HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 216 TAHUN KE 11
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
SELASA, 24 NOVEMBER 2015
Pengemban Pengamal Pancasila
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Perda No. 1 Tahun 2015
Regulasi Strategis Jadikan NTB sebagai ’’Pabrik’’ Sapi
Prof. Dr. Ir. Soekardono, SU
PERDA No. 1 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pemotongan Ternak Ruminansia Besar Betina Produktif adalah satu faktor penting dalam pengembangan karena itu adalah ‘’pabrik’’ sapi betina produktif. Pengembangan ternak sapi itu sangat tergantung
(Suara NTB/lin)
(Suara NTB/why)
Posisi NTB sebagai wilayah pengembangan ternak sapi sangat strategis karena kondisi geografis dan kondisi NTB yang bebas penyakit. Kondisi itu mendukung NTB sebagai sentra produksi sapi potong dan sumber bibit sapi betina bagi daerah sendiri maupan daerah lain. Pengembangan sapi sebagai komoditas unggulan harus diprioritaskan untuk mengantisipasi keresahan sosial dan keresahan politik. dari jumlah induk yang produktif. Demikian diungkapkan Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Prof. Dr. Ir. Soekardono, SU kepada Suara NTB menjelaskan potensi peternakan sapi dan kerbau di NTB. Perda tersebut sangat dibutuh-
kan sebagai implementasi upaya pengontrolan komoditas pangan strategis itu. ‘’Pemotongan sapi betina produktif ini kalau tidak dikontrol, sapi yang produktif itu akan berkurang. Bersambung ke hal 15
MASIH BEKERJA Beberapa buruh sedang bekerja di proyek renovasi dan perluasan bangunan kelas III DAK RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB. Proyek yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat ini terancam molor dari batas kontrak yang ditentukan 28 November mendatang.
Pemprov Diminta Tindak Tegas Kontraktor Proyek RSJ TO K O H Tak Capai Target GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, realisasi pendapatan daerah sampai akhir tahun anggaran 2015 tak akan mencapai target. Pasalnya, ada piutang daerah yang belum dapat tertagih sampai akhir tahun anggaran. “Realisasi pendapatan telah mencapai 83,81 persen, sedangkan realisasi belanja mencapai sekitar 71,33 persen. Realisasi pendapatan daerah sampai akhir tahun anggaran 2015 diproyeksikan tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. TGH.M.Zainul Majdi Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/nas)
KO M E N TTAA R Belum Layak Raih Adipura
Hj. Putu Selly Andayani (Suara NTB/ynt)
KOTA Mataram kembali gagal meraih piala Adipura tahun ini, seperti juga 2014 lalu. Menanggapi hal ini, Penjabat Walikota Mataram, Dra.Hj. Putu Selly Andayani, M.Si menyebut bahwa Kota Mataram belum layak mendapatkan Adipura. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Penyelesaian pengerjaan proyek renovasi dan perluasan bangunan kelas III DAK RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB berpotensi molor dari batas kontrak yang ditentukan pada 28 November mendatang. Pemprov NTB diminta menindak tegas kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Pasalnya, fasilitas kesehatan yang menjadi sarana pelayanan dasar masyarakat tersebut tak dapat dimanfaatkan dengan segera.
‘’Apalagi ini masuk dalam pelayanan dasar masyarakat. Ketika ini tertunda, masyarakat tak bisa menikmati dengan segera pelayanan umumnya. Kami berharap ini menjadi perhatian dari eksekutif supaya menyegerakan penyelesaian proyek ini
dengan fokus dan menindak tegas kontraktor itu supaya segera menyelesaikan,” kata Wakil Ketua DPRD NTB, H. Abdul Hadi, SE, MM ketika diminta tanggapannya, Senin (23/11) siang kemarin. Bersambung ke hal 15
Buah Manis Promosi di Timur Tengah
Persiapan Musrenbang Desa dan Kecamatan
yang merespons presentasi kami di acara jamuan makan malam bersama pengusaha Arab Saudi
Pemkab Lobar Libatkan Tiga Pilar Pemerintahan Rumuskan Perencanaan Pembangunan
SEPEKAN berpromosi ke Timur Tengah (Arab Saudi), akhirnya berbuah manis. Sejumlah investor Arab Saudi, akan berkunjung ke Lombok untuk melihat dari dekat mengenai peluang investasi di sejumlah kawasan wisata. Rencana kedatangan investor asal Saudi Arabia ini disampaikan Vice Consul Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Saudi Arabia, Jurman Saputra Nazar kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, H.Lalu Muhammad Faozal, S.Sos.M.Si Minggu (22/11) di Jeddah. Kadisbudpar, Moch Faozal, langsung merespon positif rencana kunjungan tiga investor dimaksud dan siap mempertemukan pengusaha asal Arab Saudi ini dengan pemerintah NTB. ‘’Insya Allah, dalam waktu dekat ini, NTB akan kedatangan investorArab Saudi. Kedatangan investor ini, sebagai reaksi kalangan pengusaha Arab Saudi
di Konjen RI di Jeddah,’’ ungkap Faozal sumringah. Bersambung ke hal 15
Giri Menang (Suara NTB) Pemkab Lombok Barat (Lobar) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat terus berinovasi dalam menyusun perencanaan pembangunan ke depan untuk mencapai indikator kinerja daerah guna mewujudkan kemajuan daerah, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
PRESENTASI - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, H.Lalu Muhammad Faozal, S.Sos.M.Si saat presentasi di hadapan para tour & travel serta Kadin Jeddah di Konjen Jeddah, Minggu (22/11) lalu.
RAKOR - Peserta Rakor persiapan Musrenbang Desa dan Kecamatan.
LAPORAN - Ketua Panitia yang juga Kabid Stapel Bappeda Fathurrahim saat menyampaikan laporan dihadapan Sekda (dua dari kiri) dan Kepala Bappeda Lobar (paling kanan).
SUARA NTB Selasa, 24 November 2015
SUARA MATARAM
Halaman 2
Mataram Gagal Raih Adipura Keterbatasan Sarana dan Prasarana PENANGANAN kebersihan di setiap lingkungan di wilayah Kecamatan Selaparang telah berjalan baik. Camat Selaparang, Irwan Rahadi mengatakan di setiap lingkungan telah terbentuk kelompok kerja (Pokja) yang khusus untuk penanganan sampah. Namun yang menjadi kendala adalah masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung untuk persampahan. Dengan adanya penambahan anggaran untuk kelurahan menjadi Rp 250 juta per tahun, Irwan mengarahkan semua lurah di Kecamatan Selaparang untuk memanfaatkan anggaran tersebut untuk melengkapi kekurangan sarana dan prasarana persampahan. Hal yang juga merupakan kendala yang dihadapi pihaknya adalah akselerasi pengangkutan sampah. “Dimana selama ini akses untuk persampahan ini hanya sampai di tempat pembuangan sementara (TPS). Untuk menjangkau ke masyarakat di setiap lingkungan sulit karena tidak semua lingkungan memiliki gerobak sampah,” ujarnya kepada Suara NTB, Senin (23/11). Terpenting dalam penanganan persoalan kebersihan ini selain penyediaan sarana dan prasarana, menurut Irwan adalah penguatan kelembagaan. Dan itulah yang diminta kepada setiap kelurahan. Dengan tambahan dana menjadi Rp 250 juta per kelurahan, Irwan juga mengarahkan lurah untuk menganggarkan pengadaan mesin pencacah sampah atau insenerator. Namun yang terpenting baginya adalah bagaimana membentuk kelembagaan di tengah masyarakat sehingga setelah alat ini ada, ada wadah atau lembaga dari masyarakat yang mengelolanya. “Terpenting kelembagaan dulu. Kasihan kalau alatnya saja yang ada tapi tidak ada pembentukan kelembagaan,” imbuhnya. Irwan juga mengarahkan seluruh lurahnya untuk memanfaatkan dana tersebut seefektif mungkin. Dengan demikian pihaknya bisa ambil bagian dalam upaya mewujudkan kebersihan Kota Mataram mulai dari tingkat lingkungan. Kesepakatan penggunaan dana Rp 250 juta untuk kelurahan telah dibahas dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu. “Kesepakatan dalam rapat koordinasi bersama lurah bahwa dana itu kita stressing untuk pengadaan mesin insenerator, gerobak sampah,” ujarnya. Tidak hanya persoalan kebersihan yang ingin ditingkatkan, tapi bagaimana agar lingkungan tersebut asri dan indah. (ynt)
(Suara NTB/ynt)
Mataram (Suara NTB) Kota Mataram gagal meraih piala Adipura tahun ini. Kegagalan ini, kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Mataram, Drs. M. Saleh karena penilaian lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya. “Dari sisi penilaian lebih ketat dan kita belum siap terhadap sistem penilaian yang baru,” jelasnya kepada Suara NTB, Senin (23/11). Saleh menerangkan tahun lalu penilaian untuk sistem pengelolaan sampah hanya ada dua, yaitu bagaimana pemilahan sampah organik dan anorganik. Tapi di tahun ini penilaian untuk pengelolaan sampah meliputi lima kategori. Selain sampah organik dan anorganik, harus juga memilah sampah berdasarkan jenisnya seperti sampah plastik, sampah botol, sampah dari beling atau kaca, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Limbah B3 ini seperti bekas baterai, lampu neon, dan lainnya. “Ini harus ada penanganannya secara tersendiri. Kriterianya begitu cepat berubah,” ujarnya. Ia menjelaskan penilaian pengelolaan sampah oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup (LH) bukan dilihat dari berapa persen sampah terbuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), tapi bagaimana pengolahannya. Selain menggiatkan pengolahan sampah, ke depan BLH Kota Mataram akan fokus pada pembelian hasil pengolahan sampah dari
masyarakat. Untuk pembelian hasil olahan sampah ini, pihaknya menyiapkan anggaran Rp 100 juta mulai 2016 mendatang. Sampah yang akan dibeli tidak hanya hasil pengolahan sampah organik yaitu pupuk kompos, tapi juga hasil olahan sampah plastik. Hasil olahan ini kemudian bisa dijadikan suvenir bagi tamu-tamu yang datang dari luar daerah. Dengan dana pembelian hasil olahan sampah ini diharapkan masyarakat lebih bergairah untuk mengolah sampah. “Yang kita lakukan sekarang ini bagaimana menggiatkan pengolahan sampah sehingga masyarakat lebih bergairah mengolah daripada membuang sampahnya,” urai Saleh. Selain BLH Kota Mataram, ada beberapa SKPD yang juga akan menyiapkan anggaran untuk pembelian hasil olahan sampah seperti Dinas Pertamanan, Dinas Kebersihan, dan Dinas PKP (Pertanian, Kelautan, dan Perikanan) dengan dana masing-masing sebesar Rp 100 juta. (ynt)
(Suara NTB/ynt)
SAMPAH - Warga Kota Mataram masih membuang sampah ke sungai dan saluran, seperti dalam gambar ini.
KPU Berikan Bimtek ke PPK dan Panwascam Mataram (Suara NTB) KPU kembali memberikan memberikan bimbingan teknis pemungutan dan penghitungan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota, kepada 65 panitia penyelenggara kecamatan (PPK) dan Panwascam. Komisioner KPU Kota Mataram, Bedi Saparwadi, SE., menyebutkan, sebanyak 65 orang peserta dari PPK dan Panwascam dihadirkan pada Bimtek pemungutan dan penghitungan diagendakan selama dua hari tersebut. “Rencananya kita mulai dua hari sampai besok (hari ini,red),” kata Bedi ditemui usai mengisi materi, Senin (23/11). Pada prinsipnya kata
Bedi, proses pemungutan dan penghitungan tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Hanya ada hal baru, dimana satu tempat pemungutan suara (TPS) dibatasi 800 pemilih dan ada panwas TPS. Hal lain yang membedakan yakni pada form C7 dan aturan sah atau tidaknya pencoblosan surat suara. “Kalau pemungutan dan penghitungan sama saja, nggak ada beda,” pungkasnya. Ditegaskan, bimtek ini tujuannya supaya di tingkat PPK memiliki pemahaman peraturan komisi pemilihan umum (PKPU) 10 dan 11 tahun 2015 tentang pungut, hitung dan rekapitulasi, sehingga mengurangi miskomu-
nikasi serta pelaksanaan pemilu berakhir dengan sangat berintegritas. Dalam diskusi tersebut akunya, PPK masih kebingungan menyikapi penggunaan DPTb2. Maksudnya, pemilih yang menggunakan kartu keluarga dan KTP untuk memilih. Prinsipnya ujar Bedi, warga tersebut harus memiliki identitas dan boleh memilih di mana alamat identitasnya. Akan tetapi, petugas PPS hanya melayani pada pukul 12.00 Wita hingga 13.00 Wita. Apabila ditemukan tidak ada surat suara, maka diarahkan untuk pindah memilih ke TPS terdekat. “Yang penting dia punya identitas, iya boleh memilih,” ujarnya. (cem)
Retribusi Jangan Dobel
(Suara NTB/fit)
RENCANA Dinas Kebersihan Kota Mataram memungut retribusi kebersihan bagi non pelanggan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), mendapat tanggapan dari anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Rangga Danu Meinaga Adhitama, SH., MH. Menurutdia, tidak masalah kalau masyarakat non pelanggan PDAM dipungut retribusi kebersihan. Asalkan, masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya untuk membayar uang sampah bulanan kepada tukang sampah keliling. ‘’Kalau masyarakat harus membayar dobel, saya tidak setuju,’’ tegas Rangga kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Senin (23/11) kemarin. Dengan penarikan retribusi kebersihan kepada masyarakat non pelanggan PDAM, mestinya jasa tukang sampah keliling dibayar oleh Dinas Kebersihan. Jangan sampai seperti yang berlangsung sekarang, pelanggan PDAM sudah dipungut retribusi melalui rekening yang dibayarkan setiap bulan, di lingkungan tetap membayar jasa tukang sampah keliling. Rangga tidak menyangkal, memang masih banyak persoalan terkait kebersihan di Kota Mataram. Persoalan sampah yang ada, tidak bisa selesai dengan pola pengangkutan dengan konsep yang kurang matang. Politisi PKPI ini lebih setuju kalau Dinas Kebersihan melakukan penambahan gerobak sampah di tiap kelurahan. Karena, lanjut Rangga, penambahan gerobak sampah 39 unit per tahun masih jauh dari kebutuhan. Akan lebih efektif kalau pengadaan gerobak sampah, pos anggarannya ada di masing-masing kelurahan. Idealnya, gerobak sampah harus ada di setiap RT. Dinas Kebersihan harus menghitung berapa kebutuhan anggaran untuk penambahan gerobak sampah. ‘’Berapa kebutuhannya ya harus dianggarkan,’’ cetusnya. Jika persoalannya adalah anggaran yang terbatas, pengadaan gerobak sampah bisa saja dilakukan secara bertahap. Untuk gerobak sampah, bisa juga pengadaannya dalam bentuk kendaraan roda tiga agar lebih praktis membawa sampah sampai ke TPS. Ia menyadari bahwa solusi sampah di Mataram tidak selesai pada pengadaan gerobak sampah semata, tetapi juga ketersediaan TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Karenanya, Rangga mengimbau kepada Dinas Kebersihan agar membuat pemetaan rute pengangkutan sampah dari TPS ke TPS, berikut jam pengangkutan sampah. ‘’Jadi harus jelas, satu armada itu mengangkut di berapa TPS,’’ ujarnya. (fit)
Tungku Sampah Dinilai Belum Optimal Mataram (Suara NTB) Tahun 2016, Pemkot Mataram berencana membangun tujuh tungku sampah. Pengadaan pembakar sampah tersebut dinilai belum optimal untuk mengurangi volume sampah di Mataram. Sebab, produksi sampah perhari mencapai 400 ton. Kepala Dinas Kebersihan Kota Mataram, Dedi Supriyadi menjelaskan, produksi sampah di Mataram 40 ton lebih perhari. Sementara, tungku sampah tersebut hanya mampu membakar sampah 5 ton. Ini tidak akan seimbang dengan jumlah volume sampah. “Itu kan katanya, belum kita lihat hasilnya,” kata Dedi ditemui Senin (23/11). Pihaknya sudah melihat langsung tungku sampah milik TGH. Hasanain di Narmada. Konsep itu kemudian ditiru dan sedang dibangun di Sweta. Belum berani dipastikan apakah tungku pembakar sampah itu bisa menjadi solusi, karena belum dilihat hasilnya. “Sekarang kita tahu, karena belum kita lihat hasilnya,” terangnya. Kalau ini berhasil kata Dedi, kenapa tidak dilanjutkan sehingga bisa mengurai volume sampah di Mataram. Sementara waktu, pihaknya meminta pengadaan mobil operasional. Berbicara persoalan sampah tidak akan selesai dan pasti menjadi persoalan di seluruh daerah. Dan ini tidak bisa dikaitkan dengan adipu-
(Suara NTB/cem)
Dedi Supriyadi ra. Sebab, penilaian adipura itu memiliki aspek - aspek penilaian. Bukan saja diukur dari kebersihan saja. “Semua daerah sampah jadi persoalan. Masalah adipura punya kriteria dan bukan itu saja masalahnya,” ujarnya. Sementara itu, Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si., mengatakan, Pemprov NTB akan memberikan bantuan Rp 4 miliar untuk penanganan sampah. Di APBD 2016, telah dialokasikan pengadaan Incinerator di tiap kelurahan. Incenerator ini berkapasitas 5 ton dan dipastikan menjadi alternatif mengurangi sampah di Mataram. “Satu incinerator itu 5 ton dan habis dalam waktu dua jam,” terangnya. Menjadi pilot project di kawasan Sweta dibangun incinerator. Artinya, jika ini berhasil maka persoalan sampah di Mataram akan selesai. (cem)
Tanggul Sungai Bernyok Rusak (Suara NTB/cem)
BIMTEK - Komisioner KPU, Bedi Saparwadi saat mengisi materi pada Bimtek di Lombok Garden, Senin (23/11).
Kurang Puas Soal RAPBD 2016
Ketua DPRD Temui Penjabat Walikota
Mataram (Suara NTB) – Kalangan DPRD Kota Mataram tengah dilanda kegundahan menyusul belum diajukannya nota keuangan terkait RAPBD Kota Mataram 2016 oleh eksekutif. Sampai-sampai Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., berinisiatif menemui Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, MSi., di kantornya, Senin (23/11) kemarin. ‘’Tadi saya sudah ke sini jam 07.45 Wita tapi ibu Penjabat belum datang. Ini saya datang yang kedua,’’ aku Didi sebelum diterima Penjabat Walikota di ruang kerjanya. Ketua DPRD Kota Mataram bertemu empat mata dengan Penjabat Walikota Mataram sekitar 15 menit. ‘’Saya menanyakan kapan RAPBD 2016 diajukan,’’ katanya usai bertemu Penjabat Walikota Mataram. Penjabat Walikota Mataram, lanjut Didi menyampaikan RAPBD 2016 kemungkinan akan disampaikan ke DPRD Kota Mataram, Rabu (25/11) besok. Sedianya, Dew-
an menyarankan agar RAPBD 2016 diajukan Senin (23/11). Namun dengan berbagai pertimbangan di eksekutif, Penjabat memperkirakan baru akan mengajukan RAPBD itu Rabu (25/11). Kondisi ini, aku Didi, mempersulit Dewan untuk mengatur waktu. Kalau pembahasan dimulai Senin (23/11) saja, waktu yang tersedia hanya enam hari. ‘’Itupun hari Sabtu kita gunakan meskipun hari libur,’’ demikian Didi. Tahaptahapan secara formal dalam paripurna membutuhkan waktu sekitar tiga hari. ‘’Penyampaiannya, pemandangan umum fraksi lalu jawaban eksekutif,’’ terangnya. Itupun sebetulnya harus ada waktu jeda diantaranya untuk memberikan kesempatan bagi fraksi termasuk bagi eksekutif untuk menjawab pemandangan umum fraksi. Siapapun yang membahas RAPBD dengan gambaran waktu seperti yang terjadi di Kota Mataram, diyakini Didi tidak akan maksimal. ‘’Oleh
karena itu, kami kira ini langkah penyelamatan bagi kita semua untuk bagaimana kebaikan masyarakat,’’ tutur Didi. Kalaupun nanti disampaikan Rabu (25/11), Dewan tetap akan melakukan pembahasan all out. Pembahasan akan dilakukan dari pagi sampai pagi lagi. Yang menjadi pemikiran sekarang, bagaimana sisa waktu yang terbatas dapat menghasilkan hasil yang berkualitas. ‘’Sebenarnya saya sudah sampaikan pada beliau agar bisa diparipurnakan sebelum tanggal 30 November. Kalau tanggal 30 November baru diparipurnakan, itu selemah-lemahnya semangat,’’ katanya. Didi menegaskan bahwa Dewan telah melaksanakan tugas dengan terus menerus mengingatkan eksekutif untuk segera menyampaikan RAPBD 2016. ‘’Kami juga sudah bersurat agar RAPBD 2016 menjadi perhatian,’’ tandasnya. Apakah Dewan kecewa? ‘’Cuma kurang puas saja,’’ tandasnya. (fit)
Mataram (Suara NTB) Tidak saja tanggul Sungai Unus di Kelurahan Pagutan Timur yang jebol. Kasus serupa juga ditemukan pada tanggul di Sungai Bernyok Kelurahan Tanjung Karang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura mengatakan, kerusakan tanggul itu akibat dilakukan pengerukan sedimentasinya. Rupanya pengerukan terlalu dalam mengakibatkan rusaknya tanggul. “Itu proyek sudah lama dan wajar kalau sudah rusak,” kata Mahmuddin, Senin (23/11). Rencananya, perbaikan tanggul menggunakan dana sporadik atau kedaruratan yang diprediksi tidak membutuhkan anggaran cukup besar. “Palingan cuma Rp 2 - 7 juta,” sebutnya. Mahmuddin mengaku, tanggul Sungai Bernyok merupakan proyek tahun 2007 dan tidak diketahui secara pasti berapa
besar anggarannya. “Nah itu dibangun sebelum saya jadi kepala dinas,” pungkasnya. Dikonfirmasi terpisah, anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Rangga Danu Mainaga menegaskan, apapun menjadi alasan Dinas PU harus segera diperbaiki. Dia mengkhawatirkan kerusakan tanggul semakin parah apabila terjadi banjir. “Belum banjir saja sudah rusak, apalagi banjir terjadi,” sesalnya. Rangga meminta tahun 2016 harus dianggarkan dengan catatan perbaikan tanggul tersebut harus memperhatikan kualitas pekerjaan dan tidak sembarangan menunjuk kontraktor. “PU ini jangan slow saja bekerja,” sindirnya. Pantauan Suara NTB, kerusakan tanggul Sungai Bernyok itu sangat parah dan kerusakan hampir satu kilometer. Beberapa bagian tanggul jebol dan material bangunan tergerus oleh air atau abrasi. (cem)
(Suara NTB/cem)
RUSAK - Tanggul Sungai Bernyok di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela yang rusak.
