HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
16 HALAMAN
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SENIN, 20 OKTOBER 2014
NOMOR 189 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Tujuh Provinsi Ikuti Forkasi Pembina Kimtrans
BUKA - Kepala Disnakertrans NTB, H. Wildan dan Dirjen P2MKT Roosari Tiyas Wardani, saat pembukaan Forkasi Pembina Kimtrans di Hotel Jayakarta.
(Suara NTB/bug)
Giri Menang (Suara NTB) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) RI, melalui Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) memberikan apresiasi khusus kepada Provinsi NTB, sebagai tuan rumah pelaksanaan Forum Komunikasi (Forkasi) Pembina Kimtrans Tahun 2014 wilayah Kalimantan, NTB dan NTT, yang digelar di Hotel Jayakarta sejak 16 hingga 19 Oktober 2014. Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKT) Disnakertrans Provinsi NTB, Marjito dalam laporannya menyebutkan, kegiatan diikuti oleh 60 peserta dari tujuh provinsi, diantaranya Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, NTT dan NTB sebagai tuan rumah. Forkasi Pembina Kimntrans 2014 ini dimaksudkan sebagai sarana komunikasi, konsultasi, koordinasi dan sosialisasi kebijakan teknis dan operasional kegitan, penguatan dan pengembangan kelembagaan pemukiman transmigrasi. Bersambung ke hal 5
Mudah Pecah Konflik MUDAHNYA pecah konflik di NTB menjadi sorotan. Demikian juga IPM (Indeks Pembangunan Manusia) masih jadi keprihatinan. Menyadari bahwa keamanan itu tugas bersama, Jumat (17/10) malam lalu Kapolda NTB Brigjen Pol Drs. Srijono, M.Si bertemu dengan petinggi militer dan tokoh agama serta tokoh masyarakat di ruangannya. Hadir pertemuan itu, Danrem 162/WB Kolonel Arh. Kuat Budiman,SIP, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah NTB, Drs. Rudi Afriansyah serta dari unsur Komunitas Intelijen Daerah. Dalam pertemuan digelar di ruang rapat Kapolda itu, jenderal bintang satu ini menyinggung soal gampangnya terjadi gesekan di tengah masyarakat, yang pada akhirnya memicu terjadinya konflik horizontal. ‘’Ada apa dengan masyarakat kita sehingga mudah terjadi gesekan dan konflik horizontal,’’ tanya Kapolda. Pertanyaan itu sebenarnya sudah terjawab pihaknya sebagai aparat menjaga keamanan NTB, bersama TNI dan Kominda serta BIN. Tapi peranan militer itu baginya tidak cukup, karena perlu intervensi atau partisipasi aktif masyarakat. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/dok)
DISELIDIKI KEJAKSAAN Kendati Pemda KSB membantah proyek BLK ini mangkrak, tetapi tim dari Kejati NTB sedang menyelidiki proyek ini karena diduga bermasalah.
Mataram (Suara NTB) Sabtu (18/10), menjadi akhir rangkaian penyidikan kasus bantuan bibit sapi dalam program Bumi Sejuta Sapi (BSS) di Kabupaten Sumbawa Besar. Tim Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB, sudah meminta keterangan belasan saksi dalam kasus ini. Setelah meminta keterangan kelompok peternak, terakhir dua pegawai Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa juga diklarifikasi. Dua petugas yang tidak disebutkan identitasnya itu, dimintai keterangan seputar teknis penanganan sapi bantuan dari program BSS tahun
2013 itu. Dari informasi yang dihimpun, mereka yang diperiksa adalah dua orang dari bagian medis. Ini terkait erat dengan
tambahan dalam proyek ini. ‘’Sedang diperiksa, apakah item ini fiktif atau tidak,’’ sebut sumber. Fokus permintaan keterangan dua saksi itu, berkaitan dengan bantuan kepada lima kelompok peternak yang diperiksa sebelumnya. Bahkan tidak sampai disana, karena bisa jadi dari 16 kelompok peternak itu, akan ditemukan indikasi yang sama terkait item tambahan
paket bantuan program BSS, dimana selain dalam bentuk sapi, juga item lain seperti medis dan tali. Informasinya penyidik akan mengecek item
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Wakil Ketua Fraksi PDIP yang cacat karena DPRD Mataram (Suara NTB) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Fraksi PDIP DPRD NTB DPRD NTB, Drs. H. Ruslan NTB secara kelembagaan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 tetap bersikeras meminta Turmuzi, yang dikonfirmasi sesungguhnya tidak per123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 agar SK Menteri Dalam Suara NTB, Minggu (19/10) nah menyetujui usulan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 pengangkatan Pimpinan Negeri (Mendagri) tentang kemarin. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Ruslan berpendapat, ter- DPRD NTB yang diajukan pengangkatan Pimpinan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 DPRD NTB ditinjau ulang. bitnya SK Mendagri itu dila- tersebut. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 Desakan itu disampaikan tarbelakangi oleh prosedur Bersambung ke hal 5 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123
tersebut. Sumber tidak menyebut nilai item tambahan ini, tapi yang pasti masih satu paket dengan bantuan bibit sapi dengan nilai total Rp 4,6 miliar Tahun 2013. Meski nilainya tidak sebesar harga per ekor sapi bantuan, namun jika penyimpangan itu ada, menurut sumber akan terakumulasi kerugian negara yang relatif cukup besar. Bersambung ke hal 5
H. Abdul Hadi
Fraksi PDIP Minta SK Pimpinan DPRD NTB Ditinjau Perlu Perkuat Fungsi
Pengawasan WAKIL Ketua DPRD NTB, H. Abdul Hadi, SE, MM, merasakan bahwa di periode lalu, fungsi pengawasan DPRD NTB memang masih lemah. Hal inilah yang perlu dibenahi oleh DPRD NTB periode ini. Penguatan fungsi pengawasan diperlukan guna mendorong laju pembangunan di NTB yang kerap bermasalah karena faktor kinerja jajaran pemerintahan. ‘’Kalau melihat pengalaman di periode kemarin, memang yang terasa itu, ada beberapa peran yang masih lemah, di antaranya adalah pengawasan,’’ ujar Hadi, dalam wawancara dengan Suara NTB, Jumat (17/10). Hadi menjelaskan, pada periode kemarin, Bersambung ke hal 5
Ratusan Warga Loteng Berburu Air Bersih ke Lobar Giri Menang (Suara NTB) Ratusan warga dari delapan dusun di Desa Labulia, Lombok Tengah terpaksa berburu air bersih hingga ke Desa Kuripan, Lombok Barat (Lobar). Ironisnya, warga mengaku telah melakukan pekerjaan ini sejak empat tahun terakhir. Warga terpaksa meminta air hingga ke Lobar, lantaran tidak pernah disentuh bantuan air bersih di wilayahnya. Ditemui Sabtu (18/10) malam ketika mengambil air di Desa Kuripan Induk, Hambali warga Bagek Panjeng, Desa Labulia, Loteng menuturkan, warga terpaksa mengambil air di Desa Kuripan karena tidak ada pilihan lain. ‘’Empat tahun terakhir warga Labulia mulai mengambil air ke Desa Kuripan, ketika musim kering seperti saat ini,’’ aku Hambali. Warga Labulia mengambil air dari PDAM milik warga Kuripan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya. Hambali menuturkan, sejak 2011 lalu warga setempat mulai mengambil air di Desa Kuripan ketika masuk musim kering. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/her)
TO K O H
H. Wildan
(Suara NTB/bul)
Kemenakertrans Berikan Apresiasi Khusus untuk NTB