SUARA NTB 18 MARET 2013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500

Rp. 40.000 Rp. 45.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 18 MARET 2013

Mataram (Suara NTB) DPRD NTB melakukan langkah antisipasi terhadap membiasnya pembahasan dua dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur NTB yang Senin (18/ 3) hari ini akan dimulai pembahasannya. Pembahasan yang dilakukan menjelang Pilkada diakui membuka peluang proses ini akan memakan waktu cukup panjang. Seperti diketahui, saat ini DPRD NTB tengah bersiap menggelar pembahasan dua dokumen LKPJ yang terdiri dari LKPJ akhir masa jabatan dan LKPJ tahun 2012. Penggabungan pembahasan dua LKPJ ini sudah disepakati oleh DPRD NTB dan menurut rencana, gubernur akan menyampaikan dokumen tersebut secara resmi pada rapat paripurna yang digelar hari ini. Anggota Badan Musyawarah DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm, yang dikonfirmasi Suara NTB, Bersambung ke hal 5

Dugaan Korupsi di Pulau Sumbawa

Investigasi BPKPTemukan Kerugian Negara Rp 5,7 Miliar TO K O H

TGH. M. Zainul Majdi

GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan kaum entrepreneur muda yang andal paling potensial untuk menciptakan kemandirian di NTB. Ia mengatakan, jika semua perguruan tinggi di NTB mampu mensuplai entrepreneur-enterpreneur (pengusaha-pengusaha) muda yang andal maka target 100 ribu wirausaha baru (WUB) yang dicanangkan Pemprov NTB akan tercapai dan membuahkan hasil dalam rangka menciptakan kemandirian masyarakat di NTB. “Paling potensial menciptakan kemandirian di NTB itu adalah kaum pengusaha atau entrepreneur-entrepreneur. Bersambung ke hal 5

Daerah dimaksud, diantaranya Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), yang ditemukan dugaan korupsi dengan modus penggelapan dana di Pegadaian Unit Maluk dan Unit Seteluk, Perum Pegadaian Cabang Taliwang mencapai Rp 1,197,000,000. Bersambung ke hal 5

Bima (Suara NTB) Kecamatan Wera, Bima merupakan salah satu sentra produsen bawang merah di NTB. Melonjaknya harga bawang merah belakangan ini, ada harapan terbatasnya stok komoditas ini bisa dipasok dari daerah ini. Namun tampaknya, harapan tersebut sia-sia karena ternyata petani di Wera gagal panen dan untuk musim tanam sekarang mareka was-was karena hujan masih terus turun. Berkurangnya stok bawang saat ini tak lepas dari gagal panen bawang pada bulan lalu khususnya terjadi di Kecamatan Wera yang merupakan salah satu penghasil bawang terbesar di Kabupaten Bima. Saat mulai menanam Januari lalu, bibit bawang yang baru ditanam langsung diterjang hujan. Hingga akhirnya, bibit bawang terendam hingga seharian. Jika sudah terendam, bibit tersebut sudah dipastikan akan rusak. ‘’Tanaman bawang ini tidak bisa kena air,” ujar Ramlin asal Desa Pai saat ditemui di lokasi tanaman bawangnya di Desa Nanga NaE Kecamatan Wera. Bersambung ke hal 5

KO M E N TTAA R

Tidak Terjebak SAMPAI saat ini, pemerintah pusat masih ngotot untuk mengakuisisi saham 7 persen PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Namun, ada wacana baru yang berkembang bahwa pemerintah pusat mengambil 7 persen saham tersebut, tetapi 2 persen dari 7 persen itu, dividennya diserahkan kepada pemerintah daerah. ‘’Ini wacana baru, baru tadi dari Pak Dahlan (Menteri BUMN), tetapi karena bukan beliau (yang berwenang,red), maka kita masih menunggu dari Menteri Keuangan. Bersambung ke hal 5

Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

57

Hari Lagi...!!

Bersyukur atas yang telah Dicapai Dengan TGB saya merasa satu hati dan satu visi. Saya lihat beliau memimpin NTB dengan gaya anak muda yang cerdas, pembawaan yang tenang dan pendekatan yang sejuk. Dukungan dan bantuan untuk umat Hindu tak sedikit kami terima. Kemajuan pembangunan di bidang pariwisata juga ikut kami nikmati. Jadi tanpa ragu, secara terbuka saya mendukung saudara saya TGB untuk kembali memimpin NTB. Saya yakin TGB akan makin membawa NTB maju lima tahun ke depan. (Anak Agung Made Jelantik ABW, Putra mahkota Raja di Puri Pamotan Cakranegara, Ketua Krama Pura Meru)

Kasus Terminal Haji BIL

Ditingkatkan ke Penyidikan, Polda Lengkapi Permintaan BPKP Mataram (Suara NTB) Setelah kasus dugaan penyimpangan pada proyek Terminal Haji Bandara Internasional Lombok (BIL) ditingkatkan ke penyidi-

kan, pekerjaan penyidik Polda NTB masih panjang. Khususnya kaitan dengan perhitungan kerugian negara melibatkan BPKP, Bersambung ke hal 5

Tanaman Bawang Rusak, Petani Wera Merugi

PERIKSA - Afran saat memeriksa tanaman bawangnya yang kini tengah berusia 30 hari. (Suara NTB/use)

Inaq Jawariah

Mengais Sejahtera Meski Sebatangkara Hidup sebatangkara, bukan jadi pilihan hidup Jawariah (65), warga Bintarojaya, Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Utara, Kota Mataram. Tapi apa dayanya, ketika suami dan anak- anaknya meninggalkannya, maka menjadi penjual tembakau eceran di emperan Pasar Kebon Roek Ampenan, guna menyambung hidup, adalah pilihan untuk mengais kesejahteraan di tengah kesendiriannya.

H. Jamaluddin Malik

(Suara NTB/arn)

(Suara NTB/dok)

Politisi dan Selebriti

NOMOR 13 TAHUN KE 9

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Antisipasi Membiasnya Pembahasan LKPJ

Mataram (Suara NTB) Berdasarkan hasil audit investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), terindikasi terjadi tindak pidana korupsi di empat kabupaten di Pulau Sumbawa. Nilai kerugian akibat tindak pidana itu diperkirakan mencapai Rp 5,7 miliar lebih. Temuan itu berdasarkan kasus yang ditangani Polres setempat dan ditindaklanjuti audit oleh BPKP selama 2012 dan rampung perhitungannya 2013.

12 HALAMAN

ADA sisi lain yang cukup mengundang perhatian dari wanita paruh baya ini. Pada gerobaknya, ada sejumlah foto tokoh terpandang di NTB. Disisi berbeda ada foto Menteri Perekonomian dan Kesejahter-

aan Rakyat, Hatta Rajasa yang kelihatannya hampir lapuk. Entah apa obsesi wanita yang wajahnya mulai keriput ini memajang foto para tokoh tersebut. Mungkinkah dengan harapan agar kehidupannya

bisa berubah dari himpitan ekonomi yang sepanjang umurnya menimpanya? Pertanyaan itu terlontar sia sia, karena buat huruf, sehingga ia sendiri tidak mengerti alasan memajang foto para tokoh tersebut. Khusus dua foto tokoh politik itu, ia mengaku diberikan warga di kampungnya yang memang menjadi tim sukses partai. Tidak ada alasan khusus, foto itu kemudian dipajangnya. Sembari tersenyum diantara lipatan keriputnya, Inaq Jawariah menceritakan derita yang dialaminya. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ars)

Inaq Jawariah di depan gerobak reotnya, di kompleks Pasar Kebon Roek Ampenan.

LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :

0370-639543


SUARA NTB Senin, 18 Maret 2013

SUARA MATARAM

Halaman 2

Pembangunan Menyimpang, Pemerintah Harus Tegas Program Lisan dan Bank Sampah SETELAH terlebih dahulu mempopulerkan program Lingkungan Sampah Nihil (Lisan), kini Pemkot Mataram mencoba satu trobosan baru yang tak jauh berbeda guna meminimalisir keberadaan sampah di Kota Mataram. Berawal dari Kecamatan Sandubaya, Pemkot Mataram mencoba melakukan terobosan baru dengan program Bank Sampah. Setidaknya dengan program ini, masalah sampah bisa teratasi. Terkait hal ini, Camat Sandubaya, Drs. Lalu Samsul (Suara NTB/smd) Adnan, tertarik untuk mengkoLalu Samsul Adnan mbinasikan dua program ini. Caranya adalah, pihak Kecamatan Sandubaya melakukan sistem jemput bola keberadaan sampah yang ada di rumah tangga melalui kelompok masyarakat yang ada di masingmasing lingkungan. “Kita harus mulai memikirkan, bahwa pengelolaan sampah harus diawali dari rumah tangga,” ujarnya kepada Suara NTB, Sabtu (16/3) lalu. Sistem jemput bola yang dia maksud adalah, proses pemilahan sampah organik dan non organik sudah dilakukan di masing-masing rumah tangga. “Kita sudah ada mesin pencacah di masing-masing kelurahan. Jadi kita sudah memilihnya, mana sampah yang akan dibawa ke Bank Sampah dan mana sampah yang akan dibawa ke TPS,” ungkapnya. Dengan pola mengkombinasikan program Lisan dengan Bank Sampah, masyarakat bisa mendapat manfaatnya. “Sebagai produsen sampah, juga menjadi penerima manfaat. Lingkungan bersih, dan sampah yang dihasilkan bisa memberikan penghasilan bagi masyarakat,” ujarnya. Mengenai keberadaan sampah di Kecamatan Sandubaya, ungkapnya, Pasar Mandalika merupakan penghasil sampah terbesar. Namun, hal itu mulai ditindaklanjuti pihaknya dengan melakukan pendekatan ke kalangan pedagang. “Kini keberadaan sampah di Pasar Mandalika sudah sedikit lebih tertata termasuk juga beberapa pasar yang ada di Sandubaya ini,” terangnya. (smd)

Menembus SBMPTN TIDAK hanya mempersiapkan siswanya menghadapi Ujian Nasional (UN), SMAN 2 Mataram juga memberikan motivasi kepada siswa untuk turut serta dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Sabtu (16/3) lalu, sekolah mengundang Indonesia Motif untuk memberikan motivasi pada siswa kelas XII dalam rangka mempersiapkan siswa masuk perguruan tinggi. Kepala SMAN 2 Mataram Drs. Hairuddin Ahmad menyebutkan, (Suara NTB/ nia) pemberian motivasi kepada Hairuddin Ahmad siswa ini merupakan salah satu upaya sekolah untuk meningkatkan persentase siswa diterima di perguruan tinggi negeri (PTN). Sebab dengan melihat persentase tersebut, dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan sekolah. “Selain hasil UN, persentase siswa diterima di PTN juga menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan sekolah. Maka kita berikan motivasi kepada siswa,” terangnya. Melalui motivasi ini lanjutnya, diharapkan siswa dapat memahami informasi tentang perguruan tinggi dan siap masuk ke jenjang perguruan tinggi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Menurutnya kegiatan ini merupakan suatu celah untuk siswa, agar bisa memperoleh informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan PTN, karena seleksi nasional tahun ini sedikit beda dengan seleksi tahun sebelumnya. Dari sejumlah 572 siswa kelas XII, 497 siswa di antaranya sudah terdaftar di PDSS. Selain di Unram, pilihan terbanyak justru di perguruan tinggi di luar daerah, seperti Universitas Brawijaya dengan 161 siswa. Meski persaingan masuk PTN tahun ini ketat, namun sekolah tetap berharap, banyak siswanya masuk seleksi PTN. (nia)

Tak Peroleh Jamkesmas

Siswa Miskin Terancam Putus Sekolah Mataram (Suara NTB) Warga miskin yang belum menerima kartu Jamkesmas dari pemerintah tidak hanya berdampak pada kesejahteraan masyarakat, tapi berdampak pada pendidikan. Sebagai contoh, keluarga Supiah (37) di Lingkungan Tohpati Kecamatan Cakranegara. Saat ditemui di rumahnya, Sabtu (16/3), Supiah dan keluarganya mengaku ketar-ketir menyambung hidup di tengah kondisi yang serba sulit. Apalagi harga bawang dan kebutuhan pokok lain kian melonjak, Anak semata wayangnya pun terancam putus sekolah, jika kartu Jamkesmas yang dijanjikan pemerintah tak kunjung tiba. Apalagi tahun ajaran baru sudah di depan mata. Dengan penghasilan yang tak menentu Rp 5.000-Rp 10.000 per hari, wanita yang sehari-hari bekerja sebagai kuli angkut di Pasar Cakranegara ini harus menghidupi sendiri Minsari (10). Anak semata wayangnya yang saat ini duduk di kelas 4 SDN 4 Cakranegara Mataram. Ia pun harus banting tulang menghidupi buah hatinya, sejak bercerai dengan suaminya. Sebelumnya Supiah pernah mendapatkan kartu Jamkesmas dari pemerintah. Kartu Jamkesmas lama miliknya pun sudah ditarik dan akan digantikan dengan yang baru. Tetapi entah mengapa, sampai saat ini ia belum menerima kartu Jamkesmas baru. Ia pun semakin gelisah, karena kartu Jamkesmas lama hanya berlaku hingga 31 Maret 2013 akhir bulan ini. Ditemui terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr. Usman Hadi membenarkan masih banyak warga Kota Mataram yang belum menerima kartu Jamkesmas baru. Menurutnya, masih ada ribuan warga di kecamatan Cakranegara dan Kecamatan Selaparang yang belum memperoleh kartu Jamkesmas. “Yang jadi persoalan adalah pemegang kartu Jamkesmas sekarang tidak memegang Jamkesmas. dan itu jumlahnya besar, terutama di wilayah Selaparang dan Cakranegara ini cukup signifikan ada 3.000 satu kelurahan” terangnya. Untuk itu, pihaknya beserta Bappeda Kota Mataram mengambil jalan tengah dengan melakukan pendataan kembali. Melalui kelurahan dan kecamatan, mereka yang telah didata ini akan diupayakan memperoleh Jamkesmas NTB. Saat ini, lanjutnya, tugas Dinas Kesehatan untuk mendata mana masyarakat yang belum memperoleh Jamkesmas baru. (nia)

Akhir pekan lalu, Pemkot Mataram menunjukkan ketegasan dengan menutup beberapa outlet pasar modern. Ketegasan dilakukan setelah pengelola pasar modern membuka outlet di lokasi yang tidak direkomendasikan. Inikah bentuk ketegasan pemerintah pada investor yang dianggap melanggar aturan? SIKAP tegas pemerintah pada pengusaha atau investor yang membandel sangat diharapkan. Pemerintah tidak boleh lemah atau dipengaruhi pengusaha dalam menentukan kebijakan. Apalagi kebijakan tersebut merugikan kepentingan masyarakat kecil. Menjamurnya pasar modern di Kota Mataram harus disambut positif. Ini membuktikan Kota Mataram dilirik banyak investor, karena memiliki potensi besar. Namun, jika investasi

yang dilakukan merugikan masyarakat kecil, menjadi kewajiban pemerintah bertindak tegas. Artinya, siapapun yang melanggar aturan harus ditindak tegas tanpa pandang bulu. Langkah penutupan outlet di lokasi tidak berizin merupakan salah satu solusi yang harus dilakukan. Jika tidak, masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya dari berusaha kecil-kecilan akan mati. Meski demikian, timbul pertanyaan di benak kita mengenai

pola perizinan dan pengawasan yang dilakukan pemerintah terhadap pengembangan usaha, khususnya operasional jaringan Alfamart dan Indomaret. Pengusaha atau pengelola jaringan bisnis ini tidak bisa begitu saja langsung membuka usaha di lokasi yang diinginkan, jika tidak ada izin dari dinas terkait. Jangankan, usaha yang beromzet jutaan rupiah, masyarakat kecil yang akan membuka usaha kecil harus ada izin. Jika tidak, harus siapsiap untuk ditindak atau usahanya ditutup. Ditutupnya pasar modern di beberapa lokasi yang diklaim belum memiliki izin di Kota Mataram akibat gencarnya media massa memberitakan masalah ini. Jika tidak, pasar modern yang belum me-

miliki izin ini akan terus beroperasi tanpa ada tindakan tegas dari pemerintah. Namun, kita harus memberikan apresiasi kepada Pemkot Mataram yang berani menutup beberapa outlet pasar modern yang dianggap belum memiliki izin operasional. Berkaca dari tindakan tegas ini, kita juga mengharapkan ketegasan pemerintah dalam menyikapi adanya alih fungsi lahan di Kota Mataram yang tidak terkendali. Pemerintah harus berani membongkar bangunan pertokoan maupun perumahan yang membangun di lokasi ruang terbuka hijau atau daerah serapan air sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Selama ini, Pemkot selalu berkilah, gencarnya

pembangunan di Kota Mataram membuat pihaknya tidak bisa bertindak. Kawasan yang dulu merupakan daerah resapan air dibiarkan dibangun oleh pemilik lahan tanpa memperhatikan status kawasan itu sebagaimana tercantum di RTRW. Untuk itu, selaku warga Kota Mataram mengharapkan Pemkot di bawah kepemimpinan H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana bertindak tegas terhadap beberapa pembangunan atau jalannya investasi yang dianggap tidak sesuai aturan. Pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan rakyat kecil dan perkembangan Kota Mataram di masa mendatang. Dalam hal ini, kepentingan rakyat harus didahulukan. (ham)

Jatanras Polda NTB Tembak Dua Gembong Curanmor Mataram (Suara NTB) Setelah melalui pengintaian beberapa hari, tim Jatanras Ditreskrimum Polda NTB berhasil membekuk dua gembong pencurian kendaraan bermotor (curanmor) sekaligus. Kedua pelaku terpaksa ditembak setelah berusaha kabur saat akan ditangkap, Sabtu (16/3) malam lalu. Polisi masih mengembangkan, lokasi pelaku mencuri sepeda motor dan memasarkan hasil kejahatannya. Dua pelaku diketahui bernama Mahrib alias Arif alias Gondrong (23). Pemuda asal Dusun Lolat Desa Batujai Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah ini, ditangkap bersama rekannya bernama Zailani (30) alamat Dusun Treng Desa Kramat Kecamatan Narmada Lombok Barat. Keduanya ditangkap di Sekotong berikut barang bukti sepeda motor Jupiter Z warna merah nopol DR 4638 AY. “Mereka akan membawa barang bukti itu ke Sekotong. Perkiraan kami akan di jual ke penadah disana,” kata Kanit III Jatanras Ditreskrimum Polda NTB, AKP Resa Tiardi

Marasabesi di rumah sakit Bhayangkara Polda NTB, Sabtu (16/3) malam lalu. Dari interogasi sementara, keduanya diduga mencuri barang bukti tersebut di arena Rona Rona Lingsar. Korban kemudian melapor ke Polsek Lingsar, dan berdasarkan laporan itu timnya diterjunkan untuk melakukan pengejaran. Sesuai dugaan, mereka kabur ke Sekotong, sebab alamat terakhir Zailani di Desa Telaga Lebur Kecamatan Sekotong. Keduanya terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan setelah berusaha terus kabur dari kejaran aparat. Mereka lang-

sung dibawa ke RS Bhayangkara Pukul 01.00 dinihari kemarin, dioperasi untuk mengeluarkan proyektil peluru dari kakinya. Selain barang bukti, tim buser juga mengamankan sepeda motor Satria F milik pelaku. “Modusnya, salah satunya membawa motor hasil curian, satu pelaku menggunakan Satria F,” kata Resa. Masih ditelusurinya, apakah motor Satria F tersebut, juga hasil curian yang belum terjual. Sementara kedua tersangka hingga pukul 14.00 Wita kemarin masih menjalani operasi dan belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Menu-

(Suara NTB/ars)

DITEMBAK - Dua tersangka kasus curanmor yang terpaksa ditembak tim buser Jatanras Polda NTB, Sabtu malam lalu. rut Resa, keduanya akan diinterogasi lagi, karena tidak menutup kemungkinan banyak barang bukti sepeda motor

lain yang sudah dijual kedua tersangka. Sebab terungkap, mereka termasuk gembong curanmor kelas kakap. (ars)

Atasi Kemiskinan, Prinsip Anggaran Harus Dikedepankan

(Suara NTB/ars)

KAYUH SEPEDA - Seorang penjual es puter mengayuh sepeda di depan sebuah proyek pembangunan hotel bintang lima di Jalan Sriwijaya Mataram, Sabtu (16/3) lalu. Tidak hanya gedung itu, di sejumlah titik di Kota Mataram sudah dibangun gedung-gedung serupa. Ada harapan, ketika investasi semakin meningkat, masyarakat merasakan perkembangan pembangunan, dalam bentuk serapan tenaga kerja dan indikator kesejahteraan lain.

