HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
KAMIS, 16 OKTOBER 2014
16 HALAMAN NOMOR 186 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Selain Bantuan Sapi
Kejaksaan Bidik Pengadaan Pencacah Rumput Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi NTB menemukan fakta lain dari proyek bantuan bibit sapi pada program Bumi Sejuta Sapi (BSS) di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Di luar pengadaan bibit sapi, Kejaksaan juga membidik pengadaan alat pemotong (pencacah) rumput untuk masing – masing kelompok ternak.
Diketahui, alat pemotong rumput itu pengadaannya satu paket dengan bantuan bibit sapi, bersumber dari APBN. Dari paket bantuan itu, Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan (Dikeswan) NTB sebagai instansi teknis, menyalurkan bantuan itu untuk mendukung bantuan bibit sapi dimaksud. Bersambung ke hal 5
Kasus SPAM KLU Menggantung Mataram (Suara NTB) Diantara lima kasus yang menjadi tunggakan Kejaksaan Tinggi NTB, salah satunya terkait proyek Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Namun sampai sejauh ini, belum ada kabar tentang perkembangan penangan proyek yang diduga bermasalah itu. Bahkan terlihat belum masuk prioritas penanganan oleh tim penyidik. Dari informasi, proses penanganan kasus di Kejati NTB, yang menjadi prioritas penyelesaian sementara ini, terkait kasus dugaan SPPD fiktif yang sudah menetapkan tersangka mantan Wakil Bupati Lombok Barat
(Wabup Lobar) H.M. Namun juru bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH sebelumnya pernah menyatakan penanganan kasus ini masih berjalan. Apalagi sudah menetapkan satu orang tersangka, yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). ‘’Dari kelebihan volume pekerjaan itu, akan menjadi bahan perhitungan kerugian negara,’’ terang Made Sutapa, SH (Suara NTB Senin 25/8). Saat itu Sutapa memastikan tim penyidik Kejaksaan Tinggi NTB yang menangani kasus tunggakan dari pejabat sebelumnya ini, Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
TO K O H
KOMPONEN SPAM - Inilah komponen SPAM yang dibangun di KLU. Sedikitnya empat kali tim Kejati memeriksa fisik proyek tersebut, termasuk bersama ahli.
”Membeli” Masa Depan BUPATI Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony mengakui, ketergantungan Lobar terhadap sumber pembiayaan dari pusat sangat tinggi dan membatasi ruang gerak dalam upaya akselerasi pembangunan daerah. Kondisi ini mengharuskan Pemda berupaya optimal meningkatkan pendapatan daerah dan kemungkinan pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.”Ketergantungan kita terhadap sumber pembiayaan dari pemerintah pusat sangat tinggi dan sangat membatasi ruang gerak untuk akselerasi pembangunan,” kata bupati, Rabu (15/10) kemarin. Agar Pemda tidak lagi bergantung ke pusat, maka Pemda harus berupaya meningkatkan potensi PAD. Menurutnya, keberanian Pemda meningkatkan PAD hingga Rp 16 miliar atau 9,7 persen lebih salah satu upaya yang dilakukan. Menurut bupati langkah ini sebagai keniscayaan, dilakukan dengan cermat dengan memperhatikan dan mempertimbangkan potensi serta pertumbuhan ekonomi. Pemda sendiri berupaya meningkatkan penyediaan sarana infrasturktur dengan mengajukan pinjaman Rp 100 miliar. Sektor yang diutamakan adalah PU, perekonomian perdagangan dan pariwisata. ‘’Dengan bantuan ini maka pembangunan di Lobar diharapkan lebih akseleratif,”ujarnya. Bersambung ke hal 5
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 mimpinnya sebagai Ketua Mataram (Suara NTB) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 H. MNS. Kasdiono akhir- Umum (Ketum) KONI NTB 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 nya mundur dari jabatannya karena ia ingin berpegang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 sebagai Ketua KONI NTB. teguh dengan amanat Un123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Pengunduran diri Kasdiono dang-Undang (UU) Sistem 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 ini, mengejutkan karena se- Keolahragaan Nasinal (SKN) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 belumnya ia sempat Nomor 3 tahun 2005. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Menurut Kasdiono bahwa menyampaikan akan tetap 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 pejabat publik tidak boleh memimpin KONI NTB. