HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
JUMAT, 27 SEPTEMBER 2013
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 170 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
C.01.08.13
Kurang Ruang Kelas
Siswa SDN 6 Korleko Belajar Lesehan di Kantin dan Rumdis (Suara NTB/rus)
BELAJAR DI LORONG-Siswa SDN 6 Korleko terpaksa belajar di lorong, mushalla dan kantin disebabkan terbatasnya ruang kelas.
Selong (Suara NTB) Akibat kekurangan kelas, lima rombongan belajar (rombel) siswa SDN 6 Korleko Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terpaksa
berlajar di lorong sekolah beralaskan terpal. Sebagian lagi terlihat duduk lesehan di mushalla, kantin dan rumah dinas (rumdis) guru yang ada di sekolah. Bersambung ke hal 5
Ditreskrimsus Sita 19 Dokumen Proyek Alkes Lotim Mataram (Suara NTB) Pekan kemarin, jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB intens menggalang kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut kasus dugaan penyimpangan pada pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) Lombok Timur (Lotim). Dalam waktu yang sama, penyidik juga menyita 19 buah dokumen yang berkaitan dengan pengadaan Alkes Lotim tahun 2008 itu. Penyitaan dokumen itu dijelaskan Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Nurodin, SH, SIK, berlangsung ketika timnya berada di KPK. Dokumen yang disita itu berkaitan dengan satuan harga 25 item Alkes yang pengadaannya dilakukan pihak Dikes Lotim. Selain itu, berkaitan juga dengan spesifikasi barang yang di suplay sedikitnya dari 14 distributor itu. Dijelaskannya, dokumen tersebut disita langsung dari distributor alat -alat kesehatan senilai Rp 4 miliar. Dengan dikantonginya 19 buah dokumen itu, menjadi bahan tambahan pihaknya untuk memperdalam kearah penentuan kerugian
Dari 14 saksi, 10 saksi belum diperiksa. Kami mengalami kendala saat pemanggilan, sehingga pemeriksaan terpaksa dikoordinasikan dan dilakukan di Gedung KPK pekan kemarin
AKBP Nurodin, SH, SIK (Suara NTB/dok)
Hari Ini, PPK Plenokan Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Lobar
Dituntut Beri Solusi
H. M. Amin, SH, M.Si (Suara NTB/dok)
Giri Menang (Suara NTB) Hasil hitungan perolehan suara Pilkada Lombok Barat (Lobar) di tingkat kecamatan, hari ini akan diplenokan oleh PPK. Dari hasil rekapitulasi itu, masih unggul pasangan Dr. H. Zaini Arony-Fauzan Khalid (AZAN). Hampir di semua kecamatan, pasangan ini unggul telak atas pasangan lainnya. Direncanakan, Jumat (27/9) atau Sabtu (28/9) besok hasil pleno tersebut diserahkan ke KPUD Lobar. ‘’Besok (hari ini red) PPK akan memplenokan hasil rekapan suara,”ungkap Ketua KPUD Lobar, Suhaimi Syamsuri, Kamis (26/9). Dikatakan, selama tiga hari surat suara berada di tingkat PPS dan setelah direkap diserahkan ke desa. Setelah selesai pleno, hasil rekapitulasi tingkat KPPS dibawa ke PPK. Di PPK, surat suara juga selama tiga
hari. Lalu, setelah dari PPK diplenokan dan dibawa ke KPUD untuk direkapitulasi. Berdasarkan data yang dihimpun Suara NTB dari petugas PPK per kecamatan, pasangan AZAN unggul di semua kecamatan, kecuali di Gunung Sari. Seperti halnya data PPK Gerung, pasangan AZAN mampu meraup suara 29.651 suara. Diikuti pasangan H.Mahrip-TGH. Munajib (MAJU) 5.225, kemudian pasangan Ridwan-Syaiful dengan 4.438 suara. Terakhir ZAHIR sebanyak 1. 433 suara. Ketua PPK Gerung, Ali Hidayat menyebut, dari jumlah DPT 58.437, jumlah suara sah sebanyak 40.747. Hasil ini katanya masih sementara dan hasilnya bisa saja berubah. Hasil ini juga belum diplenokan oleh PPK. Bersambung ke hal 5
