SUARA NTB 25 FEBRUARI 2013

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500

Rp. 40.000 Rp. 45.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 25 FEBRUARI 2013

EVAKUASI - Para korban saat dievakuasi tim SAR.

NOMOR 296 TAHUN KE 8 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Mesin Rusak, ”Boat” Pengangkut Wisman Terdampar di Selat Lombok

(Suara NTB/ist)

12 HALAMAN

Giri Menang (Suara NTB) Boat Ombak Biru POB (Personal on Boat) yang mengangkut 32 penumpang, terdiri dari 16 orang crew dan 16 orang wisatawan mancanegara (wisman) mengalami kerusakan mesin ketika hendak bertolak ke Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa. Akibat kerusakan mesin, boat akhirnya terdampar di sekitar perairan Selat Lombok. Informasi yang diterima Suara NTB dari tim SAR Mataram yang melakukan evakuasi menyebutkan, musibah yang dialami boat itu, Bersambung ke hal 5

Saya mencatat setidaknya tiga prestasi pemerintahan TGB berkaitan dengan dunia usaha di NTB. Pertama, beroperasinya Bandara Internasional lombok. Kedua, pembenahan infrastruktur jalan terutama di Pulau Sumbawa. Ketiga, ramainya aneka rupa event skala nasional dan internasional. Tiga hal ini ditambah pembentukan PT Penjamin Kredit Daerah (Jamkrida) NTB, merupakan terobosan yang harus terus dijaga Momentumnya. TGB masih layak kita beri kesempatan kedua kalinya untuk memastikan keberlanjutan pembangunan. Nasrin H Muchtar

Putra Dompu, pengusaha daerah, Sekretaris Umum HIPMI NTB.

Kapolda Beri Isyarat

Dugaan Korupsi Proyek Terminal Haji BIL Naik ke Penyidikan

TO K O H

Lengkapi Dokumen SELAIN diharuskan memenuhi kelengkapan dokumen terkait dugaan penyimpangan SPPD fiktif oknum pejabat Lombok Barat (Lobar), dipastikan akan ada tambahan pemeriksaan saksi. Saksi dimaksud tidak lain, Wakil Bupati (Wabup) Lobar, Dr.H. Mahrip. Pemeriksaan terhadap yang bersangkutan menurut Wakajati NTB I Gede Sudiatmaja, SH, MH, Bersambung I Gede Sudiatmaja ke hal 5 (Suara NTB/dok)

Mataram (Suara NTB) Perkembangan terakhir penanganan kasus dugaan korupsi pada pembangunan Gedung Terminal Haji BIL, disampaikan langsung Kapolda NTB, Brigjen Pol Mochammad Iriawan, SH,MM,MH. Diisyaratkan kasus yang ditangani Ditreskrimsus Polda NTB ini akan ditingkatkan ke tahap penyidikan. Peningkatan status dari penyelidikan ke penyidikan ini menurut kapolda yang ditemui di Suranadi, Sabtu (23/2), dengan pertimbangan bukti dan keterangan saksi semen-

tara dianggap cukup. ‘’Keputusan untuk peningkatan status ke penyidikan, tentu akan melalui gelar perkara dulu,” jelas kapolda. Genap setahun kasus ini

sudah ditangani Ditreskrimsus, sejak Februari 2012 lalu telah dilakukan pemanggilan, pemeriksaan dan penelitian dokumen dokumen terkait penanganan kasus ini. Sejum-

lah pihak telah diperiksa. Mulai dari Kontraktor Pelaksana, Direktur PT Serda Karya Abadi, H. Yudhi Abdillah dan Konsultan Pegawas Drs. H. Ahmad, Kepala Dishubkominfo Ir. Ridwansyah selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ir Nizarwansyah. Saat ditingkatkan ke penyidikan, kemudian siapa yang akan ditetapkan sebagai ter-

sangka dalam pembangunan gedung senilai Rp 7,6 miliar ini, kapolda belum mau membeberkannya. Ia yang mengikuti perkembangan kasus ini, memastikan akan tergantung hasil gelar perkara. ‘’Sabar dulu, penyidik (Ditreskrimsus) kita masih bekerja. Kalau sudah gelar perkara, akan kita sampaikan perkembangannya,” pungkas kapolda. (ars)

Anas Lengser

Kasus Penyelundupan Ponsel

Demokrat NTB Tak Mau Kehilangan Fokus

Polisi Tetapkan Direktur PT.WII sebagai Tersangka

Mataram (Suara NTB) Partai Demokrat NTB tidak ingin kehilangan fokus meski saat ini DPP Partai Demokrat tengah dilanda prahara usai mundurnya Ketua Umum Anas Urbaningrum dari posisinya tersebut.

“Ini kita ingin lokalisir. Masalah pusat biarkan diselesaikan di tingkat pusat. Kami di daerah akan fokus pada penguatan kader dan konsolidasi internal,” ujar Sekretaris DPD Partai Demokrat NTB, Zainul Aidi, SP, menanggapi mundur-

nya Anas, Minggu (23/2). Zainul mengutarakan bahwa Ketua DPD Demokrat NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah mengingatkan para kader Demokrat di NTB Bersambung ke hal 5

Mataram (Suara NTB) Kasus penyelundupan ribuan iPhone dan Blackberry melalui BIL beberapa waktu lalu, mengerucut kepada penetapan tersangka. Pihak Polres Mataram menetapkan

Rd sebagai tersangka dalam kasus ini. Rd merupakan Direktur PT Wisma Inkopad Indonesia (WII), selaku pemilik barang bukti ribuan ponsel selundupan. Bersambung ke hal 5

Keluarga Besar Bani H.Abdul Madjid Pererat Silaturahmi Selong (Suara NTB) Ribuan masyarakat dari keluarga besar bani H.Abdul Madjid menghadiri acara silaturahmi keluarga dan haul ke 73 almarhum H. Abdul Madjid yang merupakan orang tua ulama kharismatik, sekaligus pendiri organisasi Nahdlatul Wathan (NW),NBDI dan NWDI, Almagfurullah TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Ribuan warga dari keluarga besar bani H.Abdul Madjid tersebut berasal dari NTB dan beberapa daerah lainnya

di Indonesia, memadati Aula YPH PPD NW Pancor, Lombok Timur (Lotim), Minggu (24/2).. Hadir dalam acara silaturahmi tersebut Ketua Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar NW Pancor yang juga Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, Ummi Hj. Siti Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, Ketua DPRD Lombok Timur, Ir. Hj. Siti Rohmi Jalilah, TGH.Hudatullah Muhibuddin Abdul Aziz, MA , para tuan guru serta undangan lainnya. Bersambung ke hal 5

SILATURAHMI - Suasana silaturahmi Keluarga Besar Bani Abdul Madjid dan Haul ke 73 Almarhum H.Abdul Madjid di Pancor, kemarin.

(Suara NTB/nas)

LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :

0370-639543


SUARA NTB Senin, 25 Februari 2013

Majukan Usaha Kecil KELURAHAN Jempong Baru Kecamatan Sekarbela merupakan salah satu kawasan yang memiliki garis pantai dan lahan pertanian yang cukup luas. Dari dua aspek itu, muncullah beberapa kelompok-kelompok usaha masyarakat untuk menambah penghasilan. Terkait keberadaan kelompok-kelompok usaha itu, pihak Kelurahan Jempong Baru memiliki komitmen tinggi untuk terus berupaya memajukan kelompok usaha kecil yang ada. Ditemui Suara NTB be(Suara NTB/smd) lum lama ini, Lurah JemAnwar M.Nur pong Baru Anwar M. Nur, mengungkapkan, ada beberapa kelompok usaha yang ada di wilayahnya, seperti kelompok usaha penjualan ikan, kelompok tani dan beberapa kelompok usaha lainnya. ‘’Dari sekian banyak kelompok yang ada, ada beberapa kelompok yang telah mampu mengangkat nama Kelurahan Jempong Baru, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat nasional,” ujarnya. Baru-baru ini, kata dia, salah satu kelompok tani yang ada di Kelurahan Jempong Baru meroket namanya di tingkat nasional. Kelompok tani kedelai yang ada di Jempong Baru memperoleh Juara I kelompok tani terbaik di tingkat nasional. Selain itu, prestasi bagus juga berhasil diraih Kelompok Wanita Tani yang meraih Juara I di tingkat Kota Mataram dan akan bertarung lagi di tingkat provinsi. Ke depannya, tak hanya dua kelompok itu yang berhasil. Dia berharap, kelompokkelompok lain akan mendapat prestasi yang serupa. Tentunya, kata dia, harus ada pembinaan menyeluruh yang dilakukan oleh pihak Kelurahan dan bekerjasama dengan dinas instansi terkait. Selain memberikan penyuluhan, program penyaluran bantuan ke kelompok tani akan terus diupayakan. Harapannya, dengan adanya bantuan dari pemerintah, kelompok-kelompok usaha yang ada di masyarakat bisa terus hidup dan turut ambil bagian dalam upaya pemerintah mensejahterakan masyarakat. (smd)

SUARA MATARAM

Halaman 2

Manfaatkan Potensi PAD yang Belum Tergarap Kota Mataram memiliki potensi pendapatan yang cukup besar. Sayangnya potensi yang dimiliki ini masih belum dikelola maksimal. Banyak potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang hilang dan belum tergarap. TARGET PAD Rp 100 miliar yang akan dicapai tahun 2015 sepertinya masih sedikit dengan potensi yang dimiliki Kota Mataram yang sangat besar. Potensi yang selama ini belum dikelola maksimal, seperti perparkiran, pajak reklame dan perizinan lainnya membutuhkan keseriusan aparatur pemerintah mengelolanya.

Pernyataan Wakil Ketua DPRD Kota Mataram I Wayan Sugiartha, jika potensi PAD dalam setahun di Kota Mataram lebih dari Rp 100 miliar tidaklah berlebihan. Sebagai ibukota provinsi, belakangan ini Kota Mataram dilirik banyak investor untuk menanamkan investasinya. Sebut saja, Alfamart atau Indomaret group, tidak dipungki-

ri di beberapa sudut di kota ini sudah ada. Belum lagi, di beberapa kawasan yang selama ini kawasan permukiman warga sudah berubah menjadi kawasan pertokoan. Artinya, jika potensi dari sektor jasa dan usaha bisa dimanfaatkan secara optimal, target Rp 100 miliar adalah suatu hal yang sangat kecil. Paling tidak, target lebih Rp 100 miliar harus bisa diwujudkan di tahun-tahun mendatang. Fakta di lapangan berbicara lain. Potensi PAD yang selama diperkirakan memberikan kontribusi besar bagi daerah justru banyak yang tidak tergarap maksimal. Jasa

BERBAGAI macam cara dilakukan sekolah untuk menghadapi Ujian Nasional (UN). Di SMPN 20 Mataram, misalnya. Sekolah mengadakan try out untuk memetakan kemampuan siswa. Dari hasil inilah, anak akan dikelompokkan ke dalam kelas-kelas sesuai dengan kemampuan anak. Kepala SMPN 20 Mataram I Dewa Made Arimbawa, menjelaskan, tidak ada metode baru yang dilakukan sekolah dalam rangka menghadapi UN. Semua yang di(Suara NTB/nia) I Dewa Made Arimbawa lakukan selama ini merupakan cara lama yang dilakukan sekolah dalam menghadapi UN. “Hasil try out kita pakai untuk mengumpulkan anak ke dalam kelas-kelas berbeda, sesuai dengan hasil yang diperoleh,” terangnya pada Suara NTB belum lama ini. Arimbawa menambahkan, seluruh siswa yang sudah melakukan try out pertama akan dipetakan dan dipisah-pisah ke dalam kelas berbeda sesuai dengan hasil nilai yang diperoleh. Bagi yang memiliki nilai tinggi akan dikelompokkan dengan siswa yang juga memiliki nilai tinggi. Begitu pula dengan siswa yang memiliki nilai rendah. Terbukti dengan melakukan pemetaan ini, siswa akan menjadi malu dan memacu dirinya untuk belajar ekstra demi memperoleh nilai yang tinggi. “Kita sudah coba ini tahun lalu, dan ternyata ini bisa memicu anak untuk belajar,” imbuhnya. Selain melakukan try out, sekolah juga menerapkan bimbingan belajar (bimbel) gratis bagi seluruh siswanya. Meski Dinas Dikpora hanya memberikan jatah untuk 40 siswa, sekolah berencana akan melakukan bimbel gratis kepada 130 siswanya dengan memesan modul dan menggunakan guru sendiri sebagai tutor. Pihaknya berharap dengan metode ini pelaksanaan UN di SMPN 20 Mataram bisa berjalan sukses. (nia)

Himpun Beasiswa Pendidikan dari Sampah Mataram (Suara NTB) Setelah berjalan dengan beberapa program, kali ini bank sampah akan kembali menelurkan program baru. Yaitu menghimpun beasiswa pendidikan melalui sampah. Seperti apa nantinya beasiswa dari sampah ini? Direktur Utama Bank Sampah Kota Mataram Suhirman Adita, Sabtu (23/2) menjelaskan, saat ini sudah ada 23 kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang tergabung dalam forum MI se-Kota Mataram berkomitmen dengan bank sampah. Mereka siap mengikuti program bank sampah dengan produk utama, beasiswa pendidikan dari bank sampah. “Semua bersepakat dan mendeklarasikan bahwa semua madrasah ibtidaiyah akan mengikuti program bank sampah dengan produk utama yaitu beasiswa pendidikan dari sampah,” terangnya. Dalam waktu dekat, lanjutnya, bank sampah akan membuat rekening atau tabungan di setiap sekolah yang akan diberi nama tabugan pendidikan. Gagasan ini tercetus dari volume sampah plastik di sekolah yang sangat banyak. Bisa diasumsi dan bisa dihitung, dengan jumlah siswa yang ada di masing-masing sekolah. Menurutnya, rata-rata siswa di MI minimal 100 orang. Sementara seluruh siswa ini setiap hari selalu mengkonsumsi makanan atau minuman berkemas. Sehingga volume plastik bisa mencapai 2-5 kg per hari. ‘’Sehingga jika diuangkan, dalam sehari kumpul Rp 25.000 per hari, dikali 6 hari sekolah, maka hitungannya tidak bisa dihitung sedikit,” ujarnya. Dengan dibantu dengan prajurit bank sampah, sekolah akan dibantu menimbang dan mengambil sampah plastik yang telah terkumpul. Dana ini nantinya tidak akan diambil setiap bulan, tetapi akan diambil di tahun ajaran baru. Sehingga dengan sampah yang dikumpulkan ini bisa menjadi terobosan kepala sekolah untuk memberikan beasiswa dari sampah. Rencananya mulai minggu depan, sekolah akan mulai menyetorkan sampahnya untuk program tabungan beasiswa dari sampah. Masing-masing sekolah akan memiliki target untuk memberikan beasiswa kepada siswanya. Namun menurutnya, dengan asumsi 3 kg sampah per hari, maka setiap sekolah bisa memberikan beasiswa kepada 10 siswa per tahun per sekolah. ‘’Bahkan ada madrasah yang berdekatan dengan pasar bersedia menyediakan 20 kg sampah plastik per hari. Itu artinya bisa membiayai 10 hingga 20 siswa,” ujarnya. (nia)

dirugikan. Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) yang menjadi leading sector dalam mengoptimalkan potensi PAD yang dimiliki harus menunjukkan eksistensinya. Apalagi, Dispenda di bawah kepemimpinan Drs. H. Syakirin Hukmi, dianggap kalangan Dewan sudah mampu bekerja maksimal dan mampu memberikan PAD lebih dari yang diharapkan. Potensi PAD yang selama ini belum tergarap harus dimanfaatkan, sehingga bisa menambah PAD Kota Mataram. Semoga. (ham)

Banyak Oknum Pegawai di Pemkot Mataram Disinyalir Makan Gaji Buta (Suara NTB/smd)

Petakan Kemampuan Siswa

parkir misalnya, justru belum tergarap maksimal. Semakin menjamurnya pertokoan berpotensi menambah PAD dari jasa parkir. Namun, ironis PAD dari jasa parkir tetap tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal ini, Pemkot melalui Dinas Perhubungan perlu menerapkan sistem parkir berlangganan atau karcis, sehingga PAD dari jasa parkir menjadi jelas. Begitu juga dengan sektor lainnya, semuanya harus ditata dan mencari formula agar PAD sesuai target pemerintah daerah. Jangan sampai potensi PAD banyak yang menguap dan daerah

LATIHAN DIRGANTARA - Pangkalan TNI AU Rembiga menggelar latihan dirgantara di eks Bandara Selaparang. Tampak anggota TNI menunjukkan aksinya dalam latihan dirgantara.

Eks Bandara Selaparang Dijadikan Arena Pelatihan Dirgantara Mataram (Suara NTB) Sabtu (23/2) lalu, eks Bandara Selaparang Mataram terlihat begitu ramai. Pasalnya, Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Rembiga menjadikan lokasi tersebut sebagai arena gebyar pelatihan dan pengenalan AU kepada masyarakat umum. Komandan Pangkalan TNI AU Rembiga, Letkol Pnb Ridha Hermawan menegaskan, acara yang digelarnya tersebut merupakan upaya untuk mendekatkan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dengan masyarakat. Harapannya, masyarakat lebih mengenal TNI AU bukan sebagai aparat yang garang. “TNI AU adalah kekuatan nyata untuk menjaga kedaulatan

negara,” ungkapnya. Selain itu, pengenalan TNI AU di eks Bandara Selaparang diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk menjadi anggota TNI AU. Tentunya generasi muda yang diharapkan adalah generasi yang memiliki potensi pertahanan udara. Gebyar Dirgantara juga diramaikan oleh grup musik D’Masiv dan beberapa band lokal asal NTB. Selain itu, berbagai pertunjukan juga digelar, seperti demonstrasi flight paramotor, micro light, aero modelling, olah raga dirgantara gantole serta berbagai pameran untuk mengenalkan AU melalui foto-foto AU dan informasi seputar rekrutmen personel AURI. Pantauan Suara NTB di

eks Bandara Selaparang, tampak hadir Kapolda NTB Brigjen Polisi Mochammad Iriawan, SH, MM, MH. Dalam acara itu, berbagai pertunjukan dilakukan seperti motor free style dan pameran sarana aero modelling dan lainnya. Terpisah, Service Manager Astra Motor Regional NTB Wahyudi, menyampaikan, Astra sangat bangsa bisa mendukung kegiatan positif TNI AU. Menurut dia, acara tersebut juga sebagai bentuk CSR. “Rencananya acara ini akan digelar selama dua hari,” pungkasnya seraya menambahkan, Gebyar Dirgantara itu pula, di gelar launching motor sport baru, yaitu CBR150R dan Versa 150. (smd)

Bumi Gora Institute Gelar Sarasehan

Antisipasi Ancaman Konflik Menuju Pilkada Damai di Lotim Mataram (Suara NTB) Peluang terjadinya kekacauan mewarnai pilkada berupa konflik, tindakan anarkis hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Tidak terkecuali di NTB, Khususnya kabupaten Lombok Timur (Lotim). Sebagai salah satu kabupaten di NTB dengan jumlah penduduk tertinggi, Lotim menjadi arena pertarungan paling sengit bagi para kandidat untuk mendulang suara. “Oleh karena itu, para pihak terkait harus memberi perhatian ekstra bagi kondusivitas daerah ini menjelang dilaksanakannya pilkada sampai dengan selesai,” kata Koordinator Program Bumi Gora Institute, Samsul Hasan Basri dalam siaran pers yang diterima Suara NTB, Sabtu (23/2). Kegiatan sarasehan ini bertema “Antisipasi kerawanan dan ancaman konflik menuju Pemilukada Damai di Kabupaten Lombok Timur” digelar Selasa (26/2) besok di Aula Kantor Kementerian Agama Lombok

Timur. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara, dari KPU Lotim (Pilkada damai cermin kemapanan demokrasi), Akademisi/pengamat politik STKIP Hamzanwadi Selong (Peran dan partisipasi masyarakat sipil dalam rangka mewujudkan pilkada damai di Lombok Timur). Selain itu, dari Polres Lombok Timur dengan tema strategi aparat keamanan mengawal kondusivitas daerah selama proses pilkada dengan moderator, Muharrar Ikbal, M.A. Peserta kegiatan disebutnya, sekitar 80 orang yang terdiri dari berbagai elemen

masyarakat, Pengurus partai politik, tim sukses calon kepala daerah, tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan, mahasiswa, tokoh agama dan LSM. Sarasehan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk aktif berpartisipasi mewujudkan pilkada damai, sarana sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya laten konflik pilkada. Termasuk membentengi masyarakat untuk menghindari konflik vertikal dan horisontal yang terjadi akibat sengketa pilkada. Sementara output kegiatan, terangnya, terbentuknya kesadaran masyarakat untuk mewujudkan pilkada damai di Lotim . Termasuk lahirnya sikap tanggung jawab bersama segenap lapisan elemen masyarakat untuk terlibat mengawasi jalannya pilkada guna mewujudkan pilkada dama. Tidak hanya itu, adanya sinergitas aparat pemerintah dan masyarakat guna bekerjasama mewujudkan pilkada damai. (ars)

Sekolah Bekas RSBI Ajukan Anggaran ke Pemkot Mataram (Suara NTB) – Seiring dicabutnya status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) di Indonesia, beberapa sekolah bekas RSBI dan SBI di Mataram mengajukan anggaran ke Pemkot Mataram. Pengajuan anggaran ini dilakukan untuk menopang biaya operasional yang selama ini didapat dari orang tua siswa. Kepala Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kota Mataram Drs. H. Ruslan Effendy, MPd, Sabtu (23/2), membenarkan saat ini pihaknya sedang menyusun rancangan anggaran yang akan diajukan ke Pemkot Mataram. Belum diketahui pasti berapa besaran yang akan diajukan, namun pengajuan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah RSBI. Usulan ini menurut Ruslan, diajukan untuk menopang bi-

aya operasional sekolah bekas RSBI dan SBI di Kota Mataram yang selama ini dinilai sudah berjalan bagus. Melalui usulan anggaran inilah, sekolah bekas RSBI diharapkan dapat mempertahankan proses belajar mengajar seperti yang sudah berjalan sebelumnya. ‘’Saat ini, programprogram di sekolah bekas RSBI masih bisa dilaksanakan hingga akhir tahun ajaran,” ujarnya. (nia)

