Snt21092013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB

SABTU, 21 SEPTEMBER 2013

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 165 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

TKW Asal Dompu Diduga Dibunuh di Malaysia C.01.08.13

Mataram (Suara NTB) NTB kembali mendapat kiriman jenazah Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Malaysia. Nurwahdinyah (28) asal Kandai II Kabupaten Dompu, meninggal dunia Selasa (17/9) lalu. Korban diduga dibunuh FV, seorang bodyguard (tukang pukul) di perusahaan pabrik sepatu dan sandal tempatnya bekerja di Negeri Selangor, Kuala Lumpur. Jenazah tiba Kamis (19/9) malam lalu kemudian dikuburkan di pemakaman Lingkungan Lendang Lekong, Turida Cakranegara, Jumat (20/9). Informasi penyebab meninggalnya korban memang masih simpang siur. Tidak ada informasi yang jelas dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia. Kabar tewasnya korban diperoleh dari teman teman korban. ‘’Ada yang bilang dia sakit, ada yang bilang dibunuh,’’ kata keluarga korban, Nurhayati, usai pemakaman. Nurwahdinyah meninggalkan satu orang anak. Namun mereka lebih meyakini korban meninggal karena dibunuh

FV, yang tidak lain pacar korban yang sudah memiliki satu anak ini. Sebagaimana dituturkan Anisa, adik korban, sebelumnya mendapat kabar korban seringkali dianiaya pelaku. ‘’Sebelum kakak saya meninggal, kakak saya cerita dia dipukul kepalanya pakai botol Bir,’’ tutur Anisa. Kejadiannya sekitar sepekan sebelum meninggal. “Bukan itu saja, tapi sudah sering kali kakak saya di aniaya dia (FV),’’ katanya. Bersambung ke hal 5

Nurwahdaniyah berpose mesra dengan kekasihnya.

Nurwahdaniyah (Alm)

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Otoritas Pelabuhan Penye- Penyeberangan (ASDP). Mataram (Suara NTB) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ‘’Selasa (24/9) pekan depan Kabar adanya dugaan brangan (OPP) Lembar. Mere12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 pungutan liar (pungli) pada ka akan menggelar konsolida- kami akan rapat dengan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 aktivitas penyeberangan di si internal, kemudian mem- ASDP,’’ kata Kasi Operasi 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Pelabuhan Lembar menja- bahasnya dengan pihak Ang- OPP Lembar, Dedi Setiawan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 di atensi khusus pihak kutan Sungai Danau dan Bersambung ke hal 5 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

TO K O H

OPP akan Bertemu ASDP

Bahas Dugaan Pungli Trip Jadwal Kapal

Kejaksaan Hitung Kerugian Negara

Proyek Rumput Laut Diduga Asal-asalan Mataram (Suara NTB) Penanganan proyek rumput laut di Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Mataram diduga asal asalan. Juklak juknis yang mengatur distribusi proyek dan anggaran ditengarai dilabrak. Kejaksaan saat ini sedang menghitung nilai kerugian negara dari total pagu dana proyek tahun 2012 senilai Rp 2,1 miliar. Sumber Suara NTB menyebut, dugaan proyek asal asalan itu tidak hanya pada pelibatan 10 kelompok nelayan yang ditunjuk begitu saja. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/ars)

TARIK - Sejumlah nelayan terpaksa menarik paket rumput laut ke daratan. Bantuan dari BPBD Kota Mataram itu dianggap sia-sia.

Gunakan Nama Tresia

Masuk ke Malaysia Gunakan Visa Pelancong Nurwahdaniyah (28) sudah lama menjadi TKW di Malaysia. Setelah bekerja di Malaysia sejak 2002, wanita berparas ayu ini konon kerap ke luar masuk negeri jiran. Bagaimana korban dengan mudah bisa masuk ke Malaysia? ELUARGA korban mengaku, Nurwahdaniyah memang menjadi TKW sejak 2002 lalu, pernah bekerja di sebuah restoran di Malaysia. Sempat pulang tahun lalu, kemudian berangkat lagi ke Malaysia. Hanya saja, korban tidak menggunkana visa TKW. ‘’Kakak saya berangkat pakai visa pelancong dengan menggunakan nama Tresia Nurwahdaniyah,’’ tutur Nurhayati. Diakuinya, korban memang sudah dianggap menetap di Malaysia dan beberapa kali pulang ke Lombok dan Dompu. Sementara penelusuran Suara NTB di akun facebook korban, memang tercantum nama Fendy Vivian, dengan status “berpacaran”. Di dalam koleksi foto, terdapat sejumlah foto mesra korban dengan pelaku. Bersambung ke hal 5

Lotim Butuh Investor, Bukan Agen Tanah suatu kawasan harus jelas tata ruangSelong (Suara NTB) Bupati Lombok Timur (Lotim) H. nya. Dimana boleh dijadikan kawasan Moch. Ali Bin Dachlan memberikan wisata, kawasan permukiman dan kabatasan tegas terhadap minat-minat in- wasan tidak boleh disentuh haruslah jelas. vestasi di Lotim. Katanya, Lotim butuh Ia pun mempertanyakan rencana investainvestor yang benar-benar serius menan- si PT Eco Solution Lombok (ESL) yang amkan modalnya dan bukan agen tanah. akan mengembangkan Tanjung Ringgit Penegasan ini disampaikan Bu- apakah sudah memiliki tata ruang. ‘’Kita pati saat menerima rombongan dari tidak bisa berikan terlalu luas,’’ tegasnya. Kementerian Pariwisata yang Bersambung ke hal 5 didampingi pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB dan Lotim di PERTEMUAN - Pertemuan Bupati Kantor Bupati Lotim, Jumat (20/9) Lotim dengan rombongan dari Kementekemarin. Diketahui, salah satu yang rian Pariwisata saat diskusi rencana diminati untuk dikembangkan meninvestasi pengembangan kawasan jadi kawasan wisata adalah kawasan wisata Tanjung Ringgit di Kantor Tanjung Ringgit dan sekitarnya. Bupati Lotim, Jumat kemarin. Menurut Ali BD, pengembangan

(Suara NTB/rus)

C.03.08.13

KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Provinsi NTB mendorong Pemda untuk melakuan pembenahan terhadap sistem yang berlaku di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat (Lobar). Jika pengusaha merasakan masih belum maksimal fungsi infrastruktur vital pendukung perekonomian di NTB itu. H. Kamaruddin Nur Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/dok)

Pelabuhan Infrastruktur Vital


SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

Bentuk Koperasi Kelurahan MINIMNYA pengetahuan masyarakat tentang manajemen dan pengelolaan keuangan, menjadi persoalan besar bagi masyarakat. Terlebih, di era persaingan ekonomi yang begitu ketat. Kecenderungan masyarakat langsung membelanjakan dan menjual barang ke pasar, berdampak pada rotasi keuangan yang tidak signifikan dan hilangnya modal usaha. Masyarakat juga tentunya harus memikirkan wadah yang dapat menaungi usaha atau bisnisnya. Dalam upaya mengatur pengelolaan keuangan masyarakat, Kelurahan Pagutan Barat sedang (Suara NTB/dok) menggarap wadah untuk Cahya Samudra masyarakat dalam mengelola hasil usahanya. Lurah Pagutan Barat, Cahya Samudra ketika dikonfirmasi belum lama ini, mengungkap, bahwa untuk mengatur pengelolaan keuangan masyarakat, pihaknya akan membentuk koperasi kelurahan. Tujuan pembentukan koperasi tersebut, katanya, supaya masyarakat tidak serta merta langsung menjual barang atau hasil panennya. Tidak hanya itu, masyarakat apabila membutuhkan dana, dapat meminjam di koperasi. “Sewaktu-waktu kalau masyarakat tidak punya modal, kan bisa minjam di koperasi,” ungkapnya. Sejauh ini, masyarakat di Kelurahan Pagutan Barat yang berprofesi sebagai petani lele, katanya harus diberikan pemahaman dan pengarahan tentang pentingnya keberadaan koperasi, demi menunjang perekonomian dan usaha masyarakat. Tidak hanya itu, ke depan akan terus dikembangkan budidaya yang menjadi salah satu ikon masyarakat setempat. Dalam kesempatan itu, ia berharap partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk mengembangkan serta mendukung pembentukkan koperasi di kelurahan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan sebagai wadah penyaluran hasil produksi lahannya. (cem)

SUARA MATARAM

Halaman 2

Dewan Minta Walikota Copot Kepala BPBD Kota Mataram Mataram (Suara NTB) – Kalangan DPRD Kota Mataram turut bereaksi pascapenetapan Kepala BPBD (Badan Penanggulan Bencana Daerah) Kota Mataram sebagai tersangka dugaan penyelewengan proyek rumput laut senilai Rp 2 miliar lebih itu. Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Mataram, Ahmad Tauhid, SHI., meminta Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh segera mengambil sikap tegas. Sikap tegas yang dimaksud adalah mencopot HM dari jabatannya sebagai Kepala BPBD Kota Mataram. Menjawab Suara NTB Jumat (20/9) kemarin, Tauhid menyatakan, kalau memang benar Walikota Mataram ingin mewujudkan clean government atau pemerintahan yang bersih dari korupsi, maka jangan hanya dalam tataran wacana di koran. Tetapi, harus diwujudkan secara konkret, yakni dengan menonaktifkan HM dari jabatannya.

Tauhid ragu kalau HM masih bisa berkonsentrasi menjalankan tugasnya selaku kepala BPBD Kota Mataram. ‘’Tentu konsentrasinya akan terbagi,’’ cetusnya. Menurut dia, akan jauh lebih baik jika HM yang telah menjadi tersangka, dinonjobkan, supaya ia bisa berkonsentrasi menghadapi persoalan hukum yang tengah membelitnya. Justru, dengan status tersangka yang disandangnya saat ini, akan menambah beban bagi HM

jika masih dipertahankan sebagai kepala BPBD Kota Mataram. ‘’Kalau sudah berstatus tersangka, ini kan artinya ada masalah besar yang harus diselesaikan,’’ ujarnya. Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM., yang dikonfirmasi mengenai nasib Kepala BPBD Kota Mataram, menjawab sekadarnya. Bahwa, pihaknya, kata Sekda akan melakukan evaluasi terhadap persoalan yang menimpa Kepala BPBD Kota Mataram. Sebelumnya, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menyatakan prihatin terhadap HM yang sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penyimpangan proyek rumput laut. Terhadap proses lebih lanjut, tentu tidak bisa serta merta diambil tindakan katakanlah menonjobkan yang bersangkutan dari jabatannya sebagai kepala

’’

Kalau sudah berstatus tersangka, ini kan artinya ada masalah besar yang harus diselesaikan BPBD Kota Mataram. Ahyar mengaku, untuk mengambil tindakan yang lebih jauh, pihaknya harus mengkaji terlebih dahulu kasus yang menimpa mantan Sekretaris Dinas Kebersihan Kota Mataram tersebut. Pemkot Mataram dalam hal ini, sambung Walikota, mendukung penegakan hukum di Kota Mat-

(Suara NTB/dok)

Ahmad Tauhid

aram. Bahkan sejak awal, selaku Walikota, ia selalu mengingatkan jajarannya bagaimana mewujudkanpemerintahanyangbersih.(fit) (Suara NTB/cem)

Belum Setahun Sudah Rusak MARAKNYA pembangunan infrastruktur di Kota Mataram mendapat apresiasi dari kalangan anggota DPRD Kota Mataram. Memang saat ini Pemkot Mataram tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan jalan dan drainase. Sayangnya, upaya Pemkot Mataram mewujudkan infrastruktur yang baik bagi masyarakat, tidak dibarengi dengan pengawasan ketika pembangunan itu berlangsung Demikian pandangan anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Sang Ketut Deresta. Berbicara kepada (Suara NTB/dok) Suara NTB, Jumat (20/9) Sang Ketut Deresta kemarin, ia menyoroti buruknya kualitas pekerjaan para rekanan yang mengerjakan proyek jalan maupun drainase di Kota Mataram. Bagaimana tidak, pembangunan jalan maupun drainase di daerah ini, seolah hanya formalitas belaka. ‘’Banyak jalan dan drainase di kota ini, belum setahun dibangun sudah rusak,’’ ujarnya kecewa. Jika ditarik benang merahnya, ada banyak faktor yang menyebabkan proyek pembangunan fisik di Kota Mataram dibangun dengan kualitas yang mengecewakan. Pertama, ia menduga, proyek-proyek yang tak ‘’berumur’’ tersebut, lantaran tidak ada pengawasan yang optimal dari Dinas PU Kota Mataram selaku SKPD teknis. ‘’Karena tidak ada pengawasan, makanya dikerjakan sembarangan,’’ imbuhnya. Ia mencontohkan drainase di kawasan Tanah Haji. Menurut politisi Partai Hanura ini, proyek pembangunan drainasr tersebut dibangun menggunakan anggaran dari APBD Perubahan Kota Mataram tahun 2012, kini sudah rusak. ‘’Jangankan orang pintar, orang yang awam saja tahu, kalau rusaknya itu karena kurang campuran semennya,’’ demikian Deresta. Selain pengawasan yang lemah, proyekproyek yang tidak berumur panjang juga dipicu fenomena ‘’kejar tayang’’ pada setiap akhir tahun anggaran. Memang, sambung dia, ada kebiasaan di kalangan Pemkot Mataram menggelontorkan proyek di akhir tahun anggaran. Sehingga, mau tidak mau, rekanan yang mendapat proyek tersebut harus berpacu dengan target waktu yang ada supaya tidak terkena sanksi denda keterlambatan. Buruknya kualitas pembangunan jalan dan drainase, kata Deresta, menjadi catatan pihaknya. Di banyak kesempatan, ia memang kerap membicarakan persoalan jalan dan drainase, sebab, kedua jenis infrastruktur ini juga paling sering dikeluhkan masyarakat. ‘’Ini menjadi peringatan bagi Dinas PU Kota Mataram supaya lebih meningkatkan pengawasannya. Kenapa saya selalu berbicara soal jalan dan drainase, tidak berbicara yang lain? Masalah jalan dan drainase saja sampai sekarang tidak selesai-selesai, apalagi saya mau bicara yang lain,’’ tandasnya. (fit)

ANTRE - Masyarakat mengantri untuk membuat akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram

Permohonan Akte Kelahiran Capai 9.000 Mataram (Suara NTB) – Sejak dicabutnya keputusan Mahkamah Konstitusi terkait pembuatan akte kelahiran, melalui prosedur pengadilan beberapa bulan lalu permohonan pembuatan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, meningkat. Terlebih, pembuatannya pun tidak dipungut biaya. Tercatat dari Januari hingga September 2013, permohonan pengajuan akte kelahiran lahir umum (LU) mencapai 3.189 pemohon sementara lahir terlambat (LT) sebanyak 5.849. “Sekarang masyarakat gratis

membuat akte,” terang Kepala Bidang Catatan Sipil Kota Mataram, Dra. Kurniati, ketika dikonfirmasi di ruangannya, Jumat (20/ 9). Adapun persyaratan yang harus dilengkapi oleh pemohon akte, katanya yakni KTP, buku nikah dan surat keterangan lahir dari dokter atau bidan. Banyaknya masyarakat yang tidak memiliki buka nikah, kata Kurniati menjadi kendala pemohon, untuk membuat akte kelahiran anaknya. Ia menambahkan pemohon akte setiap hari mencapai kisaran 100 register. “Kadang perhari pemohon yang mendaftar mencapai 100 orang,” tuturnya.

Kata Kurniati yang masih menjadi kendala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Mataram, yakni kurangnya kesadaran masyarakat. Padahal lanjutnya, akte kelahiran merupakan data otentik balita. Tidak hanya itu, kendala pokok terjadi, banyaknya pasangan suami istri yang tidak memiliki akta kelahiran. “Kendala paling pokok adalah buku nikah,” ungkapnya. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kepemilikan akte kelahiran, pihaknya telah berupaya memberikan sosialisasi ke tingkat kelurahan dan kecama-

tan. Ia mengaku, pembuatan akte kelahiran biasanya melonjak saat penerimaan siswa baru. Sehingga penerbitan akte kelahiran ada dua macam, yakni Lahir Umum, ketika bayi baru berusia 60 hari dan Lahir Terlambat dengan usia di atas 60 hari. “Masyarakat kalau anaknya mau masuk baru dibuatkan akte,” akunya. Disinggung mengenai kendala dalam proses pembuatan akte kelahiran, Kurniati menuturkan, pihaknya terkendala sarana dan prasarana. Tetapi katanya, pihak harus bekerja sesuai dengan standar opera-

sional (SOP) dan mensiasiati untuk kerja lembur. Dalam kesempatan itu, ia berharap kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kepemilikan akte. Sementara itu, Haryani (31) warga Karang Taliwang yang ditemui ketika mengantri untuk registrasi pembuatan akte keponakannya mengungkapkan, proses pembuatan akte kelahiran cepat selesai dibandingkan dengan tahun yang lalu. Ibu satu anak ini juga mengaku, untuk mendapatkan akte dengan cepat, ia menggunakan jasa calo dan membayar sejumlah uang. (cem)

Sekda Tegaskan Pembentukan SKPD Baru Tak Bebani Daerah

(Suara NTB/cem)

JUKIR - Suardi jukir di komplek Pertokoan Cakra Selatan sedang mengatur sepeda motor.

Disambut Positif Penertiban Jukir Ilegal Mataram (Suara NTB) – Keinginan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishukominfo) Kota Mataram menertibkan dan meregistrasi ulang juru parkir (Jukir), disambut positif oleh tukang parkir. Sebab, beredarnya jukir ilegal dan bos parkir di Kota Mataram, membuat Dishubkominfo harus melakukan tindakan tegas dengan menertibkannya. Ketika Suara NTB mencari tahu keberadaan bos parkir di Kota Mataram, salah seorang pemuda yang enggan dikorankan namanya mengaku, dirinya menjadi tukang parkir hanya menggantikan saudaranya yang sedang ngojek ke daerah Pagutan. Menurut pengakuannya, hasil parkir yang didapatkan sebagian diserahkan ke saudaranya dan Dishubkominfo Kota Mataram. Mengenai penertiban jukir ilegal dan registrasi ulang, ia menyerahkan semua urusan kepada saudaranya yang

mempunyai lahan. “Terserah kakak saya aja, dia yang punya lahan,” ungkapnya. Sementara itu, Suardi (45) warga Dasan Cermen berprofesi sebagai tukang parkir di pertokoan Cakra Selatan, ketika dikonfirmasi, Jumat (20/9) merespon positif keinginan Dishubkominfo untuk melakukan registrasi ulang dan penertiban jukir ilegal. Pasalnya di beberapa tempat, sudah menjamur jukir ilegal. Pria yang sejak tahun 2004 hingga sekarang, mengaku, untuk menjadi jukir, harus mendaftarkan diri dengan membawa KTP, KK dan adanya lahan parkir. “Saya dulu mau jadi tukang parkir, langsung daftar ke kantor,” akunya. Tidak hanya itu, katanya setelah mendaftar Suardi mendapatkan kartu nama dan rompi dari Dishubkominfo. Suardi mendapatkan Rp 30 40 ribu perhari dari profesinya sebagai jukir. “Kalau ramai dapat banyak, tapi kalau sepi

kadang cuman dapat Rp 10 20 ribu perhari,” sebutnya. Mengenai jumlah dan mekanisme penyetoran hasil parkir ke Dishubkominfo, Suardi menuturkan, ia membayar 25 ribu per minggu dan petugas retribusi parkir dari Dishubkominfo langsung datang. Setiap pembayaran pun, katanya, Dishubkominfo memberikan bukti kwitansi. Hal senada dikatakan Nuralam (55) Warga Dasan Cermen. Ia mendukung upaya menertibkan dan melakukan registrasi ulang semua jukir di Mataram. Kakek yang telah bekerja dua setengah tahun di komplek pertokoan Gebang ini, mengaku, pekerjaannya sebagai jukir memiliki tanggung jawab yang berat. Pasalnya pemilik motor terkadang komplain, kalau helm atau motornya hilang. “Tanggungjawab saya besar, kadang kalau hilang helm sering dikomplain,” tuturnya. (cem)

Mataram (Suara NTB) – Tidak lama lagi, SKPD lingkup Pemkot Mataram bakal bertambah. Setidaknya,adaduaSKPDbaruyang dibentukPemkotMataram.Masingmasing Badan Keuangan dan Aset Daerah serta BPMPPT (Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu). Bahkan, Pemkot Mataram telah menyiapkan kantor bagi BPMPPT Kota Mataram di eks Kantor DPRD Kota Mataram. Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM., yang dikonfirmasi, Jumat (20/9) kemarin menegaskan, pembentukan dua SKPD baru tersebut tidak akan membebani keuangan daerah. Meskipun, tunjangan struktural sudah pasti akan meningkat, namun katanya, jumlahnya tidak besar. Kisarannya naik dari Rp 1 juta menjadi Rp 2,5 juta. Ia membantah, pembentukan dua SKPD baru itu akan berimbas pada penambahan pegawai dalam jumlah massal. Sekda menyampaikan, setiap penambahan struktur organisasi dalam sebuah birokrasi, tentu untuk memaksimalkan fungsi. Sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Dengan begitu masyarakat lebih sejahtera. Untuk Badan Keuangan dan Aset Daerah,Sekdamenyebutkan,akan ada penambahan tiga kepala bidang dan satu sekretaris. Hal yang sama juga kemungkinan besar akan berlaku di BPMPPT dengan mengangkat tiga kepala bidang dan satu sekretaris. Terkaitpelimpahanwewenang, menurut Makmur, ada Kepmen yangmengatursoalitu.‘’Itundakbisa ditolak,’’cetusnya.Terkaitanggaran untuk menunjang pengangkatan tiga kepala bidang dan satu sekretaris di dua SKPD baru itu, katanya, tidak banyak anggaran yang di-

(Suara NTB/fit)

HL. Makmur Said

siapkan. ‘’Ndak banyak, cuma Rp 200 juta,’’ imbuhnya. Menurut Sekda, dalam hal ini tidak ansih harus menganut prinsipmiskinstrukturkayafungsi.‘’kalaumemangdiperlukankenapasih harus kita pikirkan,’’ ungkapnya. Kepala daerah tentu memiliki pandangan yang berbeda, tidak sembarangan dalam memutuskan untuk membentuk SKPD baru. Masalah setuju tidak setuju, dianggapwajar.Iaberharap,denganpembentukan Badan Keuangan dan Aset Daerah, dapat memaksimalkan PAD dari nilai aset yang ada. Sekda menyebutkan, dari nilai aset Kota Mataram Rp 1,9 triliun, hanya terop yang menghasilkan PAD. ‘’Besokkan alat berat dimanfaatkan, lahan dimanfaatkan. Semua akan terdata. Tujuannya tidak lain adalah antara sim keuangan dan sim aset di satu tempat. Karena apa? Sumber neraca itu dari aset dan keuangan. Sekarang kan masih beda kamar,’’ terangnya. (fit)


SUARA NTB

Sabtu, 21 September 2013

Halaman 3

Sambutan Wagub NTB

Sambutan Dirjen Destinasi Pariwisata

Berturut-turut dari kiri ke kanan, Bupati Sumbawa, Wamen Perindustrian, Dirjen Destinasi Pariwisata dan Sultan Sumbawa, usai penyematan selempang khas Sumbawa

Kerjasama Humas Pemkab Sumbawa dengan Harian Suara NTB

Meriah, Pembukaan Festival Moyo 2013 Festival Moyo dan Pameran UMKM 2013 Kabupaten Sumbawa yang dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang diwakili Dirjen Destinasi Pariwisata, Jumat (20/9), berlangsung meriah. Kegiatan yang juga dihadiri Wakil Menteri Perindustrian RI, Alex Retraubun dan Wakil Ketua DPR RI, Sohibul Iman ini diharapkan mampu memberikan multi players efek bagi kemajuan pariwisata dan sektor pendukungnya. Serta menambah nilai investasi di daerah ini.

Ka datang sangka ku angkang Mole ku santurit kemang Lema mampis bawa rungan

Sambutan Bupati Sumbawa

Demikian lawas ungkapan kegembiraan menyambut para tamu mengawali sambutan Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik. Betapa masyarakat daerah ini memberikan penghargaan kepada para tamu yang datang berkunjung. Tetapi sekaligus wujud keterbukaan dan kegembiraan. Sehingga bisa hidup berdampingan secara damai dalam keanekaragaman latar belakang. Selain keramahan dan keterbukaan masyarakatnya, kabu-

paten Sumbawa juga terkenal kaya akan berbagai objek wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya. Sumbawa memiliki keindahan panorama alam yang eksotis. Objek wisata Pulau Moyo sebagai salah satu contohnya. Sumbawa sebagai Kabupaten paling kondusif saat ini berusaha membangun daerah secara seimbang sesuai motto Sabalong Samalewa yang kemudian diterjemahkan dalam visi Samawa Mampis Rungan. Dari tahun ke tahun bekerja keras, mengejar ketertinggalan, bahkan dalam lima tahun terakhir banyak capaian yang telah diraih. Masih banyak potensi Kabupaten Sumbawa yang dapat ditingkatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Event ini sengaja dinamakan Festival Moyo, karena ikon Pulau Moyo bukan saja secara nasional, tetapi secara internasional. Bahkan beberapa pesohor dunia pernah ke pulau Moyo.

