Snt25082014

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN, 25 AGUSTUS 2014

16 HALAMAN NOMOR 141 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/met)

DAMPAK KEMARAU - Empat dusun di Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, saat ini mengalami kesulitan memperoleh air bersih akibat kemarau panjang. Ke empat dusun itu masing-masing Dusun Bunut Boyot, Bunian, Bongkon Daye dan Penanggak. Keempat dusun dengan penduduk lebih dari 1.000 KK itu, saat ini sangat membutuhkan bantuan pemerintah. Tampak warga sedang mencari air bersih di sebuah sumur yang jaraknya sangat jauh dari tempat tinggal warga.

Golkar NTB Sodorkan Lima Nama

Mataram (Suara NTB) DPD Partai Golkar NTB akhirnya memutuskan untuk menyodorkan lima nama ke DPP Partai Golkar. Satu dari lima nama itu nantinya akan dipilih untuk diajukan duduk di posisi Ketua DPRD NTB yang memang menjadi jatah dari Partai Golkar. Keputusan itu diambil dalam Rapat Pleno Pengurus Harian DPD Golkar NTB, yang digelar Sabtu (23/8). Wakil Sekjen Bidang Pemenangan Pemilu (Wilayah Bali, NTB, NTT) DPP Partai Golkar, Ir. Junaidi Elvis, M. Hum, yang dikonfirmasi Suara NTB, Minggu kemarin menerangkan bahwa telah ada lima nama yang akan diusulkan ke DPP Partai Golkar nantinya. Lima nama dimaksud adalah, H. Umar Said, S.Ag, Dra. Hj. Baiq Isvie Rupaeda, H. Wahidin HM. Noer, SE, Lalu Wireginawang dan Drs. H. Sahafari Asy’ari. Menurut Elvis, nama – nama para kandidat tersebut nantinya akan dibawa ke Jakarta. Nantinya, DPP Partai Golkar akan menggodok nama – nama itu sebelum akhirnya diputuskan satu nama untuk ditunjuk sebagai Ketua DPRD NTB. (aan)

Soal SPPD Rp 4,5 Miliar

Mataram (Suara NTB) Berbagai pihak mengapresiasi kerja Inspektorat NTB terkait temuan penggunaan dana SPPD oleh sejumlah anggota DPRD NTB sebesar Rp 4,5 miliar yang terindikasi menyimpang. Temuan ini sangat positif untuk pembelajaran. Sekaligus koreksi terhadap penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan standar kebenaran atau tidak sesuai aturan yang seharusnya dipatuhi. Demikian pendapat Pemerhati Masalah Hukum yang juga akademisi Universitas Mataram (Unram), Prof.Dr.H.Idrus Abdullah, SH kepada Suara NTB Minggu (24/8) kemarin,

Harus Dikembalikan GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menanggapi soal temuan Inspektorat terkait biaya perjalanan dinas sebesar Rp 4,5 miliar yang harus dikembalikan oleh sejumlah anggota DPRD NTB periode 2009-2014. Jika temuan itu menimbulkan kerugian daerah dengan didukung bukti-bukti yang akurat maka harus dikembalikan ke kas daerah. “Intinya, kalau memang ada dana itu, dilakukan pengembalian. Begitu saja,’’ tegas gubernur dikonfirmasi usai sidang paripurna penetapan Raperda APBD NTB 2015, Jumat (22/8) malam. Dalam sidang paripurna itu, Komisi I yang membidangi masalah hukum menyampaikan pandangannya terkait dengan temuan Inspektorat itu. Temuan Inspektorat NTB sebesar Rp 4,5 miliar sejak tiga tahun terakhir terkait dengan perjalanan dinas menjadi perhatian serius lembaga legislatif. Bahkan Komisi I menuding auditor Inspektorat melanggar norma pelaporan dan pemeriksaan bahkan melanggar kode etik terkait dengan LHP mengenai perjalanan dinas sejak 2011,2012 dan 2013 itu. Bersambung ke hal 5

TGH. M. Zainul Majdi (Suara NTB/dok)

1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Mataram (Suara NTB) 1234567890123456789012345678901212 Satu dari tiga kasus korupsi ditangani Kejaksaan Negeri 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 Bima diperkirakan segera rampung. Terkait kasus dugaan 1234567890123456789012345678901212 korupsi di BPBD Kabupaten Bima, dalam waktu dekat akan 1234567890123456789012345678901212 diberkaskan. Kasus baru yang belum menjadi prioritas dalam 1234567890123456789012345678901212 rencana penyelidikan adalah dugaan penyimpangan pengada1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 an alat-alat kesehatan (Alkes) RSUD Kabupaten Bima. 1234567890123456789012345678901212 Mengurai satu per satu perjalanan penanganan kasus ini, 1234567890123456789012345678901212 untuk perkara BPBD sebelumnya sudah menetapkan tiga 1234567890123456789012345678901212 orang tersangka. Terakhir, ketiganya dipanggil dan dimintai 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 keterangan untuk saksi bagi tersangka yang lain. “Sudah kami 1234567890123456789012345678901212 periksa, terakhir dua orang,” kata Kasi Intel Kejari Bima, Lalu 1234567890123456789012345678901212 Muhammad Rasyidi, SH kepada Suara NTB Sabtu (23/8). 1234567890123456789012345678901212 Pekan ini, tiga tersangka akan dipanggil untuk diperik1234567890123456789012345678901212 sa lagi. Mereka, mantan Kepala BPBD Bima, SL dan 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 salah seorang Kabid disana, JH dan oknum pejabat PDAM 1234567890123456789012345678901212 Bima, IR. ‘’Pemanggilan ini untuk dimintai keterangan 1234567890123456789012345678901212 sebagai tersangka,’’ ulasnya. 1234567890123456789012345678901212 Setelah pemeriksaan tiga tersangka ini, Kasi Intel 1234567890123456789012345678901212 1234567890123456789012345678901212 memberi gambaran kasus tersebut diperkirakan akan 1234567890123456789012345678901212 segera rampung. 1234567890123456789012345678901212 Bersambung ke hal 5 1234567890123456789012345678901212

