HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SELASA, 16 FEBRUARI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 282 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Terduga Teroris Jaringan Santoso Ditembak Mati di Bima
(Suara NTB/istimewa)
Kota Bima (Suara NTB) Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, Subden A Brimob Bima dan Polres Bima Kota menembak mati satu orang terduga teroris dan mengamankan seorang warga di Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Senin (15/2). Tertembaknya terduga teroris yang diketahui bernama Fajar alias Chan alias Muhamad Fuad, setelah melalui baku tembak dengan Densus 88 dalam sebuah penggerebekan. Pantauan Suara NTB, penggerebekan yang berujung pada kontak senjata antara Densus 88 dengan terduga teroris terjadi sekitar pukul 08.00 Wita di sebuah rumah milik DW, di RT 02 RW 01, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Kontak senjata terjadi sekitar 30 menit. Sekitar pukul 08.30 Wita, terlihat beberapa personel Densus 88 dan gabungan Brimob serta personel Polres Bima Kota, menga-
ngkut sesosok mayat ke luar dari rumah yang digerebek. Jenazah laki-laki yang kemudian diketahui bernama Fajar alias Chan alias Muhamad Fuad dibawa ke RSUD Bima menggunakan mobil ambulans dengan pengawalan ketat aparat. Selain menembak mati seorang warga, saat penggerebekan itu, aparat juga terlihat mengamankan IM (29), seorang warga yang berada di ru-
mah itu. Warga yang diamankan ini bahkan sempat melakukan perlawanan saat penggebrekan berlangsung. Kapolres Bima Kota, AKBP. Ahmad Nurman SIK dikonfirmasi membenarkan kontak senjata tersebut. Hanya saja ia enggan menjelaskan secara rinci proses penggerebekan yang berujung pada baku tembak dengan aparat tersebut. Bersambung ke hal 15
Hanya Akal-akalan Bulog
TGH.M.Zainul Majdi (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R
Perekrut Anggota Baru TERDUGA teroris yang digerebek di Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima memiliki peran sebagai perekrut anggota baru jaringan Santoso. Fajar yang tewas dalam baku tembak dengan Densus 88 Anti Teror pada Senin (15/2) tersebut sudah menjadi target operasi sejak 2014. ‘’Sudah menjadi pantauan kita beberapa lama atas nama Fajar. Dia target operasi. Masih dilakukan pengembangan mengenai kemungkinan adanya pelaku-pelaku lain. Sementara ini masih satu itu,’’ ungkap Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs. Umar Septono, SH, MH, ditemui di Mako Brimob Polda NTB, Se(Suara NTB/why) nin (15/2) sore kemarin. Umar Septono Ia menambahkan, Fajar yang diintai karena aksinya melakukan penembakan terhadap sejumlah anggota polisi pada 2014 lalu itu dikenal tertutup terhadap warga sekitar. Bersambung ke hal 15
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 BRADA Efendi (23) salah miliki wewenang untuk men1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 seorang anggota Subden A jelaskan. Sebab itu peker1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Brimob Bima, tertembak jaan Mabes Polri,’’ jawabnya 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 saat berlangsung kontak sen- singkat. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 jata dengan terduga teroris. Informasi yang dihimpun 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Warga Desa Nata, Kecama- Suara NTB, anggota Brimob 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 tan Belo, Kabupaten Bima itu terluka pada saat kontak 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 itu tertembak di bagian senjata antara tim Densus 88, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 bawah lengan sebelah kiri. aparat Subden A Brimob 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Kapolres Bima Kota, Bima dan Polres Bima Kota 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 AKBP Ahmad Nurman, SIK dengan terduga teroris. Dalam 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 membenarkan ada korban baku tembak itu, satu orang 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 dalam baku tembak tersebut. anggota polisi tertembak sen1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 ‘’Yang jelas ada korban dan jata api terduga teroris. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Polres Bima Kota tidak me- Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123
Polisi Tertembak Saat Kontak Senjata dengan Teroris
TO K O H GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menegaskan rencana Bulog Divre NTB mendatangkan beras sebanyak 7.000 ton dari Jawa Timur hanya akan-akalan Bulog saja. Gubernur kembali mempertanyakan kenapa Bulog NTB tak melakukan penyerapan maksimal tahun lalu untuk menjaga stok di dalam daerah. ‘’Kata siapa? Itulah namanya Bulog. Semua orang tahu. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/uki)
TEWAS - Fajar, terduga teroris yang tewas dalam penggerebekan.
