SUARA NTB 16 FEBRUARI 2013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500

Rp. 40.000 Rp. 45.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU, 16 FEBRUARI 2013

12 HALAMAN NOMOR 291 TAHUN KE 8 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pemutakhiran Data Pemilih Pilkada 2013

KPU Temukan 130.000 Lebih Pemilih Fiktif Mataram (Suara NTB) Lebih dari 130.000 pemilih fiktif ditemukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih di tiga kabupaten yang telah merampungkan proses pemutakhiran data pemilih sementara mereka. KPU NTB meyakini temuan ini akan semakin membengkak karena diperkirakan kabupaten kota lain di NTB juga akan menemukan persoalan serupa. Ketua KPU NTB, Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (15/ 2) menerangkan bahwa ia telah menerima laporan sementara dari KPU Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dan Kabupaten Sumbawa serta Sumbawa Barat yang telah merampungkan pemutakhiran data untuk Daftar Pemilih Sementara (DPS). Untuk diketahui, DPS merupakan bentuk pemutakhiran dari Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang dibuat oleh pemerintah kabupaten/kota dan diakumulasi oleh Pemprov NTB. Setelah pemutakhiran dilakukan, KPU Lobar menemukan adanya lebih dari 90.000 pemilih yang dicoret dari daftar pemilih alias pemilih

fiktif. Dengan demikian, dibanding jumlah pemilih pada DP4, jumlah pemilih pada DPS yang diumumkan sementara oleh KPU Lobar angkanya menyusut hingga 90.000 lebih pemilih. Persoalan serupa juga ditemukan di Sumbawa, dimana ditemukan lebih dari 30.000 pemilih yang kemudian dicoret dari DPS. Di Sumbawa Barat, dari total 105.395 yang tercatat sebagai pemilih di DP4, ternyata hanya 88.075 jiwa yang masuk DPS. Artinya, terdapat selisih angka 17.320 yang kemudian dicoret dari daftar pemilih. Menurut Fauzan, pemilih fiktif tersebut muncul karena sejumlah penyebab, antara lain munculnya dua nama ganda di daftar pemilih, masih tercant-

umnya pemilih yang sudah meninggal dunia, hingga masih tercantumnya anggota TNI/Polri sebagai pemilih. “Tapi yang paling banyak ditemukan adalah nama ganda,” ujar Fauzan. Fauzan meyakini, angka ini akan kian membengkak karena data di sejumlah kabupaten kota lainnya belum dilaporkan. “Memang itu angka sementara, tapi ini kan bisa menjadi semacam parameter, kayaknya yang lain juga akan berkurang dibandingkan DP4nya,” tandas Fauzan. Ia mengungkapkan, sejak awal pihaknya memang meragukan angka jumlah penduduk maupun jumlah pemilih yang tercantum dalam DP4 yang disodorkan pemerintah daerah kepada KPU NTB. Bersambung ke hal 5

"40 tahun saya mendalang, keluar masuk desa bertemu masyarakat bawah. Saya memberi nilai delapan untuk TGB sebagai Gubernur. TGB berhasil membuat pariwisata maju, naik haji bisa langsung dari BIL, dan Islamic Center terus dibangun. Paling penting TGB bersih dari korupsi. Rasanya tak berlebihan jika kita berikan lagi TGB kesempatan melanjutkan ikhtiar memimpin NTB lima tahun ke depan... H.L. Nasib

Dalang wayang Sasak, pekerja kebudayaan

TO K O H

(Suara NTB/bul)

PACUAN KUDA - Dua joki sedang memacu kudanya dalam sebuah kegiatan pacuan kuda di Pantai Tanjung Karang, Ampenan. Atraksi ini, sebenarnya jika dikemas sedemikian rupa bisa menjadi sebuah aset wisata yang menarik ditonton. Namun di sisi lain, patut diwaspadai juga, pacuan kuda ini bisa menjadi ladang judi (taruhan).