Menurut bupati, mengejar pariwisata Bali dan Lombok tidaklah mungkin. Tetapi Sumbawa berharap tetesan pariwisata dari Bali dan Lombok. Dengan modal potensi wisata, adat, sejarah, alam, laut yang indah di hampir seluruh pantai. Untuk itu, hajat dari penyelenggaraan event ini bisa menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama. Agar festival Moyo 2013 ini menjadi milik masyarakat dan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Artinya, ketika sektor kebudayaan dan pariwisata dapat berkembang pesat, tentunya akan mengangkat reputasi daerah, menarik minat kunjungan wisata dan investor. Sebab sektor pariwisata merupakan sektor unggulan yang dapat menggerakkan ekonomi serta memberikan kontribusi besar. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif, bukan saja bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas. ”Tahun lalu, Festival Moyo hanya tiga hari, sekarang 10 hari. Ada teman dari Goa, Bandung, Manado dan Jakarta juga ikut berpartispasi dalam kegiatan ini. Dengan berbagai kegiatan di dalamnya, seperti Lari 10 K dengan hadiah yang lebih besar dari tahun lalu, Main Jaran dengan joki cilik, dan lainnya. Selain itu pula, ada pameran UMKM. Sebab ketika pariwisata sudah berkembang, maka sektor UMKM akan berkembang pula. Orang datang ke Sumbawa bisa

sekalian membawa buah tangan,” ujar Bupati. Pihaknya juga berharap ke Dirjen Destinasi Pariwisata, agar membantu mengajak para investor agar bisa berinvestasi di bidang pariwisata di Sumbawa. Serta kepada Wamen Perindustrian untuk membantu mendorong pengembangan UMKM di daerah ini. Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, S.H, M.Si, menyampaikan Festival Moyo nantinya akan lebih mengeksplorasi keberadaan potensi objek wisata di Sumbawa yang siap menyapa dunia. Wahana strategis, memperkenalkan potensi NTB, baik SDA, kuliner dan produk seni kreatif lainnya. Hal ini penting, mengingat posisi NTB sebagai destinasi wisata nasional yang akan memberikan dampak positif bagi bergeraknya sektor lain, seperti industri kerajinan dan pertanian. NTB akan bersinergi dalam rangka menunjang sarana yang dibutuhkan, salah satunya transportasi. Bahkan pada 24 September mendatang, akan dilakukan penerbangan perdana rute langsung dari Australia ke BIL, Praya. Selanjutnya nanti akan dibuka penerbangan Hongkong-BIL. Berbagai potensi tersebut tidak hanya dipromosikan saja. Tetapi mendorong dengan inovasi dan kreativitas, sekaligus meperluas produk daerah ini, melaui kegiatan ekspo dan lainnya. “Event ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para

investor dan para produk lokal dan nasional. Dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing dan nilai jual,” tukas Amin. Dirjen Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Firmansyah Rahim, ketika membuka Festival Moyo, menyatakan, tahun kedua pelaksanaan ini banyak budaya dan kearifan lokal Sumbawa yang ditonjolkan. Menawarkan wisata alam dan sejarah yang merupakan starting point bagi pembangunan pariwisata. Pulau Moyo sebagai latar belakang kegiatan ini, yang terletak di lepas pantai utara Sumbawa sangatlah indah. Dikelilingi terumbu karang alami, menyelam sambil ditemani fauna di bawahnya. Sementara itu, dataran pulau merupakan cagar alam yang dihuni satwa liar dan banyak jenis burung yang memukau pariwisata. “Pelaksanan event ini diharapkan mampu memberikan multi player efek bagi kemajuan pariwisata, baik berupa peningkatan arus wisata, dan yang menggerakkan kegiatan pariwisata, meningkatkan nilai ivestasi hingga akhirnya terjadi peningkatan pendapatan masyarakat. Melihat potensi wisata dan alam sebagai destinasi dunia yang nyaman dan aman,” demikian Firmansyah. (arn/*)

Samawa Basarune

Salah satu kecamatan yang menampilkan pawai budaya

DALAM pembukaan Festival Moyo kali ini, juga ada Samawa Basarune 2013, menampilkan kelompok masyarakat yang memainkan alat tiup tradisional Sumbawa yang disebut serune. Meniup sarune mengandung filosofi sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Allah SWT atas keberhasilan panen dan berharap agar panen selalu berhasil setiap tahunnya. Basarune juga merupakan media sosial yang sangat intens dalam kehidupan Tau Samawa (masyarakat Sumbawa). Sehingga sarune dan kemakmuran Samawa merupakan satu kesatuan nada dan melodi yang tak terpisahkan. Pada pembukaan tersebut juga ditampilkan tarian Getap Bagentar dan Junyung Pasaji Antat Parisi, dalam daur hidup Tau Samawa dari 24 kecamatan di Kabupaten Sumbawa. (arn)

Kesenian tradisional Rebana Rea

Atraksi tarian Getap Bagentar, salah satu tarian Sumbawa

Para pejabat mencoba meniupkan sarune

Pawai Budaya Juyung Pasaji

Wamen Perindustrian sedang melihat kain tenun tradisional Sumbawa pada salah satu stand pameran UMKM

Samawa Basarune oleh ratusan masyarakat termasuk para pelajar.


SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

Kabupaten Bima Juara Satu Balita Kurus Bima (Suara NTB) Kabupaten Bima menempati urutan pertama alias juara satu terkait balita kurus di Provinsi NTB. Kondisi ini terlihat ironi dengan Program-program pemerintah daerah yang bersumber dari APBD yang justru bernilai miliaran. Wakil Ketua Fraksi Persatuan Bintang Keadilan Peduli Demokrasi (PBKPD) DPRD Kabupaten Bima, Dra Hj Mulyati, MM saat ditemui, Jumat (20/9) mengatakan pernyataannya itu mengacu pada Penjelasan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan saat rapat koordinasi (rakor) pada 16 September. Di mana balita kurang gizi dan gizi buruk mencapai 5.896 anak. Dari program-program yang dicanangkan pemerintah dengan anggaran triliunan itu tidak terlihat pengalokasian anggaran signifikan untuk balita kurang gizi dan gizi buruk sebanyak 5.896 anak. “Berdasarkan penjelasan kepala dinas kesehatan Kabupaten Bima saat rapat koordinasi dengan Komisi IV, 16 September lalu, jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk di Kabupaten Bima sebanyak 5.896 orang,” katanya saat rapat paripurna pandangan umum farksi terhadap APBDP 2013. Dengan data sebanyak itu, kata Mulyati, Kabupaten Bima menduduki peringkat tertinggi di NTB ketegori balita kurus. Prestasi yang tentu tidak diharapkan, memprihatinkan dan miris. Untuk itu, lanjutnya, Fraksi PBKPD memertanyakan komitmen pemerintah daerah terhadap hal ini. Mengapa pemerintah tidak mengelokasikan khusus penambahan anggaran untuk penanganan balita gizi kurang dan buruk ini. Salah satu stakeholder yang memiliki andil dalam memercepat penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk adalah kader posyandu. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja para kader posyandu, perlu memberi insentif yang lebih memadai. Pada APBD 2013, kata dia, di pos belanja BPPKB baru teralokasi insentif di empat kecamatan, yakni Woha, Sape, Lambu dan Sanggar dengan total posyandu 181 dengan jumlah kader 905 orang. Setiap posyandu memiliki lima orang kader. Sementara itu, kata dia, jumlah posyandu di 18 kecamatan sebanyak 538 dengan total kader 1.690 orang. Dengan demikian masih ada sebanyak 357 posyandu yang kader-kadernya belum mendapatkan insentif. Sementara Wakil Bupati Bima, Drs H. Syafruddin H.M Nur, MPd, mengatakan apa yang disampaikan oleh Fraksi PBKPD baru bersifat pandangan umum. Jawaban atas pandangan itu akan disampaikan oleh Bupati Bima. “Tapi jika benar datanya itu, maka perlu ada evaluasi, mengapa bisa terjadi,” tandasnya. (use)

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Penderita Kusta Diduga Terima Beras Busuk Bima (Suara NTB) Kondisi mantan penderita kusta yang tersisihkan tak membuat mereka mendapat sentuhan pelayanan yang layak. Diduga beberapa hari lalu, mantan penderita kusta mendapat bantuan beras yang sudah busuk. Untuk itu, mereka pun mengadukan beras yang dibagikan oleh Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima ini ke DPRD Kabupaten Bima. Beras yang sudah tak layak dikonsumsi ini diadukan langsung oleh dua mantan penderita kusta, M. Said dan Samin Yakub ke Dewan, Jumat pagi. Awalnya, dua orang dari sekian warga lokalisasi yang tersisihkan ini tak diketahui maksud kedatangannya. Saat masuk, dua pria tua yang mengenakan kopiah hitam, satu mengenakan jaket coklat dan satu lagi koko putih kehijauan ini membawa serta bungkusan biru. Tak lain bungkusan tersebut berisi beras busuk yang hendak mereka tunjukkan ke Dewan. Awalnya tak diketahui maksud kedatangan kedua

pria tua ini. Hingga akhirnya Ketua Komisi IV, Ahmad, SP, MM dan Wakil Ketua Komisi IV, Dra Hj Mulyati, MM menyapa keduanya. Kepada para anggota Dewan ini keduanya meminta untuk masuk ke ruang rapat paripurna dan menyampaikan maksud kedatangannya. Keduanya hendak mengadukan tentang beras yang baru diterima beberapa hari lalu dari petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. Bukannya tanpa alasan, penuturan keduanya terbukti setelah bungkusan biru ditunjukkan. Saat dibuka, aroma tak sedap dari beras ini menyengat keras. Kepada wakil rakyat terse-

but, Said menuturkan jika dia dan rekannya sengaja datang dari tempat lokalisasi di Desa Panda Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Dia diminta oleh warga mantan penderita kusta untuk mengadukan masalah yang dialami. Beras tersebut dibagikan beberapa waktu lalu, namun kondisi beras sudah tidak layak. Pihaknya pernah memasak namun tak bisa dikonsumsi karena baunya. “Bahkan sudah dicuci berulang-ulang, tapi masih saja bau,” ujar Said. Hingga akhirnya, tak satu pun warga lokalisasi yang mau mengkonsumsinya dan dibiarkan begitu saja. Padahal menurut Said, Pe-

merintah Provinsi (Pemprov) NTB mengalokasikan anggaran untuk mantan penderita kusta. Anggaran tidak dikelola sendiri melainkan oleh petugas yang ditunjuk menerima anggaran itu. Mereka hanya diminta untuk menandatangani. Selanjutnya, petugas yang membelikan beras dan membayar listrik. Namun beras yang diterima justru tidak layak. Ditambahkannya, kejadian ini bukan yang pertama. Sebelumnya warga setempat juga menerima beras dengan kondisi yang sama. Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Ahmad, SP, MM terlihat geram mendengar kondisi yang dialami oleh para mantan penderita kusta ini. Dia mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti keluhan warga lokalisasi tersebut dengan mendatangi langsung pemukiman mantan penderita kusta guna memastikan se-

mua beras yang diterima kondisinya sama. “Ini benar-benar keterlaluan, siapapun tidak akan mau makan beras yang aromanya menyengat seperti ini,” katanya. Senada dengan Ahmad, Wakil Ketua Komisi IV, Dra Hj Mulyati, MM menyebutkan bukan hanya aroma yang busuk, namun beras yang sudah tidak lagi berwarna putih ini lengket jika dipegang. Contoh beras yang dibawa akan diamankan sebagai barang bukti untuk mempertanyakan hal ini ke Dinas Kesehatan. Dia menduga, jika beras itu terendam air dan disimpan sudah cukup lama di gudang. Beras itu sebenarnya sudah tidak layak jual dan konsumsi. Kemungkinan beras itulah yang dibeli dan berikan kepada eks penderita kusta. “Kami juga tidak bisa menerima hal ini dan akan menjadi atensi komisi empat,” pungkasnya. (use)

PERNYATAAN – Massa menunjukkan surat pernyataan di atas materai yang ditandatangani Pimpinan Komisi dan anggota Dewan lainnya yang berisi janji untuk mempertemukan massa dengan pimpinan Dewan, Bupati, Ketua KPUD dan pimpinan partai (kanan), dan massa di kantor DPRD Dompu, Jumat (20/ 9).

Soal Ancaman Penghentian Tambang

KSB Berharap Newmont Siapkan Solusi

Tersangka Pembom Ikan Dilimpahkan ke Jaksa Kota Bima (Suara NTB) Lima tersangka pelaku pengeboman ikan di sekitar perairan Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima yang diamankan sekitar dua bulan lalu dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima. Berkas lima orang pelaku pengeboman ikan ini dilimpahkan pada Jumat (20/9). Kelima warga asal Desa Nggelu Kecamatan Lambu ini masing-maing berinisial R, 40 tahun, Q (31), S (19), SD (14) dan A (24). Bersama dengan berkas para tersangka juga dilimpahkan barang bukti berupa 13 botol bom ikan siap ledak, rangkaian kabel pemicu, batu pemberat bom. Tidak hanya itu, juga turut dilimpahkan barang bukti satu unit kapal motor bermesin dua, satu Sampan dan satu mesin kompresor. “Namun, untuk barang bukti kapal motor dan sampan diamankan di Pelabuhan Bima,” terang Kasat Reskrim AKP Agus Dwi Ananta, SH. Dijelaskan Agus, dalam penyidikan para tersangka ini telah menggunakan bahan peledak dalam menangkap ikan di perairan Toro Nisa Dusun Saree Me’e, Kecamatan Langgudu. Namun penggunaan bahan peledak ini melanggar karena merusak ekosistem laut. Ditambahkannya, dari lima orang tersangka ini terdapat satu orang pelaku yang masih di bawah umur. Namun dalam pemberkasan tetap diajukan secara bersamaan. Atas perbuatannya sejumlah tersangka dijerat dengan pasal berlapis. Pasal 1 Ayat 1 UU darurat Nomor 12 Tahun 1951 jo Pasal 84 Ayat 1 UU Nomor 31 Tahun 2004, Pasal 85 UU Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004, jo Pasal 55 dan 56 KUHP. (use)

(Suara NTB/ula)

Warga Dompu Kembali Persoalkan PAW Dewan Dompu (Suara NTB) Pergantian antarwaktu (PAW) empat anggota DPRD Dompu yang pindah partai masih menuai polemik. Calon pengganti empat anggota Dewan bersama pendukungnya meminta proses PAW yang sempat ditarik dari Gubernur agar diproses kembali. Namun janji perwakilan Dewan untuk menghadirkan pimpinan Dewan bersama pihak terkait tidak satupun hadir, sehingga massa mengancam untuk memboikot sumber mata air PDAM Dompu yang diambil dari Karamabura. Basrin H. Yusuf, ketua Forum peduli PAW DPRD Dompu kepada wartawan, Jumat

(20/9) menegaskan, kehadirannya di kantor Dewan untuk menuntut janji Dewan yang akan mempertemukan pihaknya dengan pimpinan Dewan, Bupati Dompu, Ketua KPU Dompu, dan pimpinan partai asal keempat anggota Dewan. “Kemarin Ketua Komisi I menandatangani surat pernyataan di atas materai bersama anggota Dewan yang hadir, akan mempertemukan pihaknya dengan pimpinan Dewan, Bupati, ketua KPUD dan pimpinan partai asal. Tapi kenyataannya, sampai siang ini tidak juga ada yang menunjukkan batang hidungnya,” terangnya. Bila kesabaran pihaknya

habis karena dipimpong dan dipermainkan Dewan dengan janji palsu, Basrin mengancam akan menduduki Dewan dan menyegel kantor Dewan. Sikap lain bisa ditempuh pihaknya dengan menjemput paksa pimpinan Dewan di kediamannya untuk melanjutkan proses PAW empat anggota Dewan. “Kalau tidak bisa juga, kita akan sabotase instalasi air (PDAM) di Karamabura,” tegasnya. Setelah menunggu beberapa jam, Drs AW Syafruddin anggota DPRD Dompu dari PPP dan Ismul Rahmadin, S.Pd.I (Partai Demokrat) menemui massa aksi. Menurut keduanya, pimpinan Dewan

Perbaikan Jalan Seloto Belum Tuntas Taliwang (Suara NTB) tahun ini, juga kurang Janji pihak Dinas Pekersesuai dengan harapan jaan Umum (PU) untuk warga. Sebelumnya warmempercepat pekerjaan ga menginginkan agar perbaikan jalan menuju jalan sepanjang 5,1 kidesa Seloto, kecamatan lometer menuju desanya Taliwang, hingga kini beyang selama ini rusak lum terlaksana. berat agar dapat diperKepala desa Seloto, Lukbaiki seluruhnya. Tetamanul Hakim yang dikonpi Pemda KSB melalui firmasi, Jumat (20/9), Dinas PU hanya menmembenarkan hal terseyanggupi sepanjang 2 kibut. Ia menyebutkan, janji lometer dengan alasan Dinas PU untuk memulai hanya sebesar itu ke(Suara NTB/bug) pekerjaan memperbaiki mampuan anggaran Lukmanul Hakim jalan ke desanya tersebut daerah tahun ini. pada akhir bulan Agustus lalu belum juga Dengan keadaan itu, warga dan Peterlihat di lapangan. “Memang belum merintah Desa (Pemdes) Seloto pun leada pekerjaan sedikit pun,’’ jelasnya dite- gowo menerimanya. Lukmanul menyemui media ini di kantor DPRD KSB. butkan, agar perbaikan jalan itu bisa Terkait keterlambatan tersebut, memberikan manfaat langsung bagi warLukmanul mengaku, sebelumnya Dinas ganya ia pun meminta agar pekerjaan PU pernah berkoordinasi dengan pi- perbaikan dimulai dari desa mereka. “PU haknya. Dinas PU menyatakan belum maunya menyambung jalur dari arah Tadapat memulai pekerjaan sesuai komit- liwang, tapi kami tidak mau. Karena kamen yang disepakati bersama Komisi lau begitu, bukan kami yang menikmatIII sebelumnya karena masih adanya inya, tapi warga Taliwang,” timpalnya kegiatan pekerjaan jalan yang lebih seraya menambahkan jika sepanjang mendesak. Yakni pekerjaan jalan menu- 700 meter dari 2 kilometer yang akan ju pantai Jelenga kecamatan Jereweh dikerjakan tahun ini telah disiapkan PU yang akan digunakan sebagai salah satu menyambung arah jalur Taliwang. rute kegiatan AUDAX Sumbawa Barat. “Karena yang 700 meter materialnya Untuk alasan tersebut warga desa sudah ditempatkan di jalur dari arah TaliSeloto nampaknya dapat memahami wang, kami pun mengalah lagi dan hanya dan memberikan toleransi kepada Di- ada sekitar 1,3 kilometer yang akan dikernas PU dan pemerintah. Namun kata jakan dari desa kami,” urai Lukmanul. Lukmanul, toleransi warganya hanya Sebelumnya Kabid Bina Marga sebatas itu. Sebab jika pasca peker- Dinas PU KSB, Sahril, ST kepada jaan jalan ke pantai Jelenga tak kun- media ini mengatakan, pihaknya jung juga ada kegiatan pekerjaan di akan segera memulai pekerjaan perjalan menuju desa mereka, warga akan baikan jalan menuju desa Seloto kembali melancarkan aksi protes be- tersebut. Hanya saja untuk saat ini, sar-besaran. “Kalau dulu kami hanya belum dapat dimulai karena konsendatang hearing (dengar pendapat) den- trasi pekerjaan jalan masih dilakugan Dewan. Tapi nanti kami akan demo kan di akses jalan menuju pantai besar-besaran,” ancamnya. Jelenga. “Begitu selesai yang di JePerbaikan jalan menuju desa Seloto lenga, seluruh peralatan akan kita pun yang akan dilaksanakan Dinas PU mobilisasi ke sana,” janjinya. (bug)

akan menemui massa aksi Senin (23/9) depan setelah dibahas dalam rapat Banmus bersama anggota Dewan lainnya. “Pak Ketua tidak bisa menemui massa aksi karena dua wakil Ketua enggan hadir. Makanya pimpinan akan merapatkan dulu bersama Banmus, Senin depan baru akan menemui massa aksi,” kata Ismul Rahmadin. Sementara AW Syafruddin mengungkapkan, surat pernyataan yang dibuat pihaknya saat menemui massa aksi, Kamis (19/9), bukanlah surat resmi Dewan. Karena itu merupakan surat pernyataan perorangan anggota Dewan. Namun Ketua Dewan akan

menemui massa aksi Senin (23/9) mendatang setelah melakukan rapat Banmus bersama anggota Dewan lainnya. “Untuk surat penarikan berkas PAW empat anggota Dewan itu cacat hukum, karena diterbitkan tidak melalui prosedur,” kata AW Syafruddin yang mengulang pernyataan Ketua Dewan. Setelah mendapat tanggapan dari dua anggota Dewan ini, massa aksi akhirnya bisa memaklumi dan sedikit demi sedikit membubarkan diri. “Ingat, jika sampai hari Senin tidak ada keputusan, ancaman kami soal air PDAM akan kami wujudkan,” ancam massa aksi. (ula)

Pelamar CPNS Jalur ’’Online’’ di KSB Capai 3.000 Orang

(Suara NTB/bug).

Taliwang (Suara NTB) Kemungkinan akan terhentinya kegiatan produksi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) per 12 Januari 2014 mendatang, jika diberlakukannya pelarangan pengiriman konsentrat oleh pemerintah pusat, membuat sejumlah pihak mulai angkat bicara. Tak terkecuali pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) selaku daerah di mana PT NNT bercokol selama ini. Asisten II Pemda KSB Drs. Nurdin Nur mengatakan, PT NNT seharusnya mulai saat ini menyiapkan berbagai solusi jika kebijakan tersebut benar-benar diberlakukan pemerintah. “Siapkan solusi. Baik itu jangka pendek maupun jangka panjang,” cetusnya kepada wartawan, Jumat (20/9). Menurutnya, salah satu solusi yang harus segera disiapkan PT NNT adalah terkait nasib para karyawan. Sebagai perusahaan, Newmont diharapkan telah memiliki rencana strategis dalam mengelola karyawannya agar jika kebijakan tersebut menyebabkan perusahaan berhenti berproduksi atau bahkan gulung tikar, nasib para karyawan tidak terkatung-katung. “Masak mereka begitu berhenti, tidak memikirkan nasib karyawannya? Kan akan menimbulkan persoalan lain kalau seperti itu,” timpalnya. Selain kepada perusahaan, Nurdin juga meminta kepada karyawan untuk pula berperan aktif menyikapi rencana penerapan kebijakan pemerintah itu. Salah satu langkah yang dapat dilakukan kata mantan kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KSB ini, adalah dengan mencari informasi baik kepada perusahaan maupun pemerintah (pemerintah pusat, red) terkait persoalan yang membuat perusahaan terancam berhenti beroperasi. “Melalui serikat, pekerja bisa mempertanyakan legalitas kebijakan pemerintah itu. Baik kepada pemerintah sendiri maupun ke perusahaan,” tukas Nurdin. Pemda KSB sendiri lanjut dia, sejauh ini belum pernah membahas seputar kebijakan pemerintah pusat yang bakan mengancam keberlanjutan kegiatan PT NNT di Batu Hijau tersebut. Namun demikian Pemda KSB sebagai kabupaten penghasil tetap berharap akan ada solusi terbaik nantinya, baik bagi PT NNT maupun pemerintah pusat. “Kita berharap ada solusi terbaik, tanpa harus ada yang dirugikan,” pungkasnya. (bug)

Taliwang (Suara NTB) Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan (BK-Diklat) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyatakan dalam sepekan terakhir jumlah pelamar penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur online telah menembus angka 3.000 orang. “Berdasarkan update terakhir kami kemarin, sudah ada 3.000 lebih yang masuk di server penerimaan online, jelas kepala BK-Diklat KSB Abdul Malik Nurdin, S.Sos kepada wartawan, Jumat (20/9). Dalam sehari, rata-rata pelamar jalur online yang memasukkan lamaran sekitar 500 orang. Menurut Nurdin, dibukanya pengajuan lamaran sistem jarak jauh ini selain memberikan kemudahan bagi pelamar terutama yang berada jauh dari KSB, juga memberikan kemudahan kepada pihaknya. “Secara teknis sejauh ini kami tidak ada persoalan berarti dalam mengelola penerimaan lamaran secara online ini,” timpalnya. Meski telah mencapai sekitar 3.000 lebih pelamar, jumlah berkas dokumen lamaran yang akan dijadikan sebagai persyaratan administrasi yang telah diterima BK-Diklat KSB baru mencapai 1.162 berkas. Berkas-berkas itu pun telah termasuk berkas pelamar yang datang mendaftarkan diri secara langsung ke kantor BK-Diklat. Malik menyebutkan, tidak jadi persoalan jika berkas dokumen lamaran para pelamar online belum sampai saat ini ke kantor BK-Diklat. Sesuai ketentuan batas akhir pengiriman berkas hingga tangal 23 September cap pos. “Lewat dari tanggal 23 September kita terima atau hingga sebelum selesai proses penelitian administrasi tidak masalah, kita bisa masih bisa proses. Yang penting berkas lamaran mereka distempel posnya 23 September. Lewat dari itu kita tidak akan terima dan pelamar bersangkutan kita nyatakan tidak memenuhi syarat,” tukas Malik. Ia memperkirakan dalam beberapa hari ke depan jumlah pelamar akan terus mengalami peningkatan drastis. Baik yang memasukkan lamaran secara online maupun langsung datang ke kantor BK-Diklat KSB. Keyakinan Malik itu nampaknya tidak berlebihan, pasalnya pada tahun ini selain KSB, hanya Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB yang membuka lowongan penerimaan CPNS jalur umum. “Dulu saja yang seluruh kabupaten/kota melaksanakannya, jumlah pelamar yang masuk ke kita (KSB) sekitar 7.000 pelamar. Apalagi sekarang kami bisa pastikan akan melebihi dari itu. Sebab kita juga kan lebih banyak diserbu pelamar dari luar daerah pastinya,” imbuhnya. (bug) Malik Nurdin


RAGAM

TKW Asal Dompu Diduga Dibunuh di Malaysia Sejak kejadian pemukulan dengan botol Bir itu, anak ke dua dari tujuh bersaudara ini jatuh sakit. Korban dilarikan ke rumah sakit setempat karena dalam keadaan koma. FV bahkan sempat berkomunikasi langsung dengan keluarga korban yang tinggal di Turida. FV meminta dikirimkan uang Rp 10 juta untuk biaya pengobatan. Bukannya dipakai membiayai perawatan medis, uang itu diduga ditilep FV. ‘’Malah rumah sakit minta tagihan sekitar Rp 4,3 juta untuk biaya pengobatan,’’ tambah Nurhayati. Mereka pun terpaksa mengirimkan kembali biaya rumah sakit, serta biaya pengiriman jenazah. Biaya tambahan dibantu langsung Bupati Dompu, H. Bambang M.Yasin. Jenazah akhirnya dimakamkan di Dusun Lendang Lekong, karena orang tua korban menetap di sana. Jenazah sekitar pukul 09.00 Wita dimakamkan di dekat makam ayahnya. Penderitaan yang dialami korban memang cukup panjang. Masih penuturan keluarga, Nur – sapaan korban – sering dianiaya. Tidak hanya itu, uang tabungan korban Rp 100 juta lebih dikuras pelaku. Rumah yang pernah dibeli di Turida dari gaji sebagai TKW juga dijual atas permintaan pelaku. ‘’Intinya sekarang kami minta pelaku itu ditangkap dan diproses hukum,’’ pinta Anisa. (ars)

Dari Hal. 1

Masuk ke Malaysia Gunakan Visa Pelancong Di tempat terpisah, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI NTB, H.M. Saleh, B.Sc mengatakan sudah mendengar ada salah seorang warga Dompu, yang meninggal di Malaysia. Jenazah TKW yang bernama Nurwahdiyah sudah diterima dan dimakamkan keluarganya di Turida Cakranegara Mataram. Saleh mengatakan TKW yang meninggal tersebut bukan merupakan TKI karena tidak memiliki visa dan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN). Bahkan, yang bersangkutan, katanya, setiap bulan melancong atau keluar masuk Malaysia. Dijelaskan, yang bersangkutan bukan berangkat dan menggunakan KTP domisili NTB tetapi berdomisili di Medan, Sumatera Utara. “Yang dimakamkan itu dari Dompu tetapi alamatnya itu di Medan. Dia menggunakan KTP Medan. Yang bersangkutan pulang pergi tiap bulan, dilihat paspornya April di Malaysia, Juni pulang. Juni ke Malaysia, Juli pulang, dia melancong, tidak ada visa, tidak ada KTKLN,”ujarnya ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (20/9) sore disela-sela pemberian bantuan tali asih kepada keluarga TKI oleh Felda Global Venturies Sdn. Bhd di Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB. Sementara itu, terkait dengan adanya informasi delapan TKI meninggal yang dipulangkan melalui Bandara Internasional Lombok (BIL) bukan dari NTB tetapi semuanya berasal dari daerah Jawa. ‘’Yang dinyatakan delapan orang dipulangkan meninggal itu saya baca di internet tetapi semuanya dari Jawa semua,’’ katanya.

