HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500 Online :http://www.suarantb.co.id
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 184 TAHUN KE 11
E-mail: hariansuarantb@gmail.com
Pengemban Pengamal Pancasila
SABTU, 17 OKTOBER 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Sidak RSUP Dasan Cermen
Gubernur Temukan Plafon Ruangan Poliklinik Bocor Mataram (Suara NTB) Untuk memastikan kesiapan perpindahan pelayanan RSUP NTB ke Dasan Cermen, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUP Dasan Cermen, Jumat (16/10). Sebelumnya, pada Kamis (14/10), gubernur telah melakukan sidak di RSUP NTB di Jalan Pejanggik Kota Mataram. Sidak itu untuk memastikan kesiapan rumah sakit baru ini, terkait dengan rencana perpindahan pelayanan dari rumah sakit lama pada November mendatang. Dalam sidak yang dilakukan di RSUP Dasan Cermen, orang nomor satu di NTB ini melihat satu persatu ruangan poli. Saat masuk ke salah satu ruangan poli yang sudah lama rampung itu, gubernur menemukan plafon ruangan ada yang bocor dan tak rapi. “Itu dipastikan betul tidak ada yang bocor-bocor. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/Humas Setda NTB)
SIDAK - Selain sidak ke RSUP NTB di Dasan Cermen, Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi juga sidak ke RSJ Mutiara Sukma. Tampak gubernur berdialog dengan salah seorang pasien didampingi Direktur RSJ Mutiara Sukma, Hj.Elly Rosila Wijaya.
Selain E-KTP
KPK Juga Usut Proyek PLTS Mataram (Suara NTB) Di luar penyidikan proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau E-KTP, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga mengusut indikasi penyimpangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Lokasi proyek itu di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, pengadaannya oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). Pelaksana Harian (Plh) Juru Bicara KPK Yuyuk Indriati membenarkan tujuan lain turunnya tim penyidik lembaga antirasuah itu. Turunnya tim secara bersamaan, namun terpisah dengan rombongan penyidik Novel Baswedan yang mengalami kecelakaan, Kamis (15/10) dinihari lalu. ‘’Kalau itu (proyek PLTS, red), ada tim yang berbeda,’’
TO K O H Perketat Pengawasan GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meminta jajaran manajemen Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB untuk memperketat pengawasan pengerjaan sejumlah proyek pembangunan gedung yang dianggarkan dalam APBD 2015. Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
Dia tidak menyebutkan nama proyeknya secara rinci, hanya menyebut lokasi pemeriksaan salah satunya di Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. ‘’Ada juga pemeriksaan alat pembangkit listrik di Tambora,’’ ujar sebuah sumber, Kamis (15/10) sore lalu. Catatan diperoleh Suara NTB, proyek dari Kementerian PDT itu disebut PLTS terpusat. Bersambung ke hal 15
Danrem Prihatin Kejahatan di Objek Wisata TGH.M.Zainul Majdi (Suara NTB/ist)
Harus Tepat Sasaran
Mataram (Suara NTB) Danrem 162/WB, Kol. CZI Lalu Rudy Irham Srigede merasa prihatin setelah melihat sejumlah pemberitaan terkait tindak kejahatan yang terjadi di objek wisata di daerah ini. ‘’Setelah saya melihat pemberitaan di media, saya merasa prihatin sekali. Sasarannya adalah para wisatawan yang datang berkunjung ke sejumlah lokasi wisata, seperti di Gunung Rinjani dan Kuta, Lombok Tengah,’’ ujar Danrem, Jumat (16/10). Bahkan, yang menjadi korban para pelaku kejahatan ini adalah wisatawan asing yang
datang untuk menikmati kekayaan alam NTB. Hal tersebut tentunya dapat merusak citra daerah. Menurutnya, dengan adanya ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab ini tentunya nama baik NTB, khususnya dalam hal pariwisata, akan tercoreng di mata para wisatawan lokal maupun asing. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)
Firmansyah
(Suara NTB/bul)
SOAL kemiskinan, Pemerhati Ekonomi dari Unram, Dr. M. Firmansyah, M. Si menekankan agar bantuan dari pemerintah benar-benar tepat sasaran. Bahwa yang menerimanya harus dipilah pilah yang statusnya memang miskin absolut (tidak bisa berbuat lagi). Bersambung ke hal 15
sebut Yuyuk menjawab Suara NTB via SMS. Ditanya lebih jauh, apakah pemeriksaan sudah tuntas untuk dua wilayah itu atau akan ada pemeriksaan tambahan saksi, Yuyuk tak berkomentar, dengan alasan masih dalam proses pendalaman. Novel Baswedan juga sempat membenarkan ada tim yang turun ke Bima untuk menangani perkara yang lain.
Penderita Katarak Tinggi
NTB Segera Bangun Rumah Sakit Mata Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB berencana segera akan membangun Rumah Sakit Mata pada tahun 2016 mendatang. Tahun 2015 ini sedang dilakukan pembuatan Detail Enginering Desain (DED) oleh Dinas Kesehatan (Dikes) NTB. Dalam RAPBD 2016, Pemprov akan menganggarkan sekitar Rp 40 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit Mata tersebut beserta untuk pengadaan fasilitas penunjangnya. “Untuk Rumah Sakit Mata kita mau buat DED nya. Rencananya di Jalan Majapahit alternative pertama. Rencananya di sebelah kantor TVRI lokasinya. Tapi nanti lebih lanjut nanti lagi. Itu ada tanah Pemprov di sana,” kata Kepala Dikes NTB, drg. Eka Junaidi dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Jumat (16/ 10) siang kemarin.
Dijelaskan, pembangunan Rumah Sakit Mata itu dananya murni dari APBD NTB. Tidak ada dukungan dari pemeirntah pusat. Tahun 2015 ini, Dikes sedang membuat DED dan perencanaannya. “Insya Allah tahun 2016 kita bangun,”ucapnya. Pertimbangan Pemprov NTB membangun Rumah Sakit Mata, menurut Eka karena penderita katarak atau kebutaan di NTB terbilang cukup tinggi. Setidaknya 225.000 dari 4,5 juta jiwa penduduk NTB menderita katarak dengan berbagai gejala dan faktor. Jumlah tersebut melebihi jumlah penderita rata-rata nasional yang mencapai dua persen. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov NTB untuk mencegah maupun mengobati penderita. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
NAIK BUS - Novel Baswedan naik Bus Langsung Indah tujuan Mataram, Kamis lalu.
KPK Turun Periksa Perekam E-KTP Dukcapil Mataram Mataram (Suara NTB) Selain mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Bima dan Sumbawa. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga turun memeriksa alat perekam kartu tanda penduduk (KTP) elektronik di Dukcapil Kota Mataram, Kamis (15/10) lalu. Tim yang berjumlah sembilan orang itu dipimpin oleh Novel Baswedan, tiba sekitar pukul 10.00 Wita. Penyidik memeriksa space alat perekaman di Dukcapil dan beberapa kecamatan, untuk memasti-
kan apakah item itu sesuai bantuan diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Tim yang turun ke Mataram hanya meminta tambahan dokumen sebagai barang bukti, sehingga tidak ada permintaan keterangan saksi. Diketahui, penyidik antirasuah ini menyita dokumen E - KTP tahun 2013. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram, Drs. H. Ridwan membenarkan penyidik KPK turun memeriksa alat perekam E - KTP, Kamis (15/10). Bersambung ke hal 15
Jaga Ketertiban Masyarakat JELANG Pilkada Kota Mataram 2015, setiap masyarakat ramai membicarakan calon pemimpin mereka lima tahun ke depan. Memasuki masa kampanye, alat peraga pasangan calon dan posko-posko tim pemenangan bahkan sudah menghiasi sudut-sudut kampung. Lurah Karang Baru, Muhammad Nur, S.Sos, mengimbau warga agar tetap menjaga ketertiban dan kondusivitas masyarakat. “Jangan mudah terpancing jika ada isu-isu yang tidak jelas. Jangan sampai terganggu ketertiban masyarakat,” katanya kepada Suara NTB, Kamis, (15/10). Tampak alat peraga kampanye berupa spanduk dan umbul-umbul di depan KANTOR KELURAHAN Karang Baru, Kecamatan Selaparang, di Jalan DR. Soetomo. “Beberapa waktu lalu dipasang oleh KPU,” ungkapnya. Ia mengapresiasi kesadaran berpolitik warganya dalam setiap Pilkada dan Pemilu. “Sekitar 80 persen warga selalu menggunakan hak pilihnya,” aku Nur. Ia juga mendorong masingmasing lingkungan di wilayahnya untuk segera membuat awigawig. “Supaya tiap lingkungan mempunyai acuan dan panduan dalam menjaga daerah kita. Sehingga nyaman kita hidup bermasyarakat,” harapnya. Tak kalah penting dalam awig-awig terkait dengan sampah, kata Nur, kesadaran masyarakat menjaga kebersihan harus terus ditingkatkan. “Harus tetap dijaga perilaku hidup bersih dan sehat,” tegasnya. (why)
Muhammad Nur (Suara NTB/why)
Kaji Baik Buruknya MESKIPUN tahun ini angkot (angkutan kota) gagal menjadi angkutan khusus pelajar, namun tahun depan peluang untuk itu masih ada. Karenanya, anggota DPRD Kota Mataram Sang Ketut Deresta meminta pihak terkait dalam hal ini Dishubkominfo Kota Mataram melakukan kajian ulang terhadap rencana itu. ‘’Perlu kita memanggil orang tua murid, guru dan pihak-pihak terkait lainnya,’’ saran politisi Hanura ini. Karena yang dikhawatirkan, ketika siswa tidak terangkut oleh angkot itu, tentu orang tua akan menjadi cemas. ‘’Kan kalau diantar jemput sudah pasti jam sekian,’’ katanya. Deresta mempertanyakan siapa yang akan bertanggung jawab kalau siswa bersangkutan tidak pulang. ‘’Kalau ada yang seperti itu apa angkotnya mau bertanggung jawab,’’ demikian Deresta. Selain kekhawatiran itu, jalur yang akan dilalui oleh angkutan pelajar itu juga perlu dikaji secara komprehensif. Yang jelas semua rencana tersebut harus dikaji baik buruknya. Toh, lanjutnya, ketika angkot yang berhenti di sana kemacetan serupa juga diyakini akan terjadi. ‘’Ketika bemo kuning berderet menjemput, macet juga. Saya yakin itu,’’ kata Deresta. Memang bisa jadi, mengubah angkot menjadi angkutan khusus pelajar sebagai solusi, tetapi juga perlu dikaji. ‘’Ndak bisa langsung,’’ cetusnya. Dishubkominfo dan juga Organda perlu bersama-sama melakukan kajian, apakah rencana itu bisa berlanjut atau tidak. Anggota Dewan yang duduk di komisi yang membidangi masalah pendidikan ini mengatakan, terkait rencana itu, Dishubkominfo diminta untuk mengikutsertakan Dewan dalam mencari solusi yang tepat. Sebab, jangan sampai kebijakan menjadikan angkot sebagai angkutan khusus pelajar, terkesan semena-mena. ‘’Semua angkot yang ada di Kota Mataram kita pakai, kan tidak mungkin,’’ terangnya. Karena bagaimanapun, ada hak publik untuk menggunakan angkot. Sebaliknya, ketika tidak semua angkot dijadikan angkutan khusus pelajar, tentu akan menimbulkan kecemburuan antar sesama pengusaha angkot. Kalau misalnya semua angkot dimanfaatkan sebagai angkutan khusus pelajar, tentu harus dilakukan penghitungan berapa jumlah angkot yang ada di Kota Mataram. Perlu dipikirkan juga dari awal, bagaimana anggaran operasional angkutan pelajar itu. ‘’Jangan-jangan nanti orang tua dikenakan lagi iuran,’’ katanya. (fit) Sang Ketut Deresta (Suara NTB/fit)
SUARA MATARAM
Halaman 2
Penjabat Walikota Beri Kompensasi Empat KK di Pasar Beras Mataram (Suara NTB) Empat orang KK (kepala keluarga) selama ini diduga menyiapkan kamar, untuk praktik prostitusi di Pasar Panglima alias Pasar Beras diberikan kompensasi oleh Pemkot Mataram. Bantuan modal masing - masing Rp 5 juta, diharapkan agar mereka tak melakukan hal sama. Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Indra Bangsawan menerangkan, kompensasi diberikan Pemkot Mataram itu sebagai bentuk perhatian pemerintah, agar empat kepala keluarga yang sebelumnya menyiapkan kamar untuk praktik prostitusi menghentikan pekerjaannya tersebut. “Tadi Buk Wali menyerahkan langsung ke warga. Satu orang dikasih Rp 5 juta,” sebut Indra dikonfirmasi, Jumat (16/10). Bantuan modal ini dimaksudkan, agar warga membuka usaha dengan menjual pakan burung sebagai akses ditutupnya Pasar Panglima atau praktik PSK di sana. Modal itu diminta dikelola dengan catatan tidak lagi menyiapkan kamar untuk praktik prostitusi.
Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si., menjelaskan, kompensasi itu diserahkan karena warga terkena dampak penutupan Pasar Panglima. Empat warga itu ketahui, menyiapkan kamar untuk praktik prostitusi. “Sehingga diberikan bantuan supaya mereka stop dan beralih pekerjaan,” katanya. Ditegaskan Selly, tim terpadu diminta tetap bergerak serta menyisir lokasi - lokasi dianggap sebagai tempat praktik prostitusi. Ditutupnya Pasar Panglima kemudian beralih ke tempat lain. Keluhan warga di Cakra Selatan karena ada kegiatan negatif, akan ditindaklanjuti dengan meminta Sat. Pol PP segera turun. Sedan-
(Suara NTB/cem)
KOMPENSASI - Penjabat Walikota Mataram, Hj. Putu Selly Andayani menyerahkan kompensasi kepada salah seorang warga. gkan, lapak di Lonceng Mas diduga gunakan praktik prosti-
tusi sudah dibongkar. “Warga sudah mulai bongkar. Kalau
Proyek Jalan Lingkungan Ditargetkan Tuntas Desember Mataram (Suara NTB) Proyek jalan lingkungan Rp 60 miliar yang bersumber dari APBD dan APBN, hingga memasuki triwulan keempat baru tuntas 75 persen. Sementara, 25 persen lainnya ditargetkan tuntas 9 Desember mendatang. Diketahui, perbaikan jalan lingkungan sebelumnya sempat diusulkan dengan menggunakan pinjaman dari pusat investasi pemerintah (PIP). Karena tak ada realisasi, Pemkot Mataram mengalokasikan pada APBD. Proyek jalan senilai Rp 60 miliar itu, dikerjakan oleh sembilan kontraktor dengan nilai paket proyek berbeda - beda. Pengerjaan paket perbaikan dan peningkatan jalan hotmik paket satu dikerjakan oleh CV. Beringin Indah dengan tender Rp 1.162. 577.000. Paket jalan II dikerjakan oleh CV. Tinta Mas dari dengan nilai kontrak Rp 1.611.188.000. Peningkatan jalan untuk proyek III dengan pagu Rp
1.304.965.000, dimenangkan oleh CV. Trio Satria dengan nilai tender Rp 1.283.340.000. Sementara, paket IV dari pagu Rp 6.655.139.000 dimenangkan oleh PT. Fimakencana dengan nilai kontrak Rp 6.362.290.000. Paket proyek jalan V dikerjakan oleh PT. Bumi Agung Anusa dengan kontrak Rp 6.656.489.000. Sedangkan, paket jalan VI dikerjakan oleh PT. Bahagia Bangun Nusa dengan nilai proyek Rp 7.839.999.000. Untuk paket proyek jalan paling besar atau paket XI dimenangkan oleh PT. Metro Lestari dengan nilai kontrak Rp 13.442.789.000. Sementara paket VII dikerjakan oleh PT. Kesawa Karya Abadi nilai proyek Rp 6.869.227.000. Terakhir paket proyek VIII dimenangkan PT. Pramana Artha dengan nilai proyek Rp 6.451.119.000. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura dikonfirmasi terkait hal tersebut menjelaskan, proyek baru tuntas
Mataram (Suara NTB) Memasuki musim tanam, para petani di Kota Mataram biasanya kesulitan mencari buruh tani. Jika ada, maka upah buruh cukup tinggi. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Kota Mataram, Ir.H. Mutawalli. “Karena kita ada masalah dengan regu tanam. Setiap musim tanam susah cari tenaga kerja,” cetusnya. Untuk mengatasi persoalan ini, para petani membutuhkan alat yang bisa membantu mereka pada saat menanam padi. Alat ini disebut transplanter. Tahun ini Dinas PKP melakukan pengadaan dua unit alat ini. Karena banyaknya jumlah kelompok tani, dua alat tersebut dinilai tidak cukup. Untuk itulah pihaknya mengajukan bantuan enam unit transplanter ke pemerintah pusat. “Akhirnya karena uang kita tidak cukup dan kita minta bantuan di pusat. Kita minta enam unit, tapi alhamdulillah kita dibantu tiga unit,” jelasnya. Harga satu unit alat ini sekitar Rp 60 juta-Rp 70 juta. Mutawalli mengatakan alat ini akan didistribusikan kepada para kelompok tani di Kota Mataram. Sebelum disalurkan, pihaknya akan melakukan verifikasi terhadap
dikerjakan sekitar 75 persen, sementara sisanya 25 persen ditargetkan tuntas 9 Desember mendatang. Tidak disebutkan wilayah mana saja yang belum dikerjakan, tapi dipastikan jalan lingkungan itu akan bertahap dikerjakan. “Pokoknya tersebar di semua kecamatan,” sebutnya, Jumat (16/10). Dari rasionalisasi anggaran oleh Pemkot Mataram, ada penambahan pengerjaan 5 kilometer dari sebelumnya 43 menjadi 48 kilometer. Proyek jalan lingkungan yang tidak tuntas tahun ini, dilanjutkan atau tercover tahun 2016 mendatang. Sebab, Pemkot Mataram mendapatkan tambahan atau insentif anggaran 10 persen dari pengelolaan dana alokasi khusus. Tambahan 10 persen itu, paling tidak bisa mengerjakan 50 persen jalan lingkungan. Sedangkan, untuk perbaikan jalan secara totalitas lanjutnya, Pemkot Mataram membutuhkan anggaran paling tidak 100 miliar. (cem)
Pemkot akan Bentuk UPTD Pengembangan Hortikultura Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram berencana membentuk UPTD Pengembangan Hortikultura di ruang terbuka hijau (RTH) Pagutan. Namun rencana ini menurut Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Kota Mataram, Ir.H. Mutawalli masih sebatas wacana dan realisasinya tergantung dari kebijakan Penjabat Walikota Mataram. Mutawalli mengatakan ada beberapa wacana terkait pengembangan RTH Pagutan ke depan. Selain sebagai pusat pengembangan produk hortikultura, RTH itu juga diwacanakan murni sebagai RTH atau taman dan hutan kota yang dikelola Dinas Pertamanan. Namun kebijakan akhir menunggu keputusan kepala daerah atau Penjabat Walikota Mataram. “Bagi kita di instansi teknis tergantung kebijakan kepala daerah dalam hal ini Penjabat Walikota. Beliau akan mengarahkan lokasi itu apakah sebagai RTH dalam artian umum yang dikelola Pertamanan atau mungkin juga sebagai hutan kota dan sebagainya, silahkan. Atau seperti usul beliau akan membuat UPT pengembangan hortikultura. Kita siap saja mana-mana,” jelasnya.
para kelompok tani yang ada. Kelompok tani yang memenuhi syarat dan dinyatakan layak akan diserahkan bantuan ini. “Kita verifikasi kelompok mana paling membutuhkan dan paling layak,” ujarnya. Jumlah kelompok tani di Kota Mataram seratus lebih. Karena alat yang terbatas tidak mencukupi untuk mengakomodir kebutuhan semua kelompok tani, maka antar kelompok tani bisa meminjam di kelompok tani lainnya sehingga pada saat musim tanam mereka tidak kesulitan. “Harapannya dengan adanya mesin akan teratasi masalah tenaga kerja dalam hal penanaman dan paling tidak bisa membantu. Sekarang sulit cari tenaga pada saat musim tanam dan jadi mahal. Dengan bantuan ini kita harap teratasi,” jelasnya. Untuk membantu petani pada saat musim panen, ada juga alat yang bernama rice mini combine. “Itu juga fungsinya sama untuk menyiasati ketika musim panen susah tenaga kerja akhirnya pakai mesin saja,” ujarnya. Saat ini Dinas PKP Kota Mataram hanya memiliki satu unit rice mini combine yang merupakan bantuan dari Pemprov NTB. Hasil produksi dengan alat ini disampaikan Mutawalli bisa mengurangi bulir padi yang tercecer. (ynt)
Rumah Pemulihan Gizi Segera Dibangun Mataram (Suara NTB) Jumlah kasus gizi buruk di Kota Mataram sepanjang tahun ini tercatat sebanyak 18 kasus. Untuk mencegah peningkatan kasus gizi buruk, rumah pemulihan gizi akan segera dibangun di Kelurahan Ampenan Tengah. Pembangunan rumah pemulihan gizi ini didesak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram segera direalisasikan. Demikian disampaikan Pembinan LPA Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., Jumat (16/10). Nyayu menyampaikan pembangunan rumah pemulihan gizi ini sudah sejak beberapa tahun lalu diusulkan pihaknya. Namun ada salah satu SKPD di Pemkot Mataram yang menilai rumah pemulihan gizi tidak begitu penting. Alasannya telah ada dua Puskesmas yaitu Tanjung Karang dan Karang Taliwang yang memang dikhususkan untuk pemulihan bagi anakanak yang kekurangan gizi. Keinginan membuat rum a h pemulihan
(Suara NTB/ynt)
PUSAT HORTIKULTURA - RTH Pagutan ini diwacanakan sebagai pusat pengembangan hortikultura dan akan dibentuk UPTD Hortikultura. Mutawalli mengatakan jika pengelolaan RTH Pagutan diserahkan kepada instansinya dengan pembentukan UPTD Hortikultura, ia menyatakan kesiapannya. “Dirjen sendiri menjanjikan anggaran untuk itu. Dengan catatan harus ada blok-blok; blok sayur, blok buah, blok tanaman biofarmaka. Nanti kita petakan kalau diserahkan ke kita,” ujarnya. Namun saat ini pihaknya belum berani bicara banyak dan menentukan langkah secara teknis karena kebijakannya masih berada di Penjabat Walikota Mataram. Pembentukan UPTD ini nantinya disampaikan Mutawalli tergantung juga dari kajian Bagian Organisasi dan Tata
Laksana (Ortal) Setda Kota Mataram. “Tergantung nanti Bagian Organisasi apakah ini bisa terealisasi atau tidak. Kalau terealisasi, kami sebagai tim teknis siap,” cetusnya. Mutawalli mengatakan pihaknya ingin Kota Mataram sebagai pusat pengembangan hortikultura di NTB. Salah satunya dengan mengembangkan berbagai tanaman hortikultura di RTH Pagutan. Selain sebagai pusat pengembangan hortikultura, RTH Pagutan juga bisa dijadikan pusat rekreasi di Kota Mataram. “Jadi dobel fungsi. Bisa sebagai penghasil sayur, buah, dan bunga dan bisa juga sebagai pusat rekreasi,” jelasnya. (ynt)
Nunggak Uang Pembangunan
Ijazah Siswa Ditahan Sekolah Mataram (Suara NTB) Dunia pendidikan di Kota Mataram terus mendapat sorotan. Setelah kasus pungutan liar (pungli) yang diduga terjadi di sejumlah sekolah. Kini, giliran SMK 3 Mataram berulah menahan ijazah siswanya lantaran menunggak pembayaran biaya pembangunan sebesar Rp 4,5 juta. Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si menceritakan, wali murid dari SMK 3 Mataram mengadu karena ijazah anaknya ditahan lantaran menunggak uang pembangunan. Padahal, ijazah itu dijadikan syarat melamar pekerjaan. Sementara, orangtuanya tidak sanggup membayar. “Or-
yang ndak mau, kita bongkar paksa,” tegasnya. (cem)
Memasuki Musim Tanam, Petani Kesulitan Cari Buruh Tani
angtuanya datang ngadu karena ijazah anaknya ditahan, karena belum bayar biaya pembangunan Rp 4,5 juta,” tutur Selly, Jumat (16/10). Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan memanggil Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora), H. Sudenom dan Kepala Sekolah bersangkutan. Dan meminta sekolah memberikan ijazah tersebut. Disesalkan Selly, akibat penahanan ijazah itu, yang bersangkutan tidak bisa melamar pekerjaan. Dan ini memicu meningkatnya pengangguran terdidik di Kota Mataram. “Ya, karena ini pengangguran terdidik bertambah,” sesalnya. Menurutnya, tidak ada alasan sekolah menahan ijazah
siswa karena menunggak SPP. Apalagi sumbangan pembangunan dinilai tidak ada dasar hukum sama sekali. Kasus ini dipastikan Penjabat Walikota, bukan kali ini saja terjadi tapi ada di sekolah lain. Ia kembali mengingatkan, sekolah tidak boleh memaksa atau memungut uang dengan dalih apapun yang memberatkan orangtua siswa. Jika itu terjadi, maka ia tidak segansegan meminta aparat kepolisian menangkap dan pihaknya memberhentikan Kepala Sekolah bersangkutan. “Kita berhentikan saja,” tegasnya. Terkait pungli di beberapa sekolah, Inspektorat akan turun mengaudit sejumlah sekolah terkait pungli itu. (cem)
(Suara NTB/why)
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
Nyayu Ernawati
gizi sejak dua tahun lalu juga terkendala karena LPA hanyalah sebuah lembaga. Pembangunan tak bisa dilakukan tanpa ada koordinasi dengan lembaga terkait. Pihaknya pun telah menyampaikan hal ini kepada Penjabat Walikota Mataram dan Penjabat Walikota menyetujui pembangunan rumah pemulihan gizi segera dilaksanakan. “Yang jadi persoalan adalah pola hidup. Dan bagaimana mengubah pola hidup? Itu tentunya dengan memberikan training kepada orang tua bagaimana memberi asupan gizi. Itu tak perlu mahal, tapi ada ahli gizi yang mengajarkan kepada orang tua bagaimana memberikan gizi kepada anak,” jelasnya. Munculnya dua kasus gizi buruk belakangan ini juga semakin mendesak segera dibangunnya rumah pemulihan gizi. Dipilihnya Kelurahan Ampenan Tengah sebagai lokasi pembangunan karena merupakan kelurahan layak anak di Kota Mataram. “Ini juga diperkuat dengan kasus baru dan tidak cukup dengan memulihkan gizi anak dan mengajarkan orang tua bagaimana memberi gizi yang baik untuk anaknya,” jelasnya. LPA Kota Mataram juga memantau kondisi dua bayi yang terkena gizi buruk yang saat ini sedang menjalani perawatan di Puskesmas Karang Taliwang. Untuk bayi laki-laki berusia tiga bulan, Nyayu mengatakan telah memberikan pemahaman kepada ibu bayi tersebut untuk tidak memberikan susu formula dan hanya diberikan ASI. (ynt/why)
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 3
Akan Bangun Tujuh PLUT PEMPROV NTB melalui Dinas Koperasi dan UMKM mengajukan permintaan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 40 miliar untuk tahun 2016 mendatang. Anggaran tersebut sebagian besar dialokasikan pada pembangunan tujuh Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) guna menekan angka kemiskinan. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Drs. H. Supran, MM, Jumat (16/10) mengatakan, pengajuan permintaan dukungan anggaran kepada pemerintah tersebut telah ditanda(Suara NTB/dok) tangani oleh Gubernur NTB, H. Supran Dr. TGH. M. Zainul Majdi. PLUT yang dimiliki oleh provinsi di Jalan Pemuda Mataram, dan di Kota Bima menurutnya cukup efektif. Dengan tujuh konsultan dan 30 pendamping memberikan dampak positif koperasi, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bahkan Wira Usaha Baru (WUB). PLUT menjadi ruang konsultasi dan memberikan solusi bagi segala permasalan yang dihadapi koperasi, UMKM dan WUB. Baik yang menyangkut persoalan kredit, produksi, hingga pemasaran. “Atas dasar itu juga kami merencanakan akan membangun tujuh PLUT lagi. Nampaknya Menteri Koperasi merespons keberadaan PLUT kita,” kata H. Supran. Tujuh PLUT yang rencananya akan dibangun tahun 2016 mendatang masing-masing di Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa dan Dompu. Selain PLUT, H. Supran mengatakan sudah merencanakan untuk melakukan renovasi Balatkop yang dimiliki satu-satunya sebagai pusat pelatihan bagi koperasi, UMKM dan WUB. Diskop menggandeng beberapa pihak terkait rencananya akan memperbanyak kegiatan pelatihan. Tahun 2015 ini, dengan anggaran Rp 11,5 miliar dari dana dekonsentrasi dan Rp 20 miliar dari APBD telah dialokasinya untuk kegiatan pelatihan, Diklat kepada 4.800 pengurus koperasi, UMKM dan penguatan WUB. “Kami yakini bahwa pengentasan kemiskinan bisa dilakukan dengan melakukan penguatan kelembagaan dan memperbanyak jumlah wira usaha baru. Dari pelatihan hingga memberikan bantuan peralatan, kemiskinan bisa ditekan,” ujar H. Supran. Diskop rencananya akan melakukan gerakan penguatan wirausaha baru, koperasi dan UMKM ini secara massif tahun mendatang. (bul)
BKPM Ingin Layanan Tiga Jam Bersinergi dengan Perizinan Lain Jakarta (Suara NTB) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani ingin layanan izin investasi tiga jam bisa bersinergi dengan paket perizinan lainnya. Menurut dia, sinergi itu diperlukan agar investor bisa mendapatkan fasilitas lain selain tiga produk dalam layanan izin investasi tiga jam yakni izin investasi itu sendiri, akta pendirian dan pengesahan perseroan terbatas (PT), serta Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). “Kami usahakan ke depan bisa mendapatkan lebih banyak lagi, termasuk kali ini Surat Keterangan Informasi Lahan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN),” kata Franky di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat BKPM Jakarta, Jumat (16/10). Ia berharap, di masa mendatang, layanan izin investasi tiga jam juga bisa menghasilkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Nomor Induk Kepabeanan (NIK). Kedua dokumen tersebut bisa digunakan agar bisa langsung melakukan konstruksi dan impor dalam kegiatan awal usaha. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, dalam kesempatan yang sama, mengatakan untuk pertama kalinya, investor bisa menyelesaikan urusan pemesanan tanah dalam tiga jam melalui layanan izin investasi kilat itu. Ferry menjelaskan, melalui layanan izin investasi tiga jam, investor bisa mendapatkan informasi ketersediaan lahan dan langsung bisa memesannya untuk kebutuhan usaha. “Dalam tiga jam kita bisa keluarkan surat tanah yang dia (investor) inginkan. Istilahnya surat booking. Kalau sudah didapatkan, kami beri waktu 14 hari untuk melengkapi syarat-syarat penyelesaian,” ujarnya. BPN menyediakan peta perumahan, industri hingga perkebunan lengkap dengan zona nilai tanah dan jaminan lahan tersebut bebas masalah untuk dijadikan lokasi usaha di PTSP Pusat di BKPM. Menurut Ferry, surat booking tanah yang juga akan tersedia dalam bahasa Inggris itu nantinya bisa dikembalikan dan status tanahnya menjadi bebas jika investor melewati batas waktu persyaratan. “Kalau terlampau waktu (penyerahan persyaratannya), tidak batal haknya, hanya dikembalikan berkasnya. Agar kalau ada orang lain yang mau ambil lahan itu ya kami berikan,” katanya. (ant/Bali Post)
Buruh Tidak akan Perlu Unjuk Rasa Jakarta (Suara NTB) Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, buruh seharusnya tidak perlu berunjuk rasa lagi meminta kenaikan upah karena pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi. “Seharusnya tidak perlu demo lagi. Buruh sudah menerima upah minimum. Nah ini jangan lupa, minimum 10 persen naik setiap tahun,” kata JK di kantornya di Merdeka Utara, Jakarta, Jumat. Dia menekankan butuhkan stabilitas sosial dan politik untuk pembangunan nasional. “Kita tidak ingin antara pengusaha dan buruh terjadi suatu perbedaan pandang sepanjang tahun. Dibutuhkan aturan yang jelas, baik untuk buruh dan tentu pengusaha,” kata JK. Menurut Wapres rumusan hidup layak bagi pekerja sudah dibicarakan sejak lama dan upah yang diterima mereka hari ini dianggap sudah cukup atau mendekati hidup layak yang dirumuskan. Bahwa masih ada yang mendekati rumusan hidup layak itulah yang justru dinaikkan, sambung JK. “Tapi memang tiap tahun itu penghasilan tergerus dengan inflasi. Karena itu kita tambah dengan inflasi dan sebagai bonus produktifitas itulah hasilnya pertumbuhan ekonomi,” katanya. Kemarin pemerintah menetapkan kebijakan dan formula peningkatan kesejahteraan pekerja melalui pengupahan yang adil, sederhana dan terproyeksi, serta program pembangunan rumah dan rumah susun untuk buruh. Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan kebijakan upah minimum dengan formula sederhana memastikan pekerja tidak jatuh ke upah murah tetapi juga beri kepastian kepada pelaku usaha. Ia menyebutkan formula kenaikan untuk tahun depan adalah upah minimum tahun ini ditambah inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap upah minimum tahun ini. Darmin mencontohkan kalau inflasi tahun ini 5,0 persen dan pertumbuhan ekonomi 5,0 persen, maka upah minimum tahun depan adalah upah minimum tahun ini ditambah 10 persen upah tahun ini. (Ant/Bali Post)
(Suara NTB/ars)
DIKIRIM KE BALI - Sejumlah komoditas pertanian dan hortikultura dari Pulau Sumbawa dan Lombok dikirim untuk memenuhi aneka kebutuhan di daerah wisata Pulau Bali. Selain sayuran dari Pulau Lombok, berikut bawang dari Bima dan Dompu juga pisang dari Sumbawa. Sebuah truk mengangkut pisang dari Sumbawa ke Bali.
