Snt23022016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

SELASA, 23 FEBRUARI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 288 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Direncanakan Dibuka Wapres

DPRD Kota Mataram Tuan Rumah ADEKSI 2016 akbar tersebut. Rakernas ADEKSI 2016 yang mengambil tema ’’Optimalisasi Fungsi Pengawasan DPRD dalam Membangun Sinergi DPRD dan Kepala Daerah Demi Percepatan Pembangunan Bangsa’’ rencananya akan dibuka oleh Wakil Presiden, HM. Jusuf Kalla. ‘’Beliau

sekaligus sebagai keynote speech,’’ tutur H. Didi Sumardi. Selain Wapres, hadir pula sejumlah pejabat pusat sebagai narasumber. Seperti, Ketua DPR RI, Dr. H. Ade Komarudin, MH., Ketua BPK RI, Dr. Harry Azhar, MA., Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, SH., dan Kepala BPKP RI, Dr. Ardan

Adiperdana, Ak., MBA. H. Didi Sumardi menyebutkan bahwa peserta Adeksi dari unsur pimpinan dan anggota DPRD kota Se-Indonesia, lebih dari 700 orang. Orang nomor satu di DPRD Kota Mataram ini mengatakan bahwa agenda rakernas juga akan membahas program kerja Adeksi 2016 dan akan melahirkan beberapa rekomendasi. Bersambung H. Didi Sumardi, SH ke hal 15

(Suara NTB/fit)

Mataram (Suara NTB) DPRD Kota Mataram menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah Rakernas (Rapat Kerja Nasional) I ADEKSI (Asosiasi Dewan Kota Seluruh Indonesia) tahun 2016. Rakernas Adeksi 2016 akan berlangsung tanggal 24 – 27 Februari 2016 yang dipusatkan di Hotel Lombok Raya Mataram. Kesiapan ini, seperti disampaikan Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., kepada Suara NTB, Senin (22/2), terlihat dari sejumlah agenda yang bakal dilaksanakan dalam perhelatan

PATROLI Selain model tertutup, polisi memberlakukan patroli dialogis untuk memudahkan komunikasi langsung dengan masyarakat dalam rangka memantau Kamtibmas. Sebagaimana dilakukan dua anggota Sabhara, patroli menggunakan sepeda saat melintas di Jalan Langko Mataram, Senin (22/2) kemarin. (Suara NTB/ars)

Reses Oknum Anggota DPRD NTB Diduga Fiktif Kerukunan Semakin Baik

Mataram (Suara NTB) – Elemen masyarakat dari Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMAK) NTB melaporkan dugaan kegiatan reses fiktif dilakukan oknum anggota DPRD NTB. Reses diduga fiktif dilaporkan dilakukan Ahmad Yadiansyah, S.Sos, anggota DPRD NTB dari Daerah Pemilihan NTB VI (Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima).

KERUKUNAN umat beragama di NTB semakin menunjukkan tren positif. Hal ini ditandai dengan banyaknya festival lintas agama dan etnis yang diselenggarakan di ruang publik di Kota Mataram. Hal itu disampaikan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTB, Drs. H. Syahdan Ilyas, MM., ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/2). Menurutnya, terkait dengan peringatan atau seremonial adalah sebuah hal yang sangat baik, sepanjang tetap menjaga keamanan dan ketertiban. Bersambung ke hal 15

Dalam surat laporannya, Ketua GMAK NTB, M. Syahrul Mubarak, SH membeberkan bahwa pelaksanaan reses anggota DPRD Provinsi NTB tahap I dan tahap II atas nama Ahmad Yadiansyah, S.Sos dari Fraksi PDI Perjuangan tidak dilaksanakan sesuai dengan harapan. ‘’Menurut pemantauan kami pada saat jadwal reses yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juni s/d tanggal 27 Juni 2015 yang dilaksanakan di Kota Bima sama sekali tidak ada kegiatan reses,’’ tulis Syahrul dalam surat laporan bernomor 02/GMAK/XI/ 2015 tertanggal 12 November 2015 yang ditujukan kepada Guber-

TO K O H

Sudah periksa semua. Iya, nggak ada (temuan),

KO M E N TTAA R Dibenarkan PL INSPEKTORAT NTB angkat biacara soal aliran dana bantuan hukum kepada pengacara yang kini diselidiki Kejati NTB. Argumentasi auditor internal Pemda itu, bahwa Penunjukan Langsung (PL) dibenarkan sesuai aturan. Biaya bantuan hukum melalui Biro Hukum Pemda, khususnya yang terjadi di Pemprov NTB, dibenarkan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan ke dua atas Perpes 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang / jasa pemerintah Pasal 44 ayat 1 dan ayat 2 huruf e. Bersambung ke hal 15

Terdakwa Diperiksa untuk Calon Tersangka Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB akhirnya membuka lagi kasus cetak sawah baru pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) NTB. Terdakwa Harapan Makbul dipanggil sebagai saksi. Pemeriksaan ini untuk pengembangan ke arah calon tersangka baru. Harapan Makbul yang berperan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dimintai keterangan salah seorang anggota tim penyidik Pidsus, Riozin, SH sejak pagi dan berakhir pukul 12.00 Wita. Pejabat pada Dinas Pertanian TPH NTB ini sebelumnya dijemput dari

