Snt18112013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

SENIN, 18 NOVEMBER 2013

16 HALAMAN NOMOR 210 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pengemban Pengamal Pancasila

Setelah Rumdis

Aset Dinsos di Mayura Diusut Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Satu per satu kejanggalan proses penjualan aset milik Pemkab Lombok Barat (Lobar) ditelisik Kejaksaan. Setelah memastikan indikasi tindak pidana pada penjualan rumah dinas sosial di Jalan Ciamis, BTN Taman Indah Mataram, giliran aset di Taman Mayura disasar. Kejaksaan memeriksa, apakah tanah tersebut juga masuk daftar lelang di KPKNL Mataram atau tidak.

C.01.08.13

Kajari Mataram, Sang Ketut Mudita, SH,MH melalui Kasi Intel Mawardi, SH mengaku sudah banyak menerima informasi terkait kejanggalan penjualan aset tersebut. Informasi itu sedang ditindaklanjuti. Bahkan pintu masuknya adalah hasil pemeriksaan Sekda Lobar H.M Uzair dan tim appraisal soal penjualan 28 aset Lobar yang ada di Kota Mataram. “Saya masih kumpulkan informasi dulu terkait tanah dan aset di Mayura itu,” sebut Mawardi, dihubungi Suara NTB, Minggu (17/11) sore kemarin. Belum banyak yang bisa disampai-

kannya soal pengusutan aset ini, karena baru sebatas langkah awal mencari data atau dokumen terkait lelang sampai sertifikat. Informasi diperolehnya, luas tanah 22 are, kini sudah tersisa hanya 4 are. Ada juga keinginan untuk cek lapangan, namun belum dipastikan waktunya. Sebagai catatan, berdasarkan data penjualan aset yang di tandatangani Bupati Lobar Dr.H. Zaini Arony, areal itu terletak di Jalan Raya Sena, Kampung Lekok Mayura Kelurahan Mayura, seluas 1.860 meter persegi. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ars)

ASET PEMKAB LOBAR - Salah satu sudut pemukiman di Lingkungan Pandan Salat, Mayura, yang menjadi areal aset Dinas Sosial Pemkab Lobar yang diduga sudah dilelang Pemkab setempat.

1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212 Pembangunan kawasan wisata terpadu Mandalika 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Resort, Kuta Lombok Tengah (Loteng) menjadi atensi 1234567890123456789012345678901212 khusus Wakil Presiden (Wapres) RI, Dr. H. Boediono un1234567890123456789012345678901212 tuk segera direalisasikan. Wapres berjanji akan mengaw1234567890123456789012345678901212 al percepatan pembangunannya sampai berakhir masa 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 jabatannya pada 2014 mendatang. 1234567890123456789012345678901212 “Wapres tetap mengawal selama masa tugas 1234567890123456789012345678901212 beliau,”ujar Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi 1234567890123456789012345678901212 ditemui usai menjamu kepulangan kunjungan kenega1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 raan Wapres yang transit di ruang VIP Bandara Inter1234567890123456789012345678901212 nasional Lombok (BIL) dari Australia, Sabtu (16/11) sore. 1234567890123456789012345678901212 Sebelumnya, Wapres juga transit di BIL ketika akan 1234567890123456789012345678901212 menuju Australia pada Minggu, 10 November lalu. 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Dalam kunjungannya tersebut, Wapres menggunakan 1234567890123456789012345678901212 pesawat boeing 737-400 TNI AU. 1234567890123456789012345678901212 Gubernur menjelaskan, selama transit di BIL kurang 1234567890123456789012345678901212 lebih selama satu jam lebih, Wapres menyampaikan akan 1234567890123456789012345678901212 tetap mengawal pembnagunan infrastruktur strategis 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 dalam rangka menudukung NTB sebagai pintu gerbang 1234567890123456789012345678901212 pariwisata nasional seperti Mandalika Resort dan per1234567890123456789012345678901212 panjangan runway BIL. 1234567890123456789012345678901212 Terkait dengan pembangunan Mandalika Resort yang 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 terbengkalai sampai saat ini, Zainul Majdi mengaku dit1234567890123456789012345678901212 anya Wapres mengenai langkah-langkah Kementerian 1234567890123456789012345678901212 terkait. Ia menjelaskan, beberapa hari lalu sudah berte1234567890123456789012345678901212 mu dengan Menteri BUMN, Dahlan Iskan di Jakarta ter1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 kait dengan permasalahan Mandalika Resort. Dahlan 1234567890123456789012345678901212 Iskan berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan 1234567890123456789012345678901212 Mandalika Resort. 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 5 1234567890123456789012345678901212

Mandalika Resort dan ’’Runway’’ BIL Jadi Perhatian Khusus Wapres

(Suara NTB/aan)

BANGKU KOSONG - Deretan bangku kosong dalam rapat paripurna di DPRD NTB, pekan lalu. Persaingan jelang Pemilu 2014 membuat banyak anggota DPRD NTB melalaikan tugas utamanya dan lebih berkonsentrasi menghimpun dukungan dari masyarakat.

Mulai Berimbas ke DPRD NTB

Persaingan Pemilu 2014 Tetap Sengit Mataram (Suara NTB) Meski jumlah parpol di Pemilu 2014 mendatang sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan Pemilu 2009, namun peta persaingan untuk bisa duduk sebagai anggota legislatif dinilai akan tetap sengit. Tingginya tingkat

WAKIL Ketua Komisi XI DPR RI, Dr. H. Zulkieflimansyah, menyatakan, masyarakat mestinya diberikan infromasi yang benar soal rencana pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS). Sebab selama ini, muncul euforia berlebihan dalam menyikapi PPS. Bersambung ke hal 5 H. Zulkieflimansyah

(Suara NTB/dok)

Euforia Berlebihan

persaingan juga mulai berimbas pada suasana di internal DPRD NTB. Di banding Pemilu 2009 yang diikuti 38 parpol, banyak kalangan yang beranggapan bahwa Pemilu 2014 mendatang akan lebih mudah bagi para politisi yang

terjun sebagai caleg. Hal ini disebabkan jumlah parpol peserta Pemilu 2014 yang hanya diikuti oleh 12 parpol. Penyusutan jumlah parpol ini, diperkirakan akan membuat tingkat kompetisi akan semakin mudah. Bersambung ke hal 5

Diduga Dibakar Majikan, TKW Asal Bima Tewas di Arab Saudi Bima (Suara NTB) Cerita tragis yang menimpa TKI dii luar negeri hampir tak pernah ada habisnya. Seperti yang alami Habibah asal Desa Dumu ,Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima yang bekerja di Arab Saudi. Dua Tenaga Ker-

ja Wanita (TKW) asal Kabupaten Bima, salah satunya Habibah dilaporkan tewas di Rumah Sakit (RS) di Arab Saudi setelah melarikan diri dalam kondisi tubuh mengalami luka bakar dari rumah majikan. Seorang korban lainnya, Rihana M

Saleh Bin Mahmud asal Desa Pusu, Langgudu meninggal akibat kanker. Berita tewasnya Habibah awalnya diketahui setelah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bersambung ke hal 5

Kisah TKI yang Dideportasi dari Arab Saudi (2-habis)

Rogoh Kocek Rp 12 Juta untuk Pulang Kisah para TKI hingga bisa selamat pulang ke kampung halamannya cukup beragam. Ada yang tertahan di tarhil (penampungan) menunggu giliran pulang, ditampung di kolong jembatan dan ada pula yang dipenjara baru diizinkan pulang. Ada juga TKI memilih membayar hingga Rp 12 juta untuk bisa pulang. Lantaran takut dipenjara dan suasana ketika di kolong jembatan. MENCARI tahu keberadaan TKI dideportasi yang sudah tiba di daerah asalnya cukup sulit, lantaran dalam

Hj. Siti Aminatanza’rah

proses pemulangannya Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi Provinsi NTB ak berkoordinasi dengan dinas terkait di kabupaten/kota masing-masing. Para TKI deportasi langsung dipulangkan ke

kampung halamannya. Bersambung ke hal 5

Baca Selengkapnya Lipsus di halaman 14.

C.03.08.13

TO K O H


SUARA NTB Senin, 18 November 2013

Sampah Bukan Masalah SAMPAH terus menjadi pekerjaan rutin Pemkot Mataram. Di samping ingin menjadikan Mataram sebagai kota yang bersih dan nyaman juga mempertahankan Piala Adipura. Namun, Kelurahan Mataram Timur punya cara unik untuk mengatasi persoalan sampah. Di kelurahan ini, sampah dijadikan sumber rezeki oleh masyarakat setempat. Lurah Mataram Timur, Hj. Darbiah Yanti mengatakan sampah bukanlah hal mendasar yang harus ditakuti. Katanya, sampah sekarang bukan masalah, tetapi sampah baginya suatu anugerah. Pasalnya masyarakat dan pemuda, dapat menjadikannya sebagaipeluanguntukbekerja.“Saya (Suara NTB/dok) bersyukur ada pekerjaan pemuHj. Darbiah Yanti da di sini,” katanya baru – baru ini. Sejauh ini, katanya, pihaknya bekerjasama dengan karang taruna dan Badan Lingkungan Hidup Kota Mataram untuk mengolah sampah menjadi organik dan anorganik menjadi kompos. Ia menambahkan kompos tersebut, nantinya akan dipasarkan di mall dan mini market yang telah bekerjasama dengannya. Upaya yang telah dilakukan tambahnya, pihaknya telah mengupayakan mesin pencacah untuk memproduksi sampah yang dikumpulkan masyarakat. Pada kesempatan lain, Darbah Yanti mengatakan selain fokus mengurus sampah, pihaknya juga konsentarasi mengurusi perpustakaan kelurahan. Buku yang sudah ada katanya, telah mencapai 2.500 buku. Dan baru- baru ini mendapatkan sumbangan buku dari Perpustakaan Provinsi. Perpustakaan tersebut, dimanfaatkan oleh masyarakat ketika sedang mengurus surat- surat atau keperluan lainnya. Ia mengakui kelurahan Mataram Timur, pernah mendapatkan juara karena menjadi kelurahan yang mengelola perpustakaan dengan baik. “Biasa sebelum selesai ngurus KK atau KTP, masyarakat baca buku dulu,” ungkapnya. Buku–buku tersebut katanya, lebih banyak berkaitan tentang kebutuhan masyarakat dalam hal pengembangan skill. Ia menyebutkan buku tentang pertanian, peternakan hingga buku bacaan anak–anak usia sekolah. Dalam kesempatan itu, ia berharap masyarakat sadar mengembangkan potensinya dan menjaga lingkungan sekitar. (cem)

SUARA MATARAM

Halaman 2

Pembangunan Dermaga di Pelabuhan Ampenan Dianggarkan Rp 3,9 Miliar Mataram (Suara NTB) Dalam Detail Engineering Design (DED) pembangunan dermaga di Pelabuhan Ampenan yang disusun kalangan eksekutif Pemkot Mataram, anggaran untuk pembanguan pelabuhan tersebut dialokasikan sebesar Rp 3,9 miliar. Demikian disampaikan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana di hadapan kalangan legislatif seusai memberikan jawaban atas pertanyaan fraksi-fraksi di DPRD Kota Mataram, Sabtu (16/11) kemarin. “DED sudah kita buat dan memang sekaligus kita munculkan angka sebesar Rp 3,9 miliar. Tentu angka ini sangat fantastis dan saya kira kita tidak mungkin untuk merealisasikan sendiri,” katanya. DED ini lanjut Mohan akan menjadi software atau perangkat lunak yang disiapkan pihaknya untuk kemudian sebagai dasar dalam mengajukan dukungan ke pemerintah pusat atau Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Dirjen Cipta Karya dan Tata Ruang. Setelah diajukan ke pemerintah pusat, diharapkan pada tahun 2014 mendatang pemban-

guann dermaga bisa didukung dengan kucuran anggaran. Selain meminta dukungan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Pemkot Mataram juga telah berkoordinasi dengan Dinas PU NTB. “Mudah-mudahan ini bisa teralisasi tahun 2014 ini,” harapnya. Terkait revitalisasi kota tua Ampenan, Mohan menyebutkan ada tuntutan dari Kementerian PU dan Jaringan Kota Pusaka Indonesia untuk menyiapkan Perda tentang Bangunan Gedung sebagai perangkat peraturan pembangunan di kawasan yang masuk cagar budaya tersebut. Saat

ini pihak eksekutif telah merancang draft Raperda tersebut dan akan segera diserahkan ke legislatif. Setelah diserahkan ke legislatif diharapkan Raperda tersebut segera dibahas dan disahkan. “Sebab kalau kita tidak menyiapkan Perda, kami khawatir geliat pembangunan ekonomi di Pantai Ampenan kemudian akan berimbas pada keinginan para pemilik gedung atau bangunan untuk merubah fasad atau bentuk depan dari bangunan tersebut. Sehingga apa yang kita harapkan untuk mewariskan budaya kita yang ada di tempat itu menjadi

tidak tercapai,” jelasnya. Di kawasan Ampenan saat ini Mohan menyampaikan pihaknya telah membangun beberapa instalasi, diantaranya zona PKL, play ground, saranasarana olahraga, dan akan segera dibangun plaza sebagai tempat masyarakat menyalurkan ekspresinya. “Kemudian RTH yang dibutuhkan bagi publik, ini yang sudah dalam pelaksanaan saat ini,” imbuhnya. Di penghujung tahun 2013 ini, pembangunan berbagai instalasi ditargetkan rampung dan pada tahun 2014 sejumlah instalasi pendukung juga mulai dibangun. Sehingga di akhir tahun 2014, diharapkan pembangunan di sekitar pantai Ampenan bisa rampung dan dinikmati masyarakat. Penataan revitalisasi Ampenan lanjutnya tidak hanya terkait dengan pembangunan sekitar kawasan Pantai Ampenan, tapi ada zona atau ka-

wasan yang memang menjadi koridor-koridor yang dipersiapkan untuk dibangun. Koridor pertama di kali Jangkuk dimana sudah dilakukan penataan PKL sekaligus RTH. Selanjutnya di Jalan Pabean terkait dengan penataan atau konservasi kawasan bangunan-bangunan tua yang merupakan peninggalan sejarah yang bisa menjadi kawasan cagar budaya. Ampenan sebagai kawasan strategis kota tua, tidak hanya sebagai cagar budaya dalam perspektif sosial dan budaya tapi juga diharapkan Ampenan bisa kembali menjadi komplek ikon perdagangan dan jasa. “Mudahmudahan apa yang kita rintis saat ini dapat berimplikasi dan mempunyai multiplier effect terhadap peningkatan kesejahteraan perekonomian masyarakat kita khususnya di Ampenan,” terangnya. (yan)

Kecewa Oknum Pimpinan Dewan MISBAN Ratmaji, anggota DPRD Kota Mataram yang terancam di-PAW, mengaku kecewa terhadap oknum pimpinan DPRD Kota Mataram. Kekecewaan ini menyusul diprosesnya rencana PAW (Pergantian Antar Waktu) dirinya. Bahkan surat itu telah disampaikan ke Gubernur melalui Walikota Mataram. Kekesalan Misban Ratmaji bertambah karena tiga kali surat yang disampaikannya kepada Pumpinan Dewan, tidak mendapat respon. Dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (16/11), politisi yang pindah dari PPI (Partai Pemuda Indonesia) ke PKPI (Partai Karya Peduli Indonesia) (Suara NTB/dok) ini, mengaku, tidak hanya tiga Misban Ratmaji suratnya yang tidak mendapat tanggapan dari pimpinan Dewan, bahkan sekitar dua pekan lalu, ia juga sudah melayangkan somasi ke pimpinan Dewan. Lagi-lagi, sambung Misban, somasi itu juga tidak mendapat jawaban dari pimpinan Dewan. ‘’Saya sih tidak menyalahkan semua pimpinan Dewan, tapi memang hanya satu oknum pimpinan Dewan yang dari awal mengurus persoalan ini (PAW, red),’’ terangnya. Padahal, pihaknya membutuhkan jawaban atas surat berikut somasi yang telah disampaikan. Ia menuntut pertanggungjawaban pimpinan Dewan mengenai status hukum dokumen yang disampaikan kubu PPI yang menuntut dirinya diganti sebagai anggota Dewan. Selain tiga surat ditambah somasinya yang tidak digubris pimpinan Dewan, Misban mengaku pihaknya sudah bersurat kepada Gubernur dengan menyertakan dokumen-dokumen yang diklaimnya sebagai dokumen yang sah. Dokumen itu sengaja dikirimnya, sebagai data pembanding bagi Gubernur dalam mengambil keputusan nantinya. Misban berharap, Gubernur dapat mengambil keputusan yang bijaksana. ‘’Tidak hanya memenuhi permintaan orang per orang,’’ tandasnya. (fit)

Stop Praktik Gelondongan

Pemerintah Harus Beri Pemahaman kepada Masyarakat Mataram (Suara NTB) Praktik gelondongan yang dilakukan sebagian masyarakat NTB sangat berbahaya untuk kesehatan dan keberlangsungan hidup masyarakat. Untuk itu pemerintah diharapkan terus memberi pemahaman agar praktik tersebut dihentikan. Selain merusak lingkungan, juga membahayakan masyarakat. Akademisi sekaligus peneliti Fakultas MIPA Universitas Mataram (Unram), Ir. Surya Hadi, M.Sc.,Ph.D mengatakan tingkat risiko yang paling tinggi adalah ketika para pelaku gelondongan emas ini berusaha memisahkan kandungan emas dengan kandungan logal lainnya menggunakan bahan yang mengandung merkuri. Dalam proses ini yang biasanya dengan pembakaran maka akan muncul uap merkuri yang sangat berbahaya untuk kesehatan. “Saya melihat masyarakat ketika melakukan pembakaran sangat tidak memenuhi syarat. Mereka lakukan di dalam kamar dan itu pasti akan berdampak terhadap lingkungan baik keluarga atau tetangga mereka,” terangnya ditemui di kantornya belum lama ini. UapmerkuriyangdihasilkandariprosespembakaranitusebutSurya Hadi bisa langsung terserap tubuh dan dalam konsentrasi tertentu bisa mempengaruhi sistem syaraf. Resiko terbesar dapat mengancam kesehatan bayi dan balita. Hal ini tegasnya harus ditanggulangi secara cepat. “Tidak ada orang mau kaya tapi pada waktu bersamaan juga bunuh diri. Ini harus disampaikan karena bagaimanapun juga para penggelondong ini bagian masyarakat yang harus diberdayakan,” sarannya. Masyarakat lanjutnya harus diberikan pemahaman oleh pemerintah bahwa apa yang dilakukan selain sangat membahayakan kesehatan mereka dan lingkungannya, juga ilegal secara hukum. “Apa yang dilakukan sangat beresiko tinggi terhadap kesehatan dan keberlanjutan keluarga mereka. Mereka perlu disadarkan juga bahwa beresiko dari aktivitas tersebut juga ditanggung oleh tetangga dan lingkungan sekitarnya,” tandasnya. (yan)

Ralat : Pada berita dengan judul ''Korban Kebakaran Berharap Bantuan Pemerintah'' terdapat kekeliruan yang cukup mengganggu. Pada paragraf terakhir, Ditemui terpisah, Walikota Mataram H. Mohan Roliskana, seharusnya Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana. Demikian kekeliruan telah diperbaiki. (Red)

(Suara NTB/fan)

POHON TUMBANG - Hujan yang disertai angin kencang di beberapa kawasan Kota Mataram mengakibatkan pohon tumbang. Tampak pohon di Jalan Catur Warga Kota Mataram, sekitar pukul 16.00 Wita, Sabtu (16/11), tumbang dan menimpa pertokoan Catur Warga.

Tinjau Royalti Mataram Mall

Rayakan HKN

Eksekutif akan Gandeng Pihak Ketiga

Kimia Farma Serahkan Paket Obat Ke 17 Poskesdes di Kota Mataram

Mataram (Suara NTB) Untuk meninjau kembali besaran royalti yang diterima Pemkot Mataram dari Mataram Mall, pihak eksekutif akan menggandeng pihak ketiga untuk melakukan peninjauan kembali dan mengukur berapa ideal nilai royalti yang pantas diterima dari PT Pacific Cilinaya Fantasy (PCF) sebagai pengelola pusat perbelanjaan terbesar di Kota Mataram itu. Demikian disampaikan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana pada saat menanggapi pertanyaan dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mataram dalam sidang paripurna agenda penyampaian jawaban eksekutif, Sabtu (16/11) di gedung DPRD Kota Mataram.

Mohan mengatakan pihak eksekutif saat ini sedang secara intensif melakukan pembahasan terhadap hal tersebut. “Rencananya kami akan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengukur sekaligus menetapkan parameter yang digunakan untuk menghitung besaran jumlah royalti secara permanen,” ujarnya. Setelah pihaknya menerima hasil hitungan dari pihak ketiga, hasilnya akan diserahkan kepada pihak legislatif untuk mendapat persetujuan. Saat ini pemkot Mataram menerima royalti dari PT PCF hanya sebesar Rp 150 juta per tahun. Hal ini dinilai tidak layak oleh kalangan legislatif sehingga harus dikaji ulang. Bahkan pihak

legislatif akan menggunakan jasa tim appraisal untuk mengkaji berapa seharusnya royalti yang pantas didapatkan dari operasional Mataram Mall tersebut. Pada bagian lain, Mohan juga menjawab pertanyaan Fraksi PDIP terkait komposisi saham Pemkot di perusahaan daerah PDAM Giri Menang. Pihak eksekutif jelasnya telah melakukan pembicaraan dengan intensif dengan Pemprov NTB dan perwakilan BPK RI untuk memfasilitasi persoalan tersebut bersama dengan Pemkab Lombok Barat. “Pada prinsipnya pihak Pemprov NTB dan perwakilan BPK RI telah sepakat untuk melakukan fasilitasi dalam waktu dekat ini,” tandasnya. (yan)

Sikapi Masalah Bentor

Dishubkominfo Tunggu Hasil Pertemuan dengan Forum Lalu Lintas Mataram (Suara NTB)Menyikapi munculnya kendaraan umum jenis becak motor (bentor) di kota Mataram, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram menunggu hasil pertemuan pihaknya dengan Forum Lalu Lintas yang akan digelar pada pekan ketiga bulan November ini. Setelah pertemuan tersebut, dapat diputuskan apakah bentor akan ditertibkan atau diberikan izin sebagai salah satu jenis transportasi umum. “Kami tunggu (hasil) rapat dengan Forum Lalu Lintas. Baru kemudian akan ada kesimpulan menyangkut bentor ini,” terang Kepala Dishubkominfo Kota Mataram, Drs. H. Khalid. Forum Lalu Lintas berasal dari berbagai elemen seperti kepolisian, akademisi, dan pihak terkait lainnya. Khalid mengatakan pihaknya telah menyurati para perakit atau produsen bentor di kota Mataram agar berhen-

ti merakit. Namun sejauh ini pihaknya belum memantau kembali apakah surat himbauan tersebut efektif atau tidak. Berdasarkan dataDishubkominfo Kota Mataram, saat ini terdapat sekitar 20 lebih bentor yang beroperasi di wilayah Mataram. Itu berdasarkan hasil survey mereka di beberapa produsen bentor. Berbeda jauh dengan data Polres Mataram yang mencatat sekitar 100 bentor yang beroperasi. “Wilayah Polres kan tidak hanya Mataram, tapi juga termasuk daerah Lombok Barat,: ujarnya. Dalam pertemuan dengan Forum Lalu Lintas nanti, akan dibahas juga mengenai jalurjalur jalan yang boleh dilewati bentor. Jika tetap dibiarkan beropreasi, bentor dilarang melewati jalur-jalur protokol atau jalan negara. Untuk melegalkan bentor sebagai sarana transportasi publik, Khalid menyatakan tidak mudah karena harus melewati berb-

agai kajian. Berdasarkan kajian pihak kepolisian, bentor tidak dibenarkan sebagai angkutan umum. Bentor dinilai tidak layak karena berbahaya bagi penumpang. “Untuk melegalkan saya rasa belum. Masih jauh. Kita harus melakukan kajian dalam waktu yang lama, studi banding bagaimana regulasi dan lain sebagainya. Untuk melegalkan ini tidak semudah itu,” kata Khalid. Kendaraan roda dua yang dirakit menjadi bentor kebanyakan menggunakan motor dibawah tahun 2005. Rem yang difungsikan hanya satu yaitu rem kaki, sementara rem depan atau rem tangan tidak berfungsi. Disamping itu Khalid menambahkan jarak pandang pengendara juga terbatas. Ini dikhawatirkan dapat membahayakan penumpang. Sehingga perlu kajian mendalam untuk melegalkan bentor menjadi moda transportasi publik di kota Maytaram. (yan)

Mataram (Suara NTB) – Sebagai wujud kepedulian PT Kimia Farma dalam menyambut Hari Kesehatan Nasional ke–49, Kimia Farma menyelenggarakan Pemberian Paket Obat dan PenyuluhanKesehatanPoskesdesse–kota Mataram. Hadir dalam acara tersebut, Bisnis Manager Mataram, Drs. H. Nono Sumarno, Kepala Bidang Pomkes Dinas Kesehatan Mataram,IMadeGdeMudita,Karyawan PT Kimia Farma Mataram serta Kepala Puskesmas Mataram dan Poskedes Se – Kota Mataram. Bisnis Manager Mataram, Drs. H. Nono Sumarno dalam sambutan, mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud keikutsertaan PT. Kimia Farma dalam menyongsong hari Kesehatan Nasional ke – 49 serta mensukseskan program Indonesia sehat. “Kegiatan ini untuk menyukseskan hari kesehatan nasional dan program menuju indonesia sehat,” ungkapnya. Ia menyebutkan sasaran pemberian bingkisan diberikan kepada 17 Poskesdes se – Kota Mat-

aram. Persepektif sehat sambung Nono, memiliki makna yang luas, yakni sehat sosial, sehat ekonomi dan sehat jasmani dan rohani. Sementara itu, Kabid Pomkes DinasKesehatanMataram,IMade Gde Mudita, mengungkapkan derajat kesehatan masyarakat dilihat dari angka kematian bayi dan ibu nol. Ia mengakui kerja bidan, perawat dan dokter adalah pekerjaan yang berat dan selalu mengedepankan kesabaran dalam menjalankan tugas. Serta bekerja dituntut melayani masyarakat dengan tepat waktu. Padahal di sisi lain, tenaga kesehatan dituntut mengerjakan sesuai dengan standar operasional prosedur. “Teman kesehatan harus tetap bersabar melayani masyarakat.” ungkapnya. Mudita memberikan apresiasi kepada PT. Kimia Farma yang telah peduli kepada tenaga kesehatan di Kota Mataram. Terlepas dari itu, ia berpesan kepada tenaga kesehatan agar tidak melihat besarnya bingkisan, tetapi melihat manfaat yang dirasakan. (cem/*)

(Suara NTB/cem)

Penyerahan cindramata oleh Bisnis Manager Mataram, Drs. H. Nono Sumarno kepada Kepala Bidang Pomkes Dikes Mataram, I Made Gde Mudita

(Suara NTB/cem)

Pemberian bingkisan kepada 17 Bidan Poskesdes se – Kota Mataram oleh Bisnis Manager Mataram, Drs. H. Nono Sumarno


SUARA NTB Senin, 18 November 2013

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 3

Permainan Gasing

Pesimis Program Sawah Baru SEBAGIAN anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih pesimis dengan program cetak sawah baru di KLU. Tidak hanya itu, kebijakan alih fungsi lahan pada sawah produktif dinilai tidak seimbang dari hasil produksi yang mengandalkan sawah baru. Anggota DPRD KLU Dapil Bayan, Armiyoto kepada wartawan, Minggu (17/11), menilai program cetak sawah baru yang sebagian besar dialokasikan ke Bayan tidak relevan dengan kebutuhan. Pasalnya sebagian besar la(Suara NTB/ari) han-lahan yang dijadikan Armiyoto sawah baru itu belum didukung dengan sumber irigasi (bendung/embung), termasuk saluran sekunder berupa jaringan irigasi. “Jelas jadi pertanyaan kita semua, karena cetak sawah baru itu lebih banyak dilakukan di lahan kering, lahan tadah hujan. Lahi pula, Pemda belum menindaklanjuti program dengan sukungan sumber daya air,” ungkap Armiyoto. Armiyoto lantas menilai, program cetak sawah baru hanya bermotif untuk mengejar target dan realisasi program pusat. Perkara produktif atau tidak di masyarakat, hal ini yang masih harus dikaji lebih lanjut. Sebaliknya lanjut dia, program cetak sawah baru itu lebih banyak mengorbankan tanaman eksisting, seperti pohon jambu mete, dan tanaman keras lainnya. Menurut dia, mengorbankan jambu mete pada lahan cetak sawah baru akan merugikan masyarakat pemilik lahan, karena pemanfaatan sawah baru masih belum bisa dilakukan secara optimal karena minimnya irigasi. “Daerah kering seperti di Bayan menjadi lokasi cetak sawah menjadi pertanyaan. Kami khawatir SKPD terkait belum melakukan studi di lokasi bersangkutan secara komprehensif. Sebagian besar lahan kering di Bayan belum didukung irigasi normal, apalagi sumur bor,” terang mantan LSM yang bergerak di bidang pertanian dan lingkungan hidup ini. Dusun Batu Rakit, salah satu referensi Armiyoto, merupakan penghasil jambu mete. Dapat dimaklumi jambu mete yang banyak ditebang untuk dijadikan sawah rata-rata berumur. Namun menurutnya, tidak lantas semua jambu mete dibabat. Mestinya pemerintah menyediakan sumur bor atau embung di hulu lokasi lahan sawah baru sebelum lahan itu dicetak. “Kecuali buat bendungan di sana, mungkin ada harapan. Kita tahulah kondisi Bayan. Tetapi, akan berbeda ceritanya jika Pemerintah lebih banyak memberikan bantuan untuk tanaman keras. Daerah Bayan harusnya cenderung ditanami tanaman jangka panjang yang dapat menyimpan air,” tandas Armiyoto. (ari)