SUARA NTB Selasa, 24 November 2015
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 3
Digerogoti Penyakit Busuk Buah SEKRETARIS Asosiasi Wirausaha Kehutanan Masyarakat Indonesia (AWKMI) Provinsi NTB, Rupawan menyampaikan keprihatinannya melihat produksi kakao yang makin merosot. Penyakit busuk buah menjadi momok. Hasil pengamatannya, kakao yang ada di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara mengala(Suara NTB/bul) mi kondisi yang sama. Rupawan Meski telah ada pendampingan dari Dinas maupun penyuluh, tetap saja penyakit busuk buah tak bisa dilawan. “Penyuluhnya ada, tetapi cenderung karena kompetensi yang kurang, obat-obatan yang disosialisasikan juga belum begitu dipahami, sehingga petani juga acuh,” ungkapnya. Tentu petani hanya mengandalkan produksi kakao secara alami, konsekuensinya hasil yang diharapkan petani tidak sesuai harapan. Rupawan mengatakan, perlu penanganan lebih serius dan butuh pendampingan secara terus menerus kepada petani pekebun. Guna meningkatkan produktivitas sesuai yang diharapkan, AWKMI merekomendasikan harus dilakukan peremajaan dan penjarangan pohon. Kakao adalah salah satu komoditas perkebunan, atau Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang memiliki prospek pasar yang cukup menjanjikan. Apalagi dalam kondisi melejitnya nilai tukar dolar terhadap rupiah, harga jualnya telah naik dari sebelumnya hanya Rp 30.000/Kg, naik menjadi Rp 45.000/Kg. AWKMI kewenangannya sebatas melakukan pendampingan dari sisi hilir. Menjembatani antara petani produsen dengan pengusaha. Rupawan mengatakan, saat ini rata-rata petani kakao sedang panen raya. Hanya saja, terbatasnya produksi akibat penyakit busuk buah ini, akibatnya petani hanya menikmati sedikit dari kenaikan harga penjualan tersebut. “Jika alih teknologi sudah diimplementasikan oleh para petani kakao. Mungkin saja keuntungan yang didapatkan saat ini cukup besar,” demikian Rupawan. (bul)
Pengusaha SPBE Diminta Lebih Teliti Mataram (Suara NTB) Pertamina mengeluarkan peringatan kepada pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) lebih teliti. Menyusul adanya temuan mesin pengisian elpiji di salah satu agen di Lembar, Lombok Barat tidak sesuai takaran. Pertamina menindaklanjuti hasil Sidak Tim gabungan Direkrorat Kemetrologian Kementerian Perdagangan RI bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Barat saat melakukan melakukan pengawasan tera ulang ukur, takar, timbang, salah satunya di SPBE Om Agus belum lama ini. “Hasilnya memang ada kerusakan di dua mesin pengisian, namun saat ini sudah dilakukan perbaikan,” uangkap Junior Sales Executive PT. Pertamina Rayon IX Region V NTB, Firdaus Sustanto menjawab Suara NTB terkait hasil investigasi yang dilakukan. Ia menjabarkan kerusakan mesin bukan arti sebenarnya, tetapi akurasi alat ukurnya yang perlu diseting ulang. Ia mengakui, tidak selamanya mesin pengisian yang digunakan di SPBE selalu dalam kondisi baik, saat dioperasikan terus menerus. Mesin yang tidak tepat akurasinya, menurut Firdaus, direkomendasikan penggunaan sementara distop, dilakukan perbaikan, sampai dilakukan tera ulang oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, melalui UPTD Kemetrologiannya. “Saya hanya perlu luruskan, info yang di berita salah, kekurangannya hanya 0,2 Kg, bukan 2 Kg. SPBEnya juga saya marahi, karena memberikan informasi yang tidak detail,” kata Firdaus dihubungi di Mataram, Senin (23/11). Peringatan tak khusus kepada pihak SPBE Om Agus, Firdaus menyebut terdapat sebanyak lima SPBE di Lombok. Masing-masing pengusahanya diharapkan harus lebih teliti sebelum melakukan pengisian. Pengecekan berat tabung harus dilaksanakan secara rutin. Tabung yang dicek beratnya harus diambil secara acak, ini harus dilkakukan setiap hari guna memastikan pelayanan agar tak merugikan konsumen. Sebelumnya, Firdaus juga menyampaikan tak akan segan-segan menjatuhkan sanksi kepada kepada pihak SPBE yang kemungkinan terindikasi sengaja melakukan kecurangan. Sanksinya berupa penghentian distribusi elpiji dari Pertamina, hingga sanksi keras pencabutan izin. Pengawasan tak hanya harus dilakukan oleh Pertamina. Masyarakat diminta ikut berperan aktif, dengan mengecek berat bersih tabung elpiji saat pembelian. (bul)
(Suara NTB/bul)
MENUJU TIGA GILI - Salah satu pemilik perahu penyeberangan ke tiga gili, Trawangan, Meno dan Air sedang menyandarkan perahunya untuk membuat penumpang lokal lebih nyaman naik untuk diangkut menuju kawasan wisata tersohor di NTB itu. Kunjungan wisatawan yang terus meningkat menjadi peluang besar usaha penyeberangan di sana.
Rute Lombok – Sulawesi Perlu Tambahan Kapal Mataram (Suara NTB) PT. Pelni Cabang Mataram meminta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB mengajukan penambahan kapal untuk melayani rute Lombok - Sulawesi. Perusahaan pelayaran milik pemerintah ini kelabakan melayani jumlah penumpang setiap pemberangkatan. Wahono, salah satu petugas di Pelni Cabang Mataram menyebut, rute Lombok-Sulawesi sudah over kapasitas setiap pemberangkatan, dengan jadwal sekali dalam dua minggu. Kapal yang digunakan melayani rute tersebut berkapasitas 1.750 penumpang. Namun aturan baru yang diberlakukan pemerintah, jumlah penumpang dibatasi hanya sebanyak 200 penumpang. Wahono menyebut karena
yang diprioritaskan adalah kenyamanan bagi penumpang. “Pelni yang mengajukan, biasanya ada evaluasi. Tapi kalau Dishub yang ngajukan, karena pemerintah dengan pemerintah biasanya ada pertimbangan khusus,” katanya kepada Suara NTB di Mataram, Senin (23/11). Karena aturan yang dikeluarkan Kemenhub, Pelni Cabang Mataram menyikapinya dengan melakukan pembatasan terhadap jumlah
penumpang setiap kali pemberangkatan. Yang menjadi persoalan, calon penumpang yang tidak bisa diberangkatkan bahkan harus menunggu antrian sampai 1,5 bulan untuk ke Sulawesi. “Kita hanya tiga hari buka saja habis tiketnya, sisanya yang tidak kebagian harus menunggu sebulan hingga 1,5 bulan,” ujar Wahono. Mestinya, rute Lombok - Sulawesi dapat dipenuhi Pelni Ca-
bang Mataram sekali dalam seminggu. Sampai saat ini, sejak dibukanya rute ke Sulawesi, pemberangkatan kapal dilakukan tetap dua minggu sekali. “Kalau trayeknya ditambah, penumpang yang tertunda bisa dilayani,” tambahnya. Wahono menyebutkan, animo masyarakat NTB menyeberang ke Sulawesi terutama Makassar cukup tinggi. Diperkirakan karena banyaknya penduduk NTB yang sudah menetap dan beranak pinak. Bahkan yang berkepentingan karena urusan ketenagakerjaan juga menyumbang tingginya jumlah penumpang. Tidak hanya rute LombokSulawesi yang diminta lebih
dihidupkan, rute Lombok NTT dipandang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, agar diajukan untuk dilayani kembali. Pasca pembekuan sementara rute tersebut karena pertimbangan minimnya penumpang. Pengajuan menghidupkan rute Lombok - NTT, dimaksudkannya, pemerintah dapat menyiapkan subsidi. Agar Pelni tetap membuka kembali rute tersebut. “Pelni sebenarnya tetap ingin melayani rute Lombok - NTT. Tapi karena minus terus, trayeknya ditutup sementara. Mungkin pemerintah daerah bisa menyiapkan subsidi agar rute ke NTT dibuka kembali,” demikian Wahono. (bul)
Hadapi MEA, Tenaga Kerja Kapuas Hentikan Terima Sektor Pariwisata Disertifikasi Transmigran dari NTB Tanjung (Suara NTB) Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) menilai tingkat persaingan berbagai sektor akan semakin ketat, seiring masuknya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Alasan itulah, Pemda KLU bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, telah dan akan melakukan sertifikasi bagi tenaga kerja di sektor pariwista. Kabid Pemasaran pada Dinas Pariwisata KLU, Bratayasa, mengungkapkan langkah kongkret yang diambil Pemda KLU adalah dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dari unsur tenaga kerja terdidik dan terlatih. Dengan upaya ini, diharapkan kedatangan
tenaga kerja dari luar negeri tidak lantas menghilangkan potensi lapangan kerja bagi sumber daya lokal yang ada. Tahap awal, Dispar KLU akan setidaknya 500 pekerja bersertifikat. Implementasinya, para pekerja akan diberikan tes kemampuan, bahasa dan sebagainta agar kompetensinya diakui. Mereka harus mampu berbahasa asing (Inggris) dengan baik serta menguasai beberapa bahasa, pengalaman kerja di hotel minimal dua tahun, dan lainnya. “Melihat letak geografis para pekerja berada, maka tes sertifikasi akan digelar di dua tempat, yaitu di Gili Trawangan yang difasilitasi oleh Hotel Vila Ombak dan Hotel Ombak Sunset. Sedangkan tes di darat akan difasilitasi oleh Hotel Lombok Lodge,” ungkap Bratayasa, Senin (23/11). Dari pelaksanaan tahap awal, tes sertifikasi tenaga
kerja ini tidak memenuhi target. Di mana, total sebanyak 450 pekerja yang ambil bagian. Di antara jumlah itu, 300 orang melangsungkan tes di Hotel Lombok Lodge. Untuk diketahui, kata dia, asessor sertifikasi didatangkan dari LSP Bali sebanyak 10 orang. Mereka yang dinyatakan lulus, otomatis memperoleh sertifikat. Sedangkan bagi yang tidak, akan digembleng lagi melalui diklat dan pembinaan. Pekerja yang tidak lulus sertifikasi ini pun, tidak lantas diberhentikan dari tempatnya bekerja, melainkan akan diupayakan hingga memperoleh sertifikat. “Secara umum, para pekerja akan dibina bagaimana melayani tamu dengan baik, para pekerja juga harus menguasai teknik sesuai bidang, serta pengetahuan Informasi dan teknologi sehingga mampu mengembangkan perusahaan,” pungkas Bratayasa. (ari)
Mataram (Suara NTB) Pemkab Kapuas, Kalimantan Tengah melayangkan surat pemberitahuan menyetop sementara (kiriman transmigran) dari Provinsi NTB. Transmigran asal NTB dianggap tak kooperatif. Surat pemberitahuan ini ditandatangani langsung oleh Bupati setempat dan diterima Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB sebulan lalu. Otomatis, daerah tersebut sampai batas waktu yang tak ditentukan, bukan menjadi prioritas transmigrasi. Persoalannya diungkapkan Kepala Bidang Penyiapan Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi pada Disnakertrans NTB, Huailid. Transmigran dari NTB yang dikirim sekitar tahun 2000an lalu hingga saat ini nyaris tak tersisa. Dari sebanyak 50 KK+25 KK yang dikirim secara bertahap, tersisa hanya dua KK. Para transmigran tersebut ditengarai meninggalkan lokasi transmigrasi secara diamdiam. “Atas dasar itu, kita menerima surat dari Pemda Kapuas, tidak menerima se-
HILANG HILANG STNK R2 HONDA DR4073DY NOKA/NOSIN: MH1JB91129K864005/ JB91E-1860754 AN. IMAM FADLIAN KURNIAWAN HILANG DISEKITAR DESA PRESAK KEC.NARMADA HILANG STNK R2 YAMAHA DR6227BU NOKA/NOSIN: MH314D204BK185547/14D1186593 AN. IDA BAGUS NYOMANWARDINATAHILANG DISEKITAR JL. SANDUBAYA MENUJU JL.SELAPARANG HILANG STNK R4 SUZUKI CARRY ST NOPOL EA1061G NOKA/NOSIN: SL410604823/ F10A-ID-604823 AN. MUHAZZAN HILANG DISEKITAR KOTA MATARAM
(Suara NTB/bul)
Huailid mentara transmigran dari NTB,” jelas Huailid. Kendati demikian, dikatakan tidak bisa sepenuhnya para transmigran asal NTB ini disalahkan. Mesti harus dilihat secara menyeluruh apa sebab hingga hampir seluruh transmigran meninggalkan lokasi tersebut. Dalam hal ini, Disnakertrans berencana ingin melakukan investigasi sebagai bahan untuk evaluasi. Para transmigran disiapkan lahan garapan, tempat tinggal, hingga jatah hidup (jadup) selama setahun pascapenempatan. Huailid mengatakan, melihat kondisi di NTB, transmigrasi memang harus digalakkan, baik transmigrasi di dalam daerah maupun di luar daerah. Setelah Pemkab Kapuas menyetop sementara masuknya transmigran asal NTB, beberapa daerah lainnya di Indonesia, yang notabene merupakan daerah dengan potensi transmigrasi, masih memberikan peluang besar. Beberapa di antaranya, di Kanyong Kalimantan Barat, tahun ini Disnakertrans akan mengirim transmigran sebanyak 15 KK, serta sebanyak 10 KK akan diberangkatkan ke Sumatera Selatan. Maluku dan Maluku utara juga memiliki potensi besar daerah penerima transmigran, khususnya dari NTB. Sayangnya, dua wilayah itu minim peminat. Mungkin tahun inipun kuotanya tak bisa diisi. (bul)
SUARA NTB Selasa, 24 November 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 4
Debit Air Menurun
Ribuan Pelanggan PDAM Tak Bisa Terlayani
Kritikan yang Wajar INSPEKTUR pada Inspektorat Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Drs. Haris, MAP menilai jika kritikan yang dilontarkan Bupati Lotim, H. Moch. Ali Bin Dachlan terhadap lembaga auditor internal yang dipimpinnya itu merupakan suatu hal yang wajar. Pasalnya, seorang pimpinan menilai dan mengevaluasi bawahan atau stafnya itu merupakan suatu hal yang biasa untuk terus meningkatkan kinerjanya. Menurutnya, pimpinan melakukan evaluasi dan penilaian terhadap stafnya itu merupakan suatu yang wajar. Disinggung masalah hasil audit kasus dugaan pungutan liar (pungli) pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim beberapa waktu lalu yang ditolak bupati, Haris mengakuinya. Apalagi, seorang pimpinan pasti menginginkan hasil yang lebih baik diberikan oleh bawahannya. Sementara, ungkap Haris, di dalam tubuh Inspektorat Lotim hingga saat ini masih memiliki kelemahan terutama dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam kasus dugaan pungli maupun dalam kasus-kasus lainnya yang pernah ditangani oleh Inspektorat Lotim, Bupati Lotim selalu menginginkan laporan yang dilakukan itu dilaksanakan dengan cara investigasi. Sementara, untuk melakukan investigasi dibutuhkan pengungkapan kasus yang cukup mendalam dengan menelusuri suatu kasus itu, mulai dari bagaimana awal kejadian kasus tersebut sampai dengan akhir atau kesimpulannya. Sehingga, barulah bisa disimpulkan kasus masuk ranah pungli atau tidak. “Itu sebagai motivasi untuk bagaimana Inspektorat itu bisa memberikan hasil yang lebih besar dan hasil yang maksimal. Namun kita juga akui SDM kita di sini masih kurang untuk melakukan investigasi itu,” kilahnya. Dalam mewujudkan apa yang diinginkan bupati, saat ini pihaknya mengaku terus menggenjot kualitas SDM yang ada pada Inspektorat Lotim yakni dengan memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat). Diakuinya, kelemahan yang paling mendasar dalam melakukan audit itu terletak pada SDM di Inspektorat baik dari auditor maupun pejabat pengawasan urusan pemerintah daerah (P2UPD). (yon) Haris (Suara NTB/yon)
Siswa Indisipliner
Dikpora Minta Guru Tidak Selalu Disalahkan Selong (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) meminta kepada para orang tua atau wali murid tidak selalu menyalahkan oknum guru yang melakukan pemukulan terhadap siswa. Pasalnya, tindakan itu terkadang dilakukan untuk mendidik siswa, terutama yang memiliki perilaku membandel. Demikian disampaikan, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Dikpora Lotim, Drs. M. Zaini, Senin (23/11). Menurutnya, pemukulan yang dilakukan oleh guru terhadap siswa tidak selalu mengacu kepada hal-hal yang berbau negatif. Akan tetapi, tindakan yang dilakukan oleh oknum guru tersebut harus dikaji dan dipahami oleh wali murid, karena tindakan itu dilakukan untuk meningkatkan kedisplinan siswa. Termasuk, mendidik serta memberikan efek jera terhadap siswa agar perilaku negatifnya yang melekat pada diri siswa dapat dihilangkan. Terlebih lagi, ketika berada di lingkungan sekolah, peseta didik tersebut sepenuhnya tanggung jawab sekolah. “Kita juga berharap guru jangan selalu disalahkan ketika ada aksi pemukulan maupun yang lainnya. Karena, di satu sisi tindakan itu dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa, mendidik dalam upaya memajukan dunia pendidikan di Lotim. Jadi sedikit-sedikit kita juga mengharapkan supaya orang tua jangan melapor polisi,” harapnya. Hal senada juga disampaikan Kasubag Humas Polres Lotim, Iptu Muhammad Efendi, Senin (23/11). Pihaknya, berharap kepada orang tua maupun wali murid supaya memahami peraturan urusan dalam (PUD) sekolah. Ia meyakini, tindakan pemukulan yang dilakukan oleh guru terhadap siswa itu tanpa adanya unsur kesengajaan, sehingga, wali murid juga diharapkan supaya jika ada kasus pemukulan yang dilakukan oleh guru itu langsung dilaporkan ke aparat kepolisian, melainkan terlebih dahulu harus diselesaikan secara kekeluargaan. “Memang, jika berbicara mengenai hukum, tindakan pemukulan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap siswa itu sudah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak. Namun, kita juga berharap kepada wali murid supaya bjaksana dan jangan sedikit-sedikit melapor polisi yang bisa merugikan guru yang bersangkutan,”imbaunya. Selain itu, ujarnya, sekolah memiliki lembaga yang lebih tinggi seperti Dikpora yang siap memfasilitasi setiap ada kejadian disuatu sekolah, termasuk adanya aksi pemukulan yang dilakukan oleh guru yang solusinya dapat diselesaikan dengan baik dan kekeluargaan. (yon)
(Suara NTB/ist)
PEMERIKSAAN - Suasana pemeriksaan senpi di lingkup Mapolres Lotim, Senin (23/11). Dari hasil pemeriksaan, sebanyak 169 anggota senpinya dicabut.
Tidak Memenuhi Syarat
Kapolres Lotim Cabut Senpi 169 Anggota Selong (Suara NTB) Kapolres Lombok Timur, AKBP Karsiman memerintahkan mencabut senjata api (senpi) 169 anggotanya. Sikap tegas Kapolres Lotim ini akibat para anggota tidak memenuhi syarat sebagai pemegang senpi. Hal ini disampaikan Kapolres melalui Kepala Sub Bagian Humas Polres Lotim. Iptu Muhammad Efendi, kepada wartawan di Mapolres Lotim, Senin (23/11). Senin pagi, ungkapnya, Kapolres menjadwal gelar pemeriksaan senpi 210 anggota yang dipercaya sebelumnya memegang senpi. Akan tetapi yang hadir dalam pemeriksaan hanya 100 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari 100 orang tersebut ditemukan 59 anggota dinyatakan tidak memenuhi syarat lagi sebagai pemegang senpi. Antara lain, karena alasan tidak lulus tes psikologi. Sedangkan 110 orang
yang tidak hadir menjadi penegasan Kapolres untuk dicabut, karena alasan tidak disiplin. Syarat pemegang senpi, katanya, harus sudah lulus tes psikologis yang diadakan langsung tim psikolog Polda NTB. Tes psikologi ini digelar sekali dalam 6 bulan. Saat tes psikologi tidak lulus, maka harus dicabut senjatanya. Berbeda dengan Kapolsek yang karena jabatannya, sehingga diberikan kewenangan memegang senjata berbahaya itu. Tergambar dari 891 anggota di lingkup Polres Lotim ini, sebagian besar tidak diberikan senjata. Diterangkan Kasubag Humas, 681 anggota tidak dapat memegang senpi bukan kare-
na alasan keterbatasan jumlah senpi di Lotim. Meski sebagai polisi, tidak sembarangan diberikan memegang senjata. Anggota yang diberikan memegang senjata api ini selain harus melewati tahapan tes psikologi juga harus dengan persetujuan Kapolres. Meski telah lulus ujian psikologi, namun kapolres tidak mengizinkan maka anggota yang bersangkutan tidak akan diberikan memegang senpi. Memegang senjata api, lanjutnya butuh ketenangan. Senpi tidak diinginkan dipegang oleh anggota yang emosional. “Senjata itu tingkatan terakhir penggunaannya,” terangnya. (rus)
Selong (Suara NTB) Musim kemarau yang berkepanjangan berbuntut pada penurunan debit air yang dipasok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Penurunan rata-rata 30 persen dari 16 sumber mata air. Akibatnya sebanyak 3.000 pelanggan PDAM Lombok Timur (Lotim) tidak bisa terlayani. Direktur Utama PDAM Lotim, M. Isroi, mengakui banyak menerima keluhan dari warga, namun, faktor alam tidak bisa dilawan. Hujan tidak kunjung turun yang diharap bisa kembali meningkatkan debit air yang dibutuhkan warga. PDAM tidak mampu. Khususnya di wilayah selatan dikatakan sudah tidak bisa terlayani sama sekali. Berbagai upaya, katanya, sudah dilakukan untuk mengatasi keterbatasan air ini. Salah satunya dengan melakukan pengeboran air dan mendistribusikan air dengan tangki-tangki mobil.
