HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 167 TAHUN KE 11
Online :http://www.suarantb.co.id E-mail: hariansuarantb@gmail.com
Pengemban Pengamal Pancasila
SABTU, 26 SEPTEMBER 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
(Suara NTB/ars)
PENGAMANAN PILKADA Pasukan Dalmas Polda NTB menggelar latihan, Jumat (25/9) untuk pematangan persiapan diterjunkan pada pengamanan Pilkada serentak. Bersama sedikitnya 2 SSK pasukan akan di BKO ke Sumbawa dan Dompu.
Pemkot Mataram Siapkan Teguran Administratif
Koreksi BPKP Dilaksanakan di APBDP
(Suara NTB/dok)
Mataram (Suara NTB) Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM, menanggapi santai sejumlah catatan dan empat poin saran dari BPKP NTB menyusul turunnya hasil supervisi APBD Kota Mataram 2015. Dikonfirmasi Suara NTB usai menghadiri gotong royong Jumat Bersih di Kekalik, Jumat (25/9) Sekda yang juga Ketua TAPD Pemkot Mataram membenarkan adanya beberapa koreksi nilai APBD Kota Mataram 2015 dari sisi pendapatan, pembiayaan dan juga belanja.
TO K O H
HL. Makmur Said
Sekda mengklaim beberapa saran maupun koreksi dari BPKP sudah ditindaklanjuti. Seperti penyertaan modal di PDAM Giri Menang. Bersambung ke hal 15
Usut Hibah Bawaslu Rp 13,5 Miliar
Harus ’’Overestimate’’ TIDAK henti-hentinya Kapolda NTB Brigjen Pol. Drs.Umar Septono,SH,MH mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kondusivitas daerah, jelang Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2015 mendatang. Tapi Kapolda tidak berani mengungkapkan keyakinannya bahwa situasi jelang, saat dan pascapilkada akan aman. Keyakinannya justru pasti ada kejadian, sebagai bentuk sikap overestimate. ‘’Saya overestimate, pasti ada kejadian. Tapi kita berdoa, ya Allah, jangan sampai ada kejadian,’’ kata Kapolda, Jumat (25/9). Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R
’’
Sudah dibuatkan teguran, nanti ditanditandatangani Bu Wali
(Suara NTB/dok)
Polda NTB Tunggu Laporan Masyarakat Mataram (Suara NTB) Proses audit dana hibah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB sebesar Rp 13,5 miliar masih macet di Inspektorat NTB. Tapi tidak menutup peluang kasus itu diusut Kepolisian, sepanjang ada laporan masyarakat. ‘’Bisa saja kami usut, tapi tunggu laporan masyarakat. Supaya ada dasar,” kata Kapolda NTB, Brigjen Pol. Drs. Umar Septono, SH, MH ditemui usai shalat Jumat di Mesjid Babussalam Komple-
ks Mapolda NTB, Jumat (25/ 9) kemarin. Pihaknya perlu tahu lebih jauh terkait penggunaan dana tersebut, apalagi anggaran itu kaitan hibah Pemilihan Gubernur Tahun 2013, waktu yang cukup lama. Sehingga jadi alasan butuh proses setelah menerima laporan dan pengkajian. Dia juga perlu mengecek kemungkinan dana itu sudah diaudit oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK). Termasuk soal informasi dana itu sudah
diaudit Inspektorat dan dihentikan sementara, juga jadi pertimbangannya. “Kalau sudah diaudit (Inspektorat), biar kan disana dulu yang kerja,” pungkasnya. Dana Rp 13,5 miliar di Bawaslu NTB memang sempat menjadi sorotan. Awalnya landai ketika Inspektorat NTB memproses awal audit, dengan mendatangi Kantor Bawaslu Jalan Udayana, Mataram. Banyak dokumen diperiksa. Bersambung ke hal 15