Hilang Saat ”Diving”, Wisatawan Prancis Terdampar di Nusa Penida Giri Menang (Suara NTB) Julie Galuchop (32) warga Prancis yang berwisata di Pantai Sengggi Lombok Barat, nyaris tewas. Pasalnya, saat diving di sekitar perairan Gili Trawangan, Julie bersama Sofi Hidayat petugas instruktur diving terseret arus hingga ke Nusa Penida, Bali. Julie bahkan terapung selama 20 jam lebih dari sejak hilang sampai ditemukan di Nusa Penida. Mareka berhasil menyelamatkan diri dengan rompi pelampung. Ditemui usai mengevakuasi dua korban, Humas SAR Mataram, Putu Cakranegara, Kamis (26/9) menjelaskan, peristiwa hilangnya dua korban yang diinformasikan oleh pihak Polsek Senggigi Rabu (25/9) sekitar pukul 16.30 Wita. Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ist)
EVAKUASI - Wisatawan Prancis dan instruktur diving, disambut teman dan keluarganya setelah dievakuasi dari Nusa Penida.
Bandara Internasional Lombok
Dikritik Kumuh, Dipuji Menjadi Pintu Masuk Wisatawan Tertinggi
(Suara NTB/yan)
KUMUH - Pihak PT AP BIL telah melakukan penataan terhadap para pedagang kaki lima (PKL) di BIL. Para PKL ini diberikan tempat khusus, namun kesan kumuh di kawasan tersebut masih terlihat.
Mataram (Suara NTB) Bandara Internasional Lombok (BIL) dinilai masih kumuh. Disarankan agar salah satu bandara terbesar di Indonesia itu untuk terus dibenahi sehingga dapat memenuhi standar sebagai bandara bertaraf internasional. Kritik itu disampaikan Ketua Lembaga Profesional Pariwisata Indonesia, I Gusti Putu Laksaguna ketika menjadi pembicara dalam diskusi panel Menuju ASEAN Economic Community (AEC) 2015, Kamis (26/9) di Mataram. Menurutnya, kondisi kumuh itu disebabkan oleh ramainya para pengantar penumpang di sana. Bahkan para pengan-
tar ini membawa makanan dari rumah sehingga kerap meninggalkan sampah di sekitar area bandara. Hal inilah yang membuat bandara menjadi terkesan kumuh karena banyaknya sampah. Ia pun menyarankan agar pihak bandara membuatkan tempat khusus untuk para pengantar. Laksaguna menyatakan, walaupun demikian kondisinya, namun BIL merupakan salah satu pintu masuk wisatawan dengan kenaikan paling tinggi yaitu 100,49 persen. Jumlah kunjungan wisatawan periode Januari-Juli 2013 sebanyak 4.872.262 orang, Bersambung ke hal 5
C.03.08.13
TO K O H PELAJAR Islam Indonesia (PII) dituntut untuk bisa memberikan solusi dan menjadi teladan di masyarakat di tengah berbagai krisis multidimensi yang melanda bangsa ini. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB, Bersambung ke hal 5
negara. Bahkan dengan kelengkapan dokumen itu, menjadi catatan baru bahwa pihaknya tidak harus mencari harga perkiraan sementara (HPS), sebagaimana yang dilakukan sejak awal. Diurai juga oleh Nurodin, saat bersamaan dengan penyitaan, pekan lalu pihaknya sudah memeriksa 10 orang saksi. Mereka adalah distributor yang mensuplay alkes ke rekanan pengadaan. Pemeriksaan berlangsung di Gedung KPK, langsung oleh penyidiknya, Kanit I, Kompol AA Gede Agung bersama timnya. Dari 19 dokumen itu, disita dari 10 distributor tersebut. Bersambung ke hal 5
‘’