HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
SENIN, 22 FEBRUARI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN NOMOR 287 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Tercatat dua pasien gizi buruk yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB meninggal. Adiba Azzahra menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 10.00 Wita pada Sabtu (20/2). Adiba yang sebelumnya dirawat selama 18 hari di kamar B111 Bangsal Gili Nanggu itu kemudian dimakamkan sekitar pukul 16.00 Wita di pemakaman Muslim, Gegutu, Rembiga, Mataram. HUJAN telah mereda di wilayah Dusun Gegutu Kacang, Desa Penimbung, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat (Lobar). Namun ‘’mendung’’ sore itu masih menggelayuti orang tua Adiba Azzahra, Sahrim (25) dan Nurazizah (21). Mata mereka masih sembab saat menerima puluhan pelayat yang berjejal hadir berbagi asa di rumah duka. Di gang sempit belakang rumah, para ibu tetangga terlihat sibuk mempersiapkan acara tahlilan malam harinya. Sementara, di dalam rumah 5x4 meter, Sahrim dengan sisa tenaga merapikan kemeja hijau tuanya. ‘’Alhamdulillah lancar pemakamannya,’’ sapanya lirih kepada Suara NTB saat ditemui di rumahnya, Sabtu (20/2). Bersambung ke hal 19
B) Setda NT B/Humas (Suara NT
JENGUK PASIEN - Ketua TP PKK NTB, Hj.Erica Zainul Majdi saat menjenguk pasien gizi buruk, Senin (15/2) lalu di RSUD Provinsi NTB.
Jangan Ada Ayam Mati di Lumbung Padi PEMBENTUKAN Satuan Tugas (Satgas) yang diinstruksikan Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi untuk penanganan kasus gizi buruk, patut diapresiasi. Harapannya, tidak ada lagi peristiwa serupa (kasus gizi buruk) terulang terjadi di daerah ini. Ibaratnya, jangan ada ayam mati di lumbung padi.
TO K O H Cari Faktor Penyebabnya GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menanggapi kasus gizi buruk yang kembali merebak di daerah ini. Data Dinas Kesehatan (Dikes) NTB menunjukkan, sampai medio Februari 2016, jumlah penderita gizi buruk di NTB sebanyak 35 kasus, dimana dua penderita meninggal dunia. ‘’Kalau sudah kejadian kita tangani. Kemudian kita cari faktornya (penyebabnya),’’ Bersambung ke hal 19
Terkait Satgas tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si mengatakan bahwa Satgas yang dibentuk tidak saja untuk penanganan gizi buruk. Melainkan juga untuk mengendalikan kasus angka kematian ibu dan anak yang dinilai kurang progresif tahun 2015 lalu. ‘’Kita segera bentuk Sat-
gas ini. Satgas ini bukan sekadar penanganan gizi buruk tapi juga mengendalikan tingkat kematian ibu dan bayi. Sehingga penurunannya bisa lebih efektif, bisa sesuai dengan target-target capaian,” kata Wagub dikonfirmasi Suara NTB, akhir pekan kemarin di Mataram. Bersambung ke hal 19
HPSN 2016
KKTK Bertarung Melawan Sampah PADA Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2016 yang jatuh pada hari Minggu (21/2) kemarin, Kantor Kebersihan dan Tata Kota (KKTK) Lombok Timur (Lotim) mengerahkan kekuatan untuk melakukan bersih-bersih. Komitmen KKTK, ingin bertarung melawan sampah. Sejumlah instansi turut dilibatkan. Dalam rangka-
ian hari peduli sampah nasional ini, KKTK memulai rangkaian kegiatannya sejak Jumat lalu. Kepala KKTK, Mulki kepada Suara NTB mengatakan, pada Jumat lalu ia menggandeng aparat TNI-Polri dan bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Bersambung ke hal 19
(Suara NTB/rus)
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/istimewa)
MENINGGAL - Jenazah Adiba Azzahra, salah satu penderita gizi buruk yang meninggal di RSUD Provinsi NTB sebelum dimakamkan.
Paripurna Gagal, Kesalahan Kolektif DPRD NTB Mataram (Suara NTB) – Untuk pertama kali sejak masa jabatan DPRD NTB periode 2014-2019, rapat paripurna DPRD NTB batal dikarenakan tidak terpenuhinya kuorum. Meski demikian, Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri, menilai gagalnya paripurna pada Jumat (19/2) lalu itu adalah kesalahan kolektif DPRD NTB. Seperti diketahui, rapat paripurna tersebut mengagendakan pembahasan sejumlah raperda. Namun, yang membuat rapat paripurna itu memiliki bobot politis yang tinggi adalah karena adanya surat masuk Partai Golkar yang meminta pergantian Ketua DPRD NTB. Golkar mengusulkan H. Umar Said, S.Ag yang menjabat Ketua DPRD NTB diganti menjadi Hj. Baiq Isvie Rupaeda, MH. Pembacaan surat tersebut sedianya harus dilakukan dalam rapat paripurna tersebut. Namun, karena paripurna gagal, maka batal pula agenda pembacaan surat tersebut.
Dalam 10 Hari Tiga Duta Besar Kunjungi NTB Mataram (Suara NTB) Dalam kurun waktu 10 hari, selepas perhelatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016, 9 Februari lalu, NTB kebanji-
ran kedatangan duta besar (Dubes) negara-negara sahabat. Mulai dari Duta Besar Tiongkok pada 10 Februari lalu, Duta Besar Thailand pada
Gubernur NTB dan Istri bersama Dubes Thailand
18 Februari lalu dan Duta Besar Selandia Baru pada 20 Februari 2016. Ke tiga Dubes negara-negara sahabat tersebut pada intinya ingin mem-
bangun kerjasama di berbagi sektor dengan Provinsi NTB. Bersambung ke hal 19
Wakil Gubernur NTB dan Istri bersama Dubes Selandia Baru
Terlepas dari agenda politik tersebut, Mahalli menilai, ketika sebuah paripurna gagal, hal itu tidak dapat dikatakan sebagai kesalahan. Sebab, semua yang berlangsung di DPRD adalah proses politik. Selain itu, menurutnya tidak ada aturan, baik di internal maupun eksternal DPRD yang menjadi acuan untuk memberikan sanksi dan hukuman terhadap anggota yang tidak hadir karena alasan dan sebab yang dibenarkan seperti sakit dan lain sebagainya. Kalaupun kegagalan pelaksanaan paripurna dipandang sebagai sebuah kesalahan, maka menurutnya kesalahan itu tidak dapat ditimpakan hanya kepada pimpinan saja. “Namun menjadi kesalahan semua anggota dan pimpinan DPRD (kesalahan kolektif),” ujarnya. Ia menegaskan, selain rapat paripurna itu telah dijadwalkan Banmus, sehari sebelumnya juga telah diadakan rapat koordinasi antara Pimpinan DPRD dengan Pimpinanan Pansus sebagai pemilik agenda utama paripurna. Bersambung ke hal 19
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
SUARA MATARAM
Halaman 2
Dibagi ke Lima Lingkungan MASALAH kebersihan terjadi di masing - masing kelurahan. Kesadaran masyarakat masih menjadi kendala. Padahal, sarana - prasarana secara berkala dipenuhi oleh pemerintah. Pada APBD Kota Mataram, tiap kelurahan diberikan tambahan anggaran Rp 100 juta khusus intervensi kebersihan lingkungan. Kelurahan diberikan wewenang untuk melengkapi sarana dan prasarana. Pada Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan misalnya. Anggaran Rp 100 juta tersebut dialokasikan untuk pengadaan tong dan gerobak sampah. “Kita beli tong dan gerobak sampah,” sebut Lurah Bintaro, HL. Mukhsin pekan kemarin. Gerobak dan tong sampah ini akan dibagikan di tiap lingkungan. Yakni, lingkungan Pondok Perasi, Bugis, Bintaro Jaya, Telaga Mas dan Dende Seleh. Persoalan kebersihan sama seperti kelurahan lainnya. Faktor minimnya kesadaran masyarakat masih menjadi penyebab. Padahal, peran aktif masyarakat menjadi tolak ukur keberhasilan program. “Peran aktif masyarakat masih kurang,” sebutnya. Peran serta dimaksud, masyarakat tidak membuang sampah di saluran dan sungai. Menjaga pola hidup sehat dan bersih. Jika ini sudah diterapkan, dirasa tidak ada masalah asalkan masyarakat mau berbuat. Untuk gerobak sampah disiagakan dua armada tiap lingkungan. Untuk membantu penanganan sampah, akan dibuatkan kelompok kebersihan. “Kelompok ini sudah sudah aktif. Tinggal kita maksimalkan saja,” pungkasnya. Pihaknya akan mulai melakukan sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Dengan harapan, ke depan lingkungan lebih bersih dibandingkan sekarang dan masyarakat mengerti akan pola hidup kebersihan. Yang tidak kalah penting menurutnya, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan. Sebab, sampah tidak saja menjadi persoalan tapi bisa menjadi berkah bagi masyarakat. Dengan catatan, warga bisa mengelola sampah dengan baik. (cem)
HL. Mukhsin
(Suara NTB/fit)
JEMUR KERUPUK - Lingkungan Gegutu Barat, Kelurahan Rembiga menjelma menjadi ‘’kampung kerupuk’’. Sebagian besar warga Gegutu Barat menggantungkan hidup dari kegiatan industri rumahan membuat kerupuk. Meski tanpa borak, formalin dan sebagainya, usaha kerupuk di Gegutu Barat tetap eksis. Tampak deretan kerupuk yang dijemur oleh warga, Minggu (21/2) kemarin.
Catatan untuk Pemimpin Baru
Dewan Minta Walikota Perkuat Birokrasi Internal Mataram (Suara NTB) Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Mataram beberapa hari lalu sekaligus menandakan adanya pemimpin baru dengan gaya memimpin yang baru. Mengingat walikota dan wakil walikota terpilih merupakan pasangan incumbent, diharapkan kinerja internal dibawah kepemimpinannya bisa dilakukan lebih maksimal daripada sebelumnya. Sebab banyak hal yang perlu diperbaiki, sementara masyarakat Kota Mataram menaruh harapan yang cukup besar kepada H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana.
(Suara NTB/cem)
Evaluasi SKPD SETIAP pergantian kepala daerah kerap dibarengi dengan isu mutasi. Namun, menurut Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, I Gde Sudiarta, mutasi mutlak menjadi hak prerogatif kepala daerah. ‘’Kami di dewan memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi pengawasan, penganggaran dan legislasi. Sehingga secara teknis saya tidak akan mencampuri kalau itu memang sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan,’’ katanya menjawab Suara NTB di Mataram kemarin. Menurutnya, kalau memang Walikota tidak melakukan mutasi, itu artinya Walikota menganggap para pembantunya itu sudah memiliki kinerja yang baik. Sebaliknya, kalau Walikota sampai melakukan mutasi, itu artinya pejabat pembantu Walikota dianggap belum bekerja sesuai harapan. ‘’Atau tidak seiring sejalan dengan Walikota,’’ cetusnya. Apalagi Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh ada kepala daerah incumbent yang tentu sudah banyak pengalamannya. Selama menjadi Walikota pada periode pertama, lanjut Gde Sudiarta, walikota tentu sudah mengetahui mana SKPD yang bekerja dan mana yang tidak. ‘’Substansi persoalannya ada di beliau (Walikota, red),’’ sebutnya. Komisi I dalam hal ini hanya mendorong kepala daerah mengambil keputusan terbaik. Karena memang, ia tidak menampik selama ini ada beberapa pimpinan SKPD yang dinilainya kurang ’’jemput bola’’ dan kreatif. Terhadap beberapa pimpinan SKPD yang seperti itu, politisi Gerindra ini mendukung dilakukannya mutasi. ‘’Komisi I menyarankan kepada pak wali untuk mengevaluasi kepada seluruh jajaran SKPD. Kalau mereka masih bisa dibina, ya silahkan dibina. Tapi kalau sudah pernah dibina tapi tidak ada perubahan, ya silahkan,’’ ucapnya. Apalagi selama beberapa tahun terakhir menjabat Walikota, belum pernah dilakukan mutasi. Gde Sudiarta mengungkapkan, persoalan yang dihadapi Kota Mataram sekarang ini adalah kekurangan guru pendidikan dasar. Kalau ada guru yang pindah dari daerah lain, perlu dilakukan ‘’jemput bola’’. Termasuk penganggaran. ‘’Bisa saja mereka terima gaji di daerahnya dulu, nanti kita akan anggarkan di APBD perubahan,’’ sarannya. Kepindahan guru dari daerah lain ke Kota Mataram menurut dia, perlu direspon. ‘’Jangan dibiarkan,’’ cetusnya. Dalam hal ini BKD harus pandai membaca situasi ini, kemudian dilaporkan. Ini dimaksudkan agar kepala Dinas Dikpora Kota Mataram segera berbuat. Apalagi saat ini sudah tidak ada lagi Pengangkatan ASN (Aparatur Sipil Negara). ‘’Itu canggih - canggihnya kadis,’’ katanya. (fit)
I Gde Sudiarta (Suara NTB/dok)
“Saya pikir ada dua hal yang harus diperkuat oleh walikota dan wakil walikota yang baru. Yaitu masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial, serta memperkuat birokrasi internal di lingkup pemerintahan. Saya pikir dua hal ini harus benarbenar dibenahi,” kata Ketua
DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi, SH., kepada Suara NTB, di Mataram, Sabtu (20/2). Saat ditanya sistem birokrasi pada Pemerintahan Kota Mataram selama ini buruk atau tidak? Didi menjawab bahwa birokrasi berjalan baik namun harus diperbaiki. Artin-
ya ada catatan yang harus diperhatikan oleh Ahyar dan Mohan. Sebab menurut Didi bahwa sukses atau tidaknya sebuah kepemimpinan tergantung dari konsolidasi birokrasi internal. Sehingga hal ini mejadi catatan serius yang harus dilakukan oleh Ahyar dan Mohan.
Anak-anak di Mataram Wajib Miliki KIA Mataram (Suara NTB) Anak-anak di Kota Mataram khususnya yang berusia 0-16 tahun saat ini wajib memiliki KIA (Kartu Identitas Anak). Kebijakan ini adalah kebijakan baru Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kota Mataram termasuk salah satu kota dari 60 kabupaten/kota di Indonesia yang akan mulai memberlakukan KIA. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram, Drs. H. Ridwan menyampaikan dipilihnya Kota Mataram karena pihaknya telah mencapai target nasional pencetakan akta kelahiran. “Kriteria utamanya karena Kota Mataram sudah mencapai target nasional penerbitan akta kelahiran anak 0-16 tahun. Target nasional kan 75 persen dan kita alhamdulillah bisa mencapai sekitar 76 persen,” jelasnya kepada Suara NTB. Selain itu, Ridwan mengatakan pemerintah pusat menilai Kota Mataram telah siap dari segi peralatan, apalagi pencetakan KTP elektronik telah mencapai sembilan persen. Pentingnya kepemilikan KIA ini disampaikan Ridwan selain data anak lebih lengkap, kartu ini juga bisa dibawa kemana-mana. “Akta Kelahiran kan tidak bisa dibawa kema-
na-mana dan itu hanya nama saja. Elemen data lain tidak ada. Kalau KIA ini lengkap elemen datanya, hampir menyamai KTP El (elektronik). Lebih lengkap,” terangnya. KIA juga akan lebih memudahkan anak-anak dalam mendapatkan pelayanan publik. “Jadi kalau dia ke sekolah cukup itu kartu identitasnya yang dibawa, kalau mau berhubungan dengan bank, cukup kartu itu dibawa,” jelasnya. Di samping itu, kartu ini juga akan menguntungkan anak-anak, misalnya dengan kerjasama yang dilakukan pemerintah daerah dengan pengusaha lokal maupun nasional, anak-anak bisa mendapatkan potongan harga dengan kartu tersebut. Namun untuk hal ini perlu ada perjanjian kerjasama terlebih dulu antara pemerintah dengan perusahaan atau pengusaha. “Anakanak juga
H. Ridwan
bisa diberi potongan harga sehingga anak-anak itu senang. Tapi harus ada semacam komitmen atau imbauan dari pemerintah,” ujarnya. Hal tersebut disampaikan Ridwan telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 2 Tahun 2016 tentang KIA. Dengan kebijakan ini, anak-anak juga akan merasa lebih dihargai. Sebelum melakukan pencetakan KIA, Dinas Dukcapil akan melakukan sosialisasi melalui kelurahan terkait kebijakan baru ini. Pihaknya akan membuat jadwal sosialisasi untuk masingmasing kelurahan dan sosialisasi akan dilakukan minimal satu kali untuk setiap kelurahan. Rencananya sosialisasi akan dimulai pada Maret mendatang. “Mungkin April paling telat,” demikian Ridwan. (ynt) (Suara NTB/dok)
Selain itu, pemimpin baru juga diminta untuk menekan angka kemiskinan di Kota Mataram. Misalnya dengan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Sebab permasalahan di Kota Mataram yaitu banyaknya pengangguran terdidik yang tengah mencari pekerjaan. Artinya, pada dasarnya kesadaran masyarakat untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sudah cukup baik. Namun pada kenyataannya masih banyak pengangguran yang berasal dari warga yang telah mengenyam bangku perguruan tinggi. “Ini yang masih menjadi persoalan. Masalah pengangguran
yang tidak jauh dari masalah kemiskinan. Karena masalah ekonomi, sosial, pendidikan itu berkaitan dengan sumber daya manusia kita. Semoga masalah ini bisa diselesaikan oleh pimpinan baru,” imbuhnya. Selain itu yang menjadi catatan adalah masalah rancangan peraturan daerah. Menurutnya, Ahyar dan Mohan secara bersama-sama dengan DPRD Kota Mataram harus memikirkan agar bagaimana menyegerakan penyelesaian rancangan peraturan daerah. Sebab itu menjadi kerangka dasar untuk menjalankan kepemimpinannya selama lima tahun mendatang. (lin)
Hotel di Airlangga Diduga Langgar GSB Mataram (Suara NTB) Salah satu hotel di Jalan Airlangga Kota Mataram diduga melanggar garis sempadan bangunan. Informasi yang dihimpun Suara NTB, hotel yang berada persis kompleks pertokoan atau sebelum jembatan Airlangga tersebut, sebelumnya merupakan kos - kosan yang beralih fungsi menjadi hotel. Secara aturan, peralihan peruntukan tersebut harus memenuhi kriteria atau standar. Kenyataannya, hotel tersebut diketahui belum memenuhi standar, baik itu jumlah kamar serta luas lahan. Disisi lain, tidak ada lahan parkir dipersiapkan untuk tamu. Bahkan informasi didapatkan dari Satpol PP, hotel tersebut diduga menyediakan minuman beralkohol. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 tahun 2015 serta Perda Kota Mataram nomor 2 tahun 2015 dan dipertegas dengan Peraturan Walikota Mataram tentang pengendalian minuman beralkohol. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan Kota Mataram Drs. HL. Junaidi menegaskan, belum pernah ada permintaan pengkajian terhadap peralihan bangunan dari izin kos - kosan menjadi hotel dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T). Peralihan peruntukan ban-
gunan menjadi hotel memiliki persyaratan. Misalnya, kawasan tersebut berada di kawasan perdagangan dan perhotelan. Serta bangunan tidak melanggar peruntukan bangunan seperti GSB. “Sampai saai ini belum ada permintaan pengkajian dari BPMP2T,” aku Junaedi dikonfirmasi Sabtu (20/2). Dugaan hotel melanggar garis sempadan bangunan ditegaskan Junaedi, pihaknya tidak akan mengeluarkan izin. Apabila ditemukan beroperasi, maka pihaknya akan menindaklanjuti penghentian operasional hotel tersebut bahkan akan dibawa ke ranah hukum. “Kita akan hentikan bahkan upayakan ke ranah hukum,” tegasnya. Di tempat terpisah, Kepala BPMP2T Kota Mataram Drs. Cokorda Sudira Muliarsa menyampaikan akan mengecek apakah hotel tersebut telah mengajukan izin atau tidak. “Nanti saya cek,” jawabnya. Cokorda mengatakan, tidak mudah melakukan peralihan dari izin pondokan menjadi hotel melati. Ada persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh pemohon. Tidak hanya menambah jumlah kamar, misalnya dari 10 kamar menjadi 15 - 20 kamar. Tetapi, harus ada persyaratan utama yakni lokasi bangunan apakah sudah sesuai atau tidak. “Ndak gampang mengubah peruntukan itu,” pungkasnya. (cem)
Dikes Segera Tender 16 Paket Proyek Mataram (Suara NTB) Dinas Kesehatan Kota Mataram akan segera melakukan tender 16 paket proyek di tahun 2016. Data yang dihimpun Suara
NTB, nilai 16 paket tersebut sebesar Rp 45.551.562.000. Item pengerjaan paket milik Dikes tersebut diantaranya, pengadaan instalasi pengolahan limbah nilai Rp 1.194.060.000. Pengadaan cold chin dengan nilai Rp 445.600.000, pengadaan palet Rp 241.450.000, belanja reagen Rp 1,5 miliar, pengadaan obat PKD Rp 4.102.940.000. Pengadaan alat kesehatan dan jaringannya Rp 1,5 miliar lebih, konstruksi pembangunan UP2F Rp 4,4 miliar lebih, pengadaan alat kedokteran umum Rp 4,1 miliar, pengadaan ambulance Rp 1,9 miliar lebih. Konstruksi rehab dan penambahan ruangan puskesmas
Karang Taliwang Rp 6 miliar, penambahan ruang dan penambahan ruangan puskesmas Pagesangan Rp 5 miliar. Rehab dan penambahan ruangan Puskesmas Ampenan Rp 1.020 miliar lebih, rehab Puskesmas Cakranegara Rp 1,1 miliar lebih, rehap Puskesmas Tanjung Karang Rp 1,1 miliar lebih, rehab Puskesmas Dasan Cermen Rp 1 miliar lebih serta rehap puskesmas Dasan Agung Rp 1,1 miliar. Pembangunan fisik ini, tidak menggunakan sistem lelang atau tender melainkan pemilihan langsung. Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Usman Hadi menyebutkan, ada delapan
Pembetulan : Pada berita berjudul ‘’Pemkot Mataram Bongkar TPS di Monjok’’ di halaman 2 edisi Sabtu (20/2), terdapat kekeliruan. Seharusnya Pemkot Mataram Bongkar TPS di Karang Taliwang. Demikian kekeliruan telah diperbaiki. (Redaksi)
proyek fisik dikerjakan di tahun 2016. Diantaranya, pembangunan puskesmas Dasan Agung, Cakranegara, Tanjung Karang, Dasan cermen dan lain sebagainya. “Kalau tidak salah ada delapan program fisik tahun ini,” sebutnya Sabtu (20/2) Sementara untuk pengadaan obat dan alat kesehatan, menggunakan e - katalog. Informasi didapatkan kata Usman, Kementerian Kesehatan membatalkan semua perusahaan di Jakarta sebagai penyedia obat dan alkes. Tidak diketahui apa alasan Kemenkes. Yang jelas pihaknya masih menunggu kebijakan pemerintah pusat. “Kami semua menunggu dari Kemenkes,” ujarnya. Menghindari keterlambatan pembangunan proyek fisik, akan segera dilakukan tender. Saat ini masih tahap persiapan tender dan dipastikan April konstruksi bangunan sudah dieksekusi. Pengadaan alkes dan jaringan ini, sesuai kebutuhan
(Suara NTB/dok)
H. Usman Hadi puskesmas. Disamping itu, Dikes memiliki kebijakan berdasarkan program diusulkan puskesmas. Agar tidak terjadi masalah, pengadaan alkes dan obat harus sesuai permintaan puskesmas dan pengadaan sesuai e - katalog. “Harus permintaan puskesmas dilakukan melalui e katalog,” ujarnya. (cem)
SUARA NTB
Senin, 22 Februari 2016
Halaman 3
Dari Rakorda Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB 2016
DINAS Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dengan dinas terkait di kabupaten/kota se NTB. Hasilnya, dirumuskan program strategis mengembangkan sektor industri dan perdagangan yang berdaya saing di era Masyarakat EkonomiAsean (MEA). Rakorda dilaksanakan di Hotel Parahiyangan, di Sumbawa Besar, 18-20 Februari 2016. Melibatkan unsur dari Kementerian Perindustrian Perdagangan, Bappeda Provinsi NTB, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan, para kepala bidang (Kabid), serta Kepala UPTD lingkup Disperindag Provinsi NTB serta staf Disperindag. Dihadiri juga unsur Pemda setempat. Mengambil tema “Sinergitas dan Sinkroni Program Industri dan Perdagangan di Provinsi NTB dalam Menghadapi MEA”. Ketua Panitia penyelenggara, Drs. Muhammad Saroji, M. Si memaparkan kondisi mengenai persaingan yang ketat industri dan perdagangan pada era global saat ini. Sekretaris Dinas Perindag Provinsi NTB ini menyebutkan harapan yang ingin dicapai setelah Rakorda, masukan dari SKPD terkait dari provinsi hingga kabupaten/ kota untuk rancangan tahun 2017. Prioritas pendanaan APBD 2017 melalui APBD provinsi maupun kabupaten/kota. Kesepakatan antara Pemprov dengan kabupaten/kota tentang program kegiatan sektor industri dan perdagangan dalam pencapaian agenda perioritas pembangunan daerah tahun 2017 di Provinsi NTB. Rakorda tahun ini agak berbeda dari sebelum-sebelumnya, Disperindag menggandeng langsung Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D). Kegiatan dibagi dalam beberapa sesi, mulai dari pemaparan dari Kepala Dinas Perindag Provinsi NTB, Ir. H. Husni Fahri, MM, Biro Perencanaan Departemen Perindustrian, Biro Perencanaan Departemen Perdagangan, Bappeda Provinsi NTB, menyusul pemaparan masing-masing program kepala bidang, hingga kepala UPTD. Selanjutnya Inspektorat dan Kejaksaan juga memberi arahan, pendampingan, mengawal, mengamankan dan mendukung keberhasilan jalannya pemerintahan dan pembangunan melalui upaya-upaya pencegahan/preventif dan persuasif pada program pembangunan yang akan dilaksanakan Dinas Perindag. Diskusi berlangsung cukup alot hingga mengemuka beragam kritik dan masukan-masukan. Hampir seluruh peserta dari provinsi dan kabupaten/kota bersuara. Benang merahnya, memperbaiki koordinasi dan meningkatkan komunikasi yang lebih baik dalam menjalankan program kerja. Beberapa rumusan yang dihasilkan dalam Rakorda: 1. Sektor Perindustrian dan Perdagangan merupakan salah satu motor penggerak utama terhadap pembangunan ekonomi Nasional yang berkelanjutan, persaingan usaha yang sehat serta memberikan perlindungan kepada konsumen. 2. Pemerintah Pusat sudah mengembangkan program/ kegiatan berdasarkan prioritas nasional atau kompetensi inti industri daerah melalui dana dekonsentrasi untuk Dinas Perindag Provinsi, tugas pembantuan untuk kabupaten/kota di samping dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan pasar tradisional maupun bantuan langsung berupa peralatan-peralatan/ mesin dalam rangka pengembangan IKM di NTB. 3. Fasilitasi Kementerian Perindustrian dan kementerian Perdagangan masih terus diharapkan, baik melalui APBN murni, dekonsentrasi atau pembantuan, terhadap pengembangan INDAG di Provinsi dan Kabupaten/Kota se NTB. Usulan program/kegiatan, bantuan sarana/prasarana yang diharapkan dari pusat sebelumnya dapat dikomunikasikan dengan stakeholder/pemegang kebijakan di daerah (bupati/walikota) yang kemudian secara berjenjang Kepala Dinas Perindag Provinsi NTB, dapat diteruskan melalui DiH. Husni Fahri MM. nas Perindag Provinsi NTB.
(Suara NTB/bul)
(Suara NTB/bul)
Foto bersama usai Rakorda.
(Suara NTB/bul)
(Suara NTB/bul)
4. Peningkatan arus informasi antara pusat dan provinsi serta kabupaten/ kota demikian pula sebaliknya harus menjadi bagian tugas yang dilakukan secara berkesinambungan. Penyajian data yang berkaitan dengan sektor Industri dan Perdagangan seperti data TDI, sentra, SIUP, TDP, pasar, gudang dan ekspor untuk mendukung keakuratan data dan informasi di kabupaten/kota dan di provinsi agar terus di intensifkan dan mendapat dukungan semua pihak. 5. Arah Kebijakan Pembangunan Industri dan Perdagangan di Provinsi NTB Tahun 2016 adalah mengembangkan komoditi unggulan daerah, dengan mendorong peningkatan produktivitas produksi, daya saing produk dan nilai tambah produk daerah agar dapat bersaing di pasar global; melakukan pemberdayaan terhadap Industri Kecil dan Menengah; meningkatkan komoditi ekspor terutama terutama tehadap komoditi non migas; meningkatkan fasilitasi penciptaan iklim pasar dengan menjamin penyediaan dan distribusi bahan pokok/penting/strategis; serta dengan mewujudkan tertib niaga dan tertib ukur untuk meningkatkan perlindungan terhadap konsumen. 6. Peningkatan pertumbuhan industri yang berbasis ekonomi kerakyatan melalui peningkatan dan penguatan IKM unggulan dengan sistem klaster berbasis One Village One Product (OVOP) dan kompetensi industri inti daerah yang berorientasi pasar global. 7. Strategi pendekatan pembangunan kompetensi industri daerah yang berorientasi pasar global, dengan mengimplementasikan pembangunan industri dilakukan secara sinergi dan terintegrasi di seluruh daerah yang dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan antara lain Top Down yaitu pengembangan klaster industri prioritas yang dipilih berdasarkan kemampuan nasional untuk bersaing didalam pasar domestik dan internasional sedangkan untuk Bottom Up yaitu pengembangan industri pengolahan komoditi unggulan daerah menuju kompetensi daerah (pemberdayaan produk industri unggulan daerah) 8. Masih terjadi hambatan dan kendala yang memerlukan penangan-
Kepala Dinas Perindag NTB dan dari Kementerian Perindustrian sebagai pemateri.
Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag NTB, Bq. Noviana memaparkan materi.
(Suara NTB/bul)
(Suara NTB/bul)
Dari Kejaksaan dan Inspektorat memberikan materi.
Kabid PDN Disperindag NTB, Ibnu Fiqhi memaparkan program.
(Suara NTB/bul)
(Suara NTB/bul)
Pemateri dari Kejaksaan memberikan materi.
(Suara NTB/bul) (Suara NTB/bul)
(Suara NTB/bul)
Diskusi Panel
(Suara NTB/bul)
Kabid AAI (paling kiri) Baiq. Laily dan mewakili Kabid PIK (paling kanan) H. Agus memaparkan materi.
an secara komprehensif dan terpadu diantara pemegang kebijakan di pusat, provinsi dan kabupaten / kota. 9. Langkah – langkah yang harus dikembangkan pada sektor perdagangan diprioritaskan pada upaya – upaya antara lain peningkatan kinerja ekspor melalui perluasan pasar produk ekspor, promosi dan pengembangan kerjasama di bidang perdagangan luar negeri, menurunkan ekonomi biaya tinggi, mewujudkan persaingan yang sehat, membangun sarana dan prasarana perdagangan, meningkatkan sistim penyelenggaraan perlindungan konsumen melalui pengawasan barang dan jasa yang beredar di pasar, serta peningkatan pelaksanaan kemetrologian. 10. Melalui koordinasi dan sinkronisasi serta mensenirgikan kebijakan, program dan kegiatan, diharapkan akan terwujud persamaan persepsi dalam menghadapi permasalahan – permasalahan serta identifikasi program prioritas pembangunan Industri dan Perdagangan sesuai dengan potensi dan kondisi daerah NTB dan Rapat Koordinasi dan sinkronisasi semacam ini sangat penting, sehingga perlu dilanjutkan pada tahun – tahun mendatang guna mempererat hubungan kerja yang harmonis antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota. 11. Untuk pasar retail kabupaten/kota dapat mengadopsi pengalaman Kabupaten Sumbawa dalam mengelola retail (pasar modern) 12. Rapat koordinasi penyelarasan sektor Perindustrian dan Perdagangan antara provinsi dan kabupaten/kota Se-NTB Tahun 2017 di laksanakan oleh Diskoperindag Kota Bima. Dalam persiapan lebih lanjut agar Kota Bima dan provinsi berkoordinasi secara intensif dan berkelanjutan. 13. Sebagai tindak lanjut Rakor, untuk lebih memantapkan program kegiatan sektor industri dan perdagangan akan dilaksanakan rapat teknis dengan Kepala Dinas Kabupaten/Kota Se-NTB. Kepala Dinas Perindag Provinsi NTB, Ir. H. Husni Fahri, M.Si memberikan apresiasi terkait masukan hingga kritikan para pihak. Secara demokratis, ia memberikan ruang seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapat yang membangun. “Kami senang ada kritik-kritik yang masuk. Sehingga perbaikan bisa dilakukan. Jangan hanya memberikan gambaran masinya saja, tetapi hasil dari program kita di lapangan tidak optimal. Tidak cukup sampai di rakorda ini, dalam waktu dekat harus dilaksanakan pertemuan teknis dengan semua kepala dinas yang ada di kabupaten/kota. Sehingga langkah konkrit dan kebijakan bisa kita ambil,” ujarnya. Selain itu, digandengnya TP4D untuk memberikan semangat kepada seluruh pelaksana program dalam mempercepat realisasi anggaran, tanpa khawatir ada potensi proses hukum di kemudian hari. Di sela-sela Rakorda, diserahkan juga piagam penghargaan One Village One Product (OVOP) bagi Industri Kecil dan Menengah dari Kementerian Perindustrian RI kepada UD. Mawar Artshop, kategori anyaman produk OV Bintang 5 dari Kabupaten Lombok Barat. Dina, perajin kain tenun produk OVOP bintang 3 dari Kota Bima dan Sasak Craft kategori anyaman produk OVOP Bintang 3 dari Kabupaten Lombok Tengah. (bul/*)
Penyerahan viagam OVOP.
(Suara NTB/bul)
(Suara NTB/bul)
Disepakati Rumuskan Strategis Memperkuat Daya Saing Sektor Industri dan Perdagangan Era MEA
Peserta
Ketua Panitia, Drs. M. Saroji, M. Si menyampaikan laporan.
