HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
JUMAT, 16 AGUSTUS 2013
16 HALAMAN NOMOR 135 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
Suara NTB & (Tetap) Ikhtiar Menjadi Bacaan Terbaik Catatan: Agus Talino
C.01.08.13
IDAK ada kehidupan yang diam. Kehidupan itu terus bergerak. Diam boleh jadi adalah sebuah kematian. Apalagi di dunia usaha. Tidak terkecuali di dalamnya media. Suara NTB tidak akan pernah berhenti dan diam dalam seluruh rentang waktu. Suara NTB akan terus bergerak mengikuti dinamika yang terjadi. Karena pemahaman dan keyakinan kami, keberlangsungan
Suara NTB salah satunya, sangat ditentukan oleh kemampuan Suara NTB beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan dinamika dan perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat. Artinya, Suara NTB harus menjadi bagian dalam poros kehidupan yang tak pernah berhenti bergerak. Tak boleh ada ‘’cerita’’ Suara NTB diam dan terpaku sendiri pada sebuah titik tertentu. Karena memang jarak antara berhasil dan tidak berhasil atau hidup dan mati sebuah usaha itu sangat tipis. Jarak itu berada pada ikhtiar dan doa. Jumat, 16 Agustus hari ini, Suara NTB yang kini sedang Anda baca menjelaskan tentang kehidupan yang tidak pernah diam tersebut. Suara NTB kembali berubah. Ini adalah bentuk ikhtiar dan doa kami. Suara NTB yang awal terbitnya hanya empat halaman, kini terbit 16 halaman setiap harinya.
Setelah sebelumnya bergerak dari empat halaman menjadi delapan halaman dan 12 halaman secara bertahap. Keputusan Suara NTB terbit 16 halaman bukanlah keputusan yang tanpa rencana. Kami merencanakan Suara NTB terbit 16 halaman cukup panjang. Ada banyak pertimbangan kami, sehingga kami sampai kepada keputusan menerbitkan Suara NTB 16 halaman. Yang pasti, keputusan menerbitkan Suara NTB 16 halaman dari sebelumnnya 12 halaman tidak berdiri sendiri. Keputusan itu kami ambil sangat kuat hubungannya dengan permintaan pembaca. Bahkan tidak jarang pembaca yang “mendesak” kami untuk segera menerbitkan Suara NTB 16 halaman. Alhamdulillah, 16 Agustus, hari ini permintaan dan “desakan” pembaca tersebut bisa kami wujudkan. Sama halnya, ketika Suara NTB
berubah dari empat halaman ke delapan halaman dan 12 halaman. Salah satu pertimbangannya saat itu, ketika Suara NTB masih terbit empat dan dalapan halaman, Suara NTB tidak memiliki halaman opini. Halaman opini mulai ada di Suara NTB ketika koran ini terbit 12 halaman. Harapannya, keberadaan halaman opini di Suara NTB bisa menginspirasi dan menyemangati penulis-penulis potensial dan penulis-penulis muda di daerah ini untuk memberi sumbangan pikirannya melalui tulisannya di Suara NTB untuk kita bersama-sama membangun daerah dan negeri ini. Membangun kemanusiaan dan peradaban. Alhamdulllah, sejak Suara NTB memiliki halaman opini, apresiasi dan dukungan penulis-penulis potensial dan penulis-penulis muda luar biasa. Bersambung ke hal 5
Diduga Menyimpang
Kejaksaan Bidik Proyek Gedung PAUD-NI
Mataram (Suara NTB) Beberapa waktu sebelum proyek Balai Latihan Kerja (BLK), Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) jadi sasaran penyelidikan, Kejaksaan Tinggi NTB sudah memulai membidik proyek Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PAUD-NI), di Jalan Gajahmada Jempong Mataram.
