Snt19042014

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

16 HALAMAN

SUARA NTB

SABTU, 19 APRIL 2014

Pengemban Pengamal Pancasila

NOMOR 40 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Mataram (Suara NTB) Fenomena mogok kerja rupanya semakin akrab di lingkungan lembaga peradilan. Setelah hal yang sama dilakukan hakim April 2012 lalu, kini giliran panitera mogok kerja.

Tuntutannya sama, soal tunjangan dan remunerasi yang masih dianggap rendah.

Mogok kerja yang terjadi secara nasional, juga berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Mataram, Kamis (17/4) lalu.

Sekitar 20 panitera senior dan yunior kompak tidak menyentuh berkas perkara yang akan disidangkan. Sejak pukul 08.00 Wita, mereka berkumpul di salah satu ruangan di lantai dua gedung Pengadilan Kelas IA itu.

Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ars)

POSTER - Salah seorang panitera PN Mataram membawa poster bertuliskan protes mereka soal permintaan kenaikan tunjangan.

DPRD Sumbawa Diprediksi Didominasi Wajah Baru

”Incumbent” Berpeluang Rebut Kursi DPRD NTB

Sumbawa Besar (Suara NTB) Dari 45 anggota DPRD Sumbawa periode 2014-2019 diperkirakan didominasi wajah baru. Selain itu, diprediksi juga sejumlah petahana (incumbent) terlempar dari peta persaingan. Sementara untuk kursi DPRD NTB, incumbent, berpeluang kembali melenggang ke Udayana.

TO K O H Terus Terdongkrak

H. Zaini Arony

BUPATI Lombok Barat (Lobar), Dr.H. Zaini Arony menyatakan, di usia ke 56 tahun Kabupaten Lobar atau lima tahun kepemimpinan pasangan Dr. Zaini Arony dan H. Mahrip atau paket Zam-zam telah berikhtiar mempersembahkan pengabdian yang terbaik bagi daerah dan masyarakat Lobar.

Sesuai penilaian secara kualitatif terhadap visi dan misi Lobar yang maju, mandiri dan bermartabat menurut bupati telah menunjukkan keberhasilan. Keberhasilan tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lobar dari tahun 2009 sebesar 61,27 dan tahun 2012 sebesar 63,18 atau meningkat sebesar 1,91 persen. ‘’Usia harapan hidup dari 59 tahun pada tahun 2010 meningkat menjadi 61,28 tahun pada tahun 2012,” Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/her)

KO M E N TTAA R Raksasa Dunia MANTAN Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dr. Dino Patti Djalal mengatakan, dalam tataran perekonomian dunia, fenomena negara barat sebagai domain tidak lagi terlihat. Justru Indonesia berperan dalam garda terdepan perekonomian dunia. ‘’Ada banyak kemajuan membanggakan yang berhasil diraih oleh Indonesia. Dalam tataran perekonomian dunia, fenomena negara barat sebagai domain tidak lagi terlihat. Melainkan Indonesia kini menjadi salah satu negara anggota G20 yang berperan dalam garda terdepan perekonomian dunia, selain India dan Turki,” ujarnya pada dialog kebangsaan di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Kamis (18/4).

Bersambung Dino Patti Djalal ke hal 5

Demikian hasil sementara dari olah data tabulasi C1 KPU dan rekapitulasi PPK, hasil perolehan calon legilatif (caleg) sementara yang berhasil dihimpun Suara NTB hingga Jumat (18/4) kemarin.

Dari lima Dapil di Sumbawa yang memperebutkan 45 kursi, sebagian besar diisi wajah baru. Diperkirakan, sejumlah incumbent yang bakal kehilangan kursinya setelah perolehan suaranya kalah bersaing. Seperti Sambirang Fatah (Golkar Dapil I), Sambirang Ahmadi (PKS Dapil III), Syaifuddin HD (PKS Dapil I), I Dewa Made Oka (Golkar Dapil II), Fitrahrino (PAN Dapil IV), Ikhsanuddin Jamal (PPP Dapil IV), H. Hafied Awad B. A (Golkar Dapil V), M. Thalib (PDI Dapil I), H. Embing HW (PDI Dapil II),

Burhanuddin AB (Hanura Dapil III), Risman Askin (Demokrat Dapil II), Syarifuddin (PKPI Dapil II) dan lainnya. Mereka digantikan sejumlah legislator baru Perolehan suara sementara ini dari Dapil I, Partai Nasdem 4.385 (suara caleg terbanyak, Hasanuddin S.E), PKB 2.128 suara Muhammad Jafar BSc), PKS 3.282 (Irwandi), PDIP 4.738 (Indra Herwansyah), Golkar 5.631 (H Nurdin Marjuni SH), Gerindra 3.397 (Muhammad Faesal, SAP), Demokrat 4.617 (Syamsuddin), PAN 4.550 (A.Rahman Atta, S.Ag M.M), PPP 5.461 (Muhammad Noer, S.Pdi), Hanura 7.258 (H Ilham Mustami, S.Ag), PBB 1.813 (Srinati), PKPI 2.275 (Hasanuddin HMS). Jumlah suara sah 49.535.

Bersambung ke hal 5

Lahan PT.WAH Disita, Mabes Polri akan Dipraperadilankan Mataram (Suara NTB) Kuasa Hukum PT.Wanawisata Alam Hayati (WAH), Lalu Martayadi, SH menyatakan rasa kagetnya, menyusul turunnya tim dari Mabes Polri, Senin (14/4) lalu ke Gili Trawangan melakukan penyitaan terhadap tanah seluas 8 hektar lebih milik PT. WAH. Menurut Martayadi, Mabes Polri keliru melakukan penyitaan,

jika penyitaan tanah dikaitkan dengan penetapan Adi Nugroho sebagai tersangka. ‘’Adi Nugroho tidak ada kaitannya dengan PT.WAH. Dia bukan petinggi PT.WAH. Dia bukan pemegang saham dan juga bukan direksi di PT WAH,’’ jelas Martayadi kepada Suara NTB, Selasa (15/4).

Bersambung ke hal 5

Berikut perkiraan komposisi anggota DPRD Sumbawa 2014-2019 berdasarkan hasil perolehan sementara dan pemetaan analisis Suara NTB. No.

Dapil I Hasanuddin, SE

Dapil II Zulkarnaen dan Edy Syarifuddin

2

Irwandi

Salamuddin Maula

Drs. A. Rahman Alamuddy

3

Indra Herwansyah

I Nyoman Wisma

Hamzah Abdullah

H. Nurdin Marjuni, SH Muhammad Faesal, SAP

Ahmadul Kusasi, SH Syarifuddin, S.Pd

6

Syamsuddin

M. Yasin

Ida Rahayu, BA Rusli Manawari Ardi Juliansyah

7

A. Rahman Atta, S.Ag.MM

Mustajabuddin

-

Ismail M, SH

8

M. Noer, S.Pd

A. Rahman, HMS

-

Cecep Lisbano

9

H. Ilham Mustamii

Akhmad Junaidi

-

M. Saad, SAP

1

4 5

Dapil III Junaidi

Dapil IV Chandra W Rayes, ST Budi Suryata dan A. Rafiq Jack Morsa dan Abdul Hakim, SE Ir. H. Samsul Nurdin Basaruddin, SAP Salman Al Farizi

Dapil V Adizul Sahabuddin Ramliyanto, SH Agus Salim Andi Rusni, SE Syamsul Fikri, M.Si Rulsan, S.Ag Kamaluddin, ST M. Yamin, M.Si Khaeruddin, SE

Data Sementara Perolehan Suara DPRD Provinsi NTB di Kabupaten Sumbawa No.

Nama Partai

1 Nasdem 2 PKB 3 PKS 4 PDIP 5 Golkar 6 Gerindra 7 Demokrat 8 PAN 9 PPP 10 Hanura 14 PBB 15 PKPI Total Suara Sah

Suara Sah Partai dan Calon 17.355 9.951 20.575 36.749 27.812 18.096 20.664 24.672 18.137 29.311 5.385 7.706 236.413

Nama Caleg Suara Tertinggi Drs. H. Mahmud Abdullah Mashud Yusuf, S.Si Johan Rosihan, ST H.M. Husni Jibril, B.Sc Jamaluddin Afifi, SH H. Irwan Rahadi, ST Baijuri Bulkiyah, SH Burhanuddin Jafar Salam, SH Nurdin Ranggabarani SH, MH Hj. Rahma HM L. Irwansyah Ahmad Yani, S.Pd

Keterangan : Minus Kecamatan Moyo Hilir

Data Sementara Perolehan Suara DPD RI di Kabupaten Sumbawa

Peringkat 1 2 3 4 5 6

Nama Calon DPD Ir. H. Badrul Munir, MM Andi Maperuma, MS Baiq Diah Ratu Ganefi, SH Prof. Dr. Farouk Muhammad Yani Sagaroa Drh. H. Abdul Samad

Jumlah Suara 23.378 23.254 17.493 15.734 14.256 13.980

Keterangan : Perolehan suara sementara dimaksud minus Kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa dan Buer.

Sidang Lusita Anie Razak

Faturahman Bantah Hibahkan Tanah ke Kajari dan Kapolres Loteng Mataram (Suara NTB) Jaksa KPK terus menelusuri aliran dana dan pemberian bentuk lain kepada mantan Kajari Praya, Subri, SH, MH, termasuk yang mengalir kepada Kapolres Loteng, AKBP. Supriadi, SIK. Fokus jaksa pada sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Mataram, Kamis (17/4) lalu, terkait dugaan pemberian hibah tanah kepada kedua pejabat negara itu.

Upaya penelusuran fakta itu ketika KPK menghadirkan pengusaha hotel dan restoran asal

Lombok Tengah, Lalu Faturrahman. Pengusaha yang beberapa kali namanya disebut dalam sidang sebelumnya ini, dikonfrontir soal keterkaitannya dengan perkara yang menyeret salah satu direksi PT. Pantai Aan, Lusita Anie Razak.

KPK menanyakan kepada Direktur PT. Mitra Alam ini soal hektaran tanah yang diduga diterima mantan Kajari Praya, Subri. ‘’Apakah saudara pernah menghibahkan tanah kepada Subri selaku Kajari Praya?,” tanya Jaksa KPK Risma Ansyari,

SH. MH. Faturahman hanya menjawab singkat, ‘’tidak pernah”. Kemudian KPK mengkonfrontirnya dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saat diperiksa di KPK beberapa waktu lalu soal pengakuan pernah memberi hibah tanah kepada Kapolres Loteng. Hal ini juga dibantah Faturrahman.

Tidak selesai sampai pengakuan itu, Risma kemudian mengkonfrontir lagi dengan keterangan Kapolres Loteng sebelumnya dalam BAP. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ars)

DISUMPAH - Pengusaha hotel Lalu Faturahman saat disumpah sebagai saksi di Pengadilan Tipikor, pada sidang dengan terdakwa Lusita Anie Razak.

SUARA MATARAM

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

Halaman 2

Soal Royalti

PCF Ragukan Kinerja Tim Appraisal

Gandeng Seluruh Elemen

“Saya sendiri ragu dengan kinerja tim appraisal,” kata Manager PT PCF, Thedy Suryadi Putra saat dikonfirmasi di halaman parkir Mataram Mall, Kamis (17/4). Dijelaskan, berdasarkan Momerandum of Understanding (MoU) antara Pemkot Mataram dengan manajemen PCF, tidak ada klausul maupun pointer yang mengatakan pengkajian dilakukan tiga tahun sekali untuk menghitung royalti yang harus dikeluarkan. Hanya

saja, pembayaran royalti itu hanya kesepakatan yang dibangun antara kedua belah pihak. “Itu hanya kesepatakan saja,” jawabnya singkat.

Menyinggung alasan pihak managemen yang tidak memberikan Rencana Anggaran Belanja (RAB) kepada tim appraisal? Thedy tidak menjawab pertanyaan wartawan.

Tetapi, ia menyebutkan investasi yang dibangun di atas aset Pemkot tersebut, lebih dari triliunan. Ia menegaskan

tidak terlalu penting mempersoalkan sesuatu yang tidak penting, sehingga menggoyahkan perusahaan.

Terkait rencana tim appraisal menentukan besaran royalti berdasarkan data di lapangan, Thedy menyerahkan semua itu dari kajian tim appraisal, tetapi lagi – lagi, ia meragukan hasil temuan tim appraisal. “Tidak perlu kita ributkan hal kecil begini dan silahkan saja kalau mau ditentukan, tapi sekali lagi,

saya meragukan kerja tim appraisal,” tegasnya. Dihubungi terpisah, tim appraisal, Muhammad Jan mengatakan pihak managemen PT PCF, tidak kooperatif memberikan data yang dibutuhkan oleh tim appraisal. Padahal, data primer dan data skunder seperti RAB dan lainnya menjadi patokan untuk menentukan besaran royalti. “Kenapa kita lama bekerja, karena hingga kini RAB tidak mau diserahkan oleh Mataram Mall,” ungkap Jan. Pihaknya, tambahnya, akan tetap bertanggungjawab kepada Pemkot Mataram, untuk menyelesaikan kontrak kerja untuk menghitung royalti tersebut. Terkait kemungkinan ada peningkatan roy-

alti, Jan memilih tidak berkomentar, karena tugasnya hanya menghimpun data di lapangan. “Persoalan itu, biar eksekutif saja yang bicara,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum (Kabag Umum ) Sekda Kota Mataram, Nely Kusumawati memastikan akan memanggil tim appraisal untuk membicarakan hasil temuannya. Karena, hal tersebut terkait kredibilitas dan opini publik yang akan terbangun. “Insya Allah hari Sabtu, kami akan bertemu dengan tim KJPP,” kata Nely.

Nely berharap hasil yang telah dikumpulkan, dapat dikaji oleh eksekutif dan legislatif, sehingga royaltinya bisa dipastikan. (cem)

Jangkau Sekolah Pinggiran

Kunjungan Mobil Perpustakaan Keliling Diintesifkan (Suara NTB/cem)

KESUKSESAN penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif, tidak terlepas dari kinerja kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan keterlibatan masyarakat dalam menyampaikan hak pilihnya. Persoalan lainnya, aparat kelurahan juga menggandeng seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keamanan dan kenyaman berlangsungnya pemilu.

Lurah Mataram Timur, H. Mustaal mengakui berlangsungnya pemilu dengan aman serta sukses, tidak ter(Suara NTB/cem) lepas dari upaya pemerintah H. Mustaal kelurahan dan petugas KPPS menggandeng seluruh elemen masyarakat. Selain itu, imbauan atau sosialisasi terus digencarkan di setiap pertemuan dengan tokoh masyarakat, untuk menekan angka golongan putih (Golput) “Alhamdulillah, berjalan sukses,” aku Mustaal dikonfirmasi di ruangannya, Kamis (17/4).

Berdasarkan pengalaman, katanya, terjadi peningkatan partisipasi pemilih dibandingkan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Artinya, pemilih atau masyarakat sudah mulai sadar dengan pesta demokrasi, terlepas dari kepentingan politik maupun indiviual. “Kalau saya perhatikan masyarakat kita sudah cerdas,” katanya.

Terkait perbedaan partai politik (Parpol) diakui sebagai keberagaman atau ciri khas yang ditampilkan oleh masyarakat. Kendati demikian, tidak ada persoalan mendasar maupun konflik horizontal di tengah masyarakat. Disebut Mustaal, jumlah pemilih yang terdata di Daftar Pemilih Tetap (DPT) 4170, sedangkan yang menjalurkan hak pilihnya 2707. “Kalau dibandingkan pengalaman yang dulu, pemilihan sekarang lebih banyak partisipasi masyarakat,” sebutnya.

Dari sisi pengamanan pemilu maupun proses rekapitulasi, pihaknya melibatkan aparat keamanan dari Babinsa, Babinmaspol dan Linmas. Selama penghitungan suara, saksi yang berjumlah 10 orang, tidak pernah melayangkan protes maupun menimbulkan kekisruhan.

Menjelang pemilihan presiden (Pilpres) mendatang, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat melalui kepala lingkungan masing - masing, agar menjaga keamanan di lingkungan masing – masing. Terlepas dari itu, Mustaal meminta masyarakat meminimalisir angka golongan putih (Golput). (cem)

Mataram (Suara NTB) – Penghitungan royalti Mataram Mall yang hingga kini belum menemukan ujungnya, kembali menuai tudingan dari Managemen PT Pasifik Cilinaya Fantasi (PCF). Pasalnya, pihak manajemen meragukan hasil penghimpunan data maupun menentukan besaran royalti oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) atau tim Appraisal.

Suasana pelayanan perizinan di BPMP2T Kota Mataram.

Kelola 36 Izin

BPMP2T Tetap Libatkan SKPD Teknis Mataram (Suara NTB) – Semenjak Peraturan Walikota (Perwal) Mataram diterbitkan tanggal 14 April 2014, terkait pengelolaan 36 perizinan di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T). Badan yang baru dibentuk ini, tetap melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis untuk mengawal proses perizinan.

Kepala Badan BPMP2T Kota Mataram, Cokorda Sudira Muliarsa didampingi Kepala Bidang Pelayanan Perijinan, I Gusti Pariawan menyebutkan sedikitnya ada 36 proses izin sudah menjadi ranah dan tanggungjawab pihaknya untuk menerbitkan segala bentuk permohonan izin. Kendati demikian, pihaknya tetap melibatkan SKPD terkait baik proses pengawasan hingga penerbitan izin. “Kita tetap berkoordinasi SKPD teknis untuk menerbitkan izin,” ungkap Cokorda dikonfirmasi di ruangannya, Rabu (16/4).

Dijelaskan, Perwal nomor 6

Harus ’’Jemput Bola’’ BANYAKNYA aset milik Pemkot Mataram yang terkesan sulit ‘’dijual’’ kepada investor, mengundang keprihatinan legislatif. Sebut saja eks Pelabuhan Ampenan yang akhirnya dikelola sendiri oleh Pemkot Mataram. Berikutnya MWP Mataram Water Park yang kini belum juga menemukan investor yang mau mengelolanya. ‘’Kalau mau investor datang ke Mataram, sama seperti pariwisata, harus promosi,’’ ujar anggota Komisi II DPRD Kota Mat(Suara NTB/fit) aram, TGH. Ahmad Muchlis TGH. Ahmad Muchlis kepada Suara NTB kemarin. Promosi itu meliputi beberapa hal seperti kepuasan, keindahan, bagaimana kultur dan budaya di Mataram serta pembelajaran apa yang bisa didapatkan di kota ini. ‘’Karena investor ini dunia bisnis, mereka punya modal kalau di bawa ke Mataram apakah bisa untung dan aman,’’ imbuhnya. Hal ini, sambung Muchlis, harus bisa dijawab oleh Pemkot Mataram. Caranya, Pemkot Mataram diharapkan lebih giat ‘’jemput bola’’. ‘’Jangan menunggu bola,’’ cetus politisi PKS ini.

Muchlis menyatakan, sebetulnya orang luar yang datang ke Mataram sangat banyak. Salah satu indikatornya, demikian Muchlis, tiket pesawat untuk rute Lombok kerap habis terjual. ‘’Sekarang mulai sulit kita cari tiket untuk ke Lombok,’’ akunya. Tingginya tingkat kunjungan ini bisa disinkronkan dengan program visit Lombok-Sumbawa.

Ia mencontohkan bentuk upaya jemput bola yang telah membuahkan hasil kerjasama yang juga telah mendapat persetujuan dari DPRD Kota Mataram, yakni investasi PT.MMS MasMurni Sejahtera di Taman Loang Baloq. ‘’Kami juga Dewan jemput bola ke Balikpapan untuk meyakinkan mereka soal investasi di Mataram. Bahkan kami memberi jaminan,’’ tandasnya.

Bila perlu, lanjut Muchlis, kepala daerah membentuk tim promosi. Ia yakin cara ini cukup efektif untuk merangsang masuknya investor ke Mataram. Sebab, hadirnya investor sudah pasti mendatangkan efek samping yang menguntungkan, terutama dampak ekonomi. Karenanya, keanggotaan tim ini harus meliputi segala aspek.

Apalagi sekarang sudah ada BPMP2T Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu di Kota Mataram. ‘’Tim inilah yang berupaya jemput bola bagaimana meyakinkan investor,’’ kata Muchlis. BPMP2T Kota Mataram diharapkan bisa bergerak cepat, jangan sampai lembaga yang baru dibentuk ini justru tidak punya program yang jelas soal investasi. Selain itu, harus ada alternatif solusi jika program-program yang telah direncanakan tidak berjalan sesuai harapan. ‘’Kalau rencana A tidak berhasil maka harus ada rencana B bahkan C,’’ pungkasnya. (fit)

tahun 2014 tentang pelimpahan sebagian wewenang kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMP2T) ada dua katagori proses perizinan yang menjadi tanggungjawab. Yakni, izin penanaman modal atau non sektoral dan izin operasional atau sektoral. “Disini ada dua, izin penanaman modal dan izin operasional,” sebutnya.

Disebutkan, izin penanaman modal meliputi izin prinsip penanaman modal, prinsip perluasan penanaman modal, prinsip penggabungan perusahaan penanaman modal, prinsip perubahan, izin usaha, izin usaha perluasan, usaha penggabungan perusahaan penanaman modal, usaha perubahan, pembukaan kantor cabang, kantor perwakilan perusahaan asing dan surat izin usaha perwakilan perusahaan perdagangan asing.

Sementara izin sektoral yakni ada dua macam. Pertama, izin usaha, meliputi SIUP, TDP, TDG, TDI, IUI, Izin Perluasan,

HO, SITU, SITU MB, IUJK, Izin usaha rumah makan, izin usaha rekreasi dan hiburan umum, IUJP, reklame, trayek, izin bidang angkutan jalan, izin penggunaan air tanah, izin pemanfaatan penggunaan tanah, izin penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun dan izin usaha air limbah cair.

Sedangkan izin non usaha berupa ILOK, IMB, Pemutihan IMB dan IMB Balik Nama.

Dikatakan, 36 izin di BPMP2T adalah upaya mempermudah masyarakat untuk mengurus perizinan. Terlepas dari itu, Cokorda meminta kepada masyarakat agar tidak mengurus izin melalui perantara atau calo. Sehingga, masyarakat mengerti dan mengetahui mekanisme sebenarnya.

Terkait rentan waktu penyelesaian izin, ia menegaskan selama tidak ada permasalahan di lapangan, izin akan terbit sesuai waktu yang ditentukan. Kalaupun ada kendala, pihaknya akan mengkonfirmasikan kepada pemohon ijin. (cem)

Mataram (Suara NTB) Untuk menarik minat baca di kalangan masyarakat khususnya anak-anak sekolah, kunjungan mobil perpustakaan keliling Perpustakaan Kota Mataram akan lebih diintensifkan, khususnya ke sekolah-sekolah pinggiran yang ada di Kota Mataram.

“Perpustakaan keliling lebih kita intensifkan kunjungannya agar bisa menjangkau sekolah-sekolah di pinggiran karena tidak mungkin mereka datang ke perpustakaan karena jauh. Jadi itu yang lebih kita perbanyak jadwal turunnya,” terang Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram, Dra. Siti Miftahayatun.

Selain untuk meningkatkan minat baca, pelayanan mobil perpustakaan keliling juga untuk memudahkan anak-anak sekolah membaca berbagai jenis buku koleksi Perpustakaan Kota Mataram.

Mengingat selama ini kunjungan di Perpustakaan Kota Mataram dari kalangan pelajar masih minim. Penyebabnya karena singkatnya waktu istirahat para siswa sehingga tak memungkinkan untuk mengunjungi perpustakaan di luar sekolahnya.

“Waktu bermainnya cuma sebentar hanya 15 menit jadi nggak memungkinkan untuk datang ke perpustakaan dan balik lagi. Kan habis waktu di jalannya,” terangnya. Pengunjung yang paling dominan berasal dari kalangan maha-

siswa. Untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Perpustakaan Kota Mataram, Miftahayatun mengatakan pelayanan di lembaganya sudah menerapkan sistem otomasi dan juga dilengkapi dengan layanan wi-fi gratis.

“Itulah salah satu usaha kita untuk meningkatkan minat baca dan menarik minat masyarakat untuk datang ke perpustakaan. Bukunya kita lengkapi dengan best seller, buku-buku berkualitas. Ruang bacanya juga yang nyaman,” jelasnya. Disamping itu pihaknya juga menambah beberapa taman bacaan seperti di Taman Sangkareang, Udayana, dan Pantai Ampenan.

Tahun ini, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram juga akan memberikan bantuan rak buku untuk Taman Baca Masyarakat (TBM) yang ada di Kota Mataram. Karena dinilai masih banyak TBM yang kekurangan fasilitas dan koleksi buku. Sebelumnya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram juga telah menyalurkan bantuan buku untuk TBM-TBM yang dikelola masyarakat di seluruh Kota Mataram. “Pada umumnya TBM fasilitasnya masih kurang, rak tidak ada, bukunya masih sedikit.

Tahun ini kita kasih bantuan rak. Bantuan buku sudah kita salurkan. Kalau untuk raknya insya Allah tahun ini,” terangnya. (yan)

LPA Mataram Bantu Bayi Penderita Tumor Asal Sumbawa

(Suara NTB/ist)

Mataram Suara NTB – LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Kota Mataram bersama DAM (Dewan Anak Mataram), Kamis (17/4) menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp 7,5 juta kepada orang tua Sofiana Dewi Putri, bayi penderita tumor asal Berare, Moyo Hilir, Sumbawa Besar.

Sofiana Dewi Putri, bayi pasangan Hasan dan Datiah yang baru berusia satu bulan tiga hari terbaring lemah di ruang ICU RSUP NTB sejak seminggu yang lalu. Meski bukan berasal dari Kota Mataram, kondisi Sofi, demikian bayi malang ini dipanggil, mengundang keprihatinan banyak kalangan. LPA Kota Mataram bersama DAM berinisiatif melakukan penggalangan dana dari para pengguna jalan beberapa hari yang lalu. ‘’Alhamdulillah dana yang terkumpul Rp 7,5 juta,’’ kata Pembina LPA Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., saat menyerahkan bantuan tersebut ke orang tua Sofi di ICU RSUP NTB,

TUMOR - Beginilah kondisi Sofiana Dewi Putri, bayi asal Sumbawa penderita tumor di wajah, kini terbaring lemah di ruang ICU RSUP NTB. Penyakit yang dideritanya mengundang keprihatinan banyak kalangan.

Kamis (17/4). Alasan LPA Kota Mataram dan DAM membantu bayi malang asal Sumbawa itu, menurut Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram ini, mengaku baik anak-anak Kota Mataram yang tergabung dalam DAM merasa terpanggil untuk membantu meringankan beban bayi Sofi. ‘’Walaupun tidak berasal dari Mataram namun kepedulian anak-anak kita sangat kita apresiasi. Mereka turun ke jalan-jalan dan ke sekolahsekolah untuk mengumpulkan dana,’’ ujarnya. Bayi Sofi menurut penuturan orang tuanya

akan dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar karena RSUP NTB tidak bisa menangani penyakit tumor yang diderita Sofi. ‘’Karena untuk transportasi dan akomodasi orang tua yang berasal dari Sumbawa tidak ditanggung, sehingga kedua orang tua Sofi sangat berat menanggung beban,’’ imbuhnya.

Nyayu berharap kepedulian LPA dan DAM bisa meringankan beban bayi Sofi. Ia mengimbau bagi para dermawan yang ingin berbagi rezeki, dipersilahkan menemui orang tua Sofi di ruang ICU RSUP NTB. (fit)

(Suara NTB/yan)

PERPUSTAKAAN KELILING - Mobil perpustakaan keliling milik Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Mataram parkir di samping Kantor Walikota Mataram usai berkeliling ke berbagai tempat di Kota Mataram.

SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

Halaman 3

Jadi Kekuatan Daerah

Tunggakan BPJS di RSUD Tripat Tembus Rp 2 Miliar Giri Menang (Suara NTB) Jumlah pasien di RSUD Patut Patuh Patju (Tripat) Gerung Lombok Barat (Lobar) meningkat signifikan sejak diberlakukannya BPJS terhitung Januari lalu. Pasien diperkirakan meningkat sekitar 20 persen. Peningkatan jumlah pasien ini, karena banyak limpahan pasien rujukan dari puskesmas di daerah Lobar, seperti Narmada, Lingsar dan Gunung Sari. Lonjakan jumlah pasien ini berdampak pada pembiayaan. Untuk membiayai pasien ini, BPJS diperkirakan menunggak di RSUD Tripat mencapai Rp 2 miliar.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Tripat Gerung, dr. Ahmad Taufiq Fathoni, menjelaskan, sesuai ketentuan, pasien non emergency dari Lobar diarahkan rujukannya ke rumah sakit daerah setempat. Hal ini sesuai sistem rujukan yang dibuat provinsi dan pusat. Kondisi ini juga berimbas terhadap banyaknya pasien rujukan ke rumah sakit, sehingga jumlah pasien pun melonjak.

Disebutkan jika dibandingkan jumlah pasien pada bulan Januari tahun lalu, intensitas pasien rawat jalan tahun ini meningkat sekitar 1.500 orang, tahun ini diperkirakan naik 100 persen. “Kalau pasien rawat inap turun,” terangnya, Jumat (18/4).

Selain limpahan pasien rujukan dari puskesmas daerah Lobar, pasien dari daerah perbatasan Lombok Tengah pun dirawat di RSUD Tripat. Pasien dari Loteng diterima RSUD Tripat, karena tipe rumah sakitnya sama, yakni sama-sama tipe C. Persoalan pasien bukan tidak boleh dirujuk ke Gerung atau Mataram dan ke RSUP, namun terletak pada tipe rumah sakit. ‘’RSUP dan Rumah Sakit Kota sama-sama tipe B, sedangkan kalau Rumah Sakit Praya Loteng dan Rumah Sakit Gerung itu sama-sama tipe C, sehingga sah-sah saja menerima pasien,’’ ujarnya.

Hal ini atas pertimbangan biaya juga, misalnya pasien sesar untuk melahirkan jika dioperasi di rumah sakit tipe C hanya membayar Rp 2 juta sedangkan di tipe B dibayar Rp 6 juta, sehingga Pemda dalam hal ini rugi. Atas dasar ini diarahkan dirujuk ke rumah sakit se tipe. “Dioperasi di Rumah Sakit Gerung (tipe C) bisa, kenapa mesti ke rumah sakit tipe B. Begitulah pertimbangannya,”imbuhnya.

Mengenai tunggakan pembayaran BPJS, disebabkan persoalan verifikasi yang belum lancar. Seperti bulan Januari diajukan sekitar Rp 2 miliar, namun baru bisa dibayar Rp 1,2 miliar. “Karena verifikasi perlu waktu, sehingga menghambat pembayaran,” ujarnya, seraya menambahkan, persediaan obat-obatan di rumah sakit tidak ada masalah, karena masih mampu menanggulangi. (her)

(Suara NTB/her)

POTONG TUMPENG - Pemotongan tumpeng serangkaian HUT Lobar ke-56 oleh Ketua TP PKK Lobar Hj. Nanik Zaini Arony, Kamis (17/4).

GUNAKAN SEPEDA - Sepeda dan cidomo merupakan sarana transportasi utama di tiga gili di Kabupaten Lombok Utara. Berbagai kebutuhan hotel, restoran atau warga harus diangkut menggunakan cidomo, sepeda atau transportasi yang tidak menggunakan mesin. Sebagaimana tampak dalam gambar, seorang petugas hotel di Gili Air membawa kebutuhan hotel menggunakan sepeda.

(Suara NTB/ham)

BESARNYA jumlah penduduk Lombok Timur (Lotim) yang mencapai 1,23 juta jiwa merupakan modal besar dalam membangun daerah.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 63,55 persen merupakan kelompok penduduk usia produktif. Tingginya jumlah penduduk usia produktif ini bisa menjadi kekuatan untuk membangun daerah.

“Kelola penduduk usia produktif menjadi kekuatan daerah,” ungkap Asisten I Set(Suara NTB/rus) da Kabupaten Lotim, H. SaH. Sahabudin habudin dalam pembukaan Seminar Bonus Demografi di Selong belum lama ini.

Penduduk Lotim, ungkapnya, tahun 2011 tercatat 1,16 juta jiwa. Jumlah ini meningkat tahun 2012 menjadi 1,23 juta jiwa, masing-masing 519 ribu penduduk laki-laki atau 46 persen dan 596 penduduk perempuan atau 54 persen.

Dari fakta ini, laju pertumbuhan penduduk sebsar 0,96 persen. Untuk itu, ujarnya, program kependudukan, terus diupayakan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

Melihat banyaknya perempuan di Lotim, Pemkab Lotim mengingatkan agar diberikan kesempatan yang sama dalam meningkatkan prestasi dan profesionalismenya. Termasuk peluang menjadi pemimpin. Apalagi potensi yang dimiliki kaum perempuan tidak kalah dengan kaum laki-laki. ‘’Dilihat dari jenis pekerjaan, sebagian besar penduduk Lotim ini bekerja di sektor pertanian, sebanyak 39,6 persen. Perdagangan 22,1 persen dan jasa 17,8 persen,’’ klaimnya. (rus)

Hari Ini, Dua TPS di Loteng Gelar Pemilihan Ulang

Praya (Suara NTB) Sebanyak 759 pemilih yang terdaftar di TPS 11 Desa Banyu Urip dan TPS 5 Desa Mekar sari Praya Barat, hari ini bakal melakukan pemungutan suara ulang. Setelah sebelum, dalam pemungutan suara pertama, Rabu (9/4), ditemukan diindikasi pelanggaran pemilu. Atas dasar ini, KPU Lombok Tengah (Loteng) memutuskan melakukan pencoblosan ulang khusus di dua TPS tersebut.

Keputusan KPU Loteng menggelar pencoblosan ulang di kedua TPS tersebut, berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan Panwaslu Loteng.

Setelah ditemukan ada pelanggaran pelaksanaan pemilu, yakni adanya dugaan keterlibatan oknum kepala desa setempat dalam mempengaruhi pemilih langsung di TPS. Pihak KPU Loteng sejauh

ini terus melakukan persiapan untuk mendukung pelaksanaan pemungutan ulang, terutama terkait kesiapan logistik pemilu. “Secara umum sudah tidak persoalan. Dan, KPU Loteng siap menggelar pemungutan ulang di dua TPS tersebut,” ungkap Sekretaris KPU Loteng, Drs. I Gede Suantara, kepada Suara NTB, Jumat (18/4).

Namun karena masuk dalam kondisi khusus, maka untuk logistik tidak akan dikirim melalui PPK atau PPS, seperti sebelumnya. Tetapi langsung kirim dari KPU Kabupaten ke TPS bersangkutan yang dikawal ketat aparat kepolisian. “Logistik baru akan dikirim pagi sebelum pencoblosan berlangsung untuk menghindari hal-

Petani Jagung di KLU Masih Terlibat Ijon Tanjung (Suara NTB) Petani jagung di Desa Mumbul Sari dan Desa Akar-Akar, Bayan, sampai saat ini masih terlibat ijon akibat keterbatasan modal. Kondisi ini pun membuat struktur permodalan ala petani sulit mengembangkan usahanya.

Ketua Kelompok Jagung Geruk Gundem, Mumbul Sari, H. Ilham, Kamis (17/ 4), mengatakan kelompok tani di desanya masih kesulitan berkembang. Selain modal, kendala yang dihadapi adalah masih rendahnya nilai jual petani, karena belum terbukanya pasar. Petani belum memiliki akses untuk berhubungan dengan pengusaha besar yang menawarkan harga beli lebih tinggi.

“Produksi jagung kami masih terbatas antara 4,5 ton sampai 6 ton per hektar. Pembiayaan yang kami lakukan melalui swadaya dan ijon, oleh karena itu,

kami minta modal ini ditanggulangi dengan pinjam pakai dana yang ada di pemerintah,” kata Ilham.

Senada Ilham, Kades AkarAkar, Atsah, juga mengusulkan hal serupa. Dalam hal ini, pemerintah memberikan pendampingan bagi petani. Apalagi di Akar-Akar, lahan potensial tanam jagung mencapai 1.000 hektar. Petani jagung di desanya, belum dapat meningkatkan produksi baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dengan produksi 4 - 6 ton per hektar, diharapkan dapat bertambah dengan mengoptimalisasi jumlah tanam.

“Saat ini, kami hanya mampu menanam 1 kali dalam setahun. Kalau ini bisa ditingkatkan, produksi petani mungkin akan meningkat. Kendala modal kami dalam setahun, hanya menunggu saat panen. Kadang, karena cuaca dan modal terbatas, pemupukan telat dapat menyebabkan kerugian besar,” katanya.

Menyikapi aspirasi masyarakat tersebut, Bupati Lom-

bok Utara, H. Djohan Sjamsu, Kamis (17/4), mengatakan telah meminta Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Kelautan perikanan dan Perkebunan (DPPKKP) untuk memfasilitasi kebutuhan modal kelompok tani ke Bank NTB. Selain itu, ia juga meminta agar DPPKKP mempelajari kondisi fisik wilayah sentra perkebunan.

“Saya minta juga kepada Dinas PU, agar Bidang Pengairan dan Bidang Binamarga melihat jembatan di lingkar selatan,” kata Djohan.

Bupati mengakui, sektor pertanian - budidaya jagung merupakan salah satu instrumen pengembangan ekonomi yang bermuara pada penurunan derajat kemiskinan di KLU. Oleh karena itu, ia menginginkan agar infrastruktur pendukung tersedia guna mempercepat perkembangan ekonomi masyarakat. (ari)

Dari HUT Lobar

Dari Disertasi H. Najmul Akhyar

Bupati Ajak Masyarakat Bangun Daerah

Lemahnya Peran Gubernur Rentan Timbulkan Konflik di Tingkat Kepala Daerah

Giri Menang (Suara NTB) Upacara puncak HUT Lombok Barat (Lobar) ke 56 digelar di Lapangan Bencingah Kantor Bupati, Kamis (17/4).

Kegiatan ini dihadiri Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, dan tamu undangan lainnya.

Bupati Lobar dalam sambutannya menyebut, usia 56 tahun merupakan rentan waktu yang panjang dilalui Lobar, perjalanan penuh romantika. Dulunya Lobar dikenal kabupaten besar, luas dan superior. Namun, kini menjadi kabupaten yang masih terus dalam etape pencarian kembali identitas dan jati dirinya.

Ia menyatakan, memperingati HUT secara filosofis berarti retrospektif artinya berupaya menengok masa lalu sebagai sebuah mata rantai sejarah. ‘’Dan sebuah masa lalu adalah fondasi yang sangat bernilai sebagai referensi menapaki masa kini dan masa depan,” ungkapnya.

Ia mengajak masyarakat agar bersama-sama membangun daerah, karena tidak cukup pemerintah. Menurutnya, tanpa kebersamaan, cita-cita dan visi misi daerah tidak mungkin tercapai optimal. “Kita jadikan HUT Lobar ini inspirasi dan motivasi untuk mengisi perjuangan dan pembangunan daerah,” imbuhnya.

Usai upacara, bupati didampingi Wakil Bupati H. Mahrip menandatangani sejumlah kerjasama dengan Kejaksaan, BPJS dan mitra kerjasama swasta. Penandatanganan ini juga dihadiri Wakil Gubernur H. Muh. Amin, Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah serta diakhiri acara potong tumpeng oleh Ketua TP PKK. (her)

WAKIL Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Dr. Najmul Akhyar, SH,MH, berhasil menyelesaikan studi S3 (Doktor) di Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Kajian ilmiah setebal 485 halaman itu, mencoba menuangkan lemahnya peran gubernur dalam kapasitasnya sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat. Dampak kelemahan yang rentan konflik di tingkat kepala daerah, Najmul memandang perlunya langkah rekonstruksi peran.

“Selama menjabat wakil bupati, saya melihat betapa pentingnya peran gubernur kepada bupati/walikota. Gubernur sebagai wakil pusat dan gubernur sebagai kepala daerah, tetapi dalam UU, pengawasan kepada bupati/walikota, tidak memberi sanksi luas kepada bupati/ walikota bila melanggar apa yang menjadi kesepakatan,” ujar Najmul mengungkap latar

belakangnya mengambil disertasinya pada Suara NTB belum lama ini.

Najmul mengatakan, dalam fungsi pengawasan ke bupati/walikota, oknum bupati terkadang tidak taat. Dalam sistem pemerintahan di Indonesia, ia mencontoh kasus Gubernur Kalimantan Barat, Agustin Teras Narang, marah kepada salah satu bupatinya yang kerap tidak ikut acara gubernur. Impeachment yang sekira layak dijatuhkan oleh gubernur, tidak dapat diterapkan, karena tidak diatur dalam UU. Dalam pengawasan kepada bupati, gubernur dibolehkan mengusulkan sanksi yang dijatuhkan kepada kabupaten/ kota yang pemimpin daerahnya melanggar. Sayangnya, Najmul melihat hal tersebut mustahil dilakukan oleh gubernur, karena secara kewilayahan, gubernur juga bertanggung jawab untuk mengakomodir seluruh ke-

pentingan masyarakat di wilayah provinsi, tidak parsial kepada 1 kabupaten/kota.

“Gubernur boleh mengusulkan sanksi kabupaten bersangkutan tidak diberikan dana tugas perbantuan. Ini saya lihat, sanksi yang tak mungkin dilakukan gubernur untuk dana yang turun ke daerahnya. Mendagri dapat menindaklanjuti usulan gubernur itu, tapi tidak ada kekuatan mengikat,” terangnya lagi.

Dalam peran lain gubernur, Najmul melihat adanya benturan kepentingan antara pusat dan daerah. Kasus di NTB misalnya, pembelian saham divestasi yang mencuat menyebabkan tarik ulur antara keinganan daerah dan kengototan pusat. Dalam hal ini, Najmul mempertanyakan, pada posisi manakah seharusnya gubernur menempatkan diri?

Sementara pada aspek sistem demokrasi, gubernur ditempatkan sebagai wakil pu-

hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua KPU Loteng, Ari Wahyudi, S.H.M.H., mengungkapkan, pemilihan ulang dilaksanakan sesuai batas waktu pelaksanaan pemungutan ulang, yakni 10 hari setelah pemungutan ulang pertama. Karena kalau dilaksanakan lewat dari 10 hari, maka hasilnya tidak akan diterima. “Itu sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.

Meski demikian, walaupun ada dua TPS yang mengelar pemungutan suara ulang, Ari menjamin tidak akan sampai mengganggu proses rekapitu-

lasi perolehan suara untuk tingkat kabupaten yang akan digelar Senin (21/4) pekan depan. Karena hasilnya nanti akan langsung dikirim ke KPU kabupaten dan digabung dengan suara di kecamatan bersangkutan. ‘’Saat ini proses rekapitulasi perolehan suara masih dilaksanakan di tingkat kecamatan. Baru setelah itu akan dikirim ke kabupaten untuk dilakukan rekapitulasi tingkat kabupaten. Untuk proses rekapitulasi perolehan suara kita targetkan selesai dua sampai tiga hari paling lambat,” ujarnya. (kir)

Jadikan Ponpes sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Umat Tanjung (Suara NTB) Keberadaan pondok pesantren (ponpes) yang banyak di Kabupaten Lombok Utara (KLU) harus dimaksimalkan, khususnya dalam pengembangan ekonomi umat. Wakil Bupati KLU, Dr. H. Najmul Akhyar, SH.MH., menekankan pondok pesantren agar ditempatkan sebagai basis kedaulatan ekonomi.

Najmul dalam Daurah Iqhtisodiyyah, di Ponpes Nurul Bayan, belum lama ini menyampaikan, pengembangan konsep kemandirian ekonomi itu harus digagas sejak dini dan harus diinisiasi oleh ponpes sebagai sentral pengembangan keilmuan agama di tanah air, termasuk di KLU. Ponpes kata dia, harus mampu membangun dan menggiring pola pikir pemangku kebijakan terkait konsep ekonomi berbasis ponpes.

“Intinya, bagaimana ponpes dapat menjadi sentral pengembangan ekonomi kerakyatan. Mudah-mudahan kehadiran para Kiyai dan tokohtokoh pembaharu di bidang ekonomi pondok pesantren ini

dapat memberikan berkah kepada masyarakat melalui pondok pesantren di daerah ini,” ungkap Najmul.

KLU, ujarnya, memiliki potensi pengembangan ekonomi dari berbagai sektor,yakni pariwisata dan pertanian. Besarnya potensi yang ada, Najmul meminta agar ponpes yang ada di daerah, ambil bagian.

“Kita semua merasa yakin bahwa salah satu pusat pengentasan kemiskinan adalah pondok pesantren. Saya membayangkan, jika semua ponpes memiliki usaha-usaha dan saya yakin tentu ke depan ponpes adalah merupakan pusat pengembangan ekonomi,” ujarnya.

Tokoh sukses pengelola Ponpes Kiyai Mahfud Sobari, dari Pacet, Mojokerto yang hadir menyampaikan motivasi, jika saat ini usaha para santrinya sudah mampu menyuplai hasil perkebunannya ke berbagai toko, restoran, hotel, mallserta supermarket di daerah Mojokerto dan sekitarnya.

Meski demikian, usaha santrinya masih belum dapat disebut sukses melainkan harus terus dikembangkan. (ari)

(Suara NTB/ist)

PRESENTASI - Wakil Bupati KLU H. Najmul Akhyar saat mempresentasikan disertasi S3-nya di hadapan tim penguji di Unibraw beberapa waktu lalu. sat, tetapi otonomi daerah justru dititikberatkan di kabupaten, bukan di provinsi.

Demokrasi yang bercirikan pemilihan langsung oleh rakyat, seakan membantah bahwa tidak ada mekanisme yang dapat menyatukan antara gubernur wakil pusat dan otonomi daerah di kabupaten.

“Kelemahan-kelemahan gubernur akan berdampak pada rentannya konflik antara gubernur dan bupati. Di NTB, pernah terjadi tahun 2010. Gubernur membuat edaran bahwa bupati/walikota harus mendukung program pendidikan.

Namanya program besar, dananya pun harus besar. Tapi ketika itu, ada bupati yang tidak mau menganggarkan,” katanya.

Sebagai bagian dari rekomendasi disertasinya, Najmul menyarankan dilakukannya perubahan UU yang mengatur peran gubernur diubah. Yakni harus ada keseimbangan antara gubernur sebagai wakil pusat yang mengawasi dan peran gubernur untuk memberi sanksi. Sanksi dimaksud harus dijabarkan segara tegas, mengingat dalam PP disebutkan gubernur tidak dianjurkan untuk memberi sanksi. (ari)

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567

Kerjasama Pemkab Bima dengan Harian Suara NTB

Bima Surplus Beras, Pemkab Gelar Rakor Program Ketahanan Pangan Bima (Suara NTB) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Bima bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Kamis (17/4) melakukan koordinasi dan integrasi terkait dengan program pembangunan ketahanan pangan serta kebijakan pembangunan ketahanan pangan.

Kegiatan ini untuk menyamakan persepsi terkait Program Ketahanan Pangan di NTB. Kepala BKP kabupaten Bima, Ir. Muhammad Tayeb dalam pemaparanya mengakui pertemuan ini dinilai penting, mengingat Kabupaten Bima merupakan salah satu lumbung padi terbesar di NTB, terlebih dalam kurun beberapa tahun Kabupaten

Bima mengalami surplus beras yang dipasarkan hingga ke NTT. Hal ini, katanya, turut mendorong peningkatan pendapatan masyarakat yang berarti dari hasil produksi pangan.

Ditilik dari pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang pangan, pada tahun 2013 pencapaian produksi beras Kabupaten Bima mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga turut mendongkrak pendapatan petani sekitar 265,83%. Untuk tahun 2013, harga beras per kilo sebesar Rp. 7.250 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan hingga Rp. 8.000. “Selanjutnya kami berharap pertemuan koordinasi dan integrasi program pembangunan ketahanan pangan ini dapat lebih meningkatkan upaya penca-

paian target produksi pangan, khususnya komoditi beras,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKP Provinsi NTB, Ir. Hj. Hartina, MM dalam pemaparan mengatakan, visi pembangunan bidang pangan di NTB yaitu terwujudnya ketahanan pangan menuju masyarakat NTB yang sejahtera.

Visi ini, Kata Hj Hartina dijabarkan dalam misi: Peningkatan ketersediaan dan kewaspadaan pangan, meningkatkan kestabilan harga pangan, meningkatkan kelancaran pelayanan dan kualitas sumberdaya aparatur.

Dalam RPJMD tahun 2014– 2018 tahapan yang dipersiapkan yaitu memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pada peningkatan produksi dan daya sa-

ing perekonomian. Hal ini untuk menjamin ketersediaan pangan sehingga meningkatkan kemampuan para petani dan secara kelembagaan dapat menjamin ketersediaan pangan sehingga terwujudnya efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi pangan.

Di tingkat Propinsi NTB, lanjut Hj. Hartina, target indikator yang dicapai dalam terwujudnya ketahanan pangan menuju masyarakat NTB yang sejahtera di antaranya ketersediaan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat. Keterjangkauan ketahanan pangan dalam hal ini pendistribusian lembaga pangan masyarakat serta distribusi lembaga pangan masyarakat dan konsumsi pangan dan gizi dalam hal ini

penganekaragaman konsumsi pangan.

Sementara itu isu strategis dalam kerangka stategis pembangunan ketahanan pangan di provinsi NTB yaitu masih rendahnya daerah rentan akan pangan dan gizi, distribusi dan keterjangkauan pangan belum merata.

Aspek lainnya yang perlu dibenahi adalah pola konsumsi pangan masyarakat belum sesuai harapan, tingginya tuntutan pasar global dan internasional dalam penerapan standar mutu dan keamanan pangan segar serta belum optimalnya kinerja DKP. Bila dilihat dari kumulatif arus komoditas pangan keluar dari Provinsi NTB mulai tahun 2011 s/d Februari 2014, tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar rata-rata 10.317,5 ton dari tahun

Diintimidasi

Tuntut Pemilu Ulang

Warga Doropeti Blokir Jalan Dompu (Suara NTB) Proses rekapitulasi perolehan suara Pemilu legislatif di tingkat Kecamatan Pekat hingga kini belum bisa dilakukan pasca aksi unjuk rasa anarkis di kantor Camat, Selasa (15/4) lalu. Penyelenggara di tingkat PPK, PPS dan Panwascam diduga diintimidasi oleh kelompok pendukung caleg yang menuntut pemilu ulang dilakukan. Akses jalan strategis nasional di Doropeti Pekat bahkan diblokir warga menuntut pemilu ulang dan diusutnya kasus dugaan politik uang.

Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK kepada Suara NTB saat dihubungi, Jumat (18/4) mengatakan, aksi blokir jalan yang dilakukan warga di Desa Doropeti Kecamatan Pekat masih terkait tuntutan dalam aksi sebelumnya yang menuntut pemilu ulang di wilayah kecamatan Pekat karena dinilai ada praktek politik uang dan keterlibatan PNS. “Tuntutannya masih sama (pemilu ulang dan diproses kasus politik uang). Cuma kita tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan itu (pemilu ulang),” kata Purnama.

Soal kasus politik uang, dikatakan Purnama, kasusnya baru dilaporkan dan tidak serta merta diputuskan salah atau tidak.

Namun pelapor akan diundang ke Panwaslu Kabupaten untuk diklarifikasi terkait kasus politik uang yang dilaporkan. “Besok (Sabtu (19/4) pelapor akan diundang ke Panwaslu untuk dimintai klarifikasi,” jelasnya.

Terkait ancaman dan intimidasi terhadap penyelenggara pemilu di tingkat PPK dan PPS sehingga proses rekapitulasi belum juga dilakukan, dikatakan Purnama, pihaknya tengah mengawal anggota PPK dan PPS dari Pekat ke Dompu. Untuk jaminan keamanannya, aparat Kepolisian tetap berjaga-jaga dan masih disiagakan di Pekat. “Sekarang kita juga sedang mengawal mereka (PPK dan PPS),” ungkapnya.

Ketua KPU Dompu, Rusdyanto, ST yang dihubungi di ruang kerjanya, mengaku belum bisa memastikan waktu rekapitulasi untuk PPK Pekat dilakukan pasca aksi unjuk rasa yang berujung anarkis di kantor Camat Pekat. Pihaknya pun telah melakukan rapat koordinasi dengan Panwaslu Kabupaten terkait keterlambatan dari tahapan jadwal yang ditetapkan 13-17 April untuk proses rekapitulasi di tingkat Kecamatan. “Panwaslu dapat memaklumi karena keadaan yang terjadi. Tapi kita pastikan, proses rekapitulasi PPK Pekat ini tidak akan lewat dari batas rekapitulasi di tingkat KPU Kabupaten, 21 April,” katanya.

Rusdyanto pun mengaku, proses rekapitulasi untuk tingkat KPU Dompu dijadwalkan pada 20-21 April 2014. Untuk PPK Pekat akan melihat kondisi keamanan dalam waktu dekat. “Proses rekap di KPU akan dilakukan pada 20-21 April,” katanya. (ula)

2013 yang hanya mencapai ratarata 6.425,3 ton.

Rakor ini digelar di ruang rapat Bupati Bima. Selain dihadiri mas-

ing-masing pimpinan FKPD, dalam rakor juga dihadiri oleh jajaran BKP Kabupaten Bima dan Provinsi NTB. (use/*)

KPU KSB Bakal Dipolisikan

Panwaslu Bima Minta Pengamanan Ekstra Kota Bima (Suara NTB) Permasalahan sengketa pemilu legislatif (pileg) di Kabupaten Bima masih menimbulkan riak. Kamis (17/4) anggota Panwascam Belo, Edho, asal Desa Cenggu dijemput paksa oleh salah satu simpatisan partai Demokrat asal Desa Renda. Sementara siang harinya, rumah ketua Panwaslu Kabupaten Bima, Arman, diserang oleh dua kubu pendukung caleg lainnya.

Ketua Panwaslu Kabupaten Bima, Arman yang dikonfirmasi di kediamannya di Lingkungan Manggemaci menuturkan penyerangan tersebut terjadi menjelang magrib. Saat itu, katanya, dia tengah meminta klarifikasi terhadap Ketua Panwascam Wawo, Firman, terkait laporan dugaan pelanggaran pemilu. Saat permintaan klarifikasi dan pemeriksaan data-data, tiba-tiba datang seorang Caleg Perempuan yang juga meminta agar rekomendasi segera dikeluarkan.

Belakangan setelah datang Caleg Perempuan, tiba-tiba masuk telepon dari Caleg lain ke Firman. Caleg yang berasal dari partai ternama juga meminta agar Firman segera mengeluarkan rekomendasi terkait laporan kecurangan.

"Dia bilang ingin rekom hari itu juga, tapi kami menjelaskan tidak bisa karena ada mekanismenya,” tutur Arman.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, oknum Caleg tersebut kemudian menanyakan posisi Firman. Firman lantas menjelaskan jika dia tengah berada di rumah Ketua Panwaslu. Oknum Caleg tersebut lantas menyuruh menunggu dan menyebutkan hendak melakukan penyerangan. Namun sesampainya di rumah Arman, tindak kekerasan tak sampai terjadi. Pasalnya oknum Caleg melihat di rumah tersebut juga banyak warga. Hanya saja, saat oknum caleg dan pendukung datang pihaknya sempat kalang kabut.

