HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
KAMIS, 26 SEPTEMBER 2013
16 HALAMAN NOMOR 169 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
Kajati Pimpin Penyelidikan Cetak Sawah Baru Mataram (Suara NTB) Indikasi penyimpangan pada program cetak sawah baru, rupanya menjadi atensi khusus Kejaksaan Tinggi NTB. Meskipun dana itu bersumber dari pusat (Kementerian Pertanian), bagi kejaksaan itu tak menjadi halangan. Bahkan Kajati NTB, Sugeng Pudjianto, SH, MH akan memimpin langsung penyelidikan kasus ini.
C.01.08.13
Kajati mengatakan, langkah awal yang akan dilakukannya dengan turun langsung ke Pulau Sumbawa. ‘’Saya yang akan turun langsung ke Pulau Sumbawa untuk mengecek langsung objeknya (sawah, red),’’ kata Sugeng, di Mataram. Pengecekan lapangan ini sebagai tahap awal dimulainya kerja tim penyelidik proyek bersumber dari pemerintah pusat itu. Lebih fokus disebutnya, akan dimulai pengecekan di Kabupaten Sumbawa Bar-
at (KSB) yang sebelumnya sudah ditemukan indikasi awal, berlanjut pengecekan ke Sumbawa Besar. Dua wilayah ini sebelumnya sudah mendapat jatah proyek cetak sawah baru yang sangat luas. Namun terindikasi, pelaksanaan proyek ini yang tidak sesuai ketentuan. Diduga, sawah yang sudah ada dan sudah menghasilkan, diklaim sebagai objek cetak sawah baru. Bersambung ke hal 5
Kasus Puskesmas RasanaE Timur
Lagi, Ditetapkan Tiga Tersangka Baru
TO K O H Optimis Menang KEMENANGAN telak pasangan AZAN (Dr.H.Zaini Arony- Fauzan Khalid) pada Pilkada Lombok Barat (Lobar) 2013, berdasarkan hitung cepat lembaga survei Konsultan Citra Indonesia (KCI), merupakan buah dari kerja keras dan bukti pengabdian kepada masyarakat selama ini. Hasil hitung cepat itu pun diyakini merupakan hasil penghitungan suara sebenarnya dari Pilkada Lobar. Bersambung ke hal 5 Dr. H.Zaini Arony
item pekerjaan proyek. Penetapan tersangka itu, menurut Direskrimsus Polda NTB, Kombes Pol. Drs. Triyono BP, M.si, setelah melalui gelar perkara Senin (23/9) lalu. “Dari hasil gelar perkara itu, kami tetapkan tiga tersangka baru,” kata Triyono, didampingi Kasubdit III Tipikor, AKBP. Nurodin, SIK. Bersambung ke hal 5
Ancaman Newmont Dinilai Hanya Cari Kejelasan Hukum Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB berharap PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) di Batu Hijau Sumbawa Barat tetap beroperasi. Adanya ancaman akan menghentikan operasi produksi seiring dengan larangan ekspor konsentrat tembaga mulai Januari 2014 sesuai UU
No. 4 tahun 2009 tentang Minerba, dinilai hanya untuk mencari kejelasan hukum atas penerapan UU tersebut. ‘’Menurut saya yang diminta itu kejelasan hukum. Jadi kejelasan sikap pemerintah pusat menjelang Januari 2014. Bersambung ke hal 5
Menurut saya yang diminta itu kejelasan hukum. Jadi kejelasan sikap pemerintah pusat menjelang Januari 2014. Muhammad Husni
Resahkan Ribuan Karyawan SU penghentian operasi tambang tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) Batu Hijau, Sumbawa Barat yang merebak akhir-akhir ini cukup meresahkan ribuan karyawan. Pasalnya, jika penutupan dilakukan, akan berakhir dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan perusahaan tersebut. Ariadin (30), salah seorang karyawan lokal PTNNT asal Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat yang dihubungi dari Mataram, Rabu (25/9), mengaku resah karena akan kehilangan pekerjaan dan penghasilan untuk menghidupi keluarga. Isu penghentian operasi tambang tersebut merebak menyusul akan diberlakukannya UU No. 4/2009 tentang Minerba yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 7 Tahun 2012 yang mengatur kewajiban tambang untuk melakukan pemurnian dan pengolahan hasil tambang. Bersambung ke hal 5
MELIMPAH - Produksi cabai di wilayah Lombok Barat (Lobar) melimpah. Diprediksi puncak musim panen nanti, produksi cabai akan melimpah dan petani khawatir harga komoditas ini akan anjlok. Tampak petani Lendang Jae, Kecamatan Lembar, Lobar sedang memanen cabai, Rabu kemarin. Berita selengkapnya di halaman 5. (Suara NTB/her)
’’Runner Up’’ 1 Puteri Pariwisata Berbakat PPI 2013
Lebih Semangat Promosikan NTB Prestasi kembali ditorehkan wakil NTB dalam ajang Pemilihan Puteri Pariwisata Indonesia (PPI) 2013. Setelah di tahun 2012 wakil NTB berhasil masuk 10 besar, tahun ini NTB kembali berhasil masuk 10 besar. Tidak hanya itu, Ninda Putri Laili yang mewakili NTB juga berhasil menjadi Runner Up 1 Puteri Pariwisata Berbakat Indonesia. DENGAN prestasi tersebut, Ninda Putri Laili yang biasa dipanggil Putri mengaku sangat bangga karena bisa memberikan sesuatu untuk NTB. ‘’Pasti senang dan bangga banget bisa membawa sesuatu untuk NTB. Di sana saya bisa menjadi representatif untuk NTB dan memperkenalkan NTB di tingkat nasional. Bangga sekali bisa berkontribusi dan mengharumkan nama NTB,’’ cetusnya ditemui di kediamannya di Ampenan, Rabu (25/9) siang. Tidak hanya bangga dapat mengharumkan nama NTB di kancah nasional, Putri juga mengaku dengan prestasi tersebut ia menjadi lebih bersemangat untuk terus berkontribusi dalam mempromosikan pariwisata NTB ke depan. ‘’Saya akan tetap berpromosi. Dengan ikut PPI jadi banyak link (jaringan). Jadinya lebih semangat lagi untuk mempromosikan NTB,’’ ujarnya. Dalam mempromosikan pariwisata NTB, perempuan dengan sederet prestasi ini banyak menggunakan media sosial. Karena sekarang ini banyak akun media sosial yang bisa dimanfaatkan oleh siapapun seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, blog, dan lain sebagainya. ‘’Sekarang semua sudah canggih, kita bisa promosi kemana-mana dan dapat menunjukkan kalau kita tidak kalah dengan daerah lain,’’ ujarnya. Masuk 10 besar apalagi bisa menyabet Runner Up 1 Puteri Pariwisata Berbakat menurutnya tidaklah mudah. Karena harus bersaing dengan 35 peserta dari seluruh Indonesia. Dengan berbagai usaha dan persiapan yang matang, Bersambung ke hal 5
Ninda Putri Laili
C.03.08.13
Mataram (Suara NTB) Kasus proyek mangkrak pada Puskesmas RasanaE Timur Kota Bima belum terhenti sampai 14 tersangka sebelumnya (6 sudah menjalani sidang). Rupanya, penyidik Unit I Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB baru baru ini menetapkan tiga tersangka baru. Ketiganya adalah pelaksana lapangan untuk dua
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
Penanganan Sampah Harus Serius SAMPAH terus menjadi persoalan sistemik yang harus diselesaikan dengan pikiran dan tenaga ekstra. Kurangnya partisipasi dan kesadaran masyarakat, menjadi penyebab rawannya penumpukan sampah di beberapa tempat. Terlebih sisa sampah hasil pengerukan sedimen dan sisa bahan di pasar. Penumpukkan sampah terlihat di pasar Mandalika yang setiap hari menyumbang sampah hingga dua ton perhari. Tentunya ini menjadi PR besar bagi pemerintah, untuk menanggulangi hal tersebut. Camat Sandubaya Drs. L. (Suara NTB/dok) Samsul Adnan ketika dikonL. Samsul Adnan firmasi di ruang kerjanya, Rabu (25/9) kemarin mengungkapkan, upaya untuk mengurangi persoalan sampah terus digalakkan dengan berbagai program. Ia menyebutkan upaya tersebut mulai dilakukan dengan mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan. Setiap lingkungan di kelurahan masing-masing, katanya memiliki giliran untuk membersihkan sampah di sekitar lingkungannya. “Masing-masing lingkungan setiap minggu ada giliran membersihkan,” ungkapnya. Upaya lain yang dilakukan, lanjutnya dengan memberikan pelatihan dan pembinaan kepada kelompok masyarakat tentang pengolahan sampah sebagai sumber penghasilan. Bentuk pelatihan dan pembinaan, katanya dengan memberikan pengetahuan cara pembuatan pupuk kompos dan aksesoris lainnya. Untuk produksi sampah di Pasar Mandalika, Samsul menyebutkan mencapai tujuh ton perhari. Sementara itu, untuk pelatihan dan pembinaan, pihaknya berkoordinasi dengan Bank Sampah Mataram dan Badan Lingkungan Hidup. Ia mengakui masing-masing kelurahan telah mengirim sampah dan BSM yang mengelola. Tetapi masyarakat katanya, akan mengelola sampah itu sendiri. “Masyarakat sudah mulai mencacah dan mengolah sampah sendiri,” terangnya. Untuk pemanfaatan hasil pengolahan sampah, pihaknya mengaku telah bekerjasama dengan PKK kelurahan dan Kecamatan. Sayangnya untuk mengantisipasi penumpukkan sampah, pihaknya masih terkendala armada untuk pengangkutan. Akan tetapi ke depan, lanjut Samsul, setiap kelurahan memiliki motor Tossa pengangkut sampah disiapkan dan masyarakat secara langsung mengangkut ke BSM. Samsul berharap masyarakat sebagai produsen sampah dapat menikmati olahan sampahnya, sehingga masyarakat tidak hanya membuang sampah. Tetapi sampah bisa dikreasikan dan menghasilkan nilai ekonomis. (cem)
SUARA MATARAM
Halaman 2
Dikritik, Penanganan Kebersihan Pasca Adipura Tak Maksimal Mataram (Suara NTB) – Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha mengkritisi penanganan masalah kebersihan di Kota Mataram. Pasalnya, belum lama Kota Mataram menyabet penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan lingkungan, yakni Adipura. Kini, agenda rutin penanganan kebersihan seperti gotong royong sudah tidak lagi terdengar gaungnya. ‘’Yang namanya kebersihan ini kan wajib hukumnya. Ada plangnya kebersihan adalah sebagian dari iman. Kan itu,’’ ujar Wayan kepada Suara NTB di Kantor Walikota Mataram, Rabu (25/9) kemarin. Sehingga, upaya-upaya penanganan masalah kebersihan, menurut dia, memang harus rutin dilakukan. Dengan ‘’raibnya’’ kegiatan gotong royong yang biasanya sangat sering dilakukan setiap akhir pekan, seolah menegaskan kalau upaya gotong royong beberapa bulan lalu itu, berorientasi
pada target Adipura semata. ‘’Kentara seperti itu. Begitu lewat masa waktu penilaian tim Adipura, sudah selesai jadinya,’’ keluhnya. Apalagi, untuk penanganan kebersihan, sambung politisi PDI Perjuangan ini, masyarakat sesungguhnya tidak gratis. Masyarakat sudah dibebankan membayar retribusi kebersihan. Tidak saja retribusi kebersihan yang langsung ditambahkan pada rekening air minum PDAM, tapi juga retribusi kebersihan yang dipungut oleh tiap-tiap lingkungan.
Seharusnya, dengan adanya pungutan retribusi kebersihan dari sana sini, maka pemerintah wajib memberikan jaminan kebersihan di Kota Mataram. Wayan menilai pemerintah dalam hal ini belum memberikan imbal balik yang memadai terhadap apresiasi kepatuhan masyarakat membayar retribusi kebersihan. ‘’Jangan sampai masyarakat tidak mau membayar retribusi karena merasa tidak pernah dibersihkan,’’ tandasnya. Ia menyarankan, dengan atau tanpa penilaian Adipura, kalangan Pemkot Mataram tetap rutin membangun upaya-upaya penanganan kebersihan seperti gotong royong. Pihaknya, sambung Wayang memang memahami minimnya biaya dan kendaraan operasional yang kadang dikeluhkan. Namun, katanya, hal
’’
Kentara seperti itu. Begitu lewat masa waktu penilaian tim Adipura, sudah selesai jadinya itu bukan kendala. Wayan menyarankan pihak Dinas Kebersihan melakukan inovasi. ‘’Kan bisa minta ke provinsi, bagaimanapun Mataram sebagai ibukota provinsi. Kenapa tidak minta, misalnya untuk bantuan kendaraan operasional atau apa untuk membantu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kalau kekurangan petugas dijadikan alasan, wayan menegaskan untuk petugas
(Suara NTB/fit)
I Wayan Sugiartha
sudah ada anggarannya tersendiri. ‘’Kita tidak pernah mengurangi untuk anggaran operasional itu, baik Dinas Kebersihan maupun Dinas PU,’’ katanya. (fit)
(Suara NTB/ist)
SOSIALISASI - Tokoh agama, tokoh masyarakat dan kalangan Pemkot Mataram menyimak sosialisasi peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri di Kantor Walikota Mataram
Anggaran DPKM Ditambah Jadi Rp 180 Juta DEWAN dan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Kota Mataram sepakat menambah anggaran untuk DPKM (Dewan Pendidikan Kota Mataram) sebesar Rp 50 juta. Sehingga, alokasi dana hibah Pemkot Mataram untuk DPKM dari Rp 130 juta, kini menjadi Rp 180 juta. Demikian disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., menjawab Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Rabu (25/9) kemarin. Terhadap keinginan melakukan kunker, lanjut dia, pihaknya telah mengko(Suara NTB/dok) munikasikan hal ini dengan Nyayu Ernawati TAPD. Intinya, keinginan antara Dewan dengan TAPD sama. Bahwa, untuk peningkatan anggaran di DPKM akan bersama-sama memback up-nya. Kendati demikian, Dewan berharap, dengan adanya penambahan anggaran untuk DPKM, bisa dimanfaatkan dengan sebaik-bainya. ‘’Dalam artian, apa yang menjadi keluhan bahwa terkait operasional mereka turun ke lapangan itu kurang, itu yang didahulukan, baru melakukan perjalanan-perjalanan ke luar daerah,’’ terangnya. Kalaupun DPKM menganggap kunker itu sangat penting, ia mempersilahkan berangkat dengan perwakilan. Karena, dengan mengirimkan perwakilan ke luar daerah, tentu hasil yang diperoleh akan dapat ditransfer kepada rekan-rekannya di Mataram untuk bagaimana halhal baik hasil kunker diimplementasikan untuk perbaikan pendidikan di daerah. Secara logika, demikian Nyayu, dengan penambahan anggaran Rp 50 juta, tidak mungkin memberangkatkan DPKM dalam jumlah massal. Ia menegaskan, bahwa penambahan anggaran itu dihajatkan untuk mendukung operasional DPKM. Artinya, kalau DPKM tetap berkeinginan kunker harus melihat kemampuan anggaran yang telah diberikan kepada DPKM. (fit)
Konsumsi Miras, Picu Konflik Masyarakat Mataram (Suara NTB) – Maraknya konflik horizontal yang tejadi antarkelompok pemuda dan kelompok umat beragama di Kota Mataram disebabkan ketersinggungan antarkelompok pemuda dengan hal yang sepele. Terlebih konflik akan menjadi besar apabila salah seorang kelompok menenggak minuman keras (miras). Tentunya hal tersebut, berbuntut pada tidak adanya harmonisasi antar dua kelompok. Terlebih apabila perselisihan tersebut bersumber dari dua kelompok yang berbeda keyakinan dan atau kelompok etnis budaya. Menanggapi persoalan terse-
but, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mataram, Drs. H. Bondan Wisnujati, SH., yang dikonfirmasi, Rabu (25/9) usai sosialisasi peraturan bersama menteri agama dan menteri dalam negeri di kantor Walikota Mataram. Ia mengungkapkan, sosialisasi tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk saling menjaga kerukunan antar umat beragama. Ia mencontohkan konflik yang sering terjadi, diakibatkan oleh peristiwa sepele antar pemuda. Oleh karena itu, lanjutnya, perlu diberikan pemahaman
ideologi pancasila kepada tokoh masyarakat, agama dan pemuda di Kota Mataram. Sehingga tokoh agama, pemuda dan masyarakat dapat meredam dan meminimalisasikan konflik antar dan internal umat beragama. “Terkadang karena kasus sepele, bisa menimbulkan konflik,” ungkapnya. Ia mengakui kerukunan dan pembentukkan rumah ibadah, sebenarnya telah lama diatur dalam peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006. Bagi masyarakat, katanya, untuk membuat tempat ibadah setidak-tidaknya
Dewan Pendidikan Bantah Kunker ’’Berjemaah’’ Mataram (Suara NTB) – Dewan Pendidikan Kota Mataram (DPKM) membantah adanya tudingan kunjungan kerja (kunker) berjemaah yang rencananya dilakukan ke Batam, Malaysia dan Singapura. Dari pihak DKPM yang diberangkatkan hanya beberapa orang. Sisanya anggota dewan pendidikan dari provinsi dan kabupaten/kota lain di NTB. “Jadi kalau Dewan Pendidikan Kota Mataram itu hanya sembilan orang yang akan dibiayai dari APBD, saat ini masih kita ajukan proposal ke Pemda. Jadi bukan 30 orang. Yang lain itu Dewan Pendidikan di provinsi kabupaten/kota yang ikut bergabung dengan Dewan Pendidikan Kota,” jelas Ketua
DKPM Adnan Muchsin kepada Suara NTB, Rabu (25/9). Menurut Adnan, saat ini pihaknya tengah mengajukan proposal ke Pemkot Mataram. Jika disetujui, maka biaya sembilan perwakilan dari DPKM ini akan dibiayai melalui pos anggaran di APBD Perubahan. Sementara peserta lain dari dewan pendidikan provinsi, dewan pendidikan kabupaten/kota, unsur kepala sekolah dan komite sekolah akan menggunakan biaya sendiri. Pemilihan Batam sebagai salah satu tujuan, lanjutnya, memiliki beberapa alasan. Batam secara nasional memiliki kemampuan untuk penggalangan dana CSR dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk pen-
didikan. ‘’Oleh karena itu, ada program inovatif dari Batam bernama ‘Sabas’ yaitu singkatan dari Semua Aktif Bantu Sekolah yang patut dijadikan contoh dan diterapkan di NTB,’’ klaimnya. Jadi siswa yang tidak mampu, mendapatkan biaya pendidikan dari dana CSR perusahaan, DUDI dan BUMN. “Itu yang kita ingin pelajari, sebab di Kota Mataram ini kan banyak dunia usaha dan industri yang kita harapkan mampu ikut membantu pendidikan kita,” terangnya. Dari hasil kunker ini diharapkan akan ada masukan kepada pemda untuk menerapkan hal yang sama seperti yang diterapkan di Batam. Termasuk, kunker ke beberapa lembaga pendidikan di Malaysia dan Singapura. (nia)
harus memiliki persetujuan dari masyarakat sekitar. Ia mencontohkan masyarakat harus mengantongi izin dan pernyataan serta KTP warga minimal 60 hingga 90 warga dan direkomendasikan oleh Menteri Agama. “Pembuatan rumah ibadah, meski mendapat izin dari masyarakat setempat dan harus ada rekomendasi dari menteri agama,” terangnya. Dengan sosialisasi aturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, yang dihadiri oleh perwakilan kelompok agama, pemuda dan masyarakat. Diharapkan informasi aturan tersebut dapat dis-
ebarkan luaskan ke setiap lingkungan dan dapat meminimalisasi konflik umat beragama yang sering terjadi di tengah masyarakat. Sementara itu, J.S. Simanjuntak salah seorang peserta sosialisasi peraturan bersama yang berasal dari tokoh agama mengakui bahwa konflik yang sering terjadi di masyarakat, diakibatkan oleh pemuda yang tengah meminum miras. Sehingga pemerintah harus berupaya menanggulangi persoalan tersebut. Ia berharap produksi miras di Mataram, jangan sampai menjadi kebutuhan dan menjadi pekerjaan masyarakat. (cem)
Minta Sekolah Pinggiran Diperhatikan
Ketua Komisi II Tantang TAPD Turun ke Lapangan Mataram (Suara NTB) – Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., menantang TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Kota Mataram untuk turun langsung ke lapangan melihat secara langsung seperti apa kondisi sekolah-sekolah yang ada di Kota Mataram, terutama sekolah pinggiran. Hal ini penting dilakukan mengingat Pemkot Mataram melalui perubahan APBD Kota Mataram tahun anggran 2013 telah menganggarkan pengadaan meubelair bagi sekolah-sekolah senilai Rp 1 miliar. ‘’Saya tantang TAPD, mari kita turun bersama,’’ ujarnya kepada Suara NTB di DPRD Kota
Dapatkan Door prize, berupa : uang tunai senilai paket Umrah untuk 6 orang, sepeda, TV, LCD, IPad, Laptop, Notebook, HP Blackberry dan uang belanja @Rp. 500ribu untuk 20 orang
Mataram, Rabu (25/9) kemarin. Nyayu mengatakan, pihaknya berharap, Pemkot Mataram benar-benar memberikan tambahan anggaran meubelair, dalam hal ini bukan anggaran yang diberikan tetapi meubelair yang diberikan kepada sekolahsekolah benar-benar melihat kebutuhan sekolah-sekolah yang ada. ‘’Kalau sekolahsekolah yang kita ketahui bersama, beberapa sekolah yang tidak memiliki meubelair tetapi sudah mendapatkan sumbangan pendidikan dari para orang tua untuk membeli meubelair itu, berarti meubelairnya sudah ada,’’ terangnya. Sehingga, pihaknya meminta meubelair yang diadakan memprioritaskan sekolahsekolah pinggiran yang kekurangan meubelair. ‘’Yang meubelairnya sudah reot-reot dan sebagainya,’’ cetus Nyayu. Ia menggarisbawahi penambahan anggaran meubelair sebesar Rp 1 miliar dan menekankan kepada Bappeda Kota Mataram, maka sekolahsekolah yang membutuhkan meubelair. Bappeda, katanya menjanjikan data sekolahsekolah yang bakal mendapat jatah meubelair itu, Senin mendatang. Setelah menerima data tersebut, Komisi II akan melakukan cross check ke lapangan. Apakah memang benar sekolah itu layak mendapat bantuan meubelair atau justru sebaliknya. Penambahan meubelair, harus tepat sasaran dan tujuan. Supaya semua siswa yang ada di Mataram bisa belajar dengan nyaman. Nyayu bersyukur siswasiswa yang sebelumnya memang sempat belajar di lantai, kini telah memiliki meubelair bantuan dari orang tua siswa. (fit)
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 3
Pelayanan RSUD Praya Dikeluhkan Bentuk Pansus CPNS KOMISI I DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggagas membentuk Panitia Khusus (Pansus) atas perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup Pemda KLU tahun 2013. Ide untuk melahirkan pansus itu muncul sebagai backup legislatif kepada pihak eksekutif. Ketua Komisi I DPRD KLU, Jasman Hadi, SH., Rabu (25/ 9), mengisyaratkan DPRD KLU harus lebih awal membentuk Pansus CPNS. Langkah politik tersebut dipandang perlu, agar terjalin sinergi antara Pemda dengan DPRD. “Kadang ada opini yang (Suara NTB/dok) Jasman Hadi mengatakan, itu lulus karena di-backing eksekutif, atau dia lulus karena dewan backingi. Rumor sudah banyak muncul di masyarakat, dan kita juga sering didatangi oleh orang, dikiranya DPRD dapat jatah, padahal semua itu tidak benar,” jelas Jasman. Dalam hal ini, tegas Jasman, Komisi I harus segera melahirkan Pansus ini melalui agenda sidang DPRD. Pansus lebih awal diperlukan untuk menghindari kesan, DPRD tidak seolah-olah membentuk Pansus setelah muncul masalah di lapangan. Sebagaimana masyarakat pelamar CPNS, anggota DPRD pun menginginkan penyelenggaraan penerimaan CPNS yang transparan dan tidak diperjualbelikan. Ia berkeinginan rekrutmen PNS tidak hanya menjadi pekerjaan Komisi I, tetapi menjadi urusan lembaga DPRD. Dalam pemikirannya representasi Pansus adalah gabungan Fraksi-fraksi di DPRD KLU yaitu Fraksi Rakyat Madani, Fraksi Golkar dan Fraksi Gerakan Bintang Pembangunan Bangsa (GBPB). “Jadi semua fraksi masuk, anggota Pansus ya kita maksimalkan antara 9 sampai 11 orang,” imbuhnya. Politis Hanura ini menilai rekrutmen CPNS di KLU didaftarkan secara online. Tapi pada beberapa bagian ada proses manual yang mana hasilnya masih bisa direkayasa. Tanpa berburuk sangka, kata dia, lembar jawaban komputer (LJK) juga masih bisa diutak-atik. Tingginya jumlah pelamar yang mendekati 22 ribu orang, bagi Jasman, harus diwaspadai. Setiap individu yang terlibat proses sejak awal menaruh ekspektasi yang tinggi untuk dapat diterima menjadi PNS di KLU. “Pansus ini wadah bagi teman-teman di DPRD untuk mengawasi kinerja aparatur pelaksana. Apabila memang kita temukan ada kejanggalan, kenapa tidak, harus ditindak tegas, bila perlu diproses hukum. Bagaimanapun yang kita rekrut ini adalah putra-putri terbaik untuk mengabdi di KLU,” pungkasnya. (ari)
Warga Miskin Sering Dibeda-bedakan Praya (Suara NTB) Kualitas pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Lombok Tengah (Loteng), kembali mendapat sorotan publik. Khususnya kualitas pelayanan bagi warga miskin. Pasalnya, pelayanan yang diberikan jauh dari apa yang diharapkan dan terkesan dibeda-bedakan dengan pasien dari kalangan masyarakat mampu. Menurut Saurim, Presidium Konsorsium LSM Loteng, saat hearing dengan DPRD Loteng, Rabu (25/9) kemarin, pelayanan yang diberikan RSUD Praya kepada warga miskin masih jauh dari kata memuaskan. Di mana hampir rata-rata pasien dari warga miskin, mengaku tidak puas. Akibatnya, banyak masyarakat yang memilih berobat ke rumah sakit swasta ketimbang berobat ke RSUD Praya sebagai rumah sakit milik pemerintah. “Pengakuan masyarakat, kalau dibandingkan dengan kualitas pelayanan antara RSUD Praya dengan rumah sakit swasta, lebih baik rumah sakit swasta,” tegasnya. Untuk itu, pihaknya mendesak pihak RSUD Praya su-
paya lebih memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat bisa mendapatkan kepuasan yang selama ini belum pernah diperoleh. Termasuk kualitas pelayanan di puskesmas-puskemas. Pasalnya, kualitas pelayanan di puskesmas sering mengecewakan. Bagaimanapun juga, kualitas pelayanan kesehatan secara tidak langsung juga mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat secara umum. Menanggapi hal ini, Direktur RSUD Praya, dr. Sayuti Hasbi, mengaku selama ini pelayanan di RSUD Praya belum optimal. Tapi bukan berarti, pihaknya tidak memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
(Suara NTB/kir)
HEARING - Konsorsium LSM Loteng menggelar hearing dengan DPRD Loteng terkait kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Praya dan puskemas, Rabu (25/9). “Kita tetap berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Walaupun masih ada kekurangan-kekurangan di sana-sini,” jelasnya. Berbagai upaya pun sudah dilakukan pihaknya untuk memperbaiki kualitas pelayanan. Salah satunya yang kini tengah diupayakan adalah penambahan ruang inap pasien untuk kelas III. Mengingat kondisi ruang inap kelas III yang ada saat ini sudah tidak mampu lagi menam-
Kadis Dikpora Lotim Ingatkan Kepala Sekolah Teliti
(Suara NTB/rus)
PENGARAHAN - Kadis Dikpora Lotim, Yanis Maladi saat memberikan pengarahan kepada para guru tentang pelaksanaan DAK, Rabu (25/9).
(Suara NTB/her)
KERING - Abdul Rauf, salah satu petani tambak menunjuk ke arah tambak yang kering akibat musim kemarau.
