HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500
Rp. 75.000 Rp. 80.000
SUARA NTB
SABTU, 25 APRIL 2015
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 46 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Warga NTB Jadi Korban Ledakan Bom di KBRI Yaman
Mataram (Suara NTB) Peristiwa ledakan bom di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman Senin (20/4) lalu, mengakibatkan Aisyah, TKW asal NTB jadi korban. Aisyah warga Praya, Lombok Tengah (Loteng) ini, mengalami luka cukup parah, akibat ledakan bom itu. Kini korban sedang dalam proses evakuasi melalui Arab Saudi, untuk segera diterbangkan ke Indonesia.
(Suara NTB/Kemenlu RI)
KORBAN LEDAKAN - Aisyah, TKW yang menjadi korban ledakan bom di KBRI Yaman (atas). Sementara kondisi KBRI di Yaman setelah serangan bom udara, Senin (20/4) lalu.
TO K O H Tuan Rumah Bintek Nasional NTB akan mendapatkan kebanggan menjadi tuan rumah Bimbingan Teknis (Bintek) Nasional terkait pemungutan suara di Pilkada tahun ini. Kegiatan itu akan digelar pada 27 April 2015 mendatang. Menurut Ketua KPU NTB, L. Aksar Ansori, saat ini KPU NTB sudah melaksanakan sejumlah kegiatan supervisi dan koordinasi untuk persiapan Pilkada 2015. Bersambung ke hal 15 L. Aksar Ansori
(Suara NTB/dok)
Nasib TKW Asal Lotim, Pemprov Serahkan Langkah Hukum ke Kemenlu Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB menyerahkan langkah hukum ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait dengan kasus penyiksaan yang menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lombok Timur (Lotim), Norfia Linda(23). Ia menjadi korban penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya di Malaysia. Sesuai keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Norfia, mengalami lebam di seluruh mukanya, kepala,
punggung serta satu jarinya patah. Selain mengalami siksaan, korban dibuang oleh majikan di hutan dekat perkampungan orang asli di daerah Ulu Yam, Hulu Selangor “Aturannya bahwa setiap warga Negara Indonesia yang di luar negeri berarti tanggung jawab Kementerian Luar Negeri. Kalau di luar negeri, itu warga negara itu menjadi tanggung jawab sepenuhnya Kemenlu. Kita serahkan langkah hukum oleh Kemenlu,” Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB untuk mengkaji faktor yang menyebabkan perlambatan penurunan angka kemiskinan tahun 2014 lalu. Hal tersebut terungkap dalam diskusi membedah masalah kemiskinan di Kantor Bappeda NTB, Jumat (24/ 4) siang. ‘’Kajian ini diminta Pak Gubernur dan Wakil Gubernur,”kata Kepala Bidang Statistik Bappeda NTB, Sigit Tjatur, SE.Ak. Dikatakan, penurunan ang-
Sumber APBN Bukan Jadi Halangan
(Suara NTB/ars)
Prasetijo Utomo
Mereka sempat khawatir Aisyah akan meninggal akibat luka sayatan kaca di urat nadinya, namun setelah dioperasi bisa diselamatkan. Serpihan kaca masuk ke beberapa bagian tubuhnya, terbanyak di tangannya. Lukanya pun cukup dalam akibat tertusuk serpihan kaca. Aisyah dirawat di rumah sakit Yaman, kemudian dievakuasi ke Sana’ah. Bertahap evakuasi berlanjut ke Al Hudaidah, untuk dibawa keluar dari Yaman. Bersambung ke hal 15
Gubernur Minta Bappeda Kaji Faktor Perlambatan Penurunan Kemiskinan
Krimsus Siap Tangani Dugaan Korupsi di BPJN
Mataram (Suara NTB) Lampu hijau dari Kapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Sriyono, M.Si yang siap memproses laporan dugaan tindak pidana korupsi di Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII NTB, siap ditindaklanjuti jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus). Meski sumber dananya APBN dan jika terindikasi melibatkan instansi vertikal, tidak jadi soal. ‘’Sepanjang ada laporan, kita proses, itu pasti,’’ tegas Direktur Reskrimsus Polda NTB, Kombes Pol. Prasetijo Utomo, Jumat (24/4) pagi kemarin, menyambut pernyataan Kapolda sebelumnya soal kasus yang sama. Laporan dari kalangan manapun, atau masyarakat
Kabar duka itu disampaikan langsung Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri, Dr. Lalu Muhammad Ikbal, ditemui di Mataram, Jumat (24/4). Saat ledakan bom yang bersumber dari serangan udara itu terjadi, Aisyah diketahui terpisah dari rombongan 50 orang yang ditempatkan di basement kantor konsulat. “Aisyah terkena ledakan, lukanya cukup parah akibat terkena serpihak kaca,” kata Ikbal. Korban pun sempat pingsan, dan langsung menjalani operasi.
secara umum terkait tindak pidana korupsi, baginya wajib ditindakalnjuti tanpa melihat siapa dan lembaga pemerintah mana yang terlibat. Yang dilihatnya adalah materi laporan. Namun sampai sejauh ini, dia mengaku belum mendapat laporan dari pihak tertentu soal indikasi kerugian negara pada proyek BPJN Wilayah VIII. Termasuk soal potensi kerugian negara mencapai Rp 140 miliar selama 2014 – 2015 dalam pelaksanaan proyek jalan nasional di NTB, juga belum diketaui Prasetijo. “Jadi harus ada laporan dulu, baru kita bisa menilai kasusnya,” ujar mantan dosen Lembaga Pendidikan Kepolisian ini. Bersambung ke hal 15
ka kemiskinan tahun 2014 lalu hanya sebesar 0,2 persen. Dengan mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2013, angka kemiskinan di NTB sebesar 17,25 persen. Sementara pada September 2014 menjadi 17,05 persen. Sesuai dengan target RPJMD, sebenarnya angka kemiskinan tahun 2014 diharapkan tinggal 16,25 persen. Bappeda diminta mengkaji faktor-faktor penyebab lambannya penurunan kemiskinan itu karena saat ini menjadi sorotan masyarakat bahkan kalangan DPRD NTB. Dimana, sejumlah fraksi di DPRD NTB.
“Sementara intervensi program Pemprov sudah cukup banyak. Sebagai contoh ada wirausaha baru, bedah rumah dan pemberdayaan lembaga keuangan mikro, itupun angka kemiskinan di provinsi sampai September 2014 masih 17,05 persen. Yang kita targetkan sebetulnya untuk 2014 angka kemiskinan menjadi 16,25 persen,” sebutnya. Untuk itu, pertemuan yang melibatkan sejumlah SKPD, akademisi dan lainnya itu diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan permasalahan kemiskinan. Bersambung ke hal 15
Terbuka untuk Kritik dan Penegak Hukum PROYEK Jalan Nasional (PJN) sebagai Satker Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII Bali-Nusra memberi klarifikasi terkait adanya kritik yang dilontarkan DPRD NTB dan mahasiswa yang belakangan ini banyak muncul. BPJN Wilayah VIII tidak anti kritik, serta terbuka kepada semua pihak, termasuk di dalamnya penegak hukum, apabila terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan proyeknya. ‘’Kami bukan lembaga anti kritik, kita terbuka kepada siapapun, termasuk kepada penegak hukum. Kalau memang ada indikasi kerugian negara yang timbul,’’ kata Humas BPJN Wilayah VIII Bali-Nusra,
Jonni Fery Carlos Pangaribuan, SH di Mataram, Jumat (24/4) Beberapa hari terakhir, BPJN Wilayah VIII mendapat sorotan dari banyak pihak, terutama dari Aliansi Mahasiswa Peduli Keadilan (AMPK), terkait adanya dugaan kongkalikong pemenangan tender kepada perusahaan tertentu oleh BPJN. Tindakan ini, diduga berimplikasi merugikan negara sebesar Rp 140 miliar untuk proyek jalan tahun 2014-2015. Very memberikan gambaran, mengacu pada Permen PU Nomor 646, termasuk yang terbaru. Dulunya sebelum turunnya Permen 646 ini, Bersambung ke hal 15
SUARA MATARAM
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
Halaman 2
Akan Dimerger
Disinyalir Banyak PAUD Abal-abal di Mataram
Tuntas Verifikasi
Hidupkan Magrib Mengaji PERILAKU para pemuda di Kota Mataram, dinilai mulai mengkhawatirkan. Salah satu indikatornya, tergerusnya program magrib mengaji yang dulu sempat menjadi kegiatan yang sangat membanggakan di Kota Mataram sebagai representasi visi religius yang diusung Kota Mataram. Anggota Pansus LKPJ DPRD Kota Mataram, Misban Ratmaji mengaku sangat khawatir dengan kondisi ini. Ditemui Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Jumat (24/ 4) kemarin, Misban menyampaikan, mestinya visi Kota Mataram ‘’maju, religius dan berbudaya’’ diperkuat dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat religius. ‘’Kegiatan seperti magrib mengaji tersebut harus tampakkan,’’ cetusnya. Pasalnya, saat ini, perilaku para pemuda justru menunjukkan trend kemunduran. ‘’Makanya tidak keliru kalau program magrib mengaji itu sekarang sudah berubah menjadi magrib menganggur,’’ selorohnya. Untuk itu, Misban mengharapkan peran pemerintah untuk mensosialisasikan kembali mensosialisasikan program magrib mengaji dengan menggandeng tokoh masyarakat maupun tokoh agama. Politisi PKPI ini membandingkan kondisi kondisi beberapa tahun yang lalu dengan kondisi saat ini. ‘’Dulu itu, kalau magrib, jalanan sepi karena para pemuda ini mengaji. Sekarang, magrib justru ramai. Karena mereka mulai keluar menganggur magrib itu,’’ terang Misban. Tidak hanya mengharap peran Pemkot Mataram, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram juga mengimbau kepada para orang tua agar melarang anaknya keluar rumah pada waktu magrib. ‘’Inikan orang tua yang terlibat,’’ cetusnya. Kondisi ini, diakui Misban, agak berseberangan dengan visi religius yang dimiliki Kota Mataram. Karenanya, untuk menghidupkan kembali program magrib mengaji, sosialisasi seyogiyanya langsung kepada kalangan pemuda. Meskipun memang pemuda yang terlihat nongkrong di sejumlah tempat di Mataram pada waktu magrib, tidak ansih orang Mataram. Misban menegaskan, untuk melaksanakan visi religius tidak bisa dilakukan oleh satu dua orang, melainkan seluruh elemen masyarakat. Artinya, jika tidak ada upaya Pemkot Mataram untuk menghidupkan kembali program magrib mengaji, selain berdampak pada kemampuan para pemuda membaca Al-Quran, juga akan mengikis moral para pemuda. Tidak heran pergaulan para pemuda cenderung bebas dan tanpa batas. (fit)
Bahkan, anggota Pansus PAUD DPRD Kota Mataram, I Gusti Bagus Hari Sudana Putra, SE., mensinyalir masih banyak PAUD abal-abal di Kota Mataram. Karenanya Perda PAUD nantinya akan mengatur berapa jumlah PAUD yang rasional di Kota Mataram. ‘’Logikanya dalam satu desa/kelurahan harus ada satu PAUD,’’ sebutnya. Hal ini dimaksudkan supaya penye-
lenggara maupun tenaga pendidik di PAUD bisa memperoleh kesejahteraan yang layak. Jangan sampai akibat minimnya siswa PAUD itu akan berdampak pada kesejahteraan tenaga pendidik maupun penyelenggara PAUD. ‘’Ada yang dapat sama-sama Rp 25 ribu per bulan. Inikan sangat tidak masuk akal,’’ ucap Gus Hari. Karena bagaimanapun, jumlah anak didik akan ber-
pengaruh langsung terhadap kesejahteraan tenaga pendidik maupun penyelenggara PAUD. Pasalnya, di Kota Mataram sendiri, jumlah PAUD melebihi jumlah yang diperbolehkan. Sehingga, jika di satu kelurahan jumlah PAUD lebih dari dua, akan disarankan untuk merger (bergabung). Merger PAUD ini diyakini akan mampu meningkatkan kesejahter-
aan tenaga pendidik yang ada. Karena selain memperoleh penghasilan dari iuran siswa, PAUD juga akan mendapat bantuan dari pemerintah. Bantuan dari pemerintah untuk PAUD diklaim cukup besar. ‘’Makanya regulasi ini akan mengatur itu,’’ katanya. Sebab, bantuan untuk PAUD dan TK dinilai agak sensitif. Jangan sampai, ketika bantuan akan cair melalui PNFI, tiba-tiba banyak plang PAUD bermunculan. Oleh karena itu, Gus Hari menegaskan pentingnya PAUD mencantumkan nomor induk. Sebab, di Mataram disinyalir masih banyak PAUD
yang masih illegal. Raperda ini, kata Gus Hari sudah disosialisasikan kepada para pengelola PAUD. Politisi Demokrat ini menegaskan, saat ini sudah tidak boleh lagi ada pengajuan pendirian PAUD baru. ‘’PAUDPAUD yang ada inilah yang harus didata untuk selanjutnya diresmikan. Kita akan berikan dia nomor induk PAUD,’’ tandasnya. Karena selama ini, masih banyak pendirian PAUD yang terkesan asal-asalan. Ini terlihat dari ukuran plang yang mini dan dipasang ditempat yang tersembunyi. PAUD-PAUD seperti itu dicurigai hanya berorientasi bantuan. (fit)
Menuju Kota Pintar
Semua Pelayanan di Mataram akan ’’Online’’
(Suara NTB/ynt)
PEMERINTAHAN Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan untuk membagikan tiga kartu kepada warga miskin yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan KKS (Kartu Keluarga Sejahtera). Data penerima ketiga kartu ini juga telah diserahkan ke pemerintah daerah untuk dilakukan verifikasi dan validasi. Pemkot Mataram melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) telah menyerahkan data penerima kartu tersebut kepada 50 kelurahan untuk dilakukan verifikasi dan validasi. Untuk penerima tiga kartu di Kelurahan Kekalik Jaya telah tuntas dilakukan verifikasi dan validasi. Demikian disampaikan Lurah Kekalik Jaya, M. Fathurrahman, SH kepada Suara NTB. Penerima tiga kartu ini juga nantinya akan dimasukkan sebagai peserta BPJS. “Sudah tuntas kita lakukan verifikasi. Itu juga sudah kita rapatkan,” ujarnya. Setelah verifikasi tuntas, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disosnakertrans Kota Mataram. Berdasarkan hasil verifikasi pihaknya, jumlah warga yang akan menjadi peserta BPJS ini sebanyak 1.690 orang. Warga tersebut berasal dari lima lingkungan yang ada di Kekalik Jaya yaitu; Kekalik Indah, Kekalik Gerisak, Kekalik Barat, Kekalik Timur, dan Kekalik Kijang. Pada saat proses verifikasi dan validasi data, warga yang sudah meninggal dunia akan diganti dan warga yang telah pindah akan dicoret. Fathurrahman mengatakan ada 206 warga yang diganti karena meninggal, pindah, dan perubahan status sosial dari miskin menjadi kaya atau berada. Terkait hal ini Disosnakertrans Kota Mataram juga telah meminta pihak kelurahan untuk tidak menambah kuota penerima di luar data yang ada. Jika ada warga yang telah meninggal dunia, maka bisa diganti dengan anggota keluarga yang lain, terpenting jumlahnya tidak lebih dari kuota yang ada dalam daftar. Fathurrahman menyampaikan ada juga warganya yang layak menerima tidak terdaftar dalam data tersebut. Untuk itu warga yang telah meninggal dunia, pindah dan berubah status sosialnya diganti dengan warga yang belum terdaftar ini. Sehingga semua warganya yang masuk kategori miskin bisa terdaftar sebagai penerima. (ynt)
Mataram (Suara NTB) – Sejumlah PAUD di Kota Mataram akan dimerjer dengan PAUD lainnya. Ini merujuk pada raperda Kota Mataram tentang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang mengatur keberadaan PAUD, satu atau paling banyak dua per kelurahan. Sementara jumlah PAUD di Kota Mataram diyakini sangat banyak.
MACET - Lokasi kantor Dinas Dukcapil saat ini kurang representatif karena minimnya ketersediaan lahan parkir. Warga yang datang mengurus dokumen kependudukan memarkir kendaraan sampai di badan jalan sehingga kerap menyebabkan kemacetan.
Agustus, Dukcapil Mulai Tempati Kantor Baru Mataram (Suara NTB) Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram yang ada di Jalan Arif Rahman Hakim saat ini kurang representatif. Ruang untuk parkir kendaraan sangat sempit dan warga yang datang mengurus dokumen kependudukan parkir di badan jalan sehingga kerap menyebabkan kemacetan. Dinas Dukcapil Kota Mataram memiliki bangunan kantor baru di kawasan Lingkar Selatan. Terkait kapan rencana kepindahan ke kantor baru, kepada Suara NTB, Kepala Dinas Dukcapil Kota Mataram, H. Ridwan menyampaikan pihaknya akan mulai membuka pelayanan di kantor baru awal Agustus mendatang atau setelah Idul Fitri. “Insya Allah tanggal 3 Agustus 2015 kita sudah melayani warga di kantor baru,” cetusnya. Ridwan mengatakan pihaknya ingin kantor baru benar-benar tuntas penataannya sebelum pihaknya pindah kesana. Walaupun gedung sudah selesai dibangun, tapi ada beberapa hal yang masih perlu ditata seperti pemadatan halaman dengan paving block yang juga akan dijadikan lahan parkir. Dengan tertatanya kantor baru dengan baik, maka warga yang datang mengurus berbagai dokumen kependudukan bisa lebih nyaman. Pemadatan akan mulai dilaksana-
Formasi CPNS Segera Dibuka
Pemkot Prioritaskan 805 Honorer K2 Mataram (Suara NTB) – Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) berencana melakukan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) melalui jalur umum dan katagori dua (K2). Pemkot Mataram memastikan akan memprioritaskan 805 tenaga honorer K2 yang tidak lulus pada penerimaan atau seleksi tahun 2014 yang lalu. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mataram, Hj, Dewi Mardiana Ariany mengaku, belum ada pemberitahuan secara resmi oleh KemenPAN RB soal rencana penerimaan CPNS baik secara umum maupun K2. Namun demikian, pihaknya sudah mengkomunikasikan langsung kepada Menteri Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi dan dijanjikan dalam waktu dekat ini. “Kita belum terima pemberitahuan resmi,” kata Dewi di ruang kerjanya, Jumat (24/4). Terkait formasi yang dibutuhkan lanjutnya, pihaknya tidak bisa memastikan berapa jumlah yang dibutuhkan oleh kementerian. Kalaupun sesuai informasi bahwa CPNS yang dibutuhkan yakni K2, pihaknya berjanji akan memprioritaskan honorer K2 yang tidak lulus seleksi tahun 2014 lalu. Meskipun menjadi prioritas, tidak serta merta honorer tersebut lulus sebab harus dipastikan atau diverifikasi kembali lama bekerja serta harus ada tanggungjawab mutlak dari kepala SKPD masing – masing. Honorer K2 paling dominan di Kota Mataram yakni tenaga teknis di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram. Selain itu, tersebar di SKPD kantor camat maupun kelurahan. Dengan adanya peluang tersebut, diharapkan dapat dimaksimalkan oleh pegawai sehingga diterima sebagai PNS. Penegasan yang sama juga disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Ir. H. Lalu Makmur Said. Dia mengatakan, belum menerima surat secara resmi dari KemenPAN RB. Kalaupun surat diterima, otomatis akan memprioritaskan 805 K2 yang tidak lulus pada seleksi tahun 2014. (cem)
kan awal Mei mendatang. Selain pemadatan, yang belum dikerjakan saat ini di kantor baru adalah penataan interior loket pelayanan dan pemasangan terali untuk keamanan kantor. Namun disampaikan Ridwan kepindahan ke kantor baru bisa saja dimajukan atau molor dari target awal Agustus mendatang. Sebelum bulan puasa, pihaknya akan memindahkan barang-barang terlebih dulu. “Setelah itu pindah tahap kedua setelah lebaran atau sekitar bulan Juli. Dan pada tanggal 3 Agustus kita sudah bisa membuka pelayanan disana,” ujarnya. Daya listrik di kantor baru juga masih kurang. Ridwan menyebutkan daya listrik yang sudah terpasang sebesar 6.600 Watt, sementara yang dibutuhkan adalah 23 ribu Watt. (ynt)
Mataram (Suara NTB) Dalam rangka menuju kota pintar (smart city), Pemkot Mataram ingin menggunakan sistem online untuk pelayanan publik. Hal ini disampaikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh usai bertemu dengan pimpinan salah satu operator seluler, Jumat (24/4) di Pendopo Walikota Mataram. Sejauh ini Pemkot Mataram telah menerapkan sistem online untuk beberapa layanan seperti bidang pelayanan perizinan melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) dan penerimaan siswa baru. “Nanti akan kita perluas lagi dan seluruh program yang berkaitan dengan masyarakat akan menggunakan sistem online seperti kependudukan, kesehatan, dan lainnya,” terangnya. Untuk pelayanan perizinan online, tahun ini BPMP2T menganggarkan Rp 100 juta lebih untuk pengadaan seperangkat server dan peralatan lainnya. Selain mempersiapkan peralatan dan programnya, BPMP2T juga akan mengadakan pelatihan khusus untuk staf yang akan menangani perizinan online ini. Walikota mengatakan pihak dari operator tersebut juga siap bekerja sama untuk membantu
Pemkot Mataram mewujudkan keinginan menjadi kota pintar. “Selanjutnya mereka ingin masuk dalam sistem kita untuk meningkatkan penggunaan IT (information technology),” ujarnya. Ahyar menambahkan pihaknya akan merumuskan hal ini lebih teknis lagi ke depan. Kedatangan bos operator seluler tersebut disebutkan Walikota dijadikan ajang berbagi informasi terkait rencana Kota Mataram menjadi kota pintar. Menurutnya peran teknologi informasi dinilai sangat vital dalam mewujudkan dan mendorong pembangunan di Kota Mataram. “Itulah visi yang diusung operator seluler tersebut. Nanti akan ada beberapa hal yang akan kita tindaklanjuti secara lebih teknis,” jelasnya. Walikota menambahkan pihaknya juga ingin melakukan kajian teknis bersama pihak operator seluler tersebut terkait pemanfaatan teknologi informasi di Kota Mataram. Dimana menurutnya pemanfaatan teknologi informasi di kota ini perlu ditingkatkan. Selain itu, pertemuan dengan pihak operator seluler tersebut untuk membahas program operator seluler itu yang akan membantu kelompok ekonomi produktif di Kota Mataram. (ynt)
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 3
Takut Kena Pajak Pertumbuhan Ekonomi Melambat BANK Indonesia (BI) Provinsi NTB mengingatkan, pertumbuhan ekonomi NTB untuk triwulan I 2015 tumbuh melambat dibanding triwulan IV 2014 (10,88 persen yoy). Hal tersebut disebabkan tingkat kinerja ekspor konsentrat tembaga tidak setinggi triwulan IV 2014. Selain itu, menurut Kepala BI NTB, Prijono di Mataram, Jumat (24/4), karena adanya kontraksi di kategori pertanian terkait musim panen yang baru dimulai akhir Maret 2015, (Suara NTB/dok) juga menjadi salah satu Prijono pendorong melambatnya pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2015. Untuk tahun 2015, BI memperkirakan pertumbuhan eknomi NTB akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 5,06 persen (yoy). Kondisi tersebut didasari adanya kemungkinan relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga untuk enam bulan kedepan (April – September 2015). Selain itu, sektor pariwisata diperkirakan akan lebih berkembang di tahun 2015 karena adanya upaya-upaya seperti rangkaian event Tambora Menyapa Dunia, pengembangan Pelabuhan Gili Mas, kerjasama NTB dengan Pasific Asia Travel Association (PATA) yang akan membantu mempromosikan NTB ke 42 negara khususnya ke pemain utama industri pariwisata dunia. Selain itu, kata Prijono, adanya kebijakan bebas visa untuk 45 negara dengan tujuan berwisata ke Indonesia. Penurunan jumlah wisatawan tercermin dari turunnya jumlah tamu hotel di bulan Januari dan Februari 2015, yang masing-masing sebesar 7,4 persen (yoy) dan 11,4 persen (yoy). Kondisi serupa terlihat dari jumlah kedatangan penumpang di bandar udara yang mengalami penurunan di bulan Januari dan Februari 2015, yang masing-masing sebesar 6,44 persen (yoy) dan 1,74 persen (yoy). Pertumbuhan investasi NTB di triwulan I 2015 juga tumbuh lebih lambat. Kondisi tersebut tercermin dari pertumbuhan pengadaan semen NTB di Tw I 2015 yang tumbuh 4,93 persen (yoy), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan semen di Tw IV 2014 yang sebesar 36,7 persen (yoy). Perlambatan investasi karena belum maksimalnya realisasi pembangunan proyek-proyek pemerintah di Tw I 2015. Bank Indonesia berpendapat perlu adanya fokus pengembangan ekonomi ke kategori-kategori ekonomi yang potensial. Rekomendasinya, meningkatkan kinerja kategori pertanian, dimana kategori ini cenderung stagnan kontribusinya dalam lima tahun terakhir, dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas lahan panen agar lebih produktif. Ketergantungan dengan kategori pertambangan perlu diminimalisir, mengingat kontribusi kategori dimaksud terus mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir. Sektor jasa, dalam hal ini pariwisata, cukup potensial dikembangkan di NTB. Hal tersebut tercermin dari kontribusi kategori penyediaan akomodasi, jasa transportasi, dan perdagangan yang meningkat dalam lima tahun terakhir. (bul)
Pengusaha NTB Mengekspor dari Luar Daerah Mataram (Suara NTB) Tidak terdongkraknya nilai ekspor non tambang NTB selama ini lantaran pengusaha lokal masih enggan melakukan ekspor dari dan atas nama daerah NTB. Beberapa alasan mereka antara lain karena takut dikenai pajak ekspor. Cara yang paling efektif untuk menghindari pajak, kata Kepala UPTD Balai Pengembangan Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah (BP3ED) pada Disperindag Provinsi NTB, Ruslan Haerani, SH.,MH, Jumat (24/4), yakni mengirimkan komoditi ekspornya melalui Bali dan Surabaya. Saat ini, jumlah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Provinsi NTB, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)
dinikmati oleh daerah pengekspor. Diharapkannya, Global Hub atau Bandar Kayangan sebagai pelabuhan internasional yang rencananya akan dibangun di Kabupaten Lombok Utara dapat terealisir. Sehingga semua pengusaha lokal bisa mengajukan penerbitan SKA di daerah sendiri. Dikatakan, UKM yang berorientasi ekspor ini potensinya cukup besar. Pelatihan-pelatihan berba-
(Suara NTB/bul)
Ruslan Haerani
(Suara NTB/bul)
KANGKUNG – Kangkung bukan saja menjadi komoditi andalan Kota Mataram dan Lombok Barat. Di Masbagik, Lombok Timur, pun juga tidak sedikit warga yang membudidayakan kangkung. Dua petani kangkung di Ambung, Masbagik, sedang memetik kangkung yang segera dikirim ke beberapa lesehan (rumah makan) terkenal di sekitar Masbagik, Jumat (24/4).