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 4
Atasi Gizi Buruk
JABATAN kepala dusun (kadus) menuai persepsi berbeda di kalangan legislatif dan eksekutif Kabupaten Lombok Utara (KLU). Komisi l DPRD KLU usai melakukan konsultasi ke Kemendagri pekan lalu, meminta agar rekrutmen kadus ditunda sementara waktu hingga peraturan daerah selesai. Sebaliknya, eksekutif justru ngotot untuk melanjutkan rekrutmen sebagaimana surat edaran yang disebar. Ketua Komisi l DPRD KLU, Ardianto, SH, mengatakan pihaknya sudah konsul ke Kemendagri menyikapi kondisi di masyarakat terkait rekrutmen kadus oleh kepala desa. Dari hasil konsultasi itu pula, melalui media meminta agar pihak terkait di eksekutif Pemda KLU menunda pengesahan rekrutmen kadus khususnya pascaterbitnya regulasi pusat yang baru. “Sesuai dengan UU 6, PP 43 yang diubah menjadi PP 47, serta Permendagri yang baru, rekomendasi kadus oleh kepala desa diatur lebih lanjut melalui Perda. Oleh karena itu, kami minta kepada Eksekutif agar menghentikan rekrutmen atau tidak mengesahkan Kadus sampai Perda keluar,” ujar Ardianto pada Suara NTB akhir pekan kemarin. Ia menjelaskan, sebagaimana petunjuk Permendagri, bahwa 1 tahun setelah Permendagri keluar, maka Perda yang mengatur rekrutmen kadus harus sudah diterbitkan. Sejak berlakunya regulasi itu 1 Desember 2015, DPRD memiliki waktu setidaknya 10 bulan ke depan untuk menelurkan Perda. “Perda ini sekarang sedang kita kebut bagaimana sistem dan mekanismenya. Yang jelas, tahun ini juga Perda ini keluar, sehingga rekrutmen kadus tidak terus-menerus menjadi persoalan,” sambungnya. Ardianto menegaskan, tidak boleh ada pengesahan kadus sampai Perda keluar, sebab pemerintah daerah harus merujuk pada ketentuan Permendagri yang baru tersebut. Dalam hal tidak adanya rekrutmen Kadus sampai 10 bulan ke depan, menurutnya, posisi lowong kadus boleh diisi atau dengan menunjuk Pelaksana Tugas Kadus. Terpisah, usai Sertijab Bupati, Kabag Pemerintahan Setda KLU, Irnadi Kusuma, mengisyaratkan tetap akan melanjutkan rekrutmen kadus. Pertimbangannya, sepanjang tidak ada konflik atau keributan di bawah, maka rekrutmen kadus oleh kepala desa bisa dilanjutkan. Kendati demikian, Irnadi terkesan tidak ingin berpolemik debgan DPRD terkait hal itu. Namun dalam meneruskan rekrutmen kadus, pihaknya juga tetap mempedomani aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat sebab menyadari Perda di daerah belum diproses. (ari)
Dikes Lotim Maksimalkan Peranan Posyandu TAHUN 2015 di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) ditemukan sebanyak 98 kasus gizi buruk. Pada dua bulan terakhir tahun 2016 ini dicatat sudah 10 kasus yang muncul. Persoalan gizi buruk ini diakui masih menjadi persoalan pelik. Dalam upaya mengatasi persoalan giri buruk, Kepala Dinas Kesehatan Lotim, drg. Asrul Sani menyatakan perlunya memaksimalkan peranan posyandu. Menjawab Suara NTB, Sabtu (20/2) lalu, Asrul Sani mengatakan kegiatan posyandu digelar setiap bulan. Para ibu-ibu yang memiliki anak di bawah usia lima tahun (balita) hendaknya intensif mendatangi posyandu. Rajin melakukan pemeriksaan kesehatan balitanya. Di mana, kegiatan posyandu dilakukan dengan melakukan penimbangan terhadap balita. Termasuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) agar balita sehat. Kasus-kasus yang muncul
terkadang dikarenakan orang tua yang kurang memantau kesehatan anak. Padahal, kegiatan pelayanan posyandu itu dibarengi dengan pencatatan buku tumbuh kembang anak. Buku yang menjadi laporan hasil pemeriksaan itu seharusnya tetap dibaca. Jika ditemukan kasus, maka harus segera konseling kepada petugas gizi yang ada di puskesmas. Para petugas gizi pun diminta untuk aktif memberikan penyuluhan kesehatan kepada orang tua yang memiliki balita. “Petugas gizi juga harus mengingatkan, berikan konseling pada ortu balita,” ujar Asrul mengingatkan. Dari laporan posyandu, semua semua data balita yang datang terpantau oleh puskesmas. Hanya saja kendalanya terkadang, tidak semua balita yang hadir di posyandu. Orang tua kurang memantau kondisi balita. Seperti terjadi penurunan berat badan baik kare-
(Suara NTB/rus)
Asrul Sani na indikasi kurang gizi atau ada penyakit penyerta. “Biasanya terjadi penurunan berat badan drastis itu karena ada penyakit, terjadi penurunan berat badan ini harus diperhatikan,” katanya. Begitupun sebelumnya, saat anak masih dalam kandungan. Jika terjadi saat lahir Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
baru dirujuk ke rumah sakit. Pola ini yang masih dijalankan di Lotim sampai sekarang. Selanjutnya, bicara penyebab masih banyaknya kasus gizi buruk kata Asrul terjadi antara faktor ekonomi dan pola asuh. Asupan makanan belum maksimal. Terkadang, masyarakat mampu beli makanan tapi kurang tahu cara mengolah makanan. Makanan jenis apa yang layak diberikan kepada anak. Mengenai adanya istilah pantangan-pantangan bagi ibu hamil di tengah masyarakat dinilai kurang tepat. Persoalan gizi buruk, lanjutnya tidak saja di Lotim. Tapi secara nasional. Komitmen Dikes Lotim menginginkan agar tidak terjadi gizi buruk. Hanya saja tidak bisa ditangani langsung Karena kita bicara ratusan ribu kelahiran. Kasusnya terus muncul. Untuk Lotim diyakinkan terjadi penurunan. (rus)
Mangku Adat Sembalun
Bupati Lotim Inginkan Bersatu dalam Satu Bendera Selong (Suara NTB) Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Moch Ali Bin Dachlan menginginkan masyarakat adat di Sembalun memiliki satu pemangkuan. Jumlah pemangkuan adat di daerah Kaki Gunung Rinjani ini ada empat. Bupati menyarankan agar kelompok-kelompok adat itu bersatu dalam satu bendera. Kepada Suara NTB, Minggu (21/2), bupati menegaskan, aturan tentang masyarakat hukum adat diatur dalam konstitusi negara, yakni mengatur ada komunitas adat di tingkat lokal. Untuk itu, para komunitas yang berbeda-beda di Sembalun diminta bisa menyatu dalam satu wadah. Mengenai nama, bupati mempersilakan sepenuhnya pada masyarakat adat di
Sembalun. Apalagi semua komunitas mangku adat Sembalun meminta adanya pengakuan. Namun Bupati tidak mau sebelum masyarakat adat tersebut bersatu. Terpisah, Camat Sembalun, Usman mengatakan saran bupati agar pemangkuan adat Sembalun bersatu sudah disampaikan. Apalagi, kondisi saat ini diakui camat masih terpecah-pecah. Semua desa yang
ada di Sembalun memiliki komunitas adat berbeda-beda. Usman mencontohkan, antara Sembalun Lawang, Sembalun Bumbung, Sajang dan Bilopetung memiliki mangku adat yang berbeda. Bahkan di dalam satu desa pun ada pemangkuan yang berbeda-beda. “Di Sembalun Bumbung pun berbeda. Keinginan bupati agar semua bersatu dalam satu kesatuan,’’ ujarnya. Berdasarkan fakta sejarah, di
Sembalun ini satu kesatuan, khususnya kesatuan adat. Hal ini dimaksudkan agar semangat adat dan jiwa kegotongroyongan di Sembalun ini bisa bersatu. Selama ini terkesan terpecah belah dan masing-masing memiliki kegiatan dan pemangkuan adat sendiri-sendiri. Kegiatan-kegiatan bernuansa budaya dan adat yang diketahui masih kental saat ini ada di wilayah Desa Bilopetung dan Sembalun Lawang. Harapannya ada keserasian dan tak lagi terjadi perbedaan. (rus)
Kepolisian Bantu Rehab Rumah Korban Puting Beliung
(Suara NTB/ari)
Mendagri Larang Plt Bupati Lobar Mutasi Pejabat dan Staf SKPD Giri Menang (Suara NTB) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melarang Plt Bupati Lombok Barat (Lobar) melakukan mutasi pejabat dan staf SKPD yang dialihkan urusannya ke provinsi. Larangan ini disampaikan melalui Surat Edaran Mendagri tertanggal 15 Oktober 2015 dengan nomor 120/5935/S3 tentang percepatan pelaksanaan pengalihan urusan berdaasarkan UU nomor 23 tentang pemerintah daerah. “Ada SE Mendagri ke gubernur dan bupati/walikota yang tidak memperkenakan melakukan mutasi personel pada SKPD yang dialihkan urusannya ke provinsi. Antara lain pada Dinas Kehutanan, Distamben, sebagian pada Dikbud, BKBPP, DKP dan Bapeluh,” terang Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lobar, H. Ahdiat Subiantoro, akhir pekan kemarin. Dijelaskan, SE Mendagri telah diterima pihaknya. Dalam SE itu diterangkan, SE ini menegaskan kembali SE sebelumnya dari Mendagri tanggal 16 Januari tahun 2015 tentang penyelenggaraan urusan pemerintahan setelah ditetapkan UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, gubernur dan bupati/walikota diminta mempercepat pengalihan urusan berdasarkan UU Nomor 23 tersebut. Dua hal yang ditekankan mendagri, ujarnya, kepala daerah diminta segera berkoordinasi untuk menyelesaikan secara seksama inventarisasi personel, sarana dan prasarana, pendanaan, serta dokumen sebagai akibat pengalihan urusan pemerintahan konkuren paling lambat tanggal 31 Maret 2016. Serah terima berita acara personel, sarana dan prasarana serta dokumen, paling lambat tanggal 2 Oktober 2016, sedangkan serah terima berita acara pendanaan paling lambat tanggal 31 Desember 2016. Mendagri juga menekankan, gubernur dan bupati/walikota tak diperkenankan untuk melakukan mutasi personel pada SKPD yang beralih urusan ke provinsi dan pengalihan barang milik daerah baik antarpengguna barang dan kuasa pengguna barang sebelum adanya penyerahan barang milik daerah. Di Lobar ada beberapa SKPD yang dilarang dimutasi antara lain, dua bidang di Dinas Kelautan dan Perikanan, seperti Bidang Pesisir dan Penangkapan, semua bidang di Distamben dan Dishut. Di Dinas Dikbud, ada satu bidang, yakni Pendidikan Menengah, tenaga penyulug PLKB pada BKBPP, tenaga penyuluh pada Bapeluh. Sementara itu, Plt Bupati H Pauzan Khalid menyatakan, mutasi menurut rencana akan digelar setelah pelantikannya sebagai Bupati. Namun tidak menutup kemungkinan pula mutasi dilakukan sebelum pelantikan. Ia berharap adanya informasi mutasi ini, tak pengaruhi jajarannya. Menurutnya, jika ini terjadi maka jajaran tersebut mentalnya kurang baik. Selain itu, dalam proses mutasi tak ada praktik uang pelicin. Ia menegaskan, jika ada oknum pejabat yang dinilai memiliki kapasitas dipromosi, namun ia ketahuan menggunakan membayar, maka ia akan membatalkannya. Dalam hal ini, ia meminta baperjakat melaporkan ke dirinya perihal tersebut. (her)
maka harus segera disikapi. Agar tidak terjadi BBLR, perhatiannya harus pada saat usia dalam kandungan. Para ibu hamil ini paling penting tetap kontrol kesehatan. Kepada bumil sendiri juga diberikan PMT. “Masyarakat harus intens lakukan pemeriksaan kesehatan, kalau ibu kekurangan energi atau protein saat pemeriksan bisa langsung ditangani,” imbuhnya. Begitu juga para petugas gizi membeirkan konseling harus sigap menangani ibu yang menderita kekurangan zat besi. Terhadap para terpapar kasus gizi buruk ini, petugas puskesmas pun sudah diperintahkan untuk melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga. Setidaknya sekali seminggu atau jika berat dua kali dalam seminggu. Semua penderita gizi buruk bisa ditangani di puskesmas. Jika ditemukan ada penyakit penyerta yang cukup parah
(Suara NTB/dok)
Dihentikan Sementara Waktu
(Suara NTB/ari)
BATU PERTAMA - Bupati KLU H.Najmul Akhyar saat peletakan batu pertama pembangunan Vihara Giri Mandala Sidempel, Dusun Tuban, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Minggu (21/2).
Bupati Inginkan Kebersamaan dalam Perbedaan Tanjung (Suara NTB) Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, kembali mencetuskan ide untuk mewujudkan masyarakat KLU yang Beriman, Bertaqwa dan Berbudaya. Salah satunya, dengan menjadikan hari Jumat sebagai hari iman dan taqwa (imtaq). “Saya akan membuat Perbup tentang program hari Jumat adalah hari imtaq di KLU. Di masing-masing instansi pemerintah, nantinya para pegawai melaksanakan imtaq pada hari Jumat sesuai dengan agamanya. Pegawai juga berpakaian adat dan masuk kantor dengan busana yang dipakai hari itu. Sebab saya ingin melihat kebersamaan dalam sebuah perbedaan,” ungkap Najmul di selasela peletakan batu pertama, Mandala Vihara Giri Mandala Sidempel, Dusun Tuban, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Minggu (21/2). Berpakaian adat pada hari Jumat terkesan lebih rapi dibandingkan hanya memakai kaos oblong, sebagaimana temuan Wabup KLU, Sarifudin, SH, saat sidak Jumat lalu di
Dishubkominfo KLU. Hal ini juga mempertegas komitmen Bupati dan Wabup KLU untuk membangun kebersamaan dalam heterogenitas yang dimiliki masyarakat KLU. Najmul mempermaklumkan, Minggu kemarin merupakan hari ke empat dirinya memegang tampuk kepimpinan di daerah usai dilantik, Rabu (17/ 2) lalu. Oleh karenanya, masyarakat Dusun Tuban memperoleh apresiasi, karena peletakan batu mandala merupakan peletakan batu pertama yang pertama kali dilakukan Bupati dan Wakil Bupati KLU. Bupati pada kesempatan itu mengajak, seluruh komponen masyarakat menciptakan sinergitas dengan Pemerintah Daerah sehingga pembangunan di masyarakat semakin cepat terwujud. “Program prioritas kami di periode kepemimpinan ini, antara lain revitalisasi pendidikan kembali ke khittah. Gerakan ini mengharuskan dalam setiap pelajaran harus ada internalisasi nilai-nilai agama di dalamnya,” ujarnya. Melalui gerakan revitalisasi pendidikan kembali ke khittah ini, implementasinya
dalam bentuk, membangun rumah-rumah ibadah di setiap satuan pendidikan yang ada dan disesuaikan dengan mayoritas agama murid-murid di sekolah tersebut. Sebab rumah ibadah ini, idealnya dijadikan sebagai “laboratorium” untuk pengembangan dan penggemblengan karakter anak dalam dunia pendidikan. Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Vihara, Nurianto Darma Setiawan mengatakan pembangunan vihara tersebut merupakan citacita masyarakat khususnya penganut agama Budha yang ada di dusun tersebut untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Awalnya vihara ini berdiri pada 13 Januari lalu, dengan menggunakan atap terpal. Berkat kebersamaan masyarakat, akhirnya atap secara bertahap diganti dengan spandek. “Masyarakat di sekitar Vihara ini berjumlah 35 kepala keluarga, dianggap sudah bisa membangun tempat ibadah. Vihara yang ada saat ini jaraknya lumayan jauh, sehingga cukup menghambat pelaksanaan ibadah masyarakat,” ujarnya. (ari)
Tanjung (Suara NTB) Aparat Kepolisian Polres Lombok Barat (Lobar) dan Polres Persiapan Lombok Utara, turun tangan membantu warga korban terdampak puting beliung. Solidaritas aparat ditunjukkan dengan paritisipasi aktif melakukan rehab rumah milik warga yang rusak. Kapolres Persiapan Lombok Utara, AKBP Rifai, SH, melalui Kapolsek Kayangan, Ipda Itradi, menyebutkan jumlah personel yang diturunkan sebanyak 41 orang. Rinciannya, 26 anggota Sabhara Polres Lobar, 6 anggota Binmas Polres Lobar dan 9 anggota Polsek Kayangan - Polres Persiapan KLU. Bakti sosial aparat kepolisian dilakukan, tidak hanya melakukan perbaikan saja, tapi berkontribusi dengan memberikan bantuan material, seperti seng dan semen. Material ini diakui warga sangat membantu, karena penanganan dari Pemda KLU sejauh ini belum mencukupi. Kepolisian dalam hal ini, menyalurkan jumlah material bervariasi. Rumah yang katagori rusak berat dibantu dengan 20 lembar seng dan 10 sak semen. Sementara, rumah dengan katagori rusak ringan dibantu 10 lembar seng. “Satu unit pos kamling yang sempat rusak, juga kita perbaiki dan langsung kita serahkan ke masyarakat,” ujar Kapolsek Kaya-
ngan, seraya memastikan penyerahan bantuan dan bakti sosial Polres disaksikan Kasat Binmas Polres Lobar, AKP Burhanudin. Begitu aparat tiba Jumat pagi, terang Itradi, aparat langsung bekerja. Pekerjaan masih harus dilanjutkan usai shalat Jumat, termasuk membuat tanggul penahan abrasi di Dusun Panggung Timur, memberikan bantuan tanah urug untuk menimbun bekas longsoran di salah satu rumah warga Dusun Panggung Timur, Desa Selengen, Kecamatan Kayangan. Tidak berhenti di situ, Jumat malam, aparat dan warga secara bersamaan meluangkan waktu menyaksikan pemutaran film perjuangan di Bale Desa Dusun Panggung Timur. Agenda tersebut juga diisi dengan hiburan lain, seperti membagikan door prize kepada warga dalam bentuk, payung, jas hujan dan sebagainya. Hanya dengan melempar pertanyaan dan bisa menjawab, maka warga berhak atas hadiah yang disiapkan panitia. Bakti sosial kepada warga ditutup Sabtu (20/2), dimana pada kesempatan itu, Kapolres Lobar, AKBP Winky Aditiyo Kusumo, berkesempatan hadir menyaksikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis. Asisten l Setda KLU, H. Kholidi Kholil hadir mendampingi jajaran Dikes dan Puskesmas Kayangan memberikan pelayanan kesehatan. (ari)
(Suara NTB/ist)
BANTU - Aparat kepolisian saat membantu merehab rumah warga yang terkena puting beliung di Dusun Panggung Timur, Desa Selengen, Kecamatan Kayangan beberapa waktu lalu.
Kriteria Sosok Cawabup Lobar
Jadi Pertimbangan, DPRD Minta Masyarakat Berikan Masukan Mencuatnya sejumlah nama Calon Wakil Bupati (Cawabup) Lombok Barat (Lobar) yang akan mendampingi H. Fauzan Khalid,S.Ag, MSi, dinilai sangat positif. Karena ini akan memberikan alternatif bagi DPRD dalam memilih cawabup. Penting juga bagi Fauzan Khalid untuk memilih siapa yang dinilai pas dan cocok sebagai wakilnya. Jauh lebih penting, hal ini memberi ruang juga bagi masyarakat menilai masingmasing calon yang tampil, sehingga masyarakat bisa juga memberi masukan ke Fauzan untuk menjadi bahan pertimbangan. KALANGAN DPRD sebagai salah satu pihak penentu calon Wabup pun memberi-
kan masukan seperti apa kriteria cawabup yang cocok mendampingi Fauzan. Menurut
pendapat PAN salah satu parpol pengusung, tak penting dari kalangan mana cawabup, entah
itu birokrasi, politisi, pengusaha dan kalangan manapun. Terpenting, wabup ini satu visi dan misi dengan Fauzan untuk membangun Lobar, di samping harus punya kapasitas dan kabalitas serta integritas. “Bagi Fraksi PAN tak pending dari kalangan manapun itu, terpenting punya visi dan misi yang sama dengan bupati membangun Lobar, terpenting juga mendengarkan suara rakyat,” kata Ketua DPD PAN
Lobar Adnan dikonfirmasi lewat telepon, Minggu (21/2). Ia menilai yang cocok mendampingi Fauzan yang bisa bekerjasama dengan bupati untuk bersama-sama memiliki konsep membangun Lobar. Sebab jika antara bupati dan wabup saling bertentangan, maka tidak bisa membangun daerah. Hal inilah katanya perlu jadi perhatian. Di samping itu, wabup haruslah memiliki kapasitas dan
kapabilitas sebagai pendamping bupati. Penting juga wabup memiliki integritas untuk menjaga birokrasi dari praktik yang salah. Berbeda dengan Ketua Fraksi PDIP DPRD Lobar H. L. Muhammad. Menurutnya, PDIP lebih memilih sosok cawabup dari kalangan politisi. Alasannya untuk mengimbangi Fauzan Khalid. Namun tentunya asprasi masyarakat perlu didengarkan. Asprirasi
masyarakat yang dimaksud murni dari rakyat, bukan rekayasa. Kriteria-kriteria ini diharapkan dewan menjadi bahan masukan ke Fauzan untuk menjadi pertimbangan. Menyangkut kapasitas dan integritas menurutnya hal terpenting yang perlu jadi bahan pertimbangan Fauzan dalam memilih wakilnya. “Pasti kapasitas, pengalaman, pendidikan dan integritas yang perlu diperimbangkan,” ujarnya. (her)
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 5
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456
Kerjasama Bagian Humas dan Protokol Setda Lombok Tengah dengan Harian Suara NTB
Suhaili – Pathul Siap Berkhidmat Buat Lombok Tengah Kabupaten LombokTengah (Loteng) secara resmi akhirnya memiliki kepala daerah yang baru, pada sosok H.M.Suhaili FT.S.H – L. Pathul Bahri, S.IP. Pasangan yang diambil sumpah jabatannya, Rabu (17/2) lalu ini pun menegaskan komitmen untuk berkidmat dengan memberikan pengabdian yang terbaik bagi Bumi Tatas Tuhu Trasna demi meraih kemajuan yang telah lama diidamidamkan oleh seluruh lapisan masyarakat di daerah ini. BANYAKNYA potensi yang dimiliki, Loteng memiliki peluang besar untuk menjadi daerah maju. Tinggal bagaimana sekarang potensi besar yang dimiliki tersebut, bisa dikelola dengan semakimal mungkin. “Loteng punya segala potensi untuk bisa menjadi daerah yang maju,” ungkap Bupati Loteng, H.M. Suhaili dalam acara terima jabatan dari mantan Penjabat Bupati Loteng Ibnu Salim, SH, MSi, di Praya Kamis (18/2) malam lalu. Meski demikian, bukan berarti mudah untuk meraih kemajuan tersebut. Butuh kerja
keras dan dukungan semua elemen masyarakat di daerah ini. Artinya, dalam membangun tidak hanya mengandalkan pemerintah daerah , apalagi hanya pada kepala daerah itu saja. “Kami berdua datang dengan berbagai kekurangan dan kelemahan. Untuk itu, tidak akan bisa hanya kami berdua yang berjuang. Tanpa dukungan dukungan elemen masyarakat. Termasuk kalangan birokrasi di daerah ini,” tegasnya. Diakuinya, masih banyak tantangan dan persoalan pembangunan yang harus diselesaikan, sehingga dibutuhkan satu
Kawal Rencana Jalan Layang KEPALA Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Baehaqi menyatakan Pemda Lobar akan terus berkoodinasi dengan Pemprov NTB untuk mengawal rencana pembangunan jalan layang bebas hambatan dari Pelabuhan Lembar-Kayangan tahun 2017 mendatang. Pihaknya akan mempertegas hal ini dalam Musrenbang provinsi yang akan dilaksan(Suara NTB/her) akan bulan April mendatang. H. Baehaqi Rencana ini sendiri akan masuk pembahasan pada musrenbang kali ini. “Pemda menyambut baik dan mendukung pembangunan jalan layang bebas hambatan dari BIL-Lembar-Kayangan tahun 2017 mendatang, kaitan dengan itu kami akan terus berkoordinasi dengan provinsi,” terang Baehaqi ditemui akhir pekan lalu. Menurut Baehaqi, rencana pembangunan jalan ini akan memiliki nilai ekonomi tinggi, khususnya dapat mendongrak pertumbuhan ekonomi, baik di Lobar maupun di NTB. Setidaknya, adanya jalur ini akan memperlancar arus angkutan lintas pulau dari dan ke Bali menuju Sumbawa melalui Pelabuhan Lembar di Lobar. Begitupula sebaliknya, angkutan dari Sumbawa juga akan lancar. Khususnya di Lobar jalur menuju Lembar sendiri diketahui selalu padat, karena itu jalur ini akan mengurangi kemacetan dan membuka sektor riil serta pariwisata. Namun sejauh ini belum ada pembicaraan serius mengenai hal teknis, termasuk mengenai share dana antara kabupaten. Hal ini, jelasnya, akan dibahas di musrenbang provinsi, karena pembahasan rencana ini masuk RKPD tahun 2017, sehingga akan dibahas pada Musrenbang tahun ini yang rencananya akan dilaksanakan bulan April. Dari aspek tata ruang, ia sangat mengharapkan jalan ini dibangun menggunakan jalan laying, karena dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan. Sistem ini, jelasnya, tidak banyak membebaskan lahan, sehingga ketahanan pangan baik Lobar maupun NTB tak terganggu. Hal inilah katanya termasuk menjadi usulan alternatif Lobar dalam musrenbang tersebut. (her)
Mudjitahid Dukung Sajim Sastrawan Dampingi Fauzan Giri Menang (Suara NTB) Mantan Bupati Lombok Barat (Lobar), Drs. H. L. Mudjitahid mendukung Dr. H. L. Sajim Sastrawan sebagai calon wakil bupati mendampingi H. Fauzan Khalid, SAg, MSi. Dorongan ini muncul karena sosok L. Sajim dinilainya tepat untuk memperbaiki dan memajukan Lobar ke depan. ‘’Sosok Sajim yang berpengalaman sebagai birokrat dinilainya akan mampu mengawal dan mengamankan kebijakan bupati,’’ ungkap H. L. Mudjitahid usai pertemuan dengan sejumlah tokoh Lobar di kediamannya, Jumat (19/2) malam. Mantan Bupati Lobar dua periode ini, mengaku, kondisi saat ini Lobar perlu perbaikan dan peningkatan dari segala bidang khususnya pembangunan SDM. Menurutnya, selama 10 tahun terakhir pembangunan Lobar lebih banyak memangun bangunan megah, namun pembangunan manusia diabaikan. Baginya, keberhasilan pembangunan semacam ini yang dibanggakan dan menjadi opini masyarakat seolah pembangunan hanya berhasil saat ini saja. Padahal, katanya, selain fisik yang jauh lebih penting bagaimana pembangunan manusia, kaitan moral, akhlak dan budi pekertinya. Ia menyayangkan, semangat pembangunan Patut Patuh Patju yang puluhan tahun silam yang menjadi landasan daerah justru terlupakan. Ia mengaku telah menyiapkan Sajim sebagai kandidat untuk mengisi calon wakil bupati. Ia berpesan, dalam hal ini Sajim tak harus memikirkan jabatan untuk memajukan Lobar tercinta. Menurutnya, jika melihat kapasitas Sajim yang perpengalaman sebagai birokrat tak diragukan lagi. “Karena itulah saya mengajak semuanya untuk memperjuangkan supaya Sajim mengisi posisi wabup yang diharapkan bisa membantu Pak Fauzan memajukan Lobar di tengah kondisi saat ini,” imbuhnya. Menurutnya, keberadaan Sajim akan lebih mampu meningkatkan pembangunan SDM dan wibawa pemerintahan, karena pengalamannya sebagai birokrat dan tokoh masyarakat Lobar. Selama duduk menjadi pejabat di provinsi, Sajim sosok yang bersih, disiplin dan tak pernah tersangkut kasus, seperti korupsi. Karena itu, untuk mendukung Sajim sebagai wabup. Ia bersama tim ini akan melakukan pendekatan pertama ke Plt Bupati dan parpol pengusung. HL Sajim Sastrawan mengaku siap untuk menjalankan kepercayaan tokoh dan sesepuh H. L. Mudjitahid serta masyarakat Lobar. Menurutnya, terkait menjadi wabup memang ada beberapa pejabat dan Dewan di provinsi yang menyarankan agar dirinya maju. Menurutnya, terkait calon wabup ini tergantung dari Plt Bupati. “Apa Pak Fauzan suka dengan birokrat atau politisi? Itu tergantung Pak Fauzan mana yang dirasa cocok dan pas,” imbuh Staf Ahli Gubernur NTB ini. Ia menegaskan, jika Fauzan memilih bukan dari kalangan birokrat maka dirinya tak mungkin memaksa. Fauzan bisa saja menunjuk calon lain bukan dirinya. Ia meluruskan adanya image selama ini, bahwa dirinya keras. Atau mungkin, jika Fauzan memilihnya sebagai pendamping akan ada dua matahari. Menurutnya, hal ini tidak akan pernah terjadi. Sebab sesuai ketentuan, bahwa ada kewenangan atributif yang melekat pada wabup, seperti pengawasan, pembinaan, kontrol dan pembinaan kecamatan. (her)
kebersamaan dengan seluruh elemen masyarakat hingga pemerintahan di daerah ini. Adanya kebersamaan ini mampu menjawab tantangan dan menyelesaikan persoalan pembangunan di Loteng. Suhaili pun mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak segansegan menegur jika dirinya bersama L. Pathul Bahri, keliru dalam memimpin Loteng ke depan. Pun demikian, jika memang ada hal baik yang bisa dilakukan, masyarakat hendaknya bisa memberikan dukungan maksimal. “Intinya kami berdua tidak akan bisa berbuat apa-apa, semaksimal apapun kinerja yang diberikan. Kalau tidak didukung seluruh elemen masyarakat di daerah ini,” ujarnya. Menurutnya, kalau masyarakat dan pemerintah bisa bersatu padu, hal itu akan bisa menjadi satu kekuatan besar dalam mendorong kemajuan pembangunan di Loteng. Sebaliknya, jika
masyarakat dan pemerintah daerah tidak padu, maka sulit untuk bisa melihat kemajuan pembangunan di daerah ini. “Dengan kita bersatu, itu bisa menjadi modal besar bagi pembangunan,” tambahnya. Lebih lanjut Suhaili menegaskan, pembangunan tetap akan difokuskan pada upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan tetap fokus pada pengembangan sektor agriculture (pertanian), tourism (pariwisata) dan marine (kelautan) atau disingkat ATM. Pada pengembangan ini, sektor pariwisata bakal memperoleh porsi dan prioritas lebih pada periode kepemimpinan kali ini. “Fokus kita tetap pada upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan. Dengan tetap melandaskan pembangunan pada tiga sektor utama. Pertanian, pariwisata dan kelautan,” tegasnya. (kir/*)
(Suara NTB/kir)
SERAH TERIMA - Mantan Penjabat Bupati Loteng, Ibnu Salim (kanan) dan Bupati Loteng, H.M. Suhaili FT, dalam acara serah terima jabatan, Kamis (18/2/2016) malam.
Mantan Bupati Dukung Pengusutan Kasus Penjualan 17 Titik Aset Lobar Giri Menang (Suara NTB) – Mantan Bupati Lombok Barat (Lobar), Drs. H. L. Mudjitahid mendukung aparat penegak hukum (APH) mengusut penjualan 17 titik aset Lobar di Kota Mataram. Menurutnya, penjualan aset ini dinilai sarat penyimpangan, sehingga perlu diusut oleh APH. “Kami mendukung agar kasus penjualan aset itu diusut, karena diduga sarat penyimpangan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya akhir pekan kemarin. Menurutnya penjualan aset jauh dari NJOP, seperti di aset di Jalan Langko. Menurutnya nilainya sesuai NJOP bisa Rp 900 juta per are, namun diduga dijual murah tahun 2012 lalu. Ada 17 titik aset yang dijual di Kota Mataram dengan harga rendah. Bahkan menurut informasi yang ditangani, APH tengah turun mengitung kerugian daerah akibat kasus ini, khususnya dihitung nilai NJOPnya. Ia mengaku prihatin dengan permasalahan di Lobar. Termasuk, jika menilik pemerintahan 10-15 tahun terakhir sudah dua kepala daerah Lobar masuk tahanan KPK. Selain itu
banyak pejabar di Lobar menjadi terdakwa dalam kasus pidana korupsi. Hal ini menandakan adanya pergeseran nilai di tengah pejabat Lobar. Sementara itu, mantan Asisten II Setda Lobar H. MS. Udin, mengungkapkan, persoalan penjualan aset daerah milik Pemkab Lobar di wilayah Kota Mataram yang diduga janggal sejak tahap proses pelelangan aset tersebut. “Sejak awal saya sudah menaruh tanda tanda besar, kok harga tanah di kota Mataram tidak sesuai (rendah sekali)?” tanyanya. Dari data yang ia pegang, penjualan aset yang dimiliki Lombok Barat di Kota Mataram dilakukan proses pelelangan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Pelelangan (KPKNL) Mataram sebanyak tiga tahap (tiga paket) pada
kurun waktu 2011-2012. Penjualan aset ini berbekal persetujuan DPRD Lobar tahun 2010 Nomor : 10/KEP./DPRD/2010 tentang Persetujuan Penjualan Aset Lobar yang Bersertifikat di Kota Mataram. Ditambah lagi, terbitnya SK yang dikeluarkan Dr. H. Zaini Arony, MPd, semasa aktif menjadi bupati untuk menjual aset itu ke Kota Mataram. Setelah keluarnya persetujuan DPRD dan SK Bupati tersebut, Pemkot Mataram pun gerak cepat melakukan penawaran kepada Ketua Panitia Pelelangan Aset Daerah yang diketuai oleh mantan Sekda Lobar H. M. Uzair. Namun, Pemkot Mataram batal membeli aset, karena kemungkinan tidak cukup anggarannya atau pihak pemkot tidak sepakat perihal harganya. Dalam proses ini, lanjutnya,
(Suara NTB/her)
H. L. Mudjitahid ia selaku Wakil Ketua Panitia Pelelangan tak banyak dilibatkan. Ia hanya mendapatkan tembusan surat saja, itupun mungkin karena dirinya hanya dianggap sebagai panitia, sehingga pun tidak tahu banyak perihal proses pelelangan yang dibahas. Menanggapi hal ini, Sekda Lobar, H. M. Taufiq membantah adanya penyimpangan dalam proses penjualan aset tersebut. Saat itu, ia selaku Wakil Ketua Tim Penaksir Har-
ga sudah mengikuti aturan berlaku. Menurutnya, sudah ada tim appraisal, tim penaksir harga dan tim penjual. “Semua sudah dilalui termasuk penjualan melalui Kantor KPKNL,” bantahnya saat dihubungi Suara NTB, Minggu (21/2). Terkait adanya pertanyaan soal nilai harga aset, menurutnya harga dibuat oleh tim appraisal. Saat itu memang hitungan tim appraisal lebih rendah dibandingkan hitungan tim penaksir harga, sehingga harganya pun dinaikkan. Menurutnya tidak relevan jika harga tanah dibandingkan dengan harga kekinian, sebab harga lahan bisa saja berubah tiap bulan. Sementara Kepala Kantor Aset Daerah, Mahnan, SSTP, sebelumnya menyatakan, terkait dokumen penjualan 17 titik aset, seperti risalah lelang dan hasil tim penaksir harga telah disimpannya. Menurutnya penjualan 17 titik aset telah sesuai ketentuan, karena masuk sebagai neraca aset daerah Lobar dan bersertifikat sesuai dengan rekomendasi dari DPRD. (her)
Penyandang Disabilitas Loteng Kesulitan Suhaili Minta Semua Pihak Akses Layanan Kesehatan Lupakan Perbedaan Politik Praya (Suara NTB) Di tengah keterbatasan fisik yang dialami, para penyandang disabilitas atau penyandang cacat di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) ternyata juga luput dari perhatian pemerintah. Banyak bahkan bisa dikatakan hampir sebagian besar penyandang disabilitas di Loteng, belum memperoleh layanan dari pemerintah, khususnya layanan kesehatan. Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Loteng, Sri Sukarni, Sabtu (20/ 2), menjelaskan, dari sekitar 43 ribu lebih penyandang disabilitas di Loteng, hanya beberapa persen saja yang sudah memperoleh layanan dari pemerintah. Selebihnya, harus berjuang sendiri untuk memperoleh layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai. Padahal, layaknya masyarakat miskin, penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk memperoleh layanan dari pemerintah, baik pendidikan, utamanya lagi layanan kesehatan. “Contoh kecil di Kota Praya, dari sekitar 31 penyandang disabilitas, hanya 4 orang yang sudah memperoleh layanan kesehatan. Dengan terdaftar sebagai peserta BPJS dari pe-
merintah. Lalu bagaimana dengan nasib penyandang disablitas yang lain?” tanyanya. Untuk itu, pihaknya sangat mengharapkan adanya perhatian lebih dari pemerintah. Jangan sampai para penyandang disabilitas sudah menderita lantaran keterbatasan fisik tidak diperhatikan dari sisi kesehatannya. Terkait persoalan tersebut, Asisten I Setda Loteng, Ir. H.L. Moh. Amin, mengaku akan melakukan re-check terhadap para penyandang disabilitas yang belum memperoleh pelayanan dari pemerintah. Karena bisa jadi, penyandang disabilitas belum terdata atau dari sisi persyaratan dan belum layak sebagai penerima layanan pemerintah. Masyarakat, lanjutnya, secara mandiri juga bisa melapor ke pemerintah desa atau kelurahan jika belum masuk sebagai penerima manfaat layanan pemerintah tanpa harus menunggu pemerintah. Selain itu, ujarnya, Pemkab Loteng mulai tahun ini bakal menyusun ulang seluruh data penerima layanan sosial dari pemerintah, baik penerima layanan sosial di bidang pendidikan, kesehatan dan layanan
lainnya. Dengan begitu, nantinya diharapkan ada database yang jelas terkait penerima layanan sosial dari pemerintah. Penyusunan ulang data penerima layanan sosial ini, ujarnya bakal melibatkan semua instansi terkait. Di mana, Dinas Sosial selaku penanggung jawab. “Dengan penyusunan ulang data ini, maka nantinya hanya ada satu data penerima layanan sosial di Loteng. Tidak ada data yang lain,” terangnya. Ia mengaku, selama ini penyaluran dan pelaksanan program layan sosial kerap kali memicu persoalan. Bahkan tidak jarang yang sampai memicu konflik sosial di tengah masyarakat, seperti adanya masyarakat miskin yang tidak memperoleh layanan sosial sampai pada persoalan kesalahan penyaluran layanan sosial. “Tapi dengan penyusunan data penerima layanan sosial ini, diharapkan persoalan-persoalan yang sebelumnya muncul tidak terjadi lagi,” tegas Amin. Karena nantinya, data yang digunakan sebagai sumber penentuan penerima layanan sosial berasal dari satu data yang sama. Baik di bidang pendidikan, kesehatan dan bidang-bidang layanan sosial lainya. (kir)
Praya (Suara NTB) Bupati Lombok Tengah (Loteng), H.M. Suhaili FT, SH, mengajak semua elemen masyarakat di daerah ini kembali bersatu. Apalagi sebelumnya sempat terpecah lantaran perbedaan pandangan maupun pilihan politik selama gelaran Pilkada Loteng tahun 2015 lalu. Alasannya, perpecahan hanya akan menghambat jalannya pembangunan. “Pilkada sudah selesai. Untuk itu, mari kita semua bersatu dan melupakan semua perbedaan politik selama pilkada kemarin,” ajak Suhaili beberapa waktu lalu. Menurutnya, perbedaan pandangan dan pilihan dalam politik hal yang wajar di dalam demokrasi seperti sekarang ini. Tanpa ada perbedaan, maka demokrasi tidak akan berjalan. Karena perbedaan dalam demokrasi juga merupakan bagian dari pembelajaran demokrasi itu sendiri. Tapi perbedaan tidak lantas harus membuat masyarakat terus terpecah. Pihaknya sangat yakin, masyarakat Loteng sudah sangat dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi. Hal itu bisa dilihat dari jalannya pilkada yang berlangsung aman dan lan-
car. “Tanpa kedewasaan berdemokrasi, tidak mungkin Pilkada Loteng bisa berjalan aman. Dan, pilkada yang baru lalu telah membuktikan kalau masyarakat Loteng telah dewasa berdemokrasi,” ujarnya. Suhaili menegaskan, dalam menjalankan program pembangunan nantinya, pihaknya tidak akan melihat pilihan politik daerah bersangkutan. Bahwa semua daerah tetap akan memperoleh perhatian yang sama. Terlepas apakah di daerah tersebut merupakan basis pendukung calon kepala daerah lainnya atau tidak. Begitu pula di kalangan birokrasi. Tidak perlu khawatir, walaupun beda pandangan dan pilihan politik. Karena baginya, merekatkan kembali persatuan yang sempat pecah menjadi keharusan untuk diwujudkan, bukan malah memperlebar perpecahan yang ada. Selain itu, ujarnya, pejabat daerah yang pada pilkada berbeda pilihan politik tidak perlu khawatir, karena berbeda pilihan tidak harus membuat terterpecah. ‘’Tapi justru harus menjadi perekat, demi persatuan yang lebih kuat dan erat kembali,” tegas mantan Ketua DPRD NTB ini. (kir)
Distamben Lobar Cabut Belasan IUP Diduga Bermasalah Giri Menang (Suara NTB) Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Lombok Barat (Lobar) mencatat ada 17 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diterbitkan pada kurun waktu beberapa tahun terakhir. Dari 17 IUP tersebut, Distamben telah mencabut 14 IUP, karena beberapa persoalan antara lain pemegang izin tak serius dan izinnya mati sendiri. Sedangkan sisanya tiga belum, karena batas waktunya masa berlakunya masih belum berakhir. Dari 3 IUP ini, satu IUP telah diajukan ke provinsi untuk dicabut. Melihat waktu diterbitkan, ratarata pada tahun 2011-2012, saat menjelang momen pilkada. Sebab Pilkada Lobar dige-
lar tahun 2013 lalu. Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Distamben Lobar Budi Darmajaya menyatakan, Distamben telah menerbitkan 17 IUP. “Dari 17 IUP ini, 14 IUP dicabut sesuai prosedur. Tiga di antaranya, dua IUP masih berlaku, sedangkan satunya tengah diusulkan untuk dicabut ke provinsi,” terangnya didampingi Kabid Pertambangan Umum, L Adi Wijaya. Menurut Budi, dari 17 IUP yang masih berlaku, antara lain, PT Bintang Bulaeng masa berlaku IUP sampai tangggal 30 Oktober 2016, PT Putera Kedaro IUP berlaku hingga 26 Desember 2022 dan PT Padak Emas berlaku hingga 22 Agustus 2022. Namun untuk IUP
PT. Padak Emas tengah diusulkan ke provinsi untuk dicabut. Sedangkan sisa 14 IUP telah dicabut. Kenapa dicabut ? Sesuai ketentuan jika tidak ada kegiatan selama 90 hari sesuai yang tertera pada izin, maka pihaknya akan memberi peringatan kepada pemegang IUP, mulai dari peringatan 1 sampai 3.Kalau peringatan itu tidak ditindaklanjuti oleh pemegang izin maka IUPnya diusulkan untuk dicabut. Mekanisme pencabutan IUP ini pun sesuai ketentuan pihaknya membuat berita acara, evaluasi dan cek ke lapangan. Kalau ketiga point ini tidak diaksanakan oleh pemegang izin di lapangan, maka pihaknya akan men-
gusulkan agar IUP dicabut dengan SK. Belasan pemegang IUP yang dicabut ini, tegasnya, setelah dicek lapangan dan dievaluasi tidak melaksanakan kegiatan di lapangan, sehingga dicabut IUPnya. Pihaknya berulang kali mengingatkan dan melayangkan teguran ke PT Padak Emas, namun pihak perusahaan yang bergerak ditambang bijih besi ini tidak bisa melaksanakan kegiatan, sehingga pihaknya mengusulkan IUPnya dicabut. Terkait usulan pencabutan IUP ini, jelasnya pihak Distamben sudah diajak rapat oleh provinsi. Tinggal saat ini kata Budi, pihaknya menunggu kepastian dari provinsi selaku pihak yang berwenang.
