantang pembalap muda berbakat di Indonesia menuju kancah internasional melalui One Make Race (OMR) dengan mengusung nama Honda Dream Cup (mewujudkan mimpi). Kelas yang dipertandingkan bagi 200 starter yakni kelas Sport 150cc, bebek 150cc, dan kelas skutik. Selanjutnya di ajang 250cc. Untuk tahapan nasional, AHM juga akan masuk di ajang kejuaraan nasional Sport kelas 150cc dan 600cc. (bul)

Mataram (Suara NTB) Kehadiran PT Jasa Sertifikasi Indonesia (Jaserindo) di NTB memberikan solusi bagi masyarakat dalam urusan kelistrikan. Sebab Jaserindo bertugas untuk memeriksa dan memastikan sambungan listrik yang dipasang oleh masyarakat dalam kondisi yang aman. Hal ini mengingat banyaknya kecelakaan terjadi akibat pemasangan listrik yang tidak benar dan tidak sesuai dengan standar. Kehadiran Jaserindo di NTB diresmikan langsung oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Ir. Jarman, M.Sc di Mataram Minggu (14/2) kemarin. “Jaserindo bertugas sebagai lembaga sertifikasi yang menjamin kemananan dalam bidang kelistrikan. Sebab tiap tahun ada tiga juta pengguna listrik baru yang harus dijamin keamanannya dalam menggunakan listrik,” kata Jarman. Pemerintah selama ini menargetkan penggunaan listrik masyarakat mencapai 87,3 persen, namun ternyata capainanya melebihi target 87,5 persen. Target penggunaan listrik secara nasional pada tahun 2019 mencapai 97 persen. Hal inilah yang mendasari Kementerian ESDM merasa perlu memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat dalam menggunakan listrik pada kehidupan sehari-hari. Selama ini jumlah kebakaran atau kecelakaan yang disebabkan oleh listrik cukup tinggi. Hal inilah yang mendasari kementerian ESDM menghadirkan Jaserindo sebagai suatu lembaga BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang resmi dalam membantu lembaga yang bergerak dalam bidang kelistrikan lainnya. Selama 2014 jumlah kecelakaan akibat listrik secara nasional mencapai 117 kasus. Namun jumlah itu menurun pada 2015 menjadi 29 kasus yang disebabkan adanya keterlibatan dari Jaserindo dalam menekan jumlah kecelakaan. “Kami melakukan survei terlebih dahulu dan melakukan pemerikasaan secara legal dengan tenaga terlatih.

NTB merupakan daerah ke-10 dari 25 daerah yang kami bantu melalui Jaserindo. Kita berharap dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat pengguna listrik di NTB khususnya,” kata Direktur Utama PT Jaserindo Ir. Supriadi kepada Suara NTB, di Mataram, Minggu (14/ 2) kemarin. Dalam grand opening PT Jaserindo itu, hadir pula General Manager PT PLN Persero Wilayah NTB Ir. Dwi Kusnanto. Ia mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kehadiran Jaserindo di NTB. Sebab itu akan membantu pekerjaan PLN saat melakukan pemasangan sambungan listrik ke rumah-rumah warga. “Selama dua tahun terakhir kelistrikan di NTB mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Sehingga kami sangat mendukung adanya lembaga baru ini yang akan melengkapi pekerjaan kami dan tentu saja untuk membantu menjamin keamanan masyarakat dalam menggunakan listrik,” ujar Dwi Kusnanto. Dwi Kusnanto juga menyampaikan Rasio Elektrifikasi (RE) NTB saat ini meningkat dari 68 persen menjadi 73 persen. Namun kenaikan itu dianggap belum maksimal, sehingga ditargetkan tahun 2020 jumlah RE NTB dapat mencapai 99,80 persen. “Potensi pasar untuk kelistrikan di NTB masih sangat besar. Sehingga sangat baik bagi PT Jaserindo untuk hadir ditengah-tengah kita semua

untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna listrik di NTB,” imbuhnya. Dalam kesempatan itu turut hadir pula Kepala Dinas Petambangan NTB Ir. M. Husni, M.Si. Menurutnya di NTB masih banyak daerah yang masyarakatnya belum mendapatkan aliran listrik. “Datanya NTB itu 97 persen penduduknya sudah dialiri listrik. Tapi itu yang dihitung masyarakat yang aslkan punya lampu sudah termasuk, padahal bisa jadi itu dialiri dari listrik orang lain,” imbuhnya. Selama ini pasokan listrik di NTB terbilang masih kurang. Sehingga pemerintah Provinsi NTB menyiasati dengan menggunakan pembangkit listrik melalui sumber energi terbarukan. “Manfaatkan potensi yang ada, kami juga membuatkan PLTA dan PLTS bagi daerah yang belum terjangkau listrik,” kata Husni. Wardiono selaku General Manager PT Jaserindo wilayah NTB optimis mampu memberikan rasa aman kepa-

(Suara NTB/lin)

GRAND OPENING - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Ir. Jarman, M.Sc (tengah) saat foto bersama Direktur Utama PT Jaserindo Ir. Supriadi, General Manager PT PLN Persero Wilayah NTB Ir. Dwi Kusnanto, Kepala Dinas Petambangan dan Energi NTB Ir. M. Husni, M.Si, dan Wardiono selaku General Manager PT Jaserindo wilayah NTB, pada grand opening PT Jaserinddo NTB di Mataram, Minggu (14/2). da masyarakat pengguna listrik di NTB. “Sistem kami bekerja dengan baik. Kami tidak hanya melihat-lihat, tapi kami juga memantau. Listrik yang dipasang sudah sesuai standar atau tidak. Sehingga standar-standar keamanan itu dapat diterapkan dengan baik,” ungkapnya. Menurutnya, masyarakat perlu tahu bahwa kelistrikan

itu merupakan hal yang perlu dipantau setiap waktu. Sebab keadaan rumah, lokasi rumah sangat berpengaruh terhadap aliran listrik yang ada. “Nanti akan ada gambar, dimana letak pemasangan yang pas dan bagaimana memasangnya sudah sesuai ketentuan atau tidak. Semua kami awasi, sehingga masyarakat merasa aman,” tutupnya. (lin/*)

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi, M. Yusrin Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./ mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB

Senin, 15 Februari 2016

Halaman 17

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439

gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA

HUBUNGI :

081917002381

COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat

Rp. 995 Jt

BEKAM


BUDAYA DAN HIBURAN

SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Disbudpar Khawatir Pariwisata Terganggu Transportasi Buruk

Hotel Lombok Raya dengan Ballroom Terbesar HOTEL Lombok Raya di Mataram merupakan salah satu hotel bintang empat yang masuk dalam deretan hotel berkelas di Kota Mataram. Lokasi yang strategis berada di tengah Kota Mataram juga menjadikan hotel ini sering dijadikan sebagai tempat menginap bagi wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Bukan hanya itu saja, hotel ini juga menyediakan empat ballroom yang besar, dan sembilan meeting room yang sangat representatif. “Salah satu keunggulan kami yaitu kami menyediakan meeting room dan ballroom yang cukup besar. Sehingga kami dipercayakan sebagai hotel tempat terselenggaranya sejumlah kegiatan, termasuk pada peringatan HPN (Hari Pers Nasional) barubaru ini,” kata General Manager Hotel Lombok Raya I Gusti Lanang Patra kepada Suara NTB, di Mataram, Jumat (12/2) kemarin. Hotel yang telah dibangun sejak tahun 1995 ini mulanya terdiri dari 48 kamar. Namun saat ini telah mencapai 310 kamar dengan berbagai klasifikasi. Diantaranya superior, delux, super delux, suite, junior suite, dan president room. Harga sewanya pun bervariasi, mulai dari Rp 600 ribu hingga Rp 7,5 juta per malam. “Kalau tamu, yang paling banyak itu menggunakan yang superior dan delux, karena harganya yang cukup terjangkau,” kata Lanang Patra. Selama ini tamu yang banyak menginap berasal dari wisatawan domestik. Sebab hotel ini juga dilengkapi dengan kolam renang, spa, restoran, fitness room, art shop, dan berbagai fasilitas yang membuat tamunya merasa nyaman. Sehingga sangat cocok dijadikan sebagai referensi untuk menginap. Hotel seluas 2,5 hektar ini memiliki tiga restoran dengan berbagai jenis masakan yang disediakan. Diantaranya traditional food, indonesian food, chinese food dan european food. Sehingga tamu dari manapun tidak perlu khawatir terhadap makanan yang akan disajikan oleh restoran di hotel ini. Sebab semua jenis masakan akan disediakan dan mencakup selera masyarakat domestik maupun internasional. Ballroom dan meeting room di hotel ini juga banyak digunakan untuk melakukan sejumlah pertemuan, baik oleh pemerintah maupun oleh swasta. Sebab hotel ini juga menjanjikan pelayanan yang optimal, baik untuk pelayanan kamar maupun pelayanan pada ruang pertemuan. “Kita punya 200 lebih karyawan, kita juga telah melakukan sejumlah pelatihan kerja untuk mereka. Sehingga dapat melayani tamu dengan maksimal, apalagi saat ini sudah memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” kata Lanang Patra yang sekaligus sebagai Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia(PHRI) NTB. (lin)

