SUARA NTB 22 JANUARI 2013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500

Rp. 40.000 Rp. 45.000

SUARA NTB

NOMOR 270 TAHUN KE 8 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pengemban Pengamal Pancasila

SELASA, 22 JANUARI 2013

12 HALAMAN

Ibu Rumah Tangga Demo Newmont Sumbawa Besar (Suara NTB) Sejumlah ibu rumah tangga dari Kecamatan Lenangguar beserta anak mereka, menggelar aksi demo ke Kantor PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) Sumbawa, Senin (21/1). Mereka datang ke Newmont menuntut pembebasan para suami mereka yang sebelumnya ditahan pihak kepolisian, menyusul aksi mereka melakukan aksi sweeping terhadap kendaraan Newmont di wilayah setempat. Kedatangan ibu-ibu yang langsung menggelar tikar di depan pintu masuk kantor Newmont mengundang perhatian. Apalagi mereka juga membawa kompor dan peralatan masak lainnya, karena berencana akan menginap di kantor tersebut, sampai tuntutan mereka dipenuhi. Sambil dikawal ketat aparat kepolisian, salah seorang ibu, Isah, kepada wartawan menjelaskan, aksi mereka ke kantor Newmont ini, buntut dari penangkapan suami mereka dalam aksi sweeping. “Kita tolak penahanan ini. Apa salah suami kami. Kita akan di sini sampai suami kami dibebaskan,”cetusnya. Bersambung ke hal 5 AKSI DUDUK - Ibu-ibu yang menggelar aksi duduk di depan Kantor Newmont di Sumbawa Besar, Senin (21/1).

(Suara NTB/arn)

Kerjasama dengan MNC dan Gobel

Investor Perancis Siapkan ”Ecotourism” Kelas Dunia di Lombok Praya (Suara NTB) Investor asal Perancis, Club Med menjalin kerjasama dengan MNC Land dan PT.Gobel International menjadikan kawasan Mandalika Resort sebagai kawasan terbaik kelas dunia dengan konsep pembangunan ecotourism. Pendekatan pembangunan kawasan Mandalika Resort berbasis lingkungan tersebut dengan mengangkat unsur-unsur kearifan lokal masyarakat Lombok, NTB.

TO K O H

Beri Jaminan GUBERNUR NTB, DR. TGH. M. Zainul Majdi meminta pembangunan berbagai fasilitas pariwisata di kawasan Mandalika Resort segera dilakukan. Ia melihat kehadiran investor Perancis, Club Med yang membangun kerjasama dengan MNC Land dan PT.Gobel International akan membawa angin segar terkait dengan percepatan pembangunan kawasan yang sudah lama terbengkalai tersebut. “MNC Land sendiri sudah mendesain master plan kawasan, ini salah satu keseriusan. Harapannya segera mulai. Dan Saya ingin memberikan jaminan, kami akan bekerja keras, Bersambung ke hal 5 TGH. M. Zainul Majdi (Suara NTB/nas)

KO M E N TTAA R

Segera Jadi KEK DIREKTUR Bali Tourism Development Coorporation (BTDC), Erwin Darmasetiawan mengatakan, proses penetapan Mandalika Resort sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Nasional pada awal Februari mendatang akan segera dilakukan. Dari hasil konsultasi dengan Dewan KEK nasional, dokumen atau syarat utama seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan master plan kawasan sudah diselesaikan. ‘’Menurut Dewan KEK Nasional pada awal Februari mendatang sudah ditetapkan. Karena semua dokumen Amdal dan master plan kawasan telah kami selesaikan,” ungkapnya usai acara mendampingi investor asal Perancis, Bersambung Erwin Darmasetiawan ke hal 5 (Suara NTB/nas)

Hal tersebut dikatakan CEO Club Med, Mr. Henry Kunkel Giscard d’easting, usai meninjau kawasan yang akan dibangun beberapa fasilitas pariwisata di kawasan Mandalika Resort. Ia mengatakan kawasan Mandalika Resort, Kuta, Lombok Tengah akan dijadikan sebagai resort terbaik. “Kalau kami bisa membuat dua

resort terbaik di Indonesia, kenapa tidak kami buat yang ke tiga di Indonesia yakni di Lombok ini,”kata Henry di Hotel Novotel, Kuta Lombok Tengah, Senin (21/1) sore kemarin. Ia mengatakan, Club Med sebelumnya sudah membangun dan memiliki resort di Bali dan Bintan, Bersambung ke hal 5

Aburizal Datang

(Suara NTB/nas)

TINJAU - Investor Perancis bersama mitra kerjanya dari MNC, PT.Gobel Internasional dan BTDC meninjau kawasan Mandalika Resort di Loteng, kemarin.

Kasus Bansos Lobar 2009

Golkar Menunggu Tersangka Baru dari Kalangan Eksekutif Parpol Lain Mataram (Suara NTB) Partai Golkar tampaknya enggan untuk mendahului pengambilan keputusan resmi partai – partai lain yang berpotensi untuk menjadi rival dari calon yang akan mereka usung di Pilkada. Karenanya, Golkar masih

Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi NTB akhirnya merilis nama tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Lombok Barat (Lobar) tahun 2009. Tersangka baru itu berinisial A, menjabat di Pemkab Lobar. Mencuat-

akan menunggu keputusan resmi mereka dan akan mengeluarkan keputusan di waktu yang bersamaan. Demikian disampaikan Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Drs. H. Lalu Mara Satriawangsa, Bersambung ke hal 5

nya nama baru ini, berarti menambah daftar tersangka bansos dengan kerugian negara Rp 3 miliar itu menjadi empat orang. Wakajati NTB, I Gede Sudiatmaja, SH, MH menyebut secara umum peranan tersangka baru ini sangat strategis, terutama dalam rang-

kaian pencairan dana bansos Lobar 2009 dengan pagu Rp 68 miliar. ‘’Perannya sudah kami ketahui sejak awal. Dia terlibat dalam proses pencairan anggaran,” kata Wakajati menjawab Suara NTB di ruangannya, Senin (21/1). Bersambung ke hal 5

Film ”Dedare Sasak”

Kisah Percintaan Berlatar Budaya Sasak Tema cinta memang tidak pernah mati dan tak pernah bosan dijadikan tema sentral oleh para pekerja seni dalam berkarya. Tema cinta memang selalu menjadi hal yang menarik untuk diangkat dalam sebuah cerita, apalagi divisualisasikan dalam bentuk karya film. TEMA cinta yang dibumbui dengan aroma lokal dan diselipkan nilai-nilai budaya dan kesenian daerah menjadi hal yang jarang kita temui menyatu dalam sebuah tontonan berbentuk film. Tetapi film “Dedare Sasak” menghadirkan paket menarik tersebut. Drama percintaan remaja berlatar belakang budaya Sasak. Film “Dedare Sasak” ini berasal dari cerita pendek dengan judul yang sama yang dikarang oleh Mawinda Edelweiss. Cerpen ini pernah mewakili NTB di tingkat nasional pada tahun 2008 yang lalu. Selanjutnya cerpen tersebut dibuat menjadi skenario film. Mawinda Edelweiss yang

biasa disapa Winda menceritakan kepada Suara NTB, film yang dibuat tersebut sebenarnya adalah tugas kuliahnya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Film tersebut mengisahkan kisah cinta dua anak manusia yang mempunyai latar belakang berbeda. Kisah cinta antara si perempuan berdarah biru atau keturunan bangsawan (baiq) dengan pemuda dari kalangan jajar karang (kalangan bawah). Kisah cinta antara Baiq Mandalika dan Mustafa yang ditentang oleh orang tua karena alasan strata sosial. Tidak hanya kisah cinta, tetapi dalam film juga diselipkan nilai-nilai budaya lokal dan juga adegan yang mem-

perlihatkan kesenian Sasak seperti peresean. Ada juga adegan midang (berkunjung ke rumah pacar) dan merariq(menikah). Meskipun bersetting budaya lokal, tetapi lokasi syuting sendiri berada di Imogiri dan Sewon, Bantul, Yogyakarta. Setting dibangun sebaik mungkin hampir mirip dengan keadaan geografis Lombok. Untuk setting artistiknya ia menjelaskan kru benar-benar maksimal, seperti membangun sendiri rumah-rumah tradisional; bebaleq, berugaq. Selain itu kondisi sosial, dan logat dalam dialog juga dibuat ala masyarakat Sasak walaupun tidak semua pemain berasal dari Lombok. “Saya ingin jadikan film ini sebagai suatu media untuk memperkenalkan khasanah kebudayaan Lombok. Bersambung ke hal 5 Poster film “Dedare Sasak” (Suara NTB/ist)

LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :

0370-639543


SUARA NTB Selasa, 22 Januari 2013

Pusat Wisata Kuliner POTENSI Kota Mataram untuk dikembangkan sebagai pusat wisata kuliner cukup menjanjikan. Sejumlah kawasan menyimpan kekayaan khazanah masakan khas yang bisa dikembangkan. Namun hingga saat ini, belum ada satu pun kawasan yang benar-benar menjadi pusat kuliner untuk menunjang pariwisata kota. Melihat potensi yang cukup menjanjikan, Pemerintah Kelurahan Rembiga berkeinginan mengembangkan kawasan Rem(Suara NTB/sir) biga sebagai pusat wisata Edwin Zamroni kuliner di Kota Mataram. Lurah Rembiga, Edwin Zamroni, S.STP, Senin (21/1) menjelaskan, dalam upaya memaksimalkan potensi daerah, pihaknya berkeinginan agar Rembiga suatu saat benarbenar menjadi pusat kuliner di Kota Mataram. Keinginan itu, lanjutnya, bukan tanpa alasan. Potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam di Rembiga cukup memadai, jika bisa dikembangkan sebagai pusat kuliner. Selain memiliki berbagai jenis masakan khas, Rembiga juga berada di daerah yang strategis untuk dikunjungi. Menurutnya, Rembiga ditunjang dengan infrastruktur yang memadai, pembukaan sejumlah ruas jalan nasional juga akan cukup membantu akses untuk berkunjung ke kawasan itu, seperti Jalan Bung Hatta dan Jalan Dakota yang segera dibangun tahun 2013 ini. Selain itu, Rembiga juga merupakan pintu masuk menuju Mataram dari Lombok Barat di utara, sehingga banyak penduduk Lombok Barat yang bekerja ke wilayah lain, seperti Kota Mataram atau menuju kawasan pusat pemerintahan di Gerung. Rembiga, lanjutnya, memiliki makanan khas, salah satunya sate Rembiga yang cukup terkenal hingga ke luar daerah, dengan cita rasa yang khas. Tidak salah jika sate rembiga menjadi menu khusus di beberapa lesehan. Namun pusat penjualan sate Rembiga yang ada saat ini sangat kecil dan belum tertata dengan rapi, sehingga dari segi kenyamanan tempat masih belum menunjang. Edwin menyadari, untuk melakukan hal itu, pihaknya tidak bisa berjalan sendiri, ia membutuhkan kerjasama dengan dinas terkait yang bisa membantu mengembangkan potensi itu. Seperti Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), pihak swasta dan lainnya. (sir)

Perda Inisiatif Dewan Tanggung Jawab Bersama Mataram (Suara NTB) Adanya kritik dari eksekutif agar rancangan peraturan daerah (raperda) hak inisiatif Dewan tidak bertentangan dengan Perda yang lain ditanggapi Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha. Kepada Suara NTB, Senin (21/1), Sugiartha menegaskan, semua perda yang dihasilkan Pemkot Mataram merupakan tanggung jawab bersama antara eksekutif dengan legislatif, sebab sebelum disahkan perda tersebut dibahas bersama melalui proses yang cukup panjang. “Raperda yang diajukan eksekutif maupun legislatif sudah ditentukan bersama. Nah persoalan nanti apakah ada pertentangan, ada proses selanjutnya nanti. Terakhir akan ada evaluasi dari mendagri,” katanya. Menurutnya, semua perda yang ada merupakan tanggung jawab bersama, sehingga tidak bisa hanya menyalahkan satu pihak saja. Artinya semua proses pembahasan sudah dilakukan, jika ada yang bertentangan, pihak Kementerian Dalam Negeri tidak akan menyetujui. Semua perda yang ada, lanjutnya, sudah dilakukan kajian sungguh-sungguh tidak main-main, karena semua itu dimaksudkan untuk mengefektifkan penanganan masalahmasalah yang ada di masyarakat. Diakuinya, sampai saat ini masih ada perda yang belum dilaksanakan secara maksimal, namun ada juga perda yang sudah benar-benar dilaksanakan. Secara keseluruhan, ia berharap perda-perda yang dihasilkan, baik yang merupakan hak inisiatif Dewan, maupun yang diajukan eksekutif dapat dilaksanakan untuk kebaikan bersama dan menjawab permasalahan yang ada di tengah masyarakat. (sir)

Kasus DBD di Mataram Terus Bertambah Mataram (Suara NTB) Mengawali tahun 2013, data jumlah angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Mataram terus bertambah. Hingga Senin (21/1), Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram mencatat, ada 34 kasus sementara 8 orang di antaranya dinyatakan positif DBD. Terakhir Dikes mencatat dua kasus baru di Puskesmas Dasan Agung yang saat ini telah dirujuk ke Risa Klinik. “Saat ini ada 34 kasus suspect, sementara yang positif ada 8 kasus,” terang Kepala Dikes Kota Mataram dr. Usman Hadi, mengenai kasus DBD di Mataram, Senin kemarin. Dari 34 kasus ini, lanjutnya, kebanyakan merupakan kasus suspect. Sementara delapan kasus lain merupakan kasus DBD positif yang sudah melalui proses tes laboratorium. Namun jumlah ini, menurut Dikes cenderung lebih menurun dibandingkan Januari 2012. ‘’Tahun lalu jumlah angka kasus DBD di kota Mataram mencapai angka 56 kasus hingga akhir Januari,’’ ujarnya. Untuk itu Dikes telah mengambil langkah dengan melakukan pemeriksaan epidemologi ke sekeliling rumah pasien yang terjangkit dan melakukan fogging ke beberapa titik terindikasi positif DBD. Menurut Usman ada beberapa titik lokasi di Mataram yang saat ini telah dilakukan fogging, seperti di lima lokasi di Pagesangan Timur, dua titik lokasi di Turida dan 2 titik di kawasan Dasan Agung. Selain melakukan fogging, Dikes juga mengutamakan langkah pencegahan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus, yaitu, mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air serta menggunakan bubuk abate untuk memberantas jentik nyamuk aedes aegypti. (nia)

SUARA MATARAM 60 Persen Drainase di Mataram Belum Tertangani

Halaman 2

Mataram (Suara NTB) Kondisi drainase di Kota Mataram hingga saat ini masih memprihatinkan. Bahkan sebagian besar drainase yang ada belum tertangani. Tidak heran di beberapa titik masih saja terjadi banjir dan genangan, seperti di kawasan Pejeruk, Gomong, Babakan, Abian Tubuh, Pagesangan dan tempat lainnya. Kondisi itu diakui Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Mahmudin Tura, yang ditemui di Kantor Walikota Mataram, Senin (21/ 1). Diakuinya, drainase yang baru bisa ditangani baru sekitar 30-40 persen, sementara sisanya belum bisa ditangani. Hal itu disebabkan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkot Mataram. Untuk mesiasati hal itu, pihaknya berupaya meminta bantuan dari Pemprov NTB, baik dalam bentuk pengerjaan secara fisik maupun dengan meminta tambahan anggaran. Dan permintaan itu direspons dan cukup berhasil mengatasi masalah saluran. “Karena kebutuhan sangat besar tidak mungkin kita akan menangani sendiri,” katanya. Menurutnya, kebutuhan anggaran perbaikan drainase di Kota Mataram mencapai ratusan miliar. Adanya anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi dinilai sangat membantu. Tahun 2012 lalu anggaran perbaikan hanya Rp 5 miliar, dan ada kenaikan

tahun ini sebesar Rp 10 miliar. Jumlah itu, menurutnya, masih belum cukup untuk memenuhi semua kebutuhan yang diperkirakan mencapai Rp 100 miliar lebih. Beberapa kawasan yang masih menjadi titik perhatian, pihaknya, adalah kawasan Pejeruk, Gomong, Babakan, Abian Tubuh dan Pagesangan yang selalu mengalami genangan saat musim hujan. Selain perbaikan drainase, tahun ini pihaknya sudah menganggarkan untuk normalisasi sungai sebesar Rp 1 miliar. Bahkan, pihaknya berencana membeli excavator untuk mempermudah pengerukan di sungai. Meski kondisi saluran masih memprihatinkan, pihaknya menjamin tiga tahun ke depan sebagian besar saluran sudah bisa ditangani. “Jadi pembenahan terus, tidak mungkin dibiarkan. Tapi target kita tiga tahun ke depan sudah bisa ditangani, meski tidak 100 persen tetapi sudah bisa tertangani sebagian besarnya,” klaimnya. Di tempat terpisah, anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, H. Muhtar, mengatakan, masalah drainase memang membutuhkan penanganan yang terus menerus. Ia menilai, upaya yang dilakukan Pemkot Mataram sudah ada, namun belum maksimal. “Ya kita harapkan upaya yang lebih serius menangani masalah ini,” harapnya. (sir)

(Suara NTB/sir)

DRAINASE - Salah satu drainase di Kota Mataram yang masih memprihatinkan. Pemkot Mataram belum mampu menangani semua drainase, karena keterbatasan anggaran.

Perketat Peraturan Perjalanan Dinas

BK DPRD Lakukan Pendekatan dengan Maskapai Penerbangan

Mataram (Suara NTB) Tahun 2013, Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB memperketat peraturan perjalanan dinas bagi 55 anggota Dewan. Bukti perjalanan dinas DPRD ke luar daerah tidak hanya diperkuat dengan boarding pass, tetapi harus ada daftar hadir beserta foto pertemuan di daerah kunjungan. Selain itu, BK juga sudah melakukan pendekatan dengan maskapai penerbangan agar nantinya keberangkatan anggota Dewan bisa langsung dicek ke maskapai. “Karena bisa saja terjadi ada oknum anggota Dewan membeli tiket, check-in, mendapatkan boarding pass, dan masuk ruangan tunggu. Tapi tidak naik ke pesawat. Saya sudah tahu yang begitu-begitu. Sehingga nanti seat di pesawat kosong. Dipanggil-panggilah nama itu, semua orang dengar, kan malu,” ungkap Ketua BK DPRD NTB, H. Mahsun Ridwainy, S.Sos, Senin (21/1). Baginya, perjalanan dinas tidak hanya bisa dibuktikan

dengan boarding pass. Tetapi juga harus diperkuat dengan bukti lainnya. Dalam setiap kunjungan kerja, BK akan berkoordinasi dengan Sekretariat Dewan dan Bagian Keuangan. Bagian Keuangan diminta untuk membuat check-list nama-nama anggota Dewan yang telah mencairkan dana SPPD. Hal ini untuk mengantisipasi adanya anggota Dewan yang mencairkan dana SPPD tapi tidak berangkat kunjungan kerja.

