HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB
JUMAT, 28 FEBRUARI 2014
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 295 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Proyek SPAM KLU
Temuan Baru, KPA Merangkap PPK
h halaman lebi setebal 700 K P K n aa Berkas dakw
Berkas Dilimpahkan
Mataram (Suara NTB) Penyidikan proyek Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Lombok Utara (KLU), dipastikan rampung. Namun dari rangkaian penyidikan itu, ditemukan ada indikasi rangkap kewenangan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Penyidik Kejaksaan masih menyelidiki perbuatan pidana lain dari indikasi rangkap jabatan itu. “Dari penyidikan, memang diketahui, KPA merangkap PPK. Orang itulah yang kita jadikan tersangka kemarin,” kata Kajati NTB Sugeng Pudjianto, SH,MH, mengulas penetapan BE sebagai tersangka. Secara administrasi memang tidak ada larangan terkait rangkap kewenangan tersebut. Namun dari kewenangan itu, akan diselidiki rangkaian dugaan penyimpangan yang dilakukan. Bersambung ke hal 5
KPK Jerat Lusita dengan Pasal Berlapis
Dugaan SPPD Fiktif KSB KEJAKSAAN Negeri Sumbawa akan menerima pelimpahan berkas kasus dugaan penyimpangan dana lewat modus penerbitan surat perintah perjalanan dinas (SPPD) fiktif. ‘’Kasus dugaan penyimpangan dana lewat SPPD fiktif tersebut sedang ditangani Kejati NTB dan sebentar lagi berkasnya akan dilimpahkan kepada kami,’’ kata Kajari Sumbawa Sugeng Hariadi,SH, Kamis (27/2). Sugeng Hariadi Bersambung ke hal 5
SERAH TERIMA Jaksa KPK Risma Ansyari saat serah terima berkas dan penetapan sidang dengan Panitera Tipikor, Subari.
Sidang Tanah Pecatu
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 Mataram (Suara NTB) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 Hasil pencatatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 (Disperindag) Provinsi NTB, selama empat tahun terakhir 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 komoditi ekspor dari provinsi terus merosot. Dengan pen12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 gurangan nilai setap tahunnya berubah jauh. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 Masih menjadi ancaman, ekspor dengan 99,95 persen 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 konsentrat yang dihasilkan PT. Newmont Nusa Tenggara 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 (NNT) akan menyusut semakin drastis, dengan diberlaku12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 kannya UU Minerba Nomor 4 tahun 2009, tentang kewa12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 jiban melakukan pemurnian di dalam negeri. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 “Kemudian dengan pembebanan bea ekspor pada kisa12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 ran 20 persen hingga 60 persen dari total ekspor, ekspor 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 (Suara NTB/ars) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 kita semakin nuncep ke bawah,” terang Kepala Disperindag 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 Provinsi NTB, Drs. L. Imam Maliki, MM. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 Kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Kamis (27/2) kemarin, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 Bersambung ke hal 5 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
Empat Tahun Terakhir, Eskpor NTB Terus Merosot
Bupati Lotim Diperiksa sebagai Saksi Mataram (Suara NTB) Bupati Lombok Timur (Lotim), H.Moh.Ali Bin Dachlan Kamis (27/2) kemarin menghadiri sidang dugaan penyimpangan tukar guling tanah pecatu, Desa Apitaik, Kecamatan Pringgabaya, Lotim. Bupati didengar keterangannya sebagai saksi untuk terdakwa mantan Asisten I Setda Lotim, H.Muhammad Aminudin dan Kades Apitaik, Sahrudin. Dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Mataram dengan majelis hakim yang dipimpin Dr. Sutarno, SH, MH, Bersambung ke hal 5
(Suara NTB/ist)
SAKSI - Bupati Lotim, H.Moh.Ali BD saat didengar keterangannya sebagai saksi di PN Mataram, kemarin.
BPPD di Tengah Krisis Kepengurusan (2-habis)
Diduga Terganjal Faktor Politik, Wacana Seleksi Ulang Mencuat Di tengah krisis kepengurusan yang melanda Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, usulan seleksi ulang justru mencuat dari kalangan DPRD NTB. Proses seleksi yang sudah dilakukan belum lama ini dinilai tidak sesuai ketentuan. HINGGA sekarang, Wakil Ketua DPRD NTB, H. L. Moh. Syamsir, SH, masih bertanya – tanya terkait keber-
lanjutan proses seleksi yang rapat koordinasinya pernah ia hadiri beberapa waktu lalu. “Saya sendiri jadi tanda tanya.
Sampai sekarang ndak ada kesimpulannya,” ujar Syamsir kepada Suara NTB, Kamis (27/2) kemarin. Ia menerangkan, beberapa waktu lalu ia pernah diundang untuk mengikuti rapat membahas proses seleksi kepengurusan BPPD NTB. ‘’Saya diundang rapat, tapi berlalu begitu saja setelah itu. Bersambung ke hal 5
C.03.08.13
TO K O H
Mataram (Suara NTB) Sesuai jadwal, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya melimpahkan berkas tersangka Lusita Anie Razak (58), Kamis (27/2). Dalam berkas dakwaan setebal 700 halaman, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menjerat Lusita dengan pasal berlapis. Yaitu pasal 5 huruf a atau huruf b Undang – Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi (Tipikor). Dakwaan Pasal 5 itu terkait dengan dugaan suap yang dilakukan Lusita Anie Razak terhadap Kajari Praya non aktif, Subri, SH, MH. Bersambung ke hal 5
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
SUARA MATARAM
Halaman 2
PARLEMENTARIA Kerjasama DPRD Kota Mataram dengan Harian Suara NTB
DPRD Kota Mataram Setuju Tiga Raperda Ditetapkan Menjadi Perda Mataram (Suara NTB) DPRD Kota Mataram menerima dan menyetujui tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) untuk ditetapkan menjadi Peraturan daerah (Perda) Kota Mataram. Ketiga Raperda itu masing-masing Raperda tentang Penyelenggaran Reklame, Raperda tentang Tanggungjawab Sosial Perusahaan dan Raperda tentang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Persetujuan ini ditandai dengan diketoknya palu oleh Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., yang memimpin jalannya sidang, Kamis (27/2) kemarin. Rapat paripurna denganagenda laporan hasil
kerja Pansus DPRD Kota Mataram dan penyampaian pendapat akhirkepaladaerah,dihadiriWakil Walikota Mataram H Mohan Roliskana, Ketua DPRD Kota Mataram, HM. Zaini dan Wakil KetuaDPRDIWayanSugiarta.Dalam laporan Pansus yang dibacakan Ahmad Tauhid, SHI., Pansus menyatakan bahwa untuk meningkat kapasitas kelembagaan pengelolaan media iklan diperlukan pengaturan penyelenggaraan media iklan guna mendapatkan objektivitas dan optimal. Sehingga tercapai keseimbangan antara aspek estetika kota, aspek sosial budaya, aspek kepastian hukum, aspek kemanfaatan dan asepk pendapatan untuk penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya koordinasi antara pemda sebagai pemenang kewenangan penyelenggaraan reklame dengan para stakeholder. Dibutuhkan pula peran serta masyarakat dan ketentuan yang mengatur sanksi dalam penyelenggaraan reklame berupa peraturan daerah. Dalam proses pembahasan, Pansus telah melakukan proses pengkajian yang didahului dengan studi (Suara NTB/ist)
(Suara NTB/ist)
PIMPIN SIDANG - Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., memimpin sidang paripurna penetapan tiga Raperda menjadi Perda Kota Mataram. Didi didampingi Ketua DPRD Kota Mataram, HM. Zaini dan Wakil Ketua DPRD I Wayan Sugiarta. Sedangkan dari pihak eksekutif hadir Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana. banding dan konsultasi serta rapat-rapat intern Pansus. Dikatakan Ahmad Tauhid, sesuai dengan fungsi pembinaan dan pengawasan pemda terhadap perusahaan agar dapat melaksanakan program tanggungjawab sosial perusahaan, maka pemda
LAPORAN HASIL KERJA PANSUS - Juru bicara tiga pansus Raperda hak inisiatif DPRD Kota Mataram, Ahmad Tauhid, SHI., membacakan laporan hasil kerja pansus Raperda tentang Penyelenggaran Reklame, Raperda tentang Tanggungjawab Sosial Perusahaan dan Raperda tentang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
harus membentuk peraturan daerah tentang tanggung jawab sosial perusahaan. ‘’Dengan terbentuknya perda tentang tanggungjawab sosial perusahaan diharapkan dapat mengoptimalkan perusahaan dalam melaksanakan programyangberkenaandengantanggung jawab sosial perusahaan,” terang Tauhid. Sementara untuk memberdayakan UMKM dalam upaya meningkatkan kemampuan dan
kualitas usaha perlu ditetapkan perda tentang pemberdayaan UMKM. Sehingga dapat mendorong terwujudkan kesejahteraan dan keadilan Kota Mataram. ‘’Berlakunya perda ini diharapkan mampu memberikan terobosan dalam pemberdayaan UMKM yang mendorong pertumbuhan dan meningkatkan daya saing UMKM,” kata Tauhid. Dalam proses pembahasan, Pansus Raperda tentang Penye-
lenggaraan Reklame telah melakukan studi banding ke Kota Surabaya, Pansus Raperda tentang tanggungjawab sosial Perusahaan telah melakukan studi banding ke DPRD Kota Tangerang dan konsultasi ke Kementerian BUMN. Sedangkan Pansus tentang Pemberdayaan UMKM telah studi banding ke Jawa Timur. Dalam salah satu hasil kerja pansus Raperda tentang Penyelenggaraan Reklame, dalam pasal 55 ayat (8) lama (pasal 52 ayat (8) baru), angka dan kata dua kilometer diganti dengan angka dan kata 500 meter. Sehingga pasal 55 ayat (8) lama (pasal 52 ayat 8 baru) berbunyi, dilarang memasang reklame pada bando jalan dan jembatan penyeberangan orang, dengan jarak antara bando jalan, antara jembatan penyeberangan orang, dan antara bando jalan dengan jembatan penyeberangan orang dalam satu ruas jalan, kurang dari 500 meter. Sementara itu pendapat akhir kepala daerah yang disampaikan Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana menyatakan mengapresiasi kinerja para wakil rakyat dalam merampungkan pembahasan tiga paket Raperda hak inisiatif dewan sehingga ditetapkan menjadi Perda. ‘’Perda ini
penting untuk menjawab ekspektasi publik dan menjadi semangat untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan mempercepat pembangunan di Kota Mataram,” kata Mohan. Mohan berharap, dengan kepadatan materi, maksimalisasi isi dan substansi Perda bisa menjawab kompleksitas masalah saat ini dan proyeksi kondisi lima tahun ke depan. Sementara dalam implementasinya, Mohan mengajak legislatif ikut bersama-sama mengawal ketiga Perda ini dengan baik. ‘’Sehingga bisa memenuhi harapan masyarakat dan dapat memberikan sesuatu yang nyata kepada masyarakat,” imbuhnya. (fit/*)
(Suara NTB/ist)
WAKIL WALIKOTA - Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana saat menyampaikan pendapat akhir kepala daerah.
10 SK Honorer K2 Lulus CPNS Diduga Bermasalah Penataan Kawasan KEBERADAAN kawasan atau rumah kumuh, bukan hal yang asing lagi dalam kehidupan masyarakat ekonomi ke bawah khususnya di daerah pinggiran kota. Pasalnya, ketidakmampuan dari aspek ekonomi dan kurangnya pemahaman masyarakat menjadi penyebab dalam konteks penataan kawasan pemukiman. Lurah Bertais, Lalu Muksan dikonfirmasi diruangannya, Kamis (27/2) tidak memungkiri keberadaan beberapa rumah kumuh yang berada di wilayahnya. (Suara NTB/cem) Namun, hal tersebut dijadikan alternatif Lalu Muksan untuk mencari solusi. Diakui, pihaknya saat ini telah mencanangkan program penataan rumah kawasan dan yang menjadi pilot project adalah lingkungan Gontoran Barat. “Alhamdulillah, kita mendapatkan bantuan dari pusat untuk melakukan penataan kawasan,” ungkap Muksan. Disebutkan, besaran bantuan yang mencapai Rp 1 miliar tersebut, nantinya fokus pada pembangunan infrastruktur dan penataan kawasan. Dalam perjalanannya, tambah Muksan, pihaknya telah membentuk panitia inti yang melibatkan Kepala Lingkungan dari enam lingkungan dan RT. “Panitia intinya, saya pilih masing – masing kepala lingkungan,” katanya. Diakui, program penataan lingkungan berbasis komunitas tersebut, mengundang antusiasme dari masyarakat. Terkait dokumen dan kebutuhan data lain sebagainya, pihaknya telah menyerahkan pada pemerintah pusat selaku penentu kebijakan. Terkait keterlibatan tim masyarakat, dikatakan, tokoh agama, pemuda dan tokoh masyarakat akan dilibatkan dalam penataan kawasan tersebut. Tidak hanya itu, yang menjadi pengawas pada pilot projet tersebut adalah para sarjana – sarjana yang telah mengikuti test seleksi melalui program PNPM. Menyinggung apa alasan sehingga penataan ruang tersebut? Ia mengatakan pemerintah memang telah memiliki tujuan untuk membuka jalan Iman Safi’i, sehingga mampu mengurai kemacetan lalulintas. Pada bagian lain, Muksan mengatakan persiapan yang dilaksanakan yakni, persiapan safari imtak yang dilaksanakan oleh Walikota Mataram. Tujuan tersebut sambungnya, upaya Pemkot Mataram, agar dapat bersentuhan langsung masyarakat. “Apa yang dilakukan Walikota sangat bagus, karena masyarakat bisa terayomi,” terangnya. (cem)
Bisa Sampai Rp 2,5 Miliar WAKIL Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Noer Ibrahim menyatakan, mengapresiasi langkah Dishubkominfo Kota Mataram yang telah membentuk koordinator parkir di enam kecamatan yang ada di Kota Mataram. Karena selama ini, menurut Noer Ibrahim kepada Suara NTB di kantornya, Kamis (27/2), potensi parkir tepi jalan umum di Kota Mataram begitu banyak. Hanya saja pengelolaannya tidak maksimal. Kalau pihak Dishubkominfo bisa me(Suara NTB/fit) maksimalkan kontrol terhadap titik-titik HM. Noer Ibrahim parkir yang ada, ia yakin target Rp 1,5 miliar pertahun. Bahkan Noer Ibrahim berharap, dengan telah dibentuknya koordinator parkir, capaian parkir tepi jalan umum bisa sampai angka Rp 2,5 miliar. Apalagi, retribusi tepi jalan umum di sepanjang ruas Jalan Udayana, sudah mulai disetor ke Dishub. Karenanya ia mendorong Dishubkominfo untuk melakukan evaluasi titik parkir supaya lebih jelas capaiannya. Ia mencontohkan jukir (juru parkir) di depan pedagang bakso, ditarget tak seberapa, padahal potensinya lebih dari itu. ‘’Makanya perlu dievaluasi kembali. Tidak cukup hanya dengan membentuk koordinator parkir,” ucap politisi Partai Golkar ini. Pihaknya mengaku cukup malu dengan kenyataan bahwa retribusi parkir tepi jalan umum yang mampu dipungut Dishubkominfo hanya Rp 5.000 sehari. Seperti hasil studi banding Komisi II ke Kota Denpasar belum lama ini, Noer Ibrahim mendorong Dishubkominfo Kota Mataram melakukan uji petik per titik, tidak lagi menggunakan pola sampel. Sehingga bisa diketahui mana jukir yang jujur dan tidak, di sampai bisa menjadi dasar Dishubkominfo menaikkan target. ‘’Kalau ada yang keberatan dinaikkan targetnya, dirolling saja. (fit)
Mataram (Suara NTB) Proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup Pemkot Mataram, dari jalur K2, yang sempat menuai protes dari 873 K2 yang tidak lulus. Diduga, dari total 377 yang lulus, 10 diantaranya SK dari Kepala SKPD bermasalah. Ketua Forum Koordinasi K2 Kota Mataram, Muzakallah ketika dikonfirmasi Kamis, (27/2) menerangkan dari total 377 yang lulus CPNS, sedikitnya sekitar 10 orang yang SK yang ditanda tangani oleh kepala SKPD terkait, terdapat permasalahan. Muzzakallah, enggan memberitahukan identitas dan dari instansi mana kesepuluh orang tersebut. Dikatakan, berdasarkan SK bermaterai tersebut, ada point – point yang bisa membatalkan oknum tersebut tidak bisa diangkat menjadi Pe-
gawai Negeri Sipil. “Maaf, saya tidak mau publikasikan sekarang, karena sesuai dengan komitmen saya bersama Dewan,” terangnya. Kendati demikian, kalaupun tuntutan 873 K2 yang tidak lulus, tidak juga di SK – kan menjadi tenaga honor
daerah (Honda) dan ketujuh pernyataan sikap yang dibacakan di hadapan Ketua DPRD Kota Mataram bersama jajaran Komisi I tidak terealisasi, pihaknya akan mempublikasikan 10 data SK siluman tersebut. “Mau tidak mau, saya akan publikasi-
kan,” ancamnya. Dirinya pun tidak seutuhnya menyalahkan BKD selaku instansi yang menjalankan tugas untuk rekrumen pegawai. Karena, BKD hanya memverikasi data yang diserahkan oleh pemohon. “Yang menjadi persoalan itu bukan di BKD, tapi di Kepala SKPD,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Mataram, Hj Dewi Mardiana Ardiany yang dicoba konfirmasi lewat ponselnya terkait dugaan SK siluman tersebut, belum juga menanggapi pertanyaan wartawan. Sebelumnya, Wakil Ketua
DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha mengaku merasa kecolongan dengan prosedur registrasi pendaftaran CPNS khususnya honorer K2. Ditambahkan, persoalan tersebut akan ditelusuri, karena bisa saja BKD tidak teliti melihat kejelasan kelengkapan administrasi. “Kita sudah kecolongan,” ujarnya. Terkait dengan nasib beberapa honorer K2 tidak lulus, dirinya berharap agar tetap diakomodir dan dicarikan solusi terbaik. Karena, tenaga K2 tetap dibutuhkan tenaganya untuk menyelesaikan persoalan administrasi birokrasi. (cem)
Pembangunan PLTD Tanjung Karang Diduga Langgar Tata Ruang Mataram (Suara NTB) – Kisruh pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Karang tidak hanya menyedot perhatian masyarakat dan Pemkot Mataram. Diam – diam, Penyidik Tata Ruang pada Dinas Pekerjaan (PU) NTB, memantau perkembangannya. Penyidik Tata Ruang pun menilai Pembangunan PLTD berkekuatan 30 megawatt tersebut, menyalahi tata ruang. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTB, Hanan Istiqlal didampingi Kasi Pengendalian H. Jumiri dan Kasi Perencanaan D. Supartha mengatakan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 12 tahun 2012 tentang tata ruang bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sepanjang sembilan kilometer Pantai Ampenan, dikhususkan untuk tata ruang pariwisata. Artinya, pembangunan PLTD tersebut ada peralihan fungsi lahan dan menyalahi aturan karena pengalihan fungsi tata ruang. “Kalau melihat aturan sudah jelas melangggar dan ingat, kami tidak membela siapapun atau ada muatan politik, tapi murni berbicara aturan,” tegasn-
ya ketika dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (27/2). Dalam kontek penentuan kebijakan tata ruang tambah Hanan, pejabat atau tim Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kota Mataram, harus mengetahui proses penyelenggaran tata ruang di Kota Mataram serta berkoordinasi Tata Ruang di Provinsi, sehingga keputusan atau rekomendasi tidak diputuskan sendiri oleh Kepala Daerah. Dipertegas oleh Supartha, Aturan tata ruang Undang – undang nomor 26 tahun 2007 sudah jelas ada ketentuan dalam pasal 69 dan memiliki konsekuensi hukum bagi yang meminta dan menerbitkan ijin. Disebutkan, setiap orang yang tidak mentaati tata ruang yang ditetapkan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 61 huruf a yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang dipidana 3 tahun dan denda 500 juta. Supartha kembali menjelaskan, kawasan di Tanjung Karang yang ditetapkan dalam Perda Kota Hal senada dikatakan, H. Jumiri, apapun yang menjadi alasan pemerintah, dalam konteks pemenuhan listrik, tetap
(Suara NTB/cem)
RAPAT - Rapat internal yang dilakukan PPNS bersama Kasi Pengendalian dan Perencanaan Ruang, pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTB, terkait pembangunan PLTD Tanjung Karang yang dinilai menyalahi tata ruang, Kamis (27/2). harus mengedepankan tata ruang. Apalagi tambahnya, PLTD itu dibangun didekat pemukiman penduduk. “Sudah jelas menyalahi aturan dan mengganggu kenyamanan
masyarakat,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, Lalu Martawang yang dikonfirmasi lewat ponsel-
nya, terkait pembangunan PLTD Tanjung Karang yang diduga menyalahi Perda tata ruang Kota Mataram, tidak merespon telepone dan pesan singkat yang dilayangkan wartawan. (cem)
Pemkot Mataram Diundang Kedubes Prancis Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram diundang Kedubes Prancis untuk mempresentasikan rencana revitalisasi kota tua Ampenan. Kota Mataram masuk dalam nominasi dua kota yang akan mendapatkan bantuan dari pemerintah Prancis mengenai pengembangan kawasan dengan pendekatan eco district bersama 10 daerah di Indonesia. “Pemerintah Prancis juga punya concern terhadap rencana kita merevitalisasi kawasan kota tua. Kita termasuk dari 10 daerah yang
mendapat perhatian dari pemerintah Prancis untuk membuka kerjasama dalam rangka pembangunan kawasan dengan pendekatan eco district. Tanggal 3-4 Maret diundang untuk melakukan presentasi,” terang Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Kota Mataram, Kamis (27/2). Kriteria masuknya Kota Mataram sebagai salah satu kota nominasi yang akan mendapatkan bantuan tersebut menurut Mohan karena
dinilai dari semangat Pemkot Mataram mengembalikan kejayaan kota tua Ampenan dengan program revitalisasi. Disamping secara regulatif telah memenuhi syarat dengan adanya instrumen hukum dan hal konkret yang telah dilaksanakan di kawasan tersebut. “Memang belum bisa dipastikan kita akan dapatkan program ini. Dari 10 daerah akan direduksi menjadi dua dan mudah-mudahan kita masuk disitu,” harapnya. Jika nantinya Kota Mataram termasuk dua daerah
yang dipilih Pemerintah Prancis, akan ada bantuan baik pengembangan kegiatan fisik maupun program pemberdayaan di sekitar kawasan tersebut. “Tinggal diharmonisasi saja nanti dengan kegiatan fisik yang akan dilaksanakan dari Kementerian PU,” imbuhnya. Pemkot Mataram juga mendapatkan bantuan sekitar Rp 5-6 miliar dari Kementerian PU untuk program revitalisasi kota tua Ampenan. Dana awal yang dikucurkan sebesar Rp 1,5 miliar untuk Jalan Pabean. Selain itu ban-
gunan tua yang berada di sepanjang Jalan Pabean juga akan diperbaiki dengan mempercantik fasad bangunan tanpa menghilangkan bentuknya sebagai bangunan kuno. Mohan juga menyebutkan akan ada penambahan berbagai ornamen seperti pembangunan gerbang dan perbaikan infrasturktur seperti drainase dan jalan untuk pedestrian serta sarana untuk sektor informal. Semua persyaratan yang dimiliki Pemkot Mataram juga dinyatakan sudah lengkap tinggal menunggu realisasi. (yan)
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
SUARA PULAU LOMBOK
Halaman 3
Kisruh Pasir Besi Indikator Kesehatan Rendah KUALITAS kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) sampai saat ini masih memprihatinkan. Hal itu bisa dilihat dari masih rendahnya capaian beberapa indikator kesehatan masyarakat. Salah satunya, Angka Kematian Bayi (AKB) yang tercatat masih cukup tinggi. Wakil Bupati Loteng, Drs.H. L. Normal Suzana, saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah tahun 2013, pada Sidang Paripurna DPRD Loteng, Kamis (27/2), mengungkapkan tahun 2013 lalu, AKB di Loteng tercatat mencapai 14 bayi per 1.000 kelahiran. Angka tersebut meningkat dari catatan tahun 2012, yang mencapai 12 bayi dari 1.000 kelahiran hidup. Kondisi tersebut, jelasnya, menunjukkan masih rendahnya kualitas kesehatan masyarakat. Sekaligus pekerjaan yang cukup berat yang harus dituntaskan oleh Pemkab Loteng pada tahuntahun mendatang. Melihat kondisi tersebut mengharuskan Pemkab Loteng dituntut terus memberikan perhatian terhadap upaya peningkatan kualitas fasilitas kesehatan masyarakat. Ini harus didukung dengan peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pertolongan kelahiran oleh ketersediaan tenaga kesehatan yang memadai. Kondisi yang hampir juga terjadi pada indikator kesehatan lainnya, yakni Angka Kematian Ibu (AKI) yang juga mengalami kenaikan pada tahun 2013 lalu jika dibandingkan dengan tahun 2012. Di mana pada tahun 2013, AKI tercatat sebanyak 144 kasus dari 100.000 kelahiran. Padahal tahun 2012, AKI hanya sebanyak 107. “Kondisi ini juga menunjukkan bahwa kesadaran dan kualitas kesehatan ibu hamil, masih perlu lebih ditingkatkan,” tegasnya. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya nyata dalam upaya peningkatan kuantitas dan kualitas pemeriksaan kehamilan. Termasuk kesadaran akan pertolongan kelahiran oleh petugas kesehatan. Meski demikian, ungkapnya, pada indikator kasus gizi buruk terhadap balita menunjukkan tren positif. Terbukti kasus gizi buruk mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan kondisi tahun 2012. Di mana pada tahun 2013, jumlah kasus gizi buruk sebanyak 38 kasus dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 68 kasus. Angka gizi buruk tersebut, menunjukkan adanya komitmen dan upaya optimal peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Adanya dukungan seluruh elemen masyarakat diharapkan bisa terus ditingkatkan H. L. Normal Suzana di masa datang. (kir)
Pemkab Lotim Tak Bisa Cabut Izin PT AMG Selong (Suara NTB) Penolakan warga terhadap rencana penambangan pasir besi oleh PT Anugrah Mitra Graha (AMG) di wilayah Kecamatan Pringgabaya tidak bisa menjadi alasan Pemkab Lombok Timur (Lotim) mencabut izin. Pasalnya, PT AMG sudah mengantongi izin yang lengkap. Tinggal izin pembangunan smelter (pabrik pemurnian) sebagai syarat utama untuk diperbolehkan melakukan eksploitasi. Hal ini diterangkan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Lotim, Muhammad Syukri menjawab media di Labuhan Haji, Kamis (27/2). Menurutnya, Pemkab Lotim tidak punya dasar hukum untuk melakukan pencabutan izin. Diakui, terakhir AMG sudah mengantongi izin usaha produksi (IUP). IUP tersebut, katanya sudah bisa menjadi dasar PT AMG melakukan eksploitasi. Hanya saja, setelah diberlakukannya UU Nomor 4 Tahun 2009 terhitung 12 Januari 2014 lalu, menuntut seluruh perusahaan tambang untuk membangun smelter. Pembangunan pabrik tersebut, katanya, juga memiliki syarat harus dengan menyampaikan Izin Mendirikan Ban-
gunan (IMB) dan izin gangguan (HO) kembali ke Pemkab Lotim. Sebelum smelter dibangun, AMG ditegaskan belum bisa melakukan eksploitasi. Syukri menambahkan, terkait kisruh pasir besi tersebut, pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan pihak perusahaan. Disebutkan, mengacu pada Pasal 113 UU Nomor 4 tahun 2009 tentang Minerba dan pasal 26 Peraturan Pemerintah (PP) 23 Tahun 2010 tentang pelaksanaan UU Minerba tersebut berisikan klausul yang memberlakukan adanya penghentian sementara. Penghentian sementara itu berlaku selama satu tahun. Pihak AMG pun katanya sudah diarahkan untuk mengajukan penghentian sement-
ara itu ke pemerintah sampai kondisi aman. Jawaban pihak AMG, tutur Syukri akan dikonsultasi dulu dengan pimpinan pusat. Sebelum adanya usulan dari perusahaan yang sudah memegang IUP tersebut, Pemkab Lotim pun tidak berani untuk mengeluarkan surat pemberhentian sementara. Pimpinan Cabang PT AMG, Erfandy Muis tidak dapat dihubungi saat coba dikonfirmasi via ponselnya. Sebelumnya, Erfandy pernah mengemukakan, soal smelter sendiri pihaknya butuh investasi cukup besar. Dihitung total yang dibutuhkan dana Rp 300 miliar. Perusahaan besar saja, katanya, masih belum bisa smelter. Apalagi AMG yang belum memulai kegiatan tambang.