Dari Hal. 1

Jangan Lepas Tangan Tewasnya Nurwadahniyah jangan diabaikan pemerintah dan Pemda di NTB. Pemerintah dan Pemda tidak boleh lepas tangan dalam menyikapi tewasnya TKW asal NTB yang jenazahnya dikirim dari Malaysia, kemarin. Untuk TKI yang tewas karena penyebab yang tidak wajar, pemerintah harus memberikan pendampingan hukum. Saran itu disampaikan anggota Komisi IV (Bidang Ketenagakerjaan) DPRD NTB, Dra. Hj. Endang Yuliati, yang dihubungi Suara NTB, Jumat kemarin. Menurut Endang, jika penyebab meninggalnya TKW tersebut karena hal – hal yang bersifat natural, tentu tidak akan timbul persoalan. Namun, jika penyebab kematian itu akibat penganiayaan, pembunuhan atau kecelakaan kerja, tentu harus reaksi oleh pihak Pemerintah Indonesia. Menurut Endang, jika kematian TKI karena kecelakaan kerja, bisa jadi ada imbalan atau pesangon yang harus diberikan kepada keluarga korban. Sementara, jika kematian ini disebabkan karena penganiayaan atau pembunuhan, pemerintah harus meminta ketegasan adanya sanksi hukum yang jelas yang diberlakukan kepada pelaku pembunuhan atau penganiaya tersebut. Menurut Endang, apa yang menimpa para TKI, bisa jadi merupakan cermin penghargaan bangsa lain terhadap bangsa Indonesia. Yang jelas, ujar Endang, harus ada respon yang memperlihatkan ketegasan sikap dari Pemerintah Indonesia jika penyebab kematian para TKI tersebut akibat sesuatu yang tidak wajar. Endang juga mengingatkan, maraknya pelecehan atau penganiayaan terhadap TKI tidak terlepas dari kualitas tenaga kerja yang kita kirim. Karenanya, Endang mengingatkan bahwa pelatihan – pelatihan di Balai Latihan Kerja sebagai tempat dilatihnya para TKI sebelum berangkat ke luar negeri harus benar – benar dijalankan sesuai ketentuan. ‘’Itulah mengapa selama ini saya selalu mengingatkan kenapa BLK ini menjadi penting karena BLK ini tempat kita melahirkan tenaga kerja yang benar – benar mempunyai skill dan siap untuk terjun ke dunia kerja,’’ ujarnya. (ars/nas/aan)

Pelabuhan Infrastruktur Vital Pelabuhan menjadi salah satu indikator yang diteliti BI dalam hal menyimpulkan Kajian Ekonomi Regional (KER). Meskipun, secara detail, validitas datanya diambil langsung dari Badan Pusat Statistik (BPS). ‘’Jika memang kondisi pelabuhan dikeluhkan oleh pengusaha, Pemda atau pihak terkait harus melakukan pembenahan guna mendukung lancarnya distribusi barang,’’ terang Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, H. Kamaruddin Nur, SE, MM dikonfirmasi Suara NTB pada kegiatan pelatihan Wartawan Bali Nusra di Labuhan Bajo, NTT, Jumat (20/8). Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB ini mengemukakan, secara teori ekonomi, jika arus barang di suatu wilayah mengalami ketersendatan. Maka akan berdampak terhadap inflasi (naiknya harga barang tidak diikuti kenaikan pendapatan masyarakat) di daerah. Hal demikian akan mengakibatkan pemberatan laju ekonomi. Contoh sederhana ia kemukakan, jika barang yang masuk ataupun yang keluar dari pelabuhan tertahan, jika jenisnya adalah komoditi sayur dan buah. Maka secara langsung akan mengalami pembusukan. Jika tertahan dalam waktu yang relatif lama. Maka akan terjadi kekurangan stok yang menimbulkan kenaikan harga. Hal inilah yang berdampak terhadap konsumen secara langsung dan kerugian juga pada pengusahanya sendiri. “Akan tetapi perlu dilihat dulu, seberapa lama rentan waktu antrean kapal di pelabuhan, kalau berhari-hari akibatnya muncul akan seperti itu. Tetapi kami ranahnya dalam hal pengaruhnya langsung terhadap perekonomian. Hal teknis menyangkut pelabuhan di luar wewenang BI,’’ tambah Kamaruddin. Bagi pengusahanya sendiri, tentunya seperti yang diberlakukan biasanya harus dengan memperbanyak ketersediaan stok di gudang. Jika barang tersebut kaitannya dengan kebutuhan yang tidak mudah rusak. Ataupun mengantisipasinya dengan menyesuaikan waktu pengiriman dengan perkiraan lamanya waktu antre di pelabuhan. Pada efek lainnya, digambarkan jika terjadi gangguan pada pelabuhan. Maka akan mengakibatkan selera investor untuk berinvestasi di daerah akan berkurang. Sebab, pelabuhan dipandang sebagai akses utama dalam kaitannya dengan rencana pengembangan suatu daerah. ‘’Ini hanya menjadi kajian sementara saja, kalaupun detailnya persoalan yang terjadi di pelabuhan harus ada data lengkap. Berapa angka inflasi yang dimunculkan dan persentase pengaruhnya terhadap ekonomi daerah memang harus dengan data kajian yang lengkap,’’ ujarnya. (bul)

Dari Hal. 1

Halaman 5

Pelayanan TKI

Gubernur : Petugas Minta Uang, Lapor ke Saya Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan Pemprov NTB telah menyiapkan Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) untuk mempermudah pengurusan dokumendokumen calon TKI yang akan bekerja di luar negeri. Untuk itu, jika ada petugas yang tidak melayani dengan baik apalagi pungutan liar (pungli) maka ia meminta calon TKI melaporkan langsung kepada dirinya atau melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB. ‘’Semuanya itu adalah untuk melayani pelungguh (anda) semua. Maka gunakan kesempatan itu dengan baik. Kalau ada hal-hal yang bapak-bapak /ibu, ada layanan yang tidak baik atau ada praktik yang dilakukan oleh perangkat pemerintah daerah Provinsi NTB sampaikan kepada tiang (saya). Misalnya ada yang meminta uang tidak karuan, layanan yang mudah dipersulit , hal-hal yang seperti itu maka beritahu saya Gubernur NTB,”tegasnya pada acara penyerahan bantuan kepada keluarga TKI oleh Felda Global Venturies Sdn. Bhd di Gedung Sangkareang kantor Gubernur NTB, Jumat (20/9) sore kemarin. Hadir dalam acara tersebut Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Marsekal (Pur) Herman Prayitno, Atase Tenaga Kerja Indonesia, Atase Keimigrasian dan perwakilan Felda Global Venturies Sdn. Bhd, PJTKI dan ratusan keluarga TKI. Gubernur mengatakan, tujuan disiapkannya LTSP tersebut adalah untuk mempermudah para calon TKI /TKI yang akan dan sudah bekerja di luar negeri dalam mengurus dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Untuk itu, maka petugas jika sudah dipermudah maka petugas jangan ada yang mempersulit. “Sampaikan kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan perangkat pemerintah daerah untuk sama-sama kita benahi,” pintanya. Terhadap para calon TKI ia mengharapkan jika akan bekerja ke luar negeri harus

(Suara NTB/nas)

TALI ASIH - Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi didampingi Dubes RI untuk Malaysia Marsekal (Purn) Herman Prayitno, menyalami istri TKI sebagai penerima dana tali asih. mengikuti prosedur yang benar. Jika mengikuti prosedur yang benar katanya, maka awal dan akhirnya pasti akan baik. Selain itu, jika sudah berada di negara orang lain maka pasti akan mendapatkan hak-haknya secara penuh. ‘’Maka saudara-saudara harus mengingatkan kepada saudara-saudara kita, keluarakeluarga di masing-masing kita agar kalau memang ada niat mencari nafkah merantau ke Malaysia atau ke tempat lain itu menghindarkan diri dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Tempuh prosedur yang benar,’’ pesannya. Gubernur yang baru dilantik memimpin NTB periode kedua ini menambahkan, pihaknya terus melakukan pembenahan pada sektor ketenagakerjaan. Bahkan, katanya, pembenahan sektor ketenagakerjaan menjadi prioritas Pemprov NTB. Untuk itu, pihaknya juga akan memperkuat jaringan kerjasama dengan Duta Besar Indonesia di Malaysia dan pihak terkiat lainnya menyangkut ketenagakerjaan tersebut. Sementara, Duta Besar RI untuk Malaysia, Marsekal (Purn) Herman Prayitno menyebutkan jumlah TKI asal NTB yang bekerja di Malaysia saat

Dirjen Destinasi Pariwisata : Cepat Buka Investasi DIRJEN Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Firmansyah Rahim, menyatakan, pekerjaan Sumbawa sekarang ini bagaimana mengangkat potensi pariwisata yang dimilikinya. Tentunya dengan meningkatkan aksesiblitas, serta mempercepat buka investasi. ‘’Cepat buka investasi sebanyak-banyaknya disini. Kita (pusat) bisa memfasilitasinya. Produk yang sudah kita buat bisa untuk kampanye pariwisata. Disiapkan dulu infrastrukturnya, karena harus berjalan seiring. Banyak yang bisa dikerjakan,’’kata Firmansyah. Menurutnya, Sumbawa sudah memiliki destinasi unggulan. Tinggal bagaimana meningkatkan jumlah destinasi dan daya tariknya. “Bagaimana orang mau tinggal kalau tidak ada hotel, jadi mesti gandeng investor, karena pemerintah tidak bisa sendiri,’’ katanya. (arn)

ini mencapai 400 ribu orang. Sebagian besar bekerja di sektor perkebunan kelapa sawit dan beberapa sektor lainnya. “WNI yang bekerja di Malaysia lebih dari 1,1 juta diantaranya 400 ribu orang berasal dari NTB yang bekerja di semenanjung Malaysia, Sabah dan Serawak,”ungkapnya. Dikatakan, pemberian bantuan kepada keluarga TKI yang ditinggal bekerja ke Malaysia oleh kepala keluarganya merupakan salah satu program dari Kedutaan Besar yang disebut family care (kepedulian kepada keluarga TKI). Dimana perusahaan tempat para TKI bekerja harus memberikan bantuan/ dana tali asih kepada keluarga yang baru ditinggal tiga bulan. “Mendorong majikan memberikan tali asih kepada keluarga TKI yang dinyatakan sudah lulus tes kesehatan di Malaysia. Maka majikan akan memberikan tali asih sebesar Rp 500 ribu, ini tidak boleh dipotong dari gaji TKI,”ujarnya. Herman mengatakan, pemeirntah sudah membuat regulasi terkait dengan WNI yang bekerja di luar negeri. Regulasi tersebut dimaksudkan untuk menjamin, melindungi para TKI sehingga lebih mudah dan tenang bekerja. (nas)

Firmansyah Rahim

(Suara NTB/arn)

SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

Futsal, Wartawan Lobar Bungkam Tim AZAN POSE - Tim futsal AZAN dan Forta Lobar berfoto bersama sebelum pertandingan dimulai. (Suara NTB/her)

Bahas Dugaan Pungli Trip Jadwal Kapal Dari Hal. 1 kepada Suara NTB Jumat (20/ 9) kemarin. Rapat itu akan membahas sejauh mana kepastian adanya informasi pungli pada penerapan trip jadwal kapal. Karena informasi yang diterima pihaknya, kapal yang belum masuk dalam format jadwal, bisa disisipkan di antara jadwal resmi, dengan membayar Rp 1 juta. Sebagai pengawas dan penyusun jadwal, tentu pihaknya risih dengan kabar ini, karena berakibat kacaunya jadwal yang sudah ditetapkan. ‘’Nanti dalam rapat kami akan menentukan langkah apa yang bisa ditempuh terkait informasi adanya dugaan pungli ini,’’ terangnya. Selain dengan ASDP, pihak Administrator Pelabuhan juga akan dilibatkan. Tidak lupa, pelaku usaha atau pengusaha kapal yang diwadahi organisasi akan dilibatkan juga. ‘’Semua komponen akan duduk bersama hari Selasa minggu depan,’’ jelasnya. Tapi pada dasarnya, jadwal yang disusunnya bersama ASDP diklaim sudah tepat sesuai dengan rumusan jumlah kapal dan waktu sandar. Selama ini pun dianggap tidak pernah ada masalah. Pria asal

Jakarta yang baru empat bulan bertugas di NTB ini, mengaku kaget dengan adanya kabar dugaan pungli itu. ‘’Ini artinya ada masalah, dan kami tetap atensi. Makanya dengan rapat nanti akan menentukan langkah kami berikutnya, apakah dalam bentuk penelusuran atau bagaimana,’’ pungkasnya. Harus Dijatuhi Sanksi Sementara, kalangan DPRD NTB mengingatkan jika benar – benar terbukti, oknum pejabat yang terlibat dalam permainan trip di Pelabuhan Lembar harus dijatuhi sanksi tegas. Untuk menindaklanjuti adanya kabar menyangkut dugaan permainan trip ini, Komisi III DPRD NTB akan melakukan penelusuran terlebih dulu. Penegasan itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD NTB, Suharto, ST, MM, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (20/9) kemarin. Suharto menegaskan bahwa pihaknya sejauh ini baru mendengar tentang persoalan ini dari kabar di media massa. ‘’ Kami berterima kasih ada informasi seperti ini yang disampaikan oleh media,’’ ujarnya. Dengan adanya informasi tersebut, Suharto menegaskan

pihaknya akan melakukan penelusuran terlebih dahulu. ‘’Kami akan telusuri untuk mencari fakta itu, baru kita kupas habis,’’ tandasnya. Menurut Suharto, dengan kondisi di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi yang baru berganti kepemimpinan, bisa jadi proses penelusuran ini membutuhkan waktu. ‘’Ini kan kepala dinasnya masih baru. Mudah – mudahan arus informasi di internal mereka masih bagus,’’ ujarnya. Suharto sependapat bahwa arus informasi, barang dan jasa dari dan menuju sebuah daerah sangat menentukan kemajuan daerah tersebut. Karenanya, jika ada kinerja aparatur yang mengganjal arus barang dan jasa ini, ia sangat menyesalkannya. Namun, menurutnya, sejauh ini pihaknya belum bisa menyimpulkan apapun karena masih perlu melakukan penelusuran terlebih dulu. Kelak, jika terbukti benar ada permainan oknum petugas dalam persoalan ini, ia menegaskan perlunya ada sanksi tegas. ‘’Baik itu sanksi hukum, maupun sanksi sosial. Itu saya kita perlu untuk memberikan efek jera,’’ tandas politisi Hanura ini. (ars/aan)

Lotim Butuh Investor, Bukan Agen Tanah Dari Hal. 1 Dari perjanjian yang telah ditandatangani pihak investor dengan Pemkab Lotim menurut Ali BD, dianggap masih perlu ditinjau ulang. Ia mengaku sampai saat ini belum melihat profil perusahaan yang akan berinvestasi di Tanjung Ringgit tersebut. ‘’Belum ada company profile-nya (PT ESL),’’ katanya. Dalam nota perjanjian antara pemerintah dengan pihak ESL dinilai ada kesan sepihak yang justru melemahkan pemerintah daerah Kabupaten Lotim. Ia pun mengatakan belum bisa

menerima sepenuhnya rencana investasi Tanjung Ringgit tersebut. ‘’Saya sudah pelajari, itu lemah dan sangat merugikan pemerintah,’’ tandasnya. Kepala Dinas Kebudyaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Lotim, Gufranudin mengaku Bupati Lotim mungkin belum membaca lengkap Memorandum of Understanding (MoU) antara PT ESL dengan Pemkab Lotim. Menurutnya, konsorsium perusahaan asal Swedia itu sudah memperlihatkan keseriusannya. Saat ini tinggal menunggu Izin Usaha

Pengembangan Jasa Lingkungan (IUPJL) dari Kementerian Kehutanan. Setelah itu siap untuk memulai pembangunan di kawasan tersebut. Disebut Gufran, ESL akan membangun kawasan 10 persen di atas kawasan seluas 399 hektar di wilayah Tanjung Ringgit dan sekitarnya. Sejumlah fasilitas wisata siap akan dibangun PT ESL dengan konsep wisata alam (ecotourism). Selanjutnya ia akan menunggu kebijakan terbaru dari Bupati Lotim bagaimana tindak lanjut dari rencana investasi PT ESL. (rus)

Mataram (Suara nTB) Mengisi masa tenang Pilkada Lombok Barat (Lobar), tim pemenangan AZAN (Zaini Arony-Fauzan Khalid) melepas penat dari suksesi politik.Jumat kemarin (20/9) dengan menggelar pertandingan persahabatan futsal dengan Forum Wartawan (Forta) Lobar. Pertandingan ini digelar di Lapangan Qiyu Futsal Stadium di Jalan Udayana Mataram. Sejak kick off babak pertama yang dimulai sekitar pukul 16.00 Wita berjalan cukup seru. ‘’Jual beli’’ serangan antara tim AZAN dan Forta Lobar mewarnai jalannya pertandingan. Tanpa diduga sekitar 10 menit permainan babak pertama dimulai, tim AZAN mampu menyarangkan bola ke gawang Forta Lobar. Kedudukan 0-1 untuk kemenangan Tim AZAN. Kemenangan ini rupanya tidak bisa dipertahankan. Tiga menit berselang giliran Forta Lobar mengejar ketertinggalannya. Gol Forta Lobar disarangkan Heru (wartawan Suara NTB) melalui asist dari Sahdan. Fauzan Khalid (calon Wakil Bupati paket AZAN) yang bertindak sebagai penjaga gawang tidak bisa menepis bola yang menggelinding ke sudut kiri bawah gawang. Memasuki pertengahan babak pertama, tim AZAN tidak bisa menjaga ritme permainan. Satu per satu para pemain tim AZAN diganti oleh pemain yang lebih muda. Tidak terkecuali Fauzan, pria kelahiran Gunungsari ini juga mencabut diri dari medan permainan. Rupanya, pergantian pemain ini berbuah positif. Tim AZAN yang sudah kendor perlawanannya kembali mengobarkan serangan. Permainan cukup imbang dengan skor akhir 4-5 untuk kemenangan Forta Lobar. (her)

Proyek Rumput Laut Diduga Asal-asalan Dari Hal. 1 Lebih dari itu, mulai dari proses pendistribusian anggaran. Ada dugaan, rekanan dibayar tanpa melalui proses evaluasi pekerjaan. ‘’Hasil realisasi pekerjaan belum beres, tapi rekanan dibayar 100 persen,’’ kata sumber Suara NTB. Diketahui, rekanan pelaksana proyek adalah PT. TP. Direktur rekanan ini terindikasi dekat dengan pejabat penting Pemkot Mataram sehingga diduga dengan mudah mendapat proyek tersebut. Ironisnya lagi, dalam pelaksanaan tidak sesuai juklak juknis. Alur proyek ini, diketahui sumber anggaran dari BPBD Kota Mataram kemudian secara teknis, bantuan tersebut ditangani oleh tim teknis dari Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (PKP) Kota Mataram. Namun kelompok tidak tahu berapa besaran dana yang diterima untuk budidaya rumput laut. Kelompok hanya diminta tanda tangan dan pembuatan jaring rumput laut. Kelompok kemudian mendapat bantuan 12 line yang terdiri dari pelampung, jaring penangkar, jangkar. Tiap satu line berisi 40 paket (rumput laut). Dalam satu kelompok terdapat 480 paket. Rumput laut yang bibitnya disebar Februari lalu itu, sekitar Juli hancur diterjang ombak pantai. Sementara Kabid Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan

(PKP), Alwan Basri dikonfirmasi terkait juklak juknis ini, enggan berkomentar. Dihubungi via ponsel, Alwan menyebutkan bahwa juklak juknis itu hanya diketahui oleh pihak BPBD. Kembali ke proses hukum yang dilakukan Kejaksaan, saat ini tengah berlangsung penggodokan untuk pemanggilan pihak lain yang dianggap bertanggung jawab. Berhembus informasi di Kejaksaan, dalam waktu dekat akan ada penetapan tersangka baru. Sejalan dengan itu, Kejaksaan saat ini sedang menghitung nilai kerugian negara dalam kasus itu. Dasar perhitungan, dari nilai kontrak, dibanding dengan realisasi pelaksaan yang konon tidak terlaksana sepenuhnya. ‘’Butuh proses. Selain pemeriksaan saksi, kami juga sedang menghitung kerugian negaranya,’’ kata Kajati NTB, Sugeng Pudjianto, SH, MH menjawab Suara NTB, Jumat kemarin. Secara umum dijelaskannya, perhitungan kerugian negara ini akan melibatkan ahli. ‘’Bisa jadi BPK atau BPKP, nanti kita lihat, mana yang pas,’’ terangnya. Sementara pantauan Suara NTB di Pantai Penghulu Agung Ampenan beberapa waktu lalu, para nelayan yang tergabung dalam kelompok, terpaksa menarik kembali paket ke daratan. Alasannya, tidak ada gunanya peralatan tersebut berada di laut, bibit rumput laut mati dan sama sekali tak bisa diharapkan. (ars)


SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

OPINI

Halaman 6

Ketika Rakyat Memilih Golput ? Pelayanan di Lembar Mendesak Dibenahi SETELAH masyarakat umum (penumpang) yang mengeluhkan jasa penyeberangan lintas Lembar-Padangbai, karena harus lama menunggu kapal bisa sandar di Dermaga Pelabuhan Lembar, kini persoalan yang sama dikeluhkan para pelaku usaha. Pasalnya, sistem antrean yang diberlakukan, memberi dampak buruk yang sangat besar terhadap perkembangan usaha di NTB. Menurut pengusaha ekspedisi ini bahwa munculnya keluhan dalam bongkar muat di Pelabuhan Lembar sebenarnya merupakan persoalan lama. Akan tetapi hingga kini belum ada progres yang lebih menggembirakan terhadap kondisi ini. Pemicu tersendatnya distribusi barang dari dan ke dalam daerah, lantaran tidak dimaksimalkannya ke tiga dermaga labuh yang tersedia. Selain itu, ada dugaan oknum operator mempermainkan jadwal trip kapal dengan pengelola pelabuhan. Akibatnya, kegiatan distribusi barang tidak saja menuju NTB , tetapi dari NTB pun terhambat. Jika sebelumnya penumpang (masyarakat umum) mengeluhkan kapal yang ditumpanginya hingga menunggu berjam-jam untuk bisa sandar, pengusaha ekspedisi mengeluh karena bias menunggu hingga satu hari dan bahkan lebih untuk bisa menyeberangkan mobil angkutannya. Satu contoh persoalan yang dihadapinya bahwa kerap kali terjadi antrean kapal satu hari bahkan sampai berhari-hari. Hal itu tentu mengakibatkan barang-barang yang datang dari luar terlambat masuk. Karena itu, tak mengherankan bila masih sering terjadi kesulitan pemenuhan kebutuhan dari luar daerah yang masuk ke NTB. Termasuk yang dikirim dari NTB ke luar daerah. ‘’Kalau itu menyangkut persoalan cuaca tidak bisa kita salahkan kalau terjadi antrean. Cuma ini masih persoalan teknis yang harus dibenahi,’’ kata pengusaha yang enggan disebut namanya. Terkait dengan persoalan ini, para pengusaha sebenarnya sangat menginginkan pemerintah dapat melakukan pembenahan di Pelabuhan Lembar. Karena harus disadari bahwa Lembar merupakan pelabuhan sentral bongkar muat di NTB. Tidak itu saja, bagi masyarakat kebanyakan di NTB, Pelabuhan Lembar merupakan pintu utama mereka untuk bepergian baik untuk kepentingan pekerjaan, menuntut ilmu dan berusaha khususnya ke wilayah Barat. Memang tersedia angkutan udara yang bisa menjadi alternatif. Namun jika diukur dari kemampuan kantong masyarakat kebanyakan, sepertinya belum mampu menjangkau ongkos pesawat yang cukup mahal. Karena itu, pemerintah harus segera bersikap. Memang Kadishubkominfo NTB, Drs.Agus Hartono, MTSr membantah adanya indikasi permainan dalam jadwal trip kapal. Namun terus munculnya komplain terkait pelayanan di Pelabuhan Lembar, mendesak ada penelusuran yang mendalam dan intesif untuk menjawab serta mencarikan solusi atas keluhan masyarakat yang menggunakan jasa Pelabuhan Lembar. (*)

OLONGAN putih atau yang dikenal dengan istilah golput telah menjadi adagium politik modern yang banyak diperbincangkan. Istilah ini dilekat pada pilihan politik individu dan masyarakat yang tidak turut menyumbangkan suara dalam bentuk mencoblos pada saat pemilu ataupun kegiatan politik lainnya. Para ahli dan teorisasi politik melihat ini sebagi aksi politik (political action) yang memiliki ekses penyimpangan dan pertentangan terhadap eksistensi demokrasi. Sebagain besar sarjana ilmu politik memberikan tesis bahwa golput berdampak secara negatif atas pertumbuhan demokrasi. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara maju lainnya, angka partisipasi politik dalam pemilu tidak lebih dari 40-50 persen. Artinya, golput masih menjadi isu sentral politik di berbagai belahan dunia. Hanya saja faktor-faktor penyebab yang memicu tindakan golput sangat beragam. Dalam konteks Indonesia, meningkatnya angka golput di beberapa pemilukada disinyalir sebagai akibat dari kejenuhan dan kemuakan masyarakat atas prilaku politisi, pejabat negara yang korup dan pelaksanaan hukum yang tidak adil. Rakyat sudah mengarah pada apatisme politik. Pada Juli 2012 lalu, The Guardian merilis hasil penelitain Democratic Audid yang dilakukan oleh Stuart Wilks-Heeg, yang kemudian laporannya berjudul British democracy in terminal decline, warns report. Dalam laporannya, Wilks menemukan hanya 1 (satu) persen dari total pemilih yang menentukan pilihan partai politik sebelum datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Dan hanya 6 dari 10 pemilih yang memiliki hak pilih mendatangi TPS untuk memilih. selanjutnya kata Wilks, golput didominasi oleh kelompok menengah keatas, bukan oleh kelompok apatisme politik yang muncul dari kelas bawah. Apa yang disampaikan Wilks menunjukan golput sebagai pilihan politik tidak selalu datang atas alasan rasional politik warga. Rakyat yang tidak sejahtera, miskin dan tertinggal belum tentu akan melakukan pilihan tindakan golput. Justru jika kita perhatikan kelompok inilah yang paling antusias menyambut pemilu/ pemilukada dengan berbagai macam seremoninya. Artinya, pilihan untuk golput tidak berdasarkan argumuntasi ekonomi (baca: perut) oleh warga negara. Golput tidak muncul dari kesadaran pilihan politik rasional. Pemilukada NTB 2013 menjadi contoh di mana masyarakat yang sulit mendapat akses publik; kesehatan, sanitasi, dan pendidikan tidak cenderung memilih golput. Justru golput terjadi pada level masyarakat yang secara ekonomi lebih mapan dan sejahtera. Bandingkan saja, pada Pemilukada 2012 lalu DKI Jakarta berada diangka golput