Upaya yang dilakukan PDAM ini, katanya, hanya bisa melayani maksimal 1000 pelanggan. Pasalnya, makin menurunnya debit air membuat pihak PDAM hanya bisa menunggu turunnya hujan. “Lombok Barat sudah mulai hujan, doa kita seminggu lagi hujan turun di Lotim,” harapnya. Penurunan yang paling dirasakan PDAM ini di sumber air Mencerit dan Ganang Masbagik. Termasuk pula yang di Kokok Tojang dan Joben. Termasuk pula yang di Tibubunter. Semuanya mengalami penurunan sangat besar yang menyebabkan sebagian besar pelanggan di wilayah Keruak tidak bisa terlayani, khususnya daerah-daerah yang berada di ketinggian. Ditambahkan mengenai sumur bor tahun ini diadakan dua unit di wilayah Pancor dan Rempung. Air dari sumur bor ini bisa melayani daerah-daerah di sekitar kawasan sumur bor. (rus)
Perbaiki Dermaga
Dishubkominfo Akui Belum Punya Anggaran Selong (Suara NTB) Rusaknya sejumlah dermaga tempat bersandar nelayan dan pengunjung seperti di Gili Lampu, Gili Bidara dan lainnya masih belum dapat prioritas perbaikan. Alasannya, belum ada anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Lotim, Lalu Suandi, mengaku, dermagadermaga yang menghubungkan beberapa gili rusak, karena diterjang badai. Seperti kasus Dermaga Pantai Transat dekat Pantai Siola rusak diterjang badai pertengahan Agustus lalu. Namun, derma-
ga itu masih bisa difungsikan, meski dalam kondisi rusak. “Walaupun kondisinya begitu masih bermanfaat,” katanya. Mengenai Dermaga Gili Bidara, katanya, saat ini masih dalam proses hukum di Kejaksaan Negeri Selong. Kasus pembangunan dermaga diketahui ada dugaan korupsi pada proses pembangunannya tahun 2013 lalu. Atas alasan itu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya penuntasan kasus tersebut di ranah hukum. “Kita serahkan sepenuhnya pada proses hukum, karena semuanya masih dalam masalah hukum,” demikian jawabnya. (rus)
Antisipasi Serangan Fajar
Panwaslu Tempatkan Narkoba, ”Bisnis Haram” yang Petugas di Tiap TPS
Menggiurkan
Selong (Suara NTB) Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resort (Polres) Lombok Timur (Lotim) mencatat kasus penyalahgunaan narkoba selama tahun 2015 ini mencapai 16 kasus dengan menjerat 22 tersangka. Banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba diduga karena menjadi peluang bisnis bagi masyarakat miskin yang mencoba mengambil jalan pintas. Kepala Satuan Reserse Narkoba, AKP Arjuna Wijaya, SIK, di Mapolres Lotim, Senin (23/11) mengakui bisnis haram ini sangat menggiurkan. Hasil transaksi dari bisnis ini menghasilkan keuntungan yang besar. Disebut 1 gram narkoba jenis sabu biasanya dipecah menjadi minimal 10 poket. Harga satu poket ini laku terjual dengan harga Rp 250-300 ribu. Sehingga dalam satu gram saja bisa menghasilkan uang sebesar Rp 3 juta. Adapun 22 tersangka yang diciduk, sebagian besar kondisi ekonominya menengah ke bawah. Bahkan ada ditemukan kondisi rumahnya kumuh. Dari kondisi inilah dinilai Arjuna,
(Suara NTB/rus)
Arjuna Wijaya rata-rata pemain bisnis penyalagunaan narkoba ini dari kalangan orang-orang yang kurang mampu dan menjadikan transaksi barang haram ini sebagai pekerjaan. Lombok Timur diidentifikasi merupakan daerah pemasaran bagi para bandar. Polisi pun sudah mengidentifikasi daerah-daerah yang termasuk paling rawan terjadi transaksi. Antara lain di seputaran wilayah Kecamatan Masbagik. Termasuk perlu diwaspa-
dai daerah-daerah lain. Terhadap para bandar-bandar narkoba itu, aparat kepolisian tidak pandang bulu dalam memberikan tindakan hukum. Disebut dari 16 kasus yang ditangani selama tahun 2015 ini, sudah 11 kasus sudah masuk ke kejaksaan dan 5 kasus lainnya sedang dalam proses. Terbaru Minggu malam lalu, pihaknya kembali berhasil menangkap. Akan tetapi belum mau dipublikasikan identitas tersangkanya. Terbesar hasil tangkapan Satreskoba Polres Lotim ini beberapa hari lalu dengan barang bukti mencapai 200 gram. Dari jumlah itu nilai uangnya tembus Rp 600 juta. Mengevaluasi hasil tangkapannya selama ini, AKP Arjuna Wijaya mengakui belum berhasil menangkap bandar-bandar dalam skala besar. Permainan bisnis haram ini katanya cukup cantik diperankan oleh para bandar yang konon mengambil barang dari Mataram, Bali dan daerah-daerah lainnya di luar Lotim. “Hasil tangkapan kita memang masih kecil-kecil,” demikian Arjuna. (rus)
Tanjung (Suara NTB) Masa tenang kampanye yang ditetapkan KPU pada 6-8 Desember, mulai diantisipasi oleh Panwaslu Kabupaten Lombok Utara (KLU). Panwas dalam hal ini, akan menempatkan anggotanya di tiap TPS (tempat pemungutan suara) guna mengantisipasi kemungkinan kecurangan pilkada, seperti serangan fajar (politik uang), intimidasi pemilih, hingga kemungkinan gesekan antar pendukung di tingkat bawah. “Kita akan perketat pengawasan saat masa tenang berlangsung. Masa itu sering ada temuan Panwas, sehingga kita akan tempatkan satu petugas untuk mengawasi satu TPS,” ungkap Ketua Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga, Panwaslu KLU, Adi Purmanto, Senin (23/11). Ia mengatakan, semua pihak agar menghindari adanya black campaign dalam berbagai praktik. Sebab hal tersebut rentan menimbulkan konflik antarpendukung di tingkat masyarakat itu sendiri. Adi mengingatkan, adanya pernyataan dari masing-masing pasangan calon untuk mengge-
lar kampanye damai di Lapangan Umum Supersemar Tanjung beberapa waktu lalu, merupakan bukti paslon dan pendukung akan menyelenggarakan kampanye bersih. Berpatokan pada komitmen itu, ia berharap agar jalannya Pilkada di KLU bebas dari hambatan apapun. Kendati demikian, Adi menilai sistem demokrasi sudah berjalan dengan baik di KLU. Mengacu pada Pemilu legislatif, pilpres, ataupun pilkada sebelumnya, Panwaslu belum menemukan adanya unsur kampanye hitam dalam masa tenang. “Pemilu tahun - tahun sebelumnya, kita belum pernah temukan, tetapi nanti kita akan tetap siagakan anggota untuk antisipasi sehingga Pilkada berjalan dengan baik,” lanjutnya. Patut dimaklumi, kata dia, Panwalu KLU hanya mempunyai anggota sebanyak 518 sesuai jumlah TPS yang ada di KLU. Panwas dengan armadanya, tidak bisa mencover TPS lebih banyak lagi kecuali hanya 1 anggota per TPS. Sebelum menempatkan anggota, pihaknya akan menggelar apel siaga seraya memberi arahan pengawasan kepada anggotanya. (ari)
SUARA NTB Selasa, 24 November 2015
Tutupi Defisit Anggaran DANA Alokasi Khusus (DAK) Lombok Barat (Lobar) turun drastis, termasuk Dinas Pendididikan dan Kebudayaan (Dikbud) terkena imbas. DAK Dikbud tahun ini dipangkas Rp 26 miliar. Karena DAK turun, maka sejumlah belanja program Dikbud di APBD pun dipangkas Rp 3,6 miliar untuk menutupi defisit anggaran Rp 14 miliar. Demikian disampaikan anggota Banggar DPRD (Suara NTB/dok) Lobar, Khatib Qazwaini keKhatib Qazwaini pada wartawan Senin (23/ 11). “DAK untuk Dikbud turun 26 mkiliar, makanya imbasnya program dipangkas. Salah satunya, pembangunan merger SDN 1 Kediri dengan SDN 2 Kediri yang dianggarkan Rp 3,6 miliar dipangkas semua,” tegas Khatib. Menurut Khatib, imbas dari pengurangan DAK dan belanja Dikbud di APBD tidak terlalu signifikan terhadap program Dikbud. Sebab yang dipangkas adalah program fisik yang tidak berkaitan dengan pelayanan di Dikbud. Menurutnya, pemangkasan anggaran di Dikbud disebabkan untuk menutupi defisit anggaran Rp 41 miliar, sehingga anggaran semua SKPD dirasionalisasi. Khusus di Dikbud beberapa program antara lain merger SDN 1 Kediri dengan SDN 2 Kediri. Awalnya dianggarkan Rp 3,6 miliar, namun dipangkas semuanya. Karena dipangkas semua anggarannya, maka proyek ini batal dikerjakan tahun depan. Menurutnya, pertimbangan anggaran ini dipangkas, karena dinilai tidak penting. Sebab kondisi bangunan sekolah masih layak pakai. Jika tetap dianggarkan maka ada pemborosan dana. Selain itu anggaran proyek GOR juga terkena dipangkas. Program di sektor lain yang dipangkas seperti hibah Rp 800 juta. Ia menyebut, prioritas tahun depan di sektor pendidikan secara umum perlu penambahan ruang kelas. Menurutnya masih banyak sekolah yang kurang ruang kelas. Dari hasil serapan terdapat lima SD yang kondisinya kurang ruang kelas. “Seperti SDN 3 Jagaraga, miris sekali anakanak belajar di ruang kelas bekas dapur,” ujarnya. Menurutnya kondisi ruang kelas tidak layak dipakai sebagai ruang belajar. Karena itu, ia akan mengupayakan agar dibangunkan ruang kelas. Selain itu, SDN 6 Sekotong yang mengalami kekurangan rumah guru. Sekolah ini berlokasi jauh dengan kondisi jalur rusak parah, sSehingga menurutnya perlu dibangunkan rumah dinas bagi para guru. “Dua sekolah ini direkomendasikan oleh Komisi IV diprioritaskan tahun depan,” imbuhnya. (her)
Warga Terong Tawah Tuntut Transparansi Dana Desa Giri Menang (Suara NTB) – Puluhan warga Desa Terong Tawah Kecamatan Labuapi Lombok Barat (Lobar) mendatangi Kantor Desa Terong Tawah, Senin (23/11). Aksi ini sebagai bentuk tindak lanjut atas temuan masyarakat adanya dugaan penyelewengan dana desa yang dilaporkan ke aparat berwajib. Warga menuntut pihak desa transparan dalam penggunaan dana desa. Warga juga menuntut agar Kepala Desa (Kades) Sahirpan mundur dari jabatannya. Aksi warga dimulai sekitar pukul 09.30 Wita. Puluhan warga, berjalan kaki mendatangi kantor desa sambil membawa pamflet bertuliskan tuntutan mereka. Massa yang dikomandoi Baron dan Muslim dikawal puluhan aparat bersenjata lengkap dari Polsek Labuapi dan Polres Lobar. “Kami mau meminta transparansi saudara Sahirpan Kepala Desa Terong Tawah terkait penggunaan dana desa senilai Rp 321 juta. Dana ini duduga disimpangkan,” protes Muslim. Setelah berorasi, sejumlah perwakilan massa aksi diwakili Tabari selaku Ketua BPD Terong Tawah dan Bokhari Muslim melakukan dialog dengan Kades Terong Tawah di ruang kerja kades. Mediasi tersebut dihadiri pula oleh Kapolsek Labuapi dan Kasi Trantib Kecamatan Labuapi. Ketua BPD, Tabari menyampaikan penerimaan dan penggunaan dana desa tidak pernah ada laporan dari kepala desa. Ia membeberkan beberapa penyimpangan penggunaan Dana Desa Terong Tawah, antara lain di Dusun Kebon Sudak ada proyek pembangunan tembok batas lingkungan dari Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) menggunakan bata merah, namun kenyataannya menggunakan batako. Selain ada proyek rabat gang di Dusun Terong Tawah Barat, berdasarkan RAB rabat gang dan jalan lingkugan akan tetapi kenyataan yang dibangun gorong-gorong saluran air . Di Dusun Muhajirin dan Dusun Bagu dilaksanakan proyek pentalutan sepanjang 140 meter. Berdasarkan RAB dana yang digunakan Rp 20 juta, namun diduga tidak menghabiskan anggaran sebesar itu. Dikonfirmasi hal ini, Kades Terong Tawah, Sahirpan, menjelaskan, persoalan dana desa sudah dilaporkan kepada pihak Inspektorat, Kepolisian, BPMPD serta Bupati Lobar. Karena sudah ditangani pihak terkait maka pihaknya meminta agar warga bersabar menunggu proses hukum. “Tunggu saja nanti, karena proses hukum masih berjalan,” jelasnya. Terkait penanganan di Inspektorat, jelasnya, pihak terkait belum turun untuk melakukan audit. Kemungkinan Inspektorat akan turun pekan depan setelah ada hasil audit ini, ia berjanji akan mengumumkan ke pihak masyarakat. Terkait persoalan ini, pihaknya berkali-kali mencoba memediasi. Ia mengundang pihak BPD yang melaporkan ke polres, namun mereka tidak hadir. Akan tetapi justru mereka melaporkan ke polres. Terkait penggunaan dana desa, jelas Sahirpan, khusus termin III masih dalam proses, karena 3 belum dicairkan. Ia menganggap laporan adanya penyimpangan pada pengerjaan proyek talut dan jembatan sangat lucu. Padhal sebelum dikerjakan proyek ini disosialisasikan lebih dulu ke BPD dan para kadus. Setelah usulan itu diperoleh barulah secara bersama-sama menyusun RAB. Acuan dari RAB itu sendiri adalah perbup dan contoh proposal. Dalam proses verifikasi usulan proposal itu tidak ada persoalan sehingga dicairkan uangnya oleh BPD. Sementara Kapolsek Labuapi, Iptu Lalu Muharlan menyampaikan persoalan ini sudah dilaporkan untuk proses hukum. Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar mempercayakan kepada pihak kepolisian dan Inspektorat. “Persoalan ini masih tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian dan pihak Inspektorat,” terangnya. (her)
(Suara NTB/her)
DEMO - Warga Terong Tawah melakukan aksi demo di kantor desa, Senin (23/11). Mereka menuntut transparansi penggunaan anggaran dana desa.
SUARA PULAU LOMBOK Anggota Pramuka Harus Berdisiplin Tinggi
Halaman 5
Giri Menang (Suara NTB) Menjadi anggota pramuka pada saat sekarang ini merupakan salah satu upaya meningkatkan rasa kebangsaan di kalangan generasi muda. Alasannya, gerakan pramuka mampu menumbuhkan generasi yang kuat, tangguh serta memiliki disiplin yang tinggi untuk memikul tanggung jawab membangun Bangsa Indonesia. Demikian disampaikan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat memberi sambutan pada upacara pembukaan Perkemahan Wirakarya (PW) Nasional VIII di Gunung Jae Lombok Barat, Senin (23/11). Masuknya pramuka dalam kurikulum 2013 sebagai ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan mulai Juli 2014 telah menunjukkan arah kebijakan yang benar dalam mendukung majunya gerakan pramuka. “Kita sebagai bangsa harus memberikan ruang yang seluas-luasnya pada gerakan pramuka untuk terus berkembang dan menjadi suri teladan bagi kaum muda lain,” ujar gubernur yang juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka NTB. Perkemahan Wirakarya Nasional VIII tahun 2015,
ujarnya, merupakan bentuk inovasi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk mewujudkan kegiatan yang bersifat pengabdian dan bakti kepada masyarakat yang dikemas dalam bentuk perkemahan. Sementara Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault, menegaskan, gerakan pramuka diharapkan menjadi satu jawaban nyata terhadap persoalan bangsa. “Gerakan Pramuka terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam mewujudkan cita-cita Tri Satya dan Dasa Darma untuk ikut membangun masyarakat,” ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini. Bangsa Indonesia, ujarnya, terus melakukan perbaikan dan pembangunan di semua bidang. Proses ini memerlukan perhatian semua pihak. Gerakan Pramuka, menurut Adhyaksa, berusaha memberikan kontribusi dalam porsi tersendiri demi membangun masyarakat Indonesia. Pramuka merupakan calon pemimpin masa depan. Untuk menuju kesuksesan setiap orang harus melalui proses. Peserta Perkemahan Wirakarya Nasional VIII diter-
(Suara NTB/Biro Humas dan Protokol Setda NTB)
SAMBUTAN - Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memberikan sambutan pada pembukaan Perkemahan Wirakarya Nasional VIII di Gunung Jae Lombok Barat, Senin (23/11). junkan di 5 sub-camp yaitu desa Karang Sidemen Kabupaten Lombok Tengah, Desa Wajegeseng Kabupaten Lombok Tengah, Desa Kotaraja Kabupaten Lombok Timur, Desa Sedau Kabupaten Lom-
bok Barat dan Gili Trawangan Kabupaten Lombok Utara. PW Nasional VIII tahun 2015 ini diikuti kurang lebih 2500 pramuka yang berasal dari seluruh Indonesia. Para peserta akan tinggal di rumah
masyarakat dan melaksanakan kegiatan bakti fisik serta non-fisik seperti pembangunan Taman Pendidikan Al Qur’an, renovasi rumah tidak layak huni dan penyuluhan ke masyarakat. (ham)
70 Persen Anak di Loteng Tanpa Akte Kelahiran
Praya (Suara NTB) Sekitar 70 persen anak di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sampai saat ini belum tercatat secara hukum sebagai penduduk, karena belum mengantongi akte kelahiran. Meski dari sisi administrasi sudah masuk dalam daftar penduduk Loteng. Demikian diakui Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Loteng, H.M. Darwis, SH, Senin (23/11). Menurutnya, saat ini jumlah anak di Loteng yang sudah memiliki akte kelahiran hanya sekitar 30 persen. Angka ini jauh dari target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat kepada Pemkab Loteng sebanyak 75 persen. “Jadi tahun ini kita ditargetkan bisa memenuhi kepemilikan akte kelahiran bagi
anak-anak di daerah ini sebanyak 75 persen. Sementara yang baru bisa dicapai hanya sekitar 30 persen saja,” tegasnya. Itu artinya, masih ada sekitar 45 persen sisa tugas yang harus dikejar lagi. Dengan sisa waktu yang ada tahun ini. Ia pun mengaku cukup berat bagi Loteng untuk bisa memenuhi target yang ada. Sementara untuk bisa mencapai angka 30 persen seperti sekarang ini saja, butuh waktu bertahun-tahun.
Namun demikian, mantan Asisten I Setda Loteng ini, mengaku enggan pesimis. Pihaknya tetap akan berupaya keras bisa mengejar target yang sudah diberikan dengan segala cara yang masih bisa dilakukan. Salah satunya yang tengah dilakukan saat ini adalah dengan menggandeng beberapa pihak terkait, seperti UPT Dinas Pendudukan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Loteng di semua kecamatan,
Kepala Unit III PLTU Jeranjang Dipolisikan Giri Menang (Suara NTB) Salah seorang pegawai PLTU Jeranjang Bahrul Mujahid melaporkan Kepala Unit III PLTU Jeranjang, Jimker ke Satreskrim Polres Lombok Barat (Lobar). Ia melaporkan atasannya, atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah yang dilakukan terhadapnya. Ia dituduh melakukan lima kesalahan selama bekerja di PLTU Jeranjang, namun setelah disidang disiplin di PLN Denpasar semua tuduhan tidak terbukti. Bahrul merasa dirugikan akibat kasus ini, sebab reputasi baiknya di perusahaan cabang PLN PT Indonesia Power tercoreng. Selama bekerja, ia mengaku terganggu akibat fitnah dan khawatir keselamatannya terancam. “Saya melaporkan pihak Kepala Unit III PLTU Jeranjang, Jimker ke Satreskrim Polres Lobar. Atas dugaan pencemaran nama baik saya,” ungkap Bahrul yang juga Ahli Muda K3 dan Lingkungan PLTU Jeranjang, Senin (23/11). Diakuinya, kasus ini bermula saat keluarnya berita acara hasil rapat yang dilakukan oleh perangkat desa dan pihak dusun. Dari hasil rapat ini terdapat lima kesalahan yang dilakukan Bahrul menurut versi perangkat desa. Ia mengaku, tidak
pernah melakukan kesalahan yang dituduhkan kepadanya. Ia menduga, hasil rapat ini arahan dan setingan dari pihak kepala Unit III. Sebab, ia sendiri tidak pernah dikasih tahu oleh pihak atasannya, terkait hasil rapat. “Seharusnya kan selaku atasan dan bawahan, perihal masalah ini bisa dikomunikasikan dulu ke saya selaku bawahan, tapi anehnya langsung dikirim ke pusat,” katanya. Lima kesalahan yang dituduhkan terhadapnya, antara lain ia bekerjasama dengan masyarakat sekitar PLTU dalam mengerjakan proyek. Proyek itu dikerjakan sementara belum ada surat perintah kerja. Ia juga dituduh berjanji membelikan karung kepada masyarakat yang terkena abrasi di Pantai Endok. Penyewaan alat excavator untuk proyek batubara, namun belum ada RPP dan SPK. Selain itu, ia juga dituduh menjanjikan dana Rp 15 juta untuk menangani persoalan TPA di Dusun Jeranjang dan tuduhan terhadapnya menjanjikan security uang Rp 500 ribu untuk tahun baru, namun tak ada. Laporan hasil rapat tersebut langsung dikirim oleh pihak Kepala Unit III tersebut ke pihak perusahaan pusat dalam hal ini ke PT Indonesia Power, tanpa ada pemberitahuan kepadanya. Atas laporan ini lalu, pihak perusahaan di pusat mengirimkan email kepadanya untuk men-
jawab semua tuduhan. Lalu ia pun dipanggil oleh pihak perusahaan di Denpasar oleh tim komisi penyelidikan pelanggaran disiplin pegawai untuk menjalani sidang disiplin. Hasil sidang disiplin tanggal 26 September 2015, tidak terbukti, sehingga ia pun tak disanksi disiplin oleh pihak perusahaan. Menanggapi hal ini, Kepala Unit III PLTU Jeranjang, Jimker membenarkan adanya persoalan ini. Namun masalah ini menyangkut persoalan internal perusahaan antara bawahan dan atasan. Persoalan ini masih diselesaikan secara internal oleh pihak perusahaan pusat. Terkait rencana pemanggilan pihak kepolisian, ia sendiri akan menghadiri panggilan tersebut. “Saya akan didampingi divisi hukum pihak perusahaan,” katanya, Senin (23/11). Jimker enggan berkomentar lebih jauh soal persoalan ini. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lobar, AKP Sidik Priamursita membenarkan adanya laporan terkait kasus pencemaran nama baik yang diduga dilakukan Kepala Unit III PLTU Jeranjang. Pihaknya pun sudah menindaklanjuti laporan ini dengan memanggil sejumlah saksi-saksi. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan di Polres. (her)
Seribu Pasutri Loteng Ikuti Isbat Nikah Praya (Suara NTB) Sebanyak seribu pasangan suami istri (pasutri) yang ada di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) bakal mengikuti isbat nikah. Sidang yang diikuti ini sebagai persyaratan untuk memperoleh akte nikah. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Loteng, H.M. Darwis, SH, kepada wartawan, Senin (23/11), menjelaskan, pelaksanaan isbat nikah direncanakan Bulan Desember mendatang. Di mana seluruh biaya penyelenggaran isbat nikah ditanggung pemerintah daerah. “Jadi pasutri tinggal datang saja. Perkara biaya seluruh ditanggung oleh pemerintah daerah,” sebutnya. Terkait rencana ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pengadilan Agama (PA) Negeri Praya selaku pihaknya
penyelenggara, termasuk dengan pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Loteng selaku pihak yang mengeluarkan akte nikah. Ia menjelaskan, pelaksanaan isbat nikah merupakan program Pemkab Loteng, dalam hal ini Disdukcapil Loteng. Hal ini sebagai salah satu upaya mengejar target pemilikan akte nikah. Pasalnya, jumlah pasutri di Loteng yang sampai sekarang belum memiliki akte nikah masih cukup banyak. “Angka detail masih kita inventarisir. Tapi yang jelas jumlah pasutri yang sudah memiliki akte nikah jauh lebih kecil dari jumlah pasutri yang belum memiliki akte nikah,” sebutnya. Hal itulah yang coba akan dikejar oleh Disdukcapil Loteng. Paling tidak bisa memangkas selisih jumlah pa-
sutri yang sudah memiliki akte nikah dengan pasutri yang belum memiliki akte nikah. Lebih lanjut mantan Asisten I Setda Loteng ini menambahkan, ada persyaratan tertentu bagi pasutri yang bisa menjadi peserta isbat nikah gratis, namun yang diutamakan pasutri dari kalangan kurang mampu. “Jadi ada persayaratan yang harus dipenuhi, bagi pasutri yang akan diisbat nikah itu nantinya,” tambah Darwis. Peserta isbat nikah nantinya tidak berasal dari satu daerah saja. Tetapi tersebar di beberapa daerah, sehingga ada keterwakilan dari masing-masing kecamatan. “Kita sebenarnya berharap peserta isbat nikah bisa lebih banyak. Tapi memang kondisi anggaran yang belum memungkinkan,” akunya. (kir)
Kantor Urusan Agama (KUA) dan pihak terkait lainnya. Tidak hanya itu, pihaknya menggandeng sekolah-sekolah dengan membuat imbauan agi anak sekolah yang baru masuk harus menyerahkan akte kelahiran, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat SMA. “Dengan cara itu nantinya, kita berharap ada motivasi bagi para orang tua yang anaknya belum memiliki akte kelahiran untuk mengurus akte kelahiran,”sebutnya. Karena memang selama ini, salah satu kendala yang membuat kepemilikan akte kelahiran di Loteng rendah, lantaran orang tua malas mengurus akte
kelahiran bagi anak-anaknya. Padahal akte sangat penting artinya, sebagai bentuk pengakuan hukum atas keberadaan anak sebagai penduduk. Selain itu, dari sisi pelayanan pihaknya juga memberikan berbagai kemudahan bagi para orang tua yang ingin membuatkan akte kelahiran bagi anakanaknya. Salah satunya berupa pembebasan biaya pembuatan akte kelahiran, termasuk pemberikan pelayanan yang cepat. “Jadi semua upaya akan kita lakukan, untuk bisa mengejar target pemenuhan kepemilikan akte kelahiran,” tandas pria yang juga mantan Sekretaris DPRD Loteng ini. (kir)
Puluhan Warga Demo Kantor PDAM di Kediri Giri Menang (Suara NTB) – Puluhan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Kediri Lombok Barat (Lobar) mendatangi Kantor PDAM Cabang Kediri. Aksi ini dilakukan warga, lantaran gerah dengan pelayanan pihak PDAM yang sangat buruk. Pasalnya air PDAM di daerah setempat hampir dua bulan ngadat, bahkan tidak pernah ngalir sama sekali. Massa yang berasal dari beberapa dusun antara lain Pelowok Timur, Pelowok Selatan dan Kebun Baru Kecamatan Kediri mendatangi kantor PDAM sekitar pukul 10.00 Wita lebih. Setiba di kantor PDAM, warga yang kecewa dengan pelayanan PDAM langsung memprotes pihak PDAM. “Kami sudah capek dengan pelayanan PDAM yang sangat buruk, air PDAM tidak pernah ngucur tapi bayarannya selalu tinggi,” protes Rozikin, salah satu perwakilan warga. Kondisi ini, jelasnya, tidak kali ini saja. Namun semenjak tahun 2012 lalu persoalan air PDAM di daerah itu sudah dikeluhkan warga. Waktu itu, warga juga menggelar aksi protes terhadap PDAM. Namun setiap kali diprotes, pihak PDAM bukannya memperbaiki pelayanan, namun malah makin parah saja. padahal bagi masyarakat setempat air PDAM sangat diperlukan. “Kalau begini terus, sebaiknya kita rusak saja meteran air yang kita bayar Rp 2 juta, untuk apa ada air PDAM kalau tidak ngucur,” protesnya. Ia memprotes kebijakan pihak PDAM yang terkesan menganaktirikan masyarakat Lobar, khususnya di Kediri. Menurutnya jika saja PDAM serius menangani permasalahan air di daerah itu, maka tidak akan terjadi persoalan semacam ini. Selain itu, warga juga mempertanyakan pungutan retribusi kebersihan dan jasa lingkungan yang tidak jelas arah penggunaannya. Mestinya, banyak-
nya pungutan yang dilakukan dibarengi pelayanan yang baik. Namun faktanya, pelayanan di masyarakat buruk sekali. Bahkan ketika kondisi air macet, warga masih membayar tagihan air. “Sama halnya kami membayar angin kalau begini, karena airnya tidak ada,” kritiknya. Perwakilan wargapun diterima Kepala Cabang PDAM Gerung-Kediri, Rajab bersama sejumlah staf. Dialog berlangsung panas. Warga tetap meminta pertanggungjawaban dan komitmen pihak PDAM segera menyelesaikan persoalan air di daerah tersebut. Kepala Dusun Pelowok Timur, Abdul Hayi menyatakan, masyarakat sangat mengeluhkan kondisi pelayanan PDAM di Kediri. di dusun setempat, ada 400 KK atau ribuan jiwa yang terganggu akibat pelayanan PDAM tersebut. Dari hasil dialog, pihak PDAM menyanggupi satu minggu ke depan pihak PDAM akan mendrop air mengggunakan kendaraan tangki, jika saluran air PDAM masih macet. “Mulai Senin depan, PDAM harus merealisasikan komitmennya, jika tidak maka akan ada tuntuan lebih besar lagi dari masyarakat,” terangnya. Kepala Cabang PDAM Gerung-Kediri, Rajab menyatakan pihak PDAM segera bekerja menuntaskan persoalan ini, pihak PDAM awalnya tidak berani berjanji. Namun karena besarnya desakan dari masyarakat maka disanggupi solusi atas persoalan ini. Menurutnya, persoalan air ngadat bukan masalah jaringan namun lebih disebabkan dampak alam. Kondisi kekeringan menyebabkab debit air mata air PDAM turun drastis. Setelah didemo, ia pun langsung melaporkan persoalan ini ke Dirut PDAM Giri Menang, H. L. Ahmad Zaini. “Kalau ada yang belum puas, maka silakan datangi Dirut langsung,” sarannya. (her)
(Suara NTB/her)
PROTES - Warga menggelar aksi demo di Kantor Cabang PDAM Kediri. Warga protes pelayanan PDAM yang buruk.