Butuh Rp 1 Miliar untuk Renovasi Sekretariat Pijar
Rumah Bernyanyi di Mataram Masih Jual Miras Mataram (Suara NTB) – Kritikan kalangan DPRD Kota Mataram yang melihat hilangnya visi religius dan berbudaya karena masih adanya rumah bernyanyi yang nekat menjual minuman keras (miras). Walikota Mataram mengintruksikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mengambil tindakan tegas kepada rumah bernyanyi tersebut. “Bukan berarti izin rumah bernyanyi diberikan kepada pengusaha kemudian mereka boleh jual minuman keras. Iyah, saya minta ditindak tegas sajalah,” kata Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh ditemui di pendopo Walikota, Jumat (24/4). Pemerintah Kota Mataram lanjutnya, tidak serta merta mengeluarkan izin kepada pengusaha tetapi harus dikaji dulu lokasi serta batas – batasan yang berada di lokasi pembangunan tersebut. Rumah bernyanyi tegas Walikota, notabenenya sebagai tempat hiburan keluarga, bukan tempat lain – lain. Kalaupun sudah menyimpang dari ketentuan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Mataram, agar dilakukan pengawasan maupun penindakan terhadap rumah bernyanyi yang melegalkan kegiatan yang tidak sesuai dengan visi misi Kota Mataram. “Terjadi penyimpangan saya minta tim turun saja,” pungkasnya. Adapun kaitanya promosi rumah bernyanyi dengan minuman bahkan memberikan keleluasan kepada pelajar untuk masuk, Walikota meminta agar pemilik rumah bernyanyi mengkaji hal tersebut. Sebab, pelajar 24/04/2015 tidak diperkenankan masuk tempat hiburan orang dewasa apabila dengan iming – iming diskon dan lain sebagainya. Sementara masukan Majelis Ulama Indonesia (MUI), orang nomor satu di Kota Mataram ini menyampaikan tindak tegas terhadap miras tetap dilakukan. Tetapi, penindakan dilakukan secara sistemik serta sesuai dengan aturan. Artinya, tidak serta merta dilakukan penertiban melainkan dengan pola pendekatan secara persuasif. Lagi pula tambah Walikota, bukan hanya persoalan miras saja yang menjadi tugas yang harus dikerjakan, melainkan persoalan pemerintah, sosial, ekonomi juga menjadi bagian yang harus segera dituntaskan secara bersama – sama. “Saya pikir ini tugas kita bersamalah, sehingga tidak saling menyalahkan atau asal bicara saja,” tungkasnya. (cem)
sudah mencapai 540.000 UKM, 83.000 di antaranya dibina oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 129 di antaranya sudah berorientasi pada ekspor. Namun hanya 25 UKM yang meminta Surat Keterangan Asal (SKA) dari Provinsi NTB (mandiri ekspor) dan enam di antaranya kerjasama dengan pihak ketiga. Dengan kondisi tersebut, tentunya berbagai keuntungan dari kegiatan ekspor hanya
sis kreativitas desain juga kerap dilakukan Disperindag melalui BP3ED kepada UKM. Kedepan diberlakukannya pemerataan ekonomi di Asia Tenggara melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pemerintah bahkan telah menggalang kerjasama pemasaran dengan 19 negara di dunia. “Bahkan Presiden Jokowi sendiri pada pameran nasional baru-baru ini, telah menginstruksikan. Bila perlu datangkan pelatih dari negera-negara tersebut untuk mengetahui selera mereka. Ini yang akan direncanakan untuk memperbanyak ekspor kedepannya,” demikiah Ruslan Haerani. (bul)
(Suara NTB/bul)
Husni Fahri Mataram (Suara NTB) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB meminta jajarannya di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengolahan Komoditi Unggulan Daerah dan Kemasan (BPKUD dan K) untuk melakukan analisa terhadap kebutuhan pembiayaan renovasi gedung Unit Penyang-
ga Pemasaran (UPP) Pijar di Jalan Langko Mataram. Seperti diketahui, gedung UPP Pijar hingga kini masih mangkrak dan belum dilakukan perbaikan. Kendalanya adalah belum adanya pendanaan untuk memenuhi kebutuhan penyelesaian bagian atas bangunan yang rusak dan harus direnovasi itu. “Kalau Rp 1 miliar, nampaknya cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan renovasi fisik dan penambahan kebutuhan-kebutuhan lainnya,” kata Kepala Dinas Perindag Provinsi NTB, Ir. Husni Fahri, MM di ruang kerjanya, Jumat (24/4). Kendati demikian, menurutnya perlu dilakukan kajian dulu terhadap apa saja kebutuhan perbaikan gedung tersebut. Harapannya, bangunannya akan menjadi lebih representatif sebagai tempat beroperasinya kegiatan usaha UPP Pijar. Konsep yang dicanangkan untuk mengembangkan UPP Pijar menurutnya tetap jalan. Tidak lantas tidak akan ada aktivitas
UPP Pijar hanya karena gedungnya yang masih menunggu diperbaiki. Gedung BPKUD dan K yang berada persis di belakang gedung UPP Pijar menurutnya dapat menjadi wadah sementara bagi operasional UPP Pijar. Hanya saja, setelah adanya analisa kebutuhan anggaran renovasi, barulah akan diajukan ke Bappeda Provinsi NTB. Soal siapa yang akan mengelola UPP Pijar, Husni Fahri mengulas kembali rencana pemerintah daerah untuk melakukan beauty contest. Sebanyak 7 perusahaan telah ikut ambil bagian, dan tiga diantaranya sudah dinyatakan lolos
seleksi. Tinggal ketiganya ini yang masih akan diverifikasi. Untuk selanjutnya, satu diantaranya akan diberikan kepercayaan. Setelah ditetapkan perusahaan mana yang diberikan kesempatan sebagai pihak pengelola. Selanjutnya akan disampaikan kepada Gubernur NTB. Kemudian antara Gubernur dan perusahaan pemenang akan diupayakan menandatangani kesepakatan kerjasama. Nota MoU itulah yang kemudian akan menjadi payung hukum bagi kelanjutan UPP Pijar kedepannya. “Saya tetap bertekad dan yakin, UPP Pijar ini bisa berop-
erasi maksimal,” tandasnya. Seperti apa rencana pemasarannya nanti, Husni Fahri juga menegaskan, akan tetap melanjutkan kerjasama dengan salah satu retail modern. Tetapi yang paling utama adalah, menbuat produk berbahan dasar Sapi, Jagung dan Rumput Laut sesuai kebutuhan anak sekolahan yang menjadi sasaran utama pasarnya. “Kita siapkan konsep makanan yang sehat bagi anak sekolah. Untuk pemasarannya, harus ada armada yang bisa mobiling,” demikian dijelaskan. (bul)
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 4
Akan Diverifikasi Ulang
H. Haerul Warisin (Suara NTB/yon)
Gelar Sarasehan
LSP2M Ajak Refleksi 17 Tahun Reformasi Selong (Suara NTB) Lembaga Studi Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat (LSP2M) NTB (25/4) hari ini menggelar sarasehan di Mataram, Sabtu (25/4). Melalui acara ini, LSP2M ini secara tidak langsung mencoba mengajak para mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya yang menjadi peserta melakukan refleksi 17 tahun reformasi yang terjadi pada tahun 1998 lalu. Direktur LSP2M NTB, Widiyanto, S.Sos, dalam siaran persnya menjelaskan, pada gelaran kegiatannya kali ini sengaja mengangkat tema “Merekonstruksi Gerakan Mahasiswa dan Pemuda yang Partisipatif dan Konstruktif Dalam Mewujudkan Indonesia Yang Bebas Konflik, Aman Dan Berdaulat.” Menurutnya, kegiatan akan dilaksanakan dalam bentuk sarasehan kebangsaan dengan menghadirkan pemateri dari Kepala Badan Kesatuan bangsa dan Politik dalam Negeri Provinsi NTB, menyajikan materi upaya Memperkuat Sinergitas Elemen Bangsa, Penguatan Semangat Nasionalisme Generasi Muda. Pemateri juga didatangkan dari kalangan akademisi yang membawa materi berjudul, Merekonstruksi Gerakan Mahasiswa dan Pemuda yang Partisipatif dan Konstruktif”. Terakhir dari aktivis pergerakan yang akan menyajikan materi tentang Gerakan Mahasiswa Dahulu dan Sekarang, Refleksi 17 Tahun Reformasi 1998". Dijelaskannya, kegiatan sarasehan dimaksudkan untuk memiliki beberapa tujuan, seperti terciptanya kesadaran kolektif di kalangan mahasiwa dan OKP untuk ikut menjaga situasi keamanan dan ketertiban nasional (kamtibmas). Termasuk menjelang momentum may day atau Hari Buruh, Hari Reformasi 1998 hingga Hari Kebangkitan Nasional. Pihaknya mengharapkan semangat nasionalisme di kalangan BEM dan OKP semakin menguat. Termasuk terjalinnya hubungan kemitraan yang harmonis antara pemerintah dengan OKP dan BEM. Harapan Direktrur LSP2M NTB, acara dapat berlangsung dengan baik. Adapun dasari pemikiran digelarnya acara ini adalah semenjak peristiwa fenomenal tahun 1998 ketika saat itu hampir seluruh mahasiswa bergerak menyongsong reformasi. Hingga saat ini,lanjutnya, peristiwa seperti itu dan gerakan mahasiswa sangat sulit terulang hingga tahun 2015. Menurutnya, sudah 17 tahun grafik penilaian terhadap gerakan mahasiswa terus menurun. Banyak faktor yang menyebabkan gerakan mahasiswa tidak menemukan “ruhnya” kembali. Salah satunya yang banyak disebutkan, yakni mahasiswa tidak mampu menemukan lagi momentum yang tepat untuk bergerak. Selain itu, iklim demokrasi membawa dampak kultur perubahan bagi masyarakat. Setiap elemen masyarakat bebas untuk berpendapat dan mengadvokasi diri mereka sendiri. Gerakan gerakan mahasiswa juga dihinggapi stagnan dan hilangnya daya kreativitas dalam bergerak yang melulu identik dengan aksi unjuk rasa tanpa ikut memberikan solusi yang konstruktif. ‘’Di sisi lain, kehadiran mahasiswa memberikan ide ide segar dan solutif bagi persoalan bangsa masih sangat jarang terdengar,’’ kritiknya. (rus)
Widiyanto (Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
Bupati Klaim Perekonomian Lotim Tidak Terlalu Buruk ekonomi itu dari perdagangan. Dan kita tidak perlu berutang bangun pasar,” ungkapnya. Ditambahkan, melalui geliat pembangunan yang bergerak saat ini, cukup banyak lapangan kerja yang telah tercipta, seperti kegiatan pembangunan pasar. Dalam hal ini, dibutuhkan di satu unit pasar yang dibangun membutuhkan setidaknya tenaga kerja sebanyak 40 orang. Sekarang ini ada tiga lokasi langsung tempat pembangunan pasar, yakni Terara, Tanjung dan Keruak.
Selong (Suara NTB) Perekonomian masyarakat Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dinilai Bupati Lotim H. Moch Ali Bin Dachlan tidak terlalu buruk. Bahkan ada kecenderungan terjadi peningkatan. Hal ini dilihat dari sejumlah indikator yang dapat dilihat secara faktual di tengah masyarakat Lotim. Kepada Suara NTB di Selong, Jumat (24/4), bupati menilai, jika data dalam angka dinilai tidak ada yang baik, termasuk yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS). Meski demikian, pergerakan ekonomi di tengah masyarakat diyakini sangat baik sebagai implikasi dari cara-cara yang dipakai Pemkab Lotim. Bupati menyebut, membawa uang ke desa sebanyak-banyaknya diyakini akan tercipta penambahan lapangan kerja dan merupakan paling prinsip dalam kegiatan pembangunan. Menurutnya, pembangunan yang paling fundamental adalah kemampuan pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan atau menggerakkan perekonomian masyarakat. Untuk itu, dengan membawa uang ke desa dianggap mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. ‘’Dana yang di-
transfer ke desa akan berujung membuat masyarakat di desa akan berbelanja,’’ ujarnya menggambarkan. Diakuinya, masyarakat Lotim memiliki keahlian dalam menggerakkan perekonomiannya. Alasannya, pondasi pembangunan ekonomi masyarakat Lotim sudah sangat kuat. Hal inilah yang menjadi pembeda antara masyarakat Lotim dengan masyarakat di kabupaten lain, selain di Pulau Lombok. Bupati mengklaim, jika banyak para pedagang di Mandalika Kota Mataram sebagian besar merupakan pedagang dari Lotim. Untuk itu, Pemkab Lotim berkomitmen menggerakkan perekonomian masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penyertaan modal yang diberikan Pemkab Lotim kepada sejumlah lem-
baga finansial, seperti ke Selaparang Financial (SF). Saat ini, ujarnya, ribuan nasabah meminjam dana di SF. Selain itu, penyertaan modal cukup besar juga sudah digelontorkan ke Bank NTB senilai Rp 53 miliar yang membuktikan Pemkab Lotim cukup serius menggerakkan perekonomian. Pada bagian lain, ujarnya, Kabupaten Lotim terbilang satu-satunya yang memiliki Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang bergerak dinamis. Di mana, melalui Baznas mayarakat mengumpulkan zakat yang juga arahnya untuk perbaikan kondisi perekonomian masyarakat. Dengan pondasi yang kuat itu, lanjutnya, Lotim terus akan menciptakan pusat-pisat pertumbuhan ekonomi, yakni dengan pembangunan pasar. “Kenapa kita bangun pasar? Karena memang betul
Sementara pembangunan Kantor Bupati Lotim saat ini sedang berlangsung dengan mempekerjakan sebanyak 90 masyarakat Lotim. Dari geliat pembangunan itu, ratusan miliar dana yang digunakan juga akan berimplikasi pada terciptanya lapangan kerja yang tersedia. Termasuk masyarakat semakin banyak yang berani meminjam kredit di perbankan. (rus)
H. Moch. Ali Bin Dachlan (Suara NTB/dok)
Bupati Harapkan Produksi Padi di KLU Harus Meningkat Tanjung (Suara NTB) Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) H. Djohan Sjamsu, SH, menekankan bantuan sosial yang diberikan pemerintah, baik melalui APBN maupun APBD harus berkorelasi dengan peningkatan produksi. Menurutnya, ada 3 komoditas yang biasa dibudidayakan masyarakat meningkat, seperti padi dan palawija (jagung dan kedelai). “Saya berharap dari program ini (penyerahan bansos) dapat dikembangkan peningkatan produksinya adalah padi, jagung dan kedelai. Sehingga masyarakat merasakan dampak dan manfaat dari adanya bantuan sosial ini, dengan peningkatan swasembada pangan secara nyata,” ungkap Djohan, usai menyerahkan bansos di Desa Sesait, Jumat (24/4). Dalam kesempatan ini, bupati menyerahkan total
dana senilai Rp 2,75 miliar kepada sejumlah kelompok tani yang ada di KLU. Alokasi bantuan ini, tidak lepas dari atensi pemerintah pusat terhadap target dan pencapaian maksimal yang diharapkan dalam rangka memenuhi swasembada pangan 3 tahun ke depan. Anggaran ini sendiri difokuskan pada perbaikan jaringan irigasi untuk ratusan hektar lahan yang ada di kelompok tani. Pemda KLU, sebutnya, akan mengawal program pemerintah pusat ini secara bersungguh-sungguh. Termasuk mengawal jalannya pelaksanaan pembangunan irigasi yang didukung TNI, sehingga bisa mengatasi kekeringan di sejumlah areal. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Kelautan perikanan dan Perkebunan (DPPKKP), Ir. Hermanto, merinci
Wakili NTB ke TMII
Wahana Terbaik Promosikan Potensi Lotim
alokasi bantuan senilai Rp 2,75 miliar tersebut, diperoleh beberapa kelompok, antara lain, Karya Tani Dusun Nangka Rempek, Kelompok P3A Bat Pawang Sumur Pande, kelompok Tani Bungus Lekong Dusun Karang Anyar Gondang, Kelompok Tani Karya Bakti Kapu dan Kelompok Tani Tiu Langkak Telok Ombal - Pemenang. “Diharapkan, dengan adanya perbaikan irigasi ini akan memudahkan akses irigasi ke lahan-lahan sawah produktif milik petani, sehingga hasil produksi bisa meningkat,” ungkapnya. Hermanto juga mengimbau, agar irigasi yang dibangun turut dikawal bersama oleh petani. Dalam pembangunannya maupun pengelolaannya, kelompok tani agar turut mengawal, sehingga aset ini akan dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang. (ari)
Selong (Suara NTB) – Dalam upaya memajukan pariwisata Lombok Timur (Lotim) agar dapat bersaing dengan daerah lainnya, Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Lotim bulan Mei mendatang akan menggelar berbagai macam potensi pariwisata yang dimiliki di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). “Untuk tahun ini jadwal Kabupaten Lotim yang mewakili NTB untuk pameran pariwisata di TMII, sehingga itu merupakan salah satu kesempatan untuk mempromosikan kekayaan Lotim,” ungkap Kepala Disbudpar Lotim, H. Khairil Anwar Mahdi, SPd, pada Suara NTB, Jumat (24/4). Menurutnya, kegiatan itu merupakan sebagai sumber informasi kepada masyarakat di daerah lain di Indonesia, jika pariwisata Lotim tidak kalah saing dengan kabupaten/kota lainnya. Potensi Lotim yang akan dipamerkan itu, di antaranya semua bentuk dan jenis kerajinan terbaik dari masing-masing ke-
Tindaklanjuti Permendag
Pemda KLU Keluarkan SK Pengawasan Minuman Beralkohol Tanjung (Suara NTB) Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Penjualan dan Peredaran minuman beralkohol ditindaklanjuti oleh Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sembari menunggu Draf Perda Minuman Beralkohol yang kembali diajukan untuk direvisi, Pemda dalam waktu dekat akan menyisir penyedia minuman beralkohol menggunakan instrumen SK Pengawasan yang dikeluarkan Bupati KLU. “SK Pengawasan sudah ditandatangani Bupati dan sudah ada di dinas. Untuk itu, dalam waktu dekat kita akan turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan,” Kata Kepala Disperindag KLU, melalui Kabid Perdagangan, Diskoperindag UMKM Lombok Utara Dende Dewi, Jumat (24/4). Terbitnya SK ini, kata dia,
memberi ruang bagi dinas atau tim pengawasan untuk melakukan penertiban peredaran minuman beralkohol agar tidak dijual bebas di masyarakat. Upaya sebelumnya pun telah ditempuh, di mana dinas telah menyurati pedagang dan pengecer minol melalui Surat Edaran (SE). Penyedia minuman beralkohol yang ada di daratan Lombok Utara maupun yang ada di 3 Gili telah semua disurati oleh Disperindag. “Hampir semua pedagang dan pengecer yang kita ketahui telah kita surati, lengkap dengan SK Bupati,” imbuhnya. Dinas dalam aspek pengawasan ini akan menerapkan prosedur bagi para penyedia minuman beralkohol. Usai menyurati dengan SE, selanjutnya ditindaklanjuti dengan pengawasan lapangan agar seluruh pedagang dan pengecer menaati Permendag. Jika masih ditemukan minuman beralkohol dijual bebas dan melanggar ketentuan, maka
dinas akan melakukan proses sesuai tahapan, yakni memberikan SP (surat peringatan), surat teguran. Terakhir, pihaknya akan mencabut SIUP jika yang bersangkutan membandel. “Sebaliknya, kita juga berharap pusat memberikan kelonggaran bagi KLU yang PADnya bersumber dari sektor pariwisata. Tetapi sekarang kita masih ikuti pada aturan yang ada. Apabila ke depan ada kebijakan baru, tentu akan kita sesuaikan,” ujarnya. Terkait draf Raperda Minuman Beralkohol yang sedianya siap dikeluarkan, Disperindag kata dia, terpaksa mengajukan kembali untuk dibahas menyesuaikan dengan Permendag yang ada. Sampai saat ini, draf itu telah dilakukan revisi agar tidak menyimpang dari aturan pusat. “Draf perdanya sudah diajukan kembali, tinggal menunggu agenda DPRD untuk dibahas dan disetujui,” demikian Denda Dewi. (ari)
(Suara NTB/dok)
PEMERINTAH pusat akan melakukan verifikasi ulang (pendataan ulang) terhadap masyarakat miskin yang layak menerima manfaat bantuan pemerintah, seperti Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) maupun sejenisnya. Hal itu disebabkan bantuan pemerintah sekarang ini sering disinyalir salah sasaran, karena data yang digunakan sebagai masyarakat penerima manfaat bantuan pemerintah itu menggunakan data tahun 2011. Dikonfirmasi Suara NTB di Loka Latihan Kerja (LLK) Selong, Wakil Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Khaerul Warisin, mengungkapkan, masyarakat yang menikmati bantuan pemerintah salah sasaran, sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat, menggerutu dan menimbulkan protes. “Sekarang ini sudah banyak yang salah sasaran, karena banyak masyarakat kaya yang mendapatkan bantuan pemerintah, sehingga itulah yang menyebabkan pemerintah akan melakukan verifikasi ulang di tahun 2015 ini dan itu sudah kita sampaikan ke Bappeda untuk mengusulkan itu,” terangnya, Jumat (24/4). Sementara, terkait dengan pemerintah desa maupun kepala dusun yang melakukan pemerataan terhadap masyarakat itu merupakan langkah yang cukup baik. “Pemerataan maupun dipotong untuk pembangunan masjid itu ngak apa-apa. Asalkan, kepala desa maupun kepala dusun sudah melakukan musyawarah mufakat dengan masyarakat setempat, terutama yang mendapatkan bantuan itu,” tegasnya. Hal senada juga disampaikan, Kabid Bina Organisasi dan Bantuan Sosial (BO-BS) pada Disosnakertrans Lotim, M.Sabrun, S.Sos. Menurutnya, data yang digunakan oleh pemerintah untuk memberikan bantuan itu meggunakan data tahun 2011. Sehingga, tak dipungkiri jika dilapangan bany- ak terjadi kejanggalan dan salah sasaran terhadap masyarakat penerima manfaat bantuan pemerintah itu. Disebutkannya, pada bulan Juli 2015 mendatang, pemerintah pusat akan melakukan PPLS (pendataan ulang) terh a d a p masyarakat penerima manfaat bantuan pemerintah serentak di seluruh Indonesia. Dengan demikian, maka para penerima bantuan pemerintah itu akan lebih tertata kembali, apakah masyarakat yang menerima bantuan itu berkurang maupun bertambah. (yon)
POTENSI BESAR Lombok Timur bagian selatan memiliki sejuta pesona yang belum dimanfaatkan. Jika potensi ini dimanfaatkan maksimal akan mampu memberikan nilai tambah besar bagi penduduk Lotim. Seperti, pesona Pantai Pink ini diharapkan mampu mendukung pengembangan pariwisata Lotim. Namun,sebelum itu, infrastruktur jalan harus segera mendapat perhatian serius pemerintah pusat.
camatan, termasuk kuliner khas Sasak. Dari sisi kesenian, pihaknya akan menampilkan pementasan Inaq Tegining Amaq Teganang dengan mengedepankan tema zakat, infak dan sadaqah. Pihaknya berharap, apa yang ditampilkan di TMII itu mampu menarik minat kunjungan wisatawan dari daerah atau negara lain. Selain itu, lanjutnya, kegiatan yang akan dilakukan di TMII itu diharapkan bisa menarik perhatian para investor dan para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk ramai-ramai datang ke Lotim. “Kita juga mengharapkan, melalui kegiatan dan dengan menyuguhkan kekayaan Lotim yang terbaik, kunjungan para investor untuk datang ke Lotim semakin meningkat,’’ ujarnya. Tidak hanya itu, harapnya, jalinan kerjasama antara pemerintah daerah, provinsi maupun pusat bisa terwujudkan. ‘’Yang jelas kita akan suguhkan yang terbaik,” pungkasnya. (yon)
H. Khairil Anwar Mahdi
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 5
Audit Ratusan BMD
BPK Periksa Sembilan SKPD di Lobar Giri Menang (Suara NTB) – Auditor BPK RI Perwakilan NTB terus melakukan pemeriksaan terhadap semua aset di Lombok Barat (Lobar), berupa barang milik daerah, seperti kendaraan dinas (randis). Kali ini, pemeriksaan tim auditor BPK menyasar sembilan SKPD. Sekitar pukul 14.00 Wita, dua auditor BPK turun ke Dinas Tata Kota Pertamanan dan Kebersihan. Mereka langsung masuk ke ruangan Kepala Dinas Tata Kota, H. L Winengan untuk berkoordinasi perihal pemeriksaan barang PERIKSA - Tim auditor dari BPK saat memeriksa aset di Dinas Tata Kota Pertamanan dan Kebersihan Lobar, Jumat (24/4).