Lalu Darmawan Bakti Kembali Pimpin APTISI VIII-B Wilayah NTB Mataram (Suara NTB) Ir. L. Darmawan Bakti, MSc, M.Kom, akhirnya terpilih kembali sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) VIII-B Wilayah NTB periode 2013-2017 di Kampus Amikom Mataram, Sabtu (16/3). Sidang Pleno juga menetapkan 5 orang sebagai Tim Formatur yaitu Ir. Lalu Darmawan Bakti (Ketua merangkap anggota), Dr. Halus Mandala (Sekretaris merangkap anggota), Dr. Mugni, Sn, M.Pd (anggota), Gufran, S.Sos.,MM (anggota), dan Najamuddin Amy, S.Sos.,MM (anggota). Terpilihnya L. Darmawan Bakti, menurut Humas Panitia Muswil Ismail Marzuki, setelah melalui sidang pleno di Musyawarah Wilayah (Muswil) I APTISI VIII-B Wilayah NTB. Kegiatan yang diselenggarakan sekali dalam empat tahun ini dihadiri Gubernur NTB TGB Dr. Zainul Majdi, MA., Rektor Unram Prof. Sunarpi, Ph.D., Pimpinan Badan Penyelenggara (Yayasan) serta Pimpinan PTS se-NTB dan kalangan mahasiswa. Sebelumnya, Ketua Panitia Muswil, L. Darmawan Bakti dalam sambutan pembukaan, mengungkapkan, beberapa persoalan yang dihadapi PTS di NTB adalah inimnya tenaga pengajar (dosen) yang ber-

Mataram (Suara NTB) Masih tergolong tingginya angka kemiskinan di Kota Mataram disikapi Walikota Mataram H. Ahyar Abduh. Guna mengatasi persoalan itu, dia meminta kepada jajaran SKPD untuk melaksanakan program dengan menekankan prinsipprinsip anggaran yang lebih mengarah ke masyarakat. Seperti diketahui, kemiskinan di Kota Mataram terbilang tinggi, yakni mencapai 13 persen meski sudah mengalami penurunan sebanyak 1 persen. Berdasarkan Survai SosialEkonomi Nasional (Susenas) tahun 2011 memang terlihat penurunan masyarakat miskin dari 14,44 persen di tahun 2010 menjadi 13,18 persen di tahun 2011. Angka tersebut merupakan data mikro yang tidak diketahui by name by address. Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengakui, persoalan kemiskinan merupakan fenomena yang hampir dialami seluruh daerah di Indonesia. “Namun patut kita akui bahwa angka kemiskinan di Kota Mataram sudah mengalami penurunan meskipun tidak terlalu signifikan,” ungkapnya. Dia menjelaskan, prinsip anggaran yang dianut Pemkot

Mataram adalah pro poor dan pro growth. Artinya, anggaran di Pemkot Mataram khususnya yang ada di masing-masing SKPD lebih berpihak ke masyarakat kecil. “Anggaran itu kita jabarkan dalam bentuk program, seperti membuka lapangan pekerjaan, sehingga angka pengangguran bisa dikurangi,” jelasnya. Ahyar Abduh mengaku sangat optimis bahwa angka kemiskinan di Kota Mataram akan bisa dikurangi. Untuk itu, saat ini pihaknya tengah fokus dengan memperbesar jumlah anggaran di masing-masing SKPD yang lebih menyentuh ke masyarakat. “Strategi yang tepat sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan secara signifikan,” tambahnya. Tak hanya itu, Pemkot Mataram, sambung Ahyar Abduh, juga akan berupaya menyelesaikan persoalan-persoalan yang lebih besar. Persoalan yang dimaksudkan adalah penanganan infrastruktur seperti jalan dan drainase yang sering diminta oleh masyarakat. “Pembangunan jalan juga sebagai penunjang aspek ekonomi kerakyatan dan peningkatan kesejahteraan. Mudah-mudahan terselesaikan tahun ini,” tandasnya. (smd)

Dibutuhkan SEGERA (Suara NTB/bul)

SAMBUTAN - Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat memberikan sambutan pada Muswil I APTISI VIII-B Wilayah NTB di Kampus Amikom Mataram, Sabtu (16/3). status Dosen PNS Dpk Kopertis, padahal sangat membantu dalam pengembangan PTS. Penyebabnya, pola rekruitmen dosen PNS Dpk Kopertis yang penyelenggaraannya dilaksanakan di Denpasar, yang menjadi pusat Kopertis Wilayah VIII. Berdasarkan data yang ada, jumlah dosen kopertis VIII wilayah Bali Nusra sekitar 700 orang. tersebar di Bali sebanyak 600 orang, NTB 50 orang dan NTT 50 orang. “Tentu sangat tidak adil, oleh karena itu APTISI NTB akan memperjuangkan pembentukan Kopertis di NTB, sehingga dapat memudahkan

dan mengefisienkan proses pelayanan adminsitrasi PTS sekaligus proses rekrutmen dosen Kopertis juga dapat dilaksanakan di NTB,” katanya. Gubernur NTB TGB Dr. Zainul Majdi, mengapresiasi APTISI NTB yang telah memberikan andil bagi upaya peningkatan SDM masyarakat NTB, melalui pendidikan. Keinginan memperjuangkan Kopertis di NTB oleh APTISI dianggap sebagai langkah yang tepat, dalam membangun dan mengembangkan perguruan tinggi yang berkualitas di NTB, sehingga perlu didukung semua pihak. (bul/*)

SOPIR

Syarat : 1. Pria, usia maksimal 25 th, BELUM MENIKAH 2. Berbadan sehat & tidak merokok 3. Pendidikan minimal sma / sederajat 4. Memiliki SIM A Lamaran + cv segera dikirim ke :

Harian Suara NTB

Jl. Bangau No.15 Cakranegara Telp. (0370) 639543 Lamaran diterima paling lambat tanggal 23 Maret 2013


SUARA NTB Senin, 18 Maret 2013

Pemda KLU Tambah Anggaran Proyek Bendung Rempek Tanjung (Suara NTB) Pemda Kabupaten Lombok Utara menambah alokasi anggaran pengerjaan proyek Bendung Rempek, Kecamatan Gangga, senilai Rp 1,5 miliar dari APBD 2013. Anggaran tambahan tersebut digunakan untuk pembuatan mercu dan finalisasi Bendung, sehingga memastikan proyek ini akan terselesaikan di tahun 2013 ini. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi (PU Tamben) KLU, Raden Nurjati, melalui Kepala Bidang Kepala Bidang Pengairan dan Irigasi, L. Sucandra, ST., menjelaskan tambahan anggaran untuk pembuatan embung mengakumulasi total anggaran untuk Bendung tersebut mencapai Rp 4,5 miliar. Sebelumnya di tahun 2012 awal, PU Tamben juga menganggarkan sebesar Rp 3 miliar untuk proyek tersebut. “Saat ini, realisasi fisik proyek Bendung Rempek sekitar 70 persen. Dengan tambahan anggaran ini, mercu dan finalisasi areal limpahan bendung itu dapat terselesaikan. Target kita, proyek ini akan selesai sebelum 2013,” ungkap Sucandra. Ia memaparkan, Bendung Rempek memiliki daya tampung air (bruto) lebih dari 48 ribu meter kubik. Luas daerah tangkapan air Bendung nencakup Kecamatan Kayangan dan Gangga berkisar lebih dari 30 km persegi. Bendungan ini dengan kapasitas tersebut, ditaksir mampu menjadi sumber irigasi bagi petani di Desa Rempek dengan luasan areal yang tersuplai mencapai 350 hektar. Sucandra mengatakan, Bendung Rempek dibuat dengan struktur batu kali. Secara teknik, elevasi dasar galian memiliki ukuran 264 meter. Dinas PU Tamben, sedang menyiapkan proses tender untuk paket terakhir pembuatan mercu dan finalisasi areal Bendung Rempek tersebut. Selain itu, masuk ke dalam paket proyek Rp 1,5 miliar itumencakup pembuatan jalan inspeksi embung. “Pemda KLU akan terus berupaya meningkatkan infrastruktur fisik sektor pengairan dan irigasi, tujuannya untuk mendorong peningkatan intensitas tanam dan produktivitas pertanian di masyarakat,” sambungnya. Bendung Rempek, salah satunya akan menambah aset Bendung yang dimiliki KLU. Di Kecamatan Gangga sendiri, selain Bendung Rempek, Bendung Sankukun telah dibuat sebelumnya pada 2004 silam dan hingga saat ini mampu menampung air dengan debit cukup besar di mana mampu mengairi hingga 500 hektar lahan di wilayah Desa Genggelang. Fasilitas Bendung Rempek sendiri menuru dia, mampu mengairi seluruh areal pertanian basah dan kering di desa Rempek. Implikasi ke depan yang diharapkan, dengan kemampuan daya tampung bersih hingga 31.805 meter kubik akan mampu mengatasi kesulitan air untuk pertanian masyarakat setempat. (ari)

SUARA PULAU LOMBOK

Nelayan Batulayar Dambakan Perhatian Pemerintah KABAR nelayan di Batulayar, Kabupaten Lombok Barat yang mengkonsumsi gadung dan nasi aking, sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak, di tengah kondisi Kabupaten Lobar yang surplus beras, justru masih ada warganya yang tidak dapat makan. Ironisnya lagi, ternyata fenomena makan gadung dan nasi aking dialami warga Batulayar setiap tahun. Tepatnya setiap kali mereka absen melaut akibat gelombang tinggi. Seperti dituturkan salah seorang nelayan di Batulayar, kon-

disi yang memaksa mereka makan gadung dan nasi aking memang setiap tahun menghampiri mereka. Bantuan yang diberikan Pemkab Lobar tidak seberapa. Bahkan bantuan yang diberikan Pemkab Lobar konon tidak mampu menutupi kebutuhan pangan para keluarga nelayan yang libur melaut. Apalagi, nelayan setempat mengaku kalau sudah sebulan terakhir ini mereka menambatkan perahunya lantaran tidak mampu menahan kerasnya gelombang. Seharusnya Pemkab

Lobar menciptakan pola penanganan masalah nelayan yang absen melaut. Sebab, ini adalah masalah rutin yang dihadapi para nelayan di musim angin barat. Kalaupun ada nelayan yang nekat melaut, hasil tangkapannya tidak menggemberikan. Paling banyak mereka hanya membawa 5 kilogram ikan. Itupun didapat dari hasil melaut mulau pukul 04.00 Wita hingga pukul 09.00 Wita. Tidak jarang pula para nelayan terpaksa kembali ke darat dengan tangan kosong. Hasil menjual ikan pada musim an-

Pemilih Pemula di Lobar Meningkat 20 persen Giri Menang (Suara NTB) Jumlah pemilih pemilih pemula di Kabupaten Lombok Barat mengalami peningkatan sekitar 20 persen. Dari daftar pemilih sementara (DPS) sekitar 452.804 orang terdapat 90.560 orang pemilih pemula. Pemilih pemula ini menjadi sasaran sosialisasi KPU, untuk menggaet pemilih pada pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) mendatang. Ketua KPU Lobar, Suhaimi Syamsuri yang dikonfirmasi Minggu (17/3) menyatakan, setiap Pilkada jumlah pemilih pemula meningkat sekitar 20 persen. “Rata-rata peningkatan jumlah pemilih pemula itu sekitar 20 persen,” sebutnya. Suhaimi mengungkapkan, pihaknya belum mendata jumlah pasti pemilih pemula tersebut. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menghitung jumlah pemilih tersebut. Pemilih pemula jelasnya, merupakan pemilih yang pada Pilkada mendatang memasuki umur 17 tahun. Pemilih pemula ini rentan luput dari pendataan, namun untuk mengantisipasi itu pihaknya mengacu pada pemberlakuan putusan mahkamah konstitusi (MK). Bagi pemilih yang sudah berusia 17 tahun namun tidak terdaftar dapat menggunakan hak pilihnya menggunakan kartu identitas seperti KTP. Namun persoalannya, apakah semua pemilih pemula itu memiliki kartu identitas termasuk KTP. Lebih jauh dikatakan Suhaimi, KPU Lobar sedang melaksanakan tahapan pengumuman daftar pemilih tambahan tanggal 12 - 14 Maret lalu. Daftar tambahan dimaksud adalah pemilih yang tidak ada namanya dalam DPS. Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini KPU menuai kendala rendahnya partisipasi partai politik dan tim kampanye untuk memberikan masukan dan mendaftar nama-nama konstituen di lokasi Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing. Persoalan ini nantinya menjadi titik krusial dan kritis pada waktu penetapan DPT. Pemilih tambahan ini calon pemilih yang belum terdaftar di DPS, seperti halnya TKI yang pergi ke luar negeri namun tidak lama kembali lagi. Nama TKI ini akan masuk ke calon pemilih tambahan. Selanjutnya, daftar pemilih tambahan dan DPS itu akan ditetapkan menjadi DPT. Pada tanggal 22 Maret mendatang DPS dan daftar pemilih tambahan itu akan disahkan menjadi DPT oleh PPS. Sejauh ini sebutnya, jumlah DPS yang masuk akumulasi mencapai 452. 804 orang. Sedangkan untuk daftar pemilih tambahan belum masuk dari tingkat PPS, data itu saat ini sedang direkap. Pada tahapan penetapan DPT dan DPS ini menurutnya paling krusial dibanding tahapan lain, karena sampai saat ini belum ada satupun tim kampanye dan parpol yang data terkait nama-nama konstituennya. Hal ini menurutnya, besar kemungkinan menjadi sengketa. (her)

gin barat diakui nelayan, tidak sebanding dengan modal yang harus mereka keluarkan ketika hendak melaut. Para nelayan di Batulayar juga dihadapkan pada minimnya alat tangkap. Dimana mereka masih menggunakan alat tangkap tradisional. Hampir semua alat tangkap yang digunakan nelayan di Batulayar diklaim dari swadaya pribadi. Hanya beberapa saja yang merupakan bantuan dari pemerintah. Mahalnya harga bahan bakar minyak juga menjadi sandungan berarti bagi para

nelayan untuk bisa meningkatkan taraf hidupnya. Untuk sekali melaut, nelayan membutuhkan empat hingga enam liter BBM dengan harga sekitar Rp 30 ribu. Karenanya para nelayan mendambakan rencana subsidi BBM khusus untuk nelayan segera direalisasikan. Semua masalah yang dihadapi nelayan Batulayar membutuhkan kepekaan dari Pemkab Lobar. Bantuan yang diberikan kepada nelayan hendaknya bantuan yang memang dibutuhkan nelayan, seperti alat tangkap dan subsidi BBM. (fit)

Hari Ini, KPUD Lotim Tetapkan Cabup/Cawabup

Dewan Dukung Pembentukan Peta Rawan Korupsi di Lotim Selong (Suara NTB) Pembentukan peta kerawanan korupsi di kabupaten Lombok Timur (Lotim) oleh Polres Lotim mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur (Lotim) H. Daeng Paelori, SE. Menjawab Suara NTB belum lama ini, ia mengatakan dalam rangka pengawasan untuk menghapus korupsi, langkah pembuatan peta dipandang cukup bagus. Menurut dia, jika sudah ada aturan yang membolehkan aparDaeng Paelori at penegak hukum seperti kepolisian dan kejaksaan bisa turut aktif dalam pembahasan APBD di DPRD. “Tidak apa-apa hadir dalam pembahasan, persoalannya kan sekarang belum ada aturan perundangundangannya,” ucap ketua DPD II Partai Golkar Lotim ini. Saat ini, proses pengawasan terhadap penggunaan anggaran ada di badan independen yang melakukan proses audit. Yakni Badan Pengawas Keuangan (BPK). Proses auditnya pun tiga bulan sekali. “Kita kan ada BPK yang melakukan audit pertriwulan,” sebutnya. Saat ini, katanya, jajaran pemerintah selaku pengguna anggaran tidak bisa juga sembarangan mengeluarkan dokumen. Ada dokumen-dokumen negara yang bersifat rahasia yang tidak diperbolehkan dibuka begitu saja. Terkecuali atas permintaan lembaga penegak hukum dalam hal mengungkap sebuah indikasi pelanggaran hukum. Jika ada instansi pemerintah terindikasi melakukan penyelewengan, sudah menjadi keharusan memberikan segala macam bentuk bukti yang diminta aparat penegak hukum. Bahkan diawajibkan untuk melapor. Selanjutnya, tidak heran untuk saat ini ada kesan aparat penegak hukum mencari-cari kesalahan ketika meminta dokumen tanpa ada indikasi. Dikabarkan sebelumnya, aparat kepolisian resort (Polres) Lotim berencana membuat peta kerawanan korupsi. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk pengawasan terhadap instansi pengguna keuangan negara, baik dari APBD maupun APBN. (rus)

Halaman 3

(Suara NTB/kir)

KORBAN - korban keracunan nasi bungkus tengah menjalani perawatan di Puskesmas Kopang, Minggu (17/3) kemarin.

Puluhan Warga Kopang Diduga Keracunan Makanan Praya (Suara NTB) Kasus keracunan makanan secara massal dialami warga Dusun Embung Karung Desa Montong Gamang Kecamatan Kopang Lombok Tengah (Loteng), Minggu (17/3) kemarin. Tercacat 45 warga, harus dilarikan ke puskesmas terdekat. Puluhan korban mengalami muntah-muntah disertai mencret. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. “Para korban keracunan sudah kita tangani dengan baik di Puskemas Kopang Sehingga bisa jatuhnya korban jiwa bisa dicegah,” sebut Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, dr. Nurhandini Eka Dewi, S.Pa., kepada Suara NTB, via ponselnya. Dugaan sementara, warga mengalami keracunan makanan. Pasalnya, sebelum kejadian para korban sempat menyantap nasi bungkus yang diduga sudah basi, pada Sabtu (16/3) malam. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan penyelidikan. Sampel makanan dan muntah para korban juga sudah diamankan dan dikirim ke BPOM Mataram untuk diteliti kembali. Ini guna memastikan penyebab pasti kasus keracunan tersebut. “Selain penanganan kepada para korban, kita juga sudah melakukan penanganan terhadap penyebab pasti kera-

cunan itu,” tegasnya seraya menambahkan, pemantauan terhadap para korban akan terus dilakukan. Sampai kondisi benar-benar terkendali. Keterangan yang diperoleh Suara NTB menyebutkan, kasus keracunan makanan tersebut bermula pada Sabtu malam sebelumnya. Saat itu, salah seorang warga, H. Syarifudin, mengelar acara zikiran serangkaian khitanan anaknya. Usai acara, tuan rumah kemudian membagikan nasi bungkus kepada warga yang datang. Tetapi dari sekian warga yang hadir, sebagian besar lebih memilih untuk membawa pulang nasi kotak yang dibagikan tersebut. Sementara sebagian warga lainya, memilih untuk menyantap langsung makanan yang dibagikan. “Nasi bungkus yang dibagi, ada yang masih hangat ada juga yang sudah dingin,” ungkap Seban, salah seorang korban.