Oleh :

Anhar Putra Iswanto

(Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang; Asal Leong Tengah, KLU) sebesar 37,05 persen. Sedangkan NTB pada Pemilukada 2013 berada diangka 30, 54 persen. Jelaslah, bukan faktor “perut” yang menentukan golput. Tindakan Politik Apakah golput merupakan tindakan politik rasional? Jawabannya adalah tidak. Golput bukan pilihan politik rasional. Misalnya, apakah partisipasi politik yang tinggi pada Orde Baru dapat disamaratakan dengan partisipasi politik pada era reformasi sekarang? Jelas berbeda. Dalam hemat penulis, partisipasi politik dan tindakan golput hampir dapat dipastikan mengikuti rezim yang berkuasa. Samuel P. Huntington dan Nelson (1994:11) memberikan penjelasan dengan membuat klasifikasi dua karakter partisipasi politik. (1) partisipasi sukarela, yaitu partisipasi yang demokratis dan otonom. Pada level ini, setiap warga negara berperan secara aktif dalam proses pemilu dan agenda politik secara sukarela, tanpa tekanan, tanpa pemaksaan. (2) partisipasi yang dimobilisasi, yaitu keikutsertaan warga negara dalam pemilu dan politik yang dimanipulasi dan didukung oleh kekuatan otoritatif baik yang dilakukan oleh rezim ataupun oleh kelompok-kelompok tertentu. Dari kacamata ini, mari kita melihat fenomena golput sebagai tindakan politik warga. Para ahli politik berpendapat, golput dapat mengganggu stabilitas demokrasi karena minimnya partisipasi. Teorinya: demokrasi yang baik adalah apabila diikuti oleh keikutsertaan publik-politik warga secara aktif. Namun perlu diingat, kualitas demokrasi tidak serta merta diukur oleh takaran dan ukuran dalam jumlah yang paling banyak (mayoritas). Jika demokrasi selalu diartikan sebagai “kemenangan mayoritas” maka dalam setiap pemilu pasca reformasi golput adalah pemenangnya. Demokrasi yang selalu mencari bentuk pada jumlah mayoritas inilah yang sebenarnya menjadi ancaman bagi proses demokratisasi. Demokrasi berbicara tentang prosedur dan mekanisme pemerintahan dijalankan. Bukan jumlah. Dan konsep demokrasi liberal yang dianut Indonesia mensyaratkan pada suara mayoritas:suara rakyat adalah suara Tuhan (vox populi vox dei). Persoalannya, rakyat yang mana, dan seperti apa yang memiliki mandatori untuk melegitimasi pemerintahan “dari rakyat,oleh rakyat,untuk rakyat”. Demokrasi yang model inilah yang ditolak oleh filusuf Plato. Demokrasi Athena seperti yang digambarkan Plato disebut sebagai kemerosotan kota, dan pembusukan moralitas pemimpinnya. Athena yang menjadi jargon demokrasi waktu itu adalah pemerintahan yang dipimpin oleh

Golput tidak muncul dari kesadaran pilihan politik rasional. Pemilukada NTB 2013 menjadi contoh di mana masyarakat yang sulit mendapat akses publik; kesehatan, sanitasi, dan pendidikan tidak cenderung memilih golput. Justru golput terjadi pada level masyarakat yang secara ekonomi lebih mapan dan sejahtera. mayoritas kaum muskin, dimana para pemimpin dapat melakukan tindakan-tindakan imoralitas dan jahat selama didukung oleh mayoritas (Georg sorensen, 1993:3). Demokrasi bukan persolan kuantitas, tetapi kualitas dan akuntabilitas. Hal mendasar yang ingin saya sampaikan disini adalah, golput yang terjadi di Indonesia saat ini bukan atas dasar pilihan politik rasional warga sebagai akibat dari berbagai fenomena penyimpangan yang dilakukan oleh pejabat negara. Tetapi golput adalah sebagai akibat dari tidak berkerjanya prinsip-prinsip demokrasi sedari awal pada seluruh lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat juga tidak memahami pentingnya partisipasi politik dalam era demokrasi. Oleh karena itu, golput bukanlah tindakan politik yang dilakukan secara sadar berdasarkan pertimbangan-pertimbangan politik oleh warga negara. Perlu juga untuk melakukan perbandingan-perbandingan tingkat golput negara lain berdasarkan budaya politik masing-masing. Dapatkah kita mengatakan bahwa semakin tingginya angka golput merefleksikan semakin rasionalnya pemilih Indonesia? Apakah fenomena ini menunjukan berlakunya hukum reward and funishment dalam politik Indonesia? Memang faktor-faktor sosiologis-psikologi tidak dapat diabaikan sebagai faktor meningkatnya golput. Namun alasan ini tidak cukup relevan untuk menjelaskan perubahan prilaku politik pemilih. Bahkan faktor sosiologis seperti agama, kedaerahan, dan suku tidak cukup

mampu menjelaskan perubahan prilaku politik nasional dari hasil pemilu legislatif ataupun pilpres (Saiful Mujani, R. William Liddle, dan Kuskridho Ambardi, 2012: 305). Golput di Indonesia secara signifikan terjadi sejak pemilu pertama pasca reformasi. Pemilu 1999, partisipasi pemilih sekitar 93%, kemudian menurun pada pemilu 2004 menjadi 85%, penurunan drastis terjadi pada pemilu 2009 menjadi 71%. Sedangkan pada pilpres 2004 putaran pertama partisipasinya sebesar 80%, lalu menurun menjadi 77% pada putaran kedua. Angka ini menurun lagi pada pilpres 2009 menjadi 72,5%. Terakhir, individu-individu dalam politik adalah mahluk rasional. Namun benarkah mereka telah melakukan pilihan politik (golput) secara rasional? Tidak! Rasionalitas politik pemilih tidak berdasarkan ukuran-ukuran kualitatif seberapa besar mereka terlibat dalam proses politik. sebagain besar pemilih golput tidak mengetahui kebijakan-kebijakan pemerintah. Artinya, mereka tidak terlibat secara aktif dalam kehidupan politik. Dan golput adalah reaksi psikologis atas situasi politik yang tidak stabil. Ketika rakyat memilih golput, yang berbahaya adalah hilangnya kesadaran sebagai bagian dari wilayah publik-politik Indonesia. Rakyat tidak hanya apatis pada politik, tapi rakyat sudah enggan merasa menjadi bagian dari Tanah Air.

TKW asal Dompu diduga dibunuh di Malaysia Pemerintah pusat dan daerah harus bersikap

*** Permohonan akte kelahiran capai 9.000 orang Indikasi kesadaran masyarakat semakin baik

***

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 7

POTENSIAL - Selain sebagai sumber air baku bagi kawasan pertanian di Loteng, kawasan Bendungan Batujai Lombok Tengah (Loteng) nyatanya juga memiliki potensi lain berupa keindahan pemandangan yang bisa dijadikan salah satu daya tarik bagi pengembangan wisata kota. Sayangnya, potensi tersebut sampai sejauh ini belum bisa dimaksimalkan oleh pemerintah daerah. padahal kalau dikembangkan maksimal, kawasan tersebut bisa menjadi andalan dalam memancing wisatawan untuk datang. (Suara NTB/kir)

Temuan BPK Masih Berlangsung KENDATI sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) perbaikan atas Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014, sesungguhnya masih berlangsung. KPU Loteng masih menerima usulan dan perbaikan data pemilih dalam DPT. Demikian diungkapkan Sekretaris KPU Loteng, Drs. I Gede Suantara, kepada Suara NTB, Jumat (20/9). Perbaikan, katanya, bisa diusulkan secara online maupun secara manual dengan cara melaporkan data pemilih yang mungkin belum masuk dalam DPT yang sebelumnya sudah ditetapkan. (Suara NTB/dok) “Jadi pada prinsipnya perbaiI Gede Suantara kan DPT masih tetap dilakukan. Walaupun sudah ada penetapan sebelumnya oleh KPU Loteng,” ujarnya. Artinya, lanjut Suantara, masyarakat yang memiliki hak pilih yang belum masuk dalam DPT masih bisa masuk dalam DPT. Asalnya segera dilaporkan ke KPU Loteng maupun melalui website KPU secara online. Untuk itu, pihaknya berharap kepada masyarakat yang namanya belum masuk dalam DPT segera melapor data diri, sehingga bisa segera terdaftar dalam DPT. Sesuai jadwal yang ada, perbaikan DPT masih akan berlangsung sampai tanggal 11 Oktober mendatang. Sebelum proses penetapan DPT oleh KPU NTB, pada tanggal 16 Oktober. Sebelumnya, KPU Loteng sendiri sudah menetapkan jumlah DPT Loteng sebanyak 719.435 orang. Jumlah tersebut naik dari DPT pada Pilgub NTB sebelumnya sebesar 699.499 orang. (kir)

Bupati Imbau Masyarakat Hindari Golput Giri Menang (Suara NTB) Masa cuti Bupati Dr. H. Zaini Arony, MPd dan Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar) Dr. H. Mahrip berakhir, Jumat (20/9). kedua pejabat ini sudah mulai masuk kerja. Pada kesempatan tersebut, Bupati Lobar, H. Zaini Arony, mengajak seluruh masyarakat Lobar yang termasuk sebagai pemilih agar menggunakan hak pilihnya. Bupati mengimbau agar masyarakat khususnya pemilih menghindari golongan putih (golput) alias tidak memilih. Menurutnya, dengan berpartisipasi pada Pilkada, berarti masyarakat menentukan pemimpin Lobar ke depan, karena menentukan nasib Lobar ke depan. Bupati juga menekankan, masyarakat yang sudah cukup umur menjadi pemilih dan punya hak pilih agar datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Sebab hak pilih sangat mempunya arti penting bagi upaya membangun daerah tidak saat ini namun masa akan datang. “Hindari golput, karena merugikan diri sendiri dan semua pihak,” ujarnya mengingatkan. Bagi yang tidak mendapatkan surat pemilih, namun sudah memenuhi syarat dan berhak memilih, maka bisa menggunakan KTP dan kartu pengenal lain. Namun tentu terlebih dahulu konsultasi ke pihak petugas KPU dan PPS setempat. Dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pilkada, pihaknya ingin mengadakan rapat dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Lobar. Namun, karena ada sebagian pihak, seperti Dandim masih berada di luar daerah, maka rapat membahas pengamanan Pilkada itu ditunda. Rapat itu jelasnya, lebih fokus pada evaluasi kesiapan pengamanan pilkada. Meski diundur, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolres Lobar agar bisa dibahas tanpa harus rapat atau mengadakan pertemuan formal. Karenanya ia mengajak masyarakat agar menjaaga kondusivitas daerah, karena pada tanggal 23 September akan diselengarakan pemungutan suara di 1.251 TPS. ‘’Seperti halnya, pada pelaksaan Pigub lalu, di Lobar aman dan terkendali,’’ harapnya. (her)

Perumda Disinyalir Banyak ”Over Credit” Giri Menang (Suara NTB) Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony, MPd, menegaskan, pihaknya terus berupaya menuntaskan persoalan aset senilai Rp 10 miliar yang tertanam di Perumahan Daerah (Perumda) Dasan Geres. Pihaknya masih mencarikan formula yang pas, terkait mekanisme penyelesaiannya. Hal yang paling penting menyangkut masalah aspek administrasi. Karenanya, Sekda Lobar, HM. Uzair telah diperintah untuk mencarikan jalan keluar. Di sisi lain, bupati mensinyalir, perumahan yang banyak ditempati non PNS tersebut banyak di-over, sehingga mempersulit upaya penagihan yang dilakukan Pemda. “Disinyalir perumahan (perumda, red) itu banyak di-over alih, dari si A ke si B, itu juga masalah,”

ungkap Bupati. Pihaknya juga meminta inventarisasi berapa jumlah PNS yang tinggal di perumda itu. Data itu sebagai acuan menagih, sehingga mampu memperlancar proses penagihan. Masalah ini, katanya, sepakat dengan BPK harus dituntaskan sebaga salah satu komponen penilaian opini laporan keuangan tahun ini. ‘’Laporan terakhir, Sekda sendiri segera menyelesaikan administrasi

maupun terkait tunggakan. Keuangan,” ujarnya. Pada bagian lain, bupati akan mencoba kemungkinan pemutihan aset. Namun jika dilakukan, maka tentu kelangsungan penagihan, karena penunggak sudah membayar secara bervariasi , ada yang baru bayar separuh dan ada yang hampir selesai. “Itu nanti mau diapakan. Karenanya perlu dikaji dari aspek keuangan dan peraturan

Penyegelan Kafe Bukan Berarti Ditutup Praya (Suara NTB) Munculnya aksi penolakan atas penyegelan kafe-kafe tak berizin di kawasan wisata Pantai Kuta Pujut Lombok Tengah (Loteng) beberapa waktu yang lalu, ditanggapi dingin Bupati Loteng, H.M. Suhaili, FT. Menurutnya, penyegelan tersebut bukan penutupan, karena hanya untuk sementara waktu saja. “Penyegelan itu jangan diartikan penutupan dan untuk mematikan usaha kafe. Tapi lebih pada upaya untuk penertiban saja,” tegasnya pada Suara NTB, Kamis (19/9). Menurutnya, semua orang pihaknya boleh berusaha di kawasan wisata Pantai Kuta dan sekitarnya, termasuk di wilayah Loteng secara lebih luas. Asalkan, tidak sampai mengganggu kepentingan dan ketertiban umum. Namun,

jika sudah mengganggu kepentingan umum, pemerintah berhak melakukan penertiban. ”Silahkan lakukan usaha apa saja, dan kita pemerintah sangat terbuka bagi siapa saja. Asal kegiatan usaha tersebut tidak sampai mengganggu kepentingan orang lain. Apalagi ketertiban umum,” ujarnya. Diakuinya, penertiban dilakukan karena banyaknya pengaduan kepada pemerintah. Baik itu dari warga sendiri maupun wisatawan yang mengaku terganggu oleh aktivitas kafe-kafe yang ada. Di mana banyak kafe-kafe yang menyediakan fasilitas musik saat beroperasi tidak menggunakan peredam, sehingga suara musiknya sampai keluar dan mengganggu warga sekitar. Apalagi jam buka kafe hingga larut malam. Di sisi lain, bupati

mengakui, keberadaan kafekafe di wilayah tersebut juga berperan dalam memajukan dunia pariwisata dengan tidak merusak citra pariwisata di kawasan tersebut. ‘’Dan, bukan berarti pemerintah lantas mengensampingkan kepentingan masyarakat. Tapi bagaimana kemudian kedua hal tersebut bisa sama berjalan,’’ terangnya. Mantan Ketua DPRD NTB ini menjelaskan, penertiban dilakukan demi kemajuan bersama. Bukan karena ada kepentingan tertentu. Lagi pula, rencana penertiban sendiri sudah disosialisasikan sejak lama. Tujuannya, pemilik kafe segera memenuhi persyaratan yang ditentukan. Namun, setelah lama disosialisasikan, pemilik kafe masih membandel, sehingga pemerintah daerah mengambil tindakan tegas. (kir)

Domisili di Mataram

Ridwan Hidayat Tak Gunakan Hak Pilih Giri Menang (Suara NTB) Senin (23/9) mendatang, tahap pencoblosan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar) digelar. Mulai tanggal 20 September sampai pencoblosan memasuki masa tenang. Dari semua kandidat, hanya calon bupati Drs. H. Ridwan Hidayat tak menggunakan hak pilihnya, lantaran berdomsili di Mataram. Dikonfirmasi terkait hal ini, Ridwan Hidayat menyatakan tak mencoblos, seperti halnya Joko Widodo (Jokowi) ketika Pilkada Jakarta, Drs. H. Harun Al-Rasyid di Pilkada NTB, karena rata-rata berdomisili atau KTP di luar daerah pemilihan. Menurutnya, hal ini bukan menjadi masalah, karena dirinya berasal dari Lobar, namun berdomisili di Mataram. “Itu tidak masalah, karena rakyat tidak melihat itu, “ ungkapnya, Jumat (20/9). Ia menekankan masyarakat menjaga keamanan daerah masing-masing. Jangan karena pemilihan, kondisi keamanan diabaikan, atau mudah terprovokasi. Ia juga mengimbau agar masyarakat yang memiliki hak pilih bisa men-

gunakan hak pilihnya. Selama masa tenang, ia lebih banyak menerima tamu yang silaturahmi termasuk pembekalan saksi-saksi. Sementara, pasangannya L. Syaiful Ahyar menggunakan hak pilihnya di Gunungsari. Calon bupati lainnya Zahrul Maliki akan menggunakan hak pilihnya di Kapek Gunung Sari. Ia belum tahu pasti di TPS berapa ia terdaftar dan akan mencoblos. Menurutnya, masyarakat harus menggunakan hak pilihnya, karena menentukan nasib daerah ke depan. Sementara Irwan Iskandar, akan menggunakan hak pilihnya di Lembuak, Narmada. Ia juga belum tahu pasti di TPS berapa ia terdaftar. Ia membantah kalau dirinya tak memilih, lantaran tinggal di Mataram. Calon lainnya H. Mahrip akan menggunakan hak pilihnya di TPS Labuapi. Sementara pasangannya TGH. Munajib Kholid di Sesela Gunung Sari. Dr. H. Zaini Arony akan gunakan hak pilihnya di TPS satu Dasan Tapen, sedangkan Fauzan Khalid di BTN Sandik Permai, Gunungsari. (her)

serta tanggung jawab pengembalian,” sarannya. Diketahui, persoalan yang masih mengganjal Pemkab Lobar meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah modal aset Pemda untuk pembangunan rumah dinas PNS di Dasan Geres sebesar Rp 10 miliar. Namun sejauh ini Pemda belum punya solusi dan itikad baik untuk mencari jalan keluar terkait persoalan ini, sehingga jika hal ini tidak segera diatasi maka Opini Wajar Dengan Pengecualian tidak beranjak dari Pemkab Lobar. Sebelumnya, Sekda lobar, HM. Uzair pun tampak pesimis meraih WTP tahun ini lantaran

sejauh ini masalah aset perumahan itu belum jelas penyelesaiannya. “Bisa saja kita lakukan pemutihan, tapi kita masih mencari opsi lain,” ungkap Sekda Lobar beberapa waktu lalu. Beberapa opsi katanya masih digodok dengan Inspektorat untuk mencari jalan keluar masalah ini. Satu opsi yang masih dilukan yakni penagihan. Dasarnya, adalah bukti pengambilan rumah tersebut. Hasil penagihan pun nilainya belum terlalu besar. Untuk mencari pola yang pas, pihaknya masih mencaarikan formula yang pas. Namun sejauh ini, melum ditemukan solusi dan formula yang tepat. (her)

Revitalisasi Labuhan Haji

Pemkab Lotim Usulkan Rp 41 Miliar ke Pusat Selong (Suara NTB) -

Dalam upaya merevitaliasi dermaga Labuhan Haji, Pemkab Lombok Timur (Lotim) mengusulkan Rp 41 miliar ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Kadishubkominfo) Lotim, H. Syarif Waliyullah pada Suara NTB di Selong, Jumat (20/9), mengaku, usulan tersebut sudah mendapat respons dari Dirjen Perhubungan Laut dan telah mengagendakan kunjungan ke dermaga Pelabuhan Labuhan Haji pertengahan Oktober mendatang. Penggunaan anggaran puluhan miliar itu, lanjutnya, difokuskan pada pengerukan kolam labuh, pengadaan alat pengukur kedalaman, pengamanan dan pengadaan alat deteksi keselamatan pelayaran. Selain itu, akan dibangun dermaga pelabuhan rakyat yang menghubungkan Sumbawa dengan Lombok. “Kita ingin melengkapi fasilitas dermaga,” katanya. Kedalaman kolam labuh seluas 10 ha diketahui saat ini masih minus 4 meter. Rencananya pengerukan hingga

kedalaman 11-12 meter, sehingga saat terjadi air surut, minimal masih tersisa kedalaman minus 3 meter. Pemkab Lotim di bawah pimpinan H. Moch. Bupati Ali Bin Dachlan ini juga siap mengalokasikan anggaran dari APBD tahun 2014 mendatang. Sekitar Rp 15 miliar dana sudah siap untuk melakukan proses penyelesaian pembangunan dermaga yang lama tidak tersentuh tersebut. Pihaknya bertekad Dermaga Labuhan Haji benar-benar akan dimanfaatkan kembali. Apalagi di tingkat pusat, keberadaan Dermaga Labuhan Haji sebenarnya sudah masuk dalam catatan sejarah pelayaran nasional sejak zaman Belanda. ‘’Di mana, tertuang dalam staadblad Labuhan Haji di Lotim memiliki pelabuhan pelayaran,’’ klaimnya. Syarif tidak membantah, jika arus bawah laut cukup deras. Namun itu terjadi pada musim-musim tertentu dan tidak berpengaruh terhadap kapal-kapal besar. Mengatasi persoalan arus, Pemkab Lotim ini rencana akan kembali membangun pemecah gelombang sepanjang 2 km. (rus)

Kelompok Ternak KLU Wakili NTB di Tingkat Nasional Tanjung (Suara NTB) Kelompok Ternak Kambing Etawa Kerta Bangkit, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga dinyatakan masuk 7 besar nasional dalam Lomba Kelompok Ternak tahun 2013. Mewakili NTB di tingkat nasional, Kelompok ternak itu harus bersaing dengan kelompok ternak dari Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta serta Jawa Timur. Ketua Tim Penilai Kementerian Pertanian, Dr. Rahmat Setiadi, Jumat (20/

9) menyampaikan setidaknya terdapat 13 pengajuan dari kelompok ternak dari berbagai daerah untuk dinilai dalam lomba. Setelah dilakukan verifikasi, hanya 7 kelompok ternak yang dinyatakan bersaing untuk memperoleh penghargaan dari Presiden. “Terdapat 10 kriteria penilaian tim juri, misalnya dari sisi agribisnisnya, bagaimana bibit kelompok dipenuhi, bagaimana pula pakannya. Apakah sudah mandiri atau tidak, hingga kemungkinan

jika menggunakan teknologi dalam pengelolaan pakan,” ungkapnya. Lombok Utara sebagai daerah pariwisata ungkap Rahmat, memiliki keterkaitan dalam budidaya kambing etawa. Di mana produk susu yang dihasilkan dan dijual ke sektor pariwisata merupakan nilai tambah penilaian. Ia pun berharap, kiprah kelompok dalam pemasaran sudah mengarah pada berbagai sektor. Pengurus Kelompok Ternak Kerta Bangkit, Slamet

Riadi, menerangkan kiprah kelompok dalam 5 tahun sejak dibentuk. Awalnya kelompok ini memiliki 20 orang anggota. Tahun berdirinya, kelompok memperoleh bantuan program SMD, sebeasr Rp 125 juta yang mana dialokasikan sebagian untuk membeli bibit kambing sebesar 44 ekor. Tahun 2011, anggota kelompok bertambah 4 orang karena keberhasilan kelompok melakukan perguliran ternak. “Hingga saat ini, jumlah anggota kami sebanyak 43 or-

ang dengan populasi kambing terus meningkat menjadi 327 ekor. Melalui pemberdayaan kelompok, anggota memperoleh peningkatan kesejahteraan, bisa membangun rumah, membeli motor dan lainnya,” ujarnya. Slamet Riadi menganggap, penilaian yang dilakukan oleh tim dari pusat ini sebagai evaluasi bagi kelompok dan anggotanya. Jika terdapat kekurangan, pihaknya bersedia menerima anjuran, saran untuk menjadikan kelompok lebih baik lagi. (ari)

(Suara NTB/rus)

REVITALISASI - Dermaga Labuhan Haji yang akan direvitalisasi. Pemkab Lotim sudah mengusulkan dana sekitar Rp 41 miliar ke pemerintah pusat.


SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

POLHUKAM

Halaman 8

Diduga Dendam Lama

Tidak Dipersoalkan POLITISI Partai Demokrat Gede Pasek Suardika tidak mempersoalkan langkah partainya mencopot jabatan dia sebagai Ketua Komisi III DPR. “Saya tidak mempersoalkan pergantian jabatan ketua Komisi III. Itu kewenangan pimpinan partai. Sebagai kader saya menghargainya,” katanya di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat. Dia berharap Ruhut Sitompul yang menggantikan dia menjadi Ketua Komisi III DPR bisa menjalankan tugas dengan baik. “Ruhut yang ditunjuk menjadi Ketua Komisi III langsung saja bekerja, eng(ant/bali post) gak usah komentar-komenGede Pasek Suardika tar,” katanya. Menurut Gede Pasek, Ruhut layak menjadi Ketua Komisi III DPR karena sudah punya pengalaman menjadi pengacara selama 30 tahun. Pengumuman rotasi pejabat dalam Fraksi Partai Demokrat DPR, termasuk penggantian Gede Pasek, diumumkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Nurhayati Ali Assegaf pada 18 September lalu. (ant/bali post)

Seorang Warga Tewas Ditusuk Praya (Suara NTB) Seorang warga asal Desa Kateng Praya Barat, Amaq Irawati, Jumat (20/9) kemarin, meregang nyawa. Korban ditusuk hingga tewas oleh Na alias Omper, warga Desa Pengembur. Dugaan awal, penusukan tersebut dilatarbelakangi dendam lama antara pelaku dengan korban. Informasi warga dihimpun Suara NTB, menyebutkan, kejadian tragis tersebut berlangsung sekitar pukul 11.00 wita. Waktu itu, korban bersama istrinya hendak pulang ke rumahnya di Dusun Mentorok Desa Kateng. Sehabis pergi berjualan di Pasar Desa Pengembur. Namun di tengah perjalanan pulang, masih di wilayah Desa Pengembur, korban tiba-tiba dicegat oleh pelaku bersama Sa, pelaku lainnya di tengah jalan. Semula, korban tidak tahu menahu alasan pelaku mencegat. Sesaat kemudian, terjadi perang mulut antara korban dengan pelaku. Hingga kedua belah pihak terlibat perkela-

hian. Istri korban sempat berusaha melerai perkelahian tetapi ditahan oleh pelaku lainnya. Ditengah pergumulan, pelaku tiba-tiba mengeluarkan pisau yang memang sudah dibawanya. Pelaku lantas menghujamkan pisau ke tubuh korban berkali-kali. Korban akhirnya tersungkur dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnya. Melihat korban tidak berdaya, pelaku kemudian kabur meninggalkan korban bersama istrinya di tempat kejadian. Tidak lama berselang, kejadian itu akhirnya didengar keluarga korban dan warga lainnya. Korban langsung dibawa pulang. Kejadian itu sem-

pat membuat situasi kedua desa memanas. Tapi oleh pihak pemerintah kedua desa, situasi bisa diredam. Hingga tidak terjadi halhal yang tidak diinginkan. “Kita langsung lakukan mediasi antara kedua belah pihak. Supaya situasi tidak sampai terlalu memanas,” aku Kepala Desa Pengembur, Supardi Yusuf, yang dikonfirmasi Jumat siang. Diakuinya, pihaknya belum bisa memastikan apa motif dan penyebab kasus tersebut. Namun dari keterangan istri korban, pelaku marah kepada korban lantaran ada dendam pribadi. Dimana beberapa hari yang lalu, ayah pelaku

Polisi Rilis Sketsa Terduga Pelaku Peledakan Semarang (Suara NTB) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah merilis sketsa orang yang diduga sebagai pelaku peledakan di dekat Pos Polisi Jalan Kaligawe, Semarang, yang terjadi Senin (16/9) malam. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Ajun Komisaris Besar Liliek Darmanto di Semarang, Jumat, mengatakan, polisi membuat sketsa wajah orang itu berdasarkan gambar yang terekam kamera pengawas (Closed Circuit Television/CCTV) di pos polisi tersebut. “Terduga pelaku ini terlihat lebih kurang satu menit sebelum terjadinya ledakan,” katanya. Menurut dia, waktu selama itu diperkirakan cukup bagi pelaku untuk meletakkan peledak yang pemicunya menggunakan sumbu. Namun, lanjut dia, polisi belum bisa memastikan bahwa orang dalam rekaman itulah yang memasang peledak di dekat pos polisi. “Masih harus dimintai keterangan, hingga saat ini masih dalam pencarian,” tambahnya. Polisi menyatakan, laki-laki yang diduga meletakkan peledak di dekat pos polisi itu berusia sekitar 20 tahun dengan tubuh kurus, rambut hitam lurus dan tinggi badan sekitar 168 sentimeter. Dalam rekaman CCTV, kata dia, orang itu menggunakan kemeja berwarna terang. (ant/bali post)

sampai mau berbuat sejauh itu, jika tidak ada yang menghasut dan memprovokasi. “Jadi kita minta oknumoknum yang telah memprovokasi pelaku juga diusut dan diberikan hukuman setimpal,” tegasnya. Disinggung situasi desa, Supardi mengaku sampai sejauh ini kondisi masih kondusif. Pihaknya pun sejauh ini terus berusaha melakukan mediasi antara kedua belah pihak kedua desa. “Sementara kondisi masih aman,” pungkas Kades yang juga aktifis pergerakan ini. Sementara itu, pihak kepolisian belum memberi keterangan resmi terkait kasus tersebut. Keberadaan pelaku sendiri juga masih simpang siur. Namun dari sumber di internal Polres Loteng, pihak kepolisian sampai sejauh ini masih melakukan pengejaran. (kir)

KPK Periksa Djoko Pekik Terkait Penyelidikan Hambalang

Sekolah Milik Amien Rais Disatroni Maling Sleman (Suara NTB) Sekolah milik mantan Ketua MPR Amien Rais, SMPSMA Internasional Budi Mulia Dua di Panjen, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat dini hari menjadi sasaran aksi kejahatan kawanan pencuri. “Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 Wib, saat tiga petugas satpam, yaitu Fajar Irianto, Hariyono, dan Mujiyanto sedang beristirahat,” kata Panit Reskrim Polsek Ngemplak, Aiptu Bambang Widyatmoko. Menurut dia, para pelaku yang berjumlah empat orang dengan membawa senjata tajam jenis golok tersebut, kabur setelah salah satu satpam berteriak minta tolong saat dibacok. “Para pelaku masuk dengan cara melompat pagar belakang sekolah,” ungkapnya. Pelaku kemudian, melumpuhkan dua orang satpam yang berada di bagian belakang terlebih dahulu yakni Fajar Irianto dan Hariyono. “Pelaku langsung menodongkan golok kepada korban, kemudian, mulut dan mata korban ditutup menggunakan lakban,” tuturnya. Selanjutnya, Fajar dibawa ke luar komplek sekolah dan badannya diikatkan ke sebuah pohon. Sementara, Hariyono diikat di sebuah ruangan sekolah, setelah telepon genggam milik ke dua satpam tersebut diambil pelaku. “Setelah berhasil melumpuhkan keduanya, para pelaku pergi ke pos keamanan yang berada di depan gedung, untuk melumpuhkan Mujiyanto. Mengetahui ada sekelompok orang memakai penutup muka masuk ke dalam pos, Mujiyanto berusaha melawan,” ujarnya. Akibatnya, korban langsung dibacok tiga kali ke arah kepala. “Setelah dibacok korban kemudian berteriak minta tolong dan didengar warga setempat,” katanya. Mendengar teriakan korban tersebut, akhirnya para pelaku kabur melalui gedung belakang sekolah dan tidak berhasil melakukan pencurian. Sedangkan Fajar Irianto (27) salah satu petugas keamanan sekolah, mengatakan, setelah dibacok, rekan kerjanya Mujiyanto dibawa ke rumah sakit Panti Nugroho. “Namun, karena luka bacok yang cukup parah, yaitu di leher bagian belakang, pelipis muka kiri, dan bagian kepala atas dirujuk kemudian ke RSUD Sleman. Setelah Pak Amien Rais datang langsung dipindah ke RSUD Sleman,” paparnya. Gutoyo (60) warga setempat mengatakan, saat mendengar teriakan minta tolong, banyak warga berdatangan. Satpam yang berada di pos (Mujiyanto) sudah mengeluarkan darah banyak. “Kami bersama warga langsung menyisir ke komplek sekolah untuk mencari pelaku. Namun, hanya mendapatkan beberapa benda yang diduga milik pelaku berupa dua linggis, dan satu tas `laptop` berisi sarung tangan dan plastik,” katanya. (ant/bali post)

meninggal dunia secara tidak wajar dan diduga karena kena santet yang dilepas oleh korban. “Dari informasi yang kita dapat, pelaku marah karena korban telah menyantet ayahnya. Sehingga meninggal dunia,” jelasnya. Pun demikian, dugaan tersebut belum bisa dikonfirmasi. Pasalnya, pelaku sendiri sampai saat ini masih belum jelas keberadaannya. Ia pun mengaku sangat menyayangkan kasus tersebut sampai terjadi. Untuk itu, pihaknya mengharapkan aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus tersebut. Terutama pihak-pihak yang telah menghasut dan memprovokasi pelaku sampai nekat membunuh korban. Pihaknya, pelaku sampai nekat membunuh korban karena ada yang memprovokasi. Karena tidak mungkin pelaku

Jakarta (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Djoko Pekik terkait penyelidikan kasus korupsi pengadaan fasilitas Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. “Saya tadi diperiksa selaku pelaksana tugas sekretaris menteri 2011,” kata Djoko usai diperiksa di gedung KPK Jakarta, Jumat. Djoko saat itu menjabat sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga

(Sesmenpora) karena Sesmenpora Wafid Muharam terjerat kasus suap dalam proyek SEA Games Palembang. “Hanya ditanya mengenai proses selaku pelaksana tugas dan dianggap tahu mekanismenya, jadi itu sudah saya jelaskan,” tambah Djoko. Dalam penyelidikan pengadaan fasilitas P3SON Hambalang, KPK belum menetapkan seorang tersangka. Sementara dalam penyidikan korupsi proyek pembangunan P3SON Hambalang, KPK telah menetapkan tiga tersangka yaitu mantan Kabiro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar, mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng dan mantan Direktur Operasional 1 PT Adhi Karya (persero) Teuku Bagus Mukhamad Noor. (ant/bali post)

(ant/bali post)

PENUHI PANGGILAN - Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Djoko Pekik memenuhi penggilan KPK di Jakarta, Jumat (20/9), untuk menjalani pemeriksaan.

Modus Baru Penipuan

Uang Perusahaan Keuangan Melayang Ratusan Juta Mataram (Suara NTB) Modus modus baru penipuan terus bermunculan. Ketika modus penipuan secara personal sudah jamak, penjahat melancarkan modus baru dengan sasaran perusahaan. Beberapa waktu lalu, sebuah perusahaan jasa keuangan kehilangan uang ratusan juta. Kasus ini pun dilaporkan ke Polda NTB. Sasaran penipuan kali ini adalah manajemen sebuah perusahaan jasa keuangan yang masih dirahasiakan. Korbannya, Egilvy Hermawan (26) asal Gili Indah, Gili Trawangan, Lombok Utara bendahara pada perusahaan itu. Sementara pelaku diketahui bernama Marlo, dengan modus mengaku sebagai direktur keuangan perusahaan itu di kantor pusat Jakarta. Kronologinya, pelaku meminta laporan kondisi keuangan selama setahun terakhir. Selain laporan, melalui ponsel pelaku meminta kiriman uang sebesar Rp 220 juta. Uang itu akan dikelola oleh perusahan pusat. Awalnya telepon dari Marlo itu diterima Hasan Mustafa Indra Giri yang juga karyawan di sana, diminta mengirimkan uang dengan jumlah ratusan juta tersebut. Hasan kemudian memberitahukan Egilvy. Dengan tergopohgopoh, korban balik menghubungi Marlo karena yakin sebagai atasannya di kantor pusat

perusahaan itu. “Pelaku awalnya menanyakan korban seputar kondisi keuangan di perusahaan. Nah, usai menanyakan kondisi keuangan, pelaku meminta korban untuk mengirim uang sebesar Rp 90 juta. Uang sebanyak itu akan dipergunakan untuk biaya pengembangan perusahaan di Jakarta,” beber Kabid Humas Polda NTB, AKBP M. Suryo Saputro. Karena uang perusahaan tak cukup, pelaku meminta korban mengirim bertahap. Awalnya hanya sebesar Rp 19 juta melalui Bank Ekonomi dan Bank Panin. Selanjutnya, kiriman kedua sebesar Rp 80 juta. Keesokan harinya, korban kembali dihubungi pelaku dan meminta dikirimkan uang ke Bank Ekonomi sebesar Rp 140 juta. Permintaan Marlo itu pun kembali dipenuhi dengan mengirimnya melalui Bank Mandiri. “Sehingga total pengirim uang dari pelaku ke korban itu sebesar Rp 220 juta,” sebut Kabid Humas. Setelah proses transaksi itu, korban baru sadar mereka tertipu setelah menghubungi kembali manajemen pusat. Direktur Keuangan Perusahaan di kantor pusat sama sekali tidak pernah meminta sejumlah uang ratusan juta. “Merasa tertipu, akhirnya manajemen perusahaan itu melapor ke kami. Kasusnya saat ini ditangani Subdit III Direskrimsus’’ sebut Suryo. (ars)

Chip Mobil AQJ Diperiksa ke Jepang Jakarta (Suara NTB) – Pengusutan kasus kecelakaan di tol Jagorawi kini ber-

fokus pada chip kendaraan Mitsubishi Lancer yang dikemudikan oleh AQJ (13) .

(ant/bali post)

PERIKSA - Petugas kepolisian memeriksa mobil sedan Mitsubishi Lancer B 80 SAL (kanan) yang dikemudikan oleh anak musisi Ahmad Dani.

“Ada alat yang dibawa ke Jepang,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat atau Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Jumat (20/9). Rikwanto mengatakan bahwa alat berupa chip eletronik yang terpasang pada mobil AQJ itu akan diteliti di pabrik pusat Mitsubishi di Jepang. Rikwanto juga mengungkapkan bahwa alat tersebut dapat mengetahui pasti kecepatan mobil saat dikemudikan oleh AQJ, anak musisi Ahmad Dhani. Kecelakaan pada 8 September itu melibatkan tiga kendaraan di tol Jagorawi dan menelan tujuh korban tewas serta beberapa lainnya luka. AQJ hingga kini masih dirawat di rumah sakit. (ant/bali post)

Tujuh Pelaku Penganiaya Polisi Belum Tertangkap Selong (Suara NTB) Aparat Kepolisian Resort (Polres) Lombok Timur (Lotim) sampai saat ini masih memburu pelaku penganiaya Briptu L. Ramdhani beberapa waktu lalu. Setelah berhasil menangkap tiga tersangka, polisi masih mengincar tujuh pelaku lainnya yang termasuk di dalamnya pelaku utama. “Total jumlah pelaku itu ada 10 orang,” ungkap Kasatreskrim Polres Lotim, AKP Yuyan Priatmaja, SiK kepada wartawan di Selong, Jumat kemarin. Tiga tersangka awal adalah Rs, Jm dan Gr. Semuanya adalah warga Bleke Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Ketiga tersangka kini mendekam di penjara Mapolres Lotim sambil menunggu proses hukum. Polisi telah berhasil mengamankan Senjata Api (Senpi) milik korban yang turut diambil para pelaku saat penganiayaan itu. Dikabarkan sebelumnya, korban Briptu Lalu Ramdani anggota Kepolisian Sektor (Polsek) keruak tengah patroli. Namun di tengah

jalan pulang di sebuah perkampungan ia dicegat oleh kawanan perampok. Anggota Polisi itu pun sempat dilarikan ke rumah sakit karena menderita sejumlah luka tebas di beberapa bagian tubuhnya. Dari keterangan korban, digambarkan polisi sketsa wajah pelaku dan langsung bisa bergerak melakukan pengincaran. Keterangan sejumlah saksi, para pelaku katanya memang dikenal spesialis penghadangan orang. Aksi para pelaku terbilang nekat dan biasanya melakukan pencegatan tengah malam. Terhadap para tersangka itu, Polisi mengancam dengan tiga pasal sekaligus. Pasal berlapis mulai 365 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan, pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan pasal 351 tentang penganiayaan. Ancaman hukuman 10 tahun penjara. (rus)

Yuyan Priatmaja (Suara NTB/dok)


SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

Museum Malawi Mesir Dijarah ParisOrganisasi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menyatakan misinya untuk Mesir dari 11 hingga 16 September telah mengkonfirimasi penjarahan terjadi di Museum Mallawi di negara Afrika Utara itu. Misi ahli UNESCO untuk Mesir tersebut mendapati “hampir semua koleksi Mallawi National Museum di Minya, Upper Mesir, dijarah selama kerusuhan pada Agustus”, kata organisasi kebudaayn PBB tersebut di dalam satu pernyataan. Misi itu bekerjasama dengan Kementerian Barang Antik mesir dan pemerintah lokal mendapati bahwa meskipun bangunan tersebut tidak rusak parah, 600 dari 1.080 koleksi artifak Museum hilang, Jumat pagi. Ahli internasional dan arsitek konsultan UNESCO Pierre-Andre Lablaude serta seorang ahli UNESCO juga mengunjungi beberapa likasi lain kebudayaan yang rusak selama kerusuhan. Misi tersebut mengikuti pernyataan dari Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova pada 18 Agustus mengenai penjarahan di Museum Mallawi dan janjinya untuk memberikan dukungan teknis organisasi itu serta mengerahkan organisasi mitra untuk menemukan kembali dan memperbaiki kerusakan pada warisan budaya negeri tersebut. (ant/Bali Post)

(Suara NTB/yan)

FESTIVAL MOYO - Sejumlah seniman memainkan alat musik “Sarune” (alat musik tiup khas Sumbawa) saat pembukaan Festival Moyo 2013 di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Jumat (20/9). Festival yang menampilkan pertunjukan budaya lokal Sumbawa tersebut bertujuan meningkatkan serta menarik minat wisatawan berkunjung ke Sumbawa.

Presiden Apresiasi Nilai Budaya Aceh Banda Aceh (Suara NTB) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi nilai budaya dan peninggalan sejarah yang masih tersimpan baik di Provinsi Aceh.

(Suara NTB/ist)

BERANTAKAN - Kondisi berantakan di bagian dalam Museum Malwi Mesir yang dijarah.

Angklung Meriahkan HUT ASEAN di Moskow Jakarta (Suara NTB) Musik angklung kreasi Saung Mang Udjo dari Bandung yang dimainkan Femmy dengan iringan gitar Yayan Udjo dan tari Merak yang dipersembahkan oleh penaripenari dari Sanggar Sonobudoyo, Surakarta memukau undangan yang menghadiri resepsi HUT ASEAN ke-46 di Museum Pushkin, Moskow. Sekretaris I Pensosbud KBRI Moskow Lailal K Yuniarti kepada ANTARA London, Jumat mengatakan Komunitas ASEAN di Moskow melalui ASEAN Moscow Committee (AMC) dengan koordinator Duta Besar Singapore, Ms. Lim Kheng Hua, didukung seluruh kedubes negara ASEAN di Moskow menyelenggarakan resepsi HUT ke-46 ASEAN yang berlangsung meriah. Selain suguhan tari dari Indonesia, Malaysia, Myanmar, Philippines dan Vietnam, sahabat-sahabat ASEAN di Rusia juga dipuaskan dengan sajian kuliner lezat dari seluruh negara ASEAN, termasuk rendang dan sate ayam dari Indonesia yang laris manis diserbu hadirin. Dubes Singapura, Lim Kheng Hua dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama 46 tahun keberadaannya, ASEAN telah berkembang semakin kuat dengan 10 negara anggota di kawasan. ASEAN juga semakin kokoh sebagai suatu organisasi kawasan dengan ditandatanganinya ASEAN Charter pada bulan November tahun 2007. Yang kemudian diikuti dengan kesepakatan para pemimpin ASEAN di tahun 2010 untuk membangun masyarakat ASEAN (ASEAN Community) pada tahun 2015 dan seterusnya, dengan 3 pilar yakni komunitas politik keamanan, komunitas ekonomi dan komunitas sosial budaya Dalam berbagai kesempatan, Dubes RI di Moskow juga selalu menyampaikan informasi mengenai potensi dan perkembangan terkini di ASEAN. Selain itu, KBRI Moskow bersama Perwakilan Tetap RI untuk ASEAN telah beberapa kali menyelenggarakan kuliah umum mengenai ASEAN yang disampaikan oleh Dubes RI untuk ASEAN, Ngurah Swajaya di MGIMO dan Saint Petersburg State University pada bulan Desember 2012 serta Kazan Federal State University, Mei lalu. (ant/Bali Post)

“Saya minta nilai-nilai budaya dan peninggalan sejarah itu agar dijaga dan dipelihara,” kata Kepala Negara saat menuruni tangga anjungan Kabupaten Aceh Selatan di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) di Banda Aceh, Jumat. Presiden Yudhoyono yang didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu membuka PKA 6 di Taman Ratu Safiatuddin yang diikuti 23 kabupaten dan kota di provinsi berpenduduk sekitar 5 juta jiwa tersebut. Presiden yang menggunakan pakaian adat lengkap dengan “Kupiah Meukutop” didampingi Ibu Ani Yudhoyono hanya singgah beberapa menit di anjungan Aceh Selatan.

Kemudian, Kepala Negara menanam pohon nangka/cempedak di halaman depan anjungan Kota Banda Aceh. Saat membuka PKA, Presiden juga meminta perhelatan budaya yang digelar dari tanggal 20 hingga 29 September 2013 itu dapat menampilkan keberagaman dan potensi dari 23 kabupaten dan kota di Aceh. “Apalagi budaya di daerah ini sangat khas dan monumental selain juga sangat melekat nilai-nilai islami, seperti halnya tari Saman yang telah diakui oleh UNESCO,” kata presiden menjelaskan. Seperti halnya daerah lain di Tanah Air, Kepala Negara men-

Kecewa Film Terbarunya Los Angeles Aktor pemenang Oscar, Jeff Bridges mengaku kecewa dengan film terbarunya by R.I.P.D. Ia tak suka dengan hasil adaptasi buku komik yang dibintanginya tersebut. “Aku merasa pada awalnya bahwa film ini bakal menjadi film yang menarik untuk disaksikan. Akan tetapi ketika aku melihat hasil akhirnya, aku merasa sedikit kecewa. Menurutku pihak studio telah membuat pilihan-pilihan yang mungkin tak akan aku pilih,” ujarnya kepada majalah GQ. Terkait dengan banyaknya kritikan kepada film terbarunya ini, Jeff Bridges pun menggambarkannya seperti joki kuda yang jatuh saat berpacu. “Saat filmnya dirilis, rasanya seperti sedang berada di pacuan kuda. Mereka berbaris dan siap untuk berpacu. Dalam kasus ini, sang joki jatuh dari kudanya haha. Hal seperti ini bisa terjadi,” tambahnya. Selain dalam R.I.P.D, Jeff Bridges bakal main bermain dalam film fantasi lain yakni THE SEVENTH SON. Jeff Bridges (ant/balipost)

gatakan Aceh memiliki keberagaman budaya yang tentunya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakatnya. Presiden juga mengajak masyarakat Aceh untuk terus meningkatkan kebersamaan, menjaga nilai budaya ke-Acehan yang beragam serta melestarikan dan menumbuhkanbangkan kecintaan terhadap kreativitas budaya di provinsi ujung paling barat Indonesia itu. Usai membuka PKA, Presiden Yudhoyono melaksanakan shalat jumat bersama dengan masyarakat Aceh di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. (ant/Bali Post)

(ant/Bali Post)

HADIRI - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) didampingi Gubernur Aceh Abdullah Zaini (kiri) menghadiri acara Pekan Kebudayaan Aceh ke-6 di Taman Sulthanah Shafiatuddin, Banda Aceh, NAD, Jumat (20/9).

Bondan Prakoso Siap Rilis Karya Baru Jakarta (Suara NTB) Bondan & Fade2Black telah menyatakan vakum pada 13 September, pekan lalu. Mereka kini akan berkonsentrasi mengerjakan proyek musik masingmasing. Blend bekas manajer grup ini mengatakan jika dirinya belum tahu Bondan & Fade2Black akan vakum sampai kapan. “Karena masing-masing masih sibuk sama projectnya, itu kita lihat kondisi nantinya saja bagaimana,” kata Blend yang juga kakak dari Bondan Prakoso sebagaimana dikutip dari Okezone, Jumat (20/9/2013). Blend juga belum bisa menjelaskan kapan Bondan Prakoso akan masuk ke dindustri musik dengan konsep baru. “Yang pasti kalau Bondan projectnya dimusik, tapi kita belum bisa lempar ke publik seperti apa, karena belum ada hasilnya,” ujar Blend. Sejak berdiri pada 2004, Bondan Prakoso & Fade2Black sudah meluncurkan empat album studio, yakni Respect (2005), Unity (2007), For All (2010), dan Respect & Unity For All (2012). (ant/balipost)

Bondan Prakoso

Ketika Keadilan Masih Disetir Mafia Peradilan Setelah Kematian yang Gemilang Hari ini Hadir dan Saksikanlan Gelar Upacara Pemakaman Yang Mulia Sang Dewi Keadilan

(Suara NTB/cem)

PENGGALAN ke 13 puisi ini menjadi rangkaian art performance Abdul Latif Apriaman dalam acara Pelantikan dan Public Expose, Kantor Penghubung Komisi Yudisial NTB, Kamis (19/9) lalu di Aula Rektorat Universitas Mataram. Abdul Latif Apriaman yang

juga seorang reporter Kompas TV menggambarkan betapa hukum dan keadilan sudah dalam posisi getir. Ketika semua orang prihatin, hukum tak lagi berpihak pada kaum papa, keadilan tak lagi menjadi marwah yang lahir dari kejujuran, tapi

PUISI - Abdul Latif Apriaman saat membaca puisi dalam acara Pelantikan Komisoner Kantor Penghubung Komisi Yudisial NTB, Kamis (19/9) lalu di Aula Rektorat Universitas Mataram.

disetir para mafia peradilan. “Inilah potret keadilan hari ini. Potret yang masih asing dan sulit dijangkau rakyat jelata dalam seluruh sendi kehidupan,” kata jurnalis yang dalam banyak kesempatan menjadi aktor teater ini. Ia ingin menggambarkan secara khusus, keresahannya dihadapan para hakim yang hadir pada kesempatan itu, kepada para pejabat pemerintah, kepolisian, kejaksaan, juga tak terkecuali pada komisioner Komisi Yudisial yang dilantik pagi itu. Latif mulai menyoroti dari sendi pendidikan. Sendi yang harusnya menjadi titik awal mengajarkan kejujuran dan integritas, tapi menjadi ruang diajarkannya kebohongan atasnama kebutuhan akan uang. Pendidikan men-

jadi ruang bagi mereka yang materialistis. Mengilustrasikan seorang anak yang begitu sulit menemukan jawaban, dimana dewi keadilan. Seorang anak yang mewakili kelompok masyarakat yang merindu dan memperjuangkan penegakan keadilan. Seorang anak yang tak pernah mengenal bangku sekolah berdiri terengah di samping jalan sejarah segala penjuru telah dituju mencari dewi keadilan yang sudah terlalu lama dirindu pada setiap yang lewat dia meminta dapatkah kau tunjukkan padaku dimana menuju rumah keadilan? Demikian penggalan pem-

buka puisi Latif yang diberi judul “O Inaq… Jao Amaq..Mbe Taok Keadilan”. Pesan ingin disampaikannya kepada mereka pemangku keadilan, bahwa keprihatinan terhadap lembaga dan person keadilan sudah sangat massif. Ada secercah harapan, ketika itu bisa didapat dari simpati surat kabar, radio, televisi. “si anak” riang mendapat kabar,bahwa keadilan bisa diperoleh dari surat kabar televisi dan radio. Tapi setelah kenyang tertawa dan berdansa, si anak ditampar realita Koran, radio dan televisi hanya dikuasai wajah dan suara para politisi Yang setiap hari gemar mengumbar janji Presiden janji, gubernur

janji, bupati janji, walikota janji, wakil rakyat janji Janji janji yang menumpuk menjadi hutan janji, lautan janji, sampah janji, janji, janji….. Keadilan yang disebut sebagai “yang mulai keadilan” disebutnya sudah wafat diantara tenggelamnya nurani para hakim, jaksa dan polisi. Pada penggalan akhir puisi, “si anak” akhirnya menolak mengamini pacara pemakaman keadilan ini. Menterjemahkan bahwa keadilan itu masih ada, masih hidup dari hakim jaksa polisi dan penyelenggara pemerintah yang jujur, adil dan berintegritas. “Kami percaya sang dewi keadilan masih hidup dan hadir untuk kami di muka bumi,” penutup puisi. (ars)


SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

PENDIDIKAN

Halaman 10

Cari Metode Pengelolaan Pendidikan

Dewan Pendidikan Berencana Kunker ke Singapura dan Malaysia Mataram (Suara NTB) Dewan Pendidikan Kota Mataram (DPKM) berencana melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Singapura dan Malaysia serta beberapa daerah di Indonesia pertengahan November mendatang. Dalam kunjungan DKPM ini, sejumlah pejabat di lingkup Pemkot Mataram dan anggota DPRD Kota Mataram direncanakan ikut dengan jumlah rombongan mencapai 30 orang. Kunker tersebut bertujuan agar DPKM mendapatkan berbagai informasi seputar cara pengelolaan pendidikan di negara tetangga. Termasuk mempelajari cara pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan bagi dunia pendidikan. Demikian diungkapkan Ketua DPKM H. Adnan Muhsin, S.Si, kepada Suara NTB di ruang kerjanya Jumat pagi (20/9). Menurutnya, rencana kunker ini sudah direncanakan sejak lama. Bahkan rencana tersebut sudah disampaikan ke legislatif. Rencananya, mereka akan berangkat tanggal 11 November dengan tujuan pertama Dewan Pendidikan Kota Batam.

