Snt19122015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 238 TAHUN KE 11

Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SABTU, 19 DESEMBER 2015

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Polres Loteng Segera Gelar Perkara Kasus BWS Praya (Suara NTB) Salah satu kasus lawas yang belum dituntaskan Polres Lombok Tengah (Loteng), terkait proyek mesin penghancur enceng gondok milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I. Guna memberi kepastian hukum atas penanganan perkara tahun 2014 itu, penyidik segera melakukan gelar perkara. ‘’Kita memang mau gelar perkara kasus itu (mesin penghancur enceng gondok, red),’’ kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Nurodin, SIK, MH ditemui Suara NTB usai shalat Jumat di Masjid Jami’ Praya, kemarin. Gelar perkara dimaksudkan untuk memperjelas posisi kasus yang sebelumnya diawali

Nurodin

Kapolres AKBP Budi Karyono itu dan kini berlanjut ke tangannya. Kapolres mengaku penanganan proyek senilai Rp 1,5 miliar itu termasuk dalam prioritas. ‘’Kalau sudah gelar, nanti jelas bagaimana penanganan lanjutannya,’’ sebut Kapolres, namun belum mau mengungkap kepastian waktunya.

Diperjelasnya, penyelidikan awal kasus itu tidak lepas dari informasi masyarakat terkait pengadaan mesin penghancur enceng gondok di Bendungan Batujai, Loteng. Mesin itu tak bisa digunakan alias mangkrak. Namun Kapolres mengaku mendapat informasi, mesin pabrikan itu sudah beroperasi

kembali. Meski demikian, gelar perkara tetap dilakukan dan jika memenuhi syarat ditingkakan penyelidikan, akan dinaikkan ke penyidikan. “Kita lihat nanti bukti – buktinya, keterangan ahli seperti apa. Disimpulkan dalam gelar perkara,” katanya. Diakuinya, kelanjutan penyelidikan proyek tersebut memang jadi perhatian khusus. Tapi sempat ada kendala karena banyak penyidik yang menangani dari awal kasus ini pindah tugas. Bersambung ke hal 15

Labuhan Haji Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Selong (Suara NTB) Labuhan Haji digadang-gadang ke depan bisa menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Hal ini seiring dengan upaya pemerintah Kabupaten Lotim untuk terus menata Labuhan Haji. Hal ini disampaikan Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan kepada Suara NTB di Selong, Jumat (18/12) kemarin. Dikatakan, selain telah merencanakan penuntasan pembangunan Dermaga Labuhan

di sekitar kawasan Pantai Labuhan Haji ini harus dijaga sebaik-baiknya. Guna menunjang geliat pariwisata di Labuhan Haji ini, pemerintah daerah Kabupaten Lotim terus mendorong untuk membuat lapak-lapak pedagang kaki lima (PKL) yang bagus. Lapak PKL ini, tidak boleh mengganggu kenyamanan pengunjung yang melihat dan menikmati pantainya. Diakui bupati, Pantai Labuhan Haji selalu dibanjiri pengunjung. Apalagi pada saat liburan. Menurutnya, para pecinta wisata ini akan mu-

lai berhenti ke Senggigi karena pantai-pantai di Lotim ini jauh lebih baik dari Senggigi. Sudah menjadi konsepnya sejak dulu bahwa ia meminta masyarakat Lotim untuk berhenti buang-buang uangnya ke luar daerah. ‘’Cukup datang ke pantai yang kita miliki,’’ katanya. Kehadiran para pengunjung ke Pantai Labuhan Haji ini bisa menimbulkan perputaran ekonomi bagi masyarakat. Mengunjungi Labuhan Haji jelas juga jauh lebih murah daripada pergi ke Senggigi. (rus)

(Suara NTB/rus)

TO K O H

INDAH - Pemandangan indah saat sebuah kapal hendak merapat di Dermaga Labuhan Haji.

Pendidikan, Keimanan dan Kejujuran MENTERI Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) RI, Prof. Muhammad Nasir, PhD, DAK, menegaskan bahwa ilmu pendidikan merupakan hal yang wajib bagi umat muslim. Pasalnya, ilmu pendidikan merupakan salah satu langkah yang paling efektif untuk membangun dan memajukan bangsa Indonesia. Bersambung ke hal 15 Muhammad Nasir (Suara NTB/ist)

KO M E N TTAA R

Dewan Tidak Tahu Perkembangan ’’Horti Park’’ Mataram (Suara NTB) Pengembangan horti park di Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) diduga nasibnya tidak jelas. Pasalnya sejak diresmikan pada akhir 2014 lalu, komunikasi dan koordinasi terkait dengan kelanjutan pengembangan horti park tersebut macet antara pemerintah Kabupaten Loteng dengan Pemprov NTB. DPRD NTB, melalui Ang-

gota Komisi II, M. Guntur Halba yang dikonfirmasi Suara NTB , Jumat (18/12) terkait dengan nasib pengembangan horti park tersebut mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui perkembangannya setelah diresmikan tahun lalu. ‘’Kita belum mengetahui kondisi terakhirnya. Ya betul memang pada akhir 2014 itu diresmikan, tapi bagaimana kelanjutannya kita belum mengetahuinya.’’ Menurut Guntur, pada dasarnya tugas untuk

mengecek kondisi horti park di Loteng tersebut merupakan tugas anggota DPRD yang dapilnya dari Loteng. Karena bagaimanapun merekalah yang lebih konsen terkait dengan kondisi pembangunan di sana. Meskipun Dewan belum mengetahui perkembangan terakhirnya, Komisi II berjanji akan melakukan evaluasi terhadap proyek horti park tersebut. Bersambung ke hal 15

Dugaan Surat Palsu MA, Ketua PT Sarankan Lapor Polisi Mataram (Suara NTB) Beredarnya dugaan surat palsu dari Mahakamah Agung (MA) disikapi pihak Pengadilan Tinggi (PT) Mataram. Masyarakat yang mendapati surat terindikasi palsu itu, diminta melapor ke polisi. ‘’Itu kan tindak kriminal, kalau ada masyarakat yang menerima, sebaiknya lapor ke polisi,’’ kata Ketua PT Mataram, Dr. Andriani Nurdin, SH, MH kepada Suara NTB, Jumat (18/17) kemarin. Sejumlah surat tanpa kop resmi MA itu sebelumnya beredar luas di masyarakat. Salah satu korban yang menerimanya, Inaq Wahab asal Lombok Timur. Bersambung ke hal 15

Andriani Nurdin (Suara NTB/ist)

Terus Mencari Solusi BERDASARKAN data dari Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, rasio elektrifikasi di daerah ini masih relatif rendah yakni sebesar 71,31 persen. Sampai dengan triwulan III tahun 2015, masih terdapat sekitar 28,69 persen atau 1,369 juta lebih warga NTB yang belum menikmati listrik. Terkait dengan kondisi tersebut, Wakil Ketua, H. Abdul Hadi, SE, MM yang dikonfirmasi Suara NTB, Bersambung ke hal 15

Haji sebagai pusat aktivitas perdagangan, sisi lainnya kawasan pantai Labuhan Haji ini diketahui tidak pernah sepi dari pengunjung. Aktivitas warga yang mengunjungi Pantai Labuhan Haji ini bisa menikmati langsung keindahan matahari terbit di pagi hari. Wisata pantai Labuhan Haji ini katanya perlu dikembangkan sebagai daerah rekreasi. Inilah katanya yang menjadi tugas Badan Promosi Pariwisata dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lotim. Terpenting kata bupati, lingkungan

Parpol Mulai Tatap Pilkada NTB 2018

Suhaili dan Ahyar Sudah Komunikasi dengan PKS H. Abdul Hadi (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Pilkada di tujuh kabupaten/kota tahun 2015 sudah mencapai klimaks dengan ditetapkannya pasangan calon terpilih. Kini parpol-parpol mulai menatap Pilkada NTB 2018. Sejumlah figur telah mulai berkomunikasi dengan parpol tertentu untuk suksesi politik paling bergengsi di NTB itu. Anggota KPU NTB, Yan Marli, S.Pd, M.M.Pd, yang dikonfirmasi Suara NTB menyebutkan, tahapan Pilkada NTB rencananya akan digelar berbarengan dengan Pilkada Kota Bima, Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat dan daerah-daerah lain di Indonesia. Pemungutan suaranya direncanakan akan digelar pada Juni 2018. Untuk tahapan persiapannya, Yan Marli menyebutkan kemungkinan sudah akan dimulai pada pertengahan 2017 mendatang. Dengan hampir tuntasnya Pilkada serentak 2015, kini parpol-parpol sudah tentu mulai menatap ajang 2018 tersebut. Sejumlah parpol seperti PKS misalnya mengakui sudah mulai mempersiapkan diri. Mereka kini mulai

menjaring figur dari internal maupun dari eksternal PKS untuk nanti disiapkan tampil di Pilkada NTB2018. Ketua DPW PKS NTB, H. Abdul Hadi, SE, MM, yang dikonfirmasi Suara NTB kemarin mengakui bahwa pihaknya memang sudah memulai proses penjaringan. Penjaringan ini dibuka untuk mengelaborasi kemungkinan mereka mengusung figur dari internal maupun eksternal PKS. Dari internal, Abdul Hadi menyebutkan, adanya peluang untuk mengusung kembali salah satu atau duet pasangan Suryadi Jaya Purnama, ST dan Johan Rosihan, ST yang mereka usung di Pilkada 2013 lalu. Baik Suryadi maupun Johan memang kader PKS. Kader PKS lainnya yang reputasinya menasional juga mungkin saja diminta tampil di panggung NTB, yaitu Fahri Hamzah dan Zulkieflimansyah. Namun yang mengejutkan, PKS juga membuka peluang untuk sejumlah figur calon kepala daerah yang hampir dipastikan akan kembali menduduki jabatannya usai Pilkada 2015 ini. Bersambung ke hal 15


SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

SUARA MATARAM

Halaman 2

PSK Pasar Panglima Diduga Masih Beroperasi Aman dari Genangan SEKITAR dua bulan terakhir ini Kota Mataram mulai dilanda hujan. Pada saat hujan lebat melanda kota ini, di beberapa titik masih muncul genangan. Namun wilayah Kecamatan Ampenan relatif aman dari genangan. “Kalau kita cenderung aman dan dari beberapa kali hujan belum pernah ada genangan,” cetus Camat Ampenan, Ki Agus M. Idrus kepada Suara NTB. Ia menyampaikan pada saat musim hujan belakangan ini pihaknya belum pernah menerima laporan adanya banjir atau genangan di wilayahnya. Walaupun muncul genangan di beberapa tempat, tapi dapat dipastikan genangan tersebut tidak akan lama dan akan cepat surut setelah hujan reda. Saat banjir melanda beberapa kelurahan di Kota Mataram pada awal Mei lalu, wilayah Kecamatan Ampenan cenderung aman dari banjir. Tidak seperti Kecamatan Mataram, Sandubaya, dan Sekarbela yang beberapa wilayahnya terendam banjir cukup tinggi. “Dari beberapa kali hujan belum ada banjir. Genangan ada tapi tidak lama. Kalau sampai banjir, tidak pernah,” jelasnya. Genangan ini sering muncul khususnya di sekitar irigasi, yang masuk wilayah Ampenan. Namun itu pun disampaikan Ki Agus hanya mengenai beberapa RT yang dekat dengan Sungai Ancar. Sungai Ancar tidak hanya melintasi wilayah Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, tapi di bagian utara sungai ini masuk wilayah Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan. Persoalan penanganan kebersihan akan menjadi fokus pihaknya pada tahun 2016 mendatang. Dengan meningkatnya anggaran untuk kelurahan menjadi Rp 250 juta akan dimaksimalkan untuk program penanganan kebersihan di kelurahan. Untuk pengelolaan sampah di wilayahnya, Ki Agus mengatakan di beberapa kelurahan telah dilakukan pemilahan sampah yang dilaksanakan kelompok warga. “Kalau pemilahan sampah sudah berjalan seperti di Banjar,” ujarnya. Selain didirikan bank sampah, di Kelurahan Banjar juga sudah terbentuk kelompok yang dinamakan Kardus yang mengolah sampah plastik menjadi berbagai jenis barang bernilai ekonomis. “Kita arahkan itu untuk ditiru kelurahan lain. Kita harapkan halhal yang baik bisa ditularkan di kelurahan lain di wilayah Kecamatan Ampenan,” pungkasnya. (ynt)

(Suara NTB/dok)

Jangan Matikan Budaya Lokal

(Suara NTB/dok)

BERBAGAI upaya yang dilakukan Pemkot Mataram untuk mendukung program menuju KLA (Kota Layak Anak) 2018 mendatang, direspon positif oleh wakil rakyat di parlemen. Hanya saja, menurut anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram, Lalu Suriadi, SE., upaya mendukung program menuju KLA itu jangan sampai menghilangkan budaya lokal. Salah satunya yang cukup disayangkan, kata Suriadi, bahwa atas nama KLA lantas sudah muncul larangan penggunaan lapangan untuk kegiatan dalam bentuk presean. ‘’Lapangan itukan fasum (fasilitas umum) siapapun boleh menggunakannya tanpa terkecuali,’’ kata Suriadi. Terkait dampak kegiatan yang bersifat keras seperti presean, menurutnya itu merupakan konsumsi orang dewasa. ‘’Asal peliputannya jangan terlalu glamour, dan saya yakin anak-anak juga disaring,’’ imbuhnya. Yang jelas, sambung politisi PAN ini, pihak manapun boleh menggunakan lapanganlapangan yang ada di Kota Mataram sepanjang telah mengantongi izin. Pernyataan Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, MSi yang menyatakan bahwa selama dirinya menjabat sebagai Penjabat Walikota Mataram tidak akan mengizinkan penggunaan lapangan untuk kegiatan presean, dianggap terlalu berlebihan. ‘’Nanti itu masyarakat yang menilai. Jangan sampai masyarakat menganggap itu berlebihan,’’ cetusnya. Mestinya, kebijakan yang dikeluarkan Penjabat Walikota Mataram, apalagi itu berkaitan dengan program menuju KLA, jangan sampai mematikan budaya lokal. Karena bagaimanapun presean merupakan salah satu budaya lokal masyarakat Sasak. ‘’Mestinya aturan presean itu yang diperketat, bukan dilarang,’’ kritiknya. Konkretnya, menurut Suriadi, presean tidak perlu dilarang, asalkan ketika pertunjukkan, anak-anak tidak diizinkan untuk menyaksikan. Para orang tua juga, tidak hanya terkait presean, untuk program-program lainnya juga mestinya tetap mendampingi anak sebagai bentuk edukasi orang tua kepada anak. Sementara itu, mengenai pelarangan iklan rokok yang juga disebut-sebut untuk mendukung KLA, dikatakan Suriadi, sepanjang tidak bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi, tidak akan menjadi persoalan. Secara keseluruhan, anggota Dewan dari dapil Selaparang ini menilai upaya yang dilakukan Pemkot Mataram untuk menyongsong KLA 2018 sudah sangat banyak. Termasuk pendirian rumah pemulihan gizi. Yang jelas, untuk menjadi KLA, Kota Mataram harus m a m p u menjamin hak-hak anak. (fit)

(Suara NTB/ynt)

SUNGAI JANGKUK- Sungai Jangkuk, salah satu sungai yang melintasi Kota Mataram.

Pencemaran Sungai di Mataram Lampaui Ambang Batas Mataram (Suara NTB) Sungai yang ada di wilayah Kota Mataram tercemar mikrobiologi yang melebihi ambang batas. Untuk itu, menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Mataram, Drs. M. Saleh sungai-sungai yang melintasi wilayah Kota Mataram perlu perhatian yang serius. Berdasarkan penelitian terakhir yang dilakukan BLH Kota Mataram terhadap air sungai di Mataram, mikrobiologi atau jenis Escherichia Coli atau biasa disingkat E.Coli yang mencemari air sungai di Mataram mencapai sekitar 200 ribu PPM per liter, sementara baku mutunya hanya 2 ribu PPM per liter. Bahkan pada penelitian sebelumnya, bakteri E.Coli pernah mencapai 1 juta PPM per liter. Tercemarnya sungai di Mataram oleh mikrobiologi ini karena kebiasaan warga yang masih melakukan aktivitas buang air besar di sungai atau kali. Selain itu, kotoran ternak juga banyak yang dibuang ke sungai. “Ini akibat perilaku

masyarakat. Tidak hanya tinja sendiri, tapi tinja ternak juga dibuang ke sungai,” ujar Saleh Jumat (18/12). Untuk mengubah perilaku ini menurutnya sangatlah sulit dan hal itu menjadi salah satu tantangan terberat. “Kita perlu kerja bareng seluruh SKPD teknis terkait. Perilaku yang harus diubah, tapi ini sulit,” jelasnya. Ia menyampaikan tercemarnya sungai di Mataram juga tidak hanya bersumber dari persoalan yang ada di wilayah kota. Karena berada di hilir, bisa jadi sumber pencemaran juga berasal dari wilayah hulu. “Karena kita berada di hilir, risikonya begitu. Limbah-limbah mengarah ke hilir begitu juga dengan sam-

pah dan sebagainya akhirnya bermuara ke sini,” cetusnya. Meski demikian pihaknya juga mengakui sungai di wilayah Kota Mataram juga dicemari oleh aktivitas pembuangan limbah rumah tangga dan industri kecil seperti tahu dan tempe. Ia mengatakan pihaknya secara berkala melakukan pengujian kualitas air sungai. Kualitas air sungai yang diuji adalah pada tataran BOD, COD, PH, dan temperatur. Selain itu program Three in One (3 in 1) dari BLH Kota Mataram juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sungai di Mataram yaitu Program Kali Bersih, Pantai Lestari, dan Gerakan Menuju Lisan (Lingkungan dengan Sampah Nol). (ynt)

Pemkot Mataram akan Gelar Pesta Pergantian Tahun Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram akan menggelar acara pesta pergantian tahun pada tanggal 31 Desember mendatang. Biasanya setiap akhir tahun pesta pergantian tahun dipusatkan di Lapangan Umum Mataram atau Taman Sangkareang, namun untuk akhir tahun ini lokasi pelaksanaan pesta pergantian tahun belum ditentukan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram, Drs.H. Abdul Latif Nadjib, MM menyampaikan pihaknya memiliki dua opsi lokasi pelaksanaan pesta pergantian tahun. Dua lokasi tersebut yaitu Taman Sangkareang dan Tugu Bumi Gora Taman Udayana. “Dari kami ada dua lokasi antara Taman Sangkareang atau Tugu Bumi Gora. Tahun lalu di Sangkareang, tapi akan kami lihat juga kalau ada elemen lain yang melaksanakan di Tugu Bumi Gora, kami di Sangkareang. Yang jelas

Pemkot Mataram menyiapkan itu (pesta pergantian tahun),” jelasnya kepada Suara NTB, Jumat (18/12). Latif menyampaikan saat ini pihaknya telah mulai menyiapkan berbagai hal terkait pelaksanaan malam pergantian tahun. Konsep acara tidak jauh berbeda dengan tahuntahun sebelumnya dimana akan dihadirkan hiburan berupa pentas musik maupun kesenian tradisional bagi warga Kota Mataram. “Konsep acara tetap sama, tahun lalu kita ambil konsep Mataram Punya Cerita. Tahun ini sama konsepnya, tapi tentu yang paling utama bagaimana kita memberi ruang bagi masyarakat Mataram menikmati malam pergantian tahun di pusat kota. Masih kita persiapkan,” jelasnya. Pagelaran yang akan disiapkan Disbudpar Kota Mataram tidak hanya pentas musik, tapi akan ditampilkan juga unsur tradisional melalui pentas tari

tradisional. “Kita akan siapkan pagelaran yang sifatnya tradisional dan hiburan. Ada tarian dari seniman, kemudian nanti di puncak acaranya kita tetap siapkan hiburan untuk musik, ada live musik untuk masyarakat,” jelasnya. Untuk kembang api pada saat pergantian tahun, Latif menyampaikan pihaknya masih koordinasikan perizinannya. Namun pihaknya juga menerima usulan dari beberapa pihak untuk menggantikan kembang api dengan memakai meriam bambu sebagai tanda bergantinya 2015 ke 2016. “Kita ingin coba pakai itu yang tradisional, sehingga ada nuansa beda,” ujarnya. Terkait pengamanan pesta pergantian tahun, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan aparat keamanan. Pesta pergantian tahun ini dikhususkan untuk warga Kota Mataram sehingga warga Mataram tidak keluar kota untuk melaksanakan malam pergantian tahun. (ynt)

Bakesbangpol Kembalikan Kerugian Negara Mataram (Suara NTB) Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Kota Mataram menunjukan sikap kooperatif terhadap hasil audit Insepktorat Kota Mataram. Temuan kerugian negara Rp 50.920.000 atas dugaan absensi fiktif telah dikembalikan ke kas negara. Permintaan pengembalian ini sesuai laporan hasil pemeriksaan (LHP) Inspektorat nomor 704.52/352/insp/2015 tanggal 27 November lalu. Pengembalian ini sesuai aturan minimal 60 hari setelah LHP diterima oleh SKPD teknis. Bendahara Bakesbangpol tanggal 7 Desember mengembalikan kerugian negara tersebut melalui rekening Bank NTB. Kepala Bakesbangpol Kota Mataram Rudi Suryawan yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (18/12) menjelaskan hasil audit Inspektorat telah ditindaklanjuti dengan pengembalian kerugian negara. “Saya

ndak mau bermasalah dan sudah dikembalikan ke kas negara,” kata Rudi. Diakui, sempat mengklarifikasi temuan tersebut ke Inspektorat. Disampaikan sebenarnya bahwa peserta yang hadir saat sosialisasi izin pondokan di 50 kelurahan bervariatif. Inspektorat mematok peserta hadir 50. “Tidak mungkin peserta 50 terus snack disiapkan 50. Pasti ada lebihnya dan katering ndak mungkin mau menerima kelebihan snack itu,” kilahnya. Tidak ada niat sedikitpun pihaknya membuat absensi fiktif. Menjadi tanggungjawab memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada staf. Namun demikian, berdasarkan rekomendasi Inspektorat untuk menegur bendahara keuangan dinilai lalai melakukan pengarsipan dan lain sebagainya. Disamping itu, seluruh staf juga ditegur dan diperingati agar tidak bermain-main

dengan keuangan. Beberapa ATK dan bahan sosialisasi disimpan di gudang sebagai kelebihan sosialisasi tersebut. Rencananya di tahun 2016 materi tersisa akan dibagikan ke kelurahan. “Langkah kedepan stop sosialisasi ini. Tidak mau kembali terulang lagi,” ujarnya. Sebagai gambaran, kasus dugaan absensi fiktif ini mencuat setelah adanya laporan masyarakat. Inspektorat melakukan audit komprehensif dan menemukan kerugian negara pada item program di Bakesbangpol. Untuk melengkapi data, Inspektorat mengkonfrontir 50 lurah dan membuat berita acara untuk membenarkan bahwa peserta yang hadir sebanyak 50 orang. RKA disiapkan untuk peserta Rp 50 ribu ditambah biaya konsumsi dan ATK. Dalam LHP Inspektorat ditemukan kerugian negara Rp 50 juta lebih. (cem)

Mataram (Suara NTB) Keseriusan Pemkot Mataram menghentikan aktivitas praktik prostitusi di Pasar Panglima dipertanyakan. Sejumlah pekerja seks komersil diduga masih mangkal atau beroperasi di tempat tersebut. Pantauan Suara NTB, pos terpadu yang dibangun di depan Kantor Pos Cakranegara masih terpasang. Tapi tak ada satupun tim terpadu yang bersiaga di tempat tersebut. Di sisi utara terlihat beberapa perempuan duduk di lapak - lapak dengan penerangan minim. Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Terpadu yang juga Asisten I Setda Kota Mataram Lalu Indra Bangsawan mengatakan sudah memerintahkan Satpol PP untuk mengawal dan berjaga hingga 31 Desember mendatang. Pengawasan ini agar aktivitas esek - esek atau prostitusi di lokasi tersebut hilang. Indra menambahkan akan mengoptimalkan penjagaan secara bersama mengawasi lokasi tersebut. Nantinya setelah praktik esek - esek hilang baru Pasar Panglima akan ditata. Penataan ini butuh anggaran besar tetapi secara bertahap akan dikembangkan. Salah satunya dengan menyiapkan transfer depo. “Coba akan kita awasi lagi

bersama tim,” pungkasnya. Sebagian lahan milik pemerintah dan milik masyarakat. Lahan yang dikuasai masyarakat perlu dilakukan pendekatan. Pendekatan dimaksud mengkomunikasi apakah lahannya mau dijual atau tidak. Tim appraisal nantinya akan menghitung nilai tanah yang seharusnya dibayar oleh pemerintah. Baru kemudian kata Indra, pemerintah menata Pasar Panglima. “Kita harus bebaskan lahan dan perlu pendekatan dengan pemilik lahan ke pemerintah daerah. Baru tim appraisal mengkaji harga tanah,” ujarnya. Apakah berhentinya penjagaan di Pasar Panglima ada kaitannya konflik di dua kelurahan serta dipengaruhi oleh Pilkada? Indra mengaku tidak ada kaitannya dengan kedua permasalahan tersebut. Penutupan aktivitas PSK di Pasar Beras (Sekarang Pasar Panglima) digencarkan oleh Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si. Meski sebelumnya menuai pro kontra tapi upaya tersebut berhasil. Keseriusan itu kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan posko terpadu. Personel tim terpadu berasal dari TNI, Polri, Satpol PP, Satgas Disosnakertrans serta petugas dari kecamatan serta kelurahan. (cem)

Pol PP Ancam Angkut Paksa Gerobak PKL Mataram (Suara NTB) Satpol PP Kota Mataram akan bertindak tegas terhadap PKL (Pedagang Kreatif Lapangan) di Taman Udayana. Sebab, Pemkot Mataram telah memberikan peringatan dan memasang imbauan agar tidak berjualan di atas trotoar. “Kalau mereka masih membandel dagangan mereka kita angkut,” tegas Kasat Pol PP Kota Mataram Chaerul Anwar, Jumat (18/12). Pengawasan tetap dilakukan bersama Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Dinas Pertamanan dan Dinas Kebersihan. Petugas secara persuasif menegur pedagang saat car free day. Namun pedagang enggan memahami. Pemerintah daerah menginginkan untuk mengembalikan fungsi dari Taman Udayana. Artinya, hajat pemerintah menjadikan Udayana tempat berolahraga jangan sampai kalah dengan aktivitas pedagang. “Orang di sana untuk berolahraga bukan tempat berjualan,” tandasnya. Seharusnya pedagang menyesuaikan diri dengan aktivitas masyarakat. Pemkot Mataram telah membangunkan lapak khusus berjualan. Tapi ini tidak dimaksimalkan. Pol PP diakui Chaerul, sempat kecolongan oleh pedagang cendol. “Saat petugas ndak ke sana patroli, malah ada pedagang cendol jualan di atas trotoar. Walaupun sifatnya insidentil tapi harus diterti b k a n , ” pungkasnya. Masih menjadi p e r masalahan

tingkat kesadaran pedagang. Pol PP sudah membuat plang larangan yang akan dipasang di sepanjang Jalan Udayana sebagai bentuk peringatan bagi masyarakat. Kalaupun ini tetap tidak dihiraukan, maka sanksi tegas akan diberikan oleh pedagang. “Yang jelas PKL dilarang melakukan aktivitas berjualan sepanjang Jalan Udayana pada car free day dan menempati lapak yang sudah disediakan Dinas Pertamanan,” ujarnya. Dinas Pertamanan sebelumnya mengaku kewalahan mengatur PKL di Udayana. Dari daya tampung 200 kenyataanya over kapasitas mencapai 700 pedagang. PKL ini tidak saja dari Kota Mataram tetapi berasal dari Lobar, KLU bahkan Lombok Timur. Pemkot Mataram memberikan lokasi berjualan dari utara jembatan hingga tugu Bumigora. Tetapi pedagang ada saja yang berjualan di atas trotoar. (cem)

(Suara NTB/dok)

Anggaran Konversi di BLH Dijadikan SILPA Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram memprogramkan konversi bahan bakar sekam ke gas untuk produsen tahu di Kota Mataram. Melalui APBD Perubahan 2015, Pemkot Mataram menganggarkan Rp 50 juta untuk program konversi ini yang dikelola Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Mataram. Namun Kepala BLH Kota Mataram, Drs. M. Saleh kepada Suara NTB menyampaikan pihaknya memilih untuk menjadikan anggaran tersebut masuk ke SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) karena tidak ingin anggaran tersebut sia-sia dan program tidak berjalan baik jika tetap dipaksakan. “Saya tidak mau mengadaada (dalam menjalankan program konversi ini),” cetusnya di kantornya, Jumat (18/12). Saleh mengatakan jika dipaksakan, ia khawatir program ini tidak berjalan dan malah akan terbengkalai. Ia ingin program ini dipersiapkan dengan matang dan serius. Untuk itu pihaknya akan mulai melaksanakan program konversi ini pada 2016 mendatang. “Tahun depan kita serius,” ujarnya. Untuk program ini, pihaknya akan membuat pilot project

di Abian Tubuh Baru yang merupakan salah satu sentra produksi tahu di Kota Mataram. Jika pilot project tersebut berhasil, maka akan diterapkan untuk semua produsen tahu di Kota Mataram. “Supaya ada manfaatnya uang rakyat yang kita pakai ini,” cetusnya. Saleh menerangkan, gas yang digunakan dalam program konversi ini juga harus didesain secara khusus atau diubah sehingga produsen tahu yang menggunakannya bisa lebih mudah. Selain itu konversi ini juga dihajatkan agar lebih efektif dan efisien serta menguntungkan bagi para produsen tahu. “Bukan hanya bisa nyala lalu tidak ekonomis. Itu juga yang harus kita lihat,” ujarnya. “Paling tidak 2016 kita programkan ulang untuk membuat pilot project. Kita akan uji coba dulu nanti misalnya setelah dipakai sebulan ada keuntungannya atau tidak bagi produsen,” jelasnya. BLH Kota Mataram juga tertarik untuk menggunakan alat yang dirangkai seorang profesor di Yogyakarta. Alat tersebut sudah termasuk satu paket dan tinggal dibuat semacam tungku untuk dioperasikan. (ynt)


SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 3

NTB Optimis Penuhi Target 2,4 Juta Ton Padi Mataram (Suara NTB) NTB tahun 2016 kembali dimandatkan target produksi padi sebesar 2,4 juta ton, setara Gabah Kering Giling (GKG). Tidak ada cara lain, memasyarakatkan alih teknologi kepada petani. Target sebesar itu naik dari capaian produksi tahun 2015 sebesar 2,3 juta ton. Menurut Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB, Ir. Husnul Fauzi, M. Si, produksi tersebut bisa dicapai. Didukung dengan program Upsus yang melibatkan TNI dan penyuluh sebagai pendamping, termasuk melibatkan pihak Perguruan Tinggi dalam hal ini alumni dan tim Fakultas Pertanian Unram.