DBHCHT Berpotensi Tak Disalurkan ke Petani Mataram (Suara NTB) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2016 mendatang berpotensi tidak akan dibagikan kepada kelompok tani. Masalahnya, hampir seluruh kelompok tani belum memiliki badan hukum. Tak hanya DBHCHT, baik hibah maupun bansos dari APBN maupun APBD tidak akan diperoleh oleh kelompok tani. Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi NTB, Hj. Latif Yanti Wasitatunnas di Mataram, Jumat (16/ 10) mengatakan, UU nomor 23 tahun 2014 mengamanahkan tentang mekanisme penyaluran hibah maupun bansos kepada kelompok tani yang harus memiliki badan hukum. “Bahkan kelompok penerima bantuan bea cukai hasil tembakau juga harus berbadan hukum. Kalau tidak, ya tidak bisa,” terangnya. Undang-undang tersebut berlaku efektif pada 2016 mendatang. Oleh sebab itulah, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi secara langsung meminta Dinas Perkebunan agar melakukan telaahan Undang-Undang dimaksud. “Gubernur meminta kita melakukan telahaan. Bagaimana agar kelompok tani bisa menerima bantuan dari pemerintah,” tambah Hj. Yanti. Jika pemerintah tetap ngotot memberikan bantuan kepada kelompok tani yang tak memiliki badan hukum resmi, diterangkan akan beresiko terhadap pihak yang menyalurkan bantuan tersebut. Terhadap langkah yang akan dilakukan agar
petani tetap mendapatkan bantuan, Hj. Yanti menyebut telah melakukan komunikasi dengan TAPD, dalam hal ini Bappeda. Bagaimana mengupayakan agar kelompok tani dapat berbadan hukum. Apakah dengan difasilitasi atau ada solusi lain. Dari data Badan Koordinasi dan Penyuluhan (Bakorluh), disebutkan bahwa hampir seluruh kelompok tani di Provinsi NTB belum memiliki badan hukum. Artinya segala bentuk bantuan pemerintah tak dapat didistribusikan. “Kita sedang akan melakukan telaahan dulu agar bantuan-bantuannya bisa didistribusikan nanti,” demikian Hj. Yanti. Kepala Sekretariat Badan Koordinasi dan Penyuluhan (Bakorluh) Provinsi NTB, Ir. Hj. Husnanidiaty Nurdin, MM juga mengakui, bahwa dari sebanyak 15.000-an Poktan, dari total potensi 25.000 Poktan di NTB, yang sudah berbadan hukum hanya empat Poktan yang telah berbadan hukum. Sisanya inilah yang menjadi PR berat pemerintah daerah dengan kementerian terkait. Eny mengatakan, dalam dua bulan sisa akhir tahun 2015 inilah akan diprioritaskan mana Hj. Husnanidiaty Nurdin saja Pok-
tan yang bisa dibantu membuat badan hukum kelompok. “Ya otomatis kalau tidak berkelompok dan berbadan hukum tidak dapat apa-apa, dan kita rekomendasikan petani yang belum memiliki kelompok tidak boleh menerima bantuan apapun,” ujarnya. Poktan pun diminta proaktif memenuhi ketentuan UU di atas. Sebab jika mengandalkan pemerintah saja, tentunya akan berat mengejar target sisa akhir tahun ini. (bul)
Hj. Latif Yanti Wasitatunnas (Suara NTB/bul)
Pemprov NTB akan Panggil Seluruh Perusahaan Pemasok Tembakau Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB dalam waktu dekat akan memanggil seluruh perusahaan tembakau yang melakukan pembelian. Belasan perusahaan tembakau akan dimintai pertanggungjawabannya terkait bagaimana pola kemitraan yang diterapkannya dengan petani. Pemanggilan tersebut, kata Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi NTB, Hj. Latif Yanti Wasitatunnas semata-mata untuk mengevaluasi setiap perusahaan. Apakah Pergub dan Perda tentang pola kemitraan antara petani dan perusahaan mitra telah dilaksanakan. “Kita hanya ingin meminta komitmen perusahaan. Sebagaimana keinginan kita agar perusahaan tembakau bisa lebih maksimal sumbangsihnya kepada petani,” demikian Hj. Yanti. Sebelumnya, Gubernur NTB, Dr. TGH. Zainul Majdi juga menyampaikan permintaan kepada perusahaan mitra agar lebih transparan kepada petani. Pasca musim tanam, pemerintah akan
melakukan evaluasi kepada seluruh perusahaan tembakau yang ada di Lombok. Ia mengetahui betul persoalan antara petani dengan perusahaan selama ini, lebih kepada persoalan grade. Kualitas tembakau petani selama ini sering dimentahkan perusahaan, sehingga harga pembelian tembakau terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan petani. “Saya minta perusahaan tembakau ini lebih transparan, kalau memang kualitas tembakau petani bagus, bilang saja bagus, di situ saja persoalannya,” ujar Gubernur baru-baru ini. Ia mengingatkan bukan zamannya lagi pengusaha hanya memperhatikan keuntungannya pribadi. Perusahaan tembakau mes-
tinya tak gamang, sebab ada Perda dan Pergub yang menjadi acuannya. Ada kesan Perda dan Pergub tersebut diabaikan, sehingga kata Gubernur sering terjadi perselisihan antara petani dengan perusahaan. Dari laporan yang diterimanya, saat ini produksi tembakau tidak terlalu tinggi. Sehingga dimungkinkan petani mendapatkan keuntungan. Dinas Perkebunan diminta melakukan monitoring untuk selanjutnya dilakukan evaluasi pasca musim tembakau tahun ini. “Kita akan awasi sampai akhir masa pembelian nanti. Jangan sampai di akhir-akhir kemudian ada masalah,” demikian gubernur mengingatkan. Musim tembakau saat ini masih berlangsung. Dari laporan yang dikumpulkan Suara NTB, petani mengaku masih belum
puas dengan harga yang diberlakukan perusahaan. Meskipun telah dipatok harga tertinggi dari Rp 36.000/Kg-Rp 39.0000/Kg, tetapi harga tersebut jarang dimainkan oleh perusahaan. Petani menyuarakan bahkan mengancam akan mendatangi kantor gubernur jika tahun ini pemerintah daerah tak bisa menjalankan kerjasama dengan perusahaan, agar pembelian tembakau petani disesuaikan dengan tingginya biaya produksi. Persoalan inipun pernah ditegaskan oleh mantan Ketua Himpunan Petani Tembakau Lombok (Hiptal), Fatahillah. Ia mengatakan, dari belasan perusahaan tembakau yang ada di NTB, hanya tiga perusahaan yang dianggap konsisten terhadap harga pembelian. Fatahillah
HILANG HILANG STNK R2 YAMAHA DR5254DW NOKA/NOSIN: MH314D0039K510503/14D510374 AN. ELI HARTUTI HILANG DISEKITAR JL. SELAPARANG SWETA
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat
juga mengkhawatirkan akan ada reaksi petani tembakau seperti tahun-tahun sebelumnya, apabila petani untuk kesekian tahunnya dirugikan oleh perusahaan. Gubernurpun mengatakan, agar perusahaan tetap membeli tembakau petani sesuai kualitas. Jika dalam evaluasinya nanti, diketemukan ada perusahaan yang mencla-mencle, gubernur tegaskan pemda siap memberikan sanksi. “Bahkan petani secara sadar, apalagi petani binaan, petani swadayapun sangat mengerti bagaimana menanam tembakau yang berkualitas. Saya minta semua pihak jaga komitmen, kalau ada yang nyata-nyata perusahaan tidak melakukan apa yang ada di aturan, kita akan tindak,” demikian Zainul Majdi. (bul)
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 4
Realisasi Proyek Lambat
(Suara NTB/dok)
Dicairkan Usai Pilkada BANTUAN sosial (bansos) yang terdapat di sejumlah SKPD dikhawatirkan Penjabat Bupati Kabupaten Lombok Utara, cair di bawah kendali kepentingan politik. Untuk itu, ia mempertegas agar bansos dicairkan usai pilkada saja. Namun demikian, dengan jeda realisasi singkat pascapilkada, ia pun mewantiwanti agar pencairan bansos tidak melewati batas transaksi yang dibolehkan, yakni 15 Desember 2015. “Masalah bansos perencanaannya sudah ada, dan akan diberikan oleh bupati yang mana pelaksanaannya usai pilkada nanti. Kita juga harus pertimbangkan interval, karena batas waktu sudah mepet jangan sampai kena penalti saja,” ungkap Penjabat Bupati KLU, H. Ashari, SH, MH, Jumat (16/10). Dikatakannya, pemberian bansos itu haruslah objektif dan tepat sasaran. Dalam hal ini, bantuan itu mesti diperuntukan bagi masyarakat yang memang dirasa membutuhkan dan tidak ditunggangi hasrat politik kelompok manapun. Ashari mencatat, dua SKPD di KLU yakni, Disosnakertrans dan DPPKKP mempunyai beberapa dana bansos yang belum tersalurkan. Disosnakertrans, ada bansos lansia sebanyak 500 kelompok dan RTLH sebanyak 1.000 unit. Sedangkan di Dinas pertanian, bantuan yang ada bagi kelompok tani yang berupa kontraktor. Dengan situasi politik KLU yang kian panas, ia tidak ingin muncul kesan ataupun opini negatif lantaran SKPD mencairkan jelang pemilihan bupati. “Nanti pemberiannya akan kita kawal bersama, jangan sampai ada permainan politik,” imbuhnya. Tidak hanya mewaspadai penyalahgunaan kepentingan bansos, ia juga mengingatkan agar realisasi bansos tidak melebihi batas waktu realisasivanggaran. Mengingat bendahara daerah hanya boleh mencairkan anggaran sampai dengan 15 desember, maka ia mengimbau agar seluruh tahapan bansos telah dirampungkan. Sehingga realisasinya nanti dapat langsung dilaksanakan setelah tanggal 9 Desember. (ari)
(Suara NTB/dok)
Berkas Kades Dames Damai Segera Dilimpahkan Selong (Suara NTB) Berkas dugaan korupsi yang dilakukan oknum Kepala Desa (Kades) Dames Damai, BK saat ini sudah masuk tahap II oleh Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Selong. Dalam waktu dekat, berkas tersebut segera dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Pengadilan Negeri Mataram. Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Intelijen Kejari Selong Jeffry Lokopessy di Selong, Jumat (16/10). Pihaknya menargetkan pelimpahan dapat dilakukan bulan Oktober ini. “Kalau bisa bulan ini, langsung akan kita limpahkan,” terangnya. Proses penyelidikan terhadap kasus dugaan korupsi Alokasi Dana Desa (ADD) Desa Dames Damai ini sudah berlangsung beberpa bulan terakhir. Kades Dames Damai Kecamatan Suralaga ini diketahui sudah ditahan sejak tanggal 10 bulan September lalu. Tersangka saat ini sudah dititip di rumah tahanan Selong. Oknum Kades ini dituntut Primer Pasal 2, Subsider pasal 3, lebih subsider pasal 9 juncto (Jo) pasal 64 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diperbaharui menjadi UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Tindak Pindana Korupsi. Penetapan BK sebagai tersangka diyakinkan Kejari sudah dengan alat bukti yang sangat lengkap. Disebut lebih dari lima orang saksi sudah dimintai keterangan. Dalam menentukan nilai kerugian negara yang ditimbulkan akibat dugaan korupsi Kades, Kejari Selong sudah meminta audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hasil audit BPKP tersebut terungkap nilai kerugian negara yang ditimbulkan akibat dugaan korupsi kades mencapai Rp 230 juta. Pihak Kejari Selong tidak menampik adanya kemungkinan akan menjerat tersangka lain. (rus)
Terkait Utang Daerah
Dikbudpora KLU Serahkan ke TAPD Tanjung (Suara NTB) Utang daerah yang dicermati oleh kalangan LSM serta Dewan “Koalisi” paket NASA, Kamis lalu, ditanggapi dingin Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Lombok Utara (KLU). Instansi yang mengurusi sektor pendidikan ini mengklaim, apa yang dilakukannya, bukan murni kesalahan Dikbudpora, tapi disebabkan mekanisme realisasi anggaran yang tidak berjalan sebagaimana harusnya. Kepala Dinas Dikbudpora KLU, Drs. Suhrawardi, M.Pd., Jumat (16/10), mengakui utang daerah tersebut muncul di luar dugaan. Pasalnya, pihaknya melakukan perencanaan program (pengadaan buku dan alat peraga) dan diusulkan ke meja sidang dewan melalui TAPD didasari oleh adanya DPA tersebut di Pemprov NTB. Dalam perjalanannya, rupanya realisasi anggaran tidak sesuai harapan. Di mana Pemprov NTB tidak bisa merealisasikan DPA tersebut, dikarenakan pusat juga tidak mencairkannya ke daerah. Persoalan ini bahkan sudah dikonsultasikan ke Kemendagri. Bahkan, anggota anggota dewan yang ikut mengkritik utang ini, sejatinya telah memperoleh penjelasan menyangkut teknis eksekusi yang dilakukan Dikpora. “Apabila daerah tidak bayar maka rekanan pastinya akan keberatan dan bisa menggugat Pemda. Kami hanya menjalankan teknis pembayarannya saja. Sedangkan yang memiliki kebijakan itu pihak tim anggaran melalui persetujuan legislatif,” kata Suhrawardi. Menurut dia, substansi pada persoalan rekomendasi BPK, keteledoran yang dilakukan oleh pihaknya, yakni pembatalan sepihak kontraktor, sehingga menimbulkan hilangnya potensi pendapatan bagi daerah. Lebih jauh, terkait eksekusi DPA yang akhirnya tidak cair dan menjadi utang, telah menjadi rekomendasi BPK untuk dibayarkan. “Tidak ada alasan bagi pemerintah juga untuk tidak membayar, karena itu temuan pihak BPK. Dikbudpora juga tidak bisa dipersalahkan, karena programnya sudah selesai dilaksanakan,” ujarnya membela diri. Akibat temuan itu, utang dimaksud -’jauh sebelum APBDP 2015 diketok, telah menjadi polemik di DPRD. Hal ini lantas menjadi materi konsultasi ke Kemendagri. Hasilnya, Komisi l ketika itu selaku pihak yang paling keras mengkritik, balik membela Dikbudpora, karena penjelasan Kemendagri yang tidak sepenuhnya menyalahkan Dikpora KLU. Menanggapi wacana pembentukan Panitia Khusus (Pansus) oleh Komisi III DPRD KLU itu, Suhrawardi menilai langkah tersebut murni ranah politik. Dengan telah disetujuinya pembayaran utang oleh Banggar dan TAPD, maka dewan pada prinsipnya telah setuju dengan kondisi tersebut tanpa harus membentuk Pansus. Untuk diketahui pula, persoalan anggaran yang mempersoalkan KJPA bukanlah anggaran DBHCHT, melainkan dana bantuan keuangan dari provinsi. (ari)
Ketua DPRD Sinyalir Akibat Ketakutan Panitia Tender Selong (Suara NTB) Realisasi proyek pembangunan di tingkat daerah yang lambat terjadi secara nasional di semua daerah. Tidak saja di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Lambatnya pelaksanaan kegiatan pembangunan itu disinyalir akibat adanya ketakutan dari pihak panitia tender. Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Lotim, H. M. Khaerul Rizal, ST. M.Kom di Selong, Jumat (16/10). Menurutnya, ketakutan itu muncul setelah makin ganasnya aparat penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan maupun Kepolisian. Hal ini membuat panitia lelang yang ada di lingkup Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terlihat sangat hatihati. Ketakutan para panitia lelang itu jelas membuat kerugian buat daerah. Dicontohkannya, ruas jalan M. Yamin yang terdapat di depan kantor Bupati Lotim sudah dialokasikan dana Rp 1,9 miliar dan sudah pula melalui proses tender, namun gagal dalam penentuan pemenang. Karenanya sampai sekarang belum ada kegiatan pengerjaannya. “Masalahnya panitia tidak berani, karena takut penjara,” ucapnya. Adanya sejumlah panitia lelang yang masuk penjara,
karena persoalan tender itu menjadi pelajaran psikologis bagi panitia lelang lainnya. “Situasi sekarang ini menakutkan,” paparnya. Menyikapi persoalan ini, Ketua DPRD Lotim ini berharap pantia lelang bisa bisa lebih terbuka kepada publik dengan sistem LPSE. Dengan keterbukaan itu, diyakinkan kemungkinan terjadi gugatan hukum atas dugaan kesalahan panitia dalam penentuan pemenang tender bisa diminimalisir. Tidak kunjung dikerjakannya jalan M. Yamin yang merupakan akses jalan utama di Kota Selong disebutkan Khaerul Rizal menjadi pertanyaan besar dari masyarakat. Ada juga yang menuding bupati, wakil bupati dan para wakil rakyat tidak peka dengan kegiatan pembangunan. “Masyarakat kan tahunya kok tidak dihotmiks. Tiap hari lewat, kenapa tidak ada kepekaan dari para pejabat,” urainya. Menyangkut masalah itu,
(Suara NTB/rus)
PROYEK - Inilah salah satu proyek di Lotim di Jalan M. Yamin atau depan Kantor Bupati Lotim yang terlambat dikerjakan. Kondisinya rusak dan seolah dibiarkan pemerintah. ujarnya, pertanyaan masyarakat muncul hanya, karena tidak tahu. Di mana dalam proses pengerjaan sebuah proyek pembangunan butuh waktu dan proses. Ditambahkan, saat panitia tender digugat Bupati dan Wakil Bupati selaku kepala daerah dan Ketua DPRD Lotim tidak bisa intervensi. Bupati tidak bisa larang jangan
melakukan gugatan hukum saat terjadi masalah hukum. Kondisi ini semakin menyebabkan ketakutan panitia tender. Persoalan ketakutan para panitia tender itu harus segera dicarikan solusi. Sarannya, pemerintah melakukan pembinaan terhadap panitia lelang. Tujuannya, supaya panitia leang bisa lebih ahli dan profesional
serta terbuka dalam menggelar tender. Sehingga tidak terjadi kejadian batal tender. Peran media massa selanjutnya diharapkan bisa memberikan informasi kepada masyarakat, di mana, tidak seluruh kesalahan terlambatnya proyek, karena ketidakmampuan pemerintah. Tapi proses dan butuh waktu penyelesaian. (rus)
Pelajari Sistem Penanganan Konflik
Bupati Demak Silaturahmi ke Lotim Selong (Suara NTB) Bupati Kabupaten Demak Jawa Tengah (Jateng), H. M. Dachirin Said bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) mengunjungi Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Kehadiran Bupati Demak dan rombongan diterima Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan, Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin, Ketua DPRD Lotim, H. Khaerul Rizal dan jajaran FKPD Kabupaten Lotim. Bupati Ali BD – nama panggilannya, dalam sambutannya menyampaikan, kehadiran Bupati Demak bersama rombongan tidak salah mengunjungi Lotim. Lotim merupakan daerah terpadat di NTB dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa. Kabupaten Lotim, lanjutnya, dihuni 99,8 persen beragama Islam. Jumlah ini, ujarnya, mampu mengalahkan Aceh. Karenanya, konflik yang bermuatan unsur sara di Lotim, sulit dicari. Menurut Bupati Ali BD, sulit terjadi pertentangan agama di Lotim. Meski demikian, tetap harus hati-hati. Lotim, ujarnya, mayoritas beragama Islam, namun memiliki banyak aliran agama. Menyikapi perbedaan tersebut,
(Suara NTB/rus)
BERPOSE BERSAMA - Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan berpose bersama Bupati Demak, H.M. Dachirin Said, Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin, Dandim 1615 Lotim, Letkol Inf. Musthofa Ketua DPRD Lotim H. M. Khaerul Rizal di Pendopo Bupati Lotim, Jumat (16/10). dijelaskan Pemkab Lotim mencoba mengembangkan metode dialog dan saling menghargai perbedaan, baik dengan unsur pemerintahan yang lain membuat Lotim dapat tercipta dengan aman. “Kita lihat perbedaan bukan sebagai musuh. Aliran apapun, perbedaan apapun kita anggap sama, kalau lakukan dialog dengan sangat bagus,” terang bupati.
Praktik ’’Human Trafficking’’
23 Warga Lotim Berhasil Diselamatkan Selong (Suara NTB) Sebanyak 23 warga Kabupaten Lombok Timur (Lotim) diduga menjadi korban perdagangan manusia (trafficking) dengan berkedok pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Hal ini dketahui setelah pihak BNP2TKI berhasil menggagalkan pengiriman beberapa waktu lalu. Jumat (16/10), 23 warga Lotim ini sudah kembali ke daerahnya. Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertans) Lotim, Mulki, mengungkapkan, 23 warga Lotim yang berhasil diselamatkan ini terungkap setelah BNP2TKI melakukan penggerebekan di sebuah penampungan di Jakarta. Mereka bersama 50 warga NTB lainnya berhasil diselamatkan. Dalam hal ini, pihaknya siap menjemput korban di Trauma Centre Mataram dan mengantarkan ke sampai keluarga masing-masing. Rencananya warga Lotim itu akan bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Abu Dhabi. Sementara diketahui, salah satu negara di Timur Tengah itu sudah lama melakukan moratorium pengiriman PRT. Kabarnya, 23 warga Lotim ini direkrut oleh oknum berinisial A secara door to door dengan imingiming gaji yang menggiurkan. Untuk menjerat para korbannya, pelaku memberikan uang saku masingmasing senilai Rp 2 juta. Akan tetapi mengetahui gagal berangkat, oknum ini menagih kembali uang saku yang telah diberikan.