Terkait peraturan baru ini, BK telah menyurati semua anggota Dewan dan juga para pimpinan Dewan. Jika nanti ditemukan ada anggota Dewan yang mengikuti perjalanan dinas, tapi tidak mengikuti pertemuan, terlebih dahulu harus meminta izin dengan alasan yang bisa ditolerir, misalnya sakit. Bagi anggota Dewan yang berangkat kunjungan kerja tapi tidak mengikuti pertemuan, yang bersangkutan akan ditindak di ruangan BK. “Akan

Keluarga Korban Protes Jaksa

Oknum Guru Cabul Hanya Dituntut 4 Tahun Penjara Mataram (Suara NTB) Puluhan Keluarga korban dugaan pencabulan yang dilakukan oknum guru Dewa Sutama, memprotes Jaksa Penuntut Umum (JPU), Sri Wahyuningsih, SH, kemarin. Keluarga menilai tuntutan itu terlalu ringan dibanding perbuatan terdakwa yang diduga mencabuli puluhan muridnya di SDN 2 Cakranegara. Dalam sidang yang berlangsung tertutup, Senin (21/1) sore kemarin, puluhan keluarga korban memadati koridor dekat ruang sidang. Namun mereka harus kecewa, karena sidang dipimpin Hj Hera Kertianingsih itu berlangsung tertutup. Usai sidang, JPU langsung “ditodong” sejumlah keluarga korban mempertanyakan tuntutan yang dianggap terlalu ringan itu. “Kenapa hanya empat tahun, sementara anak saya harus menanggung beban seumur hidup,” protes Ibu Fat, orang tua salah seorang korban. Ia malah meminta terdakwa dituntut maksimal, 15 tahun penjara. “Kalau dia dituntut hanya empat tahun, paling–paling vonisnya hanya tiga tahun. Enak sekali terdakwa itu,” ketusnya. Namun protes warga itu dijawab tenang JPU Sri Wahyuningsih. Menurutnya, tuntuan itu sudah setimpal dengan perbuatan terdakwa. Disebutnya, terdakwa dijerat Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Junto Pasal 65 ayat 1 KUHP. “Pasal 65 ayat 1 itu menjelaskan tentang perbuatan terdakwa yang secara berulang–ulang,” kata Sri. Perbuatan berulang–ulang itu dinilai salah satu hal yang memberatkan terdakwa. Selain itu, Dewa juga dianggap berbelit belit dan tidak mengakui perbuatannya. “Terdakwa tidak menyesali perbuatannya” sebut Sri. Ditanya alasan ringannya tuntutan itu, menurut Sri, dirinya han-

ya pelaksana dalam sidang. Sementara keputusan diakuinya ditentukan oleh pimpinannya di Kejari Mataram. Namun jawaban itu tetap saja tidak memuaskan pihak keluarga korban. Protes juga disampaikan pihak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB yang mengawal proses hukum atas kasus itu. Menurut pengurus LPA, Joko Jumadi, seharusnya JPU mempertimbangkan hal–hal yang memberatkan itu untuk mengganjar tuntutan lebih berat kepada terdakwa. “Kalau memang banyak hal yang dianggap memberatkan oleh JPU, seharusnya tidak hanya empat tahun tuntutannya,” tegas joko kepada sejumlah wartawan. Sidang berlangsung tertutup itu molor beberapa jam dari rencana awal Pukul 10.00 Wita. Namun hakim akhirnya memutuskan sidang menjelang sore sekitar Pukul 14.00 Wita. Selain berlangsung tertutup, sidang juga dijaga aparat bersenjata. Ketatnya persidangan ini sempat juga diprotes pengurus LPA. Karena tak bisa berbuat banyak, mereka pun hanya bisa menyaksikan dari luar dan sempat melakukan aksi membentangkan poster bernada protes. Agenda persidangan dilanjutkan pekan depan. Tim JPU terdakwa Kleopatra, SH akan mengajukan pledoi. Di luar pengadilan, puluhan massa yang tergabung dalam Koalisi Peduli Anak (K-PAN) Mataram melakukan aksi damai di depan Pengadilan Negeri (PN) Mataram. Mereka menuntut oknum guru cabul dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram dicopot dari jabatannya. Sunandar, koordinator aksi menuntut ketegasan pemerintah terhadap oknum guru, karena tindakan pelecehan seksual yang dilakukan DS di sekolah maupun di tempat les

rumahnya dianggap telah mencoreng profesi guru dan dunia pendidikan. (ars/nia)

Karena bisa saja terjadi ada oknum anggota Dewan membeli tiket, check-in, mendapatkan boarding pass, dan masuk ruangan tunggu. Tapi tidak naik ke pesawat. Saya sudah tahu yang begitu-begitu. Sehingga nanti seat di pesawat kosong. Dipanggil-panggilah nama itu, semua orang dengar, kan malu, diberikan peringatan pertama dan kedua. Kalau berturut-turut kedapatan sampai beberapa kali, ya tentu akan ada langkah-langkah tindak lanjut yang dilakukan oleh BK terhadap anggota yang bersangkutan,” tegas politisi PKPB ini. Setelah pulang dari perjalanan dinas, selanjutnya BK akan membuat check-list untuk ke-55 anggota Dewan. BK memberikan waktu tiga hari setelah pulang dari kunjungan kerja untuk menyerahkan boarding pass, foto copy daftar hadir, foto dan lainnya. Diterapkannya aturan baru ini untuk mengantisipasi kasus SPPD fiktif yang bisa menjerat anggota Dewan. Pi-

haknya belajar dari kasus-kasus SPPD fiktif seperti SPPD fiktif DPRD Lotim dan oknum pejabat di Lobar. Ia pun berharap anggota Dewan bisa menerima peraturan baru ini dengan pikiran positif. “Saya tidak punya kepentingan. Peraturan ini untuk mengawal tata tertib dan kode etik serta menjaga kehormatan anggota Dewan,” ujarnya. Jika anggota BK sendiri yang tidak hadir tanpa alasan dalam agenda kunjungan kerja, Mahsun menegaskan yang bersangkutan akan dipanggil. Sementara jika dirinya sebagai Ketua BK yang melanggar peraturan, dirinya siap mundur. (yan)


SUARA NTB Selasa, 22 Januari 2013

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 3

Pilkada Lotim

Empat Balon Belum Lampirkan Laporan Harta Kekayaan Selong (Suara NTB) Empat paket pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati (Bacabup/Bacawabup) Lombok Timur (Lotim) yang akan berlaga pada Pilkada 2013 belum lengkap mengajukan persyaratan. Baik syarat pencalonan maupun syarat sebagai calon. Termasuk lampiran laporan harta kekayaan hasil pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Nelayan Kute Kembali Melaut Praya (Suara NTB) Kondisi cuaca ekstrem yang ditandai angin kencang yang melanda Pulau Lombok termasuk Lombok Tengah (Loteng) beberapa hari terakhir, kini mulai reda. Para nelayan yang ada di pesisir pantai selatan Loteng pun kini sudah bisa kembali melaut. Setelah sebelumnya terpaksa absen lantaran kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Pantauan Suara NTB di wilayah Pantai Kute Pujut, Senin (21/1) kemarin, para nelayan terlihat sudah kembali menurunkan perahu-perahu miliknya ke pesisir pantai. Beberapa diantaranya, bahkan sudah mulai menyebarkan jala di tengah laut. Dan, beberapa diantarnya juga masih tampak sibuk memperbaiki perahu miliknya.

“Beberapa hari ini, para nelayan memang sudah mulai bisa melaut,” aku H. Kasat, nelayan asal Desa Kute. Dikatakannya, para nelayan saat ini sudah tidak khawatir lagi dengan kondisi alam. Mengingat sebelumnya, para nelayan terpaksa harus “cuti” melaut, karena takut diterpa angin kencang yang melanda wilayah pesisir selatan. Pun demikian, kondisi belum sepenuhnya kembali normal. Pasalnya, angin masih bertiup cukup kencang. Walaupun tidak sampai mengganggu aktivitas nelayan. “Kalau aktivitas melaut memang tidak terganggu lagi. Tapi dengan kondisi angin yang masih bertiup cukup kencang, berpengaruh pada hasil tangkapan para nelayan,” jelasnya. Ia menerangkan, saat kon-

disi normal hasil tangkapan ikan para nelayan cukup banyak. Tetapi sekarang, dengan kondisi alam yang belum normal, hasil tangkapan juga ikut turun. Karena bagaimanapun juga, kondisi alam berpengaruh besar pada ketersediaan ikan dilaut. Menurutnya, dengan kondisi alam yang belum pulih seperti sediakala, memang belum waktunya bagi para nelayan untuk turun melaut. Karena hasil tangkapan ikan juga tidak akan seberapa. Akan tetapi, para nelayan tidak bisa berbuat apa-apa jika tetap tidak turun melaut. “Kalau tidak melaut, mau gimana lagi. Sementara kebutuhan sehari-hari cukup besar. Sehingga walaupun hasil tangkapan ikan tidak begitu banyak, nelayan tetap melaut,” imbuhnya.

Bahkan sebenarnya, lanjut H. Kasat, saat kondisi cuaca sedang buruk sekalipun masih ada beberapa nelayan yang tetap melaut. Tetapi hanya pada pagi hari saja. Tidak sampai malam hari. Itu semua karena desakan kebutuhan ekonomi yang harus dipenuhi setiap harinya. Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Loteng, H. Maulana Razak, sebelumnya, mengimbau para nelayan untuk tetap waspada selama kondisi alam masih belum normal. Bahkan kalau memang dirasa kondisi alam belum bersahabat, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk tetap melaut. “Harapanya kita, kondisi alam bisa segera normal. Sehingga nelayan juga bisa kembali beraktifitas,” tandasnya. (kir)

Oknum Dokter Nakal akan Dijatuhi Sanksi

2013, Dana PNPM Mandiri Perkotaan Rp 15,3 Miliar Selong (Suara NTB) Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan pada tahun 2013 mengalami peningkatan cukup signifikan. Dari Rp 8,2 miliar tahun 2012 lalu, sekarang Rp 15,3 miliar. Demikian Koordinator Kota (Korkot) PNPM Mandiri Perkotaan H. Afifudin Adnan kepada Suara NTB di Selong, Senin (21/1). Ia mengemukakan peningkatan alokasi anggaran dari pemerintah pusat karena adanya penambahan jumlah desa sasaran. Sebelumnya jumlah desa yang disentuh 44 desa, tahun 2013 meningkat menjadi 67 desa. Tampaknya akibat pemekaran yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) membuat lahirnya kebijakan baru untuk desa baru diberikan penanganan secara mandiri. Adapun jumlah kecamatan sama dengan tahun sebelumnya, yakni 6 kecamatan dari 20 Kecamatan se Kabupaten Lotim. Meliputi Masbagik, Selong, Terara, Sikur, Sakra dan Labuhan Haji. Salah satu yang menarik dari PNPM Mandiri Perkotaan ini, masing-masing desa diberikan anggaran hingga mencapai Rp 1 miliar lebih. Disebut Afifuddin, program tersebut dinamakan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK). Pada tahun 2013 ini ada empat desa lagi yang beruntung mendapatkan masing-masing Rp 1 miliar tersebut. Yakni Ijobalit Kecamatan Labuhan Haji, Masbagik Utara kecamatan Masbagik, Kabar Kecamatan Sakra dan Terara Kecamatan Terara. Sebelumnya ada empat desa juga yang dinilai telah berhasil dengan porgram PLPBK ini, Sandubaya, Kelayu Selayan Suradadi dan Sukadana. (rus)

Februari KPUD Lotim akan melakukan Penelitian pemenuhan dukungan bakal calon. Termasuk verifikasi tambahan calon perorangan. Lalu tanggal, 11-17 Februari adalah tahapan perbaiki dan lengkapi surat pencalonan, syarat calon dan atau ajukan calon baru. “Pengajuan calon baru ini kalau ada yang meninggal dunia dan kendala lainnya,” ucapnya. Sedangkan jadwal Penetapan pasangan calon akan dilakukan KPUD Lotim pada tanggal 18 Maret mendatang. (rus)

Junaidi

AN-NUR Gagal Mendaftar

Dugaan Pungli di RSUD Tripat

Giri Menang (Suara NTB) Kasus dugaan pungutan liar yang dilakukan oknum dokter di RSUD Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat (Lobar) kembali diungkap Bupati setempat. Oknum dokter nakal itu telah disiapkan sanksi tegas karena telah menarik biaya perawatan kepada sejumlah pasien pemegang kartu Jamkesmas. Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony, MPd, Senin (21/1) kemarin memastikan, sanksi tegas yang dimaksudkan adalah untuk memberikan ganjaran bagi oknum tenaga medis tersebut. Menurut dia, sanksi tersebut nantinya akan disesuaikan dengan tingkat kesalahan yang dilakukan. “Sanksi pasti ada, bentuknya bisa berupa teguran, administrasi hingga sanksi disiplin,” pungkasnya. Dia menambahkan, selain oknum dokter nakal itu, pihaknya juga akan memberikan sanksi kepada semua pihak yang melakukan kesalahan. Pasalnya, secara umum, pelayanan rumah sakit mulai dari paramedis, perawat, maupun bidan telah diberikan rambu-rambu dalam bekerja sesuai mekanisme prosedur yang berlaku. Bahkan, standar pelayanan minimal (SPM) juga telah dikeluarkan sebagai patokan bagi seluruh tenaga medis dalam melakukan pekerjaannya. Bupati juga dengan tegas membantah adanya tudingan bahwa Pemkab lamban dalam menangani persoalan yang sudah menjadi temuan perwakilan Ombusdman NTB itu. Dikatakannya, pihaknya telah serius menangani masalah ini dengan memanggil Kepala Dinas Kesehatan Lobar. “Saya sudah perintahkan untuk secepatnya ditindaklanjuti, karena ini berkaitan dengan pelayanan,” ujarnya. Sebelumnya, sejumlah pasien di RSUD Tripat mengaku diminta mengeluarkan sejumlah uang oleh oknum dokter di rumah sakit setempat. Dengan angka yang bervariasi mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 1,5 juta, sejumlah pasien pemegang kartu Jamkesmas di RSUD Tripat Gerung mengaku dimintai oleh oknum dokter dengan alasan untuk biaya penanganan penyakit yang diderita pasien. (smd)

saja yang masih kurang dan harus diperbaiki,” ucapnya. Dari dokumen yang diserahkan bacabup/bacawabup saat mendaftar, dari pasangan yang diusung Parpol, masing-masing adalah Pasangan MAFAN diusung gabungan 17 Parpol. Antara lain, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), Partai Persatuan Nasional (PPN), PIS, Partai Republikan, PPIB, Partai Buruh, Partai Kedaulatan, Partai Plopor, Partai Merdeka, Partai Matahari Bangsa, Partai Karya Pakar Pangan, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, PPRN, PDP, PPPI, PNBK, PNI Marhaenis. Sementara SUFI yang awalnya dikabarkan didukung sebelas parpol, dari dokumen yang diserahkan paket Petahana ini didukung oleh delapan parpol. Yakni, PKS, Demokrat, Golkar, PDIP, PPP, PAN, Gerindra dan PKNU. Adapun paket pasangan WALI akan diusung PBB, Hanura, Patriot, PKPB dan PBR. Tahapan selanjutnya, kata Junaidi mulai 21 Januari sampai dengan tanggal 10

(Suara NTB/kir)

PASAR SENI - Sejumlah pekerja tengah menyelesaikan pembangunan pasar seni Kute. Rencananya, pasar seni tersebut sudah bisa digunakan sebelum perayaan bau nyale tahun ini.

Jelang ’’Event’’ Bau Nyale

Pedagang di Pantai Kute Segera Direlokasi Praya (Suara NTB) Rencana relokasi (pemindahan, red) para pedagang di kawasan roi Pantai Kute Pujut Lombok Tengah (Loteng) sampai saat ini masih terus dimatangkan. Pemkab Loteng menargetkan, proses relokasi sudah bisa dilaksanakan sebelum perayaan puncak event Bau Nyale, awal Bulan Maret mendatang. Sembari menunggu proses pembangunan pasar seni, benar-benar rampung. Demikian ditegaskan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng, H.L. Putrie, kepada Suara NTB, Senin (21/1) kemarin. Diungkapkannya, saat ini proses pembangunan pasar seni yang nantinya akan menjadi tempat relokasi para pedagang di roi pantai sudah pada tahap finishing. Ditargetkan dalam waktu yang tidak lama lagi, sudah rampung. Terkait rencana relokasi tersebut, pihaknya pun terus berkoordinasi dengan dinas terkait. Seperti Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Dikoperindag) maupun Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM. Termasuk juga dengan pihak desa. “Koordinasi dengan dinas terkait serta desa sudah beberapa kali kita laksanakan,” jelasnya. Para pedagang di kawasan roi pantai, lanjut Putrie juga sudah

siap untuk dipindahkan. Karena kesadaran masyarakat juga sudah mulai terbangun. Dimana, masyarakat para pedagang di kawasan roi pantai tersebut, sudah paham. Bahwa kondisi pantai yang bersih dan asri merupakan salah satu faktor pendorong kemajuan pariwisata. Para pedagang menyatakan siap untuk direlokasi kapanpun. Asalnya, tempat relokasi sudah selesai. “Intinya, persiapan sudah cukup matang dan akan terus dimatangkan. Sehingga ditargetkan sebelum perayaan Bau Nyale, proses relokasi sudah bisa dilaksanakan,” tandasanya. Untuk pengaturannya penempatan para pegadang nanti, akan dilakukan proses pengundian. Dengan sebelumnya, akan dibuat blok-blok khusus pasar seni tersebut. Sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan. Seperti untuk usaha makanan, akan dibuatkan blok khusus. Begitu pula untuk pedagang souvenir dan sebagaianya. Dengan begitu, nantinya para pedagang bisa lebih teratur. Termasuk pula pengunjung yang datang, bisa dengan mudah mencari apa yang menjadi kebutuhannya. “Jadi pedagang makanan ada blok sendiri. Begitu pula pedagang jenis usaha lainnya, juga punya blok sendi-

ri-sendiri. Sehingga lebih mudah untuk dicari para pengunjung,” tandasnya. Untuk tempat berjualan, sudah dibuatkan 88 lokal. Sesuai dengan jumlah pegadang hasil pendataan terakhir. Bahkan jumlah pedagang sebenarnya hanya 87 orang. Jadi masih ada satu lokal yang kosong. Sehingga bisa dipastikan, tidak ada pedagang yang tidak kebagian tempat berjualan. Tinggal sekarang pengaturan tempat berjualan saja. Disinggung terkait pemasukan dari pengelolaan pasar seni itu nantinya, Putrie mengatakan, akan dialokasikan untuk dua desa. Masing-masing Desa Kute dan Desa Rembitan. Pasalnya, dari para pedagang yang ada di kawasan roi pantai yang akan direlokasi tersebut, berasal dari dua desa tersebut. Karena memang, Desa Kute merupakan desa pemekaran dari Desa Rembitan. Dikonfirmasi terpisah, Kabid Cipta karya Dinas PU dan ESDM, L. Firman Wijaya, mengungkapkan, pembangunan pasar dipastikan segera tuntas dalam waktu dekat ini. Sehingga pasar yang dibangun atas bantuan dana pusat tersebut, bisa segera digunakan sebagai tempat berjualan para pedagang yang ada di kawasan roi pantai. (kir)