HET Pupuk Dinilai Untungkan Petani Mataram (Suara NTB) Pemerintah telah mengeluarkan ketetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk. Standar harga yang baru dirilis ini diharapkan dapat menekan kemungkinan adanya spekulasi permainan harga di tingkat petani. Melalui Permentan nomor 60 tahun 2015 tentang kebutuhan dan HET pupuk bersubsidi, ditetapkan HET untuk pupuk Urea Rp 1.800/ Kg, SP-36 Rp 2.000/Kg, ZA Rp 1.400/Kg, NPK Rp 2.300/ Kg dan pupuk organik Rp 500/Kg. Dengan demikian, petani secara langsung telah terproteksi. Musin tanam tahun 2016, Provinsi NTB mendapat alokasi pupuk subsidi sebanyak 129.750 ton, SP-36 sebanyak 18.330 ton, NPK dijatah sebanyak 10.000 ton dan pupuk organik sebanyak 12.880 ton. Dengan komposisi jatah tersebut, Husnul hanya tak menerima jatah NPK yang dinilai minim. Sebab mengacu kepada kebutuhan petani sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), tahun 2014 kebutuhannya sebesar 48.000 ton. “Kita akan bersurat kepada Kementan untuk penambahan jatah pupuk NPK sesuai kebutuhan petani,”

demikian Husnul Fauzi. Dengan total jumlah yang dialokasikan pemerintah pusat ke NTB, petani harus memenuhi kebutuhan tanamnya selama setahun. Dalam satu hektar, komposisi pemupukan berimbang yang direkomendasikan 100 Kg Urea, 300 Kg NPK dan 500 Kg pupuk organik dalam satu hektar. Untuk jenis Urea, misalnya, petani mendapatkan jatah 250 Kg/hektar/tahun 2016. Artinya, jika petani menanam selama tiga kali dalam setahun, kebutuhan pupuk subsidi yang disiapkan pemerintah sebesar 250 Kg/Ha harus disesuaikan. “Jika petaninya gunakan pupuk urea lebih 250 Kg setahun sehektar, maka harus beli pupuk non subsidi selebihnya. Karena pemerintah hanya siapkan sebesar 250 Kg/petani/hektar. Disini HET tidak berlaku kalau kebutuhan petaninya lebih,” jelas Husnul. Petani juga diminta tidak terlalu mengandalkan pupuk kimia, apalagi jika penggunaannya berlebihan. Karena dapat mengganggu unsur hara tanah. “Jika memungkinkan, perbanyak saja gunakan pupuk kompos, semakin banyak semakin baik,” demikian imbauannya. (bul)

Alih teknologi dimaksud, yakni penerapan sistem tanam padi Jajar Legowo (Jarwo). Yang intinya mengatur jarak tanam benih saat penanaman. Di NTB, cara ini telah dilaksanakan 30 persen, dan telah terbukti mampu berkontribusi mendukung peningkatan produksi padi yang hanya 2,1 juta ton tahun 2014. Data BPS NTB, bahwa Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 2014 adalah

2.116.637 ton GKG, sementara berdasarkan hasil penghitungan Angka Ramalan (ARAM) II tahun 2015 diperkirakan produksi padi meningkat 10,12 persen dari tahun 2014 menjadi 2.330.865 ton GKG. Peningkatan ini disebabkan karena diperkirakan luas panen padi pada tahun 2015 meningkat menjadi 456.395 hektar dan produktivitas meningkat sebesar 4,65 persen. “Nah untuk meningkatkan produksi, tidak ada cara lain, alih teknologi harus diterapkan oleh petani. Disinilah perlunya kita didukung oleh tim Upsus,” katanya ditemui Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (18/12). Husnul mengungkapkan, tahun 2016 Provinsi NTB diberikan kepercayaan oleh

pemerintah pusat untuk dukungan 100 hektar lahan percontohan padi Haston. Padi varietas dimaksud ditanam sekaligus 30 benih. Hasilnya, dari daerah yang sudah menerapkan, produksinya bahkan mencapai 10 ton/hektar. Menurut penemunya, jika ditanam 30 benih sekaligus, yang tumbuh bukan lagi anakan. Sehingga dipastikan langsung produksi. “Berbeda halnya dengan SRI yang ditanam sebiji benih, yang tumbuh anakan dulu. Sehingga proses produksinya relatif lama. Alih teknologi semacam inilah yang harus digiatkan di tingkat petani untuk memenuhi target swasembada beras kita,” demikian Husnul Fauzi. (bul)

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 (Suara NTB/bul) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 KALAH SAING - Dua kusir cidomo sedang menunggu muatan di pasar Gerung, Lombok Barat. Banyaknya kendaraan roda tiga yang mengangkut barang 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 dan penumpang hingga ke pelosok desa, dianggap sebagai persaingan yang harus dihadapi dengan sabar oleh para kusir. Para kusir merasa kalah saing, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 sebab penumpang kerap lebih memilih kendaraan roda tiga dimaksud daripada angkutan cidomo. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890

Impor Lidah Sapi Rusak Sektor Makanan dan Minuman Andalan Pertumbuhan Industri 2016 Harga Lokal Jakarta (Suara NTB) Peraturan Menteri Pertanian tentang impor daging variasi dan daging pangkal lidah yang belum lama terbit dinilai akan berdampak menimbulkan persaingan tidak sehat di tingkat pedagang daging sapi lokal. Asosiasi Sarjana Membangun Desa (Asosiasi SMD) Eko Dodi Pramono di Jakarta, Jumat mengatakan, daging jeroan serta kepala terdiri lidah, pipi dan lainnya tidak terpakai di negara asal. “Di negeri asalnya ini barang buangan yang tidak ada nilainya. Masuk Indonesia bisa dipastikan merusak harga dari komoditas lokal. Kasihan peternak kita,” ucapnya. Sebelumnya dalam dokumen resmi Kementan disebutkan telah terbit Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 58/Permentan/ PK.210/11/2015 tentang pemasukan karkas, daging, dan atau olahan ke dalam wilayah negara Republik Indonesia pada 25 November 2015. Melalui Permentan tersebut maka Kementerian Pertanian (Kementan) akan membuka keran impor daging lidah yang merupakan salah satu variasi daging sapi. Eko mengharapkan, kalau pun ada impor jenis tersebut,

Jumat, 18

setelah terbitnya Peraturan Menteri Pertanian seyogyanya ada hitungan yang tepat, agar impor tidak melebihi kekurangan dari kebutuhan yang ada. Indonesia, tambahnya, termasuk yang masih mengkonsumsi daging jenis tersebut, sehingga daging itu punya nilai jual di pasaran dalam negeri. “Harapannya pemerintah bisa lebih bijak. Ada saatnya pemerintah hadir di hadapan peternak di negeri ini. Sehingga lebih memahami dukanya politik harga daging murah yang asal - asalan tanpa tahu nasib yang di bawah,” tuturnya. Sementara itu Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Jawa Tengah Akbar Mahali mengatakan, impor daging variasi tidak masalah, asal tidak menjatuhkan harga di peternak. “Impor itu harus rasional, jangan justru menjatuhkan harga di peternak,” tukasnya. Ia mengungkapkan daging variasi seperti daging pipi, lidah dan kepala yang diimpor tersebut merupakan produk yang tidak terpakai untuk konsumsi di negara asal. “Saya meyakini kualitas daging lokal tetap segar, meskipun impor dikemas secara higienis, tapi kan daging beku,” imbuhnya. (ant/Bali Post)

Jakarta (Suara NTB) Sektor industri makanan dan minuman menjadi andalan untuk mencapai target pertumbuhan industri nonmigas 2016, yang dipatok sebesar 5,7-6,1 persen. “Motornya adalah industri makanan dan minuman yang pertumbuhannya diproyeksi sebesar 7,4-7,8 persen tahun depan,” kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, pertumbuhan industri makanan dan minuman yang selalu positif dan permintaan yang tinggi menjadi alasan industri ini diandalkan. Diketahui, pertumbuhan industri makanan minuman pada triwulan III/ 2015 mencapai 7,94 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama pada 2014 sebesar 10,14 persen. Namun, kontribusi industri makanan dan minuman ter-

hadap industri agro meningkat pada periode yang sama menjadi 5,58 persen pada 2015 dari 4,84 persen pada 2014. Sementara itu, kontribusi industri agro terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada periode yang sama 2015 meningkat 0,92 persen menjadi sebesar 8,22 persendari 7,30 persen pada 2014. Selain itu, Industri kimia, farmasi dan obat tradisional juga diandalkan dalam meraih pertum-

buhan industri 2015, yang diharapkan tumbuh 8,5-8,7 persen Kemudian, industri barang logam dan peralatan listrik diharapkan juga menjadi pendongkrak pertumbuhan industri dengan pertumbuhan 8,08,2 persen. Sekjen Kementerian Perindustrian, Syarif Hidayat, mengatakan, optimisme pencapaian target pertumbuhan industri tersebut juga didorong banyaknya investasi sektor

industri yang masuk selama dua tahun terakhir. “Tahun depan banyak investasi yang mulai berproduksi. Kami yakin hal ini juga bisa mendorong pertumbuhan industri,” ujar Hidayat. Selain itu, tambah dia, paket kebijakan deregulasi yang diluncurkan pemerintah dinilai akan mampu mendongkrak pertumbuhan industri, sekaligus pertumbuhan ekonomi nasional. (ant/Bali Post)

Rupiah Menguat Jadi Rp 13.925 Jakarta (Suara NTB) Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak menguat 129 poin menjadi Rp 13.925 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 14.054 per dolar AS. Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, di Jakarta, mengatakan bahwa eforia kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (the Federal Reserve/the Fed) masih menjadi salah satu faktor pendorong bagi mata uang nilai tukar rupiah sehingga kembali berada dalam area positif. “Naiknya suku bunga AS memberikan kepastian kepada pelaku pasar uang di negara-negara berisiko. Sebagian investor memandang kenaikan suku bunga AS memberikan dampak positif dan

Jamkrida Ditegur OJK

(Ant/Bali Post)

MENGUAT - Petugas Kantor Pusat BNI Jakarta menghitung rupiah dan dolar AS. Rupiah yang menguat tidak lepas dari penjagaan Bank Indonesia di pasar valas. menunjukan meningkatnya kepercayaan terhadap prospek ekonomi negara adi daya itu,” ujarnya. Menurut dia, membaiknya perekonomian Amerika Serikat akan berdampak positif pada perkembangan ekonomi global yang saat ini cenderung masih mengalami perlambatan terutama dari Tiongkok.

HILANG HILANG BPKB R4 NOPOL DR9769CZ MERK DAIHATSU NOKA/NOSIN: MHKP3CA1JCK020792/DCL9142 AN.LILIANA TANUDJAYA HILANG BPKB R2 NOPOL DR3425BU HONDA NOKA/ NOSIN: MH1JF511XBE939326/JF51E-1935800 NO.BPKB.H.09582975.O AN.BASTIANUS ALFIAN JUATMADJA HILANG BPKB R4 DR1080WZ SUZUKI NOKA/NOSIN: MA3GMF21S80195493/ F10DN3325623 HILANG DISEKITAR JL. ALAMANDA KEL. MATARAM AN. LILIANA TANUDJAJA&BPKBR4DAIHATSU DR1691GZ NOKA/NOSIN: MHKG2CJ2JAK032165/ DBR7054 AN.LILIANA TANUDJAJA

Ia menambahkan bahwa laju mata uang rupiah yang bergerak menguat juga tidak lepas dari penjagaan Bank Indonesia di pasar valas domestik mengingat permintaan dolar AS menjelang akhir tahun akan tinggi. Pada 2016, ia mengharapkan, penyerapan anggaran pemerintah untuk belanja infrastruktur dapat lebih baik dibandingkan tahun ini yang cenderung kurang maksimal, sehingga nantinya mampu menopang perekonomian domestik sehingga akhirnya dapat menjaga mata uang rupiah. Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, memprediksi kondisi ekonomi Indonesia pada 2016 secara rata-rata akan jauh lebih baik daripada kondisi pada 2015. “Pada 2016 mendatang diprediksi pemerintah akan mengeluarkan anggaran antara Rp 50 triliun hingga Rp 100 triliun, beban ekonomi bagi Indonesia juga tidak terlalu besar untuk tahun 2016,” katanya. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat kurs tengah pada Jumat (18/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 14.032 dibandingkan Kamis (17/12) di posisi Rp 14.028 masing-masing per dolar AS. (ant/Bali Post)

PT. Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) NTB bersaing, mendapat teguran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mengingat penjaminan kreditnya lebih dominan di sektor konsumtif (pegawai). Teguran tertulis tersebut, ditembuskan oleh Kantor OJK Provinsi NTB ke pemilik saham (Pemprov NTB). “Karena kredit yang dijamin oleh Jamkrida lebih banyak sektor konsumtif. OJK menembuskan tegurannya langsung ke pemilik saham,” jelas Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Dr. H. Manggaukang Raba, MM. Kepada media di Mataram, Jumat (18/12), Manggaukang katakan, dari surat teguran tersebut diketahui, perusahaan milik Pemprov NTB yang belum lama berdiri ini tidak memenuhi standar minimal penjaminan kredit produktif sebesar 20 persen dari total nilai penjaminannya. Saat ini Jamkrida masih menggantung pada penyaluran kredit Bank NTB, selaku BUMD seniornya. Diharapkan, atas teguran OJK tersebut, Bank NTB juga harus memperbanyak penyaluran kreditnya di sektor riil. Sehingga penjaminan kredit oleh Jamkrida ngefek langsung ke penjaminan kredit produktif. Jamkrida sendiri diingatkan, agar tidak bergantung seterusnya di Bank NTB. Harus dilakukan kemitraan dengan perbankan lainnya. Bahkan, ia membuka peluang agar Jamkrida bisa menjaminkan kredit yang disalurkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dilain pihak, mewakili Pemprov NTB, Manggaukang juga meminta agar sementara ini, selaku otoritas, OJK dapat memaklumi Jamkrida. “Karena bisnis Jamkrida adalah penjaminan, dan Jamkrida masih baru, sehingga masih tergantung di Bank NTB, setiap kredit yang disalurkan oleh Bank NTB, otomatis itu yang dijaminkan. Jika ada pengecualian dari OJK,” pintanya. Pemprov NTB saat ini sedang membangun rantai kredit dengan melibatkan tiga pihak, Bank NTB, BPR NTB dan dijaminkan oleh Jamkrida. Harapannya, dengan penjaminan kredit yang disalurkan oleh BPR kepada masyarakat dapat meningkatkan penjaminan kredit sektor riil. (bul)


SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 4

Hasil Uji Laboratorium

Empat Komoditi Pertanian di Lotim Tidak Aman Konsumsi Selong (Suara NTB) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Lombok Timur (Lotim) melakukan pengujian laboratorium terhadap delapan komoditi pertanian, yakni cabai rawit, tomat, bawang putih, bawang merah, kacang panjang, kacang hijau, nanas dan strawberi. Berdasarkan hasil uji laboratorim yang digelar di Fakultas MIPA Universitas Mataram, disimpulkan empat produk komoditi pertanian di Lotim ini tidak aman untuk dikonsumsi. Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP Lotim, Muhammad Hairi kepada Suara NTB, Jumat (18/ 12), mengaku, empat komoditi tersebut adalah bawang

merah, bawang putih, nanas dan strawberi. ‘’Dikatakan tidak aman, karena mengandung residu pestisida,’’ akunya. Pada komoditi bawang merah, dideteksi mengandung re-

sidu pestisida yang mengandung bahan aktif mankozeb. Sebuah bahan aktif berbahaya yang dipapar dari pestisida dithane. Hasil deteksinya mencapai 5,01 miligram per kilo-

gram. ‘’Angka itu dinilai cukup tinggi dari ambang batas minimal 1 mg/kg,’’ ujarnya. Saat coba dideteksi di laboratorium, ujarnya, ada beberapa jenis residu pestisida yang digunakan, yakni Antracol dan Decis. Dari dua jenis pestisida yang digunakan petani pada menyemprot tanaman bawangnya ini tidak terdeteksi mengandung residu berbahaya dengan bahan aktif probinep dan deltrametrin. Pada bawang putih, dite-

mukan bahan aktif probineb dan mankoseb dan terdeteksi dari kandungan pestisida Antracol dan Dithane masing masing sebesar 2,23 mg/kg dan 0,51 mg/kg. Komoditi nanas yang dibudidayakan petani menggunakan pestisida Curacron tidak ditemukan menyisakan bahan berbahaya. Deteksi bahan aktif berbahaya pada nanas warga Masbagik ini dilihat dari penggunaan Antracol berlebihan, sehingga muncul re-

sidu sebesar 4,08 dan residu pestisida Furadan sebesar 1,53 mg/kg. Terakhir pada tanaman strawberi mengandung residu Dithane sebesar 1,38 mg/kg. Untuk itu, pihaknya menyarankan pada masyarakat tidak mengkonsumsi pangan yang terkontaminasi pestisida. Selain itu, petani juga diimbau tidak menggunakan pestisida secara berlebihan, tapi tepat jenis, tepat dosis, tepat sasaran, tepat waktu dan tepat cara. Mengingat banyaknya ko-

Rakerkesda, Momen Evaluasi Kinerja RSUD

Tren Meningkat SEKRETARIS Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (PPKA) Kabupaten Lombok Timur, Iswan Rakhmadi mengatakan, sumbangan dividen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Kabupaten Lotim menunjukkan tren peningkatan. Menurutnya, ada empat BUMD yang beroperasi di Lotim dan sudah memberikan dividen kepada daerah. Pertama dari PT Bank NTB, catatan akhir Dinas PPKA tahun 2014 lalu sudah mencapai Rp 8,6 miliar. Tahun 2013, dividen Bank NTB ini Rp 8,1 miliar. Sementara tahun 2015 ini diyakini akan terjadi peningkatan dividen dibanding tahun-tahun sebelumnya. Diakuinya, kehadiran dividen untuk Lotim itu seiring dengan penyertaan modal yang telah diberikan Pemda Lotim. Total penyertaan modal tahun 2014 mencapai Rp 39,2 miliar. Jumlah penyertaan modal ke Bank NTB ini terus ditingkatkan oleh Bupati Lotim. Tahun 2013 lalu, jumlah penyertaan modal dari Pemda Kabupaten Lotim mencapai Rp 29,2 miliar lebih. Dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) belum dilaporkan dividennya. Sementara laporan penyertaan modal ke PDAM ini pun terus ditingkatkan. Perbandingan selama tiga tahun terakhir, 2012 dan 2013 penyertaan modal tidak berubah, yakni Rp 11,7 miliar. Tahun 2014 baru ditingkatkan menjadi Rp 19,7 miliar. Dari PT Selaparang Finansial (SF), Lotim telah diberikan dividen sebesar Rp 1,4 miliar tahun 2014 lalu. Angka ini tidak jauh berbeda dari tahun 2013 yang besarannya Rp 1,6 miliar. Tahun 2012 Rp 853 juta lebih. Mengenai penyertaan modal Pemda Lotim ke PT SF ini pun terus ditingkatkan setiap tahunnya. Rp 19,9 miliar tahun 2012, meningkat menjadi Rp 21 miliar lebih pada tahun 2013 dan Rp 36 miliar tahun 2014. Terakhir dari BPR LKP Lotim sudah bisa memberikan dividen Rp 870 juta tahun 2014 dan sebesar Rp 874 juta pada tahun 2013 lalu. Penyertaan modal terhadap perusahaan daerah ini pun meningkat dari Rp 9,3 miliar tahun 2012 dan 2013 dan menjadi Rp 10,3 miliar tahun 2014. (rus) Iswan Rakhmadi (Suara NTB/dok)

Diduga Terlibat Pembunuhan

Polres Lobar Tangkap Dua Warga Jenggala Giri Menang (Suara NTB) Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Barat (Lobar) berhasil menangkap dua orang yang diduga pelaku pembunuhan Sudiarto (30) tahun, warga asal Dusun Bimbi Jangkar Desa Jenggala Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara (KLU) Selasa lalu (15/12). Pelaku berinisial AF (45) tahun dan AL (18) tahun merupakan warga desa yang sama dengan korban. Mereka diamankan di tahanan Mapolres Lobar. Kasat Reskrim Polres Lobar, AKP Joko Tamtomo kepada wartawan, Jumat (18/12), menjelaskan, dua pelaku diduga melakukan aksi pembunuhan sekitar pukul 10.00 Wita, Senin lalu (7/12). Dalam aksinya, kedua pelaku terlebih dulu memasung, korban, kemudian disiksa dengan menggunakan kayu. Korban saat itu tak berkutik dan tak mampu berbuat banyak. Akibatnya, korban mengalami luka sobek di dahi kanan, tangan kiri patah, kaki kiri patah dan ditemukan luka lebam di sekujur tubuhnya. ‘’Korban dipasung dan disiksa oleh korban, hanya gara-gara korban mengamuk di rumahnya pelaku. Korban saat itu, merusak isi kamar pelaku, sehingga hal ini membuat pelaku melampiaskan amarahnya dengan membunuh korban,’’ terangnya. Setelah melakukan penganiayaan, ujarnya, pelaku inisial AF selanjutnya memberitahukan orang tua korban Sudiarsah (55) tahun, jika korban sudah ditangkap dan telah dipasung di rumahnya. Lalu Sudiarsah bersama istri korban melihat keadaan korban telah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa disertai luka di sekujur tubuhnya. Keluarga korban tidak memikirkan hal yang tidak-tidak. Lalu Sudiarsah mengangkat jenazah korban untuk dimandikan dan dimakamkan sekitar pukul 15.00 Wita. Beberapa hari kemudian, yakni Hari Minggu (13/12) pukul 17.30 Wita, keluarga korban melaporkan kejadian ke Polsek Tanjung dan ditindaklanjuti ke Polres Lobar. ‘’Baru kemudian tim Sat Reskrim melakukan penyelidikan. Pelaku pun ditemukan bersembunyi di rumah temannya,” terangnya. Atas perbuatannya, pelaku inisial AF disangkakan pasal 170 ayat (2) ke 3e atau 351 ayat (3) KHUP dengan ancaman penjara di atas dua tahun, sedangkan pelaku inisial AL (18) tahun yang di bawah umur dibawa ke Yayasan Paramita Mataram untuk diberikan pembinaan. Untuk melakukan pembenaran penganiayaan tersebut. kepolisian akan menggelar autopsi jenazah korban. “Besok Sabtu (hari ini, red) kami akan membongkar kuburan korban. Lalu jenazah korban kami otopsi,” imbuhnya. (her)

(Suara NTB/her)

TUNJUKKAN - Personel Reskrim Polres Lobar menunjukkan pelaku inisial AF yang diamankan, karena diduga terlibat pembunuhan warga di Desa Jenggala Tanjung.

moditi pertanian yang sudah mengandung residu ini disarankan pula untuk melakukan pengujian terhadap semua produk komoditi pertanian. Pengawasan terhadap keamanan pangan segar ini harus ditingkatkan. Diperlukan dukungan pemerintah pusat dan provinsi kepada pemerintah daerah tingkat kabupaten untuk dapat melaksanakan fungsi, peran dan tugasnya dalam melakukan koordinasi dan pengawasan keamanan pangan yang segar di Lotim. (rus)

(Suara NTB/ars)

USIR BURUNG - Meski baru memasuki musim hujan, petani di Lombok Tengah bagian utara tetap bisa menanam padi. Itu artinya, kekhawatiran stok pangan tidak terpenuhi bisa teratasi. Tampak salah satu petani di Batukliang Utara mengusir hama burung yang mengganggu petani.