Ratusan Hektar Lahan Tambak di Lembar Mengering Giri Menang (Suara NTB) Musim kemarau panjang yang terjadi di Lombok Barat (Lobar) mengakibatkan sejumlah lahan tambak seluas 150 hektar lebih mengalami kekeringan. Tambak yang tersebar di empat dusun, yakni Dusun Sepakat, Cemara, Buncit dan Kebon Bongor tidak bisa berproduksi. Imbas dari itu, kegiatan ratusan petani tambak setempat selama sebulan terakhir vakum. Mereka terpaksa beralih profesi menjadi tukang dan pekerja serabutan untuk menutupi biaya hidup. “150 hektar lahan tambak sejak Agustus lalu mengalami kekeringan. Karena kemarau panjang,”ungkap petani tambak di Dusun Kebon Bongor, Abdul Rauf (45), Rabu (25/9). Rauf menuturkan, kejadian seperti ini sering kali terulang tiap tahun, ketika musim kemarau melanda. Akibat kemarau tersebut, air tambak berkurang secara berlahan sampai mengering. Air tambak mengering lantaran air sungai yang menjadi sumber pengairan surut sejak Agustus lalu. Mereka pun terpaksa tak bisa menebar bibit udang dan bandeng sebagai usaha selama ini. Sebagian besar petani setempat masih budidaya secara tradisional. Modalnya pun terbatas hanya dari swadaya sendiri. Rata-rata kemampuan petani, kadang mampu menebar 5.000 ekor bandeng dan 10 ribu udang per hektar. Saat kemarau seperti ini produksi mengalami penurunan signifikan, karena persentase kematian, khususnya udang selama budidaya mencapai 65 persen. Sementara bandeng 75 persen. Hasil panen pada saat normal, bandeng mencapai rata-rata 200 kilogram per hektar, sedangkan udang 25-30 kilogram/hektar. Meski demikian, ujarnya, harga jual saat kemarau sedikit lebih mahal, karena stoknya terbatas. Harganya naik Rp 20 ribu per kilogram bandeng, sementara udang per kilogram mencapai Rp 85-Rp 90 ribu. ‘’Jika 10 ribu bibit yang dibudidaya, maka harga jual bisa mencapai Rp 6 juta. Jadi untungnya sekitar Rp 1 sampai 2 juta,” ujarnya, seraya menambahkan modal bisa mencapai Rp 3 juta sampai Rp 4 juta per musim
SOSIALISASI - Pemprov NTB melalui Satpol PP berusaha meminimalisir terjadinya kasus pelanggaran Perda, termasuk pemanfaatan ruang milik jalan di Bandara Internasional Lombok. Salah satu upaya yang dilakukan adalah sosialisasi penegakan Perda Nomor 5 tahun 2012 tentang Pemanfaatan Jalan. Seperti yang dilakukan Satpol PP NTB saat melakukan sosialisasi di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Senin (23/9) lalu. (Suara NTB/ist)
bisa di atas 100 tempat tidur. Disinggung perbedaan pelayanan, Direktur RSUD Praya menegaskan, pihaknya tidak pernah membeda-bedakan pelayanan. Apakah itu bagi pasien kelas III, II maupun pasien VIP, karena semua sudah dilakukan sesuai standar pelayanan di masingmasing kelas. ‘’Kalaupun ada perbedaan pelayanan, karena memang standar pelayanan di masing-masing kelas juga berbeda,’’ ujarnya. (kir)
Golput Pilkada Lobar Capai 97.819
Kelola DAK
Selong (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Lombok Timur (Lotim) Rabu (25/9) mengumpulkan para guru dan kepala sekolah pelaksana Dana Alokasi Khusus (DAK). Kepala Dinas (Kadis) Dikpora Lotim, Dr. Yanis Maladi, mencoba memberikan pengarahan dan mengingatkan para guru yang melaksanakan DAK agar benar-benar teliti. Yanis tidak menginginkan para guru yang disadari masih awam dalam melaksanakan proyek pembangunan fisik itu terseret-seret kasus hukum. Pelaksanaan DAK diketahui menggunakan sistem swakelola. Apalagi, pemerintah pusat memberikan kepercayaan penuh kepada pihak sekolah, yakni para guru untuk melaksanakan proyek yang total nilainya miliaran tersebut. Menurut Yanis, para guru tugasya adalah mengajar di sekolah. Akibatnya, ketika ada pembangunan fisik, merupakan hal yang cukup awam bagi guru, sehingga diperlukan pengarahan. Ia menuturkan, berdasarkan pengalaman saat menjabat menjadi Kadis Dikpora periode sebelumnya, berulang kali ia bolak-balik dilidik aparat penegak hukum. Untuk itu, para guru hendaknya memperhatikan betul petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan (juklak-juknis) DAK. Guru harus melakukan perencanaan lebih kurat dan jelas dan tidak diubah-ubah. Dalam pelaksanaan perencanaan, katanya, harus sinkron dan tidak terjadi penggelembungan. “Renungkan apa kata saya ini supaya ke depan tidak dapat masalah,” ujarnya mengingatkan. Dokumen-dokumen pendukung dari perencanaan dan realisasi anggaran DAK itu sendiri juga harus lengkap, tercatat rapi dan bisa dipertanggungjawabkan. Dalam pelaksanaannya, ujarnya, Dikpora akan melakukan melakukan pengawasan secara intensif. Keterlibatan unsur yang ada di lingkungan sekolah juga harus jelas. ‘’Kepala sekolah jangan egois dan hanya melaksanakan sendiri. Libatkanlah Dewan Guru,” tambahnya. Kadis Dikpora yang pernah menggaungkan moto 3K (Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja ikhlas) dalam dunia pendidikan ini menambahkan, pencairan dana DAK tidak sekaligus. Pencairan tahap-tahap berikutnya tidak akan terlaksana selama pelaksanaan tahap pertama dipandang masih belum beres, sehingga harus benar-benar tuntas pengerjaannya. Secara hukum, otoritas pengguna angagran pada proyek swakelola ini ada pada sekolah penerima DAK. Diingatkan pula kepada pihak sekolah jangan ada yang mau diintervensi. Kuncinya tetap mengacu pada juklak dan juknis. (rus)
pung pasien, sehingga diharapkan dengan adanya penambahan ruang inap kelas III ini pelayanan kedepan bisa lebih baik. Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah membangun ruang inap kelas III baru dengan kapasitas 38 tempat tidur. Untuk menambah daya tampung yang sudah ada selama ini yang hanya 80 tempat tidur. Di mana dengan adanya penambahan tersebut, daya tampung untuk kelas III nantinya
budidaya. Namun, selama pemeliharaan, biaya operasional bisa bertambah melebihi dari modal yang dikeluarkan. Untuk itu, pihaknya meminta perhatian pemerintah terkait perbaikan tambak, karena biayanya lumayan tinggi. Sementara, perhatian Pemda sendiri belum terlalu maksimal. (her)
Giri Menang (Suara NTB) Perhitungan suara sedang berlangsung di tingkat KPPS, namun sebagian KPPS sudah menyerahkan surat suara ke PPK kecamatan. Dari data sejumlah PPK kecamatan, tingkat partisipasi pemilih terbilang masih rendah. Pasalnya, angka golput per kecamatan mencapai kisaran 20 sampai 30 persen per kecamatan. Dari rekapan PPK, angka golput hampir mencapai ratusan ribu lebih. Data sementara di delapan kecamatan saja, angka golput mencapai 97. 819. Angka golput ini kemungkinan bertambah, karena data dari dua kecamatan belum masuk dalam hitungan. Rata-rata per kecamatan jumlah pemilih yang golput mencapai belasan ribu. Dari data sementara yang diterima, Rabu (25/9), angka golput terbilang tinggi. Di Narmada misalnya, Narmada dari jumlah DPT 48. 835, surat suara yang sah sebanyak 34. 223 sedang yang tidak sah sekitar 3 persen. “Tingkat partisipasi sekitar persen, yang golput 20 persen,”kata Ketua PPK Narmada, Juanda. Disebutkan, jumlah golput di Narmada mencapai 8.365, jauh lebih rendah dengan pilgub lalu. Penyebab angka golput tinggi, karena warga mulai apatis terhadap pilkada. Apalagi, janji pemerintah kepada rakyat cenderung diabaikan. Angka golput di Narmada tidak sebanyak di Kecamatan Gerung. Di Gerung, jumlah DPT sebanyak 58.432,
jumlah warga yang golput mencapai 16 ribu lebih atau sekitar 30 persen. Tak jauh berbeda dengan Kecamatan Batulayar,dari DPT 33.272 orang, pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 68 persen. Sementara yang tidak mengunakan hak pilih mencapai 32 persen atau sekitar 10.979 orang. “Termasuk tinggi jumlah pemilih yang golput,”kata Fathul Ketua PPK Batu Layar. Di Labuapi, dari DPT 45. 650 terdapat sekitar 16.434 yang golput. Di Kecamatan Gunungsari juga diperkirakan golput mencapai di atas 20 persen. Dari Jumlah DPT di Gunungsari mencapai 58.804, sedangkan suara sah 41.068. Mengacu data itu, sekitar 6.996 pemilh yang belum menggunakan hak pilihnya. Di Kecamatan Kediri, kisaran golput mencapai sekitar 28 persen atau 12 ribu orang. Angka golput juga tinggi di Sekotong, dari DPT 41.989, terdapat sekitar 13.704 yang golput. Sementara di Lingsar, dari DPT 48835 sekitar 13.673 pemilih tak menggunakan hak pilihnya alias golput. Menanggapi hal ini, Divisi Humas KPU Lobar, Suhardi, menyatakan data tersebut masih sementara. Artinya masih belum selesai direkap oleh KPPS. Masalah golput, katanya, tidak bisa diprediksi KPU, karena persoalan pemilih akan menggunakan hak pilihnya untuk memilih tidak bisa dipaksakan. (her)
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
Dugaan Korupsi Setda 2011, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Dompu (Suara NTB) Kasus dugaan korupsi pengelolaan anggaran Setda Dompu tahun 2011 yang merugikan keuangan negara hingga Rp 2 M lebih sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan. Namun penyidik belum menetapkan tersangka dalam kasus ini dan baru memeriksa dua orang saksi. Kapolres Dompu, AKBP Benny Basir Warmansyah kepada wartawan di kantornya, Rabu (25/9) kemarin, mengaku, kasus dugaan korupsi anggaran Setda Dompu tahun 2011 berjalan di tempat selama ini karena belum adanya hasil audit BPKP untuk mengetahui kerugian negara. Sejak kasus ini ditangani Maret 2012 lalu, Agustus 2013 lalu baru diterima hasil audit investigasinya dari BPKP. “Kemarin ada yang mempertanyakan kasusnya. Kita tidak menyimpan kasusnya. Selama ini kita hanya menunggu hasil audit BPKP,” terangnya. Sejak diserahkan BPKP hasil audit investigasinya Agustus 2013 lalu, Benny mengaku, sudah 12 orang dimintai klarifikasi dan dua diantaranya dipanggil sebagai saksi pada tahap penyidikan. Kendati telah ditingkatkan ke tahap penyidikan, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. “Calon tersangka, iya. Tapi belum dipanggil,” katanya. Ketika ditanya siapa yang dijadikan calon tersangka, Benny enggan menjawabkanya. Karena pemanggilan pihak-pihak terkait seperti yang dituangkan dalam hasil audit investigasi BPKP belum diperiksa. Dalam laporan audit BPKP disebutkan sekitar 23 nama yang diduga terkait kasus ini dan beberapa diantaranya bisa dijadikan sebagai tersangka dan saksi. “Mungkin awalnya kita panggil sebagai saksi semua, setelah itu baru ditentukan tersangkanya,” ungkapnya. Jumlah kerugian negara pos anggaran Setda Dompu ini sebesar Rp 2 miliar lebih. Diantaranya pada pos makan minum tamu, BBM, belanja operasional, hingga belanja untuk Bupati Dompu. Namun dalam audit regular BPK RI ditemukan anggaran sisa kas Rp 200 juta lebih tidak bisa dipertanggungjawabkan bendahara, anggaran pajak yang tidak disetorkan, belanja pakaian dinas Bupati, belanja operasional Bupati sehingga berjumlah sekitar Rp 300 juta lebih. Jumlah ini belum termasuk belanja BBM yang tidak bisa dipertanggungjawabkan bendahara dan diminta Inspektorat untuk menelusuri lebih lanjut. Kasus dugaan korupsi anggaran Setda Dompu tahun 2011 ini awalnya mencuat ke permukaan ketika munculnya kasus bendahara Setda Dompu saat itu meminjam uang milik warga dengan sistem bunga berbunga hingga miliaran. Alasannya ada yang digunakan untuk membayar utang bendahara lama yang diwariskan ke bendahara tahun 2011 dan ada juga yang digunakan untuk biaya dinas. Padahal, anggaran untuk pos Setda Dompu tahun 2011 setelah APBD perubahan sebesar Rp 9 miliar. (ula)
Tambahan BSPS Diminta Ditentukan Bupati Dompu (Suara NTB) Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2013 Kabupaten Dompu memperoleh tambahan 350 unit rumah selain 1.525 unit yang telah ditetapkan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan 200 unit yang belum di-SK-kan. Jatah tambahan ini diminta ditentukan sendiri oleh pemerintah daerah (Pemda) mengingat banyaknya masalah yang terjadi selama ini. Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M Yasin saat rapat bersama dengan konsultan perencana program BSPS untuk wilayah NTB di kantor Bappeda Dompu, Rabu (25/9) kemarin, mengungkapkan, tambahan 350 unit rumah program BSPS dari Kemenpera hendaknya diserahkan ke pemerintah daerah (Pemda) yang menentukan calon penerimanya. Selama ini banyak dijumpai rumah yang seharusnya mendapatkan bantuan, tapi justru tidak memperoleh bantuan ketika dilakukan pendataan. “Mereka seperti inilah yang dibantu dari jatah tambahan ini,” kata H. Bambang. Jatah tambahan ini juga akan diarahkan untuk menangani rumah-rumah tidak layak huni yang ada di pinggir jalan umum seperti di sepanjang jalan ke Lakey dan sebagainya sehingga bisa memperbaiki keindahan Dompu. serta memperbaiki perumahan warga yang ada di sekitar bantaran sungai dan lainnya. “Kemarin ada kasus pembakaran 11 unit rumah di Calabai, mungkin dengan program ini bisa diarahkan untuk membantu mereka,” harap H. Bambang. Kepala Dinas PU Dompu, Ir A Muis pada kesempatan yang sama mengungkapkan, kekeliruan saat pendataan maupun verifikasi data calon penerima BSPS selama ini selalu pemerintah daerah (Pemda) menjadi sasaran kritik warga. Padahal Pemda tidak memiliki kewenangan untuk menentukan maupun memverifikasi data calon penerima. Untuk jatah tambahan 350 unit rumah, pihaknya berharap agar bisa diserahkan ke Pemda untuk menentukan. “Ketika ada warga yang berhak, tetapi tidak mendapatkan bantuan dengan ini kita berikan,” katanya. Pola ini bisa disampaikan ke Deputi untuk meminimalisir masalah yang terjadi di lapangan. Sama halnya dengan keterlibatan anggota TNI yang sebelumnya tidak dilibatkan, tapi ada salah satu daerah menerapkannya untuk menjadi pendamping selain pendamping yang ditunjuk, kini kebijakannya telah diberlakukan secara nasional karena berhasil. “Pola ini saya rasa bagus agar Pemda juga memiliki bargaining terhadap program ini,” ungkapnya. Konsultan perencana BSPS untuk NTB, Alimuddin Zaini mengungkapkan, jatah program BSPS untuk Kabupaten Dompu tahun 2013 yang telah di-SK-kan oleh Mentri Perumahan Rakyat sebanyak 1.525 unit rumah dan 200 unit rumah yang belum di-SK-kan. Sasarannya untuk 20 Desa yang ada di Kecamatan Woja dan Manggelewa. “Selain jatah itu, terdapat 350 unit rumah tambahan untuk Kabupaten Dompu yang masih menunggu usulan,” katanya. Terhadap usulan Pemda Dompu agar jatah tambahan ditentukan oleh daerah, disambut baik oleh Alimuddin Zaini. Karena pola perbaikan pendistribusian bantuan sehingga tepat sasaran seperti yang diusulkan Dompu ini juga pernah dijadikan contoh oleh Mentri di Lombok Timur. “Kami akan melakukan rapat rutin bersama Deputi biasanya setiap Selasa dan Jumat. Usulan ini akan kami sampaikan ke Deputi sehingga menjadi kebijakan,” terangnya. (ula/*)
(Suara NTB/ula)
PROGRAM BSPS - Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M Yasin bersama Dandim 1614/Dompu, Letkol Inf Hendro Cahyo, konsultan perencana program BSPS, Sekda Dompu dan jajaran Pemda Dompu usai rapat di aula Bappeda Dompu, Rabu (25/9) kemarin.
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
Dugaan Pornoaksi
Polres Bima akan Periksa Saksi Ahli Bima (Suara NTB) Setelah menetapkan Direktur CV Timur Production Syuman Takdir selaku EO (Event Organizer) tersangka kasus ‘tarian syur’ dalam peluncuran produk rokok di Hotel Kalaki Beach, aparat Polres Bima terus mendalami penyidikan. Salah satunya dengan memanggil saksi ahli dari Menkominfo, untuk memastikan tarian tersebut benar-benar pornoaksi. Demikian diungkapkan Kapolres Bima AKBP Ekawana Prasta saat ditemui di aula Pemkab Bima di sela-sela pembahasan Islah bentrok pemuda Desa Cenggu Kecamatan Belo dan Desa Nisa Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Rabu (25/9) siang. Menurut Ekawana, saat ini sudah ada satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan tersangka ini dilakukan untuk menjawab keresahan masyarakat Kabupaten Bima. Sampai saat ini masih mendalami penyidikan dengan me-
meriksa saksi-saksi. Rencananya pihaknya akan memanggil saksi ahli dari Menkominfo untuk memastikan apa yang dilakukan tersebut merupakan pornoaksi. “Saat ini kita tinggal menunggu keterangan dari saksi ahli,” katanya. Ditanyai mengenai adanya tersangka lain? Ekawana menyebutkan hingga kemarin belum ada pihak lain yang ditetapkan sebagai tersangka. Baru yang terbukti yakni adanya tarian seksi (sexy dancer) yang diadakan oleh penyelenggara. Sementara pihak Hotel
Kalaki Beach, belum bisa mengarah sebagai tersangka karena saat itu sebagai pemilik tempat yang disewa. Sementara penyewa sendiri yakni produk rokok. “Namun jika ada hal-hal yang diperlukan, kita akan mintai keterangan juga,” tutur Ekawana menjawab wartawan. Termasuk mengenai adanya minuman keras (miras), apakah dibawa masuk atau memang disediakan oleh penyelenggara. Ditanyai mengenai adanya rencana Propam Polda NTB untuk turun ke Polres Bima
terkait adanya keterlibatan oknum Polisi? Ekawana menyebutkan turunnya Propam tidak masalah. Sebab sepemahamannya, Propam turun untuk memback up pihaknya dalam penyidikan. “Nggak apa-apa, itu kan sifatnya mem-back up. Bentuk dukungan bagi kami,” tandasnya. Sebab, dalam pemberitaan di media cetak seolaholah acara tersebut dibekingi oleh Polisi. Oleh karenannya, dalam kesempatan tersebut dia sekaligus mengklarifikasi bahwa bahasa di media tersebut banyak yang simpang siur. Yang terjadi malam itu, setelah memantau jalannya razia kendaraan di depan Mapolres, anggotanya dan dia melakukan patroli termasuk di sekitar lokasi untuk memastikan acara itu berjalan aman atau tidak. Begitu juga dengan
tarian sendiri, bukan tari bugil melainkan sexy dancer karena masih mengenakan pakaian. Seperti diketahui, acara ini berlangsung pada Sabtu malam sekitar dua minggu lalu. Saat itu acara peluncuran produk rokok juga disuguhi tarian erotis. Para pengunjung yang hadir pun diwajibkan untuk membayar tiket Rp 150 ribu, dengan imbalan dua bungkus rokok, miras satu sloki dan tarian dimaksud. Namun adanya pesta ini pun mengundang reaksi dari seluruh elemen masyarakat. Hingga akhirnya, acara ini berujung pada kecaman dan aksi unjuk rasa dari berbagai elemen termasuk Ormas Islam. Pasalnya, Kabupaten Bima merupakan daerah yang kental dengan nuansa Islami tak seharusnya diadakan acara semacam itu. (use)
Pemda KSB Dukung Aksi Penertiban Tempat Hiburan
(Suara NTB/ist)
BARANG BUKTI - Barang bukti sejumlah motor yang diduga hasil penggelapan disita oleh aparat dari Polres Bima.
Dilengkapi STNK Palsu
Polres Bima Amankan 19 Motor asal Surabaya Bima (Suara NTB) Sebuah truk ekspedisi yang baru saja tiba dari Jakarta diamankan aparat Polres Bima, Rabu (25/9) pagi. Truk tersebut ditahan, karena mengangkut 19 sepeda motor yang diduga hasil tindak kejahatan penggelapan dari Surabaya. Hingga kemarin, aparat masih melakukan pemeriksaan intensif untuk mengetahui pemilik 19 sepeda motor dimaksud. Diduga sepeda motor berbagai merk ini merupakan hasil penggelapan karena empat diantaranya dilengkapi dengan STNK Palsu. Kapolres Bima AKBP Ekawana Prasta yang ditemui di aula Pemkab Bima, Rabu siang, menjelaskan truk yang dikemudikan oleh Darmawan asal Desa Wora Kabupaten Bima ini diamankan oleh pihaknya tepat di pos penjagaan
sekitar pukul 08.00 WITA. Saat dilakukan pemeriksaan, dalam bak truk ditemukan 19 sepeda motor yang dimuat bersama barang pecah belah. Saat ditanyai terkait keberadaan 19 sepeda motor ini, sang supir tak mampu memberikan keterangan yang jelas. Sehingga pihaknya terpaksa mengamankan ke dalam Mapolres. Setelah diperiksa, diketahui 19 sepeda motor yang sengaja hendak dibawa ke Kota Bima ini hanya tedapat 4 yang memiliki BPKB dan 7 yang dilengkapi STNK. “Tapi dari 7 STNK ini 3 diantaranya STNK Palsu,” terang Ekawana. Pihaknya menduga, sepeda motor ini merupakan sepeda motor yang masih dalam masa kredit kemudian digelapkan. Kuat dugaan pengangkutan dengan barang-barang pecah belah pun sengaja dilakukan untuk
mengelabui aparat. “Diduga ini modus, pura-pura dilaporkan hilang padahal masih dalam masa kredit,” jelas Ekawana. Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap Darmawan dan kernet untuk mencari tahu siapa pemilik atau yang mengirimkan sepeda motor dimaksud. Termasuk sebelum diangkut apakah supir juga mengetahui sepeda motor ini merupakan hasil penggelapan. Meski demikian, katanya, pemuatan sepeda motor-sepeda motor tersebut seharusnya dilengkapi dengan surat jalan dari Dirlantas Polda asal (Surabaya). Namun saat diperiksa para supir tak mampu menunjukkan surat jalan ini. “Kita periksa dulu UU mana yang bisa menjerat mereka, apakah UU lalu lintas, atau UU yang berkaitan dengan konsumen,” pungkasnya. (use)
Mudah Terprovokasi dan Tidak Sabar, Jadi Penyebab Konflik Dompu (Suara NTB) Kasus perkelahian antarkampung di Kabupaten Dompu dipicu oleh mudahnya warga terprovokasi dan ketidak sabarannya dalam proses penegakan hukum. Posisi ini dimanfaatkan orang yang tidak ingin melihat Dompu lebih maju dan lebih baik. Kepedulian orang tua dan lingkungan sangat diharapkan dalam meminimalisir konflik di tengah masyarakat. Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M Yasin kepada wartawan, Rabu (25/9) kemarin, menegaskan, konflik yang terjadi selama ini di Dompu bukanlah perkelahian antar kampung atau bahkan RT. Tetapi perkelahian antar anak muda karena persoalan pribadi yang merembet ke orang-orang sekitarnya karena kedekatan dan persamaan kepentingan, rasa dan lainnya. “Peran orang tua, peran warga masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya konflik,” kata H Bambang. Ajakan dan himbauan ini, dikatakan H Bambang, berulang kali disampaikan dirinya pada berbagai kesempatan termasuk pada momen kegiatan sosial kemasyarakatan. “Himbauan, ajakan untuk mengedepankan kepentingan yang lebih besar, kepentingan bagi orang yang lebih banyak, himbauan untuk tidak mencampur adukkan urusan pribadi dengan urusan masyarakat secara gamblang saya omongkan di beberapa tempat,” terangnya. Konflik yang terjadi di Dompu ini juga dipicu oleh keinginan beberapa orang yang tidak menginginkan Dompu lebih maju dan lebih baik. “Kita semua orang punya kepentingan, punya motif. Ya nanti semuanya akan terlihat dengan jelas. ada motif ini motif itu,” katanya. Maraknya peredaran minuman beralkohol juga menjadi
pemicu perkelahian dan konflik antar kampung. Ketika ketika dibawah pengaruh alkohol, justru orang tua enggan menegur anak muda karena tidak mau mengambil resiko. Lurah Kandai Dua saja sudah beberapa kali didatangi oleh anak muda yang lagi mabuk, dimaki-maki. Padahal dia tidak mengerti masalahnya apa-apa. “Iya(mirasjadipemicu).Orang– orang ini kalau tidak mabuk, mereka tidak berani,” katanya. Penertiban peredaran miras menurut H. Bambang, secara rutin dilakukan razia hingga sweeping oleh anggota Sat Pol PP. Kegiatan sosial kemasyarakatan juga dimanfaatkan pemerintah untuk menyampaikan himbauan kepada masyarakat, tapi tetap saja banyak beredar. Terkait ketiadaan pekerjaan pemuda sehingga memberi andil keributan, dikatakan H. Bambang, bukan jadi alasan. Pekerjaan di Dompu sangat terbuka lebar yang terpenting kemauan untuk bekerja, karena pekerjaan bukan hanya menjadi pegawai. Pada musim panen jagung saja, banyak orang yang terpaksa melibatkan anak-anak sebagai pekerja. Tapi masalahnya masih banyak orang yang ingin mendapatkan sesuatu tetapi tidak mau bekerja keras. “Itu (pekerjaan) soal mau atau tidak saja,” katanya. Usulan membangun pos penjagaan terpadu di perbatasan daerah konflik, dikatakan H Bambang, cukup bagus. Tapi persoalannya bukan karena ada atau tidaknya pos kamling. Persoalannya ada segelintir orang yang memperalat orang lain untuk mencapai tujuan dan keinginannya. “Sebenarnya ini kembali ke penegakan hukum. Karena masalahnya ada yang berkelahi
lalu sekelompok orang menekan polisi agar pelaku ditangkap. Ketika ada pelanggaran hukum, didemo atau tidak didemo, polisi tetap melakukan kewajibannya. Tapi semuanya butuh waktu, semua ada syarat, semua ada prosedur. Nah, itu yang perlu waktu,” katanya. Kapolres Dompu, AKBP Benny Basir Warmansyah di tempat terpisah mengatakan, pihaknya selama ini telah memberikan pengertian kepada masyarakat dengan menurunkan anggota Polisi. Tapi kadang-kadang masyarakat meminta agar cepat ditangani masalahnya. “Memang betul, semua akan kita tangani, tapi melalui mekanisme aturan. Tidak begitu lapor langsung kita tangkap. Kita harus periksa dulu saksinya, kumpulkan dulu barang bukti. Ini yang kadangkadang warga tidak mengerti. Ini yang harus kita sosialisasikan ke warga,” kata Benny. Dicontohkannya konflik yang melibatkan warga Kandai Dua dengan Simpasai. Pihaknya telah berulang kali memberikan pengertian, tapi warga langsung menutup jalan. “Ini sebenarnya mementingkan kepentingan pribadi dari kepentingan umum. Padahal kasihan pengguna jalan lainnya. Ini yang perlu kita berikan pengertian pada masyarakat,” terangnya. Kasus Kandai Dua dengan Simpasai ini berawal dari kasus perkelahian antar anak-anak sekolah. Awalnya kedua orang tua yang difasilitasi tokoh masyarakat berdamai. Perdamaian itu tidak sampai kepada pihak Kepolisian. Belakangan ini berkembang informasi yang saling memprovokasi sehingga memicu perkelahian, karena kedua anak ini saling melapor. “Kita sedang mencari akar persoalannya, supaya mereka tidak ribut terus,” aku Benny. (ula)
Taliwang (Suara NTB) Operasi penertiban tempat hiburan malam yang digelar jajaran Polres Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam sepekan terakhir mendapat dukungan dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari pemerintah KSB yang secara terangterangan membenarkan tindakan yang diambil aparat penegak hukum tersebut. “Polisi tidak berjalan sendiri, kami (Pemda KSB) mendukung termasuk masyarakat,” tegas Bupati KSB Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM menanggapi penertiban yang dilancarkan jajaran kepolisian itu. Terkait penertiban tempat hiburan oleh aparat kepolisian tersebut, diakui bupati sudah diketahui sejak awal. Bahkan dalam rapat forum pimpinan daerah beberapa waktu lalu, pihak kepolisian telah menyampaikan rencana tersebut. “Jadi sudah ada koordinasi sebelumnya. Dan kita pun mendukung kegiatan itu karena sesuai aturan yang berlaku,” katanya. Bupati menyatakan, selama ini pemerintah tidak pernah memberikan izin pembukaan tempat hiburan malam yang menyalahi kaidah aturan dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. “Di KSB ini tidak ada dan tidak akan ada lokalisasi tempat maksiat. Sehingga kalau ada yang beroperasi baik secara terselubung maupun terbuka wajib polisi menindaknya,” tandasnya. Demikian pula dengan izin menjual minuman beralkohol, orang nomor satu ini lantang menampiknya. “Kita punya
Perda larangan penjualan minumam beralkohol jadi tidak mungkin kemudian pemerintah melanggarnya dengan menerbitkan izin,” sambungnya. Dijelaskannya, izin yang dimiliki para pemilik tempat hiburan malam selama ini bukanlah sesuai praktik di lapangan. Karenanya ia meminta kepada para seluruh pemegang izin agar menjalankan usaha berdasarkan izin yang dimilikinya. “Kembalikan saja fungsinya sesuai dengan izin yang dipegang. Dan kepada pemilik saya juga menyatakan bahwa manusia itu punya rejeki masingmasing yang sudah diatur oleh Allah. Tidak perlu mencari rezeki dengan cara-cara yang tidak sesuai aturan,” pinta bupati yang akrab disapa Kyai Zul ini. Sebelumnya, Polres KSB telah melakukan penutupan sejumlah tempat hiburan malam yang ditengarai dalam operasinya selain menjual minuman beralkohol juga terjadi praktik prostitusi. Dalam kegiatannya, polisi pun menyisir seluruh wilayah kecamatan di KSB yang terdapat aktivitas tempat hiburan malam. Terutama di kecamatan Taliwang dan Maluk yang selama ini menjadi tempat menjamurnya tempat hiburan malam. Tindakan kepolisian itu sendiri, bukannya tanpa protes. Sejak menjalankan operasinya, banyak para pengusaha tempat hiburan malam mengecam keras tidakan aparat tersebut. Bahkan para pengusaha pun telah mengadukan nasib mereka baik ke Pemda KSB maupun DPRD setempat. (bug)
Eksekutif Diminta Terapkan Perda IMTA Taliwang (Suara NTB) Peraturan Daerah (Perda) tentang Retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) diminta agar nantinya dapat secara efektif diterapkan oleh pemerintah. Permintaan ini dilontarkan Fraksi Demokrat Patriot Peduli Nurani (FDPPN) DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menanggapi rencana penerapan Perda yang saat ini masih dalam proses pembahasan. “Kami menganggap Perda itu sangat baik. Tapi pesan kami agar kemudian ketika sudah ditetapkan dapat diefektifkan semaksimal mungkin sebagai aturan daerah,” ujar ketua F-DPPN Syafruddin, SE kepada media ini, Rabu (25/9). Permintaan F-DPPN tersebut bukan tanpa alasan tentunya. Syafruddin mengatakan, selama ini dari banyak produk aturan yang telah dibuat baik oleh eksekutif maupun yang diajukan lembaga DPRD melalui Raperda inisiatif, pada tahap implementasinya kurang efektif. Akibatnya Perda hanya seakan menjadi lembaran aturan tanpa dimanfaatkan keberadaannya. “Ini yang kami tidak inginkan dan melalui ini kami mendorong eksekutif tidak hanya terhadap Perda IMTA itu tetapi Perda Perda lainnya juga agar diimplementasikan,” timpalnya. Terkait Perda IMTA khususnya, politisi dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini menyebutkan, penerapannnya tidak dapat setengah-setengah. Pasalnya aturan tersebut berpotensi menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga kelemahan pemerintah dalam menjalankannya akan berdampak pada kondisi penerimaan keuangan daerah. “Karena sifatnya retribusi, tentu Perda itu otomatis menjadi bagian dari sumber pendapatan. Dan begitu kita
(Suara NTB/bug)
Syafruddin
lemah melaksanakannya konsekuensinya target PAD kita tidak tercapai,” tegasnya. Selanjutnya ia mengatakan, diberikannya ruang pemerintah daerah (Pemda) oleh pusat untuk mengurus perpanjangan IMTA sangat positif. Tak hanya memberikan pendapatan, namun di sisi lain Pemda juga akan mudah mengetahui dan mengontrol terkait jumlah pekerja asing yang bekerja seluruh perusahaan yang beroperasi di daerah. “Karena tidak satu pun pekerja asing yang bisa bekerja ketika bersangkutan belum melaporkan diri dan membayar IMTA-nya,” pungkasnya seraya mengimbau kepada seluruh perusahaan memberikan data akurat kepada pemerintah terkait jumlah tenaga kerja asing yang dipekerjakannya selama ini. “Pemerintah harus jelih dalam mendata jumlah pekerja asing yang dipekerjakan perusahaan. Jangan sampai ada perusahaan yang mbahlelo dengan menyebunyikan jumlah riil pekerja asingnya dengan tujuan menghindar membayar IMTA atas pekerja asingnya tersebut,” tandas Syafruddin yang juga anggota Komisi I DPRD KSB ini. (bug)
RAGAM
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
Kajati Pimpin Penyelidikan Cetak Sawah Baru Kajati memastikan pengecekan menyeluruh akan dilakukan juga di Dompu dan Bima. Di dua daerah ini, juga terindikasi bermasalah dengan modus yang sama. Kasus ini menurut Kajati menjadi tantangan sendiri baginya. Apalagi sebelumnya ia pernah menangani kasus sama, saat bertugas sebagai Wakajati di Sulselbar. ‘’Saya pernah menangani kasus ini, jadi saya pikir menjadi referensi,’’ pungkasnya. Selain cetak sawah baru, tim penyidik juga sudah dibentuk untuk mengusut kasus proyek pusat yang mangkrak di daerah. Salah satunya kasus BLK KSB senilai Rp 3 miliar.
