SUARA NTB 19 JANUARI 2013

Page 1

CMYK HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500

Rp. 40.000 Rp. 45.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU, 19 JANUARI 2013

12 HALAMAN NOMOR 268 TAHUN KE 8 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Lima Remaja SMP Diduga Terlibat Pesta Seks

(Suara NTB/is)

REKAMAN - Rekaman video yang diunggah di youtube beredar luas dan diakses masyarakat.

Diduga Memeras

LPA NTB dengan melibatkan lima orang pelajar. ‘’Pesta seks anak SMP pernah terjadi. Ada lima orang, dua perempuan dan tiga laki-laki. Dan ini terjadi,” jelasnya. Kejahatan asusila yang semakin memprihatinkan ini menurut Joko terjadi karena berbagai fakor. Dalam hal ini lingkungan keluarga memegang peranan yang paling besar. Selain lingkungan keluarga, pengaruh teknologi, informasi dan tayangan di televisi ataupun pengaruh mode pakaian. Bersambung ke hal 5

Bisa Diproses Hukum

Oknum Pejabat Dislutkan NTB Dicopot Mataram (Suara NTB) Oknum pejabat kepala bidang (kabid) di Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) NTB , berinisial LM, diduga memeras rekanan atau kontraktor yang memenangkan tender proyek di dinas tersebut. Akibat ulahnya itu, LM dicopot dari jabatnnya sebagai Kabid Perikanan Budidaya. Bahkan, saat ini Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat sedang menyiapkan sanksi bagi LM. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) NTB, Ir.H. Ali Syahdan, MM di konfirmasi, terkait dugaan pemerasan yang dilakukan kabidn-

Mataram (Suara NTB) – Kasus asusila yang melibatkan para pelajar di NTB terus muncul. Terakhir pesta seks yang dilakukan oleh sejumlah siswa SMP diduga terjadi di Mataram. Kasus ini ditangani Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB beberapa waktu lalu. ‘’Tahun 2012 didominasi anak-anak SMP bukan oleh anak-anak SMA,” terang Joko Jumadi bagian Advokasi LPA NTB Jumat (18/1). Dijelaskan Joko, kasus pesta seks anak SMP ditangani

ya, tak membantah. ‘’Memang ada salah satu kabid kami diduga melakukan tindakan itu (pemerasan), Bersambung ke hal 5

KASUS pemerasan yang diduga dilakukan oknum pejabat Diskanlut NTB tersebut, juga menjadi perhatian penegak hukum. Tanpa harus dilaporkan, kasus pemerasan itu bisa diproses hukum, karena tidak masuk kategori delik aduan. ‘’Secara normatif saya bisa sampaikan, kasus ini masuk kategori delik murni. Artinya, tanpa proses pelaporan pun, pihak Reserse bisa menindaklanjuti dengan mengusut kasus ini,” kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP Drs. Sukarman Husien dihubungi Suara NTB petang kemarin. Dimana delik pidananya jelas. Perbuatan oknum dimaksud bisa masuk tindak pidana gratifikasi, sesuai pasal 12 Undang Undang 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi. Opsi jeratan pidana lain terhadap LM, adalah pasal pemerasan, Pasal 368 KUHP. ‘’Bahkan paling ringanancamanhukumannyaadalahperbuatantidakmenyenangkan karena yang bersangkutan memaksakan kehendak, bisa dijerat dengan Pasal 335 ayat 1 KUHP,” sebut Sukarman. Hanya saja, diakuinya selama ini banyak kasus yang mencuat ke publik, khususnya tersiar di media, luput dari pengusutan oleh aparat penegak hukum. Alasannya, karena banyak perkara lain yang sedang dan akan ditangani. ‘’Tapi bicara aturan, penegak hukum wajib menindaklanjuti informasi itu, jika memang delik pidananya pasti,” pungkasnya. (ars)

Dugaan SPPD Fiktif Pejabat Lobar

(Suara NTB/aan)

DUDUK di posisi Komisaris PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) menghadirkan tantangan tersendiri bagi Dr. H. Zulkieflimansyah. Posisi itu cukup rumit, karena menempatkannya di tengah perbedaan perspektif para pemilik modal Newmont. Namun, baginya, masih ada sesuatu yang bisa diperbuat di perusahaan tambang tersebut. Dr. Zul – sapaan akrabnya, mengutarakan itu saat bertandang ke Redaksi Suara NTB dan Global FM Lombok, Jumat (18/ 1). Ia menjelaskan bahwa selain menjadi unsur keterwakilan daerah di Newmont, ia juga diharapkan untuk bisa menjadi sosok yang bisa memfasilitasi banyak kepentingan. Sebagai sebuah entitas bisnis yang dimiliki oleh para pemilik modal yang berbeda pemikiran, Bersambung ke hal 5 H. Zulkieflimansyah

