Snt28062014

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000

Rp. 50.000 Rp. 55.000

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

SABTU, 28 JUNI 2014

16 HALAMAN NOMOR 94 TAHUN KE 10 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Mataram (Suara NTB) Hasil perhitungan dan observasi Tim Hisab Rukyat Kanwil Kementerian Agama NTB pada Jumat (27/6) petang kemarin, hilal tidak kelihatan karena posisinya dua menit lebih sedikit atau 0,5 derajat. Hilal akan kelihatan jika posisinya delapan menit atau 2 derajat. Sehingga, awal puasa Ramadhan dipastikan pada hari Minggu (29/6) besok.

Bersambung ke hal 5

(Suara NTB/nas)

MELIHAT HILAL - Tim Hisab Rukyat Kanwil Kementerian Agama NTB pada Jumat (27/6) petang kemarin, sedang melihat posisi hilal. Kemarin, posisi hilal pada dua menit lebih sedikit atau 0,5 derajat. Hilal akan kelihatan jika posisinya delapan menit atau 2 derajat, sehingga, awal puasa Ramadhan dipastikan pada hari Minggu (29/6) besok.

Kasus Omprongan Tembakau Mataram (Suara NTB) Penyelidikan kasus alat omprong tembakau untuk Lombok Timur dan Lombok Tengah terus diintensifkan, meski penyidik masih menumpuk dengan penanganan kasus lain. Melengkapi proses penyelidikan, tim Pidsus Kejati NTB sudah melayangkan surat panggilan ke dua kepala dinas. ‘’’Yang dipanggil, Kadishutbun Lombok Tengah dan Kadishutbun Lombok Timur,’’ sebut juru bicara Kejati NTB Made Sutapa, SH, Jumat (27/6).

Panggilan sudah dilayangkan ke kedua kepala dinas itu beberapa waktu lalu. Selan-

TO K O H

bok Tengah (Ir. Pan Rahayu Samsor) diperiksa Senin, selanjutnya untuk Selasa yang

Mataram (Suara NTB) Persoalan limbah sampah di objek wisata andalan NTB, Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara kian memprihatinkan. Hasil tinjauan tim dari Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian (BLHP) NTB menemukan bahwa persoalan sampah di sana

sudah cukup parah.

“Kalau kita bilang parah, cukup parah. Karena Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada cuma beberapa are itu, sudah penuh. Seharusnya ketika sampah dibuang itu langsung dibawa tetapi beberapa sudah mulai tertinggal di sana.

Jangan sampai seperti itu, Bersambung ke hal 5

MENUMPUK Tumpukan sampah di kawasan wisata Gili Trawangan.

Gambar ini dipotret beberapa waktu lalu dan sampai sekarang, persoalan sampah di objek wisata yang populer seantero dunia itu belum teratasi maksimal.

Mataram (Suara NTB) Penyidik mulai menemukan titik terang modus dugaan pemalsuan boarding pass yang dilakukan oleh oknum mantan pejabat Lombok Barat (Lobar). Hanya dengan printer, boarding pass itu dicetak, menirukan yang aslinya, kemudian dijadikan bahan mencairkan anggaran ke bagian Keuangan Setda Lobar.

Kasus yang sudah menetapkan mantan Wabup Lobar, HM sebagai tersangka ini, dipastikan bukti dan keterangan saksi sudah lengkap. Dalam keterangan saksi mantan ajudan Wabup semasa menjadi Wakil Ketua DPRD NTB, Bersambung ke hal 5

KO M E N TTAA R Alkes Lotim Rampung

(Suara NTB/dok)

PENYIDIKAN kasus dugaan pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) di RSUD dr.Sudjono, Selong, Lombok Timur (Lotim) sudah rampung. Ditreskrimsus Polda NTB memastikan berkas sudah rampung setelah terakhir meminta keterangan ahli Kepres di Gedung KPK. Kini tinggal berkoordinasi dengan jaksa penyidik Kejati NTB untuk persiapan tahapan pelimpahan.

Direskrimsus Polda NTB, Kombes Pol Drs. Triyono BP, M.Si Bersambung ke hal 5

Triyono BP

(Suara NTB/ars)

DIDUGA PALSU - Penyidik Kejati NTB menunjukkan model boarding pass yang diduga dipalsukan melibatkan oknum ajudan mantan Wabup Lobar.

’’Boarding Pass’’ Diduga Dipalsukan Menggunakan Printer

(Suara NTB/dok)

H. Usman

ga penyidik merasa perlu meminta keterangan dua dinas ini, dalam rangka membuat terang proses penyelidikan,’’ kata Sutapa.

Pihak dinas juga akan diminta menyertakan dokumen penyaluran dana dalam bentuk alat omprong tembakau. Dalam pengadaan alat omprong ini, ada 12 perusahaan dilibatkan.

Bersambung ke hal 5

Semakin Memprihatinkan, Sampah di Gili Trawangan

Perbedaan itu Rahmat KEPALA Kanwil Kemenag NTB, Drs. H. Usman mengatakan, pada pos observasi Taman Rekreasi Loang Baloq yang ditetapkan sebagai lokasi observasi hilal (bulan) tidak kelihatan karena ketinggian bulan nol derajat.

Meskipun hilal tak kelihatan kemarin, artinya awal puasa akan dimulai pada hari Minggu (29/6) besok, Usman belum berani mengambil kesimpulan.

Pasalnya, hal itu nanti diputuskan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama yang sedng melakukan sidang isbat di Jakarta.

Ia mengatakan, NTB merupakan salah satu dari 18 titik pemantauan hilal secara nasional.

Bersambung ke hal 5

jutnya keduanya akan diperiksa bertahap. ‘’Untuk Kadishutbun Lom-

diperiksa Kadishutbun Lombok Timur,’’ terang Sutapa.

Mereka akan diklarifikasi seputar aliran dan penggunaan dana yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) Provinsi NTB. Karena bantuan dari cukai tembakau yang disalurkan melalui Pemprov NTB itu, didistribusikan ke dua daerah tersebut. ‘’Sehing-

(Suara NTB/dok)

Sisir Seluruh SKPD

Pemprov Pangkas Dana Perjalanan Dinas Pada ABPD-P 2014 Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB akan memangkas anggaran/dana perjalanan dinas pada sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dinilai tidak efisien. Bukan hanya anggaran perjalanan dinas yang akan dipangkas, namun juga belanja atau pembiayaan rutin supaya lebih efisien lagi.

Efisiensi anggaran itu akan dilakukan pada APBD Pe-

rubahan 2014 ini.

Hal tersebut dikatakan Sekda NTB, H. Muhammad Nur, SH, MH ketika diminta tanggapannya terkait dengan sorotan kalangan DPRD NTB mengenai besarnya dana perjalanan dinas pada Bappeda NTB yang mencapai Rp 2 miliar lebih. Ia mengatakan, dalam rapat pimpinan evaluasi serapan APBD beberapa waktu lalu, dirinya sudah

mendapat perintah untuk menyisir seluruh SKPD untuk efisiensi anggaran.

“Kemarin saya pimpin langsung rapatnya, sesuai degan direktif Bapak Gubernur untuk melakukan efisiensi belanja perjalanan dinas maupun pembelian, pembiayaan itu,” ujarnya.

Dijelaskan, untuk melakukan efisiensi anggaran itu, seluruh SKPD lingkup Pemprov NTB telah disisir untuk melaku-

kan penghematan anggaran. ‘’Makanya dalam APBD Perubahan itu kita sesuaikan kembali. Semua SKPD kita sisir kemarin itu untuk penghematan di APBD Perubahan,’’ jelasnya.

Menurut Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) ini, dalam pengalokasian dan penggunaan anggaran harus memegang tiga prinsip.

Bersambung ke hal 5 (Suara NTB/dok)

Harus Taati Aturan SURAT edaran yang disampaikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh kepada pengusaha hotel, restoran, tempat hiburan dan masyarakat lainnya untuk tidak membuka sementara usahanya, harus menjadi catatan bagi pengusaha di Kota Mataram. Pasalnya, dikhawatirkan beroperasinya usaha tersebut dapat mengganggu kenyaman ibadah puasa masyarakat.

Camat Mataram, Amran M. Amin mengatakan, seiring edaran yang disampaikan walikota kepada jajaran Pemerintah Kecamatan, menjadi keharusan bagi dirinya menjabarkan perintah atau instruksi tersebut. Bagaimanapun juga, Camat dan Lurah memiliki tanggungjawab terhadap wilayah masing – masing, apalagi untuk kenyamanan ibadah puasa. “Apa yang menjadi imbauan Pak Wali, sebagai pemerintah di bawah kita harus laksanakan dengan baik,” ungkap Amran dikonfirmasi di Kantor Walikota, Kamis (26/6).

Ditambahkan, pihaknya akan menjabarkan semua imbauan – imbauan tersebut, sehingga akan mudah dilakukan pengawasan terhadap hotel, tempat hiburan dan restoran atau kafe yang menyediakan makanan siap saja.

Selain itu, pihaknya akan mengkomunikasikan atau mengkoordinasikan dengan masing – masing kelurahan. “Terhadap hotel, kafe, restoran dan tempat hiburan.

Kita akan lakukan pengawasan,” katanya.

Amran mengakui, di wilayahnya tersebar rumah makanan, restoran dan satu hotel. Kendati demikian, seluruh pengusaha harus mengikuti atau mentaati aturan. Artinya, masyarakat harus memiliki toleransi antar umat beragama, sehingga tidak mengganggu ibadah masyarakat lainya. “Intinya, kita saling menghargai dan tanamkan sikap toleransi,” imbuhnya.

Selain itu, dia menegaskan kep a d a masyarakat, agar tidak menjual atau membunyikan petasan selama Bulan Suci Ramadhan.

Pasalnya, petasan tersebut selain m e n g g a n g g u kekhusu’an ibadah puasa, juga berisik o terjadinya kebakaran atau lain sebagainya. Untuk penindakkannya pun tambahnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Mataram, Babinsa dan Bhabinmaspol untuk melakukan pengamanan.

Amran M. Amin (cem) (Suara NTB/dok)

Jalan Terowongan Perlu Dikaji KALANGAN wakil rakyat Lingkar Selatan nampaknya mulai terusik dengan rencana pembangunan jalan terowongan yang digagas Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dari bundaran eks Bandara Selaparang atau Jalan Udayana tembus ke Gunungsari. Pasalnya, selain tidak pernah disampaikan kepada Dewan, proyek tersebut dipastikan menyedot anggaran yang tidak kecil.

Anggota Komisi III (Suara NTB/fit) DPRD Kota Mataram, Ahmad Tauhid Ahmad Tauhid, SHI., kepada Suara NTB, Jumat (27/6) kemarin mengimbau Pemkot Mataram mengkaji ulang rencana pembangunan jalan terowongan itu. ‘’Apa-apaan dengan jalan terowongan.

Yang perlu dikaji, apakah ini prioritas atau tidak dan apakah sudah mendesak,’’ tanyanya.

Menurut Ahmad Tauhid, meskipun alasan pembangunan jalan terowongan untuk akses dari Senggigi-BIL melalui Kota Mataram, tetap membutuhkan kajian mendalam. Apalagi, pembangunan tersebut akan melibatkan daerah lain. ‘’Masalah program silahkan saja. Apakah ini sesuai planing pemerintah atau karena program ini datangnya dari pusat atau apa? Semua ini harus sesuai dengan master plan dan dengan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan kajian dan kemaslahatan,’’ terangnya.

Walaupun anggaran pembangunan jalan terowongan itu berasal dari APBN, namun untuk paling tidak Pemkot Mataram harus merogoh kocek sedikitnya Rp 300 juta untuk penyusunan amdalnya. Politisi PKS ini menilai pembangunan di Mataram tidak jelas prioritasnya. Karena, program yang sebelumnya, seperti rencana perbaikan jalan lingkungan hingga saat ini tidak kunjung terealisasi.

Artinya, sambung Ahmad Tauhid, untuk proyek besar yang dadakan tanpa memperhatikan master plan, sebaiknya dipikirkan kembali. Pasalnya, sudah banyak program yang digembar-gemborkan Pemkot Mataram. Salah satunya perbaikan jalan lingkungan. Ada sejumlah prioritas yang harus segera dilaksanakan Pemkot Mataram. Antara lain, perbaikan jalan lingkungan, meningkatkan ekonomi kerakyatan dan menyelesaikan masalah-masalah aset. ‘’Inilah yang harus diutamakan,’’ cetusnya.

Ditekankannya, kalau pembangunan jalan terowongan itu merupakan program dadakan dan murni proyek, ia menyarankan agar anggaran yang berkaitan dengan rencana pembangunan jalan terowongan itu, dialihkan untuk program unggulan. Seperti diketahui, Pemkot Mataram menyiapkan anggaran sekitar Rp 300 juta untuk penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) jalan terowongan (underpass) Jalan Udayana tembus ke Gunung Sari. Jalan yang akan dibangun di bawah kawasan Bandara Selaparang tersebut telah mendapat persetujuan dari PT Angkasa Pura I. (fit)

SUARA MATARAM

Halaman 2

Mahasiswa Desak Walikota Realisasikan Penutupan Pasar Beras Mataram (Suara NTB) Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Umat untuk Dunia Islam (Formasi) mendesak Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh untuk merealisasikan rencananya menutup Pasar Beras yang diduga sebagai tempat lokalisasi di Kota Mataram. Hal itu diungkapkan koordinator lapangan (korlap) Formasi, M. Romi Saifudin pada saat melakukan aksi damai di Kantor Walikota Mataram, Jumat (27/6).

“Kami sangat mendukung rencana Walikota Mataram menutup Pasar Beras sebagaimana Dolly di Surabaya yang telah ditutup,” ujarnya.

Sebelumnya Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menyampaikan rencana penutupan Pasar Beras itu memang ada. Namun menurut Walikota, Pasar Beras tidak bisa disamakan dengan Dolly yang merupakan tempat lokalisasi terbesar. Sementara di Pasar Beras, masih ada oknum yang mempraktikkan bisnis prostitusi. Itupun dilakukan dengan diamdiam atau ‘’kucing-kucingan’’.

Aksi damai mahasiswa Formasi ini diterima Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana. Mohan menyam-

paikan pihaknya sangat mengapresiasi aksi yang dilakukan para mahasiswa tersebut.

Aksi yang dilakukan kemarin dinilai sangat santun dan elegan. Mohan menyampaikan pihaknya telah berkomitmen untuk menjaga kondusivitas Kota Mataram pada saat bulan puasa. Disamping itu juga pihaknya berkomitmen agar pelaksanaan ibadah puasa lebih khidmat dan khusyuk.

Hal itu juga ditunjukkan dengan edaran Walikota kepada setiap pelaku usaha baik rumah makan, warung, restoran, dan tempat hiburan.

“Kalau adik-adik menemukan ada hal-hal yang mengganggu keamanan selama puasa, serahkan kepada kami.

Tidak boleh ada hal-hal atau

(Suara NTB/ist)

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

TERIMA MAHASISWA - Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana saat menerima mahasiswa Formasi yang melakukan aksi di Kantor Walikota Mataram, Jumat (27/6). kegiatan provokatif yang bisa mengganggu keamanan dan ketenteraman,” tegasnya. Ia juga mengingatkan warganya

agar tidak terpengaruh berbagai isu-isu mengenai Pilpres yang tersebar di media sosial.

“Apa yang terjadi di media so-

sial dimana banyak pihak saling fitnah, saling serang dan sebagainya, itu bukan bagian dari kita,” pesannya. (yan)

Pindah Kantor

Dispenda Kota Mataram Perjelas Alur Pelayanan Mataram (Suara NTB) Pelayanan di Kantor Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Mataram setelah pindah ke kantor baru yang lebih besar dan representatif akan ditingkatkan dan terus dikembangkan. Dengan demikian warga yang ingin membayar pajak maupun konsultasi bisa lebih mudah karena alur pelayanan diperjelas.

Kepala Dispenda Kota Mataram, H. M. Syakirin Hukmi mengatakan sebelumnya saat masih berkantor di Jalan Langko, warga

yang datang tidak memiliki gambaran jelas bagaimana dan harus kemana jika akan membayar pajak maupun konsultasi. Setelah pindah ke kantor baru, warga akan lebih mudah mendapatkan pelayanan karena sistem pelayanan sudah diatur dengan lebih sistematis.

Saat ini bagi warga yang datang ke Dispenda Kota Mataram, diwajibkan untuk mengambil nomor antrian dengan menekan tombol sesuai dengan keperluannya, seperti sistem yang diberlakukan di bank

PNS Diminta Tingkatkan Kinerja di Bulan Puasa Mataram (Suara NTB) Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengingatkan para pegawainya, PNS lingkup Pemkot Mataram untuk meningkatkan kinerja di bulan puasa. Selain itu, Walikota juga mengingatkan agar para pegawainya menjauhi ghibah (menggunjing atau bergosip). “Jauhkan diri pula dari sifat yang penting bicara, namun sebaliknya bicaralah yang penting-penting saja, sehingga kita menjadi insan yang muttaqin,” pesannya pada saat menggelar kegiatan iman dan taqwa (imtaq) bersama dengan jajaran Pemprov NTB yang dirangkum dalam acara “Mataram Sambut Ramadhan 1435 Hijriyah” di halaman Kantor Walikota Mataram, Jumat (27/6).

Kegiatan sambut Ramadhan yang dilaksanakan pada hari Jumat terakhir pada bulan Sya’ban disebutkan Walikota merupakan tradisi setiap tahunnya yang dilakukan warga Kota Mataram khususnya dan di Pulau Lombok umumnya. Kegiatan ini juga biasanya disebut bersih (beresinan) Ramadhan, atau dalam bahasa sasak disebut juga “nyampat jelo Jumat terakhir bulan Sya’ban”.

Walikota menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengingatkan masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam memasuki bulan puasa, baik persiapan fisik dan mental. Walikota juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum Ramadhan tahun ini untuk bersama-sama menciptakan suasana yang kondusif, aman, dan khusyuk untuk melaksanakan ibadah puasa.

Edaran Walikota yang telah disebarkan kepada masyarakat, restoran, café, warung, dan tempat hiburan diimbau agar dipatuhi dan ditaati. Untuk warung makan, café, dan restoran diminta untuk tak beroperasi dari mulai waktu imsak sampai menjelang buka puasa pada pukul 17.00 WITA. Untuk tempat-tempat khusus seperti restoran franchise, memang diperbolehkan tetap buka untuk melayani tamu asing yang tidak berpuasa, namun tetap harus tertutup. Begitu juga dengan tempat hiburan yang diharuskan tak beroperasi selama 24 jam. (yan)

(Suara NTB/ist)

IMTAQ – Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh sedang berbicara serius dengan Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi di sela-sela kegiatan Imtaq di halaman Kantor Walikota Mataram, Jumat (27/6).

yang menggunakan mesin antrian otomatis.

“Kemarin (waktu masih di kantor lama) orang yang datang tidak jelas mau kemana dan mau apa. Kalau misalnya mau konsultasi akan diarahkan untuk memencet nomor antrian untuk konsultasi. Kalau bayar pajak nomornya lain sehingga berbeda. Sekarang urusannya sudah dipilah-dipilah,” ujarnya. Pemilahan ini bertujuan agar lebih memudahkan warga yang ingin mengurus berbagai keperluan di kantor Dispenda Kota Mataram.

Syakirin mengatakan setelah kantornya pindah ke tempat yang lebih bagus dan representatif, ia berharap dapat terus mengembangkan dan meningkatkan pelayanan.

Jika masih ada yang kurang, ia berharap juga masyarakat menyampaikan kritik dan sarannya. Untuk menampung kritik dan saran masyarakat, pihaknya mempunyai kotak saran dan juga website resmi yang dikelola oleh staf IT. Kantor baru yang berada di Jalan Kamboja atau di samping Kantor Gubernur NTB ini disebutkna belum sepenuhnya

selesai. Namun karena kontrak sewa di kantor lama sudah selesai sejak akhir Mei lalu, Syakirin mengatakan pihaknya langsung memutuskan untuk pindah.

“Akhirnya kami pindah walaupun masih banyak yang harus kami kerjakan.

Tapi yang kami kedepankan adalah pelayanannya dulu. Sedangkan administrasi surat menyuratnya belum begitu settle. Tapi pelayanan kepada masyarakat yang kami utamakan,” terangnya. (yan)

SUARA PULAU LOMBOK

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

Halaman 3

Dana Rp 248 Miliar Terancam Ditarik

Gubernur Minta Bupati Percepat Pembebasan Lahan ’’Bypass’’ BIL II Giri Menang (Suara NTB) Proyek Pembangunan jalur bypass Bandara Internasional Lombok (BIL) II masih terkendala pembebasan lahan yang belum tuntas. Pasalnya, pengukuran lahan milik warga yang terkena pembangunan molor. Selain itu, pembayaran lahan milik warga belum tuntas, karena terkait harga tanah masih dikaji tim appraisal.

Jika masalah pembebasan lahan ini tak kunjung tuntas hingga beberapa waktu ke depan, pusat mengancam menarik dana Rp 248 miliar untuk pembangunan proyek tersebut.Atas dasar itulah, Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi meminta agar Bupati Lobar Dr. H. Zaini Arony segera menyelesaikan persoalan ini.

Hal ini terungkap saat pertemuan antara Bupati Lobar, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB Ir. H. Dwi Sugiyanto, MM, BPN Lobar, BBJN bersama warga pemilik lahan yang terkena pembebasan di jalur bypass BIL II di Aula Kantor Bupati Lobar, Jumat (27/6).

Kepala Dinas PU NTB H. Dwi Sugiyanto menegaskan, rencana pembangunan jalur bypass BIL II ini dimulai sejak 2011. Namun sempat terkendala, sehingga direncanakan hingga 2014 ini. Ia menyebut panjang jalan jalur

bypass BIL II khusus Lobar sekitar 6,7 kilometer, sedangkan untuk bagian Kota Mataram 700 meter. Di jalur ini terdapat tiga jembatan dengan panjang bervariasi, ada yang panjang 100 meter dan 30 meter.

“Kontrak proyek pekerjaan ini sudah ditandatangani bulan lalu, tinggal harapannya sudah diukur dan mulai pekerjaan tapi belum. Seminggu lalu ada dari pemerintah pusat datang, lalu bertanya kenapa kontrak sebulan lalu ditandatangani tapi proyek belum mulai.

Nah pusat bertanya-tanya perihal ini makanya diberitahukan ke bupati,” katanya.

Sesuai rencana, pembangunan awal (groundbreaking) akan mulai Senin depan ditandai dengan diturunkannya alat berat dan ditargetkan selesai akhir November.

Namun, faktanya hingga sekarang masih ada kendala di lahan, baik itu pembe-

Pemeriksaan USG di Polindes PEMERIKSAAN kondisi kehamilan melalui teknik diagnosa Ultrasonografi (USG) kini menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Jika hal ini terwujud, maka KLU dipastikan akan menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang menerapkan layanan pemeriksaan USG, sebab orientasi layanan ini sudah mulai diarahkan ke Polindes.

Kepala Dikes KLU, dr.

Benny Nugroho S., kepada (Suara NTB/dok) Benny Nugroho wartawan di ruang kerjanya, Jumat (27/6), mengaku sedang mempertimbangkan tawaran pusat untuk meningkatkan pelayanan masyarakat bidang kesehatan ibu hamil. Sebanyak 20 unit peralatan USG, akan dianggarkan pada APBN Perubahan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk dialokasikan ke KLU. “Pusat sudah menawari 20 unit USG ke KLU yang anggarannya dari APBN Perubahan. Kalau tidak ada halangan, maka KLU akan menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang pemeriksaan USG kehamilan bisa didapatkan di Polindes,” ungkap Benny.

Dirinya berencana dengan tawaran pusat itu akan melengkapi perlatan medis kehamilan di tingkat desa (Polindes). Menyadari bahwa di 33 desa di KLU saat ini sudah ditangani oleh 2 orang bidan, sewajarnya tenaga medis mendapat dukungan peralatan yang meningkatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat.

Pemerintah pusat, kata Benny, melempar tawaran untuk KLU, karena daerah ini dinilai cukup konsen dan serius memberikan pelayanan kesehatan - khususnya pada diri ibu dan anak.

Program dan sistem yang terbangun pun dinilai sudah cukup jelas berorientasi pada peningkatan aspek mutu kesehatan.

“Rencananya, alat-alat ini (jika terealisir) akan kita tempatkan di Polindes. Cukup bangga kita, karena belum pernah ada Polindes yang memberikan pemeriksaan USG, biasanya di rumah sakit,” terangnya.

Benny Nugroho menyatakan, KLU telah berhasil memutus angka kematian ibu melahirkan tahun 2012 lalu. Meski prestasi itu tidak belanjut di 2013 lalu, namun kerja keras tersebut sangat dihargai oleh pemerintah pusat. Mengingat sampai saat ini, belum pernah tercatat kabupaten/kota yang mampu meraih prestasi serupa.

KLU pada rentang 2013, mencatatkan 1 orang ibu meninggal dunia saat proses persalinan. Namun itu pun dapat dipahami, karena korbannya adalah seorang ibu yang sebelumnya telah 17 kali melahirkan dengan selamat. (ari)

basannya. Jika hal ini tak segera diselesaikan, maka dana Rp 248 miliar untuk pembangunan jalan ini akan ditarik pusat, “kalau tidak segera dilaksanakan maka akan ditarik pusat, bahkan ke depan pendanaan proyek ini tidak lagi diberikan pusat,” ujarnya mengingatkan.

Mengantisipasi itu, lanjutnya, mau tidak mau harus dilakukan groundbreaking Senin depan sebagai simbol proyek ini dimulai dan sebagai pertanda kalau Pemda serius.

Untuk itulah, Pemprov menekankan untuk memulai sementara menunggu pembebasan lahannya.

Sementara itu, Bupati Lobar H. Zaini Arony menegaskan, warga dan semua pihak diharapkan mendukung upaya pemerintah membangun jalur BIL II, karena pemerintah telah berketetapan membangun jalur ini segera.

Pembangunan jalur ini un-

(Suara NTB/rus)

Muhyidin

din sejauh ini dinilai masih membingungkan, utamanya dalam hal penggolongannya masuk katagori usaha mikro, kecil atau menengah. Pasalnya, mengacu pada aturan perundang-undangan yang ada, UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UKM tergambar ada syarat-syarat masing-masing.