Jamin Seleksi Terbuka SEKDA NTB yang juga Ketua Panitia Seleksi (Pansel), H. Muhammad Nur, SH, MH mengungkapkan, penjaringan tiga pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB akan bekerja sesuai dengan mekanisme yang ada. Beredar kabar di kalangan PNS jika orang yang akan menduduki jabatan tiga pimpinan SKPD tersebut telah ada, sehingga kerja Pansel hanya bersifat formalitas saja. Bersambung H. Muhammad Nur ke hal 15 (Suara NTB/dok)
Pengerukan Pasir di Lotim
Jika Gubernur Keluarkan Izin, DPRD NTB Ancam Gunakan Hak Interpelasi sangat dimungkinkan,” kata Wakil Ketua DPRD Mataram (Suara NTB) Kalangan DPRD NTB meminta Gubernur NTB, Mori Hanafi, SE, M.Comm dikonfirmasi, NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi untuk menutup Jumat (25/9) siang kemarin. Politisi Gerindra ini mengatakan, sebelumnrapat pemberian izin kepada PT. Diya gubernur sangat getol menolak rencana namika Atria Jaya yang berencana pengerukan pasir daratan di Pringgabaya melakukan pengerukan pasir laut di yang juga akan dipergunakan untuk merekLombok Timur (Lotim) yang akan lamasi Teluk Benoa. Namun, belakangan, digunakan untuk mereklamasi gubernur terlihat melunak dan memberiTeluk Benoa, Bali. Jika Gubernur kan pintu masuk kepada PT. Dinamika NTB memberikan izin maka Atria Jaya yang akan melakukan pengeruDewan mengancam akan mengkan pasir laut di wilayah Lotim. gunakan hak interpelasi. Investor tersebut telah mendapatkan izin “Kalau Pak Gubernur tak menpenanaman modal dari Badan Koordigambil tindakan sementara kerunasi Penanaman Modal dan Perizsakan lingkungan di depan inan Terpadu (BKPMPT). mata maka itu kita anggap Tahapan selanjutnya, pempembiaran. Bisa saja kita rakarsa (investor) akan ajukan hak interpelasi, mengajukan dokumen kita tanya, kenapa Analisis Mengenai Damanda berikan (izin). pak Lingkungan (Amdal) Penggunaan hak inBersambung terpelasi itu sangat ke hal 15 dimungkinkan, Mori Hanafi (Suara NTB/dok)
Enggan Komentari Temuan BPKP PENJABAT Walikota Mataram, Dra.Hj. Putu Selly Andayani, M.Si enggan mengomentari temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB terkait adanya indikasi kejanggalan terhadap APBD Kota Mataram 2015. Dikonfirmasi Suara NTB Jumat (25/9) seusai melakukan gotong royong Jumat Bersih di Kelurahan Kekalik Jaya, Selly mengarahkan langsung untuk menanya-
kan persoalan ini kepada Sekda Kota Mataram. “Ke Pak Sekda saja langsung,” cetusnya singkat sambil naik ke kendaraannya. Seperti diberitakan sebelumnya, BPKP NTB menemukan adanya beberapa indikasi kejanggalan setelah sekitar sebulan melakukan supervisi terhadap dokumen APBD Kota Mataram 2015. Bersambung ke hal 15
Kemenag Pastikan Tak Ada Jemaah Haji NTB Korban Musibah Mina Mataram (Suara NTB) Kementerian Agama (Kemenag) NTB memastikan tak ada jemaah haji NTB yang menjadi korban musibah Mina. Setidaknya, 717 jemaah haji meninggal dan 805 orang luka-luka karena terinjak-injak saat melakukan lontar jumroh di Mina, Kamis 24 September 2015. Dari jumlah korban itu, sebanyak tiga orang jemaah haji asal Indonesia meninggal. Sementara itu, semua je-
maah haji asal NTB selamat dari peristiwa tersebut. “Info terakhir itu ada tiga jemaah haji Indonesia yang wafat akibat peristiwa itu. Tapi yang jelas tidak ada jemaah haji asal NTB yang jadi korban musibah Mina,” terang Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag NTB, Drs. H. Maad Umar, M.Pd ketika dikonfirmasi Jumat (25/9) siang kemarin. Bersambung ke hal 15