Lebih jauh dijelaskan, jangka waktu berlakunya IUP ini sesuai UU Nomor 4 tahun 2009 maksimal IUP itu berlaku 8 tahun. Namun ada yang berlaku 5 tahun dan 10 tahun. Namun jangka waktu berlakunya IUP ini tidak mesti bisa sesuai tenggat masa izin, sebab setiap tahun dievaluasi bisa saja tidak beroperasi, sehingga izinnya dicabut sebelum tenggat waktunya yang ditentukan tersebut. Hal yang dievaluasi jelasnya, terkait kegiatan di lapangan, pelaporan, kemudian kaitan dengan hal teknis di laporan itu. IUP ini sendiri rata-rata terbit tahun 2010-2012, di mana proses berlakunya IUP cukup panjang. (her)
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
Akses ke Mate Mega Masih Tertutup Longsor Sumbawa Besar (Suara NTB) Longsor yang terjadi beberapa hari lalu masih menutup akses jalan ke Mate Mega. Hanya kendaraan seperti trail saja yang bisa lewat. Sejauh ini, belum ada informasi kapan alat berat akan diturunkan ke wilayah setempat untuk membuka akses jalan. Camat Alas, Lukmanuddin, S.Sos, yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (21/2) menyebutkan, sampai saat ini jalan ke Mate Mega masih tertutup longsor. Akses jalan setapak terpaksa digunakan namun hanya bisa dilewati kendaraan trail. Pihaknya pun belum mendapat informasi lebih lanjut kapan pemerintah akan membuka dan menurunkan alat berat ke Mate Mega. “Longsor ini terjadi karena hutan di Mate Mega pun semakin habis,” cetusnya, seraya berharap dinas terkait segera ke lokasi membuka akses jalan Marente Mate Mega. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, Ir. Mukmin, mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membuka akses dimaksud. Alat berat baru bisa diturunkan menunggu musim hujan reda. Mengingat kondisi tanah liat di wilayah Marente Mate Mega yang tidak memungkinkan. Sementara ini, masyaraat setempat terpaksa membuka jalan setapak agar tetap bisa keluar. Selain longsor di Marente, BPBD juga relah berkoordinasi dengan PU terkait perbaikan jembatan limpas di Pernang Buer yang sebelumnya rusak dihantam banjir. Kondisi jembatan dikhawatirkan akan semakin parah kalau tidak segera ditangani. (arn)
Program Kredit Tanpa Bunga Husni Mo Ditanggapi Pesimis Sumbawa Besar (Suara NTB) Pembangunan ekonomi rakyat menjadi prioritas pemerintahan baru Husni Mo. Salah satunya melalui pemberian kredit tanpa bunga. Namun, Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumbawa, Salman Al Faridzi, sedikit pesimis soal program tersebut. Dengan masih mempertanyakan dari mana sumber dana dan bentuk pengembalian. Belajar dari pengalaman dana bergulir saja, banyak kredit yang macet di tengah jalan. “Kita memang lagi menunggu gebrakan Husni Mo. Namun, kalau memang ada kredit tanpa bunga, saya masih perlu mencernanya lebih jauh. Sumber dananya dari mana, kalau dari APBD kayaknya sulit karena kita juga masih defisit. PAD kita saja masih minim. Kecuali ada program dari APBN, seperti kredit UMKM, atau KUR bisa saja. Itupun mesti ada bunga meski sifatnya ringan. Sebab pengelola juga butuh biaya operasional,” cetusnya. Tentu pihaknya ingin mendengar lebih jauh seperti apa paparan pemerintah nantinya soal kredit tanpa bunga ini. Seperti apa konsep tawarannya. Sebab dana bergulir yang pernah dicetuskan pemerintah saja menjadi kredit macet dan banyak menemui kendala di lapangan. Jadi baginya, agak sulit menerapkan kredit tanpa bunga. “Kita butuh informasi yang riil soal program kredit tanpa bunga bagi masyarakat peternak petani dan nelayan ini,”pungkasnya. (arn)
Pemda Diminta Fokus Ciptakan UMKM Handal Taliwang (Suara NTB) Harapan terhadap kerja terbaik pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan kepemimpinan bupati yang baru terus berdatangan. Salah satunya dari Komisi II DPRD setempat yang meminta duet Dr. Ir. H.W. Musyafirin, MM dan Fud Syaifuddin, ST agar fokus menciptakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) handal. “Saya kira hal ini harus menjadi fokus duet kepemimpinan beliau dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,” cetus ketua Komisi II DPRD KSB Aheruddin Sidik, SE., ME kepada media ini, Minggu (21/2). Sejauh ini menurut dia, keberpihakan pemerintah dalam memacu usaha perekonomian di masyarakat masih minim. Hal ini dapat dilihat setiap tahunnya, daya dukung anggaran yang dikucurkan pemerintah dalam upaya pembinaan, pendampingan dan pengembangan sektor riil terhitug minim. “Kami di Komisi II tahu karena Disperindagkop dan UMKM adalah mitra kerja kami,” timpalnya. Pengembangan sektor riil yang berhubungan langsung dengan usaha perekonomian masyarakat harus dimulai saat ini. Sebab sejauh ini daya dukung perekonomian masyarakat KSB sebagian besar disokong sektor pertambangan. Di mana sektor pertambangan sendiri tidak bisa bertahan lama dan memiliki batas waktu produktifnya. “PDRB kita hampir 90 persen dipengaruhi sektor tambang dengan adanya Newmont. Bayangkan saja kalau Newmont selesai atau berhenti di tengah jalan, apa yang bisa mendukung ekonomi masyarakat. Makanya saya tekankan sangat perlu kita mandirikan sektor ekonomi yang langsung dikelola masyarakat kita,” tegasnya. Aheruddin mengaku, dalam program kerja Musyafirin dan Fud Syaifuddin tanda-tanda keberpihakan terhadap pengembangan UMKM itu sudah terlihat. Di mana keduanya menyiapkan program pinjaman modal usaha bagi usaha kecil dan pedagang bakulan tanpa bunga. “Harapan kami program ini benar-benar dijalankan dengan begitu usaha kecil masyarakat akan terus tumbuh tanpa harus memikirkan kesulitan memperoleh modal,” urainya. Selanjutnya ia juga menyarankan kepada masyarakat yang memiliki usaha agar memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan pemerintah pusat melalui lembaga perbankan. Menurut dia, keberpihakan pemerintah pusat dalam menghidupkan sektor ekonomi kecil masyarakat sudah baik, tinggal perlu dimaksimalkan lagi di tingkat masyarakat. “Manfaatkan kesempatan pinjaman KUR karena di situ pemerintah pusat memberikan jaminan modal dengan suku bunga rendah,” tukasnya seraya menyampaikan, agar Pemda KSB juga membuat grand desain pengembangan UMKM agar dapat diukur tingkat keberhasilannya. “Kalau programnya sudah ada, buat juga parameter untuk perhitungan tingkat keberhasilannya. Dengan begitu pemerintah punya takaran apakah program itu berhasil atau belum,” imbuh pria yang akrab disapa Aher ini. (bug)
SUARA PULAU SUMBAWA Sejumlah Komunitas di Sumbawa Bersihkan Pantai
Halaman 6
Sumbawa Besar (Suara NTB) Hari peduli sampah pada 21 Februari serentak dilaksanakan di 40 kota di Indonesia. Di Kabupaten Sumbawa sejumlah komunitas muda membersihkan sekitar pantai Labuan Sumbawa, atau biasa disebut Pantai Jembatan Polak (Jempol), desa Labuan Sumbawa, kecamatan Labuan Badas, Minggu (21/2). Adapun komunitas tersebut, di antaranya Fotografi Sumbawa, Adventurous Sumbawa, Bujang Man Peker, Sumbawa Broadcast, Scutter Sumbawa, Komunitas theatre, Studio Management dan komunitas lainnya. Yang mana kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Salah seorang relawan yang juga panitia pelaksana, Ali Agsya mengatakan kegiatan yang diikuti oleh komunitas muda di Sumbawa ini merupakan kegiatan yang meningkatkan kesadaran masyarakat atas peduli sampah dan Indonesia bersih sampah 2020. Selain itu juga merupakan ajang bagi kawula muda untuk bisa mengekspresikan diri dalam kegiatan peduli lingkungan. “Kegiatan peduli sampah ini kita laksanakan di Pantai Jempol, karena pantai ini merupakan salah satu tempat wisata yang saat ini cukup naik daun di Sumbawa. Namun kondisi
(Suara NTB/ind).
BERSIHKAN SAMPAH - Para relawan dari berbagai komunitas saat membersihkan sampah di Pantai Jembatan Polak (Jempol), Sumbawa, Minggu (21/2). pantai ini cukup memprihatinkan dengan banyaknya sampah berserakan. Tak ada lagi tempat buang sampah yang representatif. Melalui kegia-
tan ini paling tidak bisa mensosialisasikan kepada masyarakat terutama pedagang di lokasi tersebut untuk bisa menjaga kebersihan
lingkungan,” imbuhnya. Disebutkannya, selain membersihkan pantai, kegiatan peduli sampah juga dilakukan di sekolah-sekolah, ruang
terbuka publik, dan tempat ibadah. Ia berharap supaya pemerintah dan masyarakat Sumbawa peduli sampah dilakukan setiap saat. (ind)
Dua Anggota Polres Sumbawa Diduga Positif Narkoba Sumbawa Besar (Suara NTB) Dua anggota Polres Sumbawa, yakni Bripda E dan Brigadir F diduga positif mengkonsumsi narkoba. Hal ini berdasarkan hasil tes urine yang dilakukan beberapa waktu lalu di Polres secara insidentil dan dadakan. Untuk itu keduanya akan diproses melalui sidang disiplin. Wakapolres Sumbawa, Kompol Yuyan Priatmaja, SIK kepada wartawan, Sabtu (20/ 2) mengatakan, saat ini terhadap kedua anggota tersebut masih dalam proses untuk diajukan sidang disiplin. Bah-
kan kalaupun oknum tersebut terindikasi sebagai pengedar, akan diajukan ke sidang kode etik. “Masih dalam proses untuk diajukan ke sidang disiplin,” imbuhnya. Disebutkan Kompol Yuyan,
tes urine ini dilakukan sebagai proteksi internal dalam membersihkan jajaran Polres dari pengguna narkoba. Dimana awalnya dilakukan tes urine terhadap 250-an anggota. Namun tidak ada yang positif.
Lantaran mencurigai beberapa anggota yang terindikasi sebagai pengguna, pihaknya kemudian melaksanakan tes urine dadakan. Hasilnya dua orang anggota positif pengguna. “Ini kita lakukan untuk memerangi narkoba. Intinya seperti itu. Sebelum kita menindak keluar, bersihkan dulu yang di dalam,” pungkasnya. Hal ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi anggota untuk tidak coba-coba, baik
mengkonsumsi apalagi menjadi pengedar atau bandar. Pihaknya tidak main-main masalah narkoba ini. Siapapun orangnya tidak ada pandang bulu. “Kami tidak memandang bulu masalah narkoba ini,” tukas Kompol Yuyan seraya menambahkan pihaknya akan melakukan pengembangan untuk mengidentifikasi asal usul barang yang dikonsumsi oknum anggota tersebut. (ind)
89 Penderita DBD Dirawat di Sumbawa
(Suara NTB/bug)
KELOLA LIMBAH - RSUD Asy Syifa, Taliwang, KSB, yang diharapkan mengelola limbah medisnya dengan baik.
RSUD KSB Diminta Kelola Sampah Medis dengan Baik Taliwang (Suara NTB) Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) meminta manajemen RSUD Asy-Syifa agar mengelola sampah medis yang dihasilkannya untuk dikelola dengan baik. Permintaan Dikes ini mengingat, peralatan pengelolaan limbah medis milik RSUD Asy-syifa belum dapat digunakan. Padahal rumah sakit milik pemerintah ini sudah mulai beroperasi hampir setahun lamanya. “Kami memang tidak punya kewengan langsung kecuali turut mengawasi operasionalnya. Tapi kami harap manajemen RSUD Asy-Syifa bisa menangani dan mengelola dengan baik sampah medis yang dihasilkannya,” kata kepala Dikes KSB, dr. H. Syaifuddin. (Suara NTB/bug) Fasilitas
pengolah sampah medis milik RSUD Asy-Syifa berupa incinerator atau mesin pembakar sampah medis hingga kini belum dapat digunakan. Hal ini dikarenakan perangkat tersebut belum mengantongi izin. “Supaya itu bisa beroperasi RSUD harus segera melakukan proses untuk mendapatkan izin operasional incinerator-nya, sehingga sampah medis yang dihasilkan dapat langsung dimusnahkan,” timpalnya. Seingat dia, di awal operasionalnya pengelolaan sampah medis RSUD Asy-Syifa bekerja sama dengan RSUD Lombok Timur (Lotim). Seluruh sampah medis RSUD dimusahkan menggunakan fasilitas RSUD Lotim. “Saya tidak tahu, apakah kerja sama itu masih berlanjut atau tidak, karena pengelolaan sampah medis tidak sembarangan. Ada aturannya dalam bentuk perundangudangan,” tegasnya seraya menambahkan jika RSUD Asy-Syifa tetap membangun kerja sama dengan pihak ketiga untuk menangani persoalan sampah medisnya itu.
“Selama incinerator-nya belum bisa dioperasikan karena mungkin belum ada izin. Saran saya tetap jalin kerja sama dengan rumah sakit yang punya fasilitas incinerator berizin resmi,” harapnya. Sementara Plt. Direktur RSUD Asy-Syifa, H. Tuwuh yang dikonfirmasi terpisah mengaku, jika kerja sama yang sempat dibangun pihaknya dengan RSUD Selong, Lotim belum dilanjutkan atau mencari mitra lain yang memiliki fasilitas incinerator. “Masih kita bahas untuk persoalan itu, jadi saya belum bisa memberikan keterangan terlalu jauh,” sebutnya. Terkait dengan penanganan sampah medis yang dihasilkan, H. Tuwuh memastikan jika pengelolaan dan penyimpanan dilakukan dengan baik. Sayangnya dia tidak memberikan keterangan secara detail bentuk penanganan dan penyimpanan sampah medis tersebut. “Silakan konfirmasi dengan pak Indra selaku kasi penunjang medik yang lebih paham dengan persoalan itu,” katanya mengelak. (bug)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti menyerang kabupaten Sumbawa. Saat ini sudah 89 kasus suspect, di antaranya 18 positif DBD. Sekretaris Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa, Junaidi, A.Pt, M.Si mengatakan di kabupaten Sumbawa, belum termasuk dalam Kasus Luar Biasa (KLB). Mengingat belum ada pasien yang meninggal dunia akibat DBD. Selain itu kasus yang terjadi tahun ini jauh di bawah tahun sebelumnya. “Jadi belum dikatakan KLB,” ujarnya. Disebutkan Sekdis, dari data yang ada, kasus DBD terbanyak di kecamatan Lape, terutama di dusun Labuan Trata. Hal ini dikarenakan dari tahun ke tahun Labuan Trata terkendala masalah air bersih. Masing-masing rumah tangga mendapat jatah air sekali dalam sebulan. Sehingga masyarakat membuat bak penampung untuk air. Ada yang satu bak, bahkan ada yang dua sampai tiga bak penampung. Selain itu saat musim hujan, juga masyarakat menampung dalam jumlah besar air hujan. Kondisi bak pun jarang dikuras, bahkan tidak tertutup rapat. Sehingga menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Pihaknya telah turun langsung untuk melakukan pengecekan ke wilayah setempat bersama dengan camat. Di dalam bak penampung yang digunakan masyarakat ditemukan banyak jentik. Sehingga bak tersebut dikosongkan supaya jentik tersebut tidak berkembang. Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan rapat dengan kepala desa dan kepala dusun guna membahas apa langkah-langkah yang akan dilakukan. Termasuk juga melakukan musyawarah desa. “Jadi waktu itu kita memutuskan untuk melakukan pengurasan untuk bak penampung,” jelas Junaidi. Di sejumlah tempat pihaknya pun sudah melakukan fogging. Dimana pengasapan (fogging) ini sudah ada SOP. Umpamanya di suatu tempat ada beberapa orang yang mengeluh demam, dan dari hasil penyelidikan epidemologi angka bebas jentiknya di atas 90 persen itu dilakukan fogging. Dalam upaya mengantisipasi DBD ini, sebelumnya pihaknya juga sudah menyampaikan melalui surat edaran Bupati kepada Camat dan UPT. Hal ini guna menyebarluaskan informasi kepada masyarakat untuk membersihkan lingkungan. Makanya dengan adanya kasus ini, selain pihaknya melakukan fogging, baik masyarakat yang berada di wilayah yang sudah terkena ataupun tidak dihimbau untuk membersihkan lingkungan masing-masing. Dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M (Menguras, Mengubur, dan Menutup). “Fogging itu kan hanya bisa membunuh nyamuk, tetapi tidak bisa membunuh jentik. Untuk membunuh jentik ini dengan memberantas sarang nyamuk melalui 3 M. Dengan memberantas sarang nyamuk maka akan memutus rantai penyebaran nyamuk,” tukasnya. (ind)
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 7
(Suara NTB/ula)
SWEEPING DAN BLOKIR - Warga melakukan sweeping untuk mencari pelaku pembakaran gubuk dan pengerusakan tebu rakyat di Hodo Kecamatan Pekat (kiri) dan aksi blokir jalan dilakukan di Desa Taa sebagai reaksi dari aksi pembakaran gubuk petani tebu.
Selama Dua Bulan, Tujuh Kasus Gizi Buruk di Dompu Dompu (Suara NTB) Periode Januari – Februari 2016, sudah tujuh kasus gizi buruk yang tercatat Dinas Kesehatan Dompu. Kecamatan Kilo yang sebelumnya tidak ditemukan kasus gizi buruk, kini terdata empat kasus. Tiga dari empat kasus gizi buruk di Kilo berasal dari keluarga miskin dan hanya menjadi buruh tani. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan, SKM, M.MKes kepada Suara NTB, Sabtu (20/2) mengungkapkan, ada enam kasus gizi buruk yang terdeteksi se Kabupaten Dompu. Tiga kasus berasal dari wilayah kerja Puskesmas Kilo, dua kasus dari wilayah Puskesmas Dompu Barat dan satu kasus berasal dari wilayah Puskesmas Dompu Timur. “Kilo memang agak mengejutkan, karena (tahun) sebelumnya tidak ada kasus, sekarang tiga kasus,” kata Gatot. Kepala Puskesmas Kilo, Rusdin yang dihubungi terpisah, Minggu (21/2) menyebutkan, jumlah kasus gizi buruk di Puskesmas Kilo ada empat kasus. “Tiga orang penderita gizi buruk sudah kita tangani selama sepekan. Sekarang mereka sudah kita pulangkan karena kondisinya sudah membaik. Tapi mereka tetap diberikan asupan makanan tambahan selama 90 hari dari program GSC dan bantuan Dinas Kesehatan Kabupaten. Tinggal satu orang yang direkomendasikan dokter untuk dirujuk ke RSUD karena ada kelainan dan memiliki penyakit penyerta, tapi sampai sekarang belum ada kesediaan keluarganya,” kata Rusdn. Dari empat kasus gizi buruk di Kilo, masing – masing berinisial At (16 bulan) warga Taropo. Ia memiliki berat badan 5,4 kg dan saat ini kondisinya membaik. At menderita gizi buruk karena sering ditinggal kedua orang tuanya yang menjadi buruh tani, sehingga tidak mendapat asupan gizi yang kurang dan menderita diare sebagai penyakit ikutannya. “Ditambah lagi, ibunya saat ini sedang hamil,” kata Alimin, S.Gz petugas gizi di Puskesmas Kilo. NA (18 bulan) warga Lasi juga menderita gizi buruk. Kondisi ibunya yang sedang hamil dan tidak bisa menkonsumsi susu formula selain ASI membuat berat badanya terus menurun. Kondisi ini diperparah faktor ekonomi keluarga yang terbatas. Begitu juga dengan TP (3,2 tahun) warga Lasi yang menderita gizi buruk dengan berat badan 4,8 kg dari normalnya 9 kg. TP didug memiliki kelainan celebral (pencernaan). Ia hanya bisa menkonsumsi ASI dan biskuit tertentu yang diecer di kios. “Kondisinya ini mulai terjadi sejak usia enam bulan, makanya dokter merekomendasikan untuk dirujuk, agar bisa diobati penyakit utamanya (gangguan pencernaan). Tapi keluarganya belum ada yang sanggup (mengantar dan menemaninya),” ungkapnya. Ketiga penderita gizi buruk tersebut, rata – rata berekonomi lemah. Berbeda dengan AN (18 bulan) warga Malaju. Ia menderita diare akut akibat kurang mendapat perhatian dan asupan gizi. Karena kedua orang tuanya sibuk berdagang mencari uang. “Tapi dia sudah mendapat penanganan dan sudah membaik,” katanya. (ula)
(Suara NTB/uki)
MENUJU PEMAKAMAN – Jenazah terduga teroris, Fajar, saat diantarkan warga ke pemakamannya di Kelurahan Pena To’I, Sabtu.
Jenazah Terduga Teroris Dimakamkan di Pena To’i Kota Bima (Suara NTB) Jenazah Muhammad Fuad alias Fajar alias Chan, terduga teroris yang ditembak mati oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat penggerebekan di Pena To’i Kecamatan Mpunda Kota Bima belum lama ini, dimakamkan Sabtu pagi (20/2) sekitar pukul 11. 00 wita di Pena To’i. Lurah Pena To’i, H. Abdul Malik kepada Suara NTB mengatakan, sebelum dimakamkan, jenazah Fajar sempat diotopsi RS Bhayangkara Mataram beberapa hari. Namun Pada Jumat siang (19/2), jenazah dijemput oleh beberapa orang perwakilan keluarga dengan menggunakan ambulans milik pemerintah Kota Bima. “Jenazah tiba di rumah duka pada Sabtu Pukul 02.30 dini hari,” akunya. Kata dia, jenazah almarhum Fajar dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kelurahan setempat. “Tempat pemakamannya tidak jauh dari kediaman Fajar,” ucapnya. Menurut dia, sejumlah kerabat dan warga yang hampir berjumlah ratusan orang, turut mengantarkan dan menyaksikan prosesi pemakaman korban. “Usai pemakaman, pihak kepolisian juga memberikan santunan untuk keluarga almarhum,” tuturnya. Sementara itu, perwakilan keluarga Fajar, Abdul Samad menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang membantu proses pemakaman almarhum. “Atas nama keluarga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut serta dalam pemakaman ini. Semoga dosanya diampuni sang Maha Kuasa dan ditempatkan ke dalam surga,” pungkasnya. (uki)
Kebun Tebu Rakyat di Dompu Dirusak Massa Dompu (Suara NTB) Kebun tebu rakyat penerima bantuan sosial (Bansos) tahun 2015 pada lahan KSO PT Usaha Tani Lestari (UTL) seluas 1.087 ha di sekitar Hodo Kecamatan Pekat Dompu dirusak massa. Puluhan pondok milik petani dan pagarnya dirobohkan, membuat petani histeris. Pengrusakan pagar dan pembakaran pondok milik petani tebu berlangsung sekitar pukul 09.00 wita, Minggu (21/2) pagi. Petani tebu yang sedang menjaga kebunnya diusir sebelum dibakar. Beberapa petani tebu trauma karena mendapat ancaman dari kelompok warga yang diduga dari oknum petani ternak. Anggota gabungan kelompok tani ternak (Gapoktan) lainnya pun melakukan aksi blokir jalan dan mensweeping oknum petani ternak pelaku pengrusakan kebun tebu rakyat di Desa Taa kecamatan Kempo. Aksi yang berlangsung pukul 12.30 wita ini membuat kendaraan yang hendak ke Dompu tidak bisa lewat hingga 17.00 wita, Minggu sore kemarin. Anggota DPRD Dompu dari partai Nasdem, Andi Bachtiar, A.Md.Par terlihat ikut membantu aparat Kepolisian agar akses jalan dibuka, sehingga aparat Kepolisian tidak ter-
pecahkan konsentrasinya dan menangkap pelaku pengrusakan pondok petani tebu. “Kalau ditutup terus seperti ini, aparat Kepolisian tidak bisa bekerja dan menangkap pelakunya. Karena Polisi juga bekerja berdasarkan SOP dan tidak bisa serta merta menangkap orang,” kata Andi mengingatkan warga. Kepada wartawan, Andi Bachtiar mengungkapkan, aksi blokir jalan oleh anggota Gapoktan tebu sebagai reaksi dari aksi pengrusakan dan pembakaran pondok serta kebun tebu petani di areal KSO PT UTL seluas 1.087 ha. Dari 33 kelompok di area KSO, sekitar 20 kelompok yang dirusak dan dibakar pondoknya oleh massa. Pada-
hal usaha petani ini legal dan petani ternak juga memiliki usaha yang legal untuk pelepasan ternak, tapi wilayahnya di seluas 1.996 ha di bawah jalan sebelah barat lahan HGU PT Asia Tunggal Inti (ATI). “Saya sangat menyesalkan aksi itu (pengrusakan),” ungkap Andi. Dikatakan Andi, sebelumnya sempat ada penolakan dari kelompok tani ternak yang mempersoalkan jalur naik turun ternaknya. Penolakan dari kelompok tani ternak ini juga telah didiskusikan Gapoktan tebu dan mengharapkan adanya diskusi. “Ada dua jalur lalu lintas ternak yang hendak dibuat. Tapi anggota Gapoktan mengharapkan kerjasama dalam membuat jalur lalu
Ustad Asal Timor Leste Diamankan di Bima Bima (Suara NTB) Seorang pengajar (ustad) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Madinah desa Kananga Kecamatan Bolo, Ustad Asep Rebeiro alias Hamzah alias Asel Tri B (19), diamankan oleh Satuan Intel Polres Bima. Pria asal negara Timor Leste itu, diduga tidak mengantongi izin keimigrasian. Pihak Polres Bima, berikut pimpinan Ponpes Al Madinah serta Pemerintah desa (Pemdes) Kananga melakukan pertemuan dan melakukan kroscek tentang keberadaan yang bersangkutan, Sabtu (20/2). Kepala Desa Kananga, M. Nur mengaku keberadaan pengajar tersebut tidak diketahui olehnya sebagai pimpinan di wilayah setempat. “Selama ini tidak ada pemberitahuan, bahwa ada pengajar asing asal Timor Leste yang mengajar di salah satu Ponpes di desa kami,” ucapnya. Pada kesempatan itu, Kasat Intel Polres Bima, Iptu Muh Nor mengatakan pihaknya hanya mengamankan untuk kemudian dibawa ke kantor Keimigrasian Sumbawa. Sebab yang bersangkutan merupakan warga negara asing. “Kami tidak membahas apa yang diajarkannya selama mengajar di Ponpes. Hanya saja keberadaannya harus dikoordinasikan ke pihak imigrasi,” terangnya. Sementara itu, pimpinan Ponpes Al Madinah, Ustad Saoqi, S.Pd menceritakan keberadaan ustad Asep Rebeiro alias Hamzah. Pada awal tahun 2009 lalu, oknum itu datang dari Timur Leste menuju Kabupaten Kefa Menanu. “Setelah itu menuju Mataram dan menjadi santri di salah satu Ponpes di wilayah setempat,” katanya.
Menurut Saoqi, setelah beberapa tahun belajar di Ponpes tersebut, Asep hendak kembali ke wilayah NTT melalui jalan darat. Hanya saja, tiba di terminal bus di Bima, tas yang dibawanya dicuri. Akibatnya, uang beserta barang bawaannya raib. “Lantaran tidak memiliki uang, dia memberanikan diri menuju Ponpes Al Husaini milik H. Ramli di Salama Kota Bima,” kata Saoqi menceritakan. Setelah dua bulan berada di Ponpes itu, Asep alias Hamzah berkenalan dengan ustad Ilham lewat media sosial. Ilham, kata Saoqi merupakan pengajar di Al Madinah dan ponpes Mutmainah Desa Punti Kecamatan Soromandi. “Setelah perkenalan itu, Asep lalu melamar untuk mengajar di Ponpes Kami. Pel-
ajaran yang diajarkannya Bahasa Inggirs, bela diri dan bahasa Arab,” terang Saoqi. Hanya saja, menurut Saoqi ilmu beladiri yang diajarkan oleh Asep terlalu keras. Hal tersebut juga dikhawatirkan oleh sejumlah Ustad dan Ustazah maupun santri di ponpes Al Madinah. “Dengan adanya kejadian ini, semua pihak bisa mengambil hikmah,” harapnya. Setelah pertemuan itu, akhirnya ustad Asep Rebeiro alias Hamzah alias Asel Tri B, diamankan dan dibawa oleh satuan Intel Polres Bima. Hal tersebut untuk dihadapkan ke Kantor Imigrasi yang ada di Kabupaten Sumbawa guna mengetahui apakah yang bersangkutan bisa tinggal di Bima atau akan di deportasi kembali ke Timor Leste. (uki)
(Suara NTB/uki)
DIAMANKAN – Ustad Asep Rebeiro alias Hamzah (kiri) asal Timor Leste yang diamankan di Mapolres Bima, untuk selanjutnya dikoordinasikan ke Kantor Imigrasi Sumbawa, Sabtu (20/2).
