HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500 Online :http://www.suarantb.co.id
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 91 TAHUN KE 11
E-mail: hariansuarantb@gmail.co.id
Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA, 23 JUNI 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Beber Pemerasan hingga Lapor KPK
Zaini Arony Bantah Keterangan Saksi
Denpasar (Suara NTB) Sidang kasus pemerasan yang diduga dilakukan Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Zaini Arony, Senin (22/6) kemarin mulai masuk tahap pembuktian. Jaksa penuntut umum (JPU) dari KPK menghadirkan empat saksi. Mereka adalah Ketua LSM Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gertasi) Lobar, Haji Darmawan, Agus Ega Indrajaya, Paulus Tjiptadi (pemilik tanah) dan Lalu Marta Dinata. Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Prim Haryadi, saksi pertama yang didengar keterangannya adalah Haji Darmawan. Ia adalah pengusaha sekaligus Ketua LSM yang pertama memperkenalkan investor asal Bali, Putu Gede Djaja, pada terdakwa Zaini Arony. Berawal dari sanalah terkuaknya adanya dugaan pemerasan hingga perkara ini masuk KPK. Saksi yang juga Pemilik PT Kembang Indo Permai itu dimuka persidangan menjelaskan bahwa dia sempat dua kali dipanggil penyidik, terkait persoalan ini. Diceritakan bahwa saksi pernah bertemu dengan terdakwa, saat sebelumnya ada permintaan atau janjian bertemu di Pendopo Bupati Lobar. “Beliau bilang, benar menjadi ormas? Ya, ormas Nasdem,” kata saksi mengawali perbincangan itu. Sang bupati kala itu mengatakan bahwa ormas ini akan menjadi partai. “Saya katakan Insya allah. Bahkan diingatkan soal struktur kepartaian,” ceritanya. Tak lama berselang, terdakwa, kata saksi, menanyakan “bagaimana proyek Sekotong,”. Saksi yang sebelumnya kenal dengan Putu Djaja me-
ngaku akan mencarikan investor. Dan, lahan milik saksi dijual hingga akhirnya terjadi tawar menawar. Bersambung ke hal 15
SALAMI PENGUNJUNG SIDANG Bupati Lobar, H. ZainiArony bersalaman dengan sejumlah pengunjung sidang seusai sidang pemeriksaan keterangan saksi kemarin.
(Bali Post/wan)
KETERANGAN SAKSI Bupati Lobar, H. Zaini Arony mendengarkan keterangan saksi Haji Dharmawan dalam sidang dugaan pemerasan di balik pengadaan lahan objek kawasan wisata Desa Meang Sekotong, Lobar, Senin (22/6) kemarin
TO K O H
Rosiady Belum Ajukan Pengunduran Diri dari PNS
Jangan Terlalu Konsumtif
Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Dikpora NTB, Dr. Rosiady H Sayuti, M.Sc akan maju dalam Pilkada Kota Mataram yang akan digelar Desember 2015 mendatang. Namun, ia masih belum mengajukan pengunduran diri sebagai PNS kepada Pejabat
PUASA di bulan suci Ramadhan bukanlah kegiatan seremonial tahunan yang dilakukan muslim yang beriman. Esensi puasa adalah imsak atau menahan diri. Baik dari hawa nafsu maupun hal-hal yang membatalkan puasa. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/rus)
04.56
05.06
12.19
15.39
18.07
19.23
Pembina Kepegawaian (PPK) dalam hal ini gubernur. Dari dua orang pejabat Pemprov NTB yang akan maju dalam Pilkada serentak mendatang, baru Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) NTB, Ir. Mokhlis, M.Si
yang sudah mengajukan pengunduran diri karena akan maju di Pilkada Sumbawa. “Pak Mokhlis sudah mengajukan. Pak Rosiady belum (mengajukan pengunduran diri dari PNS),” ungkap Kepala BKD dan Diklat NTB, Bersambung ke hal 15
BBPOM Temukan 15 Makanan Takjil Mengandung Bahan Berbahaya Mataram (Suara NTB) – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram bersama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram, menemukan 15 makanan takjil mengandung bahan berbahaya. Pantauan Suara NTB, beberapa pedagang sempat protes terhadap tindakan petugas melakukan sidak barang
miliknya. Pasalnya, dikhawatirkan, pembeli takut membeli barang dagangannya. Kepala BBPOM Mataram, Drs. I Gde Nyoman Suandi menjelaskan, tiga titik yang menjadi lokasi sidak yakni, Pasar Kebon Roek, Pasar Ampenan dan pedagang di sepanjang Jalan Airlangga. Dari 35 item makanan diuji 15 makanan takjil positif mengandung bahan berbahaya. “Dari 35 kita
uji, 15 positif mengandung pangan berbahaya,” katanya usai sidak, Senin (22/6) sore. Dari 15 produk itu diantara delapan mengandung rodamin B pada makanan bumbu pelecing, enam mengandung boraks pada pangan kerupuk dan satu pada minuman yang menggunakan pemanis dan pewarna makanan. Ia mengakui, Bersambung ke hal 15