Di mana, usaha mikro yang memiliki modal di bawah Rp 50 juta. Sedangkan usaha kecil Rp 50-500 juta. Usaha menengah memiliki modal sebesar Rp 500 juta sampai Rp 2 miliar. Pengecer bensin dan jenis bahan bakar lainnya ini sebenarnya masuk katagori mikro.

Namun fakta di lapangan, se-

(Suara NTB/yan)

PANTAI SEMETI - Lombok Tengah memiliki banyak objek wisata pantai yang masih perawan dan belum disentuh pembangunan. Salah satunya adalah Pantai Semeti yang lokasinya bersebelahan dengan Pantai Mawi. Sayangnya, jalan menuju Pantai Semeti ini masih membutuhkan perhatian serius, sehingga bisa mengundang wisatawan datang berkunjung ke tempat ini.

Satpol PP NTB Sosialisasikan Penegakan Perda Nomor 5 Tahun 2007 Giri Menang (Suara NTB) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) NTB melakukan sosialisasi Penegakan Perda Nomor 5 tahun 2007 tentang Perlindungan Hutan, Flora dan Fauna. Sosialisasi ini dalam upaya melakukan perlindungan dan pelestarian lingkungan dan ekosistem.

Selain itu, sebagai salah satu upaya mengoptimalkan pemasukan PAD dari perizinan di sektor terkait.

Dalam melakukan sosialisasi ini, Satpol PP bekerjasama dengan leading sector terkait, seperti Dinas Kehutanan.

“Sosialisasi Perda Nomor 5 tahun 2007 tentang Perlindungan Hutan, Flora dan Fauna ini kami laksanakan di Gunungsari,” ujar Kepala Satpol PP NTB Ibnu Salim, SH, MH, melalui Kepala Bidang Penegakan Perundang Undangan Daerah, L. Irpan, SIP, Jumat (27/6)..

Ia menjelaskan, tujuan diadakannya sosialisasi ini untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan masyarakat dan badan hukum terhadap perundang-undangan di bidang kehutanan, flora dan fauna. Selain itu, menginventarisir alat gergaji rantai dan gergaji sirkel bergerak yang beroperasi di masyarakat.

Tidak hanya itu, mendorong pendapatan daerah melalui

(Suara NTB/ist)

SOSIALISASI - Satpol PP NTB melakukan sosialisasi Perda Nomor 5 Tahun 2007 terhadap masyarakat, khususnya badan hukum yang punya usaha geraji kayu di Gunungsari Lombok Barat beberapa waktu lalu. pemanfaatan alat gergaji rantai dan gergaji sirkel sesuai ketentuan.

Digelarnya sosialisasi di Gunungsari, ujarnya, karena daerah ini cukup banyak warga memiliki usaha kayu seperti papan, pembuatan meja, kursi dan usaha kayu lainnya.

Hal ini perlu menjadi sasaran agar memahami perlindungan terhadap hutan flora dan fauna yang dilindungi. Dalam kegiatan ini jumlah peserta sebanyak 29 orang, terdiri dari para kepala desa, badan hukum dan usaha yang memiliki gergaji dan alat gergaji sirkel.

Diakuinya, pemahaman

masyarakat terhadap perda ini masih kurang, sehingga setelah dilakukan sosialisasi masyarakat sangat antusias. Perlunya sosialisasi juga, karena Satpol PP juga tak mungkin turun ke lapangan melakukan penegakan perda tanpa sosialisasi terlebih dahulu. Tujuan lainnya, mengantisipasi kerusakan lingkungan akibat tindakan illegal logging. Terkait sanksi bagi pelanggar perda, ini selain denda Rp 50 juta juga hukuman pidana 6 bulan penjara. Ia berharap dinas terkait harus mengoptimalkan perda ini. Terutama kemampuan meningkatkan pemasukan ke PAD. (her/*)

Mutasi Pejabat Loteng Tunggu Bupati Praya (Suara NTB) Mutasi pejabat lingkup Pemkab Lombok Tengah (Loteng), dipastikan bakal digelar dalam waktu dekat ini.

Draf komposisi pejabat yang akan digeser pun sudah selesai disusun oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Loteng dan sudah di tangan

WUB di Lotim Didominasi Sektor Perdagangan Selong (Suara NTB) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) saat ini dicatat memiliki 19.726 wirausaha baru (WUB).

Dari jumlah itu terlihat didominasi sektor perdagangan. Termasuk di antaranya para pengecer bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Dinas Koperasi dan UKM Lotim, Muhyidin kepada Suara NTB di Selong, Jumat (27/6), menjelaskan, berdasarkan target kuantitas jumlah WUB yang harus terbentuk di Lotim dari Pemprov NTB sebanyak 25 ribu.

Namun sejauh ini baru bisa dicapai 19 ribu. “Saat ini kita juga sedang melakukan pendataan lagi,” ucapnya.

Di Kabupaten Lotim, ujarnya, setiap kecamatan sudah diberikan jatah jumlah WUB yang harus terbentuk.

Dari 20 kecamatan se Lotim, masing-masing diberikan jatah 1.000-1500 WUB. “Selong ditarget 1.700, Labuhan Haji 1.025 WUB,” sebutnya.

Khusus soal para pengecer BBM ini, lanjut Muhyi-

tuk mempermudah dan mempercepat arus lalu lintas, selain itu dengan adanya jalur BIL II memberi dampak ekonomi yang akan dirasakan masyarakat Lobar khususnya di dua dua kecamatan yang dilalui. “Maka saya berharap, agar semua mem-back up dan mendukung ini,” harapnya.

Kendala juga pernah dialami waktu membebaskan lahan BIL I, karena pengaruh provokasi dari luar. Namun begitu setelah selesai dibangun malah banyak warga yang datang ke bupati, mengaku kalau dampak dibangunnya jalur ini sangat besar. “Karena itulah sebabnya gubernur meminta saya segera menyelesaikan pembebasan lahan itu,” ujarnya.

Karena itu pihaknya telah membentuk tim untuk membebaskan lahan tersebut. Selain itu, dibantu pihak BPN camat dan kades. Sejauh ini, sekitar 2,6 kilometer lahan telah selesai pengukuran di dua desa. Bupati menekankan, pembebasan lahan itu segera tuntas dalam waktu dekat. Selain itu, terkait groundbreaking Senin depan ia mengaku tak ada masalah, sebagai bentuk keseriusan pemerintah terhadap pembebasan lahan. (her)

bagian besar justru pemilik toko dan kios yang menjadi pengecer. “Ini yang membuat kita bingung,” akuinya.

Terkait pengecer, selama beberapa hari terakhir saat terjadinya limit bahan bakar minyak di Lotim, jumlah calon pengecer yang meminta rekomendasi jadi pengecer BBM meningkat. Rata-rata sebulan mencapai 70-100 orang. “Ada yang sudah dua tahun mati baru minta perpanjang,” ucapnya.

Saat kondisi limit dinilai seperti sengaja diburu oleh pengecer untuk mencari keuntungan. Hal ini diakui dengan fakta di tengah masyarakat, harga BBM khususnya premium ini melonjak tajam.

Soal harga bukan menjadi perhatian Diskop UKM. “Soal harga ini kan menjadi wewenang ESDM khususnya perdagangan,” paparnya.

Bagi Diskop UKM, pihaknya hanya menyampaikan rekomendasi kepada calon pengecer. Itupun setelah semua syarat lain diselesaikan, yakni kejelasan jumlah yang akan dibeli di masing-masing SPBU tempat membeli. (rus)

Bupati Loteng untuk segera mendapat persetujuan.

Namun, menurut Sekda Loteng, Drs. H.L. Supardan, M.M., waktu pelaksanaannya belum bisa dipastikan. mengingat draf pejabat yang sudah disusun masih harus dikaji oleh Bupati Loteng.

“Kita hanya bisa sampaikan, mutasi segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Tapi masalah waktu, tergantung Bupati Loteng sendiri yang memutuskan.

Setelah mengkaji ulang komposisi yang sudah kita sampaikan,” jelas Supardan, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Ju-

mat (27/6).

Menurutnya, kemungkinan adanya perubahan-perubahan pada komposisi pejabat yang akan dimutasi besar terjadi sesuai kebutuhan yang dipandang perlu oleh Bupati Loteng.

Terkait jumlah pejabat yang akan dimutasi, Ketua Baperjakat Loteng ini menjelaskan, tidak akan terlalu banyak.

Pasalnya, mutasi pejabat lingkup Pemkab Loteng akan digelar kali ini hanya fokus pada upaya mengisi jabatanjabatan yang lowong saja. Sementara bagi jabatan yang sudah terisi, tidak akan terlalu banyak berubah. (kir)

Fauzan Khalid Pimpin IKA-SUKA NTB Giri Menang (Suara NTB) Wakil Bupati (Wabup) Lombok Barat (Lobar) Fauzan Khalid, SAg, MSi, ditetapkan sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta (IKA-SUKA) NTB. Mantan Ketua KPU NTB ini secara aklamasi didaulat puluhan alumni UIN Sunan Kalijaga NTB dari berbagai angkatan, di Lesehan Gading Sayang-Sayang, Jumat (27/6). Acara ini juga dihadiri Ketua IKA-SUKA Pusat Prof. Dr. A. Taufiq Dardiri.

Mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB Drs. H. L. Suhaimi Ismy, menilai Fauzan Khalid dengan kapasitas dan pengabdiannya selama ini kepada masyarakat NTB pantas memimpin IKA-SUKA NTB. Hal senada disampaikan mantan Rektor IAIN Mataram Prof. H. Lukman Hakim, jika Fauzan Khalid dinilai sebagai sosok yang tepat memimpin IKA-SUKA NTB, karena sudah mewakafkan dirinya kepada masyarakat NTB dan masyarakat Lobar khususnya. ‘’Dengan usia yang masih muda, Pak Wabup Lobar masih memiliki waktu yang panjang untuk terus mengabdi kepada masyarakat melalui Ikatan Keluarga Alumni UIN Sunan Kalijaga NTB,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Fauzan Khalid memperjelas tentang pentingnya menghidupkan struktur IKA-SUKA NTB. Baginya, adanya ikatan ini penting sebagai sarana pengabdian kepada masyarakat, karena pengabdian tidak cukup melalui instansi-instansi formal yang terasa kaku.

Diakuinya, keberadaan alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di NTB memiliki integritas yang baik di tengahtengah masyarakat. Hal ini terlihat dengan banyaknya alumni UIN Yogyakarta yang dipercaya menempati posisi penting di berbagai sektor, seperti politik, akademisi dan lain-lainnya. Di sisi lain, Fauzan mengingatkan, wadah ini bukan untuk kepentingan politik, ‘’Ikatan ini adalah wadah untuk sharing ide dan gagasan bagi kemajuan umat,’’ ujarnya mengingatkan.

Sementara Sekretaris IKASUKA NTB Dr. H. Masnun Tahir, mengakui keberadaan alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tidak berstruktur, sehingga pertemuan untuk sharing ide dan gagasan jarang dilakukan. Padahal kiprah alumninya tersebar di berbagai level pengabdian di masyarakat.

Ketua IKA-SUKA Pusat A. Taufiq Dardiri meminta alumni-alumni UIN Sunan Kalijaga yang ada di NTB tetap menjadi perekat umat. Alasannya, di tengah masyarakat perbedaanperbedaan tersebut tumbuh dan berkembang. ‘’Alumni UIN Yogyakarta harus mampu dan tetap menjadi perekat keberagaman tersebut,’’ ujarnya.

Acara silaturahmi tersebut juga dihadiri Drs. H. L. Suhaimi Ismy, mantan Kakanwil Kemenag NTB, Mantan Rektor IAIN Mataram Prof. H. Lukmanul Hakim, Wakil Rektor IAIN Mataram Prof.

Taufik, Drs. H. Ma‘ad Umar (Kemenag NTB), Badrun AM, MA. (Ketua KPID NTB), Dr. M. Ahyar Fadly, M.Si (Rektor IAI Qomarul Huda Bagu), Dr. M. Sa’i dari IAIN Mataram dan lainnya. (ham)

(Suara NTB/ist)

POSE - Ketua IKA-SUKA NTB Fauzan Khalid berpose bersama alumni dan kepengurusan IKA-SUKA NTB, Jumat (27/6).

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

SUARA PULAU SUMBAWA

Halaman 4

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456

Kerjasama BKBPP Sumbawa dengan Harian Suara NTB

Peringatan Hari Keluarga XXI 2014 Sumbawa

Ragam Prestasi dan Komitmen Kemitraan Sumbawa Besar (Suara NTB) Beragam prestasi diraih Kabupaten Sumbawa selama 2014., termasuk pada Hari Keluarga Tingkat Nasional beberapa waktu. Seperti dilaporkan dalam Peringatan Hari Keluarga XXI Tingkat Kabupaten Sumbawa tahun 2014, Kamis (26/6) kemarin. Sebagai momentum merajut keindahan dalam nilainilai luhur pemaknaan kebersamaan dalam bingkai keluarga.

Sekaligus penguatan komitmen dalam membangun kemitraan.

Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Sumbawa, Ir. A. Yani, menyebutkan beberapa kegiatan dan lomba yang berhasil meraih prestasi selama 2014. Mulai dari mengikuti lomba program ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga tingkat NTB dalam rangka Hari Keluarga tahun 2014, 15 april 2014. Gebyar pelayanan dan penyuluhan KB yang dipadukan dengan BBGRM dan Hari Kesatuan Gerak PKK 2014, berlangsung di kecamatan Alas Barat, 8 Mei 2014. Senam sehat bersama, halaman kantor Bupati, 6 Juni 2014. Puncak peringatan Hari Keluarga XXI tingkat Nasional tahun 2014, di Surabaya Jatim 14 Juni 2014. Perin-

gatan Hari Keluarga XXI tingkat Provinsi, di Lombok Barat, 24 Juni 2014 dan Peringatan Hari Keluarga XXI tingkat Kabupaten 2014.

Yani menjelaskan, sejarah pembangunan keluarga tidak lepas dengan dinamika dan problematika kependudukan di Indonesia.

Sebab membangun penguatan ketahanan keluarga menjadi bagian dalam menyelesaikan penanganan atau solusi kependudukan.

Kedepan, belajar dari kearifan masa lalu, dengan kekuatan kemandirian KB yang telah tertanam pada mindset masyarakat yang terbangun dari advokasi, KIE dan konseling, menjadi modal dasar untuk revitalisasi pembangunan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga. Cakupan implikasinya memantikkan nilai-nilai cross cutting issue.

Adapun torehan prestasi selama tahun 2014, untuk tingkat Provinsi NTB, diantaranya, Juara III lomba kader Bina Keluarga Balita (BKB) atas nama Susilawati dari BKB Jati Lestari, desa Boak Kecamatan Unter Iwes. Juara III lomba kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL Al-Hidayah II Ratna Budiono, desa Labuhan Sumbawa kecamatan Labuhan Badas), dan maisih banyak lagi prestais lainnya. Kemudian untuk tingkat nasional, Juara Harapan I Nasional

Lomba Kader Teladan Bina Keluarga Remaja (Herni Yuliana dari BKR Nurul Yaqin desa Empang Bawah kecamatan Empang). Juara III Nasional lomba bidan praktek mandiri untuk Regional luar Jawa Bali I, atas nama Romadiah Fitriyani, AMd Keb Kecamatan Lopok. Terbaik Nasional Lomba Kelompok KB Pria untuk Regional II Indonesia , pada kelompok KB Pria ‘Saling Beme’ desa Mapin Kebak kecamatan Alas Barat.

Keberhasilan-keberhasilan dalam perolehan apresiasi dan penghargaan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat merupakan bentuk manifestasi komitmen kuat dalam pembangunan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga. Tentu ‘view’ kedepan BKBPP akan optimasikan segala daya upaya, dedikasi dan ihktiar untuk berkhikmad.

Agar menjadi bagian dari ‘prestasi Samawa Mampis Rungan’, suatu ketika. Orang bijak mengatakan, bahwa untuk menuju suatu perubahan ‘dimulai dari hal-hal yang kecil, dimulai dari diri sendiri dan dimulai dari sekarang’. “Suatu perubahan terlahir dari mimpi yang berdaya beli dari ide-ide cemerlang — yang pada gilirannya akan jelmakan tawaran pada posisi, vitalitas maupun entitas dalam menggenerikkan program-pro-

Bupati Sumbawa ketika menyerahkan penghargaan kepada para peserta lomba yang berprestasi tingkat provinsi maupun nasional.

A. Yani ketika memberikan sambutan

gram pembangunan,” ujar Yani.

Berpijak dari rangkaian-rangkaian ekspektasi tersebut, kiranya simetris dan paralel tema besar yang diusung kali ini dalam peringatan hari keluarga – Melalui Hari Keluarga, Kita Mantapkan Kemitraan dalam Meningkatkan Kualitas Keluarga untuk Wewujudkan Samawa Mampis Rungan menuju Indonesia sejahtera. Tema ini sekaligus menopang impuls dalam penguatan dan mampu memberikan daya ungkit percepatan, perluasan, kualitas, akses dan mempersuasi kolektifitas dan konektifitas sinergi program dalam upaya membumikan pembangunan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga di Tana Samawa. Sehingga dapat mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera sebagai keluarga masa depan Indonesia.

Sampai saat ini, Indonesia masih menghadapi empat masalah besar dalam bidang kependudukan, yaitu jumlah yang besar, per-

tumbuhan yang tinggi, persebaran yang tidak merata dan kualitas penduduk yang rendah. Kedepan, dengan memandang program kependudukan menjadi ‘arus utama’ kebijakan pembangunan nasional dan upaya pengendalian jumlah penduduk — maka perlu dimanfaatkan peluang dengan melakukan ‘aksi sejak dini’: meletakkan masalah kependudukan dalam konteks pembangunan yang sustainable dan kehidupan yang harmonis, meletakkan masalah kependudukan dalam konteks kesepadanan antara kualitas dan kuantitas serta meletakkan masalah kependudukan dalam konteks pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Beranjak dari tantangan program kependudukan dan KB sejauh ini, hal yang sangat fundamental, kembali menguatkan komitmen ditengah lingkungan strategis yang dinamis.

Sinergisitas dan keterpaduan lintas sektoral dan lintas program

Kemenpera RI Serahkan Langsung BSPS

Bambang Purwanto ketika menyerahkan bantuan BSPS secara simbolis kepada warga penerima sasaran.

Foto bersama Bambang Purwanto, Jamaluddin Malik, Kajari Sugeng Hariadi dan pejabat lainnya

fungsi agama, cinta kasih, pendidikan, reproduksi, perlindungan, sosialisasi dan pendidikan, lingkungan serta ekonomi diharapkan akan melahirkan keluarga yang berkualitas dan akan lahir generasi yang lebih baik.

Pemkab telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan keluarga yang berkualitas. Melalui BKBPP, berbagai program telah dilaksanakan. Berbagai upaya tersebut ternyata diapresiasi oleh pemerintah pusat melalui berbagai penghargaan, di antaranya pemberian tanda kehormatan Satya Lencana Wira Karya oleh Presiden RI kepada Bupati Sumbawa atas keberhasilan di bidang Kependudukan dan KB tahun 2012. Pada kesempatan tersebut, Bupati juga memberikan penghargaan kepada mereka yang berhasil meraih prestasi baik tingkat propinsi maupun nasional. (arn/*)

Belum Disepakati

Apresiasi Pelaksanaan di Sumbawa

Sumbawa Besar (Suara NTB) Penyerahan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI, secara simbolis dilakukan Asisten Deputi Fasilitasi dan Pemberdayaan Pemerintah Swadaya dari Kemenpera, Ir. Bambang Purwanto, M.M, di Wisma Daerah Sumbawa, Jumat (27/6) kemarin. Untuk sekitar 682 penerima sasaran bantuan yang jumlahnya masih bertambah unit satu desa yang kini masih dalam proses verifikasi.

Asisten Deputi Fasilitasi dan Pemberdayaan Pemerintah Swadaya dari Kemenpera, Ir. Bambang Purwanto, menjelaskan, program bantuan pemerintah pusat ini sifatnya pengungkit dan merangsang masyarakat. Mengingat bantuan stimulan hanya diberikan Rp 7,5 per rumah sasaran.

Bantuan berupa uang, yang sewaktu dicairkan langsung dibelanjakan material. Sesuai kebutuhan perbaikan rumah.

Sebab jika diberikan secara langsung, dikhawatirkan digunakan untuk keperluan lain. Bantuan ini diberikan secara bertahap sebanyak dua kali. “Kita harapkan stimulan ini ada ketambahan dana dari masyarakat penerima bantuan,” katanya, seraya menyebutkan bantuan stimulan ini sudah berlangsung sejak 2009 lalu.

Mekanisme dalam penggunaan BSPS adalah dengan memberi buku tabungan kepada penerima program. Dalam waktu 15 hari dana itu harus ditarik dan digunakan untuk membelanjakan bahan bangunan pada saat itu pula. Sebelumnya, material yang dibutuhkan harus didata terlebih dahulu. Setelah itu, uang harus digunakan untuk membeli bahan yang dibutuhkan bagi perbaikan rumah. Melalui bantuan ini diharapkan, agar rumah masyarakat minimal bisa menjadi rumah layak huni. Seperti bangunan dinding keliling, harus menggunakan daun pintu dan jendela sesuai standar.

Lantai yang sebelumnya tanah ditingkatkan menjadi rabat beton. Hal yang tidak diperbolehkan untuk membeli keramik lantai dan pemasangan plafon.

Bambang memberikan catatan, bantuan dimaksud tidak boleh digunakan untuk membayar tukang, tidak boleh untuk ongkos transportasi dan tidak boleh digunakan sebagai ongkos langsir material. Dalam hal ini, hasil program sebelumnya juga terus dievaluasi. Apabila hasilnya bagus, tidak menutup kemungkinan jumlah penerima program akan ditambah. Dalam tahun ini, pihaknya baru bisa membantu sekitar 381 kabupaten/kota se-Indonesia. Saat ini, jumlah penerima program di Sumbawa sebanyak 682 penerima. “Jumlah ini masih bisa bertambah, karena hingga saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi di calon desa penerima di Kecamatan Alas,” terangnya. (arn/*)

harus terbina sebagai pra syarat mutlak keberlangsungan program.

Pemberdayaan kapasitas lokal untuk itu harus dijadikan titik tolak pemikiran penyelenggaraan program kependudukan dan KB. Khususnya dalam pemberian layanan KB yang berkualitas. “Momentum peringatan Hari Keluarga ini menjadi pijakan baru membentuk lintasan cakrawala referensi implementatif sebagai daya dorong yang besar untuk membangun komitmen baru,”tukas Yani.

Bupati Sumbawa, Drs. H. Jamaluddin Malik, dalam sambutannya, menyatakan, momentum ini tepat untuk memasyarakatkan pentingnya fungsi dan peran keluarga dalam memperkokoh ketahanan nasional. Keluarga yang berketahanan diharapkan mampu memberikan pengaruh positif di dalam keluarga sendiri maupun lingkungan sekitar. Dalam kehidupan berkeluarga apabila telah melaksanakan 8 fungsi keluarga yang terdiri dari

Batas Wilayah Picu Konflik

(Suara NTB/ula)

MUSNAHKAN SENPI - Jajaran Muspida Kabupaten Dompu termasuk Bupati Dompu, H Bambang M Yasin dan wakil Bupati Dompu, Ir H Syamsuddin H Yasin saat memusnahkan senpi rakitan di Polres Dompu, Jumat (27/6) kemarin.

Jelang Puasa dan Pilpres

Polres Dompu Musnahkan Puluhan Pucuk Senpi dan Miras Dompu (Suara NTB) Sebanyak 60 pucuk senjata api rakitan dan ilegal jenis laras panjang dan pendek hasil operasi cipta kondisi serta diserahkan warga dimusnahkan Polres Dompu. Senpi rakitan dan ilegal disinyalir masih banyak beredar di Dompu. Keberhasilan ini mendapat apresiasi Bupati, tapi di sisi lain Bupati merasa sedih soal peredaran senpi rakitan dan ilegal di Dompu.

Kapolres Dompu, AKBP Purnama, SIK pada acara pemusnahan senpi rakitan dan ilegal di Polres Dompu, Jumat (27/6) kemarin, mengatakan, sebanyak 31 senpi rakitan jenis laras panjang, 29 senpi rakitan jenis laras pendek, 2 senpi rakitan laras panjang yang belum jadi, 15 batang besi bahan pembuatan senjata rakitan, dan 79 butir peluru tajam berhasil diamankan pihaknya.

Senpi ini ada yang diserahkan secara swadaya dan ada yang ditemukan saat sweeping dilakukan. “Ini perlu kita perhatikan, bahwa di sekitar kita masih banyak potensi keributan. Disinyalir masih banyak beredar senpi rakitan di Dompu,” katanya.

Purnama mengatakan, diantara senpi yang diamankan dan diserahkan secara sukarela yang dimusnahkan ini sebagiannya didapat dari daerah konflik yaitu Renda Simpasai, Kandai Dua, Anamina dan Soriutu. Pengamanan dan pemusnahan senpi ini sebagai upaya cipta kondisi jelas ramadhan dan Pilpres.

“Ini (Senpi, dan miras), sumber masalah dari kriminalitas yang ada,” ungkapnya.

Selain senpi, Polres juga memusnahkan miras dan petasan.

Sebanyak ribuan botol miras jenis bir, arak tuban, dan brem juga dimusnahkan. Begitu juga dengan 13 ribu petasan hasil operasi dalam beberapa hari terakhir juga ikut dimusnahkan.

Sebanyak 14 orang dijadikan tersangka dalam kasus kepemilikan miras dan senpi ilegal serta senpi rakitan. “Sekarang masih dalam proses tahap 1 dan 1 tersangka tahap 2, tinggal putusan,” jelas Purnama.