Selong (Suara NTB) Paket Lalu Sahabudin dan Nurlaela (AN-NUR) gagal mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lombok Timur (Lotim). Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati (Bacabup/ Bacawabup) ini dikabarkan sebelumnya akan menggunakan kendaraan politik Partai Bulan Bintang (PBB), PPI dan PPNUI. Ditengah perjuangannya mendapat dukungan mental di tengah jalan. Gagalnya pendaftaran ANNUR ini diterangkan Anggota KPUD Lotim, Junaidi. Kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (21/1) kemarin ia mengatakan AN-NUR ini tidak mampu memenuhi syarat pencalonan. Yakni meliputi dukungan partai politik. “Sudah isi formulir, sudah beli materai tapi karena tidak memenuhi syarat jadi gagal,” ucap Junaidi. Dilihat dari klaim Partai yang mendukungnya, yakni PBB, PPI dan PPNUI sejatinya sudah memenuhi. Akan tetapi, di PBB dan PPI belum ditandatangani ketua dan sekretaris DPC Partai. “Baru PPNUI yang tan-

da tangan,” ucapnya. Dituturkan, tim AN-NUR ini mendatangi kantor KPUD Lotim dua kali. Pertama datang sekitar pukul 17.45 Wita sampai setelah Magrib. Oleh KPU diminta untuk lengkapi persyaratan, khususnya formulir B (surat pencalonan), B1 (Surat kesepakatan Parpol) dan B2 (surat pernyataan koalisi tidak akan menarik dukungan. “Ketiga syarat itu harus ditandangani oleh ketua dan sekretaris partai. Setelah sholat magrib, kumpul lagi lalu kita sampaikan untuk lengkapi syarat. Ternyata balon Bupati, Sahabudin menyampaikan kepada ketua KPU mohon maaf karena DPC PBB dikontak tidak nyambung,” ungkapnya. Sekitar pukul 23.00 Wita Bacawabup Nurlaela tanpa Bacabup kembali datang ke KPUD Lotim. Hingga saat itu, persyaratan juga belum dilengkapi. Terakhir komunikasi lewat telepon, paket bersangkutan tidak bisa memenuhi syarat yang ditetapkan KPUD hingga batas terakhir pukul 00.00 Wita. Dikonfirmasi terpisah, Bacawabup Nurlaela mengaku gagalnya pendaftarannya ke KPUD. Menurutnya, ada pihak yang berupaya mencekal pencalonannya sehingga ANNUR tidak bisa lulus mendaftarkan diri di KPUD Lotim. Awalnya ia meyakini AN-NUR bisa memenuhi syarat pencalonan dari partaipartai pendukung dikarenakan semua proses telah dilalui. Namun di tengah proses perjuangannya mendapat dukungan, ia terpaksa kecewa karena tidak (Suara NTB/rus) TUNJUKKAN SURAT - Bacawabup berhasil mendapat Nurlaela menunjukkan surat duku- dukungan penuh dari ngan dari sejumlah parpol untuk partai pendukung tersebut. (rus) maju dalam Pilkada Lotim

TKI Disiksa di Jeddah, Pemerintah Diminta Bersikap Giri Menang (Suara NTB) Komisi Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (KPTKI) Lombok Barat (Lobar) meminta agar pemerintah Indonesia dalam hal ini kementerian Luar Negeri dan Konsulat Jenderal RI di Jeddah mengambil sikap tegas dalam menangani kasus penyiksaan yang dialami TKI asal Indonesia. Pasalnya, sampai saat in kielanjutan penanganan kasus penyiksaan yang dialami Joharni Binti Mahyun belum juga ada kejelasan. Ketua KPTKI Lobar, Nurzaini, Senin (21/1) kemarin menuturkan, kasus yang menimpa Joharni TKW asal Desa Beleke, Kecamatan Gerung Lobar seakan men-

guap begitu saja. Pasalnya, hingga saat ini, majikan yang telah menyiksa TKW secara fisik belum divonis hukuman kendati telah ditahan dan menjalani proses hukum. “Sudah sembilan bulan belum ada tindaklanjut,” katanya. Diceritakannya, TKW Joharni disiram air panas serta mengalami patah tulang akibat penyiksaan yang dilakukan majikannya pada Mei 2012 lalu. Laporan dari Joharni baru diterima KPTKI pada Bulan Juni 2012. Namun karena kelanjutan nasib Joharni tak kunjung jelas, keluarga Joharni mendesak KPTKI agar bisa membantu menuntaskan kasusnya dan membawanya pulang ke Indonesia.

Terkait lambannya penanganan kasus itu, KPTKI akan segera melayangkan surat ke Kemenlu dan KJRI di Jeddah . Dalam surat itu nantinya, kata dia, pihak keluarga akan melayangkan tiga tuntutan yakni segera diproses hukuman bagi sang majikan, hak-hak korban dipenuhi dan Joharni bisa segera dipulangkan ke kampung halaman. “Kepulangan yang bersangkutan memang terkendala karena status Joharni masih sebagai saksi korban dalam persidangan,” katanya. TKW berusia 40 tahun itu berangkat ke Jeddah sejak awal tahun 2012 melalui jasa PT. Dasa Graha Utama. Malang bagi Joharni, menjelang pertengahan

tahun sesampainya di Jeddah, istri Muhni itu mendapat disiksa majikannya selama menjadi pembantu rumah tangga di Jeddah. “Pascakasus itu, yang bersangkutan kini sudah dalam perlindungan KJRI di Jeddah dan sedang dalam proses penyembuhan,” jelasnya. KPTKI Lobar, dalam kasus ini mengharapkan agar pemerintah tidak lepas tangan terhadap kasus yang menimpa Joharni. Menurut dia, jika pemerintah lemah, maka kejadian penyiksaan terhadap TKI akan terus berlanjut. “Pemerintah harus benar-benar melindungi TKI yang ada di luar negeri. Jangan sampai kejadian penyiksaan terus terjadi,” harapnya. (smd)

(Suara NTB/kir)

(Suara NTB/kir)

PERBAIKI PERAHU - Salah seorang nelayan asal Desa Kute Pujut Loteng, sedang memperbaiki perahu miliknya. Sebelum memulai aktivitas melaut. Setelah sebelumnya harus libur, lantaran kondisi alam yang tidak bersahabat.

Demikian diterangkan Ketua Pokja Pencalonan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lotim, Junaidi. Menjawab Suara NTB di Selong, Senin (21/1) kemarin, Junaidi menyampaikan baik paket ALKHAER (Ali Bin Dachlan H.Khaerul Warisin), MAFAN (H.Usman Fauzi - H. M. Ihwan Sutrisno), SUFI (H.M. Sukiman Azmy-H.M. Syamsul Luthfi) maupun WALI (H. Abdul Wahab-Hj. Lale Yaqutunnafis). Dilihat dari sisi syarat pencalonan, yakni syarat dukungan, semua dari laporan terbilang memenuhi syarat. Mulai dari AL-KHAER, sebagai satu-satunya paket Bacabup/Bacawabup yang maju dari calon perseorangan. Untuk calon ini, catatan KPUD Lotim masih kurang bukti dukungan berupa pernyataan sikap dan KTP pendukung. Disebut, sekitar enam ribu lebih dokumen pendukung yang harus diadakan oleh calon perorangan ini. Dimana, disyaratkan minimal 38 ribu lebih, sementara yang sudah dinyatakan memenuhi 31 ribu lebih. Calon perseorangan diberikan waktu untuk melengkapi. Ada masa perbaikan yang dijadwalkan. Begitupun dari calon dari partai Politik. Syarat yang belum lengkap akan diberikan batas waktu untuk melengkapi. “Nanti kita akan layangkan surat berisi apa


SUARA NTB Selasa, 22 Januari 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Tak Didampingi Bidan

Pasien Hamil Melahirkan dalam Ambulans Kota Bima (Suara NTB) Salah seorang pasien hamil terpaksa melahirkan di dalam ambulans dalam perjalanan dirujuk ke RSUP NTB. Tragisnya, pasien yang belum diketahui namanya ini melahirkan tanpa didampingi perawat maupun bidan. Menyusul peristiwa ini, RSUP NTB pun melayangkan surat teguran RSUD Bima dan Dikes Kota Bima karena menelantarkan pasien dimaksud. Informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi pada awal tahun 2013. Pasien tersebut akhirnya terpaksa melahirkan saat sampai di halaman parkir RSUP NTB. Kondisi ini membuat petugas medis di RSUP NTB kelabakan. Namun pasien ini kemudian melahirkan bayi dengan selamat. Wakil Direktur RSUP NTB,

dr Ahmadi yang dihubungi via telepon membenarkan adanya pasien yang melahirkan tanpa didampingi bidan atau perawat. Pihaknya kemudian mengirim surat ke Dikes Kota Bima. Menurutnya, pihaknya bukan menegur melainkan hanya mengingatkan Dikes Kota Bima agar menyiapkan pendampingan ketika pasien dirujuk. “Tidak ada teguran, kita tidak berhak menegur. Kita kasih tahu supaya ada bidan yang mendampingi,” tandasnya. Humas RSUD Bima, dr. H.

Sucipto yang dikonfirmasi membenarkan masalah dimaksud. Yang jelas pasien yang tak disebutkan namannya tersebut sudah ditangani di RSUD Bima. Ia kemudian dirujuk karena mengalami infeksi berat. “Karena khawatir terjadi hal yang tak diinginkan, makannya kita tujuk ke Mataram,” katanya. Namun karena pasien tersebut merupakan warga Kota Bima, pihaknya kemudian merekomendasikan melalui Dikes Kota bima untuk memfasilitasi. Selanjutnya,

masalah bidan dan perawat yang mendapingi merupakan tanggungjawab Dikes Kota Bima. Sementara, untuk pasien dari RSUD Bima sudah disiapkan bidan dan perawat. Sementara Kepala RSUD Bima, dr Agus Dwi Partono Mars yang dikonfirmasi mengenai penelantaran ini mengaku pasien tersebut sudah diterima dan ditangani oleh pihaknya termasuk mengenai ambulans dan perawat. Namun belakangan, akunya, di tengah jalan bidan tak jadi ikut. Alasan dari bidan, karena saat itu kondisi pasien belum begitu mengkhawatirkan. “Yang jelas mengenai masalah ini kita sudah tanggulangi dan tak akan terulang lagi,” tandas Agus. (use)

Rekanan Pelaksana Proyek Gedung RSUD Dompu Didenda Dompu (Suara NTB) Pembangunan gedung dua lantai sarana dan prasarana ruang rawat inap kelas III penyakit dalam PT Sahab Dompu telah melewati batas waktu pengerjaan. Namun pihak RSUD memakluminya. Rekanan pelaksana hanya akan dikenakan denda 1 per mil per hari dari sisa anggaran. Sisa anggaran yang belum dicairkan hanya 20 persen dari Rp 2,507 miliar dan masuk dalam pos anggaran daerah tahun 2013. Direktur RSUD Dompu, dr. H. Ahmad Faisal, Sp.A kepada Suara NTB saat dihubungi, Senin (21/1) mengatakan, pengerjaan proyek pembangunan sarana dan prasarana ruang rawat kelas III tersebut tetap dilanjutkan kendati masa kontraknya telah berakhir 31 Desember 2012 lalu. Keterlambatan pengerjaan proyek ini diatur dalam Perpres terbaru soal pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kontraktor bisa diberi waktu maksimal 50 hari setelah berakhir masa kontrak dan hanya dikenakan denda 1 per mil per hari dari sisa anggaran. “Kalau 50 hari berarti hanya 5 persen dari 20 persen sisa anggaran,” kata H. Ahmad Faisal. Namun mekanismenya, lanjut Direktur, karena pembangunan proyek itu masuk dalam

(Suara NTB/ula)

KENA DENDA - Bangunan sarana dan prasarana ruang rawat kelas III dua lantai di RSUD Dompu hingga saat ini masih dikerjakan, kendati telah melewati batas waktu. Rekanan pelaksananya didenda. APBD Dompu tahun 2012, sisanya anggaran yang belum cair akan masuk dalam sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) anggaran tahun 2013. “Keterlambatan itu boleh dalam Perpres yang baru. Kalau anggaran daerah (APBD), uangnya disimpan di daerah. Kalau anggaran pusat, diblokir di rekening bank milik rekanan,” kata H. Ahmad Faisal. Dikatakan, kontrak bisa diputus apabila pengerjaan

KSB Tidak Lagi Angkat Tenaga Honorer Taliwang (Suara NTB) Larangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk melakukan pengangkatan tenaga honorer dan sejenisnya di lingkup pemerintahan masing-masing di tahun 2013 ini, ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Melalui surat Nomor 814/ 13/BK-Diklat/2013 tertanggal 17 Januari, Pemda KSB menegaskan bahwa berdasarkan surat Kemendagri Nomor 814.1/169/SJ tanggal 10 Januari 2013 agar kepada seluruh kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) dan Unit Satuan Kerja tidak lagi melakukan pengangkatan tenaga honorer dan sejenisnya. “Surat ini sifatnya penegasan melanjutkan pelaksanaan PP 56 tahun 2012 tentang larangan rekrutmen pegawai non PNS,” terang kepala Badan Kepegawaian Pendidikan Latihan (BKDiklat) KSB, A. Malik Nurdin, S.Sos kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/1). Larangan dari pusat itu berlaku bagi seluruh pemangku jabatan di lingkup pemerintah yang selama ini memiliki kewenangan untuk mengangkat pegawai non PNS. Malik mengatakan, bagi kepala SKPD atau pelaksana unit kerja yang melanggar larangan tersebut harus menerima konsekuensinya dimana berdasarka aturan, pihak yang melakukan pengangkatan setelah terbitnya PP 56 harus menanggung seluruh konsekuensi dan dampak terhadap proses pengakatan tersebut. “Kalau misalnya ada tuntutan dari pegawai yang direkrut begitu mereka dikeluarkan, itu adalah tanggung jawab orang yang mengangkatnya. Atau mungkin mereka minta digaji, maka orang yang angkat mereka itulah yang harus menggajin-

ya karena sejak awal pemerintah telah tegas melarang dan menghentikan rekrutmen tenaga non PNS itu,” tandas Malik. Di KSB sendiri jumlah tenaga honorer dan sejenisnya terhitung cukup banyak. Bahkan jika dibanding dengan jumlah PNS, jumlah tenaga honorer dan sejenisnya itu lebih banyak. Malik memaparkan, pada tahun 2012 lalu jumlah tenaga non PNS yang bekerja di Pemda KSB mencapai 4.321 orang. Mereka terdiri dari pegawai Kategori 1, Kategori 2, tenaga honorer dan tenaga sukarela. “Perbedaannya dengan PNS sekitar 1.000-an orang, karena jumlah PNS kita sampai sekarang baru sebanyak 3.323 orang,” ungkapnya. Sejak tahun 2012 lalu, upaya untuk mengurangi jumlah tenaga honorer dan sejenisnya itu telah dilakukan oleh Pemda KSB. Berbagai program pun dilaksanakan, mulai dari membuka peluang kerja bagi mereka dengan bekerjasama derusahaan-perusahaan yang beroperasi di KSB. Selain itu juga Pemda KSB melakukan berbagai pelatihan kewirausahaan bagi para pegawai honorer yang ingin mengembangkan diri dengan cara sendiri. Pada tahun 2013 ini, kata Malik program pengembangan diri bagi pegawai honorer dan sejenisnya itu akan kembali dilaksanakan. Setidaknya sekitar 100 orang pegawai honorer yang nantinya berminat mengikuti program pengembangan diri akan di Diklat Wira Usaha agar dapat mandiri dan tidak lagi bergantung pada statusnya sebagai pegawai honorer dan sejenisnya di lingkup pemerintahan. “Di satu sisi memang kita masih mebutuhkan tenaga mereka karena jumlah PNS kita belum mencukupi. Tapi kita harus lihat juga kondisi keuangan daerah, karena tidak selamanya mereka bisa diakomodir,” imbuh Malik. (bug)

proyek bisa diselesaikan dalam waktu 50 hari setelah batas waktu pekerjaan proyek dalam kontrak. Seperti pekerjaan baru mencapai 50 persen pada masa akhir kontrak, kondisi ini harus diputus kontraknya. “Dia (rekanan) tidak salah apa-apa. Dia hanya terlambat saja. Kalau dia melakukan kesalahan, baru diblacklist atau diputus kontraknya,” kata H. Ahmad Faisal. Proyek pembangunan sarana

dan prasarana ruang rawat kelas III penyakit dalam dua lantai saat ini terlihat masih banyak yang belum dikerjakan. Namun bangunan lantai dua tersebut semuanya telah ditembok di lantai satu maupun lantai dua serta atapnya. Pekerja masih melakukan pemasangan keramik, plester dinding, dan pengecatan dinding. Sementara jendela, pintu dan plafon masih terlihat belum dikerjakan. (ula)

Bersurat ke Presiden

Mahasiswa Tolak Bima Dituduh Jadi Sarang Teroris Kota Bima (Suara NTB) Tuduhan Kepolisian yang menyebut Bima sebagai sarang teroris, menyusul ditembak matinya lima orang yang diduga teroris pelarian Poso, mendapat reaksi dari elemen mahasiswa. Disamping itu, mahasiswa juga mengecam tindakan Densus 88 Antiteror Mabes Polri yang menembak mati lima orang yang dituduh terorisme tanpa proses hukum yang berlaku. Untuk itu, selain melakukan unjuk rasa, mahasiswa juga mengirim surat ke Presiden RI untuk mengadukan masalah tersebut, termasuk meminta agar Densus 88 dibubarkan. Penolakan tersebut disuarakan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Pembela Umat Islam Bima dalam aksi unjuk rasa yang digelar di simpang empat Gunung Dua yang terletak sekitar 200 meter dari Kantor Pemkot Bima. Menurut mereka, tak ada satu pun daerah yang suka dituduh sebagai sarang terorisme dan diteror oleh negara. Pihaknya khawatir, tuduhan tersebut merupakan bagian proyek Kepolisian terkait masalah materi. Bima, baik Kota maupun Kabupaten merupakan daerah yang agamais. Meski demikian, bukan berarti bisa dituduh atau dicap sebagai sarang teroris. “Kami menilai Bima ini dipaksa menjadi sarang teroris,” ujar koordinator aksi, Amirudin. Yang ditembak oleh Densus, katanya, merupakan pelarian dari Poso, meski salah satunya berasal dari Bima. Selanjutnya, terkait penembakan juga disorot oleh pihaknya. Densus 88 harus bertanggungjawab atas penembakan tersebut. Di mana

kelima orang tersebut ditembak mati tanpa mendapatkan hak untuk diproses sesuai hukum. Karena sepengetahuan pihaknya, tak ada satu pun undang-undang di Indonesia ini yang membolehkan orang yang masih diduga, lantas ditembak mati. Ditilik ke belakang, Kepolisian sendiri belum memastikan identitas para terduga yang tewas saat ditembak. Pernah ditanyai oleh salah satu majalah terkemuka nasional terkait identitas lima orang ini, namun Mabes Polri menjawab belum tahu terkait identitas kelimanya. “Kemudian bagaimana bisa ditembak jika identitas saja belum tahu,” katanya. Perasaan para mahasiswa ini lebih resah lagi, menyusul adanya pernyataan Kapolda NTB Brigjen Pol Mochammad Iriawan yang menyebutkan ciriciri teroris. Dimana ciri-ciri ini sengaja dibuat sebagai stigma negatif yang sangat melukai perasaan komunitas tertentu. Aksi unjuk rasa para mahasiswa ini berlangsung di bawah guyuran hujan. Aksi ini berlangsung sejak pukul 11.20 Wita hingga pukul 13.00 Wita. Di akhir aksi, para mahasiswa ini kemudian membacakan pernyataan sikap yang berisi penegasan bahwa Islam bukan teroris, Bima merupakan daerah agamais, bukan sarang teroris. Mereka juga meminta agar Densus 88 dibubarkan. Terakhir, para mahasiswa ini meminta agar proyek terorisme di Indonesia dihentikan. Selain melalui unjuk rasa, tindakan Densus ini juga diadukan ke Presiden dan dikirim via faximili sore kemarin. Menurut Amirudin surat tersebut juga ditembuskan ke DPR RI dan Komnas HAM. (use)

(Suara NTB/use)

SARANG TERORIS – Beberapa aktivis mahasiswa di Bima berorasi menentang tudingan Bima yang disebut-sebut sebagai sarang teroris, dalam satu aksi para aktivis, Senin (21/1).