Mataram (Suara NTB) – Sejumlah pegawai Pemkot Mataram disinyalir makan gaji buta. Informasi yang dihimpun Suara NTB, sejumlah oknum pegawai lingkup Pemkot Mataram ada yang jarang masuk, namun tetap menerima gaji layaknya pegawai lain yang notabene rajin dan tidak pernah bolos kerja. Bahkan ada oknum pegawai yang hanya masuk pada saat gajian atau mengambil tunjangan. Belum lagi pengakuan dari pihak Satpol PP Kota Mataram yang mengaku kerap mendapati oknum pegawai berkeliaran saat jam kerja. Pelanggaran disiplin ini, sudah disampaikan ke SKPD tempat di mana oknum pegawai yang bolos itu bekerja. Sayangnya, SKPD yang diberikan laporan tidak mengambil tindakan apapun menyikapi ketidakdisiplinan anak buahnya. Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kota Mataram, Dra. Hj. Evi Ganevia, MSi., yang dikonfirmasi Suara NTB usai menghadiri acara road show PKK Provinsi NTB di Aula Lantai III Kantor Walikota Mataram, Sabtu (23/2) mengatakan, dalam PP 10 tentang disiplin, memang ada pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh masing-masing SKPD secara berjenjang. ‘’Jadi tidak semua BKD yang tangani,” kilahnya. Terhadap masalah disiplin pegawai ini, sambung istri Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi ini, masing-masing kepala SKPD diberi kewenangan. ‘Namun demiki-

an, sejauh ini, ujarnya, pihak Satpol PP Kota Mataram tidak pernah melaporkan temuan itu pada BKD. Mengenai pegawai yang malas masuk kantor, yang jelas menurut Evi, kalau ada pegawai yang tidak masuk berturut lima hari kerja tanpa keterangan, tentu ada teguran lisan. ‘’Tegur lisan ini juga bentuknya keputusan,” imbuhnya. Selanjutnya, jika lima sampai 10 hari kerja tidak masuk tanpa keterangan, maka oknum pegawai bersangkutan akan diberikan teguran tertulis. Jika pegawai tidak masuk hingga 46 hari kerja tanpa keterangan, maka yang bersangkutan harus diberhentikan. ‘’Tapi untuk keputusan pemberhentian ini, juga harus dipastikan dulu diSKPD-nya. Dibuktikan dengan bukti absensi kehadirannya,” terangnya. Di tempat terpisah, Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Husni Thamrin, MPd., meminta kepala SKPD menertibkan anak buahnya yang tidak disiplin dalam bentuk apapun. Harus ada proses penyadaran secara menyeluruh baik melalui evaluasi maupun kegiatan pengajian. ‘ (fit)

30 Persen Pejabat Eselon II di Mataram Batal Pensiun Mataram (Suara NTB) – Sekitar 30 persen dari total jumlah pejabat eselon II lingkup Kota Mataram, batal pensiun. Hal ini menyusul kebijakan Pemkot Mataram untuk memperpanjang masa jabatan pejabat bersangkutan. ‘’Yang jelas, pejabat eselon II, memang untuk pensiun, kan memang aturan memungkinkan kalau eselon II itu sampai 60 tahun,’’ ujar Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kota Mataram, Dra. Hj. Bq. Evi Ganevia, MSi., menjawab Suara NTB di Kantor Walikota Mataram, Sabtu (23/2). Meski demikian, perpanjangan masa jabatan ini, juga tidak sembarangan. Pejabat eselon II yang diperpanjang masa jabatannya itu, katanya, masih dibutuhkan tenaga dan pikirannya oleh pimpinan. Catatan Suara NTB, pejabat yang diperpanjang masa jabatannya antara lain Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Drs. H. Anis Masyhur dan Kepala Dinas Sosnakertrans Kota Mataram, Drs. H. Marzu-

ki Sahaz, MM. Sebelumnya, anggota Fraksi PKS, TGH. Ahmad Muchlis mengatakan, harus ada keberanian dari Walikota Mataram dalam mutasi mendatang. Bahkan, mantan Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram ini, menyarankan kepada Walikota Mataram untuk melakukan lelang jabatan. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat kemajuan Kota Mataram. Karena selama ini, mutasi-mutasi yang pernah digelar Pemkot Mataram cenderung kurang memuaskan. Terkait saran lelang jabatan, menurut Muchlis harus disertai dengan MoU yang jelas. Muchlis mengimbau kepada pejabat tua supaya tidak terlalu ngeyel. Sebaiknya beri kesempatan pada pejabat yang lebih produktif. Ia yakin, dengan komposisi pejabat yang baru dan produktif, akan mempercepat kemajuan Kota Mataram. Sementara itu, mutasi yang direncanakan Walikota Mataram sejak tahun lalu, tidak kunjung terbukti. Bahkan terakhir beredar kabar kalau mutasi segera digelar dalam bulan ini. (fit)


SUARA NTB

Senin, 25 Februari 2013

Halaman 3

“Tanpa rakyat, saya bukan siapa-siapa” OSOKNYA memang low profile, terkesan tak ingin terikat protokoler. Boleh jadi gaya ini terbentuk dari pengalaman hidupnya yang panjang berada di tengah-tengah masyarakat. Di awal kariernya, selepas menamatkan pendidikan dari fakultas Hukum Unram, ia menjadi seorang pengacara. Sejumlah kasus “besar” yang menjadi perhatian publik pernah ia tangani. Sebut saja misalnya kasus kaset rekaman pengajian Tanjung Priok yang menimpa seorang warga Sumbawa di penghujung era 1980-an. Sejak muda, ia aktif di sejumlah organisasi keSekarang anda sudah menjadi calon wakil gubernur,apa yang anda rasakan? Pertama-tama, tentu saja saya dan keluarga memandang ini sebagai amanah. Sebagai tanggung jawab moral dan politik yang harus kami jaga sebaik-baiknya. Apalagi saya berpasangan bersama TGB, sosok yang selama ini dikenal masyarakat sebagai gubernur yang bersih dan tak toleran terhadap praktek korupsi. Selanjutnya, menjadi calon wakil gubernur itu baru awal perjuangan untuk meraih dukungan rakyat yang sebesarbesarnya, dan kemudian yang terpenting setelah itu adalah memastikan dukungan rakyat tersebut kami bayar tunai, dengan bekerja keras membangun NTB yang makin maju dan sejahtera. Pasangan anda Tuan Guru Bajang, sejauh mana anda kenal sosok TGB? Sebagai wakil rakyat di DPRD NTB, hampir lima tahun ini saya berinteraksi langsung dengan beliau. Usia beliau jauh lebih muda dari saya, kira-kira berbeda 15 tahun, tetapi saya terkesan beliau matang dalam berpolitik. Hubungan pemerintah dan DPRD NTB selama hampir lima tahun ini berjalan baik sekali. Penetapan APBD setiap tahunnya tak pernah molor seperti era sebelumnya. Besaran APBD terus meningkat, terakhir untuk periode 201, APBD NTB menembus 1,4 triliun. Ini sebuah prestasi yang hanya mungkin terwujud dengan gaya kepemimpinan TGB yang tenang dan matang. Saya dan umumnya 55 anggota dewan di DPRD NTB menaruh rasa hormat dan respek kepada TGB. Sebagai gubernur beliau tidak pernah nekoneko yang membuat kami kehilangan rasa hormat dan respek itu. Jadi anda tak kaget atau suprise ketika diminta menjadi wakil gubernur bersama TGB? Prosesnya cukup panjang, dan sejak awal saya serahkan sepenuhnya kepada Allah yang Maha Pemegang Kekuasaan. Saya yakin TGB menimbang dengan sepenuh hatinya dalam memilih calon wakilnya. Jika pilihannya jatuh kepada saya, sama sekali bukan berarti calon yang lainnya lebih buruk atau tak pantas dibandingkan saya. Sekali lagi ini kehendak Allah melalui proses politik yang panjang dan penuh dinamika. Jadi saya tidak kaget

masyarakatan dan agama, dan hampir selalu mendapatkan kepercayaan sebagai pemimpin. Ia pernah menjadi wakil ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), wakil ketua Gerakan Pemuda Anshor, dan wakil ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Di bidang politik, lintasan kariernya terhitung melesat cepat, puncaknya ia menjadi ketua DPRD kabupaten Sumbawa selama dua periode (1999-2009). Pada pemilu 2009, rakyat memberinya mandat sebagai wakil rakyat yang duduk di DPRD NTB, sampai kemudian ia “dipinang” Tuan Guru Bajang

(TGB) sebagai calon wakil gubernur pada Pilkada NTB yang akan digelar pada 13 Mei 2013 nanti. Itulah sosok H. Muhammad Amin, SH, M.Si. Sebagai politisi ia dikenal tenang dan pelobi yang ulung. Kini ia bersiap masuk ke gelanggang pemerintahan sebagai eksekutif. Siapkah ia dengan peran barunya kelak jika rakyat memberinya amanah sebagai wakil gubernur? Sejauh mana pemahamannya tentang birokrasi pemerintahan? Apa visinya tentang pembangunan NTB? Berikut kutipan wawancara singkat bersama Amin dalam suatu kesempatan berdiskusi belum lama ini:

Saya yakin TGB menimbang dengan sepenuh hatinya dalam memilih calon wakilnya. Jika pilihannya jatuh kepada saya, sama sekali bukan berarti calon yang lainnya lebih buruk atau tak pantas dibandingkan saya. Sekali lagi ini kehendak Allah melalui proses politik yang panjang dan penuh dinamika.

apalagi suprise, tetapi saya lebih merasa ini sebagai amanah yang harus saya jalani dengan penuh tanggung jawab kepada Tuhan, diri saya sendiri dan rakyat yang akan menentukan pilihannya nanti.

Latar belakang anda sebagai politisi membuat sebagian kalangan meragukan kemampuan anda untuk memimpin pemerintahan bersama TGB nantinya? Saya senang mendapat pertanyaan seperti ini, ijinkan saya menjelaskan sedikit perjalanan hidup saya. Saya pernah menjadi ketua DPRD Sumbawa selama 10 tahun. Sebagai ketua dewan saya harus paham dengan tatakelola pemerintahan, karena pada kondisi tertentu saya bersama bupati dan aparaturnya harus mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Misalnya menyangkut penetapan anggaran APBD dan penanganan program strategis pembangunan daerah. Jika ada gejolak di tengah masyarakat, sebagai ketua dewan saya harus mendorong pemerintah untuk cepat melakukan eksekusi kebijakan yang bisa menenangkan gejolak.

Dengan kata lain, anda ingin menyatakan siap bekerja sebagai wakil gubernur? Begini, proses pilkada sedang berjalan, tak boleh saya mendahului pilihan rakyat dan kehendak Allah. Tapi jika nanti rakyat memilih kami sebagai pemimpinnya, saya dengan segala kerendahan hati akan belajar secepat mungkin memahami tugas dan tanggung jawab saya sebagai wakil gubernur nanti. Dan jangan lupa, saya akan bekerja bersama TGB yang telah berpengalaman lima tahun sebagai eksekutif. Jadi pastilah beliau akan memberikan saya bimbingan dan arahan yang berguna bagi saya untuk cepat beradaptasi di lingkungan birokrasi. Dalam pandangan anda apa yang seharusnya dimiliki seorang pemimpin agar pemerintahannya berjalan efektif? Seorang eksekutif di pemerintahan semestinya berani mengambil keputusan dan segera melakukan eksekusi atas keputusannya itu. Ia harus memiliki watak yang teguh dan berdiri terdepan menjadi teladan dalam mengelola pemerintahannya. Anda yakin bisa memenuhi kreteria tersebut? Insya Allah, dan saya meminta dengan setulus hati agar setiap langkah dan kebijakan kami nantinya terus dikontrol dan dikritisi secara dewasa dan konstruktif.

Aspek apa yang anda akan benahi jika menjadi wakil gubernur nanti? Saya kira visi NTB Beriman dan Berdayasaing (NTB Bersaing) yang TGB usung lima tahun ini telah memberikan pondasi yang kuat untuk kita lebih maju lagi lima tahun ke depan. Keberlanjutan menjadi kata kuncinya. Itulah sebabnya “lanjutkan ikhtiar” menjadi ikon kami. Lanjutkan Ikhtiar bermakna kerja kita belum lagi selesai, NTB masih memerlukan terobosan-terobosan untuk menjadikan kita berdiri sama tegak dengan daerah lainnya. Lanjutkan ikhtiar mengandung ajakan untuk kita tak berpuas diri, apalagi berpangku tangan. Masa depan NTB terletak pada kerja keras kita bersama. Anda terkesan begitu optimis?Apakah ini karakter seorang Amin? Saya kira kita harus merawat optimisme. Kalau kita pesimis setengah energi kita telah terkuras. Optimisme melipatkan energi kita untuk melanjutkan apa yang sudah baik, membenahi yang masih kurang dan memulai apa yang belum kita mulai. Tentu saja optimisme harus diikuti dengan perencanaan yang baik dan pengawasan yang terukur.Dalam aspek ini saya harus banyak belajar dari wakil gubernur saat ini. Pak Badrul Munir berjasa meletakkan pondasi perencanaan yang jauh ke depan dalam sejumlah program unggulan NTB Bersaing, seperti NTB BSS, PIJAR dan Visit Lombok Sumbawa 2012. Insya Allah saya akan melanjutkan apa yang sudah beliau lakukan. Soal gaya dan pendekatan, tak usah jadi perdebatan. Saya dan beliau tak pas untuk dibanding-bandingkan. Terakhir, apakah anda pernah membayangkan sebelumnya akan menjadi calon wakil gubernur NTB? Hehehe..... jujur tidak pernah. Saya dulu pernah menjadi calon bupati Sumbawa pada Pilkada 2010. Tetapi Allah belum ijinkan saya mendapatkan kepercayaan rakyat, saya kalah tipis sekali waktu itu. Saya melihat sisi baiknya, jika saya waktu itu menang, mungkin saya tak akan berpasangan dengan TGB kali ini. Insya allah dengan dukungan rakyat NTB, TGB dan saya akan meraih kepercayaan rakyat pada pilkada nanti. Tanpa dukungan rakyat, kami bukan siapa-siapa. Itu yang jadi keyakinan kami berdua..


SUARA NTB Senin, 25 Februari 2013

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

Tanah HGU Ditelantarkan

Warga Minta Pemerintah Serahkan ke Masyarakat Taliwang (Suara NTB) Warga Tambak Sari, kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berharap pemerintah memberikan masyarakat mengelola lahan-lahan yang ditelantarkan oleh investor. Beberapa di antara lahan yang memiliki hak guna usaha (HGU) yakni lahan yang dikelola oleh salah satu investor perkebunan di sekitar wilayah desa Tambak Sari tersebut.

Warga Baka Jaya Siapkan Pemakaman Sirajuddin Dompu (Suara NTB) Warga Baka Jaya Kecamatan Woja siapkan tempat pemakaman untuk Sirajuddin (20) yang menjadi korban penembakan Densus 88 Antiteror di belakang terminal Ginte Kandai Dua, 5 Januari 2013 lalu. Sirajuddin, putra dari Jikra dan Suharni warga Woro Baka Desa Baka Jaya ini akan dimakamkan di tempat pemakaman Woro Desa Baka Jaya. Kepastian jasad Sirajuddin ini diketahui setelah Jikra dan perwakilan keluarga ke Jakarta dan melihat langsung mayat yang tersisa di RS Kramat Jati. Jakariah, keluarga Sirajuddin kepada wartawan di tempat pemakaman umum Woro Baka, Minggu (24/2) mengatakan, jasad Sirajuddin rencananya akan dipulangkan ke Dompu, Senin (25/2) hari ini. Tetapi pihaknya menyiapkan lebih awal bersama warga agar jasad yang datang bisa langsung dimakamkan. “Ini juga sebagai bukti bahwa kami siap menerima jasad Sirajuddin dan bahkan kami sudah siapkan tempat pemakamannya,” tegas Jakariah. Surat keterangan dari Desa dan kesiapan pemakaman juga telah dikirim ke Mabes Polri sebagai syarat pemulangangan jasad Sirajuddin. Sejak Jikra yang diberangkatkan bersama perwakilan keluarga ke Jakarta untuk mengenali mayat di RS Kramat Jati, Minggu (17/2) malam lalu dan melihat langsung mayat pada Selasa (19/2) lalu, pihak keluarga langsung mengadakan pengajian. Karena keberadaan Sirajuddin alias Eja ini sudah lama dicari pihak keluarga sejak penggerebekan oleh Densus 88 Antiteror di belakang terminal Ginte Kandai Dua, 5 Januari 2013 lalu. “Selama ini informasinya simpang siur sehingga membuat keluarga tidak tenang. Itu juga yang membuat keluarga memutuskan untuk ke Jakarta melihat langsung mayat,” katanya. Namun setelah diinformasikan oleh perwakilan keluarga yang melihat langsung mayat di Jakarta, lanjut Jakariah, pihak keluarga langsung mengadakan pengajian di rumah duka. “Setelah mengetahui kepastian Sirajuddin meninggal, keluarga langsung mengadakan pengajian khusus untuk keluarga di rumah (Jikra),” ungkap Jakariah. Jikra yang baru pulang dari Jakarta, Jumat (22/2) malam, menceritakan bahwa pihaknya sempat ditunjuki foto dengan tanda tahi lalat di pipi kanan. Padahal Sirajuddin memiliki tahi lalat di pipi kiri, tapi syukurnya diizinkan untuk melihat langsung mayat dan ternyata mayat tersebut adalah Sirajuddin dengan tahi lalat di pipi kiri dan untuk mematikan itu dirinya diambil air liur untuk dicocokkan dengan jasad yang selama ini disebut beridentitas Faiz. “Karena sudah lihat dan itu adalah mayat Sirajuddin, makanya kami pulang untuk persiapkan rencana pemakamannya,” ungkap Jikra. Ketika di RS Kramat Jati, Jikra mengaku, hanya diperlihatkan bagian muka mayat saja. Di bagian dahi terlihat ada luka yang diduga akibat benturan. Tapi di bagian ubunubun terdapat satu luka yang diduga bekas peluru. “Kita hanya diperlihatkan bagian muka saja. Tapi di bagian dahinya terlihat ada luka, tapi luka tembaknya ada di bagian atas (ubun-ubun),” cerita Jikra yang didampingi keluarganya, Jakariah, Sabtu (23/2). (ula)

penilaiannya tersebut bukan tanpa alasan. Sebagaimana diketahui, lahan HGU di sana merupakan salah satu dari beberapa lahan HGU yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang saat ini masuk dalam daftar kategori lahan telantar oleh pemerintah. Karenanya kegiatan penanaman sengaja kembali digiatkan agar terkesan lahan tersebut tidak ditelantarkan. “Ini hanya cara perusahaan saja untuk mengakali pemerintah pusat,” tukasnya. Ia mengatakan, ada bukti lain mengapa ia dan para warga petani penggarap lainnya menuding kegiatan penamanan jambu mete yang dilakukan investor hanya akal-akalan

TELANTAR - Sebagian lahan HGU PT HUMI di desa Tambak Sari kecamatan Poto Tano yang telantar, dan belakngan ditanami jagung oleh warga.

Bekas Lokasi Kafe Batu Gong Masih ”Tidur” Sumbawa Besar (Suara NTB) Lokasi dan bekas bangunan hiburan malam di kawasan Batu Gong, yang dibongkar dan diratakan pemerintah, hingga saat ini masih dibiarkan menumpuk di sisi pantai. Hingga pintu masuk kota terlihat kumuh dan kotor oleh bongkahan bekas bangunan kafe itu. Harusnya pemerintah dalam hal ini, SKPD terkait memiliki program yang jelas terkait pemanfaatan kawasan tersebut, agar dapat segera dimanfaatkan. Sebagaimana disampaikan Camat Labuan Badas, Hikmawan, S.H, ketika ditemui Suara NTB, Minggu (24/2), diharapkan bekas bongkaran segera dibersihkan. Jangan lakukan pembiaran sehingga terkesan kotor, apalagi letaknya di pintu masuk kota. Sebelum dibangun kembali, pemerintah juga mesti melakukan sosialisasi kepada masyarakat pemilik lahan. Agar mereka tidak melakukan pemban-

gunan terlebih dahulu. Serta menghindari hal-hal yang tidak diiginkan. Mengingat pemanfaatan wilayah tersebut harus disesuaikan Peraturan Bupati No. 11 tahun 2012 tentang arahan pemanfaatan kawasan Batu Gong yang terbagi dalam beberapa zona. “Mari sama-sama kita bersihkan bekas bongkaran,” ajaknya. Dalam hal ini, lanjut Hikmawan, Bupati tidak melarang pembangunan di wilayah tersebut. Namun, pemilik lahan harus mengurus izin bangunan termasuk jenis usaha yang akan dilakukan. Agar tidak lagi bertentangan dengan peraturan yang ada, termasuk mengurus Izin Mendirikan bangunan (IMB) dan tata ruang wilayah. Jadi, semua pihak harus terlibat agar pemanfataan kawasan tersebut dapat sesuai dengan Perbup dimaksud. Termasuk SKPD, terkait, seperti Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perda-

Warga Emang Lestari Tolak Investor Sisal

(Suara NTB/use)

KOORDINASI - Panwaslu Kota Bima tengah berkoordinasi dengan Kesbangpoldagri Kota bima terkait penertiban baliho dan posko pasangan calon.