Mataram (Suara NTB) – Pariwisata NTB saat ini tengah menjadi tren bukan hanya oleh wisatawan domestik, namun juga oleh wisatawan internasional. Namun ada kendala yang masih dikhawatirkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB H. Lalu Muhammad Faozal, yaitu masalah transportasi yang dianggap kurang representatif. Apalagi untuk menarik tiga juta wisatawan harus didukung alat transportasi yang memadai dan jalur tempuh yang lebih luas. “Itu wisatawan paling senang ke daerah pantai. Sementara transportasi umum tidak bisa sampai ke lokasi yang diinginkan wisatawan, terpaksa pakai taksi. Wisatawan ngitung juga kalau pakai taksi, apalagi banyak backpacker,” kata Faozal. Faozal mengimbau agar in-

stansi terkait maupun pihak swasta yang mengelola transportasi lebih memerhatikan jalur angkutan. Terutama angkutan umum menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Menurutnya perlu adanya perluasan jalur yang dilalui oleh angkutan umum. Sebab wisatawan saat ini lebih memilih

menggunakan angkutan umum yang murah dan nyaman. “Kenyamanan dan keamanan di dalam angkutan umum juga perlu ditingkatkan. Kita sama-sama tahulah bagaimana keadaan angkutan umum kita saat ini,” ujar Faozal. Jauhar Fajrin, ST., M.Sc., Ph.D selaku pengamat transpor-

tasi sebelumnya juga telah mengkritisi sistem transportasi di Kota Mataram terutama di Terminal Mandalika. Menurutnya Pemerintah Kota Mataram harus membenahi sistem transportasi yang ada. Apalagi kenyamanaan dan keamanan di dalam angkot terbilang masih sangat kurang. Padahal itu menjadi salah satu pertimbangan wisatawan untuk mendatangi NTB. Ini menunjukkan sistem dan alat transportasi di NTB masih jauh dari kata nyaman. “Untuk menunjang pariwisata, sistem transportasi harus menunjang dan kualitasnya harus dibangun. Apalagi kita punya destinasi an-

dalan, transportasi dari Terminal Mandalika ke KEK Mandalika itu harus ditingkatkan,” kata Faozal. Menurut Faozal, sistem transportasi dari pelabuhan ke kota dan ke tempat wisata harus dilihat kembali. sebab tidak jarang wisatawan mengeluh susahnya mendapatkan transportasi umum menuju tempat wisata seperti Senggigi, Gili Trawangan, Kawasan Mandalika dan lainnya. ini menjadi catatan semua pihak terkait untuk segera berbenah memperbaiki kualitas dan kuantitas alat transportasi umum untuk memudahkan para wisatawan saat mengunjungi NTB. (lin)

Penetapan Bau Nyale

Tunggu Pelantikan Bupati-Wabup Loteng

(Suara NTB/lin)

I Gusti Lanang Patra

Halaman 18

Praya (Suara NTB) Persiapan pelaksaan festival pesona Bau Nyale di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sampai saat ini terus dimatangkan. Baik itu dari sisi konsep acara maupun agenda kegiatan yang akan digelar. Hanya saja, agenda apa saja yang akan digelar belum bisa dipastikan. Karena panitia pelaksaan sendiri masih menunggu pelantikan Bupati dan Wabup Loteng yang baru. “Kalau ancang-ancang kegiatan yang akan digelar sudah ada. Tapi untuk pastinya, kita masih menunggu pelantikan Bupati dan Wabup Loteng yang baru,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng, H.L. Putrie, kepada Suara NTB, Sabtu (13/2) kemarin. Karena bagaimana pun juga, agenda apa saja yang akan digelar harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Bupati Loteng yang baru nanti. Baru kemudian, panitia bisa menetapkan jenis dan jumlah agenda yang akan dilaksanakan.

“Rencananya adanya sekitar 11 jenis kegiatan yang akan digelar. Namun untuk pastinya, nanti setelah pelantikan (Bupati-Wabup Loteng) digelar,” terangnya. Kendati demikian, untuk tahap persiapan oleh panitia tetap dilakukan. Termasuk persiapan lokasi kegiatannya, terus dilaksanakan. Tidak mesti harus menunggu pelantikan Bupati dan Wabup Loteng baru. Karena pihaknya tidak ingin, persiapan terganggu hanya karena menunggu pelantikan kepala daerah yang baru. Untuk lokasi kegiatan, kawasan Pantai Seger Kute tetap menjadi pusatnya. Mesti demikian, ada beberapa kegiatan yang juga akan digelar dilokasi lain. Misalnya, untuk kegiatan-kegiatan pra acara akan dibuka di kawasan Pantai Selong Belanak. “Kalau untuk agenda inti tetap di Pantai Seger Kute. Sementara kegiatan pendukung lainnya, ada yang di Pantai Selong Belanak dan beberapa lokasi berbeda lainnya,” imbuh Putrie. (kir)

(Suara NTB/ars)

REGGAE – Sejumlah musisi tengah menampilkan musik beraliran reggae di Gili Terawangan, belum lama ini. Musim reggae menjadi salah satu jenis musik yang lekat dengan kehidupan pantai di gili tersebut.

Menyusuri Jalan Lahirnya Bahasa Indonesia BAHASA didefinisikan KBBI sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa adalah elemen yang sangat penting bagi masyarakat bahkan dalam ruang lingkup yang lebih besar, negara. Bahasa merupakan identitas kebangsaan, yang dalam pemakaiannya membuat orang dikenali dari mana ia berasal. Berdasarkan apa yang ditulis dalam buku karya putra daerah NTB ini bahwa asal bahasa-bahasa di dunia sebenarnya adalah satu, ketika manusia pertama yaitu Adam turun ke bumi. Namun seiring dengan berbagai faktor baik itu geografis, politik, bahkan konflik dan sebagainya, bahasa manusia pertama itu kemudian berkembang menjadi bahasabahasa lain di seluruh belahan

dunia. Bagaimana dengan Bahasa Indonesia? Buku ini mengajak kita menyusuri jalan panjang lahirnya Bahasa Indonesia. Dengan membaca buku ini, kita bisa mengenal dengan lebih dekat sejarah bahasa kita, dan tentu saja dengan harapan besar, anak bangsa, para generasi muda akan lebih bangga berbahasa Indonesia di tengah maraknya penggunaan bahasa asing di negeri ini. Seperti nama-nama toko, restauran, dan berbagai tempat luar ruang bahkan bandara pun lebih banyak yang menggunakan bahasa asing, khususnya Inggris daripada bahasa Indonesia. Meskipun disebut akar bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, tapi sebenarnya menurut buku ini, bahasa Indonesia adalah bahasa yang dipaksakan lahir atau dalam kata lain dari tiada dibuat menjadi ada. Pada Kon-

gres Pemuda I tahun 1926, Muhammad Yamin mengusulkan butir ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi: “Kami Poetra dan Poetri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Melayu”, bukan seperti isi sumpah pemuda yang kita kenal saat ini. Namun kemudian pandangan ini dikritisi M. Thabrani dan didukung Sanusi Pane, dengan menyatakan bahwa, jika pada butir pertama dan kedua Sumpah Pemuda itu berisi ikrar membentuk “Tanah Air Indonesia” dan “Bangsa Indonesia”, maka mengapa pada butir ketiga tidak berbunyi “menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Jika bahasa itu belum ada, harus dilahirkan dan diberi nama bahasa Indonesia. Pandangan Thabrani ini lalu disepakati pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Munculnya Bahasa Indonesia juga bermakna sebagai