Tujuh Nelayan Batulayar Diamankan Polisi
Giri Menang (Suara NTB) Kepala Inspektorat Lombok Barat (Lobar) , Ir. H. Rahmat Agus Hidayat, menyatakan selama seminggu terakhir Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turun mengecek semua proyek di Lobar. Turunnya BPK ini selain kaitannya dengan pemeriksaan rutin juga terkait penilaian laporan keuangan Pemkab menyangkut opini yang akan diberikan ke Lobar. Salah satu yang akan diperiksa, ujarnya, bangunan Pusat Mutu Pendidikan (PMP) dan penerangan jalan umum (PJU) Lobar. “BPK sedang turun ke Lobar mengecek proyek-proyek, termasuk semua proyek tanpa kecuali,” ungkapnya, Kamis (27/2). Untuk diketahui, jelasnya terkait penilaian keuangan tersebut, BPK sudah mulai melakukan penilaian pendahuluan terhadap Laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD). Untuk penilaian pendahuluan BPK mengambil sampel beberapa SKPD, Diketahui, temuan BPK yang direkomendasikan perlu ditindaklanjuti sekitar ratusan temuan. Temuan ini terakumulasi sejak tahun 2004 sampai 2013. Pemkab mengklaim, telah menindaklanjuti 98 persen temuan tersebut. Rahmat mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan BPK terhadap proyek tahun 2012 dimaksud. (her)
but. Hanya saja untuk saat ini mengingat resistensi masyarakat, membangun smelter masih dipertimbangkan. “Bangun smelter yang nilainya ratusan miliar lalu rusak lagi gimana?” tanyanya. (rus)
Dikpora Loteng Siapkan Dana Rp 1 Miliar
Buntut Aksi Demo
BPK Turun Cek Semua Proyek di Lobar
Smelter bisa beroperasi membutuhkan tenaga listrik yang cukup besar. Infrastruktur pendukung untuk bisa beroperasinya smelter juga harus memadai. Pihak AMG siap melaksanakan ketentuan perundang-undangan terse-
Lima SD Ditata Ulang
(Suara NTB/dok)
Giri Menang (Suara NTB) Buntut aksi nelayan Batulayar Barat, Rabu (26/2) lalu menyebabkan tujuh warga setempat diamankan aparat Polres Lobar. Mereka diduga memprovokasi warga lain, sehingga melakukan aksi demo dan bertindak anarkis. Mereka juga diduga melakukan perusakan pagar pembatas lahan areal yang menjadi perselisihan nelayan dengan pengusaha. “Tujuh warga diamankan karena diduga melakukan pengerusakan dan provokasi,” ungkap Kapolsek Senggigi Kompol Yunus Junaidi, Kamis (27/2). Dijelaskan, tujuh warga ini diamankan polisi saat aksi. Mareka diduga memprovokasi warga lain, sehingga melakukan aksi anarkis dengan merusak pagar pembatas lahan tersebut. Dikatakan, selaku penegak hukum pihaknya berkewajiban menindaklanjuti jika ada warga yang melakukan pelanggaran hukum. Termasuk tujuh orang ini terus diperiksa. Namun terpenting, bagaimana menjaga kondusivitas daerah. Pascaksi tersebut, suasana di lokasi aman. Untuk mengantisipasi aksi lanjutan yang mungkin akan dilakukan warga, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak dusun dan desa serta semua warga setempat. Ia berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi. Jika ada hal yang mau dituntut tentunya ada langkah lain, yakni dibicarakan secara kekeluargaan dan langkah lain sesuai ketentuan. “Sudah ada pembicaraan pihak pengusaha melalui pengacara dengan warga, mudahan aman,” tukasnya. Hasbullah nelayan Batulayar, mengaku menolak direlokasi. Persoalan ini muncul mulai belasan tahun lamanya, saat itu pemilik awal melakukan pengukuran. Sesuai hasil pengukuran bersama BPN melibatkan kepala dusun dan kepala desa, batas pal lahan ini jauh dari bibir pantai. Namun belakangan, ketika lahan ini pindah tangan ke pengusaha lain dilakukan pengukuran kembali. Pengukuran pun melibatkan pihak BPN. Namun, batas palnya diperluas hingga lokasi pondok penyimpanan mesin dan perahu nelayan, sehingga diprotes nelayan dan warga sekitar. (her)
(Suara NTB/rus)
PANTAI KETAPANG – Pasir di Pantai Ketapang di wilayah Kecamatan Pringgabaya mengandung bijih besi. Di sekitar kawasan pantai inilah akan dilakukan dieksploitasi tambang pasir besi oleh PT AMG.
(Suara NTB/rus)
TINJAU - Bupati Lotim H. Ali Bin Dachlan saat meninjau stand Indomaret Labuhan Haji, Kamis (27/2).
Lotim Terbuka untuk Segala Bentuk Investasi Selong (Suara NTB) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terbuka menerima segala bentuk investasi. Hal ini menjadi bagian dari upaya memajukan perekonomian masyarakat. Termasuk investasi perusahaan ritel berskala besar. Demikian disampaikan Bupati Lotim H. Moch. Ali Bin Dachlan dalam acara launching Indomaret di Labuhan Haji, Kamis (27/2). Menurutnya, tujuan pembangunan adalah agar masyarakat mendapatkan pekerjaan lewat perdagangan. Perdagangan menjadi kunci memajukan perekonomian. Bupati mencontohkan, negara Singapura tidak memiliki pertambangan, sawah atau sumber daya alam lainnya. ‘’Tapi karena perdagangannya maju, perekonomiannya pun maju sangat pesat,’’ ujarnya. Bupati menyebut, Labuhan Haji di masa lampau adalah kota yang cukup dikenal. Kemajuan Labuhan Haji dulu dikarenakan menjadi pusat perdagangan. Saat itu, Labuhan Haji menjadi urat nadi perekonomian Lotim, karena aktivitas ekspor dilakukan melalui tempat tersebut. Banyak pertokoan yang berjejer di sepanjang jalan. Sementara sekarang ini terlihat sepi. “Sekarang ini menjadi sepi,” ujarnya. Diakuinya, saat ini perekonomian global saling ketergantungan satu ama lain. Untuk itu, keberadaan organisasi-organisasi perdagangan dunia dan regional, seperti ASEANChina Free Trade Area (ACFTA) atau kawasan perdagangan ASEAN dan Cina serta World Trade Organization (WTO) sangat diperlukan. Berangkat dari fakta itu, kata bupati hal ini menggambarkan dunia negara-negara di dunia saling tergantung. Mengenai keberadaan pedagang-pedagang kecil, sudah menjadi keharusan dan kewajiban pemerintah untuk melakukan pembinaan. Bupati menambahkan, dalam agama Is-
lam juga sangat mengutamakan perdagangan. “Nabi Muhammad itu juga pedagang,” ucapnya. Meski demikian, ujarnya, perdagangan yang direkomendasi adalah yang bebas dari praktik monopoli. Menurutnya, orang yang melakukan monopoli adalah orangyang takut disaingi dan cenderung mengatur harga. “Kita tidak berikan orang untuk monopoli,” tegasnya. Terhadap Indomaret dan yang sejenis lainnya, bupati mengingatkan agar tidak lupa terhadap orang-orang miskin, termasuk kewajiban membayar zakat. “Untung Rp 1 miliar zakatnya kan cuma Rp 25 juta, kecil itu. Dan jangan lupa juga bayar pajak,” ujarnya mengingatkan. Kehadiran Indomaret dan perusahaan sejenis lainnya di Lotim, ujarnya, diharapkan tidak ditanggapi secara negatif. Sebaliknya, akan banyak orang-orang Lotim yang menganggur dapat pekerjaan. Satu toko bisa mempekerjakan tujuh orang. Jika tokonya sampai 100 orang, maka dapat diartikan bisa 800 orang dapat pekerjaan. Diakuinya, saat menjadi aktivis LSM, ia sempat berpikir, jika satu mal akan membunuh 75 toko dan 1 market akan membunuh 10 kios. Namun, katanya, teori yang dianutnya saat jadi aktivis itu tidak terbukti. “Itu karangan omong kosong,” tegasnya. Bupati mencontohkan pascadibangunnya Mataram Mall di Kota Mataram tidak membuat sejumlah toko dan kios-kios tutup. Malahan, ujarnya, banyak bermunculan toko-toko baru dan tetap eksis, karena punya segmen atau langganan masing-masing. Penegasan bupati ini menyusul adanya pihak yang melayangkan penolakan terhadap kehadiran perusahaan ritel sekelas Indomaret masuk ke Lotim. Pandangannya, orang-orang yang tidak setuju dikarenanya ada yang kurang dimengerti atau tidak siap bersaing. (rus)
Praya (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok Tengah (Loteng) tahun ini telah menyiapkan anggaran hingga mencapai Rp 1 miliar lebih untuk mendukung rencana penataan Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang terkena dampak pelebaran jalan ruas Praya-Batujai. Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dikpora Loteng, H. Sumum, kepada Suara NTB, Kamis (27/2), menjelaskan di sepanjang ruas jalan Praya-Batujai tersebut ada lima SD yang bakal terkena imbas pelebaran jalan, sehingga harus dilakukan penataan. “Dari lima SD yang terkena imbas pelebaran jalan, hanya SDN Merang Baru saja butuh penataan ulang cukup besar,” sebutnya. Sementara empat SD lainnya tetap akan ditata, tetapi tidak terlalu berat, karena hanya sebagian kecil bagian sekolahnya yang terkena imbas pelebaran jalan. “Kalau empat SD lainnya hanya tembok luar saja yang akan ditata. Sedangkan SDN Merang Baru bukan hanya tembok pagar saja yang harus ditata, termasuk bangunan sekolah-
nya,” tambahnya. Ia mengatakan, penataan di sekolah-sekolah tahun ini sudah bisa dilaksanakan, karena anggarannya sudah disiapkan pemerintah daerah. Namun untuk waktu pelaksanaan belum bisa dipastikan, karena sangat tergantung dari proses pelebaran jalan di ruas Praya-Batujai. Selain lima SD di sepanjang ruas Praya-Batujai, lanjutnya, tahun ini pihaknya berencana melakukan penataan di sekolah-sekolah di sepanjang ruas BIL, karena kondisinya cukup memprihatinkan. Termasuk merelokasi dua SD, masing-masing SDN 4 Batujai serta SDN Semparu. Untuk memuluskan rencana ini, ujarnya, Dikpora Loteng juga sudah menyiapkan anggaran hingga Rp 1,4 miliar, sehingga kalau ditotal untuk penataan dan relokasi sekolah di ruas Praya-Batujai, ruas BIL serta SDN 4 Batujai dan SDN Semparu diperkirakan bakal menghabiskan anggaran hingga Rp 2,4 miliar lebih. “Penataan dan relokasi sekolahsekolah tersebut sebagai salah upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Loteng,” klaimnya. (kir)
KPU Lobar Fokus Siapkan Tahapan Pemilu Giri Menang (Suara NTB) Ketua KPU Lombok Barat (Lobar), Suhaimi Syamsuri mengaku kinerja jajaran komisioner KPU Lobar tak akan terpengaruh polemik terkait proses seleksi komisioner KPU yang dinilai sarat adanya kecurangan. Ia menolak mengomentari terkait polemik tersebut, akan tetapi saat ini pihaknya fokus mempersiapkan pemilu yang tinggal menghitung hari. Saat ini pihaknyaa tengah melakukan pendistribusian logistik pemilihan legislatif ke kecamatan-kecamatan. Pendistribusian ini akan dilakukan merata ke seluruh kecamatan. Pihaknya memastikan, logistik bisa sampai di kantor kecamatan dengan baik, apalagi dikawal petugas keamanan.
“Kami mulai drop logistik ke kecamatan,” ungkapnya, Kamis (27/2). Disebutkan, sejumlah logistik yang didrop antara lain bilik suara, kotak suara, ATK dan kelengkapan lainnya. Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Lobar, Hamroni, mengingatkan, KPU mesti bekerja ekstra untuk mempersiapkan pelaksanaan pemilu yang tinggal menghitung hari. Melihat tenggat waktu tersebut persiapan KPU Lobar tentunya mepet, jika melihat banyaknya agenda yang akan dilaksanakan. Pasalnya, komisioner KPU baru beberapa waktu lalu dilantik, setelah menuai berbagai kritik. Pihaknya berharap polemik seleksi komisioner ini diharapkan tidak mengganggu proses kinerja KPU. (her)
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
SUARA PULAU SUMBAWA
Halaman 4
Polres Dompu Buru Provokator Perkelahian Antarkampung Dompu (Suara NTB) Perkelahian antarkelompok warga Montabaru dengan Kandai Dua dan Kandai Dua dengan Renda Simpasai masih didalami Polisi untuk menemukan provokatornya. Penyidik telah mengantongi beberapa nama yang diduga sebagai provokator, tapi masih dikumpulkan bukti untuk menjeratnya. Dalam dua hari terakhir, aparat Polres Dompu secara intens melakukan olah tempat kejadi perkara (TKP) di Montabaru dan Simpasai. Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK kepada wartawan, Kamis (27/2), mengaku tengah menyelidiki beberapa kasus sebagai rangkaian dari kasus perkelahian antarkelompok warga lingkungan 1 Montabaru, Kandai Barat Kelurahan Kandai Dua, dan Renda Simpasai. Di antaranya terkait temuan tiga bom molotov di samping rumah Asikin warga Ginte Kandai Dua, dan tiga bom molotov di kediaman Tene Simpasai. Bom molotov ini ditemukan ada kesamaan sumbunya. Karenanya dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Olah TKP ini serangkaian kegiatan penyelidikan yang tengah dilakukan,” katanya. Selain terkait temuan bom molotov saat perkelahian Oktober 2013 lalu, Purnama juga mengaku, pihaknya juga telah melakukan olah TKP di kediaman Salahuddin alias Niko di Montabaru untuk penyelidikan temuan 60 butir peluru senjata tajam, senpi rakitan, parang, dua borgol dan beberapa temuan lainnya. “Untuk penyelidikan temuan ini, kita tadi malam telah memeriksa tiga orang sebagai saksi,” jelasnya. Purnama juga mengaku, belakangan ada upaya provokasi warga yang dilakukan oleh beberapa warga Dompu melalui media online, BBM, dan SMS. Provokasi dilakukan dengan cara memutar balikkan fakta. “Namanamanya sudah ada, tapi kami masih kekurangan bukti untuk menjeratnya. Saat ini kita tengah melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti,” jelasnya. Tidak hanya itu, penyidik juga tengah menyelidiki kasus pemblokiran jalan yang dilakukan oleh kelompok warga di Renda Simpasai Dompu terkait isu penganiayaan tahanan di Lapas Dompu dan pemblokiran jalan di Montabaru. “Serangkaian kejadian selama ini diduga saling terkait. Pertama terkait ketidakpuasan atas penangkapan Hr, Lakalantas, dan dugaan penganiayaan,” terangnya. (ula)
70 Persen Mako Polres Bima Kota Tak Layak Huni Kota Bima (Suara NTB) Jajaran Polres Bima Kota akan mendapat bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Rencananya, markas komando (mako) Polsek Rasa NaE Barat akan dibangun baru dengan anggaran sepenuhnya dari Pemkot. Bantuan ini sedikit memberi angin segar bagi Polres Bima kota. Pasalnya hampir 70 % bangunan jajaran Kepolisian di Kota Bima merupakan bangunan lama yang dipinjam pakai, serta sebagian besar sudah tak layak pakai. Kapolres Bima Kota, AKBP Benny Basir Warmansyah, SIK SH yang dikonfirmasi, Rabu (26/2), menyebutkan pihaknya akan mendapat bantuan dari Pemkot Bima untuk mengadaan gedung baru. Rencananya, anggaran gedung tersebut sepenuhnya dari Pemkot. Namun, hingga kini Pemkot masih mencari di mana lokasi yang tepat untuk lokasi. “Rencananya beliau (Walikota, red) yang akan mencarikan lokasinya, anggaran sepenuhnya dari Pemkot, kita terima bersih,” ujar Benny yang juga didampingi Kasat Reskrim Iptu Didik Haryanto, SH. Menurut Benny, rehab Polsek Rasa NaE Barat memang diutamakan. Pasalnya gedung tersebut merupakan salah satu gedung yang dipimjamkan oleh Pemerintah daerah. Di samping itu, status Mapolsek yang merupakan Polsek Kota memang membutuhkan gedung yang lebih besar dan layak. Tak hanya gedung Polsek Rasa NaE Barat, sejumlah gedung yang tak layak pakai dan merupakan pinjaman (aset Pemda) mulai dari Kantor Sat Narkoba, Polsek Rasa NaE Timur bahkan kantor Sat Lantas hingga Sat Reskrim. Gedung-gedung tersebut cukup memprihatinkan. Pasalnya hampir sebagian besar dalam kondisi rusak sehingga beberapa ruangan khususnya di Sat Narkoba dibiarkan begitu saja. Yang lebih memprihatinkan yakni Kantor Mapolsek Rasa NaE Timur yang gedungnya merupakan milik Terminal Kumbe. Selain sempit, ruangan juga tak representatip. Begitu juga dengan Kantor Polsek Asakota. Gedung tersebut terdiri dari satu ruangan los yang dibagi dengan sekat. Kondisi atap yang tanpa plafon ini tentu membuat tak nyaman. Belum lagi lantai dari semen yang terlihat banyak bolong. Kapolsek Asakota Iptu Jusnadin SH yang dikonfirmasi Kamis (27/2), menyebutkan gedung dan lahan tersebut merupakan milik UPTD Kehutanan Kabupaten Bima. Gedung tersebut baru digunakan kurang dari 10 tahun terakhir. Hanya saja, meski terlihat kumuh pelayanan tetap sama seperti maka Polsek-Polsek lain. (use)
PKL di Sumbawa Besar Banyak Membandel Sumbawa Besar (Suara NTB) Kasat Pol PPP, Mustari Dahlan, S.H, menilai banyak PKL yang membandel di Kota Sumbawa Besar. Terutama PKL yang berjualan di Taman Bugis. Sudah seringkali diingatkan, namun tetap tak digubris, sehingga terpaksa Pol PP mengangkut barang dagangannya. Hal ini ditegaskan Kasat, Kamis (27/2), menyusul operasi Pol PP yang main angkut barang dagangan PKL sehari sebelumnya tanpa diketahui pemilik. “Suka atau tidak suka, barang tetap kami angkut. Sudah sering kita peringatkan, kalau jualan, barang jangan ditinggalkan ditaman. Ini tidak, orangnya pergi, rombongnya tetap ditinggal, sehingga mengganggu keindahan taman,’’ tandasnya. Apalagi, menurut Mustari keberadaa PKL di Sumbawa masih diangap ilegal. Belum ada aturan seperti Perda yang mengatur tentang keberadaan mereka. Makanya, sementara ini Pol PP yang mengatur agar tertib berjualan. Seraya menepis adanya kesan tebang pilih, sebab banyak pula PKL lain yang berjualan di sepanjang jalan protokol. “Kita tidak tebang pilih. Kita bertindak sporadis. Melanggar, kita angkut,” tukasnya. Sementara terkait operasi penertiban PNS liar tetap dilakukan. Namun, kini tampaknya sudah jarang PNS berkeliaran sejak operasi dilakukan awal Februari lalu. Bagi mereka yang sudah terdata, tinggal menunggu petunjuk lebih lanjut dari pimpinan daerah. (arn)
PELAJAR - Salah seorang pelajar yang diduga terlibat narkoba tengah diperiksa penyidik di Polres Sumbawa, Kamis (27/2).
(Suara NTB/arn)
Diduga Terlibat Narkoba
Empat Pelajar di Sumbawa Diamankan Sumbawa Besar (Suara NTB) Sebanyak empat orang pelajar SMA di Kota Sumbawa Besar, diamankan tim Reserse Narkoba Polres Sumbawa. Dari mereka ditemukan poket ganja kering di saku celana milik salah seorang pelajar. Kapolres Sumbawa, AKBP Karsiman S.IK, M.M, Kamis (27/2), penangkapan terhadap pelajar ini dilakukan sekitar pukul 21.00 Wita, Rabu malam. Ketika hendak menggelar pes-
ta narkoba di sebuah kos-kosan di Jalan Gurami, Kelurahan Seketeng. Ketika digeledah, petugas menemukan satu poket ganja kering di saku celana milik salah seorang pelajar berin-
isial FS (18). Penangkapan ini, menurut Kapolres, berawal dari informasi dari masyarakat yang mencurigai adanya pesta narkoba sekelompok pelajar.
Aparat pun langsung mendatangi sebuah kos-kosan, dan menangkap empat orang pelajar. Keempatnya langsung digiring ke Polres Sumbawa untuk diperiksa secara intensif. Dari hasil pemeriksaan sementara ini, lanjut Kapolres, satu orang pelajar berinisial FS ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan tiga lainnya masih berstatus saksi. Ganja yang di-
miliki FS, berasal dari kakaknya yang berada di luar daerah. Dalam pengembangan penyidikan, pihaknya akan terus memburu asal barang haram tersebut. Seperti diketahui, pada awal 2014 ini, Polres Sumbawa telah berhasil menangkap enam tersangka narkoba. Sebagian besar adalah pengedar shabu-shabu. (arn)
Penyegelan Kantor BKD KSB Berakhir
(Suara NTB/ula)
LAPORKAN - Ketua Solidaritas Honorer Dompu, Syamsuddin, SE didampingi pengacaranya, Dwi Yana Yudha, SH saat melaporkan Sekda di ruang pelayanan pengaduan masyarakat Polres Dompu, Kamis (27/2).