Posko Pemenangan Calon Kepala Daerah Marak Dibangun di Bima Kota Bima (Suara NTB) Sejak sekitar seminggu lalu, pembangunan posko pasangan calon (pasangan calon) marak terlihat di Kota Bima. Bahkan pembangunan posko tersebut masih berlangsung hingga kemarin. Namun yang dikhawatirkan, pembangunan posko ini akan menjadi ekses dan berdampak pada konflik terbuka antarpendukung pasangan calon. Pasalnya, di sejumlah tempat ada beberapa pendukung yang menggunakan pos kamling yang notabene fasilitas umum sebagai posko pasangan calon. Salah seorang warga, Anwar K, yang ditemui di Kelurahan Paruga Kecamatan Rasa NaE Barat Kota Bima, Sabtu (23/2) siang mengeluhkan kondisi tersebut. Dijelaskannya, di Kelurahan Paruga saja sedikitnya ada empat pos kamling yang digunakan sebagai posko pasangan calon. Antara lain di depan Masjid Sultan, di RT 05 dan RT 07. Padahal, katanya, pos kamling tersebut merupakan fasilitas umum. Pos-pos kamling itu, katanya, diisi dengan gambar-gambar pasangan calon dan bendera partai. Tentunya, kondisi ini akan menimbulkan kecemburuan sosial dari pendukung pasangan calon lain. Oleh karenanya dia berharap kinerja Panwas untuk pengawasan dan melaporkan ke KPU dan Pemkot Bima untuk ditertibkan. Sementara itu, Pemkot Bima melalui Kepala Kesbangpoldagri, M. Noer yang ditemui di Kantor Panwaslu Kota Bima sehari sebelumnya, sempat mengungkapkan kekhawatiran terkait maraknya pembangunan posko tersebut. Dikatakannya, pembangunan posko yang mulai marak sudah muncul adanya gesekan-gesekan antarpendukung. Sehingga dalam kesempatan tersebut, dia meminta kepada seluruh masyarakat maupun pendukung pasangan calon untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dikatakannya, pihaknya dengan Sat Pol PP akan tetap netral terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul terkait Pemilukada. “Netralitas kami dan Pol PP itu dibuktikan saat ini,” tuturnya. Sementara Panwaslu melalui Koordinator Bidang Pengawasan, Ir Khairudin M. Ali yang ditemui di tempat yang sama mengatakan khusus masalah posko pihaknya belum bisa mengambil tindakan. Pasalnya, pihaknya belum mendapat penjelasan pasti terkait berapa posko dalam satu kelurahan dan di mana saja bisa dibangun. Oleh karenanya pihaknya akan mempelajari lebih lanjut dan berkoodinasi dengan KPU Kota Bima. Memang diakuinya, akhir-akhir ini pihaknya sudah banyak mendapat masukan dari warga tentang maraknya pelanggaran. “Termasuk maraknya pembangunan posko,” ujarnya. (use)

semata untuk menghindari vonis lahan telantar yang kelak ditetapkan pemerintah atas lahan HGU-nya tersebut. Iman memaparkan, sebelumnya ada kesepakatan antara investor dan petani penggarap akan bekerjasama melakukan penanaman, di mana petani akan membantu menanam bibit jambu mete mereka sambil tetap dapat menggarap lahan (menanam jagung, red). Dan untuk keamanan tanaman jambu mete, investor bersedia menyediakan bahanbahan

pemegang hak kelola baik lahan HGU maupun Hak Guna Bangunan (HGB) yang hingga kini tidak memanfaatkan lahannya agar segera ditertibkan saja. Memutuskan hak pengelolaannya untuk kemudian lahan yang ditelantarkan dikembalikan kepada pemerintah untuk selanjutnya dimanfaatkan bagi kemaslahatan masyarakat. “Seperti misalnya lahan HGU yang ada di Tambak Sari ini kan sudah bertahuntahun dikelola warga dengan ditanami jagung dan hasilnya sangat bagus tidak hanya bagi warga penggarap tetapi ekonomi daerah secara makro. Artinya tidak ada ruginya kalau lahan ini diserahkan ke masyarakat ketimbang terus-terusan jadi lahan HGU tapi tidak jelas kapan akan dimanfaatkan,” imbuh Iman. (bug)

(Suara NTB/bug)

(Suara NTB/ula)

LIANG LAHAT - Warga dan keluarga Sirajuddin menggali liang lahat untuk pemakaman untuk Sirajuddin, Minggu (24/2) kemarin. Jasad Sirajuddin direncanakan akan tiba di Dompu, Senin (25/2) hari ini.

Menurut pemantauan Suara NTB, Minggu (24/2), lahan HGU di sana kini telah ditanami bibit pohon mete, sesuai dengan janji investor tersebut beberapa waktu lalu. Namun meski telah merealisasikannya, warga setempat terutama para warga yang selama ini memanfaatkan lahan HGU di sana untuk bertani jagung, menilai hal tersebut hanya akalakalan perusahaan bersangkutan. “Kami yakin itu hanya akalakalan investor saja,” jelas Iman Susila, salah seorang petani penggarap dari desa Tambak Sari kepada media ini, Minggu (24/2). Iman yang juga ditokohkan di desanya tersebut mengatakan,

pagar dan petani yang akan memasanginya. Namun faktanya, sambung Iman tidak demikian. Penanaman bibit jambu mete dilakukan dengan sistem sewa dan janji untuk memagari seluruh lahan yang telah ditanaminya tidak direalisasikan. “Kalau mereka memang serius mau mulai menggarap lahan HGU-nya itu tentunya tanaman yang sudah ada akan dilindunginya. Tapi nyatanya tidak. Artinya mereka hanya ingin kelihatan menggarap untuk kamuflase saja di mata pemerintah,” timpalnya. Iman berharap kepada pemerintah agar terhadap perusahaan

Sumbawa Besar (Suara NTB) Warga desa Emang Lestari kecamatan Lunyuk, masih menolak rencana masuknya investor sisal. Sikap warga belum goyah, sampai adanya kejelasan terkait kompensasi lahan dan keuntugan lainnya dari keberadaan perusahaan dimaksud. Di pihak lain, ada tudingan lahan yang dikuasai masyarakat juga masih tumpang tindih, hingga investor tertahan. Kepala Desa Emang, Sidik, ketika dihubungi, Minggu (24/2) menyatakan, sekitar 200 hingga 300 KK sudah menguasai lahan dimaksud pada 2005/2006 sejak dikeluarkannya SKPT dan SPPT oleh kepala desa waktu itu. Jadi, masyarakat merasa memiliki dan menguasai lahan sekitar 450 hektar yang rencananya akan digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang penanaman sisal (bahan karpet), PT. Sumbawa Bangkit Mandiri. Mengingat selama ini, sambung Kades, belum pernah ada sosialisasi atau pendekatan yang dilakukan ke warga. Sebenranya, masyarakat menerima saja kalau investor yang berminat. Sepanjang ada kesepakatan yang dibangun dengan masyarakat secara jelas. Termasuk soal lahan. “Ini perusahaan hanya lobi ke pemerintah. Tetapi tidak pernah turun ke masyarakat,” tandasnya. Menanggapi hal ini, Camat Lunyuk, Lukmanuddin, S.Sos, mengakui sebagian lahan tersebut memang dikuasai masyarakat. Namun, harus diketahui, lahan 450 hektar sudah diberikan ke perusahaan sejak zaman Bupati Latief Majid. Dalam perkembangannya, lahan tersebut dijual oleh oknum tertentu kepada orang luar sehingga kini banyak yang dikuasai dan diterbitkan SPPT-nya. Sehingga keluar instruksi Bupati untuk menertibkan lahan dimaksud. “Ini yang coba kita identifikasi,” jelasnya. Belum lama ini, Asisten I Setda Sumbawa, Dinas Kehutanan dan Bagian Pemerintahan juga turun ke lokasi. Mengecek ke lapangan dan fakta lapangan, memang lahan tersebut kini banyak dikuasai masyarakat. Padahal tanah ini tidak boleh dikuasai seenaknya. Harus melalui tiga proses, yakni, tanah warisan, proses jual beli dan hibah, baik hibah dari pemerintah maupun orang per orang. Sementara ini, pihaknya tengah musyawarah mencari solusi terbaik. “Ada tiga oknum utama yang menjual lahan ke pihak luar dan para pendatang. Padahal sebagian lahan tersebut adalah hutan belantara dan Areal Penggunaan Lain (APL). Ini yang jadi polemik,” ungkapnya. Bagi lahan yang sudah dikuasai masyarakat dalam tahun terakhir akan ditertibkan. Meski informasinya, penguasaan lahan oleh masyarakat juga tumpang - tindih. Bahkan dalam satu lahan, ada yang dikuasai oleh tiga orang. Nantinya, lahan tersebut akan dikuasai dulu oleh Pemkab. Siapapun nanti yang keberatan bisa membawa bukti kepemilikan. “Silakan nanti bagi siapa saja yang keberatan. Nanti kita atur,” jelas Lukmanuddin. Sebenarnya, tambah mantan camat Ropang ini, perusahaan sisal secepat mungkin ingin masuk. Namun mereka baru akan masuk sampai masalah lahan ini bisa ditertibkan. Nantinya, bagi pemlik lahan akan diberikan modal bibit, biaya tanam hingga perawatan dan hasilnya nanti akan dibeli perusahaan. Sementara bagi yang ingin menjual maka bisa dibeli perusahaan dengan harga standar. “Sebenarnya, perusahaan ingin berinvestasi pada 1.000 hektar lahan. Sebab setiap seribu hektar, mereka akan bangun satu pabrik. Nantinya, petani bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 2 juta per bulan,” pungkas Lukmanuddin. (arn)

gangan (Diskoperindag), Dinas Perikanan dan Kelautan, Pekerjaan Umum dan lainnya harus memiliki program jelas. Agar masyarakarat yang terkena dampak dari penggusuran bangunan tersebut dapat memanfaatkannya kembali untuk usaha yang positif tentunya sesuai peruntukkan yang sudah ditetapkan pemerintah. “Harus segera, karena ini masalah perut,” tandas Camat yang selama ini kerap ditempatkan pada daerah rawan ini. Hikmawan mencontohkan, pemerintah bisa menyiapkan tata kuliner di wilayah tersebut. Membangun baruga ataupun kios atau apapun namanya yang penting positif dan dapat dimanfaatkan masyarakat pemilik lahan. Tidak dibiarkan begitu saja, mengingat banyak juga masyarakat yang memiliki sertifikat atas kepemilikan lahan di wilayah tersebut. Di tempat terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa, Sambirang Ahmadi,

M.Si, juga menyesalkan lambannya sikap pemerintah yang terkesan tak punya konsep pasca bangunan itu dirobohkan. Dinas pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata, harusnya menyiapkan desain baru penataan kawasan Batu Gong agar lebih menarik. “Tidak boleh dibiarkan ‘’tidur’’ terlalu lama. Perlu segera ditata, apakah dengan menjadikannya sebagai wisata kuliner atau lainnya. Kita akan lihat apakah pemerintah memilki konsep atau tidak,” tandasnya. Selanjutnya, dirumuskan, apakah nantinya di wilayah akan dikelola pemerintah atau diserahkan kepada pihak ketiga. Kemudian baru memikirkan desain apakah bentuknya permanen atau pribadi. “Kalau tidak bisa diselesaikan oleh Kadisporabudpar yang baru, maka mungkin Bupati salah pilih pejabat. Kalaupun nantinya ada tuntutan dari pemilik lahan, maka itu urusan lain,” cetus Sambirang. (arn)

Mengunjungi Lokasi Tambang Poto Tano

Satu Titik Dikuasai Khusus Janda Tingginya permintaan batu pecah sebagai salah satu material bangunan membuat sebagian warga desa Poto Tano berani beralih profesi sebagai penambang batu pecah. Di lokasinya yang tersembunyi di balik pegunungan padas, di sini para penambang tak hanya didominasi oleh para pria, melainkan juga kaum hawa. MENCARI lokasi tambang batu pecah yang dikelola secara tradisional oleh warga di kecamatan Poto Tano tidaklah terlalu sulit. Meski berada di balik gunung, tetapi akses menuju lokasi cukup terbuka karena arahnya berada satu jalur dengan pesisir pantai pasir putih yang banyak dikunjungi warga di hari libur. Dari informasi yang diperoleh media ini, kegiatan penambangan batu pecah di kecamatan Poto Tano ini sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir. Warga mulai menangkap adanya peluang ekonomi dari memecah batuan gunung menjadi kerikil kecil, sehingga tak sedikit warga desa Poto Tano yang notabene selama ini bermata pencaharian sebagai nelayan berani banting setir menjadi penambang. “Ada tiga lokasi di sini. Semua penambangnya berasal dari desa kami (desa Poto Tano). Dan kami menambang semuanya pakai cara seperti ini (tradisional),” jelas Fatimah, salah seorang penambang kepada Suara NTB barubaru ini. Fatimah sendiri telah melakukan aktivitas menambangnya sejak dua tahun terakhir. Meski demikian Fatimah enggan menyebut pekerjaannya itu sebagai pekerjaan utama. Ia mengatakan

(Suara NTB/bug)

BATU PECAH - Fatimah, tetap tersenyum walau pekerjaan yang dilakoninya sebagai penambang batu pecah di lokasi penambangan desa Poto Tano, KSB, butuh tenaga ekstra. menambang hanya sebagai pekerjaan sampingannya dan ketika di hari-hari tertentu ia memiliki modal (uang), ia pun melakukan pekerjaan utamanya sebagai penjual ikan. “Saya ini nelayan, karena almarhum suami saya juga pekerjaannya itu (nelayan, red). Jadi bagi saya ini hanya pekerjaan sampingan saya,” timpalnya. Menambang batu pecah dengan memanfaatkan peralatan seadanya memang seakan tidak sesuai dengan waktu kerja yang diluangkan dan tenaga yang harus dikeluarkan para penambang. Seperti halnya Fatimah yang bekerja sendiri. Ia mengaku, untuk memperoleh satu dump truck batu koral membutuhkan waktu satu hingga satu setengah bulan lamanya. Sementara untuk batu kerikil waktunya pun akan lebih lagi hingga dua bulan lamanya. “Kalau Koral pasarannya Rp 400 ribu satu dump, dan kalau kerikil karena lebih kecil dan lama mengumpulkannya kita jual seharga Rp 600 ribu satu dump-nya,” paparnya. Ada yang unik di lokasi Fatimah selama ini menggali batuan besar dan memecahnya hingga menjadi kerikil-

kerikil kecil berharga. Di lokasi itu ada sekitar 25 orang yang hampir semuanya wanita dan berstatus janda. Fatimah mengaku, ia dan rekan-rekannya di lokasi itu adalah para wanita tua dan tidak memiliki suami. Karenanya ia tak sungkan menyebut lapaknya tersebut sebagai “Lapak Janda.” “Kalau saya tidak salah, hanya ada tiga orang yang menambang di sini memiliki suami. Sementara saya dan belasan teman lainnya adalah janda. Makanya saya bisa bilang ini tempat para Janda,” tutur wanita setengah abad ini sembari tertawa lepas. Fatimah mengatakan dirinya tidak akan menggeluti kegiatan menambang batu kerikil itu selamanya. Ia bercita-cita jika hasil menambangnya telah cukup akan digunakannya untuk membeli kambing dan kembali ke pekerjaan utamanya sebagai penjual ikan. “Pekerjaan ini harus saya akui terlalu berat buat saya. Makanya kalau uang saya sudah cukup untuk membeli kambing, saya akan berhenti dan menggembala kambing sambil berjualan ikan,” imbuhnya. (bug)


RAGAM

SUARA NTB Senin, 25 Februari 2013

Mesin Rusak, ”Boat” Pengangkut Wisman Terdampar di Selat Lombok Dari Hal. 1 diketahui sekitar pukul 20.30 Wita pada Sabtu (23/2). Tim SAR Mataram mendapatkan laporan dari Kantor SAR Denpasar, bahwa ada sebuah boat berpenumpang warga negaraasingmengalamikerusakan mesindisekitarperairanSelatAlas, tepatnya koordinat 08 derajat 21' 905 S (lintang selatan) - 115 derajat 54' 254 E (bujur timur). Setelah menerima informasi itu, 15 menit kemudian tim SAR Mataram langsung meluncur ke Lembar. “Tim SAR menerjunkan tujuh personel dan 15 orang dari ABK serta kapten kapal milik SAR. Totalnya sebanyak 22 orang, dikerahkan untuk melakukan evakuasi,” ungkap Humas SAR Mataram, Putu Cakranegara, Minggu (24/2). Setiba di Lembar jelas Putu, tim melakukan persiapan kemudian langsung terjun menggunakan Rescue Boat (RB) 220 milik SAR Mataram untuk melakukan pencarian lokasi kapal tersebut. Sekitar lima jam melakukan pencarian, boat tersebut berhasil ditemukan. Lokasi kapal teseret gelombang sekitar berjarak 6 mil dari Gili Trawangan arah utara. Kondisi kapal ditemukan dalam kondisi mesin mati dan baling-balingnya rusak. Tim kemudian mengevakuasi penumpang yang terlihat panik dan ketakutan karena terdampar sekitar 10 jam di tengah laut tersebut. Penumpang semakin panik, karena tinggi gelombang di sekitar perairan itu sekitar 5 meter. Selanjutnya, para penumpang dan crew diangkut ke Pelabuhan Lembar, sedangkan boat tersebut digeret oleh satuan PUG

milik PT. Doking. Tim evakuasi dari SAR Mataram dan para penumpang tiba di Pelabuhan Lembar sekitar pukul06.30Wita,Minggukemarin. Setelah beristirahat sejenak, parakorban kemudiandievakuasi ke Mataram dan ditampung di Hotel Lombok Raya. Putu menambahkan, dari keterangan yang diperoleh, wisman ini berencana berkunjung ke sejumlah objek wisata di Sumbawa dan Bima. Mereka hendak berwisata ke Pulau Moyo dan daerah sekitar Bima bagian timur. Wisman yang terdampar itu berasal dari Inggris, Jerman, Amerika dan warga negara Rusia Sementara pihak Hotel Lombok Raya membenarkan para wasman yang terdampar di Selat Lombok dievakuasi di Lombok Raya. Mereka datang ke hotel sejak pagi, diantar langsung tim Basarnas yang membantu mengevakuasi saat mereka terkatung-katung di Selat Lombok belasan jam lamanya. “Sekarang mereka sedang istirahat di delapan kamar di lantai dua,” kata petugas receptionist hotel, Sahrudin kepada Suara NTB. Diinformasikannya, para wisman itu hanya sempat duduk sesaat di loby hotel, kemudian memesan kamar untuk istirahat. Saat jam makan siang, mereka tidak keluar namun tetap di dalam kamar. “Makanannya di bawa ke dalam kamar. Kelihatannya mereka benar-benar mau istirahat, tidak mau diganggu,” kata Sahrudin. (her/ars)

Keluarga Besar Bani H.Abdul Madjid Pererat Silaturahmi Dari Hal. 1 Ketua Panitia, Drs. Fauzan Azima dalam laporannya mengatakan, tujuan diadakannya acara tersebut adalah untuk lebih mempererat tali silaturahmi antara keluarga besar bani H. Abdul Madjid. Dengan adanya silaturahmi tersebut maka setiap bani H.Abdul Madjid akan lebih saling mengenal sehingga akan tumbuh persaudaraan dan soliditas yang tinggi. ‘’Terwujudnya keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, saling bantu membantu dan tolong menolong dalam berbagai kesulitan,” katanya. Termasuk dalam pesta demokrasi yang akan digelar 13 Mei mendatang, kata Fauzan Azima, seluruh keluarga besar bani H. Abdul Madjid akan memperjuangkan dan berusaha memenangkan putra terbaik dari salah satu bani H. Abdul Madjid yakni Tuan Guru Bajang (Dr.TGH.M.Zainul Majdi) yang akan maju kembali sebagai calon Gubernur NTB periode 2013-2018. Begitu juga, salah satu bani H. Abdul Madjid yang juga putra terbaik NW, H. Syamsul Lutfi, SE yang akan maju kembali menjadi calon Wakil Bupati Lombok Timur berpasangan dengan Drs. H. Sukiman Azmi, MM. Mereka akan diperjuangkan untuk memenangkan Pilkada sebagai bentuk perwujudan pengabdian putra-putri terbaik NW untuk mengabdi kepada masyarakat. Fauzan Azima mengatakan, pertemuan ini merupakan acara silaturahmi pertama keluarga besar bani H.Abdul Madjid. Untuk itu, ia berharap ke depan paling tidak hal serupa dapat dilaksanakan satu kali dalam setahun. Sementara itu, salah satu keluarga besar bani H.Abdul Madjid, H.AbdulKabir,SH,MHmenyebutkan, jumlah bani H. Abdul Madjid sebanyak 15 bani. Tiga bani diantaranya tidak mempunyai keturunan. Sedangkan 13 bani lainnya mempunyai keturunan yang saat ini tersebar di seluruh pelosok nusantara bahkan di luar negeri seperti Belanda dan Cina. Disebutkan, H. Abdul Madjid telah menikah sebanyak lima kali masing-masing dengan Inaq Nurasyid, Inaq Syam alias Hj. Halimatussa’diyah, Inaq Rahli, Inaq Sirain dan Inaq Asturi. Pernikahan dengan Inaq Nurasyid menghasilkan tiga bani yakni bani Hj. Hafsah, bani Abdillah alias Badil dan bani Hj. Amnah. Pernikahan dengan Hj. Halimatussa’diyah menghasilkan enam bani yakni bani Siti Syarbini, bani Siti Cilah, bani Hj. Saudah, bani, H. Moh. Shobur, bani

Hj. Masyitah, dan bani Muhammad Saggaf alias TGKH. Muhammad Zainuddin. Perkawinan dengan Inaq Rahli menghasilkan tiga bani masing-masing bani Hj. Kalsum, bani H. Ahmad Rifa’I dan bani H. Muhammad Faisal. Perkawinan dengan Inaq Sirain menghasilkan satu keturunan yakni bani Sirain alias H. Mahsun Ainy. Sementara perkawinan dengan Inaq Asturi menghasilkan dua bani yakni bani Sahram alias H. Mas’ud dan bani Asturi. Melihat silsilah tersebut Tuan Guru Bajang (TGB) masuk dalam keturunan bani Muhammad Saggaf alias TGKH. Muhammad Zainuddin. Perwakilan keluarga, TGH. Hudatullah Muhibuddin Abdul Aziz pada kesempatan tersebut mengatakan keluarga besar bani H.Abdul Madjid telah mewakafkan TGB untuk lima tahun mendatang kembali memimpin NTB. “Dengan doa seluruh keluarga terdekat dan nahdiyyin, TGB Insya Allah tertulis di lauhul mahfudz. Dengan silaturahmi, hati akan terjalin dan persaudaraan akan lebih erat lagi,”katanya. Sementara itu, Dr.TGH.M.Zainul Majdi dalam tausyiahnya mengajak seluruh keluarga besar bani H.Abdul Madjid untuk meneladani dan menjadikan H. Abdul Madjid sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Silaturahmi semua bani Abdul Madjid tersebut merupakan hal yang sangat penting. Sebab semuanya akan lebih tahu orang tuanya dan silsilah keluarganya. Untuk itu, ia meminta semua keluarga bani H.Abdul Madjid tidak lupa menceritakan kepada keluarga masing-masing. Di samping itu, TGB juga meminta semua keluarga besar bani H.Abdul Madjid untuk menjaga nama baik almarhum H. Abdul Madjid dengan menjaga nilai-nilai kebaikan dan berbuat yang baik terhadap sesama. “Mari bersama-sama memberikan yang terbaik dan ikhlas,”ajaknya. Pada kesempatan tersebut, TGB juga meminta kepada keluarga besar bani H. Abdul Madjid senantiasa berdoa dan berikhtiar untuk dapat memenangkan Pilkada NTB , Mei mendatang. “Bagian kita adalah berikhtiar sungguh-sungguh maka Insya Allah akan menghampiri. Mohon doa dari keluarga besar bani H.Abdul Madjid,”harapnya. (nas/*)

