Snt16102013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

RABU, 16 OKTOBER 2013

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 185 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Persembahan untuk Masyarakat NTB

Bank NTB Raih ’’The Best Regional Bank of The Year 2013’’ BANK NTB jelang akhir tahun kembali meraih lembaran manis. Kerja keras yang dilakukan bank milik masyarakat NTB tersebut membuat lembaga keuangan ini meraih dua penghargaan bergengsi September lalu. Pertama Bank NTB meraih predikat The Best Regional Bank of the Year 2013 dalam ajang Indonesian Achievment and Best Performing Award 2013. Penghargaan ini diraih atas serangkaian penilaian yang dilakukan oleh Majalah Indonesian Inspire dan Sembilan Bersama Media. Penghargaan ini sendiri tidak hanya melakukan penjurian terhadap industri perbankan saja. Puluhan perusahan dari sejumlah sektor usaha juga turut diberikan apresiasi sebagai yang terbaik di bidang masing-masing. Seperti anugerah The Best Quality Product diraih oleh produs-

C.01.08.13

en makanan kemasan PT. Siantar Top, galangan kapal terbaik diraih PT. Trikarya Alam Shipyard atau The Best Leader in Management resort of The Year yang jatuh pada Bali Tropic Resord and Spa. Tujuannya, sebagai bentuk apresiasi terhadap peningkatan kinerja perusahaan, perorangan atau lembaga yang dinilai mampu memberikan perubahan dan kesejahteraan bagi masyarakat. ‘’Sebuah award akan menumbuhkan kreativitas, inovasi serta semangat kemandirian serta entrepreneurship bagi rakyat Indonesia. Apalagi saat ini kita tengah berada dalam pusaran arus globalisasi, orang-orang berprestasi sangat diperlukan untuk menjadi contoh bagi rakyat,’’ ujar Laksdya TNI (purn) Gunadi, MDA, Ketua Pelaksana Acara dalam malam penganugerahan tersebut di Sasono Mulyo, Le Meredien Hotel, Jakarta, Kamis (20/9) lalu. Bersambung ke hal 3

(Suara NTB/ist)

PENGHARGAAN - Direktur Utama Bank NTB, H.Komari Subakir (tengah) saat menerima penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia 2013 beberapa waktu lalu.

1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 Aset milik Pemprov NTB berupa tanah 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 dan kendaraan dengan nilai ratusan miliar 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 belum disertai bukti kepemilikan baik beru1234567890123456789012345678901212345 pa sertifikat maupun Buku Pemilik Ken1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 daraan Bermotor (BPKB). Untuk mendor1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 ong peningkatan Pendapatan Asli Daerah 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 (PAD) dari pengelolaan aset, Pemprov NTB 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 diminta segera melakukan audit potensi. 1234567890123456789012345678901212345 Dalam dokumen Laporan Hasil Pemer1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 iksaan (LHP) BPK RI terhadap APBD NTB 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 2012, terungkap sebanyak 126 bidang 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 tanah seluas 3.267.009 meter persegi se1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 nilai Rp 114,56 miliar milik Pemprov NTB 1234567890123456789012345678901212345 pada 15 SKPD dan 5 UPTD belum memil1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 iki bukti kepemilikan atau sertifikat. Se1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 lama tahun 2012, Biro Umum Setda 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 Provinsi NTB selaku koordinator pengelo1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 laan barang milik daerah tidak mengang1234567890123456789012345678901212345 garkan belanja untuk sertifikat tanah. 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345 Bersambung ke hal 5 1234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345

Banyak Aset Pemprov Belum Disertai Bukti Kepemilikan

(Suara NTB/ist)

Khidmat Perayaan Idul Adha 1434 H di Mataram SHALAT IDUL ADHA - Wagub NTB, H.Moh. Amin, Sekda NTB, H.M.Nur dan sejumlah pejabat berbaur dengan warga melaksanakan Shalat Idul Adha di Lapangan Bumi Gora, Kantor Gubernur, kemarin.

PT Bank NTB beberapa kali memperoleh penghargaan dalam berbagai bidang. Setelah tiga kali memperoleh penghargaan layanan prima dari tahun 2010/2011 sampai 2012/ 2013, Bank NTB kembali meraih penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia 2013 dalam kategori “Finance, GCG & Coorporate Communication”. Bersambung ke hal 5

H.Komari Subakir

(Suara NTB/dok)

Menjadi Motivasi

Empat Warga Sumbawa Tewas Ditembak Bukan TKI

Mataram (Suara NTB) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB mengidentifikasi, empat WNI yang ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia pada Jumat (11/10) lalu semuanya berasal dari Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa. Sebelumnya, Disnakertrans mengatakan hanya tiga korban penembakan oleh Polisi Diraja Malaysia. Namun setelah dilakukan pengecekan identitas kesemuanya merupakan warga Kabupaten Sumbawa. Keempat jenazah warga Sumbawa tersebut akan tiba Rabu (16/10) malam sekitar pukul 21.30 Wita di Bandara Internasional Lombok (BIL) menggunakan maskapai penerbangan Garuda Airlines. Demikian diungkapkan, Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnakertrans NTB, H. Zaenal dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (15/10) sore kemarin. ‘’Ke empat korban dari Sumbawa.

Kemarin kita sebutkan tiga orang tetapi setelah dicek dari Sumbawa semua, dari Kecamatan Buer,’’ jelasnya. Zaenal mengatakan, keempat warga Sumbawa tersebut bukan merupakan TKI karena

keempatnya tidak memiliki visa kerja. Kemudian tidak memiliki Kartu Tanda Kerja Luar Negeri (KTKLN) dan tidak memiliki kartu asuransi dan lainnya. “Mereka WNI. Kan kalau TKI

kampung halamannya di Kecamatan Buer, Sumbawa. ‘’Bagaimanapun juga karena WNI, besok malam saya jemput jenasahnya di BIL . Keempat jenazah diterbangkan dengan pesawat Garuda tiba di BIL sekitar pukul setengah 10 malam,’’ucapnya. Keempat warga Sumbawa yang ditembak mati itu adalah Wahyudi, (28), Hery Setiawan (33), Hapat (40), dan Ikhnoriansyah (25). Mereka diduga melakukan perampokan di rumah milik seorang pejabat di Bukit Internasional, Hulu Kelang, Jumat pagi. Bersambung ke hal 5

pasti ada visa kerjanya, ada Kartu Tanda Kerja Luar Negeri, kartu asuransi dan lainnya. Tapi ini warga negara biasa yang datang kesana (Malaysia, Red), tetapi sekali-sekali dia bekerja. Makanya dia ditembak itu bukan di ladang sawit tetapi di apartemen,’’terangnya. Tetapi, kata Zaenal biar bagaimanapun juga keempat warga Sumbawa yang tewas ditembak Polisi Diraja Malaysia tersebut adalah WNI. Sehingga pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab mengantarkan ke empat jenazah korban sampai ke

Warga Sumbawa yang Ditembak Kantongi Paspor Batam

Pemprov Dorong Pemerintah Pusat Lakukan Investigasi Pemprov NTB mendorong pemerintah pusat melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia untuk melakukan investigasi terkait penyebab kematian empat warga asal Sumbawa yang diduga ditembak Polisi Diraja Malaysia. Kasus penembakan oleh Polisi Diraja Malaysia bukan kali ini saja terjadi, tetapi sudah berulang kali.

‘’SEBAGAI pimpinan daerah, sudah tentu kami akan mendalami, akan memanggil pihak-pihak terkait untuk mendalami permasalahannya. Kemudian sekaligus mendorong semacam investigasi, Pemerintah RI melalui KBRI di sana (Malaysia, Red) untuk mengkonfirmasi sekaligus minta penjelasan apa yang terjadi sesungguhnya,’’ ujar Wakil Gubernur NTB, H. Moh. Amin, SH, M.Si dikonfirmasi usai pelaksanaan Shalat Idul Adha di halaman Kantor Gubernur, Selasa (15/10).

Dikatakan, Amin sangat terkejut mendengar pemberitaan adanya warga (awalnya diinformasikan TKI) NTB yang ditembak Polisi Diraja Malaysia karena diduga melakukan tindakan kriminal. ‘’Ini yang kesekian kali terjadi. Dari info sementara bahwa ada penembakan karena diduga melakukan tindakan kriminal. Nah ini selanjutnya menjadi suatu pelajaran bagi kita, betapa tenaga kerja ini seringkali diberitakan Bersambung ke hal 5

(ant/Bali Post)

DITEMBAK - Foto dua dari empat warga Sumbawa yang tewas ditembak Polisi Diraja Malaysia. Iknoriansyah (kiri) dan Hery Setiawan.

C.03.08.13

TO K O H

Mataram (Suara NTB) Perayaan hari raya Idul Adha 1434 H di Mataram dan sekitarnya berlangsung khidmat. Warga sudah berdatangan sejak pagi, ke tempat-tempat yang disiapkan untuk pelaksanaan shalat Idul Adha, Selasa (15/10). Seperti di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB, Lapangan Eks Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar) dan lainnya. Bersambung ke hal 5


SUARA MATARAM

SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

Halaman 2

Bentuk Pokja KEBERSIHAN seyogiyanya adalah tugas seluruh elemen masyarakat untuk menjaga setiap lingkungan. Tidak hanya pemerintah yang dibebankan dalam menjaga kenyaman lingkungan sesuai dengan sapta pesona. Belakangan ini, Mataram telah menggalakan Lingkungan Sampah Nihil (Lisan) hingga program tersebut menjadi keharusan setiap camat dan kelurahan untuk menjalankan. Tetapi lain halnya dengan Kecamatan Mataram, emberio menciptakan lingkungan bersih, aman dan nyaman telah dicanangkan beberapa waktu lalu. Camat Mataram, Amran M. Amin, S.Sos., yang dikonfirmasi, Selasa (15/10) menjelaskan, secara estafet birokrasi pemerintah segala bentuk program yang dicanangkan oleh Walikota, seluruh elemen harus mendukung dan melaksanakan hal tersebut, terlebih dengan program lisan telah diperwalkan. Oleh karena itu, pihaknya telah siap dan mengapresiasi program yang dicanangkan Pemkot tersebut. “Kami selaku tonggak estafet, akan siap mendukung program Pemkot,” terangnya. Katanya untuk mendukung program tersebut telah dibentuk pokja-pokja di setiap kelurahan dan masing-masing lingkungan. Adapun pokja tersebut lanjutnya adalah usaha untuk mensinergi antar tatanan pemerintah di kecamatan dengan masing-masing lingkungan dan atau kelurahan. Pihaknya hanya sebagai fasilitator dan membantu masyarakat. Ia menyebutkan pokja yang telah terbentuk yakni di Pagesangan Barat dan Pagutan Barat. Amin menambahkan dalam hal pemondokkan tidak diperkenankan untuk menarik retribusi, sehingga dapat menjalankannya program, karena kesalahan prosedur akan berimplikasi pada masyarakat. Disinggungi mengenai program tersebut berkaitan dengan Adipura, ia menegaskan bahwa jangan sampai masyarakat hanya berkeinginan untuk melakukan program ketika ada Adipura. Sehingga perlu adanya pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan. Amin menambahkan sebagai aparat, ia berupaya dengan sungguhsungguh berbuat untuk masyarakat “Jangan hanya ketika Adipura kemudian masyarakat mau menjaga kebersihan,” tuturnya. Dalam kesempatan itu, ia berharap terkait dengan berbagai hal kondusivitas wilayah harus tetap terjamin dan terjaga, karena tanpa itu pihaknya tidak akan bisa berbuat banyak. Berangkat dari itu, lanjutnya program baik dari segi pemerintah dan infrstruktur dapat dilaksanakan sepenuhnya. (fit) Amran M. Amin

Harus Tetap Bersih

Wirawan

(Suara NTB/dok)

MENJADI kota penerima piala Adipura membawa konsekuensi yang cukup berat bagi Kota Mataram. Dengan predikat Mataram sebagai kota Adipura menurut anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Wirawan, SH., kota ini harus tetap terjamin kebersihannya. Namun, yang terjadi sekarang, ternyata masih banyak pemandangan bernuansa sampah di sejumlah titik di Mataram. Kepada Suara NTB kemarin, Wirawan mengatakan, Pemkot Mataram seharusnya mensosialisasikan kondisi Kota Mataram yang telah berhasil meraih piala Adipura yang berkonsekuensi logis pada kondisi nyata Mataram harus tetap bersih. Supaya, masyarakat juga ikut berpartisipasi menjaga kebersihan. Sorotan terhadap sampah di THR (Taman Hiburan Rakyat) Loang Baloq, kata dia, sebetulnya, hanya bagian kecil dari kondisi kebersihan Kota Mataram yang harus ditata. Kondisi yang seharusnya tetap bersih tetapi masih juga dijumpai sampah di sana-sini, menurut politisi Partai Demokrat ini, tidak terlepas sikap proaktif SKPD bersangkutan, dalam hal ini tentu Dinas Kebersihan Kota Mataram. Memang, Dinas Kebersihan telah bekerja, tetapi harus diakui masih belum optimal. Karena selama ini, ketika dipertanyakan mengenai hasil yang kurang maksimal itu, dari kalangan Dinas Kebersihan selalu berkilah kekurangan tenaga kebersihan berikut sarana dan prasarana pendukung untuk itu. Kata Wirawan, TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) mestinya tanggap terhadap kondisi yang membuat Dinas Kebersihan kurang maksimal bekerja. Kalau memang membutuhkan tambahan tenaga kebersihan atau sarana pendukung lainnya, seharusnya diajukan ketika pembahasan APBD, sehingga tidak ada lagi keluhan di tengah jalan. ‘’Memang semua membutuhkan anggaran, tapi kan harus ada skala prioritas, jangan full ke PU saja,’’ ucapnya. Sebab, sambungnya, akan menjadi jomplang ketika Dinas Kebersihan dituntut bekerja maksimal, sementara fasilitas pendukungnya, belum terpenuhi. Wirawan menilai, anggaran untuk mendukung kerja-kerja Dinas Kebersihan seyogiyanya harus diutamakan. Ini merupakan konsekuensi dari status Kota Mataram sebagai kota Adipura. Sehingga, kebersihan tetap terpelihara, baik saat ada penilaian Adipura, terlebih ketika tidak ada penilaian tersebut. Terhadap kekurangan berbagai fasilitas pendukung itu, Wirawan mengingatkan TAPD untuk menganggarkannya pada APBD 2014. Untuk hal-hal yang penting seperti kebersihan, katanya, Dewan selalu mendukung. (fit)

(Suara NTB/fit)

DAGING KURBAN - Aparat Satpol PP memberikan daging hewan kurban kepada warga yang membawa kupon (kiri). Sementara itu, warga yang tidak memiliki kupon merampas usus sapi yang tengah dibersihkan jagal.

Tak Dapat Bagian

Warga Tuding Daging Kurban Banyak Dinikmati Pegawai Pemkot Mataram (Suara NTB) – Emosi puluhan warga yang mengaku berasal dari Kelurahan Gomong, Mataram, pecah setelah mengetahui dirinya tidak mendapatkan jatah daging hewan kurban yang dibagikan di Halaman Kantor Walikota Mataram, Selasa (15/10) siang kemarin. Mereka berteriak sejadi-jadinya dan menuding kalau jatah daging hewan kurban banyak dinikmati kalangan PNS Pemkot Mataram yang notabene kurang pantas. ‘’Ini banyak diambil pegawai. Kami ini yang seharusnya dapat, kami masyarakat tidak mampu,’’ teriak beberapa warga. Pantauan Suara NTB, puluhan warga ini tertahan di pintu masuk halaman Kantor Walikota Mataram lantaran tidak memiliki kupon. Namun demikian,

menurut penjelasan Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Mataram, Drs. Cukup Wibowo, MMPd., sebelumnya, bahwa ada sekitar 400 kantong daging hewan kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat di Halaman Kantor Walikota Mataram. Dari 400 kupon ini, memang

ada juga cadangan untuk masyarakat yang tidak memiliki kupon. Rupanya, cadangan inilah membuat masyarakat yang tidak punya kupon itu berharap pula mendapatkan jatah daging hewan kurban. Petugas Satpol PP mengawal ketat jalannya pembagian daging hewan kurban oleh panitia Hari

50 Orang Calon Anggota KPU Kota Mataram Ikuti Tes Psikologi Mataram (Suara NTB) Sebanyak 50 calon anggota KPUD Kota Mataram yang telah dinyatakan lulus verifikasi oleh tim seleksi Selasa (14/10) kemarin menjalani ujian psikologi untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa para peserta calon anggota KPUD Kota Mataram sebagai kelanjutan dari tes kesehatan yang dilakukan sebelumnya. Tes yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari ini yaitu dari tanggal 14-16 Oktober diselenggarakan di Hotel Lombok Garden dan bersifat tertutup. Ditemui Suara NTB di sela-sela pelaksanaan ujian psikologi, ketua tim seleksi Dr. H. Sudiarto, SH, M.Hum mengatakan tes ini merupakan tahapan kedua dari

tes pertama penerimaan calon anggota KPU Kota Mataram. Sebelumnya, tim seleksi telah menyelenggarakan tes pemeriksaan kesehatan bagi para peserta calon angggota KPU. Hasilnya, tersisa 50 orang yang kini sedang mengikuti tes. H. Sudiarto mengungkapkan pelaksanaan ujian psikologi ini sebagai salah satu rangkaian untuk terpenuhinya beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh peserta calon anggota KPU. Peserta yang lulus pada kesehatan mental ini akunya akan menjadi penilaian penting layak atau tidaknya peserta calon anggota KPU sebagai pejabat publik nantinya. Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan ujian psikologi ini, para

peserta tidak diizinkan untuk keluar ruangan selama pelaksanaan ujian berlangsung. “Mereka sepehunya full berada di dalam ruangan mengikuti ujian dengan baik, hal itu agar pelaksanaan ujian tidak terganggu,” katanya. Selain itu, para peserta juga dilarang untuk berkomunikasi dengan orang lain selama mereka menjalani ujian selama dua hari ini. Hal ini dilakukan untuk menghindari agar para peserta tidak melakukan berbagai tindakan-tindakan pelangggaran. Setelah mereka mengikuti ujian nantinya peserta akan disaring menjadi 20 besar untuk selanjutnya diberikan kepada masyarakat untuk memberikan tanggapan terhadap ke 20 orang yang nantinya lulus. (dys)

Idul Adha, Tak Ada Lonjakan Penumpang di Terminal Mandalika Mataram (Suara NTB) – Meski libur yang disambung dengan cuti bersama, cukup lama, masyarakat tidak terlalu antusias memanfaatkannya untuk mudik ke kampung halaman. Pantauan Suara NTB di terminal bus Mandalika, tampak kondisi lengang dan tidak ada sedikit pun aktivitas kondektur bus mengatur penumpangnya. Kepala terminal Mandalika Susanto dikonfirmasi, Senin (14/10) menjelaskan untuk mudik pada momen idul adha tidak mengalami peningkatan, seperti hari raya idul fitri tiga bulan yang lalu. Jumlah angkutan normal seperti hari-hari biasa. Ia menyebutkan Angkutan Antar Provinsi (AKAP) jumlah penumpang hanya 60

persen sementara Angkutan Antar Daerah (AKAD) hanya 40 persen dan hanya atau 27 armada yang beroperasi. Sehingga lanjutnya, tidak terjadi penambahan armada. “Kondisi arus kendaraan normal seperti biasa,” terangnya. Ia menyebutkan puncak peningkatan untuk idul adha terjadi pada Minggu (13/10) kemarin, dengan 80 persen lonjakan penumpang. Dengan kondisi seperti itu. Sepinya penumpang selama tiga bulan pasca lebaran Idul Fitri sangat dirasakan oleh para pedagang dan agen bus. Lalu Rahmat salah seorang pedagang di kawasan Terminal Mandalika. Ia mengakui untuk Idul Adha tidak ada peningkatan penjualan. Katanya, pasca-puncak arus mudik tiga bulan yang lalu, omzet yang

didapatkan relatif menurun, dibandingkan Idul Fitri kemarin “ Tiga bulan selesai Idul Fitri, gak ada pembeli mas,” akunya. Sementara itu, Harun agen tiket Bus Tiara Mas merasakan hal yang sama. Tidak ada sedikit pun penambahan penumpang, meskipun, ada, katanya hanya penumpang yang berangkat menuju Bima. Ia menyebutkan bus yang sebenarnya berisi 40 penumpang, tetapi kondisi yang tidak ada terpaksa armada harus berangkat dengan kondisi penumpang berjumlah 20 hingga 25 penumpang. “Mau gimana lagi kalau kondisinya seperti itu,” tuturnya. Oleh karena itu, menurunnya lonjakan penumpang berdampak pada hasil yang didapatkan dari penjualan tiket. (cem)

Raya Idul Adha. Dengan menggunakan truk Satpol PP, daging yang dikemas dalam kresek berukuran tanggung, dibagikan kepada masyarakat yang memiliki kupon. Namun, tidak sedikit pegawai Pemkot Mataram yang terlihat menenteng daging hewan kurban. Hal inilah yang nampaknya menyulut kecemburuan sosial di kalangan warga yang tidak memiliki kupon. Imah, salah seorang Warga Gomong yang tidak kebagian jatah daging hewan kurban mempertanyakan mengapa pegawai Pemkot justru menda-

pat kupon, sementara warga miskin sepertinya justru dibiarkan menjadi penonton. Akhirnya beberapa warga yang tidak kebagian daging hewan kurban, nekat mendekati jagal yang tengah membersihkan usus sapi di halaman tersebut dan merebutnya. Warga yang sama sekali tidak mendapat bagian daging hewan kurban dengan perasaan kecewa seraya membandingbandingkan pemerintahan di era mendiang H. Moh. Ruslan. ‘’Kalau zaman haji Ruslan, kami ini selalu diperhatikan,’’ cetus warga kesal. (fit)

Idul Adha, Momentum Berpihak kepada Rakyat Mataram (Suara NTB) – Memperingati perayaan hari raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1434 Hijriah, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh mengajak seluruh jajarannya untuk senantiasa membela kepentingan rakyat. Dalam momentum Idul Adha kali ini, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menikmati perayaan Idul Adha. “Momentum hari raya idul adha atau kurban ini untuk kita manfaatkan dalam rangka meningkatkan semangat komitmen kita untuk senantiasa berpihak kepada masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya usai melaksanakan sholat Idul Adha di Lapangan eks kantor Bupati Lombok Barat. Menurutnya, nilai-nilai pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS sebaiknya dapat dijadikan teladan dituangkan serta diimplementasikan dalam kehidupan seharihari. Terutama untuk dapat menyisihkan sebagian rezeki untuk masyarakat kurang mampu

di Kota Mataram, yang mayoritas masih di bawah garis kemiskinan. Tahun ini, Pemkot Mataram menyembelih sebanyak 16 ekor sapi dan 37 ekor kambing. Pemkot Mataram menyalurkan daging kurban ini kepada masyarakat yang berhak menerima. Ahyar menyebutkan, selain disembelih di Kantor walikota Mataram sebagian hewan kurban sudah disebar ke beberapa tempat. Baik itu di masjid maupun beberapa yayasan untuk panti asuhan. “Tentu supaya warga masyarakat kita utamanya yang tidak mampu bersamasama menikmati merayakan hari raya kurban,” ungkapnya. Menurutnya, banyak hal yang dapat dilakukan untuk m e m b a n t u masyarakat salah satunya untuk meningkatkan pendidikan maupun meningkatkan kesejahtera a n masyarakat, terutama bagi seluruh SKPD dan jajarannya melalui peningatan kinerja. (nia)

H. Ahyar Abduh (Suara NTB/nia)

Menyoal Minimnya Royalti Mataram Mall

Dua Kali Ganti Ketua Komisi, Empat Tahun Tak Direvisi Ketika melihat megah dan ramainya pelaku usaha menggunakan lokal Mataram Mall sebagai tempat promosi atau pemasaran produk, apa yang terpikir di benak anda? Sebab, banyak kalangan mengira kalau royalti Mataram Mall yang disetorkan kepada Pemkot Mataram, angkanya fantastis. Namun jangan terkecoh dulu, sebab sampai saat ini, royalti Mataram Mall, tidak lebih dari Rp 150 juta per tahun. IRONISNYA, kondisi ini berlangsung bukan setahun dua tahun. Meskipun ada klausul dalam MoU antara Pemkot Mataram dengan PT. Pasifik Cilinaya Fantacy (PCF) selaku pengelola Mataram Mall yang memungkinkan Pemkot Mataram meninjau kembali besaran royalti yang tentu saja disesuaikan

dengan kondisi kekinian pemanfaatan lokal-lokal yang ada di Mataram Mall, Pemkot Mataram justru tidak berbuat apapun. Padahal, tercatat sudah empat tahun terakhir, besaran royalti Mataram Mall belum pernah mengalami perubahan dari Rp 150 juta per tahun. Padahal, untuk men-

gubah MoU tersebut, sebetulnya bukan perkara yang sulit. Pemkot Mataram terkesan melempem dalam hal ini. Sementara dari PCF menuding Pemkot Mataram mencekik rakyat kalau benar menginginkan kenaikan royalti Mataram Mall. Kalangan Komisi II DPRD Kota Mataram yang mendorong supaya nilai royalti Mataram Mall bergeser naik dari nilai royalti saat inipun, belum bisa berbuat banyak. Perjuangan menggolkan Pansus Kerjasama Daerah, salah satunya kerjasama dengan PT. PCF atas pemanfaatan aset Kota Mataram untuk pembangunan Mataram Mall, terganjal persetujuan pimpinan DPRD Kota Mataram.