Pegawai Honorer Laporkan Sekda Dompu ke Polisi Dompu (Suara NTB) Solidaritas honorer kategori 2 (K2) Kabupaten Dompu melaporkan secara resmi kasus dugaan pemalsuan dokumen honorer kategori 1 (K1) yang telah diangkat menjadi CPNS ke Polres Dompu. Mantan kepala BKD Dompu, H. Moh Syaiun dan ketua tim verifikasi K1, H. Agus Bukhari dinilai honorer harus bertanggungjawab terhadap pengangkatan 12 orang honorer K1 yang diangkat menjadi CPNS. Ketua solidaritas honorer K2, Syamsuddin, SE didampingi kuasa hukumnya, Dwi Yana Yudha, SH di ruang pengaduan Polres Dompu, Kamis (27/2) mengatakan, pihaknya melaporkan secara resmi kasus dugaan pemalsuan surat dan dokumen pada proses pengangkatan honorer K1 menjadi CPNS. Berdasarkan hasil verifikasi, dari 173 orang honorer K1 yang dinyatakan lulus oleh BKN, justru terda-
pat 43 orang yang tidak memenuhi syarat dan bahkan ada yang diduga memalsukan dokumen. “Dari data itu, ada 12 orang yang diduga memalsukan dokumen dan diangkat menjadi CPNS,” kata Syamsuddin. Diantara honorer yang telah diangkat menjadi CPNS dengan menggunakan dokumen palsu, dikatakan Syamsuddin, RES (Dikpora), RA (Dikes), dan Rm (Dikes). Atas kasus ini, pihaknya melaporkan mantan Kepala BKD Dompu, H. Moh Syaiun HAZ, SH, MSI, dan tim verifikasi yang diketuai, H. Agus Bukhari, SH, M,Si. “Kita laporkan ini terkait K1. Kalau untuk K2, kita menunggu hasil verifikasi tim,” katanya. Namun laporan Polisi ini dilakukan pihaknya untuk menjawab tantangan Sekda Dompu saat dialog beberapa waktu lalu. Di mana pihaknya diminta untuk melaporkan
ke proses hukum bila tidak puas atas hasil kerja tim verifikasi. “Sekarang kita laporkan untuk menjawab tantangan Sekda saat dialog kemarin,” ungkapnya. Sementara Yudha menyebutkan, untuk honorer K2 yang dinyatakan lulus menjadi CPNS tahun 2013 di Dompu ditemukan sekitar 50-an orang diduga menggunakan surat palsu. “Berdasarkan laporan yang dihimpun teman-teman solidaritas honorer Dompu, sekitar 50-an orang yang diduga menggunakan surat palsu, tapi kita belum laporkan karena masih menunggu hasil verifikasi tim,” ungkap Yudha. Yudha menambahkan, pasal yang disangkakan kepada kedua pejabat ini yaitu 224 KUHP tentang pidana pemalsuan surat. Sesuai laporan polisi nomor : LP/89/II/2014/ NTB/Res Dompu tertanggal 27 Februari 2014. (ula)
Pemkab Sumbawa Larang Warga Masuki Kawasan Hutan Sumbawa Besar (Suara NTB) Kekhawatiran akan warga Padasuka kecamatan Lunyuk yang kembali menduduki kawasan hutan lindung Pekasa, berhasil ditepis. Camat Lunyuk bersama jajaran pemerintah desa cukup efektif melakukan pencegahan. Sementara itu, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumbawa tegas melarang warga Ledang membangun pemukiman di kawasan hutan. Camat Lunyuk, Hizbullah, S.Sos, Kamis (27/2) menyebutkan, komunitas yang menamakan diri Adat Pekasa, sekitar 30 orang memang sempat naik
ke pekasa. Namun, informasinya mereka hanya menggelar syukuran di wilayah tersebut atas bebasnya rekan mereka yang sempat ditahan pihak berwajib. “Mereka diimingi pembagian lahan masingmasing 2 hektar di Pekasa,” terangnya. Informasi terkahir, mereka bakal kembali ke Pekasa. Namun, berhasil dicegah, setelah camat memanggil kepala desa dan tokoh masyarakat setempat. Namun, Kades meminta agar masyarakat segera diberikan penyuluhan. Sebab masyarakat masih beranggapan putusan MK soal tanah adat, menyerahkan tanah Pekasa un-
tuk dibagi kepada warga. “Setelah Pelantikan Kades, Tim Terpadu dari Dinas Kehutanan dan Bagian Hukum segera turun melakukan sosialisasi. Memperjelas posisi Pekasa kepada warga,’’ pungkas Camat. Sementara terkait dengan puluhan warga Ledang yang membangun pemukiman di kawasan hutan Eks Perhutani wilayah setempat, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Ir. Sigit Wratsongko, tegas melarang. “Itu kawasan hutan kok. Tetap tidak bisa. Hutan tidak boleh berubah fungsi. Tidak boleh itu. Kalau pinjam pakai itu namanya berubah fungsi,” tukasnya singkat. (arn)
Taliwang (Suara NTB) Aksi penyegelan kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Latihan (BK-Diklat) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang dilancarkan Forum Honorer Kategori II (FHK2) berakhir. Setelah sepuluh hari menutup akses pegawai instansi yang mengurusi bagian kepegawaian itu, FHK2 akhirnya membuat kesepakatan dengan BK-Diklat setempat terkait sejumlah tuntutannya kepada pemerintah setempat atas hasil seleksi CPNS K2 yang diprotesnya. “Alhamdulillah mereka (FHK2) selesai dengan aksinya. Dan kita mulai hari ini bisa masuk kantor lagi seperti biasanya,” kata kepala BKDiklat KSB Abdul Malik Nurdin, S.Sos, Kamis (27/2). Dari hasil pertemuan itu, beberapa kesepakatan telah diambil kedua belah pihak dengan disaksikan oleh aparat kepolisian dan Mars Anugerahinsyah, S.Hut, Kabid Ekonomi di Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) KSB yang menjadi mediator. Dan salah satu kesepakatan krusial yang diambil tersebut yakni terkait tuntutan FHK2 menyelidiki sejumlah indikasi kecurangan yang dilakukan oleh oknum K2 yang telah dinyatakan lulus sebelumnya melalui proses hukum di kepolisian. Menurut Malik, pihaknya siap menjalankan kesepakatan tersebut. Dan sebagai salah satu tindak nyata yang akan dilakukannya saat ini seluruh berkas dokumen verifikasi pegawai K2 tahun 2012 lalu siap diserahkan pihakanya ke penyidik Polres KSB, untuk bahan awal penyelidikan. “Ada 1.347 berkas termasuk 13 berkas lungsuran pegawai K1. Semuanya akan kita serahkan ke polisi untuk bahan penyelidikan,” tandasnya seraya menambahkan jika sebagaian berkas itu berada di di kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda). Ia menegaskan, dalam hal ini instansinya mewakili Pemda
KSB tidak akan mengintervensi apapun hasil dari penyelidikan kepolisian. Sebab apa yang telah disepakati bersama FHK2 semata-mata untuk membutikan siapa yang salah dan benar sesuai hukum yang berlaku. Meski sepakat dugaan tindakan kecurangan pada seleksi CPNS K2 itu diselesaikan di jalur hukum, namum di sisi lain proses seleksi administrasi untuk pemberkasan memperoleh NIP bagi 500 pegawai K2 yang sebelumnya dinyatakan lulus tes tulis tetap berjalan. Koordinator FHK2 Heri Supriadi mengatakan, dirinya sangat mengapresasi atas sejumlah kesepakatan yang telah diambil oleh kedua belah pihak. Ia menyebutkan dari beberapa kesepakatan tersebut, hampir seluruhnya tuntutan FHK2 terakomodir terutama yang menyangkut indikasi kecurangan yang dilakukan oleh oknum K2 yang telah dinyatakan lulus. Selanjutnya ia mengimbau agar seluruh kesepakatan yang telah diambil, ke depan oleh kedua belah pihak dapat ditaati. Dan khusus soal upaya membongkar tindakan kecurangan yang diduga dilakukan oleh oknum pegawai K2 yang lulus tes dengan memanipulasi data dan berkasnya, agar diserahkan sepenuhnya ke pihak kepolisia, tim verifikasi dan tim pemantau bentukan pemerintah. Proses penghentian aksi penyegelan kantor BK-Diklat KSB oleh FHK2, kemarin, sedikit haru. Pasalnya sejumlah pegawai K2 yang sejak sepuluh hari terkahir bertahan di depan kantor BK-Diklat KSB sempat meneteskan air mata. Mereka mengaku sangat terharu, karena merasa perjuangannya untuk memperoleh keadilan akhirnya membuahkan hasil. “Pemerintah akhirnya mendengar kami. Dan kami ingin agar mereka yang lulus dengan mencurangi berkasnya agar tidak diajukan untuk mendapatkan NIP,” timpal sejumlah pegawai K2 yang turut dalam aksi. (bug)
(Suara NTB/bug)
DAMAI - Perwakilan FHK2 dan kepala BK-Diklat KSB Abdul Malik Nurdin (batik) diantara perwakilan polisi serta Mars Anugrahinsyah, S.Hut (baju biru) melakukan jabat tangan bersama usai bersepakat untuk menghentikan aksi pengelan kantor BK-Diklat KSB.
RAGAM
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
KPK Jerat Lusita dengan Pasal Berlapis Dari Hal. 1 Dimana, dalam kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Desember 2013 lalu, KPK menyita barang bukti uang pecahan 100 dolar Amerika sebanyak 164 lembar. Dengan total 16.400 dolar Amerika atau setara dengan Rp 190 juta dan uang pecahan rupiah senilai Rp 23 juta, yang diduga untuk menyuap Jaksa Subri. Dari dakwaan itu, Lusita terancam dengan pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama lima tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000, dan paling banyak Rp 250.000.000. Lusita juga dijerat dengan dakwaan alternatif Pasal 13, tentang “Setiap orang yang memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya dan Pasal 15, tentang “Setiap orang yang melakukan percobaan, pembantuan, atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana korupsi, dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud Pasal 2, Pasal 3, Pasal 5 sampai dengan Pasal 14”. Sementara di pengantar berkas perkara Nomor BP/08/23/ 02/2014, KPK menulis “Tindak pidana terkait dengan pengurusan perkara tindak pidana menempatkan keterangan palsu di atas bukti autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah dengan terlapor Sugiharta alias Along yang dilakukan oleh tersangka Lusita Anie Razak”.
Pantauan Suara NTB, berkas dakwaan itu diserahkan langsung JPU KPK Risma Ansyari, SH, MH kepada pihak Pengadilan Negeri Mataram, diwakili Panitera Muda Tipikor, Subari, SH.MH di ruang panitera Tipikor. Setelah menyerahkan berkas, KPK kemudian meminta penetapan hakim yang akan menyidangkan perkara itu. “Berdasarkan petunjuk Pak Ketua Pengadilan, untuk sidang Lusita Anie Razak, majelis hakim yang ditunjuk adalah saya sendiri, dengan anggota M. Idris M. Amin dan Fathur Rauzi,” kata Dr. Sutarno, SH, MH, yang juga juru bicara PN Mataram. Selain penetapan hakim, pihaknya juga mengeluarkan penetapan masa penahanan untuk Lusita selama 31 hari ke depan. Perkara itu kemudian terdaftar dengan nomor perkara 9/PIDSUS.TPK/ 2014/PN.MTR dan ditetapkan sidang perdana 7 Mei 2014 mendatang. Setelah menyerahkan berkas, Jaksa KPK langsung meminta berita acara penetapan sidang dan penahanan terhadap Lusita. Risma Ansyari, Jaksa KPK yang melimpahkan berkas Lusita ke PN Mataram langsung ke luar dari ruangan Panitera Tipikor tanpa berkomentar apapun. (ars)
Dugaan SPPD Fiktif KSB Dari Hal. 1 Menurut dia, pelimpahan berkas kasus yang merugikan keuangan daerah lebih dari Rp100 juta itu merupakan kasus yang berada di wilayah hukum Kejaksaan Negeri Sumbawa. Namun demikian, tim Kejaksaan Tinggi tetap terlibat, karena lebih menguasai sekaligus yang meneliti berkas perkara kasus SPPD fiktif itu. ‘’Kami sudah koordinasi dengan Ditreskrim Polda NTB terkait rencana pelimpahan ini.’’ Dugaan korupsi dana APBD Kabupaten Sumbawa Barat tahun anggaran 2010
dan 2011 dalam bentuk perjalanan dinas fiktif itu ditangani penyidik Polda NTB sesuai laporan polisi No:LP/K/240/XII/2011/ NTB/Dit Reskrimsus, tertanggal 18 Desember 2011. Awal September 2012, tim penyidik Disreskrimsus Polda NTB telah memeriksa sejumlah saksi yang dilaksanakan di Mapolres Sumbawa Barat. Hasil pemeriksaan itu menetapkan belasan pejabat yang tersebar di sejumlah SKPD lingkup Pemkab Sumbawa Barat sebagai tersangka. (ant/Bali Post)
Empat Tahun Terakhir, Eskpor NTB Terus Merosot Dari Hal. 1 Maliki mengurai penurunan ekspor NTB terlihat pada total nilainya. Dimana pada tahun 2010 lalu, nilai ekspor NTB mencapai 1,998,473,462.162 dolar Amerika, kemudian tahun 2011 nilainya turun menjadi 1,136,099,286.824 dolar Amerika. berlanjut pada tahun 2012 turun lagi menjadi 586,189,585.321 dolar Amerika dan terakhir pada tahun 2013, nilai ekspor NTB turun lagi menjadi 402,556,360.659 dolar Amerika. Persoalan semakin menurunnya ekspor yang sebagian besar hasil tambang Newmont ini, diantaranya dari sisi administrasi. Penurunan nilai ekspor dipengaruhi oleh terlambatnya penerbitan izin pinjam pakai kawasan hutan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan pembukaan kawasan baru. Guna pengembangan aktivitas penambangan di fase berikutnya, sehingga fase tersebut tidak bisa dilakukan pengembangan. ‘’Dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mau dilebarkan ke Dodo Rinti, tetapi karena yang akan dilewati adalah hutan lindung. Izinnya belum keluar. Ini salah satu penyebabnya,’’ tambah Maliki. Demikian juga dari sisi teknis, terjadinya penurunan jumlah konsentrat dan kandungan logam yaitu sebagian besar batu bijih yang dikirim ke pabrik pengolahan dari timbunan batu bijih dengan kadar rendah. Pengiriman komoditi konsentrat dilakukan melalui Pelabuhan Benete, Sumbawa dan diekspor oleh Newmont ke tiga nega-
ra tujuan, yaitu Jepang, Korea dan Jerman. “Mereka (Newmont) akan menjamin nilai ekpspor akan kembali seperti pada tahun 2010 lalu. Kalau tidak berbenturan dengan kebijakan menggunakan smelter dalam negeri dan bea ekspor. Serta penerbitan izin penambangan di Dodo Rinti,” ujarnya. Akibat penurunan volume ekspor ini, akan berdampak khususnya kepada pertumbuhan ekonomi daerah. Karena dapat mempengaruhi langsung segala komponen penunjang pertumbuhan ekonomi NTB. Devisa yang diterima negara dan daerah semakin berkurang. Karena menurut perhitungan Newmont, devisa yang disumbangkan kepada Indonesia dihitung 40 persen dari total nilai ekspor. Sejauh ini belum ada perusahaan tambang yang mampu mengimbangi produksi konentrat dan nilai yang dihasilkan oleh Newmont. Tetapi harapan baru, telah muncul perusahaan tambang lainnya, yakni tambang pasir besi di Kecamatan Wera, Ambalawi Kabupaten Bima, Hu‘u dan Lombok Timur. Konsentrat pasir besi ini di ekspor oleh PT. Jagat Mahesa Karya ke Cina melalui Pelabuhan Sape, Bima. Dengan jumlah ekspor perdana di tahun 2013 sebanyak 17.573 ton dengan nilai 636.116 dolar Amerika atau 0,1 persen dari total ekspor NTB sebesar 402,556,360.659 dolar Amerika tahun 2013 lalu. (bul)
Temuan Baru, KPA Merangkap PPK Dari Hal. 1 Memperkuat itu, disebutkan Kajati, sejumlah pihak sudah dimintai keterangan. Mereka diantaranya dari kalangan PDAM Menang Mataram yang mendatangkan proyek tersebut, pejabat Pemda KLU dan Dinas PU sebagai instansi teknis. Saat ini katanya, penyidikan kasus itu sudah masuk tahap penghitungan kerugian negara, diawali dengan penelitian spesifikasi SPAM yang berupa Instalasi Pipa Air (IPA) sampai mesin pompa oleh ahli konstruksi dan ahli mesin dari Universitas Mataram (Unram). Setelah tim ahli dari Fakultas Teknik itu selesai dengan kemampuan teknisnya menghitung spek barang, pihaknya dipastikan akan menggenjot lagi penanganan kasus itu. ‘’Setelah ahli selesai, kasus ini langsung kami tancap gas,’’ istilah Ka-
jati untuk mempercepat penyidikan lanjutan kasus ini, ke arah penetapan tersangka baru. ‘’Kalau nanti ada tersangka baru, kami akan sampaikan,’’ terangnya. Pada kesempatan yang sama, Kajati juga sedikit menjelaskan terkait penyidikan kasus proyek rumput laut pada BPBD Kota Mataram. Pada kasus ini, pihaknya sudah meminta keterangan mantan Kepala BPBD Kota Mataram H. Muharrar sebagai saksi untuk tersangka lain. Ditanya, soal PJOK yang belum disentuh, ditegaskan Kajati, penyidikan masih berlanjut, sehingga belum saatnya membuat kesimpulan. ‘’Jika memang ada tersangka baru dalam kasus ini, tentu akan kita tetapkan, tidak ada masalah kok. Makanya kami evaluasi dulu kasusnya,’’ tegasnya. (ars)
Halaman 5
Tak Terpelihara
Bukti Sejarah dan Nilai Budaya Lotim Banyak Hilang Selong (Suara NTB) Bukti-bukti sejarah dan nilai-nilai budaya serta kesenian tradisi yang ada di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) banyak yang hilang. Alasannya, selama ini bukti-bukti tersebut tidak dipelihara dengan baik. Hal ini diakui Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Lotim, Salmun Rahman. Menjawab Suara NTB di Selong, Kamis (27/2), Salmun menegaskan, pihaknya harus melakukan pendataan dan inventarisasi terhadap nilai-nilai budaya, seni
tradisi yang lenyap tersebut. Sejumlah bukti sejarah seperti sejarah keberadaan penjajah Jepang dan Belanda selama di Lotim saat ini sulit sekali ditemui. ‘’Seperti keberadaan meriam Jepang di wilayah Tanjung Ringgit. Selain itu sederetan gua Jepang dan lainnya yang saat ini tidak terurus,’’ ungkapnya. Diakuinya, budaya memiliki keterkaitan dengan pariwisata. Keberadaan nilai-nilai budaya yang ada sangat penting untuk dijaga dan dipelihara dengan baik. Cagar-cagar budaya seperti makam pun diakui banyak yang kurang terpelihara, termasuk dari sisi
kelembagaan dirasa perlu untuk ditata. Lokasi-lokasi cagar budaya yang ada di Lotim saat ini diakui masih belum tersentuh. Salmun memandang perlu untuk direhab, sehingga pengunjung bisa lebih nyaman dan menjadi daya tarik tersendiri. Paling mengkhawatirkan, kata Samlun Rahman adalah pengaruh perkembangan zaman saat ini telah banyak mencemari nilai budaya dan tradisi yang ada di Lotim. Seperti budaya nyongkolan yang saat ini diduga banyak dicemari dengan tindakan-tin-
dakan yang tidak sesuai dengan kearifan lokal. Kegiatan budaya acap kali ditemukan dengan minum-minuman keras. Termasuk menggunakan pakaian yang kurang pantas. Adanya kondisi seperti ini, ujarnya, tidak serta merta harus menyalahkan masyarakat, tapi karena ketidakmampuan pemerintah untuk mempertahankan. ‘’Perkembangan zaman saat ini juga menunjukkan kegiatan-kegiatan budaya dan seni tradisi yang sedikit bergeser keasliannya. Besar harapannya, kecintaan terhadap seni tradisi lebih sama sebanding
dengan kegandrungan terhadap musikmusik modern,’’ ujarnya. (rus)
Salmun Rahman (Suara NTB/rus)
Tak Lulus Seleksi
54 Tenaga Honorer K2 Pemprov NTB Minta Diangkat Jadi PNS Mataram (Suara NTB) Sebanyak 54 orang tenaga honorer K2 lingkup Pemprov NTB yang tak lulus seleksi CPNS beberapa waktu lalu meminta untuk diangkat menjadi PNS. Honorer K2 yang tak lulus seleksi tersebut masih memungkinkan untuk tetap menjadi tenaga honorer sepanjang pembina kepegawaian di daerah masih mebutuhkannya. Namun, untuk diangkat menjadi PNS sudah tidak mungkin lagi karena kewenangannya berada di pemerintah pusat. Kepala BKD dan Diklat
NTB, Drs. H. Muh. Suruji mengatakan jumlah tenaga honorer K2 lingkup Pemprov NTB yang ikut seleksi CPNS beberapa waktu lalu sebanyak 99 orang. Dari pengumuman hasil seleksi, sebanyak 45 orang yang dinyatakan lulus, sementara 54 lainnya tidak lulus. Sebanyak 54 orang yang tidak lulus tersebut beberapa hari lalu mengirimkan surat kepada Gubernur melalui BKD dan Diklat supaya mereka diangkat menjadi PNS. “Isinya mohon supaya diangkat jadi PNS. Itu tentu tidak mungkin karena pengangkatan
menjadi PNS itu kewenangan pemerintah pusat. Yang tidak lulus masih dimungkinkan untuk tetap menjadi tenaga honorer sepanjang pembina kepegawaian mau menggunakannya,” ujarnya. Suruji mengungkapkan, pihaknya sudah berdiskusi langsung dengan perwakilan 54 orang honorer yang tak lulus seleksi itu. Dalam pertemuan tersebut, katanya, telah disampaikan bahwa pengumuman hasil seleksi honorer K2 yang diumumkan beberapa waktu lalu merupakan proses
yang sudah final. Tinggal menggugurkan honorer yang tidak memenuhi syarat (tak lulus seleksi) dan pemberkasan selanjutnya bagi yang lulus. “Tidak lagi kemungkinan untuk memasukkan data baru, atau ada kelulusan baru. Jadi permintaan yang pantas dan masuk akal sesungguhnya mereka minta kepada Gubernur supaya tetap bisa menjadi tenaga honorer,” imbuhnya. Terkait dengan masalah honorer K2 tersebut banyak menimbulkan keresahan pasca pengumuman hasil seleksi be-
barapa waktu lalu. Di samping itu, reaksi beragam dari tiap kabupaten/kota di NTB. Bahkan ada pimpinan daerah yang mengatakan akan terus memperjuangkan honorer K2 yang tak lolos seleksi menjadi PNS. Dijelaskan, tenaga honorer yang tidak lulus seleksi dikembalikan ke daerah. Artinya, honorer yang tidak lulus masih dimungkinkan untuk tetap menjadi tenaga honorer sepanjang pembina kepegawaian di masing-masing daerah masih mau menggunakannya. (nas)
Panwascam Diduga Pemprov Anggarkan Dana Besar Potong Honor untuk Pembangunan Sosial Pengawas Lapangan Mataram (Suara NTB) Dugaan pemotongan honor yang diterima pengawas lapangan di Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur ( Lotim), nampaknya belum bisa diterima oleh beberapa pengawas lapangan yang ada. Tak ayal, tiga orang dari 23 pengawas lapangan menolak pemotongan honor tersebut. Sumarli, selaku pengawas lapangan di Kecamatan Sakra Timur mengaku adanya pemotongan honor pengawas lapangan di Sakra Timur. “Honor yang seharusnya kami terima Rp 745 ribu, tetapi dipotong menjadi Rp 225 ribu oleh Panwascam,” akunya. Mekanisme pemotongan dikatakannya melalui musyawarah. “ Setelah musyawarah, saya termasuk yang menyerahkan uang. Akan tetapi, saya menyerahkan karena takut. Panwascam mengintimidasi tidak akan menjadikan kami pengawas lapangan lagi ketika pilpres,” jelasnya melalui telepon seluler. Dikatakannya, pada saat panwascam meminta pemotongan, pengawas lapangan lebih banyak yang setuju. “Dari 23 pengawas lapangan yang ada, 20 diantaranya sepakat terkait pemotongan tersebut, sementara tiga orang lainnya menolak dilakukannya pemotongan,” sebutnya. Setelah pemotongan terjadi, Sumarli mengaku dipanggil oleh panwas kabupaten untuk memberikan kesaksian. “Panwas kabupaten menerima laporan terkait pemotongan tersebut dan saya diminta memberikan saksi. Panwascam dan tiga orang pengawas lapangan yang menolak juga hadir disana,” ujarnya.
