HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SABTU, 20 FEBRUARI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 286 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Kursi Ketua DPRD NTB Memanas
Paripurna Gagal, Golkar Evaluasi Umar Said Mataram (Suara NTB) Rapat Paripurna DPRD NTB dengan agenda penyampaian laporan pansuspansus atas hasil pembahasan dua raperda dan penetapan dua raperda Provinsi NTB menjadi perda, Jumat (19/2) kemarin batal. Kejadian ini membuat posisi Ketua DPRD NTB, H. Umar Said, S.Ag kian tersudut. Ia dianggap berperan dalam batalnya agenda tersebut. (Suara NTB/aan)
DISKUSI GOLKAR - Wakil Gubernur NTB yang juga fungsionaris Partai Golkar, H. Muh. Amin, berdiskusi dengan Ketua Harian DPD Partai Golkar NTB, H. Misbach Mulyadi dan anggota Fraksi Golkar DPRD NTB, H. Wahidin HM. Noer, di sela skors rapat paripurna DPRD NTB, Jumat kemarin.
Rapat paripurna kemarin melahirkan tensi politik yang berbeda di internal DPRD NTB. Pasalnya, selain membahas materi raperda, dalam
rapat paripurna itu juga sedianya akan dibacakan surat masuk dari Partai Golkar NTB yang berisi permintaan pergantian Ketua DPRD NTB
yang kini masih dijabat H. Umar Said, S.Ag ke pejabat baru, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH, MH. Bersambung ke hal 15
Jenazah Terduga Teroris Fajar Dipulangkan ke Bima TO K O H Belum Terima Hasil Evaluasi SEKDA NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH mengatakan belum menerima hasil evaluasi yang dilakukan Tim Evaluasi Pimpinan Tinggi Pratama. Hasil evaluasi terhadap 12 Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) itu nantinya akan langsung dilaporkan ke Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. “Sejauh ini belum kita terima apa hasilnya. Kita tunggu dulu bagaimana kerja tim. Bersambung H. Muhammad Nur ke hal 15 (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Siap Jadi Penghubung KENDATI hanya sekitar dua bulan lebih menjabat sebagai Pejabat Bupati Lombok Tengah (Loteng), Ibnu Salim, SH.M.Si, mengaku sudah memiliki keterikatan emosional yang cukup kuat dengan pemerintah dan masyarakat di daerah ini. Ia pun mengaku tidak akan bisa melupakan pengalaman memimpin Loteng. Walaupun hanya seumur jagung. Karena tidak semua orang berkesempatan memimpin Loteng. ‘’Memimpin Loteng merupakan pengalaman yang paling berharga. Sekaligus menjadi (Suara NTB/kir) kehormatan tersendiri. KareIbnu Salim na kesempatan ini jarang diperoleh orang lain,’’ ujar Ibnu Salim, saat acara perpisahan di hadapan pejabat lingkup Pemkab Loteng, Kamis (18/2) malam. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Polisi telah menyelesaikan pengumpulan data ante-mortem dan post mortem terhadap jenazah terduga teroris yang ditembak mati di Bima Senin (15/2) lalu. Jenazah Fajar alias Chan alias Muhammad Fuad yang ditembak mati dikembalikan kepada pihak keluarganya di Bima untuk dimakamkan. Pantauan Suara NTB di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, jenazah Fajar yang dibungkus dengan kantong mayat warna kuning dipindahkan ke mobil ambulans RSUD Kota Bima sekitar pukul 14.24 Wita. Belasan personel Brimob siaga berjaga-jaga, tegap bersenjata lengkap. Tampak empat orang pihak keluarga menanti di selasar rumah sakit. Dikonfirmasi Suara NTB, mereka memilih bungkam. Tatapan ko-
song mereka dibalut rona wajah kesedihan. Salah satu pihak keluarga yang bermukim di Lombok Tengah, Sirajudin, menyebutkan bahwa keluarga di Bima akan segera memakamkan jenazah Fajar. “Segera pemakamannya,” ujarnya singkat. Ambulans bernomor polisi EA 7621 S yang sudah menunggu langsung meluncur menuju Bima, bersama pihak keluarga yang sebelumnya telah menyelesaikan berkas serah terima dengan pihak rumah sakit. Jenazah Fajar disimpan di kamar jenazah RS Bhayangkara sejak Selasa (16/2) lalu. Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs. Umar Septono, SH, MH menjelaskan, hasil pemeriksaan jenazah dan pencocokan data ante-mortem telah disampaikan ke Mabes Polri. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/why/ars)
DIPULANGKAN - Jenazah Fajar alias Chan alias Muhammad Fuad, Jumat (19/2) dikembalikan kepada pihak keluarganya di Bima untuk dimakamkan (atas). Sementara aparat Brimob berjaga-jaga di depan kamar jenazah RS Bhayangkara, kemarin.