SUARA NTB Selasa, 24 November 2015
SUARA PULAU SUMBAWA Anak Masih Menyusu, Amini Batal ke Saudi Amini (20) dengan berat hati harus membatalkan keinginannya mencari nafkah di Arab Saudi. Tak tega meninggalkan bayinya yang baru berumur enam bulan dan tentunya masih menyusui. Keputusan ini diambilnya setelah diberikan pertimbangan oleh Kabid Penta Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbawa, Arifin M.Si, dalam wawancara seleksi berkas calon TKW, Senin (23/11).
(Suara NTB/bug)
SORTIR - Proses sortir dan pelipatan surat suara untuk pelaksanaan Pilkada KSB, Senin (23/11).
Surat Suara Pilkada KSB Disortir Taliwang (Suara NTB) Logistik surat suara yang akan digunakan pada pelaksanaan Pilkada Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sudah diterima KPU setempat. Sebanyak 95.025 lembar surat suara itu diterima dalam keadaan tersegel, Senin (23/11). Divisi Logistik KPU KSB Denny Saputra, S.Pd mengatakan, surat suara yang diterima pihaknya ini terdiri dari 93.025 lembar berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah 2 persen cadangan. Dan sisanya sebanyak 2.000 lembar untuk surat suara cadangan antisipasi pelaksanaan pemilihan ulang. “Jadi totalnya 93.025 surat suara yang kami terima hari ini,” jelasnya. Seluruh surat suara yang diterima tersebut, oleh KPU KSB langsung dilakukan pengecekan sebelum dibuka dari kotaknya. Setelah memastikan cukup sesuai dengan jumlah kotak yang dikonfirmasi perusahaan penyedia, KPU pun langsung membuka, berikut disortir dan dilipat. Denny menjelaskan, proses pelipatan tersebut ditargetkan dapat rampung dalam waktu lima hari ke depan. “Sekarang hari pertama, jadi kalau tidak ada kendala, Jumat sudah kita selesaikan untuk surat suara ini,” ujarnya. Pada hari pertama kemarin, proses sortir dan pelitapan surat suara, KPU menggunakan ruang komisioner KPU. Denny mengaku, penggunaan ruang komisioner itu sifatnya sementara karena gudang yang seharusnya menjadi lokasi proses pelipatan masih dalam persiapan. Selain surat suara, KPU KSB juga sudah menerima logistik lainnya berupa holowgram dan segel yang kebetulan diadakan oleh perusahaan yang sama untuk pengadaan surat suara. Untuk ketiga jenis logistik itu, KPU KSB menunjuk PT Jasuindo Tiga Perkasa asal Sidoarjo sebagai perusahaan penyedia. Denny menyebutkan, seluruh jenis logistik Pilkada saat ini sudah lengkap. Hanya saja untuk jumlahnya, ia mengakui, pada beberapa item masih terjadi kekurangan dan saat ini sedang dilakukan klaim ke perusahaan penyedia untuk melengkapinya. “Seperti misalnya formulir isian, ada beberapa jenis yang belum lengkap. Nah ini kita sudah klaim ke perusahaan pengada dan mereka akan segera mengganti atau mencukupi yang kurang. Terus juga surat suara, kita kan belum tahu berapa yang rusak atau tidak dapat digunakan. Nanti kalau ada kita juga akan minta ganti. Jadi sementara ini dari sisi jenis, sudah lengkap,” paparnya.(bug)
Puluhan Warga Batu Tering Keracunan Sumbawa Besar (Suara NTB) Sedikitnya 21 warga Dusun Batu Tering, Desa Batu Tering Kecamatan Moyo Hulu mengalami keracunan. Mereka dilarikan ke Puskesmas setempat, sebagiannya di rujuk ke RSUD Sumbawa. Informasinya, Sabtu (21/11) pagi sekitar pukul 09.00 Wita, mereka menghadiri acara resepsi pernikahan di lapangan Bola Dusun Lito Tarewan Desa Lito Kecamatan Moyo Hulu. Mereka menyantap makanan yang disiapkan dalam cara tersebut. Namun sekitar delapan jam berselang, sekitar pukul 16.30 Wita para korban mengalami mual-mual, muntah-muntah dan mencret. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Moyo Hulu dan separuhnya dirujuk ke RSUD Sumbawa guna mendapat perawatan intensif. Dari enam korban, masih bertahan di rumahnya, karena kondisi tubuh korban masih relatif sehat. Mengingat, selang timbulnya gejala delapan jam setelah menyantap makanan, tidak menutup kemungkinan para korban menyantap makanan lain yang sudah terkontaminasi dan bakteri sehingga mengalami sakit. Menurut Keterangn dari dr. Rachmad Suryaman di Puskemas Moyo Hulu, bahwa para korban mengalami sakit dikarenakan adanya bakteri yang sudah terkontaminasi pada makanan yang dikonsumsi. Rata-rata pasien sudah mengalami gejala tersebut sudah tiga hari, dan masih dalam kategori sedang karena kesadaran dari pasien masih Normal. Hingga Senin (23/11), para korban masih menjalani rawat inap di Puskesmas dan RSUD Sumbawa, dan dari pihak keluarga korban belum ada yang melaporkan kejadian tersebut secara tertulis pada Pihak kepolisian Sektor Moyo Hulu. Kapolres Sumbawa melalui Kasubag Humas, Iptu Waluyo, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Saat ini kepolisian masih melakukan pendataan terhadap korban sekaligus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab terjadinya keracunan. (ind)
TERDESAK ekonomi, tak sedikit perempuan di Sumbawa yang rela meninggalkan anak dan keluarganya untuk mengadu nasib mencoba peruntungan menjadi pembantu rumah tangga di negeri Timur Tengah. Termasuk Amini, warga RT 02/RW 05 Marpe desa Sepayung kecamatan Pelampang. Terdorong keinginan membantu keluarga dengan kondisi suami dalam keadaan cacat sehingga sulit mencari rupiah di dalam negeri, awalnya Amini rela untuk berangkat ke Arab Saudi. Meski anaknya baru berumur enam
bulan. Sejak menikah dua tahun lalu, Amini dan Suriman hidup serba kekurangan. Mengandalkan hidup sebagai buruh tani, tak banyak yang bisa diperbuat Amini dan suami. “Tangan suami saya (maaf) cacat, sehingga tak bisa bekerja seperti biasa. Ini yang mendorong saya bekerja sebagai TKW,” katanya tak kuasa menahan tetesan air matanya. Kabid Penta Kerja, Arifin pun memberikan pertimbangan kepada Amini untuk kembali merenungkan keinginannya bekerja di luar negeri
dengan meninggalkan anaknya yang masih bayi. Tak lama kemudian, Amini berkonsultasi dengan pihak sponsor (PPTKIS) dan membuat keputusan untuk membatalkan keberangkatannya. “Saya juga tidak tega meninggalkan anak saya yang masih menyusui,” ujar Amini. Dilematis, di tengah keterpurukan eknomi keluarga, Amini hendak nekad menjadi TKW, namun anaknya yang masih kecil juga membutuhkan seorang Ibu. Kepada Suara NTB, Amini mengakui selama ini nyaris luput dari bantuan pemerintah. Jangankan bantuan seperti beras miskin (raskin) atau mengantongi kartu miskin. Bahkan untuk mengurus Kartu keluarga (KK) saja, Amini sudah menunggu selama setahun belum juga diterbitkan instansi terkait. Terabaikan atau memang masih seperti ini kah wajah dan bentuk pelayanan negeri ini kepada rakyatnya? (arn)
Halaman 6
(Suara NTB/arn)
BATAL BERANGKAT – Kendati sudah lama menunggu rencana keberangkatan ke Timur Tengah menjadi TKW, dan saat waktu pemberangkatan tiba, dia terpaksa harus batal berangkat demi bayinya yang berumur enam bulan. Amini yang ditemui Suara NTB, di kantor Disnakertrans Sumbawa, Senin (23/11).
Pilkada Sumbawa
Bantuan kepada Petani Jangan Dipolitisir Sumbawa Besar (Suara NTB) Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Sumbawa, Ir. Thalifuddin M.Si, meminta agar bantuan benih dan pupuk tidak dijadikan sebagai alat jual politik menjelang Pilkada 9 Desember. Sebab bantuan tersebut murni dari pemerintah untuk peningkatan swasembada pangan.
(Suara NTB/arn)
Thalifuddin
“Sekarang ini bantuan dari pemerintah pusat khusus untuk benih dan pupuk cukup besar. Seperti benih jagung untuk 21.000 hektar sekaligus bantuan pupuk 50 kg Urea dan 50 Kg NPK per hektarnya. Jangan sampai bantuan ini dilarikan ke hal politis. Sebab ini murni gratis dari pemerintah. Kami juga tidak pernah memerintahkan aparat kami atau kelompok tani memanfaatkan bantuan ini untuk hal hal politis,” tegas Thalif kepada Suara NTB, Senin (23/11),
terkait kekhawatirannya menjelang Pilkada 9 Desember mendatang. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan langsung pupuk yang sebelumnya mendapatkan program perbaikan irigasi. Bahkan Direktur Alsintan Kementerian Pertanian baru saja turun mengecek kondisi pupuk di gudang pupuk Labuan Badas Sumbawa. Program yang anggarannya bersumber dari APBN Perubahan 2015 ini murni diberikan untuk masyarakat. Stok pupuk
saat ini untuk persiapan dimaksud di gudang, tersedia sebanyak 990 ton Urea dan 600 ton NPK. Pupuk non subsidi yang diberkan pemerintah untuk membantu kekurangan kebutuhan Sumbawa akan pupuk. “Mungkin minggu depan, akan didroup tambahan pupuk untuk kebutuhan pupuk pada lahan yang terkena program irigasi tersebut,” urainya. Tak hanya itu, ada pula program Gerakan Pemanfaatan Teknologi Pertanian Terpadu (GPTPT) untuk padi yang tahun
2016 mendatang berlokasi di Lape setelah pada tahun ini di Moyo Hilir. Begitu pula GP TPT jagung yang tahun 2016 bergeser ke kecamatan Empang setelah tahun ini di kecamatan Utan. Mereka mendapatkan paket bantuan lengkap, benih dan pupuk. “Ini bantuan pemerintah untuk mendukung swasembada pangan 2015, 2016 hingga 2017,” tandasnya. Terkait persiapan musim tanam pada MH tahun ini, semuanya siap. Kebutuhan akan benih pun siap dan bisa dipenuhi oleh para penangkar lokal. Untuk kuota pupuk 2016 diharapkan ada peningkatan dari 2015 yang hanya 24 ribu ton. Mengingat kebutuhan riil akan pupuk di Sumbawa di atas 30 ribu ton per tahun. (arn)
Diterjang Angin, Pohon Roboh Menimpa Warga Sumbawa Besar (Suara NTB) Pohon besar atau dikenal Kayu Colo (biasa masyarakat menyebutnya) di depan Sumbawa Great Mall (SGM) roboh akibat terjangan angin. Satu orang mengalami luka serius, ATM BNI rusak parah dan dua unit sepeda motor yang terparkir ikut tertimpa. Pantauan Suara NTB, lalu lintas jalan di sekitar lokasi nampak normal, sebab pohon tidak terjatuh ke arah jalan. Meski demikian, masyarakat sekitar berbondong-bondong menyaksikan peristiwa tersebut. Bahkan tak sedikit pengguna jalan yang berhenti mengabadikan foto kayu yang tumbang tersebut. Termasuk para karyawan toko yang bekerja di sekitar lokasi ikut menyaksikan peristiwa yang sangat singkat itu. ATM BNI nampak hancur, dan sebagian atap tempat parkir rubuh termasuk temboknya. Saat itu lokasi kejadian dalam keadaan sepi, pedagang yang biasanya berjualan di samping pohon sudah pulang untuk beristirahat. Hanya tersisa penjual bakso yang saat itu tengah beristirahat, namun dia nyaris tertimpa pohon. Tetapi
lain halnya dengan Amir (22) pemuda asal Dusun Kali Baru Desa Labuan Sumbawa, Kecamatan Labuan Badas, yang duduk di tempat parkir SGM dekat ATM. Ia tertimpa tembok akibat terjangan kayu. Akibatnya ia mengalami luka robek pada bagian kepala dan kaki bagian kanan. Dengan sigap petugas parkir yang sempat berbicara dengannya sebelum kejadian membantu mengangkatnya dari timpaan tembok. Ia kemudian dilarikan ke RSUD Sumbawa untuk mendapat perawatan, dan menjalani rawat inap. “Lukanya tidak terlalu parah, hanya luka robek di kepala bagian kanan dan kaki kanan,” imbuh dokter IGD yang menangani korban, Dr. Jollis. Meskipun demikian Amir perlu mendapat perawatan intensif sehingga harus diinapkan beberapa hari di rumah sakit. Saksi mata yang juga petugas parkir SGM, Arifin kepada Suara NTB mengakui sebelumnya sempat duduk dan berbicara dengan korban, yang saat itu tengah menunggu pacarnya bekerja di Mall setempat. Seketika terdengar suara pohon yang runtuh menimpa atap parkir dan ATM. “Keja-
(Suara NTB/ind)
ROBOH - Pohon yang roboh diterjang angin di depan SGM Sumbawa Besar, Senin (23/11). diannya sekitar pukul 14.30 Wita. Saya kaget saat pohon tumbang. Saya langsung mengangkat korban yang tertimpa tembok untuk dibawa ke rumah sakit,” imbuhnya.
Sementara itu, Doni salah satu pekerja di toko lainnya mengakui melihat pohon itu sudah mulai miring. “Saya lihat pohon itu mulai miring, dan saya lihat dari toko pohon itu
langsung roboh. Penjual bakso yang sempat tidur terbangun dan langsung menyingkir dari tempat,” kata Doni seraya menunjukkan tempat penjual bakso beristirahat. (ind)
Selasa, 24 November 2015 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567
SUARA NTB
Halaman 7
Selasa, 24 November 2015
SUARA NTB
Halaman 8
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345
Selasa, 24 November 2015
Visi-Misi
SUARA NTB
Halaman 9
Lombok Tengah
“BERSINAR“ (Bermartabat, Sejahtera, BerdayaSaing, Amanah dan Religius) 1. Bermartabat : merawat dan melestarikan khazanah kebudayaan lokal sebagai wujud pembangunan daerah yang berbudaya dan berorientasi kemanusiaan serta kerakyatan. 2. Sejahtera : terjamin dan terpenuhinya keberlangsungan hidup rakyat dalam kondisi berkecukupan sandang, pangan dan papan secara merata dari hulu sampai hilir. 3. BerdayaSaing : memaksimalkan potensi SDA (Sumber Daya Alam) dan meningkatkan mutu SDM (Sumber Daya Manusia) daerah dengan menggalakkan kerja-kerja produktif di sektor produksi dan jasa untuk mendorong daya tawar kompetitif Lombok Tengah sebagai daerah agroindustri (pertanian) dan tujuan wisata yang mumpuni. 4. Amanah : menginisiasi dan mengawal kerja - kerja birokrasi yang profesional, transparan dan akuntabel (bertanggungjawab) demi terwujudnya integritas kepemimpinan yang anti korupsi. 5. Religius : pengamalan nilai-nilai keberagamaan sebagai landasan dasar moral bagi setiap laku dan tindak berjalannya harmoni kehidupan pemerintah dan rakyat. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
SURYA (H.L. Suprayatno, SH. MBA. MM. – Zainul Aidi, SP.) Untuk Lombok Tengah BERSINAR Visi pemerintahan transformatif dan kerakyatan yang partisipatif dalam bingkai pengalaman birokrasi/ organisasi, semangat dan moral keagamaan adalah kualitas dasar yang harus dimiliki setiap calon pemimpin yang berorientasi pada perubahan demi kemaslahatan umat. Peket SURYA (H.L. Suprayatno – ZainulAIdi), hadir sebagai perpaduan untuk kepemimpinan baru, intelektual - birokrat dan intelektual - aktivis yang melengkapi harapan-harapan masyarakat akan ikhtiar perubahan Lombok Tengah yang lebih maju, sejahtera, berdaya saing dan bermartabat. H.L. SUPRAYATNO, SH. MBA. MM. / GDE DERIP Lahir di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, 22 Agustus 1964 pada 51 tahun silam. Dididik dalam keluarga pekerja keras yang agamis, telah membentuk karakter Derip kecil menjadi sosok yang ulet bekerja dan tekun menimba ilmu yang menghantarkan Derip dewasa menjadi birokrat yang terbilang sukses dan mampu menyelesaikan jenjang pendidikan S2 nya di Perth Western Australia University, salah satu universitas top dunia saat ini. Perhatian mendalamnya terhadap kemajuan masyarakat Lombok Tengah menggerakkan hatinya untuk mengabdikan diri di dunia birokrasi dan politik sebagai Wakil Bupati Lombok Tengah mendampingi H.L. Wiratmaja alias Miq Ngoh pada Priode 2005-2010. Kini, ia berikhtiar melanjutkan pengabdiannya untuk masyarakat Lombok Tengah, maju sebagai Calon Bupati dengan misi untuk mewujudkan harkat dan martabat Gumi Tastura di masa kini dan masa yang akan datang. ZAINUL AIDI, SP. Sosok pribadi yang sederhana, bersahaja tapi cerdas dan memiliki visi yang besar. Demikian rata-rata komentar para kolega dan sahabat yang mengenal dengan baik pria kelahiran Kota Praya, 19 November 1971, 44 tahun silam ini.Kecerdasan, ketekunan, kesabaran dan kerja keras yang ia peroleh dari tempaan dan didikan keluarga melahirkan Zainul berkarakter kokoh yang mampu bergelut dalam dinamika kepemimpinan, organisasi kemahasiswaan, berbagai ormas dan organisasi profesi lainnya. Jejak langkahnya mulai terlihat sejak ia mengenyam bangku kuliah di UNRAM (Universitas Mataram).