yang telah dilakukan Inspektorat. Saya kira kerja Inspektorat tidak salah. Itu langkah yang sangat benar. Temuan ini sangat positif untuk bahan pembelajaran. Langkah Inspe-

Dewan Bela Diri, Sebut Inspektorat Langgar Kasus BPBD Segera Kode Etik dan Norma Pemeriksaan Diberkas, Alkes Belum Jadi Prioritas periode 2009-2014, yang tinggal beberapa hari saja tinggal di gedung Udayana. Temuan Inspektorat itu, katanya sebagai kerugian daerah berdasarkan laporan hasil pemeriksaan Inspektorat NTB sejak beberapa tahun terakhir. “Mungkin ini ada hikmahnya bagi kita semua, eksekutif dan legislatif. Akan tetapi hal ini menyangkut per-

Mataram (Suara NTB) Temuan Inspektorat NTB sebesar Rp 4,5 miliar sejak tiga tahun terakhir terkait dengan perjalanan dinas menjadi perhatian serius lembaga legislatif. Dalam rapat paripurna tentang persetujuan Raperda APBD 2015, Jumat (22/8) malam, Komisi I yang membidangi masalah hukum menuding auditor Inspektorat melanggar norma pelaporan dan pemeriksaan. Juru Bicara Komisi I DPRD NTB, H. Rumaksi SJ, SH mengatakan, di tengah-tengah kesibukan membahas RAPBD 2015 konsentrasi dan perhatian Dewan terusik oleh isu yang kurang mengenakkan dalam pemberitaan media cetak dalam sepekan terakhir mengenai biaya perjalanan dinas senilai Rp 4,5 miliar yang harus dikembalikan oleh sejumlah anggota DPRD NTB

Batas Waktu 14 Hari

Hari Ini, Pembukaan Penerimaan CPNS Serentak di NTB Mataram (Suara NTB) Pembukaan penerimaan CPNS tahun 2014 molor dari jadwal sebelumnya yakni tanggal 20 Agustus lalu. Pasalnya, sejumlah pemerintah daerah belum menerima penetapan rincian formasi yang sudah diajukan. Pembukaan penerimaan CPNS di seluruh NTB akan dilakukan secara serentak oleh pemerintah provinsi dan pemda kabupaten/kota pada Senin, 25 Agustus, hari ini. Demikian dikatakan Kepala BKD dan Diklat Provinsi NTB, Drs. H. Muh. Suruji ketika dikonfirmasi di Mataram,

Sabtu (23/8). “Paling cepat Senin besok (hari ini) diumumkan,”ujarnya. Disebutkan, pembukaan penerimaan pendaftaran akan berlangsung selama 14 hari sejak diumumkan. Suruji menyebutkan, hingga Jumat (22/8) lalu, baru empat pemda di NTB yang sudah keluar penetapan formasinya dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB). Empat pemda itu adalah Pemprov NTB, Pemkot Bima, Pemkab Dompu dan Pemkab Lombok Barat. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/dok)

TO K O H

menanggapi mencuatnya persoalan penggunaan dana SPPD oleh sejumlah angota DPRD NTB yang diduga menyimpang sesuai temuan Inspektorat. ‘’Kita patut apresiasi apa

ktorat ini merupakan bentuk dari upaya (Pemprov NTB) menciptakan pemerintahan yang bersih dan berjalan sesuai prosedur,’’ ujar Prof.Idrus. Sebagai warga negara kita berkewajiban untuk meresponsnya. ‘’Terutama respons oleh anggota DPRD NTB. Tetapi dengan catatan (Dewan) jangan emosional menyikapinya,’’ katanya memberi catatan. Karena katanya, temuan Inspektorat ini adalah koreksi. Bersambung ke hal 5

soalan yang sangat sensitif bagi Dewan secara politik dan moral bagi masyarakat pemilih dan partai politiknya,” kata Rumaksi. Ia mengatakan, Komisi I yang membidangi masalah hukum memandang perlu agar masalah ini harus segera diklarifikasi, dievaluasi, dan diselesaikan sebagaimana mestinya. Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/dok)

Apresiasi Kerja Inspektorat, Dewan Jangan Emosional


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.