Snt18022016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

KAMIS, 18 FEBRUARI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 284 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/Humas Setda NTB)

DILANTIK- Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi melantik tujuh kepala daerah di NTB, Rabu (17/2).

Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi melantik dan mengambil sumpah jabatan tujuh orang bupati/walikota (kepala daerah) hasil Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 lalu. Gubernur meminta para bupati/walikota untuk

fokus dalam membangun daerah masing-masing. ‘’Saya juga mengajak bupati/walikota untuk fokus dalam membangun daerah masing-masing. Fokus dalam makna mari kita bersama menajamkan program-program kita,’’ kata gubernur usai

melantik tujuh bupati/walikota di Mataram, Rabu (17/2). Orang nomor satu di NTB ini mengatakan, bupati/walikota diminta untuk menajamkan program-program pembangunan. Diantaranya, program untuk menurunkan kemiskinan, Bersambung ke hal 15

Penggunaan Dana Bantuan Hukum Dilaporkan ke Kejaksaan

Sejumlah Pejabat Biro Hukum Setda NTB Diperiksa

’’

Sudah ada yang diminta keterangan dari Biro Hukum. Kejaksaan yang lebih tahu siapa saja yang dipanggil

TO K O H

H. Rusman

Pengaruh Tokoh Kalah Kuat

Mataram (Suara NTB) Kepala Biro Hukum Setda NTB, H. Rusman, SH, MH mengatakan, akan mengikuti proses hukum yang sedang berjalan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB terkait dengan pengusutan dana bantuan hukum di SKPD tersebut. Pihaknya yakin apa yang dipersoalkan terkait dengan penyelidikan penggunaan dana bantuan hukum itu, sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. ‘’Kita ikuti saja prosesnya. Kita hormati proses yang berlangsung. Setiap apa yang kita lakukan kita yakini (sudah benar),’’ kata Rusman ketika dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (17/2) siang kemarin di ruang kerjanya.

Rusman tak banyak berkomentar terkait dengan penyelidikan dana bantuan hukum pada Biro Hukum ini. Namun diakuinya bahwa memang ada beberapa pejabat Biro Hukum yang sudah dimintai keterangannya oleh Kejaksaan.

“Sudah ada yang diminta keterangan dari Biro Hukum. Kejaksaan yang lebih tahu siapa saja yang dipanggil,’’ ujarnya. Informasi yang diperoleh Suara NTB, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

WALIKOTA Bima, H. M. Qurais H. Abidin menegaskan, aparat keamanan bersama jajaran Pemkot Bima telah berupaya melakukan sejumlah terobosan untuk menangkal penyebaran paham terorisme di Kelurahan Pena To’I, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Salah satunya adalah dengan melibatkan para tokoh masyarakat. Sayangnya pengaruh mereka dianggap kalah kuat dengan para penyebar paham terorisme tersebut. Saat ditanyai mengenai apakah pemerintah daerah sudah melibatkan tokoh masyarakat untuk membantu menangkal perkembangan paham ini, Bersambung ke hal 15 H. M. Qurais H. Abidin

Puluhan IUP Diduga Bermasalah di NTB Mataram (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta pemerintah daerah untuk menertibkan 3.966 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang belum memenuhi status clean and clear di seluruh Indonesia sampai Mei mendatang. Di NTB sendiri, puluhan IUP dinyatakan masih belum clear and clean. Selain itu, jumlah tunggakan iuran pemegang IUP di daerah ini masih mencapai Rp 17 miliar lebih. ‘’Data IUP yang clear and clean masih 23 buah. Belum bertambah seperti data yang dulu. Kita provinsi hanya merekomendasikan hasil evaluasi ke Dirjen Minerba. Nanti Dirjen Minerba yang memberikan predikat itu,’’ kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, Ir. Muhammad Husni, M.Si dikonfirmasi Suara NTB disela-sela pelantikan tujuh bupati/walikota di Mataram, Rabu (17/2) siang kemarin.

(Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Gejala Resistensi Daerah WAKIL Ketua DPD RI, Prof. Farouk Muhammad menyayangkan masih banyaknya bupati/walikota di NTB yang enggan untuk membuka komunikasi dengan para senator asal NTB di DPD RI dalam memperjuangkan program di tingkat pusat. Bahkan, sejumlah daerah justru menunjukkan gejala resistensi untuk menerima program yang telah diperjuangkan oleh para wakilnya di tingkat pusat. Hal itu disampaikan Farouk saat dikonfirmasi menjelang acara pelantikan tujuh kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil Pilkada serentak di NTB, Rabu (17/ 2). “Selama ini saya hampir kurang sekali, Bersambung ke hal 15