Musim Tanam Molor, Stok Pangan Dipastikan Aman Praya (Suara NTB) Musim tanam tahun 2015 – 2016 di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dipastikan molor. Akibat musim kemarau panjang yang melanda tahun ini. Namun kondisi ini dipastikan tidak akan sampai menimbulkan gejolak pangan, terutama soal kelangkaan pangan. Pasalnya, stok pangan di Loteng sampai saat ini masih dalam kondisi aman. Asisten II Setda Loteng, Ir. Nasrun, MM, saat dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (18/12), mengaku, jika berkaca pada awal musim tanam tahun lalu, saat ini seharusnya petani sudah mulai menanam. Tapi yang terjadi sekarang, petani justru baru memulai proses persemaian. Pihaknya pun mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi ini, karena kondisi alam yang membuat musim tanam menjadi terlambat. “Dengan molornya musim tanam tahun ini, maka musim panen juga dipastikan molor,” tandasnya. Hanya saja, lanjut Nasrun, keterlambatan ini tidak begitu berdampak signifikan, terutama dalam hal ketersediaan pangan di

daerah. Karena kondisi stok pangan di daerah masih dalam posisi yang aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir bakal terjadi kerawanan pangan. Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan langkah-langkah antisipasi dalam mengantisipasi munculnya persoalan-persoalan yang ditimbulkan akibat dari keterlambatan musim tanam tahun ini. ‘’Sehingga sekecil apapun potensi persoalan yang muncul dari akibat keterlambatan tersebut, bisa diantisipasi sedini mungkin,’’ ujarnya. Disinggung kesiapan menyambut musim tanam tahun ini, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Loteng ini juga menegaskan, sudah siap, baik kesiapan benih, obat-obatan hingga kesiapan pupuk. “Dari hasil koordinasi terakhir kita dengan produsen dan distributor pupuk yang ada, semua kebutuhan pupuk sudah siap,” imbuhnya. Ia menjelaskan untuk tahun ini, stok pupuk khusus untuk Loteng sampai Bulan Desember sebesar 8.278 ton untuk jenis Urea, ZA sebanyak 3.734

Kasus Sodomi

Korban Bertambah Menjadi Delapan Orang Selong (Suara NTB) Terkait dengan kasus sodomi terhadap siswa yang diduga dilakukan oknum guru di SDN 1 Peneda Gandor Kecamatan Labuhan Haji terus bertambah. Dari catatan di PPA Polres Lotim, siswa yang sudah melapor dan mengaku menjadi korban kasus sodomi yang diduga dilakukan oknum guru berinisial AN (27) itu sebanyak delapan orang. Korban berasal dari berbagai tingkatan kelas, baik dari kelas dua, kelas tiga, kelas lima maupun yang sudah tamat sekolah dasar (SD). Kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/ 12), Kanit PPA Polres Lotim, Aiptu, I Nyoman Samba Arimbawa, mengatakan, kasus sodomi yang diduga dilakukan oknum guru mencuat ketika dua siswa melaporkan tindakan asusila yang diduga dilakukan oknum guru pada orang tuanya, karena mengalami kesakitan. Sehingga, orang tua siswa langsung melaporkannya ke aparat kepolisian Polres Lotim. Sementara, saat ini

oknum guru berinisial AN sudah ditahan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Seiring berjalannya waktu, kata Samba, korban sodomi oknum guru di SDN 1 Peneda Gandor terus bertambah. ‘’Berawal dari dua orang menjadi empat orang, bertambah lagi menjadi tujuh orang dan hingga hari Kamis, (17/12). Jumlah siswa yang sudah melapor menjadi korban sodomi guru itu sebanyak delapan orang,,’’ ungkapnya. Terkait dengan modus yang dilakukan pelaku, katanya, oknum guru membuka les privat di rumahnya. Sehingga, untuk mengejar ilmu mau tidak mau siswa yang diajarnya itu harus datang ke rumah oknum guru. Kesempatan itulah, kata Samba, yang diduga digunakan pelaku melakukan aksinya untuk berbuat tidak senonoh terhadap siswasiswanya. “Infonya itu, pelaku juga melakukannya di sekolah. Namun, untuk lebih melancarkan aksi bejatnya itu, oknum guru ini membuat les pribadi di rumahnya,”paparnya. (yon)

ton, SP36 2.898 ton serta pupuk NPK dan organik masing-masing 8.311 ton dan 2.165 ton. Dan, semua pupuk sudah berada di gudang dan tinggal menunggu proses penyaluran ke petani. “Nah, adapun untuk jatah pupuk tahun 2016, sampai sekarang belum ada kejelasan dari pemerintah provinsi. Bisa jadi ketidakjelasan jatah pupuk untuk Loteng tahun 2016, karena pemerintah provinsi belum menerima jatah dari pusat,’’ ujarnya. Namun untuk jatah pupuk, kemungkinan tidak akan banyak berubah. Alasannya, jatah pupuk disesuaikan dengan luas arena tanam. Sementara luas area tanam di Loteng tahun ini juga tidak banyak berubah, sehingga jatah pupuk tahun depan, tidak akan jauh berbeda dari tahun ini. Tapi itu semua tergantung keputusan pemerintah provinsi yang nantinya tentu akan disesuaikan dengan jatah secara umum yang diberikan pemerintah pusat untuk provinsi NTB. “Kita tunggu saja kejelasan jatah pupuk untuk Loteng. Namun yang jelas, untuk stok pupuk sampai bulan Desember ini sudah tersedia dan aman,” klaimnya. (kir)

Tanjung (Suara NTB) Manajemen RSUD Tanjung, untuk kali kedua menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) tahun 2015. Momen ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai ajang evaluasi atas berbagai kegiatan yang berjalan di tahun 2015 terkait tupoksi RSUD. Tidak hanya itu, perbaikan dan pengembangan rumah sakit juga perlu didorong, sehingga pelayanan medis RSUD tidak disamakan dengan puskesmas. “Rakerkesda ini perlu dijadikan ajang evaluasi atas berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2015. Beberapa hambatan yang dihadapi selama tahun ini, dapat diselesaikan dengan baik lewat koordinasi dan kemitraan yang sinergis. Saya mengajak semua komponen di RSUD, agar bekerja atas mindset rumah sakit, bukan lagi puskesmas,” ungkap Direktur RSUD Tanjung, dr. H. L. Bahrudin, Jumat (18/12). Menurutnya, tema rakerkesda kali ini relevan dengan kondisi RSUD saat ini. Secara struktural, organisasi yang ada sudah berjalan sesuai dengan tupoksi masingmasing. Namun demikian, dengan kerja sama saling bahu-membahu, ia merasa tugas-tugas administrasi dan pelayanan kesehatan akan berjalan dengan baik. “Apalagi rumah sakit kita sudah naik ke tipe C dan mengadopsi pengelolaan keuangan dengan pola PPK-BLUD. Ini harus jadi bahan evaluasi demi tertelurnya gagasan pengembangan rumah sakit kita untuk menjadi lebih baik ke depannya,” ujar Bahrudin. Untuk diketahui, Rakerkesda RSUD KLU 2015 bertemakan, evaluasi kegiatan 2015 dan merumuskan RBA RSUD KLU 2016. Rakerkesda RSUD ini untuk kedua kalinya digelar, setelah tahun lalu digelar di Senaru, Bayan. Acara ini dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan di KLU yang dijalankan RSUD. Oleh karenanya, manajemen akan memastikan penyusunan rencana kegiatan berorientasi pembangunan bidang kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Sementara, Ketua panitia, M. Ainussobah, M.Ph., mengatakan rakerkesda tahun ini terlaksana sesuai jadwal yang ditetapkan tanpa mengurangi tugas-tugas pelayanan kesehatan sehari-hari. Dalam rakerkesda, termasuk menjadi bahasan adalah evaluasi penggunaan anggaran RSUD KLU 2015 dan menyusun bahan serta mempertajam RBA tahun 2016. “Dari kegiatan ini, diharapkan adanya masukan kebijakan, program prioritas, penanganan atas permasalahan bidang kesehatan dan usulan kegiatan kesehatan daerah,” ujarnya. (ari)

Atasi Air Bersih, KLU Bangun Sarana Senilai Rp 11 Miliar Tanjung (Suara NTB) tan Detail Engineering Design Dinas Dinas Pekerjaan (DED), diketahui sungai Umum (PU) Perumahan dan Mursemalang mampu menyESDM Kabupaten Lombok iapkam sumber air baku antUtara (KLU) akan memban- ara 300 - 400 kubik per detik. gun sarana air bersih senilai “Tahun depan kita sudah Rp 11 miliar. Langkah terse- mulai membangun, minimal but sebagai salah satu upaya sampai dengan reservoar. Seuntuk mengatasi kekurangan dangkan untuk mendukung air bersih yang masih dialami pipa sambungan rumah, kita warga di 4 desa, yaitu Desa juga jaringan primer dan Selengen (Kecamatan Kayan- sekunder, baru setelah itu gan) serta Desa Akar-Akar, PDAM bisa masuk,” ungkapDesa Gumantar dan Desa nya belum lama ini. Mumbul Sari (Kecamatan Menurutnya, melihat perBayan). encanaan yqng dilakukan, Kadis PU Perumahan dan ESDM KLU, Drs. H. Raden Nurjati, mengakui rencana pembangunan proyek sarana air bersih dan perpipaan itu akan terlaksana di tahun 2016. Mengingat pengajuan proposal proyek ke pusat telah dilakukan 2 tahun lalu, dan telah mendapat respons. Ia menjelaskan, proyek sarana dan perpipaan air bersih itu mengambil lokasi di hulu sungai Mursemalang atau perbatasan antara Kecamatan Bayan dan Kecamatan Kayangan. Dari survei awal, termasuk s a a t pembuaH. Raden Nurjati

proyek tersebut diperkirakan sudah mulai ditender pada kisaran bulan April atau Mei 2016, sehingga paling lambat, proyek dikerjakan pada kisaran Juli atau Agustus 2016. Dengan keberadaan sarana air bersih ini, maka setidaknya, persoalan air bersih di 4 desa dari sekian banyak desa, dapat dikatakan tertangani. “Persoalan air bersih di berbagai desa memang belum bisa kita tangani secara bersamaan, harus bertahap dan itu pun butuh anggaran dan butuh waktu. Kita yakin, masalah air bersih di 4 desa itu tertangani dengan sarana ini,” sambungnya. Ia menyebut, proyek senilai Rp 11 miliar tersebut didanai dari Dana Alokasi Khusus APBN 2016. Dari DED, sarana air bersih akan dibangun untuk menampung debit air yang mengalir di sungai Mursemalang. Dari bak penampung, air akan didistribusikan ke 4 desa melalui jaringan perpipaan. “Kalau saluran air bersih ini sudah ada, selanjutnya akan dikelola oleh PDAM Lombok Utara,” pungkasnya. (ari) Suara NTB/ari)


SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 5

Sidak RSUD Praya Harus Introspeksi Diri GELARAN Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Tengah (Loteng) sudah hampir tuntas. Setelah menyelesaikan proses rekapitulasi perolehan suara, KPU Loteng kini tinggal melakukan penetapan pemenang pilkada. Namun di balik gelaran Pilkada Loteng yang terbilang sukses, banyak persoalan yang muncul. Untuk itu KPU Loteng diminta melakukan evaluasi menyeluruh dan mengintrospeksi kinerjanya, terhadap gelaran Pilkada Loteng tahun ini. “Kita apresiasi atas terlaksananya Pilkada Loteng dengan lancar dan aman sampai sekarang ini. Tapi perlu diingat, banyak persoalan yang terjadi selama gelaran Pilkada Loteng yang baru lalu,” aku Ketua Panwaslu Loteng, L. Darmawan, kepada Suara NTB, Kamis (17/12) lalu. Menurutnya, setidaknya ada dua persoalan besar yang patut menjadi bahan evaluasi KPU Loteng, terkait pelaksanaan Pilkada Loteng. Pertama terkait data pemilih yang ternyata masih amburadul. Itu bisa dilihat dari jumlah pemilih yang menggunakan KTP atau identitas lain yang mencapai 8.000 orang lebih. Hal itu menandakan, kalau proses pemutakhiran data pemilih belum maksimal dilakukan oleh KPU Loteng atau KPU Loteng tidak begitu serius melakukan pemutakhiran data pemilih, sehingga banyak pemilih yang tidak masuk dalam daftar pemilih.”Jangan sampai kemudian ada kesan, KPU Loteng justru menghalangi hak masyarakat menggunakan hak pilih. Dengan tidak memasukkan mereka dalam daftar pemilih,” tambah Darmawan. Persoalan lain, ungkapnya, terkait banyaknya jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih yang mencapai hingga 35 persen. Termasuk banyaknya surat suara tidak sah yang mencapai 8.487 surat suara. Kondisi ini, ujarnya, bisa jadi disebabkan masyarakat yang apatis terhadap gelaran Pilkada Loteng itu sendiri. “Persoalan kemudian, sampai sejauh mana sosialiasi yang dilakukan oleh KPU Loteng. Sampai menyebabkan banyak pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya,” terangnya. Padahal tugas lain yang dari KPU Loteng selaku penyelenggara bisa memberikan penyadaran kepada masyarakat agar mau menggunakan hak pilihnya dengan tepat dan benar. Dikonfirmasi terpisah, Ketua KPU Loteng, Ari Wahyudi, SH, MH, tidak menampik adanya persoalan-persoalan ini. Untuk itu, pihaknya berkomitmen menjadikan persoalan tersebut sebagai bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan pilkada untuk diperbaiki pada agenda pemilihan selanjutnya. “Pasti itu, apa yang menjadi persoalan yang muncul selama tahapan Pilkada Loteng berlangsung akan jadi bahan evaluasi kita. Demi perbaikan kualitas pelaksaan pemilihan di Loteng pada masamasa yang akan datang,” pungkas Ari seraya menambahkan, pihaknya sudah berupaya bekerja maksimal. (kir)

Lalu Darmawan (Suara NTB/dok)

Luas Lahan Sawah Abadi

Data BPS dan Pemda Lobar Berbeda Giri Menang (Suara NTB) Data Badan Pusat Statistik (BPS) dengan Pemda Lombok Barat (Lobar) terkait luas lahan sawah abadi terdapat perbedaan yang mencolok. Dari data hasil sensus pertanian yang dilakukan BPS, luas lahan sawah abadi di Lobar mencapai 16.901 hektar. Sedangkan luas lahan sawah abadi menurut hasil pemetaan dan pengecekan kembali dilakukan pihak Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) luas lahan sawah abadi di Lobar pada angka 17.300 hektar. Kepala Dispertanakbun Lobar, H. Chaerul Bahtiar mengakui adanya perbedaan data BPS dengan Bappeda. Berdasarkan proyeksi Pemprov NTB mengacu Perda Nomor 1 tahun 2013 tentang Sawah Abadi di provinsi jumlahnya mencapai 17.704. Sedangkan jika mengacu proyeksi tersebut, luas sawah abadi real yang dimiliki Lobar mengacu Perda RTRW Nomor 10 tahun 2011 sedikit di bawah itu. “Sekarang hasil sensus pertanian BPS, lahan sawah abadi di Lobar 16.901 hektar. Sedangkan hasil pemetaan, pengecekan kembali dari kondisi yang ada di Bappeda luas lahan pada angka 17.300 hektar. Tapi ini masih angka sementara,” ungkapnya pada Suara NTB, Kamis (17/12). Terkait luas lahan ini, jelas Bahtiar perlu disinkronkan. Karena itu, hal ini perlu menjadi perhatian pihak kabupaten bersama provinsi. Menurutnya, terkait luas lahan sawah abadi ini akan dipastikan melalui pemetaan satelit yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Hasil pemetaan Kementan inilah yang nantinya akan menjadi angka acuan. Saat ini, pihaknya masih menggunakan angka 16.901 hektar menjadi acuan program. “Keadaan riil mesti dilihat jadi acuan,” imbuhnya. Selain lahan sawah ada juga lahan non pertanian mencapai 43. 646 hektar. Lahan ini terdiri dari tegalan, padang pengembalaan dan kebun. Sejauh ini, lahan ini memang ditanami padi, jagung dan kedelai, namun belum mencapai 50 persen dari luas lahan. Terkait adanya dorongan kalangan DPRD agar mengoptimalkan lahan non pertanian, pihaknya menyambut baik. Namun tentu perlu dilihat apakah petani mampu atau tidak mengelola lahan tersebut. Potensi pertanian ke depan, tambahnya, selain menggarap lahan sawah produktif juga akan dioptimalkan lahan HKm yang saat ini banyak dimanfaatkan kelompok HKm menanam padi. Ke depan, petani HKm yang menanam padi di kawasan HKm diupayakan memperoleh subsidi pupuk. ‘’Saat ini, pihak Kementerian Pertanian tengah membuat regulasi terkait kemungkinan tersebut. Kementan masih berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan,’’ akunya. Menurutnya, petani HKm yang menanam padi di lahan HKm hingga sekarang belum diperbolehkan memperoleh pupuk subsidi, sebab belum ada aturan terkait petani HKm mengajukan RDKK untuk memperoleh pupuk subsidi. Dikhawatirkan, petani HKm yang belum diakomodir ini akan mengambil jatah pupuk petani sawah. Ia menambahkan, persoalan yang dihadapi pengembangan sektor pertanian, salah satunya alih fungsi lahan. Namun secara umum, alih fungsi lahan ini belum terlalu berdampak terhadap produksi. Untuk mengatasi persoalan ini, ada program cetak sawah baru. Namun selama dua tahun Lobar belum bisa memperoleh program ini, karena belum siap sarana pendukung. Persyaratan cetak sawah baru, jelasnya, harus ada embung dan jaringan irigasi yang mampu mengairi lahan. Jaringan irigasi, seperti Jaringan primer, sekunder dan tersier. Terkait jaringan tersier, menjadi kewenangannya, sedangkan saluran primer dan skunder kewenangan Dinas Pekerjaan Umum. (her)

Penjabat Bupati Loteng Kecewa Disiplin Dokter Rendah Praya (Suara NTB) Penjabat Bupati Lombok Tengah (Loteng), Ibnu Salim, SH, MSi., Jumat (18/12) pagi menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya. Tujuannya melihat secara langsung kondisi pelayanan di rumah sakit milik pemerintah ini. Dalam sidak ini, Penjabat Bupati Loteng, mendapati beberapa hal yang cukup mengecewakan. Di antaranya masih adanya dokter yang belum masuk kantor, padahal pelayanan sudah dimulai. Termasuk kondisi kebersihan rumah sakit yang belum terpelihara dengan baik. “Ini jadi catatan kita ke depan. Dan, pihak RSUD Praya kita minta persoalanpersoalan tersebut segera dibenahi,” tegasnya. Khusus disiplin pegawai, tenaga medis terutama dokternya, lanjutnya, harus benarbenar diperhatikan. Jangan sampai, hanya karena dokternya tidak disiplin masuk kantor, pelayanan kepada masyarakat menjadi terganggu. Padahal yang paling utama dari sebuah rumah sakit adalah sisi pelayanannya. “Kalau pelayanan yang diberikan sudah bagus, maka penilaian yang diberikan oleh masyarakat juga bagus,” sebut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) NTB ini. Ia menegaskan, dokter

harus disiplin, baik dari sisi waktu dengan tepat waktu masuk kantor. Begitu juga dari sisi pelayanan yang diberikan. “Salah kalau kemudian dokter lebih memprioritaskan tugas di klinik swasta. Sementara kewajiban utama di rumah sakit justru dikesampingkan. Karena negara membayar para dokter tersebut untuk memberikan pelayanan utama kepada masyarakat,” sindirnya. Terlebih dengan kondisi keterbatasan tenaga dokter yang dialami RSUD Praya saat ini, maka disiplin harus benar-benar ditegakkan, karena yang dilayani adalah orang sakit dan butuh penanganan segera. Terkait persoalan itu, Direktur RSUD Praya, dr. Muzakir Langkir, berkomitmen terus melakukan pembenahan secara bertahap, baik pembenahan pegawainya sampai sisi pelayanan rumah sakit. “Bertahap, pembenahan akan terus kita lakukan. Supaya kualitas pelayanan bisa lebih baik lagi,” janjinya. Meski demikian, akunya, untuk membenahi berbagai per-

(Suara NTB/kir)

SIDAK - Penjabat Bupati Loteng Ibnu Salim (kanan) melakukan sidak di RSUD Praya, Jumat (18/12). Penjabat bupati mengeluhkan pelayanan di rumah sakit ini, karena banyak tenaga medis tidak disiplin. soalan yang terjadi di RSUD Praya saat ini bukan pekerjaan mudah. Salah satu contoh, terkait kebersihan rumah sakit, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin menjaga kebersihan. Tetapi yang jadi per-

soalan kemudian, kesadaran masyarakat untuk turut bersama-sama menjaga keberasihan nyatanya masih rendah. “Pagi kita bersihkan, siangnya sudah kotor lagi,” keluhnya. Untuk itu, perlahan peny-

adaran akan terus diberikan kepada masyarakat. Tapi karena yang dihadapi masyarakat, tentu butuh waktu dan proses. ''Tidak bisa begitu saja, masyarakat langsung sadar,'' ujarnya. (kir)

Pasar Kuripan Butuh Perhatian Pemda Warga Kuripan Keluhkan Air PDAM Tak Layak

Giri Menang (Suara NTB) Kepala Desa Kuripan, Mastur mengeluhkan kondisi pasar Kuripan yang terletak di Dusun Kuripan. Pasalnya pasar ini semenjak dibangun tak pernah diperhatikan oleh Pemda. Padahal, pihak desa mengusulkan semenjak tahun 2010 lalu. Kondisi ini disayangkan pihaknya, sebab Kuripan termasuk dekat dengan ibukota Kabupaten Lobar Gerung, yakni hanya 5 kilometer. “Pasar Kuripan gagal dibangun tahun ini, sebenarnya dari dana pinjaman namun dipangkas. Kondisinya sekarang ini sangat memprihatinkan,” keluh Mastur saat ditemui di kantornya, Jumat (18/12). Menurutnya, pasar ini rencananya akan dibangun tahun ini melalui dana pinjaman daerah. Namun karena pinjaman dipangkas, maka pembangunan pasar ini pun batal. Rencananya, anggaran untuk pembangunannya mencapai Rp 1,4 miliar. Rencana untuk dianggarkan kembali untuk pembangunan pasar ini pun kini tidak jelas. Sebab, pemda tidak memastikan akan dibangun tahun depan, melainkan molor lagi tahun 2017. Itupun belum ada kepastian dari pemda. Alasannya, pemda belum memiliki anggaran, sehingga perlu dicarikan anggaran dulu, apakah anggaran dari pusat atau APBD. Menurutnya, semenjak dibangun pasar tidak pernah diperhatikan. Kondisi fisik

(Suara NTB/her)

BUTUH PERHATIAN - Inilah kondisi Pasar Kuripan yang butuh perhatian pemerintah. Rencana renovasi pasar ini tertunda, karena anggaran dipangkas. pasar banyak yang rusak, bahkan tiga lokal pasar rusak, sehingga hanya satu lokal yang berfungsi. Kondisi pasar ini sudah tidak layak dipakai oleh masyarakat untuk berjualan. Selain itu, persoalan sampah di pasar itu tidak pernah diurus. Sampah di pasar ini tidak ada penanganan sama sekali, di pasar tidak memiliki TPS. Pihak desa, katanya, sudah berkali-kali mengusulkan agar pasar diperbaiki, namun tidak direspons Pemda. Pihaknya sangat menyesalkan minimnya perhatian pemda terhadap daerah di sekitar wilayah perkotaan. Menurutnya, seharusnya Pemda fokus membangun kecamatan yang dekat dengan Kota Gerung dulu, sambil men-

gurus kecamatan lain yang berada jauh dari perkotaan. Hal ini menurutnya wajar, mengingat kondisi wilayah Kuripan tidak tampak sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan kota Gerung. Ia menambahkan, dengan kondisi pasar yang tak layak jumlah pedagang yang setiap hari berjualan di pasar sekitar 200 orang. Bahkan pedagang tidak saja dari daerah Kuripan, namun ada dari luar, seperti Loteng dan kecamatan lain. Luas lahan pasar tersebut sekitar 50 are. Jika terbangun, pihaknya merancang ke depan agar pasar dibangun kembar. Pasar itu juga akan dikembangkan ke desa tetangga Kuripan Selatan. (her)

Jelang Akhir Tahun

Proyek Fisik RSUD Praya Dikebut Praya (Suara NTB) Pengerjaan sejumlah proyek fisik yang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya terus dikebut penyelesaiannya, karena anggaran sudah mau berakhir. Sementara capaian pengerjaan proyek justru belum 100 persen tuntas. Demikian ditegaskan Direktur RSUD Praya, dr. Muzakir Langkir, saat dikonfirmasi Suara NTB, di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) Penjabat Bupati Loteng Ibnu Salim, SH, MSi, Jumat (18/12). Salah satu proyek yang belum tuntas sampai saat ini, adalah pembangunan ruang bersalin. “Kalau proyek yang lain, seperti ruang inap rawat inap dan beberapa gedung lainnya sudah selesai. Bahkan sudah ada yang di PHO (serah terima),” terangnya. Ia menjelaskan, pihaknya sudah mengingatkan, bahkan menegur pihak rekanan untuk menyelesaikan kegiatan pembangunan ruang bersalin sesuai tenggat waktu yang ada. Mengingat, keberadaan ruang bersalin sangat dibutuhkan, sehingga harus selesai tahun ini juga. Supaya tahun depan sudah bisa digunakan. Pasalnya, kondisi ruang bersalin yang ada saat ini masih jauh dari kata memadai. Tapi

(Suara NTB/kir)

BELUM SELESAI - Gedung pelayanan bersalin RSUD Praya dalam proses pengerjaan. Namun, hingga Jumat perkembangan fisik baru mencapai 70 persen, sementara tahun anggaran tahun 2015 segera berakhir. karena kondisi ruangan yang terbatas, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. “Harapan kita dengan selesainya pembangunan ruang bersalin tersebut, pelayanan persalinan bisa lebih baik lagi dari yang ada sekarang ini,” harapnya. Diakuinya, dengan capaian pengerjaan yang baru mencapai sekitar 70 persen, pihaknya masih optimis bisa selesai dan tinggal menunggu komitmen pihak rekanan. Kalaupun tidak bisa tuntas tepat waktu, maka tentu ada tindakan

yang akan dilakukan pihak rumah sakit terhadap rekanan bersangkutan. “Di aturan kan sudah jelas, kalau terjadi keterlambatan pengerjaan proyek atau proyek tidak selesai sesuai target, ada sanksi yang diberikan kepada pihak rekanan. Bisa berupa pemutusan kontrak sampai denda,” imbuh Muzakir. “Kita lihat sampai akhir tahun nantinya, sudah sampai mana hasil pekerjaannya. Kalau belum tuntas, kita jatuhkan denda,” tambahnya. (kir)

Giri Menang (Suara NTB) Warga Dusun Kuripan Desa Kuripan Kecamatan Kuripan selama sebulan terakhir mengeluhkan air PDAM yang kerap macet. Bahkan, hampir setiap hari air PDAM tidak ada mengalir. Selain mengeluhkan air yang kerap macet, warga juga mengeluhkan kondisi air yang keruh. Kondisi air tak layak minum. Karena itu, warga terpaksa membeli air untuk konsumsi sehari-hari. TA, salah seorang warga Kuripan menuturkan kondisi air PDAM sejak satu bulan terakhir sering kali ngadat. Warga sangat kesulitan memperoleh air. Selain air ngadat, kondisi air juga sangat kurang layak konsumsi, karena keruh. Dijelaskannya, air PDAM yang mengalir di daerah itu hanya pada waktu dini hari saja. Terkadang pada menjelang malam. Namun debetnya sangat sedikit, sehingga jika warga mau memperoleh air PDAM harus menyediakan bak penampungan di bawah saluran pipa. Warga membiarkan keran air terbuka, sehingga ketika air mengalir bisa langsung ditampung. Menurutnya, kondisi ini sangat dikeluhkan oleh masyarakat setempat, karena kegiatan sehari-hari terganggu, seperti kegiatan menyuci dan memasak.. Kepala Desa Kuripan Induk, Mastur membenarkan banyak

keluhan masyarakat terkait persoalan ini. Pihaknya banyak menerima keluhan dari warganya terkait kondisi air PDAM yang keruh dan kerap kali macet. Diakuinya, air PDAM ngadat sejak sebulan terakhir dan terjadi di beberapa titik. Pihak PDAM Kuripan, ujarnya, sudah berupaya berupaya memperbaiki kualitas air dengan menurunkan alat pembersih air. Sejauh ini, upaya tersebut terlihat dampaknya. Ia mengaku di daerahnya sendiri ada 500 kk yang sudah tersambung air PDAM. Warganya mulai nyambung air sejak tahun 2013 lalu. Terkait persoalan ini, pihak PDAM Kuripan sedang berupaya untuk memperbaiki, karena air keruh disebabkan air hujan yang masuk. Terpisah Dirut PDAM melalui petugas lapangan, Dahmar menyatakan pihaknya telah menurunkan alat untuk memperbaiki kualitas air PDAM. Menurutnya, perbaikan dilakukan seminggu lalu. “Saat ini kondisi sudah normal kok,” tukasnya. Terkait air PDAM di wilayah Gerung yang ngadat, disebabkan ada perbaikan pipa induk di daerah Narmada. Karena masih perbaikan, sehingga air PDAM ke wilayah Gerung, Kediri, Rumak agak terganggu. Sejauh ini perbaikan sudah selesai, tinggal normalisasi alirannya. (her)

Telusuri Lahan LCC

DPRD Lobar Usulkan Buat Pansus Giri Menang (Suara NTB) Anggota DPRD Lombok Barat (Lobar) dari Fraksi PAN, Munawir Haris menilai sejak awal lahan yang dijadikan lokasi pembangunan Lombok City Center (LCC) diduga bermasalah. Atas kondisi ini, DPRD Lobar meminta kejelasan lahan dan masalah memorandum of understanding (MoU) terkait pola kerjasama pengelolaan antara Pemda dengan manajemen LCC. Untuk menyelesaikan kasus lahan aset itu, pihaknya menginginkan supaya DPRD membentuk panitia khusus, sehingga persoalan itu menjadi jelas. “Supaya masalah ini terang benderang, sebaiknya buat Pansus,” ungkapnya pada Suara NTB, Kamis (17/12) lalu. Berbeda dengan Munawir Haris, Wakil Ketua DPRD Lobar, H. Nursaid menilai persoalan lahan aset Pemda Lobar yang terletak di Desa Gerimax Kecamatan Narmada seluas 8,4 hektar yang kini dijadikan sebagai lokasi pembangunan LCC telah dianggap selesai oleh kalangan DPRD Lobar. Dalam persoalan itu tidak ditemukan perbedaan data yang ada di arsip DPRD periode sebelumnya dengan apa yang disampaikan Direktur PT Tripat. Berdasarkan surat perjanjian DPRD periode sebelumnya pada tanggal 7 Mei 2013 telah menyetujui tanah aset seluas