Pimpinan DPRD Kota Matarampun rupanya belum satu sikap terhadap keinginan anggotanya membentuk Pansus. Ada yang pro, tetapi ada juga yang kontra terkait usulan pembentukan Pansus tersebut. Sempat mengemuka wacana penggunaan hak interpelasi oleh Fraksi PDI Perjuangan Kota Mataram. Namun, saat dikonfirmasi Suara NTB, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kota Mataram yang juga Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., terkesan belum mantap terhadap rencana menggunakan hak interpelasi itu. ‘’Sebelum menuju ke sana (hak interpelasi, red), kita akan pertanyakan sikap pimpinan terhadap rekomendasi

Komisi II terkait Pansus Kerjasama Pemkot dengan pihak ketiga yang sampai saat ini belum ada jawaban pasti,’’ terangnya. Padahal, demikian Nyayu, rekomendasi supaya DPRD Kota Mataram membentuk Pansus kerjasama daerah sudah disampaikan ketua Komisi II sebelum dia. ‘’Ini sudah dua kali ganti ketua Komisi,’’ cetusnya. Padahal, sambung Nyayu, catatan Pansus Pertanggungjawaban kepala daerah tahun lalu supaya membentuk pansus kerjasama ini. ‘’tapi gak tau, sampai sekarang belum terbentuk. Tapi bukan melulu rekomendasi Komisi II tapi juga Pansus Pertanggungjawaban kepala daerah,’’ tandasnya. (fit)


SUARA NTB

SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

Halaman 3

Bank NTB Raih ’’The Best Regional Bank of The Year 2013’’ Kemudian yang tak kalah membanggakan nama Bank NTB terpilih dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) 2013. Dalam ajang yang digagas oleh Majalah Economic Review dan Perbanas Institute ini, NTB ikut bertarung pada katagori BPD dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun. Hasilnya APBI 2013 menobatkan Bank NTB sebagai yang terbaik kedua untuk Good Corporate Governance, peringkat ketiga untuk katagori finance dan terbaik ketiga untuk katagori Corporate Communication. Dalam tiga katagori itu Bank NTB terpaut beberapa poin dari BPD Kalimantan Barat (Kalbar) yang menjadi yang terbaik. Selain Bank NTB dan Kalbar sejumlah BPD yang tampil sebagai penerima penghargaan dalam ajang ini antara lain BPD NTT, BPD Sulawesi Utara dan BPD Maluku. Sedangkan BPD-BPD yang merajai pada katagori bank daerah dengan modal inti di atas Rp 1 triliun antara lain BPD Jawa Timur (Tbk), Bank Jawa Tengah, Bank DKI, Bank Sumatera Utara, BPD Papua, BPD Bali dan BPD Kalimantan Timur. Dalam malam penganugerahan yang berlangsung di Hotel The RitzCarlton, Kuningan, Jakarta, Kamis (26/9) Rektor Universitas Perbanas yang juga menjadi Ketua Dewan Juri Prof. Dr. Ir. Marsudi W Kisworo menyebutkan, pihaknya melakukan penjurian sejak awal tahun ini . Dimana penilaian dilakukan dengan menelaah laporan tahunan serta aneka publikasi media masa yang terbit sejak tahun lalu. Dimana award ini dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi industri perbankan baik BPD, Bank Umum maupun Bank Syariah dalam menyongsong integrasi pasar keuangan ASEAN 2015. ‘’Kesiapan menyongsong era tersebut mutlak dilakukan,’’ ujarnya. Selain itu Irlisa Rachmadiana, SSn, MM selaku Founder Economic Review menambahkan dari hasil penjurian ini terdapat sejumlah sektor yang harus mendapatkan pembenahan dalam industri perbankan nasional. Antara lain, kinerja keuangan dan efisiensi,risiko likuiditas dan kredit perbankan, sumber daya manusia, akuntansi dan praktik kecurangan (fraud) serta sistem teknologi informasi. Di tempat yang sama Direktur Utama Bank NTB, H. Komari Subakir menyebut anugerah yang diraih bank yang dipimpinnya ini sebagai sebuah motivasi. Yakni motivasi untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Terutama menjadi lembaga keuangan yang bisa memberi andil yang lebih besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di NTB. ‘’Kami bersyukur atas anugerah ini. Lebih dari itu ini harus bisa menjadi pelecut semangat bagi kami keluarga besar Bank NTB untuk bisa lebih bekerja keras bagai masyarakat NTB,’’ imbuhnya. Komari Subakir sendiri sebenarnya sudah menyiapkan ancang-ancang untuk mengakhiri masa jabatannya yang akan habis November ini. Bahkan jauh-jauh hari kaderisasi di interlanal Bank NTB telah dirintis untuk melanjutkan estafet kepemimpinan yang telah diembannya sejak 2009 lalu. Namun para pemegang saham yang dimotori Gubernur NTB, Dr.TGH.M Zainul Majdi selaku pemegang saham mayoritas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) beberapa bulan lalu menginginkan pria kelahiran Jember 29 Mei 1954 ini untuk kembali memimpin hingga empat tahun ke depan. Karena itulah dalam periode keduanya Komari menargetkan agar Bank NTB meraih level yang lebih tinggi lagi yakni menjadi BPD dengan modal inti di atas Rp 1 triliun. ‘’Kami sudah mempersiapkan masterplan ke arah itu,’’ ujarnya. Di periode awal kepemimpinan Komari, Bank NTB memiliki modal pada kisaran Rp. 200 miliar. Kini angka itu terus bertumbuh menjadi Rp 497 miliar. Jumlah tersebut diharapkan mengalami peningkatan dengan langkah-langkah yang disiapkan seperti, laba ditahan, penyetoran kembali dividen dan hibah lahan untuk pembangunan kantor di sejumlah lokasi. ‘’Paling tidak tahun depan kita InsyaAllah bisa mengejar BPD NTT yang telah memiliki modal hampir mncapai Rp 1 triliun,’’ imbuhnya. (*)

Dari Hal. 1

(Suara NTB/ist)

PENGHARGAAN - Bank NTB meraih predikat The Best Regional Bank of the Year 2013 dalam ajang Indonesian Achievment and Best Performing Award 2013. Penghargaan ini diraih atas serangkaian penilaian yang dilakukan oleh Majalah Indonesian Inspire dan Sembilan Bersama Media. Penghargaan diterima Direktur Utama Bank NTB, H.Komari Subakir.

Belajar dari Video SETELAH mewakili Kota Mataram di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Aprilia Listiana siswi Kelas IX SMPN 12 Mataram berhasil menjadi juara III lomba pencak silat dalam ajang O2SN tingkat Provinsi NTB beberapa waktu lalu. Sebelum mulai bertanding, Aprilia selalu rutin berlatih, dalam satu minggu Aprilia tak pernah absen mengikuti latihan silat yang dilakukan selama 4 kali. Berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan di bidang silat pun ia lakukan, termasuk melatih berbagai jurus silat melalui rekaman video. Dari sanalah Aprilia mendapatkan ide dan jurus-jurus baru silat. ‘’Selain berlatih bersama pelatih, kita juga belajar beberapa jurus dari rekaman video,” terang Aprilia. Dengan prestasi yang telah berhasil diraih saat ini, Aprlia berkomitmen ingin terus melanjutkan dan memperdalam kemampuan silatnya. Meski untuk sementara waktu ini Aprilia tengah vakum latihan, karena mendekati ujian. Namun setelah duduk di bangku SMA, ia berkeinginan terus melanjutkan hobinya ini. Aprilia bercita-cita ingin menjadi atlet pencak silat wanita, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat dunia. (nia)

Aprilia Listiana (Suara NTB/nia)

Idul Adha, Ajarkan Siswa untuk Berbagi Mataram (Suara NTB) Momentum Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1434 Hijriah dimanfaatkan beberapa sekolah di Mataram untuk melatih kepedulian siswa dan saling berbagi kepada sesama. Begitu pula yang dilakukan di SMPN 13 Mataram, para siswa dilatih untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha. Kepala SMPN 13 Mataram Dodik Satrijo Wibowo, menjelaskan, apa yang dilakukan pada saat sekarang ini merupakan momentum tepat mengajarkan kepada siswa untuk saling berbagi. Bagi siswa yang memiliki kelebihan, diharapkan bisa belajar untuk memberikan sedikit hartanya dan berbagi dengan temantemannya yang kurang mampu. “Kalau orang kaya itukan sudah biasa makan daging kambing atau sapi. Tapi kalau orang miskin kan tidak selamanya bisa makan itu terus. Itulah, dengan kesempatan ini kita coba tanamkan pada siswa untuk saling berbagi,” terangnya. Tahun ini sekolah menyembelih sedikitnya 3 ekor sapi dan 10 ekor kambing kurban. Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 13 Mataram Supriono, apa yang dilakukan ini merupakan agenda tahunan yang sudah menjadi tradisi di SMPN 13 Mataram, bahkan setiap tahun jumlah hewan kurban yang dis-

(Suara NTB/nia)

DAGING KURBAN - Daging kurban di SMPN 13 Mataram yang dibagikan kepada siswa miskin dan masyarakat yang membutuhkan. Berkurban di sekolah mengajarkan siswa untuk saling berbagi dengan masyarakat miskin di sekitarnya. embelih dan antusiasme siswa semakin meningkat. “Setiap tahun meningkat, bukan hanya jumlah hewan, tetapi juga tingkat partisipasi guru dan siswa,” terang Supriono. Seluruh daging kurban yang disembelih ini akan dibagikan kepada 420 siswa-siswi SMPN 13 Mataram yang tidak mampu. Rata-rata mereka merupakan siswa yang memiliki Jamkesmas, Jamkesda maupun siswa yang mendapatkan BSM. Selain dibagikan kepada siswa, sekolah juga membagikan kupon daging kurban kepada masyarakat miskin maupun yayasan.

Pihaknya berharap dengan momentum Idul Adha ini, tidak hanya mengajarkan kepada siswa saling berbagi daging kurban, tetapi juga berbagi dalam hal-hal lain. Di SMPN 18 Mataram juga tidak mau kalah. Menurut Kepala SMPN 18 Mataram Saptadi Akbar, Idul Adha merupakan momentum melatih kecerdasan emosional para siswa. Melalui kegiatan ini para siswa dilatih untuk berbagi melalui mengeluarkan sumbangan semampunya. “Rasa peduli dan empati inilah yang kita bentuk melalui momentum Idul Adha,” pungkasnya. (nia)


SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Endemis Antraks

Pemeriksaan Hewan Kurban Intensif Dilakukan

PERIKSA - Agus Sumantri sedang memeriksa hewan kurban di holding ground sebelum dipotong untuk hewan kurban.

Kafe di Sampar Maras akan Ditertibkan Sumbawa Besar (Suara NTB) Lokasi Sampar Maras, kini tak ubahnya seperti pasar malam. Jejeran bangunan kafe tampak berdiri dan beraktivitas di malam hari yang sebelumnya di Batu Gong. Namun, hampir sebagian tanpa izin (hiburan). Sehingga Kapolres Sumbawa memberikan warning atau peringatan kepada pemilik kafe untuk melengkapi izin, atau kalau tidak, menutup kegiatan tersebut. Sebagaimana disampai(Suara NTB/arn) kan Kapolres Sumbawa, Karsiman AKBP. Karsiman, S.H, di sela-sela pemotongan hewan kurban, Selasa (15/10), usai kegiatan operasi gabungan TNI Polri, dalam upaya menertibkan kafe. Banyaknya kafe yang beroperasi tanpa izin, sangat mengkhawatirkan, terutama kaitannya dengan gangguan keamaman dan ketertiban, seperti perkelahian dan mabuk-mabukan. Pihaknya memberitahukan, agar dalam waktu seminggu hingga dua minggu kedepan atau tepatnya sampai tanggal 24 Oktober batas terakhir, agar pemilik kafe melengkapi izin dimaksud. Kalau tidak, maka konsekuensinya kafe tersebut akan ditertibkan. “Kita berikan himbauan, teguran dan pencegahan kegiatan termasuk upaya penutupan, untuk kemaslahatan masyarakat Sumbawa,” tandas Karsiman. Kapolres berulang kali menegaskan, kalau sampai 24 Oktober, izin tak juga dilengkapi, dan masih berkativitas, maka pihaknya akan melakukan tindakan, cegah terukur untuk menciptakan rasa aman di Sumbawa. (arn)

(Suara NTB/arn)

menyebutkan, memang dalam sebulan terakhir, ada penurunan kasus Curanmor. Namun, beberapa hari lalu, berhasil ditangkap lima orang tersangka. Dari lima orang ini penyelidikan terus dikembangkan, untuk menelusuri jaringan penadah, yang menerima kiriman hasil pencurian motor ini. “Kita mencari tahu siapa saja yang punya

Dompu (Suara NTB) Peringatan aparat Kepolisian agar warga menyerahkan secara sukarela senjata api (senpi) ilegal agaknya direspons positif warga. Senpi-senpi ilegal tersebut berangsur-angsur terus diserahkan warga ke Mapolres Dompu. Setelah tiga pucuk senpi rakitan diserahkan warga Lepadi, delapan senpi rakitan kembali diserahkan warga kepada Polres Dompu. Keberadaan senpi di tengah masyarakat diduga ikut memberi andil terjadinya keributan di Dompu selama ini. Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK kepada wartawan, Minggu (13/10 malam di Mapolres, mengungkapkan ada delapan senpi rakitan yang dikuasai secara ilegal oleh warga kini telah diserahkan secara sukarela kepada pihaknya. Penyerahan senpi atas dasar kemauan warga sesuai himbauan pihaknya. “Kami berterimakasih karena telah menyerahkan ke kami dalam rangka mengambil bagian untuk

menciptakan keamanan dan kondusivitas daerah,” katanya. Diakui Purnama, keberadaan senpi rakitan yang dikuasai secara ilegal oleh warga selama ini diduga ikut memicu terciptanya instabilitas di tengah warga. Senpi-senpi ini diduga dipasok dari luar Dompu dan pihaknya berkomitmen untuk meminimalisir peredarannya dengan upaya pencegahan, peran intelijen dan patroli rutin,” ungkapnya. Delapan senpi rakitan yang diserahkan ke Polres Dompu ini bersumber dari Nowa, Marada Huu, Wawonduru. Peringatan agar diserahkan secara sukarela tetap akan dilakukan hingga 9 – 24 Oktober 2013. “Warga yang menyerahkan pada waktu ini, tidak akan kita proses. Tapi ka-

lau masih ditemukan setelah itu, kita akan kenakan undang-undang darurat,” ingat Purnama. Senpi rakitan yang diserahkan ke Polres Dompu ini berupa dua pucuk laras panjang, enam pucuk laras pendek serta empat butir peluru tajam mematikan. Malam sebelumnya, dua orang warga juga menyerahkan tiga pucuk senpi rakitan. Para warga yang menyerahkan senpi mengaku dipasok dari wilayah Bima. Untuk sementara, 11 pucuk senpi yang telah diamankan Polres Dompu diamankan di Polres sambil menunggu penyerahan secara sukarela dari warga. “Kita musnahkan atau bagaimana, kita tunggu sampai batas waktu penyerahan, baru kita putuskan,” katanya. (ula)

peran penting dalam aksi ini, termasuk para penadahnya,” tegas Karsiman. Sejauh ini, keterlibatan lima pelaku ini, masih berdiri sendiri, residivis kambuhan yang sifatnya mencari makan. Artinya, masih berdiri sendiri dan terlihat belum masuk dalam jaringan tertentu. Meski demikian, keterlibatan pengumpul dan jaringan

penadah juga ditelusuri. “Untuk penadah tampaknya ada yang koordinir, dapat barangnya, lalu kirim ke sana,” terang Kapolres. Sebelumnya, Polres Sumbawa juga mengamankan enam pembalap liar yang biasa trek-trekan liar di jalanan kawasan Batu Gong, biasa beraksi di sore hari. Dalam operasi pertama,

Satlantas hanya berusaha membubarkan aksi balap liar, namun dalam aksi kedua, pembalap liar diamankan. Setelah dilakukan pembinaan, mereka dijemput orang tuanya masing-masing. Sementara motornya tetap akan diproses. “Orangnya kita berikan pembinaan, kendaraannya kita tahan,” pungkas Kapolres. (arn)

Pelaksanaan Idul Adha

Di KSB Jadi Berkah, di Dompu Listrik Padam Taliwang (Suara NTB) Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM menyatakan, momen Idul Adha 1434 Hijriah tahun ini menjadi berkah tesendiri bagi KSB. Sementara di Dompu, kekhusyukan pelaksanaan ibadah salat Ied terganggu karena listrik mati. Kiyai Zul mengungkapkan, momen Idul Adha kali ini waktunya berdekatan dengan peringatan Hari Lahir (Harla) KSB yang akan genap umurnya 10 tahun pada bulan November mendatang. “Idul Ahda sekarang menjadi memiliki makna tersendiri bagi daerah kita. Sebab dalam waktu tidak lama lagi kita akan merayakan Harla yang ke-10,” ucap bupati KSB dalam sambutan saat salat Ied di lapangan Kemutar Telu Center (KTC), Selasa (15/10). Bupati mengatakan, semangat Idul Adha atau yang lebih akrab disebut berkurban harus menjadi semangat bagi pemerintah dan masyarakat KSB dalam membangun daerah. Sebab untuk menuju daerah yang lebih baik tidak saja diperlukan upaya dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk membangun tetapi juga berkorban. “Perjuangan itu perlu pengorbanan. Nah kalau kita ingin daerah kita ini menjadi lebih baik lagi ke depan, maka kita juga harus berkorban,” timpalnya. Bupati menyampaikan, beberapa hal yang sedang dan tengah dilaksanakan oleh pemerintah untuk menjadikan KSB lebih baik. Sementara itu, Yusfi Khalid, SKM yang bertindak sebagai khatib dalam salat Ied kemarin, kembali mengingatkan

masyarakat agar mencontoh keikhlasan Nabi Ibrahim dan keluarganya dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT yang dijadikan semangat berkurban pada setiap perayaan Idul Adha seperti sekarang ini. Dalam kesempata itu, Yusfi juga mengingatkan kepada para pejabat di lingkup KSB agar mengindari tindak korupsi yang dalam beberapa waktu terakhir marak mendera pejabat di negeri ini. “Harta atau uang yang didapat dari hasil korupsi itu tidak akan pernah membawa berkah. Karenanya jauhi tindakan korupsi bukan hanya untuk diri sendiri dan keluarga saja. tapi bagi daerah bangsa dan negera ini,” tegasnya. Listrik Padam Sementara pelaksanaan salat Idul Adha 1434 H di Kabupaten Dompu diganggu dengan insiden padamnya listrik. Pusat pelaksanaan salat Ied tingkat Kabupaten di lapangan Beringin Setda Dompu tidak disiapkan diesel pembangkit listrik cadangan membuat konsentrasi salat para jamaah terganggu. Bahkan jemaah langsung protes ke Bupati dan meminta ketua panitia diganti. Padamnya listrik ini berlangsung serentak di Kabupaten Dompu, Selasa (15/10) pagi di saat umat Islam melaksanakan salat Ied. Di lapangan Setda Dompu sebagai pusat pelaksanaan salat Ied tingkat Kabupaten, listriknya padam ketika petugas tuntunan salat Ied tengah memberikan tuntunannya. Karena listriknya masih padam dan tidak ada pengeras suara lain serta tidak ada diesel pembangkit listrik sebagai cadangan

but menderita penyakit, pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan diperiksa secara fisik, dilihat kesehatannya dan diambil darahnya untuk pemeriksaan antraks dan lainnya. “Mengingat Sumbawa endemis antraks. Setelah pemotongan pun kita periksa terhadap penyakit terhadap penyakit yang tidak bisa dideteksi melalui darah. Biasanya penyakit cacing batu. Supaya masyarakat menerima daging halal dan sehat serta aman,” jelasnya. Meski sejauh ini belum ada temuan. Namun antisipais ini snagat penting, dalam meretas penularan penyakit hewan ke manusia, seperti antraks. Hewan kurban yang terdata di Disnak di atas 400 ekor. (arn)

Warga Dompu Kembali Serahkan Senpi Ilegal ke Mapolres

Lima Tersangka Curanmor Ditahan Polisi Sumbawa Besar (Suara NTB) Dalam beberapa hari terakhir, Polres Sumbawa kian gencar melakukan operasi, terkait dengan aksi pencurian motor (curanmor) di daerah ini. Hingga berhasil ditangkap lima tersangka. Serta menelusuri penadah hasil curanmor ini. Kapolres Sumbawa, AKBP. Karsiman, Selasa (15/10)

Sumbawa Besar (Suara NTB)Seperti diektahui, Sumbawa merupakan daerah endemis antraks. Makanya, untuk mencegah penularan penyakit tersebut ke manusia, Dinas Peternakan Sumbawa intens melakukan pemeriksaan hewan kurban. Baik sebelum ataupun sesudah pemotongan. Meski sejauh ini belum ada temuan. Sebagaimana disampaikan Kasin Kesehatan Hewan, drh. Agus Sumantri di sela-sela pemeriksaan hewan kurban di holding ground Sumbawa, Disnak melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban di tempat penjualan dan titik-titik pemotongan hewan kurban. Terhadap dimungkinkannya ternak terse-

(Suara NTB/ula)

DISERAHKAN - Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK saat mengekspose senpi rakitan yang diserahkan warga kepada pihaknya, Minggu (13/10) malam di Polres.

Polres KSB Ciduk Agen Judi Togel Taliwang (Suara NTB) Polres Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kembali menciduk lima orang tersangka pelaku agen judi Togel. Melalui operasi yang digelar, Minggu (14/10) lalu, kelima pelaku ditangkap tangan ketika melakukan transaksi perjudian kupon putih tersebut. Kelima pelaku yang ditangkap itu masing-masing berinisial AP alias Joy dari desa Beru kecamatan Jereweh, SH alias Penti dari desa Belo Jereweh, MZ alias Cing dari kelurahan Dalam kecamatan Taliwang, HF alias Defa dari kelurahan Telaga Bertong, dan GS alias Alex dari kelurahan Sampir kecamatan Taliwang. “Semuanya kita tangkap hari Minggu sekitar pukul 16.00 wita,” jelas Kasubag Humas Polres KSB Ipda Hofni Nefa Bureni. Saat ditangkap kelima pelaku tidak bisa mengelak. Karena di tangan mereka masing-masing terdapat barang buki berupa buku rekapan angka pasang dari para pembeli. Selain itu sejumlah uang tunai pun turut diamankan dari mereka masing-masing. “Kita tangkap mereka lengkap dengan barang buktinya. Jadi mereka tidak bisa

(Suara NTB/bug)

SHALAT - Suasana shalat Idul Adha di kompleks Kemuter Telu Center, Taliwang, KSB, Selasa (14/10). listrik, pelaksanaan salat Ied yang diimami oleh H. Abdullah Hamzah tetap dilanjutkan kendati tidak ada pengeras suara. Listrik baru hidup setelah pelaksanaan salat usai, namun khatib salat ied tidak bisa langsung menggunakan pengeras suara. Wakil Bupati Dompu, Ir H Syamsuddin H Yasin, MM yang melihat khatib tidak menggunakan pengeras suara langsung secara respek mengambil mikropon dari imam salat Ied dan diserahkan ke khatib. “Pelaksanaan salat ied kita tidak khusyu karena ketidaksiapan panitia, kita minta Ketua panitia diganti,” protes Drs Ilyas Salman, salah seorang jamaah salat Ied kepada Bupati yang langsung disambut senyum.

Sekda Dompu, H Agus Bukhari, SH, MSI mengatakan, pihaknya tidak siapkan diesel karena saat uji coba berulang kali tidak mengalami hambatan. Apalagi selama ini tidak ada masalah dengan listrik. “Kalau diesel kita ada. Kita tidak siapkan karena tidak ada masalah saat uji coba berulang kali kemarin,” katanya. Kepala Bagian Humas Setda Dompu, Abdul Sahid, SH mengatakan, padamnya listrik saat pelaksanaan salat ied karena ada pohon tumbang di Huu dan mengenai jaringan listrik. Akibatnya, listrik langsung padam karena jaringannya terkoneksi hingga di Sape Bima. “Informasi dari PLN tentang matinya listrik saat salat idul

adha tadi pagi disebabkan karena adanya pohon yang tumbang di Huu,” katanya. Sementara dalam sambutannya, Bupati Dompu, Drs. H Bambang M Yasin mengungkapkan saat ini ada 59 orang jamaah haji asal Dompu tengah menunaikan ibadah haji di Makkah dan diharapkan menjadi haji yang mabrur. Ketika pulang menjadi tambahan energi dalam mambangun Dompu. H Bambang juga mengungkapkan program pembangunan Dompu yang mulai membuahkan hasil untuk pembukaan lapangan kerja melalui program PIJAR dan pabrik pengolahan tebu untuk gula pasir serta berbagai program lainnya. (bug/ula)

mengelak,” terang Hofni. Selain menemukan barang bukti, polisi selama ini juga telah menjadikan kelima tersngka sebagai Target Operasi (TO). Menurut Hofni, selama ini pihak kepolisian tengah menarget sejumlah oknum warga yang disinyalir menjadi kaki tangan dan penggerak judi Togel di seluruh wilayah KSB. “Termasuk mereka yang kita TO selama ini,” timpalnya. Saat ini kelima tersangka sementara ini telah dijebloskan ke ruang tahanan Polres KSB. Hofni menyebutkan terhadap kelimanya dijerat pasal 393 KUHP dengan ancaman pidana lima tahun penjara. “Sekarang masih diproses. Dan akan kita jalankan prosesnya dengan cepat sehingga mereka dapat segera divonis sesuai perbuatannya,” cetusnya. Selanjutnya Hofni menyatakan, dalam rangka memberantas salah satu penyakit masyarakat (Pekat) itu jajaran Polres KSB akan terus melakukan mengejar TO yang salama ini telah meresakan masyarakat. Agar upaya tersebut dapat berjalan maksimal, ia pun meminta kepada masyarakat agar beperan serta secara aktif dengan melaporkan setiap aktivitas perjudian Togel yang ada di lingkungannya masing-masing. “Penangkapan kemarin juga berkat kerjasama dan peran serta aktif masyarakat. Kami berharap support dari masyarakat dapat terus-menerus mendukug kami dalam memberantas perjudian togel ini,” tambah Hofni. (bug)

Hofni (Suara NTB/bug)