Purnama juga mengungkapkan, dari 14 orang tersangka, 5 diantaranya dari Simpasai dan Kandai Dua. Pihaknya juga tengah mengembangkan ke tersangka lain terkait beberapa kasus pengrusakan dan pembakaran, termasuk pengrusakan fasilitas pemerintah yaitu mobil pemadam kebakaran dan kantor Dinas PU Dompu. Dalam pendalaman sudah ada yang diidentifikasi sebagai tersangka dan masih dalam pengejaran.

“Alhamdulillah mereka sudah keluar dari Dompu, apabila mereka ke sini akan kita tangkap. Informasinya ada yang pergi ke Denpasar dan Bima,” katanya.

Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin pada kesempatan yang sama mengapresiasi kinerja aparat Kepolisian, TNI dan Pol PP Dompu yang berhasil menciptakan rasa aman di Dompu dengan mengamankan

puluhan pucuk senjata api rakitan dan ilegal. Di sisi lain, sebagai orang Dompu dengan diamankan puluhan barang bukti (BB) senpi ini menjadi hal yang memalukan. Karena bagaimanapun juga, barang-barang ini sebagai BB. “Ini juga menunjukan bahwa masih ada diantara kita yang bangga mengangkat senjata untuk saling membunuh, bahkan dengan sesama saudara sendiri,” katanya.

Untuk itu, ia meminta agar momentum pemusnahan senpi, senjata tajam, minuman beralkohol, petasan di Polres dijadikan momentum untuk menyatakan diri melawan keberadaan senpi, miras dan petasan. “Saya rasa Pol PP perlu menyiapkan 1-2 nomor yang selalu aktif 24 jam menerima pengaduan masyarakat yang menemukan dan melihat orang memiliki senpi, miras dan petasan untuk dilaporkan melalui nomor ini,” katanya.

H. Bambang juga mengaku, akan tetap berusaha menjaga kondusifitas daerah. Untuk tataran kebijakan, dirinya merasa tidak pernah mengeluarkan kebijakan yang bisa menjadi sumber resistensi bagi masyarakat.

Terhadap keributan di Renda Simpasai dengan Kandai Dua maupun Anamina dan Soriutu, ia menegaskan bukanlah sebagai kerusuhan sosial. Tapi perkelahian antar kelompok anak muda yang coba menggiring masyarakat lain untuk ikut dalam konfliknya. (ula)

Dompu (Suara NTB) Batas wilayah Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima di daerah Kiwu Kecamatan Kilo dan Sampungu Bima hingga saat ini belum disepakati pemerintah. Belum adanya ketetapan batas wilayah, kedua Desa bertetangga sering terlibat perkelahian.

Pemerintah daerah pun akan tetap memperjuangkan agar wilayah yang seharusnya masuk Dompu tetap dipertahankan.

Kepala Desa Kiwu Kecamatan Kilo, Husain Ola, Kamis (26/6) mengatakan, warganya dengan warga Sampungu Bima terlibat perkelahian memperebutkan lahan. Perebutan lahan karena masingmasing orang mengklaim lahan tersebut berada dalam wilayahnya. “Ini terjadi karena belum adanya ketetapan batas wilayah,” katanya.

Menanggapi laporan Kepala Desa Kiwu, Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin mengaku, dirinya hingga saat ini belum mau menandatangani peta batas wilayah. Ada ketidakkonsistenan yang terjadi dan membuat Dompu cukup dirugikan. Padahal Mentri Dalam Negeri menegaskan bahwa batas wilayah harus mengacu pada batas

alam atau batas yang terkait aspek sejarah.

Bambang mencontohkan soal batas wilayah Dompu dan Sumbawa. Wilayah Mata hingga dekat Riwo sebagai wilayah Sumbawa. Padahal dari sisi geografi, Mata masuk wilayah Dompu dan akses jalannya harus melalui Kawangko. “Sumbawa ngotot karena ternyata di wilayah ini memiliki potensi emas cukup besar,” terangnya.

Namun H. Bambang meyakinkan warga Kiwu, pemerintah daerah Dompu bersama timnya akan berusaha mempertahankan wilayah yang menjadi hak Dompu. Walaupun batas wilayah ini hanya sifatnya administrasi pemerintahan. “Kita akan tetap memperjuangkan dan mempertahankan wilayah yang ada,” ungkapnya. (ula)

Jalan ke Kilo Direhab Total Dompu (Suara NTB) Akses jalan menju Kilo dari simpang Sanggopa Sante Kecamatan Manggelewa hingga jembatan Kambu akan direhab total pemerintah. Perbaikan jalan yang sudah menjadi akses jalan strategis nasional ini tengah dikerjakan. Bahkan tanjakan Mpolo yang selama ini dikenal ekstrim bakal diperlebar dengan mengeruk tebing hingga 4,5 meter.

Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M Yasin langsung memantau pengerjaan jalan ke Kilo yang selama ini cukup parah kerusakannya, Kamis (26/6). Kepada Bupati, Anas dari PT Rangga Eka Pratama selaku kontraktor pelaksana, mengatakan, perbaikan akses jalan menuju Kilo totalnya 18,325 KM yaitu dari simpang Sante Manggelewa hingga jembatan Mbuju Kilo. “Nanti untuk aspal jalannya saja 4,5 meter,” katanya.

Anas juga mengungkapkan,

pada tanjakan Mpolo pihaknya akan melakukan pengerukan tebing hingga 4,5 meter.

Pengerukan dilakukan mulai dari Mpolo hingga di Manggelewa. Tidak dilakukan penurunan kemiringan jalan. Bila dilakukan penurunan kemiringan jalan, elevasinya akan panjang dan hanya dilakukan pelebaran. Tetapi akses jalan ini juga akan dibuatkan paritnya untuk mengamankan jalan.

Namun di Mpolo sepanjang sekitar 100 meter, pelebaran jalan terhalang lahan sawah orang sehingga tidak ada untuk pembuatan parit. “Bila tidak dibuatkan parit, air dari sawah akan tergenang di jalan dan merusak jalan,” jelas Anas.

Selain itu, Anas juga mengungkapkan, untuk akses jalan dari simpang Sante Manggelewa sepanjang 2 kilometer yang rusak parah karena tanahnya labil dan bergelombang masih dilakukan penelitian di laboratorium jenis tanahnya. Karena di lokasi ini akan dirombak total jalannya. “Di simpang Sante kita rencanakan akan merombak total jalannya. Tapi saat ini kita masih meneliti jenis tanahnya,” ungkap Anas.

Terkait lahan warga yang terkena imbas pelebaran jalan, Bupati Dompu, Drs. H Bambang M Yasin langsung menemui pemilik lahan dan meminta kerelaannya. “Saya berterima kasih. Dengan kesediaman bapak saja, saya cukup bangga. Tapi nanti akan ada pembicaraan lebih lanjut lagi,” kata H. Bambang setelah mendengar kesanggupan Tamsil pemilik tanah di Mpolo Kilo. (ula)

RAGAM

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

Hilal Tak Kelihatan di NTB Dari Hal. 1 Demikian dikatakan Ketua Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama NTB, TGH. Mustamiudin Ibrahim, SH diselasela melakukan hisab rukyat di Pos Observasi Taman Rekreasi Loang Baloq Mataram. ”Kemungkinan besar tidak bisa melihat hilal karena posisi hilal itu sangat rendah hanya 2 menit lebih sedikit belakang terbenamnya dengan matahari. Menurut hasil konferensi Mabim paling tidak tingginya itu dua derajat atau waktunya 8 menit. Ini posisi hilal setengah derajat lebih sedikit. Untuk bisa dilihat itu minimal dua derajat

menggunaakan alat canggih,” katanya.

Karena hilal tidak bisa dilihat, katanya, maka bulan Sya’ban ditambah satu hari menjadi 30 hari.” Berarti besok (hari inia) masih bulan Sya’ban terus lusa (Minggu, Red) awal bulan Ramadhan (awal puasa),”terangnya.

Sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1435 Hijriah jatuh pada 28 Juni 2014 berdasarkan hasil metode hisab hakiki wujudul hilal yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. (nas)

Semakin Memprihatinkan, Sampah di Gili Trawangan Dari Hal. 1 muncul pencemaran dan bau.

Karena Gili Trawangan ini sudah menjadi ikon pariwisata dunia,” kata Kepala BLHP NTB, Ir. H. Heri Erpan Rayes, MM dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Jumat (27/6) siang kemarin.

Terkait dengan persoalan itu, dari sisi lingkungan sudah ditawarkan sejumlah solusi.

Beberapa waktu lalu, katanya, Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu sudah meminta bantuan ke provinsi untuk menyelesaikan persoalan sampah di Gili Trawangan.

Menjawab hal itu, BLHP kemudian menurunkan sembilan orang tim pengawas lingkungan melakukan pengecekan sejauh mana persoalan sampah di sana.

Namun, kata Erpan, tim yang diturunkan bukan hanya mengecek masalah sampah tetapi juga masalah terumbu karang dan pencemaran air.

Hasil pengecekan tim di lapangan, lanjutnya, menemukan bahwa ketiga persoalan itu memang perlu segera ditangani. Terkait dengan persoalan sampah itu, perlu disediakan TPS sementara seluas 2 hektar.

“Kami sudah membuat telaahan kepada Biro Umum yang akan mempertimbangkan atau memberi, mereka

lahan sekitar 2 hektar.

Tetapi dari provinsi mau memberikan, cuma lahannya masih dipikirkan.

Karena lahan provinsi yang ada di Gili Trawangan sudah dikerjasamakan dengan PT. Gili Trawangan Indah. Itu juga tidak termanfaatkan dengan baik.

Bagaimana caranya untuk bisa diberikan, supaya diberikan pinjam pakai.

Nah itu yang sampai sekarang belum ada solusinya. Ini sedang dipikirkan oleh Biro Umum bersama Biro Hukum,”terangnya.

Kepada Bupati KLU, lanjut Erpan sudah diusulkan untuk membeli alat pembakar sampah sehingga persoalan sampah di Gili Trawangan bisa diatasi disamping pengolahan sampah secara manual dengan teknologi dari Jepang yang juga dilakukan.

“Tetapi kalau sampahnya banyak sekali kan ndak mungkin, makanya harus ada alat pembakar sampah. Bupati sudah merespons dengan memerintahkan kepada BLHP KLU supaya menganggarkan dan studi banding ke Pulau Seribu yang kasusnya hampir sama dengan di Gili Trawangan,” pungkasnya. (nas)

Pemprov Pangkas Dana Perjalanan Dinas Pada ABPD-P 2014 Dari Hal. 1 Tiga prinsip itu adalah harus efektif dan efisien, memastikan anggaran itu menukik pada indikator kinerja dan yang tak kalah pentingnya adalah kemanfaatan yang diperoleh dari anggaran tersebut. “Itu prinsipnya dan alhamdulillah banyak yang kita hemat pada APBD Perubahan mendatang,”terangnya.

Sebagaimana diberiktakan, anggaran Perjalanan Dinas di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB yang nilainya menembus Rp 2 miliar lebih menjadi pertanyaan sejumlah kalangan di DPRD NTB. Belanja jasa konsultansi yang mencapai angka Rp 790 juta juga ikut menjadi sorotan. Pertanyaan itu terungkap dalam pemaparan Komisi III DPRD NTB di rapat paripurna yang digelar Rabu lalu.

Besaran belanja perjalanan dinas di Bappeda juga terlihat sangat mencolok jika disandingkan dengan Perjalanan Dinas Luar Daerah beberapa SKPD mitra kerja Komisi III lainnya. Misalnya, belanja perjalanan dinas di Dinas Kehutanan sebesar Rp 100 juta, BPBD hanya Rp 78,1 juta dan Dishub Rp 43,6 juta. Demikian pula SKPDSKPD lainnya mitra kerja Komisi III, yang hanya berkisar antara Rp 50 sampai Rp 70 juta. Bahkan, belanja perjalanan dinas delapan mitra kerja Komisi III lainnya hanya berkisar angka Rp 700 juta, masih jauh lebih kecil ketimbang perjalanan dinas di Bappeda.

Untuk besaran biaya perjalanan dinas pejabat, terhitung sejak 1 Maret lalu, Pemprov NTB melakukan efektivitas dan efisiensi mengenai perjalanan dinas pejabat baik ke dalam daerah maupun keluar daerah. Pemprov NTB melaku-

kan perubahan atas Peraturan Gubernur (Pergub) NTB Nomor 18 tahun 2013 tentang perjalanan dinas, dengan mengeluarkan Keputusan Gubernur NTB nomor 440 tahun 2014 tentang biaya perjalanan dinas.

Dalam aturan terbaru tersebut, salah satu komponen dalam perjalanan dinas, yakni uang saku yang diterima pejabat menurun drastis.

Kepala Biro Hukum Setda NTB, Rusman, SH.MH menjelaskan perjalanan dinas pejabat dibagi menjadi enam tingkatan berdasarkan aturan terbaru yakni tingkatan pejabat negara meliputi gubernur dan wakil gubernur, tingkatan A meliputi pimpinan/anggota DPRD dan pejabat struktural eselon I/ II. Kemudian tingkatan b meliputi pejabat struktural eselon III dan tokoh masyarakat, tingkatan C meliputi pejabat struktural eselon IV/PNS golongan IV dan golongan III. Serta tingkatan D yakni PNS golongan I/II, PTT dan anggota masyarakat.

Untuk biaya perjalanan dinas keluar daerah pejabat negara yang meliputi gubernur dan wakil gubernur menurun menjadi Rp. 1.500.000. Untuk tingkatan A meliputi pimpinan/ anggota DPRD dan pejabat struktural eselon I/II menjadi Rp 1.100.000. Kemudian tingkatan B meliputi pejabat struktural eselon III dan tokoh masyarakat sebesar Rp 950.000, tingkatan C meliputi pejabat struktural eselon IV/ PNS golongan IV dan golongan III sebesar Rp 750.000.

Serta tingkatan D yakni PNS golongan I/II, PTT dan anggota masyarakat sebesar Rp 650.000. (nas)

Perbedaan itu Rahmat Dari Hal. 1 Hasil hisab rukyat hari ini selanjutnya langsung dikirimkan ke pusat. ‘’Tetapi yang jelas kita menunggu keputusan sidang isbat dari pusat. Tetapi kalau hari Ahad (Minggu,Red) Insya Allah itu sudah pasti kita puasa,’’ katanya.

Ia mengatakan, bagi yang yakin awal puasa pada Sabtu (hari ini) silahkan melaksanakn ibadah puasa. Bagi yang puasa pada Minggu (besok) juga harus menghormati yang melaksanakan puasa hari ini. ‘’Perbedaan itu menjadi rah-

mat, tidak boleh menjadi pertengkaran. Karena sudah biasa terjadi perbedaan seperti ini. Puasa itu tidak dihitung harinya. Biarpun 29 hari itu adalah satu bulan, 30 hari juga satu bulan. Kita saling hormat menghormati jika terjadi perbedaan,’’ katanya.

Menurut dia, meskipun Muhammadiyah akan memulai puasa pada Sabtu, 28 Juni, dan Nahdlatul Ulama pada Minggu, 29 Juni 2014, namun semua punya cara masing- masing dalam menetapkan awal Ramadhan. (nas)

Halaman 5

HUT PDAM Giri Menang Ke-34

Merefleksi Diri Menuju PDAM GM yang Lebih Baik Mataram (Suara NTB) PDAM GM (Giri Menang) telah menelurkan berbagai macam kisah, baik keberhasilan meraih prestasi maupun tantangan yang dihadapi sepanjang perjalanan perusahaan selama 34 tahun. Kini PDAM GM akan terus berupaya menjadi PDAM yang mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan.

Pada Apel Paripurna yang dihadiri oleh semua mantan Direksi PDAM GM, Dirut PDAM GM. HL Ahmad Zaini memaparkan tentang keberhasilan PDAM GM yang mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPKP RI dan meraih PERPAMSI AWARD kategori 50.000-100.000 pelanggan. Kami juga berharap tahun depan akan mendapat PERPAMSI AWARD kembali di kategori yang lain”, katanya.

Dihadapan sejumlah karyawannya dalam Apel Paripurna yang sekaligus sebagai penutup rangkaian kegiatan acara HUT PDAM KE-34, Zaini mengingatkan pada momentum HUT hendaknya dimaknai sebagai ajang mengevaluasi diri sekaligus merefleksi perjalanan perusahaan. Pastinya selama beroperasi perjalanan perusahaan ini tak selalu mulus.

Jika diibaratkan seperti manusia, lanjut Zaini, usia 34 tahun adalah usia sangat siap menyongsong keberhasilan.

Sehingga patut disadari jika di usia perusahaan saat ini semua karyawan harus berupaya untuk memberikan karya yang nyata dan terbaik. “karna ini adalah titik terbaik produktifitas perusahaan”, tandasnya.

Jika di evaluasi secara rinci, sela-

ma 4 (empat) tahun terakhir berdasarkan data yang dihimpun PDAM GM, perusahaan daerah tersebut mengalami banyak perkembangan. Diantaranya dalam hal sumber daya manusia (SDM) yang terus meningkat jumlahnya.

Yakni dari 255 karyawan pada tahun 2010, sekarang PDAM GM memiliki 263 orang. Ini artinya pengkaderan SDM berhasil walaupun pertumbuhan pelanggan memang lebih besar. Sementara disisi pelanggan, PDAM GM juga mengalami kenaikan. Yakni, saat ini total pelanggan menyentuh angka 95.000 dan ditargetkan akhir Desember mampu mencapai angka 100.000 pelanggan.

Zaini melanjutkan kedepan pihaknya akan terus berkarya dan memberikan yang terbaik dalam mengelola perusahaan.

Namun mereka akan tetap menyerahkan penilaian akhir dari masyarakat atas usaha yang telah dilakukan. “makin banyak yang memberikan komentar, harus kami lihat dari sisi positifnya kepada masyarakat dan pelanggan, PDAM GM hanya meminta biarkanlah kami bekerja yang terbaik sesuai kemampuan kami. Kalaupun nanti ada penghargaan, itu bukan semata-mata tujuan kami” tandasnya.

Zaini juga menambahkan jika dirinya masih memiliki cita-cita yang ingin diwujudkan saat memimpin PDAM GM dan belum pernah terekspose. Yakni, harus ada zona di Kota Mataram dan Kab. Lombok Barat yang airnya bisa langsung siap minum.

Beberapa jenis pertandingan dan perlombaan yang dilaksanakan dalam acara tersebut antara lain : pertandingan bulu tangkis/badminton, tenis meja, sepak bola sarung dan catur, sedangkan jenis perlombaan antara lain : karaoke, lari

POTONG TUPENG - Pemotongan tumpeng seusai apel Paripurna bakiak dan lari bola tenis,. Diantara banyaknya perlombaan tersebut, yang cukup banyak peminatnya adalah lomba bulu tangkis dan tenis meja. Terlihat dari banyaknya jumlah peserta yang mendaftarkan diri untuk dua cabang olah raga tersebut. Termasuk Dirut PDAM GM H.L Ahmad Zaini yang juga ikut ambil bagian menjadi salah satu peserta pertandingan yaitu pertandingan bulu tangkis.

Selain kegiatan diatas, kepedulian PDAM GM terhadap lingkungan/alam juga tidak kalah penting. Terbukti beberapa kali dalam setiap tahunnya PDAM GM melakukan kegiatan penanaman pohon disekitar sumber-sumber mata air. Pada arahannya dalam apel pagi dilokasi penanaman, Dirut PDAM GM H.L Ahmad Zaini mengatakan, tang-

Kegiatan Korem 162/WB

Gelar Penghijauan dan Serahkan Rumah Dinas Anggota Mataram (Suara NTB) Dua rangkaian kegiatan digelar sekaligus di Bataliyon 742/SWY, Jumat (27/6) petang kemarin. Kegiatan berupa penghijauan bersama Paguyuban Budi Asih Jakarta, sekaligus penyerahan kunci untuk rumah dinas bagi anggotaTNI AD dari Danrem 162/WB Kolonel Arh. Kuat Budiman, SIP. Untuk kegiatan penghijauan, secara simbolis dilakukan di depan rumah dinas TNI AD yang baru rampung dibangun. Dipimpin Ketua Paguyuban Budi Asih Jakarta, Akua Dwipayana dan diprakarsai juga oleh pemuda yang ikut serta dalam rombongan, Farizan Haliman Razie (19), Savero Karamiveta Dwipayana dan Adelwin Azel Monardo (11).

Menurut Savero, Lombok dan NTB umumnya menjadi salah satu daerah yang perlu dilestarikan alamnya. “Kami mewakili generasi muda ingin menunjukkan sebagai pecinta lingkungan,” kata Savero. Penghijauan itu sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang sama dilakukan Komandan Paspampres beberapa waktu lalu di Bandara Internasional Lombok (BIL). “Ini follow up dari penghijauan yang dilakukan Komandan Paspampres,” kata Savero.

Penghijauan itu juga mendorong pemerintah dalam program penghijauan 1 miliar pohon.

Menurut Akua Dwipayana, perjalanan mereka berlangsung dari Sabang Aceh, sejak 19 Mei

(Suara NTB/Penrem)

BIBIT POHON - Danrem162/WB Kol.Arh. Kuat Budiman saat menerima penyerahan bibit pohon dari Ketua Paguyuban Budi Asih, Akua Dwipayana. Dirangkai dengan penyerahan kunci rumah 56 unit dinas anggota. lalu dengan target 30 Provinsi. kannya dengan serius,” pujinya.

Sementara Danrem menPenghijauan diawali dari Banten, Jawa Barat, Jateng, DIY, jelaskan, terkait penyerahan ruJatim, kemudian Lombok. “Di mah dinas, sebagai bentuk pengsemua daerah yang kami kun- hargaan pihaknya kepada perjungi, kami melakukan penghi- wira di jajaran Korem 162/WB jauan. Setelah dari NTB, akan khususnya yang belum memiliki berlanjut ke Kupang NTT, sam- kediaman. Jumlah rumah 56 pai Merauke Papua,” tekadnya. unit, dibangun di Lingkungan Bahkan perjalanan itu akan Asrama TNI Gebang. “Ini salah dibukukan oleh Farizan Hali- satu cara kami mensejahterakan man Razie dalam bahasa Ing- anggota,” kata Danrem. Keuntungris dan akan lunching di Jakar- gan lain dibangunnya rumah dita. Dia mengapresiasi Danrem nas itu, anggota tidak lagi tinggal 162/WB Kolonel Arh. Kuat Bu- mengontrak sehingga menghabisdiman yang serius mempersiap- kan biaya. Hal lain, atasan dari kan kegiatan penghijauan terse- personel bisa lebih mudah konbut. “Saya terkejut begitu tiba solidasi jika suatu saat diperludisini, Danrem mempersiap- kan mendadak. (ars/*)

KPU KSB Menangi Gugatan PHPU Hanura Taliwang (Suara NTB) KPU Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kini dapat bernafas lega. Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan KPU setempat terkait gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan oleh Parta Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Amar putusan yang memenangkan KPU KSB itu termaktub dalam surat putusan MK Nomor 02-10-18/PHPUDPR-DPRD/XII/2014. Dalam surat itu disebutkan gugatan pemohon untuk DPRD kabupaten Daerah Pemilihan (Dapil) III Sumbawa Barat tidak beralasan secara hukum. “Jadi putusannya tidak terbukti gugatan Hanura itu,”

terang ketua KPU KSB Khaeruddin, SE sambil memperlihatkan catatan nomor amar putusan MK kepada wartawan, Jumat (27/6) kemarin.

Dengan terbitnya putusan MK itu, seluruh hasil penghitungan suara di Dapil III khusus untuk pemilihan anggota DPRD Kabupaten yang telah ditetapkan KPU sebelumnya tetap sah. Termasuk penetapan anggota DPRD terpilih hasil Pileg 9 April lalu yang telah diumumkan KPU. “Putusan MK itu melegitimasi semuanya.

Jadi tidak ada yang perlu dirubah lagi,” tandas Khaeruddin.

Obyek gugatan Hanura sendiri terkait dugaan penggelembungan perolehan suara terhadap salah satu partai politik (Parpol) di Dapil III un-

tuk pemilihan DPRD Kabupaten. Khusunya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) I desa Belo serta TPS II dan III desa Beru kecamatan Jereweh. Alat buktinya berupa ketidaksesuaian data perolehan suara yang tercatat dalam data C1 dan D1 yang dimilikinya dengan yang ada ditangan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Tetapi dipihak lain, KPU selaku termohon tetap meyakini jika hasil penghitungan di tiga TPS tersebut telah sesuai dengan data di tiap tingkatan (PPPK). Sehingga dugaan penggelembungan suara yang disangkakan oleh Hanura sebegaimana objek gugatannya di MK oleh KPU dianggap tidak berdasar. (bug)

’’Boarding Pass’’ Diduga Dipalsukan Menggunakan Printer Dari Hal. 1 mengakui perbuatannya. Oknum mantan ajudan itu disuruh oleh HM membuat boarding pass palsu bekerjasama dengan perusahaan travel. ‘’Dalam tahap penyelidikan, saksi sudah mengakui dia membantu mencetak boarding pass palsu itu dengan printer. Dalam tahap penyidikan kasus ini, dia tidak mengubah keterangannya,’’ kata juru bicara Kejati NTB Made Sutapa, SH, Jumat (27/6) kemarin.

Saat ditanya lebih jauh, saksi mengakui proses pencetakan dengan printer. Bahannya sederhana, hanya berupa kertas faximili dan kertas sejenis glossy untuk

memalsukan boarding pass dari maskapai penerbangan. ‘’Setelah dicocokkan dengan aslinya terlihat beda. Yang dipalsukan ini tintanya lebih tebal, ada yang sedikit melobor. Sedangkan yang aslinya tulisannya lebih tipis dan rapi,” kata Sutapa. Tim juga sampai memeriksa barcode pada boarding, juga terlihat berbeda.

Yang dipalsukan tersebut ternyata hanya atasnama ajudan HM ketika menjadi Wabup. Nama ajudan Lalu Fathoni itu tertera juga dalam boarding pass, padahal yang bersangkutan tidak berangkat.

Yang berangkat hanya HM. ‘’Modusnya, yang berangkat satu orang (HM), boarding passnya dua. Yang dicairkan jadi

dua duanya, atasnama Wabup dan ajudan,’’ bebernya. Ini belum termasuk dugaan mark up berdasarkan bukti SPPD. Sehingga jika ditotal untuk sekali perjalanan dinas, nilainya bervariasi, mencapai Rp 10 juta, Rp 13 juta, terbanyak Rp 14 juta.