Data tahun 2013, sebanyak 40 IUP di NTB hingga saat ini belum dinyatakan clear and clean (CNC) oleh pemerintah pusat. Dari 63 IUP seluruh NTB, sampai dengan CNC tahap delapan hanya 23 IUP yang sudah dinyatakan CNC. Sebagian besar IUP itu mendapat konsesi lahan di Pulau Sumbawa, dan sebagian kecil di Lombok. Dikatakan, pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap IUP-IUP yang bermasalah dan belum membayar iuran. Husni menyebutkan, berdasarkan data per 30 Juni 2014, tunggakan iuran tetap pemegang IUP di NTB mencapai Rp 19,228 miliar lebih. Tunggakan pembayaran iuran pemegang IUP tersebut, termasuk utang sudah habis masa berlakunya. Sampai saat ini,

kata Husni dari jumlah tunggakan sebesar itu telah mampu ditarik sebesar Rp 2 miliar. Bersambung ke hal 15

Muhammad Husni (Suara NTB/dok)

Kasus PDAM Ditingkatkan ke Penyelidikan Mataram (Suara NTB) Laporan atas 43 item kegiatan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang Mataram ke Kejaksaan Tinggi NTB, statusnya meningkat menjadi penyelidikan. Keputusan itu setelah pihak Kejaksaan dikeluarkan surat perintah penyelidikan (sprin lid) dan akan ditindaklanjuti dengan pemanggilan saksi - saksi. Sprin lid itu dikeluarkan Kajati NTB Martono, SH,MH beberapa waktu lalu, setelah pihaknya merasa cukup dengan data-data yang sudah dikumpulkan sebelumnya. ‘’Kasus ini sudah naik ke penyelidikan karena sudah ada sprin lid dari pak Kajati,” kata Juru Bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH, Rabu (17/2). Sejak laporan itu disampaikan Desember 2015 lalu, Kajati langsung membentuk tim penyelidik. Data dan keterangan awal sudah diperoleh dalam kegiatan puldata dan pulbaket sebelumnya. ‘’Data data sudah ada. Wawancara sudah dapat ke pihak pihak terkait. Tinggal sekarang memanggil saksi-saksi karena sudah ditingkatkan ke penye-

(Suara NTB/ars)

Made Sutapa lidikan,” sebutnya. Sutapa juga mengapresiasi laporan pelapor yang melengkapi dokumen dan alur indikasi tindak pidana korupsi yang dilaporkan. Hanya saja, pihaknya ingin tetap objektif menangani setiap perkara, termasuk kasus PDAM tersebut. Sebab jangan sampai ada kesan pihaknya memaksakan perkara dan ujung ujungnya mendzolomi pihak tertentu. ‘’Kalau ini cukup bukti lanjut, kalau tidak, ya dihentikan. Mau lanjut atau tidak, nanti kita sampaikan ke pelapornya apa adanya,’’ pungkas Sutapa. Bersambung ke hal 15

Gubernur Dukung Aparat Kepolisian Tindak Tegas Pelaku Teror

Terduga Teroris Diduga Siapkan Tenaga Baru

Farouk Muhammad

(Suara NTB/why)

(Suara NTB/aan)

Umar Septono

Terduga teroris Fajar alias Chan alias Muhammad Fuad, diduga sudah menyiapkan tenaga yang baru direkrut untuk dijembati menuju pusat jaringan teroris Mujahidn Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah. Sebelum akhirnya ditembak mati Densus 88 di Kelurahan Pena To’I, Kota Bima dalam sebuah penggerebekan di rumahnya di Bima, Senin (15/2) lalu.

‘’SEMENTARA, terpantau hanya melakukan kegiatan di situ ya (Pena To’I, Kota Bima) tapi link-nya kan langsung ke Poso. Istrinya Santoso kan juga dari situ. (Rekrutan) yang lain dalam kondisi penyiapan,’’ ungkap Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs Umar Septono, SH, MH, saat ditemui di Masjid Baitussalam Mapolda NTB, Rabu (17/2). Namun, ia tidak merinci mengenai jumlah tenaga baru yang direkrut apakah sudah bergabung ke dalam jaringan teroris yang kini masih terus diburu polisi melalui sandi Operasi Tinombala di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Kapolda menjelaskan, pan-

tauan polisi selama ini kegiatan perekrutan yang diduga dilakukan Fajar tesebut masih berada di sekitar wilayah Kelurahan Pena To’I, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Belum sampai mengarah pada penggalangan anggota baru yang menyasar daerah Dompu, Sumbawa, maupun Lombok. Berdasarakan pengembangan kasus sementara, kata Kapolda, jaringan teroris Santoso yang berkembang di Bima memiliki anggapan bahwa kepolisian adalah penghambat kegiatan terorisme sehingga menjadikan polisi sebagai sasaran. TGH.M.Zainul Majdi Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Snt18022016 by Suara NTB - Issuu