pengikat identitas kebangsaan kita yang hidup dalam keberagaman. Di Indonesia saat ini jumlah bahasa daerah sebanyak 659. Sebagian besar terdapat di kawasan Timur Indonesia yaitu 307 di Papua. Tapi ratusan bahasa di Indonesia Timur tersebut terancam punah karena jumlah penuturnya kecil dan semakin berkurang. Ratusan bahasa itu kemudian diikat oleh bahasa nasional, Bahasa Indonesia yang dapat mendekatkan kita, antar sesama warga negara Indonesia yang hidup dalam beragam suku bangsa. Seperti yang dinyatakan di halaman 52 buku ini. “Bahasa Indonesia adalah cerminan dari ketunggalikaan bangsa Indonesia, sedangkan bahasa lokal adalah cerminan dari kebhinekaan bangsa Indonesia. Dengan kata lain, Indonesia adalah wadah, tempat kosong yang

pengisinya adalah suku bangsa yang beraneka ragam. Sementara itu, suku bangsa-suku bangsa itu secara linguistik adalah bahasa-bahasa lokal.” Keberagamaan bahasa ini juga dapat menjadi tantangan, karena jika tak dikelola dengan baik dapat menjadi pemicu munculnya disintegrasi sosial, bahkan lebih jauh integrasi bangsa. Buku ini juga mengulas tantangan yang dihadapi bahasa Indonesia di tengah maraknya bahasa asing. Pemakaian bahasa asing ini mengancam eksistensi bahasa Indonesia dan bahkan lebih jauh mengancam nasionalisme kita sebagai anak bangsa. Disebutkan bahwa sejak tiga dekade terakhir, penggunaan bahasa asing khususnya Inggris telah merasuk semakin kuat hampir ke semua bidang kehidupan. “Kecenderungan itu jelas merupakan ancaman yang serius bagi

kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, terutama terkait dengan fungsinya sebagai lambang kebanggaan dan identitas nasional, dan sebagai bahasa negara terutama dalam administrasi pemerintahan.” (Halaman 56) Maraknya pemakaian bahasa asing disebutkan merupakan wujud kegagalan dunia pendidikan dalam menanamkan pemahaman akan peran kesejarahan bahasa Indonesia dalam membangun negara bangsa. Dalam buku ini juga diulas upaya apa saja yang perlu dilakukan pemerintah agar bahasa Indonesia bisa diakui sebagai salah satu bahasa pergaulan internasional, paling tidak di ruang lingkup kawasan Asia Tenggara. (ynt)

Judul: Indonesia dalam Perspektif Politik Kebahasaan Penulis: Mahsun Penerbit: Rajawali Pers Tahun: 2015 ISBN: 978-979-769-894-2 Halaman: 185


RAGAM

SUARA NTB Senin, 15 Februari 2016

Jalan Buntu Beras Bulog Dari Hal. 1 Hadir dalam diskusi yang dimoderatori Koordinator Liputan Harian Suara NTB, Mohammad Azhar antara lain, Penanggung Jawab Harian Suara NTB, H. Agus Talino, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi NTB, Ir. Husnul Fauzi, MSi, Anggota Komisi II DPRD NTB, Raihan Anwar, SE, M.Si, Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre NTB, Sony Supriadi, Peneliti AGRA NTB, Joni Suryadi, serta pengamat ekonomi Universitas Mataram, Dr. M. Firmansyah. Sony pada kesempatan itu menyebutkan, keputusan mendatangkan beras dari Jawa Timur sebanyak 7.000 ton beberapa waktu lalu merupakan langkah biasa yang diambil guna pemerataan stok dan ketahanan pangan di setiap daerah. Walaupun kemudian urung dilakukan karena mendapat penolakan dari Gubernur NTB. ‘’Stok Bulog ada tetapi di luar daerah. Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan NTB pada Februari hingga Maret kita move-in beras,’’ ungkap Sony sembari menambahkan bahwa beras miskin untuk masyarakat NTB terancam tidak tersalurkan, akibat penolakan ini. Ia menambahkan bahwa Bulog tidak melakukan pembelian dalam upaya mendatangkan beras tersebut, melainkan hanya memindahkan ketersediaan stok. Kalaupun dalam memenuhi kebutuhan NTB pada bulan FebruariMaret ini, Bulog tidak bisa berbuat apa-apa sebab gejolak harga di pasaran melebihi ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang dipersyaratkan kepada Bulog, yaitu Rp 7.300/Kg, sementara di pasaran harga pembelian mencapai sudah mencapai Rp 9.000/Kg. ‘’Semestinya perlu diverifikasi lagi mengenai kewajaran harga di lapangan itu, apakah memang ada permainan harga dari para pengusaha. Tetapi kalau itu adalah memang mekanisme pasar berdasarkan hukum cost and demand. Berarti tidak bisa diintervensi lagi,’’ kata Firmansyah menanggapi posisi pelik saat ini yang dihadapi oleh Bulog tersebut. Ia berpendapat problem tata niaga dan distribusi beras berupa panjangnya jalan yang harus dilalui beras dari proses panen hingga sampai ke konsumen memicu tingginya biaya produksi dan berimbas pada bergejolaknya harga beras di pasaran. Bulog pun, lanjut Firmansyah, tidak bisa berkutik ketika itu terjadi sebab adanya aturan yang mengekang Bulog untuk secara dinamis tanggap terhadap pasar. “Bulog ini semacam disuruh berbisnis tetapi diikat kakinya. Karena Bulog adalah satu pemain diantaranya banyaknya pengusaha beras lainnya yang lebih luwes dalam menggunakan sumber daya modalnya,’’ terangnya. “Beras ini adalah komoditas strategis dan politis. Ini menyangkut kehidupan masyarakat dan juga kewibawaan pemerintah dan Bulog,’’ tegas Firmansyah. Sementara Husnul Fauzi menerangkan, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa saat ini masih ada sekitar 96 ribu ton beras beredar di masyarakat yang bisa diserap oleh Bulog tanpa harus mendatangkan dari luar NTB. Beras sejumlah itu adalah hasil panen petani pada rentang Oktober 2015 hingga Maret 2016. ‘’Kita harus mengamankan rakyat dalam posisi seperti ini. Bulog sebaiknya meninjau ulang manajemen stoknya,’’ ujarnya. Ia mengklaim bahwa pemerintah sudah berusaha meningkatkan upaya produksi dengan terus menambah jumlah lahan pertanian. Pada rentang 2009-2015, areal sawah baru tercipta seluas 29.000 Ha. Meski pada rentang waktu yang sama sebanyak 248 Ha areal sawah hilang akibat alih fungsi lahan.

