Snt27012016

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500

SUARA NTB

RABU, 27 JANUARI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

16 HALAMAN NOMOR 268 TAHUN KE 11 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Cuaca Ekstrem

NTB Siaga Bencana Banjir dan Longsor

Mataram (Suara NTB) Cuaca ekstrem yang memicu hujan deras disertai angin kencang akan terjadi sampai Februari mendatang. Untuk itu, NTB telah menetapkan siaga bencana banjir dan tanah longsor. Bencana banjir dan tanah longsor berpotensi terjadi di Desa Guntur Macan Lombok Barat dan eks lahan tanaman jagung di Dompu. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/yon)

ROBOH - Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kabupaten Lombok Timur (Lotim), sejak Senin (25/1) lalu mengakibatkan sejumlah bangunan di Pondok Pesantren Nurul Iman Kecamatan Keruak ambruk. Berita selengkapnya di halaman 10.

Kejati Fokus Usut Dua Bendungan di Raba Baka Mataram (Suara NTB) Di luar indikasi pelanggaran pemanfaatan hutan lindung untuk pembangunan Bendungan Raba Baka Kompleks (RBK) Kabupaten Dompu, bidikan Kejaksaan Tinggi NTB juga terkait pembangunan fisik dua bendungan. Kedua bendungan itu, Bendungan Tanju dan Mila. Dasar diusutnya mega proyek yang dimulai pembangunannya 2012 itu, berdasarkan laporan masyarakat. Di mana laporan itu, bersamaan dengan pengaduan soal proyek multi years RBK. ‘’Dua bendungan ini

TO K O H Kecewa Bandar Kakap KEPALA Badan Nasional Narkotika (BNN) NTB Drs. Sriyanto, M. Si mengakui, kinerjanya di bidang penindakan masih belum sesuai ekspektasi. Upaya strategis pun ditempuh, untuk menangkap bandar narkoba kakap. Langkah ini diawali dengan identifikasi sampai ke kabupaten dan kota. ‘’Kalau hasil pengungkapan narkoba 2015 terus terang saya masih kecewa. Barang bukti masih ‘’nol koma’’,’’ kata Sriyanto kepada Suara NTB di kantornya, Selasa (26/1). Menurut dia, untuk ukuran BNN skala regional, ukurannya harus mampu mengungkap bandar kakap. Bersambung ke hal 15

dilaporkan bersamaan dengan beberapa proyek lainnya di Raba Baka Kompleks,’’ jelas Juru Bicara Kejati NTB, Made Sutapa, SH, Selasa (26/1). Mendalami laporan itu, pihaknya kini tengah melaku-

kan tahap pengumpulan data (puldata) dan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) terhadap dua item proyek yang mulai dikerjakan pada Juni 2012 itu. ‘’Sekarang tahapannya masih pulbaket dan pul-

MEGA proyek Raba Baka Kompleks yang di-launching pengerjaannya akhir 2013 lalu dengan nilai proyek Rp 316 miliar, fisiknya baru 10,6 persen. Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB sedang menyelidiki mega proyek ini karena diduga bermasalah. Pihak PT Nindya Karya (NK) selaku kontraktor pelaksana juga telah memenuhi panggilan Kejati NTB. Kepala Proyek PT.NK, Farid kepada Suara NTB saat ditemui

di kantornya Kelurahan Bali 1 Dompu, Selasa (26/1) kemarin, mengakui ada panggilan dari Kejati NTB untuk PT.NK selaku kontraktor pelaksana proyek Raba Baka Kompleks, Dompu. Panggilan tersebut juga telah dipenuhi Kamis (21/1) lalu. Ia ditanya terkait izin kawasan hutan, dan realisasi anggaran APBN pada proyek Raba Baka Kompleks. ‘’Masalah izin. Masalah yang sudah dibayar berapa? Kronologis, semua sudah saya ceritakan,’’ ujarnya.

Farid mengungkapkan, mega proyek Raba Baka Kompleks terbagi dalam dua proyek yaitu proyek untuk pembuatan saluran suplesi, Bendungan Tanju dan Mila. Pembuatan saluran suplesi, terowongan termasuk bendungan pengalih di Saneo, Kecamatan Woja dengan nilai proyek Rp 316 miliar dan dikerjakan oleh PT Nindya Karya sejak 2013 lalu. Bersambung ke hal 15 Farid