Menurut Seban, ia mulamula ragu memakan nasi bungkus yang sudah dingin tersebut. Karena lauknya sudah berbau. Termasuk daging yang ada di nasi bungkus juga sudah agak berlendir. Tetapi ia tetap saja menyantap nasi yang dingin tersebut, lantaran lapar. Usai menyantap nasi bungkus dingin tersebut, ia mengaku mulai merasakan mual-mual dan sempat muntah-muntah sampai tiga kali. Sebelum kemudian dilarikan ke Puskesmas Kopang. “Korban pertama masuk sekitar pukul 11.00 malam,” tambah perawat Puskesmas Kopang, Sri Sumarti. Berlanjut sekitar pukul 12.00 malam hingga pukul 03.00 wita dini hari. Bahkan pada Minggu pagi, masih ada korban. Dengan total seluruhnya 45 orang. Dimana 16 korban di antaranya anak-anak dibawah 10 tahun. (kir)

Ratusan Ribu Kartu Jamkesmas Loteng Tertahan di Pusat Praya (Suara NTB) Ratusan ribu kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang menjadi jatah bagi masyarakat Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sampai saat ini masih tertahan di pemerintah pusat. Akibatnya, belum semua penerima layanan kesehatan gratis Loteng memperoleh kartu tersebut. Hal itu diakui Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, dr. Nurhandini Eka Dewi, S.Pa., ketika dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (17/3) kemarin. Ia mengungkapkan, hingga saat ini masih ada 124 ribu kartu Jamkesmas Loteng yang masih tertahan di pemerintah pusat. Dari 400 ribu lebih jatah Jamkesmas buah Loteng. “Masih ada sekitar 124 ribu kartu Jamkesmas yang belum kita terima dan saat ini masih tertahan di pemerintah pusat,” sebutnya. Diakuinya, pihaknya tidak tahu persis mengapa kartu Jamkesmas tersebut masih tertahan. Karena memang pemerintah pusat belum memberikan konfirmasi yang jelas. Tetapi informasi yang sempat

diterima, kartu-kartu tersebut belum juga diterima pihaknya lantaran memang belum dicetak. Kendati demikian, Eka menegaskan, pelayanan bagi penerima Jamkesmas tidak akan tertanggu. Walaupun masih banyak kartu Jamkesmas yang belum diterima masyarakat. “Pelayanan tetap jalan terhadap masyarakat penerima Jamkesmas,” ujarnya. Dikatakannya, bagi masyarakat penerima Jamkesmas tetap akan memperoleh pelayanan kesehatan gratis. Meskipun belum mengantongi kartu Jamkesmas yang resmi. Karena pada prinsipnya, pelayanan tetap berjalan dan diberikan. Asalkan masyarakat bersangkutan memang masuk dalam daftar penerima Jamkesmas. “Masalah kartu Jamkesmas hanya persoalan teknis. Walaupun belum menerima kartu Jamkesmas, pelayanan kesehatan tetap akan diberikan. Dan masyarakat silahkan berobat. Seperti masyarakat yang sudah menerima kartu,” timpal Eka. Untuk itu, pihaknya meminta masya-

rakat penerima Jamkesmas yang belum menerima kartu Jamkesmas tetap tenang dan tidak perlu ragu untuk berobat bila sakit. Lebih lanjut mantan Direktur RSUD Praya ini menambahkan, untuk kartu Jamkesmas yang lain semua sudah habis dibagikan kepada yang berhak. Terhadap kesalahan cetak baik nama dan identitas lainnya, masyarakat diharapkan bisa segera melaporkan ke Dikes Loteng melalui Puskemas terdekat. Sehingga nantinya pihak Dikes Loteng bisa mengajukan perbaikan ke pemerintah pusat. Disinggung adanya masyarakat miskin yang tidak masuk sebagai penerima jamkesmas, dokter spesialis anak ini mengaku bukan menjadi kewenangan pihaknya. Pasalnya, yang menentukan penerima Jamkesmas itu ialah pemerintah pusat. Berdasarkan hasil pendataan dari pihak BPS sendiri. “Penerima Jamkesmas itu kewengan pusat, kita hanya menjalankan saja,” tegasnya. (kir)

Selong (Suara NTB) Senin (18/3) hari ini, KPUD Kabupaten Lombok Timur (Lotim) akan menetapkan pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Lotim. Penetapan akan dilakukan lima komisioner KPU Lotim di kantor KPUD Lotim. “Penetapan ini cukup di kalangan komisioner saja,” ungkap Anggota KPU Lotim, Khalidi menjawab wartawan di kantornya Sabtu (16/3). Seperti diketahui, sudah ada empat pasangan bakal calon (balon) yang akan telah mendaftar di KPU. Yakni H. Ali Bin Dachlan dengan H. Haerul Warisin (Al-Khaer) yang menjadi satu-satunya pasangan calon maju dari jalur perorangan. Balon kedua adalah pasangan petahana, HM. Sukiman Azmy dengan H. M. Syamsul Luthfi (SUFI). Pasangan yang didukung koalisi partai-partai besar diketahui menjadi pendaftar kedua di KPU Lotim beberapa waktu lalu. Partai-partai besar yang mengusung SUFI ini adalah PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS dan PPP. Pasangan yang mendaftar ketiga adalah pasangan H. Usman Fauzi dengan H.M. Ihwan Sutrisno (MAFAN). Pasangan ini akan berlaga

dengan kendaraan koalisi 14 Partai Non Parlemen. Terakhir pasangan H. Abdul Wahab dengan Hj. Lale Yaqutunnafis (WALY). Pasangan ini akan maju dengan kendaraan partai Hanura, PBB, PBR dan Partriot. Ketua Pokja Pencalonan KPU Lotim, M. Junaidi mengutarakan soal persyaratan baik syarat calon maupun syarat pencalonan dari empat pasangan calon tersebut sudah cukup lengkap. Mulai dari syarat dukungan partai delapan kursi di parlemen, atau 77 ribu lebih suara untuk partai non parlemen sudah dipenuhi bahkan terlampui oleh partai pengusung. Begitupun dari calon perorangan, 38 ribu syarat sah bukti dukungan yang harus dihadirkan oleh pasangan AL-Khaer telah juga terlampui. Sebelumnya ketua KPU Lotim, Khaerul Anwar menyampaikan prediksi KPU, Pilkada Lotim tahun 2013 ini bisa berlangsung dua putaran. Hal itu dilihat dari jumlah pasangan calon. Dimana tidak ada satu pasangan calon yang melampui 25 persen suara pemilih. Ditambahkan, pada Pilkada ini tidak lagi menggunakan sistem contreng seperti tahun 2008 lalu. Cara pemilih menentukan pilihan dengan cara mencoblos. (rus)

Puluhan PJU di Jalur ’’By Pass’’ BIL Tidak Berfungsi Giri Memang (Suara NTB) Kondisi penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah lokasi di Lombok Barat cukup memprihatinkan. Yang terparah di jalur by pass mulai dari Bundaran Giri Menang Square (GMS) menuju Bandara Internasional Lombok (BIL). Demikian dikatakan Kepala Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan Lobar, Ir. H. Dahrun MM., dikonfirmasi Sabtu (16/3). “Di jalur by pass mulai dari bundaran GMS ada sekitar 40 unit lampu PJU yang tak berfungsi optimal, sementara di daerah wisata Senggigi disekitar Meninting ada empat unit,” ungkap Dahrun. Dijelaskan Dahrun, khusus di jalur by pass BIL banyaknya PJU yang tidak berfungsi karena aki sumber tenaga PLTS dicuri. Karena hampir dari 40 unit itu akinya hilang. Ia mengaku, banyaknya aki yang dicuri tersebut dikarenakan lemahnya pengawasan. Karena itu, ke depan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol PP, Dishubkominfo dan pihak terkait liannya untuk memperketat pengawasan di kawasan itu. Selain ditengarai banyaknya pencu-

rian aki PJU, kualitas lampu PJU juga paling mempengaruhi kualitas PJU itu sendiri. Menurutnya, kualitas lampu PJU di jalur itu kurang bagus sehingga banyak lampunya yang cepat mati. Terkait itu, upaya untuk mengoptimalkan kembali PJU tersebut. Pihaknya tahun ini menganggarkan sekitar Rp 3,4 miliar untuk revitalisasi PJU. Khususnya mulai dari bypass BIL dan di dalam kompleks kantor Bupati. Menurutnya, PJU yang menggunakan tenaga surya (PLTS) tidak optimal karena selain sering kali rusak juga tidak tahan lama. Karena itu untuk PJU di jalur by pass akan diganti menggunakan tenaga listrik. Begitu juga di kompleks kantor Bupati. “Kita sudah koordinasikan dengan PLN, dan PLN katanya siap,” ujarnya. Untuk pengerjaan proyek PJU ini masih dalam tahap perencanaan, sumber dananya berasal dari APBD. Selain titik itu, sambung Dahrun, banyak lagi titik yang perlu PJU. “Khusus di daerah Meninting, kami akan minta pihak ketiga selaku pengelola untuk mengganti lampu PJU yang mati,” tukasnya. (her)


SUARA NTB Senin, 18 Maret 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

(Suara NTB/bug)

PANTAI BALAD - Salah satu aset wisata pantai yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) adalah pantai Balad. Pantai ini terletak di wilayah Kecamatan Taliwang dan hingga kini tak kunjung tersentuh tangan pemerintah untuk dikembangkan. Pantai ini menunggu para investor pengembang pariwisata atau jenis budidaya kelautan untuk dieksploitasi.

Soal Eks Kafe Batu Gong

Bupati Berikan Dua Pilihan Sumbawa Besar (Suara NTB) Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, menegaskan, kawasan Batu Gong sudah sudah dicanangkan sebagai kawasan wisata kuliner. Sesuai dengan konsep penataan dan pemanfaatan yang sudah dirumuskan. Jadi, sekarang pemerintah tinggal memberikan dua pilihan kepada pengusaha di Batu Gong. Pasca perataan bangunan kafe di wilayah tersebut. “Kita sudah bicara informal dengan teman-teman di DPRD Sumbawa. Nanti ada dua pilihan. Kita yang bangun, nanti dia (para pengusaha,red) yang sewa. Atau dia bangun sendiri tetapi konsepnya seizin pemerintah. Harus ada IMB dan semua dia ikuti aturan. Kalau tidak, kita robohkan lagi. Itu saja aturannya,” tandas bupati di selasela kunjungan Menteri BUMN. Menurut JM, tak diperlukan lagi adanya pertemuan terkait persoalan ini. Sebab pemerintah sudah memberikan solusi secara jelas. Jadi, silakan kalau pengusaha mau action sekarang. “Kalau dia mau bangun lagi sesuai konsep kita, silakan. Sebab hal ini kita sudah sampaikan sejak 2007 lalu. Cuma dia aja yang ngeyel. Kalau dia ngeyel lagi, kita ratakan lagi (bangunannya),” tandasnya. (arn)

Akui Masih Jadi Ketua

Jauhar Pertanyakan Legalitas Pengurus Barnas Dompu (Suara NTB) Jauhar Arifin, S.Sos anggota DPRD Dompu dari Partai Barisan Nasional (Barnas) mempertanyakan legalitas kepengurusan DPC Partai Barnas yang mengajukan pergantian antarwaktu (PAW) terhadap dirinya. Pasalnya hingga saat ini dirinya masih menjadi kader dan Ketua DPC Partai Barnas Kabupaten Dompu. Rencananya ingin mencalonkan diri pada Pemilu 2014 melalui PKB masih dalam wacana dan dirinya siap mundur bila telah diajukan ke KPU untuk pencalonan. Demikian disampaikan Jauhar Arifin, S.Sos kepada Suara NTB saat dihubungi, Sabtu (16/3). “Berdasarkan hasil Rakornas di Manado pada 27 April 2011 lalu, terpilih Ir. H. Muhammad Arfan, MM sebagai Ketua Umum DPP Partai Barnas dan kepengurusan Partai Barnas Kabupaten/Kota juga mengalami perubahan termasuk Partai Barnas Kabupaten Dompu dengan menunjuk saya sebagai Ketua DPC-nya,” kata Jauhar Arifin, S.Sos. Surya Candra yang mengajukan surat PAW terhadap dirinya, dijelaskan Jauhar Arifin, merupakan pengurus DPC Partai Barnas Kabupaten Dompu yang lama. Kepengurusan itu telah diganti oleh dirinya dan hingga saat ini dirinya masih sebagai kader dan Ketua DPC Partai Barnas Kabupaten Dompu. “Hingga saat ini saya masih berstatus sebagai kader dan Ketua DPC Partai Barnas Kabupaten Dompu. Surya Candra merupakan kepengurusan Partai Barnas lama yang telah diganti pasca Rakornas di Manado,” ungkapnya. Alasan pengajuan PAW karena dirinya menjadi kader PKB, juga dipertanyakan Jauhar. Karena bukti dirinya menjadi anggota dan pengurus PKB juga tidak ada. Namun bila dirinya sudah terdaftar menjadi calon legislatif (Caleg) dari PKB pada Pemilu 2014 mendatang, dia akan siap mengundurkan diri dan mempersilakan kader Partai Barnas yang berhak menggantikan dirinya untuk diproses. “Kalau sudah saatnya dan saya terdaftar sebagai caleg di PKB, saya siap mendur. Karena memang ketentuan aturannya seperti itu,” kata Jauhar. Terkait surat DPP Partai Barnas yang ditembuskan kepada Ketua DPRD dan BK DPRD Dompu yang tidak mempersoalkan dirinya bergabung ke PKB, Jauhar menegaskan, sebagai kader dirinya harus siap mematuhinya. Tetapi bukan berarti dengan surat itu dirinya tidak bisa di-PAW. “Saya tidak pernah mengatakan surat DPP Partai Barnas itu lebih tinggi dari undang-undang atau saya tidak bisa diPAW. Tapi surat DPP itu sebagai bentuk perhatian terhadap kadernya di daerah,” jelasnya. Sebelumnya, DPRD Kabupaten Dompu menerima dua surat dari Partai Barnas. Yaitu surat permohonan PAW terhadap Jauhar Arifin, S.Sos yang diajukan DPC Partai Barnas dan ditandatangani Surya Chandra selaku Ketua DPC Partai Barnas Kabupaten Dompu dengan nomor surat 07/ SP/DPC-BARNAS/DPU/XII/2013 tertanggal 1 Maret 2013. DPRD Dompu juga menerima surat tembusan dari DPP Partai BARNAS yang diterima BK DPRD Kabupaten Dompu berisi surat keterangan dengan nomor 005 / Ket / DPP P BARNAS / III / 2013 tertanggal 4 Maret 2013 yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Barnas Ir. H. Muhammad Arfan, MM dan Ibdu Sudja Manaph, Ph.D. Surat DPP Partai BARNAS ini berisi penjelasan bahwa Jauhar Arifin, S.Sos merupakan Ketua DPC Partai BARNAS Kabupaten Dompu dan anggota DPRD Kabupaten Dompu. Ia diberi keleluasaan untuk mendaftarkan diri menjadi anggota, pengurus dan caleg PKB Kabupaten Dompu pada pemilu 2014-2019. Namun Jauhar Arifin tidak melepaskan tanggungjawab dan kewajibannya terhadap Partai BARNAS sebagai anggota DPRD Kabupaten Dompu sampai berakhirnya masa jabatan periode 2009-2014. (ula)

Hasil ”Illegal Logging” di Dompu Diduga Diangkut Lewat Laut Mataram (Suara NTB) Dinas Kehutanan (Dishut) NTB menerima laporan bahwa hasil illegal logging atau pembalakan liar hutan di Dompu saat ini diangkut melalui jalur laut. Sebelumnya, pelaku mengangkut hasil illegal logging tersebut melalui jalur darat memakai truk, namun kerap berhasil digagalkan oleh aparat. “Di Dompu yang tadinya pakai truk, sekarang lewat laut. Tidak dipasarkan ke sini, tetapi dipasarkan ke luar daerah. Tetapi kami belum bisa menangkapnya karena itu masih informasi,” kata Kepala Dinas Kehutanan NTB, Ir. H. Abdul Hakim, MM kepada Suara NTB, Sabtu. Ia mengungkapkan, pembalakan liar hutan di Dompu dulunya demikian marak. Sebanyak 17 truk pengangkut kayu hasil perambahan hutan

di Dompu mampu digagalkan oleh aparat. Bahkan dilakukan penangkapan terhadap pelaku yang buron sehingga kasus illegal logging di daerah itu berangsur-angsur dapat diselesaikan. “Kalau dulu hampir tiap hari ada ditangkap. Begitu penangkapan 17 truk dan ada buronannya, maka berangsur-angsur berkurang, hingga tidak ada lagi yang ditangkap melalui jalur darat,” tandasnya. Menurut Abdul Hakim, ka-

sus illegal logging di NTB sudah mulai menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun untuk pulau Lombok, beberapa daerah yang berpotensi terjadinya perambahan hutan yakni di daerah hutan Sesaot, Lombok Barat, berikut beberapa tempat di Kabupaten Lombok Utara, beberapa wilayah di Lombok Tengah dan Sambelia Lombok Timur. “Kita membentuk tim terpadu dengan kabupaten yang rutin turun

sehingga kasus illegal logging jauh berkurang,” ujarnya. Upaya yang dilakukan dalam mencegah dan meminimalisir aksi illegal logging ini, kata Abdul Hakim dengan melakukan pengamanan partisipatif melibatkan masyarakat sekitar kawasan hutan seperti kepala dusun, kepala desa. Selain itu, mmberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang tinggal di Hutan kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR). “Dari sisi personel, aparat kehutanan dimana-mana terbatas, makanya kita mengajak dalam UU dimantaptkan pengamanan partisipatif. Sehingga dalam APBN juga me-

nyiapkan anggaran untuk mandor-mandor atau langlang gawah, kita biayai kemudian di satu wilayah yang kita anggap rawan itu ada Polhut satu orang. Ada petugas kehutanan yang ikut piket sampai malam hari,” tuturnya. Sebelumnya diberitakan, sekitar 200 ribu hektar lebih hutan di NTB dalam kondisi rusak akibat illegal logging atau pembalakan liar. Untuk merehabilitasinya, pemerintah melaksanakan program Hutan Kemasyarakatan (Hkm), Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Tanaman Industri (HTI) di lokasi-lokasi yang dinilai kondisi kerusakannya cukup parah. (nas)

Polres Tangani Kasus Pemerkosaan Oknum Polisi Kota Bima (Sara NTB) Polres Bima akhirnya membenarkan tengah menangani laporan dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh oknum anggota Polri berinisial AN (29) terhadap SA, guru honorer di SMPN 3 Woha. Saat ini yang bersangkutan tengah ditahan di Mapolres Bima karena tindak pidana terjadi di wilayah Kabupaten Bima. Wakapolres Bima, Kompol Hasripuddin membe-

narkan tengah menangani laporan dugaan pemerkosaan tersebut. Melalui pesan singkat, Hasripuddin mengakui anggota yang dilaporkan tersebut merupakan anggota Polres Bima Kota. Saat ini, katanya, yang bersangkutan sudah ditahan di Mapolres Bima. “Sudah, yang bersangkutan anggota Polres Bima Kota. Sekarang sudah ditahan di Polres Bima karena TKP-nya di wilayah hukum Polres Bima,” jawab Hasripuddin via sms,

Jumat (15/3) malam. Hanya saja, Hasripuddin tak menjelaskan lebih jauh mengenai perkembangan penanganan dan berapa jumlah saksi yang sudah diperiksa. Sebelumnya diberitakan, berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan pemerkosaan tersebut terjadi pada Minggu (10/3) malam. Sebelumnya melalui pesan singkat (sms), pelaku dan korban yang diduga memang memiliki hubungan spesial ini janjian untuk berte-

Dua Proyek Provinsi di Dompu Tidak Bisa Dimanfaatkan Dompu (Suara NTB) Dua proyek yang bernilai miliaran rupiah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB di Kabupaten Dompu hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan, yaitu proyek IPA dan perpipaannya serta proyek pengolahan sampah di TPA Bara. Tidak maksimalnya kedua proyek ini karena Kabupaten tidak diberi kewenangan untuk mengawasi. Akibatnya, kedua proyek tersebut tidak bisa dimanfaatkan kendati sudah selesai dikerjakan. Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M.. Yasin kepada wartawan di sela-sela meninjau proyek RSUD Dompu, Sabtu (16/3) mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan proyek perpipaan dan IPA untuk wilayah Dompu bagian barat serta pembangunan pengolahan sampah di TPA Bara yang ditangani langsung oleh Pemerintah Provinsi. Pembangunan kedua proyek tersebut pihaknya tidak diberi kewenangan untuk mengawasi jalannya proyek. “Alasan keterbatasan dana, sumber mata air diperpendek. Akibatnya, suplai air ke IPA menjadi tidak maksimal,” kata H. Bambang. Untuk menghasilkan suplai air sesuai perencanaan yaitu 2 x 40 meter kubik per detik, dikatakan H. Bambang, ada dua solusi. Yaitu dengan memindahkan lokasi pengambilan air di 1,7 KM dari lokasi yang dibangun saat ini. Untuk opsi ini dibutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp 2,4 miliar. Opsi lain yang ditawarkan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) dipasangkan mesin air, tetapi pihak BWS me-

(Suara NTB/ula)

MENINJAU - Bupati Dompu saat meninjau pembangunan RSUD Dompu nolak dipasang di sekitar Desa Rababaka karena khawatir membongkar kebobrokan perencanaannya. “Masalah lain, kalau kita gunakan mesin air otomatis membutuhkan diesel dan itu akan membutuhkan biaya operasional tinggi di kemudian hari,” jelasnya. Diakui H. Bambang, pihaknya memiliki anggaran sekitar Rp.2 miliar tahun 2013 untuk air bersih. Bila Pemda Dompu mengalokasikan anggaran itu untuk menaikkan lokasi pengambilan mata air, maka airnya belum bisa dinikmati oleh masyarakat. karena perpipaan untuk konsumen hingga saat ini belum dipasang. Anggaran Rp 2 miliar tahun 2013 ini rencananya untuk perpipaan ke konsumen. “Inilah yang sedang kita timang-timang,” ungkap H. Bambang. Selain itu, perpipaan di Desa Baka Jaya yang baru dipasang tahun 2012 lalu kini mulai pecah. Diakui H. Bambang, hal

itu terjadi karena tidak adanya air yang mengalir sehingga pipa yang kosong sangat mudah pecah. Namun hal itu masih menjadi beban kontraktor untuk menggantinya. “Kalau pipa yang pecah itu bisa kita minta kontraktornya mengganti, karena masih dalam tahap pemeliharaan,” jelasnya. Kondisi serupa juga terjadi pada proyek pengolahan sampah di TPA Bara. Proyek senilai Rp 6 miliar lebih ini belum juga diserahterimakan karena kondisinya yang selalu ambruk dan rusak. Rusaknya proyek ini disebabkan karena perencanaan yang tidak maksimal dan diduga kualitas beton yang kurang baik. “Kedua proyek ini memang karena perencanaannya yang kurang maksimal. Sementara kita tidak diberikan sedikitpun kewenangan oleh provinsi untuk mengawasi di lapangan, itulah yang kita sesali,” kata H. Bambang. (ula)

mu di suatu tempat. Malam harinya, keduanya akhirnya menjemput AS dan membawanya ke sebuah balai-balai yang terletak di pinggir jalan desa. Selanjutnya, saat itu pelaku melakukan tindakan amoral dimaksud. Saat itu juga, SA berteriak minta tolong lantaran diperkosa. Warga yang mendengar teriakan AS pun berdatangan, bahkan sebagian di antaranya ada yang membawa senjata tajam. Pelaku yang panik kemudian

berlari dan mengamankan diri ke Polsek Woha. Peristiwa ini pun sempat membuat heboh warga desa hanya saja situasi desa tetap kondusif dan tak menimbulkan gejolak. Atas tindakannya itu, SA yang berdinas di Polres Bima Kota ini pun dibawa oleh anggota Paminal ke Mapolres Bima Kota. Hingga saat ini oknum polisi itu tengah ditahan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. (use)

