HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SABTU, 20 APRIL 2013
12 HALAMAN NOMOR 39 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pelajar Muhammadiyah Tuntut Mendikbud Dicopot GELOMBANG protes carut marutnya pelaksanaan UN 2013, tak hanya disuarakan mahasiswa. Kalangan pelajar pun ambil bagian menuntut tanggung jawab pemerintah terkait persoalan ini. Aksi itu juga dilakukan Ikatan
Pelajar Muhammadiyah (IPM), dengan berunjukrasa di Kantor Dikpora NTB, Jumat (19/4) kemarin. Mereka menuntut Mendikbud, Muhammad Nuh dicopot dari jabatannya. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ars)
DICOPOT - Aksi pelajar Muhammadiyah, menuding UN 2013 gagal dan meminta Mendikbud dicopot.
Lagi, UN Diundur di Tiga Kabupaten/Kota Mataram (Suara NTB) Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di NTB kacau. Setelah jadwal UN diundur hingga dua kali, Jumat (19/4) kemarin, pengunduran untuk ke tiga kalinya kembali dilakukan. Ujian yang diundur, khusus Jurusan Bahasa. Tiga kabupaten/kota terpaksa menunda UN untuk Jurusan Bahasa karena soal belum tiba.
TO K O H
Kepala Dinas Dikpora NTB, Drs.H.L.Syafi’i, MM yang dikonfirmasi Jumat (19/4)
mengatakan, tiga kabupaten/ kota yang menunda UN khusus untuk Jurusan Bahasa
masing-masing, Kota Mataram, Lombok Tengah (Loteng) dan Kabupaten Lombok
Utara (KLU). Direncanakan, UN Jurusan Bahasa ditunda hingga Senin (29/4) mendatang. ‘’Namun bisa saja dimajukan, jika soal lebih cepat datang,” katanya. Di Kota Mataram jumlah siswa Jurusan Bahasa sebanyak 191 orang tersebar 10
sekolah . Kemudian di KLU UN Jurusan Bahasa ditunda di empat sekolah dan di Loteng katanya ada beberapa sekolah. Pantauan Suara NTB, beberapa ruang ujian di MAN 2 Mataram tampak sepi. Bersambung ke hal 5
Harus Dihukum
Zulfardi Junin (Suara NTB/ars) (Suara NTB/ nia)
SEPI - Salah satu ruang di MAN 2 Mataram yang semestinya digunakan sebagai ruang ujian tampak sepi dan kosong. Ada juga sebagian siswa yang menunggu kepastian UN untuk Jurusan Bahasa di sekolah (kiri).
Kasus Puskesmas RasanaE Timur Dilimpahkan ke Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Setelah memastikan jumlah kerugian negara, penyidik Unit I Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB beranjak pada proses pelimpahan berkas kasus dugaan penyimpangan Puskesmas RasanaE Timur Kota Bima. Berkas sudah ditel-
iti Kejaksaan dan masih menunggu perkembangan kemungkinan adanya petunjuk. Pelimpahan berkas kasus itu dibenarkan Kabid Humas Polda NTB, AKBP Drs. Sukarman Husein, dikonfirmasi Jumat (19/4). Beberapa waktu lalu, diketahuinya penyidik
sudah menyerahkan berkas ke Kejakasaan Tinggi NTB untuk tahap satu. “Berkasnya sudah dilimpahkan. Tapi belum ada informasi, apakah ada P19 dari Kejaksaan atau tidak, kita tunggu saja perkembangannya,” terang Sukarman. Bersambung ke hal 5
Diduga Terlibat Pembunuhan
Oknum Anggota DPRD Loteng Tersangka Mataram (Suara NTB) Kasus pembunuhan Sudirman, warga Janapria, Lombok Tengah (Loteng) yang diduga melibat-
kan anggota Pam Swakarsa di Loteng, akhirnya menetapkan tersangka baru. Tersangka baru itu, H.LK, Bersambung ke hal 5
UN Dinilai Gagal
PGRI NTB Siapkan Langkah Uji Materiil ke MK Tanjung (Suara NTB) PGRI NTB menilai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) kali ini di NTB tergolong gagal. NTB bersama 10 provinsi lain, dihadapkan pada pelaksanaan UN yang amburadul. Untuk itu, PGRI NTB akan segera menyiapkan langkah untuk (Suara NTB/ari)
DANREM 162/WB Kolonel Inf. Zulfardi Junin menunjukkan sikap tegasnya dalam membawahi jajaran Korem, Kodim sampai Koramil. Belajar dari peristiwa penyerbuan di Lapas Cebongan Yogyakarta, ia sepakat mengatakan itu tindakan salah meski dilatari jiwa korsa. Untuk itu, prajurit yang salah, harus dihukum. Bersambung ke hal 5
H. Ali Rahim
melakukan uji materiil salah satu Peraturan Pemerintah ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Setelah kami evaluasi, PGRI NTB tegas menyatakan UN tidak perlu lagi dilaksanakan, terlebih dengan cara seperti ini. Kalau hanya sekadar untuk memetakan mutu pendidikan siswa, kembalikan sistem UN sebelumnya,” kata Ketua PGRI NTB, H. Ali Rahim,
Yang jelas, UN kali ini akan kita kaji. Kita sudah diminta oleh pusat untuk mengevaluasi,
di sela-sela menghadiri pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong di KLU, Jumat (18/4). Ali menjelaskan, kalangan guru, orang tua dan siswa sendiri telah melakukan langkah persiapan yang luar biasa menyambut UN. Hanya saja, akibat mismanajemen dalam penyelenggaraan UN, jadwal pelaksanaan berlaku tidak tepat waktu. Kondisi ini menurut Ali Rahim, secara otomatis mempengaruhi siswa maupun output UN itu sendiri. Bukan mustahil, banyak diantara siswa yang tidak mampu memenuhi standar kelulusan di hari pertama UN. Bersambung ke hal 5
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543