Korban Banjir di Bima Sedang Dipulihkan Bima (Suara NTB) Setelah status siaga dicabut, Pemkab Bima hingga kini terus berupaya melakukan pemulihan terhadap dua kecamatan yakni Tambora dan Sape, yang diterjang banjir belum lama ini. “Kebetulan di dua Kecamatan ini, terkena musibah bencana banjir dalam waktu yang bersamaan,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bima, H. Sumarsono, SH., MH., menjawab Suara NTB, Sabtu (20/2). Masa tanggap darurat did-
ua Kecamatan yang terkena banjir tersebut, telah berakhir dan kini tengah diupayakan transisi pemulihan. “Kita sudah siapkan rincian anggaran belanjanya (RAB),” katanya. Sumarsono enggan merinci secara detail total anggaran untuk masa transisi tersebut. Sementara total kerugian hingga kini masih dihitung. “Lagi di hitung, dan Insya Allah kalau sudah lengkap, nanti kita kabari,” tuturnya. Banjir telah menggenangi dua desa di Kecamatan Tambora yak-
ni Kananga dan Kawinda Nae. Penyebabnya lantaran intensitas curah hujan yang tinggi. Akibat dari bencana tersebut sejumlah fasilitas umum, seperti jalan dan saluran rusak parah. Sehari setelah itu, di Kecamatan Sape juga diterjang banjir, setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat. Akibatnya ratusan rumah warga terendam banjir dan menggenangi puluhan hektar lahan pertanian, fasilitas umum seperti masjid dan sekolah dengan ketinggian air mencapai 80 cm. (uki)
lintas ternak. Komunikasi itu belum terjadi, tiba – tiba muncul aksi ini,” terangnya. Ia pun berharap agar ada ruang diskusi dari kedua kelompok sehingga menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan dan kedua kelompok bisa sama-sama berusaha. “Kita berharap kedua kelompok bisa saling membuka diri agar terjalin komunikasi yang baik, sehingga semuanya sama-sama bisa berusaha,” harapnya. Kapolres Dompu, AKBP Brury Soekotjo AP, SIK yang langsung memimpin pembukaan blokir jalan di Taa juga menghimbau warga untuk sama-sama menahan diri. Aksi saling balas dendam justru tidak memberikan solusi yang baik. “Kalau saling bertahan seperti ini, justru rakyat yang tidak bersalah menjadi korban,” katanya. Terkait tuntutan warga agar pelaku pembakaran gubuk petani tebu dan pengrusak tebu rakyat di Hodo ditangkap, dikatakan Brury, pi-
haknya tidak bisa serta-merta menangkap orang tanpa dasar hukum yang jelas seperti laporan polisi dan alat bukti yang cukup untuk menjerat seseorang sebagai tersangka. “Sampai saat ini kita belum terima laporannya,” tegasnya. “Itu (pelaku) baru asumsi mereka. Kita tidak bisa tangkap berdasarkan asumsi, tapi harus ada pembuktian,” tegasnya. Ia berjanji akan segera mengungkap kasus pembakaran dan pengrusakan tebu rakyat dengan melakukan proses penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Brury juga mengharapkan, adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah (Pemda) dalam menyelesaikan sengketa rakyat terkait perkebunan tebu dan petani ternak. Karena pemicunya terkait dengan program pemerintah dan tidak bisa hanya mengandalkan aparat keamanan. “Pak Camat juga diharapkan bisa berperan aktif,” harapnya. (ula)
Pemda KSB Segera Usulkan Materi Raperda Tahun 2016 Taliwang (Suara NTB) Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) segera mengusulkan materi Raperda yang akan masuk dalam agenda program pembuatan (Propem) Perda tahun 2016 ke DPRD setempat. Kabag Hukum Sekretariat Daerah (Setda) KSB, Ahmad Yani, MH mengatakan, sementara ini terdapat 36 item Raperda yang telah diterima pihaknya untuk diajukan ke DPRD. Raperda tersebut termasuk Raperda luncuran tahun 2015 yang tidak sempat dilakukan pembahasan. “Sementara ini data kami ada 36 Rarperda yang masuk,” terangnya. Dari seluruh Raperda tersebut, Yani mengaku, ada kemugkinan beberapa di antaranya tidak akan diusulkan. Hal ini dikarenakan sejumlah Raperda hingga saat ini belum memiliki kelengkapan dokumen sehingga tidak bisa dilakukan pembahasann. “Terutama yang luncuran, sampai hari ini masih ada SKPD yang belum melengkapinya padahal kita sudah minta supaya bisa dibahas bersama DPRD,” cetusnya. Selain kelengkapan dokumen, ada juga Raperda yang kemungkinan tidak akan diusulkan karena kurang krusial untuk diterapkan. Seperti contohnya Raperda scrap yang akan mengatur limbah padat milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Raperda ini diusulkan saat KSB dipimpin penjabat bupati. “Sepertinya ini tidak akan dilanjutkan. Apalagi Raperda ini belum dikaji oleh bupati baru. Dan satu hal juga yang terpenting seluruh Raperda harus disetujui oleh bupati,” ungkap Yani. Berdasarkan data bagian hukum Setda KSB terdapat sejumlah Raperda yang sudah dinyatakan lengkap. Di antaranya Raperda Kawasan Tanpa
Rokok (KTR), Raperda retribusi pelayanan kesehatan di RSUD, Raperda subsidi kesehatan, Raperda subsidi pendidikan, Raperda tempat rekreasi dan olahraga, Raperda Alokasi Dana Desa (ADD), Raperda pembentukan, penggabungan dan penghapusan desa, Raperda tata cara pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa, Raperda pemilihan, pengesahan dan pemberhentian kepala desa, Raperda kedudukan keuangan kepala desa dan perangkat desa. Ditanya kapan jadwal pasti pengajuan usulan Raperda dari pemerintah itu? Yani mengaku, sejauh ini pihaknya masih menyusun surat usulan baru yang akan ditandatangani oleh bupati baru. Sebab dokumen surat usulan sebelumnya ditandatangani oleh penjabat bupati. “Paling lambat pekan depan. Karena kami juga butuh persetujuan bupati sebelum mengajukan ke Dewan,” tukasnya seraya meminta seluruh SKPD penanggung jawab Raperda agar melengkapi dokumen yang dibutuhkan. “Terutama naskah akademiknya sebab dari beberapa Raperda yang kami terima belum dilengkapi. Padahal itu dokumen yang paling penting d a l a m naskah Raperd a , ” imbuhn y a . (bug)
Ahmad Yani (Suara NTB/bug)
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
POLHUKAM
Halaman 8
Kuatkan Sinergi Akhiri Konflik Monjok-Karang Taliwang Mataram (Suara NTB) Seiring telah dilantiknya kepala daerah definif di Kota Mataram, optimisme mengakhiri konflik Monjok Culik dengan Karang Taliwang semakin bulat. Sinergi kesungguhan pihak pemerintah, aparat penegak hukum, serta masyarakat itu menjadi bekal kuat menciptakan kembali kondusivitas di daerah perbatasan dua kecamatan itu. Demikian diungkapkan Kapolres Mataram, AKBP Heri Prihanto, SIk kepada Suara NTB saat ditemui Minggu (21/2). Ia tak lelah mengimbau agar masyarakat yang terlibat konflik menyingkirkan segala kecurigaan. Sebab, beberapa ketegangan yang terjadi adalah buah dari prasangka masing-masing pihak. “Saling memprovokasi dirinya masing-masing. Tapi yakinilah, tidak akan ada penyerangan seperti yang diisukan. Personel kita sudah melakukan penyekatan di perbatasan. Jadi tidak ada yang bisa lewat,” terangnya. Keseriusan pemerintah daerah, sambung Kapol-
res, telah ditunjukkan dengan hadirnya Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dalam kegiatan keagamaan di minggu pertamanya setelah dilantik. Tim Satgas Penanganan Konflik Sosial Monjok-Karang Taliwang yang dibentuk melalui SK Penjabat walikota beberapa waktu lalu akan ditingkatkan lagi pengejewantahannya. Hal itu sebagai langkah berkelanjutan guna mewujudkan upaya perdamaian. “Keseriusan pemerintah daerah mohon disikapi oleh masyarakat setempat. Kan sudah samasama juga menginginkan perdamaian,” jelas Kapolres. Konflik yang terjadi sejak
akhir November 2015 itu, menurut Kapolres, telah mengganggu beberapa kegiatan masyarakat, seperti pendidikan dan pelayanan kesehatan. Bahkan, di daerah tersebut merupakan sentra wisata kuliner yang menjadi primadona wisatawan yang berkunjung ke Lombok. Hal itu mengganggu perekonomian masyarakat. “Mau makan Ayam Taliwang di sini jadi takut.” Pada Minggu (21/2) pagi sekitar pukul 04.00 Wita kembali terjadi ketegangan di wilayah tersebut. Kedua belah pihak yang terkonsentrasi di sepanjang Jalan Ade Irma Suryani terpaksa dibubarkan dengan gas
air mata. Jalan yang sempat diblokir warga dengan tumpukan karung berisi pasir kembali dibuka. Tampak Wakapolda NTB, Kombes Pol Drs. Imam Margono bersama Kapolres Mataram memimpin anggotanya meredam aksi warga. “Kami halau supaya mereka tidak bertemu. Kedua belah pihak kita dorong kembali ke wilayahnya masing-masing. Gas air mata kita gunakan untuk memecah konsentrasi massa. Tidak boleh memblokir jalan karena itu adalah fasilitas umum,” terang Kapolres. Untuk tetap menjaga kondusivitas, satu kompi Satbrimobda Polda NTB dan satu kompi Sabhara gabungan Polda NTB dan Polres Mataram disiagakan di perbatasan kedua wilayah selama 24 jam. Ke depannya, polisi sudah menyiapkan sanksi tegas terhadap warga yang kedapatan membawa senjata rakitan. (why)
BERIKAN ARAHAN – Kapolres Mataram, Heri Prihanto (paling kanan) saat memeriksa personel kepolisian yang bersiaga di perbatasan Monjok-Karang Taliwang, Minggu (21/2).
Diskresi Kepolisian dalam Prosesi Nyongkolan Adat Sasak Oleh : H. Lalu Anggawa Nuraksi
Libatkan Masyarakat BERBAGAI sektor pembangunan masyarakat dinilai cukup strategis. Namun belum begitu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Untuk itu dibutuhkan peraturan daerah sebagai payung hukum untuk memastikan bahwa sektorsektor strategis itu dapat dibangun secara maksimal. Salah satunya adalah terkait dengan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). (Suara NTB/dok) DAS yang ada di NTB, HMS. Kasdiono saat ini memerlukan pengelolaan yang teritegritas dan berkelanjutan, mengingat banyaknya DAS yang mendesak untuk segera dipulihkan fungsi dan perannya. Karena jika tidak, hal tersebut akan mengancam keberlangsungan hidup manusia dan juga akan merusak lingkungan berupa datangnya bahaya banjir, erosi dan longsor. Untuk itu, DAS sangat membutuhkan penangan yang cepat dan tepat, sehingga keberadaan peraturan daerah sebagai payung hukum sangat mendesak. “Kalau ini tidak kita atur regulasinya, yang kita khawatirkan bahwa aliran sungai itu akan terganggu. Terutama di hilir. Kalau itu tidak kita atasi, maka bisa mengancam terjadinya bencana,” ujar anggota DPRD NTB dari Fraksi Partai Demokrat, HMS. Kasdiono, SH. Menurut Kasdiono, pengelolaan DAS saat ini sangat membutuhkan regulasi untuk menjaganya. Meskipun pada dasarnya untuk mengelola DAS ini, perangkat yang dimiliki sudah lebih dari cukup, seperti masyarakat yang memanfaatkan DAS sebagai sumber prekonomiannya. “Dengan regulasi ini nanti bagaimana kita melakukan pendampingan pada masyarakat yang menggantungkan ekonominya di DAS. Saat ini rasa tanggungjawab masyarakat masih kurang terhadap keberadaan DAS sendiri. Makanya dengan adanya regulasi itu, kita harapkan akan semakin banyak masyarakat yang menjaganya,” katanya. Lebih lanjut dikatakan Kasdiono, berdasarkan hasil kunjungan kerja panitia khusus (pansus) perda DAS, DPRD NTB beberapa waktu lalu. Salah satu cara mengelola DAS paling baik adalah dengan melibatkan peran serta masyarakat. Lebih-lebih yang menggantungkan peronomiannya dari DAS, maka dengan sendirinya masyarakat itu akan ikut untuk menjaganya. “Hasil kunker kita kemarin yang dilakukan untuk mengantisipasinya, maka masyarakat harus berperan serta,” pungkasnya. (ndi)
Korupsi dari Dalam TP4D lahir diiringi kritik dan keraguan soal perannya yang menggandakan fungsi lembaga Adhyaksa, Kejaksaan Tinggi NTB. Satu sisi sebagai penegak hukum. Disisi berbeda, berfungsi layaknya konsultan pengawas sebagai pendamping kegiatan pemerintah. Tapi pembelaan datang dari Inspektur pada Inspektorat NTB Dr. M. Agus Patria, SH, MH. Bahwa fungsi TP4D lebih efektif jika berfungsi ( Suara NTB/dok) maksimal untuk pencegahM. Agus Patria an. Fungsi ini akan semakin membaik karena ada kolaborasi dua lembaga sekaligus, Kejaksaan dengan lembaganya, Inspektorat. Dua lembaga melebur untuk mengawal kegiatan pemerintah yang anggarannya bersumber dari daerah dan dana negara. TP4D secara teknis menurutnya menukik ke sasaran melalui proses advice pada pelaksanaan proyek. “Kalau yang diawasi itu proyek. Pengawasannya mulai pada hal hal yang rawan korupsi dan nepotismenya. Mulai dari lelang proyek, tender dan pelaksanaan,” terang Agus Patria kepada Suara NTB, Sabtu (20/2). Agus Patria yang baru saja lepas dari tanggungjawab Penjabat Bupati Dompu, salah satu tugas menanti, efektifitas pencegahan tindak pidana korupsi dengan melebur bersama Kejaksaan Tinggi NTB melalui TP4D. Advice langsung pada tahapan itu, diyakininya akan memudahkan tim mengawasi letak kekeliruan bahkan potensi penyimpangannya, yang disengaja maupun tidak disengaja. “Kalau itu ada kekeliruan, langsung pelaksana proyek, swasta atau pun pemerintah di dalamnya bisa langsung berkonsultasi dengan tim TP4D. Sehingga segera bisa diluruskan,” paparnya, lantas menegaskan, di sinilah efektifitas pencegahan tindak pidana korupsi. Terhadap penyimpangan yang disengaja dan kebetulan ditemukan akan diingatkan. “Tapi jika tidak bisa diingatkan, akan ditindaklanjuti dengan penindakan,” tegas Agus Patria. Saat ini memang sudah ada pembicaraan teknis soal bagaimana memaksimalkan kolaborasi antara Inspektorat dan Kejaksaan dalam program TP4D. Diawali dengan sosialisasi ke sejumlah instansi. Mengenai pendampingan kegiatan, belum dibicarakan lebih jauh. Hanya gambaran diperolehnya, pendampingan atas kegiatan atau proyek, akan dilakukan jika ada permintaan. Dia mengingatkan, keberadaan wadah semacam Satgas ini, diharapkan dimanfaatkan semua lini di pemerintahan. Tidak lupa diingatkannya pihak swasta, dalam konteks ini rekanan pelaksana proyek untuk terbuka melibatkan TP4D, jika memang nawaitunya mengerjakan proyek tidak hanya orientasi keuntungan, tapi sumbangsih dan kontribusi pembangunan daerah. (ars)
Pemerhati Budaya Sasak TUGAS Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepolisian Negara Republik Indonesia ditugaskan untuk melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran berlalulintas. Dalam rangka mengemban tugas tugas tersebut, aparat kepolisian diberikan hak diskresi, yaitu hak bertindak atas penilaiannya sendiri namun tidak boleh bertentangan dengan hukum positif maupun hukum lainnya, seperti hukum adat dan agama. Aparat kepolisian di Lombok, selain melaksanakan tugas pokok dan melaksanakan tugas lainnya yang diemban berdasarkan Undang Undang kepolisian, melaksanakan juga tugas tambahan, tugas khusus, yaitu mengawal dan mengamankan prosesi adat
perkawinan yang disebut “Nyongkolan”. Nyongkolan adalah salah satu bentuk sosialisasi perkawinan dalam adat Sasak, dimana pasangan pengantin diarak beramai ramai di jalan umum menuju rumah orang tua pengantin perempuan dengan diiringi berbagai macam tetabuhan. Arak arakan ini seringkali mengganggu keamanan, ketertiban dan kelancaran berlalulintas disebabkan oleh perilaku tidak terpuji dari peserta nyongkolan. Secara adat, untuk mengantisipasi hal hal yang tidak di-
inginkan dalam prosesi nyongkolan, adat sudah mengantisipasi dengan berbagai ketentuan. Untuk menjamin keamanan, kenyamanan berlalulintas di jalan, dalam nyongkolan harus diikutsertakan unsur Satang, Pemucuk, Mamas. Satang adalah pengawal barisan nyongkolan yang posisinya paling depan sebagai pembuka jalan dalam nyongkolan. Pemucuk adalah pimpinan gubuk yang terdiri dari kepala dusun/kepala lingkungan, penghulu dusun/lingkungan dan penoaq adat. Keberadaan pemucuk sangat penting dalam rangka memberikan pengemongan. Mamas adalah pasukan (pembawa tombak) yang bertugas mengawal barisan perempuan dalam nyongkolan untuk menjamin ketertiban, adat Sasak sudah menetapkan adanya waktu nyongolan adat Sasak, Wirase, Wirame, Nyongkolan. Waktu nyongkolan tidak melewati waktu Roroq Kembang Waru, sekitar 30 menit sebelum datangnya waktu Salat Magrib. Hal ini dimaksudkan jangan sampai karena nyongkolan tertunda waktu salat. Wiraga, Wirasa dan Wirama Nyongkolan Wirga artinya tertib busana dan formasi.
Wirasa artinya penuh perasaan, harus menghargai pengguna jalan lainnya. Wirama artinya dalam nyonkolan harus menggunakan tetabuhan ritual adat, bukan tetabohan hiburan. Kelancaran lalulintas di jalan Untuk kelancaran jalannya nyongkolan, diharuskan menyampaikan permakluman kepada aparat yang berwenang, yaitu pemerintah dan atau aparat keamanan atau kepolisian setempat guna mendapat pengawalan. Dalam praktiknya akhir akhir ini, pelaksanaan proses nyongkolan jauh dari norma – norma adat Sasak. Keikutsertaan Satang, Pemucuk dan Mamas, jarang kita temui, waktu nyongkolan pun sudah diabaikan walaupun salat sudah tiba dengan dikumandangkannya azan, suara tetabuhan tetap terdengar. Wiraga, Wirase sebagaimana pakem atau ketentuan nyongkolan tidak dipatuhi lagi dan lebih dari itu nyongkolan dilakukan tanpa permakluman kepada pengerakse dan pihak kepolisian. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan, nyongkolan tidak lagi membawa pesan moral, mengangkat harkat dan martabat Kesasakan, tapi malah sebaliknya, memberi ke-
san rendahnya harkat dan martabat Kesasakan itu sendiri. Sementara Kerama Adat belum berperan, tumpuan harapan saat ini untuk mengamankan, menertibkan dan mengatur kelancaran berlalulintas dalam proses nyongkolan adalah kepada aparat kepolisian. Kewenangan diskresi yang dimiliki aparat kepolisian, dapat dan sah diperlakukan dalam prosesi nyongkolan. Adapun peluang diskresi kepolisian untuk sementara ini, diusulkan dalam bentuk : Melarang diselenggarakannya nyongkolan bila tidak disertai unsur – unsur penanggungjawab keamanan dari unsur adat, seperti : Satang, Pemucuk dan Mamas. Memberhentikan tetabuhan 30 menit sebelum azan magrib dan mengeluarkan peserta nyongkolan dari barisan bila tidak sesuai dengan Wirage, Wirase dan Wirame nyongkolan. Penanggungjawab nyongkolan (epen gawe), diwajibkan mempermaklumkan adanya rencana proses nyongkolan kepada pemerintah setempat atau pihak kepolisian. Ketiga bentuk diskresi tersebut akan sangat membantu keamanan, ketertiban dan kelancaran proses nyongkolan dan diskresi tersebut dapat dipertanggungjawabkan dari aspek hukum adat. (***)
Awal Tahun Kejaksaan – Kepolisian
Mengawal Keseriusan Penyelidikan Kasus Baru Dua bulan berlalu di awal 2016, kinerja Kejaksaan Tinggi NTB dan Polda NTB dalam menangani kasus korupsi layak diawasi publik kaitan penanganan penyelidikan indikasi tindak pidana korupsi baru. Berpotensi akan menggantung dan suara sumbang akan dimanfaatkan untuk kepentingan oknum tertentu, menjadi syarat atensi dimaksud. SYAKBAN terlihat sumringah saat keluar dari ruang Kajati NTB Martono, SH, MH, Rabu (17/2) sore lalu. Maklum, ia cukup puas dengan jawaban Kajati, bahwa 43 item kegiatan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang yang dilaporkannya sudah naik tahap penyelidikan. “Tapi kami akan terus mengawal keseriusan Kejaksaan dalam menangani laporan kami,” ucap Syakban, yang menjadi ketua sebuah LSM cabang NTB. Dokumen laporan ini sebenarnya disampaikan ke Kejari Mataram 30 Desember 2015 lalu, namun “disambar” seorang jaksa dan kini jadilah kewenangan penyelidikan di Pidsus Kejati NTB. Catatan Suara NTB, laporan indikasi penyimpangan pada PDAM itu hanya salah satu dari sederet perkara masuk di Kejati NTB. Di Pidsus setempat, diyakini hanya beberapa yang bisa diakses media, masuk sebagai laporan dan diproses. Paling anyar, ketika tim turun memotret gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Mataram yang baru sehari digunakan, para pegawai dikejutkan dengan robohnya plafon ruang tahanan dan rontoknya keramik dinding. Dalam konteks ini, nyali Kejati NTB diuji untuk mengusut proyek yang ditangani oleh parternya dalam penegakan supremasi hukum, Pengadilan Tinggi Mataram selaku pemilik proyek. Dicermati Suara NTB, ada kehebohan yang memunculkan sebuah anekdot bernada sindiran di kalangan hakim dan pengacara yang beraktifitas di gedung tersebut, “Semut di seberang lautan kok bisa dilihat, gajah di pelupuk mata masak ndak kelihatan,’’ kata seorang pengacara, disambut tawa renyah
seorang hakim dan jaksa yang kebetulan berdiri di tempat yang sama. Objek lain yang diusut didasari laporan masyarakat adalah pembangunan gedung dan anggaran diklat di Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Penyelidikan oleh kejaksaan ini menjadi perhatian luas karena – entah siapa yang memulai – dihubung hubungkan dengan suksesi calon Sekda. Penyelidikan ini diketahui media berdasarkan informasi dari luar. Sama dengan proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Lombok Barat tahun 2015 di sejumlah Kecamatan mencapai 400 unit lebih. Terungkap, hampir semua titik lampu yang dipasang tidak berfungsi. Penanganan objek ini ditangani oleh tim yang sama di gedung BKD. Di tim berbeda, baru muncul penyelidikan untuk alokasi dana bantuan hukum di Biro Hukum Setda Pemprov NTB. Nilainya ratusan juta per tahun. sejumlah pejabat Biro Hukum baru baru ini diklarifikasi. Desember 2015 lalu, Pidsus memfungsikan tim Penuntutan untuk membantu penyelidikan anggaran Badan Layanan Umum (BLU) pada RSUD Dr. Soedjono Selong, Lombok Timur. Setelah kepindahan salah satu anggota tim, objek yang diselidiki ini mulai kabur. Jika ditelisik lebih jauh, ada beberapa objek yang desas desusnya sudah masuk desk penyelidikan kejaksaan Tinggi NTB, namun belum ada pernyataan resmi disampaikan. Dua diantaranya proyek Intelligent Transportation System (ITS) pada Dishubkominfo NTB dan proyek Vertical Dryer pada Dinas Pertanian TPH yang dokumemnya sudah masuk. Dibukanya ruang bagi Intelijen Kejati NTB mengawa-
li pengusutan kasus korupsi dengan Puldata dan Pulbaket, membuat semakin banyaknya perkara masuk. Tim Intelijen bisa langsung mengawali dengan mengumpulkan dokumen dan permintaan keterangan para pihak. Sebagaimana yang terjadi dalam proyek Jalan Lingkar Gili Trawangan senilai Rp 3,5 miliar yang penyelidikannya dipimpin Kasi I Joseph, SH. sejumlah pihak diklarifikasi, mulai dari Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen. Perkembangan kasus itu kini belum terdengar lagi gaungnya. Peluang itu juga dimanfaatkan Intelijen untuk masuk menyelidiki dugaan jual beli aset kompleks pertokoan Cilinaya. Agresif tim Intelijen mengumpulkan data dan meminta keterangan, membuat mereka saling klaim dengan Polres Mataram yang juga mengaku sudah menyelidiki objek yang sama. Terakhir, Direktur PT. PFC diklarifikasi. Kejaksaan sedang mengusut indikasi tindak pidana korupsinya. Kasus lain yang tertahan di Intelijen, juga terkait penggunaan solar pada mesin pembangkit PLTD Ni’u Kota Bima dan PLTD Labuan Badas, Sumbawa. Redupnya kabar penyelidikan kasus ini, seiring tidak munculnya pelapor, Taufik Budiman, SH. Jumlah objek yang belum bisa dikatakan “kasus” karena tahapannya masih puldata hingga penyelidikan ini, tergolong banyak dibanding target penyelesaian maksimal 6 - 9 perkara. Karena dalam satu kasus, bisa jadi lebih dari satu perkara. Kendala SDM masih jadi soal di Kejati NTB, karena hanya ada dua koordinator dan seorang Kasi Penyidikan yang membawahi sejumlah personel. Sehingga seringkali diperbantukan bagian Intelijen, bagian Pidana Umum, termasuk bagaian Perdata dan Tuntutan (Datun). Banyaknya perkara ini sebenarnya bukan soal bagi Kajati NTB, Martono, SH, MH, yang menganggap timnya sudah berpengalaman menangani banyak perkara. “Nanti
kan dipilah mana yang prioritas, mana yang kuat buktinya, mana yang lengkap laporannya,” kata Martono kepada Suara NTB belum lama ini. Soal akan jadi beban bagi penyidik Pidsus dan bidang lain di tengah keterbatasan personel, lagi diyakininya itu bukan jadi persoalan. Banyaknya laporan masuk dan langsung ditangani, diakuinya jadi salah satu faktor kebijakan Kejaksaan Agung yang mengharuskan semua jajaran Kejati menerima semua laporan dan langsung diproses. “Soal nanti terbukti atau tidak, kan ada proses penyelidikan. Kalau terbukti dilanjutkan, kalau tidak terbukti dihentikan,” jawabnya menegaskan prinsip penanganan semua perkara. Urusan mengawal penanganan korupsi memang perlu kerja eksternal dan internal kejaksaan. Dari internal sendiri, mengaku perlu pengawalan dari eksternal. Sebagaimana diungkapkan Asisten Bidang Pengawasan (Aswas) yang merasa perlu pengaduan masyarakat. “Kita kan kadang tidak tahu apa yang terjadi di dalam (internal Kejati). Tapi kalau ada laporan masyarakat perkara dimainkan oknum tertentu, kita wajib tindak lanjuti,” kata Aswas kepada Suara NTB baru-baru ini, kemudian mengutip diantara kasus yang pernah ditangani 2015, terkait pengaduan jaksa yang diduga memainkan perkara tindak pidana korupsi. Jumlah perkara baru yang ditangani Polda NTB jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan Kejaksaan. Ditreskrimsus dengan dua unit, Unit I dan Unit II, terungkap hanya tiga objek perkara ditangani. Mereka dibebankan dengan penyelesaian tunggakan yang tak kunjung tuntas karena faktor beda pendapat dengan Kejaksaan, termasuk auditor BPKP. Seperti dalam kasus pengadaan parsel lebaran Lotim dan di daerah sama terkait pembebasan lahan Transmigrasi Jeringo yang terkatung sejak ditangani 2012. Sedangkan kasus baru, ter-
kait proyek gedung Tempat Evakuasi Sementara (TES) di KLU. Tim ahli konstruksi sudah turun, bahkan mengambil sampel gedung untuk di uji di Lab Institute Teknologi Surabaya (ITS). Masih menggunakan ahli yang sama, Polda juga mengusut proyek Sungai Unus Kota Mataram. Ada perusahaan kakap di balik realisasi proyek ini, menjadi tantangan Polda NTB untuk membuktikan kemandiriannya dalam penegakan hukum. Tidak kalah kakap, proyek ratusan miliar pengadaan mesin PLTU Jeranjang, yang digarap perusahaan nasional. Gubernur NTB TGH.M Zainul Majdi bahkan meminta langsung kepolisian turun tangan mengusut. Kasubdit III Tipikor, AKBP Andy Hermawan, SIK meyakinkan dalam waktu dua bulan ke depan, sudah ada perkembangan yang bisa disampaikan untuk tiga objek penyelidikan ini. “Maret nanti, bisa ditanyakan, akan ada perkembangannya,” janji Andy. Sebenarnya bukan soal fokus yang harus terbagi dengan penanganan objek yang sudah menjadi kasus. Tapi pihaknya berusaha memprioritaskan tunggakan kasus lama, tapi tidak mengabaikan objek penyelidikan baru. Untuk kasus Jeringo dan Parsel, pihaknya harus memeriksa ahli baru, sesuai dengan petunjuk Jaksa. “Setelah ahli diperiksa, kami harus periksa lagi semua saksi saksi yang sudah diperiksa sebelumnya,” tegas Andy, kemudian merujuk pada kasus parsel Lebaran Lotim yang sedang memeriksa ulang ratusan saksi. Menanggapi soal kemungkinan kasus menggantung dan jadi objek ATM oknum tertentu atas objek perkara, Direskrimsus Polda NTB, Kombes Pol. Prasetijo Utama, SIK, M.Si dengan tegas, itu tidak akan pernah terjadi dengan pengawasan ketat internal. “Yang jelas, setiap perkara akan kami perlakukan sama. Objektif, transparan, tanpa tendensi atau kepentingan apapun,” tegas Prasetijo Utomo. (ars)
Jelajah
Halaman 9
(Suara NTB/yon)
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
Nama kolam Putri Duyung yang dipasang di pintu gerbang.
Patung Putri Duyung yang dibuat secara permanen sebagai sejarah nama kolam renang ini
Kolam Renang Putri Duyung
Destinasi Wisata Alternatif di Lotim
KOLAM renang ini terletak di Desa Pringgasela, Kecamatan Pringgasela, Lotim. Untuk sampai ke Kolam Renang Putri Duyung, tidak sulit karena jalan menuju lokasi tersebut jalannya sudah mulus. Di sepanjang perjalanan, wisatawan akan dimanjakan dengan berbagai art shop yang menjajakan kain sesekan khas Pringgasela. Tak heran, Desa Pringgasela cukup dikenal sebagai desa perajin kain tenun sesekan yang disebut sesekan Pringgasela yang sudah menembus pasar internasional. Untuk sampai ke lokasi pemandian Putri Duyung ini, masyarakat yang datang dari berbagai daerah di Lotim akan menempuh jarak sekitar 15 kilometer dari Selong. Ketika sampai di perempatan Desa Rempung, bisa lurus hingga tembus Desa Pringgasela. Jika dari Mataram mengikuti jalan lurus tujuan Labuhan Lombok sampai Mas-
bagik-Rempung. Selanjutnya dari perempatan Desa Rempung, wisatawan bisa belok kiri ke Desa Pringgasela. Dari sini, pengunjung tinggal menempuh perjalanan sekitar 1,5 kilometer untuk sampai di kolam renang Putri Duyung. ‘’Masyarakat bisa juga menempuh jalur di perempatan Masbagik terus belok kiri. Ketika sampai di pertigaan Desa Jurit, pengunjung belok kiri melintasi Desa Aik Dewa hingga tembus tugu di simpang empat Desa Pringgasela terus belok kiri,’’ujar Penanggung Jawab Kolam Renang Putri Duyung, M. Hirjani pada Suara NTB, Minggu (21/2). Desain kolam renang Putri Duyung didesan cukup menarik. Di sana terdapat tiga kolam yang disesuaikan dengan faktor usia pengunjung antara anak-anak dan orang dewasa. ‘’Untuk anak-anak kedalamannya 40 Cm, dan dewasa sekitar 95 Cm,’’ jelasnya.
(Suara NTB/yon)
Ketiga kolam itu dilengkapi dengan beberapa sarana pendukung yang bisa menarik perhatian pengunjung, untuk anak-anak diletakkan ada lambang ikan lumbang dipinggir kolam yang dibuat secara permanen dan water boom. Sementara, khusus untuk dewasa ada sarana olahraga loncat indah dengan ketinggian sekitar 3 meter. ‘’Beberapa fasilitas pendukung tentu kita suguhkan. Selain pengunjung bisa berenang untuk menghilangkan kepenatan, sejumlah fasilitas itu juga dapat menguji nyali dan menyenangkan pengunjung. Termasuk sarana ruang ganti pakaian juga kita siapkan sebanyak empat unit,’’ sebutnya. Febrian Wahyudi, salah seorang pengunjung mengaku senang datang ke kolam renang Putri Duyung bersama teman-temannya. ‘’Lokasi ini sangat bagus, mulai dari anakanak, remaja hingga dewasa bisa datang dan menikmati tempat ini. Kami juga bisa berenang karena dilengkapi dengan fasilitas dan kolam yang disesuaikan dengan usia pengunjung. Disini juga sangat bersih,’’akunya. (yon)
Lombok Timur (Lotim) memiliki segudang destinasi wisata. Mulai dari gunung, air terjun dan pantai-pantai yang menawan. Selain itu, ada juga destinasi wisata alternative yang bisa dijadikan referensi yaitu Kolam Renang Putri Duyung.
Salah satu wahana di kolam Putri Duyung
Sumber Air dari Kaki Gunung Rinjani ciptakan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung, di lokasi ini juga sudah disediakan tempat parkir kendaraan yang dikelola dengan baik oleh pihak pengelola. Untuk biaya parkir sepeda motor dikenakan Rp. 2.000. Salah satu pengunjung, Oki Hifzi Latifa, dari Masbagik mengaku setiap minggu datang ke kolam ini. Menurutnya, selain lokasinya dekat dari rumahnya juga
ian karena air yang masuk ke dalam kolam ini bersumber langsung dari mata air kaki Gunung Rinjani. Untuk dapat menikmati fasilitas yang disediakan di tempat ini, pengunjung cukup membayar tiket masuk yang sangat murah. Untuk dewasa dipatok dengan harga tiket Rp 7.000, sedangkan untuk anak-anak cukup dengan Rp 5.000. Untuk men-
nama itu yang kita pertahankan sampai sekarang,”turut Penanggung Jawab kolam renang Putri Duyung, M. Hirjani, pada Suara NTB, Minggu, (21/2). Kolam renang yang satu ini bisa dikatakan tidak pernah sepi dari pengunjung terutama pada hari libur. Pasalnya, kolam renang Putri Duyung ini sangat cocok untuk menghilangkan kepenatan setelah bekerja sehar-
ber nama kolam renang itu, kolam renang Putri Duyung. Sebelumnya nama kolam renang itu, Pondok Ummi Otak Reban, Pringgasela. ‘’Lokasi ini sebenarnya bersifat pribadi dan nama sebenarnya itu, Pondok Ummi Otak Reban. Namun ketika TGB saat itu melakukan pengajian di lokasi ini. TGB secara tidak langsung menamai lokasi ini Putri Duyung. Sehingga
tidak kalah saing dengan objek wisataobjek wisata yang ada di wilayah selatan maupun di daerah lain. Sehingga, lokasi ini sangat tepat untuk dijadikan sebagai tempat dalam menghilangkan rasa capek setelah seharian bekerja. ‘’Selain airnya yang dingin juga begitu bersih. Bahkan, lokasi pemandian ini juga jauh dari suara bising,’’ katanya. (yon)
(Suara NTB/yon)
ASAL mula dinamakannya kolam renang Putri Duyung, ketika itu Dr.TGH.M.Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) melakukan pengajian di tempat itu pada tahun 2005 lalu. Kala itu, kolam ini bersifat pribadi. Di kolam itu memang dilengkapi sebuah patung serupa Putri Duyung yang berukuran besar. Sehingga, TGB yang melihat patung itu langsung mem-
(Suara NTB/yon)
Patung ikan lumba-lumba yang dibuat secara permanen sebagai daya tarik bagi pengunjung.
Pengunjung dari kalangan anak-anak sedang menikmati aneka permainan.
(Suara NTB/yon)
Arena loncat indah bagi kalangan dewasa. Tampak salah satu pengunjung sedang adu nyali.
Pengunjung istirahat di pinggir kolam.
Pengunjung sedang menikmati sejuknya udara di salah satu berugak di Kolam Putri Duyung.