Kecelakaan, Mesir Meninggal di Malaysia Selong (Suara NTB) Satu lagi TKI asal Lombok Timur (Lotim) yang dipulangkan dalam kondisi tidak bernyawa dari negeri Jiran Malaysia. TKI bernama Mesir (20) asal Desa Pengkelakmas Kecamatan Sakra Barat (Sakbar) dikabarkan meninggal, karena kecelakaan saat hendak berangkat kerja pada Jumat (15/11) lalu. Dituturkan Ketua Forum Lembaga Sosial Desa (LSD) Lotim, Sudirman kepada wartawan di Selong, Sabtu (16/ 11), Mesir sudah dipulangkan dan akan diperjuangkan mendapatkan asuransi. Di Malaysia, TKI malang itu bekerja di sektor perkebunan di Malaysia Barat. Tiba di rumah duka malam Sabtu dan siangnya dimakamkan. Mesir, katanya, berangkat melalui jalur resmi pada tahun 2012 lalu. Terbilang baru setahun di Malaysia, ia mengalami nasib buruk hingga meninggal. Pihak keluarga, katanya, menerima dengan ikhlas kepergian Mesir. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim, Sudirman, S.Sos saat dikonfirmasi akan segera menemui keluarga korban. Bagi Pemkab Lotim, apa yang menjadi tuntutan pihak keluarga siap akan difasilitasi, seperti asuransi kecelakaan. Dituturkan, seperti kasus-kasus TKI yang meninggal sebelumnya, pihaknya memfasilitasi pertemuan antara perusahaan yang memberangkatkan TKI bersangkutan ke Malaysia. Sesuai aturan, perusahaan harus bertanggung jawab. Hanya saja, tidak jarang para TKI yang diberangkatkan itu memilih meninggalkan tempat kerjanya, karena alasan memilih kerjaan yang dianggap lebih menjanjikan. Berpindahnya TKI dari tempat kerjanya ini katanya, membuat Pemkab Lotim kesulitan menghubungkan korban meninggal dengan PJTKI yang memberangkatkan. “Yang pindah-pindah ini banyak,” katanya. Harapannya, meski pindah PJTKI masih bisa bertanggung jawab. Seperti kasus TKI asal Moyot beberapa waktu lalu meninggal saat kecelakaan kerja, dan disyukuri Perusahaan yang memberangkatkan mau turut bertanggung jawab. (rus)

Pemda Diminta Tegas Atur Perda Terkait Kesehatan Tanjung (Suara NTB) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masyarakat Lombok Utara masih jauh dari kesan meningkat - sebagaimana diklaim Pemda KLU. Pasalnya, hak dasar sebagian besar masyarakat menyangkut kesehatan, pendidikan dan ekonomi, masih harus diperoleh dengan “cost” yang tidak rasional bagi ukuran warga kurang mampu. Ketua BPD Desa Loloan, Nasrudin, SH.I, Minggu (17/11), meminta Pemda KLU agar tegas mengatur regulasi terkait kesehatan dan pendidikan. Mengingat di seputaran Bayan, sebagian besar masyarakat belum menikmati apa yang disebut pendidikan gratis dan kesehatan gratis. “Memang benar, ketika masyarakat dirujuk ke UGD (RSUP) Mataram biayanya gratis, tetapi baliknya masyarakat harus bayar. Untuk biaya mobil jenazah saja masyarakat susah. Idealnya, melayani masyarakat tanpa sepeserpen tidak harus keluar biaya. Perda Kesehatan harus termasuk yang di RSUD harus tegas mengatur keberpihakan kepada masyarakat,” ujar Nasrudin. Bagi sebagian besar masyarakat Bayan, kata dia, pelayanan kesehatan gratis masih harus dikaji. Memperoleh pelayanan di puskesmas saja, harus mengorbankan biaya yang lebih tinggi dari biaya puskesmas yang dikeluarkan pemerintah. Untuk warga yang jauh dari puskesmas, setidaknya harus mengeluarkan ongkos ojek. Faktanya, ongkos ini lebih mahal dari biaya obat yang diperoleh di puskesmas. Atas alasan inilah, Nasrudin menilai Pemda KLU belum sepenuhnya menerapkan pelayanan kesehatan gratis sebagaimana diharapkan. Alumni Komite Pemekaran Lombok Utara ini juga mempertanyakan konsep pendidikan gratis yang diusung Pemda KLU. Mengacu pada salah satu institusi pendidikan negeri di Bayan, Nasrudin melihat masih ada biaya yang harus dikeluarkan wali murid. Murid di sekolah bersangkutan diakui menerima dana BOS per siswa, misalnya, Rp 90 ribu per orang. Tetapi kebijakan lain sekolah mengharuskan wali murid harus membayar Rp 80 ribu untuk keperluan lain. Artinya dana BOS yang diperoleh siswa hanya Rp 10 ribu. “Jangan lupa, biaya gratis yang diklaim Pemda itu semuanya bersumber dari APBN, bukan anggaran APBD. Wajar kalau sekarang kita mempertanyakan, mana janji politik politik bupati/wabup yang dulu? Karena BOS, BSM dan lainnya program gratis, dari APBN,” sindirnya. (ari)

Bertahan dengan Komunitas Permainan gasing merupakan salah satu jenis permainan rakyat masyarakat Sasak Lombok. Bagi sebagian masyarakat, main gasing menjadi sarana mencari hiburan. Menghilangkan penat dan kegalauan. Permainan yang terus tergerus seiring perubahan era kehidupan ini mencoba bertahan dengan komunitas tersendiri. NASRUDIN, Kadus Tebaban Timur adalah salah seorang dari anggota Komunitas Petak Jangger. Komunitas pemain Gasing Petak jangger, ini terdiri dari 50 anggota. Sejumlah event main gasing tingkat kabupaten hingga provinsi katanya tidak pernah ketinggalan. Bahkan pernah meraih juara. Menurutnya, permainan gasing biasanya dilakukan 11 pemain. Diawali dengan adu lamanya berputar. Gasing siapa yang putarannya terakhir, itulah yang menang. Ada pula dengan saling hantam gasing. Meski demikian, aturan gasing yang paling lama berputar tetap menjadi syarat untuk tampil sebagai jawara. Permainan gasing memiliki mitos tersendiri. Masyarakat Sasak yang notabenenya sebagai petani ini mengiringi proses tumbuh kembang tanaman padinya dengan bermain gasing. Siapa paling sering main, maka pertumbuhan padi pun

dimitoskan makin tumbuh dengan baik. “Sebetulnya dari cerita orang dulu itu gasing dikaitkan dengan pertumbuhan padi,” tuturnya. Terlepas dari mitos itu, Kata Nasrudin yang mengaku sangat hobi main gasing ini kebiasaan bermain gasing tiap sore dan sudah turun menurun mampu hilangkan penat. Menurutnya, main gasing ada kenikmatan dan keasyikan yang tercipta. Terlebih saat menang permainan, gasing dielus-elus, ditimang-timang hingga dibawa tidur. Jenis gasing yang dimainkan warga Tebaban ternyata cukup unik. Dilihat dari bentuknya, hanya dengan keuletan dan sentuhan seni baru bisa membuat. Bahan pembuat gasing ini dari kayu pilihan. “Kita biasa pakai kayu asam karena kuat,” ucapnya. Di bagian pinggir gasing dilingkari besi baja. Bagian kepala dan bawah gasing, pun diberikan besi kuat. “Besinya

(Suara NTB/rus)

GASING - Suasana permainan gasing di Desa Tebaban Kecamatan Suralaga Lotim, Sabtu lalu. kita pakai kelahar,” ucapnya. Biaya pembuatan satu gasing bisa menelan biaya Rp 500 ribu. Mahalnya biaya membuat gasing ini tidak menjadi masalah bagi para pecintanya. Di tengah ancaman arus globalisasi ini, katanya ada sejumlah pihak yang juga memiliki perhatian. “Alhamdulillah, ada

TPM Rumah Kumuh Dipecat Tanjung (Suara NTB) Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD), PPKB dan Pemerintah Desa Kabupaten Lombok Utara (KLU), Ir. Heriyanto, mengultimatum petugas yang tergabung dalam Tim Pendamping Masyarakat (TPM) untuk tidak menyalahgunakan dana bantuan sosial (bansos) rumah tidak layak huni. BPMD tidak akan mentolerir kesalahan yang dilakukan secara sengaja dalam proses pencairan dana program.

Kejadian yang kemarin sudah kita sikapi. TPM kita panggil, kita minta dia mengganti dana yang dihilangkan, dan besoknya, yang bersangkutan langsung kita pecat sebagai honorer TPM

Heriyanto dilakukan secara bertahap. Kendati demikian, ia menekankan agar penggantian dilakukan dengan tidak melalaikan kewajiban pemenuhan program sesuai batas waktu 3 bulan yang ditentukan. Lebih lanjut, Heriyanti juga menekankan TPM masingmasing desa akan dihadirkan langsung di hadapan Bupati. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab psikologis dan moril TPM dalam mengawal program RTLH di lapangan. “Sebagai upaya evaluasi, TPM

tiap desa kami hadirkan langsung ke Bupati. Karena satu orang bisa memegang 60 sampai 85 KK,” ujarnya. Dalam pengawalan proses pencairan dana RTLH baik yang membangun baru dan rehab, Hery menambahkan, Pemda KLU sangat terbantu dengan keberadaan TPM. Namun demikian, sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat, petugas TPM diimbau untuk bekerja sesuai dengan juklak dan juknis yang ditentukan. (ari)

Batas Waktu Habis

Hotel Lombok Baru Akhirnya Dibongkar Warga Praya (Suara NTB) Warga Desa Kuta dan Desa Rembitan Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng), akhirnya membongkar paksa seluruh bangunan milik Hotel Lombok Baru Kuta, Jumat (15/ 11). Langkah tersebut ditempuh warga setelah sampai batas waktu selama seminggu yang diberikan, pemilik hotel tidak kunjung membongkar sendiri bangunan hotel tersebut. Warga pun berinisiatif membongkar paksa bangunan-bangunan hotel yang berada di kawasan roi Pantai Kuta. Hal itu diakui Kepala Desa Kuta, L. Badarudin, kepada Suara NTB, yang dikonfirmasi via ponselnya, Sabtu (16/11). Ia mengungkapkan, pembongkaran sendiri dibantu dengan alat berat yang sedianya didatangkan oleh Pemkab Loteng untuk membantu pembersihan di kawasan roi pantai. Di mana pada Jumat paginya, Pemkab Loteng sengaja mengerahkan ribuan PNS untuk membantu membersihkan kawasan roi pantai. Namun olah warga, usai melakukan bersih-bersih alat berat tersebut lantas digiring

menuju Hotel Lombok Baru. Di sana warga membongkar seluruh bangunan yang masih berdiri. “Jadi semua bangunan milik Hotel Lombok Baru sudah dibongkar oleh warga tanpa terkecuali,” tegasnya. Diakuinya, warga melakukan pembongkaran atas seluruh bangunan milik Hotel Lombok Baru, karena sampai batas waktu seminggu yang diberikan warga, pemilik hotel tidak juga membongkar bangunannya. Terlebih, pemerintah daerah juga terkesan diamdiam saja dengan sikap keras kepala pemilik hotel tersebut. “Jadi warga bukan hanya kesal kepada pemilik hotel, tetapi juga kepada pemerintah daerah yang masih saja lamban melakukan penertiban terhadap bangunan hotel bersangkutan,” tegasnya. Menurutnya, dengan telah dibongkarnya bangunan hotel tersebut, warga kini sudah sedikit lega. Mengingat selama ini yang menjadi ganjalan utama dan sempat membuat situasi memanas di tengah masyarakat adalah masih berdirinya bangunan hotel. Namun dengan telah dibongkar bangunan hotel

kecil-kecil sejauh ini dikatakan sudah banyak yang punah. Masih tersisa permainan gasing jenis khusus yang ditekadkan untuk tetap dipertahankan. Keyakinan Nasrudin bersama pecinta gasing in, gasing yang dimainkannya beda dengan jenis lainnya dan satu-satunya ada di Indonesia. (rus)

Soal Sertifikat Tanah di Roi Pantai

Salah Kelola Bansos

“Kejadian yang kemarin sudah kita sikapi. TPM kita panggil, kita minta dia mengganti dana yang dihilangkan, dan besoknya, yang bersangkutan langsung kita pecat sebagai honorer TPM,” ungkap Heriyanto, Minggu (17/11). Dikemukakan Heriyanto, salah seorang petugas TPM yang diberhentikan itu, karena kesalahan yang dibuatnya cukup fatal. Di mana bersangkutan telah mengilangkan dana bansos rehab rumah tidak layak huni Desa Jenggala Kecamatan Tanjung, dengan alibi dirampok. Kendati telah disertai laporan dari Kepolisian, namun BPMD tidak memberi ampun untuk mencoret yang bersangkutan dari TPM. “Tidak ada dalam aturan yang membolehkan TPM memegang dana bansos, karena dana itu harus langsung ke rekening kelompok,” imbuhnya. BPMD dalam hal ini, tidak mengambil langkah hukum kepada yang bersangkutan atas hilangnya puluhan juta dana kelompok penerima program rehab RTLH. Sebab yang bersangkutan memiliki itikad baik untuk mengganti jumlah dana yang hilang itu, meski

sejumlah pihak yang memiliki perhatian untuk budidaya permainan rakyat ini,” tuturnya. Pernah ada orang yang mengaku dari pejabat pemerintah mendatangi komunitas Petak Jangger ini. Ditawarkan untuk membuat event permainan gasing. Bahkan siap untuk diajak ke Jakarta. Permainan gasing jenis

tersebut, warga mengaku sudah tidak ada ganjalan lagi. Terbukti, L. Badarudin situasi masyarakatnya kini sudah mulai kondusif dan tenang. Tidak ada lagi isu-isu panas yang membuat warga memanas. “Kalau sebelum hotel Lombok Baru dibongkar, banyak isu tidak sedap yang berkembang yang membuat warga menanas. Tapi sekarang situasi sudah benar-benar kondusif,” klaimnya. Disinggung terkait upaya hukum yang dilakukan pemilik hotel dengan melaporkan warga ke Polda NTB, L. Badarudin menegaskan pihaknya sama sekali tidak gentar. Pihaknya mengaku sudah siap dengan semua risiko yang ada. Terkait pembongkaran paksa bangunan hotel tersebut, karena apa yang dilakukan warga sudah sesuai aturan yang ada. “Warga sampai berani membongkar bangunan hotel tersebut, karena sudah ada dasar. Yakni berupa instruksi dari Bupati Loteng. Bahwa semua bangunan yang berada di kawasan roi pantai harus dibongkar tanpa terkecuali,” tegasnya. (kir)

Dewan Minta BPN Segera Turun Tangan Praya (Suara NTB) Pengakuan Winarni, pemilik Hotel Lombok Baru Desa Kute Pujut Lombok Tengah (Loteng) yang mengatakan mengantongi sertifikat tanah di kawasan roi pantai, memantik kecurigan kalangan DPRD. Dewan curiga ada mafia tanah di daerah tersebut. Untuk itu, DPRD Loteng mendesak pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Praya segera turun tangan menyelidiki keberadaan sertifikat tanah tersebut. Desakan tersebut disampaikan anggota Komisi I DPRD Loteng, M. Samsul Qomar, kepada Suara NTB, Minggu (17/11) kemarin. Menurutnya, BPN dalam hal ini perlu turun tangan untuk memastikan keabsahan sertifikat tanah tersebut, karena yang mengeluarkan sertifikat itu BPN. Termasuk BPN paling tahu sah tidaknya sertifikat yang dimiliki pemilik hotel. Jika sertifikat tersebut sah dan benar adanya, maka ada dua persoalan yang menjadi titik penyelidikan pihak BPN, yakni pihak-pihak yang telah menjual lahan tersebut. Termasuk pihak-pihak yang telah ikut terlibat dalam penerbitan sertifikat tersebut. Dalam hal ini, pihak BPN juga harus berani menindak tegas oknum-oknum di internal BPN sendiri. Menurutnya, tidak mungkin sertifikasi tanah bisa keluar begitu saja, di kawasan yang sesungguhnya merupakan area publik tanpa adanya keterlibatan dari oknum di dalam BPN sendiri. “Jadi siapa saja yang terlibat dalam penerbitan sertifikat

tanah tempat Hotel Lombok Baru tersebut berdiri harus ditindak tegas. Baik itu pihak yang menjual tanah termasuk pihak internal BPN sendiri yang mengeluarkan sertifikat tanah tersebut,” tegas politisi Partai Demokrat ini. Baginya, kejelasan sertifikat tanah sangat penting, karena dari sana bisa diketahui apakah sertifikat tersebut sah atau tidak. “Selama persoalan sertifikat tanah ini belum jelas, maka akan terus menjadi polemik. Dan, imbasnya akan sangat luas. Bahkan bisa mengganggu perkembangan pariwisata di wilayah tersebut dan Loteng pada umumnya,” tambahnya. Pemerintah daerah dalam hal ini juga harus segera bersikap. Untuk bisa meredam gejolak, termasuk potensi konflik yang muncul dari persoalan tersebut. Terutama terkait proses penertiban di kawasan roi pantai. ‘’Jangan sampai ujungujungnya nanti masyarakat dan dunia pariwisata yang menjadi korban,’’ tandasnya. Disinggung terkait kasus pembongkaran paksa yang dilakukan warga atas bangunan hotel Lombok Baru, Samsul mengaku hal itu sangat disayangkan sampai terjadi. Itu menandakan kalau ada persoalan di tengah masyarakat yang disebabkan ketidaksigapan pemerintah daerah dalam melakukan penertiban. Meski demikian, ujarnya, semuanya sudah terjadi. Pihaknya hanya bisa berharap persoalan yang terjadi bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya bagi pemerintah daerah. (kir)

Sebagian Besar Usulan Eksekutif Ditolak Dewan Selong (Suara NTB) Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) di antara eksekutif dan DPRD Lombok Timur (Lotim) berlangsung alot. Pada agenda pembahasan lanjutan, Sabtu (16/11), sebagian besar usulan eksekutif ini ditolak dewan. Belum ditemukannya kesepahaman membuat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memilih walk out dari ruang sidang. Ketua TAPD yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Subagio menyampaikan pilihannya keluar dari sidang, karena ingin berkoordinasi lebih dulu dengan bupati dan wakil bupati terhadap sejumlah usulan yang mendapat penolakan dari dewan tersebut. Usulan-usulan eksekutif yang beda pendapat dengan dewan antara lain, Bantuan keuangan kepada pemerintah desa diminta Rp 79,1 miliar lebih. Sementara eksekutif mengusulkan Rp 62,55 miliar. Selanjutnya, usulan dana kelanjutan pembangunan gedung kantor Bupati Rp 40 miliar, ditolak dewan dengan hanya menyetujui Rp 20 miliar. Begitu juga pada usulan penganggaran untuk revitalisasi Pasar Tanjung, Keruak dan Terara yang diusulkan eksekutif Rp 30 miliar dipangkas dewan menjadi Rp 15 miliar.

Pada penyertaan modal, ke PT Bank NTB dari eksekutif Rp 51 miliar diturunkan menjadi Rp 35 miliar. Begitu juga pada Perusahaan Daerah Selaparang Finansial diusul Rp 25 miliar, dipotong dewan menjadi Rp 21 miliar. PD Selaparang Agro diusul Rp 10 miliar, dipangkas dewan sehingga tersisa Rp 5 miliar. Khusus soal kantor Bupati, dijelaskan Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) PPAS, Makmun menjelaskan, jika dulu pembangunan kantor pemerintah itu mengandalkan anggaran dari pemerintah pusat. Politisi PKB ini pun menyarankan agar bisa lobi ke pemerintah pusat lagi, sehingga tidak terlalu membebani APBD. Dari usulan eksekutif itu, dewan juga mengabulkan beberapa di antaranya. Seperti rencana rehabilitasi rumah tidak layak huni Rp 30 miliar langsung ditetapkan dewan. Peningkatan infrastruktur jalan kabupaten Rp 15 miliar juga langsung ditetapkan dewan. Termasuk kelanjutan pembangunan Dermaga Labuhan Haji Rp 10 miliar juga tidak dipermasalahkan dewan. Wakil Ketua DPRD Lotim, Daeng Paelori akan memberikan kesempatan kepada TAPD untuk berkonsultasi dengan Bupati dan Wakil Bupati Lotim sebelum sidang lanjutan dilakukan. (rus)


SUARA NTB Senin, 18 November 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Penyidik Intensifkan Pemeriksaan Kasus Korupsi Sampan Bima (Suara NTB) Penyidik terus mengintensifkan pemeriksaan terhadap kasus dugaan korupsi pengadaan sampan fiberglass di Bima. Satu persatu fakta baru terungkap, seperti halnya sampan ternyata dibuat di kecamatan Sanggar, kabupaten Bima. Proyek dengan dana DAK tahun 2012 senilai Rp 1 Miliar itu, diketahui jika proyek tersebut dipecah menjadi lima paket. Kepala Dinas PU Kabupaten Bima, Ir H. Nggempo mengaku tidak menjadi masalah asal sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengakuan pengadaan sampan ini diakui oleh Direktur PT Budidaya Bima Permai (BBM), Abdul Hamid yang mengerjakan sampan dimaksud. Dihubungi via hanphone (HP) beberapa hari lalu, Abdul Hamid mengaku jika lima unit sampan tersebut dikerjakan oleh pihaknya. Pembuatan itu atas permintaan dari pejabat Dinas PU sekitar Bulan Oktober 2012. Setelah disepakati, sampan tersebut selesai dikerjakan pada Bulan Desember. Diakuinya, pihaknya sudah biasa membuat sampan, dan lima unit sampan yang dikerjakan pihaknya sudah sesuai dengan pesanan. Namun yang dikerjakan pihaknya yakni bodi sampan. Bahan-bahan untuk bodi sampan disiapkan oleh pemesan. Begitu pula dengan mesin, juga dibeli oleh pemesan. Hanya saja saat itu dia tak tahu jika sampansampan tersebut merupakan proyek atau tidak. “Kami hanya diminta bantuan membuat,” ujarnya. Mengenai fakta baru ini, PPK Proyek Sampan dimaksud, Ir HM Taufik Rusdi, MAP yang disebut-sebut sebagai pejabat yang sering ke Sanggar dan membawa bahan baku sampan, menolak memberi komentar kepada wartawan saat dikonfirmasi, Sabtu (16/11) di kantornya. Sedang Ir H Nggempo yang ditemui wartawan di kantornya, Sabtu (16/11) mengaku tidak tahu di mana sampan itu dibuat. “Yang terpenting secara fisik sesuai dengan spesifikasi permintaan,” kilahnya. Itu dimaksudkan untuk memberdayakan home industry. Pasalnya, dalam klausul mengenai sampan juga disebutkan bisa dikerjakan oleh home industry. Terkait perkembangan penyelidikan, hari itu diduga Nggempo juga didatangi oleh dua penyidik. Pasalnya, sebelum wartawan menemui Nggempo terlihat penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) keluar dari ruangannya. “Saya beberapa kali menghubungi penyidik kepolisian, agar saya dimintai keterangan,” tantangnya. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Didik Harianto, SH membenarkan adanya pemanggilan Ir H Nggempo. Disebutkannya pemanggilan akan dilakukan terhadap Nggempo untuk dimintai keterangan. Hanya saja dia tidak menjelaskan secara rinci mengenai perkembangan kasus ini. Dia hanya menyebutkan jika saat ini kasus (yang diduga melibatkan keluarga Asi Mbojo ini, red) masih dalam proses lidik. “Nanti kami akan sampaikan perkembangan kasusnya, jika sudah ada peningkatan kasus,” tandasnya singkat. (use)

(Suara NTB/ula)

BLOKIR – Warga Oo memblokir jalan untuk menuntut agar pelaku penganiayaan anggota polisi ditangkap (kiri) dan Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK saat melakukan dialog dengan warga, Sabtu (16/11).

Warga Oo Blokir Jalan

Tuntut Pelaku Penganiayaan Polisi Ditangkap Dompu (Suara NTB) Kasus penganiayaan Brigadir Farid bersama rombongan yang meninjau lokasi perladangan liar dalam kawasan hutan Dompu oleh warga Bima beberapa waktu lalu, hingga saat ini baru oknum Kepala Desa Mada Wau yang ditangkap dengan sangkaan sebagai provokator. Pelaku penganiayaan lainnya belum ditangkap Polres Dompu. Fl warga Mada Wau Kecamatan Madapangga Bima yang diduga sebagai pelaku penganiayaan justru tidak ditahan Polres Dompu sehingga memicu kemarahan warga Oo dan melakukan blokir jalan. MF Yuniarto, salah seorang tokoh pemuda Desa Oo saat dialog dengan Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK di sekitar kediaman Brigadir Farid, Sabtu (16/11) mengungkapkan, aksi blokir jalan yang dilakukan pemuda setempat sebagai bentuk kepedulian terhadap Brigadir Farid yang juga warga setempat yang dianiayaan warga, tapi belum tuntas diusut Polres Dompu. Pelaku penganiayaan

Kanit Intelkam Polsek Kota Dompu ini belum ditangkap dan bahkan Fl yang ditangkap, tapi dilepas kembali oleh Polisi. “Inilah yang membuat kemarahan warga dan melakukan aksi penutupan jalan,” ungkap Yuniarto yang akrab disapa Joyo ini. Yuniarto mengungkapkan, aksi penganiayaan terhadap Brigadir Farid pasti bisa dikembangkan Polres Dompu.

Karena oknum Kades Mada Wau berinisial Aw, bukanlah sebagai pelaku penganiayaan dan ia sebagai provokator. Untuk itu, warga meminta agar pelaku penganiayaan bisa segera ditangkap. “Polisi memiliki cara dan tekhnik untuk menemukan dan menangkap pelakunya. Kita serahkan ke Kepolisian untuk segera menemukan pelakunya,” harap Joyo yang mewakili keinginan warga lainnya.

Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK mengungkapkan, Brigadir Farid merupakan jajarannya sehingga pihaknya tetap memiliki komitmen untuk mengungkap kasusnya. Penganiayaan bukan hanya pada Brigadir Farid, tapi juga pada Kapolsek Kota Dompu dan seorang anggota Polhut Dompu. “Pasca kejadian (penganiayaan pada Senin, 11 November), saya langsung datangi Kepala Desa Mada Wau minta pertanggungjawaban,” ungkapnya. Untuk proses hukum terhadap kasus penganiayaan itu, lanjut Purnama, pihaknya telah menangkap dan menahan oknum Kades Mada Wau Kecamatan Madapangga Bima. Fl warga Mada Wau yang dimintai keterangan, statusnya sebagai saksi yang justru men-

guatkan pengungkapan kasus penganiayaan. “Untuk penegakan hukum, bagi kami Anwar (oknum Kades Mada Wau) lah sebagai otak pelakunya dan dia sudah kita tanan. Yang lain itu, sebenarnya hanya ikut-ikutan, tapi tidak tahu masalahnya. Tapi tersangka Aw lah yang memprovokasi warga untuk berladang dan melakukan penganiayaan,” jelas Purnama. Dikatakan Purnama, hasil pengembangan kasus penganiayaan ini terungkap ada tersangka lain yang telah ditetapkan berinisial Sf. Namun tersangka ini telah kabur dan tengah dilakukan pengejaran. “Tersangka Sf informasinya kabur ke Wawo dan kita akan menangkapnya,” kata Purnama yang meminta dukungan warga tersebut. (ula)

Warga Temukan Kuburan Kuno

(Suara NTB/use)

BUNGABANGKAI–Jefristengahmenunjukkanbungabangkai yangtumbuhdidepanpekaranganrumahnya,Minggu(17/11).