KSB Jaring Investor untuk Kelola Gili Balu Taliwang (Suara NTB) Kesempatan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menarik investor masuk berinvestasi di daerah bakal terbuka. Melalui ajang APKASI International Trade and Investement Summit (AITIS) 2013 yang akan digelar pada Mei mendatang, Pemda KSB sebagai salah satu peserta akan mempromosikan seluruh potensi yang dimilikinya kepada pengusaha pengembang. Kepala Bidang (Kabid) Promosi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) KSB, Arifin Fatahullah, SH mengatakan, AITIS 2013 merupakan agenda tahunan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) untuk memberikan kesempatan bagi daerah (kabupaten) peserta memamerkan potensi yang dimilikinya untuk menarik investasi masuk ke daerah. “Ini keikutsertaan kita yang pertama, maka kita tidak akan siasiakan kesempatan ini,” timpalnya kepada wartawan, Sabtu. Sesuai dengan temanya, Pemda KSB melalui BPMPPT telah menyiapkan sejumlah rencana item yang akan dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Arifin menyebutkan, secara umum semua potensi dan aset daerah yang memiliki nilai ekonomis dan cocok untuk dikembangkan dalam rangka investasi akan dibawa pada kegiatan pameran yang digelar mulai 13 sampai 15 Mei tersebut. Namun untuk item utamanya adalah mempromosikan keberadaan potensi gugusan Gili Balu’ sebagai aset pariwisata daerah. “Nanti di pameran itu, kawasan Gili Balu’ akan kita blow-up secara

(Suara NTB/bug)

Arifin Fatahullah

besar-besaran,” katanya. Fokus mempromosikan gugusan Gili Balu’ di AITIS 2013 bukan tanpa alasan. Terhitung tahun 2013 ini Pemda KSB mulai mencanangkan pemaksimalan pemanfaatan sumber daya perairan dan pulau-pulau kecil untuk meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat. Dengan berbagai kegiatan promosi yang telah dilakukan Pemda KSB sejauh ini untuk gugusan pulau Gili Balu’, sejak 2012 lalu sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang kepariwisataan mulai menunjukkan ketertarikannya. Salah satunya PT Nusantara Oriental Permai (NOP) yang kini telah mulai mengembangkan salah satu dari delapan pulau yakni pulau Paserang untuk tujuan kegiatan pariwisata. Arifin mengatakan, selain PT NOP dua perusahaan lainnya masing-masing PT Eco Lombok Solution (ESL) dan PT Raja G & G International telah pula menyampaikan keinginannya untuk mengelola pulau-pulau lainnya yang masuk dalam gugusan Gili Balu’ yang terletak di kecamatan Poto Tano tersebut. (bug)


RAGAM Penumpang Lion Air Meninggal di Pesawat

Halaman 5

SUARA NTB Senin, 18 Maret 2013

Investigasi BPKP Temukan Kerugian Negara Rp 5,7 Miliar Dari Hal. 1 Kemudian kasus dugaan korupsi dana PNPM Mandiri di Labuhan Haji, Labuan Badas Sumbawa Besar, terdeteksi kerugian negara Rp 105 juta. Angka kerugian negara terbesar, ditemukan pada kasus korupsi dengan modus penggelapan kredit di Bank NTB Cabang Pembantu Woha, mencapai Rp 2,996,000,000. Kasus sama dengan modus mark up fisik proyek, ditemukan pada pembangunan Puskesmas RasanaE Timur Kota Bima, dengan kerugian mencapai Rp 488,600,000. Jika ditotal, maka kerugian negara berdasarkan hasil perhitungan riil BPKP mencapai 4,786,600,000. “Ini angka kerugian negara yang berhasil kami temukan, berdasarkan kasus yang diserahkan oleh penyidik kepolisian, baik Polres setempat maupun Polda NTB. Perhitungannya sangat hati -hati, didukung dokumen lengkap dan tentu saja hasil investigasi kami di lapangan,” kata Kepala BPKP NTB, Darius AK menjawab Suara NTB, Sabtu (16/4). Namun angka kerugian negara tersebut dipastikan akan bertambah, karena kasus korupsi lainnya yang sudah ditangani

adalah dugaan penyimpangan pada APBD Dompu tahun 2010 dan 2011. Dari gambaran awal hasil perhitungannya, mencapai Rp 1 miliar lebih. Khusus untuk kasus APBD Dompu, diakuinya belum rampung sehingga belum bisa disebut hasil akhir atau angka pasti kerugian negaranya. Sementara kasus yang sudah rampung perhitungannya, sudah diserahkan ke Polres KSB, Polres Sumbawa, Polres Bima Kota dan Polda NTB. Bahkan dari kasus – kasus itu, ada yang sedang diproses pada tahap penyidikan dan sudah menentukan tersangka. “Bahkan kami dengar ada yang sudah diserahkan berkasnya ke Kejaksaan berdasarkan data kerugian negara yang kami serahkan,” kata Darius. Hanya Polres Dompu yang belum diserahkan, karena alasan penghitungan belum rampung. Kini, kasus di Dompu tersebut menjadi prioritas penyelesaian dan sudah masuk tahap finishing, setelah lebih dari 10 bulan sejak di audit investigasi Juni 2012 lalu. “Akan segera kami serahkan hasil auditnya,” pungkas Darius. (ars)

Praya (Suara NTB) Seorang penumpang pesawat Lior Air, Sri Maharani (31) asal Kota Bima, Minggu (17/3) kemarin, meninggal dalam perjalanan pulang dari Jakarta menuju Bandara Internasional Lombok (BIL). Belum diketahui pasti penyebab meninggalkan korban. Apakah karena terkena serangan jantung atau penyebab lainya. Namun sumber Suara NTB di BIL menyebutkan, korban meninggal karena penyakit bawaan yang dideritanya. Sebe-

Tawarkan Menu Baru HOTEL Santika Mataram terus mengupayakan peningkatan jumlah kunjungan. Selain memaksimalkan service, variasi menu dianggap menjadi salah satu faktor pendukung yang utama. Untuk itu ditawarkan lagi

Tidak Terjebak Dari Hal. 1 tetapi beliau (Dahlan) menyampaikan konsep kira-kira seperti itu tadi,” terang Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, Sabtu (16/3). Pada dasarnya, Bupati Sumbawa setuju kalau konsep itu yang akan ditetapkan nantinya, sepanjang itu menguntungkan. Sebab keinginan daerah untuk mendapatkan saham Newmont, tidak akan mampu. Sehingga harus dengan pihak ketiga. ‘’Makanya, Pak Dahlan menyampaikan ke saya, supaya daerah tidak terjebak, maka biarlah pusat yang bayar. Kalau sudah selesai semua utang dan lainnya, pada akhirnya kita ingin serahkan ke daerah. Itu konsep

Pak Dahlan. Mudah-mudahan ini jadi kesepakatan,” harapnya. Namun, yang perlu diketahui, dalam ketidakmampuan daerah membeli saham, dengan sebelumnya bermitra dengan pihak ketiga, hanya sebagai pintu masuk saja. Agar ikut menentukan kebijakan perusahaan. Disisi lain, bupati juga masih ragu, kalau Newmont mengatakan dirinya merugi saat ini. Benar tidaknya, pihaknya tidak memiliki kemampuan untuk mengeceknya apalagi mengontrolnya. “Bahkan Pemerintah Pusat saja tidak mampu masuk, apalagi kita,”tandasnya. (arn)

Ditingkatkan ke Penyidikan, Polda Lengkapi Permintaan BPKP Dari Hal. 1 masih ada dokumen tambahan yang diperlukan. Disebutkan Kabid Humas Polda NTB, AKBP Drs. Sukarman Husein, dokumen tersebut intinya berkaitan dengan rangkaian kontrak, pelaksanaan, sampai pembayaran. Dengan dokumen itu, pihak BPKP akan melakukan perhitungan kerugian negara. ‘’Sebelumnya penyidik Ditreskrimsus yang menangani kasus ini, sudah melakukan pra ekspose ke BPKP, hasilnya pihak auditor membutuhkan banyak dokumen diperlukan untuk itu (perhitungan kerugian negara),” terang Sukarman, dihubungi Suara NTB, Minggu (17/3). Sejalan dengan upaya memenuhi permintaan BPKP, dokumen yang diperlukan dipastikan diperoleh ketika kasus itu ditingkatkan ke penyidikan. Selain dalam bentuk dokumen, bahan lain adalah keterangan saksi ahli yang menyatakan ada penyimpangan pada proyek senilai Rp 7,3 miliar itu setelah melalui pros-

es cek fisik. Kini pihak penyidik sepengetahuannya masih menunggu kesimpulan ahli konstruksi dari Fakultas Teknik Universitas Mataram (Unram) itu. ‘’Sebelumnya penyidik bersama ahli konstruksi sudah cek fisik, nah hasilnya masih ditunggu kesimpulan dari ahli,” terangnya. Dibenarkan Kepala BPKP Perwakilan NTB, Darius AK yang dikonfirmasi sebelumnya. Penyidik Unit I Subdit III Ditreskrimsus beberapa waktu lalu berkoordinasi terkait kasus terminal haji BIL. ‘’Koordinasi itu dalam rangka pra ekspose. Kami meminta penyidik untuk melengkapi dokumen yang berkaitan dengan penyimpangan proyek itu. Setelah itu dipenuhi, baru akan dilakukan ekspose untuk menentukan langkah selanjutnya,” terang Darius. Langkah lanjutan, bisa dalam bentuk cek fisik terminal Haji tersebut secara bersama sama dengan ahli konstruksi. (ars)

(Suara NTB/bul)

Saya yakin dari sini akan lahir anak muda seperti itu,”kata gubernur saat memberikan kuliah umum di Kampus STIE 45 Mataram, Sabtu (16/3). Ia mengatakan, semakin banyak pengusaha pada suatu daerah/negara maka akan berbanding lurus dengan semakin mandirinya masyarakat. Dikatakan, bangsa-bangsa yang besar tidak dimajukan oleh para politisinya tetapi maju karena peran para pengusaha. “Indonesia punya potensi yang sangat luar biasa tetapi rasio pengusaha kita masih kecil sekali dibandingkan negara-negara tetangga apalagi negar-negara maju. Maka ada ungkapan Indonesia negara besar, miskin pengusaha, Indonesia negara kaya miskin pengusaha,”ungkapnya. Zainul Majdi menyebutkan, dari 240 juta penduduk Indonesia, jumlah pengusaha sekitar 3,9 juta atau sekitar 1,6 persen. Padahal, katanya, persyaratan minimal dari suatu negara supaya bisa menuju negara maju adalah rasio pengusaha minimal 2 persen dari jumlah penduduknya. Negara tetangga seperti Malaysia, lanjutnya, jumlah pengusahanya mencapai 3 persen dari jumlah penduduk. Kemudian Cina dan India sudah mencapai 7 persen, selanjutnya Jepang sudah mencapai 10 persen. “Maka kalau kita lihat persentase ini kemudian kita sandingkan dengan

potensi-potensi yang ada di Indonesia maka tidak ada jalan lain, kalau Indonesia mau maju harus menghasilkan kelas pengusaha yang cukup,”tandasnya. Zainul Majdi menambahkan, ada dua kelompok masyarakat di Indonesia yang mendapatkan sorotan luas oleh media massa yakni politisi dan selebriti. Lebih dari 50 persen katanya, pemberitaan media menyasar dua kelompok ini. “Padahal kemajuan dari suatu masyarakat, kemakmuran dari suatu bangsa , peningkatan kualitas hidup masyarakat, jayanya suatu peradaban dalam masyarakat sama sekali tidak ditentukan oleh dua kelompok ini,” tandasnya. Diakuinya, memang ada peran-peran dari para politisi dalam ranahnya menelurkan kebijakan-kebijakan dan peran dari para selebriti dalam memberikan hiburan-hiburan. Tetapi sesungguhnya, lanjutnya, jika mengkaji perjalanan hidup bangsa-bangsa di dunia yang berperan dalam kemajuan suatu perdaban adalah para ilmuan, orang-orang yang memiliki ruang untuk mengisi ruang-ruang dalam kehidupan masyarakat dan para entrepreneur. “Enterpreneur yang berusaha memproduksi sesuatu dan produksinya itu kemudian mencukupkan kebutuhan dari masyarakat,” pungkasnya. (nas)

take off, di tengah perjalanan korban akhirnya menghembuskan napas terakhir didalam pesawat yang ditumpanginya. Pesawat yang ditumpangi korban mendarat di BIL sekitar pukul 11.30 Wita. Saat itu juga, korban langsung dievakuasi oleh petugas bandara. Untuk kemudian dibawa ke ruang karantina bandara. Setelah dicek oleh petugas ruang karantina, korban ternyata tidak mengantongi surat layak terbang dari pihak berwenang. SayangpihakPT.APIBILyang

coba dikonfirmasi terkait kasus tersebut tidak ada satupun yang bisa dihubungi. Humas PT. AP I BIL, Desmi Indrjaya yang coba dikonfirmasi juga mengaku tidak tahu persis kejadianya. Pihak Lior Air yang coba dikonfirmasi juga enggan memberikan penjelasan. Sementara itu, Kapolres Loteng, AKBP Supriyadi, S.Ik., melalui Kepala Subsektor BIL, Ipda Daniel Ibi Lona, S.Sos., yang dikonfirmasi membenarkan kasus meninggalnya salah seorang penumpang pesawat Lion Air tersebut. Ia

juga mengaku tidak tahu persis penyebab meninggalkan korban. Pasalnya, pihak Lion Air belum memberi penjelasan yang pasti. ‘’Korban sudah meninggal dunia begitu sampai di BIL,” jelasnya. Terhadap korban, pihak bandara sudah melakukan pemeriksaan di ruang karantina bandara. Dan, setelah semua berkas-berkas diselesaikan, jenazah korban langsung diserahkan kembali ke pihak Lion Air, untuk kemudian korban diangkut menggunakan mobil ambulan menuju Bima. (kir)

Musim Hujan

Politisi dan Selebriti Dari Hal. 1

lumnya, korban berangkat pukul 10.00 WIB. Dengan menumpangi pesawat Lior Air dengan nomor penerbangan JT 656 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju BIL. Saat menaiki pesawat, kondisi korban memang sedang kurang baik. Karena kondisinya, korban harus menggunakan kursi roda untuk masuk ke pesawat. Tetapi korban tetap memaksakan diri untuk pulang. Tidak diketahui pasti, awal mula kejadian meninggalnya korban. Sesaat setelah

Beauty Yuliana Subarja mencicipi menu tengkleng

menu baru Tengkleng. Awalnya menu ini ditawarkan saat kegiatan Pemprov NTB, ternyata oleh Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi dianggap sangat sesuai dengan selera masyarakat. Sejak itu manajemen Santika Mataram menawarkan menjadi variasi menu sajiannya. Tengkleng inimerupakanmenu biasa di Solo, Jawa Tengah, berbahan dasar dari sum-sum dan daging kambing, yang memiliki ciri khas lunak. Selain itu tambahan kol dan tomat, menjadi campuran utamanya, dimasak menggunakan santan pati. Kemudian disajikan bersama lontong. “Setiap bulan selalu ada menu baru Hotel Santika Mataram, maksimal tiga bulan kami menyajikan sajian-sajian menu baru, tetapi tetap mengedepankan masakan khas nusantara. Kali ini Santika menawarkan Tengkleng,” urai Suvervisor FB Service Hotela Santika (HS) Mataram, I Gede Donika Putra, didampingi Sekretaris General Manajer/Public Re-

lation, Beauty Yuliana Subarja saat mencoba menu ini, Sabtu (16/3). Menu Tengkleng, yang dibandrol Rp 60 ribu/porsi ini dianggap akan semakin melengkapi sajian menu di Santika Mataram, sehingga sampai saat ini tak sedikit koleksi menu yang ditawarkan. Apalagi Santika memiliki kekhasan dengan mengutamakan menu-menu nusantara. Tetapi tetap mengedepankan menu dalam daerah, di antaranya ayam bakar Taliwang, pelecing kangkung, nasi Puyung dan jamu. “Biasanya tamu-tamu yang datang selalu ingin mencicipi menu-menu baru, apalagi tamutamu dari Jepang. Tapi menumenu dari luar negeri lainnya juga tetap disiapkan,” tambah Beauty. Kedepan,sudahdisiapkanakan diangkat masakan populer dari Lombok, yakni bebalung, serta masakan-masakan lainnya. Dengan demikian, diharapkan akan menjawab seluruh kebutuhan sajian makanan dan minuman tamu Hotel Santika Mataram. (bul)

Kasus Bantuan Rumah Kumuh Diklaim Kurang Bukti Mataram (Suara NTB) Penyidikansekaliguspenahanan Ketua Kopermas Dompu, Nunung Nurhayati dalam kasus bantuan rumahkumuh,memangsudahberjalan dan tengah dalam proses pemberkasan. Namun pihak Nunung mengklaim kasus itu kurang cukup bukti, bahkan sempat tidak dilanjutkan Kejaksaan Negeri Dompu. Nunung melalui pengacaranya, Nurdin, SH menjelaskan, kasus dugaan korupsi bantuan ratusan unit rumah kumuh itu sebenarnya sedang ditangani oleh Polres Dompu. Bahkan dalam perjalanannya telah di P- 21. “Namun karena kekurangan bukti dan fakta yang mendukung tuduhan korupsi yang diarahkan ke Nunung , berkas kasus ini dikembalikan Kajari Dompu ke Polres Dompu,” kata Nurdin, Sabtu (16/3) lalu. Petunjuk Kejaksaan itu, tertera tanggal 12 November 2012 dengan nomor surat No. B 210/ P.2.15/ Fd 1 / 06 /2011. Dalam kutipan kalimat surat Kejaksaan itu, “bahwa setelah kami meneliti berkas perkara secara lengkap, tidak tepat apabila perbuatan tersangka disangkakan pasal 2 ayat ( 1 ) atau pasal 3 jo pasal 18 ayat ( 1 ) UU RI Nomor 31 /1999 sebagaimana diubah dengan UU RI No. 20 /2001…”. Demikian

surat Kejaksaan Dompu yang ditandatangani, Zulkarnain SH a.n. Kajari Dompu dengan tembusan surat ke Kajati NTB dan Kapolda NTB. “Artinya kasus ini ditangani Polres Dompu dan belum cukup bukti, lantas mengapa diambil alih?,” tanyanya. Ini menurutnya bertentangan dengan MoU yang dibuat 29 Maret 2012 antara Kejagung-KPKdanKapolri,terkait penanganan kasus korupsi. Sedangkan dugaan kerugian negara sebesar Rp 511 juta , juga dinilainya tidak jelas dasar perhitungannya. Menurutnya, kasus yang dituduhkan pada tersangka Nunung berawal dari Perjanjian Kerjasama Operasional ( PKO ) antara Kemenpera dan Kopermas Kreatif Dompu tahun 2008. Kopermas kreatif mendapatkan kuota rehabilitasi perumahan kumuh sebanyak 300 unit . Berdasarkan PKO, Kopermas telah selesai membangun perumahan tersebut secara serentak. “Namun pembayaran yang dilakukan oleh Kemenpera sampai saat Nunung ditahan Oleh Kajati NTB melalui beberapa tahapan,” bebernya. Para tahap pertama dan kedua telah diselesaikan pembayarannya sebesar 100 unit rumah di tahun 2009. “Nah, pem-