Warga Lotim ini mengaku diberangkatkan pada Bulan Agustus lalu dan langsung ditampung di salah satu yayasan di Jakarta. Paspor sudah dibuatkan. Lama menunggu namun warga dengan usia rata-rata 23-38 tahun itu tidak kunjung diberangkatkan. Cara kerja para pelaku yang melakukan tindak kejahatan kepada manusia itu memilih perusahaan-perusahaan yang berani menjual mahal. Mulki menambahkan, setelah coba ditelisik ada oknum calo tersebut berasal dari Kabupaten Lombok Tengah. Kasus ini siap akan dilaporkan ke aparat kepolisian untuk selanjutnya ditindak secara hukum. Setelah diterima di Lotim, pihak Disosnakertrans rencana akan mengumpulkan kembali para korban trafficking ini. Setelah ini calon TKI coba ditenangkan dulu. Pihak Disosnakertrans siap akan memulangkan sampai ke rumah masing-masing. Modus pengiriman TKW ini dinilai cukup rapi. Hal ini terlihat dari kemampuan oknum membuatkan paspor bagi para korbannya. Disosnakertrasns akan menelusuri asal pembuatan paspor. Ditambahkan, kepada 23 orang yang siap berangkat lagi Disosnakertrans siap memfasilitasi melalui jalur PPTKIS yang resmi. “Kita tidak ingin mematahkan semangat warga untuk berangkat, kalau ada yang berminat lagi kita akan fasilitasi keberangkatannya,” demikian ucapnya. (rus)
Pariwisata Lombok, ungkapnya, merupakan incaran dan Lotim low profile atau tidak menggebu-gebu dalam mengembangkan pariwisata. ‘’Beda sentuhannya dengan bangsa asing. Kembangkan pariwisata secara alamiah. Tidak terlalu didorong-dorong,’’ ujarnya. Wakil Bupati Lotim, H. Haerul Warisin sebelumnya menguraikan,
masyarakat Lotim sebagian besar bekerja pada sektor pertanian. Karenanya disebut Gumi Patuh Karya, seluruh rakyat bekerja sebagai petani. Kabupaten yang dihuni 1,3 juta jiwa penduduk ini banyak juga memilih menjadi TKI. Catatan BNP2TKI, Lotim disebut sebagai pengirim TKI terbesar. Karena itulah, Lotim meminta diberikan cabang imigrasi dan disetujui untuk dibangunkan. Situasi Lotim terbilang cukup aman, meski ada riak-riak konflik, namun bisa ditangani dengan baik. Sementara itu, Bupati Demak, H. M. Dachirin Said mengatakan, daerahnya dihuni juga oleh sebagian besar Muslim atau sebanyak 99 persen. Meski ada penduduk beragama lain, selama ini bisa diajak membangun komunikasi yang baik, sehingga tercipta kerukunan. Penduduk Demak 1,16 juta jiwa. Selama ini kehudupan penduduk berjalan aman dan tertib. Daerah tempat Makam Sunan Kalijaga dan pendiri Kerajaan Islam Pertama, Raden Fatah ini ingin menjalin kerjasama yang baik dengan Lotim. Bupati Demak ini mengajak Bupati Lotim bisa berkunjung ke Demak. (rus)
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 5
Tekan Pernikahan Dini
Tak Layak Konsumsi BALAI Besar Pengawasan, Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram, memperkirakan masih ada sekitar 9,7 persen makanan dan minuman yang beredar di NTB saat ini, tidak layak konsumsi. Selain karena proses pengolahannya yang tidak sehat dan higienis, juga mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti boraks dan formalin. Kepala BBPOM Mataram, (Suara NTB/kir) Drs. Gede Suandi, Apt, MM, Gede Suandi mengaku, angka 9,7 persen tersebut jauh menurun jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2011 lalu. Di mana pada tahun tersebut, persentase makanan dan minuman tidak layak konsumsi yang beredar di tengah masyarakat mencapai hingga 36 persen. Penurunan drastis persentase peredaran makanan dan minuman tak layak konsumsi menandakan sudah ada kesadaran dari pengolah makanan mengolah makanan dengan cara-cara sehat serta menghindari penggunaan bahan campuran makanan berbahaya olah yang dibuatnya. “Tapi walaupun tergolong kecil, tetap saja masyarakat harus waspada. Terhadap peredaran makanan dan minuman tidak layak konsumsi. Karena dengan angka tersebut, berarti peredaran makanan dan minuman tidak layak konsumsi masih ada. Tidak terkecuali di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng),” terangnya pada Suara NTB di Praya, Jumat (16/10). Ia menjelaskan, makanan dan minuman tidak layak konsumsi kebanyakan ditemukan pada jajanan di sekolah-sekolah, seperti bakso, mie instan dan jenis jajanan lainnya. Persoalan tersebut, ungkapnya, tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena efek dari makanan dan minuman tidak layak ini banyak yang tidak langsung dirasakan. Tetapi berproses dalam waktu cukup lama. Sebagai upaya menekan peredaran makanan dan minuman tidak layak konsumsi, pengawasan terus dilakukan secara intensif oleh BBPOM Mataram. Selain itu, pada pengolah makanan dan minuman tidak layak huni tersebut, diberikan pembinaan tentang cara-cara mengolah makanan yang baik dan sehat. Tidak hanya itu, secara berkala BBPOM Mataram juga menggelar pasar sehat. Pasar sehat ini sebagai wadah pembinaan dan sosialisasi tentang makanan dan minuman sehat, baik kepada masyarakat maupun para pengolah makanan yang ada di daerah ini. “Ke depan dengan berbagai upaya yang kita lakukan ini, persentase peredaran makanan dan minuman tidak layak konsumsi bisa ditekan,” harapnya. (kir)
Sekolah di Loteng Terapkan Sistem Denda
Praya (Suara NTB) Kasus pernikahan dini pada usia sekolah di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tercatat cukup tinggi. Berbagai upaya pun dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mencegah dan mengantisipasi kasus pernikahan dini, khususnya di kalangan pelajar. Salah satu cara yang dilakukan yakni dengan memberlakukan sistem denda. Bagi siswa yang menikah pada usia dini. “Pola ini sudah mulai diterapkan di sekolah-sekolah yang ada di Loteng sejauh ini. Dengan harapan, siswa mau berpikir ulang jika ingin menikah pada usia belia,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Loteng, Drs. H.L. Idham Khalid, M.Pd., saat dihubungi Suara NTB, Jumat (16/10). Sejauh ini, ujarnya, pola tersebut dinilai cukup efektif menekan kasus pernikahan dini di kalangan pelajar, meski be-
lum begitu optimal menekan kasus nikah dini seperti apa yang diharapkan. “Dikatakan berpengaruh, ada dampaknya. Walaupun belum maksimal dirasakan,” tegasnya. Terbukti, kasus nikah dini di kalangan pelajar masih saja terjadi. Dikatakannya, dari sisi regulasi pemberlakuan denda bagi siswa yang menikah dini tersebut belum ada, namun baru sebatas konsensus (kesepakatan yang tidak tertulis) saja, antara pihak sekolah dengan komite sekolah. Sehingga besaran denda yang diberlakukan kepada siswa yang menikah dini, tidak
seragam. “Besaran denda yang diberlakukan masing-masing sekolah beda-beda. Sesuai kesepakatan antara pihak sekolah dengan komite sekolah bersangkutan,” terangnya. Denda tersebut oleh pihak sekolah dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kebutuhan dan kepentingan sekolah. Guna menghindari polemik terkait penerapan denda di sekolah, Dikpora Loteng berencana akan menyusun regulasi tersendiri. Hal ini sebagai payung hukum bagi sekolah untuk menerapkan denda tersebut, sehingga ada kesamaan
Tim Pansel Jamin Independen
Pemerintah Desa Khawatir Program Pembangunan Terganggu
Tenaga Honorer dan Kontrak di Lobar Tuntut Kenaikan Honor Giri Menang (Suara NTB) Tenaga honor dan kontrak di lingkup Pemkab Lombok Barat (Lobar) menuntut pemda menaikkan honor mereka. Pasalnya, gaji yang diterima saat ini sangat rendah dibandingkan daerah lain, seperti di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang merupakan pemekaran dari Lobar. Apalagi kondisi ekonomi saat ini, beban biaya hidup masyarakat, termasuk para tenaga honor semakin tinggi. Seperti disampaikan tenaga honor di lingkup Sekretariat DPRD Lobar, honor yang diterima per bulan sebesar Rp 600 ribu. Honor ini sangat jauh dibandingkan daerah lain. “Kalau bisa dinaikkan honor kami, karena nilainya jauh dibandingkan daerah lain, seperti KLU,” tuntut salah seorang tenaga honor ditemui di Giri Menang, Jumat (16/10). Selama mengabdi selama 4 tahun, lalu ia diterima honor mulai tahun 2012 lalu. Pada saat awal mengabdi, ia tak terima gaji. Ia hanya bekerja sukarela dengan berharap pemberian dari pegawai di lingkup dinas ia bekerja. Ia bersyukur, pada tahun 2012-2013 lalu ia diangkat sebagai tenaga honor. Semenjak saat itu pun ia menerima gaji bulanan dengan nilai honor yang diterima Rp 600 ribu. Hingga sekarang, katanya, nilai honor itu tak pernah naik, tetap pada angka Rp 600 ribu. Dibandingkan beban hidup saat ini, ia mengaku honor itu sangat jauh. Belum lagi, biaya hidup semakin tinggi di tengah kondisi ekonomi saat ini. Untuk membiayai anak-anaknya sangat sulit. Belum lagi untuk kebutuhan makan. Menurutnya, staf honor sangatlah diandalkan. Tenaga honor dan kontrak ini sering dimanfaatkan oknum pejabat. Mereka diminta bekerja berat, namun tidak diberi tambahan honor. “Ini harus jadi perhatian pemda,”harapnya. Menanggapi tuntutan tenaga honor ini, Plt Bupati H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, menyatakan, Pemda tetap berkomitmen ingin mensejahterakan para pegawai. Namun terkait kenaikan gaji, pihaknya perlu mengkaji matang-matang melihat kemampuan dari anggaran Pemda. “Kami tetap berkomitmen, tapi kami perlu lihat dulu kemampuan pemda,” akunya. Menurutnya, pemda di bawah kepemimpinannya berkomitmen memperhatikan para pegawai dari sisi kesejahteraan. Saat ini, pihaknya sedang mengkaji kenaikan tunjangan kesra para PNS lingkup Pemda. Sedangkan terkait kenaikan honor kontrak dan tenaga honor, pihaknya perlu mengkaji dengan SKPD terkait. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lobar, Drs. H. M. Syukran menyatakan, terkait adanya tuntutan para tenaga honor menaikkan gaji belum bisa diakomodir pemda lantaran anggaran daerah terbatas. Menurutnya, jika anggaran daerah memungkinkan, pemda pasti menaikkan gaji para tenaga honor. “Malah kami maunya semua sejahtera, gajinya tinggi, namun lai-lagi kemampuan daerah,” katanya. (her)
kebijakan antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. Tidak hanya itu, dengan adanya regulasi tersebut bisa meminimalir terjadi penyimpangan dan dugaan pungutan liar (pungli). “Nanti akan kita
Seleksi Pejabat Lobar
Raperda Desa Batal Dibahas
Giri Menang (Suara NTB) Batalnya pembahasan Raperda Tentang Desa menuai protes dari kalangan pemerintahan desa di Lombok Barat (Lobar). Pihak desa menilai, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) selaku leading sector yang menangani pembuatan raperda ini malas menyelesaikan kelengkapan raperda seperti naskah akademik. ‘’Batalnya pembahasan Raperda Desa ini, dikhawatirkan mempengaruhi jalannya pembangunan di desa, pasalnya Raperda ini menjadi acuan desa melaksanakan program. Lebih-lebih ketika ada masalah, maka Perda ini menjadi acuan untuk penyelesaiannya,’’ ungkap Kepala Desa (Kades) Babussalam Kecamatan Gerung, M. Zaini pada Suara NTB, Jumat (16/10). Menurutnya, Raperda Desa ini sangat penting bagi desa. Pihak desa sangat membutuhkan perda ini, karena di dalamnya mengatur terkait tata kelola desa, tata laksana pemerintahan desa dan semua terkait kewenangan desa diatur. Jika kendala adalah PP, menurutnya, seharusnya tidak demikian, karena PP UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa sudah keluar yakni PP Nomor 47 tahun 2015 Perubahan atas PP Nomor 43. Namun keberadaan PP ini masih sedikit diketahui desa, karena minimnya sosialisasi ke desa. Selain itu, ujarnya, jika kendala BPMPD dalam mengajukan raperda ini adalah naskah akademik,seharusnya pihak terkait melibatkan akademisi. Termasuk melibatkan pihak desa di dalamnya. ‘’BPMPD bisa menyebar draf raperda ke seluruh desa untuk meminta koreksi dari masingmasing desa. Tapi ini tidak berjalan,’’ kritiknya. (her)
(Suara NTB/dok)
H. L. Idham Khalid
coba dengan peraturan bupati (perbup) dulu. Baru kemudian perlahan akan dibuat Peraturan Daerah (Perda) khusus,” tandas Idham. Meski demikian yang paling penting sebenarnya peran orang tua. Untuk bisa mengawal dan memberikan pemahanan kepada anak-anaknya agar tidak menikah di usia belia. Apalagi ketika masih sekolah. Karena bagaimanapun berat denda yang diberlakukan, tidak akan bisa menekan kasus nikah dini di kalangan pelajar khususnya, kalau orang tua tidak ikut berperan secara aktif. “Bagaimanapun keras kita menekan nikah dini, kalau orang tua tidak ikut berperan tidak akan bisa maksimal. Karena peran orang tua, sesungguhnya jauh lebih besar,” pungkasnya. (kir)
(Suara NTB/kir)
SALAMAN - Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT bersalaman dengan anggota DPRD Loteng, usai sidang paripurna penyampaian usulan pemberhentian kepala daerah, Jumat (16/10).
DPRD Loteng Sampaikan Usulan Pemberhentian Kepala Daerah Praya (Suara NTB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dipastikan bakal segera mengusulkan pemberhentian H. M. Suhaili FT, SH, - Drs. H.L. Normal Suzana, sebagai pasangan kepala daerah ke Menteri Dalam Negeri. Sebelumnya, DPRD telah mengumumkan usulan pemberhentian pasangan kepala daerah pada sidang paripurna terbuka DPRD Loteng, Jumat (16/10). Ketua DPRD Loteng, H. Achmad Puaddi, FT., yang memimpin sidang mengungkapkan, sesuai UU Nomor 23 tahun 2014, tentang pemerintahan daerah, menyebutkan, pasangan kepala daerah yang akan habis masa jabatannya harus diusulkan pemberhentiannya oleh DPRD setempat. Usulan disampaikan ke Menteri Dalam Negeri paling lambat 30 hari sebelum masa kepemimpinan pasangan kepala daerah berakhir. “Surat usulan pemberhentian ini nantinya akan disampaikan ke Menteri Dalam Negeri, melalui pemerintah
provinsi. Namun sebelum disampaikan, sesuai aturan yang berlaku usulan pemberhentian kepala daerah tersebut harus diumumkan terlebih dahulu melalui sidang paripurna Dewan,” jelasnya. Pasangan Suhaili-Normal resmi dilantik sebagai pasangan Bupati dan Wabup Loteng tanggal 27 November 2010 lalu. Itu artinya, karena masa jabatan kepala daerah berlaku selama lima tahun, maka, pasangan kepala daerah ini bakal berakhir masa jabatannya pada tanggal 27 November mendatang. Sehingga paling lambat satu bulan sebelum masa jabatannya berakhir, usulan pemberhentian kepala daerah sudah harus diusulkan. Hadir langsung dalam sidang paripurna DPRD Loteng ini, Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT, menyempatkan diri menyampaikan permohonan maaf. Terutama kepada para pimpinan dan seluruh anggota DPRD Loteng. Pasalnya, dirinya mengaku selama ini mungkin kurang aktif menghadiri agenda-agenda Dewan Loteng.
Meski demikian, hal tersebut bukan berarti dirinya tidak menghargai dan menghormati keberadaan anggota DPRD Loteng. “Pada kesempatan ini, saya sampaikan mohon maaf. Jika selama ini saya jarang mengikuti agenda kegiatan Dewan,” ujarnya. Menurutnya, dirinya tidak hadir bukan karena kesengajaan. Tetapi karena memang banyak agenda penting yang tidak bisa tidak dihadiri, sehingga ketika ada agenda Dewan dirinya jarang bisa hadir langsung. Suhaili pun berharap, melalui Pilkada Loteng tahun ini bisa melahirkan pemimpin yang lebih baik serta lebih amanah. Karena bagaimanapun, Loteng layak untuk dipimpin oleh pemimpin yang jauh lebih baik lagi. “Terpenting sekarang bagaimana kemudian, masyarakat bisa terus mendukung jalannya pembangunan dan gelaran pilkada kali ini. Agar bisa berjalan lancar dan aman serta bisa menghasilkan pemimpin yang terbaik bagi daerah ini,” tutup mantan Ketua DPRD NTB ini. (kir)
Disorot, Dugaan Permainan ’’Guide’’ di Sentra Kerajinan Giri Menang (Suara NTB) – Anggota DPD RI Daerah Pemilihan (Dapil) NTB, Dra. Hj. Baiq Diah Ratu Ganevi mengunjungi sejumlah desa sentra kerajinan di Lombok Barat (Lobar), Jumat (16/10). Beberapa desa yang dikunjungi, yakni Desa Banyumulek dan Babussalam. Hasil dari kunjungannya ini, anggota DPD RI ini menyoroti dugaan “permainan” para guide yang meresahkan pengunjung, lantaran terlalu ekstrem memainkan harga. Menurutnya, persoalan guide perlu dibahas bersama antara para perajin dengan pengusaha wisata dan guide. Sebab keberadaannya sangat mendukung pengembangan daerah wisata. Jika guide kurang dan bermain, maka
tentunya dampaknya ke kawasan wisata itu sendiri. Seperti masalah di beberapa artshop di Banyumulek, terlihat ada yang timpang. “Misalnya di satu artshop saya lihat ramai, namun di art shop lain sepi, katanya karena tidak ada guide-nya,’ujarnya. Sedangkan hasil serapan di Desa Babussaalam, warga sangat memerlukan adanya pasar di desa. Terkait hal ini, ia berencana akan berkoordinasi dengan Bupati Lobar untuk membahas kelanjutannya. Jika ada lahan, pihaknya akan mengupayakan membantu. Sebab katanya, DPD mendukung pengembangan ekonomi kreatif, apalagi saat ini bertepatan DPD RI tengah membuat RUU Ekonomi Kreatif. Di Desa Babussalam ter-
dapat kerajinan tas . Kerajinan ini akan dipromosikan ke level nasional. Setelah mendata, pihaknya akan bekerjasama dengan pemerintah desa dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten membangun showroom kecil penampungan hasil kerajinan warga di desa setempat. Menurutnya, Desa Babussalam sangat potensial dikembangkan, karena posisi desa dekat dengan jalur BIL. Menanggapi hal ini, Kepala Desa Babussalam, M. Zaini, mengaku, jika pihaknya sangat konsen mengembangkan kerajinan dan ekonomi kreatif. Karena itu ia berharap perhatian dan bantuan dari DPD mengembangkan potensi di desa setempat. (her)
Giri Menang (Suara NTB) – Tim Panitia Seleksi (Pansel) menjamin tak akan bermain-main dalam melakukan seleksi para pejabat Lobar yang akan menduduki posisi kepala SKPD. Dalam bekerja menjaring para pejabat, tim pansel menjamin indepedensinya. Tim tidak akan mau didekati secara personal oleh para pejabat yang ingin “main” di belakang. Demikian ditegaskan salah satu tim pansel, Dr. H. Sirojul Munir, SH, MH, kepada wartawan di sela-sela melakukan tes seleksi para pejabat di Kantor Bupati Lobar, Jumat (16/10). “Kami akan profesional sesuai amanat UU, kami jamin independensi tim,” tegas mantan Asisten I (Tata Praja dan Aparatur) Setda NTB ini. Pihaknya sangat mengapresiasi komitmen pemda mengambil tim pansel dari luar Pemda. Hal ini menutup peluang bagi oknum pejabat yang ingin bermain. Menurutnya hal ini upaya pemda untuk menjadikan pegawai atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional dan menjalankan tugas dengan baik. Ia menegaskan, selama proses seleksi berlangsung tidak ada pejabat yang ikut seleksi yang
mendekati tim pansel. Tim juga tak ingin dekati peserta, jika ingin mempengaruhi hasil tes. Menurutnya, ada lima penilaian terhadap pejabat, antara lain, penulisan makalah, wawancara, rekam jejak dan dari hasil assessment dari tim assessor.. Terhadap pejabat yang diseleksi untuk mengisi empat jabatan lowong, tentunya lima penilaian ini sangat menentukan. Namun bagi para pejabat yang di assessment juga akan menentukan apakah pejabat terkait cocok di posisi itu atau tidak. Maka hasil evaluasi ini bisa saja pejabat terkait bertahan pada posisi jabatannya, atau bisa juga bergeser dan diturunkan dari jabatan (demosi). Terpisah, Plt Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, menyatakan, hasil kerja pansel ini sangat menentukan bagi jajaran SKPD ke depan. Sebab dengan hasil ini menjadi dasar untuk melakukan mutasi pejabat. Begitupula bagi para pejabat yang berlatar belakang guru secara otomatis akan terlihat. “Apakah cocok di posisi itu atau tidak nanti kita lihat hasil evaluasi itu,” terangnya. Ia juga menjamin independensi tim pansel, sebab dirinya idak telibat dalam penilaian. (her)
Awasi Makanan dan Minuman
BBPOM Mataram Gandeng Pemkab Loteng Praya (Suara NTB) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sampai saat ini masih dinilai sebagai daerah rawan peredaran makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya serta tidak layak konsumsi. Terbukti, selama tahun 2015 ini saja sudah beberapa kali kasus keracunan makanan terjadi. Dan, hampir seluruhnya disebabkan kondisi makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi. Guna menekan kasus-kasus keracunan makanan serta peredaran makanan dan minuman serta obat-obatan berbahaya, pihak Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram bakal lebih memperketat pengawasan di lapangan. Pemkab Loteng pun turut digandeng untuk mengoptimalkan proses pengawasan sekaligus pembinaan tersebut. Untuk lebih memperkuat kerjasama, pada Jumat (16/10), Pemkab Loteng bersama dengan BBPOM Mataram telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). MoU ini terkait kesiapan kerjasama dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap peredaran makanan, minuman serta obat-obatan berbahaya di daerah ini. MoU ini ditandatangani langsung Bupati Loteng, H.M.Suhaili, FT., dan Kepala BBPOM Mataram, Drs. Gede Suandi, Apt, MM, di Bencingah Adi Guna Praya. “MoU ini sebenarnya antara Pemkab Loteng dengan BPOM pusat. Kita dalam hal ini hanya sebagai perantara saja,” terang Kepala BBPOM Mataram, Gede Suandi, kepada Suara NTB usai acara. Adanya MoU tersebut, maka BBPOM Mataram akan lebih intensif melakukan pros-
es pengawasan. Sementara Pemkab Loteng berperan membantu memfasilitasi tugas-tugas pengawasan, sehingga proses pengawasan terhadap makanan, minuman serta obat-obatan di daerah ini bisa lebih maksimal lagi. Proses koordinasi dan komunikasi dengan SKPD terkait juga lebih optimal, karena dengan Pemkab Loteng sudah ada kesepakatan. “Sebelum ada MoU ini, kita tetap berkoordinasi dengan SKPD terkait. Tapi dengan adanya MoU ini, proses komunikasi dan koordinasi bisa lebih cepat lagi,” tambahnya. Sebagai daerah yang sedang berkembang, potensi beredarnya makanan, minuman serta obat-obatan berbahaya di daerah ini sangat terbuka. Terlebih dengan kondisi SDM masyarakat Loteng yang masih belum cukup baik, memungkinkan makanan, minuman serta obat-obatan berbahaya beredar luas di tengah masyarakat. Namun, adanya MoU ini, maka BBPOM Mataram lebih intensif turun melakukan pengawasan. Termasuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para pengusaha pengolah makanan dan minuman yang ada di daerah ini, tentang bagaimana mengolah makanan dan minuman yang baik serta aman. Loteng, ujarnya, menjadi daerah kelima di NTB yang sudah menandatangani MoU dengan BBPOM Mataram. Sebelumnya telah dilakukan penandatanganan MoU dengan Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Bima dan Kabupaten Bima. “Fokus kerjasama di masingmasing daerah berbeda. Tergantung kondisi daerah itu sendiri,” tegas Gede Suandi. (kir)
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 6
Diduga Berjudi, Enam Orang Diringkus Polisi Sumbawa Besar (Suara NTB) Tim Buru Sergap (Buser) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Sumbawa melakukan penggerebekan di sebuah rumah di desa Labuan Sumbawa, kecamatan Labuan Badas, Kamis (15/10) sekitar pukul 19.30 Wita. Di rumah yang diketahui milik Jeme tersebut, polisi berhasil meringkus enam orang, dua di antaranya perempuan yang tengah melakukan perjudian Kartu Qiu-Qiu. Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, SIK kepada wartawan, Jumat (16/10) membenarkan adanya penangkapan tersebut. Dalam hal ini pihaknya berhasil menangkap enam pelaku yang berinisial YU (21), S (27), AS (25), TS (20), AJ (23) dan Y (30). Di mana dua di antara pelaku diketahui seorang perempuan. Dari tangan para pelaku, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa sejumlah kartu, dan uang tunai Rp 730 ribu. Dalam pengkapan tersebut, sambung Kapolres, sebelumnya pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa para pelaku sedang melakukan perjudian di tempat dimaksud. Dengan sigap Tim Buser Reskrim langsung melakukan penggerebekan, dan mendapatkan keenam pelaku sedang bermain judi. Para pelaku ini kemudian digelandang ke Mapolres Sumbawa untuk diproses lebih lanjut. “Mereka sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan ditahan,” tukas Kapolres. (ind)
Kaji Daerah Konflik
Mabes Polri Kunjungi Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Tim Mabes Polri yang dipimpin AKBP Isak Robinson Sampe mengunjungi Sumbawa, Jumat (16/10). Kehadiran tim Mabes ini untuk melakukan pengkajian daerah-daerah konflik di NTB, termasuk Sumbawa. Demikian disampaikan Kapolres Sumbawa, AKBP Muhammad, SIK kepada wartawan. Menurut Kapolres, Tim Mabes Polri datang untuk mencari data, meminta masukan dari masyarakat maupun anggota Polri di daerah setempat tentang bagaimana penanganan maupun kasus-kasus yang terjadi. Sebelumnya tim ini juga berkunjung ke Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu. Selanjutnya tim akan berkunjung ke Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). “Tim itu datang untuk mencari data, meminta masukan ke masyarakat maupun anggota Polri sendiri di daerah setempat tentang bagaimana penanganan kasus yang terjadi,” imbuhnya. Kapolres membantah jika kedatangan Tim Mabes, mengindikasikan Sumbawa sebagai daerah konflik. Mengingat tim tersebut tidak hanya mengunjungi Sumbawa ataupun NTB, tetapi seluruh daerah yang ada di Indonesia. Disampaikannya, sejauh ini kondisi Sumbawa masih dalam kondisi yang aman dan tertib. Meskipun nantinya ada potensi-potensi konflik, cepat diredam dan diminimalisir. Mengingat masyarakat juga cukup bisa menerima. “Tim Mabes tidak hanya mengunjungi Sumbawa ataupun NTB, tetapi seluruh Indonesia nanti diminta data. Kebetulan hari ini pas ada di Sumbawa,” tukasnya. (ind)
(Suara NTB/ind)
DIGELANDANG - Para tersangka pelaku perjudian saat digelandang ke sel tahanan Polres Sumbawa, Jumat (16/10).