di dinas terkait. Selang beberapa lama, dua orang auditor ini keluar membawa berkas berisi catatan aset berupa barang di dinas terkait. Ditemani Kadis Tata Kota dan sejumlah staf dinas, tim auditor BPK ini langsung memeriksa satu demi satu kendaraan dinas yang ada di halaman kantor tersebut. Auditor BPK, Romi Suharso menyatakan pihaknya turun untuk melakukan audit rutin ke Pemda. Pihaknya sengaja melakukan pemeriksaan aset di Sembilan SKPD sebagai sampel untuk diuji petik. Beberapa SKPD yang diambil sebagai sampel, termasuk Dinas Tata Kota, Dinas Pekerjaan Umum, Dispenda, Sekretariat Daerah, Dinas Kehutanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Pen-
didikan dan Kebudayaan, Sekretariat Dewan. “Kita lakukan audit, ini rutin tiap tahun,” terang Romi. Sementara Kepala Dinas Tata Kota Pertamanan dan Kebersihan, H. L. Winengan menegaskan, jika pihaknya mempersiapkan semua data yang diminta BPK. Sebelumnya tim BPK memeriksa BMD di Sekretariat Daerah. Di sini terdapat 405 unit randis roda 2 dan roda 4 yang diperiksa BPK. Dari 405 unit randis tersebut, randis roda 4 sebanyak 105 unit dan roda 2 sebanyak kurang lebih 300 unit. “Semua kendaraan masih layak pakai, meskipun kondisinya sudah rusak karena usia,” kata Kabag Umum dan Perlengkapan Setda Lobar, Zainuri Ichsan beberapa waktu lalu. (her)
Pabrik Mi Berformalin Digerebek
Target Produksi Naik KEPALA Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan (Dispertanakbun), H. Chairul Bachtiar menyatakan, tahun ini target produksi hasil panen padi naik 15 persen dari tahun lalu. Ia pun optimis target ini tercapai, jika melihat panen perdana tahun ini yang sangat bagus. “Kami yakin target kenaikan 15 persen mampu dipenuhi,” katanya usai menggelar kegiatan senam dan gerak jalan santai bersama di Kantor Dispertanakbun Lobar, Jumat (24/4). Keyakinan itu merujuk dari hasil panen perdana tahun ini. Di mana, hasil panen cukup menggembirakan dan lebih meningkat. Apalagi, tanaman petani tidak banyak mendapat gangguan hama dan iklim. Tahun lalu, produksi pertanian mencapai 176 ribu ton gabah kering atau 121 ribu ton beras. Angka itu membuat daerah Lobar mengalami surplus 6 ribu ton. Sementara, kebutuhan Lobar terhadap beras hanya 90 ribu ton lebih. Ia menyatakan, swasembada pangan menjadi target pihaknya, sejalan dengan progam pusat. Ia mengaku, target peningkatan produksi pertanian ini didukung irigasi yang semakin bagus. Apalagi, pemerintah pusat memberikan perhatian pada perbaikan saluran irigasi, terutama irigasi tersier. ia mengklaim sepanjang tahun 2015 ini, tidak ada laporan kejadian kerusakan tanaman dari petani baik disebabkan hama dan puso. (her)
Diskoperindag Loteng Mengaku Kecolongan
Praya (Suara NTB) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) Lombok Tengah (Loteng) mengaku kecolongan dengan kasus penggerebekan pabrik mi instant yang diduga mengandung formalin oleh aparat kepolisian, Kamis (23/4) lalu. Untuk itu, pengawasan terhadap keberadaan home industry yang ada di Loteng, bakal lebih diperketat. Demikian disampaikan Kepala Diskoperindag Loteng, H. Amir Husein, saat dihubungi Suara NTB, Jumat (24/4). Ia mengaku, selama ini pihaknya sudah cukup maksimal melakukan pengawasan, khususnya pada home industry yang bergerak di bidang usaha makanan. Tujuannya mengantisipasi beredarnya, makanan yang mengandung bahan berbahaya. Selain itu, ujarnya, secara berkala pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng serta dengan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), melakukan pengecekan di lapangan. Namun, dari hasil pemantauan yang dilakukan, belum menemukan adanya makanan mengandung bahan
berbahaya beredar di masyarakat. Meski demikian, pihaknya tidak mengingkari, jika ada home industry yang memproduksi makanan yang mengandung bahan berbahaya, seperti formalin. Artinya, masih ada home industry yang tidak terpantau. “Terus terang kita baru tahu ada home industry kita yang memproduksi makanan mengandung formalin,” akunya. Ia mengakui, pabrik pembuat mi berformalin tersebut tidak terpantau oleh pihaknya, besar kemungkinan karena statusnya ilegal. Mengingat, bagi home industry yang mengantongi izin usaha dan terdaftar di Diskoperindag Loteng, pasti tetap dipantau secara berkala. Apalagi itu
home industry di bidang produksi makanan. Untuk itu, Amir menegaskan, pascapenemuan pabrik mi instant berformalin tersebut pihaknya akan semakin memperketat pengawasan di lapangan. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan BBPOM Mataram untuk melakukan penyisiran kembali atas produkproduk makanan yang beredar di Loteng. “Kita sudah ada koordinasi dengan BBPOM Mataram. Termasuk dengan Dikes Loteng. Bahwa pekan depan kita akan turun lagi lapangan mengecek produk-produk olahan makanan yang beredar di Loteng,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, aparat Polres Loteng pada Kamis siang lalu, menggerebek
Dinilai Janggal
Chaerul Bachtiar (Suara NTB/her)
Loteng Punya 235 Koperasi Berkualitas Praya (Suara NTB) Sebanyak 235 koperasi yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) telah memperoleh prediket koperasi berkualitas dan unggulan. Sesuai hasil penilaian yang dilakukan akuntan publik independen. Dengan begitu, Loteng kini tinggal butuh 15 koperasi lagi untuk bisa mengejar target capaian minimal 250 koperasi berkualitas dan unggulan sampai akhir tahun 2015 ini. Sebelumnya sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), hingga tahun 2015 ini Loteng ditarget bisa melahirkan 250 koperasi unggulan dan berkualitas. Dan, target tersebut kemungkinan bisa terwujud tahun ini. Mengingat, masih ada 43 koperasi unggulan yang saat ini masih diaudit oleh akuntan publik independen. “Ada 278 koperasi unggulan yang kita usulkan ke akuntan publik untuk dinilai dan audit. Apakah layak dapat katagori koperasi unggulan atau tidak?” terang Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindag (Diskoperindag) Loteng, H. Amir Husein, kepada Suara NTB, Jumat (24/4). Diakuinya, dari jumlah yang diusulkan tersebut baru 235 koperasi yang sudah selesai dinilai dan, semuanya memperoleh opini sebagai koperasi unggulan dan berkualitas. “Yang menilai koperasi itu masuk katagori unggulan dan berkualitas bukan kita. Ada akuntan publik independen yang ditunjuk. Sehingga hasilnya benar-benar bisa dipercaya dan tidak ada rekayasa,” tegas Amir. Ia menjelaskan dalam penentuan koperasi berkualitas dan unggulan ada beberapa kriteria yang dijadikan pedoman. Di antaranya terkait pengelolaan keuangan koperasi bersangkutan, apakah sudah dilakukan sesuai prosedur dan sesuai standar pengelolaan keuangan yang ada. Tidak hanya itu, kohesivitas koperasi bersangkutan juga dinilai, yakni yang terkait pengembangan usaha dan pengelolaan kewajiban koperasi , baik itu kewajiban dari anggotanya maupun dari pihak lain. ‘’Jadi untuk menentukan koperasi tersebut berkualitas dan unggulan, tidak mudah. Banyak criteria yang harus dipenuhi,” ujarnya. Pihaknya berharap keberadaan koperasi unggulan dan berkualitas tersebut bisa menjadi contoh bagi koperasi lainya di Loteng, sehingga di masa mendatang, jumlah koperasi unggulan dan berkualitas yang dimiliki Loteng bisa semakin banyak. ‘’Karena semakin koperasi berkembang. Itu bisa menjadi salah satu pendorong pembangunan di daerah ini,’’ ujarnya. Disinggung terkait target wirausaha baru, Amir menambahkan, kondisinya juga tidak jauh berbeda. Di mana dari target 2 ribu wirausaha baru. Hingga tahun ini, jumlah wirausaha baru yang terdata dan masih aktif menjalankan usahanya sebanyak 3.627 wirausaha. “Target ini bisa tercapai, tidak lepas dari peran serta dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat di daerah ini,” tandasnya. (kir)
salah satu rumah di Lingkungan Bagek Rende Kelurahan Jontlak Praya Tengah. Di rumah tersebut disinyalir sebagai tempat pabrik pembuatan mi instant yang diduga mengandung formalin. Dalam penggerebekan tersebut, satu tersangka sekaligus pemilik
pabrik diamankan. Bersamaan dengan itu juga, empat orang karyawan pabrik tersebut juga diamankan, termasuk dua kantong plastik mi yang diduga mengandung formalin dari pabrik tersebut ditambah satu liter cairan formalin. (kir)
Khawatir Penjualan Miras Menjamur
Tukar Guling Tanah Pecatu untuk Perumahan Giri Menang (Suara NTB) – DPRD Lombok Barat (Lobar) mencium adanya kejanggalan dalam proses tukar guling tanah pecatu milik salah satu kepala dusun di Desa Kediri Kecamatan Kediri untuk pembangunan perumahan. Dugaan kejanggalannya, luas areal yang ditukarkan dengan luas penukar tidak sama. Atas dasar itupun dewan memanggil pihak eksekutif. Kepada wartawan di ruang kerjanya, Wakil Ketua DPRD Lobar H. M. Nursaid mengaku menemukan kejanggalan, namun pihaknya telah mengklarifikasi pihak eksekutif. “Itu telah dijelaskan sesuai perhitungan tim appraisal,” terangnya, Jumat (24/4). Menurutnya, setelah menemukan kejanggalan pihaknya langsung meminta klarifikasi dari Kepala Kantor Aset Daerah Lobar Mahnan, SSTP. Setelah dijelaskan, proses penaksiran harga menggunakan tim appraisal dan luas lahan itu pun telah ditetapkan. Terkait pelepasan aset itu, pihak DPRD sudah memberikan restu . Selain itu, ujarnya, terkait pelelangan tanah pecatu tidak perlu mendapat persetujuan dari Dewan. Sebab, Kantor
(Suara NTB/kir)
LOKASI - Inilah lokasi mi formalin yang diamankan Polres Loteng di Bagek Rende Praya Tengah beberapa waktu lalu.
Baznas Lobar sangat membutuhkan lahan parkir, sehingga uang hasil penjualan digunakan untuk membayar ganti rugi. Selain itu, jika proses penjualan sudah menggunakan tim appraisal. Termasuk sudah menaksir nilai jual lahan yang ada di Kediri. Diakuinya, jika ada perbedaan penaksiran harga. Sementara harga tanah yang dijual kepada perusahaan pengembangan senilai Rp 40 juta. Sementara, ganti rugi lahan untuk parkir Baznas Lobar sebesar Rp 25 juta per are. Pada bagian lain, Wakil Ketua DPRD Lobar, Sulhan Mukhlis, menyatakan eksekutif dalam hal ini BKPRD diduga asal-asalan mengeluarkan rekomendasi. BKPRD dituding melanggar Perda RTRW dengan pembangunan perumahan dan ruko di Kediri. “Apa acuan pemda membangun ruko dan gudang di Kediri, padahal jelas-jelas di RTRW Kediri bukan untuk perumahan,” tegas politisi PKB ini. Ia menduga, pembangunan perumahan dan gudang di Kediri melanggar aturan dalam Perda RTRW. Ia mempertanyakan, apa dasar Pemda mengeluarkan izin prinsip,
sehingga pengusaha membangun di Kediri. Selain itu, ujarnya, camat dalam hal ini mengakui tidak mengeluarkan rekomendasi untuk pembangunan perumahan tersebut. Namun tiba-tiba, katanya, ada izin dari BPMP2T untuk membangun di kawasan itu. “Kami mencium pelangaran Perda dalam pembangunan perumahan dan dan pergudangan di kediri,” ungkapnya. Menanggapi tudingan Wakil Ketua DPRD ini, Kepala Bappeda H. Baihaqi, menjelaskan, di dalam tata ruang perumahan skala besar ada di Labuapi, namun di kecamatan lain ada perumahan yang berskala kecil untuk mendukung pengembangan ekonomi masing-masing. Untuk perumahan di Kediri sudah melalui BKPRD yang memberi kajian dan telaah. Pertimbangannya, lokasi lahan seluas sekitar 11 hektar itu bekas galian C, dari segi kajian BPRD terdiri dari Dinas Pertanakbun, jika lahan itu bukan irigasi teknis dan tidak produktif. Sehingga dari segi kajian analisis pedoman penataan ruang tidak menganggu lahan pertanian berkelanjutan. (her)
(Suara NTB/her)
PERUMAHAN - Lahan pembangunan perumahan di Kediri dinilai janggal dalam pelepasan. Kalangan DPRD mempertanyakan dasar memberikan izin dan proses pelepasan lahan.
Dewan Desak Eksekutif Revisi Perda Tentang Retribusi Giri Menang (Suara NTB) – Kalangan DPRD Lombok Barat (Lobar) mendesak pemerintah daerah merevisi Perda Nnomor 3 tahun 1998 tentang Retribusi. Pasalnya pungutan retribusi dari izin penjualan minuman beralkohol sangat rendah hanya Rp 500 ribu, itupun berlaku selama 3 tahun. Jika retribusi ini tidak direvisi, maka dikhawatirkan izin penjualan minuman beralkohol akan marak. “Untuk itu kami minta agar Perda nomor 3 tahun 1998 yang mengatur tentang retibusi ini direvisi, retribusinya dinaikkan,” kata Wakil Ketua II DPRD Lobar, H. M. Nursaid, Jumat (24/4). Menurutnya, Perda Nomor 3 tersebut tidak sesuai dan tidak relevan dengan kondisi sekarang ini. Sebab nilai retribusi Rp 500 itu sangat rendah. Perda ini telah lama tidak revisi, sehingga sangat menguntungkan pengusaha, namun di sisi lain pemda tak diuntungkan.
Ia menilai, retribusi minuman beralkohol ini harus dinaikkan. Seperti di Batam, dalam perdanya mematok retibusi minuman beralkohol golongan A Rp 5 juta, sedangkan golongan B Rp 7,5 juta. Retibusi ini penting dinaikkan, selain menambah pemasukan ke daerah juga mengantisipasi menjamurnya masyarakat mengurus izin.”Itu sebagai bahan kontrol, supaya tidak menjamur,” ujarnya. Seperti diketahui, penerapan Raperda Pengawasan Pengendalian Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol menjadi perda tertunda dari jadwal sebelumnya. Seharusnya penetapan raperda ini bersamaan dengan Raperda Radio Senin lalu. Molornya penetapan Raperda Minuman Beralkohol ini disebabkan pansus ingin agar raperda ini ketat mengatur perihal minuman berakohol, terutama terkait sanksi dan retibusi bagi izin tempat penjualan (ITP). (her)
Kembali, Jaringan Pencuri Ternak Lintas Kabupaten Ditangkap Giri Menang (Suara NTB) – Polres Lombok Barat (Lobar) kembali berhasil membekuk jaringan yang diduga pencuri ternak. Kali ini Satuan Reserse Polres Lobar berhasil menciduk dua pelaku yang diduga terlibat jaringan pencuri ternak lintas kabupaten yang sering beraksi di daerah perbatasan Lobar dengan Lombok Tengah (Loteng) di Desa Kuripan dan Tempos. Kasat Reskrim Polres Lobar AKP Sidik Priamursita, menjelaskan, kedua pelaku, yakni sopir inisial BK (38) dari Praya dan kernet inisial MD (15) berasal dari Praya Barat. Mereka ditangkap di daerah Labuapi ketika membawa ternak curian ke wilayah Mataram. Dua pelaku beserta barang bukti berupa kendaraan angkutan desa dan seekor ternak sapi diamankan. Dijelaskan, kronologi penangkapan pelaku, bermula Kamis malam tim Opsnal Satreskrim Polres Lobar melakukan penyanggongan di daerah perbatasan Desa Tempos, Gerung. Sekitar dini hari, tim hendak kembali ke kantor melalui jalur BIL. Ketika di per-
jalanan di jalur BIL, petugas menemukan ada kendaraan carry angkutan desa berwarna putih dengan nomor polisi DR 9877 SE melintas. Kendaraan itu, dikendarai oleh pelaku membawa ternak sapi berwarna coklat. Karena curiga akhirnya, petugas mengejar kendaraan tersebut. Karena merasa ketahuan petugas, pelaku mempercepat laju kendaraannya. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. “Hingga pelaku pun tertangkap di sekitar daerah Labuapi dekat eks Kantor Dishub,” terangnya, Jumat (24/4). Setelah diinterogasi, kedua pelaku mengaku ternak yang dibawa adalah hasil curian dari tersangka lain inisial U dan P asal Jonggat. kedua pelaku mengaku bertemu dengan tersangka di perempatan Sukarara. Tersangka lalu menyuruhnya mengangkut ternak ke orang berinisial C yang berada di Sekarbela. Setelah berhasil menangkap kedua pelaku, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Loteng untuk penanganan lebih jauh, karena TKP-nya di Loteng. (her)
SUARA PULAU SUMBAWA
Pembagian Dana PSKS di KSB Dinilai Bermasalah
KERBAU - Sumbawa masih berjuang mengembalikan kejayaannya sebagai daerah sentra pengembangan kerbau. Karenanya Bupati H. Jamaluddin Malik menyambut baik program pembangunan Science and Techno Park (STP) di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Tapi bupati minta program STP tersebut tidak hanya untuk sapi, tetapi juga untuk kerbau. Seorang penggembala kerbau di Sumbawa tengah memperhatikan kerbau gembalaannya.
Marak, Penggunaan Bahan Berbahaya pada Produk Kerupuk di KSB Taliwang (Suara NTB) Warga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), terutama mereka penggemar camilan kerupuk harus berhati-hati. Pasalnya untuk beberapa sentra pembuatan kerupuk yang ada di KSB mengolah bahannya kerap menggunakan bahan berbahaya.
(Suara NTB/dok)
Taliwang (Suara NTB) Pembagian dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menuai beberapa masalah. Penggunaan data penerima yang dinilai sudah tidak relevan lagi, menimbulkan terjadinya protes oleh masyarakat. Mereka yang merasa berhak menerima, namun tidak terdata dalam data “usang” yang dibuat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) 2012 itu terpaksa hanya bisa gigit jari. Kondisi itu diakui oleh wakil ketua Forum Kepala Desa (FK2D) KSB, M. Ikhsan. Menurut dia, akibat masih menggunakan data lama banyak warga yang memenuhi kiriteria sebagai penerima tidak bisa menikmati bantuan pemerintah itu. Dan ironisnya, di lapangan terdapat warga yang tidak berhak justru memperoleh dana PSKS hanya karena sebelumnya telah terdata. “Banyak yang karena terjadi perbaikan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, mereka sudah tidak berhak sebenarnya. Tapi karena masuk dalam data, mereka akhirnya tetap menerima. Sementara ada warga yang benar-benar berhak hanya karena tidak masuk dalam data, jadi tidak isa mendapatkan,” timplanya. Hampir seluruh Kades kata, Ikhsan mengeluh. Karena warga berhak yang tidak masuk dalam data melakukan protes ke desa masing-masing. Sementara para Kades tidak mampu berbuat banyak, karena data penerima sudah tidak bisa dilakukan perubahan. “Kami sudah adukan ke pemerintah. Bahkan memprotes untuk memperjuangkan warga kami yang paling berhak. Tapi kembali, datanya tidak bisa diubah,” tukas pria yang juga Kades desa Dasan Anyar ini. Senada dengan Ikhsan, Kabid Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) KSB, Manurung, SPd mengatakan, sebelumnya banyak warga yang mendatangi dirinya. Mereka meminta agar memasukkan sebagai penerima dana PSKS sebab merasa berhak. “Banyak juga Kades yang menyampaikan aspirasinya. Tapi memang data penerima dana PSKS itu diambil dari data 2012 hasil pendataan BPS,” timpalnya. Namun demikian, upaya untuk perbaikan data penerima berbagai bantuan untuk masyarakat miskin saat ini tengah berjalan. Disosnakertrans KSB sekarang tengah melakukan validasi data masyarakat miskin calon penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kantor Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Data tersebut nantinya akan dijadikan sebagai database masyarakat miskin penerima berbagai bentuk bantuan program kemiskinan pemerintah pusat. “Data penerima PSKS ini juga kami pantau. Kami validasi serta warga yang belum masuk data tetapi berhak juga kita masukkan dan akan kita laporkan ke pusat nantinya,” imbuhnya. (bug)
Halaman 6
(Suara NTB/ist)
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
Dinas Perundistrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) sudah lama mengendus dan mengetahui di mana saja sentra-sentra industri kerupuk rumahan dengan memanfaatkan bahan kimia berbahaya itu. “Memang kita sudah tahu sejak lama ada pembuat kerupuk seperti itu,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Disperindagkop dan UMKM KSB, Ir. Siti Nuraini kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (24/4). Ada pun jenis bahan berbahaya yang digunakan para pembuat kerupuk itu yakni Boraks. Siti mengatakan, se-
lama ini beberapa warga pembuat kerupuk khususnya kerupuk terigu membuat adonan tenun yang mengandung Boraks. “Merek bibit kerupuk-nya itu cap Ayam Jago dan Burung Merak. Itu yang paling banyak digunakan,” ungkapnya. Menurut penuturan Siti, sejak menemukan kasus itu pihaknya sudah melakukan berbagai langkah agar para pembuat kerupuk tak lagi mengulanginya. Mulai dengan melakukan sosialisasi bahaya Boraks hingga memberikan alternatif bahan lain kepada pengusaha. Sayangnya hal itu tidak diindahkan. Para pengusaha beranggapan, bahan pengganti tersebut tidak membuat
produknya semakin bagus. “Bahkan kami door to door (pintu ke pintu) memberikan penyadaran kepada pembuat. Tapi alasannya, kerupuk mereka lebih enak kalau pakai bibit kerupuk merek tersebut (ayam jago dan burung merak),” urainya seraya menambahkan, pihaknya telah memutus peredaran dan penjualan bibit kerupuk kedua merek tersebut. “Tetapi kami melihat masih tetap ada pembuat kerupuk yang menggunakannya. Mereka mungkin memperoleh bahannya dari luar, karena untuk di dalam daerah kita sudah melakukan penyitaan di toko-toko yang menjajakannya,” sebutnya.
Sejauh ini belum ada solusi terbaru yang bisa dilakukan oleh pihak Disperindagkop. Siti menyebutkan, pihaknya kini lebih fokus untuk melakukan sosialisasi terhadap bahayanya mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya. Harapannya agar masyarakat dapat selektif memilih bahan makanan olahan. “Kita sudah lakukan pendekatan kepada para pembuat kerupuk tapi sejauh ini mereka tetap lebih memilih menggunakan bahan berbahaya itu. Jadi sekarang kita arahkan konsumen saja untuk hati-hati memilih makanan,” imbuhnya. (bug)
Siti Nuraini
Bupati Dukung Penuh Deputi Gubernur Senior BI Beri Kuliah Umum di UTS STP di UTS Tandatangani MoU dan Serahkan Bantuan
Sumbawa Besar (Suara NTB) Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, S.E, M. App. Fin, menyampaikan kuliah umum di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Jumat (24/4). Tentang peran BI dalam pengembangan UMKM. Sekaligus menadatangani sejumlah MoU dengan UTS dan bantuan bagi Pemkab Sumbawa. Pada awal penyampaiannya, Mirza tak lupa memberikan apresiasi atas upaya dan kerja keras pihak civitas akademika UTS dalam membangun kampus teknologi yang nantinya dapat mendorong perekonomian melalui basis teknologi industri. Termasuk prestasi yang diraih dengan keberhasilan mahasiswa “mendarat” di Boston dan memenangkan kejuaraan tingkat dunia di bidang bioteknologi. Sedikit mengulas tentang peran BI dalam pengembangan UMKM yang berperan penting pada ekonomi Indonesia. Jumlah unit UMKM di Indonesia 56,5 juta atau 99,9 persen dari total pelaku usaha. Yang mampu menyerap 97,2 persen total tenaga kerja. Kemudian pangsa ekspor non migas UMKM sebesar 14,06 persen dan pangsa investasi UMKM sebesar 54,77 persen. Permasalahan umum yang dihadapi UMKM, berupa permodalan dan pemasaran. Kurangnya permodalan ini menghambat ekspansi UMKM 50,17 persen. Kesenjangan yang muncul antara UMKM dan Bank, untuk UMKM banyak yang membutuhkan pembiayaan, jumlah kebutuhan relatif kecil. Kemudian dokumen seperti identitas, NPWP, agunan dengan legal formal yang terbatas. Umumnya UMKM tidak memiliki pencatatan/laporan keuangan memadai. Membutuhkan akses informasi dan produk bank yang sesuai karakteristik usaha serta faktor psikologis. Sedangkan perbankan, biaya transaksi melawan profit, kebutuhan terhadap dokumen legal formal, kebutuhan akan informasi keuangan UMKM, produk perbankan sesuai kebutuhan UMKM. Jangkauan pelayanan dan perlunya jaringan/ dukungan teknologi.
