HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 2.500
Rp. 40.000 Rp. 45.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
RABU, 27 FEBRUARI 2013
12 HALAMAN NOMOR 300 TAHUN KE 8 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Puting Beliung Terjang Bima dan Lobar
Satu Tewas, Ratusan Rumah Rusak Bima (Suara NTB) Puting beliung menerjang dua wilayah di NTB. Angin kencang yang menerjang Kecamatan Langgudu, Bima, mengakibatkan seorang warga tewas tertimpa pohon. Tak hanya menelan korban jiwa, puting beliung juga merusak puluhan rumah di Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Bima. Sementara, di Lombok Barat (Lobar), puting beliung menerjang tiga dusun di Kediri, Kecamatan Kediri. Data hingga pukul 20.00 Wita, sedikitnya 176 rumah warga rusak.
Terus terang, saya terkejut melihat jalan di pulau Sumbawa mulus sekali. Dulu sekadar diperbaiki saja sulitnya minta ampun. Jalan rusak dimana-mana puluhan tahun tanpa ada perbaikan berarti. Sekarang, semuanya di hotmix, bahkan beberapa ruas jalan diperlebar. Masyarakat merasakan kemudahan dan kenyaman. Usaha saya di bidang pariwisata ikut terbantu. Makin banyak orang yang datang ke pantai yang saya kelola. Terima kasih saya ucapkan kepada pemerintah NTB, khususnya Tuan Guru Bajang dan Pak Badrul Munir yang mewujudkan semua itu. Untuk Pilkada nanti, saya tak perlu berpikir panjang lagi, pilihan saya tetap TGB. Beliau telah memberikan kerja nyata, membuktikan janjinya lima tahun lalu.
Puting beliung di dua kecamatan di Kabupaten Bima terjadi sekitar pukul 16.00 Wita. Diawali hujan deras, kemudian diikuti angin kencang. Angin kencang tersebut mengakibatkan atap-atap rumah warga berterbangan. Tidak saja atap terbang, ada rumah wargaa yang roboh. ‘’Angin kencang terjadi cukup lama. Warga sempat panik dan tak berani ke luar rumah,� kata Fardin salah seorang warga di Kecamatan Langgudu dikonfirmasi via telepon. Bersambung ke hal 5
Eddy Sudarmin alias Daeng Basso
Pemilik Taman Wisata pantai LaPade, Utan, Sumbawa
Angin Kencang di Mataram (Suara NTB/use /bul)
RUSAK - Rumah warga yang rusak diterjang puting beliung di wilayah Bima. Sementara di Mataram mobil ringsek ditimpa pohon (bawah).
Tumbuhkan Kesadaran Bermigrasi yang Aman
Program Pemberdayaan TKI Sasar Lotim dan Sumbawa
TO K O H Zakat dan Investasi KEPALA Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Bambang Himawan terus melakukan terobosan untuk meningkatkan perkembangan ekonomi dan PDRB secara regional, khususnya di NTB. Salah satu program yang saat ini fokus digarap adalah memberlakukan sistem ekonomi syariah. Sebagai langkah awal menggarap sistem ekonomi syariah yakni pengembangan ekonomi melalui pendekatan zakat. Bambang Himawan Bersambung ke hal 5 (Suara NTB/bul)
Mataram (Suara NTB) Sebagai kabupaten yang diketahui menjadi kantong Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan memberi kontribusi tinggi bagi daerah, Kabupaten Sumbawa dan Lombok Timur (Lotim) sejak tiga tahun terakhir menjadi pilot project program pemberdayaan dari Pemprov NTB dan sejumlah lembaga donor. Bersambung ke hal 5 FOTO BERSAMA Kadisnakertrans NTB, H. Mochlis foto bersama tim evaluasi dan masyarakat yang menjadi pilot project.
Dua Mobil dan Lima Motor Rusak Ditimpa Pohon SEMENTARA, angin kencang disertai hujan deras kemarin, menyebabkan sejumlah pohon besar di Kota Mataram. Pohon tumbang di Jalan Sriwijaya, Mataram terjadi sekitar pukul 15.00 Wita menimpa dua unit mobil yang sedang melaju hingga mengalami kerusakan parah. Selain itu, lima sepeda motor yang ada di sekitarnya juga terkena imbas. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. Pohon tumbang dihempas angin di Jalan Sriwijaya Mataram, tepat di depan Kantor Perwakilan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Mobil jenis Nissan X-trail nopol DK 1577 XQ tertimpa pohon
ketika sedang melaju dari arah timur menuju Ampenan. Tiba-tiba saat angin kecang, sebuah pohon berukuran besar tumbang menimpa bagian depan mobil berwarna silver tersebut. Pengemudi mobil, langsung menghentikan kendaraannya dan berhasil ke luar dari dalam mobil melalui pintu belakang. Dalam waktu bersamaan, juga melaju mobil Suzuki Splash DR 1818 AY yang dikemudikan seorang perempuan. Mobil yang melaju di belakang Nissan X-trail juga tertimpa pohon yang sama. Hanya saja kerusakannya tidak separah mobil di depannya. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ist)
LANGGANAN Mataram dan sekitarnya Hubungi :
0370-639543
SUARA NTB Rabu, 27 Februari 2013
SUARA MATARAM
Halaman 2
Kementan Dorong Pengembangan Sapi NTB Tertibkan Kos-kosan KEBERADAAN kos-kosan di wilayah Kelurahan Sapta Marga Kecamatan Cakranegara cukup menjamur. Dari data yang ada, jumlahnya mencapai 107 rumah. Dengan jumlah sebanyak itu, Lurah Sapta Marga, I Wayan Suarditha, SSTP, menegaskan, akan memberi perhatian khusus dengan berupaya melakukan penertiban. Ditemui dikantornya, Selasa (26/2) kemarin, Suarditha, mengaku, selama ini tempat kos sering diidentikkan oleh masyarakat sebagai tempat yang aneh. Apalagi, kata dia, baru-baru (Suara NTB/smd) ini di wilayah Kelurahan SapI Wayan Suarditha ta Marga sempat terjadi beberapa kejadian yang cukup membuat heboh masyarakat. Setidaknya, ada tiga kejadian yang menjadi perhatian yakni penggerebekan bandar narkoba, aksi pencurian serta perselingkuhan. “Itu bisa menjadi preseden buruk wilayah kita. Penertiban yang kami maksudkan adalah untuk memperkecil ruang gerak oknum-oknum tertentu,” katanya. Atas kejadian itu pula, beberapa waktu lalu, pihaknya mengumpulkan semua kepala lingkungan serta pemilik kos-kosan. Dari hasil urun rembuk itu, dicapai kesepakatan agar pemilik kos-kosan wajib memberi laporan satu bulan sekali terhadap kondisi kos-kosan miliknya. “Kalau sampai dalam jangka waktu dua bulan tidak melapor, maka kita akan turun bersama dengan kepala lingkungan. Untuk masyarakat yang kos, batas waktu enam bulan diwajibkan membuat kartu tanda penduduk atau semacam surat keterangan domisili,” tegasnya. Selain itu, lanjutnya, gerakan penertiban itu juga dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Termasuk, memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang kos maupun pemilik kos-kosan tentang bahaya HIV/AIDS. “Karena warga yang kos tidak hadir, jadi hanya pemilik kos saja yang kita berikan penjelasan dan kami minta untuk melakukan pengawasan secara mendalam,” tambahnya. Dia berharap, dengan segala upaya yang dilakukan pemerintah kelurahan, masyarakat setempat baik masyarakat pribumi maupun pendatang diharapkan bisa bekerjasama dengan baik. (smd)
Mataram (Suara NTB) Sebagai daerah sentra produksi sapi di wilayah timur Indonesia, Direktorat Budidaya Ternak Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengembangan sapi NTB melalui penerbitan regulasi dan kebijakan. Sebab, dengan pengembangan produksi dan populasi pada daerah-daerah sentra tersebut akan mampu mengurangi ketergantungan terhadap daging impor. Hal tersebut dikatakan, Kasubdit Ternak Potong Direktorat Budidaya Kementan, Ir Wignyo Sadwoko, MM, ditemui usai rapat koordinasi terkait transportasi ternak di Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Selasa (26/2) siang. ”NTB sebagai salah sentra ternak di wilayah timur Indonesia kita mengharapkan memang kontribusi NTB sangat strategis. Kita juga terus dorong baik melalui regulasi, kebijakan dan support anggaran untuk pengembangan sapi ini,” kata Wignyo. Diakuinya, NTB tidak hanya menghasilkan daging sapi , tapi juga penghasil sapi bibit. Sapi bibit asal NTB tersebut digunakan untuk mensuplai kebutuhan di wilayah Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Hal ini, lanjutnya, sudah berlangsung sudah cukup lama sejak zaman dulu. “Kita mengharapkan dengan NTB BSS ini berarti sangat konsen dan bisa tercapai di kancah nasional kontribusi NTB sangat besar terutama dalam penyediaan bibit,” tuturnya. Dalam mendorong pengembangan ternak sapi di sentrasentra produksi, kata Wignyo, selain model pengembangan
dengan inseminasi buatan (IB), terutama untuk meningkatkan angka kelahiran sapi betina. Pihaknya mendukung puluhan miliar untuk pengembangan tersebut. Dari hasil sensus sapi nasional, saat ini populasi sapi di Indonesia mencapai 16 juta ekor. Populasi sapi ini tersebar di NTB, NTT, Bali, Sulawesi dan beberapa daerah sentra lainnya. Meningkatnya populasi sapi tersebut tidak diiringi dengan fasilitas armada transportasi. Padahal, konsumen tertinggi daging sapi di Indonesia berada di daerah Jabodetabek sebanyak 70 persen. Untuk itu, katanya pemerintah telah bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN terkait dengan transportasi. Bahkan, lanjutnya, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan kapal-kapal perintis khusus untuk mengangkut sapi dari NTB ke daerah lainnya di Indonesia. Selain itu, PT Pelni juga akan menyiapkan kapal khusus pengangkut sapi dari NTB dengan kapasitas minimal 1.500 untuk satu kali angkut. Kapal tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung sehingga berat sapi tidak akan berkurang selama dalam perjalanan pengiriman. Selain dengan Kementerian Perhubungan, pemerintah juga mendesak Kementerian BUMN untuk memperlancar transportasi sapi dari NTB. Kementerian BUMN telah menunjuk PT Kereta Api untuk wilayah Jawa untuk transportasi, kemudian PT Merpati Nusantara untuk mengangkut daging beku dari beberapa daerah timur Indonesia. (nas)
Raker Pengelolaan THLB
Dewan Ingatkan Eksekutif Tidak Lagi Jatuh di ”Lubang Sama”
Pertahankan Model Asli BERDIRI sejak tahun 1915, SDN 1 Cakranegara Mataram bisa disebut sebagai sekolah bersejarah. Kepala SDN 1 Cakranegara I Gde Ketut Semada Selasa (26/2) kemarin menyebutkan, sejak resmi didirikan tanggal 20 September 1915, SDN 1 Cakranegara bisa disebut sebagai sekolah perintis. Ini mengingat sekolah ini sudah ada sejak zaman perjuangan. Menurut Semada, saat ini telah banyak lulusan sekolahnya yang telah menjadi petinggi. “Pada awal berdiri, sekolah perintis ini masih di bawah Dinas Pendidikan Bali dengan kepala sekolah pertama bernama I Gusti Bagus Djelantik,” terangnya. Zaman telah berubah, namun sekolah ini tetap mempertahankan keasliannya seperti bangunan sekolah yang dibuat sejak zaman Belanda yang saat ini masih tampak kokoh, meski belum pernah dipugar atau direnovasi. Dulu menurutnya, sekolah ini pernah satu kali berpindah sampai akhirnya berada di lokasi yang sekarang. Namun pemindahan bangunan ini sama sekali tidak merubah dan merusak bentuk aslinya. Tidak hanya itu, sekolah ini juga masih menyimpan stambuk — buku catatan sekolah yang berisi nama siswa, sejak tahun 1915. Dengan masih menggunakan ejaan lama dan menggunakan bahasa Belanda, buku stambuk milik SDN 1 Cakranegara ini masih tampak terawat meski sudah sedikit usang. “Saya sering bercerita sama murid di sini tentang sejarah sekolah. Dan mereka pun bangga bisa bersekolah di sini. Selama ini siswa yang ingin masuk ke sekolah ini banyak, meski lokasi sekolah tidak berada di pinggir jalan,” terangnya. Ke depan pihak sekolah tetap memegang komitmen untuk mempertahankan keaslian bangunan sekolah yang memiliki nilai sejarah ini. Sekolah pun akan tetap menjaga dan merawat peninggalan bersejarah yang dimiliki. Seperti stambuk yang telah menjadi saksi bisu perjalanan panjang SDN 1 Cakranegara Mataram hingga saat ini. (nia)
(Suara NTB/ham)
TEMPAT TERAPI - Keberadaan ruang terbuka hijau tidak hanya dijadikan sebagai tempat rekreasi, namun dijadikan sebagai lokasi untuk melakukan terapi. Seperti di Ruang Terbuka Hijau Selagalas ini, sudah dilengkapi dengan jogging track therapy dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Mataram (Suara NTB) DPRD Kota Mataram mengingatkan Pemkot Mataram tidak jatuh dua kali di lubang yang sama. Hal ini menyusul kekecewaan Dewan terhadap pengelolaan Mataram Mall oleh PT. Pasific Cilinaya Fantacy yang dianggap tidak menguntungkan daerah.
(Suara NTB/fit)
RUSAK - Salah satu drainase di Jalan Ade Irma Suryani, Monjok, rusak. Bahkan kerusakan ini hingga menyentuh badan jalan.
Sejumlah Drainase di Mataram Mulai Rusak Mataram (Suara NTB) Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Muhtar, SH, meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram proaktif memantau kondisi infrastruktur di lapangan. Permintaan ini menyusul sejumlah drainase di Mataram, ditemukan mulai rusak. Ditemui Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Selasa (26/2) kemarin, Muhtar mencontohkan, jika drainase yang rusak itu merupakan drainase yang baru dibangun, maka perbaikannya tentu menjadi kewajiban pihak kontraktor. ‘’Kalau misalnya belum sampai tiga bulan sudah rusak, ya kewajiban daripada kontraktor untuk memperbaiki itu,” terangnya. Sebaliknya, lanjut anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Mataram ini, kalau
drainase yang rusak itu merupakan drainase yang sudah lama, dia menggarisbawahi sistem pengawasan di Dinas PU yang perlu dibenahi. ‘’Sistem pelaksanaannya harus sesuai dengan tata ukuran pembangunan. Jangan asal-asalan saja,” ujarnya. Ia juga mengimbau kepada para kontraktor yang mendapat proyek fisik di lingkup Pemkot Mataram supaya tidak semata-mata mengejar keuntungan lantas mengabaikan kualitas. Meski demikian, hal ini pula tidak terlepas dari fungsi pengawasan dari Dinas PU. Ia khawatir, laporan-laporan yang disampaikan adalah laporan ABS (asal bapak senang, red). Untuk itu, Muhtar juga meminta Kepala Dinas PU, jangan hanya menerima laporan di atas meja. (fit)
Peringatan ini disampaikan sejumlah anggota DPRD Kota Mataram saat rapat kerja pengelolaan THLB (Taman Hiburan Loang Baloq) di ruang sidang DPRD Kota Mataram, Selasa (26/2). Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Zaini didampingi dua wakil ketua, dari pihak eksekutif diwakili oleh Sekda Kota Mataram bersama Sekretaris Bappeda Kota Mataram, Asisten III Setda Kota Mataram serta Kabag Hukum. Dalam kesempatan itu, anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, H. Wildan menyampaikan, Dewan mengapresiasi masuknya investor ke Mataram. Ia pun menyadari mencari investor memang sulit. ‘’Tapi bentuk syukur kita atas masuknya investor itu, bukan berarti investor itu segalagalanya dan dia (investor, red) berwenang atas segalanya,” terangnya. Banyak anggota Dewan yang tidak setuju jika royalti kepada Pemkot Mataram yang diberikan PT. Mas Murni Sejahtera (MMS) polanya sama seperti royalti Mataram Mall. Wildan menyarankan supaya tetap menggunakan pola persentase. Dengan cara ini, lanjut dia, kepentingan kedua belah pihak sudah terakomodir. Baik kepentingan Pemkot Mataram maupun kepentingan pihak ketiga. ‘’Persentase awal mungkin tidak terlalu tinggi. Intinya jangan sampai jatuh dua kali di lubang yang sama,” ujarnya mengingatkan. Senada dengan Wildan, Ket-
(Suara NTB/fit)
SAMPAIKAN PENDAPAT - Anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, H. Wildan, menyampaikan pendapatnya mengenai pengelolaan THLB dalam raker dengan eksekutif di ruang sidang DPRD Kota Mataram, Selasa (26/2). ua Komisi II, Nyayu Ernawati, S.Sos., juga menyarankan Pemkot Mataram dalam perjanjian pengelolaan THLB dengan pihak ketiga supaya mempertahankan pola persentase. Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini berharap, pengelolaan kekayaan daerah hendaknya bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Ketua Komisi I, Drs. HM. Husni Thamrin, MPd., yang juga setuju dengan pola persentase, dalam raker itu mempertanyakan soal Amdal dan sosialisasi pembangunan sejumlah sarana hiburan oleh pihak ketiga dimaksud. Sosialisasi harus dilakukan di depan. ‘’Karena sering pembangunan di Mataram ini, sosialisasinya di belakang,” sindirnya. Ketua DPRD Kota Mataram, HM. Zaini meminta kepada Sekda Kota Mataram supaya melakukan sosialisasi kembali terkait pengelolaan THLB. Sosialisasi tersebut,
selain melibatkan masyarakat juga DPRD Kota Mataram. Menanggapi hal tersebut, Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM., menuturkan, Pemkot Mataram sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar THLB. ‘’Sosialisasi sudah jalan, Amdal juga sudah selesai,” sebutnya. Terkait saran supaya menggunakan pola persentase, maka Pemkot Mataram juga harus ikut mengaudit penghasilan pihak ketiga. Hal yang demikian ini, lanjut Sekda yang kurang disukai pihak ketiga. Namun demikian, ia berjanji akan menyampaikan saran ini kepada Walikota. Soal permintaan sosialisasi dengan menyertakan Dewan, orang nomor satu di jajaran PNS ini juga mengiyakannya. Seperti diketahui, PT. EMS akan membangun sejumlah fasilitas di THLB, seperti mall dan hotel. (fit)
Pemprov NTB Berupaya Pertahankan Predikat WTP (Suara NTB/ nia)
TUNJUKKAN - I Gde Ketut Semada saat memegang stambuk, salah satu peninggalan sejarah zaman Belanda yang masih tersimpan hingga saat ini.
Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB terus berupaya mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diperoleh pada laporan keuangan tahun 2011 lalu. Upaya yang dilakukan dengan memperbaiki berbagai kelemahan-kelemahan terhadap tata kelola keuangan dan tata kelola aset. Dengan langkah tersebut, pemprov optimis dapat mempertahankan predikat WTP untuk laporan keuangan tahun 2012. Demikian disampaikan Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH, Selasa (26/2) mengenai tindak lanjut instruksi Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi sesuai
hasil rapat pimpinan beberapa waktu lalu. “Ada direktif dan arahan bapak gubernur kepada seluruh jajarannya, memberikan direktif bahwa kita harus mampu mempertahankan WTP dengan grade yang lebih tinggi lagi. Meski grade yang kemarin sudah cukup bagus. Upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian itu ada dua sisi terkait dengan tata kelola keuangan dan tata kelola aset,” terangnya. Terkait dengan tata kelola keuangan daerah, upaya yang dilakukan memastikan setiap penerimaan daerah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang ber-
laku. “Bahwa ada aturan dasar yang menjadi rujukan penerimaan kita itu, baik dalam wujud pajak, retribusi ataupun penerimaan lainnya harus ada aturan dasarnya. Tidak bisa kita hanya mengandalkan persepsi tetapi harus jelas aturan dasarnya. Sebab kalau tidak ada aturan dasar bisa tidak akomodatif penerimaan itu,” lanjut mantan Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Setda NTB ini. Setelah itu, harus dipastikan semua prosedur yang ditetapkan dipatuhi serta pembukuan atau administrasinya dipatuhi dan dipenuhi. “Ini yang ditata dan harus dipatuhi oleh seluruh jajaran
birokrasi,” tegasnya. Sementara itu, terkait dengan tata kelola aset sedikitnya tiga hal yang harus dilakukan, yakni pencatatan aset harus tertib. Selain itu, nilai dari aset pemerintah daerah harus benar-benar mencermnkan nilai dari aset itu sendiri. Untuk itu, Pemprov NTB bekerjasama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Mataram untuk melakukan penilaian terhadap nilai aset Pemprov NTB yang bernilai Rp 1. Tahapan yang dilakukan pihaknya, jika hasil penilaian itu sudah lengkap baru dipublikasikan. Termasuk, aset yang bisa dikerjasamakan dengan
pihak ketiga dan mana yang dikerjakan sendiri. ‘’Tapi penilaian itu harus tuntas dulu. Nah tahap inilah yang sekarang kita laksanakan, mudahan tadinya kita dinilai dari tahapan pencatatan tertib, sekarang sudah naik gradenya pada penilaian,” ujarnya. Tidak hanya itu, penghapusan aset milik daerah yang sudah rusak berat dengan persetujuan DPRD NTB beberapa waktu lalu juga merupakan salah satu upaya dalam tertib pencatatan. Dengan adanya persetujuan Dewan terhadap penghapusan itu, lanjut, memiliki kontribusi besar, jika pemerintah konsekuen menindaklanjuti rekomendasi BPK. (nas)
SUARA NTB Rabu, 27 Februari 2013
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 3
RKA Dinilai Ganjil
Dewan Minta BPK Serius Audit APBD KLU
Tanjung (Suara NTB) Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Lombok Utara mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serius memeriksa keuangan APBD KLU. Desakan itu dilontarkan menyusul adanya keganjilan dalam penyusunan RKA APBD eksekutif, serta indikasi persoalan lapangan terkait pelaksaan proyek lingkup SKPD. “Keganjilan ada, tapi tidak mungkin kita buka. Kalaupun ada temuan, kita kembalikan ke BPK. Di DPRD, fungsi kontrol/budgeting yang melekat pada kami sudah maksimal,” aku Wakil Ketua I DPRD KLU, Syarifudin, SH., kepada Suara NTB, Selasa (26/2). Diakui politisi muda Partai Gerindra ini, dirinya selalu kecewa dengan konsep penyusunan anggaran. Dari Rencana Kerja Anggaran (RKA) saja, pihak eksekutif sengaja mengulur waktu pengajuan di akhir waktu untuk menghindari sikap kritis Anggota Dewan (Banggar). Bahkan sebagian besar anggota dewan pun tidak menerima RKA APBD. Kontan saja, sebagian Banggar kelimpungan ketika disuguhi ratusan lembar RKA. Andaipun dibaca, dipastikan tak semua diteliti oleh Banggar. Hal ini pulalah yang membuat Syarifudin, lebih sering tidak membubuhkan tanda tangan pada persetujuan RKA tingkat Pimpinan Dewan. “Dari pada saya setengah-setengah, lebih baik tidak. Jelas saya tidak setuju, tetapi dengan catatan-catatan.
Memang ya, gaya eksekutif dari dulu seperti itu. Sengaja kita diberi waktu sedikit, kadang batas waktu hanya seminggu. Selama persetujuan APBD, saya hanya sekali tanda tangan, karena memang khawatir dengan angka yang disuguhkan,” paparnya menunjuk bundelan RKA. Wakil Ketua I DPRD KLU ini mengakui, andaipun LHP APBD menurut hasil pemeriksaan tidak ada masalah, baginya sah-sah saja. Namun ia lebih khawatir jika pemeriksaan APBD KLU dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat yang anti korupsi, semisal Indonesia Corruption Watch (ICW) atau Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi. Dirinya pun mendukung, jika pada gilirannya ICW, Somasi, dan LSM lain yang peduli terhadap anggaran, melakukan audit independen terhadap APBD KLU. Syarif menekankan, dirinya tak ingin tanda tangan sebagai langkah tegas atas ketidakpuasannya terhadap pengelolaan APBD dimulai dari penyusunan RKA. Bahkan keti-
ka dalam proses persetujuan pun, kediamannya sering disambangi tangan kanan eksekutif untuk meminta persetujuan tetapi tidak ia tanggapi. “Ada 3 sampai 4 kali suruhan eksekutif ke rumah minta tanda tangan tetapi saya tetap tidak mau. Saya bilang, Maaf, karena tidak hadir saat paripurna, maka saya tidak tanda tangan. Kalian boleh memperlakukan anggaran, tapi jangan libatkan saya,” tuturnya. Keganjilan dari RKA pun berimbas pada pelaksaan anggaran. Kata Syarif, hal ini dapat dilihat dari pelaksaan proyek sepanjang 2012. Tak disebutkan proyek terkait, namun dirinya meyakini dominan proyek di KLU dipermainkan. Dengan kondisi itulah, ia mendesak agar BPK betul-betul mengaudit pelaksanaan APBD khususnya proyek KLU yang diklaim kualitasnya bermasalah oleh gabungan DPRD. “Kita inginnya, eksekutif dan BPK terbuka ke semua pihak. Prestasi (penghargaan) tidak perlu dibuat-buat. Sebagai daerah baru, transparansi amat penting,” tutup Syarifudin. (ari)
Pilkada Jangan Jadi Ajang Taruhan
(Suara NTB/rus)
PILKADA Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang berbarengan dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tinggal menghitung hari. Menjelang pesta demokrasi tersebut, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lotim selaku penyelenggara diminta bisa mengeliminir potensi konflik. Demikian diingatkan
H. Usman Muhsan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lotim, H. Usman Muhsan di dalam sebuah acara sarasehan bertajuk Antisipasi Kerawanan dan Ancaman Konflik Menuju Pilkada Damai di Kabupaten Lotim, Selong (26/2) kemarin. Dikemukakan Sekda, keberadaan daftar pemilih harus benar-benar dipastikan validasi datanya. Kemungkinan yang belum terdaftar sebagai pemilih supaya segera didaftarkan. Pasalnya, soal daftar pemilih ini dipandang paling penting dalam pelaksanaan Pilkada. Menurut Sekda, adanya golongan putih (golput) yakni kelompok yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada menjadi salah satu titik rawan yang harus diantisipasi. Menurutnya, tidak elok golput tersebut. Meski diakui, golput merupakan salah satu hak dalam berdemokrasi. Namun, langkah itu
dipandang kurang baik. “Alangkah tidak eloknya golput itu,” ucapnya. Terkadang, calon-calon yang tidak terpilih pascapemilihan melakukan hal-hal lebih lanjut. Sebab, yang tampil sebagai pihak yang terpilih tentu cuma satu. Usman meyakini, pasangan calon tidak mempersoalkan kekalahan. Namun, para pendukung dan tim sukses yang dinilai terkadang belum menerima kekalahan. “Yang agresif itu biasanya pendukung-pendukung itu,” paparnya. Hal lainnya yang perlu diantisipasi dan perlu dieliminir adalah, praktik taruhan pada pesta demokrasi. Dikemukakan, pada saat pemilihan kepala desa (Kades), praktik taruhan malah terjadi. Hal itu membuat pelaksanaan Pilkades di sejumlah tempat acapkali bermasalah. Harapan Sekda, pada Pilkada mendatang ini tidak terjadi praktik taruhan tersebut. (rus)
(Suara NTB/rus)
ROBOH - Akibat angin kencang yang melanda Lotim beberapa hari terakhir membuat sejumlah bangunan roboh. Seperti dalam gambar, tempat parkir mobil Kapolres Lotim roboh diterjang angin kencang.
Angin Kencang, Ratusan Rumah di Lotim Rusak Selong (Suara NTB) Akibat angin kencang yang menerjang di Lombok Timur (Lotim) terdapat ratusan rumah rusak. Masing-masing di wilayah Kecamatan Swela sebanyak 48 unit, Kecamatan Wanasaba 17 unit, Kecamatan Labuhan Haji sebanyak 151 unit, Kecamatan Sakra Timur 26 unit, Kecamatan Terara 20 unit dan Kecamatan Sikur sebanyak 13 unit. Sedangkan empat pohon tumbang di Kecamatan Wanasaba dan satu di Pringgabaya. Demikian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, H. Abdul Hakim. Menjawab Suara NTB via ponsel, ia mengakui beberapa hari terakhir angin kencang melanda sejumlah tempat di Kabupaten Lotim. Selain itu, ada ancaman bencana pohon tumbang dan banjir kala ujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir mengharuskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim tingkatkan kesiapsiagaan. Kepala Pelaksana BPBD Lotim yang belum lama menjabat ini menerangkan saat ini pihaknya tengah mempersiapan petugas piket jagajaga kemungkinan buruk bencana.
“Kita tingkatkan kesiagaan dan seluruh fasilitas kita siapkan termasuk logistik,” jawabnya. Urusan Logistik katanya berkoordinasi terus dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (STT) Lotim. Melalui STT diketahui, setelah mengetahui adanya bencana Pemkab Lotim siap untuk mendistribusikan bantuan langsung. Kabupaten Lotim disampaikan merupakan daerah yang rawan bencana. Pernah bahkan disebut sebagai etalase bencana. Dimana, beragam bentuk bencana mengancam Lotim. Selain angin kencang dan puting beliung, ancaman banjir bandang, tanah longsor dan lainnya juga mengancam daerah yang dihuni 1,2 juta jiwa penduduk tersebut. Adapun daerah yang rawan bencana berdasarkan hasil identifikasi BPBD Lotim, titik-titik rawan bencana antara lain di daerah Kecamatan Sembalun. Yakni ancaman banjir bandang dan tanah longsor. Hal serupa di wilayah kecamatan Sambelia. Wilayah kecamatan lainnya yang kerap terjadi bencana kata Abdul Hakim adalah kecamatan Wanasaba, Kecamatan Labuhan Haji dan kecamatan
Sakra. Kecamatan lainnya juga ditafsirkan tidak luput dari serangan bencana. Dalam sistem penanganan korban bencana, sambung pengganti Saeful Bahri dan belum lama menjabat ini, pihaknya akan melakukan identifikasi para korban terlebih dulu. “Selanjutnya kami berikan bantuan logistik,” imbuhnya. Angin Kencang Angin kencang yang terjadi sebagian besar wilayah Lotim membuat banyak pohon dan bangunan yang terancam roboh. Menyangkut keberadaan pohon, Kepala Kantor Kebersihan dan Tata Kota, H. M. Said Ildan saat dikonfirmasi secara terpisah menyampaikan saat ini pihaknya terus berusaha memangkas pohon yang dikhawatirkan mudah tumbang dan patah. Diterangkan, sejatinya soal pohon-pohon khususnya di depan kantor SKPD masing-masing menjadi tugas pimpinan SKPD bersangkutan. Said pun berteriak soal sikap SKPD yang dinilai banyak yang kurang peduli terhadap keselamatan. “Kalau kami sudah berkeliling hingga labuhan Lombok,” demikian ucapnya. (rus)
Sertifikasi Puluhan Guru Kemenag Lotim Tidak Bisa Terbayar Selong (Suara NTB) Sedikitnya 50 guru negeri dan swasta yang sudah lulus sertifikasi di lingkup Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Timur (Lotim) dinyatakan belum memiliki Nomor Register Guru (NRG). Akibatnya, puluhan guru tersebut tidak bisa menikmati tunjangan sertifikasi yang besarannya satu kali gaji pokok itu. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lotim melalui Kepala Seksi (Kasi) Mapenda Kemenag Lotim Saifun Nasri. Menjawab wartawan di Selong, Selasa (26/2) kemarin, ia menyatakan uang untuk membayar tunjangan seritikasi tersebut sudah ada. Namun, pihak Kemenag Lotim tidak mau ambil risiko dengan membayar. Pasalnya, NRG tersebut merupakan syarat yang diharuskan.
Salah Perencanaan Selanjutnya, ada 104 guru PNS lingkup Kemenag Lotim yang sempat tertunda pembayaran tunjangan seritikasinya. Yakni guru yang lulus sertifikasi tahun 2011. Akibat adanya kesalahan dalam perencanaan membuat ratusan guru sertifikasi itu tidak bisa tuntas pemberian tunjangan sertifikasinya pada tahun 2012 lalu. Terhadap ratusan guru tersebut, jajaran Kemenag Lotim memastikan pada Maret 2013 ini, semua sudah bisa dibayarkan. Ia menjelaskan, sebenarnya tunjangan seritikasi guru bukan tidak terbayar. Melainkan, tidak lengkap pembayarannya. Hal itu karena dana yang masuk Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) Kemenag Lotim untuk membayar tunjangan seritikasi ini kurang. “Kurang pembayarannya itu ada yang 2 sampai 10 bulan saja,” ucapnya. Kekurangan akibat salah perencanaan itu terjadi bukan tanpa ala-
san. “Bukan jumlah uangnya yang kurang, tapi alokasi anggarannya yang kurang. Pada guru non PNS justru lebih pembayarannya, sedangkan yang di PNS kurang,” jelasnya. Ada upaya dari Kemenag untuk menarik pembayaran dari non PNS tersebut ke bagian PNS. Namun, aturan katanya tidak membenarkan sehingga terpaksa dana dikembalikan ke kas negara. Selain itu, hitungan gaji pokok rata-rata Rp 3 juta perbulan juga salah dicantumkan. Sebelumnya, H. Saeful, salah satu guru madrasah di Pringgabaya kepada Suara NTB menuturkan ia mencurigai ada permainan di lingkup Kemenag terkait banyaknya tunjangan sertifikasi yang belum dibayar. Pasalnya, ia bersama puluhan guru lainnya sebenarnya sudah memenuhi syarat tentang pembayaran tunjangan sertifikasi. (rus)
Saat Libur Melaut
Nelayan Beralih Mencari Batu Apung Musim penghujan umumnya menyulitkan para nelayan melaut, mencari ikan. Bergantung pada aktivitas satusatunya itu pun mustahil, sebab tuntutan kebutuhan ekonomi harus dipenuhi setiap harinya. Bagi sebagian nelayan, mencari batu apung menjadi alternatif utama. BELASAN warga Dusun Luk, Desa Rempek, dengan terpaksa berbaur ombak pantai setempat. Keruh air laut tak menyurutkan pencarian batu apung yang tenggelam di dasar pantai. Satu per satu batu apung dimasukkan ke keranjang, diangkut ke tepi untuk dikarungkan. Batu apung yang dicari warga merupakan galian C yang terseret air hujan dari perbukitan sekitar. Pencarian di tengah deburan ombak itu cukup menutup defisit penghasilan para nelayan. “Sehari kadang dapat sampai 15 karung. Sekarungnya dibeli seharga Rp 3 ribu. Hasilnya lumayan dari pada tidak melaut,” kata Kasrin, Selasa (26/2) siang. Diakuinya, ia dan beberapa warga nelayan lain terpaksa beralih. Profesi menjadi pencari batu apung dilakoni warga seminggu belakangan. Maklum saja, musim hujan ditambah cuaca buruk tak men-
(Suara NTB/ari)
CARI BATU APUNG - Warga mencari batu apung. Kegiatan ini dilakoni untuk mengganti aktivitas melaut yang terpaksa absen akibat cuaca yang kurang bersahabat. dukung aktifitas warga. Tak ada pendapatan harian menyebabkan nelayan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Para warga nelayan bersikap spekulatif mencari batu apung. Butuh sedikit keberanian di tengah deburan ombak. Sebab mengandalkan pencarian di tepian, hasilnya tentu tak akan banyak. Nelayan pun sekilas ke tengah, setengah badannya terendam air. “Keadaan terpaksa, kadang sampai terseret arus saking derasnya. Kalau sudah cuaca begini,
kami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penghasilan sehari saja kadang cukup untuk dimakan sehari saja bersama anak dan istri,” sambungnya. Warga lainnya, mengakui cuaca buruk berlangsung hingga beberapa pekan ke depan. Secara otomatis, warga kian kesulitan melaut. Situasi ini diklaim dialami oleh seluruh warga yang menggantungkan hidup dari menangkap ikan. “Kami harap pemerintah tanggap menyikapi kesulitan ekonomi kami akibat cuaca ini,” harapnya. (ari)
SUARA NTB Rabu, 27 Februari 2013
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
Padi Diserang Hama
Ratusan Hektar Jagung di Labangka Terancam Puso
(Suara NTB/use)
DIJAGA KETAT – Aparat Brimob bersenjata lengkap, selain di halaman PN Raba Bima, juga berdiri siaga di dalam ruang sidang saat majelis hakim membacakan vonis terhadap terdakwa kasus pembunuhan berencana, Selasa (26/2).
Sidang Kasus Pembunuhan di Bima Dijaga Brimob Kota Bima (Suara NTB) Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Raba Bima akhirnya menjatuhkan vonis kepada tiga terdakwa kasus pembunuhan terhadap Sahlan (51) warga Desa Monta Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Selasa (26/2). Para terdakwa divonis di atas tuntutan jaksa, masing-masing dua terdakwa divonis 14 tahun dan satu lainnya 16 tahun pidana penjara. Jalannya sidang ketiga terdakwa ini berlangsung di bawah pengawalan ketat aparat Polres Bima Kota dan Brimob Sub Detasemen A Bima dengan bersenjata lengkap. Sejak sidang perdana, suasana memang dipenuhi oleh keluarga dan warga asal korban yang hendak mengikuti jalannya sidang. Sehingga pada sidang pembacaan vonis, aparat memberikan penjagaan ekstra ketat. Penjagaan oleh sekitar seratus aparat Polres Bima Kota dan aparat, kemarin, sudah terlihat sejak pagi. Masing-masing aparat ini melakukan penjagaan di halaman pengadilan terutama di bagian dalam. Setiap pengunjung yang masuk diseleksi guna mengantisipasi pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi. Bahkan di luar areal gedung pengadilan, satu kendaraan taktis (rantis) barracuda dan kendaraan water cannon disiagakan. Namun bagi keluarga dan warga asal korban diizinkan masuk untuk mendengar vonis majelis hakim yang diketuai Mas’ud, SH. MH. Penjagaan ekstra ketat terlihat dalam ruang sidang di mana dalam ruangan ini juga dikawal aparat Brimob bersenjata lengkap. Dalam pembacaan vonisnya, majelis hakim akhirnya menjatuhkan vonis bersalah karena terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap ketiga terdakwa masing-masing Siti Hajar sebagai terdakwa satu dengan putusan 14 tahun penjara. Begitu juga dengan Muslimin A Latif selaku terdakwa dua. Sementara Aqsa yang merupakan otak pembunuhan divonis lebih berat yakni 16 tahun pidana kurungan. Vonis ini lebih tinggi satu tahun dari tuntutan jaksa. Sementara pihak keluarga yang antusias mendengar pembacaan amar putusan terlihat senang dan puas meski sempat diwarnai teriakan-teriakan. Lantaran senangnya, anak dan adik ketiga korban langsung menyalami majelis hakim begitu sidang ditutup. Peristiwa pembunuhan terhadap korban terjadi pada 15 September 2012. Saat itu Aqsa meminta bantuan Muslimin dan Sahrul untuk menghabisi korban karena dendam pribadi. Aqsa merasa cemburu lantaran korban diduga berselingkuh dengan istrinya. Kedua orang ini pun diminta untuk menghubungi korban dan mengajak korban bersama dua orang saksi lainnya ke Desa Tente Kecamatan Woha dengan alasan hendak menagih harga rumput laut. Sementara Sahrul sudah menunggu di Kantor UPTD pertanian Monta. Memasuki pukul 2.03 WITA, rombongan ini kembali ke Kecamatan Monta. Sesampainya di Kantor UPTD, pelaku menghabisi korban dengan membacok tangan kanan korban. Lantaran luka cukup parah yang dialami, korban akhirnya tewas ditempat. Salah seorang adik korban, Hasna M Amin yang ditemui mengaku puas atas vonis yang dijatuhkan majelis hakim. Tadinya dia dan warga lainnya berharap majelis menjatuhkan vonis antara 11 dan 12 tahun. “Tapi pak hakim yang terhormat menjatuhkan vonis 16 tahun,” ujarnya. Dijelaskannya, pihaknya merasa sakit hati atas perbuatan para pelaku yang kini menjadi terpidana yang menghabisi kakaknya lantaran cemburu buta. Kapolres Bima Kota AKBP Kumbul KS SIK yang dikonfirmasi membenarkan adanya pengamanan ekstra ketat yang diberikan pihaknya. Pengamanan ekstra ketat ini untuk mengantisipasi jalannya persidangan kasus tersebut, sebab sejak awal selalu dipadati oleh keluarga dan warga. “Kita antisipasi saja,” terangnya. (use)
Polisi Tangkap Pengguna Narkoba Taliwang (Suara NTB) Jajaran Polres Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berhasil menangkap dua orang pengguna narkoba jenis Sabu di wilayah hukumnya. Penangkapan tersebut terjadi Sabtu malam pekan lalu di dua lokasi terpisah di dalam kecamatan Taliwang. Kapolres KSB melalui Kabag Humas Ipda Hofni Nepa Bureni kepada wartawan, Selasa (26/2) mengatakan, dua tersangka yang berhasil dibekuk itu masing-masing atas nama Nasrullah warga Lingkungan Kuang kelurahan Kuang dan Agam warga RT/08 RW/03 Lingkungan Sampir B kelurahan Sampir. “Keduanya ditangkap di rumah masing-masing,” jelasnya. Awal mula penangkapan kedua pemakai barang haram tersebut berdasarkan laporan masyarakat. Menurut Hofni, tersangka pertama yang ditangkap adalah Nasrullah, baru kemudian dari hasil pengembangan aparat memperoleh informasi terkait keberadaan Agam. “Mereka selain pemakai, juga sekaligus merangkap pengedar di wilayah KSB ini. Dan keduanya tertangkap tangan di rumah mereka masing-masing saat sedang memakai barang haram itu di malam yang sama,” cetusnya. Dari tangan keduanya polisi pun berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya empat poket sabu dengan total seberat 0,10 gram, 1 buah bong (alat hisap) rakitan, tabung kaca berisi jarum suntik, uang tunai Rp 200 ribu, dua HP merek Samsung dan satu unit sepeda motor dengan nomor polisi EA 3872 HA. “Semua barang bukti sudah kita amankan, berikut kedua tersangka sudah kami tahan,” timpal Hofni. Saat ini kasus kedua tersangka masih terus dikembangkan. Dikatakan Hofni hal ini dilakukan untuk terus melacak jaringan pengedar barang perusak moral tersebut di wilayah KSB. “Kami menganggap mereka ini hanya bagian dari jaringan yang lebih besar. Jadi kami terus melakukan pengembangan dari penangkapan mereka berdua,” tandasnya sembari menambahkan jika keduanya telah ditangani penyidik dan tengah dilengkapi datanya sebelum diserahkan ke kejaksaan untuk diadili. Baik Nasrullah maupun Agam terbukti melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dalam aturan ini setidaknya ada tiga pasal yang mampu menyeret keduanya, di antaranya pasal 112, 114 dan 116 dengan jerat hukuman maksimal 20 tahun penjara dan minimal lima tahun penjara jika terbukti. “Dan mereka kemungkinan besar tidak bisa mengelak karena selain telah banyak informasi bahwa keduanya sebagai pengedar dan pemakai, mereka juga tertangkap tangan saat penggerebekan pada Sabtu malam itu,” urai Hofni. (bug)
Sumbawa Besar (Suara NTB) Dalam bulan Februari ini, ratusan hektar jagung di kecamatan Labangka, terancam puso. Sementara ratusan hektar padi yang menyebar di sejumlah kecamatan di Sumbawa terserang berbagai hama penyakit. Data yang dihimpun Suara NTB, Selasa (26/2) di Dinas Pertanian Sumbawa, tercatat tanaman jagung pada empat desa di kecamatan penghasil utama jagung Sumbawa, Labangka, terancam puso. Yakni, 35 hektar di desa Labangka, 51 hektar di desa Sekokat, 55 hektar di desa Sukamaju dan 5 hektar di desa Jaya Makmur. Bahkan ada total 51 hektar di antaranya telah dipastikan puso. Belum termasuk jagung yang rusak akibat terjangan angin dalam seminggu terakhir yang kini masih
dalam pendataan. “Petugas POPT PHP Dinas Pertanian sedang turun ke lapangan. Mengamati kondisi yang terjadi termasuk dampak dari perubahan iklim,” terang Kasi Pemeliharaan Tanaman Distan Sumbawa, Usman S.P. Terjadinya ancaman puso, bisa diakibatkan oleh cuaca yang tidak menentu. Cuaca panas berkepanjangan awal Februari yang menyebabkan jagung kekeringan air. Masuk minggu ketiga diselingi lagi dengan hujan lebat disertai dengan angin kencang.