Musim Hujan Tiba

Bunga Bangkai Mulai Bertumbuhan Kota Bima (Suara NTB)Musim hujan yang mulai tiba menyebabkan berbagai tumbuhan termasuk bunga bangkai muncul. Seperti yang terlihat di Kelurahan Rite Kecamatan Raba Kota Bima. Di salah satu pekarangan rumah warga, sedikitnya lima bunga bangkai atau yang dalam bahasa latin disebut raflesia tumbuh. Bahkan salah satunya sudah mekar dan mengeluarkan bau yang menyengat. Saking baunya, sempat terjadi kesalahpahaman antara pemilik rumah dan tetangga. Bunga bangkai ini tumbuh di pekarangan salah seorang warga bernama Jefris (25). Saat ditemui di kediamanya, Jefris menuturkan jika bunga tersebut awalnya ditemukan oleh seorang anak kecil bernama Dika ketika bermain di pekarangan rumah. Bunga bangkai ini kemudian dipindahkan ke bagian depan rumah. Namun ternyata seperti namanya, bunga bangkai ini sempat mengeluarkan bau yang menyengat. Bau menyengat tersebut dikeluarkan saat sore dan malam hari. Sempat terjadi peristiwa lucu saat bunga bangkai ini mengeluarkan bau. Saking baunya, salah seorang tetangganya sempat protes karena menduga bau tersebut benar-benar dari bangkai binatang ternak yang tak ditanam. Sang tetangga pun bahkan sempat mendatangi rumahnya. Namun saat datang, sang tetangga juga terkejut ketika mengetahui bau tersebut dari bunga bangkai. “Tapi waktu dia ke sini kita tunjukkan kalau itu dari bunga bangkai ini,” kenangnya sambil tersenyum. (use)

SPR dan Kedaulatan Peternak

Lindungi Peternak dari Permainan Pedagang Kemiskinan selalu menjadi persoalan akut di desa, termasuk di dalamnya peternak. Harga ternak kerap dimainkan para pelele (pedagang) karena rendahnya posisi tawar peternak. Untuk itulah Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) dihadirkan, untuk membangun kedaulatan peternak. Melindungi harga ternak dari kecurangan dan ujungnya kesejahteraan petani bisa terwujud….. MIMPI itulah yang ditawarkan Prof. Dr. Ir. Muladno, guru besar Pemuliaan dan Genetika Fakultas Peternakan Insitut Pertanian Bogor (IPB) dan Dr. Sofyan SDAF, Sosiolog dari Fakultas Ekologi Manusia IPB, di hadapan ratusan peternak di desa Pungkit kecamatan Moyo Utara, dalam sosialiasi Sertifikat Ternak Dinas Peternakan Sumbawa, Minggu (17/1). Tingkat keberhasilan peternak di Indonesia masih yang terburuk. Namun, Prof. Muladno optimis, keberhasilan itu bisa ditingkatkan di Sumbawa bila

melihat budaya masyarakat Sumbawa yang senang berternak. Kegiatan registrasi ternak yang sudah berjalan selama ini, turut menambah keyakinannya. Namun, hal itu tidaklah cukup, harus mengubah cara beternak. Paling banter, peternak di Indosesia memiliki ternak 1-3 ekor per orang. Pemerintah mengandalkan peternak kecil ini supaya impor daging ternak dibatasi. Agar bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Sementara di sisi lain, pengelolaan oleh peternak kecil ini, memiliki banyak rintangan. “Produk-

Bima (Suara NTB) Sebuah situs kuburan kuno ditemukan di halaman SMA Gotong Royong, kecamatan Langgudu, kabupaten Bima. Kuburan berbentuk gentong dengan penutup yang terdapat ukiran ini berisi tulang belulang manusia zaman dahulu. Warga meyakini situs tersebut masih terdapat susunan gentong yang berisi emas sehingga warga antusias melakukan penggalian. Adanya penggalian ini pun menjadi tontonan tersendiri bagi warga sekitar yang penasaran. Gentong tersebut ditemukan pada Kamis (14/10) lalu saat sekolah tengah melakukan rehab total. Saat tengah merobohkan gedung, tanpa sengaja tukang yang bekerja menemukan lapisan beton besar. Beton tersebut tertanam sekitar 30 sentimeter dari permukaan tanah. Temuan benda yang tertanam ini kemudian dilaporkan ke guru setempat. Lantaran penasaran, guru di sana kemudian memerintahkan anak sekolah melakukan penggalian. Setelah digali, guru-guru kemudian makin penasaran lantaran benda tersebut berbentuk gentong. Untuk memudahkan penggalian, warga kemudian memecahkan gentong dimaksud. Setelah dipecahkan, warga justru menemukan tulang belulang yang diyakini merupakan tulang belulang manusia zaman dahulu. “Setelah dibongkar ada tulang, baunya luar biasa,” terang Arsyad, salah seorang guru yang memerintahkan melakukan penggalian. Gentong berukuran besar ini juga diduga merupakan karya seni zaman dahulu karena berisi ukiran. Menurut Arsyad, dalam

gentong tersebut diperkirakan berisi 30 tulang manusia. Namun tulang-belulang tersebut sudah tidak utuh. Dia dan penggali merasa yakin tulang tersebut merupakan tulang manusia karena terdapat gigi dan rahang mirip manusia. “Awalnya kita tak tahu ini tulang apa, tapi kita lihat ada giginya dan rahang,” jelasnya lagi. Kini tulang-belulang tersebut dikumpulkan dan disimpan dalam karung. Belakangan, lanjutnya, diketahui selain tulang-belulang dalam gentong tersebut juga berisi emas. Emas tersebut berbentuk batu dan ada juga yang berbentuk gelang. Namun, hingga saat ini emas tersebut masih disembunyikan oleh warga. Hanya tulang belulang saja yang diperlihatkan secara terbuka oleh warga maupun aparat Desa setempat. Adanya temuan ini pun lang-

tivitas rendah. Sapi yang bagus dijual, yang jelek dipertahankan. Akibatnya, tambah jelek, harga dikendalikan orang lain, pakan dibuang-buang. Diperdaya orang lain yang membuat peternak dirugikan. Tidak punya daya saing. Kematian ternak masih cukup tinggi. Mayoritas peternak tidak berbisnis,” bebernya. Pihaknya juga tidak yakin, peternak di Indonesia termasuk Sumbawa bisa meningkatkan jumlah kepemilikan ternak, 10100 ekor per peternak. Sebab lahan terbatas dan tenaga juga tidak banyak. Makanya pola seperti ini harus diubah. Ternak dipelihara dengan baik, pakan dikelola dan bisnis bersama. Agar bisa berdaya saing. Dalam hal ini, pihaknya memperkenalkan SPR 1111. Agar para peternak memiliki kedaulatan dan mandiri. Ternak laku dan harga bisa naik. Agar peternak dan pedagang sama-sama diuntungkan. SPR terbentuk dalam satu komunitas, paling sedikit ada 1.000 induk sapi yang dikelola. Kondisi ini memungkinkan di Moyo Utara, karena data Disnak Kabupaten, ada sekitar 2.400 ekor induk ternak di wilayah ini. Minimal ada 10 strategi

dalam SPR ini dan menuju satu visi peternak berdaulat. Peternak diberikan kekuasaan menentukan apa yang diiginkan, supaya kesejahteraan meningkat. Kekuasaan mengatur ternak dan dengan harga yang layak. Minimal bisa bermitra dengan pedagang, bukan diperdaya. Salah satu strateginya, melalui koperasi bisnis ternak dan sahamnya dimiliki semua anggota. Keputusan diambil dalam rapat anggota. Dengan prinsip anggota, harus rukun dan melangkah dengan cara yang sama. Termasuk dalam menerapkan prinsip pemulihan ternak. “Kita berharap ada perubahan dengan pemulihan ternak, makanya nanti ada sertifikat. Itu bedanya. Dari pengalaman registrasi, bisa dibuatkan sertifikat nanti ada aturannya. Kenapa seribu ekor, agar seleksi lebih efektif. Jadi, jelas yang terbaik,” jelas Muladno. SPR juga membangtun kebersamaan dalam bisnis yang selama ini belum pernah dijalankan. Bersatu dalam koperasi agar memiliki posisi tawar yang lebih bagus. Rembuk bersama dalam semua masalah yang dihadapi bersama. Lalu

sung menyebar ke masyarakat sekitar termasuk Kepala Desa, Sudirman, yang langsung ke lokasi untuk menyaksikan sendiri. Saat turun, Sudirman memang menyaksikan benda tersebut aneh dan diduga hasil karya orang terdahulu. Saat dikonfirmasi, Sudirman menuturkan temuan barang aneh ini bermula dari adanya lukisan. Namun tak jelas lukisan seperti apa yang dia maksud. Sudirman yang mengaku mengetahui kabar tersebut dari masyarakat juga mengatakan hal yang sama. Pihaknya percaya selain gentong berisi tulang belulang tersebut masih ada susunan dua gentong lagi yang tertanam. Dua gentong yang tertanam bersusun itu diyakini berisi benda berharga seperti permata dan emas. Itu menurut orang-orang terdahulu yang pertama kali masuk ke Desa Laju. (use)

(Suara NTB/use)

MENGGALI - Seorang penggali tengah melakukan penggalian di dalam gentong yang diduga sebagai kuburan kuno di Langgudu, Kabupaten Bima, Minggu (17/11). bagaimana agar bisa solid? Organissi sederhana ini, di dalamnya akan dipilih Dewan Perwakilan Pemilik Ternak (kumpulan tokoh peternak) yang dipilih oleh peternak sendiri, sebagai lembaga yang paling berkuasa. “Siapaun yang mengucek ternak di Moyo Utara, harus melalui DPPT, dibantu oleh manajer, orang luar yang minimal berijazah S1 yang merencanakan bisnis,” terangnya lebih lanjut. Selain itu, SPR juga nantinya menerbitkan Buku Pemilik Ternak Indonesia (BPTI). Agar mudah mendata ternak baik dari segi tahun kelahiran, ciri fisik, catatan perkawinan dan lainnya, agar mudah menentukan mana ternak berkualitas dan tidak. Data pembuatan BPTI dapat diambil dari kegiatan registrasi yang dilakukan selama ini. SPR ini maksimal dijalankan empat tahun. Di akhir tahun keempat ada perusahaan koperasi yang berdiri secara legal, di Moyo Utara. “Kita usulkan ke Dirjen Peternakan, ada pembinaan dari Kementerian Koperasi, pendampingan oleh Perguruan Tinggi (PT), alih teknologi dan informasi serta lainnya. Kadis Peternakan Sumbawa sudah memu-

(Suara NTB/ula)

PENGHIJAUAN - Anggota forum pemasaran koran di Dompu saat melakukan penghijauan bersama wartawan, Sabtu (16/11).

Wartawan di Dompu Lakukan Penghijauan Dompu (Suara NTB) Kerusakan hutan akibat perladangan liar di sejumlah kawasan hutan di Dompu belakangan ini cukup mengkhawatirkan banyak pihak. Wartawan dan forum pemasaran koran di Dompu pun melakukan penghijauan sebagai bentuk kepedulian terhadap linkungan. Pemerintah juga diingatkan untuk tidak lakukan pembiaran terhadap pelaku pengrusakan hutan. Penghijauan yang dilakukan wartawan dan anggota pemasaran koran di Dompu, Sabtu (16/11) dilangsungkan di sepanjang jalan lintas Calabai depan SDN 10 Manggelewa hingga perbatasan Manggelewa – Kempo dengan menanam pohon jenis trembesi dan trengguling yang ada di pusat pembibitan pohon milik Bapedaldas NTB cabang Manggelewa Dompu. Ketua PWI Dompu, H Abdul

Muis mengungkapkan, program penghijauan yang dilakukan berawal dari melihat kondisi hutan di Dompu yang cukup memprihatinkan. Masyarakat pun diajak untuk menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih. “Penghijauan ini kita lakukan karena kerusakan hutan oleh aksi perladangan dan perambahan hutan. Dengan penghijauan ini, kita mengajak masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan di sekitarnya,” katanya. Ketika hutan rusak, ingat Abdul Muis, maka akan banyak bahaya yang mengintai masyarakat. Seperti banjir dan tanah longsor di musim hujan, semakin berkurangnya sumbersumber mata air yang dibutuhkan masyarakat, semakin dalamnya air tanah, tingginya suhu alam karena tidak adanya pohon yang bias menjadi penyejuk lingkungan dan banyak dampak negatif lainnya. (ula)

(Suara NTB/arn)

GAGASAN - Prof. Muladno saat menyampaikan gagasan soal SPR. lainya,” tukas Profesor ternak ini. Dr. Sofyan menambahkan, kedaulatan petani harus terwujud. Kalau ingin membangun, maka mengorganisir menjadi kunci pertama. Dengan memberdayakan peternak. Dalam SPR, kekuasaan kepada peternak diberikan. Peternak menentukan tindakan sendiri dengan segala modal sosial yang dimiliki. Semua program pemerintah terkait program ternak, bisa ditentukan sendiri, diterima apa tidak. Kemudian, mengontrol sendiri, baik sebagai peternak, komunitas ataupun SPR. Serta menjadi

penghubung kepentingan pribadi, kelompok dan komnunitas. “Ujungnya, bisnis bersama. SPR, sebuah pendekatan peberdayaan peternak,” tegasnya. Tak dipungkiri, lanjut Sofyan, data kemiskinan itu masih menumpuk di desa. SPR itu mencoba menjembatani, terhadap sistem yang membelenggu peternak selama ini. Ada perusahaan besar, seperti Mc Donald atau perusahaan di bidang peternakan yang tidak pernah melibatkan peternak dalam kepemilikan sahamnya. Itulah yang kini disebut dengan neoliberalisasi pedesaan. (arn)


RAGAM

SUARA NTB Senin, 18 November 2013

Aset Dinsos di Mayura Diusut Kejaksaan Dari Hal. 1 Tanah tercatat bersertifikat nomor 23.07.05.08.4.00001 Tahun 2010. Warga Diintimidasi Sementara dari hasil penelusuran Suara NTB, aset yang dimaksud Kejaksaan adalah tanah di RT 001 Lingkungan Pandan Salat, Kelurahan Mayura Mataram. Di lokasi ini, sudah berdiri puluhan rumah semi permanen. Puluhan rumah sederhana ini didiami sekitar 30 KK. Mereka umumnya pendatang, tinggal di lokasi yang sempat kosong itu. Tanah itu dibatasi oleh sungai, memanjang dari timur ke barat. Menurut Wawan, pemuda yang tinggal di perbatasan bagian timur, tanah itu sudah dijual ke perusahaan property. Ia juga sudah memegang salinan sertifikat kepemilikan lahan seluas 1,860 meter persegi itu. “Sudah ada surat dari Sekda Lobar, kami harus angkat kaki dari sini,” kata

Wawan. Tidak hanya dari pejabat Pemkab Lobar, banyak orang yang tiba tiba datang ke pemukiman mereka, melontarkan intimidasi sama. “Ada yang minta kami angkat kaki, paling terlambat Desember,” tutur Wawan lagi. Disisi lain, terkait penjualan aset itu oleh Pemkab Lobar, warga tidak thau menahu. Ketua RT 001, Muhammad Saefudin, hanya membenarkan apa yang disampaikan Wawan, bahwa ada pihak pihak yang membuatnya merasa diintimidasi. “Ada beberapa kali orang datang ukur tanah dan rumah ini, kami merasa tidak nyaman,” kata Saefudin. Mereka sadar, tinggal disana dengan status numpang ke Pemkab Lobar. Namun dengan adanya proses jual beli dari pemda ke perusahaan dimaksud, harus ada kejelasan, setidaknya mereka diperkenankan membeli dengan harga sesuai kemampuan. (ars)

Persaingan Pemilu 2014 Tetap Sengit Dari Hal. 1 Namun, sejumlah politisi rupanya tidak beranggapan demikian. “Justru semakin sulit,” ujar anggota DPRD NTB dari Partai Golkar, H. Wahidin H. M. Noer, SE, yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (17/ 11) kemarin. Ia menilai, meski jumlah parpol menyusut, namun kualitas caleg – caleg yang direkrut oleh masing – masing parpol justru semakin meningkat. Baik dalam hal kapasitas personal mereka, kemampuan dalam menghimpun dukungan, hingga faktor pendanaan masing – masing caleg. Wahidin menilai, hal ini membuat para caleg tidak bisa setengah – setengah dalam menyongsong Pemilu 2014 mendatang. Ia mengutarakan, saat ini, aroma kompetisi yang dirasakan justru kian ketat, meski pemungutan suara Pemilu 2014 baru akan digelar pada 9 April 2014 mendatang. Wahidin menilai, dengan meningkatnya kualitas caleg yang terlibat, maka para caleg harus mematangkan strategi dan program yang akan ditawarkannya untuk meyakinkan pemilih. Bahkan, sebagai caleg incumbent, anggota DPRD NTB dari Daerah Pemilihan Dompu, Bima dan Kota Bima ini mengaku tidak bisa sembarangan saat berhadapan dengan pemilih. Ia menilai, semua program yang ditawarkan serta metode menghimpun aspirasi harus dipersiapkan dengan matang sehingga bisa meyakinkan pemilih. Persaingan pun, diakuinya

tidak hanya terjadi antarcaleg beda partai. Caleg sesama partai pun tetap harus bersaing. ‘’Tapi tentu persaingan yang terjadi harus sehat. Jangan sampai menimbulkan perpecahan yang justru akan kontraproduktif. Intinya semua harus bermuara pada kemaslahatan masyarakat,’’ tandasnya. Di tempat yang sama, nggota DPRD NTB yang juga Sekretaris DPD Partai Hanura NTB, H. Suharto, ST, MM, mengungkapkan bahwa persaingan antarcaleg juga sudah mulai berimbas pada suasana di internal DPRD NTB. Dimana saat ini para anggota DPRD NTB mulai banyak yang meninggalkan tugas untuk menghimpun dukungan. “Teman – teman kemarin selain baru reses, juga masih ‘’berpacu dalam melodi’’,” ujar Suharto menggambarkan suasana yang dihadapi rekan – rekannya sesama anggota DPRD NTB yang terlibat persaingan jelang Pemilu 2014. Meski banyak yang mulai aktif menggalang dukungan, namun Suharto mengimbau rekan – rekannya untuk tetap memperhatikan tugas sebagai anggota DPRD NTB. “Kalau kerja ya harus tetap kerja dong. Harus diperhatikan kewajiban kita sebagai pemangku amanah dari rakyat. Ketika sidang ya kita harus sidang,’’ ujarnya. (aan)

Diduga Dibakar Majikan, TKW Asal Bima Tewas di Arab Saudi Dari Hal. 1 Kabupaten Bima diberitahukan oleh pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Saat itu, sekitar akhir Oktober 2013 perwakilan Kemenlu mendatangi Disnakertrans untuk mengabarkan terkait dua orang TKW yang tewas di Arab Saudi, dimana salah satunya yakni Habibah. Kepala Disnakertrans Drs Ishaka yang dikonfirmasi, Sabtu (16/11), menjelaskan, berdasarkan keterangan dari Perwakilan Kemenlu, Habibah tewas dalam kondisi tubuh penuh dengan luka bakar. Dikisahkannya, luka bakar tersebut diduga didapatnya akibat tindak kekerasan oleh majikan. Setelah mengalami luka bakar, korban kemudian memutuskan untuk melarikan diri karena tak tahan. Belakangan, dalam kondisi lemah korban kemudian ditemukan oleh Kepolisian setempat dan langsung membawanya ke RS. Di saat bersamaan, petugas Kepolisian selanjutnya melaporkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). KBRI yang mendapat laporan kemudian meneruskan ke pejabat Kemenlu di Jakarta dan oleh pejabat Kemenlu selanjutnya mengirimkan perwakilan untuk menyampaikan informasi ke pihaknya serta keluarga di Desa Dumu. Belum diketahui pasti penyebab tindak kekerasan yang dialami korban. Namun diduga kuat, perlakuan sadis yang dialami korban lantaran terjadi kesalahpahaman dengan majikan. “Ini terjadi lantaran ada kesalahpahaman antar Habibah dan majikannya. Akhir terjadinya kekhilafan majikan dan almarhumah akhirnya melarikan diri dari kediaman majikannya,” terang Ishaka. Sementara itu, setelah mendapat informasi tersebut, saat itu juga pihaknya dengan Kemenlu mendatangi kediaman keluarga almarhumah di Desa Dumu. Telah disampaikan bahwa Habibah sedang dirawat di salah satu RS di Arab Saudi karena mengalami luka bakar. Setelah menyampaikan informasi tersebut, pihaknya Kemenlu kemudian kembali ke Jakarta.

Namun beberapa waktu kemudian, tepatnya akhir Bulan Oktober 2013, perwakilan Kemenlu kembali datang ke Bima untuk menyampaikan kondisi terakhir Habibah. Di mana saat itu disampaikan jika almarhumah telah meninggal dunia. Setelah mendengar kabar tersebut, orangtua dan kerabat pasrah dan meminta jasad almarhumah dikembalikan ke kampung halaman untuk dimakamkan. Permintaan orang tua dan kerabat ini pun disanggupi oleh Kemenlu dan menjanjikan akan segera mengurus seluruh dokumen administrasi untuk memulangkan Habibah. Saat ini pihak Kemenlu sendiri tengah menunggu proses dokumen pemulangan sejanah Habibah. Jika tak ada hambatan dokumen administrasi bisa selesai paling cepat pada Desember 2013 dan jika tidak ada kendala jenazah almarhumah sudah tiba di Indonesia pada Januari 2014. Dijelaskan Ishaka, almarhumah berangkat menjadi TKW sekitar satu tahun lebih yang lalu. Namun berdasarkan keterangan dari perwakilan Kemenlu, korban berangkat bukan melalui PJTKI di Bima melainkan melalui PT Akbar Putra Mandiri (APM) di Jakarta. Belakang diketahui pula jika PT APM ternyata tidak memiliki cabang atau perwakilan di NTB. Mengenai peristiwa ini, pihaknya juga sudah meminta kepada pihak Kemenlu agar majikan Habibah diproses hukum. Apalagi korban mengalami luka bakar saat melarikan diri dari rumah majikan. “Pasti ada apa-apanya,” tukasnya. Sementara tambahnya, selain Habibah seorang TKW lainnya bernama Rihana M Saleh Bin Mahmud asal Desa Pusu Langgudu juga dikabarkan meninggal. Namun almarhumah meninggal akibat penyakit kanker darah. Itu, katanya, berdasarkan hasil visum pihak RS di Arab Saudi. Rihana sendiri diketahui tewas pada 24 Oktober 2013. (use)

Halaman 5

Pejabat KSB Diminta Mengembalikan Kerugian Negara Taliwang (Suara NTB) Nampaknya tak ada lagi alasan bagi para pihak (pejabat,red) yang memiliki kewajiban mengembalikan kerugian keuangan negara di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk mengulur-ulur waktu. Pasalnya pemerintah setempat telah memberi tenggat waktu pengembalian paling lambat akhir bulan November ini. “Bupati sudah menyurati semua pihak yang memiliki kewajiban pengembalian kerugian negara itu. Dan sekarang kita tinggal tunggu, apakah mereka akan patuh atau tidak,” terang Inspektur Inspektorat Kabupaten (Itkab) KSB Ir. H. Ady Mauluddin, M.Si kepada wartawan. Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sejak tahun 2006 hingga sekarang terdapat kerugian

negara yang terjadi di KSB mencapai Rp 3,2 miliar. Dan dari angka tersebut baru sekitar Rp 1,7 miliar yang dikembalikan. Sementara sisanya sekitar Rp 1,4 miliar belum juga dikembalikan oleh para pihak yang terbukti menyebabkan kerugian tersebut. “Ada sekitar 10 pihak yang belum mengembalikan kerugian negara itu. Nah merekalah yang kita kejar sampai akhir bulan ini untuk segera menyelesaikan kewajibannya itu,” kata Ady. Untuk kelancaran pengembalian kerugian negara itu, Pemda KSB telah bekerjasama dengan pihak aparat hukum dalam hal ini Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumbawa. Ady mengungkapkan bagi para pihak yang tidak juga menyelesaikan kewajibannya itu hingga batas waktu yang ditetapkan, maka

prosesnya akan diserahkan ke ranah hukum. “Sekarang kita sudah ada kerjasama dengan Kejaksaan. Dan begitu lewat tenggat waktunya, Kejaksaan yang akan mulai menanganinya,” tandasnya. Menurutnya, jika saja para pihak terkait memiliki niat baik untuk mengembalikan kerugian negara yang ditimbulkannya Pemda KSB tidak akan mengambil langkah tegas seperti sekarang ini. Pasalnya dari sisi jumlah, setiap pihak yang memiliki tanggungan pengembalian tidak begitu besar. “Akumulasinya (kerugian) memang sampai milyaran yang belum dikembalikan. Tapi kalau dibagi-bagi ke para pihak angkanya sedikit, paling tinggi yang nilainya puluhan juta hanya ada beberapa orang. Tapi mereka nampaknya tidak juga segera melakukan pengembalian

sampai sekarang,” tukas Ady. Bukan tanpa alasan mengapa Pemda KSB mengambil langkah tegas dengan memberikan tenggat waktu kepada para pihak untuk segera mengembalikan kerugian negara yang ditimbulkannya. Ady mengungkapkan, langkah itu sebagai upaya Pemda KSB mengejar predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) BPK di pada tahun 2013 ini. Dijelaskannya dari hasil audit BPK medio 2013 ini, kesuksesan pengelolaan keuangan daerah dari sisi administrasi telah mencapai 81 pers-

en. Sementara untuk pengembalian kerugian negara baru menvapai 52 persen. “Kenapa kita masih saja diberi catatan Wajar Dengan Pengecualian (WDP) tahun lalu. Penyebabnya adalah progres capaian pengembalian kerugian negara kita yang belum maksimal. Makanya tahun ini kita kejar bisa 100 persen, karena di sisi administrasi kita sudah bagus. Dan kalau pengembalian itu sukses pengelolaan keuangan kita tahun ini bukan tidak mungkin bisa dapat predikiat WTP,” pungkas Ady. (bug)

Melalui Donor Darah, RSHK Peduli Sesama Mataram (Suara NTB) Dewasa ini, kurangnya kesadaran masyarakat menyumbangkan darah, menjadi faktor kurangnya pasokan darah. Atas dasar kekurangan tersebut, Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram, menggelar donor darah sebagai komitmen kepedulian kepada sesama. Demikian diungkapkan, Direktur RSHK, dr. Ristina Basri dikonfirmasi, Minggu (17/ 11) usai mengikuti donor darah. Ia mengatakan kebutuhan darah, merupakan hal mendasar yang harus terpenuhi di setiap rumah sakit, terlebih dengan kurangnya stok yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI). Kata Ristina, kondisi tersebut membuat pihaknya menggelar donor darah sebagai wujud komitmen kepedulian terhadap sesama. “Bagaimanapun juga setetes darah sangat berarti,” terangnya. Ristina menambahkan, donor darah diselenggarakan di RSHK merupakan kali kedua dan diikuti oleh karyawan RSHK dan masyarakat. Tentunya sambung Ristina, PMI dapat meng – up date datanya, karena RSHK memiliki pendonor baru. Ristina menargetkan jumlah kantong darah yang akan disumbangkan sebanyak 100 kantong, “Kita targetkan 100 kantong untuk tahun ini,” katanya. Dengan kegiatan tersebut, RSHK dapat memberikan kontribusi terbaik serta RSHK dapat menjadi milik masyarakat Kota Mataram dan masyarakat NTB.