(Suara NTB/istimewa)
PENGGEREBEKAN - Suasana penggerebekan terduga teroris di di RT 02 RW 01, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Senin (15/2) kemarin.
Ceramah Wawasan Kebangsaan di Sumbawa
Danrem Ingatkan Bahaya ’’Proxy War’’ Sumbawa Besar (Suara NTB) Danrem 162/WB Kol. CZI, Lalu Rudy Irham Srigede, ST, M.Si memberikan ceramah wawasan kebangsaan kepada seluruh komponen masyarakat di Sumbawa, baik aparatur pemerintah, organisasi dan tokoh-tokoh, Senin (15/2) kemarin di Kantor Bupati. Sambil ceramahnya, Danrem mengingatkan bahaya dan ancaman proxy war. Hadir dalam ceramah wawasan kebangsaan itu, Penjabat Bupati Sumbawa, Drs. H. Supran, MM. Dalam ceramahnya Danrem menyampaikan, Indonesia saat ini dihadapkan pada ancaman yang tidak ringan dan berbeda dari masa sebelumnya. Di mana pelaku tidak dikenal secara jelas namun bila dicermati dampaknya telah menimbulkan berbagai persoalan. Seperti terjadinya berbagai konflik di masyarakat dan parpol. Antarlembaga pemerintah yang
dibentuk melalui konstitusi justru tidak saling memperkuat tetapi saling melemahkan, sehingga persatuan dan kesatuan yang menjadi soko guru . Republik ini sedang dirobek-robek. Dalam kaitan itu menjadi sangat penting dan strategis bagi aparat pemerintah, toga, toma, toda, ormas dan pemuda sebagai salah satu kekuatan utama bangsa harus sadar dan paham ancaman yang sedang berkembang melalui cara-cara baru. Namun efek penghancurannya lebih dahsyat untuk kebersamaan dan persatuan. Selanjutnya, Danrem 162/ WB menambahkan, dalam enam tahun belakangan, pertumbuhan manusia mencapai 1 miliar orang per tahun. Mengingat pertumbuhan pesar tersebut, menjadikan pangan sebagai kebutuhan yang sangat penting. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/arn)
CERAMAH - Danrem 162/WB, Kol.CZI.Lalu Rudy Irham Srigede, ST, M.Si (ke tiga dari kiri) bersama Penjabat Bupati Sumbawa, Drs.H. Supran,MM (ke dua dari kiri).
Satu Meninggal, Jumlah Penderita Gizi Buruk di NTB Capai 35 Kasus
(Suara NTB/Humas Setda NTB)
JENGUK - Hj.Erica Zainul Majdi saat menjenguk pasien penderita gizi buruk di RSUD Provinsi NTB, Senin (15/2) kemarin.
Mataram (Suara NTB) Data dari Dinas Kesehatan (Dikes) NTB periode Januari sampai pekan kedua Februari 2016, jumlah penderita gizi buruk di daerah ini mencapai 35 kasus. Angka ini meningkat sebanyak dua kasus jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. ‘’Jadi yang namanya kasus gizi buruk itu yang ditangani di rumah sakit. Yang meninggal baru satu orang,’’ kata Kepala Dikes NTB, drg. Eka Junaidi dikonfirmasi di Mataram, Senin (15/2) siang kemarin. Satu orang penderita gizi buruk yang meninggal atas nama M. Hairul, umur tiga tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Berasal dari Kumbung, Kuripan Utara, Lombok Barat (Lobar). Komplikasi penyakit yang diderita adalah
gizi buruk, diare kronis, dehidrasi berat dan anemia. Eka mengatakan, jumlah kasus gizi buruk di NTB sebenarnya dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Disebutkan, pada tahun 2013, jumlah kasus gizi buruk sebanyak 646 kasus. Kemudian menurun menjadi 486 kasus pada tahun 2014. Begitu juga pada tahun 2015, jumlah kasus gizi buruk menurun menjadi 337 kasus. Dijelaskan, penanganan penderita gizi buruk dilakukan secara berjenjang. Mulai dari posyandu dilakukan deteksi balita yang terindikasi mengalami gizi kurang. Jika ditemukan ada balita yang mengalami gizi kurang maka dilakukan pendampingan oleh tim gizi. ‘’Kalau tak datang ke posyandu, mereka didatangi petugas,’’ katanya. Bersambung ke hal 15