Sementara terkait padi, ratusan hektar areal padi di beberapa kecamatan diserang hama penyakit. Meski sebagian besar sudah ditangani, namun tetap saja serangan hama ini mengkhawatirkan petani. Serangan hama pada kurun waktu 1-15 Februari, yakni penyakit padi merah (blas) pada lahan seluas 50 hektar di delapan kecamatan. Sudah dikendalikan 46 hektar dan tersisa empat hektar. Besar kemungkinan penyakit ini akan bertambah areal serangannya mengingat kondisi
cuaca saat ini yang tidak menentu. Kemudian, penyakit kresek, pada lahan 79,5 hektar menyebar di sembilan kecamatan. Dianggap sembuh 58,2 hektar dan kini tersisa 21 hektar yang masih ditangani. Selanjutnya, penyakit tungro yang menyerang 24 hektar di tiga kecamatan (Unter Iwis, Empang dan Tarano) yang masih bisa diselamatkan. Terjadinya serangan hama berbagai penyakit tersebut, karena varietas padi yang ditanam di lapangan berupa Ciherang rentan terserang penyakit. Jenis varietas ini memang gemar ditanami petani. Selain rasanya yang enak, produksinya juga melimpah yang dipanen dalam umur 110 hari. “Makanya kami himbau
masyarakat untuk menanam padi varietas lain, agar tahan terhadap penyakit,” demikian saran Usman. Camat Labangka, Hartono, yang dikonfirmasi terpisah, membenarkan adanya puso tanaman jagung pada lahan seluas 51 hektar di wilayahnya, akibat kekeringan di awal Februari. Kini tanaman jagung yang rusak telah diganti dan ditanami kembali dengan palawija lain, seperti kedelai dan kacang tanah. Sedangkan, kerusakan jagung akibat terjangan angin putting beliung semalam yang lalu, masih sedang dilakukan pendataan. “Masih didata, berapa luasan jagung yang rusak akibat puting beliung,” tandasnya via seluler. (arn)
Video Mesum Diduga Oknum Anggota Polres Bima Beredar
(Suara NTB/ula)
KUALITAS RENDAH - Warga Mangge Asi memperlihatkan kayu jenis kapuk yang dibawa untuk perbaikan rumah kumuh. Kualitas kayu yang rendah dan perbedaan harga bahan bangunan membuat warga penerima bantuan mempersoalkannya, Selasa (26/2).
Penerima Bantuan Rumah Kumuh Pertanyakan Kualitas Bahan Dompu (Suara NTB) Perubahan pola pencairan tahap kedua bantuan rumah kumuh dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dari dibelanjakan langsung warga penerima bantuan ke rekening toko menuai gejolak. Giliran warga Mangge Asi yang mempersoalkan, terlebih harga bahan bangunan diduga dimark up, kualitas kayu jenis kapuk dan adanya dugaan ketidaktransparanannya pendamping. Selain itu, warga juga menuntut agar uang sebagian digunakan untuk biaya tukang. Hasan Yusuf, Ketua LPM Desa Mangge Asi saat pertemuan dengan tim pendamping masyarakat (TPM) di kantor Desa, Selasa (26/2) mempertanyakan pola pencairan bantuan rumah kumuh tahap kedua. Karena pada pencairan tahap ini, warga penerima bantuan tidak lagi menerima secara tunai dana bantuan sebesar Rp 3 juta per rumah sasaran. Tapi uang tersebut dialihkan ke rekening toko yang akan menyalurkan bahan bangunan bagi warga penerima bantuan rumah kumuh. “Bahan bangunan yang didistribusikan sama antara warga satu dengan yang lain. Padahal kebutuhan antara warga satu dengan yang lain berbeda untuk memperbaiki rumahnya,” katanya. Yusuf juga mempertanyakan perbedaan harga di pasaran dengan harga yang dicantumkan TPM. Untuk seng dialokasikan Rp 42 juta/lembar
dari harga sebenarnya Rp 36 ribu, semen dialokasikan Rp 69 ribu/zak, dan kayu yang diberikan ke masyarakat justru jenis kayu kapuk dari dijanjikan kayu kelas dua. “Kalau disebut siap diganti bila tidak sesuai keinginan masyarakat, tapi justru kayu ukuran 12 x 6 yang diterima warga jenis kayu kapuk pada tahap pertama. Ketika diminta untuk diganti, tapi sampai sekarang tidak juga diganti,” katanya. Penerima bantuan rumah kumuh di Desa Mangge Asi sebanyak 126 unit. Pencairan tahap kedua oleh TPM membelikan batu bata Rp.500 ribu/ seribu biji, Rp.100 ribu/kubik, seng Rp.42 ribu/lembar, kayu ukuran 3 x 4 seharga Rp.15 ribu/batang, kayu Rp.5x7 seharga Rp.35 ribu/batang, kayu 4 x 6 seharga Rp.30 ribu/batang, dan kayu ukuran 6 x 12 seharga Rp.65 ribu/batang. Puluhan warga Mangge Asi ini diterima langsung oleh tim pendamping masyarakat yang difasilitasi oleh pihak Desa. Di antaranya Kisman Pangeran, ST, Agus dan Adirman. Agus kepada warga mengatakan, perubahan pola pencairan tahap kedua ini sesuai surat edaran dari Kemenpera RI karena ada kekhawatiran uang bantuan tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk memperbaiki rumah, sehingga uang tersebut diarahkan ke rekening toko. “Tapi dari Rp.3 juta yang cair, direncanakan untuk pembelian bahan
sampai Rp.2 juta. Sisanya Rp.400 ribu kita sisihkan untuk tukang dan Rp.600 ribu akan dikembalikan ke warga, tapi setelah 100 persen rumah rampung,” katanya. Terkait perbedaan harga dalam RAB dan harga pasaran bahan bangunan, Agus mengatakan, itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga barang di tengah tingginya permintaan barang. Namun kelebihan harga ini akan dikembalikan ke warga penerima bantuan. Begitu juga dengan kayu yang tidak sesuai kualitas, hasil kesepakatan dengan penjual kayu bisa dikembalikan. “Untuk kayu yang tidak sesuai kualitas bisa dikembalikan, karena itu sesuai kesepakatan dengan penjualnya. Kayu yang disepakati merupakan kayu kelas 2,” ungkap Adirman. Penjelasan TPM ini tidak bisa diterima warga penerima bantuan. Mereka menuntut agar uang tunai untuk ongkos tukang segera dicairkan dan kelebihan harga barang juga dikembalikan ke warga. Tuntutan warga ini membuat suasana di Kantor Desa Mangge Asi menjadi gaduh dan bahkan beberapa warga membawa kayu kapuk yang diadakan melalui fasilitasi TPM. Suasana bias tenang dan warga bias menerima setelah Ir. A Muis penanggungjawab program di Bappeda Dompu turun bersama 3 orang staf ahli Bupati Dompu ke Kantor Desa Mangge Asi. (ula)
Kapolres KSB Minta Kontrol Masyarakat Ditingkatkan Taliwang (Suara NTB) Penangkapan dua tersangka pemakai dan pengedar narkoba jenis Sabu pekan lalu, menambah daftar kasus psikotropika di wilayah hukum Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Hal ini sekali lagi membuktikan jika pemakian dan peredaraan barang-barang barang haram itu di KSB bisa dibilang bukan hal baru lagi. Melihat kondisi tersebut Kapolres KSB Muhammad Suryo Saputro, S.IK pun tak menampiknya. Menurut dia, kasus peredaran narkoba di manapun layaknya gunung es, terlihat di permukaan kecil, namun pada hakikatnya telah meluas tanpa disadari. “Secara nasional kasus peredar-
an narkoba di negeri kita ini memang terus meningkat,” terangnya saat ditemui wartawan, Selasa (26/2). Dengan kondisi tersebut, untuk memberantasnya kata Kapolres tak hanya diperlukan kaki dan tangan aparatur hukum semata. Namun secara lebih luas, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan terutama dalam mengontrol lingkungan masing-masing dari peredaran berbagai jenis barang-barang narkotika. “Kami tidak bisa memberantasnya sendiri. Makanya kami minta peran serta aktif masyarakat juga. Minimal melakukan kontrol di lingkungannya masing-masing dari tingkat terkecil di dalam rumahnya,” katanya.
Pihak kepolisian sendiri, kata Kapolres, dalam menekan peredaran dan penggunaan barang-barang haram tersebut telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya menjalin kerjasama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) serta melakukan berbagai tindakan dalam rangka memutus jaringan peredarannya. “Penangkapan yang kita lakukan seperti pekan lalu itu adalah salah satu kegiatan kami. Tapi saya kira itu belum cukup. Kita perlu gerakan besar dan membutuhkan seluruh elemen masyarakat jika kita ingin berhasil menghilangkan pengaruh narkoba pada generasi kita di KSB ini,” pungkas Suryo. (bug)
Kota Bima (Suara NTB) Sejak tiga hari lalu, warga Kota Bima diresahkan oleh beredarnya video mesum yang diduga diperankan oleh oknum anggota Polres Bima. Video berdurasi 7 menit 54 detik ini diduga sengaja diedarkan oleh sang oknum lantaran tak terima ditinggalkan sang pacar. Saat ini aparat Polres Bima Kota tengah melakukan penyelidikan guna memastikan kebenaran video dimaksud. Namun informasi terkait lokasi perekaman video ini masih simpang siur. Ada yang menyebutkan di kelurahan Jati Baru Kecamatan Asakota dan ada yang menyebutkan di sekitar asrama Polri di sekitar Mapolres Bima. Salah seorang warga yang ditemui di Kelurahan Jatibaru membenarkan adanya isu video beredar di Kelurahan setempat. Bahkan kabarnya direkam di Kelurahan setempat. Namun dia dan warga lainnya belum berani memastikan lantaran belum melihat langsung videonya. “Kita juga belum nonton videonya,” ujar salah seorang warga yang tak ingin namannya dikorankan. Diakuinya, tak ada warga yang berani menyimpan video dimaksud lantaran sejak tiga hari lalu warga sering didatangi oleh anggota Intelkam yang hendak mencari tahu terkait kebenaran video dimaksud. Sementara sumber lain menyebutkan, video tersebut direkam di asrama sekitar Mapolres Bima. Oknum tersebut berinisial MR asal Kabupaten
Sumbawa sementara pemeran perempuan berinisial Rr asal Kelurahan Sonco Lela. keduanya memang memiliki hubungan asmara dan sengaja merekam sendiri adegan tak senonoh dimaksud. Hanya saja, belakangan setelah pembuatan video dimaksud Rr meninggalkan MR. Lantaran sakit hati, MR juga diduga menyebarkan sendiri video dimaksud. “Tapi sekarang sudah kembali, bahkan kabarnya (kemarin, red) keduanya melangsungkan akan nikah,” tutur sumber yang juga tak ingin namannya dikorankan. Kapolres Bima Kota AKBP Kumbul KS SIK yang dikonfirmasi terkait beredarnya video tersebut mengakui memang mendapat semua informasi tersebut. Hanya saja saat ini, masih dilakukan pengecekan. Dirinya memerintahkan anggotannya ke lapangan tempat isu tersebut beredar untuk melakukan pengecekan. “Saya memang sudah mendapat informasi tadi malam, kita cek untuk menyelidiki pelaku,” tandasnya. Sehingga hingga kini pihaknya belum mengetahui kebenaran pemeran dalam video tersebut adalah anggota Kepolisian. “Yang jelas ini bukan anggota saya,” ujarnya lagi menjawab wartawan. Sementara, video yang beredar tersebut dilakukan di atas spring bed dalam sebuah kamar tidur. Terlihat pemeran lelaki memang berambut cepak dan berbadan tegap. Dalam video tersebut kedua insan ini terlihat vulgar dan tanpa ditutupi sehelai kain pun. (use)
Tertangkap Tangan Curi Laptop
Pemuda Babak Belur Dihajar Warga Kota Bima (Suara NTB) Nasib apes menimpa AY (25) warga desa Ngali, kecamatan Bolo, kabupaten Bima. Niat hati hendak mengambil laptop dan telepon genggam milik salah seorang warga di lingkungan Tolo Bali, kelurahan Sarae, kecamatan Raba, Kota Bima namun justru kepalanya bocor dihantam benda tumpul. Alhasil ia kemudian harus menginap di RSUD Bima guna mendapat pengobatan dan masih dirawat hingga Selasa (26/2). Peristiwa nahas yang dialami AY bermula ketika ia menyatroni rumah salah seorang warga di TKP, Selasa (26/ 2) dini hari. Setelah sebelumnya ia mengintai, pelaku pun nekad masuk ke rumah korban. Setelah di dalam, korban akhirnya mengambil sebuah laptop warna merah dan dua buah handphone. Rupanya,
gerak gerik pelaku ini disadari oleh pemilik rumah. Sehingga begitu hendak keluar, korban pun berteriak ‘maling’ sehingga warga berdatangan. Warga yang merasa geram atas tindakan pelaku akhirnya menghakimi sehingga korban mengalami bocor di bagian kepala. “Untungnya anggota kami langsung ke TKP begitu diinformasikan. Jadi, dia selamat,” ujar Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, SIK, SH yang dikonfirmasi, Selasa. Begitu diamankan, pelaku langsung dibawa ke RSUD Bima guna mendapat pengobatan atas luka bocor di dahi. Lantaran masih pingsan, pelaku belum bisa dimintai keterangan. Hanya saja, pihaknya sudah mengamankan barang bukti satu buah laptop dan dua buah handphone yang sempat dibawa. Kasus ini ditangani oleh Polsek Rasa NaE Barat. (use)
(Suara NTB/use)
TERBARING – Tersangka pencuri laptop terbaring di sal perawatan RSUD Bima setelah babak belur dihajar massa.
RAGAM
SUARA NTB Rabu, 27 Februari 2013
Zakat dan Investasi Dari Hal. 1 ‘’Zakat bukan sekadar upaya pengendalian atas keberadaan harta masyarakat. Tetapi bagaimana mendorong agar harta-harta yang menumpuk tersebut, didorong menuju aktivitas investasi,” ujarnya di Mataram, Selasa (26/2). Dalam mengelola zakat, tidak hanya terbatas mengumpulkan kemudian mendistribusikan begitu saja. Beberapa lembaga yang bertanggung jawab atas zakat, diharapkan untuk melakukan perannya secara maksimal. Kemudian, zakat-zakat yang terkumpul tersebut, tidak hanya diarahkan kepada hal-hal yang tidak bernilai investasi. ‘’Kita dorong untuk menyalurkan zakat ini pada kegiatan investasi. Berapa banyak lembaga yang mengumpulkan dan menyalurkan zakat di NTB, agar diawasi langsung oleh pemda, supaya tidak dobel pembagiannya,” katanya. Bambang mencontohkan, zakat yang disalurkan Bazda kepada orang miskin, tidak kemudian diikuti oleh yang lainnya, misal Rumah Zakat, maupun Dasi NTB kepada orang
yang telah diberikan tersebut. Tentu diarahkan kepada orang lain yang berhak mendapatkan dan belum memperoleh pembagian sebelumnya. ‘’Harapan kita terjadi pemerataan dalam hal peningkatan daya beli,” harapnya. Ditegaskan bahwa sebuah sistem perekonomian syariah, adalah mendorong adanya aliran investasi (melalui pemaksimalan fungsi zakat), secara optimal (tidak menyentuh ranah riba), yang bersifat produktif (tidak mengedepankan sistem judi). ‘’Ini adalah tugas kita bersama untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, bukan hanya BI dan pemerintah daerah,” katanya. Oleh karenanya, tidak menutup kemungkinan, ke depan perbankan yang ada akan lebih diarahkan pada sistem syariah, dengan mengedepan atas keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama. Terlebih di NTB sendiri, terdapat beberapa kantor cabang perbankan, sudah mulai menerapkan sistem Islam ini. (bul)
Satu Tewas, Ratusan Rumah Rusak Dari Hal. 1 Akibat angin kencang itu, seorang warga Desa Kerampi, Bima bernama Abdullah tewas seketika akibat tertimpa pohon tumbang. Berdasarkan data Pemkab Bima melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), total jumlah rumah yang rusak sebanyak 71 unit khusus di Kecamatan Langgudu. Data ini belum final karena masih ada kepala desa yang belum melaporkan kerusakan yang terjadi di desanya. ‘’Kita data melalui telepon. Sebagian lagi belum diketahui karena sinyalnya kurang bagus,’’ kata Suherman SH yang dikonfirmasi Selasa (26/2). Namun kerusakan yang paling parah terjadi di Desa Sarae Ruma. Di desa ini lima unit rumah rusak dan rata dengan tanah. Kemudian di Desa Laju, tercatat 20 rumah rusak sedang dan parah. Di Desa Doro O’o tercatat lima rumah rusak. Di Desa Karampi tercatat 18 rumah rusak. Terakhir di Desa Waduruka sedikitnya 13 unit rumah rusak. ‘’Bahkan di dua desa terakhir itu masing-masing empat unit rumah rata dengan tanah,’’ sebutnya, seraya menambahkan bahwa Pemkab Bima melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial sudah memberikan bantuan tanggap darurat kepada warga yang menjadi korban.