RAGAM

SUARA NTB Selasa, 22 Januari 2013

Investor Perancis Siapkan ”Ecotourism” Kelas Dunia di Lombok Dari Hal. 1 Kepulauan Riau. Karena ketatnya persaingan dalam bidang pariwisata maka Henry menegaskan resort yang akan dibangun di kawasan Mandalika tersebut berbeda dengan yang lainnya. Yakni baru dan unik dengan mengedepankan budaya dan kearifan lokal masyarakat. “Sehingga bisa menarik wisatawan datang ke kawasan ini,”ujarnya. Henry menambahkan, seni, budaya, lingkungan dan potensi alam yang ada di Lombok, harus tetap dijaga agar keasliannya terpelihara. Dalam hal ini, Club Med akan membuat sebuah perjanjian dengan masyarakat sekitar kawasan. Pembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata Mandalika harus dirasakan serta dinikmati masyarakat setempat. ‘’Seluruh kebutuhan hotel, villa dan lainnya nanti harus dari masyarakat local,”tambahnya. Dalam memberikan service terbaik kepada wisatawan, ia berharap pemerintah daerah dan semua pihak untuk menyediakan sumber daya

manusia dari masyarakat lokal terbaik. Saat ini, katanya telah dilatih dan dididik sebanyak 140 orang muda untuk menjadi tenaga profesional di bidang perhotelan untuk disebar ke beberapa negara. Pemprov NTB dan Pemda Lombok Tengah juga harus mempersiapkan tenaga lokalnya untuk bekerja di sana nantinya. ‘’Kami juga memiliki partner yang berkelas sama dengan kami, seperti BTDC, MNC Land dan PT. Gobel International. Hal yang sama kami lakukan di beberapa negara, seperi Cina, Amerika dan 38 negara lainnya di dunia. Kami sangat selektif memilih rekanan untuk kami ajak kerjasama membangun destinasi baru berkelas dunia,” urainya. Selain itu ia juga berharap Pemprov NTB dapat menambah penerbangan langsung ke Bandara Internasional Lombok (BIL) baik penerbangan domestik maupun mancanegara. Sehingga mempermudah dalam mendatangkan wisatawan. (nas)

Ibu Rumah Tangga Demo Newmont Dari Hal. 1 Menurut pengakuan Isah, mereka sudah ke kantor kepolisian untuk menjenguk para suami mereka. Tetapi aksinya sengaja dilakukan di depan Kantor Newmont, karena mereka menuding Newmont sebagai biang dari penangkapan suami mereka oleh kepolisian. Padahal, aksi sweeping yang dilakukan para suami mereka hanya untuk menuntut janji PT NNT yang hingga kini belum terealisasi. Yakni, janji diberikan obatobatan, pupuk, bibit, dan alat semprot padi. “Sudah tujuh kali kita dijanjikan, disuruh buat proposal, tapi sampai sekarang belum dipenuhi. Sekarang suami kami malah ditahan gara-gara Newmont,” tandasnya. Diketahui sebelumnya, beberapa warga Lenangguar melalukan aksi sweeping dengan menghadang kendaraan Newmont. Namun, dalam aksi tersebut, polisi menahan delapan orang yang diketahui membawa sajam dan bensin. Seper-

ti disampaikan Kasubag Humas Pores Sumbawa, AKP. Musa, ditemukan mereka melakukan pengancaman secara bersamaan menggunakan senjata tajam dan bensin. Unsur pelanggaran itu sudah terpenuhi, sesuai Pasal 335 ayat 1 dan 336 KUHP, melakukan pengancaman secara besamasama di muka umum. Hingga pihaknya menahan delapan warga. “Mereka secara bersama-sama melakukan pengancaman menggunakan senjata tajam terhadap kendaraan pembawa barang yang akan disuplay. Kendaraan itu disuruh balik, barang rusak semua sehingga mereka menderita kerugian sampai Rp 30 juta. Status mereka kini sudah tersangka,” tandasnya. Sementara, aksi ibu rumah tangga yang membawa serta anak-anaknya, hingga berita ini ditulis masih bertahan di depan kantor PTNNT. (arn)

Tersangka Baru dari Kalangan Eksekutif Dari Hal. 1 Dari rangkaian pemeriksaan atas tiga tersangka yang sudah dijebloskan ke penjara beberapa waktu lalu pun, disebut Wakajati, banyak diantara keterangan itu yang mengarah ke tersangka baru tersebut. Tidak hanya soal keterangan tersangka, puluhan saksi yang diperiksa pun menyebut hal sama. ‘’Dari dokumen – dokumen yang kami amankan dalam tahap penyidikan pun, nama tersangka ini tercantum,” terangnya. Setelah penetapan itu, pe-

meriksaan terhadap A belum dilakukan. Sementara ini timnya di Pidsus fokus meminta keterangan saksi – saksi yang menguatkan perbuatan pidana diduga dilakukan A. ‘’Nanti tim yang akan menjadwalkan pemeriksaan tersangka,” sebutnya. Apakah ada kemungkinan penambahan tersangka baru? ‘’Akan tergantung perkembangan pemeriksaan dan bukti yang ada. Tapi kemungkinan penambahan (tersangka) itu selalu ada,” pungkasnya. (ars)

Golkar Menunggu Parpol Lain Dari Hal. 1 yang dikonfirmasi wartawan di sela rapat jelang kedatangan Calon Presiden Partai Golkar, Ir. H. Aburizal Bakrie, Senin (21/1). Dalam kesempatan itu, Mara menganalogikan pengambilan keputusan di internal partai yang menjadi pengusung calon di Pilkada ibarat line up atau susunan pemain sebuah tim sepakbola. Lazimnya, susunan pemain memang dikeluarkan di saat yang bersamaan sehingga masing – masing tim tidak bisa membaca strategi musuh lebih dulu. Sebelum line up pemain dikeluarkan, tim lawan biasanya hanya bisa menduga – duga strategi atau susunan pemain yang akan diterapkan. “Line up itu keluar pada waktu yang sama. Kalau sekarang belum tahu, belum ada yang keluarin line up,” ujarnya. Meski sejumlah pasangan calon sudah resmi menggelar deklarasi, namun Mara menilai belum ada keputusan yang benar – benar resmi dari masing – masing parpol. ‘’Belum, yang resmi apa. Kalau line up resmi keluar baru kita keluarkan. Ini kita ada taktik juga,” jelasnya. Mara menegaskan, saat ini Partai Golkar masih mengacu pada hasil Rapimda DPD Partai Golkar NTB yang telah mengusulkan tiga figur untuk diusung Partai Golkar di Pilkada NTB 2013. Seperti diketahui, tiga nama tersebut adalah Dr. H. Zaini Arony, M.Pd, untuk posisi Calon Gubernur dan H. M. Amin, SH bersama Ferry Zulkarnain, ST untuk posisi Calon Wakil Gubernur. “Hasil rapimda itu jadi pe-

gangan dalam tahap lanjutan untuk masuk ke survai. Dari survei itu hasilnya baru diplenokan. Kalau sudah keluar, balik lagi rapimda, baru jedok (diputuskan),” ujarnya. Soal kehadiran Aburizal di NTB, Mara menegaskan agenda tersebut belum tentu akan disertai dengan pengambilan keputusan di Pilkada NTB. Apalagi, rapat pengambilan keputusan yang akan dipimpin Ketua Umum Partai Golkar tersebut juga mensyaratkan kehadiran sejumlah fungsionaris DPP lainnya. Karenanya, ketika ditanyakan soal apakah akan ada keputusan yang diambil Aburizal di NTB hari ini, Mara tidak bisa memastikannya. ‘’Tidak, karena unsurnya kan berbagai. Kan bidang organisasi juga harus ada,” ujarnya. Di tempat yang sama, Ketua DPD Partai Golkar NTB, Zaini Arony, menegaskan kehadiran Aburizal Bakrie kali ini adalah dalam status sebagai Calon Presiden Partai Golkar. Soal pengambilan keputusan di Pilkada NTB, Zaini menegaskan bahwa persoalan Pilkada NTB kini telah menjadi domain keputusan DPP. Sebab, usulan dari DPD Golkar NTB sendiri telah disampaikan. ‘’Tinggal dibahas dan diketok. Memang minggu lalu seharusnya sudah diputuskan. Tetapi karena beliau (Aburizal Bakrie) sedang berada di luar negeri, lalu ditunda, sekarang beliau akan datang,” ujarnya. (aan)

Halaman 5

Pemakaman Terduga Teroris

Mabes Polri Rencana Kirim Jenazah ke Bima Mataram (Suara NTB) Hari ini, dua jenazah terduga teroris asal Bima rencana dipulangkan pihak Mabes Polri. Namun waktu pengirimannya belum ada kepastian. Terlepas dari itu, pihak Mabes Polri meminta jajaran kepolisian di Bima memperketat keamanan untuk menjamin kelancaran pemakaman. Terkait rencana pengiriman dua jenazah itu dibenarkan Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar. Dengan pertimbangan hasil tes DNA jenazah dengan pihak keluarga sudah

cocok, dan jenazah tidak akan dibiarkan lama di RS Keramat Jati Mabes Polri. “Benar, memang hari ini rencana pengiriman jenazahnya. Yang dari Bima, dua jenazah,” kata Boy menjawab Suara NTB, Senin (21/1) sore kemarin. Hanya saja Boy tidak tahu pasti waktu pemberangkatan dari RS Kramat Jati ke Bandar Udara, kemudian ke Bima. “Jadwal penerbangannya saya belum cek ya. Tapi yang pasti memang hari ini rencana pengiriman jenazahnya,” kata Boy. Pihak keluarga pun sudah diajak berkoordinasi untuk proses ini.

Terkait adanya penolakan keras dari warga di tempat tinggal kedua almarhum, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pengamanan ke Polres Bima Kota dan Polres Bima Kabupaten. Sebab menurut informasi awal, bahwa jenazah Anas Wiryanto yang akan dimakamkan di Kelurahan Pena Toi Kota Bima, ditolak warga. Demikian juga jenazah dari Bahtiar yang mendapat reaksi penolakan. “Kami yakinkan sepenuhnya pengamanan itu ke Polres Bima (kota dan kabupaten). Mereka paham lah apa

Dari Kunker Pansus Mandalika Resort DPRD NTB ke Jateng dan Jakarta

Pemilik Lahan Mandalika Harus Diajak Kerja Sama Panitia khusus (Pansus) Percepatan Pembangunan Kawasan Mandalika Resort DPRD NTB melakukan studi komparatif ke Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Sebagai sebuah provinsi yang sedang menggalakkan program pariwisata, tidak salah kiranya Jateng dijadikan tempat bertukar pikiran terkait pengelolaan pariwisata. Berikut catatan Global FM Lombok yang turut serta dalam kunker yang dilaksanakan tanggal 16 – 19 Januari 2013. DI Pemprov Jateng, pansus Mandalika Resort diterima dengan baik oleh Karo Perekonomian, Kepala Dishubkominfo, Kepala Bappeda serta Kepala Dinas Budpar Jateng. Hadir juga pengurus PHRI, ASITA serta BPPD Jateng. Anggota pansus Mandalika Resort, Johan Rosihan menuturkan, investasi di kawasan Mandalika Resort Lombok masih terhambat oleh pembebasan lahan yang sebagian dikuasai oleh perorangan. Setelah sukses dengan program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 dengan 1 juta wisatawan, kini pemprov NTB menargetkan 2 juta wisatawan tahun 2015. Gubernur Jateng Bibit Waluyo melalui Kepala Biro Perekonomian Jateng Muhammad Affan dalam kesempatan itu mengatakan, Pemprov Jateng memiliki program kunjungan pariwisata yang bernama Visit Jateng 2013. Program ini menargetkan angka kunjungan wisatawan asing sebanyak 500 ribu sementara wisatawan domestik sebanyak 25 juta orang. Visit Jateng 2013 ini murni merupakan inspirasi dari program VLS 2012 yang telah selesai digelar oleh Pemprov NTB. Menurutnya, adanya kasus pembebasan lahan yang berlarut-larut pada proyek pariwisata seperti yang dialami oleh NTB belum ada di Jateng. Pemprov Jateng sendiri se-

dang menggalakkan pariwisata dengan membangun sarana pendukung seperti pembangunan tol Semarang – Solo, renovasi waduk Jatibarang, revitalisasi pelabuhan Tanjung Emas hingga penataan kota Semarang. “Kami juga melakukan kegiatan normalisasi sungai, menata wajah kota secara berkelanjutan, membangun konsep sadar wisata serta renovasi Lawang Sewu” ujarnya. Sementara itu Ketua Pansus Mandalika Resort H Misbach Mulyadi dalam kesempatan lain meminta kepada PT Pengembangan Pariwisata Bali (BTDC) selaku BUMN pengelola kawasan Mandalika agar bekerjasama dengan pemilik lahan.

Menurutnya, Mandalika Resort memiliki luas 1.250 hektar. Dari luas itu, sebanyak 197 hektar masih dikuasai oleh perseorangan atau masyarakat. Sebelum lahan benar-benar bersih dari masalah, investor akan menunda investasi ditempat tersebut. Menurut Misbach, untuk tahap awal, BTDC akan membangun kawasan perhotelan di zona satu yakni di wilayah Tanjung An dan sekitarnya. Namun luas lahan yang masih dikuasai oleh perseorangan di kawasan itu sekitar 90 hektar. Persoalan ini kemudian yang menunda dimulainya pekerjaan fisik hotel yang sedianya akan dibangun akhir tahun 2012 lalu. Ia menghendaki, jika warga bertahan ingin menjual lahannya dengan harga yang sangat tinggi, maka opsi yang bisa ditawarkan yakni pola kerjasama. Dimana pemilik lahan mendapat bagian keuntungan dari usaha perhotelan yang dibangun di kawasan itu. “ Itu win-win solution. Kita siap menjembatani antara warga dengan pihak BTDC.” kata Misbach. (ris/kmb/*)

(Suara NTB/ris/kmb)

STUDI KOMPARATIF - Pansus Percepatan Pembangunan Kawasan Mandalika Resort DPRD NTB melakukan studi komparatif ke Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Masih Jajaki Parpol

Paket Harum Deklarasi Hari Ini Mataram (Suara NTB) Paket Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Si dan TGH. L. Abdul Muhyi Abidin (Harum), akan menggelar deklarasi pencalonan mereka di Anjani, Lombok Timur, hari ini. Keduanya hingga kini masih melakukan penjajakan dengan sejumlah parpol. Kepastian deklarasi keduanya disampaikan oleh Harun saat dihubungi Suara NTB, Senin kemarin. “Ya, benar, besok kita akan menggelar deklarasi pencalonan di Anjani, Lombok Timur,” ujar Harun melalui ponselnya. Menurutnya, deklarasi tersebut hanya sebatas deklarasi pencalonan keduanya sebagai pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan berlaga di Pilkada NTB 2013. Sementara, ujar Harun, deklarasi yang akan menyertakan partai politik pendukung mereka rencananya akan digelar pada 5 Februari mendatang. Hari itu juga bertepatan dengan hari pertama pendaftaran pasangan calon di KPU NTB. Harun menegaskan, konsep deklarasi yang akan mereka gelar hari ini lebih bersifat silarutahmi semata untuk mempererat hubungan dengan masyarakat dari berbagai lapisan. “Jadi sekalian supaya orang tahu bahwa kami berpasangan sudah siap untuk maju di Pilkada,” tandas mantan Gubernur NTB periode 1998 – 2003 ini. Saat ditanyai soal parpol pengusungnya, Harun mengaku memang telah berkomunikasi dengan

sejumlah parpol dan terus menjaga komunikasi tersebut. Namun, untuk parpol yang kemungkinan akan ikut mendeklarasikan dukungan bersamanya pada tanggal 5 Februari mendatang, Harun masih merahasiakannya. “Saya belum buka, sebab masih dalam proses semua,” ujarnya. Sebelumnya, Muhyi Abidin sempat mengungkapkan bahwa pasangan Harum sudah mendapatkan dukungan dari Forum Parpol Non Parlemen. Koordinator Forum Parpol Non Parlemen, Gede Wenten, Sm.HK, juga telah membenarkan dukungan pihaknya terhadap paket Harum memang sudah final. “Sebenarnya kawan – kawan sudah final pada pendukung Harun, kita paketkan saudara Harun Al Rasyid dengan Muhyi Abidin. Kita sudah katakan final. Apa yang dikatakan Pak Muhyi itulah yang sebenarnya yang ada. Kita tinggal tunggu deklarasi dan pengumuman resmi,” ujarnya. Kini, pihaknya tinggal menunggu waktu dibukanya pendaftaran pada 5 Februari mendatang di KPU NTB. Menurut Wenten, pihaknya telah belajar dari pengalaman pada Pilkada 2008 lalu, dimana parpol non parlemen mengalami perpecahan di detik – detik terakhir. Kini, pola penetapan dukungan tidak lagi hanya dilakukan di kepengurusan tingkat provinsi semata, melainkan juga dengan melibatkan keputusan DPP masing – masing parpol. (aan)

Segera Jadi KEK Dari Hal. 1 Club Med yang melakukan peninjauan dan akan membangun resort di kawasan Mandalika Resort, Senin (21/1) sore kemarin di Hotel Novotel , Kuta, Lombok Tengah (Loteng). Dikatakan, BTDC akan prioritaskan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik dan air. Untuk infrastruktur listrik dan air, katanya, BTDC telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT PLN dan PDAM. Sedangkan untuk infrastruktur jalan di kawasan, pada akhir Februari dan awal Maret sudah mulai dikerjakan karena saat ini dalam proses tender.