Dari Hal. 1
Bentuk Tim Khusus Seperti diberitakan sebelumnya, respon penegak hukum akhirnya muncul, terkait kuat dugaan terjadi penyimpangan pada proyek cetak sawah baru di NTB yang santer diberitakan sebelumnya. Bahkan Kejati NTB telah membentuk Kepastian dibentuknya tim itu disampaikan Kajati beberapa waktu lalu, saat silaturahmi dengan jajaran redaksi Suara NTB. Karena sejak kasus ini mencuat melalui publikasi media, pihaknya sudah mengatensi. “Baru saja kami selesai membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini (cetak sawah baru),” kata Sugeng. Tim katanya tidak saya mengusut dugaan penyimpangan cetak sawah baru, karena menurut Kajati, tim ini juga bekerja untuk mengusut kasus lain, masih terkait proyek pusat yang bermasalah di NTB. ‘’Ada banyak proyek pusat yang mangkrak di daerah ini, juga akan diselidiki oleh tim. Salah satunya proyek BLK (Balai Latihan Kerja) KSB,’’ terangnya. (ars)
Lagi, Ditetapkan Tiga Tersangka Baru Tiga tersangka itu merupakan pelaksana ditunjuk oleh rekanan yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya adalah AA, AN diproses dalam satu berkas dan tersangka ST berkas terpisah. Mereka diproses dalam dua berkas. ‘’Satu berkas untuk satu tersangka, satu berkas lagi untuk dua tersangka,’’ sebutnya. Dijelaskannya, peranan ketiga tersangka memang tidak terkait langsung dengan kontrak antara Dinas Kesehatan Kota Bima dengan rekanan pelaksana. Namun ketiganya ditunjuk oleh rekanan untuk melaksanakan proyek tersebut, untuk tiga item. Yakni bangsal rawat inap kelas 1 dan Instalasi Gawat Daruat (IGD). AA dan AN diketahui mengerjakan IGD, sementara ST menggarap pekerjaan bangsal rawat inap. ‘’Mereka berperan sebagai pelaksana langsung tiga item kegiatan pada proyek puskesmas ini,’’ jelasnya. Peranan ketiga tersangka juga tidak lepas dari penetapan lima tersangka sebelumnya. Mereka adalah konsultan pengawas proyek yang ditemukan bukti tidak melakukan kegiatan sesuai kontrak, namun menerima pembayaran 100 persen. Dari bukti itu, pihaknya kemudian menetapkan ke lima orang tersebut sebagai tersangka. Sementara ini berkas tersebut sudah dinyatakan P21 oleh Jaksa penyidik Kejati NTB. Hanya tinggal menunggu pelimpahan berkas dan tersangka. ‘’Pelimpahan berkas dan tersangka dalam waktu dekat,’’ pungkasnya. (ars)
Dari Hal. 1
Resahkan Ribuan Karyawan “Saya bekerja di PTNNT kurang dari setahun ini dan sudah merasakan hidup tidak terlalu susah dibandingkan dengan sebelumnya. Untuk bisa bekerja di perusahaan tambang ini kami menunggu selama bertahun-tahun, lantas sekarang ini muncul isu operasional tambang akan dihentikan,” katanya. Ia mengatakan, kalau kemudian isu penutupan tambang itu benar-benar terjadi, maka ini akan merugikan ribuan karyawan, karena mereka akan kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan untuk menghidupi keluarga. Dia mengatakan, yang akan menderita akibat penutupan tambang tersebut bukan saja ribuan karyawan, tetapi masyarakat yang mendapat manfaat dari keberadaan PTNNT. Seperti petani, pedagang kaki lima, bahkan ratusan tukang ojek juga akan kehilangan penghasilan. Bukan itu saja, kata Ariadin, para pengusaha terutama dari perusahaan lokal yang mulai berkembang dan mempekerjakan cukup banyak pekerja juga akan merasakan dampaknya kalau PTNNT benar-benar berhenti beroperasi. ‘’Karena itu kami yakin manajemen PTNNT maupun pemerintah akan mengambil kebijakan terbaik yang tentunya menguntungkan semua pihak baik karyawan, masyarakat, para pengusaha lokal dan pemerintah serta PTNNT sendiri,’’ harapnya. Ariadin mengatakan, sulit dibayangkan kalau penutupan tambang itu benar-benar terjadi. Kondisi ini akan terjadi pengangguran secara besar-besaran dan ini akan menimbulkan dampak sosial yang akhirnya juga berpengaruh terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Bambang Supriadi (40) karyawan lokal PTNNT asal Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat mengatakan, isu penutupan tambang itu pasti meresahkan ribuan karyawan, karena mereka akan kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Terutama bagi mereka yang tidak memiliki sumber pendapatan sampingan. ‘’Kami memahami kebijakan pemerintah yang mewajibkan perusahaan tambang untuk melakukan pemurnian dan pengolahan hasil tambang termasuk tembaga dan emas. Namun nasib ribuan karyawan, para pedagang kecil, petani dan pengusaha lokal juga harus dipikirkan jangan sampai mereka menderita akibat kebijakan tersebut,’’ katanya. Untuk itu, ia mengaku yakin pemerintah akan mengambil jalan keluar terbaik terkait rencana pemberlakuan Undang-Undang Nomor No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) dan Kepmen ESDM nomor 7 Tahun 2012. ‘’Kami yakin pemerintah akan mempertimbangkan berbagai hal terkait dengan pemberlakuan Undang-undang Minerba tersebut. Pemerintah tidak mungkin akan menyengsarakan masyarakat terutama para karyawan, pedagang kecil dan pengusaha lokal di Kabupaten Sumbawa Barat,’’ katanya.
Dari Hal. 1
Terancam dihentikan Presiden Direktur (Presdir) PTNNT Martiono Hardianto dalam memo internal yang disampaikan kepada seluruh karyawan menyebutkan jika kebijakan tersebut diberlakukan mulai Januari 2014, PTNNT harus membuat rencana darurat dalam hal ekspor konsentrat tembaga tidak diizinkan lagi, termasuk adanya kemungkinan penghentian operasi di Batu Hijau. “Jika perusahaan kita tidak diperbolehkan mengeskpor konsentrat tembaga, kita tidak akan menghasilkan pendapatan yang cukup dari penjualan konsentrat ke Smelter Gresik untuk dapat terus melanjutkan operasi kami,” katanya. Manajemen PTNNT juga telah mengadakan sejumlah pertemuan dengan berbagai kementerian selain Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), termasuk Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Industri serta dengan para pejabat dari berbagai instansi. Namun demikian, katanya, hingga saat ini, PTNNT masih belum menerima konfirmasi atas hak untuk mengeksport konsentrat tembaga setelah 12 Januari 2014 tersebut. “PTNNT bertekad untuk terus bekerjasama dengan Kementrian ESDM dan pihak-pihak terkait lainnya dengan harapan kita akan dapat menyelesaikan persoalan ini sesuai dengan tenggat waktu agar tambang Batu Hijau dapat terus beroperasi untuk memberi manfaat kepada semua pemangku kepentingannya,” katanya. (ant/Bali Post)
Halaman 5
Produksi Berlimpah, Petani Khawatir Harga Cabai Anjlok Giri Menang (Suara NTB) Produksi cabai di Lombok Barat (Lobar) melimpah. Bahkan pada puncak musim panen, cabai di salah satu daerah sentra produksi di Lendang Jae, Kecamatan Lembar, mengalami kelebihan produksi. Namun di balik melimpahnya produksi tersebut, mengundang kekhawatiran para petani setempat anjloknya harga komoditi tersebut. Karena, pengalaman tahun lalu disaat over produksi justru harga merosot mencapai Rp 3000 per Kg. Salah seorang petani cabai, Rusnan ditemui di sela-sela memanen cabei di sawahnya, Rabu (25/9) kemarin menuturkan puncak musim panen ini membawa berkah petani setempat. Seperti tahun lalu, bulan September juga puncaknya petani di Lendang Jae me-
manen cabai. Per hektar katanya, mampu menghasilkan 1 ton cabai. Harga cabai ketika awal-awal seperti ini pun lumayan besar Rp 15 ribu per Kg. ‘’Tapi tidak stabil, kami khawatir harganya merosot,’’ujarnya. Karena seperti tahun lalu, ketika panen melimpah kendala harga kerap menghantui petani. Karena ketika cabe melimpah, harga anjlok. Tahun lalu, harga cabe anjlok Rp 3000 per kilogram. Ia mengaku, biaya produksi 1 hektar mencapai Rp 2 jutaan lebih. Sedangkan satu petak, hanya Rp 500 ribu termasuk dengan pupuknya. Ia sendiri memiliki lahan seluas 13 are. Produksi cabai yang diperolehnya, kira-kira satu kwintal atau sekitar 100 Kg. Di dusun setempat, luas areal tanam cabai sekitar 20
hektar. Dalam satu hektar itu, kira-kira dapat dipanen lebih 1 ton. Hanya saja, ia dan petani lain juga terkendala hama penyakit, daun keriting. Penyakit ini katanya mempengaruhi produksi. Biasanya cabai dipanen, empat kali sebulan pada umur 3 bulan. Cabai ditanam sekali setahun. Ia biasanya menanam cabai sehabis panen padi, biasanya pada bulan Mei. Ia mengaku, setelah panen cabai petani diambil pengepul tidak dijual ke pasar melainkan dikirim ke Jawa. Harga yang diambil pengepul Rp 15 ribu per Kg. Keuntungan, sekali panen jika harganya bagus kurang lebih 1 ton dijual Rp 15 juta, dipotong biaya produksi Rp 3 juta menjadi Rp 12 juta. Jumlah petani di dusun itu 50 orang lebih. (her)
Semangat Nasionalisme
Mengantisipasi Radikalisme Massa Menjelang Pemilu 2014 Mataram (Suara NTB) Hingar bingar jelang Pemilu 2014 telah memperlihatkan beragam aksi dari berbagai partai politik dan elitenya. Baik kandidat maupun partai politik makin masif bermanuver dan membuat pencitraan. Politik menjadi perbincangan sangat laris pada tahun politik ini, terlebih menjelang Pemilu 2014. “Fenomena kerusuhan yang melibatkan gerakan massa sebagai akibat ketidakpuasan hasil Pemilu akhir-akhir ini marak terjadi di Indonesia termasuk juga wilayah NTB,’’ kata Lalu Athari Fathullah, Ketua Lembaga West Nusa Tenggara Development Centre ( WNTDC). Menurutnya, munculnya radikalisme gerakan massa di tengah masyarakat NTB merupakan fenomena menarik untuk dicermati. Fenomena tersebut harus dilihat dari perspektif sosial, politik,
ekonomi yang mungkin bisa dimaknai ganda “positif-negatif”. Secara negatif, bisa dimaknai sebagai ancaman bagi tegaknya demokrasi di Indonesia, melumpuhkan kekuatan supremasi hukum di tengah menurunnya kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum. Meskipun seringkali fenomena tersebut hanya selalu dipandang sebagai fenomena konflik vertikal ataupun horizontal tanpa menemukan akar permasalahannya. ‘’Meningkatnya intensitas radikalisme gerakan massa di wilayah NTB menimbulkan kecenderungan dan potensi ancaman tidak hanya terhadap stabilitas keamanan dan menghambat konsolidasi demokrasi di Indonesia, tetapi juga menghambat pembangunan daerah dalam berbagai sektor,’’ bebernya. Dalam rangka itu, pihakn-
ya akan mengadakan dialog kebangsaan “ Mewujudkan Semangat Nasionalisme Berbasis Kearifan Lokal untuk Mengantisipasi Radikalisme Massa Menjelang Pemilu 2014 di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Acara ini akan diadakan di gedung dakwah pada hari Kamis (26/9) hari ini. Dialog ini akan menghadirkan beberapa nara sumber diantaranya Kapolres Loteng,Ketua KPU Loteng,Komandan Kodim Loteng, Kepala Kesbangpoldagri Loteng dan akan dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, lurah, kepala desa, ketua karang taruna, dan mahasiswa di wilayah Loteng. Diharapkan Lalu Athari, kegiatan ini dapat menjadi bagian dari antisipasi sehingga gerakan radikalisme massa yang berakhir anarkis tidak terjadi di Loteng pada Pemilu 2014 mendatang. (ars)
Jadi Magnet, Jajaran Perpustakaan di NTB Diharapkan Berinovasi Mataram (Suara NTB) Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berimplikasi terhadap posisi perpustakaan sebagai gudang ilmu dan sejarah, tidak lagi dijadikan sebagai rujukan utama masyarakat untuk menggali informasi maupun memperkaya wawasan pengetahuan. Namun di sisi yang lain pesatnya kemajuan teknologi sangat membantu masyarakat untuk mengembangkan diri. Namun bagi insan perpustakaan, tentu ini merupakan tantangan yang harus mampu dihadapi dengan inovasi, kreativitas, dan kemauan untuk terus mengembangkan perpustakaan, sebagai tempat yang nyaman, lengkap dan utama untuk memperoleh pengetahuan. ‘’Sehingga perpustakaan benar-benar menjadi magnet utama bagi orang-orang yang membutuhkan ilmu,”kata Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si diacara roadshow perpustakaan nasional di Kantor Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah NTB, Rabu (25/9) kemarin.
Dengan demikian, katanya, maka ke depan seluruh perpustakaan yang ada di NTB, dapat semakin maju dan menarik untuk dikunjungi. Dikatakan, ilmu pengetahuan merupakan modal utama membangun suatu bangsa yang maju dan bermartabat. Membaca merupakan suatu kebutuhan, sekaligus dimulainya peradaban dan sejarah manusia. Sehingga siapa saja yang ingin menjadi lebih baik, lebih bermanfaat, dan lebih dihormati, hendaknya memulai diri membiasakan budaya membaca. “Membaca adalah salah satu hobi terbaik. Namun sungguh menyedihkan ketika kita mengetahui bahwa kebanyakan dari kita malas dan merasa tidak memiliki kebutuhan dengan membaca,”imbuhnya. Untuk itu, Amin berharap roadshow yang diselenggarakan oleh perpustakaan nasional di NTB, dapat lebih mengenalkan dan meningkatkan semangat membaca pada masyarakat. (nas)
Menjadi Inspirasi Orang Lain LINCAH dan berpenampilan energik. Itulah yang tergambar dari pribadi Zahrul Ain, S.Kep Ners. Adalah sosok pria dengan multitalenta. Berawal dari hobinya yang gemar menyanyi dan menari sejak kecil. Membawa dirinya merasakan kesuksesan dan banyak dikenal orang. Pasalnya selain berprofesi sebagai PNS di Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB, di sela-sela waktunya diisi dengan bekerja sebagai master of ceremony (MC) di setiap acara resmi dan seremoni. Ketika dikonfirmasi belum lama ini, Arul sapaan akrabnya mengaku telah lama mencintai dunia seni tari dan nyanyi. Berkat keuletan dan kegigihannya me(Suara NTB/cem) nekuni hobinya tersebut, ia sering Zahrul Ain mendapat juara. Tetapi menurutnya bakat yang dimiliki hingga sekarang harus disalurkan, sejak tahun 2004 hingga 2009 ia bergabung disalah satu radio dan menjadi penyiar. Ilmu yang didapatkan dari radio ke radio yang lain secara otodidak terus dikembangkan dan asah. Sehingga katanya, ia bisa tahu cara memproduksi dan mengolah suara dengan baik. “ Saya banyak belajar dari satu radio ke radio yang lain” ungkapnya Putra sulung dari pasangan H. Maksum Zain dan Hj. Zaenur ini mengaku mengolah suara sangat penting di dunia MC, menurutnya dimana waktu meninggikan suara, ceria dan merendahkan suara. Pasalnya dengan cara tersebut, penonton yang menyaksikan tidak merasa bosan dan jenuh melihat penampilannya. “ Pinter-pinter Ditanya mengenai cara membagi waktu antara tugasnya sebagai PNS dan MC, Arul mengaku tidak sama sekali mengganggu aktivitasnya sebagai perawat dan dosen. Jobnya mengisi acara disetiap tawaran, telah diatur sedemikian apik, sehingga jadwal manggungnya setiap tahun telah terschedule dengan baik. Dukungan orangtua dan atasanya pun mengalir melihat kepintaran Arul menghibur penonton. Sehingga tidak tanggung-tanggung, katanya setiap acara kedinasan di kantor, ia selalu dipercaya sebagai pengisi acara. “ Alhamdullilah atasan saya mensupport hobi saya” akunya Ia menambahkan penghasilannya sebagai MC jauh lebih besar ketimbang gaji yang didapatkan sebagai PNS setiap bulan. Tetapi katanya, pria yang aktif sebagai dosen pembimbing praktik dan instruktur senam di Yayasan Jantung Sehat Indonesia ini. Mengaku tetap menghargai pekerjaannya sebagai PNS. Arul juga menambahkan dari hasilnya menjadi MC, tidak hanya dinikmati sendiri, tetapi disalurkan kepada saudaranya yang melanjutkan pendidikan. “ Karena saya paling besar, saya lebih banyak membantu biaya sekolah adik saya” tuturnya Dengan bakat dan pengalaman yang banyak, Arul mengungkapkan telah membentuk sanggar Cantika. Ia menyebutkan anak didik sebanyak 15 orang dan telah mampu bersaing didunia intertaint dan mendapatkan juara menjadi repoter “ alhamdulillah 75 persen anak didik saya mendapat juara” terangnya Dalam kesempatan itu, ia berharap kedepan semoga pengalamannya dapat menjadi inspirasi bagi orang lain, karena menurutnya untuk menjadi orang sukses harus memilki keberanian untuk mengembangkan potensi dan tahu apa yang kita lakukan, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan. (cem)
Pasar Masbagik Segera Dimanfaatkan Selong (Suara NTB) Pasar modern Masbagik yang diresmikan mantan Bupati Lombok Timur (Lotim) oleh Bupati H. Sukiman Azmy segera dimanfaatkan. Pasar ini dibangun menggunakan dana pinjaman dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebesar Rp 34 miliar. Komitmen pemanfaatan pasar ini disampaikan Bupati Lotim, H. Moch Ali Bin Dachlan di sela-sela kunjungan silaturrahminya di Kecamatan Masbagik dan Pringgasela di Gelanggang Olah Raga Masbagik, Rabu (25/9). Pada kesempatan tersebut, bupati menegaskan, tidak akan merelokasi pedagang di Pasar Masbagik yang lama di perempatan Masbagik. Namun, pihaknya akan mengarahkan pedagang baru berjualan di pasar tersebut. Tidak hanya itu, bupati juga memuji masyarakat Masbagik sebagai masyarakat yang dinamis dan berpikiran maju dan memili-
ki jiwa bisnis yang baik. “Masbagik adalah masyarakat yang dinamis sekaligus menjadi barometer ekonomi Lombok Timur,” pujinya. Bupati juga menekankan program dan kebijakan yang dijalankan pihaknya adalah pro rakyat. Kebijakan-kebijakannya bermuara pada satu tujuan yaitu mensejahterakan rakyat. Mulai tahun 2014 mendatang, beberapa contoh kebijakan anggaran pro rakyat dimaksudkan antara antara lain pembangunan kembali beberapa unit pasar di beberapa tempat dengan anggaran Rp 45 miliar. Termasuk mengalokasikan Rp 25 miliar untuk tambahan modal PT. Selaparang Finansial dan kebijakan pro rakyat lainnya. Dalam hal ini, bupati menekankan tidak akan menggunakan dana pinjaman yang justru dianggap hanya akan memberatkan APBD dalam pembangunan di Lotim, karena harus membayar bunga yang tinggi. (rus)
Ancaman Newmont Dinilai Hanya Cari Kejelasan Hukum Dari Hal. 1 Sekarang ini pembangunan smelter masih berproses di Indonesia,’’ kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, Ir. Muhammad Husni, M.Si dikonfirmasi di Mataram, Rabu (25/9) kemarin. Menurutnya, masih tersisa waktu tiga bulan dari sekarang bagi pemerintah untuk berpikir tentang kebijakan pelarangan ekspor konsentrat tembaga sesuai dengan UU Minerba tersebut. Pasalnya, di satu sisi smelt-
er di beberapa daerah saat ini masih dalam proses pembangunan. Sementara itu, smelter yang ada di Gresik kapasitasnya masih sekitar 20 persen dari seluruh konsentrat yang dihasilkan Newmont. “Pemerintah belum ada kepastian apakah ekspor konsentrat itu masih bisa. Pemeirntah pasti akan bijak, ada pertimbangan pemerintah. Tidak mungkin pemerintah memaksa pengolahan konsentrat dalam negeri kalau fasilitasnya belum mencukupi.
Smelter itu baru sekitar 3 - 4 existing, yang lain masih dibangun,” tuturnya. Terkait dengan kejelasan penerapan UU Minerba ini, Husni menambahkan pihaknya masih menunggu apa kebijakan pemerintah pusat. “Kita tidak tahu Januari mendatang, apakah akan diterbitkan Peraturan pengganti Undang-undang (Perpu) atau ada opsi lain pemerintah yang kita tidak tahu,” ujarnya. Husni menambahkan, penutupan tambang tentunya ada regulasi yang mengaturnya.
