Snt17022016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

RABU, 17 FEBRUARI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

28 HALAMAN NOMOR 283 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pemimpin Baru dan Kekuatan Koordinasi gerakkan seluruh potensi yang dimiliki masing-masing daerahnya. Sehingga seluruh kabupaten/kota yang ada di NTB bisa saling menguatkan untuk kemajuan bersama. Artinya, kemajuan masing-masing kabupaten/kota bisa menjadi kemajuan dan kekuatan provinsi untuk membangun kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Kita tidak bisa menampikkan, salah satu persoalan yang bisa saja muncul untuk mem-

serentak, 9 Desember 2015 dilantik secara bersamaan. Peristiwa pelantikan kepala daerah/wakil kepala daerah secara serentak bukanlah sebatas pengalaman baru di negeri ini, termasuk NTB. Apalagi sebatas kegiatan seremonial dan perayaan kemenangan. Maknanya tentu tidak seperti itu. Sebagai bagian dari masyarakat NTB, saya berharap para pemimpin baru di NTB ini bisa memberi semangat baru untuk meng-

(Suara NTB/aan)

Oleh: AgusTalino

HARI ini, Rabu, 17 Februari 2016 sejumlah kabupaten/ kota di Provinsi NTB resmi mempunyai pemimpin baru. Bertempat di Mataram, Ibu Kota NTB, enam pasangan bupati/wakil bupati dan satu pasangan walikota/wakil walikota, masing-masing Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram hasil Pilkada

bangun sebuah daerah adalah soal koordinasi. Egoisme sektoral antarinstansi memungkinkan terjadi ketika ada yang memaknai “prestasi” sebagai sebuah “penonjolan diri”. Bukan kemajuan bersama yang mengharuskan semua pihak saling menguatkan. Akibatnya, bisa memunculkan rivalitas dan mengabaikan kemajuan bersama. Begitu juga keberadaan kabupaten/ kota di sebuah provinsi. Bersambung ke hal 27

GLADI BERSIH - Gladi bersih pelantikan tujuh bupati/ wakil bupati dan walikota/wakil walikota, berlangsung di Hotel Lombok Raya, Selasa (16/2) kemarin.

Mataram (Suara NTB) Hari ini, Rabu (17/2), Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi melantik dan mengambil sumpah jabatan tujuh bupati/wakil bupati dan walikota/ wakil walikota yang terpilih dalam Pilkada serentak, 9 Desember 2015 lalu. Pelantikan ini, sesuai dengan radiogram Mendagri No. 005/389/SJ tanggal 5 Februari 2016 yang menyebutkan bahwa pelantikan bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota terpilih dilaksanakan pada 17 Februari 2016 di ibu kota provinsi oleh gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah.

TO K O H Wakil Pemerintah Pusat WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si mengatakan, pelantikan serentak tujuh bupati/walikota terpilih di NTB pada Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu tak terlepas dari regulasi yang ada. Wagub melihat, pelantikan serentak kepala daerah tingkat kabupaten/kota itu mempertegas juga posisi gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. “Ini tak terlepas dari regulasi. Mengapa sekarang gubernur dan wakil gubernur terpilih itu dilantik di Istana Negara, Bersambung ke hal 27

‘’Lima tahun ke depan kami berkomitmen meningkatkan kemajuan di berbagai bidang pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan serta kesehatan masyarakat Kota Mataram’’ H.Ahyar AbduhH.Mohan Roliskana

Demikian disampaikan, Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Setda NTB, Drs. Lalu Dirjaharta, M.Si dikonfirmasi di Mataram, Rabu (16/2) siang kemarin. ‘’Pelantikan sudah siap. Total undangan yang disebar 1.200 undangan,’’ sebutnya.

‘’Siapkan formula sinergitas lintas sektor. Visi misi sebagai sebuah konsep pembangunan harus mampu diimplementasikan oleh SKPD,’’ Dr.H.Najmul Akhyar, SH, MH -Sarifudin, SH

‘’Kita ingin terus memajukan infrastruktur jalan. Khususnya, di wilayah selatan, jalur dari dan menuju Kuta. Tentunya kita berharap anggaran untuk Kawasan Mandalika bisa dikucurkan sehingga harapan masyarakat Lombok Tengah bisa terwujud. Faktor keamanan harus mendukung hal tersebut.” ‘’Prioritaskan jalan selatan dan ekonomi rakyat,’’

‘’ Lima tahun ke depan, tidak ada lagi warga miskin di KSB,’’

H. Moh.Suhaili FT, SH L.Pathul Bahri, S.IP

H. M. Husni Djibril, B.Sc Drs.H. Mahmud Abdullah

KO M E N TTAA R Dewasa Berdemokrasi PENGAMANAN pelantikan kepala daerah terpilih di NTB merupakan rangkaian akhir dari perjalanan proses demokrasi sebagai bentuk tanggung jawab negara kepada rakyatnya. Kedewasan berpikir dan bertindak di dalam berdemokrasi sebagai sebuah sistem politik diharapkan dapat mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. Hal itu disampaikan Wakapolda NTB, Kombes Pol Drs. Imam Margono dalam apel gelar pasukan pengamanan pelantikan kepala daerah terpilih di Lapangan Gajah Mada Mapolda NTB, Selasa (16/2). Bersambung ke hal 27