Ratusan Rumah Rusak Sementara itu, tiga dusun masing-masing Dusun Plawok Selatan, Dusun Karang Bedil Timur dan Karang Bedil Selatan, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Lobar, Selasa (26/2) sekitar pukul 15.30 Wita diterjang puting beliung. Disebutkan Kepala Bidang Banjamsos Disosdukcapil NTB, H.Ruslan Abdul Gani, SH.MH kepada Suara NTB, Selasa (26/2), data sementara yang diperolehnya, jumlah rumah rusak di tiga dusun tersebut sebanyak 176 unit yang dihuni 387 jiwa. ‘’Seluruh rumah mengalami kerusakan di bagian atap,’’ katanya. Disosdukcapil NTB menurut Ruslan, langsung turun ke lapangan memberikan bantuan,begitumemperolehinformasi puting beliung menerjang Lobar. ‘’Bantuan yang kita berikan sebanyak 150 buah terpal yang nantinya digunakan sebagai atap. Karena bagian atap rumah warga yang rusak akibat angin kencang ini,’’ katanya. Karena terpal belum bisa dipasang kemarin, sehingga untuk sementara warga disediakan tenda sebagai tempat berlindung. ‘’Kami juga telah menyalurkan bantuan lain, berupa makanan siap saji untuk konsumsi warga yang terkena musibah.’’ (use/049)
Dua Mobil dan Lima Motor Rusak Ditimpa Pohon Dari Hal. 1 Mobil Suzuki Splash berupaya menghindari pohon dengan membanting stir . Akibatnya lima unit sepeda motor yang ada didepannya ditabrak hingga jatuh. Salah seorang pengendara sepeda motor mengalami luka-luka hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Kapolsek Mataram, Kompol Yunus Juanadi di lokasi mengatakan, begitu menerima infomasi, ia langsung turun ke lapangan. Berkoordinasi dengan Dinas Tata Kota dan Pengawasan Bangunan Kota Mataram, langsung dilakukan evakuasi dan pengamanan. Sempat terjadi kemacetan di ruas Jalan Sriwijaya, akibat musibah tersebut. Namun cepat diatasi setelah turunnya personel Satlantas Polres Mataram. ‘’Angin kencang ini mengakibatkan koban secara materi saja, untungnya tidak ada korban jiwa,” jelasnya kepada Suara NTB, Selasa (26/2) kemarin. Selain di Jalan Sriwijaya Mataram, angin yang cukup kencang juga menumbangkan pohon di beberapa ruas jalan Jalan Brawijaya, DasanCermen,JalanAhmadYani, dan di depan Taman Mayura.
Tribun Stadion Malomba Roboh Angin kencang juga merobohkan setengah atap tribun penonton di Stadion Malomba, Ampenan. Pantauan Suara NTB Selasa (26/2) kemarin, stadion yang baru selesai direnovasi tahun 2012, atap tribun penonton terhempas dan besi penyangga atap itu patah. Stadion olah raga yang diperkirakanmenelananggaran renovasi sebesar Rp 10,5 miliar itu memang sejauh ini belum difungsikankarenamasihmasa pemeliharan. “Stadion itu memangbelumdipergunakankarena masih masa pemeliharaan selama 6 bulan,” jelas Komite Pembangunan Lalu Martawang yang juga Sekretaris Bappeda Kota Mataram. Mengenai berapa kerugian akibat kerusakan itu, Martawang belum mengetahuinya karena itu masih menjadi tanggung jawab pihak kontraktor. “Saya sudah bertemu dengan pihak kontraktornya, dan mereka bersedia untuk memperbaikinya kembali,” ujarnya singkat. (bul/smd)
Halaman 5
MoU dengan Bank NTB
Kejaksaan Tak Layani Konsultasi Kasus Mataram (Suara NTB) Pihak Kejaksaan Tinggi NTB menegaskan, MoU dengan Bank NTB hanya berkaitan penanganan perkara perdata dan tuntutan (Datun). Sedangkan jika ada kasus dugaan korupsi di bank tersebut, pihaknya tidak akan mau diintervensi. Itu terungkap dalam penandatanganan MoU antara Kejaksaan dengan Bank NTB di Hotel Santika Mataram, Selasa (26/2). Dalam sambutannya, Kajati NTB, Nofarida, SH, MH, menegaskan klausul kesepakatan itu adalah kaitan dengan konsultasi dan bantuan hukum dalam bidang perdata ketika Bank NTB sebagai pihak kedua, menghadapi gugatan atau penagihan dana bank yang macet. “Tapi kalau ada yang menjurus pada tindak pidana korupsi, kami tidak
akan memberikan pendapat hukum,” tegas Nofarida. Sebab jika itu dilakukan, maka ia khawatir akan terjadi konflik interest antara bidang Datung dengan bidang Tipikor. “Dua hal berbeda ini harus dipisahkan,” sebutnya. Namun pendapatnya, dengan adanya kerjasama tersebut positif bagi penyelamatan dan pemulihan keuangan negara. “Terutama yang kaitannya dengan kerugian negara dan kredit macet,” sebutnya. MoU dihadiri seluruh jajaran Pimpinan Divisi di Bank NTB, serta jajaran Asisten dan Kasi di Kejaksaan Tinggi NTB. Sementara Dirut Bank NTB H.Komari Subakir dalam sambutannya menegaskan, perlunya MoU itu utamanya agar pihaknya tidak salah langkah. Pihaknya ingin mengembangkan
daerah NTB dengan menjalankan bisnis perbankan melalui BUMD tersebut. Pada dasarnya bank yang dipimpinnya banyak memiliki inisiatif strategis untuk mengembangkan bisnis dan daerah, melalui berbagai kebijakan dan inisiatif strategis. Namun terkadang inisiatif strategis itu dikhawatirkan bersinggungan dengan hukum. “Sehingga dengan MoU ini, kami berharap teori dan pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik,” harapnya. Salah satu inisiatif strategis itu, penambahan cabang dan pengadaan ATM di titik titik tertentu dan di beberapa daerah di NTB. Usai acara, dalam keterangan persnnya, baik Nofarida dan Komari mengaku sama sama menjaga komitmen tersebut. Jika ada kaitan dengan persoalan menga-
Rayakan HUT, Korem 162/WB Gelar Syukuran Mataram (Suara NTB) Sederhana dan khidmat, itulah kesan yang tergurat dalam serangkaian kegiatan HUT Korem 162/WB yang ke 52. Demikian halnya dengan puncak kegiatannya Minggu (24/2) lalu, hanya digelar acara syukuran bersama para Dandim, Kasi Korem 162/WB, Dan Yonif 742/ SWY, para pimpinan Satuan Dinas Jawatan (Satdisjan) jajaran Korem, Ketua Persit Koorcab, ibu-ibu Persit, perwakilan Babinsa Kodim, jajaran Korem serta seluruh anggota Korem. Dalam sambutannya, Danrem 162/WB Kilonel Inf. Zulfardi Junin menyampaikan agar kegiatan peringatan HUT ke-52 Korem 162/WB, dijadikan sarana introspeksi dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan selama kurun waktu satu tahun terakhir. “Hanya dengan introspeksi, tentunya ke depan kita akan dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik lagi,” ujar Danrem. Di usia 52 tahun, Danrem berharap pihaknya selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada masyarakat NTB. Selain rasa syukur, memaksimalkan kekuatan pasukan juga menandai hari baru Korem un-
(Suara NTB/ist)
POTONG TUMPENG - Danrem 162/WB Zulfardi Junin menyerahkan potongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur HUT Korem ke 52. tuk masa mendatang. Ini tentang penambahan Koramil di jajaran Korem sebanyak 12 Koramil baru. terdiri dari Kodim 1606/Lobar 2 Koramil, Kodim 1607/Sumbawa 3 Koramil, Kodim 1614/Dompu 1 Koramil, Kodim 1615/Lotim 2 Koramil dan Kodim 1620/Loteng 4 Koramil. Di usia yang setengah abad ini pula, Korem sudah berkembang dengan struktur organisasinya, dengan membawahi enam Kodim dan satu Batalyon Infanteri yang tersebar di dua
wilayah kepulauan, yakni tiga Kodim dan Yonif 742/SWY terletak di Pulau Lombok dan tiga Kodim lainnya berada di Pulau Sumbawa. Berbagai rangkaian kegiatan digelar jajarannya, masih sebagai bentuk rasa syukur. Seperti kegiatan bakti sosial, anjangsana ke ponpes. Selain itu, ada beberapa rangkaian kegiatan lomba olah raga militer, yaitu menembak, lari estafet, pertandingan tenis lapangan, futsal, voli putra dan putri, lomba kebersihan lingkungan antar RT dan lainnya. (ars/*)
Pascamundurnya Anas
Demokrat Klaim Tak Ada Pengurus Membelot Mataram (Suara NTB) Gonjang ganjing seputar pengunduran diri Anas Urbaningrum dari Ketua DPP Partai Demokrat, tak dipungkiri ada kekhawatiran berimplikasi ke daerah. Disatu pihak,ada isu beredar pengurus tertentu tetap memilih pro Anas Urbaningrum yang lengser setelah terjerat KPK dalam kasus dugaan korupsi. Namun itu dibantah pihak DPD Demokrat NTB dengan meyakinkan, pengurus daerah sampai kecabangdiklaimtetapsolid. Wakil Ketua DPD Demokrat NTB, TGH. Mahaly Fikri dalam keterangan persnya, Selasa (26/2) mengakui, banyak opini yang berkembang bahwa Demokrat se-
dang dilanda badai perpecahan. “Dengan mundurnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Demokrat, kita ketahui ada komentar, pendapat, penilaian dari banyak pihak, bahkan perkiraan – perkiraan. Akibatnya, banyak orang menganggap di kader -kader Demokrat daerah tidak ada soliditas dan kekompakan lagi,” beber Mahaly didampingi Bendahara Umum, H.MNS Kasdiono. “Tapi kami tegaskan, komentarkomentar itu tidak ada pengaruhnya. Kami mulai dari pengurus DPD sampai DPC tetap kompak,” tegasnya. Penegasan itu pun ditunjukkannya dengan menghadirkan sejumlah ketua dan perwakilan
(Suara NTB/ars)
KETERANGAN - Wakil Ketua DPD Demokrat NTB, TGH. Mahali Fikri didampingi Bendahara Umum, H.MNS Kasdiono dan pengurus Kabupaten Kota dalam keterangan pers, kemarin.
pengurus tingkat DPC, mulai dari Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Tengah, Kota Mataram dan KLU. Ditanya ketidakhadiran sejumlah pengurus dari DPC lain, ditegaskannya bukan sengaja lantaran ada perbedaan pendapat. “Ini karena pertimbangan jarak yang jauh.mereka juga sedang fokus menyampaikan hal sama, yaitu terkait masih solidnya pengurus Demokrat dari wilayah sampai daerah,” tegas Mahaly. Pascamundurnya Anas, maka “kiblat” loyalitas kini mengarah pada Ketua Dewan Pembina yang sekaligus majelis tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Terkait komitmen loyalitas itu, bahwa DPD seluruh DPC se NTB tetap loyal dan siap menjalankan arahan majelis tinggi dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat,” tegasnya. Kekompakan itu akan dijaga pihaknya bersama seluruh pengurus DPD dan DPC, apalagi agenda politik 2013 tengah berlangsung. Baginya, banyak kerja – kerja politik dari seluruh pengurus, khususnya Pilgub, serta Pemilihan Walikota dan Bupati, Lotim, Kota Bima, menyusul Lobar. “Ini kerja di depan mata harus dituntaskan dengan baik oleh seluruh pengurus Demokrat,” pungkasnya. (ars)
Program Pemberdayaan TKI Sasar Lotim dan Sumbawa Dari Hal. 1 Salah satu hasil yang terpantau jelas, tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk Bermigrasi yang aman, juga mengelola dengan baik hasil jerih payah selama di luar negeri. Sasaran dan capaian program itu tertuang dalam laporan tiga bulanan berjudul “Poverty Reduction Through Safety in Migration : A Pilot Initiative” Kabupaten Sumbawa dan Lotim 2013, dikonsep Yayasan Tifa. Program itu menyasar 10 desa pada enam kecamatan di Lotim dan 10 desa serta enam kecamatan di Sumbawa. Selasa (26/2) kemarin, tim gabungan turun mengevaluasi program di dua desa, Pijot dan Suralaga Lotim dan dua desa menyusul di evaluasi di Sumbawa. Tim terdiri dari Yayasan Tifa, Disnakertrans NTB, BNP2TKI, TNP2TK dan Australia Indonesia Partnership
(AusAid), juga Koslata NTB. Terlibat dalam tim evaluasi, Direktur Eksekutif Tifa Jakarta, Irwan Lanti, Dewan Pengarah Neriam Nainggolan, serta staf Tifa dan AusAid. Hadir juga Deputi Perlindungan BNP2TKI, Lisna Pulungan, dan Direktur Pemberdayaan, Arini. Dalam ringkasan laporannya, Tifa menyebut program itu menyediakan akses keadilan terhadap informasi negara tujuan. Bertujuan untuk mengurangi risiko pemberangkatan TKI juga masalah saat bekerja, sehingga konsep migrasi yang aman ini menghasilkan kesejahteraan bagi TKI dan keluarganya. Output yang diharapkan, tersosialisasi dan kuatnya sumber daya pelaksana program, termasuk instansi terkait juga masyarakat sipil dalam membangun dan mengembangkan pengelolaan keuangan buruh migran dan
keluarganya. Selain itu, akses masyarakat untuk memperoleh informasi tentang sumber keuangan dan migrasi yang aman. “Program ini diharapkan akan membawa perubahan bagi pekerja migran dan keluarganya, khususnya 10 desa yang terintervensi,” demikian tulis Tifa. Sebab selama ini tak dipungkiri, masalah yang selalu membelit TKI adalah biaya migrasi, kemampuan menguasai bahasa negara tujuan, ancaman penipuan, penyiksaan sampai pelecehan seksual. Sehingga dengan program ini, tercapai target para TKI memahami cara migrasi yang aman. Sementara Kadisnakertrans NTB, Ir. H. Mochlis M,Si menambahkan, ada beberapa kemajuan yang dicapai saat ia terlibat dalam tim evaluasi. “Di dua desa yang kami kunjungi, sudah ada embrio koperasi yang menampung dan mengelola gaji hasil mereka
bekerja di luar negeri,” sebut Mochlis. Selain secara fisik, ada perubahan dari sisi frame berpikir. Masyarakat dan mantan TKI khususnya, sudah mulai ada kesadaran untuk mencari tahu dan memahami cara-cara menjadi TKI yang aman. Mereka juga dinilai banyak belajar dari pengalaman. ‘’Salah satu yang mereka pahami adalah, klaim asuransi. Selama ini klaim tidak bisa direalisasikan karena memang ada dokumen yang belum dilengkapi, nah ini mereka sudah pahami prosedurnya,” jelasnya. Ia juga memuji dua daerah yang menjadi pilot project tersebut. Sumbawa misalnya, dukungan pemerintah daerah setempat terlihat jelas dengan dialokasikannya APBD. Bahkan pemerintah Sumbawa memberi jaminan sosial kepada TKI. “Dukungan Pemda dan masyarakat setempat sudah sangat luar biasa
dalam program ini,” pujinya. Ada harapan daerah-daerah lain memutuskan kebijakan yang sama. Sementara Kabupaten Lotim yang paling diapresiasi adalah penggratisan akte kelahiran bagi calon TKI. Sebab prasyarat pengurusan paspor adalah akte kelahiran. Bahkan beberapa daerah lain juga sudah mengeluarkan kebijakan gratis ini. Harapan yang tidak kalah penting menurutnya, kepada pihak perbankan. Selama ini, sudah serius terungkap di publik, bahwa remitansi TKI mencapai Rp 1,5 triliun dan prosesnya melalui bank bank konvensional di NTB. “Hanya saja kontribusinya masih kita tunggu dalam rangka pemberdayaan TKI di daerah kita. Mungkin pihak bank sudah secara sendiri-sendiri, namun harapan kami agar bank ini bergabung untuk pemberdayaan TKI kita,” harapnya. (ars/*)
(Suara NTB/ars)
KERJASAMA - Kajati NTB, Nofarida dengan Dirut Bank NTB, H. Komari Subakir saat tanda tangan kerjasama Datun. rah pada tindak pidana korupsi, maka lembaga Adhyaksa itu akan memproses secara professional, karena batasan MoU hanya pada datun. Demikian juga dengan pi-
hak Bank NTB, setidaknya dengan MoU akan membuat manajemen perbankan semakin lebih baik untuk pengembangan ekonomi daerah. (ars)
Sosialisasi Tertib Lalu Lintas Digalakkan
Kasus Lakalantas dan Klaim Santunan Jasa Raharja Menurun TREN kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di NTB mengalami penurunan. Klaim santunan korban lakalantas di Jasa Raharja NTB juga mengalami penurunan. Indikator itu menunjukkan tingkat kedisiplinan berkendara masyarakat NTB semakin bagus. Namun pihak kepolisian, pemerintah daerah serta Jasa Raharja tetap melakukan sosialisasi agar warga selalu tertib berlalu lintas. Ditlantas Polda NTB, Jasa Raharja bersama Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB melaksanakan dialog interaktif di Global FM Lombok Selasa (26/2) kemarin dengan tema” sinergi pencegahan kecelakaan lalu lintas terpadu”. Data dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda NTB pada tahun 2011 jumlah lakalantas sebanyak 2.132 kasus, sementara tahun 2012 menurun menjadi 1.991 kasus. Jumlah korban meninggal dunia akibat lakalantas sebanyak 504 orang, sementara tahun 2012 menurun menjadi 494 orang. Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat Bidang Lalu Lintas Ditlantas Polda NTB Kompol I Dewa Putu Geria mengatakan, penurunan kasus kematian akibat lakalantas dipandang sebagai suatu hal yang positif karena tingkat kedisiplinan berlalu lintas pengguna jalan semakin baik. Ia mengatakan, Polda NTB bekerjasama dengan Dishubkominfo NTB serta PT Jasa Raharja dalam rangka meningkatkan disiplin berlalu lintas. Untuk mengurangi resiko berkendara untuk anak-anak remaja, Ditlantas Polda NTB bekerjasama dengan pihak sekolah agar melarang siswa-siswi SMP membawa sepeda motor ke sekolah. “Saya menyarankan agar ke sekolah menggunakan sepeda atau sepeda dayung. Istilahnya bicycle to school, ke sekolah menggunakan sepeda. Kemudian siswa SMA yang sudah 17 tahun atau yang sudah berhak memiliki SIM, tentunya kita harapkan bisa berdisiplin berlalu lintas di jalan.” Ujarnya. Ia mengatakan, kecepatan berlalu lintas di dalam kota sekitar 40 kilo meter perjam. Karena itu, kunci untuk keselamatan berkendara salah satunya adalah mempersiapkan diri sebelum berangkat. Tindakan buru-buru atau memacu kendaraan dengan cepat bukan sesuatu yang bagus dalam berkendara. “Apabila terjadi keluhan di masyarakat hubungi kami lewat online 110 atau 021-110” kata Dewa Sementara, Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Cabang NTB Rudy Julianto mengatakan, pihaknya telah membayar santunan kepada korban lakalantas pada tahun 2012 sebesar Rp18,5 miliar. Santunan yang dibayarkan untuk korban meninggal dunia sebe-
sar 13,5 miliar dan korban lukaluka sebesar 5,5 miliar. Ia menerangkan, jumlah pemberian santunan kepada korban lakalantas mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan jumlah klaim santunan akibat dari berkurangnya angka lakalantas yang terjadi di NTB. Rudy mengatakan, kasus kecelakaan lalu lintas lebih banyak terjadi pada kendaraan roda dua dengan persentase sekitar 75 persen lebih. Kecelakaan tersebut cenderung dialami oleh warga pada usia produktif yaitu antara usia 15 – 35 tahun. Dengan demikian, sasaran sosialisasi tertib berlalu lintas kepada para pelajar dan mahasiswa. “Sekarang sosialisasi kita merambah ke kecamatan dan pedesaan. Karena sekarang kondisi jalan di kecamatan dan pedesaan relatif bagus. Pertumbuhan kendaraan roda dua sangat tinggi. Karena itu kami tak henti-hentinya melakukan sosialisasi dan pembinaan” kata Rudy. Rudy mengatakan, pihaknya akan tetap membayar santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas. Syaratnya, mereka melaporkan kecelakaan itu pada instansi yang berwenang. Untuk korban meninggal dunia maksimal memperoleh santunan sebesar Rp 25 juta sementara korban luka-luka sebesar maksimal Rp10 juta. Adapun korban cacat tetap diberikan maksimal sebesar Rp25 juta. “Demikian juga untuk korban kecelakaan lalu lintas darat, khususnya pejalan kaki mendapat santunan yang sama.”ujar Rudy. Sementara, Kabid Perhubungan Darat Dishubkominfo Provinsi NTB Agung Hartono mengatakan, untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas bagi warga, pihaknya membuat kelompok masyarakat sadar keselamatan. Kelompok ini dipandang bisa menjadi embrio kesadaran berlalu lintas didaerah ini. Dishubkominfo NTB telah membentuk dua kelompok masyarakat sadar keselamatan. Tidak hanya di pulau Lombok, namun kelompok ini akan dibentuk juga di pulau Sumbawa untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam berkendara sesuai dengan aturan. Agung mengatakan, untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas masyarakat, pihaknya juga mengadakan lomba tertib lalu lintas serta pemilihan awak umum kendaraan bermotor. Pemilihan ini dilakukan ditingkat kabupaten kota, tingkat provinsi dan nasional. Prestasi yang telah diraih oleh NTB adalah menjadi juara satu dalam lomba pemilihan awak umum teladan kendaraan bermotor tingkat nasional tahun 2009 dan 2012. “Banyak program lain seperti pemilihan pelajar pelopor, lombalomba menulis untuk keselamatan. Peringkat terbaik nantinya akan mendapat penghargaan ditingkat nasional”. (ris/*)
(Suara NTB/ist)
NARA SUMBER - Para nara sumber dalam dialog interaktif di Radio Global FM Lombok, kemarin.