8,4 hektar, termasuk lahan eks kantor pertanian untuk dikelola oleh PT Tripat salah satu perusahaan daerah Pemkab Lobar. Itu artinya, apa yang disampaikan Direktur PT Tripat Lalu Azril Sopandi telah sesuai. Oleh karena itu, persoalan tanah aset itu telah dianggap tidak ada lagi persoalan. Begitu juga menyangkut persoalan rekrutmen tenaga kerja di LCC. Sementara anggota Penertiban Aset Lobar dari Unsur Masyarakat, Samsul. Samsul menyebut lahan gedung LCC berdiri di atas tanah aset milik Pemda Lobar sekitar 10 hektar lebih. Di mana lokasi gedung itu sebelumnya sebagai lahan pertanian produktif dan ada lahan kantor pertanian. Menanggapi hal ini, Direktur PT Tripat, Lalu Azril Sopandi, menegaskan, luas lahan aset yang sebenarnya adalah 8,4 hektar bukan 6 atau 10 hektar. Terkait lahan ini, ia menegaskan mempertanggungjawabkan luas lahan hingga eksekusinya. Tanah itu pada awalnya diserahkan menjadi penyertaan modal ke PT Tripat dan tidak mempunyai sertifikat. Di tingkat hukum, aset ini masih disengketa dan PT Tripat hampir kalah, tapi dia terus memperjuangkan ditingkat banding ke Mahkamah Agung (MA), sehingga berhasil memenangkannya. “Saya pertanggung jawabkan soal lahan ini,” tegasnya. (her)


SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 6

Jaksa Tuntut FS Tiga Bulan Penjara Sumbawa Besar (Suara NTB) Persidangan FS, terdakwa kasus tindak pidana pemilu (Tipilu) kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Sumbawa, Jumat (18/12). FS, yang pada hari bersamaan ditetapkan oleh KPU memperoleh suara terbesar sebagai calon wakil bupati terpilih Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) itu dituntut hukuman tiga bulan penjara. Sidang yang dimulai pukul 15.00 Wita dengan JPU, Feddy Hantyo Nugroho, SH dan Dita Rahmawati, SH. Dari keterangan saksi-saksi yang dihadirkan dalam persidangan, baik saksi ahli maupun saksi meringankan, berikut keterangan terdakwa, JPU merasa yakin terdakwa melanggar pasal 187 ayat 2 juncto, pasal 69 huruf b undang-undang nomor 8 tahun 2015 tentang pemilu. Yang mana terdakwa diduga dengan sengaja menghina seseorang, suku, ras, aga-

ma, golongan, calon gubernur, calon bupati, calon walikota atau partai politik. Terdakwa dituntut pidana penjara selama tiga bulan, dengan denda sebesar Rp 6 juta dan subsider dua bulan kurungan. FS menyatakan akan mengajukan pembelaan secara tertulis atas tuntutan tersebut. Majelis hakim menunda persidangan dan akan dilanjutkan pada Senin (21/12) mendatang. Dengan agenda pembelaan dari terdakwa. Usai menjalani persidangan,

FS menyampaikan, selaku warga negara yang baik ia menghargai tuntutan hukuman dimaksud. Tentunya hal tersebut sudah dipertimbangkan dengan matang. Namun, selaku warga negara yang baik ia juga akan membela diri. “Jadi kita samasama menjaga kondusivitas daerah. Apapun yang terjadi, ini menjadi resiko perjuangan saya,” imbuhnya. Sementara JPU dalam hal ini Feddy Hantyo Nugroho, SH mengakui pertimbangan terhadap penuntutan tersebut

karena yang bersangkutan dianggap tidak mendukung program pemerintah untuk menciptakan kondusivitas daerah. Selain itu juga terdapat korban, dalam hal ini Abdul Hakim, penjabat Bupati KSB yang merasa sakit hati atas ucapan yang disampaikan FS. Sedangkan yang meringankan, terkait dengan subjek dari terdakwa sendiri, yang bersangkutan tidak berbelit-belit, sebagai tulang punggung keluarga, dan sopan dalam persidangan. “Jadi itu tetap kita pertimbangkan,” imbuhnya. Disinggung apakah pertimbangan tersebut karena terdakwa FS Wakil Bupati terpilih ? Feddy menepis hal tersebut. Dikatakannya, semua orang dianggap sama di mata

hukum, tidak pandang bulu. Ia berharap dengan adanya hal ini, terutama ebagai proses pembelajaran politik supaya lebih baik kedepannya. Agar bisa saling menjaga, masyarakat bisa menahan diri untuk tidak berbuat yang tidak baik. Artinya kondusivitas daerah tetap terjaga. Pantauan Suara NTB sebelum dimulainya persidangan, banyak aparat kepolisian dan TNI yang menjaga di sekitar ruangan persidangan. Bahkan beberapa juga berada di dalam ruangan. Hal ini guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam proses persidangan. Mengingat massa pendukung FS juga hadir untuk menyaksikan proses persidangan. (ind)

Program KB Kependudukan Sumbawa Jadi Model Nasional

(Suara NTB/ind)

Empat Anggota Polres Sumbawa Bakal Di-PTDH Sumbawa Besar (Suara NTB) Polres Sumbawa kembali akan melakukan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap empat anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran. Di antaranya tiga orang disersi, dan satu orang melanggar kode etik. Wakapolres Sumbawa, Kompol Yuyan Priatmaja, SIK kepada wartawan, Jumat (18/12) mengatakan, PTDH tersebut rencananya akan dilakukan Senin depan. Adapun anggota yang bakal di PTDH yakni NA (Brigadir), SH (Briptu), SY (Brigadir) dengan kasus Disersi, dan WS (Briptu) melakukan pelanggaran disiplin sudah lima kali. Dimana terhadap anggota Polri yang melakukan pelanggaran disiplin sudah lebih dari tiga kali bisa disidang kode etik. Sesuai PP nomor 2 pasal 13 tahun 2013 tentang peraturan disiplin anggota Polri. “Rencananya Senin depan kita akan melakukan upacara PTDH terhadap empat anggota Polres Sumbawa yang sudah mendapatkan putusan yang inkrah dari pimpinan juga. Pak Kapolda sudah memberikan SKEP. Kami juga sudah undang yang bersangkutan,” imbuhnya. Menurutnya, PTDH ini dilakukan untuk memberikan contoh kepada anggota yang lainnya supaya tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan. Sekaligus untuk memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa yang bersangkutan sudah tidak lagi sebagai anggota Polres Sumbawa, dan berstatus sebagai masyarakat umum. Mengingat dikhawatirkan nantinya di tengah masyarakat, yang bersangkutan mengaku masih manjadi anggota polisi dan melakukan penipuan dan lain sebagainya. Padahal sudah tidak lagi menjadi anggota Polisi. “Di beberapa tempat contohnya sudah dipecat tapi ngaku-ngaku polisi minta tolong ke masyarakat minta sesuatu. Ini supaya masyarakat tahu,” pungkas Yuyan. Selain itu juga untuk menginformasikan ke masyarakat bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh polisi sanksinya sangat berat. Selain pidana, juga dari internal. Di mana yang paling berat PTDH sebagai anggota kepolisian. “Siapapun itu yang melakukan pelanggaran baik pidana, maupun disiplin dan yang paling berat kode etik, akan mendapat sanksi,” tukasnya. (ind)

(Suara NTB/bug)

PLENO REKAPITULASI - Komisioner KPU KSB saat membuka rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara, Jumat (18/12).

Pasangan F3 Menangi Pilkada KSB Taliwang (Suara NTB) Pasangan Musyafirin – Fud Syaifuddin (F3) dinyatakan sebagai pasangan calon pemenang Pilkada Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Berdasarkan rekapitulasi hasil perhitungan suara tingkat kabupaten yang dilaksanakan KPU KSB, Jumat (18/12). Pasangan nomor urut 3 ini dinyatakan berhasil meraup suara sebanyak 30.732 suara atau sebesar 42,68%. Selanjutnya berada di posisi kedua pasangan calon M. Nur Yasin – Masra Jayadi (Nurmas) meraih suara sebanyak 27.505 suara atau 38,20%. Dan pasangan nomor urut 1 Mala Rahman – Iwan Panjidinata (MAPAN) hanya mampu meraih 13.761 suara atau 19,11% dari total suara sah. Ketua KPU KSB, Khairuddin, SE yang dikonfirmasi usai kegiatan rekapitulasi mengatakan, dari hasil perhitungan tersebut secara resmi sudah dapat diketahui siapa pasangan calon pemenang Pilkada KSB tahun 2015 ini. Pasangan Musyafirin – Fud Syaifuddin yang berada di nomor urut 3 telah ditetapkan sebagai pasangan peraih suara terbanyak. Hasil perhitungan tingkat kabupaten itu selanjutnya akan digunakan pihaknya sebagai landasan untuk penetapan calon terpilih. Sesuai jadwal Pilkada serentak, KPU kabupaten/kota dan provinsi diberikan waktu antara tanggal 21 sampai 22 Desember untuk mengumumkan pasangan calon terpilih. Menurut Khairuddin, sejauh ini pihaknya belum menentukan kapan waktu untuk mengumumkan penetapan calon terpilih itu. “Kita belum plenokan untuk jadwalnya. Tapi rekomendasi Panwaslu minta tanggal 22, itu pun kalau tidak ada PHPU. Tapi kami bisa saja pilih tanggal 21, makanya kami akan koordinasi supaya bisa lebih awal diumumkan,” ujarnya seraya menambahkan jika hasil penetapan calon terpilih itu nantinya akan segera diserahkan ke KPU pusat. “Harapan kita bisa tanggal 21 itu, karena besoknya kita ada acara di Jakarta dan harapannya hasil itu bisa kita sampaikan langsung ke KPU pusat,” sambungnya. Sementara itu, target partisipasi pemilih yang ditargetkan KPU KSB tidak tercapai. Jika KPU menargetkan pesentase partisipasi sebesar 8,5% namun faktanya pada Pilkada ini hanya berada di 79,67 persen. Menurut Heru, angka partisipasi pada Pilkada tahun ini memang mengalami penurunan drastis, bahkan jika dibanding Pilkada tahun 2010 prosentase tahun ini di luar perkiraan. “Pilkada 2010 itu sekitar 82 persen. Tapi sekarang tidak melampaui dan justru menurun,” ujarnya. Dia mengaku, sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara pasti menurunnya angka partisipasi pemilih tersebut. Padahal pihaknya mengklaim terkait sosialisasi pelaksanaan Pilkada, KPU KSB sudah melaksanakannya dengan maksimal. “Nah biasanya juga karena kedekatan hasil Pilkada membuat masyarakat lebih partisipatif. Tapi sekarang kami tidak tahu penyebabnya apa,” imbuhnya. (bug)

(Suara NTB/ind)

TUNTUTAN – Terdakwa tipilu KSB, FS, saat medengarkan tuntutan hukuman dari jaksa penuntut umum di PN Sumbawa, Jumat (18/12).

(Suara NTB/bug)

MAKSIMUM - Polres KSB menerapkan pengamanan maksimum pada rapat pleno rekapitulasi suara Pilkada, Jumat (18/12). Tampak barikade kawat berduri dipasang di depan halaman gedung tempat rapat pleno berlangsung.

Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada KSB Berjalan Lancar Taliwang (Suara NTB) Proses rekapitulasi hasil perhitungan suara tingkat kabupaten yang dilaksanakan KPU Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Jumat (18/ 12), berjalan lancar. Kelancaran proses perhitungan itu tidak lepas dari pengamanan yang dilakukan aparat Polres KSB. Janji korps Bhayangkara ini untuk menerapkan pengaman maksimum pun dilakukan. Dari pantauan media ini, pengamanan oleh pihak kepolisian ketat. Ratusan personel tidak hanya disiagakan di dalam arena rapat pleno, tetapi juga hingga di sepanjang depan jalan hotel yang berada tepat di gerbang Kemutar Telu Center (KTC) itu. Tidak hanya personel, peralatan anti huru-hara pun disiagakan di lokasi. Mulai kendaraan taktis, pasukan sepeda motor dan mobil patroli dihadirkan. Dan yang paling mencolok, hingga banyak pihak menyebut pengamanan oleh kepolisian terlalu berlebihan. Tak lain karena hadirnya security barrier (baarikade kawat berduri) hampir di sepanjang jalan depan tempat rapat sehingga warga was-was untuk mendekat. Polisi yang melakukan penjagaan di gerbang hotel benar-benar tidak memberikan peluang warga untuk mendekati apalagi masuk ke ruang rapat. Bahkan para awak media yang setidaknya hendak masuk dalam lingkungan hotel dan berharap bisa menunggu hingga tuntasnya perhitungan, tetap tidak diberikan akses masuk. Beberapa wartawan yang mencoba meminta izin pun akhirnya hanya menelan kekecewaan. Ketua KPU KSB, Khairuddin, SE mengatakan, sesuai aturan dan telah disepakati seluruh pihak diakuinya yang masuk ke dalam area perhitungan dibatasi. Hanya terbatas pada anggota KPU, Panwaslu, PPK dan tim saksi masing-masing pasangan calon. “Memang kita sepekati seperti itu. Terbatas yang masuk ke lokasi perhitungan,” timpalnya.

Pokmas Labuan Jamu Diganjar Penghargaan Sumbawa Besar (Suara NTB) Kelompok Masyarakat Pengawasan Laut Lestari Bahari desa Labuan Jamu kecamatan Tarano cukup aktif dalam menangkal kegiatan illegal fishing di wilayahnya. Termasuk upaya pelestarian pesisir laut, sehingga pantas diganjar penghargaan Adi Bhakti Mina Bahari dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Camat Tarano, Abdul Haris S.Sos, kepada Suara NTB, Jumat (18/12) menyatakan, selama ini Pokmas banyak membantu memberikan info adanya illegal fishing di seputar laut wilayah timur, khusunya sekitar Gili Rakit dan Teluk Saleh. Bahkan banyak melakukan penangkapan bersama Polsek dan Koramil setempat. Pokmas yang anggotanya terdiri dari para nelayan ini juga aktif memberikan penyuluhan dan memberikan pencerahan terkait penangkapan ikan ramah lingkungan. Terbukti sejak adanya Pokmas ini, penangkapan ikan menggunakan alat berbahaya yang mengancam sumber daya laut mulai berkurang. Pemakaian alat seperti troll ataupun pengeboman mulai bisa dikendalikan. Diganti pemakaian alat ramah lingkungan yang turut menjaga keselamatan ekosistem laut. “Pokmas ini juga rutin melakukan patroli dan setiap bulan mengadakan rapat rutin,” terang Abdul Haris. Tak hanya itu, Pokmas juga gencar menanam bakau atau tanaman lain untuk mencegah abrasi pantai. Sekaligus menjaga pantai dari kerusakan lainnya. Kemudian mencegah masyarakat atau kelompok tertentu mengambil pasir laut secara sembarangan. Hingga berkat eksistensinya, Pokmas Lestari Bahari mendapatkan penghargaan dari KKP berupa Adi Bhakti Mina Bahari. Termasuk bantuan kapal pengawas dari KPP melalui Dislutkan Sumbawa. (arn)

Namun ia mengaku, sedikit kaget dengan pengamanan maksimum yang dilakukan polisi. Pasalnya sterilisasi dilakukan hingga keluar hotel dan pengamanan terhadap dirinya selaku komisioner dinilainya terlalu berlebihan. “Benarbenar saya tidak pernah terpikirkan seperti tadi pengamanannya. Hingga ada pihak (wartawan) yang ternyata sedikit kecewa,” timpalnya seraya meminta maaf kepada para awak media. Namun demikian, ia menyampaikan apresiasi kepada aparat kepolisian yang telah mengamankan jalannya proses perhitungan. Karena dengan pengamanan tersebut, proses perhitungan berjalan lancar tanpa kendala berarti. “Kepada semua pihak saya atas nama KPU banyak menyampaikan terima kasih karena hingga saat ini tahapan Pilkada yang kita laksanakan lancar tanpa kendala,” imbuhnya. (bug)

Sumbawa Besar (Suara NTB) Program KB Kependudukan di Sumbawa makin membumi. Tak heran program ini menjadi model yang acap menjadi acuan pilot project dan mengilhami raihan prestasi baik regional maupun nasional. Inovasi-inovasi yang tercipta tidak lain untuk memberikan ketajaman-ketajaman dalam menjawab artikulasi visi-misi pemerintah kabupaten Sumbawa. Asisten Pemerintahan Sekda Sumbawa, Dr. H. M. Ikhsan M.Pd, dalam rapat evaluasi pembangunan kependudukan KB dan pembangunan keluarga Kabupaten Sumbawa tahun 2015, Jumat (18/12) di Wisma Daerah mengungkapkan, program kependudukan dan KB di Sumbawa dinilai cukup berhasil dengan beberapa apresiasi yang diperoleh baik di tingkat regional maupun nasional. “Bahkan dari pengamatan kami selama empat tahun terakhir, kabupaten Sumbawa selalu meraih juara umum Provinsi NTB dalam setiap lomba dalam rangka peringatan hari keluarga nasional,” terangnya. Dalam penataan mekanisme penggarapan operasional juga dikuatkan dengan regulasi-regulasi yang memberikan penguatan program dan akseleratif dalam teknis operasionalnya. Misalnya peraturan bupati nomor 14 tahun

2013 tentang pengembangan anak usia dini melalui Posyandu, PAUD dan Bina Keluarga Balita (POSPA BKB). Ketika lahirnya Peraturan Presiden Nomor 20 tahun 2013 dasar acuan dan lokus risetnya adalah melihat keberadaan POSPA BKB di Sumbawa, yang pelaksanaannya diselenggarakan secara holistik integratif. Dengan instrumen regulasi tersebut, Sumbawa selalu berada pada posisi yang cukup terhormat di level provinsi dan nasional, seperti lomba BKB secara berturut-turut dua kali juara nasional, tahun 2013 dan 2014. Keberhasilan membumikan program kependudukan dan KB, selain dengan peningkatan dan berkesinambungan dilakukan melalui komunikasi, informasi dan edukasi (kie) maupun advokasi, yang lebih urgensi adalah dengan memperkuat komitmen melalui sinergitas dan kolaborasi dengan pola kemitraan, serta dijalankan secara terintegrasi dan terpadu. ‘’Kami juga mengapresiasi segala ikhtiar yang sungguhsungguh dari jajaran BKBPP Sumbawa bersama mitra kerjanya dalam membangun kemitraan, keintegrasian dan keterpaduan program, sehingga buah dari semuanya itu mampu membawa kabupaten Sumbawa menjadi model program yang acap menjadi acuan pilot project,’’ katanya. (arn)


SUARA PULAU SUMBAWA

SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

Halaman 7 (Suara NTB/uki)

UNBK – Siswa SMKN 3 Kota Bima saat uji coba ujian nasional berbasis komputer (UNBK), Jumat (18/12).

SMKN 3 Kota Bima Siap Gelar UNBK Kota Bima (Suara NTB) – Kendati ujian akhir tingkat SMA/SMK masih jauh. Namun SMKN 3 Kota Bima sudah siap menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang pertama kali diadakan di sekolah setempat. Mematangkan persiapan itu, sekolah rutin menggelar uji coba yang dia-

Menurut dia, untuk mematangkan pelaksanaan UNBK itu, saat ini pihaknya tengah fokus dan rutin menggelar uji coba yang mulai dilaksanakan dari 17 hingga 21 Desember mendatang. Sehari melaksanakan uji coba yang diawasi dan dimonitoring langsung oleh tim Pusat dan Provinsi,

wasi langsung oleh pihak pusat maupun Provinsi. Wakil Kepala Sekolah, Jainuddin S.Pd kepada Suara NTB, Jumat (18/12) mengatakan, meskipun baru pertama kali digelar, namun pihaknya sudah siap melaksanakan UNBK yang dijadwalkan pada April 2016 mendatang.

TidakAda Penyelewengan Dana Desa di Dompu

yang tersedia di dalam dua ruangan yang akan digunakan siswa sebanyak 145 orang. “Sarana dan prasarana semuanya sudah terpenuhi, tinggal action saja,” sebutnya. Dia mengatakan, di sekolah setempat memiliki empat program keahlian yakni desain dan produksi kriya kayu, kriya

tekstil, tata busana dan multimedia. Dari empat program tersebut pada saat UNBK digelar akan menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006 (K 2006). Jainuddin optimis jika ratusan siswanya yang akan mengikuti UNBK tersebut, bisa meraih hasil yang maksimal dan baik.

Usai uji coba berakhir, ia menambahkan akan rutin menggelar pembinaan dan pelatihan dengan melaksanakan les pada sore harinya. “Kita akan rutin gelar pelatihan sehingga pada saat ujian siswa tidak akan kaku dan tegang berhadapan dengan komputer,” pungkasnya. (uki)

IDP, Kepala Daerah Perempuan Pertama di NTB

Dompu (Suara NTB) Penggunaan dana Desa diduga banyak dimanfaatkan tidak sesuai peruntukan, sehingga mendorong pemerintah pusat untuk turun langsung ke Desa. Pihak BPMPD menyebutkan, rencana kedatangan pihak Dirjen Bina Pemerintahan Desa untuk pembinaan aparatur dan menunggu informasi dari Kabupaten. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Dompu, H. Supardi, S.Sos kepada Suara (Suara NTB/ula) NTB di Dompu, Jumat (18/ H. Supardi 12) membantah ada dugaan penyelewengan dana Desa. Penggunaan dana Desa sesuai peruntukannya dan bahkan Kabupaten Dompu sebagai juara III tingkat nasional karena pelaporannya tercepat. “Piala penghargaan ada di Desa Kadindi Kecamatan Pekat,” katanya. Rencana kunjungan pemerintah pusat dari Dirjen Bina Pemerintahan Desa, dikatakan H. Supardi, untuk pembinaan aparatur Desa terkait pengangkatan aparatur Desa. Namun rencana kunjungannya belum jelas karena menunggu informasi dari Kabupaten. “Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri ingin datang, tapi menunggu kontak dari kita. Dia ingin datang ke Desa dan memberikan pembinaan terkait pengangkatan aparatur Desa,” jelasnya. Dikatakan, sistem pelaporan dana Desa saat ini sudah online dan terkoneksi dengan pemerintah pusat. Penggunaan uangnya dilaporkan ke pemerintah pusat, tapi SPJ-nya tetap disimpan di Desa. “Ketika turun Inspektorat atau BPK, bisa langsung memeriksanya,” ungkapnya. Namun dia berjanji akan melakukan evaluasi pelaksanaan dana Desa dan alokasi dana Desa setelah seluruh dana Desa direalisasikan. Pencairan dana Desa di Dompu tinggal empat Desa dan akan direalisasikan dalam pekan ini. “Nanti kita akan evaluasi termasuk untuk penyetoran pajak sebesar 11,5 persen,” terangnya. (ula)

Bima (Suara NTB) – Setelah dipastikan unggul dalam rekapitulasi akhir KPU Kabupaten Bima, kemudian ditetapkan melalui surat keputusan (SK) dengan nomor : 64/kpts/KPU-Kab017.433852/Tahun 2015. Hj. Indah Damayanti Putri (IDP) dipastikan akan menjadi kepala daerah perempuan pertama di sepuluh kabupaten/kota di NTB. Di Bima, nama perempuan yang akrab disapa IDP ini tidak asing lagi di telinga publik. Pasalnya, IDP kerap mendampingi mendiang suaminya, H. Ferry Zulkarnain, ST yang pernah menjadi Bupati Bima selama delapan tahun. Selepas kepergian almarhum sang suami. IDP kemudian banting setir dari ibu rumah tangga (IRT) beralih menjadi politisi dan langsung menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bima. Dia terpilih secara aklamasi menlanjutkan kepemimpinan mendiang suami pada tahun 2013. Menakhodai partai sekelas Golkar, ibu dua anak ini selanjutnya mencalonkan diri sebagai

anggota DPRD Kabupaten Bima periode 2014 – 2019. Hasilnya memuaskan, IDP tercatat memperoleh suara terbanyak di daerah pemilihan satu (Dapil 1), yakni Kecamatan Bolo, Madapangga, Soromandi, Donggo, Sanggar dan Tambora dengan meraih sekira 3.000 suara. Label seorang perempuan, tidak membuat IDP surut. Setelah ditetapkan menjadi anggota DPRD Kabupaten Bima. Ia kemudian terpilih menjadi Wakil Ketua Dewan. Kepercayaan yang tinggi karena unggul dan menang pada saat Pileg lalu, apalagi menjadi pimpinan partai, ditambah lagi dukungan dari masyarakat yang banyak. Akhirnya IDP meman-

(Suara NTB/uki)

UCAPAN SELAMAT - Hj. Indah Damayanti Putri, bupati terpilih Kabupaten Bima, saat menerima kunjungan ucapan selamat dari para pendukungnya. tapkan diri untuk maju sebagai Kecamatan se-Kabupaten Bima tidak ada gugatan. KPU KabuCalon Bupati pada Pilkada ser- dengan memperoleh suara seban- paten Bima akan menetapkan yak 105.506 atau 40,12 persen. entak tahun 2015 ini. resmi calon yang diusung par“Ini adalah kemenangan tai Golkar, Gerindra dan HanuBerpasangan dengan Drs Dahlan M. Nor. IDP berhasil me- masyarakat Kabupaten Bima, ra ini pada 21 Desember mennyisihkan tiga paslon lainnya, kedepan amanah ini akan datang. Selanjutnya diusulkan yakni petahana Drs H. Syafrud- saya jalankan dengan sebaik ke Kementerian Dalam Negeri din – H Masykur, Adi Mahyudi – – baiknya.” ucap IDP kepada (Kemendagri) untuk segera Drs A Zubair dan Khair – Hamid. Suara NTB, belum lama ini. melantik IDP pada bulan Juni Dipastikan unggul dan jika 2016 mendatang. (uki) IDP – Dahlan unggul di 13 dari 18

Tersangka Korupsi Kasus Rumah Kumuh Segera Diadili

Pemkot Bima Luncurkan Aplikasi Masyarakat ”LAPOR”

Dompu (Suara NTB) Kejari Dompu merencanakan melimpahkan kasus dugaan korupsi rumah kumuh ke Pengadilan Tipikor, Senin (21/12) mendatang. Empat tersangka yang sudah ditahan lebih awal juga akan dilimpahkan bersama berkasnya ke pengadilan untuk

disidangkan. Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Dompu, Joko Suryanto, SH kepada Suara NTB, Jumat (18/12) mengatakan, kasus dugaan korupsi pembangunan rumah kumuh di Desa Kawangko Kecamatan Manggelewa pemberkasannya telah rampung. “Hari ini

berkasnya sudah rampung. Kita rencananya akan melimpahkan berkasnya ke Pengadilan Tipikor Mataram, Senin depan,” katanya. Keempat tersangka dalam kasus dugaan korupsi rumah kumuh di Desa Kawangko telah ditahan sejak Senin (14/ 12) lalu. Masing – masing

BNNK Bima Tunggu Respons Polda NTB Bima (Suara NTB) – Meski sudah terbentuk tiga bulan yang lalu, namun Badan Nasional Narkoba Kabupaten (BNNK) belum juga beraksi dalam melakukan pencengahan dan penanggulangan pengguna narkoba di Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima. BNNK masih menunggu balasan surat dari Kapolda NTB untuk menem-

(Suara NTB/uki)