(Suara NTB/arn)
MoU - Penandatanganan MoU BI, Bupati dan instansi lainnya dalam klaster usaha ternak di Batu Tering Moyo Hulu, Jumat (24/4). Kebijakan pengembangan UMKM Bank Indonesia, melalui program klaster dan wirausaha. Produk diantaranya, klaster usaha ternak sapi. Klaster baru yang dimunculkan adalah di desa Batu Tering kecamatan Moyo Hulu Sumbawa untuk tahun 2014-2016. Tujuannya, pengembangan budidaya ternak sapi berbasis teknologi dapat menciptakan usaha baru dan penyerapan tenaga kerja untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk wirausaha B mulai tahun 2014, Sementara untuk PSBI Iconic Wilayah III (Bali - Nusra) mulai 2014 berupa pengembangan kampung tenun di desa Moyo Mekar Sumbawa. Serta beberapa program-program lainnya. Pada kesempatan tersebut, BI menyerahkan bantuan secara simbolis oleh Mirza, kepada kelompok inkubator Agrobisnis agroindustri Fakultas Teknologi Pertanian UTS. Kemudian penandatanganan prasasti bantuan kepada Pemkab untuk renovasi SDN Omo kecamatan Moyo Utara Sumbawa. Serta penandatanganan kerjasama pengembangan klaster usaha ternak sapi Batu Tering Moyo Hulu, oleh Kepala Perwakilan BI NTB, Direktur Pemasaran PT Bank NTB, Bupati Sumbawa, Kepala BPTP NTB, Kepala Dinas Peternakan NTB dan Kepala BPN Sumbawa. Untuk men-
ingkatkan produktiivitas dan daya saing sapi di Batu Tering. Sehingga dapat memenuhi daging sapi di NTB, dalam rangka swasembada daging sapi. Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, dalam sambutannya, berharap BI tak hanya memperhatikan usaha di bidang sapi. Tetapi juga kerbau khususnya di Sumbawa. Apalagi didukung Fakultas Teknologi Pertanian UTS. Yang kemudian dapat dikoneksikan dengan UPT Kerbau di kecamatan Maronge. “Kalau bisa jangan sapi saja, kerbau juga dibantu BI. Sebab dari hasil penelitian kerbau jauh lebih hebat dari sapi. Bahkan pada 13 Juni mendatang, Saya
akan menandatangani MoU dengan Presiden Asosiasi Kerbau Internasional di Italia,” katanya, seraya menyampaikan apresiasinya atas prestasi UTS selama ini. Ketua Dewan Pembina UTS, Dr. Zulkieflimansyah menyatakan, masa depan selalu berada di tangan orang yang punya mimpi. Bersahabat dan membangun jaringan termasuk dengan Deputi Senior BI membawa manfaat besar. Bahkan dari presentase BI, ternyata juga banyak memberikan beasiswa kepada Perguruan Tinggi (PT), namun hanya PTN. Namun, mulai tahun ini, BI akan memberikan bantuan beasiswa kepa-
da UTS, PT swasta pertama yang akan diberikan beasiswa BI. Ikut mendukung UTS sesuai tujuan awalnya mendirikan UTS sebagai tugas kemanusiaan untuk meninggalkan sesuatu buat generasi mendatang. Beberapa proyek besar UTS, selain Science and Tecno Park (STP), juga mikro alga yang diberikan rekomendasi oleh Bupati untuk presentase di Jepang. Kalau lolos dan bisa mengalahkan kompetitor dunia, maka di UTS akan dibangun laboratorium tercanggih di dunia. Mikro Alga juga bekerjasa dengan Pertamina. Termasuk menciptakan biodiesel melalui penandatangan MoU. Nantinya UTS akan memilki pembangkit tenaga listrik bio massa, sehingga Sumbawa tak lagi kekurangan listrik. Sedangkan Rektor UTS, Dr. Arie Wintarto, banyak mengupas sejarah awal pembangunan UTS dan mimpi beberapa tahun kedepan. Mencetak 52 doktor dalam lima tahun kedepan, serta guru besar tujuh tahun kedepan. Membangun Indonesia dan kerja keras. Dr. Zul telah menghadirkan mimpi baru. Membentuk SDM berkualitas guna mengelola SDA yang banyak di daerah ini. “Langkah awal yang juga sangat penting dengan kehadiran Deputi Senior BI. Bagaiman BI berperan dalam usaha UMKM. Salah satu bagian penting bagi civitas, teknologi yang kita kembangkan juga nantinya mendorong perekonomian di sini, juga bisa membantu industri besar,” tukasnya. (arn/*)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik mendukung penuh rencana pembangunan Science and Techno Park (STP) di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Untuk membantu mewujudkan impian UTS dalam 10 tahun kedepan, menjadi kampus dengan basis teknologi dan industri yang dapat mendorong perekonomian masyarakat. “Biasanya yang berhasil itu dimulai dari yang tidak masuk akal. Yang ingin saya sampaikan, tak ada yang tidak mungkin kita lakukan, asal kita mau. Mudahan mimpi UTS menjadi kenyataan dalam 10 tahun mendatang. Tidak hanya sekadar jadi mimpi. Saya panjang lebar bicara di Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, soal STP. Awalnya saya tidak tahu STP, tetapi saya semangat, karena ini basisnya teknologi industri. Kedepannya bisa dikoneksikan dengan Lab UPT kerbau di Maronge. STP diharapkan teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, untuk kegiatan bisnis dan industri,” urai JM di sela-sela sambutannya, di kuliah umum Deputi Gubernur Senior BI, Jumat (24/4). Rektor UTS, Dr. Arief Witarto, menjelaskan, STP dapat menjadi modal mengembangkan teknologi yang dapat membangun perekonomian. Seperti mendorong pertambangan rakyat, focus energy, biodiesel, termasuk juga pembangunan pembangkit listrik. Sementara Ketua Dewan Pembina UTS, Dr. Zulkielimansyah menyatakan, terkait STP, BPPT akan mulai turun ke Sumbawa pada 9-10 Mei mendatang. Selanjutnya Menteri Bappenas RI akan meletakkan batu pertama. “Bupati mendukung STP ini di UTS,” pungkasnya. (arn)
(Suara NTB/arn)
BANTUAN – Deputy Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menyerahkan bantuan ke UTS, Jumat (24/4).
Pembahasan Raperda OPD Ditunda Taliwang (Suara NTB) Keinginan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) merestrukturisasi sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)-nya sementara ini belum bisa dilakukan. Hal ini dikarenakan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) perubahan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diajukan untuk dibahas bersama DPRD setempat, ditunda. Penundaan tersebut sebelumnya dicetuskan oleh kalangan DPRD. Sementara ini perubahan OPD belum dapat di-
laksanakan karena masih menunggu hasil penetapan perubahan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang OPD yang digodok pusat. “Nah alasan dewan seperti itu. Makanya dokumen Raperda OPD yang kita ajukan sepakat ditunda dulu pembahasannya. Di mana sedianya kita ajukan di masa sidang pertama ini,” jelas Kabag Hukum Sekretariat Daerah (Setda) KSB, Ahmad Yani, MH kepada media ini, Jumat (24/4).
Ia mengatakan, tertundanya pembahasan Raperda OPD tersebut tidak akan mengganggu jalannya proses pelayanan pemerintah kepada masyarakat. “Jadi tidak ada masalah. Kalau memang harus menunggu penetapan perubahan PP 41, yah kita tunggu saja. Sementara pembahasannya kita tunda dulu,” timpalnya. Dengan ditundanya pembahasan Raperda perubahan OPD, jumlah Raperda yang diajukan pemerintah untuk
dibahas pada masa sidang pertama tahun ini hanya 19 Raperda. Yani mengaku, pihaknya tak mempersoalkan karena seluruh Raperda yang telah disusun tahun ini telah disepakati untuk bisa dituntaskan tahun ini. “Semua Raperda yang kita siapkan sudah masuk dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda). Nah kalau tidak bisa tahun ini, nanti tahun berikutnya kita kejar,” pungkasnya. (bug)
SUARA PULAU SUMBAWA
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
Halaman 7
(ant/bali post)
KONSENTRAT NEWMONT - Karyawan berada dekat conveyor yang mengangkut material tambang menuju pabrik konsentrator milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Kecamatan Sekongkang, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat.
Oknum Rentenir Dilaporkan ke Polisi
Kota Bima (Suara NTB) – Peredaran narkoba di Kota Bima, kian hari makin meresahkan. Meluasnya peredaran itu dengan berbagai motif, apalagi belum lama ini ditemukan 20 poket jenis sabu-sabu di Rumah Tahanan (Rutan) Raba Bima. Dari bulan Januari sampai April 2015 baru ada enam kasus ditangani oleh pihak yang berwajib. Kasat Res Narkoba Polres Bima Kota, AKP H. Taufik H. Sanudin, SH, kepada Suara NTB, Jumat (24/4), mengaku sejak bulan Januari sampai dengan April 2015, baru menangani enam kasus. Beberapa pengedar, pemilik sampai pemakai narkoba berhasil ditangkap tangan oleh pihaknya. “Rata-rata narkoba jenis sabu-sabu dan ganja yang berhasil diaman-
H. Taufik H. Sanudin
terdekat, walaupun via SMS. “Apa pun informasi dari masyarakat tetap akan kami tindaklanjuti sepanjang bisa dibuktikan,” lanjutnya. Selain itu, Taufik menghimbau kepada orangtua ataupun keluarga agar proaktif memantau, apabila ada salah seorang anggota keluarga yang menggunakan atau kedapatan memakai barang haram tersebut, diperkenankan untuk dicek ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan tes urine. “Kalau sudah tertangkap tangan, pemakai meminta untuk direhablitasi,’’ katanya, seraya menambahkan di hadapan Undang-Undang semua sama, baik pemakai juga pengedar. ‘’Intinya orang tua harus proaktiflah,” tegasnya. (uki)
UMKM di Bima Diberi Sosialisasi Regulasi Penanaman Modal
Tersangka Pelaku Curanmor Diamuk Massa Kota Bima (Suara NTB) Muslimin, anggota tersangka komplotan pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) asal Desa Ncera, Kabupaten Bima, ditahan di Polsek Rasa NaE Barat. Pasalnya, pemuda yang akrab disapa Toton ini diamuk massa saat dia dan komplotannya mencuri sepeda motor di Kelurahan Pane Kecamatan Rasa NaE Barat Kota Bima. Peristiwa ini bermula (Suara NTB/dok) ketika Muslimin dan tiga Yerry T Putra orang kawanannya mencuri sepeda motor di rumah korban, Yusuf, pada Kamis (23/4) sekitar pukul 15.00 Wita. Saat itu, dua dari empat pelaku telah mengambil sepeda motor yang terparkir di depan rumah korban. Hanya saja saat berada di jalan raya, Muslimin yang bertugas mengawasi menilai jika sepeda motor dengan nomor Polisi EA 2885 SZ ini kurang bagus. Motor tua itu ditinggalkan, lalu mereka mencuri sepeda motor lain yang kondisinya lebih bagus. Namun setelah sampai di depan korban, dua pelaku akhirnya dipergoki oleh warga sehingga dikejar. Melihat dua orang kawannya dikejar, Muslimin yang mengendarai sepeda motor vixion juga ikut kabur. Namun apes, Muslimin akhirnya tertangkap dan diamuk massa lantaran sepeda motor yang digunakannya tak hidup. Hingga akhirnya sepeda motor dimaksud pun menjadi sasaran amuk massa. “Muslimin ini tak bisa lari karena sepeda motornya tak mau hidup,” terang Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim, Iptu Yerry T Putra saat dikonfirmasi, Jumat (24/4). Selanjutnya, Muslimin kemudian digelandang ke Mapolsek Rasa NaE Barat dan tengah menjalani proses. “Kasusnya ditangani di Polsek Rasa NaE Barat,” pungkas Yerry. (use)
kan, sedangkan pelakunya pekerja swasta dan mahasiswa,” ujarnya. Taufik mengungkapkan, dalam melancarkan dan menyuplai barang haram tersebut, biasanya pengedar di Bima mendapat pasokan dan kiriman dari luar daerah, dan masuk di Bima dikirim lewat paket bus antarpulau. Masyarakat, lanjut Taufik, apabila melihat transaksi yang mecurigakan, disarankan agar melapor atau menghubungi aparat kepolisian
(ant/bali post)
BERENANG - Sejumlah anak berenang berlatar indahnya bukit di dermaga Moti Soro, Desa Ta’a, Dompu.
Panwaslu Bima Belum Punya Kantor Bima (Suara NTB) – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bima, setelah dilantik beberapa hari lalu, hingga kini belum memiliki kantor. Panwaslu saat ini tengah melakukan koordinasi secara intensif dengan Pemkab Bima guna membahas kesekretariatan dan anggaran, yang memang dibiayai penuh lewat APBD. Ketua Panwaslu, Abdullah, SH, kepada Suara NTB, Jumat (24/4), untuk mengisi kekosongan saat ini, secara kelembagaan pihaknya tengah koordinasi dengan Pemkab Bima. Terhadap pelaksanaan Pilkada Bima, katanya, anggaran Panwaslu akan disediakan oleh APBD Bima. ‘’Anggaran untuk Panwaslu yang ditetapkan kemarin ada Rp 1,2 miliar,” lanjutnya. Panwaslu juga tengah berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Bima, sebab saat ini, KPU tengah sibuk menjaring anggota PPK di tingkat Keca-
matan dan Desa. “Biar bagaimanapun rekrutmen ini tetap di bawah pengawasan kami,” katanya. Panwaslu Bima juga menunggu instruksi dari Bawaslu Provinsi NTB di Mataram, untuk melakukan rekrutmen pengawas di tingkat kecamatan sampai ke desa, Sebab tanpa ada instruksi pihaknya tidak akan melakukan penjaringan, agar agenda Bawaslu dan Panwaslu tetap sinergis. Walaupun beberapa pasangan calon kepala daerah sudah nampak di publik dengan memasang baliho di beberapa titik, dirinya enggan berkomentar banyak, pasalnya sampai saat ini belum ada aturan yang
mengikat mengingat beberapa calon belum mendaftar, juga belum ditetapkan oleh KPU. ‘’Biarkan saja mereka melakukan hal itu,” pungkasnya. (uki)
Abdullah
Bima (suara NTB) Dalam upaya penyebarluasan informasi peraturan dan kebijakan penanaman modal kepada masyarakat khususnya dunia usaha di Kabupaten Bima, Kantor Penanaman Modal Daerah Kabupaten Bima mengadakan sosialisasi, Kamis (23/4). Penanaman modal dinilai harus menjadi bagian dari penyelenggaraan pereekonomian dan ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 58 peserta dari yang terdiri dari unsur Camat, TNI, Polri, pengusaha, UMKM, mahasiswa, perguruan tinggi, HIPMI dan Kadin serta Kapet. Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bima, Drs Muzakir, M.Sc dan menghadirkan narasumber dari BKPM-PT Provinsi NTB, Suwandi, SH, M.Si. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bima, Drs. Muzakir, M.Sc Drs. Muzakir, M.Sc menjelaskan penanaman modal harus menjadi bagian dari penyelenggaraan perekonomian dan ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Tidak hanya itu, juga untuk menciptakan lapangan kerja, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam sistem perekonomian yang berdaya saing meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Oleh karena itu, katanya, sosialisasi UU Nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal ini penting karena terkait kebijakan dasar, pengembangan pen(Suara NTB/uki)
(Suara NTB/uki)
Kota Bima (Suara NTB) Sur (32), oknum rentenir di Kota Bima, dilaporkan oleh nasabah, Sarif Hidayat, warga kelurahan Jati Baru, kecamatan Asakota, Kota Bima. Oknum tersebut diduga telah mengangkut sebuah TV tanpa izin. Akibat perbuatannya ini, Sur pun ditetapkan sebagai tersangka dan rencananya akan ditahan dengan tuduhan pencurian. Kasus yang menimpa oknum rentenir ini bermula ketika pelapor meminjam uang kepada yang bersangkutan pada tahun 2013 lalu. Saat itu, korban meminjam uang sebesar Rp 14,5 juta secara bertahap. Masing-masing pinjaman tersebut dikenai bunga sebesar 20 persen. “Jadi setiap pinjaman itu ada yang Rp 800, ada yang Rp 1 juta lebih. Itu baru bunganya saja,” tutur Sarif, Kamis (23/4). Diakui Sarif, pembayaran pinjaman beserta bunga selama satu tahun berjalan lancar. Namun pada akhir 2014, dia merasa kesulitan dan memberitahukan ke terlapor jika tak mampu lagi membayar bunga pinjaman dimaksud. Hingga akhirnya, sekitar tiga bulan lalu, dia pun meminjam uang di Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp 25 juta. Rencananya selain menutupi hutang, uang tersebut juga untuk kebutuhan lain. Apesnya, saat keluar dari Bank, istrinya berpapasan dengan oknum rentenir dimaksud dan dibawa ke wilayah Tolo Tongga. “Di sana dia merampas uang Rp 25 juta itu. Makannya jika dihitung-hitung, total uang yang sudah saya serahkan sebesar Rp 40-an juta,” terang Sarif. Diakui Sarif, sebenarnya dia tak keberatan uang Rp 25 juta itu diambil oleh pelaku. Menurut pelapor, dia masih memiliki sisa hutang sebesar Rp 7 juta. Sisa hutang itu diberitahukan melalui secarik nota yang dititipkan ke istrinya. Permasalahan ini pun berujung dengan hilangnya televisi di rumahnya. Setelah ditanyakan ke tetangga, baru diketahui jika tv tersebut diambil oleh pelaku saat rumahnya dalam keadaan kosong. Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke aparat Kepolisian atas tuduhan pencurian. Sementara itu, Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim Iptu Yerry T Putra yang dikonfirmasi, Jumat (24/4) menyebutkan, terkait laporan ini pihaknya sudah memeriksa dua orang saksi. Sementara, Sur yang diduga sebagai tersangka juga sudah diperiksa. “Dan, rencananya terhadap yang bersangkutan akan dilakukan penahanan,” tutur Yerry singkat. (use)
Peredaran Narkoba di Bima Meresahkan
anaman modal bagi usaha mikro kecil, menengah, dan koperasi, hak, kewajiban dan tanggungjawab penanaman modal, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan penanaman modal. Lebih lanjut Muzakir mengungkapkan seiring perjalanan waktu dan pergantian pemerintahan, terdapat juga produkproduk hukum lain yang terkini yang berkaitan dengan penanaman modal yang dibuat oleh Pemerintah. Antara lain Peraturan Presiden RI Nomor 27 tahun 2009 tentang pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman modal, Peraturan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014 tentang daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal. Regulasi berkaitan penanaman modal perlu disebarluaskan secara periodik agar para pelaku penanaman modal memahami landasan yuridis penyelenggaraan penanaman modal dan merangsang para pelaku penanaman modal bagi pengembangan usahanya. “Kedepan, penyelenggaraan pelayanan penanaman modal diharapkan berjalan dengan cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata mantan Kepala Bappeda ini. Sementara itu, Narasumber dari BKPM-PT Provinsi NTB Suwandi, SH dalam uraian materi menjelaskan strategi kebijakan investasi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan, maka harus didukung oleh semua pihak yang terlibat dalam penanaman modal. Disamping itu, upaya yang penting dilakukan adalah bagaimana mempertahankan investasi yang sudah lama ada dan berkembang di daerah. Pemerintah maupun masyarakat harus bersama sama menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga dapat mendorong perkembangan investasi. (use)
POLHUKAM
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
Halaman 8
Diancam Lewat Surat dan SMS
Laporan Jumawaluddin Ditolak Polres Lotim
Di Mataram, Satpol PP Masih Dipandang Sebelah Mata Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram diminta memaksimalkan peran Satpol PP dalam mengamankan Perda yang telah dilahirkan baik oleh eksekutif maupun legislatif. Selama ini kinerja Satpol PP dinilai masih belum maksimal. Penyebabnya, kata Ketua Pansus KKU (Keamanan dan Ketertiban Umum) DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Husni Thamrin, MPd, Pemkot Mataram masih memandang Satpol PP sebelah mata. Indikasinya, selain personel yang kurang, anggaran yang disediakan untuk Satpol PP Kota Mataram juga minim. Kondisi ini dianggap berkebalikan dengan tanggungjawab Satpol PP yang sangat besar. ‘’Bahkan Satpol PP ini bisa mengundang, melibatkan SKPD yang lain untuk duduk bersama,’’ ujar Husni Thamrin. Dalam melaksanakan tugasnya, Satpol PP membutuhkan anggaran dan personel yang banyak. Sehingga Perda bisa maksimal dilaksanakan. kondisi Satpol PP yang kekurangan kendaraan operasional dianggap tidak logis. ‘’Ibaratnya, jiwa dari kota itu adalah Pol PP,’’ katanya. Husni Thamrin mengaku prihatin karena di Kota Mataram Satpol PP masih dipandang sebelah mata. Sehinhha kinerja Satpol PP di Kota Mataram belum maksimal. ‘’Sifatnya parsial. Belum ada program yang terjadwal. Ada kejadian baru turun,’’ ucapnya. Seharusnya Satpol PP sudah memiliki program yang jelas. Bila perlu, jadwal itu sudah tersusun untuk setahun. Misalnya untuk pengamanan kos-kosan dan lain sebagainya. Namun Husni Thamrin tidak menampik bahwa Satpol PP di Kota Mataram masih dipandang sebelah mata. Ia meminta Pemkot Mataram agar memposisikan Satpol PP dengan SKPD lainnya. Apalagi tugas Satpol PP paling berat diantara SKPD yang ada. Sebetulnya, sambung politisi PPP ini, Satpol PP memiliki kewenangan yang lebih besar dibandingkan SKPD lainnya. ‘’Karena dia berhak mengundang seluruh SKPD untuk membahas Perda yang telah diselesaikan,’’ katanya. Jangan sampai Satpol PP diposisikan sebagai pesuruh SKPD lain. ‘’Yang penting, komandan Pol PP ini harus percaya diri. Jangan kalah,’’ pintanya. Ia meminta Satpol PP jangan hanya pasif menunggu. (fit)
Ahyar Tak Khawatir Parpol Besar Bangun Poros Baru Mataram (Suara NTB) Empat partai politik (parpol) besar yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Partai Demokrat dan Partai Gerindra telah bersepakat membangun kekuatan atau poros baru pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Mataram 9 Desember mendatang. Meskipun sebelumnya pasangan H. Ahyar Abduh dan H. Mohan Roliskana atau dikenal dengan pasangan AMAN sudah mendaftar ke parpol tersebut, namun dengan dibangunnya kekuatan di masing – masing internal parpol besar tersebut Ahyar Abduh yang juga bakal calon petahana bakal tersandung menduduki Mataram satu. Informasi yang dihimpun Suara NTB, para petinggi partai politik seperti Rahmat Hidayat, Abdul Hadi dan TGB sudah melakukan pertemuan menyangkut Pilkada Kota Mataram. Menanggapi adanya poros baru yang dibangun oleh parpol besar tersebut, Ketua DPD Partai Golkar yang juga Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengaku tidak khawatir dengan adanya poros baru yang sudah dibangun oleh partai besar. Menurutnya, hal tersebut sudah biasa dalam politik bahkan dirinya bersama H. Mohan Roliskana telah menyerahkan formulir pendaftaran kepada partai politik lainnya sebagai komitmen untuk maju pada suksesi mendatang. “Kemarin kita sudah serahkan formulir, tinggal dipertimbangkan lagi oleh parpol,” kata Ahyar Abduh ditemui di Pendopo Walikota Mataram, Jumat (24/4). Pihaknya sedang intens melakukan komunikasi dengan parpol lainnya, sehingga diharapkan parpol tersebut menjadi partai pengusung dalam pemilihan mendatang. Kalaupun parpol besar membangun poros lanjutnya, masih ada partai politik lainnya yang diharapkan sebagai kendaraan politik ke depan. Apakah ada kemungkinan untuk maju melalui jalur independen melihat kisruh di internal Partai Golkar sendiri? Ahyar mengatakan, tidak pernah berpikir untuk maju melalui jalur independen, meskipun di internal Partai Golkar ada persoalan. Ahyar mengaku akan tetap optimis dalam pemilihan kepala daerah mendatang. (cem)
(ant/bali post)
Selong (Suara NTB) Jamawaluddin warga Kokok Putek Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melaporkan Suryadi ke Polres Lotim, Rabu (23/4) lalu. Laporan ini terkait ancaman Suryadi kepada dirinya melalui surat dan SMS. Namun sayang, laporan dilayangkannya itu ditolak oleh Polres Lotim. Padahal, surat yang bernada ancaman dilaporkan hingga dua kali oleh Jamawaludin kepada Polres Lotim. Polres Lotim beralasan, laporan Jamawaluddin belum memenuhi unsur dan bukti yang kuat untuk diproses. Apa yang dilaporkan oleh Jamawaluddin tersebut terkait persoalan sengketa lahan antara Jamawaluddin dan Suryadi. Sebelum dilaporkan itu, Jamawaluddin diduga telah merampas tanah milik anak yatim setempat. Sehingga, beberapa hari kemudian Suryadi mengirim surat ke Jamawaluddin yang disinyalir bernada ancaman tersebut. Dalam lampiran surat yang dikutip oleh Suara NTB, Jumat (24/4) kemarin, Suryadi meminta Jamawaluddin untuk segera mencabut surat pengaduannya ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Selong. Jika tidak, maka Suryadi tidak mau bertanggung jawab kalau terjadi suatu hal yang tidak diinginkan pada diri Jamawaluddin. Kasubag Humas Polres Lotim, AKP. I Komang Samia membenarkan jika ada laporan masyarakat terkait ancaman lewat SMS dan surat tersebut. Hanya saja, katanya, laporan tersebut belum bisa diterima lantaran belum memenuhi unsur pidana. Sementara, hasil interogasi yang dilakukan oleh Reserse Polres Lotim, laporan itu belum memenuhi unsur karena belum bisa untuk dilakukan lidik. Komang menegaskan, laporan masyarakat itu bukan berarti ditolak oleh aparat kepolisian, namun perlu ada kecocokan antara data kepolisian dengan bukti di lapangan. Oleh sebab itu, aparat kepolisian perlu mencari kepastian di lapangan untuk mengkroscek informasi tersebut. Jika benar ada indikasi seperti itu, maka akan dibuatkan laporan resmi. Dikatakannya, pelapor atas nama Jamawaludin itu dua kali mendatangi SPKT Polres Lotim untuk melapor kasus yang sedang dialaminya. Pertama, kata Komang, laporan ditangani oleh SPKT Polres Lotim dan meminta pelapor untuk melengkapi data dan alat bukti. Sementara, pada laporan keduanya, setelah dikaji lebih dalam ternyata belum juga memenuhi unsur untuk diproses. (yon)
MUSNAHKAN - Aparat kepolisan sedang memusnahkan miras.