Hasil dari pertemuan tersebut adalah panwas kabupaten membenarkan tindakan panwascam. “Karena jumlah yang menuntut lebih lebih sedikit daripada yang setuju, panwas kabupaten akhirnya membenarkan panwascam,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Panwaslu Lotim, Joyo Supeno, mengatakan masalah tersebut sudah selesai. “ Kami sudah mengumpulkan semua panwascam dan semua pengawas lapangan setelah menerima laporan terkait pemotongan itu. Masalah itu sudah selesai karena lebih banyak yang sepakat,” terangnya. Ditambahkannya, pemotongan yang dilakukan itu untuk mengadakan syukuran. “Dana itu untuk syukuran dan masing-masing pengawas lapangan hanya diminta Rp 50 ribu,” jelasnya ketika dikonfirmasi Ketua Divisi Pengawasan dan Penindakan Bawaslu NTB, Bambang Karyono melalui telepon. Terpisah, Ketua Divisi Pengawasa dan Penindakan Bawaslu NTB, Bambang Karyono, yang ditemui Suara NTB untuk dimintai keterangan terkait masalah tersebut Kamis (27/2) kemarin, mengatakan pengawas lapangan seharusnya mengerti keterbatasan anggaran. “Mereka seharusnya mengerti keterbatasan, anggaran oprasional yang dimiliki panwascam sangat minim,” katanya. Menurutnya, masalah tersebut sudah selesai, sesuai dengan konfirmasi panwas kabupaten. “Masalah semacam itu tentu sudah melalui keputusan bersama. Jadi, sesuai dengan konfirmasi dari panwas kabupaten yang kita dengar tadi,” ujarnya. (ami)
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan pembangunan dalam bidang kependudukan dan keluarga berencana masuk dalam sektor pembangunan pembangunan sosial. Jika melihat dari struktur anggaran, pembangunan sosial dialokasikan anggaran yang begitu besar dalam APBD. “Setiap pembangunan sosial akan berdampak terhadap pembangunan ekonomi. Kalau dilihat dari struktur anggaran pemerintah daerah, pembangunan sosial itu menyerap atau dialokasikan anggaran uang begitu besar, ini dari sisi kebijakan anggaran,” ujarnya saat membuka Rapat Kerja Daerah Kependudukan dan Keluarga Berencana di Mataram, Kamis (27/2). Selain dari sisi anggaran, lan-
Kok ndak ada tindaklanjut, saya ndak ngerti juga,’’ ujar politisi PBB ini. Kehadiran Syamsir sendiri dalam rapat itu sebenarnya juga menuai sorotan dari internal DPRD NTB. Ketua Komisi II (Bidang Pariwisata) DPRD NTB, H. M. Husni Djibril, B.Sc menjelaskan, kehadiran Syamsir mewakili DPRD NTB kurang tepat karena ia bukanlah koordinator Komisi II DPRD NTB yang membidangi masalah pariwisata. “Di DPRD itu ada komisi – komisi terkait. Ada pimpinan – pimpinan yang mengkoordinir. Komisi II itu dikoordinir oleh Mamiq Alex (L. Abdul Khalik Iskandar). Tapi yang diperintahkan ketua itu Miq Syamsir,” ujar Husni. Husni menilai, tidak itu saja persoalan yang mengganjal proses seleksi BPPD NTB ini. Menurutnya, ada sejumlah persoalan lain yang membuat proses seleksi itu harus diulang. “Ini barangkali kesalahan prosedur, pemilihan BPPD itu. Kalau menurut Komisi II (DPRD NTB-red) sepertinya tidak sesuai ketentu-
an,” ujar Husni. Husni menegaskan, jika ingin dipercepat, pembentukan kepengurusan baru di BPPD sebaiknya segera diulang. “Kita minta gubernur untuk tidak menetapkan itu. Agar itu dipilih kembali,” ujar Husni. Adanya reaksi penolakan dari DPRD NTB ini memunculkan kesan masuknya kepentingan politik dalam proses seleksi badan promosi yang tahun ini akan mengelola dana sekitar Rp 6 miliar. Informasi yang dihimpun Suara NTB menyebutkan, agenda – agenda BPPD memang terindikasi sering disusupi kepentingan – kepentingan dari para politisi Udayana. Sejumlah kalangan juga menampik anggapan bahwa program – program atau kegiatan yang digelar oleh BPPD hanya menguntungkan segelintir pengusaha wisata, khususnya yang menjadi pengurus di badan promosi tersebut. Mantan Ketua BPPD NTB, Awanadi Aswinabawa, menampik dengan tegas sinyalemen – sinyalemen tersebut. Ia menegaskan, dukungan politik dari DPRD NTB justru dibutuhkan dalam rangka menyukseskan
nantinya bertujuan membangun manusia yang berkualitas. “Rakerda kependuduan dan KB ini penting karena kita tahu betul bahwa rakerda ini untuk membnagun manusia yang berkualitas. Rakerda ini berbicara tentang apa hal-hal yang kita lakukan kedepan. Agar manusia di NTB ini bisa lebih meningkat kualitas hidupnya,” tambahnya. Tidak hanya itu, melibatkan semua pihak dan bisa mengangkat isu-isu kependudukan dan bisa merumuskan jalan keluarnya. “Masing-masing pihak mengetahui peran, tugas dan tanggung jawabnya masingmasing. Kalau kita bisa merumuskan itu dengan baik maka satu tahu kedepan insya Allah masalah kependudukan kita akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” pungkasnya. (nas)
PBB Mataram Mall Rp 100 Juta Per Tahun Mataram (Suara NTB) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang disetorkan Mataram Mall hanya Rp 100 juta per tahun. Metode penghitungan PBB tersebut berdasarkan luas bangunan dan luas tanah. Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Mataram tidak menentukan besaran PBB dengan banyaknya gerai yang menyewa di Mataram Mall. Untuk penghitungan biaya sewa atau pembebanan terhadap masing-masing gerai diatur oleh manajemen Mataram Mall. “Metode pembebanan itu diatur (pihak) mall lebih lanjut. Yang jelas perhitungan kami adalah luas bangunan tarifnya tersendiri dan luas tanah tersendiri,” terang Kepala Dispenda Kota Mataram, H. M. Syakirin Hukmi, Kamis (27/2). Syakirin mengatakan pihaknya tidak masuk dalam ranah tarif sewa-menyewa yang diterapkan
Diduga Terganjal Faktor Politik, Wacana Seleksi Ulang Mencuat Dari Hal. 1
jutnya, upaya- upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk pembangunan sosial di daerah ini adalah mengelaurkan regulasiregulasi baik dalam Peraturan Gubernur (Pergub) dan Peraturan Daerah (Perda). Apalagi belum ada regulasi yang khusus mengenai kependudukan. Namun, regulasi mengenai perlindungan terhadap ibu dan anak dan perlindungan kelompok marginal banyak yang dikeluarkan regulasinya oleh pemerintah daerah. “Saya harapkan dari sisi kebijakan anggaran dan regulasi bisa berkontribusi juga dalam pembangunan kependudukan,” harapnya. Gubernur menambahkan, kualitas suatu peradaban berbanding lurus dengan kualitas yang mengisi suatu peradaban. Seluruh program dalam bidang kependudukan yang dilakukan
agenda – agenda BPPD NTB dalam rangka memajukan pariwisata NTB. “Menurut saya, sangat penting dewan itu dilibatkan, karena mereka memiliki fungsi budgeting. Kenapa dewan harus dijadikan mitra kerja, supaya mereka tahu persis,” ujarnya. Awanadi juga menampik anggapan bahwa selama ini kegiatan – kegiatan mereka hanya menguntungkan pengurus BPPD sendiri. ‘’Kalau saya, sudah pasti itu tidak benar,’’ ujarnya. Ia menjelaskan, BPPD memiliki banyak variasi – variasi program yang didesain sedemikian rupa, secara spesifik untuk tujuan yang spesifik pula. Dalam mengeksekusi program itu, menurutnya, bisa dilibatkan orang dari mana saja. “Bisa orang lain (di luar kepengurusan) yang terlibat. Bisa juga hanya pengurus – pengurus saja yang terlibat. Bukankah kita ini promotornya,” tandas Awanadi. Soal rekrutmen kepengurusan yang baru, Awanadi mendukung jika proses ini dilakukan melalui fit and proper test untuk memperoleh orang yang tepat di posisi yang tepat. (aan)
manajemen Mataram Mall terhadap gerai-gerai yang ada. Kemungkinan dalam perjanjian kedua belah pihak terkait pembayaran sewa sudah termasuk pembayaran PBB. “Kita tidak tahu isi perjanjiannya di antara mereka seperti apa. Itu urusan keperdataan antara mereka, apa hak dan kewajiban mereka,” imbuhnya. Nilai PBB yang dibayarkan Mataram Mall kepada Dispenda Kota Mataram cenderung tetap. Sebab menurut Syakirin dalam penetapan NJOP itu untuk bangunan akan susut tapi nilai tanah akan naik. “Nilai bangunan cenderung turun dan tanah semakin naik. Ini yang akan berpengaruh seberapa besar perubahan harga itu. Ada penyusutan,” ujarnya. PBB sebesar Rp100 juta itu termasuk juga bangunan Mall 2 yang ada di sebelah selatan. “Kami sudah hitung dan include semua di PBB. Kami lihat luas bangunan dan kami lihat izin lokasinya. Kalau yang seperti itu kami melakukan penilaian individual. Dilihat dan dihitung tersendiri oleh tim penilai,” terangnya. Dua komponen yang membentuk PBB ialah tanah dan bangunan. Nilai tanah dan bangunan masing-masing kemudian dikalikan tarif. “Kalau tanah misal-
nya harganya Rp 1 juta mungkin besok menjadi Rp 1,1 juta. Kalau bangunan sebelumnya harganya Rp 1 juta kemungkinan menjadi Rp 950 ribu,” terangnya. Sementara tarif yang ditetapkan ada dua yaitu 0,1 persen dan 0,2 persen. “Kalau di atas Rp 1 miliar, 0,2 tarifnya,” imbuhnya. Terkait penghitungan royalti Mataram Mall oleh tim appraisal dengan berdasarkan pada pendapatan Mataram Mall, Syakirin menyatakan pihaknya tidak mempunyai kompetensi untuk menilai berapa besar pendapatan Mataram Mall. Pihaknya hanya bertanggung jawab dalam pengelolaan delapan jenis pajak. Royalti itu penghitungannya berdasarkan hasil pemanfaatan lahan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan, SKPD bertanggung jawab terhadap aset yang menjadi tupoksinya. Jika bukan tupoksinya yang mengelola adalah Sekretariat Daerah (Setda) dimana landasannya ialah Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 sebagai tindaklanjut PP Nomor 6 Tahun 2006. “Nanti dia (Sekda) akan membentuk nilainilai untuk pembayaran royalti sehingga kami tidak punya kompetensi untuk memberikan tanggapan terkait itu,” terangnya. (yan)
Bupati Lotim Diperiksa sebagai Saksi Dari Hal. 1 Bupati Lotim pada prinsipnya menjelaskan bahwa pelaksanaan tukar guling tanah pecatu di Desa Apitaik, Kecamatan Pringgabaya itu merupakan hak desa. Karena tanah pecatu merupakan tanah ulayat desa. Tukar guling tanah pecatu itu juga menguntungkan pihak desa karena luas tanah pecatu yang awalnya hanya 44 are kemudian ditukar dengan tanah yang luasnya dua kali lipat yaitu 88 are. Menurut Ali BD, tukar guling ini menguntungkan dari hasil panen karena tanah lebih luas. Ini sangat menguntungkan perangkat desa yang memperoleh hasil panen. Selain itu katanya, tukar guling dilakukan karena tanah pecatu terlalu dekat dengan pemukiman warga. Sehingga adanya potensi – potensi gangguan yang diyakini akan mempengaruhi produktivitas tanaman yang di-
tanam di atas tanah pecatu tersebut. ‘’Tanah pecatu sudah dekat dengan perkampungan, banyak hewan-hewan yang merusak tanaman,” terang Ali BD. Sementara usai sidang, pihak Bupati Lotim mengaku keberatan jika pada Kamis (20/2) lalu ia dikatakan mangkir. ‘’Bupati tidak mangkir. Tetapi pada saat yang bersamaan, bupati mengikuti ujian terbuka untuk memperoleh gelar doktor Bidang Pemerintahan di Universitas Satya Gama, Jakarta,” terang Dr.Yanis Maladi. Bupati Lotim katanya, mengikuti ujian terbuka untuk meraih gelar doktor, setelah ia menempuh kuliah hampir 6 tahun. Pada pemeriksaan sebagai saksi dalam sidang di PN Mataram kemarin menurut Yanis Maladi, Bupati Lotim hadir sebagai saksi yang sebenarnya pada intinya meringankan para terdakwa. Karena ke dua terdakwa merupakan mantan bawahannya. (met)
OPINI
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
Pengurus BPPD Harus Mumpuni BELUM ditetapkannya pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB hingga akhir Februari ini menjadi perhatian serius dari pengambil kebijakan untuk diselesaikan. Apalagi setelah berakhirnya masa kepengurusan akhir 2013 lalu, kegiatan promosi pariwisata tidak ada lagi. Predikat BPPD Terbaik se-Indonesia yang pernah disandang beberapa lalu menimbulkan kesan, BPPD yang dulu eksis mempromosikan potensi wisata, baik ke dalam dan luar negeri kini mati suri. Memang, sekarang kita masih menunggu pengumuman resmi dari Pemprov NTB mengenai siapa namanama pengurus BPPD NTB yang ditetapkan, dari hasil seleksi yang dilakukan beberapa waktu lalu. Kita tentu tidak menginginkan pengurus BPPD NTB diisi olah orang-orang yang memang mencari ‘’makan’’ di organisasi tersebut. Masyarakat NTB tentu mengharapkan bahwa mereka yang diberi amanah di lembaga tersebut, benarbenar berperan dan mumpuni di bidang ini (pariwisata). Tuntutan masyarakat terhadap mereka yang diberi kepercayaan di BPPD ini agar benar-benar bekerja sehingga mampu memberi kontribusi nyata pada pembangunan pariwisata NTB, tentu beralasan. Karena untuk diketahui dana hibah yang digelontorkan Pemprov NTB tidak kecil. Bayangkan dana hibah seperti disampaikan Kepala Biro Keuangan Setda NTB Dra. Hj. Putu Selly Andayani yang digelontorkan mencapai Rp 6 miliar tahun 2014. Melihat besarnya anggaran yang dikelola di BPPD NTB, siapapun menginginkan duduk sebagai pengurus. Terlebih, melihat tugas BPPD sebenarnya banyak ‘’jalan-jalan’’dalam menjalankan tugasnya. Hal ini, semakin menarik magnet banyak orang untuk bisa masuk sebagai pengurus. Inilah menjadi pekerjaan rumah bagi Pemprov NTB, khususnya Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menentukan siapa-siapa calon pengurus yang memang benarbenar layak dipercaya melaksanakan amanah yang tidak ringan itu. Bayangkan mereka harus bertanggung jawab untuk uang rakyat yang digunakan sebesar Rp 6 miliar. Mereka yang nantinya akan duduk di kepengurusan BPPD haruslah memiliki komitmen tinggi dalam mempromosikan seluruh potensi pariwisata di NTB. Apalagi tahun 2015 nanti, Pemprov NTB sudah mencanangkan program Tambora Menyapa Dunia dengan target 2 juta kunjungan wisatawan merupakan tugas besar yang harus diselesaikan. Ada banyak tugas yang harus diselesaikan, agar pembangunan bidang pariwisata yang menjadi salah satu sektor unggulan pemerintah NTB, benar-benar dirasakan oleh masyarakat. (*)
STASIUN RADIO
Halaman 6
Menyiasati Kemacetan di Kota Mataram Rupanya, tidak hanya Jakarta dan kota-kota besar berlabel metropolitan atau megapolitan saja yang sekarang harus disoroti akibat kemacetan lalu lintasnya di Indonesia. Kota Mataram yang dihuni sekitar 413 ribu jiwa (Data BPS Provinsi NTB tahun 2012) juga mesti mulai disikapi soal kemacetan ini. Sejak beberapa bulan terakhir, jalan di sekitar Kota Mataram semakin semrawut. Terlebih lagi pada jam berangkat dan pulang kerja, yaitu pagi dan siang hari. Pada waktu itulah aktivitas berkendaraan paling ramai berlangsung. emacetan memang hampir pasti dialami semua kota besar. Ini sebagai imbas modernisasi dan urbanisasi penduduk yang terjadi di kota. Tengoklah contohnya pada Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya di Jawa atau Medan di Sumatra. Kota-kota ini merupakan daerah dengan tingkat kemacetan yang tinggi. Ada berbagai faktor yang menyebabkan kemacetan ini. Di antaranya adalah kebutuhan akan lapangan kerja, pendidikan, dan yang tidak kalah penting adalah tren kota sebagai titik acuan bagi masyarakat kabupaten atau daerah periferal lainnya. Dari ketiga faktor yang disebutkan itu, dua hal pertama menjadi penyumbang kemacetan yang paling besar. Kebutuhan akan pendidikan dan pekerjaan telah membuat masyarakat di daerah untuk memburu kota sebagai mangsa mereka. Bagi para pelajar, belajar di kota merupakan jawaban bagi mimpi mereka untuk mengakses sumber ilmu. Sementara bagi para pencari kerja, kota adalah surganya pekerjaan. Sebab, di kota berhimpun banyak perusahaan dan penyedia jasa yang berpeluang membutuhkan tenaga mereka. Jadilah kota itu daerah urban yang heterogen. Akan halnya faktor ketiga hanya akan berlaku manakala diadakan acara-acara tertentu, seperti perayaan tahun baru, musik, ritual agama dan budaya. Hal inilah yang tengah menimpa Kota Mataram dewasa ini. Sebagai sebuah kota yang sedang berkembang, Mataram pun sudah mulai diserbu oleh banyak orang. Tidak hanya oleh wisatawan dan investor, tetapi juga oleh pendatang dari berbagai daerah dengan berbagai kepentingan. Dan, transportasi adalah kemutlakan bagi masyarakat kota untuk mendukung mobilitas mereka. Tingginya jumlah pendatang berbanding lurus dengan jumlah kendaraan bermotor yang beredar di jalanan ibu kota NTB ini. Maka, Mataram pun hadir sebagai kota dengan jumlah kendaraan yang cukup tinggi. Data Dinas Pendapatan NTB menyebutkan kendaraan di NTB mencapai 944.040 unit di tahun 2012 dan bertambah 109.917 unit di
Oleh :
Mikyal Fatonah
(Jamaah Aktif di Komunitas Ujung Pena Ampenan) tahun 2013 (Suara NTB, 7/1/2014). Di Mataram, berdasarkan data Badan Pusat Statistik NTB tahun 2013, tahun 2012 jumlah mobil pribadi adalah 1.138 dan sepeda motor berjumlah 9.059. Angka ini sudah pasti bertambah di tahun 2014 ini. Apalagi, perusahaan kendaraan bermotor pun sangat gencar menawarkan berbagai produknya dengan cicilan kredit yang bisa dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Sayangnya, masalah-masalah ini tidak disikapi dengan tanggap oleh pemerintah kota dan aparat negara yang bertugas, dalam hal ini kepolisian dan dinas perhubungan. Mereka seolah menunggu kemacetan datang, baru kemudian mengambil sikap. Padahal, jika menginginkan bukti, kita bisa menengok sejumlah ruas jalan yang kerap ramai oleh arus kendaraan, terutama jalan-jalan di kawasan sekolah dan daerah pasar. Tempat-tempat ini merupakan sumber kemacetan yang paling bisa dirasakan oleh pengendara kendaraan dan pengguna jalan lainnya. Pelajar sendiri menjadi salah satu penyumbang potensial bagi kemacetan di Kota Mataram. Sebab, pelajar kini sudah mendapat keleluasaan yang berlebihan. Untuk ke sekolah pun, para pelajar diizinkan keluarga dan sekolah menggunakan sepeda motor. Walaupun mereka belum cukup umur untuk berkendara sendirian. Dari razia yang pernah dilakukan oleh kepolisian, beberapa kali pelajar SMP terjaring karena mereka tidak mengantongi surat izin mengemudi (SIM). Dampak dari banyaknya pelajar di jalan raya ini pun sangat terasa. Lebih-lebih bila pelajar yang berkendara sedikit nakal dan ugalugalan, menyalip motor atau mobil di dekatnya tanpa memperhatikan keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya. Di pasar, kemacetan juga sering terasa. Di kawasan Ampenan, misalnya. Dari mulai kawasan Pasar Ampenan sampai ke Pasar Kebon Roek, kemacetan sering terjadi. Apalagi, rambu lalu lintas di sana tidak ditaati oleh pengguna jalan. Selain menimbulkan kesemrawu-
tan, pelanggaran ini juga bisa membahayakan keselamatan. Dan, tidak mustahil, kemacetan di pasar Ampenan ini juga terasa di pasarpasar kawasan lainnya di Mataram. Sel kemacetan di Mataram haruslah segera diberangus. Jangan dibiarkan sel itu menjelma menjadi jaringan dan berkembang sebagai organ. Jika sudah demikian, kemacetan akan menjadi gangguan akut yang justru mematikan aktivitas jalan raya. Kita mesti belajar dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya tentang bahaya serta buruknya akibat yang ditimbulkan kemacetan. Tidak hanya polusi dari kepulan debu dan asap kendaraan yang bisa berdampak pada kesehatan, melainkan juga kerugian lain, seperti waktu, tenaga, dan kenyamanan masyarakat. Apalagi, jika kemacetan itu disertai saling serobot kendaraan karena terburu-buru ke tempat tujuan. Semakin parahlah jalan kota kita. Solusi konkret bisa diwujudkan oleh pemerintah kota dan kepolisian. Car Free Day yang biasa diadakan selama 4 jam setiap Minggu pagi di kawasan Jalan Udayana dan Taman Bumi Gora adalah contoh keberhasilan yang patut diapresiasi. Berkaca dari hal tersebut, maka aturan baru juga dapat dikenakan untuk mendukung solusi bagi kemacetan kawasan Kota Mataram. Pertama, Pemerintah Kota dan Kepolisian bisa bekerja sama dengan sekolah, yakni dengan memberlakukan aturan bagi siswa untuk tidak membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Tidak ada urgensinya siswa harus membawa kendaraan bermotor ke sekolah. Ini justru menghadirkan diskriminasi bagi siswa lainnya yang tidak memiliki kendaraan. Dengan tiadanya siswa menggunakan kendaraan bermotor, tentu akan mengurangi jumlah pengendara motor di waktu-waktu padat lalu lintas. Kedua, kepolisian tidak hanya menugaskan aparatnya untuk mengawasi lalu lintas di pagi hari saja, tetapi sepanjang hari. Pos polisi lebih sering hanya dijadikan tempat duduk-duduk polisi yang bertugas—di beberapa tempat bahkan
STASIUN RADIO
dikosongkan—daripada sebagai tempat mengawasi lalu-lintas kendaraan. Akibatnya, pelanggaran lalu lintas semakin menjadi-jadi dan itu turut memberi andil bagi kemacetan kota. Ketiga, penyadaran kepada masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat adalah semua pengguna jalan, baik yang berkendaraan maupun yang tidak. Kampanye untuk berkendaraan secara santun sudah harus bisa diaplikasikan masyarakat. Penghargaan terhadap pengguna jalan lain juga patut dikedepankan oleh para pengguna jalan. Kita tentu ingin Kota Mataram menjadi kota panutan dalam berlalu lintas. Sebagai pusat percontohan bagi daerah lain di NTB. Namun, jika tidak segera disikapi, kita akan mendapati lalu lintas di Kota Mataram akan sama dengan kota-kota besar di Indonesia yang sudah lebih dahulu menderita oleh kemacetan kronis.
Empat tahun terakhir, eskpor NTB terus merosot Akibat NTB hanya bertumpu pada satu produk
*** 10 SK honorer K2 lulus CPNS diduga bermasalah Harus diusut tuntas
***
STASIUN RADIO
email: citrabima_957@yahoo.co.id
Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 10.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 10.000/mmk. Display F/C : Rp 20.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 8.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 5.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.
SUARA NTB
Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.
EKONOMI DAN BISNIS
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
Halaman 7
Investasi Rp 2,5 Triliun
Bulog Beli Jagung PERUM Bulog Divisi Regional NTB merencanakan akan melakukan pembelian komoditi jagung. Ditargetkan pada panen dalam waktu dekat ini, sudah dilakukan serapan. Harga belinya tergantung pasar. Kepala Divisi Regional Bulog NTB, Ir. M. Hasim, Kamis (27/2) menyebut pihaknya sudah melakukan pemantauan langsung ke daerah-daerah produksi. Panen Maret April ini dimungkinkan rencana bisnisnya ini sudah berjalan. “Kemarin saya sudah keliling ke Dompu, nampaknya belum ada yang panen. Ini yang kita tunggu,” katanya menjawab Suara NTB di Mataram, Kamis (27/2). Tidak disebutkan jumlah pasti rencana serapannya. Sebab, Bulog tidak menargetkan khusus. Karena komoditi jagung bukan menjadi komoditi utama yang menjadi sasaran bisnisnya. Bulog dalam hal ini sedang dan terus membangun komunikasi dengan pihak pembeli dari luar maupun dalam daerah. Jika pada perjalanannya kebutuhan buyer akan jagung tinggi, maka Bulog tentunya akan menyerap lebih banyak. Dari sisi harga, Hasim tidak menegaskan berapa harga yang akan dipatok. Karena tidak ada acuan khusus melalui pemberlakuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Tentunya yang dilihat adalah harga yang berkembang di pasaran. “Kami komunikasi dulu dengan pihak buyer, dia butuh berapa dan berani beli berapa. Baru kami akan menyerap di lapangan. Jagung ini kan beda sistemnya dengan beras, tidak kami beli kemudian simpan di gudang. Tapi kami beli kemudian kami distribusikan langsung kepada buyernya. Itu yang akan kami lakukan,” tambah Hasim. Karena ini konsep bisnisnya be to be (pengusaha dengan pengusaha). Hasim tidak menjabarkan secara detail proyeksi kebutuhannya selama masa panen tahun 2014 ini. Bulog dalam hal ini tentunya akan lebih berorientasi pada keuntungan. Namun konteksnya tetap akan melakukan serapan produksi petani, bersaing dengan pengusaha lain untuk menekan terjadinya harga pembelian di bawah standar. “Kami sebenarnya dari tahun lalu sudah membeli jagung. Tapi karena ini sifatnya bisnis be to be, kami juga melihat situasi,” demikian Hasim menurutnya. (bul) (Suara NTB/bul)
Proyek Panas Bumi Hu’u Terkatung-katung
Mataram (Suara NTB) Pengerjaan proyek panas bumi Hu’u kabupaten Dompu oleh PT. Pacific Geo Energy (PGE) dengan nilai investasi sebesar Rp 2,5 triliun hingga saat ini masih terkatung-katung. Hal tersebut disebabkan masalah tumpang tindih lahan antara PT. PGE dengan PT. Sumbawa Timur Mining (STM). “Komitmen (pengerjaan proyek panas bumi Hu’u) itu sudah sangat kuat, kita harus bisa mulai di Dompu. Tetapi permasalahannya adalah tumpang tindih lahan. Jadi kita tidak bisa bekerja secara leluasa di situ karena izinnya sudah jatuh ke tangan orang lain,” terang Presiden Direktur PT. Pacific Geo Energy, Murdiono, dikonfirmasi usai rapat Pansus Panas Bumi DPR RI bertempat di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Kamis (27/2). Rombongan Pansus Panas Bumi DPR RI kunjungan kerja ke NTB untuk mencari masukan-masukan dari pemerintah daerah terkait dengan revisi UU Panas Bumi. Pasalnya, pengembangan panas bumi di Indonesia sering terkendala izin dari Kementerian Kehutanan disamping adanya tumpah - tindih lahan. Murdiono menjelaskan, untuk pengerjaan/eksploitasi proyek panas bumi Hu’u pihaknya sudah didukung pendanaan dari luar negeri yakni Amerika Serikat untuk mengembangkan energi terbarukan tersebut dengan total dana sebesar 250 juta dollar Amerika atau setara dengan Rp 2,5 triliun. Hal tersebut sesuai dengan hasil perundingan pada KTT APEC di Bali tahun lalu. Dalam pengembangan panas Bumi Hu’u di dompu, katanya, tiga perusahaan nasional akan bergabung yakni PT. Indosat, PT. Angkasa Pura dan PT. Pasific Geo Energy. Ia menambahkan, pihaknya akan bisa memulai pekerjaan atau mencairkan investasi tersebut jika masalah lahan sudah tidak bermasalah.
MUTIARA Keikutsertaan IKM di NTB untuk ikut pameran internasional masih demikian minim. IKM seperti industri mutiara produksi NTB, misalnya, diketahui sebagai produksi terbaik baru pada tingkat nasional semata. Diperlukan upayaupaya, termasuk pameran tingkat internasional, agar mutiara NTB dapat mendunia. Tampak koleksi mutiara di salah satu outlet yang ada di Kota Mataram.
“ J a d i agak sulit bagi kita untuk bergerak bebas, dan agak sulit bagi mitra kita. Karena kita ini justru tergantung sama orang lain. Kalau bergantung sama pemerintah tidak apa-apa, tetapi ini kita bergantung pada pihak swasta yang lain. Sehingga investasinya masih terkatungkatung. Padahal itu suatu terobosan yang luar biasa di sidang KTT APEC tahun lalu. Presiden SBY juga sangat berbangga bahwa apa yang ditawakan kerjasama di luar negeri bisa terealisasi,” ungkapnya. Dengan kedatangan Pansus Panas Bumi DPR RI tersebut diharapkan bisa mendorong percepatan penyelesaian masalah tumpang tindih lahan dan mempercepat keluarnya izin dari Kementerian Kehutanan. “Kalau dari pansus DPR RI ini bisa membantu untuk memberikan masukan, mendorong Kementerian Kehutanan untuk menyelesaikan ini. Itu sangat-sangat kita harapkan,” tandasnya. Luas areal Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) yang diberikan kepada PT. PGE seluas 19.310 hektar. Sedangkan, luas areal WKP untuk PT. STM seluas 19.260 hektar. Dari luas WKP yang diberikan
ok) NTB/d (Suara
kepada PT. STM tersebut sebagian besar tumpang - tindih dengan WKP yang diperoleh PT. PGE , yang memiliki potensi panas bumi. Murdiono menjelaskan masalah tumpang - tindih lahan antara PT. PGE dengan PT. STM tersebut sempat sudah diselesaikan antara kedua perusahaan tersebut dalam bentuk penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Namun, katanya, apapun aktivitas yang dilakukan PT. PGE harus mendapatkan persetujuan dari PT. STM. Disebutkan, dari 19. 310 hektar WKP yang diperoleh yang dibutuhkan untuk lahan eksploitasi panas bumi Hu’u nantinya hanya 30 hektar. Untuk mencari potensi panas bumi Hu’u tersebut pihaknya hanya butuh 2.000 hektar. Namun, dari 2.000 hektar yang dibutuhkan untuk melakukan eksplorasi tersebut masuk dalam kawasan PT. STM. Disebutkan, untuk tahap pertama, panas bumi Hu’u yang dikembangkan sebesar 20 MW pada tahun 2018, 20 MW tahun 2019 dan 20 MW tahun 2020. Sehingga total energi listrik terbarukan yang akan dihasilkan nantinya
sebesar 60 MW. Namun, potensi panas bumi Hu’u, katanya cukup besar. Hasil penelitian dari ahli di Indonesia potensinya sebesar 69 MW, sementara penelitian konsultan Jepang potensinya sebesar 110 MW dan penelitian dari ahli Prancis potensi panas bumi Hu’u sebesar 115 MW sampai 120 MW. Sementara itu, pimpinan rombongan Pansus Panas Bumi DPR RI, Satya W. Yudha, M.Si menjelaskan pemerintah daerah sangat berharap terhadap revisi UU panas bumi yang nantinya dijadikan UU memberikan kejelasan terhadap tumpang tindih yang selama ini melibatkan izin dari kementerian Kehutanan. Mengenai kewenangan pemberian izin, ada juga masukan perlu ada kejelasan. Dimana, izin menjadi kewenangan pemeirntah pusat, bukan lagi oleh pemerintah daerah. Pasalnya, izin pertambangan
yang diberikan pemerintah daerah selama ini banyak menimbulkan kerusakan lingkungan, tidak ada reklamasi pascatambang yang dilakukan perusahaan. “Tetapi yang paling pokok adalah bagaimana transparansi di dalam pembagian keuntungan antara pusat dan daerah. Itu mungkin yang jauh lebih penting dibanding dengan siapa yang mengeluarkan izin baik pusat maupun daerah,” ujarnya. Satya menambahkan, dalam revisi UU Panas bumi tersebut juga akan dimasukkan participating interest dalam bentuk golden share atau pengikutsertaan saham aktif. Kepemilikan saham pemda dalam suatu perusahaan panas bumi nantinya minimal 10 persen apakah efektif atau tidak. Atau tidak dalam bentuk golden share tetapi pemda mendapatkan saham satu atau dua persen pada suatu perusahaan. (nas)
MOBIL
TRAVEL
Andy Ruswar
(Suara NTB/bul)
Ruslan Haerani
Minim, Keikutsertaan IKM pada Pameran Internasional TOKO BANGUNAN
MADU
PENGOBATAN
KACAMATA
MOBIL
RUPA-RUPA
BATIK
MEBEL Tanggal Pemantauan: 27/02/2014
OBESITAS
24
Mataram (Suara NTB) Tak kurang dari 15 kali pameran internasional dilaksanakan di belahan negara di dunia dalam setahun. Namun keikutsertaan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) Provinsi NTB sangat minim. Inilah yang didorong oleh pemerintah pusat untuk didongkrak. Menjadi pokok bahasan dalam sosialisai pelaksanaan pameran internasional di Mataram, Kamis (27/2), di mana di dalamnya diundang seluruh pelaku IKM yang ada di provinsi ini. Didampingi pihak Badan Pelayanan Pengembangan dan Promosi Ekspor Daerah (BP3ED) NTB. Direktorat of Promotion and Branding Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI, Andy Ruswar menyebutkan, beberapa persoalan yang kemungkinan menjadi penghambat minimnya keikutsertaan IKM NTB di tengah besarnya potensi produk dengan pasar dunia ini adalah, belum adanya biaya dari pemerintah pusat untuk menanggung semua kebutuhan dan fasilitas IKM dalam mengikuti pameran internasional di luar negeri. Saat ini, pemerintah pusat hanya mampu menanggung para pelaku IKM dari biaya stand pameran. Selebihnya, biaya transportasi, konsumsi, hotel dan biaya-biaya lainnya masih ditanggung oleh perajin sendiri. “Bisa saja itu yang diberatkan para IKM. Nah, kita harapkan bagaimana caranya pemerintah daerah bisa memfasilitasi IKM melalui danadana dekon, untuk mengikuti pameran di luar negeri. Sejauh ini hanya satu IKM dari NTB yang pernah ikut pameran di Swis,” sebutnya. Ada banyak keunggulan yang dimiliki di NTB, di antaranya kerjinan mutiara laut Selatan, kerajinan Cukli yang tidak dimiliki daerah lain dan negara luar. Lainnya terdapat kerajinan bambu yang kini dikembangkan. Kesemuanya itu menurutnya menjadi kekayaan NTB yang belum begitu muncul di dunia.