Kota Bima (Suara NTB) – Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE mengapresiasi peluncuran aplikasi Layanan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) oleh Bagian OrganisasidanPendayagunaan Aparatur Setda Kota Bima. Keberadaan teknologi diharapkan akan menjadi jawaban dalam menyamaratakan percepatan pelayanan kepada masyarakat Kota Bima. “Dengan adanya pelayanan ini masyarakat yang membutuhkan pertolongan dapat kita respon dengan cepat,” (Suara NTB/ist) ucap Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin H. A. Rahman H. Abidin SE, di aula Pemkot Bima, Jumat (18/12). Menurutnya, Pemerintah Kota Bima saat ini sedang mengupayakan menerapkan layanan masyarakat berbasis online dengan memanfaatkan internet. Selama ini, kata dia, beberapa penerapan sistem pengaduan online telah dilaksanakan melalui website Kota Bima, juga memanfaatkan media social seperti Facebook dan twitter. “Cara ini sangat efektif, sehingga pengaduan yang dikirim lewat email akan didata oleh bagian humas yang selanjutnya dilaporkan kepada Walikota, Wakil Walikota, maupun Sekda,” katanya. Dengan adanya pengaduan tersebut, ada salah seorang korban kecelakaan yang menderita pendarahan otak beberapa hari yang lalu dan harus segera dirujuk ke Mataram, namun keluarganya tidak memiliki dana yang cukup. “Setelah dipantau oleh Humas di facebook, kemudian melaporkan kepada saya. Alhamdulillah malam itu juga korban itu diberangkatkan ke Mataram,” tuturnya. Kedepan, fungsi pelayanan memang harus semakin kita tingkatkan. Teknologi informasi yang semakin maju tentu harus didukung oleh sumber daya manusia yang juga kompeten. Wakil Walikota mengajak semua elemen aparatur untuk terus belajar, dan bekerja sama dan saling berkoordinasi. “Penerapan e-government memerlukan kerja kolektif. Bukan hanya per sektor. Jangan biarkan masyarakat menunggu pelayanan,” terangnya. Sementara itu, Kabag OPA setda Kota Bima, Zainuddin, SH mengatakan dengan adanya aplikasi ini, ke depan bisa digunakan oleh Pemkot Bima dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk dapat memberikan masukan, ide, gagasan penilaian dan keluhan kinerja pemerintah. (uki)

diklaim telah berjalan lancar dan sukses. “Telah memenuhi standar sehingga layak melaksanakan ujian secara online,” katanya. Jainuddin menyebutkan dalam mendukung UNBK itu. pihaknya telah menyediakan 56 unit komputer siap pakai dengan bantuan tiga server

patkan salah satu anggotanya di bagian pemberantasan. “Sejauh ini kita sedang menunggu balasan surat dari Polda NTB untuk mengisi kepengurusan di bidang pemberantasan. Makanya kita belum bisa bekerja,” ucap Ketua BNNK Bima, Jolmadi, S.Pd kepada Suara NTB, Jumat (18/12). Menurut dia, salah satu anggota yang akan mengisi di bagian pemberantasan harus berasal dari unsur kepolisian. Jika surat tersebut direspon dalam waktu dekat ini dan semua unsur atau struktur terpenuhi dipastikan pihaknya akan mulai bekerja. “Efektifnya awal tahun 2016, kita mulai action sembari menunggu respon dari Polda NTB,” katanya. Kata dia, sistem atau pola kerja yang dilakukan oleh pihaknya, yakni mencegah, rehabilitasi dan menindak. Sementara wilayah kerja BNNK sendiri mencakup tiga wilayah yakni Kabupaten Bima, Dompu, dan Kota Bima. “Ada tiga poin dan tiga wilayah Jolmadi

yang akan menjadi konsen BNNK Bima kedepan,” katanya. Dia menjelaskan, untuk mencapai misi dan tujuan BNNK dalam mencegah peredaran narkoba. Jolmadi juga mengajak kepada masyarakat untuk bekerja sama membumihanguskan dan memberantas peredaran narkoba. Pasalnya barang haram tersebut akan menghancurkan kesehatan, ekonomi, lingkuangan sosial dan masa depan generasi penerus. “Dalam bekerja tentu kita akan libatkan masyarakat umum, karena narkoba adalah musuh laten yang harus diberantas,” jelasnya. Disamping itu dia berharap agar para orang tua dan keluarga sigap dan aktif memantau ataupun mengawal perilaku orang di sekitarnya. Karena pencegahan narkoba dapat dicegah melalui orang terdekat. Jika tidak, ketergantungan dalam memakai obat itu akan semakin meningkat sehingga sulit dicegah. “Kita berharap semua pihak berperan aktif dalam mencegah peredaran narkoba ini,” pungkasnya (uki)

berinisial R dan D sebagai unit pelaksana kegiatan (UPK) Desa Kawangko, serta W dan E sebagai tim pendamping masyarakat (TPM) dititip di Rutan Dompu. Kasus dugaan korupsi rumah kumuh Desa Kawangko tahun 2013 yang dikerjakan tahun 2014 ini berdasarkan

perhitungan BPKP perwakilan NTB, merugikan keuangan negara hingga Rp 150 juta dari total anggaran sebesar Rp 400 juta. Kasus dugaan korupsi ini akan menjadi kasus pertama yang dilimpahkan ke pengadilan Tipikor Mataram oleh Kejari Dompu. (ula)

Pembangunan Pelabuhan Nusantara Dianggarkan 2016 Dompu (Suara NTB) Rencana pemerintah membangun pelabuhan Nusantara di Kecamatan Kilo mulai diwujudkan tahun 2016 mendatang. Pemda berkewajiban menyiapkan lahan untuk pembangunan pelabuhan Nusantara dan tahun 2016 mulai dibebaskan. Sekda Dompu, H. Agus Bukhari, SH, M,Si kepada Suara NTB di Dompu, Jumat (18/12) mengungkapkan, rencana pembangunan pelabuhan Nusantara di Kecamatan Kilo akan dilakukan oleh pusat. “Dalam APBD 2016 kita telah alokasikan anggaran untuk pembebasan lahannya,” aku H. Agus Bukhari. Studi kelayakan untuk pembangunan pelabuhan Nusantara telah dilakukan dan di Kilo layak untuk dibangun pelabuhan, sehingga dialokasikan anggaran untuk pembebasan lahannya. Ketika pelabuhan nusantara rampung, angkutan barang dan jasa ke Kabupaten Dompu akan semakin ringan. “Ini

yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ungkapnya. Namun sebelum pelabuhan nusantara dibangun, pemerintah telah merencanakan untuk perpanjangan dermaga sandar pelabuhan Soro Kempo. Ukuran pelabuhan Kempo saat ini hanya 6 x 35 meter, sehingga antrian kapal lama dan daerah sandar kapal terbatas. “Nanti akan diperlebar dan diperpanjang. Lebarnya 10 meter dan panjangnya ke dalam 100 meter,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Dompu, Ir. Syarifuddin. Selain pelebaran pelabuhan oleh anggaran APBN, pelabuhan Soro Kempo juga akan dibangunkan gudang. Sehingga angkutan barang bisa dititipkan di gudang pelabuhan. Akses jalan dari jalan strategis nasional ke pelabuhan akan ditingkatkan statusnya. “Semuanya akan dikerjakan tahun 2016,” ungkap H. Agus Bukhari. (ula)


POLHUKAM

Diduga Tekong

Tiga Perempuan Ditetapkan sebagai Tersangka Mataram (Suara NTB) Tiga perempuan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara illegal. Peran ketiganya sebagai tekong dan kini berkasnya sedang diproses Subdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda NTB untuk dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Tersangka pertama NH alias Nur, asal Kabupaten Dompu. NH membawa tujuh orang Tenaga Kerja Wanita (TKW), untuk dikirim ke Malaysia dan Arab Saudi sebagai pekerja rumah tangga. NH diamankan polisi diawali dengan ditahannya rombongan TKW itu di Terminal Mandalika, Agustus 2015 lalu. Dari hasil pemeriksaan, tersangka NH diduga membawa para TKW tanpa dilengkapi dokumen sesuai undang-undang nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri. “Kami menemukan proses pemberangkatannya non prosedural,” kata Kasubdit IV Tipiter Ditreskrimsus, AKBP Jon Wesley Arianto, SIK. Tersangka lainnya Hj.BM, asal Lombok Timur. Dia juga diamankan karena membawa tiga TKW dari Lombok Timur dengan sangkaan pelanggaran yang sama. “Dia ini (tersangka BM, red), berperan sebagai tekong, memberangkatkan TKI secara perorangan,” sebut Jon. Tersangka ketiga adalah Hj.Far, juga membawa tiga TKW asal Lombok Timur. Dugaan pelanggaran untuk tersangka ketiga ini, karena pemberangkatan para TKW tanpa persetujuan suami mereka. Kasus ini terungkap berawal dari laporan suami salah seorang TKW yang diberangkatkan. Mendapat laporan itu, timnya melakukan pencegahan pemberangkatan ke luar negeri. Dari tiga tersangka ini, Jon Wesley menyimpulkan, modusnya serupa sehingga sangkaan pelanggarannya pun sama. Ketiga tersangka dijerat pasal 102 dan pasal 103 undang – undang nomor 39 tahun 2004. Setidaknya penyidiknya menemukan pelanggaran pidana, karena para tekong memberangkatkan sendiri para TKW tanpa melalui perusahaan, tanpa izin pihak keluarga, bahkan tidak melalui pelatihan khusus. Atas perbuatan mereka, ketentuan undang – undang tadi menerapkan ancaman hukuman minimal 2 tahun penjara dan maksimal 10 tahun penjara. Dengan pertimbangan mereka adalah ibu rumah tangga, polisi tidak menahan ketiganya. Namun demikian berkasnya terus diproses. Bahkan tiga berkas sudah dinyatakan lengkap atau P21. “Dua tersangka akan dilakukan pelimpahan tahap dua di hari Senin pekan depan. Satu tersangka lagi masih menunggu konfirmasi JPU kapan kami lakukan tahap dua,” pungkasnya. (ars)

Pengamanan 67 Gereja di NTB Libatkan 3.000 Personel Mataram (Suara NTB) – Dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016, diperlukan adanya pembagian prioritas dengan tetap mengacu pada tercapainya rasa aman dan nyaman masyarakat, baik dalam beribadah, bersilaturahim maupun berwisata. Hal itu dilakukan berdasarkan kerawanan dan intensitas kegiatan masyarakat dan pengamanan dapat berjalan efektif. Demikian diungkapkan Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs. Umar Septono, SH, MH, Jumat (18/12), saat Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Dalam Rangka Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016 Operasi Lilin Gatarin 2015 di gedung Sasana Dharma Polda NTB. “Ini salah satu upaya menggali kemampuan agar terbentuk sinergi antar instansi terkait. Polisi tidak bisa bekerja sendirian,” terangnya. Adapun turut hadir diantaranya TNI-AD, TNI-AL, TNIAU, perwakilan SKPD tingkat provinsi NTB dari Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Turut hadir pula perwakilan PT Pertamina Depot Ampenan, PLN NTB, BMKG serta instansi terkait lainnya. Rapat yang dimulai pukul 08.00 Wita tersebut juga terhubung langsung dengan Polres jajaran di seluruh wilayah hukum Polda NTB melalui fasilitas video conference. Setiap menghadapi dinamika masyarakat, kata Kapolda, pihaknya selalu overestimate, menyiapkan perkiraan terburuk, sehingga muncul keseriusan dan menghindari sikap meremehkan. “Sama-sama ikhtiar kemudian menyerahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mudah-mudahan yang terburuk itu tidak terjadi,” harapnya. Operasi dengan sandi Lilin Gatarin 2015 dilakukan selama 10 hari mulai Kamis (24/12) pekan depan, hingga Sabtu 2 Januari 2016 yang mengedepankan tindakan represif dan preventif. Pengamanan dipusatkan di 67 gereja yang tersebar di seluruh NTB yang melibatkan 3.000 personel gabungan TNI/Polri, pemerintah, dan Satpol PP. Sejumlah personel tersebut akan berpatroli secara rutin. Selain ditempatkan dalam 24 pos pengamanan dan 11 pos pelayanan. Ia mengatensi beberapa hal, diantaranya mengenai kelancaran lalu lintas di darat, laut, dan udara seiring meningkatnya pergerakan orang dan barang. Selain itu, atensi terhadap kelancaran distribusi yang mempengaruhi harga dan ketersediaan sembako serta BBM juga ditingkatkan. Mengenai potensi teror, kata Kapolda, pihaknya akan melakukan sterilisasi di gereja-gereja yang melibatkan Satbrimob Polda NTB. “Memang ancaman teror masuk setiap tahun, tidak saja pada operasi lilin ini. Karenanya, nanti setiap yang masuk ke dalam gereja tidak boleh ada yang membawa tas atau sejenis itu. Kita geledah, kita liat apa saja isinya itu,” jelas Kapolda. Kapolda berharap setiap pihak yang terlibat agar meyiapkan diri sesuai bidang masing-masing sehingga tercipta gabungan kekuatan yang solid dalam mewujudkan kondusivitas. (why)

Halaman 8

(Suara NTB/yon)

SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

INTEROGASI - Penyidik Polres Lotim saat menginterogasi terduga pelaku pemerkosaan.

Selong (Suara NTB) – Seorang Kepala Keluarga (KK) berinisial SH (27) asal Desa Seriwe Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terpaksa berurusan dengan polisi. Ia tahan oleh aparat Polres Lotim lantaran diduga memperkosa istri tetangganya sendiri berinisial S (24), Senin (14/12). Saat itu, pelaku dalam kondisi mabuk berat. Ditemui di ruangannya, Jumat (18/12), Kanit PPA Polres

Lotim, Aiptu. I Nyoman Samba Arimbawa menuturkan, kasus pemerkosaan yang dialami IRT itu terjadi pada saat kondisi listrik sedang padam. Saat itu IRT tersebut ditinggal melaut oleh suaminya. Karena tidak ada yang dikerjakan, IRT tersebut memilih tidur lebih awal di dalam kamarnya sekitar pukul 21.30 Wita. Pelaku yang saat itu terpengaruh minuman keras melintas di depan rumah kor-

ban dan masuk ke dalam. Didalam, tutur, Samba, pelaku melihat istri tetangganya itu tengah tertidur lelap dan langsung menarik sarung yang dikenakan korban. “Pelaku ini mabuk, namun ketika ia melintas di depan rumah korban dan mengetahui suami korban lagi di keramba, pelaku langsung masuk dan memperkosa istri tetangganya itu,” tuturnya. Dalam situasi yang gelap

gulita itu, lanjutnya, korban sebelumnya mengira jika suaminya yang menggaulinya. Namun, kecurigaan IRT itu mulai mencuat ketika dia memegang kepala pelaku dan merasakan jika potongan rambut antara suaminya dengan pelaku berbeda. Seketika, korban langsung memberontak dan mememinta tolong. Masyarakat termasuk suami korban langsung datang ke TKP. Pada saat itu juga,

masyarakat langsung melakukan pencarian sehingga ditemukan pelaku sedang tertidur di salah satu posko di desa setempat. Saat ini, pelaku sudah diamankan oleh aparat Polres Lotim dan dimintai keterangan. Dari pengakuan pelaku, ia mengakui perbuatannya karena saat itu ia dalam kondisi mabuk berat. Akibat perbuatannya itu, terduga pelaku diancam hukuman 7 tahun penjara. (yon)

Jelang Nataru

Pengamanan Pintu Masuk NTB Diperketat Mataram (Suara NTB) – Pihak kepolisian akan memperketat sejumlah pintu masuk ke NTB jelang Natal dan Tahun Baru 2016. Selain itu, patroli rutin serta skala besar dilakukan untuk mengantisipasi kerawanan sebelum, selama, serta setelah perayaan hari raya umat nasrani tersebut. “Kami sudah berkonsultasi dengan para pengurus gereja sejak pertengahan bulan ini terkait kesiapan pengamanan Natal dan tahun baru. Mengenai jadwal kegiatannya,” kata Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda NTB, Kombes Pol Drs. Edi Ciptianto, MSi, dalam pemaparan Rapat Kordinasi Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016 Operasi Lilin 2015 di gedung Sasana Dharma Polda NTB, Jumat (18/12). Rapat yang dipimpin langsung Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs, Umar Septono, SH, MH., tersebut dihadiri oleh perwakilan TNI-AD, TNI-AL, TNI-AU, serta perwakilan SKPD tingkat provinsi NTB dari Dinas Perhubungan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Turut hadir pula perwakilan PT Pertamina Depot Ampenan, PLN NTB, BMKG serta instansi terkait lainnya. Ia yang berperan selaku Kepala Satuan Tugas Operasi Daerah (Kasatgas Opsda) pada Operasi Lilin 2015 ini mengantisipasi pusat-pusat keramaian seperti mall, tempat wisata pantai, ruang-ruang terbuka, serta jalan raya, selain puluhan gereja di seluruh NTB. Sebab, menurutnya akhir tahun kerap dimaknai masyarakat sebagai hari libur sehingga dimanfaatkan untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut. Tak hanya waga lokal, wisatawan domestik maupun mancanegara pun menyiapkan perayaan momentum pergantian tahun di Pulau Lombok. Terbukti dari tingkat pemesanan menginap di hotel yang meningkat pada tanggaltanggal tertentu di akhir tahun ini. “Beberapa hotel ada

BERI PEMAPARAN – Kapolda NTB, Umar Septono (kanan) didampingi Dirlantas Polda NTB yang bertindak selaku Kasatgasopsda Operasi Lilin Gatarin 2015, Edi Ciptianto (kiri) memberi pemaparan terkait kesiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016 di Gedung Sasana Dharma Polda NTB, Jumat (18/12). yang overstay,” ungkapnya. Daerah pantai serta ruang terbuka yang sering menjadi tempat pelaksanaan pesta

kembang api, menurutnya, juga tak luput dari pengawalan. Pengalihan arus di jalan-jalan utama dimu-

ngkinkan setelah terlebih dahulu mengevaluasi dinamika keramaian lalau lintas yang terjadi. (why)

Parpol Dinilai Gagal Lakukan Pengkaderan Mataram (Suara NTB) Angka golongan putih (Golput) di

Kota Mataram pada pemilihan Calon Walikota dan Calon Wakil

Walikota Mataram mencapai 40 persen. Jika dikomparasikan

dengan kabupaten lain di NTB yang melaksanakan pemilu serentak, Kota Mataram menduduki ranking tertinggi. Gambaran yang ada DPT 395.345 dan hanya 159.348 pemilih yang menyalurkan hak pilihnya di TPS. Sementara angka golput dan total surat suara tidak sah mencapai 136.216. Jumlah ini relatif tidak jauh berbeda dengan hasil perolehan suara sah dengan selisih 23.132 suara. Angka golput ini juga bisa terlihat di hasil rekapitulasi tingkat PPK. Kurang lebih 50 - 55 persen masyarakat menyalurkan hak pilihnya. Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) Dr. Muhammad Ali menjelaskan, masyarakat sudah tahu bahwa calon incumbent akan menang sehingga memunculkan kejenuhan berpikir masyarakat. Tetapi angka partisipasi 60 persen ini adalah ambang batas dari sebuah kontestasi politik di Mataram karena masyarakat Kota Mataram melek politik dibandingkan daerah lain di NTB. “Itu kan soal standar semua tahu incumbent menang. Ibaratnya sutradara dengan dua episode yang penting terjadi Pilkada,” terangnya saat dikonfirmasi via telepone, Jumat (18/12). Tingginya angka golput ini menurutnya, tidak terlepas dari gagalnya proses pengkaderan oleh partai politik. Parpol hanya memunculkan kadernya saat pemilihan legislatif saja. Padahal fungsi parpol harus dikembalikan dalam konteks akreditasi dan agregat. Disamping itu, kecenderungan parpol belum memaksimalkan kader lain tetapi bertumpu pada satu dua orang calon saja. ‘’Fungsi pengkaderan masih lemah,” sesalnya. Drama politik terjadi di Kota Mataram dan sempat membuat gaduh suasana politik. Dimana tiga parpol yakni Demokrat, Gerindra dan PDIP tidak mendaftarkan calonnya padahal sudah mendeklarasikan diri untuk maju. Sementara tidak mungkin akan muncul calon lain sementara tidak ada kendaraan politik karena petahana memborong sebagian besar partai. Kegaduhan ini kemudian melahirkan calon dengan proses pragmatis. Ini tidak memberikan pendidikan politik yang benar kepada masyarakat. (cem)


Jendela Sastra

SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

Halaman 9

CERPEN

Di Weka, Bersama Lodra Tjak S. Parlan Ia ingin segera sampai di Weka. Tempat bagi segala yang diingatnya melenggang di ladang, beriringan ke hutan kecil yang memanjang mengikuti bibir sungai jernih itu. Sore hari, ketika langit lebih teduh dan matahari memanjangkan bayangan perdu, ia senang melihat bayangannya sendiri. *** “Hei, gadis! Lodra cukup kelelahan hari ini. Sepanjang hari berlatih sepak bola. Kau tidak boleh mengganggunya,” ujar Paman Sura menggodanya. Paman Sura menepuk kepala Lodra dengan angkus1, hingga gajah itu berhenti dan merundukkan kepalanya agar Paman Sura lebih mudah meraih tubuh kecilnya dan mendudukkannya di punggung Lodra. Itu hari-hari yang menyenangkan bagi dirinya. Paman Sura sering memberinya kesempatan mengendalikan gajah jinak itu dengan angkus di tangannya. Itu membuatnya merasa tinggi dan berkuasa. Dari atas punggung Lodra, ia bisa melihat hamparan rumput gajah yang lebih pendek di bawahnya. Ia juga senang menjangkau rantingranting pohon di ketinggian yang cukup. Saat matahari semakin tergelincir ke barat hutan kecil itu, ia bisa melihat bayangan tubuhnya yang kecil memanjang dan timbul tenggelam di punggung gajah, mengambang di hamparan ladang. Setiba di pinggir hutan dan jalanan sedikit menurun, Paman Sura akan memegang pinggangnya dari belakang dengan tangannya yang kekar. Ia bisa merasakan embusan napas Paman Sura yang riang dan beraroma tembakau. Sore akan ditutup dengan menonton Paman Sura dan yang lainnya memandikan gajah-gajah asuhan. Saat matahari nyaris tenggelam di balik gunung, ia akan bergegas mengayuh sepedanya menuju rumahnya di ujung komplek kehutanan. Esoknya, saat di sekolah ia akan bertemu dengan Kendra. Kendra akan bertanya kepadanya apa benar kemarin sore ia mengendarai seekor gajah bersama ayahnya. Kendra selalu mengatakan bahwa dirinya juga ingin melakukan hal yang sama. Namun ibunya selalu melarangnya, karena Kendra sering mendadak sesak napas. Ia sendiri— jika ingatannya tidak keliru— hanya sekali saja melihat Kendra. Saat itu Lodra melarikan Paman Sura dan Kendra ke hutan. Untung saja Paman Sura bisa mengendalikan gajah itu, walaupun harus menyisakan sobekan kecil di wajah Kendra karena tertusuk ranting pohon. “Sebenarnya, aku selalu takut saat berada di punggung seekor gajah,” kata Kendra suatu saat kepadanya. “Kenapa kamu mengatakan itu, apa pentingnya?” “Kamu sendiri yang bilang, bahwa ini hari terakhirmu di sini. Jadi, aku ingin mengatakan sesuatu yang tidak pernah kamu ketahui tentang aku. Setahuku itu cukup berhasil bagi dua sahabat yang akan berpisah.” “Tapi aku tidak menyimpan rahasia apa-apa.” “Semua orang punya rahasia. Ayolah, katakan sesuatu yang tidak

kuketahui. Satu saja. Jangan curang,” pinta Kendra. “Aku pernah melihat Paman Sura menciumi Lodra.” Kendra tertawa mendengar apa yang dikatakannya. “Ya, Tuhan. Itu bukan hal penting untuk dirahasiakan. Semua juga tahu kalau ayahku memang seperti itu. Apa kamu tidak pernah mendengar hal penting yang pernah dikatakannya?” “Tidak. Memangnya, paman pernah mengatakan apa?” “Kata ayah, setiap orang memiliki keterikatan dengan binatang sejak kelahirannya.” “Begitukah? Itu manis sekali,” ujarnya, mencoba memikirkan apa yang dikatakan sahabat kecilnya. Ia memikirkan hal itu cukup lama. Bahkan ketika ia berada di tempatnya yang baru, sampai saat ini, sudah puluhan tahun sejak perpisahannya dengan Kendra. “Hmm, Kendra,” gumamnya. “Sudah seperti apa sekarang. Dan Paman Sura, apa ia masih bersama Lodra— gajah yang baik itu?” Ketika ia mengingat itu semua, ia ingin secepatnya pergi ke Weka. *** Perkenalannya dengan Linus berujung di pelaminan. Keduanya disatukan oleh kebiasaan-kebisaan kecil di Minggu sore. Ia dan Linus sering bertemu di kebun binatang, menonton atraksi gajah. Suatu pagi, setelah setahun pernikahannya ia merasa mualmual lantas muntah beberapa kali di kamar mandi. Ketika pada hari berikutnya jadwal bulanannya terlambat, diam-diam ia pergi ke apotek membeli test pack. Hasilnya positif, dan itu membuatnya sangat bahagia. Ia bersyukur rahimnya dianugerahi kesuburan. Linus menyambut kabar kehamilannya itu dengan gembira. Linus membujuknya agar pergi ke dokter. Seorang dokter yang baik memastikan bahwa ia memang positif hamil. Setelah dirasa kondisi kehamilannya aman, Linus mulai mengijinkannya bepergian. Ia menerimanya dengan senang hati. Tanpa Linus yang mulai sibuk, ia mengulangi kebiasaan lamanya menonton atraksi gajah di kebun binatang. Masa kecilnya yang dihabiskan di wilayah konservasi membuatnya tidak bisa lepas sama sekali dari binatang. Dia sangat menyukai dunia fauna, terutama gajah. Pada saat-saat seperti itu, ia sering teringat Paman Sura. Ia teringat kembali apa yang dikatakan Kendra soal keterikatan manusia dengan binatang. Ia mengenang kembali bagaimana Paman Sura menyayangi gajah asuhannya. Ia juga masih sering terbayang-bayang saat Paman Sura memandunya mengendalikan Lodra. Ia merasa lebih bahagia setiap kali pulang dari kebun binatang. Di

(TS Lan)

rumah, sambil menunggu Linus yang sering terlambat pulang, ia akan membuat berbagai macam sketsa. Lebih banyak dari tema sketsanya adalah dunia fauna. Ia juga telah membuat sketsa Paman Sura dan Lodra. Pernah suatu kali ia mencoba membayangkan Kendra, namun ia tak berhasil membuat sketsanya. Perlahan-lahan ia terbiasa dengan kehadiran penghuni lain di dalam perutnya, hingga pada suatu malam, perutnya terasa melilit-lilit. Ia pergi ke kamar mandi dan baru tersadar ada yang merembes dingin di antara selangkangannya. Ia mengalami pendarahan hebat. Malam itu juga ia harus bermalam di rumah sakit. Linus datang dengan muka pucat saat semuanya sudah selesai; dokter tidak bisa menyelamatkan kandungannya. Berhari-hari setelah itu ia tidak pernah berbicara dengan siapa saja. Ia terus menerus mengurung diri di kamarnya. Berat badannya turun drastis. Ia merasa bersalah kepada dirinya sendiri dan Linus. Linus sendiri tidak sanggup menutupi kekecewaannya. Itu terlihat dari semakin seringnya pulang terlambat. Meski ia tidak pernah mencium bau alkohol atau aroma parfum lain di tubuh Linus, ia mulai ragu bahwa situasinya akan kembali normal seperti dulu. Pada suatu Minggu yang tenang, Linus menurunkan keranjang bayi yang berisi beberapa potong pakaian bayi dan menumpuknya bersama sampah di belakang rumah. Tanpa mengujarkan sepatah kata pun, Linus menyalakan pemantik dan membiarkan semuanya ludes terbakar. Ia ingat, barang-barang itu dibeli mereka beberapa hari sebelum ia mengalami pendarahan. Sejak saat itu hubungannya dengan Linus tidak semakin membaik. Mereka menjadi asing satu sama lain. Ia sudah berusaha untuk memerbaiki keadaan, namun sikap kikuk Linus membuatnya nyaris patah arang. Hingga suatu hari ia mengutarakan sesuatu kepada Linus. “Mungkin aku perlu jalan-jalan barang beberapa hari. Jika kamu

mengijinkan, tentunya,” katanya. Linus tidak menjawab. Ia seperti sedang suntuk sendiri menekuni sebuah majalah di depannya. “Akan ada reuni di sekolahku yang dulu. Sekalian aku ingin menjenguk Paman Sura dan Tante Uli. Aku bisa menginap di sana. Sudah lama sekali tidak ke sana,” tambahnya. Linus meletakkan majalah yang dibacanya, seraya menggenggam jemarinya, ia mengatakan sesuatu yang sedikit menenangkannya, “Kita perlu melakukan hal seperti itu bersama-sama, tapi …” Ia menunggu apa yang dikatakan Linus selanjutnya. “Kamu tidak keberatan kan, kalau melakukannya sendiri?” lanjut Linus. Ia mengangguk, tidak mengatakan apa-apa. Malam harinya ia berkemas, membawa pakaian yang cukup untuk beberapa hari. Esoknya, ia berangkat sendirian ke stasiun tanpa membangunkan Linus yang masih tertidur. Ia ingin segera sampai di Weka, tempat bagi segala yang diingatnya melenggang di ladang, beriringan ke hutan kecil yang memanjang mengikuti bibir sungai jernih itu. *** Sore semakin teduh. Sepunggung dengan Kendra, ia menyusuri kenangannya di ladang perdu. Sepanjang jalan menuju hutan kecil yang memanjang mengikuti bibir sungai, Kendra bercerita tentang Paman Sura. “Sebenarnya ayah sudah lebih baik setelah menjalani operasi. Ia masih dipercaya menangani Lodra sampai beberapa tahun berikutnya.” “Aku jadi ingat sewaktu kamu dan paman dibawa lari ke hutan. Apa situasinya sama seperti itu?” “Yang ini lebih parah. Lodra sedang mengalami musth2 saat itu, hingga menjadi sensitif dan bertingkah gila. Ayah mengalami patah tulang di bagian rusuk sebelah kanan, di selangka bahu kanan- juga di bagian dadanya karena diseruduk,” terang Kendra. “Apa yang terjadi dengan Lodra?”

