HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA, 18 FEBRUARI 2014
16 HALAMAN NOMOR 286 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Walikota Mataram Mengejar Dua Obsesi Sebagai seorang pemimpin, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh tidak ingin kepemimpinannya berlalu begitu saja. Saat ini, masih ada dua obsesi yang sedang ia kejar. Dan tahun ini, Ahyar mulai merenda obsesi itu agar segera menjadi kenyataan. PERIHAL dua pekerjaan rumah atau obsesi itu disampaikan Ahyar dalam kesempatan bincang santai saat ia menerima jajaran Redaksi Harian Suara NTB, Radio Global FM Lombok dan Koran Tokoh yang dipimpin Penanggung Jawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H. Agus Talino
di ruang kerjanya, Senin (17/ 2) kemarin. Berbincang dalam suasana hangat dan sesekali diselingi gelak tawa, Ahyar menjelaskan obsesi yang ingin ia torehkan dalam periode kepemimpinannya. “Ada dua PR besar saya, karena ini juga membutuhkan biaya yang besar,” ujarnya. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/cem)
DISKUSI - Walikota Mataram, H.Ahyar Abduh (kiri) berdiskusi dengan Penanggung Jawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H.Agus Talino di ruang kerja Walikota Mataram, Senin (17/2) kemarin.
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 Mataram (Suara NTB) tang biaya perjalanan dinas. kerjanya, Senin (17/2) kemarin biaya transportasi udara un- nya digolongkan menjadi 6 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 Pemprov NTB melakuGaris besarnya, dilakukan efek- mengatakan, akan mensosial- tuk Gubernur, Wakil Guber- tingkat, ditekan lagi men12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 isasikan revisi Pergub ini, un- nur, Pimpinan DPRD dan Pe- jadi 5 tingkat. Diantaranya kan perubahan (revisi) atas tivitas untuk efisiensi APBD. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 Peraturan Gubernur (PerKepala Biro Keuangan Set- tuk diimplementasikan sece- jabat Eselon I (setingkat Sek- pejabat negara untuk Gu12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 gub) NTB Nomor 18 tahun da NTB, Dra. Hj. Selly Anday- patnya, diperhitungkan efektif da), disesuaikan untuk diberi- bernur dan Wakil Guber12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 nur, tingkat A untuk pimpkan kelas bisnis. 2013 tentang perjalanan di- ani, M. Si didampingi Kepala 1 Maret sudah diberlakukan. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 Sementara pada pokok pe- inan/anggota DPRD dan Pokok-pokok perubahan nas. Dengan mengeluarkan Bagian Anggaran Biro Keua12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 Keputusan Gubernur NTB ngan Setda NTB, Abdul Aziz Pergub nomor 18 tahun 2013 rubahan kedua, biaya per- pejabat eselon I/II. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012 Nomor 440 tahun 2014 ten- kepada Suara NTB di ruang yang pertama, khusus untuk jalanan dinas yang sebelum- Bersambung ke hal 5 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012
Pemprov Pangkas Biaya Perjalanan Dinas Eksekutif dan Legislatif
Kasus Dermaga Labuhan Haji
(Suara NTB/ars)
Dua Tersangka Ditahan, Kontraktor Menyusul
(Suara NTB/ars)
DITAHAN- KPA Proyek Dermaga Labuhan Haji, GI (baju putih) dan Konsultan Proyek, MZ (depan) digiring menuju mobil operasional Kejaksaan untuk ditahan di Lapas Mataram.