Melihat kejanggalan ini, setidaknya sudah ada kesimpulan dari pihaknya bahwa boarding pass itu palsu. Ini juga didukung dengan keterangan saksi dan bukti yang sudah dikantongi. Selanjutnya akan mudah pihaknya untuk mempercepat pemberkasan kasus ini. ‘’Untuk pemberkasan, penyidik sedang memproses. Yang jelas, bukti dan keterangan saksi sudah dianggap lengkap,’’ pungkasnya. (ars)

gung jawab menjaga kelestarian sumber mata air tidak hanya diemban oleh perusahaan saja. Akan tetapi juga menjadi tugas semua pihak terkait, termasuk masyarakat.

Rangkaian kegiatan HUT PDAM GM ditutup dengan diadakanya acara Dzikir Bersama di halaman Kantor PDAM GM guna merefleksikan diri dan menjadi ajang silaturrahmi antar pegawai. Sekaligus dibacakannya pengundian hadiah berupa Kulkas, LED TV, Sepeda gunung, mesin cuci dan hadiah utama berupa 1 (satu) unit Sepeda Motor untuk pelanggan yang beruntung dan memenuhi keriteria. yakni, pelanggan tidak menunggak selama 1 (satu) tahun terakhir yang diundi secara acak. (adv)

Harga Bahan Pokok Melonjak Tajam Giri Menang (Suara NTB) Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Lombok Barat (Lobar) mengkhawatirkan lonjakan harga bahan kebutuhan pokok, seperti sembako dan bahan kebutuhan yang sifatnya musiman, seperti cabai, tomat dan bawang merah. Pasalnya hasil pantauan di pasar, harga sejumlah kebutuhan ini melonjak tajam.

Mengantisipasi lonjakan harga yang terus terjadi, perlu pengamanan stok. Karena itulah, dinas terkait seperti Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan serta Kantor Ketahanan Pangan yang memiliki peranan harus segera bertindak. “Karena kesannya ketika harga naik, Disperindag yang disalahkan. Padahal dinas lain. seperti Dinas Pertanian dan Kantor Ketahanan Pangan (KKP) juga peranannya mengamankan stok,” ungkap Kepala Disperindag Lobar, H. Pohniman, Jumat (27/6).

Ia menegaskan, selama puasa ini pihaknya rutin melaksanakan kegiatan pengawasan peredaran barang yang berbahan berbahaya.

Disperindag telah turun bersama Satpol PP dan BBPOM untuk mengawasi makanan yang berbahan berbahaya, seperti kandungan borak, rhodamin dan pengawet.

Berikutnya memonitor kecukupan stok di pasaran serta mengendalikan harga sembako kalau terjadi gejolak harga maka ada tindakan operasi pasar (OP) bersama Disperindag Provinsi.

Kaitan dua hal ini terkait mengamankan kecukupan dan pengawasan stok pihaknya melakukan hanya sebatas memointor di

pasaran. Sedangkan untuk stok, dinas terkait yang memiliki peranan. Dalam upaya pengamanan stok ini jelasnya, seharusnya Dispertanakbun dan KKP melakukan antisipasi sebelumnya. ‘’Seperti stok cabai, seharusnya diamankan di tingkat petani terkait penanaman komoditi ini.

Upaya pengamanan seharusnya jauh-jauh dilakukan,” sarannya.

Hasil Pantauan di sejumlah pasaran beberapa waktu terakhir, terjadi peningkatan harga bahan pokok di pasaran. Yang mencolok kenaikannya yakni harga minyak goreng naik sekitar 16 persen. Demikian pula harga cabai merah besar, tomat, bawang merah juga naik dengan persentase sekitar di atas 12 persen. Termasuk daging ayam naik diatas 12 persen, dari harga awal Rp 25 ribu menjadi Rp 28 ribu.

Untuk harga minyak goreng naik dari Rp 12 ribu menjadi Rp 14 ribu, harga cabai merah naik dari Rp 8 ribu menjadi Rp 10 ribu per kilogram atau naik sekitar 25 persen. Lalu bawang merah, dari Rp 22 ribu menjadi Rp 27 ribu atau 22 persen. Sementara harga tomat naik dari Rp 4 ribu menjadi Rp 5 ribu per kilogramnya.

Penyebab kenaikan harga bahan pokok, karena pengaruh dampak psikologis pasar jelang puasa. Biasanya, memasuki puasa dan seminggu sebelum puasa akan naik, namun seminggu masuk puasa harga akan normal kembali. Pertengahan puasa juga akan normal harganya. Setelah itu seminggu jelang lebaran harga kembali naik lagi. (her)

Dua Kepala Dinas Dipanggil Kejaksaan Dari Hal. 1 Menurut catatan pihaknya, seluruh perusahaan ini mendapat anggaran untuk penyaluran bantuan ke dua daerah, dengan rincian di Lombok Timur untuk 2.792 petani dan untuk Lombok Tengah 2.598 petani. Untuk dua daerah penghasil tembakau terbesar itu, peruntukan dananya berbeda, untuk Lotim sebesar Rp 13.960.000 dan Loteng sebesar

Rp 12.990.000. “Sehingga dana total yang digelontorkan Rp 26.950.000.000 disalurkan mulai Novemver sampai 31 Desember 2010,” terang Sutapa.

Pihaknya juga sedang memperjelas bagaimana juklak juknis pengadaan alat omprongan tembakau tersebut, yang diketahui nilai pengadaannya Rp 5 juta per unit. ‘’Aturannya seperti apa, ini yang akan diperjelas oleh tim penyelidik,’’ jelas Sutapa. (ars)

Alkes Lotim Rampung Dari Hal. 1 melalui Kasubdit III AKBP Nurodin, SIK membenarkan, sementara kasus ini sudah rampung di tingkat penyidikan.

Ahli Kepres dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP) yang sudah dimintai keterangan pekan lalu di gedung KPK sebagai saksi terakhir. ‘’Sementara ini semua saksi sudah diperiksa, perkara ini di kami sudah rampung,’’ jelas Triyono, Jumat (27/6) kemarin.

Selanjutnya yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan jaksa penyidik di Kejati NTB. Dalam beberapa kesempatan, pihaknya berkomunikasi dengan Kejaksaan untuk menyampaikan proses penyidikan yang sudah rampung. Tujuannya untuk konsultasi sebelum dilakukan pelimpahan. ‘’Konsultasi ini tujuannya untuk menyamakan persepsi. Jadi sebelum kami limpahkan, setidaknya ada komunikasi dulu dengan jaksa,’’ terangnya.

Saatnya nanti, setelah berkasnya resmi dilimpahkan tahap pertama, sudah ada gambaran apa saja yang harus dilengkapi. Di dalam pelimpahan berkas nanti, juga tidak menutup kemungkinan ada petunjuk tertentu sebagai koreksi dari pihak Kejaksaan.

Petunjuk dalam P19 nanti akan dijadikan rujukan untuk melengkapi berkas.

Tapi pada intinya, dengan masuknya kasus ini ke tahap pemberkasan, cukup melegakan.

Setidaknya sudah ada gambaran kasus ini akan segera rampung jika mulus di tahap pelimpahan ke jaksa nantinya. Apakah enam orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka akan diperiksa?

Sementara ini menurutnya belum. Karena para tersangka sudah diperiksa jauh sebelumnya, dan belum dianggap perlu untuk dimintai keterangan. ‘’Tapi kalau dalam petunjuk jaksa mereka ( enam tersangka) harus diperiksa, maka kami akan periksa,’’ terangnya. (ars)

OPINI

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

Halaman 6

Waras di Zaman Politik Edan Kualitas Proyek Buruk Patut Dicuriga DINAS Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram mengakui jebolnya tanggul Sungai Unus karena kualitas pengerajaan proyek oleh kontraktor, buruk. Seperti diketahui, jebolnya tanggul Sungai Unus di Kelurahan Pagutan, Kecamatan Mataram merupakan kali ketiga.

Kepala Dinas PU Kota Mataram, Ir.Mahmuddin Tura dikonfirmasi mengatakan, ada dua kemungkinan menjadi pemicu jebolnya lagi tanggul Sungai Unus. Pertama, kemungkinan karena perencanaan yang kurang tepat ketika dilakukan pengkajian. Kedua, karena memang buruknya mutu atau kualitas pengerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.

Akan tetapi, dia mempertegas melihat kondisi cuaca yang saat ini tidak pernah terjadi hujan, opsi lemahnya kualitas pengerjaan proyek yang buruk menjadi penyebab utama jebolnya tanggul tersebut. Namun, proyek yang dikerjakan tahun 2013 dengan anggaran mencapai Rp 200 juta tersebut masih dalam masa pemeliharaan. Artinya, perbaikkan masih menjadi tanggung jawab kontraktor.

Mahmuddin menduga persoalan yang sering terjadi di lapangan, indikasi – indikasi permainan campuran material yang tidak sesuai ketentuan bisa saja terjadi, karena memang pengawas yang mengawasi pengerjaan proyek masih minim, dibandingkan dengan jumlah proyek yang dikerjakan.

Indikasi-indikasi yang menyebabnya cepatnya proyek rusak, seperti yang disebutkan Kadis PU Kota Mataram harus dijadikan catatan oleh instansi pemilik proyek.

Artinya, pengawasan harus diperketat, sehingga tidak ada lagi persoalan itu. Minimnya tenaga pengawas, seharusnya bukan menjadi alasan yang diamini menjadi penyebab rendahnya kualitas proyek. Jika kontraktor bertanggung jawab dengan pekerjaannya, tanpa pengawas pun mereka mestinya konsisten dengan amanah yang diberikan pemerintah.

Jika ada indikasi permainan campuran material yang mengakibatkan rendahnya kualitas proyek, mestinya pemerintah harus segera bersikap. Kontraktor yang kinerjanya buruk harus disanksi, sesuai dengan ketentuan yang ada. Katakanlah, sanksi memperbaiki proyek rusak hingga sesuai dengan bestek. Kemudian dalam jangka panjang, pemerintah harus berani mem-blacklist kontraktor yang kinerjanya buruk. Masih banyak pilihan kontraktor berkinerja baik dan mampu (secara materiil) untuk diberi kepercayaan mengerjakan proyek yang hasil proyeknya nanti bisa maksimal digunakan masyarakat.

Tidak saja pemilik proyek yang harus bersikap terhadap rendahnya kualitas proyek. Penjelasan Kadis PU Kota Mataram terkait kecerugiaanya terkait rendahnya kualitas proyek. Kemudian data lapangan yang menunjukkan proyek ambrol padahal baru dikerjakan, bisa menjadi pintu masuk bagi penegak hukum untuk menelisiknya. Karena patut dicurigai, kualitas proyek yang alokasinya anggarannya memadai, ternyata kualitasnya buruk. (*)

I harian ini (17/6/ 14), saya menulis “Piala Dunia, Pilpres, dan Akal Sehat”, untuk menggambarkan realitas politik yang sudah melampui nalar dan akal sehat.

Seakan, para pemainnya sedang kehilangan kesadaran, dan kita tak cukup nyali untuk mengikuti permainan ini. Mungkin ini adalah pertarungan para dewa, dan rakyat awam tak punya kuasa untuk memahaminya.

Menyimak diskursus politik dalam Pilpres 2014 ini, rasanya sulit untuk membedakan mana pendukung sepak bola dan mana pendukung kandidat pilpres.

Masing-masing memancing emosi, mengumbar kefanatikan, dan memunculkan gairah yang begitu besar. Sayangnya, fanatisme yang berlebihan itu sering mereduksi peran akal sehat setiap orang.

Fanatisme dukungan membutakan hati siapa saja, dan mengaburkan kesadaran nilai kemanusiaan.

Di Yogyakarta misalnya (26/5), terjadi bentrok dan kekerasan antarsimpatisan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Kekerasan itu mengakibatkan 3 orang luka, merusak 6 rumah, 7 mobil, dan 6 sepeda motor. Panasnya derajat kontestasi pilpres kali ini memberikan simbol betapa akal sehat tidak lagi menjadi tuntunan dalam kegiatan politik. Mereka lebih didorong oleh sifat emosional, radikal, dan menempatkan yang lain sebagai musuh yang harus dimusnahkan.

Fenomena relawan politik (volunteer) di berbagai media sosial menjadi penting untuk diperhatikan. Jika ini disebut sebagai kemajuan pendidikan politik, yang mendorong setiap orang memiliki kesadaran politik (political consciousness) dalam memilih siapa yang layak atau tidak, siapa yang baik atau buruk untuk memimpin bangsa, maka kita patut mengapresiasinya. Sebaliknya, apabila ini justru adalah kemunduran budaya politik yang berkeadaban, dimana terjadi kampanye pecundang, kampanye negatif, dan saling serang antarelite kuasa, maka pertanyaan yang muncul adalah, apakah ini merupakan titik balik dari kemunduran demokrasi kita? Atau ini menandai hilangnya kewarasan dalam perpolitikan bangsa?

“Waras” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan dengan sehat jasmani dan sehat rohani yang meliputi dua aspek: mental dan ingatan. Waras tidak hanya bermakna “sehat” baik jasmani maupun rohani, tetapi terjadi keseimbangan antara “kesehatan” dan kesadaran untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan diri

Oleh :

Anhar Putra Iswanto

(Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang; Direktur Rumah Pencerahan Pascasarjana UMM) sendiri dan orang lain. Orang waras cenderung untuk menjaga akal sehatnya, tidak mau menang sendiri, tidak juga merasa benar sendiri. Karena itu, kewarasan menuntun manusia untuk tetap pada jalur-jalur kebaikan dan mengedepankan kewaspadaan.

“Lawan Politik” Dalam bidang pekerjaan, hanya dalam politik kita mengenal istilah “lawan”. Orang terlanjur percaya pada adagium “tidak ada kawan abadi, yang ada hanya kepentingan abadi”. Maka dalam kamus politik Indonesia, kita hanya mengenal istilah “kawan” dan “lawan”. Agenda politik pun menjadi tidak lebih dari sekedar mencari kawan dan lawan.

Akhirnya, ini seringkali mereduksi solidaritas dan kemanusiaan dalam politik. Orang menjadi cerai-berai hanya karena perbedaan pilihan politik. Betapa kita tidak sanggup untuk menghormati perbedaan.

Pilpres 2014 membawa embrio masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua kubu yang head to head berlawanan. Masing-masing mengidentifikasikan diri pada dukungan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Setiap kubu merasa paling baik diantara yang lain.

Saling serang, membuka aib habis-habisan, fitnah dibalas finah, adu domba, sampai dengan “perang” para jenderal pun dilakukan.

Politik sudah terlanjur diidentikkan sebagai sebuah persaingan.

Sehingga semua yang bukan teman adalah lawan. Dan lawan adalah entitas buruk, tercela, bodoh, berdosa, yang tidak boleh memenangkan pertandingan.

Bahkan, terdapat pasukan “berani mati” untuk membela masingmasing pilihan politiknya.

Celakanya, fenomena pasukan “berani mati” ini terjadi pada masyarakat yang tidak memiliki kemampuan pengetahuan untuk mengendalikan kesadaran dan akal sehatnya. Mereka mudah diprovokasi, gampang dihasut, dan tidak memiliki pemikiran kedepan tentang kebangsaan.

Mereka hanya bekerja bagimana memenangkan bosnya, tanpa menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat.

Pilpres 2014 dapat disebut sebagai pemilu paling panas sepanjang sejarah politik Indonesia. Karena tidak saja melibatkan elite politik yang bertarung, saat ini juga menjadi pertarungan media massa, LSM, tokoh agama, petani, ibu rumah tangga, mahasiswa, sampai para mantal

jendral. Seolah-olah pemilu 2014 menjadi panggung bagi siapa saja yang merasa benar. Fenomena politik yang penuh tipu muslihat, manupulatif, dan penuh retorika ini sebagaimana disinggung Thomas Hobbes (1588-1679) demokrasi merupakan tempat orang bergaya, penipuan retorikal, dan merasa sok (grandstanding), (David Runciman, 2012).

Budaya demokrasi di Amerika Serikat layak dicontoh. Dimana sesaat setelah diumumkannya pemenang pemilu, calon presiden yang kalah akan mengucapkan pidato kekalahannya dan mendukung pasangan pemenang demi perubahan negaranya. Di Indonesia, hal ini langka, bahkan tidak pernah terjadi. Sesaat setelah pemenang pemilu diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang terjadi adalah pernyataan kecurangan, penipuan, manipulasi, dan beragam gugatan pemilu kepada Mahkamah Kontitusi (MK).

Dalam budaya demokrasi modern, politik adalah upaya manusia untuk mewujudkan kemaslahatan publik melalui proses seleksi kepemimpinan.

Karena itu, politik pada dasarnya tidak mengenal kata lawan politik (political enemy). Politik adalah kontestasi “natural” untuk mendapatkan siapa yang terbaik dengan menempatkan kompetitor sebagai opponent politik. Karena itu, Di AS, partai yang kalah maka sudah pasti mengambil bagian dengan menjadi oposisi, dan menjadi penyeimbang kebijakan politik partai penguasa.

Orang-orang Waras Yang dimaksud orang waras adalah orang yang mengidentifikasikan tingkat kedewasaannya dalam politik. Ia tidak mudah dihasut, tidak juga gampang diprovokasi untuk melakukan sesuatu yang melampui akal sehat. Tetapi ia juga tidak berdiam diri dengan mengambil jalan aman, atau tidak mengidentifikasikan diri pada pilihan politik tertentu. Orang waras membanguan keseimbangan politik dalam kontestasi yang dipenuhi orang-orang yang hilang kesadaran dan akal sehatnya.

Orang waras tidak saja berpikir bagaimana memenangkan pertarungan politik, tetapi ia berfikir jauh ke depan tentang tantangan dan perubahan bangsa mendatang.

Ia mampu mengambil “jalan lain” untuk melakukan perubahan dan berbakti kepada bangsa dan negaranya. Orang waras tidak bertarung dengan mental pecundang yang berorientasi pada masa

lalu dan mencari alasan untuk menyalahkan orang lain.

Karakter waras tentu saja tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan hasil dari proses kesadaran mansuia terhadap lingkungannya. Jujur saja, banga Indonesia krisis orang-orang bermental tangguh yang berani untuk mengakui kesalahannnya sendiri. Lihat saja mental orangorang yang tertangkap KPK, tidak ada satupun dari mereka yang mengakui kesalahannya, dan dengan gagah berkata “saya yang salah”. Justru mereka mengklaim diri sebagai “korban politik”, sedang difitnah, atau sedang tertimpa musibah. Betapa culasnya cara berfikir macam ini.

Dari beberapa literatur yang saya baca, negara-negara maju di Eropa menanamkan karakter waras dimulai dari usia dini. Sejak kecil anak-anak terbiasa untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Sementara itu, realitas kita menunjukan hal yang berlawanan. Kita sering sering mendengar “bukan salah saya”, “bukan tanggung jawab saya”.

Dalam hemat saya, kewarasan bukan hal sehat atau tidak sehatnya jasmani dan rohani.

Tetapi yang paling penting adalah kemampuan membangun keseimbangan politik sehingga tidak membiarkan negara ini dikuasai oleh orang-orang culas, manipulatif, dan serakah.

Semakin memprihatinkan, sampah di Gili Trawangan Objek wisata dunia ini terancam

*** Razia anjal di Mataram belum efektif Harus ada langkah konkrit, jangan sekadar wacana

***

STASIUN RADIO

email: citrabima_957@yahoo.co.id Telp. 0374 42906/Hp. 085337841557, 087866878882, 082145977111

Penanggung Jawab: Agus Talino Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab : Raka Akriyani Koordinator Liputan : Fitriani Agustina, Marham, Moh. Azhar Redaktur : Fitriani Agustina, Marham, Izzul Khairi, Moh. Azhar Staf Redaksi Mataram : Moh. Azhar, Haris Mahtul, Afandi, M. Nasir, Hari Aryanti, Akhmad Bulkaini, M. Kasim, Darsono Yusin Sali. Lombok Barat: M.Haeruzzubaidi, Lombok Tengah : Munakir. LombokTimur: Rusliadi. KLU : Johari. Sumbawa Barat : Heri Andi.

Sumbawa : Arnan Jurami. Dompu : Nasrullah. Bima : M.Yusrin.

Tim Grafis : A.Aziz (koordinator), Mandri Wijaya, Didik Maryadi, Jamaluddin, Wahyu W. Kantor Redaksi : Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257.

Tarif Iklan : Iklan Baris : Rp 10.000/baris Min 2 baris max 10 baris (1 baris 30 character). Display B/W (2 kolom/lebih): Rp 10.000/mmk. Display F/C : Rp 20.000/mmk. Iklan Keluarga : Rp 8.000./mmk. Iklan Advertorial : Rp 5.000/mmk. Iklan NTB Emas (1 X 50 mmk): Rp 450.000/bulan (25 X muat). Iklan Peristiwa : Rp 250.000/kavling. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Harga Langganan: Rp 50.000 sebulan (Pulau Lombok) Rp 55.000 sebulan (Pulau Sumbawa), Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 3.000. Terbit 6 kali se-minggu. Penerbit: PT Bali Post.

SUARA NTB

Wartawan SUARA NTB selalu membawa tanda pengenal, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari nara sumber.

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Tak Serap Tenaga Kerja Lokal

Izin Perusahaan akan Dipersulit

Mataram (Suara NTB) – Perusahaan–perusahaan yang beroperasi di Kota Mataram, diminta mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal, untuk membantu pemerintah dalam hal penanggulangan pengangguran terdidik maupun tidak terdidik. Akan tetapi, apabila perusahaan enggan menyerap tenaga kerja lokal, konsekuensinya segala proses perizinan akan dipersulit.

Demikian ditegaskan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram. H. Ahsanul Khalik saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (26/6) kemarin. Dikatakan, jumlah pengangguran terdidik di Mataram kurang lebih mencapai 8.000 jiwa. Selain menjadi tugas pemerintah untuk KH. Zulkifli Muhadli

mencarikan solusi melalui intervensi program, perusahaan juga harus memiliki tanggungjawab menyerap tenaga kerja lokal baik terdidik atau tidak.

Sehingga, pemerintah terbantu dan berdampak pada proses percepatan pembangunan.

Ditambahkan, kalaupun perusahaan membutuhkan tenaga kerja di luar daerah,

tetapi harus jelas proporsi dengan tenaga kerja lokal.

Jangan sampai, tenaga kerja lokal tidak diperhatikan. Terkait bagaimana mengetahui perusahaan tersebut memiliki tenaga kerja lokal, Khalik mengatakan, setiap perusahaan wajib melaporkan kepada pihaknya terkait usaha – usaha yang dilakukan, ketena-

gakerjaan dan lain sebagainya. Dari data tersebut, pihaknya mengetahui, apakah memang benar ada tenaga kerja lokal atau tidak. “Mereka kan wajib lapor, jadi kita akan tahu semuanya,” akunya.

Disisi lain, Khalik menyesalkan masyarakat hanya menginginkan bekerja sebagai pegawai pemerintah. Padahal, peluang bekerja di swasta sangat banyak seperti hotel dan perusahaan – perusahaan lain di Kota Mataram cukup berkembang pesat. Artinya, peluang tersebut harus dimanfaatkan sedemikian rupa.

Kalaupun tidak sesuai den-

gan pendidikannya, perusahaan memiliki tanggungjawab sesuai undang – undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, untuk memberikan pelatihan dan pembinaan – pembinaan. Sehingga, calon tenaga kerja mengetahui pola kerja mereka. “Setiap perusahaan wajib memberikan pelatihan kepada calon tenaga kerjanya,” terangnya. Selain itu, Khalik berharap peran serta dunia pendidikan untuk mencarikan relasi atau link kepada mahasiswa. Artinya, perguruan tinggi dengan pemerintah harus bersinergi meminimalisir pengangguran. (cem)

(Suara NTB/dok)

Bentuk Bank Emas BUPATI Kabupaten Sumbawa Barat, Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH, MM menuangkan ide akan membentuk bank emas.

Dalam waktu dekat, direncanakan bank tersebut akan menjadi wadah pemodal bagi penambang rakyat.

Kyai Zul— sapaan akrabnya mengaku memberi perhatian serius terhadap masih besarnya potensi daerah yang harus diberdayakan menjadi potensi PAD. Dalam seminggu ia gambarkan, 100 Kg emas dihasilkan para penambang rakyat di KSB. Bayangkan, jika 100 Kg emas itu dapat ditahan dan diolah menjadi industri kerajinan dalam bentuk jadi. Diyakini, tidak kecil nilai tambah yang dihasilkan bagi penambang rakyat maupun masyakat umumnya di KSB. “Makanya kita akan buat apa yang dinamakan bank emas.

Ini ide yang akan kita laksanakan,” terang Bupati belum lama ini. Emas-emas yang didapatkan para penambang rakyat ini nantinya akan ditahan, artinya kebutuhan modal bagi para penambang akan dijamin oleh bank emas, dengan jaminan emas-emas yang didapatkan dari hasil tambangnya.

Cara ini dirasanya efektif. Emas yang dihasilkan tidak lagi dijual dalam bentuk gelondongan. Konsepnya akan diberikan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat untuk mengembangkan industri kerajinan emas di KSB. Dalam hal ini ada kerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki kompetensi unggulan dalam pembuatan cincin, kalung atau perhiasan sejenisnya.

Bupati akan menjadikan KSB sebagai daerah wisata industri kerajinan, selain direncanakan menjadi daerah wisata industri kuliner berbahan dasar rumput laut dan daging sapi. Dari ide-idenya mengembangkan kerajinan industri inipula yang menjadikan Pemprov NTB untuk mengajukan Kyai Zul sebagai salah satu calon penerima penghargaan Upakarti dari Kementerian Perindustrian.