Lebih Semangat Promosikan NTB Dari Hal. 1 akhirnya prestasi itu dapat diraih. ‘’Memang kalau kita sudah berusaha dan sungguhsungguh, tidak ada sesuatu yang tidak mungkin,’’ ujar perempuan ramah ini. Masa-masa karantina selama dua minggu di Jakarta, Putri mengaku banyak sekali pengalaman berharga yang didapatkan. Pada saat karantina, ia pun menggunakan waktu tersebut untuk mempromosikan pariwisata NTB dengan maksimal baik kepada para juri maupun finalis lainnya. ‘’Setiap pembekalan ada sesi sharing mengenai pariwisata masing-masing daerah. Saya kenalkan berbagai destinasi wisata di NTB sehingga mereka tahu Tambora, Pantai Mandalika, gili-gili, Pulau
Moyo, dan sebagainya. Itu momen dimana saya bisa berkontribusi mempromosikan pariwisata NTB. Pokoknya proud to be part of NTB,’’ terang mahasiswi Bahasa Inggris, FKIP Universitas Mataram ini. Dalam presentasi khusus pada saat penjurian, ia juga tak lupa mempresentasikan event Tambora Menyapa Dunia yang akan diselenggarakan pada tahun 2015. Tambora dijelaskan sebagai gunung yang letusannya sangat dahsyat yang mempengaruhi dunia. Putri berharap ke depan NTB semakin dikenal masyarakat luas dan perkembangan pariwisata NTB bisa lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Karena pariwisata akan berkontribusi langsung dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Ia juga berharap agar masyarakat NTB lebih sadar wisata dan ikut menciptakan Sapta Pesona. ‘’Karena itu faktor penting. Kalau itu tidak ada, nggak ada orang mau datang kesini,’’ ujarnya. Agar prestasi NTB ini dapat dipertahankan di tahuntahun mendatang, bahkan bisa masuk lima besar, Putri berpesan kepada para Duta Wisata NTB untuk mulai memperluas pengetahuan tentang daerah dan pariwisata mulai dari sekarang. Seorang Duta Wisata juga menurutnya harus menyadari betapa penting pariwisata. ‘’Gunakan waktu sebaik dan seefektif mungkin. Jangan sampai membuang-buang waktu. Tingkatkan public relation. Smart, charming, and hospitality,’’ pungkasnya. (yan)
Baik itu penghentian operasional sementara atau penghentian tetap. Diketahui, PT Newmont Nusa Tenggara mengancam menghentikan operasi produksi dari tambang Batu Hijau seiring dengan larangan ekspor konsentrat tembaga mulai Januari 2014. Rencana penghentian operasi produksi Newmont itu dilontarkan oleh Presdir Newmont Martiono Hadianto dalam memorandum No. 1425/PD-MH/NNT/IX/2013
tertanggal 16 September 2013, yang ditujukan kepada seluruh karyawan dengan tembusan kepada seluruh manajemen perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu. Dalam surat tersebut, Newmont menyatakan belum mendapat konfirmasi izin ekspor konsentrat tembaga setelah 12 Janunari 2014. Hingga saat ini, perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut tetap memegang kontrak karya (KK) sebagai perjanjian dengan pemerintah. (nas)
Optimis Menang Dari Hal. 1 Demikian disampaikan Dr.H.Zaini Arony kepada Suara NTB, Rabu(25/9).Menurutnya,kemenangannya bersama pasangannya Fauzan Khalid, adalah kemenangan rakyat Lobar secara umum. Selain itu, Zaini juga menyampaikan ucapan rasa terimakasih kepada seluruh masyarakat Lobar yang telah menentukan pilihannya kepada AZAN serta telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin Lobar lima tahun ke depan. ‘’Bagi saya ini adalah kemenangan masyarakat Lobar secara keseluruhan.’’ Terkait hasil hitung cepat KCI, Zaini mengaku optimis memenangi Pilkada sesuai dengan hasil survei tersebut. ‘’Saya kira secara ilmiah margin error-nya tidak lebih dari satu persen. In-
sya Allah ya sekitar 61 atau 62 persen itulah, kita pasti menang,’’ katanya optimis. Kemenangan telak ini akunya tidak terlepas dari keberhasilannya memimpin Lobar selama ini. ‘’Dan tentu ini menjadi motivasi saya untuk bekerja lebih bagus lagi ke depannya,’’ katanya, seraya menambahkan, ia berharap, pembangunan Lobar ke depan semakin baik, sehingga mampu menjadikan masyarakat Lobar lebih sejahtera dan bermartabat. Ditanya mengenai persiapan program 100 hari setelah ada pengumuman resmi dari KPU. Zaini mengaku, tidak terlalu senang dengan istilah program kerja 100 hari itu. ‘’Tidak usah diistilahkan dengan program 99 atau 100 hari, yang penting pastinya nanti kita akan bekerja langsung ,’’ pungkasnya. (dys)
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
OPINI
Halaman 6
Menakar Kualitas CPNS
Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih merupakan cita-cita yang diimpikan banyak orang. Itu terlihat dari setiap kali ada pembukaan untuk CPNS, para pelamar yang mendaftar selalu membeludak. Seperti yang diberitakan tempo hari para pelamar CPNS untuk Provinsi NTB tahun ini mencapai 10.000 orang, setidaknya sampai menjelang penutupan pendaftaran. Jumlah ini jauh sekali di atas kebutuhan. Para pelamar bahkan ada yang berasal dari luar daerah.
Harga Elpiji Jangan Memberatkan MASALAH bahan bakar minyak (BBM), khususnya elpiji masih jadi persoalan pelik di masyarakat, khususnya di Kota Mataram dan sekitarnya. Belum ada solusi yang bisa mengatasi kelangkaan dan mengakibatkan melambungnya harga bahan bakar ini. Di beberapa titik di Kota Mataram, stok elpiji 3 Kg dan 12 Kg terjadi kelangkaan. Kalau pun ada, masyarakat harus membeli dengan harga lebih mahal dari harga sebelumnya. Usulan pembangunan depo elpiji di Pulau Lombok dari pemerintah daerah hingga kini masih belum ada tanggapan dari pihak Pertamina Pusat. Padahal, dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang melakukan konversi bahan bakar dari minyak tanah ke gas harus didukung infrastruktur memadai. Namun, setelah konversi berjalan, belum ada kebijakan pemerintah – dalam hal ini Pertamina membangun depo elpiji di Pulau Lombok. Kini masyarakat dihadapkan dengan adanya kenaikan HET elpiji di tingkat agen hingga pengecer. Melihat HET yang ditawarkan Hiswana Migas yang mencapai 50 persen dari harga semula sepertinya tidak adil dengan kondisi ekonomi masyarakat sekarang ini. Masyarakat masih dihadapkan dengan masih mahalnya harga elpiji, bahkan melebihi HET yang sudah ditetapkan sebelumnya. Di sinilah diperlukan kearifan pada anggota Hiswana Migas dalam menyikapi kondisi yang berkembang di masyarakat. Di tengah kondisi masyarakat yang dihadapkan dengan kenaikan sejumlah kebutuhan pokok, tentunya usulan menaikkan HET harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Pemerintah daerah seperti disampaikan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB Ir. H. Muhammad Husni, MSi, usulan kenaikan HET elpiji hingga 50 persen oleh Hiswana Migas tentunya harus dipertimbangkan. Sebagai perpanjangan tangan dari masyarakat, pemerintah hanya mengharapkan usulan kenaikan HET tidak memberatkan konsumen dan tidak merugikan pengusaha. Usulan pemerintah agar HET elpiji naik 35 persen dari 50 persen yang diusulkan pengusaha tentunya masih harus dikaji kembali. Kemampuan masyarakat dalam membeli elpiji juga harus dipertimbangkan dengan kondisi dan perkembangan perekonomian secara global. Namun, jika nanti pemerintah menetapkan HET elpiji naik 35 persen, maka harus ada jaminan dari pengusaha yang tergabung dalam Hiswana Migas untuk mampu memenuhinya. Karena jika stok kurang, otomatis hokum pasar berlaku. Harga akan naik. Harus disadari, pasokan elpiji di Pulau Lombok masih sering dihadapkan dengan kelangkaan. Pengusaha sering berdalih, kelangkaan elpiji ini disebabkan pasokan dari Depo Manggis Bali terkendala cuaca buruk, sehingga mengakibatkan pasokan dan distribusi ke konsumen menjadi terhambat. Untuk itu, jika nanti pemerintah menaikkan HET elpiji tidak menjadi alasan stok elpiji di masyarakat langka. Pemerintah harus berani menekan pengusaha agar berusaha menyediakan pasokan elpiji, baik 3 Kg dan 12 Kg tetap tersedia di pasaran. Apalagi HET elpiji sudah dinaikkan. Tidak hanya itu, pemerintah harus terus melobi pemerintah pusat, khususnya Pertamina agar membangun depo elpiji di Pulau Lombok, sehingga tidak ada alasan stok elpiji langka di masyarakat. (*)
ak bisa dimungkiri bekerja sebagai PNS menjanjikan kemudahan, kenyamanan, dan risiko yang kecil apabila dibandingkan dengan kerja di bidang lain. Bayangan tentang itu menyebabkan di sebagian daerah bekerja sebagai PNS juga meningkatkan citra sosial di tengah masyarakat. Apabila ada anggota keluarga yang berhasil menjadi PNS, ada kebanggaan tersendiri yang tak bisa didapatkan dari pekerjaan lain. Menjadi PNS jelas bukan pekerjaan yang buruk. Bahkan apabila ditelisik secara substantif, PNS adalah pengabdi negara. Bekerja atas nama negara dan menempati posisi penting sebagai jembatan antara kepentingan dan kebutuhan masyarakat dengan pemerintah. PNS adalah penentu kualitas eksekusi dari program-program pemerintah. Bekerja dalam sebuah sistem yang sudah dirumuskan, etos kerja seorang PNS sangat vital sebagai penentu berhasilnya suatu program. Sayangnya, apa yang substantif sifatnya itu kerap dicederai oleh perilaku sebagian PNS yang secara umum kemudian menyebabkan citra kepegawaian menjadi buruk di mata masyarakat. Tak jarang kita membaca berita di waktu-waktu tertentu, banyak PNS yang berada di luar kantor pada jam-jam kerja. Kantor-kantor juga cenderung lengang setelah perayaan hari-hari besar, meski jadwal menunjukkan sudah waktunya untuk masuk kerja. Belum lagi kualitas pelayanan kepada publik di sektor-sektor vital yang tak kurang kerapnya mendapat kritik dan kecaman. Adakah korelasinya, antara kecenderungan yang seperti itu dengan antusiasme para pelamar yang memimpikan menjadi PNS? Kalau keinginan untuk menjadi PNS didasarkan pada bayangan akan kerja yang (bisa) asal-asalan dapat diterka bahwa keinginan tersebut tidak dibarengi dengan kesadaran akan tanggung jawab substantif seorang PNS. Gaji yang diperoleh dari negara dan notabene berasal pula dari masyarakat luas tidak membangkitkan etos akan tupoksi dan posisi. Kenyataan ini akan mengakibatkan kerja yang tak beres, padahal sungguh susah menemukan adanya seorang PNS yang diberhentikan karena kerja yang tak becus. Sistem kerja sebagai kerani negara memang berbeda dengan sistem kerja swasta yang berpijak pada kualitas kerja dan diukur lewat target-target hasil yang terus meningkat. Ada memang wacana soal sistem
Oleh :
Kiki Sulistyo
(Departemen Sastra Komunitas Akarpohon, Mataram)
�
Secara logika formal, mereka yang bisa menjadi PNS adalah mereka yang telah menempuh pendidikan tinggi. Artinya, tingkat pemikirannya pun sudah tinggi. Sebab percuma saja sekolah tinggitinggi apabila tingkat pemikirannya tak sebanding. Dengan kenyataan itu bukan salah apabila ada PNS yang tak becus bekerja, lembaga pendidikan juga turut dituding sebagai biang keladi itu, dan kiranya sungguh tepat apabila sistem yang berpatok pada prestasi kerja mulai dikedepankan. Kalau diukur secara kuantitas, antara jumlah pelamar dan kebutuhan, logis kiranya seleksi ketat diberlakukan. Pada gilirannya, seleksi ketat itu melahirkan calon pegawai dengan kualitas jempol. Tetapi apakah memang benar seperti itu? Ada rahasia umum di tengah masyarakat bahwa tidak semua CPNS yang lolos seleksi murni karena memang benar-benar diseleksi. Uang pelicin kerap menjadi penentu, sehingga dalam berbagai percakapan muncul pesimisme dari para pelamar, dan karenanya usaha untuk mengirim lamaran hanya dengan pertimbangan untung-untungan saja. Jalur pelicin yang masuk dalam pengertian kolusi, korupsi dan nepotisme ini sudah harus dipotong pada tingkat yang paling bawah. Sebab jika tidak, seleksi CPNS bukan lagi sesuatu yang fair, dengan itu pula angan-angan ribuan pelamar menguap tak berbekas. Pengimbangan Berada di bawah sebuah sistem, kualitas seorang PNS akan diuji dari keberaniannya untuk kritis terhadap sistem tersebut. Ini sangat langka terjadi, mengingat pola vertikal dimana perintah atasan berdasar pada perintah atasan di atasnya lagi. Seorang PNS kadang menempatkan diri sebagai pion yang pasrah di tangan pecatur. Bahkan kadang-kadang apabila ada yang bertanya, seorang PNS akan berlindung di balik posisi lemahnya itu, sekan-akan mereka memang benarbenar tak punya daya upaya berhadapan dengan sistem tersebut.
Dalam bayangan kita, sebenarnya apabila seorang PNS memiliki inisiatif sendiri untuk hal yang lebih baik bisa saja ia tak terlalu “patuh� pada sistem. Dengan kata lain, PNS juga harus kreatif dalam menyikapi tugas-tugasnya. Bukan kreatif dalam mark-up anggaran, tapi kreatif menyiasati apabila ada kemacetan dan keadaan yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Kreatifitas ini juga merupakan bagian dari kualitas seorang PNS. Tetapi, kreatifitas ini mesti diimbangi juga dengan penghargaan yang sesuai, supaya ada rangsangan untuk berkompetisi dalam kerja. Pengimbangan semacam itu dapat menjadi langkah dari suatu perubahan kualitas dalam sistem dan individu. Melihat antusias masyarakat untuk menjadi CPNS sudah logis apabila hanya yang berkualitas saja yang lolos seleksi. Dan yang berkualitas itu sudah seharusnya juga berada dalam sistem yang berkualitas. Tetapi bagaimana mengubah paradigma selama ini perihal ketidakbecusan birokrasi, dan buruknya kualitas PNS yang sering diperhadapkan dengan buruknya sistem yang berlaku? Dibutuhkan lebih dari sekadar kerja keras, tapi juga kemauan dan kesadaran voltase tinggi. Tak salah jika muncul anggapan di masyarakat, bahwa buruknya birokrasi memang sengaja dibiarkan untuk menguatkan jaring-jaring kejahatan kerah putih. Secara logika formal, mereka yang bisa menjadi PNS adalah mereka yang telah menempuh pendidikan tinggi. Artinya, tingkat pemikirannya pun sudah tinggi. Sebab percuma saja sekolah tinggi-
tinggi apabila tingkat pemikirannya tak sebanding. Dengan kenyataan itu bukan salah apabila ada PNS yang tak becus bekerja, lembaga pendidikan juga turut dituding sebagai biang keladi. Meski tak bisa dimungkiri pula kebiasaan dalam lingkungan turut memengaruhi mental seseorang. Apabila kejujuran dan kedisiplinan kerja diterapkan setiap PNS di semua tingkatan, citra para pengabdi negara ini akan terangkat pula. Sebagian para pelamar CPNS Provinsi NTB tahun ini sedang berdebar-debar menanti pengumuman, sebagian lagi mungkin biasa-biasa saja. Masyarakat yang merasa tidak punya kepentingan dengan itu akan abai dan tak hirau dengan siapa yang lolos. Tetapi yang merasa punya kepentingan, barangkali sedang menguatkan doa-doa, atau bahkan merapal janji-janji pada diri sendiri. Apa yang terlupa dari keadaan-keadaan semacam itu adalah kenyataan bahwa ada nilai yang makin bergeser dari peran substantif dari individu dan sistem yang melingkupinya. Sebab, apabila kita kembali pada substansi itu, setiap elemen di Provinsi ini punya kepentingan untuk menakar kualitas para CPNS. Karena urusan ini sangat terkait dengan negara, dan karenanya terkait pula dengan seluruh masyarakat.
Kajati pimpin penyelidikan cetak sawah baru Bentuk keseriusan Kejaksaan
*** Produksi berlimpah, petani khawatir harga cabai anjlok Petani harus dilindungi
***
STASIUN RADIO
email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, Sumada, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 7
Produk NTB Siap Bersaing PRODUK kerajinan asal NTB yang dibuat dari material alam akan bersaing di tingkat internasional untuk memperebutkan penghargaan UNESCO Award of Excellence for Handicrafts 2014. Kesempatan untuk mengikuti ajang internasional tersebut setelah produk kerajinan NTB kategori material alam berhasil mendapatkan penghargaan pada HUT Dekranasda ke 33 tingkat nasional di Jakarta belum lama ini. Sekretaris Dekranasda NTB, Ir. H. Abdul Haris, MM, M.Sc mengatakan pada ajang tingkat nasional tersebut NTB mendapatkan tiga penghargaan karya kriya unggulan. Masing-masing produk kerajinan kategori material alam/ lamops, kategori serat alam dan kategori mutiara. “Khusus katogori material alam/lamops NTB akan ikut UNESCO Award pada tahun 2014 mendatang,” ujarnya. Produk kerajinan yang ikut dalam UNESCO Award of Excellence for Handicrafts 2014 tersebut telah melalui seleksi ketat dengan kriteria tertinggi produk kriya. Sehingga dapat dijadikan benchmark untuk produk kerajinan lainnya. Kriteria-kriteria yang dinilai mencakup produk yang excellence (tingkat kualitas yang sempurna), authenticity (nilai seni dan budaya yang otentik), innovation (kreasi yang inovatif), marketability (berorientasi pasar/komersial). Selain itu eco-friendly (ramah terhadap lingkungan) dan fair (tanggung jawab moral dan etika). Produk yang diseleksi dikelompokkan dalam kelompok keramik, kelompok serat alam, kelompok batu-batuan, kelompok kayu, kelompok tekstil/ lembaran kain, kelompok logam dan kelompok material asli alam. Pada ajang UNESCO Award of Excellence for Handicrafts 2012, sebanyak 18 dari 31 produk kerajinan yang dikirim Indonesia berhasil meraih penghargaan UNESCO. (nas)
Tagih Tunggakan Pajak Randis
Dispenda Surati Seluruh Kepala Daerah Mataram (Suara NTB) Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) terus memaksimalkan penarikan pajakan kendaraan bermotor untuk mencapai target PAD tahunan, tidak terkecuali kendaraan-kendaraan dinas (Randis)yang sampai saat ini banyak yang memiliki tunggakan pajak. Langkah yang paling efektif dinilai dengan menyurati langsung seluruh kepala daerah di Provinsi NTB. (Suara NTB/bul)
H. Abdul Haris
(Suara NTB/aan)
KERAJINAN – Seorang pekerja tengah menata produk kerajinan masyarakat NTB yang nantinya akan diekspor ke luar negeri melalui daerah lain.
HET Mitan dan Elpiji
Pemprov Batasi Kenaikan Maksimal 35 Persen Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB membatasi adanya usulan kenaikan atau penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak tanah (mitan) dan elpiji subsidi di NTB maksimal 35 persen. Sehingga kenaikan HET mitan subsidi nantinya khusus untuk Pulau Sumbawa dan HET elpiji subsidi di Pulau Lombok tidak memberatkan masyarakat tetapi juga tidak merugikan pengusaha. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) NTB, Ir. Muhammad Husni, M.Si dikonfirmasi di Mataram, Rabu (25/9) kemarin. Dikatakan, saat ini pihak-pihak terkait seperti Distamben, Disperindag, Biro Perekonomian, Pertamina dan Hiswana Migas masih mencari titik temu besaran HET mitan dan elpiji subsidi di daerah ini. ‘’Lagi dicari titik temunya, ada permintaan HET dari Hiswana Migas, ada di pihak Pemda. Kita hanya memberikan batas kenaikan HET sebesar 35 persen, usulan Hiswana 50 persen. Nah ini masih kita harus dibicarakan dengan Hiswana,” ujarnya. Menurut Husni, penetapan HET mitan dan Elpiji tergantung pembahasan dengan Hiswana Migas sebagai pihak yang mengusulkan penyesuaian. Jika Hiswana Migas terus ngotot dengan usulannnya tersebut tanpa melihat kemampuan masyarakat maka penetapan HET akan menjadi lama. Tetapi, Husni menargetkan HET mitan dan Elpiji di daerah ini akan bisa ditetapkan sekitar awal Oktober mendatang. “Insya Allah awal-awal Oktober sudah ditetapkan HET mitan dan Elpiji ini. Tergantung Hiswana, kalau terlalu ngotot maka bisa lama. Yang namanya usulan itu harus ada pertimbangannya, tidak hanya melihat dari sisi bisnis tetapi kemampuan masyarakat juga,” terangnya. Sebelumnya, Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Drs. Hendro Kartiko, MM mengatakan usulan dari Hiswana Migas untuk HET mitan di Pulau Sumbawa tertanggal 1 Juli 2013 dan HET Elpiji di Pulau Lombok tertanggal 2 September 2013. HET mitan di NTB memang sejak 2008 sampai dengan saat ini belum terjadi perubahan/penyesuaian. Begitu juga HET Elpiji subsidi sejak 2010 belum dilakukan penyesuaian. Alasan pengusaha atau Hiswana Migas mengajukan usulan penyesuain HET tersebut antara lain setiap tahun terjadi peningkatan biaya komponen seperti suku cadang mobil angkutan yang dipakai mengangkut mitan dan Elpiji tersebut. Kemudian , Upah Minimum Provinsi (UMP) dari para pekerja/sopir juga setiap tahun mengalami peningkatan. Selain itu, adanya kenaikan harga BBM premium dan solar akhir Juni 2013 lalu. Mantan Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM NTB ini menjelaskan HET Mitan yang berlaku saat ini masih berlaku HET mitan sesuai SK Gubernur No. 15 tahun 2008. Dimana dalam SK tersebut diatur HET mitan sesuai dengan radiusnya dari pangkalan mitan. Dalam radius 0-40 km HET Mitan sebesar Rp 2.785, radius 40-90 km sebesar Rp 2.835, 90 -130 km sebesar Rp 2.895 dan radius 130 km ke atas sebesar Rp 2.915. Kemudian Hiswana Migas mengusulkan penyesuaian atau kenaikan untuk radius 0-40 km sebesar Rp 3.000, radius 40-90 km sebesar Rp 3.060, radius 90-130 km sebesar Rp 3. 120 dan radius 130 km ke atas sebesar Rp 3.180. Sementara HET Elpiji sesuai dengan SK Gubernur No. 542 tahun 2010, menetapkan HET Elpiji untuk kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur sebesar Rp 12.750. Kemudian Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebesar Rp 13.150. Kemudian HET tersebut diminta disesuaikan oleh Hiswana Migas untuk Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur menjadi Rp 14.970 dan KLU sebesar Rp 15.780. “Penetapan Usulan ini masih belum final karena masih harus dikaji oleh pak Gubernur , kita hanya mengakomodir permintaan dari Hiswana Migas dan dibelakang kita juga ada masyarakat banyak. Jangan sampai nanti kita naikkan nanti masyarakat teriak sehingga perlu dikaji lebih lanjut,”pungkas Hendro. (nas)
“Bupati dan Walikota sudah kita surati agar kendaraan-kendaraan dinas yang nunggak pembayaran untuk disetorkan sesuai batas waktu ketentuannya,” terang Kepala Dispenda Provinsi NTB melalui Kabid Pajak Daerah, L. Abdul Hakim, Rabu (25/9). Tidak disebutkan angka pasti jumlah tunggakan pajak kendaraan dinas yang beroperasi. Akan tetapi, sampai saat ini tunggakan itu
masih diberlakukan entah karena persoalan apa. Abdul Hakim menyebut, data jumlah kendaraan dinas yang beroperasi di Provinsi NTB sampai bulan Agustus lalu, untuk kendaraan roda dua sebanyak 18.703 unit ditambah 4.210 unit kendaran roda empat. Terdapat sebanyak 6.689 kendaraan roda empat dan roda dua di Kota Mataram, 1.885 unit di Lombok Barat, 722 unit di Lombok Utara. Di
Lombok Tengah, terdapat sebanyak 1.702 unit dan 2.782 unit di Lombok Timur. Selanjutnya sebanyak 1.075 di KSB, 2.468 di Sumbawa Besar, 3.121 di Kabupaten Bima dan 1.064 di Kota Bima serta sebanyak 1.431 tersebar di Dompu. “Tunggakan ini terdiri atas keterlambatan pembayaran pajak kendaraan, atau kendaraan yang sudah rusak, maupun kendaraan yang belum dilelang tetapi
Forward Komoditi Agro
Ajang Pasarkan Produk Lokal Mataram (Suara NTB) Untuk mempermudah para pengusaha memasarkan berbagai produknya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTB dalam waktu dekat ini akan menggelar pasar lelang Forward Komoditi Agro. Ajang yang digelar rutin setiap tahun ini rencananya akan diikuti oleh pengusaha-pengusaha dari seluruh kota/kabupaten di NTB selain juga akan diikuti oleh pengusaha dari luar NTB. Ditemui di ruangannya kemarin, kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTB, HL. Imam Maliki, MM, menuturkan bahwa Forward Komoditi Agro ini merupakan salah satu model perdagangan. Dalam kegiatan ini, akan terjadi pertemuan antar pengusaha dan perusahaan secara langsung dari berbagai daerah baik NTB maupun dari daerah di luar NTB seperti Bali, Malang, Jakarta, Semarang, Sulawesi dan lain sebagainya. “Di sana nantinya, mereka akan bertemu untuk menawarkan berbagai jenis
barang, dengan jumlah berapa dan sistem pengirimannya seperti apa, jadi dalam pertemuan itu semuanya dibicarakan secara terbuka di forum forward komoditi agro ini,” terangnya. Lebih lanjut, HL. Imam Maliki, MM, menuturkan bahwa berbagai produk yang nantinya ditawarkan oleh pengusaha-pengusaha ini berasal dari produk-pruduk unggulan lokal seperti sapi, jagung, rumput laut, kopi, kakao, cengkeh, kelapa, kemiri, buahbuahan, kacang-kacangan dan beras/gabah. Produk unggulan bermakna bahwa produk itu banyak yang tersedia. Misalnya salah seorang pengusaha menjual rumput laut kering lalu kemudian ditawarkan oleh pengusaha yang lain dalam jumlah tertentu, pengusaha tersebut harus siap menyediakan rumput laut yang diminta tersebut. Setelah itu mereka akan membuat kontrak untuk menetapkan batas waktu penyediaan dan pengiriman barang yang diminta tersebut. Jadi kontrak ini mengikat dan
mereka bisa saling tuntut jika terdapat ketidaksesuaian antara barang yang diesan dengan yang dikirim. Selain itu, dirinya juga mengungkapkan kelebihan forum forward komoditi agro ini ialah sebagai media membangun silaturahmi antar pengusaha selain untuk memasarkan barangnya karena selama ini banyak pengusaha merasa sulit untuk memasarkan barangnya kemana. “Jadi ini media untuk berjualan barang antar pengusaha, mereka bisa ketemu secara langsung tanpa melalui perantara sehingga harga itu bisa ditekan serendah mungkin dan terjangkau. Karena yang datang ini ialah rata-rata pengusaha yang ingin berkompetisi dengan harga yang layak. Begitu juga dengan pengusaha dan para petani pedagang kita juga harus menjual barang mereka dengan harga yang layak.” Diungkapkannya, melalui penyelenggaraannnya forum Forward Komoditi Agro setiap tahunnya, bisa diperoleh nilai transaksi sebanyak Rp 40 sampai 50 miliar. (dys)
Kredit Sektor Properti Dibenahi Jakarta (Suara NTB) Bank Indonesia (BI) melakukan penyempurnaan terhadap ketentuan Loan To Value (LTV)/Financing To Value (FTV) untuk kredit pemilikan properti dan kredit konsumsi beragun properti untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan memperkuat ketahanan perbankan. Direktur Eksekutif BI, Difi A Johansyah dalam siaran pers,Rabu menyebutkan rasio LTV/FTV adalah angka rasio antara nilai kredit/pembiayaan yang dapat diberikan oleh bank terhadap nilai agunan berupa properti pada saat pemberian kredit/pembiayaan. Menurut dia ruang lingkup properti meliputi rumah tapak, rumah susun (apartemen, flat, kondominium dan griya tawang), rumah kantor dan rumah toko. Dia mengatakan kebijakan ini pada intinya bertujuan menjaga stabilitas sistem keuangan dan memperkuat ketahanan perbankan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Upaya tersebut
dilakukan antara lain dengan memperlambat laju peningkatan konsentrasi risiko kredit pada sektor properti serta mendorong penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Di sisi lain, ketentuan LTV/ FTV juga bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah untuk memperoleh rumah layak huni serta meningkatkan aspek perlindungan konsumen di sektor properti. Ketentuan ini dikecualikan bagi kredit/pembiayaan dalam rangka program perumahan Pemerintah Pusat maupun Daerah. Penyempurnaan ketentuan LTV/FTV dilatarbelakangi oleh tingginya pertumbuhan kredit ke sektor properti, khususnya kredit untuk rumah tapak dan rumah susun (flat dan apartemen) pasca penerapan ketentuan LTV/ FTV pada pertengahan 2012. Tingginya pertumbuhan sektor properti juga mempengaruhi perilaku debitur dalam memanfaatkan kredit/pembi-
ayaan dari bank. Hal ini terlihat dari beberapa indikasi yang menunjukkan penggunaan kredit konsumsi lainnya untuk pembelian properti atau sebagai tambahan uang muka pembelian properti. Untuk mengantisipasi peningkatan konsentrasi risiko kredit di sektor properti, dengan mempertimbangkan profil risiko debitur/nasabah termasuk kemampuan pelunasan kredit (repayment capacity), ketentuan yang baru akan memberlakukan LTV/FTV dengan persentase yang menurun (regresif). Sasaran utama dari pengaturan dimaksud adalah mengantisipasi potensi risiko gagal bayar yang disebabkan penurunan kemampuan pelunasan kredit. Penerapan LTV/FTV juga disertai dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit melalui pengenaan persyaratan tambahan dalam proses pemberian kredit dan berlaku sama (equal treatment) baik untuk bank konvensional maupun bank syariah. (ant/bali post)
tidak dibayarkan. Selain kita surati Bupati dan Walikota, kita juga mendatangi bagian umumnya,” demikian Abdul Hakim pada Suara NTB. Tunggakan pajak kendaraan ini sebenarnya ditekan terus jumlahnya secara keseluruhan, dengan menggelar razia gabungan dan memaksimalkan layanan Drive Thru yang sudah tersebar di titik-titik strategis di setiap Kabupaten/Kota. Selain itu, kebijakan lain yang diberikan dalam beberapa bulan ke depan adalah dengan memberikan keringanan pajak. Misalnya tunggakan selama lima tahun sudah diberikan keringanan sebesar 50 persen dari tunggakan pokok.