Tanaman Bawang Rusak, Petani Wera Merugi Dari Hal. 1 Tidak saja Ramlin, gagal panen juga dialami puluhan petani bawang lainnya mengeluh merugi . Petani yang menanam bawang di atas lahan seluas 50 are tersebut dia harus mengeluarkan modal sebesar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta/100 Kg bibit. Belum lagi modal untuk obat termasuk pupuk berkisar Rp 3 hingga 6 juta. Belum lagi kebanyakan dari petani setempat tak memiliki lahan sendiri melainkan harus menyewa lahan orang lain. Untuk sewa lahan tersebut ia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 3 juta. Sementara itu, sebagian petani lainnya memilih melanjutkan menanam bawang sekitar awal Februari lalu. Hanya saja, para petani ini masih was-was lantaran khawatir tanaman bawang yang sudah berusia sekitar 30 hari rusak atau mengalami penyakit kanker akibat terendam air hujan. Memang, katanya, penyakit kanker merupakan penyakit yang paling ditakuti para petani lantaran bias membuat petani bangkrut. Jika sudah terkena penyakit tersebut sudah dipastikan tanaman bawang akan rusak total dan tak bisa diselamatkan. ‘’Sekarang ini kita masih waswas, karena hujan masih sering turun,” tandas Afran, petani lainnya. Karena itu, ia berharap agar hujan tidak sering turun. Menurut Afran(40),memangpenyakitkankeryangmenyerangsebenarnyabisa diantisipasi dengan penyemportan. Hanya saja, diakuinya, ia dan para petani kecil lainnya tergolong petani miskin dengan modal seadanya. Untuk membeli obat tersebut membutuhkan biaya besar. “Kalau kita punya modal, sebelum masuk penyakit itu bisa kita sem-

protkan obat, tapi kita kehabisan modal,” keluhnya. Itupununtukmodalyangdidapat selama ini dipinjam dari rentenir yangbunganyacukuptinggi.Pihaknya tak pernah meminjam ke bank lantaran pernah mencoba namun tak pernah dikabulkan oleh pihak bank karena bank tak percaya. Sementara petani di desa lainnya yakni Desa Tawali, mulai kemarin mulai menanam bibit bawang. Mereka tak terpengaruh kerugian yang dialami oleh para petani di Desa Nanga NaE karena menurutmerekamusimhujanakan segera berakhir. “Kalau di sana DesaNangaNaEdulu(bulanJanuari,red)memangmerugikarenatanaman bawang rusak, kalau kita di sini baru mulai nanam,” katanya. Salah seorang pemasok bibit, Andri Candra (42) asal Desa Renda yang ditemui di Kecamatan Wera mengaku permintaan bibit tak terpengaruhpascameruginyasebagian petani. Namun saat ini harga bibit naikkarenastokkurang.SebelumnyahargabibityangiajualRp2,5juta per 100 kg. Namun saat ini harga jual mencapai Rp 3 juta per 100 kg. Sementara di Kota Bima harga jual bawang merah dan bawang putih melonjak tajam. Jika sebelumnya harga jual pada akhir Januari sebesar Rp 10.000 per Kg saat ini harga jual melambung antara Rp 35 hingga Rp 40 ribu. Sementara untuk bawang putih dari biasanya Rp 20 ribu per Kg, kini mencapai Rp 60 ribu. Salah seorang pedagang bawang, Mariam, asal Kelurahan Rontu menuturkan, sebelumnya harga jual bawang merah hanya sebesar Rp 10 ribu per Kg. Namun saat situasi langka seperti ini harga jual di pasaran bisa mencapai Rp 60 ribu. “Itu pun susah didapat,” tandasnya. (use)

bayaran tahap ketiga diselesaikan 73 unit rumah. Jadi masih tersisa 127 unit rumah yang belum diselesaikan oleh Kemenpera RI. Pembayaran tahap ketiga inilah yang dituduhkan oleh tim Penyidik Kajati NTB sebagai kegiatan fiktif,” tegasnya. Bahkan ia mengklaim tidak ada kerugian, karena temuan tim verifikasi BPKP Bali sudah tidak ada masalah. . Mengenai sanggahan pihak Nunung,KasiPenkumdanHumas Kejati NTB, Made Sutapa, SH memastikan kasus tersebut sudah memenuhi unsur yuridis tindak pidana korupsi, sebagaimana penjelasannya sejak awal kasus itu diungkap sampai dengan tersangka ditahan. Bahwa disebut pengadaan tahun 2008 tidak ada masalah, menurutnya tidak ada hubungan. “Yang kami tangani adalah yang tangani bantuan tahun 2011,” terangnya. Sehingga ditemukan angka kerugian Rp 511 juta. Bahkan sebenarnya yang akanditanganijugatahun2009dan 2010. Namun pihaknya baru fokus tahun 2011, dimana kasus ini sebelumnya sempat ditangani Kejaksaan Negeri Dompu. Soal kerugian tidak adanya kerugian negara berdasarkan hasil verifikasi tim BPKP, justru pihaknya menemukan penyimpangannya ketika memeriksa petugas BPKP Bali yang memang diperbantukan oleh Kemenpera RI untuk mengecek kondisi rumah. “Jadi kami dalam menangani kasus korupsi tentu tidak asal asalan. Bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis,” tegasnya. (ars)

Petani Sembalun Tak Berani Tanam Bawang Selong (Suara NTB) Tidak saja petani bawang di Wera, Kabupaten Bima yang was-was pada musim hujan ini. Sebagian besar petani di kawasan Sembalun tidak berani menanam bawang. Bahkan semua komoditi sayur mayur hanya sebagian kecil ditanam petani. Demikian pengakuan Supriadi, petani bawang putih asal Sembalun kepada Suara NTB Minggu (17/3). Ia mengaku saat musim hujan seperti ini petani mengkhawatirkan gagal panen. Disamping itu, harga bibit bawang putih cukup mahal. Mencapai Rp 4 juta/kwintal. Aktivitas penanaman bawang putih Sembalun biasanya dilakukan petani pada bulan Juli. Diketahui selain ancaman gagal panen karena cuaca yang tidak mendukung, ancaman banjir bandang juga masih mengintai tanaman hortikultura petani pada musim hujan saat ini. “Hujan yang tidak mendukung, nanti jalau bulan JuniJuli baru mulai. Sekarang juga sayur mayur kurang,” ungkapnya. Supriadi mengetahui harga bawang putih saat ini cukup menggiurkan. Namun ketakutan atas kegagalan dan kerugian saat masa panen membuat petani memilih tidak mau mengambil risiko. Gairah petani untuk menanam bawang putih pun sebenarnya berkurang. Pasalnya, harga jual saat musim panen tiba acap kali anjlok. Lebih besar biaya produksi dibandingkan harga jual. “Petani banyak yang enggan menanam karena harganya terus tidak sesuai di pasaran. Seperti tahun kemarin harga saat panen anjlok. Pas petani mau jual harganya cuma Rp 200-300 ribu/kwintal,” keluhnya. Sementara itu soal biaya produksi mencapai Rp 30-40 juta/hektar. Besar harapan petani Sembalun ada intervensi dari pemerintah. Seperti pemberian bibit. Diminta, kejayaan Sembalun beberapa waktu silam karena bawang putih yang terkenal bisa dikembalikan oleh pemerintah. Batasi Impor Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Lotim, Lalu

Khalid Tarmizi ketika dikonfirmasi mengatakan bawang putih Sembalun memang sejauh ini masih kalah saing dengan bawang impor. Ke depan untuk pengembangan, pemerintah yang berwenang diminta bisa membatasi impor. Disebutkan luas intensitas tanam bawang putih di Lotim mencapai 550 hektar. Sebagian besar di Sembalun mencapai 482 ha, sisanya 21 ha di wilayah Kecamatan Wanasaba. Total produksi bawang putih ini mencapai 850 ton/tahun. Pembatasan impor, menurut Khalid karena bawang putih lokal ini memiliki siung yang relatif lebih kecil. Adanya pembatasan juga bisa memberikan peningkatan nilai jual petani. “Dengan dibatasi impor ini supaya petani Sembalun bisa bergairah lagi menanam bawang putih,” harapnya. Khalid Tarmizi mengaku, untuk menanam bawang putih butuh biaya produksi yang cukup besar. Sementara produktivitas lahan sejauh ini dipandang masih cukup jauh dibandingkan yang dibudidayakan di luar negeri. Seperti di Thailand dan Taiwan. Belum lagi ditambah dengan minimnya sentuhan teknologi bagi petani. “Kita ini tidak bisa bersaing dengan produk-produk impor itu,” ujarnya. Meski demikian, diyakini Kadistannak Lotim ini, bawang putih Sembalun ini memiliki rasa yang tidak kalah dibandingkan dengan bawang impor. Kualitas rasa pada bawang putih Sembalun tidak ditemukan pada bawang impor. Ditambahkan, mengatasi persoalan bibit, komoditi bawang putih Sembalun perlu ada sentuhan tekologi untuk bisa dikembangkan lebih baik. Sejauh ini, dikatakan belum ada peneliti yang meneliti bawang putih Sembalun. Varietas yang dikembangkan petani Semabalun adalah Sangga Sembalun. Varietas lokal ini sudah lama dikembangkan. Diyakini, jika ada sentuhan teknologi, bawang putih Sembalun bisa bersaing dengan bawang impor. (rus)

Antisipasi Membiasnya Pembahasan LKPJ Dari Hal. 1 Minggu (17/3) kemarin mengungkapkan bahwa pihaknya memang telah memperoleh kepastian dari Gubernur NTB bahwa paripurna perdana untuk membahas LKPJ tersebut akan digelar hari ini. ‘’Alhamdulillah, sudah ada kepastian bahwa tetap akan digelar tanggal 18 Maret. Cuma waktunya saja yang bergeser dari pagi ke malam,” ujar Mori. Menurut Mori, perubahan waktu tersebut dikarenakan adanya rapat gubernur, bupati, walikota se-NTB bersama BPK yang digelar pada saat bersamaan dengan jadwal semula di pagi hari. “Jadi tidak

ada persoalan, cuma perubahan jam saja,” tandas Mori. Mori tak menampik jika sejumlah tendensi politik bisa saja menyelip dalam proses pembahasan dokumen tersebut. Sebab, proses ini beriringan dengan momentum Pilkada NTB dimana Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi ikut dalam proses pencalonan. Baik buruknya penilaian DPRD NTB terhadap kinerja Gubernur NTB tersebut sedikit banyak memberikan berpengaruh pada pencitraannya menjelang Pilkada. Karenanya, proses pembahasan ini diakui Mori bisa berlangsung lebih panjang dari biasanya. Karena itulah, ujarnya, Bam-

us DPRD NTB telah mengantisipasi dengan mengalokasikan waktu pembahasan yang cukup panjang, yaitu satu bulan penuh untuk melakukan pembahasan. Waktu pembahasan yang terbilang cukup panjang ini dinilainya bisa mengakomodir tingginya tensi pembahasan yang mungkin berkembang. ‘’Jadi memang bisa saja berkembang,” tandasnya. Hanya saja, Mori menegaskan bahwa perkembangan yang terjadi tampaknya masih bisa berada pada koridor pembahasan yang konstruktif. Artinya, tendensi politis di balik proses pembahasan itu diyakini tidak akan melampaui esensi untuk melakukan evaluasi bersama. (aan)

Mengais Sejahtera Meski Sebatangkara Dari Hal. 1 “Ibu mulai jualan tembakau sejak tahun 2002, dengan membayar lapak ini seharga Rp 600 ribu. Pendapatan saya kadang Rp 5000, kadang lebih setiap hari,” tuturnya dalam Bahasa Sasak. Sudah 11 tahun wanita sebatangkara ini menggeluti profesinya sebagai penjual tembakau eceran untuk mencukupi kebutuhannya seharihari. Ia tinggal di sebuah gubuk tua di pinggir pantai Lingkungan Bintaro Jaya. Gu-

buk reot yang atapnya bocor dengan modal penerangan hanya lampu teplok. “Ibu tinggal sendiri disana ,” tuturnya. Tersirat kesedihan yang amat dalam di balik wajahnya yang terus mengeriput. Kendati tinggal di wilayah Kota Mataram, namun sangat ironis, sepanjang usianya belum sempat menikmati akses penerangan. Jawariah mengaku dia hanya dapat bantuan beras (raskin) saja. Sementara apa yang dialami terkait kondisi tempat tinggalnya sudah dis-

ampaikan kepada lurah setempat, namun tidak ada respon apapun. Bahkan tak ada yang berminat untuk sekadar menengok kondisinya. Ia rajin membayar retribusi pasar, yang mestinya ada timbal balik dengan kehidupannya. Kenyataan yang ironis, sudah beberapa kali pergantian pemimpin, namun kehidupan Jawariah tidak pernah mengalami perubahan apalagi peningkatan. Dengan kondisi tanpa suami dan anak, entah sampai kapan kondisi itu tetap membelitnya. (ars)


OPINI

SUARA NTB Senin, 18 Maret 2013

Halaman 6

Menguak Politik Dinasti Oleh :

NTB Penghasil Bawang Potensial HARGA komoditas bawang (bawang putih dan merah) kian tak terkendali. Di pasar tradisional ( di tingkat pengecer) di Kota Mataram, harga bawang putih (baik impor maupun lokal) dijual Rp 95 ribu per Kg. Sementara bawang merah Rp 55 ribu per Kg. Melambungnya harga komoditas ini, tidak saja terjadi di NTB. Hampir di seluruh wilayah Indonesia harga komoditas ini dalam dua pekan belakangan, memang melambung. Beragam spekulasi berkembang di balik tingginya harga dua jenis bumbu-bumbuan ini. Para pedagang mengklaim, mahalnya harga bawang karena stok di pengepul menipis. Menipisnya stok, karena pasokan terbatas. Sementara permintaan tinggi, membuat harga barang mahal. Terlepas dari berlakunya hukum pasar (stok terbatas, permintaan tinggi, harga barang menjadi mahal) Disperindag NTB langsung melakukan langkah antisipasi. Disperindag turun ke lapangan melakukan identifikasi ketersediaan komoditas ini di beberapa mata rantai penjualan. Mulai dari pedagang eceran kecil, pengusaha, hingga kepada distributornya. Identifikasi dilakukan guna melacak adanya kemungkinan penimbunan. Namun, sejauh ini, konon belum ada indikasi distributor menimbun komoditas ini. Melambungnya harga komoditas ini, dikeluhkan masyarakat khususnya ibu rumah tangga, termasuk para pedagang makanan yang menggunakan ke dua jenis bumbu ini. Ada desakan, agar pemerintah melakukan operasi pasar untuk menekan harga bawang. Namun langkah itu tidak bisa dilakukan. Karena hasil hortikulturan ini, berbeda dengan jenis sembako lainnya, pemerintah tidak bisa mengambil langkah operasi pasar untuk menekan tingginya harga bawang. Menggali pemicu mahalnya hasil hortikultura ini, sebenarnya berpangkal pada kebijakan pemerintah yang menetapkan kebijakan impor . Masuknya bawang impor yang memenuhi pasar bahkan hingga pasar-pasar tradisional, membuat bawang lokal tersisih dari minat konsumen. Pasalnya, kualitas bawang impor lebih unggul dari segi kualitas dan dari segi harga juga lebih murah. Fakta ini membuat konsumen otomatis lebih memilih bawang impor. Ketika bawang lokal tak dimintai dan harganya tak mampu menyaingi komoditas impor, peminat bawang lokal turun (tidak laku). Dampaknya, petani tidak ‘’berselera’’ menanam bawang karena produksinya tersisih dari persaingan dengan komoditas impor. Nah, persoalan krusial muncul ketika impor terganggu. Stok menjadi limit dan otomatis harga melambung karena permintaan tidak bisa ditoleransi oleh impor yang terganggu. Menghadapi persoalan ini, memang tidak bisa diselesaikan dengan seketika. Untuk memenuhi permintaan konsumen dari produksi lokal, tentu jauh panggang dari api. Pasalnya, membutuhkan waktu beberapa bulan untuk menanam bawang hingga berproduksi. NTB sebenarnya memiliki daerah yang menjadi sentra penghasil bawang dalam jumlah besar. Misalnya sentra bawang putih Sembalun dan sentra bawang merah di Wera, Bima. Namun, ada kesan perhatian terhadap pengembangan dan kesinambungan produksi komoditas ini agak berbeda dengan produk pertanian lainnya. Artinya, perhatian tidak seoptimal pemerintah memperhatikan komoditas pertanian lain, misalnya padi. Padahal sebenarnya produksi bawang lokal (NTB) potensinya sangat besar. Bawang asal Wera sangat diminati pasar regional dan pasar ekspor. Bahkan bawang Wera sangat terkenal di Malaysia. Bila potensi ini dikembangkan dengan baik, perhatianm optimal juga dari peemrintah, bila terjadi gejolak seperti belakangan ini (akibat harga bawang melambung), NTB akan aman karena produksi bawang di daerah ini mencukupi. (*)

erisauan terhadap perjalanan demokrasi lokal saat ini beraras pada dua problem yang saling berkelindan; menguatnya laku politik oligarkisme dan kecenderungan akan terjadinya praktik kolusi dan korupsi. Meskipun pilar reformasi telah terpancang, di satu sisi sebagai semangat dalam kerangka sistem kekuasaan secara prosedural, namun di sisi lain seringkali orientasi kekuasaan para aktor kekuasaan menjadi batu sandungan tercapainya citacita demokrasi substantif. Alih-alih reformasi dapat melebarkan ruang bagi hak-hak politik partisipatorik warga, justru gejala dinasti politik mempesempit nilai hak-hak politik itu. Semangat reformasi terhadang oleh dinasti politik atau politik kekerabatan. Premis ini sontak muncul dan melecut perdebatan publik dan penyelenggara negara menyusul sekitar 57 kepala daerah disinyalir telah membangun dinasti politik lokal. Jika mengurai benang merah diskursus tentang politik dinasti ini maka kita mendapati dua kubu; kalangan yang menganggap politik dinasti berbahaya bagi keberlangsungan demokrasi yang partisipatoris oleh karena itu perlu dibatasi dalam suatu regulasi dan kalangan yang beranggapan regulasi yang akan mengatur pembatasan keluarga kepala daerah untuk menjadi calon kepala daerah ditengarai melanggar hak-hak politik warga negara. Pengandaian reformasi yang sudah berjalan sedawarsa lebih adalah terpenuhinya hak-hak politik warga melalui mekanisme demokrasi yang jujur, adil, akuntabel dan transparan yang pada akhirnya akan memuarakan suatu kebijakan politik pemerintahan tanpa diskriminasi. Kekuasaan yang terpusat pada sekelompok orang adalah pengalaman pahit dalam sejarah pemerintahan kita. Dan reformasi saat ini tidak lain sebagai suatu bentuk antitesis terhadap tatanan sistem oligarkisme politik yang dapat melanggengkan sentralisasi kekuasaan serta praktik diskriminasi politik warga. Salah satu capaian gemilang reformasi adalah terdiseminasinya kekuasaan ke daerah serta penguatan sistem politik hukum agar terberangusnya praktik kolusi, korupsi dan nepotisme serta pembatasan kekuasaan. Setelah adanya pembatasan jabatan presiden dan kepala daerah hanya dua kali periode masa jabatan adalah sebuah produk rezim politik pascareformasi yang diharapkan dapat memangkas tradisi pengkultusan kekuasaan hanya pada segelintir elite. Ini berkaitan dengan adagium Lord Acton tentang betapa kejamnya kepemimpinan politik yang tidak dibatasi kekuasaan serta masa jabatannya dapat menimbulkan kekuasaan totaliter dan korupsi yang absolut. Namun

STASIUN RADIO

AYATULLAH HADI

(Penulis adalah Dosen Fisip Universitas Muhammadiyah Mataram)

Lebih baik pemerintah dan parlemen lebih serius untuk memikirkan reformasi di tubuh partai politik yang sedang didera oligarkisme akut yang justru membunuh demokrasi secara pelan-pelan.

pada perkembangannya kemudian ketika diseminasi kekuasaan ke daerah sudah dilimpahkan muncul kekhawatiran akan menguatnya kembali pemusatan kekuasaan hanya pada segelintir kerabat kepala daerah. Sehingga dipandang perlu oleh pemerintah dalam usulan Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Kepala Daerah agar membatasi keluarga petahana dalam pencalonan kepala daerah pada satu periode. Mendiskusikan soal kekhawatiran politik dinasti tentu kita jangan berhenti dulu pada apologi politik pemerintah, meskipun secara kuantitas ada kecenderungan makin banyaknya kerabat kepala daerah yang maju dalam pencalonan kepala daerah dan yang sudah menjadi kepala daerah. Dalam RUU Pemilihan Kepala Daeah Pasal 11 huruf q, “calon gubernur ditetapkan jika tidak mempunyai ikatan perkawinan, garis keturunan lurus ke atas, ke bawah dan ke samping dengan gubernur, kecuali ada selang waktu minimal satu masa jabatan”. Jadi yang dimaksud adalah istri, suami, bapak, adik, kakak, dan anak dari kepala daerah tidak boleh mencalonkan atau dicalonkan. Jika memang benar fenomena politik dinasti suatu gejala yang membahayakan bagi bangunan demokrasi, itu sebenarnya saya pahami sebagai produk dari proses ologarkisme akut serta dangkalnya internalisasi fatsun politik dalam struktur kepemimpinan dan kebijakan partai politik. Dalam proses rekrutmen calon kepala daerah ambiguisitas partai politik seringkali muncul. Misalnya dalam penentuan figur, baik dalam kasus

pilkada maupun pemilihan legislatif seringkali berdasarkan pertimbangan modal, kekerabatan serta patron klien kepemimpinan. Menyeruaknyan politik kekerabatan dan dinasti ini terlepas dari buruknya proses rekrutmen politik yang dilakukan partai politik dalam pemilu khususnya pilkada. Menurut Nico Harjanto (2011) bahwa untuk memenangi political offices, selain menyadarkan pada tokohtokoh pesohor atau yang memiliki uang besar untuk politik pencitraanya, partai politik juga makin tergiring untuk mendukung kandidatkandidat yang diajukan oleh para petahana yang masih memiliki banyak political resourcers dan otoritas formal atau yang sudah tidak mungkin lagi maju berkompetisi karena aturan masa jabatan. Mewakili kekhawatiran pemerintah seperti yang disampaikan Djohermansyah , Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, bahwa kekerabatan jelas ada pengaruhnya pada keterpilihan dan petahana diuntungkan dengan akses pada birokrasi, program, maupun anggaran daerah. Namun, lanjut Djohermansyah, politik kekerabatan ini menunjukkan akar feodalisme dan tradisi monarki di Indonesia belum sepenuhnya berubah. Menurut saya, pemerintah hanya melihat fenomena politik dinasti sebagai gejala yang berdiri sendiri, tapi tidak melihat gejala itu sebagai akibat dari sistem perekrutan yang tertutup dan tidak demokratis di internal partai politik. Artinya, ada problem sistem politik makro yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan suatu tatanan politik partisipatoris.

