HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
JUMAT, 19 SEPTEMBER 2014
16 HALAMAN NOMOR 163 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Operasional UPP Pijar akan Dibenahi Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTB, Drs. L. Imam Maliki menegaskan akan melakukan penataan untuk mengoperasionalkan kembali Unit Penyangga Pemasaran
(UPP) Pijar yang ada di Jalan Langko Mataram. Sebelumnya, UPP Pijar telah secara resmi berhenti beroperasi, karena pengelolanya tak kuat menanggung beban kerugian selama kurang lebih
1,5 tahun operasional UPP Pijar. Terlebih, atap bangunan gedung telah dikeluhkan rapuh dan dikhawatirkan akan berbahaya bagi operasional di gedung itu. Bersambung ke hal 5
Kecewa dengan UPP Pijar
Gubernur Minta Pertanggungjawaban Pengelolanya ‘’ Saya sedang meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang paling bertanggungjawab. Saya terus terang merasa kecewa dan bahkan malu kepada masyarakat. Karena ternyata ada satu unit embrio (industri pengolahan) untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar itu, ternyata belum berjalan dengan baik,’’
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengaku kecewa sekaligus malu kepada masyarakat dengan berhentinya operasional Unit Penyangga Pemasaran (UPP) Pijar (sapi, jagung dan rumput laut) yang diresmikan tahun lalu. Untuk itu, ia sedang meminta pertanggungjawaban dari SKPD pengelola UPP Pijar. ‘’ Saya sedang meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang paling bertanggungjawab. Saya terus terang merasa kecewa dan bahkan malu kepada masyarakat. Karena ternyata ada satu unit embrio (industri pengolahan) untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar itu, ternyata belum berjalan dengan baik,’’ tandas gubernur pada refleksi satu
TO K O H
tahun kepemimpinan TGB-Amin di Pendopo Gubernur, Rabu (17/9) malam. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH, para asisten, staf ahli gubernur, pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB dan para awak media. Bersambung ke hal 5
TGH. M. Zainul Majdi (Suara NTB/dok)
Total APBN untuk Proyek BSS Rp 26 Miliar
PBRT Belum Efektif SEJAK resmi diterapkan beberapa tahun silam, wujud program Pembangunan Berbasis Rukun Tetangga (PBRT) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ternyata belum efektif pelaksanaannya di lapangan. Sebagai pencetus program ini, Bupati KSB Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH, MM berharap, dalam setahun terakhir kepemimpinannya target minimal penerapan program yang menjadi best practices model pembangunan di KSB itu dapat tercapai. ‘’Minimal satu desa satu RT. Jadi di tahun 2015 nanti ada 64 RT percontohan yang bisa dijadikan model bagi 700 RT lainnya,’’ harapnya. Untuk mencapai target tersebut bupati memerintahkan agar satuan kerja terkait dalam hal ini Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) segera beraksi. Ia mengatakan, BPMPD harus mengambil langkah strategis sehingga program tersebut benar-benar dapat secara nyata terlaksana secara efektif di masyarakat. Bersambung ke hal 5
Mataram (Suara NTB) Catatan Kejaksaan Tinggi NTB, dana yang digelontorkan untuk program Bumi Sejuta Sapi (BSS) mencapai Rp 26 miliar. Total anggaran itu untuk seluruh daerah di NTB. Namun sementara ini, Kejaksaan baru fokus menyelidiki untuk gelontoran bantuan yang bersumber dari APBN itu di wilayah Lombok Tengah dan Sumbawa. Total anggaran itu menurut Kasi Penkum
dan Humas Kejati NTB, Made Sutapa, SH, untuk seluruh wilayah NTB, bersumber dari Kementerian Pertanian. ‘’Dana itu untuk keseluruhan. Tapi kami hanya fokus dulu untuk dua daerah ini (Sumbawa dan Loteng),’’ kata Sutapa, Kamis (18/9). Soal kemungkinan akan berkembang ke daerah lain, akan tergantung pengembangan oleh tim penyelidik. Bersambung ke hal 5
Terkait Kasus Bambang W. Soeharto
KPK Panggil Kepala BPN Loteng, Hakim dan Jaksa Jakarta (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai memeriksa saksi untuk mantan politisi Partai Hanura Bambang Wiratmadji Soeharto dalam penyidikan dugaan tindak pidana korupsi turut serta dalam penyuapan di Pengadilan
Negeri (PN) Praya. Sejumlah saksi yang dipanggil KPK adalah mantan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Tengah Arief Widodo, mantan hakim PN Praya Desak Ketut Yuni Aryanti dan hakim PN Praya Anak Agung Putra Wirajaya,
Inspektur III pada Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejagung RI, Sugeng Pudjianto, pihak swasta yang pernah berurusan hukum dengan Bambang W. Soeharto yaitu Sugiharta alias Along serta Apriyanto Kurniawan. Bersambung ke hal 5
Dampak Kekeringan, 174 Desa Krisis Air Bersih di NTB (Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Akibat bencana kekeringan yang melanda NTB sejak April lalu, jumlah desa yang mengalami krisis air bersih semakin bertambah. Data terbaru yang dikeluarkan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, terdapat 174 desa mengalami krisis air bersih atau terkena dampak kekeringan. Bersambung ke hal 5 BAGI AIR - Pembagian air bersih di Dusun Tunjang Polak, Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari Lobar oleh Disosdukcapil NTB, Selasa lalu.
(Suara NTB/ist)
LANJUTAN BY PASS - Pembangunan jalan by-pass Bandara Internasional Lombok (BIL) yang sebelumnya terputus hingga di Patung Sapi (Lombok Barat), pembangunannya kini mulai berlanjut untuk ruas Patung Sapi (Lobar)-Kota Mataram. Pembangunan akses jalan ini diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi daerah sekitar khususnya dan masyarakat NTB umumnya. (Suara NTB/ars)