Sementara yang nunggak empat tahun keringan diberikan sebesar 45 persen, demikian juga untuk tunggakan 3 tahun keringanannya sampai 40 persen dan yang menunggak sampai 2 tahun keringanannya diberikan sampai 30 persen. “Ini dilakukan untuk memberi keringanan secara keseluruhan kepada masyarakat agar segera membayarkan tunggakan pajak kendaraannya,” demikian ia sebutkan. Sementara itu, tahun ini target penerimaan pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar 34 persen. Ditargetkan naik dari Rp 193 miliar menjadi Rp 298 miliar. (bul)
Dua Perusahaan Tambang Siap Ekspor Mataram (Suara NTB) Dua perusahaan pertambangan besar saat ini sedang melakukan tahap eksplorasi. Dimungkinkan, perusahaan yang beroperasi di Kota Bima dan Kabupaten Lombok Barat ini akan menjadi alternatif lain apabila Newmont benar-benar tak akan beroperasi, jika Undang-undang Minerba akan diterapkan awal tahun 2014 mendatang. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB, Drs. L. Imam Maliki, MM menyebutkan, salah satu perusahaan tersebut adalah PT. Padak Emas di Lombok Barat yang akan melakukan ekspor sampai 300 ribu ton hingga akhir tahun 2013 ini. Sementara perusahaan pertambangan lainnya, bergerak di bidang tambang marmer yang ada di Kota Bima. Dalam setahun, akan mengirim jutaan hingga puluhan juta ton bahan baku marmer ke negara-negara Asia lainnya. “Perusahaan marmer ini sudah ada komunikasi dangan kami (Disperindag) dalam hal pelaksanaan ekspor. Tinggal menyelesaikan SKA (Surat Keterangan Asal). Sementara perusahaan bijih besi yang ada di Lombok Barat, dalam waktu dekat akan melakukan ekspor perdana,” terang Maliki di ruang kerjanya, Rabu (25/9). Dengan beroperasinya masing-masing perusahaan tersebut, setidaknya akan mengurangi pengangguran apabila Newmont benar-benar beroperasi. Meski daya tampung dua perusahaan yang dimaksud tidak sebesar produksi dan serapan tenaga kerja Newmont. Diakuinya, memang sampai saat ini belum ada perusahaan sebesar Newmont yang mampu mengekspor dalam jumlah cukup
besar. Namun sejauh ini masih kendala perizinan yang dihadapi perusahaan tambang yang sedang beroperasi di Batu Hijau, Sumbawa Barat ini bisa membuat mereka berhenti beroperasi secara tiba-tiba. Maliki menyebut, Newmont tak beroperasi karena terbentur Undang-Undang Minerba nomor 4 tahun 2009. Namun ia meyakini, operasional tidak mungkin akan berhenti begitu saja. Sehingga tetap ditekankannya agar Newmont dapat mengupayakan untuk melakukan proses pemurnian sesuai ketentuan undang undang tersebut. “Undang - undang Minerba ini sudah ada sejak tiga tahun yang lalu, jadi tidak mungkin sebenarnya kalau ini dibilang mendesak. Jangan hanya akalakalan Newmont untuk menggertak kita. Kok sekarang kebakaran jenggot. Harus ada alternatif untuk smelter sesuai UU, setidaknya berjalan sampai batas kontraknya,” demikian ditegaskannya. Di sisi lain, Maliki menyebut banyak alternatif sebenarnya jikapun Newmont tak beroperasi. Selain memaksimalkan dua perusahaan tambang yang disebut diawal, adalah dengan menggalakkan peran di bidang pariwisata dan bidang-bidang potensial lainnya. Alternatif lain untuk tetap menghidupkan lapangan pekerjaan di masyarakat adalah dengan memperbesar peluang di bidang usaha, pelatihan UKM dari hulu ke hilir. Memperbanyak rumah industri olahan dan bantuan mesin untuk membangun wisarausaha yang kreatif, inovatif dan berdasarkan kebutuhan. “Memang butuh waktu lama, tapi itu bisa kita lakukan,” demikian Maliki. (bul)
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
KPK Terima 7.000 Pengaduan Tiap Tahun Medan (Suara NTB) – Komisi Pemberantasan Korupsi setiap tahun rata-rata menerima sekitar 7.000 pengaduan korupsi dengan jumlah terbanyak berasal dari Sumatera Utara. “Dari data di KPK secara akumulasi sejak 2004 hingga 2012, Sumut yang terbesar pengaduannya terkait korupsi, yakni sebanyak 5.207 pengaduan, disusul Jawa Barat 4.725, Sumatera Selatan (2.706), dan Riau 1.787 pengaduan,” kata Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat, Dedie A.Rachim di Medan, Rabu. Dia berada di Medan dalam acara Semiloka Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumut yang digelar KPK. Semiloka itu digelar untuk bisa melakukan pencegahan korupsi di jajaran Pemerintah Provinsi Sumut dan kegiatan serupa juga sudah dan akan digelar di provinsi lainnya. Dia tidak merinci laporan korupsi apa saja yang diterima dari Sumut dengan alasan bukan kewenangannya. Namun dia tidak membantah bahwa soal dana bantuan daerah bawahan (BDB) dan dana bagi hasil (DBH) yang hingga kini masih ditunggak pembayarannya oleh Pemerintah Provinsi Sumut kepada sejumlah kabupaten/kota sedang menjadi salah satu perhatian KPK. “Ya, itu (masalah BDB dan DBH) memang menjadi perhatian kita di KPK. Tapi saya hanya di bagian pencegahan, kalau soal penindakan, tidak bisa dijawab,” kata Dedie. Dia menegaskan, untuk menekan korupsi yang otomatis mengurangi jumlah pengaduan, maka KPK menilai perlu upaya pencegahan. Dedie menegaskan korupsi dipengaruhi oleh sistim, individu dan budaya. Maka untuk itu, KPK melakukan dua pendekatan, monitoring terbuka dan tertutup. “KPK memantau sistim integritas nasional, mensinergikan upaya baru di lembaga kementerian dan lembaga-lembaga pemerintahan daerah,” katanya. Dengan semiloka, KPK berharap ada perbaikan ke depan dalam pengelolaan keuangan di pemerintahan daerah. “Kegiatan tersebut bukan yang pertama tapi kegiatan yang kedua dari hasil usulan KPK dengan DPR dalam hal ini komisi III dimana salah satu usulan KPK membuka kantor cabang di daerah, termasuk di Sumut,” katanya. (ant/bali post)
Lagi, Polisi Ciduk Pelaku Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur
Halaman 8
Ketua Komisi I DPRD Loteng Terancam Hukuman Mati Praya (Suara NTB) Persidangan perdana kasus pembunuhan Sudirman, warga Desa Langko, dengan terdakwa Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), H.L. Kelan, S.Pd., Rabu (25/9) kemarin, akhirnya digelar di Pengadilan Negeri (PN) Praya. Agendanya pembacaan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sama seperti terdakwa lain yang sebelumnya sudah disidang, Kelan juga diancam pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati. Bedanya, kalau terdakwa lain hanya diancam tiga pasal. Tapi Kelan justru diancam dengan empat pasal sekaligus. Sidang yang dipimpin langsung Ketua Majelis Hakim, Sumedi, S.H., itu berlangsung lancar. Kendati demikian, aparat kepolisian tetap menyiapkan pengamanan khusus. Dengan menyiagakan anggota bersenjata lengkap di sekitar ruang sidang. Termasuk di dalam ruang sidang. Sejumlah anggota keluarga korban tampak hadir menyaksikan langsung sidang tersebut. Dari pihak terdakwa, tampak hadir pula kerabat dan teman kerja. Termasuk anggota Komisi I DPRD Loteng, Drs. H. Abdurrahim, yang datang untuk memberikan dukungan moral kepada terdakwa. JPU mendakwa Sekretaris DPD II Partai Golkar Loteng itu dengan empat pasal sekaligus. Masing-masing pasal 340 KUHP tentang
pembunuhan berencana, kemudian pasal 338, tentang pembunuhan, pasal 320 tentang penculikan serta pasal 221 KUHP tentang perbuatan menyembunyikan pelaku kejahatan dan hasil kejahatan. Atas dakwaan tersebut H.L. Kelan, S.Pd., kini terancam hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati. Dimana terdakwa diduga turut serta terlibat merencakan pembunuhan serta menyediakan sarana atau fasilitas bagi pelaku kejahatan. Sehingga kejahatan bisa berlangsung. “Terdakwa diduga terlibat dengan turut serta menyediakan sarana dan fasilitas kepada pelaku kejahatan,” sebut JPU, Wahyudiono, dalam dakwaannya. Dalam kasus pembunuhan yang berlangsung pada tanggal 19 Februari itu, kendaraan yang digunakan para pelaku dalam melakukan kejahatan merupakan mobil dinas ter-
dakwa. Mobil itupun hampir selaku digunakan untuk beroperasi. Adapun pasal 221 KUHP dikenakan lantaran rumah terdakwa sempat digunakan pelaku utama untuk bersembunyi, setelah melakukan kejahatan. Atas dakwaan tersebut, pihak terdakwa melalui Penasihat Hukumnya, Nurdin, S.H mengatakan keberataan dan akan menyampaikan keberataan. “Kami akan sampaikan keberataan atas dakwaan pihak JPU,” sebut Nurdian. Dakwaan Berlebihan Sementara itu terkait dakwaan yang disampaikan JPU, pihak keluarga mengaku kalau dakwaan tersebut terlalu berlebihan. Pihak keluarga pun menegaskan kalau terdakwa tidak terlibat sama sekali dalam kasus tersebut. “Masalah kendaraan yang digunakan para pelaku, memang mobil dinas H.L. Kelan,
(Suara NTB/kir)
SENYUM - H.L. Kelan, terdakwa kasus pembunuhan, tengah mendengarkan dakwaan yang disampaikan JPU dalam sidang perdana di PN Praya, Kendati terancam hukuman mati, H.L. Kelan, Ketua Komisi I DPRD Loteng, berusaha tetap senyum saat menjalani sidang perdana, Rabu (25/9) kemarin. S.Pd tapi itu sudah sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan patroli,” ungkap H. Abdul Kadir Jaelani, salah satu keluarga terdakwa. Ia pun berkeyakinan kalau terdakwa tidak mungkin menyuruh para pelaku untuk membunuh orang. Untuk itu, pihak keluarga berharap pihak pengadilan bisa mencermati dengan bijaksana dakwaan JPU. “H.L. Kelan, S.Pd
itu anggota DPRD Loteng, sehingga tidak mungkin terlibat. Apalagi sampai menyuruh untuk membunuh orang,” timpal Kadir. Ditempat yang sama, anggota Komisi I DPRD Loteng Drs. H. Abdurrahim, mengharapkan proses hukum bisa berjalan sesuai koridor yang ada. Dan, semua pihak yang terlibat juga bisa sama-sama menghormati proses hukum. (kir)
Panwaslu Catat 50 Pelanggaran Selama Pemungutan Suara
Selong (Suara NTB) Setelah sehari sebelumnya membekuk tiga pelaku kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur, Selasa (24/9) lalu kembali tim buru sergap Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resort (Polres) Lombok Timur membekuk seorang pelaku. Tempat kejadian perkara kasus pelanggaran norma asusila ini terjadi di tempat kejadian perkara (TKP) berbeda. Dituturkan Kasatreskrim Yuyan Priatmaja melalui Kaur Bin Ops Satreskrim Zainuddin Basri, Pelaku teranyar dibekuk polisi ini adalah M. Rozikin (32) warga Sawing Majidi. Ditangkap di rumahnya di kawasan Sawing setelah beberapa hari kabur. Korbannya adalah MGR (15) siswa kelas 1 di salah satu sekolah menengah atas di Selong. Pengakuan tersangka, MGR ini adalah pacarnya. Ia menggagahi korban sampai hamil. Namun pihak keluarga tidak menerima perlakukan Rozikin yang ternyata tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya. Rozikin katanya sudah berulang kali menyutubuhi korban. Terakhir pada Agustus. Melihat kondisi korban yang mulai berubah, pihak keluarga pun melapor ke Polres Lotim. Pelaku yang diburu polisi sejak Agustus lalu baru akhir September ini tertangkap. Bahkan saat penangkapan sempat berusaha melarikan diri lagi. Laporan pihak keluarga, aksi bejat pelaku ini bermula saat korban berada di Pancor. Waktu itu korban tengah berada di rumah neneknya. Dari rumah neneknya, korban dijemput Rozikin lalu dibawa ke rumah salah seorang kerabatnya di Erot Labuhan Haji. Di rumah warga Erot itulah katanya korban digerayangi lagi. Atas ulahnya, Rozikin dijerat pasal 81 jo pasal 82 UU 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Kini pelaku pun sudah mendekam di sel tahanan Mapolres Lotim guna mengikuti proses hukum lebih lanjut. (rus)
(Suara NTB/ars)
PEMAKAMAN - Prosesi pemakaman dua jenazah bayi yang ditemukan di pinggir jalan Kamis dan Sabtu lalu.
Dua Mayat Bayi Dikubur
Boleh Nyaleg Dimana Saja
(Suara NTB/ist)
ADA pendapat dari beberapa pihak bahwa seharusnya calon legislatif (caleg) DPR RI daerah pemilihan (dapil) NTB seharusnya jangan diimpor dari luar daerah. Tapi harus putra daerah asli. Mengingat banyak caleg DPR RI dapil NTB banyak yang berasal dari luar daerah. Menanggapi hal ini, caleg DPR RI dapil NTB dari Partai Golkar, Adi Putra Tahir, hal itu menurutnya tidak menjadi persoalan. Selama masih berada dalam wilayah NKRI. “Wajar saja karena kita hidup di NKRI. Itu tidak masalah. Orang Indonesia boleh dimana saja. Kecuali orang asing jangan. WNI boleh dimana saja,” terangnya ditemui usai menghadiri kuliah umum dan diskusi publik di IAIN Mataram, Rabu (25/9) kemarin. Saat ditanya apa saja kontribusinya untuk NTB selama menjadi Anggota DPR RI periode 2009-2014, Adi enggan menjawab. Ia mengatakan sebaiknya hal itu ditanyakan kepada pemerintah provinsi (pemprov) NTB. “Cek saja ke pemerintah daerah bagaimana kerjasama kami yang sudah terjalin baik,” ujar caleg petahana nomor urut satu ini. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat ini mengatakan kemungkinan kontribusinya selama menjadiAnggota DPR RI tidak langsung dirasakan masyarakat NTB. Namun ia banyak bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam program-program pemerintah yang dibut u h k a n masyarakat NTB. “Banyak pelatihanpelatihan yang sudah kita lakukan. Masyarakat menerima bantuan dalam bentuk programprogram dan juga perbaikan infrastruktur,” ujarnya. (yan)
Adi Putra Tahir
POLHUKAM
Mataram (Suara NTB) Dua bayi yang dibuang orang tak dikenal pekan lalu, akhirnya dikubur, Rabu (25/9) kemarin. Mayat bayi yang ditemukan di dua lokasi berbeda itu, dikuburkan di Pemakaman Puspa Karma, Lingkungan Bagek Kembar Kelurahan Tanjung Karang, Kota Mataram. Jenazah bayi itu sebelumnya ditemukan di Jalan Gunung Kawi, Lingkungan Dasan Agung, sebelah Timur Kantor Dinas Sosial NTB. Mayat bayi dalam kardus ditemukan seorang tukang sapu saat subuh. Mayat bayi kedua, ditemukan Sabtu (21/9) lalu di sekitar Makam Loang Baloq, Jalan Lingkar Selatan. Dua mayat dibawa ke RS Bhayangkara Polda NTB untuk divisum. Hasil visum, menurut Kepala Perawatan RS Bhayangkara,
AKP Wayan Redana, tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan atau bekas cekikan. Karena hingga akhir pekan kemarin tidak ada yang mengaku sebagai orang tua bayi malang ini, pihak RS Bhayangkara dengan instansi terkait sepakat memakamkan jenazah bayi itu kemarin. Proses pemakaman sekitar Pukul 09.00 Wita itu disaksikan langsung dari pihak Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3KB), Lembaga Perlindungan Anak NTB, Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil, Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RS Bhayangkara, AKP Wayan Redana, serta dari kepolisian yang diwakili Kapolsek Ampenan Kompol Eko Spuriadi. Menurut Kapolsek, pihakn-
ya sebelumnya sudah diajak koordinasi untuk pemakaman itu. “Sehingga kami secara bersama sama memutuskan lokasi ini sebagai tempat pemakaman,” kata Kapolsek di lokasi. Sementara Kepala BP3KB, Wismaningsih menyebut, status anak tersebut menjadi hak negara, karena dari hasil penyelidikan kepolisian,tidak ada tanda tanda mengarah kepada pelaku atau orang tua yang membuang bayi. “Kami juga memutuskan status bayi yang dibuang ini anak negara,” jelasnya, saat didampingi Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Ika Hamim. Hal ini juga diamini Kepala Seksi KTK Disosdukcapil NTB, Ari Yuliani. “Dalam beberapa kasus yang, sama kami juga berkoordinasi untuk proses pemakaman,” terangnya. (ars)
Prajurit TNI Digembleng untuk Kesigapan Hadapi Bencana Mataram (Suara NTB) Kegiatan Latihan Penanggulangan Bencana Alam TNI, akhirnya resmi ditutup, Rabu (24/9) lalu di Lapangan Eks Kantor Bupati Lombok Barat. Serangkaian kegiatan sudah dilakukan untuk menggembleng kesiapan personel TNI dalam membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana. Dalam sambutan saat upacara penutupan, Danrem 162/ Wira Bhakti, Kolonel Inf. Sofian Chandra, latihan itu sangat dibutuhkan oleh prajurit yang berdinas di satuan kewilayahan, mengingat keberadaan Korem merupakan Institusi TNI yang terlibat langsung dalam Organisasi Satuan Pelaksana Bantuan Penanggulangan Bencana Daerah. Jajarannya juga memiliki peran sangat penting disaat terjadinya bencana alam untuk melakukan tindakan awal untuk melakukan pertolongan dan penyelamatan jiwa manusia di daerah bencana. Selain itu menurutnya, kegiatan latihan ini juga bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesiapan serta kemampuan personel satuan dalam rangka membantu Pemda dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam. Mengingat wilayah NTB merupakan wilayah kepulauan yang secara geografis terdiri dari pegunungan, dataran
(Suara NTB/ars)
SIMULASI - Seorang anggota TNI menyelamatkan bocah, sebagai salah satu rangkaian dalam simulasi bencana digelar di Mataram. tinggi, sungai maupun dataran rendah dengan kultur tanah yang variatif dan tentu saja memiliki potensi kerawanan terhadap timbulnya bencana alam. “Saya berharap ilmu yang telah kalian dapatkan dalam pelaksanaan latihan ini, dapat dipergunakan dengan baik serta dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas di lapangan, sehingga nantinya para prajurit jajaran Korem 162/WB mampu menjadi prajurit yang profesional serta menjadi prajurit yang dihandalkan dan dibanggakan oleh rakyat,” harap Danrem. Disadarinya, dalam pelak-
sanaan kegiatan latihan masih terdapat beberapa kekurangan, untuk itu kekurangan yang masih ada saat ini mari kita perbaiki dan kita jadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan latihan selanjutnya. Sehingga kedepan dalam setiap pelaksanaan kegiatan latihan dapat berjalan sesuai dengan sasaran dan tujuan latihan tersebut. “Namun secara keseluruhan kegiatan latihan ini saya nilai baik, pada intinya setiap pelaksanaan kegiatan latihan harus direncanakan dan dipersiapkan dengan baik, agar pada saat pelaksanaan kegiatan,” pujinya. (ars)
Giri Menang (Suara NTB) Hasil pengawasan Panitia Pengawas Pemiilu (Panwaslu) Lombok Barat sedikitnya 50 pelanggaran terjadi selama proses pemungutan sampai penghitungan suara Pilkada Lobar. Dari hasil rekapan petugas Panwaslu yang ditempatkan di masing-masing kecamatan dan lapangan, pelanggaran yang dominan dilakukan oleh penyelenggara dalam hal ini petugas KPPS yang tak patuh terhadap ketentuan. Namun sebagian besar pelanggaran itu, merupakan pelangaran ringan. Sedangkan dua diantaranya pelanggaran berat yang bisa diklarifikasi oleh Panwaslu. “Hasil Pengawasan sejak proses pemungutan sampai penghitungan suara, temuan pelanggaran itu hampir mencapai 50 temuan,” ungkap Ketua Panwaslu Lobar, Suryadi Hidayat, Rabu (25/9). Temuan pelanggaran itu kata suryadi, tidak serta merta masuk pelanggaran. Karena pelanggaran itu masuk katagori kecil (ringan) dan pelanggaran berat. Pelanggaran paling banyak dilakukan petugas KPPS, terkait kepatuhan. KPPS masih belum taat terhadap aturan. Pelanggaran itu terjadi pada saat pemungutan dan penghitungan suara. Dari 50 temuan itu, ada beberapa laporan yang masuk katagori pelanggaran berat. Beberapa pelanggaran itu, sebut Suryadi di Kecamatan Giri Tembesi, Gerung. Pada H-1 pemungutan suara, petugas KPPS diduga melakukan pembagian stiker salah satu pasangan calon. Pihaknya pun akan memanggil Panwascam untuk meminta klarifikasi, termasuk pihak terlapor dan pelapor dan penerima stiker itu. “Kiranya kalau itu betul (terbukti, red) maka akan dipu-
tuskan untuk direkomendasikan ke KPU agar KPPS itu diberhentikan sebagai KPPS,” ancam Suryadi. Temukan selanjutnya, petugas kPPS diduga mempengaruhi pemilih. Dari laporan petugas di lapangan, saat proses pemungutan suara berlangsung petugas KPPS, bolak balik ke bilik suara. Apakah petugas itu dalam dalam rangka membimbing pemilh tuna netra, namun pemilih sendiri sehat. Temuan itu ditemukan di Duman, persisnya di TPS 8 Duman Utara. Terkait masalah ini, pihaknya akan memanggil pihak terkait. Dua temuan ini masuk katagori berat. Sedangkan temuan pelanggaran ringan, petugas KPPS melakukan proses penghitungan sebelum jam 13.00. Itu terjadi di TPS 2, TPS 4 di Batu Mekar. Rata-rata mereka menghitung mulai pukul 12.30. Seharusnya menghitung dilakukan pukul 13.00 ke atas Banyaknya temuan pelanggaran yang pelakunya dari pihak penyelenggara, menandakan tingkat kepatuhan KPPS rendah karen kurang mendapatkan sosialisasi dari pihak KPU. Ada pula pelanggaran ringan, banyak KPPS tidak menempel DPT di TPS. Menurut Suryadi, KPU kurang sosialisasi terhadap KPPS. Buktinya banyak pelanggaran yang dilakukan oleh KPPS. Sementara, informasi yang diterima Suara NTB, terdapat ribuan pemilih di Jagaraga Indah tak mendapatkan surat panggilan memilih. Salah seorang warga setempat mengaku, saat pencoblosan berlangsung ribuan orang itu belum mendapatkan surat panggilan. Dikonfirmasi terkait hal ini, Panwascan Kediri mengaku belum menerima laporan. Namun pihaknya akan mengcross check masalah ini. (her)
Budi Mulya Tak Hadiri Undangan Timwas Century Jakarta (Suara NTB) – Tersangka dalam kasus bailout Bank Century Budi Mulya tidak hadir untuk memenuhi undangan rapat Tim Pengawas (Timwas) Bank Century DPR RI, yang direncanakan pihak DPR untuk mendengarkan keterangan tunggal dari tersangka kasus Century tersebut. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang memimpin rapat Timwas Century DPR pada Rabu di Jakarta membacakan surat dari Budi Mulya yang berisi tentang alasannya tidak menghadiri rapat Timwas Century. Surat tersebut pun diterima oleh Timwas pada akhir rapat. Priyomenyebutkan,alasanBudi tidak menghadiri rapat Timwas CenturyDPRkarenaiasudahditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus bailout Bank Century, makaiamempunyaihakuntuktidak memenuhipanggilanTimwasDPR. “Budi Mulya ternyata mengirim surat resmi yang ditujukan ke Sekretariat Jenderal DPR RI tentang ketidakhadirannya itu,” ujarnya. Dalamsurattersebut,kataPriyo, tersangka kasus Bank Century itu berargumen bahwa berdasarkan Undang-UndangKehakimanPasal 3 ayat 2 menyatakan, “segala cam-
pur tangan dalam urusan pengadilan oleh pihak di luar kekuasaan kehakiman dilarang, kecuali yang diatur dalam UUD 1945”. “Atas dasar itulah, Budi Mulya ini tidak mau menghadiri undangan Timwas Century DPR,” tuturnya. Pada rapat itu, para anggota Timwas Century yang hadir menyatakan tidak sependapat dengan argumen Budi Mulya dalam suratnya itu. Beberapa anggota Timwas menilai bahwa DPR tetap berhak meminta keterangan dari Budi Mulya karena Undang-Undang Kehakiman tersebut juga dibuat oleh DPR. Selanjutnya, sebagian anggota lainnya menilai ada kesengajaan dari pihak tertentu untuk mengulur-ulur waktu dan menghalangi kerja Timwas Century DPR. “Sepertinya ada yang sengaja ingin memperlambat kerja kami. Padahal, masa kerja Timwas Century ini akan segera berakhir,” kata anggota Timwas Century dari Fraksi PKS Fakhri Hamzah. Akhirnya, dalam rapat Timwas Century itu diputuskan untuk kembali memanggil Budi Mulya dalam rapat berikutnya pada 2 Oktober 2013. Selain Budi Mulya, rapat Timwas minggu depan juga akan menghadirkan direksi Bank Mutiara dan LPS. (ant/bali post)
BUDAYA DAN HIBURAN
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
Halaman 9
Yovie Widianto Tetap Takkan Terganti
PARADE BUSANA Kontestan Miss World 2013 asal Indonesia, Vania Larissa berjalan di catwalk saat "Top Model Show" di Nusa Dua, Bali, Selasa (24/9). Para kontestan mengenakan rancangan busana dari puluhan desainer Indonesia untuk pemilihan 10 top model. (ant/balipost)
Jakarta (Suara NTB) Jam menunjukkan lebih dari pukul 20:00 WIB ketika overture “Bila Kuingat” dimainkan. Lagu yang dipopulerkan grup Lingua pada tahun 1990an itu dimainkan secara instrumental oleh sang maestro, Yovie Widianto, yang duduk memainkan piano. Ribuan penonton yang memenuhi Jakarta Convention Center (JCC) pun riuh rendah ketika lagu lainnya, seperti “Kasih Putih” dan “Mendua” juga turut meramaikan pembukaan konser “Irreplaceable (Takkan Terganti)” Selasa malam (24/9) itu. JCC memiliki arti tersendiri bagi komposer, produser, dan pianis Yovie Widianto. Pada 30 tahun lalu ia bermain di tempat yang sama dalam sebuah acara nasional. Dalam kurun waktu 30 tahun berkarya pula ia masih bersama manager, teman-teman, dan bahkan beberapa kru yang sama. Malam itu ia tetap menuangkan cintanya pada musik. “Saya pikir untuk keliling dunia bisa dengan musik,” kata Yovie dari atas panggung. Melalui musiknya, ia pun berkelana ke berbagai belahan dunia yang masing-masing memiliki nada berbeda yang kemudian diserapnya. Kepada penonton pula Yovie, yang tampil rapi bersetelan hitam, memperdengarkan perbedaan nada pada beberapa tempat di dunia, antara lain Bandung, Hong Kong dan Jepang melalui pianonya. Grup 5 Romeo terpilih menjadi penyanyi pertama yang membuka konser Yovie melalui lagu “Merindu Lagu”. Para penyanyi yang membawakan lagu-lagu karya Yovie Widianto malam itu merupakan mereka yang kerap bekerja sama dengannya. Kebanyakan penyanyi membawakan lagu ciptaan Yovie untuk penyanyi lainnya. Mario Ginanjar, salah seorang vokalis grup Kahitna, menyanyikan “Terlalu Cinta” yang dipopulerkan pertama kali oleh Rossa. Kemudian, Marcell Siahaan membawakan “Satu Mimpiku” (The Groove), dan Kahitna yang menyanyikan lagu Yovie & Nuno, “Bunga Jiwaku”. Penonton terlihat terhenyak kagum oleh duet AndienRaisa dalam “Dia Milikku”. Suara khas Andien bertemu lembutnya suara Raisa membuat lagu Yovie & Nuno tersebut terasa berbeda. Penonton pun tidak tahan untuk tidak bernyanyi bersama dengan lagu-lagu Yovie Widianto yang tidak asing asing lagi. Bahkan, Nino yang vokalis grup RAN berpendapat bahwa lagu ciptaan Yovie merupakan lagu tema cinta. “Setiap jatuh cinta, patah hati, pasti ada Yovie,” kata Nino, usai tampil bersama RAN dan Hedi Yunus membawakan “Andai Dia Tahu”. Rio Febrian pun turut tampil dalam konser itu. Ia membawakan lagu-lagu Yovi secara solo, seperti “Bukan Untukku” dan “Tunggu Dulu”. Dalam peringatan 30 tahun Yovie Widianto berkarya, maka tidak lepas dari grup Kahitna. Yovie dan Kahitna telah bersama selama 27 tahun. Seperti penyanyi lainnya, Kahitna juga membawakan lagu karya Yovie yang dipopulerkan penyanyi lain, seperti “Bunga Jiwaku” dari Yovie & Nuno, yang dilengkapi koreografi penuh makna di panggung. Penonton pun terhibur dengan aksi Hedi Yunus, Carlo Saba dan Mario Ginanjar yang menyanyi sambil menggerakkan badan. “Capek tau, nyanyi dan nari. Kami nggak lip-sync, lho,” celoteh Mario. Tak hanya di lagu “Bunga Jiwaku”, tarian Kahitna pun ada saat berlagu “Lajeungan”. Bersama Hedi Yunus, Yovie pernah meraih juara di salah satu festival internasional ketika membawakan lagu itu. “Kita lihat, apakah mereka masih bisa nari kayak dulu,” canda Yovie. Tiga vokasis Kahitna itu pun kompak menari, mengikuti ketukan irama drum, di sepanjang lagu “Lajeungan”. “Kahitna sudah 27 tahun, semoga jadi inspirasi. Bukan saya yang pintar memimpin kalian, tapi kalian yang berikan cinta untuk saya,” kata Yovie memuji para karibnya di Kahita. Dalam memperlihatkan kelasnya sebagai musisi dunia, Yovie juga menggandeng musisi asing untuk tampil di konsernya, yakni Sharon Corr dan Rick Price. Sharon Corr yang tampil solo membawakan beberapa lagu ala balada milik grupnya, The Corrs, “Radio” dan “So Young”. Corr juga memainkan biolanya dalam beberapa kesempatan. Corr pun sempat berduet dengan Andien membawakan “Together We Will Shine”, lagu yang diciptakan Yovie untuk perhelatan pesta olahraga negara Asia Tenggara (SEA Games) beberapa waktu lalu. Bila Corr berduet dengan Andien, kemudian giliran Kahitna muncul menemani penampilan Rick Price dalam “Everybody Needs Somebody”. Price hanya tampil dua kali dalam konser itu. Yovie pun meminta Price untuk membawakan lagunya yang paling terkenal, “Heaven Knows”. Tiga jam dengan sekira 40 lagu secara penuh maupun medley pada malam itu kembali mengesahkan kepiawaian Yovie Widianto sebagai maestro lintas tiga dasawarsa. Walau, bagi penonton di sisi kanan panggung akbar Yovie beberapa kali mendengar tata suara yang “pecah”. (ant/Bali Post)
Album Fortress
Jakarta (Suara NTB) Cukup sukses di era awal 2000-an, Alter Bridge sudah lama tidak mengeluarkan album. Yang terakhir, AB III (2010). Kini, Alter Bridge telah siap merilis sebuah album baru berjudul FORTRESS. Di album baru ini, Mark Tremonti, Brian Marshall, dan Scott Phillips dan Myles Kennedy mengubah karakter musiknya menjadi lebih berenergi dan berat. Pengerjaan album ini sesuai dengan rencana Alter Bridge yang sebelumnya telah mengumumkan untuk kembali lagi dan masuk studio pada bulan April. Apakah kamu sudah tidak sabar melihat live streaming album baru Alter Bridge ini? Stay
(ant/balipost)
Yang Baru dari Alter Bridge
Alterbridge
tune, karena di KapanLagi.com kamu tidak akan zketinggalan beritanya. Simak preview album FORTRESS Alter Bridge di sini. Bersamaan dengan rilis FORTRESS pada Oktober mendatang, Alter Bridge telah
dijadwalkan manggung di sebuah tur pendek. Tidak sabar menanti jadwal manggung Alter Bridge, segera dapatkan FORTRESS dengan preorder di i-Tunes sekarang juga di http://smarturl.it/fortressphysical. (ant/balipost)
Pulau Kemaro Disiapkan Jadi Desa Wisata
(ant/balipost)
Palembang (Suara NTB) Kawasan Pulau Kemaro akan disiapkan menjadi objek wisata andalan yang memadukan fasilitas pendukung modern, seperti ski air dan kegiatan warga desa. Sebanyak 130 kepala keluarga di Pulau Kemaro yang selama ini hanya terkenal dengan kelenteng dan pagoda akan dioptimalkan untuk mendorong terciptanya ka-
wasan wisata yang unik, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Palembang Yanuarpan, Selasa. Menurut dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi rutin agar pemukiman yang berada di Pulau Kemaro atau hanya berjarak puluhan meter dari tempat ibadat umat tridharma sadar wisata. Masyarakat sadar wisata menjadi target untuk
Pulau Kamaro
mengembangkan desa tersebut agar menarik wisatawan berkunjung. Ia mengatakan, sejauh ini sesuai arahan Wali Kota Palembang, Romi Herton wisata di kawasan tersebut nantinya akan menawarkan kehidupan asli warga. Penduduk di pulau yang panjang wilayahnya mencapai 1.263 meter persegi itu bekerja sebagai petani, nelayan dan penyelam. Ia menjelaskan, di wilayah yang berada di tengah Sungai Musi itu juga dilengkapi dengan posyandu dan sekolah dasar negeri. Dengan demikian, aktivitas warga dalam menunjang kesehatan dan pendidikan juga terpenuhi. Yanuarpan menambahkan, mudah-mudahan dalam waktu dekat program desa wisata di kawasan itu bisa terealisasi. Agar menambah satu lagi objek wisata unik di Kota Palembang sehingga menarik wisatawan berkunjung ke daerah yang dibelah Sungai Musi tersebut. (ant/balipost)
Rekomendasi Dokter
Dul Belum Bisa Diperiksa
Jakarta (Suara NTB) Kondisi AQJ atau Dul (13) memang sudah mulai membaik setelah menjalani sejumlah perawatan medis di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Namun polisi belum berniat memanggil dan memeriksanya, karena secara kesehatan belum sepenuhnya stabil. “Terakhir kita minta rekomendasi untuk memeriksa Dul, dokter bilang belum bisa karena masih proses penyembuhan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di Jakarta, Rabu (25/9), sebagaimana dikutip dari laman Kapanlagi.com. Rikwanto menambahkan, pihak rumah sakit mengklaim selama proses penyembuhan tersebut Dul tidak bisa dipaksa untuk dimintai keterangan. Alasannya, jika dipaksakan bisa mempengaruhi psikologis Dul. “AQJ masih pada proses penyembuhan karena masih latihan jalan,” paparnya.