RAGAM

SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

Banyak Aset Pemprov Belum Disertai Bukti Kepemilikan Dari Hal. 1 Selain itu, BPK juga menemukan adanya 119 kendaraan roda empat senilai Rp 13,52 miliar dan 295 kendaraan roda dua senilai Rp 2,06 miliar milik Pemprov NTB belum memiliki BPKB. Anggota Komisi I DPRD NTB, Drs. Noerdin H. M. Yacub, yang dikonfirmasi Suara NTB mengakui bahwa saat ini masih banyak aset yang belum tercatat secara administrasi sebagai milik Pemprov NTB. Noerdin menegaskan, dalam empat tahun terakhir, Pemprov NTB telah berupaya maksimal melakukan pencatatan aset. Ia menggolongkan aset – aset Pemprov NTB dalam empat kategori. Pertama, aset yang secara fisik dikuasai Pemprov NTB namun belum tercatat secara administratif, seperti temuan BPK tersebut. Kedua, aset yang secara administratif sudah tercatat sebagai milik Pemprov NTB namun secara fisik dikuasai pihak lain. Ketiga, aset yang secara fisik dan administratif benar – benar dikuasai oleh Pemprov NTB, namun belum dimanfaatkan sama sekali. Keempat, aset yang secara fisik dan administrasi sudah tidak bermasalah, sudah dimanfaatkan namun belum memberikan keuntungan yang optimal. Meski masih ada fenomena demikian, namun yang jelas saat ini Pemprov NTB sudah berhasil memetakan potret kondisi aset – aset tersebut. “Selama empat tahun terakhir ini, kita sudah maksimal. Makanya kalau dikatakan tidak ada anggarannya, saya keras menolak. Selama ini selalu kita upayakan untuk dianggarkan (penertiban aset),” tandasnya sembari menekankan bahwa seluruh pihak harus yakin bahwa persoalan aset ini bisa dituntaskan. Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua DPRD NTB, Suryadi Jaya Purnama, ST,

menegaskan bahwa hingga kini persoalan aset memang masih menjadi catatan BPK RI. “Dan dalam paripurna terakhir juga menjadi sorotan DPRD. Oleh karena itu dalam waktu dekat kita akan segera memanggil SKPD terkait untuk rapat dengar pendapat. Termasuk mengenai adanya dugaan penyewaan di bawah tangan,” tandasnya. Suryadi juga mengakui adanya sinyalemen aset – aset yang sengaja disewakan dengan harga yang tidak wajar sehingga tidak optimal dalam berkontribusi terhadap pendapatan daerah. Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, Johan Rosihan, ST, menyarankan Pemprov NTB sebaiknya melakukan audit potensi. ‘’Karena memang selama ini kelemahan kita dalam APBD terletak pada rendahnya retribusi. Banyak yang sudah kita kerjasamakan, tapi tidak berdampak pada retribusi daerah,’’ ujarnya. Johan mengutarakan, audit potensi tersebut kemungkinan sudah dilakukan, namun pihaknya mendesak agar hasil audit tersebut dikemukakan saja agar semua pihak mengetahui seberapa besar potensi pendapatan asli daerah yang kita miliki. “Dulu penghambat kita bisa meraih predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) itu adalah faktor aset. Sekarang setelah WTP, seharusnya faktor aset tidak ada yang bermasalah lagi dong,” tandasnya. Johan menilai, pihaknya cukup optimis persoalan aset ini bisa diurai. “Saya lihat keberadaan Pak Amin sebagai Wagub, beliau punya basic pengacara, kita optimislah Pak Wagub bisa mengkoordinasikan ini,” ujarnya. (aan)

Pemprov Dorong Pemerintah Pusat Lakukan Investigasi Dari Hal. 1 ataupun ada kejadian-kejadian yang semestinya tidak perlu terjadi,’’katanya. Kasus kematian empat warga ini lanjut Amin, akan menjadi bahan evaluasi dari pemerintah daerah. Sementara dari Sumbawa dilaporkan bahwa pemulangan empat WNI warga Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa, yang tewas ditembak di Malaysia dipastikan keempat orang tersebut bukan berstatus TKI. Sebagaimana disampaikan Kepala Disnakertrans Sumbawa, Drs. Arif M.Si, ketika ditemui Selasa (15/10) kemarin. Keempat orang tersebut yakni, Hafat (44) nomor Paspor A 0649848, Iknoriansyah (25) dengan nomor paspor U 450798, Hery Setiawan (32) passpor A 4208167 dan Wahyudi (27) passpor A 2640273 (27). Terhadap empat WNI asal Kecamatan Buer yang meninggal di Malaysia, Disnakertrans Sumbawa ikut membantu mencari penjelasan ke berbagai pihak yang berkompeten, terkait ihwal kematian ataupun pemulangan jenazahnya ke pihak keluarga. Arif bisa memastikan, bahwa keempat orang dimaksud bukan berstatus TKI. Sebab tidak ada satu pun PPTKIS yang mengakui telah memberangkatkan mereka dan tidak terdaftar di Disnakertrans Sumbawa. “Kami juga tidak ada dokumen yang menjelaskan keberangkatan mereka dari Sumbawa ke Batam. Artinya, mereka ke Batam secara mandiri,”kata Arif. Informasinya, sambung Arif, mereka selama ini berdomisili di Batam. Bahkan paspornya printing Imigrasi Batam, berdasarkan kode no-

mor dokumen yang ditemukan. Dari komunikasi dengan BP3TKI Tanjung Pinang, Kemenlu menjanjikan jenazah keempat orang tersebut akan dipulangkan ke Sumbawa 16 Oktober. Untuk itu, pihak Disnakertans Sumbawa, telah berkoordinasi dengan pihak BP3TKI Mataram, mengurus kargo hingga di BIL. “Kontak terakhir dengan Kemenlu dan BNP2TKI, empat jenazah akan dipulangkan melalui kargo pesawat penerbangan Garuda yang terakhir. Kami sudah siap melaksanakan tugas penjemputan. Besok pagi (hari ini) kami undang keluarganya sama-sama berangkat ke BIL menunggu langsung kedatangan jenazah untuk dibawa ke Buer menggunakan mobil ambulans. Dalam hal ini, pihak keluarga sudah dikabari sehari sebelumnya, untuk mendapatkan kejelasan nama, umur dan identitas lainnya dari pihak keluarga. Pihak Keluarga pun sudah mengakui dna menegani korban. Bahkan informasinya ada keluarga yang sudah melaksanakan shalat gaib untuk almarhum. “SOP kami dalam hal penjemputan mayat, tidak boleh lama. Begitu serah terima, disaksikan para pihak keluarga, membuka kargo untuk memastikan jenazah dan menutup kembali hingga langsung berangkat ke Sumbawa. Kami belum dapatkan keterangam soal ihwal meninggalnya keempat jenazah. Yang jelas, kami lihat mereka sebagai warga Sumbawa,’’ pungkas Arif. (nas/arn)

Menjadi Motivasi Dari Hal. 1 Anugerah itu diterima Bank NTB 26 September 2013 lalu di Jakarta. Direktur Utama PT Bank NTB H.Komari Subakir mengatakan, anugerah yang terkini itu diberikan oleh Economic Review . Bank NTB memperoleh anugerah itu untuk kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun. Sementara pada tanggal 20 September 2013, Bank NTB memperoleh penghargaan sebagai The Best Improvement Regional Bank of The Year ‘’Indonesian Achievement & Best Performing Award 2013’’. Penghargaan diberikan oleh Sembilan Bersama Media dan Majalah Indonesian Inspire. Pada tahun 2013 ini juga, PT Bank NTB meraih penghargaan sebagai The Best

Bank 2013 dengan kategori aset di bawah Rp 10 triliun dari Majalah Investor. Komari mengatakan, apa yang diharapkan oleh para pemegang saham Bank NTB sudah mulai nampak. Di mana dalam amanat pemegang saham, Bank NTB secara bertahap meningkatkan performa yang dimiliki sehingga setara dengan bank nasional yang tentu memiliki performa terbaik. Bank NTB juga diminta menjadi bank kebanggaan masyarakat NTB. Bank ini juga dapat memberikan imbal hasil yang maksimal serta mampu berperan serta dalam mendorong perekonomian daerah. Penghargaan ini juga menjadi motivasi bagi jajaran Bank NTB untuk bekerja lebih baik. (ris/kmb)

Halaman 5

Anjal Menjamur, Wawali akan Siapkan Tempat Pembinaan Mataram, ( Suara NTB ) Persoalan anak jalanan ( anjal ) di Kota Mataram seolah tidak dapat dibendung keberadaan. Peraturan Daerah ( Perda ) yang dibuat Pemkot Mataram dengan menggunakan baliho di tempat strategis pun, tidak dapat menekan menjamurnya anjal di Mataram. Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana dikonfirmasi, Selasa (15/10) usai shalat Idul Adha di Lapangan eks Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar) menjelaskan keberadaan anjal di Mataram akan secara bertahap ditertibkan dan tidak bisa secara

serta merta. Proses secara bertahap lanjutnya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan memasang baliho di tempat-tempat strategis dengan mengajak masyarakat mematuhi dan mengikuti aturan tersebut. ‘’ Kita mengajak

masyarakat untuk mematuhi aturan tersebut,’’ ungkapnya. Disinggung mengenai tidak adanya tempat pembinaan bagi anjal. Menurut Mohan tempat pembinaan adalah bagian-bagian yang termasuk harus dipersiapkan, sebelum aturan tersebut dioptimalkan

pelaksanaannya. Ia mengakui bahwa di Mataram memang tidak ada tempat yang secara khusus untuk melakukan pembinaan kepada anjal. Mohan juga menambahkan dengan melakukan pendekatanpendekatan dinilai tidak efektif “ Memang disini ( Mataram, red ) belum ada tempat khusus untuk menempatkan anjal.” akunya Katanya anjal yang ada di Mataram merupakan anjal musiman yang datang di

musim tertentu. Adapun anjal yang secara permanen dan memenuhi Kota Mataram, katanya anjal tersebut tidak berasal dari Mataram. Mohan menyebutkan anjal yang berasal dari Bima, Lobar, KLU dan Loteng beberapa waktu lalu telah dilakukan penertiban dengan memulangkan anjal tersebut ke daerah masingmasing. Akan tetapi lanjutnya, tidak bisa secara maksimal untuk menekan berkurangnya anjal di Mataram. (cem)

Perkiraan BMKG, Pemprov NTB Awal Musim Hujan Tak Merata Salurkan 96 Ekor

Giri Menang (Suara NTB) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kediri memprediksi awal musim hujan yang akan terjadi di Lombok Barat (Lobar) tidak merata. Artinya, awal musim hujan di Lobar tidak sama atau tidak terjadi merata. Prakirawan BMKG stasiun Klimatologi Kediri ,Anis Baihaqi mengatakan musim penghujan di Lobar terjjadi pada akhir Oktober nanti. “Masyarakat kami imbau waspada,”katanya. Ia menjelaskan pada musim penghujan penyebaran curah hujan cenderung tidak merata, sehingga hal ini BMKG memprediksi awal musim hujan akhir bulan nanti tak merata. Hal ini perlu diwaspadai kare-

na kecenderungan penyebaran curah hujan yang tidak merata. Selain itu, pada musim penghujan nanti akan terjadi gangguan jangka pendek tepatnya akhir Oktober, seperti hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi pada waktu tertentu. Masyarakat juga diimbau untuk mengantisipasi adanya pohon tumbang. Saat ini, jelasnya, sedang berada di musim peralihan yang bercirikan cuaca yang gerah. Untuk ketinggian air laut diperkirakan sampai seminggu ke depan sekitar 0,5 hingga 1,25 meter saja sehingga tidak terlalu berbahaya dan tidak ada peringatan gelombang tinggi di NTB. Kecepatan angin sendiri mulai tidak beraturan. Diprediksikan, musim hu-

jan cenderung normal untuk jangka panjangnya, tetapi perlu diwaspadai potensi gangguan jangka pendek. ‘’Apalagi saat 10 hari awal masuknya musim penghujan tepatnya 10 hari terakhir bulan Oktober curah hujan mulai tinggi. Karena masih berpeluang terjadi di musim hujan mendatang,”ujarnya. Saat ini Lobar berada di akhir musim kemarau, sehingga musim hujan akan terjadi pada 10 hari akhir Oktober untuk wilayah barat Lobar terlebih dahulu. Sementara, wilayah selatan Lobar, Sekotong, Lembar akan memasuki musim penghujan sekitar pertengahan bulan November. Untuk utara Lobar sendiri dan KLU diprediksi, musim hujan terjadi pada pertengahan Desember. (her)

Jangan Bersandar Kebencian SAAT ini, mulai muncul gejala – gejala praktik penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi disandarkan pada kebencian. Padahal, praktik penegakan hukum harusnya dibangun berdasarkan sistim hukum yang benar, bukan diatas emosi para penegak hukumnya. Pandangan itu disampaikan Anggota Komisi III (Bidang Hukum) DPR RI, H. Fahri Hamzah, saat menyampaikan kuliah umum di Auditorium Unram, Senin (14/10). “Hukum tidak boleh bersandar pada kebencian. Itulah kenapa penting membangun sistim hukum diatas rasionalitas, bukan diatas emosi,” tegasnya. Pernyataan itu tampaknya diarahkan Fahri untuk mengkritisi proses pemberantasan korupsi yang saat ini terkesan hanya menyasar pelaku – pelaku tertentu. Ia juga menyinggung adanya pengarahan opini untuk membang-

Fahri Hamzah

kitkan emosi publik dalam pemberantasan korupsi. Proses penggiringan opini ini pada gilirannya mempengaruhi proses peradilan. “Akhirnya hakim mengambil keputusan berbasiskan emosi,” ujarnya. Fahri juga mewanti – wanti tentang proses penyadapan yang saat ini dilakukan KPK. Menurutnya, penyadapan yang semena – mena seperti itu tidak saja dilarang oleh agama Islam. Ia menukil salah satu ayat Al Quran, yaitu Surat Al-Hujurat ayat 12 yang menurutnya melarang praktik penyadapan tersebut. Selain itu, menurutnya penyadapan seperti yang dilakukan KPK juga bisa melanggar hak asasi manusia seperti diatur dalam deklarasi universal tentang hak asasi manusia. “Sekarang di mana peraturan tentang penyadapan, tidak ada. Adanya itu dibikin sendiri. Makanya penyadapan itu bisa menjadi sesuatu yang aneh sekarang,” ujarnya. Fahri juga mengingatkan bahwa saat ini salah satu problem utama bangsa Indonesia adalah kekeliruan dalam proses pendidikan. Ia menilai, sebagian besar karakter manusia yang dibentuk dari konten pendidikan sesungguhnya ditanamkan saat memasuki usia 0 hingga 8 tahun. “Lebih dari 50 persen konten pendidikan itu dimasukan dalam kurun waktu itu,” ujarnya. Sayangnya, proses pendidikan di Indonesia lebih banyak menanamkan pendidikan karakter justru ketika peserta didik sudah melampaui usia tersebut. “Jangan heran, sudah jadi jenderal, pidato saja. Disuruh mengambil keputusan nggak bisa. Mengambil keputusan itu keahlian yang diajarkan sejak dini,” tandasnya. (aan)

(Suara NTB/ist)

Hewan Kurban Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menyalurkan 96 ekor hewan kurban pada Idul Adha 1434 H tahun ini. Masing-masing 28 ekor sapi dan 68 ekor kambing. Hewan kurban tersebut berasal dari Dinas/instansi lingkup Pemprov NTB, BUMN/ BUMD dan dunia usaha yang beroperasi di NTB. Ratusan hewan kurban itu disalurkan ke masjid, pondok pesantren, majelis taklim dan kelompok masyarakat yang ada di NTB. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda NTB yang juga Panitia Hari Besar Islam tingkat Provinsi NTB, H. Suhaimi, SH menyebutkan terjadi peningkatan jumlah hewan kurban yang dapat dihimpun dan disalurkan PHBI NTB tahun ini.”Ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Kalau sebelumnya sapi itu 21 ekor, sekarang 28 ekor. Sedangkan kambing sebelumnya 60 ekor , sekarang meningkat menjadi 68 ekor,”sebutnya ditemuai usai pelaksanaan shalat idul adha di lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur, Selasa (15/10) pagi kemarin. Suhaimi menjelaskan, hanya empat hewan kurban berupa sapi yang dipotong di Kantor Gubernur NTB yang selanjutnya dibagikan kepada masyarakat sekitar kantor Gubernur serta Pendopo Gubernur dan Wakil Gubernur. Sedangkan yang lainnya disalurkan ke masjid, pondok pesantren, majelis taklim dan kelompok masyarakat yang ada di NTB. “Hewan kurban secara keseluruhan tidak dipotong di sini tetapi kita salurkan ke pondok pesantren, yayasan, lembaga-lembaga social islam, masjid dan lain sebagainya. Itu sudah disalurkan dari saat kita menerima dari beberapa orang yang memberikan hewan kurban kepada kita,”terangnya. Ia merincikan, hehewan kurban sebanyak 96 ekor

tersebut berasal dari PHBI Provinsi NTB berupa kambing sebanyak 26 ekor dan sapi 5 ekor. PT.NNT, PT Bank NTB, Dinas Pertanian TPH, Dinas Dikpora Provinsi NTB, Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi NTB, Disnakertrans Provinsi NTB, Dinas Hubkominfo Provinsi NTB, Bank BTN Mataram, PT XL Mataram, masing-masing menyerahkan 1 ekor sapi. Selanjutnya hewan qurban juga diserahkan oleh PT. DMB, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB, menyerahkan 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, PT.Bank BNI Mataram, dan FIELDA Global Malaysia menyerahkan masingmasing 2 ekor sapi. Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTB menyerahkan sapi terbanyak dengan menyerahkan 4 ekor sapi. Hewan qurban berupa kambing berasal dari Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian, Grand Legi Hotel Mataram, Biro Keuangan Provinsi NTB, Badan Penanaman Modal Provinsi NTB, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB, Walet Putih Mataram, dan Majelis Ta’lim Assaqinah Dompu masingmasing menyerahkan 2 ekor kambing. Selanjutnya kambing juga diserahkan oleh KPU Provinsi NTB, Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTB, Mushalla Nurul Iman, Biro Ekonomi Setda Provinsi NTB, Musium Provinsi NTB, Biro Organisasi Setda Provinsi NTB, Biro Kerjasama, Dinas Pertambangan dan Energi, Biro Hukum, Badan Perpustakaan Daerah, dan 2 orang Hamba Allah masing-masing menyerahkan 1 ekor kambing. Selain itu, Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat NTB menyerahkan 5 ekor kambing, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dispenda, dan Dinas Koperasi & UMKM menyerahkan masing-masing 3 ekor sapi. (nas)

Perumnas dan GOR Belum Miliki IMB Taliwang (Suara NTB) Tak hanya bangunan masyarakat. Sejumlah bangunan milik pemerintah pun ternyata banyak yang belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Ini dibuktikan berdasarkan data Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) setempat. Dimana ada dua bangunan milik pemerintah yang belum mendapatkan izin kelaikan mendirikan bangunan, masing-masing Gelanggang Olahraga (GOR) Magaparang di Serangin kelurahan Telaga Bertong dan bangunan Perumahan Nasional (Perumnas) di Serangin. Meski kedua bangunan tersebut telah dimulai pekerjaannya beberapa bulan lalu, namun keduanya tidak satu pun yang memasukkan pengurusan proses penerbitan IMB-nya ke BPMPPT. Meski sebelumnya

BPMPPT selaku otoritas penerbit IMB telah melayangkan surat imbauan kepada pihak terkait terhadap keberadaan bangunan tersebut. “Sama dengan PLTU, kita juga sudah layangkan surat imbauan kepada dua proyek itu. Tapi sampai sekarang belum ada permohonan dari mereka,” jelas kepala BPMPPT MashurYusuf, MT kepada wartawan. Kedua proyek bangunan milik pemerintah KSB itu, sebenarnya tidak secara langsung dijalankan oleh pemeritah. Bangungan GOR misalnya, lapangan olahraga ini pembangunannya dikelola oleh PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT), sementara Perumnas dilaksanakan oleh perusahaan yang ditunjuk pihak Perum Perumnas. Meski demikian, kata Mashur, kewajiban pengurusan IMB terhadap dua proyek bangunan fisik tersebut bukan hanya semata menjadi tanggung jawab pengelola

dan pelaksana proyek, tetapi juga dalam hal ini pemerintah. Sebab keberadaan proyek tersebut hadir atas kerjasama dan prakarsa Pemda KSB. “Seharusnya Pemda melalui dinas teknis juga turun tangan mengurus segala keperluan penerbitan IMB kedua bangunan tersebut. Sebab pemerintah sebagai pemilik juga,” kata Mashur. Agar kedua bangunan tersebut memenuhi persyaratan, Mashur berharap pemerintah melalui dinas teknis dapat aktif mempercepat pengajuan pemrohonan IMB-nya. Ia menyatakan, secara teknis permohonan penerbitan IMB tidak terlalu rumit terutama jika bangunan milik pemerintah yang diwajibkan memenuhi syarat aturan sesuai ketentuan berlaku. “Saya kira persyaratan untuk menerbitkan IMB semuanya sudah dimiliki oleh kedua bangunan tersebut, ting-

Empat Warga Sumbawa Tewas Ditembak Bukan TKI Dari Hal. 1 Empat warga Sumbawa yang ditembak mati Polisi Diraja Malaysia dalam sebuah penggerebekan di rumah susun (rusun) Program Perumahan Rakyat (PPR) di Hiliran Ampang, Kuala Lumpur, Jumat 11 Oktober 2013. Mereka diduga anggota “Geng Ah Fatt” yang melakukan aksi perampokan di sejumlah tempat di Malaysia.

Alamat masing-masing WNI korban penembakan tersebut masing-masing Wahyudi (alm), nama ahli waris Defri sebagai kakak korban dengan alamat Desa Tarusa RT 2 RW 1, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa. Kemudian Hafat (alm) dengan nama ahli waris Muchtar Maulana yang merupakan paman korban dengan alamat Jurumapin RT 1 RW 7 Jurumapin Kecamatan Buer,

Kabupaten Sumbawa. Selanjutnya, Ikhroniansyah (alm) dengan nama ahli waris Nuraini Pernang RT 2 RW 6 Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa. Alamat ahli waris almarhum di Batam, Komp Jodoh Square Blok E/ 54 RT 1 RW 6 Sungai Jodoh Batu Ampar Batam. Sementara, Hery Setiawan juga berasal dari wilayah Kecamatan Buer ,Kabupaten Sumbawa. (nas)

gal mengajukan saja kepada kami,” timpalnya. “Kita (pemerintah) harus bisa memberikan contoh kepada masyarakat dengan segera mengurusi IMB seluruh bangunan yang akan kita bangun. Karena

dengan begitu kita baru bisa mengajak masykarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya IMB sebelum melakukan pembangunan,” tambah mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) KSB ini. (bug)

Khidmat Perayaan Idul Adha 1434 H di Mataram Dari Hal. 1 Para pejabat lingkup pemprov NTB mulai dari Wakil Gubernur, H.Moh.Amin, SH.M.Si, Sekda NTB, H.M.Nus, SH.MH serta pejabat lainnya melaksanakan shalat Idul Adha di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur. Tampil sebagai khatib, Dr. TGH. Salimul Jihad. Dalam khutbahnya, TGH.Salimul Jihad mengatakan, kesuksesan menjadi hamba Allah dan khalifah (seorang pemimpin) di muka bumi ini berbanding lurus dengan tingkat pengprbanan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. “Semakin tinggi dan bernilai pengorbanannya maka semakin tinggi tingkat kesuksesannya,”kata Dosen IAIN Mataram ini. Sebagai pemimpin (khalifah), katanya, harus melaksanakan tugas demi masyarakat yang dipimpin untuk mencari ridha Allah. Begitu juga sebagai karyawan atau PNS harus melaksanakan tugas yang telah diberikan dengan profesional

dan penuh tanggung jawab. Kemudian sebagai kepala keluarga, harus menunaikan tugas untuk mengantarkan seluruh anggota keluarga agar menjadi hamba Allah SWT dan menjadi khalifah yang baik. “Karena itu, saya mengajak kita semua untuk melatih diri memiliki kesanggupan keluar dari sikap egosentris yang hanya mementingkan diri sendiri, dalam melakukan tugas semua aktivitas dan tugas-tugas di dunia ini,”ajaknya. Ia mengatakan, berkorban pada hari raya Idul Adha bukan hanya dilihat dari sisi apa dan berapa banyak hewan kurban yang disembelih. Namun yang paling penting menurutnya adalah niat dan motivasi melaksanakan ibadah kurban tersebut hanya semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Salah satu contoh manusia yang sukses dan menjadi panutan dalam ibadah kurban adalah Nabi Ibrahim AS. Bahkan, dia tidak hanya sukses tetapi juga mampu menularkan kesuksesan tersebut kepada keluarga dan kaumnya. (nas)


OPINI

SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

Halaman 6

Kuasa dan Kebegawanan Politik Harus Segera Direvisi SOROTAN berbagai kalangan terhadap nilai royalti Mataram mall, seyogiyanya disikapi dengan segera oleh Pemkot Mataram. Sikap diam Pemkot Mataram terhadap nilai royalti Mataram mall ini, diakui atau tidak, menimbulkan spekulasi beragam di tengah masyarakat. Tidak saja kalangan DPRD Kota Mataram, tapi juga pemerhati ekonomi. Pada akhirnya, sah-sah saja kalau masyarakat menilai yang bukan-bukan terhadap nilai royalti Mataram yang oleh sejumlah kalangan disebut kecil. Namun memang, jika melihat luas aset Kota Mataram yang disertai letak yang demikian strategis, sangat wajar ketika secara kasat mata orang-orang menganggap nilai royalti Mataram Mall yang disetor oleh PT. PCF (Pasifik Cilinaya Fantacy) begitu minim. Padahal, jika dihitung ulang, dengan nilai rupiah saat ini, Rp 150 juta yang disetorkan PCF setiap tahunnya sebagai royalti atas pemanfaatan aset Kota Mataram berupa tanah yang diatasnya berdiri megah bangunan Mataram mall, sangat tidak layak. Berbagai kalangan meyakini bahwa sebetulnya, nilai royalti Rp 150 juta masih bisa didongkrak lebih besar lagi. Tetapi apa? Jangankan akan dinaikkan, baru diwacanakan saja, PCF justru mengumbar ancaman akan menaikkan tarif sewa. Respon manajemen PCF terhadap keinginan berbagai kalangan untuk mendorong naiknya nilai royalti Mataram Mall, nampaknya begitu emosional. Selama ini, PCF kerap berlindung di balik penyerapan tenaga kerja yang terjadi selama berdirinya Mataram mall. Padahal, penyerapan tenaga kerja hanya efek dari hadirnya pusat perbelanjaan terbesar di Kota mataram tersebut. Ada kesan bahwa PCF menolak kenaikan nilai royalti Mataram Mall karena menganggap diri telah ‘’berjasa’’ menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga Mataram. Anggapan-anggapan semacam ini, jelas tidak profesional. Sehingga wajar kalau kemudian kalangan Dewan juga bereaksi atas persoalan ini. Bahkan wakil rakyat di Lingkar Selatan ini menantang manajemen PCF untuk transparan menghitung ulang nilai royalti Mataram Mall dengan melibatkan akuntan publik. Sayangnya, kalangan eksekutif sampai saat inipun masih adem ayem, meski hanya mendapat setoran royalti Rp 150 juta per tahun. Seharusnya, sebagai pihak yang meneken MoU dengan PCF, kalangan eksekutiflah yang lebih agresif menginisiasi perubahan nilai royalti Mataram Mall. Dengan kondisi perekonomian saat ini, dimana Mataram Mall terbilang laris manis karena banyak dimanfaatkan oleh dunia usaha untuk mempromosikan dan menjual produknya. Sehingga sudah waktunya, nilai royalti mataram Mall segera direvisi. (*)

INI realitasnya, hampir semua institusi, partai politik memancar kuasa. Pada hakikat trias politika, yang berpendulum tiga institusi (eksekutif, legislatif, dan yudikatif) serta pada teori kenegaraan lainnya terdapat institusi eksaminatif. Pengacuan misalnya pada gejala serba kuasa inheren parpol: Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Mahkamah Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, beserta mandat-mandat penting melalui uji kelayakan dan kepatutan oleh komisi parlemen pada bidangnya dan/ atau sikap fraksi yang merupakan perpanjangan kuasa parpol. Pertanyaannya adalah apakah mekanisme keterpilihan kuasa parpol masih relevan untuk urusan mandat yang berhubungan dengan yurisprudensi murni hukum? Mengacu pada trias politica yang dicetuskan filosof Montesquieu (1689-1755), dalam L’Esprit des Lois (The Spirit of Laws), pembagian kekuasaan yang terpisah, namun integral dalam negara. Trias politika yang membagi kuasa eksekutif, legislatif dan yudikatif. Teori ini pun sebelumnya penyempurnaan dari pemikiran John Locke (1632-1704). Miriam Budiardjo (2008: 37) memaparkan, ‘’Perbedaan antara negara sebagai badan hukum dan badan-badan hukum lainnya ialah bahwa negara adalah badan hukum tertinggi yang mempunyai sifat mengatur dan menertibkan. Ini berarti bahwa tata tertib yang diselenggarakan olehnya bersifat normatif yakni sesuai dengan aturan-aturan dan norma-norma yang telah ditetapkan sebagai patokan.’’ Konteks pemilihan umum saja, rakyat memilih parpol kemudian mengutus perwakilan parpol di lembaga legislatif. Sementara faktanya daya respons publik terhadap parpol, kian hari kian melemah. Janji politik yang didengungkan ketika kampanye, kadangkala terabaikan dikarenakan tak semua aspirasi publik dapat dilaksanakan sepenuhnya. Dari hal itu, kuasa parpol justru makin hinggap hampir pada semua institusi kenegaraan. Alih-alih kemudian demokrasi menjadi sehat, yang ada demokrasi riuh-ribut dari hiruk pikuk rebutan pengaruh kuasa yang melampaui. Bilakah regulasi mekanisme keterpilihan kuasa pada Dewan Perwakilan Daerah, MK, MA, dan BPK mengalami perevisian dengan gejala-gejala yang tampak bergelayut akhir-akhir ini. Tajuk-tajuk media menyebutnya sebagai “Krisis Konstitusi”. Mengembalikan kewenangan kuasa parpol ke-

Oleh :

Mujaddid Muhas, M.A.

