HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.75.000 SUMBAWA Rp.80.000 ECERAN Rp 4.500 Online :http://www.suarantb.co.id
SUARA NTB
16 HALAMAN NOMOR 95 TAHUN KE 11
E-mail: hariansuarantb@gmail.co.id
Pengemban Pengamal Pancasila
SABTU, 27 JUNI 2015
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Berantas Korupsi
Kajati Baru Dituntut Tahan Intervensi
Mataram (Suara NTB) Ada tuntutan besar publik terhadap kinerja Kajati NTB yang baru, Martono, SH, MH dalam hal penegakan hukum khususnya dalam memberantas tindak pidana korupsi. Sejalan dengan itu, ada harapan juga agar Kajati bisa tahan dengan intervensi yang berpotensi merusak kinerjanya. Pendapat pemerhati masalah hukum Syamsul Hidayat, SH, MH, Kajati NTB sekarang diharapkan bisa menterjemahkan keinginan Pemprov NTB yang komitmen untuk clean government. Syamsul mengutip pernyataan Gubernur NTB, Dr.TGH.M Zainul Majdi ketika acara pisah sambut Kajati NTB lama dengan baru, beberapa waktu lalu. Dalam sambutannya, guber-
nur menegaskan agar Kajati garang memproses hukum pejabat mana pun yang terlibat tindak pidana korupsi. “Kajati harus melihat ini sebagai keinginan Gubenur NTB untuk clean government. Artinya harus disambut baik dengan tindakan proaktif dari Kejaksaan, ketika ada yang diduga bersalah, maka harus segera diproses hukum,” tegas Syamsul menjawab Suara NTB, Ju-
mat (26/6) siang kemarin. Atas komitmennya itu, Gubernur NTB juga diharapkan konsisten. Dia ingat betul bagaimana komitmen gubernur tahun 2010 lalu dengan membuat Pakta Integritas bersama Kejaksaan Tinggi NTB dan Kapolda NTB, diimplementasikan dengan penyebaran pin antikorupsi di kalangan pejabat dan pegawai Pemprov NTB. ‘’Artinya jangan sampai Pa-
’’
Untuk itu, saya sangat berharap Pak Kajati harus tahan dengan intervensi dari pejabat mana pun atau dari elite politik mana pun Syamsul Hidayat
kta Integritas dan penyebaran pin ini hanya simbolik, tapi harus diimplementasikan. Termasuk pernyataan tegas yang beliau sampaikan sebagai wujud keinginan mendukung pemberantasan korupsi, harus sampai ke tataran implemen-
tatif,’’ harap Syamsul. Dalam penegakan hukum bukannya tanpa tantangan dan diyakini sangat dipahami sendiri oleh semua aparat penegak hukum. Ini yang diharapkan Syamsul diingat oleh Kajati Martono. Bersambung ke hal 15
Golkar Galau di Sumbawa
(Suara NTB/ars)
MELAMBUNG - Tingginya permintaan kangkung memasuki bulan puasa, membuat harga sayuran yang satu ini melambung. Di sejumlah pasar, harga kangkung mencapai Rp 5.000 per dua ikat. Padahal hari-hari biasa, pedagang menjualnya Rp 1.000 per ikat. Tampak seorang warga sedang memanen kangkung, di sebuah areal budidaya kangkung di wilayah Ampenan.
TO K O H
Pemohon Protes, Biaya Pembuatan SIM C Tembus Rp 400 Ribu
Persilakan Audit Investasi di BIL PEMPROV NTB tak mempermasalahkan rencana Dewan yang akan meminta BPK RI Perwakilan NTB untuk melakukan audit khusus terhadap investasi sebesar Rp 109 miliar tahun 2010 di Bandara Internasional Lombok (BIL). Bersambung ke hal 15
H. L. Syafi’i (Suara NTB/dok)
04.57
05.07
12.19
15.39
18.08
Praya (Suara NTB) Belasan warga pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Jumat (26/6) kemarin, protes. Menyusul besarnya biaya pembuatan SIM, khususnya untuk SIM C yang mencapai hingga Rp 400 ribu lebih. Tidak hanya itu, proses pembuatan SIM juga dinilai berbelit-belit. ‘’Kita sangat sadar, SIM menjadi kewajiban yang harus dipenuhi bagi pemilik kendaraan. Tapi kalau prosesnya begitu sulit seperti sekarang, masyarakat menjadi enggan untuk membuat SIM,” aku Saeful, salah satu pemohon pembuat SIM, kepada wartawan. Ia pun menjelaskan, proses pembuatan SIM yang harus dilalui. Mulai dari meminta surat rekomendasi kesehatan dari dokter, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/kir)
PROTES - Sejumlah pemohon pembuat SIM, memprotes rumit dan mahalnya pembuatan SIM di Polres Loteng, Jumat (26/6) kemarin.