Mengawali karir pengalaman organisatorisnya sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas, ketua umum HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Mataram, Ketua Umum MASIKA ICMI NTB, menjadi wakil Indonesia untuk studi di Malaysia dan Singapura di bidang Pemuda dan Kewirausahaan, Studi Strategi Penguatan Layanan KADIN di JepangTahun 2010, dan Studi Kebijakan Industri di Korea Selatan tahun 2014. Segudang pengalaman dan prestasi yang pernah diraih menghantarkan karir Sekretaris Umum Partai Demokrat NTB ini semakin menanjak. Diantaranya sebagai Konsultan Peneliti pada Proyek Kementrian Negara, Koperasi dan UKM, Komisioner KPU NTB, Direktur PT. Sinergi Tama.Pendiri sekaligus Manajer Klub Sepak bola Mars Praya ini, dipercaya Gubernur NTB (DR. TGH. Zainul Majdi, MA.) mengemban tugas sebagai Direktur Utama PT. Gerbang NTB Emas yang bergerak mengawal dan mengelola kebijakan pembangunan NTB dari hulu sampai hilir. Pada masa kepemimpinannya PT. Gerbang NTB Emas memperoleh penghargaan Prestisius sebagai BUMD terbaik Tingkat Nasional. Oleh karena itu, kami mengajak segenap masyarakat untuk Membangun Lombok Tengah yang lebih sejahtera, 9 desember 2015 kami mengajak anda untuk memberikan dukungan dan pilihan calon bupati dan calon wakil bupati di Lombok Tegah priode 2015-2020 pasangan no urut 5 surya, H.L.Suprayatno - Zainul Aidi. Kabupaten Lombok Tengah memiliki potensi besar berupa sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk membangun potensi itu diperlukan pemberdayaan secara konkrit. Drip - Zainul siap memajukan Lombok Tengah menuju kemaslahatan umat. Mari bersama Paket Surya Paket No 5.Salam 5 Jari.
Ingat hari Rabu Tanggal 9 Desember 2015 coblos No 5 Paket Drip - Zainul.
Selasa, 24 November 2015
’’Youth Tambora Trekking’’ Sukses Digelar Mataram (Suara NTB) Sejumlah aktivis pemuda yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Penyu dan Karang (KOMPPAK) Desa Calabai, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, baru-baru ini menggelar kegiatan pendakian ke kaldera Tambora, Jumat-Minggu, 20-22 November. Didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), kegiatan yang dinamai Youth Tambora Trekking itu diselenggarakan bekerja sama dengan Tambora Initiative dan Avalon Adventure, dua komunitas yang menaruh minat terhadap pengembangan sport tourism di Gunung Tambora. Dalam keterangan pers di Mataram, Jumat pekan lalu (13/11), Ketua KOMPPAK Christian mengatakan, setidaknya ada dua momentum penting yang memantik gagasan untuk menggelar kegiatan ini. Pertama, terkait dengan peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora yang sebelumnya semarak diperingati lewat program Tambora Menyapa Dunia. “Di hadapan Presiden Joko Widodo yang hadir ke Tambora pada April lalu, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menegaskan bahwa peringatan dua abad letusan Tambora tidak berhenti sampai di bulan April. Tapi justru menjadi awal dari rangkaian kegiatan untuk memperkenalkan Tambora ke dunia internasional. KOMPPAK ingin menjadi bagian dari upaya mulia itu,” ujar Christian, yang didampingi pimpinan Avalon Adventure Hamzah Maulana. Kedua, berkenaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87, yang puncak acaranya telah diperingati pada 28 Oktober lalu. Menurut Christian, Youth Tambora Trekking sejak awal memang dirancang menjadi hajatan pemuda. Selain digagas dan diikuti oleh pemuda, juga mengusung semangat yang sama seperti ketika Sumpah Pemuda dikumandangkan pada 1928. “Kami ingin mengadopsi roh dan semangat itu, namun disesuaikan dengan konteks kekinian. Karena itu, KOMPPAK tidak sekadar mengajak peserta naik ke kaldera, tapi juga menyiapkan upacara bendera untuk memancangkan Sang Merah Putih di ketinggian Tambora. Ini bagian dari upaya memupuk rasa cinta Tanah Air kepada anak-anak muda,” kata Christian. Hamzah Maulana menambahkan, Youth Tambora Trekking diikuti oleh 70 pemuda yang memiliki minat terhadap kegiatan trekking atau mendaki gunung, sekaligus juga mencintai lingkungan. “Isu lingkungan sengaja kami kedepankan, karena mendaki gunung tidak cuma berhubungan dengan olahraga dan wisata, tapi juga pelestarian lingkungan,” ujarnya. Itu sebabnya, sebelum melakukan pendakian pada Sabtu (21/11), peserta yang sejak Jumat malam menginap di camping ground padang sabana Doro Ncanga, terlebih dahulu dilibatkan dalam pencanangan kegiatan transplantasi karang (coral) di perairan Calabai. “Ekosistem kawasan Tambora sangat khas, perpaduan antara laut, padang rumput dan gunung. Ekosistem ini harus dipelihara dan dijaga sebagai satu kesatuan, sejak dari sekarang,” sambung Hamzah. Selain peserta yang dikerahkan oleh Kemenpora, yang meliputi perwakilan pelajar, mahasiswa, pramuka, organisasi pemuda, dan atlet olahraga se-Provinsi NTB, KOMPPAK juga melibatkan pemuda lain bergabung dalam Youth Tambora Trekking. “Kita ajak mereka ikut trekking, sekaligus mengibarkan Merah Putih di kaldera Tambora,” kata Christian. “Kami tersanjung, karena ada beberapa turis asing yang antusias bergabung untuk naik gunung,” ujar Christian lagi. (r)
Bahasa sebagai Akar Berkesenian Mataram (Suara NTB) Bahasa adalah salah satu media untuk memudahkan kita dalam memahami satu sama lain. Sebuah pendekatan, yang seandainya diterapkan dalam proses kreatif berkesenian, bisa menghadirkan banyak gagasan-gagasan. Bahasa ibarat binatang buas. Ketika digunakan dengan cara yang salah, akan sangat berbahaya. Hal itu disampaikan oleh Pengelola SFNLabs, Syamsul Fajri Nurawat, yang dikonfirmasi Senin (23/11). Komunitas Akarpohon bersama SFNLabs, akan menggelar diskusi bertemakan Bahasa, Sastra, Kita. Bertempat di Laboratorium SFNLabs, hari ini (24/11). “Aku jadi ingat saat berdirinya Komunitas Akarpohon. Ada teman menyampaikan bahwa kita harus mulai dari bawah dalam membentuk gerakan kesenian. Dalam hal ini adalah seni sastra. Paling penting adalah merawat akarnya,” terang Jabo, sapaan akrab Syamsul Fajri Nurawat, yang juga pendiri Komunitas Akarpohon. Menurutnya, diskusi itu nantinya bisa menjadi bahan refleksi dalam memahami hidup. Juga menjadi refleksi, bahasa sebagai media komunikasi. “Bahasa, Sastra, Kita. Kita berusaha untuk membacanya. Sebagai sebuah media yang perlu kita pelajari dengan baik,” jelas Jabo. Harapan besarnya, melalui acara ini, bisa hadir catatan penting pergerakan berkesenian bersama. “Sehingga kita bisa lebih baik, dan punya realisasi kedepannya. Tentu saja tidak selesai sampai di sana,” ujarnya. Menurut Syamsul Fajri Nurawat, diskusi tentang Bahasa, Sastra, Kita, nantinya akan dikemas dengan bersahaja. Tidak terpaku dengan diskusi yang biasanya dikemas dengan gaya formal. Meski begitu, diskusi itu akan tetap menggali esensi dari tema dengan serius. Hadir sebagai pembicara dalam diskusi itu nantinya adalah Muhamad Ardian Kurniawan. Dan Dimoderatori oleh Novrizal Hamza. (ron)
SUARA NTB
Halaman 10
Soal Alkes Rusak
Dikes Sayangkan Pemadaman Listrik di RS Mataram (Suara NTB) Dinas Kesehatan Kota Mataram kembali menyoroti banyaknya Alat Kesehatan (Alkes) yang rusak akibat pemadaman listrik. Pasalnya alat-alat itu sangat penting untuk menunjang pelayanan kesehatan bagi pasien. Sebelumnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram mengeluhkan kondisi listrik yang kerapkali padam. Sebab hal itu dapat mengganggu pelayanan terhadap pasien. Terlebih hal itu juga dapat merusak alat kesehatan yang tengah digunakan. “Kita sangat menyayangkan hal ini. Apalagi alat-alat kesehatan itu sangat penting bagi pasien. Karena alat yang
rusak dapat berakibat fatal bagi pasien. Kalau bisa listrik di rumah sakit jangan dipadamkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr. H. Usman Hadi kepada Suara NTB, Sabtu (21/11). Usman Hadi menjelaskan bahwa keadaan yang sama juga terjadi di Puskesmas. Tidak jarang dokter maupun pasien mengeluhkan kondisi listrik yang padam. Sebab hal
itu dapat menghambatnya proses pengobatan yang diterima oleh pasien. “Jangankan sedang operasi, saat suntik pasien pun kemudian listrik padam dapat mengganggu konsentrasi. Apalagi saat operasi yang memang membutuhkan konsentrasi tinggi. Karena ini kan berkaitan dengan nyawa orang,” ungkapnya. Rumah sakit maupun
puskesmas seyogyanya memiliki standar operasional yang mengharuskan listrik harus sudah menyala beberapa detik setelah pemadaman. Namun yang menjadi permasalahan adalah proses menghidupkan kembali alat-alat itu. Apalagi ditambah dengan alat yang error akibat tiba-tiba mati. Hal ini juga harus dipertimbangkan oleh PLN. “Kalau alat yang rusak masih bisa dibeli. Tapi kalau nyawa yang hilang, bagaimana,” gerutu Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Kota Mataram dr. Emirald Isfihan sepekan lalu. Ia berharap PLN tidak lagi
melakukan pemadaman listrik di Rumah Sakit. Setidaknya PLN dapat melakukan itu dengan alasan kemanusiaan. Usman Hadi berharap agar PLN dapat mempertimbangkan kebutuhan rumah sakit maupun puskesmas. Sebab sebagian besar pelayanan mengandalkan arus listrik dalam operasionalnya. “Kita paham kondisi PLN saat ini sedang mengalami defisit. Namun kita tetap berharap agar kondisi listrik pada pelayanan kesehatan tetap diperhatikan. Karena ini berkaitan dengan kesehatan dan nyawa orang,” tukasnya. (lin)
(Suara NTB/ist)
FGD - Suasana FGD dengan tema “Selamatkan Hutan Bumi Gora. Hutan Kita, Masa Depan Kita” yang digelar Anggota DPD RI, Drs. H. Lalu Suhaimi Ismy, di kantor perwakilan DPD RI di Mataram, Sabtu (21/11).
Dari FGD H. Lalu Suhaimi Ismy
Fungsi Hutan Harus Tetap Dipertahankan BERKAT hutannya yang indah menghijau, Indonesia pernah disebut sebagai zamrud khatulistiwa. Namun sebutan itu seolah tinggal kenangan karena tidak lagi cocok dengan kondisi hutan kita. Di NTB, fungsi hutan kita juga sudah mengalami pergeseran. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB, Murdani, S.IP, MH dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelarAnggota DPD RI, Drs. H. Lalu Suhaimi Ismy, Sabtu (21/11) di Kantor Perwakilan DPD RI di Mataram. FGD tersebut bertema “Selamatkan Hutan Bumi Gora. Hutan Kita, Masa Depan Kita”. Selain Suhaimi dan Murdani, hadir pula sejumlah pihak terkait seperti Kepala Dinas Kehutanan NTB, Ir. Andi Pramaria, M.Si, Akademisi Universitas Mataram, Dr. Anang Husni, SH., MS, Kepala Bidang Pen-
gendalian Kerusakan dan Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian (BLHP) NTB, Gatot Soesanto, S.Km, M.Kes dan. Kalangan mahasiswa dan aktivis peduli lingkungan serta masyarakat sekitar hutan juga ikut dilibatkan dalam FGD tersebut. “Kita pernah mendapat sebutan zamrud khatulistiwa. Karena hutan kita begitu indah. Hari ini justru terbalik kondisinya,” ujar Murdani. Menurutnya, hutan kita telah mengalami perubahan dramatis yang ditandai dengan bergesernya fungsi-fungsi dasar yang dimilikinya. Fungsi pertama adalah fungsi ekonomis dimana hutan sebagai sumber air. Air sebagai komponen vital dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup tentunya bisa menghasilkan berbagai manfaat ekonomi lanjutan.
“Kalau tidak ada hutan maka tidak ada air yang mengalir ke rakyat kita dan ke wilayah kita. Dia mempunyai posisi yang sangat strategis,” ujarnya. Sayangnya, hutan kita ternyata tidak berfungsi ideal sebagaimana fungsi ekonomis tersebut. Padahal, masyarakat kita bisa saja mengelola hutan dan mengambil fungsi ekonomis tanpa mengubah fungsi hutan tersebut. Fungsi kedua adalah fungsi klimatologis. “Jadi hutan kita yang tadi dikatakan jamrud katulistiwa, ada kondisi yang dihadapkan dan berbanding terbalik,” imbuhnya sembari mengakui bahwa dua pertiga hutan di NTB sudah dalam keadaan rusak. Ia menegaskan, pemerintah memang telah melakukan sejumlah upaya untuk merevitalisasi hutan kita. Sejumlah upaya yang dilakukan memang memperlihatkan hasil. Areal hutan kita kembali ditanami.
Sunardi Ayub Institute Gandeng BRI
Sayangnya, jika ditengok lebih jauh, tanaman yang tumbuh ternyata tidak memiliki fungsi hidrologi yang baik. “Memang kelihatan rimbun kalau difoto dari atas. Tapi itu tanaman-tanaman yang sebenarnya fungsi hidrologinya itu kecil. Misalnya satu kawasan HKm, ada tanaman inti. Tapi hari ini tidak kita temukan, yang kita temukan tanaman duren, manggis dan sebagainya. Tanaman pohonnya menjadi hilang. Bahkan beberapa kasus yang kita temukan justru dirambah.” Suhaimi Ismy menegaskan, FGD yang digelarnya tersebut memang dilakukan untuk lebih banyak mendengarkan masukan dari berbagai pihak yang terlibat. “Jadi DPD itu ingin mendapatkan masukan untuk saya perjuangkan agar hutan kita jangan terus begini,” tegasnya. (aan/*)
Pembahasan APBD 2016 Mepet
Berdayakan Peternak di Lombok Barat Dewan Merasa Jadi Tukang Stempel
Giri Menang (Suara NTB) – Sunardi Ayub Institute menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memberdayakan peternak sapi di Lombok Barat. Keduanya bertemu puluhan kelompok peternak sapi di Dusun Tunggu Lawang, Desa Kuripan Selatan, Lombok Barat kemarin. Pertemuan yang dihadiri langsung oleh H. Sunardi Ayub SH itu juga melibatkan ibu-ibu kelompok peternak. Bahkan pertemuan dihadiri juga oleh Kepala BRI Cabang Mataram Taufik Anwar P dan Direktur Sunardi Ayub Institute Ir. Syamsul Hakim. Sunardi menegaskan gerakan Sunardi Ayub Institute merupakan pengamalan pembukaan UUD 1945 yakni memajukan kesejahteraan umum. Membangun kesejahteraan
rakyat itu menurut dia harus dilakukan secara bersamasama. “Karena ini tanggung jawab kita sebagai anak bangsa. Maka itu mari bersamasama bekerja keras menuju kesejahteraan,” ujar Sunardi di Lombok Barat kemarin. Dikatakan, kesejahteraan rakyat dapat dicapai jika semua pihak bahu membahu untuk kepentingan rakyat. Kehadiran perbankan dan Sunardi Ayub Institute dianggap kolaborasi yang pas guna menggerakkan perekonomian rakyat. Kecamatan Kuripan yang dinilai memiliki Sumberdaya Alam yang memadai harus dibangkitkan dari tidurnya.Salah satunya dengan menyentuh perekonomian rakyat melalui pemberdayaan peternakan sapi. “Ilmu pengetahuan itu perlu, tapi harus ditopang dengan pengua-
(Suara NTB/Sunardi Ayub Institute)
KERJA NYATA – H. Sunardi Ayub (tengah kacamata hitam) bersama Kepala BRI Cabang Mataram Taufik Anwar P (kanan berdasi) serta Direktur Sunardi Ayub Institute Syamsul Hakim (kiri) saat melihat kandang sapi di Dusun Pelabu, Desa Kuripan Selatan, Lombok Barat kemarin.
tan ekonomi rakyat. Kalau di negeri jiran kita bisa bekerja keras, mengapa di negeri sendiri kita loyo. Ayo semangat untuk bekerja keras untuk kesejahteraan bersama,” papar dia bersemangat. Tidak hanya itu, potensi peternakan di Lombok Barat khususnya di Kecamatan Kuripan sangat besar. Dia mengibaratkan potensi itu bagaikan raksasa yang sedang tidur pulas. Tapi jika bangun dari tidurnya dan mengeliat, maka potensi itu sangat besar dapat menggerakkan perekonomian masyarakat. Kepala BRI Cabang Mataram Taufik Anwar P bersemangat membantu perekonomian rakyat terutama peternak sapi. Menurut dia, hingga 20 November 2015 BRI telah mengucurkan Rp 51 miliar kredit untuk menopang bisnis masyarakat. Bahkan, keseriusan BRI dalam memperjuangkan perekonomian rakyat dilakukan dengan mengucurkan kredit dengan nilai di bawah Rp 7 juta rupiah. “Pendapatan masyarakat memang kurang dengan tingkat pendidikan yang rendah. Maka itu, kami sangat bersyukur dengan gerakan Sunardi Ayub Institute untuk ikut menopang perekonomian rakyat,” papar dia. Syamsul Hakim dalam kesempatan itu juga menjelaskan keberadaan Sunardi Ayub Institute yang dibentuk atas dasar keinginan untuk berbuat lebih banyak kepada masyarakat. Sunardi Ayub Institute kedepannya akan membangun gerakan yang besar dari berbagai sektor baik pendidikan, ekonomi, dan sosial. (*)
Mataram (Suara NTB) Waktu pembahasan RAPBD 2016 dinilai sangat mepet dan terkesan tergesa-gesa. Dari yang dijadwalkan akan disahkan pada tanggal 30 November. Padahal, kemarin baru digelar penyampaian nota keuangan oleh Gubernur NTB. Kondisi tersebut mengundang pertanyaan di internal anggota DPRD. Mereka mempertanyakan waktu pemabahasan yang sudah sangat mepet, sehingga pembahasan tidak akan maksimal. Untuk itu tidak berlebihan para wakil rakyat itu merasa hanya menjadi tukang stempel. MenurutAnggota Komisi II, Ir. Made Slamet, MM melihat bahwa Dewan sekarang ini sepertinya hanya menjadi pelengkap, dan hanya menjadi tukang stempel. Karena menurutnya, tidak mungkin bagi dewan akan bisa dengan maksimal untuk membahas dan mengoreksi RAPBD 2016 hanya dalam sepekan. Sementara batas penetapan APBD 2016 sampai tanggal 30 November. “Ini baru tanggal 23 November eksekutif menyampaikan nota keuangannya. Sementara batas waktu untuk menetapkan APBD sampai tanggal 30. Kan tidak mungkin akan bisa maksimal kita membahasnya hanya dalam waktu satu minggu. Kita ini jadinya hanya menjadi pelengkap saja, tukang stempel,” ujar Slamet. Anggota Komisi II lainnya, Raihan Anwar, SE, Msi menilai kinerja DPRD NTB tahun ini sangat buruk, jika dibandingakan tahun sebelumnya. Terutama dalam hal penetapanAPBD. Pada
APBD 2015, pembahasan sudah selesai pada September, namun pada kali ini sampai akhir Oktober baru penetapan KUA-PPAS. “Kita dulu sampai dapat pujian dari Kementrian Dalam Negeri atas kinerja kita dalam penetapan APBD yang tepat waktu. Kok sekarang tiba-tiba molor seperti ini, ada apa ini?” Katanya heran. Padahal menurut Raihan, dalam pembahasan APBD 2016 ini tidak ada masalah yang sangat serius sehingga akan menyebabkan pembahasannya menjadi molor seperti sekarang ini. Jika dilihat dari sisi serapan anggaran menurut Raihan, sudah cukup bagus. Namun ia juga tidak mengerti kenapa pada pembahasan RAPBD 2016 ini waktunya sangat mepet dan sampai molor sejauh ini. “Saya juga tidak tahu jawabannya, kenapa bisa begini, padahal tidak ada problem.” Menurut Raihan, dengan fungsi anggaran, pengawasan dan legislasi yang dimilikinya, DPRD NTB bisa memberikan proteksi pada eksekutif dalam pengajuan KUA-PPAS, APBD 2016. Akan tetapi ketiga fungsi ini sepertinya tidak dijalankan secara maksimal oleh dewan, karena terbukti bahwa dewan membiarkan pihak eksekutif lambat dalam menyampaikan KUA-PPAS. Seharusnya DPRD dengan fungsi yang dimiliki bisa memanggil pihak eksekutif. “Ini saya lihat sekarang fungsi Dewan itu sudah tidak dijalankan dengan maksimal lagi,” ujarnya. (ndi)
Halaman 11
SUARA NTB Selasa, 24 November 2015
Ita Sumbang Medali Emas untuk Indonesia di ASG Mataram (Suara NTB) Atlet tolak peluru NTB, I Dewa Ayu Ita Arianti mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Setelah sukses meraih medali emas di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Jawa Barat (Jabar) Tahun 2015, kini pelajar asal Kota Mataram itu berhasil mendulang medali emas untuk Indonesia di Asean School Games (ASG), Brunai Darusalam, Senin (23/11). Pelatih tolak Peluru NTB, I Wayan Gunaksi yang dikonfirmasi Suara NTB via ponselnya, Senin (23/11) kemarin membenarkan bahwa atlet pelajar NTB itu berhasil meraih medali emas, dengan tolakan sejauh 12.72 meter, mengalahkan atlet Malaysia di urutan kedua dengan tolakan
11.42 meter dan Vietnam di posisi ketiga dengan tolakan 11,35 meter. “Barusan atlet tolak peluru NTB, I Dewa Ayu Ita Arianti berhasil meraih medali emas di ASG, mengalahkan atlet Malaysia di tempat kedua dan
peringkat tiga diraih atlet asal Vieatnam,” ucapnya. Dikatakan Gunaksi, perolehan medali emas atlet NTB, I Dewa Ayu Ita Arianti merupakan yang pertama kali. Meski demikian sebelumnya atlet remaja NTB lainnya, Ni Putu Yogiswari juga pernah berhasil menyumbangkan medali perak di ASG di Vietnam tahun 2013 lalu. Namun ditahun ASG 2015 atlet NTB berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Menurut Gunaksi catatan yang diraih Dewa Ayu Ita
Arianti di ASG tahun 2015 ini sekaligus meloloskannya di PON Jabar 2016. Dia berharap hasil itu menjadi catatan KONI NTB dalam mempersiapkan atlet mewakili NTB di PON jabar 2016. Itu artinya NTB saat ini memiliki dua atlet tolak peluru putri yang mengantongi tiket ke PON Jabar 2016. Sebab, atlet senior putri NTB, I Putu Yogiswari juga berhasil meraih tiket PON dengan menyumbangkan medali perak di Pra-PON Atletik di Jakarta September tahun 2015. (fan)
Hazard : Mourinho Manajer Terbaik Bagi Chelsea
Daniele De Rossi
AS Roma Sedang Pincang Roma Menghadapi Barcelona di ajang Liga Champions, AS Roma dipastikan tak akan diperkuat wakil kaptennya, Daniele De Rossi, dalam lawatannya Camp Nou. Seperti dilansir goal.com, duel krusial akan dihadapi AS Roma kala bertandang ke Camp Nou, markas Barcelona, dalam matchday lima Grup E Liga Champions, Rabu (25/11) dini hari. Kekalahan bisa mengancam wakil Serie A Italia itu untuk lolos dari Grup E mendampingi Barca. Ketakutan itu pun tampak nyata, seiring mereka yang tak bisa turun dengan kekuatan penuh. Seperti dilansir La Repubblica, Roma dipastikan tak akan diperkuat oleh wakil kaptennya, Daniele De Rossi, akibat masalah cedera yang sudah membekapnya selama
empat pekan terakhir. Kekosongan posisi pemain 32 tahun tersebut di lini tengah, nantinya akan ditambal oleh Seydou Keita, yang merupakan mantan penggawa Blaugrana. Kondisi serupa dialami tim Italia lainnya, Juventus. Si Nyonya Tua dikabarkan tidak akan diperkuat dua punggawanya sekaligus. Juventus dimungkinkan tampil tanpa Hernanes dan Patrice Evra saat Juventus Stadium kedatangan Manchester City dalam lanjutan babak grup Liga Champions, Kamis (26/ 11) dini hari WIB. Evra ditarik keluar di babak pertama ketika Si Nyonya Tua menang 1-0 atas AC Milan pada akhir pekan kemarin. Sementara itu, playmaker Hernanes memiliki masalah pada kunci paha dan digantikan di saat jeda.