Regulasi politik dalam hal ini sistem kepartaian harus terlebih dahulu menjawab dan memberikan problem solving atas munculnya politik dinasti dan mekanisme patron klien di tubuh partai politik. Barangkali perlu belajar dari sistem konvensi yang pernah diterapkan partai Golkar dalam menentukan calon presiden dari partai tersebut. Masalah besar di dalam tradisi kepartaian kita dewasa ini adalah ketidakmerdekaan dan kegagalan dalam menerapkan konsep meritokrasi. Struktur kepemimpinan yang dibawah masih sulit dalam menentukan kebijakan politik tanpa intervensi elite dan kepemimpinan tertinggi partai. Terutama dalam konteks penentuan keputusan calon kepala daerah dan penentuan arah koalisi dukungan partai. Titik berat keputusan penentuan calon kepala daerah pun masih berdasar kekuatan modal dan lobi-lobi politik dan faktor kekerabatan. Sehingga calon kepala daerah berkualitas dan berintegritas kerap terjungkal dan dipandang sebelah mata. Daripada pemerintah harus mengatur pencalonan kepala daerah untuk menekan potensi politik dinasti yang rawan gugatan di Mahkamah Konstitusi karena akan melanggar hak politik warga untuk dipilih sebagai kepala daerah sebagaimana telah ditegaskan konstitusi, lebih baik pemerintah dan parlemen lebih serius untuk memikirkan reformasi ditubuh partai politik yang sedang didera oligarkisme akut yang justru membunuh demokrasi secara pelan-pelan.

Tanaman bawang rusak, petani Wera merugi Pemerintah jangan tinggal diam

***

Lombok akan jadi destinasi utama turis Hongkong Yang penting menguntungkan masyarakat

***

STASIUN RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M.Haeruzzubaidi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: Sumada, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 40.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 45.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 2.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB

SUARA NTB Senin, 18 Maret 2013

Halaman 7

Menteri BUMN Kunjungi Sumbawa

Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di UTS Sumbawa Besar (Suara NTB) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Dahlan Iskan mengunjungi Sumbawa, Sabtu (16/3). Didampingi Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, Dahlan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di kampus Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) Batu Alang. Serta mesin pengolah air payau menjadi air bersih di arena pacuan kuda desa Penyaring kecamatan Moyo Utara. Dahlan menyatakan salut atas keberadaan UTS di Sumbawa yang bisa mencetak sarjana teknologi untuk kemajuan daerah, bangsa dan negara ini. H.Jamaluddin Malik Mengutip pepatah Tion-

Mesin pengolah air payau menjadi air bersih

Foto bersama Dahlan Iskan, Jamaluddin Malik, Zulkieflimansyah, dan para pakar teknologi UTS yang merakit mesin pembangkit listrik tenaga angin

gkok, gunung tidak perlu tinggi, yang penting ada dewanya. Sungai tidak perlu dalam, yang penting ada naganya, menegaskan sesuatu tidak perlu sangat besar yang penting ruhnya, atau dengan kata lain, sesuatu tidak harus wah, tetapi ada sesuatu di dalamnya. “Jumlah mahasiswa UTS hanya 10 orang per jurusan, tetapi saya berharap sekali setiap mahasiswa di UTS adalah dewa yang bisa mengalahkan 50 ribu orang mahasiswa UNS, UGM atau kampus besar lainnya,” ujarnya. Menurutnya, Tiongkok bisa maju, karena cukup besar orang yang menguasai teknologi. Makanya, sistem pendidikan di Indonesia perlu didesain sejak awal untuk negara maju yang memerlukan kesepakatan berapa besar persentase untuk sarjana teknologi yang dapat dipenuhi, dengan sarjana akuntansi, ekonomi, hukum, dan lainnya. “Kita terlalu banyak memiliki sarjana sosial, tetapi sangat kurang yang berpendidikan teknologi. Mungkin ITS belum bisa mengubah komposisi itu, tetapi memperbanyak teknologi itu sangat baik,” jelasnya. Dahlan melihat UTS sebagai tempat research yang bagus. Seperti pembangkit listrik tenaga angin, yang diharapkan bisa berjalan. Sebab uji coba LIPI, Kementerian ESDM, dan lainnya di banyak tempat, belum ada yang terbukti berjalan dengan baik. Sebab di Jakarta kecepatan angin yang hanya 3 meter per menit tidak cukup ringan memutar baling-baling. Selain itu, Dahlan juga siap membiayai research untuk bahan baterai mobil listrik. Bagaimana membuat baterai

makin ringan dan makin tahan dengan panas. Sebab masa depan dunia adalah mobil listrik. “Saya percaya kita bisa melakukan apa saja, Kuncinya bukan mampu atau tidak mampu, tetapi mau atau tidak mau. Dalam banyak kasus kita gagal, karena kemauan kita yang rendah. UTS ini salah satu buktinya, kita bisa melakukan apa saja,” katanya memberi semangat. Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik menyatakan, kedatangan Menteri BUMN adalah berkah dan semangat yang diharapkan menjadi awal yang bagus bagi Sumbawa dan NTB ke depannya. Setelah sebelumnya Sumbawa juga dikunjungi beberapa Menteri, seperti Menteri Kehutanan, Menteri Perdagangan, Menteri Sosial.Termasuk Menteri Keuangan, yang telah menandatangani MoU (kesepahaman bersama) dengan Gubernur NTB, untuk membangun Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di Sumbawa sebagai sekolah kedinasan. “STAN itu yang pertama di Jakarta, dan Insya Allah yang kedua dibangun di Sumbawa,” jelasnya. Semakin banyak Perguruan Tinggi (PT) di Sumbawa, lanjut Bupati, maka semakin baik dalam meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah ini. Selain akan memacu pusat pertumbuhan ekonomi baru seperti dengan keberadaan UTS di Batu Alang. Meski sangat disayangkan, jumlah mahasiswa yang diterima UTS masih sedikit. “Kalau 500 mahasiswa saja yang kuliah di UTS, setiap mahasiswanya belanja satu juta rupiah, maka ban-

yak duit yang akan masuk dan beredar. Belum dari kualitas SDMnya. Paling tidak, Batu Alang dalam lima tahun kedepan menjadi kota,” terang JM. Bahkan, Bupati juga sudah rapat dengan Sekda dan jajarannya mengantisipasi perkembangan dan penataan Batu Alang dalam setahun, dua tahun kedepan. Bersama-sama dengan masyarakat Batu Alang dan kecamatan Moyo Hulu, sebab tanpa adanya dukungan masyarakat, maka segala sesuatu akan sulit terlaksana. “Sebelumnya, banyak juga cerita miring tentang UTS ini. Sekarang semua orang bersemangat. Kita berharap Universitas Samawa (Unsa) juga tidak menganggapnya sebagai saingan. Sebab semakin banyak sekolah, maka semakin baik,” tandasnya. Sementara Rektor UTS, Dr. Zulkieflimansyah menjelaskan, banyak orang dari Sumbawa pandai-pandai tetapi IPM NTB, saah satu yang terendah di Indonesia. Kalau Sumbawa mau maju, maka bukan putra daerah yang dikirim ke Jawa. Tetapi harus orang lain datang disini, berkumpul di sekitar kita. Para pakar/doktor di bidang teknologi lulusan luar negeri banyak yang tidak diperlakukan dengan pekerjaan yang baik di Jawa, maka silakan datang ke Sumbawa. “Lakukan apa saja di sini dan kita siap menjadi tuan rumah yang baik. Orang-orang pintar ini bukan sekadar melihat batu, tetapi bisa merubahnya menjadi tembaga, daun bisa menjadi obat dan lainnya. Ada tamu dari Jepang dibantu para staf pengajar UTS mampu merakit mesin pembangkit tenaga angin dengan biaya murah,”

Dahlan Iskan, Jamaluddin Malik, Zullkieflimansyah bersama-sama menekan tombol sirene peresmian mesin pembangkit listrik tenaga angin di UTS

pungkasnya. Kabag Humas Setda Sumbawa, Wirawan Ahmad, S.Si, M.T, menambahkan, kunjungan beberapa Menteri ke Sumbawa, termasuk Menteri BUMN, dapat memberikan semangat dan motivasi untuk lebih giat lagi membangun daerah ini, sesuai tugas dan posisi masingmasing. Memacu kinerja untuk lebih berprestasi. Didukung keberadaan Perguruan Tinggi (PT) dengan segala inovasi yang dikembangkan juga dapat meningkatkan kapasitas SDM dan pengelolaan potensi daerah yang lebih baik kedeDahlan Iskan pannya. (arn/*)

Penandatanganan letter of intens

Dari kiri ke kanan, Zulkieflimansyah, H. Jamaluddin Malik, Dahlan Iskan, Safrudin dan Arasy Muhkan.

NTB Siapkan Mesin Pengolahan untuk UMKM Mataram (Suara NTB) Mendukung langkah pengembangan wirausaha baru, yang produksinya diharapkan akan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Pemprov NTB telah merencanakan pengadaan mesin olahan berkapasitas besar. Realisasi pengadaan mesin pengolahan ini sempat menjadi pertanyaan beberapa pihak. Saat ini mesin tersebut masih dalam proses tender. “Leading sector-nya ada di Disperindag, di mana saat ini masih dilakukan proses tender untuk pengadaan mesinnya,” terang Kepala Bappeda NTB, H. Rosyadi Sayuti dikofirmasi Suara NTB di Mataram, Sabtu (16/3). Proses pengadaannya melalui tender proses yang tidak cepat begitu saja. Tetapi diharapkannya mesin tersebut dapat diselesaikan dengan cepat.

Pengadaan akan dilaksanakan sekaligus, baik yang melalui APBD maupun yang dari APBN. Beberapa daya dukung lainnya sudah disiapkan, di antaranya Unit Pelayan Terpadu (UPT), yang dikelola langsung oleh pemerintah provinsi melalui Disperindag. Demikian juga sudah disiapkan UPP yang dikelola oleh pihak swasta, dalam hal pemasaran produk di pasar modern.

Bahkan UPP ini sudah mulai bergerak memasarkan semua produk yang dihasilkan oleh UKM. Disebutkan, perdana pada bulan ini akan dilakukan pengiriman produk kemasan ke Jabodetabek menggunakan peti kemas. Pendukung lainnya, menyangkut teknisi yang mengoperasikan mesin dalam hal produktivitasnya sudah disiapkan dari sisi SDM. (bul)

(Suara NTB/ars)

TROTOAR JALAN - Mahmud, seorang penjual rambutan di ruas Jalan Lintas Mataram – Lembar, mengemas sisa jualannya. Sejak trotoar jalan tersebut dipercantik dengan beton, pedagang rambutan, duren dan melon menjamur, tanpa memikirkan bahayanya. Sebab ruas jalan tersebut ramai dilalui kendaraan roda dua, empat dan kendaraan berat lainnya.

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB SPARE PART

SANGGAR SENAM

ACCESORIES

BATIK

EVENT ORGANIZER

HILANG

HILANG

HLG STNK R2 HONDA DR2306HD NOKA/NOSIN : MH1JF3119AK225383/ JF31E-0224520 AN CATUR ARIANTO HLG DISKTR CAKRANEGARA

HLG STNK R2 HONDA DR2377HF NOKA/NOSIN : MH1JF8116BK132724/JF81E1132807AN.MUHSANHLGDISKTR JL. KH AHMAD DAHLAN MENUJU MAN 2 MATARAM

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB DIJUAL

TRAVEL

TRUSS

PHOTOGRAFI

RUPA-RUPA

OBEISTAS

RUMAH MAKAN


Halaman 8

SUARA NTB Senin, 18 Maret 2013

Menang Dua Kali Lagi

Munich Juarai Bundesliga, Juventus Menjauh Berlin Bayern Munich hanya terpaut dua kemenangan lagi dari gelar Liga Utama Jerman (Bundesliga) setelah mereka menang 2-1 atas tuan rumah Bayer Leverkusen pada Sabtu, yang membuat mereka unggul 20 angka di puncak klasmeen Liga Jerman. Bayern Munich menang dalam 21 dari 26 pertandingan liga musim ini dan hanya perlu mengalahkan tamunya Hamburg pada Sabtu depan, kemudian harus menang atas tuan rumah Eintracht Frankfurt pada 6 April untuk mengonfirmasi gelar Liga Jerman ke-23.. Bayern juga mengincar gelar Liga Champions. Meski kalah 0-2 dari Arsenal pada Rabu, mereka masih mampu mencapai perempat final berkat keunggulan gol tandang

MENANG - Dua pemain Bayern Munich merayakan kemenangana atas Bayer Leverkusen dalam lanjutan Liga Jerman, Minggu dini hari. (Suara NTB/ist)

menawan guna membuat Madrid unggul 3-2. Ozil pula yang membuat Higuain menciptakan gol keduanya pada pertandingan itu, sementara Karim Benzema memperbesar keunggulan tuan rumah di masa injuri. Laga Minggu dini hari membuktikan para penyerang Los Blancos tampil cemerlang. (ant/bali post)

Ancelotti Yakin PSG Mampu Kecewakan Barcelona

tel, yang merupakan juara dunia tiga kali, di tempat ketiga. “Aku tahu aku punya mobil bagus jadi aku yakin kami bisa dapat balapan bagus,” kata Raikkonen, mantan pembalap McLaren dan Ferrari yang kini mengendarai Lotus. “Ini balapan yang cukup bagus. Kami senang dengan kemenangan tapi ada banyak sekali pekerjaan untuk memenangkan kejuaraan,” katanya. (ant/bali post)

Berikut hasil GP F1 Austarlia di Albert Park : 1. Kimi Raikkonen (Finlandia) Lotus - Renault 1:30:03.225 2. Fernando Alonso (Spanyol) Ferrari +00:12.451 3. Sebastian Vettel (Jerman) RedBull - Renault 00:22.346 4. Felipe Massa (Brazil) Ferrari 00:33.577 5. Lewis Hamilton (Inggris) Mercedes 00:45.561

Carlo Ancelotti Real merupakan tim-tim terbaik di dunia. Namun ini adalah sepak bola dan merupakan hal yang indah seandainya tim-tim yang mungkin memiliki kualitas yang lebih rendah tetap mampu menang. Apapun dap-

(ant/bali post)

Paris Pelatih Paris Saint Germain (PSG) Carlo Ancelotti siap menghadapi tim favorit di Liga Champions Barcelona di perempat final. Acelotti yakin timnya mampu menghadirkan kekecewaan pada tim Katalan tersebut. “Kami memiliki peluang. Mereka adalah tim yang berbahaya dan sangat kuat, namun menyenangkan untuk mempersiapkan diri untuk pertandingan ini. Selalu ada peluang dan tidak ada tim yang tidak terkalahkan,” papar pelatih Italia berusia 53 tahun ini menjelang pertandingan Liga Prancis Minggu di markas Saint-Etienne. “Di atas kertas, normal untuk berkata bahwa Barca atau

Melbourne Pembalap asal Finlandia, Kimi Raikkonen, menjuarai Grand Prix Formula 1 Australia pembuka-musim pada Minggu. Juara dunia tahun 2007 itu mengalahkan pembalap Ferrari, Fernando Alonso, yang menduduki posisi kedua di Albert Park, Melbourne, Australia. Setelah pembalap asal Spanyol, Alonso, ada pembalap Red Bull, Sebastian Vet-

(ant/bali post)

Gonzalo Higuain, lalu Alejandro Alfaro mengembalikan keunggulan Mallorca itu, masih pada babak pertama. Masuknya Mesut Ozil di babak kedua terbukti ampuh. Cristiano Ronaldo menyambut umpan dari tendangan penjuru Ozil untuk mencipta gol penyama kedudukan. Luca Modric kemudian menyusul menciptakan gol

Simon Rolfes mengeksploitasi pertahanan yang rapuh untuk mencetak gol dari tendangan sudut pada menit ke-75. Bayern mengamankan tiga angka ketika tendangan bebas Bastian Schweinsteiger berubah arah karena mengenai bahu pemain Leverkusen Philipp Wollscheid untuk masuk ke gawang sendiri pada menit ke-87. “Selalu sulit untuk menang di Leverkusen, ini hanya kekalahan kandang kedua mereka di liga

Raikkonen Juarai GP F1 Australia

Madrid Terlalu Tangguh untuk Mallorca Madrid Empat gol di babak kedua melesatkan Real Madrid ke kemenangan tujuh kali berturut-turut yang untuk kedua kalinya dicapai setelah bangkit dari ketertinggalan, kala mengalahkan Mallorca 5-2 dini hari tadi. Sundulan Emilio Nsue membuat tim tamu unggul, namun kemudian disamakan

dan selanjutnya akan berhadapan dengan Juventus. Dengan diistirahatkannya kapten Philipp Lahm, pemain sayap Thomas Mueller, serta penyerang Mario Mandzukic dalam lawatan ke Leverkusen itu, penyerang Jerman Mario Gomez memperlihatkan kekuatannya saat mencetak gol pembuka pada menit ke-37. Leverkusen, satu-satunya tim yang mampu mengalahkan Bayern di liga tahun ini, menyamakan kedudukan ketika

musim ini,” kata bintang Jerman Schweinsteiger seperti dilaporkan AFP. Di Liga Italia, Juventus memperbesar keunggulan mereka di puncak klasemen Liga Utama Italia menjadi 12 angka, melalui kemenangan 20 atas tuan rumah Bologna berkat gol yang dicetak Mirko Vucinic dan Claudio Marchisio. Gol cerdik Vucinic tercipta pada menit ke-60, dan gol hebat Marchisio dibukukan pada menit ke-74. Kemenangan ini membawa pasukan Antonio Conte mengoleksi 65 angka dan memberi lebih banyak tekanan kepada tim peringkat kedua Napoli. Bologna turun ke peringkat ke-12 dengan koleksi 35 angka. (ant/bali post)

at terjadi,” tambahnya. Pertandingan pertama akan dimainkan pada 2 April di Parc des Princes sedangkan pertandingan kedua akan dilangsungkan pada 10 April di Nou Camp. (ant/bali post)

KLB PSSI Diwarnai Kericuhan Jakarta (Suara NTB) Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu, diwarnai kericuhan. Kericuhan terjadi ketika perwakilan dari 16 pengurus provinsi PSSI yang tidak diundang berusaha masuk ke lokasi kongres, namun ditahan oleh petugas keamanan yang berjaga.

Setelah berusaha berargumen, mereka tetap tidak diperbolehkan masuk. Aksi saling dorong pun kemudian terjadi. Teriakan-teriakan keras terdengar dari kedua belah pihak. Setelah beberapa saat situasi baru bisa diatasi. “Kami datang dengan membawa Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Ket-

ua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Tetapi kita tidak mendapat undangan,” kata salah seorang perwakilan pengprov PSSI, Hasan. “Banyak orang yang tidak jelas statusnya ikut kongres. Seharusnya kita-kita ini. Dasar kita kuat,” kata Sekretaris Umum Pengurus Provinsi PSSI Kalimantan Timur itu.