Ribuan Liter Miras Dimusnahkan Giri Menang (Suara NTB) Sebanyak 4.278 liter miras jenis tuak, brem, arak dan anggur golongan B dimusnahkan oleh Polsek Narmada Jumat (24/4). Miras tersebut dikumpulkan dari hasil operasi aparat Polsek Narmada sejak Januari hingga 5 April. Miras ini disita dari 42 penjual miras di Narmada dan Lingsar Lombok Barat. Kepala Unit Reskrim Polsek Lobar Iptu I Ketut Sukadana mengatakan, barang bukti miras tersebut disita dari para penjual di Dusun Jandawari Desa Narmada. Pemilik miras diberi teguran dan pembinaan. Menu-
rutnya, penertiban terkendala belum ada Perda. “Mereka akan dikenakkan wajib lapor saja terkait alat yang digunakan untuk produksi dan jualan,” ungkapnya. Mira situ disita dari para penjual di pinggir jalan. Ang-
Pilkada Loteng
Sudiartawan Paling Potensial Dampingi Suhaili Praya (Suara NTB) Teka teki prihal figur calon Wakil Bupati yang akan digandeng calon incumbent, H.M. Suhaili, FT.S.H., pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Tengah (Loteng) mendatang, mulai menemukan titik terang. Dari sejumlah nama yang mencuat, nama anggota DPRD NTB dari Loteng, L. Sudiartawan, menjadi kandidat terdepan dan yang paling potensial mendampingi Plt. Ketua DPD I Partai Golkar NTB tersebut. Bahkan kedua figur berpengaruh di Loteng tersebut, informasinya sudah menggelar pertemuan internal, Jumat (24/4) kemarin. Pertemuan itu membahas rencana pembentukan pasangan Suhaili-Sudiartawa, pada Pilkada Loteng mendatang. “Tadi (Jumat kemarin, red) saya memang sudah bertemu dengan pak Bupati Loteng (H.M. Suhaili, FT),” aku L. Sudiartawan membenarkan, saat dikonfirmasi wartawan. Mantan Wakil Ketua DPRD Loteng periode 2009-2014 ini pun tidak menampik, kalau pertemuannya dengan calon incumbent tersebut untuk membahas rencana berpasangan pada Pilkada Loteng mendatang. Selain ada beberapa pembicaraan lainnya. Sesuai dengan tugas masing-masing. “Memang ada pembicaraan terkait persiapan Pilkada Loteng. Termasuk ada beberapa pembicaraan terkait tugas saya sebagai anggota DPRD NTB. Sekaligus rencana investasi,” terangnya. Ia pun
mengaku kalau Bupati Loteng cukup merespon kemungkinan untuk berpasangan pada Pilkada mendatang. Kendati belum final, Sudiartawan mengatakan kalau peluang dirinya berpasangan dengan calon incumbent sudah sekitar 95 persen. Tinggal menunggu pembicaraan terkait detail kesepakatankesepakatan antar kedua belah pihak saja. Menguatnya pasangan Suhaili-Sudiartawan tersebut, kian mempertegas kabar yang mengatakan kalau Partai Golkar dengan Partai Demokrat sudah menjalani komunikasi intensif. Guna membangun koalisi pada Pilkada Loteng mendatang. Dan, kebetulan Partai Demokrat hanya mengincar posisi calon Wabup. Sebelumnya, usai membuka kegiatan O2SN di lapangan umum Muhajirin Praya, Kamis (23/4), Ketua DPD II Partai Golkar Loteng, H.M. Suhaili, FT., mengaku memang tengah membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik. Tidak terkecuali dengan Partai Demokrat. Hanya saja, pembicaraan baru pada tataran awal. Belum sampai persoalan inti. Secara terpisah, pengamat politik Loteng, Bustomi Taefuri, mengaku jika benar-benar terwujud, peluang pasangan Suhaili-Sudiartawan memenangi Pilkada Loteng terbuka lebar. Pasalnya, Sudiartawan bisa merepresentasikan pemilih di wilayah selatan dan Suhaili di wilayah utara. (kir)
gota Komisi IV DPRD Lombok Barat Tunik Hariani mengatakan Perda yang mengatur minuman beralkohol, sejauh ini masih dibahas. Melihat penjualan miras yang masih berlangsung di tengah masyarkat, Perda memiliki
peran penting dalam mengontrol aktivitas penjualan miras. Ia mengatakan, Perda tersebut akan mengatur dari hulu ke hilir tanpa memandang bulu. Baik itu penjual maupun pusat produksi akan dibahas dalam Perda. Camat Narmada Lombok Barat Abdul Manan mengakui pemusnahan ini sudah berulang kali. Bahkan selama ia menjabat sebagai camat, pemusnahan sudah empat kali dengan sekarang. Karena
sanksi teguran lisan dan menghancurkan produknya, tidak akan memberhentikan penjualan miras. Ia meminta kepada DPRD Lobar untuk mengatur Perda lebih tegas. “Artinya aturan yang dibuat tidak membuat kami ragu untuk bertindak,” tegasnya. Tokoh masyarakat TGH. H. Yusi Adnan BA, menyayangkan perilaku masyarakat. Bahkan ia mengakui ada tradisi yang tidak baik untuk ditiru dan harus segera ditindak. (rai)
Polisi Tangkap Terduga Teroris di Makassar Jakarta (Suara NTB) Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap orang berinisial MB, yang diduga teroris, di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (24/4) pukul 09.00 Wita. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Agus Rianto di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (24/4), mengatakan bahwa MB ditangkap di Jalan Pajjaiang, Kelurahan Manuruki, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Menurut dia, MB memfasilitasi keberangkatan warga negara Indonesia (WNI) ke Suriah untuk bergabung dengan kelo m p o k Negara Islam
Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS). Selain itu, menurut penelusuran tim Detasemen Khusus 88, MB juga mengetahui rencana
pelemparan bom Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2012 dan menampung orang-orang yang diduga teroris yang masuk daftar pencarian orang polisi. (ant/ bali post)
(ant/bali post)
TANGKAP - Polri menangkap satu orang yang diduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (24/4)
Jendela Sastra
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
Halaman 9
CERPEN
Kenangan Pendaki Gunung Muftirom Fauzi Aruan
Saya hanya tukang potong rambut biasa, yang tinggal di sebuah perkampungan di antara Gunung Sinabung dan Sibayak. Saya tak biasa memotong rambut dengan modelmodel rambut yang saya anggap aneh. Saya hanya biasa memotong rambut orang-orang kampung yang banyak menghabiskan waktu di ladang sayur dan buah. Tapi hampir magrib waktu itu, ketika saya akan menutup kedai, seorang lelaki yang amat menyeramkan datang memohon untuk memotong kenangannya. LELAKI itu membuat saya bergidik. Ia mempunyai tubuh yang tinggi, rambut lurus berwarna pirang yang sangat lebat dan panjang hingga tanah, kumis dan janggut juga panjang berwarna pirang. Ia memakai baju kaus pendek dan celana buntung lusuh pula. Kulitnya dekil bagai bertahun-tahun tak mandi. Saya menduga bahwa lelaki itu adalah hantu atau perampok. “Maaf, aku sudah tutup,” kata saya. “Tolonglah, Kawan, aku sudah tak tahan lagi menahan derita ini,” katanya. “Maaf, aku sudah tutup, aku mau pulang,” saya ulangi, menahan rasa takut dan geram. Lalu ia mendorong tubuh saya hingga tersungkur masuk ke dalam kedai. Saya ingin berteriak, tapi ia jongkok lalu menutup mulut saya. “Jangan takut, aku tak akan melukaimu. Aku hanya ingin kau memotong kenanganku, tolonglah,” katanya. Ia melepaskan tangannya dari mulut saya lalu membantu saya berdiri. “Aku tukang potong rambut, bukan tukang potong kenangan,” kata saya. “Ya, aku tahu. Rambut, kumis, dan jenggot yang panjang ini adalah kenangan aku bersama kekasih aku. Aku tak ingin mengingat kenanganku bersamanya,” jelasnya sambil meletakkan pantat di bangku antrean. “Di mana rupanya kekasihmu sekarang?” tanya saya. “Aku tak tahu,” ia memalingkan pandangan keluar pintu, “andai aku tahu di mana kekasihku berada, tentu saja aku tak punya rambut sepanjang ini.” Ia kembali menoleh kepada saya. Saya lihat air mukanya berubah sedih. Saya mendalami perasaannya, bagaimana rasanya jika saya yang berpisah dengan kekasih saya. “Aku dan kekasihku suka mendaki gunung. Beberapa gunung yang ada di Indonesia ini sudah kami daki,” katanya. Sedari tadi saya memang berpikir bahwa ia bukanlah orang Indonesia. Itu terlihat dari warna rambutnya yang pirang. “Saya berasal dari Belanda,” katanya, seolah mengetahui isi
hati saya. “Kekasihmu?” tanya saya. “Sama,” jawabnya. Saya terkejut mendengar jawabannya. *** Ia mulai bercerita tentang kenangannya bersama kekasihnya. Terakhir kali mereka berjumpa ketika mereka samasama mendaki gunung Marapi di Sumatera Barat. Di puncak gunung Marapi itu, ia mengungkapkan perasaannya bahwa ia ingin menikahi kekasihnya. Tapi kekasihnya membuat tantangan, “jika memang benar-benar ingin menikahi aku, maka kita harus berpisah di sini, lantas bertemu di sebuah puncak gunung yang berada di Tanah Karo, Sumatera Utara. Jika kita bertemu tapi tak di puncak gunung yang ada di sana, kita batal menikah,” kata kekasihnya. “Tantangan ini tak terlalu berat, kan?” tanya kekasihnya. “Tidak, sama sekali tidak,’ jawabnya. “Baiklah, kau turun terlebih dulu dan berangkat ke Tanah Karo, lalu sepuluh jam kemudian aku akan turun menyusulmu, bagaimana?” tanya kekasihnya. “Ya, baiklah,” jawabnya. Maka ia pun turun dari gunung Marapi, meninggalkan kekasihnya sendirian, menuruti tantangan kekasihnya. Ia menumpang bus ke Tanah Karo menghabiskan waktu puluhan jam. Sampai di tanah Karo ia tersadar, ada dua gunung, Sinabung dan Sibayak. Ia bingung, gunung Sibayak atau Sinabung yang dimaksud kekasihnya. Ia berpikir harus memilih salah satu dari dua gunung itu. Sesuai kesepakatan ia dan kekasihnya, kekasihnya akan membatalkan pernikahan jika mereka bertemu di tempat lain; bukan di puncak gunung. Lantas ia memilih gunung Sinabung yang ia daki. Dari pinggiran Lau Kawar, ia mulai mendaki gunung Sinabung. Sepanjang pendakian ia berdoa bahwa gunung yang ia pilih adalah gunung yang dimaksud kekasihnya dan, kekasihnya akan menyusulnya lalu mereka bertemu di puncak gunung. Ia sampai di pucak gunung Sinabung. Ia rasakan udaranya sangat dingin dan sejuk. Dari
(TS Lan)
puncak gunung ia bisa melihat Lau Kawar serupa dengan kolam, seperti sangat dekat, seolah-olah ia bisa melompat ke sana. Di puncak gunung ia menghabiskan waktunya berpuluhpuluh jam untuk menunggu kedatangan kekasihnya, tapi belum datang juga. Ia ingin turun dari puncak gunung Sinabung lalu naik ke puncak gunung Sibayak, tapi ia khawatir akan bertemu kekasihnya dalam perjalanan, tentu itu akan membatalkan pernikahan mereka. Maka ia urungkan dan tetap menunggu kekasihnya di puncak gunung Sinabung. Minggu, bulan, dan tahun berganti, tapi kekasihnya tak pernah muncul juga. Rambutnya yang dulu cepak sudah menjadi panjang, begitu pula dengan kumis dan jenggotnya. Untuk mengisi perutnya ia makan tumbuh-tumbuhan dan hewanhewan yang ada di sana. Untuk minum ia menampung air hujan dan embun. Dalam belasan tahun ia menunggu kekasihnya di puncak gunung Sinabung. Ia berpikir bahwa kekasihnya memang berada di puncang gunung Sibayak dan terus-menerus
menunggunya di sana. Maka ia putuskan untuk turun dari puncak gunung Sinabung lalu naik ke puncak gunung Sibayak. Tapi ia tetap tak menemukan kekasihnya di puncak gunung Sibayak. Namun ia bersabar, dan yakin bahwa kekasihnya, di mana pun berada, akan datang menemuinya di puncak gunung Sibayak. Bertahun-tahun ia menunggu kekasihnya, tapi tak kunjung muncul juga. Lantas ia berpikir bahwa kekasihnya telah mempermainkannya. Ia beranggapan bahwa kekasihnya tak ingin menikah dengannya, itu terbukti dari tantangan yang diajukan kekasihnya. Maka ia putuskan untuk turun dari puncak gunung Sibayak, dan tak akan pernah ingin mengingat kenangan ia bersama kekasihnya. *** Saya terharu mendengar kisah cintanya. Saya pandangi wajahnya yang seram sekaligus memancarkan kesedihan. Ia berhenti bercerita, lalu menyuruh saya memotong rambut, kumis, dan janggutnya. Ia duduk di kursi pangkas, lalu saya mulai memotong rambutnya. “Rambut ini, dulu sering
dibelai dan dicium kekasihku. Aku ingin membuangnya dari hidupku,” katanya. “Kumis ini, dulu ia sangat menyukainya. Ketika kami berciuman, ia sangat terangsang tersentuh kumisku,” katanya lagi. “Janggut ini, dulu ia sangat mengaguminya. Menurutnya, seluruh nabi mempunyai janggut. Itu menunjukkan kesalehan. Tapi kekasihku pandai merayu dan pandai pula mengkhianati janjinya,” lanjutnya. Sambil memotong rambutnya, saya bertanya kepadanya, “Apakah setelah memotong rambut kau benar-benar tak akan mencari kekasihmu?” “Ya, aku tak ingin lagi bertemu dengannya. Apa gunanya mencari wanita yang pernah mengkhianati?” jawabnya. “Terus, apa yang akan kaulakukan setelah ini?” tanya saya. “Aku akan kembali ke Belanda,” jawabnya. Setelah sekitar tigapuluh menit, aku selesai memotong rambutnya, kumis dan jenggotnya sampai habis. Ia tampak begitu tampan sekali. Ia tersenyum memegang kepalanya yang plontos, dan wajahnya yang bersih dari bulu.
“Kawan, berapa ongkos memotong rambutku?” tanyanya. “Apakah kau mempunyai uang?” saya bertanya balik. “Tidak,” jawabnya. “Khusus untukmu hari ini gratis,” kata saya. “Terima kasih, Kawan, terima kasih,” katanya sambil memeluk saya. “Terima kasih kembali,” kata saya. Lalu ia izin pamit. Ia tampak bahagia berjalan gontai menjauhi perkampungan. Saya merasa aman. Saya pernah mendengar cerita yang sama dari seorang wanita asal Belanda yang juga menunggu kekasihnya di puncak gunung Sibayak dan Sinabung. Sekarang wanita asal Belanda itu berada di rumah saya. Ia sedang mengandung buah hati kami. Pasti ia sedang menunggu saya pulang ke rumah. Tanjung Pasir, 2015
Muftirom Fauzi Aruan, tinggal di Tanjung Pasir, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.
PUISI Lailatul Kiptiyah Ayah
~Ngaini bin Khahar
di luar, ada sedih yang berkumpul waktu juga matahari jatuh lamban di antara daun, tubuh dan bayangan kuambil ke dalam wadah segenggam beras bercampur kembang dan irisan daun-daun puring kupandang pada duka di samping rumah; sisa basah pada tanah seusai mandi dan wudhu (bilur memanjang dari garis tanganku) di luar, ada keberangkatan yang menyusul kulepas beras, kembang dan irisan daun-daun puring kusisipkan selembar ke lengkung kerudung (kukekalkan dalam doa yang suwung) namun di atas mata langit begitu terang begitu terang membuka jalan untuk kami menuju ke tanah makam Blitar, 22-23 November 2014
Makna Lain dari Kata-kata
Dari Pintu Pagar Ini
Di Hari Senja
kutangkap darimu, kata-kata yang kerap mudah terbang seringan awan lalu jatuh menerpa kulit, memar merambat ke pohon luka terdekat mencari lekuk terhangat yang hilang dari sebuah pelukan
dari pintu pagar ini tempatku berangkat dan kembali
di hari senja dermaga mulai sepi akar bakau dan pantai yang menua burung terbang satu dua
jauh di kedalaman lubuk mata perempuan Mataram, Oktober 2014
bunga-bunga rumput bulu kupu-kupu daun-daun kering sewarna coklat madu sepasang langkah di atas trotoar bau tubuh oleh matahari hasrat rindu yang sepi pun cinta yang liat tersiram asin jarak ini hanyalah lagu lirih yang berputar sementara dalam rintihan warna biru dari detak-detak sepatuku
ada jejak kerang juga kepiting samar menurih pasir namun tangan angin yang dingin segera menghapusnya hanya keheningan dan amuk ombak mendera bagai luka jarak menggenapkan retak dada kita 2013-2014
Jakarta, 2014
Lailatul Kiptiyah, lahir dan besar di Blitar-Jawa Timur. Setelah lama bekerja di Jakarta, sekarang menetap di Mataram-NTB.
PENDIDIKAN
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
Halaman 10
Pelaporan Belum Rampung
AKN Mataram Terancam Dibekukan
Basket Jadi Andalan CABANG olahraga (cabor) basket menjadi andalan SMPN 1 Narmada Lombok Barat (Lobar)untuk meraih prestasi membanggakan bagi siswa. Banyak prestasi yang telah diraih tim basket SMPN 1 Narmada dan telah mengharumkan nama sekolah. Kepala SMPN 1 Narmada Badri, mengungkapkan, dalam melakukan pembinaan pada siswa, tidak harus dipaksa menggeluti bidang-bidang tertentu di sekolah. Cukup melihat aktivitas siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler, maka sekolah akan melakukan (Suara NTB/rai) pembinaan khusus. Badri “Kalau siswa tidak minat tidak usah dipaksa. Tapi kalau kita lihat, bidang basket ini digemari semua siswa. Dan ini jadi andalan sekolah,” terangnya pada Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (24/4). Tenaga pendidik yang pernah mengabdi di SMPN 4 Kota Bima tahun 80-an ini, menambahkan, jika cabor tidak hanya sekadar diminati oleh siswa. Tapi bagaimana ketekunan siswa bisa dibuktikan dengan prestasi. Salah satunya pernah menjuarai lomba basket tingkat kabupaten. Pengganti H. Mahmud, SPd, MSi, ini mengaku, tim basketnya belum pernah berlaga di tingkat provinsi. Namun, adanya pengalaman timnya berlaga di tingkat kabupaten memberi stimulus kepada siswa agar mampu bertarung di level provinsi hingga nasional. “Tingkat kabupaten pernah juara satu dan ini menurut saya awal yang baik bagi sekolah,” katanya. Dalam waktu dekat, ujarnya, tim basket SMPN 1 Narmada akan berlaga di tingkat kabupaten. Mereka akan menghadapi beberapa tim basket dari sekolah di Lobar. Adanya kejuaraan ini, lanjutnya, diharapkan mampu memberikan prestasi terbaik sekaligus lolos ke tingkat provinsi. (rai)
Pemahaman Masyarakat Rendah
18 Ribu Anak di KLU Belum Terakomodir PAUD
Rusli Hamdi
(Suara NTB/ari)
Tanjung (Suara NTB) Angka Partisipasi Kasar (APK) anak usia 0-6 tahun yang mengenyam pendidikan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau kelompok bermain masih sangat rendah. Hingga akhir tahun 2014, tercatat jumlah anak yang mengikuti PAUD sebanyak mendekati 6.000 orang. Sebaliknya data yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), memperlihatkan jumlah anak di rentang usia 0-6 tahun sekitar 24 ribu orang. Demikian diakui Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Lombok Utara (KLU), Drs. Suhrawardi, melalui Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga (PLSPO), Ir. Rusli Hamdi, MM, kepada wartawan, Jumat (24/4). Menurut Rusli Hamdi, dengan cakupan anak-anak usia dini yang terlibat di PAUD baru menyentuh 6 ribu orang, maka masih ada 18 ribu anak lagi, atau sekitar 75 persen dari 24 ribu anak yang tidak terakomodir oleh kelompok bermain. “Data baru yang kita terima dari Dukcapil, tercatat anak usia 0-6 tahun sebanyak 24 ribu. Tentu kita sangat kaget, karena dengan validitas data Dukcapil, berarti persentase AKP kita sangat rendah, hanya 25 persen,” ungkap Rusli. Rusli mengutarakan, partisipasi masyarakat dalam menyediakan fasilitas PAUD cukup besar. Hal ini ditandai dari ketersediaan lokasi tempat pembangunan PAUD yang bersumber dari hibah masyarakat. Hingga triwulan I – 2015, di KLU telah berdiri sebanyak 187 lembaga PAUD dan kelompok bermain. Sebaran jumlah ini pun relatif merata di 5 Kecamatan atau pun 33 Desa yang ada. Mengacu jumlah dusun di KLU sebanyak 333 dusun, analisa Rusli, maka cakupan lembaga yang sudah dipenuhi sebanyak 56 persen. Sementara 146 dusun lain yang belum memiliki PAUD/Kelompok bermain, akan menjadi tantangan berat untuk diselesaikan. “Untuk mengejar cakupan, jelas kita harus mewujudkan target 1 PAUD di 1 dusun. Setelah kami pelajari, memang letak masalah rendahnya AKP ini ada pada pemahaman masyarakat yang rendah, karena PAUD belum masuk Wajib Belajar,” ungkap pria yang menjabat sebagai Dekan Fakultas di salah satu PT di Mataram ini. Lebih lanjut, kata Rusli, pemahaman masyarakat ini harus diintervensi dengan diberikan sosialisasi sebagaimana yang telah dilakukannya secara bergerilya dengan Bunda PAUD. Namun tentu upaya dari level top (kabupaten) tidaklah cukup, sehingga pemahaman di tingkat camat dan kepala desa juga harus ditumbuhkan agar terjadi sinergi aparatur pemerintahan itu dengan Bunda PAUD Kecamatan dan Bunda PAUD Desa. Tantangan lainnya, menurut dia, tidak lepas dari kultur yang berkembang di masyarakat mengikuti tradisi yang melibatkan anak usia dini. Misalnya, saat orang tua panen hasil kebun, tidak jarang anak usia dini yang harus berada di kelompok bermain, turut diajak ke kebun. Demikian pula, jika sewaktu-waktu orang tuanya pergi kondangan (begawe), anak-anak kerap diikutsertakan. Sehingga waktu yang seharusnya dipergunakan anak untuk bermain sambil belajar terlewatkan begitu saja. Rencana ke depan, Bidang PLS PO akan meminta dukungan anggaran dari DPRD untuk memberi ruang dalam proses penambahan lembaga PAUD di sisa 146 Dusun yang ada. Upaya sosialisasi juga akan ditingkatkan, dengan melibatkan Kepala Desa dan Bunda PAUD Desa sebagai pemegang otonomi desa, sehingga gaung PAUD di desa dan dusun lebih semarak. “Sejauh ini kita turun ke desa-desa melakukan sosialisasi, tetapi volumenya memang masih sedikit. Bagaimanapun kita harus meningkatkan APK, minimal mendekati APK Provinsi sebesar 60 persen lebih. Kalau dengan kondisi saat ini, APK PAUD KLU paling rendah se NTB,” pungkas Rusli. (ari)
Mataram (Suara NTB) Akibat belum rampungnya pelaporan pengelolaan Akademi Komunitas Negeri (AKN) Mataram selama tiga semester, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) men-deadline AKN Mataram segera menyelesaikan pelaporan hingga akhir April. Jika tidak rampung, ancaman pembekuan menanti AKN Mataram. Kepada Suara NTB, Jumat (24/4), Koordinator AKN Mataram Dr. Lalu Basuki Rahman, M.Pd, menjelaskan segala bentuk pelaporan yang belum tuntas menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan AKN Mataram. Untuk itu, ia meminta agar mantan Koordinator AKN Mataram sebelum dirinya segera menyelesaikan segala bentuk pelaporan termasuk laporan keuangan selama tiga semester demi keberlangsungan proses pembelajaran di AKN Mataram sebagaimana yang dituntut Dikti. “Laporan itu harus tuntas dulu baru proses akademik berjalan baik. Apalagi banyak agenda menanti yaitu menyusun renstra, statuta, menyusun standar pengendalian mutu internal dan harus ada pernyataan sertifikat tanah yang diperuntukkan bagi
pendirian perguruan tinggi oleh Pemkot Mataram,” ujarnya menjelaskan. Basuki mengaku segala bentuk pelaporan tersebut belum rampung, sehingga AKN Mataram terancam dibubarkan. “Padahal membuat perguruan tinggi itu sulit, pas awal mendirikan dulu banyak kendala. Kasihan kan kalau dibubarkan garagara laporan pengelolaan yang belum tuntas”, kata pria yang menjabat Koordinator AKN Mataram berdasarkan SK Dikpora Kota Mataram tertanggal 2 Januari 2015 dengan Nomor 420/1092/A3/ Dikpora/2015 menggantikan Drs. H. Mustain, MM, ini Untuk itu, Basuki berharap agar Mustain serius menanggapi ancaman Dikti tersebut dan segera menyelesaikan laporan pengelolaan AKN se-
lama menjadi Koordinator AKN. Apalagi Dikpora juga berharap agar proses pembelajaran AKN Mataram segera normal demi kebaikan dunia pendidikan di Kota Mataram. Diakuinya, awal mula berdirinya AKN pada 2012 silam. Kota Mataram ditunjuk sebagai kota yang menyelenggarakan AKN sebagai model pendidikan vokasi sesuai amanat UU Dikti Nomor 12 tahun 2012 dan memperoleh SK Mendikbud Nomor 161 tahun 2012 untuk mendirikan AKN dengan pola PP Nomor 30 tahun 2010 tentang pendirian prodi di luar domisili(PDD). Akhirnya, disepakati AKN Mataram berada di bawah Politeknik Bali sebagai kampus PDD. Dengan proses panjang pendirian AKN Mataram, Basuki mengaku sangat disayangkan jika kemudian dibubarkan.