INTERAKTIF PAJAK Mataram (Suara NTB) Kanwil DJP Nusa Tenggara (Nusra), kembali mengadakan sosialisasi mengenai “”Mudahnya Mengisi SPT” di Radio Global FM Lombok 96.7 FM, Kamis (21/2). Hadir sebagai nara sumber, Dyah Sri Rejeki selaku Kepala Seksi Bimbingan Pendataan dan Penilaian Kanwil DJP Nusra dan Bayuaji, Kepala Seksi Pengurangan, Keberatan dan Banding IV Dyah Sri Rejeki mengatakan, saat ini pihaknya berkonsentrasi melakukan pendataan sektor P3. Menurutnya, ada dua jenis SPT, yaitu SPT Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak. Dan SPT Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak Secara rinci dijelaskan, sesuai UU No 6/1983 stdd UU no 16/2009 tentang Ketentuan Umum dan tatacara Perpajakan bahwa surat pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/ atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Kemudian

SPT ada dua macam yaitu Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak, dan Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak. Kemudian untuk Pasal 2 & pasal 3 UU no 6/1983 stdd UU no 16/2009 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan, bahwa setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif wajib : mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP, Wajib mengisi surat pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas dan ditandatangani serta menyampaikannya ke Kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Kemudian terkait Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang diperkenankan sebagai pengurang Penghasilan Kena Pajak? Dijelaskan bahwa itu berlaku untuk perhitungan Pajak Penghasilan OP Tahun pajak 2012. PTKP pertahun diberikan paling sedikit sebesar Rp 15.840.000,00 untuk diri Wajib Pajak orang pribadi, Rp 1.320.000,00 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin, Rp 15.840.000,00 tambahan untuk seorang isteri yang penghasilan-

berdasarkan petunjuk Kejaksaan Agung, ketika kasus ini dilakukan gelar perkara Senin (18/2) lalu dihadapan Direktur Penyidikan pada Jampidsus. Dalam petunjuk itu, wabup diharuskan dimintai keterangan lagi, meskipun dalam pemeriksaan dua pekan lalu sudah dilakukan oleh ketua tim penyidik, Kabag TU Kejati NTB, La Kamis, SH, MH. “Pemeriksaan belum terungkap secara utuh, itu yang disampaikan Kejaksaan Agung. Sehingga ya keputusan kami harus panggil lagi Wabup Lo-

bar,” kata Wakajati kepada Suara NTB, Sabtu (24/2). Hal yang masih harus digali pihaknya, kaitan dengan mekanisme pencairan dana perjalanan dinas itu, dalam kurun waktu empat tahun, 2009, 2010, 2009 dan 2012. “Jadi ada beberapa hal yang belum terungkap, salah satunya kaitan dengan mekanisme pencairan dana itu,” sebut wakajati. Mengenai kapan pemanggilan dilakukan, wakajati, akan tergantung keputusan bersama tim penyidik setelah kasus ini. Bagaimana dengan temuan soal penggunaan dana yang diduga fiktif? Bukti yang men-

Mudahnya Mengisi SPT nya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1). Kemudian Rp 1.320.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga. “Penerapan ketentuan tentang PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun pajak atau awal bagian tahun pajak”. Besarnya PTKP dalam rangka pelaporan Pajak Penghasilan dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun 2013 dan seterusnya adalah sebesar PTKP sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. Rp 24.300.000,00 untuk diri Wajib Pajak orang pribadi, Rp2.025.000,00 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin, Rp 24.300.000,00 tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, Rp 2.025.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis

Persoalan TKI Belum Maksimal Diatensi Media Mataram (Suara NTB) Persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) seperti tak ada habisnya. Beragam persoalan yang menimpa para pahlawan devisa itu kerap muncul di permukaan melalui pemberitaan media massa. Dalam sejumlah kasus, pemberitaan-pemberitaan media harus diakui telah turut andil membuat sebuah kasus menjadi perhatian publik secara luas, termasuk perhatian pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk lebih serius menuntaskan kasus yang menimpa para TKI. Pemikiran di atas mengemuka dalam diskusi terbatas antara perwakilan Yayasan Tifa dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Mataram, Sabtu (24/2). “Tak bisa dipungkiri, kami yang konsen dengan persoalan buruh migran pun sangat terbantu dengan publikasi media,” kata Project Officer Tifa NTB, Muhammad Shaleh. Kendati demikian, harus diakui bahwa media masih belum menjalankan fungsinya secara maksimal dalam menyikapi persoalan-persoalan yang dialami Buruh Migran Indonesia (BMI). Berita tentang BMI banyak menghiasi media massa ketika muncul persoalan-persoalan, semisal TKI dilecehkan, TKI teraniaya majikan, dugaan penjualan organ TKI termasuk berita deportasi besar-besaran TKI tak berdokumen dan beragam kasus-kasus muram lain yang

menimpa TKI kita. Padahal jika dicermati media, semestinya bisa turut andil menyuarakan beragam persoalan TKI sebelum muncul ke permukaan menjadi kasus-kasus yang tak diinginkan. Letupan peristiwa seperti penyiksaan TKI di Malaysia atau negara lainnya, atau kejadian terakhir seperti dugaan diambilnya organ tubuh tiga TKI asal Lombok Timur yang sempat membuat geger, memang menjadi perhatian publik secara luas setelah diekspose media. Di sini peran media memang sangat menonjol. Setidaknya publikasi itu membuat semua pihak yang terkait terutama pemerintah menjadi lebih serius untuk menuntaskan sebuah perkara yang menimpa warganegaranya yang berprofesi sebagai TKI. Akan tetapi seiring dengan meredanya sebuah kasus maka meredalah pula pemberitaan dan perhatian media terhadap persoalan-persoalan buruh migran, “Jadi media baru sebatas disana perannya. Memberitakan peristiwa, tapi setelah dianggap tidak hangat lagi, maka tidak lagi dipublikasikan,” sebut Shaleh. Padahal menurut Shaleh, banyak ruang lain yang lebih memberi nilai secara edukasi kepada masyarakat. Semisal memberi informasi tentang jalur jalur perekrutan TKI yang benar dan memilih lembaga penyalur yang kompeten. Ini disebutnya sebagai langkah-langkah preventif dalam rangka pencegahan dan penipuan yang dialami oleh TKI, sebelum mereka menentukan waktu ke-

Demokrat NTB Tak Mau Kehilangan Fokus Dari Hal. 1 bahwa tugas mereka di daerah adalah mengamankan elektabilitas Partai Demokrat dengan kerja – kerja yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat banyak. “Masalah (pergantian kepemimpinan) di pusat, itu ada mekanismenya sendiri. Bisa melalui inisiatif Majelis Tinggi atau seperti apa,” ujarnya. Terpisah, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat NTB, TGH. Mahally Fikri, menegaskan bahwa pada prinsipnya, kader Partai Demokrat di NTB akan taat azas dengan mengikuti alur kebijakan pimpinan partai di tingkat pusat. Menurut Mahally, publik tentu sudah cukup jelas mendengar sendiri apa yang menjadi pertimbangan Anas untuk mundur dari posisinya.

Mahally menegaskan, saat ini prinsip kader Demokrat di NTB adalah tetap fokus untuk memastikan bahwakiprahpartaidiNTBberjalan semakin baik dari hari ke hari. “Kita punya kewajiban melakukan apapunyangpentingitumemberikankontribusiuntukmasyarakatdanmempertahankan elektabilitas Partai Demokrat di NTB,” ujarnya. Menurut Mahally, imbas dari kejadian yang menimpa Partai Demokrat di tingkat pusat tidak akan terlalu berpengaruh jika fokus dan kinerja para kader Demokrat di NTB tetap terjaga. Bahkan, ia meyakini, Demokrat NTB bisa mempertahankan apa yang mereka capai pada Pemilu 2009 lalu jika seluruh kader bergerak dan memberikan manfaat untuk masyarakat. “Tentu itu bukan sekadar hayalan asalkan ditindaklanjuti dengan optimal,” tandasnya. (aan)

Lengkapi Dokumen Dari Hal. 1

Halaman 5

garah ke penggunaan dana fiktif itu juga masih tergantung dari pengecekan manifest pesawat, untuk dua maskapai, Lion Air dan Garuda Indonesia. Saat memimpin tim gelar perkara ke Kejagung, wakajati mengakui ia sekaligus mendatangi dua maskapai penerbangan itu. Hasil koordinasi sementara, dokumen yang berkaitan dengan perjalanan dinas oknum pejabat Pemkab Lobar itu masih diidentifikasi, karena berkaitan dengan data lama. Ditegaskannya, pada dasarnya kasus ini sederhana, baik secara pembuktian atau penggalian keterangan saksi.

Beberapa pengalaman, SPPD fiktif mudah diungkap dan pembuktiannya tidak harus melibatkan auditor negara. Hanya saja, salah kendala yang harus diakuinya, kasus ini melibatkan pejabat daerah. “Secara prinsip, kasusnya mudah, hanya saja jabatan oknum yang dilaporkan ini yang membuat kami harus ekspose ke Kejakaan Agung. Itu yang membuat agak lama,” terangnya. Sehingga, untuk membuat kasus ini benar benar matang dalam penyelidikan sampai penyidikan, perlu terus menjaga koordinasi dengan Kejaksaan Agung. (ars)

berangkatan, lembaga swasta penyalur, negara mana yang jadi tujuan. ‘’Memang tidak saya pungkiri, publikasi untuk kontens pencegahandanpendidikanterhadap masyarakat soal perekrutan TKI sudah dilakukan. Hanya saja memang, belum se intens publikasi terkait peristiwanya,” saran Shaleh. Kedepan, ia sangat berharap ruang yang belum terlalu digarap oleh media ini bisa disiapkan oleh pihak media. Dalam konteks ini, lembaganya, Tifa, banyak memiliki program yang bisa dijemput bola oleh kalangan NGO dan memanfaatkan peran media dalam rangka publikasi dimaksud. Senada dengan itu, Anggota Majelis Etik AJI Kota Mataram, Abdul Latif Apriaman punya harapan yang sama. Hanya saja, ia sadar bahwa media pun punya keterbatasan untuk menjangkau ruang edukasi bagi TKI yang belum disentuh itu. Alasannya, wartawan akan memunculkan tulisan, ketika hadir di rumah keluarga TKI yang menjadi korban kekerasan majikan. Setelah peristiwa tidak hangat lagi, akan tenggelam dengan isu isu yang lebih up to date lainnya. Latif mencontohkan dalam persoalan buruh migran sebenarnya banyak hal yang bisa dijadikan informasi penting bagi media semisal nasib keluarga TKIyangditinggalkankepalakeluarga mereka, yang jika tidak diberikan perhatian lebih bakal menjadi bom waktu yang akan menjadi masalah lebih besar. Disinilah media mengambil berperan aktif turut ambil bagian dalam pemberdayaan publik, termasuk dalam persoalan BMI. Tapi untuk menjaga itu, diakui Latif harus ada keinginan bersama media dan lembaga non pemerintah lainnya yang konsern mengadvokasi masalah buruh migran. Konsern itu tentu saja bisa dilakukan dengan membangunjaringanmedia dan lembaga non pemerintah yang konsen membahas masalah ini. “Di sisi lain, NGO atau lembaga non pemerintah lainnya tetap membahas masalah TKI, di ruh yang sama, media juga intens memberitakan,” saran Latif. (ars/*)

(Suara NTB/ist)

INTERAKTIF - Dyah Sri Rejeki dan Bayuaji, saat interaktif di Radio Global FM Lombok. keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga. Tarif yang digunakan dalam penghitungan pajak bagi WP OP adalah Penghasilan Kena Pajak sampai dengan Rp 50.000.000 tarif 5%, Penghasilan Kena Pajak di atas Rp 50.000.000 - Rp 250.000.000 tarif 15%, Penghasilan Kena Pajak di atas Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 tarif 25%, Penghasilan Kena Pajak di atas Rp 500.000.000 tarif 30%. Sarana Penyetoran pajak, pajak yang terutang disetorkan ke kas negara dengan menggunakan formulir surat setoran pajak (SSP) dengan mata anggaran penerimaan (kode MAP) 411125 dan kode jenis setoran 200. Pajak yang

telah dihitung, disetorkan ke Kas Negara melalui Bank persepsi atau kantor pos persepsi. Tempat pengambilan formulir SPT Tahunan diambil sendiri ke KPP Pratama / KP2KP (kantor Pelayanan penyuluhan dan konsultasi Perpajakan) terdekat, Mobil Pajak Keliling/Pojok Pajak, dan bisa juga di download/diunduh di alamat www.pajak.go.id. Setelah diisi dengan benar, lengkap dan jelas, kita bisa menyampaikan formulir SPT Tahunan PPh WP OP, Untuk SPT Nihil/kurang bayar: Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) di KPP Pratama/KP2KP terdekat, tempat lain: Pojok Pajak, Drop Box, Mobil Pajak. (iklan)

Pemkot Mataram Kesulitan Biayai Diniyah Ta’miliyah Mataram (Suara NTB) Kabag Keuangan Setda Kota Mataram, Yance Hendra Dirra, SE., mengaku, kegiatan diniyah ta’miliyah (Lembaga Pendidikan Kegamaan Islam yang diselenggarakan secara terstruktur dan berjenjang sebagai pelengkap pendidikan Agama Islam pada jenjang pendidikan dasar dan menengah) sulit dibiayai melalui APBD Kota Mataram. Pasalnya, diniyah ta’miliyah merupakan pendidikan non formal. Demikian diungkapkannya dalam rapat pembahasan Raperda Diniyah Ta’miliyah di DPRD Kota Mataram, Sabtu (23/2). Yance yang hadir mewakili Sekda Kota Mataram menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi Raperda Diniyah Ta’miliyah. Namun merujuk kepada Permendagri Nomor 32 tahun 2011, Pemkot Mataram, kata dia, bisa memberikan pembiayaan diniyah ta’miliyah berupa hibah atau bantuan. ‘’Sulit nantinya kalau tidak ada kelembagaan yang resmi. Supaya kita (Pemkot Mataram, red) bisa mengintervensi pembiayaannya,’’ terang Yance. Sebab, kalau nilai bantuan cukup signifikan, maka harus diberikan melalui mekanisme hibah. Sementara, syarat lembaga yang boleh menerima hibah, lembaga bersangkutan harus menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan. Selain itu, dana hibah juga tidak boleh dipergunakan untuk melakukan pembangunan fisik. Sedangkan kalau sifatnya bantuan, demikian Yance, tentu tidak boleh diberikan terus menerus, karena mengandung risiko sosial. Kendati demikian, Yance menegaskan, tidak ada niat pi-

haknya mempersulit penerapan perda ini nantinya. ‘’Tidak bisa dibiayai dari rekening APBD. Kecuali kalau diniyah ta’miliyah ini berada di bawah naungan SKPD atau sub unit SKPD, barulah bisa dibiayai,’’ cetusnya. Sebelumnya, Ketua Pansus Diniyah Ta’miliyah, Drs. HM. Husni Thamrin, MPd., mengutarakan, ke depan diniyah ta’miliyah akan menjadi pendidikan formal. Ia melihat ada sinyalemen diniyah ta’miliyah ini mulai ditinggalkan. Anak-anak usia sekolah saat ini lebih senang melakukan kegiatan olahraga ketimbang mengaji. Sehingga diniyah ta’miliyah ini sangat urgent untuk diterapkan. Dari hasil studi banding Pansus ini ke sejumlah daerah dan Kementerian Agama di Jakarta, semua daerah yang sudah menerapkan perda ini, menganggarkan pembiayaannya melalui APBD. Karenanya Husni menyarankan kepada Kabag Keuangan supaya pola penganggaran kegiatan diniyah ta’miliyah yang ada di daerah lain. Wakil Ketua Pansus Diniyah Ta’miliyah, TGH. Mujiburrahman, menambahkan, dalam pasal 19 raperda tersebut dikatakan, kalau diniyah ta’miliyah penyelenggara dan pemerintah daerah dan masyarakat. Perda ini, lanjut Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Mataram ini, untuk menunjang Kota Mataram dengan mottonya maju dan religius. ‘’Mataram harus bisa,’’ cetusnya. Akhirnya, setelah melalui pembahasan yang cukup alot, sekitar pukul 12.30 Wita, raperda ini disepakati rampung dan akan diparipurnakan segera. Mengenai pembiayaan, akan diatur kemudian dalam Peraturan Walikota. (fit)

(Suara NTB/fit)

MENJELASKAN - Kabag Keuangan Setda Kota Mataram, Yance Hendra Dirra menjelaskan aturan pemberian dana hibah dan bantuan saat pembahasan Raperda Diniyah Ta’miliyah di DPRD Kota Mataram, Sabtu (23/2).

Polisi Tetapkan Direktur PT.WII sebagai Tersangka Dari Hal. 1 Keputusan Rd jadi tersangka, setelah Polres meminta keterangan ahli dan berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri. Status tersangka Rd itu disampaikan Kapolda NTB, Brigjen Pol. Mochammad Iriawan, SH, MH,MM ketika ditemui disela sela kegiatan off road, Suranadi Lombok Barat, Sabtu (23/2). Karena menurutnya, berdasarkan keterangan tiga saksi kurir yang membawa 4.482 barang bukti dan penelusuran lapangan, mengarah kepada Rd sebagai pemilik barang selundupan senilai Rp 20 miliar itu. “Yang pasti dia (Rd, red) sebagai pemiliknya lah, tersangka,” tegas kapolda , didampingi Kapolres Mataram, AKBP Kurnianto Purwoko, SH, SIK. Keputusan ini setelah melalui

rangkaian pemeriksaan sejumlah pihak. Beberapa hari lalu, yang sudah dimintai keterangan saksi ahli Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (Kemenperindag) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Jakarta. Tim penyidik Sat Reskrim sebagaimana ditambahkan kapolres, langsung mendatangi dua instansi pemerintah itu untuk melengkapi pemeriksaan saksi. “Jadi penyidiknya langsung jemput bola ke Jakarta, langsung periksa saksi ahli disana,” tegasnya. Lebih dari itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri dalam rangka gelar perkara. Ini semakin meyakinkan pihaknya untuk mengerucutkan ke arah Rd sebagai tersangka. Sebelum mengeluarkan penetapan secara resmi Rd sebagai tersangka, pihaknya

akan memanggil yang bersangkutan. Rd akan dimintai keterangan dalam kapasitasnya sebagai pemilik barang. “Mekanismenya begitu, kami harus periksa dulu yang bersangkutan, BAP dulu, yang pasti mengarah ke dia,” tegasnya. Mengenai kapan pemeriksaan yang bersangkutan, akan dijadwalkan pihak Polres Mataram. Sebelum tersangka diperiksa, sejak sehari setelah kasus ini terungkap 14 Februari lalu, sudah 12 saksi diperiksa. Para saksi itu, tiga diantaranya yang dibayar untuk membawa barang bukti dari BIL ke Jakarta menggunakan mobil, enam orang saksi dari Bea Cukai Mataram terkait lolosnya barang itu melalui penjagaan, sejumlah petugas bagasi maskapai penerbangan Silk Air, termasuk saksi ahli dari dua kementerian terkait. (ars)


SUARA NTB Senin, 25 Februari 2013

Memulai dengan Transparansi TRANSPARANSI menjadi salah satu kata kunci yang perlu dipegang oleh para pasangan calon dan penyelenggara Pilkada NTB 2013. Stakeholder terkait perlu membuka selebar – lebarnya pintu informasi yang menjadi hak masyarakat. Sikap tertutup, menyembunyikan fakta dan manipulasi informasi, hanya akan menimbulkan bisa komunikasi dan kecurigaan yang bisa berlanjut pada lahirnya apatisme terhadap proses politik yang berlangsung saat ini. Padahal, di tengah kisruh politik nasional yang mewarnai hari demi hari kita, masyarakat perlu diyakinkan untuk tidak bersikap apatis. Caranya, tentu saja dengan tidak membiarkan adanya sekat informasi antara para pihak yang terlibat dalam pilkada mulai dari KPU, Bawaslu, pemerintah daerah hingga pasangan calon yang maju. Pengelolaan dana kampanye pasangan calon yang maju bisa menjadi salah satu indikator transparansi pada proses pilkada kali ini. Sebab, kerap kali proses pengelolaan dana kampanye ini menjadi salah satu pemicu munculnya praktik penyimpangan pengelolaan keuangan daerah pascaterpilihnya pemimpin tersebut. Sinyalemen itu bukan isapan jempol karena sepanjang 2012 saja, Indonesian Corruption Watch (ICW) merilis tak kurang dari 24 kepala daerah harus berurusan dengan aparat penegak hukum karena keterlibatan dalam kasus dugaan korupsi. Bahkan, menurut Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, sejauh ini ada 281 kepala daerah yang terjerat masalah hukum. Status dari 281 kepala daerah tersebut bermacam – macam, mulai dari tersangka, terdakwa, saksi hingga terpidana. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Reydonnyzar Moenoek mengatakan, sekitar 70 persen dari 281 kepala daerah terjerat pidana korupsi. Kita tentu tidak berharap Pilkada NTB 2013 ini melahirkan pemimpin – pemimpin yang hanya memperpanjang daftar tersebut. Pilkada kali ini dapat saja dimaknai sebagai sebuah lembaran awal yang ditorehkan seorang pemimpin. Lewat tahapan – tahapan pilkada pula, publik sudah bisa memberikan penilaian terhadap calon pemimpin mereka. Bagaimana cara mereka mengelola dana kampanye mereka, ini dapat menjadi salah satu titik sorot utama. Di Amerika Serikat, aspek transparansi pengelolaan dana kampanye tiap kandidat sudah sangat maju. Tim Sukses Barack Obama misalnya, berhasil menggalang dana 181 juta dolar Amerika atau Rp 1,7 triliun hanya dalam satu bulan menjelang Pilpres 2012 lalu. Angka yang memecahkan rekor sumbangan dana kampanye terbesar sepanjang sejarah ini diperoleh dari 1,8 juta penyumbang. Setelah diakumulasi, laporan ini langsung dipublikasikan, lengkap dengan penyumbangnya, yang kebanyakan berupa donatur – donatur kecil. Model pengelolaan dan pengumpulan dana kampanye ini bisa saja diadopsi oleh pasangan calon yang maju di Pilkada NTB. Model pengelolaan dana semacam ini tidak saja akan memastikan bahwa dana kampanye mereka berasal dari sumber yang dibolehkan aturan, namun juga akan menjadi semacam pendidikan politik bagi masyarakat. Sudah saatnya masyarakat diajarkan untuk tidak selalu meminta uang dari calon pemimpin. Politik uang, yang kerap ditemukan menjelang pencoblosan, seharusnya mulai dihapuskan dari suksesi kepemimpinan kita. Alangkah celaka jika praktik itu justru ditradisikan oleh calon pemimpin kita. Padahal, di negara – negara maju, masyarakat justru didorong untuk berkontribusi dengan menyumbang tenaga maupun materi demi memenangkan calon yang mereka yakini bisa memajukan kehidupan mereka. Praktik demokrasi yang semacam inilah yang patutnya diajarkan oleh para pemimpin, di Pilkada 2013. Seandainya saja seluruh pasangan calon mau menggunakan model pengelolaan dan pengumpulan dana kampanye semacam ini, kita bisa berharap banyak pada pemimpin yang lahir dari proses suksesi kali ini. Paling tidak, dengan mengedepankan transparansi, mereka sudah membuka lembaran kepemimpinan mereka dengan sebuah catatan yang manis. (*)