SUARA NTB Rabu, 27 Februari 2013
OPINI
Halaman 6
Supermie dan Pendidikan Instan Penghasilan Dewan Perlu Direvisi MEMANG enak menjadi anggota Dewan. Lihat saja, di DPRD NTB, dalam sebulan, penghasilan anggota Dewan di sana mencapai Rp 20 juta. Penghasilan tersebut terdiri dari gaji pokok dan berbagai komponen lainnya. Komponen dimaksud yaitu gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan beras, tunjangan kesehatan, tunjangan komunikasi intensif dan tunjangan perumahan. Ini belum termasuk kalau Dewan berangkat kunjungan kerja ke luar daerah. Setiap anggota Dewan dibekali SPPD senilai 10 juta. Banyak kalangan yang menilai fasilitas yang diperoleh para politisi Udayana, terlalu mewah. Hal ini dikaitkan dengan kinerja mereka selama mewakili aspirasi konstituennya di parlemen. Pos anggaran yang dibuat oleh Dewan banyak yang terkesan tidak wajar. Sebab, meskipun gajinya kecil, namun tunjangannya berlipat-lipat. Tidak heran kalau banyak pihak menilai banyak anggaran yang mengada-ada. Seharusnya, saat badan anggaran menyusun gaji Dewan, setara dengan penghasilan pejabat eselon II di eksekutif. Skema penganggaran gaji Dewan terkesan mengelabui masyarakat. Seolah-olah gajinya kecil, tetapi bengkak pada pos tunjangan. Penghasilan anggota Dewan yang fantastis itu, kurang peka terhadap kondisi masyarakat. Seharusnya, pos-pos tunjangan ini harus segera direvisi. Misalnya anggaran jasa pengabdian dan tunjangan komunikasi. Dewan merupakan jabatan pengabdian, sehingga tidak perlu lagi Dewan meminta pengabdiannya dibayar. Terlebih dengan kinerja Dewan yang dianggap sekadarnya saja, tuntutan-tuntutan ini tentu cukup memprihatinkan. Seharusnya, jika Dewan menjaga perasaan masyarakat, mata anggaran yang tidak penting, dihapus atau ditolak saja. Namun kenyataannya, sangat jarang sekali ada Dewan yang menolak kenaikan tunjangan dan fasilitas. Sebaliknya, justru Dewan terkesan berlomba-lomba memperkaya diri sendiri secara berjamaah dengan membuat mata anggaran yang mengada-ada. Misalnya tunjangan perumahan yang dibanderol Rp 9 juta per bulan. Padahal, di Mataram tidak ada satu pun rumah sewaan yang harga sewanya Rp 9 juta per bulan. Dari tunjangan perumahan ini saja dapat dilihat betapa ada upaya dari internal Dewan untuk memanfaatkan uang daerah untuk kepentingan mereka. Belum lagi tunjangan komunikasi yang besarnya Rp 6 juta per bulan. Ironisnya, meski mendapat sorotan dari sana sini, anggota Dewan terkesan masa bodoh. Mainset inilah yang harus diubah. Bahwa Dewan itu bukan tempat mencari untung tapi wadah mengabdi untuk rakyat. (*)
ERKEMBANGAN suatu bangsa terletak pada pembangunan manusia seutuhnya. Hal ini, menjadi landasan utama karena masyarakat sebagai penggerak dan pemacu berkembangnya bangsa perlu memperoleh mutu pendidikan yang dinamis, transparan dan akuntabel. Pokok utama dalam dunia pendidikan adalah bagaimana menjalankan visi, misi serta fungsi yang benar dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia. Salah satunya sekolah tinggi atau perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sebagai ujung tombak pencerahan harus mampu menciptakan para intelektual yang siap bersaing secara sehat di luar tembok kampus nantinya. Selain itu, perguruan tinggi juga mencetak kaum muda untuk menjalankan fungsi sebagai kaum intelektual yang bermanfaat bagi masyarakatnya serta bangsanya. Email Durkheim pernah mengatakan pendidikan memiliki banyak fungsi yakni pertama, memperkuat solidaritas sosial; yaitu membuat individu merasa bagian dari kelompok dan dengan demikian akan mengurangi kecenderungan untuk melanggar peraturan. Kedua, mempertahankan peranan sosial; yaitu pendidikan adalah masyarakat dalam bentuk miniatur. Pendidikan mempunyai hierarkhi, aturan, tuntutan yang sama dengan “dunia luar”. Artinya pendidikan mendidik orang muda untuk memenuhi berbagai peranan dalam bermasyarakat. Ketiga, mempertahankan pembagian kerja; mengelompokkan kaum muda dalam kelompok kecakapan yaitu masing-masing memiliki bidang keilmuan yang berbeda-beda agar tercipta pembagian kerja dalam masyarakat. Perhatian Email Durkheim pada dunia pendidikan ini sebagai upaya mempertahankan fungsi-fungsi pendidikan guna mencetak kuam muda yang sensitif-responsif pada fenomena-fenomena sosial yang terjadi. Dengan menjalankan fungsifungsi yang jelas dan terarah tentu akan mendorong perkembangan seseorang dalam membaca dinamisasi msayarakat yang terus berkembang. Ironis bila beberapa instansi penyelenggara pendidikan terutama perguruan tinggi tidak menjalankan fungsi-fungsi yang sebenarnya dalam mencetak kaum intelektual, aturan-atauran yang sudah ada, visi-misi dan tri darma perguruan tinggi menjadi dasar dalam pengembangannya, kesemuanya perlu dijalankan dengan baik karena sangat berpengaruh pada out-put yang dihasilkan. Perguruan tinggi yang tidak menjalankan fungsi akademis maka akan mengalami stagnasasi out-put. Di
Oleh :
M. Yasin castro
(Pengelola Kampung Menulis Mataram dan peminat SosDem)
Pendidikan diharapkan membawa mahasiswa sebagai agent of change yaitu bagaimana mahasiswa menerapkan ilmunya dalam masyarakat untuk mengikis sedikit demi sedikit pola-pola perilaku masyarakat yang tertinggal, bukan malah sebaliknya. Penjelasan Imam B. Prasojo tersebut secara langsung mengkritik perguruan tinggi yang mencetak boneka-boneka gelar tersebut.
NTB, ada beberapa perguruan tinggi yang bisa dijumpai terutama di daerah Lombok ini. Adapun mekanisme fungsi akademis yang timpang pada perguruan tinggi yakni pertama: sejumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tersebut tidak mengikuti pola belajar-mengajar sebagaimana adanya, mereka bebas untuk tidak masuk perkuliahan setiap hari, kita hanya bisa menjumpai mereka di saat ujian midsemester atau ujian akhir semester. Kedua: mahasiswa tidak perlu repot menyusun skripsi, mereka tinggal pilih; mau menyusun sendiri namun jaminan nilai masih dipertanyakan atau disusun oleh dosen atau dekan langsung dengan jaminan nilai baik, tentu dengan syarat membayar upeti mulai dari Rp 2.500.000 sampai dengan Rp 3.000.000 perskripsi, mahasiswa tersebut tidak perlu repot-repot menyusun skripsi, mereka tinggal menyiapkan diri untuk ujian skripsi itupun hanya formalitas semata, kemudian berhak menyandang gelar. Ketiga: yang lebih parah lagi ada sejumlah mahasiswa yang hanya menjalankan fungsi akademisnya di perguruan tinggi dua setengah tahun tapi langsung memperoleh gelar, dan tentu dengan membayar upeti sebesar Rp 3.000.000 sampai
STASIUN RADIO
dengan Rp 5.000.000 dan langsung diwisuda. Ironis memang tindakan semacam ini, rasanya tindakan tersebut tidak akan menjamin munculnya intelektual yang handal melainkan menjamurnya beraneka-boneka gelar yang dipertanyakan kapasitasnya. Ilmu yang diperoleh tidak mampu menciptakan rasionalitas dan objektivitas intelektual dalam masyarakat. Hadirnya kaum intelektual seperti ini akan menjadi bumerang bagi masyarakat luas. Sebagaimana Sosiolog Imam B. Prasojo mengatakan bahwa masyarakat Indonesia masih tergolong masyarakat “primitif” yaitu masyarakat yang masih sangat tertinggal, lebih menggunakan subjektivitas-irasional, emosional tinggi dan rasa kekeluargaan yang kental namun rentan terjadinya geap; dimana-mana terjadi perang antar suku, tawuran, bentrok masa dangan aparat keamanan dan sebagainya. Ini pula yang dinamakan oleh Email Durkheim sebagai masyarakat primitif yang tergolong dalam solidaritas mekanis. Pendidikan diharapkan membawa mahasiswa sebagai agent of change yaitu bagaimana mahasiswa menerapkan ilmunya dalam masyarakat untuk mengikis sedikit demi sedikit pola-pola perilaku
masyarakat yang tertinggal, bukan malah sebaliknya. Penjelasan Imam B. Prasojo tersebut secara langsung mengkritik perguruan tinggi yang mencetak boneka-boneka gelar tersebut. Seorang intelektual sepatutnya menjadi contoh dalam bermasyarakat bukan malah sebaliknya. Ada slogan yang menarik buat kita kaji yakni “Kita yang mempengaruhi lingkungan atau lingkungan yang mempangaruhi kita”. Slogan tersebut memiliki makna sangat dalam jika dikaji lebih jauh. Pada persoalan mahasiswa di perguruan tinggi misalkan. Di satu sisi mahasiswa memperoleh gelar dengan mudah tanpa harus melalui pola perkuliahan seperti aturan yang sudah ditetapkan sebagaimana layaknya mahasiswa yang kuliah sampai empat tahun atau lebih. Pasalnya gelar yang disandang cukup menjanjikan untuk memasuki dunia kerja. Namun mekanisme pendidikan yang seperti ini cukup memprihatinkan. Karena semua dianggap gampang dan sepele serta terjadi dengan mudah tanpa harus melalui peroses yang sesungguhnya. Inilah yang penulis sebut; supermie dan pendidikan instan. Untuk menghentikan hal tersebut, diharapkan kepedulian serta perhatian dari pihak pemerintah dan dinas terkait untuk menindaklanjuti hal tersebut, agar kedepan tidak lagi menjamur dan berkeliaran bebas para boneka-boneka gelar dan pelacur-pelacur intelektul tersebut ditengah masyarakat. Semoga.
POJOK Pemprov NTB berupaya pertahankan predikat WTP Butuh kerja keras
*** Sejumlah drainase di Mataram mulai rusak Kualitas proyek diragukan
***
STASIUN RADIO
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M.Haeruzzubaidi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, Karnia Septia Kusuma Ningrum. Lombok Barat: Sumada, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 8.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 8.000/mmk. Display F/C : Rp 15.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 5.000./mmk. Iklan 1 kolom (max 100 mmk): Rp 4.000/mmk. Iklan Advertorial : Rp 3.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (30 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 150.000/kavling. Iklan Paket (ukuran max 600 mmk), - 5 kali muat Rp 500/mmk, - 10 kali muat Rp 450/mmk, - 15 kali muat Rp 400/mmk. Pembayaran di muka. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 40.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 45.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 2.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
SUARA NTB Rabu, 27 Februari 2013
EKONOMI DAN BISNIS
Halaman 7
Merpati Siap Angkut Daging Sapi NTB ke Jabodetabek Kelola Bisnis Berkarakter Lombok DI TENGAH tergiringnya opini publik pada produk-produk yang bernuansa kebarat-baratan, terselip usaha yang memiliki prospek menjanjikan untuk mendatangkan keuntungan besar. Menampilkan produk-produk yang berkarakter khas Lombok, dinilai sebagai terobosan menggaet perhatian pasar. Altha Rivan mengembangkan bisnis, dengan mengedepankan brand pedesaan yang justru menjadi produk yang tampil beda. Merchandise berlogo khas Lombok, serta kedai yang menawarkan kuliner asli Lombok, digeluti pria asal Malang ini. Khusus untuk merchandise (pakaian), didatangkan dalam bentuk polos dari Jawa, kemudian ia sablon kembali dengan desain-desain yang dianggap Lombok banget. Kemudian dipasarkan dengan sistem online, untuk mengirit biaya operasional pemasaran. “Dasarnya saya orang desain grafis, di Yogyakarta, meskipun hanya lulusan D3. Itu kemudian saya tuangkan dalam bentuk kreasi di T-shirt. Motifnya, hanya menyampaikan ide dan pesan lewat karya seni. Tetapi mendatangkan keuntungan,” terang Aak, sapaan akrabnya. Karya-karyanya tersebut, kemudian ia pasarkan kembali dengan memanfaatkan berbagai media dan jejaring sosial. Bahkan pakaian yang disablon, dengan banderol Rp 95 ribuan ini, banyak dipesan langsung dari luar daerah. Sementara untuk menggalakkan pasar dalam daerahnya, Rivan sudah membangun kesepakatan dengan beberapa outlet pemasaran, untuk bekerjasama. Setidaknya, produksi lokal yang ia geluti dapat menjadi raja di pasar dalam daerah. Kreasi-kreasi produknya, menurut penghobi seni dan sepakbola ini, lebih dominan pada selera-selera muda. Dan berhasil ternyata apa yang digagasnya, terbukti dengan banyaknya pesanan yang masuk pada kalangan muda. Demikian juga untuk kedai yang dibangunnya tak jauh dari asrama AURI di Rembiga, meski lokasinya agak ke dalam. Animo pengunjungnya, yang juga kalangan muda dari perkotaan tak pernah surut. Sengaja ia desain, lokasinya dengan nuansa pedesaan, dan menjajakan hidangan-hidangan ala desa, justru diminati. Bahkan tempatnyapun tak pernah sepi pengunjung. Apalagi, kedainya sengaja dibuat untuk lokasi makan dan bersantai, termasuk sebagai tempat melangsungkan diskusi pada batasan jumlah kelompok tertentu. “Lokasinya agak dalem, dan nuansanya pedesaan. Tetapi yang datang justru orang-orang dari perkotaan,” katanya. Dari kedua bisnis yang dijalankan tersebut, saat ini ia mengelola tak kurang dari Rp 20 juta omsetnya per bulan. Belum termasuk pendapatan utama yang didapat dari kerjasama desain cover pada perusahaan-perusahaan percetakan berskala nasional, di antaranya percetakan Gramedia, Mizan, Serambi dan Noura. (bul) Altha Rivan (Suara NTB/bul)
Tingkatkan Performa Bisnis
XL Lakukan Perubahan Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi Jakarta (Suara NTB) Chief Executive Officer XL, Hasnul Suhaimi memaparkan alasan reorganisasi ini ditujukan untuk meningkatkan performa bisnis dan untuk memantapkan XL dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Keputusan ini diambil dan sudah ditetapkan dalam keputusan Direksi XL dan akan berlaku efektif mulai 1 Maret 2013. Corporate Secretary XL, Murni Nurdini menjelaskan bahwa tidak ada penambahan atau pengurangan anggota Direksi, perubahan hanya terjadi pada pembagian tugas dan tanggung jawab Direksi seperti yang pernah dilakukan XL pada bulan Mei 2011 lalu. Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar XL, jika Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang Direksi, maka pembagian tersebut dapat ditetapkan dengan keputusan Direksi. Dalam perubahan tugas dan wewenang Direksi kali ini, P. Nicanor V. Santiago III yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur/Chief Commercial Officer akan kembali mengemban tugas dan wewenang menjadi Direktur/Chief Marketing Officer, begitu juga dengan Joy Wahjudi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur/Chief Marketing Officer akan kembali mengemban tugas dan wewenang sebagai Direktur/Chief Commercial Officer. Selanjutnya untuk lebih memfokuskan lini baru perusahaan yang bergerak kearah layanan digital, Dian Siswarini akan bertanggungjawab penuh atas tugas dan wewenang baru sebagai Direktur/Chief Digital Services Officer. Sedangkan pengoperasian jaringan (network) serta teknologi informasi akan berada dibawah kewenangan Ongki Kurniawan sebagai Direktur/Chief Service Management Officer. Selain itu, unit layanan Customer Service yang sebelumnya berada dibawah kewenangan Ongki Kurniawan akan berpindah menjadi unit layanan dibawah kewenangan P. Nicanor V. Santiago III. (ikl)
(Suara NTB/bul)
JUAL KAYU - Kayu-kayu yang biasa didapatkan dari hutan Sesaot, Lombok Barat dijual kembali di pinggir jalan. Setidaknya, masyarakat yang tidak memiliki kompor gas, masih memilih kayu bakar sebagai bahan bakar utama memasak.
Pemkot Diminta Stop Izin Waralaba Mataram (Suara NTB) Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, H. Husni Tamrin mengaku didatangi sebanyak lima orang pedagang kecil di wilayah Mataram. Kedatangan ke lima pedagang itu untuk melaporkan keberadaan waralaba atau pasar modern yang mulai menjamur di seluruh wilayah Kota Mataram dan hampir mematikan usaha kecil masyarakat. Atas laporan yang diterimanya itu, Husni Tamrin atas nama lembaga Dewan mendesak Pemkot Mataram untuk lebih selektif dalam mengeluarkan izin. Bahkan kalau perlu, Pemkot Mataram diharapkan tidak lagi mengeluarkan izin bagi waralaba untuk membuka usahanya. “Para pedagang kecil itu mengeluh karena banyak barangnya yang tidak laku terjual,” ungkapnya, Selasa (26/2). Dia juga mengkritisi pembangunan pasar modern yang ada di Kota Mataram sejauh ini. Menurut dia, bisnis waralaba itu tidak melihat situasi, karena pembangunannya berada di mana ada pedagang atau pasar kecil. “Seperti contoh,
(Suara NTB/dok)
H. Husni Tamrin
dari informasi yang kami peroleh, jumlah Indomaret 45 unit, Alfamart 35 unit. Itu sudah terlalu banyak. Kasihan pedagang kecil kita,” katanya.
