Snt26062014

Page 1

LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

KAMIS, 26 JUNI 2014

16 HALAMAN NOMOR 92 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/ars)

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004

FOTO BERSAMA - Foto bersama Gubernur NTB, TGH.M Zainul Majdi, Kapolda NTB, Moechgiyarto, Danrem 162/WB, Kuat Budiman bersama tokoh FKUB NTB usai dialog keamanan Pilpres 2014, Rabu (25/6). Berita selengkapnya di halaman 8.

Dana Bergulir DBH-CHT Rp 26,5 Miliar Berpotensi Tak Tertagih Mataram (Suara NTB) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam LHP atas LKPD 2013 berpendapat bahwa dana bergulir dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) sebesar Rp 26,5 miliar lebih dari Pemprov NTB tahun 2010 berpotensi tak tertagih. Pasalnya, selama tahun 2013, belum ada angsuran yang dibayar dari ribuan petani penerima dana bergulir tersebut. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si mengatakan, pengembalian dana bergulir itu akan jatuh tempo pada 31 Desember mendatang. Untuk itu, pihaknya bersama BPR Lombok Tengah dan BPR Lombok Timur yang menyalurkan dana itu meminta data otentik penerima yang mengembalikan dana bergulir itu seberapapun besarnya. ‘’Kalau memang belum ada pengembalian, tolong berikan kami datanya. Sehingga data itulah kemudian sebagai pengejawantahan bahwa pengembalian memang nol,’’ katanya. Pengembalian dana bergulir dari

TO K O H

(Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

OLAH LAHAN - Beberapa petani di wilayah Lombok Timur bagian selatan sudah mulai mengolah lahan untuk persiapan pembuatan bedengan untuk bibit tembakau. Kondisi minim air irigasi membuat para petani merasa yakin kualitas hasil panen mereka tahun ini akan lebih baik ketimbang musim tanam tahun lalu.

Dewan Soroti Penyelesaian Kerugian Oknum Wartawan Diduga Daerah Rp 19,05 Miliar Terima Suap? Kasus BWS Loteng

Audit DAK KSB PROSES penyelidikan kasus Dana Alokasi Khusus (DAK) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) masih digenjot Kejaksaan Negeri Sumbawa. Proses terkini, Kejaksaan bersurat ke Badan Pengawasan Keuangan (BPK) NTB, meminta agar kasus dugaan raibnya DAK senilai Rp 14 miliar itu di audit investigasi. ‘’Saya sudah bersurat beberapa hari lalu ke BPK, minta untuk kasus ini di audit investigasi, sekarang kami tinggal menunggu respons (BPK),’’ Bersambung ke hal 5 Sugeng Hariadi

KO M E N TTAA R

Praya (Suara NTB) Penyelidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat penghancur eceng godok senilai Rp 1,5 miliar di Balai Wilayah Sungai (BWS) Lombok Tengah (Loteng) terus bergulir. Selain mendalami proses pengadaan yang disinyalir bermasalah, Polres Loteng saat ini juga mulai menyelidiki dugaan aliran dana dari BWS Loteng ke sejumlah oknum wartawan. Disebut-sebut uang suap itu nilainya relatif besar. ‘’Kita baru mendapat informasi ini dan selanjutnya akan kita jadikan tambahan informasi. Untuk nantinya juga akan kita dalami dan selidiki,’’ jelas Kasat Reskrim Polres Loteng, AKP. Ketut Tamiana, s a a t dikonfirmasi di Gedung DPRD Loteng, Rabu

Pusat Dukung NTB

(Suara NTB/ham)

penerima manfaat itu sampai saat ini masih sedikit. Untuk itu, dalam pemberian bantuan bahan bakar alternatif untuk omprongan tembakau tahun ini pihaknya akan memberikannya pada petani yang mau mengangsur dana bergulir itu. Untuk menagih dana bergulir itu, Pemprov NTB kata, Husnul telah membentuk tim penagihan bantuan permodalan dana bergulir DBH-CHT yang melibatkan unsur Dinas Perkebunan Provinsi NTB, PD. BPR NTB Lombok Tengah dan Lombok Timur serta DPD APTI Provinsi NTB. Bersambung ke hal 5