Polisi Tutup Kasus Dugaan SPPD Fiktif DPRD Sumbawa Sumbawa Besar (Suara NTB) Setelah melalui proses panjang, akhirnya penyidik Tipikor Reskrim Polres Sumbawa menghentikan penyelidikan kasus dugaan penyimpangan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) aggota Fraksi PDIP DPRD kabupaten Sumbawa. Mengingat dari hasil penyelidikan tidak ditemukan adanya unsur pidana. Kapolres Sumbawa melalui Kasat Reskrim, Iptu Tri Prasetiyo kepada Suara NTB, Jumat (16/10) menyebutkan, sejauh ini penanganan kasus tersebut pihaknya sudah melakukan gelar perkara. Dari hasil gelar perkara, pihaknya kemudian menghadirkan saksi ahli, dalam hal ini ahli hukum pidana Universitas Mataram (Unram), Lubis, SH, M.Hum. Berdasarkan keterangan saksi ahli, tidak ditemukannya adanya niat anggota DPRD
Lagi, Pol PP Amankan Penjual Miras di KSB Taliwang (Suara NTB) Operasi peredaran minuman keras (miras) yang dilancarkan jajaran Pol PP Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kembali membuahkan hasil. Dalam operasinya di kecamatan Seteluk, Jumat (16/ 10), aparat mengamankan penjual minuman beralkohol (Minol) di dua titik berbeda. Masing-masing di desa Rempe Loka dan desa Tapir. Di desa Rempe Loka, dari tersangka berhasil mengamankan Minol sebanyak 21 botol bir ukuran kecil dan delapan botol besar. Sementara di desa Tapir, barang bukti diemukan Minol tradisional jenis tuak sejumlah 12 botol air mineral ukuran 1,5 liter. “Ter-
sangka berikut barang buktinya saat ini sudah kita amankan,” papar Kasat Pol PP KSB, Agus Hadnan. Sama dengan penangkapan sebelumnya, dua penangkapan di kecamatan Seteluk ini berdasarkan laporan warga. Menurut Agus, pihaknya terus berupaya meningkatkan pengawasannya terhadap peredaran Minol di daerah terutama dengan hadirnya Praturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2015 tentang pemberanasan prostitusi dan Minol. “Aturan ini tegas karena bagi pelanggarnya diberikan sanksi cukup berat,” tandasnya. Selain penangkapan dua orang penjual Minol, di hari yang sama kemarin, jajaran Satpol-PP juga mengaman-
kan pasangan mesum di sebuah hotel yang terletak di bilangan kelurahan Bugis. Agus menerangkan, penangkapan pasangan mesum tersebut berdasakan laporan pemilik hotel yang saat itu curiga dengan tindak tanduk pasangan tersebut. “Waktu digerebek, anggota kami hanya berjaga-jaga. Pemilik langsung yang mendobrak kamarnya,” urainya. Dari pemeriksaan sementara keduanya, pasangan sejoli ini bukan warga KSB. Mereka mngaku sama-sama warga kecamatan Alas Barat kabupaten Sumbawa. “Pemeriksaan sementara ini masih berlangsung. Namun yang jelas keduanya mereka mengaku bukan warga sini (KSB, red),” tegas Agus. (bug)
yang bersangkutan untuk melakukan tindak pidana atau ingin memiliki uang perjalanan dinas tersebut. Selain itu, uang yang hendak digunakan juga telah dikembalikan. “Jadi untuk sementara, kasus ini kami tutup. Dari keterangan ahli, tidak ditemukan adanya unsur pidana,” imbuhnya. Terhadap penutupan kasus ini, pihaknya telah menginformasikannya kepada pelapor dengan mengirim Surat Pemberitahuan Perkembangan Ha-
sil Penyelidikan (SP2HP). Tak hanya itu, pelapor juga sudah dijelaskan secara langsung, terkait proses yang sudah dilakukan sampai dengan ditutupnya kasus tersebut. Nantinya, ketika ada bukti lain yang menunjukkan adanya pidana, maka pihaknya akan membuka kembali kasus tersebut. Seperti diberitakan sebelumnya, oknum anggota fraksi PDIP DPRD Sumbawa dilaporkan ke polisi. Dalam laporan disebutkan, oknum anggota
Fraksi PDIP diduga mengikuti Kongres di Bali menggunakan SPPD kantor. Seolah-olah melakukan konsolidasi ke DPRD Provinsi Bali untuk prolegda (program legislasi daerah). Yang dilaporkan penyimpangan anggaran atau anggaran SPPD yang seharusnya mereka (enam orang anggota Fraksi PDIP) berangkat ke DPRD Provinsi Bali. Diduga bersamaan dengan waktu pelaksanaan Kongres PDIP yang juga digelar di Bali. Namun yang berangkat ke Kongres hanya dua orang. (ind)
Tri Prasetiyo
Tersangka Pengeboman Ikan Ditangkap Taliwang (Suara NTB) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menangkap seorang pelaku pengeboman ikan (destruktif fishing). Penangkapan ikan dengan cara itu dinilai merusak ekosistem lingkungan perairan di wilayah kecamatan Poto Tano. Penangkapan tersebut terjadi pekan lalu, di mana DKPP dibantu aparat TNI dan Polairud sebelumnya melakukan pengintaian terhadap tesangka sebelum akhirnya melakukan penangkapan langsung di lokasi. “Jadi kita tangkap tangan pelakunya,” kata Kabid Perikanan Tangkap dan penga-
wasan pulau-pulau kecil, Noto Karyono, Spi., M.Si kepada wartawan, Jumat (16/10). Dari operasi tersebut, seorang tersangka atas nama MD diamankan MD adalah seorang warga desa Poto Tano dan diketahui selama ini kerap melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (handak). Noto mengatakan, MD merupakan pemain lama dalam kegiatan penangkapan ikan menggunakan handak. Bahkan ia diduga memiliki jaringan luas sampai ke luar daerah. “Selain handak kami juga amankan kompresor dari tangan tersangka,” timpalnya. Saat ini kasus MD sendiri sudah dilimpahkan ke Satu-
an Kerja (Satker) Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) di provinsi. Noto mengatakan, pemeriksaan masih terus dilakukan oleh Satker untuk mengurai kemungkinan adanya jaringan yang terlibat dalam kegiatan destruktif fishing yang selama ini kerap tejadi di perarian KSB dan sekitarnya. “MD ini lihai. Menurut pengakuannya dia mendapat handak dari orang luar, tapi tidak mengetahui penjualnya itu,” tukasnya seraya menambahkan jika saat ini MD ditahan di Polres Lombok Timur (Lotim). “Karena langsung ditangani oleh Satker DKP jadi bersangkutan dititip penah-
anannya di Polres Lotim,” sambung Noto. Selanjutnya Noto menyatakan, penangkapan tehadap MD tidak berarti wilayah perairan KSB saat ini aman dari kegiatan destruktif fishing. Sebab aktivitas merusak lingkungan perairan dengan dalih menangkap ikan itu saat ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat nelayan, bukan saja yang berada dari wilayah KSB, akan tetapi dari daerah lainnya. “Makanya kita tetap intenskan pengawasan untuk menutup ruang para pelaku pengrusakan wilayah perairan kita dengan alasan menangkap ikan,” imbuhnya. (bug)
Kecelakaan Mobil Penyidik KPK Diduga Akibat Sopir Ngantuk Dompu (Suara NTB) Kendaraan roda empat dengan nomor polisi DR 1415 AJ yang ditumpangi tim penyidik KPK yang dipimpin Novel Baswedan bersama auditor BPKP diduga akibat kehilangan kendali. Sopir diduga mengantuk saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Kecelakaan mobil yang ditumpangi tim penyidik KPK yang dipimpin Novel Baswedan terjadi di sungai kering Dusun Ncuni Desa Kawangko Kecamatan Manggelewa, Kamis (15/10) sekitar pukul 01.00 wita dini hari. Ada indikasi, sopir men-
gantuk dan kurang menguasai jalan, sehingga mobil menabrak pembatas jembatan hingga jatuh ke dalam sungai kering dengan kedalaman sekitar 3 meter Berdasarkan keterangan warga setempat, mobil Inova tersebut ditumpangi oleh empat orang selain sopir. Dua orang laki – laki dan dua orang perempuan. Kendati kecelakaan hingga membuat bagian depan mobil rusak parah dan bagian atap ringsek, hanya Novel Baswedan yang mengalami luka sobek pada dahi kanan atas. Kapolres Dompu, AKBP Brury Soekotjo, SIK yang di-
(Suara NTB/dok)
Brury Soekotjo hubungi terkait hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) justru menyarankan untuk menghubungi Kasat
Lantas. Namun kasat Lantas, Iptu Arif Abdillah yang dihubungi berulang kali melalui HP-nya tidak mengangkat. “Besok saja ke kasat Lantas,” kata Brury melalui pesan singkatnya, Jumat (16/10). Namun sebelumnya, Kasat Lantas mengaku, pihaknya tidak bisa memintai keterangan sopirnya karena tidak ada di lokasi saat olah TKP maupun evakuasi mobil, Jumat (15/10). Mobil yang dievakuasi Sat Lantas Polres Dompu kini diamankan di halaman belakang Polsek Manggelewa. Wartawan pun tidak bisa secara bebas mengambil gambar. (ula)
Ratusan Hektar Padi Puso di Sumbawa Tak Pengaruhi Produksi Sumbawa Besar (Suara NTB) Total puso selama kekeringan ini mencapai 405 hektar padi. Namun diyakini jumlah tersebut tidak berpengaruh besar terhadap peningkatan produksi padi di Sumbawa. Mengingat total luas areal padi mencapai 97 ribu hektar. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH), Ir. Thalifuddin, M.Si, kepada Suara NTB, Jumat (16/10) mengatakan, melihat hasil panen di MK cukup bagus dengan pull paket, artinya bibit dan pupuk yang disediakan pemerintah. Dengan jumlah yang lebih besar dari tahun sebelumnya. “Jadi, kalaupun ada gagal panen 405 hektar
(Suara NTB/arn)
Thalifuddin tahun ini, tidak terlalu berpengaruh. Tetap akan ada peningkatan produksi,’’ terangnya. Areal yang puso pun biasanya sebagian besar berrada di
lahan di luar rencana tanam pemerintah. Artinya berada di zona merah yang seharusnya memang tidak ditanami padi, namun petani nekat dengan kondisi air yang tidak menentu, sehingga tak heran kalau terjadi puso. Seperti di Lape dan daerah lainnya. Kalau wilayah tanam yang memang direncanakan, tak akan pernah terjadi puso. Sebagai gambaran, jumlah produksi tahun 2014 sebesar 449.223 ton padi Gabah Kering Giling dan Jagung 287. 258 ton. “Kita yakin tahun ini produksi tahun ini meningkat, apalagi maish ada beberapa wilayah yang masih panen,” jelas Thalif. Meski demikian, di sisi lain Thalif pesimis target Bulog sebe-
sar 25 ribu ton beras di Sumbawa bakal sulit terpenuhi. Akibat Bulog yang tidak konsisten dalam menerapakan harga beli gabah di tingkat petani. Sehingga petani merasa dirugikan. Pengusaha pun kini lebih banyak menyuplai gabah dan beras ke luar daerah seperti NTT, pulau Lombok hingga ke pulau Jawa. Dengan harga pasar yang lebih kompetitif. “Memang beberapa wilayah seperti Lape, Lopok, Maronge dan lainnya masih panen. Termasuk di Lunyuk masih panen. Namun pengusaha kini lebih banyak mengirim gabah ke luar karena harga beli Bulog yang dianggap rendah. Target baru akan terpenuhi, kalau Bulog membeli sesuai harga pasar,” tukasnya. (arn)
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
Korupsi Alkes
Mantan Direktur RSUD Dr. R. Soedjono Divonis Satu Tahun Mataram (Suara NTB) Lima terdakwa dugaan korupsi alat kesehatan (alkes) RSUD dr. Soedjono divonis satu tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Mataram. Kelima terdakwa termasuk mantan Kepala RSUD dr. Soedjono, dr. Utun Supria masing-masing divonis satu tahun penjara. Sidang dengan agenda pembacaan putusan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim AA Putu Rajendra ini digelar Jumat (16/10). Namun pembacaan amar putusan dilakukan secara terpisah. Utun yang didampingi dua penasihat hukum, Miftahurahman dan Amrin mengawali duduk di kursi pesakitan untuk mendengarkan pembacaan vonis. Sesuai amar putusan, Utun yang saat itu menjabat sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) divonis satu tahun penjara. Selain itu, Utun juga dibebankan untuk membayar denda Rp 50 juta, subsidair tiga bulan penjara. Putusan satu tahun penjara dan denda Rp 50 juta tersebut dikenakan terhadapnya, karena selama proses persidangan, terbukti secara dan meyakinkan bersalah dalam dakwaan subsidair Pasal 3 Jo Pasal 18 UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Putusan terhadap Utun ini lebih ringan 6 bulan dari tuntutan JPU. Sebelumnya, dalam sidang dengan agenda pembacaan tuntutan, Utun cs dituntut 1 tahun 6 bulan penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan denda Rp 50 juta subsider Rp 50 juta. Seperti pada amar putusan pada umumnya, terhadap terdakwa terdapat hal-hal yang memberatkan dan meringankan. Pertimbangan yang memberatkan, terdakwa tidak mendukung program pemberantasan korupsi. “Sementara pertimbangan yang meringankan adalah karena terdakwa adalah tulang punggung keluarga,” terang Ketua Majelis Hakim, AA Putu Rajendra. Usai sidang pembacaan vonis terhadap Utun, majelis kemudian melanjutkan sidang terhadap keempat terdakwa lain yang merupakan panitia lelang. Mereka masing-masing Agus Trias Yatmoko, I Nyoman Adiwijawa, Akhdiyat Furqon dan Dedi Irawan. (use)
POLHUKAM
Halaman 8
Penjaga Gudang Gabah Digorok Orang Tak Dikenal Sumbawa Besar (Suara NTB) Ahmad Amin (67) seorang kakek penjaga gudang gabah di Desa Labuan Alas, Kecamatan Alas, nyaris tewas. Korban digorok orang tak dikenal Kamis (15/ 10) sekitar pukul 23.30 Wita saat sedang tidur. Dengan kondisi bersimpah darah korban dilarikan ke Puskesmas Alas untuk mendapatkan perawatan. Informasi yang dihimpun Suara NTB, sebelumnya Ahmad duduk di bale-bale depan gubuknya yang berada di gudang bersama istrinya, Samifah (60). Setelah itu, istrinya pamit masuk ke rumah dan korban tertidur di luar. Seketika masuk orang tak dikenal melalui tembok pagar kawat dengan membawa parang dan menggorok leher korban. Lantaran kesakitan, korban pun berteriak. Teriakkan korban didengar oleh istrinya yang langsung bergegas ke luar. Pelaku pun langsung
melarikan diri. Dalam kondisi bersimbah darah, korban sempat mengambil parangnya dan mencari pelaku. Setelah berjalan 500 meter, korbanpun membangunkan temannya untuk meminta bantuan agar dibawakan ke Puskesmas. Kini kondisi korban sudah membaik setelah lehernya mendapat 49 jahitan. Kapolsek Alas, Kompol Ibrahim yang dikonfirmasi Jumat (16/10) kemarin membenarkan peristiwa tersebut. Setelah mendapat laporan pihaknya langsung terjun ke
lokasi. Pihaknya sempat melakukan pencarian terhadap pelaku bersama warga. Namun hanya mendapati bekas ceceran darah korban di TKP. “Kami masih melakukan penyelidikan terhadap hal ini,” imbuhnya. Menurut Ibrahim, sejauh ini pihaknya belum mengetahui motif percobaan pembunuhan terhadap korban. Kemungkinan korban mengetahui sesuatu tentang pelaku sehingga melakukan hal tersebut. “Kami tengah mendalami hal tersebut,” tukasnya. (ind)
PAW Bahrul Fahmi Terkendala Dualisme PPP
Ibu Hamil Rawan Dimanfaatkan Penyelundup Narkoba Mataram (Suara NTB) Badan Narkotika Nasional Provinsi NTB menyelenggarakan kegiatan ‘Intervensi Pola Hidup Sehat kepada Ibu Hamil’ melalui diskusi Interaktif, Kamis (15/10). Kegiatan tersebut diikuti 30 peserta ibu – ibu dari berbagai kelurahan yang ada di Kota Mataram. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB, Drs. Sriyanto, M.Si dalam paparannya menjelaskan, ibu – ibu hamil juga rentan untuk dimanfaakan oleh para pengedar gelap narkoba. Hal tersebut sangat dimungkinkan. Satu contoh, ibu hamil biasa tidak akan melewati X-Ray atau detektor. Hal tersebut bisa saja dimanfaatkan oleh para pengedar untuk menitipkan barang atau narkoba. “Untuk itu kepada ibu – ibu untuk selalu waspada dan tidak mudah menerima titipan terhadap orang yang tidak dikenali,” saran Sriyanto. “Kita harus memulai untuk mengantisipasi diri terhadap hal-hal yang belum diketahui, apalagi terhadap orang yang tidak dikenal untuk menitipkan barang atau makanan maupun minuman,” sarannya lagi. Intervensi juga harus dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dengan tidak mengkonsumsi narkoba. Diharapkan tidak mudah terpengaruh dengan tawaran atau bujukan untuk membeli terutama obat-obatan dengan berbagai alasan kesehatan pada usia kehamilan, jika bukan dari dokter atau bidan kesehatan. Kepala Bidang Kesehatan Keluarga, Dinas Kesehatan Kota Mataram, M. Carnoto, SKm., MM yang juga sebagai narasumber pada kegiatan tersebut memaparkan, bahwa ibu – ibu memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan generasi yang lebih baik. Mulai dari usia 0 melahirkan, mendidik anak dan seterusnya merupakan proses penting untuk selalu menjaga kesehatan. “Hal tersebut dapat dilakukan dengan memeriksakan diri atau berkonsultasi kepada bidan puskesmas maupun dokter,” ujarnya. Untuk menunjang kesehatan ibu –ibu hamil di Kota Mataram sudah dikembangkan program Kelas Ibu Hamil (KIH) yang bertujuan untuk mengetahui secara dini ibu hamil bermasalah sekaligus untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Narasumber lainnya, Kabid Pencegahan dan Dayamas BNN Provinsi NTB, Anggraini Ninik M, SH., MH memamparkan, bahwa dalam menyiapkan generasi emas 2045 peran ibu-ibu hamil saat ini akan menjadi sangat penting dengan tetap menjaga kesehatan di masa kehamilan melalui asupan makanan minuman yang bergizi dan sehat tanpa narkoba. “Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba adalah salah satunya dengan merespon setiap makanan atau pun minuman yang rasanya tidak seperti biasanya,” kata Anggraini. Apabila makanan yang dikomsumsi dirasakan tidak seperti biasanya, lanjut dia, seperti terasa pusing, mual dan lain-lain, maka segera hentikan dan bisa diuji pada laboratorium. “Intervensi diri terhadap pola hidup juga menjadi salah satu upaya untuk pencegahan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” harap dia. (ars/*)
(Suara NTB/ind)
KORBAN - Penjaga gudang, korban percobaan pembunuhan terbaring di Puskesmas.
(Suara NTB/ars)
PERIKSA - Pemeriksaan tersangka mantan Kadisosnakertrans Lotim, AK di ruang Unit II Subdit III Tipikor Ditreskrimsus.
Dua Tersangka Kasus Jeringo Diperiksa Mataram (Suara NTB) Penyidik Ditreskrimsus Polda NTB meminta keterangan dua tersangka dalam kasus pembebasan lahan transmigrasi Desa Jeringo, Kecamatan Suela, Lombok Timur. Dua tersangka itu mantan Kepala Dinas Sosial Tenaga Sosial dan Transmigrasi (Kadisosnakertrans) Lombok Timur, AK dan mantan anggota DPRD setempat, HM. Mereka didampingi tim kuasa hukum. “Pemeriksaan tersangka sudah dilakukan Rabu (14/10), berlanjut lagi Kamis (15/10),” kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP Dra. Tribudi Pangastuti, MM kepada Suara NTB, Jumat kemarin. Informasi pemeriksaan itu berdasarkan keterangan dari pihak Subdit III Tipikor Ditreskrimsus yang menangani perkara ini. Pemeriksaan pertama dilakukan untuk tersangka AK Rabu lalu, di ruang unit II Sundit III Ditreskrimsus. Berlanjut Kamis (15/10) untuk tersangka HM. Saat pemeriksaan kedua tersangka menjalani pemeriksaan awal setelah kasus ini ditingkatkan ke penyidikan, ditemani anggota tim kuasa hukumnya DA Malik, SH. “Ini pemeriksaan awal, kemungkinan masih akan berlanjut, tergantung kebutuhan penyidik,” kata Tribudi. Sementara DA Malik men-
jelaskan, kliennya diperiksa terkait pembebasan lahan 45 hektar sebagian diduga fiktif. Dia memastikan kliennya sudah menyampaikan itu ketika diperiksa di tingkat penyelidikan. Pada intinya, kliennya memang saat itu mengambil dana Rp 60 juga, atas penyerahan dari tersangka HM, setelah dicairkan dari Bank NTB. Dana itu untuk pembayaran tanah warga yang sudah dibebaskan, sebagai lahan transmigrasi. “Dana Rp 60 juta itu bukan diambil begitu saja, tapi dipakai untuk mengganti uang AK yang dipinjam untuk talangan pembebasan lahan warga Jeringo,” kata Malik. Sedangkan HM, juga diperiksa terkait anggaran yang digunakan pembebasan lahan Rp 140 juta lebih, sebelum program dari Kemenakertrans itu turun. Tujuannya sama, sebagaimana dilakukan tersangka AK untuk menalangi pembelian lahan, untuk memudahkan proses pembebasan lahan ketika program itu akan turun. “Ketika program pembebasan lahan transmigrasi Jeringo itu belum turun anggaran, klien kami terpaksa mengeluarkan uang sendiri untuk dana talangan. Sebab saat itu, sebagian warga sudah akan menjual tanahnya, sementara dana dari APBN dari Kementerian Transmigrasi RI belum
turun,” diurainya. Sehingga terpaksa kliennya meminjam uang sebagai dana talangan. Dana itu kemudian diserahkan ke Kepala Desa dan kepala dusun saat itu, untuk membayar ke warga yang tanahnya akan dibebaskan. Basri Mulyani, tim pengacara tersangka lainnya menambahkan, dana itu diserahkan tersangka HM dan juga sepengetahuan orang tempat kliennya AK meminjam. Hanya saja, saat itu tidak ada bukti tertulis, sehingga tidak bisa dibuktikan bahwa dana itu merupakan pinjaman dan digunakan untuk talangan pembebasan lahan. “Sepengetahuan kami, setelah klien kami menyerahkan anggaran itu, kemudian mengambil gantinya dari dana APBN itu,” terang dia. Soal letak kesalahan sebagaimana hasil penyidikan Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB yang menangani kasus ini, pihaknya tidak bisa memastikan. Karena posisi kleinnya AK, termasuk HM, tidak punya jabatan apapun di proyek transmigrasi tersebut. Mereka di luar struktur. AK hanya diminta menunjuk lokasi pembebasan lahan, setelah itu, untuk urusan pencairan anggaran sampai pembayaran menjadi kewenangan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). (ars)
Giri Menang (Suara NTB) Surat keputusan (SK) pemberhentian mantan anggota DPRD Lobar, H. Bahrul Fahmi telah diterbitkan oleh Gubernur NTB, TGH. Zainul Majdi. SK itu telah diterima oleh Sekretariat DPRD Lobar. Namun PAW Bahrul Fahmi ini masih terkendala adanya dualisme kepengurusan partai berlambang ka’bah ini. Pasalnya salah satu kubu PPP di daerah, bersurat ke Setwan Lobar meminta penghentian proses PAW, lantaran kubu terkait menolak calon pengganti yang diajukan Ketua DPW PPP, Hj. Wartiah dari kubu Romahurmuziy. Persoalan ini pun tengah dikoordinasikan antara dua kubu terkait. Demikian ditegaskan Sekwan Lobar, HL. Saswadi kepada wartawan Jumat (16/10) kemarin. Dijelaskan, SK dari Gubernur terkait pemberhentian Bahrul Fahmi dari anggota DPRD Lobar telah diterima Kamis kemarin. Inti dalam surat itu, bahwa Gubernur menyetujui pemberhentian bersangkutan dari anggota Dewan periode 20142019. Tindaklanjut dari Setwan, SK ini menjadi dasar untuk secara resmi pemberhentian Bahrul Fahmi dari haknya termasuk kewajiban se-
bagai anggota dewan. SK ini dikirim ke bank NTB untuk menjadi dasar pengurusan pinjaman dan asuransi bersangkutan. Setwan juga kata Saswadi menunggu calon pengganti Bahrul Fahmi yang diajukan PPP untuk mengurus kelengkapan ke KPU. Setelah lengkap, maka barulah Setwan memproses usulan itu untuk dikrim ke Gubernur lagi melalui Plt Bupati sebagai dasar penerbitan SK pengangkatan pengganti Bahrul Fahmi. Proses PAW ini jelasnya sangat tergantung dari kelengkapan dari bersangkutan. Namun PAW pengganti Bahrul terkendala karena PPP pecah. Ia mengaku surat dari PPP kubu H. Muhammad telah masuk beberapa waktu lalu. Dalam surat itu, pengurus PPP meminta agar PAW dihentikan karena perlu pembahasan lebih lanjut dengan kedua belah kubu. Lantas apa langkah Setwan? Ia berharap agar calon pengganti dari Bahrul Fahmi berkoordinasi dengan Ketua PPP dari kubu lain tersebut. Sebab surat dari dua kepengurusan ini sudah masuk ke Setwan, sehingga harus dikomunikasikan dengan kedua belah pihak. (her)
Kejaksaan Klarifikasi Kadis Pertamanan Kota Mataram Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram, H. Kemal Islam dimintai klarifikasi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram. Permintaan klarifikasi ini terkait proyek fisik tahun 2015, sesuai dengan Laporan Hasil Penghitungan (LHP) Inspektorat. Adanya permintaan klarifikasi terhadap Kadis Pertamanan ini diungkapkan oleh Kajari Mataram, Rodiansyah SH saat dikonfirmasi, Jumat (16/10). Menurutnya, permintaan klarifikasi tersebut telah berlangsung beberapa hari lalu. Permintaan klarifikasi ini terkait dengan proyek fisik tahun 2015, sesuai dengan LHP dari Inspektorat Mataram. Adanya temuan dari Inspektorat ini kemudian tindaklanjuti pihaknya serta melakukan pengusutan. “Ada temuan dari Inspektorat, sehingga kami tindaklanjuti dan mengusutnya,” terang Rodiansyah. Hanya saja, Rodiansyah
tak menjelaskan lebih lebih spesifik jenis dan item proyek dimaksud. Rodiansyah hanya menjelaskan jika permintaan klarifikasi ini terkait dengan proyek fisik. Selain, Kadis Pertamanan, lanjutnya, beberapa pihak lainnya juga telah dimintai klarifikasi, masing-masing panitia dan rekanan. Dijelaskannya, selain meminta kalrifikasi, saat ini pihaknya juga tengah membedah LHP yang sudah dikantongi dimaksud. Pembedahan tersebut dimaksudkan untuk mempelajari apakah dalam proyek fisik yang dikerjakan terdapat indikasi korupsi. Sebab, sesuai dengan laporan tersebut ada beberapa proyek yang diduga menyimpang. LHP ini, lanjutnya, akan menjadi dasar kuat bagi pihaknya dalam melakukan penyelidikan. Sementara selanjutnya, pihaknya akan terus melakukan pengumpulan data dan keterangan untuk mendukung penyelidikan. (use)
Terlibat Penganiayaan
Satu Keluarga di Loteng Dibekuk Polisi
(Suara NTB/ars)
INTERVENSI - Kegiatan ‘Intervensi Pola Hidup Sehat kepada Ibu Hamil’ melalui diskusi Interaktif, diselenggarakan BNN NTB Kamis (15/10).
Praya (Suara NTB) Jajaran Polres Lombok Tengah (Loteng) membekuk satu keluarga asal Desa Jago Praya. Mulai dari adik, kakak hingga bapak. Keluarga ini diduga menganaiaya, Soni Dewantara, pelajar asal Desa Mekar Damai Praya. Para pelaku, L. RWN (18), L. AK (26) dan L. WRM (43) pun kini sudah diamankan di Mapolres Loteng. Untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. “Para pelaku sendiri lang-
sung diamanakan untuk menghindari gejolak lebih luas antar kedua desa,” sebut Kapolres Loteng, AKBP Nurodin, SIK.M.H., melalui Kaur. Bin Ops. Sat Reskrim Polres Loteng, Ipda Ery Armunanto, Jumat (16/10) kemarin. Kasus penganiaayan itu berlangsung pada Senin (12/ 10). Berawal dari cerita L. RWN kepada orang tua dan kakaknya kalau dirinya sempat dikeroyok oleh korban. Mendapat cerita tersebut, ketiganya ke-
mudian berangkat menuju rumah korban di Desa Mekar Damai. Sesampainya di sana, L. RWN kembali terlibat keributan dengan korban. Ditengah keributan, tibatiba L.AK ikut menyerang korban dengan menggunakan senjata tajam (sajam) yang dibawanya. Akibatnya, korban mengalami luka tebas di lengan kanannya. Kewalahan menghadapi dua orang sekaligus, korban kemudian kabur melarikan diri. Dengan luka di lengan.
Pelaku sempat berusaha mengejar korban, tapi tak berhasil. Dalam pelariannya, korban bertemu tetangganya yang langsung membawa korban ke puskesmas terdekat. Namun lantaran luka yang dialami cukup parah, korban kemudian dirujuk ke RSUD Praya. Kasus penganiayaan kepada korban tersebut dengan cepat menyebar ke warga lainnya. Tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, aparat Polres Loteng langsung berg-
erak menuju rumah para pelaku. Pada hari itu juga, para pelaku langsung diamankan. Sehingga situasi kedua desa bisa kembali tenang. “Pelakunya ada tiga orang. Dan, ketiganya merupakan satu keluarga,” sebut Ery. Para pelaku sendiri saat ini masih menjalani pemeriksaan. Untuk mengetahui motif pasti kasus penganiayaan tersebut. Pelaku sendiri diancam hukuman cukup berat lantaran menganiaaya menggunakan sajam. (kir)
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
SMKN 4 Bima Intensifkan Kegiatan Imtaq Bima (Suara NTB) – Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, terutama di kalangan pelajar, marak terjadi belakangan ini. Dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk mencegah dan mengatasi adanya perbuatan amoral itu. Langkah itu dilakukan SMKN 4 Kabupaten Bima yang salah satunya rutin melakukan pembinaan akhlak melalui kegiatan Iman dan Taqwa (Imtaq). Tidak hanya kegiatan itu saja. SMK Kelautan yang berlokasi di Kecamatan Langgudu ini telah bekerjasama dengan aparat Polri/TNI untuk membina mental para siswa tentang bahaya seks dan narkoba. Demikian dikatakan, Kepala Sekolah SMKN 4 Kabupaten Bima, M. Rifial Akbar, S,E, kepada Suara NTB, Jumat (16/10). Akbar mengaku prihatin maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak, terutama para pelajar yang saat ini terjadi. Dia berharap kasus itu tidak dialami oleh pelajar atau siswa di bawah umur di Bima khususnya di sekolah yang ia pimpin. “Mudah - mudahan tidak terjadi di Bima, khususnya anak didik kami,” ucapnya. Menurut dia, untuk mencegah tindakan menyimpang itu. pihaknya intens melakukan pembinaan akhlak melalui kegiatan imtaq yang rutin digelar setiap hari Jumat sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) kemudian memberikan pemahaman sosial budaya (Sosbud) melalui kegiatan OSIS dan siswa pencinta alam (Sispala). Tidak hanya itu, agar terbentuknya kepribadian siswa sebagai generasi muda yang tangguh. Pihaknya bekerjasama dengan Polsek dan Koramil Langgudu untuk membina para siswa agar terhindar dari minuman keras (miras) dan penyalagunaan obat terlarang. “Masing masing satu orang aparat Polri/TNI ini langsung di SK kan oleh kita khusus membina para siswa,” jelasnya. Akbar menambahkan, tugas pembinaan itu tidak hanya dilakukan di sekolah dan dibebankan kepada guru. Namun tugas tersebut harus melibatkan semua kalangan terlebih orang tua atau wali murid. Pasalnya, waktu pembinaan di sekolah terbatas mulai dari pukul 07.00 Wita hingga 12.00 Wita. “Intinya harus ada kerjasama yang baik antara wali murid atau orang tua serta keterpihakan semua kalangan,’’ tambahnya. Terpisah, Penjabat Bupati Bima, Drs. Bachrudin, M.Pd mengatakan langkah yang dilakukan sekolah tersebut merupakan kegiatan positif yang harus didukung. Apalagi menurutnya, Bima sudah ditetapkan sebagai Kabupaten layak anak beberapa lalu. “Langkah yang harus didukung, karena kekerasan pada anak tidak bisa dibenarkan,” tegasnya. Menurut data, Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPPKBN) Kabupaten Bima, disesuaikan dengan kasus yang ditangani Polres Bima. Tercatat kasus kekerasan anak di bawah umur pada tahun 2013 sebanyak tujuh kasus, kemudian tahun 2014 11 kasus dan dari Januari hingga Juni 2015 ada 13 kasus, seperti kasus kekerasan fisik dan pelecehan seksual. “Pemerintah Kabupaten Bima akan mendampingi korban pelecehan sejak dilaporkan hingga ke meja peradilan. Kemudian penanganannya akan didampingi dokter dan psikolog gratis untuk membantu memulihkan trauma yang dialaminya,” pungkas Kasubag Humas dan Protokol Setda Pemkab Bima, Suryadin, M.Si. (uki)
ASN di Bima Diminta Layani Publik dengan Baik Bima (Suara NTB) – Penjabat Bupati Bima, Drs. Bachrudin, M.Pd mengingatkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemerintahan Kabupaten Bima agar memberikan pelayanan ekstra kepada masyarakat dan tidak mementingkan kepentingan diri sendiri yang pragmatis. Hal itu dikatakan Pj Bupati saat memperingati puncak tahun baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriah, yang digelar di lapangan kantor Bupati Bima, Jumat (16/10). Bachrudin mengatakan, ASN dituntut untuk tidak (Suara NTB/dok) berpikir menyangkut perH. Bachrudin soalan duniawi saja dengan melalaikan kewajiban sebagai pelayan publik. ASN, lanjut Bahrudin, harus bekerja dengan baik serta mensyukuri nikmat yang ada dengan cara yang halal. Menurut Bachruddin, selama ini ASN cenderung bersikap pragmatis atau bersikap mementingkan kepentingan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan masyarakat. “Orientasi dan cara pikir seperti ini harus diubah, agar kedepan bisa lebih baik,” ucapnya. Bachrudin mengharapkan melalui kegiatan perayaan tahun baru Islam ini bisa dijadikan sebagai media silaturahmi bagi ASN agar kedepan bisa berpikir untuk kesejahteraan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat Tidak hanya itu, Bachrudin menghimbau agar ASN bekerja dengan cara yang halal sehingga rezeki yang diperoleh dapat bermanfaat bagi keluarga dan bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. “Saya meminta ASN serius melayani masyarakat dengan baik sesuai dengan tupoksi,” harapnya. (uki)
Masa Jabatan Bupati Dompu Berakhir
Halaman 7
Warga Donggo Tiga Tahun Kesulitan Air Bersih Bima (Suara NTB) – Dampak kekeringan dirasakan oleh sejumlah warga desa di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Salah satunya Desa Ndano Nae. Akibatnya, warga desa yang terletak berbatasan dengan Kabupaten Dompu dan Bima itu mengalami kekurangan air bersih selama tiga tahun terakhir. Warga Desa Ndano Nae, Karnadin (34) kepada Suara NTB, Jumat (16/10) mengaku kesulitan air bersih mulai dirasakan sejak tahun 2013 lalu. Persoalan itu muncul karena dipicu penebangan pohon liar di pegunungan dekat kampung setempat. Akibat hal itu, Karnadin dan sejumlah warga lainnya harus mengambil air bersih
untuk kebutuhan sehari - hari di desa tetangga yang jaraknya kurang lebih empat kilometer. Parahnya lagi, Karnadin harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 10.000 agar sampai ke tempat tujuan. “Mau bagaimana lagi, hanya dengan cara itu kami bisa mendapatkan air,’’ ucapnya. Ayah empat anak ini mengaku, dalam sehari meng-
habiskan air untuk keperluan memasak, mandi dan mencuci sebanyak 10 jeriken, satu jeriken kapasitas 20 liter air. “Air sebanyak ini dihabiskan dari jam 05.00 wita sampai jam 10.00 wita,” terangnya. Kepala Desa Ndano Nae, Abdul Haris mengatakan Alokasi Dana Desa (ADD) sebanyak Rp 707 juta diperuntukan bagi desa setempat
akan diprioritaskan untuk membangun saluran pipa dan penampungan air bersih. “Memang sudah lama warga kami mengalami kekurangan air bersih. Insya Allah tahun ini kita prioritaskan untuk membangun bak penampungan,” katanya. Pihak pemerintah Desa, bukannya menutup mata adanya persoalan itu. Bahkan Desa setempat kerap mengajukan proposal kepada Pemerintah Daerah maupun Provinsi untuk permohonan program pengadaan pipanisasi. Namun hingga saat ini gak kunjung terealisasi.
“Sudah berkali - kali kami ajukan permohonan bantuan tapi belum ada realisasi,” tegasnya. Terpisah, Pj Bupati Bima, Drs. Bachruddin, M.Pd mengaku sudah mengarahkan SKPD teknis yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyalurkan air bersih di daerah yang terdeteksi mengalami kekeringan. “Sejak kekeringan kami sudah instruksikan kepada BPBD agar mendrop air bersih. Dan informasi kekurangan air di Desa Ndano Nae ini akan segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. (uki) (Suara NTB/uki)
PANEN KEDELAI – Penjabat Bupati Bima, H. Bachrudin bersama pimpinan SKPD melakukan panen perdana pada panen raya kedelai seluas 20 hektar di Desa Dena, Madapangga, Jumat (16/10).
Warga Madapangga Panen Kedelai Musim Kering Bima (Suara NTB) – Ketersediaan bibit kedelai unggul merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pangan seperti komoditas kedelai. Untuk mendorong upaya ini, penjabat bupati Bima yang didampingi para kepala SKPD rumpun hijau, Jumat ( 16/10) melakukan panen raya kedelai musim kering (MK) II klaster usaha penangkaran benih di lokasi kelompok Mbanggu desa Dena kecamatan Madapangga. Selain para kepala SKPD rumpun hijau, pada acara tersebut Pj. Bupati didampingi Perwakilan Bank Indonesia NTB, kepala BPTP, kepala
SKPD lingkup Pemerintah kabupaten Bima, Camat Madapangga H. Muhammadin, S.Sos dan pengurus kelompok tani setempat. Pada lahan seluas 20 Ha yang ditanami varietas kedelai Burangrang ini, Bachrudin menyampaikan sektor pertanian berat berperan penting sebagai penyangga ekonomi dan pendapatan petani, daerah, maupun penyerapan tenaga kerja. “Melalui kegiatan panen hasil yang didapat dengan sendirinya akan meningkatkan taraf ekonomi para petani dan keluarganya,” terangnya. Mengingat arti strategis komoditas kedelai ini dan kontribusinya yang cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi
daerah dan nasional, pada tahun anggaran 2015 pemerintah telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 38,8 miliar untuk pengembangan lahan seluas 20 ribu hektar. Jumlah ini masih ditambah dengan dukungan dana bagi pengembangan komoditas kedelai ini pada lahan pertanian seluas 6.800 hektar,” kata Bachrudin. Untuk meningkatkan produksi komoditas kedelai ini secara berkelanjutan secara khusus Pj. Bupati mengharapkan kepada para penyuluh dapat memberikan informasi secara baik dan membangun komunikasi yang baik dengan para petani berkaitan dengan pola tanam dan penggunaan pupuk serta obat- obatan agar dapat meng-
hasilkan komoditas kedelai yang berkualitas dan melimpah. Pada kesempatan tersebut kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bima, Ir. Muhammad Tayeb menjelaskan, untuk mendukung peningkatan produksi komoditas kedelai secara nasional pemerintah telah mengalokasikan dana melalui APBN tahun anggaran 2016 melalui Kementerian Pertanian RI sebesar Rp 250 miliar. Alokasi dana tersebut sebesar Rp 124 miliar untuk kebutuhan pembelian alat pertanian. Alokasi dana ini menggambarkan tingginya komitmen dan dukungan Presiden Ir. H. Joko Widodo dan H.M. Jusuf Kalla bagi pembangunan sektor pertanian.