Ia menyebut, hasil kerajinan dari NTB tak ubahnya seperti perempuan desa yang jika dipromosikan ke kota akan nampak kecantikan dan auranya. Karena, pada transaksi di luar negeri biasanya menjadi promosi daerah secara langsung. Sebab para peminatnya biasanya akan semakin penasaran daerah asal produk, bukan negara asal. Bisa saja dengan demikian akan menambah kehadiran jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTB kedepan. “Perlu difikirkan langkah ini,” sebut Andy usai sosialisasi pentingnya mengikuti pameran di luar negeri, Kamis (27/2). Terbatasnya SDM pelaku IKM untuk mengikuti pameran internasional di luar negeri ini, menurutnya bukan menjadi persoalan. Sebab, pemerintah pusat melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan BP3ED akan memfasilitasi pelatihan-pelatihan. Pusat menurutnya terus mendorong seluruh pelaku IKM di manapun untuk berlomba-lomba ikut serta dalam pameran internasional ini. Karena dianggap sangat efektif untuk meningkatkan jaringan dan pemasaran hasil produksi IKM. Tahun ini, terdapat 15 lokasi pelaksanaan pameran internasional di beberapa negara di dunia. Di antaranya Hongkong, Cina, Malaysia, Arab Saudi, Vietnam, Afrika Selatan, Qatar, Thailand, Singapura, Amerika Serikat, Finlandia, Tunisia dan di Indonesia di antaranya. Sementara itu, Kepala BP3ED, Ruslan Haerani, SH, MH menantang pelaku IKM di daerah untuk melakukan konsultasi bila ingin terlibat langsung di pameran internasional. Segala kekurangan tetap akan dikomunikasikan selanjutnya, sebab BP3ED juga merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk menjembatani IKM daerah. “Memang harus seleksi, dan kita akan lakukan pembinaan bagi IKM. Kalau ada yang berminat, mari,” sebutnya. (bul)
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
POLHUKAM
Halaman 8
Jelang Pileg
Dewan Pertanyakan Keseriusan Penyelenggara Selong (Suara NTB) Menjelang pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) yang tinggal 41 hari lagi, Kamis (27/2) kemarin, digelar rapat koordinasi antara DPRD Lotim, Panwaslu dan KPU, Polres dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri (Bakesbangpoldagri). Pada pertemuan itu, pihak dewan mempertanyakan keseriusan penyelenggara. Disampaikan anggota dewan, H. Huspiani, pileg 2014 ini berbeda dengan Pileg 2009. Utamanya dari segi cara menyampaikan hak dari para pemilih. Tahun 2009 dengan cara contreng, sedangkan tahun 2014 ini dengan cara nyoblos. Tingkat pemahaman para pemilih ini dirasakan masih kurang sehingga diperlukan keseriusan penyelenggara, KPU untuk lebih intensif melakukan sosialisasi. Selanjutnya, sikap Panwas yang tebang pilih dalam menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) juga masih menjadi sorotan anggota dewan yang juga rata-rata menjadi caleg tersebut. Dikemukakan Ubaidillah, dari Partai Amanat Nasional (PAN), panwaslu sebagai penyelenggara tebang pilih dalam melakukan penertiban. Hal senada dikemukakan Politisi Hanura, Fadil Na’im yang menyebut sudah sangat jelas terlihat panwaslu tebang pilih dalam menertibkan APK. Dikhawatirkan pula oleh para politisi ini terjadi kisruh di tingkat bawah karena persoalan APK. Dimana, faktanya di lapangan, dilingkungan politisi sendiri terjadi saling tandingi dalam pemasangan APK. Ketua KPU Lotim M. Saleh didampingi komisioner lainnya menyampaikan, saat ini tahapan Pileg sudah sampai pada proses pelipatan surat suara yang beberapa hari lalu diterima KPU dari percetakan. Dari semua keperluan logistik, ada beberapa formulir lagi yang dinyatakan belum diterima KPU. Seperti formulir rekapitulasi suara (C1) di tingkat TPS. Soal sosialisasi pihaknya terus akan melakukan. Utamanyanya ke para pemilih pemula dan tempattempat lain yang dipandang penting dan perlu pemahaman lebih jelas soal tata cara pencoblisan. Ketua KPU ini mengingatkan kepada para pimpinan parpol untuk segera melaporkan dana kampanye. Batas waktu untul penyampaian tahap kedua ini katanya sampai dengan tanggal 2 Maret 2014 mendatang. Sementara, Ketua Panwaslu Joyo Supeno, membantah tudingan pihaknya tebang pilih dalam penertiban APK. Katanya, panwaslu melakukan penertiban kepada semua APK yang dianggap melanggar aturan yang telah ditetapkan. Panwaslu saat ini sudah melakukan persiapan personalia. Sebanyak, 656 Panwas lapangan tersebar diseluruh desa, dan akan ditugaskan dimasing TPS. Selanjutnya, panwas juyga sudah merekrut relawan sedikitnya 3 ribu relawan yang ditugaskan untuk membantu dalam mengawasi proses penyelenggaraan pileg. Kabag Ops Polres Lotim, Kompol Arif Wahyudi yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan Polri sudah siap melakukan pengamanan seluruh tahapan Pileg bersama dengan aparat TNI. Personil yang disipakan sebanyak duapertiga kekuatan, atau 579 personil, BKO Polda NTB 228 personil. Selanjutnya dari Bakesbangpoldagri, disampaikan Kabid PLO M. Satar, berdasarkan hasil deteksi dini sudah mulai terjadi gesekan Parpol dan Caleg. Hal ini diindikasikan bisa menyebabkan terjadinya konflik dalam Pileg. Upaya mencegahnya, Bakesbangpoldagri terus mengadakan sosialisasi. Dalam waktu dekat katanya akan dilakukan di sejumlah kecamatan. (rus)
KPU Loteng Batal Gunakan Kotak Suara Kardus Praya (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Tengah (Loteng) memastikan urung menggunakan kotak suara berbahan kardus. Setelah upaya perbaikan terhadap kotak-kotak suara berbahan aluminium yang rusak, membuahkan hasil. Penegasan tersebut disampaikan Ketua KPU Loteng, Ari Wahyudi, S.H., kepada Suara NTB, Kamis (27/2) kemarin. “Kemungkinan besar kotak suara berbahan kardus tidak jadi kita gunakan. Karena kotak suara berbahan aluminium cukup tersedia,” akunya. Memang sebelumnya, KPU Loteng mengajukan permintaan tambahan kotak suara ke KPU pusat. Lantaran jumlah kotak suara yang tersedia banyak yang kurang. Hal itu disebabkan karena kotak suara berbahan aluminium banyak yang rusak. Sehingga tidak bisa digunakan lagi. Namun karena dinilai rentan persoalan, KPU Loteng kemudian berinisiatif memperbaiki kotak-kotak suara yang rusak tersebut. Supaya bisa digunakan kembali. Bahkan dari hasil perbaikan kotak suara yang ada, jumlah kota suara berbahan aluminium yang siap digunakan melebihin dari kebutuhan yang ada. “Walau kotak suara berbahan aluminium kita sudah mencukupi kebutuhan, kotak suara berbahan kardus tetap kita siapkan. Untuk antisipasi kalau terjadi kekurangan kotak suara,” terangnya. Data yang dari KPU Loteng menyebutkan, saat ini ada sekitar 1.949 kotak suara yang berbahan kardus. Kotak-kotak suara tersebut merupakan kotak suara tambahan yang diberikan oleh KPU pusat. Untuk menuntupi kekurangan kotak suara yang terjadi di Loteng. Mengingat sebelumnya, kotak suara berbahan aluminium yan tersedia hanya 6.979 buah. Sementara kebutuhan kotak suara sebanyak 8.928 kotak suara. Disinggung persiapan logistik pemilu legislatif lainnya, Ari menjelaskan sejauh ini pihaknya masih terus melakukan persiapan. Dimana saat ini pihaknya masih fokus melakukan pelipatan kertas suara. “Hari ini (kamis kemarin,red) sudaha memasuki hari ketiga pelipatan kertas suara, dari 8 hari yang ditargetkan,” jelasnya. Selama tiga hari tersebut, pihaknya sudah menyelesaikan pelipatan untuk kertas suara DPRD Kabupaten/kota. Untuk selanjutnya dilanjutkan dengan pelipatan surat suara untuk DPRD provinsi. “Untuk surat suara DPRD kabupaten, provinsi, pusat dan DPD kita targetkan masing-masing dua hari. Sehingga pekan depan, seluruh surat suara sudah siap,” tegasnya. (kir)
(Suara NTB/met)
DIPERIKSA - Kasat Lantas Polres Mataram AKP Indra saat memeriksa kelayakan pengemudi bus angkutan umum jurusan SurabayaMataram.
Polres Mataram Periksa Kelayakan Bus Angkutan Umum
Mataram (Suara NTB) Jajaran Polres Mataram khususnya Satlantas, melakukan operasi pemeriksaan terhadap kelayakan angkutan umum, baik antar kota maupun provinsi. Operasi itu merupakan rangkaian operasi Gatarin Simpatik terdahap pengemudi maupun penumpang. Beberapa bus antarprovinsi diberikan sanksi teguran agar melakukan pemeli-
haraan sehingga tetap menjadi kendaraan layak pakai, Rabu (28/2). Kasat Lantas Polres Mataram AKP Indra, operasi yang dilakukan di terminal tersebut merupakan rangkaian dari operasi Gatarin Simpatik pengendara. Pihaknya akan menguji kelayakan kendaraan angkutan umum transportasi yang ada. Dalam operasi tersebut, polisi akan memeriksa
kesehatan para pengemudi (Sopir Bus) karena diyakini mereka adalah penanggung jawab penuh terhadap nyawa seluruh penumpang. Operasi tersebut bertujuan untuk menekan dan mencegah angka kecelakaan lalu lintas. Menurutnya salah satu penyebab terjadinya lakalantas adalah kelalaian para pengemudi. Satuan, saat berada di Terminal Mandalika, Kota
Mataram, langsung memeriksa seluruh Bus angkutan yang ada. Polisi bersama Dishubkominfo meminta agar pengemudi menunjuk surat izin mengemudi dan surat pajak angkutan tersebut. Selain itu, mereka juga melakukan pemeriksaan terhadap fisik kendaraan. Selain itu polisi memeriksa kesehatan para sopir dengan melakukan tensi darah. Para sopir diminta agar beris-
tirahat yang cukup demi menjaga kesehatan. Mereka tidak diperkenankan terlalu bergadang dikarenakan akan mengganggu aktivitasnya dalam berkendara. Ada beberapa sopir bus angkutan umum yang mendapatkan peringatan secara lisan. Salah satu bus jurusan Mataram-Surabaya yang mengalami pecah di bagian kaca depan diminta agar segera diganti. (met)
Sejumlah Oknum Anggota Dewan Diduga Jadi ”Makelar” Anggaran Giri Menang (Suara NTB) Dugaan dana “siluman” Rp 22,5 miliar yang tertuang dalam APBD terus menggelinding. Dana yang muncul di APBD ini membiayai program diduga tak sesuai usulan Dewan, karena dialihkan ke program lain yang bukan program aspirasi sesuai usulan dewan. Hal ini pun memunculkan pertanyaan di kalangan legislatif. Mencuat informasi, munculnya persoalan dana ini selain karena ekekutif diduga mencurangi APBD. Juga dugaan sejumlah angggota dewan menjadi makelar anggaran yang mengalihkan anggaran yang sudah ditentukan titik pos untuk usulan program aspirasi namun dialihkan ke program lain. Sumber Suara NTB, yang minta tidak ditulis identitasnya, mengungkap terdapat sejumlah oknum anggota Dew-
an yang terindikasi menjadi makelar anggaran. Oknum ini, diduga sengaja mengkondisikan program yang diusulkan agar dipindah atau dialokasikan ke tempat lain sehingga program usulan dewan yang lain muncul dalam bentuk program lain. “Ini contoh yang tidak baik, sepertinya ada mekelar anggaran di internal dewan. Sehingga usulan anggota dewan yang telah ada titik (pos-pos) terindikasi dialihkan ke pro-
gram lain,” ungkapnya. Dicontohkan dugaan pengalihan program yang ada dalam APBD, termasuk dana yang masuk ke delapan SKPD. Dirinci antara lain, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rp 2,8 miliar, Dinas Kesehatan Rp 1 miliar, Dinas Pertambangan Rp 5 miliar. Anehnya, dialokasikan juga ke Sekertariat Daerah Rp 1,7 miliar. Ditambah lagi di Badan Perpustakaan Rp 1 miliar, paling banyak
Romlah Tewas Diduga Dianiaya Penjaga Pasar Mandalika Mataram (Suara NTB) Suasana duka menghiasi kediaman Romlah (51), warga Kelurahan Bengkel Kecamatan Labuapi, Lombok Barat. Diduga kematiannya karena dianiaya seorang penjaga Pasar Mandalika. Korban, meninggal setelah dievakuasi di rumah sakit kota saat dibawa oleh sanak keluarga, Kamis (27/2). Menurut keterangan keluarga terdekat, Romlah adalah seorang pedagang yang memiliki lapak di pasar tempatnya dianiaya. “Mertua saya ini, sehari – hari bekerja di sana dan dia sering menginap di pasar,” terang Sirjul Huda, menantu korban. Dituturkannya, antara korban dengan pelaku memang saling memendam masalah sejak setahun lalu. Romlah yang bekerja di pasar itu sempat diminta untuk pindah tempat dari lapaknya yang semula. Namun karena ia menolak akhirnya barang – barang miliknya sempat dirusak. Dari situlah timbul perselisihan dari kedua belah pihak. “Ibu saya memang pernah punya masalah dengan pelaku, tapi sudah setahun yang lalu,” imbuh Sirjul. Korban ditemukan dalam keadaan kritis saat ditemui Rabu pagi oleh anaknya. Seluruh tubuhnya mengalami luka memar dan
DUKA - Suasana duka di rumah korban penganiayaan. nafasnya tersendat – sendat. Sanak keluarganya pun, membawanya ke rumah sakit Kota Mataram. Sebelumnya, dari pihak kepolisian yang memberikan keterangan, bahwa pelaku yang berinisian HD memang sempat melakukan pemukulan. “Korban memang sempat dipukul oleh HD pada pukul 02.00 pagi di pasar (tempat korban menginap),” terang I Gede Sukma, Kapolsek Cakra Negara. Menurut pengakuan pelaku
(Suara NTB/met)
yang disampaikan oleh kapolsek Cakra Negara. HD memang sempat bergurau meminta sebatang rokok kepada korban, namun entah bagaimana ia ditanggapi, HD pun dilempari dengan pisau oleh Romlah. Akhirnya ia mengalami luka robek pada mulut bagian atas. Pelaku akhirnya di tahan oleh polsek Cakra dan langsung dilimpahkan ke Mapolres Mataram. (met)
di Dinas Pekerjaan Umum (PU) senilai Rp 9,4 miliar, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Rp 1,3 miliar dan Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan Rp 200 juta lebih. Program ini sebelumnya tidak tertuang dalam rencana kegiatan anggaran (RKA) sehingga tidak dibahas. Karena itu, mestinya tidak masuk ke APBD. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD. Lobar, H. Lukman Mukhtar atas nama Fraksi PBB tetap meminta penjelasan dari eksekutif. “Kalau bukan “siluman”, lantas program usulan dewan Rp 22,5 miliar itu kemana,” tanyanya. Justru katanya, di dalam
APBD usulan program Rp 22,5 miliar diganti dengan program lain. Kalau pihak eksekutif tidak punya itikad baik menjelaskan perihal masalah ini maka Fraksi akan menyiapkan langkah selanjutnya. Ketua DPRD Lobar, H. Umar Said menampik jika ada anggotanya yang menjadi joki atau makelar anggaran. Menurutnya, yang bicara adanya mafia anggaran karena tidak tahu apa-apa. “Tidak benar ada calo atau mafia anggaran. Ada sih kawan menghadap eksekutif tapi untuk tanyakan masalah program ini. Wajar Itu, bukan mereka sebagai joki,” tukas Umar Said, mengklarifikasi. (her)
582 TPS di KLU Gunakan Bilik dan Kotak Suara Kardus Tanjung (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Lomok Utara (KLU) memastikan seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berjumlah 581 TPS akan menggunakan bilik dan kotak suara berbahan kardus. Kepastian tersebut disampaikan setelah pihak KPUD KLU menerima paket logistik kiriman terakhir, di mana seluruh material tak satu pun berbahan aluminium seperti sebelumnya. Sekretaris KPUD KLU, Syaprin, SH., di sela-sela proses sortirlogistiksuratsuaradiGudang sewa KPUD, Kamis (27/2), memastikan atribut pemilihan di masingmasing TPS nantinya menggunakan material dari kardus. “Pemungutan suara pada Pemilihan legislatif, 9 April 2014 mendatang seluruhnya berbahan karton. Semua paket logistik yang kita terima dari KPUD Provinsi tak satupun berbahan aluminium.” Khusus untuk KPUD Kabupaten Lombok Utara, kata dia, dalam beberapa penyelenggaraan pemilihan umum baik Pilkada Gubernur, Pilkada Bupati maupun Pileg 2009, seluruh logistik yang digunakan berbahan kardus. Jika sejumlah kotak suara yang digunakan pada Pilkada Gubernur sebelumnya berbahan aluminium,
maka logistik tersebut merupakan milik KPUD Lombok Barat. Logistik tersebut praktis sudah dikirimkan ke instansi terkait sesaat setelah pemilihan Gubernur selesai dilakukan. Kepastian material logistik berbahan karton tersebut ditegaskan Sekretaris KPUD, tidak akan mempengaruhi hasil akhir penyelenggaraan Pileg. Kerawanan dan keamanan logistik yang dikhawatirkan sejumlah kalangan dijamian dapat diantisipasi karena dalam proses penyelenggaraan Pileg, KPUD mendapat dukungan pengamanan dari instansi terkait seperti Polri, TNI dan Satpol PP. “Kotak dan Bilik suara berbahankartonmengandungbahanyang berkualitas dan menggunakan segel yang kuat dan aman. Bahan ini tidakmudahrusak,sehinggaaman digunakan,” jelasnya. Pengamanan bilik dan kotak suara tersebut, lanjut dia, dikawal sejakdalamperjalanandariProvinsi ke Kabupaten, dalam penyimpanan, serta distribusi lanjutan ke PPK, PPS dan TPS di tiap Dusun. Syafrinmengisyaratkantidakakan terjadi kecurangan dalam bentuk apapunselamadalamprosespenyelenggaraanPilegkarenaseluruhkomponenterlibatdalampengawasan dan pengamanannya. (ari)
Sortir Logistik, Sejumlah Surat Suara Rusak Tanjung (Suara NTB) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) melakukan sortir logistik surat suara. Sejak diterima pada Minggu (23/2) malam lalu, sortir surat suara telah memasuki dua hari kemarin. Hasilnya sejumlah surat suara diketahui rusak. Sekretaris KPUD KLU, Syaprin, SH., Kamis (27/2), menyebut jumlah logistik surat suara yang diterima sebanyak 659.067 lembar yang
dibungkus dengan kardus sebanyak 681 unit. Selain surat suara, logistik pemilihan juga dilengkapi dengan kotak suara, perlengkapan bilik suara berbahan karton masing-masing sebanyak 2.020 unit. “Ada beberapa surat suara yang rusak, karena rusak, tinta terlalu tebal, bolong, sobek, hingga kertas suara terpotong menjadi dua bagian. Tetapi jumlah yang rusak ini masih sangat sedikit, sampai dengan hari kedua sortir, yang rusak baru belasan lembar,” ujar Syafrin.
Ia menyebutkan, khusus untuk logistik surat suara DPRD Kabupaten, masingmasing Dapil mendapat kuota surat suara lebih banyak 1.000 lembar. Jika dirinci, Dapil I kuotanya sebanyak 63.539 lembar + 1000, Dapil II sebanyak 66.878 lembar + 1.000 lembar, dan Dapil III sebanyak 33.602 lembar + 1.000 lembar. Kelebihan kuota tersebut disiapkan untuk mengantisipasi dilakukannya Pemilihan ulang jika sewaktu-waktu turun instruksi dari Mahkamah Konstitusi.
KPUD sebagaimana petunjuk pelaksanaan Pileg, mempersiapkan alokasi surat suara lebih banyak di masing-masing TPS (tempat pemungutan suara) masingmasing 125 lembar surat suara. Surat suara itu dijadikan sebagai cadangan apabila terjadi kekurangan surat suara dikarenakan terdapat pemilih yang belum terdata di DPT (daftar pemilih tetap). KPUD KLU saat ini telah mencatat 518 Tempat Pemungutan Suara (TPS), sementara jumlah DPT hingga kini
masih menunggu proses finalisasi. “Jumlah DPT per Januari 2014 tercatat sebanyak 160.114 orang, tetapi angka ini pasti mengalami penyesuaian karena beberapa pemilih masih belum mengantongi NIK (Nomor Induk Kependudukan),” sebutnya. Komisioner KPUD Divisi Logistik, Muzakar, M.Pd., menambahkan sortir surat suara melibatkan relawan sebanyak 150 orang, masing-masing dibagi ke dalam 5 kelompok. (ari)
(Suara NTB/ari)
LIPAT - Suasana pelipatan kertas suara di KLU.
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
BUDAYA DAN HIBURAN
Halaman 9
Pemanasan Jelang Java Jazz Jakarta (Suara NTB) Brazilian Night, pesta musik jazz negeri Samba, berlangsung di Jakarta, Rabu malam, sebagai pemanasan Java Jazz Festival yang bakal digelar akhir pekan nanti. Inisiator Brazilian Night adalah MS Hidayat yang juga Menteri Perindustrian dan Peter. F Gontha yang menjadi tuan rumah dalam acara yang menampilkan penyanyi jazz Thais Motta, Toni Baretto, Robertino, Elfa’s “E Voices” dan Elfa’s Bosas. (ant/balipost) Hadir pada acara Peter. F Gontha malam itu pencinta jazz dari berbagai kalangan seperti pengusaha, pejabat, dan sosialita lainnya. Peter Gontha mengatakan tahun ini merupakan tahun ke-10 Java Jazz Festival. Ketika Indonesia dilanda krisis dan ancaman desintegrasi, ia bersama sejumlah tokoh seperti MS Hidayat dan Arifin Panigoro menggagas pagelaran Java Jazz pertama kali pada tahun 2005. “Musik menyatakan kembali Indonesia setelah krisis dan tsunami Aceh,” kata Dalton Tanoaka yang menjadi pemandu acara.Peter Gontha bersyukur bahwa kini Java Jazz telah menjadi kebanggan bangsa Indonesia dan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Banyak musisi jazz dapat menampilkan karya mereka yang luar biasa. Pada Java Jazz akhir pekan nanti akan tampil musisi jazz kondang seperti Natalie Cole, Jamie Culum, India Arie dan musisi jazz Indonesia seperti Benny Mustafa, Maliq D Essentials dan Jamie Aditya. MS Hidayat dan Peter Gontha didaulat untuk menyanyi lagu jazz dan bossas Brazil. Hidayat menyanyikan lagu Girl from Ipanema. (ant/balipost)
”Wonderful Indonesia: The Worlds Heart of Wonders”
Pikat Ibu Negara Serbia
Serbia Penampilan kesenian Indonesia dalam balutan “Wonderful Indonesia: The Worlds Heart of Wonders” dengan menampilkan peragaan busana rancangan Dian Pelangi dan Afif Syukur dari Yogjakarta berhasil memikat Ibu Negara Serbia, Mrs Dragisa Nikolic, dalam acara gala dinner yang digelar di Ballroom Hotel Crown Plaza, Serbia, Selasa malam. Malam budaya Indonesia yang digelar dalam rangkaian pameran pariwisata ke-36 International Fair of Tourism (IFT) dihadiri lebih dari 600 undangan termasuk Princes Katherine dan Prince Alexander II Karadjordjevic dari Serbia serta Wakil Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Dr Sapta Nirwandar dan ibu Kuntari Nirwandar. Dubes RI untuk Serbia, Semuel Samson mengatakan partisipasi Indonesia sebagai mitra penyelenggara pameran pariwisata dan digelarnya Malam Budaya Indonesian menandai peringatan 60 tahun hubungan diplomatik dan persahabatan antara Presiden Josef Broz Tito dan Presiden pertama Indonesia Soekarno yang telah terjalin sejak tahun 1954 lalu. Indonesia menjadi mitra pemyelenggaraan pameran pariwisata ke-36 International Fair of Tourism (IFT yang akan berlangsung dari tanggal 27 Februari hingga tanggal 2 Maret dengan mengusung thema Pinisi. Dalam awal acara malam budaya Indonesia ditampilkan photo-photo slide yang menggambarkan jalinan hubungan persahabatan antara Presiden Pertama RI Soekarno dan Presiden Tito dan juga saat Tito berkunjung ke Indonesia. Dalam kesempatan itu Dubes memperkenalkan putra Soekarno yang ikut dalam rombongan delegasi Indonesia ke Serbia, Guruh Soekarno yang juga anggota DPR RI. Guruh Soekarno yang menjadi saksi sejarah hubungan ayahandanya Soekarno dengan Presiden Tito, itu mengakui banyak kenangan yang berkesan, terutama saat paman Tito, demikian Guruh menyebut Presiden Tito yang selalu membawa oleh-oleh berupa buku cerita anak-anak maupun peralatan kemping serta koleksi lengkap perangko Yugoslavia. “Persahabatan antara ayah saya dengan presiden Tito terjalin sangat akrab,” ujar Guruh yang saat pertama Presiden Tito ke Indonesia , Guruh masih berusia lima tahun dan pada saat ia semakin dewasa Guruh pun memahami hubungan kedua pemimpin negara itu. (ant/balipost)
(Suara NTB/Sentot-Qlam)
SILATURAHBLUES - Sejumlah musisi berkumpul dan memainkan musik blues dalam satu panggung sederhana, Warung Jack (Warjack) Taman Budaya NTB, Selasa (25/2) malam lalu. Setiap Selasa malam memang menjadi agenda rutin berkumpulnya para musisi indie berbagai genre di Warjack yang selama ini diinisaisi musisi Ary Juliant Cs.