‘’Akhir Februari atau awal Maret sudah dilaksanakan pembangunan jalan di kawasan,”sebutnya. Erwin menambahkan, seiring dengan pembangunan infrastruktur akan dilakukan penanaman pohon di lahan seluas 240 hektar yang akan dibangun PT. MNC Land,Tbk, PT. Gobel International dan operator hotel kelas dunia, Club Med. Penanaman pohon di sepanjang jalan menuju lokasi dan kawasan Mandalika Resort tersebut sebagai bentuk pembangunan kawasan berbasis ecotourism atau berbasis lingkungan. Ia menambahkan, setelah itu, investor akan segera melakukan pembangunan dua

buah hotel berbintang lima, lapangan golf pada areal seluas 90 hektar. Pembangunan hotel, villa dan sebagainya lanjut Edwien, membutuhkan sekitar dua tahun ke depan dan tahun ketiga telah dapat dioperasikan. Saat ini, BTDC dan pemerintah akan menyelesaikan pembebasan tanah seluas 135 hektar dari 1.200 hektar lahan kawasan Mandalika Resort. “Ini menjadi prioritas utama kami untuk segera diselesaikan. Terlebih lahan itu berada di tengah-tengah kawasan. Para investor telah sepaham dengan ini. BTDC dan pemda sudah ada tim yang menangani ini,” jelasnya. (nas)

yang harus dilakukan. Terpenting pemakamannya bisa lancar,” tegasnya. Sementara Polres Bima belum memperoleh informasi terkait rencana pemulangan jenazah terduga teroris. ‘’Belum ada kabar. Rencananya malam ini (tadi malam), kita akan bertemu dengan keluarga (keluarga terduga teroris),” jelas Waka Polres Bima, Kompol.Hasripuddin. Pihak Polres Bima bahkan katanya, siap memfasilitasi keluarga para terduga teroris jika ingin berangkat ke Jakarta. (ars/use)

Rakyat Diperalat BUPATI Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, mengomentari aksi sweeping yang dilakukan warga merupakan aksi yang melanggar ketertiban umum. Aksi sweeping itu tidak memiliki dasar, karena tidak mengantongi izin atau surat pemberitahuan kepada pihak terkait. ‘’Sudah ada delapan atau tujuh orang yang diamankan. Karena kemarin mereka demo itu tidak ada izinnya,” katanya. Bupati menilai, aksi sweeping itu digunakan oleh perorangan ataupun segelintir orang untuk meraup keuntungan pribadi, dengan memperalat masyarakat. Misalnya, ingin menjadi pemasok logistik barang kebutuhan pokok ke dalam perusahaan tersebut dengan harga berlipat dari harga normal. Sebagai contoh, harga telur yang di pasar seharga Rp 1000, mau dipasok dengan harga Rp 5 ribu. “Newmont bilang, Rp 10 ribu pun dia mau. Tapi apakah harga di pasar itu tidak akan ikut naik mengikuti harga yang ditawarkan ke NNT. Kalau sudah begini, masyarakat juga yang akhirnya terbebani,” tukasnya. Namun, bupati menganggap aksi tersebut belum mengganggu investasi di Sumbawa. Meski demikian, aksi seperti ini juga tak

(Suara NTB/dok)

H. Jamaluddin Malik

bisa dibiarkan, sehingga diminta kesadaran masyarakat agar tak lagi ikut-ikutan demo seperti itu. Kondusivitas wilayah mesti dijaga, agar investor nyaman menanamkan investasinya. “Sekarang mereka mengatasnamakan masyarakat, padahal untuk memperkaya diri sendiri,” tandasnya. Terakhir, bupati menyesalkan adanya keterlibatan seorang oknum guru PNS dalam aksi sweeping tersebut. Dalam hal ini, pemerintah akan memberikan sanksi tegas. Sesuai dengan ketentuan perudangundangan yang berlaku. (arn)

PR HUT Sumbawa

Benahi Kinerja Aparatur yang Masih Rendah Sumbawa Besar (suara NTB) Dalam beberapa tahun terakhir, prestasi Sumbawa baik di tingkat regional maupun nasional cukup membanggakan. Namun, masih ada sisi lain yang mesti dibenahi, yakni kinerja sumber daya aparatur yang masih rendah. Hingga perlu dibenahi dalam usia pada tahun-tahun mendatang. Sebagaimana disampaikan Kabag Humas Setda Sumbawa, Wirawan, S.Si, MT, Senin (21/1), sudah banyak perubahan yang terjadi selama kurun waktu 54 tahun berdirinya Kabupatan Sumbawa. Apalagi dalam setahun terakhir, telah menancapkan eksistensinya dengan meraih banyak prestasi. Sesuai dengan tema yang diusung, ‘’Tingkatkan Prestasi Mantapkan Samawa Mampis Rungan,” ada keinginan di tahun

2013 kembali mencatat prestasi dan dan kesuksesan. “Beberapa penghargaan dari Presiden dan Manteri di berbagai bidang, seperi keluarga berencana, kelautan, pertanian, dan lainnya. Masyarakat juga mencatat banyak prestasi, seperti atlet kita yang berhasil di PON dan siswa yang berprestasi di Olimpiade Sains,” terangnya. Tetapi, di balik kemajuan juga ada tantangan. Ada kelemahan paling mendasar, berupa masih lemahnya kinerja aparatur. Meski Sumbawa telah ditetapkan sebagai contoh reformasi birokrasi, namun, menurut survei, aparatur yang bekerja masih di bawah 50 persen. Dengan memantapkan dan mensukseskan program reformasi birokrasi, sebagai pilot project. “Inilah yang harus digenjot,”tandas Wirawan. (arn)

PEMBETULAN Berita berjudul Gubernur Copot LM Sejak 17 Januari 2012 yang dimuat Senin (21/1) terdapat kekeliruan yang sangat mengganggu. Seharusnya, Gubernur Copot LM Sejak 17 Januari 2013. Demikian kekeliruan telah diperbaiki. (Redaksi)

Beri Jaminan Dari Hal. 1 memastikanprosespengembangan kawasan ini bisa terlaksana dengan secepatnya,”kata Zainul Majdi saat menerima investor asal Perancis Club Med, Mr. Henry Kunkel GiscarddiHotelNovotel,KutaLombok Tengah, Senin (21/1). Ia pun mengapresiasi niat investor tersebut yang menekankan pentingnya pembangunan kawasan Mandalika Resort yang berbasis lingkungan. Hal tersebut, sebagai upaya mempertahankan keindahan dan keasrian kawasan Mandalika Resort sehingga dapat dinikmati hingga puluhan tahun yang akan datang. “Ini menurut saya yang paling penting karena itu Pak Wakil Bupati dan Ketua DPRD Lombok Tengah tata ruang harus pastikan dan KEK harus terus kita proses dan juga para stakeholder seperti tokoh agama, tokoh

masyarakat dan masyarakat Lombok Tengah harus bisa kita pastikan betul bahwa daerah kita terjaga keasriannya,”pesannya kepada Wakil Bupati Loteng, HL. Normal Suzana yang hadir pada acara tersebut. Selain itu, komitmen investor Club Med dalam pengembangan Mandalika Resort dengan pola pengembangan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat sekitar kawasan cukup baik. Hal itu menurut Zainul Majdi menjadi tantangan bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk memastikan segala hasil produksi hasil pertanian yang dibutuhkan oleh hotel dan restoran nantinya bisa dijamin kontinu dan berkualitas.”Tantangan bagi kita adalah memastikan bahwa produksi itu baik daging , sayuran , buah-buahan dan lainnya bisa diproduksi kontinu dan kualitas yang baik,” pesannya. (nas)

Kisah Percintaan Berlatar Budaya Sasak Dari Hal. 1 Terutamakepadaanak-anakmuda agar mereka tahu di Lombok ada namanya midang, tradisi merariq, pereseandannilai-nilaiyangdikandungnya,” terang mahasiswi semester V Jurusan Televisi-Film, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ini saat ditanya apa tujuannya membuat film tersebut. Film bergenre drama fiksi berdurasi 30 menit ini juga diputar di auditorium UGM pada tanggal 14 Januari 2013 lalu. Winda

mengatakan banyak yang datang menonton film tersebut dan respon penonton cukup bagus. Rencananya pada bulan Maret mendatang, film tersbeut akan ditayangkan di Lombok dan Winda beserta kru akan melakukan roadshow di tiga kabupaten/kota; Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Kota Mataram. ‘’Rencananya juga kami akan gelar jumpa pers dan nonton bareng bersama wartawan dan pihak pemerintah daerah,” demikian Mawinda Edelweiss. (yan)


OPINI

SUARA NTB Selasa, 22 Januari 2013

Halaman 6

Sekolah vs Lembaga Bimbingan Belajar Perda Inisiatif Jangan Sekadar ”Ganti Baju” HADIRNYA calon perda (peraturan daerah) yang muncul dari inisiatif Dewan memang sangat diharapkan masyarakat. Sebagai representasi keterwakilan rakyat, Dewan diharapkan melahirkan perda inisitif yang benar-benar menyentuh langsung pada kepentingan masyarakat. Tapi, apa jadinya kalau raperda inisiatif hanya ‘’ganti baju’’. Seperti halnya yang terjadi di Kota Mataram. Seperti diketahui, saat ini DPRD Kota Mataram telah mengajukan tiga paket raperda hak inisiatif Dewan. Masing-masing raperda tentang kesejahteraan sosial, raperda tentang diniyah ta’miliyah dan raperda makanan, minuman dan tempat umum. Sayangnya pengajuan tiga paket raperda ini terkesan tidak cermat. Pasalnya, jauh sebelum munculnya gagasan hak inisiatif dari kalangan Dewan terkait tiga paket raperda itu, eksekutif sudah menelurkan perda yang kontennya dominan sama dengan nama yang berbeda. Dari tanggapan yang disampaikan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana saat rapat paripurna Sabtu lalu tersirat kecurigaan eksekutif kalau raperda inisiatif Dewan terkesan hanya ganti nama. Misalnya raperda tentang kesejahteraan sosial yang diajukan Dewan. Sebelumnya sudah ada perda tentang penanggulangan kemiskinan di Kota Mataram. Demikian pula dengan raperda Diniyah Ta’miliyah nampaknya tandingan dari Perda Pendidikan Kota Mataram. Hal yang sama juga terjadi pada raperda tentang makanan, minuman dan tempat umum. Sebelumnya Pemkot Mataram juga sudah menghasilkan Perda Jasa Boga. Ada kekhawatiran Wakil Walikota kalau ketiga raperda itu nantinya menjadi tumpang tindih dengan perda yang sudah ada sebelumnya. Sehingga, wajar kalau eksekutif meminta penjelasan rinci terkait tiga paket raperda itu. Karena bagaimanapun, jika tiga raperda ini gol menjadi Perda Kota Mataram nantinya tentu bakal berimplikasi terhadap anggaran. Untuk itu, harus dikaji benar, apakah tiga paket raperda tersebut tidak menyadur ulang isi perda yang dihasilkan eksekutif sebelumnya. Jangan sampai apa yang diusulkan Dewan melalui hak inisiatif, menjadi sia-sia karena isinya relatif sama dengan perda yang sudah ada. Tidak saja mubazir dari segi waktu pembahasan, tapi juga anggaran yang nanti dialokasikan jika perda itu sudah gol. Dewan, selaku pihak yang mengajukan raperda inisiatif seharusnya sangat paham apa konten dan tujuan raperda hak inisiatif yang diusulkannya harus mengetahuinya. Ketika ada pihak yang mempersoalkan raperda inisiatif dimaksud, Dewan harus punya argumen yang logis. Tidak lagi pada tataran baru akan mengkaji lebih lanjut ketika raperda yang diajukan menjadi sorotan. Kalau itu yang terjadi, terang sekali raperda inisiatif itu hanya untuk memenuhi janji yang yang telah disampaikan dalam prolegda. Atau, raperda inisiatif yang diajukan merupakan inisiatif segelintir anggota Dewan lantas yang lain mengekor saja. Untuk menyusun suatu perda dibutuhkan kreativitas para wakil rakyat. Banyak aspek yang mesti diperhatikan, sebab setelah diketok nantinya perda itu akan menjadi kiblat Pemkot Mataram dalam mengambil kebijakan. (*)

elain diinvasi oleh berbagai perusahaan retail (swalayan) yang tumbuh bak jamur di musim penghujan, Kota Mataram saat ini juga diserang oleh kehadiran berbagai lembaga bimbingan belajar (bimbel). Lembaga ini sebagian besar merupakan anak cabang dari lembaga serupa yang ada di kota-kota besar di Jawa. Bisnis pendidikan (education business) ternyata telah menjelma menjadi bisnis waralaba layaknya bisnis-bisnis waralaba makanan dan minuman transnasional semisal Mcdonald, KFC, maupun Starbucks. Selain lembaga bimbel saat ini berkembang juga layanan jasa guru les privat. Para guru privat biasanya adalah para mahasiswa juruan keguruan yang mencari penghasilan sampingan. Para guru privat ini dating ke rumah siswa. Mereka dating dari pintu satu ke pitu rumah siswa yang lain (door to door). Selain mahasiwa banyak juga para guru yang bertindak juga sebagai guru privat terutama mereka yang belum berstatus guru PNS. Kemudian banyak juga guru di sekolah yang memberikan les tambahan di rumahnya. Mereka biasanya menggunakan kedekatan mereka di sekolah dengan murid. Mereka mempromosikan diri untuk membuka les di rumah. Bahkan tak jarang ada guru yang mewajibkan anak didiknya untuk les di rumah mereka ketimbang memilih les di tempat lain. Kehadiran berbagai lembaga bimbel dan les privat ini mendapatkan sambutan antusias dari orang tua siswa. Ini terbukti dengan tingginya minat mereka memasukkan anak-anak mereka untuk “menuntut ilmu” di sana, meskipun tentu dengan biaya yang tidak murah. Entah, apakah antusiasme para orang tua ini karena benar-benar mereka sadar akan pentingnya pendidikan atau hanya karena pertaruhan gengsi dan prestise untuk status sosial anak mereka. Bisa juga hal ini ditafsirkan sebagai bentuk keraguan orang tua akan jaminan kualitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada putra dan putri mereka. Pada intinya orang tua memasukkan anak mereka ke tempat bimbel untuk mendukung performa anak mereka di sekolah. Tanyakan saja misalnya kepada para orang tua yang anaknya mengikuti les bimbel. Mereka ingin supaya anaknya dapat nilai yang tinggi ketika ulangan, nilai tinggi di rapor, dan tentu saja jaminan untuk lulus ujian nasional. Mereka juga menginginkan anak mereka menjadi juara kelas misalnya. Tak heran kemudian hal itulah yang menjadi jualan utama berbagai lembaga bimbel. Mereka menawarkan bagaimana agar anak-

Oleh :

Ahmad Aprillah

(Pimpinan Umum LPM Pena Kampus FKIP Unram) anak mendapatkan nilai yang tinggi. Bahkan ada beberapa lembaga bimbel yang menjamin pesertanya untuk lulus ujian nasional. Jika tidak lulus maka uang yang sudah dibayarkan oleh murid bisa diambil kembali seratus persen. Alangkah lucu kalau kita bayangkan kemudian, ilmu sudah dijual layaknya barang-barang elektronik. Bahkan sudah digaransikan. Metode seperti apakah yang digunakan oleh lembaga bimbel sehingga berani memberikan garansi kepada orang tua murid? Sebenarnya tidak ada, metode dan pendekatan belajar di sekolah dan di bimbel sama saja. Toh, guru di lembaga bimbel sama saja dengan guru di sekolah. Bahkan banyak guru sekolah yang sambilan jadi guru di lembaga Bimbel. Lalu, kenapa mereka berani memberikan garansi seperti itu? Jawabannya karena bimbel adalah bisnis. Pendidikan sudah menjadi komoditi layaknya layanan barang dan jasa lainnya. Bimbel dijalankan dengan prinsip dan pertimbangan ekonomi. Mereka sebisa mungkin menggait customer sebanyakbanyaknya. Tidak heran kemudian mereka menggunakan iklan-iklan yang bombastis demi menarik perhatian para orang tua. Ketika anak tidak lulus UAN ya uang tinggal mereka kembalikan dan mereka lepas tanggung jawab. Mereka sudah tidak peduli dengan idealisme untuk membangun pendidikan. Di sinilah kemudian letak paradoks antara sekolah dan bimbel. Hakekat sekolah adalah lembaga yang dirancang sebagai tempat siswa/murid belajar di bawah pengawasan guru. Jadi intinya sekolah adalah tempat untuk belajar. Namun justru sekarang siswa disuruh belajar di bimbel agar mendapatkan nilai bagus di sekolah. Jadi fungsi sekolah telah telah bergeser menjadi sebuah arena kompetisi antar siswa. Pemenang kompetisi ditentukan melalui nilai ujian maupun ulangan. Oleh karena itu, anak ikut bimbel agar menjadi pemenang kompetisi di sekolah masing-masing. Untuk Apa Sekolah Menyaksikan tingginya minat orang tua untuk memasukkan anak mereka ke tempat bimbel membuat kita bertanya-tanya. Kalau memang begitu untuk apa anakanak disekolahkan. Toh pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah kembali diulang di tempat bimbel. Jadi fungsi sekolah di mana? Seharusnya sekolah dan khususnya guru merasa sangat tersinggung. Secara tidak langsung kredibilitas dan kapabilitas mereka di ragukan. Seandainya para orang tua benarbenar yakin dengan sekolah dan

guru di sekolah, mereka tidak akan memasukkan anaknya ke tempat bimbel. Inilah kenapa saya katakan, bahwa antusiase orang tua akan lembaga bimbel bisa ditafsirkan sebagai ekspresi keraguan mereka akan sekolah. Bagaimananpun anak-anaklah sebenarnya yang menjadi korban utama. Mereka sudah lelah di sekolah namun ketika pulang sekolah mereka belum bisa menikmati masa bebasnya. Mereka masih harus mengikuti les bimbel maupun les tambahan yang lain. Di sana mereka kembali dijejali dengan materi yang sama layaknya di sekolah. Menjadi anak sekolah saat ini tidak jauh beda dengan menjadi pejabat yang super sibuk. Jadwal mereka penuh dari pagi sampai sore hari bahkan tak jarang malam hari. Kebebasan benar-benar menjadi barang mahal bagi mereka. Berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah seharusnya bisa menjadi alternatif bagi para siswa untuk mengisi waktu luang. Kegiatan-kegiatan seperti pramuka maupun palang merah remaja akan membuat anak belajar mengenai tanggung jawab, solidaritas, maupun kepemimpinan. Namun sayang, waktu anak benar-benar tersedot hanya untuk mengejar nilai. Mereka belajar siang dan malam demi satu hal, agar mendapatkan nilai bagus dan lulus ujian. Pada dasarnya, berbagai ujian yang diberikan di sekolah disusun untuk mengukur dan mengevaluasi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu yang membuat soal adalah para guru karena mereka yang benarbenar tahu mana materi yang telah mereka ajarkan dan mana yang belum. Merekalah yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi itu. Namun kini semua berbalik. Lembaga bimbel yang tidak terkait dengan sekolah justru yang sibuk mempersiapkan anak untuk menghadapi ujian. Namun kini, ujian dan ulangan di sekolah bukan lagi evaluasi sekolah atas proses pembelajaran yang telah mereka laksanakan. Ujian di sekolah menjadi ajang pertaruhan lembaga bimbel. Jika anak-anak yang les di salah satu lembaga bimbel tertentu mendapatkan nilai tinggi maka orang tua akan semakin yakin dengan kualitas lembaga bimbel tersebut. Sebaliknya, jika gagal maka orang tua siswa akan pindah mencari lembaga bimbel yang lain. Kehadiran bimbel seakan semakin memperlihatkan kepada kita betapa sebenarnya orang tua memasukkan anak mereka ke sekolah hanya demi angka-angka yang berderet di rapor. Anak dika-

STASIUN RADIO

takan berhasil apa bila mendapatkan nilai tinggi. Sementara ketika anak mendapat nilai rendah mereka akan dicap gagal. Anak dipaksa les ini les itu agar mendapat nilai tinggi di sekolah. Mereka menjadi layknya robot yang harus memenuhi ambisi orang tua mereka akan nilai-nilai rapor yang tinggi. Bukankah pendidikan, meminjam istilah Paulo Friere adalah sebuah proses memanusiakan manusia (humanisasi) bukan malah sebaliknya. Namun dengan mengukur capaian anak-anak hanya dengan deretan angka-angka merupakan tindakan tidak memanusiakan manusia (dehumanisasi). Anak hanya dijadikan mesin penghafal yang harus menghafalkan sekian konsep dan teori. Akhirnya mereka hanya menjadi penghafal bukan pembelajar. Ketika anak menjadi pembelajar maka mereka akan mampu megembangkan potensi sesuai dengan minat dan bakat mereka. Mereka benar-benar menjadi subjek atas diri mereka sendiri Jika anak hanya dicetak untuk menjadi penghafal maka imajinasai dan kemampuan analisa mereka akan terkungkung dan terpasung. Mereka kemudian menjadi tidak kreatif dan tidak kritis. Jika pendidikan Indonesia begini terus maka jangan heran, dari masa ke masa ketika anak sekolah dasar disuruh menggambar gunung maka mereka akan menggambar persis seperti gambar gunung milik kakak atau bapak mereka dulu. Gunung dengan dua segitiga dan ada matahari terbenam di tengahnya.