(Suara NTB/cem)

DONODR DARAH - RSHK menggelar darah untuk membantu sesame, Minggu (17/11) kemarin. Sementara itu, Sekretaris PMI Lobar, Drs. H. Lalu Fadhullah mengatakan, pelaksanaan donor darah oleh PMI, sesuai dengan amanah Undang – Undang dan Statuta Unit Donor Darah (UDD). Katanya, stok darah di PMI, sejauh ini masih kekurangan 200 hingga 300 perbulan. Kekurangan tersebut lanjutnya, selalu dikejar dengan mencari kegiatan donor darah di berbagai tempat. “Perbulan kita bisa kekurangan 200 hingga 300 kantong, “ sebutannya. Bagian lain, Fadhullah memberikan apresiasi kepada

RSHK yang telah peduli terhadap sesama. Sehingga ke depan rumah sakit dan instansi lain, dapat menyelenggarakan hal serupa untuk memenuhi kebutuhan stok darah. Salah seorang pendonor, Antony mengaku telah tiga kali mengikuti donor darah. Baginya, mendonorkan darah adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Ia berharap masyarakat yang belum mendonorkan darah, agar terketuk hatinya untuk membantu sesama. (cem)

Rogoh Kocek Rp 12 Juta untuk Pulang Dari Hal. 1 Pun di Lombok Barat (Lobar), cukup sulit mencari para TKI ini karena Dinas Sosial Tenaga Kerja setempat tak begitu tahu berapa dan siapa saja TKI asal Lobar yang dideportasi dari Arab Saudi. Untuk menemukan Hj. Siti Aminatanza’rah alias Sinemah (32) salah seorang TKW asal Dusun Bontage, Desa Giri Sasak, Kuripan, Lobar Suara NTB harus melakukan pelacakan yang cukup sulit. Hj. Siti Aminatanza’rah ketika ditemui di kediamannya mengaku terkejut ketika mendengar ultimatum pemulangan oleh raja Arab Saudi tersebut. Maklum, hanya sebagian TKI yang tahu soal kebijakan itu, sebagian besar lagi belum tahu. Bagi TKI yang mengetahui justru bisa lebih awal pulang, sementara yang tidak tahu harus melalui proses panjang dan menyakitkan. Ia sendiri tahu adanya pemutihan itu pada Senin (11/11). ‘’Saya pun langsung berkemas pulang,’’tuturnya mengawali permincangannya dengan Suara NTB. Kebijakan pemerintah Arab Saudi memulangkan TKI tak sejalan dengan keinginan pihak majikan. Pasalnya, orang Arab Saudi sendiri masih menginginkan TKI tetap bekerja di negara itu. Ia sendiri sebenarnya belum mau pulang lantaran ingin bertahan selama beberapa bulan dulu untuk mencari uang ongkos pulang. Namun karena takut ditangkap juazad (petugas Kepolisian Arab) sehingga ia terpaksa pulang. Ketakutan Siti Aminatanza’rah beralasan, karena ia TKI ilegal. Awalnya ia berangkat tahun 2009 lalu, secara legal melalui PT. Lombok Trisula. Ketika masuk ke negara Suriah, ia pun berganti PT ke PT Binaksa. Namun karena ia lari dari majikannya yang kejam setelah tujuh bulan bekerja, ia pun berubah status menjadi TKI ilegal. Semenjak menjadi TKI Ilegal ia pindah ke satu majikan ke majikan lain hingga berpuluh kali. Berbekal ongkos seadanya

iapun memutuskan pulang. Untungnya, suaminya H. Muslim juga TKI di sana meminjamkan uang cukup untuk ongkos pulang ke Lombok. Selama mengurus proses kepulangannya banyak sekali rintangan. Bersama ribuan TKI lainnya, ia datang ke STLP tempat mengurus dokumen. ‘“Saya menyaksikan ratusan ribu tenaga termasuk TKI berjubel,’’katanya. Kepulangan TKI legal sedikit mudah dibandingkan TKI ilegal. TKI ilegal yang mau pulang resmi dan cepat harus membayar hingga Rp 12 juta lebih bias lebih mudah. Pengurusannya melalaui polisi setempat bekerjasama dengan petugas KBRI. TKI dibuatkan paspor resmi untuk pemulangan TKI ilegal. Sedangkan TKI ilegal yang tak mau membayar Rp 12 juta mesti dipulangkan lewat tarhil (penampungan) karena mereka tidak punya dokumen resmi. Para TKI yang ditampung di tarhil diambil dari kolong jembatan menggunakan bus. TKI yang ditampung di kolong jembatan ini adalah TKI ilegal yang ingin pulang gratis. Biasanya, mereka langsung ke kolong jembatan untuk menunggu petugas mengangkut mereka ke tarhil. Mereka dibawa oleh petugas juazad dan petugas KBRI ke tarhil. Selama perjalanan petugas menyita semua barang termasuk alat telekomunikasi. Di tarhil inilah para TKI ilegal dikumpulkan. Mereka diberikan pengarahan dan menunggu jadwal pemulangan. Para TKI ilegal yang lari dari majikannya akan dikenakan denda, baru bisa mengurus kepulangannya. Jika tidak bisa membayar denda, TKI bersangkutan akan dipenjara. Kondisi para TKI sangat memprihatikankan. Mereka dijemur dengan makan seadanya. Makanannya roti bakar dari tepung berukuran tipis, minumannya air keran. Menyedihkan lagi, banyak TKI yang kelaparan hampir meninggal. ‘’Karena saya takut, makanya saya terpaksa bayar

4200 real (senilai RP 12 juta lebih),”akunya. Ia mengaku, jika tertangkap petugas juazad , para TKI ilegal akan dikenai denda lebih besar bahkan dipenjara. Nilai dendanya, tergantung berapa bulan ia menjadi TKI ilegal. Dihitung dari lamanya lari dari majikannya dengan per tahun dihitung dedanya 800 real. “Makanya TKI lebih memilih menyerahkan diri ke kolong jembatan,” pungkasnya sembari ia mengaku membayar denda sekitar 3400 real. Total yang ia bayar, termasuk ongkos pengurusan dokumen pulang menjadi total 4.200 real. Ia butuh waktu empat hari untuk menyelesaikan dokumen. Usai mengurus dokumen, ia langsung ke Bandara King Abdul Azis, Jeddah. Namun waktu pertama datang, ia kaget karena setelah cek sidik jari tidak bisa keluar. Ia pun harus empat hari pulang-pergi dari penampungan ke Bandara Jeddah untuk mengurus kepulangannya. Usut punya usut, ternyata nomor sidik jarinya tertukar dengan TKI lain yang namanya hampir mirip dengannya. Setelah semuanya selesai, Siti Aminatanza’rah kemudian berhasil pulang. Jumat (15/11) malam ia tiba di BIL dengan selamat. Ia mengaku kapok, ia mengaku tak akan kembali lagi Arab Saudi. “Kalau ke Arab Saudi jangan perempuan. Kasihan, soalnya majikan tidak selamanya baik. Semuanya jahat,’’ katanya. Sementara itu, Sekdes Desa Giri Sasak, Nurdianawati menyatakan, memang banyak warga desanya menjadi TKI ke Arab Saudi. Banyaknya warganya yang menjadi TKI karena minimnya lapangan pekerjaan. Jumlah total penduduk di desa setempat 5.253 dengan 1.314 KK. “Rata-rata menjadi buruh tani. TKW banyak sekali,”ujarnya, seraya berharap agar penyediaan lapangan kerja bias diperluas, sehingga warganya tidak harus bertaruh nyawa mengais rezeki ke luar negeri. (her)

Euforia Berlebihan Dari Hal. 1 Bahkan, lanjut Dr.Zul— panggilan akrabnya—di acara Sosialisasi Peran BPK dan DPR dalam Keuangan Negara, di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Minggu (17/ 11) kemarin, informasi terbentuknya PPS ini kerap menjadi komoditi bagi para caleg 2014 dalam menyampaikan visi dan misinya. Terkadang pula meninabobokan masyarakat dengan memberikan informa-

si yang tidak sebenarnya seolah-olah PPS akan terbentuk dalam waktu secepatnya. Dr.Zul menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima dari Menteri Dalam Negeri, usulan terbentuknya DOB oleh DPR ke pemerintah, akan diakomodir tetapi secara bertahap. Bahkan usulan tersebut bisa pula ditolak. Meski demikian, sebagai orang Sumbawa, Dr.Zul tetap berharap PPS cepat atau lambat harus bisa terbentuk. (arn)

Mandalika Resort dan ’’Runway’’ BIL Jadi Perhatian Khusus Wapres Dari Hal. 1 “Tadi Pak Wapres nanya kepada saya, apa langkah-langkah dari Kementerian terkait. Saya katakana, sudah bertemu dengan Menteri BUMN. Beliau akan mengecek di Kementerian BUMN,” tandasnya. Di tempat yang sama, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si mengatakan dengan transitnya Wapres dua kali di BIL menandakan adanya perhatian khusus bagi NTB. Wapres, katanya, sudah merasa nyaman dengan NTB sehingga sejak beberapa tahun terakhir terhitung enam kali datang ke NTB. Kesempatan tersebut, kata Amin dimanfaatkan Pemprov NTB untuk menyampaikan percepatan beberapa pembangunan infrastruktur strategis yang mendukung ketahanan pangan dan pariwisata nasional. “Pak Gubernur menyampaikan beberapa persoalan yang ada di daerah kita termasuk Mandalika Resort dan runway BIL. Sudah disampaikan Pak Gubernur secara langsung untuk menambah runway sepanjang 250 meter itu. Yang dulu pernah dike-

mukakan Presiden ketika meresmikan BIL, sekarang Pak Gubernur mengulang lagi agar itu mendapatkan perhatian,”terangnya. Dikatakan, beberapa persoalan yang disampaikan Pemprov NTB tersebut mendapat respons dari Wapres serta akan mengecek dan memerintahkan ke Kementerian terkait untuk segera dikawal dan realisasikan. “Pak Wapres akan langsung merespon, memerintahkan Kementerian terkait agar segera merealisasikannya,’’ imbuhnya. Diketahui, panjangan Runway BIL saat ini masih 2.750 meter. Pemprov NTB terus mendesak pemerintah pusat untuk menambah panjang runway BIL menjadi 3.000 meter sehingga bisa didarati pesawat boeing dengan ukuran lebih besar. Selain itu, pemprov terus mendesak supaya apron BIL diperluas sehingga bisa menampung lebih banyak lagi pesawat. Saat ini, apron BIL hanya bisa menampung 10 sampai 11 pesawat. Dengan semakin banyaknya penerbangan domestik dan internasional, perluasan apron segera direalisasikan. (nas)


OPINI

SUARA NTB Senin, 18 November 2013

Halaman 6

Masih Adakah Tempat untuk Pulang? “Pada atau sekitar Desember 1910, watak manusia berubah”. Tulis novelis Inggris Virginia Woolf (1882 – 1941).

Kebut-kebutan di Akhir Tahun ENTAH mengapa, kebut - kebutan pengerjaan proyek di akhir tahun anggaran seolah menjadi tren yang sulit sekali untuk dihilangkan. Fenomena ini seperti sudah menjadi kebiasaan meski anggarannya sudah diketok sejak lama. Proyek, khususnya yang bersifat fisik yang dikebut di bulan – bulan terakhir tentu akan diwarnai ketergesaan dan terburu – buru dalam pengerjaannya. Padahal, seperti yang lazim kita ketahui, pekerjaan apapun yang dikerjakan secara terburu – buru biasanya akan membawa hasil yang buruk. Demikian pula adanya dengan sejumlah proyek yang dikerjakan di pemerintah daerah di NTB. Dari tahun ke tahun, ada saja proyek yang masih dikerjakan hingga memasuki hari – hari terakhir di bulan Desember. Hal ini tentunya nanti akan membuat publik selaku pengguna proyek tersebut akan merasakan imbasnya. Selain menghasilkan kualitas proyek yang buruk, pengerjaan proyek yang digeber di akhir tahun juga berpeluang membuka praktik – praktik korupsi atau penyalahgunaan anggaran. Data PPATK tahun 2012 lalu menyebutkan, tingkat korupsi terkait anggaran baik melalui APBN atau APBD bisa terjadi karena adanya peluang, yaitu menumpuknya realisasi anggaran di akhir tahun anggaran. Dan ini bisa menyebabkan banyak proyek tidak bisa dipertanggungjawabkan tepat waktu. Salah satu modus yang kerap ditemukan oleh PPATK adalah dengan cara memindahkan dana anggaran APBN ataupun APBD ke rekening pribadi para bendaharawan. Biasanya, tindakan ini dilakukan untuk menyiasati sistem pertanggungjawaban anggaran yang tidak boleh melewati tanggal 18 Desember. Namun, perbuatan seperti ini, apapun tujuannya, tetap tak bisa ditolerir. Sebab, saat seorang pejabat memindahkan uang negara ke kantong pribadinya itu sudah bisa digolongkan dalam kategori korupsi. Kejadian ini, diketahui terus terjadi setiap tahunnya. Di lingkup Pemprov NTB, pengerjaan proyek yang digeber di akhir tahun anggaran juga kerap terjadi akibat kengototan sejumlah SKPD yang mengelola proyek tersebut untuk tetap menganggarkan dananya meski waktu yang dimiliki sangat terbatas. Sebagai contoh, saat pembahasan APBD Perubahan 2013 lalu, sejumlah SKPD ngotot meminta tambahan atau mempertahankan anggaran dalam jumlah besar untuk sejumlah proyek fisik. Padahal, jika dihitung – hitung, waktu yang tersisa untuk merampungkan target penyelesaian proyek itu sudah sangat terbatas. Celakanya lagi, DPRD NTB selaku lembaga yang ikut menggodok APBD tersebut tetap saja mengiyakan permintaan SKPD bersangkutan. Padahal, mereka sendiri paham soal risiko yang akan dihadapi jika anggaran tersebut tetap dialokasikan. Disinilah seharusnya Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) maupun DPRD NTB sama – sama bersikap realistis sekaligus tegas dalam mengelola proyek – proyek pemerintah.Para kepala daerah di NTB juga diharapkan bisa memberikan terapi kejut kepada para pimpinan SKPD yang gagal merealisasikan proyek mereka karena faktor kelalaiannya. Sebab, jika terus dibiarkan, hal ini bisa mengakibatkan kerugian bagi masyarakat banyak. (*)

KTOBER yang cemas dan parade linangan air mata bagi istri almarhum Iknoriansyah. Barangkali cemas yang sama bagi istri dan keluarga ketiga TKI lainnya, Hafat bin Anggang, Heri Septiawan dan Wahyudin bin Kuling. Empat TKI asal NTB yang ditembak mati polisi Malaysia dengan tuduhan perampokan. Sebuah tuduhan aib dan ganjil. Bagaimana suatu simpul begitu cepat dikabarkan tanpa Pengadilan yang objektif? Dengan cepat pula suara yang terdengar seperti sedang “mencuci tangan” keluar dari meja pemerintah. Bahwa keempatnya sebagai pendatang haram, tak berdokumen. Dan suara yang terdengar seperti bukan dari suara pemimpin yang rakyatnya berlumuran darah, atau timah panas yang menembus kepala, dan warna merah yang membuat sungai kecil di malam rahasia pada Oktober 2013. Lalu, apakah watak pemimpin kita seperti penegasan terhadap pendapat Virginia Woolf di atas? Atau, apakah watak yang bergegas berubah itu tak mengingat lagi sejarahnya? Barangkali, perubahan watak itu justru harus menutup buku sejarah yang selalu dituliskan dengan tinta tipis, samar dan ragu. Bercermin Pada Masa Lalu Memang sulit untuk tak ikut menangis bersama sejarah NTB. Rasanya belum terlambat, bila kita meminjam air mata di tahun 1974 untuk kita pakai di penghujung tahun 2013 ini. Jika saja, mata yang kita pinjam itu masih bening untuk mengingat sejarah NTB yang diambil dari kedalaman nurani. Saat itu adalah Tahun 1974 yang getir. Udara yang sulit dibaca dan pemandangan nestapa dari wajah papa NTB menyeruak ke tengah Republik Indonesia yang masih berbenah. 10.000 jiwa mati kelaparan. Jiwa-jiwa yang tidak tersesat. Dia ada, tumbuh dengan peluh, barangkali peluh yang tidak dikenali. Dan peluh yang tidak tertulis dalam peta besar Indonesia. Tapi, sekali lagi dia ada. Membuat sejarah di belakang pintu kekuasaan yang lelah mengartikulasikan sebuah wilayah nestapa, NTB. Kabar duka di luar rencana, apalagi sebuah kehendak, membangunkan NTB dari lengah yang ketiduran. Lalu terjaga di tahun 1988 (apa yang terjadi sejak 1974 sampai 1988, apakah jumlah 10.000 jiwa melepas nyawa dalam lapar itu bertambah?). Faktanya, produksi padi lalu digalakkan. Di mana-mana pemandangan sawah menghijau lalu menguning bersama. Lamat-la-

Oleh :

Fatih Kudus Jaelani

(Penyair. Bergiat di Komunitas Rabu Langit Lombok Timur) mat tembang suka terbaca bersama suara ani-ani sepanjang tepi sawah. Di tambah lagi pada tahun 1989. Di mana produksi padi mencapai 1,035.433 ton GKP (Gabah Kering Panen). Ini berarti meningkat 9% dari tahun sebelumnya, atau meningkat 100% dari awal program GORO (Gogo Rancah) pada tahun 1984 yang baru mencapai 592.000 ton GKP. Pencapaian yang membanggakan. Mengingat sejak sebelum perang sampai Tahun 1980, NTB selalu mengalami kekurangan bahan pangan. Berkat program Gora pula, NTB menjadi salah satu lumbung padi nasional sejak 1986, dengan surplus 311.144 ton gabah kering giling. Area sawah pada tahun itu mencapai 186.000 ha sawah tadah hujan. Itulah kabar gemilang dari pencapain NTB yang seharusnya terus dipelihara dan ditumbuhkembangkan selalu. Jika tak mungkin abadi, cukuplah selalu. Namun dalam keriangan selalu menyelinap kemurungan. Seperti sebuah keharusan untuk berdiam, merenung tentang apa yang terjadi dan ke mana perginya sebuah kebahagiaan yang mesti diabadikan. Bekal untuk mengubah watak dalam bungkusan masa lalu tak sampai di sini. Mungkin kita masih mendengar suara jerit pilu tragedi perahu layar motor Dharma Mulia yang mengalami musibah pada tanggal 20 Mei 1989. Saat itu, udara panas mengambang panjang di kepulauan, kawasan samudra Hindia. Ratusan TKI dari NTB, menguatkan kepergian yang tak pernah menjanjikan pulang. Menjadi pengangguran telah mengusutkan nalar sehat. Bukankah jarak pengangguran hanya sejengkal menuju putus asa?. Lalu dalam perjalanan menuju Malaysia, memburu pekerjaan dengan cara tak berdokumen menjadi pilihan. Perahu layar motor yang sesak oleh muatan tak seimbang. Perahu layar motor yang ringkih bersama cuaca tanpa matematika diterabas, melawan segala ilmu eksakta, membawa ratusan penumpang calon TKI menyeberang ke Malaysia. Subuh baru saja pergi. Matahari masih setengah hati untuk berbagi cahaya, kabar duka itu tiba ke NTB. 35 jiwa tewas dan 115 orang hilang. Penumpangnya adalah calon TKI dari Lombok – NTB menuju Malaysia. Sayup-sayup suara tangis duka terdengar sampai ke tanjung, puluhan mata awas menuju samudra yang diam. 115 ruh bungsu mereka dilepas pada kedalaman samudra.

Jangan-jangan lebih banyak dari itu. Bukankah kita semua kerap keliru menghitung nyawa manusia? jumlah yang sangat besar untuk sia-sia, menjadi tiada. Barangkali keluarga mereka yang ditinggalkan baru saja selesai melipat sajadah, mengirimkan doa terakhir, agar selamat sampai tujuan. Mungkin ada juga seorang gadis biasa, tapi dengan dua bola mata cahaya surga, tak lepas menghitung dzikir pada biji tasbih entah untuk keberapa hitungan, sambil berkali-kali menarik nafas yang dalam, mengirimkan doa pada kekasih yang pergi mencari sepasang cincin ikatan di hari pernikahan. Entah berapa ratus kisah lagi yang ditinggalkan oleh 115 nyawa manusia yang hilang pada kedalaman samudra. Kabar yang selalu terlambat tiba kepada kita. Apakah sejarah NTB pada kejadian (1974 sampai 1989) dan banyak lagi kejadian-kejadian di tahun berikutnya, bahkan yang sampai saat ini masih tercium aroma kesedihannya telah merubah watak NTB? Atau kita masih saja berhitung tentang minimnya lapangan kerja?, sebuah alasan paling jitu untuk membiarkan mereka meninggalkan NTB begitu saja, tanpa kepulangan yang pasti. Barangkali, kita tak pernah ingin menemukan jawaban pada setiap peti jenazah yang selalu pulang membawa tanda tanya dan kesedihan. Tempat untuk Pulang Tempat untuk pulang adalah sebuah tempat di mana harga diri manusia menemukan maknanya. Tentang hidup yang berarti. Tentang mencari nafkah untuk anakistri. Tentang sekolah yang menawarkan masa depan. Tentang sakit yang menemukan rumah sakit tanpa urusan administrasi berbelit dan mudah dijangkau. Tentang pendidikan keterampilan agar tangan dan rasa menemukan estetika, tentang seni dan budaya yang dihargai, walau hanya sebuah basa-basi. Tentang kesempatan untuk mengatakan kehadiran ruh juga tubuh pada sebuah NTB. Dan banyak tentang yang lainnya untuk sebuah tempat pulang bermuara. Namun, kata pulang menjadi tidak pasti, ketika pemerintah tidak memacu segala sisi untuk menampung mereka yang dibiarkan pergi begitu saja, tanpa apaapa. Bukan hanya satu sisi, tapi semua sisi yang bersinergi. Antara sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam satu NTB yang tidak mengasingkan rakyatnya, tidak mencampakan mereka. Jika pun ingin berbenah

diri, mendandani tempat-tempat indah untuk pariwisata, bukankah harus dimulai dari sumber daya manusianya? Manusia yang akan mengartikulasikan banyak hal tentang NTB, bukan tiba-tiba mendirikan banyak hotel dengan menggiring pemodal asing dan tenaga asing dari luar untuk membuat kerajaan kecil di NTB. Tidak cukupkah sejarah mengajarkan pada kita semua tentang orangorang yang merasa asing di kampung halamannya sendiri. Sebelum nyanyian asing dari perut bumi NTB berkumandang, alangkah bijaknya, jika sekali lagi, cukup sekali lagi menelisik sejarah perjalanan NTB beserta tragedi yang terus menjadi air mata, bukan tawa bahagia. Mungkin kita mesti berdiri dengan membawa sejarah NTB, menjadi sebuah NTB yang bisa bertanggung jawab kepada kita. Agar kita bisa bertanggung jawab pada NTB, dengan watak NTB, bukan watak pendatang asing yang berujung pada kapitalisme. Watak yang berubah menjadi NTB. Di mana kita mampu berdiri membawa kata pulang dan pergi begitu sejajar di rumah kita sendiri. NTB ini.**

Diduga dibakar majikan , TKW asal Bima tewas di Arab Saudi Bukti lemahnya perlindungan terhadap TKI

*** Rute BIL – Singapura akan dilayani delapan kali seminggu Pemacu perekonomian NTB

***

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/ bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


EKONOMI DAN BISNIS

Rute BIL – Singapura akan Dilayani Delapan Kali Seminggu Mataram (Suara NTB) Maskapai penerbangan dari Singapura, Tiger Airways akan membuka penerbangan langsung Singapura-Bandara Internasional Lombok (BIL) pada 22 November mendatang. Maskapai ini akan melayani penerbangan tiga kali dalam seminggu. Dengan dibukanya penerbangan langsung ini maka penerbangan langsung Singapura-Lombok akan menjadi delapan kali seminggu. Sebelum Tiger Airways melayani rute ini, sebelumnya sudah ada penerbangan langsung Singapura-BIL yang dilayani maskapai penerbangan Silk Air. Silk Air melayani penerbangan lima kali dalam seminggu. “Nanti tanggal 22 November Tiger Airways akan membuka penerbangan langsung Singapura-Lombok. ‘’Artinya dalam seminggu ada penerbangan langsung Singapura-Lombok sebanyak de-

lapan kali,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M.STr dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (16/11) Menurutnya, semakin banyaknya frekuensi penerbangan Singapura-Lombok menandakan Lombok, NTB sudah menjadi daya tarik wisatawan dan investor. Untuk menarik wisatawan Asia lainnya pihaknya terus menjajaki pembukaan penerbangan internasional lainnya seperti BILHongkong. Untuk penerbangan domestik, kata Agung, pada rute-rute tertentu seperti Jakarta- BIL

(Suara NTB/ist)

SIAP LAYANI - Salah satu jenis pesawat boeing Tiger Airways yang siap melayani rute penerbangan BIL – Singapura. dan Jakarta-Surabaya load factor-nya sering penuh. Sehingga, terkadang para penumpang kesulitan mendapatkan tiket ke NTB. Untuk itu, kata Agung, maskapai penerbangan Garuda Airlines meningkatkan kapasitas armadanya dengan meng-

gunakan pesawat jenis ATR. Pesawat jenis ATR tersebut nantinya akan melayni rute Denpasar-Lombok, LombokBima dan Bima-Labuan Bajo, NTT. Selain itu, pemprov NTB sudah mengusulkan pembukaan rute-rute penerbangan

BIL-Kupang, BIL-Balikpapan dan BIL-Yogyakarta.” Masih menunggu kesiapan dari maskapai penerbangan. Maskapai penerbangan yang ditawarkan Garuda dan Lion Air. Sudah diusulkan tetapi mereka masih keterbatasan armada,” tandas Agung. (nas)

Potret Kehidupan Masyarakat Mataram

Nuruddin Bertahan sebagai Pencari Belut Di tengah kemajuan ekonomi Kota Mataram, masih saja ada masyarakat yang mengais rupiah di tengah malam, dengan berbagai resiko menghadang. Mungkin ini hanya sedikit contoh kecil kehidupan masyarakat, yang tidak kuasa membendung himpitan ekonomi. BAGI Nuruddin (45) warga Jempong Timur, Mataram, berkembangnya ekonomi dan semakin kerasnya kehidupan kota, membuatnya harus tetap bertahan di tengah pergeseran zaman. Ketika ditemui Suara NTB, Sabtu (16/11), dia menuturkan, kehidupan di Kota Mataram serba susah, tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan dengan kondisi lahan sawah semakin menyempit serta semakin menjulangnya bangunan megah. Ia mengaku untuk bertahan hidup, setiap malam harus mencari belut di pematang sawah dan pinggiran sungai di Mataram. “Tidak ada yang bisa dikerjakan,” ungkapnya polos. Katanya, penghasilan dari menangkap belut tidaklah seberapa. Satu malam ia hanya mendapatkan satu hingga satu setengah kilo. Uang yang didapatkan pun tidak seberapa. Dia hanya bisa mengumpulkan Rp 30.000 hingga Rp 40.000 sehari. Dengan uang itu lanjutnya, hanya cukup untuk membeli kebutuhan dapur. Ia menambahkan dirinya harus menghidupi empat orang anak dan orangtua yang tinggal bersamanya. Belum lagi, biaya untuk anaknya yang menempuh pendidikan di bangku sekolah dasar. “Mau gimana lagi, dicukup – cukupi saja,” ungkapnya lirih. Menurut ayah empat orang anak ini, terasa berat rasanya bertahan dengan kondisi yang serba kekurangan. Di sisi lain, orang berebutan mendirikan rumah dan gedung mewah. Tetapi dirinya harus tetap bersusah payah mencari sesuap nasi. Hanya berbekal accu dan perlengkapan pendukung lainnya, yang digunakan untuk menyetrum belut dan keranjang yang dibuat dari anyaman bambu. Nuruddin berjalan berpuluh kilometer mencari hewan air yang terkenal licin tersebut. Katanya, sudah tidak ada lagi rasa takut dan khawatir, demi bertahan hidup mengeliling kerasnya kehidupan kota. Ia berangkat dari pukul 19.00 Wita hingga larut malam. Nuruddin menceritakan pernah suatu ketika dirinya menemukan ular piton besar diameter tubuh seukuran paha. Awalnya ia mengira belut besar, tetapi seekor ular yang sedang mencari makan di dalam air. Spontan dirinya terkejut. Tidak mau mengambil resiko, dirinya menyetrum permukaan air hingga ular tersebut pingsan. Ia menambahkan sebelum menemui ular piton, jempol kakinya pernah digigit ular berbisa. Dan mengakibatkan kakinya bengkak dan tidak dapat bekerja hingga sebulan. “Sudah kaki saya dipatok, sebulan penuh tidak saya bekerja,” terangnya. Terkadang kalau belut tidak ada katanya, dirinya bekerja menjadi buruh pikul gabah di beberapa desa. Desa Bengkel, Sweta dan Loteng telah menjadi sasarannya untuk menawarkan jasa kepada pemilik sawah. “Kalau tidak musim panen, diam di rumah saja,” katanya. Ditanya apakah pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah? Ia mengakui mendapatkan jamkesmas dan bantuan raskin serta bantuan rumah kumuh. Tapi tidak serta merta kehidupannya membaik dengan bantuan tersebut. Rumah yang ditinggalinya sebagian terbuat dari bilik bambu dengan atap yang bocor. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan modal, sehingga pekerjaan sebagai pencari belut dapat dikurangi, karena terlalu beresiko. Pantauan Suara NTB ketika berkunjung ke rumah Nuruddin, memang membuat hati menjerit. Jarak rumahnya dengan saluran drainase, hanya menghitung langkah saja. Terkadang anak bungsu Syaifullah, sekali dua turun ke saluran. Entah apa yang dilakukan bocah usia tujuh tahun tersebut. (cem)

Halaman 7

Penenun Dambakan Perhatian TIDAK sedikit sebenarnya jumlah perusahaan yang beroperasi di NTB. Catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terakumulasi di atas 3.000-an, baik BUMN, BUMD maupun industri rumahan. Sayangnya, keberadaan perusahaan ini, khususnya yang terkategori besar, belum dirasakan oleh para perajin tenun, khususnya dalam pelaksanaan program Coorporate Sosial Responsibility (CSR). Ketua Kelompok Lembaga Pelatihan dan Pendidikan (LPP) Sentosa Sasak Tenun, Pringgasela, Lombok Timur, M. Maliki yang saat ini membawahi seratusan perajin tenun, mengatakan, hampir tidak ada yang sudah diperbuat oleh perusahaan kepada pengembangan klaster ekonomi kreatif, khususnya yang ada di Pringgasela. Padahal, kerajinan tenun Lombok ini sudah mendunia jika dilihat dari permintaan dan pasarnya. Tetapi perjuangan itu justru diakuinya secara turun temurun berjalan, karena dirintis oleh para perajinnya. Tanpa adanya jembatan khusus dari program CSR, yang dilaksanakan para perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. “Tidak ada bantuan apapun kepada para perajin kain tenun, apalagi dari perusahaan. Dari pemerintah biasanya hanya difasilitasi pameran-pameran, dan pelatihan yang sebenarnya sudah dikuasai sama para perajin,” terang Maliki pada Suara NTB di Mataram, Sabtu (16/11). Padahal, jika pemerintah tidak memiliki dana khusus untuk mendukung keberadaan para penenun, paling tidak dapat dikoordinasikan kepada perusahaan yang ada untuk diarahkan perhatiannya kepada pelaku industri tradisional. Kondisi ini sebenarnya yang disebut ada ketidakberpihakan perusahaan pada daerah yang masuk klaster usaha kreatif. Padahal misalnya, jika selama ini pelaksanaan program CSR bisa menyentuh pelaku industri, diyakininya dampak yang besar bagi keberlanjutan para perajin itu pasti ada. Sebab, perkembangannya yang sekarang ini adalah lahir dari perjuangan para perajin. Karena SDM seadanya, produksi seadanya dan biaya yang serba seadanya. Menjadikan kerajinan yang ada di NTB tidak jarang hanya jalan di tempat. “Kami dengar biasanya penyaluran program CSR dilaksanakan dengan pembinaan, peningkatan SDM, produksi hingga pemasaran. Kenapa untuk kain tenun tidak ada yang seperti itu,” demikian gambaran yang diharapkan Maliki. Tidak saja kurangnya sentuhan program dana CSR ini berlaku di para perajin kain tenun Pringgasela. Tetapi dari komunikasi yang dilakukan dengan semua perajin, dari berbagai bidang pada waktu pertemuan-pertemuan, juga keadaannya hampir sama. “Silakan saja dicek, banyak kerajinan lainnya juga yang tidak disentuh program dana CSR,” tegas Maliki. Perkembangan kerajinan tenun Lombok saat ini terus tumbuh pasarnya. Tidak saja atas pasar lokal dan dalam negeri. Tetapi, beberapa negara di Asia dan Eropa permintaannya selalu naik. Apalagi, fashion sudah menjadi trend dunia. Bahkan pada pergelaran fashion dunia, kain tenun dari Lombok dijadikan kain dasar oleh para desainer. (bul)

(Suara NTB/bul)

PINGGIR PASAR - Pedagang di tepian pasar tradisional rela mencari titik yang diharap paling banyak didatangi pembeli, di pinggir pasar tradisional Mandalika, meski pembeli pun tidak ramai.

