Snt20092014

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

SABTU, 20 SEPTEMBER 2014

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 164 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/ars)

SUMUR BUATAN- H. Ahmad Semu Budi sedang mengairi sawahnya di Jalan Lingkar Selatan Mataram, menggunakan mesin pompa untuk menyedot air dari sumur yang dibuat di pinggir sawah.

Irigasi Mengering

Menyiangi Padi, Petani Buat Sumur di Sawah Mataram (Suara NTB) Hujan yang belum juga turun di musim tanam kedua tahun ini, mengharuskan petani mengeluarkan biaya tambahan. Drainase yang mengering,

memaksa petani membuat sumur, kemudian memompa air ke sawah untuk menyiangi padi. Rekayasa pengairan ini mengharuskan petani mengeluarkan bi-

aya jutaan rupiah. Ada sedikitnya 10 petani di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram yang terpaksa membeli mesin pompa air. Mereka kemudian membuat sumur di tengah sawah.

Tidak ada pilihan alternatif pengairan lagi bagi petani, demi menyelamatkan tanaman padi yang sudah berumur sebulan. Bersambung ke hal 5

Investasi Rp 1,6 Triliun

Gubernur Berhasil Bujuk Investor Bangun Pabrik Gula di Dompu

Pilkada Langsung Lebih Tepat PEMBAHASAN RUU Pilkada yang sedang berlangsung di DPR RI menuai pro kontra dari berbagai kalangan. Bahkan beberapa bupati dan walikota se-Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menyatakan penolakannya terhadap RUU tersebut yang ingin mengembalikan mekanisme pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Bahkan ada beberapa kepala daerah yang menyatakan mundur dari partai politik pengusungnya untuk menolak penyelenggaraan Pilkada oleh DPRD. Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menyatakan bahwa pilkada langsung lebih tepat. Bersambung ke hal 5 H. Mohan Roliskana (Suara NTB/dok)

“Ini yang sekarang terus menerus kita monitoring dan mengharapkan masyarakat di sekitar wilayah itu bisa menjaga kondusivitas. Jangan sampai terjadi seperti yang lalu, itu dilakukan hal-hal perusakan di situ. Saya bujuk terus investor itu supaya dia mau kembali dan dia punya tekad kuat dalam proses pembangunan pabrik

Pemprov Prihatin, 1.000 Hektar Hutan Jadi Ladang Jagung di Dompu Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui Dinas Kehutanan (Dishut) mengaku prihatin dengan perambahan hutan di Kabupaten Dompu. Saat ini, sekitar 1.000 hektar hutan dijadikan oleh masyarakat sebagai lahan untuk menanam jagung. Pemkab setempat dinilai tak berbuat apa-apa mengatasi masalah ini, bahkan cenderung membiarkannya. ‘’Hutan dijadikan lahan jagung. Seperti di Pajo 500 hektar, Kesi 500 hektar. Kayu hasil perambahan hu-

tan itu secara terang-terangan diangkut pakai motor,” kata Kepala Dishut NTB, Ir. Andi Pramaria, M.Si di kantor Gubernur, Jumat (19/9) siang kemarin. Ia mengatakan, petugas agak takut mencegah perusakan hutan itu. Lantaran masyarakat yang dihadapi sangat banyak. Pihak Dishut NTB mau turun ke lokasi untuk melakukan penertiban, Bersambung ke hal 5

Andi Pramaria

Tes CPNS, Lobar Gabung dengan Pemprov NTB Mataram (Suara NTB) Pemkab Lombok Barat (Lobar) akan bergabung dengan Pemprov NTB dalam pelaksanaan tes CPNS tahun 2014 yang menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Pasalnya, daerah tersebut belum memiliki

fasilitas yang memadai untuk melaksanakan tes dengan sistem CAT. Pemprov NTB sendiri telah menyiapkan fasilitas 100 unit komputer untuk pelaksanaan tes CPNS menggunakan sistem CAT. Bersambung ke hal 5

Sidang Dermaga Labuhan Haji

Mantan Bupati Lotim Beberkan Kekurangan Volume Proyek Mataram (Suara NTB) Mantan Bupati Lombok Timur (Lotim), H. M. Sukiman Azmi dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus Dermaga Labuhan Haji. Ia diperiksa terkait kebijakannya tahun 2009 dan 2010 atas pembayaran lanjutan proyek dermaga. Proyek ini tidak dilanjutkan pembayarannya karena ada kekurangan volume pekerjaan. Pada masa jabatannya itu, Sukiman setidaknya tiga kali melakukan adendum atas proyek Rp 82 miliar itu. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ars)

BERI KETERANGAN - Mantan Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmi memberi keterangan saat diperiksa sebagai saksi di PN Mataram dalam kasus Dermaga Labuhan Haji, kemarin.

(Suara NTB/dok)

TO K O H

Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan berhasil membujuk investor pabrik gula untuk berinvestasi di Dompu. Investor ini, sebelumnya sempat mau hengkang karena aksi protes yang berujung pada pembakaran kebun bibit tebu milik PT. Sukses Mandiri Sejahtera serta fasilitas lainnya. Investor itu akan membangun pabrik gula pertama di Indonesia Timur dengan investasi sebesar Rp 1,6 triliun.

itu. Akhir tahun depan (2015) kita akan menyaksikan beroperasinya pabrik gula pertama di Indonesia Timur yang berada di Dompu,” kata Gubernur di Mataram, kemarin. Pemprov NTB, katanya sangat mendukung adanya industrialisasi produk-produk unggulan di daerah. Bersambung ke hal 5


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.