Halaman 19

Alasan Pergantian Ketua DPRD Harus Kuat

Sehingga, kata Husnul, pada musim panen raya yang dimulai sekitar akhir Maret hingga April nanti, Bulog idealnya tidak memiliki kendala berarti dalam menyerap beras petani. ‘’Kita minta agar Bulog tidak kecolongan pada saat panen raya nanti. Kondisi pasar pada saat itu sesuai dengan regulasi Bulog dalam melakukan penyerapan, khususnya HPP,’’ harapnya. Memang, ketersediaan stok beras di NTB lekat dengan produktivitas lahan dan serapan hasil pertanian. Pemerintah daerah bersama DPRD berkewajiban menjaga ketersediaan salah satu komoditas strategis tersebut melalui sejumlah regulasi pemberdayaan petani dan perluasan areal persawahan. Di bagian hilir produksi, Bulog memainkan peran sentral dalam menjaga ketahanan pangan dengan semaksimal mungkin menyerap gabah dan beras petani sesuai dengan kebutuhan. Sayangnya, kerap tidak sesuai target akibat terbelenggu aturan ketika mekanisme pasar bekerja. Saat diskusi mengalir, sebuah pertanyaan menohok mengemuka, ketika Gubernur NTB tetap dengan sikap tegasnya menolak masuknya beras. Adakah solusi ketika ini tetap ditolak? Sony hanya menggeleng. Sonny mengisyaratkan tidak ada solusi lain. Mendatangkan beras dari luar NTB adalah pilihan paling masuk akal. Jika dipaksa harus menyerap gabah petani, saat ini menurutnya bukan solusi yang bisa ditempuh. Sebab, harga sebagaimana disebutkan sudah melampaui HPP. Pihaknya akan melanggar ketentuan ketika itu dipaksakan. ‘’Kami dalam situasi in regulation trap,’’ sebut Sony tentang dilema yang dihadapi pihaknya. Kebijakan penyaluran beras miskin (raskin) sudah menjadi perintah pusat. Jika tidak, maka masyarakat – khususnya penerima raskin akan merasa resah. Adakah pilihan lain di tengah situasi itu? Baginya, bisa saja penyerapan gabah petani dilakukan Bulog. ‘’Tapi hanya sedikit,’’ jawab Sony, tanpa menjelaskan angka dimaksud. Akan tetapi harus ada regulasi lain yang mengatur bahwa pihaknya dibolehkan membeli dengan harga pasaran atau melebihi HPP. Terkait situasi pelik yang dihadapi Bulog, bagaimana tanggung jawab Bulog untuk penyaluran raskin ketika penyerapan gabah petani sulit dan pasokan beras dari Jawa Timur ditolak? Bulog pun tak bisa menjawab . Maka jawaban paling aman menurut Sony adalah, “kita tunggu saja kebijakan (Bulog) pusat”. Kekecewaan Gubernur NTB terhadap kinerja Bulog Divre NTB yang tak maksimal dalam menyerap gabah dan hasil jagung petani NTB, juga sempat disinggung. Apalagi protes gubernur itu disampaikan langsung di hadapan Presiden RI Joko Widodo, saat puncak Hari Pers Nasional (HPN) di Lombok Tengah. Kesalahan awal tetap didapuk pada Bulog yang tidak maksimal menyerap gabah sejak usai panen, sehingga jadi ‘’kambing hitam’’ ketika mendatangkan beras dari daerah lain jadi pilihan. Pemprov NTB mencatat, produksi beras NTB tahun 2015 lalu sebesar 1,3 juta ton. Dari jumlah itu, sekitar 700 ribu ton dikonsumsi di dalam daerah. Sementara sisanya, 600 ribu ton lebih menjadi bagian dari sirkulasi beras nasional dan perdagangan antar pulau. (why/ron/ars/ndi)

Mataram (Suara NTB) Alasan pergantian Ketua DPRD NTB dari H. Umar Said, S.Ag ke Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH, MH harus cukup kuat. Pergantian yang tidak dilandasi penjelasan yang cukup kuat dianggap bisa menjadi preseden buruk untuk perpolitikan di NTB. Pandangan itu disampaikan Pengamat Politik NTB, Dr. Kadri, yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (14/2). Kadri mengakui, jabatan Ketua DPRD NTB memang menjadi jatah Partai Golkar selaku pemenang Pemilu 2014 di DPRD NTB. Namun, ia menilai posisi

Ketua DPRD NTB juga adalah sebuah jabatan politik di mana rakyat itu terlibat dalam menempatkan orang yang duduk pada jabatan tersebut. “Meskipun kan memang ada haknya Golkar di situ. Tapi rakyat kan harus diberikan reasoning yang kuatlah kenapa dia diganti,” ujarnya. Kadri menganggap, alasan Golkar yang menyatakan kinerja Umar sebagai Ketua DPRD NTB telah menurun belum cukup kuat karena penilaian itu tidak cukup jelas tolok ukurnya. Kadri menegaskan, meski memiliki kewenangan, Golkar tentu tidak bisa menggunakan ke-

wenangan itu secara sembarangan. Terlebih, jika ada pergantian ini merepresentasikan situasi konflik kepentingan semata. ‘’Apalagi ini kan representasi Ketua DPRD NTB. Saya takutnya ini menjadi preseden yang tidak bagus. Misalnya karena ada konflik, ndak suka pada seseorang tiba-tiba diganti lagi. Pelajaran politik itu yang penting menurut saya. Jadi harus ada reasoning yang kuat,” ujarnya. Di internal DPRD NTB sendiri, tindaklanjut surat permintaan pergantian Ketua DPRD NTB yang dilayangkan oleh DPD Partai Golkar NTB

Harus Duduk Bersama Dari Hal. 1 Dipahaminya ada situasi deadlock ketika Pemprov NTB bertahan dengan sikapnya, sementara Bulog belum menemukan solusi tepat ketika berhadapan dengan situasi di luar dugaan itu. Makanya, tidak ada pilihan lain, kecuali semua pihak harus duduk bersama. Gubernur menurutnya tidak hanya cukup sampai pada keputusan menolak beras yang dipasok Bulog. ‘’ Harus ada solusi lain,’’ sarannya. Dewan, katanya, bersedia memfasilitasi pertemuan antara gubernur, Bulog, untuk keluar dari jalan buntu ini. Meskipun cukup kompleks, namun problem tata niaga beras ini sebenarnya merupakan salah satu saja dari sekian problem di sektor pertanian dan agraria. Jhony Suryadi dari Aliansi Gerakan Reforma Agrar-

ia (AGRA) NTB menilai, peluang NTB meraih produksi beras secara maksimal sangat besar. Hanya saja, ada catatan yang harus dipenuhi, yaitu petani sebagai ujung tombak bagian hulu produksi beras diberi pemberdayaan yang selayaknya. Menurutnya, para petani kerap menemui problem sejak musim pra-tanam akan dimulai mengenai ketersediaan dan keterjangkauan benih padi. Problem itu dirasakan semakin melilit ketika memasuki masa tanam yang kadang kala harus menghadapi kelangkaan pupuk. ‘’Pemerintah provinsi dan dinas terkait diharapkan semakin aktif dengan kembali melihat beberapa persoalan terutama di desa. Ketika musim tanam stok benih, pupuk, dan obat-obatan untuk keperluan bercocok tanam se-

lalu langka. Agar ini lebih diperhatikan,’’ harapnya. Ia juga melihat bagaimana lahan pertanian di daerah sub-urban Kota Mataram semakin menyempit akibat maraknya pembangunan kompleks hunian. Hal itu, kata Jhony, sangat erat kaitannya dengan upaya yang dilakukan petani dalam meningkatkan produktivitasnya. Pada sektor hilir pun pemerintah diminta untuk memperketat akses pengusaha luar daerah NTB. ‘’Agar pengusaha dari luar ini pun tidak memainkan pasar di sini, yang tentunya mempengaruhi stok beras kita ketika mereka berbondongbondong memboyongnya ke luar NTB. Agar ketahanan dan ketersediaan beras NTB tetap terjaga. Agar polemik seperti sekarang tidak terjadi lagi,’’ harapnya. (why/ron/ars/ndi)

Eksekusi Jaksa Lamban? Dari Hal. 1 Bagaimana tidak, kerugian negara berhasil disita Rp 8,9 miliar oleh penyidik Pidsus Kejati NTB. Meski akhirnya kerugian negara yang ditetapkan hakim MA, Rp 4,46 miliar. Ada dugaan, posisinya sebagai pengusaha kakap setidaknya berpengaruh pada perilaku IS, hingga membuatnya diberikan penangguhan penahanan. Bahkan sampai dengan petikan putusan MA yang menolak kasasinya turun, Kejati NTB belum juga melakukan eksekusi. Catatan Suara NTB, pengaruh IS terlihat jelas ketika penahanannya berhasil ditangguhkan. Keputusan itu dikeluarkan Kajati NTB, Fadil Zumhanna, SH, MH (sekarang pejabat di Kejagung). Padahal sebelumnya, di masa jabatan Kajati Sugeng Pudjianto, SH, MH, IS ditahan dan ditargetkan hingga ke pelimpahan tahap dua untuk disidangkan. Setelah perkaranya bergulir di Pengadilan Tipikor, berlanjut sampai tingkat banding di Pengadilan Tinggi Mataram, IS bebas menghirup udara luar dengan status tahanan kota. Bahkan bebas berpergian ke luar daerah, dibuktikan dengan dia tertangkap tangan di Tangerang, Banten. Kabar diperoleh Suara NTB, petikan putusan MA terkait ditolaknya kasasi IS sebenarnya sudah turun Desember 2015 lalu, termasuk untuk terdakwa Lalu Gafar Ismail dan Iwan Zuhri. Sedianya, dengan dasar itu, jaksa bisa melakukan eksekusi. Basri Mulyani, SH, MH, tim pengacara Gafar Ismail mengakui petikan putusan itu telah turun dan diterimanya Desem-

