Snt28032015

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 4.500

Rp. 75.000 Rp. 80.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

POTENSIAL Potensi pengembangan tanaman tebu sebenarnya tidak hanya cocok di Pulau Sumbawa khususnya Dompu. Di Pulau Lombok, tebu juga sebenarnya sangat potensial dikembangkan. Tampak seorang penjual tebu menjajakan tebu di Lingkar Selatan, Kota Mataram. Tebu yang dijual ini dipasok oleh petani tebu di Bakong, Lombok Barat.

(Suara NTB/bul)

SABTU, 28 MARET 2015

16 HALAMAN NOMOR 23 TAHUN KE 11

Pemprov Diminta Lebih Cermat

Sulit Terkejar Operasional RSUP NTB Dasan Cermen Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB diminta untuk lebih cermat dalam menunjuk kontraktor baru yang akan melanjutkan pembangunan RSUP NTB di Dasan Cermen. Target kepindahan RSUP pada bulan ini (Maret), dikhawatirkan sulit terkejar jika melihat masih banyaknya item pekerjaan yang harus dirampungkan.

TO K O H Kewenangan Terbatas

(Suara NTB/her)

H. Fauzan Khalid

WAKIL Bupati Lombok Barat (Wabup Lobar) H. Fauzan Khalid, S.Ag.M.Si resmi ditunjuk Gubernur NTB Dr.TGH. M.Zainul Majdi sebagai pelaksana tugas (Plt) Bupati Lobar. Penunjukan Plt ini menyusul ditahannya Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony oleh KPK terkait kasus dugaan pemerasan pengurusan izin kawasan wisata di Meang, Sekotong. Penunjukan Wabup itu berdasarkan SK Gubernur NTB nomor: 131/85/Adm.Pem tanggal 25 Maret 2015 prihal penugasan Wabup Lobar selaku Plt Bupati Lobar. Bersambung ke hal 15

KO M E N TTAA R Harus Inovatif

(Suara NTB/ars)

Muhammad Eka Fathurrahman

JANGAN mau kalah dengan sindikat kejahatan. Imbauan ini menggambarkan ada perlawanan antara pelaku kejahatan dengan masyarakat sebagai korban. Semakin lengkap sarana pengaman kendaraan misalnya, semakin cerdik pelaku untuk menncuri kendaraan itu. Untuk itu, harapan Kasubdit III Jatanras, AKBP Muhammad Eka Fathurrahman, SIK, masyarakat harus inovatif untuk menghindari agar tidak menjadi kejahatan. Bersambung ke hal 15

Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTB, Suharto, ST, MM, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (27/3) kemarin menegaskan hal itu. “Kalau Maret ini ndak bisalah. Karena kita lihat di lapangan banyak sekali yang fisiknya yang belum terselesaikan. Ndak bisalah,” ujarnya. Menurutnya, persoalan yang timbul dalam penyelesaian proyek RSUP NTB di tahun 2014 lalu patut menjadi pelajaran. Sebab, saat itu pekerjaan diberikan kepada kontraktor yang ternyata tidak sanggup merampungkan tugasnya. ‘’Itu kan kontraktor yang kerja itu sudah gagal. Sudah dicabut, diputus kontraknya,” ujarnya. Menurut Suharto, proyek itu nantinya akan diaudit terlebih dulu untuk mengetahui sejauh mana pekerjaan itu

sudah diselesaikan dan berapa bagian yang masih harus dituntaskan. Yang jelas, ia menegaskan proyek itu tentunya akan sulit direalisasikan tepat waktu. “Itu sudah pasti molor. Sudah merupakan se-

suatu yang salah,” akunya. Dari kesalahan itu, menurutnya saat ini ada pelajaran bermakna yang harus diambil. Selain tindakan tegas dengan memutus kontrak rekananan, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

RAMPUNG - Salah satu bagian bangunan RSUP NTB di Dasan Cermen, Kota Mataram yang pembangunannya sudah rampung.

Dewan Ungkap Persoalan Sewa Daya di PLN Mataram (Suara NTB) Kalangan DPRD NTB mengungkapkan adanya persoalan dalam sewa daya yang dilakukan PLN dari pihak swasta. Persoalannya terletak pada tidak sesuainya pasokan daya yang disediakan pihak rekanan dengan kontrak sewa yang mereka buat dengan PLN. “Kalau disewa 10 mega, yang beroperasi hanya 6 mega, itu kan berarti losses ada 4 mega, sementara negara mengontrak 10 mega. Ini di beberapa titik mesin sewa itu terjadi. Hasil temuan saya ini,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTB, Suharto, ST, MM yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (27/3) kemarin. Menurutnya, temuan semacam ini mem-

perburuk situasi defisit daya listrik yang dialami PLN di NTB. Sebab, selain tidak terpenuhinya pasokan daya listrik dari hasil sewa ini, PLN juga masih harus berkutat dengan defisit lain yang dipicu belum beroperasinya pembangkit listrik berkekuatan 2x25 megawatt di Jeranjang. Suharto menyebutkan, laporan yang diperolehnya dari PLN hingga Februari 2015 lalu, total daya listrik yang dimiliki PLN mencapai 255 megawatt. Angka itu diperoleh dari sewa daya listrik sebesar 123 megawatt dan sisanya dipasok oleh mesin PLN sendiri. “Jadi separuhnya itu dari sewa,” ujar Suharto. Bersambung ke hal 15

Pemindahan Pelayanan Bertahap SEJUMLAH gedung yang sudah dibangun di RSUP NTB Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram mulai difungsikan. Seperti untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) serta unit riset biomedik. Untuk pemindahan pelayanan. Akan dilakukan secara bertahap dan saat ini mulai dilaku-

kan pemindahan bangunan di areal RSUP NTB untuk dimanfaatkan sebagai tempat pelayanan. ‘’Diklat sama biomedik yang sudah ada di sana (RSUP Dasan Cermen),” kata Humas RSUP NTB, Solikin, SKM, MPH yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (27/3) siang kemarin. Bersambung ke hal 15

WNI Asal Lotim Tewas di Suriah Selong (Suara NTB) Ridwan alias Abu Umar, salah seorang warga asal Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur (Lotim) diduga tewas di Suriah. Putra ke enam dari Ustadz Abu Muhammad Djibril Abdurrahman itu dikabarkan tewas saat memperebutkan Kota Idlib Suriah saat aksi serangan fajar melawan Syiah Nashariyah.

Ridwan yang diketahui merupakan Wakil Amir Majelis Mujahidin yang berangkat ke Suriah sebagai relawan perang delapan bulan yang lalu. Ia tewas terkena tembakan peluru. Paman korban, Ustadz H. Syafi’i saat dikonfirmasi Jumat (27/3) kemarin menganggap tewasnya keponakannya itu adalah hal yang biasa. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ist)

Ridwan saat berada di Suriah bersama temannya.

Kontrak RNI Diputus

Berdikari Masuk Kembangkan Produksi Sapi Potong di Banyumulek Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB telah melakukan pemutusan kontrak kerjasama antara PT. GNE dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dalam usaha pengembangan produksi sapi potong di Banyumulek, Lombok Barat (Lobar). “Kita sudah evaluasi RNI, kerjasama diputus. Tetapi akan masuk PT. Berdikari, sesuai dengan hasil perte-

muan dengan Dirut PT. Berdikari,’’ kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, Ir. Hj. Budi Septiani di kantor Gubernur, Jumat (27/3) siang. Ia menjelakan, BUMN itu sudah menjalin kerjasama dengan Pemkot Bima untuk pengelolaan Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada di Kota Bima. Dari sana, mereka sudah mengirim sebanyak 2,5 ton daging sapi

beku untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa. “PT Berdikari juga akan masuk ke Banyumulek,”imbuhnya. Budi menjelaskan, PT. Berdikari akan mengembangkan produksi sapi potong di kawasan Banyumulek. Mereka akan membangun kandang dengan kapasitas 200 ekor sapi potong. Kawasan Banyumulek, lanjut Budi dipersiapkan oleh pemerintah pusat sebagai etalase peternakan di NTB.

Untuk itu, dalam APBN Perubahan 2015, pemeirntah pusat telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 5 miliar untuk mendukung kawasan Banyumulek sebagai agrowisata khususnya dalam pengembangan peternakan. Kawasan Banyumulek akan dirancang sebagai pusat pembelajaran dan promosi peternakan mulai tahun 2015-2019. Bersambung ke hal 15


SUARA MATARAM

Halaman 2

(Suara NTB/ynt)

SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

Beras untuk Lansia PEMKOT Mataram melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) memprogramkan pemberian bantuan beras untuk warga lanjut usia (lansia) khususnya lansia yang masuk dalam katagori warga miskin. Hari ini, Sabtu (28/3), beras lansia ini juga akan dibagikan untuk warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya. Lurah Babakan, Abdul Rauf, S.Sos menyampaikan ada 42 lansia yang akan dibagikan beras tersebut. Sebanyak 42 lansia ini berasal dari enam lingkungan di wilayahnya. “Ini merata dari semua lingkungan, khususnya lansia yang tidak terurus. Besok pagi (hari ini) akan dibagikan,” terangnya kepada Suara NTB ditemui di kantornya, Jumat (27/3). Rauf menyampaikan pembagian beras lansia ini sedianya dilaksanakan kemarin, tapi ada surat yang diterima dari BPM Kota Mataram agar pembagian beras lansia dilaksanakan hari ini. Pihaknya juga sudah menginformasikan kepada semua kepala lingkungan agar mengumumkan kepada warganya yang menerima beras lansia agar datang ke kantor lurah. Para lansia akan menerima bantuan beras sebanyak 5 kilogram untuk jatah satu bulan. Seharusnya akan dibagikan untuk jatah tiga bulan, tapi karena kuota beras kurang, maka dibagikan untuk satu bulan dulu. “Biasanya dibagikan untuk jatah tiga bulan. Tapi ini untuk satu bulan dulu, sisanya tetap akan dibagikan,” terangnya. Rauf mengatakan penerima bantuan beras lansia ini berbeda dengan penerima bantuan beras miskin (raskin). Penerima bantuan raskin di wilayahnya sebanyak 880 warga. Jumlah ini disebutkan Rauf termasuk jumlah warga miskin yang ada di enam lingkungan wilayahnya yaitu Babakan Kebon, Babakan Timur Selatan, Babakan Timur, Babakan Barat, Babakan Utara, dan Babakan Permai. Pada bagian lain, Rauf juga menyampaikan ada 200 unit rumah tidak layak huni yang diusulkan perbaikannya tahun ini. Sebenarnya berdasarkan database yang telah masuk ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Rauf mengatakan jumlah rumah tidak layak huni tinggal 60 unit. Tapi pascapendataan dilakukan atas permintaan Pemprov NTB, jumlahnya bertambah menjadi 200 unit. (ynt) (Suara NTB/ynt)

LOANG BALOQ - Disbudpar Kota Mataram tidak mengelola retribusi masuk atau parkir di tempat wisata, seperti di Taman Loang Baloq ini. Retribusi parkir sejauh ini dikelola oleh pengelola di tempat wisata ini. Disbudpar Kota Mataram hanya menyediakan fasilitas dan menata tempat-tempat wisata yang ada di Kota Mataram.

Disbudpar Tak Kelola Retribusi Tempat Wisata Mataram (Suara NTB) Retribusi parkir maupun pembayaran tiket masuk ke tempat wisata yang ada di Kota Mataram tak dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Mataram. Kepala Disbudpar Kota Mataram, Drs. H. Abdul Latif Nadjib, MM menyampaikan lembaganya tidak berada pada fungsi untuk menarik retribusi. Seperti halnya di Taman Mayura, setiap pengunjung dikenakan karcis masuk

dengan tarif Rp 5 ribu. Terkait hal ini, Latif mengatakan itu merupakan kebijakan dari pengeloa kawasan tersebut. Taman Mayura telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan pihaknya tidak lagi punya kebijakan apapun terkait pengelolaan objek wisata tersebut. “Kalau ada pungutan parkir, pungutan-pungutan yang lain, kami tidak mengelola itu,” ujarnya. Sama halnya dengan di Taman Loang Baloq. Latif mengatakan pihaknya tidak pernah mene-

tapkan karcis masuk kawasan tersebut. Pihaknya hanya menata kawasan tersebut, menyediakan fasilitas, dan petugas kebersihan. Pihaknya juga tidak pernah mencetak tiket masuk di kawasan tersebut. Hal itu merupakan inisiasi dari pengelola dan dari sanalah pengelola memberikan gaji untuk para petugas yang ada disana. Ia mengatakan misalnya pengunjung yang ditarik biaya untuk menikmati perahu dayung, pihaknya juga tidak per-

LANGKAH Dinas Pertamanan Kota Mataram yang melakukan penertiban papan reklame tak berizin dan menunggak pajak, diapresiasi oleh kalangan Komisi III DPRD Kota Mataram. Sekretaris Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat kepada Suara NTB di Kantornya, Jumat (27/3) kemarin mengatakan, tindakan Dinas Pertamanan yang memotong papan reklame tak berizin dan nunggak membayar pajak adalah langkah yang memang semestinya dilakukan. Penertiban papan reklame dipandang sebagai wujud komitmen Dinas Pertamanan dalam menunjukkan keindahan Kota Mataram. ‘’Tentunya tidak semrawut dengan kehadiran reklame bodong,’’ cetusnya . Namun demikian, dari penertiban itu, Komisi III memiliki catatan tersendiri ketika pengusaha mengaku sudah membayar pajak. Sementara di sisi lain, Dinas Pertamanan justru mempermasalahkan izin. ‘’Nah ini yang harus terang bagi Pemkot, supaya masyarakat tidak lagi menemukan ketidakjelasan terhadap regulasi pemasangan reklame,’’ ujarnya. Apalagi sekarang, terkait reklame, ada tiga SKPD yang terlibat. Baik Dinas Pertamanan, Dispenda dan BPMP2T (Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu). Pertamanan, kata politisi PKS ini, dalam kapasitasnya menjaga keindahan kota, akan bekerja sesuai tupoksinya. Artinya, reklame yang tidak mempunyai izin maupun yang menunggak pajak harus menerima konsekuensi reklame tersebut akan ditebang. Ismul mempertanyakan pengakuan oknum pengusaha yang katanya telah membayar pajak. Karena secara logika, reklame tidak akan dikenakan pajak ketika reklame itu belum mengantongi izin. Dengan kata lain, reklame tersebut merupakan reklame bodong. Terhadap persoalan ini, Komisi III berencana memanggil tiga SKPD tersebut untuk mengkonfirmasi regulasi reklame. ‘’Masak iya, ada pembayaran pajak tapi tidak ada izin. Tidak masuk akal sama sekali,’’ ucapnya. Pada bagian lain, Komsi III. Aku Ismul telah mendeadline Dinas Pertamanan untuk menata kembali pemasangan reklame yang tentunya tidak terlepas koordinasinya dengan instansi terkait. Terkait zonasi reklame, menurut Ismul, sebetulya sudah ada. Hanya saja yang menjadi persoalan yang banyak ditemukan di lapangan adalah adanya dobel reklame. ‘’Artinya pengusaha tidak memahami mana reklame papan nama dan dobelnya itu memasang papan nama melalui neon box. Ini sebenarnya terpisah izinnya,’’ tandas Ismul. (fit)

tinasi wisata yang ada di Kota Mataram tidak menjadi tanggung jawab penuh pihaknya. “Kalau tanggung jawab penuh pada kita, kita bisa anggarkan untuk itu,” ujarnya. Jika Disbudpar Kota Mataram harus menarik retribusi dari tempat-tempat wisata, maka itu harus ada Perda sebagai dasar melakukan penarikan. Saat ini kawasan wisata yang cukup ramai dikunjungi warga khususnya di akhir pekan adalah Pantai Ampenan dan Pantai Gading. (ynt)

Disosnakertrans Perketat Keberangkatan Naker ke Timteng Mataram (Suara NTB) Gencarnya pemberitaan soal modus yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk bergabung dalam anggota Islamic State Irak and Suriah (ISIS) belakangan ini, membuat Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram memperketat pemberian izin tenaga kerja ke luar negeri khususnya wilayah Timur Tengah (Timteng).

Panggil Tiga SKPD

nah menentukan tarif. Hal itu ditetapkan pengelola disana untuk menggaji para karyawan. Terpenting baginya adalah berbagai fasilitas yang tersedia di kawasan rekreasi tersebut dipelihara dengan baik. “Kita tidak pernah meminta (penarikan retribusi), yang penting alat itu dipelihara,” ujar mantan Kepala BNN Kota Mataram ini. Terkait anggaran pemeliharaan fasilitas di objek wisata, ia juga menyatakan kesulitan untuk memprogramkan. Karena selama ini status des-

Pada prinsipnya kebijakan yang disampaikan oleh Pemprov NTB sangat didukung. Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan TKW keluar daerah sesungguhnya akan menjadi tanggungjawab pe-

merintah daerah. Kekhawatiran pemerintah, kata Kepala Disosnakertrans Kota Mataram, H. Ahsanul Khalik, jangan sampai masyarakat menjadi korban tindak pidana penjualan orang (TPPO).

“Parahnya setelah kita izinkan malah mereka jadi korban TPPO,” katanya. Untuk mencegah hal tersebut, Disosnakertrans meminta perusahaan penyalur tenaga kerja datang secara lang-

Jalan Perbatasan Babakan-Dasan Cermen Langganan Genangan Mataram (Suara NTB) Saluran irigasi dengan panjang sekitar 400 meter rusak parah di areal persawahan di daerah perbatasan Kelurahan Babakan-Dasan Cermen, tepatnya di depan RSUP NTB. Rusaknya saluran irigasi ini disebutkan Lurah Babakan, Abdul Rauf, S.Sos kepada Suara NTB, Jumat (27/3) kerap menjadikan jalan tersebut sebagai langganan banjir setiap hujan besar. Rauf menyampaikan air dari saluran tersebut sampai meluber ke jalan aspal. Genangan ini biasanya sampai di atas mata kaki dan sering dikeluhkan warga dan pengendara. “Warga yang melintas banyak yang mengeluhkan karena setiap hujan turun, pasti tergenang karena salurannya tidak berfungsi,” ujarnya. Saluran irigasi tersebut disampaikan Rauf sudah lama rusak dan belum mendapat perhatian sampai saat ini. Ia berharap dinas terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) maupun Dinas PKP (Pertanian, Kelautan, dan Perikanan) Kota Mataram menjadikan ini prioritas untuk diperbaiki. “Warga berharap ini bisa diprioritaskan. Saluran irigasi ini juga tidak berfungsi dan tidak pernah dibersihkan,” ujarnya. Rauf menyampaikan kondi-

(Suara NTB/ynt)

RUSAK - Lurah Babakan, Abdul Rauf menunjukkan saluran irigasi yang rusak di areal persawahan di daerah perbatasan Babakan-Dasan Cermen, Jumat (27/3). Rusaknya saluran irigasi menjadikan kawasan ini langganan genangan pada saat hujan. si saluran di areal persawahan tersebut juga cukup sempit. Sehingga menjadi salah satu penyebab air kerap meluber ke jalan pada saat hujan besar. Ia berharap ini juga menjadi perhatian untuk diperlebar. Saluran irigasi yang ada di areal persawahan tersebut ada yang sebagian dalam kondisi baik, tapi belum ditalud. Ia berharap agar saluran irigasi tersebut juga dilakukan pentaludan sehingga lebih baik dari sebelumnya. Persoalan ini disebutkan

Rauf belum pernah disampaikan secara resmi pihaknya kepada Dinas PU maupun Dinas PKP Kota Mataram. Persoalan ini hanya pernah disampaikan melalui Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). “Kita harap ini bisa segera diperbaiki sehingga tak lagi terjadi genangan di kawasan ini,” ujarnya. Seperti diketahui, sepanjang 55 ribu meter atau 55 kilometer saluran irigasi di Kota Mataram dinyatakan rusak dari total 70 ribu meter panjang saluran irigasi. (ynt)

sung dengan membawa calon tenaga kerja. Selain itu, keluarga bersangkutan diminta menandatangani surat pernyataan. Baru - baru ini akunya, pihaknya tidak mau mengeluarkan rekomendasi satu calon naker tujuan Abu Dhabi. “Sampai saat ini ndak mau saya tanda tangani, perusahaannya minta rekomendasi orangnya sudah di Jakarta,” sebutnya. Jumlah tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri tahun

2014 hanya 246 orang dengan tujuan Malaysia, Arab Saudi dan Taiwan. Sementara 2015, baru 19 orang. Namun pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Disnakertrans NTB. Disinggung soal koordinasi dengan Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PPTKI), dia mengatakan PPTKI malah setuju memperketat pelayanan pengiriman tenaga kerja, karena menurutnya itu merupakan tanggungjawab bersama. (cem)

Atasi Mafia Parkir

Formulir Izin Lokasi Bukan Solusi Mataram (Suara NTB) – Berbagai cara dilakukan jajaran Dishubkominfo Kota Mataram untuk menekan kebocoran parkir. Yang paling baru, UPTD Perparkiran akan menerapkan izin lokasi untuk mengatasi mafia parkir. Namun bagi kalangan Komisi III DPRD Kota Mataram, formulir izin lokasi dianggap bukan solusi. Karena masih bersifat umum dan pengawasan tetap menjadi tanggungjawab Dishubkominfo. Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Syamsul Bahri, SH., mengaku tidak setuju dengan langkah UPTD Perparkiran yang bakal menerapkan formulir izin lokasi. ‘’Ini bukan terobosan kalau saya bilang, tidak akan merubah pola atau untuk peningkatan,’’ cetusnya. Ia cenderung menginginkan Dishubkominfo mengadopsi dua pola pengelolaan parkir tepi jalan umum yang telah diterapkan beberapa daerah dan terbukti berhasil. Pertama pola kelembagaan adat atau LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) dan PD Parkir. Pengelolaan dengan pola lembaga adat cukup simpel dan jelas. Dimana 40 persen untuk pemdan dan 60 persen untuk pengelola. Sehingga tidak ada lagi indikasi menafsirkan adanya mafia parkir dan lain se-

bagainya. Pola ini telah diterapkan di Badung dan cukup berhasil. Berbagai cara diakui Syamsul, tentu ada kelemahannya. Namun paling tidak, dari pola-pola yang selama ini dianut kemudian tidak ada perubahan, mau tidak mau harus menerapkan pola yang sudah dilakukan daerah lain. Sedangkan kalau menerapkan pola PD Parkir, memang biayanya cukup tinggi untuk menggaji karyawan dan lain sebagainya, namun hasilnya juga diyakini cukup memuaskan. Syamsul menyebutkan potensi parkir di Kota Mataram sesungguhnya mencapai Rp 7 miliar setahun, namun nyatanya yang tergarap baru seperempatnya. Sementara itu Sekretaris Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat mengatakan, komitmen Dishubkominfo Kota Mataram terus dievaluasi. Karena potensi parkir tepi jalan umum sangat besar dalam menyumbang PAD. Asumsi PAD dari parkir dengan jukir yang mencapai 550 orang se-Kota Mataram, dinilai masih sangat minim. Senada dengan Syamsul, Ismulpun berujar Dishubkominfo Kota Mataram bisa saja meniru pola pengelolaan parkir yang ada di daerah lain. (fit)

(Suara NTB/fit) 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 Sejauh ini telah ada dua Mengenai hasil tes urine di sebenarnya hanya korban dan sekolah juga mulai terbuka Mataram (Suara NTB) nya di Dinas Pendapatan (Dis- kan sidak dan tes urine. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 Kegiatan sidak ini disebut- tahun 2014 lalu yang dilak- itu sudah kita lakukan reha- jika ada anak didik yang di- orang yang dikirim ke temPegawai Negeri Sipil penda) Kota Mataram. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 (PNS) di lingkup Pemkot Kepala BNN Kota Mat- kan Rachmat semata-mata sanakan di dua tempat, Rach- bilitasi rawat jalan. Dia sifat- indikasikan sebagai pengguna pat rehabilitasi milik BNN 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 Mataram akan dites urine. aram, Drs.H. Nur Rachmat, bertujuan untuk menciptakan mat mengatakan hasilnya nya baru coba-pakai atau baru narkoba. Pihak sekolah meny- Pusat yang berlokasi di Lido, 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 Pada 2014 lalu, Badan Apt menyampaikan sidak dan aparat pemerintahan yang ber- negatif semua. Bagi yang posi- mencoba dan sudah kita tin- erahkan penanganannya ke Sukabumi, Jawa Barat. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 BNN Kota Mataram untuk Salah satunya adalah siswa. Narkotika Nasional (BNN) tes urine akan tetap dilaksan- sih dari penyalahgunaan tif sebagai pengguna narkoba, daklanjuti,” terangnya. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 Selain mengirim pengguna Tidak hanya melakukan tes dilakukan rehabilitasi. Kota Mataram melakukan akan tahun ini. Mengenai jad- narkoba. Apalagi tahun 2015 pihaknya langsung menindak12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 “Kita tidak hanya meneri- narkoba ke Lido, Sukabumi, inspeksi mendadak (sidak) wal pelaksanaan masih dira- telah dicanangkan sebagai lanjuti dengan mengirim yang urine di instansi pemerintah12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 di beberapa instansi hasiakan dan Rachmat menga- tahun bebas narkoba dimana bersangkutan ke tempat reha- an, tes urine juga dilaksana- ma pekerja termasuk PNS satu orang pengguna narko12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 Pemkot Mataram dan di- takan Walikota Mataram, H. ditargetkan prevalensi pen- bilitasi. Ia mengatakan telah kan di institusi pendidikan tapi juga beberapa siswa ba juga dikirim ke pusat re12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 lakukan tes urine untuk Ahyar Abduh juga telah mem- yalahgunaan narkoba menurun ada satu orang yang dikirim seperti sekolah. Rachmat sudah ada sebagian yang kita habilitasi Baddoka, Makas12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 sar Sulawesi Selatan. (ynt) ke tempat rehabilitasi. “Dia mengatakan saat ini pihak tindaklanjuti,” ujarnya. para pegawai, salah satu- persilahkan pihaknya melaku- khususnya di Kota Mataram. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345

PNS Kota Mataram akan Dites Urine


SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 3

Gelar ’’Property Expo’’ PT GERBANG NTB Emas (GNE) melirik seluruh sektor bisnis potensial. Salah satunya sektor property. Dalam waktu dekat, pada 1-4 April mendatang, perusahaan milik Pemprov NTB ini akan melaksakan event Property Expo. Kegiatan ini akan melibatnya cukup banyak pelaku usaha property yang ada di Mataram. Tokotoko bangunan, dan perusahaan yang terkait dengan sektor property juga akan ambil bagian untuk pameran produk. Termasuk diantaranya yang ikut berpartisipasi adalah perbankan. “GNE sedang melirik seluruh potensi bisnis yang bisa digarap. Kebetulan untuk Expo Property ini digarap langsung oleh bidang Perdagangan Umum dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan yang akan digelar di Mataram Mall ini akan menjadi jembatan bagi masyarakat dan perusahaan-perusahaan property,” kata Direktur Utama PT. GNE, Zainul Aidi di ruang kerjanya, Jumat (27/3). Menurutnya, saat ini GNE terus mengembangkan diri. Disadari, Property Expo yang akan dilaksanakan ini mejadi salah satu kegiatan yang dibutuhkan masyarakat di daerah yang sedang berkembang ini. Demikian juga dengan para perusahaan property yang tentunya sangat ingin memberikan informasi tentang produk-produk yang bisa diakses langsung oleh masyarakat. GNE saat ini, lanjut Zainul Aidi sedang memaksimalkan untuk mengambil peluang bisnis pada sektor pariwisata dan sektor-sektor lain yang berhubungan dengan kultural. “Misalnya kita juga terlibat pada event-event Tambora Menyapa Dunia. Kita garap semua sektor yang kemungkinannya modalnya kecil dengan keuntungan yang lebih besar,” katanya, seraya menambahkan hal ini untuk menjawab target-target PAD yang ditetapkan pemerintah daerah kepada GNE. Moment Property Expo yang akan dilaksanakan mendatang, juga menurutnya sebagai ajang untuk memprom o s i k a n produk-produk GNE. Sebab, GNE saat ini bergerak di berbagai bidang usaha yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. (bul)

Zainul Aidi

(Suara NTB/bul)

PEMOTONG KERTAS - Salah satu mesin pemotong kertas yang diberikan Kementerian Perindustrian saat ini masih setengah menganggur di Rumah Kemasan milik Disperindag NTB. Mesin berkapasitas besar ini belum begitu banyak difungsikan lantaran minim pesanan membuat kotak kemasan dari para IKM yang ada di NTB. Mesin ini diharapkan sebagai salah satu jawaban untuk meningkatkan kualitas kemasan produk-produk dari NTB untuk mengimbangi persaingan produk pada MEA akhir 2015 ini.

