HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 183 TAHUN KE 11
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
Pengemban Pengamal Pancasila
JUMAT, 16 OKTOBER 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Turun ke Pulau Sumbawa
KPK Hitung Kerugian Negara Kasus E-KTP Mataram (Suara NTB) Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun ke Bima, Kamis (15/10) kemarin. Mereka mendatangi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) setempat dan berencana menyita blangko pengisian Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau E-KTP, sebagai barang bukti kasus yang diusut sejak 2014. Namun karena terjadi kecelakaan yang dialami tim penyidik KPK di perbatasan Dompu, pemeriksaan di Bima sementara batal. Pelaksana Harian (Plh) Juru Bicara KPK, Yuyuk Indriati memastikan, ada lima tim yang turun ke Bima untuk tujuan penyitaan dokumen itu. Kasus ini penanganannya terkonsentrasi di Jakarta, karena merupakan pengadaan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sedangkan tim yang ke Bima hanya meminta dokumen tambahan sebagai barang bukti. Sehingga tidak ada permintaan keterangan saksi, kecuali hanya mengambil dokumen dan pemeriksaan fisik alat cetak KTP elektronik. Namun Yuyuk tidak menjelaskan dimana saja daerah pemeriksaan E – KTP tersebut. Ditambahkan Yuyuk, tim KPK berangkat bersama auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Karena selain penyitaan dokumen, berkaitan juga dengan perhitungan kerugian negara. Kasus ini diketahui sudah menetapkan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri Sugiharto sebagai tersangka pada 22 April 2014 lalu. Tersangka
TO K O H
(Suara NTB/rus)
Empati dengan Rakyat
diduga melanggar Pasal 2 Ayat (1) subsider Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi junto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 junto Pasal 64 Ayat (1) KUHP. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ula)
KECELAKAAN - Mobil yang ditumpangi tim penyidik KPK yang mengalami kecelakaan di jalan negara Dusun Ncuni, Desa Kawangko, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu. Sementara Novel Baswedan dengan dahi dibalut perban usai mendapat perawatan (kiri).
pu m o D i d n a a k la e c e K K Mobil KP Mataram (Suara NTB) Kecelakaan mobil dialami tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (14/10) malam lalu. Turut menjadi korban, penyidik Novel Baswedan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Informasi dihimpun Suara NTB, kecela-
Rujukan Banyak, Pasien Terpaksa Dirawat di Lorong GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi kembali melakukan inspkesi mendadak (sidak) ke sejumlah SKPD Pemprov NTB. Kali ini, orang nomor satu di NTB ini melakukan sidak di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB. Pada kesempatan tersebut, gubernur meminta pelayanan di RSUP NTB jangan sampai terganggu dengan adanya rencana pemindahan secara bertahap mulai 24 Oktober mendatang. ‘’(Ini) kunjungan biasa un-
KAPOLDA NTB, Brigjen Pol Drs. Umar Septono, SH, MH, menyarankan semua pihak terkait, utamanya para penyelenggara pemerintahan untuk empati dengan kebutuhan rakyat. Kebutuhan utama rakyat, seperti sandang, pangan dan papan disarankan lebih dikedepankan daripada kebutuhan lain. ‘’Tolong empatilah dengan kebutuhan rakyat,’’ Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
(Suara NTB/nas)
SIDAK - Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi, saat sidak di RSUP NTB, Kamis (15/10) kemarin.