ber lalu dan diberitahukan ke klien. Namun mengenai belum ada langkah eksekusi oleh Kejaksaan, ia menolak berkomentar dan menyerahkan sepenuhnya ke Kejaksaan. ‘’Kami menunggu saja dari Kejaksaan,’’ jawabnya datar. Mengenai status penahanan, ketiganya menyandang tahanan kota, sehingga semestinya tidak diperkenankan ke luar daerah. Namun belakangan diketahui IS berada di luar daerah setelah ditangkap KPK. Sederet pertanyaan dilontarkan Suara NTB terkait kasus baru dan rangkaian perkara yang membelit IS, tak dijawab kepada Juru Bicara Kejati NTB Made Sutapa, SH. Upaya konfirmasi Suara NTB hanya berhasil di ke Kejari Selong, hanya saja lebih banyak menyarankan mengkonfirmasi ke Kejati NTB. Melalui Kasi Pidsus Iwan Gustiawan, SH dijelaskan bahwa penanganan perkara IS pada kasus korupsi proyek Dermaga Labuhan Haji hanya sifatnya administrasi di Kejari Selong dan kebetulan menjadi locus peristiwa. Ditanya soal eksekusi yang lamban dari Kejaksaan, Iwan Gustiawan mengakui, sebenarnya sudah menerima relas atau pemberitahuan berupa petikan putusan dari MA untuk perkara IS, Gafar Ismail dan M. Zuhri. ‘’Kami sudah terima Desember 2015. Tapi itu masih sebatas petikan. Jadi belum bisa dijadikan dasar eksekusi,’’ kata Iwan kepada Suara NTB siang kemarin. Kalau pun eksekusi, menurutnya akan menunggu putusan dari Kejati NTB. ‘’Kalau ada perintah dari Kejati, baru ada eksekusi,’’ jawabnya. Iwan mengakui status pena-

hanan IS dan dua terdakwa lainnya masih tahanan kota. Tapi mengenai ditangkapnya IS di Tangerang atau di luar radius penahanan, dia mengaku belum mendapat informasi lengkap soal itu. Juga disinggung soal kerugian negara yang disita Rp 8,9 miliar yang sudah disita, namun hanya Rp 4,46 miliar kerugian negara sehingga sisanya dikembalikan ke terdakwa, Iwan melontarkan jawaban sama. ‘’Kalau yang itu, tanyakan ke Kejati,’’ pungkasnya. Kejaksaan memang tidak sepenuhnya disalahkan soal lambatnya eksekusi terdakwa, jika rujukannya soal salinan putusan lengkap. Demikian juga dalam perkara IS tersebut. Karena menurut pemerhati masalah hukum Dr. Muhammad Risnain, SH, MH, Kejaksaan melakukan eksekusi atas putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap atau inkracht . ‘’Yang salinannya diserahkan langsung ke pengadilan. Kejaksaan sifatnya pasif menunggu,’’ kata Risnain sore kemarin. Landasannya sesuai Kitab Undang – Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Tapi ada catatan menurutnya, karena MA sudah mereformasi administrasi dengan menggunggah putusan di website MA. Harapan dia kepada Kejaksaan dan Pengadilan untuk lebih koordinatif, sehingga eksekusi tidak menggantung, terdakwa pun lebih cepat mendapat kepastian. Jika dibuat menggantung, menurutnya membuka peluang terdakwa melakukan manuver untuk lobi, sebagaimana dilakukan IS di kasus Dermaga Labuhan Haji Lotim dengan tembus ke oknum pejabat MA. (ars/rus)

Bank NTB Siapkan Hadiah Rp 2,9 Miliar Dari Hal. 1 ‘’Semakin tinggi saldo tabungan yang dimiliki oleh nasabah, maka semakin besar pula potensi nasabah tersebut untuk meraih hadiah utama yang telah disediakan,’’ katanya. Selanjutnya, dengan semangat untuk menyediakan produk perbankan yang lengkap dan dinamis sesuai dengan kebutuhan nasabah sebagaimana yang sudah diamanahkan dalam visi dan misi Bank NTB, maka pada kesempatan yang sama Bank NTB meluncurkan produk dan layanan terbarunya, yaitu kartu Kredit Cobrand Bank NTB

yang merupakan hasil kerjasama mutualisme antara Bank NTB dengan Bank Mandiri. Produk ini menawarkan berbagai benefitas, kemudahan dan disiapkan untuk memberikan nilai tambah dalam pelaksanaan transaksi nasabah. Antara lain dapat digunakan untuk berbelanja di merchant – merchant, memperoleh fasilitas lounge airport serta menawarkan fitur menarik lainnya. Dengan hadirnya produk ini tentunya akan melengkapi segmen produk Bank NTB menjadi semakin kaya dan lengkap, menyusul produk Mobile Banking yang telah di-launch-

ing terlebih dahulu pada tanggal 4 Januari 2015 yang nantinya akan berimplikasi positif pada peningkatan layanan kepada nasabah yang merupakan sumber Fee Based Income yang potensial bagi bank. ‘’Ke depannya, melalui seluruh upaya ekstra effort dan full tilt yang telah dan akan dilakukan oleh Bank NTB bersama dengan pihak terkait lainnya. Diharapkan dapat menjadikan Bank NTB sebagai bank terkemuka dan kebanggaan masyarakat yang berkontribusi signifikan terhadap kemajuan perekonomian NTB,’’ harapnya. (bul/*)

hingga kemarin masih diwarnai ketidakpastian. Sekretaris DPRD NTB, Mahdi, SH, MH, menegaskan surat itu telah diteruskan pihaknya ke Pimpinan DPRD NTB. Untuk tindaklanjutnya, ia menegaskan hal itu menjadi ranah kebijakan Pimpinan DPRD NTB. Kabar yang berkembang di internal DPRD NTB, proses pergantian ini tampaknya akan menghadapi ganjalan yang cukup panjang. Mengingat, cukup banyak anggota DPRD NTB yang terlanjur merasa nyaman dengan cara Umar menakhodai DPRD NTB. Pergantian dianggap bisa membuat kenyamanan mereka terusik. “Ini masih akan ‘digoreng’ dulu,” ujar salah seorang anggota DPRD NTB. Juru Bicara DPD Partai Golkar NTB, Chris Parangan, SE, M.AP menyerukan agar Umar sebaiknya legowo menerima keputusan DPD Partai Golkar yang sudah disahkan oleh DPP Partai Golkar. “Saudara Umar selaku petugas partai harus legowo bahwa ternyata DPP Partai Golkar merespons dengan mengaminkan sikap DPD I Partai Golkar NTB. Terbukti dengan kehadiran surat DPP Partai Golkar bernomor B-266/GOLKAR/II/ 2016 tertanggal 4 Februari 2016 yang ditandatangani langsung oleh Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum dan Idrus Mar-

ham selaku Sekjen,” ujarnya. Chris menyarankan agar Umar meniru sikap Setya Novanto yang memilih mundur ketimbang diganti oleh Partai Golkar. “Bang Nova (Setya Novanto) sadar bahwa bila nanti dia tetap ‘pagah’ (ngotot) mempertahankan tongkat komando Senayan 1, malah bisa tertusuk sendiri dengan tongkat itu alias PAW permanen sebagai anggota DPR RI,” ujarnya. Selain Novanto, Chris juga menyarankan Umar agar meniru sikap anggota DPRD NTB dari Partai Golkar, Drs. H. Humaidi. Meski berstatus peraih suara terbanyak diantara 65 anggota DPRD NTB, Humaidi tetap legowo saat Golkar NTB lebih memilih Umar untuk duduk di posisi Ketua DPRD NTB. Padahal, menurut Chris, Umar hanya meraih 21.066 suara di Pemilu 2014 lalu sementara Humaidi meraih 23.470 suara. Umar Said yang dikonfirmasi terpisah enggan berkomentar panjang lebar terkait situasi ini. Sementara, Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri yang dikonfirmasi terkait langkah yang ditempuh Pimpinan DPRD NTB untuk menindaklanjuti surat Partai Golkar itu menyatakan urusan pergantian Ketua DPRD NTB merupakan wilayah internal Partai Golkar. “Saya tidak bisa berkomentar, itu wilayah internal partai orang,” ujarnya. (aan)