Bupati menggambarkan, memang secara umum dalam beberapa tahun terahir kebijakan pemerintahannya fokus pada pengembangan dan pembinaan industri kecil. Diantaranya, industri di bidang hasil pertanian, perkebunan, kelautan perikanan, di dalamnya industri rotan, industri kayu, serta industri kerajinan lainnya. Termasuk mengembangkan industri kreatif pengolahan sampah. Dimana ada delapan desa sudah ditetapkan sebagai desa percontohan. Menyusul juga industri pengolahan rumput laut utamanya, industri berbahan dasar daging sapi, pelestarian industri pande besi secara tradisional. (bul)

Jelang Musda Hipmi

DPC Diberi Ruang kepada Kader untuk Calonkan Diri Mataram (Suara NTB) Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi NTB dipastikan akan berlangsung pada pertengahan Juli mendatang. Selain dua kandidat yang sudah terang-terangan akan mencalonkan diri sebagai bakal calon Ketua Hipmi NTB, Sultan Kertapati dan Nasrin H. Mukhtar, juga diberi ruang kepada siapapun kader Hipmi untuk berkompeten menjadi nomor satu di institusi organisasi pengusaha ini.

Ketua Stering Komite Musda Hipmi, Zainul Aidi kepada Suara NTB di Mataram, Jumat (27/6) menyebut panitia belum mematok pasti siapa saja yang akan mencalonkan diri sebagai ketua. Meski dibatasi pendaftaran bakal calon hingga ahir Juni ini, tetapi masih ada kemungkinan perpanjangan waktu untuk memberi kesempatan kepada seluruh kader Hipmi, utamanya dari pimpinan cabang di kabupaten/kota.

“Ketua-ketua Hipmi yang ada di daerah, Sumbawa, Lombok Barat, Lombok Timur juga memiliki potensi yang besar.Ruang untuk siapapun yang mencalonkan diri sebagai ketua masih terbuka, karena DPC juga memiliki hak yang sama secara umum,” tegas Direktur PT. Gerbang NTB Emas (GNE) ini. Secara umum, dari sisi persyaratan menjadi bakal calon, semua kader Hipmi sudah memahaminya. Tentu acuannya adalah AD/ART Hipmi. Meskipun syarat tambahan yang diberlakukan, bakal calon setidaknya sudah mengikuti Lemhanas.

(Suara NTB/bul)

Zainul Aidi

Akan tetapi Zainul Aidi menegaskan, ketentuan tambahan ini bukanlah syarat yang mutlak untuk menetapkan keputusan penetapan bakal calon. Kendati kaderkader Hipmi banyak diantaranya yang belum mengikuti Lemhanas, namun tetap ada kesempatan untuk mencalonkan diri maju sebagai ketua ditubuh Hipmi NTB, untuk selanjutnya dilakukan verifikasi kembali.

Hipmi merupakan organisasi yang berperan mengkader pengusaha. Slogan yang menjadi spirit perjuangan Hipmi adalah pengusaha pejuang dan pejuang dan pengusaha.

Artinya menyetarakan siapapun kadernya untuk memperjuangkan dirinya sendiri dan memperjuangkan pengusaha lainnya dalam bingkai organisasi. Mengacu pada syarat tambahan ini, memang di Hipmi hanya 3 orang diantaranya yang sudah mengikuti Lemhanas, termasuk dirinya sendiri yang menjadi angkatan pertama, selain kedua bakal calon yang sudah ada. (bul)

(Suara NTB/cem)

KURMA - Menjelang tibanya bulan puasa, pedagang kurma bermunculan di manamana. Yang paling gampang dijumpai adalah pedagang kurma di sepanjang Jalan Yos Sudarso Ampenan.

Belum Ada Keselarasan Kembangkan Dunia Usaha Mataram (Suara NTB) Upaya menumbuhkan dunia usaha nampaknya masih cukup berat. Persoalan besarnya adalah belum adanya keselarasan visi misi dari semua stake holder. Utamanya dukungan dari kalangan perbankan maupun lembaga penjaminan kredit dan konsultan UMKM. Konsultan dari Pusat

27

MEBEL

Jl. TGH Abdul Karim Kediri (Depan PLN Kediri)

TRAVEL

Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Provinsi NTB, Nur Rahmat, SE., memandang belum ada titik temu yang mewadahi pihak-pihak tersebut untuk bersama-sama membangun dunia usaha yang lebih baik dalam kerangka menyiapkan dan menjaga ketahanan ekonomi daerah ini dalam menghadapi persaingan di pasar Asean.

Perbankan misalnya, dianggap masih menerapkan seleksi yang cukup ketat untuk menjaring wirausaha yang akan diberikan kredit usaha. Padahal, pemerintah telah menyiapkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan memberikan jaminan 70 persen bagi bagi atas kredit UMKM. Namun diakuinya keberpihakan perbankan terhadap pengusaha kecil masih tak berjalan sesuai harapan pemerintah. Padahal untuk meyakinkan perbankan terhadap kredibiltas UMKM, sudah ada pendampingan langsung dari pemerintah untuk menguatkan posisi tawarnya.

“Kadang-kadang perbankan ini juga alergi sama pendamping. Mestinya kalau sudah ada pendampingan KUR juga tidak terlalu sulit bagi UMKM,” terang Nur Rahmat kepada Suara NTB di Mataram, Jumat (27/6) kemarin. Demikian juga dengan lembaga penjaminan, PT. Jamkrida misalnya, harus ada komitmen bersama dalam menumbuhkan dunia usaha.

Tentunya sesuai tupoksinya, menjembatani pelaku UMKM kepada perbankan untuk mendapatkan penambahan modal untuk usaha.

Jamkrida dalam hal ini tak

(Suara NTB/bul)

Nur Rahmat

bisa membandingkan antara pelaku usaha kecil dengan pengusaha besar (kontraktor) misalnya yang menjadi priortas penjaminannya. “Makanya kami (konsultan PLUT) akan duduk bersama dengan Jamkrida juga untuk membahas hal ini, kita ingin tahu apa maunya Jamkrida. Karena PLUT juga menjadi jembatan UMKM dengan perbankan atau lembaga penjaminan,” tukas Rahmat.

PLUT secara umum dalam tugas yang dibebankan oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI, melakukan pendampingan kepada UMKM dari segala sisi, penambahan kapasitas dan kualitas UMKM serta mengakses modal dengan suku bunga yang tidak membebani. (bul)

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

Gubernur Imbau Warga Jangan Jual Mercon Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengimbau kepada warga NTB agar jangan ada yang menjual mercon maupun petasan pada bulan puasa. Mercon maupun petasan dinilai sangat mengganggu warga yang sedang beribadah.

Hal ini disampaikan Gubernur usai mengisi pengajian penyambutan bulan suci Ramadhan di Kantor Walikota Mataram, Jumat (27/6). Sebaiknya menurut Majdi, warga yang ingin berjualan di bulan puasa sebaiknya menjual makanan atau barang bermanfaat lainnya.

“Harapannya tidak usah jualan begitu (mercon dan petasan), jualan yang lain-lain, yang baik-baik. Jualan kolak, jual kelepon buat orang berbuka,” terangnya.

Gubernur juga sangat setuju dan mengapresiasi instruksi Kapolda NTB, Brigjen Pol. Moechgiyarto yang memerintahkan seluruh Kapolres di NTB untuk menangkap pelaku peledakan mercon atau petasan.

Suara ledakan mercon atau petasan sangat mengganggu kenyamanan dan ketenangan masyarakat yang sedang beribadah di bulan puasa.

“Tidak boleh lagi ada mercon-mercon karena mengganggu kenyamanan dan ketenangan serta kekhusyukan beribadah,” tegasnya. Untuk sanksi terhadap pedagang mercon dan petasan, Gubernur mengatakan hal tersebut menjadi kewenangan pihak kepolisian untuk menindaklanjuti. (yan)

Bentuk Surat Suara Pilpres Berbahaya Mataram (Suara NTB) Bentuk surat suara untuk pemilihan umum presiden (Pilpres) dinilai berbahaya jika tidak benar-benar diperhatikan oleh pemilih. Pasalnya, bentuk surat suara pilpres tahun ini mirip dengan bentuk surat suara Pilpres 2004. Bentuknya agak tipis dan pasangan calon terlihat jelas walaupun surat suara tidak dibuka secara keseluruhan.

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan dan SDM Pemilu, KPU NTB Agus, MSi kepada Suara NTB, Jumat (27/6) kemarin mengatakan bentuk surat suara Pilpres tahun ini berbahaya jika pemilih tidak teliti dan membuka surat suara ketika memilih. “Bahaya kalau tidak diperhatikan. Ini mirip surat suara Pilpres 2004.

Bentuknya agak tipis,” ujarnya.

Menurutnya, waktu itu (Pilpres 2004), banyak surat suara yang dicoblos tembus akibat pemilih tidak membuka surat suara secara keseluruhan karena pasangan calon terlihat jelas walaupun surat suara masih terlipat,” katanya.

Oleh sebab itu, dirinya mengimbau KPU di kabupaten/kota supaya memperhatikan hal tersebut dan melakukan sosialisasi kepada pemilih. “Itu supaya pemilih tidak salah. Karena tidak semua pemilih teliti,” imbaunya. Sementara itu, Ketua Divisi Logistik dan Keuangan KPU NTB, Hesti Rahayu, mengatakan logistik surat suara yang telah didistribusikan memang sudah seperti itu bentuknya dari pusat.

“Memang sudah seperti itu dari pusat. Kita hanya mendistribusikan,” ungkapnya. Selain itu, pihaknnya juga hanya melakukan pelipatan dan sortir surat suara yang rusak sehingga jumlah yang rusak bisa dideteksi.

“Kita hanya sortir dan tangani teknisnya saja. Dengan demikian kita bisa tahu kekurangannya,” paparnya.

Menurutnya, bentuk surat suara pilpres tahun ini sebenarnya tidak masalah jika pemilih benar-benar teliti saat memilih. “Jadi, itu yang perlu diinformasikan kepada pemilh,” tutupnya. (ami)

(Suara NTB/ami)

TUNJUKKAN SURAT SUARA - Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan dan SDM Pemilu, KPU NTB Agus saat menunjukkan bentuk surat suara Pilpres.

Divonis 5 Tahun

Kapolres Bima Usulkan Ridho Dipecat Bima (Suara NTB) Menyusul putusan 5 tahun terhadap oknum anggota Polres Bima FS alias Ridho yang terlibat kasus narkoba ditanggapi oleh Kapolres Bima, AKBP IGPG Ekawana Prasta SIK. Terkait putusan itu, Ekawana pun akan mengusulkan oknum anggota dimaksud untuk dipecat alias Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH).

Ekawana mengaku dia sudah mendapat kabar terkait vonis dimaksud. Menurutnya, tindakan anak buahnya tersebut dinilai memalukan dan mencoreng institusi yang dipimpinnya. Oleh karenanya, pihaknya akan memberikan sanksi tegas di tingkat internal. “Saya sudah mendapat kabar bahwa anggota saya telah divonis lima tahun penjara,” terangnya.

Lebih lanjut, katanya, sanksi tegas yang akan dikenakan yakni PDTH. Dikatakannya, pemecatan ini akan diusulkan ke Polda NTB. Namun sesuai ketentuan, pengusulannya setelah yang bersangkutan selesai menjalani masa pidana di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Raba Bima.

Ditambahkannya, sangsi tegas seperti ini berlaku bagi setiap anggota yang melakukan tindak pidana, tidak saja narkoba namun juga oknum anggota yang terlibat tindak pidana lain. sebab tindakan seperti ini sudah memalukan dan mencoreng institusi Kepolisian. Apalagi hukuman yang diberikan lima tahun penjara. Itu, lanjutnya, dinilai sangat memalukan institusi. “Apa yang dilakukan oknum tersebut berawal dari perbuatannya sendiri, itulah ganjaran yang harus dia jalani,” pungkasnya. (use)

POLHUKAM

Halaman 8

Tujuh Penghuni Kos-kosan di Kecubung Terjaring Razia Mataram (Suara NTB) Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP Kota Mataram, Satpol PP Provinsi NTB, Polres Mataram, Dinas Dukcapil Kota Mataram dan pihak terkait lainnya melakukan razia kos-kosan di kawasan Jalan Kecubung, Gomong, Jumat (27/6) sore. Dari razia tersebut, tim gabungan mengamankan tujuh orang yang langsung dibawa ke markas Satpol PP Kota Mataram.

Kepala Seksi (Kasi) Opdal Satpol PP Kota Mataram, Bambang EYD menyampaikan tujuh orang yang berhasil dijaring tersebut adalah dua pasangan yang ditemukan sedang berduaan di kamar kos dan lainnya adalah penghuni kos yang tidak memiliki identitas atau KTP. Bambang mengatakan para pendatang di Kota Mataram harusnya membawa identitasnya. “Jangan sampai jadi pendatang ilegal. Perlu dilihat data-data mereka,” ujarnya.

Tujuh orang yang diamankan ini kemudian diklarifikasi dan diminta menunjukkan datadata identitas dirinya, setelah

itu dilepaskan. “Kita hanya pembinaan saja,” imbuhnya.

Menjelang puasa ini, Satpol PP Kota Mataram bersama pihak terkait lainnya rutin melakukan razia. Selain untuk menyambut bulan puasa, razia ini juga sebagai salah satu upaya menciptakan suasana Kota Mataram tetap aman dan kondusif. “Kalau yang menjadi fokus pihak kepolisian itu razia narkoba dan senjata tajam. Kalau kita dari segi administrasi kependudukan (penghuni kos) dan juga kita periksa kos-kosan apakah memiliki induk semang atau tidak,” tandasnya. (yan)

(Suara NTB/yan)

PERIKSA IDENTITAS - Anggota Satpol PP Kota Mataram memeriksa identitas salah satu penghuni kos dalam razia yang dilakukan tim gabungan, Jumat (27/6) sore.

Anggaran Pilkada Loteng 2015

Tuntut Keadilan

Pemda Tunggu Usulan KPU Warga Sambelia Datangi Praya (Suara NTB) Berapa besaran kebutuhan anggaran penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Tengah (Loteng) tahun 2015 mendatang, sampai saat ini belum ditentukan Pemkab Loteng. Mengingat usulan kebutuhan anggarannya belum disampaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Loteng selaku penyelenggara teknis. “Kita masih menunggu usulan dari KPU Loteng,” sebut Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng, Drs. H.L. Supardan, M.M., Jumat (27/6) kemarin.

Menurut Supardan, yang paling tahu kebutuhan dan item apa saja yang harus dibiayai terkait penyelenggaraan Pilkada jelas KPU Loteng.

Sehingga pemerintah daerah sejauh ini belum berani me-

nentukan besaran pagu anggaran untuk Pilkada Loteng mendatang. Sampai ada usulan dari KPU Loteng.

Namun yang jelas, pemerintah daerah dalam hal ini siap memenuhi kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan Pilkada mendatang. Tentunya yang realistis dan memang sesuai dengan kebutuhan. “Setelah ada usulan dari KPU Loteng, baru akan kita bahas anggarannya,” terangnya.

Sesuai mekanisme anggaran yang ada, anggaran Pilkada Loteng baru akan disiapkan pada APBD 2015 mendatang.

Hanya saja, sebelumnya harus ada usulan awal dari KPU. Supaya usulan bisa masuk dalam KUA-PPAS APBD 2015. Artinya, tahun ini juga usulan anggaran sudah harus diserahkan

KPU Loteng. Mengingat akhir tahun ini APBD 2015 ditargetkan sudah bisa disahkan.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris KPU Loteng, Drs. I Gede Suantara, mengungkapkan, pembahasan tentang usulan anggaran kebutuhan penyelenggaraan Pilkada Loteng sudah dilakukan. Hanya saja, Suantara masih enggan mengungkapkan besaran kebutuhan anggaran yang akan diajukan.

“Usulan ini masih bersifat umum. Jadi belum saatnya kita sampaikan,” tegasnya.

Mengingat besaran anggaran yang akan diusulkan tersebut masih sementara. Karena pasti ada rasionalisasi dan penyesuaian kebutuhan anggaran ketika dibahas di tingkat pemerintah daerah. (kir)

Antisipasi Peredaran Narkoba

BNN Diminta Aktif Periksa Wisatawan dari Bali ke Trawangan Mataram (Suara NTB) Sejumlah rekomendasi dikeluarkan oleh Bumi Gora Institute NTB menyusul diskusi publik bertajuk Meretas Peredaran Narkoba di Kawasan Wisata yang digelar di Kabupaten Lombok Utara (KLU) Rabu kemarin. Salah satunya ialah meminta pihak BNN Provinsi NTB untuk memeriksa setiap wisatawan yang masuk dari Bali ke Trawangan baik wisatawan lokal dan mancanegara.

Hal tersebut menyusul adanya temuan yang disampaikan oleh pelaksana tugas (Plt) BNN KLU, Dr. Najmul Akhyar yang juga wakil bupati KLU pada saat membuka diskusi publik.

Saat sambutan, Najmul Akhyar mengaku, selama ini kawasan destinasi wisata strategis yang dimiliki oleh KLU seperti kawasan tiga gili Yaitu Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan dinilainya sangat berpotensi dijadikan sebagai jalur masuknya peredaran narkoba dari sejumlah provinsi seperti Bali dan provinsi sekitarnya.

(Suara NTB/ist)

Samsul Hasan Basri

Hal tersebut mengingat jalur penyeberangan antara provinsi Bali ke jalur Trawangan membutuhkan waktu yang cukup singkat. Sehingga, tanpa adanya pemeriksaan terlebih dahulu, dimungkinkan penyebaran narkoba ke wilayah-wilayah KLU dan sekitarnya masuk dari sana terlebih setiap hari tidak kurang dari 900 orang masuk dari Bali ke trawangan tanpa menjalani pemeriksaan oleh petugas terlebih dahulu.

Mengomentari temuan tersebut, Direktur Bumi Gora Institute NTB, Samsul Hasan Basri, SH, meminta aparat penegak hukum dan pihak-pihak terkait seperti BNN Provinsi NTB agar serius menindaklanjuti temuan tersebut. Ia meminta khususnya pihak BNN Provinsi NTB agar turun tangan memeriksa langsung dan menurunkan tim pemeriksa di Trawangan untuk mencegah terjadinya peredaran yang lebih meluas ke tempattempat lain.

“Temuan ini sudah sangat mengkhwatirkan kondisi keberlanjutan dunia pariwisata KLU khususnya dan NTB umumnya. Jika kebocoran yang sudah diketahui tersebut tidak segera di tambal, maka bukan tidak mungkin citra negatif dunia pariwisata akan menjadi momok bagi masyarakat.

Oleh sebab itu, kebocoran ini harus segera ditambal. Ini kan sumber masalahnya sudah diketahui bersama, ya harus segera ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan secepatnya” ujarnya. (dys)

Razia Anjal di Mataram Belum Efektif Mataram (Suara NTB) – Penangkapan 25 anak jalan (anjal), pengemis, gepeng dan anak punk oleh tim gabungan dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) dan Satpol PP Kota Mataram serta dibantu Pol PP Provinsi nampaknya belum sesuai harapan. Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengakui persoalan tersebut belum mampu atau efektif meminimalisir penanganan anjal di Kota Mataram. Karenanya, ia meminta penanganan anjal lebih intensif dilakukan oleh Disosnakertrans.

Demikian disampaikan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana di Kantor Walikota Mataram, Jumat (27/6).

Menurutnya, harus ada pola penanganan baru

yang harus dilakukan oleh Disosnakertrans untuk menangani anjal, gepeng dan anak punk di Kota Mataram. Pasalnya, beberapa razia yang dilakukan tidak memberikan efek jera kepada anjal, sehingga perlu ada penekanan – penekanan yang harus dilakukan. “Saya rasa ini memang belum efektif, sehingga harus ada pola baru yang harus dilakukan,” terangnya.

Mohan memperhatikan, anjal, anak punk dan pengemis memang sudah ada yang permanen atau dijadikan sebuah profesi. Namun begitu, ada pula yang hanya ikut – ikutan turun ke jalan. Artinya, pengawasan ini yang perlu diintensifkan dengan berkoordinasi dengan orangtua anak tersebut. Hal ini menurutnya, harus ada target setidak – setidaknya meminimalisir ke-

beradaan anjal di Kota Mataram, sehingga terlihat cermin Kota Mataram yang sesungguhnya. “Paling tidak kita minimalisir, supaya tercermin wajah Kota Mataram,” ujarnya.

Terkait tindak tegas yang dilakukan oleh pemerintah, pihaknya masih memberikan peringatan secara persuasif. Wakil Walikota mengakui, terkadang anjal mengubah pola dengan mengunjungi terutama perumahan heterogen, sehingga dia meminta kepada Camat dan Lurah, untuk melakukan pengawasan terhadap perubahan pola yang dilakukan anjal, pengemis dan gepeng tersebut. “Nanti, Lurah dan Camat kita minta juga melakukan pengawasan terhadap anjal yang masuk ke perumahan – perumahan,” ujarnya. (cem)

Dishutbun Lotim

Selong (Suara NTB) Puluhan warga Sambelia, Jumat (27/6) kemarin mendatangi Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Lotim. Warga menuntut keadilan atas tindakan aparat yang dinilai telah berbuat tidak adil pada salah satu warga Sambelia atas nama Amaq Musaini yang telah ditangkap aparat Polhut.

Amaq Patin koordinator warga menyampaikan, tindakan penangkapan terhadap rekannya Amaq Musaini yang dituding aparat telah melakukan illegal logging, keliru.

Pasalnya, warga Sambelia itu hanya mencari nafkah. Warga ini pun meminta Dishutbun segera membebaskan Amaq Musaini. Warga menuntut bebaskan Amaq Musaini dari segala tuntutan.

Diketahui, Amaq Musaini, warga Lendang Tengak, Senanggalih Kecamatan Sambelia, ditangkap aparat Polhut pada Sabtu, sekitar 10.45 Wita pekan lalu. Tututan keadilan diminta warga karena sikap pilih kasih yang diberikan kepada salah satu perusahaan PT SAN yang dibiarkan mengelola kawasan hutan dengan hanya mengantongi secarik kertas izin.

“Kenapa perusahaan

dikasih masuk Lendang Tengak, sedangkan masyarakat yang sudah lama melakukan penggarapan di sana tidak diberikan,” teriak para warga ini. Warga mengklaim sudah lama menggarap kawasan hutan tersebut.

Aksi para warga Sambelia yang mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan ini nyaris ricuh. Para warga sempat melakukan aksi dorong dengan aparat yang menjaga pintu gerbang kantor Dishutbun Lotim. Warga memaksa masuk. Setelah difasilitasi aparat Polres Lotim, perwakilan warga kemudian dipersilahkan menemui pejabat Dishutbun Lotim.

Kepala Bidang PKH Dishutbun Lotim, L.Nadi Abidin Ali, menjelaskan, kawasan Lendang Tengak masuk hutan produksi. Jika ada warga desa, kecamatan ataupun Dishutbun yang melakukan kesalahan dipersilahkan untuk diproses secara hukum.

Ditegaskan, setiap tindakan merambah di hutan lindung jelas dilarang. Tidak dibenarkan melakukan pembalakan liar. Pihak Dishutbun memberikan tindakan tegas dan melakukan penangkapan karena disaksikan ada barang bukti yang dibawa serta. (rus)

DATANGI - Warga Sambelia mendatangi Dishutbun Lotim Jumat kemarin.

Kasus UU ITE

Pimpinan Panwas Kota Bima Segera Disidang Mataram (Suara NTB) Penyidik Polres Bima Kota akhirnya merampungkan berkas penyidikan kasus dugaan pencemaran nama baik, yang diduga dilakukan pimpinan Panwaslu Kota Bima. Setelah konsultasi dengan Unit II Cybercrime Ditreskrimsus Polda NTB, berkas itu sudah dinyatakan lengkap oleh JPU Kejari Bima dan siap disidangkan.

“Saya sudah mendapat laporan dari penyidik Polres Bima Kota, bahwa berkasnya sudah P21,” kata Kanit II Cybercrime Ditreskrimsus Polda NTB, Kompol Darsono, SIK kepada Suara NTB Jumat kemarin. Berkas yang dinyatakan lengkap itu atas nama Ir. KMA, salah satu unsur pimpinan dalam Panwaslu Kota Bima. Tersangka dijerat dengan Pasal 27 ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pelapor Ketua KPU Kota Bima

Dra. Hj. Nurfarhati. Dasar laporan itu, KMA diduga memberikan keterangan di media online yang menurut Nurfarhati mencemarkan nama baiknya, baik selaku pribadi dan ketua KPU. Apalagi komentar itu kemudian di posting ke media sosial facebook dan dikomentari banyak orang dengan kata – kata yang mengarah ke penghinaan. Peristiwa itu berlangsung antara Mei dan Juni lalu.

Menurut Darsono, setelah berkas dinyatakan lengkap, pihaknya akan segera menyerahkan tahap dua dari penyidik kepolisian ke kejaksaan.

Proses tahap dua itu akan berlangsung di Bima, antara penyidik Satreskrim Polres Bima Kota dan Penyidik. Namun sidang dipastikannya akan berlangsung di Mataram. “Saya sudah minta agar sidang berlangsung di Mataram, agar lebih kondusif,” kata Darsono. (ars)

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

BUDAYA DAN HIBURAN

Halaman 9

Sinetron Dinilai Memicu Tindakan Amoral Mataram (Suara NTB) Sebagai wahana hiburan bagi masyarakat, Dunia Entertain atau dunia perfilman yang ada di indonesia saat ini, dipandang sudah jauh melenceng dan tergelincir dari nilai – nilai kearifan. Entertain yang berwujud sinetron yang sebetulnya diharapkan dapat memberikan edukasi terhadap khalayak atau penonton, justru telah menggiring kepada arah yang cenderung merusak moral. Salah satu dampak yang ditimbulkan, fenomena amoral yang terjadi ditengah masyarakat.

PENOBATAN - Masyarakat adat mengiring penghulu adat sebelum dinobatkan

(Suara NTB/ars)

Kiyai Penghulu Adat Bayan Dinobatkan Tanjung (Suara NTB) Kiyai Penghulu Adat yang membawahi beberapa pembekel resmi dinobatkan. Penobatan yang berlangsung tanggal 13 bulan Sya’ban 1435 H, atau tanggal 12 Juni 2014, berlangsung di Kampu Bayan Timur.

Penobatan Kiyai Penghulu Adat Bayan dilakukan tiga tahun sekali, sesuai batas masa jabatan. Selanjutnya penjabat selanjutnya dapat diusulkan dari pejabat semula, dan bisa pula diusulkan dari garis keturunannya.