“Lodra mengalami patah tulang di daerah persendian. Sebelumnya, ia sempat berkelahi dengan gajah pendatang hasil sitaan dari sebuah sirkus. Dokter yang memeriksanya menyimpulkan rasa sakit itulah yang membuatnya tidak mau makan, cenderung murung dan mengamuk,” jelas Kendra. “Ya, Tuhan. Sampai seperti itu, ya?” “Seperti itulah.” Jalanan mulai menurun. Ia merasakan dada Kendra merapat ke tubuhnya yang condong ke depan. Ia juga bisa merasakan napas Kendra yang riang beraroma tembakau, seperti napas Paman Sura. “Kamu yakin ingin sampai ke sungai?” “Ya, aku ingin melihat mahout1 pemula memandikan seekor gajah,” jawabnya bercanda. Sore itu, ia senang menemani Kendra memandikan gajah asuhannya. Diam-diam ia mengagumi pilihan hidup laki-laki itu. Ia tidak menyangka akan bertemu Kendra dalam situasi seperti itu. Lebih banyak yang dibayangkannya adalah Paman Sura dan Lodra. Menurut Kendra, Paman Sura meninggal lima tahun lalu, sebulan setelah Lodra mati. Itu adalah masa-masa yang menyedihkan bagi Paman Sura. Hampir setiap sore ia menyambangi kuburan Lodra. Bahkan beberapa hari sebelum meninggal, Paman Sura menyampaikan keinginannya agar nanti jasadnya dikebumikan di dekat kuburan Lodra. Itu permintaan yang cukup aneh bagi keluarga besar Paman Sura. Namun,

akhirnya Paman Sura memiliki tempat peristirahatan terakhirnya berdampingan dengan Lodra. “Sudah selesai. Saatnya pulang Lodra kecil,” ujar Kendra seraya menepuk punggung Lodra — gajah yang diberi nama yang sama dengan pendahulunya itu. Matahari lenyap di bagian hutan sebelah barat. Di jalanan yang sedikit mendaki menuju padang perdu, tubuhnya condong ke belakang merapat ke tubuh Kendra. Ia merasakan napas Kendra yang riang dan beraroma tembakau. Ia baru tersadar bahwa di pinggangnya telah melingkar sepasang tangan yang kekar; tangan Kendra, sahabat kecilnya. Ia teringat Linus, membayangkan kemungkinan bahwa tangan Linus-lah yang sedang melingkar di pinggangnya. Tapi entah, karena alasan rumit yang tidak dimengertinya ia berusaha keras mengusir bayangan itu. “Kenapa tidak membawa serta si kecil?” tanya Kendra tiba-tiba. “Oh, itu. Itu karena… hmm, kami belum berpikir untuk memiliki momongan saat ini,” jawabnya sedikit gugup. “Oh, begitu. Tapi jangan lupa ya, kapan-kapan kamu harus membawanya kemari. Biar aku perkenalkan dengan Lodra.” Tubuhnya mendadak dingin. Kendra menguraikan pelukan di pinggangnya seraya memukul leher gajah itu dengan angkus. Lodra pun berlari-lari kecil menyusuri ladang perdu. () Mataram, 13 Januari-21 September 2015

Angkus: dari bahasa Sanskerta AEkuœa adalah alat yang digunakan untuk menangani dan melatih gajah. 2 Musth: sebuah masa atau periode yang unik pada gajah. Musth muncul ketika gajah jantan memproduksi testosterone yang banyak dan membuat gajah menjadi lebih agresif. 3 Mahout: pawang gajah adalah orang yang mengemudikan gajah. Kata mahout berasal dari bahasa Hindi, mahaut dan mahavat. 1

Tjak S. Parlan lahir di Banyuwangi, 10 November 1975. Saat ini aktif di Departemen Desain dan Publikasi, Komunitas Akarpohon, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

May Moon Nasution Sebelum ke Sibolga

Menakik Getah Kata-kata di Pohon Sialang

Tempuling Orang Laut kami tergegau dari istirah panjang, bermimpi tentang segerombolan mambang, yang senantiasa mengganggu di tanjung-tanjung dan kami tetap asah tempuling yang kian runcing, kami terus menggeseknya dengan batu bening, agar kilatnya melebihi kilau matahari siang, biar matanya setajam pedang datuk dan moyang di teluk-teluk sunyi, kami undang para mambang, di lekuk-lekuk teluk, kami panggil orang bunian, di ceruk-ceruk tanjung, kami lawan para lanun, di selangkang selat, kami butakan mata hantu laut ke mana kalian akan lari, kalian telah terkepung, ke palung mana kalian akan berselindung, sampai juga tikam matanya, gapai juga sentak tempuling, lekat di kulit jangat kalian, sekat di jantung tempat segala ruh panjang berlabuh, di tubuh kalian yang sebentar lagi akan terpiuh, dan liuk tempuling, tikamannya tak berbunyi, sekalipun kalian bersembunyi, di palung paling sunyi.

dengan sepasang tangan ini, dari nyanyian panjang sepi, telah kusesap segala yang lesap, rimbun rimba cermin ceritera adat, sebagai pedang paling majal, yang mengigal birahi binal, menakik getah di rimba kata-kata, dalam mengekalkan kata-kata, mencatat sauna dalam suasana, hujan yang menitik di pekarangan. Pekanbaru, 2014-2015

Orang-orang yang Dipagut Kabut kami hidup dengan kuncup-kuncup bunga, sekian lama, sekian lama, kami menetau rimba dengan ayat-ayat, yang termaktub dalam kitab moyang kami yang agung, kami membuka rimba dengan mantera-mantera, yang dititiskan para penujum mafhum, menakwil gigil tubuh kami, biar mata dan bibirmu terpiuh dengan kata-kata, kami nyanyikan nyanyian panjang itu, kami dendangkan dengan dada lapang, dan kini coba kau tengok dengan mata julingmu, hidup kami seolah hilang degupnya, jantung kami lebih cepat detaknya, sisa usia mudah saja dilipat almanak, seperti tajam tikam pedang, berliku-liku menikung menuju lambung kami, sisa pembakaran dari rimba kami sendiri.

usai kapal bertolak menuju Sibolga, dari dek dan palka kapal, aku melihat sungai mengalir di matamu, tapi kalau kau mau memunggah namaku, tunggulah di Barus, tempat sejarah merengkuh kita, datanglah ke pelabuhan itu, tepat pada malam ketigabelas, pada kejayaan abad keenambelas di sana, telah kutitipkan traktat tua, yang bersulam wajah dari sejarah moyangmu. Pekanbaru, 2013-2015

Pekanbaru, 2015

Pekanbaru, 2014-2015

May Moon Nasution lahir di Singkuang, Mandailing Natal, Sumatra Utara, 2 Maret 1988. Bergiat di Komunitas Paragraf, Pekanbaru.


SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

Kelola Jika Mampu KEPALA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB, Dr. Ir. H. Rosiady Sayuti, MSc, mempersilakan pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) NTB mengelola Gelanggang Pemuda. Asalkan KNPI NTB mampu mengelolanya. “Gedungnya sendiri dia mampu pelihara ngak itu, itu saja. Kalau mereka mampu pelihara dengan baik kenapa tidak, kita kan percaya pada anak-anak muda, kan gitu”, terangnya saat ditemui Suara NTB usai menghadiri seminar pendidikan di aula KNPI, Jumat (18/12). Dikatakan Rosiady, niat baik pengurus DPD KNPI NTB untuk mengelola aset Gelanggang Pemuda adalah hal positif dengan catatan mereka dapat mengelola seluruh aset tersebut dengan baik, tentu dengan harapan agar pemuda ke depan dapat mandiri. “Apalagi jika dikelola oleh dan dari pemuda, akan sangatsangat positif itu termasuk wacana pemecahan dinas yang masih menunggu PP nomor 41,” ujarnya. Sementara itu, fungsionaris DPD KNPI NTB, Sawaludin AlSasaki di dampingi Lalu Anggar Apridika meminta agar Dikpora NTB mengembalikan pengelolaan aset gelanggang pemuda ke pengurus DPD KNPI NTB. Ia menilai, aset gelanggang pemuda mutlak harus dikelola DPD KNPI NTB mengingat sejarah panjang aset yang kini dikelola pemerintah daerah. Selain itu, jika aset gelanggang pemuda dikelola oleh pemuda, setidaknya pemuda akan belajar lebih mandiri lagi. Ia menambahkan aspirasi pengurus DPD KNPI NTB untuk mengambil alih aset nantinya akan dibahas pada momentum Musda KNPI NTB yang akan dihelat tanggal 2830 Desember mendatang. (dys)

PENDIDIKAN

Halaman 10

Angka Partisipasi PAUD Masih di Bawah 85 Persen Mataram (Suara NTB) Masih rendahnya angka partisipasi masyarakat memasukkan putra-putri mereka ke jenjang pendidikan PAUD menjadi persoalan khusus pemerintah dalam upaya mewujudkan Generasi Emas NTB tahun 2025. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Provinsi NTB, Dr. Ir. Rosiady Sayuti, MSc, menyebut tingkat partisipasi masyarakat masih mencapai angka di bawah 85 persen untuk jenjang PAUD. Hal itu disebabkan jumlah lembaga PAUD sebanyak 1.400 yang

tak sebanding dengan jumlah desa sebanyak 1.100 desa. “Idealnya kita harapkan semua anak usia PAUD bisa masuk PAUD. Angka partisipasi murni PAUD itu 100 persen, karena angka partisipasi PAUD kita di bawah 85 persen’’ ungkapnya di Ma-

taram, Jumat (18/12). Banyaknya banyak anakanak usia PAUD yang belum masuk PAUD, ungkapnya, menjadi target ke depan pemerintah. Bagaimana pun juga untuk mewujudkan Generasi Emas NTB akan ditentukan oleh kualitas pendidikan

PAUD, termasuk melalui program 1.000 hari kelahiran. “Kan pencerahan otak manusia itu paling efektif ketika mereka berusia 1.000 hari kelahiran atau dua tahun, kemudian empat tahun, paling terakhir 8 tahun. Ada tiga fase kan 1.000 hari kelahiran dari janin sampai usia dua tahun, dua tahun sampai empat tahun ketika dia di play group dan empat tahun sampai 8 tahun ketika dia SD kelas satu,” ungkapnya. Inti program 1.000 kelahi-

ran ialah membantu ibu-ibu yang sedang hamil dan punya anak balita supaya anak tumbuh sehat, gizi bagus, pola sosialnya bagus, sehingga anak usia di usia 12 tahun akan tumbuh menjadi anak yang sehat. Rosiady menyebut berbagai dukungan pemerintah terhadap PAUD dianggarkan setiap tahun misalnya menginisiasi pembangunan gedung, ada paket-paket pembangunan gedung, bantuan alat-alat edukasi, dan meubeler. (dys)

H. Rosiady Sayuti (Suara NTB/dys)

Bahasa Indonesia Layak Jadi Bahasa ASEAN Jakarta (Suara NTB) Bahasa Indonesia dinilai layak menjadi bahasa ASEAN, karena merupakan bahasa dari negara dengan penduduk yang besar. “Bahasa Indonesia berasal dari negara dengan penduduk sekitar 250 juta, seharusnya bisa menjadi bahasa ASEAN,” kata Guru Besar Tetap bidang Linguistik Universitas Mataram Prof. Dr. Mahsun, M.S, di Gelar Wicara Internasionalisasi Bahasa Indonesia, di Universitas Negeri Jakarta, Kamis lalu. Menurut Mahsun, Bahasa Indonesia hanya memiliki 90.000 kosa kata tetapi mempunyai strategi gramatikal untuk menciptakan kata baru, sehingga, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kaya. “Misalnya dari kata hati banyak dikembangkan menjadi mata hati, jatuh hati, patah hati dan lainnya. Atau dari kata anak berkembang lagi menjadi peranakan, kekanakan, kanak-kanak, dan sebagainya,” jelas Mahsun yang juga Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini . Pada kesempatan yang sama, budayawan Indonesia Franz Magnis Suseno atau akrab disapa Romo Magnis menilai Bahasa Indonesia layak menjadi bahasa global. “Dalam Bahasa Indonesia kita bisa ungkapkan apa saja. Jadi masuk akal kalau Bahasa Indonesia diakui di ASEAN. Bahasa indonesia itu sempurna. Tidak kaku dan bisa berkembang,” ujarnya. Oleh sebab itu, ia menyayangkan semakin banyak generasi saat ini yang merasa lebih percaya diri menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama ketimbang menggunakan Bahasa Indonesia. “Bagi saya memgherankan orang Indonesia pakai bahasa Inggris di rumah. Kemampuan Bahasa Inggris cukup dipelajari sebaik mungkin sebagai bahasa asing. Saya dukung orang kita bisa bahasa asing, bisa maju, tetapi kalau bahasa Indonesianya sebagai bahasa ibu diganti, rasanya kosong karena tidak menyentuh ke hati,” jelas Romo Magnis yang belajar Bahasa Indonesia sejak tahun 1962 itu. (ant/bali post) Mahsun

(Suara NTB/ist)

(Suara NTB/yon)

SERAHKAN - Menristek Dikti Muhammad Nasir menyerahkan izin S1 Kebidanan untuk STIKES Hamzar pada Pimpinan Yayasan Ponpes Maraqitta’limat Mamben Wanasaba TGH. Hazmi Hamzar, Kamis (17/12) malam.

Lembaga Pendidikan untuk Umat Harus Diapresiasi Selong (Suara NTB) Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir mengapresiasi lembaga pendidikan yang dibangun untuk kepentingan umat. Lembaga pendidikan seperti ini, ujarnya, memiliki peranan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Penegasan Menristek Dikti ini disampaikannya saat menyerahkan izin S1 Kebidanan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hamzar

Lombok Timur (Lotim) di bawah Yayasan Ponpes Maraqitta’limat Mamben Wanasaba Lotim, Kamis (17/ 12) malam. Menurutnya, lembaga pendidikan ini, patut diberikan izin untuk mendidik mahasiswanya dari D3 Kebidanan dengan mengantongi gelar Strata Satu (S1) plus profesi Kebidanan, karena STIKES Hamzar telah ikut serta dan bersungguh-sungguh mencerdaskan anak bangsa Sementara Pimpinan Ya-

yasan Ponpes Maraqitta’limat Mamben, TGH. Hazmi Hamzar, mengaku, yayasan yang dipimpinnya, memiliki puluhan lembaga pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sampai SMA/MA/ SMK. Termasuk juga memiliki tiga perguruan tinggi, yakni STKIP Hamzar, STIE Hamzar dan STIKES Hamzar. Ketiga lembaga pendidikan dan perguruan tinggi ini, klaimnya, sudah mengeluarkan ratusan bahkan ribuan alumni. Di mana, alumni-

(YuCe) DPD KNPI NTB. Pada bagian lain, Direktur YuCe, Lalu Iswadi Athar dalam materinya menyebut tantangan generasi muda ke depan sangat kompleks, yakni dalam rangka menghadapi era MEA. Suka atau tidak suka, era MEA pasti akan dihadapi sebagai tantangan dan peluang bagi generasi muda. Oleh sebab itu, ia berharap agar setiap pemuda dapat mempersiapkan diri menghadapi persaingan global tersebut. Tak hanya itu, dosen tetap IKIP Mataram ini juga menyinggung tingkat akses beasiswa yang sangat banyak dan bisa menjadi pilihan setiap generasi muda sebagaimana yang disediakan pemerintah, seperti beasiswa LPDP. Hal itu kata Iswadi, bisa menjadi pilihan selain dapat terjun langsung berusaha. Sementara Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan

mengharapkan santri, siswa maupun mahasiswa yang ada di ponpes ini pandai berbahasa Inggris dan Arab. “Alhamdulillah, usaha yang kita lakukan ini semata-mata untuk memberikan pendidikan yang layak kepada masyarakat. Minimal, satu rumah itu harus ada satu sarjana. Karena, dengan tingginya pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap perekonomian, dan kehidupan sosial masyarakat itu sendiri,”jelasnya. (yon)

Cegah Kerusakan Akhlak Siswa

SMPN 1 Narmada Gelar Imtak Setiap Jumat Giri Menang (Suara NTB) Kegiatan iman dan takwa (imtak) dinilai sangat penting dan berpengaruh dalam membentuk karakter anak didik. Bahkan, kegiatan imtak, diyakini bisa mengatasi masalah kerusakan akhlak maupun mental anak-anak. Demikian diungkapkan Kepala SMPN 1 Narmada Lombok Barat, Badri, SPd, saat dikonfirmasi, Jumat (18/ 12) siang. Menurut Badri, di sekolah yang dipimpinnya tersebut setiap Jumat pagi digelar kegiatan imtak. Selain kegiatan imtak pada hari Jumat, setiap hari juga dilaksanakan kegiatan serupa. Di mana, anak-anak dikumpulkan di halaman sekolah sebelum pelajaran dimulai. Di tempat

(Suara NTB/dok)

Badri tersebut siswa maupun siswi kemudian diajak untuk berdo’a bersama. “Setelah itu guru secara bergiliran memberikan

pencerahan,” ujar Badri. Masalah yang diangkat, ujarnya, bisa bervariasi. Bisa masalah kedisiplinan, kebersihan serta masalah akhlak hingga perkembangan dunia. Dalam penerapan di sekolah, pun para siswa ini diberikan keteladanan. Artinya, pemberian keteladanan di sini, yakni dengan memberikan contoh kedisiplinan langsung kepada siswa maupun siswi. Misalnya, sebelum jam 7 guru-guru sudah harus ada di sekolah, begitu juga dengan kepala sekolah. “Pulang sekolah, anak-anak harus pulang duluan baru kemudian guru-guru boleh meninggalkan sekolah. Kalau guruguru pulang duluan, khawatirnya terjadi apa-apa pada anakanak,” terang Badri.(use)

Jujur dan Disiplin, Kunci Sukses Pendidikan Mataram (Suara NTB) Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) IKIP Mataram, Dra. Ni Ketut Alit Suarti, mengungkapkan, setiap orang harus memahami bahwa pendidikan itu adalah belajar sepanjang hidup. Untuk menciptakan generasi berkualitas, dibutuhkan peran serta keluarga dalam mencegah diri dari tindakan-tindakan koruptif. Tak hanya itu, ujarnya, agar mahasiswa senantiasa memiliki komitmen, jujur dan disiplin, karena merupakan kunci sukses pendidikan. “Setinggi apapun pendidikan kita jika tidak disiplin, maka kita akan terjerumus. Sebenarnya makna pendidikan itu sangat dalam sebagai warga negara yang baik,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara seminar Potret Pendidikan yang digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP IKIP Mataram, Jumat (18/12). Kegiatan ini didukung Youth Education

alumninya saat ini sudah tersebar di sejumlah perusahaan, baik dalam maupun di luar negeri. Untuk terus membawa perguruan tinggi yang ada di Ponpes tersebut seperti STKIP Hamzar, STIE Hamzar dan STIKES Hamzar mengaku sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah negara seperti Jepang, Cina, Filipina, Thailand dan sejumlah negara lainnya. Oleh sebab itu, katanya, pada Januari 2016 mendatang, ia

(Suara NTB/dys)

SEMINAR - Seminar Potret Pendidikan yang digelar mahasiswa FIP IKIP Mataram di Sekretariat Gedung KNPI NTB, Jumat (18/12). Bimbingan FIP IKIP Mataram, Akhmad Apriwandi, menjelaskan, kegiatan seminar ini merupakan salah satu program kerja dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP.

Menurutnya, perguruan tinggi sebagai pendidik dan ilmu pengetahuan, pelatihan serta pusat pelatihan dalam rangka merealisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tentang peningkatan SDM dan tentang pengabdian kepa-

da masyarakat. Di mana eksistensi mahasiswa sebagai komunitas ilmiah dan terdidik, dapat diposisikan sebagai agent of change (agen perubahan) dan agent of control (agen pengontrol) harus mengambil peran perubahan itu. (dys)

(Suara NTB/ist)

CERAMAH - Mendikbud Anies Baswedan saat memberikan sambutan pada ceramah umum pengembangan mutu pendidikan di Palu Sulawesi Tengah.

Mendikbud: Guru Mampu Membuka Wawasan Peserta Didik Palu (Suara NTB) Guru adalah kunci utama keberhasilan pendidikan. Mereka diyakini mampu membuka wawasan para peserta didiknya dan menumbuhkan kecintaan pada belajar. Guru yang menyenangkan dan menginspirasi akan diingat oleh anak didiknya. “Kehadiran kita (guru, red) di dunia pendidikan bukan untuk menghasilkan sarjana, bukan untuk menghasilkan penghapal,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan pada ceramah umum bertema “Strategi Pengembangan Mutu Pendidikan Nasional di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Tengah, Palu, Sulawesi Tengah. Dikutip dari laman www.kemendikbud.go.id, Jumat (18/12), Mendikbud mengemukakan, seorang peserta didik dikatakan sukses dalam belajar jika dia berhasil menjadi pembelajar, men-

cintai belajar, dan menuntut ilmu. Hal ini, kata dia, berbeda dengan bersekolah. “Pembelajar itu artinya di mana saja dia memperoleh pengalaman maka dia bisa mengambil hikmahnya,” katanya. Menurut Menteri Anies, agar anak-anak menjadi seorang pembelajar maka gurunya pun harus seorang pembelajar. Kalau gurunya tidak pembelajar, kata dia, maka jangan harap muridnya pembelajar. “Karena itu, kita semua para guru, pendidik harus belajar,” ujarnya. Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengungkapkan, mutu pendidikan di Sulawesi Tengah masih di bawah standar nasional. Berdasarkan hasil penelitian LPMP tahun 2014, kata dia, kualitas guru masih rendah. “Dari sisi angka partisipasi sekolah dan lama sekolah sudah cukup baik dan ada perbaikan, tetapi persoalan kualitas yang menjadi tantangan,” katanya. (ant/bali post)


Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

Modal Nekat USIA boleh saja tua, namun semangat Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto (51) untuk mengikuti Tour de Tambora Rinjani tak bisa dianggap remeh. Orang nomor satu di KONI NTB siap menaklukan rute sepeda sejauh 557 Kilometer (Km). “Persiapan memang perlu, namun yang terpenting adalah memiliki semangat dan mental harus kuat,” ucap Andy kepada Suara NTB, Kamis (17/12) lalu. Sebagaimana diket(Suara NTB/fan) ahui, Andy akan menjadi H. Andy Hadianto bagian peserta lomba Tour De Tambora Rinjani. Kegiatan bersepeda ini bukan seperti biasannya, namun Andy bersama sekitar 80 peserta akan melakukan perjalanan bersepeda yang sangat jauh yakni sejauh 557 Km selama dua hari. Sebagian besar peserta mengakui tour kali ini merupakan tour terjauh sepanjang pergelaran event bersepeda di NTB. Meskipun NTB pernah menggelar event yang sama tahun 2014 lalu, namun event kali ini yang paling jauh. “Kalau dulu rutenya sejauh 550,” jelas Andy. Rute yang jauh, masih ditambah dengan jalan yang penuh belokan dan tanjakan yang menantang adrenalin para peserta. Andy sendiri mengaku tidak punya persiapan khusus untuk mengikuti tour tersebut. Dia mengaku hanya modal nekat saja. “Semoga saya berhasil,” harapnya. (fan)

Lagi, Pecatur NTB Gagal Raih Tiket PON Mataram (Suara NTB) – Penampilan pecatur NTB di babak Play Off Pra-PON belum menghasilkan prestasi yang sempurna. Sebanyak enam wakil NTB gagal meraih tiket PON Jabar 2016 setelah mereka gagal meraih poin penuh di babak play off di PraPON Catur di Bandung Jabar, 30 November hingga 7 Desember lalu. “Atlet kami menang sekali, kemudian imbang saat melawan Bali,” ucap Ketua Umum Percasi NTB, Abdullah Djais saat dikonfirmasi Suara NTB via ponselnya, Jumat (18/ 12) kemarin. Selanjutnya hasil babak play off yang diikuti enam provinsi itu menempatkan NTB di poisisi empat. Berada di bawah Bali,

Jateng dan Kalsel. Hasil tersebut memastikan Bali dan Jateng lolos ke PON Jabar 2016. Sedangkan NTB gagal. Untuk diketahui kegagalan NTB meraih tiket PON sebenarnya bukan yang pertama kali. Namun di PraPON Catur di NTB bulan September lalu tim NTB juga gagal meraih tiket PON.