Dirjaharta mengatakan, pelantikan serentak tujuh bupati/walikota di NTB ini dilakukan sesederhana mungkin. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Karena itu, pelantikan secara serentak dilakukan di ibukota provinsi oleh gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah. ‘’Memang amanat UU. Bagaimanapun juga gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Makna Pilkada serentak untuk, pertama efisiensi. Ke dua,

‘’ Kita bermimpi membawa perubahan (lebih baik) untuk Kabupaten Bima. Membuka lapangan kerja dan menekan angka kemiskinan’’. Hj. Indah Dhamayanti Putri Dahlan M. Noer

sesuai arahannya Presiden tak perlu terlalu seremonial, tapi kerja, kerja, kerja,’’ imbuhnya. Ditambahkan, tamu yang diundang dalam pelantikan serentak tujuh bupati/walikota itu selain berasal dari pejabat daerah, juga berasal dari pejabat pusat. Seperti pejabat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), termasuk di dalamnya Kepala Balitbang Kemendagri. Kemudian seluruh wakil rakyat di Senayan yang berasal dari Dapil NTB, baik anggota DPR RI maupun DPD RI. Mantan Kepala Biro Kerjasama dan Sumber Daya Alam Setda NTB ini menjelaskan, selain pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tujuh kepala daerah terpilih itu, juga dilakukan penandatanganan Pakta Integritas. Nantinya, setelah pelantikan para bupati/walikota melakukan serah terima jabatan dengan para penjabat bupati/pejabat walikota. Bersambung ke hal 27

Dr.Ir.H. W. Musyafirin, MM dan Fud Syaifuddin, ST.

‘’Sesuai dengan jargon kita, Lanjutkan. Saya tidak akan membuat program yang baru. Kami hanya akan memperkuat program unggulan daerah yang sudah terbukti memberi manfaat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Dompu. Drs. H. Bambang M. Yasin-Arifuddin, SH

Gubernur Bentuk Satgas Penanganan Gizi Buruk Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi memutuskan untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan kasus gizi buruk. Satgas ini dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si.

‘’Bapak Gubernur secara khusus meminta kepada Bapak Wakil Gubernur untuk menjadi Ketua Tim Satgas untuk penanganan gizi buruk ini,’’ kata Juru Bicara Pemprov NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM usai rapat pimpinan (rapim) lengkap di Ruang Ra-

pat Utama Kantor Gubernur, Selasa (16/2) siang kemarin. Yusron mengatakan, pembentukan Satgas penanganan kasus gizi buruk ini diputuskan gubernur dalam rapim lengkap yang dihadiri seluruh pimpinan SKPD Pemprov NTB, Selasa (16/2) kemarin. Tugas dari Sat-

gas ini melakukan kajian halhal yang menjadi titik persoalan khususnya mengenai kasus gizi buruk ini. ‘’Pak wagub diminta melakukan telaah, mengkaji apa yang menjadi persoalan mengenai gizi buruk. Kematian bayi dan gizi buruk ini tak

terlepas dari kondisi lingkungan, kondisi lingkungan masyarakat kita. Kesadaran dari masyarakat akan pentingnya arti kesehatan. Ini akan diurai di mana titik-titik persoalannya itu,’’ kata Yusron. Bersambung ke hal 27

Jenazah Terduga Teroris Divisum Tiga Orang Diamankan (Suara NTB/why)

Mataram (Suara NTB) Jenazah terduga teroris Fajar alias Chan alias Muhammad Fuad yang ditembak Densus 88 di Kelurahan Pena To’I, Kota Bima, akhirnya sampai di RS Bhayangkara Polda NTB, Selasa (16/2). Oleh petugas medis, jenazah langsung dilakukan visum. Pantauan Suara NTB, jenazah dibawa menggunakan mobil. Tiga personel Densus 88 di dalam mobil tersebut. Di belakang, mengawal empat anggota Densus 88. Semua bersenjata dan mengenakan penutup wajah. Bersambung ke hal 27

di Mako Brimob

(Suara NTB/ars)

DIAUTOPSI - Jenazah Fajar terduga teroris yang tewas ditembak dibungkus dalam kantong diturunkan dari mobil untuk diautopsi di RS Bhayangkara, Mataram, kemarin.

Mataram (Suara NTB) Dari penggerebekan rumah terduga teroris di RT 02 RW 01 Kelurahan Pena To’I, Kecamatan Mpunda Kota Bima, Senin (15/2), tiga orang diamankan. Mereka dibawa dari Kota Bima dan hingga kini masih ditahan di Mako Brimob Polda NTB. Tiga orang itu rata rata masih berusia muda. Mereka ditangkap karena diduga ada hubungannya dengan Fajar alias Chan, yang tewas ditembak saat penggerebekan itu. Ketiganya adalah Im (29), SP alias Iwan (33) dan Mus alias Landa (26). Hingga berita ini ditulis, ketiganya masih diinterogasi tim Densus 88 untuk mengungkap keterlibatannya, termasuk kemungkinan ada hubungannya dengan jaringan gembong teroris Santoso. Kapolda NTB Brigjen Pol. Umar Septono dikonfirmasi, membenarkan ada tiga orang yang diamankan, dari empat target penggerebekan itu. Bersambung ke hal 27


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.