HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB
NOMOR 112 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
JEMUR TEMBAKAU Dua petani asal Desa Korleko, Kecamatan Pohgading Lombok Timur, menjemur tembakau hasil panennya. Para petani tembakau mengeluhkan kenaikan biaya produksi tembakau, sebagai dampak kenaikan BBM. Sementara kenaikan harga BBM, tak diikuti oleh naiknya harga bahan baku rokok ini.
(Suara NTB/ars)
KAMIS, 18 JULI 2013
12 HALAMAN
Proyek Pusat Mangkrak di NTB
Bukti Perencanaan Pembangunan Kurang Efektif Mataram (Suara NTB) Banyaknya proyek pemerintah pusat yang mangkrak di NTB menandakan kurang efektifnya perencanaan pembangunan di NTB. Penyusunan proyek yang dilakukan tanpa mempertimbangkan masukan dari masyarakat hanya akan melahirkan proyek – proyek yang mubazir dan tidak efektif bagi peningkatan hajat hidup masyarakat. Pandangan itu disampaikan Ketua Panitia Akuntabilitas Publik (PAP) DPD RI, Prof. H. Farouk Muhammad, yang dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (17/ 7) kemarin. Farouk menyayangkan adanya pemberitaan soal sejumlah kapal bantuan nelayan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (DKP) yang mangkrak di NTB. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ist)
TO K O H
H. Farouk Muhammad
Terkendala Cuaca Buruk, Pencarian Korban ‘’Rahmat Ilahi’’
PERSPEKTIF masyarakat bahwa KPK hanya melakukan penindakan, terus berusaha diubah. Padahal KPK juga punya kewenangan pada konteks pencegahan. Dalam rangka itu, sejumlah lembaga digandeng, seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan terbaru melibatkan lembaga pencegah maladministrasi, Ombudsman. Bersambung ke hal 5
Giri Menang (Suara NTB) Hingga hari ke dua pencarian lima orang ABK dan penumpang kapal ikan “Rahmat Ilahi” yang tenggelam disekitar perairan Selat Lombok, belum membuahkan hasil. Kendati Tim SAR NTB dibantu Tim SAR Bali mencari melalui jalur udara dan laut, namun tim SAR masih kesulitan melacak keberadaan lima korban ABK dan penumpang yang menyelamatkan diri menggunakan rakit. Hambatan dihadapi tim SAR dalam mencari keberadaan korban karena buruknya cuaca, seperti tinggin-
ya gelombang dan angin kencang. “Hasil pencarian masih nihil, besok (hari ini) kita lanjutkan pencarian,”ujarnya Kepala Operasi SAR NTB, Nanang Sigit PH Rabu (17/7). Dikatakan timnya sejak Senin lalu muai melakukan pencarian, melalui jakur laut. Sedangkan tim SAR Bali mencari menggunakan helikopter untuk memantau dari udara. Namun hingga dua hari pencarian, tim belum juga menemukan keberadaan korban. Tim SAR NTB melibatkan tim SAR Bali menurunkan puluhan personel masih melakukan pencarian di seki-
tar perairan di bagian barat Nusa Penida, Bali juga di sekitar perairan Batu Gendang, Sekotong Barat. Berdasarkan perkiraan Tim SAR, kemungkinan ke lima korban terhempas ke arah barat bagian selatan Nusa Penida karena dorongan angin. Kapal ikan bermuatan lima orang ABK dan penumpang bertolak dari Makassar ke sejumlah titik pengambilan ikan di daerah Pemenang, KLU dan daerah Lombok Barat. Kapal ini mengalami mati mesin di sekitar perairan Selat Lombok. Bersambung ke hal 5
1. Pabrik tepung rumput laut di Wawo Rada, Kabupaten Bima. Proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan (sekitar Rp 7-8 miliar). 2. Pabrik es di Kampung Melayu, Kota Bima. Proyek Kemenakertrans (sekitar Rp 5-6 miliar). 3. Pabrik Tepung Ikan di Sape, Bima (sekitar Rp 5-6 miliar). 4. Proyek RPH Banyumulek di Lombok Barat 5. Proyek RPH di KSB
Soal Kapal Bantuan Nelayan
Korsup KPK akan Teruskan ke Bidang Penindakan Mataram (Suara NTB) Dalam momen kunjungannya ke Mataram pada kegiatan diskusi dengan Ombudsman NTB, Rabu (17/7), KPK menyatakan perhatiannya terhadap dugaan mangkraknya proyek bantuan nelayan di daerah ini. Karena bukan bidangnya, tim KPK dari Bidang Koordinasi dan Supervisi (Korsup) itu akan menyampaikan informasi itu ke bagian penindakan. Menurut anggota Tim Korsup KPK Muhammad Rofie N, pihaknya akan menjadikan informasi terkait dugaan penyimpangan bantuan nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai informasi awal. “Karena terbatas soal kewenangan, informasi ini akan kami laporkan ke Bidang Penindakan. Mereka yang punya kewenangan untuk mengusut lebih jauh,” kata Rofie menjawab Suara NTB usai diskusi. Bersambung ke hal 5
Pembebasan Lahan Belum Tuntas
Proyek PLTU Jeranjang II Terancam Gagal Giri Menang (Suara NTB) Pembangunan PLTU Jeranjang masih menyisakan masalah. Pasalnya, proyek ini dibangun di atas lahan yang ternyata belum sepenuhnya tuntas dibebaskan. Dari luas lahan yang
(Suara NTB/smd)
(Suara NTB/ars)
Semua Instansi Bermasalah
M. Ihsan
Artinya Musrenbang – musrenbang yang dilakukan itu kurang efektif
Sejumlah Proyek Mangkrak di NTB yang Pernah Dikonsultasikan oleh DPD RI ke Kementerian Terkait.
digunakan untuk pembangunan proyek itu, masih sangat luas lahan yang belum tuntas pembayarannya. Menurut informasi, PLN sejauh ini masih belum menuntaskan pembayaran sisa tunggaka, lantaran seorang warga
selaku pemilik lahan tersebut sampai saat ini belum bersedia menerima uang ganti rugi pembayaran dari PLN. Karena sejak awal warga ini tidak setuju dengan harga pembelian yang dipatok PLN. Bersambung ke hal 5
05:01
05:11
12:24
JERANJANG Salah satu sudut fasilitas PLTU Jeranjang yang sudah rampung dibangun.
15:44
18:15
19:28
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543