Halaman 10
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
Geliat Perajin Mebel di KSB
Bahan Lokal, Kualitas Bersaing dengan Produk Luar MEMPEROLEH perabotan rumah tangga dengan kualitas dan model terbaik, namun harga relatif terjangkau sudah pasti menjadi idaman setiap orang. Karena itulah kemudian para produsen barang kebutuhan rumah tangga berlomba. Seperti misalnya perajin mebel di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dengan tetap memanfaatkan bahan lokal tetapi jaminan kualitasnya tidak kalah bersaing dengan perangkat mebel dari luar daerah. Muhammad salah seorang pengusaha mebel di kota Taliwang, tahu betul menyiasati hal tersebut. Di bengkelnya di lingkungan Pakirum Kelurahan Dalam mempekerjakan delapan orang karyawan yang bertugas membuat berbagai macam peralatan mebel mulai dari lemari, kursi, tempat tidur dalam berbagai variasi. Enam orang dari delapan pegawainya itu diboyong langsung dari Jepara Jawa Tengah. Sebagai pusat mebel terbaik di Indonesia, hasil mebel Jepara memang digandrungi oleh masyarakat selaku konsumen saat ini. “Karena sekarang kan bicara mebel pasti ngomongnya Jepara,” aku Muhammad kepada media ini akhir pekan kemarin. Selain soal kemampuan mengkreasikan ukiran di atas material kayu, menurut Muhammad, ia punya alasan lain kenapa kemudian mempekerjakan para pekerja asal Jepara langsung. Di mana hasil pekerjaan mereka sangat rapi, sehingga kualitas barang buatannya sangat baik. “Soal kualitas menyangkut segala aspek, termasuk kerapian. Nah hasil pekerjaan mereka sangat halus,” klaimnya. Ia menyampaikan, dirinya dan beberapa pengusaha mebel lainnya sengaja memilih strategi menggunakan pekerja dari Jepara. Sebab selama ini perangkat mebel asal Jepara sudah masuk ke pasar lokal dan banyak diminati masyarakat. Dengan menghadirkan pekerja asal Jepara langsung, harapannya konsumen dapat lebih memilih model
dengan variasi yang diinginkannya. “Kalau pesan di tempat kami, tanpa khawatir kualitasnya kan pembeli bisa memilih sesuai model yang diinginkan. Apalagi kalau ada kesalahan mereka bisa langsung komplain,” urainya. Untuk bahan baku sendiri, selama ini para perajin mebel di KSB sebagian besar memanfaatkan bahan lokal. Muhammad mengatakan, dari keseluruhan kebutuhan bahan bakunya, sekitar 80 persen berasal dari tangan masyarakat setempat. “Saya hanya pakai kayu jati. Saya dapatnya dari Brang Rea, Brang Ene, Seteluk dan Sekongkang,” paparnya dari sisi bahan baku prospek usaha mebel di KSB sangat menjanjikan. “Bahan bakunya banyak. Jadi kalau buka usaha mebel masih bagus karena pasokan bahan baku kita masih tersedia di sini tanpa harus mencari ke luar daerah,” sambung Muhammad. Soal harga Muhammad mengaku, jika mebel yang dijualnya tidak terlalu berbeda dengan harga barangbarang sejenis yang berasal dari Jepara. Hanya saja ia menawarkan kelebihan di mana, setiap jenis barang yang dibeli oleh konsumen dapat diperbaiki jika mengalami kerusakan saat pembelian. “Kalau yang dibeli di toko kan tidak bisa diperbaiki. Nah kalau kami bisa, kan tukangnya ada. Dan yang lebih baik, selama ini kami membuat sesuai pesanan jadi modelnya bisa disesuaikan dengan keinginan pembeli,” jaminnya. Untuk pasar sendiri, sejauh ini Muhammad dan beberapa pengusaha mebel di KSB masih mengandalkan pasar lokal. Muhammad mengaku, meski pesanan konsumen fluktuatif setiap bulannya, namun pangsa pasar kebutuhan mebel di KSB sangat baik. “Saya sejauh ini masih jual untuk kebutuhan warga KSB. Mungkin ke depan bisa kalau ada modal lebih dan saya kira prospek di lokal ini masih sangat menjanjikan,” imbuhnya.(bug)
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ses pem 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Inilah pro ebel di 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 buatan m erja milik 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 k 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 bengkel ad di 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 m m a 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 h u M 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 elurahan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 akirum KB P 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 S 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Dalam K 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 ilik 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 mebel m 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Bengkel ad di 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Muhammyang 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 Pakirum ngkan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 mendata ngsung dari 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 la 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 pekerja awa Tengah. 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 epara J 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 J 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 rnamen 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 enjadi o 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 kiran m n tu k m e n a r ik U 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 u 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 a n d a la n ebel di KSB 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 m li 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 e b pem 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
Masih Andalkan Modal Sendiri PROSPEK usaha mebel yang menjanjikan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tampaknya juga dilirik oleh lembaga perbankan. Hal ini setidaknya berdasarkan pengakuan Muhammad, di mana ia sudah kerap kali mendapatkan tawaran modal usaha dari beberapa lembaga bank yang ada di daerah. “Sudah ada bank yang tawari pinjaman modal melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ungkap Muhammad. Meski mendapatkan banyak tawaran, Muhammad mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menggunakan kesempatan tersebut. Ia lebih memilih sementara mengandalkan modal sendiri mengingat skala usahanya belum terlalu besar dari sisi pasar. “Dengan memenuhi kebutuhan pasar
Pekerja sedang melakukan proses pengecatan sebagai tahap finishing dalam pembuatan mebel.
Inilah mebel hasil buatan bengkel milik Muhammad.
lokal modal yang saya miliki masih cukup. Jadi saya pikir sementara belum mau tambah modal usaha,” katanya. Ia mengatakan, sebagai barang perangkat rumah tangga kebutuhan akan barangbarang mebel tidak akan terhenti. Hanya saja pengusaha harus terus menjaga mutu produknya agar kemudian tidak kalah bersaing terutama dengan produk luar daerah. “Saya selalu utamakan kualitas, makanya untuk kayu kita di sini hanya pakai kayu jati,” tuturnya. Muhammad merasa bersyukur sejauh ini kebutuhan bahan baku yang dipergunakannya sebagian besar dapat diperoleh dari masyarakat lokal. Dengan begitu usahanya turut ambil bagian dalam memacu perekonomian masyarakat. “Soal kualitas
mulai bahan baku sampai pekerjaannya saya jamin kita bersaing dengan produk dari luar daerah. Bahkan saya yakin
ke depan kita bisa merambah pasar luar daerah dengan tetap memanfaatkan bahan baku lokal,” pungkasnya. (bug)
Sumber Kayu Hasil Penebangan Resmi MENGANDALKAN kayu jati sebagai bahan bakunya usahanya, Muhammad mengaku, tidak gegabah dalam mendapatkannya. Ia memastikan setiap lembar kayu jati yang digunakannya untuk membuat berbagai barang kerajinan mebel adalah kayu resmi. “Saya pantang membeli kayu yang tidak jelas asal-usulnya. Jadi semua kayu yang ada saya beli di sini sumbernya jelas, karena ada suratsuratnya,” klaim Muhammad. Ia mengaku, kerap mendapatkan tawaran mendapatkan kayu jati dengan harga relatif murah. Namun tawaran tersebut ditolaknya, karena kayu-kayu tersebut tidak dilengkapi dokumen hasil penebangan yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang. “Untuk memastikan kayu itu legal, saya hanya menerima barang di tempat sendiri. Jadi penjual kayu yang bawa ke tempat saya. Dan sebelum saya terima harus menunjukkan surat-suratnya,” ujarnya. Sebagai pengusaha yang mengandalkan kayu sebagai bahan bakunya. Muhammad mengatakan, dirinya merasa turut bertanggung jawab terhadap kelestarian dan ekosistem hutan yang ada. Dan salah satu caranya memanfaatkan kayu secara bijak dengan memastikan seluruh kayu yang digunakannya diperoleh dengan cara yang benar. “Kalau tidak ada surat-suratnya artinya kayu itu diambil di tempat yang di larang dan kemungkinan telah menyebabkan kerusakan hutan. Nah kalau saya membelinya artinya saya turut andil merusak hutan. Padahal usaha saya ini kan mengandalkan hasil hutan supaya bisa berjalan,” imbuhnya.(bug)
Halaman Halaman 14 11
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
Maywin Dwi Asmara
Pencinta Sains, Penyuka Seni Mataram (Suara NTB) Kesibukan Maywin Dwi Asmara tidak melulu berkutat pada sains. Ia juga seorang penyuka seni. Terbukti, beberapa kali cerita pendeknya dimuat oleh media massa. “Saya penyuka seni. Saya belajar Bahasa Inggris dari lagu-lagu yang saya dengar,” ujar Maywin. Ia menceritakan, dirinya tumbuh besar dengan mendengar lagu-lagu zaman dahulu, dari musisi-musisi beraliran jazz. Hingga kini ia jatuh hati pada musik jazz. Menulis, bagi Maywin, dapat membuatnya merasa sangat nyaman. Ia merasa memiliki wadah di mana ia merasa sendiri di dunia itu. “Kalau menulis saya merasa nyaman. Saya punya media yang saya sendiri di du-
nia itu. Siapa yang menyalahkan ketika saya menulis? Itu buat saya merasa lebih baik. Saya bisa melakukan apapun tanpa bertemu orang-orang. Karena jika pertama kali bertemu orang yang belum dikenal, saya akan merasa stress,” ujarnya sambil tertawa ringan. Tapi, ia tidak memiliki obsesi dalam menulis. Menulis baginya sebuah passion. Ia menyukai menulis karena gemar membaca. Uniknya ia malah tidak membaca buku fiksi atau cerita roman. Tetapi malah ia
Maywin Dwi Asmara bersama orang tua dan saudara.
bisa menghasilkan karya cerita pendek yang notabene merupakan karya fiksi. “I love writing, karena suka baca buku. Cerpen saya tidak berkisah tentang romansa. Bagaimana bikin karya romance kalau saya merasa dunia ini menyedihkan,” ujarnya. Ia mengaku cerpen-cerpen yang ia tulis bukanlah cerpen yang bercerita tentang kisah cinta. Maywin sudah bersentuhan dengan seni ketika masih duduk bangku SMA. Ia sudah aktif di teater dengan tergabung dalam teater Piss di SMAN 4 Mataram. Di tahun 2009, ia mengikuti teater camp, di kegiatan itu, ia bersama anak-anak lainnya yang berada di daerah rentan konflik dikumpulkan.
“Saya dan teman-teman dari Ambon dan Pasuruan kumpul di Batu, Malang. Kita mendiskusikan tentang teater menjadi media untuk mengedukasi, bahwa perdamaian lebih baik dari pertikaian,” ujarnya. Maywin mengatakan ia membutuhkan seni. Karena menurutnya, seni itu juga sains. Beberapa prinsip seni ia gunakan untuk penelitian. “Begitu juga dengan sains, saya melihat, banyak hal yang unik, indah, ketika saya melakukan penelitian. Contohnya, bagaimana kehidupan masyarakat sekitar pertambangan,” ujarnya. Ia juga memiliki kegemaran pada menggambar, melukis buah, dan fotografi. “Sains dan seni itu terikat satu sama lain,” pungkasnya. (ron)
Maywin Dwi Asmara saat melakukan penelitian di lapangan.
Tidak Perlu Lagi Berwacana MAYWIN mengatakan, itu baru pengaruh merkuri saja. Permasalahan lingkungan hidup sudah menjadi masalah yang sangat parah. Contoh sederhana saja adalah suhu udara yang terasa lebih panas dirasakan saat ini. “Kita tidak perlu lagi berwacana. Kita butuh action. Kekeringan masih menjadi masalah besar, merkuri, sanitasi, air bersih, dan sebagainya. Tentu itu akan menjadi masalah
besar,” katanya. Maywin kerap kali mengikuti kegiatan relawan terkait masalah lingkungan. Seperti saat terjadi kekeringan di Lombok Utara beberapa waktu lalu. Terbaru, ia ikut terlibat untuk pembuatan sanitasi yang baik di daerah Sekotong, Lombok Barat. Semua elemen masyarakat, kata Maywin, harus terlibat aktif dalam permasalahan lingkungan. “Tidak ada gunanya untuk menyalahkan pemer-
intah. Akan menjadi sangat bagus kalau semua elemen masyarakat bergerak secara langsung,” katanya. Kerja sama semua elemen, seperti masyarakat di daerah sekitar, peneliti, aktivis, pers, dan juga pemerintah, serta semua elemen masyarakat. Karena manusia merupakan bagian dari nature, bagian dari lingkungan. Ia juga melihat, diperlukan tindakan nyata untuk mengatasi per-
masalahan lingkungan, tidak hanya kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial belaka. “Kita harus punya kesadaraan akan kepedulian lingkungan. Karena suatu hal yang penting untuk menjaga lingkungan. Kita bisa, contoh kecilnya jangan buang sampah plastik ke sembarang tempat. Lama-kelamaan akan tumbuh kesadaran. Kesadaran masyarakat itu yang paling penting,” pungkasnya. (ron)
Biodata: Nama lengkap: Maywin Dwi Asmara Nama Panggilan: Maywin TTL: Bengkel 3 Mei 1992 Riwayat pendidikan : - SDN 1 Bengkel - SMPN 3 Labuapi - SMAN 4 Mataram - Universitas Mataram, Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian. Riwayat Penelitian: 2013 : Membantu penelitian pengembangan bibit kentang varietas atlantis melalui kultur jaringan 2014-2015: Meneliti pengaruh cemaran merkuri terhadap lingkungan di daerah NTB 2015 : Meneliti kandungan merkuri pada tubuh manusia yang dianalisa melalui rambut di University of Bologna, Italia. Aktivitas: Aktif di kegiatan volunteer tentang lingkungan Tahun 2012 menjadi panitia konferensi internasional tentang biodiversitas dan perubahan iklim.
melakukan Asmara saat Maywin Dwi n di laboratorium. penelitia
Berbuat untuk Kepedulian Lingkungan Mataram (Suara NTB) ‘’Manusia merupakan bagian dari lingkungan. Bagian dari nature. Masalah kerusakan lingkungan bukan lagi sebuah isu. Sudah saatnya membuat suatu yang riil bagi lingkungan’’. Itulah yang dikatakan Maywin Dwi Asmara, saat ditemui Suara NTB di sebuah kedai kopi baru-baru ini. Saat ditemui, wajahnya tampak cerah, dengan potongan rambut pendek dan kaca mata menghiasi wajahnya. Saat itu, di depannya ada sebuah berkas dan buku agenda. “Ini untuk project sanitasi bagi sekolah di Sekotong,” ujarnya sembari menutup buku agenda dan merapikan berkas di depannya. Maywin, begitu panggilannya, memperoleh beasiswa pada tahun 2015 lalu. Beasiswa yang disponsori
oleh Kedutaan Besar Italia di Indonesia. Ia menceritakan, sebenarnya beasiswa itu untuk mempelajari kultur di Italia. Tetapi ia mengambil kesempatan emas itu untuk melakukan penelitian mengenai kandungan merkuri di tubuh manusia yang dianalisa melalui rambut. “Sampel yang digunakan adalah rambut orang yang berada di tambang liar di daerah Sumbawa Barat,” ujarnya. Penelitian di University of Bologna itu dapat tercapai karena sebelumnya, ia bersama timnya yang dipelopori oleh dosennya di Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Baiq Dwi Krisnayanti melakukan penelitian tentang pengaruh cemaran merkuri terhadap lingkungan di NTB. Di mana lokasi penelitiannya di daerah tam-
bang emas skala kecil di Sekotong, tahun 2014 lalu. “Mereka pakai merkuri dengan jumlah yang tidak terkontrol, kadang satu kilo merkuri mereka menggunakan selama dua minggu. Hasil pencemarananya jauh lebih besar dari jumlah emas yang mereka peroleh,” ujarnya. Di Sekotong saat itu, ia bersama timnya menganalisa kandungan merkuri dari ikan, tanaman, air, juga tanah. Setelah melakukan penelitian, hasil penelitian itu dipublikasikan dalam jurnal internasional. Dari jurnal internasional itulah, ada seorang professor dari Italia dan seorang jurnalis yang peduli terhadap lingkungan tertarik pada penelitian itu. Mereka tertarik, karena seperti yang diutarakan Maywin, isu merkuri di NTB mereka anggap tidak pernah ada sebel-
umnya. Karena mereka mengetahui Indonesia termasuk negara yang menandatagani Konferensi Minamata, yang secara garis besar isinya mengatakan setiap negara yang menandatangani konferensi itu tidak menggunakan merkuri dalam bidang apapun, kecuali pendidikan dan kesehatan. Sebelumnya mereka hanya tahu, Indonesia memiliki permasalahan merkuri di pulau-pulau besar. “Semenjak itu, dosen saya dan professor itu mulai saling kontak,” kata Maywin. Gayung pun bersambut, ada beasiswa untuk ke Italia. Jurnalis dari Italia itu menyarankan untuk mengambil beasiswa itu. akhirnya Maywin mendapatkan kesempatan untuk penelitian di Italia selama tiga bulan. Penelitiannya di Italia ia lebih fokuskan pada pencemaran merkuri
pada tubuh manusia. “Saya ambil 150 sampel rambut manusia di Sumbawa Barat,” ujarnya. Dengan rincian 90 orang rambut pekerja tambang, 30 orang yang berada di radius 0,5 sampai 1 kilometer dari area tambang, dan 30 orang yang berada 2 kilo meter dari area tambang. Dan yang mengejutkan dari penelitian yang dilakukan di laboratorium kimia industrial di Unversity of Bologna itu, mengacu pada ketetapan WHO yang mengatakan kandungan merkuri hanya boleh ada di tubuh manusia kurang lebih atau sama dengan 2 ppm. Tetapi yang dihasilkan dari penelitian itu, hampir 90 persen semua penambang jauh di atas nilai level 2 ppm. “Yang paling tinggi, saya peroleh hampir 90 ppm itu ada di rambut perempuan. Untuk yang berada di 0,5
sampai 1 kilo meter mencapai 75 persen kandungan merkuri lebih dari 2 ppm,” katanya. Ia menjelaskan, pengaruh merkuri sangat berbahaya. Karena itu logam berat yang bisa masuk lewat kulit, saluran pernafasan, dan pencernaan. Paling parah dampaknya dapat mengalami gangguan saraf neuron. “Tapi orangorang tidak peduli, karena menampakkan dampak langsung,” katanya. Apalagi para penambang liar tidak menggunakan perlengkapan yang standar. Bahkan mereka memegang merkuri dengan tangan telanjang. Serta air perasaannya mengalir ke sungai. Belum lagi mereka harus membakar amalgam (campuran merkuri dan emas) untuk menguapkan merkuri. Merkuri akhirnya tercemar di tubuh manusia, air, dan udara. (ron)
Halaman 12
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
Meningkatkan Sumber Daya Melalui Adat ”Nyelamak di Lauk” Nyelamak di lauk atau selamatan laut adalah salah satu tradisi masyarakat pesisir yang ada di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur. Tujuannya adalah untuk melestarikan sumber daya alam khususnya ikan.
Menurut Abdurahman S.Pd salah - satu tokoh masyarakat di desa setempat – tradisi nyelamak di lauk biasanya dilaksanakan pada
musim tenggara. Musim ini biasanya terjadi pada bulan Agustus hingga September. Pada musim ini, biasanya para nelayan tidak turun me-
laut. Pasalnya, cuaca pada musim ini lumayan buruk. Saat tibanya musim tenggara, biasanya angin laut akan bertiup sangat kencang.
Pelaksanaan prosesi adat di kalangan masyarakat pesisir ini biasanya diawali dengan musyawarah. Musyawarah tersebut menghadirkan tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta para nelayan di kawasan setempat. Para nelayan yang dihadirkan pada musyawarah tersebut berasal
dari empat desa di Kecamatan Keruak. Pada saat prosesi adat berlangsung, kerbau yang telah disiapkan kemudiah dihias lalu diarak berkeliling desa. Kerbau yang diarak diiringi oleh dayang – dayang berpakaian adat. Setelah itu, seluruh masyarakat akan menggelar acara doa bersama sebe-
lum akhirnya ketiga kerbau tersebut disembelih. Daging kerbau yang telah disembelih dibagikan kepada seluruh fakir miskin di kawasan setempat. Setelah itu, pada keesokan hari, kepala kerbau yang telah terpenggal diarak beramai-ramai ke tengah lautan menggunakan perahu atau sampan. Kepala ker-
bau tersebut ditenggelamkan di tengah laut. Setelah pelaksanaan prosesi tersebut warga setempat terutama para nelayan meyakini bahwa populasi ikan di dalam laut akan meningkat. Dengan demikian, hasil tangkapan ikan yang dilakukan oleh para nelayan biasanya akan melimpah. (*)
Kehidupan N ela yan Nela elay di NTB
AMAQ Usnan adalah seorang nelayan di laut NTB. Ia tinggal di Kampung Nelayan Pondok Prasi, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Amaq Usnan memiliki tiga orang anak yang tengah bersekolah. Mereka menduduki jenjang pendidikan berbeda-beda. Sekali melaut, Amaq Usnan mampu mendapatkan 50 kilogram ikan tongkol. Sayangnya, penghasilan menjadi nelayan tidak mampu menutupi kebutuhan hidup sehari – harinya. Ia terpaksa menjadi buruh sebagai pekerjaan sampingan. Pekerjaan sampingan nelayan yang satu ini adalah membantu para nelayan mendaratkan perahu sepulang melaut. Biasayan Amaq Usnan diupah 2 sampai 3 ikan tongkol setiap memburuh. (*)
Karya Marga Rani Puisi Mawun
Tim Redaksi SM A N eg eri SMA Neg egeri 3 Mataram Ni Ketut Marga Rani Laeli Ifani Faika Nur Laila D Ni Wayan Windia Sharah Almira
Bukit nan hijau is rapi Pohon kelapa berbar ar mp Pasir putih mengha ahan Memancarkan keind ur tim k ufu di Sang surya Pancaran sinar as Layaknya kilauan em u rd Angin mendesir me rcengkrama Burung – burung be n wu Pantai ma a ombak mulai tertaw mbus jiwa ne me s elu ng me Angin ra wisatawan Menyapa hangat pa Pantai mawun rnah sirna indahmu tak kan pe ia Karya Ni Wayan Wind
(Suara NTB/alfan)
JUARA III – Para pelajar dari SMA Negeri 3 Mataram berpose bersama Kepala Cabang Ganesha Operation Lombok, Noto Rahardjo . Tim dari SMA Negeri 3 Mataram ini meraih juara III dalam Lomba Mading yang digelar Harian Suara NTB, Selasa, (9/2) lalu.
Mengubur Sifat Sang Cupak
(Suara NTB/met)
ADEGAN - Salah satu adegan pementasan lakon Parade Rindu di Arena Panggung Tertutup Taman Budaya NTB.
Lakon ”Parade Rindu”
Teknologi, Berkah atau Petaka? Mataram (Suara NTB) Lakon “Parade Rindu” yang dipentaskan oleh para pemain teater dari Sanggar Budaya Pelangi (SBP) SMA Negeri 2 Mataram mengusung tema teknologi. Robian Abel, penulis naskah tersebut ingin mengemukakan bahwa, kemajuan tekhnologi yang pesat telah mengikis sisi-sisi arif setiap dimensi kehidupan. Dalam naskahnya, Abel sapaan akrab alumni SMA Negeri 2 Mataram ini-mengisahkan tentang sepasang kekasih yang sama-sama saling merindukan. Ia mengemukakan, kualitas rindu di era sebelum dan sesudah masuknya alat komunikasi canggih seperti ponsel pintar telah mengalami pergeseran. Kualitas rindu yang begitu tinggi tiba-tiba menurun saat ditemukan alat komunikasi. Alat yang mampu menghubungkan individu yang satu dengan lainnya dari jarak jauh. “Kualitas rindu zaman dahulu itu berbeda dengan kualitas pada zaman sekarang. Memang
rindu itu merupakan sesuatu yang abstrak, tetapi bisa diukur dengan melihat usaha seseorang untuk saling bertemu,” jelasnya, Jumat (19/2). Menurutnya, kadar kerinduan seseorang di zaman sebelum munculnya media telekomunikasi yang canggih sangatlah kental. Ia membayangkan betapa orang yang tak saling bertemu tetap selalu berusaha untuk saling mencari. Berbeda dengan masa dimana kemudahan tekhnologi memanjakan kehidupan manusia. Orang-orang tak perlu melakukan pertemuan secara langsung untuk sekadar saling melepas rindu. Rasa rindu menjadi sangat murah meriah ketika seseorang bisa melepaskannya melalui saluran jaringan telekomunikasi. “Sebetulnya ini juga merupakan sebuah keritikan betapa kita lebih sibuk dengan gadget kita masing-masing ketimbang berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekeliling kita,” lanjutnya. Sutradara pementasan, Yulidar Annisa Fitri menambahkan,
anak-anak muda, umumnya masyarakat seakan-akan luput dari realitas sosial yang terjadi di sekelilingnya. Orang-orang seperti telah menjadi pencandu tekhnologi. Mereka yang telah menjadi pecandu seakan tak bisa hidup tanpa alat komunikasi sejenis handphone dan beberapa perangkat serupa. “Saya melihat anak-anak sekarang, bahwa hal yang paling sulit mereka lepaskan adalah handphone. Saya mengamati anak-anak lebih stress kehilangan handphone-nya ketimbang kehilangan buku pelajaran,” ujar guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Mataram ini. Naskah drama karya Robian Abel yang menggambarkan bahwa tekhnologi adalah berkah atau petaka ini dipentaskan dalam gelar seni pelajar seNTB 2016 di Taman Budaya. Lakon tersebut juga pernah tampilkan oleh aktor dan aktris yang sama di Gelanggang Pemuda dan Olahraga. Naskah itu sebelumnya dipentaskan untuk memeriahkan perayaan hari ulang tahun SBP. (met)
Mataram (Suara NTB) Sifat sang cupak yang loba dan tamak selalu bisa tumbuh dengan subur dalam kepribadian tiap – tiap manusia di muka bumi. Sifatnya yang culas, cerdik dan licik serta selalu ingin menang sendiri (egois) harus dikubur dalam – dalam. Demikianlah pesan yang ingin disampaikan sejumlah penari dari SMP Negeri 13 Mataram melalui gerak tubuhnya di panggung pertunjukan. Kelompok yang mementaskan tarian “Cupak Loba” tersebut menggambarkan tentang kerakusan sang cupak. Tarian tersebut diangkat berdasarkan kisah yang terkandung dalam teater tradisi Cupak – Gurantang. Perilaku sang cupak yang selalu mengutamakan kepentingan diri sendiri (egois) san-
gat bertolak belakang dengan sifat seseorang yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain ketimbang diri sendiri. lebih – lebih menyangkut kepentingan orang banyak. Sifat inilah yang semestinya dirawat sehingga tumbuh secara subur menjadi kepribadian seluruh individu yang ada di muka bumi. “Tarian ini menceritakan tentang kerakusan serta beberapa sifat sang cupak yang tidak baik untuk ditiru. Sifat yang congkak, culas serta merugikan orang lain harus dibersihkan dari dalam diri kita masing – masing,” kata Ni Nengah Parioni, SE guru pendamping tari mewakili koreografer I Ketut Astike, Sabtu (20/2). Tarian yang dipentaskan dalam kegiatan Gelar Seni
Pelajar Se-NTB di Taman Budaya NTB ini melibatkan Ni Wayan Padmi Putri Andhini, Ni Luh Putu Adi Candra Dewi, Roro Septia Purwandari Alya Putri, Gde Echa Widyasna Pura dan I Wayan Sunara sebagai penari. Dalam tarian tersebut, para penari memperebutkan makanan yang dikuasai oleh sang cupak. “Dimana – mana sang cupak itu selalu ingin menang sendiri. Dia rakus dan tidak pernah mau berbagi dengan orang lain. Cerminan sikap seperti itu harus dihindari, sebab sifat cupak yang seperti itu kadang bisa tumbuh dalam diri kita masing – masing,” lanjutnya. Realitas Sosial Legenda Cupak – Gurantang tidak tumbuh menjadi sekadar hiburan dalam dunia
kesenian. Bila dikaitkan dengan realitas sosial, legenda tersebut seakan menjadi bagian dari kenyataan yang ada. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya individu yang menjadi jelmaan sang cupak. Laku gerak yang dipadu iringan musik sehingga menjadi sebuah seni tari tersebut, menjadi pengingat tentang adanya prilaku tercela dan tak terpuji yang melekat dalam diri seorang manusia. Prilaku semacam itu harus segera lekang dan tak boleh merajai hati setiap indivu. Lebih – lebih bagi sorang pemimpin yang bertanggungjawab terhadap kemaslahatan umatnya. Perilaku sang cupak yang tak senonoh juga dapat dilihat dari perilaku petinggi – petinggi negara yang apatis mengenai nasib rakyatnya. (met)
RAKUS - Salah satu adegan tari “Cupak Loba” yang mencerminkan tokoh cupak yang Rakus.
(Suara NTB/met)
PENDIDIKAN
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
Halaman 13
Beasiswa Santri Berprestasi PROGRAM Beasiswa Santri Berpestasi (PBSB) yang sudah berlangsung sejak 10 tahun lalu, untuk Tahun 2016 pendaftarannya segera dibuka. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada Kementerian Agama, Mohsen menegaskan program ini akan terus dilaksanakan, karena selalu mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. “PBSB akan tetap dilanjutkan tapi dengan format (Suara NTB/ist) dan sistem yang berbeda. Mohsen Jika tahun-tahun sebelumnya jurusan yang disediakan adalah umum dan keagamaan, untuk tahun ini program PBSB dikhususkan untuk jurusan umum, sedangkan jurusan keagamaan (tafaqquh fiddin) akan dibuat dengan format yang berbeda,” terangnya sebagaimana dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Minggu (21/2). Perbedaan lainnya menurut Mohsen adalah sistem pendaftaran dan ujiannya yang memakai sistem online. “Meskipun pendaftarannya online, tapi berkas pendaftar tetap harus dikirim ke Kantor Kementerian Agama Provinsi setempat sebagai acuan untuk memverikasi data peserta calon peserta seleksi PBSB,” terangnya. Untuk ujian juga akan dilakukan melalui sistem CBT (Computer-Based Test). “Untuk pelaksanaan ujian online ini panitia baru membuat ancang-ancang untuk melaksanakan test berbasis zona, yaitu Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Tapi tidak menutup kemungkinan pelaksanaan ujian akan dilaksanakan di banyak provinsi jika Kanwil Kementerian Agama Provinsi bisa menyediakan komputer dengan jaringan internetnya,” terangnya. Karenanya Mohsen meminta agar Kanwil Kementerian Agama Provinsi yang sudah siap dengan sistem CBT dengan segala infrastrukturnya agar bisa konfirmasi ke Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. Pendaftaran akan dibuka selama 20 hari pada awal Maret 2016 melalui website Direktorat PD Pontren di http:// ditpdpontren.kemenag.go.id. Adapun materi yang akan diujikan dalam seleksi PBSB tetap sama, yaitu IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), TBS (Test Bakat Skolastik), Bahasa Inggris dan Kepesantrenan. (ant/bali post)
(Suara NTB/Humas Setda NTB)
TUKAR CINDERAMATA - Wagub NTB H. Muh. Amin bertukar cinderamata dengan perwakilan Pemerintah Australia pada acara Perayaan dan Pameran Madrasah Fase Tiga Program Kemitraan Pendidikan Australia-Indonesia Fase Tiga di NTB 2016, Sabtu (20/2).
Tingkatkan Kualitas
Pemerintah Harus Serius Perhatikan Madrasah Swasta
Mataram (Suara NTB) Keberadaan madrasah yang mencapai angka ribuan di seluruh NTB belum sepenuhnya mendapat perhatian pemerintah daerah. Hal itu berimbas pada tingkat kualitas madrasah yang sebagian besarnya merupakan berstatus swasta. Untuk itu diperlukan komitmen kuat pemerintah daerah dalam memajukan madrasah, khususnya swasta terlebih kontribusi besar madrasah terhadap daerah. Ditemui Sabtu (20/2) usai menutup kegiatan Perayaan dan Pameran Madrasah Fase Tiga Program Kemitraan Pendidikan Australia-Indonesia Fase Tiga di NTB 2016, Wakil Gubernur NTB, H. Muh Amin, SH, mengaku akan lebih memperhatikan kondisi madrasah swasta. Tentunya, kata dia, komitmen memajukan madrasah senantiasa
menjadi perhatian pemerintah. “Sudah tentu kita punya perhatian khusus walaupun memang tiap tahun peningkatan-peningkatan program belum menjadi sesuatu yang sangat signifikan, tapi kita menjadikan ini perhatian,” tegas Amin. Ia pun mengapresiasi Pemerintah Australia yang berkenan memberikan per-
hatian melalui program-program sosial dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas masyarakat melalui pengembangan madrasah. Menurutnya, pendidikan merupakan investasi pembangunan paling baik. Hal ini penting guna mencapai tujuan millenium dan hasil pembangunan lainnya. Tidak hanya itu, jika melihat tantangan di
Sirra Prayuna Terpilih sebagai Ketua IKA Unram (Suara NTB/her)
TANAM POHON - Ratusan pelajar SD di Labuapi menggelar gerakan tanam pohon dan bersih di Pantai Kuranji, Sabtu (20/2).