Apjati NTB Sarankan TKW di Timteng Dipulangkan Mataram (Suara NTB)Asosiasi Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Provinsi NTB berharap semua pihak untuk mengimbau buruh migran di Timur Tengah (Timteng) mereka rata-rata TKW untuk segera dievakuasi, menyusul tidak kondusifnya beberapa negara di sana. Gerakan ISIS yang marak berkembang di Timur Tengah menjadi kekhawatiran besar para pelaku jasa pengerah tenaga kerja. “Mereka (buruh migran) dievakuasi saja. Di Timteng sedang terjadi perang saudara. Daripada membahayakan bagi mereka, lebih baik dipulangkan,” kata Sekretaris Apjati NTB, Zainul Majdi, Jumat (27/3). Bila memungkinkan, mereka diant-

aranya yang juga sedang menimba ilmu patut diproteksi. Apjati NTB sendiri mendukung keinginan pemerintah pusat untuk melakukan moratorium pengiriman buruh migran ke negara-negara Timur Tengah. Saat ini pemerintah dikabarkan sudah menutup resmi pengiriman ke Timur Tengah. Tetapi Apjati sendiri menurutnya belum menerima surat resmi

tentang moratorium secara total. “Katanya sudah di moratorium semua untuk Timur Tengah. Tetapi belum ada sampai suratnya di kita,” ujarnya. Dengan kebijakan moratorium tersebut, secara bisnis tidak dipungkirinya akan terjadi kemunduran bagi perusahaan-perusahaan yang mengerahkan tenaga kerja ke Timur Tengah. Tetapi persoalan keamanan yang menjadi salah satu pertimbangan pemerintah, juga patut menjadi perhatian. Jika moratorium benar-benar diterapkan kebijakannya untuk negara-negara Timur Tengah. Yang paling penting diperhatikan oleh pemerintah daerah khususnya, agar Balai

Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di provinsi ini bisa difungsikan dengan baik. Guna mencetak tenaga-tenaga terampil formal. Seperti diketahui untuk tahun 2014, jumlah buruh migran yang resmi berangkat keluar negeri sebanyak 45.000. sebagian besarnya adalah TKI yang tidak memiliki keterampilan khusus. Dengan ditutupnya negaranegata Timur Tengah, ekspansi tentunya ke negara-negara kawasan Asia. Tetapi dengan catatan, harus tenaga kerja yang dikirim keluar negeri adalah mereka yang memiliki kualifikasi (sertifikat) dari BLK atau lembaga pelatihan lainnya. (bul)

(Suara NTB/bul)

Zainul Majdi

(Suara NTB/bul)

YPK Khawatirkan Peredaran Produk ’’Soft Drink’’ Mataram (Suara NTB)Yayasan Perlindungan Konsumen (YPK) mendesak Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram untuk melakukan razia sekaligus pengujian kandungan zat yang terkandung pada produk minuman berkarbonasi atau soft drink. Sebelumnya diketahui BBPOM Mataram selama ini hanya melakukan pengawasan dan pengujian pada produk penganan yang notabene banyak dijual di pasar-pasar tradisional. BBPOM pun hingga kini masih menemukan adanya kandungan zat berbahaya, atau penggunaan bahan pengawet pada panganan

yang tidak pada peruntukannya. “Tidak penganan saja yang bahaya, tetapi minuman-minuman soft drink mungkin jauh lebih berbahaya. Tetapi tidak pernah disentuholehBPOM,”kataKetuaYPK ProvinsiNTB,H.M.Saleh,SH.,MH di Mataram, Jumat (27/3). Ia justru lebih mengkhawatirkan, kandungan zat gula yang terkandung pada minuman-minuman sejenis yang diungkapkannya di atas bisa saja di atas ambang yang diperbolehkan. “Tidak cukup kita hanya percaya dengan komposisi zat yang mereka tunjukkan pada label. Tetapi harus dilakukan uji. BPOM selama ini sepenge-

tahuan saya tidak pernah menyentuh yang besar-besar. Bayangkan, tidak sedikit penderita diabetes sekarang. Mungkin itu perlu dikaji lebih mendalam, karena ini juga menyangkut kepentingan konsumen,” tambahnya. Minuman softdrinksaatinicukup marak dijual di supermarket, kios hingga tempat-tempat makan. Bahkanpengampasnyamenjamur cukup banyak. Tidak disebut adanya kemungkinan mainan soft drink palsu. Tetapi kenyataan pemasoknya cukup banyak terutama yang ke kios-kios kecil. Malaysia saja saat ini cukup gencar melakukan razia minuman-minuman soft drink. Mesti-

nya hal itu juga bisa dilakukan. YPK sendiri siap mendukung BBPOM untuk melakukan pengawasan secara berkala. Setelah adanya data lengkap, bisa dirembugkan secara bersama-sama apa hasilnya. Jika ada kejanggalan, selanjutnya bisa dibahas tindakan yang bisa dilakukan. Soal masih adanya temuan makanan penganan mengandung zat berbahaya,Salehmenekankanmestinyadilakukangerakanolehsemua pihak. Tidak saja YPK dalam konteks perlindungan konsumen. Tetapi yang paling penting baginya, bagaimana upaya terus menyadarkan masyarakat untuk faham makanandanminumanyangbolehdan tidak boleh dikonsumsi. “Sejauhinibelumadasankijuga kepada penjual penganan berformalin. Atau kepada produsennya penganan tersebut. Yang tak kalah penting, semua harus melakukan gerakan sadar terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi,” demikian ditegaskan Dosen Fakultas Hukum Unram ini. (bul)

27/03/2015

’’Mataram Peteng’’

Satu Jam Aksi Positif untuk Bumi Mataram(Suara NTB) Kampanye global penghematan energi, Earth Hour (EH) di tahun ini jatuh pada 28 Maret 2015. Publik dunia secara serentak akan diajak untuk berpartisipasi dalam aksi simbolis mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak terpakai selama satu jam pada pukul 20.30-21.30 waktu setempat. Tahun 2015 merupakan tahun kedua keikutsertaan Kota Mataram dalam gerakan Earth Hour. Pemerintah Kota Mataram telah memberikan dukungan untuk event switch off yang jatuh pada hari Sabtu, 28 Maret 2015, pukul 20.30-21.30 WITA. Dukungan yang diberikan berupa surat himbauan kepada seluruh SKPD, Camat, dan Lurah untuk mematikan sebagian atau seluruh lampu

kantor pada jam tersebut sekaligus menyosialisasikan gerakan Earth Hour kepada masyarakat di wilayah masing-masing. Sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, malam selebrasi EH 2015 yang akan digelar di depan pendopo Walikota Mataram tidak hanya dimeriahkan oleh aksi komunitas dan penampilan musisi lokal, namun akan diisi pula dengan “Green Talkshow”. Sesi talkshow sengaja disiapkan sebagai ruang bagi komunitas untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada para pemangku kebijakan yang hadir pada acara tersebut. “Beberapa komunitas telah membuat pernyataan tentang isu-isu lingkungan di Kota Mataram. Pada malam selebrasi mereka dapat menyampaikan langsung aspirasi mereka,” terang

Koordinator EH Kota Mataram, Gunawan di Mataram, Jumat (27/3). Tercatat puluhan komunitas, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum menyatakan kehadirannya untuk memeriahkan malam selebrasi EH. Selain itu, malam selebrasi juga dimanfaatkan oleh EH untuk menggalang petisi bagi penolakan reklamasi Teluk Benoa dengan tagar #LombokTolakReklamasiBenoa#. Issu pengerukan pasir dari pantai-pantai di wilayah Lombok Timur memunculkan kekhawatiran publik terhadap efek buruk yang ditimbulkan, tidak hanya bagi kelestarian sumberdaya alam namun juga sosial masyarakat. Kepala BLH Kota Mataram, H. M. Saleh berharap gerakan EH dapat menjadi gaya hidup masyarakat. “Sesuai dengan misinya, Earth Hour kita harapkan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, hal-hal positif yang bisa dilakukan oleh siapa saja untuk planet bumi. Masalah lingkungan bukanlah masalah sektoral atau urusan pemerintah saja, semua pihak harus turut ambil bagian,” ujarnya. Semangat yang diusung gerakan EH tentunya tidak terhenti pada perayaan semata. Tidak cukup dengan simbolisasi mematikan lampu dan peralatan elektronik selama 60 menit saja, namun dilanjutkan dengan berbagai aksi positif sebagai kontribusi manusia terhadap kelestarian bumi. Dukung dan ramaikan switch off ceremony Earth Hour Indonesia Mataram #MataramPeteng “60+ Aksi Positif Untuk Bumi” 28 Maret 2015, 20.30-21.30 WITA. Manajemen PLN melalui Manajer Area APDP, Liasta S. Taringan menyatakan mendukung sepenuhnya gerakan tersebut. Menghemat energi listrik selama satu jam diharapkannya akan mampu mendukung upaya PLN mengimbangi beban puncak yang cukup tinggi hingga 185 Megawatt (Mw) saat ini. Diharapkan gerakan ini akan mampu menurunkan beban puncak hingga 100 Mw. “Kalau bisa Earth Hour jangan jadi gerakan tahunan. Bila perlu bisa dilakukan setiap hari,” demikian ditegaskan. (bul)


SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

Butuh Tambahan PPL KEPALA Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Lombok Timur (Lotim), Ir. Qudratullah Fauzi, MSi, mengungkapkan, pencapaian swasembada dan ketahanan pangan terus dilakukan. Pihaknya menerjunkan para penyuluh ke 254 desa/ kelurahan yang ada di Lotim. (Suara NTB/yon) Namun, Qudratullah Fauzi kendala yang sedang dihadapi BP4K adalah minimnya jumlah Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang ada di Lotim dalam menciptakan swasembada pangan di 254 desa itu. “Ini merupakan tantangan yang berat bagi kita dalam mengawal swasembada pangan di tengah kekurangan jumlah PPL,” jelasnya di Sakra Barat belum lama ini. Qudratullah menjelaskan, saat ini jumlah PPL di Lotim sebanyak 140 PPL pertanian yang tersebar di seluruh pelosok. Namun, dari beberapa orang itu akan ada yang purna tugas. Untuk mengatasi persoalan itu, BP4K rencananya akan melakukan pengusulan terkait dengan penambahan PPL. “Untuk mengatasi kekurangan itu, ke depan kita akan usulkan ke pusat supaya kekurangan PPL itu bisa ditambah,” harapnya. Adapun, penambahan PPL itu nantinya diharapkan PPL yang kualifikasinya minimal D3, karena PPL itu akan berhadapan langsung dengan masyarakat di lapangan. Jika, PPL memiliki kapasitas yang cukup memadai, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat baik dalam bidang pertanian maupun yang lainnya dalam mengawal swasembada pangan, khususnya di Lotim. Selain itu, untuk mengawal swasembada pangan yang lebih baik, BP4K terus melakukan pelatihan-pelatihan kepada PPL. “Setiap ada pelatihan kita kirim PPL untuk peningkatan kapasitasnya, karena mereka akan berhadapan langsung dengan masyarakat pada saat melakukan sosialisasi,” terangnya. Selain itu, adanya imbauan Pemda supaya masyarakat menahan dulu menjual gabahnya itu untuk mengantisipasi adanya kerawanan pangan akibat kekeringan, kebanjiran maupun disebabkan faktor-faktor lainnya melihat cuaca saat ini masih tidak menentu. Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada masyarakat supaya memanfaatkan lumbung tradisional atau gudang pangan yang ada. (yon)

Golkar Lotim Merapat ke Kubu Agung Laksono Selong (Suara NTB) Ketua DPD Partai Golkar Lombok Timur (Lotim) Daeng Paelori mengaku pihaknya sudah memilih merapat ke kubu Agung Laksono. Diketahui sebelumnya, DPD II Golkar Lotim ini mengklaim kompak mendukung kubu H. Aburizal Bakrie. Keputusan merapat ke kubu Agung dilakukan karena kubu hasil Munas Ancol sudah diputuskan sah sesuai keputusan Kementerian Hukum dan HAM. Daeng mengaku, pihaknya sudah menghadap ke pengurus DPP di Jakarta versi Agung. Komunikasi dengan salah satu pengurus DPP Golkar itu dikatakan Daeng cukup baik. Semua jajaran Golkar Lotim pun dinyatakan kompak untuk turut mengakui keabsahan pengurus DPP versi Agung Laksono itu. Disebut alasan utama ke Kubu Agung itu karena kader-kader partai berlambang pohon beringin ini taat azas. “Selaku kader kita menganut azas formal,” urainya, Jumat (27/3). Kepada jajaran pengurus dan anggota Golkar Lotim di bawah komandonya, Daeng mengaku sudah menjelaskan. “Inilah fakta dan realita yang dihadapi, mau tidak mau harus diterima yang paling penting Golkar Lotim tetap kompak,” katanya. Golkar sangat mengormati keputusan legalitas formal. Saat ini pihaknya tinggal menunggu keputusan DPP selanjutnya. Di Lotim katanya tidak boleh ada kubukubu lagi, karena prinsipnya Golkar itu satu Ditanya soal keberadaan Plt Ketua DPD II Lotim yang sudah dibentuk versi Agung Laksono oleh Ketua DPD I Golkar NTB, Mesir Suryadi, tidak dikenal Daeng dan kawan-kawan ini. Menurutnya, tidak ada Plt di Lotim. “Sepengetahuan saya tidak ada Plt, soalnya yang berhak mengeluarkan PLT itu DPP,” ucapnya. Secara terpisah, Plt pimpinan DPD II Golkar Lotim, Lalu Saparudin Aldy saat dikonfirmasi mengapresiasi keputusan Daeng Cs untuk bergabung dengan kelompoknya. “Kalau Daeng Palori Cs sudah menyatakan dan bergabung dengan Kubunya Agung Laksono maka kami dari Plt DPD Partai Golkar memberikan apresiasi yang tinggi dan itu karakteristik kader Partai Golkar yang taat azas legalitas,” ungkapnya. Hanya saja sangat disayangkan kubu pendukung ARB itu terkesan terlambat bergabung. Diketahui, kubu ARB di tingkat daerah ini bergabung saat SK Menhumkan ini keluar. Menurutnya, sudah sejak lama seharusnya Daeng bisa mengambil sikap saat ada keputusan Mahkamah Partai Golkar yang memenangkan Agung Laksono dan Surat Pengakuan Menkumham atas kepimpinan Agung Laksono. Dinilai Mamiq Apeng, Daeng dan kawan-kawan itu hanya cari selamat dan tidak punya keberanian mengambil sikap. Mengenai Plt DPD Partai Golkar Lotim dipastikan merupakan pengurus yang sah, karena sudah mengantongi SK. Di mana, jauh hari setelah Mahkamah Partai memenangkan kubu Agung Laksono Golkar NTB di bawah komando Mesir Suryadi telah bergabung. Plt Ketua DPD I Partai Golkar NTB H Mesir Suryadi juga sudah memberikan SK dan untuk Lotim dipercayakan kepada Ardani Zulfikar. Pengurus lainnya adalah Lalu Syaparuddin Aldi, Dwi Ramayana, Kamaruddin alias Amaq Mila, Iwan Darmawan dan Muhammad Wathon. Disampaikan, setelah SK Menkumham keluar, maka semua SK PLt DPD Kabupaten/ kota diperbaharui dan dikeluarkan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar dan saat ini dalam proses di DPP Partai Golkar. “Sebelum SK Plt keluar maka SK Plt yang dikeluarkan oleh DPD Partai Golkar NTB masih sah,” klaimnya. (rus)

SUARA PULAU LOMBOK

Halaman 4

Pejabat SKPD Pemda KLU Tandatangani Pakta Integritas Tanjung (Suara NTB) Pejabat struktural lingkup Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU), menandatangani komitmen kinerja di hadapan Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH, Jumat (27/3). Dokumen yang ditandatangani mencakup 3 buah, mencakup Pakta Integritas, Penetapan Kinerja dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP). “Penandatanganan Pakta Integritas ini bertujuan untuk memperkuat komitmen bersama dalam mencegah dan memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), menumbuhkembangkan keterbukaan dan kejujuran, serta memperlancar pelaksanaan tugas yang berkualitas, efektif, efisien dan akuntabel,” ungkap bupati. Sasaran dari penandatangan ketiga dokumen itu, kata dia, semata-mata untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan peningkatan kinerja aparatur sebagai pelayan masyarakat. Endingnya, dokumen yang disepakati akan dijadikan sebagai dasar penilaian atas berhasil atau gagalnya target dan skala prioritas yang dibebankan di

SKPD masing-masing. “Dengan ini, maka akan menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, sekaligus sebagai dasar pemberian reward, baik penghargaan dan sanksi,” sambungnya. Djohan menekankan, dengan ditandatanganinya ketiga dokumen maka setiap Kepala SKPD (dinas, badan, kantor) lingkup Pemda KLU, harus betul-betul melaksanakannya. Apa yang dibubuhkan, merupakan bentuk janji seluruh pegawai untuk bekerja sungguh-sungguh sesuai dengan pedoman kerja yang sudah ditetapkan. Djohan juga meminta, agar seluruh pejabat yang terlibat tidak hanya menjadikan momentum ini sekadar seremo-

nial atau formalitas belaka. Melainkan terimplementasi di lingkup kerja masing-masing. “Ini perlu saya tekankan agar kinerja pemerintahan kita akan semakin baik dan proses pembangunan berjalan lebih optimal, pelayanan publik pun semakin prima, yang pada akhirnya akan berujung pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” paparnya. Sementara, penandatanganan Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Djohan mengisyaratkan lembaran ini akan dijadikan sebagai acuan penilaian dengan mengedepankan objektivitas bukan subjektivitas. Tidak terkecuali, pembinaan PNS didasarkan pada sistem prestasi kerja dan sistem karier. Ob-

(Suara NTB/ari)

TANDATANGANI - Kepala SKPD lingkup Pemda KLU menandatangani Pakta Integritas disaksikan Bupati KLU H. Djohan Sjamsu, Jumat (27/3). jektivitas penilaian prestasi kerja, dalam hal ini, digunakan parameter penilaian berupa hasil kerja yang nyata dan terukur. “Dengan demikian, hanya PNS yang berprestasi yang mendapatkan nilai baik, dan

tidak ada alasan bagi atasan untuk menghalang-halangi kenaikan pangkat PNS stafnya, dan tidak ada alasan bagi PNS untuk tidak menunjukkan kinerja, baik PNS yang mempunyai jabatan maupun Staf PNS,” pungkas Bupati. (ari)

Satpol PP Lotim Amankan Miras

(Suara NTB/rus)

PUPUK BERSUBSIDI - Barang bukti pupuk bersubsidi yang ditimbun pelaku kini diamankan di markas Koramil Pringgabaya, Jumat (27/3).

TNI Gerebek Gudang Penimbun Pupuk Bersubsidi di Pringgabaya Selong (Suara NTB) Intelijen Komando Distrik Militer (Kodim) 1615 Lombok Timur (Lotim), menggerebek gudang penimbun pupuk bersubsidi di wilayah Pringgabaya, Jumat (27/3). Gudang milik H. Fah ini diduga kuat melakukan penimbunan pupuk sampai 20 ton. Sisa pupuk 2,3 ton yang masih tersimpan di gudang langsung dibawa ke Markas Koramil Pringabaya. Komandan Distrik Militer (Dandim) Letkol Arm. Rama Hendarto Budianto melalui Unit Intel Kodim Lotim, Lettu Inf. Fahmi, saat dikonfirmasi menyampaikan H. Fah dinilai telah melakukan tindak penyelewenangan terhadap pupuk bersubsidi. Berdasarkan pengakuan dari pelaku sendiri itu dibeli untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. “Kita gerebek tadi sesaat setelah turun shalat Jumat,” ucapnya. Pihak TNI selanjutnya akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk menindaklanjuti proses hukumnya. Kuat dugaan, pembelian pupuk bersubsidi ini dilakukan secara berantai. Keponakan H. Fah, Nanang Firmansyah, yang turut mendampingi pamannya kepada

wartawan mengatakan ia membeli dari salah seorang pengecer berinisial IR. Dari pihak IR, pupuk bersubsidi itu dibeli seharga Rp 230/kuintal terima di tempat Pembelian pupuk jenis urea produk PT Pupuk Indonesia itu dilakukan selama dua pekan terakhir itu akan digunakan untuk kebutuhan sendiri. Pembelian tembus 20 ton untuk 15 hektar, yakni untuk tanaman padi dan tembakau. Hubungan dengan IR, sendri katanya hanya melalui via ponsel. “Kami hanya komunikasi lewat HP,” ucapnya. Kepala UPP Pringgabaya, Mushan Munandar yang dikonfirmasi mengakui mengenal H. Fah sebagai sosok pengusaha cabai. Diakui pengusaha cabai itu memiliki lahan pertanian cukup luas. Meski demikian, cara pembelian pupuk secara tak wajar ini diakui sudah melanggar hukum. “Kan tidak boleh monopoli juga,” ucapnya. Soal harga pupuk dijelaskan, ketentuan Harga Eceran Tertingi (HET) Rp 180 ribu/ kuintal. Tapi kadang karena terbentur ongkos buruh menjadi harga jual menjadi Rp 200 ribu/kuintal. Harga biasanya melambung pada bulan Januari - Februari. Pada Maret ini

harga sudah mulai normal dan merupakan waktu yang tepat biasanya membeli untuk menimbun. Berdasarkan SK Bupati disebut jatah Pringgabaya untuk urea saja 368 ton. Akan tetapi yang bisa ditebus 150 ton per Januari dan masih kurang 218 ton. Kebutuhan pupuk untuk sawah 2.397 hektar, lahan kering 4.227 hektar. Dari luasan itu ditanami jagung 3400 hektar. Lainnya ada tanaman srikaya dan tembakau. “Kayaknya ini mau ditumpuk untuk menghadapi musim tembakau ke depan, karena tembakau ini biasanya ditumpangsarikan juga dengan tanaman cabai,” tuturnya. Penimbunan sebanyak 20 ton diakui sangat tidak wajar. Diduga penimbunan ini untuk kebutuhan ijon. Praktik ijon dengan meminjamkan pupuk ke petani. Setelah panen, hasilnya dijual ke pemberi pupuk. Mengacu pada aturan, petani dapat subsidi itu adalah pemilik lahan di bawah 2 ha. Rekomendasi penggunaan pupuk juga 250 kg/ha untuk sekali tanam padi dan jagung. Pengecer resmi pun sebenyarnya tidak boleh sampai 20 ton. (rus)

Tindak Lanjut ”Global Harbour”

Pemda akan Beri Gambaran ke Presiden Tanjung (Suara NTB) Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) bersama Pemprov NTB akan memanfaatkan betul rencana kedatangan Presiden RI, Jokowi Widodo, saat berlangsungnya event “Tambora Menyapa Dunia” beberapa hari lagi. Pada momen itu, tim dari KLU dan Pemprov akan memberi gambaran jelas ke presiden terkait persiapan di daerah, sehingga Presiden tidak ragu memasukkan Global Harbour ke dalam Perpres Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). “Kehadiran Pak Presiden Jokowi ke NTB akan kita manfaatkan secara maksimal. Tim dari KLU dan Pemprov akan memberikan gambaran, terkait persiapan yang sudah kita lakukan termasuk menyangkut lokasi yang kita siapkan,” ujar Kepala Bappeda KLU, Ir. H. Nanang Matalata, kepada wartawan, Jumat (27/3). Nanang mengatakan, sebelumnya Pakar Maritim yang diutus Presiden yakni Dr. Son Diamar, telah menyaksikan

sendiri lokasi yang disiapkan Pemda KLU di wilayah kecamatan Kayangan dan Bayan. Tindak lanjut dari itu, Son Diamar pun, diutus langsung Presiden ke Eropa untuk mempresentasikan gambaran investasi kepada konsorsium internasional di sana. Nanang menyebut, dari informasi yang diperoleh dari Son Diamar, diketahui yang bersangkutan telah mulai menjalin komunikasi dengan investor dan pengusaha kapal di beberapa negara Eropa, salah satunya Francis. Pihaknya berharap, komunikasi pada akhirnya akan melahirkan satu keputusan bahwa investasi pelabuhan internasional di Lombok Utara akan terealisasi untuk mengubah wajah NTB secara keseluruhan. “Kita di daerah tentu sangat berharap bisa dibangun secepatnya. Namun kita juga harus menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan, seperti lahan untuk pembangunan,” katanya. Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika KLU, Sinar Wugiyarno, SH, mengutarakan optimis, pembangunan Global Harb di Lombok Utara akan terwujud. Hal ini diyakininya berdasarkan langkah persiapan yang telah dilakukan oleh Pemda dan pemerintah Pusat. “Kita di daerah, baik KLU dan provinsi telah bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, sedangkan Pusat, telah menerjunkan pakar-pakar Maritim untuk menindaklanjuti. Ini yang membuat kita optimis,” kata Sinar. Sekilas pemaparan rencana investasi bandar internasional, Sinar menyebut, luas areal yang dibutuhkan mencapai 10 ribu hektar. Lahan yang sangat luas ini akan dimanfaatkan untuk penyediaan sarana dan prasarana penunjang aktivitas kepelabuhanan. “Panjang dermaga saja mencapai 2 km, jadi ini sangat luar biasa. Apalagi kapal-kapal yang akan singgah nanti itu adalah kapal-kapal besar dari berbagai belahan dunia,” pungkasnya. (ari)

Selong (Suara NTB) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lombok Timur (Lotim) berusaha menunjukkan fungsi dan tugasnya di lapangan. Setelah berhasil mengamankan garam non yodium di sejumlah pasar tradisional, Satpol PP mengamankan puluhan liter minuman keras (miras). Kepala Seksi (Kasi) Opstib dan Linmas pada Satpol PP Lotim, Lalu Abdullah Purwadi, S.STP,MM, mengaku, perkelahian antarpemuda di daerah ini sering disebabkan pengaruh minuman haram itu. Oleh sebab itu, melihat dampak yang cukup besar yang ditimbulkan, pihaknya intens melakukan razia. Ditegaskannya, penertiban miras itu sudah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) No 08 Tahun 2002 dan Perda tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum. ‘’Sehingga Perda itulah yang menjadi pedoman bagi Satpol PP Lotim dalam bekerja di lapangan untuk menjalankan dan menegakkan perda maupun kebijakan yang dikeluarkan oleh Bupati Lom-

bok Timur,’’ tegasnya, Jumat (27/3). Menurutnya, dalam operasi yang digelar pada hari Kamis (26/3) lalu, Satpol PP Lotim berhasil mengamankan miras sebanyak 190 botol dengan rincian barang bukti 161 tuak dan 25 miras jenis brem. Penyitaan dilakukan di dua tempat, yakni di Aik Anyar Kecamatan Sukamulia dan Jenggik Kecamatan Terara. Pihaknya juga menyita sepeda motor yang diduga milik warga yang akan melakukan perjudian. ‘’Dalam operasi itu, Satpol PP Lotim juga mengamankan 4 buah sepeda motor dengan merek Vario DR 3694 LP, Vario Techno DR 6163 TL, Revo DR 2654 DP dan sepeda motor jenis Beat tanpa pelat,’’ ujarnya. Semua barang bukti, ujarnya, baik miras maupun sepeda motor itu sudah diamankan di Markas Satpol PP Lotim. Bagi masyarakat yang merasa memilik motor tersebut, diharapkan datang langsung ke kantor Satpol PP Lotim dengan membawa surat-surat atau bukti kepemilikannya. (yon)

(Suara NTB/ist)

DONOR DARAH - Karyawan Alfamart dan masyarakat Loteng melakukan donor darah serangkaian HUT PPNI ke 41 di Lapangan Muhajirin Praya Jumat (27/3). Donor darah ini merupakan kerjasama Alfamart dan Pemkab Loteng.