Terkait kecelakaan lalu lintas di Tol Jagorawi lal, polisi sudah memeriksa 20 orang saksi. Saksi tersebut sudah termasuk saksi korban yang ada dalam kecelakaan. “Kita juga sudah periksa ahli waris korban meninggal dan juga korban yang telah sembuh,” pungkasnya. Kondisi Dul memang belum sepenuhnya pulih. Dia masih belajar jalan menggunakan tongkat. Meski demikian, Dul sudah bisa memainkan gitar sambil berbaring di atas ranjangnya ditemani kedua orang tuanya, Ahmad Dhani dan Maia Estianty. (ant/balipost)
(Suara NTB/ist)
MEMBAIK - Kondisi AQJ alias Dul sudah semakin membaik. Tampak AQJ bersama ayah dan kerabat yang membezuknya di ruma sakit beberapa hari lalu.
DKI Gelar ”Jakarta International Performing Art” (ant/Bali Post)
KONSER - Dokumen foto konser Yovie Widianto (kiri, bermain piano) bersama para sabahatnya di Kahitna, Mario Ginanjar, Heidi Yunus, Carlo Saba (kiri ke kanan).
Jakarta (Suara NTB) Dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggelar “Jakarta International Performing Art” (Jakipa). “Kami ingin mengajak masyarakat untuk bisa mengapresiasi kesenian baik seni kon-
temporer maupun tradisi,” kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, Rabu. Acara yang digelar Sabtu dan Minggu (28&29 September) di Plaza Monas sisi Selatan tersebut melibatkan 350 seniman dari dalam maupun luar negeri. Para penampil luar negeri antara lain “Die Artistokraten”
Foto dan Teks: Fouri Gesang Sholeh
Adu Lembing di Pulau Arwah
Perang selalu dibenci, namun berbeda dengan masyarakat Sumba yang setiap tahun menggelar “perang” antara suku sebagai salah satu bentuk ketaatan kepada leluhur.
dari Jerman yang akan menampilkan “cirque art”, “Duo Gorodji” dari Belarusia menampilkan “circus art”, Craig Albert Burton menampilkan “jazz music art”, dan “The Mist and Arabesque Dance Company” dari Vietnam yang akan menampilkan “rope dance art”. Sementara dari Indonesia
ada Sandiwara Miss Tjitjih, keroncong Tugu, Komunitas Portugis, Flashmob Caesar, Indonesia Cheerleading Community, Tari Jaipong, Tari Saman Kolosal, Reog Ponorogo, Sahita dan lain-lain. Selain itu juga akan ada kolaborasi musisi jazz Amerika Serikat (AS) Craig Burton
Tradisi “perang” pasola yang diawali dengan menangkap nyale atau cacing laut yang hanya muncul di pesisir pantai kawasan pulau yang diwarnai padang savana dengan kuda-kuda berkeliaran di atasnya ini. Usai para Rato atau tetua suku memberikan aba-aba dan mantera mulailah sejumlah lelaki dari melecut kudanya saling mengarah dan mengangkat “sola” atau lembing siap untuk dilempar ke arah lawan. Tak peduli terik matahari dan panas pasir pantai, penganut agama Merapu yang mengangungkan arwah nenek moyang ini terus memacu kuda dan melemparkan lembing berusaha mengenai lawannya. Meski berisiko terluka bahkan kehilangan nyawa seperti yang pernah terjadi dalam beber-
dengan grup musik Gambang Kromong. Warga yang ingin menyaksikan acara tidak dipungut biaya. Acara tersebut direncanakan akan menjadi acara tahunan yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. (ant/balipost)
apa kali pasola, adalah kebanggaan bagi lelaki untuk ikut pasola. Bagi yang enggan dianggap akan membawa sial bagi keluarga mereka. Meski dalam pasola acapkali diwarnai pertumpahan darah, namun tidak pernah ada dendam yang terpahat dalam hati. “Demi pasola, ada darah tidak apa-apa, nyawapun tidak masalah,” ungkap Ofan, pemuda Sumba sambil memperhatikan pemuda lain melemparkan lembingnya. Kalaupun akan membalas darah ataupun nyawa, itu dilakukan di medan pasola tahun depan di sekitar bulan Februari atau Maret yang menjadi ajang atraksi budaya potensial yang perlu mendapat sentuhan pihak terkait agar lebih membawa manfaat bagi masyarakat pulau arwah ini. (ant/balipost)
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
PENDIDIKAN
Halaman 10
BUKA MTQ - Walikota Mataram H. Ahyar Abduh membuka MTQ Pelajar tingkat Kota Mataram di Lapangan Rembiga, Selasa (24/9) malam.
(Suara NTB/nia)
Perintis Gendang Beleq SMA LANGGANAN juara dalam berbagai festival gendang beleq membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang panjang. Inilah yang dirasakan SMAN 8 Mataram saat ini. Untuk ke sekian kalinya SMAN 8 Mataram berhasil menjadi juara I dalam Lomba Gendang Beleq Tingkat Pelajar Kota Mataram. Kepala SMAN 8 Mataram Kun Andrasto belum lama ini menyebutkan, SMAN 8 Mataram merupakan salah satu perintis yang berhasil memperkenalkan gendang beleq kepada para siswanya. Dulu, lanjutnya, belum ada sekolah yang memakai gendang beleq sebagai salah satu ekstrakurikuler. Namun setelah diangkat dan diajarkan kepada para siswa SMAN 8 Mataram, kesenian gendang beleq mulai dilirik beberapa sekolah untuk dijadikan sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Dalam perjalanannya, gendang beleq di SMAN 8 Mataram pun sempat mengalami naik turun pamor. Bahkan selama dua tahun yaitu di tahun 2009 dan 2010, kegiatan ekstrakurikuler gendang beleq sekolahnya sempat vakum, karena kebakaran yang menghanguskan seluruh peralatan ‘‘begendang’’. Namun seiring dengan berjalannya waktu, gendang beleq SMAN 8 Mataram kembali bangkit. Saat ini seluruh peralatan gendang beleq serta pakaian tradisional yang digunakan saat pentas, lengkap dimiliki SMAN 8 Mataram. Minat siswanya pun semakin meningkat. Dari 60 siswa yang mengikuti esktra kurikuler gendang beleq, saat ini ada 26 penabuh inti yang kerap dikirim ke berbagai kejuaraan. Berbagai prestasi mulai dari Juara I Rekor Muri, juara I Festival Gendang Beleq sePulau Lombok, Juara I Festival Gendang Beleq Pelajar Tingkat Kota Mataram hingga menjadi opening di berbagai acara besar seperti pembukaan OSN tingkat nasional, serta berbagai acara lainnya. (nia) Kun Andrasto
Penerapan Kurikulum 2013, Tunggu Keputusan Pusat Praya (Suara NTB) Rencana penerapan kurikulum 2013 secara menyeluruh di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sampai saat ini masih belum bisa dipastikan. Pasalnya, Pemkab Loteng dalam hal ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Loteng masih harus menunggu kepastian dari pemerintah pusat. Demikian diungkapkan Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dikpora Loteng, H. Sumum, S.H, M.Pd., kepada wartawan di Kantor Bupati Loteng, Rabu (25/9). Pada prinsipnya, pihaknya siap menerapkan kurikulum 2013 untuk semua jenjang pendidikan. Namun keputusan pemerintah pusat masih belum jelas, khususnya berkaitan dengan proses pengadaan buku, biaya pelatihan guru serta pendukung lainnya. “Sampai saat ini bagaimana untuk pengadaan buku serta pelatihan guru masih belum jelas. Apakah akan ditanggung pemerintah pusat atau justru dibebankan ke pemerintah daerah,” jelasnya. Ditegaskanya, kepastian penerapan kurikulum 2013 sangat tergantung dari kesiapan buku serta tenaga pendidik, karena kurikulum 2013 tidak akan bisa diterapkan kalau buku dan tenaga pendidik belum siap. Sumum mengungkapkan, awalnya untuk pengadaan buku pedoman murid dan pelatihan guru akan ditanggung pemerintah pusat. Tapi belakangan, ada informasi kalau pengadaan buku akan dibebankan ke pemerintah daerah yang nantinya akan diambilkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK). “Jadi ini yang masih kita tunggu, kejelasan keputusan pemerintah pusat,” kilahnya. Untuk saat ini, katanya, kurikulum 2013 khusus untuk SD dan SMP baru diterapkan di beberapa sekolah saja, belum secara menyeluruh. Sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 sudah ditentukan langsung pemerintah pusat. Termasuk buku pedoman dan sarana pendukung lainnya, semua ditanggung pemerintah pusat. Sementara pemerintah daerah dalam hal ini hanya menjalankan. “Untuk selanjutnya nantinya akan ada rapat koordinasi (rakor) lagi antara pemerintah pusat dengan semua pemerintah daerah. Terkait pelaksanaan kurikulum 2013,” tegasnya. Rakor itu nantinya juga sebagai bagian dari evaluasi penerapan kurikulum 2013 di beberapa sekolah sebelumnya. (kir)
Pusat Bahasa IAIN akan Gelar Pemilihan Duta Bahasa Mataram (Suara NTB) Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Mataram akan melaksanakan Pemilihan Duta Bahasa (PDB) angkatan ke II tahun akademik 2013/2014. Babak penyisihan pemilihan PDB sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 1-2 November di kampus I. Sementara, babak finalnya akan digelar tanggal 9 November di kampus II Jempong. Menurut Ketua Pusat Pengembangan Bahasa IAIN L. Maksum Ahmad, M.Pd, ketika (Suara NTB/dys) ditemui di ruang kerjanya, L. Maksum Ahmad Rabu (25/9), pemilihan PDB ini menjadi satu-satunya event terbesar yang dilaksanakan IAIN di tahun 2013 ini. Pasalnya, dalam pemilihan PDB nantinya, akan ditampilkan lomba berpidato dengan memakai empat bahasa integratif sekaligus, yakni bahasa Arab, Inggris, bahasa Indonesia dan bahasa daerah asal kontestan. Selain itu juga akan dilaksanakan lomba cabang seni budaya dan cabang Al Qur’an. Untuk peserta sendiri akan diikuti oleh semua mahasiswa IAIN yang mendaftar dengan memenuhi berbagai kualifikasi guna penjaringan kualitas mahasiswa. Salah satu persyaratan untuk mendaftar adalah mahasiswa harus mempunyai IPK minimal 2,70 sebagai bukti prestasi akademik mereka. Selain itu, batasan semester minimal sampai semester tujuh. Hal karena duta bahasa ini nantinya akan bekerja selama satu tahun untuk mengemban amanah sebagai duta bahasa. “Jangan sampai di tengah perjalanan, duta bahasa wisuda dan melepaskan jabatannya di tengah jalan,” ujarnya. Menurutnya, tugas sebagai duta bahasa nantinya sangat banyak untuk mengembangkan bahasa di tengah-tengah mahasiswa. “Mereka nantinya akan menjadi roh dan ikon pengembangan bahasa di tingkat mahasiswa,” harapnya. Para duta bahasa, lanjutnya, akan melakukan kemitraan dengan berbagai pihak guna mendukung pengembangan bahasa di NTB. Bahkan, kalau ada kerjasama dengan luar negeri mereka akan menjadi prioritas utama untuk dikirim. Sejak dibukanya pendaftaran hari senin kemarin, antusiasme mahasiswa untuk mengikuti lomba cukup banyak, karena kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa. “Kegiatan ini dari mahasiswa, oleh mahasiswa untuk mahasiswa,” tandasnya. (dys)
(Suara NTB/ist)
MTQ Pelajar
Walikota Ajak Siswa Cintai Al Qur’an Mataram (Suara NTB) Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pelajar Kota Mataram, resmi dibuka Walikota Mataram H. Ahyar Abduh, di Lapangan Rembiga, Selasa (24/9) malam. Pembukaan MTQ ditandai dengan pemukulan beduk oleh Walikota Mataram didampingi Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana dan pejabat di lingkup Pemkot Mataram. Sebanyak 401 peserta akan bertanding di beberapa cabang yang dilombakan. Walikota Mataram H. Ahyar Abduh dalam sambutan pembu-
kaannya, mengharapkan dengan MTQ Pelajar ini, siswasiswi Kota Mataram akan lebih gemar membaca Al Qur’an. “MTQ pelajar juga sebagai upaya agar siswa semakin mencintai dan gemar membaca Al Qur’an,” harapnya. Selain itu, lanjutnya, MTQ Pelajar merupakan salah satu bentuk upaya membina genera-
Unitomo Berikan Beasiswa pada Evan Dimas Surabaya (Suara NTB) Kapten Tim Nasional Indonesia U-19 Evan Dimas Darmono (18) menerima beasiswa penuh dari Universitas dr Soetomo Surabaya, karena dia memiliki prestasi nonakademik tingkat internasional yang dinilai menaikkan citra bangsa dan negara. “Kami beri beasiswa `full` sejak sekarang hingga selesai studi akan kami bebaskan dari DPP (dana pengembangan pendidikan) dan SPP (sumbangan penyelenggara pendidikan),” kata Rektor Unitomo Surabaya Dr. Bachrul Amiq, SH, MH, di kampus setempat, Rabu (25/9). Dalam kesempatan itu, ia menyerahkan beasiswa kepada ratusan mahasiswa yang meliputi 100 mahasiswa dari atlet berprestasi (lokal, regional, nasional, internasional), 20 mahasiswa penerima beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA), 15 mahasiswa miskin berprestasi, 20 mahasiswa penerima beasiswa bantuan belajar mahasiswa (BBM), dan 20 mahasiswa penerima beasiswa BRI. “Saya mulai masuk tahun 2012 memang sudah nggak bayar, tapi kali ini saya senang mendapat beasiswa lagi hingga selesai studi,” kata Evan Dimas Darmono yang sekarang semester 3 di Jurusan Administrasi Negara/Publik pada
Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Unitomo Surabaya itu. Didampingi ayahanda Hari, arek Ngemplak Surabaya itu mengaku dirinya merasa “enjoy” menerima beasiswa Unitomo itu, apalagi kuliahnya bersifat fleksibel. “Kalau longgar, saya masuk kuliah, tapi kalau ada TC (latihan), saya bisa berkomunikasi dengan dosen lewat telepon atau bertemu di manapun,” ujarnya. Apalagi, dirinya sudah masuk Timnas Indonesia sejak setahun sebelum kuliah. “Saya sering mendapatkan dispensasi kalau pas konsentrasi TC, karena kampus tahu kalau saya membela nama bangsa dan negara, saya rasa kuliah di sini sungguh menyenangkan,” katanya. Evan yang segera berlaga dalam AFC pasca-AFF itu mengaku studi itu memberikan manfaat banyak, di antaranya belajar berkomunikasi dengan orang lain dan mengenal bahasa asing. Hal itu dibenarkan Rektor Unitomo Surabaya Dr Bachrul Amiq SH MH. “Kami mendorong anak-anak muda seperti Evan, karena pendidikan itu penting, sebab prestasi itu `kan ada batasnya. Kalau nanti sudah mengalami keterbatasan itu, maka pendidikan akan berarti,” katanya.(ant/ bali post)
si muda, agar mampu membaca Al Quran, termasuk memahami isinya dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Walikota berpesan, Al Quran merupakan modal utama untuk membentuk generasi yang berahlak mulia, yang menjadi bekal kebahagian dunia akhirat. Terkait dengan hal ini, walikota berharap semua jajaran dunia
pendidikan agar bersungguhsungguh membina siswa-siswi, terutama dalam meningkatkan iman dan taqwa, sehingga mampu menciptakan generasi muda yang cerdas dan berahlak mulia. Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram, H. Isin mengatakan, kegiatan MTQ pelajar tahun 2013 dimulai tanggal 24-28 September 2013, diikuti 401 peserta. MTQ ini bertujuan meningkatkan pengetahuan seni baca Al Qur’an, baik dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.