POJOK Investor Perancis siapkan ’’ecotourism’’ kelas dunia di Lombok Yang penting menguntungkan masyarakat

*** Kasus demam berdarah terus bertambah Cegah, jangan sampai jatuh korban jiwa

STASIUN RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M.Haeruzzubaidi, Sirtupillaili, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: Sumada, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 40.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 45.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 2.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Selasa, 22 Januari 2013

Nekat Rintis Usaha Sendiri “ORANG pintar dikalahkan oleh orang cerdas. Orang cerdas dikalahkan oleh orang nekat (dalam arti positif)”. Berangkat dari kekuatan kata-kata di ataslah, M. Romzy, yang saat ini berposisi sebagai direktur sebuah perusahaan GOOD Advertising. Ia merintis usahanya di Pulau Lombok, sejak dua tahun lalu. Menggabungkan hobi menjadi profesi adalah impian sejak masih memasuki usia remaja, atas dasar itulah.jadikan sebagai pijakan dan mencoba membangun kekuatan usaha. Impian ini sebenarnya telah Romzy garap sejak bangku SMA, hingga ia memutuskan untuk masuk di Perguruan Tinggi (PT) dengan jurusan advertising. Komplit dengan tiga bidang sasaran, di antaranya Percetakan, Event Organizer (EO) dan Photography. Mengawali usahanya, laki-laki kelahiran Solo, Jawa Tengah tahun 1981 ini mulai berkarir sejak masa kuliah, tak jarang iapun menjadi orang tunggal dalam setiap event-event besar di kampus. Berbekal pengalaman, tahun 2010 lalu, ia nekad membuka usaha sendiri dibidang advertising di Lombok, karena melihat perkembangan usaha yang sama oleh kakaknya. Ia menilai persaingan di daerah ini masih cukup kecil pada usaha yang digelutinya, berbeda dengan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Meski terbilang baru masuk di Lombok, tidak diputuskan untuk bergabung di manajemen yang sudah dirilis kakaknya lebih awal, tetapi Romzy nekad merintis usahanya dan mengelola sendiri, dengan harapan menguatkan mental usahanya. Benar saja, dalam dua tahun ini, ia sudah mampu mendatangkan omset, puluhan juta hingga seratusan juta dalam sebulannya, dari satu jenis usaha yang ditekuninya dengan membawahi 14 orang pegawai. Melihat besarnya pasar, serta kurangnya persaingan, Romzy kemudian mengembangkan strategi membuat EO yang disebutnya Goodnizer. Dari EO ini pulalah, ia sering mengadakan kegiatankegiatan mendatangkan artis ibukota. Maklum saja, jaringannya sudah kuat secara nasional. Salah satu yang belum dicapai hingga sekarang yakni, usaha Photography yang dalam waktu dekat akan dia kombinasikan dengan usahanya yang sudah ada. Dalam perjalanan usahanya, tak sedikit rintangan yang sudah dihadapi, salah satunya kerugian yang harus diderita hingga puluhan juta rupiah. “Untung rugi dalam sebuah usaha menjadi hal yang biasa, tetapi tergantung kita bagaimana menyikapi. Yang terpenting kita tetap nekad saja, untuk terus melanjutkan usaha,” cetusnya saat bersama Suara NTB, di Mataram, Senin (21/1). Menjalankan roda usaha, baginya tak mudah memang. Tetapi dengan keyakinan dan pengalaman ilmu serta bekal manajemen yang dimilikinya, kini Romzy sudah mampu membangun jaringan yang kuat. Tetapi lebih dari itu, untuk mempertahankan keberadaan bisnisnya, kualitas layanan dan kepercayaan, merupakan modal terbesar yang harus terus diberikan kepada pelanggannya. (bul)

M. Romzy (Suara NTB/bul)

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Ratusan Ribu Ton Ikan NTB Dikirim ke Luar Daerah Mataram (Suara NTB) Tidak sedikit jumlah ikan NTB yang diangkut oleh pengusaha luar daerah. Kemudian diolah menjadi bahan jadi bernilai jual tinggi, yang dikirim ke luar negeri. Melihat dari potensi yang cukup besar, terdapat banyak perusahaan dari luar negeri yang ingin berinvestasi untuk membangun pabrik pengolahan ikan di dalam daerah. Sayangnya pemerintah daerah sendiri melalui badan usahanya (BUMD), tidak memiliki inisiatif untuk “mencuri” kesempatan, serta memaksimalkan sendiri kekayaan lautnya untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ketidakjelian diungkapkan Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) NTB, L. Kamala, SHn, MM di temui di Mataram, Senin (21/ 1). Mantan Direktur BPR LKP di Lombok Barat ini merinci, terdapat beberapa perusahaan asing yang sudah siap membangun fasilitas lengkap di NTB, guna memanfaatkan peluang bisnis yang dianggap berskala besar ini. Salah satunya PT. Raja dari Singapura, yang merencanakan pembangunan pabrik dan pelabuhan tangkap

di Lombok Timur. Selain itu, terdapat juga perusahaan lain yang akan memaksimalkan pengolahan hasil laut untuk pulau Sumbawa. “Banyak yang masih lengah dengan hasil-hasil kelautan ini, kalau saja perusahaan yang dimiliki daerah bisa menggarap ini, atau mengupayakan pabrik dalam bentuk sarden. Tidak sedikit pendapatan yang kita akan berikan untuk daerah dan masyarakat,” katanya. Ia menyebut, Gerbang NTB Emas (GNE), tidak hanya

mengambil peran pada usaha yang sudah digarap banyak pihak, kemudian DMB (Daerah Maju Bersaing) yang hanya mengelola hasil tambang Newmont. Menurutnya, hasil laut yang bisa memberikan harapan dalam kurun waktu yang cukup lama, dapat digarap dan dikembangkan. Saat ini dinilai belum terlambat, sebelum pemerintah daerah memberikan izin resmi kepada perusahaan luar untuk memaksimalkan kekayaan laut yang ada di NTB.

(Suara NTB/bul)

L. Kamala

Ratusan ribu ton yang dibawa ke luar daerah dalam setiap bulannya, dianggap sebagai jumlah yang cukup fantastis. Tidak sedikit jumlah tenaga yang akan terserap jika dilakukan pengolahan sendiri. Dan tidak kecil juga kontri-

busi kepada peningkatan perekonomian. Tinggal keinginan BUMD untuk mengalihkan bisnisnya pada sektor kelautan tersebut. Dan tidak berkutat pada Sapi Jagung dan Rumput Laut (PIJAR). Sehingga tidak semua kekayaan yang dimiliki NTB dilarikan ke Bali, Jakarta dan Jawa oleh para pengusahanya. “Jangan sampai kita terus kecolongan, kenapa tidak kita mengelolanya secara mandiri untuk kepentingan kita bersama. Hasil yang kita dapatkan tentu tidak jauh lebih besar, jika semuanya dikelola oleh perusahaan dari luar,” cetusnya. Dari sisi SDM, Kamala menyebut putra daerah sudah cukup berkompeten untuk pengelolaan, tinggal bagaimana keseriusan semua pihak untuk jalan bersama-sama, guna peningkatan perekonomian di NTB secara luas. (bul)

Penataan Eks Pelabuhan Ampenan

Walikota Tunggu Kepastian Investor

(Suara NTB/sir)

MERUGI - Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Kebon Roek yang merugi karena kenaikan harga daging sapi.

Harga Daging Sapi Tembus Rp 100 Ribu Mataram (Suara NTB) Harga daging sapi di Kota Mataram mengalami kenaikan yang cukup drastis, yakni menembus angka Rp 100 ribu/ kg. Kenaikan harga kali ini merupakan yang paling parah dibanding beberapa tahun belakangan. Kondisi itu membuat sebagian pedagang dan warga mempertanyakan, program Bumi Sejuta Sapi (BSS) yang digelontorkan pemerintah sejak beberapa tahun lalu. Mereka menganggap, harga daging sapi yang mahal sangat kontradiktif dengan program BSS yang dilaksanakan pemerintah. Mestinya dengan program tersebut, harga sapi di NTB tidak semahal saat ini. Atau minimal harga daging menjadi normal karena stok daging sapi tetap tersedia. “Mestinya kalau ada program BSS, harga daging tidak seperti ini. Tapi kenapa tambah mahal,”kata Inaq Mahnun, salah seorang pedagang di Pasar Kebon Roek. Harga daging sapi di Kota Mataram berkisar antara Rp

75 ribu – Rp 100 ribu, tergantung jenis dan kelas daging sapi. Daging sapi kelas II dijual dengan harga Rp 75 ribu, sementara harga daging kelas I dijual dengan harga Rp 100 ribu/kg. Kenaikan harga daging sapi juga diikuti dengan kenaikan harga daging ayam, yakni mencapai Rp 33 ribu/kg, di mana sebelumnya harga daging ayam berkisar Rp 27 ribu – Rp 28 ribu/kg. Kenaikan harga daging sapi yang terjadi saat ini, bukan disebabkan faktor perayaan hari besar seperti Maulid, karena sudah terjadi sejak satu bulan belakangan. Kenaikan itu dipicu mahalnya harga sapi hidup di pasaran yakni satu ekor sapi mencapai Rp 8 juta – Rp 9,5 juta, sehingga memicu harga daging sapi juga ikut naik. Penelusuran Suara NTB menunjukkan, kenaikan tersebut memang dipicu harga sapi yang cukup mahal, sehingga para pengepul harus menjual daging dengan harga tinggi untuk mengembalikan modal membeli sapi. Melonjaknya harga daging sapi yang cukup signifikan mem-

buat warga, terutama ibu rumah tangga kelimpungan. Untuk menyiasatinya, mau tidak mau mereka harus menyiasati mengurangi volume pembelian daging dan kebutuhan lainnya. Seperti Hj. Zainip, ia mengaku makin kesulitan membeli kebutuhan dapur sebab semua harga melonjak naik. “Mau bilang apa, sekalipun harganya mahal tetap kita beli karena kebutuhan,”katanya pasrah. “Harapan kami supaya harganya bisa normal,”harapnya. Melonjaknya harga daging sapi diakui petugas Badan Ketahanan Pangan (BKP) NTB, I Gusti Lanang yang turun melakukan pemeriksaan di sejumlah pasar di Kota Mataram. Harga daging sapi merupakan komoditi yang mengalami kenaikan yang cukup parah. Ia juga mengakui jika kenaikan itu disebabkan kelangkaan daging sapi, di mana harga sapi hidup juga cukup mahal. “Setelah kami telusuri, kenaikan ini disebabkan karena harga hidup sapi yang mahal,”ungkapnya. (sir)

Mataram (Suara NTB) – Meski telah menyiapkan rencana cadangan untuk menghidupkan kembali eks Pelabuhan Ampenan, bukan berarti Pemkot Mataram menutup kesempatan bagi pihak ketiga untuk berinvestasi. Saat ini Pemkot Mataram masih memberikan kesempatan kepada pihak ketiga dalam hal ini PT. Gunung Lawoe Mercu Buana, untuk membicarakan kepastian keberlangsungan MoU yang sudah ada. Ditemui usai pertemuan intern dengan Komisi II DPRD Kota Mataram, Senin (21/1), Walikota Mataram H. Ahyar Abduh menyebutkan pihaknya tetap mengharapkan adanya dukungan dari pihak ketiga yang ingin melakukan kerjasama mengelola eks pelabuhan Ampenan. Karena untuk bisa mewujudkan mimpi membangun eks pelabuhan Ampenan menjadi pelabuhan wisata, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, saat ini Pemkot masih menunggu kepastian pihak ketiga apakah perjanjian yang sudah ditandatangani akan dilanjutkan atau tidak. “Tapi saya masih memberikan kesempatan kepada PT gunung Lawoe, karena di salah satu diktum MoU disebutkan bahwa apabila sampai batas waktu yang kita sepakati belum bisa diwujudkan, itu masih bisa dibicarakan kembali” terangnya. Ahyar menegaskan, jika memang kerjasama dengan PT Gunung Lawoe dilanjutkan atau tidak, tetap harus ada pembicaraan dari dua belah pihak. Pemkot sendiri telah menyiapkan rencana cadangan untuk mengelola eks pelabuhan dalam rangka mengantisipasi jika tidak ada investor yang m a u mengembangkan. Pihaknya tidak ingin, jika eks pelabuhan Ampenan yang sempat menjadi kebanggan masyarakat Kota Mataram ini terbengkalai. Sementara itu terkait dengan rencana penanganan eks pelabuhan Ampenan oleh Pemkot, akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan dana yang sudah ada di masing-masing SKPD. Seperti dinas Pertamanan, dinas PU dan dinas Koperindag yang memang sudah memiliki anggaran sendiri untuk perbaikan skala kecil. “Nggak mungkin pemerintah kota itu akan memanfaatkan uang rakyat tanpa ada posting anggarannya di APBD. Kita akan tetap bicarakan dengan DPRD. Apa yang akan kita lakukan dalam waktu dekat, itu apa yang sudah ada di H. Ahyar Abduh SKPD” pungkasnya. (nia)

(Suara NTB/nia)


Halaman 8

SUARA NTB Selasa, 22 Januari 2013

NTB Layak Tuan Rumah Kejurnas Renang

Chelsea Tundukkan Arsenal London Chelsea akhirnya memenangi laga kandangnya pada dua laga kandang dalam delapan laga terakhirnya di Liga Premier, setelah malam ini mempecundangi tim sekota Arsenal 2-1 di stasion Stamford Bridge yang dibalut salju. Juan Mata mengantarkan Chelsea unggul pada menit ke enam yang sepuluh menit kemudian Frank Lampard yang masa depannya di Chelsea belum jelas, menggandakan kemenangan itu menjadi 2-0 dari titik penalti setelah Ramires dijatuhkan oleh kiper Arsenal Wojciech Szczesny. Theo Walcott yang baru saja memperpanjang kontrak dengan Arsenal, sempat menghidupkan harapan the Gunners pada menit 58 ketika berhasil melewati Branislav Ivanovic dan lalu memuntahkan tendangan keras melampaui Petr Cech. Arsenal terus menekan untuk menyamakan kedudukan namun Chelsea mengunci kedudukan untuk meraih poin penuh tiga. Hasil ini membuat Chelsea yang pekan lalu ditahan 2-2 oleh tamunya Southampton

st) po

Tiga Atlet NTB Dipanggil Pelatnas SEA Games

ali t/b (an

Mataram (Suara NTB) Keberadaan kolam renang yang dibangun IKIP Mataram di Sayang-Sayang Mataram sudah memenuhi standar nasional. Artinya, NTB layak menjadi tuan rumah event renang bertaraf nasional. Layaknya NTB menjadi tuan rumah event berskala nasional menurut Ketua Binpres Pengprov PRSI NTB Ahmad Musyafa disampaikan Kepala Bidang Perwasitan dan Juri PB PRSI Suroyo saat meninjau ke lokasi kolam renang Minggu (20/1) lalu. Kepada Suara NTB, Senin (21/1), Musafa menjelaskan, dalam kunjungan selama tiga hari di Mataram itu, Suroyo memantau sejumlah fasilitas kolam renang Dewi Anjani. Termasuk penginapan dan hotel yang ada di lokasi. “Kesimpulannya, Suroyo mengatakan kolam renang Dewi Anjani sangat layak untuk kejuaraan nasional,” klaimnya. Menurut Musafa, persyaratan kolam renang yang layak digunakan untuk event tingkat nasional memiliki panjang 50 meter dan minimal memiliki 10 lintasan dengan kedalaman kolam 115 cm hinggga 135 cm, sementara kedalaman kolam renang Dewi Anjani mencapai 135 Cm. Ini menandakan kolam renang yang ada di Sayang-Sayang layak digunakan untuk ajang tingkat nasional. (fan)