Peringati HUT PPNI

Alfamart-Pemkab Loteng Gelar Donor Darah Praya (Suara NTB) – Menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke- 41 yang jatuh setiap 17 Maret, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai pengelola Alfamart bekerja sama dengan Pemkab Lombok Tengah (Loteng) menggelar donor darah di Lapangan Muhajirin, Praya, Jumat (27/3). Branch Manager Alfamart Yudi Sobari mengatakan pelaksanaan donor darah menjadi agenda rutin perusahaan untuk membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan darah bagi masyarakat Lombok. “Menurut pihak PMI, di wilayah ini dalam sebulan membutuhkan cukup banyak kebutuhan kantong darah, dan stok yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan darah ini,” katanya dalam siaran pers yang diterima Suara NTB, Jumat (27/3). Yudi mengatakan kegiatan donor darah sudah menjadi agenda rutin Alfamart di Lombok. “Respons karyawan dan masyarakat juga cukup bagus. Karyawan yang sudah terbiasa menjadi pendonor justru menantikan acara donor darah di kantor. Targetnya, minimal hari ini kita dapat 80

kantong darah,” jelasnya. Dia mengatakan, untuk kegiatan donor darah kali ini bekerja sama dengan Pemkab Loteng dalam rangka memperingati HUT ke-41 PPNI. Warga dan para pegawai pemerintahan di sekitar lokasi pelaksanaan kegiatan sosial itu, tampak antusias berpartisipasi mendonorkan darah. Mereka langsung datang ke lokasi sejak pagi hari dan melakukan pemeriksaan/ cek kesehatan. Apabila memenuhi syarat, calon pendonor dapat langsung melakukan rangkaian proses donor. Pihak UDD PMI Loteng yang diwakili Munzir mengatakan, kesadaran perusahaanperusahaan yang ada di daerah ini sudah menunjukan hal yang positif terhadap kebiasaan melakukan donor darah. “Memang sudah ada peningkatan kesadaran yang cukup bagus dari perusahaanperusahaan dengan rutin menggelar kegiatan donor darah. Semoga hal ini dapat diikuti oleh instansi swasta lainnya,” katanya. Dia menambahkan akan terus menggelar kegiatan seperti ini karena saat ini kebutuhan masyarakat terhadap darah masih kurang. (r)


SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

Halaman 5

Sidang Paripurna

Sejumlah Oknum Anggota DPRD Lobar Merokok

Pertanyakan Sistem Pra-bayar

H. L. Winengan

(Suara NTB/her)

KEPALA Dinas Tata Kota Pertamanan dan Kebersihan Lombok Barat (Lobar), H. L. Winengan, SP, menyatakan, pihaknya akan mempertanyakan jumlah pajak penerangan jalan (PPJ) yang masuk dari sistem listrik pra-bayar ke PLN. Sebab, perihal PPJ listrik pra-bayar ini pihak terkait belum terbuka, seperti apa pembagiannya. Untuk itu dalam waktu dekat, ia akan menanyakan ke pihak PLN secara langsung. “Kan sekarang ada sistem pra-bayar itu. Bagaimana dengan pembagian PPJ yang masuk ke Lobar itu kami akan pertanyakan ke PLN,” ujarnya pada Suara NTB, Jumat (27/3). Mantan Kepala Kantor Ketahanan Pangan ini menyatakan, sesuai ketentuan PPJ dipotong 10 persen. Namun pihaknya perlu mengetahui berapa jumlah pelanggan di Lobar yang menggunakan sistem pra-bayar. Sejauh ini, pihak PLN belum memberitahukan ke pihaknya, sehingga pihaknya belum mengetahui PPJ dari pajak listrik pra-bayar. Ia mengaku, belum tahu data secara rinci terkait jumlah pelangan dan PPJ-nya. “ Kami tidak tahu datanya, karena itu kami minta ke PLN,” imbuhnya. Diakuinya, PPJ membengkak tiap tahunnya. Saat ini PPJ mengalami deficit, sehingga Pemda harus nombok tarif PJU Rp 8 miliar tahun lalu dengan rata-rata per bulan Rp 700 juta. Winengan menargetkan tahun 2017 ia mampu membayar PJU lunas dari PPJ. Jika tidak mampu ia bersedia mundur dari jabatannya. Pada bagian lain, dirinya mendukung pernyataan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi untuk melakukan evaluasi dan audit menyeluruh terhadap PLN. “Apa pernyataan gubernur untuk meminta aar PLN diaudit kami dukung,” ujarnya. (her)

’’Kemah Sambang Dese’’ Tidak Bermuatan Politik Praya (Suara NTB) Kegiatan Kemah Sambang Dese yang direncanakan bakal digelar Pemkab Lombok Tengah (Loteng), mulai Sabtu ini ditanggapi beragam sejumlah pihak. Kegiatan tersebut, disinyalir sebagai salah satu agenda politik Bupati Loteng H. M. Suhaili FT, SH, menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah akhir tahun ini. Alasannya, Bupati Loteng disebut-sebut bakal kembali mencalonkan diri pada Pilkada Loteng mendatang. Namun anggapan miring tersebut langsung dibantah Bupati Loteng, H.M. Suhaili, FT.S.H. Kepada wartawan, Jumat (27/3) kemarin, Suhaili, mengatakan kalau kegiatan Kemah Sambang Dese murni kegiatan pemerintah daerah dan tidak ada kaitannya dengan agenda politik. “Bahkan saya haramkan kalau kemudian ada yang menyinggung atau membicara persoalan politik selama kegiatan ini berlangsung. Terlebih terkait politik menjelang pilkada,” tegasnya. Menurut Suhaili, kegiatan tersebut murni dilakukan sebagai wadah evaluasi terhadap semua program pemerintah daerah, baik itu program telah berjalan, sedang maupun yang akan dilaksanakan. Apakah manfaat dari program pemerintah yang ada sudah bisa dirasakan oleh masyarakat di tingkat bawah atau tidak. Selama ini, ujarnya, tahapan evaluasi program baru di tingkat atas dan belum sampai menyentuh hingga level masyarakat yang paling bawah. ‘’Karena bisa saja, di tingkat atas programnya sudah bisa dikatakan berhasil. Tetapi bagi masyarakat di tingkat bawah, belum,’’ ujarnya. Dari evaluasi ini, ujarnya, pemerintah bisa menentukan langkah serta kebijakan yang akan diambil dalam kembali menata program-program pemerintah daerah, sehingga lebih baik dan maksimal lagi serta dampaknya bisa dirasakan masyarakat. ‘’Terutama lagi terkait program Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Terpadu (Lempermadu) yang merupakan program unggulan pemerintah daerah. Titik tekan dalam kegiatan ini ialah evaluasi kegiatan program Lempermadu. Sudah sampai sejauh mana implementasinya di tingkat bawah,” tambah Suhaili. Terpisah, Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, Drs. L. Herdan, M.Si., menjelaskan, kegiatan Kemah Sambang Dese digelar di tiga lokasi. Pertama, di Desa Wajageseng untuk wilayah utara, Desa Bonjeruk di wilayah tengah serta Desa Tumpak di wilayah selatan. (kir)

Diperkuat, Peranan Inspektorat di Lobar Giri Menang (Suara NTB) Wakil Bupati (Wabup) Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan Somasi terkait banyaknya pejabat yang terbelit kasus korupsi. Untuk mengantisipasi pejabat terjerat kasus korupsi, pihaknya akan menguatkan peranan Inspektorat selaku lembaga pengawas internal. Di samping itu, melalui pakta integritas yang ditandatangani pejabat atas hingga staf. “Itu kan masih dugaan, tapi kami akan tindaklanjuti temuan Somasi itu dengan perkuat peranan Inspektorat,” kata Wabup, Jumat (27/3). Dikatakan, temuan somasi itu menjadi salah satu koreksi dan akan ditindaklanjuti ke depan. Untuk itu, pihaknya perlu mengintensifkan peranan Inspektorat guna mencegah penyimpangan melibatkan pejabat. Peranan inspektorat selaku pengawas internal Pemda, bisa mencegah adanya penyimpangan dilakukan pejabat. Selain, itu yang rutin dilakukan melalui penandatanganan pakta integritas. Diketahui, dengan ditetapkannya Bupati Lobar H. Zaini Arony sebagai tersangka oleh KPK menambah panjang daftar pejabat setempat menjadi tersangka hingga terpidana kasus korupsi. Jika tidak ingin kondisi ini berlanjut, pemerintahan sekarang harus berbenah, mengingat dalam daftar catatan penegak hukum, Lobar penyumbang pejabat dan pegawai yang dibelit kasus korupsi. Sejak beroperasinya Pengadilan Tipikor di NTB tahun 2011 lalu hingga Maret 2015, ada 30 orang dari Lobar yang ditindak oleh penegak hukum karena kasus korupsi. Baik itu oleh kepolisian, kejaksaan, maupun KPK terhadap Bupati Lobar, Zaini Arony dalam kasus pemerasan terkait izin pengembangan kawasan wisata. Sebelumnya mantan wakil bupati H. Mahrip, sudah diadili terkait kasus SPPD fiktif selama empat tahun. (her)

Giri Menang (Suara NTB) Teladan kurang baik diperlihatkan sejumlah oknum anggota DPRD Lombok Barat (Lobar) saat sidang paripurna Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah (LKPJ), Jumat (27/3). Sejumlah anggota DPRD terlihat merokok ketika sidang berlangsung. Bahkan, ketika Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, SAg, MSi, menyampaikan sambutannya beberapa anggota Dewan masih terlihat merokok. Berbeda dengan kalangan eksekutif, tidak ada satupun yang merokok ketika sidang berlangsung. Ironisnya, hal ini tak mendapatkan teguran dari Badan Kehormatan (BK). Sidang paripurna dengan agenda penyampaian laporan gabungan komisi terhadap keterangan LKPJ Bupati tahun 2014 berlangsung sekitar pukul 10.00 Wita. Sidang ini dipimpin Wakil Ketua Sulhan Mukhlis, ST. Dalam sidang itu, dihadiri Plt Bupati, H Fauzan Khalid, Sekda NTB H. Moh. Uzair, kepala SKPD, FKPD, Ketua DPRD Lobar, Hj. Sumiatun. Setelah sidang dibuka, selanjutnya penyampaikan laporan gabungan komisi oleh juru bicara, Muslim Bafadol S.Pd. Saat penyampaian laporan ini, tampak beberapa oknum dewan sudah mulai merokok. Oknum anggota Dewan yang mau merokok sengaja pindah

(Suara NTB/her)

MEROKOK - Oknum anggota DPRD Lobar yang merokok saat sidang paripurna DPRD Lobar, Jumat (27/3). ke belakang untuk membakar rokok. Tampak asap pun mengepul di tengah suasana sidang, saat juru bicara gabungan komisi terlihat menggebugebu menyampaikan laporan. Oknum DPRD ini tampak tidak menghiraukan para tamu khususnya Plt Bupati yang duduk di depan, lebih-lebih para kepala SKPD yang duduk tak jauh dari barisan tempat duduk anggota dewan. Hingga pen-

yampaikan sambutan Plt Bupati sejumlah oknum dewan masih saja merokok sambil mendengarkan pidato Plt Bupati. Sementara pemandangan kontras di barisan kepala SKPD, tak satupun kepala dinas yang berani merokok di saat sidang berlangsung. Menanggapi hal ini, Ketua BK, Bakti Jaya yang juga ikut sidang paripurna menyampaikan persoalan anggo-

Ajakan Jihad, Masyarakat Diminta Waspada Praya (Suara NTB) Kondisi masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yang mayoritas beragam Islam, sangat potensial disusupi gerakan-gerakan radikalisme. Termasuk gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Untuk itu, kewaspadaan terkait potensi masuknya gerakan tersebut harus terus ditingkatkan oleh masyarakat Bumi Tatas Tuhu Trasna ini. Kepala Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri), H.M. Suhardi, SH, kepada Suara NTB, Jumat (27/3), menjelaskan, gerakan-gerakan radikalisme, awalnya masuk ke tengah masyarakat dengan membawa seruan untuk berjihad atas nama agama, sehingga masyarakat bisa dengan cepat terpengaruh. Mengingat militansi masyarakat akan

sangat kuat kalau sudah bicara persoalan agama. “Ini yang biasanya dijadikan pintu masuk bagi pendukung gerakan radikal untuk mempengaruhi masyarakat. Melalui ajakan-ajakan untuk berjihad atas nama agamanya. Karena kalau sudah menyangkut agama, masyarakat akan sangat cepat terpancing,” terangnya. Atas dasar itulah, masyarakat di daerah ini diharapkan supaya benar-benar waspada agar tidak cepat terpengaruh ajakan-ajakan untuk berjihad dan ajakan-ajakan lainnya dengan mengatasnamakan misi agama. Jika menemukan hal tersebut di wilayahnya masingmasing, masyarakat diharapkan bisa melaporkan keaparat pemerintah terdekat. “Segera laporkan kalau menemu-

kan gejala atau indikasi gerakan-gerakan yang mengatasnamakan agama,” tegasnya. Pemerintah daerah, ujarnya, dalam hal ini juga tidak tinggal diam. Semua kemampuan personel dan intelejen juga sudah disebar di semua wilayah untuk ikut bersama-sama dengan masyarakat memantau dan mengawasi potensi masuknya gerakan radikalisme, karena gerakan radikalisme, seperti gerakan ISIS sudah masuk ke beberapa daerah dan tidak menutup kemungkinan akan masuk ke Loteng. Adapun terkait laporan kalau gerakan radikal ISIS sudah ada yang masuk ke Loteng, Suhardi mengaku belum ada. ‘’Tapi karena laporan belum ada. Sehingga bisa disimpulkan untuk saat ini gerakan radikal ISIS belum masuk ke Loteng,” pungkasnya. (kir)

Tenaga Perawat Lokal Dikhawatirkan Tergusur Giri Menang (Suara NTB) Tenaga medis khusus perawat di Lombok Barat (Lobar) harus didorong untuk meningkatkan skill dan kompetensi yang dimiliki. Pasalnya, jelang menghadapi persaingan pasar bebas tenaga kerja, skill dan sumber daya manusia (SDM) perawat masih belum memadai. Dikhawatirkan kondisi ini mengakibatkan perawat di Lobar tergusur oleh tenaga perawat dari luar daerah dan luar negeri yang boleh bekerja di Lobar. “Caranya dengam meningkatkan skill dan kemampuan SDM para perawat melalui pendidikan dan pelatihan,” kata Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Adam Sulaiman, Jumat (27/3). Pria lulusan S2 Universitas Airlangga Surabaya ini, menyatakan, menghadapi pasar bebas tenaga kerja ASEAN, semua perawat harus memil-

(Suara NTB/her)

Sulaiman Adam iki skill dan kemampuan yang bisa bersaing dengan tenaga medis dari luar. Upayanya untuk meningkatkan skill perawat, melalui sejumlah diklat untuk peningkatan kemampuan skillnya. Pihaknya akan melakukan tes kemampuan, dalam hal penanganan pasien, prosedur pelayanan dengan beker-

jasama dengan pihak pemda untuk membantu pendanaan. Ia mengaku masih ada ada perawat yang berpendidikan SPK (sederajat SMA). Seharusnya, sebagai tenaga profesional minimal perawat berpendidikan D3. Secara umum, katanya, dibandingkan tahuntahun sebelumnya SDM perawat jauh sedikit meningkat. Dalam hal peningkatan SDM pihaknya bekerjasama dengan pemkab untuk menyekolahkan tenaga perawat sebanyak 3 angkatan dengan dana Rp 900 juta lebih. Jumlah perawat yang disekolahkan satu angkatan sebanyak 60 orang Terkait SDM perawat, pihaknya akan melakukan pendataan ulang untuk mengetahui berapa perawat berpendidikan SMA sederajat, D3 dan S1 serta lulusan S2. Setelah didata ditindaklanjuti mengenai persoalan yang dihadapi. (her)

ta dewan merokok bukan saja di Lobar, bahkan di level DPR RI pun masih ada saja oknum yang merokok ketika sidang berlangsung. “Jangan munculkan di koran, karena DPR RI pun ada yang merokok,” ujarnya via ponsel. Ia tak menjelaskan terkait larangan merokok dalam sidang paripurna, menurutnya persoalan merokok tidak terlalu masalah besar. Justru

katanya yang perlu diangkat adalah dewan yang malas masuk sidang paripurna. Dalam kode etik, katanya diatur ketentuan bahwa jika dewan tidak hadiri sidang paripurna beberapa kali berturut-turut maka dewan tersebut terancam sanksi. “Kami akan tindak tegas,”ujarnya. Namun sejauh ini, BK belum menjatuhkan sanksi bagi anggota dewan yang malas masuk. (her)

Zaini Arony Ditahan KPK

Suhaili Klaim Pegang Kendali Partai Golkar NTB Praya (Suara NTB) Ketua DPD II Partai Golkar Lombok Tengah (Loteng) H. M. Suhaili FT, SH, mengklaim memegang kendali kepengurusan Partai Golkar NTB. Pernyataan Suhaili ini setelah DPP Partai Golkar versi Aburizal Bakrie (ARB), mengeluarkan SK penunjukan Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Partai Golkar NTB setelah Ketua DPD I Partai Golkar NTB sebelumnya, Dr. H. Zaini Arony, MPd, ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “SK penunjukan Plt Ketua DPD I Partai Golkar sudah diterima sekitar dua hari yang lalu (hari Rabu lalu),” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan usai olahraga pagi di Lapangan Muhajirin Praya, Jumat (27/3). Penunjukan Plt. Ketua DPD I Partai Golkar NTB tersebut dibarengi dengan penunjukan H. Misbach Mulyadi, sebagai Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB menggantikan posisi Sekretaris DPD I Partai Golkar sebelumnya, H.Moh. Amin yang juga Wagub NTB. Adanya penunjukan tersebut, posisi Ketua DPD II Partai Golkar Loteng yang sebelumnya dipegang H.M. Suhaili FT, lowong. Terkait persoalan tersebut, Suhaili sendiri mengaku kendali DPD II Partai Golkar Loteng tetap di bawah kendalinya sambil menunggu penunjukan Plt. Ketua DPD II Partai Golkar Loteng yang baru. Usulan nama Plt. Ketua DPD II Partai Golkar Loteng juga sudah disampaikan ke DPP agar segera diproses dan dibuatkan SK-nya. “Terkait siapa yang akan ditunjuk nantinya sebagai Plt. Ketua DPD II Partai Golkar Loteng,

kita tunggu saja keputusan dari DPP. Yang jelas pasti akan ada,” tegasnya. Ia pun mengaku, tanggung jawab sebagai Plt. Ketua DPD I Partai Golkar Loteng yang diamanahkan kepada dirinya, tidaklah mudah. Apalagi melihat kondisi partai yang kini tengah dilanda persoalan dualisme kepengurusan, sehingga beban berat bagi kepengurusan partai di daerah agar terus menjaga keharmonisan antar-kader partai di tengah gejolak kepengurusan di tingkat pusat. Sebagai langkah awal, Suhaili mengatakan akan segera mengumpulkan semua pengurus partai di daerah guna menyatukan persepsi dan langkah dalam menghadapi berbagai persoalan yang tengah melanda. “Setelah ini kita akan kumpulkan seluruh pengurus partai di tingkat daerah. Untuk menyikapi persoalan terkini yang terjadi,” tandas Bupati Loteng ini. Terkait persoalan dualisme kepengurusan di tingkat pusat, Suhaili mengaku kalau kepengurusan di daerah sifatnya hanya menunggu saja. Ada proses hukum terkait dualisme kepengurusan tersebut masih terus berjalan dan belum ada keputusan hukum tetap terkait persoalan tersebut. Menurutnya, kepengurusan partai di tingkat daerah dalam hal ini hanya akan mengikuti keputusan hukum yang sah. Di mana kepengurusan mana yang dinyatakan sah secara hukum, itulah yang akan diikuti. “Kita masih menunggu final keputusan dari proses hukum yang saat ini masih berjalan. Jadi sebelum ada keputusan hukum yang benarbenar inkrah, kita belum bisa bersikap,” ujarnya. (kir)

Diburu Sebulan Lebih

Pelaku Curat Akhirnya Dibekuk Polisi

(Suara NTB/her)

TUNJUKKAN - Kapolsek Gerung, AKP Kadek Metria menunjukkan kendaraan sepeda motor yang diamankan dari tangan pelaku curanmor yang buron selama sebulan.

Giri Menang (Suara NTB) Aparat Polsek Gerung akhirnya berhasil menangkap pelaku pencuri kendaraan bermotor (curanmor), Rabu (25/3) lalu. Pelaku berinisial MN alias GM (32) asal Gerung diduga mencuri sebuah sepeda motor merek Supra X 25 Februari lalu di Lingkungan Rean Gerung. Kapolsek Gerung AKP Kadek Metria, Sos, MH, kepada wartawan, mengaku pihaknya tetap melakukan penyelidikan terhadap hilangnya sebuah sepeda motor di Lingkungan Rean. Setelah sebulan, pelaku akhirnya bisa ditangkap. “Pelaku curanmor yang kejadiannya hampir sebulan lebih berhasil kami tangkap, kami mencari pelaku selama sebulan lebih setelah kejadian,” kata Metria. Dijelaskan kronologi kejadian tanggal 25 Februari lalu, korban bernama Mashuri warga Rean melapor kehilangan kendaraan Supra X bernopol DR

5027 DG. Motornya dicuri ketika kondisi rumahnya sepi, pencuri merusak kunci kendaraannya. Lalu pelaku menghidupkan kendaraan dengan cara menyambung kabel stop kontak, setelah menghidupkan kendaraan pelaku membawa lari kendaraan korban. Mengetahui kendaraannya dicuri, korban melapor ke Polsek Gerung. Selanjutnya, pihaknya berupaya melacak keberadaan pelaku dan kendaraan. Hampir sebulan lebih melacak, akhirnya aparat menemukan lokasi kendaraan disembunyikan. Dari informasi masyarakat, bahwa kendaraan tersebut dititip di salah seorang rekannya di Lingsar. Pihaknya pun melacak ke lokasi dimaksud, ternyata ditemukan kendaraan dititip di salah satu rumah rekannya tersebut. Aparat pun mengambil kendaraan tersebut, kendaraan ini

dalam kondisi telah dilepas plat nopolnya. Untuk mengorek keterangan terkait keberadaan pelaku, aparatpun menginterogasi rekan pelaku, sehingga disebutkan ciri-cirinya. Dari keterangan rekan pelaku ini, pihaknya lalu melacak pelaku sesuai ciri-ciri tersebut. Pelaku pun terlacak berada di Gerung, lalu aparat melacak ke rumah pelaku. “Kami pun menemukan pelaku di rumahnya, pelaku ditangkap tanpa perlawanan,” ujarnya. Aparat selanjutnya mengelandang pelaku ke mapolsek bersama barang bukti. Atas perbuatannya ini, pelaku disangkakan melanggar pasal 363 ayat 1 ke 3 dan 5 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun. Dugaan sementara, pelaku terindikasi sering melakukan curanmor. ”Pelaku ini termasuk pemain lama diduga terlibat curas dan curat,” imbuhnya. (her)


SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 6

Kerjasama Program Peningkatan Mutu PMPTK Dinas Diknas Sumbawa dengan Harian Suara NTB

Diknas Tegaskan Larangan Pungli dalam Penginputan Data PKG Sumbawa Besar (Suara NTB) Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumbawa, Sudirman, S.Pd, melalui Kasi PMPTK SMP Bidang PMPTK, Sutan Syahril, S.Sos menegaskan, tak boleh ada pungli dalam bentuk apapun dalam penginputan data hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang sudah menjadi tugas pengawas, menyusul adanya keluhan yang masuk ke Diknas terkait masalah ini. Pengawas diberikan setiap akun untuk login atau masuk ke aplikasi “PKG” yang ditugaskan menginput hasil PKG guru dan kepala sekolah. PKG dilakukan oleh kepala sekolah dan guru senior yang ditunjuk dan hasiln-

ya diserahkan kepada pengawas di wilayahnya masing-masing. Untuk selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab pengawas untuk menginput hasil PKG tersebut ke dalam aplikasi “PKG”. Artinya, dalam hal penerbitan tunjangan profesi, seorang pengawas, harus menginput hasil PKG kepala sekolah dan guru di wilayah binaan masing-masing. Semua guru harus di PKG kan, terutama yang sudah menerima tunjangan. Namun dalam prakteknya di lapangan, kerap pengawas menyerahkan akunnya ke orang lain seperti operator untuk membantu menginput data. Pengawas kemudian menarik uang dari kepala sekolah dan guru dengan ala-

san biaya scanner dokumen PKG yang akan diinput. “Pengawas ini kadang menarik biaya dari guru, membawa atas nama operator inilah itulah. Padahal, jelas tidak ada biaya sepeserpun. Sebab itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pengawas,” tukas Syahril. Kepada kepala sekolah dan guru, Kadis menurut Syahril juga berpesan agar jangan sekali-kali mengeluarkan dana yang berhubungan dengan proses penginputan dana PKG. Kalau ada penarikan, maka harus segera dilaporkan ke Diknas. Bagi pengawas yang tidak mengerti, maka sebaiknya jangan memaksakan diri

Sutan Syahril

dan segera berkoordinasi dengan Diknas. Sebab hal ini bisa pula akibat kelemahan pengawas yang tidak memahami teknologi informasi. Makanya, dalam rapat dengan pengawas, ada usulan agar beberapa pengawas yang belum mengerti untuk diberikan pelatihan menggunakan laboratorium SMK Negeri 1 Sumbawa. “Kita akan coba latih bagaimana cara penginputan dan penilaian,” jelasnya. Terkait hal ini pula, Diknas akan membuat surat edaran ke seluruh sekolah. Penegasan larangan penarikan pungli ini. Sebab baik pengawas, kepala sekolah maupun guru sudah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-

Siswi SMP Diduga Diperkosa hingga Melahirkan Taliwang (Suara NTB) Seorang siswi sebuah SMP di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diduga diperkosa hingga hamil. Lembaga Perlindungan Anak (LPA) KSB saat ini tengah menangani kasus ini bersama pihak kepolisian.Kasus ini sudah dilaporkan pada Juni 2014 lalu, dan kini memasuki babak baru. LPA bersama tim Pusdokes Polres KSB telah melakukan pengambilan sampel darah untuk keperluan tes DNA terhadap anak selaku korban, berikut bayi yang lahir diduga akibat perkosaan dan pihak terduga pelaku. “Pengambilan tes DNA-nya sudah kita lakukan pada Kamis lalu di RSUD KSB,” jelas ketua KPA KSB, Aliatulla, MH kepada wartawan, Jumat (27/3). Menurutnya, tes DNA terhadap ketiganya (korban, terduga pelaku dan anak yang diduga hasil perkosaan) sangat penting. Sebab dari pengetesan DNA itu dapat dijadikan salah satu bukti otentik untuk mengungkap kasus perkosaan yang mendera korban. “Penyidik bisa menjadi-

kan bahan bukti untuk mengungkap siapa pelaku sebenarnya,” tegasnya. Meski kasus ini baru dilaporkan pada bulan Juni 2014 lalu, Alia mengatakan, sebenarnya kejadiannya telah terjadi berbulan-bulan sebelumnya. Berdasarkan data KPA KSB, kasus dugaan perkosaan terhadap korban hingga menyebabkan hamil dan melahirkan itu terjadi sekitar akhir tahun 2013 lalu. Di mana saat itu korban baru berusia 14 tahun dan duduk di kelas 1 SMP. Namun akhirnya baru dilaporkan pada bulan Juni 2014 setelah kehamilan korban memasuki usia sekitar enam bulan. Menurut Alia, lambatnya proses pelaporan kasus itu

dikarenakan sejak awal pihak keluarga tidak pernah menyadari tragedi yang menimpa si anak. Bahkan yang menyadari terjadi perubahan terhadap korban adalah pihak sekolah akhirnya berinisiatif melakukan tes kehamilan di Puskesmas setempat. “Setelah dilakukan tes di Puskesmas seteluk ditemani pihak sekolah. Baru si anak berani menceritakan perihal perkosaan yang dialaminya kepada keluarganya,” urainya. Di awal kasus itu mencuat dan dilaporkan ke aparat, pihak terduga pelaku ternyata sempat melakukan upaya damai. Alia mengatakan, terduga pelaku sengaja menyerahkan uang damai senilai Rp 20 juta kepada keluarga kor-

(Suara NTB/bug)

Aliatulla ban dengan harapan kasus itu tidak diteruskan ke jalur hukum. Namun begitu, sesuai Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, tidak dibenarkan adanya istilah perdamaian terhadap segala bentuk kasus yang menimpa seorang anak. “Itu pidana murni. Jadi penegak hukum harus tetap melanjutkan kasusnya,” tandasnya. Terlepas dari kasus yang saat ini tengah ditangani, Alia

lebih jauh menyampaikan, secara umum di KSB tingkat kasus kekerasan seksual dan penganiayaan terhadap anak terhitung cukup tinggi. Berdasarkan data pihaknya dalam kurun waktu setahun saja, terdapat enam kasus yang masuk dalam laporannya. “Enam kasus itu yang sedang kami berikan pendampingan. Karena memang hanya itu yang laporannya masuk polisi,” katanya. Ia memperkirakan di luar sana terdapat lebih banyak upaya pemberangusan hak-hak anak, hanya saja tidak dilaporkan ke aparat penegak hukum. Penyebabnya sendiri kata Alia, masih adanya rasa malu baik pihak korban atau keluarga karena menganggap kejadian yang menimpa anaknya sebagai aib. “Padahal sebenarnya tindakan kekerasan terhadap anak dalam bentuk apapun harus diselesaikan secara hukum karena ada UU perlindungan anak,” tegasnya. (bug)