(Penulis Buku Nalar Pemilu dan Demokrasi (2011); Kolumnis) pada kanal yang semestinya. Parpol tetap penting sebagai pilar demokrasi. Tak ada demokrasi tanpa parpol, namun kuasa parpol yang tepat pada kanalnya, kekuatan agregasi dan artikulasi kepentingan publik. Kawah candradimuka demokrasi kita. Bilakah gejala”hiruk-pikuk tak habis-habisnya kerap politik” yang sudah memasuki pada fase kejenuhan massal dapat menggapai solusi berkonstitusi yang adem, tenteram dan berkeadilan. Penulis berpendapat bahwa sanubari publik dengan tingkat kejenuhan massal, kini rindu solusi massif. Kehidupan yang tak sesak oleh keributan dan pertikaian, kejengahan terhadap hedonisme hip-hip hura yang berlebihan, serta efek ekonomi kapital yang jomplang pada penerapan jangka lama, beserta kebegawanan dan spirit berdemokrasi yang mulai tereduksi. Menempatkan kuasa parpol pada kanalnya dapat memberikan penguatan bahwa demokrasi itu pilihan tepat dan relevan melintasi zaman. Mengingat teks-teks dahulu: ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (ipoleksosbudhankam) yang proporsional dan pada jalurnya, menghadirkan kehidupan yang stabil secara politik dan mandiri secara ekonomi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Politisasi Kebablasan Setiap keputusan politik memerlukan daya pijak, pada aturan dan pembangunan konsensus yang berorientasi maslahat. Sejauh itu, situasi terkini dalam perikehidupan politik (demokrasi) masih cenderung berkutat pada prosedural. Pijakan yang terus mengalami pengujian empirik. Contohnya ada pada regulasi pemilukada pada opsi langsung atau tak langsung. Dengan mekanisme pemilu kepala daerah secara langsung dimaksudkan rakyat dapat menentukan pilihan kepada calon pemimpin yang mewakilinya mengelola serta mengemban program-program pemerintahan. Bagi rakyat, faktor pemilu/pemilukada “memaksa” prosesnya berbiaya tinggi, sehingga alternatif untuk kembali dengan menggunakan pemilihan tak langsung (perwakilan) merupakan opsi yang tak terelakkan. Melalui mekanisme pemilukada tak langsung pun, politisi parlemen tetap dapat menggunakan otoritasnya sebagai “jelmaan” langsung rakyat. Opsi-opsi yang tetap utama bagi parpol. Disinilah kebegawanan politik diperlukan sehingga

demokrasi yang dimakna sebagai proses, menuju proses demokrasi yang terkonsolidasi dengan penguatan kelembagaan parpol dan pilar-pilar yurisprudensi hukum yang kokoh. Kemudian apabila situasi tersebut stagnan, sesaat setelahnya muncul semacam kehambaran “politik adiluhung”. Politik yang menyemai pada penyuaraan dan pelaksanaan aspirasi publik. Berhadapan dengan adanya gejala “pembelotan kuasa rakyat”. Proksi politik hedon dan pragmatisme oligarki secara perlahan-lahan yang mengakibatkan perikehidupan politik kian gaduh dan tak terkontrol. Padahal, mungkin saja ada banyak kegaduhan-kegaduhan politik yang tak diperlukan. Kalaupun ada kegaduhan, yang “diperlukan” adalah kegaduhan dinamis dengan beradu konsep kebijakan (policy), sikap konsistensi perjuangan, kemudian berujung pada negosiasi win-win solution yang berkaitan dengan kepentingan publik. Sebab, ada pula yang berpendapat, politik yang gaduh (dinamis) dapat mencapai konsensus yang optimal. Pertanyaan keduanya, sejauh manakah kita bisa membedakan, mana pertarungan politik pada arenanya dan manakah yang sekadar manuver-manuver politik sesaat? Seiring supremasi yuridis yang ingin ditegakkan, maka sikap politik adiluhung (kebegawanan) diperlukan untuk memecah kebuntuan titik temu yang tak berkesudahan. Dalam situasi politik yang kebablasan (supergaduh), kita membayangkan adanya semacam ketertiban stabilitas sistem politik yang dipopulerkan Samuel P. Huntington, dalam literaturnya Tertib Politik pada Masyarakat yang sedang Berubah melalui uji empirik yang menekankan dua hal: pelembagaan dan partisipasi politik dengan klasifikasi pretorian dan kedaulatan. (2004: 91-106). Dalam pemikiran berbeda, apakah memang kita sedang “berpapasan” pada keadaan “acak-kadut” politik yang mesti dialami sebagai konsekuensi logis konsolidasi terhadap demokrasi. Semacam pengabaran betapa piranti-piranti hukum yang disupremasi dengan praktik kebegawanan politik, berefek pada terkonsilidasinya demokrasi secara gradual-berkesinambungan. Dengan demikian, bukan suatu yang utopis melalui agenda demokrasi yang terkonsolidasi, perikehidupan politik yang sehat, bisa beriringan dengan supremasi hukum yang equal menuju demokratisasi sejatinya. Men-

gapa hal itu krusial? Ayolah kita tengok hamparan nyata keseharian dari dinamika kegaduhan-kegaduhan yang menerpa. Ada korban politisasi, diterpa cobaan; ada jebakan “ranjau-ranjau politik” pada tarap kebablasan; ada perangai kuasa oligarki yang berlebihan sebagai ambisi politik, ada pula larik pembelotan mandat rakyat. Berhadap-hadapan dan dilingkupi sikap massif terhadap reaksi jenuh massal: adanya supremasi yuridis. Saatnya kebegawanan politik (adiluhung) tak lagi langka pada candradimuka perikehidupan politik. Beriringan dengan langkah-langkah supremasi. Karena pada penengokan realita selanjutnya: sehari-hari rakyat (dominan) mikirin sembako dan kitarannya bukan urusan kuasa politik belaka. Logika permainan kotak warna-warni rubrik memberikan pelajaran bahwa sesulit-sulit atau seruetruet realitas, bila upaya pengaturan senantiasa konsisten dan integral, bidak rubik akan berkesesuaian dan rampung. Keluhuran dari demokrasi yang terurus dan terfokus pada kebegawanan politik yang mencerahkan.

Empat warga Sumbawa tewas ditembak bukan TKI Pemerintah Indonesia harus mengusut tuntas

*** 223 perusahaan di NTB dinilai masih ilegal Merugikan daerah

***

68 Tahun Bumi Tatas Tuhu Trasna Bersatu (15 Oktober 1945 – 15 Oktober 2013)

Sejarah Kabupaten Lombok Tengah terbentuk menjadi Daerah Otonom berdasarkan Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah DaerahDaerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Undang-undang tersebut disahkan pada Tanggal 14 Agustus 1958. Namun, sebelum terbentuk sebagai sebuah wilayah pemerintahan, entitas Lombok Tengah telah ada jauh sebelumnya. Secara integral, Lombok Tengah menjadi bagian dari NKRI ditandai dengan pelantikan secara formal Kepala Daerah Setempat - Lombok Tengah yang pertama pada tanggal 15 Oktober 1945. Pada saat itulah, terjadi peralihan kekuasaan dari Jepang kepada Bangsa Indonesia di Gedung Mardi Bekso, Mataram. Sejak saat itu, Bendera Merah Putih mulai dikibarkan di Lombok dan dibacanya Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 di Bumi Sasak Lombok. Disusul dengan penetapan pejabat-pejabat yang memegang jabatan pemerintahan, dintaranya R. Noene Noeraksa menjadi Kepala Daerah Lombok, I Gusti Ngurah menjadi Kepala Daerah Setempat - Lombok Barat, Lalu Srinata menjadi Kepala Daerah Setempat - Lombok Tengah dan Mamiq Fadelah menjadi Kepala Daerah Setempat - Lombok Timur. Dipilihnya tanggal 15 Oktober 1945 dilandasi oleh beberapa pertimbangan. Pertama, pengangkatan Lalu Srinata selaku Kepala Daerah Setempat - Lombok Tengah oleh Gubernur Provinsi Sunda Kecil, Mr. I Gusti Ketut Pudja, telah melegitimasi keberadaan Pemerintahan Lombok Tengah secara hukum. Kedua, pada tanggal 15 Oktober 1945 tersebut, Komite Nasional Daerah Lombok (semacam DPRD) mengadakan rapat umum di alun-alun Mataram. Periode Kepemimpinan Daerah Dalam usia 68 tahun, perjalanan Kabupaten Lombok Tengah telah menempuh rentang tiga zaman, yakni zaman Orde Lama, zaman Orde Baru dan zaman Orde Reformasi. Dalam tiga zaman pemerintahan tersebut, Kabupaten Lombok Tengah telah dipimpin oleh 9 orang Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. Kepala Daerah Lombok Tengah pertama adalah Lalu Srinata (periode 1945-1946). Jabatan yang diemban Lalu Srinata saat itu masih bernama Kepala Daerah Setempat – Lombok Tengah. Sebelumnya, Lalu Srinata diangkat menjadi Kepala Distrik Jonggat pada periode 1932 - 1945, menggantikan kedudukan ayahnya, L. Wira Said. Wilayah administratif Pemerintahan Daerah Lombok Tengah, saat itu, terdiri dari empat kedistrikan, yakni Distrik Praya, Kopang, Mantang dan Distrik Jonggat. Setelah Lalu Srinata, Lombok Tengah dipimpin oleh Lalu Wirentanus alias Haji Lalu Hasyim (periode 1946 – 1959). Pada masa ini, dilakukan pembagian wilayah Lombok Tengah dengan Lombok Timur. Persatuan dan Kesatuan diantara semua elemen masyarakat merupakan salah satu titik berat perhatian pemerintahan Lalu Wirentanus. Pemerintahan Lalu Wirentanus dilanjutkan oleh M. Sanusi (periode 1960 -1964) selaku Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Lombok Tengah. Naiknya M. Sanusi melalui pemilihan DPRD yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Selain meneruskan beberapa kebijakan pendahulunya, M. Sanusi melakukan berbagai upaya pembangunan agar masyarakat daerah ini lebih sejahtera. Salah satu kebutuhan mendesak masyarakat pada saat itu adalah air untuk pertanian. Jajaran pemerintahan di bawah pimpinan M. Sanusi kemudian membangun Waduk Muncan, Kecamatan Kopang. Wilayah Administratif Lombok Tengah pada masa ini tetap empat Distrik, di antaranya, Distrik Praya, Kopang, Mantang dan Jonggat. Kepemimpinan M. Sanusi berakhir pada tahun 1964 dan dilanjutkan oleh salah satu putra terbaik Lombok Tengah, yaitu Drs. H. Lalu Sri Gde. Fokus pembangunan pada masa pemerintahan ini adalah memperluas infrastruktur jalan yang ada di kota Praya dan beberapa wilayah lainnya yang diimbangi dengan pembangunan perkampungan yang salah satunya adalah Kampung Kauman. Pemerintahan Drs. Lalu Sri Gde berakhir pada tahun 1979. Setelah Drs. H. Lalu Sri Gde, Pemerintahan dilanjutkan oleh Letkol. C. Parwoto WP untuk (Periode 1979 – 1989). Ini untuk pertama kalinya, Lombok Tengah dipimpin dari kalangan militer.

Pada masa ini mulai ada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di Kabupaten Lombok Tengah. Berbagai perencanaan pembangunan pun dirancang. Sistem Gogo Rancah yang sangat terkenal itu, mulai diterapkan pada masa pemerintahan ini. Untuk mengatasi kekurangan air pertanian, khususnya di wilayah Selatan, dibangunlah Bendungan Batujai. Selain mulai dirancang tata ruang Kota Praya, ide pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) sudah dimulai pada masa pemerintahan Letkol. C. Parwoto WP. Kepemimpinan Letkol. C. Parwoto WP berakhir tahun 1989 yang dilanjutkan oleh Kol. (Purn) H. Ircham selama dua periode dari tahun 1989 – 1999. Pada periode ini, lahan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Tanak Awu, Kecamatan Pujut mulai dibebaskan. Sistem Gogo Rancah tetap diterapkan dan pemindahan Pasar dan terminal yang ada di tengah-tengah kota Praya ke Renteng, Kecamatan Praya. Pemerintahan Kol. (Purn). H. Ircham dilanjutkan oleh Drs. H. Lalu Suhaimi dari kalangan sipil yang masih diangkat melalui DPRD. Pada masa inilah pemekaran wilayah dilakukan, sehingga menjadi 12 kecamatan seperti sekarang. Kecamatan yang baru hasil pemekaran pada masa Drs. H. Lalu Suhaimi, diantaranya, Kecamatan Praya Tengah, kecamatan Praya Barat Daya dan Batukliang Utara. Pemerintahan Drs. H. Lalu Suhaimi berakhir tahun 2004 yang dilanjutkan oleh pasangan H. Lalu Wiratmaja – H. Lalu Suprayatno, S.H., M.BA., M.M (Periode 2004 – 2010). Saat inilah, untuk pertama kalinya Bupati/Wakil Bupati Lombok Tengah dipilih secara langsung oleh masyarakat. Peletakan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) dilaksanakan pada periode pemerintahan ini. Di samping itu juga dilakukan Pembangunan Pasar Karang Bulayak, pembangunan Wisma Mandalika dan pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara di Teluk Awang, kecamatan Pujut. Masalah keamanan juga tidak lepas dari perhatian pemerintahan ini. Pemerintahan H. Lalu Wiratmaja – H. Lalu Suprayatno, S.H., M.BA., M.M dilanjutkan oleh pasangan H. Moh. Suhaili FT, S.H – Drs. H. Lalu Normal Suzana untuk periode 2010 – 2015 yang juga dipilih secara langsung. Pasangan yang berjargon MAIQ – MERES ini mengusung Visi Mewujudkan Masyarakat Lombok Tengah yang Beriman, Sejahtera dan Bermutu (Lombok Tengah BERSATU). Pemerintahan Suhaili - Normal menitikberatkan pembangunan pada tiga fokus pembangunan yaitu Agricultur (Pertanian), Tourism (Pariwisata) dan Marine (Kelautan) yang disingkat ATM. Selain itu, dilakukan pembagian kawasan pengembangan menjadi tiga zona, diantaranya, Zone I disebut sebagai Kawasan Aik Meneng yang meliputi Kecamatan Kopang, Kecamatan Janapria, Kecamatan Batukliang dan Kecamatan Batukliang Utara. Zone II sebagai Kawasan Tunjung Tilah meliputi Kecamatan Praya, Kecamatan Praya Tengah, Kecamatan Jonggat dan Kecamatan Pringgarata. Terakhir. Zone III sebagai Kawasan Empak Bau yang meliputi Kecamatan Pujut, Kecamatan Praya Timur, Kecamatan Praya Barat dan Kecamatan Praya Barat Daya. Pada awal pemerintahan Suhaili – Normal, dilakukan peresmian Bandara Internasional Lombok oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bersamaan dengan itu dilakukan ground breaking kawasan Mandalika Resort sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pelan namun pasti, pertumbuhan ekonomi Lombok Tengah terus mengalami peningkatan. Demikian juga dengan angka kemiskinan yang terus mengalami penurunan. Dalam rangka akselerasi program-program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh semua stake holder yang ada, Suhaili – Normal mencanangkan sebuah gerakan yang memadukan semua program penangggulangan kemiskinan yang ada. Gerakan ini melibatkan seluruh unsur baik masyarakat, pemerintah maupun swasta untuk bersatu padu. Gerakan ini dinamakan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Terpadu melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Terpadu (Lemper Madu) berbasis rumah ibadah. Pencapaian Fokus Pembangunan Sektor Agribisnis Dalam kurun waktu 2010 - 2012, pencapaian fokus pembangunan menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Pada sektor agribisnis, produksi padi meningkat dari 374.091 ton pada tahun 2010 menjadi 440.710 ton pada tahun 2012. Dengan peningkatan produksi padi yang terus mengalami peningkatan setiap tahun tersebut, Kabupaten Lombok Tengah dijadikan sebagai sentra produksi pangan di Nusa Tenggara Barat. Bahkan, Bumi Tatas Tuhu Trasna Bersatu menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Populasi ternak juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 sebanyak 94.679 ekor, meningkat menjadi 137.240 ekor pada tahun 2012. Sektor Tourism (Pariwisata) Pada sektor pariwisata, terjadi peningkatan kunjungan wistawan yang cukup signifikan dari 50.028 wisatawan pada tahun 2010, menjadi 85.894 wisatawan pada tahun 2012. Demikian juga dengan rata-

rata lama tinggal para wisatawan. Sektor Marine (Kelautan) Pada sektor kelautan, terjadi peningkatan produksi dari 30.062,40 ton pada tahun 2010, menjadi 33.988,74 ton pada tahun 2012. Sektor Ekonomi Keuangan Pada Sektor Keuangan, Pendapatan Daerah dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pendapatan daerah pada tahun 2010 sebesar Rp. 790.826.580.683.98, pada tahun 2011 sebesar Rp 924.800.267.124,28 sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp 1.047.531.877.742,40. Sementara itu, realisasi belanja daerah dari tahun 2010 sampai 2012 juga mengalami peningkatan. Belanja daerah pada tahun 2010 sebesar Rp. 767.492.461.981,00, tahun 2011 sebesar Rp. 872.973.972.012,37 sedangkan tahun 2012 sebesar Rp. 1.010.143130.025,26 Pada sektor yang satu ini, pada tahun 2013 ini, Kabupaten Lombok Tengah meraih Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia dalam hal Pengelolaan Keuangan tahun anggaran 2012. Pertumbuhan ekonomi juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Lombok Tengah sebesar 5,69 persen. Pada tahun 2012 melonjak menjadi sebesar 8,89 persen. Bersamaan dengan itu, persentasi penduduk miskin di Bumi Tatas Tuhu Trasna Bersatu juga terus mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin pada tahun 2008 sebesar 22,32 persen. Pada tahun 2012 menurun menjadi sebesar 16,71 persen. Demikian juga dengan jumlah UMKM, jumlah wirausaha baru dan jumlah koperasi berkualitas, terus mengalami peningkatan. Sektor Pendidikan Sektor pendidikan sebagai salah satu sektor penentu kualitas manusia Lombok Tengah juga menjadi perhatian serius Pemerintahan Suhaili – Normal. Berbagai kegiatan dan strategi telah dan akan dilakukan dan diterapkan dalam memajukan bidang yang satu ini. Pada tahun 2012 yang lalu, di Bumi Tatas Tuhu Trasna inilah dicanangkan Pendidikan Inklusi secara nasional. Untuk level provinsi, di daerah ini juga dicanangkan penerapan Kurikulum Pendidikan Tahun 2013. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan juga terus ditingkatkan. Angka dan kualitas kelulusan juga terus ditingkatkan setiap tahunnya. Sektor Infrastruktur Masalah infrastruktur, terutama infrastruktur jalan mendapat perhatian utama dari pasangan Suhaili – Normal. Pasalnya, infrastruktur jalan dan saluran merupakan janji utama keduanya pada saat mereka berniat turut berkhidmat menjadi pelayan masyarakat Lombok Tengah tiga tahun yang lalu. Kondisi jalan pun terus diperbaiki setiap tahun. Pada tahun 2013 ini saja, sekitar sepanjang 350 kilometer yang diperbaiki dengan cara hotmix semuanya. Oleh karena itu, kondisi jalan di Kabupaten Lombok Tengah, saat ini, jauh berbeda dengan kondisi tiga tahun lalu. Penataan kota juga kini sedang gencar-gencarnya dilakukan. Lapangan Muhajirin Praya yang telah dirubah namannya menjadi Alun-alun Tastura ditata menjadi Pusat rekreasi warga kota Praya. Berikut tabel kondisi jalan dalam keadaan mantap sampai data tahun 2012. Selama kurun waktu sejak tahun 2010, berbagai prestasi pun telah diraih oleh Kabupaten Lombok Tengah baik itu atas nama daerah maupun perorangan. Prestasi tingkat Nasional : Juara Harapan I Paramedis Teladan Tingkat Nasional atas nama Lalu Satriawan Tahun 2010; Juara Harapan I Lomba UPJA Profesional Tingkat Nasional atas nama UPJA Kaliaji, desa Monggas Tahun 2010; Juara III Petani Teladan Tingkat Nasional atas nama Nur Ifansah, Ketua Kelompok Tani Karya Harum, desa Karang Sidemen Tahun 2010; Juara II Lomba GP3A Tingkat Nasional atas nama Radi Tahun 2010; Juara I PHP Berprestasi Tingkat Nasional atas nama Radi Tahun 2010; Perintis Kabupaten Berpendidikan Inklusi Tahun 2012 Juara III OSN Guru Tingkat Nasional atas nama Asep Taufik, S.Pd., M.Pd, SMA Negeri 1 Praya Tahun 2012 Juara I OSN Astronomi Tingkat Nasional atas nama Lalu Abdul Hafidz Tahun 2012 Juara Teladan II Tingkat Nasional untuk Bidan Teladan atas nama Hj. Hendrayani, A.Md, Gizi dari Puskesmas Sengkol, Kecamatan Pujut Tahun 2012. Juara PHP Teladan Tingkat Nasional atas nama Lalu Suherman Tahun 2012

Penghargaan PIN Emas dari Kementerian Agama Republik Indonesia dalam hal Pengelolaan Pendidikan Keagamaan Tahun 2012 Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam hal Pengelolaan Keuangan Tahun Anggaran 2012 pada Tahun 2013 Lima besar terbaik pada Lomba Tata Ruang Tingkat Nasional Tahun 2013 Penghargaan Pengelolaan Tertib Lalu Lintas Perhubungan Darat dari Kementerian Perhubungan RI Tahun 2013 Desa Sade masuk empat besar nasional Desa Destinasi Wisata Budaya Nasional Tahun 2013 Sertifikasi Benih Tingkat Nasional Tahun 2013 Pemecahan Rekor MURI untuk Kategori Penata Rias dan Pengiring Pengantin Terbanyak Tahun 2013 Kelompok Pendukung ASI Posyandu atas nama Posyandu Tunas Rahayu, dusun Tatak, Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut Tahun 2013. Ani Mariani, SP, Penyuluh Pertanian PNS pada Desa Mantang, Kecamatan Batukliang Penyuluh Pertanian PNS Teladan Tingkat Nasional Tahun 2013 Zaenal Abidin, Penyuluh Pertanian Swadaya Desa Jago, Kecamatan Praya, Penyuluh Pertanian Swadaya Teladan Tingkat Nasional Tahun 2013 KPRI Kesehatan Kelurahan Praya sebagai Koperasi Berprestasi tingkat nasional Tahun 2013 Tiga Besar Nasional Perpustakaan Desa Darmaji, Kecamatan Kopang Tahun 2013 Prestasi tingkat Provinsi : Juara Umum STQ Tahun 2012 Juara II MTQ Tahun 2013 Dokter teladan atas nama dr. Buly Fatrahadi tahun 2013 Juara II bidang teladan tahun 2013 Juara II Sanitarian Teladan tahun 2013 Kelompok Tani Layar II, Juara I Komoditas Jagung Tahun 2013 Kelompok Tani Panutan, Juara II Komoditas Kedelai Tahun 2013 Kelompok Ternak Patuh Angen, Juara II Komoditas Sapi Tahun 2013 Gapoktan Mertak Jati, Juara II Gapoktan Berprestasi Tahun 2013 Kelompok Tani Sinar Karya, Juara I Adhi Karya Pangan Nusantara Tahun 2013 Kelompok Tani Labu Manggar II, Juara I Adi Bhakti Mina Bahari Tahun 2013 Koperasi Tani Bina Usaha, Dusun Montong Bile, Desa Pendem, Kecamatan Janapria, Juara I Lembaga Ekonomi Berprestasi Tahun 2013 Sane Datre, Puyung, Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Juara I Petani Kedelai Tahun 2013 Rifial Armani, S.Pt, Labulia, Desa Labuli, Kecamatan Jonggat, Juara I Petani Jagung Tahun 2013 Husnul Mardi, S.Pt, Penyuluh Pertanian PNS pada Desa Gapura, Kecamatan Pujut, Juara I Penyuluh Pendamping Komoditas Sapi Tahun 2013 Marwi, Penyuluh Kehutanan Swadaya pada Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Juara I Lomba Wana Lestari Tahun 2013 Usman, Penyuluh Kehutanan Swadaya pada Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya, Juara I Lomba Peduli Hutan Tahun 2013 Andi, Penyuluh Pertanian THL. TB PP pada Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Juara II THL. TB PP Berprestasi Tahun 2013 Pencapaian pembangunan dan prestasi-prestasi yang telah ditorehkan sampai dengan tahun 2013 ini merupakan hasil ikhtiar dan kerja sama yang harmonis dari seluruh komponen masyarakat Lombok Tengah. Momentum hari jadi ke-68 Kabupaten Lombok Tengah ini sangat tepat kita jadikan sebagai ujung tombak untuk terwujudnya tatanan masyarakat Lombok Tengah yang Beriman, Sejahtera dan Bermutu di bawah ridho ilahi. (Humas)

