HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 187 TAHUN KE 11
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
RABU, 21 OKTOBER 2015
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Ribuan Pelayat ’’Banjiri’’ Pemakaman Ayahanda Gubernur NTB
(Suara NTB/ist)
DIMAKAMKAN - Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi, mengusung jenazah ayahandanya untuk dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Apitaik, Pringgabaya, Lotim, Selasa (20/10) kemarin.
Selong (Suara NTB) Ribuan pelayat dari segala penjuru wilayah di NTB, Selasa (20/10) sore kemarin ‘’membanjiri’’ pemakaman H.M.Djalaluddin, SH.MM. Almarhum yang merupakan ayahanda dari Gubernur NTB, Dr.TGH. M.Zainul Majdi, dimakamkan di Pemakaman Umum Apitaik, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur (Lotim). H.M. Djalaluddin menghembuskan nafas terakhirnya diusianya ke-88 di kediamannya Senin (19/10) lalu sekitar pukul 18.05 Wita. Birokrat andal yang lahir pada tanggal 26 Januari 1927 ini, merupa-
kan sosok yang dikenal sebagai seorang yang memiliki semangat perjuangan sangat tinggi. Itu terbukti dari semasa hidupnya beliau aktif di banyak organisasi dan beliau sukses memimpin institusi yang dipimpinnya. Melihat kiprah luar biasa almarhum, membuat masyarakat NTB pada umumnya serta ratusan pejabat lingkup Provinsi NTB dan kabupaten/kota lainnya di NTB merasa sangat kehilangan dengan kepergiannya. Ribuan jemaah dari segala penjuru turut serta mengantarkan beliau ke tempat peristirahatan terakhirnya di Pe-
makaman Umum Desa Apitaik. Sebelum di makamkan, ayahanda Gubernur NTB di shalatkan di Masjid Jami Baiturrahman Desa Apitaik. Ribuan jemaah tampak khusyuk menyolatkan dan memanjatkan doa agar amal ibadah beliau selama di dunia diterima di sisi Allah SWT. Dari riwayat hidupnya yang dibacakan saat pemakaman, bisa dipetik kesimpulan bahwa semasa hidupnya almarhum H.M.Djalaluddin sebagian besar mengabdikan dirinya untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Bersambung ke hal 15
Dugaan Penyimpangan Dana KONI NTB
Mantan Ketua KONI Akui Diperiksa Penegak Hukum Mataram (Suara NTB) Penggunaan dana KONI NTB ditelisik aparat penegak hukum (APH). Langkah ini dilakukan penengak hukum, menyusul adanya laporan masyarakat soal indikasi penyimpangan penggunaan dana hibah dari Pemprov NTB. Sejumlah pihak sudah diklarifikasi APH. Salah satunya mantan Ketua Umum KONI NTB, HMNS.Kasdiono, SH. Kasdiono yang dikonfirmasi Suara NTB di ruang kerjanya di Komisi V DPRD NTB, Senin (19/ 10) lalu, membenarkan bila dia pernah diperiksa oleh aparat penegak hukum. Menurut anggota Komisi V DPRD NTB ini, ia diperiksa (klarifikasi) terkait penggunaan anggaran olahraga (KONI) saat dia menjabat sebagai Ketua Umum KONI NTB
tahun 2009 hingga 2013. Namun terkait materi dan siapa pihak yang melakukan pemeriksaan terhadap dirinya tersebut, Kasdiono enggan berkomentar. ‘’Jangan dulu dipolemikkan. Itu ada yang tidak suka sama saya. Jadi saya biarkan aja dulu, nanti ada saatnya saya bicara,’’ ujarnya. Yang jelas tegasnya, dia
tidak pernah melakukan penyelewengan saat menjabat sebagai Ketua Umum KONI NTB tahun 2009 hingga 2013 lalu. Justru Kasdiono mengaku telah banyak mengorbankan uang pribadinya untuk pembinaan olahraga di NTB. Dan perlu dicatat, saat Kasdiono memimpin KONI NTB, telah berhasil mengkatrol prestasi olahraga NTB naik ke posisi 12 besar nasional. Padahal sebelumnya, NTB selalu bercokol di peringkat 25 besar nasional. Saat Kasdiono memimpin KONI, kontingen PON NTB tahun 2012 berhasil mengharumkan nama NTB dikancah nasional dengan per-
olehan 11 emas, lima perak dan delapan perunggu. Bersambung ke hal 15
’’
Jangan dulu dipolemikkan. Itu ada yang tidak suka sama saya. Jadi saya biarkan aja dulu, nanti ada saatnya saya bicara. HMNS.Kasdiono (Suara NTB/dok)
Krisis Air Bersih di Lotim Meluas
TO K O H Menang di PT TUN
Hendrik Selalau