Oknum ASN Lobar Ditangkap Saat Nyabu di Losmen Mataram (Suara NTB) – Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Lombok Barat digerebek polisi diduga sedang menikmati narkoba jenis sabu, Minggu (14/2). LZ (41) diamankan di sebuah losmen di Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Kasubdit II Ditresnarkoba Polda NTB, AKBP I Komang Satra, menerangkan bahwa pria paruh baya tersebut diduga pengedar narkoba. Hal itu tampak dari sejumlah barang bukti yang turut diamankan bersama tersangka. “Dugaam sementara tersangka merupakan pengedar. Di TKP juga ditemukan 25 plastik klip transparan siap isi,” ungkapnya saat ditemui di Mapolda NTB. Penggerebekan itu bermula dari informasi akurat yang diterima dari masyarakat perihal keberadaan tersangka yang memang menjadi buruan polisi selama ini. Tersangka yang beralamat di Dusun Jembatan Kembar, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, Lobar ini ditemukan bersama satu orang rekannya yang belakangan diakui tersangka bernama KH. Adapun barang bukti yang diamankan antara lain, 6,78 gram kristal bening diduga sabu, satu buah bong yang terbuat dari botol parfum, sejumlah pipet plastik, dompet, korek gas, dan satu buah telepon genggam. Satra menerangkan, tersangka pernah ditangani pihaknya dalam sebuah penggerebakan di wilayah Lembar beberapa waktu. Beberapa data yang dikantongi polisi mengenai tersangka juga terungkap bahwa yang bersangkutan pernah diproses hukum atas kasus yang sama di daerah Makassar, Jawa, dan Aceh. “Sudah direhabilitasi di mana-mana, tapi belum kapok juga,” terangnya. Berdasarkan pemeriksaan sementara, diduga target peredaran narkoba tersangka juga mengarah kepada sejumlah pegawai ASN lainnya. “Tetapi masih kita kembangkan,” ujar Satra. Oknum ASN tersebut disangkakan pasal 112 ayat (1) jo 114 ayat (1) jo pasal 127 undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara. (why)

Ingatkan Gubernur dan Dewan Dari Hal. 1 sudah demisoner dan tak diperpanjang lagi. ‘’KI itu minta untuk segera. Karena habis masa jabatannya 31 Desember 2015. Kita sudah menyurati untuk mempercepat proses seleksi sehingga tak terlalu vakum lama. Makanya, kita mengingatkan gubernur dan DPRD supaya mempercepat ini,’’ kata Ketua KI Pusat, Abdulhamid Dipopramono dikonfirmasi Suara NTB dari Mataram, Sabtu (13/2). Ia mengatakan, jika proses seleksi tak ada kepastian dan tak bisa dipercepat maka seharusnya masa jabatan komisioner yang lama diperpanjang. Sehingga tak terjadi kevakuman di KI NTB. Pasalnya, daerah lain juga melakukan perpanjangan masa jabatan komisoner lama sampai terpilihnya komisioner yang baru seperti Yogyakarta dan Jawa Barat. Dipopramono menjelaskan, sesuai dengan UU, tugas komisioner KI tak bisa dilaksanakan oleh sekretariat. Sehingga, jika terjadi kevakuman maka hak-hak publik terutama jika ada sengketa informasi yang masuk tak akan dapat diproses karena itu hanya bisa dilakukan oleh komisioner. ‘’Saya kira ini kurang baik.

Saya sudah menyurati gubernur dengan tembusan ke DPRD. Gubernur di sana mendorong DPRD untuk melakukan fit and proper test agar KI NTB tak vakum. Saya surati hari Jumat (12/2) kemarin. Karena kita ndak mengira bahwa seleksi komisioner KI NTB ini akan mundur lama seperti ini,’’ imbuhnya. Dipopramono menambahkan saat menghadiri pemeringkatan badan publik di NTB pada awal Januari lalu, dirinya sudah bertemu dengan beberapa anggota DPRD NTB. Dalam kesempatan tersebut DPRD berjanji akan segera melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap 15 nama yang sudah diajukan gubernur ke Dewan. Dia tak mengira proses seleksi komisoner KI NTB akan molor sampai saat ini. ‘’Saya percaya segera akan dilakukan fit and proper test. Tapi sampai sekarang, pertengahan Februari saya kira sudah terlambat. Ini sangat merugikan masyarakat. Siapa yang melayani masyarakat kalau ada konsultasi masalah keterbukaan informasi publik. Kemudian kalau ada sengkete, mau mendaftar sengketa ke KI, ndak ada yang ngurusi. Karena yang punya kewenangan penyelesaian sengketa hanya komisioner. Sekretariat tak berhak untuk itu,’’ pungkasnya.(nas)

Terdakwa Kasus Dermaga Labuhan Haji Lotim Ditangkap KPK Dari Hal. 1 Sampai dengan berita ini ditulis, Direktur PT. Citra Gading Asritama (CGA) itu masih menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di gedung KPK. IS ditangkap bersama pengacaranya berinisia ALE, berikut seorang pejabat MA berinisial ATS. ‘’Ketiganya sudah ditahan,’’ sambung Yuyuk. Sementara dalam keterangan persnya di Jakarta Sabtu (14/2) lalu, Yuyuk menjelaskan kronologis penangkapan ketiganya, berikut diamankan dua mobil mewah yang dijadikan sarana menyuap. ‘’Pada Jumat sekitar pukul 22.30 WIB, KPK mengamankan ALE, yaitu seorang pengacara dan seorang supir di parkiran

hotel kawasan Gading Serpong Tangerang,’’ kata Yuyuk. Kemudian, lanjutnya, setelah penangkapan ALE, dilakukan penangkapan ATS, Kasubdit Kasasi dan Peninjauan Kembali Perdata Khusus pada MA. Tim penyidik KPK menangkap ALE di rumahnya, yang juga berlokasi di kawasan Gading Serpong Tangerang, dan ditemukan uang Rp 400 juta dalam pecahan Rp100.000 dalam tas kertas (paper bag). ‘’Pada saat yang hampir bersamaan dilakukan penangkapan terhadap IS, seorang pengusaha di sebuah apartemen di kawasan Karet, Jakarta Selatan, selain tiga orang diamankan sopir dari IS dan dua petugas pengamanan tempat domisili ATS,’’ ujar Yuyuk. Uang diberikan mela-

lui perantaraan sopir IS kepada ALE. ‘’Jadi, sopir IS yang memberikan ke ALE, dan dari ALE uang diberikan kepada ATS,’’ jelas Yuyuk. Uang Rp 400 juta tersebut terkait dengan penundaan penyerahan salinan putusan MA. ‘’Pemberian terkait dengan permintaan penundaan salinan putusan kasasi sebuah perkara dengan terdakwa IS. Saat ditangkap juga ditemukan uang Rp400 juta dalam paper bag, dan ada juga uang lain dalam satu koper tapi uang di dalam koper masih dalam penghitungan,’’ kata Yuyuk. Selain uang, KPK juga menyita mobil Honda Mobilo warna silver dan Toyota Camry silver dari penangkapan di Hotel Atria, Gading Serpong