Proyek yang dibangun tahun 2008 itu, meliputi gedung utama atau sekretariat, gedung untuk pelatihan PAUD-NI dan bangunan asrama. Proyek bernilai sekitar Rp 2,9 miliar itu, dibangun dalam tiga tahap dengan tiga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berbeda. Kejaksaan saat ini sedang mengusut indikasi penyimpangan pada pembangunan proyek
tersebut. Indikasi penyimpangan diduga terletak pada kekurangan volume proyek. Salah satu spek yang diselidiki, adalah kekurangan volume pada lantai gedung, karena indikasinya tidak menggunakan proses Rendemik atau pengecoran menggunakan mesin molen, melainkan manual. Dalam rangka mendalami ini, Kejaksaan meminta keterangan PPK, Hariyanto. Pemeriksaan Hariyanto sejak sepekan lalu, di ruangan Kasi Penyidik II,
TO K O H Alami Pergeseran Makna SEMINGGU pascaperayaan Idul Fitri, masyarakat Sasak di Lombok merayakan lebaran topat yang dilaksanakan pada tanggal 8 bulan Syawal kalender Hijriyah. Bersambung ke hal 5 H. Lalu Anggawa Nuraksi (Suara NTB/dok)
Made Mudita SH. Pemeriksaan kedua kalinya berlangsung Rabu (14/8) lalu, masih di ruangan yang sama. Diperkirakan karena keterangannya belum didukung data, Hariyanto dimintai lagi keterangan, Kamis (15/8) kemarin. Pantauan langsung Suara NTB, Hariyanto yang saat itu mengenakan kemeja putih dan celana hitam, sempat menyerahkan dokumen kepada penyidik. Hingga berita ini ditulis sekitar pukul 16.30 Wita, pemeriksaan terhadap Hariyanto masih berlangsung. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
DIBIDIK - Gedung PAUD-NI di Jalan Gajahmada yang menjadi bidikan baru Kejaksaan.
Gili Trawangan Dilirik Operator Hotel Internasional
Mataram (Suara NTB) Sejumlah operator hotel internasional seperti JW Marriot Hotel dan Accord Hotel tertarik membangun hotel di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Adanya investor yang akan membangun hotel-hotel bertaraf internasional tersebut dinilai positif bagi pertumbuhan investasi di daerah ini. Bersambung ke hal 5
Belum Jelas, Nasib Warga NTB di Mesir Mataram (Suara NTB) Pascapenggulingan Presiden terpilih Mesir, Mohammad Moersi oleh militer, suasana di negara tersebut semakin memanas. Ribuan demonstran tewas pada saat melakukan demonstrasi menentang penggulingan Moersi yang merupakan tokoh Ikhwanul Mus-
limin tersebut. Di negeri Piramida tersebut, ribuan WNI tinggal disana baik yang bekerja maupun melanjutkan studi. Tak terkecuali warga asal NTB yang sampai saat ini nasibnya belum jelas. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah
daerah juga diminta sigap dalam melindungi warganya. Anggota Komisi IV DPRD NTB, Lale Yaqutunnafis, S.Sos, MM mengharapkan agar pemerintah daerah (pemda) segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Mesir. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
KETERANGAN - PPK Proyek PAUD-NI, Hariyanto saat dimintai keterangan di ruangan penyidik Kejaksaan.
Merdeka Menurut Wong Cilik
Semestinya Hidup Tak Bertambah Sulit
(Suara NTB/her)
REOT - Inaq Onah dengan gubuk reotnya.
Hari ini, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan yang ke 68 tahun. Artinya, setengah abad lebih masyarakat Indonesia sudah merdeka. Salah satu tujuan dari kemerdekaan negeri ini 68 tahun silam ialah mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Tetapi, sudahkan rakyat Indonesia khususnya warga NTB benar-benar merdeka?
MENSEJAHTERAKAN rakyat tertuang dalam amanat sila ke lima dari Pancasila sebagai dasar filosofi berbangsa dan bernegara yang disepakati bersama oleh the founthing father bangsa kita yaitu ‘’Keadilan Sosial bagi Selu-
ruh Rakyat Indonesia”. Keadilan, tentunya menjadi harapan masyarakat Indonesia seluruhnya. Selain itu, keadilan merupakan tujuan dari proses pembangunan bangsa ini. Bersambung ke hal 5
Tidak Terbit Berkaitan dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, SUARA NTB Sabtu (17/8) tidak terbit. Kami akan terbit kembali Senin (19/8). Untuk itu kepada pembaca dan relasi iklan agar maklum. Terima Kasih Penerbit
C.03.08.13