Dijelaskan Arman, pihaknya bukan tak ingin mengeluarkan rekomendasi mengenai kasus yang dilaporkan. Hanya saja pihaknya perlu melakukan kajian terlebih dahulu. Intinya, tegasnya, laporan yang masuk harus melalui proses pengkajian terlebih dahulu. “Mana yang memenuhi unsur itu yang dikeluarkan rekomendasi,” tandasnya lagi.

Sebelumnya, tambah Amran, anggotanya yang tak lain adalah Firman juga sempat ditodong oleh pendukung caleg saat mengantarkan surat suara bersama rombongan. Namun saat itu tindak kekerasan tak sampai terjadi. Menyusul sejumlah tindakan kekerasan ini, pihaknya merasa tidak tenang dalam bertugas. Apalagi saat ini merupakan masa-masa puncak dalam menentukan nasib daerah maupun bangsa ke depan. Untuk itu pihaknya meminta agar aparat Kepolisian memberikan perlindungan ekstra. "Yang jelas, untuk menjaga tekanan-tekanan dari orang kita sangat mengharapkan pengamanan. Itu sudah pasti,” pungkasnya.

Sementara itu, beberapa jam sebelumnya, Edo, anggota Panwascam Belo dijemput paksa dan diintimidasi oleh salah satu pendukung caleg dari Desa Renda. Saat itu Edho dijemput di rumahnya. Khawatir terjadi sesuatu, bahkan ibunya sampai ikut serta dalam mobil. Selama perjalanan pendukung caleg berinisial Ju ini memaksa agar Edho segera memproses pengaduan agar segera keluar surat rekomendasi terkait penghitungan ulang surat suara di Desa Ngali. “Saya sudah jelaskan sudah menyerahkan berkas-berkasnya, tapi dia (Ju) tak paham juga,” tandas Edho.

Bahkan dalam perjalanan Edho sempat diancam akan dianiaya. Edho mengaku merasa miris sebab ibunya yang turut serta dalam mobil juga mendengar ancaman tersebut. Namun Edho tetap menuruti permintaan Ju. Saat di kantor KPU Ju baru mau mengerti jika laporan pihaknya akan diproses namun bahan-bahan maupun administrasi lain serta bukti-bukti akan dilengkapi terlebih dahulu. (use)

(Suara NTB/use)

RAKOR – Suasana rapat koordinasi (rakor) Integritas Ketahanan Pangan di Kabupaten Bima, Kamis (17/4).

(Suara NTB/ula)

DISEGEL - Seorang anggota polisi tengah mengamati Kantor Panwascam Woja yang disegel massa pendukung salah satu caleg, Jumat (18/4).

Kantor Panwascam Woja Disegel Pendukung Caleg Dompu (Suara NTB) Kantor panitia pengawas pemilu Kecamatan (Panwascam) Woja disegel oleh massa pendukung salah satu calon anggota legislatif (Caleg) yang tidak puas dengan kinerjanya. Aksi penyegelan ini dilakukan secara spontan sekitar pukul 15.00 Wita, Jumat (18/4). Panwascam pun berdalih telah memproses secara maksimal kasus yang ditanganinya.

Ketua Panwascam Woja, M Rifai, SH kepada Suara NTB saat dihubungi, Jumat (18/4) mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan pihak mana yang menyegel kantornya. Namun ia menduga, penyegelan itu dilakukan oleh pendukung salah satu caleg yang laporannya tengah ditangani pihaknya. Selama pemilu 2014 ini, ada lima kasus yang ditangani yaitu kasus dugaan KPPS membantu mencoblos pilihan warga di TPS 3 Kandai Dua, kasus dugaan penggelembungan suara di TPS 7 Desa Mumbu, kasus di Madaprama, TPS 13 Kandai Dua, dan kasus temuan adanya pengkodean dari surat suara di TPS 2 dan TPS 8 Desa Bara.

Untuk kasus KPPS membantu mencoblos pilihan war-

ga di TPS 3 Kandai Dua sudah kita naikkan ke Panwaslu Kabupaten. Tapi hasil pemeriksaan awal, kasus ini sulit dibuktikan karena terbatasnya saksi dan tidak adanya barang bukti,” ungkap Rifai.

Kapolsek Woja, Iptu Tobu yang dihubungi terkait kasus ini mengatakan, pihaknya tidak mengetahui kelompok mana yang menyegel kantor Panwascam Woja. Tapi kuat dugaan dilakukan oleh kelompok yang tidak puas dengan perolehan suaranya sehingga merembet ke Panwaslu terkait kasus yang tanganinya.

“Saat ini anggota masih turun ke lapangan melakukan penyelidikan,” katanya.

Namun Tobu mengatakan, Jumat pagi sempat ada beberapa warga yang mendatangi

kantor Panwascam untuk mempertanyakan penghitungan suara. Mereka juga mempertanyakan kelanjutan kasus yang dilaporkan ke Panwascam. “Penyegelan terjadi selesai Jumat dan kita belum tahu pelakunya,” ungkapnya.

Daerah pemilihan (Dapil) Dompu 2 meliputi Kecamatan Woja dan Kilo yang memperebutkan 8 kursi DPRD Dompu cukup rawan konflik. Berdasarkan hasil rekapitulasi di tingkat Kecamatan, Partai Golkar dan Partai Demokrat yang disebut-sebut masuk 8 besar justru berada di urutan 9-10 dengan selisih suara yang cukup tipis. Begitu juga dengan perolehan suara internal PPP antara Hanafi, S.Sos selisih 4 dari H A Chalik yang meraih dukungan 950 suara. (ula)

Dislutkan Sumbawa Gelar Temu Pesisir Sumbawa Besar (Suara NTB) Dinas Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan IMACS mengadakan Temu Pesisir yang dirangkaikan dengan kampanye adaptasi perubahan iklim di pantai Goa PPI Tanjung Pengamas, Kamis (17/4), sebagai wujud dukungan atas program pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan. Terutama pengembangan desa pesisir dan meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir dalam menghadapi bencana dan dampak perubahan iklim (climate change).

Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Sumbawa, para kepala SKPD, dan ketua Indonesia Marine And Climate Support (IMACS). Ketua panitia penyelenggara Yudi Haris, SE., MT, menyampaikan wilayah pesisir menghadapi berbagai permasalahan mendasar. Antara lain degradasi lingkungan dan sumberdaya pesisir dan laut, rendahnya SDM, lemahnya pengembangan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha perikanan dan berbagai persoalan lainnya yang ada di wilayah pesisir dan pulau –

pulau kecil. Tema dari kegiatan ini yaitu “bersama kita wujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk Sumbawa yang lebih baik”.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan piagam dan hadiah lomba Adi Bhakti Minabahari, yang secara simbolis diserahkan oleh Wakil Bupati Sumbawa. Ada tujuh kategori lomba bidang perikanan yang dilombakan antara lain kategori Bidang Perikanan Tangkap Dengan Kategori Nelayan Teladan yang dijuarai oleh H. Ramli dari Pulau Kaung Kec. Buer, Bidang Perikanan Tangkap Dengan Kategori Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap Teladan yang dijuarai oleh Kelompok Arus Pesisir dari Teluk Santong Kec. Plampang, Bidang Perikanan Tangkap Dengan Kategori Tokoh Penggerak Pembangunan Perikanan Tangkap Teladan yang dijuarai oleh Basri R dari Lab. Jontal, Kategori Bidang Perikanan Budidaya Dengan Kategori Kelompok Budidaya Udang yang dijuarai oleh Kelompok Tirtajaya dari Sinar Jaya Desa Sepayung Kecama-

tan Plampang, Bidang Perikanan Budidaya Dengan Kategori Budidaya Rumput Laut yang dijuarai oleh Kelompok Muslim Mandiri dari Tanjung Bele Kecamatan Moyo Hilir, Bidang Pemasaran Dan Pengolahan Dengan Kategori Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dijuarai oleh Kelompok Mulya Jaya dari desa Gapit Kecamatan Empang, dan Kategori Bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan (Pokwasmas) yang dijuarai oleh kelompok Batu Tamin dari Desa Stowe Brang Kecamatan Utan.

Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Arasy Muhkan mengharapkan pelaksanaan ini menjadi wahana guna mendiskusikan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan, kemajuan dan permasalahan yang dihadapi, serta langkah-langkah strategis yang diambil untuk menghadapi permasalahan yang timbul dalam implementasi program IMACS. Melalui kegiatan temu pesisir ini juga diharapkan dapat menghasilkan rencana program atau rencana aksi baik jangka pendek maupun jangka panjang. (arn)

Taliwang (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terancam berurusan dengan hukum. KPU diduga telah melakukan tindak pidana pemilu (Tipilu) dengan tidak mengindahkan rekomendasi pemilihan ulang yang disarankan oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) IV, desa Mantun, Kecamatan Maluk.

“Kami sudah menerima surat jawaban dari KPU yang isinya tidak akan menjalankan rekomendasi kami. Dan atas itu kami pun kini siap melaporkannya ke polisi dengan indikasi Tipilu karena kami beranggapan jawaban KPU tersebut sudah memenuhi unsur (Tipilu),” ujar ketua Panwaslu KSB, Khaeruddin, ST kepada wartawan, Jumat (18/4).

Menurutnya, kasus TPS IV Mantun ditemukan adanya puluhan surat suara yang tercoblos tetapi tidak ditandatangani oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) adalah sebuah pelanggaran dan memenuhi unsur untuk terjadinya pemungutan suara ulang. Sebab salah satu prasyarat keabsahan surat suara adalah terdapatnya tanda tangan petugas dalam hal ini ketua KPPS. “Di aturannya, kerusakan lebih dari satu surat suara maka bisa dilakukan pemungutan suara ulang. Dalam hal ini kami melihat unsur itu terpenuhi meski bukan dalam bentuk kerusakan, tetapi puluhan surat suara itu tidak sah jadinya karena tidak adanya tanda tangan ketua KPPS di situ,” urainya.

Saat kesalahan tersebut terjadi petugas KPPS bersama saksi serta Petugas Pengawas Lapangan (KPPS) bersepakat untuk mengesahkan surat suara tersebut dengan cara menandatanganinya sebelum penghitungan suara dimulai. Namun Khaeruddin menegaskan, upaya tersebut tidak dapat menghilangkan unsur pelanggaran yang dilakukan

oleh petugas KPPS. “Buktinya ada form C2 yang berisi rekaman kelalaian itu. Artinya KPU juga sebenarnya tahu tetapi kemudian tidak menganggap pelanggaran itu ada dengan dalih adanya kesepakatan antara KPPS, saksi dan PPL di lokasi kejadian untuk menandatangani surat suara sebelum penghitungan dimulai,” bebernya.

Atas dasar itulah Panwaslu kemudian menilai keputusan KPU yang tidak akan menjalankan rekomendasi pihaknya tersebut sebagai pelanggaran Tipilu. “Setiap rekomendasi yang diajukan oleh Panwaslu harus dijalankan oleh KPU dan kalau tidak diindahkan maka jelas tindakan itu adalah Tipilu,” tegas Khaeruddin.

Sementara itu KPU KSB melalui suratnya Nomor 142/KPU-KAB-017.43 3883/IV/2014 tanggal 16 April secara tegas tidak akan mengikuti rekomendasi yang diajukan oleh Panwaslu terkait pemilih ulang di TPS IV Mantun.

Bagi KPU pelanggaran yang terjadi di TPS IV Mantun tidak memenuhi unsur pasal 61 ayat (2) huruf c Peraturan KPU Nomor 26 Tahun 2013 tentang pemungutan suara dalam Pemilu.

Dalam pemaparannya KPU menilai, tidak ada kerusakan surat suara yang disengaja oleh petugas KPPS yang dapat dijadikan alasan untuk melakukan pemungutan suara ulang di TPS bersangkutan. Karenanya atas pertimbangan tersebut, rekomendasi Panwaslu tidak dapat dipenuhi oleh KPU selaku penyelenggara.

KPU mempersilakan Panwaslu untuk memproses dugaan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika Panwaslu tetap beranggapan bahwa pelanggaran yang terjadi di TPS IV Mantun kecamatan Maluk tersebut memenuhi unsur pelanggaran yang mengharuskan dilakukannya pemungutan suara ulang. (bug)

Hari Ini, KPU Sumbawa Siap Gelar Pleno Sumbawa Besar (Suara NTB) Rekapitulasi penghitungan suara di 24 kecamatan telah dirampungkan. Sesuai dengan jadwal, hari ini, Sabtu (19/4), KPU siap menggelar rapat pleno penghitungan suara tingkat Kabupaten.

Sebagaimana disampaikan Ketua KPU Sumbawa, Syukri Rakhmad S.Ag, Jumat (18/4) kemarin, besok (hari ini), mulai 19-21 April, KPU akan melaksanakan rapat pleno hasil rekapitulasi Kabupaten. Undangan sudah disampaikan ke Parpol, Panwaslu, dihadiri saksi dari Parpol tingkat Kabupaten. Para pimpinan daer-

ah FKPD, pimpinan SKPD, camat, PPK 24 kecamatan beserta tokoh masyarakat dan agama.

Rekapitulasi digelar di Gedung Wanita. Terkait pengamanan, KPU sudah berkoordinasi dengan Kapokres Sumbawa. diharapkan proses rekapitulasi berjalan aman dna lancar.

“Kita sudah siap, memberikan ruang bagi para saksi dan Bawalsu mengajukan keberatan, dilandasi data yang akurat. Mekanisme kita, harus menindaklanjuti saran maupun temuan Panwaslu, termasuk para saksi. Jika ada keberatan kita akan tindaklanjuti,” tandasnya. (arn)

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

”Incumbent” Berpeluang Rebut Kursi DPRD NTB Beralih ke Dapil II, Nasdem 7.662 yang diprediksikan mendapatkan dua kursi (dengan caleg suara terbanyak, Zulkarnaen dan Edy Syarifuddin), PKB 1.898 (Muhammad Ismed Ismail S.H), PKS 6.740 (Salamuddin Maula), PDIP 4.862 (I Nyoman Wisma), Golkar 5.206 (Ahmadul Kusasi SH), Gerindra 4.700 (Saripuddin SPd), Demokrat 3.244, (Muhammad Yasin), PAN 4.884 (Mustajabuddin), PPP 6757 (H Arahman HMS SPd), Hanura 7452 (Akhmad Junaidi), PBB 1795 (Sajamuddin SPd), PKPI 1.873 (Syarifuddin SH). Jumlah suara sah 57.073.

Dapil III, Nasdem 1.098 (Sadaruddin), PKB 688 (Muhammad Yuliadi SH), PKS 2.699 (Sambirang Ahmadi MSi). PDIP 3.697 (Junaidi), Golkar 3.884 (A Rahman Alamuddi SH MSi), Gerindra 3.128 (Hamzah Abdullah), Demokrat 2.427 (Hafifuddin) PAN 4.181 (Ida Rahayu BA), PPP 3.943 (Rusli Manawari), Hanura 6.925 (Ardi Juliansyah SIP), PBB 1.018 (Edi Muhtar), PKPI 1.522 (Pawanari) Dapil IV, Nasdem 2.943 (Candra Wijaya Rayes ST), PKB 2.183 (Andi Fatoni SH), PKS 2.656 (M Jafar Muhdar), PDIP 10.546 (dua kursi, L Budi Suryata dan Abdul Rafiq), Golkar 8.375 (dua kursi, Jack Morsa dan Abdul Hakim SE), Gerindra 5.378 (Ir. H. Syamsul Nurdin), Demokrat 3.158 (Basaruddin SAP), PAN 7.241 (Salman Alfarizi), PPP 6.410 (Ismail M, SH), Hanura 3.745 (Cecep Lisbano SIP), PBB 1.883 (Ayu Kurnia SPd), PKPI 3.008 (Muhammad Saad SAP). Jumlah suara sah 57.526 Dapil V, Nasdem 2.553 (Aji Rizal Awantara SE), PKB 2.445 (Ir. M J Surya Utama), PKS 3.733 (Adizul Syahabuddin SP), PDIP 5.231 (Ramlianto), Golkar 5.212 (Agus Salim), Gerindra 4.802 (Andi Rusni), Demokrat 3.718 (Syamsul fikri MSi), PAN 3.225 (Ruslan Sag), PPP 5.943 (Kamaluddin), Hanura 6.758 (Muhammad Yamin), PBB 3.558 (Khairuddin SE), PKPI 192 (M Firman Jaya). Jumlah suara sah 49.105 Diketahui dari 45 anggota DPRD Sumbawa periode 20142019, Dapil I memperebutkan 9 kursi, Dapil II sebanyak 10 kursi, Dapil III sebanyak 6 kursi, Dapil IV sebanyak 11 kursi, dan Dapil V sebanyak 9 kursi. ‘’Incumbent” Berpeluang Sementara untuk kursi DPRD NTB, sejumlah calon incumbent, seperti H.M.Husni Jibril (PDIP), Jihan Rosihan (PKS) dan Nurdin Ranggabarani, SH berpeluang mengisi kursi parlemen Udayana. Selain wajah lama, beberapa wajah baru dari Dapil Kabupaten Sumbawa diperkirakan akan bergabung di DPRD NTB. Mereka adalah Drs.H.Mahmud Abdullah (Nasdem), Jamaludin Afifi (Golkar), Burhanuddin Jafar Salam, SH (PAN), Hj.Rahman HM (Hanura) dan Baijuri Bulkiyah, SH (Demokrat).

Sementara untuk suara DPD, ada enam calon yang memperoleh suara besar. Peringkat pertama diraih mantan Wakil Gubernur NTB, Ir.H.Badrul Munir, MM. Diikuti, Andi Maperuma, MS, Baik Diah Ratu Ganefi, SH, Prof. Dr.Farouk Muhammad, Yani Sagaroa dan Drh.H.Abdul Samad. (arn)

Dari Hal. 1

PN Mataram Lumpuh Tujuh Jam ‘’Kami kompak mogok, karena memperjuangkan nasib ,” kata Taufik, salah seorang panitera pengganti, diamini panitera lainnya.

Ada tiga hal yang dituntut para panitera, yakni terkait remunerasi yang masih rendah berkisar antara Rp 1 juta sampai Rp 1,8 juta. Kedua, permintaan kenaikan tunjangan jabatan, tiga perbaikan promosi jabatan selain untuk panitera pengganti juga untuk juru sita.

Menurut mereka, keadaan remunerasi dan tunjangan kinerja ini stagnan sejak tujuh tahun lalu. Cukup lama menunggu kepastian dari Mahkamah Agung (MA) untuk berharap perubahan, hingga 2014 kondisi nasib mereka tetap sama.

Aksi mogok ini praktis melumpuhkan kegiatan sidang di pengadilan yang sudah terjadwal. Baik untuk sidang tindak pidana korupsi, perdata, maupun tindak pidana umum. Semua komponen yang terlibat dalam acara peradilan, seperti hakim, jaksa, pengacara dan terdakwa terpaksa menganggur.

Sejumlah tahanan di sel pengadilan terlihat menggerutu, demikian terlontar juga dari pengacara. ‘’Sebenarnya harus ada kepastian dari pihak pengadilan. Kalau memang diputuskan tidak ada sidang hari ini, kita akan pulang,” kata pengacara Dr. Umaiyah, SH, MH, diamini koleganya Hadi Muchlis, SH dan Aan Ramadhan, SH. Hakim di PN Mataram pun tak mampu berbuat banyak dengan aksi para panitera tersebut. Mereka hanya bisa geleng kepala ketika melihat para panitera yang sibuk dengan aksinya, sementara sidang hingga pukul 11.00 Wita belum juga dimulai.

Menurut Humas PN Mataram, Dr. Sutarno, SH, MH, para hakim sangat memahami aksi yang dilakukan puluhan panitera tersebut. Akan tetapi, seharusnya tidak sampai mogok kerja. ‘’Pada dasarnya kami mendukung perjuangan mereka, tapi tentu saja aksi ini sangat mengganggu, khususnya para pihak yang mencari keadilan,” sesalnya. Namun dia berharap, sidang akan tetap berlangsung, meski jauh molor dari waktu.

Salah satu sidang penting hari itu, terkait perkara KPK dengan terdakwa Lusita Anie Razak. Sedianya, sidang harus dimulai pukul 09.00 Wita, namun hingga pukul 13.00 Wita, belum juga bisa dimulai.

Sampai akhirnya pihak Pengadilan Tinggi (PT) NTB turun tangan. Dua hakim tinggi datang ke PN Mataram dan mengumpulkan para panitera di salah satu ruangan sidang untuk diberi pengarahan. Dalam pengarahan tertutup itu, intinya para panitera akan diperjuangkan nasibnya melalui PT ke MA. Pertemuan tertutup itu akhirnya selesai pukul 14.00 Wita.

Hakim tinggi pengawas pada PT NTB, Sri Wahyuni, SH, MH usai pertemuan memastikan masalah yang menjadi tuntutan para panitera sudah dianggap selesai. “Kami pastikan, apa yang menjadi tuntutan mereka sudah disetujui MA,” kata Sri kepada wartawan. Persetjuan MA itu akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat, hanya saja terkait kenaikan remunerasi dan tunjangan yang dituntut, masih menunggu angka pastinya. ‘’Untuk berapa besarannya, nanti Tanggal 25 April akan diputuskan MA. yang terpenting mereka sudah dipenuhi tuntutannya dan mereka sudah kami minta untuk bekerja seperti biasa,” ujarnya. Kabar itu pun diterima para panitera sambil menunggu kepastian Tanggal 25 mendatang. Sidang pun berlangsung seperti biasa. (ars)

Dari Hal. 1

Terus Terdongkrak Dari Hal. 1

ungkap bupati dalam sambutannya pada peringatan

HUT Lobar, Kamis (17/4).

Hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Lobar, H. Mahrip, Wakil Gubernur NTB, HM Amin, Ketua DPRD NTB, HL. Sujirman, sejumlah mantan Bupati Lobar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Bambang Himawan, Dirut PT. Bank NTB, H.Komari Subakir, Kapolres Lobar, AKBP Yulianus Yulianto dan undangan lainnya.

Lobar juga selama kurun waktu lima tahun kepemimpinannya kata bupati, telah mendapatkan predikat bebas tunas aksara dari Gubernur NTB, Dr. TGH M Zainul Majdi dengan programnya angka buta aksara menuju nol (Absano). Tahun 2009 jumlah tuna aksara di Lobar mencapai 57.429 telah tuntas 100 persen.

Di samping itu lanjut Ketua DPD Golkar NTB ini, kemiskinan berhasil diturunkan sebesar 7,59 persen dari 24,02 persen tahun 2009 menjadi 16,43 persen pada tahun 2013. Pengangguran terbuka juga diklaim turun sebesar 1,32 persen dari 5,48 persen tahun 2009 menjadi 4,16 persen tahun 2013.

Namun diakui bupati, di samping keberhasilan dan kemajuan yang telah mampu diraih, akan tetapi masih terdapat persoalan-persoalan yang belum sepenuhnya dapat dicarikan solusinya. Jika tidak diselesaikan dengan optimal, dikhawatirkan persoalan ini cenderung menjadi kendala serius. Bahkan dapat mengganggu jalannya gerak roda pemerintahan dan pembangunan daerah.

Karena itu ia menekankan, kendala ini tidak menjadi renungan dan catatan semata khususnya bagi seluruh jajaran Pemkab Lobar. Namun bagaimana mencarikan solusi konkret terhadap masalah ini.

Ia berharap, momentum HUT Lobar kali ini seluruh elemen dapat duduk bersama guna mencari solusi untuk melaksanakan pembangunan daerah secara berkesinambungan. ‘’Karena apapun cita-cita pembangunan daerah tidak akan menuai hasil optimal jika tidak tumbuh gairah kebersamaan dalam membangun daerah ini,”ujarnya. (her)

RAGAM Pertahankan Eksistensi Lontar di Tengah Pesatnya Perkembangan Iptek

Halaman 5

Mataram (Suara NTB) Berbagai upaya telah dilakukan demi mempertahankan eksistensi Babad Lontar, khususnya di wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Bali-Nusra). Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Gde Pudja Mataram, Jumat (18/4) kemarin, mengadakan Studium General untuk menyusun strategi serta langkah – langkah antisipasi yang perlu dilakukan demi menjawab tantangan atas keterancaman eksistensi naskah lontar ditengah perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang begitu pesat.

“Studium General yang diadakan saat ini merupakan salah satu respons terhadap kondisi serta eksistensi dan posisi keberadaan Naskah Babad Lontar ditengah pesatnya perkembangan Iptek yang begitu pesat. Sangat disadari bahwa, naskah lontar merupakan satu pusaka yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita dan itu harus dipertahankan,” kata I Gusti Gede Goda selaku ketua pelaksana dalam laporannya.

Dalam sambutannya ia juga mengungkapkan keresahannya terkait adanya pergeseran tradisi dan budaya bangsa. Semua itu tidak lepas dari adanya pengaruh yang datang dari perkembangan teknologi dan informasi yang ada. Ia juga sempat mengatakan redupnya penayangan hasil kesusasteraan nusantara yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan oleh bebasnya pergerakan komunikasi dan informasi yang datang dari luar. ‘’Cerita rakyat yang diangkat dari susastra nusantara belakangan ini semakin jarang ditayangkan. Malah yang lebih mendominasi adalah cerita – cerita yang datang dari luar negeri disuguhkan yang kebetulan memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi generasi muda kita.

Akhirnya dengan demikian, perhatian pada warisan budaya bangsa sendiri semakin berkurang,” ujarnya.

Selanjutnya, terobosan – terobosan yang siap dilakukan untuk menjawab persoalan itu

didukung penuh oleh instansi terkait. Ketua STAHN Gde Pudja yang diwakili, Susilo Edi Purwanti, S.Ag. M.Si dalam sambutannya, memberi respons positif terhadap upaya yang akan dilakukan untuk mempertahankan eksistensi naskah lontar yang ada.

Sementara, I Nyoman Suarka, salah seorang narasumber menyampaikan berbagai hal terkait pustaka lontar yang ada. Salah satunya yaitu terkait pentingnya pelestarian pustaka lontar. Awal pembahasannya ia menjelaskan bahwa pustaka lontar merupakan dokumen budaya yang menyimpan berbagai hasil pemikiran atau gagasan, konsep, serta informasi mengenai pengalaman hidup dan maknanya. ‘’Pustaka lontar menyimpan berbagai informasi pengetahuan tradisional, beberapa diantaranya yakni tentang bahasa, sastra, ekonomi, agama, kesenian, sejarah, hukum, politik serta berbagai disiplin ilmu lainnya. Teks di dalam naskah lontar menggunakan beragam bahasa dan dialek. Diantaran-

(Suara NTB/met)

STUDIUM GENERAL - Wakil Ketua STAHN Gde Pudja Mataram, Susilo Edi Purwanti, S.Ag. M.Si (Tengah) bersama Ketua Pelaksana Studium General I Gusti Gede Goda dan Narasumber I Nyoman Suarka pada pembukaan Studium General di Aula STAHN Gde Pudja Mataram. ya, menggunakan Bahasa Sansekerta, Bahasa Jawa Kuno (Kawi), Bahasa Tengahan, Bahasa Bali, Bahasa Sasak dan Bahasa Melayu yang ditulis dengan huruf aksara masing masing,” jelasnya.

Dikatakan pula, bahwa naskah lontar merupakan benda sakral yang disucikan serta

dikeramatkan. Hal tersebut telah menjadi satu keharusan khususnya umat yang beragama Hindu. Menurutnya, nilai – nilai keilmuan yang dikandung di dalam naskah tersebut terdapat persemayaman Tuhan Yang Maha Esa yang bermanifestasi sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan. (met/*)

Masyarakat Sipil NTB Deklarasikan Khidmat, Perayaan Jumat Agung di Mataram Pemenuhan ”Hak untuk Tahu” Giri Menang (Suara NTB) Sebanyak 52 orang masyarakat sipil NTB berasal dari berbagai elemen mendeklarasikan pemenuhan “Hak untuk Tahu”. Hak untuk tahu berkaitan dengan kampanye penerapan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik pada badan publik pemerintah yang berhasil mengawal proses pembangunan dan pelayanan publik di sejumlah kabupaten/kota di NTB. Koordinator Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) NTB, Hendriadi Jamal usai deklarasi mengatakan sebanyak 52 orang masyarakat sipil yang ada di NTB sejak beberapa tahun ini telah mengkampanyekan UU KIP melalui permintaan informasi ke sejumlah badan publik. Sebanyak 52 masyarakat sipil NTB itu membentuk komunitas center (Community Center ), kelompok informasi masyarakat dan kampung media.