Saat menjadi tuan rumah, NTB hanya mampu mengantarkan enam atletnya maju ke babak play off. Babak play off adalah kesempatan kedua. Setelah sebelumnya gagal memanfaatkan peluang bertindak sebagai tuan rumah pada babak kualifikasi PON September lalu. Pada Pra PON

(ant/bali post)

Imam Nachrawi (kiri) bersama Rio Haryanto.

multi even empat tahunan itu. Sayangnya, ternyata tidak sesuai dengan prediksi awal. “Harus diakui pembinaan kami masih kurang. Ke depan, akan lebih terstruktur dan maksimal,” ungkapnya. Tak hanya itu, Abdullah merasakan atletnya tidak menampilkan performa terbaik. Meskipun sempat memiki peluang lolos setelah mengalahkan kontingen Sumbar. “Motivasi atlet juga menjadi persoalan kami. Semoga kedepan catur NTB bisa berbicara lebih banyak di Pra PON,” harapnya. (fan)

Berburu Pelatih dan Kemenangan London Setelah memecat Jose Mourinho, Chelsea kini harus menghadapi tantangan di depan mata. Mereka harus memulai babak baru dengan target kemenangan melawan Sunderland sembari berburu pelatih baru untuk menggantikan The Special One. Guus Hiddink menjadi kandidat terkuat sebagai pelatih sementara Chelsea. Dikutip dari AFP, pelatih 52 tahun tersebut diberhentikan Chelsea untuk kedua kalinya, Kamis (17/12). Dia dipecat pertama kalinya pada 2007. Kendati pada musim lalu Mourinho mengantar Chelsea mendapatkan gelar Liga Utama Inggris dan Piala Liga, namun musim ini The Blues terpuruk di papan bawah liga peringkat 16 dengan sembilan kekalahan dalam 16 pertandingan. Media olahraga internasional memperkirakan sejumlah kandidat pengganti Mourinho yang akan menjabat sebagai pelatih sementara (care-

Menpora Cari Dukungan untuk Rio Jakarta (Suara NTB) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi bergerak cepat mencari dukungan untuk Rio Haryanto yang membutuhkan dana besar untuk turun di F1 kepada para pengusaha dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Kita tidak bisa sendirian mendorong Rio. Butuh bantuan dari BUMN maupun swasta. Posisi pemerintah sebagai fasilitator. Makanya, harus gotong royong,” catat Menpora dalam keterangan tertulisnya, Jumat kemarin. Orang nomor satu di Kemenpora itu mencari dukungan dari pengusaha saat menghadiri Musyawarah Nasional Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (Munas PP IMI) di Hotel Borobudur, Jakarta. Setelah itu, Menpora Imam Nahrawi langsung melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno di Kantor Kementerian BUMN. Menpora juga telah melakukan pertemuan dengan Rio Haryanto didampingi ibunya, Indah Pennywati, dan sang manajer Piers Hunnisett di Kantor Kemenpora, Kamis (17/12). Pertemuan tersebut salah satu agenda yang dibahas adalah masalah pembiayaan untuk turun pada kejuaraan balap mobil paling bergengsi di dunia itu. Untuk bisa turun di F1, Rio harus menyiapkan dana ssenilai 15 juta Euro atau sekira Rp 231 miliar. Selain itu, Rio juga mempertanyakan surat jaminan dari pemerintah. Surat jaminan atau garansi dari pemerintah ini adalah salah satu andalan Rio Haryanto untuk memperkuat salah satu tim yang turun di F1, yaitu Marussia Manor. Jaminan tertulis dari Pemerintah RI itu telah diserahkan pihak Menpora kepada pemilik Manor, Stephen Fitzpatrick, dan salah satu isi surat tersebut adalah jaminan pembayaran uang sponsor dilakukan bertahap. Dana untuk Rio mendapat respon setelah Pertamina mau mengucurkan dana senilai 5 juta euro. Namun, Rio masih memerlukan biaya untuk menutupi kekurangan dana sekira 10 juta euro, sehingga Pemerintah terus berusaha membuka jalan yang dibutuhkan. “Batas akhir kepastian Rio bergabung dengan Manor sudah tidak lama lagi, makanya harus dicarikan skema yang tepat untuk mencari sumber dana. Skema itulah yang saat ini masih dibahas antara Kemenpora dan Kementerian BUMN,” kata Imam Nahrawi. Saat pembukaan Munas PP IMI, Menpora juga meminta secara langsung kepada pengusaha nasional yang hadir untuk membantu Rio agar bisa berlaga diajang F1. Apalagi, Munas PP IMI juga dihadiri pengusaha nasional, seperti Aksa Mahmud dan Adiguna Sutowo. “Setelah memberikan surat rekomendasi, saya masih terus berusaha untuk mencari formulasi yang pas agar bisa memenuhi persyaratan tim Marussia Manor, agar Rio bisa berlaga di ajang F1. Mumpung di sini banyak pengusaha. Siapa tahu bisa ikut membantu kekurangannya,” kata pria asal Bangkalan, Madura, itu. (ant/bali post)

tersebut, NTB gagal lolos PON karena hanya mampu finis di peringkat tiga dan empat nomor perorangan. Sedangkan di nomor beregu NTB berada di urutan kedua di bawah Papua. Dikatakan Abdullah kegagalan kontingen catur NTB yang diperkuat Edison dan kawan-kawan disebabkan minimnya persiapan. Karena atletnya hanya melakukan persiapan selama beberapa minggu. Awalnya, kata Abdullah persiapan tersebut dianggap sudah mampu untuk meloloskan anak asuhnya ke ajang

(Suara NTB/ist)

Piala Dunia Antar Klub

River Plate Bukan Lawan Mudah Barcelona Penyerang Barcelona Luis Suarez menegaskan bahwa River Plate merupakan lawan tangguh bagi tim Katalan yang akan berlaga di final Piala Dunia Antar Klub, Minggu (20/12). Barcelona akan menghadapi juara Amerika Selatan, River Plate, setelah mengalahkan tim Asia Guangzhou Evergrande 3-0 di babak semifinal. “Kami ingin bermain di final dan kami akan melakukan. Kami paham bahwa lawan dari benua Amerika Selatan biasanya kuat dan tangguh. River Plate tidak terkecuali,” katanya Suarez kepada Sports dilansir dari Football Espana. “Sekarang yang harus kami lakukan adalah menyajikan final terbaik untuk memenangkan piala. Itulah yang kami inginkan dan itulah sebabnya kami di sini,” tambah bekas pe-

main Liverpool itu. Persiapan Barcelona menuju final terkendala karena belum pulihnya Neymar dari cedera paha. Sementara Lionel Messi mengalami sakit batu ginjal menjelang laga semifinal melawan Guangzhou. Namun Suarez yakin absennya dua bintang Barcelona tersebut tidak akan mengurangi ketajaman tim yang dilatih Luis Enrique itu. “Semua pemain itu penting. Namun yang terpenting tim tetap konsentrasi. Kami paham Messi dan Neymar merupakan pemain penting dan kami berharap mereka pulih secepat mungkin,” jelasnya. Sementara itu, Penyerang Barcelona Lionel Messi berharap lekas pulih dari sakit batu ginjal sehingga bisa tampil pada laga melawan River Plate. “Hasil yang bagus dari seluruh tim, kami berada di final!” tulis Messi di akun Facebook pribadinya setelah Barcelona menang 3-0 atas Guangzhou Evergrande, dilansir dari Marca, Kamis malam. “Melewatkan pertandingan adalah hal yang tidak menyenangkan, saya berharap pulih sehingga dapat membantu di laga final,” tambah Messi yang telah memenangi Ballon d’Or sebanyak empat kali. Akibat nyeri batu ginjal itu, Messi terpaksa absen di laga semifinal melawan Guangzhou. Barcelona pun terpaksa memainkan pemain muda Munir El Haddad karena di saat yang sama Neymar juga belum pulih dari cedera otot paha. Sementara itu, pelatih Barcelona belum bisa memastikan apakah Messi dan Neymar bisa tampil di laga final. “Kami tidak tahu. Tidak ada yang tahu, baik saya atau mereka (para pemain),” kata Luis Enrique dalam konferensi persnya. (ant/bali post)

PELATIH SEMENTARA Guus Hiddink mendarat di Heathrow Airport, London, Inggris, kemarin. Ia diperkirakan akan mengisi pos pelatih interim Chelsea sepeninggal Jose Mourinho.

taker). Kandidat terkuat adalah bekas pelatih timnas Belanda Guus Hiddink. Nama lain juga sempat mencuat, seperti mantan pelatih Tottenham dan Sevilla, Juande Ramos. Pelatih penganti Mourinho akan mengemban tugas sangat berat untuk mengangkat Chelsea dari peringkat 16 Liga Utama Inggris serta mengalahkan PSG di Liga Champion pada Februari 2016, demikian AFP. Namun, tugas yang paling dekat, bagi Chelsea adalah membuktikan bahwa mereka bisa bangkit kala menghadapi Sunderland, akhir pekan ini. Laga melawan Sunderland akan diwarnai fakta unik yang mengiringi pertemuan dua tim ini sebelumnya. Dalam empat dari lima pertemuan Barclays Premier League terakhir antara Sunderland dan Chelsea, tim yang pertama kali memecahkan kebuntuan selalu kalah di akhir pertandingan. Pertemuan lainnya berakhir dengan skor kacamata 0-0. Maka tentu para penyerang Chelsea akan berambisi mengakhiri kesulitan mereka di mulut gawang pada hari Sabtu (19/12) malam nanti. Di sisi lain, Sunderland mencatatkan rekor tertinggi di liga musim ini dengan memungkinkan lawan mereka memberikan 99 upaya tembakan pada target. (ant/bali post)

Peserta Tour de Tambora Rinjani Berdatangan Kota Bima (Suara NTB) Tour de Tambora Rinjani akan digelar, Sabtu (19/12). Sejumlah peserta telah berdatangan ke lokasi, Jumat (18/ 12) kemarin. Kabarnya event itu akan diikuti 85 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, selain itu diikuti Gubernur NTB, Dr, TGH. M. Zainul Majdi dan dihadiri juga peserta dari mancanegara yakni Jerman dan Belanda. Pantauan Suara NTB di lokasi, sejumlah peserta Tour de Tambora Rinjani telah berdatangan di Kota Bima kemarin. Rombongan itu terdiri dari bagian logistik dan peserta sepeda. Sementara Gubernur NTB tak bisa hadir tepat waktu karena terkendala pesawat. Ia direncanakan tiba bersama Ketua Umum KONI NTB, H.Andy Hadianto tengah malam.

“Pak Gubernur dan Ketua KONI NTB tidak bisa hadir tepat waktu, soalnya pesawat yang hendak ditumpangi tidak bisa jalan (cuaca buruk), sehingga mereka harus menggunakan bus,” ucap M. Ilyas Sekum ISSI NTB yang tiba lebih awal. Menurut Ilyas, rombongan Gubernur dipastikan tiba dini hari, karena perjalan menuju Kota Bima memakan waktu kurang lebih 12 jam. Sementara untuk peserta yang sudah hadir kemarin datang menggunakan dua bus, selain itu untuk bagian logistiknya menggunakan mobil logistik milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB. Untuk start lombanya akan dimulai di Depan Kantor Walikota Mataram, para peserta akan dilepas Wali Kota Bima, H. Qurais H. Abidin untuk

melintasi jalan di berbagai kabupaten/kota di NTB, dimulai dari Kota Bima-Dompu, Sumbawa, Lotim, Loteng hingga finis di Pendopo Gubernur NTB tepatnya di pusat Kota Mataram. Selain melibatkan pejabat tinggi lingkup pemprov NTB. Lomba itu juga dihadiri oleh peserta dari manca negara dan atlet balap sepeda NTB. Katanya untuk peserta dari manca negara diikuti oleh peserta dari Belanda dan Jerman, kemudian atlet balap sepeda NTB, M. Kadri dan Yan Bachtiar juga akan ikut. Acara Tour de Tambora Rinjani yang digelar KONI NTB itu akan menjelajahi rute sejauh 557 Kilometer (Km). Event itu digelar dalam rangkaian HUT NTB ke 57 yang jatuh tanggal 17 Desember. (fan)

(Suara NTB/fan)

BUS PESERTA - Inilah dua bus yang membawa peserta Tour de Tambora Rinjani ke Kota Bima. Dua bus itu berangkat dari Pendopo Gubernur NTB, Kamis (17/12) malam dan tiba di Kota Bima, Jumat (18/12) pukul 11.00 wita.


SUARA NTB Mengurangi Risiko Bencana, Kelompok Siaga Bencana Dapat Bantuan

Sabtu, 19 Desember 2015

Giri Menang (Suara NTB) Dalam upaya mengurangi risiko bencana akibat perubahan musim, kelompok siaga bencana Desa Meninting, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat (Lobar) mendapat berbagai bantuan dari Islamic Relief. Adapun bantuan yang diberikan kepada kelompok siaga bencana desa meninting berupa speed boat, alat memasak, pelampung , terop dan genset. Penyerahan bantuan disaksikan Plt. Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, S.Ag. H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengingatkan masyarakat bahwa, sebentar lagi akan datang musim hujan. Sehingga masyarakat perlu mewaspadai bencana yang mungkin terjadi. ‘’Sebentar lagi akan datang musim hujan, masyarakat perlu waspada. Yang kita lakukan bukan hujannya, tapi dampak dari pendahuluannya,’’ pesannya.

Diakatakan Fauzan bahwa tahun lalu, Sungai Meninting banjir karena sampah yang dibuang ke sungai. Untuk tahun ini, Fauzan berharap tidak terjadi lagi banjir, karena Sungai Meninting sudah dibersihkan. “Insya Allah tahun ini semoga tidak lagi ada banjir. Karena kita sudah bersihkan sampah-sampah di sungai itu, semoga tidak seperti tahun lalu kejadiannya.’’ Fauzan mengingatkan bahwa, bumi membutuhkan keseimbangan. Sehingga jika bumi yang dirusak, maka yang lainnya akan terganggu dan sangat berisiko. Ditegaskan juga bahwa bumi bukannya tidak bersahabat, namun justru manusialah yang kurang bersahabat. Sehingga wajar jika alam kemudian marah. Untuk itu, Fauzan berharap agar masyarakat sadar untuk mulai memperhatikan lingkungan. Masyarakat dia-

Dibutuhkan Penguatan Kelembagaan untuk Merawat Kerukunan

jaknya untuk melakukan upaya antisipatif sebelum bencana datang. “Kita belum terlambat untuk bertobat. Mulai sekarang kita jaga lingkungan kita, kita upayakan cara-cara yang antisipatif untuk menghindari bencana,’’ katanya. Sementara itu, menurut Samsul Hadi dari Islamic Relief kepada Suara NTB bahwa pihaknya memberikan bantuan pada kelompok siaga bencana agar masyarakat lebih sigap terhadap antisipasi datangnya bencana. Selain memberikan bantuan, Islamic Relief juga memberikan pelatihan dan pada kaum wanita agar mereka juga bisa lebih sigap mengantisipasi bencana. ‘’Ya kita berikan pelatihan juga ada kaum ibu-ibu, sehingga mereka juga bisa lebih siaga terhadap bencana. Selain lakilaki yang siaga bencana, juga ibu-ibu agar mereka juga siaganya di dapur,’’ ujarnya. (ndi)

Halaman 12

(Suara NTB/ndi)

TINJAU - Plt. Bupati Lobar, Fauzan Khalid saat meninjau hasil olahan budidaya jamur tiram ibu-ibu siaga bencana di Desa Meninting, Kecamatan Batu Layar, kemarin.

Novanto Ucapkan Terima Kasih

Mataram (Suara NTB) – Kerukunan antarumat beragama sangat penting untuk dijaga. Maka dibutuhkan penguatan kelembagaan untuk merawat kerukunan itu. Hal itu disampaikan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTB, Drs. H. Syahdan Ilyas yang dikonfirmasi Jumat (18/12). Ia mengatakan, dibutuhkan penguatan kelembagaan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Dikatakan, penguatan kelembagaan ini maksudnya, melalui penguatan nilai-nilai keberagaman di berbagai lembaga yang ada di masyarakat. Baik itu lembaga keagamaan, lembaga kepemudaan, lembaga masyarakat, dan lembaga adat. Bentuk dari penguatan kelembagaan itu melalui silahturahmi, dialog, dan sosialisasi. Semuanya itu dilakukan ke berbagai lembaga. Adanya FKUB di tingkat kabupaten/kota juga dianggap memperkuat kelembagaan itu. “Pemberdayaan kelembagaan diperkuat ke berbagai lembaga. Melalui dialog dan silahturahmi, kemudian sosialisasi ke berbagai organisasi masyarakat (Ormas), majelis keagamaan yang tergabung ke FKUB, serta organisasi agama lainnya,” ujar Syahdan Ilyas. Melalui penguatan kelembagaan, menurut Syahdan Ilyas, menjaga kerukunan lebih mudah dilakukan. Karena melalui lembaga yang ada, sosialisasi lebih mudah dilakukan. Masyarakat lebih mudah diberikan pemahaman melalui tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang memimpin setiap lembaga. “Peranan kelembagaan ini tinggi sekali, tinggal ke depan diperkuat lagi. Melalui pendekatan yang persuasif,” terang Syahdan Ilyas. Merawat kerukunan penting sekali untuk dilakukan. Terutama guna mendukung pembangunan daerah. Karena jika kerap kali terjadi konflik, konsentrasi pemerintah dalam menjalankan pembangunan daerah akan terganggu. Sampai saat ini memang masih ada indikasi gerakan radikal di beberapa titik di NTB. Untuk mengatasi itu, FKUB, kata Syahdan Ilyas terus melakukan pendekatan dan sosialisasi ke berbagai pihak. “Kami melakukan pendekatan persuasif. Tidak menggunakan tindakan represif. Kami juga melakukan koordinasi dengan berbagai instansi,” ujarnya. Dikatakan, FKUB sudah melakukan kerja sama dengan pihak terkait, seperti majelis keagamaan, Kepolisian, Bakesbangpoldagri, Kesra, dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Sejauh ini, kerukunan umat beragama di NTB berjalan dengan kondusif. Syahdan Ilyas juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terpancing oleh isu yang sifatnya provokatif tentang agama. Terlebih lagi isu-isu yang dapat merusak kondisi kerukunan antar umat beragama. (ron)

Ade Komarudin Ketua DPR RI

Jakarta (Suara NTB) Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto mengucapkan terima kasih kepada para anggota DPR RI atas kerja samanya selama setahun lebih dirinya memimpin di DPR. ‘’Saya akan tetap di sini sebagai anggota DPR RI,’’ kata Setya Novanto dalam sambutannya di hadapan forum rapat paripurna di Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Jumat (18/12). Setya Novanto menyampaikan sambutannya, setelah Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, yang memimpin rapat paripurna mengumumkan pergantian Ketua DPR RI dari Setya Novanto ke Ade Komaruddin. Menurut Novanto, selama setahun lebih dirinya memimpin DPR RI, ia sudah membuat beberapa kemajuan dan pembangunan di Gedung DPR RI. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali ini juga mengingatkan para anggota DPR RI, untuk berhati-hati dalam menjalankan tugasnya sebagai

wakil rakyat. “Mudah-mudahan apa yang terjadi pada saya, tidak terjadi pada anggota DPR lainnya,” katanya. Pada kesempatan tersebut, Novanto juga menegaskan dirinya akan mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukannya. Setelah menyampaikan sambutan, Novanto berfoto bersama dengan pimpinan DPR RI lainnya, sambil melambaikan tangan kepada forum rapat paripurna, kemudian berjalan menuju ke kursi anggota, dan sejumlah anggota menyambutnya dengan mengajaknya berjabat tangan. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

NOVANTO HADIRI RAPAT PARIPURNA- Mantan Ketua DPR Setya Novanto (kedua kiri) berjabat tangan dengan calon Ketua DPR yang ditunjuk Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin (tengah) setelah mengikuti Rapat Paripurna ke-15 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/12). Pascapengunduran diri dari jabatan Ketua DPR Setya Novanto kembali mengikuti rapat paripurna sebagai anggota DPR.

RUPA-RUPA

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/ mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB

Sabtu, 19 Desember 2015

Halaman 13

RUPA-RUPA

RUPA-RUPA

MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439

gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA

HUBUNGI :

081917002381

COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

081 917 475

Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat

Rp. 995 Jt

RUPA-RUPA

BEKAM


SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

Apa Kabar Proyek ’’Horti Park’’? BERAPA banyak proyek pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang kandas tanpa pernah tuntas? Berapa banyak pula proyek bersama dua unsur pemerintahan ini yang bernasib serupa? Rasanya jumlah cukup, atau bahkan teramat banyak. Maka tidak mengherankan ketika sebuah proyek seperti pembangunan horti park di Lombok Tengah mulai lenyap dari pembicaraan, tidak ada lagi yang mempedulikan. Sesuatu yang demikian, jangan sampai menjadi fenomena yang dianggap biasa saja, tenggelam dalam rutinitas penyelenggaraan pemerintahan kita. Menengok kebelakang, program horti park ini sudah mulai dikerjakan sejak 2013 lalu. Di tahun itu, menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB yang dijabat Ir. Husni Fahri, MM, Direktorat Jenderal Hortikultura dan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menggelontorkan anggaran sebesar Rp 4,7 miliar untuk program ini. Keberadaan horti park tersebut diharapkan menjadi daya ungkit pengembangan tanaman hortikultura di NTB. Husni Fahri menjelaskan bahwa horti park tersebut nantinya akan dilengkapi berbagai infrastruktur pendukung seperti outlet-outlet dan tempat pengolahan hasil produk hortikultura. Selain adanya kawasan-kawasan buah-buahan dan kawasan sayur-sayuran seperti kawasan durian lokal, manggis, mangga, melon dan lainnya. “Harapan kita dengan adanya horti park ini menjadi daya ungkit pengembangan tanaman hortikultura di NTB,” ujarnya, November 2013. Sedianya, horti park di Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Loteng itu akan diresmikan pada HUT NTB tahun itu. Namun, horti park itu baru diresmikan di HUT NTB tahun 2014. Saat launching horti park tersebut, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi melontarkan banyak harapan pada program tersebut. Selain sebagai wahana pengembangan komoditas hortikultura, horti park ini juga diharapkan bisa memberikan manfaat lingkungan untuk memaksimalkan fungsi ekosistem di kawasan Rinjani. “Hortipark ini juga berkontribusi dalam mengamankan sabuk inti Geopark Rinjani. Sehingga diharapkan sabuk inti itu terjaga, wilayah-wilayah hutan lindungnya, konservasinya dan kawasan mata air dan kawasan inti tetap terjaga. Kita harapkan kemanfaatan Geopark Rinjani itu, daya dukung kehidupan di Lombok tetap terjaga,” harap gubernur kala itu. Kini, setelah setahun berlalu harapan itu tentu tidak boleh dibiarkan pupus tanpa kejelasan. DPRD NTB sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program-program pemerintah dan pemerintah daerah di NTB juga tidak boleh acuh tak acuh dengan keberlanjutan program seperti ini. Terlebih jika para wakil rakyat tersebut malah mengaku tidak tahu menahu soal kelanjutannya. Jangan sampai, kegiatan yang sudah didanai dengan uang rakyat ini hanya menjadi kegiatan yang mandek di tengah jalan. Upaya mengawal kegiatan ini harus dilakukan demi memastikan bahwa masyarakat di lokasi pembangunan horti park memang nantinya benar-benar merasakan manfaat dari keberlangsungan program tersebut. Selain itu, Pemerintah pusat, pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah juga perlu segera mengkoordinasikan program ini agar segera tuntas dan bisa mewujudkan harapan-harapan manis yang sudah terlanjur disampaikan sejak lama. (*)

RADIO

OPINI

Halaman Halaman 14 14

Pola Pikir Instan dan Mentalitas Korup Di era globalisasi ini, semua hal semakin serba cepat. Setiap menit waktu yang bergulir sangat berharga. Konsep-konsep semisal produktivitas, efektivitas, dan efisiensi, sejatinya bernilai inti kearifan mengelola waktu. Itulah ciri hidup masyarakat era infomasi, zaman kesejagatan. EGI positifnya, masyarakat menjadi sangat disiplin menghargai waktu. Makin meminimalisir kegiatan-kegiatan yang tidak produktif, sekalipun untuk sekadar bersantai di waktu senggang. Segi negatifnya? Pelayan publik yang asyik membaca koran, bermain catur, atau keluyuran pada jam kerja, otomatis segera ditegur oleh pemimpin unit kerjanya. Pembiaran terhadap penyalahgunaan waktu mengakibatkan kerugian besar, bukan hanya bagi masyarakat yang dilayani melainkan bagi unit kerja itu sendiri. Demi waktu dan karena berpacu dengan waktu, masyarakat bergegas menyegerakan pencapaian citacita dan kepentingan hidup individualnya. Maunya, urusan-urusan semisal bikin KTP, SIM, membayar pajak, dan sejenisnya, semenit pun tidak boleh terlambat. Bahkan proses-proses semisal sekolah, kuliah, mencari pekerjaan, naik pangkat dan jabatan, minta dimudahkan dan dipercepat saja. Itu dia segi negatifnya. Keengganan berjuang dan menghargai waktu, membuahkan prinsip hidup pokoknya. Pokoknya cepat menjadi sarjana, cepat memperoleh pekerjaan, cepat naik pangkat, cepat populer, cepat menjadi kepala daerah, cepat kaya, dan seterusnya. Keserbacepatan mengakibatkan pencapaian cita-cita tak lagi diikhtiarkan dengan ketekunan dan kerja cerdas. Untuk menjadi sarjana dalam tempo singkat, cukuplah dengan copy paste karya-karya akademik orang lain yang gampang diunduh secara online. Siapa pun yang lemah iman dan pendiriannya, dimungkinkan mengintimi nilai-nilai dan praksis kehidupan yang hampa martabat, semisal menyogok, menjiplak, mengemis jabatan, mengobral janji, membikin sensasi, menipu, bahkan menggadaikan harga diri.

Oleh:

Hasian Sidabutar

(Anggota Initiatives of Change (IofC) Indonesia, Jakarta)

Begitulah, betapa sistemik dan luasnya dampak negatif pola pikir instan terhadap segi-segi sosial budaya. Mentalitas korup dan penggelapan uang republik adalah bagian pola pikir itu. Dampak yang paling mencemaskan adalah tidak tertuntaskannya masalahmasalah kemelaratan, pengangguran, dan aneka persoalan ketidakadilan bagi rakyat lapis bawah Tumbuhlah siasat hidup yang berbasis pola pikir instan. Di dalam yang instan-instan pasti ada rekayasa dan manipulasi. Sang mahaguru selalu wanti-wanti kepadaku. Sebagai pendidik, janganlah Anda menyiapkan hasil didik yang berkategori generasi hot water please. Sarjana pemesan kopi hangat yang menafikan pentingnya life skill menggodog air dan mengoplos gulakopi. Sekali Anda melakukan malpraktik pendidikan semacam itu, sepanjang umur sarjana yang Anda bentuk akan menjadi manusia berpola pikir instan, tidak tahan banting. Celakanya, pola pikir instan kini dirayakan dan seolah-olah dihalalkan di segala penjuru penghidupan. Hasilnya adalah manusia-manusia berkapasitas picisan yang atributatributnya diraih melalui proses lintas terabas tanpa batas. Barangkali masyarakat harus membiasakan diri untuk tidak membanggakan orang-orang yang hanya megagungkan gelar akademiknya. Juga jangan terlalu gampang mengapresiasi selebritas yang tersohor karena keberaniannya berpornoria di depan khalayak, atau kepala daerah produk pilkada yang sarat pembodohan rakyat, atau wakil rakyat yang rabun aspirasi rakyat namun hiperaktif menghimpun rupiah dari projek-projek kerakyatan. Sebagai serpihan dari budaya inderawi pasif, pola pikir instan itu pula yang menjadi benih-benih mentalitas korup. Percepatan selalu meminta penambahan ongkos. Un-

tuk menjadi bagian dari proses percepatan melalui cara yang instan, ongkosnya berlipat ganda. Makin cepat, makin tinggilah tarifnya. Dengan salah kaprah, kondisi itu kemudian dihayati sebagai kebenaran makna time is money, waktu adalah fulus. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Peribahasa etos kerja itu sekarang tidak laku. Yang diberlakukan adalah rumus demokrasi politik dan ekonomi masyarakat yang mendendami kemiskinan diri: berkuasa dahulu kemudian kaya raya. Untuk itu, ditonjolkanlah fungsi dan sisi otak limbik. Berpikir semata-mata untuk bertahan hidup, memamah biak, dan menjaga rasa aman dari acaman predator. Orientasinya apa lagi kalau bukan kekuasaan dan pembucitan perut sendiri? Keinginan cepat kaya yang digenapi oleh pemilikan kekuasaan, menjadi sarana utama keserakahan individual. Kalau individu-individu yang serakah itu dijumlahkan, jadilah keserakahan kelompok. Sampai di sini jelas terlihat betapa eratnya kemistri antara pola pikir instan dengan mentalitas korup. Yang menyedihkan, keserakahan dan tindakan korup itu dilancarkan atas nama penyejahteraan rakyat. Padahal, rakyat menanggung utang negara miliaran dolar. Hati-hati, kekayaan dan kekuasaan itu dapat pula memekarkan narsis dan eksibionis bagi individu pemiliknya. Narsis adalah rasa bangga diri yang berlebihan, eksibionis adalah nafsu pamer kehebatan diri yang berlebihan. Dua jenis

RADIO

gejala sakit kejiwaan tersebut lebih lanjut menguatkan sikap permisif atau serba boleh. Manusia permisif memaknai hukum dan denda moral sebagai hal yang gampang dikompensasi oleh keberkuasaan dan uang. Pancasila memuliakan Ketuhanan Yang Mahaesa, namun manusia permisif karena kekayaan yang diserap dari kekuasannya, meyakini keuangan yang maha mengatur. Tumbuhnya makelar kasus dan makaler jabatan setidak-tidaknya terkait dengan sikap itu. Boleh jadi sikap itu pula yang mengakibatkan pelebaran ketimpangan beragam aspek sosial budaya kita sekarang. Penyimpangan mungkin saja terjadi bertubi-tubi. Pertama, karena ketidakberdayaan kritis rakyat yang cenderung mudah memaafkan subjek perilaku menyimpang. Kedua, karena memori kolektif rakyat gampang di-entry informasi baru, untuk kemudian segera dihapus oleh informasi yang lebih mutakhir. Pantaslah kalau dosa besar orang-orang besar terlalu gampang dilupakan, bahkan diputihkan begitu saja. Begitulah, betapa sistemik dan luasnya dampak negatif pola pikir instan terhadap segi-segi sosial budaya. Mentalitas korup dan penggelapan uang republik adalah bagian pola pikir itu. Dampak yang paling mencemaskan adalah tidak tertuntaskannya masalah-masalah kemelaratan, pengangguran, dan aneka persoalan ketidakadilan bagi rakyat lapis bawah. Entah sampai kapan, kita hanya bisa menunggu. Semoga saja.