Pejabat Tak Berintegritas

Patuhi Prosedur BELUM lama ini Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi mengungkapkan ada pimpinan SKPD lingkup Pemprov NTB yang tak berintegritas. Pimpinan SKPD yang tak berintegritas tersebut ada indikasi meminta uang kepada masyarakat atau mempermainkan masyarakat dalam memberikan pelayanan publik. Apa komentar Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH, sebagai pimpinan tertinggi di birokrasi terkait hal ini? ‘’Pak gubernur itu adalah pimpinan tertinggi bagi saya. Apapun arahan, pandangan, saya tidak boleh memperbincangkannya atau memberikan pandangan apa,’’ H. Muhammad Nur Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Mataram (Suara NTB) Posisi Ketua DPRD NTB yang kini dijabat H. Umar Said, S.Ag terancam. Menyusul rencana perombakan yang akan dilakukan oleh DPD Partai Golkar NTB kubu Aburizal Bakrie (ARB), terhadap komposisi fraksi di DPRD NTB, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Terancam digusurnya posisi Ketua DPRD NTB itu semakin menguat setelah Umar Said tidak diakomodir dalam komposisi kepengurusan DPD Golkar NTB kubu ARB. Selain itu, Umar Said juga kabarnya tidak ikut mengahadiri Rapimnas Partai Golkar di Jakarta Senin (25/1) lalu. Terkait kabar tersebut, Sekretaris DPD Partai Golkar NTB, yang juga Ketua Fraksi Golkar di DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, SH, MH yang dikonfirmasi Suara NTB, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ula)

’’Virus’’ Birokrasi yang Harus ’’Diamputasi’’

Posisi Ketua DPRD NTB Terancam? (Suara NTB/dok)

Kejati NTB sebelumnya diketahui membidik proyek RBK yang di dalamnya terdapat dua item pekerjaan, Bendungan Tanju dan Bendungan Mila, yang sebelumnya dialokasikan anggarannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1. Kabupaten Dompu ditunjuk sebagai lokasi. Bersambung ke hal 15

PT.NK Sudah Penuhi Panggilan Kejaksaan

Kubu ARB akan Rombak Komposisi Fraksi

Sriyanto

data, semua pihak yang berkaitan dengan proyek ini pastinya akan dimintai keterangannya,’’ ujar Sutapa. Terkait dengan laporan dugaan penyimpangan lain dalam paket proyek RBK untuk rehabilitasi jaringan irigasi tahun 2015, Sutapa mengaku belum mengetahuinya. ‘’Kalau item pengerjaan yang itu (irigasi, red), saya belum tahu, nanti kami cek dulu, ‘’ jawabnya.

Ahyar Fadli

Mataram (Suara NTB) Pemerhati Masalah Politik dan Pemerintahan NTB, Dr. Ahyar Fadli, M.Si menanggapi pernyataan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi terkait laporan masyarakat bahwa ada pejabat atau pimpinan SKPD yang tak berintegritas. Ahyar mengatakan, prinsip birokrasi adalah melayani masyarakat. Karena itu, pejabat yang tak berintegritas seperti ‘’virus’’ birokrasi yang harus segera ‘’diamputasi’’. ‘’Ada birokrasi yang mau di-

layani. Itu artinya kan belum satu visi bahwa birokrat itu melayani. Berarti ada ‘’virus’’ di sana yang perlu segera diobati kalau menurut orang kesehatan. Sebab kalau sudah virusnya menyebar, bisa membahayakan organ tubuh sehingga diamputasi saja,’’ kata Ahyar Selasa (26/1) siang kemarin menanggapi, ada indikasi pejabat meminta uang kepada masyarakat atau mempermainkan masyarakat atas pelayanan publik. Bersambung ke hal 15

Peserta AUYS 2016

Peserta AUYS 2016 Kunjungi SDN Penyaring, Perah Susu Sapi hingga Nonton Pacuan Kuda

(Suara NTB/ist)

Setelah seharian mengikuti kegiatan konferensi sehari sebelumnya, peserta Asean University Youth Summit (AUYS) 2016, Selasa (26/1) kemarin, diajak mengunjungi Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa. Mereka mengunjungi salah satu sekolah dasar, melihat proses pemerahan susu sapi, membuat permen susu hingga menonton pacuan kuda di arena Angin Laut. Seperti apa aktivitas dan kemeriahan mereka? Berikut catatan Suara NTB sebagai media partner AUYS 2016 yang ikut mendampingi peserta AUYS. PESERTA AUYS dari berbagai negara Asean tersebut masuk ke semua ruangan kelas di SDN 1 Penyaring. Berbaur dengan siswa mengenal dari dekat praktik pendidikan dasar di Sumbawa khususnya dan Indonesia umumnya. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/arn)

INTERAKSI - Interaksi peserta AUYS dengan siswa di SDN Penyaring

(Suara NTB/arn)

PERAH SUSU- Salah seorang peserta AUYS memerah susu lembu


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.