“Misalnya di Lombok Barat itu berhasil menggagalkan terjadinya pemotongan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM). Dengan mengakses informasi tentang prosedur serta teknis pemberian dana BSM,”ujarnya.

Selain itu, di Lombok Utara mereka berhasil mendorong Dinas Kesehatan untuk segera mendistribusikan obat-obatan karena stoknya sangat minim di puskesmas. Kemudian di Bima, mereka berhasil mendorong pemda untuk melanjutkan pembangunan salah satu kantor desa yang macet.

Begitu mereka tahu bahwa proyek ini terhenti, mereka itu segera mengakses informasi, benar tidak proyek ini dihentikan atau masih ada anggaran.

Ternyata masih ada anggarannya. Setelah mereka mendapatkan bestek dan tahu nama kontraktor yang mengerjakan.

Mereka kemudian melaporkan

itu bahwa ini harus diselesaikan. ‘’Atas dasar desakan masyarakat, kontrkator yang mengerjakan itu dipanggil dan segera menuntaskan. Sekarang kantor desa itu sudah bisa digunakan,”imbuhnya.

Hendriadi menjelaskan, keberadaan UU KIP sangat membantu masyarakat dalam mengakses informasi. Keberadaan UU KIP bukan untuk menakutnakuti pemerintah tetapi justru membantu pemerintah dalam mengawasi program yang dijalankan sehingga diketahui oleh masyarakat. ‘’Tujuan kegiatan ini untuk transparansi dalam pelayanan publik dengan membangun sistem pelayanan yang menjamin hak masyarakat untuk tahu. Sehingga jika masyarakat tahu kebijakan pemerintah, masyarakat bisa mengawal proses pembangunan di daerahnya masingmasing,”pungkasnya. (nas)

Data Sementara Masuk Desk Pemilu NTB Capai 1,6 Juta Mataram (Suara NTB) Data sementara rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) yang masuk pada Desk Pemilu Pemprov NTB sudah mencapai 1,6 juta. Namun, data-data tersebut masih dilakukan rekapitulasi oleh petugas untuk mengetahui calon yang akan lolos menduduki kursi DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. ‘’Data sedang kita rekap, mudahan segera tuntas hasil rekapitulasi data sementara. Lagi direkap oleh teman-teman masih koordinmasi dengan teman-teman kabupaten/kota. Data yag masuk sudah 1,6 juta lebih posisi saat ini,” terang Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, H. Mahdi Muhammad, SH, MH ketika dikonfirmasi di Mataram, kemarin.

Mahdi menjelaskan data yang masuk itu berasal dari 10 pemda kabupaten/kota yang ada di NTB. Pihaknya terus melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota terkait dengan data tersebut. Data dari kabupaten/kota dinilai cukup lengkap karena memuat data rekapitulasi dari seluruh tingkatan seperti hasil rekapitulasi penghitungan suara DPRD kabupaten/kota, DPR/DPD RI dan DPRD Provinsi.

Sementara data yang berasal dari Bakesbang-

poldagri NTB masih merupakan data untuk rekapitulasi DPRD kabupaten/kota. Sementara data yang diperoleh dari Korem baru data untuk rekapitulasi suara DPR RI. Pemprov NTB membentuk Desk Pemilu 2014, yang dikoordinir Danrem 162/WB. Kol.Arh.Kuat Budiman selaku ketua, dan Sekda NTB, H.Muh Nur selaku sekretaris. Pembentukan Desk Pemilu itu didukung Surat Keputusan Gubernur NTB No. 274-202 Tahun 2014 tentang Pembentukan Desk dan Sekretariat Pemilu DPR, DPD, DPRD, dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Dalam kepengurusan Desk Pemilu itu, Gubernur dan Wakil Gubernur NTB bertindak sebagai pembina, sementara Kapolda NTB dan Kepala Kejaksaan Tinggi NTB, masing-masing sebagai Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II. Sedangkan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Mataram dan Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Danlanud), masing-masing sebagai Wakil Sekretaris I dan Wakil Sekretaris II. Desk Pemilu yang secara keseluruhan mencakup 41 orang anggota itu meliputi bidang sosialisasi dan fasilitasi, bidang advokasi, bidang politik dan pengendalian krisis kamtibmas, serta bidang koordinasi dan pelaporan. (nas)

Raksasa Dunia Dari Hal. 1 Acara tersebut dihadiri Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi serta pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB. Dino menambahkan, selain itu, Indonesia juga patut berbangga hati karena berpeluang besar menjadi raksasa dunia. Mengingat, saat ini dapat dikatakan 75 persen kehidupan masyarakat Indonesia berada pada tataran kelas menengah.

Dalam hal dinamika

demokrasi, Indonesia menurut Dino, juga menjadi salah satu negara yang sukses mengembangkan demokrasi. Hal tersebut tercermin dalam partisipasi aktif warga negara dalam pemilihan umum yang mencapai persentase hingga 80 persen yang dilaksanakan dengan senantiasa mengedepankan azas tenggang rasa dan saling menghormati. ‘’Sikap mengembangkan nilai-nilai luhur yang berbudaya inilah yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, dan men-

jadi ciri khas bangsa Indonesia , dibandingkan dengan negara lain di dunia,” ucapnya.

Untuk mempertahankan Indonesia jika ingin menjadi negara yang unggul di tengah era globalisasi saat ini, kata Dino maka harus memelihara tradisi, kearifan budaya lokal dan modernitas. Ketiga hal itu harus berjalan beriringan, sehingga menjadi payung yang senantiasa melindungi bangsa dari dampak perkembangan teknologi dan informasi. (nas)

Faturahman Bantah Hibahkan Tanah ke Kajari dan Kapolres Loteng Dari Hal. 1 Dimana Kapolres Loteng sebelumnya pernah menerangkan, saksi pernah menandatangani surat pernyataan pemberian hibah kepada Subri. Meski pun dalam surat itu nama Subri dicoret. “Tapi Supriadi menyebut surat itu ditanda tangani saudara,” tanya Risma. Kembali dijawab lantang saksi dengan kalimat “tidak pernah”sambil menggeleng kepala.

Pertanyaan lanjutan, dugaan hibah yang juga diberikan kepada Kapolres Loteng. Menurut Faturrahman, sama sekali tidak bernah memberi apapun, termasuk dalam bentuk tanah

ke Kapolres. “samasekali tidak pernah,” tegasnya lagi. ‘’Lebih baik saya berikan kepada anak yatim piatu dan mesjid daripada saya berikan kepada mereka,” tegasnya.

Dalam kesaksiannya itu, Faturrahman didominasi dengan jawaban “tidak pernah” dan “tidak tahu”. Termasuk terkait unjukrasa LSM di Pengadilan Negeri Praya soal penangguhan penahanan Along, juga dugaan uang yang mengalir ke oknum hakim untuk penangguhan penahanan Along alias Sugiharta itu.

Jaksa KPK kemudian menunjukkan dokumentasi pertemuan antara Jaksa Kejari Praya, Apriyanto Kur-

niawan dengan pihak Lusita Anie Razak di salah satu warung miliknya. Namun Faturahman mengaku tidak tahu persis apa isi pertemuan itu karena dia mengaku sedang sibuk untuk urusan bisnis.

Sidang kemarin berlangsung relatif singkat, hanya sekitar 1 jam untuk kesaksian Faturahman, ditambah dengan keterangan saksi meringankan dihadirkan pengacara Lusita Anie Razak. Setelah sidang kemarin, Ketua Majelis Hakim Dr. Sutarno, SH, MH memastikan tidak ada saksi lagi yang dihadirkan KPK. Sehingga sidang pekan depan masuk pada agenda tuntutan oleh jaksa KPK. (ars)

Mataram (Suara NTB) Jumat Agung,yang menjadi salah satu rangkaian prosesi peringatan Wafatnya Isa Almasih diwarnai dengan padatnya umat kristiani yang mendatangi gereja. Seperti yang tampak di Gereja Maria Imacculata di Jalan Pejanggik Nomor 37, Kota Mataram, Jumat (18/4) pagi kemarin.

“Hari ini merupakan perayaan peringatan kematian Isa Ibnu Maryam, yang kemudian ia diangkat menjadi Yesus Kristus. Ia telah mengorbankan nyawanya untuk menebus dosa umat manusia,” jelas Romo Yohanes Kade Ariana PR, salah satu Pastur di gereja tersebut.

Suasan begitu hening di dalam gereja saat setelah berlangsungnya pementasan drama tentang penyaliban Isa Ibnu Maryam (Yesus Kristus).

Ada sebagian pengunjung gereja yang sesekali mengusap air mata yang berlinang dipipinya saat melihat proses penyaliban itu berlangsung.

Romo Yohanes menjelaskan, peringatan tentang kematian Isa Ibnu Maryam meru-

pakan prosesi yang wajib dilaksanakan oleh Umat Kristen yakni sekali dalam setahun. Ia menjelaskan kematian Isa Ibnu Maryam tersebut tidak berdasarkan kesalahan yang pernah diperbuatnya, melainkan ia disalib lantaran adanya fitnah yang datang dari kelompok Ali Taurat dan Yahudi. Dua kelompok tersebut mendesak panglima tertinggi wilayah tempat kediaman sang Isa agar ia dijatuhkan hukuman mati.

“Pada dasarnya, Isa Ibnu Maryam merupakan sosok yang menjadi sritauladan bagi kami. Bahkan ia rela mengorbankan nyawanya untuk melakukan penebusan dosa yang diperbuat oleh manusia.

Ia dijatuhkan hukuman mati pun, bukan berdasarkan kesalahan yang pernah dibuatnya, melainkan Panglima Romawi Pontius Pilatus didesak oleh kelompok Ali Taurat dan Yahudi agar tetap melakukan eksekusi pada Sang Isa. Dan akhirnya Sang Isa disalib hingga pada akhirya ia meninggal,” bebernya. (met)

(Suara NTB/met)

DISALIB- Pentas drama yang memvisualisasikan cerita tentang Isa Ibnu Maryam saat disalib setelah dijatuhkan hukuman mati oleh panglima romawi Pontius Pilatus.

Lahan PT.WAH Disita, Mabes Polri akan Dipraperadilankan Dari Hal. 1 Pemegang saham PT.WAH menurut Martayadi adalah Ir.Brotohadi Sumadhijo. ‘’Ini Direktur PT.WAH yang menjadi klien saya,’’ katanya ketika mendatangi Redaksi Suara NTB untuk mengklarifikasi kepemilikan lahan PT.WAH. Dijelaskan Martayadi, persoalan Adi Nugroho sebelumnya diketahui memang berperkara melawan Prayadi Agus Winatu di Pengadilan Negeri Mataram, terkait gugatan wanprestasi. Adi Nugroho menggugat Prayadi Agus Winatu di PN Mataram dan akibat gugatan tersebut, sertifikat tanah milik PT.WAH sempat diblokir pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN). ‘’Karena sertifikat tanah klien kami (PT.WAH) diblokir, PT.WAH keberatan,’’ jelasnya.

Karena keberatannya itulah, PT.WAH kemudian masuk sebagai penggugat intervensi di PN Mataram yang menggugat Adi Nugroho sebagai tergugat intervensi I dan Agus Prayadi Winatu sebagai tergugat intervensi II. Dalam persidangan dengan perkara nomor register: No.104/Pdt/G.INTV/2013/ PN.Mtr yang diputus majelis hakim 18 Desember 2013 lalu, salah satu pertimbangan hukum menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan hukum antara penggugat intervensi dengan tergugat intervensi I dan tergugat intervensi II. ‘’Jadi yang sah sebagai pemilik lahan atas nama PT.WAH adalah kilen saya ( Ir.Brotohadi Sumadhijo),’’ te-

gasnya.

Yang menjadi pertanyaan Lalu Martayadi, kenapa Agus Winatu melaporkan Adi Nugroho sebagai pemilik PT.WAH ke Mabes Polri?

Padahal Adi Nugroho bukan pemilik PT.WAH. ‘’Yang mengejutkan lagi, lahan PT.WAH disita. Padahal pemilik sahnya, klien saya?.’’

Menurut Martayadi, Mabes Polri keliru menyita aset berupa tanah di Gili Trawangan yang merupakan milik PT.WAH. Karena Mabes Polri tidak tepat melakukan penyitaan, PT.WAH akan mempraperadilankan Mabes Polri. ‘’Paling lambat pekan depan gugatan praperadilan sudah kami layangkan ke PN Mataram,’’ ujar Martayadi.

Bagaimana reaksi Mabes Polri? Kabag Penum Biro Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol. Agus Riyanto yang dikonfirmasi via ponsel, Jumat (18/4) memastikan pihaknya memang sedang menangani kasus tanah di Gili Trawangan tersebut. “Betul kita tangani, tapi untuk masalah praperadilan belum kita dengar,” kata Agus kepada Suara NTB melalui pesan singkat.

Meski belum mendengar, pada prinsipnya pihak Mabes Polri siap dengan langkah hukum PT. WAH tersebut, karena memang praperadilan adalah prosedur hukum yang diatur dalam Undang Undang. ‘’Karena kami juga melaksanakan amanat dan perintah Undang – Undang, maka kami akan menyesuaikan,’’ tegas Agus. (049/ars)

OPINI

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

Halaman 6

Pendidikan Mental Pecundang Kepala SKPD Gagal Harus Mundur RENDAHNYA serapan anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemprov NTB di triwulan pertama tahun 2014 ini mesti menjadi bahan evaluasi bagi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terhadap kinerja stafnya. Meski tender sejumlah proyek pemerintah baru berjalan tidak menjadi alasan SKPD tidak bekerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pimpinan SKPD dengan seabrek programnya mesti melakukan perencanaan dengan matang, sehingga serapan anggaran di SKPD masing-masing mampu memenuhi target.

Adanya serapan anggaran hingga pertengahan April yang hanya 16,88 persen membuktikan pimpinan SKPD tidak bekerja. Artinya, selama ini pimpinan SKPD tidak bekerja dan terkesan hanya berdiam diri di kantor tanpa melakukan aktivitas apaapa. Akibatnya, serapan anggaran yang seharusnya dicapai sekian persen per triwulannya justru tidak tercapai.

Pernyataan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi terhadap SKPD agar mampu mencapai target penggunaan anggaran sebagaimana diharapkan semestinya menjadi pijakan bagi pimpinan SKPD lebih bekerja maksimal. Namun, fakta di lapangan hingga pertengahan April, serapan anggaran hanya 16,88 persen dari 30 persen yang ditargetkan per 30 April ini.

Tapi kalau melihat pernyataan gubernur yang menegaskan tidak ada alasan bagi SKPD yang memiliki serapan rendah, sepertinya hal itu tidak berlaku. Justru, kalau melihat dari data yang ada, sebanyak 30 SKPD lingkup Pemprov NTB yang memiliki serapan rendah. Di sinilah letak ketegasan dari gubernur dan wakil gubernur dalam memberikan sanksi terhadap pimpinan SKPD yang bekerja tidak mencapai target.

Jika gubernur masih permissif terhadap stafnya yang masih bekerja di bawah kondisi performa, maka mereka harus diberikan sanksi. Paling tidak, mereka harus digeser atau dimutasi atau tidak diberikan posisi untuk sementara waktu sambil memberikan kesempatan belajar pada pimpinan SKPD bersangkutan.

Namun, jika masih terus diberikan kesempatan tanpa diberikan sanksi, maka hal ini akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Seperti yang terjadi sekarang ini, banyak di antara pimpinan SKPD yang gagal mencapai target pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, mereka masih terus dipertahankan tanpa diberikan sanksi atau dicopot dari jabatannya. Di sinilah dituntut keberanian dari gubernur dalam mengevaluasi kinerja stafnya, khususnya yang tidak mampu bekerja dan tidak mencapai target.

Kita berharap pada evaluasi yang akan dilakukan gubernur dalam waktu dekat ini setidaknya mampu memberikan efek jera terhadap pimpinan SKPD yang tidak mencapai target. Jangan sampai, evaluasi yang dilakukan hanya bersifat seremoni tanpa ada sanksi. Jika itu masih terus dilakukan, maka jangan harap program seluruh SKPD lingkup Pemprov NTB akan berhasil sebagaimana target yang sudah ditetapkan.

Paling tidak, gubernur harus berani mencopot pimpinan SKPD yang kinerjanya tidak mencapai target. Termasuk, pimpinan SKPD yang gagal harus berani mundur dari jabatannya, jika target yang sudah ditetapkan tidak tercapai. Jika ada pimpinan SKPD yang berani mundur dan meletakkan jabatannya, ini membuktikan pejabat yang bersangkutan memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya. (*)

STASIUN RADIO

Selama bulan April 2014, bangsa Indonesia melaksanakan dua agenda sakral yang menentukan. Pertama, pemilu legislatif dilaksanakan 9 April menjadi ujung tombak memilih pemimpin masa depan bangsa. Kedua, 14 April Ujian Nasional Sekolah Menengah (SMA,SMK, MA) dilaksanakan.

Tujuannya bukan semata menentukan nilai kuantitaif kelulusan siswa, melainkan mencetak mental-mental pemimpin masa depan bangsa Indonesia yang jujur, bertanggung jawab, sesuai dengan 18 tujuan pendidikan karakter.

EMILU dan ujian nasional bukanlah kebetulan. Ia adalah agenda bangsa yang sengaja di- setting guna menyiapkan diri menuju masa depan.

Pendidikan menjadi kunci kemajuan bangsa. Karena pendidikan seharusnya melahirkan pemimpin bangsa yang disebut Ki Hajar Dewantara sebagai penentu masa depan. Pemilu adalah ruang kontestasi politik untuk memunculkan pemimpin yang tidak sekadar memunculkan nama, melainkan gagasan, ide, dan pemikiran akan bangsanya di masa depan.

Mental Pecundang Setelah pemilu legislatif usai, pemberitaan media massa ramai memberitakan praktik politik uang (money politics) yang makin marak 2014. Bahkan praktik money politics nyaris sempurna menjadi warna-warni kemajuan demokrasi Indonesia. Calon anggota legislatif tidak malu memberikan uang kepada warga. Celakanya lagi, masyarakat juga tidak punya malu lagi untuk meminta uang kepada caleg.

Dilain sisi, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) muncul dalam soal ujain nasional Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Inti soalnya adalah “keteladanan apa yang diberikan Jokowi” atau “keteladanan apa yang diberikan sosok Jokowi”. Keren bukan? Seorang yang baru muncul dipermukaan politik langsung populer sedemikian rupa.

Kemunculan Jokowi dalam soal ujian nasional itu kini kontroversial.

Kemendikbud turun tangan memastikan apakah ada motif politik dalam soal tersebut mengingat Jokowi adalah calon Presiden 2014.

Terlepas dari ada atau tidaknya motif politis, satu fakta yang terjadi bahwa bangsa Indonesia telah ke-

Oleh :

Anhar Putra Iswanto

(Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang)

Ketika akal sehat dan hati nurani diganti oleh kuasa nafsu dan uang, maka kebahagiaan hakiki hanya menjadi mimpi yang tak pernah pergi. hilangan keteladanan pemimpin.

Akhirnya, bangsa ini menjadi gegabah, liar, dan menjemput apapun yang terlihat baik sebagai keteladanan.

Kisah sejarah Soekarno, Muhammad Hatta, Sutan Syahrir, Tan Malaka, Hasyim Asyari, KH. Ahmad Dahlan, Jenderal Ahmad Yani, Sudirman, kemana? Tokoh-tokoh pahlawan bangsa ini tidak harus masuk dalam pelajaran sejarah nasional saja. Tetapi pengorbanan dan perjuangan mereka mestinya dapat menjadi keteladanan dalam mata pelajaran lain yang bisa mengganti nama “Jokowi” dalam soal tersebut.

Yang lebih mencengangkan, kekerasan seksual menimpa seoarang siswa Jakarta International School (JIS). Perbuatan asusila itu dilakukan petugas cleaning service sekolah tersebut. Ini bukanlah kali pertama terjadi kekerasan seksual pada anak didik. Kita sudah terbiasa dengan berita seorang ayah menyetubuhi anak kandungnya, guru menyetubuhi siswanya, seorang siswa melakukan hubungan seks dengan teman sekolahnya, seorang ibu melempar anak yang baru dilahirkannya dipinggir jalan, sampai seoarang anak yang membunuh ibunya lantaran tidak dibelikan telepon blackberry. apa yang terjadi, ruang pendidikan— sekolah sebagai rumah kedua bagi anak, gagal menjadi rumah etika dan moral bagi anak-anak didik. Yang mereka temukan adalah peradaban yang diisi oleh manusia yang penuh dengan nafsu, dan kebiadaban moral. Bagaimana jika kelak anak-anak bangsa ini terbiasa dengan hal demikian?

Apapun itu; politik yang dirasuki kuasa uang, money politics, soal ujian yang kontroversial, pemilu yang curang, sampai dengan pelecehan seksual dan tindakan kriminalitas siswa mencontek, bahkan mendapat kunci jawaban sebelum ujian berlangsung merupakan buah dari pendidikan kita yang jauh pang-

gang dari api. Kegagalan sistem dan model pengajaran—pendidikan kita membawa dampak pada gagalnya pembangunan budaya dan moral pada generasi bangsa.

Mental pendidikan pecundang hanya melahirkan manusia-manusia tanpa mengenal perjuangan kerja keras. Mereka malas belajar, aji mumpung dan gemar mempertontonkan kemegahan—kemewahan materialisme. Akibatnya, generasi bangsa menjadi begitu liar adabnya, terjebak pada pragmatisme, dan mental konsumerisme yang segera melunturkan jati diri bangsa. Mereka terjebak hedonisme yang mengejek-ngejek bangsanya sendiri.

Mental pecundang dikreasi oleh golongan orang tua yang tidak memiliki tata cara membaca masa depan yang baik. Lalu diwariskan kepada generasi yang sama sekali tidak memiliki pengetahuan akan budaya dan bangsa sendiri. Mereka dididik dengan trend penjajah.

Makan dengan gaya penjajah. Makan-minum mengikuti mode penjajah. Apa ya terjadi, mereka menempatkan kebudayaan bangsa di telapak kakinya, yang setiap saat diinjak dan terus menerus ditertawakan.

Menghina Diri Kita mesti bertanya, mengapa masyarakat dan para caleg tidak malu lagi bagi-bagi uang saat pemilu? Saya tidak punya prestensi untuk menjawab ini secara komprehensif. Satu hal yang saya yakini adalah mereka berfikir bahwa yang lain pun melakukan hal yang sama.

Manusia tidak akan malu jika melakukan sesuatu secara bersama-sama, apapun pekerjaannya.

Buktinya lagi, lihat saja bagaimana senyum bahagia, bahkan mengacungkan jempol, dan tertawa gembira yang dilakukan oleh tahanan KPK itu. Mereka tidak menampakkan kesedihan sama sekali, seakanakan mereka sedang memperolok rakyat yang haknya dirampas, masa depan bangsanya dirampok, dan

mereka sedang mengejek hukum yang kian tak berdaya melawan singa-singa istana. Saya meyakini, senyum, tawa, dan kegembiraan mereka di depan kamera karena mereka masih punya gerombolan yang seharusnya juga ditangkap KPK. Ia percaya, ia tidak akan sendiri dijeruji pesakitan. Dan pastinya ia akan segera memanggil teman-temannya. Itulah yang dilakukan Nazarudin. Ia tertawa sambil mengajak kerabat satu partainya Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum menemaninya. Terbukti kan!

Ini bukanlah sekadar panggung teater. Ini kenyataan bahwa manusia Indonesia suka dan senang sekali menertawakan diri dan menghina diri sendiri. Lihat bagaimana aksi contek-mencontek selagi ujian nasional, bagi-bagi jawaban, tidak ada rasa malu. Bahkan mereka tertawa riang, gembira, dan merayakannya dengan berbagai kegiatan amoral: pesta minuman, dan seks yang sering kita lihat di TV. Manusia memang menjadi mesin penghancur dirinya yang terbaik. Berbagai peradaban manusia hancur lebur karena ulah dan perbuatan manusia sendiri. Berbagai bencana alam telah meluluhlantahkan kehidupan, semuanya karena manusia pandai menghina dirinya sendiri—sambil tertawa riang bahagia.

Ketika akal sehat dan hati nurani diganti oleh kuasa nafsu dan uang, maka kebahagiaan hakiki hanya menjadi mimpi yang tak pernah pergi.

Minta dibantu modal, petani jagung masih terlibat ijon Harus ada terobosan dari pemerintah setempat

*** Panitera mogok kerja, PN Mataram lumpuh tujuh jam Aksi sah-sah saja, tapi jangan merugikan kepentingan masyarakat

***

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin.

Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257.

Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 10.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 10.000/mmk. Display F/C : Rp 20.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 8.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 5.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka.

Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.

EKONOMI DAN BISNIS

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

Warga Keluhkan Lambannya Pemasangan Instalasi Listrik

(Suara NTB/bul)

Kerapu Goreng Sambal Pedas di Hotel Santika HOTEL Santika Mataram kembali menawarkan promo berbeda di bulan April ini. Bagi anda pecinta kuliner, jangan lewatkan menu yang satu ini, kerapu goreng sambal pedas dan es Shanghai.

Menu ini merupakan menu spesial yang ditawarkan Hotel Santika, memperbanyak sajian menu nusantara yang diusungnya.

Kerapu goreng dikenal kelezatannya ketika diolah dengan baik, menggunakan bumbu-bumbu pilihan.

Hotel Santika mengemas menu Ikan kerapu ini digoreng kering, dan disajikan dengan taburan sambal bawang di luarnya. Serta ditemani juga satu buah sauser berisi sambal ulek yang pedas khas Lombok. Selera pedas sambal ulek ini tetap disesuaikan dengan lidah para penikmatnya, tingkatannya pedas satu, pedas dua, pedas tiga, sampai pedas paling extrim juga disiapkan untuk menyempurnakan cita rasa menu yang baru di launching-nya ini.

Kerapu goreng memang sangat nikmat jika disajikan dengan menggunakan sambal goreng. Tidak hanya itu, dalam satu porsi kerapu goreng sambal pedas, tamu bakal disajikan lalapan yang menggugah selera. Lalapan berisi irisan buah timun, tomat, daun selada dan kacang panjang. Dikemas layaknya menu lesehan.

Setelah menikmati kerapu goreng sambal pedas, tidak lengkap rasanya tanpa mencicipi Es Shanghai. Es ini merupakan perpaduan dari kelapa muda, cendol, cincau, buah nangka, alpukat, kacang merah, gula merah dan bahan-bahan lainnya yang menggugah selera.

“Tidak semua daerah di Indonesia memiliki ikan Kerapu. Di perairan Lombok terkenal dengan ikan Kerapunya sehingga bisa menjadi menu andalan,” sebut Executive Chef, Lalu Fuji Selinggara didampingi Sekretaris Hotel Santika Mataram, Beauty Yuliana, (17/4).

Hotel Santika Mataram pada setiap bulan selalu memunculkan menu spesial yang ditawarkan kepada konsumen. Baik tamu hotel, ataupun tamu dari luar yang sengaja ingin menikmati santap siang atau santap malam di Hotel Santika.

Hanya dengan Rp 60.000, masyarakat sudah dapat menikmati menu kerapu goreng sambal pedas.