(Suara NTB/ist)
“Patrice Evra engkelnya sedikit terkilir saat bertanding melawan Milan dan kondisinya akan dipantau selama beberapa hari ke depan,” demikian konfirmasi Juventus lewat laman resminya menyusul sesi latihan Minggu kemarin. “Juga yang menepi adalah Hernanes, yang dilaporkan mengalami ketidaknyamanan pada otot adduktor dan bakal menjalani serangkaian tes pada esok hari. “Sementara itu, Sami Khedira masih merasakan efek dari cedera otot yang dialami sebelum jeda internasional, yang berarti dia akan berlatih terpisah pada pekan depan. Kondisi Martin Caceres akan terus dipantau dari hari ke hari sebagaimana ia yang bertekad untuk menghilangkan masalah otot paha.” (ant/bali post)
London Eden Hazard menolak spekulasi yang menyebut bahwa hubungannya dengan manajer Chelsea Jose Mourinho tidak berjalan harmonis selama musim kompetisi ini. Hazard bahkan menyebut bahwa manajer asal Portugal itu sebagai “manajer terbaik bagi Chelsea”, sebagaimana dikutip dari ESPN. Harzard bersama dengan Chelsea kini sedang “terluka”. The Blues kini berada di peringkat ke-15 dalam klasemen Premier League musim kompetisi 2015/16. Sempat beredar rumor yang menyebutkan bahwa Harzard, yang gagal mengulang penampilannya yang gemilang seperti musim 2014/15, disebut-sebut bakal hengkang ke Real Madrid. Salah satu alasannya, hubungan yang tidak berjalan harmonis dengan Mourinho. “Saya mendengar banyak hal mengenai (soal) itu. Semuanya itu tidak benar,” kata Hazard. “Saya tidak punya msalah dengan dia. Ia manajer terbaik bagi Chelsea dan kami berharap dapat meraih banyak trofi bersama dia,” katanya. Chelsea akan bertolak ke Israel untuk melakoni laga Liga Champions melawan tuan rumah Maccabi Tel Aviv, di tengah kekhawatiran atas situasi keamanan
Palestina berusia 36 tahun menerobos ke sebuah bangunan kantor di kawasan bisnis Tel Aviv , menusuk dua dan melukai satu lainnyua dengan pisau. Pertandingan pada kompetisi sepak bola antarklub Eropa pada Selasa ini cukup penting bagi Chelsea, mengingat mereka sedang terpuruk di Liga Inggris musim ini. Kemenangan atas Norwisch
City 1-0 Sabtu lalu mengakhiri kekalahan beruntun mereka pada tiga pertandingan sebelumnya. Kapten tim Chelsea John Terry menyatakan senang dengan kemenangan atas Norwich, dan kini mereka fokus untuk pertandingan Liga Champions yang berlangsung Selasa malam Haifa, satu jam perjalanan dari Tel Aviv. Chelsea pernah menghadapi klub Israel lainnya, yakni pada 2001/2002 melawan Hapoel Tel Aviv di Piala UEFA. Maccabi, yang telah tiga kali berturut-turut menjuarai Liga Israel, mendapat dorongan moral menjelang pertandingan Selasa stelah menang atas Hapoel Haifa 30 Sabtu lalu sehingga memimpin klasemen kompetisi domestik. Striker Dejan Radonjic tidak tampil karena masih cedera, sedangkan pemain tengah Tel Ben Haim II kemungkinan dipasang meskipun belum sepenuhnya bugar. Meski start yang kurang bagus di Liga Champions sudah pasti tersisih, Maccabi punya pencetak gol terbanyak, Eran Zahavia, yang tetap optimistis bisa mengalahkan Chelsea. “Cukup realistis berharap bisa mengalahkan Chelsea. Inilah saatnya bagi kami untuk all out, karena kami sudah tidak ada beban di Liga Champions,” katanya. (ant/bali post)
Eden Hazard dan Jose Mourinho (Suara NTB/ist)
Sepp Blatter Mengaku Hampir Mati “Tekanannya besar sekali. Pada tahap tertentu badan saya hanya bilang ‘tidak’, ‘sudah cukup’. Tetapi jika Anda kuat secara psikologis Anda bisa melawannya,” kata Blatter seperti dikutip AFP. September silam, jaksa penuntut Swiss membuka kasus kriminal terhadap Blatter menyangkut miskelola dan pebayaran mencurigakan senilai 2 juta dolar AS pada 2011 kepada bos sepak bola Eropa Michel Platini yang dilarang aktif selama 90 hari. Namun pada wawancara itu, Blatter malah memuji Platini sebagai orang yang
Paris Presiden non aktif FIFA Sepp Blatter mengaku bahwa dia takut mati akibat keluhan kesehatan baru-baru ini. Pria berusia 79 tahun itu dilarikan ke rumah sakit belum lama bulan ini karena sakit akibat stres. “Saya hampir mati. Saya sudah berada di antara para malaikat yang bernyanyi dan iblis yang tengah menyalakan api neraka, namun ternyata itu para malaikat yang bernyanyi,” kata Blatter kepada stasiun penyiaran Swiss RTS dalam wawancara yang akan diudarakan Rabu (25/11).
Sepp Blatter
Rita Serahkan KOI ke Erick Thohir Jakarta (Suara NTB) Rita Subowo secara resmi menyerahkan kepemimpinan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) kepada Erick Thohir dan diharapkan penggantinya itu mampu menjaga keberadaan KOI sebagai satu-satunya National Olympic Committee (NOC). “Akhirnya serah terima bisa terwujud setalah semuanya sulit untuk mencari waktu. Tolong dijaga KOI sebagai satu-satunya NOC. Saya berharap semuanya bisa Rukun didalam dan Rukun diluar,” kata Rita Subowo usai serah terima jabatan di Kantor KOI Senayan, Jakarta, Senin (23/11). Wanita yang dua periode memimpin KOI ini optimistis penggantinya ini mampu mengemban tugas meski sudah
di kawasan tersebut. Tim asuhan Jose Mourinho tersebut kini berada di urutan kedua Grup G dan bisa memastikan tiket ke 16 besar Liga Champions jika menang atas Maccabi dengan syarat Dynamo Kiev tidak memang lawan Porto. Hasil seri juga aman bagi Chelsea jika Dynamo kalah dari Porto. Hari Kamis lalu lima orang, termasuk satu warga Amerika Serikat, tewas ketika terjadi serangan sekelompok orang Palestina terhadap warga Isreal di Tel Aviv, dan insiden penembakan di Tepi Barat. Pada insiden itu seorang warga
dihadapan dengan dua hajatan besar yang harus segera dipersiapkan yaitu Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. “Selain itu ada Youth Asian Games 2017. Itu juga akan dijadikan test event. Jadi semuanya harus dipersiapkan dengan baik. Butuh persatuan untuk menyukseskan event besar ini,” katanya menambahkan. Dengan pengalaman yang ada, kata Rita, pihaknya optimistis KOI dibawah kepengurusan baru mampu melaksanakan tugas dengan baik meski pasti ada tantangan yang harus dihadapi selama perjalanannya. Terkait dengan persiapan Asian Games 2018, mantan Ketua Umum KONI Pusat itu mene-
gaskan jika Indonesia harus menyiapkan tiga hal yaitu wisma atlet, kolam renang dan velodrome yang akan digunakan untuk balap sepeda. “Yang terpenting itu. Untuk yang lain bisa dimana saja,” kata Rita Subowo menegaskan. Sementaraitu,KetuaKOIErick Thohir mengatakan jika tugas berat sudah menanti. Hanya saja, dengan kegigihan seluruh anggota Komite eksekutif KOI yang terus berupaya bekerja keras pihaknya optimistis mampu melaksanakan tugas dengan baik. “Mudah-mudahan nggak ngos-ngosan. Sejak terpilih mereka langsung bekerja. Kami berharap komitmen mereka mereka hingga empat tahun kedepan,” katanya. KOI dibawah pimpinan Erick
(Suara NTB/ist)
Rita Subowo Thohir saat ini fokus menyiapkan rencana induk atau master plan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Selanjutnya juga akan melakukan pertemuan dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) di Jakarta, 27-28 November. (ant/bali post)
jujur. “Ada sebuah kesepakatan, bahkan pada aturan FIFA ada kontrak tertulis dan tidak tertulis. Ini adalah kontrak tak tertulis, sebuah kontrak kerja.” Pembayaran untuk Platini pada 2011 itu adalah untuk kerja Platini selama satu dekade sebelumnya. Kendati non aktif, Platini tetap berniat mencalonkan diri pengganti Blatter sebagai Presiden FIFA pada pemilihan Februari tahun depan. Jika berhasil menang apakah Platini akan menjadi bos FIFA yang baik, Blatter menjawab, “Ya. Jika dia kembali, dia
akan terpilih.” Sebelumnya, Komite Etik FIFA yang menyelidik tuduhan korupsi terhadap Blatter dan calon penggantinya, Michel Platini, meminta agar sanksi disamakan terhadap keduanya. “Tim investigasi independen Komite Etik telah menyerahkan laporan akhir berisi permintaan atas sanksi terhadap Joseph Blatter dan Michel Platini,” demikian pernyataan FIFA, Sabtu. Laporan tim investigasi itu telah dikirim ke Badan Penuntutan Komite Etika untuk diadili. (ant/bali post)
SUARA NTB
Selasa, 24 November 2015
Halaman 12
SKPD Diinstruksikan Kembalikan Kerugian Negara (Suara NTB/ist)
PELATIHAN - Kepala BNN NTB Drs. Sriyanto, foto bersama peserta pelatihan peningkatan kewirausahaan di BLK Mataram, Senin kemarin.
BNN Bimbing Kelompok Rentan Penyalahgunaan Narkoba Mataram (Suara NTB) Senin (23/11) kemarin, BNN Provinsi NTB menyelenggarakan kegiatan peningkatan kewirausahaan. Kegiatan berupa pelatihan pengecatan body sepeda motor pada kelompok masyarakat rentan penyalahgunaan narkoba tahun 2015. Pelatihan dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi NTB dikuti oleh 15 orang yang dibagi dalam 3 kelompok dari pemuda Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat, Abian Tubuh dan Tembelok, Mandalika, Kota Mataram. Kegiatan dimaksudkan untuk memberikan peluang usaha bagi para pemuda yang belum memiliki pekerjaan sehingga mereka bisa memanfaatkan peluang usaha dan mengembangkan potensi diri sehingga terhindar dari kegiatan-kegiatan yang negatif seperti penyalahgunaan narkoba. Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kepala BNN Provinsi NTB, Drs. Sriyanto, M.Si didampingi Kepala Bidang Pencegahan BNNP NTB, Anggraini Ninik Murnihati, SH, MH dan hadir Kepala BLK Mataram Hj. Sri Wilujeng, S.Sos.MM. “Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan para peserta dapat merintis usaha sendiri dengan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan sehingga ke depan bisa menjadi pengusaha yang sukses,” kata Kepala BNN. Kepala BNN pun berharap pemuda – pemuda yang mengikuti pelatihan bersama BNN saat ini bisa menjadi inspirasi dan dapat merangkul pemudapemuda lainnya agar bisa mengikuti jejak mereka untuk bersikap positif dan jauh dari masalah penyalahgunaan narkoba. Sementara instruktur pelatihan adalah instruktur Latihan Kerja Madya H. Edy Ruswan. Setelah pelatihan ini dilaksankan, BNN juga memberikan dukungan memberikan bantuan alat atau fasilitas pengembangan usaha pada masing-masing kelompok berupa tiga paket kompresor dan 6 buah Spray Gun. (ars/*)
Mataram (Suara NTB) Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, M.Si., menginstruksikan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk segera mengembalikan kerugian negara. Pengembalian kerugian negara ini, berdasarkan temuan Inspektorat Kota Mataram terhadap hasil audit beberapa SKPD. Setidaknya tujuh SKPD yang diperiksa oleh auditor internal Pemkot Mataram. Yakni, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum
Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram. Dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) misalnya, RSUD ada kelebihan penggunaan anggaran untukpenginapandanongkostaksi yang tidak diyakini kebenaranya
oleh Inspektorat. Sementara, Budpar kelebihan anggaran pembelian tiket. Temuan sama pada Dinas Kesehatan. Inspektorat tidak meyakini penggunaan dana untuk honor kader se - Kota Mataram. Berbeda dengan Bakesbangpol. Ada kerugian negara dite-
mukan akibat dugaan absensi fiktif. DPA disediakan untuk 100 orang tapi diberikan ke 50 orang. Tiap warga diberikan Rp 50 ribu sebagai peserta sosialisasi izin pondokan. Selly mengatakan, pengembalian kerugian negara itu diserahkan sepenuhnya kepada Inspektorat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dan paling lambat, SKPD di deadline mengembalikan sebelum APBDP 2015 berakhir. “Ya secepatnya harus dikembalikan sebelum ang-
garan ditutup,” pungkasnya. Ada kerugian negara harus dibayarkan dan Inspektorat harus tegas. Uang negara ini jangan juga ditunda, karena temuan kerugian negara itu bukan Penjabat Walikota menemukan. Berapa total kerugian negara akibat kelalaian SKPD tersebut? Selly mengatakan, secara total tidak diketahui karena belum menerima laporan. “Ada kerugian harus memang disetor dan Inspektorat harus tegas dan jangan juga ditunda,” tegasnya. (cem)
Peringatan ”World Sight Day” 2015
Perdami Gelar Pemeriksaan Mata Gratis
(Suara NTB/dok)
PERIKSA - Kasubbag Humas Polres Mataram, I Wayan Suteja memeriksa truk yang diduga dipakai untuk menyelundupkan gas elpiji ke Sumbawa Barat, Senin (23/11).
Truk Diduga Selundupkan Elpiji Ditahan Polisi Mataram (Suara NTB) – Seorang sopir truk, DI dan kernetnya HH dihentikan paksa oleh personel Polsek Narmada yang diduga akan menyelundupkan gas elpiji ukuran 3 kg dan 12 kg ke Sumbawa Barat. Keduanya yang kini ditahan di Mapolres Mataram dihentikan saat melintasi Jalan Ahmad Yani tepat di depan Polsek Narmada, Sabtu, (21/11). Penangkapan itu berawal dari laporan masyarakat kepada Polres Mataram yang memberikan informasi bahwa ada pengangkutan tabung elpiji 3
kg dengan menggunakan truk menuju Sumbawa. Truk bernomor polisi P 8560 UX tersebut saat diperiksa, ditemukan mengangkut 340 tabung elpiji 3 kg, dan 72 tabung elpiji 12 kg. Tabung-tabung gas tersebut disimpan di bawah 102 galon air mineral ditutup rapat dengan terpal. DI mengaku melakukan pengangkutan tabung-tabung tersebut ke Seteluk, Sumbawa Barat sejak tahun 2013 untuk memenuhi permintaan di daerah itu, di samping ia dapat untung berlipat. Ia membeli gas 3 kg tersebut
dengan harga Rp 16 ribu per tabungnya lalu menjualnya dengan harga Rp 25 ribu. “Jadi segitu karena biaya angkutnya,” ujar DI. Kemudian untuk elpiji 12 kg, ia membeli per tabung dengan harga RP 150 ribu dan menjualnya seharga Rp 185 ribu. Kapolres Mataram melalui Kasubbag Humas Polres Mataram, AKP I Wayan Suteja mengonfirmasi penangkapan tersebut. Ia mengatakan, pihaknya kini sedang menahan kedua orang pelaku untuk mendalami keterangan lebih lanjut. Pelaku diduga menyalahgunakan pengangkutan bahan bakar minyak subsidi pemerintah dan disangkakan pasal 53 ayat (1) huruf b dan pasal 55 UU nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dengan ancaman hukuman kurungan 5 tahun. (why)
Giri Menang (Suara NTB) – Kebutaan yang diderita masyarakat NTB umur 50 tahun ke atas meningkat menjadi 4,5 persen pada tahun 2014. Berangkat dari hal itu, Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Provinsi NTB tergerak untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial sebagai deteksi dan penanganan dini kepada masyarakat. Hal itu diwujudkan dengan memberikan pemeriksaan mata dasar di Pondok Pesantren Al Aziziyah, Dusun Kapek, Gunung Sari, Lombok Barat, Minggu (22/11) dalam rangka merayakan Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day). Ketua Perdami NTB, dr. Siti Farida, Sp.M (K) mengatakan, anak muda sebagai generus bangsa mendapat perhatian khusus karena dalam masa perkembangan, kesehatan mata sangat krusial dalam menunjang kemajuan belajar anak, baik secara motorik dan psikologis. “Kita memberikan penanganan kesehatan mata sejak dini kepada anak-anak. Sehingga jika ada ditemukan kelainan, bisa dicegah dan dihindari sejak awal sebelum terlalu berat,” terangnya ketika ditemui seusai acara pembukaan. Ia menambahkan, dalam pemeriksaan mata hari itu, 2.000an santriwati diberi tes mata sederhana untuk mengecek kondisi kesehatan matanya. Jika ditemukan kelainan, diberi pemeriksaan lebih lengkap hingga rekomendasi perlu tidaknya diberi kacamata. “Ada juga sejumlah dokter spesialis mata yang memeriksa jika ada kelainan ringan seperti iritasi, kita siapkan obat iritasi dan
antibiotik. Jika ada yang dalam penanganannya diperlukan kacamata, akan kita beri nota pesanan kacamata yang selanjutnya dikelola petugas dari kita. Kacamata diberikan gratis,” terangnya. Dengan demikian, anak dapat mengikuti proses pendidikan tanpa ada gangguan penglihatan sehingga dapat terlahir generasi penerus bangsa yang berwawasan luas dan soleh solehah. Hadir pada kegiatan itu antara lain, Gubernur NTB yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, drg. Eka Junaidi, Perwakilan Pimpinan Pondok Pesantren Al Aziziyah, TGH. Fathul Aziz Mustafa Umar, Camat Gunung Sari, H. Rusni, S.Sos, mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Unram, Refraksionis, serta ribuan santriwati. Farida menngungkapkan, kerentanan gangguan penglihatan dialami anak-anak menjelang remaja yaitu pada rentang umur 11 tahun hingga 17 tahun. Oleh karenanya, perlu ada perhatian lebih kepada anak-anak, dalam hal ini sebagai permulaan diwujudkan di Ponpes Al Aziziyah. “Kita akan coba ke pesantren-pesantren yang lain. Sebelumnya kita sering operasi katarak massal. Kali ini sebagai rangkaian lain kita coba di sisi pencegahan,” jelasnya. Ia mengaku senang dengan antusiasme pengurus pondok pesantren dan santriwati dalam mengikuti kegiatan tersebut. Ke depan, pihaknya akan terus memberi pelayanan kesehatan ke pesantren-pesanten lain sebagai komitmen dokter dalam mengamalkan ilmu dan keterampilannya demi kemaslahatan masyarakat. (why)
RUPA-RUPA
MENU : NASI KELOR, NASI LEBUI, BEBALUNG, SOTO, PELECING, RUJAK, ES KELAPA MUDA TEMAT & MENERIMA PESANAN NASI KOTAK, SNACK KANTOR. HUBUNGI IBU IDA AHMADI HP 081907415439
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
(Suara NTB/dok)
FOTO BERSAMA - Keempat dari kiri baris bawah (kiri-kanan) dr. Gede Supartha, Sp. M, dr. Endro, Sp. M, TGH. Fathul Aziz Mustafa Umar, drg. Eka Junaidi, dr. Siti Farida, Sp. M (K), H. Rusni, S. Sos, dr. Gunawan, Sp. M. (Tengah atas dari kiri ke kanan) dr. Yuni, Sp. M, dr. Iva, Sp. M, dr. Bekti, Sp. M, dr. Asih, Sp. M, dr. Wawang, Sp. M.