(Suara NTB/dys)
TUNJUKKAN - Lalu Basuki Rahman menunjukkan SK dari Dinas Dikpora Kota Mataram sebagai Koordinator AKN Mataram yang baru. Selain itu, Basuki juga berharap agar Direktur Politeknik Bali segera merespons surat revisi pengelola AKN Mataram yang sudah dilayangkan Dikpora Kota Mataram beberapa waktu lalu dengan pertimbangan revisi dilakukan,
karena adanya mutasi Kadis Dikpora Kota Mataram dan diangkatnya Mustain selaku Koordinator AKN Mataram yang lama sebagai Kepala Bagian Agama pada Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda NTB. (dys)
Siswa SMPN 1 Pringgabaya Harus Serius Hadapi UN Selong (Suara NTB) Kepala SMPN 1 Pringgabaya, Sukmadi, SPd, mengingatkan siswa kelas IX yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN) tetap serius mempelajari empat mata pelajaran yang diujiankan. Empat mapel tersebut yaitu Matematika, bahasa Indonesia, IPA dan Bahasa Inggris. Sukmadi, mengaku, adanya perubahan sistem kelulusan yang tidak lagi menjadikan hasil UN sebagai tolak ukur kelulusan, namun siswa harus tetap serius mempersiapkan diri menghadapi UN. Karena bagaimana pun, pelaksanaan UN merupakan media evaluasi atas proses belajar siswa. Untuk itu, meski tidak menentukan kelulusan tapi penting untuk dipersiapkan dengan matang agar hasilnya pun baik. Selain itu, hasil UN juga bisa digunakan siswa untuk
menentukan sekolah favorit yang diinginkan pasca-lulus. Oleh sebab itu, siswa diminta untuk tidak sekali-kali meremehkan UN. Begitu pun dengan segala bentuk persiapan UN, seperti pengayaan materi UN. Dalam hal ini, aku Sukmadi, pihak sekolah selama ini telah berusaha keras mempersiapkan segala hal untuk persiapan hadapi UN. Selain itu Sukmadi mengingatkan agar siswa dapat tetap menjaga diri dari segala bentuk aktivitas negatif yang dapat merugikan diri sendiri. Sehingga berakibat pada terganggunya pelaksanaan UN. Sukmadi berharap siswa senantiasa menjaga akhlak mereka mengingat komponen kelulusan sekarang tidak lagi ditentukan oleh aspek kognitif semata, tapi juga aspek psikomotorik dan afektif. (dys)
Pesta Bikini Bertentangan dengan Tujuan Pendidikan Jakarta (Suara NTB) Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mendukung pembatalan rencana pesta bikini bertajuk “Splash After Class” yang diperuntukkan bagi pelajar di sejumlah SMA/ SMK di Jakarta dan Bekasi dalam rangka merayakan kelulusan ujian nasional (UN). “Saya mendukung dibatalkannya acara tersebut, karena bertentangan dengan prinsip-prinsip dan tujuan pendidikan anak Indonesia,” kata Yohana Yembise melalui siaran pers di Jakarta, Jumat. Yohana mengatakan, perayaan semacam itu sama sekali tidak mencirikan identitas anak didik Indonesia. “Serta berpotensi merusak karakter dan menjauhkan generasi bangsa dari keberhasilan meraih masa depan yang harus diupayakan dengan kerja keras, disiplin dan mental yang tangguh,” katanya. Anak-anak Indonesia, tambah dia, dapat mengekspresikan rasa syukur dengan cara-cara yang baik, bukan dengan berpesta bikini seperti itu. “Saya mengimbau
kepada masyarakat, orang tua, serta para guru, agar lebih giat melindungi anak dari berbagai kegiatan negatif, dan mencegah keterlibatan anak dalam kegiatan lainnya yang tidak mendidik, tidak bermanfaat, dan berpotensi menghancurkan masa depannya. Mari selamatkan anak-anak kita, karena mereka adalah masa depan kita semua,” katanya. Sementara itu, pada pemberitaan di sejumlah media massa diketahui bahwa acara tersebut dibatalkan dan pihak penyelenggara meminta maaf kepada sejumlah sekolah di Jakarta dan Bekasi, yang namanya tercantum dalam undangan dan beredar di beberapa media sosial serta pemberitaan belakangan ini. Penyelenggara menyatakan tersebarnya berita serta kehebohan yang terjadi diakibatkan oleh kesalahan dari tim promosi mereka. Penyelenggara juga menjelaskan jika “dresscode” asli dalam acara yang rencananya digelar tanggal 25 April 2015 tersebut adalah Summer Dress, semacam gaun-gaun santai dengan tema “Pool Party” dan bukan bikini. (ant/bali post)
(Suara NTB/ars)
JUMPA PERS - Kepala Ombudsman Perwakilan NTB Adhar Hakim (tengah) saat menggelar jumpa pers terkait pelaksanaan UN tingkat SMP agar pelaksana pendidikan menghindari kecurangan saat UN berlangsung.
’’Warning’’ Kecurangan UN SMP
Ombudsman Panggil Kepala Dinas Dikpora Mataram (Suara NTB) Belajar dari pengalaman dugaan kebocoran kunci jawaban pada Ujian Nasional (UN) SMA beberapa waktu lalu, pemerintah kembali diingatkan agar peristiwa yang sama tidak terjadi pada UN SMP yang dimulai bulan Mei nanti. “Kami berharap pada ujian SMP, pemerintah daerah serius untuk mencegah praktik kurang patut selama UN, baik dilakukan peserta didik maupun penyelenggara,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTB, Adhar Hakim, SH, Jumat (24/4). Jika ingin tertib, jauh dari kecurangan, ada pedoman yang disampaikan BNSP melalui Prosedur Operasional Standar (POS) yang sudah dikeluarkan. Pada POS itu, di dalamnya sudah diatur ket-
at mekanisme penyelenggaraan UN, mulai dari ruang ujian yang harus steril dari penggunaan alat komunikasi, apalagi munculnya carik kertas yang diduga kunci jawaban. Tatib itu juga mengatur pengawas. Seperti pengalaman memantau UN SMA sebelumnya,banyak ditemukan pelanggaran POS. seperti siswa terlihat menyontek kunci jawaban, membawa handphone. Sementara pelanggaran lain, pengawas tidak berdiri mengamati paling belakang, bahkan ada pengawas yang ngobrol di luar ruang ujian. “Agar tidak ditemukan lagi praktikprakt-k (kecurangan) sebelumnya, sehingga POS itu wajib dilaksanakan secara tepat,” harap Adhar. karena harus diakui, lanjut Adhar, pelanggaran POS
UN, yang mengarah pada kecurangan terjadi saat UN SMA. Hanya saja,ketika informasi itu disampaikan, pihak Dikpora Kota Mataram selalu membantah, bahkan terkesan berkelit. Untuk itu, pihaknya sudah melayangkan panggilan paksa terhadap Kepala Dikpora Kota Mataram untuk hadir klarifikasi terkait temuan sebelumnya dengan jadwal Selasa pekan depan. Dia sebenarnya berharap, ketika temuan itu terpublis, ditindaklanjuti dengan pembenahan internal, khususnya di sekolah. “Jangan terlalu gampang statemen. Fakta di lapangan masih terjadi pelanggaran, modusnya jelas. Jangan pihak-pihak terkait pandai ngeles. Lebih bagus sama- sama, mari perbaiki,” ajaknya. (ars)
Sekolah vs Pasar di Terara
Dikhawatirkan Timbulkan Gejolak di Masyarakat Alasan demi membangun pasar di wilayah Terara Kabupaten Lombok Timur (Lotim), salah satu sekolah yakni SDN 7 Terara menjadi korban penggusuran. Kini para siswa terpaksa harus belajar di kantor Desa Terara dengan fasilitas seadanya. KONDISI itu menjadi perhatian sejumlah pihak. Tidak terkecuali para wakil rakyat Lotim, khususnya Komisi II yang membidangi pendidikan dan kesehatan. Anggota Komisi II, M. Yusri Jumat (24/4) meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) segera
memberikan solusi secepatnya. Kekhawatiran dewan ini sangat beralasan, setelah melihat kondisi di tengah masyarakat tak kunjung tertanganinya persoalan sekolah ini, maka akan berakibat buruk pada kondisi keberlangsungan program pembangunan pasar. “Saya khawat-
ir ini akan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, kalau sudah begitu pasar terancam tidak jadi,” ucapnya. Hasil komunikasi dengan masyarakat sekitar, teranyar menginginkan segera dibangun. Dikpora diminta segera merespons keinginan masyarakat tersebut. Di mana, masalah pendidikan ini merupakan skala prioritas dan diminta tidak dinomorduakan. Pembangunan pasar sebagai salah satu aspek pembangunan perekonomian masyarakat dipandang sangat penting. Hanya saja diminta tidak mengorban-
kan pendidikan. Pada pembicaraan awal sebelum dilakukan penggusuran, ada rencana untuk regrouping atau menyatukan sekolah ini dengan sekolah terdekat. Hal ini berdasarkan pertimbangan kondisi sekolah yang sudah banyak siswa yang mulai berkurang. Akan tetapi, masyarakat sekitar setelah pertemuan terakhir menolak untuk melaksanakan rencana penggabungan dan menginginkan gedung baru. Sekolah terdekat jaraknya cukup jauh dari permukinan siswa-siswa yang bersekolah di SDN 7 Terara. Di samping itu ada keharusan menyeberang membuat pihak keluarga rata-rata mengkhawatirkan kondisi keselamatan anak-anaknya saat menyeberangi jalan nasional. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim, Mahsin saat coba dikonfirmasi belum pernah bisa memberikan penjelasan. Saat diminta waktunya untuk wawancara beberapa waktu lalu, Mahsin hanya menjawab
nanti saja sambil berlalu. Kepala SDN 7 Terara, Hj. Marhamah menyatakan sebelumnya, kondisi tempat para siswanya belajar saat ini sangat tidak representatif dan tidak nyaman. Jumlah siswa yang ada di sekolah ini pun jumlahnya terus berkurang. Awalnya siswa SDN 7 Terara ini 162 orang. Semenjak isu penggusuran, jumlah itu terus berkurang hingga tersisa saat ini tinggal separuhnya. Sementara Bupati Lombok Timur H. Moch Ali Bin Dachlan sudah memerintahkan Dikpora segera menuntaskan persoalan SDN 7 Terara itu. Diakuinya, SDN 7 Terara berdasarkan laporan dari Kadis Dikpora awalnya akan melakukan penggabungan. Namun dalam perkembangannya terjadi perubahan rencana. Bupati pun baru mengetahui persoalan belum beresnya penanganan kasus SDN 7 Terara pascapenggusuran ini. Ia pun memerintahkan, kepada para siswa bisa bisa masuk sore dulu ke sekolah terdekat sebelum gedung baru dibangunkan. (rus)
Halaman 11
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
Janji KONI NTB
Iswandi
PSSB Optimis Jalani Musim Divisi Utama 2015 Taliwang (Suara NTB)Meski tak membuka secara luas proses persiapannya, Persatuan Sepak Bola Sumbawa Barat (PSSB) mengaku sangat optimis menghadapi kompetisi Divisi Utama musim 2015 ini. Dengan tetap mempertahankan materi pemain lama dan 80 persen diantaranya pemain lokal NTB, klub kebanggan publik KSB ini siap menjadi yang terbaik di Grup 5 Divisi Utama. “Semuanya sudah kita siapkan. Yah pemainnya, manajemennya dan terutama pembiayaannya,” jelas Sekretaris PSSB Manurung kepada media ini, Jum’at (24/4) kemarin. Selain melakukan pemantapan manajemen dan susunan pemain, PSSB melakukan penggantian pelatih. Sebelumnya kata Manurung, manajemen sempat membangun kesepakatan dengan pelatih H. Khairdir. Tetapi pada akhirnya keputusan manajemen menunjuk Isman Jazulni sebagai aritek baru PSSB selama musim ini. “Dengan H. Khaidir kita gagal, karena keduluan dengan PSMS Medan. Beliau nampaknya lebih memilih ke sana (PSMS, red),” timpalnya. Berdasarkan keputusan PT Liga Indonesia (LI), kick off kompetisi Divisi Utama akan dimulai pada tanggal 26 April mendatang. PSSB sendiri yang berada di Grup 5, pada pembukaan itu akan melakoni laga perdananya. PSSB akan bertandang ke markas PS Badung Denpasar Bali. “Pas pembukaan besok (Minggu, red) itu kita juga langsung bermain melawan PS Badung di kandangnya,” terangnya. Di Grup 5 Divisi Utama, terdapat 10 klub yang bergabung. Selain PSSB dan PS Badung, delapan klub lainnya diantaranya, Persida Sidoarjo, PSBK Blitar, Laga FC, Perssu MU, Persekam Metro FC, Persekap Kota Pasuruan, Persebo Bondowoso dan terakhir Persewangi Banyuwangi. “Penentuan klub dalam grup oleh PTLI disesuaikan dengan wilayah geografis terdekat antar klub,” papar Manurung. Ia menyatakan, rata-rata klub yang tergabung di Grup 5 merupakan tim yang terhitung kuat. Namun demikian Manurung, sangat optimis PSSB akan mampu berbicara banyak dan lolos di fase grup. “Tentu tiap tim sudah mempersiapkan diri lebih matang lagi. Tapi kami yakin bisa mengatasi permainan mereka dengan materi pemain lokal,” tegasnya optimis. Pada bagian lain, ditanya soal kewajiban keuangan klub yang belum tuntas musim lalu? Manurung mengatakan, PTLI memang mempersyaratkan klub agar menuntaskannya. Hal itu pun oleh manajemen bersama sponsor telah mengambil sejumlah langkah stategis sehingga PSSB tetap bisa masuk sebagai klub peserta Divisi Utama. “Intinya sudah beres, nanti sambil jalan akan dituntaskan. Lagian sekarang kita masih tetap dengan sposor yang sama yakni PT Indotan Sumbawa Barat (ISB). Jadi semua beres dan kita akan mulai bertanding hari Minggu nanti di Denpasar,” pungkasnya. (bug)
kan di ajang multi event olahraga tingkat nasional. Prestasi yang sudah dibuat kontingen NTB di PON Riau 2012 dengan meraih lebih dari target 10 medali emas, yakni 11 emas, 5 perak dan 8 perunggu membuat daerah NTB diperhitungkan di kancah na-
sional. Berkat prestasi atlet NTB di PON Riau 2012 lalu sejumlah daerah maupun provinsi besar di Indonesia, seperti Banten, Kalimantan Timur (Kaltim) telah datang ke NTB untuk belajar tentang keberhasilan NTB di PON Jabar 2012. Mereka kagum dengan prestasi NTB di PON 2012 yang meningkat lebih dari 200 persen karena di PON sebelumnya NTB hanya mampu meraih maksimal tiga emas. Keberhasilan NTB meraih
target 11 emas di PON Riau 2012 membuat Pemprov NTB dan KONI NTB semakin percaya diri. Tak tanggung-tanggung KONI NTB bersama Pemprov NTB mematok target 15 medali emas di PON XIX Jabar 2016. Untuk memotivasi atlet NTB, pihak KONI NTB bertekad akan memperjuangkan bonus atlet peraih medali emas di PON Jabar 2016 melebih bonus yang diterima NTB di PON Riau 2012 lalu. (fan)
pertamanya sejak 2010. Titel juara liga memang akan menjadi milik Chelsea, namun Arsenal boleh berbesar hati oleh statistik sembilan kali menang berturut-turut, termasuk pada semifinal Piala FA melawan Reading lalu. Debry London Minggu nanti itu akan membuat gelandang Chelsea Cesc Fabregas kembali kepada klub yang pernah dia bela selama delapan tahun termasuk tiga kali seb a g a i kaptennya - Wenger tak ingin
Fabregas dicemooh mantan pendukungnya. “Saya ingin semua pemain dihormati, Cesc Fabregas ketika dia datang ke Emirates Minggu akan dihormati sebagaimana pant a s d i a dapa t kan,” kata W e nger. Pada laga ini, bek tengah
Per Mertesacker punya peluang tampil “50-50”, sedangkan dua gelandang Mikel Arteta dan Alex Oxlade-Chamberlain bisa kembali bermain setelah absen karena cedera. Sedangkan Chelsea akan berharap pada striker asal Prancis Loic Remy yang absen pada dua laga sebelumnya karena masalah pada betis. Diego Costa absen karena masalah hamstring, sedangkan veteran Didier Drogba cedera pada pergelangan kakinya, demikian AFP. (ant/bali post)
Mataram (Suara NTB) KONI NTB menjanjikan bonus untuk atlet peraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat (Jabar) 2016 bakal melebihi nilai bonus yang diterima para atlet peraih medali emas di PON 2012. “Bonus untuk atlet peraih medali emas di PON Jabar 2016 kita upayakan dinaikan hingga Rp 120 sampai 130 juta,” ujar Ketua KONI NTB, H. Andy Hadianto ketika dikonfirmasi Suara NTB belum lama ini. Bagi KONI NTB, bonus
merupakan salah bentuk apresiasi pemerintah terhadap atlet yang berhasil menorehkan medali untuk NTB di kancah nasional. Maklum lewat prestasi yang diukir oleh patriot-patriot olahraga NTB itu tentunya nama daerah NTB akan selalu diperhitung-
Arsenal vs Chelsea
Reuni Wenger-Fabregas London Manajer Arsenal Arsene Wenger mengaku mengharapkan keberuntungan saat melawan Jose Mourinho akhir pekan ini saat timnya berusaha menunda perayaan juaranya Chelsea pada Liga Utama Inggris. Laga ini juga akan menjadi ajang reuni bagi Wenger dengan eks gelandang kepercayaannya, Cesc Fabregas yang kini telah memperkuat Chelsea. Wenger sendiri tidak pernah berhasil melawan Mourinho pada 12 kesempatan, kendati begitu dia mengakui Arsenal tak akan bisa menghentikan Chelsea menjadi juara liga. Setelah menang tipis 1-0 atas peringkat tiga Manchester United akhir pekan lalu, Chelsea kini 10 poin di bawah Arsenal pada pun-
cak klasemen liga dengan enam pertandingan tersisa. Jika Minggu nanti menang, Chelsea tinggal perlu tiga poin lagi dari pertandingan tandang Rabu pekan depan melawan Leicester City yang sedang berjuang di zona degradasi, untuk merampas gelar juara l i g a
Arsene Wenger dan Fabregas saat masih di Arsenal.