“Kami sudah merencanakan untuk kunjungan kerja di Dewan Pendidikan Kota Batam, segala urusan administrasi ke mereka sudah dilayangkan. Selain akan diterima oleh Dewan Pendidikan Kota Batam juga akan diterima oleh semua komite sekolah yang ada di Kota Batam. Selain itu, kami juga dijadwalkan akan berkunjung ke beberapa sekolah di Batam un-

tuk melihat kondisi pendidikan mereka. Itu semua diatur oleh mereka,” terangnya. Dipilihnya Kota Batam sebagai daerah kunjungan kerja menurutnya karena Kota Batam sudah sangat terkenal dengan sistem bagaimana cara menggalang dana masyarakat dari CSR perusahaan yang ada di sana. Di Batam, ujarnya, program CSR perusahaan untuk dunia pendidikan sangat besar.

‘’

Selain itu, beberapa pejabat lingkup Pemkot Mataram dijadwalkan akan ikut serta mendampingi DPKM, seperti Pak Sekda dan beberapa pimpinan anggota Dewan juga akan ikut, H. Adnan Muhsin Mereka mempunyai program kerja inovatif yang bernama SABAS (Semua Aktif Bantu Sekolah) yang selalu dijadikan rujukan pada saat pertemuanpertemuan tingkat nasional. ‘’Itu yang akan kami pelajari, bagaimana kiat dan caranya,” klaimnya. Kondisi berbeda dengan di Mataram, kepedulian pengusaha terhadap pendidikan sangat

kurang. Setelah dari Batam, tanggal 12 November rencananya rombongan DPKM langsung ke Singapura bertemu dengan Dewan Pendidikan Singapura (KOMPAS) dan pada 13 November bertolak ke Malaysia. Kunker ini, menurutnya, sesuai dengan tugas DPKM seperti untuk mengkoordinasi dan memberikan informasi terkait

dengan data-data siswa, seperti data miskin yang berhak mendapatkan bantuan. “Dulu kami pernah presentasikan itu, meskipun ada bantuannya tetapi dalam penyalurannya banyak yang tidak tepat sasaran dan belum maksimal dilakukan,” ujarnya. Adapun yang akan ikut dalam rombongan kunker ini sekitar 30 orang yang telah siap

ikut serta, termasuk 10 pengurus DPKM. Selain itu, Dewan Pendidikan kabupaten/kota di NTB juga banyak yang tertarik untuk ikut, beberapa komite sekolah dan kepala sekolah. ‘’Selain itu, beberapa pejabat lingkup Pemkot Mataram dijadwalkan akan ikut serta mendampingi DPKM, seperti Pak Sekda dan beberapa pimpinan anggota Dewan juga akan ikut,” terangnya. Adapun anggaran untuk kunker akan dibahas melalui APBD Perubahan. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD Kota Mataram, Dewan memberikan sinyal positif dan dukungannya untuk kunjungan ini. ‘’Bahkan kita akan pergi samasama,” tandasnya. (dys)

Minim Anggaran Pembinaan

Dikpora Janji Usulkan Tahun 2014

Kesulitan Bawa Lagu Daerah SISWA Kelas XI IPS SMAN 1 Mataram I Dewa Made Sathaya Hitaprana tidak pernah menyangka, berhasil menjadi juara harapan 3 dalam lomba menyanyi katagori solo putra SMA dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang dilaksanakan di Medan Sumatera Utara belum lama ini. Apalagi, para peserta yang tampil memiliki suara bagus dan penampilan yang tidak kalah dengan peserta lainnya. Namun, dengan penuh percaya diri, Sathaya tampil dan menunjukkan kemampuannya. “Sebelumnya tidak pernah menyangka karena lawan-lawan yang lain suaranya bagus,” tuturnya pada Suara NTB, Jumat (20/9). Prestasi ini dianggapnya melebihi apa yang ia targetkan sebelumnya. Setelah mengikuti seleksi di tingkat Kota Mataram, dirinya terpilih menjadi juara I dan maju mewakili Kota Mataram di tingkat provinsi. Demikian juga di tingkat provinsi, atas kepiawaiannya menyanyikan lagu, Made kembali menjadi juara sekaligus mewakili NTB di ajang FLS2N di tingkat nasional. Ia tak menyangka sebelumnya karena Made sempat merasa kesulitan membawakan lagu daerah, yang mencerminkan corak daerah NTB. Namun dengan keyakinan dan rasa percaya diri yang dimiliki dirinya membawakan dua lagu yang berjudul Butiran Debu dan Mori Kese (Lagu Daerah Bima) di hadapan dewan juri. Meski hanya juara harapan 3, apa yang diraih tersebut merupakan sebuah prestasi membanggakan, baik bagi dirinya dan daerah yang dibelanya. Apa yang diraih di Medan tersebut bukanlah kali pertama baginya. Beberapa kali mengikuti paduan suara di sekolah dan beberapa kali pernah memenangkan perlombaan. Seperti menjadi 10 besar nasional di FLS2N tahun 2012. Dalam hal ini, Made masih ingin meraih mimpinya untuk ikut serta sebagai salah satu orang yang turut andil dalam Gita Bahana Nusantara di Istana Merdeka. (nia) I Dewa Made Sathaya Hitaprana (Suara NTB/nia)

Praja IPDN Harus Peka dengan Kondisi Masyarakat Mataram (Suara NTB) Sebagai calon pemimpin bangsa di masa mendatang, prajapraja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dituntut peka dengan kondisi masyarakat yang ada di sekitarnya. Banyak persoalan di masyarakat yang membutuhkan perhatian serius pemerintah dan pihak terkait lainnya. Demikian penegasan Direktur IPDN Kampus NTB Drs. H. Abdul Malik, MM, menjawab Suara NTB, di Mataram belum lama ini. Selain itu, lanjutnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi dalam kunjungannya ke Mataram sebelum pelantikan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan H. Muh. Amin, SH, MSi, secara khusus mengingatkan seluruh praja memahami kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai amanat UUD 1945. Artinya, sebagai calon pemimpin masa depan, praja ini dituntut memahami apa yang terjadi di masyarakat dan mencari solusi terbaik. ‘’Kalau ada masyarakat yang belum sejahtera, berarti tujuan ini masih belum tercapai. Dan ini harus dilanjutkan oleh pemerintah bersama masyarakat . ujung tombaknya adalah calon-calon birokrat ini, yang nanti siap ditempatkan di manapun di seluruh nusantara,” ungkap mantan Sekda NTB ini mengutip pesan Mendagri dalam kuliah umumnya. Calon-calon pemimpin ini, lanjutnya, harus mampu menggali berbagai potensi yang ada di masyarakat. Apalagi Indonesia, termasuk NTB memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar. Jika ini mampu dikelola dengan baik dan bisa meningkatkan sumber daya manusia, maka upaya mensejahterakan masyarakat diharapkan bisa tercapai. Sebagai mantan birokrat, Abdul Malik mengaku masih banyak orang yang masih hidup dalam kemiskinan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Persoalan seperti ini harus mendapat perhatian serius dari calon praja, sehingga jumlah kemiskinan berhasil ditekan. ‘’Masih banyak tantangan dalam pembangunan dan pemerintahan yang membutuhkan perhatian serius. Dan ini menjadi tugas praja IPDN ini dalam menuntaskannya di masa mendatang,” harapnya. Diakuinya, ketika Mendagri memberikan kuliah umum saat melakukan kunjungan kerja ke NTB, Senin (16/9) lalu, pihaknya menegaskan, Kampus IPDN NTB siap mengemban amanah, terutama dalam mendidik dan mengasuh praja agar siap pakai, berprestasi berdedikasi tinggi dan memahami kondisi masyarakat. Apalagi di IPDN tidak hanya cukup dengan teori tapi harus tahu kondisi yang terjadi di masyarakat. Untuk diketahui, Kampus IPDN NTB masih menumpang proses kegiatan belajar mengajar di bangunan milik Pemprov NTB, khususnya Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Latihan. Sebanyak 150 praja dari seluruh Indonesia menuntut ilmu di tempat ini. Maret 2014 mendatang, Kampus IPDN NTB di Lombok Tengah dan mampu menampung 300 praja ditargetkan bisa ditempati. (ham)

(Suara NTB/ham)

LEWAT SAWAH - Jauhnya lokasi sekolah tidak menjadi halangan bagi anak-anak di Desa Dasan Tereng Lombok Barat ini untuk menempuh pendidikan. Dengan penuh semangat, mereka pergi dan pulang sekolah melewati pematang sawah demi masa depan.

SD Integral Ajari Siswa Kenali Lingkungan Sekitar Mataram (Suara NTB) Berbeda dengan sekolah pada umumnya, SD Integral merupakan sekolah dengan sistem belajar yang terintegrasi antarberbagai komponen pendidikan secara menyeluruh. Komponen pendidikan tersebut meliputi institusi pendidikan, seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. Materi pembelajaran berupa transfer ilmu dan uswah, pendekatan dan metodologi pengajaran, murid serta lingkungan sekolah. ‘’Jadi sekolah integral adalah sekolah yang mengkombinasikan antara pendidikan duniawi dengan ukhrowi ( umum dengan agama),” terang Kepala SD Integral Luqman Al Hakim Mataram Adnan, S.Pd, ditemui Suara NTB Jumat (20/9) pagi. Menurutnya, SD Integral menerapkan model pembelajaran secara komprehensif berupa kesatuan sistem pendidikan yang utuh, sehingga tidak ada pemisahan ilmu agama (ulumuddin) dengan ilmu umum (science), dunia dan akhirat. Dalam hal ini, murid harus dilihat secara utuh dan menyeluruh dari seluruh instrumentasi yang dimiliki manusia, sehingga aspek intelektual, spiritual, dan keterampilan dikembangkan secara terpadu. Pola pendidikan inilah yang diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dari seluruh potensi manusia secara maksimal. Dalam penyajian materi harus disajikan dan dikemas ke dalam bentuk tema-tema tertentu yang be-

ragam. ‘’Tema tersebut diangkat dari fenomena lingkungan alam dan sosial yang anak-anak alami sendiri dalam aktivitas kesehariannya,” terangnya. Seperti yang dilakukan siswa-siswi SD Integral Rabu lalu. Mereka diajak berkunjung ke beberapa kantor kelurahan untuk melihat berbagai bentuk administrasi di tingkat kelurahan. Selain itu, pihaknya pernah terjun langsung ke Pelabuhan Lembar untuk memperkenalkan berbagai jenis model transportasi. Termasuk, ke BIL untuk memperkenalkan proses penerbangan dan jenis-jenis pesawat. Hal itu diperuntukkan agar siswa lebih dini mengetahui berbagai fenomena yang ada di sekitar mereka serta diharapkan bisa memecahkan beragam masalah yang dihadapi. Selain itu, pihaknya dalam waktu dekat ini mengaku sedang merencanakan akan mengajak siswasiswinya untuk berkunjung ke Surabaya dalam rangka memperkenalkan kepada anak didik mengenai Jembatan Suramadu dan Lumpur Lapindo. ‘’Untuk mendukung pengembangan para siswasiswi, SD Integral menerapkan beberapa kegiatan ekstrakurikuler untuk siswanya seperti Bina Akhlaq, Outdoor Learning, Home Visite, Home Stay, PHBI/PHBN, Outbound, Bimbel/pengayaan, Tray In/Tray Out, Family Gathering, Renang, Study Tour ke Jawa, Mabid, Ramadhan Super Camp, Munaqosah Al-Qur’an, Wisuda,” tandasnya. (dys)

Pencairan Sertifikasi Guru

Ketua PGRI Minta Pemda Terbuka Mataram (Suara NTB) Tersendatnya pencairan sertifikasi guru di NTB tidak boleh terulang kembali. Kasus yang terjadi beberapa waktu lalu harus dijadikan pelajaran oleh pemerintah kabupaten/kota. Bahkan PGRI NTB meminta agar pemerintah kabupaten/kota terbuka dalam proses pencairan dana sertifikasi. ‘’Yang penting dilakukan saat ini adalah adanya keterbukaan dari kabupaten/kota terkait dengan pencairan sertifikasi guru. PGRI menilai, selama ini masih banyak kabupaten/kota yang sebetulnya sudah menerima kucuran dana sertifikasi dari pusat tetapi belum mencairkan ke rekening guru. Sebut saja Kota Mataram sebesar Rp 2,8 miliar dan Lombok Barat sebesar Rp 8,8 miliar,” kritik Ketua PGRI NTB Drs. H. M. Ali H. Rahim, kepada Suara NTB, Jumat (20/9). Jika ada transparansi seperti ini, lanjutnya, PGRI sebagai mitra kabupaten/kota ingin memberikan dukungan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) kabupaten/ kota dan melobi ke pemerintah pusat meminta segera melunasi pembayaran. Selain proses transfer yang diduga menyalahi aturan, ujar-

nya, PGRI NTB menyoroti keberadaan bank penyalur yang sebagian besar masih bersifat pasif, karena hanya bertugas menerima kliring. Bank-bank penyalur tersebut, yakni BNI, BRI dan Mandiri. Dalam hal ini, pihaknya meminta seluruh bank penyalur aktif, sehingga pembayaran sertifikasi guru dapat berjalan tepat waktu. “Kami berjuang agar mulai 2014 seluruh bank penyalur ini jadi bank aktif. Sehingga mulai tahun depan, wacana tunjangan sertifikasi akan mulai dilekatkan dengan gaji guru setiap bulan dapat terwujud,” harapnya. Pada bagian lain, Sekretaris pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB ini, menilai, tunjangan sertifikasi guru yang diduga mampir ke rekening bendahara Dinas Dikpora kabupaten/kota sebelum dicairkan ke rekening guru, dinilai melanggar aturan. Sebab selain menghambat proses kliring di bank, hal ini dianggap menyalahi prosedur yang telah tercantum dalam SOP. “Kalau itu terjadi, itu adalah suatu pelanggaran mekanisme yang tidak sesuai dengan standar operasional prosedur tentang tata

cara penanganan dan penyaluran tunjangan sertifikasi guru. Ini sudah melanggar aturan,” tegasnya. Indikasi masuknya dana sertifikasi guru ke rekening bendahara Dinas Dikpora kabupaten/ kota ini sudah pernah terjadi tahun 2011 lalu. Padahal dari bukti fisik kementerian, dana yang telah ditransfer sudah cukup untuk seluruh guru dalam satu tahun. Namun dalam perjalanannya beberapa anggaran di transfer ke rekening dinas, akibatnya tunjangan sertifikasi untuk 27 orang guru tidak terbayarkan. (nia)

(Suara NTB/nia)

Mataram (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB berjanji akan mengusulkan plafon anggaran untuk peningkatan mutu pendidikan di tahun 2014 mendatang. Hal ini terkait dengan keluhan beberapa sekolah, tentang masih minimnya anggaran dari Dinas Dikpora untuk pembinaan siswa, terutama dalam mengikuti lomba di luar daerah. Kepala Dinas Dikpora NTB Drs. H. Imhal kepada Suara NTB Jumat (20/9) tak menampik jika alokasi anggaran peningkatan mutu pendidikan di NTB masih minim. Salah satunya adalah masih minimnya anggaran pembinaan bagi para siswasiswi yang akan mengikuti lomba, baik di tingkat kabupaten/kota maupun tingkat provinsi dan nasional. Terkait hal ini, Dinas Dikpora berjanji akan mengajukan plafon anggaran untuk peningkatan mutu pendidikan di tahun 2014 mendatang. Hal ini dirasa perlu, mengingat dana yang ada selama ini masih terbatas pada peruntukan Bantuan Siswa Miskin (BSM) serta perbaikan infrastruktur pendidikan. “Memang dari provinsi sementara ini untuk BSM. 2014 ini mulai ke mutu, mudahmudahan 2014 sudah bisa kita

alokasikan,” terangnya. Terkait dengan kekurangan dana ini, Imhal meminta kepada sekolah untuk sharing anggaran, baik dengan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan sekolah. Pihaknya berharap semua komponen ikut membantu memfasilitasi kegiatan tersebut, termasuk menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang ada di NTB. Sementara itu, minimnya anggaran pembinaan lomba bagi sekolah juga dirasakan SMKN 3 Mataram. Apalagi saat ini sekolah mengirimkan 6 siswanya ke lomba LKS tingkat nasional dan beberapa perusahaan besar di Jawa. Kepala SMKN 3 Mataram Umar S.Sos, M.M, tak menampik support anggaran yang diberikan oleh pemerintah masih sangat minim. Sementara dana yang disediakan, hanya cukup untuk membeli bahan habis pakai, seperti kabel maupun bahan-bahan praktik lainnya. “Ada support dana, tetapi hanya sedikit,” keluhnya. Padahal, peningkatan mutu pendidikan harus dibarengi dengan adanya biaya pendidikan yang seimbang. Di sinilah butuh peran serta orang tua, di samping dukungan anggaran yang diberikan pemerintah dan sekolah. (nia)

Turun, Tingkat Kunjungan ke Perpustakaan Kota Mataram Mataram (Suara NTB) Semakin mudahnya masyarakat untuk mengakses internet disinyalir sebagai penyebab berkurangnya pengunjung perpustakaan Kota Mataram. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Pengelolaan dan Pelayanan Perpustakaan Kota Mataram, Maryati, SH, kepada Suara NTB belum lama ini. Menurutnya, kehadiran teknologi seperti internet dalam beberapa tahun terakhir menjadi pemicu berkurangnya pengunjung perpustakaan. Masyarakat sekarang ini lebih memilih untuk membaca melalui internet, dengan sekali tekan bisa langsung mendapatkan banyak informasi. “Jadi persaingan sekarang ini adalah dengan internet,” paparnya. Diakuinya, tren kunjungan masyarakat dalam kurun waktu empat tahun terakhir mengalami pasang surut. Data tahun 2007 menunjukkan tingkat kunjungan masyarakat mencapai 38.752 orang, berkurang di tahun 2008 menjadi 31.028 orang dan 26.814 orang pengunjung di tahun 2009. Sementara untuk tahun 2012 terdapat 30.513 pengunjung. Hal itu sejalan dengan jumlah masyarakat yang mendaftarkan diri menjadi anggota perpustakaan dengan tren yang hampir sama, yaitu terdapat 1.150 anggota perpustakaan pada tahun 2007, 486 anggota di tahun 2008, 583 anggota di tahun 2009 dan sebanyak 251 anggota perpustakaan di tahun 2012. Sementara untuk data tahun 2013 ini masih belum direkap, meski dipastikan datanya tidak jauh beda dengan data-data tahun sebelumnya. Pihaknya mengaku kalau Perpustakaan Kota Mataram ini kurang familiar dibandingkan dengan tempat bacaan lainnya. Hal itu dikarenakan monotonnya pola pengelolaan perpustakaan selama ini. Menurutnya, agar bisa bersaing pihaknya sedang merancang un-

tuk membuatkan beberapa berugak (tempat baca) di depan halaman kantor perpustakaan agar masyarakat mempunyai banyak alternatif tempat bacaan. “Kita mempunyai halaman di depan, dalam waktu dekat kita akan buatkan berugak sebagai tempat membaca bagi masyarakat,” ungkapnya. Disinggung mengenai pengadaan free wifi sebagai fasilitas tambahan perpustakaan untuk menarik minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan, dirinya mengaku masih dalam perencanaan. Meski demikian, pihaknya sudah mengadakan free wifi untuk di sekitar kantor, namun itu terbatas hanya diperuntukkan bagi karyawan saja, kalau untuk pengunjung masih belum. Ke depan akunya, hal itu akan dilaksanakan untuk memantik masyarakat berkunjung. Selain itu, untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan keberadaan perpustakaan kota Mataram, pihaknya telah membuat beberapa Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di sejumlah titik di kota Mataram. Di antaranya ialah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Udayana dan TBM di Lapangan Sangkareang. Meski belum beroperasi, TBM di Udayana menyediakan berbagai jenis buku untuk umum dan anak-anak yang bisa diakses kapanpun oleh para pengunjung. Dipilihnya Taman Udayana sebagai salah satu tempat TBM, menurutnya, karena letaknya yang strategis dan hampir setiap hari ramai dikunjungi oleh masyarakat. ‘’Jadi kalau ada para orang tua yang sedang mengajak anaknya bermain ke Taman Udayana, bisa berkunjung juga ke TBM Udayana. Sementara itu, bagi para pengunjung yang ingin berkunjung ke TBM Sangkareang, bisa langsung datang pada sore harinya. Karena kita mulai buka sore hari,’’ ujarnya. (dys)


Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

Murray akan Jalani Operasi Punggung Cabor Tak Boleh Sesumbar Hadapi PON

LondonJuara Wimbledon Andy Murray kelihatannya tidak akan bermain lagi

Ratusan Aparat Amankan Laga Bintang LSI Jayapura (Suara NTB) Lebih dari 600 aparat gabungan TNI/Polri akan mengamankan jalannya pertandingan antara tim yang terdiri para bintang LSI (Liga Super Indonesia) dengan juara LSI 2012/ 2013 Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (21/9). Kabag Ops Polresta Jayapura Kompol Bahar Tusiba yang bertindak selaku Penanggung Jawab keamanan pertandingan tersebut mengatakan, sebanyak 540 personel dari Kepolisian Resor, Brimob dan Polda Papua telah disiapkan. “Selain itu akan didukung 110 personel dari TNI dan 20 orang dari Polisi Militer setempat. Jadi totalnya ada lebih dari 600-an personel. Juga termasuk kendaraan rantis seperti barakuda dua unit, water cannon satu unit, motor kawal empat unit dan kendaraan K9,” katanya di Jayapura, Jumat. Terkait kelancaran arus lalu lintas dan pengaturan kendaraan untuk parkir, Kompol Bahar Tusiba menyampaikan bahwa pihaknya akan mensterilkan daerah Dok V Bawah hingga Dok Tujuh dekat Stadion Mandala beberapa jam sebelum pertandingan. “Kami juga akan mengamankan para penonton yang mabuk karena minum minuman beralkohol. Warga yang akan ke Deplad atau Base-G bisa lewat Angkasa,” katanya. Ketua panitia pelaksana pertandingan Persipura Fachrudin Passolo mengatakan harga tiket yang dijual mulai dari Rp10 ribu hingga Rp1 juta untuk VVIP. “Tiket yang tersedia harganya mulai dari Rp10 ribu, Rp20 ribu, Rp150 ribu, Rp200 ribu, Rp250 ribu dan tiket VVIP Rp1 juta,” katanya. Fachrudin mengaku permintaan tiket pada laga Perang Bintang tersebut cukup banyak. “Saat ini saja tiket yang puluhan lembar yang kami cetak sudah habis dipesan oleh penonton,” katanya. Disinggung pemasangan layar lebar untuk nonton bareng, Fachrudin mengaku pihaknya sudah mendapat masukan hal itu dari Badan Liga Indonesia hanya saja panpel tidak sempat lagi untuk menyiapkannya. (ant/bali post)

Pertamina Bidik Ajang F-1

(Suara NTB/ist)

Denpasar (Suara NTB) PT Pertamina membidik ajang Formula 1 (F-1) dengan menyiapkan beberapa pembalap yang akan berlaga di kelas tertinggi di dunia balapan mobil bertempat duduk tunggal itu. “Secara perlahan, kami pasti menuju ke sana (F-1). Sekarang kami sudah menyiapkan cikal-bakalnya,” kata Arifun Dhalia selaku Sales Region Manager V PT Pertamina Lubricants di Denpasar, Jumat. Saat ini Pertamina serius menjadi sponsor utama pembalap Italia Giovanni Venturini yang berlaga di Formula GP-3 dan pembalap nasional Rio Haryanto di Formula GP2. Venturini meraih juara pertama GP-3 di Sirkuit Silverstone, Inggris, pada 30 Juni 2013. Kesuksesan Venturini itu melengkapi catatan gemilang Rio yang naik podium II di race II GP-2 Series di Eropa beberapa waktu sebelumnya. “Kami sangat optimistis, secara perlahan pembalap kami akan memasuki ajang F-1,” kata Arifun di sela-sela “road show” Ring of Fire Adventure yang diikuti penggemar motor berkonvoi di rute Denpasar-Banyuwangi itu. Selain kedua pembalap tersebut, Pertamina juga menjadikan ketiga pembalap nasional yang berlaga di ajang internasional, yakni Rifat Sungkar, Subhan Aksa, dan Alexandra Asmasoebrata, sebagai duta produk (brand ambassador) pelumas Pertamina. Rifat hingga saat ini masih mengikuti beberapa seri kejuaraan reli di Amerika, sedangkan Subhan di pentas World Rally Championship (WRC) 2 di Eropa. Sementara satu-satunya pembalap putri Alexandra bersaing di Formula Renault Asia. “Ketiga `brand ambassador` itu mampu mendongkrak penjualan oli kami di pasar internasional,” kata Arifun didampingi Sigit Pranowo selaku Retail Marketing Motor Cycle Oil PT Pertamina itu. Ia menyebutkan bahwa pada 2012 penjualan oli Pertamina di 23 negara di Asia (tidak termasuk Indonesia) dan Eropa telah mencapai angka Rp1,5 triliun. “Tahun ini penjualan kami targetkan naik 20 persen karena kami juga mengakuisisi dua pabrik oli di luar negeri,” katanya. (ant/bali post)

pada musim ini setelah mengundurkan diri dari Thailand Terbuka pekan depan, karena menjalani operasi kecil punggung. Murray terganggu pada masalah di punggung bagian bawahnya sepanjang tahun ini dan ia memilih

(Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) Sejumlah atlet, pelatih dan pengurus cabang olahraga (cabor) yang pernah sukses menyumbangkan medali emas di event nasional diharapkan tidak sesumbar menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON XVIII di Jawa Barat 2016 mendatang. Pasalnya, rasa optimisme cabor yang berlebihan bisa menjadi bumerang bagi atlet itu sendiri, karena lawan akan lebih waspada. “Target medali emas boleh saja, namun kita harus rendah diri dan tak boleh sesumbar, karena itu akan membuat atlet daerah lain lebih waspada,” saran Pemerhati Olahraga NTB, Eroplan Kamil kepada Suara NTB di Mataram, Jumat (20/9) kemarin. Pernyataan ini sengaja disampaikannya untuk mengingatkan beberapa pengurus cabor yang mengklaim atletnya siap menyumbangkan medali emas di PON XIX di Jawa Barat (Jabar) tahun 2016. Menurutnya, ada banyak pengalaman menjelang PON XVIII di Riau 2012 lalu. Di mana, beberapa cabor mengklaim atletnya siap menyumbang medali emas di PON, namun hasilnya atlet mereka gagal. Saat ini, kembali muncul pengurus cabor yang mengklaim atletnya siap menyumbangkan medali emas di PON dan harus dievaluasi kembali. Dicontohkannya, cabor yang pernah mengklaim atlet bisa menyumbangkan medali emas di PON XVIII di Riau 2012 lalu, adalah kempo, tinju, menembak dan gantole. Hasilnya, atlet mereka gagal menyumbang medali emas. Kempo dan tinju yang merupakan cabor unggulan hanya mampu menyumbangkan masing-masing satu medali perunggu. Terhadap beberapa pengurus cabor yang sesumbar atletnya siap menyumbang medali emas di PON, mantan pemain sepakbola NTB di era 60-an ini agar mawas diri. Mereka harus rendah diri dan menyiapkan diri dengan baik, sehingga mampu memberikan yang terbaik di PON. Meski demikian kontingen NTB masih beruntung, karena mereka mampu menyumbangkan medali emas lebih dari target, yakni 11 emas, 5 perak dan 8 perunggu. Tujuh emas disumbang lewat atletik, dua dari pencak silat. Selanjutnya cabor tarung derajat dan voli pantai menyumbangkan masing-masing satu emas. (fan)