Kepada para ketua dan pengurus kelompok tani, Tayeb mengharapkan agar mendukung penuh upaya yang dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menggenjot produksi dan produktivitas komoditas kedelai ini. Sehingga ke depan secara secara bertahap mampu memenuhi program nasional swasembada pangan dalam jangka waktu tiga tahun mendatang,” jelasnya. Kegiatan ditandai dengan panen kedelai unggulan pada areal seluas 20 ha oleh pejabat Bupati didampingi perwakilan Bank Indonesia, BPTP, para kepala SKPD rumpun hijau, Camat dan para pengurus kelompok tani Mbanggu Desa Dena. (uki)
TPA di Dompu Masih Ditutup
(Suara NTB/ula)
SERAHKAN - Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin saat menyerahkan SK CPNS secara simbolis kepada perwakilan peserta di aula Setda Dompu, Jumat (16/10).
Kepala BKD Dompu Dipanggil Polisi Dompu (Suara NTB) Kepala BKD Kabupaten Dompu, Drs. H. Abdul Haris, M.Ap dipanggil penyidik Polres Dompu untuk dimintai keterangan terkait kasusdugaanmanipulasidatahonorer K2 yang dinyatakan lolos menjadi CPNS. Namun Bupati memastikan telah mewanti-wanti pihak BKDuntuktidakbermainuangdan melakukan manipulasi data sejak awal dalam proses pengangkatan CPNS, karena bisa berakibat fatal. Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin pada acara penyerahan secara simbolis SK CPNS di lingkup Pemda Dompu, Jumat (16/10), meminta untuk tidak memulai urusan (CPNS) ini dengan uang. Jika sudah dimulai dengan uang, maka akan terus diikuti (diusut) dan itulah yang diincar oleh para honorer lain dan akan berhadapan dengan proses hukum. “Kepala BKD, H. Abdul Haris ini sudah menerima panggilan untuk menghadap Polisi untuk dimintai keterangan terkait dugaan manipulasi data (CPNS),” ungkap H. Bambang. Ia pun mengaku, didatangi oleh sejumlah aktivis LSM dari berbagai daerah termasuk dari Makassar dan Jakarta. Mereka mempersoalkan pengangkatan CPNS
beberapa honorer yang dinilai datanya dimanipulasi, bahkan dirinya diancam akan tersangkut persoalan hukum. “Saya nyatakan, saya tidak takut, karena saya tidak menerima 1 sen pun dari anda (CPNS). Kita sudah berkomitmen, tidak boleh melibatkan uang 1 sen pun. Kalau melibatkan uang, kita sama – sama terancam (hukuman),” katanya. H. Bambang juga membantah tudingan bahwa penerbitan SK CPNS ini dimintai uang Rp 300 ribu per SK. Karena penerbitan dan pembagian SK CPNS menjadi kewajiban sebagai Bupati Dompu. “Saya tekankan, tidak ada uang 1 sen pun. Kalau ada yang memungut uang atas nama urusan ini, lapor ke saya. Meskipun mulai besok, saya bukan Bupati lagi. Yang saya lakukan hari ini adalah tanggungjawab kita semua,” ungkapnya. Begitu juga dengan SK guru kontrak daerah dan SK pegawai kontrak daerah. Dirinya tidak meminta sesen pun untuk pembuatan SK tersebut dan dirinya tidak ingin mencari uang receh dari peras keringat rakyat sendiri. Jika dirinya ingin mengumpulkan uang dari pegawai melalui proses mutasi, ia sudah lakukan sejak awal
menjadi Bupati. Selama menjadi Bupati, hanya empat kali melakukan mutasi dan itupun tidak sampai seribu orang dimutasi. “Kalau promosi dan mutasi jadi sumber uang, saya akan mutasi setiap pekan,” katanya. Kepala BKD Dompu, Drs. H. Abdul Haris, M.Ap yang dihubungiusaipenyerahanSKCPNS,mengaku dirinya dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan manipulasi data honorer K2, dan itu terjadi sebelum dirinya menjadi kepala BKD. “Itu sebelum saya. Saya (menjadi kepala BKD) pada April 2015,” katanya. Terkait data honorer K2, Abdul Haris mengaku, data – data tersebut sudah hilang karena pindah kantor dan seringnya data dipindah akibat aksi demo beberapa waktu lalu. “Data – data itu hilang semua saat pindah dan demo,” terangnya. Sementara dari 390 orang honorer K2 yang diangkat menjadi CPNS tahun 2014 lalu, tinggal dua orang yang belum bisa diproses SK CPNS-nya. Keduanya tidak memiliki ijazah SD, karena ijazah SDnya tahun 1961 sudah hilang. Total CPNS yang akan menerima SK termasuk formasi umum sebanyak 482 orang. (ula)
Dompu (Suara NTB) Tempat pembuangan akhir (TPA) Bara hingga saat ini masih ditutup ahli waris pemilik tanah, sehingga sampah pun belum bisa diangkut dari kota. Pemda sendiri belum menyiapkan tempat alternatif untuk menampung sampah setelah tiga tempat di Pajo mendapat penolakan warga. Kepala Bagian Humas Setda Dompu, Abdul Sahid, SH kepada Suara NTB, Kamis (15/10) mengatakan, rencana pemerintah membebaskan lahan warga sebagai tempat penampungan sampah sementara (TPS) di Pajo untuk menanggulangi penumpukan sampah dalam kota pasca ditutupnya TPA Bara hingga saat ini belum diketahuinya. “Saya belum mendapatkan informasinya,” aku Abdul Sahid. Informasi yang berhasil dihimpun Suara NTB menyebutkan, pemerintah berencana membebaskan lahan warga di Pajo untuk TPS. Lokasi ini sudah berulang kali disurvei dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai TPA sekalipun. Selain jauh dari pemukiman warga, juga cocok untuk pengembangan kota. Hanya saja, pembebasannya akan dilakukan oleh Pemda. Sementara, TPA Bara hingga saat ini masih ditutup ahli
waris pemilik lahan. Penutupan dilakukan karena merasa dalam proses peradilan tingkat pertama dan kedua dimenangkan warga selaku penggugat. Namun pemerintah kembali melakukan kasasi. Pemilik lahan akan membuka blokir akses ke TPA apabila ada jaminan dari pemerintah untuk segera membayar lahan tersebut, walaupun harus menunggu putusan kasasi. “Kita bukannya tidak mau mendengar apa kata pemerintah, tapi kita sudah berulang kali dijanjikan, tapi justru dibohongi. Kita dipimpong. Kalau ada jaminan mereka membayar, kita akan buka,” ungkap M. Guntur, salah seorang a h l i waris beberapa waktu lalu. (ula)
(Suara NTB/ula)
Dompu (Suara NTB) Drs. H. Bambang M. Yasin dan Ir. H. Syamsuddin H. Yasin, MM akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati dan wakil Bupati Dompu untuk periode 2010 - 2015 pada Minggu (18/10). Di akhir masa jabatannya, ia berharap kembali terpilih sebagai Bupati Dompu untuk periode kedua karena masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan. “Saya berharap, Allah anugerahkan amanah kepada saya, karena masih banyak pekerjaan yang belum saya lakukan. Rababaka kompleks sampai hari ini urusan legalitasnya belum tuntas. Masih banyak hal – hal yang harus kita kerjakan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat Dompu,” kata H. Bambang M. Yasin, Jumat (16/10). Pada kesempatan itu, H. Bambang juga mengungkapkan, di antara CPNS yang akan diserahkan SK-nya ada yang menjadi tim sukses calon Bupati dan wakil Bupati lain. Di depan rumahnya ada posko pemenangan. “Pilkada tinggal dua bulan lagi, anda bekerja saja. Saya tahu, di antara yang datang ini ada yang menjadi tim sukses calon lain. Di depan rumahnya ada posko orang lain,” sindirnya. Selain itu, H. Bambang juga mengungkap, ada pasangan calon Bupati lain yang mengklaim bantuan bibit jagung gratis untuk 20 ribu ha. Namun ia pastikan, petani mengetahui bibit itu hasil kerjanya sebagai Bupati Dompu. Tidak hanya memperjuangan berbagai bantuan dari pusat, ia juga terus mendorong realisasi janji Presiden Joko Widodo untuk penetapan harga eceran tertinggi (HET) jagung Rp.2.700 per kg jagung kering. “Saya sampaikan ini, betapa cinta saya pada masyarakat Dompu luar biasa tulus,” akunya. Kendati akan mengakhiri masa jabatan pada 18 Oktober, H. Bambang mengaku, belum mendapat undangan untuk acara serah terima jabatan Bupati. Karena sebelum terpilih Bupati definitif akan diisi oleh Penjabat Bupati. Padahal dirinya sudah mengagendakannya setelah menghadiri acara serah terima Pangdam Udayana IX di Bali untuk langsung ke Mataram. “Mungkin (saya) akan langsung dilantik. Tapi apapun namanya, aturan mengharuskan saya berakhir pada 18 Oktober,” kata H. Bambang dalam bentuk sambil guyon di hadapan CPNS dan pejabat di lingkup pemerintah kabupaten (Pemkab) Dompu tersebut. (ula)
SUARA PULAU SUMBAWA
Abdul Sahid
Jendela Sastra
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
Halaman 9
Kokok Ayam Sebelum Tengah Malam Mikyal Fatonah Acara komedi membuat Emak dan Epong semakin betah duduk manis di depan televisi. Mereka tersenyum, bahkan berkakak menyaksikan totalitas segelintir manusia menjual harga diri. Sebab, lawakan itu tak sepenuhnya lucu, sebaliknya lebih banyak menginjak-injak martabat lawan mainnya. Saat hina-menghina antar pelawak semakin seru, tiba-tiba saja badan Emak menegak. Keningnya mengernyit, konsentrasi penuh pada entah apa. Epong yang hendak tertawa jadi menutup mulut lagi. Ia perhatikan Emaknya itu dengan penuh rasa ingin tahu. “Emak…ada…,” “Kecilkan volume, Pong!” perintah Emak. Dalam bingung, buru-buru Epong menekan tombol. Sialnya, karena buru-buru yang tertekan justru penambah volume. Televisi makin melengking. Emak gusar, lantas bangkit dan mencabut cok begitu saja . Epong ciut. Ada apa gerangan? Muka Emak terlalu tegang. “Pong…dengar itu tidak?” Emak berdiri dalam posisi siaga penuh. “Apa Emak?” “Sssttt… dengar,” Emak maju, meletakkan telunjuk di bibir Epong. Epong sedikit gemetar. Pikirannya langsung mengarah pada kegelapan. Dalam benaknya, terbayang malam yang pekat dengan segala kengerian yang ada. Mungkin hantu seperti di televisi. Mungkin pencuri yang siap menyatroni rumah tetangga kaya. Mungkin…ah, mungkin masih banyak kemungkinan lain yang tidak akan bisa ditebaknya. Mendadak Epong rindu pada bapak yang sedang piket. Andai saja bapak ada di rumah, keamanan pasti terjamin. Sebagai satpam, tubuh bapak yang tinggi tegap dan berotot, serta kemampuan bela dirinya yang hebat sudah pasti mampu melumpuhkan para pencuri, seandainya memang benar yang didengar emak itu gerombolan pencuri. Tapi, pencuri macam apa yang berani beraksi sebelum pukul 23.00? Biasanya, pencuri elit itu paham betul soal waktu. Jika mencuri di saat banyak orang masih terjaga berarti benar-benar cari mati! Jadi jelas, ini bukan pencuri. Epong yakin seratus persen. Kalau hantu? Bisa jadi. Tapi… “Epong! Kamu dengar tidak tadi?” wajah Emak mulai melunak, sementara mata Epong masih terbelalak. “Dengar apa, sih, Emak? Epong tidak tahu.” “Makanya, telinga dipasang! Jangan budek!” “Tapi Epong tidak paham maksud Emak. Makanya dari tadi
Epong tanya ada apa? Dengar apa?” “Ada bunyi kokok ayam, Pong! Besar sekali bunyinya. Tidak seperti biasa.” Epong sungguh kecewa. Sangat! Matanya meredup, bibirnya terkatup. Baginya, emak sungguh keterlaluan sudah membuat dirinya berpikir begitu jauh sampai dilingkupi rasa takut. Kalau tidak memikirkan umurnya yang sudah 17 tahun, sejak tadi urinnya sudah mengucur deras membasahi celana. Tapi, syukurlah Epong masih punya sifat laki-laki sejati, walaupun sedikit sekali. “Cuma itu? Emak tegang hanya karena mendengar kokok ayam? Jangan lebay, Emak! Takdir ayam memang berkokok, kalau mengaum namanya harimau!” “Kamu tahu apa soal kokok ayam? Kalau kokoknya di pagi hari, itu wajar. Tidak masalah. Tapi, coba lihat! Ini pukul 11 malam. Tidak wajar. Kokok ayam tadi pasti pertanda musibah.” “Emak tahu dari mana?” Epong beranjak, hendak menyalakan kembali televisi. Namun, dengan gesit Emak mencegah. “Kamu mungkin tidak percaya. Tapi, kakek-nenekmu dan orang tua zaman dulu sering membuktikan. Jika terdengar kokok ayam sebelum tengah malam maupun pagi hari, berarti akan ada musibah di tempat itu. Biasanya itu pertanda ada seorang gadis sedang hamil di luar nikah!” Epong diam dan mulai menelan kata-kata Emak. Bukan karena tertarik, tapi rasa khawatir menjalar menggerogoti jantungnya, membuat detak tak beraturan. Ia terpaksa mengetuk-ngetuk lantai dengan kepal tangan seolah hendak membunuh hening. Padahal, tak ada yang tahu, betapa Epong sedang menyembunyikan gemuruh jantungnya sendiri demi menghilangkan rasa was-was. “Tidak perlu khawatir. Emak kan bukan orang tua zaman dulu, tapi zaman sekarang. Jadi katakata Emak tidak mungkin benar.
Lagipula, Epong kan laki-laki, tidak mungkin hamil. Santailah.” “Ya, memang santai. Cuma, bagaimana dengan para tetangga? Kalau sampai anak mereka ada yang hamil di luar nikah, kita sebagai warga juga malu tahu!” “Untuk apa susah-susah memikirkan hal yang belum tentu terjadi. Kalau pun terjadi, itu tidak langsung mencoreng muka Emak kan. Sudahlah, jangan dibahas!” Epong beranjak. “Mau ke mana, Pong,?” “Tidur.” *** Di dalam kamar, Epong tidak tidur. Ia masih memikirkan perkataan emak. Walau awalnya ia menerima informasi itu sebagai mitos belaka, tapi nuraninya menentang. Jika dipikirkan lebih dalam lagi, Epong takut yang dikatakan emak menimpa dirinya. Menimpa Yanti, tepatnya. Sebab, kisah cinta mereka beberapa bulan ini melampaui batas wajar. Akal sehat tidak pernah terlibat. Baginya, Yanti bukan lagi sebagai pacar, tapi sering ia perlakukan selayaknya istri. Setiap ada kesempatan, Epong dan Yanti saling menguasai. Setan kerap menikmati hubungan mereka. Namun, Epong bukan remaja yang bodoh, ia tahu apa yang mesti dilakukan dengan Yanti, sehingga tak mungkin rasanya kokok ayam mampu membawa tanda petaka. Tidur yang diharapkan Epong memang tak pernah terjadi, meskipun waktu telah melewati angka dua dini hari. Angin dingin karena hujan semalaman tidak
mampu melelapkan matanya. “Epong!” terdengar teriakan dan ketukan keras di pintu depan. Epong terperanjat dari lamunan. Ia bergegas menuju pintu depan dan membukanya. Aroma tanah basah sisa hujan menerjang. Di hadapan Epong, bapak pulang berbasahbasah. Belum sempat berkata-kata, kepalan tinju bapak menghabisi wajahnya. Epong terjungkal. Ada tetes darah terlempar dari mulut dan menyisa di sudut bibirnya. Pusing menghantam otak. Dalam kebingungan yang menggunung, Epong mendongak. Tampak biji mata bapak memerah marah. *** Senggak-sengguk isak emak terdengar lirih setelah tahu duduk perkara. Sementara Epong cuma bisa diam dengan mulut membengkak. Ia lemas, kakinya mati rasa. Ia tidak kuasa menegakkan leher melihat bapak, apalagi melihat emak. “Kau harus ke rumah sakit malam ini!” Bapak kembali bicara. Masih hening. Tidak ada yang mengiyakan maupun menolak perintah bapak. “Apa perlu kuseret kau layaknya binatang, supaya mau bergerak dan buka mulut mengakui lacurmu?” Hening lagi. Epong semakin menunduk. “Aku sedang berjaga di rumah sakit saat Ibu Ita membawa anak gadisnya ke sana. Sebagai tetangga, kubantu saja ia. Aku hendak bertugas lagi, tapi urung karena mendengar Ibu Ita berteriak mengatakan dokter gila, sebab mereka memba-
wa Yanti, pacarmu itu, ke ruang bersalin, bukan ke ruang tempat orang sakit lainnya. Kata dokter, Yanti tidak mau membuka kakinya lebarlebar. Ia masih mempertahankan harga diri dengan mengepit kakinya. Padahal bayi di dalam perutnya itu sudah mau keluar. Ibu Ita pingsan. Siapa sangka, anaknya yang tidak pernah terlihat seperti orang hamil itu, tiba-tiba saja melahirkan dengan usia kandungan tujuh bulan. Ini karena kamu! Siapa lagi kalau bukan kamu yang harus bertanggung jawab.” Napas bapak tak beraturan. Ditahan seperti apapun, raut wajah itu terlalu jujur untuk menyembunyikan rasa sakit dan kekecewaan. Emak makin pilu tangisnya dan semakin menyembunyikan wajah di balik tangan. “Aku sudah putuskan, besok pagi kau harus menikah dengan Yanti. Sisa malam ini kita gunakan untuk mempersiapkan semuanya. Kalau kau melawan, Epong, akan lebih banyak lagi darahmu yang berceceran!” *** Epong dan Yanti resmi jadi suami istri. Sudah dua hari bayi mereka diakui. Yanti mencoba mengambil hati emak dengan jadi menantu sopan. Emak mencoba menjadi mertua yang baik hati dengan merawat menantu dan cucunya. Bapak mencoba menjadi orang tua yang gagah, meski harga dirinya sudah terkoyak dan berserakan di manamana. Hanya Epong yang tak mencoba apapun. Kerjanya lebih banyak melamun. Menggendong bayinya pun ia tak mau.
Namun, malam ini, satu-satunya hal yang dengan besar hati ingin dicoba Epong adalah bunuh diri. Mengakhiri hidup supaya tak lagi terbeban rasa malu dan bersalah. Hanya menunggu waktu untuk menghabisi diri sendiri. Ada beberapa cara bunuh diri yang dipikirkannya. Memotong urat nadi, gantung diri, minum racun, berlari ke tengah jalan ketika ada kendaraan melaju kencang. Atau, ia bisa memilih tenggelam dalam arus sungai deras agar mayatnya tertelan pusaran air dan menghilang. Semua cara bunuh diri di kepalanya seperti soal pilihan ganda yang harus dipilih dengan tepat. Tapi, ada gelak tawa emak dan Yanti terdengar dari ruang sebelah. Renyah dan meluap seperti soda kebahagiaan yang buihnya meletupletup memenuhi ruang hati Epong. Tanpa sadar, bibir Epong melukis senyum. Tipis. Tak lama setelah itu, ada kokok ayam mengganggu. Epong menajamkan pendengaran. Benar saja, bunyi itu terdengar lagi, lebih keras, lebih menakutkan. Tiba-tiba. Emak berteriak! Yanti pun berteriak! Epong kalang kabut. Ia berlari menghampiri emak dan Yanti. Di sana, mereka saling menangisi. Epong melihat telepon genggam bapak di tangan emak. Ia raih. Ia baca pesan di situ. Ada SMS dari Ibu Ita, mertuanya, “Abang… Aku hamil dua bulan.”
Mikyal Fatonah, pengajar di SMAN 1 Selong, Lombok Timur.
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 aku keluar dari telaga hikmahmu yang hijau dan biru sebelum subuh memanggil kereta maut 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 badanku bersih berpendar sinar bulu-bulu ekormu aku tersentak dari tidur ashabul kahfi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 rambutmu berkilauan di mata gadis remaja dan janda kukibaskan mimpi purbakala dari ujung rambut 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 ucapanku didengar meski masih sebelah telinga ke perut kota-kota terbakar api tirani 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 kerangka pikir dan rasaku tersusun dari siasatmu 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 kereta tiba tanpa intaian malaikat maut 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 pandangan serta tujuan tercipta atas keyakinan di stasiun beku bersalju dalam fiksi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 bahwa tak ada ratu adil, ia hanya mimpi aku turun bersama tubuh-tubuh dingin 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 yang nyata ada tak lain dari kehadiran sang jiwa berwajah mitos dan takhayul ratu adil 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 di telagamu aku puaskan seluruh indraku tiba-tiba isi kepalaku meleleh ke minimarket, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 sendi-sendi dan otot kulatih dengan hukum alammu mengalir ke kursi-kursi tunggu 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 sebab daya hidup dan daya cipta mesti dipersiapkan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 lalu menggenangi ruang atm 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 astaga, sekian mata memalingkan nyalang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 setiap aku terjaga dan menjauh dari telagamu pandangnya yang dipenuhi status 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Danau kecil musim hujan, abu-abu warna airnya kau selalu berucap “aku mencintai hujan” 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 aku merasa kau senantiasa menegur jalanku dan foto profil yang sekejap dan sia-sia 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Di tepinya ratusan pohon mente berbuah ranum-ranum 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 tentu kau selalu merindukannya dan betapa, kehidupan mesti berlangsung berdampingan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Merah-kuning ngocernang menantang perasaan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 hujan begitu patuh pada ucapmu yang teduh 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Juli, 2014/2015 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Di kejauhan burung coccorong teriak-teriak kekenyangan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 lantas, kau kirim hujan padaku bersama rindu Februari 2014/2015 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Petani lalu lalang nimba air dialirkan ke ladang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 di awal november, hujan deras-derasnya 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Sepasang sapi gagah membersihkan tubuh dan lelah entah di tanah siapa kau berlarian penuh cinta 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Dengan lidah dan ekornya sekuat cambuk rotan menyanyikan melodi daun-daun akasia 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Dan anak-anak asik memancing ikan kiriman surga 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 kuayangkan kamu dari balik jendela tua 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Alam bernyanyi dalam tiupan angin barat 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 “aku mencintai hujan dan kamu mencintai puisi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Kicau burung-burung pada siul-siul gembala 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 buatlah hujan menjadi soneta agungmu buatku!” 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Percakapan ringan mengalir santun sepoi-sepoi 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 pintamu tersampaikan angin menggigil 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 lahir di 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Sumenep, Madura, 18 Oktober 1989. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Kehidupan yang diberkati alam dan kerja keras seperti orkestra hujan di sawah-ladang 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Kini mukim di Yogyakarta. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Serta doa-doa yang diantar dengan sesajen suaramu bergema di liang sumur jiwaku 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 Demi kehadiran berkah dan musibah keberuntungan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 menyuburkan air murni ke desa-desa 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 2013 Januari 2014 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456
Bayangan Merak
Numpak Kereta Maut
Selendang Sulaiman
Somor Sadri
Perempuan Hujan
Selendang Sulaiman
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
PENDIDIKAN
Halaman 10
Evaluasi MGMP Jambore Penggalang Kwarcab SEBANYAK 800 anggota penggalang akan hadir dalam pembukaan jambore yang dilaksanakan Kwartir Daerah (Kwarda) Lombok Timur (Lotim) di Bumi Perkemahan Kecamatan Sukamulia Lotim. Acara ini akan digelar selama 5 hari yang mulai tanggal 17 sampai 21 Oktober 2015. Humas Kwarcab Lotim, Burhan menjelaskan, kegiatan jambore penggalang bertujuan menjadikan ang(Suara NTB/dok) gota pramuka yang andal Burhan dan disiplin sejak dini. Pasalnya, gerakan pramuka merupakan garda terdepan dalam membangun karakter bangsa, khususnya keterlibatan mereka dalam mendukung pembangunan di suatu daerah. Selain itu, ujarnya, dalam jambore penggalang yang merupakan “pesta” bagi anak penggalang yang berusia 11 sampai 15 tahun akan diikuti dengan berbagai macam kegiatan lomba, mengasah kreativitas peserta, penyuluhan serta memanfaatkan barang-barang bekas. “Dalam istilah pramuka, jambore penggalang itu merupakan “pesta” bagi anggota pramuka khususnya yang berusia 11 sampai 15 tahun atau anggota pramuka yang masih duduk di bangku kelas 4 SD sampai kelas 3 SMP,” terangnya pada Suara NTB, Jumat (16/10). Dikatakannya, kegiatan Jambore penggalang yang selalu dilaksanakan Kwarcab Lotim sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anggota pramuka. Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan menjelang jambore tingkat provinsi pada bulan Desember2015 mendatang dan jambore tingkat nasional pada tahun 2016 mendatang. “Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Kodim 1615 Lotim,” sebutnya. Sehari sebelum dilakukannya pembukaan jambore penggalang itu, Kwarcab Lotim terlebih dahulu menggelar karnaval sebagai bentuk mensiarkan dan penyebaran informasi terkait akan dilaksanakannya jambore penggalang. Ratusan bahkan ribuan peserta ditargetkan akan hadir dalam karnaval. Dalam kesempatan karnaval para peserta menggunakan pakaian adat khas Sasak sebagai upaya pelestarian budaya. Sementara, dalam kegiatan jambore itu, pentas seni rencananya akan setiap malam akan dilaksanakan. (yon)
Upaya Dikpora Tingkatkan Kualitas Pendidikan Selong (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Lotim beberapa waktu lalu telah melakukan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat SMP. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru di masing-masing bidang mata pelajaran.Pasalnya, peningkatan kemampuan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan bagian dari usaha peningkatan mutu pendidikan di Lotim. Kepada Suara NTB, Jumat (16/10), Kasi Kurikulum Bidang Dikdas pada Dinas Dikpora Lotim, H. Lalu Muhammad Nursalim, MSi, mengungkapkan, MGMP sudah dilakukan evaluasi. Dari hasil evaluasi itu masingmasing sanggar bidang pelajaran sudah bisa menghasilkan produk mulai dari rencana pembelajaran, penyusunan bahan ajar dan pembuatan lembar kerja siswa (LKS). Dengan demikian, para guru yang sudah melakukan kegia-
tan MGMP itu diharapkan dapat menerapkan hasilnya di sekolahnya masing-masing. “Dari hasil evaluasi itu, rata-rata sudah bisa menghasilkan produk rencana pembelajaran, penyusunan bahan ajar, maupun pembuatan LKS. Dan itu kita harapkan supaya dapat diterapkan di sekolahnya masing-masing,” ujarnya. Adanya kemampuan guru membuat LKS, membuat pihak sekolah maupun guru tidak akan bergantung lagi
dengan buku-buku LKS maupun sejenis yang selalu didatangkan dari pusat seperti sebelum-sebelumnya. Melainkan, LKS itu nanti akan dibuat langsung oleh guru yang dalam proses penyusunannya disesuaikan dengan lingkungan sekolah masingmasing. Hal itu, lanjutnya, lebih efektif dalam memberikan pembelajaran terhadap siswa, karena LKS yang didatangkan dari pusat terkadang tidak sesuai dengan lingkun-
(Suara NTB/dok)
H. Lalu M. Nursalim gan siswa. “Melihat hasil yang cukup baik, kegiatan ini ke depan kembali akan dilakukan pada minggu kedua
Januari 2016,” ungkapnya. Untuk lebih mematangkan lagi pelaksanaan MGMP dan tidak hanya terkesan seremonial, Nursalim meminta kepada guru supaya mengaplikasikan apa yang sudah menjadi perencanaan dalam pelaksanaan MGMP itu. Termasuk, segala kekurangan yang pelaksanaan MGMP mandiri tahap pertama itu dapat diperbaiki seperti kurang disiplinnya peserta. Selain itu, belum meratanya guru di Lotim mengikuti kegiatan MGMP dan sejumlah kekurangan-kekurangan lainnya. “Ke depan kita harapkan guru yang lain juga ikut dalam kegiatan MGMP itu, ini untuk kepentingan peningkatan kapasitas guru itu sendiri untuk memajukan dunia pendidikan khususnya di Lotim,” harapnya. (yon)
Tumbuhkan Semangat Wirausaha
IAIN Gelar Pelatihan ’’Entrepreneurship’’ Mataram (Suara NTB) Guna menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram menggelar pelatihan entrepreneurship yang berlangsung tanggal 14 hingga 15 Oktober lalu. Kegiatan ini diikuti 250 mahasiswa. Ketua Panitia Pelatihan Mukhlis, MAg, menjelaskan kegiatan pelatihan entrepreneurship bertujuan membuat mahasiswa lebih mandiri, kreatif dan sukses selama masih kuliah dan setelah terlepas dari IAIN Mataram nantinya. “Kegiatan ini akan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk memulai berwirausaha, karena pemateri yang kita hadirkan semuanya adalah pembisnis. Pada hari pertama akan diberikan teori-teori bisnisnya, kemudian hari kedua mahasiswa akan kita bawa ke lokasi bisnis para pemateri,” terangnya. Sementara itu, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Abdul Fattah, S.Ag, M.Fil.I, mengharapkan, mahasiswa khususnya calon guru harus mempersiapkan diri menjadi seorang entrepreneur (pengusaha) dan mampu menyiapkan lapangan pekerjaan sebesar mungkin untuk masyarakat sekitarnya. “Pasca kuliah, kita harapkan mahasiswa tidak mondar mandir mencari pekerjaan, namun mampu membuat lapangan pekerjaan dan menghidupkan banyak orang di sekitarnya. Sehingga lulusan IAIN Mataram khususnya FITK tidak hanya mampu menjadi guru, namun mampu membangun masyarakat dengan menyediakan lapangan pekerjaan,” imbuhnya. Selain itu, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kecakapan dan keterampilan mahasiswa khususnya sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial. Termasuk, menumbuh-kembangkan jiwa wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi dan menciptakan unit bisnis baru berbasis IPTEK bagi mahasiswa dan alumni FITK IAIN Mataram. Tidak hanya itu, serta membangun jejaring bisnis antara pelaku bisnis wirausaha pemula dengan pengusaha (terutama UKM) yang sudah mapan. Sedangkan manfaat bagi mahasiswa adalah kesempatan mengasah jiwa wirausaha, meningkatkan soft skill dengan terlibat langsung dalam dunia kerja, meningkatkan keberanian memulai usaha, mendapat dukungan modal dan pendampingan secara terpadu. Pelatihan ini, ujarnya, mampu mendapatkan tenaga kerja terdidik walaupun dalam jangka pendek, adanya peluang merekrut pekerja baru atau mitra bisnis di masa mendatang. (dys)
(Suara NTB/ist)
NYANYI - Siswa SMK NW Kokoq Puteq Sembalun pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya di sekolahnya. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pada diri siswa.
