HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 214 TAHUN KE 11
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
SABTU, 21 NOVEMBER 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/her)
Pengemban Pengamal Pancasila
PROYEK JERANJANG - Proyek PLTU Jeranjang unit I dan II yang pembangunannya belum beres, mengakibatkan pasokan listrik untuk Sistem Lombok terganggu.
Kapolda Tegaskan akan Selidiki Proyek PLTU Jeranjang Mataram (Suara NTB) – Kapolda NTB Brigjen Pol Drs. Umar Septono, SH, MH menegaskan, akan mengusut proyek PLTU Jeranjang meskipun tidak ada permintaan dari Gubernur NTB. Sebab hal itu katanya, menyangkut hajat hidup masyarakat. Namun demikian, pihaknya tetap berpegang teguh pada tahapan penanganan dugaan kasus tindak pidana korupsi. Untuk tahap awal, Polda akan mulai melakukan penyelidikan. “Kalau sudah ada permintaan begitu ya kita cek lagi. Kita lidik dulu. Kasuskasus korupsi paling lama dan paling banyak waktunya itu di tahap lidik. Sehingga nanti pas naik (penyidikan) harus
TO K O H
melakukan pengusutan dugaan tindak pidana korupsi pada pembangunan proyek tersebut meskipun tidak ada permintaan dari gubernur. “Kalau ada kecenderungan mengarah ke sana (tindak pi-
Kasus PLTS Sumbawa
BPKP Minta Polisi Matangkan Penyidikan
Kerukunan yang Terpelihara KONFLIK yang terjadi di NTB tidak ada yang berkaitan dengan keagamaan. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTB, Drs. H.Syahdan Ilyas, yang dikonfirmasi Jumat (20/11). Menurutnya, situasi di NTB kondusif terkait dengan kerukunan umat beragama. Bersambung ke hal 11
KO M E N TTAA R
H.Syahdan Ilyas (Suara NTB/dok)
Kejahatan Seksual Tinggi
Arist Merdeka Sirait
jadi, jangan sampai ndak jadi,” tegas Kapolda NTB, saat ditemui usai salat Jumat di Masjid Baitussalam Polda NTB, Jumat (20/11). Kapolda juga menegaskan bahwa pihaknya akan tetap
KETUA Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menyebutkan, kejahatan seksual terhadap anak di NTB cukup tinggi. Bahkan saat ini ia menyebutkan sekolah tidak aman lagi untuk anak-anak Bersambung ke hal 11
Mataram (Suara NTB) Dibidiknya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kecamatan Labangka,Kabupaten Sumbawa oleh Polres setempat, sudah didengar oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Polres disarankan mematangkan penyelidikan hingga penyidikan. Sehingga auditor tinggal menghitung kerugian negara. ‘’Secara informal kami sudah berbicara dengan Poles Sumbawa soal penanganan (kasus) PLTS ini. Kami siap untuk audit,” kata Kepala BPKP NTB Dr. Bonardo Hutauruk, AK, MM melalui Korwas Investigasi Ngatno, SE, Jumat (20/11). Informasi awal didapatnya, proyek itu berasal
dari pemerintah pusat, senilai Rp 13,8 miliar, dengan kapasitas 1 MW. Kontraktor pelaksana, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sampai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berasal dari pusat. Lanjut Ngatno, sedianya proyek itu akan diserahkan ke pemerintah daerah setempat untuk dikelola sehingga mampu menambah energi listrik di Kecamatan Labangka. ‘’Tapi tidak bisa difungsikan,’’ katanya. Ngatno berharap di tingkat penyelidikan nanti kepolisian mampu mematangkan penanganan perkara itu, bahkan sampai naik ke penyidikan jika memang memenuhi syarat. Sebab dengan begitu, pihaknya tinggal melakukan audit kerugian negara. Bersambung ke hal 11
dana korupsi) walaupun tidak ada permintaan dari Pak Gub ya akan tetap kita cek,” tegas Kapolda. Hal itu sebagai wujud langkah Polda NTB memberikan atensi khusus mengenai fasilitas negara yang memiliki dampak luas terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam upaya awal pen-
gusutan, kata Kapolda, pihaknya akan meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan Gubernur NTB guna memperoleh informasi yang lebih jelas. “Belum ada agenda khusus ketemu membicarakan itu. Lagipula, kita kan sering ketemu dengan Pak Gub, Bersambung ke hal 11
Krisis Listrik NTB Belum Ada Solusi KRISIS listrik di NTB sudah sangat parah. Dalam satu minggu, pemadaman bisa terjadi hingga beberapa kali dengan rentang waktu cukup lama. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengatasi krisis listrik, salah satunya dengan melayangkan surat kepada Presiden. Selain itu, sebelumnya,
Komisi IV DPRD NTB pernah manggil pihak PLN untuk memberikan penjelasan terkait dengan krisis listrik yang dialami oleh NTB. Namun rupanya upaya yang dilakukan oleh wakil rakyat di udayana tersebut, juga sepertinya belum menghasilkan tuah jalan keluar dari krisis listrik. Berdasarkan keterangan PLN Wilayah NTB yang disampaikan pada Komisi IV, Bersambung ke hal 11
Kurtubi (Suara NTB/ist)
Kasasi Ditolak
Pemprov Bakal Ajukan PK Kasus Sengketa Lahan ’’Kebun Kopi’’
”
Jadi dugaan kita bahwa dokumendokumen yang mereka gunakan adalah aspal. Dan kita akan segera ajukan untuk proses PK
(Suara NTB/ynt)
H. Iswandi Ibrahim
(Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menyatakan akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan MA nomor 3004 K/PDT/2012 terkait kasasi kasus sengketa lahan ‘’kebun kopi’’ yang dijadikan kompleks perumahan DPRD NTB. Pemprov merasa memiliki bukti-bukti yang kuat terkait dengan kepemilikan tanah seluas 70 are tersebut. ‘’Kita ndak bisa melarang orang untuk mendaftarkan eksekusinya. Tapi kan kita punya hak untuk melakukan proses peninjauan. Kita akan tempuh Peninjauan Kembali. Karena kita merasa punya cukup bukti bahwa dokumen-dokumen yang mereka gunakan untuk melakukan klaim itu adalah garis,” Bersambung ke hal 11