Kasus Investasi Bermasalah di KSB

Polisi Dalami Keterlibatan Oknum Pejabat Taliwang (Suara NTB)Penyidik Polres Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bergerak cepat melakukan pengumpulan data terkait dugaan kasus investasi PT Wirata Karya Bhakti (WKB) di Desa Kertasari. Keterlibatan sejumlah oknum pejabat juga didalami dalam investasi kepariwisataan itu. Sejak Senin lalu tercatat telah tiga orang dari kalangan pemerintah setempat yang memenuhi panggilan penyidik, di antaranya Sekretaris Daerah (Sekda) KSB dalam kapasitasnya sebagai ketua Badan Koordinasi Pemanfaatan Ruang Daerah (BKPRD), Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPTT) dan Kepala Bappeda KSB dalam kapasitasnya sebagai sekretaris BKPRD. Dan pada hari, Jumat (26/3), dua pihak lagi memenuhi panggilan untuk kasus yang sama. Mereka masing-masing kepala desa (Kades) Kertasari dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) KSB. “Hari ini ada peneriksaan lagi oleh teman-teman penyidik. Dan sekarang sedang berlangsung Kades Kertasari yang dimintai keterangannya,” kata Kapolres KSB, AKBP Teddy Suhendyawan Syarif, SIK saat ditemui wartawan di kantornya, kemarin. Pemeriksaan terhadap Kades Kertasari dalam dugaan kasus investasi bermasalah PT WKB ini sangat penting. Pasalnya yang bersangkutan sebagai pimpinan wilayah dimana lokasi PT WKB menjalankan kegiatan investasi pariwisatanya. “Lokus kegiatannya kan di Kertasari. Tentu ada banyak informasi yang bisa kita dapatkan dari dia (Kades) terkait kegiatan Wirata di sana sejak awal datang,” sebut Kapolres. Selain pihak-pihak di atas, penyidik Polres masih memiliki sederet daftar pihak yang akan dipanggil. Teddy menyebutkan setelah Kades dan kepala Dinas Parekraf, penyidik menjadwalkan akan

Teddy Suhendyawan

memanggil kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) KSB, kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), dan DPRD setempat. Menurut Tedy, dari daftar pihak yang akan dimintai keterangan itu tidak menutup kemungkinan dapat bertambah seiring dengan hasil pengumpulan data. Ia mencontohkan, pihak Dinas Kehutanan jika dalam keterangan para pihak diketahui bahwa lahan yang saat ini dikelola oleh PT WKB untuk kegiatan investasi di bidang pariwisata adalah lahan yang masuk dalam status kawasan hutan. “Ini misalkan saja. Ada menyerempet ke soalsoal kehutanan, tidak menutup kemungkinan pihak Kehutanan juga akan kita panggil untuk dimintai keterangannya,” cetus perwira polisi yang dikenal akrab di kalangan wartawan ini. Selain sejumlah pihak dari kalangan pemerintah, PT WKB selaku investor di desa Kertasari telah lebih dulu dilakukan pemanggilan. Namun pihak perusahaan tidak dapat memenuhi panggilan pihak kepolisian dan memilih untuk memberikan keterangan secara tertulis kepada penyidik. “Sudah lebih dulu kami panggil tapi tidak hadir dan hanya menyerahkan surat yang isinya penjelasan seputar kegiatan investasi yang dilakukannya di Kertasari berikut dengan pembelaannya atas dugaan yang dilaporkan. “Memang ada suratnya. Tapi katanya mereka akan datang pada hari Senin depan (30 Maret). Jadi kita tunggu saja mereka memberikan keterangan secara langsung,” ujar Teddy. Selanjutnya Teddy menyampaikan, dalam dugaan kasus investasi PT WKB ini pihaknya akan melakukan pengusutan hingga tuntas. Sebab ia meyakini kasus serupa di wilayah KSB banyak terjadi, di mana kegiatan pembangunan untuk tujuan investasi tetap berjalan tanpa sebelumnya memiliki kelengkapan izin sesuai ketentuan yang berlaku. (bug)

masing. Untuk diketahui, tambah Syahril, sekarang ini ada tiga aplikasi yang beredar. Yakni, aplikasi “Padamu Negeri” yang akunnya diberikan kepada semua kepala sekolah dan guru. Apabila terjadi perubahan data, maka setiap individu bertanggung jawab untuk melakukan update data dan menginputnya melalui aplikasi dimaksud. Kemudian ada aplikasi “Dapodik” khusus Dikdas yang akunnya hanya diberikan kepada operator saja. Kalau terjadi perubahan data, maka diserahkan kepada operator. Terakhir, aplikasi “PKG” yang akunnya hanya diberikan kepada pengawas. Untuk menginput dan mem-

verifikasi data guru di wilayah binaannya. Kalau data ini tidak terinput, maka SK guru, kepala sekolah maupun pengawas tidak akan diterbitkan. Namun, kepala sekolah dan guru tak perlu risau tunjangan profesinya tidak akan dibayarkan, sebab Diknas akan tetap memantau kerja pengawas. Kalaupun data lambat masuk akibat jaringan yang lelet, kesalahan tentu ada di pusat. Yang pasti, penginputan data ini tidak dibatasi deadline. Makanya, guru dan kepala sekolah tetap diminta bersabar dan tidak akan dirugikan akibat PKG. Yang penting, pastikan guru dan kepala sekolah telah mengikuti PKG. (arn/*)

Tersangka Pelaku Curanmor Dibekuk Polisi Sumbawa Besar (Suara NTB) Polres Sumbawa berhasil membekuk dua tersangka pelaku curanmor, IS dan J. Penangkapan tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian mendapat barang bukti sepeda motor yang dijual tersangka kepada orang lain. Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Tri Prasetyo kepada wartawan menjelaskan, sebelumnya pada Kamis (Suara NTB/ind) (19/3) telah terjadi Tri Prasetyo curanmor di parkiran Kantor Kesbangpoldagri Sumbawa, berupa sepeda motor Yamaha Mio milik Rasulullah, PNS di Dinas tersebut. Sehingga pada Sabtu (21/3) malam pihaknya bersama tim Buser melakukan penyelidikan dan menemukan sepeda motor dimaksud. Dari informasi, motor tersebut telah dijual oleh seorang laki-laki atas nama IS. Setelah ditangkap IS mengakui melakukan curanmor dengan temannya, Baron. “Tersangka Baron masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” tandas Tri. Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut sambung Tri, ternyata tersangka IS juga sebagai pelaku Curanmor di Rumah Makan Goa, yang sudah dilakukannya sebelumnya. Setelah dilakukan pengecekan dengan CCTV yang ada di rumah makan tersebut, ciri fisik, baju dan celana yang dikenakan sama dengan tersangka, sedangkan IS mengakui hal tersebut. Selain itu IS juga mengakui aksi curanmor dilakukan dengan temannya atas nama J. Kedua pelaku tersebut ditahan, sementara barang bukti curanmor yang dilakukan di Rumah makan Goa masih dalam pencarian. Diketahui, IR pelaku spesialis yang melakukan aksinya pada siang hari. Sedangkan modus yang dilakukan IR dengan melakukan patroli atau putar, ketika melihat kendaraan yang menurutnya aman untuk dicuri dan mudah untuk dibobol, dengan seketika akan melakukan aksinya. Hasil dari curiannya tersebut, dilempar ke Dompu dan Taliwang. (ind)

Polres Sumbawa Gelar Operasi Simpatik

(Suara NTB/ind)

DIMINTAI KETERANGAN - Korban sedang dimintai keterangan oleh petugas Polres Sumbawa, saat melaporkan dirinya dirampok, Jumat (27/3).

Seorang Ibu Dirampok Sumbawa Besar (Suara NTB) Seorang ibu, Erni (35), warga Kampung Pekat Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa dicegat perampok ketika melintas di Gang Walet Gang Tongkol, Kelurahan Pekat. Saat itu korban hendak pergi ke pasar pada Jumat (27/ 3) pagi sekitar pukul 04.30 Wita. Korban melihat sebatang bambu yang melintang di tengah jalan, dan bermaksud menyingkirkan bambu tersebut. Tapi tak dinyana, saat itulah datang seorang laki-laki langsung menyekap korban dari belakang dan merampas tas korban yang berisikan uang dan telepon seluler. Korban kemudian melapor ke Mapolres Sumbawa. Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Tri Prasetyo kepada wartawan, membenarkan adanya kasus tersebut dan masih dalam proses pe-

meriksaan. Dari keterangan korban, dia hendak ke pasar, namun di tengah jalan melihat sebatang bambu, sehingga korban menyingkirkan bambu tersebut, namun datang seorang laki-laki langsung menyekap korban dari belakang dan merampas tas warna merah yang di dalamnya uang sebesar RP 6 juta dan sebuah handphone. Menurut Tri, dilihat dari TKP pihaknya berkesimpulan pelaku tersebut yang menaruh bambu di tengah jalan, sehingga pada saat korban menyingkirkan bambu, pelaku sudah mengintip korban dan memperkirakan keadaan aman, dan langsung meampok korban yang kebetulan seorang perempuan. “Ini merupakan modus baru, karena dengan kejadian dan waktu yang baru, dalam tempo satu bulan terakhir,” imbuhnya. Atas kejadian ini, pihaknya

akan melakukan penyelidikan yang mengarah kepada barang bukti. Ketika ketemu baru kita urus pada pelakunya. Jadi akan melakukan penyelidikan secepatnya,” tukas Tri. Sedangkan menurut pengakuan korban kepada Suara NTB, korban sempat dicekik, setelah itu langsung dibanting jatuh ke aspal bersama sepeda motornya, kemudian pelaku langsung menarik tasnya. Dengan tidak berdaya, korban melepaskan tas tersebut. Mengingat ditakutkan pelaku menggunakan senjata tajam. Pelaku lari dengan tidak menggunakan sepeda motor. Korban sempat teriak, sehingga warga sekitar keluar, namun pelaku sudah melarikan diri. “Ketimbang ditusuk senjata tajam, lebih baik tas saya lepas,” ungkapnya. Namun menurut korban ciri-ciri pelaku berbadan pendek, berkulit hitam. (ind)

Sumbawa Besar (Suara NTB) Polres Sumbawa akan menggelar operasi simpatik selama 21 hari yang dijadwalkan mulai 1 April 2015 mendatang. Dalam rangka pencitraan polisi dalam pelayanan prima kepada masyarakat. Dengan lebih banyak memberikan pembinaan. Sebagaimana disampaikan Kasat Lantas Polres Sumbawa, AKP. Edy Sudarma K, ketika ditemui Jumat (27/3), rangkaian kegiatan menjelang HUT Bhayangkari, 1 Juli mendatang. Fokusnya lebih kepada pelayanan misalnya di Samsat untuk pelayanan prima. Sementara untuk penertiban di jalan, lebih bersifat menjelaskan lagi ke masyarakat terutama soal program Korlantas. Termasuk kegiatan sebelumnya, seperti tertib marka dan rambu yang sudah dilaksanakan mulai Januari. Ada banyak kegiatan terkait pelayanan prima kepada masyarakat. Selama operasi simpatik dimaksud, penindakan tetap dilakukan, namun hanya untuk pelanggaran yang sifatnya fatal dan tak bisa ditolelir. “Tilang hanya untuk pelanggaran yang sifatnya kritis. Untuk yang ringan seperti tidak bawa helm, kita berikan teguran lisan. Bukan berarti program tertib marka dan rambu kita lupakan. Kita masih upayakan penyuluhan. Penindakan tetap ada, untuk yang berat, seperti melawan arus, tanpa mengesampingkan pelanggaran lainnya,” pungkas perwira muda ini. Pada kesempatan tersebut, Edy juga menjelaskan wilayah rawan laka, yakni, Simpang Sernu, Simpang PLN, Jalan Garuda, Jalan Hasanuddin, Jalan Yos Sudarso, Jalan Setia Budi. Untuk daerah rawan langgar, mulai Simpang Sernu, Simpang PLN, Simpang Kerangka Baja, Simpang Lawanggali, J a l a n Hasanuddin, Jalan Yos Sudarso, Jalan Setia Budi. Sedangkan rawan macet, di Simpang Patung Mayung, Simpang Blok M, Jalan Dr. Cipto (depan pasar Seketeng). (arn)

Edy Sudarma K


SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

Rombongan Sekda Dompu Dihadang Pemabuk di Kempo Dompu (Suara NTB) Rombongan Sekda Dompu, H. Agus Bukhari, SH, M.Si yang pulang dari kegiatan penutupan MTQ Kabupaten di Desa Beringin Jaya, Pekat, dihadang sejumlah pemuda yang diduga mabuk di Kempo. Sekda diduga diancam dan ditodongkan senjata tajam oleh para pemuda yang meminta uang. Kasus ini masih ditangani Polres Dompu dan diduga diantara pelaku oknum tenaga sukarela di Pol PP dan Kehutanan Kempo. Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman kepada Suara NTB, Jumat (27/3) membenarkan, ada kasus penghadangan rombongan Sekda Dompu yang pulang kegiatan penutupan MTQ tingkat Kabupaten di Beringin Jaya, Pekat sekitar pukul 03.00 wita di Dusun Padamara Desa Kempo. Penghadangan dilakukan oleh sejumlah pemuda yang diduga dipengaruhi minuman keras dan membawa senjata tajam. “Tadi sudah resmi dilaporkan. Laporan ini akan kami langsung koordinasikan dengan Polsek Kempo untuk penyelidikannya,” kata Herman. Diakui Herman, diantara pelaku penghadangan rombongan Sekda terdapat tenaga sukarela di Sat Pol PP dan Kehutanan Kecamatan Kempo. Namun belum diketahui apa motif di balik aksi penghadangan selain meminta sejumlah uang. “Kita belum bisa simpulkan apa motifnya,” jelas Herman. Sekda Dompu, H. Agus Bukhari, SH, M.Si didampingi Kabag Kesra Setda Dompu, H. Zulkifli, S.Sos, dan Kasat Pol PP Dompu, A. Halik, BA, Jumat kemarin secara resmi melaporkan kasus begal di Kempo ini ke Polres Dompu. “Mereka sampai mengancam menggunakan senjata tajam untuk meminta uang,” kata H. Zulkifli. Sementara Kapolsek Kempo, Ipda Sonatan yang dihubungi terpisah mengatakan, kasus penghadangan oleh kelompok pemuda yang membawa senjata tajam ini ditangani langsung oleh Polres. Namun pihaknya ikut membantu dalam menyelidiki para pelaku. (ula)

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 7

Diduga Angkut Kayu Ilegal

Warga Bakar Truk Milik Pejabat Kehutanan

Dompu (Suara NTB) Mobil truk dengan nomor polisi DR 9828 DA milik Zulfaidin, S.Sos, warga Simpasai Dompu yang juga Kabid Pengawasan Hutan pada Dinas Kehutanan Dompu, dibakar warga Ranggo. Warga menduga, mobil yang dikendarai Hr, warga Manggelewa ini mengangkut kayu ilegal. Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Herman kepada Suara NTB, Jumat (27/3) mengatakan, kasus pembakaran truk ini sebelumnya dihadang warga di Jambu Kecamatan Pajo. Warga menduga, truk itu membawa kayu ilegal. “Saat dihadang, sopirnya melarikan diri karena mau dihajar. Sehingga truknya dibawa oleh masyarakat ke Ranggo,” cerita Herman. Di Ranggo, warga sempat merusak mobilnya sebelum dibawa ke lapangan bola Desa Ranggo dan melakukan pembakaran sekitar pukul 21.00 wita, Kamis (26/3). Namun Wawan, warga Ranggo pemil-

ik kayu jenis sonokling 4 kubik dan hendak dibawa ke Kawangko ini mengaku, kayu tersebut legal berdasarkan hasil krosing dan pembagian lahan di Desa Woko Kecamatan Ranggo dan surat dokumennya terbakar dengan mobil. “Orang yang melakukan penghadangan dan pembakaran sudah dikantongi namanya. Tinggal kami lakukan pendalaman,” kata Herman. Zulfaidin, S.Sos pemilik truk yang dihubungi terpisah, membantah truknya tersebut mengangkut kayu ilegal. Kayu tersebut legal yang diambil dari HTI Woko dan sudah dilakukan retasi oleh Kehutanan sebanyak

1.800 pohon kayu sonokling. “Karena sempat bertengkar di lapangan, sehingga pemilik kayu mengambil jalur belakang (lewat Jambu). Tapi saat di cabang Jambu, distop oleh tiga orang oknum anggota TNI. Mereka ambil surat-surat (kayu) dan cabut kunci kontak mobil. Katanya mau dibawa dulu ke Kodim. Tapi selang 30 menit, sebanyak 30 orang datang menggunakan motor,” aku Zulfaidin. Ia membantah, truknya sering digunakan mengangkut kayu ilegal. Justru mobil ini baru datang dua hari di Dompu dan sebelumnya beroperasi di Doropeti Pekat. “Ndak mau mengarahkan ke arah

Herman

(Suara NTB/ula)

negatif. Apalagi saya ini orang kehutanan,” katanya. Karenanya, Zulfaidin meminta aparat hukum untuk mengusut tuntas kasus ini dan mobilnya diganti rugi oleh para pelaku. Bila dicurigai mengangkut

(Suara NTB/ula)

Zulfaidin

kayu ilegal, mestinya dibawa ke penegak hukum untuk diproses secara hukum. “Tapi ini namanya kriminal murni dan saya minta untuk diproses secara hukum, siapapun yang terlibat,” tegasnya. (ula)

Kapolda NTB Apresiasi Polwan Pakai Jilbab

(Ant/Bali Post)

PADANG DORONCANGA - Padang savana di Doroncanga, kabupaten Dompu, luasnya mencapai ratusan hektar. Padang penggembalaan ini akan menjadi salah satu daerah perlintasan menuju pendakian gunung Tambora. Menjelang puncak peringatan Tambora Menyapa Dunia, 11 April 2015 mendatang, aneka kegiatan di padang savana ini digelar.

Kota Bima (Suara NTB) – Kepolisian Daerah (Polda) NTB merespons baik ditetapkannya aturan yang memperbolehkan Polisi Wanita (Polwan) RI memakai hijab atau jilbab saat bertugas, “Itu bagus sekali, bahkan ditunggu karena memang banyak Polwan muslim yang ingin memakai jilbab,” ujar Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs Srijono, M.Si, usai melaksanakan shalat Jumat, di Masjid Al Fattah Manggemaci, Kota Bima, Jumat (27/3). Kepada Suara NTB, Srijono mengaku selama ini, memang dirinya sebagai Kapol-

da NTB melarang setiap Polwan yang mengenakan hijab atau jilbab dalam bertugas karena memang belum ada aturan yang resmi untuk memperbolehkannya. “Selama ini kan seragamnya tidak memakai jilbab, namun bila itu benar adanya, akan memudahkan biar kinerja Polwan makin nyaman,” ujarnya. Meskipun Srijono sendiri belum mengetahui pasti aturan itu, karena sampai saat ini dirinya belum membaca isi suratnya terkait aturan diperbolehkan Polwan memakai jilbab saat bertugas, hanya saja dia mengetahui informasi tersebut

dari media. “Suratnya belum dibaca, hanya saja banyak informasi dari media dan temanteman wartawan,” katanya. Dia menegaskan akan mendukung penuh hal itu, karena rata-rata Polwan di jajarannya apalagi di NTB mayoritas beragama muslim, “Kalau Polwan memakai jilbab seperti ke kantor akan terasa bagus,” tegasnya. Seperti yang diberitakan oleh media, bahwa Polwan resmi boleh mengenakan jilbab dalam bertugas. Keputusan itu dituangkan dalam surat Kapolri nomor 245/III/2015 tertanggal 25 Maret 2015. (uki)

45 Desa di Bima Tak Terjangkau Sinyal Ponsel Bima (Suara NTB) – Kepala Dishubkominfo Kabupaten Bima, Zunaidin, S.Sos., MM, kepada Suara NTB, Jumat (27/3) menyebutkan, berdasarkan hasil survei dan laporan dari Camat dan puluhan Kepala Desa, sedikitnya ada 45 desa yang belum terjangkau sinyal telepon seluler (ponsel). Kesulitan berkomunikasi tersebut saat ini tengah diikhtiarkan oleh pemkab dengan penambahan transmisi. “Harapannya tahun ini kita melakukan kerjasama dengan

pihak operator baik Telkomsel maupun XL,’’ katanya. Pihak Dishubkominfo Kabupaten Bima sudah mengusulkan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) kepada dua perusahaan operator telepon seluler tersebut. Zunaidin menyebutkan, untuk memudahkan realisasi pembangunan BTS, pemerintah memberi jaminan kepada operator dengan menfasilitasi penyediaan tanah. Memberikan kemudahan dalam pengurusan izin. Selain itu, memberi-

kan jaminan kepada operator terbebas dari pembayaran pajak dan retribusi selama satu hingga dua tahun pertama, “Insya Allah di area-area itu dalam waktu dekat mengajak operator untuk survei, dan tahun pertama tidak dibebankan pajak dan retribusi.” katanya. Dirinya berharap bulan April mendatang pihak operator Ponsel sudah mulai melaksanakan survei. “Nanti akan kita tentukan titik koordinat bersama,” harapnya. (uki)

Batu Akik Meledak, Dua Warga Dilarikan ke Rumah Sakit Kota Bima (Suara NTB) Dua orang warga yang tengah demam batu akik harus dilarikan ke rumah sakit oleh warga. Pasalnya, saat melakukan pemotongan, bahan baku batu akik meledak dan melesat ke segala arah. Dua orang warga tersebut masing-masing Fauzi (19) dan Avrin (19). Berdasarkan keterangan yang didapat, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (26/3) sore. Saat itu, Fauzi dan beberapa orang temannya tengah memotong batu yang belum diketahui pasti jenisnya untuk membuat cincin. Saat awal memotong, suara gerinda yang digunakan sudah terlihat berbeda karena terdengar lebih keras. Hingga akhirnya, Fauzi pun khawatir dan mengambil helm untuk mengamankan kepala. Namun saat melakukan pemotongan kedua kali, batu tersebut kemudian meledak.

Alhasil, pecahan batu yang melesat pun mengenai korban. Tidak hanya Fauzi, namun juga Avrin yang saat itu ikut menonton. Pecahan batu tersebut mengenai paha bagian luar Fauzi, sementara Avrin terkena pada bagian jari tangan. Bahkan jari pemuda ini sampai hancur dan terancam diamputasi. “Suaranya keras sampai ke atap, kita pikir gempa,” ujar Fitri (25) kakak Fauzi saat dikonfirmasi di kediamannya di RT 9 Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima, Jumat (27/3). Lantaran terluka, para korban pun akhirnya dibawa ke RSUD Bima dan PKU RS Muhammadyah Bima. Namun, katanya, setelah dirawat Fauzi langsung dibawa pulang. Dia pun merasa bersyukur karena saat itu Fauzi mengenakan helm. Jika tidak tentu pecahan batu tersebut akan melukai

wajahnya. Sementara, Avrin harus dirawat inap karena luka yang dialami tersebut cukup serius. Avrin yang ditemui di PKU RS Muhammadyah terlihat lemas dan kesakitan. Jari yang luka sudah dalam kondisi diperban. Guna memulihkan kondisinya yang lemah, pihak RS memberikan cairan infus. Saat ditanyai, Avrin menyebutkan saat itu dia hanya menonton. Jaraknya dengan batu cukup jauh sekitar 3 meter. “Waktu itu saya lagi nonton terus meledak,” katanya. Diakuinya, tulang jari tengah tersebut dalam kondisi hancur dan rencanannya oleh petugas medis RS akan melakukan operasi. Jika tidak bisa diselamatkan, tangannya akan dipasangi dengan pen sebagai menguat. Namun hal ini masih menunggu perkembangan dari operasi. Jika tidak bisa, dirinya akan dirujuk ke Mataram. (use)

Polres Bima Tahan Tersangka Perambah Hutan Kota Bima (Suara NTB) Fuad (25), warga Desa Nggelu Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, ditahan penyidik di Polres Bima Kota. Pemuda ini ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat Kepolisian atas dugaan perambahan hutan. Orang tua Fuad, A. Khalid, Jumat (27/3) meluapkan keresahan atas musibah yang menimpa anaknya tersebut. Dia menduga anaknya tersebut menjadi korban jebakan dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Dijelaskannya, peristiwa ini bermula ketika dia mendelegasikan kewenangan untuk menjaga kawasan Hkm kepada Fuad. Karena saat itu, sejak 19 November 2014, dirinya harus izin ke Lombok Timur. Selanjutnya pada 25 Februari 2015, anaknya tersebut melakukan tugas pengawasannya. Namun saat itu, dia melihat ada sejumlah orang yang tengah memotong kayu jati yang ada dalam kawasan hutan dimaksud. Saat

didapati, sejumlah orang tersebut justru melarikan diri. “Tapi dia kenal siapa saja orangnya,” aku Khalid. Melihat adanya peristiwa ini, Fuad pun mengontak dirinya yang tengah berada di Lombok Timur. Hingga akhirnya dia memerintahkan kayu yang diperkirakan sebanyak dua truk lebih tersebut dibawa ke Dishut Kabupaten Bima untuk diamankan. Uniknya saat mencari truk, sajumlah tumpukan kayu justru kembali dicuri orang. Sehingga saat itu, pihaknya hanya bisa mengamankan satu truk dengan jumlah sekitar 67 batang kayu. Kayu-kayu inilah yang hendak dibawa ke Dishut. Sebelum dibawa, diakuinya, dia melakukan koordinasi dengan Kadishut Ir. Nurdin guna menyampaikan jika kayukayu ini hendak diamankan. Namun, lanjutnya, saat itu Ir. Nurdin enggan mengangkat HP. Sehingga dia pun memerintahkan agar Fuad segera membawa kayu-kayu dim-

aksud. Namun dalam perjalanan, kayu-kayu ini kemudian ditahan oleh aparat Polsek Lambu dan diamankan. Diakuinya, dia sendiri merupakan pengawas Hkm desa. Sementara pohon jati sendiri ditanam tahun 1997. Saat itu dia mendapatkan SK sebagai pengawas Hkm dari Dishut Kabupaten. Awalnya, luas Hkm yang dia awasi seluas 500 hektar. Kemudian tahun 2002 bertambah 300 hektar hingga akhirnya pada tahun 2005 bertambah lagi 800 hektar. “Sampai sekarang saya masih dipercayakan untuk menjadi pengawas Hkm di desa ini,” pungkasnya. Sementara itu Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim, Iptu Yerry T Yang dikonfirmasi, Jumat (27/3) sore menyebutkan jika kasus tersebut memang tengah ditangani pihaknya. Pelaku sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka sekitar satu bulan lalu. Bahkan berkasnya sudah tahap I dan tengah dalam proses tahap II. (use)


SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

POLHUKAM

Halaman 8 (Suara NTB/ars)

Mohan Pastikan Tak Ada Perombakan Pengurus Golkar Mataram (Suara NTB) – Pelaksana tugas (plt) Ketua DPD Golkar Kota Mataram versi Agung Laksono, H.Mohan Roliskana memastikan tidak akan ada perombahkan terhadap sejumlah kepengurusan maupun fraksi di DPRD Kota Mataram. “Tidak ada perombakan,” tegas Mohan Kamis (26/3). Ia menegaskan, tidak ada polarisasi maupun fanatisme terhadap sejumlah figur maupun ketokohan di Partai Golkar. Alasanya mengambil jabatan sebagai plt supaya mesin politik Partai Golkar di daerah berjalan dengan baik dan tetap harmonis di Kota Mataram. “Kita tidak berbicara orang perorang, tapi kita lihat karena partainya,” tandasnya. Sejauh ini lanjut Mohan yang juga masih sebagai Wakil Walikota Mataram ini, belum menerima maupun melihat surat keterangan (SK) penunjukannya sebagai Plt Ketua DPD Golkar versi Agung Laksono. Kemungkinan DPP Golkar masih mengkaji penunjukannya tersebut. Meskipun sebelumnya menerima tawaran dari plt Ketua DPD Partai Golkar NTB Lalu Mesir Suryadi. Meskipun nantinya SK–nya sudah diterima, dia kembali memastikan tidak ada perombakan struktural kepengurusan dan fraksi di DPR. Karena, kalau hal itu dilakukan, sama halnya akan membuat gaduh kepengurasan Golkar di daerah. Sebab yang diinginkan adalah, bagaimana sinkronisasi dan harmonisasi kepengurusan di internal parpol. Mohan enggan berkomentar lebih jauh tentang status Ketua DPD Golkar versi Abu Rizal Bakrie yakni H. Ahyar Abduh. Tetapi yang jelas, dia ingin biarkan semua berjalan dengan baik jangan sampai ada persoalan maupun perselisihan antar kader sendiri. (cem)

Berkas Kedaro Rampung Mataram (Suara NTB) Proses panjang penyelidikan dan penyidikan kasus Hutan Lindung Kedaro, Lombok Barat setidaknya ditemukan titik terang akan segera rampung. Saat ini, tiga berkas untuk lima tersangka sudah rampung dan dilimpahkan dari penyidik ke penuntut umum (tahap satu). Menurut Kasi Pidsus Kejari Mataram, Herya Sakti Saad, SH, belum lama ini berkas itu sudah diserahkan dan kini sedang diteliti Jaksa Penuntut Umum (JPU). “Kami berharap ini akan segera rampung, sehingga kasusnya segera disidangkan,” kata Herya. Tiga berkas itu dirincinya untuk tersangka mantan Wakil Bupati Lobar, H.Mahrip dan istrinya Indah Mahrip. Satu berkas lainnya untuk tiga tersangka dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lobar. Ditanya mengenai kerugian negara, Herya hanya menginformasikan, nilainya lebih dari harga pembelian lahan 10 hektare oleh Indah Mahrip. Jika sebelumnya nilai pembelian mencapai Rp 300 juta, dipastikannya lebih dari itu. “Nanti setelah berkasnya tahap dua, kami akan sampaikan angka pastinya,” jawab Herya. Proses perhitungan kerugian negara pun belum bisa diinformasikannya. Demikian juga dengan lembaga yang digunakan. “Yang pasti perhitungan kerugiannya oleh auditor, tapi nanti saatnya kami sampaikan,” paparnya. Terlepas dari itu, dia berharap penanganan kasus ini segera berakhir, karena penanganannya sejak 2012 lalu ketika Kajari Wiswantanu, SH, berlanjut ke Made Mudita, SH, bahkan hingga periode Kajari yang sekarang, Rodiansyah, SH. (ars) (Suara NTB/dok)

BARANG BUKTI - Belasan barang bukti sepeda motor yang dijejer di Mapolda NTB, untuk diperiksa langsung masyarakat, yang mungkin merasa menjadi pemiliknya.

