HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
JUMAT, 23 AGUSTUS 2013
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 141 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
24 Pejabat Eselon II Dilantik
Nama-nama Pejabat Eselon II yang Dimutasi
Mutasi Bukan Balas Dendam Politik Mataram (Suara NTB) Mutasi yang dilakukan oleh Pemprov NTB diyakini bukanlah merupakan balas dendam politik meski sejumlah pimpinan SKPD yang disinyalir lebih mendukung pasangan calon lain di Pilkada 2013 ‘’masuk kotak” dalam mutasi Kamis (22/8) kemarin.
C.01.08.13
Penegasan itu disampaikan Sekretaris Komisi I (Bidang Aparatur) DPRD NTB, Drs. H. Muzihir, yang dikonfirmasi Suara NTB, Kamis kemarin. Muzihir menyampaikan bahwa mutasi pada dasarnya adalah bagian dari upaya penyegaran dalam tubuh birokrasi NTB yang seharusnya terpisah dengan unsur politik. Karenanya, Muzihir merasa tidak tepat jika mutasi dikaitkan dengan Pilkada Mei 2013 lalu yang merupakan kegiatan politik. ‘’Saya lihat tidak tepat kalau alasannya itu. Saya meyakini pasti gubernur punya alasan dan pertimbangan lain dalam menggeser pejabatnya,” ujar Muzihir. Meski demikian, Muzihir tak menampik bahwa sejumlah pejabat yang digeser memang memperlihatkan indikasi keberpihakan yang cukup jelas kepada pasangan calon tertentu. Muzihir tak mempersoalkan jika ada kalangan tertentu yang menghubung-hubungkan manuver – manuver poli-
(Suara NTB/Humas Setda NTB)
MUTASI - Suasana mutasi pejabat eseleon II lingkup Pemprov NTB, Kamis (22/8). tik di Pilkada dengan mutasi kali ini. Berkembangnya spekulasi ini adalah hal yang wajar mengingat ini merupakan mutasi pertama sejak Pilkada 2013 digelar. Namun, ia meyakini gubernur tidak mungkin menyisipkan agenda balas dendam politik dalam mutasi ini. ‘’Saya yakin gubernur meng-
inginkan penyegaran di tubuh birokrasinya,” ujar Muzihir. Mutasi Akhir Masa Jabatan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menjelang berakhirnya masa jabatannya periode 2008-2013 memutasi 24 pejabat eselon II. Bersambung ke hal 5
Buntut Penolakan Data Gempa, Kades Ancam Kerahkan Massa TO K O H
Bangun Integritas GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengingatkan para pejabat eselon II yang sudah dilantik dan diambil sumpah jabatannya untuk membangun integritas dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi. Butir-butir pakta integritas yang sudah dibacakan dan diucapkan oleh para pimpinan SKPD tersebut harus diamalkan dalam membangun integritas tersebut. TGH. M. Zainul Majdi Bersambung ke hal 5 (Suara NTB/nas)
(Suara NTB/ari)
TAK MASUK DATA - Rumah Inaq Saridah yang rusak tidak masuk data validasi.