Rencana Kenaikan TDL dan Elpiji
Pemda Harus Antisipasi Inflasi Mataram (Suara NTB) Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan harga elpiji, khususnya pada ukuran tabung 12 kg, dalam waktu dekat ini, mesti diantisipasi pemerintah daerah. Kendati kebijakan pemerintah pusat tersebut hanya menyasar kalangan ekonomi menengah ke atas, tetapi efek berantai akan dirasakan langsung oleh seluruh lapisan masyarakat. Dan kemungkinan terjadinya inflasi pasti ada. “Dua kebutuhan strategis ini sudah pasti akan dinaikkan pemerintah. Efeknya akan terjadi kenaikan inflasi meskipun tidak sebesar gejolak kenaikan inflasi pada kenaikan harga bahan bakar minyak,” demikian pengamat ekonomi NTB, Dr. Iwan Harsono, SE. M. Ec pada Suara NTB di kantornya, Selasa (26/2). Di daerah ini, ada tingkat inflasi NTB, sesuai data tahunan Bank Indonesia, sebesar 6,8 persen akumulasi pada tahun 2012. Masih berjarak jauh dengan inflasi rata-rata nasional tahun yang sama sebesar 4,3 persen. Terjadinya inflasi ini, menurutnya akan berimbas pada
tingkat daya beli masyarakat yang tentu lemah. Artinya dengan pendatapan yang tetap, tingkat harga kebutuhan semakin meningkat. Efeknya dikhawatirkan akan meningkatnya jumlah masyarakat yang mendekati garis kemiskinan. Langkah yang disarankan yakni, dengan meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan proteksi kepada masyarakat berpendapatan rendah dan usaha mikro dan kecil melalui optimalisasi peran dan keberadaan wirausaha. Kurang lebih 70 ribu wirausaha yang ada di NTB diharapkan bisa dioptimalkan, dengan mengalokasikan anggaran baik yang dari APBN maupun APBD untuk memberdayakannya. Di antaranya dengan meningkatkan peran pelatihan, bahkan jika memungkinkan dengan memperbesar peluang penambahan modal, membuka akses ke perbankan dengan seluas-luasnya sehingga terjadi penumbuhan usaha yang signifikan. “Pos-pos APBD yang ada, jangan diarahkan untuk
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB PHOTOGRAFI
RUPA-RUPA
Tak hanya itu, persoalan yang muncul adalah, pasar modern itu tidak ada mengambil hasil usaha dari masyarakat di Kota Mataram. Padahal, kata dia, dulu sempat dicetuskan bahwa pasar modern itu akan mengambil hasil usaha dari masyarakat kecil. “Bohong besar kalau pasar modern mengambil barang dari masyarakat kita,” kritiknya lagi. Atas kondisi yang ada, dia berharap pihak eksekutif lebih melek untuk melihat adanya keluhan dari masyarakat. “Kita akan panggil pihak dinas terkait dan pengusaha waralaba itu. Kalau perlu kita akan ajak turun Dinas terkait untuk melakukan kajian,” tandasnya. (smd)
OJEK
memberi keuntungan pada pelaksana proyek, agar dapat benar-benar menyentuh masyarakat kecil dan usaha mikro,” demikian ditegaskan dosen Fakultas Ekonomi Unversitas Mataram ini. Pada prinsipnya, khusus untuk kenaikan harga Elpiji 12 kg dari harga Rp 70-an ribu ke Rp 95 ribu, yang dihajatkan oleh Pertamina, untuk upaya penyelamatan atas kerugian akibat tanggungan subsidi, Iwan Harsono menyebut, implikasinya akan banyak masyarakat yang beralih ke elpiji 3 kg. Bahkan pada bantuan untuk pembagian paket elpiji 3 kg sekaligus bersama kompornya, akan menimbulkan banyaknya pengakuan masyarakat yang menjadi miskin. Terlebih, untuk pulau Sumbawa yang dalam rencana tahun ini akan dilakukan konversi ke Elpiji untuk pulau Sumbawa. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) diharapkan mulai mengambil langkah antisipatif, sehingga tidak mengakibatkan efek yang lebih besar. (bul)
Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Ir. Heri Erpan Rayes, MM mengungkapkan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) sudah siap mengangkut daging sapi asal NTB untuk memenuhi kebutuhan konsumen di daerah Jabodetabek. Tetapi, kendala yang dihadapi di daerah saat ini adalah masih dilakukannya revitalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) di Bima, Sumbawa dan Banyumulek, Lombok Barat. Dari sisi peralatan, RPH tersebut masih belum dilengkapi dengan blast cluster atau mesin pembeku daging. “Kendala yang dihadapi saat ini adalah masalah transportasi, tetapi PT Merpati sudah siap mengangkut daging sapi asal NTB ke Jabodetabek. Cuma sekarang ini, daging sapi kita belum bisa dipersiapkan karena reviltalisasi tiga RPH yang masih kita persiapkan,” kata Erpan di konfirmasi usai pertemuan membahas tentang armada transportasi untuk mengangkut dan mengirim daging sapi asal NTB ke luar daerah di kantornya, Selasa (26/2). Ia mengatakan, jumlah daging yang bisa diangkut oleh pesawat Merpati dari NTB sebanyak dua ton per hari. Hal ini cukup mempermudah karena, rute penerbangan dari pesawat Merpati ada di setiap bandar udara yang ada di NTB seperti Bandara Salahudin Bima, Bandara Sultan Muhammad Kaharudin Sum-
bawa Besar dan Bandara Internasional Lombok. Menurut Erpan, pesanan kebutuhan daging sapi dari daerah Jabodetabek saat ini cukup besar. Tetapi, untuk pengiriman lewat bandara masih belum bisa dipenuhi karena saat ini RPH yang ada di NTB belum dilengkapi dengan blast cluster atau mesin pendingin/pembeku daging. “Intinya bisa kita kirim jika itu ada. Kalau itu tidak ada, maka tidak bisa kita kirim. Karena dagingnya bisa rusak,” jelasnya. Saat ini, katanya, untuk memenuhi kebutuhan daging khususnya Jabodetabek para pengusaha menggunakan kapal kayu dan lainnya. Jumlah populasi sapi NTB tahun 2012 lalu, Lanjut Erpan sebanyak 916. 500 ekor lebih sehingga ia optimis pada tahun 2013 ini jumlah populasi sapi NTB akan melampaui angka satu juta ekor. Pasalnya, jumlah populasi betina saja, saat ini jumlahnya sebanyak 200 ribu ekor. Jika semuanya beranak masing-masing satu ekor maka target satu juta ekor akan terlampaui. Ia menambahkan, jumlah sapi yang dikirim baik dalam provinsi maupun ke provinsi lainnya di Indonesia saat ini berjumlah 32 ribu ekor. Dari jumlah ternak sapi sebanyak itu, 50 persen dikirim ke provinsi lain, 50 persen dikirim ke pulau Lombok. Selain itu, sebanyak 14 ribu ekor sapi bibit dikirim ke daerah lainnya di Indonesia. (nas)
Pengelolaan Eks Pelabuhan Ampenan
Dewan Berharap Investor Serius Mataram (Suara NTB) Keseriusan pengembangan dan pembangunan Eks Pelabuhan Ampenan sampai saat ini memang belum ada kejelasan. Jika sebelumnya pihak Pemkot Mataram menyatakan akan terus mengevaluasi kesungguhan PT. Gunung Lawoe Mercu Bhuana (GLMB), Selasa (26/2), kalangan Dewan berharap adanya keseriusan dari investor tersebut. Ketua DPRD Kota Mataram, H.M. Zaini di kantornya menyatakan, saat ini sangat sulit mencari investor untuk berinvestasi. Oleh karena itu, dia berharap agar seluruh pihak untuk bersabar dan terus berdoa agar rencana pengembangan eks pelabuhan oleh PT. GLMB bisa dilaksanakan. “Kita berdoa saja, mreka juga butuh pemikiran yang mendalam sebelum berinvestasi,” katanya. Mengenai adanya tekanan yang mungkin bisa dilakukan pihak Dewan, Zaini mengatakan, pihaknya tidak bisa melakukan intervensi semacam itu. Menurut dia, itu merupakan kewenangan dari pihak eksekutif dalam hal ini Wali Kota Mataram. “Pihak ke tiga tidak bisa kita tekan,” cetusnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, H.M. Didi Sumardi mengatakan, semua pihak tentunya berkeinginan agar rencana pengembangan eks pelabuhan Ampenan itu bisa berjalan secepatnya. Dia meyakini, pihak eksekutif dan PT. GLMB telah melakukan koordinasi yang mendalam terkait hal itu. “Kita disini hanya dalam posisi menghimbau,
agar investor bersungguh-sungguh,” tegasnya singkat. Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, kunci dari berlanjut atau tidaknya kerjasama antara Pemkot Mataram dengan PT. GLMB ada di kepala daerah dalam hal ini Wali Kota setempat. Dengan masuknya investor itu terhitung baru satu tahun, sampai saat ini kerjasama dengan PT. GLMB masih dipertahankan. “Dalam kesepakatan, mereka diberi waktu satu tahun lagi untuk berkoordinasi,” ujarnya. Untuk memberi tekanan baik terhadap eksekutif maupun kepada pihak investor, dia menyatakan bahwa Dewan tidak berada dalam tataran teknis seperti itu. “Silakan rencanakan dulu, kalau sudah selesai baru serahkan ke kami,” tandasnya. Diberitakan sebelumnya, Kabag Humas dan Protokol Pemkot Mataram, Drs. Cukup Wibowo, M.Pd mengatakan, sampai sejauh ini pihak Pemkot masih melakukan koordinasi dengan pihak PT. GLMB. Namun demikian, pihak pemkot tidak tinggal diam dan terus melakukan evaluasi terhadap kesungguhan investor yang akan membangun sarana penunjang wisata di eks Pelabuhan Ampenan itu. (smd)
HILANG HILANG STNK R2 HONDA NF11B1D DR2970BK NOKA/ NOSIN: MH1JBC1139K008273/JBC1E-1009200 AN.I NYOMAN SANDIARTA HILANG DISEKITAR CAKRANEGARA
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB
BENGKEL
PENGOBATAN
RUMAH MAKAN
RUKO
Halaman 8
SUARA NTB Rabu, 27 Februari 2013
Bale Menangkan Tottenham London Gol menit akhir yang diciptakan Gareth Bale memenangkan Tottenham Hotspur 3-2 atas West Ham United, Senin. Gol Bale itu mendongkrak peringkat klub itu naik ke urutan ketiga klasemen sementara Liga Utama Inggris. Gol itu tercipta lantaran Bale punya hati yang merdeka, bukan hati yang direcoki oleh kepentingan diri sendiri. Gol dalam sepak bola bukan sekedar momen seketika. Gol merupakan momen diri pribadi pemain. Gol merupakan akuSALTO - Pemain Tottenham Hotspur Gareth Bale (kedua kanan) melakukan tendangan salto di depan gawang West Ham United yang dijaga oleh kiper Jussi Jaaskelainen (kedua kiri) dalam laga Liga Premier Inggris di Stadion Upton Park, London, Senin (25/2).
(ant/bali post)
Karir Ruslin Terancam Berakhir Mataram (Suara NTB) Karir petinju NTB Ruslin Bambang di dunia tinju amatir level nasional terancam berakhir. Peraih gelar tinju terbaik di Kejurnas Gubernur Cup di Sumbawa Maret 2010 itu mengaku belum berani tampil di kejurnas. Alasannya, luka di telinga kirinya belum sembuh benar. Petinju kelahiran Sumbawa ini ingin memulai karir tinju di level regional. Bila sukses di event tingkat regional baru dia akan pikirkan mengikuti pertandingan level nasional. “Untuk sekarang ini saya belum berani ikut pertandingan tingkat nasional. Sebab luka di telinga saya ini belum sembuh benar,” ucap Ruslin saat dihubungi Suara NTB di Mataram, Selasa (26/2). Diakuinya, asal mula terjadinya cedera telinga kiri yang dialaminya sampai saat ini, dimulai di pertandingan tinju di PON XVIII di Riau 2013. Saat itu, ia mengalahkan petinju Papua dengan kemenangan angka. Namun usai pertandingan tanpa disadari telinga Ruslin tiba-tiba mengeluarkan cairan putih kehijau-hijauan. Sempat diobati, namun hingga kini luka itu belum juga sembuh. “Padahal saya sudah mencoba berobat ke dokter, namun belum juga sembuh. Dampak dari luka mengakibatkan pendengaran saya terganggu,” keluhnya. Akibat masih terganggunya alat pendengarannya dia belum ingin mencoba turun mengikuti pertandingan level nasional. Rencananya, bila lukanya sembuh ia ingin memulai pertandingan tinju di tingkat regional atau Porprov NTB 2014. Bila sukses di Porprov 2014 baru memikirkan mengikuti pertandingan level nasional. (fan)
Calon Presiden AFC
ASEAN Dukung Worawi Makudi Jakarta (Suara NTB) Sebanyak 11 anggota Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) mengusulkan Dato’ Worawi Makudi untuk maju dalam pemilihan Presiden AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia).
(Suara NTB/ist)
Dato’ Worawi Makudi
Federasi Sepak Bola Australia, yang hadir pada pertemuan tersebut, juga telah menegaskan dukungannya kepada Worawi. AFF mengumumkan keputusannya untuk mendukung pencalonan Dato Worawi ini setelah Rapat Khusus dari Dewan AFF diselenggarakan di Kuala Lumpur, Senin. Pertemuan khusus ini dipimpin oleh HRH Sultan Haji Ahmad Shah, Presiden AFF. Sultan Ahmad adalah Presiden AFC mantan dan
Latihan Jadi Fokus Utama Mataram (Suara NTB) Meski terancam tak dikirim mengikuti Kejurnas Atletik Jatim Open di Surabaya 7-9 Maret mendatang, tak mematahkan semangat pelari NTB untuk berlatih. Para pelari-pelari handal NTB itu tetap fokus berlatih guna mempersiapkan diri mengikuti event yang lebih bergengsi. Ditemui Suara NTB usai
menjalani pemusatan latihan di lintasan atletik GOR 17 Desember Mataram, Selasa (26/2), salah seorang pelari terbaik NTB, Adrian menegaskan, jika dirinya dan dua rekannya, Abdul Razak dan Mariati masih tetap fokus berlatih. Mereka juga memahami saat ini Pengprov PASI NTB mengalami kesulitan anggaran untuk biaya pengir-
iman atlet di kejurnas dan tak ingin banyak mengeluh. “Kami memahami PASI NTB tidak punya dana untuk kirim atlet ke Kejurnas. Namun kami tak boleh berhentih berlatih, sebab kita juga harus mempersiapkan diri untuk mengikuti event nasional lainnya,” ucapnya. Di sisi lain, atlet yang sukses meraih medali emas di no-
mor 400 meter gawang putra di PON XVIII di Riau 2012 ini, mengaku, tidak mengikuti event itu juga tak menjadi persoalan. Sebab dalam waktu dekat ini, dirinya akan masuk pemusatan latihan nasional (Pelatnas) 1 Maret ini. “SK pemanggilan sudah saya terima Jumat kemarin. Dan saya sudah harus berada di lokasi Pelatnas awal bulan Maret,” ucapnya. (fan)
menduduki jabatan itu sejak 1994 hingga 2002. “Hari ini, kami memutuskan untuk bersatu dalam memilih pemimpin bagi Asia. Saya yakin Dato’ Worawi Makudi akan melakukan segala sesuatu untuk memajukan AFC dan anggotanya, “ kata Sultan Ahmad dalam siaran pers yang diterima ANTARA News, Selasa (26/2). Dato Worawi, merupakan pejabat yang berpengalaman di Federasi Thailand, AFF, AFC dan FIFA sebagai Anggota Eksekutif. Pemilihan bagi Presiden AFC akan diadakan pada Kongres Luar Biasa pada 2 Mei. Pemilihan ini dilaksanakan setelah jabatan ditinggalkan Mohamad bin Hammam. Tanggal penutupan untuk nominasi pencalonan pada 2 Maret. Dewan AFF juga mendukung penuh Moya Dodd dari Australia untuk posisi Wakil Presiden Perempuan AFC dan maju untuk Anggota Komite Eksekutif Perempuan di FIFA. (ant/bali post)
mulasi kreativitas pemain dan keberanian menjadi diri sendiri. Bale membuka golnya pada menit ke13 tapi baru menunjukkan kehebatannya pada menit ke-90 ketika tendangannya melesat melewati penjaga gawang Jussi Jaaskelainen, yang sebelumnya amat piawai menyelamatkan gawangnya dari beberapa gebrakan pemain tamu. Tendangan penalti dari Andy Carroll serta gebrakan Joe Cole pada babak kedua membuat tim tamu memimpin, tetapi pemain tengah asal Islandia Gylfi Sigurdsson menyamakan kedudukan bagi Spurs ketika waktu tinggal 14 menit lagi. Spurs terpaut dua poin dari Chelsea dengan simpanan 51 poin sedangkan West Ham melorot ke urutan ke-14 pada laga amat mengenaskan bagi klub dari timur London itu. Laga malam itu juga mengenang perayaan kematian 20 tahun mantan kapten tim yang memenangkan Piala Dunia 1966, Bobby Moore. (ant/bali post)
Prestasi NTB Harus Ditulis dalam Bingkai Sejarah Mataram (Suara NTB) Rapat Koordinasi dan Konsultasi (Rakorda) KONI NTB secara resmi dibuka Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH, mewakili Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi di Hotel Lombok Plaza Mataram, Selasa (26/2) sore. Acara pembukaan Rakorda KONI NTB yang diikuti 146 perwakilan pengurus KONI dan pengurus cabor itu juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) KONI NTB dengan BNN NTB. Penandatanganan MoU itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi penyalahgunaan penggunaan narkoba terhadap pelaku olahraga di NTB. Nota kesepahaman ditandatangani langsung Ketua Umum KONI, H. MNS Kasdiono, SH, bersama Kepala BNN Provinsi NTB, Kombes Pol. Drs. Mufti Jusnir.
Pada kesempatan tersebut, Sekda NTB mengapresiasi rakorda yang digelar KONI NTB. Menurutnya, rakorda merupakan salah satu media untuk mengingat kembali prestasi yang diukir oleh KONI NTB. Salah satu yang menjadi catatannya adalah memuji prestasi yang sudah diukir kontingen NTB di PON XVIII di Riau 2013. Ia berharap prestasi yang sudah di ukir oleh patriot-patriot olahraga NTB itu dapat ditulis dalam bingkai sejarah, sehingga prestasi yang dibuat itu tidak dilupakan oleh sejarah. Dengan harapan ke depannya NTB bisa terus meningkatkan prestasi yang sudah diukir. Sementara itu, Ketua Panitia Rakorda Andy Hadianto, SH, MM, mengungkapkan, kegiatan itu di ikuti oleh 146 peserta dari keanggotaan KONI NTB dan anggota Pengprov cabor provinsi.(fan)
(Suara NTB/fan)
TANDATANGANI - Ketua Umum KONI NTB H. MNS. Kasdiono menandatangani MoU dengan Kepala BNN Provinsi NTB Mufti Jusnir yang bertujuan mengantisipasi penyalahgunaan narkoba terhadap pelaku olahraga di NTB di Hotel Lombok Plaza, Selasa (26/2).