“Mak Kiyai Penghulu dipilih sesuai dengan garis keturunannya (prusa) yang menjabat selama tiga tahun. Setelah tiga tahun, sang pejabat

penghulu dapat diusulkan kembali untuk memegang jabatan tersebut dan biasanya yang menjadi penghulu itu adalah keturunan dari Desa Loloan,” ujar Pembekel Adat Karang Bajo, Budanom, Jumat (27/6).

Sebelum dinobatkan, Mak kiyai Penghulu ini selain diantar oleh istrinya juga diiringi oleh puluhan masyarakat adat yang membawa semua perlengkapan rumah tangga sebagai bekal selama bertugas di wilayah pembekelan Bayan Timur, Bayan Barat, Loloan dan wilayah kepembekelan beleq Karang Bajo.

Apabila Kiyai Penghulu Adat ini dinilai tidak memiliki prestasi dan tidak mam-

pu menjalankan tugasnya, empat Pembekal yaitu Karang Bajo, Loloan, Bayan Timur dan Bayan Barat dapat urun rembug mengusulkan pergantian sesuai dengan prusa atau garis keturunannya.

Tokoh Adat Karang Bajo, Kertamalip mengungkapkan penobatan penghulu adat ini dilakukan sebelum memasuki Bulan Ramadhan atau sebelum berakhir bulan sya’ban (sampet ulan). Apabila memasuki sampet ulan (bulan ramadhan), masyarakat adat tidak boleh lagi melakukan acara, seperti perkawinan, ngurisan dan khitanan karena dipercaya sebagai bulan berat.

“Masyarakat adat yang melakukan acara pada bulan

Doddy Hernanto Perkenalkan Bermain Gitar dengan Pensil Surabaya (Suara NTB) Gitaris satu jari Doddy “Mr D” Hernanto memperkenalkan kreasi baru bermain gitar menggunakan pensil dengan cara dipukulkan pada dawai, bukan dipetik.

Doddy dalam penjelasan kepada Antara Jawa Timur di Surabaya, Kamis, menyebutkan, bermain gitar menggunakan satu jari dengan alat bantu pensil, bisa membentuk “groove” atau alur bunyi yang lebih unik.

“Eksplorasi yang menantang ini bagi saya menjadi motivasi untuk menghargai apa yang ada dan tercipta,” ujar Mr D yang adalah Duta Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (Foksi) Jawa Timur.

Untuk memperkenalkan kreasinya bermain gitar menggunakan satu jari dengan alat bantu pensil tersebut, dia mengaku sudah mencoba berbagai merek alat tulis tersebut.

“Dari sekian banyak pensil yang saya coba untuk bermain gitar, sejauh ini belum menemukan merek buatan dalam negeri yang bisa mendukung. Kebanyakan gampang patah dan tumpul,” ujarnya.

Doddy mengaku baru bisa bermain gitar dengan baik dan menghasilkan “groove” unik, ketika memakai pensil 2B dari suatu merek asal Jerman.

“Pensilnya tidak terlalu keras, tapi tidak mudah patah, sehingga enak ketika dipukulkan ke dawai gitar,” ucapnya.

“Menulis menggunakan pensil, menggambar menggunakan pensil, dan kini bermain gitar-pun bisa dikreasi menggunakan pensil agar menghasilkan alur bunyi yang unik,” ucap Doddy Hernanto. (ant/Bali Post)

berat ini, dapat dikenakan denda berupa satu ekor kerbau,” ujarnya.

Di tengah komunitas adat, sang penghulu yang sudah dinobatkan dengan sendirinya resmi bertugas di empat wilayah kepembekalan. Keempat Kampu yang ada pun akan dikunjungi sebagai wilayah kerja Penghulu.

Di Kampu Karang Bajo, misalnya, kunjungan rombongan penghulu adat disambut langsung oleh Mak Lokaq Gantungan Rombong serta tokoh adat setempat. Tak lama, rombongan kembali bersama keluarganya ke rumah dinas penghulu adat yang ditunjuk masyarakat adat. (ari)

Salah satu Dosen Ilmu Seni dan Sastra di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram, Drs. Syahbudin mengungkapkan, ada yang salah dengan perjalanan dunia entertain kita. Hampir seluruh film yang ditayangkan oleh televisi kita nyatanya tidak memuat pesan moral yang diharapkan sebagai penuntun bagi masyarakat yang menyaksikan isi cerita dari sebuah film. Ia bahkan mengatakan, hal tersebut bisa terjadi lantaran, lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak – pihak tertentu yakni salah satunya, Lembaga Sensor Film. Menurutnya, lembaga tersebut mampu memberikan pengawasan yang ketat sehingga dapat menjegal sejumlah tontonan yang memang tidak layak untuk dikonsumsi oleh publik.

“Diakui atau tidak, bahwasanya dunia hiburan, khusunya dunia entertain yang ada di negeri Kita betul – betul sudah salah kaprah. Banyak penyimpangan – penyimpangan dalam pementasan yang sebetulnya tayangan tersebut tidak layak menjadi konsumsi publik. Sehingga apa yang terjadi, jelas semua itu akan memberikan dampak dan pengaruh yang kuat terhadap penontonnya, lebih – lebih bagi anak – anak yang

katakanlah, sistem berfikir mereka masih labil. Kenapa misalnya, banyak aksi kriminal yang katakanlah salah satunya, banyak terungkap kasus pemerkosaan, dan pelakunya diantarnya anak dibawah umur, itu semua memang salah satu akibat dari pengaruh dunia film yang ditanyangkan,” jelasnya.

Dilanjutkan, Lemahnya pengawasan oleh Lembaga Sensor Film yang terjadi saat ini disebabkan karena sikap apatis yang kerap ditunjukkan oleh para tokoh agama tertentu ketika dimintai pendapat dan diminta agar memantau perjalanan dunia film tersebut. lembaga sensor yang ada menurutnya seolah tidak pernah berperan serta tidak mampu menjegal beberapa tayangan yang semestinya tidak dimunculkan kepada publik.

“Semestinya dalam unsur yang tergabung dalam lembaga sensor tersebut arus ada keterlibatan tokoh agama seluruh agama yang ada. Sehingga, merekalah yang mampu menilai terhadap mana sebetulnya film yang layak muncul ke publik dan mana yang seharusnya dijegal. Tapi kan selama ini, hal itu tidak pernah terlaksana, mereka mengatakan banyak tontonan yang haram namun mereka tidak pernah melihat realita,

nah sifat apatis merekalah yang menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan tergelincirnya dunia intertaint kita di negara ini,” terangnya.

Meski demikian, dirinya mengaku akan terus berupaya untuk mendidik para mahasiswa yang saat ini bergerak pada dunia teater yang notabene merupakan dunia hiburan juga. Ia mengatakan, bahwa para mahasiswa disarankan untuk mengangkat naskah – naskah tradisional atau lokal didalam pementasannya, dengan tujuan agar mereka mampu menggali nilai- nilai kearifan lokal yang terkandung di dalam naskah tersebut.

“Jadi naskah – naskah lokal itu banyak menyimpan nilai tradisi yang memang dapat dijadikan tuntunan. Pada prinsipnya, tontonan akan menjadi tuntunan, nah untuk itulah, kami memunculkan kembali nilai – nilai kearifan tradisi yang nantinya dapat menjadi tuntunan mereka kedepan. Dan bagi saya pendidikan karakter itu banyak didapat dari pendidikan secara langsung seperti ini.

Mereka dapat menghargai waktu, mereka bekerja keras, bagaimana mereka saling bertoleransi karena mereka bekerja secara tim didalam pementasan ini,” terang dosen pengampu mata kuliah apresiasi drama dan teater ini. (met)

Promosi Wisata dan Pembangunan Infrastruktur Harus Seiring Mataram (Suara NTB) Upaya promosi dan pembangunan infrastruktur pendukung tempat – tempat wisata di Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dijalankan secara beriringan oleh pihak pemerintah. Dalam hal itu, Dinas Pariwisata Provinsi dan Dinas Pariwisata Kota akan terus menjalin kerjasama dalam setiap langkah yang telah ditentukan pemerintah.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi NTB,Drs. H. Muhammad Nasir, Jum’at (27/6) kemarin menjelaskan terkait promosi dan pembangunan unsur – unsur pokok penunjang tempat wisata yang harus dijalankan secara beriringan. Ia juga menerangkan tentang siapa saja pihak yang memiliki kewenangan serta berperan terhadap promosi dan pembangunan tersebut. Ranah promosi memang merupakan tugas Disbupar Provinsi NTB, sementara untuk persoalan pembangunan dan penataan destinasi secara penuh menjadi tugas dari Disbudpar Kota.

“Namun, kita tidak terlalu saklek untuk berjalan seperti demikian. Semuanya ter-

gantung kearifan dan kebijaksanaan seorang pimpinan yang ada,” jelasnya saat ditemui Suara NTB di Ruang kerjanya.

Meski demikian, Disbudpar kota tetap dimintanya supaya fokus untuk meningkatkan pembenahan disetiap wilayah masing – masing. Beberapa komponen dasar yang dikatakan sebagai fasilitas infrastruktur ditempat wisata yakni antara lain, ketersediaan air, Listrik dan akses jalan yang layak menuju tempat yang menyimpan pesona atau destinasi tertentu.

Ada Perspektif Lain Ada perspektif yang berbeda antara pemerintah dengan masyarakat terkait sistem promosi pariwisata di daerah. dari pihak pemerintahan menginginkan agar promosi dan pembangunan pariwisata harus berjalan sejajar atau beriringan. Namun dari hasil analisa yang disampaikan oleh kalangan masyarakat salah satunya yakni Mohammad Asyhar, M.Pd mengatakan, sistem yang sedang dijalankan oleh pemerintah tersebut dipandangnya kurang efektif.

Sebab hal tersebut seolah – olah terkesan terlalu dipaksakan. Menurut Asyhar, semestinya pemerintah melakukan pembenahan terlebih dahulu baru mungkin pada saatnya setelah kondisi pariwisata telah layak atau telah didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai barulah promosi tersebut dijalankan.

“Percuma pemerintah menghambur – hamburkan uang untuk melakukan promosi sementara fasilitas pariwisatanya belum mendukung. Apa jadinya, bila nanti setelah wisatawan melihat promosi dari kita kemudian mereka tidak mendapat kepuasan setelah melihat kondisi yang ada,” kritiknya.

Dikatakannya, perjalanan pariwisata yang sedang dibangun saat ini tidak hanya akan berjalan sesaat. Namun, pariwisata akan terus berjalan sepanjang peradaban suatu bangsa.

“Upaya kita sekarang kan, bagaimana agar mampu menarik para wiastawan supaya mereka terkesan dengan pariwisata yang kita miliki. Kita juga akan sangat berharap agar mereka datang tidak hanya sekali saja untuk menikmati pariwisata disini,” pungkasnya. (met)

Shia LaBeouf Ditangkap dalam Pertunjukan di New York New York Polisi menangkap aktor Shia LaBeouf, yang membintangi film “Transformers” dan lakon “Nymphomaniac”, karena melakukan keributan selama pertunjukan “Cabaret” di Studio 54, New York, Amerika Serikat.

Aktor tersebut dituduh melakukan tindak kriminal dan perilaku tidak tertib dan ditahan, kata detektif NYPD Brian Sessa seperti dilansir kantor berita Reuters.

Juru bicara NYPD George Tsourovakas mengatakan, LaBeouf dikawal keluar dari teater oleh polisi setelah menolak pergi saat diminta oleh p a r a penjaga

Shia LaBeouf

keamanan.

Menurut dia, aktor berusia 28 tahun yang memberikan alamat di Los Angeles kepada polisi itu mulai membuat keributan dan kemudian menggunakan bahasa cabul dan memulai perkelahian setelah penjaga keamanan menyuruhnya pergi.

“Dia menjadi agak sulit dan agresif, secara verbal... pada saat penjaga keamanan memintanya untuk meninggalkan tempat itu dan ia menolak,” kata Tsourovakas.

“Polisi kemudian dihubungi dan dia ditangkap dan ditahan,” katanya. Sementara itu, perwakilan LaBeouf belum bisa segera dimintai keterangan mengenai tersebut.

LaBeouf sebelumnya juga pernah berurusan dengan polisi.

Aktor yang juga bermain dalam film “Disturbia” dan “Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull” pada Februari 2005 ditahan oleh polisi Los Angeles dengan tuduhan melakukan penyerangan dengan senjata mematikan usai mengancam tetangganya sambil berkendara. (ant/Bali Post)

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

PENDIDIKAN

Halaman 10

Gagal Awal Keberhasilan GAGAL pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Nasional tahun 2013 lalu tidak membuat Siti Juhaeriah putus asa. Ia bertekad terus mengikuti ajang ilmiah serupa, baik di tingkat lokal dan nasional.

Tahun lalu, Siti Juhaeriah mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto Jawa Tengah. Tapi keberuntungan rupanya belum memihak kepada mahasiswi (Suara NTB/ist) yang kini duduk pada semesSiti Juhaeriah ter III Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unram.

Bagi Juhaeriah, kegagalannya pada saat mengikuti LKTI tahun lalu disebabkan banyak hal. ‘’Seperti persiapan yang minim, karena pemberitahuan pihak panitia terhadap proposal-proposal yang dinyatakan lolos dalam 15 besar LKTI tingkat nasional,’’ tuturnya pada Suara NTB belum lama ini.

Selain itu, minimnya dukungan dari pihak kampus juga membuat keberangkatannya mengikuti LKTI menjadi terhambat. Padahal, jika pihak kampus cepat merespons persiapan akan jauh lebih matang.

Kini, pelajaran masa lalu mengikuti LKTI baik mengenai persoalan teknis keberangkatan dan terlebih lagi mengenai persiapan materi menjadi bahan pelajaran guna memperisapkan diri mengikuti LKTI tahun 2014 ini. Sehingga pengalaman tahun lalu tidak terulang lagi.

Ia pun berharap, khusus terhadap pihak kampus agar selalu mendukuung aktifitas-aktifitas kemahasiswaan seperti keikutsertaan mahasiswa mengikuti lomba-lomba karya tulis ilmiah lainnya karena secara tidak langsung akan membawa nama kampus di tempat luar. (dys)

Efektif Kontrol Siswa

’’SMS Gateway’’ Kembali Difungsikan Mataram (Suara NTB) Setelah sebelumnya sempat tersendat-sendat, MAN 1 Mataram akan memfungsikan kembali program SMS Gateway pada tahun ajaran baru 20142015. Program SMS Gateway terbukti efektif dalam mencegah perilaku negatif peserta didik.

Kepada Suara NTB di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, Kepala MAN 1 Mataram, H. Muhammad Mohan, S.Pd, mengklaim program SMS Gateway mampu menekan perilaku buruk siswa-siswinya. Hal itu (Suara NTB/dys) mengingat program SMS GateH. Muhammad Mohan way dijadikan oleh pihak sekolah sebagai basis penyebaran infromasi terkait dengan kondisi masing-masing siswa terhadap orang tua siswa.

Secara teknis, pihak operator pada program SMS Gateway yang telah ditunjuk oleh pihak sekolah dalam hal ini guru BK dan Tata Usaha akan menginformasikan perkembangan kondisi siswa kepada orang tua setiap harinya, baik terkait dengan kondisi siswa saat di dalam kelas maupun di luar kelas.

“Karena ini sistemnya kita informasikan keadaan siswa terhadap orang tua mereka. Misalnya, kalau ada siswa yang bolos, kita langsung infokan ke orang tua mereka dengan sistem yang kita miliki. Atau kalau ada perubahan perilaku terhadap siswa, langsung diinfokan ke orang tua guna mengklarifikasi dan menanyakan terkait dengan hal tersebut,” terangnya.

Selain mencegah, ujarnya, program SMS Gateway juga mampu mengontrol siswa-siswa, sehingga akan terjalin komunikasi yang intensif antara orang tua murid dengan pihak sekolah. Hal ini bertujuan, kedua belah pihak dapat bekerjasama melakukan pengawasan terhadap para siswa guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terhadap siswa. (dys)

(Suara NTB/dys)

TUNGGU PENDAFTARAN - Berbeda dengan penerimaan siswa baru pada sekolah favorit lainnya di Kota Mataram, sejumlah sekolah swasta sepi peminat. Salah satunya di MA NW Mataram. Terlihat hanya beberapa panitia yang setia menunggu pendaftar, karena menunggu sisa-sisa siswa yang tidak diterima di sekolah favorit.

PPDB di Lotim Serentak

Masuk SMA Diberlakukan Tes Psikologis

Selong (Suara NTB) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dilakukan secara serentak. Mulai tingkat SD sederajat hingga tingkat SMA sederajat dari tanggal 23-25 Juni. Hasil seleksi akan diumumkan Sabtu (28/6) ini, setelah melalui proses seleksi yang digelar Jumat kemarin. Namun, khusus penerimaan calon siswa di SMA diberlakukan tes psikologis.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lotim Yanis Maladi melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dikpora, M. Supriyadi, kepada Suara NTB di Selong, Jumat (27/6).

Supriyadi menjelaskan, syarat masuk SMA/SMK ini 60 persen hasil Ujian Nasional (UN) dan 40 persen merupakan hasil tes psikologis.

Penerapan tes psikoogis, ujarnya, karena siswa SMA sederajat sudah harus lang-

sung dilakukan pemetaan minat. Sementara untuk SMK ada uji kompetensi keahlian.

“Sekarang ini kan sejak kelas satu masuk sudah dilakukan penjurusan,” jelasnya.

Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui sejak dari awal siswa lebih menonjol ke arah mana. Karenanya diarahkan kepada siswa memilih jurusan sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Sementara itu, soal gelaran PPDB yang sengaja dilakukan serentak dimaksud-

kan agar memperkecil peluang siswa tidak sekolah. Jika tidak diterima di satu sekolah, maka bisa mendaftar di sekolah lain. Termasuk, kecenderungan siswa menginginkan melanjutkan ke sekolah yang diinginkan.

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 80 Tahun 2013 tentang Pendidikan Menengah Universal (PMU), mengarahkan kepada seluruh satuan pendidikan untuk menerima semua

PLS Pantau Lembaga Kursus Tak Kantongi Akreditasi Dinas Tanjung (Suara NTB) Lembaga kursus yang ada di Kabupaten Lombok Utara (KLU) diyakini sudah tersebar cukup banyak dan beragam.

Namun, Dinas Dikbudpora KLU melalui Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) akan memantau kemungkinan adanya lembaga kursus yang tidak mengantongi akreditasi dinas.

“Lembaga kursus yang tercatat saat ini sebanyak 21 unit, semuanya sudah berizin.

Tetapi, tidak bisa lembaga kursus hanya mengedepankan lembaga saja, sebaliknya harus ada akreditasinya,” kata Kepala Bidang PLS pada Dinas Dikbudpora KLU, Rusli Hamdi, MM., kepada Suara NTB, Jumat (27/6).

Pihaknya tidak menginginkan beberapa lembaga kursus hanya berdiri tanpa fasilitas pendukung. Ironi baginya, bilamana sebuah lembaga kursus seperti kursus menjahit, hanya memiliki 2 unit mesin, dan tidak memiliki cukup ruangan yang nyaman untuk proses belajar (praktik). Untuk itu, selain aspek sarana (gedung) dan prasarana (peralatan mesin), harus pula tersedia tenaga pengajar yang berkompeten.

Dikbudpora memahami, keberadaan lembaga kursus di KLU dihajatkan pengelolanya

(Suara NTB/ari)

Rusli Hamdi

untuk memacu, meningkatkan skill masyarakat berpendidikan menengah bawah.

Hanya saja, dalam pelaksanaanya, dinas mengharapkan agar lembaga kursus yang tersedia didukung dengan akreditasi yang menunjukkan kapabilitas dan kemampuan lembaga dalam melahirkan SDM yang siap kerja.

“Misalnya untuk TKI yang ke luar negeri, kita tentu tidak ingin ada TKI KLU yang disiksa, gaji tidak dibayar lantaran tidak siap kerja. Oleh karena itu, lembaga kursus penting untuk bekerjasama dengan PPTKIS (perusahaan pengerah TKI swasta). Paling tidak ada rekomendasi dari

lembaga kursus sebelum PPTKIS melakukan pengiriman Tenaga kerja,” paparnya.

Rusli Hamdi menyebutkan, di antara 21 lembaga kursus yang ada di KLU membuka beberapa jenis kursus seperti menjahit, komputer, bahasa, perhotelan dan mengemudi.

Ragam kursus tersebut - jika melihat potensi lapangan kerja, maka sudah sangat sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Namun perlu dipastikan, bahwa seluruh lembaga kursus tersebut mengantongi Akreditasi dari Dinas Dikbudpora KLU. “Jangan sampai tidak tuntas, lantaran kebanyakan hanya berorientasi pada proses pembelajaran. Tetapi bagaimana supaya lembaga kursus melihat aspek pasar, sehingga kursus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” sambungnya.

Dari 5 program yang harusnya ada di Bidang PLS, hanya majelis ta’lim dan kelompok belajar yang belum dapat diakomodir. Sementara 3 program yaitu, PAUD, PKBM dan Kursus, telah berjalan di Lombok Utara. Ia mengharapkan, baik PAUD, PKBM dan lembaga kursus yang ada mampu berperan mengembangkan potensi SDM lokal agar siap bersaing dengan SDM luar daerah. (ari)

(Suara NTB/rus)

M. Supriyadi

siswa yang mendaftar. Syaratnya, guru harus siap menerima dengan konsekuensinya.

Kemendikbud siap memberikan bantuan penambahan ru-

ang kelas baru untuk bisa menampung.

Sejauh ini, kebijakan masing-masing satuan pendidikan mengedepankan efektivitas dan menerima calon siswa sesuai kapasitas daya tampung.

Daya tampung masing-masing sekolah berbeda, karena calon siswa memilih sekolah yang terkadang dianggap pavorit.

Diketahui, lulusan SMP sederajat tahun 2014 ini sebanyak 20.564. Sedangkan lulusan SMA hanya 12.624 orang. Dari jumlah itu tergambar adanya selisih jumlah siswa SMA dengan SMP yang terpaut cukup jauh. Hal ini menunjukkan daya tampung SMA dikhawatirkan tidak bisa menampung semua lulusan SMP sederajat tersebut. (rus)

Tumbuhkan Cinta Tanah Air Lewat ’’Marching Band’’ Mataram (Suara NTB) Menumbuhkan rasa nasionalisme siswa terhadap bangsa dan negara dapat dilakukan melalui banyak cara salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler marching band.

Bagi Kepala SDN 17 Mataram Siti Nurfaridayatni, S.Pd, kegiatan ekstrakurikuler marching band yang sedang dikembangkan pihak sekolah mampu merangsang kecintaan siswa terhadap bangsa dan negara.

Melalui lagu-lagu nasional yang dimainkan oleh mereka, secara otomatis rasa cinta tanah air tumbuh ke dalam hati para siswa. Oleh sebab itu, kegiatan ekstrakurikuler marching band akan menjadi prioritas untuk diteruskan dan dikembangkan pihak sekolah.

Lebih lanjut Nurfaridayatni

mengaku banyak lagu-lagu nasional dan daerah yang dimainkan siswa selama ini dinilai terkesan sepele. Padahal lewat lagu-lagu tersebut pesan kebangsaan pada saat siswa berlatih dan tampil dalam berbagai acara secara tidak langsung telah membangkitkan gairah nasionalisme terhadap siswa.

Disebutkannya, spirit memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam sejarahnya berasal dari tumbuhnya sikap nasionalisme di hati para pejuang bangsa. Oleh karena itu sejatinya tugas sekolah juga harus seperti itu yaitu menumbuhkan rasa nasionalisme kepada para siswa, sehingga akan lahir generasi yang mampunyai spirit layaknya para pejuang generasi sebelumnya. (dys)

(Suara NTB/dys)

LATIHAN - Marching band adalah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan SDN 17 Mataram. Tampak siswa sedang latihan marching band di halaman sekolahnya beberapa waktu lalu.

Halaman 11

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

Jadwal Pertandingan Piala Dunia 2014

Disatukan Rasa Terzalimi

Minggu, 29 Juni 2014 Brasil vs Cili 00.00 Wita

Rio de Janeiro Kolombia patut waspada meladeni Uruguay di laga babak 16 besar Piala Dunia, Minggu (29/6) pukul 04.00 Wita nanti. Meski skuad Uruguay akan terluka dengan hukuman pengusiran dan pengasingan Luis Suarez oleh FIFA, namun keputusan itu akan mengatrol semangat bertanding mereka yang disatukan oleh rasa terzalimi.

Kolombia vs Uruguay 04.00 Wita

Senin, 30 Juni 2014 Belanda vs Meksiko 00.00 Wita

(Suara NTB/dok)

Pertahankan Medali Emas ATLET atletik kelahiran Kota Bima, Fadlin boleh dibilang sukses mempertahankan eksistensinya sebagai atlet terbaik di nomor spesialisasinya di 200 meter putra. Meski bersaing ketat dengan Iswandi atlet asal KSB yang merupakan atlet tercepat di nomor 100 meter se-Indonesia, namun dia berhasil meraih medali emas di Pekan Olahraga Provinsi Porprov NTB IX, 15-21 Juni lalu.

Fadlin yang dihubungi Suara NTB di Mataram, Jumat (27/6) kemarin mengatakan bahwa nomor 200 meter merupakan nomor spesialisasinya, dan dia telah memprediksi bakal menjadi yang terbaik di nomor tersebut. Maklum dia telah menjalani persiapan secara matang mengikuti event bergengsi tersebut. Khususnya persiapan di nomor 200 meter.

Bukan berarti nomor lain tidak diperhatikan, namun untuk nomor 200 meter merupakan nomor spesialisnya, sehingga dia pun sangat mengetahui kekuatan lawan di nomor tersebut. Baginya presasi di nomor tersebut bakal tetap dipertahankan hingga mengikuti PON XIX di Jabar 2016. Dia pun mematok target mempertahankan medali emas di nomor 200 meter yang sebelumnya pernah diukir di PON XVIII di Riau 2012 lalu. (fan) Fadlin

Bonus Rp 539 Juta Dibagi ke 160 Atlet Mataram (Suara NTB) Pemkot Mataram mencairkan bonus atlet dan pelatih peraih medali emas, perak dan perunggu di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB IX yang berakhir di Mataram, 21 Juni lalu. Bonus diserahkan secara resmi oleh Wali Kota Mataram, H. Ahyar Abduh di Pendopo Kantor Wali Kota Mataram, 25 Juni malam lalu.