Tangerang. Atas perbuatan tersebut, KPK menyangkakan ATS melanggar pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 UU 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal yang mengatur tentang pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah, dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 1 miliar. Sedangka IS dan ALE disangkakan pasal 5 ayat (1) huruf a atau pasal 5 ayat (1) huruf b atau pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dengan anca-

man pidana paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun ditambah denda paling sedikit Rp 50 juta dan paling banyak Rp 250 juta. Kronologi Kasus Dalam kasus ini, IS tercatat menjadi aktor utama karena berkepentingan agar salinan putusan kasasinya ditunda. Namun sebelum itu, ada rangkaian persidangan yang dilalui IS sejak dirinya ditetapkan sebagai tersangka dan diperiksa oleh penyidik Kejaksaan Tinggi NTB. Setelah melalui rangkaian pemeriksaan alot, IS akhirnya ditahan penyidik (Suara NTB Kamis 20 Februari 2014). Penahanan itu terkesan kontroversial karena terdakwa mengklaim sudah menyerahkan uang kerugian negara Rp 8,9 miliar sesuai hi-

tungan Kejaksaan. Sempat menempuh upaya perlawanan dengan mengajukan pra peradilan ke Pengadilan Negeri Mataram. Namun Kajati NTB Sugeng Pudjianto, SH, MH saat itu dinyatakan menang dan bisa melanjutkan penyidikan. Pada akhirnya IS pada 13 November 2014 oleh majelis Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Mataram dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi proyek pembangunan Dermaga Pelabuhan Labuhan Haji di Kabupaten Lombok Timur. Ia dijatuhi pidana selama 1,5 tahun penjara dan uang pengganti Rp 3,195 juta. Putusan itu dikeluarkan oleh Ketua Majelis Hakim Sutarno, SH, MH dan anggota hakim ad hoc Edward Samo-

sir, SH dan Mohammad Idris M Amin, SH. Perkara IS yang divonis bersama-sama dengan Lalu Gafar Ismail dan M. Zuhri berlanjut ke Pengadilan Tinggi (PT) dan diperberat menjadi vonis selama 2 tahun dan denda Rp 200 juta. Sementara IS diwajibkan membayar kerugian negara Rp 4,46 miliar. IS masih mengajukan kasasi ke MA. Namun majelis kasasi yang terdiri atas MS Lumme, Krisna Harahap, dan Artidjo Alkostar pada 9 September 2015 menolak kasasi yang diajukan dan menjatuhkan pidana penjara selama lima tahun ditambah denda Rp 200 juta subsidair enam bulan penjara, serta kewajiban membayar uang pengganti Rp 4,46 miliar subsidair setahun penjara. (ars/ant/Bali Post)


Senin, 15 Februari 2016

suarantb

suarantb

suarantb

http://facebook.com/suarantb

http://twitter.com/suarantb.com

http://instagram.com/suarantb.com

Penetapan Hasil Seleksi Tiga Besar Calon Sekda NTB Belum Ditentukan Mataram (Suara NTB) Penetapan hasil seleksi tiga besar calon Sekda NTB yang direncanakan pada 17 Februri mendatang belum pasti. Saat ini, Panitia Seleksi (Pansel) masih dalam tahap penilaian terhadap enam orang calon Sekda yang lulus seleksi administratif. ‘’Pansel masih tahap penilaian dari seluruh proses tes yang telah dilakukan. Kapan diumumkan (tiga besar calon Sekda) nanti kita tunggu bersama dan bukan tanggal 17 Februari,” kata Juru Bicara Pemprov NTB, H. Yusron Hadi,ST, MUM ketika dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (14/2) siang kemarin. Yusron mengatakan, melalui proses baik yang sedang berjalan saat inni akan terpilih Sekda NTB yang terbaik juga. ‘’Harapan kita semua melalui proses yang baik ini juga akan terpilih yang terbaik juga,’’ ujarnya. Enam orang calon Sekda NTB yang dinyatakan lolos tahap administrasi dan mengikuti tahapan selanjutnya antara lain Kepala Dinas Dikpora NTB, Dr. H. Rosiady Sayuti, M.Sc, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKPMPT) NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP dan Asisten I Tata Praja dan Aparatur Setda NTB, Dr. H. Abdul Hakim, MM. Selanjutnya, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si, Kepala BKD dan Diklat NTB, Drs. Muh. Suruji dan Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Indrajaya. Setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi, enam calon Sekda NTB itu menjalani tes kompetensi manajerial atau psikologi 4-9 Februari 2016. Selanjutnya, penulisan makalah pada 10 Februari, presentasi dan wawancara, 11-16 Februari, penelusuan rekam jejak 9-16 Februari. Berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan Pansel, penetapan hasil seleksi akan dilakukan 17-19 Februari dan penyampaian laporan hasil pansel kepada gubernur pada 20-22 Februari. Diketahui, jumlah pendaftar secara online calon Sekda NTB sebanyak 13 orang. Dari 13 orang itu, sebanyak sembilan orang yang menyampaikan berkas-berkas pendaftaran. Setelah diverifikasi oleh Pansel, dari sembilan orang yang menyampikan berkas pendaftaran, gugur sebanyak tiga orang. Antara lain Asisten III Administrasi Umum dan Kesra Setda NTB, Drs. H. L. Syafi’i, MM, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) NTB, Ir. Hj. Hartina, MM dan Inspektur Inspektorat NTB, Dr. M. Agus Patria, SH, MH. Sehingga, tersisa calon sekda yang lolos seleksi administrasi sebanyak enam orang dan berhak mengikuti tahapan seleksi berikutnya. (nas) (Suara NTB/dok)

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Lengkapi Dokumen ”Culture Diversity”

Pemprov Siapkan Usulan Tambora Jadi Geopark Nasional Mataram (Suara NTB) Setelah ditetapkan menjadi Taman Nasional oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup tahun 2015 lalu, Pemprov NTB menyiapkan usulan agar kawasan Gunung Tambora menjadi geopark nasional. Pemprov tinggal menyiapkan dokumen mengenai culture diversity kawasan Gunung Tambora, sementara dokumen-dokumen lainnya seperti biodiversity dan geodiversity sudah disiapkan. ‘’Dossiernya sudah, delineasi (batas-batas) sudah, tinggal melengkapi culture diversity-nya. Kalau untuk bio diversity dan geodversity sudah. Tinggal memperkuat referensi budayanya. Karena banyak atraksi-atraksi kesenian yang belum ada destruksinya,” ujar Kepala Bappeda NTB, H.Chaerul Mahsul, SH, MM dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (14/2) siang kemarin. Dikatakan, kelembagaan dan struktur organisasi Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT) sudah ada penetapan dari pemerintah pusat. Saat ini tinggal penunjukan pejabat yang akan mengurus TNGT. Kelembagaan TNGT sama seperti Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Di mana para pejabatnya merupakan dari pusat, yakni Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. ‘’Kita sudah siapkan dossiernya Tambora ini untuk menjadi geopark nasional. Kalau geopark nasional Tambora itu sampai Pulau Satonda yang akan kita usulkan,’’ tambah Chairul. Dijelaskan, kawasan TNGT

(Suara NTB/aan)

KALDERA TAMBORA: Kaldera Gunung Tambora yang dipotret beberapa waktu lalu. Setelah ditetapkan menjadi Taman Nasional oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup tahun 2015 lalu, Pemprov NTB menyiapkan usulan agar kawasan Gunung Tambora menjadi geopark nasional. tdak termasuk Pulau Satonda. Sementara kalau kawasan geopark Tambora yang akan diusulkan akan masuk Pulau Satonda. Kawasan Gunung Tambora berada di Pulau Sumbawa dengan luas 71.645,74 ha dan secara administratif terletak di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Status kawasan sebelum menjadi taman nasional terdiri dari cagar alam seluas 23.840,81 ha, sua-

