Snt17102015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500 Online :http://www.suarantb.co.id

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 184 TAHUN KE 11

E-mail: hariansuarantb@gmail.com

Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU, 17 OKTOBER 2015

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Sidak RSUP Dasan Cermen

Gubernur Temukan Plafon Ruangan Poliklinik Bocor Mataram (Suara NTB) Untuk memastikan kesiapan perpindahan pelayanan RSUP NTB ke Dasan Cermen, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUP Dasan Cermen, Jumat (16/10). Sebelumnya, pada Kamis (14/10), gubernur telah melakukan sidak di RSUP NTB di Jalan Pejanggik Kota Mataram. Sidak itu untuk memastikan kesiapan rumah sakit baru ini, terkait dengan rencana perpindahan pelayanan dari rumah sakit lama pada November mendatang. Dalam sidak yang dilakukan di RSUP Dasan Cermen, orang nomor satu di NTB ini melihat satu persatu ruangan poli. Saat masuk ke salah satu ruangan poli yang sudah lama rampung itu, gubernur menemukan plafon ruangan ada yang bocor dan tak rapi. “Itu dipastikan betul tidak ada yang bocor-bocor. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/Humas Setda NTB)

SIDAK - Selain sidak ke RSUP NTB di Dasan Cermen, Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi juga sidak ke RSJ Mutiara Sukma. Tampak gubernur berdialog dengan salah seorang pasien didampingi Direktur RSJ Mutiara Sukma, Hj.Elly Rosila Wijaya.

Selain E-KTP

KPK Juga Usut Proyek PLTS Mataram (Suara NTB) Di luar penyidikan proyek Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau E-KTP, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga mengusut indikasi penyimpangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Lokasi proyek itu di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, pengadaannya oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). Pelaksana Harian (Plh) Juru Bicara KPK Yuyuk Indriati membenarkan tujuan lain turunnya tim penyidik lembaga antirasuah itu. Turunnya tim secara bersamaan, namun terpisah dengan rombongan penyidik Novel Baswedan yang mengalami kecelakaan, Kamis (15/10) dinihari lalu. ‘’Kalau itu (proyek PLTS, red), ada tim yang berbeda,’’

TO K O H Perketat Pengawasan GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meminta jajaran manajemen Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB untuk memperketat pengawasan pengerjaan sejumlah proyek pembangunan gedung yang dianggarkan dalam APBD 2015. Bersambung ke hal 15

KO M E N TTAA R

Dia tidak menyebutkan nama proyeknya secara rinci, hanya menyebut lokasi pemeriksaan salah satunya di Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. ‘’Ada juga pemeriksaan alat pembangkit listrik di Tambora,’’ ujar sebuah sumber, Kamis (15/10) sore lalu. Catatan diperoleh Suara NTB, proyek dari Kementerian PDT itu disebut PLTS terpusat. Bersambung ke hal 15

Danrem Prihatin Kejahatan di Objek Wisata TGH.M.Zainul Majdi (Suara NTB/ist)

Harus Tepat Sasaran

Mataram (Suara NTB) Danrem 162/WB, Kol. CZI Lalu Rudy Irham Srigede merasa prihatin setelah melihat sejumlah pemberitaan terkait tindak kejahatan yang terjadi di objek wisata di daerah ini. ‘’Setelah saya melihat pemberitaan di media, saya merasa prihatin sekali. Sasarannya adalah para wisatawan yang datang berkunjung ke sejumlah lokasi wisata, seperti di Gunung Rinjani dan Kuta, Lombok Tengah,’’ ujar Danrem, Jumat (16/10). Bahkan, yang menjadi korban para pelaku kejahatan ini adalah wisatawan asing yang

datang untuk menikmati kekayaan alam NTB. Hal tersebut tentunya dapat merusak citra daerah. Menurutnya, dengan adanya ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab ini tentunya nama baik NTB, khususnya dalam hal pariwisata, akan tercoreng di mata para wisatawan lokal maupun asing. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)

Firmansyah

(Suara NTB/bul)

SOAL kemiskinan, Pemerhati Ekonomi dari Unram, Dr. M. Firmansyah, M. Si menekankan agar bantuan dari pemerintah benar-benar tepat sasaran. Bahwa yang menerimanya harus dipilah pilah yang statusnya memang miskin absolut (tidak bisa berbuat lagi). Bersambung ke hal 15

sebut Yuyuk menjawab Suara NTB via SMS. Ditanya lebih jauh, apakah pemeriksaan sudah tuntas untuk dua wilayah itu atau akan ada pemeriksaan tambahan saksi, Yuyuk tak berkomentar, dengan alasan masih dalam proses pendalaman. Novel Baswedan juga sempat membenarkan ada tim yang turun ke Bima untuk menangani perkara yang lain.

Penderita Katarak Tinggi

NTB Segera Bangun Rumah Sakit Mata Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB berencana segera akan membangun Rumah Sakit Mata pada tahun 2016 mendatang. Tahun 2015 ini sedang dilakukan pembuatan Detail Enginering Desain (DED) oleh Dinas Kesehatan (Dikes) NTB. Dalam RAPBD 2016, Pemprov akan menganggarkan sekitar Rp 40 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit Mata tersebut beserta untuk pengadaan fasilitas penunjangnya. “Untuk Rumah Sakit Mata kita mau buat DED nya. Rencananya di Jalan Majapahit alternative pertama. Rencananya di sebelah kantor TVRI lokasinya. Tapi nanti lebih lanjut nanti lagi. Itu ada tanah Pemprov di sana,” kata Kepala Dikes NTB, drg. Eka Junaidi dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Jumat (16/ 10) siang kemarin.

Dijelaskan, pembangunan Rumah Sakit Mata itu dananya murni dari APBD NTB. Tidak ada dukungan dari pemeirntah pusat. Tahun 2015 ini, Dikes sedang membuat DED dan perencanaannya. “Insya Allah tahun 2016 kita bangun,”ucapnya. Pertimbangan Pemprov NTB membangun Rumah Sakit Mata, menurut Eka karena penderita katarak atau kebutaan di NTB terbilang cukup tinggi. Setidaknya 225.000 dari 4,5 juta jiwa penduduk NTB menderita katarak dengan berbagai gejala dan faktor. Jumlah tersebut melebihi jumlah penderita rata-rata nasional yang mencapai dua persen. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov NTB untuk mencegah maupun mengobati penderita. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ist)

NAIK BUS - Novel Baswedan naik Bus Langsung Indah tujuan Mataram, Kamis lalu.

KPK Turun Periksa Perekam E-KTP Dukcapil Mataram Mataram (Suara NTB) Selain mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Bima dan Sumbawa. Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga turun memeriksa alat perekam kartu tanda penduduk (KTP) elektronik di Dukcapil Kota Mataram, Kamis (15/10) lalu. Tim yang berjumlah sembilan orang itu dipimpin oleh Novel Baswedan, tiba sekitar pukul 10.00 Wita. Penyidik memeriksa space alat perekaman di Dukcapil dan beberapa kecamatan, untuk memasti-

kan apakah item itu sesuai bantuan diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Tim yang turun ke Mataram hanya meminta tambahan dokumen sebagai barang bukti, sehingga tidak ada permintaan keterangan saksi. Diketahui, penyidik antirasuah ini menyita dokumen E - KTP tahun 2013. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram, Drs. H. Ridwan membenarkan penyidik KPK turun memeriksa alat perekam E - KTP, Kamis (15/10). Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Snt17102015 by Suara NTB - Issuu