Transaksi Dagang di Pasar Tradisional Kian Lesu Mataram (Suara NTB) Usaha dagang di pasar tradisional agaknya sudah tak menjanjikan lagi. Beberapa persoalan yang sebenarnya memicul hal itu, di antaranya meningkatnya jumlah pedagang, harga kebutuhan yang terus naik, hingga ketatnya persaingan yang berlaku. Pemantauan Suara NTB di beberapa pasar tradisional di Mataram, Minggu (17/11) menunjukkan, dari para pedagang yang sehari-harinya menyandarkan perekonomian mereka di pasar tradisional. Dari beberapa pasar percontohan yang ada di ibukota provinsi NTB ini, hampir ratarata pedagang mengakui pasar tradisional sudah ‘’tak asyik” lagi. Demikian itu disebut Nyaman misalnya, pedagang bahan baku semabako dan jenis kebutuhan lainnya di pasar Mandalika, Sweta. Bahwa pendapatan harian para pedagang selalu menurun dari waktu ke waktu. Padahal dari sisi permintaan, harusnya tetap tinggi dengan semakin meningkatkanya jumlah penduduk. Contoh lain disebutkan, dulunya penghasilan bisa

mencapai Rp 8 juta - hingga Rp 9 juta dalam sehari. Tetapi, dari waktu ke waktu bukannya terjadi peningkatan. Justru kisaran penjualan itu hampir 50 persen merosot setiap harinya. Bahkan untuk hari-hari besar saja terkadang berat untuk mendapatkan penghasilan yang dianggapnya cukup besar itu sebelumnya. “Yang datang ke pasar ini sebenarnya banyak, tetapi penjualan cuma segitu-gitu saja. Jangan dikira penjualan pedagang-pedagang ini juga banyak. Tidak tahu apa mungkin penyebabnya,” demikian pengakuan Nyaman. Dan pegakuan serupa juga diperoleh dari pedagangpedagang lainnya di tempat yang sama. Di pasar pencontohan Kebon Roek, Ampenan, juga tidak jauh berbeda. Hanya saja, di pasar tradisional ini tak bisa dipastikan seluruh pedagangnya juga mengalami penurunan penjualan. Mewakili beberapa pedagang lainnya, Husnul Wirdi menuturkan pada Suara NTB, tingkat daya beli masyarakat yang menurutnya berkurang. Sebab, banyak kebutuhan-

kebutuhan dibeli konsumen seadanya. Kendati ada kemampuan beli, tetapi tidak secara rata-rata. Namun diklaim itu lebih didominasi para pegawai, sementara masyarakat di luar yang bergaji dianggapnya masih kurang. “Menurunnya pendapatan pedagang mungkin saja disebabkan karena pembelinya yang tidak punya uang, atau karena banyaknya pedagang,” sebut Husnul. Dari pengakuan rekan-rekan pedagangnya, minimnya pendapatan penjualan ini bahkan tak jarang disebutkan pedagang hanya menjajakan barang dagangannya. Jangankan mencari untung, katanya, sekadar untuk mengembalikan modal beli harian saja menurutnya juga berat. Tetapi walau bagaimanapun, tidak ada pilihan lain selain berdagang. Meski untuk mempertahankan usaha, ia sendiri dan beberapa pedagang lainnya mengaku harus nombok modal. “Daripada diam di rumah, lebih berat lagi,” katanya. Sementara, beberapa pedagang yang ada di pasar Pagesangan, Mataram juga menyebutkan penurunan tingkat transaksi jual beli yang kurang sekali, berbeda dengan yang dulu-dulunya. Itu disebut berlaku tidak saja pada kebutuhan-kebutuhan pokok, tetapi pada jualan-jualan jenis lainnya juga sama. “Makanya jangan heran kalau banyak pedagang yang minjam di rentenir untuk nombok terus. Seperti itulah keadaan para pedagang,” papar Yuli, salah satu pedagang sembako. (bul)

(Suara NTB/bul)

SUARA NTB Senin, 18 November 2013

M. Maliki

Alfamart Bangun Rumah Albi Praya (Suara NTB)Perusahaan waralaba Alfamart di Kota Praya, Lombok Tengah, satu-satunya pasar modern yang telah membangun rumah albi. Keberadaannya bisa dimanfaatkan secara gratis oleh warga gumi Tatas Tuhu Trasna. “Ini bentuk CSR kami, kepentingan umum terus kami kedepankan. Rumah albi ini bisa dinikmati secara gratis, tanpa dipungut biaya,” kata General Affairs Manager Alfamart Branch Bali Arie Murjono. Dikatakannya, rumah albi ditujukan pada kepentingan umum seperti perkumpulan warga, arisan, ulang tahun, rapat RT/RW, karang taruna, demo masak atau nonton bareng. “Ini menjadi tempat informasi dan berkomunikasi antarmasyarakat, dengan komunitas, antarkomunitas maupun Alfamart dengan masyarakat,” ujarnya. Untuk mendapat fasilitas gratis rumah albi itu, sebutnya cukup dengan surat pengajuan yang disiapkan Alfamart, disetujui oleh pihak RT/RW dan pejabat Alfamart. Fasilitas yang disiapkan seperti, meja kursi, karpet, AC, White board, kamar mandi, pantry dan infocus. “Prinsipnya, fungsi utama rumah albi itu untuk tempat berkumpul, bersosialisasi, berinteraksi dan berbagai macam kegiatan komunitas masyarakat, yang tidak berhubungan dengan suku, ras, agama dan politik,” jelasnya. Acara peresmian rumah albi sendiri dihadiri istri Bupati H.M. Suhaili FT, Hj Baiq Irma Budiani Suhaili dan istri Wakil Bupati HL Normal Suzana Hj Baiq Suprayatni Normal Suzana. Dalam sambutannya, Hj Baiq Irma Budiani Suhaili sangat mengapresiasi langkah yang dilaksanakan Alfamart. Rumah albi, menurutnya satusatunya fasilitas umum gratis yang ada di Loteng. “Semoga masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas yang disiapkan ini,” katanya. (kir)

(Suara NTB/cem)

DAS - Nuruddin dengan latar belakang rumahnya yang berdinding bedek beratap seng, berada di daerah aliran sungai (DAS).

(Suara NTB/ist)

DIRESMIKAN - Istri Bupati Lombok Tengah Hj Baiq Irma Budiani Suhaili saat memotong pita rumah albi Alfamart.


POLHUKAM

SUARA NTB Senin, 18 November 2013

Halaman 8

Dua Warga Pengedar Sabu-sabu Ditangkap Polisi Pontianak (Suara NTB) – Dua warga Malaysia, Chin Kui Zen (55) dan Ling Chee Luk (35), ditangkap tangan polisi Kepolisian Daerah Kalimantan Barat saat akan mengedarkan 500 gram sabu-sabu, di Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang. “Kedua warga Malaysia itu tertangkap tangan di depan warung milik Atong di Desa Jagoi Babang, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, sekitar pukul 20.00 WIB, Sabtu kemarin,” kata Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat, AKBP Mukson Munandar, di Pontianak, Minggu. Chin adalah anak Chin Soon Loi, dengan alamat Kuching Samarahan Exoressway 94300 Kota Samarahan, Sarawak, dan Ling anak dari Ling Sing Long yang beralamat Kenyalang Park 93300 Kuching, Sarawak. “Mereka masuk dari perbatasan Malaysia, ke Jagoi Babang menggunakan dua kendaraan sepeda motor yang kini disita, bersama 500 gram sabu-sabu, cek senilai 25.000 ringgit Malaysia,” kata Munandar. Setelah diperiksa polisi, diketahui cuma Chin yang memiliki paspor, sementara Ling tidak. Kedua tersangka tersebut dapat diancam pasal 112 ayat (2), 114 (2), 115, dan pasal 132 UU Nomor 35/2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati. (ant/bali post)

Sistem Pemilu Perlu Ditata Ulang Semarang (Suara NTB) – Peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) R. Siti Zuhro menilai, sistem pemilihan umum (pemilu) perlu ditata ulang, agar menghasilkan pemimpin dan pemerintahan yang efektif sekaligus akuntabel. “Penataan pemilihan umum ke depan perlu diarahkan ke format yang lebih (ant/bali post) aplikatif dan efektif dengan Siti Zuhro menerapkan pemilu nasional dan pemilu lokal (kepala daerah dan DPRD),” katanya ketika dihubungi dari Semarang, Sabtu. Wiwieq, demikian sapaan akrab Siti Zuhro, mengemukakan hal itu berkaitan dengan wacana sistem pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang pelaksanaannya serentak dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, serta Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Setelah Indonesia mempraktikkan sistem demokrasi dan pemilu berlangsung hampir empat kali, menurut dia, sudah saatnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah perjalanan demokrasi sudah sesuai dengan landasan dan pilar kebangsaan. Dosen tetap pada Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Riau itu menekankan, “Demokrasi yang hendak kita bangun adalah demokrasi yang bisa memberdayakan rakyat, melalui proses pencerdasan dan pencerahan.” Melalui cara-cara yang sarat dengan nilai-nilai budaya sendiri, dia berharap, demokrasi yang sehat dan bermartabat bisa diwujudkan. Peneliti otonomi daerah dan politik lokal itu berpendapat bahwa pemilu merupakan salah satu proses membangun konsolidasi demokrasi dan menguatkan institusi-institusi demokrasi. Khusus untuk pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, apakah langsung atau via DPRD, menurut dia, perlu dipertimbangkan dalam konteks kebijakan otonomi daerah (Otda). “Lokus dan fokus otonomi daerah di provinsi atau kabupaten/kota akan berpengaruh terhadap mekanisme pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah,” kata alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember itu. Oleh karena itu, ia menambahkan, kalau DPR dan Pemerintah sepakat dan satu persepsi dalam hal penguatan provinsi dan otda diletakkan di provinsi, maka pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah langsung bisa diterapkan di provinsi, sedangkan kabupaten dan kota melalui DPRD. (ant/bali post)

Terpidana Narkotika Dieksekusi Mati Jakarta (Suara NTB) – Kejaksaan Tinggi Banten, Minggu dinihari mengeksekusi mati terpidana kasus narkotika berkewarganegaraan Pakistan, Mohammad Abdul Hafeez, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Suradita, Tangerang Selatan. “Pada Minggu (17/11) pukul 00.17 WIB, kejaksaan telah melaksanakan eksekusi mati di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Suradita, Tangerang Selatan,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Setia Untung Arimuladi di Jakarta, Minggu. Dia mengatakan eksekusi mati dilaksanakan oleh tim jaksa eksekutor dari Kejati Banten dibantu Brimob Polda Metro Jaya serta rohaniawan dan dokter. Mohammad Abdul Hafeez dijatuhi hukuman mati atas kasus narkotika setelah ditangkap pada 26 Juni 2001 di Bandara Soekarno Hatta. Dirinya kedapatan membawa heroin 1.050 gram yang disimpan dalam kemasan makanan ringan dari Kota Psawar, Pakistan. Dirinya melanggar Pasal 82 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika Ia menambahkan pelaksanaan eksekusi terhadap terpidana mati tersebut sebagai pelaksanaan Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor: 846K/PID/2002 tanggal 7 Agustus 2002 jo Putusan PengadilanTinggi Bandung Nomor: 11/PID/2002/PT.BDG tanggal 13 Februari 2002 jo Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor: 738/PID.B/2001/PN.TNG tanggal 28 November 2001. “Terpidana juga telah mendapatkan haknya untuk melakukan grasi, Peninjauan Kembali Pertama dan Peninjauan Kembali Kedua dan telah terdapat putusan penolakan tersebut,” katanya. Pelaksanaan eksekusi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan jenazah terpidana mati, telah dimakamkan menurut syariat agama Islam. “Ini adalah hukuman mati kelima yang dilakukan Kejaksaan sepanjang tahun 2013, setelah eksekusi atas terpidana mati kasus pembunuhan berencana atas nama terpidana mati Ibrahim, Jurit dan Suryadi yang dieksekusi di Nusakambangan beberapa bulan lalu,” katanya. (ant/bali post)

Polisi Bekuk Dua Pengedar Narkoba Selong (Suara NTB) Sabtu (16/11), sekitar pukul 23.30 Wita, aparat Polres Lombok Timur Lotim berhasil membekuk dua pelaku yang diduga kuat sebagai pengedar narkoba. Keduanya adalah Mk (32), Warga Desa Semaya, Kecamatan Sikur dan Yg (27), warga Dasan Lekong, Desa Nyiur Tebel, Kecamatan Sukamulia. Kasat Reserse Narkoba, AKP I Wayan Suteja, SH saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya menangkap dua pelaku yang diduga kuat pengedar barang haram itu sesaat ketika hendak transaksi dengan pembeli di wilayah Sikur. Ia menuturkan kedua pelaku itu sudah lama menjadi salah satu target dari petugas. Hasil pengembangan penyelidikan petugas beberapa kasus sebelumnya, mengindikasikan keterlibatan kuat peredaran narkoba ini dilakukan kedua pelaku. Turut diamankan barang bukti dari pelaku Mk sebanyak tiga poket narkoba jenis sabu dan Yuga sebanyak tiga poket juga jenis sabu. Pelaku yang sempat melawan saat diciduk petugas kini sudah mendekam di sel tahanan Mapolres Lotim. Wayan Suteja menambahkan, pelaku diancam UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkoba pasal 112 juncto (jo) pasal 114 jo 127. Ancaman hukuman diatas lima tahun kurungan penjara. (rus)

(ant/bali post)

RAZIA - Semakin banyak daerah-daerah di Indonesia telah memberlakukan larangan merokok di sembarang tempat. Pelakunya bahkan diancam penjara. Nampak dalam gambar petugas otoritas Bandara Soekarno-Hatta merazia perokok di Terminal 1B, Tangerang, Banten. Pemakai jasa penerbangan di sana diimbau agar merokok pada tempat yang telah disediakan, karena asapnya mengganggu orang-orang di sekitar para perokok itu.

ICW Curiga Menteri BUMN dan Keuangan Restui Pelepasan Aset Jakarta (Suara NTB) – Indonesia Corruption Watch (ICW) mencurigai Menteri BUMN, Dahlan Iskan, dan Menteri Keuangan, Chatib Basri, merestui pelepasan aset BUMN dari negara karena bergeming atas permohonan uji materi UU Keuangan Negara dan BPK ke Mahkamah Konstitusi. “Jangan-jangan menteri BUMN dan menteri keuangan itu merestui permohonan uji materi ke MK, sebab tidak ada upaya tegas melawan

gugatan yang berpotensi privatisasi BUMN itu,” kata peneliti hukum ICW, Donal Fariz, di Jakarta, Minggu. Dugaan itu menguat saat

salah satu pemohon gugatan uji materi itu dari Forum BUMN dan Biro Hukum Kementerian BUMN. Fariz menambahkan, jika aset BUMN terpisah dari aset negara maka timbul sejumlah risiko mengkhawatirkan bagi negara. “Kalau (permohonan) itu dikabulkan, kami khawatir akan menjadi ‘angin surga’

bagi praktik pembajakan dan perampokan BUMN. Kalau MK mengabulkan, maka MK melegalkan perampokan BUMN seperti layaknya politisi,” kata dia. Saat ini, MK sedang menggodok permohonan uji materi terhadap pasal 2 huruf G dan I UU Nomor 17/ 2003 tentang Keuangan Negara dan pasal 6 ayat 1,

pasal 9 ayat 1 huruf b, pasal 10 ayat 1 dan 3 huruf b serta pasal 11 huruf A UU Nomor 15/2006 tentang Badan Pengawas Keuangan. Jika aset BUMN lepas dari Negara, maka BPK tidak lagi bisa mengaudit aliran dana mereka, yang ditenggarai beberapa pihak bisa menjadi “ATM” partai politik pada Pemilu 2014. (ant/bali post)

Polda Riau Selidiki Motif Penyebaran Pelaku Kerusuhan Video Asusila Pejabat Siak MK Serahkan Diri

Pekanbaru (Suara NTB) – Kepolisian Daerah Provinsi Riau bersama jajarannya masih menyelidiki motif pembuatan dan penyebaran video asusila oknum yang diduga pejabat eselon II Pemerintah Kabupaten Siak. “Kami juga telah menginterogasi sejumlah karyawan dan saksi-saksi yang dianggap mengenal atau mengetahui pemeran dalam video

tersebut,” kata Kepala Bagian Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu. Video asusila yang menampilkan oknum yang mirip pejabat Pemerintah Kabupaten Siak itu telah menghebohkan kalangan pegawai dan masyarakat. Video berdurasi tak lebih dari dua menit itu beredar mela-

lui media sosial yang disebarkan lewat ponsel. Oknum dalam video tersebut, PR, dikabarkan telah mengajukan surat pengunduran diri. Kepala Inspektorat Pemerintah Kabupaten Siak Faly Wurendarestro yang ditemui wartawan mengaku telah menerima surat tersebut untuk kemudian diserahkan ke Bupati Syamsuar. (ant/bali post)

Status Rusli Zainal Tanggung Jawab Hakim Tipikor Pekanbaru (Suara NTB) – Tanggung jawab atas status tahanan bagi mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal, berada di hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pekanbaru, kata Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi. “Itu karena statusnya sekarang adalah terdakwa. Berbeda jika statusnya masih tahanan penyidik,” ujarnya melalui sambungan telepon di Pekanbaru, Sabtu. Rusli Zainal sejak Februari 2013 ditetapkan sebagai tersangka untuk dua kasus dengan tiga perbuatan, yakni pertama terkait kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), dan penyalahgunaan wewenang atas penerbitan izin kehutanan di Kabupaten Pelalawan, dan Siak. Ia sempat ditahan selama beberapa bulan di rumah tahanan negara (Rutan) KPK di Jakarta Selatan untuk kepentingan penyidikan. Sejak akhir Oktober, Rusli penahanannya dialihkan ke Rutan Kelas II B Pekanbaru, Riau, seiring dengan pelimpahan berkas penuntutan ke Pengadilan Tipikor Pekanbaru. Rusli telah menjalani dua kali sidang sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Pekanbaru, yakni pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut dan mendengarkan pembelaan atas dakwaan itu oleh kuasa hukum. Status Rusli di Rutan Kelas II B Pekanbaru, menurut Johan Budi, adalah tahanan titipan jaksa KPK. “Namun, kareRusli Zainal

na sekarang merupakan tahapan pengadilan, maka semua sistem atau aturan yang berlaku adalah kewenangan hakim pengadilan, dan bukan lagi KPK,” katanya. Hal ini, menurut dia, termasuk izin untuk bepergian keluar rutan juga sepenuhnya kewenangan hakim Tipikor Pekanbaru. “Jadi, kalau misalkan yang bersangkutan sakit, kemudian mau berobat ke rumah sakit, izinnya itu ya dari hakim,” katanya. Kepala Rutan Kelas IIB Pekanbaru, Sugeng Hardono, sebelumnya mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan perlakuan khusus untuk Rusli Zainal selama menjalani masa tahanan. “Tidak ada perlakuan istimewa dan khusus. Jabatan saya jadi taruhannya kalau saya macam-macam termasuk keluar Rutan tanpa izin pihak berwenang,” katanya. Ia mengemukakan hal itu menanggapi adanya informasi yang menyatakan bahwa Rusli kerap keluar

dari rutan untuk kepentingan pribadi. Menurut Sugeng, bukti Rusli tidak mendapat hak istimewa ditunjukan dengan penolakan pihak rutan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang ingin memasukkan kasur, kipas angin, dan lampu d a r u r a t . (ant/bali post)

Jakarta (Suara NTB) – Seorang pria berinisial AS yang diduga sebagai salah seorang pelaku kerusuhan di ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK) menyerahkan diri ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya), Sabtu. “AS langsung diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, saat dikonfirmasi di Jakarta. Selain AS yang menyerahkan diri pada Sabtu dinihari, Rikwanto mengatakan, penyidik kepolisian telah menetap-

kan dua pelaku perusakan fasilitas ruang sidang MK, yakni Kisman Sangaji (KS) dan Maula Tuheteru (MT). Ia mengungkapkan, AS terlihat terlibat perusakan di ruang sidang berdasarkan rekaman jaringan kamera pemantau (close circuit television/CCTV) pada Kamis (14/11). Hal ini terjadi saat sidang MK menyangkut sengketa pemilihan Gubernur Maluku. Saat ini, polisi masih memburu lima tersangka lainnya yang masih berkeliaran. Penyidik menjerat ketiga tersangka dengan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap orang dan barang, demikian Rikwanto. (ant/bali post)ant/bali post)

Kritik SBY kepada Jokowi Dinilai Manuver Politik Batam (Suara NTB) – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Tjahyo Kumolo, menilai bahwa kritik yang dilontarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, merupakan manuver politik. “Ya, itu manuver, bagian dari manuver jangka panjang,” katanya seusai membuka rapat kerja daerah PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Riau di Batam, Sabtu. Tjahjo mengemukakan hal itu berkaitan dengan komentar SBY kepada mitra kepala negara/pemerintahan negara sahabat bahwa kemacetan di Jakarta adalah tanggung jawab kepala daerah setempat. Ia mengatakan, pernyataan SBY itu tidak hanya sebagai kepala negara, melainkan juga terkait dengan jabatannya sebagai ketua umum partai politik, yakni P a r t a i Demokrat. Apalagi, ia mengemukakan, dalam hasil penelitian beberapa (ant/bali post) lembaga

survei mengunggulkan Jokowi sebagai calon presiden dalam pemilihan umum (Pemilu) 2014, sehingga membuat lawan politiknya jengah. Berkaitan calon presiden PDI Perjuangan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014, ia mengatakan, partainya masih mencermati gelagat dinamika partai lain dan aspirasi yang berkembang di masyarakat. Dalam survei yang dilakukan internal dan eksternal partai, ia menyatakan, ada lima nama yang muncul diunggulkan menjadi Presiden 2014-2019, dan ada dua orang kader PDI Perjuangan, yaitu Jokowi bersama Megawati Soekarnoputri. Meski begitu, Tjahjo menyatakan, partainya belum mau mengerucutkan nama yang akan diusung dalam Pilpres 2014. “Perlu kesabaran revolusioner. Harus hati-hati,. Jangan tergesa-gesa mengumumkan,” kata dia. Tjahjo menyatakan, khawatir jika mengumumkan capres terlalu dini, maka calonnnya akan menjadi sasaran tembak partai lain, seperti yang terjadi pada Jokowi. “Tidak tanggung-tanggung, Presiden juga,” katanya. Ketua Umum PDI Perjuangan, menurut dia, yang akan menentukan siapa calon presiden dalam Pilpres 2014. “Diserahkan kepada ketua umum,” demikian Tjahjo Kumolo. (ant/bali post)


SUARA NTB Senin, 18 November 2013

Hanung Garap Lagi Film ”Soekarno” Jakarta (Suara NTB) – Sutradara Hanung Bramantyo sedang menuntaskan film “Soekarno” untuk bioskop tanah air namun dia juga akan mengerjakan ulang film tersebut untuk versi festival film. Hanung mengaku dirinya melakukan pendekatan yang berbeda untuk kedua film itu. Pada versi untuk tayang di Tanah Air ia memotret sosok Bung Karno sebagai pahlawan sedangkan “Soekarno” versi festival Hanung menyebut akan menggambarkan presiden pertama tersebut sebagai laki-laki yang memerdekakan Indonesia. “Saya ingin film ini diapresiasi lebih luas, tidak hanya nasional,” kata Hanung saat menghadiri jumpa pers JAFF di Senayan, Jumat. Menurut dia, sisi Bung Karno sebagai manusia lebih menarik untuk diputar di festival daripada versi nasional. Ia mengemukakan negara lain mungkin punya sudut pandang sendiri terhadap tokoh yang oleh orang Indonesia dinilai sebagai pahlawan. Film untuk festival pun ,tambahnya, umumnya tidak memerlukan adegan-adegan dramatis seperti yang ada pada film komersil. “Misalnya, di versi festival, tidak perlu menampilkan secara dramatis proklamasi. Cukup Soekarno berhasil mengupayakan proklamasi, lalu ending-nya dengan teks,” jelasnya. Dari segi gambar, Hanung mengatakan kemungkinan akan memakai gambar yang telah diambil saat syuting beberapa waktu lalu, dengan sedikit penambahan dan pengurangan. “Dari film, kita bisa melihat lebih luas. Bung Karno itu bisa dipotret dari dua angle yang berbeda sekalipun pemain dan lokasi sama.” Ia merencanakan tahun depan film “Soekarno” versi festival dapat masuk ke festival di negara-negara yang pernah berkaitan dengan Indonesia, seperti Belanda dan Jepang. Film “Soekarno” versi nasional menurut Hanung telah memasuki tahap editing musik dan akan diluncurkan dalam waktu dekat. (ant/balipost)

(ant/balipost)

FESTIVAL - Seratus gitaris muda beraksi membawakan lagu “Ondel-Ondel” saat tampil di panggung Jakarta Blues Festival, Istora Senayan Jakarta, Sabtu (16/11). Meraka adalah 100 gitaris yang terpilih melalui pendaftaran terbuka beberapa minggu sebelumnya untuk tampil di ajang tahunan festival blues.

BUDAYA DAN HIBURAN

28 Negara Ikut Festival Arsitektur Bambu Internasional di NTB Mataram (Suara NTB) Sebanyak 28 negara sudah memastikan ikut “Festival Arsitektur Bambu Internasional I” yang akan dilaksanakan Tanggal 1-8 Desember mendatang di Kecamatan Batulayar, Lombok Barat. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Menteri Pekerjaan Umum dijadwalkan akan membuka kegiatan tersebut. “Kita akan menjadi tuan rumah festival arsitektur bambu internasional tanggal 1-8 Desember mendatang. Ini merupakan festival arsitektur bambu internasional pertama. Sampai saat ini panitia sudah menyebutkan sudah ada 24 negara yang mendaftar. Nanti lokasi pembangunan instalasi bambu itu di Batu Layar Lombok Barat,” kata Kabag Humas dan Protokoler Setda NTB, Tri Budiprayitno, M. Si Sabtu (16/11). Dikatakan, kegiatan ini semakin memantapkan NTB sebagai pintu gerbang pariwisata nasional sekaligus sebagai promosi ditingkat internasional. Festival arsitektur bambu internasional tersebut, katanya, untuk meningkatkan pemanfaatan material bambu sebagai

kearifan lokal oleh masyarakat dengan tetap menjaga lingkungan agar tetap lestari. Penegmabangan arsitektur bambu diharapkan dapat mengembangkan ekonomi kreatif berbahan dasar bambu yang dapat menjadi daya tarik pariwisata. Arsitektur bambu merupakan bagian dari 15 industri kreatif yang akan dikelola oleh pemerintah. Sektor arsitektur akan menjadi bagian dari ekonomi kreatif berbasis Media, Desain, dan Iptek. “Acara ini dilaksanakan kementerian PU Ditjen Cipta Karya. Karena kental nuansa pariwisata, maka diskenariokan selain Menteri PU, juga akan hadir Menparekraf,” tuturnya. (nas)

Kisah Sopir di Bosnia, Jadi Pemenang Utama Festival Film Roma Roma “Tir,” sebuah film dokumenter tentang karir seorang sopir truk Bosnia yang disutradarai oleh Albert Fasulo, menjadi film Italia pertama yang memenangkan Golden Marcus Aurelius Award pada Festival Film Roma ke-delapan Jumat. Sementara itu, dua nama besar aktor Hollywood - Scarlett Johansson dan Matthew McConaughey - memenangkan hadiah utama, dan total tiga dari sepuluh hadiah yang diperebutkan di seleksi kompetisi jatuh ke tangan film Asia, termasuk “Blue Sky Bones” (Lanse gutou) garapan sutradara Cui Jian yang memenangkan penghargaan perhatian khusus dari dewan juri. Secara terpisah, Tsui Hark meraih Maverick Director Award kedua, sementara Film terbarunya ,”Young Detektif Dee: Rise of the Sea Dragon 3D” telah diputar perdana secara internasional segera setelah menghadiri upacara penghargaan. Penghargaan juga diberikan kepada pasangan sutradara Jepang kenamaan untuk film thriller “Seventh Code” (sutradara terbaik untuk Kiyoshi Kurosawa dan Koichi Takahashi untuk kontribusi teknis terbaik). Penghargaan untuk aktor dan

aktris terbaik kehormatan adalah untuk seluruh pemain “Acrid” (Gass) dari sutradara Iran Kiarash Asadizadeh - yang disambut baik oleh massa yang hadir. Penghargaan untuk Johansson tidak biasa, karena itu merupakan sesuatu yang jarang bintang tamu di dalam film non-animasi bagi seseorang tak bisa muncul di layar namun meraih nominasi. Dalam “Her”nya Spike Jonze, Johansson memainkan suara menggoda dari satu sistem operasi komputer yang menarik keinginan asmara protagonis film, yang diperankan oleh Joaquin Phoenix. McConaughey diberi penghargaan karena karyanya dalam “Dallas Buyers Club” yang juga meraih penghargaan penonton festival. Penghargaan untuk “Tir” berarti dua festival film besar terakhir dihormati Italia buatan Italia dokumenter dengan penghargaan Top , mengikuti ke Venice Film Festival , yang pada bulan September memberikan hadiah tertinggi untuk “ Sacro GRA “ dari Gianfranco Rosi . Sebelum itu , tidak ada film dokumenter yang pernah memenangkan penghargaan atas dan Salah satu dari festival . (ant/balipost)

(Suara NTB/ars)

JATUH - Lukisan bertema “membajak sawah”, salah satu karya anak yang dipamerkan Sabtu (15/11) lalu dalam acara Festival Budaya NTB 2013, di Taman Budaya NTB.