Pencemaran sungai di Mataram lampaui ambang batas Mengancam kesehatan masyarakat

*** NTB optimis penuhi target 2,4 juta ton padi Semoga tidak hanya di atas kertas

***


RAGAM

SUARA NTB Sabtu, 19 Desember 2015

DJ2 Top Mr Pit akan Hadir di Lian Senggigi Club CLASOUNDSATION merupakan suatu kegiatan event jenis musik yang berbasis Live Music dan Dance Music yang pada kegiatan sebelumnya telah hadir di club-club terkemuka di Indonesia dengan membawa sederetan DJ papan atas nasional dan international . CLASOUNDSATION “COLDHARBOUR NIGHT” sesuai tema nya adalah tema acara yang khusus dibuat untuk penggemar - pengemar satu label dance ternama asuhan dari TOP DJ Markuz Sculz yang terkenal dengan lagu-lagunya dan rankingnya yang 10 besar di urutan TOP 100 DJ dalam beberapa tahun terakhir yang banyak melahirkan DJ2 top Mr Pit dan juga penyanyi seperti Adina Butar yang banyak menyanyikan lagu-lagu dari produser terkenal seperti Markus Schulz, Fabio XB, Sied Van Riel dan bersama Tenishia dengan single terbaru nya “Don’t Let Go’’. Kali ini untuk Indonesia, Adina akan perform live PA dengan tembang-tembang release nya dan juga tembang-tembang EDM yang lagi hit saat ini. Adrian yang terkenal dengan nama Mr Pit adalah seorang penggemar dance musik. Sudah mem produksi musik sejak tahun 1996, dia adalah salah satu yang terbaik di negara nya dan dikenal energik DJ set nya, produksi dan remix nya banyak di release untuk Markus Schulz, MIKE, Marcus Schossow, George Acosta, Bobina, Marcel Woods, Andy Moor dan banyak lagi. Sebelum Tour di Indonesia Mr Pit sedang sibuk tour 1 bulan di North America dari Toronto ke Newyork dan Ibiza, Spanyol sebelum ke Indonesia. Setelah sukses bersama CLASOUNDSATION akan membuat gempar para clubbers di Indonesia , dengan konsep tour di 6 (enam) kota di - BANDUNG | Sabtu , 5 September 2015 @ MOX CLUB - KENDARI | Sabtu, 12 September 2015 @ LIQUID - LAMPUNG | Rabu, 16 September 2015 @ CENTER STAGE - SURABAYA |Jumat, 18 September 2015 @ CLUB 360 - MAKASAR | Sabtu, 19 September 2015 @ THE LEVEL - PALU | Sabtu, 26 September 2015 @ SPACEBAR Kini Mr.PIT dan Adina butar akan menyambangi 4 ( empat ) kota di Indonesia , pada penghujung tahun 2015 , dalam kegiatan CLASOUNDSATION TOUR tahap 2 yaitu : - PALEMBANG | Sabtu , 5 Desember 2015 @ S Lounge - PEKANBARU | Jumat , 11 Desember 2015 @ MP Club - PADANG | Sabtu , 12 Desember 2015 @ WHITZ CLUB - MATARAM |Sabtu , 19 Desember 2015 @ LIAN SENGGIGI CLUB. (r)

Pendidikan, Keimanan dan Kejujuran Dari Hal. 1 Akan tetapi, di dalam membangun dunia pendidikan yang merujuk pada pembangunan bangsa dan negara, harus disertai dengan keimanan dan kejujuran. Jika mengelola lembaga pendidikan itu dilakukan dengan cara yang jujur, maka output yang dihasilkan juga adalah orang-orang yang jujur dan berkualitas. Bahkan, kata Menristek Dikti, Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Karena, Allah memberikan keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu sebagaimana yang sudah tertuang dalam AlQur`an dan firman-Nya. Demikian disampaikannya Menristek Dikti dalam kegiatan silaturrahmi di Yayasan Ponpes Maraqitta’limat Mamben Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Kamis, (17/12) malam. Katanya, ilmu pengetahuan sudah sepatutnya dikuasai oleh semua orang dan menuntut ilmu itu wajib hukumnya. Dengan demikian, maka kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di In-

donesia akan mengalami peningkatan. ‘’Lagi sekali, mendirikan lembaga pendidikan itu sangat bagus. Namun, jangan sampai hal itu bia menyebabkan kecongkaan dalam hati masyarakat,’’harapnya. Beranjak dari hal tersebut, Menristek Dikti, menegaskan jika setiap lembaga pendidikan itu terutama perguruan tinggi harus mengantongi izin agar pendidikan di Indonesia semakin maju, berkembang dan terarah. “Jangan sampai kita mendirikan perguruan tinggi yang abal-abal dan menghasilkan SDM yang tidak berguna dan tidak jelas,’’ katanya mengingatkan. Oleh sebab itu, dalam kesempatan itu ia berpesan kepada semua pihak yang mendirikan lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi dapat bekerjasama dengan kementerian. Bahkan, ia katanya, akan terus membantu kemajuan lembaga pendidikan yang serius untuk menghasilkan SDMSDM yang berkualitas dan berdaya saing khususnya di Kabupaten Lotim.(yon)

Terus Mencari Solusi Dari Hal. 1 Jumat (18/12) mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat NTB. Karena listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Sehingga pihaknya terus mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan listrik itu. ‘’Akan kita terus upayakan untuk mencari solusinya. Kita tetap akan berusaha memenuhi kebutuhan listrik mayarakat. Karena listrik ini sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok kita. Ayo apa yang bisa kita lakukan kalau listrik mati,’’ ujarnya. Hadi mengaku pihaknya sudah sudah mendesak dan mendorong pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah. Karena bagaimanapun, persoalan listrik merupakan tanggung jawab pemerintah pusat. ‘’Kita sudah desak dan dorong pemerintah pusat untuk mencari solusi krisis listrik yang kita alami. Karena PLN inikan BUMN dia. Sehingga mereka bertanggung jawab. Sementara ini, Dewan sudah tidak bisa berbuat banyak lagi,’’ imbuhnya.

Namun menurut Abdul Hadi, bahwa sudah terdapat beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutahan listrik di NTB di tahun 2016 mendatang. Salah satunya menempatkan kapal pembangkit listrik dengan kapasitas daya sebesar 60 MW. Kapal pembangkit listrik yang didatangkan dari Turki itu merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Lebih lanjut dikatakan oleh Abdul Hadi bahwa kapasitas kapal pembangkit listrik asal Turki tersebut sebesar 120 MW. Namun, PLN pusat baru menandatangani kontrak pengadaan atau penyewaan kapal pembangkit listrik itu tahap pertama sebesar 60 MW. “Ini nanti akan bertahap. Yang ditandatangani kemarin oleh PLN itu 60 MW.’’ Namun diingatkan Hadi bahwa kapal pembangkit listrik tersebut baru akan bisa dioprasikan rencananya pada bulan April 2016 medatang. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan listrik mulai Desember sampai bulan April mendatang harus ada solusinya. (ndi)

Halaman 15

Diduga Masif, Pelanggaran Tata Ruang di Gili Trawangan Mataram (Suara NTB) – Hampir sepanjang garis pantai di pulau eksotik Gili Trawangan dimanfaatkan untuk kegiatan bisnis. Diduga pemanfaatan areal itu tanpa memerhatikan aturan tata ruang yang ada. Seperti yang tercantum dalam Perda RTRW Provinsi NTB maupun Perda RTRW Kabupaten Lombok Utara. Pelanggaran tata ruang di Trawangan diduga betul-betul masif. Semua garis pantai hampir rata untuk bisnis padahal itu ruang publik. ‘’Secara tata ruang itu jelas salah. Ini kita harus lakukan penertiban,” tegas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, H. Lalu Muh.Faozal, S.Sos, M.Si, Jumat (18/12) seusai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Dalam Rangka Kesiapan Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016 Operasi Lilin Gatarin 2016 di Gedung Sasana Dharma Polda NTB. Ia mengungkapkan, bahwa pihaknya bersama Kepolisian sudah turun langsung untuk memberi peringatan perihal pelanggaran tersebut. Namun, sebagian pemilik bangunan masih bertahan tidak mengindahkan. Sementara sebagian lainnya ada yang sudah mulai taat. “Sudah turun beberapa kali, pasang police line malah. Kita berikan stiker-stiker pelanggaran tata ruang. Sanksinya ya bisa saja kita tutup,” jelasnya. Ia menyesalkan pelanggaran tersebut banyak terjadi di pulau yang menjadi destinasi wisata unggulan di NTB. Meskipun sudah disepakati bahwa tidak boleh ada bangunan permanen di pantai namun masih saja ada yang melanggar. ‘’Tidak boleh dengan menggunakan beton-beton di pantai,’’ tegasnya. Semua perizinan baik jasa maupun usaha wisata, kata Faozal, kewenangan

(Suara NTB/bul)

SANTAI - Sejumlah wisatawan sedang santai menikmati keindahan panorama alam di Gili Trawangan dari pesisir pantai. teknis penerbitannya ada pada kabupaten/kota. Hingga saat ini banyak pelaku bisnis ditemukan diduga tidak memiliki izin. Meski ia tidak merinci jumlahnya secara pasti. “Pernah kita kumpulkan para pelaku bisnis di Trawangan 50 persennya terindikasi tidak berizin. Semua perizinan ada di kabupaten/kota. Provinsi tidak pada posisi memberikan perizinan teknis,’’ jelasnya. Mengenai item yang dilanggar, ia

menyebutkan bahwa itu terkait dengan keterpaduan ruang sesuai yang tercantum dalam Perda RTRW, bukan pada Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang saat ini masih banyak yang belum dituntaskan penyusunannya oleh kabupaten/kota. Oleh karena itu, ia meminta kepada Pemda kabupaten/kota untuk menegakkan perda tata ruang tersebut. Sebab pelanggaran dari Perda terse-

but berpengaruh terhadap kondisi destinasi wisata NTB yang didominasi terutama di Gili Trawangan yang menonjol dengan keindahan alam, baik pantai maupun bawah lautnya. Menurutnya, Perda RTRW tersebut sudah mengatur mengenai sanksi-sanksi sehingga saat ini pihaknya tetap berkoordinasi dengan pihak Kepolisian guna memadukan langkah hukum yang akan diambil. (why)

Diduga Bodong, Kafe Ditutup KSB Dapat Penghargaan Konservasi Pesisir Paksa Warga Lingsar Giri Menang (Suara NTB) Losmen dan kafe yang diduga tidak berizin alias bodong ditutup paksa masyarakat di Dusun Traktak, Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat (Lobar). Aksi ini dilakukan warga, lantaran gerah aktivitas kafe yang mengganggu masyarakat setempat. Sebelum ditutup, desa menggelar rapat untuk permakluman kepada pihak pemilik usaha kafe. Ditemui di kantornya Jumat (18/12), Kepala Desa Batu Kumbung, Marni membenarkan aksi warga ini. Aksi penutupan dilakukan, Kamis (17/12) sekitar pukul 21.00 Wita. Puluhan warga terjun menutup kafe tersebut, karena sering kali mengganggu warga sekitar. “Puluhan warga turun langsung melakukan penutupan kafe. Ada juga losmen yang diingatkan jangan beroperasi, karena izinnya mati,’’ tegas Marni. Dijelaskan, sebelumnya pi-

hak pengelola kafe sudah datang ke kantor desa untuk minta izin mendirikan losmen. Namun pihak desa tidak memberikan rekomendasi dengan alasan masyarakat belum menerima desa mereka dijadikan tempat membangun losmen dan hotel. Dikhawatirkan warga, losmen dan hotel tersebut disalahgunakan seperti beberapa kasus yang dikeluhkan warga. Tak cukup sampai disitu, pengelola lalu mengajukan pendirian kafe, namun lagi-lagi pihak desa menolak. Pihak pengelola juga pernah mengajukan izin mendirikan rumah kos-kosan. Akan tetapi pihak desa juga tidak memberi rekomendasi, sehingga pihak pengelola mengajukan permohonan membuat warung. Menurutnya, untuk izin kelola warung atau rumah makan tidak perlu ada izin, karena itu untuk kegiatan bisnis. Namun belakangan, justru izin usaha warung makan diduga dis-

alahgunakan. Pihak pengelola menggunakan warung itu sebagai kafe yang dilengkapi alat musik, karaoke. Beberapa pekan lalu, pihak kecamatan dan Polsek setempat pernah melakukan sidak ke warung tersebut. Diduga ada penjualan miras dan lainnya yang tidak bisa ditoleransi warga. ‘’Atas dasar itulah, makanya warga menutup kafe itu,” imbuhnya. Sebelum melakukan penutupan paksa, pihak desa pada siang harinya melakukan pertemuan dengan pengelola kafe, warga sekitar, tokoh masyarakat dan tokoh agama bersama aparat Polsek Lingsar. Pertemuan itupun menghasilkan kesepakatan. Warga sepakat menutup kafe itu. Sekretaris Camat Lingsar, Munahar membenarkan adanya penutupan kafe tersebut. Menurutnya, penutupan kafe ini hasil musyawarah dengan pengelola kafe, toga, toma dan masyarakat sekitar lokasi kafe. (her)

Penangguhan JH Kewenangan Pengadilan Sumbawa Besar (Suara NTB)Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumbawa telah melimpahkan kasus JH, Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ke Pengadilan Negeri (PN) Sumbawa, Kamis (17/12). Dengan dilimpahkannya perkara tersebut, maka permohonan penangguhan yang diajukan Pemda KSB, sudah tidak menjadi kewenangan dari

Kejaksaan. Sebagaimana disampaikan Kajari Sumbawa melalui Kasi Pidum, Feddy Hantyo Nugroho, SH yang ditemui Jumat (18/12) kemarin. Diakuinya pihaknya sudah melimpahkan kasus JH ke pengadilan. Terhadap permohonan penangguhan penahanan yang dilakukan Pemda KSB melalui Pejabat Bupati KSB, kini menjadi kewenangan dari Pengadilan.

“Dengan beralihnya perkara ini, beralih pula kewenangan untuk melakukan penangguhan ke Pengadilan,” imbuhnya. Ia juga mengakui sudah menerima permohonan penangguhan penahanan pada Rabu (16/12), dan sudah melakukan pengkajian terhadap permohonan tersebut. “Sudah kami limpahkan, penangguhan penahanan nantinya menjadi kewenangan Pengadilan,’’ katanya. (ind)

Polres Loteng Segera Gelar Perkara Kasus BWS Dari Hal. 1 Hal yang bisa dilakukannya, dengan memanggil lagi penyidik lama, sebagai bahan awal bagi pihaknya untuk melanjutkan proses penyelidikannya. Pengadaan mesin menghancur eceng godok itu

pengadaannya tahun 2014 lalu. Dengan nilai anggaran mencapai Rp 1,5 miliar. Aparat kepolisian lantas turun tangan melakukan penyelidikan. Setelah mencium ada dugaan penyimpangan dalam proses pembelian mesin yang dihajatkan untuk menghancur-

kan eceng gondok di Bendungan Batujai. Dalam proses penyelidikan sebelumnya, total sudah ada sekitar 12 saksi yang diminta keterangan. Mulai dari rekanan pengadaan mesin sampai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut. (ars)

Suhaili dan Ahyar Sudah Komunikasi dengan PKS Dari Hal. 1 Mereka adalah calon Bupati Lombok Tengah, H. M. Suhaili FT, SH dan calon Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh. “Pak Suhaili, Pak Ahyar, paling tidak yang kelihatan memang dua itu. Sudah ada komunikasi. Tidak menutup kemungkinan kita akan coba komunikasikan, selain kader internal. Selain itu masih akan kita kaji ada beberapa yang di luar itu juga,” ujar Abdul Hadi. Selain Suhaili dan Ahyar, Hadi juga menyebutkan kemungkinan mengusung mantan Bupati Lombok Timur, H. M. Suki-

man Azmi dan Danrem 162/WB Kol. CZI Lalu Rudy Irham Srigede. Namun, Hadi juga menegaskan komunikasi yang dibangun dengan para figur tersebut tentu belum bisa disebut sebagai komunikasi formal karena sesungguhnya Pilkada NTB masih sangat lama. “Banyak sih yang kita akan coba jaring. Tapi yang sudah kita komunikasikan itu sementara. Di luar itu jaringannya masih terus kita komunikasikan,” pungkasnya. Selain PKS, parpol lain seperti PAN juga telah mulai menyiapkan diri untuk 2018. Ketua DPW PAN NTB, H. M. Muazzim Akbar, SIP, bahkan

sudah diminta menyiapkan diri untuk diusung sebagai calon Wakil Gubernur NTB 2018. Muazzim yang dikonfirmasi Suara NTB belum lama ini mengakui ia memang telah diminta mempersiapkan diri untuk event tersebut. Permintaan itu disampaikan dalam pertemuan kader dan pengurus PAN di NTB dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan ke NTB belum lama ini. “Ketua Umum langsung menyampaikan kepada forum, bahwa Ketua DPW wakil gubernurlah, jangan gubernur dulu. Kita carikan calon gubernur yang punya kemungkinan menang itu besar,” ujarnya. (aan)

Taliwang (Suara NTB)Dedikasi pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam melestarikan lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil yang dimilikinya berbuah manis. Tahun ini Pemda KSB berhasil mendapatkan penghargaan untuk bidang kegiatan Efektivitas Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (EKKP3K) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kemen-KP). Kabid Perikanan Tangkap dan Pengawasan Pulau Pulau Kecil Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) KSB, Ir. Noto Karyono, Jumat (18/12) mengatakan, penghargaan jenis itu kali kedua diraih KSB. Sebelumnya pada tahun 2014, penghargaan yang sama dalam kategori percepatan berhasil diraih Pemda KSB. Pada pemberian penghargaan kali ini, Kemen-KP membuat tema “tata kelola kawasan konservassi yang menyejaterahakan.” Noto menyebutkan, keberhasilan daerah meraih penghargaan itu khusus untuk kegiatan konservasi yang telah dilakukan di kawasan gugusan pulau Gili Balu’ yang terletak di kecamatan Poto Tano.

Menurutnya, upaya konservasi oleh pemerintah secara bertahap terus dikembangkan. Selain gugusan pulau Gili Balu’, Pemda KSB kini tengah menyiapkan kegiatan konservasi taman pesisir di Tatar Sepang kecamatan Sekongkang. Pada area konservasi yang rencananya akan digenjot terhitung tahun 2016 mendatang itu, pemerintah akan menargetkan penetasan 10.000 tukik (anak penyu) di sepanjang pantai Tatar Sepang yang selama ini memang menjadi lokasi kegiatan pendaratan penyu di wilayah KSB. Untuk kegiatan di kawasan pesisir Tatar Sepang itu, Pemda sudah menyiapkan anggarannya. Noto mengungkapkan, tahun depan seluruh kegiatan itu akan didanai dari DanaAlokasi Khusus (DAK) pusat. Selain itu juga akan didapatkan dukungan sarana dan prasarana, mulai dari bak penetasan, penerangan, bak pembesaran, mesin penyedot air, Pembangkit Listirik Tenaga Surya (PLTS) hingga perangkat radio komunikasi. Kegiatan di Tatar Sepang nantinya, lanjut Noto akan melibatkan masyarakat secara luas. (bug)

Dugaan Surat Palsu MA, Ketua PT Sarankan Lapor Polisi Dari Hal. 1 Inaq Wahab yang terlibat sengketa waris, disurati oknum yang mengaku Panitera MA meminta korban mentransfer uang Rp 50 juta dengan iming – iming perkaranya dimenangkan di tingkat kasasi. Tidak hanya warga biasa, surat yang serupa diterima juga keluarga jaksa, bahkan para pengacara yang mendampingi klien dalam kasus tertentu. Atas kejadian semacam ini, masyarakat diminta Ketua PT Mataram agar waspada. Karena MA tidak pernah mengirim surat secara langsung ke masyarakat atau principal. ‘’Tidak ada MA kirim langsung surat kayak begitu,’’ ujarnya menginformasikan. Karena jika berkaitan dengan perkara, MA akan mengirim surat melalui Pengadilan setempat, asal

perkara. Sehingga ketika ada surat yang mengaku berasal dari MA, dimintanya masyarakat mewaspadai. ‘’Siapapun yang menghubungi, kalau tidak dari Pengadilan setempat, jangan dipercaya,’’ sarannya lagi. Sekali lagi disarankannya jika masyasrakat menemukan modus penipuan seperti ini bisa melapor ke berwajib, atau ke pengadilan setempat, juga ke Badan Pengawas MA. Sebenarnya tidak hanya masyarakat biasa. Menurut Ketua PT, penipuan dengan modus hampir mirip dialami juga para hakim. Contoh dia, surat keterangan mutasi ke daerah tertentu, diterima para hakim. Iming – imingnya, hakim mendapat promosi jabatan ke daerah yang diinginkan. ‘’Ternyata itu penipuan juga,’’ ungkapnya. (ars)

Dewan Tidak Tahu Perkembangan ’’Horti Park’’ Dari Hal. 1 Setelah melakukan evaluasi, Komisi II juga berjanji akan langsung turun untuk mengecek kondisi pembangunannya, bahkan akan melakukan pemanggilan terhadap SKPD terkait. ‘’Kita akan rapat evaluasi dulu, Insya Allah Januari ini. Kita bahas nanti disana, setelah itu, bagaimana hasil evaluasi kita maka kita akan langsung turun. Bila perlu kita akan panggil SKPD terkait untuk meminta keterangannya.” ujarnya. Menurut Guntur, dalam waktu dekat pihaknya belum

bisa turun untuk mengecek kondisi horti park. ‘’Sekarang kita belum bisa turun. Karena belum ada jadwal dari Bamus. Kan kita tidak boleh melakukan kegiatan di luar yang sudah dijadwalkan Bamus,’’ katanya. Hal senada juga dikatakan anggota Komisi II lainnya, Raihan Anwar, SE, MSi. Ia juga belum mengetahui informasi terkait dengan perkembangan horti park di Loteng tersebut. Raihan beralasan bahwa ia tidak ikut hadir saat proyek tersebut diresmikan. (ndi)


Sabtu, 19 Desember 2015

suarantb

suarantb

suarantb

http://facebook.com/suarantb

http://twitter.com/suarantb.com

http://instagram.com/suarantb.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

PLN Sterilkan Jaringan

Antisipasi Gangguan Jelang Natal dan Tahun Baru Giri Menang (Suara NTB)PT. PLN (Persero) Wilayah NTB dan Area Mataram memaksimalkan kesiagannya. Menjelang Natal dan Tahun Baru, telah dibentuk tim yang terdiri dari seluruh unsur pegawai perusahaan listrik negara ini. Tim inilah yang kemudian ikut bergerak lebih agresif melakukan pengamanan jaringan. Musim penghujan telah datang. Jika pengamanan jaringan tak dilakukan, maka berpotensi memicu pemadaman. Beberapa persoalan yang biasanya muncul, terutama ketika hujan deras. Listrik akan mati sendiri secara auto, karena adanya kabel telanjang yang terkena pohon

basah, relay pengaman pada gardu bekerja. Atau dimatikan oleh petugas PLN karena gardu kebanjiran atau khawatir ada perumahan yang banjir. Angin kencang saat hujan juga berpotensi ranting pohon patah atau tumbang dan menimpa kabel listrik. Otomatis akan mengakibatkan gangguan. Demikian juga saat petir, bisa saja tiang jaringan kabel yang tidak dilindungi penangkal petir akan tersambar petir. Kecuali, jaringan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), umumnya dilengkapi dengan penangkal petir. Tim gabungan Jumat (18/ 12) kemarin telah langsung

turun melakukan pengamanan jaringan, sesuai kawasan yang telah dibagi. Untuk awal, sasarannya adalah jaringan di Kota Mataram dan Lombok Barat, lalu menyusul ke daerah-daerah lainnya. Tim bergerak menggunakan peralatan lengkap sesuai SOP. Seperti diketahui, PLN Wilayah NTB, Area Mataram melayani sebanyak 718.000 pelanggan se Pulau Lombok. Dengan beban puncak (saat penggunaan serempak) sebesar 220 Megawatt (MW). Pelanggan sebanyak itu, dilayani menggunakan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 3.000 Kilo Meter Sirkuit (Kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 3.250

Kms dan Trafo sebanyak 2.700 buah. Total jaringan yang harus dipelihara oleh PLN sekitar 6.250 Kms. Pengamanan jaringan seperti ini sebenarnya rutin dilakukan, karena sudah ada tim khusus yang disiagakan. Namun menyambut Natal dan Tahun Baru, seperti biasa PLN melibatkan tim yang lebih besar, tanpa terkecuali seluruh pegawai PLN. Jaringan listrik harus dipelihara secara rutin untuk menjaga keandalan pasokan listrik ke pelanggan secara kontinu. PLN juga mengharapkan jika terjadi pemadaman listrik, masyarakat harus pro aktif melaporkannya ke 123 / (0370)123.(bul/*)

(Suara NTB/bul)

Tim pengamanan jaringan keluarga besar PLN Wilayah NTB dan Area Mataram.

(Suara NTB/bul)

Tim bereaksi melakukan pengamanan jaringan.

(Suara NTB/bul)

Tim bereaksi melakukan pengamanan jaringan.

KPK Tahan Bupati Muba dan Istri Jakarta (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Musi Banyuasin (Muba), Pahri Azhari (PA), dan istrinya Lucianty (L) yang juga anggota DPRD Sumatera Selatan 20142019 usai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi penyuapan pembahasan RAPBDP 2015. “Untuk kepentingan penyidikan, PA dan L ditahan selama 20 hari pertama di rumah tahanan Polda Metro Jaya,� kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK, Yuyuk Andriati, di Jakarta, Jumat (18/12). Saat keluar dari Gedung KPK, Pahri dan Lucianty tidak berkomentar apapun kepada wartawan yang sudah menunggu mereka. Keduanya mengenakan rompi orange tahanan KPK, dan langsung masuk ke mobil tahanan. Dalam perkara dugaan korupsi penyuapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBDP) itu sudah ada 10 orang yang menjadi tersangka. Para tersangka tersebut adalah empat pimpinan DPRD Musi Banyuasin (Muba), yakni Ketua DPRD Riamon Iskandar dari fraksi Partai Amanat Nasional, para Wakil Ketua DPRD Darwin AH (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Islan Hanura (Partai Golkar) dan Aidil Fitri (Partai Gerindra). Selain itu, Ketua Komisi III DPRD Muba, Bambang Karyanto (PDIP) dan anggota Komisi III, Adam Munandar (Partai Gerindra). Komisi III diketahui mengurus bidang in-

frastruktur. KPK menahan Riamon Iskandar, Darwin AH, Islan Hanura dan Aidil Fitri pada Selasa (15/12). Keempatnya ditahan di rutan kelas I Jakarta Timur cabang KPK di Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pomdam) Jaya di Jalan Guntur, Jakarta Selatan. Keenam tersangka diduga melakukan perbuatan dalam pasal 12 huruf a atau b atau pasal 11 Undang-undang No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo pasal 64 KUHPidana. Pasal tersebut mengatur tentang pegawai negeri sipil (PNS) atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji. Padahal, diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya dengan ancaman penjara empat hingga 20 tahun dan denda paling sedikit Rp200 juta dan Rp1 miliar. Sedangkan, pemberi suap adalah Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari dan istrinya Lucianty, Ke-

pala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Syamsudin Fei dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Faisyar. Keempatnya disangkakan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya. Kasus ini berasal dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada 19 Juni 2015 di kediaman Bambang Karyanto di Jalan Sanjaya, Kelurahan AlangAlang, Kotamadya Palembang. Dalam OTT tersebut, petugas KPK mengamankan alat bukti berupa uang berjumlah Rp2,56 miliar yang diduga diberikan oleh Syamsudin Fei kepada anggota DPRD Musi Banyuasin. Pemberian uang itu bukanlah yang pertama karena pada Januari 2015 juga sudah diberikan uang sekitar Rp2 miliar hingga Rp3 miliar untuk anggota DPRD masih terkait RAPBD Perubahan 2015 dari total komitmen yang diduga sekitar Rp17 miliar. Sebanyak 33 anggota DPRD Musi Banyuasin masing-masing menerima Rp 50 juta, sedangkan delapan orang ketua fraksi mendapatkan Rp 75 juta, dan empat pimpinan DPRD Muba masingmasing mendapat Rp 100 juta. (ant/Bali Post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.