Dua Bulan, Kejaksaan Sita Rp 600 Juta Mataram (Suara NTB) Secara kooperatif, dua terdakwa dalam kasus tindak pidana korupsi membantu pemulihan kerugian negara. Total uang yang disita dari terdakwa sudah mencapai Rp600 Juta. Setoran terbaru dari mantan Wakil Bupati Lombok Barat H.Mahrip, yang kedua kalinya tersangkut kasus korupsi. Kali ini terkait pembebasan lahan hutan lindung Kedaro, Sekotong, Lombok Barat. Dia hanya diwajibkan membayar denda Rp 50 juta. ‘’Denda sudah disetorkan dan sudah kami (Kejaksaan, red) terima,’’ kata Kasi Pidsus Kejari Mataram, Herya Sakti Saad, SH, Sabtu (13/2). Mahrip yang diganjar satu tahun dan 10 bulan penjara dalam kasus privatisasi lahan hutan lindung ini, tidak dikenakan uang pengganti kerugian negara. “Dia hanya diwajibkan bayar denda. Pembayaran diantar langsung oleh salah seorang anaknya’’ kata Herya. Sebelumnya, Mahrip tersandung dalam kasus dugaan korupsi surat perintah perjalanan dinas (SPPD) fiktif saat menjabat sebagai Wakil Bupati Lombok Barat 20092014. Dalam kasus ini, Mahrip divonis 1 tahun penjara dan denda Rp 50 juta. Menyusul pada hari yang sama, Kamis (11/ 2) lalu, terdakwa dalam kasus korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SDN 1 Ampenan juga menunjukkan sikap kooperatif. Terdakwa Raah Timanudin, menyetor denda Rp 50 juta. Selain itu, mantan Kepala SDN 1 Ampenan ini juga menyetor denda kerugian negara sebesar Rp 400 juta lebih. ‘’Uang denda dan kerugian negara disetor pengacaranya,’’ kata Herya. Denda sebesar itu sesuai dengan jumlah kerugian negara berdasarkan putusan Pengadilan Tipikor Mataram belum lama ini. Di mana terdakwa Raah Timanudin jadi terdakwa bersama bendahara BOS, Teresia di sekolah tersebut. Keduanya diganjar satu tahun penjara karena terbukti bersalah sesuai dakwaan Pasal 3 junto Pasal 18 Undang – Undang 31 tahun 1999 sebagaimana diubah Undang – Undang 20 tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi. Selain dari dua setoran ini, pihaknya juga sudah menerima pengembalian kerugian negara dari perkara berbeda. Sehingga total kerugian negara yang disita mencapai Rp 600 juta lebih sampai awal Februari. (ars)

ka margasatwa seluas 21.674,68 ha, dan taman buru seluas 26.130,25 ha. Kawasan konservasi Gunung Tambora memiliki potensi keanekaragaman hayati yang luar biasa. Vegetasi yang tumbuh di sana terdiri dari 106 jenis pohon, 18 jenis epifit, 6 jenis herba, 39 jenis liana, dan 49 jenis perdu. Kawasan konservasi Gunung Tambora merupakan

habitat bagi berbagai jenis satwa diantaranya dari kelas mamalia (Rusa Timor), reptil (Biawak, Kadal Pohon, Ular Sanca), primata (Kera Abu) dan aves. Terdapat delapan jenis burung yang dilindungi, satu jenis di antaranya merupakan spesies prioritas terancam punah dan dua jenis burung endemik NTB. Potensi wisata alam Gunung Tambora menyuguhkan

keindahan panorama dari hutan daratan rendah hingga hutan pegunungan. Berbagai flora dan fauna dapat ditemui yang akan menambah pengalaman dan merupakan sensasi tersendiri bagi wisatawan. Terdapat 4 pintu masuk kawasan Gunung Tambora yaitu jalur Piong (Kiore), jalur Kawindato’i, jalur Dorocanga, dan jalur Pancasila. (nas)

Usulkan Bupati Definitif

Gubernur Minta DPRD Lobar Segera Gelar Paripurna Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M.Zainul Majdi telah berkirim surat ke DPRD Lombok Barat (Lobar) terkait dengan usulan bupati definitif. Gubernur meminta DPRD Lobar segera menggelar rapat paripurna usulan penetapan Wakil Bupati (Wabup) Lobar, H. Fauzan Khalid,S.Ag, M.Si sebagai bupati definitif. Usulan dari DPRD Lobar tersebut nantinya akan bersamaan dikirim ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo mengenai usulan pemberhentian Bupati Lobar non aktif, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd. Hal tersebut dikatakan Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Drs. L. Dirjaharta, M.Si ketika dikonfirmasi Suara NTB,Sabtu (13/2). ‘’Sudah kemarin kita kirim suratnya ke DPRD Lombok Barat. Surat gubernur untuk meminta sidang paripurna penetapan Wakil Bupati Lombok Barat menjadi Bupati Lombok Barat. Hari Jumat (12/2) kita kirim suratnya,’’ ujarnya. Dirjaharta menjelaskan,

gubernur akan mengusulkan pemberhentian Bupati Lobar non aktif ke Mendagri bersamaan dengan usulan penetapan Wabup Lobar menjadi bupati definitif. Sehingga prosesnya tak terlalu panjang. Dikatakan, surat gubernur yang dikirim ke DPRD Lobar intinya meminta melaksanakan sidang paripurna untuk menetapkan Fauzan Khalid menjadi Bupati Lombok Barat berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah inkracht. ‘’Dari berita acara sidang penetapan itulah nanti DPRD menyampaikan ke Mendagri melalui gubernur. Gubernur bersurat sekaligus jadinya, tidak bekerja dua kali. Kemarin maunya kita usul pemberhentian dulu kemudian sidang

paripurna penetapan wakil bupati jadi bupati definitif. Sekarang kita potong kompas sekaligus,’’ tandasnya. Majelis hakim Pengadilan Tinggi Tipikor Denpasar Bali menjatuhkan hukuman 7 tahun penjara kepada Bupati Lobar non aktif, Zaini Arony. Selain hukuman penjara, Zaini juga dihukum membayar denda sebesar Rp 500 juta. Zaini Arony divonis bersalah melakukan pemerasan dan penyalahgunaan wewenang selaku Bupati Lobar terhadap pengusaha bernama Putu Gede Djaja yang juga Komisaris PT Djaja Bussines Group dalam pengurusan izin pengelolaan kawasan wisata di Dusun Meang, Desa Buwun Mas, Sekotong, Lobar. (nas)

Pimpinan Dewan Persilakan Masyarakat Pantau Seleksi Komisioner KI NTB Mataram (Suara NTB) Ketua DPRD NTB, H. Umar Said, S.Ag mempersilakan media dan masyarakat untuk turut memantau uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) 15 calon komisioner Komisi Informasi (KI) NTB yang dilakukan Komisi I DPRD NTB. Hal ini untuk menghindari adanya tudingan-tudingan miring kepada Dewan terkait seleksi komisioner KI NTB ini. “Kita harapkan pantaulah teman-teman wartawan, masyarakat juga boleh memantau rapat dan sebagainya. Supaya tidak ada anggapan yang bermain sebelah mata,’’ kata Umar dikonfirmasi di Mataram, pekan kemarin. Umar Said mengatakan telah memanggil Komisi I untuk segera melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap 15 nama yang diajukan gubernur ke Dewan. ‘’Saya sudah panggil Komisi I untuk segera menyelesiakan melakukan fit and proper test ini. Karena jangan sampai ada kesan-kesan masyarakat yang ndakndak,’’ujarnya. Mantan Ketua DPRD Lombok Barat (Lobar) ini menepis

tudingan yang mengatakan Dewan sengaja mengulur-ulur seleksi komisioner KI NTB. Menurutnya, belum dilakukannya uji kepatutan dan kelayakan oleh Komisi I kemungkinan masih banyak agenda yang lain. Namun ia mengatakan, dalam waktu dekat uji kepatutan dan kelayakan itu akan segera dilakukan oleh Komisi I. “Komisi I tentu berkoordinasi juga dengan pihak-pihak yang lain, termasuk pernah melakukan studi banding ke Bali. Jadi ada acuan-acuannya seperti itu,”terangnya. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah menyerahkan 15 nama calon komisioner KI NTB ke DPRD NTB akhir tahun lalu. Sesuai ketentuan, tahapan

selanjutnya, 15 nama calon komisoner KI NTB itu menjalani fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) di Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD NTB. Ke 15 nama calon komisioner KI NTB yang diserahkan ke Dewan itu masing-masing Agus Marta Hariyadi, SE, Ajeng Roslinda Motimori, S.Pt, Andayani, SE, MM, Dachlan A Bandu, SH, M.Si, Dr. M. Junaidi, MM, Drs. M. Zaini, Drs. Umar Baktir, SH, MKn, Hendri Salahudin, S.IP. Selanjutnya, Hendriadi, SE, Ir. Abdul Haris, Ir. Sukirman, Lalu Ahmad Busyairi, S.sos, M. Nur Rahmat, SE, Najamuddin Amy, S.Sos, MM dan Yuni Riawati. (nas)

(Suara NTB/dok)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.