Pekan Depan, Pansel Serahkan Tiga Besar Calon Sekda ke Gubernur Mataram (Suara NTB) Panitia Seleksi (Pansel) Sekda NTB melakukan rapat pleno penetapan tiga besar calon Sekda NTB hasil seleksi terbuka yang dilakukan sejak awal Februari ini. Namun, tiga besar calon Sekda NTB itu masih belum dibocorkan ke
publik. Ditargetkan awal pekan depan tiga besar calon Sekda NTB itu sudah diserahkan ke Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. ‘’Nanti (hari ini) diplenokan. Tanggal 23 Februari terakhir kita serahkan ke Pak Gubernur. Tahapan sekarang rapat pleno
Pansel untuk (menentukan) tiga besar,’’ kata Ketua Pansel Sekda, H. Muhammad Nur, SH, MH ketika dikonfirmasi Jumat (19/2) siang kemarin. Diketahui, sebanyak enam orang pejabat mengikuti seleksi menjadi Sekda NTB. Bersambung ke hal 15
Dua Terdakwa Setor Denda ke Kas Negara Mataram (Suara NTB) Dua terdakwa dalam kasus Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyetor denda
ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), Jumat (19/2). Selanjutnya, denda itu akan dimasukkan ke kas negara sebagai bagian dari upaya pemulihan
(Suara NTB/ars)
UANG DENDA - Kasi Penuntutan Kejati NTB, Budi Tridadi Wibawa (kiri) saat menerima penyerahan uang denda dalam perkara TPA KSB dari Edy Rahman, mewakili dua terdakwa Imam Santoso dan Lalu Hery Gunawan.
kerugian negara. Kedua terdakwa, Lalu Hery Gunawan yang dalam proyek itu menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Imam Santoso selaku pelaksana lapangan. Mereka masing masing menyerahkan uang Rp 50 juta, ditambah biaya perkara Rp 5000. Sehingga total yang diserahkan ke jaksa mencapai Rp 100.010.000. Penyerahan diwakili kuasa hukum mereka, Edy Rahman, SH, MH dan diterima Kasi Penunututan Kejati NTB, Budi Tridadi Wibawa, SH. Menurut Edy Rahman, sejak awal kliennya memang berusaha kooperatif membantu pemulihan kerugian negara yang timbul dari perkara itu. Sebelumnya, di depan persidangan, kliennya menyetor kerugian negara sesuai temuan BPKP sebesar Rp 787,8 juta. ‘’Hari ini klien saya menyetor denda kerugian negara,’’ sebutnya. Bersambung ke hal 15
(ant/Bali Post)
KPK GELEDAH KASUS SUAP - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah Komisaris PT Citra Gading Asritama (CGA) Heri Mursid di Perumahan Griyashanta, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur, Jumat (19/2). Penggeledahan tersebut untuk mencari barang bukti terkait pengusutan kasus dugaan suap Mahkamah Agung (MA) yang melibatkan Dirut PT CGA Ichsan Suaidi, pengacara Awang Lazuardi dan Kasubdit Kasasi dan Peninjauan Kembali MA Andri Tristianto yang sudah ditetapkan sebagai tersangka
KPK Geledah Rumah Komisaris PT.CGA Jakarta (Suara NTB) Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Komisari PT.Citra Gading Asritama (CGA) Heri Mursid di Perumahan Griyashanta, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur, Jumat (19/2) kemarin. Penggeledahan itu, terkait pengusutan kasus dugaan suap Mahkamah Agung (MA) yang diduga melibatkan Direktur Utama PT CGA, IS, pengacara ALE dan Kasubdit Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK) MA, ATS yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Bersambung ke hal 15