HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
RABU, 26 FEBRUARI 2014
16 HALAMAN NOMOR 293 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pemprov NTB Bantah Belum Serahkan Perda APBD
Mataram (Suara NTB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengultimatum Pemprov NTB karena belum menyerahkan Perda APBD 2014. Pemprov NTB merupakan bagian dari 191 daerah baik provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang dinyatakan belum menyerahkan hardcopy dan softcopy APBD 2014 ke Kemenkeu. Karena keterlambatan penyerahan Perda APBD tersebut, pemerintah daerah terancam kena sanksi berupa penundaan 25 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) setiap bulan. Pelaksana Harian (Plh) Sekda NTB, Dr. Rosiady H. Sayuti yang dikonfirmasi terkait hal tersebut belum bisa berkomentar banyak. Ia sempat mempertanyakan sumber informasi tersebut kepada Suara NTB dan setelah ditunjukkan dan dibaca, Rosiady akan mengecek ke instansi terkait. “Kita akan lakukan pengecekan,” katanya
singkat ditemui disela-sela Rapat Pimpinan lengkap di Kantor Gubernur NTB, Selasa (25/ 2) siang kemarin. Mantan Kepala Bappeda NTB ini sempat memanggil Kepala Biro Hukum Setda NTB, Rusman, SH, MH untuk mempertanyakan informasi tersebut. Rusman yang dihubungi Suara NTB, Selasa
(25/2) sore kemarin mengatakan awal Januari lalu, Pemprov NTB telah menyerahkan Perda APBD 2014 tersebut ke pemerintah pusat. ‘’Evaluasinya sudah selesai Desember 2013. Waktu evaluasi Desember itu maka kita perbaiki berdasarkan evaluasi Kemendagri,’’ jelasnya. Bersambung ke hal 5
Dewan akan Panggil Biro Keuangan PRD NTB akan memanggil Biro Keuangan Pemprov NTB untuk membicarakan persoalan seputar APBD NTB 2014. Terlebih, menyusul adanya kabar bahwa Perda APBD NTB ternyata belum diterima oleh Kementerian Keuangan dan Pemprov NTB terancam akan terkena sanksi bersama 190 pemda lainnya. Wakil Ketua DPRD NTB, Suryadi Jaya Purnama, ST, yang dikonfirmasi Suara NTB, Selasa (25/2) kemarin mengaku belum mengetahui adanya kabar soal ultimatum dari Kementerian Keuangan soal penyerahan dokumen APBD 2014 yang terlambat diserahkan. ‘’Nanti kita cek. Dan besok kita akan panggil Biro Keuangan karena ini seharusnya sudah diserahkan,’’ ujarnya. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ami)
TAK DIGEMBOK - Pintu truk pengangkut surat suara untuk Pemilihan Umum Anggota DPRD NTB Daerah Pemilihan Kota Mataram tidak digembok. Sementara surat suara tiba di Mataram Selasa (25/2) dan langsung diturunkan dari truk.
(Suara NTB/dok)
Dihukum Non Palu SETELAH melalui sidang di Mahkamah Kehormatan Hakim (MKH) di Jakarta, Selasa (25/2), akhirnya Wakil Ketua PN Mataram Pastra Joseph Ziraluo, SH,MH dihukum enam bulan tidak boleh bersidang alias non palu. Hukuman itu berdasarkan pembelaan yang disampaikan Pastra, Bersambung ke hal 5 Taufiqurrahman Syahuri
Dihapus, Kebijakan Trip Sisipan di Pelabuhan Lembar Mataram (Suara NTB) Kebijakan trip sisipan (extra trip) di lintas Penyeberangan Lembar-Padangbai akhirnya dihapus. Hasil pertemuan antara pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) dan Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) NTB beberapa waktu lalu, menyepakati bahwa kebijakan trip sisipan dihapus. Trip sisipan
akan diberlakukan, jika terjadi penumpukan penumpang dan cuaca buruk. Demikian diungkapkan, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M.STr dikonfirmasi Suara NTB diselasela rapat pimpinan lengkap di Kantor Gubernur NTB, Selasa (25/2) siang kemarin. ‘’Setelah pertemuan dua minggu yang lalu, ndak ada lagi istilah yang nyisip-nyisip itu kecuali pada kondisi-kondisi tertentu. Pengawasannya
langsung sekarang oleh pihak OPP Lembar. Sekarang tidak ada lagi trip sisipan, setelah adanya pertemuan dengan semua jajaran seperti Gapasdap maupun dengan pihak pengelola pelabuhan.’’ Dijelaskan, sekitar dua minggu lalu Dishubkominfo telah memfasilitasi pertemuan para pihak terkait untuk menyelesaikan masalah kebijakan trip sisipan yang menuai protes dari Gapasdap NTB. Bersambung ke hal 5
Pemprov Belum Tindaklanjuti Temuan Kerugian Negara Rp 78 Miliar Mataram (Suara NTB) Dalam kurun waktu 10 tahun terkahir, Pemprov NTB belum menindaklanjuti temuan kerugian daerah/negara sebesar Rp 78 miliar lebih yang merupakan hasil pemeriksaan dari Inspektorat NTB, Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen kemendagri) dan BPK RI. Hal tersebut diungkapkan, Inspektur Inspektorat NTB, M. Agus Patria, SH, MH dalam Rapat Pimpinan (Rapim) lengkap yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Selasa (25/2) kemarin. ‘’Ini yang memang sampai saat ini sebagain itu belum bisa dikembalikan,’’ katanya. Rapat pimpinan lengkap itu dipimpin Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi didampingi Pelaksana Harian Sekda NTB, Dr. Rosiady Sayuti, M.Sc dihadiri seluruh
(Suara NTB/nas)
RAPIM - Rapim lengkap yang dipimpin Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi, Selasa kemarin. Pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB. Agus menyebutkan, temuan-temuan yang belum ditindaklanjuti selama kurun waktu 10 tahun terakhir itu,
antara lain temuan Inspektorat sebesar Rp 15 miliar, Itjen Kemendagri Rp 32 miliar dan BPK RI sebesar Rp 31 miliar. Bersambung ke hal 5
C.03.08.13
TO K O H
Mataram (Suara NTB) Distribusi surat suara untuk Pemilu Anggota DPRD NTB dapil Kota Mataramdistribusinya terindikasi ada kelalaian. Salah satu kelalaian yang sifatnya fatal adalah, pintu truk pengangkut surat suara pun tidak diamankan secara maksimal. Mobil boks tersebut tidak digembok atau tak disegel. Mobil yang mengangkut surat suara tersebut itu berangkat sekitar pukul 03.30 Wita dari Denpasar dan tiba di Mataram sekitar pukul 09.15 Wita, Selasa (25/2) kemarin. Tiba di Kantor KPU Mataram, ternyata mobil yang mengangkut ribuan lembar surat suara ini tiba tanpa menggunakan gembok dan segel. Sekretaris KPU Kota Mataram, Putu Sarjana, ketika melihat mobil pengangkut surat suara yang tiba di Kantor KPU mengatakan, hal ini harus diperhatikan. ‘’Jadi ini harus kita saksikan bersama, truk ini tiba tanpa gembok, jangan sampai nanti kami disalahkan,’’ ujarnya ketika mengajak semua yang datang saat itu. Putu Sarjana menilai, ini merupakan kelalaian yang seharusnya tidak terjadi. “Jangan sampai ini terjadi lagi. Bersambung ke hal 5