Insiden itu membuat petugas keamanan memperkuat barisan pertahanan di pintu masuk. Meski terjadi keributan, KLB PSSI tetap berjalan sesuai jadwal. Semua pemilik suara sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Umum PSSI jumlahnya 100 mengikuti jalannya KLB. (ant/bali post)

DIREKTORI BISNIS SUARANTB RUMAH MAKAN

KURSUS

Hanya 270.500

JUAL MOBIL/MOTOR

CEPAT LAKU SERVICE

Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok PENGOBATAN

Hanya :

KONTRAKAN DIKONTRAKKAN RUMAH DEKAT INDOMARET CEMARA MATARAM

Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat

(Iklan maksimum 3 (tiga) baris)

COCOK UNTUK KANTOR Jl. Hos Cokro Aminoto No. 25A Cemara Mataram

HP. 087 864 023 731 Telp. 0370 - 6677407

BOUTIQUE

RUPA-RUPA

AC std Rp. 270.500

Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB

7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)


SUARA NTB

Senin, 18 Maret 2013

Halaman 9

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB RUMAH MAKAN

SALON

KOMPUTER

HP. 081 915 971 761

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

Fax

PROPERTY

Hub. 081 803 730 764

FASHION

BENGKEL

PENGOBATAN

RUKO

HOTEL

TELEVISI

RUPA - RUPA

PENGOBATAN

RUPA-RUPA

RUPA - RUPA

BANK

RUPA - RUPA

BENGKEL

PERAWATAN AC

TRAVEL


SUARA NTB Senin, 18 Maret 2013

Asia Timur Pasar Potensial Pariwisata NTB Giri Menang (Suara NTB) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. H. L. Gita Aryadi, M.Si mengungkapkan negara-negara yang berada di kawasan Asia Timur seperti Cina, Hongkong dan Korea menjadi pasar potensial pariwisata NTB. Pasalnya, Negara-negara yang berada di kawasan tersebut pertumbuhan ekonominya mampu bertahan dan membaik di tengah kondisi ekonomi dunia yang memburuk. Disamping itu, dengan jumlah penduduk yang sangat besar merupakan peluang pasar yang cukup potensial bagi NTB untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara dari negara-negara tersebut. “Negara-negara di Asia Timur seperti Cina merupakan pasar potensial pariwisata kita, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi mereka yang sekarang ini membaik. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar, dengan hanya beberapa persen saja bisa kita giring ke sini (Lombok, Red) tentu ini peluang ekonomi yang sangat menjanjikan,”kata Gita ditemuai Suara NTB di sela-sela jamuan makan malam 32 orang travel agen dan pengusaha pariwisata dari Hongkong, di Hotel Sentosa Senggigi, Lombok Barat, Jumat (15/3) malam. Dijelaskan, kedatangan 32 orang delegasi dari Hongkong yang terdiri dari para travel agen dan pengusaha-pengusaha dalam bidang pariwisata itu, untuk menjajaki kerjasama bidang kepariwisataan, perdagangan dan investasi di Lombok, NTB. Delegasi Hongkong tersebut dipimpin oleh Sekretaris Menteri Perdagangan dan Ekonomi Hongkong, Mr. Gregory. “Mereka membawa travel-travel agen dan para pengusaha dibidang pariwisata untuk melihat potensi kita,” ujarnya. Gita menambahkan, untuk terwujudnya kerjasam ini makan snagat dibutuhkan adanya penerbangan langsung LombokHongkong. Hal itu juga, katanya, terungkap dalam pertemuan bussines to bussines (B to B) antara para travel agen dan pengusaha Hongkong dengan para travel agen dari NTB. Terkait dengan penerbangan langsung dari Hongkong-Lombok, lanjutnya akan dibicarakan lebih lanjut antara pemerintah dengan pemerintah atau government to goverment (g to g). “Pada hari senin (hari ini, red) ada rapat khusus membahas tentang penerbangan langsung Hongkong-Lombok maskapai Cathay Pacific, bagaimana peluang-peluangnya itu yang kita bicarakan,” lanjut Gita. Menurut Gita, target kunjungan 2 juta wisatawan pada tahun 2015 mendatang akan terwujud jika aksesibilitas menuju NTB terjamin dengan memperbanyak rute-rute penebangan langsung ke daerah. “Jika penerbangan langsung terwujud maka jelas akan memberikan kontribusi terhadap angka kunjungan wisatawan mancanegara untuk negara dan juga daerah kita. Negara Asia Timur itu terjadi pertumbuhan ekonomi di saat ekonomi eropa gonjang-ganjing maka merekalah yang menjadi potensi yang kita garap disamping Timur Tengah,” tandasnya. (nas)

BUDAYA DAN HIBURAN

Lombok akan Jadi Destinasi Utama Turis Hongkong Giri Menang (Suara NTB) Lombok akan menjadi destinasi wisata utama para turis asal Hongkong dalam beberapa waktu kedepan. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan bussines to bussines (B to B ) antara puluhan travel agen perjalanan wisata dan pengusaha pariwisata Hongkong dengan travel agen perjalanan wisata NTB. Selain itu, para pengusaha pariwisata dari Hongkong saat ini sedang melihat dan menjajaki peluang investasi dalam bidang pariwisata di Lombok, NTB. Ketua DPD Asita NTB, Agus Mulyadi, SE mengatakan setelah melihat pariwisata Lombok secara sepintas baik budaya dan keindahan alamnya, puluhan delegasi dari Hongkong tersebut mengaku sangat tertarik. “Lombok akan menjadi destinasi utama nantinya menurut beberapa delegasi yang dari Hongkong. Karena ada beberapa keunikan yang mereka lihat sepintas maupun yang kita informasikan kepada mereka. Itu yang membuat mereka tertarik dan menjadi daya tarik sendiri bagi mereka untuk mengadakan bisnis dan travel agen,” ungkap Agus kepada Suara NTB, ditemui di sela-sela jamuan makan malam 32 delegasi travel agen dan pengusaha pariwisata Hongkong di Hotel Sentosa Senggigi,

Jumat (15/3) malam. Menurutnya, beberapa hal yang membuat para delegasi dari Hongkong tersebut tertarik terhadap Lombok adalah keindahan alam dan budayanya. Keindahan alam Lombok, NTB dinilai cukup unik sebab dari pantai saja mereka melihat di Lombok terdapat pasir pantai tiga warna yang tidak mereka temukan di tempat lain bahkan di negaranya. “Ada tiga warna pasir pantai yang ada di Lombok yakni hitam, putih dan pink, ini yang akan disebarkan di Hongkong,” tuturnya. Agus menambahkan, dalam waktu dekat para travel agen Hongkong secara berkelompok juga akan datang ke Lombok. Malah, katanya, beberapa travel agen di Hongkong akan mengalihkan turis-turis yang

dibawa menuju destinasi wisata di Indonesia menuju ke Lombok. Dalam pertemuan tersebut, kata Agus para travel agen Hongkong sangat mengharapkan secepatnya ada penerbangan langsung Hongkong-Lombok. “Mereka bilang antara Hongkong dan Lombok tidak begitu jauh, cuma empat jam. Selain itu, kita juga akan berbicara dengan Kementerian Luar negeri bahwa nanti akan mendatangkan bukan hanya travel agen tetapi travel writer, penulis-penulis pariwisata itu nanti dengan kementerian Luar negeri baik yang dari Cina, Hongkong dan Korea Selatan,” tandasnya. Sementara itu, President & CEO United Holidays Hongkong, Ricky Tse yang ditemui di sela-sela acara tersebut mengatakan Lombok

H. L. Gita Aryadi

Jack Greene Tutup Usia

Meriah, Festival Indie Movie di Bandung Bandung (Suara NTB) Setelah digelar di Jakarta pada 13 Maret 2013, kini perhelatan festival Indie Movie 2013 hadir di Kota Bandung yang berlangsung meriah walau diguyur hujan. Lebih dari 500 orang terlihat mengikuti berbagai workshop dengan berbagai tema diantaranya workshop penyutradaraan, editing, penulisan skenario dan akting. Festival yang berlangsung pukul 09.00 hingga 21.00 WIB di Balaikota Bandung ini mengusung (ant/bali post) tema “All Day Movie Day” Garin Nugroho yang artinya dalam satu hari berlangsung Dalam acara ini hadir Didi Petet, Chand Parwez, Garin Nugroho, John de Rantau, Poppy Sovia dan Ringgo Agus Rahman. “Ajang LA Lights Indiemovie telah menggerakkan calon generasi berikutnya dalam perfilman Indonesia. Paling tidak lewat workshop intensif dalam bidang film yang diberikan oleh pembicara-pembicara andal di perfilman menjadi awal baik untuk menyemangati para sineas masa depan yang tertantang mengikuti acara ini,” ujar Kepala Tim Kreatif dari SET Film Workshop, Garin Nugroho. Ringgo Agus Rahman mengaku bahwa telah beberapa kali mengikuti program LALIM dan merasakan manfaat besar kegiatan ini. “Berawal dari 2008 saat itu saya menyutradarai sebuah film pendek bersama para finalis LALIM dari Yogyakarta. Selanjutnya saya terlibat di beberapa film pendek lagi. Garagara itu saya jadi punya cita-cita jadi sutradara,” katanya. LA Lights Indiemovie hadir di empat kota yakni Jakarta (13 Maret), Bandung (16 Maret), Malang (20 April), dan Yogyakarta (27 April). Dalam ajang ini peserta berkesempatan bertemu dan menggali berbagai aspek perfilman mulai dari pra hingga paska produksi film langsung dari ahlinya seperti Yadi Sugandi (DOP), Joko Anwar dan Ifa Isfansyah (Director), Salman Aristo dan Ginatri S. Noer (Scriptwriting), Anjasmara, Olga Lydia, dan Marcella Zalianty. (ant/bali post)

(Suara NTB/nas)

JAMUAN - Jamuan makan malam pada pertemuan bussines to bussines (B to B ) antara puluhan travel agen perjalanan wisata dan pengusaha pariwisata Hongkong dengan travel agen perjalanan wisata NTB di Hotel Santosa, Senggigi Jumat (15/3) malam. merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat potensial. “Saya pikir Lombok sebagai destinasi potensial, Bali sudah banyak orang Hongkong ke sana, sudah banyak pesawat sampai di bali tetapi Lombok kita akan memberitahu teman-teman sesudah Bali ada destinasi yang tak kalah indahnya di Lombok yang memberikan kenyamanan kepada orang,” kata Ricky yang memiliki Resort di Bali.

Ia mengatakan setiap tahun sebanyak 10 juta turis Hongkong keluar negeri. Ratarata satu orang Hongkong ke luar negeri sampai empat kali dalam setahun. “Kita yakin kalau Lombok promosi di Hongkong, Cina pasti bisa dapat banyak orang ke sini. Ada tamu-tamu dari Hongkong akan datang ke Lombok untuk waktu dekat ini,” tutur pria yang fasih berbahasa Indonesia ini. (nas)

Ajak Penggemar Bernostalgia

(Suara NTB/dok)

Nashville Musisi country Jack Greene, veteran bintang Grand Ole Opry, meninggal dunia karena komplikasi penyakit Alzheimer pada usia 83 tahun, di Nashville, Tennessee, Jumat. Greene, yang terkenal karena suaranya yang mulus dan lagunya “There Goes My Everything,” pada 1966 meninggal dalam tidurnya di rumahnya di ibu kota musik country, kata Grand Ole Opry dalam satu pernyataan. Dikenal sebagai “Jolly Green Giant,” Greene menjadi anggota Grand Ole Opry pada tahun 1967, suatu tanda status elit dalam industri musik, dan secara teratur tampil di pertunjukan panggung mingguan musik country. Green lahir di Maryville, Tennessee, mengawali karirnya di musik country pada tahun 1962 sebagai drummer pada band Ernest Tubb, The Troubadours Texas, kemudian menjabat sebagai pembuka band. Dia merilis single solo pertamanya, “The Last Letter,” pada tahun 1964. Penyanyi ini mencetak hit pertamanya pada tahun 1966 dengan “Ever Since My Baby Went Away” dan albumnya 1966 “There Goes My Everything” adalah album country paling top selama satu tahun penuh. Hit-nya terbesar dari album, lagu “There Goes My Everything,” membantu Greene menyapu penghargaan Country Music Association Awards pertama pada tahun 1967, memenangkan vokalis pria, album dan lagu terbaik tahun itu. “There Goes My Everything” telah dicetak ulang lebih dari 100 kali, terutama oleh Engelbert Humperdinck dan Elvis Presley. Versi Humperdinck mencapai nomor dua di tangga lagu Inggris. Greene merilis sekitar selusin album antara tahun 1966 dan 1973, periode yang paling produktif. Greene menduduki puncak tangga lagu-lagu country Amerika Serikat sembilan kali dan chart album dua kali. Kapan rencana pemakamannya belum ditentukan, kata Grand Ole Opry. (ant/bali post)

Halaman 10

(ant/bali post)

BERPERAN - Ray Sahetapy ketika berperan sebagai pelatih tim sepak bola Jakarta Metropolis, dalam film “Hari Ini Pasti Menang”

Film ”Hari Ini Pasti Menang”

Ungkap Sisi Lain Praktik Judi Sepakbola Jakarta (Suara NTB) – Sutradara Andibachtiar Yusuf mempertontonkan sisi lain dunia sepak bola dalam film terbarunya yang berjudul “Hari Ini Pasti Menang”. Secara garis besar diceritakan, bahwa sportifitas sepakbola ternyata bisa dibeli dengan uang. Terutama dalam film fiksi berdurasi 122 menit itu, sangat disorot permasalah perjudian skor sepakbola. Andibachtiar menggambarkan bagaimana seorang pe-

main bisa dibeli untuk mencetak gol atau tidak, hanya dengan uang. Selain itu, diperlihatkan juga bahwa judi sepak bola ternyata melibatkan para pejabat dan pengusaha. “Pengaturan skor begini kebanyakan terjadi di sepak bola asing, di Liga-Liga gede (besar),” ujar laki-laki yang juga sering didaulat menjadi komentator sepakbola tersebut di Jakarta, Jumat. Biarpun begitu, dia tetap memasukkan latar belakang Liga

Indonesia dalam film “Hari Ini Pasti Menang”. Hanya saja penggambaran sepak bola Indonesia di film tersebut, sudah begitu maju dan bahkan berhasil lolos kualifikasi Piala Dunia. Film yang rencananya tayang di bioskop pada 11 April 2013 itu, dibintangi artis senior seperti Mathias Muchus dan Ray Sahetapy. Selain itu ada juga artis muda macam Tika Putri, Ramon Tungka, Desta, Ibnu Jamil dan Zendhy Zain. (ant/bali post)

DIAN Piesesha mengajak para penggemarnya bernostalgia, kembali ke era 1980-an, bersama lantunan lagu-lagunya dalam konser “Kerinduan Dian Piesesha” di Jakarta, Jumat malam. Ditemani Audiensi Band, penyanyi yang kini berumur 51 tahun itu membawakan lagulagu yang membuat dia terkenal dengan suara khasnya. “Kucoba Hidup Sendiri”, “Kerinduan”, “Tak Ingin Sendiri”, dan “Engkau Segalanya Bagiku” mengalun di Kirana Grand Ballroom Hotel Kartika Chandra, menemani para penggemar yang masih muda pada tahun 1980-an. Sebagian besar penonton ikut menyanyi saat Dian membawakan lagu-lagu populernya seperti “Kucoba Hidup Sendiri”, “Tak Ingin Sendiri” dan “Engkau Segalanya Bagiku.” Penonton, yang jumlahnya sekitar 300 orang, juga bertepuk tangan riuh setiap dia selesai membawakan lagu. Di sela penampilannya, Dian menyapa keluarga, ibunda, anak-anak,sertacucunya,juga teman-teman yang hadir malam itu. Di antara kawankawannya ada Dorce Gamalama, Cintami Atmanegara, Yayuk Suseno dan Ayu Soraya. “Jugaparapenggemar saya, ada yang dari Makassar, juga yang datang dari Malaysia,” kata dia. Dian juga sempat mem-

bagikan doorprize kepada penonton yang terpilih. Ia mengakhiri konser yang berlangsung mulai pukul 20.30 WIB itu dengan melantunkan kembali “Tak Ingin Sendiri” sekitar pukul 23.00 WIB. Penggemarnya, termasuk Nova dan Susan yang datang dari Kelapa Gading, puas bisa mendengar lagi suara Dian yang menurut mereka merdu. “Dari dulu sampai sekarang suaranya tetap bagus,” kata Susan, yang sudah menyukai suara Dian sejak tahun 1979, saat duduk di bangku SMP. (ant/bali post)

Dian Piesesha (ant/bali post)

Resensi Buku

Koboi yang Berhasil Membawa Para Pesohor Dunia ke Pulau Moyo Laksamana Madya TNI H. L. Manambai Abdul Kadir selain dikenal sebagai seorang tokoh nasional yang turut berjuang dalam proses kemerdekaan bangsa Indonesia dari imperialisme Barat, beliau juga dikenal sebagai penembak jitu. Tidak salah proklamator dan mantan Presiden pertama RI, Soekarno menyebutnya sebagai “Koboi dari Sumbawa”. Dalam buku Manambai; Sang Motivator dan Inspirator karya Nurdin Ranggabarani ini, kita bisa mengetahui bahwa sosok Manambai yang lahir pada tanggal 28 November 1928 ini tidak hanya jago menembak, mempunyai kemampuan diplomasi yang hebat (dilihat dari kiprahnya sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Pemerintah Republik Persatuan Tanzania), Manambai juga berhasil membawa para pesohor dunia berkunjung ke pulau kecil di Kabupaten Sumbawa yaitu Pulau Moyo. Berkat kerja kerasnya menata Pulau Moyo, tak sedikit para pesohor dunia telah mengenal dan menginjakkan kaki serta menikmati keindahan pulau yang kaya akan berbagai spesies flora dan fauna tersebut. Sebut saja mantan isteri Pangeran Charles, mendiang Lady Diana Spencer. Selain Lady Diana, para pesohor dunia yang pernah berkunjung ke Pulau Moyo

yaitu petenis Maria Sharapova, Pangeran Willem Alexander dari Belanda, Mick Jagger, pasangan David BeckhamVictoria Beckham, Uma Thurman, Kenzo Takada dan masih banyak lagi para bintang Hollywood dan para tokoh dari berbagai negara. Kiprah Manambai yang berhasil membangun pulau ini dijelaskan penulis dengan cukup detail dalam Bab “Membangun Taman Safari Berburu Pulau Moyo” di halaman 173. Dalam bab tersebut, awal Laksamana Madya TNI Manambai menata Pulau Moyo menata dan membangun Pulau Moyo berdasarkan pengalaman berpetualang di berbagai taman safari berburu selama menjadi Duta Besar di Tanzania dan negara Afrika lainnya. Selain membangun pulau tersebut dengan Taman Wisata Alam dan Safari Berburunya, Manambai juga berhasil menggandeng perusahaan perhotelan kelas dunia yang cukup pengalaman dalam pengelolaan hideway resort kelas dunia, Aman Grup. Kemudian dibentuklah PT. Moyo Safari Abadi (MSA) dan beliau duduk selaku CEO dari perusahaan tersebut. Setelah itu dibangunlah Amanwana Resort yang dilaunching tahun 1993 Bermula dari sanalah Pulau Moyo kemudian menjadi salah satu destinasi ekslusif kelas dunia. Destinasi terse-

but kemudian menjadi salah satu andalan bagi Kabupaten Sumbawa khususnya dan NTB pada umumnya. Manambai berhasil meletakkan batu pertama pembangunan pariwisata khususnya di Kabupaten Sumbawa dan NTB pada umumnya. Dengan dedikasi dan kontribusi seperti itu, Manambai layak mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi NTB terkait jasanya dalam bidang pariwisata. Biasanya pemprov NTB di akhir tahun memberikan penghargaan kepada para tokoh yang dinilai telah memberikan kontribusi dalam pembangunan pariwisata NTB. Dan Manambai sangat pantas untuk mendapatkan itu. Dalam buku Manambai; Sang Motivator dan Inspirator, pembaca bisa mendapatkan informasi yang cukup mendalam tentang kiprah Manambai untuk bangsa, negara, dan tanah kelahirannya. Buku ini juga memuat berbagai pendapat para tokoh nasional dan daerah tentang sosok Manambai. Tidak hanya pejuang tangguh, namun ketangguhan tersebut diimbangi dengan kecintaannya pada dunia seni. Laksamana Madya TNI H. L. Manambai Abdul Kadir memang sangat layak dijadikan inspirator dan motivator bagi para generasi muda khususnya para generasi muda NTB. (yan)

(Suara NTB/yan)

Sampul Buku “Manambai; Sang Motivator dan Inspirator” Resensi Buku Judul Penulis Penerbit