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB KURSUS
JUAL MOBIL/MOTOR
CEPAT LAKU RUPA-RUPA
RUMAH MAKAN
Dimuat didua media sekaligus : Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok Hanya :
PENGOBATAN
KONTRAKAN DIKONTRAKKAN RUMAH DEKAT INDOMARET CEMARA MATARAM
COCOK UNTUK KANTOR Jl. Hos Cokro Aminoto No. 25A Cemara Mataram
Rp. 20.000,-/ 1 x muat Rp. 45.000,-/ 3 x muat Rp. 100.000,-/ 7 x muat
(Iklan maksimum 3 (tiga) baris)
HP. 087 864 023 731 Telp. 0370 - 6677407
BOUTIQUE
RUPA-RUPA
Hubungi : Bagian Iklan Suara NTB Jl. Bangau No.15 Tlp. 0370-639543 Cakranegara-NTB
7 hari belum laku (selanjutnya gratis selama 7 kali)
SUARA NTB
Rabu, 27 Februari 2013
Halaman 9
DIREKTORI BISNIS SUARA NTB RUMAH MAKAN
SALON
KOMPUTER
HP. 081 915 971 761
Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
Fax
PROPERTY
Hub. 081 803 730 764
FASHION
ACCU
PENGOBATAN
HOTEL
TELEVISI
RUPA - RUPA
KOS/KONTRAKAN
RUPA-RUPA
RUPA - RUPA
BANK
RUPA - RUPA
PERAWATAN AC
BENGKEL
TRAVEL
SUARA NTB Rabu, 27 Februari 2013
BUDAYA DAN HIBURAN
Halaman 10
Advetorial Disbudpar NTB Rapperda Ripparda NTB
Jadi ”Guidance” Pembangunan Kepariwisataan 15 Tahun Kedepan GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, telah mengeluarkan Surat Keputusan No. 132 tahun 2013 tentang Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) NTB tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda). Ripparda NTB ini akan menjadi panduan (guidance) pembangunan kepariwisataan NTB selama 15 tahun ke depan, yakni tahun 2013-2028. Raperda Ripparda ini diawali dengan penyusunan Naskah Akademis di tahun 2012 lalu. Ketua tim penyusunan Raperda Ripparda NTB, Drs. H. L. Gita Aryadi, M.Si., mengatakan, Ripparda NTB ini memiliki tujuan untuk menyiapkan arahan implementasi program dan pola keterpaduan pengembangan pariwisata. Selain itu, menyusun arah kebijakan pengembangan dan program strategis pariwisata NTB. “ Sasaran yang ingin dicapai, yakni tersusunnya arah kebijakan dan arahan implementasi program dan pola keterpaduan pengembangan pariwisata NTB,” katanya. Menurut Gita yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB ini, pilihan pembangunan kepariwisataan merupakan sebuah keniscayaan. Beberapa hal yang mendasari dipilihnya pariwisata sebagai pilar strategis pembangunan NTB, yakni posisi strategis NTB dalam peta kepariwisataan nasional. Selain itu, kekayaan dan keragaman potensi kepariwisataan NTB yang memiliki akses jangkauan pasar nasional maupun international. “ Potensi yang besar dengan dukungan Sumber Daya Alam (SDA) dan budaya itulah yang memungkinkan menjadikan pariwisata sebagai lokomotif penggerak pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat. Mem-
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
Drs. H. L. Gita Aryadi, M.Si
Ir. H. Achmad Machul
Ir. Wedha Magma Ardhi
Dr. Prayitno Basuki, MA.
bangun kepariwisataan esensinya adalah membangun semua aspek kehidupan, karena tidak ada satupun sektor yang tidak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan aspek kehidupan kepariwisataan,” terangnya. Ripparda NTB lanjut Gita, mengacu pada pasal 8 dan 9 dalam Undang-Undang (UU) No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menegaskan perlunya pembangunan kepariwisataan yang didasari adanya Ripparnas, Ripparda Provinsi dan Ripparda Kabupaten/kota. Pembangunan kepariwisataan membutuhkan arah yang jelas, terukur, akuntabel dan dapat menjelaskan kondisi dan kebutuhan. Ripparda ini meliputi pembangunan, destinasi, pemasaran dan kelembagaan pariwisata NTB. Pembangunan industry pariwisata terkait dengan pembangunan struktur yang mencakup fungsi, hirarkhi dan hubungan industry pariwisata. Adanya daya saing produk pariwisata, kredibilitas bisnis, tanggungjawab terhadap
lingkungan dan social budaya. Destinasi pariwisata terkait dengan pembangunan daya tarik wisata, prasarana, fasilitas umum, fasilitas pendukung, pemberdayaan masyarakat secara terpadu dan berkesinambungan. Pemasaran pariwisata menitikberatkan pada pemasaran pariwisata bersama secara terpadu dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Pemasaran pariwisata juga harus bertanggungjawab dalam membangun citra NTB sebagai destinasi berdaya saing. Sementara kelembagaan pariwisata terkait dengan pengembangan organisasi pemerintah baik pemerintah daerah, swasta dan masyarakat, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), regulasi dan mekanisme operasional di bidang kepariwisataan. Anggota tim penyusun Raperda Ripparda yang juga Kepala Bidang Tata Ruang dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Ir. H. Achmad Machul, mengatakan, NTB ditetapkan menjadi ka-
wasan pariwisata dan agribisnis hingga tahun 2028 mendatang. Dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) NTB terdapat 14 dari 16 Kawasan Strategis Provinsi (KSP) NTB berada di sector pariwisata dan selebihnya 2 daerah menjadi kawasan agribisnis. Hal itu selaras dengan kebijakan nasional yang menetapkan NTB sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional yang tertuang dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Acuan pembangunan pariwisata dan agribisnis dituangkan dalam Raperda Ripparda NTB yang disusun secara komprehensif dengan melibatkan seluruh sector yang ada. Acuannya, memperhatikan Riparnas, termasuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) NTB tahun 2005-2025. Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, menambahkan, semua destinasi wisata di NTB berada pada
peruntukkan ruang yang tepat, yakni banyak pada sumber daya alam, seperti kawasan lindung dan budidaya. Dalam Riparda NTB nantinya akan lebih merincikan kebijakan yang ada di Riparnas dan ada ruang aspirasi dominant dari provinsi yang menjadi kewenangan provinsi. Jika Raperda Ripparda NTB telah ditetapkan lanjut Ardhi, setiap kabupaten/kota akan membuat Raperda Ripparda kabupaten/kota yang selaras dengan Riparda NTB. Artinya, ada ruang aspirasi dari kabupaten/kota untuk menyusun pembangunan pariwisatannya sesuai dengan yang direncanakan. “ Tidak boleh kaku, apa yang ada di Riparnas harus diikuti Riparda. Tapi ada ruang aspirasi provinsi, kabupaten/kota di sana,” jelasnya. Anggota tim lainnya dari Universitas Mataram (Unram), Dr. Prayitno Basuki, MA., mengatakan, pariwisata menjadi ujung tombak kekuatan ekonomi NTB. Menempatkan kekuatan ekonomi di sector pertanian dinilai sangat lam-
bat. Karena harus membuat sector pertanian itu lebih modern, berbasis pengolahan dan lainnya yang prosesnya cukup lama. Berbeda dengan pariwisata yang melibatkan hampir semua sector yang ada, seperti pertanian, transportasi, komunikasi, perdagangan, infrastruktur dan lainnya. Pariwisata dapat mempercepat perkembangan sector-sector itu. “ Kekuatan ekonomi NTB itu ya di pariwisata, karena belajar dari sejarah panjang bahwa pengembangan ekonomi berbasis pertanian saja susah mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat, agak lambat. Nah pariwisata mempunyai keunggulan di situ bisa mengakselerasi. Memang riskan, tapi kalau kita rencanakan dengan baik pengembangan pariwisata di daerah kita lebih terarah,” katanya. Basuki menuturkan, Pemprov NTB dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB telah menandatangani naskah kerjasama tentang penggunaan bahan makanan produksi local. Langkah itu dinilai akan dapat menyerap hasil pertanian ke hotel dan restorant. Selain itu, pariwisata dapat membuka peluang usaha dan bisnis yang besar. Dengan demikian, dari usaha di berbagai sector itu akan dapat menyerap tenaga kerja local. Ripparda NTB lanjut Basuki, menyangkut kebijakan periode 3 kepala daerah nantinya, yakni dari tahun 2013-2028 mendatang. Tentunya, akan dilakukan review setiap 5 tahun sekali menurut perkembangan yang ada. Saat ini, perlu dipikirkan sebuah konsep pariwisata apakah berbasis budaya, berbasis alam atau menggabungkan keduanya. Ada juga yang bisa menjadi pertimbangan yaitu pariwisata berbasis hijau (green tourism). (ozi/kmb/*)
Budaya Alat Pemersatu KEHETEROGENAN Suku, Agama, Ras dan adat istiadat di Kota Mataram, diapresiasi positif oleh Pemkot Mataram. Hal ini, menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, Drs. Ida Made Jayanta, ST., MM., terlihat dari visi Kota Mataram, yakni, maju, religius dan berbudaya. Berbicara kepada Suara NTB di Kantornya, Jayanta menyampaikan, budaya tidak mengenal adanya sekatsekat, baik kelompok, ras, agama tapi budaya ini sebagai alat pemersatu. Ia memandang, sangat tepat visi misi Pemkot Mataram yang mencantumkan unsur berbudaya. ‘’Budaya inilah yang nanti akan mengembangkan nilai-nilai persatuan. Sekarang kan Mataram sudah bisa dikatakan Mataram untuk semua,’’ terangnya. Cermin berkembangnya budaya di Mataram, sambung mantan Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram ini, setiap kali ada event besar di mataram, pasti ada suguhan kesenian. Mulai dari menyambut tamu hingga memeriahkan acara-acara lainnya. Ia berharap, dengan adanya visi berbudaya ini, Kota Mataram bisa lebih maju lagi yang terikat oleh budaya dalam rangka persatuan dan kesatuan warga Mataram. (fit) (Suara NTB/ist)
Fahd Djibran (kedua dari kiri) bersama Bondan & Fade2Black. Ida Made Jayanta (Suara NTB/fit)
Janet Jackson Akui Menikah dengan Milioner Qatar Los Angeles – Penyanyi Janet Jackson mengatakan bahwa dia telah menikah dengan pacarnya pengusaha Qatar tahun lalu, membantah laporan-laporan media mengenai pernikahannya yang akan datang. Jackson (46), adik mendiang penyanyi Michael Jackson, bertunangan dengan milioner Wissam Al Mana (37) tahun lalu namun menyembunyikan kabar tersebut. “Rumor-rumor mengenai pernikahan mewah adalah tidak benar. Tahun (ant/bali post) lalu kami menikah denJanet Jackson gan tenang, bersifat pribadi dan dengan upacara yang indah,” kata Jackson dan Al Mana dalam satu pernyataan kepada intertainment Tonight. “Hadiah pernikahan kami kepada satu sama lain adalah kontribusi kepada badan amal anak-anak favorit masingmasing,” katanya seperti dikutip Reuters. Penyanyi Amerika yang dikenal menjaga kehidupan pribadinya dari media ini jarang berbicara tentang mantan suaminya. Dia menikah dengan penyanyi soul James DeBarge pada tahun 1984, dan pernikahan itu dibatalkan setahun kemudian. Pada tahun 1991 dia menikah dengan sutradara video musik Rene Elizondo dan berakhir dengan perceraian pada tahun 2000. (ant/bali post)
Kritisi Dunia Pendidikan Lewat Novel Mataram (Suara NTB) Penulis muda Fahd Djibran kembali menelurkan karya terbarunya dalam bentuk novel berjudul “Tak Sempurna”. Novel ini merupakan sebuah karya berisi kritikan terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Fahd kepada Suara NTB menuturkan karyanya ini dilatarbelakangi oleh peristiwa tawuran pelajar yang menewaskan tiga pelajar di Jakarta tahun 2012 lalu. “Novel ini bercerita tentang sekolah dan kritik kami tentang dunia pendidikan di Indonesia, terutama menyoroti fenomena tawuran pelajar yang setiap tahun menimbulkan korban jiwa,” ungkapnya. Novel “Tak Sempurna” ini juga merupakan karya kolaborasinya dengan musisi dan penyanyi Bondan & Fade2Black. Melalui novel ini, Fahd ingin mengajak para pelajar berpikir lebih jauh, terutama tentang bahaya tawuran. Ia menilai maraknya tawuran yang melibatkan para pelajar karena ada sesuatu yang salah dengan sekolah, sistem pendidikan, dan pola pengasuhan anak di Indonesia. “Kami percaya bahwa semua itu berbahaya untuk generasi masa depan. Kami menceritakan semuanya di novel ini melalui sudut pandang seorang pelaja bernama Rama,” ujar alumni Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini. Lebih jauh ayah satu putera ini mengatakan bahwa tawuran merupakan potret
buram dunia pendidikan di Indonesia. Ia merincikan pada tahun 2010 terjadi sekitar 128 kasus tawuran antar pelajar. “Angka itu melonjak tajam lebih dari 100 persen pada 2011, yakni 330 kasus tawuran yang menewaskan 82 pelajar. Pada 2012, telah terjadi lebih dari 150 tawuran dan menewaskan belasan pelajar. Jelas ini mengkhawatirkan buat kita semua,” terangnya. Terkait kolaborasinya dengan Bondan & Fade2Black yang mempunyai latar belakang berbeda, penulis buku “Yang Galau Yang Meracau” ini mengatakan mereka ingin memperkenalkan tradisi berkarya yang saling memperluas bidang-bidang kreativi-
tas. Menurutnya musik bisa memperkaya sastra, begitu juga sebaliknya. Kedua bidang tersebut akan semakin kaya jika dikolaborasikan dalam bentuk yang lain. “Sekarang adalah eranya kolaborasi. Kreativitas harus semakin diperluas daya jangkau dan eksplorasinya, kami menunjukkannya melalui kolaborasi ini,” tegasnya. Novel “Tak Sempurna” ini disebut sebagai fiksi-musikal. Sebelumnya Fahd dan Bondan & Fade2Black juga pernah berkolaborasi dalam karya sebelumnya yaitu “Hidup Berawal Dari Mimpi” yang terbit tahun 2011 lalu. Hal yang membedakan novel “Tak Sempurna” dengan
karya-karyanya yang lain adalah dari segi gaya bahasa dan tema cerita. Perbedaan ini menurutnya karena faktor kolaborasi dengan Bondan & Fade2Black. Dalam kolaborasi tersebut, ia dan penyanyi Kroncong Protol tersebut harus menyesuaikan tone masingmasing. Fahd menambahkan bahwa novelnya yang terbaru ini juga berbeda dengan novel mainstream yang mendominasi pasar saat ini. “Rasanya belum ada novel yang mengangkat tema tawuran secara khusus. Gaya ungkap novel ini juga lugas. Berusaha menunjukkan realitas apa adanya,” tambah penulis segudang prestasi ini. Dalam novel “Tak Sempurna” ini, Fahd bersama Bondan & Fade2Black menyelipkan pesan kepada generasi muda untuk membaca tanda-tanda kemunduran suatu bangsa menurut Thomas Lickona, seorang professor bidang pendidikan dari Amerika Serikat. Thomas Lickona menyatakan bahwa ada 10 tanda kemunduran suatu bangsa diantaranya; meningkatnya kekerasan di kalangan remaja,
penggunaan bahasa dan katakata yang buruk, pengaruh peer group (kelompok sebaya) yang kuat dalam tindak kekerasan, meningkatnya perilaku yang merusak diri seperti narkoba, seks bebas dan alkohol, kaburnya pedoman moral baik dan buruk, penurunan etos kerja, rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan guru, rendahnya rasa tanggungjawab baik sebagai individu dan warga negara, ketidakjujuran yang telah membudaya, dan adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama. “Celakanya, kesepuluh tanda tersebut telah ada dan terlihat dengan sempurna pada generasi muda kita. Saya dan Bondan Prakoso & Fade2Black ingin mengingatkan bahaya dari fenomena itu,” ujarnya. Secara online buku ini telah dirilis pada tanggal 14 Februari lalu. Penjualan edisi khusus dengan tanda tangan telah terjual lebih dari 2000 eksemplar. Rencananya buku ini akan mulai beredar di toko buku sekitar pertengahan Maret mendatang. (yan)
SUARA NTB Rabu, 27 Februari 2013
SUARA NUSANTARA
Halaman 11
KPK Kecolongan dalam Penggeledahan di Pemprov Riau Pekanbaru (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga telah kecolongan dalam penggeledahan di Kantor Gubernur Riau terkait kasus korupsi PON pada Senin (25/02/13). Sejumlah arsip keuangan di Sekretaritas Keuangan Pemprov Riau telah lebih dulu diambil dan diamankan oleh sejumlah orang sebelum KPK menggeledah tempat itu. “Sebelum KPK datang ke ruangan Sekretariat Keuangan untuk menggeledah arsip-arsip, pihak pegawai telah labih dulu mengamankannya,” kata seorang saksi mata, yang ditemui ANTARA di Pekanbaru, Selasa. Seorang warga berhasil merekam kegiatan pemindahan arsip-arsip dari ruang keuangan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Riau ke dalam mobil Avanza bernomor polisi BM 1721 JM yang seketika meluncur tanpa diketahui tujuannya. Dari rekaman video tersebut, tampak sejumlah pegawai kebersihan dan staf administrasi Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Riau membantu mengangkat sejumlah arsip tersebut. Ketua Tim Penyidik KPK, Kristian, mengaku tidak mengetahui adanya pemindahan arsip keuangan dan administrasi Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Riau. “Kami belum mendapat informasi itu dan akan kami lacak kebenarannya,” kata dia. Ditanya apakah ada arsip yang dibutuhkan namun belum ditemukan saat penggeledahan pada Senin (25/2) lalu, penyidik mengaku belum melakukan verifikasi detail. “Nanti akan dilakukan verifikasi, dan yang kurang tentunya akan dicari,” katanya. Saat ini tim penyidik KPK juga tengah memeriksa sejumlah berkas kasus korupsi PON Riau di Ruang Visualisasi Tugas Kepolisian pada Kompleks Sekolah Polisi Negara (SPN) di Pekanbaru. Selain memeriksa arsip-arsip Sekretariat Daerah, penyidik KPK juga memeriksa sejumlah anggota DPRD Riau terkait kasus dugaan suap penyelenggaraan PON dan kasus kehutanan Pelawan, Riau. (ant/bali post)
KJRI Dubai Pulangkan 25 TKW ke Indonesia Jakarta (Suara NTB) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai memfasilitasi penuh proses hukum dan penyelesaian kasus serta administrasi permasalahan sebanyak 25 orang TKW dengan otoritas terkait seperti kantor imigrasi, kepolisian, pengadilan, agen penyalur tenaga kerja lokal dan majikan serta rumah sakit di enam Emirat wilayah kerja KJRI Dubai. Sejak Januari 2013 hingga periode pemulangan kali ini, KJRI Dubai telah berhasil memulangkan sebanyak 50 orang TKW ke tanah air. Demikian Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada ANTARA London, Selasa (26/2). Para TKW yang dipulangkan kali ini berasal dari Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTB. Sebelumnya mereka sempat bekerja di Dubai dan lima Emirat lainnya yang merupakan wilayah kerja KJRI Dubai. Dikatakannya hal yang menonjol dalam pemulangan TKW periode ini adalah keberhasilan KJRI Dubai yang bekerja sama dengan berbagai instansi terkait di Dubai serta pihak organisasi kemanusiaan internasional dalam menyelamatkan seorang TKW. Termasuk, membantu proses perawatan medis beberapa kali operasi serta pemulihan/rehabilitasi kondisi fisik di rumah sakit di Dubai. TKW ini sebelumnya mengalami kondisi yang mengenaskan karena siksaan fisik yang dialaminya akibat menolak terjerumus ke dunia prostitusi. Pada saat kepulangan ini kondisinya telah lebih pulih kembali. Dalam sambutan saat melepas kepulangan, salah satu staf KJRI di Dubai, Heru Sudradjat, mengimbau TKW bersangkutan dapat menjadikan pengalaman pahit permasalahan bekerja di luar negeri. Termasuk pertimbangan berpikir ulang jika ingin kembali bekerja ke luar negeri di masa datang. Keduapuluh lima TKW ini berada di penampungan sementara KJRI Dubai dengan kurun waktu yang bervariasi antara dua minggu hingga empat bulan. Mereka berada di penampungan setelah kabur dari majikan yang berasal dari warga asli PEA, Palestina, Sudan, Yordania, Iran, Mesir dan India dan minta bantuan KJRI Dubai. Umumnya dengan alasan beban kerja terlalu berat, tidak digaji, difitnah, diperlakukan semena-mena, majikan cerewet, mengalami kekerasan, digoda majikan pria, maupun bermasalah dengan sesama pekerja berbeda kebangsaan. Dari 25 TKW yang dipulangkan tersebut 2 TKW berasal dari NTB, yakni Ida Sri binti Rais Abdul dari Lombok Tengah dan Rohimah binti Amaq Rohimah dari Lombok Timur. (ant/bali post)
Timwas Century Tidak Panggil Anas Jakarta (Suara NTB) Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menegaskan Tim Pengawas Kasus Bank Century (Timas Century) DPR RI tidak ada rencana memanggil mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai narasumber. “Timwas Century tidak pernah berencana memanggil Mas Anas. Apa urgensinya?” kata Priyo Budi Santoso di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa. Priyo menjelaskan, DPR RI sudah memutuskan melalui rapat paripurna bahwa kasus Bank Century dilimpahkan ke KPK untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur hukum. Kalau bicara proses hukum di KPK, menurut Priyo, pimpinan DPR RI selaku pimpinan Timwas Century menghormati KPK. “KPK saat ini adalah lembaga penegakan hukum yang paling kredibel dan dipercaya masyarakat,” kata politisi Partai Golkar ini. Sementara itu, Ketua DPR RI, Marzuki Alie menyatakan, tidak setuju jika Anas Urbaningrum dipanggil sebagai narasumber pada rapat Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR RI. “Keputusan DPR RI melalui rapat paripurna, sudah melimpahkan kasus Bank Century ke KPK untuk menindaklanjutinya,” ucap Marzuki. Menurut dia, jika Timwas Century DPR RI memanggil Anas sebagai nara sumber, berarti melanggar keputusan DPR RI. Padahal, kata dia, keputusan melalui rapat paripurna adalah keputusan tertinggi yang menjadi keputusan DPR RI. “Kecuali jika Timwas Century akan melanggar keputusan DPR RI,” tukasnya. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini menjelaskan, Timwas Century DPR RI berdasarkan keputusan paripurna DPR RI untuk mengawal proses penegakan hukum yang dilakukan KPK. “Bukan malah sebaliknya, akan membuka kembali kasus Century di DPR RI. jangan diputar-balikkan,” katanya. Sebelumnya, mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum mengisyaratkan akan membuka rahasia keterkaitan antara Partai Demokrat dengan kasus Bank Century. (ant/bali post)
Priyo Budi Santoso (ant/bali post)
(ant/bali post)
JALAN PUTUS - Sejumlah siswa SD melintas di jalan desa yang putus di Desa Karangtengah, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (26/2). Jalan alternatif yang menghubungkan wilayah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri dan wilayah Kecamatan Ngoro Jombang tersebut putus sepanjang 50 meter akibat luapan banjir Sungai Konto, sehingga membuat warga harus memutar sepanjang 10 kilometer.