OPINI

Halaman 6

Menggantang Urgensi Pendidikan Gender bagi Siswa di Sekolah

Pendahuluan ISU gender sejatinya masih kuat menyandera kita terkait persamaan hak, peluang karir, pilihan profesi, pendapatan dan bahkan pilihan politik. mengapa di UU Parpol “dipaksakan” adanya keharusan kuota 30 persen dari unsur keterwakilan perempuan di parpol/ calon legeslatif? Mengapa juga posisi strategis setingkat eselon II misalnya kepala dinas didominasi oleh kaum hawa? Kondisi ini hanya sebagian kecil yang ada di tengah masyarakat, ketimpangan pada aspek gender. Gender yang benar adalah gender yang mengedepankan asas proporsional dan profesional. Laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sederajat dalam mengakses dan berperan di setiap sektor pembangunan. Instrumen pendidikanlah yang mampu mengubah paradigma berfikir tentang persamaan hak perempuan dan laki-laki. asyarakat memberikan status dan peran yang berbeda kepada laki-laki dan perempuan. Gross, Mason, dan McEachern mendefinisikan peran sebagai seperangkat harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. Pendefinisian laki-laki dan perempuan mengacu kepada serangkaian kepercayaan dan pendapat yang menjadi “pola baku” laki-laki dan perempuan, dan kualitas maskulinitas dan femininitas yang kemudian dikukuhkan sebagai hegemoni sebab disosialisasikan secara terusmenerus melalui keluarga, sekolah, agama, dan negara. Hal inilah yang disebut gender. Jadi gender bermakna sebagai sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Sifat-sifat ini merupakan hasil dari intepretasi mental dan kultural terhadap jenis kelamin, karena itu eksistensinya tergantung pada masyarakat yang mendefinisikan itu sendiri. Dalam suatu masyarakat dengan “citra baku” perempuan dan laki-laki yang didominasi oleh pola-pola man’s world atau patriarkhi, laki-laki diletakkan pada posisi superordinat dan perempuan pada posisi subordinat. Perempuan ialah orang kedua, kedudukannya tidak sejajar atau tidak sama pentingnya dengan lakilaki, makhluk sekunder atau the second sex. Karena stereotipenya, perempuan dianggap cocok beraktivitas pada urusan domestik dan laki-laki pada urusan publik. Dikotomi ini bersatu dan menjadi elemen penting dalam sebagian besar budaya masyarakat, serta timbul dan dilestarikan melalui proses sejarah yang kompleks dan melingkupi segenap kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya dan dianggap sebagai ketentuan “kodrat” yang tidak bisa diingkari. Perbedaan gender juga menyebabkan terjadinya pembagian kerja secara seksual di masyarakat. Ada pekerjaan untuk laki-laki dan pekerjaan untuk perempuan. Peran gender telah menimbulkan “ketidakadilan” sehingga menyebabkan timbulnya marginalisasi dan subordinasi pada salah satu pihak. Secara umum hubungan pria-wanita bersifat asimetris. Jika nilai ini disosialisasikan terus-menerus tanpa intervensi apapun maka dapat dipastikan bahwa demokrasi tidak akan tercapai, karena sistem sosial telah mensosialisasikan individu untuk tumbuh dan berkembang secara tidak adil. Eccles (1999) mengemukakan, ketika mengembangkan peran gendernya, anak-anak mengalami dua perubahan penting pada dirinya yaitu kesadaran seks (sex awareness) dan identitas gender (gender identity). Lebih lanjut dijelaskan bahwa kesada-

Oleh :

Agus Sadid, M.Pd

(Pemerhati Pendidikan tinggal di Jurumapin-Buer)

123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 Dekonstruksi gender tidak mudah 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 dilaksanakan karena terkait dengan 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 perubahan nilai budaya yang telah lama 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 disosialisasikan. Hal ini lebih sulit lagi 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 pada orang dewasa. Meskipun begitu 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 informasi gender tetap akan berguna 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 untuk memberikan alternatif pikiran dan 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 pilihan kepada mereka untuk melihat 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 alternatif aktivitas yang diwarnai oleh 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 stereotipe gender yang non tradisional 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 dan kemudian mendekonstruksi 123456789012345678901234567890121234567 123456789012345678901234567890121234567 konsep gendernya. 123456789012345678901234567890121234567 ran seks dan identitas gender memiliki dua konsekuensi besar, yaitu seks menjadi katagori sosial yang penting untuk menciptakan perasaan dunia sosial seseorang, dan memotivasi anak untuk mempelajari perilaku gender yang sesuai, khususnya untuk mempelajari bagaimana cara berperilaku seperti yang diharapkan untuk kelompoknya. Karena itu masyarakat yang dikonstruksi oleh nilai gender tradisional akan mensosialisasikan nilai gender yang tradisional juga dan melestarikan ketidakadilan gender. Pendidikan Gender di Sekolah Guru berperan penting dalam mengembangkan konstruksi gender anak karena guru merupakan sumber informasi dan model, penentu materi sekolah dan buku teks, pengembang proses pembelajaran, dan pencipta lingkungan kelas atau sekolah. Perilaku dan nilai yang dimiliki anak dapat dipengaruhi oleh contoh yaitu orang dewasa yang dikagumi dan karena itu ia ingin menyerupainya. Di sekolah, terutama di jenjang pendidikan dasar, guru merupakan model yang sangat penting dalam proses sosialisasi nilai. Pengaruh guru terhadap pembentukan peran seks pada anak bergantung pada jenis hubungan yang ada antara guru dan siswa dan nilai hubungan tersebut. Karena itu menciptakan hubungan yang baik, dekat, familiar dan menarik merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh guru dalam rangka sosialisasi nilai sehingga guru akan lebih mudah mempengaruhi anak. Hidden curriculum merupakan as-

STASIUN RADIO

pek yang sering terabaikan dalam proses pembelajaran. Peran guru dalam menentukan sumber belajar siswa turut mensosialisasikan nilai gender pada anak. Bagi anak, pesanpesan yang dikemukakan dalam bentuk pelukisan, seperti komik dan gambar dalam buku cerita atau bukubuku sekolah lebih berarti daripada pesan verbal . Kalimat-kalimat yang dibaca anak sejak dini merupakan pemahaman dasar yang dapat berubah menjadi ideologi bila kelak ia dewasa dan dapat mempengaruhi opini dan sikap anak . Materi kurikuler yang tertulis dalam buku-buku teks selain memuat materi formal kurikulum, juga mengandung materi kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) yang berupa nilai-nilai yang diharapkan tertanam pada diri anak. Seorang guru yang memiliki sensitivitas gender dan kesadaran terhadap nilai yang diajarkan akan cenderung selektif dalam memilih materi sekolah dan buku teks untuk mengajarkan nilai. Hidden curriculum juga terkandung pada relasi dan interaksi yang diciptakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Guru yang tidak memiliki pengetahuan dan sensitivitas gender akan cenderung berinteraksi secara seksis dengan siswanya. Karena itu kesadaran guru terhadap hidden curriculum penting dalam upaya pendekonstruksian nilai gender yang tradisional. Kesadaran ini menjadi sangat penting lagi karena pendidikan di sekolah dasar sangat menunjukkan pembakuan peran-peran sosial perempuan dan laki-laki dalam buku teks yang diberikan.

Kesimpulan Dekonstruksi gender tidak mudah dilaksanakan karena terkait dengan perubahan nilai budaya yang telah lama disosialisasikan. Hal ini lebih sulit lagi pada orang dewasa. Meskipun begitu informasi gender tetap akan berguna untuk memberikan alternatif pikiran dan pilihan kepada mereka untuk melihat alternatif aktivitas yang diwarnai oleh stereotipe gender yang non tradisional dan kemudian mendekonstruksi konsep gendernya. Pengalaman dan informasi baru yang diterima oleh setiap orang dapat menjadi pengetahuan baru yang memungkinkannya memperoleh referensi dalam merekonstruksi pemahamannya tentang sesuatu. Hal tersebut dapat menjadi alternatif berpikir dan pilihan bagi individu yang sudah dewasa. Banyak faktor yang mempengaruhi proses pendekonstruksian gender pada individu dewasa. Selain proses sosialisasi sebelumnya, proses belajar aktif, kemampuan berpikir, dan analisis kritis memiliki peran yang besar dalam proses tersebut. Berkaitan dengan itu, pengalaman pribadi, pengamatan sosial, serta pengetahuan seseorang tentang gender dan peran gender menjadi sumber pelajaran gender. Stimulus yang realistis dan menggugah kesadaran individu tentang suatu fakta ketidakadilan, termasuk di dalamnya ketidakadilan gender, akan dapat menjadi kekuatan yang dapat menumbuhkan pemahaman dan kesadaran baru dalam kerangka nilai seseorang. Individu “harus” dibuat menyadari adanya ketimpangan gender sehingga ia merasa tidak puas terhadap suatu keadaan dan merasa perlu untuk menghadirkan dalam dirinya nilai nilai gender yang non tradisional. Berangkat dari ketidakpuasan inilah seorang individu dewasa diajak untuk membangun kerangka nilai yang baru atau penataan ulang sistem nilai yang lama agar lebih relevan dengan harapan.

POJOK PT. Hesper kabur, pengelolaan kebun kopi tak jelas Harus selektif pilih investor

***

Harga sapi masih tinggi, jumlah pedagang bangkrut terus bertambah Harus solusinya

dicari

***

STASIUN RADIO

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M.Haeruzzubaidi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: Sumada, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 40.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 45.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 2.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


SUARA NTB Senin, 25 Februari 2013

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Tingkatkan Roda Perekonomian PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) NTB yang dibarengi dengan pilkada Lombok Timur dan Kota Bima yang akan berlangsung serentak pada tanggal 13 Mei mendatang diprediksi akan meningkatkan roda perekonomian di tengah masyarakat. Hal itu karena aktivitas pilkada akan menyebabkan para kandidat akan banyak membelanjakan uangnya seperti pembuatan baliho, stiker, baju, dan sebagainya. Hal tersebut disam(Suara NTB/dok) paikan oleh Sekretaris Mori Hanafi Komisi II (Bidang Perekonomian) DPRD NTB, Mori Hanafi, SE.,M.Comm. ‘’Roda perekonomian pasti akan berputar akibat pelaksanaan pilkada ini karena masing-masing kandidat pasti akan belanja, belanja ekstra langsung di tengahtengah masyarakat,’’ terangnya. Pertumbuhan ekonomi juga diprediksi akan meningkat menjelang penyelenggaraan pemilu legislatif tahun 2014 mendatang. Pada pilkada 2008 lalu, politisi Partai Gerindra ini mengatakan bahwa belanja untuk pilkada mempengaruhi 0,3 persen dari PDRB. PDRB tahun 2008 sekitar Rp 40 triliun, artinya ada ratusan miliar yang disumbangkan dari penyelenggaraan pilkada terhadap peningkatan PDRB. ‘’Jadi pengaruhnya besar. Cuma sekarang belum terlihat. Justru di tahun 2013-2014 banyak uang beredar,’’ ujarnya. Sementara di tahun 2009 lanjut Mori sektor politik menyumbang sekitar 0,4 persen dari PDRB atau sekitar ratusan miliar. Diprediksi sumbangan sektor politik terhadap peningkatan PDRB juga akan meningkat seiring dengan pelaksanaan pilkada mendatang. ‘’Tahun 2008 kita beli beras masih harga Rp 5.000, sekarang Rp 8.000. Harga saja sudah naik. Otomatis juga nanti akan naik,’’ ujarnya. Mori memprediksi aktivitas pilkada akan menyumbang 0,5 persen dari PDRB. (yan)

Harga Sapi Masih Tinggi

Jumlah Pedagang Bangkrut Terus Bertambah Mataram (Suara NTB)Cerita tak menyenangkan begitu terasa di tingkat pedagang daging di pasar-pasar tradisional. Kenaikan harga daging sapi, sejak maulid beberapa waktu lalu, terus menunjukkan grafik naik, menyebabkan kebangkrutan bagi pedagang. Menurut pemantauan Suara NTB, hingga Minggu (24/2), tak sedikit dari pedagang sapi yang sudah gulung tikar. Di los pedagang daging di bagian utara dalam pasar tradisional Kebon Roek, Ampenan, sebelumnya selalu ramai, baik pembeli maupun pedagang. Meja masing-masing pedagang, di lantai dasar tak bercahaya itu biasanya selalu terisi oleh daging-daging sapi yang dijajakan kepada pembeli. Transaksi jual beli pun, sebelumnya menjadi pemandangan yang meriuhkan. Namun, sekarang kondisnya sudah hampir terbalik dari yang tergambarkan di atas. Banyak meja jualan yang kosong. Bukan ditinggal pergi oleh pemiliknya, tetapi tidak digunakan sementara, hingga harga daging sapi bisa menurun, dan normal seperti sebelumnya. “Banyak teman-teman pedagang yang bangkrut. Ini meja mereka, kosong semunaya. Hanya satu dua orang pedagang sekarang yang berjualan daging,” kata Hj. Jannah, salah satu pedagang daging sapi yang masih eksis, meksi hanya mampu berjualan tak sampai sepuluh kg sehari. Ia menuturkan perihal yang dialami para pedagang saat ini dinilai memprihatinkan. Dikatakan bahwa mereka sebenarnya mendengarkan tentang keberadaan program sejuta sapi (BSS). Tetapi program BSS dinilainya bertolak belakang dengan apa yang terjadi saat ini. Seharusnya ketersediaan sapi cukup memadai, justru banyak jagal yang kesulitan mendapatkan sapi. Dan berimbas pada pedagangnya langsung. Dari jagalnya sendiri, terang Hj. Jannah, harga daging sudah dipatok Rp 85 ribu/kg, untuk mendapat keuntungan sedikit, setidaknya harus dijual Rp 85 ribu/kg. Bahkan bisa ditawarkan hingga Rp 90 ribu/kg. Jika tak demikian, apa yang bisa didapatkan menurutnya, apalagi daging yang dijualpun tak berani diambil lebih dari 10 kg/harinya, untuk dijual. Bagaimana bisa mendatangkan keuntungan. Dengan penawaran kepada pembeli Rp 85 ribu tersebut, tentu akan mempengaruhi minat beli masyarakat. “Sapinya yang mahal, bagaimana orang mau jualan, daripada bangkrut terus, banyak yang memilih tidak berdagang lagi. Soalnya banyak yang tidak laku, itu yang membuat rugi pedagang,” cetusnya. Hj. Jannah menyebut, pedagang-pedagang lainnya akan kembali berjualan setelah harga sapi turun. Para pedagang yang bangkrut itu kini banyak memilih menjadi buruh. Cerita ini juga yang dialami Semah. Dalam beberapa waktu terakhir, pedagang daging dari Ampenan ini menyebut, tidak berjualan daging dan memutar haluan menjadi pedagang kerupuk singkong, lantaran selalu rugi. Karena, biasanya dagingdaging yang dibelinya, tidak mungkin untuk dikembalikan lagi kepada jagalnya. Kalaupun tidak laku sehari, biasanya dagingdaging jualannya dimasukkan ke dalam mesin pendingin. Jikapun dijual kembali, Semah menyebut pembeli sudah cukup faham dengan ciri-ciri daging baru dan yang sudah diinapkan. “Sayalebihbaikbuatdanjualankerupuksingkongdulu.Untungnya kecil tapi tetap laku, dan bisa tahan lama. Daripada jual daging rugirugi terus,” keluhnya. Belum lama ini, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hawan NTB, Ervan Rayes menyebut, sudah mengalokasikan angka sementara sebanyak sebanyak 32.700 ekor sapi potong hingga pertengahan tahun 2013 mendatang. Dengan ketersediaan ini diharapkan akan menekan terjadinya gejolak harga di lapangan. Bahkan pengusaha di Kota Mataram meminta ketersediaan sapi sebanyak 2.000 ekor untuk mengisi permintaan dari Bogor, Jawa Barat, dan itupun tegasnya sudah diiyakan untuk dipenuhi. Artinya, stok di dalam daerah cukup terjjamin. Untukitudiharapkannya,jagalyang ada di pulau Lombok agar membuka akses langsung dengan pengusaha sapi di pulau Sumbawa, karena saat ini pemerintah kabupaten/kota hanya merekomendasikan sapi potong yang masuk ke Lombok pada Rumah Potong Hewan (RPH) yang diakui secara resmi oleh pemerintah. (bul)

(Suara NTB/bul)

ANYAMAN ROTAN - Salah satu sentra kerajinan anyam rotan sedang melakukan proses finishing, guna memenuhi pesanan konsumen.

Produksi Rotan dalam Daerah Makin Minim Mataram (Suara NTB)Kerajinan anyaman rotan adalah salah satu hasil karya yang nilai jualnya cukup tinggi, karena peminatnya tidak saja dari dalam daerah, tetapi pesanan hampir merata di dalam negeri. Bahkan, para perajin kerap mengirim ke luar negeri. Hanya saja, untuk produksi kerajinan anyaman tersebut terbilang masih terbatas, karena ketersediaan bahan baku yang terus melimit. Alternatifnya, hampir semua perajin rotan yang ada diwilayah Lombok, masih harus mendatangkan bahan baku dari luar NTB, untuk memenuhi kebutuhan pesanan. Mengingat untuk bahan baku

ecerannya dianggap sangat sulit, bahkan tak ada. “Rotannya saya datangkan langsung dari Jawa. Paling dekatnya dari Bali. Katanya ada rotan dari Sumbawa, tapi tidak bisa kita beli. Penjualnya memang tidak ada. Mau tidak mau, harus datangkan dari luar,” terang Sukman, salah satu perajin rotan, sekligus pemilik rumah anyam di kota Mataram. Ditemui Suara NTB di tempat produksinya, Sabtu (23/2), Sukman mengakui sulitnya mendapatkan pasokan dari pulau Sumbawa. Sehingga, ia dan dua orang rekannya yang tersebar di Sayang-sayang Mataram dan Gunung Sari, Lombok Barat, selama

ini bahkan tidak pernah menggunakan bahan baku yang tersedia di sini. Permintaan kerajinan jadi, yang biasa dibuatnya perkembangannya dianggap masih tinggi, karena dalam sebulan, ia menerima pesanan empat sampai lima set kursi tamu, yang dihargakan sampai Rp 4 juta/set. Meski fluktuatif, namun pesanan dari dalam daerah dianggap sudah mulai terus bermunculan, terutama dari hotel-hotel yang sedang berkembang. Tidak saja kursi tamu yang paling diminati, tetapi kerajinankerajinan lain, seperti lemari, pun permintaannya sudah mulai naik.