Lapas Mataram “dipinjam” penyidik untuk diperiksa sebagai saksi. “Dia diperiksa sebagai saksi untuk pengembangan kasus cetak sawah baru,” kata Juru Bicara Kejati NTB Made Sutapa, SH, Senin siang. Tidak menutup kemungkinan Harapan akan dipanggil kembali jika keterangannya dianggap belum lengkap. Dijelaskan, pengembangan kasus ini sebagai konsekwensi dari penerapan pasal 55 dalam perkara tersebut. Karena sejak di tingkat penyidikan dan dalam dakwaan JPU untuk berkas perkara Harapan Makbul, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ist)

CINDERAMATA - Duta Besar Selandia Baru, Mr.Trevor Matheson memberikan cinderamata kepada Direktur Radio Global FM Lombok yang juga Penanggung Jawab Suara NTB, H. Agus Talino sesaat sebelum melakukan interaktif di Radio Global FM Lombok, Senin (22/2) kemarin. Mr. Trevor Matheson melakukan dialog interaktif di Radio Global FM Lombok terkait dengan beasiswa yang diberikan Pemerintah Selandia Baru kepada masyarakat NTB yang ingin melanjutkan pendidikan di negaranya.

Koordinasi dengan Kejaksaan

Pekan Ini, BPKP Keluarkan Hasil Final Audit Kasus DBHCHT Mataram (Suara NTB) Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB, Dr.Bonardo Hutauruk, AK, MM mengatakan, pihaknya akan segera mengeluarkan hasil final audit kasus Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). BPKP NTB terus melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB untuk menyamakan persepsi terkait dengan audit kasus ini. ‘’Lagi koordinasi sama Kajati dan mudahan minggu-minggu

ini selesai. Dari hari Kamis lalu koordinasi dengan Kejaksaan. Kami juga sudah koordinasi ke BPKP Pusat. Kemudian koordinasi dengan Kejati dan rencananya minggu-minggu ini ke luar (hasil audit),” ujar Bonardo ketika dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Senin (22/2) siang kemarin. Ia menepis anggapan masyarakat yang mengatakan ada kesan hasil audit ini diulur-ulur. Bonardo mengatakan tidak ada yang diulur-ulur terkait dengan penyampaian ha-

sil audit kasus DBHCHT ini. Ia menjelaskan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui BPKP sebelum hasil audit itu disampaikan ke Kejaksaan. ‘’Contohnya memastikan penyimpangannya, memastikan sejauh mana sudah dilakukan oleh Kejati dan semuanya sudah kita kumpulkan. Kemudian hasilnya kita konsultasikan ke (BPKP) Pusat. Hasil audit sudah harus dikeluarkan dan untuk itu kita sudah berkoordinasi dengan Kajati hari Kamis lalu. Kemudian minggu

ini, kita butuh beberapa hari lagi koordinasi dengan Kejaksaan,’’ imbuhnya. Untuk memastikan ada tidaknya penyimpangan dalam kasus DBHCHT ini, Bonardo mengatakan, BPKP tentunya melihat dari hasil ekspos kasus tersebut. Bersambung ke hal 15

Bonardo Hutauruk

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/ist)

M. Agus Patria

ungkapkan bahwa seluruh kegiatan reses tahap I dan II diduga tidak dilaksanakan sesuai harapan, baik di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Kegiatan tersebut dianggap benar-benar tidak dilaksanakan. Karenanya, seluruh bukti pengeluaran dan daftar hadir pun terindikasi telah direkayasa. ‘’Sesuai informasi dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu selama periode tahun 2014 tidak pernah ada kegiatan reses anggota DPRD Provinsi NTB saudara Ahmad Yadiansyah, S.Sos. Bersambung ke hal 15

Ahmad Yadiansyah Membantah

Kasus Cetak Sawah Baru

Syahdan Ilyas

(Suara NTB/dok)

nur NTB cq Kepala Biro Keuangan. Kemudian laporannya juga ditujukan kepada Kepala Inspektorat NTB, Kapolda NTB, Kajati NTB, Kepala Perwakilan BPKP NTB. Juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB dan BK DPRD NTB. Ia menambahkan, laporan hasil reses, laporan SPJ snack, SPJ sewa gedung tempat pertemuan, SPJ sewa sound system, SPJ transportasi dan daftar hadir diduga direkayasa alias fiktif. Sesuai jadwal reses, anggota DPRD tersebut semestinya melaksanakan reses di sejumlah lokasi. Dalam surat tersebut, di-

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 TERKAIT dugaan kegia1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 tan reses fiktif, Ahmad 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Yadiansyah, S.Sos dengan te1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 gas membantah seluruh 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 laporan tersebut. Meski awal1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 nya sempat mengaku tidak 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 tahu menahu terkait laporan 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 tersebut, namun ia pun 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 akhirnya menegaskan bahwa 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 sesungguhnya seluruh doku1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 men pertanggungjawaban 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 reses sudah diperiksa di in1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 ternal DPRD NTB. Ahmad Yadiasyah 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.