Keris Jadi Perhatian di Milan London Keris, warisan budaya dunia dari Indonesia menjadi topik bahasan hangat lebih dari 70 kolektor dan pecinta keris dalam sebuah seminar bertempat di Museum Seni dan Ilmu Pengetahuan Milan, Italia. Seminar yang bertema “Tidak Hanya Sekedar Senjata: Sekala, Dunia Nyata Keris” menghadirkan dua kolektor keris kondang di Italia sebagai pembicara, yaitu Dr. Sandro Forgiarini dan Dr. Marco Noris, demikian keterangan dari Penerangan, Sosial dan Kebudayaan (Pensosbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma yang diterima ANTARA London, Sabtu. Menurut Sandro Forgiarini, seorang dokter forensik, proses pembuatan keris oleh seorang empu keris hanya ada di Indonesia. “Keris itu unik, dan hanya ada di Indonesia,” demikian Forgiarini. Adapun Marco Noris mengulas mengenai penyebaran keris di wilayah Nusantara, dan karakteristik khusus dari hulu (pegangan keris) dan warangka (sarung keris) dari tiap-tiap daerah di Indonesia.

Gugun Blues Shelter Tetap Dinanti OASE Walau Hujan Menanti Konser Nostalgia Jakarta (Suara NTB) Hujan yang mengguyur Istora Senayan, Jakarta, tidak menyurutkan penonton untuk menyaksikan band blues asal Indonesia, Gugun Blues Shelter di Djarum Super Jakarta Blues Festival (Jakblues) 2013 pada Sabtu malam. Dengan sabar ratusan penonton menanti Gugun, Bowie, dan Jono yang tampil di Red Stage pukul 22.00. Ada yang memakai payung agar tidak basah, atau sekedar menutupi kepala mereka dengan jaket. “Hujan dikit, nggak papa ya,” kata Gugun sang vokalis dari atas panggung. Gugun Blues Shelter menghentak malam itu dengan single lama mereka, “Set My Soul on Fire”. Jono, pembetot bas yang doyan bergurau, turut menyapa penggemar mereka. “Hujan udah berhenti ya? Udah nggak ada tuh,” canda pemilik nama asli John Armstrong ini. Gugun Blues Shelter, yang beberapa waktu lalu merilis album terbaru mereka “Soul Shaker”, membawakan lagulagu mereka dari album baru maupun album terdahulu. Tidak kurang dari 11 lagu mereka bawakan malam itu, seperti “Captain Morgan”, “Love Your Life”, “Slave To The Nation”, “Born To Be Awesome”, dan “Wounded Heart”. Selain penampilan Gugun Blues Shelter, penonton juga dihibur oleh penampilan Raidy Noor Experience yang berkolaborasi dengan Fariz RM dan Ginda. Fariz RM membawakan “Sunshine of Your Love” dan satu nomor dari The Beatles, “One My Guitar Gently Weeps”. Gitaris Slank, Abdee Negara, terharu dengan penampilan perdana Slank di Djarum Super Jakarta Blues Festival (Jakblues) 2013. Slank memang baru pertama kali tampil di acara ini, namun Abdee sudah empat kali tampil sendiri dalam Jakblues. “Terharunya, saya pikir yang nonton akan lebih banyak penonton biasa yang suka nonton blues. Ternyata Slankers di depan semua, di bawah juga semuanya Slankers,” tutur Abdee yang ditemui usai tampil, Minggu (17/11) dini hari. Abdee “Slank” Terharu Slank tampil di Blue Stage pukul 23.00, di bagian dalam Istora Senayan, Sabtu (16/11). Tempat duduk maupun berdiri pun dipenuhi Slankers, beberapa diantara mereka menonton sambil membentangkan bendera “Slank”. “Mereka bisa merasakan bahwa Slank nge-blues. Mereka yang lebih tau malah karena mereka yang nikmatin dari dulu.” (ant/balipost)

Halaman 9

Guns n Roses Sebuah kicauan menggembirakan meluncur dari akun twitter @Ashba milik gitaris paling anyar super group Guns’n Roses (GNR) DJ Ashba, 24 Nopember lalu. “Malam ini konser terakhir bersama Guns’n Roses di Hard Rock Hotel Las Vegas, lanjut akan meluncur ke India, Indonesia dan Tokyo!”Ya, DJ Ashba, lead gitar bersama frontman Axl Rose dan lainnya, tengah menggelar aksi di kota judi itu dalam rangkaian tur show-nya yang bertajuk “Appetite for Democracy” ke seluruh dunia.

oleh : Zarqoni Maksum KABAR itu tentu saja membawa angin segar bagi pecinta GNR di tanah air untuk menyaksikan penampilan mereka untuk pertama kalinya, meski sebelumnya mantan gitaris GNR Slash telah manggung di Istora Senayan beberapa waktu lalu dengan membawakan lagu-lagu GNR. Namun kehadiran Axl Rose bersama formasi baru GNR tentu saja menjanjikan sensasi dan kepuasan tersendiri. Indonesia patut bangga karena masuk daftar show GNR di Asia. Dalam laman resminya, GNR telah mencantumkan Lapangan D Senayan Jakarta 15 Desember mendatang untuk dijadikan tempat konser setelah sebelumnya menyambangi penggemarnya di Mumbai, Bangalore dan New Delhi di India. Namun demikian, formasi GNR yang akan tampil di Senayan bukanlah GNR yang pernah menjadi supergroup pada dekade 80-an saat masih digawangi Axl Rose, Izzy Stradlin, Steven Adler dan Duff

McKagan yang melahirkan album “Appetite for Distruction” dan “Use Your Illusion” dan hithit klasik lainnya. Kini GNR hanya menyisakan Axl Rose dan pianis Dizzy Reed yang telah bergabung sejak album “Use Your Illusion”, ditambah beberapa pamain baru. Dengan menyisakan Axl Rose semata wayang, penampilan GNR dalam setiap aksi panggungnya memang sempat mengecewakan. Penggemar setia GNR pasti masih merindukan formasi klasik, terutama saat Slash masih memetik dawai gitar. Dalam laman YouTube yang menayangkan unggahan video konsernya, sejumlah orang mengesankan ketidakpuasan, bahkan ada komentar satir bahwa GNR yang sekarang tak lebih dari band yang mengiringi Axl Rose bernyanyi. Ada juga yang menganggap bahwa tanpa Slash, GNR tidak pernah ada. Sudah menjadi rahasia umum kalau Axl Rose dan Slash, setelah berpisah pada 1993 usai melepas album “Spaghetti Incident”, terlibat perseteruan yang tak kunjung selesai. Kedua ikon

band itu sibuk dengan proyeknya masing masing. Slash membentuk Slash’s Snakepit, kemudian bersama vokalis Scott Weiland mendirikan Velvet Revolver yang mengusung lagu-lagu bergaya GNR. Setelah sempat menelurkan dua album, Velvet Revolver kini tak terdengar lagi kabarnya. Terakhir, Slash bersolo karir bersama vokalis Alterbridge, Myles Kennedy dan terus melakukan tur termasuk ketika tampil di Istora Jakarta itu. Sementara Axl Rose terus bertahan dengan GNR. Dengan menggandeng sejumlah musisi, album “Chinese Democracy” berhasil diluncurkan pada November 2008. Butuh waktu sepuluh tahun untuk menggarap album ini, dengan bujet hampir mencapai 13 juta dolar sehingga tercatat sebagai album termahal. Meski dilarang beredar di China, album ini cukup mendapat sambutan, meski tak seheboh “Appetite for Distruction” dan “Use Your Illusion”, namun sejumlah kritikus menilainya cukup bagus. Majalah Rolling Stones memberi empat bintang, sementera The

Seminar menjadi lebih berbobot dengan hadirnya kurator dan kolektor keris ternama dari Perancis, Dr. Jean Greffioz, pengarang buku “Kris: the Passion of Indonesia”. Jean Greffioz menyatakan, keris diakui dunia meskipun pada masa sekarang pembuatannya pun masih menggunakan cara-cara yang sangat tradisional. Dikatakannya, bentuk dan karakteristik keris dapat menunjukkan dari daerah mana keris itu berasal. Wakil Duta Besar Republik Indonesia di Roma, Priyo Iswanto, menyampaikan bahwa seminar tersebut merupakan bentuk kontribusi nyata bagi para pecinta keris untuk membangkitkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian keris. Keris sebagai warisan

budaya dunia yang berasal dari Indonesia dan warisan para empu merasa sangat terhormat dengan adanya seminar ini, ujarnya. Seminar tentang keris akan digelar kembali pada tanggal 24 November 2013 di tempat yang sama dengan menghadirkan pembicara dan kurator yang berbeda. Acara itu merupakan kerja sama KBRI di Roma dan Pusat Kebudayaan Italia-Asia, serta Museum Seni dan Ilmu di Milan, diprakasai Dr. Vanna Scholari, seorang kolektor dan penulis benda-benda seni Indonesia di Italia. (ant/ balipost)

Guardian mengganjar tiga bintang untuk album itu. Berbekal album ini Axl Rose mulai melakukan tur ke seluruh dunia setelah vakum pada 1994-1998. Pada Agustus 2012, GNR mengumumkan konser terbarunya yang bertajuk “Appetite For Democracy” di Las Vegas yang menandai 25 tahun album debutan tersukses mereka “Appetite fot Distruction” dan empat tahun album terakhirnya “Chinese Democracy”. Sesuai tajuk turnya, kemungkinan besar Axl Rose akan membawakan lagu-lagu hit GNR seperti “Welcome to the Jungle”, “Paradise City”, “Sweet Child O’ Mine”, “Civil War”, “November Rain”, “Chinese Democracy” dan “This I Love”. Para pecinta GNR yang merindukan “sound” GNR saat bersama Slash, tak usah khawatir. Axl Rose bersama formasi terbarunya memboyong tiga gitaris untuk mengisi kekosongan gitar Slash secara keroyokan. Hasilnya tidak jauh berbeda dengan GNR yang dahulu. Tiga gitaris yang tergabung dalam formasi terbaru GNR itu adalah Richard Fortus, Ron

“Bumblefoot” Thal dan teranyar DJ Ashba, yang baru bergabung 2009 lalu. Mereka didukung oleh Dizzy Reed (kibor, piano), Tommy Stinson (bass), Chris Pitman (kibor) dan Frank Ferrer (drum). Hanya saja memang vokal Axl Rose tak seunik dulu, bahkan tak jarang keteteran pada nada-nada tinggi dan panjang. Maklum sudah termakan usia. Selebihnya penonton masih bisa menikmati nomor-nomor legendaris GNR. Penampilan gitaris DJ Ashba perlu mendapat catatan tersendiri. Selain piawai menirukan melodi Slash, dia juga ciamik saat bermain solo. Bila beruntung, publik Jakarta akan bisa menikmati solo DJ Ashba “The Ballad of Death” yang menyayat hati. Sayang, untuk menonton aksi mereka kita harus merogoh kocek lebih dalam karena promotor mematok tiket termurah 770.000 rupiah, sementara untuk VIP dibanderol 2,2 juta perak. Tapi, jika anda pecinta berat GNR dan ingin bernostalgia dengan hit-hit mereka, harga tiket sebesar itu tentu tak masalah, bukan? (ant/balipost)


SUARA NTB Senin, 18 November 2013

PENDIDIKAN

Halaman 10

Kompetisi Robot WRO 2013

Tekun dan Sabar USAHA untuk mendapatkan kesuksesan tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh perjuangan panjang dan butuh kesabaran menghadapi berbagai ujian yang senantiasa mengakrabi setiap ihktiar yang dijalankan oleh manusia. Bagi mereka yang mampu melewati ujian berliku dapat merengkuh sukses sebagai imbalan dari ikhtiar yang mereka usahakan. Prinsip itulah yang berlaku (Suara NTB/dys) Muhammad Roby bagi Muhammad Roby SetSetiawan iawan. Baginya, setiap usaha adalah usaha sabar dan tekun untuk meraih hasil yang dicita-citakan. ‘’Dalam berjuang rumusnya hanya sabar dan tekun kalau keduanya sudah dikuasai maka insyaA llah pasti mendapat hasil maksimal,’’ ungkapnya pada Suara NTB kala mengikuti berbagai Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) beberapa waktu lalu. Dirinya yang mempunyai hobi membaca dan menulis ini mengaku pernah sampai tiga kali mengikuti LKTI. Di mana, pada keikutsertaannya yang pertama dan kedua gagal, namun tidak menyurutkan keinginannya mengikuti lomba serupa. Keikutsertaannya pada LKTI untuk ketiga kalinya yang diadakan untuk tingkat fakultas se-IAIN Mataram tahun lalu menuai hasil positif. Dirinya terpilih sebagai juara I untuk kategori Fakultas Tarbiyah dengan karya ilmiah berjudul ‘Studi Komparatif Konsep At-tawazzun dan Butterfly Effect’. “Alhamdulillah waktu dapat juara I,’’ ujarnya bangga. Diakuinya, hobi menulis dimulainya sejak semester II silam. Baginya menulis merupakan salah satu bentuk pengabdian untuk mengikat berbagai narasi yang berserakan dalam pikiran. Selain itu, menulis juga dapat memicu hormon endorphin, sehingga dirinya merasa sangat bahagia setelah mengungkapkan isi hatinya, terlebih lagi bagi orang yang pendiam sepertinya. Oleh sebab itu, sejak itulah Robi mulai memberanikan dirinya untuk mengikuti berbagai lomba seperti lomba menulis artikel yang diselenggarakan oleh KAMMI NTB, lomba LKTI IAIN tahun 2010, 2011, lomba LKTI Pekan Kreativitas Mahasiswa Nasional (Pekanas) Unram 2012, menjadi Relawan Indonesia Membaca, serta berkesempatan mewakili IAIN Mataram pada Pioner Banten pada 2013 di bidang riset. Pemuda kelahiran Praya 11 November 1991 yang kini sedang menyelesaikan tugas akhir perkuliahan di jurusan Biologi IAIN Mataram ini berharap kepada generasi-generasi seusianya agar senantiasa membaca dan menulis, karena kebangkitan Indonesia pasti akan terwujud apabila generasi-generasi muda banyak membaca. (dys)

Indonesia Targetkan Tiga Besar

Jakarta (Suara NTB) Tim perwakilan Indonesia dalam ajang kompetisi Olimpiade Robot Dunia (WRO) 2013 ditargetkan masuk tiga besar kategori reguler untuk tingkat SMP dan SMA. “Tahun ini target tiga besar untuk senior high school dan junior high school kategori reguler,” kata panitia penyelenggara WRO 2013, Gunawan Tunas, di sela-sela kompetisi WRO 2013, di Jakarta, Sabtu. Menurut Gunawan, pada kategori reguler tingkat SMP dan SMA, tim Indonesia cukup kuat, namun pada kategori robot sepak bola, tim Indonesia masih berada di bawah negara lain. ”Karena untuk kategori tersebut, tim Indonesia terbilang baru bila dibandingkan tim-tim dari negara

lain,” kata Gunawan. Dalam WRO 2013, Indonesia mengirimkan 29 tim termasuk enam tim dari Creativkids, perusahaan kursus Lego Robotik tempat Gunawan menjadi direktur. Menurut dia mentalitas anak-anak Indonesia masih jauh dari kualitas mental anak-anak negara lain. “Anak Indonesia kalau kalah ada yang nangis, sedih, tapi anakanak dari negara lain yang cukup baik pendidikannya, begitu kalah, mereka langsung tepuk tangan, memberi salam

pada yang menang,” kata dia. Mentalitas itulah yang menurut dia, harus ditularkan kepada para generasi muda tanah air, yang bisa dipupuk dengan mengikuti banyak pertandingan. WRO merupakan kompetisi Lego robotik tingkat dunia yang diikuti oleh peserta mulai dari tingkat SD, SMP, SMA sampai dengan tingkat umum. Kompetisi WRO 2013 yang diadakan di Indonesia, diikuti oleh sebanyak 385 tim yang terdiri atas 1.500 peserta dari 37 negara. (ant/bali post)

(ant/bali post)

BELAJAR BATIK - Mahasiswa asing sedang belajar membatik. Mereka memiliki peranan penting dalam penyebaran bahasa Indonesia di dunia internasional.

Oknum Kepala Sekolah Jadi Bandar Togel Harus Ditindak Tegas

Pemerintah Alokasikan Rp 2,40 Triliun untuk PAUDNI

Mahasiswa Asing Berperan Sebar Bahasa Indonesia Bandung (Suara NTB) Mahasiswa asing yang belajar di Indonesia berperan besar dalam menyebarluaskan Bahasa Indonesia ke seluruh dunia. “Dan itu prospektif, Pasalnya jumlah mahasiswa yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia dan kuliah di sini terus meningkat,” kata Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Dirjen Dikti Hermawan K Dipojono di Bandung, belum lama ini. Ia menyebutkan, memperkenalkan Bahasa Indonesia di dunia internasional tidak hanya dilakukan orang Indonesia di luar negeri, namun juga mahasiswa asing. Menurut Hermawan, jumlah mahasiswa asing yang belajar di Indonesia sekitar delapan ribu orang, meski masih kalah jauh dari mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri yang bisa sepuluh kali lipatnya. ”Bila mahasiswa asing belajar di Indonesia, maka mereka otomatis belajar dan menggunakan Bahasa Indonesia, mereka cukup efektif dan yang pasti minat mempelajari Bahasa Indonesia cukup tinggi,” katanya. Pemerintah terus meningkatkan angka mahasiswa asing yang belajar di Indonesia, salah satunya melalui program pertukaran pelajar dan pameran pendidikan Indonesia di luar negeri. Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unpad Setiawan menyatakan kehadiran mahasiswa asing membawa dampak besar bagi penyebaran dan pengembangan Bahasa Indonesia. (ant/bali post)

1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 KETELADANAN merupakan inti dari setiap guru 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 dalam mendidik. Keteladanan yang dipraktikkan 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 oleh para pemimpin akan sangat efektif memberi1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 kan pelajaran kepada pada peserta didiknya. Namun 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 apa jadinya jika para pemimpin tidak memberikan 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 keteladanan kepada masyarakatnya. Seperti halnya 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 oknum kepala sekolah di Sekotong Lombok Barat 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 yang diduga menjadi bandar togel. Oknum tersebut 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 harus diberikan sanksi tegas dan bukti kemeroso1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 tan dunia pendidikan di NTB. Berikut pendapat 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 beberapa guru tentang adanya oknum kepala 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 sekolah yang diduga jadi Bandar togel. 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Sanksi Tegas 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 OKNUM kepala sekolah yang ditangkap aparat kare1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 na diduga sebagai bandar togel harus dipecat dan diberi1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 kan sanksi tegas. Tujuannya memberikan efek jera bagi 1234567890123456789012345678901212345678901234567 para guru yang lainnya. 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Ratnasari (guru SMP 1 Batuyang, Lotim) 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Kemerosotan Dunia Pendidikan 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 APA yang dilakukan oknum kepala sekolah itu tidak 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 patut dicontoh. Ini menjadi bukti telah terjadi kemeroso1234567890123456789012345678901212345678901234567 tan di dunia pendidikan. Mulai dari pimpinan sampai 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 siswanya. Apalagi ada siswi SMP yang dipergok sedang 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 berbuat mesum. 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567 Masniah (guru SDN 1 Burantok, Loteng) 1234567890123456789012345678901212345678901234567 1234567890123456789012345678901212345678901234567

(Suara NTB/dys)

KASIDAH - Salah satu penampilan kasidah pada Pioner I IAIN Mataram, Sabtu (16/11)

Minim, Tradisi Ilmiah dan Riset Mahasiswa IAIN Mataram Mataram (Suara NTB) Masih minimnya tradisi ilmiah dan riset di tengah-tengah mahasiswa cukup mengkhawatirkan perjalanan generasi muda ke depannya. Pasalnya, para mahasiswa merupakan generasi yang diberikan tugas sebagai pelanjut estafeta kepemimpinan bangsa. Apa jadinya jika calon pemimpin masa depan tersebut sejak awal tidak membiasakan diri bergelut dengan tradisi-tradisi ilmiah dan riset yang harusnya populer di tengah-tengah mereka. Demikian disampaikan Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Mataram Abdul Fattah, M.Fil,i, pada Suara NTB, Sabtu (16/11) usai mengikuti pembukaan Pekan Ilmiah, Olahraga Seni dan Riset (Pioner I. Menurutnya, tradisi ilmiah dan riset di tengah-tengah mahasiswa sekarang ini masih berada pada tahap perkembangan, yakni tidak berada pada posisi yang amat terbelakang dan tidak juga maju. “tradisi ilmiah dan riset di kalangan mahasiswa masih dalam posisi berkembang” terang Abdul Fattah. Salah satu indikator untuk

menyebutnya berkembang, lanjutnya, dilihat dari hasil publikasi hasil karya tulis menulis di tengah-tengah mahasiswa yang masih minim. Menurutnya, meski ada sebagian di antara mereka yang sudah mempublikasi dan masuk media massa, namun jumlahnya sangat sedikit. “Berapa sih mahasiswa kita yang tulisannya sudah dipublikasi masuk koran? Kan sangat sedikit sekali. Namun demikian, meskipun sangat sedikit bukan berarti tidak ada sama sekali,” terang Fattah. Hal itu disebabkan faktor internal mahasiswa yang belum sadar terhadap berbagai tanggung jawab dan fungsi kemahasiswaannya. Termasuk minimnya ruang yang disediakan oleh kampus bagi mahasiswa untuk berekspresi dan menumbuhkan daya kreativitas mereka. Semestinya pihak perguruan tinggi dituntut mampu memberikan dan menciptakan ruang yang seluas-luasnya kepada mahasiswa demi terciptanya suasana belajar yang nyaman dan kondusif, sehingga kampus benar-benar terlihat sebagai

institusi yang akademis. Tidak hanya itu, lanjutnya, sebagai manusia yang mempunyai banyak kecerdasan, mahasiswa membutuhkan banyak ruang hiburan untuk menyeimbangkan berbagai kecerdasan yang dimilikinya, dengan demikian kehadiran ruang-ruang kreatifitas untuk berkreasi menjadi sangat penting diciptakan bagi mahasiswa seperti halnya Pioner I yang dilaksanakan Jurusan PAI ini. Pioner I yang berlangsung dari tanggal 16 sampai 22 November dan diikuti ratusan mahasiswa jurusan PAI. Mereka akan mengikuti tiga cabang lomba, seperti cabang seni yang meliputi lomba kasidah, pop solo Islami, Musabaqah Tilawatil Qur’an, Hifzil Qur’an dan Fashion Show Islami. Sedang untuk cabang lomba olahraga dan riset akan dilombakan pertandingan futsal, lari karung, dan musabaqah kandungan ilmiah al-Qur’an. “Semoga dengan adanya ruang kreativitas mahasiswa ini, potensi mahasiswa bisa terpetakan untuk selanjutnya mendapatkan pembinaan,” harapnya. (dys)

Jakarta (Suara NTB) – Pemerintah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 2,40 triliun untuk pembinaan program Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) pada tahun 2013. Anggaran tersebut akan digunakan untuk perluasan layanan PAUD, kursus dan pelatihan, pendidikan masyarakat, dan peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (guru) PAUDNI. Direktur Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Lydia Freyani Hawadi menjelaskan, tahun ini Kemdikbud akan mendorong penyelenggaraan PAUD Holistik-Integratif yang mampu mengoptimalkan kecerdasan anak sesuai tahap tumbuh kembang anak. Termasuk memberikan kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan jangkauan sasaran yang makin luas, bermutu, merata dan berkeadilan. Salah satu kebijakannya adalah dengan mengoptimalkan infrastruktur yang telah ada di masyarakat. “Kami sudah tidak lagi memberikan bantuan sarana prasarana, seperti Unit Gedung Baru atau Ruang Kelas Baru. Tetapi k a m i merangkul para mitra agar memberdayakan rumah ibadah, seperti masjid, gereja atau pura untuk lembaga PAUD,” katanya beberapa waktu lalu. Tahun ini, alokasi anggaran untuk Direktorat Pembinaan

PAUD sebanyak Rp 676,2 miliar. Sebanyak 324 miliar dari anggaran tersebut dialokasikan untuk Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) PAUD bagi 45.000 lembaga. Selain itu, Direktorat Jenderal PAUDNI mengalokasikan bantuan untuk mendirikan 1.491 lembaga PAUD baru pada tahun 2013. Namun, anggaran tersebut belum mampu menuntaskan program Satu Desa Satu PAUD. Hingga akhir 2012, masih terdapat 25.834 desa yang belum memiliki PAUD. Jika diasumsikan, rata-rata setiap tahun dialokasikan bantuan sebanyak 1.491 lembaga, maka diperlukan waktu lebih dari 15 tahun untuk seluruh desa dapat terlayani. Sampai akhir Desember 2012 lalu, persentase anak 0–6 tahun yang memperoleh layanan PAUD mencapai 37,83% dari target sebesar 37,81 %, atau tercapai 100,05 persen. Lembaga PAUD pun terus bertambah setiap tahun. (ant/bali post)

Lydia Freyani Hawadi (ant/bali post)

SD Maraqitta’limat KLU

Potret Sekolah di Daerah Terpencil Fasilitas pendidikan di NTB masih belum merata. Sejumlah sekolah di daerah pedalaman atau daerah terpencil sering luput dari pantauan pemerintah. Salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Lombok Utara (KLU) butuh perhatian dari semua pihak. SD tersebut dibangun dari rangkaian tiang bambu dan beratap alang-alang tanpa dinding. Sementara bangku dan meja siswa sangat sederhana. SEKOLAH itu bernama SD Maraqitta’limat yang terletak di Dasan Lendang Lekoq Re, Desa Loloan Kecamatan Bayan, KLU. Untuk menempuh sekolah tersebut tidak begitu mudah. Butuh waktu sekitar 30 menit dari pusat pemerintahan Bayan melalui jalan tanah yang menanjak. Jika dari Kota Mataram, butuh waktu sekitar 2,5 jam perjalanan untuk sampai ke lokasi tersebut. Adalah Amaq Sukranim, seorang Ketua RT 04 dusun Dasan Lendang Lekoq Re Desa Loloan Kecamatan Bayan, KLU yang menginisiasi lahirnya sekolah tersebut. SD itu berdiri bulan Juli 2013 lalu dengan hasil swadaya masyarakat. Sebelum SD itu

berdiri hanya empat anak yang bersekolah SD dari dusun tersebut. Sementara di bangku SMP hanya dua orang, padahal jumlah warganya mencapai ratusan. Selebihnya, anak-anak di tempat tersebut tidak bersekolah, lantaran lokasi sekolah yang cukup jauh dari kampungnya. “Dusun-dusun lain banyak SMA, banyak SMP, banyak sarjana. Dusun lain agak maju, ada PDAM, jalannya bagus karena anak-anaknya berpendidikan. Cuma itu yang bikin kami kecewa tidak ada yang berpendidikan di dusun kami, SMP hanya dua orang. Itulah alasan kami membangun sekolah di sini.” katanya. Diakuinya, sebelum diban-

gun SD ini, anak-anak bersekolah di dusun lain dengan jarak tempuh dua hingga tiga kilometer melewati jalan terjal dan melewati sungai. Jika musim hujan datang, anakanak tidak bersekolah, karena air sungai meluap. Saat ini di SD Maraqitta’limat ada 30 anak yang sedang belajar di kelas 1. Anakanak yang dulunya tidak bersekolah, kini sudah mulai duduk di bangku sekolah. Baju seragam dan buku pelajaran disumbang oleh Yayasan Maraqitta’limat’. Namun karena kondisi sekolah yang seadanya, pada saat hujan turun, sekolah terpaksa diliburkan karena atap yang bocor. Guru yang tercatat mengajar disini sebanyak delapan orang yang berasal dari Bayan dan sekitarnya. Honor guru sampai saat ini belum ada lantaran SD tersebut baru dirintis. “ Untuk izin sekolah kami, bilangnya nunggu izin dari UPTD namun UPTD masih bertahan tidak mau mengeluarkan izinnya. Makanya kami bingung, gurunya setiap hari ngajar. Namun karena keihklasannya mereka

(Suara NTB/ris/kmb)

BELAJAR - Suasana kegiatan belajar mengajar di SD Maraqitta’limat Bayan KLU yang berada dalam kondisi memprihatinkan. tetap mengajar meski belum jelas honornya” ujarnya. Salah seorang guru di SD ‘Maraqitta’limat’ Dasan Lendang Lekoq Re, Kayati menuturkan, dirinya mengajar ke 30 siswanya membaca, menulis dan menghitung. Dia mengaku seluruh siswanya sangat tertarik mengikuti pelajaran yang diberikan. Jam belajar

di SD ini mulai pukul 07.30 sampai pukul 10.30 Wita. Untuk diketahui, Kayati adalah satu-satunya warga dari dusun Dasan Lendang Lekoq Re ini yang sudah menamatkan SMK. Dia bersekolah di SMK 1 Bayan dan setelah lulus langsung mengabdi di SD Maraqitta’limat ini. Selain dia, ada beberapa

guru yang berasal dari daerah lain dengan jarak tempuh yang cukup jauh, misalnya Sumiarno. Guru ini berasal dari Desa Akar-Akar Bayan dengan jarak sekitar 20 kilometer dari sekolah. Sementara itu Pri Al-Riadi ditunjuk sebagai kepala sekolah di dusun ini. Ia menuturkan, dirinya ingin merintis sebuah lembaga pendidikan dari awal sehingga pilihannya adalah membangun SD di daerah terpencil. “ Saya juga ingin mendapat pengalaman mengajar dari nol. Kalau saya mengajar di sekolah negeri, otomatis saya mengajar tergantung RPP, tergantung silabus jadi ngak ada pengalamannya,” ujarnya. Adapun bahasa pengantar selama proses belajar mengajar di SD ini adalah bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Sasak. Pola ini dilakukan lantaran anak-anak disini belum memahami bahasa Indonesia sepenuhnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Maraqitta’limat TGH Hazmi Hamzar, mengatakan, motivasi membangun SD di

kawasan terpencil, karena setiap anak harus menikmati sekolah. SD yang ada letaknya cukup jauh, sehingga bangunan SD harus dibangun di wilayah yang mempermudah pendidikan. Saat ini kata Hazmi, SD Maraqitta’limat akan dibangun secara lebih layak, tidak lagi dengan menggunakan bambu dan alangalang. Sejumlah material bangunan, seperti batu, pasir, bata dan lain-lain dikerjakan secara swadaya. Diharapkan ke depan SD ini menjadi satu atap dengan SMP karena lokasi SMP juga sangat jauh dari Dasan Lendang Lekoq Re tersebut. “Sebenarnya ada sekitar sepuluh sekolah yang memprihatinkan seperti ini, baik di KLU maupun di wilayah Lombok Timur. Rata-rata mereka berada di atas gunung dan daerah terpencil. Mereka membutuhkan perhatian pemerintah. Anak-anak harus tetap bersekolah, karena mereka punya hak yang sama dengan anak-anak lainnya di seluruh Indonesia,” ujar anggota DPRD NTB ini. (ris/kmb)