Sedangkan untuk es shanghai bisa dinikmati dengan harga Rp 35.000 per porsi. Adapun pilihan program smart buy dengan harga Rp 115.000 sudah dapat menikmati kerapu goreng dan es shanghai serta satu gelas minuman panas atau dingin. (bul) Lalu Fuji Selinggara

(Suara NTB/bul)

LIMBAH KERANG - Beberapa nelayan/UMKM berlatih untuk membuat aksesoris dan perhiasan berbahan dasar limbah kerang.

Nelayan Dilatih Keterampilan Memanfaatkan Limbah Kerang Giri Menang (Suara NTB) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB bersama Direktorat Pengembangan Produk Non Konsumsi Dirjen P2HP Kementerian Kelautan Perikanan RI memberi pelatihan cuma-cuma kepada nelayan yang notabene adalah pelaku UMKM yang baru muncul.

Puluhan nelayan menjadi pesertanya, termasuk di antaranya UMKM yang memiliki kekurangan fisik. Pelatihan yang diadakan di Senggigi, Lombok Barat ini memberikan keterampilan yang meliputi pemanfaatan kerang menjadi aksesori dan campuran perhiasan dan mutiara.

Kasi Bimtek UMKM Subdit Pengembangan UMKM hasil perikanan Dirjen P2HP Kementerian Kelautan Perikanan RI, Ir. Elly Muflihah, Jumat (18/4) mengungkapkan, kegiatan tersebut sebagai keterampilan dasar yang diberikan kepada nelayan. NTB memiliki kekayaan yang cukup besar jika bisa dimanfaatkan dengan baik, bahkan ampas kerang yang biasanya dibuang dapat disulap menjadi kerajinan bernilai jual, dan sangat diminati pasar.

“Perekonomian nelayan itu bisa ditingkatkan, asalkan

kreatif. Di sini mengajarkan nelayan bagaimana bisa memanfaatkan limbah-limbah kerang yang selama ini dianggap sebagai sampah,” katanya.

Alasan ketatnya persaingan pada pemberlakuan pasar Asean atau yang biasa disebut AFTA menjadi tantangan yang tak bisa ditawar. Dituntut untuk cerdik berusaha dan memanfaatkan segala sesuatu, bahkan limbah agar menjadi kerajinan bernilai jual.

Cukup dengan peralatan sederhana semisal alat pemotong kerang, penghalus kulit kerang, amplas dan cairan emas, limbah kerang yang biasanya berserakan di sepanjang pesisir pantai dapat dijadikan kreativitas untuk meningkatkan nilai tambah kepada nelayan.

Ada kecenderungan, selama ini nelayan tidak dapat beraktivitas apa-apa pada saat cuaca laut tak bersahabat. Mestinya nelayan saat itu bisa melakukan kegiatan lain, semisal membuat kerajinan kerang. Apalagi NTB menjadi daerah penghasil mutiara terbaik di Indonesia.

JUAL MOBIL

KECANTIKAN

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

MEBEL

LISNA JAYA MOTOR Menerima :

Ganti Oli - Spare Parts Service Mobil & Sepeda Motor

Hubungi : GEDE HP. 087 865 276 400 085 337 568 500

Jl. SULTAN HASANUDDIN 139 BLOK D CAKRA UTARA

TOKO BANGUNAN

MADU

Halaman 7

PENGOBATAN

KACAMATA

PELUANG USAHA

BATIK

TRAVEL

SHOWROOM

Pemerintah pusat menurutnya sudah mengagendakan nelayan-nelayan yang kreatif untuk diikutsertakan pada pameran-pameran nasional dan internasional sebagai media untuk memasarkan hasil-hasil kerajinan yang dibuatnya.

Bahkan direncanakan secara bertahap, pemerintah menyiapkan peralatan pendukung kepada nelayan, sehingga masyarakat pesisir utamanya dapat terbantukan, dan dapat digerakkan perekonomiannya sehingga tak selalu diklaim masyarakat miskin.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Ir. Aminollah, M. Si mengatakan, pelatihan tersebut sebagai langkah mengembangkan konsep Blue Economic yang akan dikembangkan di NTB. Nelayan harus mampu bersaing di tengah ketatnya situasi ekonomi pada pasar global mendatang. Potensi mutiara yang dikembangkan pembudidaya diharapkannya sebagai daya pikat untuk mendongkrak kerajinan-kerajinan yang lainnya.

“Jangan hanya mutiara itu dijual gelondongan, tapi nelayan bisa memanfaatkannya untuk menjadi nilai tambah bagi kerajinan kerang. Aksesoris yang dibuat nelayan bisa digabungkan dengan mutiara, atau emas, maka yakin saja akan mendatangkan nilai lebih,” katanya.

Aminollah menyebutkan, konsep Blue Economic dengan memanfaatkan bahan-bahan limbah menjadi kekayaan seni bernilai jual tinggi, dengan pengerjaan secara industri tetapi tetap ramah lingkungan, adalah salah satu solusi untuk menghadapkan nelayan atau UMKM pada pasar Asean mendatang. (bul)

Mataram (Suara NTB) Pelayanan PLN dikeluhkan masyarakat. Ini terkait pemasangan instalasi listrik di rumah penduduk yang tak kunjung terealisasi meski sudah mendaftar dan menyerahkan uang panjar.

Keluhan itu disampaikan Muhammad Supahlawarman, warga Lingkungan Petemon Kelurahan Pagutan Timur, Kota Mataram. Dia mengaku, sudah mengajukan permohonan pemasangan instalasi listrik di rumahnya sejak 21 Februari lalu. “Saya juga sudah setor uang administrasi Rp 600.000 di PLN Rayon Cakra.

Dia mendaftar untuk instalasi listrik rumahnya yang masih atas nama Raiyah, dengan nomor Agenda 441109921402217084, dengan nomor pelanggan 441100149162. Sesuai pengajuan, dia meminta migrasi tegangan dari 450 VA ke 1300 VA. Katanya petugas, setelah setor uang itu, seminggu lagi akan dipasang,” kata Supahlawarman. Setelah waktu yang ditentukan, instalasi tak kunjung terpasang. “Alasannya waktu itu, material tidak ada,” sebutnya. Setelah itu, beberapa minggu kemudian ketika akan mengkonfirmasi, alasan petugas setempat tidak jelas.

Sampai akhirnya masuk ke April, belum juga ada kejelasan kabar soal kepastian pemasangan instalasi yang sudah diusulkan. “Saya tentu saja sangat kecewa, janjinya pelayanan cepat, tapi kok tidak ada realisasi sampai dengan tiga bulan,” protesnya.

Manajer PLN Rayon

Cakranegara, Jerimias Unatu dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya mengakui saat ini banyak keluhan yang masuk terkait migrasi pelanggan dari pasca bayar ke prabayar.

Alasan belum adanya material menjadi kendala, sehingga masih menunggu proses tender dan pelelangan untuk pengadaannya. Itupun masih menunggu ketersediaan material berupa meter listrik dari PLN wilayah NTB. “Kami mengakui adanya keterlambatan pelayanan mengenai migrasi ini. Kami juga menunggu ketersediaan material. Tidak saja di rayon Cakra, tetapi ini kendala umum di NTB,” katanya, Rabu (16/4). Dia menegaskan, dalam satu dua minggu kedepan pihaknya sudah melakukan penanganan atas keluhan-keluhan pelanggan.

Menyangkut penambahan daya dari 450 KVA ke 1.300 KVA tidak sekadar menaikkan tegangan, tetapi harus dilakukan pergantian meter, termasuk segala aksesorisnya. Rayon sebagai pelaksana menurutnya masih menunggu pasokan material dari PLN wilayah.

Namun untuk mengupayakan beberapa pelanggan yang dianggap mendesak, Jeri menyebut ada bebera stok yang masih tersisa untuk meter prabayar.

“Sambil menunggu proses tender dan lelang selesai, kami upayakan pakai stok sisa, hanya beberapa saja. Dalam waktu dekat sudah bisa kami pasang,” demikian komitmennya. (ars/bul)

(Suara NTB/ars)

PENDAFTARAN - Pelanggan PLN M. Supahlawarman menunjukkan dokumen pendaftaran ke PLN Rayon Cakranegara.

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

Hari Ini KPU Lobar Pleno Rekapitulasi

Belasan Caleg ’’Incumbent’’ Klaim Berpeluang Lolos Giri Menang (Suara NTB) – Pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat PPK semua kecamatan di Lombok Barat telah rampung, para Caleg pun sudah mengetahui sejauh mana perolehan suara masing-masing sebelum ditetapkan dalam pleno rekapitulasi di tingkat KPU Kabupaten yang pelaksanaannya direncanakan Sabtu hari ini.

Atas dasar hasil rekapan perolehan suara tingkat PPK inilah, belasan Caleg incumbent tingkat Kabupaten Lobar mengklaim diri memperoleh suara signifikan. Merekapun saling mengklaim bisa lolos ke kursi parlemen mewakili partai masing-masing. Namun tidak sedikit pula, yang terpaksa gigit jari lantaran perolehan suaranya sedikit.

“Hasil pengakuan teman-teman (caleg incumbent), sementara ini sebanyak belasan caleg yang perolehan suaranya signifikan dan kemungkinan besar akan lolos lagi,” kata H. Yakti Caleg Dapil V (Narmada-Lingsar) Kamis kemarin. Ia menyebut caleg perwakilan masing-masing Dapil yang kemungkinan besar lolos mulai dari Dapil I (Sekotong-Lembar), baru diketahui hanya satu orang yakni caleg Golkar, Hj. Sumiatun yang perolehan suaranya tinggi dan kemungkinan besar akan lolos.

Selanjutnya Dapil II (Gerung-Kuripan), terdapat Caleg Golkar juga yakni HL. Hermayadi, Caleg PDIP, L. Muhammad dan Caleg PAN Adnan. Dapil III (Labuapi-Kediri), tiga Caleg incumbent yang kemungkinan lolos antara lain Wakil Ketua DPRD melalui Partai Hanura, Hj. Rapiah Musa dan Caleg PKB, Sulhan Mukhlis ditambah lagi Caleg PPP, H. Ruslan.

Di Dapil IV (Gunung Sari-Batu Layar) dua Caleg incumbent yang kemungkinan bisa lolos yakni Caleg PPP, Bahrul Fahmi dan Caleg Golkar, Zulkarnaen. Di Dapil V (Narmada-Lingsar), empat nama caleg incumbent kemungkinan lolos adalah Caleg Demokrat, Indra Jaya Usman, Caleg PKPI, H. Ahmad Zaenuri, Caleg PAN, Usman dan ditambah dirinya.

Dikonfirmasi terpisah terkait data ini, masing-masing Caleg ini ada yang mengakui dan ada pula yang enggan berkomentar karena perlu menunggu hasil rekap KPU. Caleg Demokrat, Indra Jaya Usman mengaku memperoleh suara sesuai hasil rekap PPK sementara sebanyak 2.662 suara. Caleg PKPI, H. Ahmad Zaenuri justru terang-terangan menyebut angka perolehan suaranya 5.200 suara.

Caleg PAN, Adnan juga optimis lolos karena perolahan suaranya menembus 1.700 suara. Ia mengaku suaranya menyebar hampir di semua Desa, di Kecamatan Labuapi terdapat 11 desa dan 10 desa di Kediri. Demikian pula, Sulhan Mukhlis mengaku perolahan suaranya sekitar 1.800 suara. Namun Ketua KNPI NTB yang biasanya vocal berbicara ini justru enggan berkomentar karena harus menunggu pleno KPU. Sementara dari informasi yang berhasil diperoleh Suara NTB dari sejumlah Caleg, sejumlah caleg incumbent juga berpotensi terganjal. Termasuk sejumlah anggota Komisi I yang ikut menjadi Caleg lagi, antara lain, Caleg Hanura Sabirin, Sahrudin Ahmad, Qoder Jaelani, H. Misrun, I Nyoman Arse daro Caleg PDIP “Termasuk Caleg incumbent dari PKS di Narmada HM Dahir,”sebut Caleg Golkar Zaulkarnaen.

Ketua KPU Lobar, Suhaimi Syamsuri menyatakan semua PPK telah menyelesaikan pleno Selasa kemarin. Setelah pleno di PPK selanjutnya diserahkan ke KPUD untuk direkap dan diplenokan lagi di KPUD. “Pleno sendiri sesuai jadwal mulai tanggal 19 (hari Sabtu) sampai tanggal 21 (Senin),” ungkapnya. (her)

307 Warga Wakan akan Ikuti Pemungutan Suara Ulang Selong (Suara NTB) Sebanyak 307 warga Desa Wakan Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 Desa Wakan akan mengikuti Pemungutan Suara Ulang (PSU) Sabtu (19/4) hari ini.

Ketua KPU Lotim, Muhammad Saleh yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (18/4) ke(Suara NTB/rus) marin mengatakan, digelarnya Muhammad Saleh kegiatan pemungutan suara ulang di salah satu TPS di Desa Wakan ini berdasarkan rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Selain itu, hasil klarifikasi dari jajaran KPU sendiri terhadap dugaan pelanggaran pelaksanaan pencoblosan pada Rabu (9/4) lalu.

Dijelaskan Saleh, proses pemilihan para wakil rakyat di TPS 11 Desa Wakan ini berbeda dengan pelaksanaan pencoblosan ulang yang digelar KPU di 5 TPS sebelumnya. Baik di TPS Batuputik Kecamatan Keruak, TPS di Sembalun maupun dua TPS di wilayah Kecamatan Selong. Dimana, di 5 TPS tersebut hanya dilakukan pencoblosan ulang pada surat suara yang sudah tercoblos.

Sementara itu, proses pencoblosan yang akan berlangsung di Wakan ini akan mencoblos 4 lembar sekaligus atau pemungutan suara ulang penuh. KPU Lotim sendiri sudah mempersiapkan pelaksanaan pencoblosan. Mulai dari kesiapan surat suara yang akan dicoblos maupun surat biaya pembuatan TPS. Diketahui, desakan agar digelar pencoblosan ulang ini datang dari sejumlah pihak, termasuk para pimpinan partai politik. Alasannya, khusus di TPS sebelas itu ada dugaan terjadi penggelembungan suara. Terjadi kelebihan jumlah suara yang tercoblos dibandingkan dengan DPT. Penjelasan Divisi Hukum dan Penindakan Panwaslu Lotim, Miftahurrahman di TPS 11 tersebut terindikasi ada penyimpangan. Sebelum mengeluarkan rekomendasi ke KPU agar menggelar pemungutan suara ulang, Panwaslu Lotim sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 11 itu. (rus)

Polsek Ampenan Tangkap Pembobol Rumah Kosong Mataram (Suara NTB) Dua orang tersangka masing - masing M. IS (23) dan L.Z (34), yang diduga melakukan tindak pidana pencurian akhirnya mendekam di sel tahanan Mapolsek Ampenan. Keduanya nyaris dihakimi warga setelah kedapatan membobol salah satu rumah di Kelurahan Kekalik Kota Mataram.

Rumah kosong yang ditinggal ke luar kota kerap menjadi sasaran empuk para pelaku pencurian. Aksi kedua tersangka berhasil membobol sejumlah pernik perhiasan pemiliki rumah. Gelagat para pelaku dicurigai warga setempat dan langsung disergap.

Kapolsek Ampenan, AKP Arif Yuswanto, Kamis (17/4) menerangkan, laporan kejadian tersebut didapatkannya dari masyarakat sekitar. Aparat kepolisian langsung melakukan olah TKP dan berhasil menangkap pelaku di Lokasi kejadian. “Pelaku utama berhasil kami tangkap saat ia mencoba bersembunyi diatas plafon rumah warga. Selang waktu sejam, satu rekan tersangka berhasil kami tangkap kembali dan alhamdulillah pelaku sudah kami kurung di dalam sel tahanan,” ungkapnya.

Para pelaku akan dikenakan Pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian. Para pelaku terancam dikenakan sanksi minimal diatas empat tahun penjara. Polisi akan terus mengembangkan apakah para tersangka memang merupakan pemain spesialis pembobol rumah kosong atau bukan. Aparat kepolisian berharap kejadian tersebut menjadi salah satu pelajaran penting bagi masyarakat.

Sejumlah barang bukti berupa perhiasan emas yakni gelang, liontin dan kalung diamankan dari kantong pelaku. Perhiasan tersebut kini diamankan dan akan dijadikan sebagai barang bukti. Saat diperiksa Unit Reserse Kriminal Polsek setempat, pelaku sempat memperagakan simulasi pembobolan yang ia lakukan.

Setelah dilakukan pengembangan lebih lanjut, kedua tersangka mengaku berasal dari wilayah Praya tengah. Kedua pria tersebut mengaku berasal dari daerah yang berbeda.

Dugaan kepolisian, para tersangka memang merupakan pelaku yang kerap melakukan pencurian.(met)

POLHUKAM

Halaman 8

Dilaporkan Nasabah Koperasi

WNA Asal Malaysia Ditangkap Imigrasi Mataram (Suara NTB) Salah seorang warga negara asing (WNA) asal Malaysia, Mr. Agustin, ditangkap Imigrasi karena penyalahgunaan visa. Visa yang digunakan WNA tersebut adalah visa kunjungan bisnis. Sementara aktivitas yang dilakukan di Lombok adalah sebagai pemodal di sebuah koperasi bernama Dana Abadi yang letaknya di Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang Kota Mataram.

Kepala Subseksi Penindakan Keimigrasian (Kasubsi Dakim), Hendrya Widjaya, ketika hearing duduk permasalahan dengan para nasabah Koperasi bernama Dana Abadi yang diduga milik Mr. Agustin, Kamis (17/4) di Kantor Imigrasi, mengatakan telah dilakukan penangkapan WNA bernama Mr. Agustin oleh pihaknya pada Senin (14/ 4). “Setelah menerima laporan dari masyarakat, kami menindaklanjuti dan menangkapnya di wilayah Selaparang (Rembiga)” ujarnya.

Setelah diperiksa, dokumen yang dimiliki WNA tersebut adalah visa 212 atau yang lebih dikenal dengan visa kunjungan bisnis. Visa jenis ini hanya berlaku satu tahun untuk melakukan kunjungan-kunjungan bisnis dengan durasi tinggal maksimal 30 hari.

Ditambahkan Hendrya, WNA asal Malaysia tersebut dapat dikatakan menyalahgunakan visa. “Visa jenis itu seharusnya untuk kunjungan bis-

nis. Namun setelah ditelusuri ternyata dia sebagai pemodal di salah satu koperasi bernama Dana Abadi,” tambahnya. Langkah yang akan diambil pihak imigrasi terkait dengan permasalahan tersebut bisa berujung deportasi ke nagara asal.

“Deportasi mutlak dilakukan jika terbukti melanggar UU Keimigrasian,” tegas Hendrya.

Menurutnya, saat ini deportasi belum bisa dilakukan karena WNA tersebut masih memiliki permasalahan dengan nasabah terkait koperasi yang dimodali. “Selain menunggu kebijakan pimpinan, WNA ini juga masih memiliki masalah dengan nasabah koperasi yang dimodali. Sebab itu kami tahan dulu di sini agar proses hukumnya selesai,” jelasnya.

Diduga Miliki Koperasi Bodong Masalah yang dihadapi Mr. Agustin nampaknya tak sekadar penyalahgunaan visa.

Pasalnya, koperasi yang dimodalinya juga diduga bodong. Hal

ini dikatakan oleh Yuliana, salah satu nasabah yang ikut melaporkan Mr. Agustin ke Imigrasi. “Pokoknya sertifikat kami minta dikembalikan. Supaya koperasi bodong ini tidak menagih kami lagi dengan ancaman lelang dengan membawa preman pula,” pungkasnya.

Koperasi tersebut dianggapnya bodong karena bunga yang diterapkan tidak sesuai dengan apa yang tertera dalam perjanjian. “Di perjanjian, katanya bunga 2 persen tapi kenyataannya bunga yang dibebankan ke kami lima hingga sembilan persen,” kecamnya Ditambahkannya, pihaknya sudah berusaha membayar pinjaman yang telah dilakukan. Namun, pihak koperasi tidak mau menerima dengan alasan harus dibayar bersama jumlah pinjaman pokoknya.

“Saya pinjam 100 juta, tapi saya hanya sanggup membayar bunganya yakni 5 persen perbulan. Kami sudah beriktikad baik tapi koperasi malah tidak mau menerima

(Suara NTB/ ami)

TUNJUKKAN FOTO - Hendrya saat menunjukkan foto Mr. Agustin di Kantor Imigrasi Mataram, Kamis (17/4) dengan alasan harus dikembalikan dengan jumlah pinjaman pokoknya yakni sebesar 270 juta,” tambahnya.

Terkait izin koperasi, koperasi tersebut memang memiliki izin dengan akta notaris.

Namun, nama pimpinan koperasi yang tercantum atas nama Suwarto. Sementara Mr. Agustin hanya sebagai pemodal agar koperasi yang bernama Dana Abadi ini.

Bendahara Koperasi Dana Abadi, Siti Kartinah, yang notabene perempuan yang diakui oleh Mr. Agustin sebagai istri, mengatakan koperasi tersebut kini sudah tutup. ‘’Koperasi itu sudah tutup, baru-baru ini,” ka-

tanya. Dirinya juga tidak membenarkan penagihan yang dilakukannya dengan ancaman dan melibatkan preman.

“Kami hanya penagih pinjaman pokoknya saja,” tuturnya.

Sementara itu, Mr. Agustin, yang dimintai keterangan oleh wartawan dalam hearing tersebut, membenarkan bahwa dirinya sebagai pemodal dari koperasi Dana Abadi. Ditambahkannya sistem penagihan yang dilakukan pihaknya hanya semata-mata karena nasabah tidak mau membayar. Dikatakannya, pihaknya tidak mau memperpanjang masalah tersebut dan ingin segera menyelesaikannya. (ami)

Aman, Pelaksanaan Tahapan Pemilu di Kota Mataram Mataram (Suara NTB) Kapolres Mataram, AKBP Kurnianto Purwoko menyampaikan pelaksanaan tahapantahapan Pemilu Legislatif di Kota Mataram berlangsung aman dan kondusif. Hal itu disampaikan Kapolres seusai memantau proses pelaksanaan rekapitulasi suara di Kantor Camat Cakranegara, Kamis (17/4).

“Alhamdulillah sampai saat ini masih aman, tidak ada kendala. Mudah-mudahan sampai dengan rapat pleno di tingkat KPU (tetap aman),” terangnya.

Setiap pelaksanaan tahapan Pemilu Legislatif, Kapolres mengatakan selalu dikawal oleh personel dari Polres Mataram.

Mulai dari pemungutan suara, rekapitulasi tingkat PPS, rekapitulasi tingkat PPK sampai rekapitulasi di tingkat KPU Kota Mataram. “Di Mataram, setiap kegiatan tahapan Pemilu itu kita amankan,” imbuhnya.

Walaupun pengamanan Pemilu ini merupakan domain pihak kepolisian, tapi menurut Kapolres pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada koordinasi dengan semua pihak seperti Camat, Lurah, PPK, maupun Panwaslu. Dengan demikian seluruh tahapan pelaksanaan pesta demokrasi tahun ini bisa berjalan lancar, aman, dan tetap kondusif.

Agar kondusifitas tetap terjaga, Kapolres mengatakan pihaknya kerap melakukan sosialisasi ke-

pada masyarakat tentang demokrasi. “Tetap sosialisasi ke masyarakat tentang apa yang disebut demokrasi. Artinya pesta demokrasi ini harus samasama kita jaga, tidak perlu main hakim sendiri, tidak perlu arogan,” terangnya. Dengan penyelenggaraan pesta demokrasi yang aman, masyarakat Kota Mataram dapat menunjukkan bahwa Kota Mataram adalah kota yang kondusif.

Ia juga menilai selama ini masyarakat Kota Mataram sangat mendukung agenda Pemilu 2014 ini. “Masyarakat Mataram saya yakin juga paham betul tentang aturan main hukum sehingga mereka tidak mungkin melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum yang tidak perlu yang merugikan kita semua,” jelasnya. Kapolres juga berpesan kepada para caleg maupun para pendukungnya bahwa tidak ada kalah-menang dalam kontestasi politik seperti Pemilu.

Ia meyakini semua caleg yang bertarung di Kota Mataram ini memiliki tujuan sama untuk membangun Kota Mataram menjadi lebih baik lagi. “Tujuan demokrasi untuk membangun negara. Jadi perolehan suara kita serahkan pada mekanisme yang ada. Kalah menang itu hanya istilah saja, saya yakin semua caleg ini tujuannya membangun Kota Mataram untuk menjadi lebih baik lagi,” demikian Kurnianto Purwoko. (yan)

Dugaan Pelanggaran Pemilu

Panwaslu Dalami Keterlibatan Kades dan KPPS Praya (Suara NTB) Kasus dugaan pelanggaran Pemilu yang terjadi di Desa Mekar Sari dan Banyu Urip Praya Barat yang diduga melibatkan oknum kepala desa (kades) setempat, bakal berbuntut panjang. Pasalnya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tidak hanya menyelidiki pelanggaran administrasinya saja. Tetapi juga membidik dugaan tindak pidana pemilu (tipilu)-nya.

“Prosesnya tidak berhenti sampai divsini. Kita akan terus melanjutkan penyelidikan terkait tipilu-nya,” ungkap Koordinator Divisi Penindakan Panwaslu Loteng, Hadi Agus Alwi, kepada Suara NTB, Jumat (18/4) kemarin.

Adapun yang menjadi sasarannya, tentunya pihak-pihak yang terkait dan diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Seperti oknum kades bersangkutan termasuk para anggota KPPS didua TPS tersebut. Tidak menutup kemungkinan pihak-pihak lainnya yang terkait.

Namun sejauh ini, kata Hadi pihaknya belum sampai pada kesimpulan. Karena Panwaslu Loteng masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. Setelah sebelumnya pihaknya menuntaskan proses penyelidikan terkait pelanggaran administrasi. Sehingga kemudian bisa

dilakukan pemungutan ulang di dua desa tersebut.

“Prinisnya kalau memang ada indikasi pelanggaran hukum, kita akan terus telusuri sampai tuntas. Jika tidak ditemukan, tentunya hanya sebatas penyelidikan. Tapi yang jelas Panwaslu Loteng tidak akan berhenti hanya pada tingkat pelanggaran administrasinya saja,” timpalnya.

Meski demikian, Hadi mengaku untuk bisa mengusut dugaan pelanggaran hukum bukan perkara mudah.

Karena memang butuh alat bukti dan keterangan yang benar-benar kuat. “Tapi selama ada bukti pendukung, peluang untuk menuntaskan kasus tersebut ke proses hukum masih ada,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris KPU Loteng, Drs. I Gede Suantara, mengaku beberapa anggota KPPS di TPS 11 Desa Banyu Urip serta TPS 5 Desa Mekar Sari, tempat terjadi dugaan pelanggaran pemilu, sudah mengajukan pengunduran diri. “Mereka (anggota KPPS) mengundurkan diri karena mengaku tidak sanggup lagi menjadi anggota KPPS. Sehingga memilih mundur,” jelasnya. Dan, bagi yang sudah mengatakan pengunduran diri, selanjutkan akan dicarikan pengganti oleh PPS setempat. “Yang mengangkat KPPS itu PPS. Jadi kita hanya terima saja,” timpal Suantara. (kir)

(Suara NTB/her)

TANDA TANGAN - Bupati Lobar, Zaini Arony menandatangani naskah kerjasama dengan Kepala Kejari Mataram, Sang Ketut Mudita.

Tunggakan Pajak Tembus Rp 3 Miliar

Pemkab Lobar Libatkan Kejaksaan Tagih WP Bandel Giri Menang (Suara NTB) – Terjadinya tunggakan atau piutang pajak hotel dan restoran yang berulang di Lombok Barat, menjadi perhatian khusus Bupati Lombok Barat, Dr H Zaini Arony. Termasuk Bupati memberi perhatian khusus terhadap tunggakan pajak di hotel Santosa yang menembus jumlah tertinggi diantara wajib pajak (WP) lain mencapai Rp 3 miliar lebih.