Mataram (Suara NTB) – Dari tujuh kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada tahun ini, DPD Partai Golkar merasakan kesulitan dalam memainkan peranan di perpolitikan Kabupaten Sumbawa. Persoalan itu disampaikan Plt. Sekretaris DPD Partai Golkar NTB kubu Aburizal Bakrie, Ir. H. Misbach Mulyadi, Jumat (26/6) kemarin. “Di Sumbawa ini yang paling belum ada kepastian. Khusus Kabupaten Sumbawa belum ada kepastian sama sekali. Karena sampai saat ini komunikasi kita dengan calon yang ini, dengan partai yang dia bangun komunikasinya ini belum ada kabar. Jadi kita juga agak galau dengan Sumbawa ini,” ujar Misbach saat dikonfirmasi mengenai kelanjutan arah dukungan Partai Golkar di sejumlah daerah. Menurutnya, saat ini Golkar sudah dapat memastikan arah dukungannya di sejumlah daerah. Di Kota Mataram, Golkar dipastikan akan mendukung pasangan H. Ahyar Abduh – H. Mohan Roliskana (AMAN). Di Kabupaten Lombok Utara (KLU) dukungan Golkar diberikan untuk pasangan H. Djohan Sjamsu – Mariadi. Bersambung ke hal 15
Usulkan Penjabat Bupati/Walikota, Gubernur Surati DPRD Mataram (Suara NTB) Agustus mendatang, sebanyak empat kepala daerah di NTB habis masa jabatannya. Sementara, Pilkada serentak di daerah ini akan dilaksanakan pada Desember mendatang. Untuk mengisi kekosongan kepala daerah, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah menyurati DPRD kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pilkada untuk memproses pemberhentian kepala daerah. Selanjutnya, usulan pemberhentian kepala daerah itu akan disampaikan ke Mendagri bersamaan dengan usulan penunjukan Penjabat Bupati/Walikota. Demikian disampaikan Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Drs. L. Dirjaharta, M.Si ketika dikonfirmasi Suara
NTB, Jumat (26/6) kemarin. Dirja mengatakan, terkait dengan itu, Mendagri telah bersurat ke provinsi yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan surat gubernur kepada DPRD kabupaten/kota yang daerahnya akan melaksanakan Pilkada Desember mendatang. “Kita sudah tindaklanjuti ke kabupaten/kota surat Mendagri mengenai Penjabat Kepala Daerah yang melaksanakan Pilkada serentak tahun ini. Sesuai pasal 97 UU 23/2014 dan pasal 201 UU no 8 tahun 2013, Penjabat Kepala Daerah diusulkan berdasarkan sidang paripurna DPRD kabupaten/kota tentang pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota,”terangnya. Bersambung ke hal 15
Diduga Tergerus Proyek
5.600 Hektar Jaringan Irigasi Pertanian di Lobar Rusak Giri Menang (Suara NTB) – Luas jaringan irigasi di Lombok Barat (Lobar) mencapai 16.000 hektar lebih, dari luas yang ada hampir 35 persen atau 5.600 hektar dalam kondisi rusak dan 65 persen atau 10 ribu hektar lebih dalam kondisi baik. Banyaknya lahan irigasi yang rusak, diduga disebabkan tergerus pembangunan proyek. Termasuk proyek jalan BIL (Bandara Internasional Lombok) dan beberapa lokasi pembangunan proyek lainnya. ‘’Luas jaringan irigasi kita awalnya 17 ribu lebih, namun berkurang menjadi 16 ribu lebih, akibat pengurangan salah satunya proyek jalan
BIL,”terang Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, H. Chaerul Bahtiar kemarin. Dijelaskan, luas saluran irigasi di Lobar ini yang dalam kondisi bagus 65 persen, sedangkan yang rusak itu 35 persen. Dari total 17 ribu hektar lebih, terdapat pengurangan sehingga menjadi 16 ribu lebih. Namun pengurangan ini jelasnya, bisa ditutupi melalui peningkatan indeks penanaman. Selain itu, lahan non sawah di luar lahan sawah yang bisa dimanfaatkan untuk ditanami padi, jagung dan kedelai ada sekitar 42 ribu hektar. Lebih jauh ia menyatakan,
selain itu untuk menanggulangi jaringan irigasi yang rusak tahun ini pihaknya memperoleh bantuan dari APBN melaui program Upsus untuk pengembangan jaringan irigasi seluas 3.400 hektar. Masing-masing APBN untuk luas areal 900 hektar, sedangan APBNP seluas 2.500 hektar. “Kalau APBN sudah tuntas pengerjaan per 31 Mei, tinggal menunggu APBNP,”ujarnya. Lokasi proyek jaringan irigasi ini tersebar di 10 kecamatan, dengan anggaran per hektar Rp 1,1 juta. Jika ditotal, luas lahan 3.400 hektar maka anggaran yang digelontorkan sebanyak Rp 3,5 miliar. Dana
ini langsung ditranfer ke kelompok dan langsung diekskusi oleh kelompok. Apakah tidak rawan diselewenangkan? Menurutnya, dinas memberi kepercayaan kepada kelompok. Pengawasannya sendiri dilakukan oleh dinas. Adanya keluhan kades yang tidak dilibatkan menurut Bahtiar, kades di masingmasing daerah tidak ada yang tak dilibatkan. Kades dilibatkan dalam hal peng u s u l a n proposal. (her)
H.Chaerul Bahtiar (Suara NTB/dok)