HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB
NOMOR 16 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
KAMIS, 21 MARET 2013
12 HALAMAN
Bawaslu Periksa Belasan Orang Mataram (Suara NTB) Bawaslu NTB telah memeriksa belasan orang untuk menggali informasi dari berbagai pihak terkait laporan pasangan L. Ranggalawe dan Abdul Mukhlis (Laris). Bawaslu kini sedang merumuskan sikap final mereka yang akan disampaikan dalam satu atau dua hari mendatang. Demikian disampaikan Ketua Bawaslu NTB, Khuwailid, yang dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (20/3). Menurutnya, hingga kemarin pihaknya masih mengkaji informasi – informasi yang telah disampaikan oleh belasan pihak yang dipanggil tersebut. “Kita meneliti kebenaran dari semua pihak. Insya Allah dalam satu dua hari ini sudah ada keputusan,” tandas Khuwailid. Ia menambahkan, sepanjang tahapan Pilkada ini, pihaknya baru satu kasus ini saja yang telah ditindaklanjuti oleh Bawaslu NTB. Bersambung ke hal 5
54
Hari Lagi...!!
Bersyukur atas yang telah Dicapai Saya sebagai Ketua Komite Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP3S) merasakan betul perhatian dan dukungan yang tulus dari TGB sebagai Gubernur NTB. Surat dukungan telah beliau tandatangani dan dukungan dana melalui APBD untuk KP3S selalu diberikan. Tak benar jika dikatakan TGB tak memberikan dukungan kepada pemerintah Provinsi Pulau Sumbawa. Saya harap perjuangan rakyat Pulau Sumbawa untuk memiliki provinsi sendiri jangan dipolitisasi untuk kepentingan politik praktis berebut kekuasaan dalam Pilkada NTB nanti (Dr.Hj.Siti Maryam Salahuddin, Ketua KP3S, Putri Kesultanan Bima)
Limbah Bawang Laris Manis TO K O H Tak Mau Kecolongan KAPOLDA NTB Brigjen Pol. Moch. Iriawan, SH.MH menegaskan, Polri tak mau kecolongan dalam mengamankan jalannya Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Bima periode 2013-2018. Untuk itu, ia mendorong penambahan pasukan yang akan didatangkan dari Mabes Polri. Demikian disampaikan Kapolda NTB usai memimpin rapat pemantapan pengamanan Pilkada yang diselenggarakan di aula Mapolres Bima, Rabu (20/3). Kapolda menyebutkan, layaknya dilakukan penambahan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) personel lagi yang akan didatangkan dari Mabes Polri yakni Brimob Kelapa Dua. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/rus)
TEWAS - Jihan Maulidia, bocah malang warga Desa Lendang Nangka terbujur kaku tidak bernyawa setelah dibunuh ayah kandungnya sendiri.
Balita Tewas Disetrum Ayah Kandungnya Selong (Suara NTB) Nasib malang menimpa, Jihan Maulidia (3) warga Dusun Jimse, Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur (Lotim). Bayi bawah lima tahun (balita) ini tewas di tangan ayah kandungnya, Junaidi (35). Jihan diduga dibunuh dengan cara disestrum. Setelah membunuh putrinya, Junaidi nyaris bunuh diri dengan menyayat sejumlah bagian tubuhnya. Nyawa pelaku terselamatkan, setelah warga melarikannya ke RS.Dr.R.Soedjono, Selong. Moch. Iriawan (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Libatkan Dunia Usaha MELIHAT tren angka penurunan kemiskinan rata-rata sebesar 1,43 persen pertahun di NTB selam kurun lima tahun terkahir, Pemprov NTB akan berusaha menurunkan angka kemiskinan dua kali lipat dari sebelumnya. Untuk itu, keterlibatan dunia usaha, perusahaan-perusahaan dan BUMN/BUMD yang beroperasi di NTB akan lebih dioptimalkan lagi dengan mengarahkan dan tanggung jawab sosialnya untuk pemberdayaan masyarakat miskin. Disamping itu, dengan beroperasinya PT (Suara NTB/dok) Jamkrida NTB, diharapkan Bachruddin akan lebih mempermudah akses permodalam kepada UMKM sehingga dapat memperluas lapangan kerja baru. Demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB, Drs. Bachruddin, M.Pd dikonfirmasi Suara NTB, Rabu (20/3). Bersambung ke hal 5
Peristiwa tragis itu terjadi Selasa (19/3) malam sekitar pukul 21.00 Wita. Warga termasuk tetangga terdekat pelaku, sebenarnya tidak mengetahui kejadian memilukan itu. Namun warga baru mengetahuinya, Rabu (20/3) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita, setelah melihat Junaidi lari tunggang langgang membawa pisau