Tunggakan pajak hotel ini selalu berulang, hampir tiap tahun.

Pihak Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Daerah (PPKD) setempat bahkan kewalahan menagih karena WP membandel. Karena itulah, Pemkab Lobar kembali melibatkan pihak Kejaksaan Negeri Mataram membentuk tim yustisi untuk menagih tunggakan pajak tersebut. “Ada salah satu hotel (Santosa red) yang begitu membandel membayar pajak. Terpaksa kembali kami pakai tim yustisi melibatkan kejaksaan negeri untuk menagih,” tegas Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony, Kamis kemarin usai penandatanganan naskah kerjasama antara Pemkab Lobar dengan Kejari Mataram di Giri Menang.

Bupati menegaskan, begitu membandelnya pihak hotel ini membayar pajak hingga menunggak tiga tahun berturutturut. Ketika petugas penagih pajak menagih WP tersebut,

banyak sekali alasannya. WP juga meminta keringanan tempo, namun tak kunjung menyelesaikan kewjibannnya membayar pajak.

Padahal kata Zaini, pajak itu titipan masyarakat yang harus dikembalikan oleh Pemda dalam bentuk program ke masyarakat.

Karena itu bupati tak ingin membiarkan kondisi ini berlarut-larut, sehingga membuat WP merasa keenakan. Tim yustisi seperti tahun lalu akhirnya dibentuk bekerjasama dengan Kejari untuk melakukan penagihan. “ini harus segera tuntas,”pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kejari Mataram, Sang Ketut Mudita, SH, MH menyatakan begitu penandatanganan naskah kerjaksama dengan Pemda Lobar tim yustisi langsung dibentuk dan melakukan penagihan. Termasuk menagih hotel Santosa menjadi objek utama. Tim ini terdiri dari kejari dan dinas terkait di Pemkab. “Tim kerjanya diatur oleh Kejari,” imbuhnya. Kejari kata Mudita menandatangani naskah kerjasama dalam bidang perdata, bukan pidana.

Sementara itu Kepala Dinas PPKS melalui Sekretarisnya, Fauzan Husniadi menyatakan berdasarkan catatan dinas terkait tunggakan hotel Santosa mencapai Rp 3 miliar lebih. Ia menyebutkan tunggakan hotel dan restoran (PHR) terus bertambah. Hasil rekapan Dinas PPKD setempat mencatat jum-

lah tunggakan mencapai sekitar Rp 5 miliar. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya sekitar Rp 3 miliar. Tunggakan pajak bertambah karena per tahun ada saja tunggakan pajak.

Penyebab adanya tunggakan ini karena sistem pembayaran pajak itu sendiri. Sistem pembayaran pajak ini tak bisa disetor sekaligus. Ditambah lagi, tunggakan sebelumnya dibayar per bulan oleh WP sehingga tunggakanpun menumpuk.

Setelah pihak PPKD menerima setoran pajak, tim dari dinas terkait akan turun langsung ke WP untuk melihat langsung potensi pajak yang ada. Apakah potensi ini sesaui dengan pajak yang disetor WP. Hal ini tujuannya untuk mengetahui, ada indikasi kebocoran atau tidak. Untuk mengantisipasi tungggakan dan kebocoraan pajak tersebut, pihaknya dalam waktu dekat ini memberlakukan pembayaran pajak online. Sistem ini bisa mendeteksi omzet wajib pajak dan mengontrol transaksi WP itu sendiri. “Itu nanti tercatat semuanya secara online,”ujarnya.

Diketahui, target di sektor pajak daerah pada PAD naik dari target Rp 60 miliar naik menjadi Rp 65 miiliar tahun ini.

Realisasi tahun 2013 lalu, sekitar 57 miliar lebih dari target Rp 62 miliar lebih atau sekitar 91 persen. Retribusi dari target Rp 18 miliar lebih realisasi Rp 14 miiliar lebih. (her)

Dua Peleton Dalmas Polda NTB Bantu Amankan Pleno PPK Giri Menang (Suara NTB) Memasuki pleno tingkat PPK (Kecamatan) Polres Lombok Barat (Lobar), sampai saat ini Polres tetap memberlakukan status siaga 1 untuk Lobar dan KLU. Kesiagaan Polres ini untuk mengatisipasi konflik pasca Pileg 9 April lalu. Untuk membantu pengamanan pleno PPK, Polres pun dibantu dua Dalmas Polda NTB. Demikian dikatakan Kapolres Lobar, AKBP Yulianus yulianto. Dikatakannya, pihaknya pun meminta bantuan pasukan DHH Lanjut Polda. “Kami sudah minta bantuan dua peleton DHH Lanjut dari Direktorat Shabara Polda NTB, untuk mem-

bantu pengamanan di dua wilayah ini Lobar dan KLU,” ungkapnya, Jumat kemarin.

Menurutnya, bantuan ini khususnya pada saat dilakukan pleno di tingkat PPK. Karena Kapolres Lobar membawahi dua wilayah Lobar dan KLU. “Sekarang kami Fokus Pengamanan di tingkat PPK, sampai tingkat pleno KPU dan pengiriman logistik ke KPU,” jelasnya.

Ia menambahkan, saat ini personelnya sedang mengawal Pleno di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Labuapi, Sekotong, Lembar, Kuripan dan Kediri. “Semuanya tetap kami lakukan pengamanan ekstra,” ungkapnya. Yulianus menjelaskan, pengamanan ek-

stra ini dilakukan karena ada beberapa isu kekecewaan beberapa caleg yang tidak lolos terkait perolehan suara. Tentunya terkait masalah ini harus ditangani oleh pihak yang berkompeten yakni KPU dan Panwaslu. Polres hanya mengawal pengamanan.

Dari segi keamanan, Polres Lobar tidak memandang sebelah mata terkait isu-isu ini.

“Tetap kami lakukan pengamanan ekstra,” tukasnya. Kapolres akui, sampai saat ini belum ada limpahan tindak pidana pemilu dari Panwaslu.

Insiden tidak ada di tingkat TPS dan PPS maupun tindak pidana umum di dua daerah ini tidak ada. (her)

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

Novelis Gabriel Garcia Marquez Tutup Usia Washington (Suara NTB) Novelis pemenang Nobel asal Kolombia Gabriel Garcia Marquez meninggal dunia pada usia 87 tahun di rumahnya di Mexico City, Mexico, Kamis (17/4).

Penulis Amerika Latin yang tahun 1982 mendapat hadiah Nobel Sastra itu baru pulang dari rumah sakit pekan lalu setelah sakit pneumonia, demikian laporan Reuters TV. Garcia Marquez, yang terkenal dengan novelnya yang berjudul “One Hundred Years of Solitude”, masuk rumah sakit karena sakit pneumonia pada 3 April lalu.

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menyampaikan kedukaannya atas kematian Garcia Marquez lewat Twiiter pada Kamis (17/4). “Seribu tahun kesendirian dan kesedihan atas kematian penulis Colombia paling besar sepanjang masa. Solidaritas dan belasungkawa untuk istri dan keluarga... Tokoh besar seperti dia tak akan pernah mati,” demikian pernyataannya di Twitter seperti dilansir laman The Guardian. Gedung Putih pun ikut berduka atas meninggalnya Garcia Marquez.

“Dunia telah kehilangan salah satu penulis terbesar yang visioner, dan salah satu favorit saya sejak saya masih muda,” kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita Xinhua.

Carney mengatakan dia pernah bertemu dengan novelis tersebut di Meksiko dan sampai sekarang sangat menghargai salinan novel terkenalnya. “Sebagai warga Kolombia yang membanggakan, perwakilan dan suara bagi rakyat Amerika, dan sebagai master dari genre ‘realisme magis’, ia telah menginspirasi banyak orang kadang untuk mengangkat pena mereka sendiri,” tambah Carney.

Gabriel Garcia Marquez lahir di kota kecil dekat pantai utara Kolombia pada 6 Maret 1927. Pada sembilan tahun pertama hidupnya dia dibesarkan oleh kakek neneknya.

Ia mulai bekerja sebagai jurnalis saat belajar hukum di Bogota. Serangkaian artikelnya tentang pelaut Kolombia memicu kontroversi dan membawanya menjadi koresponden asing di Eropa tahun 1955, saat dia menerbitkan novel pendek pertamanya “Leaf Storm.”

Tahun 1967 dia menerbitkan novel “One Hundred Years of Solitude” yang langsung menjadi buku terlaris dengan penjualan sampai 8.000 kopi dalam sepekan setelah terbit.

Novel itu memenangi banyak penghargaan sastra di Italia, Prancis, dan Venezuela dan telah diterbitkan dalam 30 bahasa sebanyak lebih dari tiga juta kopi di seluruh dunia.

Karya Garcia Marquez yang juga terkenal antara lain “Autumn of the Patriarch”, “Love in the Time of Cholera” dan “The Story of a Shipwrecked Sailor.” (ant/balipost)

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

Pak Raden Desak Pemerintah Sponsori ”Si Unyil 3D” Jakarta (Suara NTB) Pak Raden mendesak pemerintah untuk mensponsori proyek animasi Si Unyil 3D demi pendidikan anak mengingat materi cerita dari karakter boneka asli Indonesia itu sangat bermanfaat untuk budi pekerti anak.

“Jika cinta anak Indonesia, maka berbondong-bondonglah pihak pemerintah termasuk swasta tanpa ragu mensponsori Si Unyil. Marilah kita rayakan ke-Indonesiaan dalam kampung bernama Suka Maju dan dukung Si Unyil generasi yang baru,” kata pria bernama asli Suyadi itu, di rumahnya, di kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis.

Desakan Pak Raden itu tanpa alasan karena menurut dia, cerita Si Unyil itu sesuai karakter Indonesia.

“Latar belakang cerita Si Unyil di desa itu tujuannya, para pemirsa dalam hal ini anakanak Indonesia itu bisa mencintai hidup pedesaan. Walau bagaimanapun pedesaan itu bagian dari kita,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, Si Unyil akan segera dikembangkan tidak hanya dalam karakter boneka saja. Tetapi juga untuk animasi dan permainan.

Proyek itu digawangi Perum Produksi Film Negara (PFN).

PFN pemegang lisensi karakter Si Unyil selama 10 tahun ke depan sejak Selasa (15/4). Lisensi itu didapat dari pencipta karakter Si Unyil, Pak Raden.

Direktur Utama PFN, Shelvy Arifin, mengatakan, sejauh ini sponsor untuk produksi animasi Si Unyil belum ada.

Tapi dia optimistis mampu mendapatkan biaya produksi.

“Untuk pembiayaan kami sedang mengumpulkannya seiring PFN yang mulai bangkit belakangan ini. PFN ini ‘khan untuk pendidikan dan bermanfaat bagi

anak. Beberapa BUMN, di antaranya Bank Mandiri, Telkom dan perusahaan swasta akan kami ajak kerjasama. Mereka punya kepedulian terhadap anak Indonesia,” kata Arifin.

Menurut dia, proyek animasi dari Si Unyil itu diharapkan mampu memberi sumbangsih terhadap wawasan ke-Indonesiaan bagi anak. “Ada kekhawatiran terhadap tayangan sekarang. Si Unyil ini bisa menjadi alternatif tontonan.”

“Karakter animasi dengan versi boneka hampir sama termasuk teman-teman Unyil, yaitu Usro, Ucrit, Endut, Cuplis, Pak Ogah, dan tokoh lainnya. Meski begitu akan ada penyesuaian cerita dengan masa kekinian.

Sehingga Si Unyil mampu di-

(ant/balipost)

3D - Pak Raden Tokoh dalam Film Si Unyil, bersama tokoh-tokoh karakter boneka Si Unyil terima masyarakat dan bisa bersaing dengan karakter lain terutama karakter dari luar negeri yang sudah terlebih dahulu tenar dan mendunia,” katanya.

Menurutnya, karakter si boneka itu sempurna sedari diciptakan Pak Raden. Dengan begitu, tidak akan ada pengubahan kar-

akter dalam animasi melainkan konsep ceritanya saja.

“Konsep grafisnya kami dapatkan dari Pak Raden. Karakter tokoh-tokoh Si Unyil dari Pak Raden itu sudah sempurna. “Target pada awal 2015 serial animasi Si Unyil sudah dirilis,” katanya. (ant/balipost)

Kolaborasi dengan Ricky Martin

(ant/balipost)

LIBURAN PASKAH - Wisatawan domestik dan mancanegara menikmati pemandangan di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Bali, Jumat (18/4). Sejumlah objek wisata di Pulau Dewata dipadati pengunjung berkenaan dengan liburan panjang akhir pekan.

100 Doraemon Dipamerkan Gabriel Garcia Marquez

(ant/balipost)

100 model Doraemon dengan pose dan ekspresi wajah yang berbeda akan dipamerkan di Joy City

Jakarta (Suara NTB) Para pecinta kartun bisa bertemu dan “menyampaikan permohonan” kepada 100 model Doraemon dengan pose dan ekspresi wajah yang berbeda akan dipamerkan di Joy City, distrik Chaoyang, Beijing pada 19 April hingga 22 Juni 2014.

Karakter-karakter dalam 100 Doraemon Secret Gadgets Expo itu dirancang oleh Fujiko Fujio, pembuat manga tentang robot kucing yang datang dari abad ke-22 tersebut.

Seperti dilansir laman China Daily, pameran serupa sejak 2012 sudah digelar di Hong Kong, Taiwan, Shanghai dan Guangzou.

Menurut komik yang dibuat oleh Fujiko Fujio tahun 1969, Doraemon lahir pada 3 September 2112 dan melakukan perjalanan lintas waktu ke abad 20.

Kementerian Luar Negeri Jepang menetapkan Doraemon sebagai duta budaya anime pertama pada 2008. (ant/balipost)

Jakarta (Suara NTB) Penyanyi Judika bersama penyanyi Alif Satar (Malaysia) dan Sezairi (Singapura) mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan Ricky Martin dalam lagu “Vida”.

Lagu karya Elijah King itu adalah pemenang dari acara SuperSong, kontes cipta lagu global untuk berpartisipasi pada soundtrack resmi Piala Dunia 2014. Ricky Martin, yang juga pernah mengisi soundtrack Piala Dunia 1998, didaulat untuk membawakan lagu tersebut.

Alex Sancaya, Managing Director Sony Music Indonesia mengatakan pihaknya membuat proposal kepada Martin untuk berkolaborasi dengan penyanyi dari Asia Tenggara untuk menarik pasar Asia.

Secara terpisah, Judika, Alif, dan Sezairi merekam lagu tersebut. Alif, runner up acara “One in A Million” di Malaysia mengaku kesulitan menyanyikan bagian berbahasa Spanyol, apalagi Martin tidak rekaman bersama dirinya.

“Tapi, feel Ricky di lagu ini luar biasa,” katanya saat jumpa pers, Kamis siang.

Judika mengamini hal itu. Setelah mendengar versi asli lagu “Vida”, ia berpendapat cara Ricky Martin membawakan lagu tersebut sangat membakar semangat.

Apalagi lagu ini memang dibuat untuk pesta akbar sepak bola.

Meski tidak dapat bertemu muka langsung dengan Ricky Martin, ketiga penyanyi itu mengatakan proyek ini merupakan suatu kebanggan bagi mereka.

“Ini langkah pertama.

Mana tahu bisa konser lengkap berempat di Brasil?” kata Alif lalu tertawa.

“Kami nggak hanya nyanyi dalam bahasa Spanyol dan Inggris, tapi juga Indonesia dan Melayu. Ini juga memperkenalkan bahasa kami,” kata Sezairi, pemenang Singapore Idol musim ke-3.

Martin yang dihubungi via Skype pun menyatakan rasa terima kasihnya atas kesempatan berkolaborasi dengan musisi dari Asia Tenggara. Ia mengenang tahun 1998 silam ia mendapat kehormatan untuk membawakan “La Copa de La Vida” di Piala Dunia.

Kali ini ia kembali berpartisipasi dalam lagu Piala Dunia secara kolaborasi.

“Saya yang berterima kasih, kalian telah membuat ini semua terjadi. Ayo, rayakan!” katanya.

“Vida” versi Spanglish maupun Asia masuk dalam album Piala Dunia 2014, “One Love, One Rhythm”. Di dalam album tersebut juga akan ada lagu dari Pitbull feat. Jennifer Lopez & Claudia Leitte “We Are One (Ola-Ole)” dan Aloe Blacc X David Correy “The Worls Is Ours”. (ant/balipost)

CORAL&BATU ALAM

Judika

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

PENDIDIKAN

Halaman 10

PKL di Depan Sekolah

Ganggu Pemandangan di SMPN 4 Mataram Mataram (Suara NTB) Keberadaan lapak permanen Pedagang Kaki Lima (PKL) di depan SMPN 4 Mataram berdampak buruk pada citra sekolah yang sedang membangun image sebagai salah satu sekolah bersih, asri dan nyaman.

Terlebih SMPN 4 Mataram terletak di kawasan wisata kuliner Kelurahan Karang Taliwang Cakranegara.

Tidak hanya itu, keberadaan para PKL di area depan pintu masuk sekolah juga telah menghambat sejumlah pekerjaan penataan sekolah, seperti pengecetan gerbang luar sekolah dan lainnya.

Kepada Suara NTB belum

lama ini, Kepala SMPN 4 Mataram, H. Muhammad Ali, S.Pd, mengaku kesulitan memberitahu warga agar tidak lagi berjualan di depan gerbang sekolah. Pasalnya, para pedagang sudah menempati lapak-lapak permanen yang mereka buat sendiri puluhan tahun silam.

“Kami tidak melarang mereka untuk berjualan, kami minta mereka bergeser sedikit agar pengerjaan penataan sekolah, seperti pengecetan berjalan lancar. Ini kan urusan perut dan pemenuhan kebutuhan hidup mereka, jadi agak sensitif,” akunya.

Ditambahkan oleh Kepala sekolah yang baru menjabat dua bulan hasil mutasi

Dinas Dikpora Kota Mataram belum lama ini, pihaknya tidak terlalu berani bersikap tegas terhadap para PKL, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan perlawanan dari para pedagang yang justru dapat merugikan kepentingan sekolah secara umum. Untuk itu, ia meminta Pemkot Mataram melalui pihak yang berwenang berharap segera menindak para pedagang. “Kalau kami yang tegas terhadap para PKL kan pasti ada perlawanan nanti.

Kami yang bahaya nanti kalau kami bertindak. Oleh karena itu, Pemkot lah yang pas untuk bertindak melalui Pol PP,” ujarnya. (dys)

(Suara NTB/dys)

RUSAK PEMANDANGAN - PKL yang terletak di gerbang masuk SMPN 4 Mataram dinilai merusak pemandangan.

Pihak Pemkot Mataram dituntut segera melakukan penertiban.

Kelulusan UN

BANYAK strategi dilakukan sekolah-sekolah dalam mempersiapkan siswanya menghadapi ujian nasional (UN), khususnya jenjang SMP sederajat awal Mei mendatang. Misalnya, cara yang dilakukan SMPN 1 Kuripan Lombok Barat dengan membentuk kelompok belajar per wilayah asal siswa.

“Kita buatkan mereka kelompok belajar berdasar asal wilayah siswa. Kalau siswa ada yang dari Kuripan, mereka dikumpulkan dan dibentuk satu kelompok. Kalau ada siswa dari Kediri, mereka juga dikumpulkan sesama siswa asal Kediri dibentuklah satu kelompok,” ujar Wakil Kepala SMPN 1 Kuripan, Sudiono, S.Pd, kepada Suara NTB belum lama ini.

Menurutnya, strategi belajar dengan pembentukan kelompok per wilayah tersebut ditujukan sebagai wujud pembinaan pihak sekolah terhadap siswa peserta UN dapat berkelanjutan di luar sekolah. ‘’Jadi pembinaan dilakukan sekolah terhadap siswa peserta UN tidak hanya di dalam sekolah tetapi juga di luar sekolah, karena kita sangat khawatir kalau siswa hanya dikontrol di sekolah saja menyebabkan siswa nggak terurus di luar sekolah. Karena rata-rata orang tua siswa banyak yang kerja tidak sempat ngurus anak-anak mereka,” tuturnya.

Sudiono menambahkan, untuk masing-masing kelompok belajar per wilayah tersebut didampingi seorang guru pendamping yang akan mengontrol berjalannya kelompok belajar. Banyak agenda yang dikerjakan oleh masing-masing kelompok di antaranya adalah mengerjakan kisi-kisi soal UN bersama, tugas bersama dan lain sebagainya. Termasuk memastikan seluruh anggota kelompoknya hadir dan aktif mengerjakan tugas kelompoknya. “Dengan cara seperti itulah, kami yakin siswa dapat belajar fokus menghadapi UN tidak saja di sekolah,” klaimnya.

Sementara, segala persiapan mematangkan UN telah dilakukan pihaknya.

Selain dengan pembentukan kelompok belajar berdasar asal siswa tersebut, pematangan melalui try out, pengayaan materi, ujian praUN. Atas dasar itu, pihaknya optimis, 189 siswa yang akan mengikuti UN dapat lulus 100 persen seperti tahun sebelumnya. (dys)

Kadis Dikpora: Terpenting Berkarakter Selong (Suara NTB) Ujian Nasional (UN) 2014 untuk tingkat SMA sederajat sudah usai digelar. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim menyatakan tidak memasang target kelulusan dari sisi persentase.

Terpenting adalah lulusannya memiliki karakter.

Yanis Maladi

(Suara NTB/rus)

Bentuk Kelompok Belajar

Demikian disampaikan Kepala Dinas Dikpora Lotim, Yanis Maladi pada Suara NTB di Selong, Kamis (17/4). Persentase kelulusan tahun ini diharapkan bisa jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam hal ini, ujarnya, pihaknya tidak mau disebut lulus 100 persen, karena belum diketahui hasilnya. ‘’Biarkan

hasil UN yang bicara. Saya tidak berani sebut persentase.

Kita tunggu saja hasilnya, tidak usah kita bahas soal angkaangka. Saya sebut target 100 persen, tapi bisa jadi faktanya tidak demikian,” ungkapnya.

Menurut Yanis Maladi, pelaksanaan UN tahun 2014 yang diikuti 13.277 peserta dari 246 sekolah atau tempat penyeleng-

15.699 Ikuti UN SMP di Loteng Praya (Suara NTB) Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP sederajat di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) awal bulan Mei mendatang bakal diikuti 15.669 peserta.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Loteng, H. Sumum menegaskan, dari jumlah peserta UN tersebut, pihaknya menargetkan angka keluluasan bisa di atas 99 persen hingga 100 persen. Paling tidak di atas capai tahun sebelumnya, meski mewujudkan target kelulusan tidaklah mudah.

Ia menjelaskan, dengan sistem penilaian pada UN kali ini pihaknya cukup optimis kelulusan tahun ini bisa lebih tinggi. Pasalnya, aturan sekarang lebih menguntung-

kan pihak sekolah. “Untuk nilai kelulusan UN 70 persen nilainya berasal dari nilai rapor serta ujian sekolah (US). Sisanya baru dari nilai UN,” jelasnya.

Meski demikian, bukan berarti persiapan yang dilakukan dalam menghadapi UN asalasalan. Justru siswa dan sekolah terus dipacu lebih meningkatkan persiapan, karena nilai UN tetap sangat menentukan kelulusan para siswa.

“Karena target kita lebih tinggi, maka persiapan juga harus lebih baik lagi,” harapnya.

Kepada siswa peserta UN, Sumum berharap supaya terus memupuk kepercayaan diri dalam menghadapi UN. Alasannya, percaya diri merupakan salah satu modal penting un-

tuk bisa lulus dalam UN. “Yang terpenting, kepercayaan diri harus dijaga,” tandasnya.

Tidak hanya, para siswa hendaknya tidak cepat termakan oleh informasi yang tidak benar dan menjebak. Seperti adanya kunci jawaban atau soal UN yang beredar. Karena kalau sampai ada informasi seperti itu, maka bisa dipastikan informasi tersebut adalah informasi yang salah.

“Kunci jawaban UN hanya ada di Balitbang Kementerian Pendidikan. Sehingga tidak mungkin beredar. Kerahasiannya pun sudah terjamin. Sehingga potensi kebocoran sangat kecil.

Jangan sampai karena percaya informasi seperti itu, justru siswa yang nantinya dirugikan,’’ ujarnya mengingatkan. (kir)

02SN Kabupaten Diikuti 1.332 Siswa

(Suara NTB/dys)

Sudiono

Sumbawa Besar (Suara NTB) Upacara pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Kabupaten Sumbawa yang dilaksanakan di halaman kantor Bupati Sumbawa Kamis (17/4) berlangsung meriah. Acara yang dibuka dengan parade drum band dari SLTPN 2 Sumbawa Besar diikuti para

peserta dan diakhiri parade drum band SDN 1 Sumbawa.

Kegiatan ini diikuti 24 kontingen dari kecamatan se-Kabupaten Sumbawa. Total peserta, baik SD dan SMP sebanyak 1.332. Terdiri dari SD 648 siswa dan SMP 684 siswa.

Wakil Bupati Sumbawa H. Arasy Muhkan yang membuka acara ini dalam amanatnya menyampaikan, penyelenggaraan kegiatan O2SN merupakan upaya meletakkan pondasi dan tradisi keunggulan di bidang olahraga bagi siswa. Di samping itu, kegiatan ini juga merupakan ajang untuk mendidik, mencari bakat, dan mengembangkan jiwa sportivitas di antara para peserta didik. ‘’Kita telah menunjukkan beberapa keunggulan kita baik di tingkat regional maupun nasional dalam bidang

ilmu pengetahuan dan berharap juga dapat menunjukkan keunggulan di bidang olahraga,’’ ujarnya.

Menurutnya, pendidikan tidak hanya menjadikan manusia cerdas tetapi juga menginginkan manusia yang tangguh, segar, bugar fisik dan jiwanya. Keterlibatan siswa peserta O2SN kali ini diharapkan selain bisa meningkatkan kesehatan jasmani, tetapi juga melatih sifat sportivitasnya.

Dirinya berharap semua pertandingan berjalan dengan baik, apa yang disebut dengan fair play harus ditegakkan.

Apalagi, di O2SN tidak saja mengandung jiwa kompetitif dalam berolahraga, tapi menuju olahraga prestasi dan akhirnya pada suatu ketika kita dapat mewujudkan olahraga industri. (arn)

garaan berjalan dengan lancar dan aman. Diketahui, catatan awal diketahui jumlah peserta 13.562, namun karena sejumlah alasan 285 peserta tidak bisa mengikuti proses akhir evaluasi pendidikan di tingkat SMA sederajat itu.

Secara umum, dilihat dari persiapan menjelang pelaksanaan UN di sejumlah sekolah, ujarnya sudah cukup baik.

Apalagi ada uji coba menjawab soal bagi seluruh peserta yang akan mengikuti UN. Baginya, dilihat dari sisi pelaksanaan UN secara umum sejauh ini sudah cukup berkarakter. Dari pengawas melakukan pengawasan den-

gan baik. Pada awal pelaksanaan, disebut ada terjadi kekurangan soal dan Lembar Jawaban UN (LJUN), namun langsung bisa diatasi, sehingga tidak menjadi persoalan yang meresahkan. “Semua sudah bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing,” terangnya.