“Bonus atlet dan pelatih Kota Mataram peraih medali di Porprov NTB IX sudah diserahkan secara resmi oleh Wali Kota Mataram di acara ramah tamah dengan kontingen Kota Mataram dan KONI Kota Mataram di Pendopo Wali Kota Mataram tanggal 25 Juni lalu,” ucap Sekum KONI Kota Mataram, Mansur SH, ketika dihubungi Suara NTB via ponselnya, Jumat (27/6) kemarin.

Informasi yang diterima Suara NTB total bonus yang diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Mataram itu sebesar Rp 539,750 juta. Jumlah itu diberikan kepada 160 atlet dan puluhan pelatih yang sukses mempersembahkan medali emas, perak dan perunggu di Porprov NTB. “Bagi atlet peraih medali emas mendapat bonus Rp 3 juta, sementara untuk atlet peraih perak Rp 2,5 juta dan perunggu Rp 1,5 juta,” ucap Bendahara KONI Kota Mataram yang biasa dipanggil Ibu Ayu. Dijelaskan Ayu, selain diberikan kepada atlet, bonus tersebut juga diberikan kepada puluhan pelatih yang sukses membawa atlet meraih medali emas, perak dan perunggu di 23 cabor yang dipertandingakan di Porprov NTB 2014.

Sedangkan jumlah nominal bonus pelatih kata Ayu mencapai Rp 100 juta lebih.

Menurut Ayu, besar nominal bonus yang diterima oleh atlet Kota Mataram pada Porprov NTB IX tahun 2014 relatif lebih banyak dibandingkan yang diterima atlet Kota Mataram pada Porprov NTB 2010 lalu. “Bonus yang diterima atlet Kota Mataram tahun ini meningkat dari tahun lalu, karena bonus untuk peraih medali emas di Porprov NTB kurang dari Rp 3 juta,” ucap Ayu. (fan)

Rekapitulasi Fase Grup Piala Dunia 2014 Cukup banyak kejutan terjadi di fase grup Piala Dunia 2014, termasuk yang paling mengejutkan adalah tersingkirnya juara bertahan Spanyol dan harus pulang lebih awal dari Brasil setelah menelan kekalahan di dua laga pertama.

SPANYOL secara teknis menjadi tim pertama yang dipastikan undur diri dari Brasil, terjadi hanya sepekan setelah turnamen digulirkan, usai ditundukkan Chile 2-0 pada laga kedua menyusul kekalahan 5-1 dari Belanda.

Setelah Spanyol, giliran tim langganan 16 besar lainnya, Inggris, dua hari kemudian dipastikan melewatkan bulan Juli di tanah air sendiri, lantaran menelan kekalahan kedua 2-1 dari Uruguay,

sementara Kosta Rika memperoleh kemenangan kedua mereka 1-0 atas Italia keesokan harinya.

Inggris sebetulnya mengikuti langkah Kamerun yang memesan tiket kepulangan lebih awal, pada hari ketujuh turnamen, lantaran menelan kekalahan kedua di fase grup saat dihabisi Kroasia 4-0.

Honduras dan Bosnia Herzegovina melengkapi enam tim yang dipastikan tersingkir pada hari kesembilan

(Suara NTB/ist)

Kosta Rika vs Yunani 04.00 Wita

FIFA menjatuhkan hukuman larangan sembilan pertandingan di pentas internasional plus pengasingan selama empat bulan dari aktifitas apapun yang terkait sepakbola profesional kepada Luis Suarez.

Namun, Asosiasi Sepak Bola Uruguay (AUF) Kamis waktu se-

tempat menyatakan akan mengajukan banding atas hukuman itu. Presiden AUF ilmar Valdez menyebut hukuman itu sebagai keputusan yang berlebihan.

Kapten timnas Uruguay Diego Lugano mengaku pihaknya kaget atas hukuman

itu namun mereka tak punya kekuatan apa-apa untuk mencegahnya. “Marah. Tak berdaya. Saya kira inilah yang kami semua rasakan,” kata Lugano, namun menyebutkan siapa pun yang berbuat harus menanggung akibatnya.

Terlepas dari pro-kontra hukuman tersebut, absennya Suarez diyakini akan mengurangi daya serang Uruguay yang memang sangat bergantung pada pemain Liverpool itu. Meski demikian, secara mental, kondisi ini juga dinilai bisa membangkitkan kolektifitas dan semangat bertanding ekstra.

“Tidak ada yang bisa memacu mereka lebih dari rasa ketidakadilan, dan Uruguay tidak lagi membutuhkan

kata – kata penyemangat saat melawan Kolombia,” tulis Daniel Ray di bleacherreport.

Uruguay tampaknya akan berupaya mengganggu stabilitas kolombia yang bermain dengan formasi yang cair.

Mereka juga harus mematikan pergerakan para gelandang serang Kolombia yang piawai melakukan serangan balik dengan cepat.

Catatan kemenangan tiga laga di babak grup juga membuat Kolombia kini menjadi tim yang tak lagi bisa dipandang sebelah mata. Ketajaman mereka juga terlihat dengan mengemas total sembilan gol di babak tersebut.

Sementara, bagi Uruguay, absennya Suarez membuat mereka kini harus bertumpu pada Edinson Cavani dan Diego Forlan. Tak hanya Suarez, Uruguay juga belum dapat menurunkan Maxi Pereira yang masih menjalani sanksi larangan bermain. Bedanya, Pereira bisa kembali turun bermain andai Uruguay bisa melaju ke babak selanjutnya. (ant/bali post)

Dijauhi Sponsor, Dipuja Rakyat Uruguay

James Rodriguez

Atasi Rosani, BPN Juarai Rektor Cup I

Rio de Janeiro Sponsor Luis Suarez, Adidas menyatakan berhenti menggunakan Luis Suarez, selama iklan Piala Dunia setelah hukuman larangan empat bulan beraktivitas sepak bola kepada pemain itu akibat menggigit pemain Italia Giorgio Chiellini. Namun, di negaranya sendiri, Suarez justru dipuja bak pahlawan.

“Adidas mendukung penuh keputusan FIFA,” kata juru bicara Adidas Mariana Ramos kepada AFP. “Kami tidak menerima perilaku Luis Suarez yang terakhir ini dan akan mengingatkan dia mengenai standard tinggi yang kami mintakan kepada para pemain kami”.

“Kami tak berencana menggunakan Suarez untuk aktivitas pemasaran apa pun selama Piala Dunia FIFA 2014,” tandas Mariana Ramos. FIFA melarang Suarez tampil pada sembilan laga internasional dan dari sepak bola selam empat bulan serta menjatuhkan denda 100.000 franc Swiss.

Selain menjadi sponsor FIFA selama hampir empat dekade, perusahaan berbasis di Jerman itu adalah juga sponsor pribadi Suarez. Mariana Ramos berkata kepada AFP bahwa Suarez telah ikut serta dalam berbagai kegiatan promosi perusahaan itu yang berkaitan dengan Piala Dunia, namun kini tidak lagi.

“Rencana ke depan setelah Piala Dunia akan direvisi begitu turnamen ini berakhir,”

”

Setiap orang tahu apa yang mereka perbuat pada Luis.

Mereka ingin ia keluar dari Piala Dunia jelas Ramos.

Namun, reaksi berbeda dijumpai di negara asalnya.

Suarez disambut bak dewa oleh rakyat Uruguay. Ribuan pendukungnya terlihat memadati Montevideo airfield, tempat pesawat yang membawa Suarez akan mendarat.

Bahkan, Presiden Uruguay, Jose Mujica sempat datang untuk menungguinya. Namun akhirnya sang Presiden pulang karena penerbangan yang membawa Suarez mengalami penundaan.

Asosiasi Sepak Bola Uruguay (AUF) Kamis waktu setempat menyatakan akan mengajukan banding atas hukuman FIFA terhadap Suarez. Presiden AUF ilmar Valdez menyebut hukuman itu sebagai keputusan yang berlebihan.

Kapten timnas Uruguay Diego Lugano memposting sebuah pesan di media sosial dengan mengatakan mereka kaget atas hukuman itu namun mereka tak punya kekuatan apa-apa untuk mencegahnya. “Marah. Tak berdaya. Saya kira inilah yang

kami semua rasakan,” kata Lugano, namun menyebutkan siapa pun yang berbuat harus menanggung akibatnya.

Nenek Suarez, dengan nada sedih mengecam hukuman yang dijatuhkan FIFA. “Setiap orang tahu apa yang mereka perbuat pada Luis. Mereka ingin ia keluar dari Piala Dunia.

Sempurnalah, mereka sudah melakukannya. Mereka menghalaunya seperti seekor anjing,” kata Lila Piriz Da Rosa dengan terisak ketika dihubungi Reuters di kampung kelahiran Suarez di Salto di kawasan baratlaut Uruguay.

Piriz, yang memiliki 22 cucu, mengatakan, para petinggi sepak bola mengincar Suarez dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. “Ini terjadi karena kesengajaan,” katanya mengomentari cucunya yang brilian tapi selalu berubah pikiran itu.

“Mereka benar-benar mengawasinya untuk menunggu apa yang akan dilakukannya.

Ini benar-benar tindakan barbar yang dilakukan mereka kepada dia,” kata Piriz.

Suarez, yang menjalani kehidupan keras di masa kecilnya di kampung sekitar 500 kilometer dari ibukota Montevideo, merupakan tulang punggung keluarganya dan ia pulang ke kampung halamannya Kamis. Ia pindah ke Montevideo ketika ia berusia enam tahun. “Saya neneknya dan saya amat mencintainya,” kata Piriz, “Tolong jangan tanyai saya lagi.” (ant/bali post)

Mataram (Suara NTB) BPN tampil sebagai juara setelah mengatasi Rosani Stockist dengan di babak final Turnamen Futsal Rektor Cup I STIE 45 Mataram yang berlangsung Jumat (27/6) kemarin.

Drama enam gol yang berakhir dengan kemenangan 4-2 untuk BPN mewarnai laga puncak di turnamen tersebut.

Sempat berlangsung ketat di permulaan babak pertama, BPN akhirnya membuka keunggulan dengan sundulan Agus Kurniawan.

Pencetak gol terbanyak di Turnamen Futsal Suara NTB Cup I itu kemudian menggandakan keunggulan BPN setelah memanfaatkan umpan crossing dari rekannya. Crossing keras itu ia tahan dengan dadanya yang kemudian memantul ke jala gawang Rosani. Skor 2-0 untuk BPN. Tertinggal dua gol, Rosani bereaksi cepat. Tendangan dari pemain nomor 15 mereka bersarang di gawang BPN sekaligus memangkas ketertinggalan menjadi 2-1.

Rossy Noprihanis nyaris membuat kedudukan imbang.

Penyelamatan gemilang kiper BPN sukses membelokkan arah bola, membentur tiang gawang dan urung menjadi gol.

Untungnya, aksi Zamroni yang sukses memanfaatkan bola dari proses sepak pojok di sektor kanan pertahanan BPN berhasil membuat Rosani menyamakan kedudukan.

Rossy tampaknya tidak dinaungi dewi fortuna di laga ini. Sempat berjibaku dengan pemain BPN, ia kemudian

berhasil menguasai bola dan melesatkan tendangan keras yang lagi-lagi membentur tiang gawang. Di percobaan berikutnya, tendangannya juga melambung di atas mistar gawang BPN. Babak pertama rampung dengan skor imbang 2-2.

Babak kedua berlangsung lebih cair dan kedua tim lebih taktis dalam melancarkan serangan. Berulangkali kerjasama satu dua yang diakhiri percobaan ke gawang dilancarkan oleh dua tim tersebut. BPN akhirnya unggul 3-2 setelah kerjasama satu dua antara pemain nomor 12 dan 6 diselesaikan dengan sodoran ke gawang Rosani.

Agus akhirnya mengemas hattrick di laga vital ini. Ia lepas dari kawalan pemain lawan, lalu dengan tenang melesatkan bola ke gawang Rosani. BPN pun menjauh dengan skor 4-2. Tak berselang lama, Agus kembali beraksi.

Ia melepaskan tendangan keras tapi ditepis kiper Rosani.

Bola muntah kemudian disambar oleh kiper BPN yang keluar dari gawangnya, namun lagi – lagi ditepis.

Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 4-2 tetap bertahan dan BPN pun keluar sebagai juara I turnamen ini.

Rosani harus puas di posisi kedua. Sementara, PFC merebut juara ketiga setelah menaklukkan Radantika yang otomatis menjadi juara keempat turnamen tersebut.

Penyerang Radantika, Abajai tampil sebagai top scorrer di turnamen ini dengan 18 golnya. (aan)

SAMBUT SUAREZ – Rakyat Uruguay memadati bandara setempat untuk menyambut Luis Suarez yang diusir FIFA setelah aksi gigitan kepada Giorgio Chiellini.

turnamen, keduanya samasama menderita kekalahan kedua, masing-masing oleh Ekuador 2-1 dan Nigeria 1-0.

Sementara kelima tim sudah memastikan diri tersingkir, tujuh tim lain memastikan tempat ke babak 16 besar setelah melakoni dua pertandingan, yakni Belanda, Chile, Kolombia, Kosta Rika, Prancis, Argentina dan Belgia.

Enam dari tujuh tim tersebut, kecuali Chile, terus melaju dan mengakhiri fase grup sebagai juara grup masing-masing.

Memasuki jadwal pertandingan ketiga di babak penyisihan grup satu per satu tim memastikan diri lolos dan sisanya tersingkir.

Di Grup A, Brasil memastikan diri sebagai juara grup dengan kemenangan 4-1 atas Kamerun, sementara Meksiko menyusul di peringkat kedua setelah mengalahkan pesaing mereka Kroasia 3-1. Brasil unggul dalam urusan produktivitas, dengan memiliki

selisih lima gol berbanding tiga milik Meksiko, sehingga berhak menjadi juara grup.

Kemudian di Grup B, yang wakilnya sudah dipastikan sejak dua laga pertama, Belanda dan Chile, hanya memerlukan kepastian siapa akan menjadi juara grup pada laga terakhir saat kedua tim bertemu. Belanda yang menang 2-0 menjadi juara grup dengan sembilan poin, disusul Chile di peringkat dua.

Dramatis adalah kata yang tepat untuk menggambarkan perebutan tempat kedua mendampingi Kolombia sebagai wakil Grup C di babak 16 besar. Yunani akhirnya menjadi pemenang setelah mengalahkan Pantai Gading 21 di laga ketiga, lewat penalti pada menit 91, mengubur mimpi Les Elephants untuk melaju

ke babak gugur.

Sementara di Grup D, kejutan ternyata belum selesai, karena satu lagi tim tradisional unggulan Piala Dunia, Italia, dipastikan tersingkir setelah kalah dari Uruguay di laga ketiga. Kekalahan tersebut membuat tempat mereka diambil alih Uruguay yang memperoleh enam poin, didapat dengan mengalahkan wakil Eropa Inggris dan Italia, untuk mendampingi Kosta Rika ke babak 16 besar.

Kemudian pada Grup E, penampilan Prancis yang merupakan salah dua tim terproduktif dari dua laga awal, sama-sama mencetak delapan gol setara dengan Belanda, berakhir dengan cenderung antiklimaks lantaran menut-

(Suara NTB/ist)

up laga ketiga dengan hasil imbang 0-0 melawan Ekuador.

Akan tetapi, justru Ekuador menjadi pihak yang lebih merugi dari hasil tersebut, lantaran peluang mereka melangkah ke babak 16 besar dikubur oleh Swiss yang di pertandingan lain menang besar 3-0 atas Honduras berkat trigol Xherdan Shaqiri.

Kepiawaian Lionel Messi, seolah menjadi penopang tunggal melajunya Argentina ke babak 16 besar dengan rekor sapu bersih tiga laga di Grup F, berkat empat golnya.

Sementara Nigeria meski dikalahkan Argentina 3-2 tetap lolos ke babak 16 besar, setelah di laga lain pesaing mereka Iran ditundukkan 3-1 oleh tim debutan Bosnia Herzegovina yang bersikeras ingin meninggalkan turnamen dengan kepala tegak. Dan mereka berhasil.

Jadwal laga ketiga Grup G, dibaluri kekhawatiran pengulangan insiden kekurangan

yang melibatkan Jerman dengan Austria demi meloloskan kedua tim ke babak kedua edisi 1982. Kekhawatiran muncul lantaran Jerman dan Amerika Serikat yang bertemu di laga terakhir akan samasama memastikan lolos jika bermain imbang.

Belgia yang sejak awal turnamen digadang-gadang bakal menjadi tim kuda hitam, memiliki modal besar untuk mewujudkan mimpi juara dengan memuncaki Grup H. Eden Hazard dkk meraih hasil sempurna tiga kemenangan, setelah membungkam Korea Selatan 1-0 di laga ketiga.

Sementara itu sebuah prestasi baru ditorehkan Aljazair, yang untuk pertama kalinya akan menjejakkan kaki ke babak 16 besar setelah mengimbangi Rusia 1-1 di laga ketiga. Prestasi itu menjadi capaian pertama mereka dalam empat kali keikutsertaan di putaran final Piala Dunia. (ant/bali post)

SUARA NTB

Sabtu, 28 Juni 2014

Halaman 12

DIJUAL MOBIL

RUPA-RUPA

PERHIASAN

FINANCE

MAINAN ANAK

TOKO BANGUNAN

TRAVEL

SHOWROOM

RUMAH MAKAN

BATIK

TOKO MAINAN

PET SHOP

SALON

PERAWATAN AC

KONTRAKAN

KOMPUTER

RUPA-RUPA

BENGKEL

BANK

SUARA NTB

Sabtu, 28 Juni 2014

KURSUS

Halaman 13

HOTEL

ARSITEK & BAHAN BANGUNAN

087 865 633 888 / 087 861 811 999

DEALER

RUMAH MAKAN Menyediakan aneka hidangan & melayani pesanan nasi kotak, snack box dan menerima rantangan

SALON

LAUNDRY

SANGGAR SENAM

SHOWROOM

PROPERTY

EKSPEDISI

KECANTIKAN

BAKERY

Hay sista biar gak ribet pakai pensil alis dan lipstik KINI TELAH ADA DIKOTA ANDA....?

SULAM BIBIR

TERASI

FUTSAL

SERVIS MOTOR

COUNTER

SULAM ALIS DAN BIBIR HANYA :

Rp. 1 Jt

Biaya di atas sudah termasuk retouch 1 kali Kunjungi De’Beauty Care Alamat : Jl. Koperasi No. 64 A Ampenan - Otak Desa

SULAM ALIS

Hp : 081803673308 / 081803667165 PIN : 29DO72D4 / 297AFF73 Menerima Kursus : 1. Sulam Alis dan Bibir 2. Estetika 3. Tata Kecantikan

TENUN LOMBOK

TELEVISI

EVENT ORGANIZER

LISNA JAYA MOTOR Menerima :

Ganti Oli - Spare Parts Service Mobil & Sepeda Motor

Hubungi : GEDE HP. 087 865 276 400 085 337 568 500

Jl. SULTAN HASANUDDIN 139 BLOK D CAKRA UTARA

BENGKEL & SPARE PART

SIARAN TV

FASHION

PENGOBATAN

PENGOBATAN

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

MADU

KACAMATA

COUNTER

RUPA - RUPA

RUPA - RUPA

KONVEKSI

Jendela Sastra

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

Halaman 14

Dua Sahabat Iin Farliani

Memory’s Cafe letaknya berhadapan dengan museum kota. Akhir-akhir ini museum kota itu banyak dikunjungi turis-turis mancanegara yang diundang dalam acara pemilihan duta museum. Rombongan turis itu beramairamai menyeberangi jalan. Mereka datang untuk sekedar minum atau menumpang duduk saja di sana sambil menunggu bus-bus pariwisata yang akan menjemput mereka menuju hotel. alah satu meja dari barisan pertama di kafe itu diduduki dua orang lanjut usia. Lelaki dan perempuan.

Salah seorang pelayan perempuan yang rambut panjangnya dikuncir kuda, mengawasi dua orang itu sejak mereka masuk dan memperhatikan keduanya bercakap-cakap. Gumia, berwajah keras dengan pandangan yang serius, mengenakan jaket coklat yang robek di bagian bahu kirinya. Celananya kotor oleh bekas lumpur yang mengering, pada sepatu beratnya menempel butirbutir pasir yang apabila digeserkan sedikit saja maka tercetaklah bekas telapak sepatu di lantai kafe yang bersih itu. Sedangkan yang satunya, Hanny, perempuan tua yang kelihatan periang mengenakan baju dari bahan tipis bermotif bunga-bunga dan rok setinggi betis dengan renda-renda di bagian tepinya. Di kepalanya tertangkup sebuah topi pantai dengan satu pita di ujungnya. Ia juga membawa tas yang dihiasi batu-batu permata berwarna merah muda dan putih.

Hanny tertawa riang, “Aku tidak percaya ini, Gumia!”

“Kau tidak banyak berubah.

Hanya keriput,” sahut Gumia.

Hanny tertawa lagi, “Kau juga keriput!”

Gumia menggeser badannya sedikit, melihat kaca besar yang ada di belakang punggung Hanny. Di kaca itu terpantul bayangannya dengan berewok dan janggut berwarna putih kelabu yang tak terurus.

“Aku kira kau tidak datang.

Bagaimana kabarmu?”

“Baik. Di telepon aku tidak mengira itu suaramu. Ini sebuah kejutan. Tapi, telepon terputus. Aku belum sempat bertanya darimana kau mendapatkan nomorku.”

Gumia tersenyum. Ia ingat mengapa telepon terputus. Waktu itu, ia tak cukup membawa koin untuk dimasukkan ke dalam kotak telepon umum.

“Oh, Gumia. Aku masih tidak percaya kita akan bertemu. Berapa umurmu sekarang? Aku enam puluh lima. Aku masih ingat, kau

lebih tua lima tahun dariku. Aku tidak salah, kan? Dimana kau tinggal sekarang dan siapa istrimu? Apakah kau pernah bercerita bahwa kau memiliki sahabat bernama Hanny?”

Gumia diam beberapa saat, lalu katanya sambil tertawa, “Tentu saja. Aku bercerita pada siapa saja yang kutemui bahwa aku memiliki sahabat bernama Hanny.”

Hanny bertepuk tangan. Orang-orang yang sedang menyeruput kopi menoleh padanya. Pelayan perempuan yang masih berdiri di dekat meja kasir ikut terheran-heran karena mereka belum juga memesan.

“Oh, kau baik sekali. Kau juga bercerita pada anak-anakmu?”

“Aku bercerita pada setiap anak-anak yang kutemui,” ada kegetiran yang dirasakan Gumia setelah mengatakan itu. Ia ingat anak-anak kecil yang tidur di bawah jembatan beralaskan kardus dan karung-karung bekas.

Hanny tertawa lagi, “Hebat.

Cucu-cucumu? Apakah kau juga bercerita pada mereka?”

Gumia teringat pada dua bayi kembar yang dilahirkan di bawah jembatan oleh ibu mereka yang bekerja sebagai wanita penghibur.

Ia sudah menganggap kedua bayi itu sebagai cucunya sendiri, “Ya. Aku bahkan bercerita ketika mereka baru dilahirkan. Aku berkata seperti ini, ‘Hai, bayi-bayi manis. Aku dulu memiliki sahabat bernama Hanny. Dia cantik sekali. Tapi sekarang, dia pasti sudah tua seperti aku.’ “ “Kau bergurau!”Hanny tertawa lebih keras.

“Aku melihat potretmu di koran. Kau memasang iklan bagi siapa saja yang ingin bergabung bersama grup penulisanmu. Nomor teleponmu tertera di situ.”

Gumia mengeluarkan lipatan kertas kecil dari saku jaketnya.

Di sana tertera enam digit nomor yang sedikit kabur tulisannya.

“Lihat. Aku mencatat nomormu,” kertas itu disodorkan di atas meja. Hanny tersenyum-senyum melihatnya. “Kertas ini selalu kubawa kemana-mana. Tapi, tenanglah Hanny, suatu hari aku akan menuliskan nomor ini di buku yang besar dan tebal karena kertas ini bisa mudah hilang.

Aku juga sekarang sulit meng-

Duduk Dalam Diam YYang ang Kata kita duduk dalam diam yang kata hanya mata yang mengirim isyarat dan dari gigil tubuhmu kulepaskan hangat barangkali memang sepi yang paling mengerti dan hanya desir yang dapat mewakili kita ia menggapai pasir dan pasir meresapnya. waktu terasa cepat meninggalkan hingga desir menggemuruh kembali ke dasar karam, memendam lalu kita berdoa meminta angin mengirim berita menjadikan kita gelombang tapi sayang kita membentur batu karang. merontalah sukma hingga kita jadi senja daun-daun tak lagi punya warna oh.. jadikan kami kelelawar walau dalam goa yang pengap tapi kami dapat melepas hasrat.

Imam Safwan Imam Safwan lahir di Pemenang, 12 April 1978. Menulis puisi dan naskah drama. Karya-karyanya tersiar di beberapa media cetak dan online serta dalam sejumlah antologi bersama. Kini bekerja sebagai guru dan mukim di Tanjung, sebuah desa di Lombok bagian utara.

hapal angka. Kau pernah mengatakan orang yang suka membaca buku tidak akan sukar menghapal angka. Tapi, aku tidak suka membaca buku.”

“Kalau begitu, aku juga akan menghubungimu. Sebutkan nomormu.” Hanny mengeluarkan buku catatan dari dalam tasnya.

Gumia terlihat ragu-ragu, “Aku tidak punya, Hanny. Aku menelepon di boks telepon umum.”

Hanny mengerutkan dahinya, “Oh, ya? Kau bergurau lagi?”

Gumia tertawa, “Lucu ya?