Ratusan Pelajar SD di Lobar Tanam Bibit Pohon dan Bersih Pantai DINAS Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat (Lobar) bekerjasama dengan Dinas Kehutanan (Dishut) menggelar gerakan penanaman 1.100 pohon. Kegiatan ini digelar UPTD Dikpora Kecamatan Labuapi bersama Dishut. Dalam aksi penanaman ini, melibatkan 979 pelajar di 7 SD yang masuk dalam gugus IV Kecamatan Labuapi. Aksi penanaman pohon ini dilakukan di sepanjang jalan Pantai Desa Kuranji Dalang, Sabtu (20/2). Murid SD dari kelas 1 sampai kelas 6 tersebut menyerbu Pantai Kuranji Dalang dan membersihkan seluruh sampah yang berserakan. Hadir pada kesempatan itu, Plt Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, didampingi Kepala Dishut Lobar Agus Gunawan, Kepala Satpol PP Baiq Yeni Ekawati, Kabag Humas Candra Prayuda, Camat Labuapi dan unsur UPTD Dikbud Labuapi. Plt. Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid mengapresiasi gerakan ini. Pihaknya meminta agar gerakan ini harus dilakukan secara berkesinambungan dan tetap dipertahankan, apalagi melibatkan peserta didik yang memang dari usia dini harus dibiasakan dengan kepedulian akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. “Saya apresiasi, gerakan ini harus terus dilakukan. Anak-anak harus “genem” dan “telengok”,” kata Fauzan di hadapan ribuan murid yang hadir. Menurutnya sikap genem dalam bahasa Sasak, artinya suka, hobi , kreatif, berbuat positif, beramal dan sebagainya. Dalam kehidupan kata kunci kesuksesan harus diawali dengan genem. Sementara kata telengok diterjemahkan sebagai sikap yang peduli akan lingkungan keadaan sekitar, termasuk terhadap kelestarian alam, kebersihan lingkungan sekitar. Begitu juga kawasan pantai yang harus tetap dijaga dan dirawat sebaik-baiknya. Fauzan yang dikenal cukup familiar terhhadap siapapun ini menambahkan, jika berkaca dari siklus iklim yang terjadi saat ini banyak sekali efek negatif dan mudaratnya. Perubahan musim seperti musim hujan mundur, musim panas yang tak berkesudahan dan tiba-tba hujan yang mendatangkan banjir, apalagi pohon habis ditebang. “Guna mengatasi itu semua harus dimulai dengan genem menanam pohon. Masyarakat misalnya saat ini dianggap tak pembersih. Padahal tiap hari kita dengar kebersihan itu sebagian dari iman. Allah menyukai kebersihan dan keindahan. Tapi coba periksa kamar mandi, berbau dan kotor. Untuk itu semua kita harus semua genem bersihkan toilet dan bersihkan sampah. Kalau ada banyak sampah berarti banyak pula warga Labuapi yang tak genem,” sindir Fauzan. Sementara H.M. Khairil Anwar S.IP. Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Labuapi, menjelaskan, kegiatan ini dilakukan Kwaran Pramuka Kecamatan Labuapi di-back up oleh Camat Labuapi. Garakan penghijauan ini merupakan rangkaian kegiatan terakhir yang sebelumnya diawali dengan orientasi kepramukaan bagi seluruh kepala sekolah se-Labuapi selama empat hari . Dilanjutkan dengan kursus mahir dasar selama 7 hari dengan berkemah di SDN 1 Labuapi. UPTD Dikpora Kecamatan Labuapi juga melirik pemanfaatan sanggar budaya di Pantai Kuranji ini. Karena itu ia HM. Khairil Anwar mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Desa Kuranji Dalang. Khairil terinspirasi dengan pemanfaatan fungsi panggung budaya yang ada di Jembarana-Bali. Ia berharap bantuan 1.100 bibit pohon ini bisa dimanfaatkan masyarakat terutama kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. (her)
Mataram (Suara NTB) – Sirra Prayuna, seorang pengacara kondang nasional terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Mataram (Unram) periode 2016 – 2020. Pemilihan itu dilakukan dalam Musyarawah Nasional (Munas) V IKA Unram, Sabtu (20/2) lalu di Hotel Lombok Raya. Ketua Umum IKA Unram terpilih, Sirra Prayuna mengatakan IKA Unram sebagai organisasi penyuguban yang menaungi para alumni. Menurutnya, IKA harus diawali dengan niat pengabdian dan spirit semangat kegotongroyongan dari pengurus. “IKA Unram sebagai salah wahana pengabdian, dan dilaksanakan spirit kebersamaan,” imbuhnya. Menurutnya, kampus Unram memiliki peran dan nilai sangat strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik sebagai lembaga edukasi atau pendidikan maupun dalam pembangunan character building. Karena itu, segenap para alumni Unram terutama pengurus diharapkan bisa bahu membahu dan bekerjasama, serta saling asuh dalam mengembangkan dan memajukan organisasi IKA Unram. “Tanggung jawab bersama untuk bisa mengembangkan dan membangun IKA Unram sesuai dengan amanah dari konstitusi organisasi ditetapkan di Munas,” ucap politisi PDIP tersebut. Melalui Munas V, kata Sirra, disempurnakan berbagai reg-
(Suara NTB/ist)
teknologi, jejaring dan komunikasi yang baik. Hadir dalam kesempatan munas tersebut, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin yang merupakan salah satu alumni Unram. Selain itu juga turut hadir pula Rektor Unram Prof. Ir. H. Sunarpi, Danrem Kolonel CZI Lalu Rudy Irham Srigede, Wakil Ketua DPRD NTB Abdul Hadi dan para alumni se-Indonesia. Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin, juga alumni Fakultas Hukum Unram, mengatakan, Unram telah memberikan kontribusi sangat besar bagi pengembangan dan kemajuan, terutama di daerah. “Hampir semua sektor pengabdian di daerah adalah alumni Unram,” imbuh politisi Partai Golkar itu. (lin)
Gelar UKK
Lima SMK di Lotim ”Nebeng” di SMKN 1 Sikur Selong (Suara NTB) –
Pendidikan di SMK merupakan bagian dari sistem pendidikan untuk mempersiapkan lulusannya agar mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan. Untuk lebih meningkatkan keterampilan siswa, pada bulan Maret 2016 mendatang, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sikur akan melaksanakan Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) terhadap siswa kelas 12. Dalam pelaksanaan UKK ini, sebanyak lima sekolah SMK swasta di Lotim akan nebeng (bergabung) bersama SMKN 1 Sikur. Kepala SMKN 1 Sikur,
Lalu Rusbin, S.Pd menyebutkan, lima SMK yang dipastikan akan ikut bergabung untuk melakukan UKK di SMKN 1 Sikur adalah, SMK Ilham Aikmel, SMK Qurratul Ayyun Otak Koko Joben, SMK Draulhamidi Terara, SMK Majdiyah Kesik dan SMK Yapis Santong. “Lima sekolah itu yang akan bergabung bersama kita untuk melakukan UKK pada 14 Maret 2016 nanti,” jelasnya, Sabtu (20/2). Pelaksanaan UKK ini sangat penting dilakukan terhadap siswa untuk melihat sejauh mana keterampilan mereka. Bisa diibaratkan, UKK merupakan di mana para siswa menampilkan dan memberikan kemampuan ter-
drasah negeri. Selama ini, perhatian pemerintah terhadap madrasah swasta masih belum optimal, sehingga kualitasnya juga kurang baik. Melalui program ini, diharapkan madrasah-madrasah yang menjadi sasaran dapat lebih berkualitas. Dalam kesempatan itu, beragam hasil kerajinan siswa-siswi madrasah swasta dari berbagai daerah di NTB juga ikut ditampilkan dalam pameran yang digelar selama dua hari untuk membuktikan bahwa madrasahmadrasah swasta juga bisa menghasilkan kreativitas dan seni luar biasa. (dys)
FITK IAIN Mataram Siap Bersaing di Era MEA
SERAHKAN – Mantan Ketua Umum IKA Unram Suryadi Jaya Purnama menyerahkan pataka IKA Unram kepada Ketua Umum IKA terpilih Sirra Prayuna dalam Munas V di Mataram, Sabtu (20/2). ulasi terkait organisasi IKA Unram dalam kerangka konsolidasi dan penguatan organisasi. “Ini langkah awal menjadikan IKA Unram untuk menasional, seperti IKA kampus terkemuka lainnya di Indonesia,” kata pria lulusan Fakultas Hukum itu. Unram memiliki tantangan dengan persaingan atau kompetisi relatif tidak gampang. Terutama dalam mendukung pengembangan dan kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Misalnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sirra berpandangan bahwa ada tiga aspek harus dimiliki Unram untuk bisa survive dan memenangkan kompetisi atau persaingan tersebut. Yakni, penguasaian ilmu pengetahuan dan
masa mendatang, tantangannya jauh lebih besar sehingga perlu ada keterlibatan setiap pihak untuk mengembangkan madrasah. Sementara itu, Ketua Panitia Program, Dr. H. Wildan, menegaskan program yang dilaksanakan oleh Sub National Implementation Partner Madrasah Development Center (SNIP-MDC) menyasar empat kabupaten, yaitu Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara dan Kabupaten Bima. Tujuannya adalah agar madrasah-madrasah swasta yang terletak di pinggir kota dapat bersaing dengan kualitas yang sama dengan ma-
baik mereka setelah tiga tahun belajar. Termasuk, saat siswa ditagih keahlian dan keterampilan di bidang masing-masing. Oleh sebab itu, pelaksanaan UKK ini sangat penting untuk mengasah dan melatih kembali kemampuan siswa. “Siswa yang akan mengikuti UKK ini khusus bagi kelas 12 sebelum mengikuti UNBK yakni dari jurusan Tata Boga, Multimedia dan Teknik Sepeda Motor. Alasan bergabungnya lima sekolah yang akan bergabung dengan SMKN 1 Sikur dalam UKK ini karena kita dinilai memiliki fasilitas yang cukup lengkap,” klaimnya. (yon)
Mataram (Suara NTB) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK) IAIN Mataram menyelenggarakan kuliah umum dengan tema Akselarasi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Keagmaan Islam Negeri (PTKIN) dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Sabtu (20/2). Menurut Ketua Panitia Kuliah Umum Dr. Baharudin, M.Ag, kegiatan kuliah umum tahun ini merupakan salah satu rangkaian dari telah dimulainya perkuliahan di FITK IAIN Mataram semester genap 2015/2016. Menurutnya, walaupun secara administratif perkuliahan telah berlangsung sejak tanggal 15 Februari, kegiatan ini sangat relevan untuk didiskusikan kepada insan akademik, khsususnya stakehoders FITK IAIN Mataram. ‘’Lebih dari sosialisasi, kami berharap IAIN Mataram segera dapat berkontribusi nyata, sehingga mahasiswa dan produk FITK tidak merasa asing dengan istilah atau ending dari MEA tersebut,’’ ujar Baharudin yang juga Wakil Dekan III FITK IAIN Mataram ini. Sekarang ini, ujarnya, MEA telah disepakati dan telah membentuk kawasan yang menjadi pasar dan basis produksi, lalu terjadi dinamika ekonomi yang sangat kompetetitif dan terbuka untuk bersaing. Nah, untuk itu IAIN Mataram harusnya telah menyiapkan tenaga kerja yang memiliki bakat dan terampil untuk memperkuat kelembagaan mekanisme di ASEAN. Untuk memperkuat pemahaman tema yang dimaksud itu pula, FITK IAIN Mataram sengaja mengundang Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof.
Nursyam, M.Si sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Sementara itu, Dekan FITK IAIN Mataram, Dr. Nurul Yakin, menyatakan FITK IAIN Mataram sesungguhnya sangat siap menghadapi MEA. Pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung. “Insya Allah, ada 10 jurusan di FITK, alhamdulillah kami siap berkompetisi dan menyambut MEA tersebut baik para mahasiswa, dosen dan alumni. Makanya, Kami telah mulai memperkuat teamteam di FITK, mulai dari jurusan hingga unit teknis lainnya, misalnya melalui upaya akreditasi A di masing-masing jurusan, workshoop kurikulum tiap-tiap jurusan berbasis KKNI dan kegiatan penunjang lainnya,” ujarnya. Lebih jauh, Nurul mengingatkan MEA bukanlah hambatan. MEA adalah media untuk terjalinnya kerjasama di bidang pengembangan pada sumber daya manusia, menyangkut pengakuan kualifikasi profesional, melakukan pengembangan pada transaksi berbagai bidang melalui elektronik lewat e-ASEAN, memperpadukan segala industri yang ada di seluruh wilayah untuk dapat mempromosikan sumber daerah dan meningkatkan peran dari sektor negeri dan swasta untuk dapat membangun MEA. “Saya kira inilah bebrapa point yang penting untuk kita ketahui sehingga dengan terselenggaranya kuliah umum ini terjadi pemahaman yang sama untuk membangun paradigma percepatan (akselarasi) peningkatan mutu dan kualitas, sehingga kita bisa berlaga di kawasan ASEAN,” tutupnya. (dys)
(Suara NTB/ist)
FOTO BERSAMA - Dekan FITK IAIN Mataram Hj. Nurul Yakin. Wakil Dekan III FITK IAIN Mataram Baharudin, Sekretaris Panitia H. Dedi Wahyudin, Ketua Jurusan PGMI dan Sekretaris Jurusan PBA foto bersama saat rapat kepanitiaan mengenai pelaksanaan kuliah umum bagi mahasiswa FITK IAIN Mataram beberapa waktu lalu.
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
Potret Buram Wakil Rakyat SEBAGAI sebuah lembaga politik, wajar-wajar saja jika para anggota DPRD NTB melakukan manuver politik untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkannya. Namun, yang seringkali terjadi, manuver itu justru bertabrakan dengan kepentingan rakyat selaku pemilik mandat yang seharusnya mereka jadikan tujuan utama. Gagalnya rapat paripurna yang membahas sejumlah Raperda di DPRD NTB, Jumat (19/2) lalu adalah salah satu bukti bahwa cukup banyak anggota DPRD NTB yang masih perlu diajari tentang prinsip ‘mengedepankan kepentingan rakyat’. Betapa tidak, rapat paripurna yang diagendakan pada pukul 14.00 Wita, molor selama satu jam lebih sebelum Ketua DPRD NTB, H. Umar Said, S.Ag, datang dan mengetuk palu sidang hanya untuk menskors rapat selama satu jam. Penyebabnya adalah, jumlah anggota DPRD NTB yang harusnya hadir dalam rapat paripurna DPRD NTB belum memenuhi kuorum. Setelah skors selama satu jam, rapat belum juga bisa dimulai karena jumlah anggota DPRD NTB yang hadir tetap belum memenuhi kuorum. Lagi-lagi, keputusan untuk menskors rapat paripurna pun harus diambil. Setelah skors kedua pun situasinya masih sama sehingga rapat paripurna akhirnya tidak jadi digelar pada hari itu. Tidak terpenuhinya kuorum yang berakibat batalnya agenda rapat paripurna DPRD NTB ini merupakan sesuatu yang cukup memprihatinkan mengingat pembahasan raperda di rapat paripurna tersbeut seharusnya menjadi prioritas utama bagi setiap anggota DPRD NTB. Namun, melihat gagalnya rapat paripurna kemarin, anggota DPRD NTB yang tidak hadir karena alasan politis tampaknya memang tidak menempatkan kepentingan rakyat dalam skala prioritas. Dilihat dari aspek politis yang menyertainya, rapat paripurna hari itu memang berbeda dengan rapat-rapat lainnya. Sebab, di rapat paripurna itulah sedianya surat masuk dari Partai Golkar yang berisi permintaan untuk mengganti Ketua DPRD NTB dari Umar Said ke pejabat baru Hj. Baiq Isvie Rupaeda, MH akan dibacakan. Melihat situasi di atas dari kacamata politis, maka motif untuk menggagalkan rapat paripurna bisa terbaca dengan cukup jelas : jika paripurna gagal, maka pembacaan surat pun gagal. Dan dari situasi gagalnya rapat paripurna ini tak lain yang diuntungkan adalah dia yang sedang menjabat sebagai Ketua DPRD NTB. Membuktikan kebenaran motif ini memang satu soal yang akan cukup rumit. Apalagi, Wakil Ketua DPRD NTB, TGH. Mahalli Fikri menilai tidak ada yang perlu dihukum atau dianggap bersalah akibat gagalnya paripurna tersebut. Sebab, menurutnya semua yang berlangsung di DPRD adalah proses politik. Selain itu, menurutnya tidak ada aturan baik di internal maupun eksternal DPRD yang menjadi acuan untuk memberikan sanksi bagi anggota DPRD NTB yang tidak hadir karena alasan dan sebab yang dibenarkan seperti sakit dan lain sebagainya. Namun, dampak dari gagalnya paripurna juga adalah soal lain yang berpeluang membuat publik semakin geram dengan ulah para wakil rakyat. Dan seperti disampaikan Mahalli pula, untuk pertama kalinya sejak DPRD NTB periode ini bekerja, sebuah rapat paripurna gagal digelar karena jumlah anggota DPRD NTB tidak mencapai kuorum. Perlu diingat bahwa setiap agenda yang digelar oleh DPRD NTB dibiayai dengan uang yang diperoleh dari rakyat NTB sendiri. Tentu saja bisa dimaklumi jika seandainya dapat dibuktikan bahwa seluruh anggota DPRD NTB yang tidak hadir memang memiliki alasan yang dapat dibenarkan semisal sakit dan lainnya. Namun, jika para anggota DPRD NTB yang tidak hadir membiarkan agenda-agenda di DPRD NTB telantar hanya karena persoalan politis, maka kita bisa memandang ini sebagai sebuah potret buram wajah para wakil rakyat kita saat ini. (*)
RADIO
OPINI
Halaman Halaman 14 14
Antisipasi Ledakan Penduduk Pulau Lombok 2025 AHUN 2025 merupakan akhir periode RPJP NTB 2005-2025. Jalan menuju ke sana memang terjal. Banyak tantangan yang akan dihadapi. Persoalan mendasar dan utama adalah ketimpangan penyebaran penduduk antara dua pulau utama Lombok dan Sumbawa. Inilah hulu dan hilir dari persoalan inti yang dihadapi, dan menjadi warisan setiap pergantian rezim sejak NTB didirikan. Penduduk adalah subjek sekaligus objek pembangunan. Dia, aku, kita, kamu, petani, nelayan, kaya, miskin, kepala desa hingga kepala daerah adalah penduduk. Kepada merekalah muara pembangunan dituju. Persoalannya ketidakadilan sering hadir berhimpitan dengan ketimpangan penduduk yang terkadang berwajah multi dimensi. Ketimpangan penduduk NTB bisa kita lihat secara spasial-kewilayahan. Berdasar data BPS 2015 dari jumlah penduduk NTB 4.773.795 jiwa, sejumlah 70,38 persen mendiami pulau Lombok, dan 29,62 persen di pulau Sumbawa. Dispritas akan semakin kentara jika dilihat dari kepadatan rartarata penduduk. Pulau Lombok 681 jiwa per Km2 dan pulau Sumbawa hanya 88 jiwa per Km2. Bandingkan dengan kepadatan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua masing-masing: 94, 41, 106, dan 10 jiwa per Km2. Atau Jawa-Bali sebesar 1020 jiwa per Km2. Terlihat bahwa kepadatan penduduk pulau Lombok berada pada posisi nomor dua di bawah Jawa-Bali, tetapi jauh di atas wilayah-wilayah lainnya, termasuk di atas rata-rata nasional 130 jiwa per Km2. Lombok kini sudah terasa sesak. Apalagi perkembangan pariwisata semakin melejit. Tetapi kepadatan penduduk pulau seribu masjid ini akan terus meningkat mengikuti pertambahan jumlah penduduk. Dengan asumsi tren peningkatan rata rata 1,7 persen pertahun (BPS 2008-2013), proyeksi jumlah penduduk Pulau Lombok pada 2025 berkisar 3,975 juta jiwa, dengan kepadatan 839 jiwa per Km2. Berarti terjadi kenaikan rata-rata 160 jiwa/Km2 selama sepuluh tahun. Padahal luas pulau Lombok yang termasuk kategori pulau kecil ini, hanya 4.738,70 Km2 atau 23,51 persen dari luas Provinsi NTB. Itu sebabnya industri tambang dan sejenis industri keruk lainnya tidak direkomendasikan. Dalam perspektif pembangunan, jumlah penduduk yang besar dapat dilihat dari dua dimensi: Potensi atau Ancaman. Menjadi potensi pembangunan jika penduduk punya pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Sebab dayaubahdiri dalam bentuk kreatifitas dan inovasi akan berkembang seiring dengan tantangan-tantangan kehidupan yang dihadapi. Sebaliknya
Oleh:
Badrul Munir
(Direktur Eksekutif Regional Institute 104)
Potret Lombok 2025, ibarat kita mengukir mozaik pembangunan yang harmoni antara manusia dan alam. Antara aku, kamu, dan kita. Antara sejarah dan budaya. Antara daratan dan lautan. Kita tidak ingin Rinjani nan anggun memesona hanya tinggal nama. Gili-gili mungil nan elok rupawan disulap jadi kota. Jalan-jalan bypass membedah ke segala penjuru karena keangkuhan obsesi, tanpa peduli batas kapasitas wilayah. akan menjadi ancaman, jika kualitas penduduk rendah tanpa memiliki kemampuan dalam menuntaskan tantangan kehidupan, internal maupun eksternal. Cara mudah untuk melihat kualitas penduduk yaitu dengan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sebagai indikator komposit yang mencerminkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Data IPM NTB (2015) tercatat skor indeks 67,73 berada pada posisi 30 dari 34 provinsi. Data ini menunjukkan bahwa kualitas Sumberdaya Manusia NTB tergolong rendah, dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Daya Dukung Wilayah Pada ranah pembangunan berkelanjutan, ada dua hal pokok yang perlu diharmonikan dan saling berhubungan satu sama lain, yaitu: Kebutuhan dan Keterbatasan. Mitos overpopulasi penduduk disebut sebagai biang kerok penyebab keadaan disharmoni wilayah. Para pendukung overpopulasi mengklaim bahwa pertumbuhan populasi yang besar berpotensi menyebabkan kemiskinan, degradasi lingkungan dan ketimpangan sosial. Tidak mungkin terjadi pertumbuhan ekonomi dan harmoni sosial suatu wilayah, jika populasi penduduk timpang dibanding kapasitas daya dukung wilayah. Orang pertama yang menyokong pandangan semacam itu adalah Thomas Malthus (1798), dalam tulisannya yang terkenal Essay on the Principle of Population. Maltus menyatakan bahwa kelangkaan barang akan menyebabkan masalah karena penduduk bertambah sesuai dengan deret ukur. Sedangkan sumber-sumber daya seperti makanan bertambah sesuai dengan deret hitung. Merujuk pada Maltus, konsep yang digunakan untuk memahami ambang batas daya dukung wilayah, berpijak pada asumsi bahwa suatu jumlah populasi yang terbatas dapat didukung tanpa menurunkan derajat lingkungan yang alami, sehingga ekosistem dapat terpelihara. Atas dasar pemikiran itu, jika tanpa dilaku-
kan analisis dan antisipasi lebih awal untuk mengkontrol fertilitas, populasi akan bertambah sehingga menghabiskan sumber daya lingkungan. Dan, pada akhirnya terjadi ledakan dalam bentuk konflik, kelaparan, dan penyakit. Memproyeksikan kondisi Pulau Lombok pada 2025, tak boleh lepas dari berbagai pengalaman dan kondisi kekinian. Dengan demikian kita akan menemukan bahwa tekanan populasi penduduk pulau Lombok semakin deras dan melampaui ambang batas kapasitas daya dukung wilayahnya. Kondisi itu akan terjadi secara paradoksal: di satu sisi jumlah penduduk meningkat, namun di sisi lain daya dukung wilayah terdegradasi. Walau ada intervensi inovasi teknologi dan manajemen tidak berarti kapasitas daya dukung wilayah akan meningkat. Teknologi dan manajeman hanya akan berperan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya alam. Upaya Antisipasi Ada beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan sebagai upaya antisipatif terhadap ledakan penduduk Pulau Lombok 2025, yaitu: Pertama, pengendalian kependudukan. Pengendalian kuantitas penduduk hendaknya diarahkan pada: (1) FERTILITAS, tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang terus berlanjut menuju 2025, sebagai prasyarat tercapainya penduduk tanpa pertumbuhan, (2) MORTALITAS, menurunnya angka kematian bayi dan meningkatnya angka harapan hidup, dan (3) MOBILITAS, tersebarnya penduduk secara lebih proporsional. Sedangkan kualitas penduduk fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Kehadiran beberapa perguruan tinggi dan pondok pesantren, harus dimanfaatkan secara maksimal bagi peningkatan kualitas SDM. Namun perlu juga dikendalikan efek yang timbul dari mobilitas penduduk. Kedua, pengembangan ekonomi produktif. Potensi sumberdaya alam Pulau Lombok melimpah
RADIO
dan beragam, baik di daratan maupun lautan. Selama ini masih sebatas pada produksi bahan baku, sehingga hilirisasi dan inovasi produk harus menjadi prioritas. Apalagi dengan semakin berkembangnya industri pariwisata, dibutuhkan penopang kuat dari industri kreatif yang berbasis pada sumberdaya lokal. Ketiga, penataan ruang wilayah dan pertanahan. Mengendalikan fungsi dan pemanfaatan ruang, alih fungsi lahan serta pemanfaatan pulau-pulau kecil. Penyebaran hunian penduduk di pula-pulau kecil yang kita miliki, merupakan langkah strategis untuk mengurangi tekanan penduduk di Pulau Lombok. Selain itu bisa memaksimalkan pengelolaan potensi sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil. Keempat, pengembangan kerjasama regional. Kerjasama regional antardaerah dan antarlembaga mutlak diperlukan. Terutama di bidang pendidikan, ekonomi, pariwisata, dan kependudukan. Pemerintah daerah tidak bisa lagi ‘mandiri’ secara penuh dalam tatakelola pembangunan Pulau Lombok, sehingga perlu penguatan jaringan kerjasama. Potret Lombok 2025, ibarat kita mengukir mozaik pembangunan yang harmoni antara manusia dan alam. Antara aku, kamu, dan kita. Antara sejarah dan budaya. Antara daratan dan lautan. Kita tidak ingin Rinjani nan anggun memesona hanya tinggal nama. Gili-gili mungil nan elok rupawan disulap jadi kota. Jalanjalan bypass membedah ke segala penjuru karena keangkuhan obsesi, tanpa peduli batas kapasitas wilayah. Suka tidak suka kita mesti banyak belajar bagaimana mengelola alam dengan bijak. Karena tak ada sesal di awal. Lombok untuk siapa? [*]
Pabrik gula di Dompu segera dioperasikan Semoga tidak sekadar wacana
*** Selandia Baru jajaki kerjasama dengan NTB Yang penting realisasinya
***
Halaman 15
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
La Liga Spanyol Sabtu, 20 Februari 2016 22:00 Las Palmas 1 vs 2 Barcelona Serie A Italia Sabtu, 20 Februari 2016 02:45 Bologna 0 vs 0 Juventus Minggu, 21 Februari 2016 00:00 Hellas Verona 3 vs 1 Chievo 02:45 Inter Milan 3 vs 1 Sampdoria FA Cup Sabtu, 20 Februari 2016 20.45 Arsenal 0 vs 0 Hull City 22:00 Reading 3 vs 1 West Bromwich Albion 22:00 Watford 1 vs 0 Leeds United Minggu, 21 Februari 2016 00:15 Bournemouth 0 vs 2 Everton
Jadwal Pertandingan Sepak Bola Serie A Italia Selasa, 23 Februari 2016 04.00 Napoli vs AC Milan @beIN Sport2 Liga Champions Rabu, 24 Februari 2016 03.45 Arsenal vs Barcelona @beIN Sport1 03.45 Juventus vs Bayern Munchen @beIN Sport2 Kamis, 25 Februari 2016 03.45 Dynamo Kiev vs Manchester City @beIN Sport1 03.45 PSV Eindhoven vs Atletico Madrid @beIN Sport2 Waktu siaran berdasarkan zona Waktu Indonesia Tengah (WITA), sesuai dengan di NTB dan sekitarnya. Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai kebijakan stasiun televisi.
Tunjangan Seumur Hidup KESEJAHTERAAN olahragawan berprestasi memang belum mendapatkan jaminan dari pemerintah. Mengetahui hal itu, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak akan tinggal diam. Pihak Kemenpora mengaku sedang menggagas opsi untuk memberikan jaminan masa depan yang lebih baik bagi atlet berprestasi. Salah satunya memberikan tunjangan seumur hidup dan pekerjaan bagi atlet peraih medali di level PON hingga olimpiade. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi saat menyambangi atlet Pelatda Rinjani di Mataram, Minggu (21/ 2) kemarin. “Dalam waku dekat ini pemerintah akan memberikan satu opsi bagi atlet peraih medali di olimpiade seperti tunjangan seumur hidup,” ucapnya. Hadir pada kesempatan itu Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto SH, Kabid Pemuda dan Olahraga Dinas Dikpora NTB, H. Surya Bahari dan KASI Pemuda dan Olahraga Dinas Dikpora NTB, H. Hamzan Wadi beserta puluhan atlet Pelatda Rinjani NTB. Pada kesempatan itu, Menpora secara terbuka menyampaikan kepada puluhan atlet NTB agar terus meningkatkan prestasi. Pasalnya pihak pemeritah akan memberikan jaminan masa depan seumur hidup bagi atet yang berprestasi hingga level olimpiade. Jaminan masa depan seumur hidup yang dimaksud adalah para atlet yang berprestasi akan mendapatkan uang saku seumur hidup bila berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di level olimpiade atau kejuaraan dunia. Selain itu pihak pemerintah kata Nahrawi juga akan memberikan perlakuan khusus bagi atlet yang ingin menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) lewat prestasi olahraga. Dalam hal ini, dia mengakui bahwa formasi CPNS untuk atlet dan pelatih yang berprestasi sudah ada. Hanya saja, kedepannya formasi CPNS untuk atlet yang berprestasi akan diberlakukan khusus. Dalam hal ini materi tes untuk atlet tidak akan disamakan dengan umum. “Tugas atletkan latihan fisik dan teknik, seperti berlari dan peningkat daya tahan, jadi materi tes mereka tidak boleh lagi disamakan dengan umum,” jelasnya. (fan)
Imam Nahrawi
Wasit dan Juri PON yang Tak Objektif akan Ditindak Mataram (Suara NTB) Soal perlakuan subyektifitas wasit dan juri di pertandingan olahraga nasional bakal menjadi perhatian serius pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Menpora mengaku akan menindak tegas pengadil atau wasit/juri yang tidak obyektif di arena pertandingan. Demikian dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi saat diwawancara Suara NTB, usai menyambangi atlet-atlet Pelatda Rinjani NTB di Hotel Santika Mataram, Minggu (21/2) kemarin. “Pengadil di lapangan yang tidak berlaku obyektif harus ditindak tegas,” ucap Menpora yang saat itu didampingi Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto, Kabid Pemuda dan Olahraga Dinas Dikpora NTB, H. Surya Bahari. Hadir juga KASI Pemuda dan Olahraga Dinas Dikpora NTB, Hamzan Wadi beserta atlet Pelatda Rinjani NTB. Pernyataan ini dilontarkan Menpora menjawab keresahan atlet di daerah-daerah di Indonesia yang akan mengikuti PON XIX di Jawa Barat (Jabar) 2016. Termasuk atlet NTB juga menilai subyektifitas wasit/juri di pertandingan olahraga beladiri level PON sangat mengkhawatirkan. Menjawab hal itu, Menpora mengatakan tidak boleh
ada lagi keberpihakan wasit di PON. Dalam hal ini pihaknya mengajak semua pihak untuk menyempurnakan sistem pertandingan dan rekrutmen wasit /juri harus lebih diperketat lagi. Tentunya pihak PB PON dan PB Cabor harus mengusulkan wasit-wasit terbaik memimpin pertandingan PON. Ditegaskannya, PON XIX, di Jabar, September 2016 mendatang akan menjadi uji coba terakhir untuk evaluasi kinerja wasit juri nasional. Bila sampai terjadi keberpihakan wasit/ juri pihaknya tidak segan segan akan mengambil sikap tegas. Dalam hal ini bila ada wasit/juri yang terang-terangan mengambil keputusan subyektif pihaknya akan mempertimbangkan cabor tersebut untuk dipertandingkan di PON 2020. Tentunya di PON mendatang harus akan mengacu dan orientasi pada cabor-cabor yang dipertandingkan di olimpiade. Termasuk cabor-cabor yang sifatnya rekreasi, seperti barongsai, drum band dan lainnya
(Suara NTB/fan)
BERTEMU ATLET - Menpora, Imam Nahrawi (dua dari kiri) diapit oleh Ketua Umum KONI NTB, H. Andy Hadianto dan Kabid Pemuda dan Olahraga Dinas Dikpora NTB, H. Surya Bahari (kiri) saat bertemu atlet Pelatda Rinjani NTB di Mataram, Minggu (21/2) kemarin. akan ditiadakan di PON. Di bagian lain, Menpora juga mengajak atlet dan pelatih NTB agar tetap fokus mengejar prestasi. Menurutnya capaian prestasi atlet tidak boleh cukup sampai di level Porprov dan PON, tapi harus orientasi pada olimpiade. Untuk meningkatkan prestasi ke level yang lebih tinggi para pembina olahraga di NTB diminta untuk memperkuat data base atlet dan
sport sain. Begitu juga rekrutmen, promosi dan degradasi atlet benar-benar dilakukan dengan obyektif. Selain itu rekam jejak atlet yang berprestasi level dunia harus didata sejak usia dini, sehingga suatu saat para pelatih akan mampu mengidentifikasi atlet muda yang akan mampu berprestasi ke tingkat yang lebih tinggi. Lanjutnya, tugas pemerintah kedepan memberikan penghargaan bagi atlet yang
berprestasi. Dan agar pembinaan atlet cabor terus berjalan bersinambungan pihaknya akan menugaskan BUMN untuk menjadi bapak asli atlet. Tugas BUMN memastikan dana CSR dan promosi dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga pembinaan atlet di tingkat pusat dan daerah tetap berjalan. Begitu juga dengan kesejahteraan dan penghargaan atlet akan tetap diperhatikan. (fan)
Adik Moratti Bocorkan Mourinho akan Latih MU
(Suara NTB/ist)
SELFIE - Jose Mourinho melayani seorang penggemar yang ingin ber-selfie dengannya, di Stadion San Siro, Italia.
Mataram FC Taklukan FKB 6-2 Mataram (Suara NTB) Tim tuan rumah Mataram FC sukses menaklukan Futsal Kota Bandung (FKB) dengan skor kemenangan telak 6-2, di hari kedua Seri 2 Pro Futsal League 2 0 1 6 Wilayah Barat, di Sport Hall GOR 17 Desember, Turide Mataram, Minggu (21/2) kemarin. Di babak pertama, Mataram FC tampil begitu impresif. Tim besutan Fandi Butar-Butar itu sudah mencetak empat gol. Sempat tertinggal lebih dulu lewat gol cepat pemain FKB, Alimi menit 6. Gol penyeimbang tim Mataram FC melalui Hadi Purnomo menit 8 menjadi pembuka pesta gol tuan rumah. Berselang tiga menit, gawang FKB kembali bergetar. Kali ini gol Mataram FC dicetak Jeni Firmansyah yang bekerjasama dengan Hadi. Pada menit ke 17, Jeni kembali menambah kemenangan Mataram FC. Pemain bernomor punggung 14 itu kembali mencatatkan namanya di papan skor. Usai menerima umpan dari Amos Rumbere, Jeni dengan tenang melepaskan tendangan keras sambil membalikkan badannya bersarang di pojok kanan atas gawang. Merasa tertekan anak-anak FKB berusaha bermain ngotot, namun aksi mereka mampu dipatahkan pemain Mataram FC. Mataram FC yang tak ingin mengecewakan pendukung setianya ternyata belum puas dengan tiga gol. Pesta gol Mataram FC di babak pertama ditutup Hamdirera Kapour lewat gol indahnya di menit akhir. Kerja samanya dengan Oggy Atman dan Amos Rumbere, penyerang dengan ciri khas rambut kribo itu tak mengala-
akan melatih. Saat dicegat wartawan untuk ditanyai soal rencana ia melatih di mana, belum lama ini, ia memilih bungkam dan menghindar. Namun, belakangan ini Mourinho ramaih dikaitkan dengan jabatan Louis van Gaal di United yang terus menghadapi kesulitan di Old Trafford. Menurut laporan yang beredar di Italia, Mourinho mengikat kesepakatan prakontrak dengan United yang Kamis pekan ini kalah 1-2 dari tim Denmark Midtjylland di Liga Europa. Mourinho membawa Inter menciptakan treble dengan menjuarai Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions pada 2010. Seperti dikutip AFP, Morrati mengaku Inter merindukan Mourinho, “namun sekarang ia gembira karena akan ke Manchester (United).” (ant/bali post)
Berlin Thomas Muller memperingatkan bahwa keberhasilan Bayern Muenchen bangkit untuk mengalahkan Darmstadt 3-1 pada pertandingan liga Sabtu malam belum tentu terulang pada laga leg pertama Liga Champions melawan Juventus Rabu (24/2). Muller memperingatkan bahwa Bayern tidak bisa berharap menikmati 81 penguasaan bola dan 36 kali melakukan percobaan gol kala melawan Darmstadt. “Pertandingan hari ini tidak ada kaitannya dengan Juventus, kami senang bisa menang dan merebut tiga poin. Mungkin saja 0-0 lagi di Turin (melawan Juventus),” kata Muller. “Jelas mengganggu ketika kami kemasukan gol dari sundulan, namun itu tidak berarti kami akan berbuat sama saat melawan Juventus.” “Kami harus lebih ketat di Turin, kami tidak boleh membiarkan mereka menciptakan peluang,” sambung Muller, padahal pertahanan Bay- ern saat melawan Darmstadt tergolong rapat dengan hanya menerima enam tembakan lawan, demikian AFP. Sebelumnya, pelatih Carlo Ancelotti menilai laga antara Juventus melawan Bayern Muenchen akan menjadi pertandingan yang seimbang pada leg pertama 1 6
mi kesulitan menceploskan bola. Babak pertama pun berakhir dengan skor 4-1. Usai turun minum, tepatnya memasuki babak kedua permainan tak berubah, Mat-
aram FC masih mendominasi. Beberapa pemain Mataram FC terus menekan hingga berkali-kali mengancam gawang FKB. Di menit ke 31, FKB berhasil memperkecil kedudukan. Tendangan luar kotak Nursyirwan tak mampu diantisipasi kiper Mataram FC, Aufar. Sayangnya, gol kedua FKB itu seakan tak berarti, karena berselang satu menit, pemain Mataram FC Amos Rumbere menambah mimpi buruk wakil Kota Bandung itu. Gol Mataram FC pada laga kedua pun ditutup pemain Mataram FC, Kapour di menit 39, dan skor 6-2 untuk Mataram FC. Pelatih Mataram FC Fandi Butar Butar mengatakan, penampilan anak asuhnya di pertandingan kedua ini sebagai penghapus kekecewaan fans di pertandingan pembuka yang berakhir imbang. “Tiga poin yang sangat penting. Nyaris tidak kekurangan di laga ini,” ungkapnya usai laga. Fandi berharap performa timnya terus meningkat di pertandingan berikut. Mengingat kompetisi yang masih panjang demi mencapai target bertahan di kompetisi futsal tertinggi di tanah air itu. Usai pertandingan itu kata Fandi Mataram FC akan kembali menjadi tuan rumah di putaran ketiga tanggal 4-5 Maret mendatang dan pertandingan nanti tetap akan dipusatkan di Gedung Sport Hall GOR 17 Desember. (fan)
Roma Adik presiden kehormatan Inter Milan, Massimo Moratti, Bedy Moratti memberikan bocoran mengenai ke klub mana pelatih Jose Mourinho akab berlabuh. Menurut Bedy, pelatih berjuluk The Special One itu akan segera bergabung dengan Manchester United. Selepas jamuan makan siang di Milan, Bedy Moratti yang ditanya jurnalis soal apakah Mourinho akan kembali ke Giuseppe Meazza musim depan menampik spekulasi itu. Ia malah menjawab, “tidak, dia bahagia sekarang, dia akan pergi ke Manchester. Tentu saja dia selalu fantastis dan kami akan merindukannya sebagai seorang pribadi di sini.” Mourinho, yang dipecat Chelsea dua bulan lalu, memang belum pernah berkomentar apapun terkait ke mana ia
Bayern Harus Lebih Ketat di Turin
(Suara NTB/ist)
Hasil Pertandingan Sepak Bola
Thomas Muller
besar L i g a Champions di Stadion Juventus. “Juve-Bayern menampilkan permainan yang sangat seimbang,” kata Ancelotti kepada Goal dilansir dari Football Italia. “Bianconeri (Juventus) menjalani Serie A dengan sangat baik, namun Bayern tetaplah Bayern, mereka benar-benar terfokus pada Liga Champions. Pertandingan (leg kedua) di Muenchen akan menentukan,” cetusnya. Selain mengamati pertandingan Juventus melawan Muenchen, pelatih berpengalaman itu juga menyebutkan bahwa AS Roma tetap memiliki peluang lolos saat menghadapi Real Madrid. “Adapun Giallorossi (AS Roma), tidak akan mudah menghadapi Real Madrid, namun mereka memiliki peluang lebih baik daripada yang mereka lakukan pada satu bulan yang lalu,” jelasnya. AS Roma akan menjamu Real Madrid pada Kamis besok dini hari di Stadion Olimpico, Roma, bersama pelatih Luciano Spalletti yang pernah mengalahkan Madrid 2-1 pada 2008. (ant/bali post)
EKONOMI DAN BISNIS
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
Tolak RKAB Indotan SEJAUH ini proses perpanjangan izin PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang berlangsung. Perkembangan terbaru hasil pertemuan Kementerian ESDM yang mengundang Pemda Lobar dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) membahas masalah Rencana Kerja Anggaran Belanja (RKAB) PT Indotan, Kementerian ESDM menolak RKAB yang diajukan PT ILBB. ‘’Alasan penolakan itu, karena RKAB yang disusun tak sesuai dengan aturan Peraturan Menteri (Permen) ESDM,’’ ujar Kepala Distambern Lobar, Budi Darmajaya di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin. Diakuinya, dalam pertemuan pembahasan RKAB PT ILBB di Kementerian ESDM pihaknya diundang. Dalam hal ini, dirinya mengutus Kepala Bidang Pertambangan Umum, L. Adi Wijaya. “Dari hasil pertemuan itu, RKAB PT Indotan ditolak oleh Kementerian ESDM, karena penyusunan RKAB terkait isi tak sesuai Permen,” ujarnya. Seharusnya, dalam penyusu-
(Suara NTB/dok)
Budi Darmajaya
nan RAKB ada dasar hukumnya. Artinya disesuikan dengan Permen terkait isi dan dasar penyusunan RKAB. RAKB yang disusun menyangkut anggaran yang dibuat disesuaikan dengan pekerjaan di lapangan. RKAB ini, ujarnya, dibahas setiap tahun untuk mengetahui perkembangan sebuah pekerjaan, terkait berapa biaya keluar, tenaga kerja. Penyusunan RKAB ini juga menyangkut kelanjutan sebuah perusahaan. Sementara dalam penyusunan RKAB PT Indotan belum mengacu hal tersebut, sehingga Kementerian ESDM meno-
laknya dan diminta untuk memperbaiki kembali. Menyangkut sejauh mana perkembangan perizinan PT Indotan di Kementerian ESDM sejauh ini belum tahu, karena izin PT Indotan berakhir tanggal 5 Januari 2016. Terkait perpanjangannya menjadi kewenangan di pusat, sehingga pihaknya tidak lagi ada kewenangan. Sementara itu, menanggapi hal ini, Dirut SDM ILLB, Syukur Nuralam membenarkan jika RKAB yang diajukan diminta diperbaiki oleh Kementerian ESDM. Pihaknya sudah memperbaiki sesuai dengan arahan Kementerian ESDM. “Hal itu biasa, diminta diperbaiki, ya kita perbaiki,” ujarnya. Menyangkut izin di Kementerian ESDM pihaknya masih menunggu. Menurutnya, sesuai ketentuan keputusan dari ESDM akan keluar tiga bulan setelah itu, terhitung sejak Januari-Maret. Terkait rencana kerjasama multinasional atau dengan investor asing belum ada pembahasan serius, karena pihaknya masih menunggu perpanjangan izin di Kementerian ESDM. (her)
Ratusan Hektar Hutan di Sekotong Dibuka untuk Pertanian Giri Menang (Suara NTB) Plt Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid mengkritisi terjadinya alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian bercocok tanam. Hal ini menurutnya kurang bagus, karena malah merusak hutan. Untuk itu, Dinas Kehutanan diminta berkoordinasi intens dengan Dinas Pertanian untuk membahas dan mencari jalan keluar atas masalah ini. Plt Bupati meminta SKPD terkait memperhatikan serius masalah ini.