Kadin Hongkong Tertarik Garap Cukli dan Kota Tua Ampenan Mataram (Suara NTB) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Hongkong tertarik untuk membantu pengembangan dua destinasi wisata di Kota Mataram. Dua destinasi tersebut yaitu Rungkang Jangkuk dan Kota Tua Ampenan. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram, Drs. Abdul Latif Nadjib. Untuk menindaklanjuti itu, Bulan Maret mendatang direncanakan Walikota Mataram akan ikut bersama rombongan Pemprov NTB bertandang ke Hongkong untuk mempromosikan pariwisata NTB. Tahun lalu, Kepala Disbudpar Kota Mataram sebelumnya Ida Bagus Jayanta bersama beberapa pejabat Pemkot Mataram juga berkunjung ke Hongkong bertemu dengan Kadin Hongkong. Rencana kunjungan kedua ini menurut Nadjib sangat tepat
Jakarta (Suara NTB) Dubes Indonesia untuk Peru dan Bolivia Moenir Ari Soenanda akan menjajaki kerja sama sister heritage antara Boroburur di Indonesia dan Maccu Picchu (dikenal sebagai Kota Inca yang hilang) di Peru. “Karena keduanya merupakan World Heritage Site (situs warisan dunia),” kata Moenir, saat melakukan kunjungan ke LKBN Antara di Jakarta, Kamis. Moenir yang baru ditunjuk sebagai dubes dan segera berangkat ke Peru mengatakan kerja sama atau program sister heritage tersebut belum pernah ada sebelumnya. Dubes mengaharapkan, dengan adanya sister heritage tersebut antara lain kebudayaan Indonesia bisa ditampilkan di Maccu Picchu, demikian pula sebaliknya kebudayan Peru bisa dipertontonkan di Borobudur. Selain itu, menurut Dubes, banyak artefak sejarah antara kedua negara yang mirip. Kerja sama kebudayaan lainnya yang ingin dibangun adalah pengiriman misi kebu-
STNK HONDA REVO DR4549BQ NOKA/NOSIN: JBC1E1851463/MH1J BC112AK85/AN.FRAN YULI USTAWA HILANGDISEKITAR JL.LANGKO (Suara NTB/ist)
DIJUAL
gan kerajinan cukli yang ada di Rungkang Jangkuk. Dengan demikian diharapkan ada investor Hongkong yang akan mendorong percepatan itu. Mantan Kepala BNN Kota Mataram ini menyebutkan banyak hal menarik yang ada di Rungkang Jangkuk. Selain kerajinan cukli, suasana kampung juga sangat mendukung. “Alam serta makanan dan view-nya sangat menarik untuk dikembangkan menjadi kampung wisata,” tandasnya. (yan)
(Suara NTB/yan)
SENTRA - Gerbang masuk ke perkampungan Rungkang Jangkuk, yang menjadi sentra Cukli andalan Kota Mataram.
Dijajaki ”Sister Heritage” Borobudur-Maccu Picchu
HILANG
MEMIKAT - Pagelaran “Wonderful Indonesia: The Worlds Heart of Wonders” yang memikat warga Serbia, termasuk sang ibu negara.
dalam rangka menindaklanjuti program Kadin Hongkong untuk mem-back up pembangunan Rungkang Jangkuk dan Kota Tua Ampenan. “Kebetulan provinsi (Pemprov) tanggal 1014 Maret ini akan melakukan kunjungan balasan ke Hongkong,” terangnya. Pengembangan Rungkang Jangkuk sebagai destinasi wisata dinilai sangat cocok sebagai tujuan kampung wisata (village tourism). Kadin Hongkong juga disebutkan sangat tertarik den-
LOWONGAN
dayaan kedua negara pada saat peringatan 40 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Menurut Wikipedia Maccu Picchu sering juga disebut “Kota Inca yang hilang” adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m di atas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco. Maccu Picchu merupakan simbol Kerajaan Inca yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. Situs ini sempat terlupakan oleh dunia internasional, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog dari universitas Yale Hiram Bingham III yang menemukannya kembali pada tahun1911. Sejak itu, Machu
Picchu menjadi objek wisata yang menarik bagi para turis lokal maupun asing. Sementara Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur,
Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada
masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. (ant/Bali Post)
Candi Borobudur
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
PENDIDIKAN
Halaman 10
Nunggak hingga Rp 8 Miliar KERJA keras Kinanti Bianglala menjadi yang terbaik di Olimpiade Geografi Nasional (OGN) yang digelar Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta akhirnya membuahkan hasil. Siswa kelas 11 SMA Negeri 5 Mataram ini sukses menyabet penghargaan The Best Poster dalam acara OGN IX Tingkat SMA 3 Februari lalu. Dihubungi Suara NTB di SMAN 5 Mataram, Kamis (27/2), Kinanti yang didampingi Kepala SMAN 5 Mataram, Drs.H. M. Muzaki, menuturkan prestasi dalam bidang geografi poster bukan yang pertama kalinya. (Suara NTB/fan) Kinanti Bianglala Sebelumnya dia pernah meraih penghargaan dari Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian pendidikan dan kebudayaan atas partisipasinya yang telah mengikuti kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Medan Sumatera Utara (Sumut) 22 Juni 2013 lalu. Meski demikian, prestasi yang diraihnya di Yogyakarta lewat karyanya dalam bentuk poster di event dengan tema pendekatan geostrategi sebagai landasan pengembangan potensi daerah yang berkelanjutan dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional di era globalisasi itu merupakan prestasi tertinggi yang pernah diukir, karena harus bersaing dengan 200 peserta dari seluruh Indonesia. Kinanti merasa gembira, jika karya poster yang menggambarkan kepeduliannya terhadap lingkungan itu mampu membawa dia keluar sebagai juara. Dan dia juga telah melakukan persiapan yang maksimal untuk mengikuti event itu, sampaisampai harus tidur larut malam. Menurutnya, karya poster yang membawa dia meraih penghargaan itu menceritakan tentang permasalahan yang terjadi di Kali Jangkuk Mataram. Kali Jangkuk yang berlokasi di Mataram itu sudah tercemar oleh bakteri ecoly, sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk budidaya sayur-sayuran, seperti sayuran jenis kangkung dan lain-lain. Dia menyarankan sungai yang tercemar bakteri tersebut dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata Mataram, karena beberapa peninggalan di atas Kali Jangkuk, seperti jembatan memiliki nilai sejarah. “Hasil survai Komunitas Peduli Lingkungan Hijau Biru mengungkapkan Sungai Kali Jangkuk sudah tercemar, banyak limbah sampah rumah tangga di situ,” ungkapnya.(fan)
Guru Agama di Lobar Belum Terima Dana Sertifikasi Giri Menang (Suara NTB) Tunggakan dana sertifikasi guru agama Islam dan guru umum di bawah naungan Kementerian Agama Lombok Barat (Lobar) terus bertambah. Hingga saat ini, di Lobar akumulasi tunggakan dari tahun 2012 mencapai Rp 8 miliar lebih dana sertifikasi yang belum terbayarkan. “Terdiri dari Rp 2 miliar lebih non PNS dan Rp 6 miliar lebih dana untuk guru PNS yang belum dibayarkan sertifikasinya,” ungkap Kepala Kantor Kemenag Lobar, Drs. H. Muslim, MA, Kamis (27/2). Menurutnya, khusus guru non PNS sudah dibayarkan Rp 14 miliar, namun masih tersisa sekitar Rp 2 miliar. Jumlah total guru non PNS
yang belum dibayar 963 orang. Sedangkan untuk guru PNS sekitar Rp 6 miliar sisa tunggakan yang belum dibayar dengan jumlah guru 551 orang. ‘’Kebanyakan guru yang belum dibayarkan sertifikasinya, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan guru umum di madrasah. Tapi kebanyakan guru PAI,” tambahnya.
Pembayaran tunjangan. sertifikasi guru yang sudah dibayar yang lulus tahun 2013, yakni guru madrasah. Namun guru PAI belum terbayar, karena kekurangan dana. Sertifikasi tidak bisa dibayar dengan dana di DIPA Kemenag, karena anggaran ini untuk pembayaran tahun berjalan. Artinya anggaran di DIPA sudah dipastikan peruntukannya.
IKIP Segera Rampungkan Berkas Pengajuan Akreditasi
Dikbudpora KLU Benahi Peningkatan Mutu dan Kualitas Tanjung (Suara NTB) Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Drs. Suhrawardi, M.Pd., menyebutkan pihaknya pada tahun ini tengah fokus pada upaya peningkatan mutu dan kualitas lulusan siswa SMA sederajat. Hal itu seiring dengan dimulainya ketetapan semua perguruan tinggi yang secara langsung menjadikan hasil Ujian Nasional (UN) sebagai salah satu syarat dan komponen nilai utama dalam (Suara NTB/dok) Suhrawardi penerimaan mahasiswa baru. Saat dihubungi, Rabu (26/2), Suhrawardi mengatakan peningkatan kualitas lulusan siswa SMA tersebut dinilai sangat penting, guna memperkuat daya saing alumni sekolah menengah untuk berkompetisi pada jenjang seleksi masuk ke perguruan tinggi lanjutan. Untuk itu, ia menekankan padar semua institusi sekolah mempersiapkan diri, sehingga alumninya tidak kesulitan dalam proses seleksi masuk PT. “Untuk mewujudkan peningkatan kualitas lulusan tersebut, Dikbudpora KLU telah menginstruksikan kepada seluruh pelaksana pendidikan di tingkat SMA/sederajat agar lebih memperkuat volume kegiatan matrikulasi dan try out terhadap semua mata pelajaran yang di-UN-kan,” ucapnya. Selain itu agar pihak sekolah mengoptimalkan aktivitas pengayaan dan pembelajaran dengan terus melatih kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal mata pelajaran, di samping memperkuat pemahaman siswa di bidang teori praktik khususnya di bagi murid sekolah kejuruan. Dijelaskan pengelolaan pendidikan di KLU sudah bergeser pada upaya peningkatan kompetensi dan kualitas daya saing siswa, seiring dengan tercapainya prestasi akademis di mana selama tiga tahun terakhir secara kuantitas mampu meluluskan ribuan siswa SMA sederajat hingga 100 persen. (ari)
Tingkatkan Kelulusan
SMAN 1 Gangga Terapkan Klinik Mata Pelajaran Tanjung (Suara NTB) Sejumlah gebrakan mulai diambil sekolah-sekolah penyelenggara Ujian Nasional (UN) untuk mendongkrak angka kelulusan siswa, sekaligus menekan angka Drop Out (DO). Selain SMAN 2 Tanjung yang memberlakukan denda bagi siswa yang menikah di usia dini, SMAN 1 Gangga justru memiliki terobosan, yakni membuka layanan klinik mata pelajaran. Kepala SMAN 1 Gangga, Nursin, S.Pd., kepada wartawan belum lama ini, mengakui telah mempersiapkan siswanya dalam menghadapi UN bulan April mendatang. Layanan Klinik Mata Pelajaran dibuka spesifik untuk membimbing siswa menghadapi ujian 6 mata pelajaran UN. “Mata pelajaran ini sengaja kami buka sebagai sarana konsultasi siswa untuk memahami lebih dekat mata pelajaran yang dianggap sulit,” ujar Nursin. Kepala sekolah serta jajaran guru di SMAN 1 Gangga menyadari, jumlah jam belajar yang dimiliki siswa masih kurang untuk memahami materi ujian nasional. Oleh karena itu, sebagai upaya memantapkan psikologi dan kesiapan mental siswa, pihaknya membuka klinik. Hal ini sebagai dorongan terhadap langkah yang umum diambil oleh sekolah, mencakup matrikulasi dan try out (uji coba). SMAN 1 Gangga dalam penyelenggaraan UN tahun ini, menargetkan angka kelulusan 100 persen. Target ini dinilai bukan sesuatu yang mustahil untuk diraih, mengingat pada penyelenggaraan UN tahun lalu, SMAN 1 Gangga mencatatkan angka kelulusan 99,9 persen dari 90 orang yang mengikuti UN. “Jumlah siswa yang ikut UN tahun ini sebanyak 110 orang, lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Di sisi lain, target yang kita tetapkan juga meningkat,” katanya. Ia menambahkan, klinik mata pelajaran tersebut dibuka setiap hari di sekolah. Klinik digelar di luar jam belajar di mana pihak sekolah menyiapkan satu ruangan khusus. Nursin mengatakan, klinik di luar jam belajar atau di luar kelas ini ditempuh untuk mengantisipasi kemungkinan adanya siswa yang malu bertanya atau secara psikologi berbeda tingkat pemahamannya dengan siswa lain. (ari)
di madrasah segera dipanggil untuk disertifikasi, baik swasta dan PNS. Ia menyebut, jumlah guru PNS sebanyak 240 sertifikasi non PNS 962 totalnya 1.202 dan belum lulus 4.917 orang. Tahun lalu, jumlah guru yang ikut sertifikasi sebanyak 46 orang. Setelah itu, guru ini dibina agar guru lebih memahami tugas dan fungsi sebagai guru. Selain itu, pihaknya sedang menyiapkan kurikulum baru tahun 2013, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke madrasah, sehingga pelaksanaan kurikulum seperti diharapkan bersama. (her)
Selain itu, dana yang ada juga sudah ditentukan alokasinya untuk sekian guru, pegawai dan belanja. Adapun kekurangan pembayaran sertifikasi 2012 dan 2013 sudah diusulkan ke pusat, karena masuk sebagai utang negara yang diusulkan ke Kanwil lalu dilanjutkan ke pusat. Ia menjelaskan, jumlah guru yang ikut sertifikasi sebanyak 46 orang. Dari jumlah guru di Lobar 6.119, sudah sertifikasi sebanyak 1.202 sisanya 4.917 orang belum sertifikasi. Ia berharap tahun yang akan datang, baik guru agama dan guru umum
(Suara NTB/cem)
HARUS DIAWASI - Pihak sekolah di depan Kantor Bank Indonesia Mataram harus melakukan pengawasan pada siswanya saat pulang sekolah. Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan adalah menempatkan petugas khusus agar siswa yang sedang menunggu jemputan tidak bergerombol hingga badan jalan. Jika ini tidak dilakukan membahayakan keselamatan siswa dan pengguna jalan lainnya.
SMAN 2 Tanjung
Nikah Dini, Siswa Didenda Rp 2,5 juta Tanjung (Suara NTB) Fenomena nikah dini di kalangan siswa sekolah menengah (SMA) di Kabupaten Lombok Utara (KLU) mulai disikapi sejumlah sekolah. Tak ingin masa depan siswa rusak karena pernikahan usia dini, sekolah pun mulai mengambil kebijakan denda. Di SMAN 2 Tanjung misalnya, siswanya akan dikenakan denda hingga Rp 2,5 juta bagi siswa yang diketahui putus sekolah, karena alasan menikah. Kepala SMAN 2 Tanjung, Andre Sucandra, S.Pd, Rabu, (26/2), menegaskan, kebijakan pemberian denda kepada siswa telah diberlakukan. Meski tergolong tidak populis bagi sebagian kalangan, namun pihaknya merasa harus bersikap untuk memikirkan kelanjutan masa depan siswa. “Bagi siswa laki-laki atau perempuan kelas 10, kelas 11 dan kelas 12 yang masih menempuh pendidikan, lalu meninggalkan sekolah, karena menikah dini, pihak sekolah bersama komite setempat mewajibkan siswa bersangkutan membayar denda hingga
Rp 2,5 juta,” kata Andre. Kepala SMAN 2 Tanjung menyebut, pihaknya telah belajar dari pengalaman beberapa tahun terakhir. Di mana banyak siswa nya yang melakukan nikah dini terutama jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Sebab itu pula, tahun ini SMAN 2 Tanjung menerapkan aturan tegas berupa penerapan denda materil jutaan rupiah bagi murid yang menikah ketika masih dalam usia sekolah di SMAN 2 Tanjung. “Penerapan denda menjadi aturan sekolah dan ditetapkan kedalam regulasi baku yang telah disepakati bersama pihak komite sekolah. Ini sebagai bentuk hukuman dan antisipasi agar tidak terjadi drop out (DO), karena alasan menikah di usia sekolah,” sambung Andre. Menurutnya, langkah tegas itu juga guna memberikan efek jera bagi siswa sekaligus pembelajaran bagi para orang tua murid untuk mempertahankan usia sekolah anak-anak mereka. Sementara itu terhadap
dana denda yang diserahkan oleh siswa/orang tua siswa yang meninggalkan sekolah, karena kawin dini, diarahkan untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dan kegiatan belajar mengajar. Misalnya dimanfaatkan untuk membangun fasilitas olahraga, kegiatan praktik sekolah dan kegiatan sekolah lainnya. Inovasi kebijakan tersebut diharapkan mampu memberi efek jera bagi siswa, sehingga mampu menekan jumlah DO akibat perkawinan dini di SMAN 2 Tanjung. Untuk dimaklumi, di KLU khususnya di kalangan institusi sekolah, fenomena nikah dini kalangan siswa sekolah tak terelakkan. Setiap tahunnya, ada saja siswa yang “DO” karena alasan tersebut. Lain sekolah, pihak Dinas Kesehatan KLU bahkan telah mengajukan Raperda Pernikahan Dini Bagi Siswa hingga Raperda TKW. Tujuannya agar siswi yang belum siap menjadi ibu rumah tangga tidak lantas menjadi ancaman bagi statistik gizi kurang dan gizi buruk pada bayi dan balita. (ari)
Mataram (Suara NTB) Berstatus sebagai Perguruan Tinggi (PT) belum terakreditasi secara institusi tidak membuat Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram merasa khawatir. Meski dengan memiliki status belum terakreditasi, institusi dapat membuat IKIP dan PT lainnya tidak dapat mengeluarkan ijazah dan terancam sebagai PT illegal. Namun, IKIP Mataram optimis status tersebut akan segera berubah. Pasalnya, semua berkas pengajuan akreditasi institusi kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) kini sudah mencapai 70 persen. “Kalau soal berkas pengajuan akreditasi institusi, IKIP secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 70 persen. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal ancaman BAN-PT tersebut” terang Kabag Humas IKIP Mataram, Ismail Marzuki, SH, MH, pada Suara NTB, Kamis (27/2). Lebih jauh Ismail mengaku kalau akreditasi institusi ini merupakan hal baru bagi semua PT baik negeri maupun swasta. Tentu dengan adanya tuntutan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi ini harus dipatuhi semua PT. “Jadi tidak ada alasan untuk tidak patuh karena ini
(Suara NTB/dys)
Raih ”The Best Poster” di UGM
Ismail Marzuki amanat UU demi kepentingan dunia pendidikan,” ujarnya. Di samping itu, Ismail menambahkan pihaknya optimis dengan waktu yang sudah ditetapkan oleh BAN-PT sebagai batas waktu permohonan berkas akreditasi institusi. “Kita akan upayakan sebelum agustus berkas sudah terkirim,” ujarnya. Ditambahkannya, status ilegal dengan konsekuensi tidak boleh mengeluarkan ijazah berlaku bagi perguruan tinggi yang sampai dengan 10 Agustus tidak mampu atau belum mengajukan permohonan akreditasi institusi kepada BAN-PT. Namun demikian, jika PT sudah mengajukan berkas permohonan meski hasilnya belum keluar, itu tidak jadi masalah. (dys)
Tingkatkan Kunjungan
Museum Gelar Panggung Kreatif Siswa dan Pameran Keliling Mataram (Suara NTB) Kepala Museum Negeri NTB H. Lalu Moh. Faozal, S.Sos, M.Si, mencoba menjadikan Museum Negeri NTB lebih eksis dari sebelumnya. Salah satu kegiatan yang digelar untuk mendukung itu adalah melibatkan siswa secara langsung. Kepada Suara NTB di Hotel Lombok Raya Mataram, Kamis (27/2), Kepala Museum Negeri NTB, mengungkapkan, jenis kegiatan yang melibatkan siswa dengan membangun panggung kreatif siswa di lobi Museum Negeri NTB. Panggung ini bisa dimanfaatkan siswa di daerah ini untuk menampilkan berbagai macam kreativitas siswa, seperti tarian atau drama setiap akhir pekan. “Panggung kreatif ini kita akan coba terapkan dalam waktu dekat ini,” terangnya. Mantan Sekretaris pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, berharap, adanya panggung kreatif siswa mampu meningkatkan kunjungan siswa ke museum. Termasuk siswa bisa
memanfaatkan momen tersebut untuk meningkatkan kemampuan di dunia seni. Selain itu, siswa bisa mengisi waktu luang sambil belajar di museum. Pada bagian lain, ungkapnya, bulan Maret nanti pihaknya sudah menjadwalkan pameran keliling Museum Negeri NTB yang dimulai dari Dompu, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Lombok Timur dan Mataram. “Tanggal 10 sampai 12 Maret, kita gelar pameran keliling di Dompu. Tanggal 13 sampai 15 Maret di KSB dengan tema museum warisan budaya dan alam KSB. Sementara di Lombok Timur dengan tema museum ekraf,” terangnya. Pameran keliling, berakhir di eks Pelabuhan Ampenan tanggal 20 hinggs 23 Maret. Pada pameran ini juga dirangkai dengan penyajian kuliner khas Ampenan di sepanjang Jalan Pabean. “Sebelum kita mulai, kita akan berkoordinasi dengan Pemkot Mataram mengenai mekanisme acaranya,” tandasnya. (ham)
Hasil ’’Try Out’’ SMP/MTs Belum Memuaskan Hasil try out Ujian Nasional (UN) yang telah dilaksanakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram ke seluruh siswa SMP/MTs beberapa waktu lalu ternyata masih belum membuat sekolahsekolah di Kota Mataram merasa puas. Pasalnya, dari hasil try out ke empat mata pelajaran yang di-UN-kan tersebut masih jauh dari nilai rata-rata kelulusan UN. Atas hasil ini harusnya sekolah-sekolah segera melakukan langkah-langkah untuk mengevaluasi hasil buruk try out ini, jika ingin performa siswa peserta UN dapat meningkat sebelum benar-benar menghadapi UN pada April mendatang. “Hasil try out dari Dinas Dikpora ini masih belum membuat kami puas, masih jauh dari target kelulusan UN yang ditetapkan,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu SMPN 2 Mataram, Drs. Muhammad Abu Bakar kepada Suara NTB, belum lama ini.
Menurut Abu Bakar, pihaknya menargetkan nilai rata-rata 5 pada setiap mata pelajaran yang masuk dalam try out. Namun nyatanya, dari target tersebut hasil try out siswa menunjukkan masih jauh dari target. “Siswa banyak yang dapat nilai 3 sekian, jelas ini masih belum sampai pada target yang telah kita buat,” akunya. Adanya hasil ini, ujarnya, pihaknya berencana segera bersurat memanggil orang tua untuk memperlihatkan hasil try out anak-anak mereka, sehingga semua pihak merasa memiliki tanggung jawab yang
(Suara NTB/dys)
(Suara NTB/dok)
Lalu Saefullah
Muhammad Abu Bakar
sama atas siswa-siswa yang akan mengikuti UN mendatang. “Adanya rencana pemanggilan orang tua ini agar mereka tahu ini lo kondisi anak-anak mereka. setelah mereka tahu, kita harapkan akan ada pembinaan yang lebih intensif dari orang tua, sehingga anak-anak ini benar-benar siap menghadapi UN,” harapnya. Diakuinya, beban mental pihaknya pada UN kali ini leb-
ih besar mengingat berstatus sebagai sekolah favorit dan pada pelaksanaan UN tahun sebelumnya hampir 10 besar siswa peraih nilai tertinggi UN berasal dari SMP 2. Oleh karena itu, target kelulusan 100 persen bagi seluruh siswanya menjadi harga mati. Senada dengan itu, kekecewaan dengan hasil try out juga datang dari sekolah favorit lainnya, yaitu MTsN 1 Mataram.
Berstatus sebagai sekolah favorit tidak membuat MTsN 1 Mataram bisa cepat berbangga, mengingat hasil try out kurang memuaskan siswa-siswinya belum lama ini. “Meski secara individu, siswa kami memperoleh nilai try out tertinggi dibandingkan dengan nilai siswa pada sekolah lainnya tapi hasil ini tetap belum membuat kami puas” ujar Waka Humas MTs 1 Mataram, Lalu Saefullah, S.Pd, di ruang kerjanya, Rabu (26/2). Mengevaluasi hasil try out ini, Saefullah akan memanggil orang tua murid guna memperlihatkan hasil try out seluruh siswanya dengan harapan agar orang tua juga dapat berperan aktif membina anak-anak mereka. Tidak itu saja, rencana tambahan pengayaan seluruh materi UN juga telah dijadwalkan pihaknya. “Itu semata-mata untuk memperbaiki kualitas siswa, sehingga mereka siap dengan UN mendatang,” ujarnya. (dys)
Halaman 11
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
Draxler Akui Schalke di Bawah Madrid
(Suara NTB/realmadrid.com)
PAHLAWAN - Tiga pahlawan Real Madrid saat melawan Schalke di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Gareth Bale, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo. Masing-masing mencetak 2 gol untuk kemenangan Real Madrid.