NTB 2013, Rabu (25/6) kemarin. “Berdasarkan catatan atas laporan keuangan 31 Desember 2013, seharusnya terdapat saldo kerugian keuangan daerah sebesar 19,89 miliar rupiah lebih,” ujar bicara Komisi I DPRD NTB, Drs. H. Muzihir. Ia melanjutkan, dari angka tersebut, sebesar Rp 841,48 juta lebih telah di-

lakukan penetapan dan tercatat sebagai piutang bagian lancar tuntutan ganti rugi pada neraca 31 Desember 2013. ‘’Sedangkan sisanya sebesar Rp 19,05 miliar lebih belum dilakukan penetapan atau dinyatakan masih merupakan informasi kerugian daerah oleh BPK-RI. Bersambung ke hal 5

H. Muzihir

Noerdin H. M. Yacub

Ruslan Turmuzi

Kasus Lahan Gili Trawangan

ANAK-anak berkebutuhan khusus membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Anak-anak berkebutuhan khusus, sama dengan anakanak normal lainnya. Namun, di masyarakat masih ada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus masih menganggap anak mereka adalah aib, sehingga belum mendapatkan perhatian sebagaimana halnya anak-anak normal lainnya. Padahal, mereka butuh pendidikan dan harus mendapatkan pelayanan tanpa diskriminasi di berbagai bidang dan sektor. Bersambung ke hal 5 Mudjito

(25/6) kemarin. Dijelaskan, pihaknya sampai sejauh ini terus mengumpulkan berbagai informasi pendukung. Terkait penyelidikan kasus dugaan pengadaan alat berat di BWS Loteng tersebut. Dan, pihaknya tidak akan menghentikan proses penyelidikan sampai semuanya jelas. Dalam penyelidikan kasus tersebut, lanjut Tamiana, pihaknya juga tidak akan pandang bulu. Siapapun yang terlibat, akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Sepanjang alat bukti pendukungnya lengkap. ‘’Siapapun itu yang terlibat, kita tidak padang bulu. Yang terlibat harus ditindak sesuai aturan hukum yang ada,’’ tegasnya. Untuk itu dukungan dari semua pihak sangat diharapkan. Supaya pihak kepolisian bisa segera menuntaskan penyelidikan kasus ini. ‘’Kalau ada pihak-pihak yang memiliki data pendukung lainnya dalam kasus ini, Bersambung ke hal 5

Mataram (Suara NTB) – Komisi I DPRD NTB dalam laporan yang disampaikan di rapat paripurna, menyoroti adanya saldo kerugian keuangan daerah sebesar Rp 19,89 miliar lebih.Temuan itu terungkap dalam laporan Komisi I DPRD NTB yang disampaikan di Rapat Paripurna tentang Pertanggungjawaban APBD

Mabes Polri Limpahkan Tersangka ke Kejari Mataram ngan, dengan terlapor pengusaha atas nama Ariyanto. AN dibawa ke Lombok dengan pesawat Lion Air, tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL) pukul 12.00 Wita. AN dikawal tiga penyidik dari Bareskrim dan dua jaksa dari Jampidum Kejaksaan Agung. Mereka tiba di Kejari Mataram menggunakan mobil Toyota Kijang Innova sekitar pukul 13.30 Wita. AN digiring masuk ke ruang Kasi PiDIGIRING - Tim dari Mabes Polri dan Kejagung meng- dum Kejari Mataram IGN giring tersangka AN, dalam kasus dugaan penipuan Jaya Kesuma, SH untuk didan penggelapan tanah di Gili Trawangan, di Kejari periksa dokumen sebelum Mataram, Rabu kemarin. pelimpahan tahap dua.

Mataram (Suara NTB) Kejaksaan Negeri Mataram Rabu (25/6) kemarin menerima pelimpahan tersangka kasus dugaan penggelapan tanah di Gili Trawangan Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara (KLU). Tersangka bernama AN dibawa langsung tim dari

(Suara NTB/ars)

Bareskrim Mabes Polri, untuk kemudian dilimpahkan tahap dua ke penuntutan. Tersangka AN yang diketahui Pemilik PT. Sumber Sejahtera Lombok Lestari (SSLL) ini sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan investasi di lahan PT. Wahana Wisata Alam Hayati (WAH) di Gili Trawa-

Tidak ada komentar dari pihak Mabes Polri terkait pelimpahan tersebut. Demikian juga dengan tim dari Kejaksaan Agung. Kajari Mataram Rodiansyah, SH yang dimintai komentarnya membenarkan kedatangan tim Bareskrim Mabes Polri dan Kejaksaan Agung untuk pelimpahan berkas dan tersangka PT. SSLL, AN itu. “Saya belum pelajari berkasnya, tapi intinya pelimpahan itu memang ada dan sedang berlangsung,” kata Kajari menjelang sore kemarin. Bersambung ke hal 5


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.