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Stabil dalam Waktu Dekat MENTERI Perdagangan Gita Wirjawan memastikan harga daging sapi akan stabil dalam waktu dekat. “Insya Allah dalam waktu dekat akan mulai stabil,” kata Gita yang ditemui usai pelaksanaan salat Ied di Mesjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa. Pasalnya menurut dia, impor daging sapi dari Australia dan beberapa negara lain segera bisa dilakukan setelah keluar izin dari Kementerian Pertanian. Menurut dia, selama ini izin impor tersebut masih terkendala pembahasan internal di Kementan. (Suara NTB/ist) “Kita kan lama menunggu Gita Wirjawan rekomendasi teknisnya dari Kementan, baru keluar izinnya dua minggu lalu,” katanya. Sebelumnya, Gita Wirjawan melakukan pertemuan bilateral dengan Mendag Australia, Andrew Robb membicarakan isu perdagangan, termasuk kebijakan impor sapi dari negeri kangguru tersebut. Dalam pertemuan itu, Andrew menyampaikan apresiasi pada Mendag Gita Wirjawan atas upayanya menormalisasi impor, terutama sapi. “Kami sangat mengapresiasi kebijakan impor daging sapi Indonesia dari Australia. Kami berterima kasih, karena ini sangat membantu peternak. Bulan ini kuota ekspor sapi sebanyak 75.000 ekor akan mengembalikan antusiasme di sektor ini,” kata Andrew. (ant/bali post)

Omprongan Tembakau di KLU akan Dikonversi Tanjung (Suara NTB) Petani dan pengusaha tembakau virginia Lombok Utara hingga kini masih bergantung pada bahan bakar kayu bakar. Hal ini diakibatkan jatah suplai bahan bakar batu bara masih terbatas. Mengantisipasi penebangan liar kayu hutan dan pemanfaatan kayu kebun yang massif, Pemda KLU pun menargetkan konversi tungku omprongan untuk seluruh tungku milik petani di KLU. Kepada wartawan Selasa (15/10), Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Kelautan perikanan dan Perkebunan (DPPKKP) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Ir. Hermanto, melalui Kepala Bidang Perkebunan, Munhayadi, SP., mengakui tahun 2014 mendatang seluruh tungku omprongan ditargetkan telah dikonversi. Jumlah tungku omprongan di KLU yang diusulkan untuk dikonversi tahun depan berkisar antara 100 unit sampai 150 unit. “Jumlah tungku yang sudah dikonversi masih sedikit, 20 tungku dari Pemda KLU dan tambahan 10 tungku konversi bantuan dari Provinsi. Dengan perusahaan kita targetkan, seluruh tungku tidak lagi memakai bahan bakar kayu untuk omprongan tahun depan,” jelas Munhayadi. Ia menyatakan jumlah oven yang ada di KLU tidak sebanyak Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah, di mana di KLU tercatat sekitar 70 Oven tembakau. Hanya saja, sebagian besar tungku oven tembakau tersebut didesain untuk bahan bakar kayu bakar. Kecuali 30 unit tungku yang sudah dikonversi, seluruh tungku milik petani masih desain lama. Sebagai langkah awal untuk mensosialisasikan efisiensi dan efektivitas pemakaian bahan bakar batu bara, Pemda KLU pada musim tanam tahun ini telah memberikan stimulan kepada petani. Yakni 10 orang petani memperoleh bantuan subsidi batu bara dari Pemda untuk merangsang minat petani lain untuk konversi. “Stimulan batu bara yang diberikan Pemda KLU masih terbatas, hanya kepada 10 orang petani dengan besaran masing-masing 1 ton. Harapan kita, penggunaan batu bara percontohan di 10 petani ini memancing reaksi petani untuk beralih,” sambungnya. Sebelumnya dikatakan Munhayadi, jumlah areal tanam tembakau virginia tahun 2013 ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, areal budidaya masyarakat seluas 200 hektar lebih. Akibat perubahan cuaca yang cukup ekstrim areal budidaya tembakau virginia di KLU menjadi sekitar 130-an hektar. Areal budidaya tembakau di KLU masih terbatas di wilayah Kecamatan Kayangan yang memiliki karakteristik hawa dingin antara lain di Desa Sesait, Desa Pendua, Desa Santong dan Desa Dangiang. Dari 130 hektar itu, 65 hektar di antaranya merupakan areal budidaya hasil kerjasama kemitraan dengan salah satu perusahaan, PT. ELI yang berlokasi di Lombok Timur. Sisanya dikembangkan oleh masyarakat secara swadaya. (ari)

Menteri Kelautan Dijadwalkan Tebar Benur di Sumbawa Mataram (Suara NTB) Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi salah satu acuan pemerintah pusat untuk mengembangkan komoditi berbasis ekspor. Provinsi NTB dipandang sebagai salah satu daerah dengan potensi terbesar untuk mendongkrak keberdadaan budidaya benur. Menteri Kelautan RI, Cicip Sharief Sutardjo, Sabtu (19/ 10) dijadwalkan akan menebar ribuan benur di lokasi pembudidayaan kelompok masyarakat di Utan, kabupaten Sumbawa yang akan dijadikan demplot pengembangan komoditi laut jenis udang ini. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Ir. Aminollah, M. Si kepada Suara NTB di Mataram, Senin (14/10) mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian kelautan mulai melirik benur sebagai komoditi ekspor yang memiliki nilai jual tinggi. Melemahnya nilai tukar rupiah telah mendongkrak harga jual udang. Dari yang sebelumnya terpuruk di harga Rp 45 ribu/Kg sekarang penjualannya sudah mencapai harga Rp 100 ribu/Kg. “Menteri akan melaunching pengembangan budidaya benur di Sumbawa menjadi yang perdana di Indonesia, walaupun termasuk ada beberapa daerah lainnya,” terang Aminollah. Budidaya benur ini sebenarnya sudah dikembangkan sejak lama, akan tetapi tidak ada perkembangan yang signifikan terhadap pembudidayaannya di kelompok tambak. Dengan akan ditebarnya bibit unggul benur ini setidaknya diharapkan akan diikuti oleh pembudidaya lainnya. Pasalnya tambak masyarakat yang dijadikan demplot ini akan disupport terus menerus untuk perkembangan dan pakannya. Beberapa negara sudah menjadi sasaran pasar paling potensial, Jepang dan Cina, misalnya. Permintaannya sudah cukup tinggi, sehingga pemerintah pusat mencanangkan benur dapat dikembangkan di NTB. Sebelumnya, salah satu investor dari Surabaya yang mengatasnamakan PT. SAJ sedikitnya memanfaatkan area tambak seluas 200 hektar di KSB. Namun dalam perjalanannya, operasional perusahaan tersebut mandek. Perusahaan lain yang akan meneruskan budidaya ini adalah PT. BAJ yang rencananya akan menjadi mitra kelompok pembudidaya benur di wilayah setempat. “Tidak kecil hasil budidaya benur ini, bayangkan jika dalam satu tambak berukuran setengah hektar berisi ribuan ekor yang dapat dipanen menjadi 8 ton benur per enam bulan. Kemudian dijual dengan harga minimal Rp 45 ribu perkilo,” urainya. Dengan demikian, jika benur-benur ini pembudidayaannya sudah mampu dikembangkan secara besar-besaran. Maka NTB menjadi salah satu daerah asal ekspor paling besar di Indonesia. Multiplayer efek yang akan dimunculkan otomatis tak sedikit. (bul)

(Suara NTB/ham)

LIHAT HARGA - Minat wisatawan mancanegara terhadap hasil kerajinan di objek wisata cukup tinggi. Namun, mahalnya harga yang ditawarkan pedagang membuat mereka berpikir untuk membeli hasil kerajinan atau cinderamata. Seperti salah satu wisatawan asing ini hanya sekadar melihat-lihat harga souvenir di Kompleks Pura Lingsar Lombok Barat beberapa waktu lalu.

223 Perusahaan di NTB Dinilai Masih Ilegal Mataram (Suara NTB) Sebanyak 223 dari 225 perusahaan belum melaporkan keberadaannya kepada Pemerintah Provinsi, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Pelaporan ini merupakan ketentuan terbaru tentang outsourcing. Kabid Pembinaan Hubungan Industrial dan Ketenagakerjaan, Disnakertrans Provinsi NTB, Drs. Sutarto mengatakan, pemprov memberikan batas waktu kepada seluruh perushaaan pelaksana outsourcing (penyedia jasa pekerja/buruh) untuk segera melaporkan diri atas operasionalnya, kepada pemerintah daerah setempat dan diketahui oleh Kepala Disnakertrans Provinsi NTB sendiri. Jika tidak melaporkan keberadaannya, akan dilakukan pencabutan izin perusahaan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (Permen) nomor 19 tahun 2012 tentang outsourc-

ing, batas waktu maksimal untuk melaporkan diri oleh perusahaan adalah satu tahun setelah dikeluarkannya peraturan pemerintah tersebut. Artinya, sejak dikeluarkannya Permen itu, masanya sudah genap setahun lebih. Sehingga seluruh perusahaan baik yang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mestinya operasionalnya sudah diketahui oleh Kepala Disnakertran provinsi. “Ada sebanyak 225 perusahaan yang beroperasi di NTB, namun sejauh ini hanya dua perusahaan yang sudah melaporkan dirinya atau atas

sepengetahuan Kepala Disnakertrans secara tertulis sesuai peraturan. Sisanya belum sama sekali,” katanya barubaru ini. Sosialisasi akan ditingkatkan kepada BUMN dan BUMD yang beroperasi di pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Dan akan dilakukan penertiban kepada perusahaan-perusahaan tersebut. Jika pada batas waktu melebihi satu tahun sejak diberlakukannya Permen, masih banyak perusahaan yang belum melaporkan perkembangannya maka akan diambil langkah tegas untuk mencabut izin-izin operasionaln-

Jika tidak melaporkan keberadaannya, akan dilakukan pencabutan izin perusahaan

Sutarto ya. Dan itupun bisa dikatakan perusahaan ilegal. Secara umum, tujuan diberlakukannya Permen nomor 19 tahun 2012 ini adalah untuk memberikan perlindungan, menyangkut hak dan kewajiban karyawan perusahaan apabila sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap perusahaan terkait. “Contoh saja, kalau ada

perusahaan yang tidak melaporkan diri kepada pemerintah kabupaten/kota, yang ditembuskan kepada Kepala Disnakertrans provinsi yang secara tiba-tiba tidak beroperasi, maka kemana para karyawan akan mencari hakhaknya,” demikian disebutnya. Penertiban perusahaan perusahaan outsourcing akan dilakukan secara terus menerus karena sudah menjadi ketentuan. Dari sejumlah perusahaan yang belum melaporkan diri ini belum dipastikan, apakah perusahaan bersangkutan belum mengetahui Permen tersebut. Atau dengan sengaja mengabaikannya. “Kita minta perusahaan BUMN dan BUMD yang belum melaporkan diri agar segera melapor untuk diperpanjang lagi izin operasionalnya,” demikian Sutarto. (bul)

Defisit, Pemkab Lobar Masih Banyak TKI Tertipu Agen akan Pinjam Rp 90 Miliar di Bank Jabar Giri Menang (Suara NTB) APBD Pemkab Lombok Barat (Lobar) sejauh ini masih saja mengalami defisit anggaran. Setelah pada APBD 2013 lalu defisit mencapai Rp 21 miliar lebih selanjutnya pada APBDP sedikit menurun. Namun anggaran APBD Lobar diprediksi masih defisit hingga tahun depan. Karenanya, untuk membiayai sejumlah proyek infrastrukturpun belum mampu dilakukan. Untuk mengakomodir pembangunan tersebut, tahun depan Pemkab Lobar berencana meminjam uang Rp 90 miliar di Bank Jawa Barat (Jabar). Kepala Bappeda Lombok Barat, Dr. H. Baihaki menegaskan soal pinjam atau berutang itu masih dikaji dan dipelajari pihak TAPD. “Kita memang berencana, tahun depan ingin meminjam dana Rp 90 miliar di Bank Jabar,”kata Baihaki, Selasa (15/10). Diterangkan, aturan berutang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (Permenkau) No. 125/PMK.07/ 2013 tentang batas maksimal komulatif defisit anggaran pendapatan dan belanja daerah, batas maksimal anggaran pendapatan dan belanja daerah serta batas maksimal komulatif pinjaman tahun 2014. Dalam PMK itu dijelaskan, batas maksimal defisit APBD tahun 2014 adalah 0,3 persen dari proyeksi PDRB ADHB 2014. Secara normal dijelaskan, batas maksimal pendapatan dan belanja daerah berdasarkan proyeksi kapasitas viskal. Jika pinjaman komu-

latif maka defisit sekitar 3,5 persen. Batas komulatif pinjaman 0,3 persen dari proyeksi PDRB ADHB tahun depan. Apabila melampui 0,3 persen, maka pinjaman harus mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan Cq Direktorat Jenderal Perimbangan Kuangan. Kategori kapasitas viscal Lobar sendiri, masuk rendah, namun perlu diupayakan defisit serendahnya supaya peminjaman dana tanpa melalui prosedur persetujuan Menkeu. Menurutnya, Lobar tetap memenuhi syarat namun perlu dikaji seberapa besar nilai pinjamannya. Karenanya, defisit harus sesuai PMK dibawah 0,3 persen dari PDRB ADHB. Normalnya tanpa pinjaman kata Baihaki, sebesar 0,3 persen. Jika masuk pinjaman komulatif maka defisit sekitar 3,5 persen, kalau melebihi 3,5 persen maka perlu juga meminta persetujuan Menteri Keuangan. “Makanya, TAPD masih belum selesai rapat bahas ini, sedang dikaji,”ujarnya. Pinjaman Rp 90 miliar itu menurut rencana untuk pembangunan sejumlah infrastruktur perdagangan berupa pasar tradisional. Pasar perlu diperhatikan untuk akselerasi perkembangan ekonomi, menurunkan kemiskinan dan pengangguran. Selain itu untuk akses jalan serta infrastruktur lainnya. Diketahui, APBDP 2013 Lobar mencapai Rp 1 triliun lebih. Diprediksi, APBD tahun 2014 mendatang mencapai 1,64 triliun. (Her)

Kuala Lumpur (Suara NTB) Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno, mengemukakan bahwa masih banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tertipu para agen yang mengaku bisa menguruskan izin kerja (permit) sebagai persyaratan bekerja di Negeri Jiran. “Dari sisa program pemutihan lalu masih banyak pekerja kita yang tertipu oleh agen,” ujarnya seusai Shalat Idul Adha di Aula Hasanuddin Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa. Pemerintah Kerajaan Malaysia selama ini menerapkan kebijakan enam peringkat bagi tenaga kerja asing melalui enam tahap, yakni pendaftaran, pemutihan, pengampunan, pemantauan, penguatkuasaan dan pengusiran (6P). Mantan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angakatan Udara (Kasau) itu mengharapkan, jangan ada lagi pekerja Indonesia yang tertipu bujuk rayu para agen yang mengaku bisa menguruskan dokumentasi dan izin kerja di Malaysia. Kepada para pekerja Indonesia, ia mengemukakan, untuk bekerja di Malaysia harus memiliki majikan yang dapat

(Suara NTB/ist)

Herman Prayitno

diminta untuk mengajukan kontrak kerja ke KBRI di Kuala Lumpur. “Kalau tidak punya majikan, maka sebaiknya pulang saja dulu ke Tanah Air sambil menunggu ada majikan yang benar-benar mau mengikuti ketentuan yang berlaku dalam penggunaan tenaga kerja Indonesia,” ungkapnya. Sebelumnya KBRI Kuala Lumpur mengimbau pekerja asing tanpa izin (PATI) asal Indonesia yang tertipu agen saat mengikuti program 6P, lalu meminta majikannya segera melaporkan kasus penipuannya ke Kementerian Dalam Negeri (KDN) Malaysia. Hal ini sejalan dengan ke-

bijakan Pemerintah Malaysia yang setuju memberikan kesempatan kepada para majikan yang ditipu agen saat mengurus pemutihan bagi PATI-nya untuk melaporkan kasusnya ke KDN Malaysia guna diteliti lebih lanjut di bawah Program Khas Pengurusan PATI (PKPP). Sejauh ini KDN Malaysia menerapkan kebijakan hanya PATI tertipu, telah memiliki majikan tetap, dan terdaftar sebelumnya dalam Program 6P, yang diperbolehkan mengikuti PKPP. PKPP tersebut akan dilaksanakan secara langsung antar-Pemerintah Malaysia dengan pemerintah negara terkait (Government to Government/G to G), tanpa melibatkan pihak agen atau penengah. Program tersebut akan dimulai pada tanggal 21 Oktober 2013 sampai dengan 20 Januari 2014, dan saat ini KDN masih mempersiapkan dan merumuskan teknis pelaksanaan PKPP. Oleh karena itu, KBRI Kuala Lumpur meminta kepada seluruh anggota masyarakat Indonesia yang berkaitan dengan TKI untuk tetap tenang dan menunggu hingga Pemerintah Malaysia memberikan penjelasannya lebih lanjut. (ant/bali post)


POLHUKAM

SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

Halaman 8

Polres Segera Panggil Ketua DPC Partai Demokrat Lobar

Aturan ”Light On” Masih Sebatas Imbauan

Giri Menang (Suara NTB) Ketua DPC Demokrat, Sahmad SE segera dipanggil pihak Polres Lombok Barat untuk diperiksa terkait kasus perusakan dan ancaman komisioner KPUD Lobar. Hal itu setelah keluarnya izin untuk pemeriksaan Ketua DPC Partai Demokrat itu dari Gubernur NTB, Dr. TGH. Zainul Majdi yang juga Ketua DPD Demokrat NTB.

Selong (Suara NTB) Aturan menyalakan lampu (light on) kendaraan siang hari di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) masih sebatas imbauan. Pengendara yang ditemukan aparat Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Lotim masih melayangkan teguran saja. Sementara, aturannya sudah bisa dilakukan penilangan bagi yang melanggar. Kepala Satuan Lantas Polres Lotim, AKP Eliantoro Jalmaf kepada Suara NTB, Senin (14/10) mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus untuk mensosialisasikan keselamatan pengendara khusus penggunaan helm. Ditekankan, masih banyak pengguna kendaraan tidak menggunakan helm standar sesuai yang telah dianjurkan. Pengendara roda dua yang tidak memakai helm, katanya, akan diberikan tindakan tegas. Dari data catatan bukti pelanggaran (Tilang) yang dilakukan Satlantas Polres Lotim, sebagian besar tidak memakai helm. “Kita kemarin terakhir menilang hampir 200-an pengendara yang tidak pakai helm,” katanya. Menyadari fakta itu, pihaknya terus akan menindak pengendara tidak memakai helm. “Ini akan jadi prioritas,” imbuhnya. Bahkan, tidak saja ke masyarakat umum, anggota Polres Lotim pun akan diberikan sanksi yang sama jika diketahui tidak pakai helm. “Anggota tidak pakai helm akan ditilang juga,” sambungnya. Termasuk yang memasuki markas polisi ditegaskan harus pakai helm. Ia menjelaskan, prioritas penegakan aturan pemakaian helm karena fakta jumlah laka lantas yang terjadi menyebabkan tingginya tingkat keparahan. (rus)

Penegasan itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Lobar, Iptu Windy Tjahyadi saat dikonfirmasi, Selasa (15/10). ‘’Kemarin (Jumat, red) baru keluar izin pemeriksaan saudara Sahmad dari Gubernur, tinggal nanti kita panggil,” ungkap Windy. Namun surat itu masih berada di Polda belum turun ke Polres Lobar.

Namun surat itu dipastikan sudah turun, sehingga tinggal menunggu waktu kapan diagendakan pemanggilan terhadap Sahmad. Ia sendiri belum tahu kapan surat itu diturunkan ke Polres, sehingga pihaknya juga belum berani memastikan kapan Sahmad dipanggil. “Tunggu surat itu dulu, baru bisa kami panggil,”

tukasnya. Surat izin pemeriksaan itu telah dikirim lama oleh Polres. Pengiriman dilakukan melalui polda. Karena diketahui untuk memeriksa Sahmad, Polres Lobar perlu meminta izin Gubernur karena sesuai aturan terkait anggota legislatif yang diperiksa aparat, perlu ada izin dari Gubernur. Hal ini mengacu

aturan dimana pihak kepolisian akan memeriksa. Legislatif harus ada persetujuan dari Gubernur. Diketahui, terkait kasus ini juga Polres sudah memanggil saksi-saksi dari komsioner KPU dan pihak parpol untuk meminta keterangan terkait kasus ini. Saksi-saksi yang dipanggil dari pihak komisioner dan Partai Demokrat. Setelah lengkap dipanggil saksi-saksi, pemanggilan berlanjut ke Ketua DPC. Seperti diketahui, komisioner KPU Lobar akhirnya resmi melaporkan Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Lobar Sahmad ke Kepolisian Resort Lobar.

HASIL OPERASI Ratusan sepeda motor hasil operasi yang digelar Polres Lombok Tengah (Loteng) memenuhi lapangan parkir Satlantas Polres Loteng. Kendaraankendaraan tersebut merupakan hasil operasi yang ditingkatkan selama sepekan terakhir. Kendati sudah banyak kendaraan yang terjadi, Polres Loteng berkomitmen akan terus menggelar operasi. Dengan target para pengendara yang tidak menggunakan helm. Operasi itu diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan helm selama berkendara.

Dibekuk Polisi

Oknum Kades Diduga Terlibat Judi Selong (Suara NTB) Tim buru sergap (buser) Satuan Reskrim Polres Lotim Senin pukul 00.00 Wita lalu membekuk enam pelaku judi sabung ayam di rumah salah satu tersangka Fd (43), Warga Bagik Payung. Salah satu diantaranya diduga oknum kepala desa di wilayah Kecamatan Suralaga. Kepala Sub Bagian Humas Mapolres Lotim, I Komang Samia kepada Suara NTB via ponselnya mengatakan, sejauh ini para terduga pelaku perjudian itu masih dalam proses pemeriksaan. Oknum kades berinisial HK ini diamankan bersama para terduga pelaku lainnya lengkap dengan barang bukti, yakni uang Rp 300 ribu dan dua ekor ayam. Fd katanya merupakan pemilik ayam yang juga mengaku penjual dan pembeli ayam bangkok aduan. Sampai dikeluarkannya berita ini, status para terduga pelaku judi masih dalam proses pengembangan penyelidikan. Saat ini, para terduga itupun masih dalam proses pengamanan di Mapolres Lotim. Jika terbukti, pelaku akan dijerat Pasal 303 tentang perjudian. Menurut Komang Samia, ada tren baru saat ini aksiaksi perjudian dilakukan malam hari. “Sekarang tidak siang lagi,” demikian. (rus)

Lagi Polres Lobar Bekuk Lima Pengedar Narkoba Giri Menang (Suara NTB) Terhitung sejak Januari sampai saat ini, Satuan Narkoba Polres Lobar mencatat 14 laporan kasus yang masuk dengan 20 perkara. Jumlah tersangka sebanyak 22 tersangka terdiri lima tersangka belum dilimpahkan ke kejaksaan (P21) dan sisanya 17 tersangka sudah P21. Belum lama membekuk pengedar kelas kakap, Jumat lalu jajaran Satuan Nakroba Polres Lobar lagi-lagi berhasil membekuk lima orang pengedar. Dari tangan kelima pengedar tersebut, polisi berhasil mengamankan 26 poket barang diduga narkoba jenis sabu dan satu linting ganja. “Lima orang itu kami tangkap di Pemenang, mereka diduga jaringan narkoba di NTB,” ungkap Kasat Narkoba Polres Lobar, Iptu Cita Khaerunnisa, Selasa (15/10). Disebutkan, kelima pelaku itu, antara lain AB, B, T dan J. Mereka digerebek di satu lokasi tanpa perlawanan. Ketika itu, mereka sedang duduk di serambi kos. Petugas yang diterjunkan sebanyak tujuh orang langsung menyergap dan langsung menggeledah kos-kosan mereka. Dari dalam kos, polisi berhasi mengamankan barang duduga sabu seberat 9,86 gram. Selain itu, ditemukan satu linting ganja. Total barang bukti yang diamankan 26 poket. Penggerebekan kelima orang ini berdasarkan informasi dari masyarakat yang diterima Polres Lobar. Termasuk, salah seorang dari mereka merupakan target operasi (TO). Usai menangkap kelima pelaku, polres langsung melakukan pengembangan. Sebelumnya, Polres membekuk pengedar narkoba di Kediri. Dari tangan pengedar yang telah ditetapkan tersangka, berhasil diamankan 18 poket sabu dan puluhan kotak Tramadol, obat anti nyeri yang juga dijual oleh pelaku. Menuru Cita, modus peredaran narkoba terus berkembang. Mereka cenderung melakukan hal itu di daerah sedikit pedalaman. Karenanya, jajarannya terus berupaya memburu para pengedar. Pun pihaknya juga mewaspadai peredaran dari jalur laut. Pengawasan juga diperkatat di seputaran daerah ini. (her)

(Suara NTB/kir)