Mereka akan mengikuti lima cabang yang dilombakan, dengan rincian cabang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) diikuti sebanyak 70 peserta, Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) 64 peserta, Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) 105 peserta, Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ) 96 peserta dan Musabaqah Khattil Qur’an (MKQ) 66 peserta. Sementara tim penilai, berasal dari berbagai unsur di antaranya, pembina dan guru agama Islam dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ). (nia)
Anak Perlu Diarahkan Gemar Membaca Sejak Dini Jakarta (Suara NTB) Pegiat dan penggerak sosial, Aliya Rajasa Edhie Baskoro, mengatakan anakanak perlu diarahkan agar gemar membaca sejak dini dengan memberikan buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan usianya. “Anak harus dikenalkan dengan bacaan sejak kecil, juga membiasakan diri mengajak anak mengunjungi toko buku dan perpustakaan,” kata Aliya Rajasa usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Pembudayaan Kegemaran Membaca 2013” di Jakarta. Untuk itu, kata dia, melalui Rumah Pintar yang dibentuk Yayasan Tunggadewi dan Satoe Indonesia, pihaknya berupaya mengembangkan minat baca masyarakat khususnya generasi muda. “Rumah Pintar terbentuk dalam pendidikan lintas masyarakat untuk segala usia mulai dari anak usia dini hingga dewasa,” katanya. Dia menambahkan budaya membaca harus dijadikan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Budaya membaca yang akan berdampak pada
(ant/bali post)
MEMBACA - Anak-anak harus diarahkan membaca sejak dini. Hal ini penting dalam meningkatkan mutu dan kualitas anak di masa mendatang. gemar membaca ini bisa dijadikan upaya menekan angka buta huruf. Menurutnya, pendekatan tematik dipercaya dapat menjadi solusi jitu dalam pengentasan buta aksara karena lebih menarik perhatian dan minat baca. “Dengan cara seperti ini, tidak akan terjadi lagi bukubuku menumpuk dan berdebu karena tak dibaca,” katanya. Terkait hal ini, peran serta masyarakat sebagai anggota Rumah Pintar akan mencip-
takan masyarakat yang memiliki pengetahuan. Sementara itu, UNESCO pada 2012 mencatat indeks minat membaca Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, dalam setiap 1000 orang Indonesia, hanya ada satu orang yang punya minat baca. Sementara UNDP merilis angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5 persen, sedangkan Malaysia sudah mencapai 86,4 persen. (ant/bali post)
Perpustakaan di Daerah Terpencil Jadi Prioritas Mataram (Suara NTB) Dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat di daerah terpencil, Perpustakaan Nasional RI terus mengembangkan program perpustakaan daerah terpencil yang telah digalakkan sejak tahun 2007. Begitu pula di NTB, pengembangan perpustakaan di pulau –pulau kecil, daerah perbatasan serta kawasan pesisir akan dilakukan secara bertahap. “Desa di perbatasan dan terpencil itu sudah kita bantu pengembangan perpustakaannya, dengan 1000 eksemplar buku beserta dengan rak buku dan kursi, meja,” terang Kepala Perpustakaan Nasional RI Dra. Sri Sularsih M.Si usai menggelar Gerakan Nasional Indonesia Membaca di Aula Kantor Badan Perpustakaan dan Arsip NTB Rabu (25/9) kemarin. Menurut Sri, sejak dua tahun terakhir perpustakaan sudah mulai masuk ke daerah pesisir dengan menjalin kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selalu melakukan monitoring dan evaluasi ke wilayah kepulauan terpencil. Pihaknya juga telah
menjalin kerjasama dengan provinsi dan kabupaten/ kota di seluruh wilayah, termasuk di beberapa pulau kecil di NTB. “NTB sudah masuk, saya sudah cek ke Lotim pun masuk. Secara tertulis nggak dapat kita sebutkan pulau apa,” terangnya. Selain mengembangkan perpustakaan di daerah terpencil, perpustakaan nasional menggelar road show Gerakan Nasional Indonesia Membaca dalam rangka menggenjot minat baca masyarakat Indonesia. Saat ini dengan total penduduk 200 juta lebih, terbitan buku yang beredar hanya 50 juta per tahun. Artinya ratarata buku di Indonesia dibaca oleh 4-5 orang. Jumlah ini masih rendah bila dibandingkan dengan beberapa negara di Asia lainnya. Untuk itu, proses pengembangan minat baca pada usia belia harus dilakukan secara teratur agar mampu menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak. Kebiasaan membaca pada usia dini inilah yang bisa menjadi landasan dan membentuk pondasi pilar-pilar kecerdasan anak di
(Suara NTB/nia)
BACA - Beberapa pengunjung sedang mencari buku-buku untuk dibaca di Badan Perpustakaan dan Arsip NTB. Saat ini, Perpustakaan Nasional menggelar roadshow Gerakan Nasional Indonesia Membaca dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. masa depan. Road show Gerakan Nasional Indonesia Membaca tahun 2013 ini berlangsung di empat kota antara lain Pekanbaru, Yogyakarta, Mataram dan Banjarmasin. Sementara itu, Kepala
Badan Perpustakaan dan Arsip NTB Ir. H. Mokhlis M.Si, menyebutkan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan minat baca masyarakat di NTB. Selain akan menambah
jumlah koleksi buku, pihaknya juga berjanji akan meningkatkan pelayanan. “Ini salah satu upaya kita bukan hamya provinsi tetapi juga pemerintah pusat untuk menaikkan minat baca,” tandasnya. (nia)
Halaman 11
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
Tuntaskan Dendam
Fatih Terim
Galatasaray Putus Kontrak Fatih Terim Istanbul Galatasaray memutus kontrak pelatih Fatih Terim setelah menolak menerima tawaran perpanjangan kontrak dua tahun pada masa kerjanya. Di sisi lain, mantan pelatih Manchester City, Roberto Mancini dikabarkan segera mengambil alih posisi kepelatihan. Pada pernyataan di situs resminya, Galatasaray menjelaskan alasan pemutusan kontrak pelatih bersangkutan. “Perkembangan-perkembangan terkini” telah mulai merusak “nilai-nilai” klub,” tulis laman klub tersebut. Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai pemutusan kontrak Fatih Terim. Media Turki melaporkan belakangan ini perselisihan antara Terim dan manajemen klub semakin meningkat. “Pertama dan yang utama, dewan direktur kami bertanggung jawab untuk melindungi nilainilai ini dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang,” kata klub dalam pernyataannya dikutip Reuters. “Sebagai bagian dari tanggung jawab ini, untuk mencegah kemerosotan lebih lanjut di komunitas kami, dewan direktur kami memutuskan
secara bulat untuk memberitahukan Tuan Terim bahwa kontraknya telah diputus,” tambahnya. Terim (60) pada bulan lalu menyetujui untuk melatih tim nasional Turki, posisi yang sempat ia duduki dalam dua kesempatan, untuk pertandingan-pertandingan tersisa mereka di kualifikasi Piala Dunia 2014. Galatasaray, yang saat ini menghuni peringkat kesepuluh di Liga Turki, menderita kekalahan memalukan 1-6 di kandang sendiri dari Real Madrid pada pertandingan pembuka Grup B mereka pekan lalu. Pada Minggu, pertandingan sekota Istanbul yang dimainkan Galatasaray melawan Besiktas dihentikan pada menit ke-93 ketika ratusan penggemar memasuki lapangan setelah gelandang Galatasaray Felipe Melo mendapat kartu merah. Galatasaray unggul 2-1 pada menit ketiga masa tambahan waktu ketika pertandingan itu dihentikan, di mana para pemain terpaksa bergegas memasuki ruang ganti dengan alasan keselamatan, kantor berita Reuters melaporkan. (ant/bali post)
Manchester Manchester City menghantam tamunya Wigan Athletic dengan skor 50 di Etihad Stadium, Selasa (24/9) di pertandingan ronde ketiga Piala Liga Inggris. Pertandingan ini merupakan ulangan final Piala FA 2013, dan saat itu Wigan secara mengejutkan mampu mengalahkan City. Kali ini, walaupun beberapa pemain utamanya tidak diturunkan, City berusaha membalaskan dendam mereka terhadap Wigan yang kini terdegradasi ke Championship. Dikutip dari goal.com, tim besutan Manuel Pellegrini itu tampil agresif sejak awal pertandingan dan hampir tidak memberi kesempatan pada Wigan untuk menyerang balik. Sebagai perbandingan, City membuat 24 tembakan dan 12 di antaranya on target ke gawang lawan, sebaliknya Wigan hanya membuat tiga tembakan dan tidak ada yang mengenai sasaran. Meski begitu, tuan rumah hanya mencetak satu gol di babak pertama dan baru terjadi di menit ke-33 melalui Dzeko. Setelah itu, City mencetak empat gol di babak kedua. Jovetic membuat gol di menit ke-60 melalui tendangan kaki kirinya. Kemudian Yaya Toure yang baru masuk di babak kedua, menambah keunggulan timnya melalui tendangan bebas di menit ke-76. Jovetic mencetak gol keduanya di menit ke-83 dan ditutup gol Navas di menit ke86. City akhirnya menang telak 5-0 dan melaju ke putaran keempat Piala Liga. (ant/bali post)
Perpres ISG Tidak Diperlukan Lagi Palembang (Suara NTB) Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengeluarkan dana, barang, dan jasa bagi keperluan pesta olahraga negara-negara Islam atau Islamic Solidarity Games (ISG) tidak diperlukan lagi, karena sudah ada tim asistensi. Tim asistensi yang terdiri dari Jaksa Agung, BPKP, Polri, Menko Kesra, LKPP itu sudah menandatangani persetujuan pengeluaran dana, kata Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo di Palembang, Selasa malam. Kesepakatan bersama sekaligus penandatangan itu bisa dijadikan payung hukum dalam penggunaan dana, barang dan jasa untuk ISG
GOR Belum Difungsikan
KONI dan Cabor Diminta Berkantor Tanjung (Suara NTB) Sejak diserahterimakan dari Komite ke Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada minggu pertama bulan Juni lalu, Gedung Olah Raga (GOR) KLU belum difungsikan hingga saat ini. Namun untuk menghidupkan suasana GOR, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) KLU dan Pengurus sejumlah cabang olahraga (cabor) sudah diminta berkantor pada proyek senilai Rp 7,3 miliar tersebut. Sekretaris KONI KLU, H. Ruba’in kepada wartawan, Rabu (25/9), tak menyangkal belum adanya aktivitas di GOR. Namun bukan berarti tidak ada sama sekali, karena pada momen tertentu seperti kenaikan tingkat atlet cabang olahraga beladiri, GOR sesekali digunakan. “Sementara ini aktivitas seremoni saja yang bisa kita acarakan, karena memang belum dilakukan penganggaran. Informasinya anggaran sudah mulai diberikan tahun depan,” ungkap Ruba’in. Diakuinya, KONI KLU baru pada tahap pemasangan plang nama organisasi di bagian gedung tersebut. Namun pihakn-
ya pun belum berani menjadwalkan pemakaian GOR masing-masing cabor, karena belum jelasnya anggaran dari Pemda. Informasi yang ia peroleh, Pemda KLU akan memberikan kewenangan pengelolaan GOR kepada KONI. Oleh karena itu, patut ditunggu pula SK pemerintah daerah terhadap serah kelola GOR tersebut. “Di bagian dalam GOR ada 4 ruang yang bisa ditempati sebagai ruangan kantor. Masingmasing cabor dan KONI sudah diminta untuk memanfaatkan. Lagipula di sana belum ada fasilitas, karpet belum ada, net volly juga belum, sehingga pemanfaatan untuk cabor belum bisa kita jelaskan, apalagi untuk masyarakat umum,” sambung Sekdis Dukcapil ini. Ruba’in berharap, aktivitas olahraga para atlet baik yang bernaung di bawah cabor – KONI tidak terpengaruh oleh kondisi tersebut. Tahun depan, apabila anggarannya jelas, Pemda Kabupaten Lombok Utara akan mengupayakan untuk melengkapi sarana pendukung yang diperlukan. Sebagaimana dimaklumi, sejak awal dibangun GOR dihajatkan untuk tiga cabang olahraga (indoor). (ari)
Tundukkan Sociedad 4-1
Neymar Cetak Gol Perdana di Liga Spanyol Madrid Barcelona menjaga awal sempurna mereka untuk mempertahankan gelar ketika Neymar mencetak gol perdananya di Liga Spanyol dan Lionel Messi menyarangkan gol ketujuhnya musim ini saat tim Katalan ini menang 4-1 atas tamunya Real Sociedad pada Selasa (Rabu WITA). Sang juara bertahan mencatatkan kemenangan keenam dari enam pertandingan berkat penampilan menawan pada babak pertama di Nou Camp, ketika Neymar menyarangkan bola melewati garis gawang pada menit kelima dan pemain terbaik dunia Messi mengubah skor menjadi 2-0 melalui sundulan sambil menjatuhkan diri dari umpan pemain Brazil itu tiga menit berselang. Sergio Busquets mencetak
gol yang langka dibukukannya untuk mengubah skor menjadi 3-0 pada menit ke-23, sebelum Barca kehilangan sedikit intensitas mereka pada babak kedua dan Alberto de la Bella mencetak satu gol untuk tim tamu pada menit ke-60. Messi, yang golnya ini merupakan gol ketujuhnya dari lima penampilan di liga, kemudian memberi “assist” kepada pemain pengganti Marc Bartra untuk mencetak gol dari jarak dekat 13 menit sebelum pertandingan usai dan menghancurkan semua harapan Sociedad untuk bangkit. Barca memuncaki klasemen dengan 18 angka, unggul tiga angka atas Atletico Madrid yang menjamu Osasuna pada pertandingan Selasa malam (20.00 GMT) dengan skor 2-1. (ant/bali post)
SELEBRASI Pemain City Jovetic melakukan selebrasi setelah kembali mencetak gol ke gawang Wigan Athletic pada Piala Liga Inggris, Rabu dinihari WITA.
(Suara NTB/ist)
(ant/bali post)
City Cukur Wigan Lima Gol Tanpa Balas
yang telah dianggarkan. ‘’Jadi peraturan presiden tidak diperlukan lagi karena sudah ada kesepakatan bersama oleh tim asistensi,’’ katanya. Dengan begitu maka dalam pengunaan dana tersebut tidak diperlukannya lagi Perpres tentang penunjukkan langsung pengadaan barang dan jasa. Tim tersebut seperti payung hukum, jadi tidak perlu Perpres karena secara hukum sudah kuat. Sementara Ketua Panitia Daerah ISG III, Muddai Madang mengatakan, tim asistensi sebagai penjamin dalam pengluaran dana. Ada penjamin langsung dari instansi terkait, sehingga itu sudah kuat. (ant/bali post)
Eko Yuli Raih Medali Emas
Ecclestone: Zaman Vettel akan Pudar Berlin Bos Formula Satu Bernie Ecclestone memprediksikan era dominasi juara dunia Sebastian Vettel dalam cabang olahraga itu tidak lama lagi akan berakhir. Dalam wawancara dengan koran Bild, Ecclestone mengatakan, perjalanan pembalap itu dalam musim ini kelihatannya sudah mulai pudar, apalagi tahun depan. “Dominasinya akan berakhir, mungkin tahun 2014. Kami akan memiliki kendaraan baru, mesin baru dan peraturan baru,” kata Ecclestone seperti dikutip AFP. “Ini mungkin waktunya bagi Ferrari dan Mercedes untuk mengejar Vettel. Tahun depan mungkin bukan pebalap bagus yang akan menang melainkan kendaraan bagus,” katanya.
Ecclestone mengatakan, ia yakin sorakan terhadap Vettel dalam dua balapan lalu di Italia dan Singapura bukan ditujukan kepada dia sebagai personal, melainkan karena dominasi tim itu. Pembalap Jerman itu sudah memenangi tiga lomba Grand Prix serta tujuh lainnya untuk total musim ini, lebih dari separuh lomba, dan memimpin Fernando Alonso dengan 60 poin pada susunan klasemen umum, serta memimpin 36 poin dari urutan ketiga Lewis Hamilton. “Ia tidak memberi peluang kepada Fernando Alonso dan Lewis Hamilton. Ia pembalap dominan seperti (Ayrton) Senna atau (Michael) Schumacher pada periode tertentu,” katanya. (ant/bali post)
Walcott Dicoret dari Timnas London Pemain sayap Arsenal Theo Walcott dicoret dari tim Inggris untuk dua pertandingan terakhir di kualifikasi Piala Dunia karena ia perlu menjalankan perawatan untuk cedera abdominal, kata klub Liga Utama Inggris itu pada Selasa. “Ia akan melakukan prosedur di Jerman pada Rabu, dan karena itu tidak terlalu serius, kami dapat memulai proses rehabilitasinya secepatnya,” kata pelatih Arsenal Arsene Wenger kepada situs resmi klub dikutip Reuters. “Kami senang ini ditangani dengan cepat dan ia semestinya tidak absen pada banyak pertandingan Arsenal. Namun ia akan absen pada pertandingan-pertandingan internasional mendatang dengan Inggris,” katanya. Inggris, yang unggul satu angka atas Ukraina dan Montenegro di Grup H, akan bermain melawan Montenegro dan Polandia di kandang pada 11 Oktober dan 15 Oktober pada pertandingan-pertandingan terakhir mereka di kualifikasi untuk turnamen tahun depan di Brazil. Walcott absen saat Arsenal menang di markas Stoke City pada Minggu yang membuat “The Gunners” memuncaki klasemen Liga Utama Inggris setelah ia mengalami cedera ringan pada dinding otot abdominal posteriornya. “Itu bukan hernia, namun sedikit masalah struktural pada abdomennya,” kata Wenger dikutip Reuters. (ant/bali post)
Palembang (Suara NTB) Eko Yuli Irawan menambah perbendaharaan medali bagi kontingen Indonesia cabang angkat besi di kelas 62 kilogram dengan memperoleh medali emas pada pesta olahraga Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013, di Palembang Sumatera Selatan. Lifter yang turun di kelas 62 kg yang digelar di Graha Serbaguna Jakabaring, Palembang, Selasa, berhasil memperoleh medali emas dengan total angkatan 299 kg, masing-masing angkatan snatch 140 kg serta clean and jerk 165 kg. Lifter peraih medali perunggu Olimpiade
Beijing Cina 2008 kelas 56 kg dan Olimpiade London 2012 kelas 62 kg itu mengungguli lifter Mesir Ahmed Mohamed Saad yang merupakan lawan terberat lifter kelahiran Lampung tersebut. Penonton yang memadati Graha Serba Guna Jakabaring itu sempat cemas saat Eko Yuli gagal pada angkatan pertama dan kedua di clean and jerk dengan barbel seberat 165 kg. Sementara lifter Mesir Ahmed Mohamed pada clean and jerk berhasil mengangkat barbel 159 kg pada angkatan pertama. Ahmed meminta tambahan berat barbel 10 kg menjadi 169 kg, namun pada angkatan kedua Eko Yuli langsung meminta barbel seberat 165 kg, akan tetapi pada angkatan pertama dan kedua sempat gagal. Ofisial tim angkat besi Indonesia sempat menenangkan penonton yang bergemuruh dan berteriakteriak memberikan dukungan kepada Eko Yuli agar tenang mengingat lifter kelahiran M e t r o Lampung
Eko Yuli
itu akan mengangkat barbel pada kesempatan terakhir. Pendukung Eko Yuli sempat was-was mengingat bila gagal pada angkatan ketiga berarti medali emas jatuh ke tangan lifter Mesir. Namun Eko Yuli dengan pengalamannya berhasil mengangkat barbel seberat 165 kg pada angkatan terakhir. Ahmed Mohamed Saad masih memiliki kesempatan mengangkat barbel seberat 169 kg dan jika berhasil, medali emas jatuh kepada lifter Mesir tersebut. Namun angkatan lifter Mesir tersebut gagal. Total angkatan Ahmed seberat 289 kg, sedangkan medali perunggu diraih atlet Azerbaijan Sulemanov Zulfugar dengan total angkatan 278 kg, masing-masing snatch 123 kg dan clean and jerk 155 kg. (ant/bali post)
SUARA NTB
Kamis, 26 September 2013
450.000
Halaman 12
EKSPEDISI
ADVERTISING
RADIO
TANAH KAPLING
PET SHOP
TOKO MAINAN
PELATIHAN
BATIK
LAUNDRY
800.000
PELUANG BISNIS
RUMAH MAKAN
PERHIASAN
JADI AGEN SUSU
BUBUK KAMBING ETAWA ORGANIK ( BKN MLM ) MODAL KECIL PROFIT BESAR. 1 KTK ISI 10 SACHET@20 gr.
INFO.
0811306462.
SALON
SHOWROOM
FUTSAL
ADVERTISING
KONTRAKAN
FINANCE
www.g-milk.net
TRAVEL
HILANG HILANG STNK R2 Yamaha DR 5839 BP Noka/Nosin : MH33C1004AK374438/3C1-375667 an. Dedy Gunawan Hlg disktr Jl. Abdul Kadir Munsyi Punia Mataram.
DISTRIBUTOR AGEN TRANSPORTIR BBM INDUSTRIJUALSOLARINDUSTRI SPEC PERTAMINA DG HARGA MURAH, ORDER SEMUA WILAYAH HUB 0823-3783-0923
DIJUAL RUMAH DI CITRA MUTIARA 2 BLOK C No.11 PAGUTAN MATARAM BISA OVER KREDIT HUB: 0817365070 DIJUAL KERTAS segel terbitan tahun 80_an. hubungi 081236100519
PELUANG USAHA FRANCHISE PENDIDIKAN HY 6JT www.sempoabinta.com 081374800275
SUARA NTB
Kamis, 26 September 2013
KURSUS/BIMBEL
KOMPUTER
BAHAN BANGUNAN & INTERIOR
Halaman 13
HOTEL
SALON
SIARAN TV RADIO
SABLON & KONVEKSI
BOUTIQUE
JUAL MOBIL
TELEVISI
SANGGAR SENAM
PROPERTY
KURSUS
RUKO
EVENT ORGANIZER
FASHION
RUMAH MAKAN
FASHION
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
BENGKEL & SPARE PART
PENGOBATAN ACCESORIES
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
PHOTOGRAFI
087 865 633 888 / 087 861 811 999
SERVICE
BANK
BENGKEL
PERAWATAN AC
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
JALAN-JALAN
Halaman 14
Menikmati Ketenangan Pantai Nipah (Suara NTB/aan)
Sebagai gudangnya pantai, Lombok memiliki begitu banyak pantai yang memikat dan bisa menjadi lokasi ideal untuk melepas penat. Pantai Nipah, yang terletak di Kabupaten Lombok Utara, adalah satu dari sekian banyak tempat ideal tersebut. ENGAN kondisinya yang masih relatif sepi, Nipah menjanjikan liburan yang penuh ketenangan. Hal inilah yang membuat pantai ini berbeda dengan pantai – pantai lain di Lombok. Sebut saja Senggigi. Pantai yang sudah lama menjadi maskot wisata pantai di Lombok ini mungkin sudah terlalu padat pengunjung sehingga mereka yang ingin mencari lokasi yang lebih sepi lebih tertarik untuk mendatangi Nipah. Nipah hanya berjarak beberapa kilometer dari Senggigi. Jalur akses yang mulus menuju pantai ini membuat anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu di jalan. Dari Kota Mataram, perjalanan menuju Nipah hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam. Meski diselingi dengan jalur menanjak dan tikungan, namun pemandangan indah, khususnya hamparan pantai yang bisa disaksikan dalam perjalanan mendekati Nipah akan membuat perjalanan kian menyenangkan. Apalagi, beberapa kilometer dari Nipah, terdapat sejumlah titik yang berada pada ketinggian dimana anda bisa menyaksikan garis pantai Senggigi dan sekitarnya yang sangat mempesona. Bahkan, dari sebuah tikungan di sekitar Malimbu, para pelintas banyak yang berhenti sekedar untuk berpose dengan latar belakang garis pantai tersebut. Ketenangan yang dijanjikan Nipah memang bukan isapan jempol belaka. Saat Suara NTB berkunjung ke pantai itu pekan lalu, suasana yang masih sepi dan tenang langsung terasa. Nipah sejatinya adalah sebuah teluk. Ia adalah pantai yang terletak pada cekungan yang menjorok ke dalam atau
lebih tepatnya disebut Teluk Nipah. Di sisi – sisinya, Teluk Nipah dipagari oleh perbukitan. Hal inilah yang membuat suasana perairan di sekitar pantainya menjadi sangat tenang. Saat cuaca tidak berangin, pengunjung yang berenang di pantai ini seolah sedang berada di kolam renang, yang nyaris tak berombak. Ketenangan Nipah ini juga didukung dengan popularitasnya yang bisa dibilang belum terlalu dikenal oleh wisatawan. Akibatnya, di hari libur pun, seringkali hanya sedikit pengunjung yang mendatangi pantai ini. Pantauan Suara NTB pekan kemarin, suasana Nipah tampak relatif sepi. Hanya terlihat beberapa kelompok pengunjung yang datang bersama anggota keluarganya terlihat di sedang menikmati suasana pantai. Bagi pengunjung, suasana itu boleh jadi akan memberikan kesan liburan yang privat, jauh dari keramaian seperti di Senggigi atau Kerandangan yang sudah lebih dulu populer. Suasana itulah yang dirasakan Ira Fatriani (30) yang saat itu sedang berkunjung bersama keluarganya. Menurut Ira, suasana di Nipah memang sangat tenang, jauh dari keramaian meski ia datang saat hari libur. Selain itu, Ira juga menyukai pantainya yang tidak berombak. Beberapa anggota keluarga Ira juga senang berenang di pantai ini, sesekali menyelam dan menengok karang – karang yang ada di dasar pantai. “Di sini ikan bakarnya juga enak,” imbuh Ira. Tak heran, selain menyantap ikan bakar saat berkunjung ke Nipah, ia juga selalu membawa pulang oleh – oleh berupa ikan bakar untuk disantap di rumah. Putri, salah seorang pengunjung yang tengah bermain di tepi pantai juga mengaku senang
bermain dengan pasir putih yang terhampar sepanjang pantai. Ia bersama sepupunya kerap menghabiskan waktu liburan dengan berenang sembari mengumpulkan karang – karang kecil yang indah di pantai Nipah. Sesekali, mereka juga membawa peralatan untuk menyusun bentuk – bentuk bangunan ataupun binatang dengan pasir pantai. Perlu Pembenahan Pada dasarnya, Nipah memiliki hampir seluruh syarat untuk disulap menjadi sebuah objek wisata berkelas dunia. Nipah dengan ‘’bawaan lahirnya’’ tinggal membutuhkan beberapa sentuhan di sana dan di sini untuk bisa tampil lebih cantik. Seperti halnya kebanyakan objek wisata lain di Lombok, beberapa keluhan yang kerap terdengar dari mulut para pengunjung adalah pengelolaan kebersihan dan kurangnya fasilitas umum di Pantai Nipah. Jika Nipah ingin dikembangkan sebagai objek wisata yang menampung lebih banyak pengunjung, tentu fasilitas – fasilitas publik, mulai dari tempat parkir hingga fasilitas MCK harus disediakan. Banyak pengunjung yang mengeluhkan masih adanya bau tidak sedap yang muncul dari kotoran sapi atau ternak lain yang kerap diternakkan penduduk dan beraktifitas di lapangan rumput di areal pantai Nipah. Pengunjung lain bahkan beberapa kali mencium bau tidak sedap (maaf) kotoran manusia yang saat hendak menyantap kuliner di sana. “Gara – gara bau seperti ini kan hilang selera makan kita. Akhirnya terpaksa kita bungkus supaya bisa dimakan di rumah,” ujar pengunjung tersebut. Persoalan seperti ini, menu-
rut sejumlah kalangan bisa membuat keindahan pantai Nipah yang mulai banyak dibicarakan orang bisa terciderai. Karena itulah, diharapkan pemerintah daerah setempat, segera mengambil serangkaian kebijakan yang bisa mempercantik suasana di Pantai Nipah. Anggota Komisi II (Bidang Pariwisata) DPRD NTB, M. Hadi Sulthon, S.Sos, menjelaskan bahwa sejumlah terobosan memang perlu dilakukan untuk membuat Nipah bisa semakin berkembang sebagai objek wisata yang mendatangkan keuntungan bagi masyarakat. Sulthon menilai, salah satu persoalan yang masih cukup mengganjal adalah belum adanya lokasi parkir khusus untuk pen-
gunjung yang menikmati kuliner di pinggir jalan dekat akses masuk ke Pantai Nipah. Tidak adanya fasilitas ini menurutnya bisa membuat pengguna jalan di depan pantai itu terganggu. “Sebaiknya tempat kuliner di sepanjang jalan itu perlu dibangun ulang dengan posisi lebih ke dalam, biar pengunjung yang parkir tidak menghabiskan badan jalan,” ujar Anggota DPRD NTB dari Dapil Lombok Barat dan Lombok Utara ini. Sulthon juga menegaskan perlunya pembenahan pada fasilitas – fasilitas umum lainnya seperti fasilitas MCK. Menurutnya, setiap objek wisata pantai harusnya memiliki jumlah fasilitas MCK yang memadai. Dengan adanya fasilitas MCK
yang memadai, Sulthon menilai tidak saja akan menguntungkan pengunjung. Lebih dari itu, fasilitas – fasilitas umum yang disediakan juga nantinya bisa dikelola oleh masyarakat setempat. Masyarakat bisa memperoleh manfaat dari adanya pengenaan biaya penggunaan fasilitas – fasilitas tersebut. Pada gilirannya, hal itu juga bisa memotivasi masyarakat yang ikut mengelola fasilitas – fasilitas itu untuk turut menjaga dan memelihara fasilitas tersebut. Selain itu, ia pun menegaskan melalui dana aspirasi yang dikelola DPRD NTB, ia tengah mengupayakan adanya bantuan berupa kotak pendingin untuk menampung ikan – ikan yang ditangkap
oleh nelayan sekitar. Dengan adanya bantuan ini, ia berharap masyarakat sekitar akan lebih terbantu sehingga mereka tidak perlu lagi khawatir ikan – ikan tangkapan nelayan sekitar akan busuk akibat penyimpanan yang tidak berpendingin. “Kemarin ada kelompok nelayan yang menyampaikan itu. Insya Allah dalam waktu dekat akan kami bantu,” tandasnya. Sulthon menilai, saat ini keindahan Nipah memang mulai menjadi bahan perbincangan dimana – mana. Menurutnya, dengan pengelolaan yang tepat dan adanya kebersamaan, pantai ini kelak akan memiliki masa depan yang indah, seindah garis pantainya yang mempesona. (aan)
Ikan Bakar yang Menggoda Jika anda memiliki kesempatan berkunjung ke Pantai Nipah, jangan sekali – kali melewatkan kesempatan untuk menyantap ikan bakar segar yang disajikan para penjual setempat. ANTAI Senggigi dan Kerandangan boleh terkenal dengan kuliner berupa Sate Bulayak yang juga menggugah selera
(Suara NTB/aan)
makan. Namun, Nipah punya ikan bakar plus sambal dan kelapa mudanya. Paduan Ikan bakar dan sambal, plus kelapa muda yang segar memang telah menjadi sajian kuliner yang khas dari pantai ini. Banyak pengunjung yang datang tidak untuk bermain – main atau berenang di pantai, melainkan hanya sekedar menikmati sajian kuliner sembari menghabiskan waktu di sejumlah pondok beratapkan rajutan daun kelapa
di pinggir pantai. Tak heran, banyak sekali bisa dijumpai pondok – pondok serupa baik di pinggir pantai maupun di pinggir jalan menuju akses masuk ke pantai. Saat Suara NTB berkunjung ke Nipah, beberapa penjual kuliner tampak tengah sibuk memanggang ikan. Kepulan asap dari ikan yang sedang dipanggang, disebarkan oleh angin pantai yang membuat siapapun yang menciumnya bisa ngiler. Rayuan ikan bakar inilah yang akan sangat sulit ditolak oleh pengunjung. Apalagi, banyak pengunjung yang biasanya merasakan lapar setelah menghabiskan banyak energi usai berenang di pantai ini. Begitu ikan bakar tersaji di depan mata, biasanya sajian ini akan langsung tandas dalam sekejap. Meski dikeluhkan sejumlah pengunjung karena harganya dipatok cukup tinggi, namun, harga itu tampaknya cukup pantas untuk kenikmatan yang diperoleh setelah menyantapnya. Apalagi, ikan bakar ini disajikan dengan paduan sambal oles dan sambal beberok yang paduan rasa pedas dan manisnya bisa membuat lidah bergoyang. Usai menyantap nasi plus ikan bakar sambal tersebut, pengalaman menyantap kuliner di Nipah akan se-
makin lengkap jika dipungkasi dengan minuman berupa kelapa muda yang segar. Pengelolaan bisnis kuliner lokal di Nipah memang cukup baik karena sajian kuliner itu diperoleh dari hasil tangkapan nelayan setempat. Warniati (40), salah seorang penjual ikan bakar di pinggir Pantai Nipah, menjelaskan bahwa ikan – ikan segar tersebut diperoleh dari tangkapan nelayan yang pergi memanah ikan di waktu malam. Ketika
cuaca bersahabat, para nelayan bisa memperoleh ikan – ikan seperti Pogot, Baronang, Ekor Kuning hingga Kerapu. Pedagang seperti Warniati, cukup beruntung karena bisa mencatatkan omzet Rp 200 ribu pada saat sepi hingga Rp 800 ribu sehari pada waktu ramai. Warniati berharap, kelak Pantai Nipah menjadi lebih ramai sehingga mereka bisa memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dari berjualan di pantai tersebut. (aan)
(Suara NTB/aan)
SUARA NUSANTARA
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
Halaman 15
Kejagung Tangkap Mantan Dirut PT SHS
60 Persen Perbincangan di Media Sosial Soal Jokowi Jakarta (Suara NTB) – Sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi figur politik yang paling santer diperbincangkan di media sosial oleh pengguna Internet di 31 provinsi di Indonesia, demikian hasil riset lembaga penelitian Politicawave. “Segala topik perbincangan di `sosmed` (media sosial) dari politik, bencana, infrastruktur hampir selalu didominasi oleh Jokowi,” ujar Direktur Politicawave, Yose Rizal, di Jakarta pada Selasa. (ant/bali post) Dari data yang dikeJoko Widodo mukakan Yose, percakapan tentang Joko Widodo mencapai 2.522.643 kali atau sekitar 60 persen dari 3.994.528 total percakapan dengan pengguna media sosial di Indonesia yang mencapai 80 juta orang. Sementara, pengguna aktif yang konsisten membicarakan politik dan nama-nama calon presiden 2014 mencapai 1.156.874 orang, kata Yose. Namun, mantan Wali Kota Surakarta itu dapat disaingi oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dan dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitudi Mahfud MD di dua propinsi Kalimantan Timur dan Maluku. Yose mengatakan riset yang dilakukan lembaganya mencakup kategori media sosial Twitter, Facebook, blog, Youtube, juga mempertimbangkan perbincangan para kandidat bakal calon presiden dari pemberitaan media online. Dari penelitian Politicawave yang dilakukan selama enam bulan sejak 1 Maret hingga 31 Agustus 2103, figur politik lain yang santer dibicarakan dan mendekati Jokowi adalah Dahlan Iskan (7 persen), Megawati Soekarnoputri (5 persen), Hatta Rajasa (5 persen), Gita Wirjawan (4 persen), Mahfud MD (4 persen), Aburizal Bakrie (3 persen), Wiranto (3 persen), Prabowo Subianto (2 persen), Yusril Ihza Mahendra (2 persen), Anies Baswedan (2 persen), Jusuf Kalla (2 persen), dan Pramono Edhie Wibowo (1 persen). Pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia Ade Armando mengatakan popularitas Jokowi juga akan menjadi materi analisa tim sukses tokoh politik lain yang ingin berlomba di Pemilu 2014. Analisa oleh pihak lain menjadi kian sulit, ketika Jokowi dan partainya, PDI-P, masih menutup rapat-rapat sosok bakal capres yang akan diusung pada pemilu 2014. Dia mengatakan, jika Jokowi muncul sebagai calon presiden pada saat ini, kader PDI-P itu sudah dapat dipastikan akan memenangi pemilu, kata Ade. “Potong leher saya jika Jokowi kalah, jika dia maju saat ini,” ujarnya. (ant/bali post)
Jakarta (Suara NTB) – Tim penyidik Kejaksaan Agung, Rabu menangkap mantan Direktur Utama (Dirut) PT Sang Hyang Seri, EBS, yang menjadi tersangka dugaan korupsi penyaluran benih bersubsidi di Kementerian Pertanian.