KO M E N TTAA R

Sudah Prosedural PROTES terkait surat panggilan yang dilayangkan ke tersangka kasus tandon air BPBD NTB, Ir.H.Husnuddin Achsyid, ditanggapi pihak Kejaksaan Tinggi NTB. Diklaim surat tersebut sudah prosedural. Hanya saja, terkait perubahan amplop Kejati menjadi amplop Gubernur NTB, enggan dikomentari Wakajati NTB, I Gede Sudiatmaja, SH, MH. ‘’Yang jelas, kami sudah bersurat resmi kepada tersangka, dikirim melalui pihak Setda Pemprov NTB. Dan itu sudah prosedural,” terang Sudiatmaja. Dibeberkannya, surat yang dilayangkan kepada tersangka Husnuddin itu dikirim dengan amplop resmi, Bersambung ke hal 5 I Gede Sudiatmaja

H Muhammad Nur

Ali Syahdan

H.Muh Suruji

Itu diproses sesuai Pejabat itu sudah Pak Gubernur kami copot, hukum, dan kita sudah mengacu kepada sanksi adiministandatangani trasi diproses di surat sanksi (pematuran yang BKD berlaku saja, berhentian) itu

Mataram (Suara NTB) Dalam penyelidikan kasus dugaan SPPD fiktif di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Kejaksaan telah mengumpulkan sejumlah dokumen – dokumen sebagai bahan penyelidikan terkait perjalanan dinas oknum pejabat tersebut. Diantara barang bukti yang diperlukan adalah boarding pass maskapai penerbangan. Namun itu bukan jadi bukti mutlak, karena itu Kejaksaan mewaspadai para saksi dan oknum tersebut menyodorkan boarding pass palsu.

Karena menurut Wakajati NTB, I Gede Sudiatmaja, SH, MH, bagian yang paling memungkinkan untuk dipalsukan pada perjalanan dinas adalah boarding pass. ‘’Kami tentu mewaspadai ini dalam proses penyelidikan dugaan SPPD fiktif ini,” kata Sudiatmaja kepada Suara NTB, Jumat (18/1). Ia belajar dari pengalamannya pada saat menjabat di Kejari Maluku, Ambon. Ketika itu ia menyelidiki kasus SPPD fiktif yang juga melibatkan oknum pejabat. Bersambung ke hal 5

SEMAKIN LANGKA Kerbau semakin langka di Sumbawa. Masyarakat kini lebih digalakkan pada pengembangan sapi melalui program pemerintah Bumi Sejuta Sapi (BSS). Belum lagi, sekarang ini, petani juga sudah beralih ke handtractor untuk membajak sawah. Padahal jauh sebelumnya, petani banyak mengandalkan tenaga kerbau. Untuk itu, pemerintah tampaknya perlu kembali mengembangkan kerbau ini, sesuai dengan hasil seminar kerbau yang dilaksanakan beberapa tahun lalu di Sumbawa. Kumpulan kerbau di rawa wilayah Moyo Hilir seperti tampak dalam gambar, mungkin hanya sedikit dari kerbau yang masih tersisa di Sumbawa.

(Suara NTB/arn)

Cahaya di Ujung Terowongan

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

TO K O H

(Suara NTB/dok)

Kejaksaan Waspadai ”Boarding Pass” Palsu

Kematian Liam Davies

Pemerintah Perlu Belajar dari Australia Kematian Liam Davies, remaja 19 tahun asal Australia kelahiran Selandia Baru akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan di Gili Trawangan, mengguratkan sebuah pelajaran penting. Bahwa Pemerintah Indonesia dan NTB khususnya perlu belajar dari negeri Kanguru itu.

BENTUK pelajaran penting itu menurut aktivis buruh migran, Muhammad Shaleh adalah, advokasi yang gencar dilakukan oleh Konsulat Jenderal Australia dan Kedutaan Besar Selandia Baru. Dua negara itu tu-

run tangan langsung, meski hanya untuk mengadvokasi kematian Liam Davies yang bisa disebut akibat kesalahan sendiri. Pemerintah Australia dan Selandia Baru melalui Interpol, mendorong Polri untuk

mengusut penyebab pasti meninggalnya Liam Davies, difokuskan pada peredaran miras oplosan di Gili Terawangan. Khususnya terkait keberadaan metanol pada minuman keras, Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/dok)

LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :

0370-639543


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.