Sulit Bongkar Sindikat Curanmor

Aparat Kerap Dihadang Warga Mataram (Suara NTB) Membongkar perkara curanmor bukan perkara mudah bagi aparat. Masalah bukan hanya ketika berhadapan dengan jaringan kuat, tapi harus dihadapkan dengan perlawanan masyarakat. Dalam sejumlah aksi penggerebekan, ini dialami oleh Subdit III Jatanras, Direktorat Reskrimum Polda NTB. Termasuk ketika membongkar sindikat Curanmor di beberapa titik di Lombok Tengah. “Kami malah diteriaki maling, diteriaki perampok,” keluh Kasubdit III AKBP Muhammad Eka Fathurrahman, SIK, Jumat (27/3). Sikap masyarakat seperti ini tak dimengerti dia. Karena terkesan justru menghalang halangi

tugas membongkar kejahatan. Apakah ada indikasi masyarakat melindungi jaringan kejahatan curanmor? Dia enggan memastikan ini. Tapi dari beberapa kejadian itu, selalu mengarah pada upaya menghalangi timnya, sehingga gagal mendapatkan barang bukti dan tersangka. Dia berharap masyarakat tidak terlibat mengamankan penjahat, sekaligus mengimbau memberi informasi adanya kejahatan curanmor atau bentuk kejahatan lainnya.

“Jangan sampai membantu para pelaku, jangan malah ikut menyembunyikan barang bukti tersebut,” pintanya. Namun dengan banyaknya kejadian melibatkan masyarakat, tak berarti menghalangi pihaknya membongkar sindikat curanmor. Pengungkapan 15 kendaraan bermotor sehari sebelumnya, menjadi titik awal timnya untuk terus memburu kejahatan lainnya. Terkait dibongkarnya 15 unit motor di Pelabuhan Awang, Kecamatan Pujut Lombok

Sempat Kabur ke Sulawesi

Polsek Cakra Tangkap DPO Pembobol Rumah Mewah Mataram (Suara NTB) Oknum satpam di perumahan elit town palace BD (31) dan sempat melarikan diri ke Sulawesi sejak 2014, akhirnya ditangkap jajaran Polsek Cakranegara, Jumat (27/3). BD masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dalam penyelidikan kasus pembobolan sebuah rumah di town palace (Kawasan yang sehari – hari dijaganya). Kapolsek Cakranegara, Kompol I Gusti Putu Suarnaya mengungkapkan penangkapan dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan sejak tahun lalu. BD disergap tim opsnal ketika baru saja menginjakkan kakinya di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Jumat pagi. Identitas dan keberadaan BD diketahui aparat melakukan pengembangan dalam penyidikan terhadap tiga pelaku lainnya. Diantara tiga pelaku re-

kan BD tersangkut nama oknum Satpam di Mataram Mall SS alias Suwet. “Sejak adanya penangkapan terhadap salah satu rekan mereka, satpam tersebut melarikan diri ke Sulawesi. Kita terus melakukan pengembangan dan penangkapan sehingga ke empat pelaku sudah kami amankan. Mereka ini juga merupakan gerombolan yang sempat beraksi di D’one Cafe,” tegas Kapolsek Cakra didampingi Kanit Reskrim. Tiga pelaku lain yang telah tertangkap lebih awal SS yakni oknum satpam yang bertugas di Mataram Mall, kemudian DD kerabat dekat SS dan HM rekan BD. Diantara mereka, dua pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka sudah menjadi narapidana di Lapas Mataram. Sementara satu pelaku yang tertangkap

belakangan masih menjadi tahanan Polsek Cakranegara. “Dua pelaku sudah menjadi Napi (Narapidana, red) di Lapas Mataram. Sementara yang baru kami tangkap yakni Hm dan BD,” tambahnya. Empat orang yang membentuk komplotan aksi pencurian tersebut akan dikenakan pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian. Para pelaku terancam sanksi 4 tahun penjara. Dengan tertangkapnya oknum yang sempat menjarah satu rumah mewah di town palace dan juga membobol salah satu cafe di Jalan Sriwijaya tersebut dinyatakan rampung. Pelaku yang masih menjadi tahanan Polsek Cakranegara akan segera dilimpahkan ke Mapolres Mataram kemudian dilimpahkan ke Kejaksaan untuk menunggu proses persidangan. (met)

Pemkot Tunggu Putusan Inkrah Terkait Status Yuslifar Mataram (Suara NTB) Mantan Kepala Bidang Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, Yuslifar Artadi divonis satu tahun penjara oleh PN Mataram. Terkait itu, Pemkot Mataram masih menunggu putusan inkrah. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said mengaku belum menerima salinan putusan terhadap vonis dari PN Mataram, sehingga mengenai status jabatan terdakwa belum bisa dipastikan

karena masih menunggu inkrah. “Biasanya kita terima seminggu setelah vonis,” kata Sekda di ruang kerjanya, Jumat (27/3). Yang jelas, lanjut Sekda, sesuai aturan pejabat yang divonis bersalah kemudian menjalani masa hukuman hanya mendapatkan 50 persen dari gaji pokok. Sementara tunjangan dan lain sebagainya secara otomatis tidak didapatkan karena sudah diberhentikan sementara. “Iya, sekitar Rp 2 jutalah didapat,” sebutnya. Makmur

Said tidak mau berbicara lebih jauh terkait status ataupun ancaman pemecatan terhadap Yuslifar sesuai dengan aturan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Sekda berdalih ditahannya Yuslifar karena kelalaian sehingga ditemukan kerugian negara senilai Rp 1,9 miliar terhadap dugaan manipulasi absensi tenaga harian lepas. “Biarkan sudah orang tenang jalani masa hukuman. Jangan lagi diributkan mau dipecat dan sebagainya,” ujarnya seraya menambah-

kan, akan tetap menunggu proses hukum hingga proses inkrah sudah selesai. Diberitakan sebelumnya, dalam sidang yang berlangsung di ruang Tipikor dipimpin langsung Ketua Majelis Hakim, Dr. Sutarno, SH, MH itu, Yuslifar dinyatakan bersalah karena kelalaian sehingga terjadi manipulasi absensi THL sejak tahun 2009 hingga 2013. Majelis Hakim kemudian memutuskan terdakwa bersalah dengan vonis satu tahun penjara, ganti kerugian negara Rp

292. 663.000 dan denda Rp 50 juta atau subsider satu bulan kurungan. (cem)

Tengah sebelumnya, dipastikan akan berlanjut ke titik berbeda. Dia yakin, masih ada barang bukti lain yang disembunyikan gembong curanmor. Selama ini, tanpa diketahui banyak orang, barang bukti sepeda motor disembunyikan di gudang atau rumah rumah tak bertuan, atau di bukit bukit,n yang jauh dari pemukiman. “Ini untuk mengelabui aparat dan menghilangkan jejak. Motor yang disembunyikan itu diganti nomor platnya, dirusak nomor rangka dan nomor mesin, kemudian dijual dengan diselundupkan ke luar Pulau Lombok,” bebernya. Temukan Sepeda Motor Sementara Jumat pagi ke-

marin, 15 motor ditemukan didekat Pelabuhan Awang itu dijejer di depan Gedung Subdit III Dit Reskrimum, untuk diperlihatkan langsung ke masyarakat. Mereka yang merasa memiliki, diminta menunjukkan bukti bukti surat. Salah satu yang menemukan sepeda motornya adalah Fuad, dari Gerung, Lombok Barat. Motor Yamaha Bison, warna merah. Motor itu hilang saat parkir di depan RSUD Gerung, beberapa bulan lalu. Setelah ditemukan lagi, motor itu sudah berubah fisik. Stang di rumah, nomor plat diganti. “Tapi saya masih kenali motor saya,” kata pria asal Bima ini, setelah mencocokkan bukti. (ars)

Pemuda 17 Tahun Diduga Mencuri di 11 TKP Mataram (Suara NTB) Seorang pemuda HH alias Kimung (17) teridentifikasi melakukan dugaan pencurian di 11 Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kimung yang beralamat di Lingkungan Lendang Lekong, Kelurahan Turida Timur, Kecamatan Sandubaya Kota Mataram ditangkap setelah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). “Setelah kami kembangkan dalam penyidikan dia (Kimung, red) terbukti melakukan aksi pencurian di 11 TKP. Sebelum lebaran, usai beraksi di kampungnya sendiri, dia sempat melarikan diri ke Denpasar Bali,” tutur Kapolsek Cakranegara Kompol I Gusti Putu Suarnaya, Jumat (27/3) di kantornya. Pemuda itu nekat melakukan tindak pidana pencurian dengan alasan dirinya korban broken home. Dia sempat menjalani perawatan rehabilitasi di Panti Sosial Paramita. Na-

mun, ketika masih menjalani masa perawatan di panti tersebut, dirinya keluar dan melarikan diri dari panti sosial. “Data penyidikan kami dapat di panti, dia direhab pada tahun 2011, namun tidak lama kemudian tahun 2012-nya dia melarikan diri dan berusaha keluar dari lingkungan panti,” tambah Kapolsek. Selain melakukan aksi pencurian di kampung halamannya sendiri, pemuda yang mengaku tidak hidup bersama anggota keluarganya sejak perceraian orang tuanya ini juga melakukan aksi pencurian di luar. Menurut Kapolsek, pelaku kerap beraksi di Lingkungan BTN Sweta. “Mereka kita tangkap di depan GOR Turida. Mereka sedang duduk ngumpul – ngumpul bersama beberapa kerabatnya. Dia ini menjadi DPO kami sejak tahun 2014 kemarin,” tandasnya. (met)

Pemkot Siap Penuhi Anggaran Pilkada Mataram (Suara NTB) Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said menjelaskan, pada prinsipnya Pemkot Mataram siap memenuhi berapa pun kebutuhan anggaran Pilkada Kota Mataram. Sebelumnya, karena ketidakjelasan pelaksanaan pilkada pihaknya menyiapkan anggaran Rp 18 miliar. Namun, Rp 11 miliarnya dianggarkan pada APBD Murni, kemudian sisanya Rp 7 miliar di APBDP. Pada kenyataan, kebutuhan tersebut masih kurang akibat berapa pelaksanaan kampanye disiapkan KPU, sehingga diprediksi akan ada tambahan. Namun demikian, tambahan anggaran itu harus disampaikan langsung ke eksekutif dan legislatif, agar tidak ada pembahasan lagi. “Perkiraannya Rp 20 miliar, tapi berapa pun dibutuhkan kita siap anggarkan,” kata Sekda saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (27/3). Tim Pengelolaan Anggaran Daerah (TPAD) meminta agar KPU membuatkan rencana anggaran belanja (RAB) terkait kebutuhan kampanye, sehingga tidak ada perbedaan ataupun selisih anggaran nantinya. Adapun kaitan dengan sengketa Pilkada, KPU juga meminta Rp 1 miliar. Jelas karena berada pada posisi akhir tahun, sudah barang tentu dialokasikan pada APBD 2016. “Kalau tidak ada sengketa, iya uangnya tidak dipakai,” paparnya. Ketua KPU Kota Mataram, H. Ainul Asikin mengaku, mengusulkan tambahan anggaran sekitar Rp 20 miliar. Sebab, kegiatan kampanye seperti penyiapan alat peraga, dialog publik, kampanye dan lain sebagainya ditanggung oleh APBD. Hasil komunikasi dengan Walikota dan Sekda bahwa kebutuhan Pilkada akan dipenuhi. Namun, pihaknya masih menyusun RAB untuk memastikan berapa kebutuhan yang tepat. (cem)


Jendela Sastra

SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

Halaman 9

CERPEN

Aroma Kopi dan Sisilia Yohanes W. Hayon Saya belum terbiasa meneguk secangkir kopi. Alasan yang melatarbelakangi keengganan tersebut justru karena efek gagal kantuk yang dihasilkan oleh kandungan zat kaffein dalam kopi. Bahkan menurut kesaksian beberapa orang kawan yang begitu maniak kopi, selain membuat sulit tidur, juga menimbulkan gangguan pada jantung. Oleh sebab itu, saya memutuskan untuk sama sekali tidak meminum kopi mulai saat ini. Satu-satunya teman karib saya ketika sedang membaca hanyalah secangkir teh manis. Ditemani sebungkus rokok, tentunya. Sulit bagi saya untuk menjelaskan apa hubungan antara meningkatnya kreativitas kerja saraf-saraf dalam otak dengan mengisap sebatang rokok. Entahlah, sensasi seperti itu terkesan sangat remeh namun pada hampir setiap detik selalu memberikan saya alasan untuk terus membaca, berpikir, dan menulis hingga saat ini. Kebiasaan saya untuk tidak mengopi terpaksa gagal setelah beberapa hari menetap di tempat ini: Colol, Manggarai. BERDASARKAN jadwal yang dikeluarkan oleh universitas tempat saya kuliah, Colol merupakan lokasi yang tampan untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata. Begitu ramahnya perangai keluarga yang menjemput kedatangan saya cukup untuk menghilangkan rasa penat selepas jauhnya perjalanan ke tempat ini. Hari masih sore ketika bersama semua anggota keluarga, kami duduk bersimpuh di teras rumah. Dan di antara riuhnya percakapan yang dibangun, mendadak muncul seorang gadis menyuguhkan kami masingmasing secangkir kopi. Belum sempat saya tolak, gadis itu telah lebih dahulu melemparkan senyum. Senyum yang membuat saya terpaksa membatalkan niat untuk berdosa karena menolak secangkir kopi yang ia suguhkan dari hati yang paling tulus. Dan sejak itu pula saya tahu bahwa keluarga ini memiliki seorang puteri. “Nu, mulai hari ini, Nana menginap di rumah kita. Ayo, silahkan berkenalan,” desis sang Ayah. “Saya Sisilia,” ujar gadis itu sambil meletakkan sepiring pisang goreng yang membuat saya merasa kaget bercampur malu karena diketahui sedang memperhatikan perangainya dengan tatapan paling lama. Belum sempat memperkenalkan diri kepadanya, Sisilia buruburu kembali ke dapur. “Kami memiliki seorang puteri. Namanya Sisilia.” Ayah angkat saya mulai membuka pembicaraan. “Apakah dia tidak mengenyam pendidikan. Seperti, kuliah, begitu?” Saya tahu ini bukan pertanyaan yang pantas, namun karena alasan apa, saat ini saya sedang kehabisan ide untuk berbicara. “Tidak nak,” sambung ibu dengan raut wajah memerah. Dan kami terdiam. Terdengar suara ribut-ribut dari arah dapur. Gelas itu pecah berkeping setelah membentur lantai. Dan saya tahu jika Sisilia tidak ingin masa lalunya kembali diungkit. Apalagi diceritakan kepada orang asing seperti saya. Keesokan harinya, menjelang senja, entah mendapat mandat dari siapa, Sisilia mengajak saya berjalan mengitari kebun kopi milik keluarganya. Meski belum sempat meminta izin kepada ayah dan ibu, saya turuti saya. Apalagi kesempatan berjalan berdua dengan gadis ini sangat saya idamidamkan. Begitu tiba, wangi kembang tanaman kopi mendadak mengerubungi hidung saya. Tanaman itu tampak begitu terawat. Di bawah batangnya yang kokoh, terdapat gumpalan tanah yang baru saja digembur. Karena ditanam dengan jarak yang cukup rapat, berada di bawah naungan rimbun daun kopi membuat keadaan tampak agak gelap. Seperti ada masa lalu yang tertinggal pada ranting-rantingnya.

Meminta saya sekadar untuk mengelus pinggang batangnya yang letih menampung rindu. Dan saya yakin bahwa selama ini orang belum cukup peduli pada kecamuk rindu akar-akar tanaman itu ketika mereka dengan santai menyeruput secangkir kopi menjelang petang. Rindu pada siapa? Mungkin air. Mungkin rahasia. Saya benarbenar tidak tahu. “Perkebunan ini merupakan hasil kerja keras dari Rustam.” gadis itu bergumam pelan sambil melamunkan sesuatu. “Siapakah dia, Rustam itu?” tanya saya penasaran. “Calon suami saya. Ia meninggal di tempat ini dengan cara menggantung tubuhnya...” Sisilia seperti tak kuasa melanjutkan kalimatnya. Ranting kopi yang kerdil di ujung sana bagai tersangkut dalam tenggorokannya yang uzur. “Maaf. Bukan maksud saya untuk menguarkan masa lalu keluargamu.” Jujur, saya merasa sangat bersalah. Dan sangat kaget. Namun seperti membaca pikiran saya, gadis itu melanjutkan, “Tak apalah. Namanya juga manusia. Ia hanya mampu bertahan hidup karena memiliki masa lalu.” Lanjutnya, “O ya. Rustam bunuh diri di tempat ini. Begitulah. Ia menggantung tubuhnya dengan seutas tali pada dahan salah satu pohon kopi. Alasannya sederhana saja: ia tak mau perke-

bunan ini dihibahkan kepada pemerintah kabupaten.” Sampai pada titik ini, barulah saya sadar. Pernah, sebulan yang lalu, saya membaca sebuah artikel pada Jurnal Ledalero-MaumereFlores-NTT. Tulisan itu mengupas persoalan pembabatan perkebunan kopi oleh pemerintah kabupaten dengan dalil konservasi. Bukankah hal ini merupakan pernyataan yang kontradiktif? Dalam hati, saya tak sanggup membayangkan betapa berkecamuknya perasaan Sisilia. Peristiwa kematian yang menimpa keluarganya terlampau pahit untuk disebut sebagai cobaan. “Kenapa kamu terdiam?” tanya Sisilia sambil menepuk bahu saya. “Di sini udaranya segar.” Ujar saya mengalihkan topik pembicaraan. “Yah. Mungkin karena itulah, berjam-jam lamanya saya dan Rustam biasa menghabiskan waktu di sini.” “O ya?” Wajah saya kembali memerah. “Rustam itu memang agak aneh. Katanya, di tempat ini kenangan seperti dibangkitkan dan masa depan dimungkinkan.” Mendengar kalimat ini, saya menjadi bingung dan tampak begitu bodoh. “Kau lihat pohon itu?” ujar Sisilia dengan nada yang tak sempat menjadi kalimat tanya. Jari telunjuknya mengarah ke sebuah

pohon di ujung kebun. “Pohon itu ditanam ketika dilangsungkannya acara pertunangan kami,” imbuhnya lirih. “Sekali lagi saya mohon maaf karena kembali mengungkit masa lalumu.” Saya berujar demikian karena sudah tidak tahu harus mengatakan apa. “Kesedihan saya pecah karena engkau tampak mirip dengannya. Terlebih saat hari pertama engkau tiba di rumah.” Kali ini Sisilia berbicara sambil menatap saya dalam. Dan sekali lagi, saya tampak begitu bodoh. “Ayo, kita jalan-jalan.” Sebelum sempat menjawab ajakannya, Sisilia mengapit lengannya persis di bahu saya. Walaupun hari hampir malam namun tidak saya pedulikan. Kami berjalan menyusuri satu per satu pohon kopi. Menjamah ranting-rantingnya yang mulai basah. Dahan pohon itu seakan bergoyang menyambut kedatangan kami sebagai sepasang mungkin. Sesampainya di pinggir kebun, dekat hutan, kegelapan mengelilingi tubuh saya. Mendekap mata saya. Dan semuanya menjadi pekat. Hitam. Dari kejauhan, terdengar ribut suara orang memanggil nama saya. Beberapa menit kemudian, sebelum semuanya seperti lapang, seseorang berteriak tepat di samping saya. “Sam ada di sini. Sudah kutemukan. Sam ada di sini. Sudah

kutemukan.”

*** Kegiatan perkuliahan hari ini begitu membosankan. Masa praktek selama sebulan yang lalu telah menyedot hampir seluruh konsentrasi hidup saya. Di hadapan saya, rimbun daun kopi terhampar memadati lembar-lembar diktat kuliah. Akar-akarnya yang kekar tertanam di setiap halamannya. Sedangkan pada sisi kiri dan kanan, rantingnya menjulur lapang. Diseretnya keluar seperempat kumpulan huruf-huruf. Dan sebelum wangi kembang kopi kembali menusuk-nusuk hidung seperti waktu itu, cepat-cepat saya jauhkan diktat sialan itu. Beberapa mahasiswa melemparkan pandangan aneh. “Kamu baik-baik saja, Sam?” Tanya salah seorang sahabat di samping saya. Tatapannya menyiratkan rasa cemas yang luar biasa. “Iya. Tidak apa-apa.” Seperti ada yang tidak beres dengan pikiran saya sendiri. Saya lalu memutuskan untuk kembali ke rumah sebelum kegiatan perkuliahan selesai. Dengan langkah gontai, saya berjalan ke luar ruangan. Pandangan seisi kelas mengiringi kepergian saya yang mendadak itu. Saya percaya, mereka sedang mencemaskan sesuatu walaupun saya sendiri tidak tahu persis apa itu. Ketika sampai, tidak ada siapa-

siapa di rumah. Mungkin Ayah dan Ibu masih di kantor dan sebentar lagi akan pulang. Dan dengan tergesa saya berjalan menuju dapur. Setelah menyiapkan secangkir kopi, saya putuskan untuk beristirahat sejenak di teras rumah. Sialnya, belum sempat menyeruput secangkir kopi, seorang wanita berlari kecil ke arah saya. Di tangannya, tergenggam sebuah amplop kuning gading. Dari jarak dekat, barulah saya tahu bahwa wanita yang mirip gadis itu adalah Ibu saya sendiri. “Ada surat untukmu, Sam” ujar Ibu begitu tiba di hadapan saya. Perlahan tanpa dikomando, lengan saya seperti terangkat dan menyambut surat tersebut. “Mungkin Ibu salah alamat.” Ujar saya setelah menatap amplop surat itu secara saksama. Jelas, tidak ada alamat yang mendetail tentang siapa pengirimnya. Hanya saja, di sudut kanan atas tertulis, untuk anakku Sam. “Kata pegawai kantor Ibu, surat ini direkomendasikan oleh penulisnya sendiri. Bahkan penulis itu sendiri menjelaskan kepadanya perihal kepada siapa surat ini ditujukan,” timpal Ibu menirukan gaya pegawainya yang dari aksentuasi bicaranya sangat kental dengan dialek Manggarai. Tanpa berpikir panjang, surat itu saya buka. Lamat-lamat mata saya mengeja deretan kalimat yang tertera di atasnya. (TS Lan) “Sisilia telah meninggal dunia dua tahun yang lalu. Hari ini, ulang tahun kematiannya, Sam. Jika waktu mengijinkanmu, mampirlah sejenak di rumah kami sekadar melawati makamnya. Maafkanlah kami karena merahasiakannya kepadamu selama ini. Salam, Ayah dan Ibu.” Mendadak kepala saya menjadi pening. Entah apa yang sedang melintas dalam kepala, saya sendiri tidak kuasa membahasakannya. “Kamu sehat-sehat saja kan?” tanya Ibu dengan nada khawatir. “Iya, Bu. Saya tidak apa-apa.” “Sejak kapan kamu suka minum kopi?” kembali Ibu bertanya dengan nada curiga. “Entahlah, Bu.” Ketika cerita ini ditulis, saya sedang berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa sosok yang mengusik pikiran saya selama ini sesungguhnya adalah Sisilia. Bukan roh, apalagi arwahnya. Jika tidak, betapa kejamnya gadis yang dengan seenaknya berkeliaran dalam kepala saya itu. Atau jika pembaca tahu, kira-kira bagaimana caranya menghidupi kenangan-kenangan, tolong kabarkan kepada saya pula cara untuk mewafatkannya. Rafael-Nita, 2014

Yohanes W. Hayon bergiat pada kelompok Teater Aletheia Ledalero-Maumere, NTT.

PUISI Rina Yulianti Pabrik Beras

Rumah

Laba-Laba Kantung Mata

Pusara

hujan turun lebat nyonya berdiri menjulang bertolak pinggang seperti cangkir atau teko meminta dituang

ibu membelakangi televisi punggungnya memutar video muram tanpa latar adik yang melukis mimpi dengan liur tidur serupa tanda baca aku menghitung jalan panjang ke kamar sebelah dimana kakak mengeja nama keluarga

laba-laba yang kau pelihara di kantung matamu tentu bosan menyaksikan permainan domino yang selalu enggan membuatmu menang

(Sumbawa, 2015)

tak ada mesin waktu yang ditanamkan sebagai peringatan matamu dapat meledak hari ini, esok,

ada pusara pada dadanya yang lapang tenang torehan belati pernah membuatnya mati berkali-kali di perjalanan menuju makam ia temukan tubuhnya yang lain tengah menanamkan pusara pada dadanya sendiri tubuhnya saling menangisi

para buruh lewat mengucap tabik dada mereka berderap sudah tahu kesalahan apa dibuat : terpal-terpal bolong angsa-angsa milik nyonya komat-kamit dan para buruh mendengarnya sebagai doa sebab siapa tak kenal nyonya buruh terakhir tiba nyonya menurunkan tangan sebelum tabik diselesaikan (Karang Irian, 2015)

jika ia mulai bosan ia dapat berbiak banyak dan kantung matamu dapat meledak

(Sumbawa, 2015)

atau jika tidak ia mungkin telah pindah ke dadamu : keliru akan jantung dan detik waktu (Sumbawa, 2015)

Rina Yulianti lahir di Sumbawa, 3 Juli 1991. Menyelesaikan pendidikan formal pada jurusan Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram.


SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

PENDIDIKAN

Halaman 10

Tekan Pernikahan Dini

Siapkan Siswa dengan Baik MESKI Ujian Nasional (UN) tidak menjadi faktor penentu siswa SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) tidak menjadi alasan bagi sekolah tidak menyelenggarakan pendidikan dengan baik di sekolah masing-masing. Mendekati akhir tahun ajaran, semua sekolah harus mempersiapkan siswa tingkat akhir agar mampu menguasai pelajaran di tingkat SD/MI. (Suara NTB/dok) Sekretaris pada Dinas H. Isin Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram H. Isin, menegaskan, kebijakan evaluasi akhir dari siswa SD, MI dan Sekolah Dasar Luar Biasa akan dilimpahkan otoritasnya pada pihak pengelola sekolah sendiri. Termasuk kaitannya dengan standar kelulusan ujian siswa yang tidak ada lagi penerapan ujian nasional. ‘’Penghapusan UN di jenjang SD/MI ini sejalan dengan penerapan kurikulum 2013 yang akan dan telah diimplementasikan. Sedangkan pertimbangan penghapusan UN SD/MI terkait dengan kerangka dasar wajib belajar (Wajar) 9 tahun. Sekolah Dasar juga masih kerangka wajar 9 tahun,” terangnya pada Suara NTB, Kamis (26/3). Sementara konsep materi ujian sekolah, lanjutnya, 25 persen dari pemerintah pusat dan 75% dari sekolah setelah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota. “Kalau US-nya rendah, dia tak bisa masuk ke sekolah favorit yang dituju, karena sudah jadi komitmen atas dihilangkannya ujian nasional,” ungkapnya. Pemerintah pusat, lanjutnya, akan menitip 25 persen soal pada masing-masing tiga mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan Sains. Tujuannya untuk pemetaan kompetensi akhir secara nasional. Hasil akhir pemetaan itu nantinya digunakan oleh kementerian untuk melakukan pembinaan, khususnya pada sekolah memiliki kompetensi rendah pada bidang tertentu. “Misalnya, rata-rata satu sekolah memiliki nilai Bahasa Indonesia 7, tapi kemampuan membaca essai rendah. Nanti kita cari sebabnya, apakah karena gurunya kurang menguasai atau karena bahan bacaan mereka kurang. Tapi, kalau ternyata gurunya kurang menguasai, nanti kita adakan pembinaan baik di tingkat sekolah, provinsi atau nasional,” terangnya. (rai)

’’English Club’’ Penggerak Majunya Kualitas ’’Speaking’’ Siswa Giri Menang (Suara NTB) Kelompok belajar Bahasa Inggris yang diberi nama UKS English Club SMKN 1 Batulayar diharapkan menjadi wadah alternatif meningkatkan kelancaran berbicara Bahasa Inggris bagi siswa. Sebagai sekolah yang menjembatani siswa ke dunia kerja yang kompetitif di dunia pariwisata, kelancaran berbahasa menjadi yang utama, salah satunya penguasaan Bahasa Inggris. Pembina English Club SMKN 1 Batulayar Khaerul Rizal Nasir, kepada Suara NTB mengatakan, keberadaan keompok belajar di luar jam pelajaran diharapkan menjadi peran utama dalam kelancaran berbicara Bahasa Inggris siswa. Tujuannya, menjanjikan siswanya siap pakai di dunia kerja bidang pariwisata, apalagi kelancaran dan kecakapan speaking menjadi fokus utama. “Jadi siswa harus berkomunikasi dengan guru dimana pun berada harus menggunakan Bahasa Inggris. Jika perlu, sekolah ini harus mampu memunculkan aura lingkungan yang bernuansa Inggris,” katanya pada Jumat (27/3). Karena itu, Rizal menekankan siswanya harus mampu menguasai Bahasa Inggris. Di samping itu, untuk lebih terarah pembelajaran kelompok belajar Bahasa Inggris ini, terlebih dahulu pihak sekolah membaca potensi pariwisata di Pulau Lombok khususnya. Sebab dengan memetakan potensi yang demikian, akan mempermudah sekolah mengarahkan siswa dalam menguasai Bahasa Inggris. Bahkan lokasi keberadaan sekolahnya di Batulayar merupakan salah satu motif terbesar mendorong minat belajar siswa. “Dan Batu Layar ini bagian dari kawasan wisata, hanya saja belum ada pengelolaan maksimal,” terangnya. Diakuinya, dengan kondisi wilayah Batulayar saat ini mulai ada perubahan pembangunan. Dari segi perhotelan pun cukup banyak, karena yang paling utama, yakni pola pikir dan kesadaran siswa terhadap potensi wisata di wilayah Lombok. Menurutnya, sumber daya manusia dalam bidang pariwisata masih minim. “Lulusan-lulusan SMK menjadi tonggak utama untuk mendobrak kebuntuan dalam pengelolaan bidang pariwisata Pulau Lombok,” ujarnya. Karena itu, langkah yang paling efektif untuk meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris melalui kelompok belajar itu. Sebab ini akan sangat membantu dan sangat besar dampak positifnya terhadap peningkatan potensi siswa. Selain fokus penguasaan Bahasa Inggris, agar lebih seimbang antara Bahasa Inggris dan ilmu pariwisata, pihaknya bekerja sama dengan berbagai hotel. Bahkan membangun jaringan di luar negeri dalam bidang perhotelan. (rai)

Pemerintah Mesti Wajibkan Pendidikan Dasar 12 Tahun

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mengeluarkan surat edaran untuk menekan tingginya angka pernikahan dinia di daerah ini. Di mana Gubernur NTB telah mengeluarkan Surat Edaran No. 150/1138/Kum tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Selain itu, pendidikan dasar 12 tahun bagi anak usia sekolah harus dilakukan dengan harapan pernikahan dini bisa semakin ditekan. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) NTB, Dra. T. Wismaningsih R, mengungkapkan, sebagian besar kasus perkawinan di bawah umur terjadi di daerah pedesaan yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi dan pendidikan rendah. Terkait program pendewasaan usia perkawinan ini, dirinya meminta agar semua pihak merangkul remaja dan mendeklarasikan Forum Re-

maja NTB sebagai perpanjangan tangan BP3AKB. ‘’Tugasnya melakukan pendekatan khususnya kepada generasi muda/remaja terkait upaya pendewasaan usia perkawinan,’’ ujarnya pada acara Lokakarya Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) di Mataram belum lama ini. Ia berharap, batas usia perkawinan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974, bisa direkomendasikan untuk direvisi menjadi minimal 21

tahun bagi laki-laki dan perempuan, sesuai hasil rekomendasi yang diusulkan NTB ke pusat. Selain itu, ia juga mengharapkan adanya regulasi atau peraturan daerah yang bisa mendorong implementasi dari upaya pendewasaan usia perkawinan, seperti mewajibkan pendidikan dasar 12 tahun dan larangan bagi remaja untuk menikah pada usia sekolah. (nas)

T. Wismaningsih R

Hadapi UN, Sekolah Harus Persiapkan Diri Sumbawa Besar (Suara NTB) Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumbawa, Sudirman S.Pd, mengimbau kepada semua sekolah untuk mempersiapkan siswanya menghadapi Ujian Nasional (UN) yang sebentar lagi digelar. “Kepada sekolah agar terus menyiapkan diri secara baik. Begitu pula kepada siswa un-

tuk lebih giat belajar. Sambil terus menjaga fisik dan kesehatan. Agar saat UN nantinya bisa maksimal,”katanya Kepada Suara NTB, Jumat (27/3). Menurutnya, intensitas belajar di sekolah mesti ditingkatkan. Program seperti try out dan pengayaan harus tetap dilanjutkan. Kepada pihak orang tua, Sudirman juga berharap bisa

memantau anak-anaknya. Terutama saat berada di rumah dan lingkungan. Sebab jam sekolah juga terbatas. ‘’Pembinaan di rumah tetap harus dilakukan. Agar target kelulusan siswa bisa tercapai. Kita berharap hasil UN tahun ini maksimal dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,”tandasnya. (arn)

(Suara NTB/ind)

BERSAMA - Kepala SMPN 1 Sumbawa Besar Sri Irianti bersama ketiga siswanya yang lolos OSN ke tingkat Provinsi.

Hadapi OSN Tingkat Provinsi

(Suara NTB/dok)

Siswa di Lotim Keluhkan Pemadaman Listrik Selong (Suara NTB) – Masyarakat Lombok Timur (Lotim) beberapa waktu terakhir ini mengeluhkan listrik PLN yang sering padam, tak terkecuali para pelajar. Adanya pemadaman listrik, waktu dan konsentrasi belajar siswa sangat terganggu, terlebih beberapa hari akan dilaksanakan ujian nasional (UN) yang menuntut siswa harus lebih fokus dan giat lagi belajar. Salah satu siswa di SMAN 1 Sukamulia Baiq Intan Cahaya, mengaku, kondisi lampu yang sering padam merupakan tantangan tersendiri baginya. Siswa yang hobi membaca itu mengatakan, selama pemadaman listrik, aktivitas belajar pada malam hari tetap dilakukan dengan alat penerang seadanya seperti lilin dan lampu lainnya yang berbahan bakar minyak tanah. ‘’Namun, penggunaan lampu itu kurang efektif dan maksimal untuk lebih mengkonsentrasikan diri dalam belajar,’’ tuturnya pada Suara NTB, Jumat (27/3). Selain itu, ia juga mengaku sering tidak pergi mengaji, jika kondisi listrik padam. Lokasi rumah yang berjarak 500 meter

dengan tempat ia menuntut ilmu pada malam hari sering membuat orang tuanya khawatir jika pergi mengaji. Intan berharap kepada pemerintah, khususnya PLN lebih bijak dalam mengatasi pemadaman listrik yang saat ini tidak hanya dikeluhkan oleh siswa. Karena, pemadaman listrik merupakan permasalahan yang sangat serius yang bisa mengakibatkan terjadinya halhal yang tidak diinginkan. “Semoga saja pemerintah lebih bijak mengatasi masalah listrik yang sering padam ini supaya kita belajarnya juga lebih optimal,” harapnya. Hal senada juga dikeluhkan orang tua siswa, Muhimmah. Terjadinya pemadaman listrik PLN yang tak menentu membuat anak perempuan yang sedang belajar, khususnya yang akan menghadapi UN sering terganggu waktu dan konsentrasi belajarnya. Padahal, pelaksanaan UN tahun tinggal sebentar. Pihaknya berharap PLN memperbaiki jaringan listrik dan mempertimbangkan waktu pemadaman, sehingga waktu belajar siswa tidak terganggu. (yon)

SMPN 1 Sumbawa Besar Loloskan Tiga Siswa SMKN 3 Mataram Siap

Sumbawa Besar (Suara NTB) Tiga siswa SMPN 1 Sumbawa Besar lolos Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke tingkat NTB. Dari hasil pengumuman masing-masing mata pelajaran IPA atas nama Kholisatun Nafila A, Nofiana Ayu Risqiana Sari bidang IPS dan Irsan Triadi mata pelajaran Matematika. Ketiga siswa ini berhasil masuk dalam sepuluh besar nilai tertinggi dari masing-masing mata pelajaran yang diolimpiadekan. Dari tiga siswa yang diikutsertakan, ketiga-tiganya lolos dalam seleksi. Nofiana Ayu Rizqiana Sari, salah satu siswi mengaku, sebelum mampu menembus OSN, dirinya senang membaca dan mendengar musik. Dara kelahiran Sumbawa Besar 12 November 2000 merasa senang dan bangga setelah mengetahui dirinya lolos ke provinsi. Menurutnya dari prestasi yang didapatkan tidak boleh berpuas diri, dan tidak sombong, karena harus banyak menghadapi persaingan. Untuk itu, dirinya sejak dari sekarang terus mempersiapkan diri dengan membaca dan membuka internet dalam mencari referensi. Hal senada disampaikan Kholisatun Nafila A. Dirinya tidak heran bisa lolos seleksi, karena sejak awal sudah meraih prestasi membanggakan di sekolah. Tidak hanya itu, untuk mengulang kembali kesuksesan yang pernah dilalui, Kholista – panggilan akrabnya tetap mengasah kemampuannya dan menjadikan prestasi sebelumnya sebagai cermin untuk sukses kembali dalam OSN Tingkat Provinsi nanti. Sementara Irsan Triadi. Irsan sapaan akrabnya lebih gemar bermain game, bahkan dalam belajar pun tidak setiap saat dilakukan. Metode belajarnya pun tidak terlalu ditekankan

untuk selalu membaca. Menurutnya, belajar dilakukan pada saat akan melaksanakan ulangan dan saat tertentu saja. Meski demikian, dia selalu menncermati setiap yang dipelajari, sehingga tidak heran menjadi perwakilan Sumbawa di tingkat provinsi. Selain itu dia juga termasuk siswa yang berprestasi. Sebelumnya saat mengenyam bangku sekolah dasar, Irsan pernah mengikuti OSN tingkat nasional. Adanya tiga siswa yang lolos OSN membuat Kepala SMPN 1 Sumbawa Besar, Sri Irianti, S.Pd, M.Pd, bangga. Menurutnya, hasil tersebut tidak datang dengan sendirinya. Sebelumnya ketiga siswa tersebut sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Bahkan dalam menentukan perwakilan dalam OSN tingkat kabupaten siswa diseleksi terlebih dahulu. Dan rata-rata dari kemampuan ketiga siswa dirasakan cukup mampu. Pasalnya ketiga siswa ini juga berprestasi di kelasnya. “Ketiga anak ini awalnya sudah dipersiapkan, diseleksi sebelumnya, tidak asal mengambil saja. Memang rata-rata kemampuan ketiga perwakilan ini, dirasakan sudah mampu. Semua itu juga atas bimbingan, perencanaan, kegiataan yang diberikan guru,” klaimnya. Bisa mewakili ke tingkat provinsi, ujarnya, diharapkan hasilnya maksimal dan bisa mengikuti jejak siswa sebelumnya dua tahun berturut-turut mewakili ke NTB tingkat nasional pada mata pelajaran IPS dan Matematika. Sedangkan pada tahun 2014 mewakili nasional untuk mata pelajaran Fisika. Sehingga OSN tahun ini diharapkan bisa ketigatiganya dari mata pelajaran tersebut bisa mewakili ke tingkat nasional (ind)

Antisipasi Ajaran Radikal Masuk Madrasah Mataram (Suara NTB) Adanya isu radikalisme yang berkembang sekarang mesti diantisipasi semua pihak. Apalagi aliran radikal seperti ISIS tidak boleh hidup dan berkembang di Indonesia, khususnya di NTB. Untuk itu, sejak awal pemerintah bersama tokoh agama harus mengantisipasi kemungkinan masuknya ajaran ini dengan memberikan pemahaman pada siswa atau santri di sekolah atau pondok pesantren. Namun, bagi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Intishor Tanjung Karang, tidak terlalu khawatir terhadap penyebaran ajaran radikal yang banyak diberitakan di media. Namun tidak menutup kemungkinan tetap ada antisipasi masuknya ajaran ini termasuk lewat distribusi buku bantuan sosial. “Memang ada beberapa siswa yang bertanya terkait ISIS itu, tapi yang jelas

penekanan kami ajaran itu tidak benar, yang terpenting kami fokus membina kekuatan iman dan takwa siswa di sini,” kata Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ponpes Al-Intishor Ratnawati, SPdi, pada Suara NTB, Jumat (27/3). Diakuinya, pihaknya belum terlalu memahami substansi dari gerakan ISIS ini. Saat ini, dirinya baru mengetahui secara sekilas dari media massa, jika ajaran ini keluar dari aturan agama Islam. Ajaran ISIS, ujarnya, memaksa pihak lain dan membawa nama Islam untuk membangun negara khilafah, sehingga dianggap tidak sesuai dengan ajaran yang diajarkan pada siswanya. Pasalnya ajaran ini melakukan operasi penyebaran ajaran dengan cara memaksa. Sebagai bentuk antisipasi pihak sekolah, iman dan taqwa tidak dibiarkan longgar

pada keyakinan siswa. Jika hal demikian sudah kokoh secara otomatis yang lain pun akan terpenuhi. Selain itu, di sisi administrasi pihaknya akan tetap memperketat pengkajian buku-buku yang masuk. Bukan berarti pihaknya menolak. Ditanyai tentang menolak atau tidak, apapun bentuk sumbangan yang sifatnya sosial, pihaknya akan tetap menerima dengan melakukan pengkajian konteks buku-buku yang disumbangkan. Hingga saat ini, pihaknya belum menemukan kejanggalan yang ditemukan oleh madrasah. Untuk sementara ini, status madrasah dari sentuhan ajaran ISIS tersebut tak tersentuh sedikitpun dan jauh dari goyahnya keyakinan siswa. Namun, pihaknya akan tetap gencarkan pemahaman dan doktrin ponpes yang sesuai dengan ajaran Islam. (rai)

Gelar UN ’’Online’’

Mataram (Suara NTB) Sebagai sekolah yang ditunjuk menyelenggarakan ujian nasional (UN) berbasis komputer, SMKN 3 Mataram siap melaksanakan UN secara online. SMKN 3 Mataram yang mewakili Pulau Lombok bersama SMKN 1 Kota Bima di Pulau Sumbawa akan menggelar UN secara online. Kepala SMKN 3 Mataram Umar, S, Sos, MM, menegaskan komitmen pihaknya menyelenggarakan UN online, baik kesiapan mental maupun kesiapan fasilitas. Umar mengaku, fasilitas penunjang dinilainya sudah memadai. Di mana, jumlah komputer yang ada saat ini sebanyak 125 unit dengan jumlah peserta yang mengikuti UN sebanyak 527 orang. Dalam hal ini, sekolah harus menyiapkan fasilitas penunjang UN online sepertiga dari jumlah siswa. “Sehingga komputernya akan kami tambah sebanyak 75 unit jadi paling tidak 200 unit komputer harus on pada ujian berlangsung,” ungkapnya pada Suara NTB, Jumat (27/3). Meski sudah ditunjuk dengan penetapan surat secara resmi dari pemerintah pusat, sejauh ini belum ada kejelasan terkait SK pelaksanaan. Sebab menurut Umar, sejauh ini sebagai sekolah yang akan menye-

lenggaran UN berbasis komputer belum masuk SK dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) untuk peserta UN. Sementara sekolah yang di-SKkan pada 20 Maret baru 585 sekolah di seluruh Indonesia. Umar memperkirakan ada penambahan 45 sekolah yang belum di-SK-kan, sehingga pihaknya tetap berkoordinasi dengan Puspendik terkait kejelasannya. “Dan kalau tidak di-SK-kan, maka akan kami konsepkan ulang pelaksanaan secara manual,” jelasnya. Terkait antisipasi munculnya kendala yang tak terduga pada pelaksanaan UN berbasis komputer berlangsung, faktor aliran listrik pun menjadi fokus utama dalam penyiapannya. Diakuinya, kondisi aliran listrik di Mataram yang akhirakhir ini menjadi perbincangan masyarakat, pihaknya akan bekersama dengan PLN. Belajar dari pengalaman dari ujian kompetensi beberapa minggu yang lalu, jika selama ujian berbasis komputer tersebut berlangsung aliran listrik bukan jadi alasan. “Makanya akan kami bersurat kepada pihak PLN untuk mengajukan kerja sama bahwa ada ujian online, jadi harus dipermaklumkan listrik tidak boleh hidup mati dan mati hidup,” cetusnya. Melihat upaya pihaknya menyiapkan fasilitas dan kesiapan mental siswa terkait UN online, pihaknya mengusahakan SK dari Puspendik segera keluar. Jika tidak, terpaksa harus meminta petunjuk lagi dari penyelenggara UN dalam hal ini Dinas Dikpora NTB. “Karena jika tidak di-SK-kan, kami juga tidak bisa memaksakan. Akan tetapi karena sudah ditunjuk dan kami sudah menyatakan siap, ya harus segera mungkin melengkapi fasilitas komputernya,” tutupnya. (rai)

Umar (Suara NTB/dok)


Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

Zainul Aidi Belum Bersikap Mataram (Suara NTB) Direktur PT. Gerbang NTB Emas (GNE), Zainul Aidi mengatakan belum mau menanggapi terkait permintaan mantan Ketua Umum KONI NTB, H. MNS. Kasdiono yang menginginkan dirinya maju sebagai Ketua Umum Asprov PSSI NTB. Hal ini dikarenakan belum adanya langkah-langkah kongkrit yang dilakukan Asprov PSSI NTB terkait penahanan Ketua Umum Asprov PSSI NTB, Dr. H. Zaini Arony oleh KPK (Suara NTB/fan) belum lama ini. Zainul Aidi “Saya sangat mengapresiasi apa yang disampaikan tokoh olahraga NTB, H. MNS. Kasdiono memberikan harapan kepada saya untuk memimpin Asprov PSSI NTB. Tapi saya tidak mau menanggapi soal siap atau tidak siapnya saya untuk menjadi ketua Asprov PSSI NTB karena sejauh ini belum ada langkah-langkah kongkrit yang dilakukan oleh PSSI NTB terkait lowongnya posisi pimpinan ketua,” ucapnya saat ditemui Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (27/3) kemarin. Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kasdiono meninginkan Zainul Aidi untuk dicalonkan sebagai Ketua Umum PSSI NTB lantaran Kasdiono didesak beberapa pengurus asosiasi PSSI Kabupaten/kota di NTB untuk memimpin Asprov PSSI NTB sepeninggal Zaini Arony. Informasinya, penahanan Zaini Aroni oleh KPK belum lama ini membuat sejumlah pengurus asprov PSSI Kabupaten/kota di NTB mendesak pengurus asprov PSSI NTB untuk segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) dengan agenda pemilihan ketua umum Asprov PSSI NTB yang baru. Sayangnya, desakan yang sampaikan beberapa pengurus di media massa baru-baru ini justru dipertanyakan oleh Asprov PSSI NTB sebab desakan untuk KLB PSSI NTB itu belum disampaikan secara resmi oleh asosiasi PSSI kabupaten/kota ke asprov PSSI NTB. Sekum Asprov PSSI NTB, Muhazam yang dimintai tanggapannya soal wacana KLB yang digaungkan oleh beberapa Asosiasi PSSI kabupaten/kota belum lama ini mengaku pihaknya belum bisa bersikap karena sejumlah asosiasi PSSI kabupaten/kota belum bersurat secara resmi ke pihaknya terkait rencana KLB Asprov PSSI NTB itu. “Kalau mereka (asosiasi PSSI kabupaten/kota) minta kongres luar biasa mana suratnya. Jangan hanya bicara di koran,” tegasnya. (fan)

Rohani akan Dipromosikan Masuk di Pelatda Mataram (Suara NTB) Panitia Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Sentralisasi KONI NTB mengatakan akan memberikan kesempatan kepada atlet yang berhasil lolos dari Pra-PON tahun 2015 untuk mengikuti Pelatda Sentralisasi persiapan PON Jabar 2016. Sebaliknya, bagi atlet pelatda sentraliasi yang gagal meiningkatkan prestasi di PraPON akan di degradasi dari pelatda sentraliasi. Pernyataan ini disampaikan oleh Koordinator Panitia Pelatda Sentralisasi KONI NTB, Wibowo Budi Santoso saat ditemui Suara NTB di GOR 17 Desember Turide Mataram, Jumat (27/3) kemarin. “Bagi atlet non pelatda yang berhasil lolos limit PON dengan catatan waktu yang bagus tentu akan kita promosikan mengikuti pelatda sentralisasi persiapan PON 2016, sebaliknya bagi atlet yang gagal meningkatkan prestasi akan kita degradasi,” ucap Dosen F-POK IKIP Mataram. Wibowo Budi Santo yang biasa disapa Bowo itu mengatakan pihaknya sudah mengantongi salah satu nama atlet non pelatda untuk mengikuti Pelatda Sentralisasi. Atlet tersebut adalah Rohani, salah satu dari tujuh atlet atletik yang berhasil meraih medali emas dan lolos limit PON di nomor 100 meter gawang putri di Kejurnas PraPON Atletik di Surabaya belum lama ini. Atlet asal Kabupaten Bima itu kata Bowo akan masuk pelatda sentralisasi persiapan PON di awal tahun 2016 mendatang. Sebab kegiatan pelatda sentralisasi persiapan PON untuk atlet yang baru meraih prestasi puncak akan di Pelatda mulai awal tahun 2016. Sebaliknya untuk atlet pelatda yang gagal meningkatkan prestasi di Pra-PON akan di degradasi dari pelatda sentralisasi KONI NTB. (fan)

Falcao Belum Habis Buenos Aires Di tengah badai kritik dan cobaan yang menimpanya di Manchester United, Kapten Kolombia Radamel Falcao membuktikan ia belum habis saat membela negaranya. Ia tampil beringas dengan melesatkan dua gol plus satu assist saat Kolomboa mengalahkan Bahrain di laga pemanasan Copa Amerika, Kamis kemarin. Falcao memberikan umpan bagi gol pembuka Carlos Bacca pada menit ke-14. Seolah belum puas, ia kemudian mencetak dua gol dalam rentang waktu lima menit. Gol pertama dibuat melalui sepakan voli, ketika Kolombia bermain dengan santai di Stadion Nasional Bahrain di Riffa, lapor Reuters. Falcao, yang kesulitan mendapat tempat di tim inti Manchester United, memaksimalkan peluangnya untuk memimpin serangan timnasnya dan merespon dengan golgol pada menit ke-32 dan 36 yang membuatnya kini total telah menyarangkan 23 gol dari 55 pertandingan internasional. Sang penyerang, yang absen pada Piala Dunia di Brazil tahun lalu setelah operasi ligamen lutut dan terakhir kali mencetak gol untuk timnas

pada pertandingan persahabatan melawan El Salvador pada Oktober, hanya terpaut satu gol dari rekor gol Arnolod Iguaran untuk Kolombia, yakni 24 gol. Adrian Ramos dan dua pemain debutan Johan Mojica dan Andres Renteria menambahi gol-gol berikutnya pada setengah jam terakhir bagi tim tamu, yang tidak diperkuat andalannya di Piala Dunia James Rodriguez, yang absen karena cedera kaki. Iran memimpin dua gol atas tim lapis kedua Chile pada menit ke-50, melalui gelandang-gelandang Javad Nekounam dan Vahid Amiri di kota Sankt Poelten, Austria. Sejumlah pergantian pemain pada babak kedua, ter-

(Suara NTB/ist)

EKSPRESI FALCAO – Ekspresi penyerang Kolombia, Radamel Falcao (kiri) usai mencetak gol keduanya di laga melawan Bahrain, Kamis kemarin. masuk dimasukkannya Alexis Sanchez, David Pizarro, dan Gary Medel, gagal menghindarkan Chile dari kekalahan. Chile, yang akan menjadi

tuan rumah Piala Amerika dari 11 Juni sampai 4 Juli, mengatakan mereka menyimpan energi untuk pertandingan Sabtu melawan Brazil di mar-

kas Arsenal, Stadion Emirates, di London, dan jauh dari permainan tempo tinggi yang begitu memukau di Piala Dunia. (ant/bali post)

Terry Semusim Lagi Bersama Chelsea London John Terry telah menandatangani perpanjangan kontrak berdurasi satu tahun dengan Chelsea, demikian diumumkan klub Liga Utama Inggris itu pada Kamis (26/3). Kontrak Terry saat ini akan habis pada akhir musim, namun pelatih Si Biru Jose Murinho telah menegaskan pada awal bulan ini bahwa tidak ada peluang untuk membiarkan kapten Chelsea tersebut hengkang dari Stamford Bridge, dan klub telah menunaikan janji tersebut, lapor AFP. Bek 34 tahun itu merupakan sosok kunci saat Chelsea membuka keunggulan enam angka di puncak klasemen Liga Utama Inggris, serta memenangi Piala Liga. Kontrak barunya, yang akan berlangsung sampai akhir musim 2015/2016, sesuai dengan kebijakan Chelsea yang hanya menawari kontrak berdurasi setahun kepada pemain-pemain berusia di atas 30 tahun, namun Terry berharap dapat bertahan untuk

(Suara NTB/ist)

SEMUSIM LAGI – Kapten Chelsea, John Terry berpose bersama trofi-trofi yang pernah diraihnya di Chelsea. Ia akan membela Chelsea semusim lagi setelah meneken kontrak baru bersama The Blues. beberapa musim lagi. “Itu merupakan tahuntahun yang hebat bagi saya. Penampilan saya bagus dan saya telah mendapatkan kontrak, maka saya gembira untuk dapat bertahan setahun lagi. Dan mudah-mudahan masih ada beberapa tahun lagi setelah ini,” ucapnya kepada Chelsea TV. Sejak debutnya pada 1998, Terry telah mencatatkan diri

sebagai legenda Chelsea, memainkan 661 pertandingan, dan mencetak 63 gol yang merupakan rekor gol untuk seorang bek di klubnya. Kemenangan di final Piala Liga atas Tottenham musim ini memastikan gelar utama ke-13nya bersama klub London barat itu. Mantan pemain internasional itu telah memenangi Liga Champions, Liga Eropa, tiga gelar Liga Utama Inggris, lima

Piala FA, dan tiga Piala Liga. Dan ia bertekad untuk merayakan kontrak barunya dengan memimpin klub untuk meraih gelar liga perdana sejak 2010. “Mudah-mudahan terdapat semakin banyak (trofi) lagi. Itu adalah bagian besar dari mengapa saya bertahan. Saya ingin memenangi trofi-trofi,” tuturnya. “Saya ingin bertahan di tim ini, tentu saja, dan bagi saya untuk mendapatkan 14 (trofi), 15, itulah target saya.” “Saat ini kami sangat dekat dengan hal itu. Kami masih perlu untuk melintasi garis. Ini akan berat.” “Untuk mendapatkan yang

satu itu di akhir musim akan fantastis. Kemudian kami dapat bersatu dan kembali melaju pada tahun depan.” Ketika ditanyai apakah ia dapat mendekati rekor Ron Harris yang tampil 795 untuk Chelsea, Terry menambahkan, “Saya tidak berpikir hal itu mungkin terwujud. Saat ini saya tidak yakin. Ini masih merupakan jalan yang panjang.” “Itu bergantung kepada saya, mudah-mudahan saya tetap bugar, tetap berada di tim, dan mudah-mudahan akan ada lebih banyak kontrak untuk membuat saya dapat mendekatinya.” (ant/bali post)

Dunga Perpanjang Tren Tak Terkalahkan Paris Penyelesaian akhir yang mempesona dari kapten Neymar mengantarkan Brasil berbalik menang 3-1 melawan Prancis dalam laga persahabatan di Paris, Jumat dini hari tadi. Brasil tidak terkalahkan sejak Carlos Dunga menangani lagi timnas. Bek Real Madrid Raphael Varane membuka gol lewat sundulan dalam laga yang berlangsung di Stade de France itu, namun disamakan Oscar pada akhir babak pertama. Penyerang Barcelona Neymar lalu datang mengontrol bola hasil umpan Willian untuk dia golkan dari jarak enam yard pada menit 57 guna membuat tim tamu berbalik unggul. Sundulan Luiz Gustavo memastikan kemenangan Brasil pada pertengahan babak kedua. Brasil kini memenangi tujuh laga persahabatan berturut-turut setelah ditangani Dunga menyusul kekalahan menyakitkan dari Jerman dan Belanda yang membuat kampanye mereka pada Piala Dunia di negerinya sendiri setahun silam berakhir dengan bencana. Bagi Dunga kemenangan ini terasa manis karena menjadi pembalasan saat pada Piala Dunia 1998 di Prancis, Brasil yang saat itu dikapteni Dunga kalah 0-3 pada laga final. Sebaliknya saat itu Didier Des-

champs yang kini pelatih timnas Prancis, menjadi kapten Les Bleus dalam kejayaan 17 tahun silam itu. “Kami dihukum karena kesalahan-kesalahan kami. Kendati Piala Dunia masih menjadi trauma untuk mereka, mereka masih punya para pemain yang amat sangat bagus dan mereka mampu mencapai semifinal,” kata Deschamps kepada televisi TF1 usai pertandingan. Laga persahabatan ini istimewa, bukan saja karena menghadapkan kembali Deschamps dan Dunga yang kini masing-masing melatih timnas, namun juga hadirnya para mantan pemain timnas Prancis yang memenangkan Piala Dunia 1998. Mereka adalah Marcel Desailly, Patrick Vieira, Thierry Henry dan Zinedine Zidane. Mereka disambut dan diperkenalkan ke stadion oleh Presiden Prancis Francois Hollande. Dalam laga ini, Prancis tanpa diperkuat penjaga gawang Hugo Lloris dan duo gelandang Yohan Cabaye dan Paul Pogba karena cedera. Prancis tak terkalahkan sejak kalah pada perempat final Piala Dunia tahun lalu melawan Jerman, dan tidak pernah kalah dalam laga persahabatan sejak kalah 0-3 dari Brasil pada Juni 2013, demikian AFP. (ant/bali post)

(Suara NTB/ist)

SAMAKAN KEDUDUKAN – Gelandang serang Brasil, Oscar mencetak gol yang menyamakan kedudukan sebelum Neymar dan Luis Luiz Gustavo memastikan kemenangan 3-1 Brasil atas Prancis.