Halaman 11

SUARA NTB Senin, 18 November 2013

Mataram (Suara NTB) Target tim voli pantai NTB menjadi yang terbaik di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Usia PON akhirnya tercapai. Tim voli putri NTB yang diperkuat Putu Dini Jasita/Dita Juliana berhasil meraih juara pertama, setelah mengalahkan tim putri Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Maria/Yokebed 2-0 (21-14 dan 21-15) di partai final Kejurnas Voli Pantai Usia PON yang berlangsung di Padang, Sabtu (16/11) lalu. Pelatih Voli Pantai NTB, Agus Salim, yang dihubungi Suara NTB, via ponselnya, Minggu (17/11) mengatakan, tim voli pantai tampil perkasa seperti yang ditargetkan. Mereka unggul di setiap pertandingan. ‘’Terakhir, mereka menang mudah melawan tim Yogyakarta,”ucapnya. Sebelum memenangkan pertandingan final, tim NTB sebelumnya mengalahkan tim Kepulauan Riau dengan skor 2-0 (21-15 dan 21-15). Selain itu, pasangan Putu/Dita mengalahkan tim Bangka Belitung I (satu) di pertandingan

babak delapan besar dengan skor 2-0 (21-8 dan 21-10). Pada bagian lain, mantan atlet voli pantai nasional ini menambahkan sebelum tampil di Kejurnas Usia PON, tim voli pantai putri NTB juga berhasil meraih juara dua di AVC di Bangka, 9 November lalu. Pasangan Putu/Dita yang perkuat tim Indonesia I dikalahkan oleh tim Thailand 1, 2-0 (19-21 dan 15 21) di pertandingan final. Sebelumnya Dita/Putu mengalahkan Indonesia II dengan skor 2-0 (21-11 dan 21-16) di partai semifinal. (fan)

Borobudur 10 K, Pelari Ethiopia Borong Gelar Magelang (Suara NTB) Pelari putra dan putri Ethiopia, Azmirow Bekele Moialign dan Gezashign Hunduma Gameda, memborong gelar terhormat lomba lari Borobudur International 10 K untuk kelompok elite internasional. Kejuaraan ini dilepas Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo di Kantor Bupati Magelang Jawa Tengah, Minggu (17/11). Moialign berlari stabil dengan catatan waktu 28 menit 37 detik sedangkan Gameda 33 menit 56 detik. Moialign mengaku, raihan tersebut bukan (ant/bali post) waktu terbaiknya. ‘’CataAzmirow Bekele M. tan waktu terbaik saya lari 10 kilometer adalah 27 menit 45 detik di Paris,” klaimnya Gameda mengatakan, setiap hari berlatih lari sepanjang 20 kilometer. Dia meraih catatan waktu terbaik 10 kilometer adalah 33 menit 45 detik. Juara II kelompok elite internasional putra diraih Josphat Kiptanul Chobei (Ethiopia/28’52), juara III Ngare Joseph Mwangi (Kenya/28’57), sedangkan juara II kelompok elite internasional putri ditempati Viola Jelagat (Kenya/34’07, dan juara III Gladys Chemweno (Kenya/34’19). Kemudian juara I kelompok nasional putra diraih Herlanto Raego dari Kodam VII/Wirabuana dengan catatan waktu 32’19, juara II Atjong Tio Purwanto dari Yonif 523 Macan Kumbang (32’28), dan juara III Hamdan Safril S, dari Padang Paryiaman (32’59). Juara I kelompok nasional putri Feri Marince Subnaefu dari Kaltim (37’25) juara II Yulianingsih dari Jatim (37’40), juara III Alfriana Paijo dari NTT (37’59) Kelompok pelajar putra juara I Aset Saifudin (Bandung/ 33’32), juara II Reza Aulia Pradipta (Bandung/33’43), juara III Beni Santoso (Salatiga/33’58), untuk kelompok pelajar putri juara I Yuliyanti Utari (Sumatera Barat/38’54), juara II Cika Mega P (Cepu/38’59), dan juara III Ambar Winarsih (Salatiga/39’32). (ant/bali post)

(ant/bali post)

VOLI PANTAI - Pemain voli pantai NTB, Putu Dini (kiri) melepaskan smes yang dicoba diblok pemain DIY, Maria (kanan), pada partai final putri, Kejurnas Voli Pantai Usia PON di Pariaman, Sumbar, Sabtu (16/11). Tim NTB putri berhasil meraih medali emas pada kejurnas tersebut mengalahkan tim DIY dengan skor 2-0.

Uji Coba, Brazil Cukur Honduras 5-0 Miami Penampilan impresif ditunjukkan Selecao saat mencukur Honduras 5-0 dalam laga uji coba di Miami Amerika Serikat, Minggu (17/11) WITA. Ini adalah kemenangan kelima beruntun pasukan Luiz Felipe Scolari sejak kalah dari Swiss pada Agustus lalu. Dalam periode tersebut, Brasil sukses mencatat total 18 gol. Bagi Honduras – yang sudah dipastikan tampil di putaran final Piala Dnia 2014 – hasil ini mengakhiri empat

laga tak terkalahkan pasukan Luis Suarez. Dikutip dari goal.com, negeri asal Amerika Tengah itu sempat merepotkan Brazil di babak pertama sehingga Brasil hanya bisa unggul satu gol lewat gelandang Bernard di menit 22 yang sukses memanfaatkan umpan silang Paulinho. Di babak kedua, performa Brazil meningkat tajam. Di menit 55, Dante sukses menyundul tendangan bebas Neymar sehingga menggandakan keunggulan Brazil. Sekitar

10 menit berselang, Maicon menambah pundi-pundi gol timnya setelah menyambar bola muntah dari Paulinho. Tak lama setelah gol ketiga itu, pemain pengganti Hulk mengarsiteki gol keempat Brasil setelah memberi umpan akurat kepada Willian yang langsung menceploskan bola melewati kiper Honduras, Noel Valladares. Hulk sendiri mencetak gol di menit ke-74 setelah memanfaatkan kerjasama apik Ramires-Robinho, sehingga menghadirkan gol kelima bagi

timnya. Bintang Barcelona Neymar seharusnya bisa mencetak sedikitnya dua gol dalam laga ini, namun peluangnya itu sukses digagalkan Valladares. Honduras sendiri tampil kurang memuaskan setelah pertahanan mereka dengan mudah sukses diruntuhkan oleh serangan Neymar dkk. Usai menaklukkan Honduras, Brasil akan kembali melangsungkan

laga persahabatan melawan Cili di Toronto, Kanada pada Selasa (20/11) waktu setempat. (ant/bali post)

Cedera Otot

Khedira Kemungkinan Absen di Piala Dunia Berlin Harapan gelandang timnas Jerman yang juga bermain di Real Madrid Sami Khedira untuk bisa merumput di Piala Dunia 2014 di Brazil tampak bakal pupus setelah dia dipastikan akan absen bertanding selama enam bulan. Khedira mengalami cedera otot ketika Jerman bermain seri 1-1 melawan Italia pada Jumat. Khedira yang mengalami cedera otot lutut kanannya ketika kejadian itu, akan segera menjalani operasi. “Dia perlu dioperasi tapi kami berharap dia akan bisa fit lagi saat Piala Dunia,” kata tim dokter Hans-Wilhelm seperti dikutip Reuters. Pada Selasa besok, Jerman dijadwalkan akan bertanding persahabatan melawan Inggris di Wembley. “Ini menyedihkan untuk Sami, tapi kami selalu berfikir

positif dan itu mengapa saya selalu optimistis dia akan fit lagi saat dimulainya Piala Dunia,” kata pelatih timnas Jerman Joachim Loew. Loew mengatakan dirinya memutuskan untuk terbang ke London tanpa kapten Philipp Lahm, kiper utama Manuel Neuer dan playmaker Mesut Ozil untuk memberi kesempatan pemain lain bisa turun bertanding. “Mereka sudah pasti merupakan bagian utama dari tim dan sekarang ini penting bagi kami untuk memberi

kesempatan pemain lain untuk menunjukkan kemampuan mereka saat bermain melawan tim besar seperti Inggris,” katanya. Sementara itu bek tengah Per Mertesacker akan turun bertanding setelah dia sempat absen bertanding melawan Italia karena terserang flu. (ant/bali post)

Sami Khedira (ant/bali post)

Penutupan Porkot

Pantai Gading dan Nigeria Lolos ke Brazil

Kecamatan Mataram Juara Umum bahkan kegiatan tersebut, dapat menjadi parameter pembinaan atlet dan sebagai proyeksi untuk persiapan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB. Mohan meminta kepada Camat dan Kelurahan, untuk melakukan pengawalan terhadap atlet masing–masing. Pada bagian lain, Mohan berpesan kepada seluruh pengurus KONI, agar tidak mempermasalahkan persoalan dana. Tapi lebih fokus dalam pengembangan dan perencanaan program yang lebih matang. “Saya harapkan kita jangan persoalkan dana, tetapi lebih pada perencanaan program yang lebih matang,” ujarnya mengingatkan. (cem/*) ANGKAT Para atlet Kecamatan Mataram mengangkat piala bergilir Porkot 2013, karena berhasil menjadi juara umum.

(Suara NTB/cem)

SERAHKAN - Penyerahan piala bergilir Porkot 2013 oleh Ketua KONI Mataram, H. Mohan Roliskana (kanan) kepada Camat Mataram.

(Suara NTB/cem)

Mataram (Suara NTB) – Pekan Olahraga Kota (Porkot) Mataram resmi ditutup Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, di Lapangan Karang Sukun, Sabtu (16/ 11). Kecamatan Mataram keluar sebagai juara umum dengan meraih 42 medali emas, 32 perak dan 33 perunggu. Posisi runner up diraih Kontingen Kecamatan Selaparang dengan 36 emas, 37 perak dan 26 perunggu. Sementara Kecamatan Sandubaya di posisi tiga dengan 22 emas, 20 perak dan 40 perunggu, Kecamatan Sekarbela 21 emas, 17 perak dan 34 perunggu, Kecamatan Cakranegara 20 emas, 19 perak dan 40. Kecamatan Ampenan hanya memperoleh 18 emas, 28 perak dan 36 perunggu. Event yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 November ini diikuti 1.224 atlet dari 21 cabang olahraga yang dipertandingkan. Wakil Walikota Mataram yang sekaligus Ketua KONI Mataram, H. Mohan Roliskana, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara beserta atlet dan ofisial yang telah berperan aktif dalam mensukseskan perayaan pekan olahraga kota (porkot), sehingga berjalan lancar, aman dan sukses. “Saya berikan apresiasi terutama kepada panitia yang telah mensukseskan kegiatan ini,” ungkapnya. Kata Mohan, penyelenggaran Porkot yang baru pertama kali diselenggarakan di Kota Mataram, menjadi evaluasi untuk menyelenggarakan event–event selanjutnya. Harapannya di masa mendatang kegiatan serupa dapat berjalan dengan baik. Ia menam-

(Suara NTB/cem)

FOTO BERSAMA - Wakil Walikota Mataram yang juga Ketua KONI Kota Mataram H. Mohan Roliskana foto bersama tim PS Sandubaya yang berhasil meraih medali emas Porkot cabor sepakbola, Sabtu (16/11).

Calabar Pantai Gading bergabung dengan Nigeria untuk maju ke putaran final Piala Dunia 2014 pada Sabtu (16/11) atau Minggu WIB setelah bermain imbang 1-1 melawan Senegal pada leg kedua play-off. Hasil ini memberi mereka keunggulan gol agregat 4-2 dalam pertandingan yang berlangsung tegang di Casablanca yang netral. Pantai Gading untuk ketiga kalinya secara berturut-turut lolos ke Piala Dunia tetapi mereka harus melewati malam yang menegangkan ini setelah Senegal sempat unggul 1-0 melalui penalti di menit ke-77 oleh pemain pengganti Moussa Sow setelah Sadio Mane terjatuh akibat ditabrak Didier Drogba. Satu gol lagi akan membuat Senegal menang berdasarkan peraturan gol tandang, namun Pantai Gading akhirnya berhasil mengunci kemenangan pada laga play-

off Sabtu malam itu ketika Salomon Kalou mencetak gol untuk menyamakan kedudukan di pertambahan 90 menit berkat serangan balasan yang cepat beberapa saat setelah Kara Modji gagal menggandakan keunggulan Senegal. Striker bintang Pantai Gading, Didier Drogba, mengaku bangga menjadi bagian dari suatu tim dari satu negara kecil yang lolos untuk ketiga kalinya ke Piala Dunia secara berturutturut. “Kami akan melakukan sesuatu yang spesial pada Piala Dunia nanti. Dua turnamen terakhir (Piala Dunia) itu sangat sulit,” ujar Drogba. “Di Brazil, kami berharap bisa mendapat peluang yang lebih besar setidaknya berhasil menembus putaran pertamanya,” tambahnya. Sementara, pada pertandingan sebelumnya Sabtu (16/11), di Calabar, tim tuan rumah

Nigeria juga sudah memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia untuk kelima kalinya setelah mengalahkan Ethiopia 2-0 pada laga leg kedua itu dengan meraih gol agregat 4-1. Victor Moses memberi keunggulan pada timnya saat pertandingan berlangsung 20 menit ketika dia melesakkan satu gol penalti setelah Anyalem Hailu menangani bola di dalam kotak penalti. Pemain pengganti Victor Obinna menggandakan keunggulan Nigeria pada menit ke-82 saat dia menembakkan satu tendangan bebas untuk mengakhiri pertandingan itu dan memperkokoh kemenangan Nigeria. Sang juara Afrika itu untuk kelima kalinya akan ambil bagian dalam putaran final Piala Dunia tahun depan setelah mereka juga berperan serta dalam turnamen itu di tahun 1994, 1998, 2002 dan 2010. (ant/bali post)

Sandubaya, Juara Cabor Sepakbola Porkot Mataram (Suara NTB) Tim Kecamatan Sandubaya keluar sebagai juara dalam pertandingan Sepakbola Pekan Olahraga Kota (Porkot) Mataram di Lapangan Karang Sukun Mataram, Sabtu (16/11) sore. Kemenangan diraih oleh tim Sandubaya melalui drama adu penalti, dimana pada laga finalnya tim Sandubaya berhasil mengalahkan tim Selaparang dengan skor 5-4. Penentuan pemenang laga berlangsung sangat dramatis, pasalnya harus dilakukan

melalui drama adu penalti. Pasalnya saat berlaga di waktu normal, kedua tim hanya mampu bermain imbang 1-1. Gol dari Sandubaya dalam laga di waktu normal disumbangkan Indra Jayadi. Sementara dari kubu Kecamatan Selaparang disumbang Jefri Kurniawan. Untuk menentukan pemenang, laga pun dilanjutkan dengan adu penalti yang dimenangkan tim Kecamatan Sandubaya dengan skor 5-4. Penendang ke empat tim Selaparang gagal membuat gol.

Tendangan, Ilham berhasil ditepis penjaga gawang Sandubaya Adex Iswan. Sementara pemain Sandubaya, Bagus Hermawan selaku eksekutor terakhir menjadi pahlawan, karena mampu mencetak gol penentu untuk Sandubaya. Tendangan Bagus langsung bersarang ke gawang Selaparang yang dikawal Ansar. Hasil itu membawa tim Sandubaya sebagai juara I disusul Kecamatan Selaparang dan Kecamatan Mataram. (fan)


SUARA NTB

Senin, 18 November 2013

450.000

Halaman 12

EKSPEDISI

ADVERTISING

MEUBEL

TANAH KAPLING

PET SHOP

TOKO MAINAN

PELATIHAN

BATIK

LAUNDRY

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

SALON

SHOWROOM

FUTSAL

ADVERTISING

KONTRAKAN

FINANCE

800.000

C.01.08.13

PELUANG BISNIS JADI AGEN SUSU

BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.

INFO.

0811306462. www.g-milk.net

Dengan 3,5 jt Bisa Umroh dan Dengan 5 jt Bisa Haji Plus, Htl. Bintang 5 .

PT. Arminareka Perdana. Hub. Nik 083840958710. Dibuka Kesempatan Juga Bagi yang Mau Jadi Agen di NTB Email : nikbambang@yahoo.co.id

PERAWATAN AC

BENGKEL

BANK

DANA TUNAI Bnt dana u/ projek properti, pertmbngn Trm mediator dg komisi bsr.SDAI jkt Afry 08121944827,Wendy 0812961 65840

DISTRIBUTOR

SUBDISTRIBUTOR SUBDISTRIBUTOR OBAT EKSTRAK KULIT MANGGIS GARCIA UTK WILAYAH TALIWANG ( KSB ), DOMPU, BIMA. HUB.081936739311 / 081316238057

AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923

LOWONGAN/ PELUANG BISNIS PRODUSEN SEPATU BANDUNG MEMBTH AGEN/RESELLER SE INDONESIA 081321212727 (TDK SMS), ADA KATALOG


SUARA NTB

Senin, 18 November 2013

KURSUS/BIMBEL

TENUN LOMBOK

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

SALON

SIARAN TV RADIO

SABLON & KONVEKSI

BOUTIQUE

JUAL MOBIL

TELEVISI

SANGGAR SENAM

PROPERTY

KURSUS

RUKO

EVENT ORGANIZER

FASHION

RUMAH MAKAN

FASHION

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

BENGKEL & SPARE PART

PENGOBATAN ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

KOMPUTER

SERVICE

TRAVEL


SUARA NTB Senin, 18 November 2013

LIPUTAN KHUSUS

Halaman 14

PEMERINTAH kaya minyak itu tak mau terusik dengan keberadaan TKI yang didominasi TKW dengan status masuk tanpa dokumen lengkap alias ilegal. Termasuk terhadap mereka yang ijin tinggalnya kedaluarsa atau overstay. Sebanyak 7.885, dideportasi secara bertahap setelah menerima amnesti atau pengampunan dari Raja Arab Saudi, Abdullah Abdulazis, dan 75 diantaranya berasal dari NTB. Data Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), pemulangan TKI dilakukan secara bertahap. Pada 11 Juli 2013, 8 orang dari Sumbawa dan 6 orang dari Lombok dipulangkan. Pada 7 Oktober 2013, 24 orang asal Sumbawa terbang ke Tanah Air. Pada 10 Oktober 2013, 33 orang dari Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Sumbawa kembali ke Indoneisa. Lalu, pada 29 Oktober 2013, 4 orang asal Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Sumbawa dipulangkan. “Secara keseluruhan, mereka yang telah dipulangkan adalah 61 orang perempuan dan 14 laki-laki. Tujuh di antaranya bayi dan anak-anak,” kata Kepala BNP2TKI, Syahrum. Proses pemulangan para TKI di-

urus pihaknya, gratis. Setiba di Jakarta, mereka langsung dipulangkan ke daerahnya masing-masing menggunakan bus. Khusus dari NTB menggunakan bus Safari Dharma Raya, tiba di Mataram Rabu (13/11) sore lalu. Kepulangan para TKI ini menjadi catatan, setidaknya ada perubahan dari sisi remitansi atau pengiriman uang TKI dari luar negeri. Entah berapa jumlahnya, belum ada yang menghitung ini. Tapi yang pasti, dari proses deportasi itu, Indonesia kehilangan remitansi dari 7.885 orang. Taruhlah mereka digaji rata rata 2000 riyal per bulan, atau sekitar Rp 7.000.000 untuk mata uang Indonesia, Rupiah. Maka per bulan negara ini akan kehilangan Rp 55 miliar, selama lima tahun. Sebab mereka tidak akan bisa kembali sampai lima tahun mendatang. Kepala Bidang Penempatan TKI Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi NTB Zaenal mengatakan, sekitar 10 persen dari 73 ribu orang TKI yang bermasalah di Arab Saudi berasal dari NTB. Pemulangan masih dilakukan secara bertahap. Sebagian besar diantara mereka masih menunggu penyelesaian dokumen Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dari pemerintah Indonesia. “Semula pemulangan TKI ber-

KORBAN DEPORTASI - Dina Mariatun (32), salah satu dari ratusan korban deportasi TKI yang overstay dari Arab Saudi. masalah asal NTB direncanakan menggunakan delapan pesawat terbang carteran haji. Tapi hanya bisa dilakukan dengan dua pesawat karena terkendala dokumen SPLP,” kata Zaenal. Saat ini sudah sebagian dipastikannya tiba dan pulang ke kampung halaman masing masing, seperti di Lombok Barat, KLU, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Sumbawa. Berdasarkan data Disnakertrans Provinsi NTB, Sebelum moratorium pengiriman TKI diterapkan, rata-rata 40 ribu orang asal NTB diberangkatkan sebagai TKI setiap tahun. Data ini adalah terbanyak, karena NTB sebagai salah satu daerah terbesar untuk pengiriman TKI di Indonesia. Sebanyak 10 ribu di antaranya pergi ke Arab Saudi, sementara 3000 orang dikirim ke negara Timur Tengah lainnya, seperti Qatar dan Abu Dhabi. Selebihnya, TKI dikirim ke sejumlah negara lain seperti Malaysia. Sebagai catatan, TKI overstay di Arab Saudi yang siap dideportasi saat ini mencapai 7.885 orang. Mereka ditampung di Tarhil Sumayshi atau tempat detensi imigrasi di Jeddah, Arab Saudi. Para TKI yang ditampung di Tarhil karena tidak mendapat dokumen amnesti dalam Program Perbaikan Status Ketena-

Pemda NTB Masih Pasif, Pengangguran Jadi Masalah Serius PEMULANGAN ribuan TKI dengan kasus overstay diyakini hanya sebagian masalah, dengan kasus yang sama. Masih banyak mereka yang ada di luar negeri dan kini menunggu bantuan dan kerja serius Pemerintah, khususnya pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat. Selama ini, kasus semacam ini hanya ditangani oleh Pemerintah pusat, tidak sesuai dengan jumlah masalah yang sangat besar. Sebagai dampaknya, sebagian kecil saja masalah overstay bisa diatasi. Sementara peran Pemerintah Daerah NTB sangat pasif, yaitu lebih pada menerima pemulangan saja. Itulah pandangan awal aktivis Buruh Migran Indonesia (BMI), Muhammad Shaleh, dari empat poin yang ingin diungkapkannya dalam kasus deportasi 7.885 TKI dan 75 diantaranya dari NTB. Sarannya, dalam menghadapi kasus overstay atau pemulangan Ribuan TKI khususnya TKW, Penting peran pemerintah daerah NTB secara aktif bekerja sama dengan pusat dan luar negeri. Salah satu peran utama misalnya, suplai data pada pemerintah tentang kasus ini. Pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten dan desa. Selain itu, koordinasi dan percepatan proses penanganan. “Pemerintah daerahlah yang akan benar-benar tahu kasus mereka. Karena pemda bisa berkoordinasi dengan Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memberangkatkan, keluarga dan sebagainya,” demikian ungkap Shaleh yang kini aktif di Tifa Foundation. Baginya, disamping peran pemerintah daerah juga bagian dari amunisi tambahan untuk tenaga pusat yang sangat terbatas. Langkah lainnya, koordinasi proses pemulangan. Kemudian poin kedua disebutnya, Penempatan TKI untuk sektor berbahaya, dan eksploitatif ini harus dijadikan pembelajaran bagi pemerintah daerah, bahwa penting ke depan penempatan

TKI harus sudah mulai diarahkan pada penempatan TKI mandiri yang lebih bermatabat, lebih melindungi dan punya masa depan. “Tentu untuk menuju yang lebih baik pemerintah daerah tidak hanya duduk di belakang meja yang hanya menerima peta calon TKI, apalagi PPTKIS untuk memberikan pengesahan dan layanan dokumen,” kritiknya. Kerja aktif dan jemput bola harus dilakukan, misalnya secara aktif memberikan informasi pada para calon TKI tentang memilih pekerjaan, negara tujuan, PPTKIS dan sebagainya yang lebih melindungi dan lebih prospektif. Kemudian melakukan pendampingan dan penguatan pada calon TKI atau TKW secara serius lewat berbagai pendidikan dan pelatihan, dan secara ketat mengawasi proses perekrutan dan penempatan baik dari daerah asal atau negara tujuan. Bagian ketiga pernyataannya, pemulangan TKI ke daerah asal dan proses reintegrasi adalah kewajiban pemerintah daerah. karena tak bisa dihindari, ada potensi masalah baru ketika mereka sudah pulang ke kampung halaman dan tidak mendapat pekerjaan layak, pengangguran bertambah adalah masalah dimaksud. Oleh sebab itu, sarannya, setelah TKI/TKW sampai di rumah bukan berarti tugas pemerintah daerah telah selesai. Bantuan sosial, penguatan ekonomi TKI/TKW, serta penyelesaikan kasus (Perdata atau pidana) harus segera dilakukan. “Untuk ini pemerintah propinsi penting bekerja sama dengan pe-

Muhammad Saleh

merintah daerah kabupaten dan para pihak di tingkat desa seperti paralegal, parafinance dan parainfo TKI/TKW di tingkat desa. Termasuk juga memberikan sanksi dan politik jera yang sesuai bagi para pelaku yang menyebabkan para TKI/TKW menderita,” pintanya. Poin keempat, wajib ada evaluasi dan refleksi bersama antar para pihak di tingkat desa, kabupaten, propinsi termasuk pusat. Ini dalam upaya proses perekrutan penempatan TKI/TKW yang kini masih terkesan memindahkan masalah di dalam negeri (daerah dan desa) ke luar negeri. “Karena jika proses semacam ini terus dilakukan, maka masalah akan terus terjadi,” pungkas Shaleh. (ars)

gakerjaan atau pemutihan yang dicanangkan Pemerintah Arab Saudi sejak Mei hingga November 2013. Setidaknya saat ini terdapat 101.067 orang TKI yang memohon dokumen amnesti. Dari jumlah itu, hanya 17.306 yang mendapatkan dokumen amnesti dan bekerja kembali di Arab Saudi. Sejumlah 70 ribu orang yang tidak berhasil memperoleh dokumen amnesti terancam di deportasi. Pengamat Ekonomi menyarankan, kepulangan ribuan TKI yang dideportasi dari Arab Saudi karena tak memiliki kelengkapan dokumen izin tinggal tidak saja dipegang langsung oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Akan tetapi, sudah menjadi tuntutan dan kewajiban semua pihak terkait, untuk ambil bagian dalam konteks pemberdayaan. Menurutnya, pemerintah seharusnya bersikap layaknya induk yang melindungi kebutuhan rakyatnya. Dalam kasus ini, tentunya berkaitan dengan kebutuhan memperoleh pekerjaan. Untuk itu, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, atau Dinas-Dinas lainnya, yang ada khusus di Provinsi NTB dapat mengambil peran. Tentunya dengan disesuaikan pada program kerja

yang dilaksanakan. Dinas Koperasi misalnya, menurut Dr. M. Firmansyah, SE, M. Si, memiliki program pencetakan 100 ribu wirausaha baru. Atau dengan memperbanyak jumlah koperasi. Yang demikian itu bisa dilaksanakan kepada ribuan TKI NTB yang akan dipulangkan. Meskipun sebenarnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga harus memiliki program pemberdayaan dan peningkatan SDM para purna TKI. Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga, menurut Dosen Fakultas Ekonomi Unram ini memiliki kepentingan untuk melakukan pembinaan kepada para TKI. Tentunya dengan porsi yang dimiliki, misalnya dengan pengembangan industri rumahan dan sejenisnya, dengan ikut menjembatani peralatan dan keterampilan untuk mengembangkan produksi dengan bahan baku Sapi, Jagung, dan Rumput Laut (Pijar) yang saat ini digalakkan juga oleh pemerintah daerah. “Kita mungkin jangan berfikir negatif dulu sama mereka (para TKI), bisa jadi mereka sudah mendapatkan pengalaman disana. Bahkan dari sisi permodalan bisa jadi mereka sudah banyak, ini yang tinggal dikembangkan dan diarahkan saja,” pandangannya.