Bahkan, Sukman terkadang menerima pesanan dari luar daerah, yang dikirim langsung melalui agen yang biasa digunakannya. “Bahan baku dari luar daerah, kemudian kita kirim lagi ke luar daerah. Yang di sini hanya memenuhi siapa yang berhajat saja,” demikian kesimpulannya. Kerajinan ini menurutnya, bisa dikembangkan, bahkan bisa menjadi lebih besar, apalagi di NTB. Ada bekal kerajinan yang mendasari, dengan menjamurnya kerajinan anyam bambu. Tetapi, masih menjadi kendala adalah tidak tersedianya bahan baku memadai, yang bisa dibeli langsung oleh perajin. Sukiman mengaku, untuk

memaksimalkan pasar kerajinan anyaman rotan ini, alternatifnya masih bisa dengan menawarkan harga penjualan yang kompetitif. Dengan catatan bahan bakunya juga tersedia, karena persoalan masih mahalnya harga yang ditawarkan, karena untuk mendatangkan bahan baku dari luar, mengakibatkan pembengkakan biaya. Tidak ditampiknya, kerajinan anyam rotan di NTB, masih kalah dengan produksi dari pulau Jawa, karena ketersediaan bahan baku yang memadai secara besar-besaran. Berakibat pada kecilnya harga penjualan, yang tentunya berimplikasi pada permintaan pasar. (bul)

Puluhan Miliar Asuransi TKI Bisa Direbut NTB Mataram (Suara NTB) Tanpa kita sadari, tidak sedikit jumlah dana asuransi TKI yang dikelola di tingkat pusat. Bahkan untuk NTB, dalam setahunnya, minimal Rp 20 miliar disumbang dari TKI yang diberangkatkan ke Malaysia, belum termasuk yang dikirim ke negara-negara lainnya. Oleh karenanya, Pemprov NTB diminta sigap, dan merebut asuransi tersebut untuk dikelola langsung di daerah. “Ada wacana yang menyebutkan, bukan menghapus asuransi TKI, tetapi bagaimana asuransi ini tidak hanya dikelola di tingkat pusat, dan diberikan kewenangannya ke daerah,” demikian disampaikan pengamat, sekaligus pelaku PJTKI, H. MNS Kasdiono, SH saat dihubungi Suara NTB dikantornya, Sabtu (23/2). Ia mengatakan, kalau kontribusi yang diterima daerah

dari setoran asuransi TKI-nya sangatlah kecil, bahkan tidak ada. Sehingga kecenderungannya hanya memberi keuntungan kepada pihak terkait di tingkat pusat saja. Diuarainya, setoran asuransi yang disedot dari satu TKI sebesar Rp 400 ribu. Bayangkan jika NTB setiap tahunnya mampu mengirim 50 ribu TKI ke Malaysia, maka total asuransi yang terserap mencapai

Rp 20 miliar lebih. Sementara klaim (pembayarannya), kepada TKI yang terkena kecelakaan, tak sampai 5 persen/tahun. Artinya tak lebih dari Rp 2 miliar yang dibayar oleh perusahaan asuransi. Belum lagi, sekian ribu tenaga kerja setahunnya, yang dikirim di luar negara tujuan Malaysia, sehingga Kasdiono menilai, asuransi TKI diambil secara percuma, dan hanya

diboyong ke pusat, tanpa memberi kontribusi sedikitpun kepada daerah asal TKI. “Oleh karenanya, sistem asuransi TKI ini dianggap monopoli, karena hanya menguntungkan satu pihak saja. Saya sangat setuju, kalau pemerintah daerah berupaya merebut dana asuransi tersebut, untuk ditarik dan dikelola di daerah. Saya rasa tidak kecil manfaat yang akan dihasilkan kalau ini bisa kita tarik,” katanya menambahkan. Cukup besar kemungkinan katanya, jika pemerintah daerah mau bersikap untuk menarik kewenangannya, karena menyangkut asuransi ini, kebijakannya dipegang

langsung oleh Kementerian. Apalagi NTB terhitung daerah penyumbang TKI terbesar, dan dalam kurun waktu sekian tahun penerapan asuranai ini, selama itu pula uang yang nilainya tidak sedikit tersebut tidak bisa dinikmati daerah asal TKI. Jika mampu direbut, maka tidak kecil manfaat yang akan dihasilkan, kalau pengelolaannya nanti oleh perusahaan-perusahaan yang ada di daerah. Terserah kata Kasdino, kebijakan pemerintah NTB dalam pengelolaannya mau diarahkan ke mana, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata. (bul)

Bulog Harus Jamin Raskin Sesuai Standar Mataram (Suara NTB)Hampir setiap kali pembagian beras untuk masyarakat miskin (raskin) ditemukan adanya beras yang tidak memenuhi standar atau kualitasnya buruk, seperti yang terjadi di beberapa tempat di Kota Mataram pada pembagian raskin Februari ini. Terkait dengan ini, pemprov NTB mendesak Bulog NTB untuk memastikan beras yang didistribusikan ke kabupaten/kota sesuai dengan standar dengan membuat berita acara bahwa beras yang keluar dari gudang benar-benar telah memenuhi standar. Sebab, raskin tersebut bukan gratis tetapi pemerintah telah memberikan subsidi sebesar Rp 5.900/kg. Hal tersebut ditegaskan Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Setda NTB, Ir. H. Abdul Haris, MM, M.Sc dikonfirmasi Suara NTB, Minggu (24/

2. “ Harus ada berita acaranya bahwa beras yang keluar dari gudang Bulog itu memenuhi standar. Kalau tidak memenuhi standar jangan didistribusikan. Tidak boleh, karena ini raskin, dibayar oleh pemerintah. Bulog itu sebagai operator/pelaksana. Raskin jelek itu harus dikembalikan dan diganti Bulog, jangan sampai masyarakat dirugikan,” tegasnya. Dijelaskan, raskin yang dibagikan kepada setiap Rumah Tangga Sasaran (RTS) di NTB dan seluruh Indonesia telah disubsidi oleh pemerintah. Setiap kilogram raskin yang diterima, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 5.900. Masyarakat penerima raskin hanya membayar Rp 1.600/kg dengan jatah 15 kilogram per bulan. “Kalau berasnya tidak memenuhi standar, disuruh

kembalikan saja berasnya ke Bulog. Memang tidak boleh seperti itu, karena raskin itu adalah beras yang disubsidi pemerintah. Bukan beras gratis, tetapi beras yang dibayar kepada Bulog. Pemerintah bayarnya penuh. Jadi jangan salah persepsi di masyarakat, dikiranya raskin itu gratis. Makanya berasnya harus sesuai standar,” tandasnya. Haris mengeluhkan lemahnya koordinasi Kepala Bulog NTB saat ini, setelah terjadi pergantian kepala. Sebelumnya, dengan koordinasi terkait raskin dengan kepala Bulog yang lama, Rusdianto cukup intens dilakukan. Apalagi jika ditemukan kasus jeleknya kualitas raskin yang didistribusikan ke masyarakat. “Bulog yang sekarang koordinasinya dengan kita agak kurang. Kalau Bulog yang dulu,

kepalanya yang kemarin bagus koordinasinya dengan kita, sedangkan Kepala Bulog yang sekarang sampai sekarang mereka belum ke pempov. Ke Biro Ekonomi belum, apalagi ke Asisten. Kalau dulu, bila ada apa-apa koordinasinya cepat, gampang,” keluhnya. Diketahui, jumlah pagu raskin di NTB tahun 2013 ini sebanyak 84.881.800 kg den-

gan jumlah RTS penerima 471.566. Untuk Kota Mataram sebanyak 28.533 RTS, Lombok Barat 70.843 RTS, Lombok Utara 30.686 RTS, Lombok tengah 94.745 RTS, Lombok Timur 137.973 RTS. Sementara Sumbawa 30.945 RTS, Sumbawa barat 9.178 RTS, Bima 39.204 RTS, Kota Bima 9.326 RTS dan Dompu sebanyak 20.133 RTS. (nas)

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB DIREKTORI BISNIS SUARA NTB RUPA-RUPA

OJEK

BENGKEL

PENGOBATAN

RUMAH MAKAN

RUKO


Halaman 8

SUARA NTB Senin, 25 Februari 2013

Villa dan Messi Selamatkan Barcelona Madrid Barcelona kembali memetik poin sempurna dengan menumbangkan Sevilla 2-1 di Camp Nou dalam lanjutan kompetisi La Liga Spanyol, Sabtu (23/2) malam waktu setempat atau Minggu pagi. Dikutip dari Goal.com, kemenangan Blaugrana tidak diraih dengan mudah. Pemain Sevilla begitu disiplin menjaga daerah pertahanan sepanjang babak pertama, bahkan seorang Lionel Messi tak mendapat banyak ruang tembak. Tim tamu justru membuka keunggulan melalui aksi Alberto Botia Namun, Barca yang tidak mau dipermalukan di rumah sendiri berhasil menyamakan skor lewat sundulan David Villa kemu-

dian Messi mengunci kemenangan Blaugrana setelah mendapat umpan matang Cristian Tello. Kemenangan ini menjadi penegasan bahwa skuad Jordi Roura tidak terpengaruh kekalahan dari AC Milan di babak 16 besar Liga Champions tengah pekan kemarin sekaligus menjadi bukti mereka masih superior di kompetisi domestik. Barca tetap memuncaki klasemen sementara dengan 68 poin dari 25 pertandingan

Kepengurusan Pengprov IMI Dilantik Pertengahan Maret Mataram (Suara NTB) Tim formatur Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB telah rampung menyusun komposisi kepengurusan Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB. Rencananya pelantikan jajaran Pengprov IMI NTB yang dipimpin M. Nurhaedin S.Sos akan berlangsung di Mataram, 15 Maret mendatang. Pelantikan pengurus cabang olahraga otomotif ini akan dilantik oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IMI Komjen Polisi Drs. Nanan Soekarna yang saat ini menjabat Wakapolri. “SK pengesahan Pengprov IMI NTB akan turun dalam waktu dekat ini. Rencananya Komjen Polisi, Drs. Nanan Soekarna akan melantik kita bulan depan, sekaligus menyaksikan Kejuaraan Nasional Motor Prix Region III seri pertama yang akan berlangsung di Mataram tanggal 17 Maret,” ungkap Ketua Pengprov IMI NTB terpilih M. Nurhaedin kepada Suara NTB via telepon, Sabtu (23/2). Mengenai komposisi kepengurusan Pengprov IMI NTB dipastikan semakin gemuk. Dari 15 komposisi, menjadi 19 komposisi. Hal ini dilakukan oleh IMI NTB karena disesuai kebutuhan organisasi olahraga otomotif secara regional hingga nasional. Selain itu pihaknya juga mengakomodir sejumlah pengurus lama yang masuk dalam komposisi kepengurusan baru, karena dinilai memiliki kapabilitas. (fan)

dan Sevila tertahan di urutan 11, mengantongi 32 angka. Pada pertandingan lain, Real Madrid menjalani comeback sempurna untuk mengamankan kemenangan 2-1 atas Deportivo La Coruna yang tampil menyengat sejak awal di Riazor, Sabtu (23/2) malam waktu setempat. Tambahan tiga angka tidak mengubah Los Blancos di tempat ketika klasemen sementara, tertinggal 16 dari Barcelona . Sementara Deportivo terbenad di dasar klasemen.

Los Blancos tidak mengawali laga dengan brilian dan gagal menciptakan peluang di garis ketiga, sehingga Riki membawa tuan rumah unggul di babak pertama. Jose Mourinho menggunakan jatah pergantian tiga pemain sebelum laga berjalan satu jam dan terbukti itu menjadi poin penting di laga ini. Kaka mencetak gol penyeimbang di menit 73, sebelum Gonzalo Higuain menyegel kemenangan buat tim ibu kota dua menit sebelum laga usai. Cristiano Ronaldo dan Mesut Ozil diturunkan pada babak kedua dan mampu membuat Real Madrid memenangkan pertandingan. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

DIKEPUNG - Pemain Barcelona Lionel Messi (dua dari kiri) dikepung empat pemain Sevilla. Bersama David Villa, Messi mampu menyelamatkan timnya dari kekalahan dan semakin kokoh di puncak klasemen.

Suksesi KONI NTB

Andy Hadianto dan Kasdiono Paling Diunggulkan Mataram (Suara NTB) Nama Ketua Bidang Organisasi KONI NTB H. Andy Hadianto, SH, MM, dan Ketua Umum KONI NTB H. MNS. Kasdiono, SH, merupakan dua calon paling diunggulkan dalam bursa pemilihan Ketua Umum KONI NTB periode 2013-2017. Kepada Suara NTB, Minggu (24/2), Humas KONI NTB Nasruddin Zein menegaskan, nama-nama yang muncul tersebut mengindikasikan komitmen mereka dalam memajukan dunia olahraga selama empat tahun ke depan. Apalagi, Ketua Umum KONI yang terpilih nanti memiliki beban

mempertahankan prestasi yang sudah diraih pada PON XVIII 2012 lalu. ‘’Demikian pula dengan ketua Umum KONI NTB H. Kasdiono, apalagi KONI kabupaten/kota serta pengprov cabor NTB secara aklamasi memilih untuk melanjutkan, maka beliau siap,” ungkapnya. Di sisi lain, ungkapnya, figur yang siap memimpin KONI NTB adalah Bupati Lombok Barat Dr. H. Zaini Arony, MPd. Termasuk nama Ketua Umum Pengprov Perkemi NTB I Nengah Sugiartha pun siap mendedikasikan dirinya untuk kemajuan olahraga NTB.

Mengenai pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov), lanjutnya, akan digelar sebelum Pilkada NTB 13 Mei mendatang. ‘’Dan masalah Musorprov KONI akan dibahas dalam rapat koordinasi KONI NTB hari Selasa. Di tempat terpisah, Ketua Umum Pengprov PBVSI NTB, H. Surya Bahari menginginkan orang yang maju pada suksesi KONI NTB adalah figur yang tidak coba-coba. Orang yang memimpin KONI NTB haruslah orang yang tepat. Dalam hal ini, Surya melihat H. MNS Kasdiono sudah menunjukkan komitmennya

memajukan prestasi olahraga NTB. Buktinya kontingen PON NTB di bawah kepemimpinan Kasdiono mampu mencapai target 10 emas di PON, bahkan capaian medali emas NTB melampaui target, yakni 11 emas, 6 perak dan 8 perunggu. Menurutnya, bila Kasdiono kembali memimpin, kemungkinan prestasi NTB akan jauh lebih baik lagi. Harapan senada disampaikan Ketua Umum Pengprov IMI NTB, M. Nurhaedin. Ia berharap pihak pemerintah serta masyarakat pencinta olahraga di NTB tetap mendorong Kasdiono maju menca-

lonkan diri. Ia sendiri mengaku tidak setuju bila Kasdiono tidak ingin maju sebagai calon ketua KONI NTB, karena bila Kasdiono tak ingin maju sebagai ketua KONI NTB sebaiknya disampaikan secara langsung dalam Musorprov KONI NTB. “Saya pribadi berharap Pak Kasdiono untuk maju lagi, karena kita perlu orang-orang yang teruji memimpin KONI NTB. Bukan orang yang ingin coba-coba. Kalau mau memimpin KONI NTB itu harus orang yang teruji, seperti pak Kasdiono sudah teruji di cabor maupun di KONI NTB,” harapnya. (ham/fan)

Jalur ”Off Road” Lombok Lebih Menantang dari Bali Ada perbedaan hobi Kapolda NTB Brigjen Pol. Mochammad Iriawan, SH, MM, MH, dengan Kapolda sebelumnya, Arif Wachyunadi. Jika Arif gemar fotografi dan gowes (kegiatan bersepeda), menjajal jalur jalur dengan medan terjal, kerikil, berbatu, menjadi hobi Iwan (sapaan Mochammad Iriawan). Menjadi crosser, mengarungi medan yang identik dengan jalan setapak, menjadi hoby yang mengantarnya mengenal lebih dekat kondisi kamtibmas wilayah terpencil, selanjutnya menjadi rujukan dan evaluasi peningkatan keamanan daerah. SUDAH menjadi jadwal rutin, Kapolda kembali melakukan kegiatan “terabas” jalur terjal itu Sabtu (23/2) lalu. Melibatkan sejumlah klub, baik dari internal bhayangkara juga klub lain. Jajaran kepolisian setingkat Polres juga ambil bagian, dari Polres Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah sampai Lombok Timur. Parti-

sipasi mereka mewakili tim berbagai tim, membuat suasana semakin semarak dengan raungan sepeda motor trail 2 dan 4 Tak. Tercatat puluhan crosser terlibat, tak hanya dari crosser laki laki, sejumlah Polwan ambil bagian. Bersama jajarannya, Kapolda yang menjadi joki untuk motor Trail KTM 250 CC, men-

(Suara NTB/ars)

POSE BERSAMA - Kapolda NTB, Mochammad Iriawan dan tim off road Bhayangkada Polda NTB pose bersama sebelum berangkat menjajal jalur ekstrem di Gunung Sari hingga Narmada. jajal jalur dari Gunung Sari, menembus sejumlah dusun pelosok sampai tembus hingga Lingsar dan berakhir di Desa Pembuwun Suranadi, Kecama-

tan Narmada. Butuh waktu lima jam, saat tim berangkat dari Mapolda NTB sekitar Pukul 08.00 Wita dan finish di Narmada Pukul 12.00 Wita.

Kapolda mengungkapkan perasaan puasnya usai melalui jalur jalur yang disebutnya ekstrem itu. Ia kemudian secara terang terangan membandingkan dengan Bali. “Di Lombok jauh lebih indah, lebih natural, jalur jalurnya juga sangat menantang. Jadi selain bisa melalui tantangan medan berbatu dan krikil, saya juga bisa nikmati keindahan alam di sini yang lebih alami,” kata Kapolda. Bahkan ia memuji, kealamian Lombok lebih terjaga dibanding keindahan Bali. Demikian juga jalur jalur tracking yang jauh lebih menantang. “kalau di Bali, sudah banyak jalan yang di aspal di kampung-kampung, di sini jalannya masih asli, enak dilalui kendaraan offroad,” pujinya. Sehingga ia tidak heran, ketika mengajak off roader dari Bali untuk menjajal

medan Lombok, tidak ada klub yang menolak. Jendral yang pernah tujuh tahun bertugas di Bali ini, juga mengungkapkan kesamaan hobinya dengan para petinggi kepolisian di Bali, termasuk rekan seangkatannya di Akademi Kepolisian, Kapolda Bali Irjen Pol Arif Wachyunadi, juga beberapa waktu lalu bersama Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya. Tak hanya sekedar menyalurkan hobi, Kapolda melalui berbagai rangkaian kegiatan yang dikemas kegiatan sosial. Finish di Narmada, ia bersama jajaran langsung menggelar pengobatan massal gratis di SDN 03 Pembowun Suranadi. Bersama Binmas Polres Mataram dan Biddokes Polda NTB, pengobatan gratis ini disambut antusias. Kapolda juga sempat

menyapa seorang bocah yang terserang busung lapar dan sempat menggendongnya. Sebelum kegiatan sosial itu, mantan Kabaharkam Mabes Polri ini menyebut hobinya itu hanya sebagai sampingan yang membawanya bisa mendekat dengan masyarakat, mendengar dan merasakan langsung keluhan masyarakat di Kecamatan Gunung Sari sampai Lingsar, Narmada. Utamanya soal Kamtibmas. Dengan cara itu, ia mengaku akan tahu bagaimana kinerja jajarannya di bawah, khususnya Babinkamtibmas dalam melayani kebutuhan keamanan masyarakat. “Tapi Alhamdulillah, daerah yang saya lalui ini aman, mereka tenang dan sejahtera hidupnya dari hasil pertanian dan perkebunan,” pujinya. (ars)

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB KURSUS

JUAL MOBIL/MOTOR

CEPAT LAKU RUPA-RUPA

RUMAH MAKAN

Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok Hanya :

PENGOBATAN

KONTRAKAN DIKONTRAKKAN RUMAH DEKAT INDOMARET CEMARA MATARAM

COCOK UNTUK KANTOR Jl. Hos Cokro Aminoto No. 25A Cemara Mataram

Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat

(Iklan maksimum 3 (tiga) baris)

HP. 087 864 023 731 Telp. 0370 - 6677407

BOUTIQUE

RUPA-RUPA

Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB

7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)


SUARA NTB

Senin, 25 Februari 2013

Halaman 9

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB RUMAH MAKAN

SALON

KOMPUTER

HP. 087 865 945 944

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

Fax

PROPERTY

Hub. 081 803 730 764

FASHION

ACCU

PENGOBATAN

HOTEL

TELEVISI

RUPA - RUPA

KOS/KONTRAKAN

RUPA-RUPA

RUPA - RUPA

BANK

RUPA - RUPA

PERAWATAN AC

BENGKEL

TRAVEL


SUARA NTB Senin, 25 Februari 2013

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 10

Tertibkan Aset Lobar di Jagaraga

(Suara NTB/rus)

DIDOR - Dua pelaku curat yang terpaksa dilumpuhkan menggunakan timah panas saat berada di Mapolres Lotim, Sabtu lalu.

Dua Pelaku Curat Didor Polisi Selong (Suara NTB) Maraknya aksi pencurian dengan pemberatan (curat) di wilayah hukum Kepolisian Resort (Polres) Lombok Timur (Lotim) memaksa polisi bersikap tegas. Sabtu (23/2) lalu, dua pelaku curat terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas. “Pelaku-pelaku tersebut kita dapat di tempat yang berbeda,” terang Kapolres Lotim, AKBP Agus Nugrojo melalui Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Lotim, Ipda Zen Basri kepada wartawan di Mapolres Lotim, Sabtu (23/2) lalu. Para pelaku ditangkap juga dalam waktu yang berbeda. Masing-masing sekitar pukul 02.00 Wita, Alimudin alias Amaq Anah (39), warga Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya, dan sekitar pukul 05.00 Wita, giliran Suparman alias Amaq Ira (42), warga Labuhan Lombok Kecamatan Pringgebaya. Para pelaku kini mendekam di penjara Mapolres Lotim guna menjalankan proses penyelidikan lebih lanjut. Para pelaku ini acapkali beraksi membuat keresahan di tengah masyarakat. Bekuk Oknum Mantan Polisi Sehari sebelumnya, seorang oknum mantan anggota polisi MB (34), Warga Lenek Tengah, Kecamatan Aikmel dibekuk tim buru sergap (buser) Polres Lotim bersama tim dari Polda NTB di kos-kosannya, Kelurahan Gomong Kota Mataram, sekitar pukul 17.00 Wita. Pelaku kini sudah mendekam di Mapolres Lotim. Aksi curat yang dilakukan MB antara lain terjadi di wilayah Kecamatan Sambelia beberapa waktu lalu. Selain itu, sejumlah laporan tindak kejahatan di wilayah hukum Polres Lotim mengindikasikan adanya keterlibatan pelaku. Dijelaskan, MB sudah lama masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Setelah beberapa lama memburu, tim buser berhasil menciduk pelaku. Kuat pula dugaan, MB menjadi bandar peredaran senjata api (senpi) ilegal yang marak digunakan sejumlah penjahat dalam beraksi kriminal di wilayah hukum Lotim. Indikasi itu terlihat dari temuan sejumlah barang bukti berupa senpi rakitan dari salah satu kompolotan MB ini. (rus)

Satpol PP Lotim Amankan Ratusan Botol Miras Selong (Suara NTB) Satpol PP Kabupaten Lombok Timur (Lotim) berhasil mengamankan 175 botol minuman keras (miras) jenis tuak, sekitar pukul 20.00 Wita, Sabtu (23/2) malam lalu. Ratusan botol miras tidak bertuan itu diamankan di wilayah Pancor Kecamatan Selong. Diterangkan Kepala Seksi (Kasi) Operasi Penertiban (Opstib) Sa Pol PP Lotim, Lalu Angkasah, 175 botol miras itu dikemas dalam 11 karung. Miras tersebut ditemukan petugas Pol PP di ruas jalan menuju Pasar Umum Pancor dari Koperasi Unit Desa (KUD) Rakam. Menelisik pemilik ratusan miras, Satpol PP Lotim mencoba meminta keterangan sejumlah warga sekitar. “Tidak ada tahu pemilik barang tersebut,” ungkapnya. Langkah penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2002 tentang miras sehari sebelumnya berhasil mengungkap kasus serupa. Ratusan miras ditemukan di Jerowaru dan Wanasaba. Ratusan liter tuak dibawa dengan menggunakan sepeda motor. “Anggota Pol PP yang curiga langsung menghentikan dan melakukan pemeriksaan,” ujarnya. (rus)