(Suara NTB/ist)
(Suara NTB/ist)
PELARI tercepat asal NTB, Iswandi mengaku tak ingin pesimis menatap Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat (Jabar) 2016. Dia berjanji akan memberikan kontribusi dua medali emas buat NTB di ajang multi event olahraga tingkat nasional itu. Janji itu bukan sekedar janji namun sudah dibuktikannya di beberapa event nasional hingga Internasional. Iswandi yang dikonfirmasi Suara NTB via ponselnya, Jumat (24/4) kemarin mengatakan target dua medali emas itu bisa diraihnya di nomor 100 meter dan estafet 4x100 meter putra. “Saya yakin masih bisa menyumbangkan dua medali emas, terutama di nomor 100 meter dan estafet 4x100 meter putra,” ucapnya. Bagi atet asal Sumbawa Barat ini target dua emas itu bukanlah hal yang muluk. Pasalnya pencapaian itu sudah dibuktikan di beberapa event nasional hingga Internasional. Di PON Riau 2012 lalu dia berhasil meraih dua emas di nomor 100 meter dan estafet 4x100 meter. Selanjutnya, di Kejuaraan Atletik Singapore Open di Singapore, 17 April lalu dia juga berhasil menyumbangkan dua medali emas untuk Indonesia di nomor 100 meter dan estafet 4x100 meter putra. Tak hanya sukses mendulang dua medali emas, namun pelari tercepat Indonesia ini juga berhasil meningkatkan catatan waktu di Singapore Open itu. Dari waktu terbaik 10.41 detik yang diukirnya di PON Riau 2012 lalu, kini dia sudah berhasil mencatat waktu 10.39 detik di nomor 100 meter putra. “Alhamdulillah, catatan waktu saya di Singapore Open semakin bagus. Lebih bagus dari catatan waktu yang saya cetak di PON Riau 2012 lalu,” jelasnya. (fan)
Bonus Peraih Emas PON 2016 Lampaui Rp 100 Juta
PGRI Sambut Baik Wacana Rosiady Jadi Ketua PASI NTB
Di Semifinal Liga Champions
Hadirkan Laga Istimewa untuk Guardiola
Nyon Juventus akan menantang juara bertahan Real Madrid, sementara Barcelona akan menghadapi Bayern Munchen dalam laga semifinal Liga Champions 2014/15, setelah dilakukan undian oleh UEFA yang digelar pada Jumat (24/4) di Nyon, Swiss. Hasil undian untuk babak semifinal Liga Champions itu tentu saja akan menjadi istimewa untuk Pelatih Bayern Munchen, Pep Guardiola. Guardiola adalah sosok legendaris di Barcelona. Ia menjadi pelatih tersukses Barcelona. Selama hampir empat musim menahkodai tim Catalan itu, ia telah mempersembahkan 13 trofi juara ke lemari piala Barcelona. Ia sukses mengembangkan dan menyempurnakan pola permainan tiki-taka yang pertama kali dikenalkan mantan pelatih sekaligus legenda El Blaugrana, Johan Cruyff. Di bawah racikan Guardiola pula, tim terbaik Barcelona sepanjang sejarah terbentuk dengan Lionel Messi sebagai pusat permainan, didukung oleh dua dinamo serangan mereka, Xavi Hernandes dan Andres Iniesta. Semasa bermain, Guardiola juga telah mempersembahkan berbagai gelar untuk Barcelona. Namun, kini ia merupakan pelatih Bayern Munchen dan takdir akhirnya mempertemukan Barcelona dan Guardiola di babak semifinal Liga Champions musim ini. Berdasarkan undian yang digelar kemarin, laga leg pertama akan dihelat pada 5 Mei dan 6 Mei, sementara perjumpaan kedua akan digelar pada 12 dan 13 Mei 2015. Juventus akan menjalani leg pertama di kandang pada 6 Mei sebelum terbang ke Santiago Bernabeu pada pekan berikutnya. Semifinal kali ini merupakan pencapaian kali pertama bagi skuat berjuluk si Nyonya Tua setelah 12 tahun, sebagaimana dikutip dari laman Football Italy. Sebagai lawan Juventus, tentu Real Madrid akan berusaha mempertahankan gelar yang telah diraih musim lalu. (ant/bali post)
(Suara NTB/ist)
Janjikan Dua Medali Emas
Pep Guardiola
Mataram (Suara NTB) Keempat pesilat NTB, Mariati, Milasari Nur Wahidah dan Ahmad Faudin mendapat jatah try out satu kali untuk memantapkan persiapan mengikuti Pra-PON Pencak Silat di Kalimantan Timur (Kaltim), November 2015. Keempat pesilat yang tengah mengikuti Pelatda Sentralisasi itu akan menjajal atlet Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim) dan Bali untuk lawan uji tanding di bulan Juni nanti. Pelatih Pencak Silat Pelatda Sentralisasi NTB, Dedi S. Darere yang dihubungi Suara NTB di GOR 17 Desember Turide Mataram, Jumat (24/ 4) kemarin mengatakan atlet dari daerah Bali, Jabar dan Jatim menjadi target utama mereka sebagai lawan uji tanding keempat pesilat yang
Mataram (Suara NTB) Wacana Kepala Dikpora NTB Dr. Ir. H. Rosiady Sayuti maju menjabat Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) NTB disambut baik pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB. Kepada Suara NTB, Ketua PGRI NTB, H. Ali Rahim menyambut baik wacana tersebut. Ia berpendapat, tidak ada masalah jika seorang Kadis Dikpora menjabat juga sebagai Ketua PASI sebagaimana yang dilakukan Kadis Dikpora saat dipimpin H. Imhal asalkan tidak mengganggu kinerja sebagai Kadis Dikpora. “Saya mendukung saja tapi asalkan melalui mekanisme organisasi yang sesuai dengan AD/ART. Karena semuanya punya mekanisme yang mengatur,” ujarnya. Selain itu Ali Rahim menganggap jika jabatan Ketua PASI boleh dipegang oleh siapa saja termasuk juga oleh
tokoh ataupun praktisi pendidikan seperti Rosiady. Meski Ali Rahim mengklaim jika Rosiady tidak punya latar belakang olahraga. “Tapi yang penting dia suka dan komitmen pada oolahraga dan tidak mmengganggu kerja-kerja di dunia pendidikan,” ujarnya. Terlebih Atletik pada pelaksanaan PON mendatang punya misi khusus untuk merebut emas sebagaimana PON tahun sebelumnya. Untuk itu, dibutuhkan figur yang serius menjabat Ketum PASI. “Figur Rosiady tidak ada masalah yang penting bisa,” pungkasnya. Sebelumnya berhembus kabar jika Rosiady disebutsebut sebagai calon kuat Ketua PASI NTB menyusul keinginan pengunduran diri H. Imhal yang saat ini menjabat Ketua PASI NTB . Diakui Imhal, keduanya telah melakukan pertemuan tertutup guna membahas kemungkinan peralihan ketua PASI NTB. (dys)
Pesilat NTB akan Jajal Pesilat Bali dan Jawa tengah menjalani Pelatda di GOR 17 Desember Turide Mataram. Mereka menjajal pesilat Bali, Jatim dan Jabar karena tiga provinsi itu dianggap memiliki pesilat-pesilat tangguh yang tentunya bisa menambah pengalaman atlet NTB dalam hal bertarung. Sebagai bentuk keseriusan pesilat NTB menjajal tiga daerah tersebut, Dedi mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan pengurus IPSI Bali, Jabar dan Jatim terkait rencana program uji tanding atau try out itu. Saat ini NTB sedang menunggu informasi dari IPSI Bali, Jatim dan Jabar terkait keseriusan mereka menjadi tuan rumah try out. Pelatih berambut gondrong ini menginginkan try out dilak-
sanakan di satu tempat dengan melibatkan pesilat dari Bali, Jabar, Jatim dan NTB. “Kita menginginkan Bali sebagai tuan rumah try out, sehingga anggaran transportasi yang kita keluarkan tidak terlalu banyak, karena jarak Bali dan NTB tidak terlalu jauh,” ucapnya. Try out yang dimaksud Dedi merupakan ajang uji tanding atlet NTB yang dipersiapkan mengikuti Pra-PON di Kaltim Bulan November 2015. Lewat try out itu pihaknya ingin memantau kemampuan teknik tarung keempat pesilat NTB yang sudah tiga bulan lebih mengikuti Pelatda Sentralisasi di GOR persiapan Pra-PON. Hasil try out nanti akan menjadi bahan evaluasi pelatih dalam rangka menghadapi Pra-PON dengan harapan atlet NTB bisa tampil lebih baik lagi di event selanjutnya. (fan)
SUARA NTB
Sabtu, 25 April 2015
Halaman 12
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
KURSUS
OTOMOTIF
RUMAH MAKAN ARFATURINDO
TOUR & TRAVEL
Melayani :
TIKET PESAWAT, RENT CAR/100.000 Antar Jemput Bandara/50.000 Paket Tour
Hub : RAMDANI HP.085878805714 atau 087739518019
BTN GRIYA PERMATA Blok H No.2 Sekarbela Mataram Email : staywithus22@gmail.com
RADIO
OTOMOTIF
OTOMOTIF
SUARA NTB
Sabtu, 25 April 2015
RUPA - RUPA
Halaman 13
RUPA - RUPA
081 917 475 999 081 933 154 919
gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA
HUBUNGI :
081917002381
COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT
SALON
SALES
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
KOMPUTER
TRAVEL
OPINI
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
Pengiriman TKI Ilegal Sulit Ditekan TENAGA Kerja Wanita (TKW) asal Lombok Timur (Lotim), Norfia Linda (23) menjadi korban penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya di Malaysia. Norfia, mengalami lebam di seluruh mukanya, kepala, punggung serta satu jarinya patah. Selain mengalami siksaan, korban dibuang oleh majikan di hutan dekat perkampungan orang asli di daerah Ulu Yam, Hulu Selangor, demikian keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia yang diterima Antara di Kuala Lumpur, Kamis (23/4). Korban ditemukan oleh warga pada tanggal 19 April sekitar pukul 09.30 waktu setempat dan dibawa ke rumah sakit Kuala Kubu Bharu dan kemudian dirujuk ke rumah sakit Selayang. Saat ini korban dalam perawatan di Rumah Sakit Selayang, Kuala Lumpur. Peristiwa yang menimpa Norfia, bukan satu-satunya kasus yang menimpa tenaga kerja asal daerah ini yang bekerja di luar negeri. Tidak sedikit kasus serupa menimpa pahlawan devisa asal NTB ini di luar negeri. Kasus penyiksaan dari waktu ke waktu tak surut, sejalan semakin tingginya animo masyarakat NTB bekerja di luar negeri. Berulangkali kasus serupa terjadi, seakan tak ada solusi yang mampu menekan terjadinya kasus kekerasan yang menimpa para TKI. Sejumlah perbaikan memang telah dilakukan pemerintah dalam upaya melindungi TKI. Namun toh kasus penyiksaan terhadap tenaga kerja kita masih terus terjadi. Moratorium pengiriman TKI untuk tenaga kerja rumah tangga ini sempat dihentikan oleh pemerintah menyusul banyaknya kasus kekerasan terhadap mereka. Namun kemudian moratorium dicabut menyusul adanya kesepakatan dimana akan adanya peningkatan gaji para TKI dan juga upaya Malaysia untuk meminimalkan terjadinya kekerasan terhadap tenaga kerja. Namun toh beberapa kasus penyiksaan kembali terulang. Menyikapi persoalan ini, pemerintah harus tegas meminta pertanggungjawaban hukum agar kasus ini diusut tuntas. Langkah KBRI di Kualalumpur yang memastikan akan meminta otoritas Malaysia untuk mengambil tindakan hukum atas majikan sebagai pelaku kekerasan sesuai ketentuan hukum yang berlaku, patut diapresiasi. Langkah penting yang juga harus dilakukan pemerintah adalah bahwa pihak-pihak terkait harus memperkuat upaya pencegahan mengingat pengiriman TKI secara nonprosedural masih terus terjadi dan sulit ditekan yang sangat membahayakan keselamatan TKI sebagaimana yang dialami pekerja asal Lotim, Norfia Linda. (*)
Halaman Halaman 14 14
Angkutan Umum, Akses Jalan dan (Masalah) Pariwisata I Lombok susah beraktivitas apabila kita tergantung pada angkutan umum. Trayek angkutan yang tersedia cuma sedikit dan jam operasinya pun terbatas. Sering ada kawan-kawan dari luar daerah ingin mengunjungi tempat-tempat wisata di pulau ini, tapi kesulitan mendapat angkutan umum. Menggunakan angkutan umum memberi mereka pengalaman yang khas, karenanya mereka lebih suka memilih itu daripada misalnya menyewa mobil atau naik taksi, yang notabene membutuhkan lebih banyak biaya. Meredupnya peran angkutan umum disebabkan terutama oleh mudahnya memperoleh kredit kendaraan bermotor. Sekarang hampir tiap rumah, paling sedikit, memiliki satu sepeda motor. Itu paling sedikit, ada yang lebih dari itu. Bertumbuhnya jumlah pemilik kendaraan bermotor menunjukkan keberpihakan regulasi pada pengusaha besar. Dan akibatnya para pengusaha angkutan umum satu-persatu gulung tikar. Memang wajar hal itu terjadi, mengingat bahwa pola hidup juga menuntut gerakan yang makin cepat dan efisien. Yang diperlukan adalah bagaimana mengelola perubahan itu dan menerapkan peraturan yang berpihak pada usaha lokal. Hadirnya angkutan alternatif seperti taksi dan ojek, memang membuka peluang kerja baru. Tetapi itu tak terlalu berarti apabila lapangan yang sudah ada terhapus karenanya. Sebelum merebaknya dua angkutan yang bersifat personal itu, angkutan umum telah mengalami masa kejayaan. Tetapi masuknya para dealer sepeda motor menyebarkan demam sepeda motor dan bersamaan dengan itu pengusaha taksi juga mulai mengoperasikan armadanya. Pulau Lombok kian berkembang, bergerak dengan cepat ke arah “modernisasi”, mengadopsi pola-pola yang dipakai kotakota besar pada umumnya. Masalah trayek juga berpengaruh pada merosotnya usaha angkutan umum. Lombok termasuk pulau kecil yang bisa dilintasi dalam waktu yang tak terlalu lama. Berbeda dengan daerah-daerah yang lebih besar seperti Jawa atau Sumatera. Tetapi dalam perkembangannya ada satu aset yang pada gilirannya kemudian berkembang. Aset itu adalah pariwisata. Destinasi wisata di Pulau Lombok bertebaran hampir di semua bagiannya, seolah-olah baru disadari. Alam yang fantastis dengan gunung, pantai, dan air terjun. Juga kegiatan kesenian yang dianggap eksotis dan menawarkan nilai lain bagi wisatawan. Gunung Rinjani telah menjadi pembicaraan dunia. Para pendaki
Oleh:
Kiki Sulistyo
(Komunitas Akarpohon, Mataram)
Meskipun masalah (pengelolaan) pariwisata kita masih banyak. Tapi persoalan akses jalan serta ketersediaan alat transportasi umum perlu dijadikan prioritas. Darisana kita bisa melihat apakah memang terdapat proses dalam pengelolaan itu, sebab proses itu ada apabila ada progres. Tanpa progres, proses hanyalah jargon belaka. menganggap gunung yang dulu bernama Samalas ini sebagai salah satu tantangan terbaik. Termasuk juga rahasia sains (sekaligus mistis) yang tersimpan dalam perjalanan panjangnya. Tiga gili di Lombok Utara siapa pula yang tak mengenalnya, bagaikan tiga bidadari yang diturunkan dari kahyangan. Juga destinasi-destinasi termasyhur lainnya seperti Pantai Kuta, Tanjung An, atau Pantai Pink. Selain yang ternama itu sebenarnya masih banyak destinasi menakjubkan lainnya. Seorang kawan bahkan sedang membuat dokumentasi perjalanan mengunjungi air terjun di Pulau Lombok yang jumlahnya puluhan itu. Tetapi bagaimana akses ke tempat-tempat tersebut? Inilah persoalannya. Bukan cuma masalah angkutan sebenarnya, tapi juga masalah jalan. Sebelum ada kendaraan tentu harus ada jalan. Persoalan ini saja belum beres. Banyak wisatawan yang mengeluhkan akses menuju suatu tempat wisata, akses jalan maupun angkutan. “Tempatnya sih indah, luar biasa. Tapi jalan kesana itu lho. Ampun susahnya,” demikian kata beberapa wisatawan. Padahal, wisatawan secara tidak langsung adalah agen promosi yang bagus. Kalau dia berkata begitu pada kawan di negaranya yang punya niat berwisata ke Lombok, tentu itu akan menjadi promosi yang buruk. Dengan minimnya aset jalan dan kendaraan, muncul masalah lain lagi, yakni kriminalitas. Peluang untuk terjadinya tindak kriminal terbuka di jalan yang sepi, tanpa penerangan dan jarang ditempuh orang. Dengan kata lain, tidak terselesaikannya satu masalah menyebabkan munculnya masalah lain. Lama-kelamaan masalah jadi bertumpuk dan susah diselesaikan. Apalagi jika penyelesaian tersebut
bersandar pada sistem birokrasi yang rumit. Karena itu perlu kiranya kita melihat dasar dari sekian masalah yang timbul dalam pariwisata. Terutama yang berhubungan dengan destinasi tempat. Dengan dibangunnya infrastruktur berupa akses jalan artinya ada penanda akan hadirnya keteraturan. Adanya keteraturan menunjukkan adanya aturan. Dan di kawasan yang terdapat aturan, kontrol dan kompensasi tersedia. Apabila jalan sudah dibuka, otomatis kode resmi untuk melintasi sudah dalam posisi “on”. Perlahan daerah yang dilintasi akan menjadi ramai, apalagi jika ada destinasi. Keramaian mungkin tak mengurangi resiko kriminalitas, apabila dia terkonsentrasi di tempat-tempat perbelanjaan, semisal pasar, atau tempat-tempat transit macam terminal atau pelabuhan. Tetapi kriminalitas cenderung tidak terjadi di jalan-jalan yang baik, yang hanya dipakai untuk melintas ke suatu tujuan. Dengan dibukanya jalan, perekonomian juga akan berkembang. Orang bisa membuka bermacam usaha, terutama yang berhubungan dengan keperluan perjalanan. Misalnya menjual bahan bakar eceran, tambal ban atau tempat-tempat makan. Memang resiko yang timbul kemudian adalah kemacetan. Suatu keadaan yang berpeluang besar untuk hadir. Sekarang saja sejumlah jalan di daerah kita ini sudah tampak macet di jam-jam tertentu. Untuk mencegah kemacetan itulah, perlu kiranya digiatkan kembali peran angkutan umum. Apabila jumlah kepemilikan kendaraan pribadi ditekan, angkutan umum akan kembali punya peran. Ini sekaligus juga untuk mengatasi masalah lain, seperti meningkatnya produksi polusi. Apabila satu an-
gkutan umum dapat memuat dua puluh orang, itu artinya mengurangi jumlah sepeda motor hingga sepuluh biji. Dalam pada itu, seorang kriminal tentu akan berpikir dua kali beraksi di kendaraan umum yang penuh penumpang. Mereka tentu lebih berani beraksi mengincar para pengendara motor atau mobil pribadi yang isinya sedikit. Tetapi tentu saja kendaraan umum juga harus diatur. Terutama masalah jalur dan waktu. Itu untuk menghindarkan masalah keribetan. Jam-jam angkutan disusun dengan baik, dengan jurusan yang sebisa mungkin mencakup banyak destinasi. Dan tak lupa pula kontrol terhadap kelayakan kendaraan dan kualitas pelayanan. Benar sekali, bahwa salah satu kelemahan terbesar dari aturan-aturan yang sudah dibuat adalah kontrol yang lemah terhadapnya. Dengan kontrol yang baik, aturan yang tepat di atas kertas akan tepat pula pada pelaksanaannya. Meskipun masalah (pengelolaan) pariwisata kita masih banyak. Tapi persoalan akses jalan serta ketersediaan alat transportasi umum perlu dijadikan prioritas. Darisana kita bisa melihat apakah memang terdapat proses dalam pengelolaan itu, sebab proses itu ada apabila ada progres. Tanpa progres, proses hanyalah jargon belaka.
Nasib TKW asal Lotim, Pemprov serahkan langkah hukum ke Kemenlu Pemerintah daerah juga harus bertanggung jawab
***
Rumah bernyanyi di Mataram masih jual miras Penertiban jangan pilih kasih
***
RADIO
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
RAGAM Waspadai Batu Empedu
SUARA NTB Sabtu, 25 April 2015
Warga NTB Jadi Korban Ledakan Bom di KBRI Yaman Dari Hal. 1 “Besok (hari ini) tim kami akan membawa Aisyah ke Jizan, Arab Saudi. Lantas langsung kita terbangkan ke Indonesia menuju Lombok,” kata pria asal Praya Lombok Tengah ini. Selain Aisyah, korban luka saat itu dua orang dari tim evakuasi. Aisyah sebenarnya masuk rombongan terakhir yang nyaris luput dari evakuasi. Karena 50 orang ini tidak menginformasikan diri tentang keberadaannya. Bahkan tanggal 15 itu, sebenarnya menjadi pemulangan besarbesaran dan evakuasi ditutup. Namun tiba-tiba mereka mendapat kabar masih ada 50 WNI masih terperangkap di daerah Aman,termasuk diantaranya Aisyah yang diketahui menjadi TKW. Akhirnya tim dari wilayah barat terpaksa kembali menerobos dan membawa keluar 50 orang tadi dan sempat diamankan di KBRI. Ledakan pun terjadi. ‘’Saat itu dua staf KBRI keluar dari basement untuk melihat situasi, tiba tiba ada bom udara. Ternyata korban luka ada juga Aisyah,” tutur Ikbal. 200 Warga NTB Dievakuasi Eskalasi konflik yang semakin meninggi di Yaman, membuat Kemenlu memerintahkan semua WNI harus dievakuasi. Dari total 2000 orang yang tinggal tersebar di bebapa daerah di Yaman, 200 diantaranya berasal dri NTB yang menempuh pendidikan tinggi. Selebihnya berasal dari Pulau Jawa. Evakuasi secara bertahap sebenarnya sudah dilakukan sejak 2014 lalu, ketika konflik awal dimulai dipicu setelah kubu pemberontak Al Houthi melengserkan Presiden Ab-
drabbuh Mansour Hadi. Tahun lalu, 300 orang dievakuasi. Kemudian awal Januari 2015 lalu, ada 175 WNI kembali dievakuasi ketika pemberontak Al Houti makin menguasai Yaman. Ketika serangan semakin massif, Kemenlu pun membuat tim evakuasi untuk wilayah barat, meliputi Sanaah, Aden, Al Hudaidah. Sementara Wilayah timur, meski medannya tidak terlalu sulit, tetapi konsentrasi WNI di wilayah itu lebih banyak. “Sampai hari ini tidak ada tanda tanda eskalasi konflik akan menurun. Kita sampaikan kepada WNI di Yaman, bahwa saat yang terbaik untuk evakuasi adalah ketika banyak opsi tersedia,” tuturnya. Opsi penyelamatan yang dilakukan, melalui tiga jalur. Yakni laut menggunakan kapal di wilayah Jiboti. Melalui udara menggunakan pesawat TNI AU dari Salalah wilayah Oman, yang berbatasan dengan Yaman. Kemudian melalui darat dari Salalah dan Jizan Suadi Arabia. ‘’Ada lima tim dari perwakilan Indonesia yang terlibat proses evakuasi,’’ paparnya. Sementara Yusron, tim evakuasi dari wilayah Timur mengungkapkan, jumlah warga NTB cukup banyak. Mereka 95 persen di Yaman untuk kuliah. Sebab penilaiannya, secara tradisi banyak pesantren di NTB yang mengirimkan santri untuk belajar di Yaman. Dan secara tradisional pemahaman Islam di NTB, pada umumnya lebih dekat dengan Islam di Yaman daripada Sudi Arabia. (ars)
Nasib TKW Asal Lotim, Pemprov Serahkan Langkah Hukum ke Kemenlu Dari Hal. 1 kata Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnakertrans NTB, H. Zaenal dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (24/4) siang kemarin. Zaenal mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi mengenai kasus penyiksaan yang menimpa salah satu TKW asal Lotim itu. Untuk itu, langsung dilakukan pengecekan oleh BP3TKI NTB ke Lotim untuk mengumpulkan data-data mengenai TKW malang tersebut. “Kita sedang mengecek data-data TKW itu. BP3TKI sedang ke Lombok Timur. Apakah dia berangkat secara legal atau ilegal, itu yang dicek. Berangkat melalui perusahaan mana? Itu yang dicek ke sana,”imbuhnya. Hasil dari pengecekan tersebut selanjutnya dikoordinasikan dengan Konsulat Jenderal dan Kedubes Indonesia di Kuala Lumpur. ‘’Kita terus koordinasi dengan Konsulat Jenderal dan Kedutaan Besar, perwakilan kita yang ada di sana. Kita dari Pemda komunikasi dengan Kedutaan Besar di sana,”tandasnya. Sementara itu, Disosnaker-
trans Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengaku kesulitan melacak TKW yang berangkat melalui jalur tidak resmi. Termasuk Norfia Linda(23) yang menjadi korban penyiksaan oleh majikannya di Malaysia. Hal ini disampaikan Kadisosnakertrans Lotim, H. M. Aminullah, Jumat (24/4) kemarin . Menurutnya, praktik pengiriman TKI secara ilegal ini dilakukan oleh tekong yang berkeliaran di tengah masyarakat. Menyadari hal ini diperlukan intensitas sosialisasi yang lebih ke tengah masyarakat agar bisa menghentikan proses penempatan TKI tanpa dokumen resmi itu. Dijelaskan, jika berangkat secara legal, maka dipastikan pemerintah akan lebih cepat melacak dan mengetahui keberadaan TKI bersangkutan. ‘’Kalau dia ilegal, kita tidak bisa menelusuri, karena kita tidak tak tahu ada jalurnya. Kalau ada jalur resmi kan pasti punya Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN),” jelas Aminullah. (nas/rus)
Gubernur Minta Bappeda Kaji Faktor Perlambatan Penurunan Kemiskinan Dari Hal. 1 Dari identifikasi itu, ditindaklanjuti dan dianalisa untuk mengetahui sejauhmana korelasi program-program yang dilaksanakan pemerintah dalam penurunan angka kemiskinan. “Nantinya akan kami berikan rekomendasi kepada Pak Gubernur, apakah programprogram itu kurang tepat sasaran, apakah program itu tidak menyentuh kaitannya dengan program penurunan kemiskinan,”tandasnya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Drs. Wahyudin mengatakan, dari hasil analisis sesuai dengan data BPS bahwa memang angka kemiskinan di NTB masih relatif cukup tinggi. Ia menyebutkan, angka kemiskinan di NTB pada posisi September 2013 sebesar 17,25 persen, sementara pada posisi September 2014, angka kemiskinan pada posisi 17,05 persen. Artinya, penurunan angka kemiskinan selama setahun, dari September 2013 sampai September 2014 hanya mencapai 0,2 persen. Jadi praktis hanya turun hanya 0,2 persen selama satu tahun. ‘’Padahal program-program pengentasan kemiskinan yang digelontorkan sudah cukup banyak baik itu melalui APBN maupun APBD provinsi termasuk kabupaten/ kota,”imbuhnya. Terkait dengan data kemiskinan ini, kata Wahyudin, pihaknya akan melakukan Pendataan Pemutakhiran Basis Data Terpadu pada JuniJuli mendatang. Data inilah yang nantinya diharapkan menjadi target sasaran dalam
pengentasan kemiskinan di daerah ini. Sebenarnya, kata Wahyudin, untuk pendataan itu dilakukan pada 2014 lalu. Namun, karena agenda nasional baik Pileg dan Pilpres, sehingga mundur hingga tahun 2015. Dalam pendataan ini, lanjutnya, akan dilakukan di tiap desa/kelurahan dengan melakukan forum konsultasi publik dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat, kepala dusun dan kepala lingkungan. “Sehingga aparat desa mulai dari tingkatan terkecil, kepala desa dan camat merasa memiliki bahwa data itu adalah data bersama bukan data BPS,”pungkasnya. Dalam kegiatan diskusi membedah persoalan kemiskinan itu, bertindak sebagai moderator, Dr. Ahmad Fatoni. Dalam diskusi itu, ia meminta masukan dari para peserta mengenai faktor internal dan eksternal yang menyebabkan kemiskinan. Selain itu, juga diminta masukan dari para peserta, langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam upaya menurunkan angka kemiskinan tersebut. Menurutnya, dalam upaya penurunan angka kemiskinan NTB yang saat ini pada posisi 17,05 persen itu harus berdasarkan karakteristik masyarakat miskin. Artinya, tak bisa dilakukan intervensi program yang seragam. ‘’Angka 17,05 harus dintervensi berdasarkan karakteristiknya masingmasing. Penanganannya berdasakan karakteristiknya itu,”tandasnya.(nas)
Halaman 15
Oleh:dr.I Gede Sutawan BATU empedu adalah batu yang berada di kandung empedu atau saluran empedu. Ada tiga jenis batu empedu.Batu campuran, yang terdiri dari campuran kolesterol dan pigmen empedu yang berasal dari pemecahan lemak. Batu jenis ini paling umum dan dapat berkembang secara bersamaan tetapi cenderung berukuran kecilkecil.Batu kolesterol, terutama terdiri dari kolesterol. Batu jenis ini bisa mencapai diameter 1,25 cm sehingga cukup besar untuk memblokir saluran empedu. Jumlah batu kolesterol jarang mencapai lebih dari dua.Batu pigmen, terutama terdiri dari pigmen empedu. Batu pigmen hadir dalam jumlah besar tetapi ukurannya kecil-kecil. Kebanyakan terjadi karena penyakit. Kandung empedu terletak tepat di bawah hati dan berfungsi menyimpan empedu yang diproduksi hati. Kandung empedu bisa menyimpan sekitar 0,4 liter empedu. Hati menghasilkan sekitar satu liter empedu setiap hari. Empedu adalah cairan hijau kekuningan (kadangkadang kehitaman) yang diperlukan untuk pencernaan makanan berlemak di usus kecil. selain mengandung air (95%), empedu juga mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral dan pigmen.Ketika makanan masuk ke dalam duodenum (bagian pertama dari usus kecil), hormon duodenal diekskresikan. Hormon ini dialirkan darah ke kantong empedu dan menyebabkan dindingnya berkontraksi untuk mengeluarkan empedu. Empedu ini akan keluar melalui saluran empedu, melalui lubang sempit ke duodenum. Garam mineral pada empedu menetralisir keasaman makanan saat dicerna di usus. Asam empedu dan garam empedu memecah lemak, sehingga dapat diolah
enzim pencernaan. Penyebab dan Gejala dari Batu Empedu Sebagaimana disebutkan di atas, kebanyakan batu empedu terbentuk dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di kandung empedu dan saluran empedu dalam kondisi normal. Namun, kolesterol cair tersebut dapat menjadi jenuh bila terlalu banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam empedu. Hal itu memungkinkan kolesterol mengkristal dan menggumpal menjadi batu empedu.Dalam kebanyakan kasus, batu empedu tidak menimbulkan gejala. Bila menimbulkan gejala, biasanya karena batu empedu menyumbat saluran empedu sehingga menimbulkan apa yang disebut kolik bilier/kolik empedu. Dalam kondisi tersebut, Anda akan merasakan nyeri hebat di perut bagian kanan atas, yang mungkin menyebar hingga ke tulang belikat, bahu dan dada. Rasa sakit biasanya disertai mual dan muntah. Gejala kolik bilier mungkin berkurang dengan berjalan kaki atau membalikbalikkan tubuh dengan posisi berbeda di tempat tidur. Rasa sakit bisa tiba-tiba berhenti bila batu pecah atau kandung empedu terlalu lelah untuk terus menekan.Sumbatan kronis batu empedu dapat menimbulkan penyakit kuning. Kelangkaan empedu untuk mencerna makanan menyebabkan gejala sakit perut disertai kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan. Air seni dan tinja berubah menjadi kecoklatan. Sendawa, mual, nyeri dan ketidaknyamanan di perut bagian kanan atas terutama dirasakan setelah mengonsumsi lemak dan sayuran tertentu seperti kubis, bayam, telur atau cokelat.Batu empedu meningkatkan risiko infeksi. Bila itu terjadi, gejala
khas infeksi berupa demam tinggi akan muncul, yang mungkin disertai penyakit kuning. Infeksi dapat terjadi di kandung empedu (kolesistitis), saluran empedu (kolangitis), darah (sepsis), atau pankreas (pankreatitis). Faktor risiko Faktor risiko batu empedu dikenal dengan singkatan 4F, yaitu Forty, Female, Fat, Family. Artinya, batu empedu lebih umum pada mereka yang berusia di atas 40 tahun, wanita, kegemukan dan punya riwayat keluarga terkena batu empedu. - Usia lanjut. Batu empedu jarang sekali menyerang di usia 25 tahun ke bawah. Sekitar 30% lansia diperkirakan memiliki batu empedu, meskipun kebanyakan tidak menimbulkan gejala. - Wanita. Wanita lebih banyak terkena batu empedu dibandingkan pria. Pada wanita insidennya sekitar 2 per 1000, dibandingkan hanya 0,6 per 1000 pada pria. Pada wanita hamil, kandung empedu menjadi lebih rendah dan batu empedu bisa berkembang. Hormon wanita dan penggunaan pil KB juga diduga
ikut berperan. - Obesitas. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang kuat untuk batu empedu, terutama di kalangan wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan memiliki BMI lebih dari 32 memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengembangkan batu empedu dibandingkan yang memiliki BMI antara 24 s.d. 25. Risiko meningkat tujuh kali lipat pada wanita dengan BMI lebih dari 45. - Genetik. Bila keluarga inti Anda (orangtua, saudara dan anak-anak) memiliki batu empedu, Anda berpeluang 1½ kali lebih mungkin untuk mendapatkan batu empedu. Diagnosis Kebanyakan batu empedu ditemukan secara kebetulan dengan USG perut atau pemeriksaan sinar-X. Mereka disebut “batu diam” (silent stones) yang tidak menunjukkan gejala. Pengobatan Selain untuk memerangi kolik akut dan rasa nyeri, obatobatan juga dapat digunakan untuk memecah batu empedu. Pengobatan memerlukan setidaknya 6 sampai 12 bulan dan berhasil melarutkan batu pada 40-80% kasus. Penggunaan obat direkomendasikan bila gejala ringan dan batu-batunya kecil atau operasi dinilai terlalu berisiko. KapandilakukanPembedahan Pasien dengan batu empedu yang sangat mengganggu mungkin harus menjalani operasi untuk mengangkat kandung empedunya. Pembedahan bisa dilakukan secara terbuka (kolistektomi terbuka) atau tertutup (kolistektomi laparoskopik). Bedah terbuka adalah cara klasik untuk mengangkat kandung empedu.
