Snt26062015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500 Online :http://www.suarantb.co.id

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 94 TAHUN KE 11

E-mail: hariansuarantb@gmail.co.id

Pengemban Pengamal Pancasila

JUMAT, 26 JUNI 2015

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Gubernur Minta Fauzan Khalid Pastikan Pemerintahan di Lobar Solid Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, secara resmi menyerahkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri kepada Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar), H.Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si sebagai pelaksana tugas Bupati Lobar. Menggantikan pejabat sebelumnya, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd yang diberhentikan sementara menjadi Bupati sesuai SK Mendagri Nomor 131.52-4499 tahun 2015. Penyerahan SK Mendagri itu berlangsung di Ruang Kerja Gubernur, Kamis (25/6). Penyerahan SK Mendagri Nomor 131.52-4499 tahun 2015 tentang pemberhentian sementara Dr. H. ZainiArony dari jabatan Bupati Lobar, masa jabatan Tahun 2014-2019 sampai proses yang bersangkutan selesai dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Surat keputusan Mendagri tersebut mulai berlaku sejak 17 Juni 2015. Gubernur NTB berharap Plt Bupati Lobar untuk terus melanjutkan visi dan misi yang telah ditetapkan untuk mensejahterakan rakyat ke depan. Dikatakan, dengan keluarnya SK Mendagri itu, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/humassetdantb)

SK PLT - Wakil Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid (kanan) menerima SK Plt Bupati Lobar dari Mendagri yang diserahkan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi di ruang kerjanya, kemarin.

Kajati Supervisi Tunggakan Kasus Korupsi (Suara NTB/ars)

TO K O H Tak Khawatir Gagal DANREM 162/WB, Kol.CZI, Lalu Rudy Irham Srigede, ST, MSi tak mengkhawatirkan adanya gagal panen program upsus swasembada padi, jagung dan kedelai (Pajale) akibat kekeringan yang sudah mulai terjadi di NTB. Pasalnya, tiap kelompok tani di daerah ini dilakukan pendampingan oleh Babinsa. Bersambung Lalu Rudy Irham Srigede ke hal 15 (Suara NTB/dok)

04.57

05.07

12.19

15.39

18.08

Kita akan supervisi untuk kasus yang nunggak, kita surveillance Martono

Mataram (Suara NTB) Sepekan setelah menjabat, Kajati NTB yang baru Martono, SH, MH langsung menggelar konsolidasi internal. Langkah supervisi kasus- kasus lama dan kasus baru akan menjadi prioritas programnya dalam mengontrol jajarannya, terkait penanganan tindak pidana korupsi. Ditemui usai gelar perkara bersama jajarannya, Kamis (25/6) kemarin, Martono secara umum menyampaikan komitmennya menyelesaikan tunggakan kasus yang ditinggalkan pejabat sebelumnya. Demikian juga degan kasus kasus baru.”Penanganan perkara (korupsi) ke depan, setiap bulan akan dilakukan evaluasi dengan Aspidsus,” kata

Pemprov Siapkan Siaga Darurat Kekeringan Mataram (Suara NTB) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP mengatakan pihaknya sedang menyiapkan penetapan status siaga darurat kekeringan. Namun, pihaknya masih menunggu prediksi dari BMKG mengenai kondisi cuaca di NTB dalam beberapa bulan ke depan. “Ada ancang-ancang menyiapkan siaga darurat kekeringan. Rencananya tanggal 1 Juli mendatang. Saya masih mantapkan datanya dulu,” ujarnya ketika

dikonfirmasi di Mataram, Kamis (25/6). Meskipun beberapa daerah di NTB saat ini sudah mulai kesulitan air bersih maupun air untuk mengairi lahan pertanian, pihaknya tak serta merta langsung menetapkan status siaga darurat kekeringan. Namun, BPBD sudah membuat surat Gubernur yang ditujukan kepada sembilan Bupati/Walikota untuk mengantisipasi kekeringan. Sejauh ini, lanjutnya, belum ada kabupaten yang sudah menetapkan siaga darurat kekeringan di wilayahnya. Bersambung ke hal 15

mantan Wakajati Jawa Timur ini. Sederet kasus yang masih jadi tunggakan diketahui, seperti proyek Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) KLU Rp 12,5 miliar, aliran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Rp 39 miliar, kasus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram 2,1 miliar yang juga belum jelas perkembangannya, kasus gedung

Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUD-NI) Jempong Rp 2,1 miliar. Sederet kasus yang sudah ditingkatkan ke penyidikan. Semetara yang sedang berjalan adalah kasus cetak sawah baru di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, kasus anjungan NTB di Taman Mini Indonesia Indah Rp 600 juta, Bersambung ke hal 15

BPKP NTB Diminta Kawal Pengelolaan Dana Desa Mataram (Suara NTB) Utama Kantor Gubernur NTB, Badan Pengawasan KeuaKamis (25/6) siang kemarin. ngan dan Pembangunan Pelantikan dipimpin Wakil (BPKP) Perwakilan NTB di Gubernur NTB, H. Muh. Amin, bawah komando Pimpinan SH, M.Si. BPKP yang baru diharapkan Dikatakan, BPKP Perwakmengawal pengelolaan dana ilan NTB harus ikut serta desa di NTB. Tahun ini, NTB mengurai simpul-simpul mendapat kucuran dana desa yang menghambat jalannya dari APBN mencapai Rp 301 pembangunan di daerah ini. Perwakilan BPKP juga harus miliar untuk 940 desa di delapan kabupaten di daerah ini. mengawal implementasi “Untuk dana desa secara standar akuntasi pemerinnasional dialokasikan Rp 20 tah berbasis akrual supaya triliun lebih. Untuk NTB, diaperalihan sistem itu berjalan dengan lancar. Sehinglokasikan sebesar Rp 301 miliar lebih bagi 940 desa di dega dapat dihindari risiko (Suara NTB/nas) lapan kabupaten di NTB. penurunan opini atas LapoDadang Kurnia ran Keuangan Pemerintah Dalam hal ini Perwakilan BPKP juga diharapkan untuk ikut serta men- Daerah (LKPD) tahun berikutnya. Dikatakan, LKPD Pemda di NTB tahun 2014 gawal pengelolaan dana desa ini agar sesuai dengan yang diharapkan,” kata Deputi Kepala mengalami peningkatan. Semula hanya tiga BPKP Pusat, Dadang Kurnia ketika melantik pemda yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Kepala BPKP Perwakilan NTB yang baru, Dr. Pengecualian (WTP) tahun 2013 lalu. Bonardo Hutauruk, Ak.,M.M di Ruang Rapat Bersambung ke hal 15

Kasus Jembatan Gili Gede

Kejaksaan Sasar Pejabat Kementerian PDT

(Suara NTB/ars)

DIPERIKSA - Salah seorang saksi dari Kementerian PDT yang diperiksa penyidik Kejari Mataram.

Mataram (Suara NTB) Penyidikan kasus dugaan penyimpangan proyek jembatan Gili Gede, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat (Lobar) semakin berkembang. Giliran pejabat Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) diperiksa Kejaksaan. Sedikitnya ada dua orang pejabat dari kementerian yang dibawahi mantan Menteri PDT, Helmy Faisal Zaini itu. Keduanya diperiksa terpisah di ruang Pidsus Kejari Mataram. Saksi pertama diperiksa jaksa Nuramin, SH, dan saksi kedua dimintai keterangan oleh Kasi Pidsus Herya Sakti Saad,SH. ‘’Saksi ini dari pejabat PDT,’’

kata Herya kepada Suara NTB, Kamis (25/6) kemarin. Kedua saksi dipanggil karena berkaitan langsung dengan kegiatan proyek bernilai Rp 6 miliar tahun 2014 yang kini tak berguna itu. Sebab dari rangkaian penyelidikan awal, proyek ini sepenuhnya dihandle oleh pejabat PDT. Setelah dibangun, kemudian diberikan ke Pemda, Lobar melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) sebagai pengelola. Kedua saksi yang tidak disebutkan identintasnya ini disebutkan Herya, dianggap mengetahui proses awal proyek , mulai lelang, penentuan pemenang hingga pengerjaan fisik dalam bentuk dermaga apung.

Sejauh ini pengembangan perkara terus berlangsung di Pidsus Kejari Mataram. Kasus ini statusnya sudah ditingkatkan ke penyidikan. Hanya saja sampai saat ini belum disebut tersangkanya, karena tim penyidik sedang berusaha mengumpulkan bukti dan keterangan saksi tambahan untuk menguatkan penyidikan. Sederet saksi di daerah juga sudah dimintai keterangan. Mereka yang dianggap tahu terkait proyek itu diantaranya mantan Asisten I Setda Lobar sebagai koordinator pemantauan proyek, Kepala Bappeda Lobar, serta Kepala Dishubkominfo dan pejabat setempat. (ars)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.