Pelaksanaan UN 2014 ini jauh hari diingatkan Kadis Dikpora agar dapat dilaksanakan sesuai aturan. Menekankan pelaksanaan UN dengan jujur, termasuk menerapkan kerja cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas (3K) sebagai motto dari proses pendidikan yang lebih berkarakter. (rus)

Dikbud Lobar Klaim UN Lancar

Dua Siswi yang Menikah Diupayakan Ikut Ujian Susulan Giri Menang (Suara NTB) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat (Lobar) mengklaim, pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat di Lobar mulai dari persiapan hingga pelaksanaan hari pertama sampai hari terakhir Rabu lalu berjalan lancar. Dibandingkan tahun lalu, pelaksanaan UN kali ini jauh lebih kondusif dan tidak ada terjadi kekurangan soal yang mencolok. Hanya saja dua siswi yang batal ikut UN, karena menikah akan diupayakan ikut ujian susulan tanggal 2123 April mendatang.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Dikbud Lobar Ispan Junaidi, SPd, MEd, Kamis (17/ 4). Secara umum, ujarnya, hasil pantauan pelaksanaan UN tak ada persoalan mencolok yang menghambat. Ada satu kasus di salah satu MA, naskah soalnya kurang, namun setelah dikomunikasikan, akhirnya kekurangan naskah soal dapat diatasi dengan mengambil blangko soal yang kelebihan..

Selain itu, lanjutnya, ada peserta UN yang terdaftar sebagai peserta, namun di detik terakhir menjelang UN justru batal ikut, karena dilarikan kawin. Kasus ini terjadi di dua sekolah, yakni di SMAN 1 Gerung dan di salah satu SMA di Narmada. Dalam jangka pendek, pihaknya akan mengupayakan dua siswi ini bisa ikut ujian susulan tanggal 21-23 April. ”Karena prinsipnya tidak boleh memutus mata rantai pendidikan dengan ala-

(Suara NTB/dok)

Ispan Junaidi san kawin. Karena masa depan anak terabaikan,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal semacam ini terjadi ke depan, dalam jangka panjang Dikbud akan menyiapkan Perda Pendidikan. Perda ini akan diinterpretasikan operasionalnya melalui perbup. Di dalam Perbup ini mengatur soal pemberian sanksi bagi pihak masyarakat yang melarikan atau mengajak kawin siswa dan siswi yang sedang sekolah.

Perlunya penjatuhan sanksi bagi pihak yang melarikan siswa atau siswi pada waktu studi, karena dinilai sudah memutus atau mengaburkan masa depan anak.

Atas dasar itu, pihaknya harus melakukan tindakan proteksi terhadap anak-anak. Minggu ini, katanya, Perbup Jaminan Layanan Pendidikan sudah ditandatangani bupati, karena saat ini sedang dikaji di Bagian Hukum.

Setelah semua siap, pihaknya akan berdiskusi tentang masalah ini ke provinsi. (her)

Siswi SDN 17 Mataram Wakili NTB Lomba Sloka Tingkat Nasional Mataram (Suara NTB) Melestarikan budaya dan sastra Bali di tengah arus modernitas dewasa ini menjadi tujuan utama Ni Putu Ayu Intan Puspitasari menggemari dan rutin mempelajari Kitab Suci Weda yang di dalamnya terkandung bait-bait suci Sloka. Baginya, Sloka merupakan hikmah besar yang terkandung dalam kitab suci umat Hindu yang harus tetap dilestarikan oleh setiap orang.

Bagi Intan – nama panggilannya, melantunkan Sloka dapat membuat hatinya merasa tentram dan nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, karena merasa selalu mendapatkan penjagaan dari Sang Hyang Widi.

Meski hidup di tengah-tengah era globalisasi yang serba modern, Intan mengaku tidak minder melantunkan dan mempelajari Sloka. Terlebih apa yang dilakukannya dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain. Ia juga mengaku tertarik mempelajari Sloka disebabkan makna Sloka yang dalam dan penuh dengan nasihat-nasihat kebaikan bagi umat Hindu.

Ditambahkan oleh siswi

kelahiran Mataram 9 Juli 2002 silam ini dorongan mempelajari dan menggemari Sloka pertama kali datang dari kedua orangtuanya. Ia mengaku selalu mendapatkan arahan dan bimbingan dari orang tua agar senantiasa mempelajari Sloka.

Di setiap ajang lomba membaca Sloka yang diikutinya, Intan tidak sendiri. Intan selalu bersama rekan satu sekolah di SDN 17 Mataram yaitu Suci Radiyatnya. Keduanya bagaikan dua sejoli yang tidak dapat dipisahkan antarsatu sama lainnya. Intan sebagai pembaca Sloka sedang Suci sebagai penerjemah Sloka.

Senada dengan Intan, Suci yang lahir di Mataram 26 Maret 2002 ini pun mengaku gemar mempelajari Sloka, karena dorongan kedua orangtuanya. Ia pun mengaku tidak hanya belajar di dalam sekolah akan tetapi juga di luar sekolah.

Sebagai penerjemah Sloka, Suci mengaku tidak mendapatkan kesulitan apapun saat menerjemahkan Sloka terlebih di sekolah sudah ada pembina khusus yang disiapkan pihak sekolah.

Tidak heran, Intan dan Suci terbilang sukses dalam berb-

(Suara NTB/dys)

TEKAD JUARA - Ni Putu Ayu Intan Puspitasari (kiri) dan Suci Radiyatnya didampingi Kepala SDN 17 Mataram Farida Nuryatni bertekad menjadi juara dalam Lomba Sloka tingkat Nasional. agai kejuaraan lomba Sloka.

Keduanya tercatat mampu menjuarai lomba Sloka tingkat Kota Mataram pada 2013 silam dan langsung terpilih untuk mewakili NTB dalam ajang Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional XII 2014 di Jakarta dalam waktu dekat ini. Bagi keduanya, dapat mewakili NTB di ajang nasional, seperti itu sudah menjadi prestasi tiada tara yang harus disyukuri. Keduanya berharap dapat memenan-

gi lomba, sehingga dapat mengharumkan nama sekolah dan NTB serta kedua orang tuanya.

Senada dengan itu, Kepala SDN 17 Mataram, Farida Nuryatni, S.Pd, berharap anak didiknya tersebut meraih hasil maksimal dalam ajang tiga tahunan di Jakarta tersebut.

Untuk pembinaan, pihaknya sudah meminta pembina anak didiknya tersebut agar fokus mendampingi sebelum keduanya berangkat bertanding. (dys)

Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

Stamina Sempat Menurun ATLET pencak silat NTB Indria Milasari akhirnya bisa bernapas lega, setelah ada keputusan Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) memulangkan atlet nasional ke daerah masing-masing. Atlet yang sukses menyumbangkan medali emas NTB di PON XVII/2012 sangat senang bisa kembali mengikuti pelatda di daerah. Alasannya, selama di pelatnas staminanya bukannya meningkat, malah semakin menurun.

Ditemui Suara NTB usai menjalani latihan di GOR 17 Desember Mataram, Jumat (18/4), atlet kelahiran Lombok Barat (Lobar) ini mengeluhkan soal kondisi staminanya yang mengalami penurunan. Hasil latihan stamina yang dilakukan di GOR 17 Desember Mataram, Jumat (18/4) kondisi fisiknya belum bisa kembali normal, karena sepulang dari Pelatnas 5 April lalu kondisi staminanya menurun tajam.

Namun dia bersyukur, karena setelah ditangani pelatihnya, Dedi S. Darere staminanya mulai meningkat. “Selama bergabung latihan disini kondisi saya sudah kembali menunjukkan peningkatan, dan mudah-mudahan bisa lebih baik lagi,” klaimnya.

Diakuinya, selama berada di Pelatnas tanggal 10 Maret hingga 5 April lalu, kegiatan latihannya tidak semaksimal di Pelatda NTB, hal ini karena pola latihan yang diterapkan di pelatnas tidak sebaik yang dirasakannya selama latihan di NTB. Selama di Pelatnas dia latihan sendiri, tanpa sentuhan maksimal dari pelatih, alasan itulah yang membuat staminanya menurun.

Untuk memulihkan staminanya, atlet unggulan NTB ini terus memantapkan latihan daya tahan dan stamina di GOR 17 Desember Mataram. Dan hasil sementara, staminanya kembali meningkat. (fan)

(Suara NTB/ist)

JUARA - Pemain Real Madrid dan jajaran pelatih merayakan keberhasilan menjadi juara Copa del Rey setelah mengalahkan Barcelona.

Real Madrid Juara Copa del Rey Madrid – Real Madrid menjuarai Piala Raja atau Copa del Rey setelah mengalahkan musuh bebuyutannya Barcelona 2-1 dalam laga El Clasico pada final turnamen di Mestalla Spanyol, Kamis dinihari WITA. Barca mendikte jalan dan t e m p o pertandi ngan, namun Real Madrid yang unggul lebih dulu pada menit 11 babak pertama setelah bek

kanan Barca Dani Alves kehilangan bola, sehingga membuat Real mengambil keuntungan untuk melancarkan serangan balik nan cepat.

Karim Benzema berduet dengan Angel Di Maria menusuk jantung pertahanan Barca dan pemain asal Argentina itu melepaskan tembakan ke sudut bawah

gawang Barca yang dijaga Jose Manuel Pinto.

Barcelona baru menyamakan kedudukan pada menit 68 ketika Marc Bartra dengan cantik menyambut tendangan hasil sepak pojok dengan sundulan yang tak bisa dijangkau Iker Casillas.

Barca yang menguasai penguasan bola dan membom-

bardir jantung pertahanan Madrid, sedangkan Madrid mengandalkan serangan balik, terus berusaha menciptakan gol kemenangan.

Namun justru Real Madrid yang sukses merestorasi keunggulan sekaligus kemenangannya atas musuh bebuyutannya itu lewat gol menawan dari aksi individual bintang mereka asal Inggris, Gareth Bale, pada menit 85.

Barcelona terus menekan pada menit-menit terakhir dengan diantaranya hampir menyamakan kedudukan ke-

tika tendangan Neymar membentur tiang gawang. Namun kedudukan tetap 2-1 untuk Madrid dan Barca pun melepaskan dua kesempatan trofi besarnya musim ini setelah tersingkir dari Liga Champions pekan lalu.

Real Madrid pun juara Piala Raja ke-19 kalinya dengan Gareth Bale menjadi pahlawannya. “Gareth Bale telah menjadi seorang superstar,” tulis mantan penyerang Inggris Garry Lineker dalam Twitter seperti dikutip bbc.com. (ant/bali post)

Zurich Presiden FIFA Sepp Blatter ingin melihat sanksi olahraga lebih diterapkan dalam perang melawan rasisme.

Blatter (78) merasa hukuman pengurangan poin akan lebih efektif daripada kesebelasan tersebut dihukum menjalani

Indria Milasari

Jumlah Wasit Terbatas

Terkendala, Turnamen Sepakbola Lotim Selong (Suara NTB) Jumlah wasit sepakbola di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sangat terbatas. Jumlah yang sudah sertifikasi C1C3 saat ini hanya 24 orang. Hal ini menjadi kendala dalam setiap menggelar turnamen terbuka.

Demikian diungkapkan Wakil Ketua Bidang Organisasi PSSI Lotim, Ir. Subagio dalam acara pembukaan kursus Wasit Sepakbola C3 di Selong, Kamis (17/4). Kegiatan kursus pada juri sepakbola diikuti 28 peserta.

Ia mengatakan, kebutuhan wasit dalam setiap menggelar turnamen selama ini sulit. Seperti yang akan digelar PSSI Lotim, pertandingan resmi sepakbola di empat zona berbeda. Zona timur, barat, utara dan selatan. “Dibutuhkan wasit yang cukup banyak,” ucapnya, seraya menambahkan, kondisi itu diperparah dengan fakta sejumlah wasit yang sudah usia lanjut.

Menurutnya, pelatihan wasit menjadi program prioritas Pengcab PSSI Lotim di bawah pimpinan H. Haerul Warisin yang juga Wakil Bupati Lotim.

Tugas menjadi wasit, ungkapnya, cukup berat. Faktanya, dalam sejumlah ajang turnamen tingkat lokal maupun internasional. Wasit menjadi sasaran pukul para pemain bahkan para suporter. Akibatnya pun sangat fatal.

Untuk itu, para wasit harus mengedepankan aturan-aturan yang baik dengan meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya. Para wasit, lanjutnya tidak jarang ada yang melakukan kecurangan. “Jika hal ini terjadi, jangan salahkan orang jika ada yang menggebuk wasit,” katanya.

Subagio menyarankan kepada para wasit untuk memperbaiki hati. Diakui, ketika sedang berada di dalam lapangan untuk memimpin pertandingan, psikologinya beda. Banyak tekanan sana-sini dari sejumlah pihak yang berkepentingan.

Ketua Panitia Kursus Wasit, H. Ridatul Yasa sebelumnya menyampaikan, salah satu tujuan dilakukan kegiatan kursus agar dapat memberikan nuansa lebih cerah. Penambah jumlah wasit di Lotim. Banyaknya event olah raga sepak bola yang digelar menuntut untuk menyediakan tenaga wasit yang profesional. (rus)

(Suara NTB/rus)

KURSUS WASIT – Puluhan wasit mengikuti pelatihan wasit yang digelar PSSI Lotim, Kamis (17/4).

laga tanpa penonton.

“Hukuman olahraga adalah satu-satunya hukuman yang efektif. Hal ini menyebabkan klub benar-benar merasa terluka jika tidak ada perubahan,” kata Sepp Blatter dilansir dari laman BBC, Kamis (17/4). “Para pengacau harus dihukum dan jelas bagi saya bahwa klub yang bertanggung jawab atas suporter pengacau,” katanya.

Ukraina dihuk u m FIFA untuk memainkan laga kualifikasi Piala Dunia 2 0 1 8 melaw a n

(Suara NTB/ist)

(Suara NTB/fan)

Blatter Ingin Terapkan Pengurangan Brazil Jamin Keamanan Piala Dunia Poin untuk Rasisme

Sepp Blater

Polandia di stadion tanpa penonton setelah para pendukung menari meniru monyet dan penghormatan untuk Nazi.

Hukuman tersebut akan dikenakan untuk kualifikasi Piala Dunia 2018, karena Federasi Sepakbola Ukraina gagal melakukan banding.

Blatter mengatakan dalam kolom FIFA Weekly, ia ingin memberikan sanksi yang “tegas dan berat” bagi pelaku rasisme namun ia mengakui “sepakbola tanpa kerumunan bagaikan konser tanpa suara.”

Dia juga berpendapat penutupan stadion sebagai “hukuman kolektif yang tidak proporsional” dan bertentangan karena penggemar tim lawan yang tidak bersalah juga terkena imbasnya.

Aturan disiplin FIFA menghukum tindak rasisme dengan memberikan peringatan untuk pelanggaran pertama dan kemudian sanksi yang lebih tegas seperti penutupan stadion, pengurangan poin atau bahkan dikeluarkan dari kompetisi jika pelanggaran terus berlanjut. (ant/bali post)

Tuan Rumah PON

Papua Siap Lebih Dini

Jakarta (Suara NTB) Provinsi Papua bersiap lebih dini untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 setelah pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga mengeluarkan keputusan terkait dengan lokasi.

Gubernur Papua Lukas Enembe di Jakarta, mengatakan setelah ada keputusan pihaknya langsung bergerak cepat untuk menyiapkan segala sesuatunya sesuai dengan program yang telah dibuat sebelumnya. “Kami tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Makanya kami terus melakukan koordinasi dengan semua pihak demi kesuksesan PON nanti,” katanya di Kantor Kemenpora Jakarta.

Menurut dia, dengan waktu yang ada pihaknya optimistis mampu mempersiapkan semua kebutuhan termasuk membangun

infrastruktur yang akan digunakan pada pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.

Penetapan Papua sebagai lokasi PON 2020, merupakan awal kebangkitan olahraga terutama di wilayah timur.

Selain itu penunjukan Papua sebagai tuan rumah juga menjadi ajang kebersamaan.

“Masyarakat Papua sangat menyambut baik penunjukan ini. Ini adalah sebuah penghargaan bagi seluruh masyarakat,” katanya.

Lukas Enembe menambahkan, untuk mensukseskan PON, pemerintah Provinsi Papua akan membangun stadion yang nantikan akan digunakan untuk pembukaan. Stadion baru ini akan dibangun di dekat Danau Sentani. “Lahan sudah dibebaskan. Tinggal dibangun saja. Stadion ini akan menampung sekitar 50 ribu penonton. Yang jelas kami mendapatkan dukungan dari banyak pihak termasuk pihak ketiga,” katanya.

Selain di Jayapura, lokasi pertandingan pada PON XX nanti juga akan dilaksanakan di Timika.

Di Kota tersebut rencananya akan dibangun pusat olahraga standar internasional. Selain itu Papua juga menggandeng Papua Barat.

Sementara itu Menpora Roy Suryo mengatakan, pihaknya optimistis Papua mampu mempersiapkan pelaksanaan PON 2020.

“Kami yakin semuanya bisa siap sesuai dengan yang ada. Papua juga bisa belajar dari Sumatra Selatan, Riau maupun Kalimantan Timur,” katanya usai pertemuan.

Roy Suryo berharap dengan ditunjuknya Papua sebagai tuan rumah perkembangan pembinaan olahraga serta infrastruktur akan lebih merata, karena selama ini hanya fokus di Jawa dan Sumatera. (ant/bali post)

Rio de Janeiro Pemerintah Brazil menjamin keamanan pelaksanaan Piala Dunia FIFA yang akan berlangsung di 12 kota bulan Juni mendatang.

Demikian ditegaskan, Presiden Brazil Dilma Rousseff terkait kesiapan negaranya menyelenggarakan Piala Dunia.

Dalam hal ini, ujarnya, pemerintah sudah meningkatkan upaya pengamanan supaya pertandingan Piala Dunia tidak terganggu tindak kekerasan. “Angkatan bersenjata akan berpartisipasi, kami juga menggunakan kepolisian federal dan polisi jalan raya dan kami memiliki kemitraan dengan semua gubernur negara bagian,” katanya dilansir kantor berita Xinhua, Kamis (17/4).

Dalam pertemuan Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial di Brasilia, ia mengatakan pemerintah federal tidak akan setuju dengan kekerasan apapun dan tidak akan membiarkan Piala Dunia terkontaminasi. ‘’Itu adalah saat penting bagi negara,” klaimnya.

Bulan Juni tahun lalu, jutaan warga Brazil turun ke jalan untuk memprotes pelayanan publik yang buruk, seperti kesehatan dan pen-

(ant/bali post)

Dilma Rousseff

didikan, korupsi dalam politik, dan biaya yang tinggi untuk Piala Dunia dan Olimpiade 2016 yang akan berlangsung di Rio. Protes terjadi di tengah perhelatan Piala Konfederasi FIFA 2013, dan banyak di antaranya dilakukan di sekitar stadion pada hari-hari pertandingan. Sebagian aksi tersebut berbuah konflik antara demonstran dan polisi, petugas sering dituduh melakukan kekerasan berlebihan dalam aksi mereka.

Pemerintah Brazil mewaspadai kemungkinan aksi protes baru berlangsung selama pertandingan Piala Dunia. (ant/bali post)

Kejurnas Jatim Terbuka

”Mayung Bulaeng” Kirim 11 Atlet Mataram (Suara NTB) Klub Atletik Mayung Bulaeng Sumbawa akan mengirim sebanyak 11 atlet di Kejuaraan Jawa Timur (Jatim) Terbuka di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) 24 April mendatang. Sepuluh atlet itu akan mengikuti nomor spesialis jarak pendek.

Pelatih Klub Mayung Bulaeng Samawa, Supiati yang dihubungi Suara NTB via ponselnya, Jumat (18/4) menjelaskan, klub yang dibentuk sejak tahun 2013 lalu dan memiliki 10 atlet remaja dan junior serta telah disiapkan mengikuti event tingkat nasional Belum genap setahun dibentuk, klub yang didukung Pemkab Sumbawa dan beberapa sponsor dari kalangan swasta ini telah melahirkan atlet-atlet remaja yang mampu bersaing di kancah nasoinal. Bulan Desember 2013 lalu terdapat enam atlet yang dipanggil PB PASI untuk mengikuti seleknas, yakni Arisandi (kelas 6 SDN 4 Sumbawa), Kuswardino (Kelas 3 SMPN 1 Untir Iwes),

Rainer (SMAN 1 Utan) dan beberapa atlet lainnya yang saat ini dibina di PPLP NTB. Mantan atlet peraih medali perak di PON Palembang 2014 ini menjelaskan keberangkatan atlet akan dilakukan mulai 22 April mendatang. Saat ini mereka sedang menunggu rekomendasi atau izin dari sekolah atlet bersangkutan.

Menurutnya, sejumlah atlet yang dikirim itu masuk dalam katagori nasional. Masingmasing atlet yang diberangkatkan adalah atlet remaja dan junior, usia SMP, SMA dan ada beberapa atlet yang merupakan atlet nasional, seperti Fadlin peraih medali emas PON / 2012 juga masuk dalam klub.

Baginya, kejuaraan tersebut merupakan ajang memberikan kesempatan atlet bertarung dengan atlet nasional, sehingga para atletnya punya pengalaman dan terus meningkatkan prestasi. Tidak hanya itu, pihaknya belum mematok target emas, namun bagaimana membentuk mental serta meningkatkan prestasi atlet. (fan)

SUARA NTB

Sabtu, 19 April 2014

Halaman 12

DIJUAL MOBIL

RUPA - RUPA

SHOWROOM

KURSUS

SHOWROOM

DIJUAL

SEWA BADUT

MAINAN ANAK

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

KOMPUTER

ADVERTISING

KONTRAKAN

TOKO MAINAN

PET SHOP

BATIK

SALON

FINANCE

FUTSAL

PERAWATAN AC

PELATIHAN

BENGKEL

BANK

SUARA NTB

Sabtu, 19 April 2014

KURSUS/BIMBEL

GORDEN

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

RUMAH MAKAN Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

SALON SALON

LAUNDRY

RUPA- RUPA SABLON & KONVEKSI

EKSPEDISI

BOUTIQUE

TELEVISI

ADVERTISING

JUAL MOBIL

KURSUS TERASI

TENUN LOMBOK

SANGGAR SENAM

RUKO

EVENT ORGANIZER

COUNTER

BENGKEL & SPARE PART

SIARAN TV

FASHION

PENGOBATAN

ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

TANAH

TRAVEL

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

KOMPUTER

SERVICE

Jl. TGH Abdul Karim Kediri (Depan PLN Kediri)

TRAVEL

RUMAH MAKAN

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

Jendela Sastra

Halaman 14

Rambut

(Ilustrasi: Mandri Wijaya)

Oleh: Mikyal Fatonah Subuh berkumandang, ayam pun merecoki dengan kokokan. Dingin masih menelusup di balik selimut. Itu sebabnya Yatno semakin merapatkan kaki, meringkuk memanjangkan tidurnya.Yarsih, istri kedua Yatno pun melakukan hal yang sama. Bermanja-manja di bawah ketiak suaminya.

Tetapi, kemesraan alami itu tak berlarut-larut. Begitu terdengar alarm berteriak norak mirip bel sekolahan, mereka akhirnya menggeliat, tanpa membuka mata.

“Jam berapa, Dik,” Yatno bertanya sambil menguap.

“Tanya alarmmu dong, Bang. Masa tanya aku!” ketus Yarsih.

“Ah, kamu, sini,” Yatno menarik istrinya lebih dekat, masih terpejam. Diangkatnya tangan kanan, hendak mengelus kepala istri mudanya. Namun, yang disentuh malah sesuatu yang bulat dan licin.

Yatno meraba-raba kepala istrinya. Ia buka mata pelanpelan, lantas terbelalak.

“Dik, rambutmu mana?”

Yatno terkesiap.

“Rambut?” Yarsih menyentuh kepalanya dengan malas.

Ah! Ia pun tak kalah kagetnya.

Terlonjak Yarsih dari tempat tidur, ditepisnya selimut, dan terjun menghampiri cermin besar.

“Ahhh! Bang, kenapa kepalaku? Mana rambutku?

Kamu botakin habis waktu aku tidurnya ya, Bang?”

Yarsih panik, dipeganginya kepala sendiri yang telah botak dan licin.

Yatno sadar dari ternganga, ia pun tak kalah panik. Didekatinya Yarsih untuk menenangkan. “Kamu jangan sembarangan. Mana mungkin kupotong habis rambut istriku di saat tidur. Jangan-jangan kamu...”

“Bang, lihat cermin!”

Yarsih memotong kalimat suaminya sambil menunjuk ke cermin. Yatno refleks mengalihkan pandangan mengikuti telunjuk istrinya. Matanya membelalak lagi. Tuhan, mengapa pula kepalanya tak berambut sama sekali. Sama seperti istrinya, tampak kepala Yatno tiada berambut.

“Bang, bagaimana ini, Bang? Apa yang terjadi? Apa kita disantet orang sampai jadi gundul begini?” Yarsih menangis, merengek-rengek seperti anak kecil.

“Diam! Mana kutahu?”

Yatno tak kalah panik. *** Satu jam Yatno mengurung diri di kamar. Pintu gerbang belum dibuka gemboknya. Sebagai Ketua Rt.04 Seruni, Yatno harus berkeliling kompleks setiap pagi. Tetapi, kejadian aneh yang menghilangkan rambutnya membuat ia tak ingin keluar rumah.

Sedangkan Yarsih masih menangis. Matanya bengkak, ia bingung, siapa yang tega melenyapkan rambut indahnya. Tak tahukah orang itu, betapa Yarsih memaksa Yatno menyelewengkan sumbangan warga untuk perawatan rambutnya. Rambut yang dulu keriting sangkar burung, kini jadi lurus dan halus. Tapi, pada malam sialan ini, kepalanya malah dikeruk orang.

Akhirnya, Yarsih pun mendapat akal. Disuruhnya Yatno keluar rumah membeli wig untuk dirinya, tapi jangan sampai ketahuan warga. Bila ada yang bertanya mengapa kepala Yatno tak berambut lagi, ia harus berbohong, bercerita kalau Yarsih sedang hamil dan ingin melihat suaminya botak.

Maka, Yatno pun pergi, dengan rasa malu tentunya. Begitu keluar rumah, ia hapalkan di dalam hati pesan istrinya.

Mengulang kembali kalimat bohong di dalam otak. Sepanjang perjalanan, gang sepi, tidak tampak satu pun warganya. Pikir Yatno, semua orang sibuk bekerja dan bersekolah.

Ia bersyukur, setidaknya tak ada yang memerhatikan kepala botaknya. Dalam lima menit Yatno sampai di toko wig. Ia terheran-heran. Begitu banyak orang berdesak-desakan di depan toko wig. Bahkan ada beberapa polisi yang berjagajaga. Kelihatannya seperti or-

ang berdemo. Yatno ragu mendekat. Namun, rasa penasaran membuat ia nekat bertanya pada seorang perempuan berkerudung yang ikut melongokkan kepala melihat keramaian.

“Bu, pagi-pagi ada demo, ya?”

Si perempuan berkerudung menoleh dan menjawab setengah berteriak mengatasi ingar-bingar. “Bukan! Ini bukan orang demo. Orang-orang berebut beli wig. Kepala mereka mendadak botak semua setelah bangun tidur. Polisi dikerahkan karena pemilik hendak diamuk massa. Katanya semua wig hilang, tidak satu pun tersisa di tokonya, sementara orang-orang tidak percaya itu.”

Yatno baru memerhatikan kalau semua kepala botak berjubel di depan toko. “Kok bisa botak?” Yatno bertanya, purapura tidak mengerti. Padahal hatinya jadi ciut, jadi lebih penasaran lagi. Santet tidak hanya menyerang ia dan Yarsih, tapi juga banyak orang.

“Tidak ada yang tahu sebabnya. Anda sendiri juga botak kan. Tapi tidak ada yang memikirkan itu, yang penting solusinya pakai wig dulu. Di dalam, wig-wig itu pasti disembunyikan. Saya yakin, jadi saya menunggu kesempatan untuk masuk, habisnya kepala saya juga begini,” Si Perempuan menarik kasar kerudungnya, tampak kepala plontos.

Suasana semakin ricuh.

Polisi yang diminta berjaga jadi tak bisa berbuat apa-apa, malah terdesak sampai terjatuh dan topinya terinjak-injak. Saat itulah Yatno melihat, kepala polisi juga botak!