Ida Ayu Bantah Ada Penangkapan Mataram (Suara NTB) Pemilik rumah Ida Ayu Ketut, warga Kelurahan Karang Medain Utara, Kecamatan Selaparang membantah adanya informasi penangkapan dilakukan tim Intel Korem 162/WB. Menurutnya, saat tim intel menggerebek kediamannya, Ida Ayu mengaku tidak ada di rumahnya. “Tolong dicatat, saya saat itu sedang di Karang Jango, pergi melakukan penagihan. Tidak ada penangkapan itu ya,” tegasnya. Dijelaskannya, ia memang mengetahui ada tim intel Korem ke kediamannya pukul 16.00 Wita itu. Namun saat itu ia sedang berada di luar rumah. Petugas hanya mengamankan Ny TS. Saat bersamaan, tasnya dibawa. Mengetahui tasnya dibawa petugas, ia langsung datang ke Yonif 742/SWY mengambil tas dimaksud. Namun sampai di Korem, tasnya tidak langsung diberikan, karena petugas memintanya bertahan sementara sebagai saksi. “Saya bukan bandar togel ya, keluarga saya keberatan dibilang bandar togel. Yang perlu digarisbawahi, ketika saya mengambil tas di korem, saya dijadikan saksi,” tegasnya dengan nada tinggi. Ia juga mengklarifikasi, dalam penangkapam itu, tidak ada sama sekali istri polisi. Ia menegaskan, agar ralat pemberitaan itu dimuat, demi menjaga nama baiknya. Dalam pemberitaan sebelumnya, Idaya Ayu disebutkan sebagai pemilik rumah, tempat aksi judi togel itu berlangsung. Dari penggerebekan itu, diamankan Ny. TS beserta sejumlah barang bukti berupa uang Rp 1.087.000, buku rekapan togel, empat unit HP, 2 unit kalkulator, empat tas. Dari keterangan pihak Korem 162/WB, dari salah satu tas, ditemukan identitas anggota Bhayangkari. Danrem 162/WB Kolonel Inf. Sofian Chandra menegaskan, penggerebekan judi togel tersebut dalam rangka membantu tugas kepolisian membersihkan judi di Kota Mataram. (ars)

Lima orang komisioner KPU yakni Suhaimi Syamsuri, Suhardi, Umar Ahmad Seth, L. Zohri dan Mashur melaporkan ke Polres Lobar. Selain laporan terkait perusakan juga laporan terkait ancaman. Laporan yang dibuat KPU ke Polisi terkait perusakan kaca meja rapat di ruang rapat KPU oleh Sahmad saat rapat pleno penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) untuk pemilu Legislatif tahun 2014 mendatang. Selain merusak meja, Sahmad juga sempat melempar Microphon dan kursi ke tengah-tengah arena rapat dan langsung meninggalkan ruangan sebelum rapat berakhir. (her)

Kasus Kades Menemeng Tuntas Tahun Ini Praya (Suara NTB) Proses penyidikan atas kasus dugaan korupsi pada penyaluran jatah beras miskin (raskin) yang melibatkan Kepala Desa Menemeng oleh Polres Lombok Tengah (Loteng) sampai saat ini masih belum bisa dituntaskan. Lantaran masih menunggu hasil audit BPKP keluar. Namun pihak Polres Loteng menargetkan tahun ini juga kasus tersebut sudah bisa dituntaskan. Demikian ditegaskan Kapolres Loteng, AKBP Supriyadi, S.Ik., saat dikonfirmasi Suara NTB, Senin (14/10) kemarin. Dikatakannya, seluruh kelengkapan berkas penyidikan sudah dilengkapi. Hanya saja yang jadi kendala yakni belum adanya hasil audit dari BPKP. Terkait besaran kerugian negara yang timbul dari kasus tersebut. “Kalau untuk besaran kerugian negara yang timbul sudah ada gambaran sesungguhnya. Tapi untuk menyatakan kerugian negara harus dari lembaga negara yang berwenang dalam

(Suara NTB/kir)

AKBP Supriyadi, S.Ik

hal ini BPKP. Tidak bisa hanya berdasar hasil penyelidikan di kepolisian,” sebutnya. Jadi kasus dugaan korupsi Kades Menemeng belum bisa dilimpahkan ke Kejaksaan, karena masih menunggu hasil audit dari BPKP. Pihak BPKP

menurut informasi sudah turun melakukan audit. Tinggal menunggu hasil saja. “Begitu hasil audit dari BPKP kita terima, maka kasus ini akan langsung kita limpahkan,” tandas Kapolres. Disinggung kasus dugaan korupsi lainnya yang kini ditangani, Supriyadi mengaku proses penyelidikan tetap berjalan. Diantaranya kasus dugaan mark up proyek DAK di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Loteng tahun 2010, kemudian kasus bedah rumah serta beberapa kasus laporan baru terkait penyimpangan dana BLSM. Ditegaskannya, kasus-kasus tersebut baru akan ditindaklanjuti setelah kasus Kades Menemeng tuntas. Tapi bukan berarti proses penyelidikan berhenti. “Penyelidikan atas kasus-kasus dugaan korupsi lainnya tetap kita lanjutnya. Tapi untuk tindak lanjut ke tahap penyidikan, masih harus menunggu proses penyidikan kasus Kades Menemeng tuntas,” pungkas pria asal Malang ini. (kir)

PKB Tolak Politik Dinasti Jakarta (Suara NTB) – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak politik dinasti. “Oleh karena itu, PKB melalui fraksinya di DPR RI akan mempertahankan klausul atau pasal RUU Pilkada yang membatasi keluarga/kerabat dekat petahana langsung mencalonkan sebagai kepala daerah,” kata anggota Komisi II DPR RI dari FPKB Abdul Malik Haramain, Selasa. Ia menilai, politik dinasti berpotensi merusak, menodai bahkan menjadi anomali bagi Demokrasi. “Potensi itu bisa dilihat dari pengalaman beberapa Pilkada dan momentum politik lainnya. Menjamurnya keluarga petahana menjadi kepala daerah menjadi buktinya,” kata Malik. Dikatakannya, upaya memenangkan dan melanggengkan kekuasaan tentu saja linier dengan

cara-cara berpolitik di daerah. “Petahana memiliki resources politik yang besar dibanding new camer. Pemanfaatan resources itu biasanya berbentuk politisasi APBF/program, politisasi aparatur negara, Bahkan kooptasi civil society dengan kekuatan uang,” kata politisi PKB itu. Politik dinasti, tambahnya, mengurangi kesempatan, bahkan mengancam warga untuk menjadi pemimpin daerah. “Potensi monopoli kekuasaan ini semakin massif terjadi. Di beberapa daerah kecenderungan penumpukan kekuasaan ini semakin kuat. Monopoli atau upaya mempertahnkan kekuasaan ini biasanya dilakukan untuk mengamankan kekayaan dan mengamankan diri dari kemungkinan jeratan hukum,” kata dia. (ant/bali post)

Bule Inggris Tewas Tersengat Listrik Mataram (Suara NTB) Turis asing kembali meregang nyawa di Lombok. Kejadian Senin (14/10), seorang wisatawan asing bernama Paul (65) asal Inggris, tewas diduga tersengat listrik mesin air di Gili Meno, Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Jenazah langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Polda NTB untuk dilakukan autopsi. Kabarnya, Paul yang sudah tiga tahun tinggal di Gili Trawangan, mengelola sebuah penangkaran burung “Gili Meno Bird Park”. Disana Paul mempekerjakan lima karyawan. Menjelang Idul Adha, sejumlah karyawannya izin untuk kembali ke kampung, salah satunya bernama Jainudin (40). Ditemui di RS Bhayangkara, Jainudin mengaku tidak ada firasat apapun. Namun sekitar pukul 17.00 Wita, sebelumnya, dia sempat dihubungi seorang temannya bernama Amin untuk menyalakan lampu lokasi penangkaran tersebut, untuk menerangi areal sekitar. Sekitar Pukul 19.00 Wita, ia tiba – tiba dihubungi Atan, seorang

karyawan lainnya. “Atan nelpon saya, katanya Pak Paul tengkurep di kolam,” kata Jainudin. Atan yang menghubungi karyawan dan warga lainnya, membalik tubuh korban yang sudah terbujur kaku. Diperkirakan korban sudah tewas beberapa jam sebelum ditemukan. Jainudin yang sebenarnya sudah tiba di tempat tinggalnya Ampenan, langsung menuju Gili Meno. Tubuh korban akhirnya bisa dievakuasi Senin pagi kemarin sekitar pukul 07.00 Wita. Menurut Atan, saat di TKP melihat tubuh majikannya tengkurep dengan posisi tangan di dalam lubang penyimpanan mesin pompa air. Setengah tubuhnya tercelup ke dalam kolam ikan. Diperkirakan korban saat itu memperbaiki pompa air yang sering ngadat. Karena saat itu Jainudin libur, sehingga terpaksa diperbaiki sendiri oleh korban. “Kebetulan saya yang sering perbaiki pompa air itu. memang di dalam pompa banyak kabel, mungkin dia diseterum,” tutur Jainudin. Jenazah akhirnya di-

TEWAS - Jenazah Paul (65), di RS Bhayangkara Polda NTB. evakuasi ke RS Bhayangkara Polda NTB. Kedatangan jenazah diiringi tangis sejumlah karyawan “Gili Meno Bird Park”. Saat jenazah diturunkan, kondisinya sudah mengeluarkan bau menyengat. Kulit kaki terlihat melepuh teren-

dam air. Di kepala korban masih terlihat mengeluarkan darah. Seprei yang dipakai mengakut jenazah juga dilumuri darah. Menurut Kabid Humas Polda NTB, AKBP M. Suryo Saputro, jenazah direncana-

(Suara NTB/ars)

kan di lakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian. Namun sebelum itu dilakukan, pihak RS Bhayangkara dan penyidik Polres KLU menghubungi kedutaan Inggris dan keluarga korban untuk persetujuan. (ars)


SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

BUDAYA DAN HIBURAN

Kotak Band Buka Konser Firehouse

Gendang Beleq

Bertahan Ditengah Gempuran Musik Modern Giri Menang (Suara NTB) Gendang Beleq, merupakan salah satu kesenian tradisional yang memadukan musik dan tari. Alat musik pentatonik tradisional Lombok ini berupa gendang besar dan seperangkat alat musik pukul. Kesenian ini terus bertahan, lestari ditengah gempuran musik modern. Hal ini tak terlepas dari upaya regenarasi yang dilakukan oleh masyarakat Sasak (Suku di Lombok) serta para seniman. Biasanya Gendang Beleq beranggotakan 25 orang, ada yang pegang kenceng, reong, gong, gendang. Salah satu kelompok kesenian yang cukup terkenal adalah Montong Are, Kumbung. Group gendang Beleq ini sudah cukup lawas. “Paling banyak di pesan saat bejangkep (pesta),” kata Irah, Selasa (15/10). Ia mengaku, kesenian Gendang Beleq mengikuti zaman. Regerasi kesenian ini berjenjang, ditingkat anak-anak dan remaja terus dibina. Biasanya dilatih dua kali seminggu. Dijelaskan, Beleq dalam bahasa Sasak berarti besar, sehingga Gendang Beleq berarti gendang besar. Hal ini lantaran ukurannya lebih besar dibanding gendang pada umumnya. Dulu, musik gendang beleq berfungsi sebagai pengiring para prajurit Kerajaan Lombok yang hendak berperang, dimaksudkan untuk memberi semangat kepada mereka. Namun, seiring perkembangan zaman, kini musik Gendang Beleq difungsikan untuk mengiringi upacara adat pernikahan, ngurisang (potong rambut bayi), khitanan, maupun upacara besar lainnya. Adapun gendang beleq ini seringkali dijadikan seni pertunjukkan pada festival-festival yang ada di Lombok. Biasanya festival tersebut diadakan pada Bulan Maret. Gendang Beleq itu sendiri dibuat dari bahan pohon meranti, berbentuk silinder dengan lubang besar di tengahnya dengan diameter kurang lebih 50 cm dan panjang mencapai 1,5 meter, lubang kayunya ditutup dengan kulit sapi atau kambing yang telah disamak. Di ujung kanan kiri gendang dipasangkan pengait untuk memasang tali agar dapat diselampirkan pada bahu pemain. Alat-alat perlengkapan dalam memainkan musik ini selain gendang beleq, antara lain Terumpang yang terbuat dari kuningan berbentuk seperti wajan besar dan ditengahnya terdapat benjolan kecil; Gong; Kenceng terbuat dari kuningan berbentuk seperti piring yang jumlahnya sepasang; Seruling; Oncer atau Petuk yang memiliki bentuk seperti gong yang berukuran kecil. Pencek bentuknya seperti kenceng namun lebih kecil dan diletakkan pada papan kayu dan alat penabuh dan pemukul yang terbuat dari kayu pohon kelapa dengan panjang sekitar 50 cm dan diujungnya dibalut dengan kain. Para pemain musik Gendang Beleq ini dinamakan Sekaha. Umumnya Sekaha dimainkan oleh laki-laki, lantaran berat dan ukuran dari Gendang Beleq yang hanya kuat dibawa oleh kaum adam. Biasanya usia yang dianjurkan untuk memainkan gendang beleq dari usia 7 tahun hingga 60 tahun. Sedangkan perempuannya dijadikan sebagai penari tambahan. Ada total sebanyak 17 Sekaha yang memainkan musik Gendang Beleq. (her)

(Suara NTB/her)

BERTAHAN : Kesenian Gendang Beleq terus bertahan di tengah gempuran musik modern.

(Suara NTB/ars)

TETAP SANTAI - Meskipun aparat bersenjata siaga, namun para wisatawan asing tetap santai bersepeda menikmati pemandangan di Gili Trawangan, Lombok.

Jaga Keamanan Gili Trawangan di Mata Dunia Tanjung (Suara NTB) Lombok, semakin hari, bukan lagi menjadi alternatif tujuan wisata turis asing. Belakangan, Lombok dan NTB umumnya menjadi agenda awal wisatawan untuk berkunjung, menikmati apa yang disebut sebagai keindahan alam dan budaya. Gili Trawangan, salah satu ikon wisata itu, kini menjadi primadona tujuan utama wisatawan. Tentu Gili Trawangan sebagai distinasi wisata tidak akan berarti apa apa, jika tanpa dukungan masyarakat setempat. Pelaku wisata, pemerintah, hanya menjadi fasilitator, masyarakat ikut memegang peranan menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan menikmati kenidahan pantai dan trumbu karang disana. Menjaga agar Gili Trawangan tetap aman, menjadi asa Kapolda NTB, Brigjen Pol. Drs. Mochammad Iriawan, SH, MM, MH. Harapan itu memang sejalan dengan makin kuatnya kepercayaan dunia terhadap eksistensi Lombok, yang di dalamnya ada Gili Trawangan, sebagai tujuan utama kunjungan wisata. “Kita lihat bersama sama, bagaimana ramainya kunjungan wisatawan di sini. Ini tentu sebuah kebanggaan luar biasa

bagi kita semua. Bahwa memang Gili Trawangan ini aman dan nyaman untuk dikunjungi,” demikian penyampaikan Kapolda dihadapan ratusan masyarakat Gili Trawangan, beberapa waktu lalu. Kapolda saat itu menyinggung soal kunjungan wisatawan yang membludak di Gili Trawangan, sebagai dampak KTT APEC di Bali. Wisatawan Eropa, Amerika, Australia ramai ramai eksodus ke Gili Trawangan, dengan jalur lintas Selat Bali - Lombok menggunakan fast boat. Melihat fakta menarik itu, Kapolda meminta masyarakat mempertahankan situasi aman dan nyaman tersebut. Pengaruh positif tidak hanya dirasakan 2000 penduduk Desa Gili Indah yang mendiami Gili Trawangan, tapi juga masyarakat Lombok dan NTB umumnya. “dalam

Delapan Rahasia di Balik Pembuatan Film PENONTON bioskop harusnya bersyukur karena mereka tinggal menyaksikan film layar lebar dengan enak di kursi empuk dalam bioskop. Nyatanya para pembuat film bekerja sangat keras untuk bisa menghasilkan film layar lebar yang tayang di bioskop-bioskop. Tak hanya itu, dalam pembuatan film, sering terjadi kecelakaan yang menimpa para pemain dan juga tim produksi. Beberapa kecelakaan tersebut pun banyak yang sengaja dirahasiakan. Berikut tulis Kapanlagi.com beberapa fakta yang perlu kamu ketahui. 1. Christian Bale Ingin Bunuh Diri dalam THE MACHINIST Christian Bale memilih untuk melakukan diet ketat demi menurunkan berat badan daripada hanya sekadar menggunakan efek komputer. Saking kuat prinsipnya tersebut, ia sukses menurunkan berat badannya hingga 30 kilogram untuk film THE MACHINIST. Penurunan berat badan tersebut membuat dirinya memecahkan rekor sebagai aktor yang sukses menurunkan berat badan terbanyak. Setiap harinya ia hanya mengonsumsi sekaleng ikan tuna dan sebuah apel. Jika lapar ia langsung merokok. Hal tersebut membuat dirinya tak lagi merasa lapar. Sempat ia ingin mengurangi berat badannya lebih lagi namun langsung ditolak oleh dokternya. Hal tersebut dapat membuatnya terbunuh. 2. Kebengisan Stanley Kubrick di Lokasi Stanley Kubrick dikenal sebagai sutradara jenius dan juga visioner dalam membuat film-filmnya. Tapi siapa yang menyangka bahwa sutradara kelahiran Inggris ini dikenal rekan dan juga kru film sebagai sosok yang sangat “bengis” ketika berada di lokasi syuting.

Halaman 9

Kubrick tergila-gila pada detil dalam tiap adegannya sehingga ia memaksa para tim untuk bekerja sangat keras untuk mendapatkan detil yang ia inginkan. Ambil contoh dalam film THE SHINING garapannya. Ia meminta kru untuk mengetik kalimat-kalimat dengan susunan kata serta bentuk huruf yang berbeda dalam ratusan lembar kertas. Ia juga tercatat mengambil gambar 148 kali untuk adegan salah satu tokohnya menjelaskan tentang ‘the shining’. Tapi yang paling mengerikan adalah saat ia meminta syuting adegan elevator banjir darah. Syutingnya memang butuh waktu hanya 30 detik, namun persiapannya bisa sampai 9 hari untuk sekali syuting. 3. Gaji Pemain Kontet Lebih Kecil dari Gaji Anjing Bagi para penonton anak, THE WIZARD OF OZ yang dirilis tahun 1939 adalah film fantasi yang melegenda karena menghadirkan kisah fantastis dan visualisasi yang apik. Status legenda nyatanya tak menghindarkan film legendaris tersebut dari isu miring seputar pembuatannya. Kabar yang beredar, salah satu aktor yang memerankan tokoh kontet Munchkins of the Lollipop Guild tewas gantung diri. Alasannya? Tak lain karena gaji yang mereka dapat hanya sepertiga dari gaji anjing yang disertakan dalam film. Kekecawaan diduga menjadi penyebab utama aktor kontet tersebut bunuh diri. Bayangkan mereka yang manusia kalah dengan anjing yang bermain tanpa dialog. 4. Proses Syuting Paling Gila FITZCARRALDO bercerita tentang seorang pria “gila” yang memutuskan untuk membangun sebuah rumah

rangka itu mari kita jaga kemungkinan sekecil apapun gangguan kemananan itu. karena bapak bapak perlu tau, ketika ada sedikit saja gangguan dan ketidaknyamanan dirasakan wisatawan, maka seluruh dunia akan tau,” terangnya. Sebagai contoh kecil, kejahatan seperti pencurian barang milik turis, atau pencopetan, sampai kepada penganiayaan yang dialami wisatawan, maka kabar itu menjadi berita buruk bagi mereka di negaranya masing masing. “Itu akan tersiar ke seluruh dunia, dampaknya, kita semua yang rugi,” imbuhnya. Kesimpulan Kapolda, sekecil apapun peristiwa itu, jika itu dialami langsung wisatawan, maka akan tersiar kemana mana. “Untuk itu, sekali lagi mari kita jaga situasi yang sudah aman ini agar terus seperti ini,” imbuhnya. (ars)

Jakarta Band Kotak lewat akun Twitternya mengumumkan bahwa mereka terpilih menjadi band pembuka Firehouse dan Steelheart di ajang Guinness Arthur’s Day 2013 pada 17 Oktober 2013 di Surabaya. “Yeah Kotak bakalan manggung bareng 2 band legend Firehouse dan Steelheart di Grand City Surabaya tgl 17 Okt 2013 event Guinness m/” Tweet akun resmi Kotak di @Kotakband, Kamis, (15/08/2013). Nama Firehouse dan Steelheart sendiri merupakan dua band legendaris yang sudah malang melintang di kancah musik internasional, bahkan belum lama ini Steelheart yang mempopulerkan “She`s Gone” tampil sebagai salah satu bintang utama dalam ajang musik rock Java Rockinland 2013. Menjadi band pembuka sekelas Firehouse dan juga Steelheart tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi personel Kotak yang terdiri dari Tantri (vokal), Chua (bass), dan Cella (gitar). Kotak sendiri mulai eksis di belantika musik tanah air lewat sebuah ajang pencarian bakat, dan sudah mempopulerkan beberapa lagu seperti “Terbang”, “Beraksi”, “Pelan-Pelan Saja’, dan masih ada lagi. Steelheart dan Firehouse juga akan mengguncang tiga

kota lainnya, yakni Kuta (Bali), Medan dan Makassar. Sedangkan di Jakarta akan dimeriahkan oleh OneRepublic, Mew, dan Club 8. Berikut jadwal dan tempat konser Guinness Arthur’s Day 2013: 1. JW Marriot, Medan (12 Oktober) Band penampil Steelheart dan Firehouse. Harga tiket pre-sale Rp100 ribu dan reguler Rp200 ribu. 2. Hard Rock Cafe Kuta, Bali (15 Oktober) Band penampil Steelheart dan Firehouse. 3. Grand City, Surabaya (17 Oktober) Band penampil Steelheart dan Firehouse. Harga tiket pre-sale Rp100 ribu dan reguler Rp200 ribu. 4. Celebes Convention Center, Makassar (19 Oktober) Band penampil Steelheart dan Firehouse. Harga tiket pre-sale Rp100 ribu dan reguler Rp150 ribu. 5. JIExpo Hall D, Jakarta (26 Oktober) Band Penampil OneRepublic, Mew, dan Club 8. Harga tiket Pre-sale Rp350 ribu dan Regular Rp500 ribu. (ant/balipost)

Kotak

Wisatawan Asing Kagumi Budaya Indonesia di JNRF Jakarta (Suara NTB) Warga Negara Asing (WNA) yang mengunjungi acara Jakarta Night Religious Festival (JNRF) mengagumi acara ini dan budaya Indonesia secara keseluruhan. “Menarik dan meriah. Acara ini sangat menghibur, budaya Indonesia luar biasa,” kata Jane wisatawan asal Los Angeles, AS yang ditemui di bunderan HI, Senin malam. Ia menyatakan bahwa tidak mengetahui secara pasti dalam rangka apa acara ini diselenggarakan namun tetap

opera di tengah hutan lebat. Salah satu cara yang dipakainya adalah membawa kapal seberat 30 ton melewati jalan licin dengan kemiringan 40 derajat. Kisah sinting ini benar-benar pernah terjadi dan dilakukan oleh seorang pengusaha bernama Carlos Fitzcarrald. Filmnya pun dibuat dengan detil yang lebih gila. Alih-alih menggunakan perahu seberat 30 ton, perahunya dibuat dengan berat 300 ton. Untung saja perahu tersebut dipecah dalam 32 potongan. Belum cukup tantangan gila tersebut, para kru juga harus berhadapan dengan masyarakat primitif penghuni hutan dan juga serangan binatang yang tentunya mematikan seperti nyamuk, ular, dan serangga beracun. 5. Melanggar Ajaran Agama Choi Min-sik yang berperan sebagai pemeran utama dalam OLDBOY (2003) harus melakukan adegan memakan gurita hidup-hidup. Kelihatannya seperti adegan biasa, namun hal tersebut menjadi berbeda saat sang aktor adalah pengabut agama Buddha yang melarang pemeluknya untuk menghilangkan nyawa makhluk hidup. Lantaran adegan tersebut sangat penting untuk dimasukkan dalam cerita, Choi Min Sik pun akhirnya melakukan adegan tersebut dan langsung berdoa meminta pengampunan setiap kali ia melakukan adegan makan gurita tersebut. 6. Sial Benar Jadi Aragorn Siapa yang tak mengenal tokoh Aragorn dalam THE LORD OF THE RINGS. Tokoh yangdiperankan oleh Viggo Mortensen ini menjadi salah satu tokoh utama dalam saga fantasi tersukses tersebut. Tapi tahukah kamu bahwa dalam pembuatan filmnya, Viggo Mortensen aka Aragorn menemui banyak sekali insiden yang membahayakan. Yang pertama

dapat menikmatinya. “Saya tidak secara pasti mengetahui untuk apa acara ini diadakan, tapi saya sangat menikmatinya,” kata Jane sembari tersenyum. Hal senada dinyatakan Sam. Pria asal Perth, Australia ini mengaku senang dan beruntung dapat melihat acara seperti ini. “Saya merasa beruntung dapat melihat acara ini karena saya hanya satu hari di Jakarta, sangat menyenangkan, budaya Indonesia keren,” katanya. (ant/balipost)

saat Viggo sedang syuting adegan dirinya hanyut terbawa air terjun. Viggo tak sengaja terbawa arus deras dan dihantam-hantamkan ke tembok batu. Ia juga harus tergulung di dalam sungai selama beberapa menit karenanya. Untung ia bisa selamat. Kesialan lainnya terjadi saat adegan pertarungan dengan para orc. Salah satu pemeran orc harusnya melempar pisau sungguhan ke arah pohon, namun entah mengapa pisau tersebut malah mengarah kepada wajahnya. Viggo berhasil menepisnya beberapa detik sebelum pisau tersebut menancap di dahinya. 7. Susah cari aktor kontet Pada proses pembuatannya di tahun 1971, kru film WILLY WONKA AND THE CHOCOLATE FACTORY kesulitan mencari aktor yang punya postur tubuh kontet untuk peran sebagai para Oompa Loompa. Akhirnya para kru pun terpaksa berkeliling Eropa untuk mencari orang yang cocok. Para pria bertubuh kontet tersebut nyatanya bukan berprofesi sebagai aktor sehingga kru film harus menutupi kekurangan mereka dengan mengajarkan akting dan memoles adegan yang tayang di film. Lebih parah lagi banyak di antara mereka yang tak bisa berbahasa Inggris. 8. Syuting di tempat beracun Film STALKER buatan sineas Irlandia ini bercerita tentang sebuah daerah bernama The Zone, sebuah daerah yang tak boleh dimasukki oleh manusia karena sangat beracun. Percaya atau tidak, filmnya juga diambil gambarnya di tempat yang sama beracunnya, yakni di dekat tempat pembuangan limbah beracun dari pabrik besar. Untuk membuktikan kebenaran tersebut coba lihat dalam filmnya di mana diperlihatkan aliran sungainya berwarna tak jernih. Para kru dikabarkan banyak yang terkena penyakit selama proses pengambilan gambar. (berbagai sumber)