Siswa SMK di Sembalun Wajib Nyanyi Lagu Kebangsaan Selong (Suara NTB) Sebagai upaya meningkatkan rasa nasionalisme siswa, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NW Kokoq Puteq Sembalun Lombok Timur (Lotim) mewajibkan siswanya menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Mereka menyanyikan lagu kebangsaan sebelum belajar dan ketika pulang sekolah. Rutinitas itu dilakukan, karena pihak sekolah memandang lagulagu kebangsaan dewasa ini sudah sangat memudar di kalangan siswa, bahkan terisolir dengan lagu-lagu pop.
Demikian disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK NW Kokoq Puteq Sembalun, Asri, SPd, pada Suara NTB di Selong, Jumat (16/10). “Rutinitas setiap hari menyanyikan lagu-lagu kebangsaan itu sudah berjalan sekitar tiga bulan. Pada pagi hari, setiap hari siswa menyanyikan khusus lagu Indonesia Raya, sementara pada saat pulang lagu-lagu nasional lainnya. Itu kita terapkan setiap hari untuk menumbuhkan kembali pengetahuan
serta menanamkan rasa nasionalisme pada diri siswa,” jelas alumni STKIP yang aktif di Kampung Media NTB ini. Itu artinya, lanjut Asri, lagu Indonesia Raya maupun lagulagu kebangsaan lainnya tidak hanya sebagai pelengkap dalam pelaksanaan upacara hari Senin. Tapi, dengan diterapkannya kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan setiap hari akan lebih membuat siswa lebih merenung, menghayati bahkan memahami segala bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. “Saya
tan Sembalun sekarang ini menjadi salah satu tujuan wisata para wisatawan lokal maupun mancanegara. Pelaksanaan les gratis dilakukan di tiga tempat, yakni di SMK, MTs dan rumah masyarakat. Les gratis ini dilakukan, karena banyak siswa selesai sekolah tidak memiliki pekerjaan. Harapannya, dengan memiliki pengetahuan di bidang bahasa Inggris, dapat membantu mereka, terutama menjadi guide para wisatawan untuk menjelajahi sejumlah objek wisata di Sembalun. (yon)
Rayakan 1 Muharam
Siswa SMAN 7 Mataram Baca Barzanji
SMPK Kesuma ’’Pilot Project’’ K-13 Mataram (Suara NTB) Sebagai pilot project pengimplementasian Kurikulum 2013 (K-13), Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Kesuma Mataram terus meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu caranya dengan memaksimalkan pelaksanaan K-13. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPK Kesuma Mataram, V. Eka Rismawati, S.Pd, mengakui untuk menunjang K-13, SMPK Kesuma, mengikuti pelatihan dan mengadakan pelatihan bagi guru untuk K-13. “Kami menjadi pilot project pengimplementasian K-13 sejak tahun 2013. Ada lima sekolah yang menjadi pilot project. Dan SMPK Kesuma merupakan salah satunya. Ini diberikan langsung dari pusat, dan terus dipantau,” ujarnya pada Suara NTB di ruang kerjanya, Kamis (15/10) lalu. Diakuinya, dalam perjalanan menerapkan K-13, banyak dilakukan evaluasi dan keberhasilan dalam penerapannya. Selain itu, pihaknya menerima masukan dan melakukan konsultasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengenai pelaksanaan K-13. Guna menunjang proses pendidikan, SMPK Kesuma juga mengadakan ekstrakurikuler (ekskul) yang bisa meningkatkan kemampuan siswa. Salah satunya dengan adanya ekskul wajib, yaitu pramuka dan komputer. “Karena di K-13 tidak ada pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maka kami mengadakan ekskul wajib komputer bagi siswa,” terangnya. Selain itu, SMPK Kesuma juga mengadakan kegiatan pembinaan Suara Hati kepada para murid. Di Kelas Tujuh, pembinaan suara hati bertujuan memperkenalkan kehidupan remaja bagi para siswa yang baru beranjak remaja. Bagi Kelas Delapan, melakukan karya wisata dan bagi kelas sembilan kegiatan banyak berkisar di bidang kesehatan, agama dan dalam hubungannya dengan persiapan menempuh ujian nasional. Tak kalah pentingnya, SMPK Kesuma yang berdiri sejak tahun 1978 ini, memiliki mata pelajaran Religiositas. Religiositas merupakan pelajaran bina iman tanpa mengesampingkan agama masing-masing siswa. “Mata pelajaran ini semacam gabungan dari mata pelajaran Bimbingan Konseling, PKn, Budi Pekerti,” kata guru pelajaran Bahasa Inggris di kelas IX ini. Pada kesempatan ini, V. Eka Rismawati menjelaskan, jika kata Kesuma merupakan singkatan dari Kecerdasan Suluh Masyarakat. “Anak-anak yang kita didik semoga menjadi obor atau penerang bagi masyarakat. Ilmu yang mereka dapat bisa berguna bagi diri mereka sendiri, dan bagi masyarakat,” harapnya. (ron)
yakin, masih banyak siswa baik di desa terlebih di kota yang tidak hafal lagu-lagu kebangsaan itu. Yang sudah kita terapkan itu, lagu Indonesia Raya, Syukur, Hymne Guru, Perjuangan, Tanah Air Beta dan sejumlah lagu-lagu kebangsaan lainnya,” sebutnya. Pada bagian lain, SMK NW Kokoq Putek juga membuka les gratis bagi para siswa maupun masyarakat setempat. Hal itu dilakukan semata-mata untuk membawa siswa dan masyarakat setempat menguasai bahasa dunia. Apalagi Kecama-
(Suara NTB/dys)
SERAHKAN PIAGAM - Dekan FIP IKIP Mataram Ni Ketut Alit Suarti memberikan piagam yudisium kepada salah seorang yudisiawati terbaik di Aula Waterpark Dewi Anjani Dasan Griya Lingsar, Jumat (16/10).
FIP IKIP Mataram Kembali Yudisium 195 Mahasiswa Giri Menang (Suara NTB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram kembali menggelar yudisium periode I Tahun Akademik 2015/2016. Yudisium ini diikuti 95 mahasiswa dari berbagai program studi (Prodi) di Aula Waterpark Dewi Anjani Dasan Griya Lingsar Lombok Barat, Jumat (16/10). Dekan FIP IKIP Mataram, Dra. Ni Ketut Alit Suarti, MPd, menjelaskan ke 195 mahasiswa yang di yudisium berasal dari Prodi Teknik Pendidikan (TP) berjumlah 46 orang, Bimbingan Konseling (BK) sebanyak 75, Administrasi Pendidikan (AP) berjumlah 60 or-
ang, dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) sebanyak 14 orang. Selain itu, dari jumlah 195 mahasiswa yang di yudisium, 22 di antaranya menyandang status cumlaude. “Sebanyak 22 yang cumlaude, kuantitasnya memang berkurang dari pada periode sebelumnya,” terang Alit Suarti. Menurutnya, prosesi yudisium merupakan bagian penting dari proses akhir akademik mahasiswa yang bertujuan mengumumkan dan mengesahkan kepada mahasiswa yang sudah menyelesaikan proses akademiknya di bangku FIP IKIP Mataram. Meski sudah berakhir, namun tidak berarti tugas selanjutnya
semakin ringan, melainkan bertambah berat, karena setiap lulusan harus siap mempertanggungjawabkan ilmunya di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, Alit Suarti mengingatkan kepada para yudisium persaingan ke depan sangat ketat terlebih keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang tidak dapat dihindari. Implikasinya adalah terjadi persaingan ketat di pasar kerja yang hanya membutuhkan orang-orang terampil, berkualitas, cerdas, dan berakhlak mulia. Untuk itu Alit Suarti berharap agar lulusan FIP IKIP Mataram dapat bersaing di luar dengan para lulusan lainnya. (dys)
Mataram (Suara NTB) Ratusan siswa SMAN 7 Mataram memperingati perayaan tahun baru Islam 1 Muharam 1437 H dengan membaca barzanji di musala sekolah, Jumat (16/10). Kegiatan yang diikuti siswa dan guru dirangkai dengan pembacaan surat Yasin dan menampilkan tari Saman yang dibawakan oleh anggota remaja musala SMAN 7 Mataram. Menurut Kepala SMAN 7 Mataram, H. Muzakki, peringatan tahun baru Islam digelar rutin tiap tahun. Perayaan tahun ini diundur mengingat sebelumnya telah digelar perayaan bersama, pawai ta’aruf dari dinas dan Kanwil Kemenag. ‘’Sehingga momentum yang diambil bertetapatan dengan hari Jumat sekaligus Imtaq,’’ terangnya.
Diakuinya, keberadaan remaja musala SMAN 7 Mataram sangat aktif, terutama membuat kegiatan-kegiatan dalam rangka menyambut hari-hari besar Islam. Mereka yang masuk ke dalam anggota remaja musala terdiri dari ekstrakurikuler keagamaan yang terdiri dari anggota ekskul Tahsinul Qur’an, khat (kaligrafi), tahfiz, tilawah, zikir saman. “Ke semua ekskul keagamaan ini tergabung dalam remaja musala,” terangnya. Ia berharap agar momentum perayaan tahun baru Islam 1 Muharam dapat meningkatkan ibadah dan memperbaiki kualitas siswa dan warga SMAN 7 Mataram meneladani sipirit pelaksanaan hijrah sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. (dys)
(Suara NTB/dys)
BARZANJI - Siswa SMAN 7 Mataram merayakan 1 Muharam 1437 Hijriah dengan membaca barzanji yang digelar di musala sekolah, Jumat (16/10).
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
Halaman 11
450 Perally akan Ambil Bagian di ’’Time Rally Lombok’’ 2015
Tiga Petinju NTB Raih Tiket Final
Mataram (Suara NTB) Ketua Umum Pengprov IMI NTB, M. Nur Haedin mengatakan Provinsi NTB ditunjuk sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Kejurnas Time Rally Indonesia tahun 2015. Sebanyak 450 perally dari 150 tim rally se Indonesia akan ambil bagian di Time Rally Lombok yang akan digelar di Pulau Lombok 14-15 November mendatang. “Sudah dipastikan akan hadir sebanyak 80 tim, namun kita targetkan Time Rally Lombok akan diikuti 150 tim, yang terdiri dari 100 tim dari 33 provinsi se Indonesia, dan 50 tim perwakilan dari 10 kabupaten/kota di NTB,” ucap M. Nur Haedin yang dikonfirmasi Suara NTB, via ponselnya, Jumat (16/10) kemarin. M. Nur Haedin yang disapa Edo mengatakan, kejurnas time rally Lombok yang merupakan salah satu agenda Pengurus Pusat (PP) IMI ini bakal menjadi yang kedua kali digelar di NTB, pasalnya 12 tahun yang lalu kata Edo pihak IMI NTB juga pernah menggelar event yang sama. Namun untuk tahun ini penyelenggraan event bergengsi itu diperkirakan akan berlangsung lebih meriah karena melibatkan sebanyak 450 perally se Indonesia dari 150 tim. “Kalau dihitung-hitung jumlah pesertanya bisa mencapai 450 orang, karena setiap tim diwakili tiga orang, sementara kita targetkan 150 tim yang ambil bagian. Tinggal dikalikan tiga orang setiap tim,” ucapnya. Dijelaskan Edo, Rally yang akan berlangsung selama dua hari itu bukan untuk mengadu kecepatan, namun peserta akan dinilai pada filosofi adu ketepatan waktu, dan lebih menitik beratkan orientasi arah, ketelitian membaca persoalan arah dan quota minimal lapor pos waktu rahasia. Sementara untuk rute pertandingannya tidak dijelaskan secara detail, namun demikian kata Edo para peserta akan mengambil start dari depan Pendopo Gubernur NTB dan finis di Kawasan Wisata Senggigi. “Rutenya kita rahasiakan, karena tidak boleh dipublikasikan. Namun secara umumnya start akan dimulai Depan Pendopo Gubernur NTB pukul 06.30 dini hari dan finis di Wilayah Senggigi pukul 03.00 sore hari,” jelasnya. Untuk kelancaran pertandingan, pihak panitia akan melibatkan juri time rally nasional, unsur pariwisata NTB, pihak Kemenpora dan unsur kepolisian dari wilayah kabupaten/kota di NTB. Bagi peserta yang mencatat waktu terbaik akan mendapatkan hadiah berupa Piala Menpora, Piala Gubernur NTB dan Piala PP IMI. Panitia lokal NTB mengaku siap menggelar event itu. Dan mereka tak akan melewatkan event itu begitu saja.Event itu akan dimanfaatkan sebagai ajang promosi wisata NTB, sebab sebelum rally dimulai para peserta akan memanfaatkan waktu tiga hari untuk berpariwisata di NTB. Itu artinya para peserta akan tiba di Lombok sebelum rally dimulai. (fan)
Mataram (Suara NTB) Selain meraih lima tiket ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, hasil sementara tiga petinju NTB berhasil mengantongi tiket ke babak final PraPON Tinju di Kupang, NTT 11-17 Oktober. Sementara satu petinju lainnya, Endang menyumbang perunggu, kemudian Putra Samada masih akan melakoni babak semifinal yang dilangsungkan, Jumat (16/10) malam. Demikian informasi dari Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto yang diterima Suara NTB via ponselnya, Jumat (16/10) kemarin. “Ada tiga petinju kita yang meraih tiket kebabak final, mereka adalah Jubaitul, Huswatun dan Nasrudin,” ucapnya. Sebagaimana diberitakan
sebelumnya, kelima atlet NTB Nasrudin, Endang, Huswatun, Jubaitul dan Putra Samada berhasil menyabet lima tiket PON di Pra-PON itu. Kamis (15/10) lalu kelima petinju itu tampil di babak semifinal, dan hasilnya NTB meloloskan tiga petinju di babak final, Nasrudin, Jubaitul dan Huswatun.
Selain meloloskan tiga atlet ke babak final, kontingen NTB juga berhasil merebut satu medali perunggu lewat Endang di kelas 48 Kilogram (Kg) putri. “Endang kalah dibabak semifinal sehingga membawa pelang medali perunggu, sementara Putra Samada yang turun di kelas 69 Kg masih
(Suara NTB/ist)
Mourinho Ingin Latih Kembali Inter Milan London Jose Mourinho mengatakan dirinya berpeluang untuk kembali menjadi juru taktik Inter Milan yang pernah dilatihnya pada 2008 sampai dengan 2010 sekaligus menyatakan tidak akan selamanya menjadi pelatih Chelsea. “Jadi apakah saya akan kembali ke Inter? Kenapa tidak?” kata Jose Mourinho dilansir dari Football Italia, Kamis (10/ 15) waktu setempat. “Setiap klub (yang saya latih) mewakili sebuah bab,” kata Mourinho. “Saya punya dua tahun yang spesial di Inter dengan banyaknya peristiwa emosional yang terkonsentrasi dalam jangka waktu begitu singkat,” kata pria Portugal itu. “Saya percaya itu adalah bab yang berakhir dengan cara yang luar biasa, bahkan lebih baik daripada di Porto,” kata mantan pelatih FC Porto itu. Jose Mourinho yang bergabung dengan Inter Milan pada 2008 berhasil memberikan tiga gelar (treble winner) Liga Champions, Serie A, dan Piala Italia pada 2010, yang didambakan pendukung Nerazzurri di seluruh dunia. “Saya pergi ke Inter Milan pada 2008 karena Massimo Moratti (presiden klub saat itu), klub dan semua fans Inter yang memiliki mimpi selama hampir 50 tahun,” ucapnya. “Jadi deskripsi pertama dari bab kami adalah berawal dari mimpi yang berakhir dengan perpisahan, namun kami berhasil melakukannya. Inilah sebabnya mengapa Inter Milan begitu istimewa bagi saya,” kenang Mourinho. Kendati demikian, Mourinho belum bisa memastikan waktu untuk kembali menjadi juru taktik Inter Milan namun ia memastikan tidak akan bertahan lama di Chelsea. “Saya pikir masih bisa untuk berkarir (pelatih) 15 tahun lagi. Namun akankah saya bersama Chelsea hingga 15 tahun ke depan? saya ragu karena sepak bola modern tidak akan mengizinkannya. Oleh karena itu, saya tidak akan mengakhiri karir saya di Chelsea, bahkan jika saya menginginkannya,” kata Jose Mourinho. (ant/bali post)
yang turun di kelas berat berhasil maju ke babak final, kemudian Putra Samada masi akan bertanding di babak semifinal, selanjutnya Endang meraih medali perunggu. Ditambahkan Andy, Informasi dari arena pertandingan Nasrudin yang turun di kelas 90 Kilogram (Kg) putra akan melawan petinju Jateng, sementara Huswatun melawan petinju Kaltim, Putra Samada melawan petinju NTT. Sedangkan lawan Jubaitul belum diketahui, karena Andy tak memegang daftar nama-nama atlet yang bertanding. (fan)
Raul Gonzalez Putuskan Pensiun New York Mantan penyerang sekaligus pemegang rekor pencetak gol terbanyak Real Madrid, Raul Gonzalez, memutuskan gantung sepatu pada bulan November 2015 setelah 21 tahun berkarir sepak bola. Raul (38) yang satu musim bermain untuk klub Amerika Utara New York Cosmos telah memenangkan tiga gelar Liga Champions dan enam gelar La Liga untuk Real Madrid. “Ketika saya menandatangani (kontrak) untuk New York Cosmos pada bulan Desember, saya mengatakan akan mengevaluasi persaaan saya menjelang akhir tahun dan menilai apakah saya akan terus bermain,” kata Raul dilansir dari Reuters, Kamis (15/10) waktu setempat. “Keputusan saya adalah pensiun pada akhir musim ini. Saya fokus untuk menyelesaikan musim dan membantu New York Cosmos memenangkan kejuaraan NASL. Bulan-bulan mendatang saya baru akan memutuskan langkah selanjutnya untuk karir saya,” kata mantan penyerang timnas Spanyol itu. Raul yang memiliki rekor 323 gol dalam 741 pertandingan juga bekerja sebagai penasihat teknik untuk akademi Cosmos dan diperkirakan akan mengambil alih jabatan itu secara penuh setelah pensiun. “Bermain sepak bola adalah bagian hidup saya dan keputusan untuk pensiun adalah tidak mudah namun saya per-
Raul Gonzalez (Suara NTB/ist)
caya ini waktu yang tepat,” kata Raul, yang membuat debut Spanyol pada tahun 1996 dan mencetak 44 gol dalam 102 pertandingan internasional. “Saya berterima kasih kepada semua orang yang mendukung karir saya dan saya berharap untuk tampil pada
laga terakhir saya bersama New York Cosmos dalam beberapa minggu mendatang,” jelas Raul. Raul melakukan debut untuk “Los Blancos” pada bulan Oktober 1994 dalam pertandingan liga melawan Real Zaragoza. Dia meninggalkan Real
Polda Metro Koordinasikan Pengamanan Piala Presiden Jose Mourinho
akan mengikuti pertandingan babak semifinal, Jumat (16/ 10) malam,” ucapnya. Hingga berita ini ditulis, Putra Samada sedang melakoni pertandingan semifinal, sementara tiga petinju NTB yang lolos babak final akan bertanding, Sabtu (17/10) hari ini. Belum tahu siapa lawan yang akan dihadapi tiga petinju NTB di final, sebab Andy tidak mengantongi data atlet yang bertanding, namun dari hasil pengamatan Andy di lokasi pertandingan memastikan terdapat lima atlet NTB yang lolos PON. Nasrudin, Huswatun dan Jubaitul
Jakarta (Suara NTB) Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjaga keamanan final Piala Presiden 2015 lusa (18/10) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian ketika mengunjungi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI. “Kedatangan kami untuk membahas mengenai pengamanan final Piala Presiden. Kita juga membahasnya bersama dengan Kodam, stakeholder, panitia dan dari Mahaka juga. Kami juga sudah rapat dengan Kapolda Jawa Barat,” kata Tito di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat. Polda akan mengawal
suporter yang datang dari Jawa Barat ke Jakarta, dan demi memudahkan pengawalan, Polda Jaya mengimbau suporter tidak menggunakan sepeda motor, tetapi bus. “Bus rombongan kami minta untuk melintasi jalur Cikampek. Selain itu, suporter juga diimbau untuk tidak menggunakan atribut pada saat perjalanan. Atribut bisa digunakan setelah sampai di Stadion Utama Gelora Bung Karno,” ujar Tito. Tito akan mengerahkan 1.200 personel, sedangkan untuk pengamanan di Stadion Utama Gelora Bung Karno akan disiagakan 10.000 personel. Selain itu, ada pula sekitar 2.000 hingga 3.000 anggota TNI yang ikut mengamankan jalannya acara.
“Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan kelompok suporter klub Persija Jakarta, yakni The Jakmania. Kami berharap The Jakmania dapat menjadi tuan rumah yang baik untuk penyelenggaraan final Piala Presiden ini,” tutur Tito. Tito mengungkapkan sejauh ini tidak ada permasalahan dengan teknis pertandingan, namun dia menyatakan polisi tetap bersiap mengantisipasi para pendukung kedua tim. Polda Metro Jaya menghimbau warga Jakarta untuk menghindari kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Minggu, 18 Oktober mulai pukul 12.00 hingga 00.00 WIB. Polisi akan melakukan rekayasa lalu lintas hari itu. (ant/bali post)
Madrid pada 2010 untuk bergabung Schalke 04 dan membantu klub Bundesliga mencapai semi-final Liga Champions 2011. Raul pun pindah ke Al-Sadd Sports Club di Qatar pada 2012 kemudian bergabung dengan Cosmos. “Raul adalah salah satu
pemain yang paling ikonik di dunia. Saya tahu ketika kami mendatangkan dia dan dia membawa pengetahuannya di lapangan, gairah, profesionalisme, dan komitmen yang melebihi harapan saya,” kata Pelatih Cosmos Giovanni Savarese. (ant/bali post)
Daud Yordan Tetap Berlatih Meski Laga Ditunda Semarang (Suara NTB) Daud Yordan, juara tinju kelas ringan WBO Asia Pasifik, tetap berlatih meskipun pertarungannya melawan Josh King dari Australia di Bali, 8 November 2015, ditunda hingga Desember. “Saya tetap latihan seperti biasa meski pertarungan saya ditunda,” kata petinju dengan rekor 34 kali menang (24 KO) dan tiga kali kalah itu kepada Antara, Jumat. Bahkan program latihan di Bali untuk persiapan pertarungan perebutan gelar tetap dilaksanakan hanya waktunya yang mundur seiring dengan penundaan pertarungan. “Saya tetap akan menjalani latihan di Bali di bawah asuhan Craig Christian (mantan pelatih sekaligus manajer Chris John), hanya waktunya juga mundur,” kata petinju kelahiran Sukadana 1987 ini.
(Suara NTB/ist)
Daud Yordan Kalau pertarungan dilaksanakan pada 8 November 2015 melawan petinju Australia Josh King, maka Daud berlatih di Bali mulai Oktober hingga menjelang pertarungan. Tetapi, kata dia, karena pertarungan ditunda maka latihan di Bali juga mundur satu bulan sebelum pertarungan baru berlatih di sini. (ant/bali post)
Gagal di Silat, Hijrah ke Balap Sepeda BMX Kalau merasa tak mampu lagi berprestasi di cabang olahraga yang satu tentu tak ada salahnya bila atlet harus beralih menekuni cabang olahraga lain. Mantan atlet pencak silat PPLP NTB, Ainun Samidah misalnya harus hijrah ke cabang olahraga balap sepeda BMX lantaran tak mampu lagi berprestasi di silat. Pelatih BMX NTB, Junaidin menilai Ainun punya potensi untuk berprestasi di olahraga balap sepeda BMX level nasional, asalkan atlet tersebut sungguh-sungguh menekuni balap sepeda. DITEMUI Suara NTB di lokasi latihan, wajah Ainun Samidah terlihat berkeringat saat mengayun sepeda BMX di GOR 17 Desember Turide Mataram, Jumat (16/10) kemarin.
Dia begitu antusias mengayun sepeda yang disandarkan menggunakan sandaran bantu, sehingga meskipun pedalnya diayun sekeras mungkin terlihat ban belakang sepeda yang mutar, sementara sepedanya tetap di tempat. Ainun terus mengayun sepeda itu, sehingga keringatnya terus membasahi seluruh permukaan pakaiannya. Setelah diamati ternyata mantan atlet pencak silat pelajar terbaik PPLP NTB sangat serius mengikuti latihan balap sepeda. Hari itu ternyata hari pertama Ainun latihan teknik dasar menggunakan sepeda BMX secara benar, maklum dia ingin jadikan balap sepeda sebagai profesi barunya. Dan Ainun siap tinggalkan silat dan memulai belajar teknik balap sepeda BMX dengan baik. Ainun Samidah adalah atlet pencak silat yang sudah tiga tahun dibina PPLP NTB. Setelah tamat SMA Juli lalu dia bertekad akan hijrah ke balap sepeda yang akan menjadi profesi barunya. Dia menekuni olahraga BMX dengan alasan selalu gagal meraih prestasi di
level nasional. Terakhir dia gagal meraih tiket Popnas di pertandingan pencak silat Popwil di Kupang, NTT tahun 2014 lalu. Dia akan hijrah ke balap sepeda BMX karena tak lagi yakin bisa meningkatkan prestasi di pencak silat. “Pingin pindah jadi atlet balap sepeda, soalnya saya merasa tak bisa lagi berprestasi di silat. Mudah-mudahan saya bisa berprestasi di sepeda,” ucapnya. Atlet asal Lombok Timur (Lotim) itu sepertinya benar-benar akan mengakhiri kiprahnya sebagai atlet pencak silat pelajar terbaik NTB, sehingga dia pun harus mencoba peruntungan di balap sepeda BMX. Ainun mengaku tertarik di olahraga balap sepada sudah lama, namun karena tak punya sepeda diapun tak berani terjun di balap sepeda. Beruntung dia bertemu dengan pelatih BMX NTB, Junaidin yang siap memfasilitasi sepeda untuk latihan bila Ainun serius menekuni olahraga BMX. Dengan harapan Ainun bisa berprestasi di BMX. Pelatih BMX NTB, Junaidin
(Suara NTB/fan)
LATIH DAYA TAHAN - Ainun Samidah (kanan) didampingi pelatih balap sepeda BMX NTB, Junaidin saat latihan daya tahan di GOR 17 Desember Turide Mataram, Jumat (16/10) kemarin. mengatakan tidak meragukan potensi Ainun. Junaidin yang biasa disapa Edet sangat percaya akan potensi yang dimiliki Ainun. Bila Ainun serius mengikuti latihan, maka dalam jangka waktu satu tahun kata Edet, Ainun sudah bisa bersaing di level nasional. “Kalau saya lihat anak ini punya potensi di balap sepeda BMX. Soalnya di saat latihan dia punya keberanian melewati jumping. Tak semua atlet putri berani main di situ, karena tingkat kesulitannya tinggi. Saya prediksi anak ini sangat mungkin bisa jadi atlet nasional. Tak butuh waktu lama, setahun latihan saya yakin dia bisa berprestasi, asalkan dia serius latihan,” ucapnya.