Benar-benar botak! Bukan dipangkas pendek seperti biasa.

Sekilap saja, lautan manusia menjadi-jadi. Yatno pun turut tersudut. Mau pulang, ia terh-

alang ramainya orang. Mau tetap diam, hatinya tak sabaran.

Terbayang Yarsih menunggu di rumah menangis-nangis.

Tanpa bisa ditahan, terbayang pula istri pertama dan kedua anak perempuannya yang dua minggu tak dikunjungi. Apakah mereka botak juga, batin Yatno mengira-ngira. *** Di rumah, Yatno tercenung.

Yarsih menangis terus. Permasalahan ini sangat berat.

Delapan jam menjalani kebotakan membuat Yatno ngeri sendiri. Masalahnya, korban botak semakin banyak. Tidak hanya di Seruni, tapi kini telah mencapai seluruh negeri.

Presiden dan Ibu Negara juga botak, dan tak ada satu pun wig yang ditemukan. Ah! Ada apa dengan semua orang? Ada apa dengan semua wig? Dan mengapa hanya balita serta beberapa orang saja yang rambutnya masih utuh tanpa rontok sehelai pun?

Yatno pening. Ia ingin kencing, tapi terpaksa ditahan karena warga kini berkumpul di rumahnya, berduka. Semua menangisi dan menanyakan hal yang sama, ke mana ram-

but mereka? Para bapak tersedu, para ibu tak kalah tangisnya menderu. Namun, semua haru biru itu senyap seketika manakala istri pertama Yatno dan dua anak perempuannya datang. Dalam balutan baju kaos yang warnanya telah pudar dan bernoda getah, ketiga orang itu masuk ke ruangan hendak menghadap Yatno.

Tak ada yang menarik dari mereka, sungguh, kecuali rambut hitam yang utuh dan tergerai. Yatno pun terpana. *** Di balik awan, ada gumpalan warna hitam bercampur putih dan abu yang begitu besar. Gumpalan itu adalah kumpulan rambut dari seluruh kepala di bumi. Sebuah rambut berwarna putih, yang

dituakan, sedang menyampaikan pidatonya.

“Saudara-saudaraku, tujuan kita mencabut diri dari kepala manusia karena tidak ingin tumbuh di atas kepala yang selalu berpikir jahat, curang, ingin memperkaya diri sendiri dan menelantarkan sesama manusia. Padahal,

BIODATA Nama Lahir Alamat

Pekerjaan

Bangsa Rambut tumbuh bukan hanya sebagai mahkota di kepala, tetapi juga perlambang kebijaksanaan, kesabaran, kekuatan, dan kejujuran bila waktu menua tiba. Maka, tak perlu kita menjadi bagian dari mereka yang nista. Hanya beberapa kepala manusia yang masih didiami oleh bangsa kita karena mereka adalah orang-orang yang sabar, jujur, dan menjalani hidup tanpa perlu korup.”

Miliaran rambut manggutmanggut, memantapkan pemberontakan tanpa takut. (*)

: Mikyal Fatonah : Kotaraja, 18 Agustus 1990 : Lingkungan Seruni, Rt/Rw: 012/001, Kecamatan Selong, Lombok Timur : guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Selong

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

Tujuh Meninggal dalam Musibah Prosesi Laut Larantuka Kupang (Suara NTB) Tujuh orang dilaporkan meninggal dunia dalam musibah tenggelamnya kapal motor berpenumpang rombongan peziarah yang mengikuti prosesi laut di Selat Gonzalu, antara Flores Timur daratan dengan Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat siang.

“Data sementara, jumlah korban yang meninggal dunia ada tujuh orang. Tiga anak, seorang suster dan dua wanita dewasa,” kata Wakil Bupati Flores Timur, Valen Tukan, Jumat (18/4).

Valen Tukan yang dikonfirmasi melalui telepon genggam dari Kupang mengatakan, puluhan lainnya masih dalam pencarian.

Menurut dia, jumlah peziarah yang berhasil diselamat-

kan dan terpantau petugas sebanyak 30 orang. Semuanya masih dalam perawatan.

Dia menambahkan, saat ini para petugas yang dipimpin Kapolres Flores Timur masih terus melakukan pencarian. Peristiwa kecelakaan laut merupakan yang pertama dalam sejarah proses laut, yang merupakan bagian dari perayaan Jumat Agung di Kota Reinha Larantuka. (ant/Bali Post)

KAPAL TENGGELAM - Sejumlah warga berupaya menolong korban peziarah prosesi Jumat Agung, setelah kapal nelayan yang ditumpangi rombongan peziarah tersebut tenggelam di Selat Gonzalu, perairan antara Flores Timur daratan dengan Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, NTT, Jumat (18/4). Tujuh orang peziarah dilaporkan meninggal, puluhan lainnya masih dalam pencarian.

Amien Rais Tegaskan Partai Islam Sepakat Berkoalisi Jakarta (Suara NTB) Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengatakan partai Islam sepakat mengambil peluang berkoalisi dengan terlebih dulu bersama-sama membicarakan hal tersebut ditataran internal masing-masing.

“Jadi saya dengar sendiri tadi teman-teman parpol Islam, ada PKB, PKS, PAN, PBB, PPP, ulama NU, dewan dakwah dan MUI, mau bekerja sama berkoalisi, namun akan dibicarakan di internal dulu,” kata Amien Rais, seusai menghadiri pertemuan tokoh ormas dan pemimpin partai Islam di Cikini, Jakarta, Kamis (17/4) malam.

Menurut Amien Rais, dalam pertemuan tersebut seluruh pimpinan partai Islam bertukar pikiran dan informasi mengenai peluang koalisi.

Meskipun demikian, kata Amien, dirinya mengusulkan koalisi itu diistilahkan Koalisi Indonesia Raya, dengan tidak terpaku pada gabungan poros tengah belaka, tetapi juga menarik kekuatan partai nasionalis.

“Seperti yang saya katakan, tidak mungkin tanpa kekuatan lain. Kekuatan lain itu adalah partai nasionalis, dan ini yang masih tanda tanya,” papar Amien.

Amien menekankan dalam pertemuan tersebut, belum ada kesepakatan atas tokoh yang akan diusung menjadi capres maupun cawapres. Pertemuan itu, kata Amien, masih akan berlanjut secara bertahap.

Sementara itu, Presiden PKS Anis Matta mengatakan pertemuan itu baru sebatas menyamakan persepsi partaipartai dan tokoh Islam. Anis mengatakan akan membawa hasil pertemuan itu kepada Majelis Syuro PKS untuk diambil keputusan. “Pemilu kan jadwalnya jelas, santai saja,” kata Anis Matta seusai pertemuan itu.

Anis mengungkapkan target yang ingin dicapai dalam pertemuan itu adalah memikirkan kemungkinan partai Islam mempunyai capres sendiri.

Selain itu menurut dia, pada prinsipnya partai Islam sejak reformasi tidak pernah pisah, dan selalu ada di koalisi pemerintahan. Sehingga pertemuan itu ingin memastikan partai Islam tetap berada di pemerintahan ke depan.

“Partai Islam selalu di koalisi sejak poros tengah dicetuskan sampai sekarang. Jadi yang dicari sekarang ini adalah format koalisi baru yang memungkinkan partai Islam seluruhnya insya Allah tetap akan ada di pemerintahan,” kata Anis Matta. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

KOALISI ISLAM - Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai MPP Partai Amanat Nasional (PAN) Azwar Abubakar memberikan keterangan pers sebelum menghadiri Konferensi Bersatu untuk menangkan Islam di Cikini, Jakarta, Kamis (17/4).

PPP Sepakat Koalisi dengan Gerindra Jakarta (Suara NTB) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) menyatakan semua pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP sepakat untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra.

“Koalisi sudah semakin mengkristal. Ketua Umum bersama pengurus DPP PPP sepakat untuk berkoalisi dengan Pak Prabowo. Pak Prabowo siang ini akan ke sini (DPP PPP) untuk membicarakan masalah koalisi itu,” kata Suryadharma sesaat setelah tiba di Kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (18/5).

Menurut Suryadharma Ali, PPP tidak lagi memiliki kendala dalam berkoalisi dengan Gerindra, meskipun sempat terjadi kisruh di dalam internal PPP sebelumnya. Namun hingga saat ini dia menyatakan belum ada perjanjian politik yang dibuat untuk menyukseskan koalisi.

“Belum ada perjanjian politik, ini untuk kepentingan bangsa. Kami bersatu dulu, kita punya visi dan misi yang sama untuk memperjuangkan bangsa ini, dan tidak ada politik transaksi,” ujar dia.

Suryadharma Ali juga mengaku belum membahas siapa yang akan mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden.

Dia juga enggan berandai-andai apabila Prabowo memintanya sebagai cawapres.

“Kita mengalir saja. Apa yang akan terjadi nanti sudah dicatat oleh Allah. Keterangan lebih lanjut akan kami berikan setelah Pak Prabowo datang,” ujar Suryadharma Ali. Hingga saat ini puluhan wartawan telah berkumpul di DPP PPP, untuk mendengar keterangan lebih lanjut atas koalisi dua partai ini. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

Koalisi Politik Islam Bertekad Caleg Kalah Mulai Konsultasi Dokter Gabungkan Poros Tengah Jakarta (Suara NTB) Koalisi Politik Islam bertekad menggabungkan seluruh partai poros tengah yang terdiri atas partai Islam melalui koalisi besar untuk mengemban aspirasi umat.

“Atas nama Koalisi Umat Islam kami mendesak dan menuntut pimpinan partai politik Islam agar jangan terjebak pada matematika politik. Sebanyak 32 persen suara itu dimiliki umat Islam,” kata Ketua Pelaksana Koalisi Politik Islam Ust Bachtiar Nasir dalam konferensi pers di Jalan Cikini Raya, Jakarta, Kamis (17/4) petang.

Bachtiar mengklaim pihaknya telah menampung aspirasi arus bawah suara umat Islam yang menginginkan partai Islam bersatu memilih calon presiden dan ca-

lon wakil presidennya sendiri.

Oleh karena itu pihaknya mengundang tokoh ormas dan parpol Islam bertemu di sebuah kediaman di Jalan Cikini Raya Nomor 24, Kamis.

Menurut dia, kontrak politik yang terjadi saat ini antara partai berbasis massa Islam dengan partai nasionalis lebih dipengaruhi ego individu belaka.

“Maka kami mengumpulkan tokoh Islam agar bersatu memilih capres dan cawapres sendiri,” kata dia.

Berdasarkan undangan yang diterima media massa disebutkan tokoh yang akan hadir dalam pertemuan di Cikini itu antara lain, Prof.

Dr. Din Syamsuddin, KH. Cholil Ridwan, Ust. Bachtiar Nasir, M. Anis Matta (PKS), Emron Pangkapi, Ir M. Hatta Rajasa, H. A. Muhaimin Is-

kandar, Prof Yusril Ihza Mahendra, Drs M. Jusuf Kalla, Dr Mahfudz MD serta Prof Dr H. Amien Rais.

Pada saat ini tokoh yang telah hadir adalah Amien Rais. Namun ketika dikonfirmasi perihal pertemuan tersebut Amien tidak sependapat jika pertemuan itu untuk hanya untuk menggalang koalisi poros tengah.

“Koalisi poros tengah terlalu sempit. Saya menggagas istilah Koalisi Indonesia Raya karena gabungan partai Islam tidak akan mampu memikul masalah bangsa ini seorang diri sehingga butuh partisipasi partai nasionalis,” kata Amien.

Saat didesak partai nasionalis mana yang kira-kira akan diajak bergabung dalam koalisi itu, Amien masih enggan mengungkapkan. (ant/Bali Post)

KPK Sita Jaguar Milik Airin Jakarta (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyita satu mobil mewah merek Jaguar atas nama Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan suaminya, pengusaha pengusaha Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

“Diinformasikan bahwa penyidik KPK terkait dengan penyidikan kasus dugaan TPPU dengan tersangka TCW telah melakukan penyitaan aset yang diduga terkait dengan TCW berupa mobil merek Jaguar atas nama Airin Rachmi Diany,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Kamis.

Mobil bernomor polisi B 99 AZZ dengan warna hitam tersebut disita malam ini sekitar pukul 20.00 WIB. “Mobil disita dari gedung The East,” tambah Johan.

Di gedung itu juga berlokasi kantor PT Bali Pacific Pragama yaitu perusahaan milik Wawan yang kerap menangani sejumlah proyek infrastruktur di Banten.

Mobil Jaguar tersebut melengkapi 74 mobil dan satu motor besar terkait Wawan yang sudah disita. Mobil-mobil tersebut terdiri atas berbagai merek seperti Ferrari California, Lamborghini Aventador, Bentley Flying Spurs, Toyota Pajero, Toyota Vellfire hingga truk Hino Dutro Dump dan Truk Hino Molen.

KPK juga sudah menelusuri aset tidak bergerak terkait Wawan hingga 100 unit berupa tanah dan bangunan antara lain berada di Bali, Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.

Dalam tindak pidana pencucian uang, Wawan disangkakan pasal pencucian uang dari dua UU yaitu pasal 3 dan pasal 4 UU No 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian uang dan pasal 3 ayat 1 dan atau pasal 6 ayat 1 dari UU No 15 tahun 2002 sebagaimana diubah berdasarkan UU No 25 tahun 2003 tentang TPPU jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dengan ancaman pidana terhadap orang yang melanggar pasal tersebut adalah penjara paling lama 20 tahun dan

denda paling banyak Rp10 miliar Selain pencucian uang, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu juga menjadi tersangka untuk tiga perkara dugaan tindak pidana korupsi yaitu pemberian suap terkait Pilkada Lebak dan korupsi alat kesehatan (Alkes) Kedokteran Umum di Puskesmas kota Tangerang Selatan tahun anggaran 2012 dan korupsi pengadaan alkes Provinsi Banten.

Dua perkara Wawan sudah naik ke pengadilan yaitu dugaan pemberian suap sebesar Rp1 miliar kepada mantan ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar terkait pilkada Lebak dan pemberian hadiah kepada Akil dalam sengketa pilkada Banten sebesar Rp 7,5 miliar.

Terkait kasus dugaan suap dalam pilkada Lebak Wawan didakwakan pasal 6 ayat 1 huruf a UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU no 20 ahun 2001 tentang Pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP mengenai memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili dengan ancaman pencara maksimal 15 tahun penjara dan dan denda Rp750 juta.

Sedangkan dalam dugaan pemberian hadiah terkait pilkada Banten, Wawan didakwa berdasarkan pasal 13 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 64 ayat 1 KUHP mengenai pemberian hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, dengan ancaman pidana penjara paling lama tiga tahun dan atau denda paling banyak Rp150 juta.

Selanjutnya dalam dugaan korupsi Alkes Banten dan Tangerang Selatan, Wawan disangkakan pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 UU No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP tentang setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara dan denda R p 1 miliar. (ant/ Bali Johan Budi Post) (Suara NTB/ist)

Spesialis Kejiwaan

Sukabumi (Suara NTB) Calon anggota legislatif yang telah mengetahui hasil pemungutan dan perhitungan suara yang dilakukan pada 9 April 2014 kalah mulai datang ke dokter spesialis kejiwaan.

Dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH Kota Sukabumi Tomi Hermansyah, Kamis (17/4) mengatakan sudah ada beberapa caleg yang datang ke tempat prateknya karena mengaku depresi akibat tidak mampu meraup suara pada pileg kemarin.

“Sudah sekitar lima caleg yang datang ke kami, dari hasil pemeriksaan sementara caleg yang berkonsultasi mayoritas depresi atau belum bisa menerima kekalahannya pada pemilu kemarin tetapi, tingkat depresinya masih ringan sehingga tidak perlu untuk dilakukan rawat inap,” kata Tomi.

Menurut Tomi mayoritas caleg yang datang kepada dirinya untuk berkonsultasi mengeluh tidak bisa tidur karena masih membayangkan kekalahannya tersebut, maka dari itu untuk caleg yang sudah berkonsultasi pihaknya memberikan terapi jalan agar kondisi emosionalnya dan kejiwaannya kembali normal.

Diakuinya, setiap pemilu selalu ada caleg yang datang ke RSUD R Syamsudin SH

khususnya ke spesialis kejiwaan untuk berkonsultasi setelah kalah dalam perebutan kursi, namun sampai saat ini belum ada caleg maupun mantan caleg yang depresi berat sehingga kejiwaannya terganggu.

“Caleg kalah rawan terganggu mentalnya, karena untuk berjuang dan memperebutkan kursi di legisltif mereka harus mengeluarkan tenaga dan biaya yang tidak sedikit, sehingga saat tahu kalah mereka tidak bisa menerima dan akhirnya stres atau depresi,” katanya.

Tetapi sampai saat ini selama menangani caleg yang depresi, tidak ditemukan adanya caleg yang kejiwaannya menjadi rusak atau sakit jiwa, setelah diberikan terapi si caleg bisa kembali normal dan perlahan melupakan kekalahannya.

Sementara itu Humas RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Joni Setiawan mengatakan pihaknya sudah menyediakan bangsal khusus untuk caleg yang membutuhkan rawat inap dan nantinya mereka ditempatkan di ruang kemuning khusus untuk pasien yang terganggu kejiwaannya.

Namun, untuk ruang caleg stres nantinya akan dipisah dengan pasien sakit jiwa lainnya dan disediakan perawat khusus. (ant/Bali Post)

Kodim Amankan Gula Pasir Ilegal Asal Malaysia Pontianak (Suara NTB) Kodim 1207/BS Pontianak di Kalimantan Barat mengamankan 49 karung gula pasir ilegal asal Malaysia yang dimuat menggunakan dua mobil di Jalan Trans Kalimantan Kabupaten Kubu Raya, Kamis (17/4).

Pasi Intel Kodim 1207/BS Pontianak Kapten (Inf) Catur Prasetiyo Nugroho, di Pontianak, Jumat (18/4) mengatakan, upaya penyelundupan gula pasir ilegal itu terungkap berkat informasi masyarakat.

“Berkat informasi masyarakat itu, kami langsung turun ke lapangan ternyata benar ada dua mobil jenis Xenia dan Innova sedang mengangkut puluhan karung gula pasir ilegal yang ditahan di Jalan Trans Kalimantan,” ujarnya.

Kedua unit mobil tersebut, yakni Innova hitam bernomor polisi KB 1588 V dengan sopir ES (25) memuat sebanyak 27 karung gula pasir produk dari Pakistan, dan Xenia silver bernomor polisi KB 1112 QA dengan sopir IL (24) yang memuat sebanyak 22 karung gula produk dari Thailand.

Menurut Catur, kasus penyelundupan gula pasir ile-

gal itu bersama barang bukti puluhan karung berisi gula ilegal dan dua unit mobil yang digunakan, diserahkan kepada Kepolisian Resor Kota Pontianak untuk memproses hukum lebih lanjut.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin membantu pihak kepolisian dalam memberantas praktik penyelundupan barangbarang ilegal ke Kalbar dari negara tetangga dan sebaliknya,” ujarnya.

Pengakuan ES, gula ilegal itu dibeli di Tebedu Malaysia seharga 105 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 400 ribu/ karung berat 50 kilogram, untuk dijual di Pontianak.

“Dalam satu karung saya mendapat untung sekitar Rp 40 ribu. Untuk sekitar 20 karung gula itu bisa habis terjual sekitar tiga sampai empat hari,” ujar ES. Sedangkan IL (24) menyatakan, dia menjual gula pasir itu di kawasan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya.

“Saya tinggal mengantar gula itu ke penampung di Rasau Jaya, sehingga tidak perlu repot-repot untuk menjualnya kembali,” katanya pula. (ant/Bali Post)

SUARA NTB Sabtu, 19 April 2014

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/ist)

SAMBUT HARI PASKAH - Seorang tahanan di Lima Peru menggambarkan Yesus yang sedang disalib dalam pementasan teater yang bertema ‘’Jesus Christ Superstar’’ di Penjara Sarita Colonia Peru menjelang hari paskah. Pementasan drama di kalangan narapidana ini bertujuan cepat mendapat proses rehabilitasi dari pemerintah.

Rusia Sepakat Turunkan Ketegangan di Ukraina Jenewa Pertemuan empat-pihak tentang krisis Ukraina di Jenewa, Swiss, berakhir pada Kamis (17/4) dengan dikeluarkannya dokumen mengenai kesepakatan meredakan ketegangan di Ukraina. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov setelah pertemuan membahas krisis Ukraina.

Pertemuan itu juga dihadiri Wakil Senior Uni Eropa Urusan Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri Catherine Ashton, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan Penjabat Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Deshchystsya.

Pertemuan pertama sejak krisis Ukraina meletus tersebut dilakukan untuk memulai dialog guna mencari cara menangani perkembangan yang meningkat di Ukraina.

Upaya diplomatik tersebut berlangsung berjam-jam di luar jadwal sesungguhnya, menandakan kesulitan mencapai landasan bersama bagi keempat dalam menyelesaikan krisis di Ukraina.

Pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan memberikan perincian

tentang kesepakatan yang dicapai oleh keempat pihak, langkah awal nyata guna meredakan ketegangan dan memulihkan keamanan serta menyatakan semua pihak harus menahan diri dengan tidak melakukan kekerasan, intimidasi atau provokasi.

Selain itu semua kelompok bersenjata tidak sah harus dilucuti, dan semua gedung yang diduduki secara tidak sah harus dikembalikan kepada pemiliknya yang sama.

Semua jalan, bundaran dan tempat umum lain, “yang diduduki secara tidak sah” di kota besar dan kecil Ukraina harus dikosongkan, kata pernyataan tersebut.

Peryataan itu juga menyebutkan pengampunan akan diberikan kepada pemrotes dan mereka yang telah meninggalkan gedung dan tempat umum lain serta menyerahkan senjata. Sementara yang dinyatakan bersalah melakukan kejahatan berat tetap diproses sesuai hukum yang berlaku.

Juga disepakati bahwa Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (Organization for Security and Co-operation in Europe/OSCE) mesti memainkan peran pemimpin dalam membantu Pemerintah Ukraina dan komunika-

si lokal dalam penerapan segera langkah untuk meredakan ketegangan.

Selain itu, para peserta menyoroti proses konstitusi yang diumumkan di Ukraina akan “melibatkan semua pihak, transparan dan bertanggung jawab” yang meliputi pelaksanaan secepatnya dialog nasional yang menjangkau semua konstituante politik di Ukraina dan memungkinkan untuk mempertimbangkan pendapat publik soal perubahan yang diusulkan.

Semua pihak juga menggarisbawahi pentingnya kestabilan ekonomi dan keuangan di Ukraina. “Kami ingin menemukan langkah nyata, bukan cuma katakata, tapi tindakan nyata yang dapat dilaksanakan segera guna meredakan situasi,” kata Kerry pada satu pernyataan setelah pembicaraan selesai.

Kerry menekankan pentingnya mengambil tindakan berdasarkan kesepakatan itu. “Yang penting ialah OSCE perlu segera bekerja untuk meredakan situasi di Ukraina Timur,” katanya. “Jika ini mulai dan mulai secara efektif dan kami bisa melihat beberapa kemajuan, kami ingin melakukan pertemuan lanjutan dan melanjutkan pembicaraan untuk menindaklanjuti ini,” tambah Kerry. (ant/bali post)

Inggris Kecam Perluasan Permukiman Israel di Tepi Barat London Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, Kamis (17/4), mengecam langkah Israel mengembangkan permukiman di Tepi Barat. William Hague menegaskan perundingan adalah satu-satunya cara bagi perdamaian.

“Inggris mengutuk keputusan yang diambil oleh Pemerintah Israel untuk mengubah status banyak wilayah di seluruh pos depan permukiman tidak sah Netiv Haavot dan menciptakan permukiman baru di Al-Khalil (Hebron),” kata Hague di dalam satu pernyataan.

Pernyataannya dikeluarkan setelah Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon, Minggu (13/4), menyetujui keluarga pemukim Yahudi untuk pindah ke satu ge-

dung kontroversial di Kota Tua Al-Khalil di Tepi Barat Sungai Jordan.

Israel juga telah mengumumkan lahan seluas 243 acre di Blok Permukiman Gush Etzion di Tepi Barat sebagai tanah milik negara.

Tindakan itu akan mengizinkan Israel memperluas permukiman di blok tersebut dan juga meliputi pos terdepan tidak sah yang diberi nama Nativ Haavot, yang akan membuatnya “sah” di

tengah pengumuman itu.

Nativ Haavot adalah pos depan tidak sah Yahudi, yang dibangun pada 2001 di lahan pribadi orang Palestina dan sekarang menjadi tempat tinggal 50 pemukim Yahudi.

“Permukiman tidak sah dan penghalang bagi perdamaian, dan keputusan ini diambil dari upaya yang berlangsung guna mewujudkan penyelesaian dua negara bagi konflik Israel-palestina,” kata Hague, sebagaimana dikutip Xinhua.

Menteri Luar Negeri Inggris tersebut mengatakan satu-satunya jalan bagi perdamaian di wilayah itu adalah melalui perundingan.

Babak pembicaraan perdamaian saat ini antara Israel dan

(Suara NTB/ist)

SITUASI - Seorang bocah perempuan Palestina melihat situasi di luar rumahnya di Tepi Barat. Belakangan ini, Israel gencar membangun perumahan baru di sekitar wilayah ini dan mendapat penolakan internasional.

Palestina, yang dimulai pada Juli lalu dan ditetapkan berakhir pada 29 April, macet akibat penolakan Israel untuk membebaskan kelompok terakhir tahanan

Palestina, memperluas permukiman serta permintaan Palestina untuk bergabung dengan 15 konvensi internasional dan PBB. (ant/bali post)

Kelompok Jihad Berikrar Lancarkan Serangan Baru di Mesir Kairo Sebuah kelompok jihad Ajnad Misr, dalam sebuah video yang diunggah di Twitter-nya, Kamis, mengklaim melakukan serangkaian serangan dan bersumpah melancarkan serangan baru dengan target pasukan keamanan Mesir.

Dalam video berjudul “pembalasan adalah hidup”, kelompok itu mengatakan pihaknya telah melakukan delapan serangan di Kairo sejak 20 November 2013.

Mereka juga akan melancarkan serangan baru sebagai balas dendam terhadap pelanggaran-pelanggaran yang ditimbulkan oleh pasukan keamanan terhadap para demonstran perempuan pendukung Moursi.

“Kehormatan kami menjerit dan meminta adanya seorang

laki-laki untuk membalas kematian,” kata mereka dalam video itu.

Mereka juga berjanji kepada “ibu-ibu dari para pengunjuk rasa yang tewas dan ditahan ... karena mereka akan merasa senang,” katanya dan mengisyaratkan akan melakukan serangan lagi.

Video itu menunjukkan polisi menyeret pengunjuk rasa perempuan, dan juga ditampilkan genangan darah dari tindakan keras polisi terhadap aksi duduk pendukung Moursi di Lapangan al- Rabaa Adawiya, Kairo, 14 Agustus.

Ratusan orang telah dibunuh pada hari itu ketika polisi menyerbu alun-alun tersebut setelah para pendukung pro-Moursi menolak untuk meninggalkannya.

Mereka menuntut pemulihan

kembali jabatan Moursi yang digulingkan oleh tentara 3 Juli.

Sejak penggulingan Moursi itu, Mesir diguncang oleh pemboman mematikan dan penembakanpenembakan menargetkan pasukan keamanan .

Serangan paling mematikan telah diklaim oleh Ansar Beit al-Maqdis yang berbasis di Sinai, satu kelompok jihad terinspirasi oleh Al-Qaida.

Ansar melakukan seranganserangan di Semenanjung Sinai yang bergolak serta di Delta Nil dan di Kairo.

Namun, Ajnad Misr mengklaim telah melakukan serangan di Kairo, termasuk pembunuhan seorang jenderal polisi di dekat Universitas Kairo, sebelumnya bulan ini. (ant/bali post)