Tanjung (Suara NTB) Data korban gempa versi Dinas Pekerjaan Umum (PU )dan Bappeda yang dirilis dan ditandatangani Bupati KLU, H.Djohan Sjamsu 19 Juli lalu yang berbeda dengan versi BPBD dan LSM sebelumnya, ternyata bebuntut panjang. Unsur kepala desa lokasi korban gempa,
mengancam akan mengerahkan massa untuk menduduki Kantor Bupati apabila rekonstruksi fisik (rumah dan fasilitas umum) tidak mengakomodir sebagian besar korban. Hasil rapat beberapa kepala desa, antara lain Kepala Desa Sokong, Rifsah, SIP., Kepala Desa Jenggala, Syamsul
Rizal, ST., Kades Tanjung, Budiawan, Kades Medana, Subianto Kaswadi, Kades Tegal Maja, Rusdi, Kades Bentek, Warna Wijaya, Kades Sigar Penjalin, Harun Rajab, Kades Gondang, Akhmad Jauhari, serta beberapa perwakilan masyarakat Desa Terengan, Bersambung ke hal 5
Mulai Sakit-sakitan
Korban Gempa yang Rumahnya Raib dari Validasi PU-Bappeda DUA bulan berselang sejak gempa melanda KLU, 22 Juni lalu. Sejak itu pula, ribuan KK mengungsi di tenda pengungsian hingga sekarang ini. Kondisi terakhir, diantara KK itu ada yang keluarganya mulai sakit-sakitan karena masih menghuni tenda untuk berteduh. Pantauan media bersama Ketua Forum Pemuda Relawan Bencana (FPRB) Desa Pemenang Barat, Muhammad Sa’i, cukup mengejutkan. Di Desa Pemenang Barat saja, puluhan rumah rusak berat versi BPBD, LSM, dan TNI sebelumnya tidak diakui oleh PU dan Bappeda dengan 15 Tim Bentukan Bupati KLU. Dari beberapa pemilik rumah korban gempa yang dikunjungi, hanya bisa pasrah, ada pula yang gregetan dengan kebijakan
Pemda KLU. M. Husein, Zulkifli, keduanya kepala keluarga warga Dusun Badung, Desa Malaka. Di data BPBD, mereka termasuk kategori dengan rumah rusak berat (RB) dari 1.319 rumah rusak berat hasil verifikasi LSM, BPBD dan TNI saat penanganan bencana 10 hari pascagempa. Tapi dari PU – Bappeda, nama keduanya tidak tercantum ke dalam katagori rumah rusak berat. Data lama menyebutkan, di Desa Malaka, hanya ada dua warga yang tercatat RB fisik rumahnya, keduanya tidak lain M. Husein dan Zulkifli. Di Dusun Bentek Desa Pemenang Barat, Inaq Saridah adalah salah satu korban, warga yang mengalami pencoretan oleh PU-Bappeda. Bersambung ke hal 5
TENDA - M. Husein, istri dan anaknya di depan tenda pengungsian.
(Suara NTB/ari)
Dalami Kasus Alkes Lotim
Penyidik Ditreskrimsus Berangkat ke KPK Mataram (Suara NTB) Menemukan angka kerugian negara dalam dugaan penyimpangan pada proyek alat-alat kesehatan (alkes) RS. Dr.Sudjono, Selong, Lombok Timur (Lotim), masih menjadi upaya penyidik Ditreskrimsus Polda NTB. Dalam rangka itu, Kamis (22/8) kemarin, tim penyidik berangkat ke KPK untuk berkoordinasi, terkait pemanggilan saksi dan metode penentuan kerugian negara. Kabid Humas Polda NTB, AKBP Muhammad Suryo Saputro, SIK membenarkan kepastian tim Ditreskrimsus yang berangkat ke KPK. ‘’Benar, Kamis hari ini (ke-
marin, red), tim sudah berangkat ke Jakarta, kemudian menuju Kantor KPK untuk koordinasi kasus Alkes Lotim,’’ kata Suryo menjawab Suara NTB, sore kemarin. Tim penyidik dari Unit I Subdit III Tipikor Ditreskrimsus ini dalam waktu beberapa hari ke depan akan berkoordinasi dengan KPK dalam rangka pemanggilan saksi. Para saksi dimaksud, mantan Direktur RS Sudjono Selong, rekanan yang diduga terlibat dalam pengadaan 25 item alkes Lotim senilai Rp 4 miliar lebih tahun 2009. ‘’Ada 14 saksi rekanan yang diperiksa dalam kasus ini,’’ kata Kabid Humas. Bersambung ke hal 5
Muhammad Suryo Saputro (Suara NTB/dok)
C.03.08.13