Kemampuan Edet mencetak atlet memang tak bisa diragukan. Ia sudah berhasil melahirkan atlet nasional. Belum lama ini dia berhasil meloloskan tiga atlet NTB ke PON Jabar 2016. Bahkan satu diantara tiga atletnya berhasil meraih medali perak, yakni Regina Patrisia peraih medali perak di Pra-PON BMX di Bandung, 8 September lalu. Edet sangat yakin akan potensi Ainun sehingga dia siap melatih mantan atlet pencak silat itu. harapannya Ainun bisa menjadi lapis dua balap sepada NTB putri di level nasional, karena saat ini NTB baru punya satu atlet putri yang berprestasi nasional, yakni Regina Patrisia. (fan)
SUARA NTB
Sabtu, 17 Oktober 2015
Jaksa Agung Siap Diperiksa KPK Jakarta (Suara NTB) – Jaksa Agung RI HM Prasetyo menyatakan siap diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus Patrice Rio Capela, mantan Sekjen Partai Nasdem. Rio sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam dugaan tindak pidana korupsi suap kepada anggota DPR terkait penyelidikan di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung. “Kalau dipanggil (KPK) kenapa tidak?,” kata eks politisi Partai Nasdem ini di Jakarta, Jumat (16/10). Kasus ini bermula ketika terjadi masalah pembagian tugas antara Gatot Pujo Nugroho dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Nasdem Sumatera Utara Teuku Erry Nuradi sehingga ada proses islah di kantor DPP Nasdem Gondandai Jakarta pada Mei 2015 yang juga dihadiri mantan Ketua Mahkamah Partai Nasdem OC Kaligis dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Namun meski islah tercapai, anak buah Erry tetap melaporkan dugaan korupsi dana Bansos, Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH) dan Penyertaan Modal pada sejumlah BUMD yang menjadikan Gatot tersangka di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Pada sidang 17 September 2015 lalu terungkap pembicaraan antara Evy Susanti dan staf Gatot bernama Mustafa yang mengungkapkan Gatot ingin kasus Bansos yang ditangani Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dilimpahkan ke Kejaksaan Agung karena Kejaksaan Agung dipimpin oleh H.M Prasetyo. Pembicaraan 1 Juli 2015 itu mengungkapkan bahwa Evy menyampaikan kalimat kepada Mustafa bahwa “Bapak mau jamin amankan supaya itu mau dibawa ke gedung bundar (Kejaksaan Agung), jadi kalau itu udah menang gak akan ada masalah katanya di gedung bundarnya pak gitu.”.(ant/bali post)
Halaman 12
Marak, Dugaan Pungli Pembuatan KTP di Lobar Giri Menang (Suara NTB) – Dugaan pungutan liar (Pungli) pembuatan KTP dan KK di tingkat bawah disebabkan tidak adanya SOP dalam pelayanan pembuatan KTP di Lombok Barat. Praktik ini juga dipicu kontrol dari SKPD dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sangat lemah. Hal ini disampaikan ketua Pantia kerja (Panja) Raperda Administrasi Kependudukan, H. Wahid Syahril, Lc, Jumat (16/ 10) kemarin. Dijelaskan, kontrol Dukcapil terhadap pelaksanaan pembuatan KTP di bawah lemah. “Hal ini menyebabkan pungli pembuatan KTP, karena itu praktik itu akan diputus dengan adanya Perda Administrasi Kependudukan ini nantinya,’’ terang Wahid Syahril. Dijelaskan politisi PKS ini, seharusnya Dukcapil melakukan sosialisasi gencar ke desa melibatkan desa para tokoh. Melakukan kegiatan ini, Dukcapil memang terkendala dana. Karena itulah Pemda harus mendukung Dukcapil
dengan anggaran. Bahkan untuk pelayanan pembuatan dokumen kependudukan di Dukcapil, pemda harus menyiapkan kantor pelayanan yang representatif. Supaya jangan sampai warga yang mengurus dokumen ada yang berdiri. Untuk meningkatkan pelayanan di Dukcapil, tahun ini Dewan merancang Raperda administrasi kependudukan. Dimana dalam Raperda ini, mengacu aturan perubahan UU nomor 23 tahun 2006 menjadi UU nomor 24 tahun 2013. Didalam aturan ini yang krusial, bahwa pembebasan biaya administrasi kependudukan bagi masyarakat. “Seperti
KTP, KK, akta kelahiran itu dibebaskan biaya,” terangnya. Selain itu, dalam hal pelayaan dasar pembuatan dokumen kependudukan disepakati SOP pelayanan lima hari untuk pembuatan KTP dan lainnya dan maksimal 7 hari. Adanya perda ini nantinya, diharapkan memutus mata rantai pemungutan biaya baik di level desa maupun di atasnya. “Jadi tidak boleh ditarik sepeser pun untuk biaya,” tegasnya. Disamping itu, untuk mendukung kegiatan pelayanan ini maka pemda pada APBDP ini menambah anggaran untuk pengadaan peralatan rekam menjadi enam unit. Sehingga Pemda tahun depan
Harapkan Pusat Informasi Pariwisata Kota Mataram Mataram (Suara NTB) Walaupun Kota Mataram minim objek wisata alam, namun dinilai memiliki potensi cukup bagus untuk wisata sejarah dan religi. Banyak objek wisata di Kota Mataram yang bisa dikembangkan menjadi objek wisata sejarah dan religi, salah satunya adalah kota tua Ampenan dan beberapa makam-makam para tokoh penyebar agama. Untuk mempermudah para wisatawan mendapatkan informasi pariwisata Kota Mataram diharapkan ada pusat informasi pariwisata dari Pemkot Mataram. Harapan ini disampaikan duta wisata Kota Mataram, Herry Sukmawan kepada Suara NTB, Jumat (16/10). “Kota Mataram juga perlu pusat informasi pariwisata. Dan kalau bisa dipusatkan di Taman Sangkareang, taman kota yang berada di tengah perkotaan dan mudah diakses wisatawan yang datang ke Kota Mataram. Para wisatawan yang datang juga dengan mudah mendapatkan informasi,” jelas Teruna Fotogenik Pemilihan Teruna Dedara Kota Mataram 2015 ini. Sejauh ini, Herry menilai perkembangan pariwisata di Kota Mataram cukup siginifikan. Apalagi setelah ada program revitalisasi eks Pelabuhan Ampenan dan kota tua Ampenan. Setelah direvitalisasi, kawasan tersebut cukup ramai dikunjungi dan menjadi salah satu pusat rekreasi warga di akhir pekan. Dengan demikian mendatangkan dampak ekonomis bagi warga sekitarnya. Sebagai salah satu duta wisata, ia ingin berkontribusi dalam memperkenalkan potensi pariwisata Kota Mataram. Ia pun menggunakan sosial media sebagai salah satu media promosi objek-objek wisata di Kota Mataram. Media sosial juga digunakan untuk mengampanyekan Sapta Pesona sehingga wisatawan yang datang ke Kota Mataram merasa disambut dengan hangat dan ramah oleh warga Kota Mataram. “Biasanya melalui sosial media saya promosikan Kota Mataram. Saya biasanya mengunggah foto-foto objek wisata yang ada di Kota Mataram. Menurut saya itu media promosi yang paling murah meriah dan paling update dan tercepat,” terangnya. Ia berharap objek-objek wisata di Kota Mataram lebih terjaga fasilitasnya. Dengan fasilitas yang lengkap dan terjaga, wisatawan yang datang akan merasa nyaman. “Banyak juga taman-taman kota yang harus diperhatikan dengan ekstra oleh pemerintah,” pungkas alumni Fakultas Hukum Universitas Mataram ini. (ynt) (Suara NTB/ist)
RUPA-RUPA
akan memiliki 6 mesin pencetak. Yakni dua unit dianggarkan dari pusat, dari APBDP ini anggarkan 2 unit dan provinsi 2 unit. Dengan penambahan mesin ini pelayanan di Dukcapil harus cepat. Ia menambahkan, persoalan yang krusial adalah masalah isbat nikah. Dari data Pengadilan Agama Giri Menang mencatat sampai saat ini 3.000 isbat nikah. Sementara itu, sampai saat ini warga di Lombok Barat mengeluh tidak bisa membuat KTP dan KK, lantaran stok blangkonya habis di kecamatan. Hal ini menjadi kendala warga untuk mengurus kelengkapan seperti BPJS dan lain-lain. “Untuk mengatasi masalah ini, Dukcapil menyarankan agar pihak kecamatan saling pinjam blangko untuk menutupi kekurangan di masingmasing daerah, hingga pengadaan blangko senilai Rp 1,6
miliar tuntas,” terang Plh Kadis Dukcapil Lobar, HM Syukran kepada wartawan. Diakuinya, beberapa minggu terakhir ini blangko KK dan akta telah habis stok. Karena stok habis, maka beberapa daerah tidak bisa melayani pembuatan KK dan akta. Untuk menyiasati itu, terpaksa kecamatan diminta saling pinjam. Setelah ada blangko barulah bisa diganti. Selain itu, pihaknya juga menyarankan menggunakan KK putih, sebelum diganti menggunakan kertas KK asli. Menurutnya, kekurangan blangko ini disebabkan banyak masyarakat yang tidak memiliki akta. Sehingga stok yang ada tak mencukupi kebutuhan masyarakat. Ia pun merencanakan agar ke depan supaya bisa dilakukan program pembuatan akta secara massal, khususnya bagi warga yang belum punya akta. (her)
Pariwisata
Jaga Kelestarian Alam, Ciptakan Lingkungan Bersih
RUPIAH MELEMAH - Petugas menerawang mata uang rupiah pecahan Rp100.000 di tempat penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (16/10). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup pada level Rp13.540 per dolar AS, melemah 0,91 persen atau 122 poin dari penutupan sebelumnya.
KPK Ingatkan Kades Tak Selewengkan Dana Desa Surabaya (Suara NTB) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan kepala desa untuk tidak menyelewengkan dana desa dengan mempergunakan tidak sesuai peruntukannya. “Kepala desa harus benarbenar bisa mempertanggugjawabkannya dan jangan sampai digunakan tidak sesuai peruntukannya,” ujar (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi di sela diskusi antikorupsi bertema “Mengawal Dana Hingga Ke Desa” di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat (16/10). Ia mengaku mendapat informasi bahwa banyak kepala desa yang ternyata salah dalam menggunakan dana desa, seperti anggaran untuk perbaikan jalan, namun digunakan membangun balai desa. Tidak itu saja, mantan juru bicara KPK tersebut juga mewanti-wanti agar penyaluran dana desa dilakukan sesuai prosedur dan pencairannya mengena ke semua sektor yang sesuai peruntukannya. Sementara itu Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menjelaskan pemerintah pusat telah menganggarkan dana sebesar Rp 20,7 triliun untuk kebutuhan dasar peningkatan perekonomian desa. Penggunaannya pun, lanjut dia, merupakan swadaya masyarakat setempat yang tidak melibatkan pihak lain, seperti kontraktor sebagai pelaksana pembangunannya. “Batu dan pasir beli di warga, kemudian pekerjanya harus masyarakat setempat, dengan harapan mampu meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran,” katanya. Sebagai bentuk pengawasan sekaligus pengawalan penggunaan anggaran, sebanyak 12 ribu tenaga pendamping yang merupakan eks t e n a g a P N P M diberdayakan sejak Juli 2015.
“Berikutnya tenaga pendamping akan ditambah dengan merekrut sekitar 21 ribu orang. Sampai sekarang sudah ratusan ribu yang mendaftar dan pasti kami seleksi,” katanya. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf berharap adanya dana desa ini benar-benar bisa dimanfaatkan dan menunjang perekonomian masyarakat setempat yang penggunaannya dilakukan secara tepat. Pemprov Jatim, katanya, telah menggandeng ikatan akuntan Indonesia untuk melatih pembukuan penggunaan dana desa agar bermanfaat bagi warga dan tidak salah dalam menggunakannya. (ant/bali post)
Mataram (Suara NTB) Hambatan terberat dalam melakukan pembangunan dan pengembangan industri pariwisata terletak pada persoalan sampah. Pengelolaan sampah yang tidak baik dapat mencemari lingkungan sehingga kelestarian alam tidak terjaga. Menjaga kelestarian alam dengan menciptakan lingkungan yang bersih adalah kunci utama keberlanjutan industri pariwisata di daerah tertentu. Hal tersebut dikemukakan Direktur Global Sustanable Tourism Council (GSTC) Guy Chester, Kamis (15/10). Chester mendedikasikan diri bersama lembaganya untuk mengabdi di Indonesia dalam rangka membangun daerah pariwisata secara berkelanjutan. Baginya, menjaga kelestarian alam tidak serta merta hanya untuk menghidupi dunia pariwisata saja. Melainkan, aspek kelestarian alam perlu dikedepankan demi kemaslahatan masyarakat yang akan hidup di masa mendatang. “Kita melihat di Lombok ini masalah terbesar adalah persoalan sampah. Masyarakat dan pemerintah harus segera turun tangan untuk mengatasinya,” tutur Chester. Ia menyorot persoalan sampah yang ada di Gunung Rinjani, Gili Trawangan, serta berbagai titik destinasi populer lainnya. Menurutnya, jika daerah ini serius ingin mencapai cita – cita yang cerah tentang masa depan pariwisata, maka harus ada upaya yang keras dalam menjalani tekad menciptakan lingkungan bersih dan asri. Hal ini, secara kebetulan berkenaan dengan tujuan kedatangan lembaganya yang dari Jerman ke Lombok. Mereka ingin turut terlibat memajukan pariwisata daerah ini melalui kerjasama dengan para pelaku pariwisata. GSTC berdedikasi untuk terlibat mengentaskan angka kemiskinan dan menjaga kelestarian lingkungan. “Solusinya, membangun industri pariwisata butuh saling bekerjasama. Dan Lombok memiliki masa depan pariwisata yang cerah,” katanya. Dalam pemecahan masalah tentang sampah, semua pihak harus melibatkan diri dengan peran masing – masing. Pihak yang harus terlibat yakni, pemerintah, masyarakat, dan asosiasi – asosiasi pelaku pariwisata. Disamping masalah kebersihan, hal yang perlu diperhatikan juga mengenai masalah efisiensi penggunaan energi dan air. Pengusaha dan masyarakat harus menghemat konsumsinya terhadap energi listrik. Ini demi mencegah pemborosan dan tidak menelan daya energi yang relatif banyak. Sehingga kebutuhan energi bisa disuplay sampai jangka panjang. “Kami siap membantu supervisi untuk menghitung daya energi yang dikeluarkan saat menutupi kebutuhan. Kami bisa menawarkan solusi agar pemenuhan kebutuhan energi bisa dihemat,” tandasnya. Menghemat energi adalah langkah untuk mempertahankan sumber daya energi sehingga mampu memenuhi kebutuhan jangka panjang. (met)
RUPA-RUPA
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
SUARA NTB
Sabtu, 17 Oktober 2015
RUPA-RUPA
Halaman 13
RUPA-RUPA
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
081 917 475
Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat
RUPA-RUPA
Rp. 995 Jt
BEKAM
OPINI
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
Halaman Halaman 14 14
Hegemoni Politik Simbol Oleh:
Kemiskinan Jangan Diproyekkan PEMPROV NTB mengalokasikan anggaran untuk pengentasan kemiskinan tahun 2016 cukup besar. Dalam Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) RAPBD 2016, dialokasikan anggaran pengentasan kemiskinan sebesar Rp 300 miliar lebih. Pengalokasian anggaran sebesar Rp 300 miliar lebih tersebut dinilai fantastis jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. ‘’Kalau dicluster-cluster, anggaran peningkatan penurunan kemiskinan itu paling besar kenaikannya. Artinya, hampir (peningkatan anggarannya) 2,5 kali lipat atau sekitar Rp 300 miliar lebih. Kalau dulu sekitar Rp 100 miliar lebih,’’ sebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Chairul Mahsul, SH, MM di Mataram, Kamis (15/10) lalu. Anggaran sebesar itu nantinya akan dipergunakan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan yang cukup banyak. Ia menyebutkan seperti bantuan peralatan, bantuan pembangunan baru rumah tak layak huni, peningkatan kapasitas masyarakat, bantuan permodalan, pelayanan dan promosi kesehatan. Langkah Pemprov NTB mengalokasikan anggaran yang sangat fantastis untuk program pengentasan kemiskinan patut diapresiasi. Langkah ini sangat wajar dilakukan, mengingat angka kemiskinan di daerah ini masih tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di NTB pada Maret 2015 mencapai 823.89o orang atau 17,10 persen. Bertambah 7.260 orang atau 0,05 persen jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2014 yang mencapai 816.620 orang atau 17,05 persen. Dengan rincian, periode September 2014 – Maret 2015, penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sekitar 6.570 orang (dari 385.310 orang pada September 2014 menjadi 391.880 orang pada Maret 2015). Begitu pula di daerah perdesaan penduduk miskin bertambah dari 431.310 orang pada September 2014 menjadi 432.010 orang pada Maret 2015). Tentu dengan anggaran yang demikian fantastis, besar harapan agar program-program yang diluncurkan pemerintah daerah nanti, bisa segera melepaskan masyarakat NTB yang masih dibelit kemiskinan. Namun, ada kekhawatiran besarnya anggaran yang dialokasikan untuk program pengentasan kemiskinan justru disalahgunakan. Karena ada kecenderungan, ketika program diluncurkan anggaran yang disediakan justru besar tersedot untuk biaya-biaya sampingan misalnya honor panitia dan sebagainya. Sehingga anggaran yang dialokasikan untuk tujuan utama (pengentasan kemiskinan) menjadi tidak maksimal. Hal lain yang perlu diwaspadai seperti yang dikhawatirkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Prijono, justru kemiskinan ini dijadikan proyek. ‘’Status kemiskinan hanyalah bagian dari strategi masyarakat untuk mendapatkan bantuan-bantuan pemerintah. Karena itu, perlu kebijakankebijakan strategis untuk merubah maindset masyarakat,’’ sarannya. Karena itu, dalam program pengentasan kemiskinan ini, pemerintah harus merancang model program yang benar-benar pas, sehingga tujuannya tepat (mengentaskan kemiskinan). Pemerintah menurut Prijono, tidak cukup hanya memberikan bantuan begitu saja. Apalagi jika bantuan tersebut diberikan dalam bentuk modal langsung. Dikhawatirkan, modal habis, kemiskinan tetap membelit mereka. Jika model seperti ini diabaikan, dikhawatirkan masyarakat justru menjadikan kemiskinan yang membelitnya itu sebagai ‘’profesi’’.
RADIO
Simbol tidak akan bisa mengubah suatu bangsa secara langsung, karena dia tidak memiliki energi. Namun, simbol memiliki kekuatan abstrak, seperti informasi yang bisa menggerakkan, dan jika dia digunakan dengan baik maka dia bisa mengubah suatu bangsa. (Penulis, 2015) ERNYATAAN di atas kiranya tidak berlebihan jika menelisik kembali sejarah Negara-negara di dunia ini. Para pemimpin di sebuah Negara manapun selalu memproduksi simbol sebagai modalitas untuk menggerakkan masyarakat. Sebut saja semisal Mahatma Gandhi yang lekat dengan simbol antikekerasan, Soekarno dengan simbol anti-imperialisme, Nelson Mandela dengan simbol anti-rasisme, Khomeini dengan simbol revolusi Islam, serta Bung Hatta dengan simbol koperasi Indonesia. Tentu sebuah simbol jika dipandang dan diberikan definisi mungkin terlihat begitu sangat gampang dan tidak dianggap sebagai sebuah kekuatan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tapi pernahkah kita menyadari bahwa kemampuan mengenal simbol secara ilmu definisi datar (surface definition) adalah jauh berbeda dengan cara definisi dalam (depth definition). Sejak runtuhnya orde baru, kehidupan masyarakat Indonesia terlihat lengang dan lumayan serta tidak lagi tegang. Rakyat sepertinya sudah terbebas dari berbagai bentuk tekanan yang bahkan membuat mereka sering menutup mulut akibat takut bicara. Betapa menyedihkan kehidupan di jaman tersebut. Tapi reformasi yang ditandai oleh arus gerakan mahasiswa, pemuda dan beberapa tokoh penting bangsa di belakangnya justeru menemukan musuh-musuh baru yang kekuatannya hampir tak dapat dikendalikan layaknya banjir bandang, badai tsunami, atau gempa dengan kekuatan hebat yang tidak mau berhenti oleh waktu. Yeah, saya merefleksi kekuatan tersebut sebagai arus gerak semiotika atau dalam ilmu bahasa, istilah tersebut dimaknai dengan ilmu tanda. Pada awalnya bapak semiotika, Ferdinand de Saussure melahirkan istilah ini untuk membedakan antara penanda dan tanda yang mana penanda adalah sesuatu yang memberikan pemaknaan sehingga dapat dibahasakan secara lisan dan tulisan. Sementara tanda adalah sesuatu yang menjadi objek atau subjek yang dijelaskan oleh penanda tadi. Dalam kasus ini, sejauh pengetahuan saya hampir semua ahli bahasa menerima pola kerja semiotika, terkecuali filolog yang sekaligus filsuf moral yang bernama Friedrick Nietzsche
M. Yasin
(Mahasiswa Pascasarjana Kajian Budaya dan Media-UGM) yang cenderung menilai itu sebagai sebuah pandangan dangkal. Terlepas dari apa yang dimaknai oleh Saussure, pada sisi lain, Umberto Eco memaknai semiotika sebagai sebuah ilmu yang mempelajari tentang tatacara atau strategi mengelabui, berbohong atau setara dengan berbual yang juga disejajarkan dengan omong kosong atau berdusta. Pada garis inilah saya hendak menggambarkan pemaknaan ini kedalam ruang-ruang kehidupan sosial masyarakat kita saat ini, atau pasca tumbangnya rezim yang dikendarai oleh Soeharto. Tumbuh-suburnya partai politik dari pemilu yang satu ke pemilu berikutnya menandakan bahwa gairah menuju kursi kekuasaan anak-anak bangsa begitu hebat, dan ini bukanlah sesuatu yang dapat disalah-salahkan, tetapi juga tidak mesti dibaik-baikkan. Sebab, demokrasi sedang menggembirakan perasaan rakyat yang telah lama terkungkung oleh ketakutan, kebosanan dan tekanan penguasa lama. Meski demikian, masih ada hal yakni soal yang musti dimengerti sekaligus diwaspadai oleh kita semua sebagai makhluk yang menerima kenyataan dan realita di atas tanah dan air kita yang asri nan sejuk ini. Untuk memperjelas maksud tulisan ini, sesuatu yang harus diwaspadai itu adalah infiltrasi semiotika politik atau lebih tepatnya hegemoni simbol dalam politik yang meski baru mencuat sejak satu dekade-an terakhir, namun kekuatannya cukup bertahan lama bahkan telah mencipratkan sayap sampai ke sudut-sudut kehidupan terdalam Negeri ini. Hegemoni Simbol dalam Politik Apa yang dimaksud dengan infiltrasi semiotika politik atau hegemoni simbol dalam politik? Ia merupakan pelebaran dari teori bahasa yang tadinya digagas Saussure, kemudian dijabarkan lebih mendalam oleh Umberto Eco, lalu, saya sendiri membahasakan hal di atas dalam kejadian-kejadian kehidupan sosial politik. Dalam hal ini, sebut saja penggunaan poster, spanduk, slogan, stiker, atau baliho-baliho yang bergantungan di jalan-jalan, di tiap-tiap perempatan, gang-gang kecil, di arena-arena perlombaan olahraga, atau di area-area yang mana tempat itu sering dikunjungi orang banyak. Poster-poster tersebut memperlihatkan wajah dengan ukuran besar dengan latar belakang warna bendera partai, pemandangan desa kecil, atau foto-foto kecil yang menampakkan gambar orang yang mengenakan peci hitam berjabatan tangan dengan anak-anak kecil, orangtua yang bergigi ompong, ada juga gambar orang yang kelihatannya sedang menyerahkan bingkisan yang bentuknya seperti sumbangan. Contoh-contoh yang saya sampaikan ini merupakan bagian terkecil dari apa yang ada selama ini. Tapi yang perlu dikemukakan dalam tu-
As
lisan ini yakni betapa kuatnya eksistensi kehidupan dusta yang dimainkan dalam pentas politik di Negeri yang katanya menjunjung tinggi panji demokrasi, sehingga orang-orang yang tinggal di dalam goa pun seakan-akan menjadi sasaran kebohongan itu. Di tahun 2015 baru-baru ini, saya berkesempatan mengikuti penelitian dari ASEAN di beberapa daerah di Indonesia, setelah wawancara formal saya melakukan perbincangan-perbincangan ringan dengan beberapa responden menyangkut pendapat mereka atas spanduk dan poster-poster pelaku politik alias calon-calon wakil mereka. Jawabannya, ternyata masih banyak dari mereka yang menyatakan keberpihakannya lewat bacaan-bacaan atas gambar-gambar poster itu. Beberapa alasan kuat keberpihakan yang saya temukan melalui perbincangan singkat itu, sebagian karena tatacara berpakaian (busana), gambar apa yang ditampilkan, mimik wajah, orang-orang dibelakang gambar (tokoh agama, tokoh masyarakat, atau stakeholders) setempat, motto yang tertera pada poster, dan lain-lain. Bacaan-bacaan rakyat tersebut menunjukkan betapa kacaunya keadaan persepsi masyarakat kita apabila merujuk pada bagian ini. Meski demikian, masih ada beberapa yang tidak terlena dengan gambar-gambar tadi, akan tetapi mereka justeru dikalahkan oleh situasi kehidupan seperti kemiskinan serta lilitan-cekikan persoalan lain, alhasil mereka menjadi bisu ketika disodorkan lembaran-lembaran bergambar SukarnoHatta yang menggiurkan. Beginilah potret yang sebenarnya sedang terjadi pascakehancuran orde baru sejak tujuh belas tahun lalu. Di tengah nikmatnya udara reformasi, rakyat tenyata belum mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi era maju yang penuh dengan tanda-menanda di mana hal itu ditandai dengan kelahiran mazhab dusta ala politikuspolitikus kontemporer yang memang sudah lama memegang senjata berlaras terbalik yang nantinya akan diberikan kepada rakyat, dan ketika rakyat menembakkan senjata itu pelurunya malah menembus tubuh sendiri. Jika di lihat dari realitas politik yang berkembang saat ini, aktor politik lebih sibuk membangun pencitraan daripada membangun realitas itu sendiri. Pencitraan jauh lebih penting daripada kualitas diri sang politikus. Dalam dunia realitas seorang politikus yang biasabiasa saja tetapi dengan strategi pencitraan politik melalui simbol, maka dia seolah-olah menjadi tokoh agung, tokoh yang tidak mungkin akan mengecewakan rakyat. Pada kenyataannya, ada saja yang terlibat kasus korupsi, bahkan kasus pornografi. Kalau sudah demikian, apakah mereka pantas memakai
simbol-simbol tersebut lebih-lebih jika mereka menampilkan simbol ketakwaan? Lantas, kita sebagai rakyat selaku pemilih pernahkah sadar bahwa sebagian dari mereka yang sedang memainkan simbol itu adalah orang-orang mengusung pola hidup hedonis di mana rakyat hendak ditinggalkan setelah apa yang mereka inginkan terkabul, kemudian mereka akan mengepakakn sayap selebar-lebarnya untuk terbang setinggi-tingginya. Selain itu, tahukah kita bahwa semiotika (tanda/simbol) dalam perpolitikan sangat jauh berbeda dengan ilmu semiotika (tanda/simbol) yang khusus memberi makna pada benda-benda dan kejadian-kejadian, sebab dalam ranah penandaan/simbol politis, tanda/simol itu sangat subjektif serta penuh dengan keambiguan. Rakyat harus segera menyadarkan diri, bahwa kekacauan cara pandang hanya akan melahirkan kesengsaraan berkepanjangan, penderitaan yang sangat dalam, bahkan dieliminasi dari kesetaraan hak-hak sebagaimana seharusnya berhak diperoleh oleh rakyat itu sendiri. Oleh karena itu, pemahaman tentang tanda/simbol sangat penting dimiliki oleh publik (masyarakat) agar tidak ditipu oleh permainan tanda/simbol yang dilakukan oleh pelaku politik. Masyarakat harus memiliki kemampuan untuk menafsir tanda/ simbol yang mereka gunakan. Masyarakat juga harus cerdas memandang permainan simbol dalam politik, sebab simbol itu bisa saja menipu dan memperdaya yang pada akhirnya menghegemoni kita. Maka jangan sepenuhnya percaya dengan simbol, lihatlah realitasnya demi kemajuan daerah dan bangsa kita.
Danrem prihatin kejahatan di objek wisata Bisa merusak citra pariwisata NTB
***
DBHCHT berpotensi tak disalurkan ke petani Jangan sampai dikembalikan ke pusat
***
RADIO
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
RAGAM
SUARA NTB Sabtu, 17 Oktober 2015
STAHN Gde Pudja Mataram Seminarkan Kajian Lontar
KPK Juga Usut Proyek PLTS Kapasitas listrinya 5 KW, untuk satu kecamatan yang bisa menghasilkan aliran listrik kepada sekitar 80 rumah tangga. Nilai per proyek mencapai Rp 1,1 miliar lebih per unit. Untuk NTB, satu titik di Kabupaten Dompu berlokasi di Kecamatan Hu’u dan di Kabupaten Bima berlokasi di Tambora. Bantah PLTS Mangkrak Sementara itu, pihak Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Bima mengakui ada proyek pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tahun 2013 di Desa Oi Katupa, Kecamatan Tambora. Proyek bernilai miliaran rupiah itu diklaim telah dimanfaatkan oleh warga setempat sesuai dengan Juklak dan Juknis. Kepala Distamben Kabupaten Bima, H. Hairuddin ST, MT kepada Suara NTB via HP, Jumat, (16/10) mengatakan proyek PLTS pengerjaannya telah lama
rampung dan kini telah dinikmati oleh warga Desa Oi Katupa Kecamatan Tambora. ‘’Proyek itu gak ada masalah, sudah selesai dikerjakan,’’ jelasnya. Menurutnya, proyek tersebut dikerjakan dari tahun 2013 hingga 2014. Diakuinya selama dikerjakan tahun 2013 proyek itu belum rampung, namun dikerjakan kembali pada tahun 2014. “Ada sekitar 80 unit PLTS diperuntukan bagi desa setempat yang dikerjakan pada tahun 2013 dan 2014.’’ Namun Hairuddin enggan menjelaskan besaran nilai proyek tersebut. Pasalnya dia tidak ingin menyebutkan tanpa diketahuinya secara rinci dan pasti. ‘’Soal Pagunya saya sudah lupa, lagipula saya tidak ingin memberikan keterangan tanpa data yang jelas. Tapi besok akan dicek kembali,’’ pungkasnya. (ars/uki)
KPK Turun Periksa Perekam E-KTP Dukcapil Mataram Dari Hal. 1 Pemeriksaan ini diketahui, untuk melengkapi data terkait kasus yang sudah menetapkan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri Sugiharto sebagai tersangka pada 22 April 2014 lalu. “Ini kaitannya dengan kasus di pusat,” kata Ridwan dikonfirmasi, Jumat (16/10). Tim memeriksa peralatan IT seperti pencetak E - KTP, kamera, server dan jumlah blangko tercetak tahun 2013 lalu. Selain di Dukcapil, tim penyidik KPK secara acak turun memeriksa alat di beberapa kecamatan di Mataram. Ridwan tidak menyebutkan kecamatan mana saja yang diperiksa. ‘’Nah, kemarin operatornya yang dibawa. Ndak tahu kecamatan mana,’’ jelasnya. Ridwan mengulas, sebelum tim turun, Senin (12/10) dihubungi dari Jakarta oleh KPK, meminta data yang dibutuhkan. Sehingga langsung dipersiapkan
agar mempermudah proses pemeriksaan. Dokumen disita yakni data perekaman 2013. Untuk alat perekam E - KTP tidak ada fiktif. Kemungkinan apakah item itu cocok dengan diinginkan KPK atau tidak. ‘’KPK kan punya data sendiri. Tapi kalau alat dan bukti serah terima dari Kemendagri masih lengkap,’’ imbuhnya. Setelah mendapatkan dokumen dan keterangan dibutuhkan, komisi antirasuah ini, melanjutkan tugas penyidikannya pukul 13.00 Wita ke Dukcapil Lombok Tengah. Sementara akibat kecelakaan yang terjadi Kamis (15/ 10) dini hari lalu, tim KPK yang dipimpin Novel Baswedan membatalkan rencana kegiatannya di Kabupaten Bima dan Dompu. Tim KPK meninggalkan Bima menggunakan Bus Langsung Indah, Kamis sore lalu. (cem/uki)
NTB Segera Bangun Rumah Sakit Mata Dari Hal. 1 Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka penderita katarak ini adalah karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga konsisi kesehatan matanya. Apalagi saat ini NTB tengah dilanda musim kemarau berkepanjangan. Sinar matahari yang langsung mengenai mata dapat memicu timbulnya gejala katarak. Sehingga masyarakat dianjurkan untuk menggunakan kacamata hitam untuk menjaga mata dari sinar mastahari. Selain itu, faktor lain yang tidak kalah penting adalah faktor usia yang tidak dapat dihindarkan. Hal itu karena protein lensa pada mata akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Faktor lain pada umumnya adalah trauma mata yang dapat mengakibatkan penebalan, pembengkakan,
dan munculnya warna putih pada serat lensa. Warna putih yang terbentuk tersebut pada akhirnya bisa menyebabkan katarak. Faktor lain yang tidak dapat dihindarkan adalah genetika. Hal ini karena kelainan kromosom pada genetiknya yang dapat memengaruhi kualitas lensa mata. Selain itu, diabetes sering kali menjadi penyakit yang bisa menyebabkan katarak. Hal ini karena enzim yang ada di dalam tubuh penderita diabetes dapat memicu terjadinya katarak. “Di sini (NTB) banyak sekali penderita sakit mata, katarak. Angka kebutaan di NTB cukup tinggi. Anggarannya kurang lebih sekitar Rp 40 miliar dengan pengadaan alat-alat kesehatan. Mulai dalam RAPBD murni dianggarkan,’’ jelasnya. (nas)
Mataram (Suara NTB) Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Gde Pudja Mataram menyelenggarakan seminar pusat kajian lontar, Jumat (16/10). Seminar tersebut membahas pemahaman tentang calonarang dalam tradisi Bali. Ketua STAHN Gde Pudja Mataram yang diwakili Wakil Ketua I Bidang Akademik, Dr. Susilo Edi Purwanto, S.Ag., M.Si menyampaikan apresiasinya terhadap
(Suara NTB/ist)
Dari Hal. 1
Halaman 15
Susilo Edi Purwanto
penyelenggaraan ritual akademik itu. ia mengemukakan bahwa Lombok adalah tempat ditemukan naskah lontar terbanyak jika dibandingkan dengan daerah – daerah lain. ‘’Kegiatan ini menjadi penting untuk memperdalam pemahaman isi lontar di Nusantara. Lombok adalah tempat lontar terbanyak di antara daerah – daerah lain,’’ ujarnya. Sementara itu, salah satu pemateri dalam seminar tersebut, I Gusti Agung Ngurah Harta, menjabarkan tentang naskah lontar dan calonarang. Dikemukakan, naskah calonarang mengalami perubahan dari masa ke masa. Di Bali, cerita tentang calonarang tersebut banyak berkembang di daerah Denpasar. ‘’Dulu, naskah calonarang ini berbentuk prosa atau geguritan. Seiring perkembangan zaman, naskahnya mengalami perubahan,” bebernya. Dikemukakan, era tradisional, naskah dan cerita tentang calonarang berisi tentang acuan penuntun kehidupan. Bahkan, para pemuka adat, agama atau para sulinggih (pemangku), khususnya umat Hindu di Bali, menjadikannya sebagai landasan kehidupan. “Awalnya, prosa atau geguritan calonarang ini adalah acuan etika
para sulinggih dalam menjalani kehidupan. Tetapi sekarang ini sudah hilang,” tandasnya. Dalam seminar itu, hadir juga IBM Dharma Palguna sebagai pemateri kedua. Dharma Palguna berperan membedah isi dari sastra & tattwa tentang Bharadah Cerita. Tentang lakon calonarang. Ia memaparkan bahwa naskah bernomor Lor.5387/5279 yang ditemukan di Universitas Leiden berasal dari Puri Cakranegara, Lombok. Naskah itu diambil oleh Dr. Brandes,
September 1984. Kemudian alih aksara dan terjemahan ke Bahasa Belanda dilakukan oleh Prof. Dr. Poerbatjaraka. Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia dilakukan oleh Dr. Soewito Santoso, Universitas Canbera, Balai Pustaka tahun 1975. Ia mengutarakan, banyak sekali naskah berisi sastra yang berkaitan dengan tradisi calonarang di Bali. Naskah – naskah itu turut membangun pandangan dunia orang Bali tentang alam nonfiksi. (met/*)
(Suara NTB/ist)
SEMINAR - Suasana seminar yang berlangsung di STAHN Gde Pudja, Jumat (16/10) kemarin. Seminar dibuka Wakil Ketua I Bidang Akademik, Dr. Susilo Edi Purwanto,S.Ag.,M.Si .