Visit Sunda Kecil TIGA kepala daerah yang tergabung dalam kerjasama Mitra Praja Utama (MPU) mencanangkan Visit Sunda Kecil tahun 2016 mendatang. Tiga kepala daerah itu adalah Gubernur NTB, Gubernur Bali dan Gubernur NTT. Pencanangan Visit Sunda Kecil ini diharapkan dapat menggenjot angka kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara pada tiga kawasan tersebut. ‘’Bagaimana membangun pariwisata secara sinergis antarkawasan. Langsung kemarin itu pencanangan Visit Sunda Kecil 2016. Bersambung ke hal 15
RAPBD 2016, Pemprov Alokasikan Rp 300 Miliar Entaskan Kemiskinan
(Suara NTB/dok)
kaan terjadi sekitar pukul 02.00 Wita, jalan negara Dusun Ncuni, Desa Kawangko, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu. Saat itu rombongan di dalam mobil dalam perjalanan dari arah Sumbawa Besar, hendak melintas melalui Kabupaten Dompu untuk tujuan Bima. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi fokus Pemprov NTB pada tahun 2016 mendatang. Dalam Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD 2016, Pemprov NTB mengalokasikan anggaran pengentasan kemiskinan sebesar Rp 300 miliar lebih. Pengalokasian anggaran sebesar Rp 300 miliar lebih tersebut dinilai fantastis jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kalau dicluster-cluster, anggaran peningkatan penurunan kemiskinan itu paling besar kenaikannya. Artinya, hampir (peningkatan anggarannya) 2,5 kali lipat atau sekitar Rp 300 miliar lebih. Kalau dulu sekitar Rp 100 miliar lebih,’’ sebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Chairul Mahsul, SH, MM di Mataram, Kamis (15/ 10) kemarin. Anggaran sebesar itu nantinya akan dipergunakan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan yang cukup bany-
ak. Ia menyebutkan seperti bantuan peralatan, bantuan pembangunan baru rumah tak layak huni, peningkatan kapasitas masyarakat, bantuan permodalan, pelayanan dan promosi kesehatan. Ia menambahkan, dalam upaya pengentasan kemiskinan ini akan ditingkatkan sinergi antara provinsi dan pemda kabupaten/kota. Apalagi dengan adanya dana desa yang diberikan pemeirntah pusat melalui APBN mulai tahun ini dinilai cukup efektif dalam pengentasan kemiskinan. Belum lagi, desa mendapatkan Alokasi Dana Desa (ADD) dari pemda kabupaten/kota. ‘’Kemudian ada bagi hasil sumber daya alam di desa itu bisa untuk pengentasan kemiskinan. Anda mengentaskan kemiskinan bentuknya ini, kabupaten apa, kota apa, provinsi apa. Insya Allah target penurunan sebesar 2 persen bisa kita capai, ikhtiarkan,”imbuhnya. Chairul menambahkan evaluasi APBD kabupaten/kota oleh Pemprov NTB nantinya akan diarahkan seperti itu. Bersambung ke hal 15
tuk memastikan pelayanan tetap berjalan maksimal walaupun mau pindah (ke Dasan Cermen). Jangan sampai karena mau pindah (pelayanan) kemudian pelayanan menurun. Ternyata memang, alhamdulillah pelayanan bagus di sini,’’ ujar gubernur dikonfirmasi usai sidak di RSUP NTB, Kamis (15/10) pagi kemarin. Dari hasil sidak yang dilakukan pada sejumlah pelayanan, gubernur mengatakan bahwa memang ada peningkatan jumlah masyarakat yang dirujuk ke RSUP NTB dari RSUD kabupaten/kota. Untuk itu, dengan kondisi sarana yang kurang namun pelayanan harus tetap maksimal di ru-
mah sakit milik Pemprov NTB tersebut. “Cuma memang karena rupanya masyarakat yang dirujuk sangat banyak. Sangat banyak kita lihat tadi dilorong-lorong. Jadi saya tetap minta walaupun sarana kurang di sana namun sampai pemindahan nanti selesai, itu tetap pelayanan harus tetap maksimal di sini,” tandasnya. Terpisah, Direktur RSUP NTB, dr. H. Mawardi Hamri, M.PPM mengatakan kepindahan pelayanan RSUP NTB yang akan dimulai secara bertahap pada 24 Oktober ini tidak akan mengganggu pelayanan kepada pasien. Bersambung ke hal 15
BI Khawatir Kemiskinan Dijadikan Proyek KEPALA Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Prijono mengkhawatirkan status kemiskinan hanyalah bagian dari strategi masyarakat untuk mendapatkan bantuan-bantuan pemerintah. Karena itu, perlu kebijakan-kebijakan strategis untuk merubah maindset masyarakat. Oleh karenanya, tidak cukup menurut Prijono, pemerintah memberikan bantuan begitu saja. Bersambung ke hal 15
Prijono (Suara NTB/bul)