Andy Murray

untuk melewatkan Prancis Terbuka agar bisa beristirahat sebelum meraih kesuksesan dengan memenangi gelar Wimbledon. “Pekan depan, Andy akan menjalankan operasi kecil pada punggungnya sebagai

upaya untuk mengatasi masalah punggung yang telah lama menderanya,” demikian pernyataan dari 77, perusahaan manajemen Murray. Isu itu kembali mencuat sepanjang Roma Masters tahun ini ketika Andy terpaksa mengundurkan diri dan mendapat masukan dari sejumlah spesialis pada Mei. Setelah kembali dan meraih kesuksesan di lapangan rumput yang lebih bersahabat, Andy menikmati kesuksesan di Queen dan Wimbledon, namun setelah belakangan ini bermain di lapangan-lapangan keras dan tanah liat, Andy kembali mendapat masukan medis mengenai kondisi punggungnya. Pada awal bulan ini, Murray terlihat tampil di bawah kemampuan terbaiknya di AS Terbuka ketika upayanya mempertahankan gelar di AS Terbuka berakhir dengan kekalahan straight set dari petenis Swiss Stanislas Wawrinka di perempat final. Petenis 26 tahun itu kembali bermain untuk

membantu Inggris Raya kembali ke Grup Dunia Piala Davis dengan kemenangan atas Kroasia pada akhir pekan silam. Namun keputusan Murray untuk menjalani operasi pada pekan depan kelihatannya akan membuat ia absen pada bulan-bulan terakhir musim ini, termasuk World Tour Finals yang prestisius di London pada November. Cedera Murray semakin parah pada Mei saat ia mengikuti Roma Masters, sehingga dirinya harus meninggalkan pertandingan putaran kedua melawan Marcel Granollers dan mengundurkan diri dari Roland Garros. Masalah piringan tulang berdampak pada tulang belakang bawah Murray, yang dapat mengirim rasa sakit kepada pinggang dan bagian atas kakinya. Kelihatannya hal itu memberinya lebih banyak masalah saat ia bermain di lapangan tanah liat dan lapangan dengan permukaan keras, dibandingkan di lapangan-lapangan rumput. Pria Skotlandia itu dan timnya telah berhati-hati dalam menghadapi keluhan

yang menimpanya dan ia tidak memperlihatkan tanda-tanda masalah ketika ia akhirnya mengakhiri penantian panjang terhadap lahirnya juara putra asal Inggris Raya untuk memenangi gelar tunggal Wimbledon dengan menyingkirkan petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic. Namun serangkaian masalah telah mengganggu kiprahnya menjelang akhir tahun yang layak dikenang, dan petenis Skotlandia ini sekarang berharap operasi akan membuat dia pulih total tepat waktu untuk awal musim 2014. Murray dijadwalkan bermain di tiga ajang lagi di Asia pada musim ini, termasuk Shanghai Masters, kemudian Paris Masters, dan turnamen penutup musim World Tour Finals di O2 Arena. Jika operasi berjalan lancar, Murray semestinya siap untuk tampil di Grand Slam pertama pada 2014 di Australia Terbuka pada Januari, sebelum kembali memperkuat tim Piala Davis pada akhir bulan ketika Inggris Raya menghadapi AS. (ant/bali post)

Popnas 2013

Pencak Silat Sumbang Satu Emas untuk NTB Mataram (Suara NTB) Cabang olahraga pencak silat akhirnya bisa memberikan kontribusi medali emas untuk NTB di hari terakhir Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Jakarta, Jumat (20/9). Sesuai prediksi, medali emas pencak silat dipersembahkan pesilat putra NTB, Muhammad Iradat di kelas A putra. Ketua Kontingen Popnas NTB, H. Surya Bahari yang dihubungi Suara NTB mengatakan tambahan satu medali emas NTB lewat pencak silat menyelamatkan wajah pengurus cabor pencak silat. Pasalnya, atlet asal Dompu itu menjadi satu-satunya pesilat penyumbang medali emas di pertandingan cabang olahraga pencak silat. Pada perebutan medali emas di kelas A putra, Iradat berhasil mengandaskan lawannya asal Jawa Barat (Jabar). Menurutnya, tambahan satu medali emas di pencak silat itu sekaligus menambah perole-

han medali NTB menjadi 4 emas, 3 perak dan 4 perunggu. Tambahan satu emas ini juga sekaligus menyelamatkan prestasi kontingen Popnas NTB di ajang pesta puncak puncak tingkat pelajar nasional. Pasalnya perolehan medali d Popnas tahun ini melampaui jumlah perolehan medali NTB di Popnas 2011 lalu, dimana saat itu NTB menyumbangkan 4 emas, 2 parak dan 2 perunggu. Itu artinya pada Popnas kali ini NTB menambah dua perak dan dua perunggu. Empat medali emas NTB disumbang Sudirman Hadi di

nomor lari 100 meter dan 200 meter putra serta tim estafet 4 x 100 putra. Muhammad Iradat menambah perbendaharaan medali NTB di cabor pencak silat. Sementara tiga perak disumbangkan Rizki Amalia di nomor lompat tinggi putri, Muhadir Muhammad di nomor lari 400 meter gawang putra dan Akariah di 100 meter putra. Empat perunggu dipersembahkan Zigi Zaresta Putra, atlet karate nomor Kata perorangan putra serta perunggu Kata beregu putra cabang olahraga karate, voli pantai putra dan atlet taekwondo. (fan)

Bale Tampil Perdana di Bernabeu Madrid Gareth Bale akan menjalani laga perdana di Santiago Bernabeu ketika Real Madrid beraksi Minggu melawan tim tamu, Getafe. Pemain Wales itu mengawali dan mencetak gol dalam debutnya pada laga tandang ke Villarreal minggu lalu, tetapi tim Madrid itu hanya berhasil meraih satu poin, karena laga berkesudahan imbang 2-2. Bale kemudian mengawali laga dari bangku cadangan ketika pasukan Carlo Ancelotti itu menghancurkan Galatasaray 6-1 pada pembuka laga Liga Champions medio minggu ini, di antara gol itu merupakan trigol atau hat-trick dari Crist i a n o Ronaldo, sebagai hatrik ke23 dalam karirnya. Setelah selama ini a b s e n dalam be-

Gareth Bale

berapa pertandingan pra-musim karena kurang sehat, Bale menyatakan kini ia merasa prima dan membaik dari waktu ke waktu. “Rasanya hebat dapat bermain sedikit pada Selasa, untuk meningkatkan kondisi fisik saya,” katanya. Tidak dapat dibayangkan bagaimana permainan yang akan terjadi saat Bale dan Ronaldo turun bersama dalam satu tim, sehingga pemain bertahan Getafe, Sergio Escudero, mengaku, bila kedua pemain itu mengeluarkan semua potensi mereka, kelihatannya nyaris tidak akan ada yang dapat menghentikan mereka. Ancelotti kemungkinan akan menurunkan Fabio Coentrao pada posisi bek kiri untuk pertama kalinya pada musim ini, karena pemain internasional Portugal itu sudah sembuh dari cedera otot, sehingga Alvaro Arbeloa dapat beralih ke posisi bek kanan. Barcelona memiliki kesempatan untuk merapatkan jarak lima poin dengan Madrid sedikitnya untuk 24 jam, ketika mereka berkunjung ke Rayo Vallecano pada Sabtu. Vallecas memiliki kenangan indah melawan tim Katalan itu dalam dua musim lalu, setelah menang 7-0 pada musim 2011/12 dan menang 5-0 pada musim lalu. Belum diketahui apakah bos Barca Gerardo Martino akan tiba pada waktunya di Spanyol untuk menangani tim itu setelah ia terbang ke kampungnya di Argentina guna menghadiri pemakaman ayahnya, setelah mereka menang 4-0 atas Ajax pada pertandingan Liga Champions. Klub juara Spanyol itu mengalami masalah cedera pemain di lini bertahan, setelah Gerard Pique harus mundur menjelang akhir laga lawan Ajax. Carles Puyol sudah mulai ikut berlatih tapi masih amat minim latihan jelang pertandingan, sedangkan Jordi Alba masih harus beristirahat, karena mengalami cedera urat kaki. Atletico Madrid juga memiliki peluang untuk menambah angka bila mereka mempertahankan penampilan saat menang Rabu pada laga Liga Champions, saat berkunjung Sabtu ke Valladolid. Tim asuhan Diego Simeone itu akan diperkuat lagi oleh Diego Costa setelah pemain itu mendapat hukuman saat timnya menang 3-1 atas Zenit St Petersburg pada pertengahan minggu sementara ada kabar baik, karena Arda Turan memperpanjang kontrak hingga 2017. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

DIMUAT - Peran Erick Thohir di Inter Milan semakin jelas. Bahkan, seperti dimuat di La Gazzeta dello Sport dalam proses transfer pemain, pengusaha muda Indonesia ini dilibatkan.

Inter Makin Dekat dengan Erick Thohir MilanInter Milan semakin mendekat ke tangan pengusaha Indonesia Erick Thohir, ketika Massimo Moratti kembali dari pertemuan di Paris dan mengaku tak lama lagi jabatannya sebagai presiden klub itu akan berakhir. Erick Thohir disebut-sebut sudah berhubungan dengan klub raksasa Italia itu sejak musim lalu, ketika Inter mengakhiri kompetisi dengan mengecewakan berada di urutan kesembilan dan gagal maju ke kompetisi Eropa. Kendati Moratti dan Erick Thohir gagal mencapai kesepakatan pada pertemuan Mei dan Juni, warga Italia itu ketika pulang dari Paris Kamis petang memberikan indikasi, jika keduanya menemukan kemajuan yang signifikan. “Kami belum menemukan titik kesepakatan, belum pasti..,” ujarnya pada Kantor Berita ANSA, Kamis waktu setempat atau Jumat waktu Indonesia. Tapi Moratti memberikan indikasi masa depan investor, termasuk anggota keluarganya, sudah mendiskusikannya. “Ada beberapa investor Indonesia yang siap mengucurkan dana mereka ke klub. Keluarga saya tetap ada, tapi akan diadakan restrukturisasi,” katanya seperti dilansir Gazzetta dello Sport. Ketika ditanya kapan akan terjadi deal tentang keberadaan klub itu, Moratti menjawab akan mencoba untuk memutuskan dan memahami waktu yang tepat untuk melakukannya. “Dibutuhkan ratusan juta euro untuk menjalankan keberadaan klub Inter. Kami akan menunggu dalam 30 hari ini atau lebih. Persetujuan kemungkinan akan dicapai, tapi kami juga sudah mengatakan hal seperti ini tiga bulan lalu,” katanya. Ketika ditanya apakah ia akan tetap memegang jabatan sebagai presiden, Moratti menjawab bukan hal dipikirkannya. Gazzetta melaporkan Kamis pagi bahwa Erick Thohir akan memiliki saham sebesar 70 persen untuk dibayarkan atas “tercapainya kesepakatan” pada “deal” mereka yang akan ditandatangani minggu depan. Bila hal ini terjadi, Inter kelihatannya akan mendapat

suntikan dana dalam jumlah besar, sehingga mereka dapat membangun stadion baru dan membentuk tim tangguh yang padat dipasarkan mereka ke seluruh dunia. Moratti juga menginginkan klub itu mendapat pasar di Asia, seperti yang dimiliki klub raksasa Liga Inggris (Premier League), Manchester United. Moratti mengatakan kepada media bulan lalu bahwa ia masih mencari promotor yang dapat memasarkan klub itu ke seantero dunia. “Sebagai klub, Inter butuh perkembangan dan masuk ke dalam pasar baru. Dengan masuknya Erick (dalam susunan dewan) hal ini akan memungkinkan,” kata Moratti seperti disiarkan media pada 3 Agustus. Menyusul musim memprihatinkan pada 2012-2013, nilai Inter anjlok ke angka sekitar 316 juta euro (401 juta dolar AS), menurut grup bisnis Forbes, sehingga klub Nerazzurri itu kini berada di urutan 14 klub paling diminati di dunia. Forbes mengatakan, lebih dari separuh nilai ini, 218 juta Euro, berasal dari hak siar televisi (broadcasting) dari sisi komersial dan department merek sebesar 87 juta euro dan sisanya dari penjualan tiket setiap bertanding. Koran Gazzetta melaporkan Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar dunia, memiliki sekitar 11 juta penggemar Inter. Gazzetta mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, yang dekat dengan Erick Thohir, mengatakan bahwa “Erick amat takjub”. Bila kesepahaman ini berhasil, maka Thohir akan menjadi orang Asia pertama yang memiliki saham terbesar di klub Serie A, tapi ia bukan orang asing dalam bidang investasi di olah raga besar. Putra Teddy Thohir, - pemilik bersama grup otomotif Astra International,- Thohir, yang berusia 43 tahun juga memiliki saham dalam cabang bola basket, Philadelphia 76ers, juga memiliki saham besar di DC United, salah satu tim sepak bola Amerika (Major League Soccer=MLS). Thohir yang akrab dengan Twitter, belum mengeluarkan komentarnya tentang hal ini dalam halaman media sosialnya itu. (ant/bali post)


SUARA NTB

Sabtu, 21 September 2013

450.000

Halaman 12

EKSPEDISI

ADVERTISING

RADIO

TANAH KAPLING

PET SHOP

TOKO MAINAN

PELATIHAN

BATIK

LAUNDRY

800.000

PELUANG BISNIS

RUMAH MAKAN

PERHIASAN

JADI AGEN SUSU

BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.

INFO.

0811306462.

SALON

SHOWROOM

FUTSAL

ADVERTISING

KONTRAKAN

FINANCE

www.g-milk.net

TRAVEL

DISTRIBUTOR AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRI JUAL SOLAR INDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923

DIJUAL RUMAH DI CITRA MUTIARA 2 BLOK C No.11 PAGUTAN MATARAM BISA OVER KREDIT HUB: 0817365070

PELUANG USAHA FRANCHISE PENDIDIKAN HY 6JT www.sempoabinta.com 081374800275


SUARA NTB

Sabtu, 21 September 2013

KURSUS/BIMBEL

KOMPUTER

BAHAN BANGUNAN & INTERIOR

Halaman 13

HOTEL

SALON

SIARAN TV RADIO

SABLON & KONVEKSI

BOUTIQUE

JUAL MOBIL

TELEVISI

SANGGAR SENAM

PROPERTY

KURSUS

RUKO

EVENT ORGANIZER

FASHION

RUMAH MAKAN

FASHION

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

BENGKEL & SPARE PART

PENGOBATAN ACCESORIES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

PHOTOGRAFI

087 865 633 888 / 087 861 811 999

SERVICE

BANK

BENGKEL

PERAWATAN AC


SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

JENDELA SASTRA

Halaman 14

CERPEN

Siti Salemah Oleh: Budi Afandi

Sisa air hujan menggelinding di permukaan daun, pelan dan pasti bulirannya bergerak hingga tiba di ujung yang lancip. Buliran itu tertahan di sana seperti tak ingin lepas, seperti ketakutan yang tertahan di tenggorokan. Sekuat tenaga buliran air itu coba bertahan dengan mencengkeram ujung daun, namun akhirnya dia terlepas dan jatuh menghantam permukaan tanah, lalu perlahan hilang dan hanya menyisakan ingatan tentang buliran di permukaan daun. ATU ketika buliran air itu pasti akan kembali, menggelinding lagi ke ujung daun, lalu jatuh lagi, hilang dan kembali lagi. Dia seperti terjebak pada rangkaian kecelakaan reinkarnasi yang diciptakan untuk membuatnya tetap dalam ketakutan untuk menghilang. Buliran air itu memang akan kembali, tapi hilang adalah kengerian, dilupakan untuk sesaat atau selamanya tetap saja menakutkan, maka pantas buliran itu menggigil ketika lepas juga cengkeramannya. Buliran air di ujung daun itu mungkin ketakutan, tapi dia lebih beruntung dari sepasang mata yang terus mengikuti geraknya. Di mata itu ada ketakutan yang begitu pasti, ketakutan yang digeret mengikuti jatuhnya buliran dari ujung daun. Mata itu menjatuhkan buliran air mengiringi jatuhnya buliran dari ujung daun. Buliran dari mata itu berjatuhan mengaliri kulit wajah, melintasi tepian hidung, membasahi bibir dan pada akhirnya mencengkeram kuat ujung dagu, serupa nasib buliran air di ujung daun. Siti Salemah, pemilik mata itu, menatap hujan yang dirasanya sangat berbeda dari semua hujan yang pernah dilihatnya. Ada keheningan yang tak dia inginkan pada garis hujan yang berjatuhan. Keheningan yang membawa tubuhnya terus bersandar pada kusen pintu yang seakan menggigil. Pekarangan itu, batang-batang pohon itu, semuanya. Bukankah beberapa hari lalu Siti Salemah sangat mengidamkannya? Melebihi ketika dia mengidam mangga saat kehamilan pertama yang ternyata tak berbuah. Beberapa hari lalu, dia masih mengingat semuanya dengan

mata menyala, pikiran bergejolak dan hasrat yang tak terbendung. Dia begitu ingin melihat semuanya, tidak hanya isi pekarangan, isi rumah, tapi juga apa yang sudah dimakan tanah dan isinya. Bahkan kemarin, dia masih membayangkan semuanya akan bernyanyi menemani dirinya. Tapi, jelang sore itu, dia menatap semuanya dengan mata kosong, seperti menatap kertas kosong yang tak mampu memberikan rasa apa pun, hanya kosong, bahkan kosong yang terlalu gelap hingga enggan disebut kosong. Siti Salemah diam tak bersuara, membiarkan kain yang ia kenakan basah air mata. Hanya hujan yang berasa padanya, rasa keheningan. Hujan yang mendorong tubuhnya menjadi seperti membuntal dan berubah jadi buliran air di ujung daun. Sore kian dalam dan hujan hilang sudah, hujan dari mata Siti Salemah pun mereda sudah, namun dia masih diam. Hanya gerakan tangannya terlihat mengusap mata, mengusap pelan ujung dagu, disapunya buliran yang masih mencoba bertahan. Diulanginya lagi usapan hingga semua buliran tak lagi menggantung di dagunya, tak lagi coba bertahan. Dagu, ah dagu, bukankah dahulu dia begitu bangga karenanya. Teman-temannya selalu bilang, dagu Siti Salemah begitu manis, begitu memikat, begitu memesona dan begitu banyak begitu lainnya. Teman-temannya selalu bilang, dengan dagu itu dia bisa memikat siapa pun di kampung, jangankan pria di kampung, pria di mana pun pasti tergiur menyentuh dagunya, takkan ada pria yang mampu menolak kesempatan menyentuh dagunya. Siti Salemah selalu merona mendengar semuanya, meski dia sadar teman-temannya selalu berlebihan menggambarkan

dagunya. Namun tetap saja dia tak kuasa menahan rasa bangga, terlebih saat apa yang dikatakan teman-temannya menjadi nyata. Tangan Siti Salemah bergerak lagi, dia mengelus halus permukaan rambutnya yang sebahu. Tangan itu tidak berhenti, terus bergerak ke bawah seolah mengelus rambut panjang yang tergerai hingga ke pangkuan. Dan air dari matanya mengalir lagi, mengikuti gerakan tangannya. Buliran hangat itu muncul lagi, hingga dia menengadahkan tangan di pangkuan, menunggu tiap buliran yang jatuh dari ujung dagunya. Rambutnya hanya sebahu, dia ingat, dulu pernah punya rambut yang selalu berurai. Rambut panjang, legam, yang licin sebab selalu tergerus air santan dari lembut telapak emak. Dulu emak sering mengajaknya duduk di depan pintu saat sore sudah dekat, emak melulur rambutnya dengan air santan dan tidak membiarkan satu helai pun luput. Rambut, ah rambut, satu lagi dari dirinya yang selalu membuat teman-temannya memuji berlebihan. Tidak kurang kagum temantemannya melihat rambut legamnya, tidak kurang pujian mereka, seperti kala memuji dagunya, pujian yang selalu mampu mengundang rona berlapis di wajah Siti Salemah. Rambut panjang itu kini hilang, teman-temannya pun hilang, semua pergi bersama lelaki masing-masing, mencari penyambung hidup di tempat-tempat yang tak diketahui Siti Salemah. Andai saja teman-temannya melihat Siti Salemah sore itu, pastilah mereka akan bernyanyi untuk menyenangkannya. Tapi mereka sudah tidak ada, seperti genangan pada permukaan tanah basah yang lambat laun menyusut dan hilang. Genangan-genangan itu terus mengecil, air itu pergi mengisi pori-pori bumi. Tanah basah itu dingin, pasti tak seperti Siti

Salemah kemarin, saat ia masih dalam pesawat, tak seperti Siti Salemah dulu, saat ia dipinang kekasihnya. Pria yang datang dengan semua kegagahannya, keberaniannya, menghadap emak di malam yang tiba-tiba terasa begitu lama. Siti Salemah ingat, bagaimana pria itu bersila di ruang tengah, menawarkan diri mengambil tanggung jawab dari tangan emak yang rapuh. Menawarkan diri membawa tubuh anak yang sudah terlalu lama membebani pundak emak. Pria yang datang dengan kegagahannya itu, akhirnya membawa Siti Salemah dari kehidupan emak yang kian sepi seperti karang. Betapa riang emak malam itu, sampai-sampai seluruh tubuhnya bernyanyi. Hidung, bibir, mata, semua bernyanyi, mengeluarkan air yang membasuh wajah Siti Salemah. Emak bernyanyi dengan semua kemampuannya, terlebih ketika lengan rentanya memberikan lengan Siti Salemah pada pria itu. Nyanyian lirih emak, juga sorak riang teman-temannya mengiring langkah Siti Salemah dan kekasihnya di pekarangan yang dipenuhi tetabur bunga. Nyanyian dan sorakan yang mengantarkan Siti Salemah pada kegagahan malam yang begitu berani melepasnya dari tubuh emak. Nyanyian itu, sorak sorai itu sudah tidak terdengar, digantikan suara jangkrik yang menemani hari memasuki malam. Malam makin dalam, dingin makin dalam dan Siti Salemah masih bersandar di kusen pintu depan. Perlahan wajahnya tertelan selimut gelap yang melapisi seluruh ruang dan hanya menyisakan suara jangkrik yang makin bingar. Suara jangkrik bingar tak karuan, bingar yang mendesak isi kepala Siti Salemah mendengar lagi kebingaran dari lidah pria itu. Pria yang meredup kegagahannya

saat mendesak Siti Salemah meninggalkan pekarangan rumah, meninggalkan kampung halaman, meninggalkan pekuburan emak. Pria itu terus mendesak hingga Siti Salemah harus meludah di negeri orang, bernapas di negeri seberang, untuk segepok ringgit. Kepeng yang selalu melayang jadi penyambung napas suaminya, penyambung napas yang juga jadi pemisah Siti Salemah dari suaminya. Bertahun-tahun Siti Salemah bertahan di negeri seberang untuk menjadi jembatan kehidupan suaminya. Melepaskan semua hal yang paling dia inginkan untuk ketaatan yang sudah dipindahtangankan pada suaminya. Bertahuntahun dia bertahan untuk satu hari saat dia akan membawa pulang bukti pengabdian pada suaminya. Ah suami, suami yang kemarin tidak sempat menunggu Siti Salemah turun dari pesawat, tidak sempat membantu Siti Salemah mengangkat tas-tas besar yang berisi pakaian yang sudah disiapkan untuknya. Ah suami, suami yang tidak lagi bisa menyediakan bidang dadanya untuk kepenatan yang Siti Salemah eram bertahuntahun. Pria yang bahkan tidak ada di rumah saat Siti Salemah tiba, tidak menyambutnya dengan kerinduan, seperti yang Siti Salemah inginkan. Kepulangan Siti Salemah kemarin disambut senyum simpul beberapa warga. Senyum yang langsung merekah melihat buah tangan yang Siti Salemah bagikan. Satu per satu mereka menyalami Siti Salemah, membantunya mengangkat tas-tas besar menuju rumah. Lalu satu per satu pula mereka menyingkir, meninggalkan Siti Salemah dalam kegelisahan atas pertanyaan yang tak juga terjawab. Hanya seorang wanita renta yang tersisa, wanita yang terus

mengusap pipi Siti Salemah dan meminta Siti Salemah bersabar. Usapan wanita renta itu mengingatkannya pada emak, tapi usapan itu tidak mampu memberinya kekuatan seperti usapan emak. Usapan wanita renta itu tertelan kalimatnya yang menuturkan, suami Siti Salemah tak kuasa menahan dingin malam dan sudah beristri lagi. Pria itu menggelar pesta perkawinan dengan kepeng yang selalu dikirimkan Siti Salemah, lalu ia pergi begitu saja. Dan pria itu membiarkan Siti Salemah bersandar di kusen pintu, oleng seperti kapal yang menunggu karam. Siti Salemah hari itu pulang, diiringi nyanyian juga sorak sorai jangkrik yang kian bingar. # Mataram-Jakarta.

Budi Afandi; Lahir di Dusun Bilatepung, Desa Beleka, Lombok Barat, NTB 20 Juni 1983. Menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang. Menulis novel, cerpen dan puisi, beberapa karyanya dimuat Koran Tempo, Bali Post, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Banjarmasin Post, Lentera Timur, Medan Bisnis, Sumut Pos, Victory News, Pikiran Rakyat, Haluan Padang, Radar Surabaya, Minggu Pagi, Suara NTB dan Koran Kampung. Beberapa sajaknya terhimpun dalam Antologi Penyair NTB : dari takhalli sampai temaram (2012). Cerpennya terhimpun dalam : Badja Matya Mantra (2013). Bekerja di Departemen Kajian Umum Komunitas Akarpohon Mataram.