Prosedur ini membutuhkan insisi perut dan pasien harus dirawat di rumah sakit selama lima sampai tujuh hari. Kolistektomi laparoskopik adalah prosedur baru di mana kandung empedu diambil dengan selang berlampu(disebut laparoskop) melalui insisi kecil di perut. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat ke monitor televisi. Dengan bedah ini, pasien meninggalkan rumah sakit lebih cepat. Saran untuk Anda - Jika Anda telah memiliki batu empedu, Anda perlu membatasi makanan berlemak dan memperbanyak makanan berserat, karena serat dapat mencegah pembentukan batu empedu lebih lanjut. - Bila Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan secara bertahap sangat penting untuk mencegah dan meminimalkan keluhan batu empedu. - Tidak mengudap sebelum tidur. Makanan kecil sebelum tidur dapat menaikkan garam empedu dalam kandung empedu. - Membiasakan minum kopi dan makan kacang-kacangan. Selain berbagai manfaat lainnya, ada beberapa bukti bahwa kopi bisa mengurangi risiko mengembangkan batu empedu, setidaknya pada orang berusia 40 hingga 75 tahun. Dalam sebuah studi pengamatan yang melacak sekitar 46.000 dokter laki-laki selama 10 tahun, mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi berkafein setiap hari mengurangi risiko pengembangan batu empedu sampai 40%. Dalam studi lain, konsumsi kacang tanah atau kacang-kacangan lainnya juga berhubungan dengan risiko yang lebih rendah untuk kolesistektomi. (*)
470.663 RTS Terima Pemprov NTB Minta Batik Air Dana PSKS di NTB Buka Rute Lombok-Balikpapan Resmikan Rute Jakarta-Lombok
Mataram (Suara NTB) Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Drs. L. Gita Aryadi, M.Si meresmikan pembukaan rute baru Batik Air Jakarta-Lombok. Gita mengharapkan, Batik Air selain memuka rute penerbangan Jakarta-Lombok, juga bisa membuka rute Lombok-Balikpapan. Peresmian dilaksanakan pada Jumat (24/4) di Bandara Internasional Lombok (BIL). Rute baru yang dibuka jurusan Jakarta – Lombok – Jakarta yang akan terbang dua kali sehari. Hadir dalam peresmian penerbangan perdana Batik Air itu, Capt. Syahreza, Director of Operation Batik Air, Capt. Agus Wichard yang menjadi pilot penerbangan pertama dan Capt. Dwiyanto Ambarhidayat, Head of Corporate Secretary Lion Air Group. Gita mengatakan, pembukaan rute baru ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke NTB untuk menunjang kunjungan dua juta wisatawan di tahun 2017 juga
di tahun depan NTB akan ramai dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Ada even – even besar yang akan diselenggarakan seperti, IGIF, Hari Pers Nasional, MTQ Nasional ke 26. “Dan kami juga berharap Batik Air akan membuka Rute Lombok – Balikpapan. Karena di Balikpapan jumlah transmigran yang bersal dari NTB lebih dari 100 ribu. Juga
masyarakat Balikpapan dikenal suka melancong.”kata Gita. Pembukaan rute baru tersebut juga menjadi bagian dari usaha manajemen Batik Air untuk terus meningkatkan pelayanan. “Seusai dengan rencana perusahaan, kami akan terus membuka rute-rute baru dan juga meningkatkan pelayanan kami terhadap penumpang,” ujar Kpt. Dwiyanto Ambarhidayat. (nas)
(Suara NTB/ist)
RESMI DIBUKA - Tim Batik Air foto bersama usai acara pembukaan rute baru Batik Air Jakarta-Lombok, kemarin.
Mataram (Suara NTB) Sebanyak 470.663 Rumah Tangga Sasaran (RTS) menerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) tahun 2015. Jumlah anggaran ang diberikan pemerintah pusat untuk tiga bulan, JanuariMaret 2015 sebesar Rp 188 miliar untuk NTB. “Kalau secara umum data PSKS di Indonesia 14.441.502 RTS dengan alokasi anggaran mencpai Rp 5,776 triliun. Sedangkan untuk NTB itu jumlah RTS mendapatkan bantuan PSKS sejumlah 470.663 RTS dengan anggaran mencapai Rp 188 miliar lebih,” kata Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB, Husni Thamrin dikonfirmasi, Jumat (24/4) siang kemarin. Dikatakan, dana PSKS yang diberikan pemerintah ini adalah buntut dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk tahun 2014 lalu, diberikan selama dua bulan akibat kenaikan harga BBM akhir tahun lalu. Kemudian, untuk tahun 2015 ini diberikan selama tiga bulan, mulai Januari-Maret 2015. Masing-masing RTS menerima dana PSKS sebesar Rp
200 ribu perbulan atau Rp 600 ribu untuk tiga bulan. ‘’Data penerima ini mengacu PPLS 2011. Tapi sekarang terus diupdate, sampai Juli 2015 dipekirakan bisa clear update data ini,’’ imbuhnya. Husni mengatakan, tahun 2015 ini mulai dilakukan updating data. Sehingga bias jadi jumlah penerima PSKS bertambah atau berkurang tergantung hasil pendataan nantinya. Ia menjelaskan, penerima PSKS ini diharapkan warga yang benar-benar miskin. Untuk itu, bagi warga yang mampu diharapkan memberikan kesempatan kepada warga kurang mampu yang tak terdata mendapat PSKS. “Data ini akan terus diperbaharui. Termasuk inilah yang dievaluasi, kanapa orang yang mampu bisa menjadi penerima itu,’’ katanya. Data ini bisa bertambah dan berkurang tahun ini. Yang melakukan pendataan petugas yang dibentuk oleh kementerian Sosial. ‘’Pendataan ulang ini tujuannnya agar datanya lebih valid, benar-benar tepat sasaran,”pungkas mantan Sekretaris BKP NTB ini.(nas)
Tuan Rumah Bintek Nasional Dari Hal. 1 “Bahkan, kita akan menjadi tuan rumah untuk Bimtek Nasional tentang pemungutan suara, pada tanggal 27 sampai 29 April nanti,” ujarnya. Ia menegaskan, selain jajaran KPU, Bimtek tersebut akan melibatkan Bawaslu
kabupaten/kota. Bimtek digelar guna membangun kesiapan jajaran penyelenggara Pilkada. Selain itu, juga untuk menyelaraskan pemahaman antara KPU dan Bawaslu dalam menangani berbagai persoalan yang mencuat selama penyelenggaraan Pilkada 2015 yang tahapannya sudah dimulai.
Bintek yang dipusatkan di Mataram ini merupakan gelombang ketiga secara nasional dan melibatkan ratusan delegasi dari KPU provinsi dan kabupaten/ kota di wilayah Indonesia Timur. Aksar juga menyampaikan bahwa dari total kebutuhan anggaran untuk Pilkada di tujuh kabupaten/kota di NTB
tahun ini, jumlah anggaran yang sudah tersedia sejauh ini baru mencapai Rp 83,6 miliar. “Artinya, masih ada yang (harus ditambah) melalui APBD Perubahan,” ujarnya. Aksar menambahkan, sejauh ini anggaran untuk tujuh kabupaten/kota pada dasarnya sudah siap. Namun, dari tujuh kabu-
paten/kota itu, baru lima yang telah merampungkan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara pemda dengan KPU kabupaten/ kota. Dua daerah lainnya, yaitu Kota Mataram dan Kabupaten Sumbawa Barat akan segera melaksanakan penandatanganan NPHD. (ant/Bali Post)
Sumber APBN Bukan Jadi Halangan Dari Hal. 1 Mengenai sumber anggaran dari APBN, bagi pihaknya tidak jadi soal. Karena sudah banyak pengalaman menangani proyek bermasalah dengan sumber dana dari APBN yang locusnya
di daerah. Pihak – pihak yang terkait, jika memang harus dimintai keterangan, dimana pun posisi orang dan lembaganya akan tetap bisa dicari. “Intinya kalau sumber dananya APBN, tidak ada masalah. Kita bisa tetap tangani kok ,” tegasnya.
Tapi tetap dengan catatan, ketika ada laporan, tentu baru bisa ditindaklanjuti. Target Lima Kasus Jika bicara penanganan kasus korupsi, maka akan menyebut berapa target sesuai arahan
Mabes Polri. Tahun ini, setidaknya ada lima kasus yang harus diprosesnya. Laporan bersumber dari masyarakat atau temuan sendiri di lapangan, akan menentukan tercapainya target ini. Tidak hanya secara kuantitas, tapi juga kualitas kasus.
Belum lagi bicara di tingkat polres yang kini sudah dilengkapi dengan unit Tipikor. Di sembilan Polres se-NTB, masing masing ditargetkan tiga kasus. Sehingga total untuk seluruh polres 23 kasus yang ditangani harus tercapai. (ars)
Terbuka untuk Kritik dan Penegak Hukum Dari Hal. 1 Unit Layanan Pengadaan (ULP) proyek dipegang langsung oleh BPJN Wilayah VIII di Bali. Namun untuk tahun 2015, pelaksanaan kegiatan tender dilakukan di NTB. Dan ketua ULP-nya disebutkan Marsono, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara Satu. Proses dan pemenangan tender, sepenuhnya diketehui
langsung oleh Ketua ULP. PJN Provinsi NTB, hanyalah pelaksana proyek, setelah adanya proses tender. “Soal kongkalikong dengan pemenang tender, silahkan tanya langsung kepada Pak Marsono, apakah sudah dilakukan evaluasi Pokjanya dan verifikasi pemenang tender, untuk selanjutnya diekspos melalui web,” terangnya. “Kami disini hanya pelaksana, kami didemo disini, wa-
jar. Mungkin ada dugaan intervensi pimpinan terhadap pemenang tender, namanya juga dugaan,” demikian Very menjawab kritikan yang terus bergulir. Tetapi perlu diperhatikan, dalam proses tender. Siapa saja perusahaan di Indonesia ini berhak mengikuti tender. Tetapi perusahaan mana yang menang, tentu setelah verifikasi layak atau tidaknya perusahaan tersebut melaksan-
akan proyek dengan nilai diatas Rp 20 miliar. “Prinsipnya, tidak mungkin proyek besar akan dikerjakan oleh perusahaan yang hanya mampu mengerjakan proyek Rp 2 miliar. Ini berkaitan dengan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung dari perusahaan. Setidaknya perusahaan grade 6 atau 7, bukan di bawah itu,” terangnya. Termasuk kerugian negara yang diduga mencapai Rp 140
miliar untuk proyek jalan tahun 2014-2015, Very menyebut sangkaan itu adalah hal yang wajar dan lumrah. Tetapi, tetap konteksnya masih dugaan. Jika dugaan itu memang benar adanya, pembenarannyapun harus setelah ada proses hukum. Dan PJN menurutnya sangat terbuka atas semua kritikan dan sangkaan, selama itu untuk kepentingan yang membangun.(bul)
Sabtu, 25 April 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
KAA 2015, dari Asia Afrika untuk Dunia Jakarta (Suara NTB) Sepekan terakhir ini sejak 19-24 April 2015, perhatian dunia tertuju pada Indonesia, tuan rumah Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Rangkaian peringatan itu diisi dengan pertemuan secara maraton mulai dari pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM), pertemuan para menteri Asia Afrika (Asian African Ministerial Meeting), KTT Bisnis Asia Afrika (AABS), KTT Asia Afrika (Asian African Summit), Konferensi Parlemen Asia Afrika, di Jakarta, hingga puncak Peringatan 60 Tahun KAA berupa napak tilas (historical walks) dan penandatanganan deklarasi di Gedung Merdeka, Bandung. Salah satu bukti bahwa rangkaian peringatan itu menyedot perhatian dunia adalah ucapan Presiden Rusia Vladimir Putin. Secara khusus, pemimpin negara federasi terluas wilayahnya di dunia itu, menyatakan bahwa kerja sama di antara negara-negara Asia Afrika memainkan peran utama dalam membangun tatanan dunia yang demokratis dan adil (fair). Kemudian juga memperkuat stabilitas global, melawan ke-
miskinan dan kelaparan serta memecahkan masalah sosial ekonomi, yang sesuai dengan tema Peringatan 60 Tahun KAA yakni “Mempromosikan Kerja Sama Selatan-Selatan bagi Perdamaian dan Kesejahteraan Dunia (Promoting South-South Cooperation for World Peace and Prosperity). Disebut kerja sama SelatanSelatan berangkat dari istilah historis dari para pembuat kebijakan tingkat dunia terkait pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan di antara negara-negara berkembang, yang umumnya berada di benua Asia dan Afrika, atau negara-negara Selatan global. Rusia yang memiliki luas wilayah 17.075.400 kilometer persegi dan membentang dari timur Eropa hingga utara Asia memastikan melanjutkan kerja sama dengan negara-negaraAsia Afrika, termasuk dalam memperkuat perdamaian dan keamanan di seluruh benua.
Kejagung Keluarkan Surat Perintah Persiapan Eksekusi Mati Jakarta (Suara NTB) Kejaksaan Agung melalui Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum) mengeluarkan surat perintah kepada jaksa eksekutor untuk mempersiapkan dan melaksanakan eksekusi pada terpidana mati. “Surat perintah JAM Pidum itu pada 23 April 2015,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony Tribagus Spontana di Jakarta, Juma (24/4)t. Ia menegaskan surat itu bukan surat pemberitahuan akan adanya pelaksanaan eksekusi kepada terpidana mati. “Ini bukan surat pemberitahuan kepada surat terpidana ya,” katanya. Dikatakan, surat tersebut merupakan yang lazim, bahwa setiap tindakan hukum harus dibuatkan surat perintahnya. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI Jakarta pada awal April 2015 telah menolak permohonan duo terpidana mati asal Australia “Duo Bali Nine”, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Permohonan grasi kedua terpidana mati itu sudah ditolak juga hingga saat ini sudah berada di LP Nusakambangan. Demikian juga terpidana mati kasus penyelundupan narkoba Mary Jane Fiesta Veloso asal Filipina, sudah tiba di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah. Mary Jane dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Mary Jane divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman pada 2010. Terpidana ini kemudian mengajukan permohonan PK setelah grasinya ditolak Presiden. Namun dalam sidang PK yang digelar di PN Sleman bulan lalu, akhirnya MA memutuskan menolak permohonan PK tersebut dan tetap pada putusan PN Sleman. Mary Jane ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta karena terbukti membawa narkoba jenis heroin seberat 2,6 kilogram senilai Rp5,5 miliar saat turun dari pesawat rute Kuala Lumpur-Yogyakarta pada 2010. Sampai sekarang, tercatat sebanyak 10 terpidana mati sudah siap-siap diesekusi mati. (ant/Bali Post)
Pesan Bandung Salah satu dokumen hasil KTT KAA 2015 adalah Pesan Bandung (Bandung Message). Dokumen itu ditandatangani secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo selaku tuan rumah, Presiden Tiongkok XI Jinping mewakili Asia, dan Raja Swaziland Mswati II mewakili Afrika. Dalam dokumen yang ditandatangani secara simbolis di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat (24/4) itu merupakan dokumen hasil KAA yang disepakati para peserta KAA dengan tujuan memperkuat solidaritas dan kerja sama antarnegaranegara Asia dan Afrika di berbagai bidang. Sebagai salah satu dokumen utama yang diusung Indonesia dalam Peringatan 60 tahun KAA, Bandung Message merupakan pesan visioner hasil rumusan dari negara-negara Asia Afrika. Pesan itu mengedepankan kerja sama yang baru secara nyata dan revitalisasi pengua-
tan kemitraan Asia Afrika dalam hal solidaritas politik, kerja sama ekonomi, dan hubungan sosial budaya sebagai tiga pilar utama. KTT KAA 2015 memang menghasilkan tiga dokumen utama yaitu Bandung Message, Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP), dan Deklarasi Palestina. Pesan Bandung 2015 merupakan dokumen yang berisi visi negara-negara Asia-Afrika yang ingin dicapai, di dalamnya juga terdapat deklarasi tentang Bandung sebagai Kota Hak Asasi Manusia. Sementara itu, Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) berisi kerangka kerja implementasi dan tindak lanjut Pesan Bandung 2015. Deklarasi Palestina berisi delapan poin yakni menyampaikan dukungan kepada Palestina untuk meraih kemerdekaan, rasa salut atas perjuangan dan ketabahan Palestina, mendorong solusi dua negara, mengutuk perlakuan Israel sebagai penjajah dan mengutuk serangan Israel. Deklarasi itu juga mendor-
Soeharto Tidak Wariskan Golkar untuk Keluarga Jakarta (Suara NTB) Juru bicara Poros Muda Partai Golkar,Andi Sinulingga, mengatakan pendiri Partai Golkar yang juga presiden kedua Indonesia, Soeharto, tidak mewariskan partai beringin untuk keluarganya, sehingga politik trah sebaiknya tidak dibawa lagi dalam struktural partai. “Golkar bukanlah warisan Pak Harto untuk anak dan keluarganya. Poros muda Golkar berpendapat bahwa Golkar bukanlah tempat bersemainya politik trah, karena di Golkar semua kader punya peluang dan kesempatan yang sama,” kata Sinulingga, di Jakarta, Jumat. Pada masa keemasannya banyak anggota keluarga Cendana menjadi pengurus Golkar. Saat itu, Golkar tidak dikategorikan sebagai partai politik walau sepak terjang praktisnya persis partai politik. Seiring reformasi pada 1998, keluarga Cendana pelan-pelan surut dari pentas politik nasional walau belakangan beberapa anggota keluarga Cendana kembali tampil. Walau tidak lagi banyak disorot media massa atau membuka diri, namun diyakini keluarga Cendana masih memiliki basis bisnis dan keuangan yang sangat mumpuni. Salah satu hal menonjol pada ujung pemerintahan Soeharto adalah penunjukan dan pengangkatan anak sulungnya, Siti Hardiyanti Roekmana alias Tutut Soeharto, yang juga fung-
sionaris papan atas Golkar sebagai menteri sosial. Sebelumnya politisi Partai Golkar, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), mengatakan, sejumlah kader daerah menginginkan agar keluarga Cendana, mengambil alih kembali partai beringin untuk menyudahi konflik internal. Wacana yang berkembang Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) disebut-sebut diminta maju menjadi ketua umum partai beringin. Menurut Sinulingga, politik trah adalah tradisi kuno yang tidak perlu dipertahankan. Pasca-orde baru, Golkar memandang kader berdasarkan potensi, kualitas dan rekam jejak. Karena itu, kata dia, apabila Tommy Soeharto ingin maju memimpin Golkar hal itu dipersilahkan, karena Tommy memang sebelumnya pernah maju sebagai calon ketua umum di munas di Riau pada tahun 2009. Hanya saja dia meminta Tommy tidak dilihat dalam konteks trah Soeharto, melainkan sebagai Hutomo Mandala Putra dengan kapasitas kepemimpinan dan serangkaian rekam jejaknya. “Apalagi keluarga Cendana pernah membentuk partai PKPB yang dipimpin oleh Mbak Tutut. Keluarga Cendana bikin partai justru di tengah Partai Golkar terhuyung-huyung oleh serangan yang luar biasa dari segala penjuru,” kata dia. (ant/Bali Post)
(ant/Bali Post)
PERINGATAN KE-60 TAHUN KAA - Para kepala negara dan kepala pemerintahan beserta pemimpin delegasi negara-negara Asia Afrika berfoto bersama pada acara Peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/4). ong rekonstruksi Gaza, mendorong realisasi aplikasi Palestina sebagai anggota PBB dan mendorong negara-negara di AsiaAfrika yang belum mengakui Palestina sebagai negara untuk segera melakukannya. Rangkaian Peringatan 60
Tahun KAA ini juga telah menetapkan tanggal 24 April sebagai Hari Asia Afrika, pembentukan Pusat Asia Afrika (Asian African Center) sebagai sarana untuk mengembangkan, merencanakan dan memantau kerja sama antara negara di dua kawasan, serta
peresmian Monumen KAA yang berbentuk segitiga, satu sisi tertulis Asia Afrika, sisi sebaliknya tertulis nama-nama negara anggota KAA, dan di sisi lainnya tertulis pesan Presiden I RI Soekarno “let a new Asia and a new Africa be born”. (ant/Bali Post)
Para Pemimpin Asia-Afrika Napak Tilas KAA Bandung (Suara NTB) Para pemimpin dan delegasi dari negara-negara Asia dan Afrika memulai prosesi napak tilas Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (24/4) pukul 09.15 WIB. Para anggota TNI yang membawa bendera negara anggota Konferensi Asia-Afrika berada di barisan depan peserta napak tilas, yang juga dimeriahkan dengan arak-arakan pe-
muda berpakaian tradisional Jawa Barat yang membawa umbul-umbul berwarna hijau dengan setrip merah. Presiden Joko Widodo berjalan bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Myanmar Thein Sein, dan puluhan pemimpin Asia Afrika lainnya, termasuk negara termuda di
Asia Afrika, Timor Leste. Napak tilas dilakukan untuk mengenang para pemimpin yang merintis Konferensi Asia Afrika tahun 1955 seperti Presiden Soekarno, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, dan Presiden Mesir Gamal Abdul Naser. Setelah napak tilas Presiden Joko Widodo dan para pemimpin negara Asia Afrika melakukan foto bersama. (ant/Bali Post)
(ant/Bali Post)
HISTORICAL WALK - Presiden Joko Widodo bersama Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping serta sejumlah Kepala Negara mengikuti ‘Historical Walk’ dalam rangkaian Peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika 2015, di Jalan Asia Afrika, Bandung Jumat (24/4).
Polisi Ringkus Penyedia Jasa Prostitusi ’’Online’’ Jakarta (Suara NTB) Petugas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) meringkus seorang pria berinisial MS alias Mike (30) yang diduga germo penyedia jasa prostitusi daring atau online. “Kita tangkap seorang laki-laki yang diduga muncikari, biasa disebut papi,” kata Kepala Unit II Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Teuku Arsya Khadafi saat dihubungi di Jakarta Jumat (24/4). Arsya mengatakan polisi menangkap Mike
setelah dia mengantarkan seorang pekerja seks menemui pelanggannya. Polisi menciduk tersangka di salah satu hotel di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/4) pukul 00.30 WIB. Polisi menduga Mike menawarkan jasa pekerja seks kepada pelanggan melalui media sosial Twitter. Polisi menginterogasi Mike guna mengungkap peranan dan membongkar jaringan praktik pemesanan pekerja seks secara daring. (ant/Bali Post)