HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA, 19 MARET 2013
12 HALAMAN NOMOR 14 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
56
Menjalar ke Pilkada SETELAH sempat dinyatakan tidak lolos, Partai Bulan Bintang (PBB), Senin (18/3) resmi dipastikan oleh KPU sebagai peserta Pemilu 2014 dengan nomor urut 14. Euforia kader PBB dari keberhasilan menjadi peserta Pemilu 2014 ini diyakini akan menjalar ke ranah Pilkada. Pandangan itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PBB DPRD NTB, Zulkarnain, SE, MM, yang dikonfirmasi Suara NTB, kemarin. Menurut Zulkarnain, pihaknya menyambut baik hasil keputusan KPU yang akhirnya menetapkan PBB sebagai peserta Pemilu 2014. Menurutnya, keputusan KPU itu merupakan keadilan yang telah lama dinantikan oleh para kader PBB yang merasa memang berhak untuk menjadi peserta Pemilu 2014. Menurut Zulkarnain, persyaratan administratif dan faktual yang dimiliki oleh PBB sebagai sebuah parpol sebenarnya sudah sangat layak untuk menjadi parpol peserta Pemilu 2014. Di NTB, sejak periode 20042009 dan periode 2009 – 2014, Bersambung ke hal 5
Hari Lagi...!!
Bersyukur atas yang telah Dicapai Saya sebagai Ketua Komite Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP3S) merasakan betul perhatian dan dukungan yang tulus dari TGB sebagai Gubernur NTB. Surat dukungan telah beliau tandatangani dan dukungan dana melalui APBD untuk KP3S selalu diberikan. Tak benar jika dikatakan TGB tak memberikan dukungan kepada pemerintah Provinsi Pulau Sumbawa. Saya harap perjuangan rakyat Pulau Sumbawa untuk memiliki provinsi sendiri jangan dipolitisasi untuk kepentingan politik praktis berebut kekuasaan dalam Pilkada NTB nanti (Dr.Hj.Siti Maryam Salahuddin, Ketua KP3S, Putri Kesultanan Bima)
Proyek Taman Kota Senilai Rp 792 Juta Terbengkalai
TO K O H Harus Jadi Prioritas (Suara NTB/use)
PUTUS - Salah satu jembatan yang putus di Desa Sori Wuwu, Wera, Kabupaten Bima. Putusnya jembatan ini telah memutus akses jalan lintas Wera-Tawali.
BUPATI Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony, M.Pd mengungkapkan pembangunan dan pengembangan destinasi wisata baru di Lombok dan NTB pada umumnya lambat. Hal ini tidak sebanding dengan arus kunjungan wisatawan ke NTB yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk itu, dalam RPJMD NTB 20142018 mendatang, sektor pariwisata harus benar-benar menjadi prioritas di Pulau Lombok. “Di beberapa tempat kita terlalu lambat membangun destinasi wisata baru. Kita baru mengharapkan Senggigi, Gili Trawangan, Pantai Lakey, Pantai Kuta Lombok Tengah dan Pantai Tanjung Ringgit Lombok Timur. Bersambung ke hal 5
Lima Jembatan di Wera Rusak, Satu Putus Total
KO M E N TTAA R Alat Pengukur IPM
(Suara NTB/arn)
KETUA BPK RI, Dr. H. Rizal Djalil, menyatakan, BPK secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap program bantuan untuk pendidikan. Agar bantuan terhadap siswa miskin tetap berjalan, namun akuntabilitasnya juga tetap diperhatikan, mengingat besarnya anggaran pendidikan di Indonesia dan NTB khususnya. Demikian disampaikan Rizal Djalil dalam rapat koordinasi penyelesaian temuan bidang pendidikan dan peresmian Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/nas)
Bima (Suara NTB) Sejak seminggu terakhir, akses jalan provinsi lintas Wera-Tawali Kecamatan Wera Kabupaten Bima terganggu. Pasalnya salah satu jembatan yakni di Dusun Sori Wuwu rusak parah dan terputus. Akibatnya, warga terpaksa menggunakan jalan alternatif dengan menumpuk batu di samping jembatan. Selain jembatan yang putusa, empat lainnya di kecamatan yang sama juga rusak.