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaludin, Muhammad Kasim. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/ mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB
Selasa, 24 November 2015
RUPA-RUPA
Halaman 13
RUPA-RUPA
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
081 917 475
Penjualan dgn Fee 3% Tanpa dikenakan biaya & tidak mengikat
Rp. 995 Jt
BEKAM
SUARA NTB Selasa, 24 November 2015
Kantor Bupati Bima Diupayakan Beroperasi 2016 Bima (Suara NTB) Sejak dibangun mulai pada tahun 2014 lalu, kantor baru Bupati Bima yang terletak di Desa Godo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, diupayakan rampung dan beroperasi pada tahun 2016 mendatang. Kini proses pengerjaannya sudah mencapai 90 persen. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bima, Ir. Nggempo, ST, MT, Senin (23/11) mengatakan, saat ini pihaknya mendapat kucuran bantuan dana dari pemerintah pusat sekitar Rp 34 miliar. Kasubag Humas dan Protokol Setda Pemkab Bima, Suryadin, M.Si mengatakan, gedung baru kantor Bupati akan ditempati pada tahun 2016 mendatang. “Hanya tinggal pemagaran dan pengurugan halamannya saja, karena fisiknya sudah hampir rampung,” katanya. Kata dia, pemerintah pusat melalui Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan dengan Pemkab setempat telah membuat komitmen dan bersedia membantu anggaran untuk menyelesaikan pembangunan kantor itu. “Kita berharap secepatnya bisa digunakan, dan mudah-mudahan penambahan anggaran dari pemerintah pusat bisa menyelesaikannya,” harapnya. Suryadin menambahkan, di sekitar area kantor Bupati setempat juga terdapat BP4K, Ketahanan Pangan, Dinas Pendapatan (Dispenda) dan kantor Satuan Pol PP satu paket dengan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Yang jelas bukan induk sekretariat saja, namun sejumlah badan dan SKPD juga berada dalam area ini,” terangnya. (uki)
Sekdes di Bima Dimutasi Bertahap Bima (Suara NTB) Sesuai amanat UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Sekretaris Desa (Sekdes) yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), dipastikan tidak akan bertugas di pemerintahan desa. Pasalnya, sesuai aturan itu, jabatan Sekdes akan diisi non ASN. Sedianya Sekdes tersebut akan ditempatkan di kantor Kecamatan, Unit Pelaksana teknis (UPT) atau pemerintah setingkat, bahkan akan ditarik ke Pemerintah Daerah (Pemda). Menanggapi itu, Kasubag Humas dan Protokol Setda Pemkab Bima, Suryadin, M.Si kepada Suara NTB, Senin (23/11) mengatakan, proses mutasi Sekdes di Kabupaten Bima, dari Desa menuju pemerintah setingkat di atasnya, tengah dilakukan secara bertahap. “Sejauh ini, beberapa Sekdes sudah ada yang bertugas di Kecamatan dan tidak lagi aktif di pemerintahan desa,” ucapnya. Kata dia, permindahan itu, merujuk pada UU nomor 6 tentang desa. Yang mengatakan jika Sekdes yang selama ini berstatus ASN tidak akan lagi bertugas di Pemerintahan desa. Hal itu, akan diisi oleh Sekdes non ASN yang dipilih oleh masyarakat desa setempat. “Jadi, kedepan posisi Sekdes akan diisi oleh non ASN,” katanya. Menurutnya, Sekdes yang ASN itu akan bertugas di Pemerintah Kecamatan, UPT bahkan di Pemda. Suryadin optimis, jika proses seperti itu, memberikan manfaat yang baik dalam hal pelayanan administrasi. Mengingat Sekdes pernah mengabdi dan bertugas selama bertahun – tahun di tingkat desa. “Saya kira, kemampuan Sekdes yang pernah mengabdi di desa kemudian dipindahkan ke kecamatan atau UPT, tidak meragukan karena sudah memiliki bekal. Artinya kehadiran Sekdes akan terlihat efektif,” terangya. Sementara itu, Plt Kepala Desa Kamunti, Kecamatan Donggo, Zainuddin, menyatakan tidak sepakat dengan penarikan Sekdes dari Desa ke Pemerintah yang lebih atas itu. Dia menilai, hal itu akan menghambat proses administrasi di Pemerintahan Desa. Mengingat sejumlah aparatur desa belum memiliki kapasitas dan kapabalitas itu. Zainudin berharap agar pemerintah melihat kembali kondisi yang riil yang ada di pemerintahan Desa. “Syukur kalau Sekdesnya yang terpilih paham administrasi. Jika tidak, tentunya akan menjadi masalah,’’ katanya. (uki)
Pelelangan Tanah Pemkab Bima Diundur Bima (Suara NTB) Sedianya, Senin (23/11), Pemkab Bima melakukan pelelangan tanah, sesuai dengan jadwal. Namun, hal itu terkendala, lantaran banyaknya agenda yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Dipastikan pelelangan itu tetap dilakukan pada bulan ini. Kabag Umum Setda Bima, Drs. H. Budiman kepada Suara NTB mengatakan, pihaknya sudah menentukan jadwal untuk mulai melelang tanah. Namun rencana harus ditunda, mengingat Sekda dan Penjabat Bupati tengah menerima tamu dari pemerintah pusat. Budiman menjelaskan, semua proses penyusunan adminitrasi pelelangan sudah rampung. Tinggal sekarang pihaknya menunggu keputusan Sekda dan Penjabat Bupati Bima, berkaitan dengan waktu dimulainya pelelangan. Kata dia, pelelangan itu dipastikan akan dilakukan pada bulan November ini. Mengingat kondisi musim hujan sudah tiba. “Kita undur hari ini saja, soalnya penetapan jadwal itu tetap akan dilakukan satu dua hari kedepan. Bukan karena apa, kita harus sesuaikan dengan kondisi cuaca hujan,” tuturnya. Budiman menambahkan, luas tanah yang dilelang tahun lalu sekitar 1.020,71 hektar. Ada juga tanah yang dikurangi untuk menggantikan sejumlah tanah warga. “Luas tanah yang dilelang sudah kurang. Karena kita pakai untuk mengganti tanah warga,” pungkasnya. (uki)
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 14
Kejari Dompu Tunggu Hasil Audit Kasus Rumah Kumuh Dompu (Suara NTB) Kasus dugaan korupsi pada program rumah kumuh tahun 2014 di Desa Kawangko Kecamatan Manggelewa tinggal menunggu hasil audit BPKP NTB. Selanjutnya Kejari Dompu akan menjadikan hasil audit tersebut sebagai dasar untuk ditingkatkan ke tahap penuntutan. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Dompu, Hasan Kurnia, SH kepada Suara NTB, Senin (23/11) mengatakan, BPKP perwakilan NTB telah menghitung kerugian negara untuk kasus tersebut. “Auditor BPKP menghitung kerugian negara untuk kasus rumah kumuh Desa Kawangko yang ditangani Kejaksaan Hasan Kurnia
dan menghitung kerugian negara untuk kasus dugaan korupsi yang ditangani Polres,” ungkap Hasan Kurnia. Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Dompu, Joko Suryanto, SH yang dihubungi, Senin (23/11) mengatakan, tim auditor BPKP perwakilan NTB yang mengaudit kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi program bantuan rumah kumuh Desa
Kawangko tahun 2014 telah menyelesaikan perhitungannya. Tim auditor telah kembali ke Mataram, tapi hasilnya belum disampaikan karena harus dipelajari lebih lanjut. “Tim auditor telah kembali tadi siang. Mereka menghitung kerugian negara untuk kasus rumah kumuh selama sepekan di Kejaksaan. Sebelumnya, mereka juga menghitung kerugian negara untuk kasus dugaan korupsi
yang ditangani di Polres Dompu,” katanya. Kasus dugaan korupsi bantuan rumah kumuh Desa Kawangko tahun 2014, lanjut Joko Suryanto, tinggal menunggu perhitungan kerugian negara untuk bisa ditindaklanjuti pada proses penuntutan. “Kalau sudah ada hasil perhitungan kerugian negaranya baru kita tingkatkan ke tahap penuntutan,” ungkapnya. Kasus ini, dikatakannya, ada empat orang tersangka yang ditetapkan. Yaitu dua orang pengurus UPK dan dua orang lainnya dari tim pendamping masyarakat (TPM) yang direkrut Bappeda. (ula)
(Suara NTB/ula)
(Suara NTB/uki)
DIAMANKAN – Polisi mengamankan parang yang dibawa maghasiswa (kiri) dan pemilik narkoba yang juga diamankan. Delapan pemuda yang diamankan dalam operasi cipta kondisi itu kemudian dibawa ke Mapolres untuk proses lebih lanjut.
Delapan Pemuda di Bima Diamankan Polisi Kota Bima (Suara NTB) Delapan orang yang terdiri dari mahasiswa, pelajar dan warga, terjaring dalam operasi cipta kondisi yang digelar oleh Polres Bima Kota, di lingkungan Ni’u kelurahan Dara Kota Bima, Minggu, (22/11) malam. Mereka kedapatan membawa senjata tajam (sajam) dan narkoba. Pelaku pemilik sajam itu,
yakni Muhlis (19) pelajar SMA, warga desa Soro Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Suherman (20) mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Bima, yang merupakan warga desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. Aswadin (22), mahasiswa, warga Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Iksan (23) warga
Desa Godo Kecamatan Woha Bima, Ruslan Abdul Gani (30) warga dusun Kalaki Desa Panda Kabupaten Bima. Ardiansyah (20) Lingkungan Karara Kecamatan Mpunda Kota Bima. “Enam yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan warga ini, kita amankan, karena kedapatan membawa senjata tajam jenis parang,” kata Ka-
Disusun, Rencana Induk Pengembangan Garam Rakyat di Bima Bima (Suara NTB) Meningkatkan optimalisasi program garam rakyat (Pugar) di Kabupaten Bima, Senin (23/11), Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, dengan menggandeng konsultan rencanaan PT Bumi Harmoni Indoguna, melakukan konsultasi publik penyusunan rencana induk (masterplan) dan detail engineering design (DED) kawasan garam di Kabupaten Bima di aula kantor Bappeda Kabupaten Bima. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima, Ir. Hj. Nurma mengatakan, konsultasi publik di Bima mencakup upaya pengembangan potensi garam rakyat khususnya yang berada di pesisir Teluk Bima. “Penyusunan DED dimaksudkan agar bagaimana penataan wilayah pembuatan garam khususnya di Teluk Bima dapat dikelola dengan baik. Untuk mendukung upaya ini, Kementerian KKP melakukan penyusunan rencana induk ( masterplan) ini,” katanya. Kata dia, selama tiga bulan Tim konsultan telah bekerja keras untuk turun ke lapangan melakukan identifikasi potensi dan fak-
(Suara NTB/uki)
KONSULTASI PUBLIK - Konsultasi publik soal penyusunan rencana pengembangan garam rakyat di Bima, Senin (23/11). ta fakta pengelolaan garam di lapangan. Pada kesempatan konsultasi ini diharapkan akan mendapatkan banyak masukan tentang desain yang telah dibuat agar mencerminkan kebutuhan masyarakat dan juga sesuai dengan persyaratan teknik yang telah ditetapkan. “Diharapkan para stakeholder berperan aktif memberikan saran dan masukan bagi penyempurnaa DED ini,” harapnya. Sekretaris Daerah Kabupaten Bima Drs. H.M. Taufik Hak, M.Si, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang
telah memberikan dukungan optimal dengan menghadirkan program Pugar sehingga cukup membantu para petani garam di Kabupaten Bima . Taufik menambahkan, konsultasi publik DED ditujukan agar bagaimana ke depan petani dan pemerintah dapat secara bersama sama merancang dan merumuskan secara bersama tata kelola garam sehingga kualitasnya akan lebih ditingkatkan. “Mudah – mudahan capaian garam nasional bisa diawali dari Bima,” harapnya. (uki)
subag Humas Polres Bima Kota, Iptu Sabri, SH menjawab Suara NTB, Senin (23/11). Tidak itu saja, dua orang mahasiswa masing – masing Masronin (20), warga desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dan rekannya Nurhasan (19) juga diamankan oleh pihaknya. “Kedua mahasiswa ini diamankan, karena
terbukti memiliki narkoba jenis ganja,” lanjut Sabri. Sabri menyebutkan, kegiatan razia tersebut dengan sasaran, sajam, senpi rakitan dan sepeda motor yang diduga hasil curian. “Barang bukti (BB) dan pelaku saat ini telah diamankan di Sat Reskrim Polres Bima Kota, untuk diproses lebih lanjut,” kata Sabri. (uki)
Korban Konflik di Bima Telah Dipulangkan Bima (Suara NTB) RSUD Bima mencatat pasien yang dirawat akibat konflik antara warga desa Kalampa Kecamatan Woha dan Sie Kecamatan Monta. Seorang korban datang dibawa dalam keadaan tak bernyawa dan tiga lainnya mengalami luka serius akibat terkena benda tajam. Namun semua korban telah dipulangkan ke rumahnya. Korban itu, yakni Umar (34), warga desa Risa Kematan Woha. “Korban yang meninggal, begitu tiba di RSUD dalam keadaan terbungkus,” ucap Humas RSUD Bima, Dr. Sucipto menjawab Suara NTB, Senin (23/11). Kata dia, pada saat itu pihaknya tidak berhasil menvisum atau melakukan otopsi, lantaran tidak diizinkan, sehingga korban langsung dipulangkan ke desanya. “Kami belum mengetahui penyebab Sucipto
(Suara NTB/uki)
pasti meninggalnya korban ini. Tapi yang jelas korban terkena benda tajam, karena sesuai visum luar berupa dokumentasi (foto) saat ditangani,” jelasnya. Disamping itu, pada saat waktu yang bersamaam, pihaknya juga merawat tiga orang korban masing – masing Hairul (33) warga Sie yang mengalami luka masuk pada bagian pinggang. Sahrul (16) warga desa Risa dan Irawan (20) warga Sie mengalami luka lecet dan robek pada bagian tubuhnya. “Ketiganya berangsur membaik sehingga dipulangkan,” tuturnya. Sebelumnya, Direskrim Polda NTB, Kombes Pol Kurdi yang didampingi Kabid Propam Polda NTB, AKBP Beny Basyir, Minggu (22/11) mengatakan, akibat konflik dan nyari bentrok antara kedua kelompok warga desa Sie dan Kalampa. Lima orang menjadi korban. Satu orang meninggal dan empat orang terluka. (uki)
RAGAM
SUARA NTB Selasa, 24 November 2015
Regulasi Strategis Jadikan NTB sebagai ’’Pabrik’’ Sapi Dari Hal. 1 Nah, kalau berkurang anaknya juga berkurang. Kalau anaknya berkurang berarti produksinya menurun,’’ katanya. Oleh karena itu, ia berharap Perda itu bisa diimplementasikan secara benar dan tepat demi mendukung NTB swasembada sapi. Ia menjelaskan mengenai sapi dan kerbau yang boleh dipotong atau dijual untuk kebutuhan peningkatan keekonomian. Pertama adalah sapi potong jantan, kedua induk sapi yang afkir, ketiga adalah sapi betina yang tidak produktif. Saat ini, kata Soekardono, kecenderungan pemotongan sapi betina induk cukup tinggi, yaitu mencapai 30 persen. Kondisi itu membahayakan karena memengaruhi produktivitas pengembangan ternak sapi. Berdasarkan data yang ia catat, saat ini ada 388 ribu ekor sapi betina dewasa. “Itu pun belum tentu semua produktif,” ungkapnya. Berdasarkan data populasi sapi di NTB yang dirilis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, jumlah ternak sapi pada tahun 2014 adalah sebanyak 1.013.793 ekor, dengan jumlah betina 388.000 ekor. Menghitung-hitung potensi pengembangan ternak sapi, Soekardono mencontohkan dari jumlah betina yang disebutkan, ada sekitar 70 persen yang produktif. “Kirakira 260-an ribu yang produktif,” sebutnya. Sapi betina produktif memiliki rentang waktu beranak 14 bulan. “Setelah melahirkan, dalam jarak 5 bulan harus sudah bunting lagi. Atau bisa lebih pendek
lagi. Jadi minimal dalam satu tahun bisa 160-200 ribu anak sapi yang lahir,” jelasnya. Menurut Soekardono, dari jumlah kelahiran tersebut 10 persen dari sapi jantan digunakan sebagai induk sapi jantan pengganti. Sementara 30 persen dari sapi betina yang lahir dipakai untuk mengganti induk sapi betina. ‘’70 persen dijual ke luar daerah sebagai bibit sapi betina. Sebagian yang tidak produktif bisa dipotong atau dijual,’’ungkapnya. Ia melihat kondisi NTB sekarang ini sanggup mengeluarkan sebanyak 150 ribu ekor sapi. Untuk dipotong sebanyak 90 ribu ekor dan untuk bibit sebanyak 60 ribu ekor. “Itu yang menjadi produksi sapi NTB,” ujarnya. Ia berharap pemerintah menugaskan petugas yang berkompeten di rumah potong hewan (RPH) yang secara khusus memantau pemotongan sapi betina produktif. Itu bisa dilakukan dengan menempatkan minimal dokter hewan. “Sapi-sapi betina yang masuk RPH itu dicek, produktif atau tidak. Kalau tidak produktif, baru boleh dipotong. Amanat Perdanya seperti itu. Jadi Perda ini harus dilaksanakan betul,’’ ujarnya. Ia menegaskan hal tersebut sebab optimismenya terhadap potensi pengembangan ternak sapi di NTB yang seyogyanya mampu memberi manfaat kesejahteraan bagi masyarakat NTB. (why/*)
Belum Layak Raih Adipura Dari Hal. 1 Menurutnya jika memang kota ini layak mendapatkan penghargaan tersebut, Adipura akan datang dengan sendirinya. “Kalau Adipura belum sampai sini berarti belum layak Kota Mataram. Kalau sudah bersih dan semua teratasi akan datang Adipura dengan sendirinya,” jelasnya dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (23/11). Selly menyampaikan, kegagalan Kota Mataram meraih Adipura tahun ini karena diakui dari segi kebersihan dan pengolahan sampah belum layak. Apalagi pada saat musim hujan masih muncul genangan di berbagai titik karena kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah di saluran air . “Kalau Mataram sudah bersih, bisa mengolah sampah, Adipura itu akan datang dengan sendirinya. Tidak usah dicari-cari, dia datang kok. Kalau sekarang belum dapat Adipura, berarti memang Kota Mataram belum bisa dikatakan layak bersih terutama untuk mengatasi sampah, banjir walaupun itu namanya air tergenang. Mau tidak mau Adipura belum sampai sini,” terangnya. Selly membandingkan kondisi Kota Mataram dengan Kota Padang, Sumatera Barat setelah ia berkunjung ke sana pekan lalu. Ia mengatakan, sungai dan selokan di Padang sangat bersih dan itu patut dicontoh oleh Kota Mataram. Namun kendalanya di Mataram dalam mewujudkan kebersihan sungai dan saluran adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat dan
masih membuang sampah ke sungai dan saluran. “Habit-nya masyarakat itu belum kita miliki di sini, kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya. Masyarakat masih membuang sampah di selokan,” ujarnya. Akhir pekan kemarin ia juga berkunjung ke Kelurahan Turida dan dilihat di selokan yang tersumbat warga setempat membuang bantal dan karpet plastik ke dalam saluran. Inilah salah satu penyebab munculnya genangan di wilayah itu. Padahal disampaikan Selly, di pintu sungai telah dipasang jaring untuk menghalangi sampah dari wilayah hulu masuk ke Kota Mataram. “Itu telah dipasang jaring dan sampah tak akan masuk ke wilayah Kota Mataram. Berarti itu dari masyarakat Kota Mataram saja yang buang sampah seperti itu karena habit-nya masih membuang di selokan,” katanya. Terpenting saat ini menurut Selly bagaimana menyadarkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Untuk itulah dalam rangka memperingati HUT NTB ke-57 tahun pada Desember 2015 mendatang pihaknya akan menyelenggarakan lomba kebersihan yang akan diikuti mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, dan SKPD lingkup Pemkot Mataram. Selain itu SKPD Pemprov NTB yang berkantor di Kota Mataram juga akan dilibatkan. (ynt)
Halaman 15
Surplus Rp 40 Miliar
Gubernur Ajukan RAPBD NTB 2016 Sebesar Rp 3,505 Triliun Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyampaikan nota keuangan RAPBD 2016 ke DPRD NTB dalam rapat paripurna yang digelar, Senin (23/11) sore kemarin. Tahun 2016 mendatang, postur APBD NTB pendapatan direncanakan Rp 3,505 triliun lebih. Sementara belanja direncanakan sebesar Rp 3,465 triliun lebih. Dengan postur anggaran seperti itu, RAPBD NTB 2016 surplus sebesar Rp 40,024 miliar. Gubernur mengatakan, surplus anggaran tersebut, diarahkan untuk melakukan investasi pada beberapa BUMD sebagai penggerak sektor riil di NTB. Di samping itu, kemandirian keuangan Pemprov lima tahun terakhir menunjukkan pergerakan secara positif meskipun tingkat kemandirian keuangan Provinsi NTB berada pada posisi sedang. ‚‘Namun demikian, langkah kreatif dan strategis terus ditingkatkan guna menjaga kesinambungan fiskal dan kemandirian keuangan daerah,” kata gubernur. Dijelaskan, dengan postur APBD 2016 yang direncanakan sebesar Rp 3,505 triliun lebih, berkurang Rp 49,519 miliar lebih atau 1,39 persen dari APBD Perubahan 2015 sebesar Rp.3,555 triliun lebih. Menurut orang nomor satu di NTB ini, penurunan ini disebabkan karena kondisi ekonomi secara nasional yang kurang mendukung. Sehingga menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat termasuk dalam pembelian kendaraan bermotor. Menurunnya pembelian kendaraan bermotor berdampak pada penerimaan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Disamping itu tidak terpenuhinya setoran dividen maupun piutang diveden dari PT. DMB sekitar Rp 65.782 miliar lebih. Dari total pendapatan daerah tersebut, penerimaan dari pendapatan asli daerah direncanakan mencapai Rp 1,313 triliun lebih atau turun 7,50 persen. Sementara itu, penerimaan daerah dari dana transfer direncanakan mencapai Rp 1,565 triliun lebih, naik 4,97 persen dari target APBD Perubahan 2015. Dalam RAPBD 2016, penerimaan pendapatan asli daerah direncanakan mencapai Rp 1,313 triliun lebih, turun 7,50 persen dari penerimaan APBD Perubahan 2015 sebesar Rp 1,420 triliun lebih. Total penerimaan pendapatan asli daerah tersebut bersumber dari pajak daerah, yang ditargetkan sebesar Rp 1,010 triliun lebih atau meningkat Rp 1,683 miliar lebih atau 0,17 persen, dari target penerimaan dalam APBD tahun 2015 sebesar Rp 1,008 triliun lebih. Kemudian, retribusi daerah, ditargetkan sebesar Rp 26,618 miliar lebih, bertambah Rp
3,698 miliar lebih atau 16,13 persen dari target APBD Perubahan 2015 sebesar Rp 22,920 miliar lebih. Peningkatan ini disebabkan karena terbitnya regulasi baru yaitu perda mengenai retribusi jasa usaha dan retribusi jasa umum. “Terbitnya regulasi ini memperbaiki sistem pengelolaan retribusi dan dilakukan penyesuaian tarif sehingga besaran penerimaan retribusi menjadi lebih tinggi,”kata gubernur. Selanjutnya, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, direncanakan sebesar Rp 59,526 miliar lebih, berkurang 51,93 persen atau Rp 64,311 miliar lebih dibandingkan dengan target APBD Perubahan 2015 yaitu sebesar Rp 123,837 miliar lebih. Penurunan ini, kata gubernur bersumber dari beberapa komponen yaitu dividen dan piutang dividen PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) mengalami penurunan sebesar Rp 65,782 miliar lebih, dividen PT. Suara Nusa Media Pratama, turun sebesar Rp 247,359 juta lebih, PT. Bangun Askrida mengalami penurunan sebesar Rp 8,331 juta lebih. Sementara PD. BPR NTB dan PT. Gerbang NTB Emas mengalami kenaikan masing-masing sebesar Rp 1,476 miliar lebih dan Rp 250 juta. Sedangkan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, juga mengalami penurunan dari semula Rp 265,272 miliar lebih pada APBD Perubahan 2015, berkurang sebesar Rp 47,555 miliar lebih atau 17,93 persen menjadi Rp 217.717 miliar lebih pada tahun anggaran 2016. Disebutkan, sumber penurunan dari lain-lain PAD yang sah antara lain hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, rekening deposito pada Bank NTB, pendapatan denda pajak, pendapatan denda retribusi, pendapatan dari pengembalian, pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan, lain-lain penerimaan dan pendapatan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Penerimaan dana perimbangan pada tahun anggaran 2016 direncanakan mengalami kenaikan 4,97 persen atau Rp 74,120 miliar lebih dari semula Rp 1,491 triliun lebih pada APBD Perubahan 2015, direncanakan menjadi Rp 1,565 triliun lebih. Penerimaan dana perimbangan, bersumber dari dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak, direncanakan sebesar Rp 192,824 miliar lebih, bertambah 2,05 persen dari APBD Perubahan 2015. Dana Alokasi Umum, direncanakan sebesar Rp 1,117 triliun lebih, bertambah 2,67 persen dari APBD Perubahan 2015 sebesar Rp 1,088 triliun lebih. Selajutnya, Dana Alokasi Khusus, direncanakan sebesar Rp 255,454 miliar lebih atau 19,23 persen atau Rp 41,196
miliar lebih dari APBD perubahan 2015 sebesar Rp 214,257 miliar lebih. Hal ini disebabkan adanya peningkatan transfer dari pusat dimana tahun 2015 sebesar Rp 214, 257 miliar lebih dan pada tahun 2016 diperkirakan sebesar Rp 255,454 miliar lebih. Gubernur menambahkan, belanja langsung dalam APBD 2016, diarahkan untuk kegiatan melakukan penguatan disektor ekonomi. Diantaranya untuk industrialisasi produk olahan pangan Pijar, penumbuhan wirausaha baru dan koperasi berkualitas, peningkatan pelayanan PTSP dan promosi investasi, agribisnis rumput laut, agribisnis tanaman hortikultura, Upsus Pajale, agribisnis sapi, desa mapan dan peningkatan skor pola pangan harapan serta pengembangan kuantitas perkebunan. Sedangkan sektor pengembangan prasarana wilayah diarahkan untuk rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan, pembangunan jalan dan jembatan. Pembangunan sarana dan prasarana umum, pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah, pengembangan perumahan, pemanfaatan potensi sumberdaya hutan, rehabilitasi hutan dan lahan, perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan. Pembinaan dan pengembangan ketenagalistrikan, penerangan jalan umum menuju NTB terang, pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan, pengembangan nilai budaya, pengelolaan kekayaan budaya, pengelolaan keragaman budaya, pengembangan pemasaran pariwisata, serta pengembangan destinasi pariwisata. Sementara untuk bidang sosial diarahkan pada pelatihan aparatur desa se-NTB, pengembangan minat baca dan budaya baca masyarakat, pengembangan lingkungan sehat, peningkatan sarana prasarana rumah sakit. Standarisasi pelayanan kesehatan, peningkatan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan pelayanan keagamaan (pelaksanaan MTQ nasional), peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kdh, peningkatan tertib administrasi, peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, peningkatan kapasitas lembaga DPRD NTB serta optimalisasi peran Biro Humas dan pendidikan anak usia dini. Isu strategis yang kita hadapi tahun 2016, kata gubernur yakni pengurangan angka kemiskinan, peningkatan kualitas generasi emas, peningkatan kualitas lingkungan hidup, perbaikan pelayanan publik dan reformasi birokrasi. (nas)
Pemprov Diminta Tindak Tegas Kontraktor Proyek RSJ Dari Hal. 1 Proyek renovasi dan perluasan bangunan kelas III DAK RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB terpaksa harus dibongkar oleh kontraktor pelaksana. Pasalnya, mereka mengubah perencanaan awal. Dalam perencanaan awal, pada bagian atap menggunakan kerangka baja berat. Namun belakangan diubah menggunakan kerangka baja ringan. Proyek itu dikerjakan
CV. Asyuro dengan nilai kontrak Rp 900 juta lebih. ‘’Kalau dari sisi pelaksanaan kita harapkan semua proyek dilaksanakan sesuai prosedur dan aturannya. Silahkan jika tak sesuai prosedur dan aturannya, kita sebagai pengawas pembangunan juga akan mempertanyakan ini kepada pihak eksekutif khususnya ke SKPD terkait. Apalagi waktu yang sudah semakin mepet, juga perlu ada kejelasan,” tandasnya.