Pabrik Gula di Dompu Segera Dioperasikan Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) NTB, Ir. Budi Subagio, MM mengatakan progres pembangunan pabrik gula di kecamatan Pekat Kabupaten Dompu telah mencapai 95 persen. Sesuai dengan rencana, pabrik gula itu akan beroperasi perdana pada April mendatang. “Sekarang sudah 95 persen konstruksinya. Akhir bulan ini Insya Allah sudah siap operasi. Diperhitungkan Februari ini sudah selesai dibangun pabrik gula itu. Maret sudah mulai uji coba, karena peralatannya
sudah siap. April itu sudah mulai penggilingan pertama,” ujarnya kepada Suara NTB, akhir pekan kemarin. Pabrik gula terbesar di Indonesia Timur ini menurut rencana akan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla bersamaan dengan even pesona Tambora. Budi menyebutkan kapasitas pabrik gula itu sebanyak 3.000 ton per hari atau sekitar 50 hektar tebu. Ia mengatakan, saat ini tebutebu yang akan digiling sudah siap untuk dipanen. Disebutkan, dari hasil tanaman tebu pada tahun 2014 lalu, luas areal tanaman tebu
yang siap dipanen sekitar 1.600 hektar. Kemudian ditambah luas areal tanam pada 2015 seluas 3.087 hektar. Dirincikan, pada tahun 2014 lalu, luas areal tanaman tebu seluas 2.000 hektar. Masingmasing dari perusahaan seluas 1.000 hektar dan pemerintah seluas 1.000 hektar. “Sehingga totalnya 2.000 hektar. Kalau itu dipanen maka dia berlanjut. 2016 diperkirakan 5.000 hektar. Begitu terus. Akhirnya nanti 10 ribu hektar luas areal tanam tebu ini,” tandasnya. Investor yang membangun pabrik gula di Dompu adalah PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS). Investor ini berinvestasi lebih dari Rp 1 triliun untuk membangun pabrik gula yang dihajatkan untuk memenuhi kebutuhan gula di Indonesia bagian Timur. (nas)
HILANG HILANG STNK R2 HONDA DR3059CK NOKA/NOSIN:JFH1E-1284812/MH1JFH113EK281239 AN. NURHAYATI HLG DI SKTR CAKRANEGARA.
Halaman 16
(Suara NTB/bul)
JAJAKAN SIPUT - Masa tanam padi dengan lahan pertanian yang basah, memungkinkan bermunculannya hewan yang hidup di air. Hal itu membawa berkah bagi petani. Seorang pencari siput sawah tengah menjajakan satu kantong plastik kepada pengendara di sebuah jalan desa di Lombok Timur, Minggu (21/2).
“Saya melihat kawasan hutan ditanami tanaman pertanian, ini kurang bagus. Karena itu saya minta Kadis Kehutanan koordinasi dengan Kadis Pertanian supaya menjadi perhatian serius,” tegas Plt Bupati, belum lama ini. Menurutnya, penanaman tanaman pertanian di lahan hutan kurang bagus karena akan merusak hutan itu sendiri. Masalah ini perlu menjadi perhatian serius SKPD terkait untuk bagaimana mencari jalan keluarnya. Dikatakan Fauzan, bukan berarti pihaknya tidak mau melihat petani sejahtera. Namun hal ini dikhawatirkan akan timbul masalah, karena kebutuhan air untuk lahan pertanian tidak maksimal. Sebab hutan sendiri menyimpan air. Selain itu, dikhawatirkan terjadi benturan bantuan pertanian. Sebab petani di lahan hutan akan menuntut diberi bantuan, sementara tidak boleh diberi bantuan. Karena itu jelasnya, hal ini harus dibahas oleh SKPD terkait. Sementara itu, Kadishut Lobar, Agus Gunawan menyatakan akan menindaklanjuti perintah Plt Bupati tersebut. Ia tak menampik jika banyak lahan hutan dipakai untuk lahan pertanian. Terutama di Sekotong, ratusan hektar lahan yang dibuka masyarakat untuk lahan per-
tanian. Sesuai ketentuan, lahan hutan tidak boleh dibuka untuk lahan pertanian kecuali memperoleh izin. Hal ini pun dipersoalkan Dinas Kehutanan Lobar karena lahan hutan dibabat habis untuk lahan pertanian. “Memang ini kontradiksi dengan program penanaman Dinas Kehutanan, kami menaman namun di sisi lain dibabat untuk lahan pertanian,” tegasnya. Ia menilai lahan hutan yang dibuka untuk pertanian ilegal, kecuali program HKM dan KBR yang memiliki izin. Menurutnya, hal ini menyebabkan lahan hutan di wilayah Sekotong khususnya mengalami kritis. Dari 17 ribu hektar lahan kritis di Lobar, hampir 15 ribu hektar ada di kawasan hutan Sekotong. “Lahan hutan kritis di Sekotong itu paling luas, karena dibuka masyarakat pada era pasca reformasi lalu,” imbuhnya. Menjawab hal ini, Kadis Pertanian Peternakan dan Perkebunan Lobar, H. Chaerul Bahtiar menyatakan sejauh ini pihaknya tidak tahu perihal adanya lahan hutan yang dipakai untuk lahan pertanian. Pihaknya tidak pernah memberikan bantuan benih dan apapun ke petani yang bercocok tanam di luar lahan pertanian, termasuk di lahan kawasan hutan. “Saya belum tahu itu, kemungkinan itu petani yang membukanya,” ujarnya. (her)
Pemprov NTB Sidak Kapal Pengangkut Pupuk dan Retail Modern Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB melalui tim dari Bidang Perdagangan Luar Negeri (PDN) Provinsi NTB menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) pada Jumat (19/2) malam lalu. Sasarannya pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa dan retail modern yang ada di wilayah itu. Sidak tersebut sengaja dilakukan malam hari, guna mengetahui proses bongkar muat di Pelabuhan Badas. Dari hasil Sidak diketahui, bahwa proses bongkar muat hanya berlangsung pagi hingga jam sore hari. Padahal, menurut Ibnu Fiqhi, proses bongkar muat bisa saja
dilakukan kapanpun, untuk mempercepat distribusi barang dari pelabuhan. Diketahui, otoritas di pelabuhan Badas memberikan izin bongkar barang pada jam-jam tertentu. “Hari Senin (hari ini, red) kami diberikan izin bongkar,” kata salah satu ABK kapal Sarana Lintas Utama kepada tim PDN. Praktis setelah sandar, kapal yang mengangkut 4.000 ton pupuk jenis Urea itu jeda tiga hari tanpa aktivitas apapun. Proses bongkar muat pupuk tersebut bisa berlangsung satu pekan. Mestinya, kata Ibnu, proses bongkar muat tidak dibatasi waktunya kapan saja, selama
pemilik kapal dan tersedia tenaga bongkar muat. Kelancaran distribusi barang sebenarnya menjadi prioritas utama. Sehingga tidak memicu terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga barang. “Kalau stok tersedia di gudang tidak masalah. Kalau tidak ada stok, kemudian bongkar diatur seperti ini, bisa memicu persoalan,” kata Ibnu Fiqhi. Harapannya, saat ini distribusi pupuk sampai tingkat petani bisa lancar saat sedang dibutuhkan. Tim menuju retail-retail modern yang ada di sepanjang jalan provinsi tersebut. Dari beberapa toko yang dikunjungi, masih saja ditemukan ada produk kalengan
penyok dan mendekati masa kedaluwarsa. Ibnu Fiqhi meminta petugas langsung melakukan return (menarik) terhadap produk-produk yang mendekati masa berakhirnya produk layak konsumsi. “Jangan sekali-kali memajang produk-produk penyok, karena di dalamnya akan terjadi reaksi yang dapat membahayakan konsumen jika dikonsumsi. Tolong segera ditarik yang satu bulan akan kedaluwarsa. Kalau ini diabaikan dan membahayakan konsumen, sanksinya bisa proses hukum,” demikian ditegaskan kepada petugas-petugas toko. (bul)
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi, M. Yusrin Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi, Yoni Ariadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami, Indra Jauhari. Dompu : Nasrullah. Bima : Rafiin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./ mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB
Senin, 22 Februari 2016
Halaman 17
RUPA-RUPA
RUPA-RUPA
MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat
Rp. 995 Jt
BEKAM
SUARA NTB Senin, 22 Februari 2016
BUDAYA DAN HIBURAN
Halaman 18
Imlek 2567
Momentum Silaturahmi Budaya Mataram (Suara NTB) Perayaan imlek 2567 di Mataram kali ini benar-benar meriah. Seluruh unsur masyarakat dari bangsa dan strata yang beragam, tumpah ruah dan berbaur menyatu dalam helatan silaturahmi budaya masyarakat lintas suku bangsa.
(Suara NTB/ist)
Hotel Amaia
Hotel Amaia Bergaya Minimalis Modern HOTEL Amaia yang berlokasi di Jalan Nakula Nomor 14 Cakranegara Kota Mataram ini menjanjikan pelayanan yang optimal dengan harga yang tidak menguras dompet. Pelayanan maksimal dengan tenaga terlatih menjadikan hotel ini menjadi salah satu hotel yang dipilih oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. “Kami menggunakan konsep minimalis modern. Mengutamakan kenyamanan tamu, oleh sebab itu kami tidak membuat meeting room mengingat areal hotel seluas 7 are. Semua kami maksimalkan untuk tamu,” kata General Manager Hotel Amaia I Gusti Ngurah Jambe kepada suara NTB, di Mataram, Minggu (20/2) kemarin. Hotel dengan 27 kamar ini memiliki dua tipe kamar yaitu deluxe dan superior. Harga sewanya pun relatif murah, untuk superior seharga Rp 225 ribu dan deluxe seharga Rp 275 ribu. Fasilitas kamar yang disediakan cukup lengkap, luas kamar dan kebersihan setiap kamar sangat detil diperhatikan. Hotel tiga lantai ini membuat konsep nyaman terhadap tamu yang datang. Apalagi mengingat harga sewa yang sangat murah dengan pelayanan seperti di hotel bintang. Sehingga pengunjung diharapkan dapat puas dan ingin kembali lagi. “Setiap harinya hunian kamar di hotel kami diatas 50 persen. Kita sangat bersyukur masyarakat memilih hotel kami untuk dijadikan tempat istirahatnya,” kata Jambe. Padahal hotel ini baru dibuka pada 8 September 2015 lalu. Namun terlihat banyaknya tamu yang datang untuk menginap. Lokasi yang cukup stategis berada di tengah Kota Mataram juga membuat hotel ini menjadi salah satu hotel yang cukup ramai dikunjungi oleh tamu. “Kita lokasinya strategis, di tengah kota tapi tidak bising,” ungkapnya. Dengan harga yang sangat terjangkau itu, Jambe berharap setiap pengunjung dapat kembali lagi untuk menginap. Apalagi ia menjanjikan pelayananan yang optimal laiknya hotel-hotel berbintang. Sehingga para tamu tidak perlu khawatir, meski harga murah tapi pelayanan tetap memuaskan. Saat pengunjung baru memasuki areal hotel, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan lukisan yan cukup memukau. Demikian pula desain interior yang elegan dan cukup nyaman untuk dijadikan sebagain tempat istirahat. “Kami punya pelukis khusus, setiap lukisannya pun memiliki banyak makna,” ungkapnya. (lin)
Wagub Apresiasi Penghargaan Pantai Terbaik Indonesia di NTB Mataram (Suara NTB) – Belum lama ini NTB mendapatkan penghargaan sebagai salah satu daerah dengan lokasi pantai paling indah di Indonesia, yaitu Gili Meno. Predikat terbaik ini diberikan oleh TripAdvisor yang menyelenggarakan penilaian terhadap sejumlah pantai yang ada di Indonesia. Bukan hanya Gili Meno, tiga pantai lainnya juga masuk dalam 10 besar pantai terindah di Indonesia. Diantaranya Pantai mawun, Pantai Tanjung Aan, dan Pantai Selong Belanak. “Kita sangat mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepada pantai-pantai kita. Artinya keindahan alam yang kita miliki ini patut kita syukuri, semoga penghargaan ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatwan dan dapat meningkatkan perekonomian warga,” kata Wakil Gubernur NTB H. Muhammad Amin, SH., MH kepada Suara NTB, di Mataram, Sabtu (20/2). Pada tahun 2015, TripAdvisor mengumumkan Pantai Nusa Dua di Bali sebagai pantai terbaik di Indonesia. Namun, pada tahun ini Pantai Nusa Dua berada di peringkat ketiga dan dikalahkan oleh Gili Meno. Urutan sepuluh pantai terbaik itu diantaranya Pantai Gili Meno di Lombok Utara, Pantai Balangan di Bali, Pantai Nusa Dua di Bali, Pantai Selong Blanak di lombok Tengah, Pantai Geger di Bali, Pantai Mawun di Lombok Tengah, Pantai Jemeluk di Bali, Pantai Bingin, Bali, Pantai Tanjung Aan di lombok Tengah, dan Pantai Tanjung Tinggi di Kepulauan Bangka Belitung. Masyarakat harus melihat kesempatan ini sebagai hal yang baik untuk meningkatakan perekonomiannya. Sebab jika pariwisata berkembang, maka lapangan pekerjaan akan semakin luas dan perekonomian warga bisa ditingkatkna. Meski demikian, hal yang paling utama untuk dijaga bersama adalah persoalan keamanan. Ini juga menjadi catatan semua pihak termasuk masyarakat. Sebab, pengunjung juga mempertimbangkan persoalan kemamanan pada suatu destinasi wisata. “Tentu saja persoalan keamanan ini menjadi PR kita bersama. Akan trus kita benahi, bekerjasama dengan petugas keamanan, dan masyarakat juga harus turut menjaga. Kalau aman, kan banyak wisatawan yang mau datang,” Imbau Wagub. Meskipun pantai-pantai di Indonesia gagal mendapatkan predikat pantai terbaik dunia tahun ini, namun masiha da kesmepatan agar dapat menyabet predikat itu. Apalagi di NTB terdapat banyak pantai yang indah dan baik untuk dikunjungi wisatwan, baik domestik maupun mancanegara. (lin)
(Suara NTB/dok)
PANTAI TERINDAH - Pantai Gili Meno sebagai pantai terindah dan terbaik tahun 2016 yang diumumkan oleh TripAdvisor belum lama ini.
Perayaan imlek di Mataram kali ini menjadi momentum silaturahmi budaya masyarakat antar bangsa dan negara. Silaturahmi budaya diwujudkan dalam bentuk pentas seni dari berbagai wilayah. Pentas seni dilakukan oleh masyarakat berbangsa Sasak, Samawa, Mbojo dan Tionghoa. Selain dari NTB, sejumlah atraksi seni yang ditampilkan juga berasal dari Tiongkok. Mengamati peristiwa budaya yang berlangsung malam itu, Sabtu (20/2). Seniman NTB, Kongso Sukoco berpendapat hal tersebut menjadi energi positif bagi dunia kesenian di NTB. Ia menilai, tampilan atraksi seni budaya yang dilakukan pelakupelaku seni dari Tiongkok menjadi gesekan yang bisa memacu pengembangan kesenian di NTB kedepannya. “Saya pikir kesenian di Tiongkok itu sudah sangat
maju. Seni-seni tradisi, misalnya kung fu, itu kan mereka kemas menjadi seni pertunjukan yang menarik,” katanya ketika ditemui Suara NTB di Lokas Bazar Kuliner, Jalan A.A Gde Ngurah. Menurutnya, pencapaian kesenian masyarakat NTB perlu disandingkan dengan pencapaian kesenian yang dilakoni penduduk Tiongkok. Hal ini menjadi penting untuk melihat kapasitas dan kualitas kesenian yang ada. Lebihlebih di tingkat global yang menciptakan suasana persaingan yang ketat. “Kesenian-kesenian di Tiongkok itu memiliki sejarah perjalanan yang lumayan panjang. Seperti halnya Barongsai, bahkan kesenian yang satu ini telah memiliki banyak genre di kalangannya sendiri,” jelasnya. Mengukur kekuatan dan kualitas kesenian NTB mela-
lui sebuah persandingan juga menjadi penting, tujuannya agar laku kesenian yang dibanggakan daerah ini tidak cukup unggul di kandang sendiri. Pengelolaan kesenian secara modern juga harus diterapkan sehingga kesenian tradisional di Lombok maupun Sumbawa mampu beradaptasi dengan keadaan di luar. Beragam jenis kesenian yang disuguhkan oleh pelaku seni dari Tiongkok antara lain Seni Tari Tradisi, Tari Akrobatik, seni musik dan pertunjukan-pertunjukan memukau lainnya. Salah satu pertunjukan yang memukau yakni Tari Pesona Barat. Tarian tersebut berasal dari Tiongkok bagian barat, kawasan yang dihuni penduduk mayoritas muslim. Kalender Event Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Drs. L.
(Suara NTB/met)
AKROBAT – Seorang pengunjung mengabadikan akrobat yang ditampilkan pelaku seni dari Tiongkok di panggung akbar silaturahmi budaya imlek 2567 di persimpangan Cakra Negara, Sabtu (20/2). M. Faozal S.Sos., M.Si sepakat kalau perayaan silaturahmi budaya tersebut dijadikan bagian dari kalender event kepariwisataan. Perhelatan silaturahmi budaya di moment imlek ini akan menjadi agenda tahunan kedepannya. Ia mengharapkan, perayaan yang dilakukan seperti sekarang ini dapat menjadi “magnet” yang mampu menarik kunjungan wisatawan. Ketua Paguyuban Sosial
Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Mataram Bing Hamidi selaku Ketua Panitia Imlek 2567 mengaku akan berupaya melakukan hal yang sama di tahun-tahun berikutnya. Ia menuturkan, perayaan imlek kali ini, selain diisi silaturahmi budaya, pihaknya juga menyajikan Bazar Kuliner dan juga menyediakan Pasar Murah. Hal tersebut menjadi wujud bhakti sosial demi meningkatkan kemaslahatan. (met)
Sejumlah Atraksi Meriahkan Peringatan Imlek di Mataram
(Suara NTB/met)
SANGGAR - Salah satu kelompok sanggar dari Kota Mataram yang akan menampilkan seni tari di panggung gelar seni pelajar se-NTB.
Memacu Kreativitas Berkesenian
”Gelar Seni Pelajar” Didominasi Peserta dari Mataram Mataram (Suara NTB) Kegiatan Gelar Seni Pelajar se-NTB 2016 ditujukan untuk memacu kreativitas berkesenian. Peserta pagelaran yang diselenggarakan oleh Taman Budaya NTB ini kebanyakan berasal dari sekolah-sekolah yang ada di Kota Mataram. Agenda gelar seni pelajar tersebut berlangsung Sabtu (20/2) hari ini sampai Minggu (21/2). Pagelaran tersebut melibatkan sejumlah 20 sanggar dari 20 sekolah. Sepuluh sanggar berasal dari kalangan pelajar tingkat SMP serta sisanya merupakan pelajar SMA. sejumlah 12 sekolah yang menjadi peserta kegiatan yang berlangsung di gedung arena panggung tertutup tersebut berasal dari Kota Mataram. “Tahun ini merupakan gelar seni pelajar se-NTB, kalau 2014 hanya se-Kota Mataram dan tahun 2015 merupakan gelar seni se-Pulau Lombok,” jelas Kepala Taman Budaya NTB, Dra. Endah Setyorini, Jumat (19/2). Ia mengatakan, gelar seni
pelajar yang dilakukan setiap tahun ini merupakan upaya untuk memacu anak-anak remaja agar terus berkreatifitas. Lebih-lebih dalam dunia kesenian, anak-anak remaja harus diarahkan sehingga terlibat proaktif dalam memajukan kesenian daerah ini. “Sasaran kita, melalui pagelaran ini, kita ingin memacu kreatifitas berkesenian. Disamping itu kita juga ingin membangkitkan apresiasi anak-anak muda terhadap berbagai jenis kesenian,” lanjutnya. Materi-materi kesenian yang disajikan para pelajar melalui kegiatan tersebut antara lain, seni tari, drama musik, dan seni rupa. Para pelajar dari masing-masing sekolah mengekspresikan karya-karya yang menjadi hasil kreatifitasnya di sekolah. “Anak-anak menampilkan kesenian yang memang sudah disiapkan dari sekolahnya masing-masing. Ada tari baik tradisi maupun kontemporer, demikian juga musik, ada musikalisasi puisi kemudian
ada juga pameran seni rupa dan pementasan teater atau drama,” katanya. Dikatakan, esensi penyelenggaran gelar seni pelajar tersebut terletak pada upaya mempertemukan para pelajar dari berbagai daerah melalui kesenian. Panggung seni pertunjukan menjadi media komunikasi antara para pelajar yang beperan sebagai penyaji dengan pelajar sebagai apresian. “Niatnya, kita ingin mempertemukan para pelajar yang berasal dari berbagai sekolah. Disini mereka bisa belajar untuk saling mengapresiasi serta menghargai karya antara kelompok pelajar yang satu dengan lainnya. Lebihlebih dengan pelajar yang datang dari pulau Sumbawa,” ujarnya. Ia menegaskan, para pelajar dari sekolah di pulau Sumbawa yang hadir dalam kegiatan tersebut mewakili masing-masing kabupaten. Satu kabupaten dibatasi untuk mendelegasikan satu sekolah sebagai peserta yang akan berpartisipasi. (met)
Mataram (Suara NTB) – Peringatan Imlek yang bertajuk silaturahmi kebudayaan yang diselenggarakan di Kota Mataram berlangsung semarak. Sejumlah penonton memadati sepanjang jalan lokasi yang telah disediakan oleh panitia. Peringatan itu juga semakin ramai dengan adanya atraksi dan tarian yang memukau dari NTB dan tarian dari Tiongkok yang diundang panitia. “Kami menyambut baik acara ini yang sekaligus sebagai ajang untuk kita memeprerat silaturahmi. Semoga dengana danya kegiatan ini, hubungan antara RRT dan Indonesia, NTB khususnya bisa terjalin degan baik. Dan kita berharap iklim investasi kedua negara bisa berjalan dengan baik,” kata Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH., M.Si, di Mataram, Sabtu (20/20). Setidaknya ada tiga ribu penonton yang menyaksikan berbagai rangkaian acara yang telah disediakan. Diantaranya pasar murah, pasar kuliner dan atraksi kesenian dari Provinsi Zejiang RRT. Sejumlah penonton terlihat menikmati setiap pertunjukan yang dilakukan oleh para penari. Diantaranya tarian akrobatik tali, tarian akrobatik menari diatas kepala, pertunjukan musik kesenian provinsi Zejiang, pertujukan sulap, dan beberapa pertunjukan yang tidak kalah menarik. Namun sebelumnya, perayaan ini dibuka oleh Tarian Pesona Lombok Sumbawa yang sangat memukau. “Saya sangat senang bisa menjalin hubungan yang baik dengan Pemerintah Provinsi NTB. Ini adalah pertama kalinya saya menjalin hubungan dengan pemerintah provinsi NTB. Saay berharap bisa menjalin hubungan yang lebih baik lagi di masa mendatang,” kata Konsulat Jenderal RRT di Bali, Hu Yinquan saat memberikan sambutan di hadapan ribuan masayarakat NTB, di Mataram, Sabtu (20/2). Bukan hanya itu saja, Perwakilan Paguyuban Marga Tion-
ghoa Indonesia (PSMTI) Pusat Richard Tan juga menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat yang turut menyukseskan rangkaian acara. Menurutnya yang paling penting dalam kegiatan ini bukanlah pertunjukan yang dilakukan oleh artis dari Provinsi Zejiang namun silaturahmi antarsemua elemen masyarakat dapat terjalin dengan baik. Melalui meomentum ini, ia berharap hubungan RRT dengan Provinsi NTB bisa semakin baik. Hubungan diplomatik terjalin semakin baik dan semakin erat. “Saya pikir yang terpenting disini adalah silaturahmi kita. Semoga ini bisa berjalan dengan baik, saya melihat sambutan masyarakat juga cukup hangat. Saya sangat suka,” kata Richard Tan. Ketua DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi juga turut mengapresiasi acara itu. Menurutnya kegiatan ini cukup postiif. Jika memang perlu, ia menyarankan agar kegiatan semacam ini dapat diagendakan. Sehingga silaturahmi kebudayaan dan silaturahmi diplomatik RRT dan NTB bisa semakin baik. “Ini sangat positif, jika bisa diagendakan saja. Kalau tidak bisa setahun sekali, ya dua tahun sekali. Saya lihat antusias masayarakat juga cukup baik,” ungkapnya. Marniati, warga asal Kota Mataram ini juga merasa sangat senang dengan adanya perayaan imlek tahun ini. Sebab selain dapat melihat pertunjukan yang bagus, ia juga dapat membeli sejumlah kebutuhan dengan harga yang relatif lebih murah. Selain itu ia juga dapat bertemu dengan kawan lamanya yang juga turut datang menyaksikan peringatan imlek itu. Dalam acara itu hadir pula Kapolda NTB Brigjen Pol Drs. Umar Septono, Danrem 162/ WB Kolonel Czi Lalu Rudy Irham Srigede., ST., M.Si, Kajati NTB Martono, SH., MH, dan Sekda Kota Mataram Ir. H. L. Makmur Said., MM. (lin)
Hidup yang Perlu Dipertanyakan “Hidup yang tidak pernah dipertanyakan, sesungguhnya adalah hidup yang tak pernah layak untuk diteruskan.” (Socrates) BUKU ini menggelitik sebuah ruang di otak atau pikiran kita untuk bertanya. Bertanya tentang segala hal, tentang sesuatu yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya untuk kita pertanyakan. Seperti misalnya orang gila. Jika kita melihat orang berjalan telanjang di tempat umum, kita pasti langsung menghakimi bahwa orang itu pasti gila sehingga berani tampil bugil di tempat umum. Tapi pernahkah kita berpikir apa sesungguhnya pikiran dari orang yang kita anggap gila tersebut? Bisa jadi orang gila itu menganggap kita yang gila, sementara mereka adalah manusia normal. Hal ini hanyalah sekedar persepsi yang dibangun sendiri oleh manusia Seperti yang dibahas dalam sebuah cerita berjudul Skizofrenia. Di-
mana dunia sudah terbalik, penilaian antara kaya dan miskin misalnya hanya dilihat dari hal yang kasat mata. “Seorang yang berutang sampai seratus ribu di warung dianggap “miskin” sementara seorang pemegang kartu kredit platinum edition selalu dianggap sebagai orang kaya. Padahal, siapakah pengutang paling kakap?” (Halaman 124). Buku yang ditulis alumni Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini membawa kita untuk berkontemplasi akan banyak hal tentang kehidupan, cinta, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama, dan berbagai hal lainnya. Walaupun temanya sederhana, mudah dipahami, tapi ada kedalaman-kedalaman dalam setiap tulisan yang disuguhkan Fahd dalam buku ini. Seperti yang disampaikan Dee yang menulis epilog dalam buku ini, bahwa peristiwa sehari-hari yang kesannya sepele, tapi ada kedalaman yang disertakan dalam setiap tulisannya. Buku yang baik adalah buku yang membuat kita berpikir, yang memprovokasi pikiran kita untuk kembali
memikirkan apa yang kita baca dalam buku itu (thought provoking). Dan buku inilah salah satunya. Karena banyak hal dalam hidup yang patut kita pikirkan, kita dalami, agar tentunya kita lebih menghayati dalam menjalaninya. Tentunya agar hidup ini tetap layak untuk dilanjutkan, mengutip kata filsuf Socrates di atas. Judul buku ini diambil dari salah satu judul tulisan di dalamnya. Buku ini berisi cerita-cerita dalam bentuk prosa, dan juga puisi. Bagi Fahd, hidup tanpa pertanyaan-pertanyaan tak lagi menarik. Sehingga membuat kita terjebak dalam rutinitas dan terkesan monoton. Karena pertanyaan-pertanyaan itulah kemudian lahir buku ini. Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikirannnya melahirkan produktivitas dalam bentuk tulisan. Seperti sub judul buku ini; karena bertanya tak membuatmu berdosa. (ynt)
ist) (Suara NTB/
es at in My Ey Judul : A C d Djibran h Penulis : Fa agas Media G : dua) it rb e n Pe e ta k a n K e (C 3 1 0 2 : Ta h u n . -780-622-7 ISBN : 979
SUARA NTB
Senin, 22 Februari 2016
Gizi Buruk dan Potret Kemiskinan
Cari Faktor Penyebabnya Dari Hal. 1 kata gubernur dikonfirmasi di Mataram usai pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB, pekan kemarin. Gubernur mengatakan, jika kasus gizi buruk itu akibat faktor ekonomi, maka pemprov akan memberikan bantuan kepada keluarga penderita gizi buruk. Namun jika penyebab gizi buruk itu persoalan prilaku maka tugas semua stakeholders terkait untuk menanganinya. Orang nomor satu di NTB ini menuturkan kasus gizi buruk tidak semata karena faktor kemiskinan. Ia melihat ada keluarga-keluarga yang meletakkan kepentingan seorang anak menjadi prioritas terakhir. ‘’Lebih suka memenuhi kebutuhan sendiri, orang tuanya,’’ ujarnya. Zainul Majdi menambahkan,
kasus gizi buruk tidak semata juga masalah kesehatan. Menurutnya, kasus gizi buruk terkait dengan pola konsumsi rumah tangga. ‘’Saya beberapa kali mengunjungi korban dari gizi buruk, anak-anak kita, ibunya itu gelangnya bagus. Bapaknya banyak merokok. Itu (gizi buruk) tidak masalah uang, tidak masalah ekonomi semata. Betul ada gizi buruk yang menimpa masyarakat kita tetapi tidak semata karena ekonomi. Artinya kompleks sekali,’’ ucapnya. Ditambahkan, membangun manusia tidak hanya menyangkut pembangunan dalam bidang ekonomi. Tapi juga pembangunan dalam bidang lainnya, seperti sosial, kebudayaan dan nilai. (nas)
Paripurna Gagal, Kesalahan Kolektif DPRD NTB Dari Hal. 1 ‘’Rapat kordinasi itu saya yang memimpin dan diambil kesepakatan bahwa paripurna hari Jumat, 19 Februari 2016 pukul 14.00 wita, dengan agenda utama pengambilan keputusan terhadap dua Raperda yang akan ditetapkan menjadi Perda tetap berlangsung dan semua yang hadir sepakat untuk menyukseskannya,’’ jelas Mahalli. Ia menyebutkan, sudah hampir satu setengah tahun DPRD NTB periode ini bekerja. ‘’Dan baru kali ini paripurna gagal atau tidak dapat berlangsung karena tidak kuorum. Maka, perlu direnungkan dan dicermati
atau diteliti secara mendalam apa gerangan menjadi penyebabnya agar kita bisa mengambil kesimpulan dan pendapat yang benar dan adil,’’ ujarnya. Menurutnya, penelusuran yang mendalam terkait apa yang menjadi penyebab tidak tercapainya kuorum tersebut haruslah dilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya vonis bersalah terhadap orang yang tidak bersalah. ‘’Jangan kita sampai menganggap yang bukan kesalahan adalah kesalahan dan yang tidak bersalah kita salah – salahkan,’’ pungkasnya. (aan)
KKTK Bertarung Melawan Sampah Dari Hal. 1
lingkup Pemkab Lotim melakukan Jumat Bersih. Bersama petugas PT Pos Indonesia digelar tukar nasib. Petugas Pos menjadi tukang pungut sampah. Pada kegiatan Minggu kemarin, sebanyak 500 orang bergerak dari 23 kompoten masyarakat melakukan pemungutan sampah. Pihak KKTK sendiri tak mengenal hari libur dan kembali diterjunkan untuk mengangkut sampah langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah di sekitar Pantai Labuhan Haji terangkut semua dengan mengerahkan 10 dump truck. Pilihannya di Labuhan Haji karena menjadi muara sampah. Diketahui, aliran sungai ke Labuhan Haji ini membawa sampah-sampah. Melihat banyaknya volume sampah, kata Mulki, harga mati harus buat jaring sampah. Tidak diinginkan sampahsampah ini mengotori pantai Labuhan Haji. ‘’Ada beberapa titik akan kita pasang, nanti kita petakan untuk buat jaringnya,’’ urainya. Tidak saja di Labuhan Haji, pada hari peduli sampah ini disebut Mulki ada lima titik lokasi bersihbersih. Pada momentum hari peduli sampah diinginkan tidak ada sampah di Lotim. Kegiatan bersih-bersih sampah tidak saja pada hari peduli sampah. Namun setidaknya bisa untuk memancing kepedulian warga untuk bersih-bersih. Membuang sampah pada tempatnya. Persoalan sampah tidak saja pada hari ini, tapi terus menerus. ‘’Pekerjaan mengurus sampah tidak boleh terhenti,’’ katanya. Sangat disesalkan Mulki, sikap dari sekelompok masyarakat yang terlihat hanya jadi penonton saat para petugas kebersihan ini melakukan kegiatan bersihbersih sampah. Diperparah lagi saat usai diangkut, sudah mulai lagi menumpuk sampah-sampah. Termasuk dilakukan oleh para pedagang yang ada di seputaran Pantai Labuhan Haji. Mengatasi sampah jelas tidak bisa dilakukan sendiri oleh pihak KKTK. Dibutuhkan kesadaran kolektif seluruh elemen masyarakat agar memiliki kepedulian terhadap sampah. Menyaksikan prilaku masyarakat yang kurang sadar, kata Mulki perlu ada aturan tegas mengenai penanganan sampah. Berikan sanksi tegas pada masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Aturan ini diharapkan bisa lahir dari desa dalam bentuk awig-awig. Pasalnya, jika pola penanganan sampah dilakukan dengan cara sekarang hasilnya kurang maksimal. Ibarat menyiram garam di lautan, petugas kebersihan datang namun sepulang petugas, kembali dikotori. Para petarung melawan sampah di KKTK ini kata Mulki hanya 270 orang. Jumlah itu jelas sangat terbatas. Masalah sampah terangnya bukan tanggung jawab KKTK semata. Melainkan tanggung jawab bersama. Mengatasi persoalan sampah memang terasa mudah diucapkan namun sulit direalisasikan. Karena itu, desa diminta bisa jadi ujung tombak me-