Dilirik Penegak Hukum, Inspektorat Kontrol Penggunaan APBD Lobar Giri Menang (Suara NTB) Inspektur pada Inspektorat Lombok Barat (Lobar), H. Agus Rahmad Hidayat memastikan pihaknya mengontrol penggunaan dana Rp 23 miliar yang mencurigakan di APBD lantaran diduga masuk tanpa pembahasan dengan kalangan DPRD. Pihaknya akan menggunakan sistem informasi daerah (Simda) keuangan untuk mendeteksi adanya penggunaan dana yang terindikasi menyimpang. Terkait adanya desakan sejumlah pihak untuk menginvestigasi dana terindikasi mencurigakan ini, tak bisa dilakukan serta merta. Lantaran untuk melakukan itu, pihaknya perlu ada perintah
dari pimpinan daerah dalam hal ini, Plt Bupati Lobar. Menurutnya, sah-sah saja sejumlah pihak ingin melakukan kontrol terhadap dana di APBD, karena untuk perbaikan ke depan. Pihaknya tidak alergi terhadap masukan itu. Menyikapi ini, sistem sedang diterapkan di semua lini di Pemkab Lobar untuk mengantisipasi adanya penyimpangan anggaran daerah. “Sistem ini tidak bisa mengatasnamakan siapapun entah itu pejabat, kalau tidak sesuai maka ditolak,” jelasnya, Jumat (16/ 10). Menanggapi adanya kemungkinan aparat hukum mengusut dana mencurigakan ini, menurutnya tidak bisa dilaku-
kan serta merta. Pihak terkait perlu berkoordinasi dengan pimpinan daerah. “ Itu ada aturannya dan harus ada laporan, itu prosedurnya,” ujarnya. Sesuai UU Nomor 30 tahun 2014 tentang Pengawasan Internal, ujarnya, kepala daerah memaksimalkan peranan Inspektorat sebagai pemeriksa internal berkoordinasi dengan pemeriksa eksternal, seperti BPK, BPKP serta aparat penegak hukum. Sejauh ini, tambahnya, koordinasi dengan aparat hukum terkait persoalan anggaran belum pernah dilakukan. Diberitakan sebelumnya, Kasatreskrim Polres Lobar, AKP Sidik Priamursita men-
Perketat Pengawasan Dari Hal. 1 Dengan sisa waktu sekitar 2,5 bulan, gubernur meminta pengawasan harus dilakukan dari hari ke hari. ‘’Makanya saya ingatkan betul dari rumah sakit supaya manajemen pengawasan dari konsultan itu betul-betul bisa terus menerus, dari hari ke hari. Karena kita punya waktu kan tidak terlalu lama,” kata gubernur dikonfirmasi usai inspeksi mendadak (sidak) di RSUP Dasan Cermen, Jumat (16/10) siang kemarin. Sesampainya ke lokasi proyek RSUP Dasan Cermen, orang nomor satu di NTB ini langsung meninjau sejumlah ruangan yang sudah rampung dan meninjau proyek yang sedang berjalan. Seperti lanju-
tan pembangunan Gedung I yang tak rampung tahun lalu. Kemudian juga meninjau sejumlah proyek pembangunan gedung lainnya yang ditargetkan pada November dan Desember ini sudah rampung. “Dari laporan tertulis tadi yang saya terima, progres pengerjaan per hari ini masih sesuai schedule,” paparnya. Zainul Majdi mengatakan, RSUP Dasan Cermen yang memiliki luas kurang lebih 7 hektar merupakan sarana kesehatan terbesar di NTB yang dimiliki pemerintah provinsi. Hasil tinjauan yang dilakukan pada sejumlah ruangan, kata gubernur, kelengkapan yang sudah ada baik instalasi medis maupun non medis juga sudah cukup lengkap. “Sekarang lagi proses pembangunan beberapa gedung diantaranya ada instalasi bedah. Kemudian juga ada radioterapi, instalasi rawat inap. Yang diharapkan nanti itu Desember bisa selesai semuanya,”imbuhnya. Ditambahkan, mulai pertengahan bulan November sebagian pelayanan sudah pindah ke RSUP Dasan Cermen. Diharapkan, pada akhir
Desember pelayanan sudah maksimal. Sehingga pada awal 2016, seluruh pelayanan sudah menjadi satu kesatuan di RSUP Dasan Cermen. “Ada beberapa gedung di sini yang dibangun tahun 2011, Alhamdulillah saya melihat maintenance cukup bagus. Tapi ada satu, dua yang perlu dirapikan,”tandasnya. Gubernur mengaku optimis pelayanan RSUP Dasan cermen akan lebih baik dari yang lama. Pasalnya, sarana prasarana yang dimiliki di tempat yang baru jauh lebih lengkap. Jumlah poliklinik di lokasi yang baru lebih dari 40 buah, artinya meningkat 400 persen dibandingkan lokasi yang lama. “Ini dimaksudkan untuk lebih mampu menampung pasien yang selama ini mungkin dirujuk ke luar NTB,”terangnya. Disebutkan, sejumlah penyakit yang selama ini hanya bisa ditangani di luar daerah seperti operasi kanker, operasi jantung dan lainnya sudah bias ditangani di NTB. “Jadi Alhamdulillah kita kawal bersama, infrastruktur ini utilitas ini penggunaannya bisa maksimal untuk masyarakat,’’ harapnya. (nas)
yataakan siap mengusut temuan anggaran diduga siluman senilai Rp 23 miliar di APBD, bila ada laporan dari masyarakat. Pihak terkait pun menunggu adanya lapo-
ran dari masyarakat terkait masalah ini. Dijelaskan, terkait temuan dugaan dana siluman yang dimaksud, pihaknya belum tahu persis, sehingga perlu dipelajari. (her)
Harus Tepat Sasaran Dari Hal. 1 Senada dengan yang disampaikan Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi NTB, Prijono, kekhawatirannya kemiskinan di NTB menjadi profesi, guna memuluskan turunnya berbagai jenis bantuan dari pemerintah. “Ada benarnya juga yang menjadi kekhawatiran Kepala BI NTB (Prijono). Inilah perlunya bantuan itu tepat sasaran dan yang paling penting pola pikir masyarakat juga harus berubah,” ungkap Firmansyah pada Suara NTB di Mataram, Jumat (16/10). Oleh sebab itulah, paling penting bagaimana kemiskinan itu diklasifikasikan mana kemiskinan absolut (yang wajib diberi bantuan) dan mana kemiskinan relatif, artinya masih mampu berkreasi untuk mendapatkan penghasilan. Kemiskinan absolut inilah yang harus mendapatkan prioritas utama dari berbagai jenis bantuan pemerintah. ‘’Jangan sampai, ketika pemerintah akan menyalurkan bantuan, justru banyak masyarakat yang mengaku miskin,’’ katanya. Soal kemiskinan ini, pemerintah menurutnya sangat reaktif. Ada sedikit gengsi ketika angka kemiskinan bertambah. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka kemiskinan tersebut. Bahkan upaya tersebut bisa saja dengan langsung potong kompas. Menggelontorkan sekian banyak bantuan agar kemiskinan tersebut bisa berkurang, tetapi tidak demikian sebenarnya. Menekan angka kemiskinan tidak cukup dengan mengucurkan sekian besar angga-
ran dan menuntaskan sebatas program. Tetapi benar-benar harus dikawal, dari pemberian bantuan hingga menyiapkan wahana bagi masyarakat untuk berkreativitas. Tentu yang tak kalah penting adalah memperbanyak kegiatan pelatihan dan implementasinya harus terus dikawal. ‘’Jika kemiskinan dilawan dengan potong kompas, gelontorkan bantuan kemudian program selesai. Percuma juga walaupun anggarannya diperbanyak tetapi polanya masih menggunakan pola lama,” kata Firmansyah. Mengenai status kemiskinan menjadi alasan proyek, dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram ini tak memberi jawaban pasti. Memang kemiskinan di NTB masih perlu perjuangan panjang untuk mengentaskannya. Jikapun kemiskinan tersebut sebagai status untuk mendapatkan dukungan pemerintah, baginya tak persoalan. Asalkan pemberian bantuan harus benar-benar tepat sasaran. Perlu juga dilibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat untuk merubah pola pikir masyarakat agar tidak selamanya harus berpangku tangan dari bantuan pemerintah. Sebab semakin majunya perkembangan zaman menuntut perlunya kreativitas di berbagai bidang. “Ruang-ruang bisnis masih besar terbuka, arahkan masyarakat ke sana. Jangan hanya diberikan gelondongan. Hidup itu mudah, tapi akan sulit kalau masyarakat gengsi. Akibatnya ladang-ladang bisnis kita direbut orang luar,” demikian Firmansyah. (bul)
Danrem Prihatin Kejahatan di Objek Wisata Dari Hal. 1 Untuk itu, Rudy mendesak pemerintah daerah agar menindaklanjuti permasalahan tersebut dengan mengambil langkah-langkah yang tepat
dalam memberantas tindak kejahatan yang terjadi di lokasilokasi wisata. “Saya harap pemda mengkoordinasi dan mendata para pemandu. Sehingga, jika terjadi sesuatu, kita bisa dengan
cepat mengambil langkah yang tepat,” ucapnya. Lebih lanjut katanya, untuk memberantas tindak kejahatan di lokasi wisata, diperlukan sinergi seluruh elemen, seperti pemda, kepolisian, TNI,
Polhut, Balai TNGR, aparatur desa, maupun masyarakat setempat. “Kita harus segera bertindak, jangan sampai kejahatan di lokasi wisata terus terjadi dan berkepanjangan,” ujarnya. (ant/Bali Post)
Gubernur Temukan Plafon Ruangan Poliklinik Bocor Dari Hal. 1 Sehingga pada waktu (pasien) operasi nanti tidak ada masalah,’’ pesan gubernur kepada Diretur RSUP NTB, dr. Mawardi Hamri, MPPM yang mendampingi. Gubernur didampingi Direktur RSUP NTB, dr. H. Mawardi Hamry, MPPM, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si, Kepala Dinas PU NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP, Kepala Dinas Kesehatan, drg. Eka Junaidi, Kepala Biro Administrasi Pembangunan, Ir. IGB. Sugiharta, MT, Kepala Satpol PP NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si dan jajaran manajemen RSUP NTB. Pantauan Suara NTB, seluruh ruangan di rumah sakit milik Pemprov NTB itu diperiksa oleh gubernur. Di salah satu ruangan, yakni gedung poliklinik, gubernur menjumpai sejumlah plafon ruangan yang terbuka dan posisinya banyak yang tidak rapi. Selain itu, terdapat beberapa
dinding ruangan yang catnya sudah memudar. Hal lain yang tak luput dari perhatian gubernur adalah belum adanya rambu-rambu atau petunjuk arah emergency menuju lokasi pelayanan strategis di rumah sakit baru itu. Untuk itu, ia meminta kepada Direktur RSUP NTB, untuk memastikan kelengkapan fasilitas dan sarana prasarana rumah sakit itu sudah dibenahi pada saat perpindahan nanti. Sehingga pada saat beroperasi November nanti, sudah tidak ada masalah. Gubernur mengatakan, RSUP Dasan Cermen merupakan sarana kesehatan terbesar di NTB dan direncanakan menjadi rumah sakit tipe A. Sehingga bisa menjadi rumah sakit rujukan nasional. Dikatakan, peralatan medis yang ada di rumah sakit ini sudah mengacu pada peralatan modern, seperti rekam medis, non medis dan lainnya. Untuk ruangan rawat inap mulai dari kelas III, II, I, VIP,
VVIP fasilitasnya cukup mewah seperti hotel berbintang. Tarif untuk ruangan VVIP sekitar Rp 1 juta per malam. Jumlah ruangan rawat inap yang tersedia sekitar 600 kamar. Masing-masing sekitar 400 kamar kelas III, VVIP dan VIP sekitar 60 kamar dan sisanya untuk kelas I dan II. Selain itu berbagai fasilitas penunjang lainnya seperti instalasi bedah, radioterapi dan instalasi rawat inap sedang dalam proses pembangunan yang diharapkan tuntas pada November dan Desember mendatang. Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUP NTB, dr. H. Mawardi Hamry, MPPM mengatakan plafon ruangan yang dijumpai ada yang bocor dan kurang rapi akan segera dibenahi sebelum perpindahan pelayanan dilakukan. Dijelaskan, plafon ruangan yang bocor itu hanya terdapat dalam satu ruangan dari sekian ribu ruangan yang ada di RSUP NTB. Begitu juga dengan cat ruangan yang
sudah mulai ada yang pudar. Dikatakan, ruangan poliklinik itu merupakan ruangan yang sudah tuntas dibangun sejak 4-5 tahun lalu. “Kalau catnya kurang , itu akan kita cat kembali. Bayangkan itu sudah lima tahun. AC itu mungkin kabelnya putus, lima tahun tak pernah dipakai. Dari sekian ribu ruangan ini, hanya satu ruangan yang begitu. Itu masih batas toleransi,”ujarnya. Begitu juga mengenai perlunya dibuat penunjuk arah. Mawardi mengatakan hal itu telah menjadi perhatian pihaknya sebelum pelayanan dipindahkan secara bertahap mulai November mendatang. “Nanti sebelum pindah pasti kita benahi. Sekarang kalau kita pasang ditabrak sama yang keluar masuk. Begitu pindah pasti sudah dibenahi,’’ katanya. Selain sidak ke RSUP Dasan Cermen, rombongan Gubernur NTB kemudian melanjutkan sidak ke RSJ Mutiara Sukma, NTB. (nas)
Sabtu, 17 Oktober 2015 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Penetapan Daftar Pe1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 milih Tetap (DPT) di tu1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 juh kabupaten/kota yang 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 akan menggelar Pilkada 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 serentak, kecuali Kota 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Mataram yang akan me1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 netapkan DPT pada tang1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 gal 22 Oktober, ternyata 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 masih menyisakan per1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 soalan. Persoalan dalam 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 penetapan DPT timbul 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 dari KPU di enam kabu1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 paten yang sudah mene1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 tapkan DPT karena tidak 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 memiliki standar yang 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 sama untuk dijadikan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 acuan dalam penetapan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 (Suara NTB/dok) DPT. KPU Lombok Ten1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 M. Khuwailid gah (Loteng) adalah salah 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 satu yang hingga kini 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 masih menjadi perdebatan dalam penetapan DPT. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Menurut Ketua Panwaslu Provinsi NTB, M. Khuwailid, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 yang ditemui Suara NTB, Jumat (16), dari hasil rapat koor1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 dinasi dengan seluruh Panwaslu di tujuh kabupaten/kota, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 hanya Loteng yang masih bermasalah penetapan DPT-nya. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 “Problemnya dalam penetapan DPT ini sebenarnya 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 karena masing-masing KPU tidak memiliki standar yang 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 sama. Misalnya pemilih yang berada di luar negeri atau 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 pemilih yang sudah enam bulan tidak berada di domisili. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Itu ada KPU yang mencoret dan ada yang tidak. Yang tidak 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 mencoret itu Lombok Tengah,” ujarnya. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Selain itu, Panwaslu juga pernah menyampaikan pada 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 KPU Loteng atas temuan banyaknya pemilih ganda yang 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 mencapai 3000 pemilih ganda antara satu desa dengan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 desa yang lainnya. Sehingga menurut M. Khuwailid, pi1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 haknya mengingatkan pada KPU Loteng, agar menunda 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 penetapan DPT. Namun pihak KPU tetap bersikeras un1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 tuk menetapkan. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 “Panwaslu sudah mengingatkan agar KPU menunda 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 penetapan DPT. Tapi waktu itu, pihak KPU meminta re1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 komendasi Panwaslu disampaikan secara tertulis. Na1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 mun sebelum kita sampaikan rekomendasi tertulisnya, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 KPU Loteng sudah menetapkan DPT. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Akibat sikap keras pihak KPU Loteng tersebut, menu1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 rut M. Khuwailid, kemudian menimbulkan problem baru 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 yaitu pemborosan, seperti jumlah surat suara dan formo1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 lir C6, yang akan dicetak. ‘’Inikan pemborosan, apalagi 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 KPU Loteng akan menetapkan kebutuhan suarat suaran1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 ya berdasarkan jumlah DPT,’’ ujarnya. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Atas sikap keras KPU Loteng yang terburu-buru men1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 etapkan DPT, tanpa mempertimbangkan rekomendasi 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Panwaslu dikhawatirkan akan terjadi penyalahgunaan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 surat suara. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 “Itu yang kita khawatirkan nanti surat suaranya ada, 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 tapi pemilihnya tidak ada. Sehingga ini berpotensi pada 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 penyalahgunaan surat suara,” ujarnya. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Berdasarkan data yang di dapatkan Suara NTB pas1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 capenetapan DPT di enam kabupaten/kota, jumlah daftar 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 pemilih yang dicoret mencapai 100.846 jiwa pemilih. (ndi) 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Masih Bermasalah, Penetapan DPT Loteng
(Suara NTB/lin)
ISTIRAHAT - Beberapa keluarga pasien saat beristirahat di ruang tunggu RSUP NTB dengan kondisi ruangan yang pengap dan panas.
Jauh dari Kata Layak
Keluarga Pasien Keluhkan Kondisi Ruang Tunggu RSUP NTB Mataram (Suara NTB) Sejumlah keluarga pasien Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB mengeluhkan keadaan ruang tunggu yang kurang layak. Sebab kondisi ruangan dalam keadaan kotor dan menjadi tempat pembuangan dari pendingin ruangan rumah sakit. Sehingga udara di ruangan menjadi pengap dan panas. Namun keluarga pasien yang berasal dari berbagai daerah itu hanya dapat menerima dan tidak bisa protes. Munahar (35) salah satu dari sekian keluarga pasien asal Narmada yang menggunakan ruang tunggu RSUP. Dia mengaku selalu membersihkan ruangan di sekitar lokasi yang ia tempat di ruang tunggu. Pasalnya selama lima hari di sana, tidak pernah ada petugas kebersihan yang datang untuk membersihkan ruangan itu. Belum lagi kondisi ruangan yang panas dan hanya memiliki satu kipas angin kecil yang tidak dapat menghilangkan rasa panas di ruangan itu. Selain itu, ruangan itu tidak dilengkapi dengan fasilitas berupa alas seperti tikar, karpet atau tempat tidur. Se-
hingga keluarga pasien harus membawa alas sendiri dari rumah. Padahal pasien RSUP bukan hanya berasal dari Lombok namun juga dari Pulau Sumbawa. Sehingga tidak jarang biaya yang dikeluarkan keluarga pasien lebih besar untuk membeli perlengkapan saat menunggu. “Kondisinya ya begini saja, tidak ada petugas kebersihan yang ke sini. Jadi saya sapu sendiri, sapunya sudah ada disediakan di sini. Ruangannya panas, tapi kalau malam tidak terlalu panas meskipun masih kipas-kipas. Tapi ya syukur disediakan tempat meskipun begini, daripada
tidak ada,” kata Munahar. Belum lagi kondisi ruangan yang lebih tepat dikatakan sebagai penampungan yang ramai. Saat siang ruangan itu tidak terlalu ramai, namun saat malam keluarga pasien berebutan tempat. Sehingga ruangan menjadi lebih pengap. Belum lagi panas yang dikeluarkan dari mesin pendingin ruangan. Sehingga ruangan itu menjadi jauh dari kata nyaman dan layak. ‘’Ya mau bagaimana, kalau kita nuntut tempat yang nyaman nanti malah disuruh cari penginapan sendiri. Jadi kita terima saja meskipun seperti ini. Kami juga tidak punya
cukup uang untuk tidur di penginapan. Terpaksa di sini, yang penting ada tempat istirahat saja,’’ kata Munahar. Namun pihak RSUP menampik prihal petugas kebersihan yang tidak ada. Pasalnya saat petugas kebersihan akan membersihkan ruangan, keluarga pasien lebih banyak menolak. Sebab khawatir terhadap barang bawaan mereka. Padahal sebelumnya pihak RSUP telah mengingatkan agar tidak membawa barang-barang berharga. Sebab selama ini pernah terjadi kasus keluarga pasien yang barangnya nyaris dibawa orang lain. Namun beruntung hal itu segera diketahui oleh pemilik barang dan petugas rumah sakit. “Kalau masalah kebersihan kami selalu mengutamakan itu. Namun petugas kami kadang ditolak ketika ingin membersihkan ruangan itu. Mereka katakan biar kami saja yang bersihkan, sehingga petugas kebersihan tidak
membersihkan ruangan itu. Jadi bukan karena tidak diperhatikan, tapi dari kelaurga pasien sendiri yang menolak,” kata Humas RSUP NTB Solikin, SKM, di Mataram, Jumat (16/10) kemarin. Terkait dengan mesin pembuangan kalor pendingin ruangan yang menyebabkan ruang tunggu menjadi panas juga menurut Solikin bukan suatu permasalahan. Sebab ruangan itu merupakan ruang tunggu sementara dan terbuka. Namun keluarga pasien menggunakannya dalam waktu yang lama. Belum lagi keluarga pasien yang membawa banyak barang bawaan hingga membawa kompor untuk memasak. hal ini juga dapat menyebabkan keadaan rumah sakit menjadi kotor dan ruangan menjadi panas. Padahal ruangan itu merupakan ruang tunggu untuk sementara, namun dimanfaatkan secara berlebihan oleh keluarga pasien. (lin)
Pemprov Satukan Persepsi Susun Tahun 2016, Pemprov Targetkan Setoran Anggaran dan Belanja Daerah Mataram (Suara NTB) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB menggelar rapat koordinasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kabupaten/kota. Hal ini dimaksudkan untuk menyatukan persepsi dalam penyusunan anggaran dan belanja daerah. Kegiatan tersebut dibukaAsistenAdministrasi Umum dan Kesra Setda NTB, Drs. H. L. Syafi’I, MM, Jumat (15/10) kemarin. Rapat tersebut dihadiri 60 orang peserta terdiri dari Sekretaris Daer-
ah Kabupaten/Kota, asisten yang mendampingi keuangan, Kepala Bappeda,Dinas Pendapatan dan Kepala Bagian Hukum Kabupaten/Kota. Asisten III Setda NTB, Drs. H. L. Syafii , MM menjelaskan rapat koordinasi ini, selain merupakan bentuk tanggung jawab untuk mewujudkan sinkronisasi kebijakan, keseragaman pemahaman dan pemecahan masalah dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah juga merupakan wujud penerapan rasa kebersamaan aparatur
dalam membangun. Dikatakan, rapat koordinasi ini bukanlah bentuk kontrol topdown namun juga kesempatan emas bagi kabupaten/kota untuk menyampaikan aspirasi dalam bentuk komunikasi vertikal yang terbuka, adil dan sejajar untuk membangun daerahnya. Sehingga visi untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur bisa terwujud sebagaimana rencana pembangunan jangka panjang nasional yaitu mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan dengan meningkatkan pembangunan daerah Sementara itu, Kepala BPKAD NTB, Ir. H. Iswandi, M.Si mengatakan dalam rapat ini diharapkan sinergi pengelola keuangan daerah lebih dikuatkan sehingga apa yang menjadi progam prioritas pemerintah provinsi mendapat respon dari kabupaten/kota. Selain untuk menyampaikan program-program yang diprioritaskan dan mempertahankan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK terhadap Pemerintah Provinsi NTB. Melalui forum ini juga akan dibahas bersamasama terkait persoalan keuangan yang dihadapi kabupaten/ kota untuk dicarikan solusinya. “Melalui forum inilah hajathajat yang tak dapat diselesaikan pemprov bisa didiskusikan sehingga dapat memenuhi harapan-harapan ke depan,” kata Iswandi. Diharapkan, ke depan diskusi ini dilaksanakan dan diupayakan 3 bulan sekali. Sehingga ada kesamaan persepsi dalam menyusun anggaran dan belanja daerah antara kabupaten/kota dengan pemerintah provinsi untuk menunjang pembangunan kesejahteraan masyarakat. (nas)
Pendapatan RSUP NTB Rp 85 Miliar
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menargetkan pemasukan pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUP NTB sebesar Rp 85 miliar. Manajemen RSUP NTB mengaku optimis mencapai target tersebut melihat target yang dibebankan tahun-tahun sebelumnya selalu tercapai. ‘’Sekarang target kami tahun 2016 sebesar Rp 85 miliar. Tahun 2015 ini kami targetnya Rp 75 miliar,’’ sebut Direktur RSUP NTB, dr. Mawardi Hamry, MPPM dikonfirmasi usai mendampingi gubernur melakukan inspeksi mendadak (sidak) di RSUP Dasan Cermen, Jumat (16/10) siang kemarin. Mawardi mengatakan, dari target pendapatan sebesar Rp 75 miliar pendapatan yang disetor ke kas daerah tahun ini, sudah tercapai sekitar Rp 70 miliar. Melihat progres peningkatan dari tahun ke tahun, ia yakin target pendapatan sebesar Rp 85 miliar yang direncanakan dalam RAPBD 2016 akan tercapai. Apalagi, dengan kepindahan pelayanan RSUP NTB ke Dasan Cermen yang memiliki sarana prasarana jauh lebih lengkap dibandingkan RSUP yang ada saat ini. Fasilitas ruang rawat inap yang tersedia jauh lebih lengkap dibandingkan yang ada saat ini. Jumlah ruang rawat inap di RSUP yang ada di Dasan Cermen mencapai 600 kamar. Masing-masing 6o kamar ruangan VVIP dan VIP, 400 kamar kelas III dan sisanya un-
tuk kelas I dan II. “Jika pindah ke lokasi yang baru maka sekitar ratusan miliar pendapatan yang bisa diperoleh,”ucapnya. Selain itu, RSUP NTB juga dapat melayani operasi penyakit-penyakit seperti jantung dan kanker yang selama ini sering dirujuk ke luar daerah. Dengan jumlah dokter spesialis sebanyak 81 orang yang dimiliki rumah sakit milik Pemprov NTB ini, maka penyakitpenyakit tertentu yang selama ini dirujuk di luar daerah dapat ditangani di RSUP NTB. Meskipun demikian, kata Mawardi dengan luasnya RSUP NTB yang mencapai sekitar 7 hektar dan jumlah fasilitas yang banyak otomatis akan berpengaruh terhadap operasional rumah sakit. Untuk penyediaan fasilitas listrik, RSUP NTB membutuhkan daya sekitar 3 MW yang saat ini sudah dibangun gardu induk di sana. Mengantisipasi mati lampu, pihak RSUP sudah menyiapkan genset. Dalam uji coba yang dilakukan selama empat jam, genset tersebut menghabiskan BBM sebanyak 1.000 liter. Artinya, jika listrik (PLN) mati sehari, maka BBM yang dibutuhkan sekitar 6.000 liter. ‘’Kita BLUD tetap kita upayakan dari operasional rumah sakit. Fungsi kita fungsi sosial. Kalau rumah sakit defisit maka kewajiban pemerintah. Tidak bisa pelayanan berhenti, kecuali kalau rumah sakit swasta mungkin dia tutup kalau biaya operasional tinggi. Kalau kita tidak boleh,”tandasnya. (nas)