Bingung Setelah Deportasi, Rencanakan Kembali Jadi TKW

Pada dasarnya, daerah kita ini dianggap memiliki potensi yang cukup besar. Di bidang pertanian, pariwisata, bahkan industri. Ini yang menurutnya bisa diarahkan oleh pemerintah, sehingga kepulangannya tidak terjadi penambahan pengangguran terbuka, seperti yang disebutkan Badan Pusat Statistik (BPS). Langkah awal kepulangannya para TKI ini, menurut Firman pemerintah daerah sigap untuk mengumpulkan para purna TKI. Sekaligus dengan memintai langsung apa keinginan selanjutnya yang akan dilakukan kembali oleh para mantan TKI yang dimaksud. Jika mereka menerima kerjasama yang akan dibangun pemerintah untuk mengayominya. Maka para mantan TKI ini diharapkannya bisa berbuat sama seperti yang dilakukan di luar negeri sebelumnya. Karena kecenderungannya, para TKI pulang dari rantauan akan gerah dengan keadaan yang vakum. Jikapun ada keinginan untuk menjadi TKI, maka perlu diarahkan untuk memenuhi kesiapan dan kelengkapan dokumen baru. “TKI ini nantinya jangan didiamkan, karena bisa berpengaruh secara ekonomi kalau tidak dilakukan penataan dan pembinaan,” demikian Firmansyah. (ars/bul)

Saya belum tahu mau kerja apa di sini nanti

Dina Mariatun

Apapun yang sekarang menjadi beban di pikiran, benak, yang pasti para Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang baru saja dideportasi dari Arab Saudi, merasakan kebahagiaan tak terhingga. Lepas dari ancaman penjara di Tarhil dan di bawah kolong jembatan atau Qobri, mereka bisa memeluk keluarga setelah pulang dalam keadaan sehat walafiat. Tapi, benarkah tak ada masalah lagi? Ternyata tidak. Menggelanyut di pikiran mereka, “mau kerja apa setelah di kampung halaman?”. DENGAN sedikit ragu ragu dan senyum simpul, Dina Mariatun (32) memberikan jawaban ngambang. Ia belum ada keputusan, masih bingung, apa yang akan dikerjakan setidaknya dengan penghasilan sama setelah pekan lalu dideportasi dari Arab Saudi. Sesekali jarinya mengamit ujung jilbab yang terurai, kemudian dilampir ke bahu kanan. Jari dua tangannya yang masih masing dililit cincin di jari manis, mengoperasikan Laptop Dell 14 inch. Sesekali jari telunjuk menyentuh screen Handphone Samsung Galaxy miliknya. Gaun warga merah muda dengan motif bunga-bunga, semakin memancarkan aura, bahwa ia sedang ceria, meski sore itu sedang mendung. Semua barang barang dengan harga yang akrab untuk kalangan ekonomi menengah ke atas itu diperolehnya selama menjadi pengasuh jompo di rumah majikannya. “Saya belum tau mau kerja apa di sini nanti,” ujar Dina bimbang, ditemui Suara NTB di kediamannya, RT 01 (Suara NTB/ars)

Deportasi ribuan TKI yang ditandai dengan keputusan dari Pemerintah Uni Emirat Arab, pekan lalu, bukan yang pertama kali menjadi tamparan bagi Pemerintah Indonesia. Oktober 2012 lalu, deportasi besar besaran terjadi, menandakan TKI bermasalah itu ternyata masih banyak dan terulang di Oktober - November tahun 2013.

(Suara NTB/ars)

Eksodus Para Pahlawan ”Riyal”

Dusun Mambalan Desa Mambalan Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat, Sabtu (15/11). Kemudian mengalir cerita dari bibirnya yang sedikitpun tak dilumuri lipstik, bagaimana rasa ‘sukanya’ ketika berada di negara kerajaan yang dipimpin Abdullah bin Abdulazis itu. Dengan gaji 2000 real per bulan, atau setara dengan Rp 7 Juta, ia bisa mudah membeli apapun yang diinginkan. Separuh, bahkan lebih dari gajinya bisa dikirim ke kampung halaman. Dengan gajinya selama bertahun tahun, Dina membiayai adik adiknya sekolah, bahkan seorang adiknya bisa dibiayai test Polri hingga lulus. “Kalau saya diam disini (Lombok), ndak ada kerjaan bagus,” kata Dina sedikit pesimis. Tapi berbeda jawabannya ketika ditanya perbedaan saat bekerja di negara – negara basis TKW. “Kalau kembali jadi TKW kan gajinya lumayan,” jawabnya. Menjadi TKW seolah memberi jaminan hidupnya dan penghidupan keluarganya. Tapi untuk kembali ke Arab Saudi, untuk kurun waktu lima tahun mendatang menjadi upaya yang mustahil. Mereka sudah masuk daftar “blacklist”, karena terdaftar sebagai TKW yang “overstay”. Apalagi, sebelum deportasi, mereka sudah menempel sidik jari atau disebut Basmah, sebagai data bahwa dia dan 400 lebih TKW lainnya belum boleh masuk sampai lima tahun mendatang. Satu pintu tertutup, tak berarti memupus harapan untuk pintu yang lain. Masih banyak negara

negara tujuan lain yang menjadi alternatif. “Kalau ndak bisa kembali ke Saudi (Arab Saudi, red), saya bisa ke Dubai atau Kuwait,” kata putri dari Abdullah Ladoni, yang juga pernah bertahun tahun bekerja sebagai pengusaha kecil penjual songkok di Arab Saudi ini. Keinginannya untuk kembali menjadi TKW memang besar, didorong oleh keluarga yang sudah akrab dengan suasana di negeri timur tengah. Dari lima saudaranya, hanya satu orang yang tidak pernah menjajaki nafkah di luar negeri karena saat ini berhasil lulus menjadi Polisi. Keinginan yang sama juga sebelumnya terlontar dari Rosmin Widi (35), asal Desa Batujai Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah. Rasanya, setelah terbiasa dengan penghasilan lumayan untuk ukuran di negeri sendiri, menjadi TKW kembali adalah pilihan rasional. Lika liku hidup, cobaan ketika di negeri orang lain, menjadi cerita pahit memang untuk dikenang. Tapi Rosmin dan Dina memahami itulah resiko sebuah pekerjaan. Mereka bahkan menikmati itu menjadi bagian dari perjalanan hidup. Sebagaimana dialami Dina, asmaranya tertaut di Kota Umluc, Kawasan Yambo Arab Saudi. Sampai akhirnya menikah dengan Ahmad Abdollah, pria yang bekerja di sebuah travel Malaysia. Tapi hubungannya kandas, memutuskan bercerai setelah tiga tahun menikah dan belum sempat memiliki anak. Kini Dina Status “janda kembang” Arab Saudi. (ars)


SUARA NTB Senin, 18 November 2013

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

Berantas ‘’Illegal Fishing’’

Pengawasan Udara akan Digiatkan Pontianak (Suara NTB) – Penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia masih kerap terjadi. Demi memberantas illegal fishing yang diperkirakan menimbulkan kerugian sebesar Rp 30 triliun per tahun, Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan beberapa upaya termasuk pengawasan dari udara (air surveillance). Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Syahrin Abdurrahman mengungkapkan pengawasan udara idealnya dilakukan setiap empat bulan sekali. “Tapi keterkaitan dengan anggaran dan sebagainya, saat ini kami baru melakukannya setahun dua kali. Dua kali di barat dan dua kali di timur,” kata Syahrin di Pontianak usai operasi gabungan pemantauan udara perairan Natuna bersama Polri, Sabtu (16/11). Pemantauan udara, lanjut Syahrin, merupakan langkah efektif untuk memaksimalkan kerja kapal pengawas yang menyisiri perairan. Dengan adanya laporan dari udara, kapal pengawas dapat segera menuju lokasi sasaran lebih cepat ketimbang harus mencari sendiri. Dalam pemantauan udara kali ini, ada lima kapal pengawas di perairan Natuna yang siap berkoordinasi memeriksa kapal-kapal yang ditemukan tim di udara dari total 27 kapal pengawas perikanan yang dimiliki KKP untuk menyisir Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara RI. Lebih lanjut, Syahrin berjanji pengawasan untuk memberantas dan mencegah penangkapan ikan secara ilegal semakin digiatkan. “Kami akan semakin sering patroli, baik itu operasi bersama maupun operasi mandiri dari PSDKP. Koordinasi juga semakin hari akan semakin intens dengan Angkatan Laut, polisi, dan Badan Koordinasi Keamanan Laut.” Indonesia juga telah membuat beberapa kesepakatan luar negeri demi mencegah Illegal, Unreported, Unregulated Fishing, seperti Indonesia-Australia Fisheries Surveillance Forum untuk mencegah penangkapan ikan secara ilegal di perairan perbatasan kedua negara. MoU Indonesia dan Vietnam pada 2010 antara Menteri Kelautan dan Perikanan serta Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan mengenai Marine and Fisheries Cooperation, juga Nota Kesepahaman Indonesia dan Malaysia tentang Pedoman Umum Penanganan Terhadap Nelayan oleh Lembaga Penegak Hukum di Laut RI dan Malaysia. Hingga Agustus 2013, tercatat ada 58 kapal yang melakukan pelanggaran, sebagian besar berasal dari luar Indonesia, seperti Vietnam (17), Malaysia (11), Filipina (7), dan Thailand (4). Tiga area di Indonesia yang rawan illegal fishing adalah perairan Natuna, perairan Sulawesi sebelah Utara dan Laut Arafura. (ant/bali post)

Hamdan Zoelva Akui MK Kecolongan Palu (Suara NTB) – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Hamdan Zoelva, mengakui aparat keamanan di lembaganya kecolongan sehingga terjadi insiden penyerangan di ruang sidang konstitusi, Kamis (14/11). “Kemarin itu kecolongan. Sebelumnya keributan di ruang lobi MK bisa diredam hingga tidak sampai ke ruang sidang,” ujarnya di sela-sela kunjungan kerja di Kota Palu, Sabtu. Dia mengatakan, insiden itu berawal dari ruang lobi MK, namun akhirnya belasan orang perusuh itu bisa menerobos masuk ruang sidang hingga membuat kacau acara persidangan. Perusuh kemudian membuat onar dengan merusak sejumlah fasilitas di ruang sidang, dan sebagian berdiri di atas meja. Melihat itu, hakim segera menghentikan sidang, agar pihak keamanan bisa mengamankan suasana. Di dalam ruang sidang rapat pleno putusan hasil sengketa Pilkada Maluku Utara itu sudah terdapat pengunjung namun bisa menghormati proses sidang. “Jadi, bukan orang di dalam ruang sidang yang rusuh,” katanya. Hamdan Zoelva menyatakan, pihaknya akan memperketat pengamanan setelah terjadi keributan di ruang sidang beberapa hari lalu. Peningkatan pengamanan itu, menurut dia, berupa pembatasan pengunjung di ruang sidang, serta melakukan identifikasi pengunjung secara menyeluruh. Pengunjung di MK nantinya akan diminta menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP), dan selanjutnya diberi kartu nama sebagai pengganti identitas. Selain itu, ruang lobi di luar sidang akan disterilkan agar tidak ramai lagi seperti selama ini. Adapun polisi sudah menangkap sejumlah tersangka pembuat onar di ruang sidang MK, demikian Hamdan Zoelva. (ant/bali post)

Mantan TKI Didorong Dirikan Koperasi Malang (Suara NTB) – Bupati Malang Rendra Kresna mendorong para mantan Tenaga Kerja Indonesia yang kembali ke daerah itu untuk mendirikan koperasi sebagai bekal masa depan. “Bila perlu di setiap kecamatan nantinya ada koperasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan semuanya harus maju,” tegas Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang tersebut di Malang, Minggu. Oleh karena itu, dirinya menginstruksikan agar Dinas Tenbaga Kerja dan Transimigrasi (Disnakertrans) daerah itu menggandeng Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Selain menggandeng Dinas Koperasi dan UKM, lanjutnya, kedua instansi itu juga harus rajin turun ke daerahdaerah, terutama yang menjadi wilayah kantong TKI di Kabupaten Malang. Saat ini, kata Rendra, sudah ada koperasi TKI yang sukses mengembangkan usahanya, yakni koperasi TKI di Kecamatan Kalipare, bahkan asetnya sudah mencapai miliaran rupiah. Dengan mendirikan koperasi, ujarnya, diharapkan uang yang dikirimkan dari luar negeri ke Malang bisa aman dan berkembang, sehingga budaya konsumtif bisa dikurangi. “Uang yang bergulir lewat koperasi itu pun tidak hanya bisa dinikmati oleh anggota TKI saja, tapi juga masyarakat di sekitarnya,” katanya. Sementara itu, Kepala Disnakertrans Kabupaten Malang Djaka Ritamtama mengatakan pihaknya memberikan perhatian serius kepada para TKI tersebut, di antaranya sudah secara rutin memberikan pelatihan dan bimbingan agar para mantan TKI ini bisa membuka wirausaha baru. Pelatihan yang diberikan kepada para mantan TKI itu di antaranya membuat kue, menjahit hingga tata rias. “Harapannya, para mantan TKI ini bisa langsung membuka usaha sendiri, meski hal itu bukan perkara mudah,” tandasnya. Djaka juga berharap para TKI asal Kabupaten Malang itu tidak selamanya bekerja di negeri orang dan pada saatnya nanti tetap kembali ke Tanah Air, sehingga para TKI yang purna ini harus dibekali dengan berbagai keterampilan. Jumlah uang yang masuk ke Pemkab Malang dari para TKI yang bekerja di luar negeri selama 2013 (data hingga Oktober) mencapai Rp187 miliar. Daerah kantong TKI di Kabupaten Malang adalah Kecamatan Bantur, Ampelgading, Donomulyo, Gondanglegi, Sumberpucung, Sumbermanjing, Dampit, Turen, dan Bululawang. (ant/bali post)

(ant/bali post)

KOTA TUA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merevitalisasi kota tua menjadi kawasan strategis pariwisata nasional yang ditargetkan selesai Maret 2014.

Warga Kota Tua Berharap Tak Digusur Tua telah banyak memberi manfaat ekonomi bagi warga yang tinggal di kawasan itu. Bukan hanya Supri, para pedagang kaki lima (PKL) di situ juga berharap revitalisasi Kota Tua tak mengurangi sumber nafkah mereka. “Harapannya selama revitalisasi kita tidak digusur, apalagi

setelah Kota Tua nanti jadi bagus, syukur-syukur kita diberi lahan untuk jualan,” kata Rusmi (44), seorang PKL di Kota Tua. Konsorsium Revitalisasi Kota Tua Jakarta menargetkan dapat membuka 11.400 lapangan kerja baru dalam lima tahun revitalisasi dengan mendorong para mitra usaha

memindahkan bisnisnya ke kawasan Kota Tua. Selain itu, selama lima tahun sampai 2018, konsorsium ini menargetkan 85 gedung untuk diperbaiki, pendirian 800 tempat usaha baru dan 15.000 penghuni akan ditampung di permukiman baik apartemen maupun rumah susun. (ant/bali post)

Jakarta (Suara NTB) – Peneliti Lembaga Klimatologi Politik (LKP) Usman Rachman mengatakan Partai Golkar perlu membuka peluang capres alternatif karena berdasarkan survey-survey diadakan LKP sejak 2012, termasuk hasil survey November ini, elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie selalu di bawah capres lain seperti Joko Widodo, Prabowo, Wiranto, atau Megawati.

Sejumlah tokoh Golkar lainnya seperti Akbar Tandjung meraih 7,9 persen, Fadel Muhammad 6,7 persen, Agung Laksono 4,2 persen, Idus Marham 3,5 persen, Sharif Cicip Sutarjo 2 persen, Theo L Sambuaga 1,7 persen), Hajriyanto Tohari 1,5 persen, Setya Novanto 0,2 persen, responden yang menjawab rahasia 17,7 persen dan yang belum menentukan pilihan sebesar 5,9 persen. “Survei ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan elektabilitas capres Partai Golkar Aburizal Bakrie dan kemungkinan munculnya capres alternatif dari internal

Golkar,” kata Usman. Berdasarkan hasil survei itu, katanya, sulit bagi Aburizal untuk memenangkan Pilpres 2014, sekalipun Golkar berpeluang menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2014, apalagi dalam survei itu banyak responden yang mengenal Aburizal karena kasus Lumpur Lapindo (34,9 persen) dan hanya 25,7 persen responden yang mengenalnya sebagai calon presiden. Sedangkan yang mengenal dia sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar (19,9 persen) dan mengenal sebagai pengusaha 19,5 persen. (ant/bali post)

Jakarta (Suara NTB) – Warga yang tinggal sekitar kawasan Kota Tua mengkhawatirkan revitalisasi kawasan tersebut mulai Maret 2014 mendatang bakal merugikan mereka. “Kalau direvitalisasi, kami jangan malah digusur, banyak warga yang tinggal dan mencari nafkahnya di sini,” kata Supri

Yatno, warga RW 6 Pinangsia, Jakarta Barat, Minggu. Anggota komunitas Sepeda Onthel ini juga berharap warga dilibatkan dalam proses revitalisasi Kota Tua. “Contohnya dalam acara Festival Kampung Betawi ini, warga tidak diikutsertakan,” katanya. Supri mengungkapkan Kota

Golkar Perlu Capres Alternatif

“Ini akan menunjukkan kesan ke publik bahwa Golkar tidak kekurangan kader berkualitas dan potensial,” katanya saat mengumumkan hasil survei 1-10 November 2013 dengan metode wawancara berpandu kuesioner dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error plus minus tiga persen, Minggu.

Dari hasil survei LKP soal tingkat elektabilitas bakal calon presiden dari Partai Golkar menunjukkan bahwa nama Aburizal Bakrie stagnan, sedangkan Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso naik. Usman menyampaikan kendati iklan di media massa sangat gencar, tingkat elektabilitas Aburizal stagnan di

bawah 20 persen sehingga tingkat elektabilitasnya makin didekati dua kader Partai Golkar lainnya, Jusuf Kalla dan Priyo Budi Santoso. Hasil survei LKP menunjukkan elektabilitas Aburizal 19,6 persen, sedangkan Wapres Jusuf Kalla 15,2 persen dan Priyo 13,9 persen atau naik signifikan dari beberapa survei sebelumnya.

Bawaslu Diminta Ungkap Parpol Tawari Mobil Mewah Jakarta (Suara NTB) – Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma) Indonesia Said Salahudin mendesak Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad untuk mengungkap partai politik yang menawari mobil mewah kepadanya. “Pengakuan Ketua Bawaslu bahwa dirinya pernah ditawari satu unit mobil mewah oleh seseorang yang mengaku utusan ketua partai politik tertentu sangat mengejutkan. Ini adalah persoalan serius,” kata Said Salahudin dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Minggu. Menurut dia, pengakuan itu bisa menimbulkan berbagai dugaan dan menjurus fitnah terhadap partai-partai peserta Pemilu 2014. Dugaan pertama, katanya, ada partai yang berupaya menjinakkan lembaga pengawas pemilu. “Motifnya, bisa karena partai politik atau pengurusnya tengah berurusan dengan Bawaslu atau karena memiliki agenda untuk melakukan kecurangan pada Pemilu 2014,” katanya. Penawaran mobil mewah kepada Ketua Bawaslu itu memunculkan dugaan bahwa hal serupa juga bisa terjadi pada lembaga penyelenggara pemi-

lu lainnya. Menurut Said, kalau bawaslu yang perannya tidak signifikan mengatur partai politik peserta pemilu saja diimingi-imingi mobil mewah, bisa jadi iming-iming suap kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) lebih besar lagi. “Ini tentu membahayakan penyelenggaraan pemilu karena sudah ada upaya menggerus netralitas dan independensi penyelenggara pemilu,” ujarnya. Oleh karena itu, katanya, agar publik tidak mendugaduga partai politik mana yang memiliki niat tidak baik dalam pemilu, maka bawaslu perlu menjelaskan dugaan upaya suap itu secara terbuka. “Siapa yang mengirim, siapa ketua partai yang menyuruh,

Ketua Bawaslu harus berani menyebutkan. Bila perlu laporkan ke KPK. Bawaslu periode sebelumnya pernah mengalami upaya penyuapan dan langsung lapor ke KPK,” katanya. Said mengatakan bila Bawaslu tidak berani mengungkap persoalan itu secara transparan, hal itu bisa menimbulkan fitnah dan menurunkan kepercayaan publik kepada partai politik. “Kalau pemilih sudah tidak percaya kepada pserta pemilu, tentu tingkat partisipasi pemilih pada P e m i l u 2014 akan menurun,” katanya. (ant/bali post)

Said Salahudin

UU Pengelolaan Keuangan Haji Mendesak Disahkan Yogyakarta (Suara NTB) – Undang-Undang Pengelolaan Keuangan Haji mendesak disahkan agar dana haji dapat dioptimalkan untuk perbaikan pelayanan, kata Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Edy Suandi Hamid. “Pemerintah dan DPR RI diharapkan segera menyelesaikan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengelolaan Keuangan Haji. Hal itu penting karena dana haji memiliki potensi nilai manfaat yang besar jika dikelola dengan baik dan akuntabel,” katanya di Yogyakarta, Sabtu. Pada diskusi terbatas mem-

bahas masalah pengelolaan keuangan haji di Indonesia, ia mengatakan manfaat yang besar dapat diraih dengan pengelolaan melalui produk investasi dan jasa keuangan berbasis syariah yang produktif dan tidak berisiko tinggi. Jika memungkinkan, kata dia, lembaga yang ditunjuk mengelola dana tersebut bekerja sama dengan pihak lain untuk membangun apartemen atau hotel di Mekkah dan Madinah atau dengan pengusaha katering. “Hal itu dapat meredam dan menghilangkan masalah serta keluhan terkait dengan lokasi

penginapan yang jauh dari Masjidil Haram atau Nabawi dan mengeliminasi keluhan terkait dengan makanan. Semua itu tentu harus dikelola secara syari dan proporsional,” katanya. Ia mengatakan dana yang terhimpun dalam penyelenggaraan ibadah haji sangat besar dengan jumlah mencapai Rp54,5 triliun pada April 2012. Pada 2018 jumlah itu diprediksikan akan mencapai hampir Rp100 triliun karena minat masyarakat untuk berhaji terus meningkat, sedangkan kuota haji yang diberikan relatif tetap sehingga terjadi antrean haji. (ant/bali post)

RSB Senilai Rp 23 Miliar Ambruk Ambon (Suara NTB) – Rumah Sakit Bergerak (RSB) senilai lebih dari Rp 23 miliar yang dibangun pemerintah di Tiakur, ibu kota Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Maluku, sejak tahun 2012, tibatiba ambruk akibat struktur tanah pondasi bangunan labil. “Rusaknya pondasi bangunan yang didirikan di atas tanah timbunan namun diduga kurang padat ini telah mengakibatkan lantai RSB bergerak turun dan ikut menyebabkan seluruh dinding hingga atapnya ikut ambruk,” kata salah satu warga Tiakur, Olaf Unaweckli yang dihubungi dari Ambon, Sabtu malam. Bangunan ini disebut Rumah Sakit Bergerak sebab konstruksinya sangat mudah dibongkar-pasang ketika akan dipindahkan ke lokasi lain sesuai kebutuhan tapi tiba-tiba ambruk pada Sabtu (16/11) sekitar pukul 11.00 WIT. Olaf mengatakan, ada dua pasien yang sementara menjalani rawat inap saat terjadi musibah tersebut ikut tertimpa reruntuhan material bangunan karena yang paling parah kerusakannya adalah ruang pasien bersama ruang laboratorium. Bencana ini juga menyebabkan sejumlah peralatan medis diduga kuat ikut mengalami kerusakan seperti peralatan rontgen dan radiologi. Para petugas kemudian mengevakuasi dua pasien

yang sedang rawat inap ini ke Puskesmas Tiakur berserta seluruh peralatan canggih milik RSB Tiakur. Sementara dr. Falda Laipeny bersama dua rekan dokter pegawai tidak tetap (PTT) yang bertugas di RSB Tiakur belum bisa dikonfirmasi untuk mendapatkan penjelasan resmi dari mereka. “Karena kondisi tanahnya tidak rata, maka ketinggian pondasi RSB pada bagian belakangnya mencapai 1 meter lebih dan bagian tengah hingga depannya setinggi 60 Cm, namun diduga penimbunannya tidak disertai pemadatan sehingga tidak mampu menahan beban lantai dan bangunan yang berat,” kata Olaf. Sebab dasar bangunan RSB menggunakan lempengan besi yang rata atau plateser kemudian dipasangi keramik lagi pada bagian lantainya ditambah dengan beban berat dari bagian dinding dan atap, namun struktur tanahnya labil membuat bangunan ini tidak bisa bertahan lama. “RSB Tiakur dikerjakan sejak tahun 2012 dan mulai dioperasikan awal tahun ini, namun kalau kita masuk di dalamnya dan berjalan selalu terdengar bunyi kresek di bagian lantai, dan musibah hari ini berawal dari runtuhnya lantai dasar bangunan hingga ikut menarik dinding dan atapnya,” jelas Olaf. (ant/bali post)

Kader PDI P Diminta Waspadai Tsunami Politik Batam (Suara NTB) – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahyo Kumolo, meminta seluruh kader mewaspadai tsunami atau goncangan politik yang dapat mengganggu elektabilitas partainya menjelang Pemilu 2014. “Jangan sampai lengah, jangan sampai menjelang April ada stunami politik yang mengganggu posisi PDI P,” kata dia, di Batam, akhir pekan. Ia meminta seluruh kader PDIP berhati-hati melangkah agar tidak terjebak dalam ke-

salahan yang bisa mendatangkan goncangan bagi partai secara keseluruhan. Apalagi, menurut dia, selama ini PDI P tergolong aman dan jauh dari tsunami. Sampai saat ini sudah ada 76 anggota DPRD periode 1999-2004 terjerat hukum. Kasus-kasus itu harus menjadi pelajaran karena dapat merusak kredibilitas partai. “Elit politik harus hati-hai melangkah. Desember, Januari sampai Februari masa sulit, harap waspada, cermat,” kata dia. (ant/bali post)


Senin, 18 November 2013

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi (dua dari kiri), berdoa saat seminar nasional dengan tema “Pariwisata Hijau dan Pengembangan Ekonomi” di Aula Gedung Magister Manajemen Unram, Sabtu (16/11).

Para peserta seminar tengah melakukan registrasi.

Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi memberikan sambutan.

Penari membawakan tari tradisional untuk memeriahkan kegiatan seminar.

Dari kanan ke kiri, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi NTB, Awanadi Aswinabawa, Krishna Nur Pribadi dari Badan Promosi Pariwisata Indonesia dan Akademisi Unram berpose bersama di sela kegiatan.

Seminar Nasional ”Pariwisata Hijau dan Pengembangan Ekonomi”

Dihadiri 51 Pemakalah dari Berbagai Universitas di Indonesia Mataram (Suara NTB) Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (Unram) bekerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB menggelar seminar nasional dengan tema “Pariwisata Hijau dan Pengembangan Ekonomi” di aula gedung Magister Manajemen Unram, pada Sabtu (16/11). Dalam seminar ini, hadir 51 akademisi atau pemakalah yang mempresentasikan makalah mereka berkaitan dengan bidang pariwisata. Ke-51 pemakalah berasal dari berbagai universitas di Indonesia diantaranya; Universitas Bina Darma Palembang, Universitas Tarumanegara Jakarta, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Politeknik Negeri Padang, Universitas Brwaijaya Malang, Un iversitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Universitas Udayana Bali, Universitas Parahyangan Bandung, Universitas Negeri Semarang, Uni-

versitas Negeri Gorontalo, dan lainnya. Dalam kesempatan tersebut hadir pula sebagai pemakalah utama, penentu kebijakan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI), Dr. Ir. Krishna Nur Pribadi, M.Sc.,M.Phil dan keynote speaker, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA. Pembantu IV Rektor Unram, Prof. Ir. Suwardji, M.App.Sc., Ph.D mengatakan NTB yang masuk dalam Koridor V MP3EI dimana pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan harus terus didukung pengembangannya. Salah satunya dengan kegiatan seperti ini. Unram sebagai lembaga pendidikan akan terus mendukung hal ini yaitu dengan fokus membuka pendidikan di bidang pariwisata. Sementara itu Dekan Fakultas Ekonomi Unram menyampaikan diambilnya tema green tourism atau pariwisata hijau ini untuk menjaga lingkungan agar tetap terpelihara di tengah gencarnya pembangunan di sektor pariwisata. Diharapkan pula

pihaknya bersama BPPD NTB akan tetap konsisten mendiskusikan masalah pariwisata ini ke depan. Rencananya tahun depan pihaknya juga berencana mengadakan seminar internasional di bidang pariwisata, “Kami berharap ilmuwan yang mengkaji pariwisata bisa terus konsisten dan secara reguler melakukan pertemuan-pertemuan dan kami siap menjadi tuan rumah,” ujarnya. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA mengapresiasi penyelenggaraan seminar ini. Dengan dihadirkannya 51 pemakalah disebut sebagai kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung pariwisata di NTB. Pembangunan pariwisata disebutkan Majdi tidak hanya berkaitan dengan pembenahan, penataan, penyediaan aksesibilitas ke objek wisata, tapi juga pembangunan pariwisata harus dipastikan tidak membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan seluruh daya dukung yang ada. “Green tourism penting un-

tuk NTB karena NTB adalah salah satu provinsi kepulauan. Sangat sulit saya bayangkan provinsi ini akan tetap mampu mendukung kehidupan manusia kalau kita tidak menggunakan pendekatan hijau dalam seluruh sektor pembangunan,” ujarnya. Pengembangan pariwisata di NTB sebut Gubernur masih pada tahap awal sehingga seluruh pengalaman-pengalaman baik maupun contoh pengelolaan kawasan wisata dengan pola green tourism yang telah dikembangkan daerah lain perlu dipelajari NTB. “Hal yang paling penting adalah 51 makalah yang saya yakin bermanfaat bagi kami di NTB ini dalam pengembangan pariwisata ke depan. Semoga apa yang disampaikan dalam makalah-makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pariwisata di NTB khususnya dan Indonesia pada umumnya,” harapnya. (yan/*)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.