PUISI Oleh: Ichwanussofa

Kepada Perempuan Apakah perempuan Hanya seperti angin sorga Yang dihembuskan ke dunia Dan hanya hadir dengan kesejukan sesaat Apakah perempuan Akan seperti keindahan sunset Selalu hadir dengan senja mahawarna Mahawarna akan terpanggilnya mentari untuk pergi terbenam Apakah perempuan Seperti guratan awan dan langit biru Kemudian luntur ditelan senja Dan tak tersentuh oleh jari jemari kehidupan Mungkinkah perempuan Hanyalah fatamorgana Disela-sela pengembaraanku Dikalaku ingin mereguk setetes ketulusan cinta Mungkinkah perempuan Kan menjadi dewi malamku Yang kan selalu memangku Diriku hingga kembali ke peraduannya Mataram, 2004

Kampus Mampus Banjir keringat di ruang kelas sebarkan aroma kaus kaki dan ketiak asem... Pena tuangkan cerita sarjana kipas seperti suara helikopter hingar bingar White board menjelma selembar tisu lusuh Bangku dan meja tempat berpesta Koridor dan tangga jadi cat walk para model apa calon sarjana.? Terserah yang penting dapat nilai “A� Nganggur atau kerja.? Entahlah yang penting jadi sarjana 03/07/2013

Oleh: Antosa Rakatesa

Ziarah waktu hujan di kuburan dekat taman jam-jam berguguran hari hampir petang tepat menjelang adzan peziarah beranjak pulang sementara di pintu gerbang dua malaikat sibuk menimbang giliran keberangkatan Lombok, Juli 2009

Secangkir Kopi-Nya Katakan pada sampai tak berkesudahan Aku memanggil-Mu atas nama senja yang memuram Kala langit diam menyulam sukma – sukma gaib dalam lipatan jarum waktu Aku gagu Sepi teriak dikesunyian merajah tubuhku pada pelarian Pada bumi mengentalkan getah gulita Pada lengan kiri-Mu yang mengaduk secangkir kopi hitam Aku bubuk melarut dalam segelas-Nya malam Mataram, 07 September 2013

Di Sudut Taman burung-burung pulang menemu sarang sementara di sudut taman yang terbakar sepasang teman sibuk bertengkar utang, perempuan, makan, ranjang dalam kutukan apakah mereka masih saling mendengar? Lombok, September 2009


SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

DPR Minta Pemerintah Selesaikan E-KTP Ruhut Sitompul

(ant/bali post)

Pimpin Komisi III

Fraksi PD akan Lakukan Lobi Agar Ruhut Tak Ditolak Jakarta (Suara NTB) – Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, pihaknya akan melakukan lobi-lobi politik kepada Ketua-Ketua Fraksi di DPR RI agar Ruhut Sitompul tidak ditolak menjadi Ketua Komisi III DPR RI. “Yang jelas, kami akan akan lakukan lobi-lobi politik dan itu bukan hal yang dilarang,” kata Nurhayati di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat menanggapi banyaknya penolakan dari anggota Komisi III DPR RI terhadap penunjukan Ruhut tersebut. Namun, kata dia, lobi-lobi hanya sebatas pada ketuaketua fraksi, tidak akan dibawa ke Sekretariat Gabungan. “Tak perlu dibawa ke Setgab. Kok meragukan kemampuan saya,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu. Dikatakannya, Fraksi Partai Demokrat tak pernah mengurus fraksi lain saat membuat keputusan untuk menempatkan kadernya sebagai pimpinan komisi atau alat kelengkapan dewan lainnya. “Kami minta teman-teman lain menghargai kami. Tidak adil kalau Ruhut disebut tak punya kemampuan. Beri kesempatan ke Ruhut. Memimpin komisi bukan karena pengalaman, tapi karena keputusan fraksi,” kata dia. Oleh karena itu, Fraksi PD tak akan mengubah keputusannya yang telah menetapkan Ruhut sebagai Ketua Komisi III DPR RI. “Tidak akan ubah keputusan. Ini dinamika dalam politik, ini hal biasa, memang ada hak anggota beri tanggapan, tapi bukan berarti penolakan. Beri Ruhut kesempatan. Dia punya leadership untuk memimpin,” kata Nurhayati. (ant/bali post)

Siap Mundur PESERTA konvensi Partai Demokrat Gita Wirjawan kembali menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatan Menteri Perdagangan, jika memang terdapat benturan kepentingan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Kemarin saya sudah menyampaikan ke kawankawan di Malang dan bapak presiden, keinginan saya untuk mengundurkan diri, kalau ada benturan (ant/bali post) kepentingan. Tapi ini seGita Wirjawan mua hak prerogatif presiden,” katanya di Jakarta, Jumat. Pernyataan itu dilontarkan saat dirinya ditanya perihal keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat yang dikaitkan dengan tugasnya sebagai Menteri Perdagangan saat ini. Hal ini sebelumnya telah disampaikan Gita kepada media massa. Ia menyatakan siap mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Bersatu II. Dia sempat meminta wartawan tidak kaget dengan hal tersebut. “Sudah (disampaikan ke presiden), jangan kaget dong. Saya sudah menyampaikan kalau saya siap mengundurkan diri kalau ada benturan persepsi ataupun realita dan itu saya serahkan semua ke Pak presiden,” katanya. Saat ditanya apakah dirinya tidak takut dinilai lari dari kewajiban menjaga kekuatan pangan nasional, ia menjawab bahwa kewajiban paling mulia adalah supaya pangan nasional semakin kuat. Sementara itu Gita juga meyakini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mempertimbangkan dan mempelajari usulan pengunduran diri tersebut. (ant/bali post)

Hatta Tegaskan PAN Tak Wacanakan Poros Tengah Semarang (Suara NTB) – Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa menegaskan bahwa PAN tidak pernah membicarakan wacana poros tengah seperti yang banyak dibicarakan elit partai politik berbasis massa Islam saat ini. “Kita tidak pernah membahas poros tengah. Poros tengah kan yang dulu, sekarang semua poros” ka(ant/bali post) tanya di Semarang, Jumat. Hatta Rajasa Hal tersebut disampaikan Hatta saat transit di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang sebelum melakukan kunjungan kerja ke Kota Pekalongan, Provinsi Jateng, untuk menghadiri acara seminar praktik kebijakan inovatif untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi di daerah otonom. Sebelumnya di Jakarta, Selasa (17/9), Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan juga telah menegaskan bahwa partainya tidak pernah membicarakan poros tengah. “PAN saat ini fokus pada upaya optimalisasi pemenangan pada Pemilu Legislatif 2014 sehingga tidak relevan jika berbicara koalisi saat ini,” ujarnya. Menurut Bara, koalisi akan dibicarakan setelah saat pelaksanaan Pemilu Legislatif tahun depan. “Memunculkan koalisi poros tengah seperti Pemilu 1999, sambungnya, juga tak sesuai dengan kondisi perpolitikan Tanah Air dewasa ini. Terlebih, ketika berbicara koalisi, juga membutuhkan sejumlah persamaan pandangan bagi parpol-parpol yang akan menggalang koalisi,” katanya. Seperti diwartakan, sejumlah politikus parpol berbasiskan massa Islam sedang aktif melakukan pertemuan yang disebut sebagai Forum Umat Islam Indonesia. Pengamat menilai sulit untuk mengulang kembali terbentuknya poros tengah seperti pada Pemilu 1999. Sejumlah partai yang pernah bergabung di poros tengah waktu itu diantaranya PAN, PPP, PKB, PBB, Partai Keadilan (sekarang Partai Keadilan Sejahtera), Partai Kebangkitan Umat (PKU), dan Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). (ant/bali post)

Jakarta (Suara NTB) – Komisi II DPR RI mendukung pengusutan dugaan korupsi dan mark up dana proyek pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). “Kami menginginkan agar pemerintah segera menyelesaikan proyek e-KTP, karena DPT (daftar pemilih tetap) didasarkan pada nomor induk kependudukan pada eKTP,” kata Ketua Komisi II DPR RI, Agun Gunanjar Sudarsa, pada diskusi “Dialektika: Program e-KTP dan Kicauan Nazaruddin” di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis. Agun menegaskan, Komisi II DPR RI tidak masuk pada wilayah teknis pembuatan e-KTP tapi mendesak Pemerintah agar segera menyelesaikan proyek pembuatan e-KTP sehingga bisa memastikan DPT untuk pemilu legislatif 2014 bisa akurat dan “clear”. Ia menegaskan kalau DPT tidak akurat maka pemilu 2014 yang diharapkan berlangsung jujur, adil, demokratis, efektif, dan transparan, bisa tidak tercapai. (ant/bali post)

(ant/bali post)

Anggota DPR Desak Pembayaran Dana Nasabah Century Jakarta (Suara NTB) – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mendesak agar pembayaran dana bagi nasabah Bank Century harus segera dilakukan. “Kasus ini sudah terlalu lama berlarut-larut. Sejak putusan di Pengadilan Negeri Surakarta dua tahun lalu dan disusul putusan MA pada 2011, keputusan hukum sudah jelas, yaitu MA mengabulkan gugatan perdata yang diajukan nasabah,” kata Bambang Soesatyo di Jakarta, Kamis. Untuk itu, ia meminta Bank Mutiara segera melaksanakan semua putusan MA mengenai pembayaran dana nasabah PT

Antaboga Delta Sekuritas. Bambang Soesatyo juga memaparkan, dana yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp41 miliar untuk 33 nasabah. Ia mengemukakan, Bank Mutiara seharusnya segera menyelesaikan kewajiban mereka karena sejatinya memiliki kemampuan finansial. Ia mencatat bahwa Bank Mutiara yang dulu bernama Bank Century mencatat total aset mencapai Rp15,9 triliun pada akhir Juni 2013 atau tumbuh 17,7 persen dibanding Rp13,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. “Mereka (Direksi) sudah menjanjikan untuk membayar hak nasabah pada 20 Oktober 2013 mendatang. Kita lihat

(ant/bali post)

Bambang Soesatyo

saja realisasinya,” kata Bambang yang juga anggota Tim Pengawas Bank Century tersebut. (ant/bali post)

(ant/bali post)

PERIKSA - Petugas memeriksa kondisi pengungsi di Desa Huta Rakyat Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo

44 Bayi Pengungsi Sinabung Perlu Makanan Khusus Medan (Suara NTB) – Sedikitnya 44 bayi yang bersama keluarganya mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung memerlukan makanan khusus untuk usia mereka. Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Jumat, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana

(BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan makanan khusus tersebut dibutuhkan untuk 44 bayi yang masih berada di pengungsian. Jumlah bayi yang membutuhkan makanan khusus tersebut diketahui dari pendataan yang dilakukan di Masjid Agung Kabanjahe yang menjadi salah satu lokasi pengungsian.

BNPB juga mendapatkan laporan tentang kebutuhan popok bagi bayi yang berada dalam pengungsian di Jambur Sempakata. Menurut Sutopo, berdasarkan pendataan hingga Kamis pukul 18.30 WIB pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung tersebut mencapai 15.691 jiwa yang ditampung di 25 lokasi. (ant/bali post)

Presiden Ajak Masyarakat Aceh Optimis Bangun Daerah Banda Aceh (Suara NTB) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat di Provinsi Aceh untuk selalu optimistis dalam membangun daerah yang sejahtera, adil dan membina perdamaian abadi. “Perjalanan yang telah kita tempuh sudah cukup panjang dan sudah banyak korban, karenanya jangan pernah goyang dengan hal apapun untuk menjaga perdamaian,” katanya di sela-sela orasi ilmiah penganugerahan gelar doktor kehormatan (doktor honoris causa) bidang hukum dan perdamaian dari Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, Kamis malam. Dalam rapat senat terbuka Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dalam rangka dies natalis ke-52, orasi ilmiah dan penganugerahan gelar doktor kehormatan tersebut Yudhoy-

ono mengatakan, Aceh merupakan daerah damai dan kawasan yang telah berubah dan siap maju. “Mari kita simpan luka masa lalu dan terus bangkit bersama-sama untuk menyongsong masa depan Aceh yang lebih adil dan sejahtera,” katanya berharap. Presiden meyakini provinsi di ujung paling barat Indonesia itu akan terus bangkit dan mampu membangun daerahnya ke arah lebih baik seiring terus terjaganya kondisi keamanan yang telah terbina. “Saya sangat bangga dan mencintai Aceh karenanya mari kita terus menjaga perdamaian dan bangkit untuk membangun Aceh yang lebih adil, sejahtera dan bermartabat,” katanya. Yudhoyono juga menekankan agar masyarakat di

provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu untuk terus menjaga dan melestarikan perdamaian yang telah terbina di kawasan tersebut. Rapat senat terbuka penganugerahan gelar doktor kehormatan yang berlangsung di AAC Dayan Dawood dipimpin Rektor Unsyiah Darussalam Banda Aceh Samsul Rizal turut dihadiri Ibu Ani Yudhoyono, Menkokesra Agung Laksono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Selain itu juga hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo. (ant/bali post)

Robert Tantular Pertanyakan Kekalahan Kliring Bank Century Jakarta (Suara NTB) – Mantan pemilik Bank Century Robert Tantular mempertanyakan kekalahan kliring bank tersebut pada 2008 yang menyebabkan dikucurkannya dana Rp 6,7 triliun sebagai fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). “Kami menduga adanya invisible hand dengan sengaja menyebabkan Century kolaps dan kalah kliring, karena apabila Century kolaps atau kalah kliring akan ada campur tangan pemerintah sehingga ada dana senilai Rp 6,7 triliun yang digelontorkan,” kata pengacara Robert, Andy F Simangunsong di gedung KPK Jakarta, Jumat. Hari ini KPK kembali menjadwalkan pemeriksaa Robert dalam kasus korupsi pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik serta dua pegawai Bank Mutiara (nama Bank Century setelah diambil alih Lembaga Penjamin Simpanan) yaitu Suherman dan Liza Monalisa. “Kronologisnya pada 29 Oktober 2008 sudah ada permintaan dana untuk pemberian fasilitas Rp1 triliun demi menyelamatkan Bank Century, tapi saat itu tidak dapat dikabulkan sehingga pada 13 November Century kalah kliring dan `collapse`, saya tidak tahu apakah memang diskenariokan agar ada dana talangan Rp6,7 triliun,” ungkap Andy. Pada 13 November 2008, Gubernur Bank Indonesia saat itu Boediono membenarkan bahwa PT Bank Century Tbk telah kalah kliring (pembayaran utang piutang antarbank) yang selanjutnya mengakibatkan saham bank tersebut dihentikan sementara (suspensi) dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. “Apalagi ada dana Rp2,2 triliun dari dana talangan itu yang langsung ditempatkan di Bank Indonesia dalam bentuk sertifikat Bank Indoneisa (SBI), perlu ditelusuri sekalipun mungkin di BI ada catatan Rp2,2 triliun apakah benar ada dana SBI milik Bank Century?,” kata Andy. Menurut dia, dana Bank Century juga tidak hanya berada di BI tapi juga di Bank Century. “Di Bank Century sendri ada banyak dana yang dipertanyakan ke mana aliran dananya, yang wajar menjelaskannya adalah direktur utama Bank Century pasca diambil alih oleh LPS dengan direktur utama Bank Century di bawah bapak Maryono,” tambah Andy. Ia juga meminta KPK mengusut rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 23 November 2008 yang memutuskan tambahan dana talangan bagi bank tersebut. “Pak Robert sendiri menganggap Rp1 triliun sudah cukup menyelamatkan seperti yang diminta pada 29 Oktober 2008, jadi jika ditanya apakah benar bank Century bank gagal berdampak sistemik, itu kembali ke penilaian KSSK,” kata Andy. KPK baru menetapkan mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Devisa Bank Indonesia Budi Mulya sebagai tersangka pada 7 Desember 2012, sementara mantan Deputi Bidang V Pengawasan BI Siti Chodijah Fajriah adalah orang yang dianggap dapat dimintai pertanggungjawaban hukum. Budi Mulya dikenai pasal penyalahgunaan kewenangan dari pasal 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah pada UU No 20 tahun 2001 tentang perbuatan menguntungkan diri sendiri. Bank Century mendapatkan dana talangan hingga Rp 6,7 triliun pada 2008 meski pada awalnya tidak memenuhi syarat karena tidak memenuhi kriteria karena rasio kecukupan modal (CAR) yang hanya 2,02 persen padahal berdasarkan aturan batas CAR untuk mendapatkan FPJP adalah 8 persen. Audit Badan Pemeriksa Keuangan atas Century menyimpulkan adanya ketidaktegasan Bank Indonesia terhadap bank milik Robert Tantular tersebut karena diduga mengubah peraturan yang dibuat sendiri agar Century bisa mendapat FPJP yaitu mengubah Peraturan Bank Indonesia (BPI) No 10/26/PBI/2008 mengenai persyaratan pemberian FPJP dari semula dengan CAR 8 persen menjadi CAR positif. (ant/bali post)

TNI AU akan Miliki 18 Pesawat Latih Buatan Jerman Yogyakarta (Suara NTB) – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan memiliki 18 pesawat latih jenis Grob G120TP-A buatan Jerman. “Ke-18 pesawat latih itu akan datang secara bertahap. Saat ini empat pesawat latih itu telah tiba di Yogyakarta,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.di Yogyakarta, Jumat. Purnomo mengemukakan hal itu saat serah terima empat pesawat latih Grob G120TP-A di Lanud Adisutjipto.. Dia mengemukakan selanjutnya akan datang lagi enam

pesawat pada akhir 2013 dan delapan pesawat akan datang pada awal 2014. “Dengan demikian, pada 2014, sebelum kabinet sekarang berakhir, TNI Angkatan Udara (AU) total memiliki 18 pesawat latih Grob G120TP-A untuk menggantikan pesawat latih AS-202B Bravo dan T-34C Charlie,” katanya. Ia mengatakan 18 pesawat yang dibeli dari Jerman tersebut total seharga 72 juta dolar Amerika. Menurut dia, pesawat latih Grob G120TP-A itu memperkuat jajaran Skadik 101 Lanud Adisutjipto. (ant/bali post)


SUARA NTB Sabtu, 21 September 2013

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Aksi Solidaritas, Timses AZAN Turunkan Sendiri Atribut Kampanye

(Suara NTB/her)

TURUNKAN ATRIBUT - Timses AZAN menurunkan atribut pasangan calon sebagai bentuk kesadaran terhadap imbauan Panwaslu.

Giri Menang (Suara NTB) Tim sukses AZAN (H. Zaini Arony dan Fauzan Khalid) menurunkan sendiri alat peraga yang masih terpasang disepanjang jalan raya dan perkampungan. Sejumlah alat peraga yang belum diturunkan oleh Pihak Panwaslu di sepanjang jalan Labuapi - Gerung pun diturunkan. Aksi itu dipimpin langsung oleh Ketua Tim Kampanye paket AZAN, H. Umar Said dan Sekretaris Tim Kampanye, Muhazzam. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kesadaran mereka terhadap imbauan Panwas yang meminta agar segala macam atribut kampanye diturunkan selama memasuki masa tenang. “Sesuai imbauan Panwaslu agar tim sukses menurunkan atribut kampanye, sebelum diturunkan Panwaslu kami turunkan sendiri,” ujar Muhazzam, Jumat (20/9. Memasuki sehari masa tenang, tampak masih banyak terpasang atribut pasangan calon, di sepanjang jalan raya. Namun karena merasa bertanggung jawab atas imbuan Panwaslu maka timses AZAN dengan ikhlas menurunkan sendiri atribut tanpa menunggu tindakan pihak Panwaslu. Pembongkaran atribut dimulai dari Labuapi, di sepanjang ruas jalan menuju Gerung. Di Gerung, sepanduk besar AZAN yang masih terpasang diturunkan oleh Timses. Sehingga hampir di semua jalan yang dila-

lui, tak satupun baliho yang tersisa. “Kami tidak ingin dinilai melakukan melakukan pembiaran dan pelanggaran,” kata Muhazzam. Dilakukannya aksi pembongkaran itu jelasnya juga atas inisiatif Cabup dan Cawabup (AZAN). Karena menurutnya, hal ini membantu pula kerja Panwaslu. Namun, kritikan disampaikan timses AZAN terhadap panwaslu terkait dengan kinerja Panwaslu dalam menangani pelanggaran pemilu selama masa kampanye berlangsung yang terkesan pilih kasih. “Kok kasus pengerusakan Baliho saja yang dilimpahkan ke Polisi, sementara kasus money politics (politik uang) istri salah satu paslon diendapkan,” ujarnya. Menurut Muhazam Panwaslu selaku organisasi yang independen harus netral dalam bekerja dan menindak semua pelaku pelanggaran. “Jangan tebang pilih,” tandasnya seraya menambahkan bahwa kegiatan menurunkan sendiri atribut kampanye paket AZAN sebagai bukti bahwa paket AZAN taat pada aturan dan menginginkan pelaksanaan Pemilukada Lobar berjalan Damai dan Jurdil (jujur dan adil). “Kita juga membantu Panwaslu bekerja,” pungkasnya. Terpisah Ketua Panwaslu Lobar Suryadi Hidayat yang dikonfirmasi di kantornya mengatakan bahwa Panwaslu sudah bekerja sesuai dengan prosedur dan semua

pelanggaran ditindaklanjuti selama memenuhi unsur pelanggaran. “Panwaslu bekerja juga punya prosedur, nggak mungkin kami limpahkan berkas pelanggaran ke Polisi kalau belum l e n g k a p , ” katanya.Terkait dengan dugaan praktik money politics yang ditemukan di Narmada hari ini (kemarinred) pihaknya akan memplenokannya dan jika memenuhi unsur tindak pindana pemilu (tipilu) maka akan segera dilimpahkan berkasnya. Pihaknya punya waktu 14 hari untuk mengklarifikasi, jadi tidak serta merta begitu ada laporan langsung dilimpahkan ke Polisi. Ia menambahkan, banyak sekali timses pasangan calon yang menuding dirinya tidak bekerja dan jika bekerja tidak independen seperti timses Paket ZAHIR (Zahrul Maliki-Irwan Iskandar). Namun pihaknya menerima kritikan tersebut. Suryadi juga menyampaikan apresiasi kepada timses paket AZAN yang sudah membersihkan atribut kampanyenya sendiri, namun untuk memastikan atribut kampanye tersebut sudah bersih, hari ini pihaknya bersama tim terpadu dari Satpol PP dan Dinas Tata Kota akan turun membersihkan sisa-sisa atribut kampanye yang masih terpasang. (her)

Pakistan Tangkap 12 Orang Terkait Pembakaran Truk NATO Quetta, Pakistan Pasukan Pakistan menangkap 12 anggota kelompok yang terlibat dalam pembakaran dan penghancuran truk-truk yang mengangkut perbekalan bagi pasukan NATO di Afghanistan, kata sejumlah pejabat keamanan, Kamis. Pasukan paramiliter Korps Perbatasan melakukan penangkapan itu selama operasi di kota Hub, 700 kilometer sebelah tenggara Quetta, ibu kota Baluchistan, provinsi Pakistan baratdaya yang dilanda kekerasan, lapor AFP. “Kami menangkap 12 orang yang terlibat dalam penghancuran peti kemas NATO,” kata juru bicara Korps Perbatasan Abdul Wassey kepada AFP. Ia menyatakan, para tersangka juga mengaku membakar kendaraan-kendaraan NATO dan membunuh atau mencederai supirnya. ‘’Mobilmobil yang digunakan para penjahat ini dalam aksi kriminal itu juga ditemukan,’’ katanya. Kelompok itu kini diinterogasi mengenai kelompok-kelompok serupa yang beroperasi di beberapa daerah berbeda Baluchistan, tambah juru bicara tersebut. Penangkapan orang-orang itu dilakukan beberapa hari setelah sembilan truk NATO yang membawa bahan bakar dihancurkan di daerah Hub ketika

sedang dalam perjalanan ke daerah perbatasan Chaman menuju Afghanistan. Pengiriman BBM melalui jalur darat Pakistan untuk pasukan NATO di Afghanistan dimulai lagi kurang dari dua pekan lalu dengan pengamanan ketat setelah penghentian lima bulan karena serangan-serangan. Misi tempur NATO di Afghanistan akan berakhir tahun depan. Pakistan dan AS telah menandatangani perjanjian yang mengizinkan konvoi perbekalan NATO melewati Pakistan menuju Afghanistan sampai akhir 2015. Kelompok militan yang terkait dengan Taliban dan Al Qaida juga dituduh bertanggung jawab atas serangan-serangan terhadap truk perbekalan NATO. Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran se-

(ant/Bali Post)

TERBAKAR - Warga melihat ke arah truk bahan bakar yang terbakar akibat diserang kelompok bersenjata di sebuah jalan bebas hambatan dekat Shikarpur, sekitar 39 Km dari Sukkur, Pakistan, beberapa waktu lalu. rangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror. Sentimen anti-AS tinggi di

Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas

kedaulatan Pakistan. Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (ant/Bali Post)

Paus Fransiskus Bicara Soal Gay, Kontrasepsi, Aborsi Vatikan Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Gereja Katolik harus menghentikan obsesi dalam pengajaran soal aborsi, kontrasepsi dan homoseksualitas. Dalam wawancaranya dengan jurnal Jesuit dari Italia, Paus mengatakan bahwa Gereja telah “mengunci dirinya dalam halhal kecil dan aturan-aturan sempit.” Menurut dia, institusi yang dia pimpin tidak boleh dengan mudah mengecam sesuatu. Para Imam Katolik harus mulai membuka diri dan tidak menjadi birokrat. Pengakuan, menurut dia “bukan ajang penyiksaan melainkan tempat berkat Tuhan memotivasi kita untuk menjadi lebih baik.”

Pernyataan Paus tersebut disambut baik oleh kelompok Katolik liberal, namun diperkirakan akan memunculkan kekecewaan di kalangan konservatif yang sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran karena Paus Fransiskus dinilai gagal dalam memperbaiki persoalan yang diwariskan oleh pendahulunya, Benediktus XVI. Paus Fransikus yang sebelumnya bernama Kardinal Jorge Bergoglio merupakan orang non-Eropa pertama dalam 1.300 tahun yang menjadi Paus. Kardinal Bergoglio berasal dari Argentina dan ia berasal dari kalangan Jesuit yang terpilih menjadi Paus. Dia tidak berharap adanya perubahan mendasar soal moralitas dalam waktu dekat. Dalam wawancara tersebut, dia me-

ngatakan bahwa Gereja Katolik harus menemukan keseimbangan baru antara hasrat untuk menegakkan aturan dengan pengampunan. Di sisi lain, dia juga menginginkan peran perempuan yang lebih besar di antara 1,2 juta anggota gereja. Fransiskus juga menegaskan bahwa tetap ada larangan bagi kaum perempuan menjadi Imam Katolik. Berbeda dengan Benediktus, yang mengatakan bahwa homoseksualitas adalah penyakit intrinsik, Fransiskus bercerita bahwa kelompok tersebut sering mengeluh karena dikecam oleh Gereja Katolik dan merasa “terluka secara sosial.” Fransiskus menyatakan kepada kelompok homoseksual bahwa “Gereja

tidak menginginkan hal itu.” Dia kembali mengatakan bahwa bukan merupakan tugas seorang Paus untuk menghakimi kaum gay yang berniat baik dan mengabdi kepada Tuhan. Dalam wawancara yang dipublikasikan pada Kamis, dia menambahkan, “Agama mempunyai hak untuk mengekspresikan opininya, namun Tuhan menciptakan kita untuk bebas. Adalah hal yang tidak mungkin untuk mengintervensi kehidupan spiritual seseorang.” Gereja Katolik, menurut Fransiskus, harus menjadi “rumah sakit bagi pahlawan yang bertempur” dan berusaha untuk menyembuhkan luka-luka sosial serta tidak “terobsesi dengan berbagai doktrin yang harus dipaksakan.” (ant/Bali Post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.