SUARA NTB

Sabtu, 28 Maret 2015

Halaman 12

AS-SALAM

Arabian Restoran

Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

Menyediakan: Masakan Khas Timur Tengah: *Nasi Kabuli Kambing/Ayam *Nasi Kasbah/Tomat *Nasi Baryani *Nasi Mandy *Sate Kambing

*Gulai Kambing *Darcah *Malby *Roti Tamis/Darcah

JL. Saleh Sungkar No. 70A Ruko Ampenan (Jalur Senggigi)

Telp.622619, Hp.0818540790

OTOMOTIF

RUMAH MAKAN ARFATURINDO

TOUR & TRAVEL

Melayani :

TIKET PESAWAT, RENT CAR/100.000 Antar Jemput Bandara/50.000 Paket Tour

Hub : RAMDANI HP.085878805714 atau 087739518019

BTN GRIYA PERMATA Blok H No.2 Sekarbela Mataram Email : staywithus22@gmail.com

RADIO

OTOMOTIF

OTOMOTIF


SUARA NTB

Sabtu, 28 Maret 2015

RUPA - RUPA

Halaman 13

RUPA - RUPA

gin Belajar n i P ANIMASI ? SETIAP MINGGU PAGI - SORE DI TAMAN MAYURA

HUBUNGI :

081917002381

COUNTER PAINT ART GALLERY MINIMALIS LUNA MAYA EKAGITT

SALON

SALES

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

KOMPUTER

TRAVEL


OPINI

SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

Menanti Janji Operasional RSUP Dasan Cermen GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah meminta agar operasional Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB yang baru di Dasan Cermen, Kota Mataram tahun 2015. ‘’Bukan harapan lagi (bisa operasional) tahun 2015, Pak Gubernur memberikan penegasan, RSUP yang ada di Dasan Cermen sudah bisa operasional tahun ini,” kata Juru Bicara Pemprov NTB, Drs. Fathul Gani, M.Si ketika dikonfirmasi Minggu 11 Januari 2015 lalu. Untuk persiapan itu, sejak awal tahun 2015, manajemen RSUP NTB sudah mulai mensetting bagian-bagian yang sudah bisa dipindah ke RSUP Dasan Cermen. Untuk tahap pertama, katanya, pelayanan RSUP yang akan dipindahkan ke Dasan Cermen kemungkinan yang terkait dengan administrasi. Menyusul pelayanan lainnya sesuai dengan bangunan yang telah tersedia. Terkait kapan kepindahan operasional RSUP NTB ke Dasan Cermen dilakukan, menurut informasi akan dimulai pada Maret 2015. ‘’Perpindahan itu mulai Maret, secara bertahap kita akan pindahkan. Fasilitas-fasilitas yang sudah siap dan pelayanan akan kita pindahkan ke Dasan Cermen,” kata Asisten III Administrasi Umum dan Kesra Setda NTB, Drs. H. L. Syafi’i, MM dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Kamis 15 Januari 2015 lalu. Adanya kendala seperti keberadaan Puskesmas di areal RSUP NTB nantinya akan dipindahkan ke Babakan Kecamatan Sandubaya Kota Mataram. Syafi’i mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemkot Mataram terkait dengan dipindahkannya Puskesmas yang berada di areal RSUP NTB tersebut. Selain itu, Balai Latihan Kesehatan yang juga berada diareal RSUP NTB Dasan Cermen juga akan dipindahkan ke Balai Transmigrasi yang berada di Selagalas Kota Mataram. ‘’Ada beberapa bangunan yang sudah bisa difungsikan, akan digunakan bertahap. Yang jelas perintah Pak Gubernur, 2015 sudah harus pindah,’’ ujar Syafii. Seperti yang sudah direncanakan, Maret 2015 ini, secara bertahap operasional rumah sakit terbesar di NTB itu akan dipindahkan dari Jalan pejanggik ke Dasan Cermen, Kota Mataram. Namun, hingga memasuki hari ke 27 (27/3) kemarin, belum ada tanda-tanda RSUP NTB itu berpindah operasionalnya. Pelayanan masih tetap berlangsung di RSUP NTB yang lama. Artinya target untuk mulai pindah operasional ke RSUP Dasan Cermen, tidak terlaksana. Ada apa? Memang masih tersisa waktu tiga hari (terhitung hari ini, 28/3) dari waktu Maret ini. Tapi cukupkah waktu hanya tiga hari untuk pindah? Operasional RSUP Dasan Cermen sudah sangat dinantikan masyarakat NTB. Sebagai rumah sakit rujukan, operasional RSUP NTB yang baru sudah sangat mendesak. Karena, salah satu persoalannya bahwa RSUP NTB yang ada sekarang sudah tidak representatif lagi. Jika kemudian persoalan ini tidak segera dicarikan jalan keluarnya, maka pemerintah sudah abai terhadap salah satu pelayanan sadar yang harus diperoleh masyarakat yaitu pelayanan di bidang kesehatan. (*)

Halaman Halaman 14 14

Perihal Angkot dan Gengsi Pelajar ARU-baru ini Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Mataram melalui wacana yang disampaikan, akan menghidupkan kembali angkutan kota yang beroperasi di Mataram (Suara NTB:4/3/2015). Program yang direncanakannya adalah menjadikan angkot sebagai angkutan khusus untuk pelajar. Kalau kita melihat program ini dari tujuannya, tentu hal ini adalah sesuatu yang positif. Dengan dialihkannya penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum, pendapatan sopir bisa meningkat. Selain itu, penggunaan angkutan umum bisa kembali disemarakkan. Kalau kita menjabarkan apa saja manfaat yang bisa didapatkan dengan menghidupkan kembali transportasi umum ini, tentu akan banyak sekali yang bisa disebutkan. Selain itu, kita mungkin bisa berharap tindakan kejahatan yang menimpa mereka yang biasa menggunakan kendaraan pribadi, dapat diminimalisir dengan pengalihan ini. Berita mengenai begal motor masih sering terdengar di telinga kita. Pelaku kejahatan begal ini hanya berani menyerang korbannya yang terlihat “sendiri” mengendarai motor dan melalui jalanan sepi. Mereka akan dengan mudah melakukan aksi kejahatannya karena kemungkinan korban bisa melawan sangat kecil. Situasi itu juga diperkuat oleh pelaku begal yang biasanya menyerang secara berkelompok untuk membatasi ruang gerak korbannya. Para pelajar pun ada yang pernah menjadi korban begal motor. Adanya pengadaan program angkot khusus pelajar dapat menjadi salah satu pilihan untuk menghindari kejahatan begal tersebut. Angkot yang memungkinkan mengangkut penumpang dalam jumlah banyak untuk tujuan yang berbeda-beda juga salah satu penanggulangan untuk mengurangi kemacetan. Kita tahu bahwa kemacetan lebih banyak ditimbulkan karena berjubelnya kendaraan pribadi milik pengguna jalan. Jumlahnya semakin hari semakin bertambah karena ada anggapan menggunakan kendaraan pribadi lebih efektif un-

Oleh:

Iin Farliani

(Siswi SMAN 2 Mataram dan Pembelajar di Departemen Sastra, Komunitas Akarpohon, Mataram) tuk sampai ke tempat tujuan. Begitu pun dengan pelajar yang lebih banyak membawa kendaraan pribadi ke sekolah. Setidaknya dengan pengadaan program ini, tersedia cukup ruang untuk melancarkan jalannya lalu lintas sehingga tidak menimbulkan kesemerawutan dan lambatnya perjalanan yang terkendala oleh kemacetan itu. Tentunya yang paling diuntungkan melalui program ini adalah mereka yang menggantungkan mata pencahariannya pada angkutan umum. Jika program ini dapat dijalankan dengan maksimal, pendapatan bisa didongkrak dan angkot yang hampir mati bisa hidup lagi. Namun, program yang memang terkesan muluk dan banyak memberikan manfaat ini tak lepas dari sikap kontra yang ditunjukkan dari pihakpihak yang memang merasa sangsi angkot dijadikan angkutan khusus pelajar. Anggapan program itu akan sulit direalisasikan karena ada pertimbangan untuk masyarakat yang masih menggunakan angkot. Gengsi Pelajar Kalau kita melihat situasi di kalangan pelajar sendiri, sudah banyak yang merasa nyaman dengan membawa kendaraan pribadi. Di sekolahsekolah favorit, lahan parkir untuk kendaraan para siswa disediakan lebih luas guna menampung banyaknya sepeda motor yang ada. Kita mungkin akan merasa terkejut sendiri apabila tak sengaja mengamati dengan seksama berbagai macam sepeda motor yang memenuhi halaman depan sekolah yang notabenenya milik para siswa tersebut. Apalagi jika pemandangan itu dilihat dari atas, akan nampak lahan parkir yang dipenuhi sepeda motor itu tak ubahnya sebuah sorum motor yang sangat besar. Dari sepeda motor dengan model yang biasa-biasa saja sampai yang terlihat mentereng menyemut menjadi satu. Melalui fenomena tersebut, kesejahteraan seseorang seolah dapat diukur dari kemampuannya memiliki kendaraan pribadi. Dan bagi para

pelajar sendiri, memiliki sepeda motor adalah sebuah gengsi. Sepeda motor bukan hanya memiliki fungsi sebagai kendaraan pribadi yang digunakan untuk cepat datang ke sekolah. Namun, ia sudah membentuk citra diri, sebuah pengakuan bahkan eksistensi bagaimana kemudian pelajar itu berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka. Dari semua itu akan bermunculah penilaian bagaimana pelajar yang keren, gaul, up-to-date seharusnya bersikap. Entah dinilai dari gadget, sepeda motor, atau apapun yang dimiliki pelajar. Tidak hanya kendaraan pribadi, gadget yang merupakan benda yang harus dibawa kemana pun oleh pelajar juga memberikan kesan status sosial tertentu. Maraknya pelajar yang memilki smartphone sangat kontras apabila disandingkan dengan pelajar yang masih menggunakan handphone merek biasa-biasa saja. Barangkali sekolah merasa sudah menghapus kesenjangan sosial antar pelajar dengan bersama-sama menggunakan seragam sekolah setiap harinya. Namun, dengan terbukanya kebebasan untuk membawa “milik pribadi” setiap hari ke sekolah, kesenjangan sosial antar pelajar justru kian menganga. Melalui pengadaan angkutan khusus pelajar, dimana kemudian pelajar dari berbagai kalangan, entah ia dari keluarga berkecukupan atau pun sederhana berbaur untuk bersama-sama merasakan nikmatnya bertransportasi umum. Kesenjangan sosial antar pelajar itu pun seolah tersamarkan. Angkot dapat menjadi semacam wadah peleburan rasa kepemilikan pribadi pelajar yang selama ini membawa kendaraan pribadi. Program angkutan khusus pelajar sebenarnya bukanlah program yang seakan berada di “awangawang” dan tak cukup daya untuk menjangkaunya. Semua hal yang sebenarnya terkesan muluk dan mengada-ada bukan berarti mustahil diwujudkan. Seperti halnya mengatasi banjir di daerah yang

memang langganan banjir, di masa depan entah bertahun-tahun yang akan datang, bukan berarti daerah itu akan terus dilanda banjir. Selama ada kesungguhan untuk mengatasi masalah tersebut, ada saja jalan keluar yang akan terbuka sekalipun melalui celah-celah kecil. Begitu pula dengan program pemerintah yang tujuan utamanya demi menghidupkan kembali angkutan umum. Meski ada kesan pesimistis karena dianggap hanya sebuah rencana yang muluk, semuanya akhirnya kembali pada kesungguhan pemerintah dalam menjalankan programnya. Sebaik apapun program yang akan diadakan apabila tidak dijalankan dengan maksimal tentu akan menghasilkan sesuatu yang buruk. Kita tunggu saja bagaimana kemudian kesungguhan itu dibuktikan oleh pemerintah.

Pejabat SKPD Pemda KLU tandatangani Pakta Integritas Jangan hanya menjadi macan kertas

*** Kontrak RNI diputus, Berdikari masuk kembangkan produksi sapi potong di Banyumulek Jangan ulangi kegagalan serupa

***

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali, Sahmad Darmi Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi. Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin. Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 15.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 20.000/mmk. Display F/C : Rp 25.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 15.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 10.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 75.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 80.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.500. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.


RAGAM

SUARA NTB Sabtu, 28 Maret 2015

Alfamart Berbagi Paket Sembako di Maluk Taliwang (Suara NTB) PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai pengelola Alfamart membagikan paket sembako bagi 100 orang warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Pembagian paket dilaksanakan di depan Toko Alfamart Maluk pada Kamis (26/3). ‘’Warga yang mendapatkan bantuan adalah kurang mampu dan anak yatim piatu di wilayah tersebut,” kata Branch Manager Alfamart Lombok Yudi Sobari. Yudi menambahkan, pemberian paket sembako ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap warga di sekitar toko. Hal itu guna menunjukkan bahwa keberadaan Alfamart tidak hanya semata mencari keuntungan saja tapi juga peduli kepada lingkungan sosial. “Kami hadir untuk tumbuh bersama dengan masyarakat sekitar sebagaimana tujuan Alfamart sebagai toko komunitas sehingga dapat diterima oleh warga. Kami berharap bantuan yang diterima ini dapat bermanfaat,” ucap Yudi. Selain mendapatkan bantuan berupa paket sembako, warga juga dapat memeriksakan kesehatannya secara gratis oleh tim dokter dari puskesmas setempat. Warga sangat antusias untuk memeriksakan kesehatannya sebelum mendapatkan paket sembako. Kepala Desa Pasir Putih Suhardi yang diwakili stafnya Taufiqurrahman menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kepedulian Alfamart terhadap warga di wilayah desa tersebut. “Kegiatan sosial ini baru pertama kalinya dilaksanakan oleh instansi swasta di daerah ini. Semoga saja bisa berkelanjutan ke depannya,” katanya. Ruslah salah seorang warga penerima bantuan mengucapkan rasa terima kasih karena selain mendapatkan paket sembako juga dapat memeriksakan kesehatan dan mendapatkan obat secara gratis. (r)

Halaman 15

Piutang Capai Rp 300 Juta

Kepala SKPD Nunggak Bayar Sewa Rumah Dinas Mataram (Suara NTB) Tunggakan atau piutang sewa rumah dinas dari para PNS Pemprov NTB yang menjadi penghuni saat ini mencapai Rp 300 juta. Dari deretan namanama penghuni yang masih menunggak membayar sewa rumah dinas itu, ada sejumlah pejabat setingkat Kepala SKPD, Kepala Bidang dan Kepala Seksi. Sesuai dengan hasil rapat koordinasi, belum lama ini, bagi mereka yang menunggak pembayaran sewa rumah dinas, Surat Izin Penghunian (SIP) tak akan diperpanjang. Selain itu, akan dilakukan pemotongan gaji atau tunjangan kinerja daerah (TKD). Kepala Biro Umum Setda NTB, Drs. Fathurahman, M.Si mengatakan total piutang sewa rumah dinas itu mencapi Rp 300 juta. Pihaknya, akan terus menagih agar para penghuni segera membayarnya. Ia mengatakan, beragam alasan disampaikan para penghuni aset milik pemprov NTB itu. Namun, apapun alasannya, mereka harus membayar tunggakan sewa rumah dinas tersebut. Fathurahman mengatakan, jika dibandingkan biaya sewa rumah dinas yang dikenakan bagi para PNS itu, sebenarnya jauh lebih murah jika dibandingkan mereka menyewa rumah di Kota Mataram. Untuk rumah dinas Pemprov NTB dengan tipe 70 mereka hanya dikenakan biaya Rp 385 ribu per bulan atau sekitar Rp 5 jutaan pertahun. “Kalau dibandingkan den-

gan yang lain, kalau tipe 21 kan murah. Ini kan rumah dinas tipe 70, kalau yang lain bisa sampai ratusan juta pertahun sewanya. Kita cuma berikan tarif Rp 385 ribu perbulan atau setahun sekitar Rp 5 jutaan,”ujarnya dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Jumat (27/3) siang. Mantan Sekretrais Dispenda NTB ini mengatakan Pemprov NTB terus mengotimalkan penerimaan daerah dari pemanfaatan aset yang ada. Untuk itu, selain menaikkan tarif biaya sewa rumah dinas juga dilakukan penyesuaianpenyesuaian tarif sewa aset milik Pemprov NTB tersebut. Terkait dengan sejumlah aset yang memang sudah tak layak, maka pihaknya akan melakukan perbaikan dan pemeliharaan. Sementara itu, Kepala Satpol PP NTB, Ibnu Salim, SH, M.Si mengatakan sebagai aparat yang menegakkan Perda, pihaknya sudah diminta oleh pengelola aset dalam hal ini Biro Umum untuk melakukan penanganan para penghuni yang belum membayar sewa rumah dinas tersebut. “Piutang itu wajib kita

tagih. Ada data penunggaknya. Supaya tak menjadi piutang daerah berlarut-larut berdasarkan kesimpulan rapat kemarin itu kan dipotong apakah gajinya atau tunjangannya,” ujarnya. Total jumlah tunggakan sewa ruah dinas itu sekitar Rp 300 juta. Setiap penghuni, jumlah tunggakannya bervariasi, ada yang Rp 1 juta, Rp 2 juta, bahkan Rp 4 juta. “Ini yang menumpuk menjadi sekitar Rp 300 juta,”sebutnya. Selain itu, Satpol PP juga akan menertibkan rumah dinas yang tak sesuai ketentuan. Pasalnya, diduga ada juga rumah dinas yang penggunaannya tak sesuai ketentuan. “Salah satu pelanggaran perdanya adalah tidak memanfaatkan sesuai peruntukkannya,’’ katanya seraya menambahkan, dalam rangka tertib pengelolaan aset ini, semua kita telusuri dan mendorong pemanfaatan sesuai peruntukannya. Ke depan juga, kalau yang belum melunasi tunggakannya SIP nya tidak akan diterbitkan. ‘’Itu diperpanjang per tahun,’’pungkasnya. (nas)

Jurusan ’’Dharma Acharya’’ STAH Bahas Gender Mataram (Suara NTB) Jurusan Dharma Acharya di Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Gde Pudja Mataram, membahas tentang gender dalam Studium General yang dilaksanakan, Jumat (27/3). Stadium general yang membahas perihal peran politik dan hak pendidikan bagi perempuan Hindu itu berdasarkan perspektif adat dan susastra. Studium general yang mengupas tentang perempuan berdasarkan kajian susastra tersebut akan menjabarkan perihal seberapa penting dan sejauh mana perempuan mengambil peran. Ketua STAH Negeri Gde Pudja Mataram yang diwakili oleh Wakil Ketua I (Satu) Bidang Akademik, Susilo Edi Purwanto, S.Ag.,M.Si mengemukakan dalam kajian tersebut, STAH akan mengkaji tentang gender secara lebih mendalam. Melalui pusat kajian studi gender, hasil diskusi dalam studium general tersebut akan menjadi bahan pengembangan dan penelusuran atau penelitian kedepannya. ‘’Pada kajian ini, kita dapat melihat tentang politik dan hak pendidikan perempuan,’’ katanya. Tema yang diusung saat ini sangat relevan. Pemahaman umat Hindu, Dewi Saraswati merupakan dewi ilmu pengetahuan. ‘’Dia disimbolkan sebagai perempuan yang teramat cantik,” kata Edi saat dikonfirmasi usai memberikan sambutan dalam acara pembukaan studium general yang melibatkan ratusan mahasiswa khususnya Jurusan Dharma Acharya.

Dikatakan,sisitersebutmewakili tentang peran dan penempatan posisi perempuan dalam kehidupan. Baginya, perempuan memiliki daya tarik tersendiri bahkan tidak hanya bagi kaum lelaki namunantaraperempuandenganperempuan. “Hasil diskusi dalam studium general ini akan menjadi bahan untuk ditelusuri selanjutnya melalui kajian – kajian khususnya penelitian,” tambahnya. Adapun, materi yang disampaikan dalam studi singkat tentang peran politik dan hak pendidikan perempuan itu diantaranya; Perempuan Dalam Sastra Hindu oleh Dr. I Wayan Wirata, A.Ma.,SE.,M.Si, kemudian Pendidikan Perempuan Dalam Ajaran Agama Hindu dan Praktek Budaya Bali yang disampaikan oleh Dr. I Wayan Ardhi Wirawan, S.Ag.,S.Pd.,M.Si., Selanjutnya tentang Reposisi Peran Perempuan Menurut Hindu, disampaikan oleh Dr. Siti Zaenab, M.Pd dan Antagonitas Perempuan Hindu Dalam Membangun Manusia Berkualitas yang dipaparkan oleh Dr. Ni Wayan Rasmini, SE.,M.Ag. Sebelumnya, Ketua Pusat Kajian Studi tentang Gender STAH Negeri Gde Pudja Mataram Luh Apriani selaku Ketua Pelaksana kegiatan mengutarakan bahwa studium general tersebut dilakukan hanya satu kali dalam setahun. Sementara STAH dengan empat unit jurusan serta satu program pasca sarjana sedikitnya menyelenggarakan lima kali studium yang dilaksanakan oleh masing – masing jurusan. (met/*)

Pemprov Perketat Evaluasi APBD

(Suara NTB/ist)

SEMBAKO - Suasana pembagian paket sembako dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 100 warga kurang mampu di Desa Pasir Putih, Maluk.

Sulit Terkejar Operasional RSUP NTB Dasan Cermen Dari Hal. 1 ia menegaskan perlunya kecermatan dalam penunjukkan kontraktor baru yang akan melanjutkan proyek ini. “Langkah selanjutnya, pemilihan kontraktor, itu harus yang betul-betul sudah jelas, klasifikas-

inya, kemampuan dasar, dibuktikan dengan data-data yang otentik. Saya harapkan kepala ULP yang baru, yang sudah sangat pengalaman, bisa belajar dari pengalaman kita yang sudah lewat, sehingga tidak ada alasan lagilah,” tegasnya. (aan)

Pemindahan Pelayanan Bertahap Dari Hal. 1 Solikin hanya menjawab singkat ketika ditanya sejak kapan dilakukan pemindahan. Namun, yang jelas, katanya, akan dilakukan pemindahan pelayanan secara bertahap sesuai dengan fasilitas-fasilitas yang tersedia di RSUP NTB Dasan Cermen. Terpisah, Kepala Biro Umum Setda NTB, Drs. Fathurahman, M.Si mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi terkait pemindahan pelayanan RSUP NTB yang berada di Jalan Pejanggik ke Dasan Cermen. Beberapa fasilitas yang ada di areal RSUP Dasan Cermen seperti Puskesmas dan Balai Latihan Kesehatan akan dipindah. Untuk Balai Latihan Kesehatan akan dipindahkan ke ke Balai Transmigrasi yang berada di Selagalas, Kota Mataram. ‘’Terkait dengan pemindahan pelayanan RSUP ke Dasan Cermen. Kita sudah menggelar petemuan dengan pihak terkait. Pemindahan Balai Latihan Kesehatan. Kita yang punya aset itu yang akan dipindahkaan ke Selagalas,”terangnya. Sesuai dengan instruksi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi bahwa RSUP Dasan Cermen harus sudah operasional tahun 2015 ini. Secara bertahap, perpindahan pelayanan RSUP NTB yang berada di Jalan Pejanggik ke Dasan Cermen akan dimulai pada Maret ini. Balai Latihan Kesehatan yang juga berada di areal RSUP NTB Dasan Cermen juga akan dipindahkan ke Balai Transmigrasi yang berada di Selagalas, Kota Mataram. “Ada beberapa bangunan yang sudah bisa difungsikan akan digunakan bertahap. Yang jelas perintah Pak Gubernur, 2015 sudah harus pindah,” kata Asisten III Administrasi Umum dan Kesra Setda NTB, Drs. H. L. Syafi’i, MM beberapa waktu lalu. Anggaran untuk penyelesaian tahapan-tahapan pemban-

gunan RSUP NTB hingga tuntas sudah dialokasikan dalam APBD 2015. Sementara, untuk kelanjutan pembangunan dua gedung yang tak bisa tuntas tahun 2014 lalu, juga akan dilanjutkan tahun ini setelah dilakukan pembahasan APBD Perubahan 2015. Diketahui, bangunanbangunan penting agar RSUP Dasan Cermen bisa fungsional sudah dianggarkan dalam APBD 2014 sekitar Rp 137 miliar lebih untuk 6 paket pekerjaan pembangunan gedung. Masing-masing pembangunan gedung I dengan pagu Rp 66,972 miliar, gedung J dengan pagu Rp 43,799 miliar, gedung K dengan pagu Rp 8,524 miliar. Pembangunan gedung N/Instalasi Gizi dengan pagu Rp 7,808 miliar, gedung T dengan pagu Rp 7,386 miliar dan gedung Y1 dengan pagu Rp 2,601 miliar. Namun, sampai dengan berakhirnya tahun anggaran pada 31 Desember 2014 lalu, dua paket tak bisa tuntas sesuai dengan batas kontrak pengerjaan yakni gedung I dan gedung K. Diketahui, sampai dengan batas kontrak, realisasi fisik pembangunan gedung I hanya mencapai 24,35 persen. Sedangkan untuk gedung K, realisasi fisiknya sampai batas kontrak hanya mampu dicapai 33,179 persen. Sehingga, pihak RSUP memblacklist kedua rekanan yang mengerjakan proyek tersebut yakni PT. Pilar Persada Cabang Makassar dan PT. Pembangunan Nusantara Mandiri Cabang Lamongan Jawa Timur. Nantinya, sisa anggaran akibat proyek yang tak tuntas itu akan menjadi Silpa APBD 2014. Dari Silpa itulah kemudian akan dianggarkan untuk kelanjutan menuntaskan dua buah gedung RSUP tersebut. (nas)

Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB akan memperketat evaluasi kabupaten/ kota untuk memastikan dana pendamping program beras untuk masyarakat miskin (raskin) dialokasikan oleh masing-masing pemda. “Kita pastikan dana pendamping raskin itu sudah masuk dalam APBD Perubahan. Kabupaten/kota harus menganggarkan itu,” kata Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, Dr. Manggaukang Raba, MM dikonfirmasi Jumat (27/3) siang kemarin. Ia mengatakan, besaran dana pendamping raskin itu antinya dikaji Dinas Sosial

provinsi maupun kabupaten/ kota. Pengalokasian dana pendamping raskin itu merupakan salah satu yang diminta oleh pemerintah pusat, sehingga Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) tak dikenakan biaya tambahan distribusi ke titik bagi. “Kabupaten kota tak ada alasan untuk tidak menganggarkan itu. Saya kira nanti, kalau tak ada itu (yang dianggarkan dalam APBD perubahan) kita informasikan dalam evaluasi APBD dalam hal ini Biro Keuangan untuk memastikan kabupaten/kota menganggarkan dana pendamping raskin dalam APBD-Pnya,”terangnya.