Munich Julian Draxler, gelandang serang Schalke, mengakui timnya berada satu tingkat di bawah Real Madrid usai dibantai 1-6 di kandang pada leg pertama 16 besar Liga Champions, Kamis dinihari. Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Gareth Bale masing-masing mencetak dua gol dan tim tuan rumah hanya mencetak satu gol hiburan di akhir laga dari kaki Klaas-Jan Huntelaar. Draxler mengatakan timnya kalah karena melakukan sejumlah kesalahan pada laga ini. “Kami memiliki harapan tinggi tetapi melakukan terlalu banyak kesalahan dan Real mengambil keuntungan dari itu,” kata Draxler kepada Sky usai pertandingan di Veltins Arena. “Ya, saya harus memanfaatkan peluang (di babak pertama). Itu agak meleset tapi tetap harus dipertimbangkan. Namun ketika kami kalah 1-6 sulit untuk berkomentar tentang apa saja,” katanya Menurutnya, pelatih mengatakan Schalke di babak pertama tidak beruntung dan harus mencoba dan mencetak satu atau dua gol untuk membuka kesempatan di leg kedua. ‘’Namun Real justru mendapatkan lebih
Tampil Perkasa
Madrid Bantai Schalke 6-1 Munich Real Madrid tampil perkasa dengan mempermalukan Schalke 6-1 di Veltins Arena pada leg pertama 16 besar Liga Champions, Kamis dini hari. Bermain di hadapan pendukung sendiri, Schalke tidak berdaya dan hanya mampu menguasai 10 menit awal babak pertama. Gol pembuka Los Blancos tercipta pada menit 13 dari kaki Karim Benzema. Penyerang Perancis tersebut menuntaskan kerjasama Bale dan Ronaldo yang merangsek dari sisi kiri pertahanan Schalke. Gol kedua Madrid dilesakkan Gareth Bale pada menit
21 memanfaatkan umpan Benzema. Skor 2-0 untuk keunggulan Madrid ini bertahan hingga akhir babak pertama. Awal babak kedua Schalke mencoba menguasai jalannya laga. Jefferson Farfan beberapa kali berhasil menembus pertahanan Madrid melalui sisi kanan namun tidak menghasilkan banyak peluang. Real Madrid justru menambah keunggulan pada menit 52 melalui aksi Gareth Bale yang
dituntaskan Cristiano Ronaldo menjadi gol. Lima menit kemudian Cristiano Ronaldo menjadi aktor terciptanya gol keempat Madrid. Umpan matangnya memudahkan Benzema mencetak gol keduanya dalam laga ini. Bale yang tanpa terkawal di sisi kiri pertahanan Schalke berhasil mencetak gol kelima Madrid berkat umpan panjang bek Sergio Ramos. Satu menit menjelang laga usai, Ronaldo menggenapkan
kemenangan dengan gol keenam Madrid berkat umpan Benzema. Schalke hanya mampu menciptakan gol hiburan melalui kaki mantan pemain Madrid, Klaas Jan Huntelaar pada menit ke-90. Skor 6-1 keunggulan Madrid bertahan hingga laga berakhir. Meskipun bermain tandang namun Madrid menguasai jalannya pertandingan dengan 57 persen penguasaan bola serta 10 tendangan ke gawang sementara Schalke hanya melakukan empat kali tendangan on target sepanjang laga. Kemenangan besar ini membuat Madrid menapakkan se-
belah kakinya di perempat final Liga Champions, karena Schalke harus menang enam gol tanpa balas pada leg kedua di Madrid jika ingin terus melaju. Atas kemenangan ini, pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti melontarkan pujian kepada anak asuhnya. “Laga yang sempurna,” katanya kepada Canal plus dilansir dari laman Football Espana. “Kita semua bermain baik bersama-sama dan bekerja sebagai satu tim. Semuanya berjalan dengan baik malam ini baik bertahan maupun menyerang. Terutama tiga pemain depan, mereka tampak sangat berbahaya,” pujinya. (ant/bali post)
Mancini dan Mourinho Sama-sama Puas Istanbul Usai laga leg pertama 16 Besar Liga Champions antara tuan rumah Galatasaray melawan Chelsea, para pelatih kedua tim mengungkapkan perasaan sama puasnya atas hasil seri yang didapat kedua tim yang mereka asuh. “Kami tak bisa bilang ini hasil yang jelek. Mereka (Galatasaray) adalah tim yang bagus dan sangat berpengalaman dengan para striker besar dan kuat. Saya tak bisa mengeluh dan saya senang pada para pemain saya,” kata manajer Chelsea Jose Mourinho sep-
Lawan Austria, Cavani Dicoret Montevideo Uruguay tidak akan diperkuat penyerang Edinson Cavani ketika mereka membawa tim berisi 21 orang ke Austria untuk melakukan pemanasan Piala Dunia di Klagenfurt pada Rabu mendatang. Cavani, yang masih memulihkan diri dari cedera, telah dicoret dari daftar 23 pemain yang dirilis pelatih Oscar Tabarez pada pekan lalu. Menurut laporan Reuters, Tabarez, yang juga mencoret kiper pilihan ketiga Rodrigo Munoz, memiliki kesempatan untuk menguji para penyerang cadangan yakni Christian Stuani dan Abel Hernandez, dengan absennya Cavani. Uruguay akan menghadapi Kosta Rika, Inggris, dan Italia di Grup D pada turnamen besar di Brazil yang dimulai pada 12 Juni. (ant/bali post)
erti dikutip UEFA.com. Diakuinya, Chelsea bermain melawan sebuah klub besar dengan para pemain besar. Meski menguasai babak pertama dan berpeluang untuk mengakhirinya, namun Galatasaray tampil menekan pada babak kedua. ‘’Selangkah demi selangkah kami mundur namun kami masih terlihat nyaman,” ujarnya. Sedangkan manajer Galatasaray Roberto Mancini menyayangkan ketidakberuntungan timnya untuk menciptakan gol-gol selain gol Aurelien Chedjou yang menghindarkan timnya kalah setelah se-
lama 64 menit tunduk 0-1 berkat gol Fernando Torres. “Kami tidak beruntung untuk menciptakan gol lainnya karena kami bermain sangat bagus di babak kedua. Kami sangat percaya diri dari babak kedua namun kami tetap menaruh hormat besar kepada Chelsea,” ujarnya. “Pada akhirnya ini adalah hasil yang bagus bagi kami. Pada babak kedua kami bermain sangat bagus namun pada babak pertama kami bermain dengan banyak ketakutan dan kami membuat tiga kesalahan,” tambahnya. (ant/bali post)
Jelang Popda NTB
PSSI Kota Mataram Masih Seleksi Pemain Mataram (Suara NTB) PSSI Kota Mataram terus melakukan seleksi pemain untuk menjaring 15 pemain yang akan mewakili Kota Mataram dipertandingan cabang olahraga (cabor) sepakbola di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) NTB di Mataram Mei mendatang. Mereka saat ini menjalani latihan di Lapangan Lawata Mataram dua kali seminggu. Pelatih Tim Sepakbola Popda Kota Mataram, Hamdi, yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Kamis (27/2) mengatakan pihaknya telah memanggil sebanyak 23 pemain yang dipersiapkan mengikuti Popda. Namun jumlah tersebut akan diseleksi lagi hingga jumlahnya menjadi 15 atlet. Pemangkasan atlet itu akan dilakukan bulan Maret menjelang pelaksanaan Popda, sementara ini 23 atlet itu tetap menjalani latihan dua kali
dalam seminggu di Lapangan Sepakbola Lawata Mataram. Model latihan yang digunakan selama persiapan adalah meliputi penyelesaian akhir, kombinasi permainan dan pengaturan tempo dan memperkuat teknik di lapangan. Dalam hal ini, sejumlah 23 atlet itu akan dibagi menjadi dua tim dan melakukan pertandingan dengan metode latih tanding. Bagi yang memiliki kemampuan teknik , fisik dan kecepatan maksimal akan tetap dipertahankan. Setiap kali sesi latihan digelar, sebanyak 23 pemain akan terus dipantau hingga saatnya pihak pelatih akan memilih 15 atlet yang akan diikutsertakan di Popda 2014. Oleh karena itu, setidaknya ada 7 pemain dipatikan akan dicoret mengingat jumlah atlet yang dpersiapkan untuk mengikuti pertandingan sebanyak 15 atlet. (fan)
banyak ruang dan mereka benar-benar mendapatkan keuntungan dari itu,” katanya. “Kalian tidak bisa menyalahkan kami karena tidak berjuang. Kami memberikan segalanya. Tapi Real sangat sulit ditandingi, mereka bergerak begitu lancar. Kami selalu tertinggal satu langkah,” kata pungkas Draxler. (ant/bali post)
Chelsea Seri di Kandang Galatasaray Istanbul – Chelsea sukses tidak mengikuti jejak ketiga klub Inggris sebelumnya yang masing-masing kalah 0-2 pada leg pertama 16 Besar Liga Champions, setelah seri 1-1 melawan tuan rumah Galasaray, pada leg pertama 16 Besar Liga Champions di kandang Galatasaray pagi ini. Chelsea memang memulai laga dengan lamban, namun satu serangan balik nan cepat mengantarkan mereka unggul cepat 1-0 pada menit 9. César Azpilicueta yang bermain di sayap kiri mengirimkan umpan sempurna kepada Fernando Torres yang melepaskan tendangan ke gawang Galatasaray yang sudah terbuka. 1-0 untuk Chelsea. Beberapa menit dari gol itu Didier Drogba mencoba menyamakan kedudukan, sedangkan Willian dan Torres juga terus melakukan tusukan untuk Chelsea tapi gagal dimentahkan kiper Fernando Muslera. Hakan Baita, Izek Hajrovic dan Wesley Sneijder juga melakukan upaya sama, namun dimentahkan barisan belakang Chelsea dan kiper Petr Cech. Pada menit 31 pelatih Galasaray Roberto Mancini menarik Izek Hajrovic untuk digantikan Yekta Kurtulu. Pemain berusia 22 tahun itu hanya bermain 30 menit pada debutnya di Liga Champions, karena Mancini berusaha mengatasi defisit gol. Pada babak pertama ini Chelsea mendapat tekanan hebat dari tuan rumah yang menguasai permainan dengan mendominasi sirkulasi bola 61 persen, sedangkan Chelsea hanya
39 persen atau praktis mengandalkan serangan balik. Tapi di babak ini The Blues bermain lebih efisien dengan lebih mengancam gawang Galatasaray lewat enam upaya golnya. Setelah 64 menit memimpin dengan 1-0, Chelsea akhirnya kebobolan untuk disamakan Galatasaray 1-1 pada menit 65. Aurelien Chedjou melepaskan tendangan kaki kanan dari jarak sangat dekat ke sudut kanan bawah gawang Petr Cech setelah menerima umpan Wesley Sneijder menyusul sebuah tendangan penjuru. Upaya pelatih Roberto Mancini memasukkan Semih Kaya pada babak kedua menampakkan hasil, tidak hanya membuat Galatasaray kokoh di belakang, sehingga Chelsea hanya bisa menambah tiga upaya gol pada babak ini, namun juga memperbanyak peluang gol Galatasaray menjadi sembilan peluang dari tiga yang bisa diciptakan pada babak pertama. Setelah gol Chedjou, pelatih Chelsea Jose Mourinho menukar gelandang serang Andre Schurrle dengan John Mikel Obi, sedangkan Torres diganti oleh Samuel Eto’o, pada waktu bersamaan dalam menit 68. Namun ini tak mengubah keadaan. Pada menit 80 Mancini memberi kesempatan Umut Bulut untuk menambah gol dengan menggantikan Didier Drogba, sedangkan Mourinho menarik Eden Hazard untuk diganti Oscar. Hasil seri dan satu gol tandang ini menjadi bekal sangat berarti bagi Chelsea dalam menjalani laga leg kedua nanti di Stamford Bridge. (ant/bali post)
(Suara NTB/uefa.com)
CETAK GOL - Pemain Galatasaray Aurelien Chedjou (kanan) berhasil memanfaatkan umpan Wesley Sneijder dengan mengecoh penjaga gawang Chelsea Petr Cech. .
Hadapi Popda, Mataram Siapkan 84 Atlet Mataram (Suara NTB) Kota Mataram siap ambil bagian di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) NTB yang akan berlangsung di Mataram Mei mendatang. Rencananya, Kota Mataram akan menurunkan 84 atlet untuk berlaga di 7 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dan siap mempertahankan juara umum. Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram, Drs. B. Karo Karo yang dihubungi Suara NTB di ruang kerjanya, Kamis (27/2), mengakui, jumlah atet yang dipersiapkan tidak sebanyak
pada Popda Tahun 2012 lalu. Bila tahun sebelumnya Kota Mataram menurunkan sebanyak 106 atlet, namun Popda 2014, pihaknya akan menurunkan sebanyak 84 atlet mengikuti event tersebut. Sejumlah atlet itu merupakan atlet yang diseleksi masing-masing pengurus cabor di Kota Mataram. Berkurangnya jumlah atlet yang akan diturunkan pada Popda NTB Mei mendatang, ungkapnya, tidak dipertandingkan cabor sepak takraw. Akibatnya, jumlah kontingen Kota Mataram yang berpartisipasi pada Popda 2014 sedikit menurun dibandingkan dengan jumlah
kontingen Popda Kota Mataram tahun 2014 lalu. Bila pada Popda tahun 2012 lalu jumlah cabor yang diikuti sebanyak delapan cabor, yakni bola basket, voli indoor, bulu tamgkis sepak takraw , sepakbola, tenis meja, tenis lapangan dan pencak silat. Namun di Popda NTB Mei mendatang, Kota Mataram akan mengikuti tujuh cabor, kecuali sepak takraw, karena tidak dipertandingkan. Sejumlah atlet yang dipersiapkan itu adalah merupakan atlet kelahiran 1 Januairi 1997, dan Kota Mataram bertekad ingin meningkatkan prestasi di event tersebut. Bagi Kota Mat-
aram, predikat juara umum yang sudah diraih tahun 2012 lalu harus dapat dipertahankan dan diharapkan ditingkatkan. Menurutnya, untuk dapat mempertahankan kesuksesan yang diukir di Popda tahun 2012 lalu, sebagian besar atlet Kota Mataram telah melakukan persiapan di masing-masing cabor. Bahkan ada beberapa cabor yang sudah melaksanakan program pelatihan atlet lebih awal. Dicontohkannya, atlet sepakbola, sepak takraw dan voli putra yang merupakan unggulan Kota Mataram saat ini sedang pelatda desentralisasi. (fan)
SUARA NTB
Jumat, 28 Februari 2014
Halaman 12
DIJUAL MOBIL
LOWONGAN
SHOWROOM
KURSUS
SHOWROOM
DIJUAL
SEWA BADUT
MAINAN ANAK
RUMAH MAKAN
PERHIASAN
KOMPUTER
ADVERTISING
KONTRAKAN
TOKO MAINAN
PET SHOP
BATIK
SALON
FINANCE
FUTSAL
PERAWATAN AC
PELATIHAN
BENGKEL
BANK
SUARA NTB
Jumat, 28 Februari 2014
KURSUS/BIMBEL
GORDEN
BAHAN BANGUNAN & INTERIOR
Halaman 13
HOTEL
RUMAH MAKAN Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan
SALON
SABLON & KONVEKSI
EKSPEDISI
ADVERTISING
JUAL MOBIL PROPERTY
BOUTIQUE
TELEVISI
KURSUS TERASI
TENUN LOMBOK
SANGGAR SENAM
RUKO
EVENT ORGANIZER
COUNTER
BENGKEL & SPARE PART
SIARAN TV
FASHION
PENGOBATAN
ACCESORIES
RUPA - RUPA
RUPA - RUPA
TANAH
TRAVEL
RUPA - RUPA
PHOTOGRAFI
087 865 633 888 / 087 861 811 999
KOMPUTER
SERVICE
Jl. TGH Abdul Karim Kediri (Depan PLN Kediri)
TRAVEL
RUMAH MAKAN
LIPUTAN KHUSUS
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
Halaman 14
PELANTIKAN – Pelantikan anggota KPU kabupaten/kota beberapa waktu lalu. (Suara NTB/ist)
Seleksi KPU Kabupaten/Kota
Kisruh Akibat Tes Rohani Terus Berlanjut Kisruh hasil seleksi komisioner KPU di sejumlah daerah terus berlanjut. Tes rohani yang sedianya dihajatkan untuk menghasilkan komisioner KPU yang berkualitas, kini justru menjadi bumerang buat KPU NTB. MANTAN Ketua KPU NTB, Drs. H. Darmansyah, M.Si, tak menyangka dorongan mereka agar KPU RI menggelar tes rohani untuk melengkapi rangkaian seleksi KPU NTB yang belum genap dilakukan timsel beberapa waktu lalu akan berbuntut protes yang meluas seperti sekarang. “Tentu kami pada awalnya tidak berpikir sejauh itu,” ujar Darmansyah kepada Suara NTB, Kamis kemarin. Darmansyah menjelaskan, aturan memang mewajibkan secara eksplisit bahwa seorang komisioner KPU harus sehat secara jasmani dan rohani. “Sehingga untuk mengukur, tentu harus ada pemeriksaan rohani itu. Karena itu tidak dilakukan, itulah yang menjadi perhatian kami saat itu,” ujarnya. Ia menambahkan, berdasarkan penjelasan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) NTB, tes kesehatan rohani itu harus dilakukan oleh
Lalu Aksar Ansori
dokter yang memiliki kualifikasi tertentu di bidang itu. “Artinya dokter jiwa,” ujarnya. Kedua, tes itu juga harus dilakukan di rumah sakit yang memenuhi standar khusus. “Surat IDI juga menyebutkan, satu – satunya rumah sakit yang memenuhi persyaratan itu adalah RSJ di Mataram,” ujarnya. Dari sinilah, KPU RI beberapa waktu lalu akhirnya memutuskan untuk menggelar tes kesehatan rohani yang pada akhirnya membuka kembali kans para calon komisioner KPU NTB yang telah terlempar dari seleksi 10 besar berdasarkan versi timsel. Setelah tes rohani digelar, KPU RI akhirnya melantik lima komisioner KPU NTB. Bertempat di Jakarta pada tanggal 22 Januari 2014 lalu, Anggota KPU Provinsi NTB periode 2014-2019 akhirnya dilantik. Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Husni Kamil Manik saat itu melantik Yan Marli, SPd., M.Pd, Lalu Aksar Ansori, SP, Suhardi Soud, SE, Agus, M.Si dan Hesty Rahayu,ST, MM sebagai Anggota KPU Provinsi NTB. Oleh rekan – rekannya Aksarlah yang kemudian dipercaya untuk menjadi Ketua KPU NTB. Mendapat tugas untuk melanjutkan seleksi KPU kabuaten/kota yang belum rampung sepenuhnya, Aksar dan kawan – kawan kemudian berkonsultasi dengan KPU RI. Hasilnya, mereka diminta un-
tuk menggelar tes kesehatan rohani layaknya yang dilakukan oleh KPU RI dulu. “Merujuk itu, kami juga menemukan delapan (kabupaten/kota) yang belum tes rohani,” ujar Aksar. Namun, justru niatan KPU NTB untuk melengkapi proses seleksi yang belum genap inilah yang akhirnya memicu eskalasi protes dari berbagai daerah. Protes paling keras datang dari para calon komisioner dari Lobar dan Dompu. “Indikasi pelanggaran kode etik dan kolusinya salah seorang calon yang lolos adalah keluarga dari Komisioner KPU NTB terpilih. Sebelumnya tidak masuk 20 besar,” ungkap Irfan Suriadiata SH, MH, juru bicara calon komisioner KPU yang tidak terpilih, Kamis kemarin. Irfan menerangkan, terhadap hasil seleksi KPU lobar yang dilakukan KPU NTB pihaknya akan melakukan sejumlah upaya, yakni menghalangi dan mencegah pelantikan anggota KPU terpilih. Alasannya, indikasi kuat terdapat tindakan pidana kolusi dan penyalahgunaan jabatan dan wewenang. Sesuai hasil Timsel sebelumnya, terdapat 10 besar yang dikirim ke KPU NTB. Hasil ini tidak digugat atau diprotes pihak manapun. Artinya, hasil seleksi itu tidak ada masalah. Namun belakangan tiba-tiba KPU NTB mengambil alih seleksi. KPU melakukan tes ulang terhadap seluruh calon yang lolos seleksi administrasi, namun khusus tes rohani. Hasilnya, salah satu calon yang lolos 10 besar berasal salah satu calon keluarga dekat dari komisioner KPU NTB. Padahal, sebelumnya calon ini tidak masuk 20 besar, namun tibatiba namanya muncul. “Ini kan modus untuk memasukkan calon yang merupakan keluarga dari komisioner KPU NTB,” tukasnya. Padahal, katanya, uji rohani bukan syarat yang mutlak menentukan calon lolos. Namun, anehnya ada calon yang sebelumnya masuk 10 besar dan sehat secara rohani justru tidak masuk 10 besar hasil
seleksi KPU NTB. Atas dasar kejanggalan inilah ia akan melaporkan ke DKPP terkait pelanggaran kode etik sesuai peraturan bersama BKPP. Selain itu ia akan melaporkan hal ini ke Ombudsman. “Kami juga akan lapor ke. Polda terkait dugaan tindak pidana kolusi,” imbuhnya. Anggota DPRD Lobar, Indra Jaya Usman juga menyoroti adanya nuansa kepentingan yang menyusup melalui tes kesehatan rohani ini. Menurut anggota komisi II ini sangat rawan seleksi calon komisioner ditunggangi kepentingan tertentu. Menurutnya, patut diduga hal ini sarat faktor keluarga. Ribut – ribut soal hasil seleksi KPU kabupaten/kota tida hanya terjadi di Lobar. Di Dompu, penetapan lima komisioner KPU setempat oleh KPU Provinsi NTB juga dinilai janggal dan mengedepankan asas kepentingan personal oknum anggota dan jauh dari hasil tes. Indikasi itu terlihat dari penetapan anggota KPU terpilih yang jauh dari hasil seleksi tim panitia seleksi calon anggota KPU Dompu yang telah menetapkan 10 besar. Kejanggalan penetapan anggota KPU Dompu ini direncanakan akan dibawa ke DKPP untuk menggugat keputusan KPU Provinsi. Mantan calon anggota KPU Dompu, Swastari HAZ, SH kepada Suara NTB, Kamis (27/2) kemarin, mengungkapkan keinginannya untuk menggugat keputusan KPU Provinsi NTB yang menetapkan lima orang anggota KPU Dompu. Keinginan itu didasari pada beberapa kejanggalan dalam proses penetapan anggota terpilih. Dimana tim seleksi (timsel) calon anggota KPU sesuai kewenangannya menetapkan hingga 10 besar sebelum dilakukan fit and proper test. Tapi karena tes kesehatan rohani sebagai bagian dari tes kesehatan jasmani, rohani dan narkotika yang belum dilaksanakan tim pansel yang diambil alih pelaksanaannya oleh KPU Provinsi, justru mempengaruhi seluruh penilaian. Itu terlihat dari 5 anggota KPU
yang ditetapkan KPU Provinsi justru tidak masuk dalam 10 besar atau 20 besar calon anggota KPU hasil seleksi oleh tim seleksi. “Bila diakumulasi seluruh penilaian, tidak mungkin akan terjadi perubahan drastis seluruh penilaian kecuali adanya kepentingan dan setingan pribadi oknum-oknum tertentu. Inilah yang mendorong saya dan rekan-rekan untuk mengajukan gugatan ke PTUN Mataram dan DKPP,” kata Swastari. Aksar Ansori yang dikonfirmasi Suara NTB beberapa waktu lalu menegaskan pihaknya mendukung langkah para pemrotes yang membawa persoalan ini ke jalur yang benar. “Silakan. Itu kan saluran yang dibenarkan. Cara – cara yang sesuai dengan prinsip berdemokrasi dan prinsip penegakan hukum,” ujarnya. Aksar juga meyakini, pihaknya akan dapat membuktikan bahwa keputusan yang mereka tempuh adalah keputusan yang benar. “Sudah sesuai regulasi, baik itu peraturan KPU nomor 2 tahun 2013 tentang seleksi maupun undang – undang nomor 15 tahun 2011 tentang penyelenggara pemilu,” ujarnya. Aksar menampik jika dikatakan pihaknya menganulir keputusan tim seleksi calon anggota KPU di tingkat kabupaten kota. Menurutnya, jika mengacu pada proses seperti yang terjadi dalam seleksi KPU Provinsi NTB, maka langkah yang ditempuh pihaknya sebenarnya serupa.
Seperti diketahui, dalam proses seleksi KPU Provinsi NTB, timsel telah menyerahkan 10 nama untuk diuji melalui fit and proper test oleh KPU RI. Namun, KPU RI justru melakukan tes kesehatan rohani yang dengan kata lain membuat kans semua calon yang lolos dari seleksi administrasi kembali terbuka. Langkah serupa juga dilakukan oleh KPU NTB. Setelah dilantik beberapa waktu lalu, KPU NTB langsung menggeber proses tes kesehatan rohani di delapan kabupaten kota, termasuk di Lobar yang saat ini dipersoalkan. Tes kesehatan rohani dilakukan oleh KPU NTB karena timsel di masing – masing kabupaten kota tersebut telah habis masa tugasnya. Yan Marli sendiri, yang sempat disorot karena saudaranya terpilih sebagai anggota KPU di Kabuaten Lobar menampik anggapan adanya nuansa kolusi dalam proses seleksi tersebut. “Saya tidak akan melacurkan integritas saya kepada peserta. Siapapun dia, tidak ada kroni,” tegasnya. (aan/her/ula)
H. Darmansyah
(Suara NTB/dok)
(Suara NTB/dok)
Bisa Pengaruhi Kualitas Pemilu
(Suara NTB/dok)
Para pemrotes hasil seleksi KPU kabupaten/ kota saat melapor ke DPRD NTB, beberapa waktu lalu.
MENCUATNYA dugaan ketidakberesan dalam proses seleksi komisioner KPU kabupaten/kota dikhawatirkan akan berpengaruh pada kualitas penyelenggaraan pemilu di NTB. Kekhawatiran itu disampaikan Mantan calon anggota KPU Dompu, Swastari HAZ, SH kepada Suara NTB, Kamis (27/2) kemarin. Ia mengungkapkan, penetapan anggota KPU yang dinilainya janggal ini akan sangat mempengaruhi pada kualitas pemilu ke depan. Karena sudah diawali dengan cara-cara yang tidak prosedural dan melanggar ketentuan. “Berdasarkan ketentuan, tim seleksi menetapkan 10 besar untuk mengikuti fit and proper test. Tapi seluruh tahapan itu seolah diabaikan oleh KPU Provinsi,” jelasnya. Ketua Timsel Calon Anggota KPU Dompu, Drs. H. Zaenal Arifin HIR, M.Si yang dihubungi terpisah mengaku kaget dengan keputusan KPU Provinsi yang telah menetapkan anggota KPU Dompu. Apa yang dilakukan KPU Provinsi seolah mengesampingkan semua tahapan dan proses yang dilakukan oleh tim seleksi yang dibentuk untuk merekrut 10 besar. “Kita hanya mengirim data 10 besar sesuai abjat yang dilampirkan dengan penilaiannya. Dari mana mereka memperoleh data di atas 10 besar dan melakukan tes ulang kesehatan rohani. Ini sama saja dengan mengesampingkan hasil kerja timsel,” katanya. Secara manusiawi, lanjut H. Zaenal Arifin, pihaknya cukup dikecewakan. Apalagi mereka telah bekerja siang dan malam untuk memproses peserta tes dari tes administrasi, tes tulis, asesmen, tes kesehatan dan narkotika dimentahkan begitu saja oleh KPU Provinsi. Apalagi mereka telah didemo dan tim seleksi calon anggota KPU Kabupaten/Kota ini menghabiskan anggaran hampir Rp 500 juta. “Saya dukung baik secara pribadi maupun selaku ketua tim seleksi yang akan mengajukan gugatan ke PTUN dan DKPP. Saya juga kasih jalan keluar untuk melaporkan ke Ombusman, karena melalui Ombudsman prosesnya lebih cepat. Kalaupun dibutuhkan keterangan, kami siap (memberikan),” terangnya. (ula) H. Zaenal Arifin (Suara NTB/ula)
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
SUARA NUSANTARA
Halaman 15
Risma Disarankan Lapor Polda Jatim Jakarta (Suara NTB) Tokoh masyarakat Surabaya Muhammad Faidzin menyarankan Wali Kota Tri Rismaharini atau Risma melaporkan dugaan pemalsuan tanda tangan surat rekomendasi pengangkatan Wakil Walikota ke Polda Jatim.