Tebal

: Manambai; Sang Motivator dan Inspirator : Nurdin Ranggabarani : Pemerintah Provinsi NTB Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB bekerja sama dengan Museum Bahari Laksamana Madya TNI H. L. Manambai Abdul Kadir Sumbawa Besar : 255 halaman


SUARA NTB Senin, 18 Maret 2013

SUARA NUSANTARA

Halaman 11

S OSOK Politik Menakutkan PRESIDEN Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai politik di Indonesia saat ini cenderung menakutkan dan mengerikan. “Oleh karena itu, banyak anak muda sekarang yang enggan berpolitik. Banyak yang memilih a-politik (tidak berpolitik),” kata Anis saat acara konsolidasi kader PKS tingkat Jawa Tengah, di Semarang, Minggu. Politik saat ini, menurut dia, penuh dengan kampanye hitam dan pembunuhan karakter. PKS (ant/bali post) mengibaratkan politik Anis Matta tersebut sebagai suatu permainan yang berbahaya. Oleh karena itu, lanjut dia, PKS ingin mengubah kondisi politik tersebut. “Kami ingin mengubah permainan yang berbahaya tersebut menjadi permainan yang menyenangkan,” katanya. Ia menilai Jawa Tengah adalah wilayah yang tepat untuk menguji konsep tersebut. Melalui konsep tersebut, PKS ingin mengubah mitos politik yang saat ini sudah tertanam. (ant/bali post) (ant/bali post)

Survai LSI

Empat Kandidat Capres Terkuat dari Nasionalis Jakarta (Suara NTB) Survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan ada empat kandidat calon presiden (capres) terkuat 2014 yang semuanya dari nasionalis, yaitu Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto dan Wiranto. Peneliti LSI Adjie Alfaraby kepada pers di Jakarta, Minggu, mengatakan, empat kandidat capres terkuat dari kalangan nasionalis berdasar hasil riset LSI yang dilakukan pada 1-8 Maret (ant/bali post) 2013 di 33 provinsi dengan Adjie Alfaraby mengambil 1.200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling, estimasi kesalahan sekitar 2,9 persen. Survei itu menggunakan instrumen kuesioner dengan wawancara tatap muka, serta LSI juga melakukan pendalaman tentang topik penelitian yang berifat kualitatif melalui “in depth interview”, Focus Group Discussion (FGD), dan analisis media nasional. Adjie mengatakan, empat kandidat capres yang mendapatkan pilihan publik yaitu Megawati Soekarnoputri (20,7 persen), Aburizal Bakrie (20,3 persen), Prabowo Subianto (19,2 persen), dan Wiranto (8,2 persen). “Definisi parpol nasionalis yaitu parpol yang asasnya Pancasila dan berbasiskan massa nasionalis, sedangkan parpol Islam yaitu yang asasnya Islam atau partai yang berbasiskan massa Islam,” katanya. Ketum PAN Hatta Rajasa hanya memperoleh dukungan responden (6,4 persen), Ketum PPP Suryadharma Ali (1,9 persen), Presiden PKS Anis Matta (1,1 persen), dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (1,6 persen). Sedangkan Surya Paloh, Ketua umum partai baru Nasdem (2,1 persen). Adjie mengatakan, untuk posisi empat kandidat cawapres terkuat, hanya terdapat satu tokoh dari Partai Islam. Keempat tokoh tersebut adalah Joko Widodo (35,2 persen), Jusuf Kalla (21,2 persen), Hatta Rajasa (17,1 persen), dan Mahfud MD (15, 1 persen). “Mahfud MD diklasifikasi sebagai tokoh non partai, walaupun pernah aktif sebagai anggota dan pengurus salah satu partai Islam,” katanya. Ketua Umum Partai Islam lainnya hanya di bawah 5 persen dukungan sebagai cawapres dari reponden, yaitu Suryadharma Ali (2,9 persen), Anis Matta (1,9 persen), dan Muhaimin Iskandar (2,2 persen). Kurangnya pamor tokoh partai Islam juga pararel dengan perolehan suara partainya. Temuan survei LSI Maret 2013 juga menunjukan tak ada satupun Partai Islam di empat besar perolehan suara. Semua partai berbasiskan Islam yang dinyatakan lolos peserta pemilu oleh KPU yaitu PPP, PKB, PAN, dan PKS hanya memperoleh dukungan publik di bawah 5 persen. “Empat besar parpol yang mendapat dukungan responden sesuai temuan LSI Maret 2013, yaitu Golkar (22,2 persen), PDIP (18,8 persen), Partai Demokrat (11,7 persen) dan Partai Gerindra (7,3 persen),” kata Adjie. Menurut dia, LSI menemukan tiga faktor penyebab parpol Islam tidak mendapat dukungan publik, yaitu kurangnya public expose dari para tokoh partai Islam. Hanya di bawah 30 persen publik yang mengaku sering melihat iklan, pemberitaan kegiatan, dan aktivitas turun tangan tokoh partai Islam. Kedua, pendanaan tokoh partai Islam dinilai kurang sehingga tidak maksimal dalam mendukung aktivitas sosialisasi dan kampanye. Ketiga, figur dari partai nasionalis juga dianggap mampu mengakomodasi kepentingan kelompok Islam. “Sebesar 61,3 persen publik percaya bahwa para tokoh nasionalis juga mengakomodasi kepentingan kelompok Islam.” ujar Adjie. (ant/bali post)

SUNSET - Para peselancar dari mancanegara menikmati panorama sunset usai mengikuti kompetisi Aceh Surfing Internasional di Pantai Lampuuk, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (16/3).

Gejolak Harga

DPR Soroti Sinkronisasi Kebijakan Kementerian Banjarnegara (Suara NTB) Ketua Komisi IV DPR RI M. Romahurmuziy menilai kenaikan harga bawang merupakan kelemahan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) yang tidak bisa membangun sinkronisasi kebijakan-kebijakan. “Sejak bulan Desember, surat persetujuan impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan masih berlaku hingga bulan Maret, tetapi Kementerian Pertanian tidak kunjung menerbitkan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH),” katanya, di Banjarnegara, Sabtu sore. Romahurmuziy mengatakan hal itu kepada wartawan usai peletakan batu pertama pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilun, Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Lebih lanjut, dia mengata-

kan, berdasarkan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Pasal 68 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura jelas disebutkan bahwa dua kementerian tersebut yang bertanggung jawab untuk penerbitan dan pengendalian impor. “Oleh karena terbitnya dua kebijakan ini tidak berlangsung sama, ada waktu di mana SPI masih berlaku tetapi RIPH tidak tidak terbit, maka kemudian importir ramai-ramai memasukkan (bawang, red.) dengan menggunakan dokumen hanya SPI saja, sekarang tidak bisa keluar baik dari Tanjung

Bambang juga meminta Kementerian Hukum dan HAM menjelaskan penggunaan International Centre for Asset Recovery (ICAR) dalam memburu aset Century.“Bukankahpemerintahsudah membentuk Tim Terpadu Perburuan Aset Century. Apa yang dikerjakan ICAR dan apa fungsi tim terpadu harus jelas,” katanya. “Apalagi dalam konteks perburuan aset Century di Swiss, Denny Indrayana sudah menjelaskan bahwa persoalannya sudah ditangani pihak berwenang kedua negara. Kalau benar yang dikatakan Denny, untuk apa lagi kehadiran pihak ketiga seperti ICAR?” demikian Bambang Soesatyo. Sebelumnya, Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Fuad Bawazier memperkirakan penyelesaian kasus Bank Century akan sulit dilaksanakan karena cenderung akan diulur hingga masa pemerintahan berakhir pada 2014. “Persoalannya kan tinggal

meminta kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pengembangan Hasil Pertanian (P2HP) Kementan, dan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag untuk duduk bersama mencari solusi yang paling mungkin dilakukan. “Bahkan, kalau itu harus dilakukan, dengan mengevaluasi peraturan menteri masing-masing. Yang penting harga bawang segera turun, produk segera me-

limpah,” katanya. (ant/bali post)

M. Romahurmuziy (ant/bali post)

Polisi Tangkap 70 Tersangka Kasus Narkoba di Cengkareng Jakarta (Suara NTB) Aparat Kepolisian Resor (Polres) Metropolitan Jakarta Barat menetapkan 70 orang yang ditangkap dalam penggerebekan di Kampung Ambon, Kompleks Perumahan Permata, Cengkareng, sebagai tersangka dalam perkara peredaran narkoba. “Sebanyak 70 orang menjadi tersangka pengedar dan pengguna,” kata Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Gembong Yudha, di Jakarta, Minggu. Gembong menjelaskan, Polres Metro Jakarta Barat menggelar operasi pada Sabtu (16/3) mulai pukul 20.00 WIB dan menggerebek enam rumah yang diduga tempat transaksi narkoba di Kampung Ambon. Selain menangkap 70 orang, polisi menyita 100 gram sabusabu, uang tunai Rp 75 juta yang diduga hasil transaksi narkoba, dua linting ganja, 60

sepeda motor dan ratusan alat hisap sabu-sabu (bong). Sebelumnya, aktivis yang tergabung dalam Jaringan Informasi Dampak Miras dan Naza (RIDMA) menyeru Badan Nasional Nasional (BNN) segera melibatkan lebih banyak lagi elemen masyarakat untuk membantu mengatasi peredaran narkoba yang semakin mengkhawatirkan. “Keterlibatan elemen masyarakat sangat diperlukan untuk mencipakan suatu kesadaran yang meluas sehingga bisa memunculkan gerakan nasional bersama yang tumbuh juga dari masyarakat,” kata Ketua RIDMA SS Budi Rahardjo dalam perbincangannya dengan Kepala BNN Propinsi DKI Jakarta Brigjen Pol Ali Johardi belum lama ini. Para aktivis yang berasal dari kalangan jurnalis tersebut juga berpandangan bahwa selama ini

Timwas Century Minta Penjelasan Pemutusan Akses Kedubes Swiss Jakarta (Suara NTB) Anggota Tim Pengawas Bank Century DPR RI, Bambang Soesatyo, meminta Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, menjelaskan pemutusan akses Kedutaan Besar (Kedubes) RI untuk Swiss dalam perburuan aset Bank Century. “Status tim pemburu aset dari Jakarta sebagai pendukung langkah Kedubes RI. Jadi kalau akses Dubes dan staf Kedubes RI diputus dari kasus ini, dengan siapa lagi pihak berwenang Swiss berkomunikasi dan berkoordinasi?” katanya di Jakarta, Minggu kemarin. Politisi dari Partai Golkar itu juga menganggap pemutusan akses Duta Besar RI untuk Swiss, Djoko Susilo, dalam perburuan aset Century di Swiss sebagai hal yang tidak masuk akal. “Etikanya, kalau ingin berurusan dengan instrumen apa pun di negara lain, tentu harus dinaungi atau keluar dari pintu Kedubes RI,” katanya.

Perak maupun Tanjung Priok karena RIPH-nya belum dikantongi. Padahal, pasar tidak bisa menunggu,” kata pria yang akrab dipanggil Gus Romi ini. Menurut dia, hal ini jelas ditujukan kepada dua kementerian tersebut karena tahun lalu belum ada pembatasan sehingga tidak ada persoalan. “Padahal, kita tahu persis bahwa bawang putih itu 90 persen memang barang impor karena produksi dalam negeri hanya mampu mencukupi 5— 10 persen konsumsi nasional,” kata dia menjelaskan. Sebagai Ketua Komisi IV DPR RI, dia mengaku telah memrogramkan untuk melakukan kunjungan kerja langsung di tempat-tempat penumpukan kontainer bawang putih terutama di Tanjung Perak, Surabaya. Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan

bagaimana KPK menyelesaikan kasus ini. Namun, saya tidak yakin kasus Century akan bisa tuntas dalam periode pemerintahan ini karena masih ada aktor utama dari kasus ini, yaitu Wapres Boediono,” kata Fuad usai menghadiri acara diskusi publik Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Jakarta, Jumat. Fuad meyakini penyelesaian kasus Bank Century oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus ditunda hingga masa jabatan Boediono sebagai wakil presiden selesai pada 2014. “Kasus ini tampaknya akan diulurulur terus oleh KPK sampai Boediono nanti turun dari jabatannya ya baru gampang urusannya, hanya tinggal mencomot,” ujarnya. Dia juga menegaskan bahwa kasus yang merugikan negara hingga Rp 6,7 triliun itu sudah jelas sebagai

suatu kasus tindak pidana maka tidak perlu dipolitisir lagi. “Saya kira bahwa kasus Century ini kasus pidana merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi. Buktinya, lembaga-lembaga tinggi negara maupun para penegak hukum sudah jelas menyatakan ini kasus pidana,” kata Fuad. (ant/bali post)

Bambang Soesatyo (ant/bali post)

timbul kesan BNN belum memaksimalkan elemen masyarakat yang ada, baik di pusat maupun daerah. BNN juga perlu memperhatikan hal lain yang terkait dengan penanggulangannarkoba,sepertimendorong perilaku hidup sehat di

masyarakat. Menanggapi hal itu, Kepala BNN Propinsi DKI Jakarta Brigjen Pol Ali Johardi mengatakan, kerja sama dan sinergitas sudah pasti diperlukan mengingat masalah narkoba

juga merupakan masalah masyarakat. Apalagi kegiatan pemberantasan narkoba melibatkan tiga hal penting, yaitu mulai dari pencegahan, pemberantasan dan pemberdayaan masyarakat. (ant/bali post)


TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

SUARA NTB Senin, 18 Maret 2013

Hongkong Medistra TCM , merupakan pengobatan tradisional Tioghoa dengan obat herbal Tiongkok yang diproses dengan teknologi terdepan, sebagai pusat terobosan baru dan pengobatan penyakit yang professional, bisa mengatasi berbagai macam penyakit kronis dengan pengobatan eksklusif TCM (Tradisional Chinese Medicine). Memiliki metode pengobatan yang lengkap, pelayanan yang memuaskan. Bidang pengobatan utama di Hongkong Medistra TCM adalah pengobatan penyakit kanker/tumor, merupakan basis pencegah dan pengobatan kanker/tumor dengan metode TCM yang ternama di Indonesia. Ada konsultan sinshe ahli TCM ternama dari Tiongkok dan Profesor yang hadir membimbing pengobatan, menerapkan ilmu pengobatan TCM tiongkok untuk diagnosa serta metode pengobatan eksklusif yang sngat special, dalam mengatasi penyakit kanker memiliki hasil efektifitas yang sangat menakjubkan, pernah mendapat liputan pemberitaan dari puluhan media,mendapat respon positif dari masyarakat dunia, menjadi pusat perhatian dunia pengobatan TCM dan masyarakat luas, sudah

banyak pasien penderita kanker yang datang berkonsultasi dan berobat. Hongkong Medistra TCM, hadir konsultan pakar penyakit anker yakni sinshe ternama, merupakan sinshe senior yang sangat pakar dalam bidang pengobatan penyakit kanker. Team yang pernah di bimbing mereka, melalui penelitian dan kerja keras dalam waktu yang panjang , pengamatan berulang kali, menyimpulkan pengalaman klinis puluhan tahun, dipadukan teknologi pengobatan modern, pernah bekerja sama dengan lembaga penelitian & pencegah penyakit kanker dengan pakar dari beberapa Negara di dunia, berhasil menghasilkan terobosan baru TCM yakni “Shuang Liang Kang Ai Fang Fa”. Berdasaran prinsip pengobatan TCM “diagnose dari sumber penyakit yang tepat”, dengan ratusan jenis obat herbal alami berharga, bahan obat tumbuh-tumbuhan yang dipilih secara cermat, dan diolah dengan teknologi tinggi dan hiegenis, diolah sehingga menghasilkan “Shuang Lian Ke Liu San” dan serangkaian gabungan resep herbal mujarab, efektif mengatasi penyakit kanker, antara lain : kanker usus & lambung, paru-paru, liver, sirosis hati, ascites, getah bening, kandung kemih, ginjal, saluran

pencernaan, hidung dan tenggorokan, payudara, limpa, tulang, otak, rahim, ovarium, dan berbagai jenis kanker ganas lainnya. Penyakit kanker sebenarnya tidak sulit diobati, mengatasi hingga tuntas, dan sampai ke akar penyakit adalah kunci utamanya.

Kerjasama Dinas Koperasi dan UMKM NTB dengan Harian Suara NTB

Diskop NTB Diklatkan 250 WUB untuk Pengolahan Produk Unggulan Daerah Mataram (Suara NTB) Dinas Koperasi dan UMKM provinsi NTB cukup serius menggarap perkembangan Wira Usaha Baru (WUB) di daerah ini. Tak lepas dari rencana pemerintah daerah untuk mewujudkam 100 ribu WUB hingga akhir tahun ini. Awal tahun ini, sebanyak 250 WUB dari sepuluh kabupaten/kota diikutsertakan kembali dalam diklatk, untuk pengolahan produk-produk unggulan daerah. Selama sepuluh hari hingga tanggal 25 Maret mendatang, para peserta diklat akan dimantapkan secara materi dan praktik. Dengan melibatkan langsung instruktur dari Lembaga Pengembangan Teknologi Tepat Guna (LPTTG) Malindo, Sulawesi Selatan. Termasuk diantaranya para alumni yang pernah dilatih oleh pemerintah daerah sebanyak 90 orang, pada pertengahan tahun lalu. Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Drs. H. Hendro Kartiko, M. Si dihadapan peserta diklat dan segenap tamu undangan lingkup Pemprov NTB melaporkan, diklat yang diadakan tersebut dihajatkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan WUB dalam pembuatan makanan camilan/snack atau tortila, dengan bahan baku daging sapi, rumput laut, jagung, singkong dan umbi-umbian lainnya.

Peserta tergabung dalam 25 kelompok, dengan masingmasing kelompok terdiri 10 orang. Masing-masing diantaranya 2 kelompok dari Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Bima. Kemudian 4 kelompok dari provinsi, 50 orang dari Ponpes, dan masing-masing 1 kelompok dari Lombok Utara, Sumbawa Barat, Dompu dan kota Bima. Disampaikannya, pada tahun 2012, jumlah WUB yang sudah dididik melalui diklat kewirausahaan dan bimbingan teknis, sebanyak 1.154 orang, dengan pendanaan dari APBD dan dana dekon. Diantaranya diklat kerajinan cukli, kecantikan, pengolahan rumput laut, jasa konveksi, tata boga, otomotif, pembuatan bakso daging sapi, dendeng daging sapi, abon daging sapi, kerupuk kulit sapi dan diklat PUD. Pada bagian terkait diulas, dalam RPJMD provinsi NTB, sejak tahun 2009 hingga 2013, terdapat program penumbuhan 100 ribu WUB, dan 2000 koperasi berkualitas. Realisasinya, untuk koperasi berkualitas tercapai sebanyak 1.633 unit (81,65 persen), sementara penciptaan WUB secara kumulatif sampai bulan Desember 2012, sebanyak 74.206 (74,21 persen). Dan telah mampu menyerap sebanyak 167.106 tenaga kerja, dengan omset Rp 71,352 miliar, dan aset Rp 69,960 miliar.

Sementara itu, Direktur LPTTG Malindo, Prof. Dr. H. Sakarudin menyebutkan, pada kegiatan diklat, porsi yang dibebankan 20 persen untuk materi, dan 80 persen pada tataran praktik. Bahkan untuk menggembleng peserta, selama pelaksanaan diklat dibebankan dengan aturan-aturan yang ketat untuk kedisiplinan dan tingkat ketercapaian tujuan. NTB dipandang memiliki bahan baku yang cukup melimpah, dari hal-hal yang dianggap sepele oleh sebagian besar masyarakat, jagung dan umbi-umbiannya, dapat dijadikan sebagai produk jadi, yang memiliki pasar menggiurkan. Dan dianggapnya pada posisi yang tepat dikembangkan produk-produk unggulan, sehingga kedepan diharapkan pertumbuhan ekonomi NTB dari sisi bahan olahannya akan melejit cepat. Sekda NTB, M. Nur, SH. MH menjelaskan, pada prinsipnya perkembangan ekonomi negara dan daerah terletak dari kekuatan ekonomi berbasis keluarga. Jika perekonomian ditingkat keluarga sudah dekat, secara tidak langsung implikasinya ke perekonomian dalam lingkup yang luas. Sesungguhnya terdapat tiga titik yang menjadi fokus perhatian, dinataranya peningkatan produksi, processing dan marketing. Pada tataran produksinya dipandang sudah cukup terpenuhi didalam daerah. (bul/*)

Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Drs. H. Hendro Kartiko, M. Si saat menyampaikan laporan diklat.

Pejabat Lingkup Pemprov NTB yang hadir menyanyikan lagu Indonesia Raya

Ratusan peserta diklat

Instruktur dari LPTTG Malindo

Direktur LPTTG Malindo, Prof. Dr. H. Sakarudin memberikan materi diklat kepada peserta


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.