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Pengunduran diri itu dis- merangkap jabatan sebagai 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 ampaikan dalam Rapat Ketua KONI. Hal ini telah dia123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Koordinasi (Rakor) KONI tur dalam UU SKN Nomor 3 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 NTB yang di gelar di Gedung Tahun 2005 Pasal 40, dima123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Sangkareng Kantor Gubernur na dalam pasal tersebut men123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 NTB, Rabu (15/10) kemarin. jelaskan Ketua KONI NTB 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 Anggota DPRD NTB dari tidak boleh merangkap jaba123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 partai Demokrat ini, menga- tan sebagai pejabat publik. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 takan harus menyudahi kepe- Bersambung ke hal 5 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212
Menata Birokrasi Jangan dengan Perasaan
Kasdiono Mundur Gubernur Perlu Berikan Sanksi Berat dari Ketum KONI NTB
(Suara NTB/ist)
M. Ahyar Fadly
Mataram (Suara NTB) Terkait dengan serapan anggaran SKPD Pemprov NTB, baik serapan fisik dan keuangan yang masih rendah, tak sesuai target yang ditentukan, maka gubernur perlu memberikan sanksi berat kepada pimpinan SKPD yang kinerjanya kurang bagus. Pasalnya, serapan anggaran yang rendah hampir terjadi berulang kali, setiap dilakukan evaluasi. Sanksi berat yang dijatuhkan dengan mengganti posisi pimpinan SKPD bersangkutan dengan pejabat yang lebih mampu. Pasalnya, birokrasi bersifat rasional, artinya SKPD bekerja sesuai standar
yang ditetapkan. ‘’Di sinilah yang kita butuhkan kepala daerah, harus punya standar-standar capaian. Bila itu tak tercapai ya sudah, ada saksi yang paling berat pimpinan SKPD diganti. Artinya untuk menata birokrasi kita ndak perlu pakai perasaan. Birokrasi itu rasional. Bukti kerja itu standar, ada juklak dan juknis yang harus dikerjakan. Ketika tak mencapai target yang sudah ditetapkan ada sanksi-sanksi seperti itu,’’ kata Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Dr. M. Ahyar Fadly, M.Si kepada Suara NTB, Rabu (15/10) siang kemarin. Bersambung ke hal 5
Timwas Terpadu Pemprov NTB Optimalkan Penagihan Piutang Aset Daerah
H.Zaini Arony (Suara NTB/dok)
(Suara NTB/nas)
RAKOR - Timwas terpadu aset daerah Pemprov NTB melakukan rapat koordinasi (Rakor) dalam rangka optimalisasi penagihan piutang aset daerah di Media Center Kantor Gubernur, Rabu (15/10) pagi kemarin. Tampak Kepala Satpol PP NTB, Ibnu Salim (paling kanan) dan Kasubag Pengelolaan Aset Biro Umum Setda NTB, Munaim (tengah).
Mataram (Suara NTB) Tim Pengawasan (Timwas) Terpadu Pemprov NTB terus mengoptimalkan upaya-upaya penagihan piutang aset daerah yang nilainya mencapai Rp 1 miliar. Piutang aset daerah itu terdiri dari piutang penyewaan rumah dinas dan piutang penyewaan tanah (aset) milik Pemprov NTB kepada pihak lainnya. Timwas Terpadu Pemprov NTB itu terdiri dari Biro Umum, Biro Hukum dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sapol PP). Pada Rabu (15/10) kemarin, Timwas terpadu melakukan rapat koordinasi di Media Center Kantor Gubernur NTB, untuk membicarakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka optimalisasi penagihan piutang aset daerah itu. Kepala Satpol PP NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si mengatakan, Satpol PP sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya (tupoksi) akan melaksanakan dan menindaklanjuti apa yang sudah menjadi kebijakan dari pengelola aset. Saat ini, tahapannya masih dalam memberikan teguran-teguran kepada pihak-pihak terkait, terutama kepada PNS atau pejabat yang masih menunggak pembayaran sewa rumah dinas. Disamping memberikan
teguran-teguran, juga dilakukan pemantauan atau pengawasan pada lokasi rumah dinas. ‘’Dan pada akhirnya nanti kita akan lakukan langkahlangkah pengosongan rumah dinas sesuai dengan ketentuan apabila teguran-teguran dan pendekatan-pendekatan persuasif yang kita lakukan tak diindahkan,’’ kata Ibnu. Bersambung ke hal 5