(ant/bali post)
SUKHOI - Pesawat Tempur Sukhoi SU-30 MK2 milik TNI AU saat diturunkan dari pesawat angkut Antonov di Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, Sulsel tiga hari lalu. Pesawat tempur canggih tersebut didatangkan secara bertahap sejak 2003 di Lanud Iswahyudi Madiun, selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin 2009, 2010 dan 2013.
Enam Pesawat Sukhoi Perkuat TNI AU Makassar (Suara NTB) – Enam pesawat tempur Sukhoi SU-30MK2 kembali memperkuat jajaran TNI Angkatan Udara, sehingga jumlah pesawat tempur Sukhoi yang dimiliki TNI AU sebanyak 16 unit atau satu skuadron. “Pesawat tempur Sukhoi sudah genap 16 unit atau satu skuadron. Pesawat ini akan ditempatkan di Skadron Udara 11 Wings 5 Lanud Hasanuddin, Makassar,” kata Menhan Purnomo Yusgiantoro, dalam sambutannya pada acara serah terima Enam Pesawat Sukhoi Su-30 MK2 dari Pemerintah Rusia/JSC Rosoboronexport kepada Kementerian Pertahanan RI diwakili Kepala Baranahan Kemhan Laksamana Muda TNI Rahmat Lubis di Lanud Hasanuddin, Makassar, Rabu. Menurut Menhan, telah genapnya satu skuadron pesawat tempur Sukhoi Su-30 MK2 dan Su-27 SKM itu merupakan bagian pemban-
Rumah Ketua Komisi XI DPR Digeledah KPK
Tanggal 23 Juli 2007. Pesawat tempur canggih tersebut didatangkan secara bertahap yakni sejak tahun 2003 di Lanud Iswahyudi Madiun, selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin tahun 2009, 2010 dan 2013. Secara simbolis, penyerahan “Logbook”/miniatur pesawat SU-30 MK2 yang diserahkan oleh pihak Pemerintah Rusia/JSC Rosoboronexport diwakili Duta Besar Rusia di Indonesia, Mikhail Galuzin kepada Kementerian Pertahanan RI diwakili Kepala Baranahan Kemhan Laksamana Muda TNI Rahmat Lubis. Dalam upacara penyerahan pesawat, hadir secara langsung Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Selanjutnya, pesawat Sukhoi diserahkan kepada TNI yang diterima oleh Asisten Logistik Panglima TNI Mayjen TNI Joko Sriwidodo di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. (ant/bali post)
Seorang Ibu dan Pembantunya Ditemukan Tewas Kalteng (Suara NTB) – Hj Siska Rochandaty (65) dan pembantunya Aluh (35), Selasa (24/9) sekitar pukul 12.30 WIB, ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya di Jalan Kaladan RT 30 No 11 Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, Siska ditemukan sudah tidak bernyawa di depan meja televisi sedangkan pembantunya Aluh di kamar tidurnya. Keduanya tewas dengan luka pada bagian kepala. Hari salah seorang keponakan korban mengungkapkan dirinya terakhir bertemu dengan Siska pada hari Senin (23/ 9) sekitar pukul 17.00 WIB dan setelah itu korban pamit pulang karena sakit kepala. “Pada hari Senin sekitar pukul 17.00 wib tante Siska
datang kerumah kami di Jalan AMD I dan setelah itu dia pamit pulang karena sakit kepala,” kata Hari. Sementara Aswahyuni, salah seorang tetangga korban mengatakan, pada Selasa pagi sekitar pukul 07.20 WIB ia melihat keluarga korban datang dan memanggil beberapa kali dari luar pagar rumah, namun tidak ada jawaban. Sekitar pukul 10.00 WIB keluarga korban kembali datang ke rumah tersebut dan memanggil beberapa kali dari luar pagar, namun tidak juga ada jawaban baik dari Siska maupun pembantunya. Karena merasa ada kejanggalan, keluarga korban pun menemui ketua RT dan meminta warga setempat menaiki tembok pagar rumah. Sebelum masuk kedalam rumah, mereka melihat ceceran darah.
“Melihat kondisi tersebut merekapun langsung menghubungi pihak kepolisian,” tuturnya. Sementara, Kapolres Barsel AKBP Viktor T Sihombing, S. IK, M. Si mengatakan begitu mendapat laporan dari masyarakat, pihaknya langsung turun ke Tempat kejadian Perkara (TKP). “Semuanya masih dalam penyelidikan dan saat ini kita sedang melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari beberapa saksi dan hasilnya nanti sebagai bahan penyelidikan lebih dalam penyebab kejadian ini,”ungkapnya. Sedangkan mayat korban sudah dibawa ke RSUD Buntok untuk dilakukan otopsi dan hasilnya nanti akan memberikan gambaran yang utuh terkait penyebab kematian dua korban tersebut. (ant/bali post)
(ant/bali post)
Setia Untung Arimuladi
Kejagung dalam penyelidikan kasus itu, juga langsung datang ke lapangan di beberapa daerah, antara lain Jawa Tengah, Banten, Jambi, dan Lampung. Berdasarkan hasil penyelidikan ke daerah, penyidik menemukan kejanggalan berupa penggelembungan anggaran pengadaan bibit benih tersebut. Dalam kasus itu juga, penyidik Kejagung pernah melakukan pemeriksaan terhadap Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero), Upik Rosalina Wasrin, sebagai saksi terkait dugaan korupsi pengadaan bibit tanaman hibrida di perusahaannya. (ant/bali post)
Demokrat Bakal Rugi Bila Ngotot Pertahankan Ruhut Semarang (Suara NTB) – Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono, menilai jika Partai Demokrat tetap bersikukuh menunjuk Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III DPR justru hal itu akan merugikan partai. “Itu justru menunjukkan Demokrat mau menang sendiri, tidak terbuka terhadap kritik, tidak terbuka menerima masukan pihak lain. Yang rugi sendiri kan Demokrat kalau `ngotot` seperti itu,” katanya di Semarang, Rabu. Menanggapi penolakan sejumlah anggota Komisi III DPR atas penunjukan Ruhut sebagai ketua komisi itu, ia mengakui penolakan tersebut bisa dimaklumi dan seharusnya penolakan diterima oleh Partai Demokrat. Menurut pengajar FISIP Undip itu, sebenarnya permasalahannya sekarang ini terletak pada Demokrat, bukan pada Ruhut. Sebab, Demokrat tetap saja bersikeras menunjuk Ruhut meski mendapatkan reaksi penolakan. “Intinya sebenarnya kebijakan Demokrat. Seharusnya tidak perlu membawa konflik internal ke DPR, cukup diselesaikan di ranah partai. Kalau seperti ini kan jadi rugi sendiri bagi Partai Demokrat,” katanya. Ia menjelaskan persoalan itu sebenarnya merupakan imbas konflik antara Anas Urbaningrum dengan Kubu Cikeas dengan pendirian ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) sehingga
“orang-orang” Anas diganti. Teguh mengatakan persoalannya semakin berlarut karena Demokrat tetap bersikukuh menunjuk Ruhut yang dinilai kontroversial karena cara komunikasinya yang mungkin terkesan vulgar meski mendapatkan penolakan. “Saya rasa Demokrat harus rapat lagi untuk membahas alternatif lain pengganti Ruhut. Demokrat kan juga punya banyak kader-kader lain yang bisa ditunjuk sebagai Ketua Komisi III. Apakah harus Ruhut?,” katanya. Dengan tetap bersikerasnya Demokrat mempertahankan penunjukan Ruhut, kata dia, juga membuat elektabilitas dan popularitas partai tersebut turun yang tentunya memengaruhi peluang pada Pemilu 2014. Semakin Demokrat “ngotot” mempertahankan penunjukan Ruhut sebagai Ketua Komisi III DPR, kata Teguh, elektabilitas dan popularitas Demokrat akan semakin turun dan sangat merugikan bagi partai itu ke depan. Sebagaimana diwartakan, rencana pelantikan Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III DPR pada Selasa (24/9) lalu juga diwarnai penolakan dari sebagian besar anggota komisi bidang hukum, HAM, dan keamanan itu. Rapat Pleno Komisi III DPR RI akhirnya memutuskan untuk menunda pelantikan Ruhut menjadi ketua komisi tersebut karena sebagian besar anggota Komisi III DPR menolak politisi Partai Demokrat itu menjadi ketua. (ant/bali post)
Nurhayati Sesalkan Penolakan Komisi III Terhadap Ruhut Jakarta (Suara NTB) – Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menyesalkan penolakan yang dilakukan sebagian besar para anggota Komisi III DPR RI terhadap Ruhut Sitompul, yang telah ditunjuk oleh
(ant/bali post)
Jakarta (Suara NTB) – Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah rumah ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Olly Dondokambey di Minahasa terkait kasus korupsi proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang Jawa Barat “Terkait penyidikan kasus Hambalang, penyidik hari ini (25/9) menggeledah rumah Olly Dondokambey, sekarang sedang ber(ant/bali post) langsung,” kata Juru BiOlly Dondokambey cara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu. Rumah tersebut berada di Jalan Reko Bawah Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara. Olly yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam kasus Hambalang pernah diperiksa oleh penyidik KPK pada 5 Juni 2013. Pada pemeriksaan tersebut, Olly membantah menerima aliran dana dari proyek Hambalang. Menurut Olly, pemeriksaan tersebut hanya terkait dengan pembahasan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga saat ia masih menjabat pimpinan di badan anggaran. Pada Senin (23/9) malam, beredar pemberitaan surat izin permintaan penetapan pengadilan negeri Manado, Sulawesi Utara sehingga mengganggu jalannya penggeledahan. Menanggapi kebocoran surat izin penggeledahan tersebut, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan bahwa KPK masih menginvestigasi kebocoran tersebut. “Kami masih terus melakukan upaya pengamatan, investigasi supaya bisa memastikan siapa atau di mana letak sehingga surat penggeledahan bisa bocor,” kata Abraham Samad di Kementerian Hukum dan HAM Jakarta, Rabu. Namun ia tidak menjelaskan kaitan Olly dalam kasus korupsi Hambalang tersebut. “Orang yang digeledah tempatnya belum tentu bisa dipastikan yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai tersangka, tapi paling tidak ada upaya-upaya mungkin yang ingin diketahui penyidik KPK untuk mendapatkan bukti dan dokumen, tapi saya sendiri belum tahu persis apa dan di mana penggeldahannya,” tambah Abraham. Dalam penyidikan korupsi proyek Hambalang, KPK telah menetapkan tiga tersangka yaitu mantan Kabiro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar selaku Pejabat Pembuat Komitmen, mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng selaku Pengguna Anggaran dan mantan Direktur Operasional 1 PT Adhi Karya (persero) Teuku Bagus Mukhamad Noor. Ketiganya disangkakan pasal Pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah pada UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat ke (1) ke-1 KUHP mengenai perbuatan memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan negara; sedangkan pasal 3 mengenai perbuatan menguntungkan diri sendiri, orang lain atau korporasi, menyalahgunakan kewenangan karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan negara. Terkait dengan kasus ini, mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum juga ditetapkan sebagai tersangka kasus penerimaan hadiah terkait proyek Hambalang dan proyek-proyek lainnya berdasarkan pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 UU no 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah menjadi UU no 20 tahun 2001 tentang penyelenggara negara yang menerima suap atau gratifikasi. Tapi KPK hingga saat ini belum memanggil para tersangka Hambalang tersebut karena masih memprioritaskan saksi-saksi Hambalang. BPK telah menetapkan kerugian Hambalang senilai Rp463,66 miliar. (ant/bali post)
gunan kekuatan pertahanan Indonesia untuk rencana strategis 2010-2014. “Sukhoi siap mengawal kedaulatan NKRI,” katanya. Yang terpenting dalam pengadaan satu skuadron pesawat tempur Sukhoi itu, katanya, adalah mampu menjaga NKRI, mampu melaksanakan tugas-tugas pertahanan udara dan penegakan hukum wilayah udara NKRI. Ia berharap ke-16 pesawat Sukhoi itu dimanfaatkan secara optimal dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Keenam pesawat sebelumnya menjalani perakitan selama satu minggu di Skadron Teknik 044, Rabu. Perakitan dilakukan oleh Tim Teknisi dari Rusia yang dibantu oleh Teknisi dari Skuadron Teknik 044 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Seluruh pesawat Tempur SU-30 MK 2 dan SU-27 SKM merupakan pesanan pemerintah Indonesia sesuai kontrak Nomor Trak/1099/VII/2007
“Penangkapannya sekitar pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit (RS) Waluyo, Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 31-33 Menteng, Jakarta Selatan,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi di Jakarta, Rabu. Dalam kasus itu, Kejagung sudah menetapkan lima tersangka dan empat diantaranya sudah ditahan. Keempat tersangka yang sudah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Kejagung selama 20 hari ke depan, sejak 5 September-24 September 2013, yakni, YMP, mantan Direktur Produksi PT Sang Hyang Sri (SHS), NS, mantan Direktur Litbang PT SHS, R, mantan Direktur Keuangan dan SDM PT SHS, dan K, mantan Dirut PT SHS. Sedangkan tersangka EBS belum ditahan dengan alasan masih sakit. Kasus itu bermula dari temuan dugaan rekayasa dalam lelang pengadaan bibit benih, termasuk pula di dalam pengelolaan biaya pengelolaan cadangan benih nasional sebesar lima persen dari total nilai kontrak. Biaya tersebut tidak pernah disalurkan ke kantor regional masing-masing daerah.
Nurhayati Ali Assegaf
fraksi untuk menjadi ketua komisi III. “Kami sangat menyayangkan dan menyesalkan adanya peristiwa kemarin di komisi III. Dalam hal ini, kami ingin menegaskan bahwa penunjukan ketua komisi ini bukanlah pemilihan,” kata Nurhayati saat ditemui di Gedung DPR di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan pihaknya tidak mengajukan penggantian ketua Komisi III pada saat awal masa sidang DPR, dan ia menyadari bahwa setiap tahun memang ada pemilihan ketua komisi.
“Tetapi sekarang ini kan kami mengajukan penggantian ketua Komisi III ini setelah masa itu, maka pernyataan pada Undang-Undang MD3 pasal 52 ayat 6 itu tidak berlaku,” ujarnya. Undang-Undang MD3 pasal 52 mengenai Tata Cara Pemilihan Pimpinan Komisi dalam ayat 6 menyatakan, dalam hal pemilihan pimpinan komisi berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Namun, menurut Nurhayati, dengan pengajuan penggantian ketua Komisi III yang bukan pada masa awal sidang DPR maka peraturan yang justru berlaku adalah pernyataan pada pasal 52 ayat 8. Undang-Undang MD3 pasal 52 ayat 8 menyatakan bahwa penggantian pimpinan komisi dapat dilakukan oleh fraksi yang bersangkutan untuk selanjutnya ditetapkan dalam rapat komisi yang dipimpin oleh Pimpinan DPR. Hal itu, kata dia, berarti
pergantian pimpinan komisi adalah hak fraksi, di mana pimpinan DPR harus menetapkan calon ketua yang telah diajukan fraksi dalam rapat komisi. “Itulah bunyi tata tertib DPR yang memang jelas sehingga tidak multi tafsir, dan itu sudah disepakati bersama,” katanya. Selain itu, Nurhayati menambahkan, hal lain yang perlu ditekankan adalah adanya konvensi di fraksi dalam penunjukan Ruhut Sitompul sebagai ketua Komisi III, dan sudah disepakati bersama bahwa jabatan ketua Komisi III merupakan hak Fraksi Partai Demokrat. “Oleh karena itu, kami juga menyesalkan apa yang dilakukan pimpinan DPR pada rapat kemarin. “Artinya, pada saat penetapan (Ruhut) seharusnya tidak dilempar ke `floor`. Pimpinan hanya perlu bertanya setuju atau tidak setuju sehingga rapat tidak menjadi runyam dan merembet ke hal personal,” tuturnya. Ia mengatakan pihaknya
merasa kejadian penolakan calon ketua Komisi III yang dilakukan dengan “menyerang” Ruhut Sitompul secara personal sebagai tindakan yang sudah di luar batas etika. “Kami merasa hal ini sudah kelewat batas,” ungkapnya. Nurhayati juga mengatakan, walaupun sebagian besar anggota komisi menolak Ruhut menjadi ketua Komisi III, alasan penolakan para anggota sulit diterima oleh Fraksi Partai Demokrat karena hal itu dianggap bersifat personal dan tidak relevan. “Jadi, sekali lagi penentuan ini kan seharusnya keputusan fraksi, bukan keputusan personal atau orang per orang. Jadi, DPP (dewan pimpinan pusat,red) lah yang berhak menentukan,” kata Nurhayati. Sebelumnya, Rapat pleno Komisi III DPR RI memutuskan untuk menunda pelantikan Ruhut Sitompul menjadi Ketua Komisi III DPR karena sebagian besar anggota komisi itu menolak politisi Partai Demokrat tersebut menjadi ketua. (ant/bali post)
SUARA NTB Kamis, 26 September 2013
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Obama : Jalan Diplomasi Iran Harus Diuji New York Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Selasa mendorong untuk melakukan diplomasi dengan pemerintah baru Iran tetapi menyerukan Teheran agar transparan mengenai program nuklirnya. “Penghalang terlalu besar tetapi saya yakin jalan diplomasi harus diuji,” kata Obama kepada Sidang Umum PBB, lapor AFP dan Xinhua. Presiden AS itu mendapat giliran berpidato sebelum Presiden Iran Hassan Rowhani menyampaikan pidatonya dalam sidang tahunan itu. Obama mengatakan dia telah menginstruksikan menteri Luar Negeri John Kerry untuk mengupayakan pembukaan diplomatik baru dengan Teheran. Kerry akan bertemu dengan mitranya dari Iran Mohammad Javad Zarif dan juga para menteri luar negeri lain dari Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia di markas PBB. Pertemuan tingkat menteri seperti itu akan menjadi yang pertama untuk membahas isu nuklir sejak perundingan-perundingan dilancarkan satu dekade lalu. Namun, Obama menekankan Iran harus mengambil tindakan “transparan” dan “dapat diverifikasi” untuk mengakhiri kecurigaan-kecurigaan atas program nuklirnya. Ekonomi Iran lumpuh oleh serangkaian Barack Obama sanksi PBB dan AS yang
bertujuan melumpuhkan program nuklirnya. Kekuatan Barat menawarkan kepada Iran supaya menghentikan program pengayaan uraniumnya untuk melunakkan sanksi tapi sejauh ini Iran belum memberikan respons. “Sejak saya berkuasa, saya telah menjelaskan — dalam surat-surat kepada Pemimpin tertinggi di Iran dan paling akhir kepada Presiden Rowhani — bahwa Amerika lebih suka untuk menyelesaikan keprihatian kami atas program nuklir Iran secara damai tetapi kami bertekad akan mencegah mengembangkan senjata nuklir,” kata Obama. “Kami tak mengusahakan perubahan rezim, dan kami menghargai hak rakyat Iran untuk memiliki akses bagi energi nuklir damai,” kata Obama. “Kami inginkan pemerintah Iran memenuhi tanggung jawabnya di bawah perjanjian Non Proliferasi Nuklir dan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB.” Sementara Presiden Iran Hassan Rowhani Selasa menyerukan kepada Presiden AS Barack Obama untuk mengabaikan “kelompok penghasut perang” dan mencari hubungan yang lebih baik. Sikap Iran “sama sekali tidak mengancam dunia,” kata Rowhani saat berbicara di Majelis Umum PBB, yang dipandang luas sebagai tanda-tanda pencairan hubungannya dengan AS. Rowhani, seperti dikutip AFP, mengutuk sanksi internasional terhadap Iran dan juga mengecam penggunaan pesawat terbang tak berawak Amerika. Dia mengatakan jika Obama menolak kepentingan sempit kelompok-kelompok penekan penghasut perang, kedua negara bisa sampai pada kerangka kerja untuk mengelola perbedaan-perbedaan. Rowhani berbicara beberapa jam setelah Obama mengatakan kepada majelis, bahwa ia menginginkan “perjanjian yang berarti” dengan Iran jika negara di Persia itu bisa mengakhiri kekhawatiran internasional atas program nuklirnya. Pemimpin Iran menegaskan kembali posisi negaranya, bahwa program nuklirnya adalah “eksklusif untuk kepentingan damai.” (ant/bali post)
(ant/bali post)
(Suara NTB/ist)
SENJATA NUKLIR - Sebuah kendaraan tempur Korea Utara membawa senjata nuklir. Cina yang selama ini memasok senjata nuklir ke negara komunis ini menghentikan ekspor senjatanya.
Cina Stop Ekspor Senjata Nuklir ke Korut Beijing Sebuah daftar barang-barang yangdilaranguntukdieksporkeKorea Utara merupakan komitmen Cina untuk menegakkan sanksi internasional dan tidak bermaksud untukmenghukumPyongyang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei mengatakan publikasi daftar barang-barang tersebut menggarisbawahi “sikap
tegas” Cina dalam menegakkan sanksi. “Bagaimanapun kami ingin menekankan keputusanDewanKeamananPBB terhadap Korea Utara, dan hukuman bukanlah tujuan kami. Ini adalahuntukmendorongdenuklirisasidisemenanjungKorea,”kataHong dalam sebuah jumpa pers. Negara-negara Barat dan ahli independentelahmenuduhCinagagal melaksanakansanksiPBBterhadap Korutdalambeberapabulanterakhir,
termasuk langkah hukum terbaru yang diadopsi setelah uji coba nuklir ketigaPyongyangpadaFebruari. Daftar barang-barang sebanyak 236, yang dirilis pada hari Senin oleh Departemen Perdagangan, sebagian besar terdiri dari item yang dikenal sebagai produk teknologi “penggunaan ganda”, yang berarti mereka memiliki aplikasi sipil dan militer. Hal ini dibagi menjadi beberapa bagian barang-barang yang dapat digunakan dalam program senjata nuklir, kimia dan biologi.
Reuters melaporkan para ahli mengatakan bahwa Cina berfungsi sebagai sarana perdagangan gelap Korut. Departemen bea cukai Cina tidakmerilisdatakomprehensiftentangperdagangandenganKorut. Hubungan antara Beijing dan Pyongyang memburuk sejak uji coba nuklir Korut pada Februari. Cina menandatangani sanksi PBB pada Maret, tetapi tetap menjadi mitra dagang terbesar Korut. Para ahli mengatakan penerbitan daftar barang-barang yang dilarangtidakberartibahwaBeijingmen-
gadopsi garis keras terhadap Korut. “Hal ini sangat penting meskipun tidak semua barang-barang dalam daftardiperlakukansecarainklusif,” kata Mark Fitzpatrick dari Institut Internasional untuk Studi Strategis, sebuahlembagapenelitianyangberbasis di London. Fitzpatrick mengatakan larangan program nuklir dan rudal Korut menggunakan banyak komponen komersial yang tidak boleh ditransfer, tetapi kemungkinan ada beberapa hal yang tidak ada dalam daftar. (ant/bali post)
Lebih Untung Beli ORI010 di Bank Bukopin Sudah siap memburu Obligasi Negara Ritel seri ORI010? berlangsung 20 September – 04 Oktober 2013. Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan unit ORI yang merupakan favorit para investor. Bank Bukopin ditunjuk sebagai agen penjual ORI010 pada penerbitan ORI ini. Bank Bukopin menawarkan keuntungan lebih tinggi bagi calon investor yang melakukan pembelian melalui Bank Bukopin. Untuk pembelian dengan nominal tertentu akan memperoleh cash back sampai dengan 0.20 persen (syarat dan ketentuan berlaku). Nasabah dapat menikmati ORI010 saat ini dengan kupon yang relatif leb-
ih tinggi dari pada rata-rata tingkat bunga deposito Bank B U M N y a i t u sebesar 8,5% per tahun dengan tenor 3 tahun d a n mendapatkan pembayaran kupon setiap bulan dengan tingkat suku bunga tetap sampai dengan jatuh tempo tanggal 15 Oktober 2016 dan pem-
bayaran kupon dan pokok ORI010 akan langsung di-
transfer ke rekening nasabah. Kupon dan pokok di-
jamin oleh undang-undang No. 24 Tahun 2002 Tentang
Surat Utang Negara. Keuntungan lainnya, nasabah yang berpotensi memperoleh keuntungan berupa Capital gain atau selisih harga jual dari harga beli pasar perdana. Likuditas ORI tidak diragukan lagi karena dapat di perdangangkan di pasar s e k u n d e r. Selain itu, nasabah yang memiliki ORI dapat memper-
oleh fasilitas kredit dengan agunan ORI yang dimilikinya. Apabila nasabah berniat untuk menjual ORI tersebut, Bank Bukopin menyediakan informasi mengenai harga beli dan Bank Bukopin menyediakan informasi mengenai harga beli dan Bank Bukopin siap untuk membantu transaksi penjualan ORI tersebut. Ayo segara melangkah ke Bank Bukopin untuk membeli ORI010 di Bank Bukopin, dapat datang langsung ke kantor cabang terdekat ataupun menghubungi HALO BUKOPIN di 14005. Bank Bukopin memahami dan memberi solusi investasi kepada investor. Karena senyum di hati nasabah adalah dambaan Bank Bukopin.