PENGADILAN Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Surabaya memenangkan PT. BTDC (Bali Tourism Development Corporation) yang sekarang berubah menjadi PT.ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) terkait sengketa lahan seluas 50,3 hektar antara PT. ITDC dan warga yang mengklaim sebagai pemilik tanah, Umar. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/use)
KO M E N TTAA R BB Belum Rampung
(Suara NTB/dok)
Made Sutapa
SETELAH perpanjangan masa penahanan untuk tersangka, berkas perkara gedung induk Bandara Internasional Lombok (BIL) belum kunjung rampung. Hingga saat ini berkas masih di Kejari Praya, Lombok Tengah, dalam proses penyempurnaan barang bukti (BB). Bersambung ke hal 15
Selong (Suara NTB) Krisis air bersih di Lombok Timur meluas. Akibat kemarau panjang tahun 2015 ini meluas sampai di sembilan kecamatan di Kabupaten Lotim. Sebelumnya krisis air bersih hanya terjadi di tujuh kecamatan yaitu Jerowaru, Keruak, Sakra Barat, Sakra Timur, Terara, Suela dan Sambelia. Dua kecamatan baru, Montong Gading dan Sembalun. Demikian diungkapkan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, Moh. Takdir Ilahi, Selasa (20/10). Katanya, dua kecamatan terakhir, Sembalun dan Montong Gading sebelumnya tidak pernah terjadi kekeringan. Menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak kemarau akan terjadi sampai bulan Oktober 2015 ini. Namun sampai sejauh ini, belum tampak terlihat ada tandatanda akan turun hujan. Meskipun sudah turun hujan namun belum tentu sumur-sumur warga langsung terisi air.
Diperkirakan sumur baru terisi setelah hujan turun lama. Karenanya oleh pihak BPBD menargetkan selesai penanganan krisis air bersih sampai bulan Desember mendatang. ‘’Walaupun hujan sebulan belum tentu sumur akan terisi,’’ katanya. BPBD sendiri sampai saat ini terus melakukan proses distrubusi air bersih ke 198 dusun, 66 Desa di sembilan kecamatan tersebut. Sebanyak 720 tangki dengan ukuran 5.000 liter siap didrop untuk mendistribusikan air langsung ke rumah-rumah warga. Sampai saat ini, pengiriman air oleh pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sudah mencapai 230 tangki. “Sampai hari ini masih pelayanan,’’ katanya. Bantuan-bantuan air bersih dari instansi lainnya seperti provinsi, dari perbankan, Kepolisian, dunia usaha, lembaga swadaya, terakhir SMK Kesehatan dan Himpunan Mahasiswa (Himmah) NW cukup membantu mengurangi beban warga yang dilanda krisis air bersih yang cukup lama ini. (rus)
(Suara NTB/aan)
TAMBAK – Foto udara kawasan tambak ikan bandeng dan garam di Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Bandeng dan garam menjadi salah satu komoditas andalan di daerah ini. Pemerintah menetapkan Bima sebagai kawasan minapolitan perikanan budidaya karena dinilai memiliki potensi yang besar.
Terancam Dicoret dari Pilkada
Belasan Calon Belum Setor Keputusan Pemberhentian Mataram (Suara NTB) Sebanyak 12 anggota DPRD tingkat provinsi maupun kabupaten/kota plus empat Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) yang tampil di Pilkada tujuh kabupaten/ kota di NTB, hingga kemarin belum menyerahkan keputusan pemberhentian mereka
dari jabatannya. Jika belum menyerahkannya hingga Kamis (22/10) besok, mereka dipastikan tidak bisa mengikuti Pilkada. Ketentuan pasal 68 ayat (1) Peraturan KPU (PKPU) nomor 12 tahun 2015 menyebutkan bahwa calon yang berstatus sebagai Anggota DPR,
DPD atau DPRD, Anggota TNI, Polri, dan ASN wajib menyampaikan keputusan pejabat yang berwenang tentang pemberhentian mereka paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak ditetapkan sebagai calon. Pada ayat (2) PKPU tersebut juga diatur kewajiban se-
rupa bagi calon yang berstatus pejabat atau pegawai pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Jika dihitung, tenggat 60 hari untuk para calon itu akan jatuh pada 22 Oktober 2015 besok. Meski tenggat sudah sangat dekat, hingga kemarin ang-
gota KPU NTB, Yan Marli, S.Pd, M.M.Pd menyatakan bahwa belum ada anggota DPRD yang menyerahkan keputusan pemberhentian mereka dari jabatannya. “Yang dari unsur DPRD belum ada yang diterima KPU,” ujarnya kepada Suara NTB. Bersambung ke hal 15