TO K O H PERMINTAAN dari Pemprov NTB terkait jumlah Warga Negara Asing (WNA) dan beraktivitas di daerah ini, dijawab pihak Kanwil Kemenkum HAM. Surat Pemprov yang berisi permintaan data itu, akan dijawab dengan penjelasan rinci, termasuk kaitan dengan persoalan yang dihadapi sebagai kendala dalam pengawasan. Menurut Kakanwil Kemenkum HAM NTB, Bersambung ke hal 5 Agusta K Embly
Dugaan Bisnis Koral Ilegal
Klarifikasi Dewan Kuatkan Indikasi Penyalahgunaan Izin Mataram (Suara NTB) Setelah menerima laporan berupa data – data terkait dugaan bisnis koral ilegal di Sekotong yang diduga dilakukan oleh CV. Ikan Lombok (bukan UD.Ikan Lombok—red) kalangan DPRD NTB melakukan klarifikasi ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB. ‘’Dari hasil penelusuran ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, mereka diperbolehkan menjual karang (hias-red) itu yang hasil budidaya,’’ ujar Sekretaris Komisi II DPRD
NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm, yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (17/ 2) kemarin. Mori menambahkan, budidaya yang dimaksud bisa berupa kerang hias ha-
sil budidaya sendiri maupun yang dibeli dari pihak lain yang membudidayakan kerang hias tersebut. “Saya tanya, ada nggak dia punya lahan budidaya? Saya tanya lagi, ada nggak bukti dia membeli dari pembudidaya itu?” Dari hasil penelusuran itu, Mori mengakui indikasi bahwa bisnis karang hias ini dilakukan tidak sesuai dengan izin yang diterbitkan. Untuk
diketahui, indikasi itu juga bisa ditarik dari serangkaian pemberitaan Suara NTB terkait dugaan bisnis koral ilegal dalam kurun waktu Mei hingga Juni 2013 silam. Mori juga menunjukkan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) untuk CV. Ikan Lombok yang diperolehnya dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB. Bersambung ke hal 5
Proyek SPAM KLU, Penyidik Cek Fisik Bersama Ahli Mesin Mataram (Suara NTB) Di balik musibah yang menimpa jajaran Kejaksaan Tinggi NTB terkait meninggalnya Ketua Tim Penyidik Drs. Mafhuddianto, SH, MH,
ada sedikit kemajuan dalam penanganan kasus proyek Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Saat pengecekan Jumat (14/2) lalu, ternyata tim
sudah selesai dengan satu tahapan penyidikan, yakni pemeriksaan fisik proyek bersama ahli mesin. Diketahui, saat itu almarhum sudah melibatkan
sa komponen instalasi mesin pompa air yang berfungsi mengalirkan air ke sistem Instalasi Perpipaan Air (IPA). Bersambung ke hal 5
ahli mesin Made Suartika, ST dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Mataram (Unram). Sebelum meninggal, Mafhuddianto bersama ahli mesin, sudah memerik-
Wakil Walikota Mataram Apresiasi ’’Suara NTB’’
Jangan Kendor Angkat Isu Lingkungan Mataram (Suara NTB) Dukungan terus mengalir untuk Suara NTB yang konsen menyuarakan persoalan lingkungan. Kali ini dukungan datang dari Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana. Bahkan ia
meminta kepada Suara NTB untuk tetap bersemangat dan jangan kendor menyuarakan dan mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan upaya penyelamatan lingkungan. Bersambung ke hal 5
DISKUSI - Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana (kiri) berdiskusi dengan Penanggung Jawab Suara NTB yang juga Direktur Radio Global FM Lombok, H.Agus Talino, Senin kemarin. (Suara NTB/cem)
C.03.08.13
Balas Surat Pemprov
Mataram (Suara NTB) Tahapan kasus Dermaga Labuhan Haji Lotim, selesai di tingkat penyidikan. Ini ditandai dengan ditahannya dua tersangka sekaligus, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), GI dan Manajemen Konsultan (MK), MZ. Sementara kontraktor pelaksana dari PT.CGA, dipastikan penahanannya menyusul. Butuh waktu lama menahan kedua tersangka. Ketua Tim Penyidik Yoni E. Malaka, SH harus beradu argumen dengan kedua tersangka yang didampingi kuasa hukum mereka. Pertentangan paling keras datang dari GI saat diminta menanda tangani surat perintah penahanan. Sedianya keduanya harus dibawa ke Lapas Mataram pukul 15.30 Wita, namun karena proses yang alot, akhirnya keduanya baru bisa digiring ke Lapas Mataram sekitar pukul 17.00 Wita. GI yang saat ini diketahui sebagai staf ahli di Pemkab Lotim, terlihat hanya tertunduk mengenakan kemeja putih dan topi putih saat menuruni tangga ke lantai dasar Gedung Kejaksaan. Di depannya MZ, tersangka yang diketahui sebagai Direktur PT Rancang Persada, mengenakan batik. Bersambung ke hal 5