TERUNGKAPNYA dugaan penjualan tanah pecatu milik Pemkab Lobar di Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan, cukup mengejutkan. Pasalnya, aset tanah Pemkab Lobar itu, tiba-tiba sudah berpindah tangan. Kepemilikan aset itu, kini diklaim milik sejumlah warga di sana. Warga mengaku memegang bukti SK izin penjualan tanah itu dari Bupati tertanggal tangal 25 april 2012. Dalam SK itu tertera tandatangan persetujuan Bupati. Pengakuan warga yang telah menguasai aset itu, nampaknya membuat Bupati Lobar, Zaini Arony terusik. Bupati mencurigai ada keterlibatan pihak Kantor Aset dalam kisruh masalah aset

Pemkab Lobar di Desa Jagaraga ini. Orang nomor satu di Lobar ini bahkan menegaskan masih menelusurui keterlibatan oknum pejabat Kantor Aset. Jika terbukti terlibat dalam dugaan penjualan aset Pemkab Lobar di Jagaraga, Bupati mengancam akan mencopot oknum pejabat kantor aset bahkan kepala Kantor Aset. Bupati menampik pernah mengeluarkan SK penjualan aset Lobar yang ada di dalam daerah. Menurutnya, SK yang dijadikan landasan untuk jual kepada warga itu, fiktif. Penjualan aset itu berawal dari oknum kades Jagaraga, Muslim mengusulkan kepada pemerintah agar lahan itu menjadi lahan perluasan perkampungan. Usulan itu konon direspon oleh pemerintah dan disetujui DPRD

Lobar untuk memanfaatkan dan menempati lahan seluas 35 are. Atas rekomendasi dari DPRD itulah, kepala desa setempat menjual lahan itu kepada warga secara kavlingan. Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Lobar, Ispan Junaidi, sampai menggeral jumpa pers. Penjualan aset yang rencananya dilaksanakan tahun 2012 lalu, katanya, dibatalkan dengan dikeluarkannya SK Bupati. SK pembatalan yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati nomor : 030/150/Adm.Pemb/2012 tanggal 5 Juli 2012 perihal penundaan penjualan barang milik daerah/aset yang ditujukan kepada Ketua DPRD Kabupaten Lombok Barat. Dengan keluarnya surat (SK) pembatalan penjualan aset daerah terse-

but, maka kalau ada penjualan aset berupa tanah milik daerah yang dilakukan di luar mekanisme yang dapat dipertanggungjawabkan dan dilakukan oleh oknum tertentu maka penjualan tersebut dinyatakan tidak prosedural dan melanggar hukum. Makin meruncingnya persoalan ini, mengundang perhatian DPRD Lobar. Dewan bahkan merencanakan membentuk tim penanganan aset. Supaya masalah aset di Pemkab Lobar menjadi jelas, hal ini harus dikaji secara seksama. Yang jelas, tidak hanya di Jagaraga, semua aset Pemkab Lobar, baik aset berkerak, terlebih aset tanah, harus ditertibkan. Jika ada oknum yang bermain dalam persoalan ini, maka harus dijatuhi sanksi tegas. (fit)

PT. Hesper Kabur, Pengelolaan Kebun Kopi Tidak Jelas Praya (Suara NTB) Proses pengelolaan salah satu aset daerah milik Pemkab Lombok Tengah (Loteng) berupa kebun kopi Desa Lantan Batukliang Utara, hingga kini masih belum jelas. Setelah PT. Hesper selaku perusahaan yang diberikan kuasa untuk mengelola kawasan seluas 350 hektar lebih itu, justru “kabur”. Irosnisnya, Pemkab Loteng juga belum menentukan sikap apapun terkait ketidakjelasan pengelolaan kebun kopi tersebut. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Loteng, Ir. Pan Rahayu Sam-

sor, yang dikonfirmasi Suara NTB, Sabtu (23/2) kemarin, justru terkesan menuntup-nu-

tupi persoalan tersebut. “Kita masih pelajari persoalannya,” cetusnya. Ketika ditanya soal

langkah Pemkab Loteng, Pan Rahayu mengaku belum bisa memberikan jawaban pasti. Informasi yang diperoleh menyebutkan, kawasan kebun kopi tersebut saat ini statusnya masih belum jelas. Kendati masa kerjasama antara Pemkab Loteng dengan PT. Hesper belum habis, namun banyak masyakarat yang justru sudah masuk mengelola kawasan tersebut.

Disatu sisi, PT. Hesper juga tidak jelas keberadaannya sampai saat ini. Disebutkan, pihak PT. Hesper kecewa atas sikap Pemkab Loteng yang tidak tegas menindak masyarakat yang masuk ikut mengelola kawasan. Padahal pihak PT. Hesper sudah siap mengelola kawasan yang diambilalih dari PT. Tresno Kenangan tersebut. (kir)

Tangani Lahan Kritis Kawasan Pantai

Dishutbun Loteng Gandeng Pelaku Wisata

TUMBANG - Pohon tumbang di Daerah Serumbung tepatnya sekitar Polres Lobar menimpa kabel listrik akibatnya lampu di daerah itu padam.

Pohon Tumbang

Listrik di Wilayah Lembar Mati Total Giri Menang (Suara NTB) Cuaca buruk berupa angin kencang mulai melanda Lombok Barat dalam beberapa hari terakhir. Akibat angin kencang, Sabtu malam (23/2) sebuah pohon berukuran besar tumbang di sekitar Kantor Polres Lobar di daerah Serumbung, Kecamatan Lembar. Pohon itu menimpa kabel listrik yang menghubungkan ke daerah Lembar dan sekotong. Akibatnya, jaringan listrik di seputaran daerah Lembar sempat padam berjam-jam. Tidak hanya itu, lalu lintas ke arah pelabuhan Lembar dan Sekotong sempat mati total. Beruntung tim SAR Mataram melintas di lokasi pohon tumbang, sehingga pohon itu dibersihkan. Pantauan Suara NTB di lokasi, pohon tumbang tepat ke arah jalan dan menimpa kabel listrik.

Akibatnya, lalu lintas di jalur itu sempat macet berjam-jam. Selain itu listrik di sekitar daerah itu mati total. Sejumlah wargapun mencoba mengkontak petugas taman kota dan pekerjaan umun, namun tidak ada respon. Wargapun sempat membersihkan sebelum tim SAR melintas di jalur itu. Saridin, warga Desa Sekotong yang ditemui di lokasi mengaku kaget karena jaraknya dengan pohon yang tumbang itu tidak jauh. Bahkan, seorang pengendara motor hampir saja tertimpa pohon tersebut. Ia mengaku baru kembali dari Gerung. “Kaget saya, karena lokasinya tidak jauh dari saya mengendarai motor,”ujarnya. Beberapa warga kemudian warga berkerumun melihat pohon yang tumbang itu. Sejumlah warga kemudian berinisiatif untuk menghubungi pihak

terkait, namun lama ditunggu tak kunjung tiba. Sekitar pukul 23.00 Wita tim SAR Mataram melintas di lokasi itu. Sekitar tujuh petugas dari tim SAR kemudian memotong pohon itu, lalu diamankan di pinggir jalan agar tidak menggangu arus lalu lintas. Seorang anggota SAR, menyatakan kebetulan saja lewat jalur itu karena harus mengevakuasi penumang kapal boat yang ditumpangi warga negara asing. Menurutnya, menjadi kewajiban tim SAR selain menyelematkan orang juga membantu untuk membersihkan ketika ada pohon tumbang dan semacamnya. “Itu kewajiban kami kalau menemukan ada musibah,” ujar Putu. Selang sekitar kurang satu jam kemudian, tim SAR dibantu warga bisa membersihkan pohon tumbang tersebut. (her)

Praya (Suara NTB) Luas lahan kritis di wilayah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) hingga saat ini tercatat masih cukup tinggi. Baik yang ada di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan. Termasuk banyak diantaranya berada di kawasan pantai di wilayah Loteng bagian selatan. Ironisnya, banyak lahan kritis tersebut berada di kawasan wisata andalan Loteng. Berbagai upaya pun telah dan akan terus dilakukan oleh Pemda setempat, dalam hal ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Loteng. Salah satunya dengan mengandeng para pelaku wisata, untuk membantu menangani dan memelihara lahan kritis yang ada. “Data kita saat ini, luas lahan kritis yang ada di Loteng mencapai lebih dari 3.000 hektar,” ungkap Kepala Dishutbun Loteng, Ir. Pan Rahayu Samsor, kepada Suara NTB di selasela penghijauan kawasan Pantai Selong Belanak Praya Barat, Sabtu (23/2) kemarin. Dari jumlah tersebut, katanya, lahan kritis lebih banyak berada di luar kawasan luar hutan. Sehingga menjadi tantangan tersediri ke depan, bagaimana lahan-lahan kritis tersebut bisa dihijaukan kembali. Supaya bisa memberikan manfaat yang besar masyarakat dan bagi keseimbangan lingkungan. Untuk itu, pihaknya terus mengajak dan mendorong kesa-

daran masyarakat supaya mau berkontribusi dalam upaya mengembalikan keseimbangan lingkungan. Dengan menanami kembali lahan kritis yang ada. Termasuk yang ada di kawasan pantai, para pelaku wisata juga terus kita dorong. Agar mau peduli dengan lingkungan sekitar. Karena kalau hanya mengharapkan pemerintah, jelas tidak akan mampu. “Langkah awal sudah kita mulai bina dengan beberapa pelaku wisata. Salah satunya dengan PT. Mitra Alam di kawasan wisatan Selong Belanak,” imbuhnya. Guna mendukung upaya normalisasi lahan kritis, lanjut Pan Rahayu, tahun ini pihaknya sudah menyiapkan bibit pohon cukup banyak. Dari dana APBN saja, pihaknya menyiapkan sekitar 900 ribu bibit pohon. Ditambah program dari APBD Loteng. Dan, bibit pohon tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan secara cuma-cuma. Sementara itu, Direktur PT. Mitra Alam L. Faturrahman, selaku mitra pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk membantu pemerintah daerah menekan dan meminimalisir lahan kritis. Terutama lahan kritis yang ada di kawasan wisata. Bahkan pihaknya sudah berkomunikasi dengan beberapa investor pemilik lahan di kawasan wisata, supaya menyisihkan paling tidak 10 persen dari luas lahan yang dimilikinya untuk dijadikan hijau. (kir)

Martiningsih Penderita Tumor Ganas

Lumpuh, Enam Bulan Tidak Masuk Sekolah Siang itu udara di Dusun Bermi Desa Kuripan terasa panas. Tetapi terik matahari menyengat kulit tidak menghalangi warga di dusun setempat menjalankan aktivitas kesehariannya. Di dusun itu, terdapat sekitar ratusan kepala keluarga (KK). Dari ratusan KK itu ada salah satu pasangan suami istri tidak mampu atas nama Maesun (40) Riyani (35) memiliki seorang anak perempuan penderita penyakit tumor ganas pada tulang lututnya. ADALAH Martiningsih (15) anak pertama dari Maesun dan Riyani penderita tumor ganas tersebut, tergolek lemah di tempat tidur dengan benjolan besar dilututnya ketika Suara NTB menyambangi kediamannya. Anak perempuan yang masih duduk di Kelas II Tsanawiyah Darussalam ini, lumpuh akibat benjolan di lututnya makin hari semakin membesar. Bahkan akibat tumor di kakinya itu, Martiningsih tidak bisa masuk sekolah selama enam bulan. Orang tuanya pun tidak mampu berbuat banyak, lantaran tidak mempunyai biaya untuk merujuk sang anak ke Rumah Sakit Sanglah Bali. Maesun bercerita, awalnya

Martiningsih merasa ngilu disertai demam. Khawatir anaknya kenapa-kenapa, iapun membawa Martingsih ke Puskemas Desa Kuripan. Waktu itu, bejolan masih seukuran biji kacang. Karena pihak Puskesmas menilai perlu ditangani intensif, maka pihak Puskemas membuat surat rujukan ke Rumah Sakit Tripat. “Seingat saya waktu itu hari Jumat anak kami dibawa ke Rumah Sakit Tripat. Disana ia dirontgen,” tutur Maesun. Pada waktu dirawat di Rumah Sakit Tripat, sambungnya, ia tak dipungut biaya karena keluarganya masuk Jamkesmas. Dari hasil diagnosa dokter, Martiningsih divonis mengidap tumor tulang ganas

sehingga perlu dirujuk ke RSUP, karena pihak RS Tripat tidak mampu menangani. Selang dua hari kemudian, Martiningsihpun dibawa ke rumah sakit umum. Iapun dirawat disana hanya sehari, karena pihak rumah sakit umum juga tak mampu menanaganinya dan merekomendasikan untuk dirujuk ke rumah sakit Sanglah, Bali. Mengetahui hal itu, Maesun dan istri begitu sedih lantaran tak punya biaya ongkos untuk pergi ke Bali. “Karena merasa tak mampu, kami tak menyanggupinya. Anak kamipun kami bawa pulang dan dirawat dirumah,”ujarnya. Selama seminggu lebih dirawat di rumah, kondisi Martiningsih bukannya membaik, malah semakin memburuk. Benjolan di kakinya mulai membesar, meyerupai kepalan tangan. Badannya pun kian kurus karena kurang tidur akibat menahan rasa sakit di lututnya. Tidak tahan melihat keadaan anaknya yang kain memburuk, Maesun pun membawa anaknya ke RSUD Kota Mataram. Seminggu dirawat RSM, kondisi Martiningsih

tidak kunjung ada perubahan. Pihak RS waktu itu menawarkan solusi, kaki Martiningsih harus diamputasi (dipotong). Ia dan istri serta segenap anggota keluar lain tak setuju dengan tawaran tersebut sehingga mereka membawa Martiningsih pulang. Sepulangnya dari RSM kondisinya Martiningsih semakin parah. Benjolan di kakinya semakin besar seperti buah kelapa. Padahal sebelum dibawa ke RSM, ia masih bisa berjalan dengan dibantu tongkat dan ukuran benjolannya tidak sebesar setelah dirawat di RSM. Dokter di RSM berdalih, itu akibat reaksi infus. Obat yang diberikanpun hanya obat penahan rasa sakit, di samping menggunakan obat sasak. Orang tua Martiningsih semakin kalut dan pilu melihat kondisi anaknya yang kian memburuk. Berbagai upayapun dilakukan, puluhan dukun didatangi untuk mengobat anaknya namun tak kunjung ada hasilnya. Akan tetapi, mereka tak putus asa. Sekitar enam bulan sudah berlalu, kondisi Martiningsih tidak kunjung ada pe-

rubahan. Bahkan, kondisi kakinya semakin membersar. Sepanjang waktu ia meringis, hanya sesekali waktu tenang namun kembali meringis kesakitan. Lebih miris lagi, enam bulan berbaring sakit tak satupun bantuan yang mengalir kepadanya. Yang lebih menyedikan mereka, selama sakit enam bulan anaknya tidak pernah masuk sekolah. “Sering teman sekolahnya menjenguk ke rumah,” ujarnya. Merekapun berharap, dengan pemberitaan ini nanti akan bisa mengetuk hati para dermawan terutama sekali Pemerintah. “Kami berharap ada dermawan dan bantuan pemerintah untuk ongkos berobat anak kami,” ucap kedua orang tuanya. Dimata orang tuanya, Martiningsih dikenal sebagai anak yang baik, peramah dan bisa bergaul serta tidak pernah keluyuran. Prestasinya di sekolahpun lumayan. Ia rajin masuk sekolah. Maesun mengaku hanya bekerja sebagai kusir cidomo, sementara ibunya hanya sebagai kuli. Penghasilan tidak menentu. Kadang dalam sebulan hanya sekitar Rp 100 ribu. (her)

LEMAH - Martiningsih, tergolek lemah karena menderita tumor pada lutut kakinya yang kian membesar.


SUARA NTB Senin, 25 Februari 2013

Kemenangan di Tengah Badai Jakarta (Suara NTB) Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan, kemenangan sementara pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar (AherDeddy) seperti yang ditunjukkan oleh hasil penghitungan cepat lembaga survei, adalah kemenangan di tengah badai. “Kemenangan pasangan Aher-Deddy Mizwar datang di (ant/bali post) tengah badai yang Anis Matta menimpa PKS. Ini adalah kemenangan hati nurani, kejujuran yang tak bisa dihancurkan oleh konspirasi dan fitnah,” kata Anis Matta, di Jakarta, Minggu kemarin. Anis percaya bahwa keberhasilan pasangan yang didukung PKS, Partai Persatuan Pembangunan, Hanura dan partai Bulan Bintang dalam Pilkada Jabar 2013 itu, menandakan kebangkitan PKS secara umum. Ia pun yakin bahwa masyarakat khususnya warga Jawa Barat, tidak terpengaruh oleh kasus yang menimpa PKS terkait dugaan korupsi impor daging yang menjadikan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) sebagai tersangka. “Kasus LHI tak mempengaruhi pilihan masyarakat Jawa Barat. Masyarakat Jawa Barat jauh lebih cerdas dalam menentukan pilihan,” kata mantan Sekretaris Jenderal PKS itu. (ant/bali post)

Agus Martowardojo Calon Gubernur BI Jakarta (Suara NTB) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajukan nama Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo untuk diuji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Gubernur Bank Indonesia (BI) menggantikan Darmin Nasution yang habis masa jabatannya 23 Mei 2013. “Dalam surat yang diajukan semalam (Jumat, 22/ 2), nama Agus DW Martowardojo yang diajukan,” kata Ketua DPR RI Marzuki Alie saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (23/2). Mar(ant/bali post) zuki menambahkan, nama Agus Martowardojo Agus diajukan Presiden sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi XI DPR RI. “Untuk peluangnya kita serahkan pada Komisi XI yang akan menguji Agus Martowardojo,” katanya. Surat Presiden kepada Pimpinan DPR tertanggal 22 Februari 2013 No R-07/Pres/02/2013 dengan hal : Usul calon Gub BI Periode 2013-2018. Agus Martowardojo sebelumnya pernah dicalonkan sebagai Gubernur BI pada 2008 lalu namun gagal dan ditolak oleh Komisi XI DPR. Darmin Nasution yang banyak dipuji kepemimpinannya di BI sebelumnya menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia untuk masa jabatan 2009-2014 berdasarkan Keputusan Presiden RI No.57/P Tahun 2009, tertanggal 17 Juli 2009 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 27 Juli 2009. Darmin kemudian naik pangkat menjadi Gubernur BI menggantikan Boediono yang menjadi Wapres setelah terbitnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 38/P Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 tentang pemberhentian Boediono dari jabatan Gubernur Bank Indonesia, sehingga Darmin Nasution, selanjutnya menjalankan tugas pekerjaan Gubernur sebagai Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia. Kemudian sesuai dengan Keputusan Presiden RI No.95/P Tahun 2010 tanggal 21 Agustus 2010, Darmin dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 1 September 2009, namun dengan tetap menggantikan masa kerja Boediono sebelumnya yang berakhir 22 Mei mendatang. (ant/bali post)

Sakit, Jokowi Batal Kampanye di Pilkada Sumut Jakarta (Suara NTB) Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rencananya menjadi juru kampanye Calon Gubernur Sumatera Utara Effendi Simbolon-Djumari, di Medan pada Sabtu-Minggu ini. Acara tersebut batal karena Jokowi, begitu sebutan populernya, sakit akibat kelelahan , kehujanan, dan tidak teratur makan. Dia merasakan sudah sakit sejak Kamis (21/2). ”Ya itu kemarin kelelahan. Sudah terasa dari Kamis,” kata Jokowi di rumah dinasnya, Minggu. Karena sakit, Jokowi pun langsung memeriksakan diri ke dokter pribadi gubernur. Dokter menyarankan untuk beristirahat selama dua hingga tiga hari. “Disuruh istirahat dua-tiga hari ini, sama dikasih vitamin,” katanya. Saat ditanya apakah Jokowi akan bekerja pada Senin (24/2) dia menjawab “Belum tahu, lihat keadaannya nanti.” Sebelumnya, Jokowi dijadwalkan untuk menjadi juru kampanye pasangan Effendi SimbolonDjumari. Dia bahkan sudah mendapatkan surat ijin cuti dari Kementerian Dalam Negeri. (ant/bali post) Joko Widodo (ant/bali post)

SUARA NUSANTARA

Halaman 11

Hitung Cepat Pilkada Jabar

Aher-Deddy Mizwar Menang Satu Putaran Mataram (Suara NTB) Hasil akhir perhitungan cepat mayoritas lembaga survai di Pilkada Jawa Barat (Jabar) memperlihatkan keunggulan pasangan calon Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar (Aher-Deddy) atas empat pasangan calon lainnya. Dengan mengantongi suara 30 persen lebih, pasangan incumbent tersebut diyakini akan menang satu putaran. Perhitungan cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dirilis kemarin siang, pasangan Aher-Deddy meraih 33,14 persen suara. Posisi kedua ditempati pasangan Rieke Diah PitalokaTeten Masduki 27,92 persen. Selanjutnya, Dede Yusuf-Lex Laksamana 25,23 persen, Irianto Syafiuddin-Tatang F Hakim 11,81 persen dan Dikdik Mulyana-Cecep Toyib 1,89 persen. Sementara itu, hasil akhir perhitungan cepat dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan hasil serupa. Pasangan Aher-Dedy mendapatkan suara sebesar 33,19 persen, Rieke-Teten 27,5 persen, DedeLex 25,43 persen, Yance-Tatang 11,89 persen dan Dikdik-Yance 1,99 persen. Dengan tingkat partisipasi sebesar 65,84 persen. Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyatakan pasangan AherDeddy memenangkan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 satu putaran, karena dalam versi hitung cepat berhasil mendulang 32,19 persen suara. “Jika mengacu kepada aturan 30 persen plus satu dan margin error plus minus satu maka raihan angka pasangan Aher-Demiz dipastikan stabil dan Pilgub Jabar akan satu putaran,” kata Direktur Eksekutif JSI, Fajar S Tamim, di Bandung, Minggu. Dari hasil hitung cepat JSI, pasangan Rieke Diah PitalokaTeten Masduki mendapat 27,97 persen suara, Dede Yusuf-Lex Zaenal 25,55 persen suara,