Tri Rismaharini
“Sebaiknya Risma menempuh jalur hukum dengan melaporkan dugaan pemalsuan tanda tangan rekomendasi pengangkatan Wakil Walikota Surabaya ke Polda Jawa Timur,” katanya di Jakarta Kamis. Faidzin meminta Risma tetap memperjuangkan kepentingan masyarakat Surabaya dan tidak terganggu kemelut pengangkatan Wakil Walikota
Surabaya Wisnu Sakti Buana. Mantan aktivis mahasiswa itu menyatakan keinginan Risma mundur dari jabatan Wali Kota Surabaya dengan alasan tidak sesuai prosedur dianggap kurang tepat. “Risma harus tetap pada prinsipnya untuk tetap bertahan,” ujar Faidzin. Ketua Solusi Pemuda Indonesia (SPI) tersebut memperkirakan persoalan Risma merupakan “permainan” dari para elit politik yang ingin mengaburkan aturan berlaku. Secara pribadi, Faidzin menilai Risma sebagai tokoh atau
kepala daerah yang mengedepankan kepentingan rakyat sehingga mendapatkan dukungan dari masyarakat Surabaya dan bahkan Indonesia. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan pengesahan Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana sudah memenuhi syarat sesuai prosedur yang dijalankan DPRD Kota Surabaya. “Kalau kami (Kemendagri) pengesahan, sementara prosedur pemilihan ada di DPRD Kota Surabaya. Kami mengesahkan yang sudah memenuhi
syarat formal,” kata Mendagri di Jakarta, Jumat. Mendagri menjelaskan usulan Wakil Wali Kota diserahkan ke DPRD Kota Surabaya untuk kemudian diputuskan dalam rapat Badan Musyawarah. Hasil rapat Bamus tersebut kemudian diserahakan kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk diteruskan kepada Mendagri. Selambat-lambatnya 30 hari sejak hasil di DPRD, Mendagri harus menerbitkan Surat Keputusan (SK) pengesahan dan pengangkatan Wakil Walikota seperti tertuang dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
“Setelah kami lihat mekanismenya terpenuhi, begitu persyaratan formal sudah terpenuhi ya kami sahkan SK pengesahan dan pengangkaran Wakil Walikota Surabaya,” tambahnya. Wakil Ketua Komisi II DPR RI Arif Wibowo meminta berbagai pihak jangan memolitikkan permasalahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan Wakil Walikota Wisnu Sakti Buana. “Kasus ini harus diselesaikan secara prosedur dan jangan digorong menjadi politis,” kata Arief di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis. Dia mengatakan PDI Perjuangan tidak mempersoalkan kalangan yang belum menerima pengangkatan Wisnu. Menurut
dia, secara internal kasus itu sudah selesai dan apabila di luar masih ada masalah agar diselesaikan dengan segera. Arief mempersilakan kasus itu dibawa ke ranah hukum.”Tugas Komisi II DPR RI mengawasi pemerintahan daerah dan pelaksanaan otonomi daerah,” ujarnya. Anggota Komisi II Yandri Susanto mengatakan Komisi II akan memanggil semua pihak sebelum masa reses pada tanggal 6 Maret mendatang. Dia juga meminta kasus itu tidak ditarik ke ranah politik, melainkan diselesaikan secara objektif. “Saya setuju kasus ini jangan ditarik ke arah politik,” tegasnya. (ant/bali post)
(ant/bali post)
Demokrat : Sutan Belum Tentu jadi Pesakitan Jakarta (Suara NTB) Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Nurpati menilai pencekalan anggota partainya Sutan Bhatoegana belum tentu membuat dia ditetapkan sebagai tersangka dan harus dipenjara. “Saya kira masyarakat sudah cerdas bahwa tidak semua yang dicekal menjadi pesakitan. Pencekalan dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan,” kata Andi usai diskusi di Kantor DPP Partai Demokrat Jakarta, Kamis. Menurut mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu, selama belum ada peningkatan status bagi Sutan dari saksi menjadi tersangka, maka semua pihak harus mengutamakan asas praduga tidak bersalah. “Mudah-mudahan beliau tidak ada masalah. (Pencekalannya) hanya karena dibutuhkan keterangannya saja. Sekali lagi, kita hormati proses hukum KPK, kasus apa pun itu,” ujarnya. Namun Andi menegaskan bahwa nanti status Ketua Komisi VII DPR RI itu naik menjadi tersangka, maka partai tidak akan segan melakukan tindakan disiplin berupa pemberhentian. Dia menyatakan Demokrat tidak akan pandang bulu terhadap kader-kader yang terbukti melakukan tindak pidana dan mencoreng nama baik partai. “Kami tidak pandang bulu. Tentu juga akan dilakukan hal yang sama terhadap Sutan. Beda-beda pilihan, kalau Pak AM (Andi Malarangeng) kan gentle mundur, AU (Anas Urbaningrum) juga mundur. Pokoknya sama, ada yang enggak mundur ya kita berhentikan. Beda dengan partai lain, sudah ditahan sampai bebas belum juga diberhentikan,” ujar dia. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Imigrasi mencegah Sutan Bhatoegana bepergian ke luar negeri demi kepentingan penyidikan terkait kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait kegiatan di Kementerian ESDM. Dalam persidangan, mantan Kepala Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini menyebut Sutan menerima uang Tunjangan Hari Raya sebesar 200.000 dolar AS dari Rudi. Surat dakwaan terhadap Rudi menyebutkan mantan Kepala SKK Migas menyerahkan uang THR sebesar 200 ribu dolar AS melalui Tri Yulianto yang juga politisi Partai Demokrat. Selain Sutan, KPK juga meminta tiga nama lain untuk dicegah, yaitu anggota Komisi VII Tri Yulianto, petinggi SKK Migas Gerhard Rumeser, dan Kepala Bidang Pemindahtanganan Penghapusan dan Pemanfaatan Barang Milik Negara Sri Utami. (ant/bali post)
PDIP Siapkan Kabinet Bayangan Jakarta (Suara NTB) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menyiapkan susunan kabinet bila partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri dipercaya rakyat menjadi penguasa. “Kan namanya kabinet bayangan. Tak masalah kalau disampaikan,” kata Hendrawan Supratikno di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis. Nama para tokoh yang akan mengisi Kabinet Bayangan antara lain, Mensesneg/Seskab: Hasto Kristianto (anggota DPR), Menteri Pertanahan (Agraria) Arif Wibowo (ang(ant/bali post) gota DPR), Menteri PerdaHendrawan Supratikno gangan: Sri Adiningsih (ekonom UGM), Menteri Pertanian dan Kehutanan: M Prakosa (anggota DPR), Menteri Perikanan dan Kelautan: Rohmin Dahuri (guru besar IPB), Menakertrans: Maruarar Sirait (anggota DPR), Menpora: Budiman Sudjatmiko (anggota DPR), Menteri Keuangan: Arif Budimanta (anggota DPR), Menteri Pertahanan: Tubagus Hasanuddin (anggota DPR). “Sedangkan Mbak Puan Maharani masih disimpan sebagai kartu truf yang akan dimainkan kemudian,” kata Hendrawan. Ditanya, apakah nama-nama itu sudah pasti masuk kabinet jika PDI-P menang pileg dan pilpres, Hendrawan yang duduk di Komisi VI DPR itu agak hati-hati menjawab. Kata dia, setiap partai politik sudah pasti memiliki tokohtokoh yang akan duduk dalam kabinet jika menang pemilu. Golkar juga punya, Gerindra juga punya. “Saya dengar, kalau Gerindra menang pemilu, Martin Hutabarat akan jadi Menkumham. Demikian juga kalau Golkar menang, Airlangga Hartarto akan masuk jajaran kabinet. PDI-P tentu juga begitu meskipun masih disimpan,” ujar Hendrawan. Menurut dia, partai kalau tidak menyiapkan kabinet bayangan, akan terasa aneh karena partai ikut pemilu adalah untuk berkuasa. “Kabinet PDIP akan mencerminkan nilai-nilai profesionalisme, punya kompetensi, mencerminkan kekompakan dan kebhinnekaan,” kata Hendrawan. (ant/bali post)
KOTAK SUARA Seorang petugas KPU merangkai kotak suara yang terbuat dari kertas karton (kardus) di Kantor Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (27/2).
(ant/bali post)
Moratorium Iklan Kampanye Dinilai Batasi Sosialisasi Parpol Jakarta (Suara NTB) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menilai keputusan moratorium iklan kampanye politik di media massa membatasi kesempatan partai politik dalam menyosialisasi diri kepada masyarakat. “Dengan adanya keputusan moratorium seperti itu partai politik menjadi terbatas kesempatannya untuk bersosialisasi dengan masyarakat melalui media massa,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Menurut Fadli, dengan adanya iklan melalui media massa, jangkauan sosialisasi partai politik dan calon anggota legislatif terhadap masyarakat akan semakin luas. Ia berpendapat masyarakat perlu mengenal dengan baik partai-partai politik peserta pemilu dan calon anggota legislatif yang diajukan masing-masing parpol. “Jika hal tersebut dibatasi, potensi apatisme masyarakat terhadap politik akan semakin tinggi,” katanya. Fadli mengatakan moratorium ini
OJK Wilayah Timur Terima 30 Laporan Penipuan Investasi Makassar (Suara NTB) Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 6 wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, menerima sekitar 30 laporan pengaduan penipuan investasi. “Berdasarkan laporan yang disampaikan ke OJK, pengaduan-pengaduan yang terkait dengan penipuan berkedok investasi, itu kan marak juga di sini. Ternyata di kawasan Indonesia bagian timur ini justru yang paling banyak di daerah Sulawesi Selatan,” kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto di Makassar, Kamis, usai melantik pejabat kantor OJK regional 6. Namun, menurutnya, laporan tersebut memang merupakan kasus-kasus yang sedang berkembang. Kebanyakan menawarkan produk-produk keuangan dengan iming-iming tingkat imbal hasil tertentu dalam kurun waktu singkat. “Ini harus diwaspadai, kalau penawaran itu terlalu indah untuk menjadi kenyataan, itu harus dihindari. Contoh kalau ada yang orang yang mengiming-imingi investasi uang dalam tiga bulan bisa memberi keuntungan melebihi deposito bank,” katanya.
Misalnya produk investasi yang menawarkan keuntungan 10 persen bahkan hingga 15 persen dalam waktu tiga bulan, sementara produk deposito bank sebesar enam persen dalam tiga bulan. “Itu tidak mungkin, berarti kita harus paham. OJK sedang gencar-gencarnya melakukan edukasi sehingga konsumen memiliki pengetahuan untuk memahami tentang produk investasi yang baik, legal,” katanya. Termasuk, lanjut dia, ketentuan-ketentuan OJK, misalnya jika masyarakat melihat atau mengetahui terdapat penawaran dan diumumkan di media dengan janji-janji yang tidak masuk akal, harus segera dilaporkan ke OJK untuk ditindaklanjuti. “Kita akan lakukan upayaupaya pencegahan bersama otoritas yang lain. Kita sudah membentuk tim waspada investasi atas inisiatif OJK, tugasnya antara lain melakukan pemantauan kalau ada ditengarai tindakan-tindakan yang melanggar hukum di bidang keuangan dan berpotensi merugikan konsumen,” jelasnya. (ant/bali post)
Rahmat Waluyanto
(ant/bali post)
mendorong Gerindra untuk lebih kreatif dalam bersosialisasi kepada masyarakat. “Para caleg harus lebih kreatif dalam melakukan sosialisasi, penggunaan media sosial dapat dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi secara lebih luas dan efektif. Tentu saja komunikasi dengan masyarakat secara langsung harus dilakukan,” katanya. Moratorium iklan politik merupakan keputusan yang disepakati Komisi I DPR bersama gugus tugas pengawasan dan pemantauan pemberitaan, penyiaran, dan
iklan kampanye pemilihan legislatif. Dengan adanya moratorium ini, semua lembaga penyiaran dilarang menayangkan iklan yang berbau politik. Moratorium ini diputuskan setelah diskusi alot tentang iklan-iklan berbau politik yang tayang di sejumlah lembaga penyiaran yang sebagian besar dimiliki oleh pimpinan partai politik. Berdasarkan UU Pemilu, kriteria kampanye terdiri dari penyampaian visi dan misi, penyebutan nomor urut, serta melakukan ajakan untuk memilih. (ant/bali post)
Jokowi Jadi Jurkamnas Jakarta (Suara NTB) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai juru kampanye pada Pemilu 2014 bersama gubernur lainnya. Demikian disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Tjahjo Kumolo di Jakarta, Kamis. Joko Widodo
“Gubernur DKI Jakarta, Jokowi akan diminta jadi Jurkamnas PDI-P pada pemilu mendatang, bersama Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur Kalbar Cornelis, Gubernur Lampung Syachruddin ZP. Plt Gubernur Banten Rano Karno,” kata Tjahjo. Selain itu, kata Tjahjo, seluruh fungsionaris DPP PDIP, politisi senior seperti Sabam Sirait, AP Batubara, dan Guruh Soekarnoputra juga akan ditunjuk sebagai jurkamnas. “Sejumlah anggota Fraksi PDI-P di DPR yang dipilih secara selektif, juga akan jadi jurkamnas tingkat pusat,” katanya. Tjahjo mengatakan, PDIP telah menyiapkan kabinet bayangan. “Begitu strategisnya tahun 2014 maka PDIP selain berjuang untuk memenangkan pemilu 2014, juga menyiapkan agenda pemerintahan ke depan, dan sekaligus mempersiapkan arsitektur kabinet pemerintahan, kata Tjahjo. (ant/bali post)
(ant/bali post)
Status Gunung Talang Waspada Dua Arosuka (Suara NTB) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan bahwa kondisi Gunung Talang kini berada pada status waspada dua. Kepala BPBD Kabupaten Solok Abdul Manan di Koto Baru, Kamis, mengatakan status Gunung Talang sebelumnya waspada satu dan akhirakhir ini naik ke waspada dua. “Melihat kondisi gunung akhir-akhir ini kita telah kerahkan petugas yang biasanya piket menjadi siaga,” katanya. Ia mengatakan, gunung berapi satu-satunya di Kabupaten Solok itu merupakan salah satu dari 11 gunung berapi di Indonesia yang disiagai keadaannya. Melihat kondisinya saat ini, ia mengingatkan mesyarakat untuk waspada dan tidak beraktivitas di radius tiga kilometer dari kaki gunung tersebut. Ada empat kecamatan yang warganya bermukim di sekitar kaki gunung yakni Kecamatan Lembah Gumanti, Kecamatan Danau Kembar, Kecamatan Gunung Talang, dan Kecamatan Lembang Jaya.
“Kita mengimbau agar masyarakat setempat tidak terlalu panik dalam menghadapi situasi ini, dan masyarakat agar tidak mendekati maupun memasuki kawasan kaki gunung pada radius tiga kilometer,” katanya. Pengamat Gunung Talang, Dalifah membenarkan peningkatan status gunung dan bersamaan dengan peningkatan gunung api aktif lainnnya di In-
donesia. “Melihat kondisinya kita akan selalu melakukan pemantauan di posko selama 24 jam, dan kita berharap musibah tidak menimpa,” harapnya. Ia mengatakan, jika Gunung Talang meletus setidaknya ada 44.000 jiwa yang akan diungsikan, mereka berdiam di empat kecamatan di sekitar gunung. (ant/bali post)
Gunung Talang
(ant/bali post)
SUARA NTB Jumat, 28 Februari 2014
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Macan Tutul Meneror Rumah Sakit di India
Tiga Tewas, 28 Cedera dalam Kerusuhan Kuil Thailand
Jakarta (Suara NTB)Seekor macan tutul meneror pasien sebuah rumah sakit di India selama setengah hari (12 jam) dan melukai seorang polisi sebelum mengamuk dan menabrak jendela untuk kabur. Macan tutul itu pertama kali dipergoki di sebuah gudang kayu, beberapa hari lalu, di Meerut, Utter Pradesh, sebuah kota yang ditinggali 3,5 juta orang, lapor LiveScience. Setelah diteriaki oleh kerumunan orang pada Senin , macan tutul itu melompat masuk ke Rumah Sakit Meerut Cantonment. Meskipun para penjinak satwa sudah beraksi, macan tutul itu masih bisa melarikan diri dan berkeliaran. Akibat kekhawatiran dari ancaman macan tutul, pemerintah meliburkan sekolah pada Senin itu. India memiliki sekitar delapan ribu ekor macan tutul. Ketika banyak kegiatan masyarkat dilakukan di hutan, macan tutul itu sering terlibat konflik dengan manusia, kata Shekhar Kumar Niraj, Kepala TRAFFIC, sebuah jaringan pemantau perdagangan satwa liar yang dijalankan World Wildlife Fund (WWF) di India kepada Wall Street Journal. Pada 2013 lalu macan tutul pernah membunuh seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun di daerah megalopolis Mumbai.(ant/Bali Post)
Roi Et – Setidak-tidaknya tiga orang tewas dan 28 lagi terluka dalam ledakan disebabkan oleh remaja menyerang kelompok pesaingnya dengan yang polisi katakan granat M67 pada Rabu dinihari di distrik Suwannaphum, provinsi timurlaut, Roi Et. Tiga korban tewas adalah seorang wanita 40 tahun, Wirawan Sibuala, dan dua pemuda 16 tahun, Sarawut Utla dan Apisit Saengnet, kata polisi. Sekretaris Tetap Kesehatan Masyarakat Narong Sahametapat melakukan kunjungan pelayanan medis Kementerian Kesehatan di timur laut, dan mengunjungi para korban hari ini. Ledakan itu terjadi pada pukul 03.40 selama perayaan untuk sebuah kuil baru, Wat Ban Ta Laew, di Kecamatan Na Yai . Setelah kejadian itu, Kantor Kesehatan Umum Provinsi Roi Et mengirim sekitar 10 tim medis untuk merawat para korban di tempat kejadian dan memind-
ahkan mereka yang terluka ke rumah sakit, kata Dr Narong. Sepuluh orang -lima pria dan lima wanita- masih di rumah sakit, katanya, dan menambahkan bahwa sebagian besar terluka ringan oleh pecahan granat, tetapi beberapa mengalami patah lengan dan kaki. Dua orang luka berat akibat ledakan kuat, kata Dr Narong, demikian OANA.(ant/Bali Post)
KOMISI Anti-Korupsi Nasional Thailand (NACC) dikepung oleh ratusan anggota pro-pemerintah Front Persatuan untuk Demokrasi Melawan Kediktatoran (UDD) yang lebih dikenal sebagai “Baju Merah”. “Baju Merah” mengunci gerbang kantor NACC dengan rantai untuk memprotes tuduhan terhadap Perdana Menteri sementara Yingluck Shinawatra melalaikan tugas dalam skema perjanjian beras dengan para petani. Yingluck telah dipanggil untuk mengakui tuduhan itu di NACC Kamis ini. Tetapi Yingluck yang kemarin Rabu memulai perjalanan ke provinsi timur laut Chiang Rai dan Chiang Mai yang diperkirakan berlangsung selama sepekan, masih tidak yakin apakah akan bisa muncul di NACC Kamis ini. Sebelumnya, Ketua UDD Tida Tawornseth mengumumkan rencana melanjutkan kegiatan politik dan menargetkan Komite Reformasi Demokratis Rakyat (PDRC) anti-pemerintah, lemba-
ga-lembaga independen, sistem peradilan dan setiap upaya menggunakan angkatan bersenjata untuk melakukan kudeta. Sementara di Chiang Rai, Yingluck dikabarkan meminta “Baju Merah” menahan diri dan menyatakan pemerintah ingin mengadakan pembicaraan dengan para pengunjuk rasa. Yingluck tidak muncul dalam pembacaan dakwaan badan anti-korupsi dengan hanya mengirimkan tim kuasa hukumnya hari ini. Wittaya Arkompitak, wakil sekretaris komisi anti korupsi mengatakan bahwa para petugas telah mencapai kesepakatan dengan pengunjuk rasa untuk memberi mereka akses masuk ke bangunan itu melalui pintu masuk belakang. “Jika tim kuasa hukumnya mendengarkan dakwaan atasnya, dia mempunyai waktu 15 hari untuk mengemukakan bukti dan setelah itu NACC akan melanjutkan kasusnya,” kata Wittaya kepada Reuters. Yingluck membantah lalai,
KEKERASAN - Krisis terus memburuk di Thailand di mana rangkaian demonstrasi berubah menjadi kekerasan bersenjata belakangan ini.
NASA Temukan 715 Planet Baru di Luar Kamboja Cabut Larangan ’’Baju Merah’’ Kepung Badan Sistem Tatasurya Demonstrasi Anti-Korupsi Thailand
WashingtonBadan antariksa Amerika Serikat, NASA, Rabu (26/2), menyatakan pesawat luar angkasanya, Kepler, telah mengabsahkan keberadaan 715 planet lain yang mengorbit di luar Sistem Tatasurya. Temuan paling akhir tersebut membuat jumlah planet yang dikonfirmasi di luar Sistem Tatasurya jadi hampir 1.700, kata Jack Lissauer, Ilmuwan Planet di Pusat Penelitian Ames, NASA, dalam telekonferensi media. “Baru hari ini, kami menggandakan jumlah planet yang dikenal oleh umat manusia,” kata Lissauer. Dunia yang baru diabsahkan itu mengorbit 305 bintang, yang berarti banyak planet tersebut berada “dalam sistem banyak planet yang sangat mirip dengan Sistem Tatasurya kita sendiri”, kata NASA. Hampir 95 persen planet itu lebih kecil daripada Neptunus, yang memiliki ukuran hampir empat kali Bumi, katanya. Empat dari planet baru tersebut memiliki ukuran kurang dari 2,5 kali ukuran Bumi dan mengorbit di zona yang bisa ditinggali di Matahari mereka, tempat air diduga ada dalam bentuk cairan, kata NASA. “Tim Kepler terus terkejut dan membuat kami bergairah dengan hasil perburuan planet mereka,” kata John Grunsfeld, Asisten Administratur bagi Direktorat Misi Ilmiah NASA, di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip dari Xinhua. NASA mengatakan pengabsahan keberadaan satu planet adalah “proses laboratorium planet-per-planet” pada waktu lalu tapi tim tersebut memiliki teknik statistik kuat yang dapat diterapkan bagi banyak planet secara bersamaan. Tim tersebut menggunakan teknik yang disebut pengabsahan dengan diperbanyaknya analisis bintang dengan potensi lebih dari satu planet, pada Mei 2009 sampai Maret 2011, dan mengidentifikasi 715 planet baru. Semuanya dideteksi selama dua tahun pertama penelitian Kepler. (ant/Bali Post)
(ant/Bali Post)
sebaliknya menuding badan tersebut bias. Ia menekankan bahwa kasus korupsi beras yang melibatkan pemerintahan sebelumnya belum ada perkembangan setelah lebih dari empat tahun. “Yingluck tidak mendapatkan perlakuan adil dari NACC,” kata Prompong Nopparit, kuasa hukum partai yang dipimpin Yingluck Puea Thai. “Badan itu hanya memberi waktu 21 hari untuk memeriksa kasusnya, sementara penyelidikan kasus beras yang melibatkan Partai Demokrat berlangsung selama bertahun-tahun. Standarnya harus sama untuk Partai Demokrat dan Yingluck.” Serangkaian unjuk rasa telah memicu kekerasan dimana 21 orang tewas dan 700 lainnya cedera. Amerika Serikat dan Uni Eropa mendesak semua pihak di Thailand untuk menahan diri, sedangkan Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan siap membantu menemukan solusi di Thailand, demikian Xinhua. (ant/Bali Post)
Phnom PenhKamboja telah mencabut larangan satu-bulan protes publik setelah situasi umum telah dipulihkan, kata Jenderal Kheng Tito, juru bicara Polisi Militer Nasional seperti dikutip Xinhua hari ini. “Perdana Menteri Hun Sen telah kami telah mencabut larangan demonstrasi setelah situasi telah membaik,” katanya kepada Xinhua. Pemerintah memberlakukan larangan sementara demonstrasi pada 4 Januari setelah dua demonstrasi berubah menjadi kekerasan yang membuat empat demonstran tewas dan 21 lainnya ditahan. Hun Sen mengatakan Selasa bahwa di masa mendatang setiap demonstrasi oposisi
akan dihadapi unjuk rasa tandingan dari pendukung pemerintah yang memiliki “hak yang sama” untuk melakukannya. “Sekarang, demonstrasi memiliki dua kelompok. Pendukung partai pro-oposisi memiliki hak untuk menunjukkan, dan pendukung pro-pemerintah yang juga memiliki hak yang sama untuk menggelar aksi unjuk rasa,” kata Hun Sen. Unjuk rasa politik antara partai penguasa Perdana Menteri Hun Sen Partai Rakyat Kamboja (CPP) dan oposisi Sam Rainsy pimpinan Partai Penyelamat Partai Nasional Kamboja (CNRP) telah berlangsung sejak hasil pemilu Juli menunjukkan CPP memenangkan 68 kursi parlemen sedangkan 55 kursi dimenangkan CNRP. (ant/Bali Post)
Dua Orang Cedera Ketika Kendaraan PBB Lindas Ranjau di Mali BamakoSedikitnya dua orang cedera ketika sebuah kendaraan PBB melindas ranjau di wilayah utara Mali, Rabu, kata satu sumber militer kepada AFP. “Mobil itu milik Medecins du Monde-Belgia. Kendaraan tersebut melindas ranjau di dekat lapangan terbang di Kidal. Sedikitnya dua orang cedera, keduanya warga Mali,” kata sumber militer Afrika yang tidak bersedia disebutkan namanya itu. “Kami memeriksa daerah itu untuk melihat apakah ada ranjau yang dipasang di lapangan terbang,” tambahnya. Satu sumber kepolisian mengkonfirmasi insiden tersebut. Kidal tetap menjadi ajang kekerasan lebih dari setahun setelah intervensi
militer Prancis berhasil menghalau militan garis keras dari Mali utara. Kidal, yang terletak lebih dari 1.500 kilometer dari Bamako, ibu kota Mali, juga merupakan daerah utama suku Tuareg, yang pemberontakannya menyulut krisis besar bagi negara itu pada 2012 dan 2013. Mali, yang pernah menjadi salah satu negara demokrasi yang stabil di Afrika, mengalami ketidakpastian setelah kudeta militer pada Maret 2012 menggulingkan pemerintah Presiden Amadou Toumani Toure. Masyarakat internasional khawatir negara itu akan menjadi sarang baru teroris dan mereka mendukung upaya Afrika untuk campur tangan secara militer. Kelompok garis keras,
yang kata para ahli bertindak di bawah payung Al Qaida di Maghribi Islam (AQIM), menguasai kawasan Mali utara, yang luasnya lebih besar daripada Prancis, sejak April tahun lalu. Pemberontak suku pada pertengahan Januari 2012 meluncurkan lagi perang puluhan tahun bagi kemerdekaan Tuareg di wilayah utara yang mereka klaim sebagai negeri mereka, yang diperkuat oleh gerilyawan bersenjata berat yang baru kembali dari Libya. Namun, perjuangan mereka kemudian dibajak oleh kelompok-kelompok muslim garis keras. Kudeta pasukan yang tidak puas pada Maret 2012 dimaksudkan untuk memberi militer lebih banyak wewenang guna menumpas pemberontakan di wilayah utara, namun hal itu malah menjadi bumerang dan pemberontak menguasai tiga kota utama di Mali utara dalam waktu tiga hari saja. Prancis, yang bekerja sama dengan militer Mali, pada 11 Januari 2013 meluncurkan operasi ketika militan mengancam maju ke ibu kota Mali, Bamako, setelah keraguan berbulan-bulan mengenai pasukan intervensi Afrika untuk membantu mengusir kelompok garis keras dari wilayah utara.(ant/Bali Post)
(ant/Bali Post)
UNJUK RASA - Pendukung Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) meneriakkan yel-yel pada hari terakhir unjuk rasa selama tiga hari di Taman Kemerdekaan, Phnom Penh