HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB
NOMOR 270 TAHUN KE 8 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA, 22 JANUARI 2013
12 HALAMAN
Ibu Rumah Tangga Demo Newmont Sumbawa Besar (Suara NTB) Sejumlah ibu rumah tangga dari Kecamatan Lenangguar beserta anak mereka, menggelar aksi demo ke Kantor PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) Sumbawa, Senin (21/1). Mereka datang ke Newmont menuntut pembebasan para suami mereka yang sebelumnya ditahan pihak kepolisian, menyusul aksi mereka melakukan aksi sweeping terhadap kendaraan Newmont di wilayah setempat. Kedatangan ibu-ibu yang langsung menggelar tikar di depan pintu masuk kantor Newmont mengundang perhatian. Apalagi mereka juga membawa kompor dan peralatan masak lainnya, karena berencana akan menginap di kantor tersebut, sampai tuntutan mereka dipenuhi. Sambil dikawal ketat aparat kepolisian, salah seorang ibu, Isah, kepada wartawan menjelaskan, aksi mereka ke kantor Newmont ini, buntut dari penangkapan suami mereka dalam aksi sweeping. “Kita tolak penahanan ini. Apa salah suami kami. Kita akan di sini sampai suami kami dibebaskan,”cetusnya. Bersambung ke hal 5 AKSI DUDUK - Ibu-ibu yang menggelar aksi duduk di depan Kantor Newmont di Sumbawa Besar, Senin (21/1).
(Suara NTB/arn)
Kerjasama dengan MNC dan Gobel
Investor Perancis Siapkan ”Ecotourism” Kelas Dunia di Lombok Praya (Suara NTB) Investor asal Perancis, Club Med menjalin kerjasama dengan MNC Land dan PT.Gobel International menjadikan kawasan Mandalika Resort sebagai kawasan terbaik kelas dunia dengan konsep pembangunan ecotourism. Pendekatan pembangunan kawasan Mandalika Resort berbasis lingkungan tersebut dengan mengangkat unsur-unsur kearifan lokal masyarakat Lombok, NTB.
TO K O H
Beri Jaminan GUBERNUR NTB, DR. TGH. M. Zainul Majdi meminta pembangunan berbagai fasilitas pariwisata di kawasan Mandalika Resort segera dilakukan. Ia melihat kehadiran investor Perancis, Club Med yang membangun kerjasama dengan MNC Land dan PT.Gobel International akan membawa angin segar terkait dengan percepatan pembangunan kawasan yang sudah lama terbengkalai tersebut. “MNC Land sendiri sudah mendesain master plan kawasan, ini salah satu keseriusan. Harapannya segera mulai. Dan Saya ingin memberikan jaminan, kami akan bekerja keras, Bersambung ke hal 5 TGH. M. Zainul Majdi (Suara NTB/nas)
KO M E N TTAA R
Segera Jadi KEK DIREKTUR Bali Tourism Development Coorporation (BTDC), Erwin Darmasetiawan mengatakan, proses penetapan Mandalika Resort sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Nasional pada awal Februari mendatang akan segera dilakukan. Dari hasil konsultasi dengan Dewan KEK nasional, dokumen atau syarat utama seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan master plan kawasan sudah diselesaikan. ‘’Menurut Dewan KEK Nasional pada awal Februari mendatang sudah ditetapkan. Karena semua dokumen Amdal dan master plan kawasan telah kami selesaikan,” ungkapnya usai acara mendampingi investor asal Perancis, Bersambung Erwin Darmasetiawan ke hal 5 (Suara NTB/nas)
Hal tersebut dikatakan CEO Club Med, Mr. Henry Kunkel Giscard d’easting, usai meninjau kawasan yang akan dibangun beberapa fasilitas pariwisata di kawasan Mandalika Resort. Ia mengatakan kawasan Mandalika Resort, Kuta, Lombok Tengah akan dijadikan sebagai resort terbaik. “Kalau kami bisa membuat dua
resort terbaik di Indonesia, kenapa tidak kami buat yang ke tiga di Indonesia yakni di Lombok ini,”kata Henry di Hotel Novotel, Kuta Lombok Tengah, Senin (21/1) sore kemarin. Ia mengatakan, Club Med sebelumnya sudah membangun dan memiliki resort di Bali dan Bintan, Bersambung ke hal 5
Aburizal Datang
(Suara NTB/nas)
TINJAU - Investor Perancis bersama mitra kerjanya dari MNC, PT.Gobel Internasional dan BTDC meninjau kawasan Mandalika Resort di Loteng, kemarin.