Terowongan Multiguna Jakarta Sulit Dibangun Jakarta (Suara NTB) Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengakui pembuatan terowongan multiguna di Jakarta adalah proyek yang sulit untuk direalisasi. “Dari sisi geologi, proyeknya agak sulit direalisasikan, karena di bagian utara ada tanah yang sangat lembek. Jadi, jika membuat terowongan di sana, menurut teman-teman geologi dari tim profesor yang bekerja di sana akan ada kesulitan, tetapi bukan berarti tak bisa,” katanya. Soal bendungan raksasa di pantai utara Jakarta,
Djoko juga menegaskan, secara rasional hal itu memang bisa dilakukan, karena persoalan Jakarta ada dua yakni permukaan air laut terus naik dan daratannya terus turun. “Itu solusi rasional, tetapi akan dimulai dari mana dan berapa biayanya, saya kira perlu kajian mendalam,” katanya. “Besok (hari ini, red) kita akan ketemu dengan BPPT
”
Dari sisi geologi, proyeknya agak sulit direalisasikan, karena di bagian utara ada tanah yang sangat lembek. Jadi, jika membuat terowongan di sana, menurut teman-teman geologi dari tim profesor yang bekerja di sana akan ada kesulitan, tetapi bukan berarti tak bisa dan akan didiskusikan apa yang bisa kita lakukan. Tetapi secara prinsip sangat mendukung dan saya yakin bisa. Tinggal berapa
tahun dibangun dan tahapannya seperti apa serta berapa anggarannya,” demikian Menteri PU. (ant/bali post)
(ant/bali post)
Djoko Kirmanto
Waspadai Hujan Asam di Sejumlah Kota Banyak Kasus, BK Sidang Etik Tiap Pekan
Jakarta (Suara NTB) Kementerian Lingkungan Hidup menemukan indikasi potensi terjadinya hujam asam di sejumlah kota sebagai dampak pencemaran lingkungan. “Ini ada indikasi ke arah sana maka kita harus waspada jangan sampai itu terjadi,” kata Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup MR Karliansyah di Jakarta, Selasa (26/2). Berdasarkan data 20012009, kota-kota yang memiliki kecenderungan tingkat keasaman air hujan (pH) di bawah lima, yaitu Jakarta, Serpong, Kototabang Bandung dan Maros. Air hujan normal biasanya memiliki pH minimal 5,6, sedangkan di kota-kota tesebut air hujannya cenderung memiliki pH 5,40 hingga 4,30 atau bersifat asam. “Hujan asam ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan sudah terjadi di negara lain, jadi kita berupaya ini tidak terjadi di Indonesia,” tambah dia. Konsentrasi Nitrogen dioksida (No2), biasanya terjadi akibat polutan dari asap kendaraan, pabrik, dan lain-lain di 22 kota seperti Makassar, Balikpapan, dan Samarinda meningkat pada 2012. Sedangkan konsentrasi Karbonmonoksida (CO), atau gas yang dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon yang bersifat racun terdata cukup tinggi di Surabaya, Jakarta Timur, dan Pekanbaru. Sebuah studi pada 2012 atas kerjasama Kementerian
(ant/bali post)
POLUSI - Sekitar 70 persen pencemaran udara perkotaan akibat asap kendaraan bermotor. Lingkungan Hidup dan UNEP memperkirakan besarnya biaya kesehatan penduduk Jakarta yang telah dikeluarkan pada 2010 terkait pencemaran udara. Dengan asumsi biaya perawatan minimal hingga maksimal, biaya tersebut berkisar antara Rp697,9 miliar hingga Rp38,5 triliun. Biaya besar tersebut akibat penyakit yang berkaitan dengan pencemaran udara seperti asma, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), pneunomia, broncopneumonia, dan penyempitan saluran pernafasan/paru kronis. Sementara menurut pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, terdapat 27 kota di Indonesia yang memiliki tingkat keasaman air hujan (pH) di bawah lima atau bersifat asam.
Kota-kota itu meliputi Angkasa Pura, Jayapura, Bandung-Jawa Barat, BanjarbaruBanjarmasin, Bawil I-Medan, Branti-Lampung, CiledugTangerang, Citeko-Cisarua, Darmaga-Bogor, Juanda-Surabaya, Karang Ploso-Malang, Kayuwatu-Manado, Kemayoran-Jakarta, Kototabang-Sumbar, Ngurah Rai-Denpasar, Panakukang-Ujung Pandang, dan Pulau Baai-Bengkulu. Kemudian Sampali-Medan, Samratulangi-Manado, Selaparang-Mataram, Semarang-Jawa Tengah, SiantanKalbar, Sicincin-Padang, Simpang Tiga-Pekan Baru, Tangerang-Tangerang, TegalJawa Tengah, Timika-Papua, Tjilik Riwut-Palangkaraya, Winangun-Manado, Yogyakarta. (ant/bali post)
DPR Apresiasi Pemerintah Soal Papua Jakarta (Suara NTB) Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengapresiasi pemerintah Republik Indonesia yang akan mengambil langkah apapun untuk menjaga keamanan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Saya mengapresiasi pernyataan dan sikap Presiden Republik Indonesia soal keamanan di Papua,” kata Priyo Budi Santoso, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa. Menurut dia, Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia menegaskan, akan melakukan langkahlangkah perbaikan secara menyeluruh untuk menjaga keutuhan NKRI. Presiden dan Wakil Pres-
iden Republik Indonesia, menurut dia, sudah menyampaikan rencana langkah-langkah perbaikan secara menyeluruh kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta presiden dan perdana menteri dari sejumlah negara maju, termasuk dengan pimpinan DPR RI. Persoalan Papua, katanya, telah dibicarakan panjang lebar untuk memastikan langkah-langkah penting Pemerintah Indonesia dalam menjamin rasa aman dan keamanan masyarakat di Papua. “Saya mengapresiasi langkah Presiden dan Wakil Presiden dengan seluruh kewenangan konstitusinya, akan mengambil langkah apapun untuk menjaga keutuhan NKRI,” katanya. Politisi Partai Golkar ini menambahkan, Pemerintah
Indonesia akan memburu dan menangkap para pelaku penembakan terhadap prajurit TNI dan warga sipil yang telah beberapa kali terjadi di Papua. “Dari sikap tegas tersebut, menunjukkan bahwa pemerintah tidak ingin Papua sampai lepas dari NKRI,” katanya. Di sisi lain, menurut dia, Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian besar terhadap Papua yang terdiri dari dua provinsi. Terhadap kedua provinsi di Papua, menurut dia, diberikan dana otonomi khusus yang cukup besar yakni Rp30 triliun, di luar dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) yang diterima seluruh provinsi di Indonesia. (ant/bali post)
Jakarta (Suara NTB) Badan Kehormatan (BK) DPR RI akan menggelar sidang kode etik setiap hari Selasa terhadap anggota DPR RI yang dilaporankan melanggar kode etik. “Ya. setiap hari Selasa, usai rapat paripurna DPR RI, ada sidang kehormatan atau sidang kode etik,” kata Ketua BK DPR RI, Muhammad Prakosa di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (26/2). Digelarnya sidang etik itu didasarkan banyak laporan dari berbagai pihak dengan ulah dan kelakuan anggota DPR RI. “Karena cukup banyak kasus yang dilaporkan ke BK DPR RI,” tambahnya. Prakosa menjelaskan, sidang etik yang akan BK gelar setiap hari Selasa, akan membahas beberapa kasus, baik itu lama ataupun baru. “Ada kasus lama dan kasus baru jadi akan kita bahas semua,” kata politisi PDIP itu. BK DPR RI kerap mendapat
(ant/bali post)
Muhammad Prakosa
laporan adanya dugaan penyimpangan yang dilakukan anggota dewan. Salah satu yang saat ini terus didalami BK DPR RI adalah dugaan penyimpangan dana bantuan bencana yang menyeret sejumlah politisi Partai Demokrat. (ant/bali post)
Puluhan Perusahaan Dilaporkan Terindikasi Pidana Jakarta (Suara NTB) Wakil Ketua IV Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK), Ali Masykur Musa, melaporkan 26 perusahaan tambang dan perkebunan yang terindikasi melakukan tindak pidana dan merugikan negara ke Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. “Kami menyerahkan dokumen 26 perusahaan yang berindikasi pidana dan merugikan negara,” kata Ali Masykur di Gedung Bareskrim Mabes Polri, di Jakarta, Selasa (26/2). “Pada periode 2011, dari hasil pemeriksaan kami menemu-
kan 29 temuan yang melibatkan 26 perusahaan dengan angka potensi kerugian negara sebesar Rp90,6 miliar dan dan 38 ribu dolar AS,” kata Ali Masykur. Dari 26 perusahaan tambang dan perkebunan itu, terdapat juga perusahaan yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Perusahaan di bidang tambang, perkebunan sawit, kehutanan juga ada korupsinya, BUMN dan swasta juga ada,” kata dia. Adapun BUMN yang diduga melakukan tindak pidana yang merugikan negara, ujar Ali Masykur, berinisial AT. (ant/bali post)
(ant/bali post)
LAPOR - Anggota BPK Ali Masykur Musa ketika tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (26/2) untuk menyerahkan sejumlah laporan hasil pemeriksaan 26 perusahaan di bidang perkebunan, kehutanan dan tambang yang melanggar ketentuan pidana dan adanya kerugian negara.
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
SUARA NTB Rabu, 27 Februari 2013
Balon Udara Jatuh di Mesir, 19 Turis Tewas Kairo Sedikitnya 19 orang turis, termasuk warga negara Inggris dan Perancis, tewas setelah balon udara yang mereka tumpangi jatuh di dekat Luxor, Mesir, Selasa pagi. Pemerintah setempat telah bertindak sigap dengan mengumpulkan sisa-sisa jenasah ke dalam kantong jenasah untuk kemudian dibawa oleh mobil ambulans. DailyMail melaporkan, diperkirakan 20 orang berada di balon udara itu, sementara hingga kini baru 14 mayat
yang berhasil ditemukan. Luxor adalah sebuah kota destinasi wisata yang tersohor di Mesir. Jaraknya sekitar 320 mil arah selatan Ibukota Kairo. Di Luxor, para wisatawan dapat mengunjungi Lembah para Raja, daerah di mana terdapat banyak firaun dimakamkan. (ant/bali post)
Tentara Israel Tembak Remaja Palestina Jerusalem – Tentara Israel telah melepaskan tembakan dan membuat luka parah seorang remaja lelaki Palestina yang berusia 13 tahun, selama bentrokan di satu kamp pengungsi di Tepi Barat Sungai Jordan, kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Senin (25/2). Anak lelaki tersebut, yang menderita luka tembak di dada, saat ini dirawat di Rumah Sakit Beit
Jala di dekat Bethlehem. IDF mengkonfirmasi kerusuhan meletus setelah pemakaman Arafat Jaradat, tahanan Palestina yang berusia 30 tahun dan ditangkap pekan lalu oleh pasukan keamanan Israel lalu meninggal di dalam penjara Israel, Ahad lalu (24/2). Remaja Palestina itu ditembak senapan jenis Ruger, yang dikecam pegiat sebagai senjata api mematikan, kata IDF —yang mengkonfir-
Polisi Tangkap Tersangka Pembunuh Oposisi Tunisia Tunis Polisi Tunisia telah menangkap seorang tokoh garis keras sehubungan dengan pembunuhan Chokri Belaid, tokoh oposisi utama yang dibunuh awal Februari, demikian laporan media setempat. Radio Mosaique, Tunisia, mengatakan tersangka tersebut dilaporkan telah mengakui kejahatannya. Sementara itu beberapa laporan lain menunjukkan tersangka kedua juga telah diperiksa oleh polisi. Penangkapan tersebut dilakukan beberapa hari setelah Kementerian Dalam Negeri menyatakan pekan lalu bahwa sejumlah tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Belaid ditangkap dan pemeriksaan sedang berlangsung, kata Xinhua. Pada 6 Februari, Belaid —pengeritik tajam dari kubu sayap-kiri terhadap partai Islam Ennahdha, yang menang pemilihan umum— ditembak hingga tewas di luar rumahnya. Peristiwa itu memicu gelombang kemarahan masyarakat dan protes di seluruh negeri tersebut. (ant/bali post)
masi enam orang Palestina menderita cedera ringan akibat terkena peluru karet militer yang berusaha membubarkan massa. Kerusuhan terjadi di tengah peningkatan ketegangan di Tepi Barat. Dalam satu pekan belakangan, lebih dari 1.000 orang Palestina menggelar protes guna menuntut pembebasan tahanan Palestina yang mogok makan di penjara Israel. (ant/bali post)
(ant/bali post)
Peristiwa tragis itu diyakini hanya menyisakan seorang penyintas, ketika balon udara berubah menjadi bola-bola api dan jatuh ke tanah. Para saksi mata di tempat kejadian mengatakan bahwa sebelum balon udara itu jatuh di ladang tebu, sempat terlihat ada api dan terdengar ledakan.
PANTAU - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un (tengah), menyaksikan latihan terbang dan terjun payung Tentara Rakyat Korea Unit 630 dalam foto handout tak bertanggal yang dirilis Kantor Berita Korea Utara di Pyongyang,
Kim Jong-un Pantau Latihan Perang Seoul – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, Selasa, menyaksikan latihan perang militernya pascapidato Presiden baru Korea Selatan, Park Geun-hye. Dalam pidato pertamanya, kemarin, Park mengingatkan Pyongyang menghentikan program nuklirnya. “Artileri menembakkan pelurunya ke arah musuh tanpa hen-
ti mengguncang langit dan bumi. Musuh dikelilingi kobaran api,” lapor Kantor Berita Korea Utara, KCNA. “Binar mata Kim puas dengan simulasi perang,” kata kantor berita itu. KCNA tidak menyebut secara pasti mengenai lokasi dan waktu latihan tempur. Akan tetapi, berita itu muncul setelah pelantikan presiden Korea Selatan yang baru. Park men-
Sekjen PBB Puji Kesepakatan Damai di Kongo New York – Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memuji kesepakatan perdamaian di Republik Demokratik Kongo (DRC). Ia menyebut kesepakatan perdamaian yang ditandatanga-
ni di Ibukota Ethiopia, Addis Ababa baru-baru ini, sebagai tonggak sejarah. “Sekretaris jenderal merasa penandatanganan Kerangka Kerja Perdamaian, Keamanan dan Kerja Sama buat DRC dan wilayah tersebut adalah perkembangan yang sangat penting,” kata Martin Nesirky, Juru Bicara Ban Ki-moon. Nesirky berbicara kepada wartawan dalam taklimat harian melalui telepon dari Abu Dhabi, Ibu Kota Uni Emirat Arab. Ban Ki-moon saat ini berada di Uni Emirat Arab dalam kunjungan ke beberapa negara Afrika dan Eropa, demikian seperti yang dikutip dari Xinhua. Nesirky menambahkan, “Sekretaris jenderal mengangg a p kerangk a kerja
ini sebagai tonggak sejarah. Ia mengakui penandatanganannya adalah suatu awal dan pusat perhatiannya sekarang tertuju pada penerapan komitmen yang dibuat itu.” Kesepakatan perdamaian yang ditandatangani oleh 11 negara di wilayah itu, dirancang untuk mewujudkan kestabilan bagi negeri tersebut —yang telah dirongrong oleh gerakan gerilyawan bersenjata M23. Kelompok gerilyawan tersebut menyerbu Ibu Kota DRC, Goma, pada penghujung tahun lalu. Kesepakatan itu “juga menyampaikan dukungan bagi penunjukan cepat seorang Utusan Khusus PBB guna mendukung, mengkoordinasikan dan menilai upaya negara dan wilayah tersebut dalam penerapan Kerangka Kerja itu,” kata Nesirky. Ia juga mengumumkan Ban akan memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan awal pekan depan mengenai perkembangan di DRC. (ant/bali post) Ban Ki Moon
gatakan tidak akan memberi toleransi apapun atas segala bentuk provokasi Korea Utara. Kim meminta tentaranya berlatih menembakkan peluru artilerinya secara sungguh-sungguh, seperti saat menghadapi musuh sesungguhnya di medan perang. Peristiwa itu menandai inspeksi militer pertama Kim pertama semenjak Korea Utara melakukan uji coba nuklirnya
awal bulan ini. Pekan lalu Kim mengawasi demonstrasi latihan perang angkatan udara. Kunjungan Kim dalam latihan tempur itu merupakan upaya menebar ancaman. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Kim Min-seok, mengatakan, Seoul telah mengamati situasi secara hati-hati dan seksama. (ant/bali post)
Fidel Castro Beri Lampu Hijau Reformasi Kepemimpinan Havana – Fidel Castro dan Partai Komunis Kuba memberikan “lampu hijau” bagi sebuah reformasi kepemimpinan dengan membolehkan pemimpin dari generasi muda untuk memerintah negara tersebut, lapor media setempat, Senin. Sesuai perkiraan, sidang Majelis Nasional Kuba yang berlangsung pada Senin kembali memilih adik Fidel, Raul Castro, guna menjabat sebagai pemimpin negara dengan partai tunggal itu untuk periode lima tahun keduanya. Tetapi majelis tersebut juga mempromosikan Miguel DiazCanel (52), yang juga anggota Dewan Pemerintah, untuk menjadi wakil presiden dalam majelis itu, sehingga menjadikannya orang kedua di rezim pemerintahan Kuba. Harian resmi Granma melaporkan pada Senin bahwa perubahan itu telah disetujui dalam rapat komite pusat Partai Komunis, Minggu, yang anggotanya tidak mengalami perubahan. Fidel Castro (86), menghadi-
ri rapat Partai Komunis tersebut, sementara sebelumnya Majelis Nasional telah terpilih pada 3 Februari tanpa kandidat oposisi yang mendapat kursi. Majelis Nasional memilih 31 anggota Dewan Pemerintah, badan eksekutif tertinggi di Kuba, dengan Raul Castro kembali terpilih sebagai presiden. Diaz-Canel sebelumnya telah memiliki jabatan, tetapi kemudian dipromosikan menjadi Wakil Presiden Pertama, menggeser tokoh veteran era revolusi Castro yang berperan dalam sejarah rezim yang berkuasa saat ini. Diaz-Canel tergolong muda jika dibandingkan tokoh lain yang berada dalam Dewan Pemerintah yang berisikan para pemimpin revolusioner dengan usia rata-rata 80 tahun-an. Jika dia kelak memimpin Kuba, maka Diaz-Canel akan menjadi pemimpin pertama dari rezim yang selalu dipimpin oleh Castro bersaudara sejak Januari 1959. Diaz-Canel diproyeksikan menggantikan Raul Castro, yang akan berusia 82 tahun pada Juni mendatang, jika sang presiden menyelesaikan masa jabatannya pada 2018. Raul Castro sendiri pada Minggu telah mengumumkan pengunduran dirinya setelah masa jabatan kedua sebagai presiden berakhir pada 2018. Castro membuat pengumuman itu dalam pidato yang disiarkan secara nasional sesaat setelah Majelis Nasional Kuba memilih dia untuk masa jabatan lima tahun kedua pada pembukaan sidang parlemen baru. Fidel Castro mundur dari posisinya sebagai pemimpin Kuba pada 2006, yang digantikan Raul Castro untuk sementara hingga secara resmi mengambil alih pemerintahan pada 2008, demikian AFP.(ant/bali post)