Mengapa orang sepertiku tidak memiliki nomor telepon?” Tapi berjuta-juta orang di zaman ini masih juga ada yang tidak memiliki nomor telepon, Hanny. Salah satu contohnya, kau bisa menyaksikannya di bawah jembatan, Gumia menyahut dalam hati.

“Biar aku saja yang menghubungimu!” Gumia memasukkan lagi kertas kecil itu ke dalam saku jaketnya dalam-dalam.

Hanny masih terheran-heran.

Ia ingat dulu Gumia adalah kawannya yang paling necis penampilannya di antara teman-teman sekolahnya. Ia berasal dari keluarga terpandang.

“Baiklah. Sekarang ceritakan tentang keluargamu, Hanny.

Bagaimana suamimu? Anakanak dan cucu-cucumu?”

“Apakah aku harus bercerita sekarang?” Hanny gugup.

“Berceritalah, Hanny.”

Hanny diam. Gumia menggoyang-goyangkan kedua tangan Hanny yang bertumpuk di atas meja, “Ayo, Hanny.”

Tubuh Hanny terguncang karena hentakan di tangannya.

Topinya meluncur pelan sampai ke pucuk hidungnya. Hanny merapikan topinya. Ia lama berpikir, lalu tibalah ia pada satu kemantapan, Gumia adalah sahabatku, tak ada perlunya aku menutupi hal ini padanya, pikirnya.

“Aku. . . aku. . . . aku tidak menikah, Gumia.”

Gumia terkejut bukan main, “Apakah itu benar, Hanny?”

Hanny seperti ingin menangis, “Bagaimana aku akan menikah? Aku memang tidak tahu apakah pasanganku nanti akan meninggalkanku atau tidak. Aku tidak mengetahui pasti. Tapi, kau sendiri? Kau sahabatku pun men-

inggalkanku.”

Gumia masih tak percaya. Alasan yang mengada-ada! pikirnya, “Aku tidak meninggalkanmu, Hanny. Dulu aku dan orang tuaku pindah ke daerah lain karena pemberontakan etnis. Banyak korban berjatuhan. Kau pun tahu itu, Hanny.”

“Tapi tetap saja. Aku berpikir laki-laki yang melamarku terlalu banyak memberi syarat. Mereka memang tidak mengatakannya secara langsung padaku.

Tapi, mereka memilihku untuk menjadi calon istri karena mereka melihat syarat-syarat mereka terpenuhi dalam diriku. Aku tidak bisa menerima itu! Seperti memesan sesuatu saja.”

Mereka terdiam karena tiba-tiba pelayan perempuan berkuncir kuda datang ke meja mereka setelah menunggu saat yang tepat untuk menyela obrolan kedua orang itu.

“Apakah sudah ada yang dipesan?” tanyanya sopan sekali.

Gumia memandang berat, “Kau ingin pesan apa, Hanny?”

“Makanan favoritku.” Hanny menundukkan wajahnya karena ia tidak ingin pelayan itu melihat matanya yang basah.

“Ya. Aku masih ingat makanan favoritmu.” Gumia menoleh lagi pada pelayan, “Kami ingin pesan roti dan omelet. Untuk Hanny, sausnya jangan terlalu banyak. Sayur dan kentangnya setengah matang.

Jus jeruk untuk Hanny, gulanya jangan terlalu banyak.”

Hanny tersenyum karena Gumia masih mengingat makanan kesukaannya. Pelayan perempuan itu mencatat dengan teliti.

Dalam hati ia kesal juga, “Tuatua banyak kemauan!”

Setelah pelayan itu pergi, Gumia melanjutkan, “Apa katamu tadi, Hanny? Syarat-syarat?

Dalam persahabatan pun ada syarat-syarat. Kau hanya berkawan dengan orang yang kau rasa cocok denganmu, yang kau senangi. Itu juga syarat, bukan? Segala sesuatu ada syarat-syaratnya. Kau ingin mendapatkan sesuatu yang murni? Murni, Hanny? Kemana kau akan mencarinya? Oh, Hanny!

Petiklah bintang di langit!”

Hanny bertambah sedih. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan, “Kau sendiri bagaimana?

Sekarang berceritalah tentang

keluargamu, istrimu, anak-anakmu dan cucumu.”

Gumiamenataplurus-lurus.Telunjuknyadiketuk-ketukkandiatasmeja.

“Apakah aku harus bercerita?” telunjuknya semakin diketuk-ketuk.

“Kau sahabatku!”

Gumia menarik napas. Jantungnya berdegup seperti dipukul martil, “Aku, Hanny? Aku. . .?

Aku juga tidak menikah!”

Hanny membelalak, “Apaapaan ini? Apakah aku mimpi?

Kau setua ini belum menikah!”

“Kau juga!” pekik Gumia. *** Enam bulan berikutnya, mereka berjanji bertemu lagi di depan Memory’s Cafe. Selama enam bulan itu, Hanny menyelesaikan pekerjaannya. Mereka berdua sudah sepakat untuk tinggal bersama di puncak, jauh dari kebisingan kota.

Gumia menunggu di depan Memory’s Cafe. Ia membawa kopor, hanya itu yang ia miliki sekarang. Bila melihat kopornya, ia berpikir betapa pendeknya waktu. Dari dalam kafe terlihat pelayan-pelayan sedang mengatur meja dan kursi. Kafe akan segera tutup. Hujan tiba-tiba turun dengan deras.

Seorang anak perempuan kecil berpakaian seragam sekolah menangis di ujung koridor kafe.

Gumia kasihan melihatnya.

“Apa yang terjadi?”

“Antarkanakumenyeberang,Pak. Guru dan teman-teman sekolahku ada di museum itu. Mereka sebentar lagi akan pulang naik bis.”

Gumia melihat hujan yang semakin deras. Gumia menuntun

Biodata Iin Farliani, lahir di Mataram, Lombok. Menulis cerpen, esai dan puisi. Beberapa tulisannya pernah terbit di surat kabar Banjarmasin Post, Metro Riau, Suara NTB, Buletin Jejak-Bekasi dan situsastra.com. Belajar penulisan kreatif di Departemen Sastra Komunitas Akarpohon, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

PENGUMUMAN Demi perbaikan dan dokumentasi atas karya sastra yang diterima Redaksi Suara NTB, dengan ini kami sampaikan : 1. Email untuk pengiriman karya sastra dikirimkan hanya ke suarantbsastra@gmail.com. Kami tidak lagi menggunakan email suarantbsastra@yahoo.com.

2. Redaksi hanya memuat karya sastra yang disertai biodata penulis.

PUISI

Yu

anak perempuan itu menyeberang. Mereka basah kuyup.

“Kau kemana saja! Kami semua mencarimu!” hardik guru itu. Ia kemudian berkali-kali mengucapkan terima kasih pada Gumia karena sudah mengantar anak perempuan itu. Gumia memutuskan berteduh sebentar. Ia berpikir, Hanny juga belum akan datang karena hujan begitu deras. Bus sekolah itu rupanya juga belum akan berangkat.

Memory’s Cafe sudah tutup ketika Hanny sampai di sana, ia sangat kecewa tidak melihat siapa pun berdiri di depan kafe. Sepi sekali.

Hanny berpikir Gumia tak jadi datang karena hujan yang demikian deras. Samar-samar ia melihat bus sekolah di depan museum.

“Barangkali Gumia akan meneleponku nanti.” Hanny kemudian memutuskan untuk pulang kembali karena tak tahan berdiri sendirian.

Saat hujan mereda, Gumia kembali ke kafe itu. Ia tidak melihat ada orang di sana. Ia sangat kecewa. Dikeluarkannya nomor telepon Hanny. “Oh, sial!” pekiknya. Kertas itu sudah sangat basah. Enam digit nomor itu tidak bisa dibaca lagi.

Sebelum pergi, Gumia melihat lagi ke arah museum. Meski penglihatannya tidak sejelas dulu, ia dapat melihat anak perempuan kecil yang ia tolong tadi melambaikan tangan padanya. Ia membalas lambaian tangan itu.

Kemudian ia melangkahkan kaki menuju bawah jembatan. Di situlah tempat tinggalnya.

perjumpaan ke-1071 tak memberi kita apa-apa selain perpisahan di depan toko sepatu

Gustu Sasih Gustu Sasih tinggal di Lombok

“surat-surat yang kau kirim, tak ada yang sampai padaku,” itu katamu selalu aku yakin pada diri, aku tak pernah keliru menulis alamatmu. aku ingat betul, kutulis ia dengan sangat hati-hati katamu lagi, “jika ingin berjumpa lagi nanti, aku ingin kau tak datang sendiri. aku ingin tak ada lagi miniatur rembulan kau bawa untukku.”

Yu, betapa terasa aku tak akan sampai padamu lagi 20-21 Mei 2014

Di Mataram 09:15 cerita ini terlalu panjang, Ram sepanjang jarak aku-dia kesedihan mengalir musim ke musim tak ada yang memiliki, selain kami

“tubuh adalah kendaraan penuh penumpang,” katamu di malam Senin itu jauh jauh hari, telah kubuka pintu Mataram sendiri!

10 orang keluar; mereka sama-sama berparang katanya, “di sini, nasib seseorang tak jauh jauh di bawah lampu-lampu.”

Ram, ingin rasanya aku pergi ke masalalu agar tak ada kau di antara kami ya, agar kita tak pernah saling kenal di Mataram ini 26 April 2014

SUARA NTB Sabtu, 28 Juni 2014

SUARA NUSANTARA

Halaman 15

BI Jatim Siapkan Rp 16 Triliun untuk Ramadhan

(ant/Bali Post)

SIAPKAN RUPIAH - Seorang petugas memeriksa tumpukan uang kertas di bagian distribusi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IV Jawa Timur, Surabaya, Jumat (27/6). BI Wilayah IV Jatim melalui empat kantor perwakilan (Surabaya, Malang, Kediri dan Jember) menyiapkan Rp16,2 triliun uang kartal yang siap diedarkan, guna memenuhi kebutuhan transaksi keuangan masyarakat Jatim selama Ramadan dan Lebaran 1435 H.

Buaya Mentaya Kembali Makan Korban Sampit (Suara NTB) Satu lagi warga Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, meninggal akibat keganasan buaya sungai Mentaya. Seorang nelayan bernama H Karno (60) diserang buaya saat mencari ikan di sungai.

“Jenazah sudah ditemukan, rencananya langsung dimakamkan hari ini di kampung halamannya,” kata Camat Pulau Hanaut, Syahrudin, Jumat (27/6) Saat kejadian, H Karno, warga Desa Bantian Kecamatan Pulau Hanaut, bersama seorang cucunya sedang mencari ikan di Sungai Rungun dekat muara Suara Regei Kecamatan Teluk Sampit, sekitar pukul 02.00 dini hari.

Korban menceburkan diri untuk memasang hampang (semacam jaring) di pinggir sungai, sementara cucunya berada di atas kelotok. Kegiatan ini memang sudah menjadi rutinitas mereka.

Saat Karno memasang jaring tersebut, tanpa diduga muncul buaya cukup besar dan langsung menerkam dan menyeretnya ke sungai. Tubuh korban kemudian dilepas buaya dan berhasil ditemukan, namun diduga karena luka cukup parah di perut, nyawa korban tidak tertolong.

“Kami mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai,” kata Syahrudin.

Sekitar sebulan lalu, Yassin (40) warga Mentaya Hilir Selatan meninggal diterkam buaya saat mandi di sungai.

Sementara pada 23 Januari 2014 lalu, seorang bocah bernama Muhammad Rifqi Abidillah (7) warga Pulau Hanaut diterkam buaya dan hingga kini juga belum ditemukan.

Pada tahun lalu, tercatat korban terkaman buaya antara lain Agus Riadi (12) warga Desa Jaya Karet tewas diterkam buaya pada Januari, lalu pada Februari, warga Mentaya Hilir Utara bernama Galoh (40) menderita luka parah diterkam buaya. Selanjutnya pada 23 Mei 2013, seorang nenek bernama Atika (63) warga Jaya Karet diterkam buaya dan jenazahnya tidak ditemukan. (ant/Bali Post)

November Belum Diajukan

BKN akan Gugurkan Formasi CPNS Honorer K2 Jakarta (Suara NTB) Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan menggugurkan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari jalur honorer kategori dua (K2), jika hingga akhir November 2014 mendatang, berkas usulan pemberkasan Nomor Induk Pegawai (NIP) masing-masing honorer K2 yang lulus seleksi CPNS belum juga diajukan.

“Jika , hingga akhir November 2014 usulan pemberkasan NIP belum juga diajukan, BKN akan mengambil tindakan tegas yaitu tidak akan memproses lagi. BKN akan menolak berkasnya kalau sudah lewat November atau lewat batas waktu kesanggupan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK),” kata seorang deputi di BKN sebagaimana termuat dalam fanpage facebook BKN, kemarin.

Pejabat BKN itu menegaskan, kalau tahun ini masih ada yang tidak diajukan pemberkasannya, akan BKN menolak.

Ia meminta ini harus menjadi perhatian Pemda. Karena dengan penolakan itu, maka formasi pengadaan CPNS melalui jalur honorer K2 akan dianulir dan dinyatakan gugur.

“BKN, tidak akan memberikan ruang untuk pengajuan di 2015. Perintah PP sudah jelas, masa pengangkatan honorer K2 hanya dua tahun yaitu 2013 dan 2014,” tegas pejabat itu.

Sebelum ini Kepala Biro Humas dan Protokol BKN Tumpak Hutabarat mengeluhkan banyaknya berkas usulan pemberkasan NIP Honorer K2 yang dikembalikan karena kurangnya kelengkapan dokuman, di antaranya tidak dilampiri Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar juga sudah menyentil masalah ini. Tanpa menyebut nama daerah, Azwar mengaku telah menerima laporan mengenai adanya pemda yang mengajukan pemberkasan tanpa disertai SPTJM yang diteken kepala daerah, SPTJM-nya hanya diteken Kepala BKD atas nama kepala daerah sebagai PPK. “Saya memang dapat laporan ada BKD yang berani teken SPTJM mengatasnamakan PPK,” ujar Azwar kepada wartawan di kantornya, pekan lalu.

Azwar menduga, pemberkasan tanpa SPTJM yang diteken PPK itu hanya upaya coba-coba untuk mengelabui para pegawai BKN yang mengurus penetapan NIP. Ia menegaskan, BKN tidak mungkin teledor, lantaran SPTJM yang diteken PPK merupakan syarat mutlak. (ant/Bali Post)

GORDEN

dan Lebaran 1434 Hijriah mencapai Rp13,71 triliun.

“Pelayanan penukaran uang pecahan kecil itu dilakukan melalui kerja sama dengan perbankan, baik bank umum maupun BPR dan tanpa biaya,” ucapnya.

Untuk wilayah BI Jatim, tambah dia, penyaluran dilakukan di sekitar 500 kantor cabang/cabang pembantu/ kantor kas/outlet bank umum dan BPR. “Optimalisasi fungsi bank umum dan BPR ini, sekaligus upaya kami mendekatkan diri kepada masyarakat,” tuturnya.

Di sisi lain, sebut dia, dengan adanya outlet penukaran resmi maka jumlah dan keaslian uang rupiah yang ditukar dapat lebih terjamin. Sementara itu, pelayanan penukaran uang pecahan kecil melalui perbankan tersebut akan di-

lakukan setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis.

“Layanan dibuka antara pukul 09.00-12.00 WIB mulai tanggal 1 Juli 2014 hingga menjelang Idul Fitri mendatang,” ujarnya.

Ia mengimbau, masyarakat dapat menukarkan uang pecahan kecil di tempat yang resmi. Penukaran uang tersebut dapat dilakukan dengan menarik rekening tabungan atau membawa uang yang cukup. Bagi masyarakat di Surabaya dan sekitarnya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Lamongan, Jombang, dan Bojonegoro dapat menukar di “outlet” atau gerai penukaran di bank umum dan BPR terdekat.

“Sementara, di wilayah kepulauan seperti Madura kami akan menambah jadwal layanan kas keliling selama bulan Ramadhan hingga Lebaran,” katanya. (ant/Bali Post)

Menteri Dalam Negeri Yakin Pilpres Bisa Satu Putaran Jakarta (Suara NTB) Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yakin Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) bisa berlangsung satu putaran.

(ant/Bali Post)

Gamawan Fauzi

“Saya yakin sekali itu, kalau melihat perkembangannya sekarang mungkin peluang untuk dua putaran itu kecil sekali. Pasti ketentuan minimal 20 persen di lebih dari 50 persen jumlah provinsi itu terpenuhi,” kata Gamawan saat ditemui di kantornya di Kementerian Dalam Negeri Jakarta, Jumat (27/6).

Dia lalu menjelaskan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang persyaratan pasangan calon terpilih yang wajib dipenuhi oleh peserta pemilihan presiden dan wakil presiden, berapa pun jumlahnya.

“Pasal di Undang-Undang

Dasar 1945 itu persis dengan UU Pilpres, itu sudah cukup mewakili untuk masuk dalam pasal itu. Mudah-mudahan dua unsur persyaratan itu terpenuhi, masa (20 persen suara) 18 provinsi saja tidak dapat,” katanya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah menegaskan bahwa dua pasangan calon peserta pemilihan presiden dan wakil presiden harus memenuhi dua unsur syarat pemenang pemilihan umum sesuai pasal 159 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008.

“Jadi syarat perolehan 20 persen suara sah di lebih dari separuh jumlah provinsi di In-

KPK Sita Dua ’’Air Soft Gun’’ Pengusaha Palembang Jakarta (Suara NTB) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita dua senapan angin (air soft gun) dari rumah pengusaha Palembang, Muhammad Syarif Abubakar, terkait kasus dugaan korupsi dan keterangan palsu sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan tersangka Wali Kota Palembang Romi Herton.

“Dari penggeledahan disita dua air soft gun,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi melalui pesan singkatnya di Jakar-

DIJUAL DIJUAL MOBIL ZEBRA TAHUN 2006 HARGA 60JT,HUB.081864654354 DIJUAL RUMAH MINIMALIS MODERN, LOKASI STRATEGIS BELAKANG KANTOR BPK RI UDAYANA MATARAM, BISA CASH/KREDIT HUB.65 PROPERTY LOMBOK, 081999978 919, 08533336660 DIJUAL RMH DI MONJOK LT.2,25 ARE, 2KT, 2 KM, 1RT, 1RK, LB 9X16 M, LISTRIK, SERTIFIKAT ADA, HARGA 475 JT, BS NEGO. HUB. 081805732203

ta, Jumat. KPK melakukan penggeledahan di rumah dan kantor pengusaha Muhammad Syarif Abubakar pada Rabu (25/6).

“KPK juga menemukan peluru asli di lokasi penggeledahan,” ujarnya. Namun, KPK kemudian menganggap tidak berkaitan dengan perkara tersebut, sehingga diserahkan kepada pihak kepolisian.

“Jadi, ini tidak berkaitan dengan perkara,” ujarnya.

Selain senapan angin, KPK juga menyita sejumlah dokumen dari penggeledahan, namun hingga saat ini belum diketahui detail kaitan Abubakar dalam kasus yang menjerat Romi dan Masitoh.

Muhammad Syarif Abubakar telah dicegah pergi ke luar negeri sejak 17 Juni 2014 lalu hingga 6 bulan.

KPK juga mengirimkan surat pencegahan untuk Romi Herton dan istrinya, Masitoh, kemudian orang dekat mantan Ketua MK Akil Mochtar, Muhtar Ependy, pegawai BPD Kalimantan Barat Iwan Sutaryadi, pihak swasta Yossi Alfiriana dan Sekretaris Daerah Pemerintah kota Palem-

bang Ucok Hidayat.

“Penggeledahan sejak kemarin dan sampai sekarang masih berlangsung,” ujarnya.

Romi dan Masitoh dalam kasus ini disangkakan melanggar Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 jo pasal 64 ayat 1 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Pasal tersebut mengatur tentang pemberian atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili dengan ancaman maksimal penjara 15 tahun dan denda paling banyak Rp750 juta.

Selain itu, Romi dan Masitoh juga diduga melanggar pasal 22 jo pasal 35 ayat 1 UndangUndang No 20 tahun 2001n yaitu mengatur tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi yaitu setiap orang yang dengan sengaja tidak memberikan keterangan tidak benar dengan ancaman pidana penjara maksimal 12 tahun dan denda paling banyak Rp600 juta. (ant/Bali Post)

donesia itu juga harus dipenuhi, selain juga memperoleh suara terbanyak 50 persen plus satu. Kedua (syarat) itu yang tercantum dalam konstitusi kita,” kata Hadar di Gedung KPU Pusat.

Jika pada pemungutan suara 9 Juli nanti ada salah satu pasangan calon yang memenuhi kedua syarat tersebut, maka KPU akan menetapkan pasangan tersebut sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

“Kalau tidak ada yang memenuhi kedua syarat itu, maka dilakukan lagi pemungutan suara putaran kedua. Nanti pada saat putaran kedua baru syarat suara terbanyak saja yang digunakan,” jelasnya.

Menurut undang-undang, pasangan calon terpilih harus memperoleh suara lebih dari 50 persen jumlah

BAKERY

ADVERTISING

suara sah dengan sedikitnya 20 persen suara sah di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari separuh jumlah provinsi di Indonesia.

Pasal 61 Undang-Undang Dasar 1945 juga menjelaskan bahwa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen dari jumlah suara pemilu dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia akan dilantik menjadi presiden dan wakil Presiden.

Jika tidak ada peserta pemilihan umum yang memenuhi syarat perolehan suara seperti pada dua klausul tersebut, maka dua pasangan calon dengan perolehan suara terbanyak kembali bertarung di putaran kedua. (ant/ Bali Post)

Aparat Keamanan Papua Temukan Senjata Asal PNG

(ant/Bali Post)

Tito Karnavian

Jayapura (Suara NTB) Aparat keamanan Papua melibatkan kepolisian dan TNI pada Jumat (27/6) menggelar hasil operasi mereka yang menemukan dua pucuk senjata api dan 1.243 peluru asal Papua Nugini (PNG), serta berbagai jenis senjata tradisional.

Operasi gabungan pada 25 Juni 2014 itu juga berhasil menangkap tiga orang yang diduga merupakan anggota kelompok bersenjata, kata Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian didampingi Pangdam XVII Mayjen TNI Christian Zebua.

Seusai jalan sehat men-

RUPA-RUPA

SERVICE AC

DIJUAL

ORNAMEN

ARTSHOP

Surabaya (Suara NTB) Bank Indonesia (BI) Wilayah IV Jawa Timur menyiapkan uang kartal senilai Rp16 triliun untuk diedarkan selama Bulan Suci Ramadhan 1435 Hijriah, seiring kian meningkatnya kebutuhan masyarakat pada masa tersebut.

Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Jatim, Hamid Ponco Wibowo mengungkapkan, dari besaran uang yang disediakan terdiri dari Rp2,08 triliun uang pecahan kecil (UPK) yaitu pecahan di bawah Rp20 ribu.

“Lalu, Rp14,10 triliun uang pecahan besar (UPB) yakni uang pecahan di atas Rp20 ribu,” ujarnya di Surabaya, Jumat (27/6). Jika dibandingkan tahun sebelumnya, jelas dia, uang yang disiapkan itu mengalami peningkatan 18,04 persen di mana selama Ramadhan

yambut hari ulang tahun (HUT) ke-68 Bhayangkara, Tito mengatakan, pengungkapan kasus tersebut membuktikan adanya pasokan senjata api dan amunisi dari negara tetangga, Papua Nugini.

Bahkan, ia mengungkapkan, amunisi itu dibawa secara berangsur-angsur dari PNG melalui pintu batas kedua negara hingga mencapai ribuan butir, kemudian dibawa ke Wamena untuk selanjutnya dikirim melalui kurir ke Puncak Jaya.

“Ke depan kami akan mengusulkan adanya metal detektor dan scanner di kantor perbatasan sehingga berbagai barang dan orang dari dan ke PNG harus melewatinya,” ujarnya.

Dalam operasi gabungan yang berlangsung sebulan itu, menurut dia, berhasil aparat keamanan Papua menangkap empat orang, namun seorang benisial R, sopir kendaraan yang disewa tiga pelaku, dilepas karena terbukti tidak terlibat.

Ketiga tersangka yang ditahan adalah TT (40 th), EW (41 th) dan DW (26 th) yang saat ini masih ditahan di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Papua. (ant/Bali Post)

Sabtu, 28 Juni 2014

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Kasus Ukraina

Obama ’’Warning’’ Rusia Washington Presiden Amerika Serikat Barack Obama Rabu memperingatkan, sanksi-sanksi tambahan akan dikenakan jika Rusia tidak bergerak cepat mengurangi ketegangan di Ukraina timur.

Dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, Obama juga berikrar untuk menekan Rusia guna membujuk kelompok separatis mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Kedua pemimpin sepakat mengkoordinasikan langkah-langkah guna memberikan biaya tambahan kepada Rusia, jika gagal untuk mengambil tindakan cepat guna meredakan situasi di Ukraina timur. Di mana 400 orang tewas dalam kerusuhan sejak April.

Obama dan Renzi juga menekankan perlunya bagi Rusia

untuk menggunakan pengaruhnya atas kelompok separatis dengan membujuk mereka untuk mematuhi gencatan senjata dan bagi Rusia untuk mengambil langkah-langkah konkret segera untuk menghentikan aliran senjata dan militan melintasi perbatasan.

Gedung Putih mengatakan, kedua pemimpin sepakat Ukraina dan separatis harus melanjutkan pembicaraan mereka untuk mengimplementasikan rencana perdamaian yang didukung oleh Presiden Petro Poroshenko.

Pemimpin-pemimpin baru

Ukraina yang didukung Barat berjanji sebelumnya untuk tetap dengan gencatan senjata sepihak mereka dan mengejar pembicaraan damai meskipun satu helikopter militer mereka dijatuhkan oleh milisi pro-Rusia dalam wilayah timur yang dirobek perselisihan.

Kematian sembilan prajurit di luar benteng pemberontak Slavyansk dan tewasnya dua tentara dalam serangan sporadis yang memicu Poroshenko mengancam untuk melepaskan operasi militer kuat baru di wilayah Russified tersebut, demikian AFP. (ant/bali post)

Barack Obama (ant/bali post)