Kasus Bansos Lobar 2009
Golkar Menunggu Tersangka Baru dari Kalangan Eksekutif Parpol Lain Mataram (Suara NTB) Partai Golkar tampaknya enggan untuk mendahului pengambilan keputusan resmi partai – partai lain yang berpotensi untuk menjadi rival dari calon yang akan mereka usung di Pilkada. Karenanya, Golkar masih
Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi NTB akhirnya merilis nama tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Lombok Barat (Lobar) tahun 2009. Tersangka baru itu berinisial A, menjabat di Pemkab Lobar. Mencuat-
akan menunggu keputusan resmi mereka dan akan mengeluarkan keputusan di waktu yang bersamaan. Demikian disampaikan Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Drs. H. Lalu Mara Satriawangsa, Bersambung ke hal 5
nya nama baru ini, berarti menambah daftar tersangka bansos dengan kerugian negara Rp 3 miliar itu menjadi empat orang. Wakajati NTB, I Gede Sudiatmaja, SH, MH menyebut secara umum peranan tersangka baru ini sangat strategis, terutama dalam rang-
kaian pencairan dana bansos Lobar 2009 dengan pagu Rp 68 miliar. ‘’Perannya sudah kami ketahui sejak awal. Dia terlibat dalam proses pencairan anggaran,” kata Wakajati menjawab Suara NTB di ruangannya, Senin (21/1). Bersambung ke hal 5
Film ”Dedare Sasak”
Kisah Percintaan Berlatar Budaya Sasak Tema cinta memang tidak pernah mati dan tak pernah bosan dijadikan tema sentral oleh para pekerja seni dalam berkarya. Tema cinta memang selalu menjadi hal yang menarik untuk diangkat dalam sebuah cerita, apalagi divisualisasikan dalam bentuk karya film. TEMA cinta yang dibumbui dengan aroma lokal dan diselipkan nilai-nilai budaya dan kesenian daerah menjadi hal yang jarang kita temui menyatu dalam sebuah tontonan berbentuk film. Tetapi film “Dedare Sasak” menghadirkan paket menarik tersebut. Drama percintaan remaja berlatar belakang budaya Sasak. Film “Dedare Sasak” ini berasal dari cerita pendek dengan judul yang sama yang dikarang oleh Mawinda Edelweiss. Cerpen ini pernah mewakili NTB di tingkat nasional pada tahun 2008 yang lalu. Selanjutnya cerpen tersebut dibuat menjadi skenario film. Mawinda Edelweiss yang
biasa disapa Winda menceritakan kepada Suara NTB, film yang dibuat tersebut sebenarnya adalah tugas kuliahnya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Film tersebut mengisahkan kisah cinta dua anak manusia yang mempunyai latar belakang berbeda. Kisah cinta antara si perempuan berdarah biru atau keturunan bangsawan (baiq) dengan pemuda dari kalangan jajar karang (kalangan bawah). Kisah cinta antara Baiq Mandalika dan Mustafa yang ditentang oleh orang tua karena alasan strata sosial. Tidak hanya kisah cinta, tetapi dalam film juga diselipkan nilai-nilai budaya lokal dan juga adegan yang mem-
perlihatkan kesenian Sasak seperti peresean. Ada juga adegan midang (berkunjung ke rumah pacar) dan merariq(menikah). Meskipun bersetting budaya lokal, tetapi lokasi syuting sendiri berada di Imogiri dan Sewon, Bantul, Yogyakarta. Setting dibangun sebaik mungkin hampir mirip dengan keadaan geografis Lombok. Untuk setting artistiknya ia menjelaskan kru benar-benar maksimal, seperti membangun sendiri rumah-rumah tradisional; bebaleq, berugaq. Selain itu kondisi sosial, dan logat dalam dialog juga dibuat ala masyarakat Sasak walaupun tidak semua pemain berasal dari Lombok. “Saya ingin jadikan film ini sebagai suatu media untuk memperkenalkan khasanah kebudayaan Lombok. Bersambung ke hal 5 Poster film “Dedare Sasak” (Suara NTB/ist)
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543