Ashley Cole

tetap berada di posisi tiga klasemen sementara, sedangkan Arsenal menempati peringkat enam, demikian AFP. Pemain Termahal Pada bagian lain, Ashley Cole akan menjadi pemain belakang dengan jumlah bayaran termahal di dunia. Pemain Chelsea itu akan menerima fulus sekitar 200.000 poundsterling per pekan untuk durasi kontrak selama satu tahun Rekor bayaran Cole itu tercetus manakala pemain itu menerima perpanjangan kontrak dengan Chelsea, sebagaimana dikutip dari laman Daily Mail. Tentu warta ini menggembirakan hati Cole karena pundi-pundi uangnya terus bertambah. Chelsea berharap pengumuman perpanjangan kontrak dengan Cole akan digelar pada Rabu ketika diadakan laga semi-final Piala Capital One. Chelsea akan ditantang Swansea. Besar kemungkinan kesepakatan itu akan disetujui kedua belah pihak. Chelsea sepakat menaikkan jumlah baya-

ran kepada pemain belakang timnas Inggris itu. Chelsea berharap kepada pemain berusia 32 tahun itu untuk terus meningkatkan kualitas penampilannya di musim mendatang. Selama ini agen perwakilan Cole telah menjalin pembicaraan bersama dengan pihak Real Madrid, Paris Saint Germain dan Manchester United. Akhirnya Chelsea mengakhiri kontroversi itu dengan memperpanjang kontrak Cole. Kini Cole menempati posisi sebagai bek kiri. Langkah itu disebut-sebut bakal mendongkrak gengsi Chelsea di mata para pendukungnya. Chelsea di bawah pelatih Rafa Benitez mendapat tekanan bertubitubi dari para pendukung kubu Stamford Bridge. Chelsea pernah melontarkan klaim bahwa Cole segera hengkang di akhir musim ini, sementara penampilan Ryan Bertrand tak kunjung berkembang. Pemilik Chelsea Roman Abramovich lantas mengambil langkah dengan memperpanjang kontrak Cole. (ant/bali post)

M. Nurhaedin Pimpin Pengprov IMI NTB

Mataram (Suara NTB) Setelah lima atlet atletik NTB lainnya dipanggil masuk pelatihan nasional (pelatnas), kini giliran tiga atlet atletik NTB, Andrian, Abdul Razak dan Dewi Lantari dipanggil mengikuti pelatnas akhir Januari ini. Abdul Rajak, salah satu atlet yang mendapat panggilan, mengaku, dirinya dan kedua rekannya, Andrian dan Dewi lantari untuk mengikuti Pelatnas SEA Games sudah berhembus kabar sejak Oktober 2012 lalu. Namun karena tempat Pelatnasnya masih belum mencukupi untuk menampung atlet, mereka harus masuk di pemanggilan kloter kedua. Untuk pemanggilan kloter pertamanya sudah dilakukan sejak Oktober lalu. Di mana lima atlet NTB, Nurul Imaniar, Fadlin, Ridwan, Iswandi dan Safwaturrahman sudah menjalani Pelatnas tahap pertama. Di tempat terpisah Ketua Umum Pengprov PASI NTB, H. Arsyad Gani, membenarkan bahwa ketiga atlet atletik itu akan mengikuti pelatnas tahapkedua persiapan SEA Games yang akan berlangsung di Jakarta akhir Januari ini. “Selain tiga atlet tersebut, sebelumnya ada lima atlet atletik NTB yang sudah mengikuti Pelatnas SEA Games.mereka sudah masuk pelatnas sejak Oktober lalu,”ucap Arsyad. (fan)

M. Nurhaedin (Suara NTB/fan)

Mataram (Suara NTB) M. Nurhaedin, akhirnya terpilih sebagai Ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB periode 2012-2016, setelah mendapat suara terbanyak atas pesaingnya, Agus Sarjono dalam voting terbuka di acara Musyawarah Provinsi (Musprov) IMI NTB di Hotel Lombok Garden Mataram, Sabtu (19/1) malam lalu. M. Nurhaedin yang biasa disapa Edo, dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua Harian IMI NTB ini memperoleh dukungan 7 suara. Sementara pesaingnya, Agus Sarjono yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Bidang Olahraga IMI NTB hanya memperoleh 4 suara dari 11 suara yang mempunyai hak pilih. Proses pemilihan pengurus IMI NTB ini dilakukan secara langsung, dari empat calon yang maju dalam Musprov tersebut hanya dua calon yang memenuhi persyaratan, yakni M. Nurhaedin dan Agus Sarjono, sisanya dua bakal calon gagal maju, karena tidak memenuhi persyaratan. Hadir juga pada acara tersebut Ketua Bidang Organisasi PP IMI, Roni Arifin mewakili Ketua Umum PP IMI, Komjen Pol. Nanan Sukarna dan sembilan Korwil IMI NTB.Roni Arifin yang hadir dalam acara tersebut mengatakan salut atas Musprov IMI NTB, karena pelaksanaan Musprov IMI NTB berlangsung secara demokrasi. Selain itu, hampir seluruh klub tetap konsisten memberi dukungan kepada ketua terpilih yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia olahraga otomotif.

Meski sempat muncul figur dari pejabat birokrasi, namun tak digubris panitia, karena tidak memenuhi persyaratan. Ketua Pengprov IMI NTB terpilih, M. Nurhaedin mengaku tak menyangka bisa terpilih sebagai pemimpin organisasi olahraga otomotif di NTB. Meski sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Harian IMI NTB. Sementara untuk program kerjanya, Edo menjelaskan pihaknya telah membuat program jangka pendek, menengah dan panjang. Program jangka pendek, ujarnya, dirinya berkeinginan melakukan konsolidasi dan menyusun pengembangan organisasi. Setelah itu, menyusun kalender event. ‘’Kemudian program jangka pendek melakukan advokasi sarana olahraga dikabupaten/kota di NTB, serta program jangka panjangnya merencanakan pembangun sirkuit berstandar nasional, soalnya sirkuit yang dibangun di Selagalas Mataram saat ini belum memenuhi standar nasional,” ujarnya. Sebelum menyusun program, lanjutnya, pihaknya telah membentuk tim formatur sebanyak lima orang yang terdiri dari Ketua Formatur, M. Nurhaedin, kemudian dari PP IMI. Dan ada juga dari perwakilan IMI NTB lama, Sayuti, Aditya dan Ilham dari unsur perwakilan Korwil IMI NTB. Pihaknya membutuhkan kurang lebih satu pekan untuk merampungkan susunan personalia kepengurusan IMI NTB periode 20122016, selanjutnya baru akan menyusun jadwal acara pelantikan. (fan/*)

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB RUPA-RUPA

JUAL MOBIL/MOTOR

CEPAT LAKU RUPA-RUPA

RUMAH MAKAN

Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok Hanya :

PENGOBATAN

KONTRAKAN DIKONTRAKKAN RUMAH DEKAT INDOMARET CEMARA MATARAM

COCOK UNTUK KANTOR Jl. Hos Cokro Aminoto No. 25A Cemara Mataram

Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat

(Iklan maksimum 3 (tiga) baris)

HP. 087 864 023 731 Telp. 0370 - 6677407

BOUTIQUE

RUPA-RUPA

Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB

7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)


SUARA NTB

Selasa, 22 Januari 2013

Halaman 9

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB RUMAH MAKAN

SALON

KOMPUTER

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

Fax

PROPERTY

Hub. 081 803 730 764

FASHION

ACCU

PENGOBATAN

HOTEL

TELEVISI

* Mini Market Biao Praya * Toko Buku Andi * Foto Copy Agung Tiga Dara

RUPA - RUPA

KOS/KONTRAKAN

RUPA-RUPA

RUPA - RUPA

BANK

* Mini Market Labi - Labi

RUPA - RUPA

* Barokah Cell

PERAWATAN AC

BENGKEL

TRAVEL


SUARA NTB Selasa, 22 Januari 2013

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 10

Pemutaran Perdana

Ratusan Orang Amerika Tonton Film ”Tidak Bicara Cinta”

(ant/bali post)

Jakarta (Suara NTB) – Film “What They Don’t Talk About When They Talk About Love” (Tidak Bicara Cinta) ditonton 300 orang dalam pemutaran perdananya di Prospector Square Theater, Park City, Utah, Amerika Serikat, Sabtu waktu setempat atau Minggu pagi Wib. Film terbaru besutan

sutradara Mouly Surya itu menjadi salah satu bagian dari Festival Film Sundance 2013. “Setelah menempuh perjalanan selama 35 jam dan berada di cuaca minus 10 derajat, saya sangat senang melihat reaksi penonton pada sesi tanya jawab,” kata Mouly Surya dalam rilis yang di-

terima Antara News. Mouly Surya bersama para pemeran lainnya —Nicholas Saputra, Ayushita Nugraha, Karina Salim, dan Lupita Jennifer— turut meramaikan acara karpet merah di Festival Film Sundance 2013. “Tidak Bicara Cinta” adalah film Indonesia pertama yang masuk kompetisi kat-

agori The World Dramatic Competition. Karya kedua dari perempuan Indonesia pertama yang meraih Piala Citra katagori Sutradara Terbaik lewat film Fiksi pada 2008 itu bersaing dengan 11 film dari beragam negara, seperti Jerman, Korea Selatan, Inggris, dan Italia. (ant/bali post)

Sutradara Mouly Surga (tengah) diapit para pemain What They Don’t Talk About When They Talk About Love di karpet merah Festival Film Sundance 2013. Ki-ka: Ayushita Nugraha, Nicholas Saputra, Mouly Surya, Karina Salim, dan Lupita Jennifer

Dan Brown akan Terbitkan Bangun Museum Keris di Solo Novel Teranyar

(ant/bali post)

New York – Dan Brown, pengarang “Da Vinci Code”, akan menerbitkan novel teranyarnya pada 14 Mei, kata penerbit Doubleday seperti dikutip Reuters. Novel berjudul “Inferno” itu menceritakan tokoh utama “Da Vinci Code”, Robert Langdon dengan latar belakang Italia dan mengusung tema literatur “Dante’s Inferno”. Doubleday mengatakan, edisi pertama akan dicetak 4 juta kopi. “Walaupun saya belajar Dante’s Inferno saat bersekolah, baru akhir-akhir ini, saat meriset Florence, saya mulai mengapresiasi pengaruh Dante pada dunia modern,” tulis Brown dalam laman resminya. “Dengan novel baru ini, saya tidak sabar mengajak pembaca bertualang ke dunia kode, simbol, dan beberapa jalan rahasia.” Novel misteri Brown “The Da Vinci Code” yang terbit pada 2003 diadaptasi menjadi sebuah film yang diperanutamai Tom Hanks. Butuh lebih dari setahun bagi “The Da Vinci Code” untuk bisa menempati urutan teratas daftar terlaris New York Times, yang disusul “The Lost Symbol” pada 2009. (ant/bali post)

Dan Brown

Mugi akan Tampilkan Wayang ”Dewa Ruci” di Thailand Solo (Suara NTB) – Koreografer Mugiyono Kasido (Mugi) akan menampilkan wayang kontemporer berjudul “Dewa Ruci” di Festival Wayang Chiang Mai, Thailand, pada 21-24 Februari mendatang. “Aneka ragam wayang dari Asia akan dipentaskan dalam event yang bakal berlangsung 21 hingga 24 Februari 2013,” kata Nuri Aryati, Program Director Mugidance—komunitas seni pertunjukan yang dirintis seniman Mugiyono Kasido. Menurut Nuri di Solo, Senin, pertunjukan wayang itu akan melibatkan seniman dari negara lain seperti Thailand dan Korea Selatan. “Sebenarnya ini kelanjutan kolaborasi dari tahun 2012 dan 2011 lalu, tetapi kali ini dipentaskan di Thailand dan karyanya agak berbeda,” katanya. Mugiyono mengatakan, kali ini dia fokus pada unsur-unsur wayang, namun tidak meninggalkan tarian. Seniman dari Indonesia yang akan mendukung pertunjukan karya ini antara lain Dedek Wahyudi dan Peni Candrarini. Anak bungsu Mugi, Marvel Gracia yang baru duduk dibangku Taman KanakKanak, juga akan ikut tampil. Selain itu juga ada Thitipol Kanteewong (komposer/pemusik) dan Ronnarong Khampha (penari) dari Thailand dan Woo Min Young dari Korea Selatan (pemusik). (ant/bali post)

Kemendikbud Alokasikan Rp 10 Miliar

Solo (Suara NTB) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengalokasikan dana Rp 10 miliar dari Rp 35 miliar yang diajukan oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk pembangunan Museum Keris di Solo. “Otomatis kami harus menyesuaikan desain awal bangunan yang sempat disusun dengan anggaran yang tersedia,” kata Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Pemkot Surakarta Ahyani kepada wartawan di Solo, Senin. Ia mengatakan revisi tersebut bakal meliputi penyesuaian desain tata letak dan ukuran bangunan museum. Ukuran bangunan jelas tidak bisa seperti rencana semula. Tapi pihaknya

belum bisa memastikan berapa luas pengurangannya. Dikatakan tahun lalu Pemkot Surakarta mengajukan permohonan dana pembangunan Museum Keris kepada Kemendikbud. Bangunan tersebut direncanakan berdiri di lahan di sisi selatan kawasan Sriwedari. Di lahan tersebut berdiri bangunan bekas Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mangunjayan atau bekas gedung Dinas Kependudukan dan Catatan

Delapan Mahasiswa ISI Ikuti Lokakarya di Thailand Denpasar (Suara NTB) – Delapan mahasiswa Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mendapat kepercayaan untuk ikut ambil bagian dalam lokakarya fotografi di Thailand. “Kegiatan itu diadakan Southeast Asia Minister of Education Organization Seameo Regional Centre for Archeology and Fine Arts (SEAMEO SPAFA) pada 1923 Februari 2013,” kata Ketua program studi (Prodi) Fotografi, I Made Saryana, S S, M Sn di Denpasar, Senin. Ia mengatakan, kedelapan mahasiswa yang mendapat kesempatan mengikuti kegiatan bertaraf internasional itu terdiri atas I Made Adi Dharmawan, I Wayan Semara Putra, I Komang Yorda Garmita, I Nyoman Haryadi Wijaya, I Made Kristo Joelyanta, I Ketut Arya Patrawan dan I Gusti Ngurah Agung Parawira. Panitia menanggung biaya seluruh peserta mulai dari akamodasi dan transportasi. Kegiatan tersebut bertujuan membangun kompetensi dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam keterampilan fotografi. “Mereka sekaligus mendapat kesempatan

Sipil (Dispendukcapil) dan gedung Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari). Menurut dia, pendirian Museum Keris tersebut bertujuan untuk menguatkan keberadaan Solo sebagai kota budaya. Ahyani mengatakan kendati harus disesuaikan dengan anggaran, namun pihaknya tetap akan memasukkan prioritas bagian bangunan museum dalam revisi rancangan tersebut.

“Gedung setinggi empat lantai masih tetap kami pertahankan. Ruang pameran, perpustakaan, workshop, dan tempat penyimpanan keris juga tetap dibangun,” katanya. Revisi desain tersebut juga akan dikonsultasikan dengan Kemendikbud, mengingat pihak kementerian meminta bentuk bangunan Museum Keris nantinya bisa mengadopsi usulan mereka. “Desain dan landscape bangunan harus selaras dengan bangunan bekas RSJ Mangunjayan. Apalagi bangunan eks RSJ tersebut sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya (BCB),” katanya.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan, pekan depan Pemkot bakal menemui kementerian guna berkoordinasi terkait revisi desain bangunan museum. Hasil koordinasi tersebut akan membantu Pemkot menyusun “detail engineering design” proyek pembangunan museum. “Siapa tahu hasil koordinasi tersebut bisa memunculkan konsep bangunan yang memiliki ciri khas tertentu. Yang jelas, kami hanya akan mengurangi kuantitas bangunan, sementara rencana pembangunan museum itu terus berjalan,” katanya. (ant/bali post)

Berisi Konten Erotis, ’’Fifty Shades of Grey’’ Disita

belajar dari para photographer profesional yang memiliki pengalaman, sehingga akan mendapatkan ilmu terkait teknik-teknik foto yang spesifik dalam berbagai situasi,” ujar I Made Saryana. Selama mengikuti workshop di Thailand dilatih dan dipandu seorang fotografer ternama, Glen Goh, dengan materi, antara lain “basic photography” hingga “practical session.” Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S.MA menyambut baik keberangkatan delapan mahasiswa mengikuti kegiatan bertaraf internasional. Pihaknya sangat bangga, karena anak didiknya mampu menunjukkan prestasi yang gemilang sehingga lolos mengikuti work shop SEAMEO SPAFA di Thailand. Kegiatan itu dinilai sangat penting untuk membuka cakrawala sehingga mampu menghasilkan pemikiranpemikiran baru yang inovatif, mendapat pengalaman internasional, meningkatkan keterampilan serta pemahaman yang lebih baik mengenai perbedaan-perbedaan sosial budaya, ujar Prof Rai. (ant/bali post)

Brasilia – Seorang hakim Rio de Janeiro, Brazil, memerintahkan penyitaan kopi trilogi populer “Fifty Shades of Grey” dan buku-buku erotis lainnya dari dua toko buku. Hakim memerintahkan pemilik toko harus membungkus novel tersebut agar tidak dibaca anak-anak di bawah umur. Seperti dilansir Reuters, polisi dan petugas pengadilan Rio dari Macae menyita 64 buku, termasuk 11 eksemplar serial “Fifty Shades of Grey” yang dikarang penulis Inggris E.L. James setelah toko-toko melanggar hukum di Brazil untuk menyembunyikan gambar dan konten yang tidak pantas bagi anak di bawah 18 tahun. Para petugas akan mengembalikan buku-buku itu dalam waktu lima hari jika toko buku memastikan menyegel buku tersebut sebelum dipajang di rak. Hakim Raphael Baddini de Queiroz Campos bertindak setelah melihat sekelompok anak kecil mengerubungi kaca pajangan di toko buku yang menampilkan kontenkonten erotis, tulis laman resmi layanan keadilan Rio de Janeiro. (ant/bali post)

Ang Lee Tertarik Sutradarai ”Cleopatra” Karya-karya Mugiyono Kasido sudah ditampilkan di Asia, Eropa, Australia, Amerika Serikat dan Afrika.