Pimpinan Dewan berharap Komisi IV yang membidangi masalah infrastruktur dan Komisi V yang membidangi masalah kesehatan mengecek ke lapangan. Menurut politisi PKS ini, adanya proyek yang mengalami keterlambatan sudah terlalu sering terjadi, hampir tiap tahun. Untuk itu, seminimal mungkin tak perlu ada proyek fisik yang dianggarkan dalam APBDPerubahan karena melihat waktu pelaksanaan yang mepet. (nas)
Pemkab Lobar Libatkan Tiga Pilar Pemerintahan Rumuskan Perencanaan Pembangunan Dari Hal. 1 Untuk mewujudkan itu semua, Bappeda dalam setiap penyusunan perencanaan selalu menerapkan system partisipatif yang melibatkan semua kalangan. Salah satu proses pengambilan keputusan secara partisipatif dalam kebijakan perencanaan pembangunan daerah dilakukan melalui Musrenbang. Sebelum musrenbang dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan pra Musrenbang tingkat kecamatan. Pada pra musrenbang inilah sebagai arena strategis bagi para pihak dalam merumuskan perencanaan pembangunan secara kolaboratif dengan melibatkan tiga pilar pemerintahan, yaitu pemerintah daerah (eksekutif dan legislatif), kalangan masyarakat, dan kalangan swasta. Begitu pula dalam persiapan Musrenbang tahun 2016 untuk penyusunan dan mensosialisasikan rencana kerja SKPD tahun 2017, Bappeda melibatkan semua unsur terkait, termasuk para Kades dan Camat. Demikian disampaikan, Plt Bupati Lobar, H.Fauzan Khalid dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Lobar, HM Uzair pada Rapat Koordinasi persiapan Musrenbang Desa dan Kecamatan Tahun 2016
untuk mensosialisasikan rencana kerja (Renja) SKPD tahun 2017. ‘’Dengan demikian Musrenbang Kecamatan memiliki makna penting untuk para pihak khususnya masing-masing desa dan kecamatan dalam merumuskan perencanaan pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Barat Tahun 20142019,’’ kata Sekda. Hadir pada kesempatan itu, kepala Bappeda H Baehaqi, Wakil Ketua DPRD Lobar, HM Nursaid dan perwakilan BPK. Hadir pula kades dan para camat. Dijelaskan Sekda, dalam merumuskan perencanaan pembangunan secara kolaboratif, pemda melibatkan 3 pilar pemerintahan tersebut. Ditataran bawah, pihak desa dan kecamatan memiliki peranan penting dalam merumuskan perencanaan pembangunan daerah sesuai dokumen RPJMD Tahun 2014-2019. Dalam pelaksanaannya Musrenbang Desa dan Kecamatan mengalami dinamika, hal ini merupakan upaya untuk mewujudkan proses perencanaan yang ideal. Beberapa pola strategi penyusunan perencanaan telah diterapkan, seperti partisipastif, top downbottom up, teknokratis dan politis. ‘’Semua pola telah kita
implementasikan dan berproses bersama dalam musyawarah untuk memformulasikan program-program prioritas pembangunan di tahun 2017,”jelasnya. Karena itu ia menekankan, apa yang dihasilkan pada kegiatan kali ini entah itu program dan kegiatan yang ada di Rencana Kerja (Renja) SKPD tahun 2017 disosialisasikan kepada seluruh aparat Pemerintah Desa dan Kecamatan. Hal ini menurutnya penting untuk menyamakan pemahaman terkait program-program prioritas yang akan diusulkan dan terintegrasi dengan dokumen perencanaan induknya seperti RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, KUA, RPJMDes, RKPDes, serta penjabarannya dalam APBD. Hal ini juga mengacu hasil Koordinasi, Supervisi dan Pencegahan Korupsi yang dilakukan oleh KPK melalui BPKP yang merekomendasikan pengendalian risiko bahwa penyusunan perencanaan dan penganggaran harus tertib, terpadu dan linier mulai dari hasil Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kabupaten, penyusunan dan penetapan RKPD, pemufakatan KUA PPAS, pembahasan RAPBD sampai dengan penetapan APBD. Dalam kesempatan itu, Sekda menyampaikan hasil ca-
paian indikator kinerja daerah yang termuat dalam RPJMD Tahun2014-2019. Dari 35 indikator kinerja daerah yang ada telah tercapai sebanyak 12 indikator dan sisanya sebanyak 23 indikator kinerja daerah masih harus dikejar. ‘’Sengaja saya sampaikan secara detail target indikator kinerja daerah yang telah sepakati bersama ini untuk mengingatkan saudara-saudara bahwa inilah janji, target kinerja masing-masing SKPD,’’ tukasnya. Ia meminta agar SKPD yang menjadi penanggung jawab dan SKPD pendukung, harus mengambil peranan sesuai dengan tugas dan fungsi. Semua SKPD jelasnya harus bersinergi. Upaya inovasi dan perbaikan perencanaan yang dilakukan Pemda sendiri masih kurang namun juga mengalami banyak kemajuan sehingga berhasil memperoleh penghargaan dari pusat. Beberapa prestasi yang diperoleh, penyajian dokumen perencanaan dan Materi RPJMD terbaik pertama di NTB atau di peringkat 2 setelah Jembrana untuk Wilayah Bali-NTB. IPM dapat ditingkatkan dari peringkat 8 menjadi peringkat 5 pada tahun 2015. Selain itu, untuk upaya penanggulangan kemiskinan Kabupaten Lombok Barat merupakan satu-
satunya di NTB yang mempunyai Grand Design berupa dokumen SPKD (Sistem Penanggulangan Kemiskinan Daerah) dan terbaik kedua secara nasional setelah Aceh. Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Kepala Bappeda melalui Kabid Statistik dan Pelaporan, Fathurrahim SPt, MM., menyatakan pelaksanaan Rapat Koordinasi Persiapan Musrenbang Desa dan Kecamatan Tahun 2016 ini pertama kali dilakukan. Kegiatan ini sebagai tahapan persiapan pelaksanaan Musrenbang kecamatan guna mensosialisasikan rencana kerja (Renja SKPD) Tahun 2017 ke seluruh Kepala Desa dan Kecamatan dalam memformulasikan dan menetapkan program-program prioritas pembangunan di masing-masing desa. “Rakor persiapan Musrenbang ini merupakan energi positif untuk menjalin dan merekatkan hubungan komunikasi, konsolidasi dan konsultasi bersama antara eksekutif dan legislatif serta antara SKPD dan pemerintah desa dalam bermufakat menyusun kebutuhan,”jelasnya. Kegiatan ini dihadiri 360 perserta, dari kalangan pejabat, DPRD, camat, kades. Di samping itu juga melibatkan pihak BPKP Perwakilan NTB sebagai narasumber. (her/*)
DPRD NTB Dukung Penuh Pengusutan Proyek PLTU Jeranjang Mataram (Suara NTB) Kalangan Pimpinan DPRD NTB mendukung penuh aparat penegak hukum untuk mengusut proyek PLTU Jeranjang Lombok Barat (Lobar). Proyek yang semestinya sudah tuntas beberapa tahun lalu ini berulang kali terjadi penundaan operasional khususnya PLTU unit I dan unit II dengan kapasitas 50 MW. ‘’Dari pusat kita minta desakan supaya pemerintah pusat segera mengambil sikap terhadap masalah ini. Terlalu berlarut-larut masalah ini, bagi kami di daerah merasa dirugikan dengan ini. Kami mendukung apa yang dilakukan saudara Gubernur yang memninta proyek itu diusut,’’ kata Wakil Ketua DPRD NTB, H. Abdul Hadi, SE, MM dikonfirmasi Suara NTB, Senin (23/ 11) siang kemarin. Dikatakan, dari tiga unit pembangkit yang dibangun di Jeranjang, baru PLTU unit III dengan kapasitas 25 MW yang sudah terkoneksi dengan sistem Lombok. Sementara dua unit pembangkit lainnya, yakni unit I dan unit II hingga saat ini masih belum tuntas. Bahkan, informasi yang diperoleh, PLTU unit III juga saat ini sedang mengalami kerusakan sehingga menyebabkan pemadaman bergilir di Pulau Lombok. Hadi menjelaskan, DPRD NTB sejak periode sebelumnya sudah beberapa kali melakukan evaluasi terhadap
molornya operasional PLTU Jeranjang. Memang, katanya, sejak awal kalangan dewan sudah khawatir kontraktor yang mengerjakan proyek itu tak akan mampu menuntaskan pekerjaanya. Karena dari kontraktor sendiri mereka juga merasa ada masalah. “Itu proyek yang pertama PLTU unit I dan II. Jadi pada saat itu ketika kita hearing dengan mereka sudah merasakan sepertinya mereka sudah angkat tangan, pada saat itu. Ketika kami masih di Komisi III (Bidang Infrastruktur) pada saat itu, ada ungkapan dari mereka itu merasa rugi,”terangnya. Ditanya hasil monitoring BPKP yang menyebutkan bahwa mesin PLTU yang digunakan adalah mesin Cina (baca Tiongkok) sementara rujukan dalam kontrak adalah mesin dari Eropa? Hadi mengatakan pihaknya secara teknis tak sampai ke sana. Karena pihaknya belum mendalaminya. “Tetap saja menurut saya adalah dari sisi teknis lapangan jika terjadi hal bermasalah dilakukan proses pemeriksaan, biar jelas. Jangan sampai kemudian kita terus berharap dan membuka harapan kepada para investor bahwa ada sumber energi listrik kita tersimpan sekian lama tapi sampai waktunya tak pernah menjadi kenyataan,” pungkas politisi PKS ini. (nas)
Buah Manis Promosi di Timur Tengah Dari Hal. 1 Menurut Faozal, respons positif pengusaha di negara kaya minyak ini, diikuti kalangan pelaku pariwisata lain (tour operator) di tiga kota yang menjadi sasaran promosi agenda sales mission Timur Tengah (Riyadh, Dammam dan Jeddah). Yang tidak kalah pentingnya, kecantikan destinasi Lombok Sumbawa, juga mencuri perhatian kalangan pers Saudi Arabia. Antusias kalangan pers ini diharapkan membantu, promosi pariwisata Lombok Sumbawa agar lebih dikenal di Timur Tengah. ‘’Beberapa awak media juga penasaran, dan berharap pemerintah daerah bisa memfasilitasi kalangan awak media ini, datang ke Lombok Sumbawa yang penasaran ingin melihat dari dekat potensi pariwisata NTB,’’ imbuhnya. Awal Desember (3-11/12), lanjut Faozal, akan berkunjung ke NTB, pihak KJRI Jeddah bidang ekonomi, investasi dan pariwisata melakukan penjajakan awal terkait kunjungan delegasi KADIN Arab Saudi sebagai tindak lanjut dari pertemuan di KBRI Riyadh dan Konsulat Jenderal Jeddah. Bukti konkrit dari promosi ke Saudi Arabia ini, dari pem-
beritaan media publik di Jeddah, langsung mendapat respons warga Arab Saudi. Terbukti, Minggu (22/11) kepulangan delegasi NTB ke Lombok, diikuti sejumlah wisatawan Arab Saudi yang akan berbulan madu ke Lombok. Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika Serikat dan Afrika Selatan Kementerian Pariwisata RI, Nia Niscaya, menyampaikan apresiasinya atas upaya NTB melakukan promosi bersama di agenda sales mission Arab Saudi yang langsung direspons pelaku pariwisata Arab Saudi. ‘’Kita bisa lihat langsung, promosi kita ke Saudi Arabia berbuah manis. Sejumlah wisatawan sudah berdatangan ke Lombok,’’ kata Nia tersenyum. Ditambahkan Nia, ada kemudahan yang diperoleh wisatawan Saudi Arabia jika berkunjung ke Indonesia. Diantaranya diberlakukan bebas visa bagi Arab Saudi. Selain bebas visa pihak Kementerian Pariwisata akan mengupayakan meningkatkan wearnes di Indonesia, kerjasama dengan agen perjalanan pariwisata dan akan menyiapkan program famtrip bagi awak media massa di Arab Saudi dalam waktu dekat. (adv)
Tak Capai Target Dari Hal. 1 Hal ini disebabkan oleh piutang daerah yang belum dapat tertagih seluruhnya,” kata gubernur saat menyampaikan nota keuangan RAPBD 2016 dalam sidang paripurna di DPRD NTB, Senin (23/11) sore kemarin. Salah satu piutang daerah yang tak dapat tertagih sampai tahun ini adalah dividen dari PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) sebesar Rp 65 miliar lebih. Dari sisi serapan anggaran 2015, kata gubernur, sampai dengan pertengahan November 2015, realisasi belanja langsung dan tidak langsung mengalami peningkatan. Untuk belanja tidak langsung penyerapannya mencapai 83,56 persen dan belanja langsung 58,24 persen. “Penyerapan belanja tidak langsung cukup progresif, sedangkan belanja langsung masih kurang dinamis. Namun demikian proses pelaksanaan belanja modal sampai dengan saat ini terus mengalami peningkatan dan secara teknis di lapangan berjalan baik. Oleh karena itu, pemerintah daerah optimis pelaksanaan belanja langsung juga akan mengalami penyerapan yang signifikan pada akhir tahun anggaran 2015,‘‘ kata gubernur. Orang nomor satu di NTB ini mengatakan, Pemda sangat menyadari bahwa dalam kurun waktu tahun 2015 ada keterlambatan dalam penyerapan anggaran baik nasional maupun daerah. Kondisi ini, katanya, diperjelas dalam laporan kajian ekonomi dan
keuangan daerah yang dilaksanakan Bank Indonesia bahwa pertumbuhan ekonomi NTB triwulan I tahun 2015 mencapai 1,2 persen, melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan IV tahun 2014 yang mencapai 8,1 persen. Menurut gubernur, kecenderungan pelambatan pertumbuhan ekonomi ini perlu dicermati dan diantisipasi sehingga tidak berdampak struktural dalam pelaksanaan APBD tahun 2016. Penerapan berbagai paket ekonomi nasional saat ini, lanjutnya, berupaya memperkuat fondasi perekonomian nasional. Trend perekonomian nasional yang cenderung membaik di tahun 2016 menyebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang menjadi asumsi dasar penyusunan RAPBD 2016 ditargetkan mencapai 5,5 - 6,6 persen. Sedangkan asumsi makro ekonomi Provinsi NTB dalam RAPBD 2016 mencapai 5,856,0 persen. Untuk inflasi nasional pada tahun 2016 diperkirakan terkendali pada kisaran 3,0-5,0 persen, sedangkan inflasi di Provinsi NTB diperkirakan pada kisaran 6,57,5 persen. ‚‘Walaupun kita masih dihadapkan dengan situasi dan kondisi perekonomian yang belum memuaskan kita semua, pemerintah daerah sepanjang tahun 2015 telah mengukir prestasi daerah yang semakin memperkuat semangat dan keyakinan kita untuk melakukan lompatan dalam meningkatkan daya saing daerah kita,‘‘ pungkasnya. (nas)
Selasa, 24 November 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Erupsi Baru Jari Berakhir, Asita Genjot Pemasaran Pariwisata Mataram (Suara NTB) Erupsi Gunung Baru Jari telah berakhir. Akses penerbangan yang sempat lumpuh juga sudah beroperasi. Asita akan menggenjot pemasaran pariwisata daerah ini melalui Table Top dalam Rinjani Travel Mart 27 – 30 November mendatang. Upaya ini dilakukan untuk memulihkan geliat industri pariwisata yang sempat terganggung oleh erupsi Gunung Baru Jari. Geliat pariwisata NTB yang terpuruk akibat arupsi Gunung Baru Jari selama lebih dari sepekan. Industri pariwisata telah membuat perputaran roda ekonomi masyarakat tidak berjalan maksimal. ‘’Buyer yang akan datang dalam acara kita berasal dari berbagai daerah di nusantara. Bahkan ada juga yang datang dari Malaysia, Singapura dan tidak menutup kemungkinan dari Australia. Jumlahnya mencapai 200 orang,’’ ujar Badrun, Ketua Panitia penyelenggara Asita Rinjani Travel Mart (ARTM) 2015. Sepenuhnya, panitia menfa-
silitasi kedatangan para buyer. ARTM dihajatkan sebagai ajang promosi dan meyakinkan para pelaku pariwisata di luar bahwa kondisi Pulau lombok pascaerupsi Gunung Baru Jari, benar – benar sudah pulih, aman dan nyaman. ‘’Melalui kegiatan ini kita ingin mempromosikan pariwisata. Kita mencoba meyakinkan pelaku – pelaku pariwisata di luar yang memiliki jaringan luas di dunia bahwa Lombok benar – benar sudah aman dan nyaman pascaerupsi. Jadi tidak ada lagi yang dikhawatirkan lagi,” lanjutnya ketika menggelar konferensi pers didampingin Sugih Arta, Sekretaris Penyelenggara ARTM di kantor Asita, Senin (23/11). Adapun, jumlah seller yang dikerahkan dalam table top ini mencapai 60 orang. Masing – masing seller akan memasarkan produknya dalam stand yang telah disediakan. Badrun merincikan, ke-60 seller tersebut berasal dari penyedia jasa tour & travel, perhotelan dan kalangan perajin. “Seller dari kalangan hotel
jumlahnya 25 stand, 30 travel agent dan sisanya stand para perajin. Table topnya kita gelar tanggal 28 di Golden Palace. Hanya setengah hari dari pagi sampai siang,” katanya. Panitia penyelenggara Travel Mart ini menerapkan sistem grantify. Ini hanya untuk memastikan kedatangan para buyer saja. Para buyer baik dari luar daerah maupun luar negeri membayar Rp. 500 ribu untuk menjamin kedatangan mereka. Ketika mereka datang atau tidak mengingkari konfirmasi atas kesediaan untuk hadir, maka uang yang sudah disetorkan tersebut akan dikembalikan. “Para buyer ini sangat potensial semua. Mereka punya link, punya akses bahkan hampir ke seluruh penjuru dunia. Bahkan, yang memberikan konfirmasi untuk hadir sampai mengatakan, kehadiran mereka memang untuk mensurvei apakah Lombok memang sudah aman atau belum. Kemudian beberapa waktu ke depan mereka akan membawa rombongan kemari,’’ jelasnya. (met)
Wisatawan Australia Terpukau Koleksi Museum Mataram (Suara NTB) Belasan wisatawan Australia terpukau melihat koleksi benda cagar budaya di Museum Negeri NTB. Rombongan wisatawan yang datang ke museum, Jumat (20/11) lalu, hingga meminta perpanjangan waktu batas kunjungan yang ditetapkan guide-nya hanya demi mendengarkan penjelasan Yustinur Habur hari itu. Yustinus Habur adalah pamong budaya yang siap memandu setiap tamu/ wisatawan yang berkunjung dan melihat koleksi benda – benda cagar budaya yang bersejarah di museum. Tamu yang datang dari kapal pesiar itu tidak mau melewatkan setiap bilik “akuarium” penyimpanan benda koleksi. “Maaf waktu kunjungan anda tinggal sedikit lagi. Hanya tinggal lima belas menit lagi,” kata Yustinus seraya mengangkat tangan kirinya dan menunjukan
(Suara NTB/met)
MENCICIPI - Sejumlah wisatawan dari Australia saat mencicipi jajanan tradisional NTB di Museum Negeri NTB. jam tangan pada bule - bule tersebut. Para wisatawan asal Australia ini juga sempat diajak menyaksikan ruang koleksi utama. Ruang koleksi utama
merupakan tempat penyimpanan benda – benda zaman kerajaan. Berbagai perhiasan sebagai temuan dari beragam kerajaan yang pernah ada di daerah ini tersimpan
di tempat itu. Keluar dari ruangan yang mempunyia peranti khusus itu, bule – bule ini juga kaget dengan adanya koleksi sarkovagus. Benda – benda zaman prasejarah yang digunakan manusia purba sebagai perabot kehidupannya. Pada bilik penyimpanan sarkovagus itu terdapat beberapa kapak yang memang terbuat dari batu. Selain itu ada juga batu yang menyerupai parang. Pramuwisata yang mendampingi para wisatawan ini tampak resah di gerbang Museum. Sementara beberapa wisatawan ini belum berkenan beranjak meninggalkan ruang koleksi. Mereka nampaknya masih asyik menyaksikan buaya berukuran besar yang baru – baru ini dipindah ke ruang koleksi utama. Sebelumnya, mereka dijamu makanan – jajanan khas Lombok. Para wisatawan itu kelihatannya cukup menikmati hidangan berupa lemper, cerorot dan beberapa jenis jajanan khas tradisional lainnya. Kepala Museum Negeri NTB, Ir. Baiq Rahmayati mengutarakan pihaknya ingin mencoba mendekatkan para wiatawan dengan menu – menu makanan khas di daerah ini. Selain itu, pihaknya juga menyajikan musik yang dimainkan pegawai Museum Negeri NTB. (met)