PERNIK

SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

Halaman 10

Songkol Palopo

(Suara NTB/cem)

”Songkol Palopo”, Makanan Sulawesi yang Mentradisi di Lombok Songkol Palopo adalah makanan khas yang berasal dari Palopo Sulawesi Selatan. Secara harfiah Songkol berarti Ketan Putih yang dimasak dengan cara dikukus dan diadon dengan santan, sementara Palopo’ yakni gula aren dicampur dengan santan dan kombinasi telur. A L O P O , demikian masyarakat Bugis, Mandar dan Makasar mengejanya. Makanan ini hanya disajikan di saat tertentu saja. Mulai dari momen Idul Adha, tasyakuran atau hajatan hingga akad nikah. Seiring berjalannya waktu, makanan khas Sulawesi tersebut mulai menyebar di beberapa pelosok di Indonesia, terutama di daerah kawasan pesisir salah satunya Labuhan Lombok. Diakui memang secara geografis Labuhan Lombok merupakan jalur persinggahan yang dilalui oleh pelayar dari suku Bugis, Makasar dan Mandar. Di sinilah masyarakat Sulawesi mulai menyebarkan dan memperkenalkannya kepada masyarakat sekitar. Makanan ini sangatlah berbeda dan sederhana, terbuat dari ketan perpaduan santan dan gula aren, membuatnya kaya dengan rasa yang khas. Yang membedakannya Palopo’tidak dapat ditemukan dan bisa dibuat di daerah dan suku lain. Palopo, tidak bisa dan bahkan sulit dibuat oleh masyarakat di luar dari keturunan Sulawesi. Filosofi masyarakat Sulawesi yang menyuguhkannya saat pernikahan, kualitas rasanya yang manis, konon mendatangkan hubungan antar kedua mempelai berjalan harmonis dan manis. Tidak menutup kemungkinan akulturasi budaya menyebabkan Palopo bisa menyebar di daerahdaerah pesisir. Petta Gasing, warga keturunan Bugis yang bertempat tinggal di Labuhan Lombok ketika dikonfirmasi

belum lama ini, menjelaskan Palopo adalah salah satu makanan khas Sulawesi yang biasa disuguhkan pada saat acara pernikahan dan pemerintahan. Katanya makanan tersebut juga dimasak demi kemaslahatan masyarakat banyak. Tradisi membuat Palopo katanya, telah dimulai sejak beberapa abad silam. Tidak heran setiap warga keturunan Bugis, Mandar dan Makasar menyuguhkan makanan tersebut di setiap acara sakral. “Di sini (Labuhan Lombok, red) aja banyak kok yang buat,” terangnya. Ia menyebutkan Songkol bagi Suku Makasar menyebutnya dengan sebutan Songkoloq, sementara Bugis dan Mandar menyebutnya Songkol. Menurut Puang - sapaan akrabnya, Songkol Palopo telah secara menyeluruh penyebarannya, ia mengakui Labuhan Lombok juga salah satu daerah tempat penyebaran makanan tersebut. Hal senada juga dikatakan Daimah (62) Warga Labuhan Lombok. Semenjak dirinya menikah dengan suaminya yang berketurunan Sulawesi. Songkol Palopo sudah menjadi makanan wajib disuguhkan di saat momen Idul Adha. “Sejak saya belum punya anak, Palopo selalu dibuat mertua saya,” tuturnya. Katanya, hingga saat ini, makanan tersebut telah mentradisi dan kurang sempurna jika tidak dibuat di hari raya Idul Adha. Ditanya mengenai proses membuatnya, ia menjelaskan cara memasaknya sama dengan memasak ketan secara umumnya. Tetapi katanya, untuk Songkol dimasak dua kali. Ketan pada proses penga-

Seorang warga Labuhan Lombok tengah memarut santan untuk bahan pembuatan Songkol Palopo. donan dalam kondisi setengah matang. Kemudian setelah itu dimasak dengan cara dikukus kembali. Sementara Palopo katanya kombinasi dari gula, santan dan

em) (Suara NTB/c

Songkol

telur. Ia mengakui Palopo’jarang dan bahkan sulit ditemukan di pasar dan daerah lain, khususnya masyarakat di luar keturunan Sulawesi. Pasalnya makanan

tersebut tidak diperjualbelikan. Menurutnya Palopo dari generasi ke generasi telah diturunkan kepada anak dan menantunya, tetapi kualitas rasanya pun akan berbeda. “Menantu dan

(Suara NTB/c em)

Palopo

anaknya saya sudah mulai belajar buat,” sebutnya. Sih Handayani (20) Warga Selong keturunan Jawa, mengaku makanan tersebut unik, karena kualitas rasa berbeda dengan makanan lainnya. Katanya ma-

(Suara NTB/cem)

kanan khas tersebut sangat jarang ditemukan di tempat lain. Rasanya yang manis serta kombinasi telur dan santannya, membuatnya tidak tahan untuk makannya dengan porsi banyak. “ Kalau makan banyak, mual rasanya,” ujarnya singkat. (cem)


Halaman 11

SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

Halimah, Petinju Asal NTB Jadi TKW Mataram (Suara NTB) Petinju junior putri NTB Halimah sepertinya lebih memilih menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Malaysia daripada berkiprah di dunia tinju. Buktinya, Halimah sudah bekerja di Malaysia dan tidak bisa membela NTB di dunia beberapa kejuaraan nasional (kejurnas) Sarung Tinju Emas (STE) di Medan. Kepada Suara NTB, Selasa (15/10), Sekretaris Umum Pengprov Pertina NTB Haryoto AZ, mengungkapkan, Halimah diandalkan turun membela NTB di Kejurnas Sarung

Tinju Emas (STE) di Medan 20-24 Oktober mendatang. Namun, karena Halimah sudah memilih menjadi TKW, pihak Pertina NTB tidak memaksa. Padahal, peraih med-

ali perunggu di Kejurnas Junior merupakan salah satu andalan NTB. Selain Halimah, ungkapnya, Nasrudin yang meraih medali perunggu di Kejurnas

STE Bali 2008 tidak bisa diturunkan. Nasrudin, ujarnya, merupakan satu-satunya petinju yang sukses meraih gelar tinju terbaik di Kejurnas STE di Bali 2008 lalu mengalami kenaikan berat badan hingga 8 kilogram. Berat badan Nasrudin saat ini mencapai 89 Kg, sementara dia dipersiapkanuntuk mengikuti kelas 81 Kg putra. Untuk menurunkan berat badannya ke 81 kg sangat-

lah mustahil, mengingat pelaksanaan kejurnas tinggal menghitung hari lagi. Diakuinya, pihak panitia tak bisa menurunkan petinju lain, karena hanya dua atlet yang layak turun di STE 2013. Sebagaimana diketahui sebelumnya petinju yang memenuhi syarat turun di STE adalah petinju yang meraih medali di PON dan medali emas dan perak di kejurnas junior. (fan)

Idul Adha, Atlet PPLM Libur Latihan Mataram (Suara NTB) Enam atlet yang diproyeksikan menghadapi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) November mendatang untuk sementara libur menghadapi pemusatan latihan daerah (Pelatda). Mereka meninggalkan tempat Pelatda di GOR 17 Desember Mataram, Sabtu (14/ 10) lalu untuk berlebaran di kampung halaman. Pelatih Atletik PPLM NTB, I Gusti Bagus Wirasantana, yang dihubungi Suara NTB, di Mataram, Selasa (15/10), pihaknya telah meliburkan 6 atletnya selama satu hari. Namun mereka diminta kembali latihan Rabu (16/10) ini

Sementara itu atlet atletik asal NTB, Fadlin dan rekannya, Iswandi yang saat ini sedang mengikuti Pelatnas PRIMA persiapan SEA Games di Myanmar 2013, menegaskan, tetap menjalani latihan di Surabaya. Meski pihak Pelatnas meliburkan mereka untuk latihan. Dua atlet NTB yang sukses menyumbangkan dua medali emas di nomor 100 meter dan 200 meter di PON XVIII di Riau 2012 itu berencana tetap mengasah peformannya guna meraih prestasi puncak di Myanmar SEA Games 2013. “Saya dan Iswandi berencana tetap latihan untuk jaga kondisi. Kalau berlibur takutnya konisi kami drop,” ucap Fadlin via ponselnya. (fan)

Susanto dan Chelsie Raih Poin Penuh Jakarta (Suara NTB) -

DIABADIKAN - Mantan pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson diabadikan sebagai nama jalan di Manchester Inggris.

(Suara NTB/ist)

Sir Alex Ferguson Diabadikan sebagai Nama Jalan anugerahi penghargaan Honourary Freedom of the Borough of Trafford dan namanya diabadikan sebagai nama jalan dekat Old Trafford. Sebelumnya pada September lalu, Ferguson akan dianugerahi penghargaan menyusul keputusan pensiun di musim panas setelah se-

lama 26 tahun menukangi United dan perayaan resmi atas penghargaan tersebut telah dilakukan, Senin (14/ 10) waktu setempat. Waters Reach, jalan menuju Old Trafford yang menghadap ke patung pelatih berkebangsaan Skotlandia, diubah nama menjadi Sir Alex Fergu-

Andros Townsend Telah Dipantau Sejak Lama London Roy Hodgson, pelatih tim nasional Inggris mengaku telah mengamati Andros Townsend ketika masih bermain untuk Queens Park Rangers (QPR) dan berpeluang menjadikannya bintang internasional di masa depan. Dua belas bulan setelah terdegradasi ke divisi Championship bersama QPR, Townsend mempersiapkan penampilannya dengan baik untuk tampil di Piala Dunia setelah melakoni debut dramatis kala Inggris menang 4-1 atas Montenegro, Jumat (11/10/13). Saat ini, pemain berusia 22 tahun tersebut tempatnya cukup aman di tim Inggris yang akan melawan Polandia di Wembley, Selasa atau Rabu dinihari tadi. Kemenangan akan membuat tim Three Lions lolos otomatis ke Piala Dunia 2014 di Brazil. Pemain kelahiran Leytonstone, Inggris, ini pernah dipinjamkan oleh klub resminya, Tottenham Hotspurs, sebanyak sembilan kali di antaranya ke klub Yeovil, Leyton Orient, Milton Keynes Dons, Ipswich, Watford, Millwall, Leeds United, Birmingham dan Queens Park Rangers pada musim lalu. Townsend yang sudah bermain 12 laga untuk QPR membuat Hodgson mengambil keputusan yang cukup berat. Menurut Hogdson, Townsend sudah siap untuk menggapai banyak hal yang lebih besar. “Aku tahu cukup banyak tentang pemain-pemain muda di Tottenham karena mereka memiliki banyak pemain muda,” kata Hodgson dilansir dari Skysports (13/10/13). “Tom Carroll salah satunya, Kyle Walker,Kyle Naughton dan Andros Townsend, mereka pemain yang saya pantau

sepanjang tahun lalu,” tambah Hodgson. “Tapi ketika Andros Townsend dipinjamkan ke QPR dan bermain baik, seolah memberi tahu kami,” ujar Hodgson. Di sisi lain, Andros Townsend pernah didenda 18 ribu pound dan dilarang bermain selama empat bulan pada musim panas lalu, karena melanggar aturan asosiasi sepak bola tentang taruhan. Hal itu berimbas pada posisinya di kejuaraan Eropa U-21. Musim ini Andros Townsend mengaku telah melakukan diving ketika melawan Chelsea, namun ia sudah meminta maaf kepada publik. Kedewasaan Andros Townsend dalam mengakui kesalahannya merupakan pertanda baik bagi masa depan pemain muda ini. Namun, itu belum seberapa dibandingkan permainannya yang dinamis ketika menghadapi Montenegro, Jumat (11/10), ia menjadi man of the match dan mencetak satu gol brilian yang mengunci kemenangan Inggris. “Saya gembira melihat permainan Andros, itu merupakan hal yang tidak mudah bukan?” kata Hogdson. Penampilan Townsend juga menjadi pembuktian atas seleksi pemain yang dilakukan Hogdson. “Kami memutuskan untuk memainkan Andros beberapa hari yang lalu,” kata Hodgson. “Seperti semua keputusan, Anda berpikir kalau saya akan melewatkan beberapa pemain tapi saya mengambil keputusan di awal minggu,” klaimnya. (ant/bali post)

Andros Townsend

son Way. Sebelumnya, legenda United Sir Matt Busby juga diabadikan sebagai nama jalan yang berseberangan dengan stadion. “Ini penghargaan besar,” kata Sir Alex dalam acara tersebut. Honounary of Freedon adalah penghargaan kepada ‘orang terhormat atau orang

yang memiliki, menurut pendapat dewan, memberikan servis kepada Borouh’. Ferguson menyabet 13 gelar Liga Primer Inggris dan dua kali menjadi kampiun di Liga Champions dari total 28 trofi selama dua dekade lebih menukangi The Red Devils. (ant/bali post)

Tangani Klub

Valenciennes Tunjuk Ariel Jacobs Paris Ariel Jacobs dari Belgia telah disetujui menjadi pelatih Valenciennes di Liga Prancis (Ligue 1)untuk kurun waktu dua tahun mendatang. Jacobs, 60, akan mengambil alih posisi Daniel Sanchez sebagai pelatih setelah klub itu hanya mampu bermain imbang 1-1 dalam pertandingan kandang melawan Stade Reims yang sekaligus pula memperpanjang daftar pertandingan yang belum pernah dimenangkan dalam delapan laga terakhir. “Setelah berkiprah bersama Daniel Sanchez, Valenciennes memutuskan untuk menyetujui Ariel Jacobs sebagai pelatih. Ia telah menyetujui kesepakatan berdurasi dua tahun dengan opsi tambahan satu tahun lagi,” ujar klub

dalam website mereka (www.va-fc.com). Jocobs telah menghabiskan sebagian besar karir pelatihnya di Belgia, mengumpulkan dua piala domestik bersama La Louviere dan Anderlecht serta dua gelar juara pada 2010 dan 2012. Dia kemudian beralih ke FC Copenhagen, dimana dengan klub tersebut ia sukses meraih juara Liga Denmark. Valenciennes berada pada posisi buncit di klasemen dengan empat poin dari sembilan pertandingan. Mereka akan bertandang ke klub papan tengah Stade Rennes untuk pertandingan berikutnya. (ant/bali post)

Ariel Jacobs

Messi Kembali Berlatih Madrid Pemain terbaik dunia Lionel Messi untuk pertama kembali menjalani latihan penuh bersama rekan-rekannya di Barcelona, Selasa WIB, setelah beristirahat selama dua minggu akibat cedera paha. Pemain asal Argentina itu terpaksa meninggalkan lapangan ketika Barcelona mengalahkan Almeria 2-0 pada 29 September. Messi memilih untuk bersama Barcelona daripada bergabung dengan tim nasional Argentina yang akan bertanding melawan Uruguay pada Copa Amerika, Rabu. Pemain berusia 26 tahun itu diharapkan sudah pulih saat bertandang ke Osasuna, Sabtu mendatang. P a d a bagian lain, J o h a n Cruyff, mantan pemain dan pelatih Barcelona, untuk kesekian kalinya angkat bicara mengenai klubnya. Dalam wawancara dengan “Ara”, Harian Catalan, kali ini ia membicarakan soal Neymar. Dibanding Messi, Neymar lebih mudah dihadang pemain belakang lawan, karena tubuhnya yang tinggi,” kata

Johan Cruyff dikutip dari harian Marca, Minggu(13/ 10) waktu setempat. Sementara pemain Argentina, Messi, dengan tubuhnya yang lebih kecil

akan menyulitkan pemain belakang lawan untuk menghadangnya. “Messi melindungi bola dengan tubuhnya dan pemain bertahan lawan merasa kesulitan untuk merebut bola darinya karena ia lebih kecil,” kata Johan Cruyff. Namun, Johan Cruyff tidak meragukan bakat yang dimiliki Neymar. Menurutnya Neymar telah membuat awal yang baik dengan kualitas yang ia miliki harus membuatnya kompak dengan Messi dan Xavi, “kita harus menunggu dan melihat”, kata Cruyff. Selain itu, Cruyff juga menekankan pentingnya peran Xavi di lapangan, karena gelandang tim Nasional Spanyol ini yang menentukan irama permainan Barcelona. “Semuanya berubah ketika gelandang tengah tersebut tidak bermain,” kata Cruyff. (ant/bali post)

(ant/bali post) (Suara NTB/ist)

LATIHAN - Lionel Messi dan Neymar dalam sesi latihan di Barcelona beberapa waktu lalu.

(Suara NTB/ist)

London Waters Reach, jalan menuju Old Trafford yang menghadap ke patung pelatih berkebangsaan Skotlandia, diubah nama menjadi Sir Alex Ferguson Way. Dikutip dari goal.com, mantan Manager Manchester United Sir Alex Ferguson di-

Dua pecatur pelatnas SEA Games 2013 Myanmar, GM Susanto Megaranto dan WIM Chelsie Monica Sihita, meraih poin penuh ketika melawan pecatur asing pada pertandingan babak ketujuh Kejuaraan Catur Indonesia Terbuka (IOCC) di Jakarta, Senin malam. Susanto melibas pecatur Filipina IM Senador Emmanuel pada babak ketujuh itu, sehingga dia kini mengemas 4,5 poin. Sedangkan Chelsie menghentikan perlawanan pecatur India Karavade Eesh dan mengumpulkan 3,5 poin. Empat pecatur rekan sepelatnasnya hanya mampu meraih setengah poin atas hasil remis melawan para pecatur asing, namun mengemas nilai yang sama dengan Susanto yaitu 4,5 poin. WIM Medina Warda Aulia bermain imbang dengan pecatur Bangladesh GM Hossain Enamul, Masruri Rahman juga remis melawan IM Munkhgal Gombosuren dari Mongolia, sedangkan IM Tirta Chandra Purnama juga harus puas remis melawan pecatur FM Lorparizangeneh Shahin dari Iran. Sementara Irene menambah pengumpulan poin menjadi 4 setelah dia juga bermain remis melawan pecatur Malaysia Teh Eu Wen Aron. “Atlet kita ini rata-rata kurang sadar akan status profesionalisme, mereka masih terlalu manja dan dimanjakan,” kata Wakil Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto yang berkesempatan datang dan menyaksikan pertandingan catur tersebut pada, Senin malam. “Lihat saja, di negara kita ini apa-apa tersedia dan disediakan, coba saja anda ke luar negeri...atlet pro mereka ratarata sangat mandiri dan sadar sekali kalau mereka hidup dari profesi mereka,” tambah Utut mengomentari tentang kondisi atlet catur Indonesia yang kurang greget dalam penampilannya di Kejuaraan IOCC 2013 ini. Sementara itu pecatur Rusia GM Aleksey Dreev tetap memimpin klasemen, meski dia hanya bermain remis melawan pecatur India Ganguly Surya Shekhar, sehingga dia menambah setengah angka menjadi mengumpulkan 6 poin. Sedangkan Ganguly sendiri dari hasil remis itu mengumpulkan 5 poin dan berada di urutan keempat. Pecatur Argentina GM Sandro Mareco menempel Aleksey di tempat kedua dengan 5,5 poin, sehingga hanya selisih setengah poin, ketika Sandro menang atas GM Ivanisevic Ivan dari Serbia. Unggulan pertama asal Ukraina GM Alexander Moiseenko juga masih berpeluang berburu gelar dengan hanya terpaut satu poin dari pimpinan Aleksey, dengan mengumpulkan 5 poin dari hasil kemenangan atas pecatur Filipina GM Laylo Darwin. (ant/bali post)


SUARA NTB

Rabu, 16 Oktober 2013

450.000

Halaman 12

EKSPEDISI

ADVERTISING

RADIO

TANAH KAPLING

PET SHOP

TOKO MAINAN

PELATIHAN

BATIK

LAUNDRY

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

SALON

SHOWROOM

FUTSAL

ADVERTISING

KONTRAKAN

FINANCE

800.000

C.01.08.13

PELUANG BISNIS JADI AGEN SUSU

BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.

INFO.

0811306462. www.g-milk.net

TRAVEL

DISTRIBUTOR AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923

DIJUAL DIJUAL KERTAS segel terbitan tahun 80_an. Hubungi 081236100519

HILANG STNK R4 DR1407GZ NOKA/ NOSIN: MHKV1AA28K036297/DN78275 AN.AHMAD HAMBALI HILANG DISEKITAR JL.LANGKO MENUJU CAKRANEGARA


SUARA NTB

Rabu, 16 Oktober 2013

KURSUS/BIMBEL

KOMPUTER

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

SALON

SIARAN TV RADIO

SABLON & KONVEKSI

BOUTIQUE

JUAL MOBIL

TELEVISI

SANGGAR SENAM

PROPERTY

KURSUS

RUKO

EVENT ORGANIZER

FASHION

RUMAH MAKAN

FASHION

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

BENGKEL & SPARE PART

PENGOBATAN ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

SERVICE

BANK

BENGKEL

PERAWATAN AC


SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 14

Idul Adha, Momentum Berkorban Tanjung (Suara NTB) Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), H. Djohan Sjamsu, SH, mengajak masyarakat KLU menjadikan Hari Raya Idul Adha, 10 Zulhijjah 1434 Hijriyah atau 15 Oktober 2013, sebagai momentum untuk membangun kebersamaan. Bupati menekankan pentingnya meneladani sifat rela berkorban Nabi Ibrahim AS, serta pengorbanan pejuang dalam semangat nasionalisme, khususnya kaum pemuda. “Idul Adha ini agar menjadi tonggak memperkuat kebersamaan, membangun kepedulian sosial, dan tolong menolong antarsesama. Sebab pengorbanan besar untuk kepentingan umat yang dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridho dari Allah, akan mendapat balasan berlipat,” ungkapnya dalam sambutan sebelum pelaksanaan Shalat Idul Adha di Lapangan Umum Supersemar Tanjung, Selasa (15/10). KLU, ujarnya, memerlukan pengorbanan besar dari masyarakatnya untuk bersama-sama mewujudkan citacita pembangunan menuju visi dan misi, Maju dan Beradab. Terlebih angka kemiskinan KLU masih cukup besar, kebersamaan satu sama lain mutlak diperlukan untuk tujuan tersebut.

Sementara itu di Kota Praya Shalat Idul Adha dipusatkan di alun-aluh Tastura. Sejumlah pejabat tinggi daerah, termasuk Bupati Loteng, H.M. Suhaili, FT., hadir bersama ribuan warga Kota Praya. Dalam sambutannya sebelum Shalat Idul Adha digelar, bupati mengungkapkan, Hari Idul Adha merupakan momen introspeksi diri bagi semua masyarakat. Berkorban, katanya, memiliki makna yang luas. Di mana berkorban bukan hanya dalam arti fisik saja, tapi lebih dari itu berkorban berarti kemauan untuk menghilangkan sifat-sifat individualisme dalam diri sekaligus mengikis sifat egois. Sifat egois itu harus diganti dengan sifat peduli dengan sesama, sehingga ukhuwah Islamiah semakin terbangun kuat di tengah masyarakat. Bagi Loteng, katanya, Idul Adha bisa dikatakan sangat spesial, karena bertepatan dengan HUT Loteng yang ke 68. Namun di balik itu, masih banyak catatan dan PR (pekerjaan rumah) yang masih harus diselesaikan. Untuk itu, dukungan dari seluruh elemen masyarakat sangat diharapkan dalam mensukseskan program-program pembangunan yang ada. (ari/kir)

(Suara NTB/kir)

HADIR - Bupati Loteng H. Suhaili FT dan Wakil Bupati L. Normal Suzana dan pejabat lainnya hadir bersama ribuan warga Praya pada Hari Raya Idul Adha di Alun-alun Tastura, Selasa (15/10).