ngatasi persoalan sampah. Bahaya Sampah Mengancam Melihat volume sampah yang diangkut tiap harinya kata Mulki sangat besar. Terlebih saat musim hujan beberapa bulan terakhir ini. Bahaya sampah sangat besar mengancam kehidupan masyarakat. Hal ini harus benar-benar disadari. Fakta munculnya kasus penyakit demam berdarah dengue, dewasa ini tidak lepas dari persoalan sampah. Banyak yang keluar masuk rumah sakit juga karena sampah. Lingkungan kotor tempat berkembang biaknya sarang penyakit. ‘’Pernahkah kita berpikir bahwa lingkungan kita telah tercemar dari sampah,’’ tanya Mulki. Secara sederhana saja dikatakan, tumbuh kembang nyamuk Aedis Aegypti sebagai penyebar penyakit DBD ini bermula dari sampah. ‘’Jangan hanya bisa menyalahkan, saat ini bukan waktunya beretorika mengurus sampah, tapi waktunya beraksi,’’ tegasnya. KKTK sendiri meski di tengah keterbatasan, bertekad bertarung melawan sampah. Guna menunjang kinerja dan beban kerja yang makin berat, harapan Mulki ada peningkatan juga perhatian pemerintah terhadap para petugas kebersihan di KKTK. Di mana para petugas kebersihan ini tidak saja pagi bekerja, sore pun kembali turun. Mulki mengagumi etos kerja dari para petugas kebersihan tersebut yang dinilainya cukup ikhlas menyapu dan mengangkut sampah. Ditambahkan, saat ini KKTK tidak saja mengurus sampah di Kota Selong. Mulki menyebut, pihaknya sudah bisa maksimal di tujuh kecamatan. Yakni Masbagik, Sukamulia, Sikur, Terara, Sakra, Labuhan Haji dan Selong. “Jadii tidak saja Kota Selong kita fight lawan sampah,” tuturnya. Keinginan terbesar Mulki, semua kecamatan bisa ditangani. Akan tetapi karena keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki membuat pihaknya belum bisa menyentuh semua kecamatan se kabupaten Lotim. Guna menunjang upayanya mengatasi persoalan sampah, Mulki mengakui tidak bisa mengandalkan sepenuhnya dana dari APBD. Karena itu ia pun berjuang untuk bisa mendapatkan dana dari pusat. Tahun 2016 ini katanya setidaknya ada Rp 12 miliar yang bisa digunakan di Lotim untuk kegiatan penataan kota yang ujungnya bisa mengatasi persoalan sampah. Kota menjadi bersih aman dan indah. Hasil lobi ke pemerintah pusat sebut Mulki tahap pertama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyak akan memberikan Rp 4,5 miliar. Dijanjikan nantinya dari APBNP sebesar Rp 7,5 miliar. Ada tambahan alat berat berupa eksavator, dump truck pengangkut sampah juga bantuan dari pusat. (rus/*)
Halaman 19
Dari Hal. 1 Lahir dengan persalinan normal di Polindes Penimbung, Lobar, empat bulan silam, Sahrim mulai bercerita, putri pertamanya lahir dengan berat 3 Kg. Meski pernah naik seberat 2 ons pada bulan pertama, ia kemudian mulai gelisah saat pemeriksaan di Posyandu pada bulanbulan berikutnya. Awal Januari tahun ini ketika ditimbang, berat Adiba tak jua merangkak naik. Malah sebaliknya, berada di bawah garis merah berat ideal. Ia pun bergegas memeriksakan anaknya ke Puskesmas Penimbung yang kemudian menyarankannya dilakukan perawatan lanjutan di RSUD Provinsi NTB. ‘’Ndak saya bawa, saya pikir waktu itu akan ada banyak biaya yang ke luar. Apalagi disuruh opname,” ujar Sahrim sambil memandang istrinya yang duduk di sampingnya. Bagi Sahrim yang seharihari bekerja sebagai buruh bangunan, rumah sakit menjadi momok kantong keuangannya meski ia sudah menggenggam Kartu Indonesia Sehat (KIS). Satu bulan sejak itu berselang, kesehatan Adiba kembali menurun. Sahrim beranjak lagi ke Puskesmas. Tetapi kali itu, ia pulang dengan membawa surat rujukan untuk dirawat di RSUD NTB. Kamis (3/2), Adiba mulai menjalani perawatan. Pihak RS mendiagnosa Adiba gizi buruk. Hanya sedikit informasi diperoleh Sahrim dari pihak RS, yang ia tahu, putri pertamanya itu dalam perawatan pihak yang berkompeten. “Kata orang rumah sakit sih saya ndak begitu tahu. Kita tanya, katanya kemungkinan jantungnya bocor. Tapi begitu di-rontgen, Alhamdulillah ternyata normal. Belum tahu apa penyebabnya yang membuat beratnya ndak naik-naik,” ujarnya. Sekian waktu jalani perawatan hingga pada Sabtu (20/2) dini hari, putrinya menderita muntah hebat. “Sekitar enam kali Muntahin obatnya. Ndak tahan napasnya. Makanya dia ninggalin kita sekitar jam 10. Padahal sebelumnya masih tertawa-tawa sama ibunya, sama pamannya,” kenang Sahrim. Menurutnya, Adiba rajin dibawa ke Posyandu untuk memonitor perkembangannya. Arahan dari Posyandu pun ia jalankan. Sehari-harinya pun Adiba tak pernah luput dari kasih saying ibunya, salah satunya kebutuhan ASI. Begitu juga imunisasinya. “Ndak pernah ditinggalin sama ibunya.” Ia mengaku sudah mengikhlaskan kepergiaan putri tercintanya sembari melayangkan harapan agar apa yang menimpa putrinya itu tidak terulang pada keularga NTB lainnya. Kebutuhan pemenuhan gizi, kata Sahrim, tidak dilalaikan dengan semakin memperkuat peran Posyandu. Seminggu sebelumnya, pasien yang juga didiagnosa gizi buruk, M. Khairul Patwari
(4) meninggal dunia Minggu (14/2) setelah menjalani perawatan selama dua hari di rumah sakit yang sama. Ayahnya, Sarifudin kepada Suara NTB akhir pekan lalu mengaku lalai dalam menangani gejala sakit anaknya. ‘’Meskipun dia mencret, tapi karena kita lihat dia masih kuat makan, makanya kita tidak menganggap ada penyakitnya. Katanya dokter juga bahwa kita yang telat membawanya sehingga kondisi anak saya itu sudah dalam keadaan yang sangat parah,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya di Dusun Kumbung, Desa Kuripan Utara, Kecamatan Kuripan, Lobar. Putra pertama hasil pernikahannya dengan Siti Rofiah itu, sudah semakin kehilangan berat badan sejak empat bulan sebelumnya. Kemudian memuncak pada dua bulan belakangan dengan penyakit yang berdatangan, mulai dari diare hingga luka di bibir. Berbagai macam pengobatan tradisional Sasak ia lakukan. Tak tahan melihat penderitaan anaknya, ia pun kemudian merujuknya ke RSUD Gerung, Lobar. “Cuma sebentar di sana, sejam. Katanya gizi buruk, habis isi badannya. Lalu kita bawa ke RSUD NTB,” ujarnya sambil menerawang. Pria asal Karang Bulayak, Praya, Lombok Tengah itu mengaku hanya pasrah dan memercayakan perawatan anaknya kepada RSUD NTB. Ia mengenang bagaimana pola asuhnya terhadap putranya yang lahir pada 2 Maret 2012 silam itu. Dilahirkan di RSUD Gerung dengan berat 3,5 Kg, Hairul merupakan anak yang aktif dan cepat mengingat dan menghafal sesuatu di sekitarnya. Namun, ia menyesali terkadang sering menyepelekan jadwal kontrol ke Posyandu. “Kadang ndak sempat bawa dia periksa ke Posyandu, mungkin itu yang saya lalai,” sesal pria yang sehari—hari bekerja sebagai buruh angkut di pasar itu. Kepala Puskesmas Kuripan, Rohayati, SSi menjelaskan bahwa memang keluarga Sarifudin dan Siti Rofiah luput dari pengawalan tim Posyandu daerah setempat keluarga itu tinggal. Namun, ia menggarisbawahi bahwa keluarga tersebut tidak terdata di Lobar, melainkan di Lombok Tengah, mengikuti kartu keluarga yang bersangkutan. “Dia menikahnya di Praya sehingga terdaftar di sana. Dalam perjalanannya, mereka tingggal di rumah orang tua istrinya di Kumbung. Petugas Posyandu mendatangi mereka kok, tetapi di alamat Praya,” terangnya kepada Suara NTB, ditemui di ruang kerjanya akhir pekan lalu. Ke depan, belajar dari kasus tersebut, Pemkab Lobar akan mengintensifkan tim di Puskesmas yang khusus menangani gizi buruk dengan sinergi lintas sektoral. Sebab, menurutnya, penuntasan gizi buruk menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak
tenaga kesehatan semata. ‘’Tidak menunggu lebih buruk dulu baru ditangani. Tenaga gizi Pembina Wilayah nanti bersama-sama Puskesmas, PKK, Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan. Karena gizi buruk ini juga terkait dengan dengan kondisi perekonomian keluarga yang bersangkutan, latar belakang pendidikannya. Secara komprehensif ditangani. Kita turun ke lapangan juga,’’ jelasnya. ‘’Saat ini di Kecamatan Kuripan sendiri tercatat sekitar 3000 balita,’’ sebut Rohayati. Meskipun beberapa kali penyuluhan dan konseling diberikan kepada masingmasing keluarga, namun perlu ada dukungan lain, utamanya dari sisi ekonomi untuk mendukung keluarga yang terlilit kemiskinan. Selain dua penderita gizi buruk yang sudah meninggal, masih ada tiga pasien lagi yang sedang menjalani perawatan di RSUD NTB. Adalah Ipan Padila (17 bulan), putra pasangan Salmiati dan Sahabudin, asal Gunung Sari, Lobar yang menikah dua tahun lalu. Sahabudin yang bekerja sebagai buruh bangunan ini tidak memiliki cukup banyak uang untuk membelikan nutrisi yang cukup untuk anak dan istrinya. ‘’Saya bekerja sebagai buruh bangunan. Kalau ada ya Alhamdulillah dapat beli beras, tapi kalau tidak ada yang terpaksa ngutang,’’ ungkapnya lirih. Kondisi ekonomi yang sulit membuat pasangan suami istri ini, bisa memberikan asupan gizi yang memadai untuk anak pertamanya ini. Ketika lahir anaknya sehat dan tidak memiliki penyakit bawaan. ‘’Anak saya waktu lahir beratnya3 Kg lebih. Ceria dan sangat sehat, namun tiga bulan lalu demam dan diare hingga akhirnya dikatakan menderita gizi buruk,’’ kata Salmiati. Saat ini Ipan Padila tengah dirawat di Bangsal Gili Nanggu Kamar B104, sebelumnya ia dirawat di kamar B112. Ia dirawat bersama dengan empat penderita gizi buruk lainnya. Namun dua diantaranya telah meninggal, yaitu Adiba Azzahra dan M. Khairul. Akibat Penyakit Bawaan Menurut Kepala Dinas Kesehatan provinsi NTB drg. Eka Junaedi bahawa lima balita yang dirawat di RSUD Provinsi NTB pada mulanya memiliki penyakit bawaan atau komplikasi. Misalnya Adiba yang merupakan pasien gizi buruk dengan kurangnya energi kronis yang disertai dengan infeksi. Begitu pula dengan M. Khairul, pasien gizi buruk yang disertai dengan aniemia, diare kronis dan dehidrasi berat. Penderita gizi buruk di NTB mengalami peningkatan. Jika tahun lalu yang terdata sebanyak 33 kasus (Januari hingga Februari 2015). Namun jumlah itu bertambah pada tahun ini mencapai 35 kasus pada periode yang sama. Jum-
Jangan Ada Ayam Mati di Lumbung Padi Dari Hal. 1 Amin mengatakan, penurunan angka kematian ibu dan anak termasuk juga kasus gizi buruk masih belum maksimal. Penanganan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dikes) NTB dan SKPD lainnya dinilai masih belum maksimal. Sehingga gubernur memerintahkan dibentuk Satgas. ‘’Kita anggap belum maksimal. Terhadap angka kematian ibu dan bayi ini betul ada penurunan tetapi kecil antara tahun 2014 ke 2015. Padahal sebelumnya bagus penurunannya. Betul menurun tetapi sedikit, 2013 ke 2014 itu bagus penurunannya. Sehingga ini yang kita cari faktornya apa,’’ ujarnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, periode Januari sampai pekan ke dua Februari 2016, jumlah penderita gizi buruk di daerah ini mencapai 35 kasus. Angka ini meningkat sebanyak dua kasus jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah kasus gizi buruk di NTB dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Disebutkan, pada tahun 2013, jumlah kasus gizi buruk sebanyak 646 kasus. Kemudian menurun menjadi 486 kasus pada tahun 2014. Begitu juga pada tahun 2015, jumlah kasus gizi buruk menurun menjadi 337 kasus. Pembentukan Satgas ini lanjut Wagub yang diperintahkan sebagai Ketua Tim oleh gubernur, akan mengkaji faktor-faktor penyebab kurang progresifnya penurunan angka kematian ibu dan anak, termasuk kasus gizi buruk. Dari hasil kajian itu akan dicarikan solusi yang tepat, untuk dijadikan acuan dan menyusun kebijakan dan pemberian dukungan anggaran. Sehingga, kata Wagub penanganan lebih dipertajam dan fokus pada persoalan yang ditemu-
kan di lapangan. ‘’Sampai tingkat bawah, menyentuh kepada bidan desa dan kader Posyandu. Apakah dia sudah bekerja profesional, melaksanakan tugas dengan baik. Apakah ada kekurangan tenaga, atau tenaga menumpuk di suatu tempat. Sehingga ada kealfaan pimpinan di situ baik kabupaten maupun kecamatan. Ini nanti akan menjadi acuan dalam rangka mendukung penganggaran, fasilitas sarana dan prasarana,’’ imbuhnya. Amin menambahkan, persoalan angka kematian ibu dan anak serta gizi buruk ini harus dikaji dengan cermat dan menyeluruh. Jangan sampai kasus menjadi hal yang struktural dan menjadi yang sulit dipecahkan. ‘’Kita cari apa permasalahannya gizi buruk ini. Tentu bisa saja persoalan personal, pola hidup orang tua, pola makan orang tua, bisa saja. Bukan karena kemiskinan. Ada yang tak senang makan ikan, tidak senang makan daging dan lainnya,’’ ujarnya. Terkait dengan kasus gizi buruk ini, Wagub mempunyai cerita. Dulu, waktu menjabat Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, dia punya sahabat yang istrinya menderita gizi buruk dan meninggal dunia. ‘’Bisa jadi itu karena pola makannya,’’ ujarnya. Sementara itu, Komisi V DPRD NTB yang membidangi masalah kesehatan, dikonfirmasi Suara NTB terkait kasus gizi buruk di daerah ini hingga menelan korban jiwa mengaku kaget. Anggota Komisi V, Hj. Nurlaela Chaerunisa, SE mengaku baru mengetahui ada penderita gizi buruk meninggal setelah diinformasikan Suara NTB. Ditanya langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan Dewan, khususnya Komisi V dalam menangani gizi buruk di NTB. Nurlaela belum bisa
berkomentar karena belum mengetahui data riilnya dari Dinas Kesehatan. Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima ini berjanji dalam waktu dekat akan memanggil Dikes NTB untuk menjelaskan kasus gizi buruk di NTB. Sehingga pihaknya bisa mengambil langkah-langkah selanjutnya. Anggota legislator perempuan itu juga melihat, kasus gizi buruk di NTB juga erat kaitannya dengan persoalan kemiskinan. Sehingga akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai sangat kurang, terutama bagi masyarakat miskin. Untuk itu dia meminta agar masyarakat miskin harus diberikan jaminan untuk mendapatkan kartu BPJS. ‘’Selain Dinas Kesehatan, kita juga akan panggil Dinas Sosial dan dinas-dinas yang berkaitan dengan bidang kesejahteraan masyarakat. Karena saya lihat gizi buruk ini juga dipicu oleh faktor kemiskinan, selain itu juga menjadi konsen kami di Komisi V,’’ katanya. Nurlaela menambahkan bahwa ia tentu tidak ingin anak-anak kita di NTB ini kekurangan gizi, karena bagaimanapun, hal tersebut menyangkut ke SDM. Untuk itu sekali lagi ia menegaskan bahwa kasus gizi buruk ini akan menjadi perhatian serius komisi V dalam waktu dekat ini. Di tempat terpisah, Ketua Komisi V, Hj Wartiah, M.Pd pada Suara NTB mengatakan, akan memberikan dukungan politik secara penuh untuk SKPD terkait dalam penanganan masalah gizi buruk. ‘’Kita sangat komit untuk memberikan dukungan penuh secara politik. Karena hal ini tidak bisa dibiarkan terus menerus terjadi. Harus ada tindakan, jika persoalannya masalah anggaran, kita akan siasati itu,’’ pungkasnya. (nas/ndi)
lah ini merupakan jumlah penderita gizi buruk yang usianya berada di bawah lima tahun. Sementara untuk pednerita yang usianya di atas lima tahun tidak termasuk dalam pendataan. Inilah yang manjadi salah satu kekurangan pada layanan kesehatan. Sebab Posyandu juga hanya dapat mendeteksi pasien gizi buruk yang berusia balita. Terkait penyebab gizi buruk, Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi saat mengunjungi pasien gizi buruk di RSUD NTB, Senin (15/2) lalu menyampaikan hal sama dengan Kadis Kesehatan NTB bahwa penyebabnya tidak sematamata karena kemiskinan. Hj. Erica Zainul Majdi sempat berdialog dengan keluarga pasien dan mereka menyampaikan kronologis hingga anak cucunya menderita gizi buruk. Selain masalah kemiskinan, masalah rendahnya pengetahuan sebagian masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan bayi sejak dalam kandungan diduga menjadi pemicunya. ‘’Tadi sempat bicara dengan keluarga korban dan juga dokternya, saya melihat bahwa ini merupakan kelainan bawaan sejak lahir. Bukan sematamata karena kemiskinan sehingga anak ini tidak mendapatkan nutrisi. Tapi memang sudah sakit sejak lahir,’’ kata istri Gubernur NTB ini. Erica mendatangi empat balita yang menderita gizi buruk, diantaranya Rika Ayu Tantri, Adiba Azzahra, Rozita Ruhayya dan Ipan Padila. Dengan kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga kondisi kesehatan anak sejak dalam kandungan, maka peran kader Posyandu dipertanyakan. Semestinya dengan 3000 Posyandu dengan kader 35.000 orang mampu memberikan edukasi kesehatan bagi masyarakat. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum tahu cara menyeimbangkan nutrisi baik kepada janin maupun kepada anaknya yang sudah lahir. ‘’Kalau peran pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan saya pikir cukup baik, buktinya semua penderita dapat ditangani. Mereka juga sudah ditangani sejak baru terdeteksi, saya lihat rekam mediknya. Jadi bukan baru ditemukan,’’ kata Erica sambil menyampaikan harapannya kepada perempuan NTB agar lebih cermat dalam memerhatikan kondisi kehamilannya. Apalagi peran perempuan dalam mengasuh anak sangat tinggi. Terutama masalah asupan gizi dan nutrisi bagi anak. ‘’Saya ingin mengajak perempuan NTB untuk menjaga kondisi kehamilannya. Rutin ke Posyandu, peran kita sangat dibutuhkan oleh anakanak kita,’’ kata Erica. Kendati disebutkan gizi buruk dipicu karena penyakit bawaan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM melihat persoalan kemiskinan juga berpengaruh besar. Ia mengatakan angka kemiskinan di NTB relatif masih tinggi. Kondisi ini menurutnya, tetap berpotensi memicu terjadinya gizi buruk. Meskipun sebenarnya BPS tak memberikan perhatian khusus melakukan pendataan korban gizi buruk. Kemiskinan di NTB saat ini sebesar 16,54 persen. Dari total penduduk dihitung sekitar 812.000 orang berkategori miskin. Secara nasional, ke-
miskinan di NTB berada pada urutan ke 8 dari 34 provinsi. “Kita tidak langsung menyensus potensi gizi buruk. Tapi kemiskinan dan gizi buruk ini ada hubungannya. Gizi buruk bisa saja terjadi. Tetapi menurut saya lebih diakibatkan pada prilaku masyarakat,” katanya pada Suara NTB di Mataram, Sabtu (20/2). Prilaku tersebut misalnya, kebiasaan ibu tidak memberikan pengasuhan anak sepenuhnya. Atau menitip anak pada keluarga. Dalam hal ini, perlu gerakan sosial untuk mencegah terjadinya gizi buruk. Gerakan sosial itu berupa saling tolong menolong dan saling membantu dalam urusan kemanusiaan. Libatkan Stakeholders Apapun pemicunya, apakah karena penyakit bawaan atau karena faktor dibelit kemiskinan, penanganan gizi buruk harus melibatkan semua stakeholders. Tidak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga elemen masyarakat. Hal itu disampaikan pemerhati kesehatan, dr. Hamsu Kadriyan, Sp. THT., yang ditemui di Mataram, pekan kemarin. Apalagi, katanya, untuk kasus gizi buruk, sedikit kasus saja bisa membuat masyarakat menjadi heboh. “Untuk penanggulangan gizi buruk itu harus melibatkan semua stakeholders terkait,” kata Hamsu, yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Ia mencontohkan, perlu juga pelibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam usaha penanggulangan gizi buruk. Karena tokoh agama dan tokoh masyarakat merupakan sosok yang paling dekat dengan masyarakat. “Biasanya kalau tokoh agama dan tokoh masyarakat yang memberikan wejangan untuk makan-makanan yang bergizi, itu lebih cepat ditangkap oleh masyarakat, ketimbang petugas kesehatan,” ujarnya. Tetapi, ia menekankan, jika memang tokoh agama dan tokoh masyarakat dilibatkan untuk penanggulangan gizi buruk, mereka harus diberikan pemahaman tentang kesehatan. Selain itu, program-program skala nasional seperti penambahan gizi atau program penambahan makanan, terutama di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) harus tetap dilakukan. “Hal yang terpenting lainnya, adalah pemberian intensif bagi petugas kesehatan atau kader kesehatan yang ada di daerah,” ujarnya. Menurutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah perlu adanya program pemantauan berkala untuk status gizi masyarakat. Sehingga gizi masyarakat dapat terus dipantau, dan dapat menekan angka gizi buruk. Dicontohkan, program daerah seperti program Seribu Hari Pertama Kehidupan sangat baik diterapkan di NTB. ‘’Cuma program-program itu semua harus terus bergulir. Dan dipantau terus,’’ katanya. Pihak yang memantau dan menjalani program-program itu adalah semua stakeholders di bidang kesehatan. Seperti Dinas Kesehatan, masyarakat, dan unsur pendidikan kesehatan semisal Fakultas Kedokteran. ‘’Kalau itu bisa dijalankan, itu dapat menekan angka gizi buruk di tengah masyarakat,’’ pungkasnya. (why/lin/bul/ron)
Dalam 10 Hari Tiga Duta Besar Kunjungi NTB Dari Hal. 1 “Daerah NTB kini laksana gadis elok yang banyak meliriknya. Banyak pihak mulai paham potensi sumber daya alam NTB. Dan saya kira mereka kini memahami posisi strategis kita dalam kancah nasional maupun internasional,’’ kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM di Mataram, Sabtu (20/2). Bagaimana tidak, kata Yusron, NTB telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 kawasan strategis wisata nasional yang diprioritaskan pengembangannya hingga 2019 mendatang. Lebih dari itu, sounding yang dilakukan pemerintah daerah dalam banyak kesempatan baik lokal, regional, nasional dan internasional tentang potensi SDA dan rencana proyek strategis infrastruktur. Termasuk Global Hub dan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, nampaknya membuka mata semua pihak bahwa NTB mulai bangun untuk makin tegak berdiri. Kunjungan perwakilan negara-negara sahabat yang tiada henti, kata Juru Bicara Pemprov NTB ini tentu juga menyita perhatian mereka terkait dengan potensi yang dimiliki NTB. ‘’Ada apa dengan NTB? Pasti NTB punya kelebihan di banding daerah lainnya,’’ imbuhnya.
Yusron menjelaskan, pertumbuhan ekonomi NTB yang tertinggi secara nasional pasti mendapat atensi dari banyak pihak untuk memilih NTB sebagai tempat berinvestasi yang menguntungkan. Sederetan prestasi NTB di kancah nasional hingga internasional dengan raihan dua penghargaan internasional halal tourim awards juga tak kalah menyita perhatian banyak pihak. Mantan Sekretaris Bappeda NTB ini mengatakan geo strategis Selat Lombok berada di jalur ALKI II yang dilintasi jalur perdagangan dunia mengundang banyak negara berkepentingan melalui jalur yang dianggap lebih aman dan efisien ketimbang Selat Malaka. ‘’Semua ini sedikit tidak memicu atensi dan apresiasi NTB dalam peta percaturan hubungan regional, nasional dan internasional,’’ ujarnya. Sehingga tak heran, lanjut Yusron, dalam waktu yang hampir bersamaan ke tiga Dubes negara-negara sahabat ini menyempatkan diri hadir di NTB bersama istri. Sembari menikati keindahan alam yang eksotik. Kehadiran Dubes bersama istri, kata Yusron dapat diartikan kunjungan ke NTB sebagai sesuatu yang penting. ‘’Dan sunguh-sungguh dilakukan untuk membangun kerjasama dengan NTB ke depan,’’ tandasnya.(nas)
Senin, 22 Februari 2016
Harian Suara NTB
@hariansuarantb
http://facebook.com/hariansuarantb
http://twitter.com/hariansuarantb
@hariansuarantb http://instagram.com/hariansuarantb
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Ketum PP IPNU Hadiri Harlah IPNU Ke 62 di NTB Mataram (Suara NTB) Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Asep Irfan Mujahid menghadiri Hari Lahir (Harlah) IPNU yang ke 62 dan Rakerwil PW IPNU NTB, Sabtu (20/2) di Mataram. Dalam sambutannya, Asep mengatakan lembaga pendidikan NU harus dikelola dengan baik. Hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Tanfidz PWNU NTB, TGH. Drs. Taqiuddin Mansur, M.PdI, Wakil Rais PWNU NTB, TGH. Shaimun Fasal, Sekretaris PWNU NTB, Ir. H. Lalu Winengan, Ketua DPD KNPI NTB, Lalu Wire Kencana, Ketua PW GP Ansor NTB, Zamroni Aziz, Sekretaris DPW PKB NTB, Akhdiansyah dan sejumlah pengasuh Ponpes NU se Pulau Lombok serta ratusan kader IPNU NTB. Dikatakan, kader IPNU harus turut serta dengan cara mengembangkan potensi diri masing-masing. Sementara NU lebih kepada pengelolaan manajemennya. ‘’Maka IPNU melalui pengalaman dan keilmuan IPNU harus membantu dan menjalankan mandat kaderisasi IPNU. Karena kualitas NU ke depan terlihat dari kaderisasi IPNU hari ini,’’ ucapnya. Asep menambahkan, kader-kader IPNU di tingkat PW (Pengurus Wilayah) dan PC (Pengurus Cabang) memiliki tanggung jawab besar. Karena keberadaan NU ke depan tergantung bagaimana IPNU hari ini. Eksistensi NU diperlihatkan oleh eksistensi jamiyahnya. ‘’IPNU salah satunya harus menjadi salah satu pembangkit eksistensi,’’ imbuhnya. Ia menambahkan, ketika bergabung dalam IPNU, tak boleh berpikiran apa yang akan di dapat ke depan. Tatapi IPNU harus dijadikan sebagai jalan menunjukkan eksistensi diri kepada orang lain. Serta mampu mensinergikan potensi diri dengan potensi orang lain. Asep menyebutkan ada tiga hal yang harus dilakukan IPNU hari ini yakni konsolidasi organisasi, memperkuat kaderisasi dan distribusi kader. (nas/*)
Peniupan lilin bersama Harlah IPNU ke 62 oleh jajaran Ketua Dewan Tanfidz PWNU NTB, Ketua PW IPNU NTB, Ketua PW Ansor NTB dan Ketua KNPI NTB.
Ketum PP IPNU, Asep Irfan Mujahid.
Ketua PW IPNU NTB, Syamsul Hadi.
Gerakan Cinta Keluarga dalam Kampanye Anti Narkoba dan Terorisme (Suara NTB/ist)
KAMPANYE – Tim Jokling BNN NTB di arena CFD Jalan Udayana, memperluas kampanye, tidak hanya untuk anti narkoba juga tangkal terorisme.
Mataram (Suara NTB) Tim Pojok Konseling (Jokling) BNNP NTB bersama BNNK Kota Mataram dan Komunitas Pelajar Kreatif (KPK) NTB, mengusung kegiatan Gerakan Cinta Keluarga, Minggu (21/2), di arena car free day (CFD) Jalan Udayana Mataram. Tema diangkat, “Jaga Keluarga dari Ancaman Bahaya Narkoba dan Terorisme”. Rangkaian kegiatan yang digelar, membagikan seribu bunga kepada para pengunjung, membacakan puisi – puisi dan menampilkan acara hiburan musik perkusi, juga membagikan minuman secara gratis kepada masyarakat yang melintas di arena CFD. ‘’Ini adalah bentuk kreativitas dan kepedulian teman – teman komunitas pelajar untuk terus menyuarakan tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba maupun terhadap permasalahan terorisme yang marak terjadi akhir-akhir ini,’’ kata Kepala BNN NTB Kombes Pol.Drs. Sriyanto, M.Si. Dilihatnya, kreativitas dalam kegiatan itu cukup menarik perhatian masyarakat di arena CFD, sehingga tidak sedikit masyarakat yang ingin mendapatkan informasi dan berkonsultasi tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Pihaknya mengapresiasi kegiatan itu, karena di CFD masyarakat NTB berkumpul, berolahraga dan juga bisa mendapatkan informasiinformasi seperti permasalahan narkoba. Haryanto selaku Guru Pembina Komunitas Pelajar Kreatif (KPK) NTB, menyatakan bahwa komunitas berasal dari berbagai pelajar yang ada di NTB, baik di tingkat SMP dan SMA. ‘’Kegiatan ini merupakan salah satu program yang terus anakanak komunitas lakukan atas kepedulian dan keprihatinan mereka terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar mereka,’’ ujarnya. Melalui kegiatan Gerakan Cinta Keluarga, pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat NTB untuk peduli terhadap persoalan yang ada di sekitarnya terutama di lingkup keluarga. Dengan kepedulian, maka diyakini akan bisa mencegah dan menjaga keluarga kita dari ancaman berbagai persoalan terutama persoalan narkoba dan terorisme. ‘’Kami terus membuka kesempatan kepada semua komunitas ataupun kelompok masyarakat untuk melaksanakan kegiatannya bersama kami di Program Pojok Konseling ini,’’ yakinnya. Semua komponen secara masif terus mensosialisasikan ataupun menangani permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di NTB. Harapannya, kegiatan kreatif harus terus digalakkan sehingga semua masyarakat bisa memahami dan mengetahui tentang bahaya penyalahgunaan narkoba yang pada akhirnya akan menjadikan masyarakat punya pengetahuan untuk mecegah dan menolak penyalahgunaan narkoba ataupun permasalahan-permasalahan lainnya. (ars/*)
Foto bersama usai Rakerwil dengan Ketum PP IPNU, Asep Irfan Mujahid, Ketua PWNU NTB, Syamsul Hadi dan jajaran pengurus cabang peserta rakerwil.
Selandia Baru Jajaki Kerjasama dengan NTB Mataram (Suara NTB) Setelah kunjungan Duta Besar (Dubes) Tiongkok dan Thailand ke NTB, daerah ini kembali dikunjungi Dubes Selandia Baru. Pemerintah Selandia Baru menjajaki kerjasama baru dengan NTB, setelah sebelumnya menjalin kerjasama dalam bidang pertanian dan peternakan dengan Universitas Mataram. Hal tersebut dikatakan Duta Besar Selandia Baru, Mr. Trevor Matheson saat diterima Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, Sabtu (20/2). Matheson mengatakan, pihaknya datang ke NTB untuk menjajaki kerjasama baru dan melanjutkan kerjasama yang telah terjalin selama ini. Saat ini berbagai kerjasama telah dilakuka oleh Universitas Mataram dengan Universitas Meise Selandia
Baru di bidang pertanian dan peternakan. Matheson menambahkan pihaknya mempunyai komitmen yang kuat membantu NTB. ‘’New Zealand (Selandia Baru) punya kemampuan teknologi dalam pengembangan pertanian, energi maupun peternakan,’’ katanya. Ke depan hubungan antara Selandia Baru dan NTB diharapkan semakin baik. Matheson merasa yakin akan potensi
yang dimiliki NTB. Ia juga mengatakan NTB adalah daerah yang sangat menarik apalagi tempat-tempat wisatanya. Dalam pertemuan tersebut Wagub menyampaikan berbagai potensi pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata termasuk industri kerajinan gerabah yang dimiliki NTB. Wagub menyambut baik kerjasama yang telah terbangun antara Selandia Baru dengan NTB. (nas)
(Suara NTB/ars)
BERSIHKAN SUNGAI- Personel Ditpolair Polda NTB saat menyusuri Sungai Jangkok membersihkan aliran sungai dari sampah, kemarin.
Aksi Bersih Sungai Jangkok Dicueki Masyarakat Mataram (Suara NTB) Kampanye kebersihan sungai ini berlangsung di Sungai Jangkok, Ampenan Kota Mataram, minggu (21/2) . Direktorat Polair Polda NTB pun turun tangan menyisir sampah sepanjang sungai. Personel menggunakan rubber boat menyusuri sungai sembari berorasi meminta kesadaran masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai bak sampah. Sayangnya, aksi ini dicueki masyarakat. Kegiatan bersih sungai itu diikuti sejumlah komunitas pemuda di Ampenan, komunitas lingkungan, bahkan komunitas fotografi. Didominasi personel dari Polair Polda NTB, mereka turun bersama istri dan keluarganya menyisir sepanjang bantaran sungai. Diawali dari kolong Jembatan Ampenan, bergerak ke hulu dan hilir, dipimpin langsung Dirpolair Polda NTB, Kombes Pol Gatot Wahyudi.
Sementara di rubber boat ada lima personel. Empat orang mendayung menyusur sungai, satu orang memegang megaphone. “Kepada bapak – bapak ibu ibu yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Jangkok, mohon perhatian. Agar tidak lagi membuang sampah di sungai, karena saat ini musim hujan dan dapat menyebabkan bajir,’’ kata seorang personel. Kalimat itu terus berulang ulang, dari hulu sampai hilir sungai. Mereka juga mengajak langsung masyarakat terlibat dalam aksi bersih sungai, dengan berpartisipasi memungut sampah. Namun pantauan Suara NTB, tidak ada satu pun masyarakat yang sukarela turun turun tangan. Aktivitas bersih sungai itu hanya jadi tontonan, baik yang pejalan kaki maupun pengendara yang melintas pelan. Gerakan bersih sungai
atas inisiasi komunitas Sameton Ampenan (Sampan) itu diakui Dirpolair sebagai kegiatan sosial yang semestinya masyarakat berpartisipasi langsung. “Tapi kita lihat tidak ada masyarakat yang partisipasi,” ujarnya datar. Namun partisipasi minus masyarakat itu tak harus disesali. Yang penting dilakukan, menurut Gatot Wahyudi, terus melakukan aksi yang sama tanpa memperdulikan apakah akan ada apresiasi dan partisipasi pihak lain. Karena saat ini kampanye sosial, termasuk bersih sungai, tidak cukup dengan ‘berkoar koar ’. “Harus ada aksi nyata, seperti sekarang ini,” kata dia. Itu juga yang dilakukan pihaknya. Sehingga tidak heran, dirinya pun turun tangan langsung memegang galah ‘menggaruk’ sampah yang menumpuk jadi sedimen di Sungai Jangkok. (ars)