1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 KEPENGURUSAN Plt DPD Partai Golkar kubu Agung 1234567890123456789012345678901212 Laksono tak mempersoalkan adanya kandidat yang ber1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 main di dua kaki dengan mengikuti proses penjaringan di 1234567890123456789012345678901212 kedua kubu Partai Golkar. 1234567890123456789012345678901212 Hal itu dikemukakan Pengurus Plt. DPD Partai Golkar 1234567890123456789012345678901212 NTB kubu Agung Laksono, Ikhsan Karyawan Amin yang 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 dikonfirmasi Suara NTB di sela kegiatan uji kelayakan 1234567890123456789012345678901212 dan kepatutan para bakal calon kepala daerah / wakil 1234567890123456789012345678901212 kepala daerah di Mataram, Senin (22/6) kemarin. 1234567890123456789012345678901212 Proses uji kelayakan dan kepatutan tersebut digelar 1234567890123456789012345678901212 dengan sederhana, nyaris tanpa melibatkan kepenguru1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 san Partai Golkar selain H. Mesir Suryadi dan Ikhsan 1234567890123456789012345678901212 sendiri. Dua panelis dihadirkan, yaitu Prof. Dr. Anang 1234567890123456789012345678901212 Husni dan Dr. Kadri. Agenda yang dijadwalkan dimulai 1234567890123456789012345678901212 pukul 09.00 Wita ternyata tidak bisa berlangsung tepat 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 waktu dan baru dimulai sekitar pukul 11.00 Wita. 1234567890123456789012345678901212 Bersama Mesir, Kadri dan Anang Husni kemudian 1234567890123456789012345678901212 melakukan dialog secara bergiliran terhadap tiga bakal 1234567890123456789012345678901212 calon kepala daerah / wakil kepala daerah yang hadir. 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Mereka adalah M. Rusli M. Said, S.Pt, MM, Muhammad 1234567890123456789012345678901212 Amin dan Dzul Amirul Haq. 1234567890123456789012345678901212 Dari dokumen jadwal fit and proper test yang diperoleh 1234567890123456789012345678901212 Suara NTB, tampak sejumlah bakal calon ternyata telah 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 lebih dulu mengikuti proses serupa di kubu Aburizal Bak1234567890123456789012345678901212 rie yang memang sudah lebih dulu digelar pekan lalu. 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 15 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212
Main di Dua Kaki Tak Jadi Soal
Kerugian Alkes Rp 1,095 Miliar
BPKP akan Pertahankan Temuannya Mataram (Suara NTB) Kontroversi perubahan angka kerugian negar dalam kasus dugaan penyimpangan pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) di RSUD dr.Sudjono, Selong, Lombok Timur (Lotim), sampai ke telinga pejabat BPKP, Sotar Duga Hutabarat. Auditor yang mengaudit langsung kasus alkes Lotim ini mengaku akan tetap mempertahankan nilai kerugian negara yang mencapai Rp 1,095 miliar. “Sebab bagaimana pun juga ini temuan kami, ya tentu harus tetap dipertahankannya,’’ tegas Sotar Duga Hutabarat menjawab Suara
NTB via ponsel. Sotar diketahui mantan auditor BPKP Bali yang mengaudit kasus dugaan penyimpangan pengadaan Alkes Lotim tahun 2009 lalu. Dimana saat itu belum ada BPKP Perwakilan NTB, sehingga di sub kan ke Bali. Sampai ke tahap penyidikan awal 2015 lalu, ia tetap digunakan penyidik untuk mengaudit kembali kasus itu. Sementara posisi Sotar saat ini sebagai Kabid Investigasi pada BPKP Jawa Tengah. Meski sudah tidak pada posisi sebelumnya ketika penyidikan kasus ini, Sotar mengaku tetap bisa mempertanggungjawabkan temuannya itu. “Secara
yuridis, temuan saya ini (Rp 1,095 miliar) tetap saya harus pertanggungjawabkan, termasuk di depan persidangan,” sebut Sotar. Dia terkejut ketika mengetahui ada perubahan angka kerugian negara, turun dari nilai temuan pihaknya. Turunnya angka ini, ketika dalam proses pemberkasan dari Polda NTB ke Kejati NTB. Padahal semua prosedur dalam audit sudah ditempuh, sesuai dengan permintaan penyidik Polda NTB. Akan tetapi terkait prosedur perhitungan kerugian negara, ia tidak bisa menyebutkan, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
DIPERIKSA -Tiga saksi mantan KPA, PPK dan bendahara dalam proyek Alkes Lotim di Pengadilan Tipikor, Senin kemarin.