Leher Tersayat Pisau

Segera Gelar Mutasi SEJUMLAH pejabat di lingkup Pemkab (Loteng) segera memasuki masa pensiun. Bahkan banyak pejabat di antaranya yang sudah masuk masa purna bakti. Akibatnya, banyak jabatan yang bisa dipastikan kini tengah lowong. Guna menutupi jabatan yang lowong tersebut, Pemkab Loteng berencana menggelar mutasi pejabat pada pertengahan bulan November mendatang. “Memang ada yang akan pensiun dan ada juga yang (Suara NTB/ist) H. L. Normal Suzana sudah pensiun. Sehingga banyak jabatan yang kini lowong,” aku Wabup Loteng, Drs. H.L. Normal Suzana, kepada Suara NTB usai Shalat Idul Adha di Alun-alun Tastura Praya, Selasa (15/10). Untuk itu, janjinya, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan mutasi, sehingga jabatan-jabatan yang lowong bisa segera terisi. Menurutnya, kali ini Pemkab Loteng tidak ingin berlama-lama menunggu menggelar mutasi pejabat. Jika ada jabatan yang lowong, akan segera ditindaklanjuti dengan mutasi pejabat, sehingga kekosongan jabatan tersebut tidak terlalu lama terjadi. “Jadi begitu ada jabatan yang lowong, sesegera mungkin kita gelar mutasi pejabat,” sebutnya. Namun untuk proses mutasi kali ini,Wabup mengaku belum bisa memastikan kapan akan dilaksanakan. ‘’Tapi yang pasti akan diupayakan secepatnya, kalau bisa pertengahan bulan November mendatang. Kalau pun tidak yang jelas sebelum tahun 2013 berakhir,’’ janjinya. Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih melakukan pendataan posisi yang lowong. Setelah itu disusun konsep dan komposisi jabatan, termasuk pejabatnya. Cara seperti ini, pihaknya bisa memastikan berapa jumlah pejabat yang akan dimutasi. (kir)

Tiga Dusun di Sekotong Kesulitan Air Giri Menang (Suara NTB) Warga tiga dusun di Sekotong Lombok Barat (Lobar) yakni Serero, Lebah Suren dan Loang Batu kesulitan air bersih. Untuk memperoleh air, warga setempat mesti menempuh jarak dua kilometer lebih. Itupun kondisi medan yang terjal menjadi hambatan. Warga setempat pun berharap agar pemerintah membantu memasang fasilitas bak penampung air dan pipa penghubung ke rumah warga. Apalagi di Serero terdapat mata air yang lumayan besar debitnya. Berbeda dengan Dusun Serero, Dusun Lembah Suren dan Loang Batu membutuhkan sumur bor. Kepala Dusun Serero, Amaq Iti, Selasa (15/10), mengungkapkan, Dusun Serero terdapat sekitar 120 KK, jika dihitung jumlah penduduk sebanyak 400 jiwa. Mata pencaharian warga didominasi pertanian, namun beralih menjadi penambang liar semenjak ditemukan daerah tambang di sekitar daerah itu. Sebagian kecil lagi berprofesi sebagai peternak. Ketika musim kemarau seperti saat ini, warga mulai kebingungan mencari air. Hampir tiap tahun, keadaan ini harus dihadapi warga setempat. Warga mesti mengambil air di mata air yang berjarak dua kilometer dari pemukiman warga. Warga tak punya pilihan lain, karena mereka hanya bergantung dari mata air itu. Tidak saja sulit memperoleh air untuk kebutuhan seharihari, namun kebutuhan ternak pun sangat sulit. Sehingga ternak pun terpaksa diberi minum seadanya. Yang paling miris, ketika ibu-ibu rumah tangga setempat melahirkan, air tidak ada untuk mencuci dan membersihkan bayinya. Sehingga terpaksa, warga bergotong-royong membawa air. Untuk menanggulangi masalah itu, warga secara swadaya membeli selang untuk menghubungkan mata air dengan pemukiman warga. Namun upaya itu sedikit saja membantu, karena diameter selang (pipa) tidak memungkinan menyalurkan air dengan lancar. Karena ketika musim hujan, selang sering macet akibat ditimpa longsor. Belum lagi, warga lain yang tak bisa membeli pipa, justru meminta ke warga yang memiliki penampungan. Karena tidak cukup, sering kali mereka antre, bahkan sering berebutan. Sementara di dusun Lebah suren, dan loang Batu justru lebih parah. Tak ada sumber mata air. 150 KK Warga setempat hanya mengandalkan air sumur namun volume airnya sangat minim. Hanya sedikit warga yang punya sumur. Ketika musm kemarau, warga mengandalkan air sumur. Mereka harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan air, karena antrean warga yang mengambil air. Sekali ambil, warga hanya bisa mendapatkan air kurang satu embar ukuran sedang. Namun demikian tak ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Warga pun berharap bantuan pemerintah untuk membuatkan sumur bor, karena bisa membantu mampu memenuhi kebutuhan air warga setempat. (her)

TKI Asal Lotim Meninggal di Malaysia

Selong (Suara NTB) Malang nasib Muhammad Sulhan (26) warga Moyot Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Urat lehernya tersayat pisau potong buah sawit yang digunakannya saat bekerja Minggu (13/10) lalu. Karena tidak segera ditangani tim medis, ia pun menghembuskan nafas terakhir setelah beberapa jam mampu bertahan. “Ia kehabisan darah, karena tidak segera ditolong,” tutur Syawaludin, saudara korban kepada Suara NTB via ponselnya, Selasa (15/10). Di Hari Raya Idul Adha yang merupakan waktu berbahagia dan berkumpul bersama keluarga berubah menjadi hari pilu bagi keluarga. Sekitar pukul 21.00 WITA Senin (14/10) malam lalu, jenazah almarhum Muhammad Sulhan tiba di rumah duka. Syawaludin mengaku san-

gat menyesalkan sikap perusahaan perkebunan sawit tempat saudaranya itu bekerja. Saat kejadian, Minggu pagi, Sahlan sendiri yang mencoba mencabut sendiri pisau potong tepat di lehernya itu. Setelah berhasil dicabut, menurut penuturan rekan kerjanya, darah tidak berhenti mengalir. Hingga Magrib TKI malang ini mampu bertahan. Ia pingsan dan tanpa pertolongan sama sekali. “Katanya rumah sakit sekitar 200 km dari tempatnya

kerja,” ucap Syawal menuturkan pengakuan rekan kerja adiknya itu. Dirinya yakin, jika segera ditangani tim medis, nyawa adiknya bisa segera tertolong. Ia pun menuding perusahaan itu tidak tanggap terhadap keselamatan kerja para pekerjanya. Almarhum yang meninggalkan seorang istri dan dua orang anak itu sudah berulang kali ke Malaysia. Terakhir, almarhum berangkat secara legal melalui PT. Anugrah.

Peringatan 1 Muharram

Momentum Kebangkitan Sosial Ekonomi Masyarakat Lotim Selong (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus mematangkan persiapan menyambut perayaan satu Muharram 1435 Hijriah (H). Bagi Pemkab Lotim di bawah pimpinan Bupati H. Moch Ali Bin Dachlan dan Wakil Bupati H. Haerul Warisin akan menjadikan tahun baru Islam itu sebagai momentum tonggak kebangkitan sosial ekonomi masyarakat. Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan usai Shalat Idul Adha, Selasa (15/10) langsung memimpin rapat dengan menghadirkan seluruh jajaran pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup Pemkab Lotim. Dalam rapat tersebut, bupati mengungkapkan, momentum peringatan tahun baru hijriah ini ingin diambil untuk berhijrah, dari keadaan yang buruk menuju yang lebih baik. Tahun baru islam akan digunakan untuk berbagi kepada sesama. Bahkan, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, sebanyak 50 ribu warga miskin akan dibagi beras dan mie instan secara gratis. Tidak hanya itu, pada acara peringatan, Pemkab Lotim

(Suara NTB/ist)

RAPAT - Bupati Lotim H. Moch Ali BD dan Wakil Bupati Lotim H. Haerul Warisin memimpin rapat persiapan peringatan satu Muharam di Selong, Selasa (15/10). akan mengundang Menteri Sosial Asegaf Aljufri dan Menteri PDT, Helmi Faishal Zaini. Mensos dijadwalkan akan menyaksikan proses bedah kampung di Sekarteja Lotim sedangkan Meneg PDT akan berbagi program upaya pengentasan kemiskinan. Selanjutnya, direncanakan

akan ada bazar Muharram selama sepekan. Diiringi dengan selingan hiburan, sehingga menghadirkan suasana ramai dan meriah. Sementara di semua kecamatan diminta turut untuk menggelar kegiatan perayaan, sehingga gema perayaan satu muharam benarbenar semarak. (rus)

Banyak Kades Belum Pahami Tupoksi Giri Menang (Suara NTB) Banyak kepala desa (Kades) di Lombok Barat (Lobar) belum bisa bekerja maksimal, lantaran belum memahami tupoksinya secara menyeluruh. Bahkan, banyak di antara mereka menanyakan ke Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony, MPd, mengenai apa yang harus dikerjakan. ‘’Hal ini berdasarkan hasil pelatihan kepala desa se-Lobar di LPMP Mataram beberapa waktu lalu. Bahkan, banyak kades mengeluh ke bupati terkait apa saja tupoksi yang harus dilaksanakan sebagai kades,’’ ungkap Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKAD) Lobar, Kamarudin yang dikonfirrmasi, Selasa (15/10).

Menurut Kades Presak ini, hal ini menjadi masalah yang dihadapi untuk mengoptimalkan kinerja kades dalam menuntaskan masalah desa masing-masing. Diakuinya, 30 kades baru membutuhkan peningkatan kapasitas, karena belum memahami tupoksinya. Dalam hal ini, Kamarudin menginginkan ada satu buku panduan perundang-undangan terkait tupoksi kades untuk dijadikan bahan acuan. Diharapkan, buku panduan ini mampu menunjang eksistensi kades ke depan dalam menuntaskan persoalan. Menurutnya, kata kuncinya adalah pemahaman tupoksi mengenai peraturan perun-

dang-undangan sebagai landasan bekerja. “Hal ini haruslah dipahami para kades,” ujarnya. Untuk menyuarakan masalah ini, AKAD dalam waktu dekat ini akan hearing ke DPRD Lobar yang meminta agar tahun 2014 TPAD naik dari Rp 1.500.000 menjadi 2.500.000. Alasannya, APBD tahun depan akan naik melebihi tahun ini. ‘’Kenapa perlu TPAD perlu naik?, karena supaya seimbang antara tanggungg jawab kades dengan penghasilan kades. Selain itu, pihaknyay juga akan memperjuangkan fasilitas bagi kades yang baru belum memiliki kendaraan untuk menjadi sarana bekerja,’’ ujarnya. (her)

Melihat kasus adiknya itu, Syawaludin yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Lotim ini mengharapkan pihak perusahaan tempatnya bekerja bisa bertanggung jawab dengan memberikan asuransi kepada pihak keluarga yang ditinggalkan. Kepada pemerintah diminta lebih selektif dalam memilih Perusahaan Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Utamanya perusahaan tempat TKI ditempatkan harus jelas dan memiliki komitmen mengedepankan keselamatan kerja. Sementara Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Lotim Sudirman mengaku belum mengetahui adanya TKI asal Lotim yang meninggal.

Pihaknya akan segera mengkoordinasikan upaya penyelesaian kasus tersebut. “Nanti kita rapat khusus dengan PJTKI dan BP3TKI, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi agar dapat tertangani dengan baik,” jawabnya. Kejadian meninggalnya TKI asal Lotim di negeri Malaysia itu sudah sering terjadi. Menyikapi hal ini, Sudirman mengharapkan, untuk melindungi para TKI dirasa perlu ada manajemen khusus mengatur keberadaan para TKI. Termasuk, adanya asosiasi atau forum komunikasi TKI dengan Kedutaan Besar (Kedubes) RI, pihak PJTKI serta BNP2TKI ,BP3TKI, Disnakertrans Provinsi serta Dinas Sosial dan Nakertrans Lotim. (rus)

Hari Ini, Puncak Perayaan HUT Loteng Ke-68 Praya (Suara NTB) Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), bakal digelar Rabu (16/10) hari ini. Sejumlah kegiatan siap digelar, untuk menyemarakkan hari jadi Loteng yang ke 68. “Semua kegiatan perayan akan dipusatkan di Bencingan Adiguna Praya dan Alun-alun Tastura,” sebut Bupati Loteng, H.M. Suhaili, FT., Rabu (15/10). Kegiatan perayaan diawali dengan upacara bendera di Alun-alun Praya yang diikuti seluruh pegawai lingkup Pemkab Loteng, tokoh masyarakat dan unsur masyarakat lainnya. Usai apel bendera, kegiatan akan dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama bertajuk Loteng Begibung. Di mana dalam kegiatan tersebut, pemerintah daerah sudah menyiapkan sekitar 60 ribu ketupat. “Ketupat ini nantinya akan disantap bersama dengan peserta apel ben-

dera maupun masyarakat yang hadir menyaksikan, usai apel bendera,” sebutnya. Setelah itu, pemerintah daerah sudah menyiapkan sebanyak 68 panjat pinang sesuai dengan usia Loteng. Panjat pinang tersebut merupakan hasil sumbangan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkab Loteng dan instansi swasta di Loteng. Sebagai agenda penutup, pada malam harinya akan digelar kegiatan Loteng Berdendang. Di mana salah satu band papan atas ibu kota, SETIA band siap hadir menghibur masyarakat Loteng bersama beberapa arti dangdut terkenal, yakni Evi Tamala. “Semua kegiatan ini merupakan salah satu ikhtiar untuk membangun mental dan spiritual masyarakat. Sekaligus memperkuat kebersamaan dalam menyongsong pembangunan di masa-masa yang akan datang,” pungkas Bupati. (kir)

KPU Lobar Siap Hadapi Gugatan MAJU di PTUN Giri Menang (suara NTB) Komisioner KPU Lombok Barat (Lobar) siap menghadiri sidang gugatan pasangan calon nomor urut tiga MAJU (H Mahrip-TGH Munajib Kholid) di PTUN Mataram. Pasangan MAJU yang lagi-lagi mempersoalkan Pilkada Lobar ke Mahkamah Konstitusi (MK), kali ini, menggugat KPU Lobar terkait penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati. Ketua KPU Lobar, Suhaimi Syamsuri, yang dihubungi Selasa (15/10), menjelaskan, gugatan MAJU sesuai surat panggilan pihak PTUN yang diterima KPU Lobar Nomor 50/KPTS-KPU-LB/ 071.433821/2013 tentang penetapan calon peserta Pemilihan Umum Bupati dan Calon Bupati Lobar Tahun 2013 dinyatakan memenuhi persyaratan ke PTUN. Sebelumnya, paket peraih suara nomor dua ini juga mendaftarkan gugatan ke MK. Surat panggilan kepada KPU Lobar diterima langsung ketua KPU Lo-

bar Suhaimi Syamsuri di Senin (14/10) lalu Ia menyebut, surat panggilan itu terkait perkara No. 37/ G/2013/PTUN.MTR, Surat itu diiterimanya, beberapa wwaktu lalu. Tentu konsekuensi surat itu, KPU Lobar selalu siap memenuhi panggilan untuk memberikan keterangan yang berkaitan dengan tugas KPU khususnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu Bupati dan Wakil Bupati Lobar. KPU Lobar belum mengetahui seperti apa isi gugatan dan apa yang digugat. Sebelumnya, pasangan MAJU melanjutkan gugatan Pilkada Lobar ke MK. Berkas gugatan pasangan yang memperoleh suara kedua setelah AZAN ini, telah terdaftar dan menunggu register dari pihak MK. Gugatan ini pun tinggal menunggu keputusan pihak MK apakah bisa dijadwalkan untuk proses persidangan. Bahkan, untuk persidangan MAJU menyiapkan delapan kuasa hukum. (her)


SUARA NUSANTARA

SUARA NTB Rabu, 16 Oktober 2013

Halaman 15

Petugas Temukan Hewan Kurban Mengandung Cacing Hati Semarang (Suara NTB) – Petugas Dinas Pertanian Kota Semarang masih menemukan hewan-hewan kurban bercacing hati di beberapa tempat penyembelihan hewan kurban di wilayah itu. Saat memeriksa hewan kurban di Masjid Baiturrahman Semarang, Selasa, Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Semarang, Adhityani T.Y.A, mengatakan petugas menemukan lima sapi dan satu kerbau bercacing hati di antara 10 sapi, satu kerbau dan 29 kambing kurban di masjid itu. Menurut dia, petugas juga menemukan cacing hati pada 10 sapi di Masjid Besar Kauman, dan masing-masing dua sapi di Masjid Agung Jawa Tengah dan Masjid Pertamina Semarang. “Di beberapa tempat ada temuan satu-dua ekor, seperti di daerah Mijen satu ekor sapi, satu ekor sapi di Krapyak, dan satu ekor di PLN Semarang. Kami masih men-

unggu laporan tim yang lain,” katanya. Ia menjelaskan, petugas langsung memisahkan bagian hati yang terkena cacing hati untuk dibuang dan bagian lain yang bebas cacing hati dikembalikan ke panitia kurban untuk dibagikan kepada masyarakat. “Khusus bagian yang terinfeksi ya kami pisahkan untuk dibuang. Yang kebetulan tidak terinfeksi bisa dibagikan. Kalau daging dan organ lain tidak masalah untuk dikonsumsi,” katanya. Menurut dia, dinas mengerahkan 55 petugas untuk memeriksa hewan kurban di berbagai titik penyembelihan hewan kurban, termasuk di antaranya memeriksa kandungan cacing hati setelah hewan disembelih. Ia menjelaskan organ hewan yang bercacing hati jika terkonsumsi manusia bisa mengakibatkan kerusakan hati. Ia menyarankan warga untuk mengolah dag-

ing secara benar untuk memastikan tidak ada cacing hati atau telur cacing hati yang terkonsumsi. “Kalau mengolah daging ya harus dimasak sampai benar-benar matang, setidaknya pada suhu 100 derajat Celcius. Kalau misalnya ada telur cacing, cacing, kuman yang tersisa pasti akan mati,” katanya. Adhityani juga mengingatkan masyarakat untuk mencuci tangan sampai bersih setelah menyentuh atau mencuci daging untuk menghindari kemungkinan ada telur cacing yang menempel di tangan. (ant/bali post) PERIKSA Petugas memeriksa hewan-hewan kurban di tempat penyembelihan untuk memastikan daging kurban yang dibagikan ke warga layak dikonsumsi.

(ant/bali post)

Presiden akan Teken Perppu MK Jakarta (Suara NTB) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan meneken Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Mahkamah Konstitusi dalam dua hari mendatang.

Anas Urbaningrum

(ant/bali post)

Kebijakan Soal Sapi Harus Diperbaiki Jakarta (Suara NTB) – Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengomentari konferensi pers Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu mengenai sosok “Bunda Putri”. “Marah manusiawi tetapi yang penting tempat marahnya di mana, kalau di depan umum tidak terlalu diharapkan oleh rakyat,” kata Anas di sela-sela penyembelihan hewan kurban di Duren Sawit, Jakarta, Selasa. Anas menyatakan, hal yang dikatakan Presiden harus diterjemahkan oleh para bawahannya dengan melakukan perbaikan kebijakan pemerintah khususnya mengenai sapi. “Perlu adanya pembinaan yang serius agar produksi sapi meningkat. Itu seharusnya yang diterjemahkan oleh bawahan Presiden,” kata Anas. Terkait sosok Bunda Putri, Anas mengaku, sama sekali tidak kenal. “Saya berharap Bunda Putri kirim sapi kurban, ternyata belum kenal. Saya mau cari informasi, belum kenal sampai sekarang, saya saja enggak tahu,” kata Anas. (ant/bali post)

Pernyataan itu diunggah di akun jejaring sosial Presiden Yudhoyono, @SBYudhoyono, Selasa dini hari. “Malam ini saya pimpin Rapat Kabinet untuk membahas Rancangan Perpu tentang MK. Insya Allah dalam dua hari ini perpu akan saya tanda tangani,” katanya. Menurut Presiden dalam perpu tersebut akan terdapat tiga hal penting, yaitu persyaratan Hakim Konstitusi, proses penjaringan dan pemilihan Hakim Konstitusi, dan pengawasan Hakim Konstitusi. “Perpu ini selaras dengan UUD 1945 dan kita bebaskan dari kepentingan politik partisan dalam memilih Hakim

Konstitusi,” katanya. Meskipun UUD 1945 memberi kewenangan kepada Presiden, DPR, dan MA, Presiden menilai, untuk menetapkan Hakim Konstitusi, prosesnya harus akuntabel dan transparan. “Harapan kita, dengan perpu ini kepercayaan rakyat terhadap MK pulih kembali sehingga MK bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” katanya. Presiden berpandangan amat berbahaya jika MK yang kekuasaannya sangat besar, tidak mendapatkan kepercayaan rakyat. “Jangan sampai rakyat masih curiga,” katanya. Dalam menyusun perpu itu, Presiden Yudhoyono mengk-

Hari Ini Suami Holly akan Diperiksa Jakarta (Suara NTB) – Polisi akan memeriksa Gatot Supiartono (G), suami Holly Angela Hayu Winanti, perempuan yang ditemukan tewas di Apartemen Kalibata City, Jakarta, pada 30 September lalu, Rabu (16/10) ini. “Sesuai surat panggilan, besok G akan diperiksa penyidik sebagai saksi. Namun tidak menutup kemungkinan sebelum jatuh tempo yang bersangkutan bisa datang kapan saja,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya), Komisaris Besar Polisi Rikwanto, saat dihubungi Selasa. “Ini merupakan panggilan pertama bagi G. Kalau ternyata tidak datang, maka akan dipanggil untuk kedua kalinya. Kalau tidak datang lagi, maka penyidik dapat menjemput paksa,” tambah dia. Polda Metro Jaya sudah melayangkan surat permohonan cegah dan tangkal (cekal) bepergian ke luar negeri untuk Gatot, yang diketahui merupakan auditor senior Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Menurut Rikwanto, penyidik masih mendalami motif pembunuhan terhadap Holly, yang diduga direncanakan. Sebelumnya polisi telah menangkap dua orang yang diduga pelaku penganiayaan dan pembunuhan terhadap Holly, yakni pria berinisial AL dan S. Polisi masih memburu dua orang lagi yang diduga terlibat dalam pembunuhan Holly. (ant/bali post)

laim melibatkan para menteri terkait serta para pakar hukum tata negara agar isinya tepat. Pandangan untuk menyusun perpu guna mengawasi MK muncul setelah Ketua MK (nonaktif) AM ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan keterlibatan dalam kasus suap. (ant/bali post)

Jakarta (Suara NTB) – Keluarga mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq menjenguk dia di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Guntur Kodam Jaya, Jakarta, pada Hari Raya Idul Adha. Istri kedua Luthfi, Lusi Triana, pada Selasa mengunjungi suaminya di Denpom Guntur Kodam Jaya bersama dua anak laki-laki dan satu anak perempuannya. “Bapak sehat, cuma mau bertemu anak-anak saja,” kata Lusi tentang suaminya yang ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. “Saya tidak bawa makanan, makanan kesukaan Bapak itu gulai, tapi saya tidak buat,” tambah Lusi. Lusi, yang dinikahi Luthfi pada September 2000, mengaku tidak berkurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini. “Saya tidak korban hari ini,” ungkap Lusi, yang mengenakan gamis panjang warna hitam dan jilbab kotakkotak warna cokelat muda. Pagi ini anak-anak hasil pernikahan Luthfi dengan istri pertamanya Sutiana Astika juga menjenguk Luthfi di tahanan. KPK menahan Luthfi Hasan Ishaaq setelah menetapkan dia sebagai tersangka dalam kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan tersangka tindak pidana pencucian uang. (ant/bali post)

Kebutuhan Hewan Kurban di DKI Naik 10 Persen Jakarta (Suara NTB) – Prediksi kebutuhan hewan kurban di Provinsi DKI Jakarta tahun ini mengalami kenaikan lima sampai sepuluh persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hingga saat ini, menurut catatan Pemprov DKI, penerimaan hewan kurban di beberapa daerah sebagai berikut, Jakarta Pusat 26 sapi dan 25 kambing, Jakarta Barat 20 sapi dan 69 kambing, Jakarta Timur 16 sapi dan 46 kamb-

Presiden Salat Id di Istiqlal Jakarta (Suara NTB) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Selasa, dijadwalkan menunaikan sholat ied di Masjid Istiqlal Jakarta. Sholat ied di Masjid Istiqlal akan dilangsungkan mulai pukul 07.00 WIB dan sebagaimana lazimnya pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya juga akan dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono dan Herawati Boediono, para pimpinan lembaga negara, menteri anggota kabinet Indonesia Bersatu II, para duta besar negara sahabat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan para pejabat lainnya. Sebelumnya, Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada Antara, Senin, mengatakan Presiden juga akan memberikan hewan kurban berupa sapi yang dititipkan di Masjid Istiqalal Jakarta sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Julian juga mengatakan usia menunaikan sholat ied, Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono akan menuju Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta untuk menuju Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melangsungkan kunjungan kerja ke daerah tersebut. (ant/bali post)

(ant/bali post)

Susilo Bambang Yudhoyono

Keluarga Jenguk Luthfi di Tahanan KPK

PEDAGANG SAPI Sebulan menjelang Hari Raya Idul Adha pedagang sapi musiman sudah mulai ditemukan di beberapa daerah di Tangerang, dijual dengan kisaran harga Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.

(ant/bali post)

BNPB Keluarkan Peringatan Dini Tsunami Jakarta (Suara NTB) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peringatan dini tsunami menyusul terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,2 SR di kedalaman 10 kilometer di 5 kilometer dari timur Balilihan, Filipina, pukul 07.12.36 WIB, Selasa. “Peta penjalaran dan waktu tsunami telah dikeluarkan. Beberapa kawasan di Filipina diperkirakan terlanda tsunami,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa. Berdasarkan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan “Pacific Disaster Center” yang diterima Posko BNPB, diperkirakan daerah Indonesia bagian utara juga terpengaruh oleh tsunami. Tsunami diperkirakan akan mencapai Manado, Patani, Sorong, Tarakan, dan Jayapura sekitar 3-4 jam setelah kejadian gempa di Filipina tersebut. Namun, tsunami diperkirakan

tidak terlalu tinggi. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik, serta menjauhi aktivitas di sekitar laut dan pesisir di daerah tersebut. Pusat gempa Filipina berada di daratan di Pulau Bohol. Gempa dirasakan sangat kuat. Intensitas guncangan gempa dirasakan berskala VII MMI (sangat kuat) terjadi di Kota San Isidro, Danao, Loay, San Pascual, Jandayan, dan San Agustin. Sedangkan guncangan gempa berintensitas V-VI MMI (sedang hingga kuat) terjadi di Kota Cebu, Cagayan de Oro, Cotabato, dan Iloilo. Kota-kota tersebut terdapat di Pulau Bohol, Pulau Cebu, Pulau Negros, Pulau Leyte dan pulau Pulau Mindanau bagian utara. Diperkirakan kota-kota tersebut adalah kota yang terpapar oleh guncangan gempa terberat. Jumlah penduduk di radius 100 km dari pusat gempa terdapat sekitar 4,59 juta jiwa. (ant/bali post)

ing, Jakarta Selatan 36 sapi dan 35 kambing, Sementara Kepulauan Seribu 7 sapi dan 7 kambing. Dinas terkait telah memastikan hewan kurban di DKI Jakarta memenuhi syarat kesehatan. “Kami menjamin ternak yang diperjualbelikan sehat dan memenuhi syarat karena telah dilakukan koordinasi dengan daerah pemasok agar ternak yang dipasok disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dokter hewan daerah asal,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Ipih Ruyani di Jakarta, Selasa. Sementara, untuk pemotongan hewan kurban, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pemotongan hewan kurban di RPH Cakung. Sebanyak 1.839 kupon telah disiapkan untuk dibagikan kepada yang berhak menerima. (ant/bali post)

Takut Riya’, Jokowi Tak Sebutkan Jumlah Hewan Kurban Jakarta (Suara NTB) – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mau mengungkapkan jumlah dan jenis hewan yang dia kurbankan pada Hari Raya Idul Adha tahun ini. “Saya tidak mau bilang-bilang, nanti malah riya’,” kata Jokowi usai melaksanakan shalat Idul Adha di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa. Jokowi sebenarnya dijadwalkan melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para pejabat negara namun ia memilih shalat bersama para staf dan warga DKI di Balai Kota. Usai shalat, Jokowi yang pagi itu mengenakan baju koko dan peci putih bercakap-cakap dengan warga sambil sesekali melayani permintaan warga yang ingin berfoto bersama dia. Aneka hidangan khas Lebaran Haji seperti ketupat, sayur labu, opor ayam, sambal goreng ati, rendang dan berbagai macam sambal dan kerupuk juga disajikan bagi warga dan para staf yang merayakan Idul Adha di Balai Kota. “Saya kepingin silaturahmi sama Pak Jokowi, tapi sampai di sini malah disuruh makan,” kata Isti Maharyati, salah seorang warga asal Kebun Jeruk yang datang bersama keluarganya. (ant/bali post)

(ant/bali post)


Rabu, 16 Oktober 2013

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.