Irianto Syafiuddin - Tatang Farhanul Hakim 12,53 persen suara, dan Dikdik Maulana Arif Mansur-Cecep NS Toyib meraih 1,69 persen suara. Hasil perhitungan cepat ini tentu saja langsung disambut oleh pendukung mereka yang langsung mengumandangkan takbir bersama-sama, setelah hasil penghitungan cepat menunjukkan bahwa pasangancalonmerekaunggul.“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,” ucap para pendukung, simpatisan dan tim sukses pasangan yang menggema di ruang Media Center pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Minggu. Ahmad Heryawan menyatakan kemenangan setiap pasangan calon gubernur merupakan kemenangan seluruh rakyat Jawa Barat. “Seyogyanya kemenangan disyukuri, tim sukses, simpatisan, dan pendukung untuk menghindari kemenangan secara berlebihan, karena kemenangan kandidat gubernur di Pilkada Jabar 2013 merupakan kemenangan seluruh rakyat Jabar,” kata Ahmad Heryawan. Ahmad Heryawan mengatakan hitung cepat merupakan cara penghitungan modern dengan tingkat akurasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Hitung cepat, kata dia, biasanya tidak jauh dari hasil penghitungan faktual oleh lembaga penyelenggara pemilu. Ia menyatakan hasil quick count menjadi salah satu pegangan di tim suksesnya. “Terima kasih kepada rakyat

Jabar yang telah memberikan hak suaranya di TPS, dan ikut mendukung Pilkada Jabar 2013 berlangsung dengan aman, lancar, kondusif, damai dan tidak terjadi sesuatu apapun,” kata Heryawan. Sementara, Deddy Mizwar mengaku biasa-biasa saja menanggapi hasil penghitungan cepat yang menyebutkan bahwa Ahmad Heryawan dan dirinya unggul sementara dalam perolehan suara. “Biasa-biasa saja,” kata Deddy Mizwar di Media Center, Bandung, Minggu. Saat wartawan menegaskan kembali pertanyaan tersebut, Deddy pun menjawab, “Iya serius (biasa-biasa) saja,”. Deddy pun mengatakan bahwa ia berserah diri kepada Allah SWT soal hasil Pilkada Jabar ini. “Kan niatnya yang harus diperbaharui terus menerus melakukan upaya yang baik, nyoblos dan tawakal,” ujarnya. Sementara, sejumlah pasan-

Tujuh Jenazah Prajurit TNI AD di Papua Diberangkatkan Jayapura (Suara NTB) Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Christian Zebua, Minggu siang, melepas dan memberangkatkan tujuh jenasah anggota TNI AD setempat korban penembakan kelompok sipil bersenjata (KSB) di Sinak, Kabupaten Puncak, beberapa hari lalu. Upacara pelepasan jenasah itu dilaksanakan di kompleks Markas Komando Batalion Infantri 751/BS di Sentani, Kabupaten Jayapura. Khitmad dan haru membaur dalam upacara yang juga dihadiri Kepala Kepolisian daerah Papua, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, itu. “Kita jangan terus berduka, kita harus tetap semangat dan melanjutkan perjuangan para prajurit yang telah mendahului kita,” kata Zebua, dalam yang pula dihadiri Sekretaris Daerah Papua, Elia Loupatty, Komandan Pangkalan Utama TNI AL X Jayapura,BrigadirJenderalMarinir TNI Putu Wiramahadi, Komandan Pangkalan Udara TNI AU, Kolonel Penerbang Dyah Yudanardi, serta keluarga para korban. Ketujuh jenazah korban penembakan itu diterbangkan ke tempat asal masing-masing untuk dimakamkan menggunakan pesawat komersial. Isak tangis keluarga dan rekan tampak mengiringi kedatangan tujuh jenazah anggota TNI yang menjadi korban penembakan tersebut. Sementara itu, empat jenazah warga sipil yang tewas ditembak KSB, sudah berada di

(ant/bali post)

DUKA ISTRI TNI - Seorang istri anggota TNI yang menjadi korban penembakan dan penyergapan kelompok sipil bersenjata dipapah saat berada di Batalyon 751/BS di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (24/2). RS Dian Harapan Waena dan selanjutnya akan disemayamkan tongkonan (tempat berkumpul warga Toraja) yang berlokasi di Kotaraja, Kodya Jayapura. Keempat warga sipil yang berprofesi sebagai tukang bangunan itu tewas sesaat sebelum insiden penembakan yang menewaskan tujuh anggota TNI AD di Sinak. Jenazah keempat warga sipil itu, Senin (25/2), akan dievakuasi ke Makassar untuk selanjutnya ke Toraja guna dimakamkan di kampung halaman. Sebelumnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Christian Zebua, memastikan keterlibatan

kelompok sipil bersenjata pimpinan Goliath Tabuni dan Militer Murib dalam penyerangan terhadap aparat keamanan dan warga sipil di pedalaman Papua. “Kami memastikan kelompok yang melakukan penyerangan adalah kelompok Goliat Tabuni dan Militer Murib,” katanya, setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, di Markas Polda Papua. Zebua mengatakan, kedua kelompok sipil bersenjata (KSB) itu sudah bertindak brutal dan biadab karena tidak saja menyerang pos dan aparat keamanan tetapi juga warga sipil. (ant/bali post)

Pengendara Motor Tewas Ditabrak Truk Mundur Semarang (Suara NTB) Mohammad Yusuf (33), tewas di tempat ditabrak satu truk gandengan yang melorot mundur karena mesin mati di tanjakan Jalan Perintis Kemerdekaan, Semarang, Minggu pagi. Jenasah Yusuf dibawa ke RS dr Kariadi, Semarang. Kisahnya, Yusuf tengah mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Soul-nya yang bernomor registrasi P 6580 VE di jalan yang menanjak itu. Dia warga Perumahan Griya Girimulyo, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tidak persis di depan dia, masih cukup jauh, ada truk gandengan yang tengah berhenti di jalan menanjak itu. Truk gandengan itu kemudian diketahui tengah mengangkut palet-palet kayu seberat 280 kilogram. Dari sinilah kecela-

kaan maut itu berawal. “Saat truk mati mesin, saya langsung mengganjal roda dengan kayu sebelum ditarik truk lain, namun truk tiba-tiba berjalan mundur hingga saya terjatuh saat akan masuk ke ruang kemudi untuk mengerem,” kata supir truk gandengan bernomor registrasi L 8559 UC, Wagiyo. Arah laju truk gandengannya menuju utara dari selatan. Jadi, dia sempat meminggirkan truk gandengannya, menghentikan di sisi kiri lajur kiri jalan menanjak itu, dan mengganjal roda belakang. Tiba-tiba saja, kayu pengganjal di depan roda itu luput, truk gandengan melorot turun tak terkendali ke arah belakang dan menabrak Yusuf di atas sepeda motor otomatiknya itu. Tidak cukup itu, truk gandengan melabrak bus di sisi

kanan jalan karena arah lajunya sudah ngawur begitu rupa, dan baru berhenti secara melintang di tengah jalan itu, di depan Markas Komando Kodam IV/ Diponegoro. Jarak dari titik awal truk gandengan itu ambrol mundur hingga benar-benar berhenti sekitar 100 meter. Peristiwa mematikan itu kontang memacetkan jalan utama Semarang itu hingga lima kilometer dari titik kejadian, baik dari arah Semarang (utara) ataupun dari Solo-Yogyakarta (selatan). Jelas itu jadi urusan polisi setempat yang langsung memberlakukan sistem bukatutup jalan agar lalu-lintas diupayakan sebisa mungkin, tetap lancar. Lebih runyam lagi saat mobil derek yang didatangkan tidak kuat menghela truk gandengan yang melintang di jalan itu. (ant/bali post)

(ant/bali post)

SATU PUTARAN - Calon Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (kiri) dan istrinya serta Calon Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar bersama istri saat mencoblos di Pilkada Jabar. Hasil perhitungan cepat memperlihatkan keduanya akan memenangkan Pilkada Jabar satu putaran. gan calon yang perolehan suaranya terlampau jauh selisihnya dengan Aher – Deddy sudah langsung memberikan ucapan selamat atas kemenangan sementara ini. “Saya memenuhi janji saya untuk menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat pada pemenang,” ujar Dikdik Mulyana. Dede Yusuf, yang awalnya diprediksikan akan bersaing ketat, bahkan unggul perolehan suara atas Aher – Deddy juga

sudah menyampaikan ucapan selamatnya. “Kami ucapkan selamat kepada pasangan cagub dan cawagub yang menempati posisi atas,” kata Dede. Sementara, Rieke Diah Pitaloka mengaku pihaknya masih menungguhasilperhitunganresmi dari KPU Jabar. Ia mempersilakan pasangan calon lain untuk mengklaim kemenangan. Namun, menurutnya, ia akan tetap berjuang hingga KPU mengumumkan pemenang pilkada. (ant/bali post)

Status Tersangka untuk Anas Disinyalir Bermuatan Politis Jakarta (Suara NTB) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam menduga penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka oleh KPK ditunggangi muatan politis karena ada peristiwa-peristiwa yang mendahului sebelum penetapan tersebut. “KAHMI membedakan antara kasus hukum dan soal politik. Soal politisnyajelasadayangmenunggangi, tapi penunggangnya banyak, bukan hanya satu. Makanya prokontranya besar sekali,” kata KoordinatorPresidiumKAHMI,MahfudMD. Dia mengatakan ada beberapa peristiwa sebelum Anas jadi tersangka yaitu ada yang minta Anas diproses hukum dan meminta dilepaskan karena tidak cukup bukti. Namun dia menjelaskan masalah hukumnyaharusjernih,KPKtidak boleh didikte oleh politik atau opini apapun.Menurutdia,korupsiharus diberantas dan tidak boleh dibela. “Tapi politik dan opini sesat tak boleh meacuni KPK. KAHMI akan terus memantau dan bersikap jika ada perlakuan tak adil,” ujarnya. MahfudmenegaskanKAHMIakan mengawal agar kasus ini murni penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Menurut dia KPK tidak boleh main-main dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi harus ditegakkan, tetapi Anas harus diperlakukan adil. “Kami akan mengawal proses itu agar negara beres dan penegakan hukum tak dipolitisasi,” katanya. KAHMI ujar Mahfud, sudah menugaskan lembaga bantuan hukum KAHMI untuk mendampingi Anas dan memperkuat Tim yang sudah dibentuk oleh Anas. Namun menurutdia,KAHMItetappropemberantasankorupsikerenaituKAHMI tidak akan membela korupsi jika memang korupsi itu ada. Mantan Menteri Sekretaris Negara yang juga seorang pengacara, Yusril Ihza Mahendra membantah dirinya menawarkan diri menjadi pengacara Anas. Dengan tegas, Yusril menyebutkan, dirinya tak pernah menawarkan diri menjadi pengacara Anas. “Dimintapun saya tak mau jadi pengacara Anas,” kata Yusril. Yusril mengatakan, tak ada alasan lain karena Anas sudah memiliki pengacara. “Kan sudah ada Patra M Zen, Firman Wijaya, Denny Kailimang. Itu sudah cukup,” ujar mantan Menteri Hukum dan HAM itu. Ia juga membantah soal adanya utusan-

nya datang ke DPP Partai Demokrat sebagaimana yang diungkap Ketua DPP Partai Demokrat Umar Arsal. “Tak ada utusan saya datang ke sana,” sambung Yusril. Ketua DPP Partai Demokrat, UmarArsalmenyatakan,salahsatu pengacara yang menawarkan diri untuk menjadi pengacara Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum adalahYusrilIhzaMahendra.“DPP PDmemangsudahsiapkanpengacara. Tapi pengacara eksternal pengacara tawarkan diri untuk membantu Anas, salah satunya Yusril Ihza Mahendra dan sudah ada utusannya. Juga ada Muhammad Assegaf. Kita sangat hargai, tapi semua tergantung pada Anas,” kata UmarArsaldikantorDPPPD,Jalan Kramat Raya, Jakarta, Sabtu. Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi Pembangunan Pusat Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Anas terancam penjara 20 tahun. Pakar hukum Universitas Padjajaran Yesmil Anwar menduga AnasUrbaningrumbukantersangka terakhir dalam kasus dugaan korupsi Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang Jawa Barat. “Anas bukan ‘anak tangga’ terakhir, kemungkinan ada banyak ‘anak tangga’ di bawah Anas. Kalau di atas kemungkinan ada satu atau dua,” kata Yesmil saat dihubungi di Jakarta, Sabtu. Dia menduga Anas akan banyak mengatakan tidak tahu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan keterlibatan yang bersangkutan dalam kasus itu. Hal itu menurut dia karena Anassudahmembangunopinibahwa dirinya tidak terkait dan bersalah. “Namun saya yakin KPK sudah punya beberapa nama yang harus dipanggil tetapi tidak digunakan dulu sebelum investigasi mendalam pada Anas,” ujarnya. (ant/bali post)

Anas Urbaningrum (ant/bali post)


TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

SUARA NTB Senin, 25 Februari 2013

Pesawat Rusia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Mali Moskow Satu pesawat Departemen Darurat Rusia telah menyampaikan bantuan kemanusiaan ke Mali, kata kementerian tersebut. “Sebuah pesawat Il-76 dengan bantuan kemanusiaan telah mendarat di bandara ibu kota Mali Bamako pada pukul 23.50 waktu Moskow,” kata kementerian kepada RIA Novosti Sabtu. Sebanyak 36 metrik ton kargo kemanusiaan, termasuk 45 tenda, 2.000 selimut, kebutuhan dan makanan, disampaikan ke negara Afrika Barat itu. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Jumat bahwa Moskow menyerukan masyarakat internasional untuk meningkatkan upaya di Mali untuk mencegah konflik di sana menyebar ke seluruh wilayah. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan utusan khusus PBB untuk wilayah Sahel, Romano Prodi, membahas pertempuran yang sedang berlangsung di negara itu, di Moskow, Kamis. Kementerian itu juga mengatakan, Lavrov dan Prodi menyoroti tentang perlunya masyarakat internasional mengonsolidasikan upaya untuk mengakhiri krisis, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB. Pasukan Prancis masuk ke Mali bulan lalu untuk membantu tentara negara Afrika itu bertempur dengan gerilyawan. Pasukan Prancis dan tentara Mali bertempur dengan para gerilyawan di jalanan Gao, padang pasir Mali utara, Kamis, hanya beberapa pekan sebelum Paris berencana untuk menarik sebagian dari 4.000 tentaranya dari negara itu. (ant/bali post)

Rumah Ambruk Akibat Ledakan, 10 Orang Tewas di Vietnam Hanoi Tiga rumah di satu loronbg kecil di Distrik 3, Ho Chi Minh, Vietnam selatan, ambruk akibat dua ledakan pada Minggu dini hari, menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas dan banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan. Satu keluarga yang terdiri atas tujuh orang termasuk di antara korban tewas dalam ledakan tersebut, dan sebagian orang yang cedera telah dibawa ke rumah sakit setempat, demikian seperti yang dikutip dari Xinhua. Menurut kantor berita resmi Vietnam, VNA, ledakan terjadi di satu daerah padat penduduk di pusat Kota Ho Chi Minh, tempat banyak rumah pribadi berada. Informasi awal menunjukkan warga setempat yang tinggal di lorong di Jalan Nam Ky Khoi Nghia di luar Pagoda Vinh Nghiem, mendengar dua suara ledakan dengan selang waktu lima menit. Mereka kemudian melihat tiga rumah terbakar dan temboknya ambruk, demikian menurut website berita Tuoi Tre, yang berpusat di Ho Chi Minh. Penduduk setempat mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 00.15 waktu setempat, Minggu. Menurut laporan Tuoi Tre, setelah diberitahu mengenai peristiwa tersebut, ratusan petugas pemadam dengan menggunakan lebih dari 12 truk pemadam dikerahkan untuk memberi pertolongan. Ledakan tersebut menyebabkan gelombang yang mengguncang rumah-rumah dalam radius beberapa ratus meter dan bahkan memecah kaca jendela. Sebagaimana dikutip Tuoi Tre, seorang perempuan yang bernama Nguyen Thi Phuong —yang sedang tidur di rumahnya saat ledakan terjadi— mengatakan, “Keluarga saya, sebanyak empat orang, mendengar suara ledakan keras yang mengguncang seluruh rumah. Kami merasa panik saat itu, dan belakangan mencium bau asap yang kami kira berasal dari kembang api. Kami meninggalkan rumah kami ke tempat yang lebih aman.” (ant/bali post)

(ant/bali post)

TERKENDALI – Suasana pusat perbelanjaan tradisional di Iran. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan tekanan musuh Iran melalui jalur ekonomi dapat dikendalikan.

Iran Sanggup Atasi Tekanan Ekonomi Teheran (Suara NTB) Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan tekanan musuh Iran melalui jalur ekonomi dapat dikendalikan. “Semua perkembangan dalam negeri dan internasional telah dipertimbangkan dalam perencanaan tahun fiskal baru Iran. Musuh berusaha menggunakan mata uang untuk

memukul ekonomi negeri ini,” kata Ahmadinejad dalam wawancara dengan stasiun TV Iran, Sabtu. Ia menyatakan mereka (musuh Iran) mesti tahu ekonomi Iran adalah salah satu yang terbesar di dunia dan bangsa Iran tak tertandingi dalam melawan tekanan asing untuk mempertahankan haknya. Presiden Ahmadinejad menyeru rakyat Iran untuk

melindungi solidaritas mereka dalam menghadapi tekanan musuh dan rencana untuk memecah-belah. Ia menambahkan pemerintah memiliki rencana untuk membantu rakyat dalam memperoleh keperluan hidup sehari-hari mereka, demikian dikutip dari kantor berita resmi Iran, IRNA. “Peran hasil minyak serta pengeluaran pemerintah dalam rancan-

Perempuan Kurdi Suriah Bentuk Batalion Tempur Beirut Sekitar 150 wanita Kurdi di Provinsi Aleppo, Suriah utara, yang didera perang telah membentuk satu batalion tempur, dinamakan Batalion Rokan Martir, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. “Sementara wanita saat ini berjuang bersama pemberontak, pasukan-pasukan pro-rezim dan pasukan milisi Kurdi, ini adalah batalyon wanita pertama seperti itu,” kata Direktur Observatory, Rami Rahman. Observatorium mengedarkan satu foto amatir tentang batalion tempur beranggotakan sepenuhnya perempuan itu, berdiri di baris di depan pemimpin wanita mereka, lengkap dengan seragam tempurnya. “Sekarang perempuan memainkan peran utama dalam pertempuran di Suriah,” kata Abdel Rahman kepada AFP. Batalion perempuan diumumkan di Ifrin, tempat yang pada akhir 2012 menjadi ajang kekerasan pejuang Kurdi melawan pemberontak Arab melawan rezim Presiden Bashar al-Assad. Pasukan Bashar ditarik keluar dari daerah mayoritas Kurdi itu pada tahun 2012,

(ant/bali post)

PERSONEL PEREMPUAN - Cuma sedikit negara yang menempatkan perempuan militernya langsung di garis depan pertempuan. Israel sejak lama memiliki personel perempuan militer di tubuh angkatan bersenjatanya. Dalam foto mereka memakai M-16 A2 dilengkapi pelontar granat M-240. dan sementara warga Kurdi telah terpecah atas pemberontakan anti-rezim di Suriah,

sebagian besar telah memilih tetap netral dalam konflik. (ant/bali post)

gan anggaran kalender mendatang pemerintah Iran telah berkurang, pemerintah memiliki rencana untuk meragamkan sumber penghasilannya,” katanya lagi. Para pejabat Iran dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan kembali bahwa sanksi Barat pimpinan Amerika Serikat terhadap negara Persia tersebut telah mempengaruhi ekonomi Iran

secara positif. Pekan sebelumnya, Wakil Ketua Parlemen Iran Mohammad Hassan Aboutorabi-Fard menegaskan hasil positif dari sanksi dan tekanan atas sektor minyak dan ekonomi Iran. Tekanan dan embargo melicinkan jalan bagi Iran untuk mengakhiri ketergantungan pada hasil penjualan minyak. (ant/bali post)

Presiden Mesir Kabulkan Permintaan Gereja Soal Jadwal Pemilu Kairo Presiden Mesir Mohamed Moursi pada Sabtu menyatakan menerima permintaan pihak Gereja Koptik mengenai jadwal pelaksanaan pemilihan parlemen karena bertepatan dengan Hari Besar Koptik. “Permintaan Gereja Koptik dapat dikabulkan dan Komisi Pemilihan Umum sedang mempelajari untuk perubahan jadwal pemilu,” kata Presiden Moursi dalam sambutan pembukaan Forum Politik Luar Negeri Mesir di Kairo, Sabtu. Presiden Moursi pada Kamis (21/2) menetapkan pemilu parlemen dalam tiga tahap yang dimulai pada 27 April 2013. Namun Gereja Koptik menyatakan keberatan atas penetapan tanggal tersebut karena bertalian dengan Hari Besar Koptik. Gereja Koptik menyambut baik pengabulan Presiden Moursi menyangkut perubahan tanggal pemilu itu. “Gereja mengapresiasi sikap Kepala Negara. Oleh karena itu saya atas nama Gereja Koptik menyampaikan terima kasih kepada Presiden Moursi,” kata Mamdouh Ramzi, Wakil Koptik di Majelis Syura (MPR). Ketua MPR Ahmed Fahmi menilai, sikap Presiden Moursi itu sependapat dengan Majelis Syura yang juga

(ant/bali post)

Mohamed Moursi

memperhatikan keberatan pihak Gereja Koptik. Jadwal pemilu tersebut ditetapkan menyusul pengesahan konstitusi baru pada Desember lalu. Pengesahan konstitusi baru tersebut ditentang keras oleh kalangan oposisi karena dinilainya terlalu condong pada syariat Islam. Penentangan tersebut terlihat dari aksi unjuk rasa anti-pemerintah yang semakin memanas belakangan ini. Oposisi juga menyatakan menolak pelaksanaan pemilu legislatif dan terus menyuarakan penggantian konstitusi baru. Tokoh oposisi utama, Mohamed Elbaredai pada Sabtu lewat akun jejaring sosial, Twitternya menyatakan memboikot pemilu tersebut. Pemilu legislatif ini merupakan kedua kalinya pasca tumbangnya rezim Presiden Hosni Mubarak pada dua tahun lalu. Hasil pemilu parlemen pertama yang dimenangkan kubu Islam dari Ikhwanul Muslimin pada tahun lalu dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi. (ant/bali post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.