ke arah kebun dusun tersebut. Menurut informasi warga, Junaidi lari ke arah kebun sambil membawa pisau dalam kondisi terluka. Warga kemudian mengantar Junaidi yang terluka sayat di beberapa bagian tubuhnya ke RS Soedjono Selong. Sementara ketika warga mengecek ke rumah pelaku, didapati putri ke dua Junaidi sudah
dalam kondisi tak bernyawa. Kapolsek Masbagik, Kompol Yunus saat dikonfirmasi Rabu (20/3) membenarkan tewasnya balita tiga tahun yang diduga dibunuh ayah kandungnya. Saat ini, pihak Polsek Masbagik tengah mendalami faktor penyebab Junaidi tega menghabisi nyawa anaknya. Bersambung ke hal 5
LIMBAH bawang merah dan putih di sejumlah pasar tradisional akhirnya ikut dijual para pedagang bumbubumbuan. Limbah bawang yang biasanya dibuang atau dibiarkan hingga kering itu kini juga laris manis dan dibeli konsumen karena jauh lebih murah dari harga bawang. Kendati harga bawang di sejumlah pasar traditional sudah mulai turun sejak dua hari terakhir. ”Ya banyak juga yang beli limbah bawang merah dan putih, karena harganya kan lebih murah. Limbang bawang itu, yakni bawang kecil-kecil atau bawang yang sudah mulai kering. Tapi kalau dibuat bumbu-bumbuan, rasanya sama. Kalau dulu memang tidak banyak yang beli, karena lebih baik membeli bawang yang bagus,” kata salah seorang pedagang bumbu-bumbuan di Pasar Kebon Roek Ampenan, Hj. Aisah, Rabu (20/3). Bersambung ke hal 5
Pascapenangkapan Alwi
Empat Pegawai BPBD NTB Diperiksa Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Setelah ditangkap dan ditahan Kejaksaan, keterangan M. Alwi terus didalami dalam kapasitasnya sebagai koordinator distribusi air ke Lombok Tengah (Loteng), proyek tandon air 2011 lalu yang diduga fiktif. Guna memperdalam keterangan tersangka, Kejaksaan memanggil empat pegawai BPBD NTB dalam kasus tersebut. Keempat pegawai BPBD itu diketahui terlibat langsung dalam kegiatan proyek pendistribusian air tersebut. Penyidik informasinya,
mendalami keterangan saksi untuk memperkuat perbuatan pidana yang dilakukan M.Alwi. Dimana sebelumnya Alwi, ditangkap karena diduga terlibat dalam merekayasa distribusi air ke Loteng, dalam kegiatan penanggulangan kekeringan dengan anggaran Rp 600 juta lebih. “Karena Alwi sebelumnya selalu mengelak dari fakta yang kami peroleh, bahwa distribusi air itu fiktif. Sehingga keterangannya empat saksi ini diperlukan,” terang Sutapa, Rabu (20/3). Bersambung ke hal 5
Ayah yang Diduga Membunuh Putrinya
Kawin Empat Kali, Pernah Dipasung karena Stres Junaidi (35) di kampungnya di Dusun Jimse, Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur (Lotim) dikenal sebagai tukang kayu. Pekerjaan sehari-harinya membuat kusen, daun pintu dan keperluan bahan bangunan lain yang terbuat dari kayu. Laki-laki ini, sekarang hidup menduda setelah gagal menikah untuk ke empat kalinya. Bagaimana ceritanya si duda empat kali ini tega membunuh anak kandungnya?
RABU (20/3) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita kemarin, warga Dusun Jimse gaduh. Pasalnya, sejumlah warga yang kebetulan terjaga dini hari itu, melihat Junaidi lari tunggang langgang dari rumahnya menuju sebuah kebun yang jaraknya sekitar 200 meter. Warga yang bertanya-tanya, ikut mengejar Junaidi. Alangkah kagetnya mereka, setelah melihat ayah sejumlah anak dari empat istrinya itu, dalam kondisi bersimbah darah sambil menghunus pisau. Warga kemudian mencegatnya dan melarikan laki-
laki ini ke RSUD. Dr. R.Soedjono Selong. Waraga yang curiga, sebagian kemudian mengecek kondisi rumah Junaidi. Alangkah kagetnya warga, setelah melihat Jihan Maulidia (3), anak kedua Junaidi dari istri ke empatnya (Solihun) terbujur kaku sudah menjadi mayat. Tuduhan dugaan pembunuhan pun dialamatkan kepada sang ayah. Keterangan tim medis Puskesmas Lendang Nangka, dr. Husni Maftuhah, ditemukan ada luka memar di bagian leher Jihan sebelah kiri di dua titik. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/rus)
TERBARING - Junaidi terbaring dalam perawatan di RS.Dr.R.Soedjono, kemarin.
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543