H. Zaini Arony
H. Rizal Djalil
Mataram (Suara NTB) Sebuah proyek taman di Lapangan Abian Tubuh Kecamatan Sandubaya Mataram, tak terurus meski sudah selesai dikerjakan Desember 2012 lalu. Proyek senilai Rp 792 juta lebih itu semakin terbengkalai karena belum bisa dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat setempat. Proyek tersebut diketahui bersumber dari APBN, kemudian turun ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTB. Setelah melalui proses lelang, proyek dimenangkan CV Sibawae Angkasa Putra, dan memulai pekerjaan September dan berakhir Desember 2012. Proyek meliputi beberapa item, seperti areal parkir, gapura, taman, kolam pasir, juga arena olahraga voli serta lampu penerangan. Diketahui, pekerjaan tersebut berjudul peningkatan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan di Kota Mataram, dengan tanggal kontrak 21 September 2012, masa kerja 90 hari kalender. Menurut Kepala Lingkungan Karang Parwa Kelurahan Abiantubuh Baru, Ahmad Nuzuli kepada Suara NTB mengaku, Bersambung ke hal 5
Salah seorang warga, Rudi (27), yang ditemui di Kecamatan Sape menuturkan, jembatan tersebut putus ketika hujan turun pada Senin sepekan
yang lalu. Saat itu, katanya, hujan yang turun mengakibatkan debit air di setiap sungai besar. Bahkan aliran air sungai yang begitu deras akhirnya meluap.
Akibat derasnya arus air sungai, jembatanpun diterjang hingga putus. Bahkan bekas patahan sempat terbawa arus sungai. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
TERBENGKALAI - Proyek Taman Karang Parwa senilai Rp 792 juta yang terbengkalai. Tampak salah satu item pekerjaan berupa pembuatan area parkir sepeda yang tidak difungsikan masyarakat.
Pembangunan PLTD Tanjung Karang 30 MW Terkendala
PLN Tangguhkan Pemenuhan Pasokan Listrik untuk Investasi Perekonomian NTB bertumbuh positif. Salah satu indikatornya, terlihat dari semakin banyak dan beragamnya fasilitas yang dibangun di daerah ini. Mulai dari pembangunan komplekskompleks pemukiman baru, ruko-ruko, pembangunan hotel serta beragam fasilitas lainnya. Konsekwensi dari pembangunan berbagai fasilitas itu, berimbas langsung pada kebutuhan pendukung lainnya yaitu listrik. Bagaimana PT. (Persero) PLN Wilayah NTB menjawab pertumbuhan ekonomi NTB yang demikian pesat?
‘’MELIHAT perkembangan pembangunan yang sangat pesat tersebut khususnya di Kota Mataram, kebutuhan listrik adalah sebuah keniscayaan,’’ ujar Deputi Manager (DM) Komunikasi dan Hukum PT.PLN Wilayah NTB, Amrullah H.A, Senin (18/ 3). Menurutnya, tanpa kecukupan daya listrik, pembangunan tersebut menjadi sia-sia. ‘’Ibarat kendaraan tanpa mesin,’’ katanya memberi perumpamaan. Amrullah juga melihat dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi NTB khususnya Kota Mataram, tidak sebanding dengan kecepatan pembangunan penyediaan tenaga listrik. Pertumbuhan beban di Pulau Lombok mencapai 5-10 Megawatt (MW) per bulan. ‘’Ini menjadi
pertanda tingginya pertumbuhan ekonomi di Pulau Lombok,’’ tambah Deputi Manager Konstruksi, Ahadi. Menyikapi kondisi ini, PLN Wilayah NTB tidak bisa tinggal diam. ‘’PLN telah mengambil langkah strategis yaitu dengan membangun pembangkit-pembangkit baru dengan skala besar,’’ tegasnya. Pembangunan PLTU Jeranjang adalah salah satu langkah yang telah dilaksanakan. Satu unit pembangkit di Jeranjang telah beroperasi , namun dua unit lainnya menurut Amrullah belum beroperasi karena kompleksitas PLTU sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya. ‘’Diperkirakan butuh
waktu tiga hingga empat tahun lagi. Sehingga dikhawatirkan kecepatan pembangunan di NTB khususnya di Kota Mataram kebutuhan listriknya tidak terpenuhi,’’ tandasnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, PLN telah mengambil langkah cerdas dengan menambah pembangit diesel (PLTD) dengan kapasitas 30 MW, berlokasi di Jalan Arya Banjar Getas, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Sekarbela, Kota Mataram. Bersambung ke hal 5
Amrullah H.A (Suara NTB/ist)
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543