Biaya distribusi raskin yang ditanggung Bulog adalah dari gudang sampai ke titik distribusi. Sementara, biaya distribusi raskin dari titik distribusi sampai ke titik bagi atau RTS-PM adalah tangung jawab pemda baik provinsi dan kabupaten/kota. RTS-PM hanya membayar biaya tebus raskin sebesar Rp 1.600 per Kg. Setiap RTS-PM mendapatkan 15 Kg per bulan. Jumlah penerima raskin di NTB tahun 2015 ini sama dengan tahun lalu yakni sebanyak 471.566 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Adapun durasi pembagian raskin tahun ini sebanyak 12 bulan. (nas)

Kasus Rumah Kumuh KLU, Penyidik Temukan Indikasi Dana Disunat Mataram (Suara NTB) Sejak awal pekan lalu, ratusan saksi diperiksa terkait dugaan penyimpangan pada proyek rehabilitasi rumah kumuh di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Warga mengakui bantuan diberikan tidak sesuai pagu anggaran alias disunat. “Setelah kami cek ke masing masing penerima, bantuan yang diterima tidak sesuai dengan jumlah seharusnya,” kata Kajari Mataram, melalui Kasi Pidsus Herya Sakti Saad, SH, Jumat (27/3). Saksi yang diperiksa, warga di Desa Sukadana, Kecamatan Bayan KLU. Jumlahnya mencapai 181 orang warga penerima bantuan. Mereka diperiksa satu per satu sejak Rabu (25/3) lalu hingga Kamis (26/3) kemarin. “Dalam dua hari, sudah 100 lebih saksi kami periksa, untuk menun-

taskan, kami lanjut Senin minggu depan,” rencananya. Dari pengakuan warga itu, mereka menerima bantuan tidak sesuai dengan seharusnya, dengan total anggaran Rp 7,5 Juta. Meski bentuk bantuan berupa material, namun penyidik bisa menemukan kekurangan pada bantuan itu. “Intinya, ada indikasi penyunatan anggaran,” tegasnya. Pihaknya memperkirakan pemeriksaan ini masih akan terus berlanjut. Mengingat masih ada empat desa yang penerimanya akan diperiksa juga. Empat desa itu diantaranya, Desa Sambi Elen, Desa Akar Akar, Desa Senaru dan Desa Karang Bajo. Semua saksi harus diperiksanya satu per satu, untuk mengecek indikasi riil penyimpangan, langsung kepada masyarakat penerima bantuan. Guna memastikan penerimaan

masyarakat dari program Kemenpera RI, dengan total anggaran Rp 14,7 miliar dengan nama lain Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Karena berdasarkan jumlah, ada 2.400 rumah yang mendapat bantuan subsidi rumah tahun 2013 ini. Ditanya mengenai saksi saksi lainnya, dipastikan sudah diperiksa di tingkat penyelidikan. “Tapi di tingkat penyidikan belum,” sebutnya, sembari membeberkan, di tingkat penyidikan nanti akan diperiksa toko yang melakukan pengadaan material rumah bantuan, termasuk panitia dari Pemda dan Kepala BPM serta pejabat lainnya di instansi itu. Bagaimana dengan calon tersangka? Sejauh ini masih dikantonginya. Apakah dari pihak swasta atau pemerintah, juga masih enggan dibeberkannya. (ars)

Berdikari Masuk Kembangkan Produksi Sapi Potong di Banyumulek Dari Hal. 1 Dengan masuknya salah satu BUMN itu, kata Budi maka PT. GNE sebagai pihak yang mengelola RPH Banyumulek akan memiliki mitra yang akan mengoptimalkan RPH tersebut. “RPH sudah memiliki mitra untuk mengoptimalkan RPH Banyumulek. Sehingga memberikan tenaga kerja yang lebih banyak,”imbuhnya.

Sementara itu, kuota untuk sapi potong tahun ini sebanyak 34 ribu ekor. NTB, kata Budi, akan mengurangi pengiriman sapi hidup ke luar daerah dengan mnegoptimalkan RPH-RPH yang ada. Artinya, akan diperbanyak pengiriman daging sapi beku. Sementara itu, untuk kuota sapi bibit yang akan dikirim ke luar daerah, Budi mengatakan pihaknya masih melakukan kajian-kajian.

Kuota sapi bibit yang akan dikirim ke luar daerah, nanntinya akan ditetapkan melalui Pergub. Jumlahnya ditentukan sesuai dengan potensi dan jumlah populasi yang ada. Semua mau sapi bibit termasuk NTT. Kualitas di NTB lebih cepat besar. Beliau minta 3.000 ekor. “Kita ambil 20 persen dari yang betina. Jumlahnya tergantung kebijakan Pak Gubernur nanti,’’. (nas)

Dewan Ungkap Persoalan Sewa Daya di PLN Dari Hal. 1 Melonjaknya intensitas pemadaman listrik di NTB saat ini, menurut Suharto dipicu oleh dua faktor tersebut, yaitu buruknya penyelesaian operasional mesin 2x25 megawatt di Jeranjang, dan problem kehilangan daya yang diperoleh dari mesin sewa. Ia mengutarakan, PLN NTB sebenarnya terlampau percaya diri mengakhiri kontrak sewa daya listrik dari pi-

hak swasta. Sebab, mereka optimis PLTU Jeranjang tidak akan bermasalah operasionalnya. Akibatnya, saat operasional PLTU Jeranjang tertunda, mesin sewa juga tidak lagi beroperasi sehingga defisit daya listrik NTB membengkak. “Jadi berkembang defisitnya. Jadi sumber permasalahannya adalah tidak performnya beberapa mesin sewa. Ditambah lagi dengan tidak terealisasinya mesin yang di

Jeranjang,” ujarnya. Suharto menyarankan, PLN kini dapat bergerak cepat dan lebih fokus kepada realisasi penyelesaian mesin yang belum bisa beroperasi pada saat uji coba di Jeranjang. “Kerusakan mekanis di PLTU Jeranjang itu harus segera diatasi. Kan itu akibat kekurangan dana. Sekarang sudah ada duit, tinggal bagaimana itu PLN yang sigap mengatasi kerusakan di PLTU Jeranjang itu,” ujarnya. (aan)

(Suara NTB/ist)

STUDIUM GENERAL - Wakil Ketua I Bidang Akademik Susilo Edi Purwanto (kiri) bersama Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan saat menghadiri acara pembukaan studium general.

Masyarakat Harus Inovatif Dari Hal. 1 Pemilik sepeda motor misalnya, harus inovatif dalam menggunakan kunci pengaman kendaraan. ‘’Jangan hanya puas dengan kunci stang saja, karena banyak kejadian, kendaraan yang hanya dikunci stang bisa hilang dicuri,’’ kata Eka Fathurrahman. Dia memperlihatkan model kunci pengaman untuk sepeda motor yang dilengkapi dengan rem cakram. Alat berbentuk silinder kecil itu, penggunaannya cukup simpel. Hanya dengan memasang pada cakram. “Setelah cakram

terkunci, bagaimana pun roda tidak bisa berputar,” sebutnya, sembari memperagakan cara penggunaan alat yang hanya sebagai contoh itu. Selain alat kunci ganda untuk rem, dia menyebut masih banyak pilihan peralatan lainnya seperti kunci roda, jeruji, kunci untuk standar. Terpenting menurutnya penggunaan kunci ganda diutamakan masyarakat pemilik sepeda motor. Jangan sampai lengah, apalagi menganggap remeh. Terutama ketika parkir kendaraan di tempat- tempat umum yang selama ini rawan terjadi aksi pencurian. (ars)

WNI Asal Lotim Tewas di Suriah Dari Hal. 1 Ia katakan, meninggal tidak harus dalam suasana perang. Karena dimana saja bisa meninggal. Ustadz H. Syafi’i mengatakan, jenazah keponakannya itu sampai sekarang masih di Suriah. Kabar meninggalnya Ridwan alias Abu Umar diketahui dari teman korban melalui pesan singkat yang dikirim ke keluarganya di Lotim. Bagi pihak keluarga ini meninggal di medan perang dengan tujuan membela agama Allah itu adalah bagian dari jihad. Pihak keluarga pun mengaku tidak perlu menyayangkan kejadian tersebut. Termasuk untuk menjenguk pun dianggap tidak perlu. Dikatakan, pemakaman pun rencananya langsung di Suriah. Ridwan diketahui tergabung dalam kelompok yang melawan kelompok Syiah yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam.

Dipastikan kelompok yang dimaksudkan bukan kelompok ISIS sebagaimana pemberitaan di sejumlah media massa. Komandan Laskar Majelis Mujahidin Indonesi (MMI) Tirtanadi, Yani yang dimintai pendapatnya soal meninggalnya Ridwan mengaku bersyukur. Ia menyatakan, Abu Umar itu telah mati syahid. Ridwan telah menjemput kematiannya dengan baik. “Namanya kita hidup ini kan tujuannya mati,” katanya. Dituturkan, Ridwan tinggal bersama Abinya di Pamulang Jakarta. beberapa waktu lalu memang sempat pulang ke Lotim. Korban ini meninggal masih masih dalam usia sangat muda. Lahir pada 16 Juni 1993 . Biasanya, Laskar Mujahidin yang masih muda berangkat untuk keperluan jihad itu tidak dibatasi waktunya. Berbeda dengan yang sudah menikah. Diberikan batasan waktu sampai 6 bulan. (rus)

Kewenangan Terbatas Dari Hal. 1 H. Fauzan Khalid yang dikonfirmasi Jumat (27/3) kemarin mengatakan bahwa dirinya setelah menerima SK ini akan mulai menjalankan tugas dan wewenang Bupati sesuai peraturan perundang-undangan sesuai dengan SK yang diterimanya dari Gubernur NTB. Ia menegaskan tidak akan mengutak atik struktur organisasi pemerintahan yang ada saat ini. Ia meminta semua pihak tidak menanggapi isu-isu mutasi yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Fauzan juga menegaskan kewenangan yang dimilikinya masih terbatas. Karena belum ada SK Plt secara resmi dari Menteri Dalam

Negeri (Mendagri). ‘’SK resmi dari Mendagri belum saya terima, kewenangan saya pun terbatas sebelum ada SK resmi itu,’’ kata Fauzan Khalid usai menghadiri sidang paripurna di DPRD Lobar tentang LKPJ kepala daerah tahun 2014. Terkait SK Plt dari Mendagri, baru akan turun setelah kasus Bupati H Zaini Arony di KPK masuk persidangan. Karena persoalan inilah sehingga kewenangan yang dimilikinya terbatas. Fauzan mencontohkan ia tidak bisa menandatangani Perbup dan kebijakan-kebijakan strategis lainnya seperti penandatanganan Perda termasuk mutasi pejabat. Jadi jika ada informasi akan ada mutasi bahwa isu itu tidak benar. (her)


Sabtu, 28 Maret 2015

Tri Rismaharini Masuk Jajaran 50 Pemimpin Terbaik Dunia Surabaya (Suara NTB) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masuk jajaran 50 “world greatest leaders” (pemimpin terbaik dunia) versi majalah Fortune. “Jumat pagi ini, saya dengan kabar bahwa Bu Walokota termasuk dalam 50 pemimpin terbaik dunia. Setelah saya cek di websitenya, ternyata kabar tersebut benar adanya,” kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser di Surabaya, Jumat (27/3). Sebelumnya, lanjut dia, pada awal Februari 2015, wali kota juga dinobat(ant/Bali Post) kan sebagai wali kota terbaik ketiga duTri Rismaharini nia versi “World Mayor Project” (WMP). Sebagaimana dilansir http://fortune.com/worlds-greatest-leaders/, deretan 50 “world greatest leaders” dihuni oleh para tokoh ternama dari berbagai bidang. Mulai dari sektor bisnis, pemerintahan, entertainment (hiburan), olahraga dan tokoh agama. Posisi pertama diberikan pada CEO Apple Tim Cook. Dia dinilai cukup berhasil menahkodai perusahaan Apple sepeninggal Steve Jobs. Urutan kedua dan ketiga, masing-masing dihuni oleh Presiden European Central Bank Mario Draghi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Masih berdasar list tersebut, nama Tri Rismaharini menduduki posisi ke-24. Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini lebih baik satu strip dari pendiri Facebook Mark Zuckerberg di urutan ke-25. Selain tokoh-tokoh tersebut, beberapa nama kondang lainnya di antaranya, pemuka agama Paus Fransiskus (4), penyanyi Taylor Swift (6), pebasket Lebron James (31) dan pembawa acara Tonight Show Jimmy Fallon. “Terpilih sebagai Walikota Surabaya pada 2010, Rismaharini mengubah kota berpenduduk 2,7 juta jiwa menjadi kota metropolis baru di Indonesia yang fokus pada ruang terbuka hijau (RTH) dan pelestarian lingkungan. Kota yang sebelumnya terkenal dengan polusi dan kepadatannya, kini dipercantik dengan 11 taman asri dan RTH lainnya. Dalam beberapa hal, bahkan kompleks pemakaman dikembangkan dan didesain ulang agar lebih menyerap air dan mengurangi banjir,” demikian ditulis Fortune dalam profil Tri Rismaharini di websitenya. Senior Editor Fortune Geoff Colvin dalam website tersebut mengatakan pemerintahan sedang jatuh, perusahaan di bawah status siaga, dan institusi berpengalaman kehilangan pengaruhnya. “Bagaimana anda memimpin pada masa dimana semua orang adalah free agent, mengikuti tujuannya sendiri? Kami telah menemukan 50 pelajaran hidup,” tulisnya. Colvin menambahkan, rakyat di mana pun masih mendambakan figur pemimpin yang jujur terhadap tantangan yang mereka hadapi bersama. Mereka menginginkan pemimpin yang menunjukkan keberanian dan melihat harapan. “Pesan itulah yang diusung oleh dua walikota yang ada dalam daftar kami, yakni Walikota Detroit Mike Duggan dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini,” ungkapnya. Terlepas dari sisi penghargaannya, menurut Fikser, prestasi membanggakan berskala internasional ini seharusnya bisa menjadi motivasi bagi masyarakat. Tidak hanya Kota Surabaya, tetapi juga seluruh Indonesia. “Semoga ini bisa menginspirasi masyarakat Indonesia dan Surabaya pada khususnya. Sedangkan bagi Pemkot Surabaya, momen ini akan melecut semangat untuk lebih memberikan pelayanan terbaik bagi segenap warga kota,” katanya. (ant/Bali Post)

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Eksekusi Terpidana Mati Tahap II Belum Jelas

Jakarta (Suara NTB) Pelaksanaan eksekusi mati tahap II oleh Kejaksaan Agung, sampai sekarang belum jelas karena alasan masih adanya yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Tony Spontana, di Jakarta, Jumat (27/ 3), menyatakan pihaknya sampai sekarang masih menunggu hasil putusan PK tiga terpidana mati. Beberapa terpidana lain yang masih menunggu hasil

sidang PK yakni Sylvestre, Serge Areski Atlaoui (WN Prancis) kasus narkotika dan Martin Anderson alias Belo (WN Ghana) kasus narkotika, katanya. Dikatakan, khususnya sidang Silvestre sudah dimulai namun hasilnya belum ada. “Kita masih menunggu hasil

putusan tersebut,” katanya. Antara pernah melaporkan, Kejagung belum memastikan eksekusi terhadap duo anggota Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, bersama delapan terpidana mati lainnya, pada Maret 2015. “Saya pastikan bukan pekan ini, bulan ini belum saya

pastikan. Setelah masuk isolasi juga ada jeda waktu. Ya kita harus tunggu,” kata Kapuspenkum. Ia menegaskan Jaksa Agung RI HM Prasetyo nantinya akan mengumumkan secara pasti kapan tanggalnya pelaksanaan eksekusi mati yang dikecam oleh Pemerintah Australia itu. Dikatakan, yang jelas saat ini Kejagung sudah menerima 10 surat penolakan permohonan grasi yang diajukan terpidana mati. “Apakah akan seluruhnya

dan dimana eksekusinya jaksa agung akan mengumumkan. Sabar,” katanya. Ia menjelaskan untuk mengeksekusi mati itu harus melihat sejumlah pertimbangan secara baik, termasuk psikologis terpidana juga turut diperhatikan. Jadi, kata dia, untuk pelaksanaan eksekusi mati itu harus melihat persiapannya sampai 100 persen. “Sembari kita memperhatikan dan menghormati proses hukum yang ada,” katanya. (ant/Bali Post)

Denny Indrayana Penuhi Panggilan Polisi

(ant/Bali Post)

FAST ROPE PRAJURIT MARINIR TNI AL - Sejumlah prajurit Taifib Korps Marinir membentuk parameter saat latihan full mission profile yang melibatkan heli Bell 412 milik Skuadron 400 Wing Udara-1 Puspenerbal di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Jumat, (27/3). Full mission profile merupakan materi yang dilatihkan dalam Latma Lantern Iron 15-5524 antara Taifib Korps Marinir dengan US Marsoc yang akan berlangsung hingga 10 April.

12 WNI dari Turki Dibawa ke Markas Brimob Jakarta (Suara NTB) Dua belas WNI yang dideportasi dari Turki saat akan menuju ke Suriah, langsung dibawa ke Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, setibanya mereka di Indonesia pada Kamis (26/3) malam. “12 WNI yang tadi malam baru datang dari Turki, mereka langsung ke Kelapa Dua,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Markas Kepolisian Indonesia, Jakarta, Jumat (27/3). Setiba di Kelapa Dua itu, mereka diberikan waktu untuk makan dan beristirahat. Di selasela istirahat, kata Rikwanto, mereka ditanyai penyidik. ”Mereka dikasih pondok untuk istirahat sambil diinterogasi,” ucapnya. Pihaknya mengisyaratkan kedua belas WNI tersebut tidak akan dipidana karena niat mereka pergi ke Suriah hanya ingin bertemu suami/ ayah mereka, HD, yang lebih dulu bergabung dengan NIIS/ISIS. ”Tapi belum diketahui keberadaan HD sekarang,” ujar Rikwanto. Rencananya pada hari ini atau besok, mere-

ka akan dibawa ke rumah sosial di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, untuk mendapat pembinaan yang bertujuan untuk deradikalisasi. Berikut nama 12 WNI yang kini sudah dipulangkan: 1. Ririn Andriani Sawir (9 Desember 1977) 2. Agha Rustam Rohmatullah (9 Juli 1998) 3. Alya Nur Islami (28 Maret 2002) 4. Qorin Mun Adyatul Haq (20 Januari 2005) 5. Ikrimah Waliyurrohman Ahsanul (5 Mei 2007) 6. Nayla Syahida Achsanul Huda (20 November 2011) 7. Abdurahman Umarov Huda (20 November 2014) 8. Jauzah Firdauzi Nuzula (8 Juni 2009) 9. Tiara Nurmayanti Marlekan (29 Desember 1990) 10. Syifa Hidayah Kalashnikova (29 Agustus 2012) 11. Muhammad Ihsan Rais (1 Januari 2000) 12. Aisyahnaz Yasmin (2 Juli 1989). Mereka rombongan 16 WNI yang ditahan otoritas Turki sejak 29 Januari 2015. Mereka ditangkap pihak keamanan Turki saat hendak menuju Suriah lantaran kedapatan tidak memiliki kelengkapan dokumen keimigrasian. (ant/Bali Post)

Politisi Golkar Protes Pengamanan di Ruang Fraksi Jakarta (Suara NTB) Politisi Partai Golkar Dave Laksono memrotes pengamanan di ruang Fraksi Partai Golkar DPR RI menyusul kabar pengambilalihan ruangan itu oleh kubu Agung Laksono. “Saya sangat terganggu dengan pengamanan di lantai 12 (Gedung Nusantara I) karena untuk apa memasang pengamanan yang begitu banyak,” kata Dave di Fraksi Partai Golkar, Gedung Nusantara I, Jakarta, Jumat (27/3).

Dia mengatakan, kehadiran polisi di ruang Fraksi Partai Golkar untuk mengamankan situasi sangat tidak pantas. Kabar mengenai pengambilalihan, menurut dia, tidak perlu dikhawatirkan karena pihaknya tetap menempuh jalur demokrasi. “Pengamanan ini tidak pantas dan tidak sepatutnya sebanyak ini karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujarnya. Dave menjelaskan bahwa seharusnya kantor Fraksi Golkar

ditempati oleh pengurus fraksi yang sah sesuai dengan keputusan DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono. Menurut dia, kantor fraksi bukan milik individu namun milik pemerintah dan sudah sepatutnya diserahkan kepada pihak yang sah agar bisa menjalankan tugas kenegaraan. “Kami menilai sudah sepatutnya kami berkantor dan menggunakan kantor fraksi ini,” ujarnya. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo ikut meninjau Fraksi Golkar DPR yang berada di lantai 12 Gedung Nusantara I. Itu, katanya, terkait rencana pengambil alihan Fraksi Partai Golkar oleh kubu Agung Laksono. “Polisi siap backup apabila ada permintaan dari Pamdal (Pasukan Pengamanan Dalam DPR),” kata Hendro, di ruang Fraksi Golkar, Jumat. Menurut Hendro pengamanan masih dilakukan oleh 96 anggota Pamdal DPR termasuk oleh puluhan polisi PAM Obvit (objek vital). Dia berharap situasi aman namun pihaknya menyiapkan dua kompi yang merupakan personil yang rutin melakukan pengamanan di Gedung DPR RI. “Harapan kami aman dan Polisi ada dua kompi yang rutin pengamanan kita di DPR. Selain itu juga ada unjuk rasa,” ujarnya. Sementara itu, Ketua DPP Golkar kubu Agung, Bowo S Pangarso belum memastikan kapan akan mengambil alih fraksi Golkar. (ant/Bali Post)

Jakarta (Suara NTB) Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana memenuhi panggilan penyidik Badan Reserse Kriminal Polri untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam pelaksanaan program pembayaran paspor secara elektronik. “Saya memenuhi undangan penyidik untuk hadir sebagai tersangka pada panggilan pertama,” kata Denny, yang tiba di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat, sekitar pukul 13.45 WIB bersama sembilan kuasa hukumnya. “Saya berdoa di hari baik, Jumat yang penuh berkah, semoga penjelasan saya atas pertanyaan-pertanyaan bisa mengungkap persoalan terkait pembayaran paspor elektronik yang dasarnya untuk memperbaiki pelayanan publik,” katanya. Pada Selasa (24/3) malam, kepolisian menetapkan Denny sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi itu. Kuasa hukum Denny Indrayana, Heru Widodo, mengatakan dana Rp605 juta yang disebut-sebut sebagai

pungutan liar dalam kasus pembayaran paspor secara elektronik itu merupakan biaya resmi perbankan. “Tentang info adanya pungli sejumlah Rp605 juta itu tidak tepat karena program payment gateway justru bertujuan menghilangkan pungli dan calo paspor. Rp5 ribu per transaksi itu biaya resmi perbankan dan bukan pungli,” kata Heru. Menurut dia, biaya Rp5 ribu per transaksi paspor bukan merupakan sesuatu yang wajib karena bila pemohon memilih melakukan transaksi secara manual di loket maka mereka tidak akan dikenai biaya tersebut. Ia juga membantah adanya kerugian negara lebih dari Rp32 miliar akibat dugaan korupsi itu. “Sama sekali tidak ada kerugian negara. Karena sebenarnya angka itu, menurut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tertanggal 30 Desember 2014, itu bukan kerugian negara,” katanya. Dana tersebut, lanjut Heru, merupakan nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disetor ke negara dari pembuatan paspor. (ant/Bali Post)

YLKI akan Gugat Mensos karena Memberi Rokok Jakarta (Suara NTB) Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) berencana menggugat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa karena memberikan rokok kepada Orang Rimba (Suku Anak Dalam) di Sungai Kemang, Desa Olak Besar Kecamatan Batin XXIV, Jambi. Ketua pengurus harian YLKI Sudaryatmo di Jakarta, Jumat, mengatakan lembaganya akan (ant/Bali Post) mengambil langkah huKhofifah Indar Parawansa kum jika Menteri Sosial tidak menanggapi keberatan YLKI soal pemberian tembakau atau hadiah lain rokok kepada Orang Rimba itu. yang dikaitkan dengan produk “YLKI sudah berusaha tembakau. menyuarakan keberatannya di Azaz Tigor Nainggolan dari berbagai media agar Bu Men- Solidaritas Advokat Publik teri memberikan tanggapan untuk Pengendalian Temdengan menggunakan hak bakau (Sapta) juga mengangjawab. Namun Bu Menteri gap cara Menteri Sosial menganggap pembagian rokok melakukan pendekatan densebagai hal yang wajar,” kata gan membagikan rokok tidak Sudaryatmo. tepat. “Kami juga berkirim surat “Kami menghormati kedapada beliau hari ini, jika tangan Mensos ke suku anak dalam waktu dua minggu dari dalam. Tapi kami tidak sepasekarang belum juga ada tang- kat dengan cara yang dia lakugapan dan permohonan maaf, kan, yang kata Mensos pendemaka YLKI dan Solidaritas katan kultural karena tuAdvokat Publik untuk Pengen- menggung itu suka rokok,” dalian Tembakau akan men- kata Tigor. gambil langkah hukum kareTigor menyatakan akan na Mensos dengan sengaja menggugat Menteri Sosial dan mengabaikan kesehatan Menteri Kesehatan, yang masyarakat lewat membagi- tidak mengingatkan kolegankan rokok,” katanya. ya yang membagikan rokok Sudaryatmo berpendapat dengan Pasal 1365 dan Pasal tindakan Khofifah itu berten- 1367 Kitab Undang-Undang tangan dengan komitmen pe- Hukum Perdata. merintah untuk mengendali“Kita akan gugat ke PN kan dampak penggunaan tem- Jakarta Pusat, dengan tuntutbakau terhadap kesehatan an meminta maaf, tidak ada masyarakat. ganti kerugian. Makanya dariIa menambahkan, tinda- pada meminta maaf setelah kan itu juga melanggar keten- digugat, mending meminta tuan dalam Peraturan Pemer- maafnya sekarang,” kata Tigor. intah No. 109 tahun 2012 tenMenteri Sosial mengunjuntang Pengamanan Bahan Yang gi suku anak dalam di daerah Mengandung Zat Adiktif Beru- Sungai Kemang, Desa Olak pa Produk Tembakau dan bagi Besar, Kecamatan Batin XXIV, Jambi, 13 Maret lalu, Kesehatan. Menurut pasal 35 Peratu- untuk menyampaikan belaran Pemerintah tersebut, pe- sungkawa atas meninggalnya merintah melakukan pengen- 11 orang suku tersebut. Selain memberikan bantudalian promosi produk tembakau, antara lain dengan an makanan dan pakaian, tidak memberikan secara Menteri Sosial memberikan cuma-cuma, potongan poton- rokok kepada pemimpin suku. gan harga, dan hadiah produk (ant/Bali Post)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.