(ant/bali post)

Taipei – Sutradara peraih Oscar, Ang Lee, mengatakan dia mungkin akan menerima tawaran untuk menyutradari kisah bersejarah Cleopatra yang digadanggadang dibintangi Angelina Jolie setelah sang aktris memintanya bergabung untuk bekerjasama. Seperti dilansir AFP, sutradara di balik film Life of Pi itu akan membaca naskah Cleopatra terlebih dahulu sebelum membuat keputusan. Namun, proyek itu diang-

gapnya sangat menarik. “Sony telah meminta saya menyutradari film itu dan Angelina Jolie menulis kepada saya berisikan permohonannya untuk berkolaborasi. Kami saling mengagumi... proyek itu sepertinya sangat menarik,” kata pria berdarah Taiwan-Amerika itu. “Itu adalah film berdana besar jadi saya harus mengevaluasinya secara hatihati..ini adalah kesempatan langka dan saya mungkin akan mengambilnya,” katanya. Cleopatra juga yang pada dasawarsa ’60-an semakin mematenkan nama besar Elizabeth Taylor sekaligus mempertemukannya dengan suaminya, Richard Burton, yang menjadi Panglima Mark Anthony. Dari sekian banyak film

yang mengangkat kisah Ratu Mesir, Cleopatra, Taylor yang “diakui” banyak sineas dan kritikus film dunia, sebagai aktris yang paling mendekati kebesaran nama ratu Mesir kuno itu. Ang kembali ke tempat kelahirannya saat akhir pekan untuk merayakan Life of Pi yang mendapat 11 nominasi Oscar, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Life of Pi, Film yang diadaptasi dari novel karya Yann Martel tentang remaja pria India yang terjebak di tengah samudera dengan harimau bengala itu menjadi film Lee yang terlaris, hingga meraih 300 juta dolar di box office internasional, kata holywoodreporter.com. Saat ditanya apakah dia punya keinginan merekrut

anak kandungnya Mason Lee, bintang dalam The Hangover Part II. untuk proyek selanjutnya, Lee berseloroh bahwa dia memilih tidak “menyiksa” anaknya. “Dia menyukai akting dan saya merestuinya... Saya bersikap keras pada para aktor tapi sulit melakukan itu pada anakmu sendiri dan itu akan sama-sama menyiksa kami. Saya lebih memilih menyiksa anak orang lain.” Pembuat film yang tinggal di New York dielu-elukan sebagai the glory of Taiwan setelah menjadi orang Asia pertama yang meraih Sutradara Terbaik Oscar untuk film drama koboi homoseksual, Brokeback Mountain pada 2007. (ant/bali post)


SUARA NTB Selasa, 22 Januari 2013

SUARA NUSANTARA

Halaman 11

(ant/bali post)

Bos MNC Resmi Mundur dari Nasdem

Hartati Murdaya

Hartati Tetap Membantah Suap Jakarta (Suara NTB) Presiden Direktur PT Hardaya Inti Plantation Siti Hartati Murdaya kembali membantah telah menyuap Amran Batalipu dengan uang Rp 3 miliar untuk mendapat rekomendasi dalam pengurusan izin usaha di Buol, Sulawesi Tengah. Saat membacakan nota keberatan atau pledoinya atas tuntutan jaksa penuntut umum di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, dia menyatakan tidak pernah menyuap Bupati Buol Amran Batalipu dan tidak merugikan negara. Ia juga mengatakan bahwa tidak ada kaitan antara surat rekomendasi Bupati Buol Amran Batalipu dengan perizinan usaha perkebunan sawit perusahaan miliknya. Menurut dia, PT Hardaya Inti Plantation telah memiliki perizinan untuk melakukan usaha perkebunan sawit sehingga tidak memerlukan rekomendasi dari Bupati Buol. Ia pun mengatakan tidak pernah memberikan sumbangan Pilkada untuk Amran Batalipu. Uang Rp 1 miliar yang disetujui diberikan hanya untuk keperluan CSR. Ia mengaku tidak memerintahkan dan tidak mengetahui adanya pemberian Rp 3 miliar seperti yang disebutkan jaksa penuntut dalam tuntutannya. Sebelumnya, Jaksa penuntut umum KPK membantah pendapat Yusril Ihza Mahendra bahwa sumbangan seseorang kepada peserta pilkada tidak termasuk suap dalam perkara suap pengusaha Siti Hartati Murdaya kepada mantan bupati Buol Amran Batalipu. “Fakta persidangan menunjukkan bahwa uang Rp 3 miliar dari terdakwa bukanlah untuk sumbangan pilkada,” kata Jaksa Penuntut Umum Edy Hartoyo dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, pekan lalu. Menurut jaksa, Hartati memberikan uang itu untuk mendapatkan surat rekomendasi dari Amran agar mendapat surat Hak Guna Usaha (HGU) dan Izin Usaha Perkebunan (IUP). Rekaman telepon antara terdakwa dan Amran, kata jaksa, jelas menunjukkan bahwa pemberian uang adalah barter dan bukan sumbangan. “Hanya pemberian uang tersebut berbarengan dengan pilkada dimana Amran Batalipu sebagai incumbent,” kata jaksa. Bukti dalam pembukuan PT Citra Cakra Murdaya (CCM) dan PT Hardaya Inti Plantation (HIP), katanya, juga menunjukkan bahwa pemberian uang melebihi batas sumbangan korporasi dalam pilkada. Menurut Pasa1 83 ayat 3 UU No.32/2004, sumbangan dana kampanye dari perseorangan dilarang melebihi Rp 50 juta dan dari badan hukum swasta dilarang melebihi Rp 350 juta. Direktur Utama PT HIP dan PT CCM, Siti Hartati Murdaya, menjadi terdakwa dalam perkara suap tersebut dan jaksa menuntut dia dijatuhi pidana penjara selama lima tahun dan denda Rp 250 juta subsider empat bulan penjara. (ant/bali post)

Jakarta (Suara NTB) Ketua Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Hary Tanoesoedibjo, Senin kemarin, menyatakan mundur dari jabatan dan keanggotaannya di partai baru tersebut. “Saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri saya secara resmi kepada Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem Surya Paloh. Mulai hari ini saya bukan anggota Partai Nasdem,” kata Hary, yang juga bos MNC Group, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin kemarin. Pengunduran diri Hary dari Partai Nasdem disebabkan karena akan adanya perubahan struktur kepengurusan di tingkat dewan pengurus pusat (DPP), termasuk keinginan Surya Paloh menjadi ketua umum. Hary mengaku pihaknya tidak menginginkan perubahan dalam struktur kepengurusan, karena partai sudah memiliki 70 persen kader dari kalangan anak muda. “Saya ingin mempertahankan struktur Partai Nasdem ini tetap tanpa perubahan. Supaya anak muda bisa bekerja lebih giat lagi. Tapi Surya

Paloh menginginkan perubahan dan ingin terjun langsung sebagai ketua umum,” katanya. Lebih lanjut ia mengaku tetap bersahabat dengan Surya Paloh secara personal, namun secara organisatoris mereka memiliki perbedaan. “Saya harus memilih, dan pilihan saya adalah mengundurkan diri. Bukan untuk kepentingan kelompok, tapi demi kepentingan negara,” ujarnya. Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella mengatakan pengunduran diri Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Hary Tanoesoedibjo tidak akan mempengaruhi partainya. “Pak Hary Tanoe mundur tak berpengaruh. Kenapa partai harus hancur, sayang juga kalau harus hancur,” kata Rio saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin kemarin. Dia yakin kinerja partainya akan tetap bagus dan bisa menggalang dukungan banyak pemilih pada pemilihan umum tahun 2014 mendatang. “Saya yakin Partai Nasdem bisa berjaya di 2014,” kata Rio. (ant/bali post)

(ant/bali post)

MUNDUR - Hary Tanoesoedibjo bersama sejumlah rekannya mengangkat tangan saat menyatakan pengunduran dirinya dari Partai Nasdem.

(ant/bali post)

MULAI BERAKTIVITAS - Seorang pedagang buah merapikan buah dagangannya di kawasan Pasar Pagi, Jakarta Barat, Senin (21/1). Perdagangan di kawasan tersebut belum beroperasi secara normal setelah terendam banjir sejak Kamis (17/1).

Banjir Jakarta Ancam Investasi

Jakarta (Suara NTB) Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan banjir besar yang melanda DKI Jakarta bisa menyebabkan terancamnya investasi asing di Indonesia apabila tidak ada antisipasi terhadap bencana tersebut. “Jika kita tidak mengantisipasi dari sekarang, investasi pasti akan terancam,” kata Hidayat di Jakarta, Senin kemarin. Hidayat mengatakan akibat Jakarta dilanda banjir, terjadi keterlambatan pasokan barang-barang untuk industri tersebut, sehingga bisa mengakibatkan ketidaktepatan waktu pengiriman barang. “Hal ini harus diwaspadai karena dengan adanya keterlambatan dan ketidaktepatan pengiriman barang bisa mengakibatkan kurangnya kepercayaan pengguna atau investor,” ujar Hidayat. Hidayat menambahkan, pihaknya masih belum memiliki hitung-hitungan pasti terkait kerugian akibat banjir Jakarta untuk sektor industri di Indonesia. “Masih belum ada perhitungan pasti dan data yang valid, dan saya belum bisa menyebutkan berapa kerugiannya,” tambah Hidayat. Banjir yang melanda Jakarta beberapa waktu lalu, sempat melumpuhkan ibu kota Indonesia dan berbagai aktivitas perekonomiannya karena ban-

yak ruas jalan tergenang dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan bermotor. Bahkan, banjir tersebut juga sempat menggenangi Istana Merdeka, Bundaran Hotel Indonesia, dan beberapa jalan protokol yang merupakan akses utama dan cermin Indonesia di mata dunia. Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperkirakan, alokasi anggaran untuk membangun sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) sekitar Rp 500 miliar lebih dan ditargetkan selesai sebelum 2014. “Rapat tadi pagi jam 08.00 WIB dengan Presiden RI anggarannya sekitar itu dan harus sudah dimulai tahun ini dengan sumber dari APBN,” kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto kepada pers usai membuka Rapimnas Gapensi Tahun 2013, di Jakarta, Senin. Djoko menjelaskan, program sudetan Sungai Ciliwung itu karena ternyata debit air yang mengalir KBT saat banjir

Jakarta beberapa hari lalu, kapasitasnya masih di bawah kemampuan KBT, sementara untuk Kanal Banjir Barat sudah berlebih. “Karenanya ada pemikiran bagaimana kalau beban Sungai Ciliwung juga dialihkan ke KBT,” katanya. Sudetan tersebut, kata Djoko, adalah salah satu dari sekian program yang sudah disiapkan pemerintah hingga 2017/ 2018 untuk mengatasi dampak banjir di Jakarta, mulai dari normalisasi 13 sungai hingga lainnya. “Anggaran untuk sudetan ini, tentu juga harus dialokasikan lagi karena program lainnya sudah dan sedang akan berjalan,” katanya. Untuk itu, pihaknya, kini sedang menyiapkan tim guna menyusun detil disain dari sudetan tersebut. “Dari paparan di depan Presiden RI kemarin, ada dua pilihan gorong-gorong di bawah jalan yakni dengan diameter 2,5 meter, berjejer empat atau empat meter berjejer dua,” katanya. Konsepnya, kata Djoko, sudetan itu nantinya sekitar satu meter di bawah jalan. (ant/bali post)

Keluh Kesah Korban Banjir

”Abis Banjir, Udah Nih Ilang….” Sejumlah warga korban banjir di Penjaringan, Jakarta Utara, mengkhawatirkan tiadanya penanganan dari pemerintah begitu bencana banjir selesai. Setelah banjir, penderitaan yang mereka alami seolah menguap ditelah rutinitas baru yang datang menyongsong. “BIASANYA abis banjir, udah nih ilang semua posko-posko ini,” kata Sugandi, seorang warga yang rumahnya terendam banjir, Senin kemarin. “Itu yang nggak pernah dipikirin sama pemerintah,” tambahnya. Dia memperkirakan akan ada masalah lain setelah banjir, diantaranya persoalan sampah karena meluapnya air selokan dan sungai telah membawa sampah masuk ke rumah warga. Kekhawatiran serupa

disampaikan Purwanto yang yakin kalau sampah tidak segera dibersihkan, maka penyakitlah yang kemudian akan timbul, terutama wabah demam berdarah. Purwanto tampaknya berpengalaman dalam soal ini karena lima tahun lalu, rumah sakit di dekat rumahnya sampai dipenuhi korban nyamuk Aedes aegypti itu. “Selain itu kebutuhan air bersih, juga sangat penting karena setelah banjir surut belum tentu listrik langsung bisa dinyalakan,” kata Purwanto. Curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu membuat rumah Sugandi, tergenang air sejak Kamis lalu. “Rumah saya kebanjiran sampai sebetis,” cerita Sugandi sambil duduk-duduk di posko banjir dekat Pluit Junction, memperingatkan anakanak yang sedang mengambil roti agar tidak berebut. Dia beruntung rumahnya tergolong tingggi sehingga air hanya merendamnya sampai sekitar 30 centimeter. “Ada yang

sampai sedada orang dewasa,” tuturnya, membandingkan dengan nasib tetangga-tetangganya, sambil menghisap sebatang rokok. Pria berusia 40 tahun itu mengaku sudah sejak lahir tinggal di kawasan itu sehingga sudah hafal dengan banjir, termasuk siklus banjir lima tahunan. “Tahun 1996, 2002, 2007, saya mengalami,” katanya. Tentu saja dia tidak berniat berbangga diri. Ia menilai banjir tahun ini cukup parah, sampai kegiatannya di satu perusahaan swasta tidak dapat dijalankannya beberapa hari belakangan. “Curah hujannya tidak seberapa dibanding tahun 2007, tapi (banjir) kirimannya itu lho,” sambung Purwanto yang masih kerabat Sugandi. “Bahkan tahun 2002 kemarin, sampai tiga minggu baru surut,” kenang Sugandi. Banjir juga dialami Gunawan, warga Pluit Raya. Rumahnya terendam air setinggi, kira-kira, 80 centimeter sejak Kamis lalu. Ketiga warga Pluit itu mengaku tidak mengungsi meski di beberapa titik ada lokasi pengungsian. “Pindah ke atas (lantai dua). Nggak ribet kok, sudah biasa itu,” kata Sugandi. Sementara Purwanto menyambung dengan setengah bercanda, “Paling yang sulit MCK (mandi cuci kakus). Tapi kan bisa dikondisikan.” Tapi Gunawan memiliki alasan lain mengapa tidak mengungsi, yaitu semata demi alasan keamanan rumah. “Jagain barang-barang di rumah. Daripada hilang,” kata Gunawan. Ia tetap bertahan di tempat tinggalnya meski air yang menggenangi rumahnya kian menyulitkan dia dalam beraktivitas. “Habis, mau gimana lagi,” katanya, seolah tidak ada lagi pilihan untuknya. Sugandi membenarkan keamanan adalah salah satu faktor yang membuat mereka enggan mengungsi, apalagi dalam kondisi ramai dan kacau seperti ini malah mempertinggi risiko keamanan. “Tadi saja, di rumah saya, hape duadi-charge,ehhilang,” ceritanya. “Ada saja memang orang yang memanfaatkan kondisi kayak gini.” (ant/bali post)


TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Selasa, 22 Januari 2013

Hongkong Medistra TCM sudah hadir di dunia selama 38 tahun, sekarang ini merupakan satu-satunya pengobatan penyakit akut maupun kronis dengan metode eksklusif Tradsional Chinese Medicine (TCM) yang terbesar dan terdepan, memiliki metode pengobatan yang lengkap, pelayanan memuaskan, merupakan pengobatan TCM berskala besar, ada konsultan sinshe ahli TCM ternama hadir untuk mengatasi pennyakit penderita. HONGKONG MEDISTRA TCM yang hadir di beberapa kota besar di Indonesia, merupakan tempat pengobatan yang sangat efektif mengobati berbagai penyakit rematik, radang/nyeri sendi, pembesaran/tumbuh tulang, radang bahu, pinggang, ruas tulang belakang,dll. HONGKONG MEDISTRA TCM dengan metode eksklusif “Tong Luo Zhuang Gu Fang Ji Liao Fa” hadir,atas kerja keras konsultan shinshe TCM ternama dari Tiongkok, dengan resep rahasia turun temurun sebagai dasar yang di kembangkan , dipadukan teknologi tinggi modern sehingga menghasilkan obat herbal TCM yang sangat mujarab.

Khusus mengobati berbagai macam penyakit rematik, nyeri sendi , pembesaran atau tumbuh tulang, radang bahu, ruas tulang belakang, pinggang,dll. Dengan konsep dasar TCM “Pengobatan dari dalam dan luar”, efektif mengatasi sakit, rata-rata setelah 2-3 kali pengobatan bisa diatasi dan tidak kambuh. Melalui pengalaman puluhan ribu penderita yang telah berhasil di atasi, membuktikan obat tersebut sngat manjur mengobati berbagai penyakit rematik, hasilnya cepat dan bagus. Sekarang ini hadir di Indonesia untu mengobati para penderita , metode eksklusif “Tong Luo Zhuang Gu Fang Ji Liao Fa” , mendapatkan tanggapan baik dari para penderita , telah berhasil mengobati sekiar 600 ribu penderita di seluruh dunia , hasilnya sangat nyata, total persentase kemanjuran mencapai 96,8% , persentase kesembuhan mencapai 92,6% , tidak perduli sakit 10 atau 20 tahun rata-rata bisa diatasi, melalui pemeriksaan atas puluhan ribu penderita di seluruh dunia , membuktikan khasiat obat terhadap penderita penyakit rematik/nyeri sendi sangat mujarab, khasiat dan hasil pengobatan relatife cepat,

mendapatan tanggapan baik dari masyarakat. Metode eksklusif “Tong Luo Zhuang Gu Fang Ji Liao Fa” pernah mendapat penghargaan dari lembaga kehormatan TCM , yakni Penghargaan Emas Internasional kategori metode

pengobatan obat alami TCM “(Traditional Chinese Medicine)”.

Usai Ambil Sumpah, Obama Serukan Persatuan Washington Presiden Barack Obama, Senin, mendesak seluruh negara bagian yang terpisah untuk bersatu dalam satu nilai kesatuan. Mengawali masa jabatan keduanya, dia meminta para lawan-lawan ideologinya untuk meninggalkan kebuntuan politik Amerika. Obama menyampaikan sumpah jabatan presiden empat tahun di hadapan hadirin di tengah musim dingin. Pidato Obama menjadi yang kedua kali setelah pada periode pertama dilakukannya pada tahun 2009.

Dalam masa jabatan pertamanya, AS dilanda kesulitan ekonomi meski Obama membela diri dengan mengungkapkan keberhasilannya dalam menangani sejumlah permasalahan. Beberapa di antaranya refor-

masi hukum kesehatan, penghematan anggaran melalui pengurangan dana perang di luar negeri dan keadilan ekonomi yang membuatnya kembali terpilih kembali. Dia menjanjikan akan memimpin AS menuju pemerin-

tahan yang bertujuan pada kebaikan, ketahanan, kerukunan bertetangga dan patriotisme. “Perayaan ini bukanlah perayaan kemenangan pemilu atau janji presiden tapi perayaan milik kita semua yang berada di negara luar biasa, Amerika Serikat,” kata Obama. “Setelah perayaan ini, marilah kita bekerja keras agar Amerika tetap berkembang bukan hanya di masa lalu tapi juga di masa mendatang.”

Penasihat senior Obama, David Plouffe pada Minggu mengatakan bahwa presiden yang baru terpilih itu menginginkan persatuan AS. “Dia berbicara tentang bagaimana membangun prinsip dan nilai-nilai yang dapat membimbing rakyat di masa kini. Dia mencoba memberikan landasan persatuan di antara negara bagian AS,” kata Plouffe dalam acara “This Week” dari saluran ABC News.

Obama mengambil sumpah pada Minggu sesuai Konstitusi AS yang secara resmi mengangkatnya sebagai presiden pada siang hari 20 Januari. Sesuai tradisi negara itu jika pengambilan sumpah jatuh pada hari Minggu, keesokan harinya, Senin, akan diikuti dengan perayaan publik, parade, dan pengucapan janji presiden untuk kedua kali. Obama melakukan sumpah jabatan dengan mengangkat

tangannya ke udara dan tangan kiri menyentuh injil milik keluarga yang dipegang istrinya, Michelle. Sumpah jabatan dipandu oleh Hakim Agung John Roberts. Selain itu, anak Obama yakni Malia (14 tahun) dan Sasha (11) juga mendampingi. Presiden itu akan berusaha memperbaiki sejumlah krisis seperti program nuklir Iran dan tindakan radikal di Afrika Utara. (ant/bali post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.