Murni Lakalantas

Banjir di Dompu, Tiga Rumah Hanyut

Siti Noor Laila

(Suara NTB/bul)

KERUSUHAN Sumbawa beberapa waktu lalu yang dipicu unsur provokativ menyusul meninggalnya Arniyati, telah disimpulkan Komnas HAM. Dalam keterangan persnya, Komnas HAM menyimpulkan, penyebab meninggalnya Arniyati murni karena kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Bersambung ke hal 5

Dompu (Suara NTB) Banjir bandang yang melanda Dompu pada Kamis (14/2) malam menghanyutkan tiga rumah warga di Wawonduru dan merendam sekitar 2.568 unit rumah warga di delapan Desa. Pemkab Dompu pun harus mendirikan dua dapur umum untuk melayani kebutuhan makanan warga di Soriwono Kelurahan Potu karena masih digenangi air. Untuk di tempat lain, pemerintah baru menyalurkan bantuan tanggap darurat. Kepala Bagian Humas Setda Dompu, Abdul Sahid, SH kepada Suara NTB, Jumat (15/2) kemarin, me-

ngungkapkan, data yang dihimpun Dinas Sosial Dompu, dan kantor BPBD Dompu kepada bupati hingga Jumat pagi Desa Wawonduru Kecamatan Woja yang paling parah. Di Desa ini terdapat tiga rumah warga hanyut, 15 meter tanggul jebol, sekitar 30 meter pagar sekolah rubuh dan 1.150 unit rumah warga direndam banjir. “Wawonduru menjadi daerah yang cukup parah terkena dampak musibah banjir bandang semalam,” katanya. Desa Wawonduru selalu menjadi sasaran ketika banjir di Dompu, karena sungai di Wawonduru menjadi muara dari Sungai Laju, Sungai Silo, danSungai Larema. Sementara wilayah Wawonduru cuk-

up rendah dan berdekatan dengan muara dan laut. Selain di Wawonduru, Kelurahan Kandai Dua juga menjadi daerah yang cukup parah berikutnya yaitu sekitar 678 unit rumah, 172 unit rumah di Bali 1, 158 unit rumah di Simpasai, 129 unit rumah di Karijawa, 156 unit rumah di Potu, dan 115 unit rumah di lingkungan Kota Baru serta lingkungan Salama Kelurahan Bada Dompu. “Ini baru data sementara dari Dinas Sosial dan kantor BPBD Dompu. Kalau dari Baka Jaya dan Montabaru, datanya belum masuk,” kata Abdul Sahid. Bersambung ke hal 5

Usut Penyelundupan Ponsel

Bea Cukai Tertutup, Polres Mataram Libatkan Mabes Polri Mataram (Suara NTB) Sejak mencuatnya pengungkapan penyelundupan ribuan telepon seluler (ponsel) jenis blackberry (BB) dan iPhone oleh Polres Mataram, hingga Jumat (29/1) kemarin Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Mataram belum memberi keterangan resmi. Kepala Bea Cukai, Listirjo tak ada di kantornya. Sementara itu, pihak Polres Mataram gencar melakukan penyelidikan, termasuk berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri. Upaya mengkonfirmasi pihak Bea Cukai, tak mambuahkan hasil sejak pagi hingga siang kemarin. Tak ada satu pun pejabat yang bersedia memberikan keterangan. Sementara Kepala Bea Cukai, Listirjo tak berada di ruangannya. Menurut petugas keamanan, Listirjo tak bisa ditemui. Bersambung ke hal 5

Gubernur Tuntut Perbedaan Formulasi Kebijakan Anggaran Pusat

TGH.M.Zainul Majdi (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) Provinsi NTB merupakan salah daerah dari enam provinsi kepulauan di Indonesia yang menyuarakan perlunya formulasi khusus berupa kebijakan anggaran pemerintah pusat yang ditransfer ke daerah. Pasalnya, pemberian anggaran pusat dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU) masih disamakan dengan provinsi daratan sehingga muncul kesan daerah timur Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau-pulau masih sangat tertinggal jika dibandingkan dengan daerah di Pulau Jawa dan Sumatera. Gubenur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, mengatakan, ia bersama gubernur enam provinsi kepulauan lainnya di Indonesia seperti Provinsi Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau dan

Kepulauan Bangka Belitung mengajukan RUU Kepulauan yang diharapkan mendapat perlakuan khusus dalam hal kebijakan anggaran untuk pembangunan di daerah kepulauan. “Kami di NTB bersama beberapa provinsi memang cukup sering berdiskusi dan sering berbicara tentang bagaimana kita menawarkan formula-formula kepada pemerintah pusat untuk diadopsi sebagai basis kebijakan anggaran di bagian timur Indonesia atau provinsi-provinsi kepulauan,” ujarnya pada saat menerima kunjungan Panja Indikator Kesejahteraan Komisi XI DPR RI yang membidangi ekonomi dan keuangan di Mataram, Kamis (14/2) malam. Menurutnya, perlu banyak kekhususan-kekhususan terkait dengan kebijakan anggaran pusat. Bersambung ke hal 5

Emir Moeis (Suara NTB/ist)

LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :

0370-639543


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.